POLA PEMBINAAN BACA TULIS AL QUR’AN ( BTQ ) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MEMBACA HARAKAT KASRAH PADA SISWA KELAS I SD BINTORO 4 KECAMATAN DEMAK KABUPATEN DEMAK
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh : ISTIQOMAH NIM. 093111444
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
i
ABSTRAK
Istiqomah (NIM. 093111444). “Pola Pembinaan Baca Tulis Al Qur’an ( BTQ ) Sebagai Upaya Meningkatkan Membaca Harakat Kasrah Pada Siswa Kelas I Sd Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak”. Skripsi. Semarang: Program Strata I jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo, 2010. Rumusaln masalah pada penelitian ini adalah : 1) Bagaimana pola pembinaan baca tulis qur’an siswa kelas satu pada SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak? 2) Bagaimana hasil belajar membaca harakat kasrah siswa kelas satu pada SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak Adapun .Tujuan yang menjadi kajian peneliti, yaitu: 1) Untuk menggambarkan Pola Pembinaan BTQ Bagi siswa kelas I SD N Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak.2) Untuk mengetahui hasil Pola Pembinaan BTQ Bagi siswa kelas I SD N Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak dalam peningkatan motivasi. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui Metode dokumentasi, Metode observasi dan Metode tes. Indikator kinerja penelitian berupa tercapainya ketuntasan belajar secara indiviual dan klasikal. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Yang dilakukan oleh guru dalam Pola Pembinaan BTQ Bagi siswa kelas I SD N Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak, yaitu guru harus mempersiapkan RPP dan perangkat pembelajaran dengan baik. Guru harus lebih meningkatkan motivasi peserta didik. Guru harus lebih dapat menjelaskan alur pembelajaran dengan menggunakan Metode demontrasi. Guru harus mendemonstrasikan Baca Tulis Al Qur’an secara pelan-pelan, guru menyuruh peserta didik untuk mengamati segala kegiatan demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan teman yang sudah bisa. Guru harus sering berkeliling mendekati peserta didik dan mencatat kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama kegiatan demonstrasi berlangsung. Guru mengisi Lembar Observasi Siswa, 2) Hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan pola pembinaan pada materi baca tulis al qur’an belum memenuhi standar KKM (kriteria ketuntasan minimal), namun setelah diterapkan pola pembinaan pada mata pelajaran baca tulis al qur’an, hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan. Terjadinya peningkatan karena tindakan kelas yang dilakukan oleh guru pada pembelajaran baca tulis al qur’an dengan menggunakan pola pembinaan. Terlihat bahwa pada siklus kedua telah mengalami peningkatan yaitu telah mencapai tingkat sempurna, Peserta didik yang semula pada siklus I ada 14 peserta didik dikelas I yang tidak tuntas belajar nilai ketuntasan secara klasikal hanya mencapai 60% dikelas I. Setelah diadakan perbaikan pada siklus II, hasil belajar menjadi meningkat, peserta didik yang tuntas belajar mencapai 85,7% atau 30 siswa dikelas I peserta didik tuntas belajar, 90% atau 27 siswa peserta didik tuntas belajar. Ini artinya pola pembinaan yang digunakan dalam pembelajaran baca tulis al qur’an efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan IAIN Walisongo Semarang.
ii
iii
iv
MOTTO
Artinya : 1) bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,2). Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.3). Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,4). yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],5). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. [1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
v
PERSEMBAHAN
Terimakasih penulis ucapkan dengan kerendahan hati, kupersembahkan karya tulis ini untuk orang yang berarti dalam hidupku: Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas do’a restu serta pengorbanannya demi study anak terkasihmu. Suamiku tersayang yang selalu menjadi spirit dalam hidupku. Anak tersayang yang selalu memberi semangat dan dukungan demi terselesaikannya skripsi ini. Seluruh keluargaku tercinta yang senantiasa mendo’akanku. Seluruh teman-temanku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu, terimakasih kalian selalu memberikan dorongan dan selalu menemaniku.....
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada : 1. DR. Suja’i, M.Ag,., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan dengan baik, selama masa penelitian. 2. Drs. H. Syaifuddin Zuhri, M.Ag, selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan bimbingan kepada penulis untuk meningkatkan ilmu. 4. Kepala SD N Bintoro 4 Demak yang telah memberikan izin riset dalam penelitian ini. 5. Aminah selaku guru kelas SD N Bintoro 4 Demak, yang telah bersedia memberi pengarahan. 6. Semua karib kerabat yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Kepada semuanya, peneliti mengucapkan terima kasih disertai do’a semoga budi baiknya diterima oleh Allah SWT. Penyusun mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan dalam menyusun skripsi ini, maka diharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif, evaluatif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga dapat bermanfaat bagi diri peneliti khususnya. vii
RANCANGAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……….……………………………………………
i
HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………
iii
PENGESAHAN PENGUJI………………………………………………
iv
MOTTO… ………………………………………………………………
v
PERSEMBAHAN …………………………………………………………
Vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
viii
DEKLARASI….. …………………………………………………………
x
Bab I
1
Bab II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………
1
B. Penegasan Istilah…………………………………………
3
C. Rumusan Masalah………………………………………..
4
D. Pembatasan Masalah …………………………………….
4
E. Manfaat Penelitian………………………………………
4
F. Rumusan Hipotesis ………………………………………
5
: POLA PEMBINAAN BACA TULIS AL QUR’AN A. Pola Pembinaan BTQ……………………………………...
Bab III
6 6
B. Hasil Belajar……………………… ………………………
21
C. Hipotesis Tindakan…………………… …………………...
34
: METODE PENELITIAN
35
A. Tujuan Penelitian ……………………….…………………
35
B. Waktu dan tempat penelitian ………… ………………….
35
C. Obyek Penelitian …………………….. ………………….
35
D. Metode Penelitian …………………………………………
36
E. Metode Pengumpulan Data………………………………
40
F. Teknis Analisis Data ……………………………………..
41
G. Indikator Kinerja ……………………………………….
42
BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN
43 viii
Bab V
A. Gambaran Umum SD N Bintoro 4 Demak…………………
43
B. Hasil Penelitian………………………… ………………….
43
C. Hasil Penelitian Siklus I ……………………………………
46
D. Hasil Penelitian Siklus II ………………………………….
53
E. Rekapitulasi Hasil Siklus I dan II ………………………….
55
F. Pembahasan ……………………………………………….
56
: PENUTUP
59
A. Simpulan ……………………………………………………
59
B. Saran-saran …………………………………………………
60
C. Penutup ……………………………………………………..
60
Daftara Pustaka Lampiran-lampiran DAFTAR PUSTAKA
ix
DEKLARASI
Peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 16 September 2011 Deklarator,
Istiqomah 063111444
x
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar serta pembinaan secara rutin merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik serta tingkat pembinaan yang dilakukan guru terhadap hasil dari pembelajaran itu sendiri. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 1 Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik, yang berlangsung dalam suasana edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi pada peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak hanya sekedar hubungan antara guru dengan peserta didik, tetapi berupa interaksi edukatif. Proses belajar mengajar ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri peserta didik yang sedang belajar.2 Dari proses belajar mengajar tersebut guna menjamin hasil belajar yang maksimal maka dibutuhkan pola pembinaan yang baik pula. Menurut Mohammad Ali, sebagaimana dikutip oleh Ngainun Na’im “ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan jika seorang guru ingin melaksanakan proses pembelajaran sebagaimana yang diharapkan”. Pertama, 1 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995) cet.2 hlm. 2 2 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2006), cet. 19, hlm. 4
1
2
guru harus mempunyai pegangan asasi tentang mengajar dan dasar-dasar teori belajar. Kedua, guru harus dapat mengembangkan sistem pengajaran. Ketiga, guru harus mampu melakukan penilaian hasil belajar sebagai dasar umpan balik bagi seluruh proses yang ditempuh. 3 Dari ketiga hal tersebut pola pembinaan dapat dimasukkan didalam pengembangan sistem pengajaran oleh guru dalam pembelajaran. Pola pembinaan dalam pembelajaran BTQ harusnya tidak lepas dari stategi mengajar. Menurut Drs. Nana Sudjana menjelaskan ada tiga tahapan pokok dalam strategi mengajar. Pertama adalah tahapan mengajar, ada tiga tahapan dalam strategi mengajar yakni tahap pemula ( prainstruksional ), tahap pengajaran ( Instruksional ) dan tahap pengajaran atau tindak lanjut. kedua adalah penggunaan model atau pendekatan mengajar, pendekatan yang digunakan dalah pendekatan yang berorientasi pada guru ( teacher centered ) dan pendekatan yang berorientasi pada siswa ( student centered ) ketiga penggunaan prinsip mengajar.4 Prinsip mengajar merupakan usaha guru dalam menciptakan dan mengkondisikan situasi belajar mengajar agar siswa melakukan kegiatan belajar mengajar secara optimal. Usaha tersebut dilakukan guru pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, terutama pada saat proses belajar mengajar mulai menurun. Beberapa prinsip mengajar yang paling utama yang harus digunakan guru antara lain, prinsip motivasi, kooperasi, kompetisi, korelasi, integrasi, aplikasi dan transformasi, individualitas. 5 Dalam pola pembinaan BTQ siswa kelas satu SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak masih bersifat teoritis dengan menggunakan metode ceramah sebagai metode dominan. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang aktif serta kurang tertarik terhadap pembelajaran BTQ. Karena peserta didik dituntut dapat mempraktekkan baca tulis qur’an dengan baik dan benar.
3
Ngainun Naim, dkk, Materi Penyusunan Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007) cet.1. hlm.2 4 Nana Sudjana, Dasar-dasar proses belajar mengajar, (Bandung, Sinar Baru Algesindo,2009)hlm.147. 5 Ibid, hlm. 160
3
Apabila dalam pola pembinaan yang digunakan kurang tepat, dapat berdampak pada hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan. Mengingat hal tersebut maka pola pembinaan yang dilakukan harus tepat dalam pembinaan baca tulis qur’an. Di mana dengan pola pembinaan yang baik hasil belajar peserta didik akan meningkat. Atas dasar masalah di atas, peneliti mencoba menggunakan pola pembinaan baca tulis qur’an yang baik, dengan harapan peserta didik dapat termotivasi dan akhirnya hasil belajar baca tulis qur’an mereka dapat meningkat.
B. PENEGASAN ISTILAH Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran, sebelum membahas yang lebih lanjut, maka penulis akan menjelaskan judul penelitian dalam skripsi ini yaitu sebagai berikut: 1. Pola Pola adalah gambar yang dipakai untuk.6 Yang digunakan adalah pola dalam baca tulis qur’an. 2. Pembinaan Berasal dari kata bina ( bangun atau membangun), dengan tambahan awalan “pe” dan akhiran “an” yang mengandung arti cara untuk melakukan pembangunan.7 3. Baca Tulis Qur’an ( BTQ ) Baca Tulis Qur’an adalah pelajaran muatan lokal yang mempelajari tentang bagaimana cara membaca dan menulis qur’an sesuai dengan kaidah yang baik dan benar. Jadi penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan tindakan kelas untuk mengetahui pola pembinaan kelas satu SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak pada pembelajaran baca tulis qur’an.
6
Suharso dan Ana retnoningsih, Kamus Besar Widya Karya, 2009). Cet.VIII hlm, 386 7 Ibid. hlm, 88
Bahasa Indonesia, (Semarang: CV.
4
C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalahnya oleh peneliti sebagai berikut: 1. Bagaimana pola pembinaan baca tulis qur’an siswa kelas satu pada SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak? 2. Bagaimana hasil belajar membaca harakat kasrah siswa kelas satu pada SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak D. PEMBATASAN MASALAH Agar tidak terjadi perluasan obyek dan permasalahan, maka penelitian ini peneliti batasi pada: 1. Pembelajaran baca tulis qur’an SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak. 2. Materi baca tulis qur’an di SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak.
E. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak yang terkait dalam penelitian ini. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi sekolah Sebagai bahan masukan serta informasi bagi pihak sekolah guna meningkatkan prestasi belajar
baca tulis qur’an di SD Bintoro 4
Kecamatan Demak Kabupaten Demak. 2. Bagi peserta didik Dengan skripsi ini dapat digunakan sebagai wacana belajar peserta didik, guna meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran baca tulis qur’an. 3. Bagi guru Dapat memberikan masukan dan informasi bagi guru, tentang pola pembinaan pada mata pelajaran baca tulis qur’an, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
5
4. Bagi penulis Dapat menambah wawasan dan pengalaman baru yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di masa mendatang. F. RUMUSAN HIPOTESIS Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan yaitu : Penerapan pola pembinaan baca tulis qur’an dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa kelas satu SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak pada pembelajaran baca tulis qur’an.
BAB II POLA PEMBINAAN BACA TULIS AL QUR’AN
A. Pola Pembinaan Baca Tulis Qur’an 1. Pengertian Pola Pembinaan Baca Tulis Qur’an Pola adalah gambar yang dipakai untuk.1 sedangkan pembinaan berasal dari kata bina
( bangun atau membangun), dengan tambahan
awalan “pe” dan akhiran “an” yang mengandung arti cara untuk melakukan pembangunan.2 Jadi dapat disimpulkan bahwa pola pembinaan adalah sebuah gambaran yang digunakan sebagai cara untuk melakukan sesuatu. Dalam penelitian ini pola pembinaan ditekankan pada interaksi guru kepada siswa secara langsung dengan beberapa metode yang ada . Sedangkan Baca Tulis Qur’an ( BTQ ) adalah pelajaran muatan lokal yang mempelajari tentang bagaimana cara membaca dan menulis qur’an sesuai dengan kaidah yang baik dan benar yang diterapkan pada siswa kelas rendah yaitu siswa kelas I,II dan III pada sekolah dasar. Dari pengertian diatas sudahlah jelas bahwa pola pembinaan baca tulis al qur’an adalah gambaran dalam membangun siswa dalam mencapai target pembelajaran dibidang mata pelajaran baca tulis alqur’an.
2. Tujuan pembinaan Baca Tulis Qur’an Dalam pelaksanaan pendidikan, baik itu pendidikan umum maupun pendidikan agama, dalam lembaga pendidikan formal, informal dan non formal pastilah ada dasar dan tujuannya. Dalam hal ini khususnya pendidikan dalam keluargapun mempunyai dasar yang sama dengan pendidikan yang lain. Negara RI mempunyai
dasar dan tujuan
sebagaimana kita ketahui didalam Garis-garis Besar Haluan Negara ( GBHN ) 1998 dalam pasalnya mengenai pendidikan disebutkan :
1
Suharso dan Ana retnoningsih, Kamus Besar Widya Karya, 2009). Cet.VIII hlm, 386 2 Ibid. hlm, 88
69
Bahasa Indonesia, (Semarang: CV.
7
Pendidikan
Nasional
berdasarkan
Pancasila,
bertujuan
untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan trampil serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan Nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan. Sosial.3 Demikian pula pada agama Islam sebagai agama yang sempurna dan diridloi Allah SWT tidak lepas dari dasar dan tujuan. Dasar pendidikan agama Islam adalah Al Qur’an dan Hadits. Karena perintah untuk melaksanakan pendidikan adalah bersumber dari Allah SWT dan utusan-Nya. Dasar ayat yang menunjukkan adanya perintah tersebut adalah :
(٦ : … ) اﻟﺘﺤﺮﯾﻢ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka.” ( QS. At Tahrim : 6 ). 4 Selain dari ayat tersebut diatas, disebutkan juga :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, ( QS. Al Alaq : 1-4 ) Ayat diatas memberi penjelasan bahwa guru harus memberikan pendidikan membaca dan menulis huruf alqur’an. Adapun rumusan tujuan
3 TAP MPR RI No. II/MPR/1988, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara, BP7 Pusat, Jakarta, tt. Hal. 67 4 Depag RI, op. cit., Hal. 951
8
baca tulis alqur’an adalah sebagai berikut : “Tujuan pokok dan utama dari baca tulis alqur’an ialah membekali anak untuk mengenal lebih dalam isi yang terkandung dalam alqur’an dan mengamalkan isi tersebut sebagai pedoman dalam kehidupan.”
3. Macam-macam Metode Pembelajaran Alquran Dalam proses pembelajaran, metode mempunyai peranan sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. a. Metode Iqro’ Metode iqro’ adalah suatu metode membaca Alquran yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan iqro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna. Metode Iqro’ ini disusun oleh Ustadz As’ad Human yang berdomisili di Yogyakarta. Kitab Iqro’ dari keenam jilid tersebut di tambah satu jilid lagi yang berisi tentang doa-doa. Dalam setiap jilid terdapat petunjuk pembelajarannya dengan maksud memudahkan setiap orang yang belajar maupun yang mengajar Alquran. Metode iqro’ ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat yang bermacam-macam, karena ditekankan pada bacaannya (membaca huruf Alquran dengan fasikh). Bacaan langsung tanpa di eja. Artinya tidak diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah dengan cara belajar siswa aktif (CBSA) dan lebih bersifat individual. Adapun kelemahan dan kelebihan metode Iqro’ adalah: 1) Kelebihan a) Menggunakan metode CBSA, jadi bukan guru yang aktif melainkan santri yang dituntut aktif. b) Dalam penerapannya menggunakan klasikal (membaca secara bersama) prifat (penyemakan secara individual), maupun cara eksistensi (santri yang lebih tinggi jilidnya dapat menyimak bacaan temannya yang berjilid rendah).
9
c) Komunikatif artinya jika santri mampu membaca dengan baik dan benar guru dapat memberikan sanjungan, perhatian dan penghargaan. d) Bila ada santri yang sama tingkatpelajarannya, boleh dengan system tadarrus, secara bergilir membaca sekitar dua baris sedang lainnya menyimak. e) Bukunya mudah di dapat di toko-toko. 2) Kekurangan a) Bacaan-bacaan tajwid tidak dikenalkan sejak dini. b) Tidak ada media belajar c) Tidak dianjurkan menggunakan irama murottal.
b. Metode Al-Baghdad Metode Al-Baghdady adalah metode tersusun (tarkibiyah), maksudnya yaitu suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih kita kenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Metode ini adalah metode yang paling lama muncul dan metode yang pertama berkembang di Indonesia. Cara pembelajaran metode ini adalah: 1) Hafalan 2) Eja 3) Modul 4) Tidak variatif 5) pemberian contoh yang absolute Metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu: 1) Kelebihan a) Santri akan mudah dalam belajar karena sebelum diberikan materi, santri sudah hafal huruf-huruf hijaiyah. b) Santri yang lancar akan cepat melanjutkan pada materi selanjutnya karena tidak menunggu orang lain.
10
2) Kekurangan a) Membutuhkan waktu yang lama karena harus menghafal huruf hijaiyah dahulu dan harus dieja. b) Santri kurang aktif karena harus mengikuti ustadz-ustadznya dalam membaca. c) Kurang variatif karena menggunakan satu jilid saja.
c. Metode Qiro’ati Metode Qiro’ati disusun oleh Ustadz H. Dahlan Salim Zarkasy pada tahun 1986 bertepatan pada tanggal 1 Juli. H.M Nur Shodiq Achrom (sebagai penyusun didalam bukunya “Sistem Qoidah Qiro’ati” Ngembul, Kalipare), metode ini ialah membaca Alquran yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan qoidah ilmu tajwid sistem pendidikan dan pengajaran metode Qiro’ati ini melalui system pendidikan berpusat pada murid dan kenaikan kelas/jilid tidak ditentukan oleh bulan/tahun dan tidak secara klasikal, tapi secara individual (perseorangan). Santri/ anak didik dapat naik kelas/ jilid berikutnya dengan syarat: a) Sudah menguasai materi/paket pelajaran yang diberikan di kelas b) Lulus tes yang telah diujikan oleh sekolah/TPA 1. Prinsip –prinsip dasar Qiro’ati a. prinsip-prinsip yang di pegang oleh guru / ustadz yaitu: 1) Tiwagas (teliti, waspada dan tegas) 2) Daktun (tidak boleh menuntun) b. Prinsip-prinsip yang harus dipegang santri / anak didik: 1) CBAC : Cara belajar santri aktif 2) LCTB : Lancar cepat tepat dan benar 2. Strategi mengajar dalam Qiro’ati Dalam mengajar Alquran dikenal beberapa macam stategi. Yaitu: a. Strategi mengajar umum (global) 1)
Individu atau privat yaitu santri bergiliran membaca satu persatu.
11
2)
Klasikal Individu yaitu sebagian waktu digunakan guru/ustadz
untuk menerangkan pokok pelajaran secara klasikal. 3)
Klasikal baca simak yaitu strategi ini digunakan untuk
mengajarkan membaca dan menyimak bacaan Alquran orang lain. b. Strategi mengajar khusus (detil) Strategi ini agar berjalan dengan baik maka perlu di perhatikan syaratsyaratnya. Dan strategi ini mengajarkannya secara khusus atau detil. Metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain: Kelebihannya : 1. Siswa walaupun belum mengenal tajwid tetapi sudah bisa membaca Alquran secara tajwid. Karena belajar ilmu tajwid itu hukumnya fardlu kifayah sedangkan membaca Alquran dengan tajwidnya itu fardlu ain. 2. Dalam metode ini terdapat prinsip untuk guru dan murid. 3. Pada metode ini setelah khatam meneruskan lagi bacaan ghorib. 4. Jika santri sudah lulus 6 Jilid beserta ghoribnya, maka ditest bacaannya kemudian setelah itu santri mendapatkan syahadah jika lulus test. Kekurangannya: Bagi yang tidak lancar lulusnya juga akan lama karena metode ini lulusnya tidak ditentukan oleh bulan/tahun.
4. Macam-macam pola pembinaan Macam- macam pembinaan menurut Mangunhardjana adalah sebagai berikut: a. Pembinaan Orientasi Pembinaan orientasi, orientation training program, diadakan untuk sekelompok orang yang baru masuk dalam suatu bidang kehidupan dan kerja,
bagi orang
yang sama
berpengalaman
bidangnya,
bagi
dalam
orang
sekali belum yang
sudah
berpengalaman pembinaan orientasi membantunya untuk mengetahui perkembangan dalam bidangnya. b. Pembinaan kecakapan
12
Pembinaan
kecakapan,
skill
training,
diadakan
untuk
membantu para peserta guna mengembangkan kecakapan yang sudah dimiliki atau mendapatkan kecakapan baru yang diperlukan untuk pelaksanaan tugasnya. c. Pembinaan pengembangan kepribadian Pembinaan
pengembangan
kepribadian,
personality
development training, juga disebut pembinaan pengembangan sikap. Tekanan pembinaan ini ada pada pengembangan kepribadian dan sikap. Pembinaan ini berguna untuk membantu para peserta, agar mengenal dan mengembangkan diri menurut gambaran atau cita-cita hidup yang sehat dan benar. d. Pembinaan kerja Pembinaan kerja, diadakan oleh sutu lembaga usaha bagi para anggota stafnya. Maka pada dasarnya pembinaan diadakan bagi mereka yang sudah bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan untuk membawa orang keluar dari situasi kerja mereka, agar dapat menganalisis kerja mereka dan membuat rencana peningkatan masa depan. e. Pembinaan penyegaran Pembinaan penyegaran hampir sama dengan pembinaan kerja. Hanya bedanya, dalam pembinaan penyegaran biasanya tidak ada penyajian hal yang sama sekali baru, tetapi sekedar menambah cakrawala pada pengetahuan dan kecakapan yang sudah ada. f. Pembinaan lapangan Pembinaan lapangan bertujuan untuk mendapatkan para peserta dalam situasi nyata, agar mendapatkan pengetahuan dan memperoleh pengalaman langsung dalam yang diperoleh dalam pembinaan. Pembinaan ini membantu para peserta untuk membandingkan situasi hidup dan kerja. Hal ini dapat memberikan pandangan dan gagasan yang baru dan segar. Maka tekanan pembinaan lapangan adalah
13
mendapatkan pengalaman praktis dan masukan, khusus yang berhubungan dengan masalah-masalah yang ditemukan di lapangan. 5
5. Materi Pokok Baca Tulis Qur’an Materi pokok yang diajarkan di kelas rendah pada Sekolah Dasar Negeri meliputi : a. Mengenal huruf alif sampai ya’ bertanda baca kasrah6 Contoh : ni
=
ِن
Zi
=
ِظ
zi
=
ِذ
i
=
ِا
wi
=
ِو
‘i
=
ِع
ri
=
ِر
bi
=
ِب
hi
=
ِه
Gi
=
ِغ
zi
=
ِز
ti
=
ِت
i
=
ِء
Fi
=
ِف
si
=
ِس
si
=
ِث
yi
=
ِي
Qi
=
ِق
syi
=
ِش
ji
=
ِج
Ki
=
ِك
si
=
ِص
hi
=
ِح
Li
=
ِل
di
=
ِض
khi
=
ِخ
Mi
=
ِم
ti
=
ِط
di
=
ِد
1) Mengenal huruf alif sampai ya’ bertanda baca dhommah7 Contoh : Nu
=
ُن
Zu
=
ُظ
zu
=
ُذ
u
=
ُا
Wu
=
ُو
‘u
=
ُع
ru
=
ُر
bu
=
ُب
5
Mangunhardjana, Pola Pembinaan Pendidikan, ( Rineka Cipta, Bandung ) hlm.21-23 ___________,Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar,tt.hlm.45 7 Ibid,hlm. 46 6
14
Hu
=
ُه
Gu
=
ُغ
zu
=
ُز
tu
=
ُت
U
=
ُء
Fu
=
ُف
su
=
ُس
su
=
ُث
Yu
=
ُي
Qu
=
ُق
syu
=
ُش
ju
=
ُج
Ku
=
ُك
su
=
ُص
hu
=
ُح
Lu
=
ُل
du
=
ُض
khu
=
ُخ
Mu
=
ُم
tu
=
ُط
du
=
ُد
2) Membaca huruf alif sampai ya’ bertanda baca kasrah Contoh :
ِس
ِب
ِل
ِخ
ِغ
ِف
ِث
ِف
ِا
ِل
ِل
ِب
ِب
ِل
ِث
ِم
ِن
ِر
ِث
ِو
ِط
ِر
ِي
ِب
ِك
ِت
ِم
ِر
ِب
ِت
ِم
ِت
ِك
ِن
ِي
ِض
ِس
ِي
ِر
ِم
ِو
ِص
ِن
ِل
ِس
ِس
ِو
ِي
ِز
ِل
ِن
ِق
ِث
ِس
3) Membaca huruf alif sampai ya’ bertanda baca dhommah Contoh :
15
ُس
ُب
ُل
ُخ
ُغ
ُف
ُث
ُف
ُا
ُل
ُل
ُب
ُب
ُل
ُث
ُم
ُن
ُر
ُث
ُو
ُط
ُر
ُي
ُب
ُك
ُت
ُم
ُر
ُب
ُت
ُم
ُت
ُك
ُن
ُي
ُض
ُس
ُي
ُر
ُم
ُو
ُص
ُن
ُل
ُس
ُس
ُو
ُي
ُز
ُل
ُن
ُق
ُث
ُس
6. Metode baca tulis qur’an Setiap usaha dalam bidang pendidikan dan pengajaran termasuk pendidikan dan pengajaran baca tulis qur’an memerlukan metode sebagai salah satu faktor yang mendukung lancarnya proses pendidikan dan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan. Seperti kita ketahui, metode pendidikan dan pengajaran banyak sekali macam dan jumlahnya. Tetapi tidak semua metode tersebut dapat dipakai dalam berbagai macam situasi materi. Dan tidak harus semuanya dipakai dalam penyampaian suatu bahan. Keterbatasan ini karena dipengaruhi oleh kemampuan guru, keadaan anak, fasilitas yang tersedia serta materi yang disajikan. Adapun metode pembinaan baca tulis qur’an dikelas rendah antara lain : a.
Metode memberi contoh ( tauladan ).
b.
Metode menghafal.
c.
Metode membiasakan.
16
d.
Metode perintah.
e.
Metode tugas.
f.
Metode tanya jawab.8 Adapun penjelasan dari metode diatas adalah sebagai berikut :
a. Metode memberi contoh ( tauladan ). Yang dimaksud dengan metode memberi contoh adalah suatu metode pendidikan dan pengajaran dalam bentuk pemberian contoh dari guru terhadap anak agar anak mencontoh apa yang telah dikerjakan guru sebagai pendidik. Metode ini disebut juga metode uswatun hasanah atau suri tauladan yang baik. Metode ini sangat baik bagi anak-anak karena anak mempunyai sifat suka meniru. Dengan pemberian contoh guru anak diharapkan akan meniru tentang apa yang dikerjakan guru tersebut. Sebagaimana dalam al Qur’an :
.( ٢١ : )اﻻﺧﺰاب Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(QS. Al ‘Ahzab : 21 ). 9 Juga dalam surah al Baqarah ayat 44 :
8 Abdurrahman An Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam Dalam Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat, alih bahasa Herry Noer Ali, CV. Diponegoro, Bandung, 1980, Hal. 167 9 Departemen Agama RI, op. cit., Hal. 670
17
Artinya : “Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca al Kitab ( Taurat ) ? maka tidakkah kamu berpikir ?” ( QS. Al Baqarah : 44 ).10 Guru hendaknya memberi contoh kepada anaknya sesuai dengan apa yang diajarkan kepada anak. Dari kedua ayat diatas dapat diambil pengertian bahwa walaupun guru mempunyai banyak ilmu dan mempunyai kemauan untuk menanamkan pada anak, tetapi keadaan dirinya tidak sesuai dengan yang dituntunkan kepada anak, maka pendidikan tidak akan berhasil. Metode pemberian contoh ini memberi keuntungan kepada anak didik karena anak memperoleh gambaran langsung dan contoh kongkrit dari guru. b. Metode menghafal Metode menghafal digunakan dalam mengerjakan materi yang bersifat hafalan. Misalnya bacaan surat-surat pendek dan sebagainya. Metode menghafal ini erat hubungannya dengan metode yang pertama, karena untuk dapat menghafal dengan baik terlebih dahulu anak melihat contoh-contoh yang benar. Metode menghafal adalah cara mengajar anak yang dilakukan guru dengan menyuruh anak supaya menghafal sesuatu bahan agar menjadi milik anak. Metode ini baik untuk anak pada periode sekolah rendah, karena anak masih kuat ingatannya. Untuk menghindari anak tidak mengerti apa yang dihafalkannya guru dapat menanamkan maksud dan arti dari hafalan yang diberikan kepada anak.
10
Ibid, Hal. 16
18
Dan lebih dikuatkan lagi oleh pendapat Muhammad ‘Athiyah Al-Abrasyi : Sebelum belajar membaca dan menulis, anak-anak belajar surat-surat singkat dari al Qur’an secara lisan, yaitu dengan jalan membacakan kepada mereka surat-surat singkat dan merekapun membaca bersama-sama, hal ini diulang berkali-kali sampai mereka hafal diluar kepala. Dalam hal ini guru meminta bantuan kepada murid-murid yang agak besar untuk mengajar anak-anak yang masih mula-mula belajar. Dala metode ini penjelasan arti dari surat-surat yang
mereka
hafal tidak dipentingkan,
murid-murid
tersebut
menghafal tanpa mengerti maksudnya hanya sekedar mengambil berkat dari al Qur’an dan menanamkan jiwa keagamaan, jiwa yang shaleh dan taqwa didalam diri anak-anak yang masih muda itu, dan dengan keyakinan bahwa periode anak-anak adalah waktu yang sebaik-baiknya buat penghafalan secara otomatis dan memperkuat ingatannya.11 Metode menghafal ini sangat tepat bagi anak kecil, karena disamping mempunyai ingatan yang kuat, hafalan yang diperoleh waktu kecil dapat berkesan sampai dewasa dan tidak mudah hilang. Inilah keuntungan metode menghafal. c. Metode membiasakan Metode membiasakan adalah suatu cara yang ditempuh guru untuk mendidik anak dengan cara melaksanakan kebiasaan-kebiasaan yang baik bagi anak. Pembiasaan dimaksudkan agar anak selalu membiasakan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dari sekolah. Metode ini diterapkan oleh sekolah dalam membiasakan anak untuk belajar mengaji sejak masih kecil. Dalam metode ini anak dilatih sejak kecil agar menjadi kebiasaan dan amaliyah sehari-hari. Kebiasaan ini disesuaikan dengan keadaan anak dan tingkat perkembangan nya.
11
‘Athiyah al-Abrasyi, dasar-Dasar Pokok Pendidikan dan Pengajaran, Bulan Bintang, Jakarta, 1977, Hal. 182
19
Di sini al Ghazali mengemukakan apabila anak itu dibiasakan untuk mengamalkan apa-apa yang baik, diberi pendidikan ke arah itu pastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan tadi, akibat itu pastilah akan selamat sentosa di dunia dan akhirat. Al-Ghazali mengemukakan metode mendidik anak dengan memberi contoh, latihan dan pembiasaan (drill) kemudian masehat dan anjuran sebagai alat pendidikan dalam rangka membina kepribadian anak sesuai dengan ajaran agama Islam, akan memberikan demensi-demensi jasmaniah dari kepribadian individu dan akan menjadi penopang sebagai persiapan yang mendasar untuk kehidupan dan perkembangan kepribadian anak dimasa mendatang.
12
Melatih anak-anak adalah suatu hal yang sangat penting sekali, karena anak sebagai amanat bagi gurunya, hati anak suci bagaikan mutiara cemerlang, bersih dari segala ukiran serta gambnaran, ia dapat mampu menerima pada segala yang dicondongkannya kepadanya. Maka bila ia dibiasakan ke arah kebaikan jadilah ia baik, dan berbahagia di dunia dan di akhirat sedang ayah dan para pendidikpendidik lainnya turut mendapat bagian pahalanya. Tetapi bila dibisakan jelek atau dibiarkan dalam kejelekan, maka celaka dan rusaklah ia, sedang wali serta pemeliharanya mendapat beban dosanya.”13
d. Metode perintah Metode perintah adalah suatu metode dimana guru dalam keluarga untuk mendidik putra-putrinya dengan cara memerintah sesuatu kepada anak.
12
hlm. 106.
13
Zainuddin, dkk, Seluk Beluk Pendidikan Al-Ghazali, ( Jakarta, Bumi Aksara, 1990 ) Al Ghazali, Ihya’ Ulumuddin Jilid III, Babil Halibi, Kairo, 1939, Hal. 92
20
Kebaikan metode ini antara lain dapat memberikan pegangan yang kuat tentang sesuatu yang harus dikerjakan dan yang harus ditinggalkan. Dan berguna untuk mengaktifkan anak.
e. Metode pemberian tugas Tugas adalah sesuatu pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan untuk diselesaikan, tetapi di sini maksudnya adalah mengenai tugas mempelajari sesuatu. Contohnya anak diberi tugas mempelajari bukubuku agama, belajar mengaji, membaca al Qur’an dan menghafalkan do’a-do’a. Dalam surat Al ‘Alaq disebutkan :
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.Yang menciptakan manusia dari segumpal darah”( QS. Al ‘Alaq : 1-2 ).14
Maksud dari ayat tersebut memberikan tugas kepada kita untuk belajar dengan cara membaca, baik yang berupa tulisan atau berupa tanda-tanda kebesaran Allah swt.
f. Metode tanya jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara mendidik dan mengajar agama yang dilakukan guru terhadap anaknya dimana guru melakukan tanya jawab terhadap anaknya. Menurut Zakiah Daradjat : Mulai umur 3 – 4 tahun anak-anak sering mengemukakan pertanyaan yang ada hubungannya dengan agama, misalnya : siapa Tuhan, dimana surga, bagaimana cara pergi
14
Ibid. Hal. 1079
21
kesana ? selain itu masih ada juga pertanyaan-pertanyaan lain karena anak mempunyai sifat ingin tahu, apa-apa ditanyakan.
B.
HASIL BELAJAR 1. Pengertian Hasil Belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Beajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar. Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud disini adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh Sudjana. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. 15 Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita.16 Sementara itu menurut Arikunto yang dimaksud hasil belajar adalah hasil proses, dimana perubahan itu tampak dalam bentuk perubahan yang dapat diamati dan diukur. Hasil belajar diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Untuk mengetahui tingkat pencapaian
15
Nana Sudjana, Dasar-dasar proses belajar mengajar, (Bandung, Algesindo,2009) hlm.22 16 Nana Sudjana, Dasar-dasar proses belajar mengajar, Ibid.hlm.22
Sinar Baru
22
hasil belajar siswa atau kemampuan siswa dalam suatu pokok bahasan guru biasanya mengadakan tes hasil belajar.17 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Didalam proses kegiatan belajar mengajar, tingkat penguasaan dan pemahaman siswa dapat diketahui dari hasil belajar. Dalam hal ini tingkat keberhasilan siswa dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan setelah proses kegiatan belajar mengajar, karena kegiatan pembelajaran akan berpengaruh besar terhadap tinggi rendahnya hasil belajar siswa.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar: 18 a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal), diantaranya meliputi: 1) Intelegensi Intelegensi merupakan suatu kemampuan dasar yang bersifat
umumuntuk
memperoleh
suatu
kecakapan
yang
mengandung berbagai komponen. 2) Bakat Merupakan
potensi
atau
kemampuan
yang
jika
dikembangkan melaluibelajar akan menjadi kecakapan yang nyata. 3) Minat dan perhatian
17 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) hlm.5 18 Kartini Kartono, Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: CV. Rajawali, 2000), h. 3.
23
Minat dan perhatian dalam belajar sangat berhubungan erat. Seseorangyang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya. Begitu juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinue baik secara sadar maupun secara tidak sadar pada objek tertentu biasanya akanmembangkitkan minat pada objek tersebut. 4) Kesehatan jasmani Kondisi fisik yang baik akan sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik yang sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar. Namun sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar. 5) Cara belajar Cara belajar yang efektif dan efisien akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam belajar. Ada beberapa cara belajar yang efisien. Diantaranya yaitu: berkonsentrasi baik sebelum belajar ataupun pada saat proses belajar mengajar berlangsung, mempelajari kembali materi pelajaran yang telah diterima, membaca dengan teliti dan betul materinya, mencoba menyelesaikan latihan-latihan soal dari materi yang telah diajarkan.19 b. Faktor (Eksternal) yang berasal dari luar diri siswa, yaitu lingkungan, lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat. Hal serupa juga dikemukakan oleh Abu Ahmadi yang menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar siswa baik secara
19
Kartini Kartono,hlm.4
24
langsung maupun tidak langsung. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi tiga macam yaitu: 20 1. Faktor-faktor stimulasi belajar, mencakup panjangnya bahan pelajaran kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pengajaran, berat ringannya tugas, dan suasana lingkungan eksternal. 2. Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, resistensi dalam belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif. 3. Faktor-faktor individual, mencakup usia kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalamannya sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi. Sedangkan menurut Jhon M. Keller sebagaimana yang dikutip oleh Mulyono Abdurrahman berpandangan bahwa : "belajar sangat dipengaruhi oleh dua macam masukan, yaitu kelompok masukan pribadi (personal inputs) dan kelompok masukan yang berasal dari lingkungan (environmental inputs)."21 Pendapat lain yang diungkapkan Muslim dalam Jurnal Penelitian bidang pendidikan menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu: 22 1. Strategi pembelajaran, salah satu strategi yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar adalah: pra pembelajaran, penyajian informasi, peran serta siswa, evaluasi, dan tindak lanjut. 2. Gaya kognitif siswa, yaitu kebiasaan bertindak yang relatif tetap dalam menerima, memikirkan, memecahkan masalah, ataupun dalam informasi. Dari berbagai penjabaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu faktor internal dan factor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri anak didik tersebut sedangkan faktor eksternal faktor yang disebabkan oleh stimuli
20 21 22
Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), h. 130 . 138. Mulyono Abdurrahman, Op.Cit, h. 106.
25
eksternal terhadap anak didik sehingga anak didik tersebut terpengaruh atau terkondisikan oleh faktor eksternal tersebut.
3. Hakikat belajar Baca Tulis Alqur’an Dalam proses pembelajaran, khususnya BTQ, seorang siswa dituntut untuk menguasai tiga dominan atau ranah yang meliputi: 23 a) Kognitif, memiliki enam taraf, yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b) Afektif,
meliputi:
memperhatikan,
merespon,
menghayati
nilai,
mengorganisasikan, dan memperhatikan nilai atau seperangkat nilai. c) Psikomotor, meliputi: persepsi, respon terbimbing, respon mekanisis, dan respon kompleks. Hakikat hasil belajar BTQ adalah untuk menghantarkan siswa menguasai konsep-konsep membaca dan menulis dan keterkaitannya untuk dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kata menguasai di sini mengisyaratkan bahwa harus menjadikan siswa tidak sekedar tahu (knowing) dan hafal (memorizing) tentang BTQ, melainkan harus menjadikan siswa untuk mengerti dan memahami (to understand) konsep-konsep tersebut dan menghubungkan keterkaitan suatu konsep dengan konsep lain.
24
Hasil
belajar didefinisikan sebagai suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu sebagai akibat dari proses belajarnya. 25 Menurut A. Tabrani Rusyan dalam bukunya pendekatan dalam proses belajar mengajar berpendapat : "Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh seorang siswa setelah ia melakukan kegiatan belajar
23
Ibid, h. 9 Wahyudi, Tingkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran IPA, (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, no.036, tahun ke-8,Mei, 2002), h.389 25 Veithzal Rifa.i, Upaya-upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kepemimpinan Peserta Diklat Spama Survei di DiklatDepkes.(Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.40, tahun ke-9, Jakarta : Depdiknas, Januari 2003), h.130 24
26
mengajar tertentu atau setelah ia menerima pengajaran dari seorang guru pada suatu saat."26 Menurut Nana Sudjana hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar.27 Menurut aliran psikologi kognitif memandang hasil belajar adalah :
28
Mengembangkan berbagai strategi untuk mencatat dan
memperoleh informasi, siswa harus aktif menemukan informasi-informasi tersebut dan guru menjadi partner siswa dalam proses penemuan berbagai informasi dan makna-makna dari informasi yang diperolehnya dalam pelajaran yang dibahas dan dikaji bersama. Dari pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli maka intinya adalah "perubahan". Oleh karena itu seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan memperoleh perubahan dalam dirinya dengan memperoleh pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar. Perubahan-perubahan tingkah laku yang terjadi dalam hasil belajar memiliki ciri-ciri: 29 1. Perubahan terjadi secara sadar 2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional 3. Perubahan bersifat positif dan aktif 4. Perubahan bukan bersifat sementara 5. Perubahan bertujuan dan terarah 6. Mencakup seluruh aspek tingkah laku. Hasil belajar menempatkan seseorang dari tingkat abilitas yang satu ke tingkat abilitas yang lain. Mengenai perubahan tingkat abilitas menurut Bloom meliputi tiga ranah, yaitu: 30
26
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokrasi, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h.
92. 27
Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2000), h. 65. 28 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Sinar Baru Algesindo, 2000), h. 28. 29 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2003), h. 3-4. 30 Sardiman A.N., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), h. 23-24.
27
Knowledge
1. Kognitif:
(pemahaman,
(pengetahuan,
menjelaskan,
ingatan),
meringkas),
comprehension
analysis
(menguraikan,
menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk
bangunan
baru),
evaluation
(menilai),
application
(menerapkan) 2. Affective: receiving (sikap menerima), responding (memberi respon), valuing
(menilai),
organization
(organisasi),
characterization
(karakterisasi). 3. Psychomotor: initiatory level, pre-routine level, routinized level. Sebenarnya hasil belajar merupakan realisasi pemekaran dari kecakapan atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dari seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir, maupun keterampilan motorik.31 Hasil belajar akan menumbuhkan pengetahuan dan pengertian dalam diri seseorang sehingga ia dapat mempunyai kemampuan berupa keterampilan dalam bentuk kebiasaan, sikap dan cita-cita hidupnya. Orang yang telah berhasil dalam belajar akan menjadi orang yang mandiri dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya, serta
dapat menentukan arah
hidupnya. 32 Bahar mengemukakan bahwa ada dua hal yang sangat penting untuk dijadikan sasaran evaluasi dalam pelaksanaan kurikulum, yaitu hasil belajar siswa tiap catur wulan dan daya capai kurikulum pada tiap sekolah. 33 Dengan menilai hasil belajar murid-muridnya sebenarnya guru tidak hanya menilai hasil usaha muridnya saja tetapi sekaligus juga menilai hasil usahanya sendiri. Menilai hasil belajar siswa berfungsi untuk dapat membantu guru dalam menilai kesiapan anak pada suatu mata pelajaran, mengetahui status
31
Nana Saudih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2003), h. 102-103. 32 Dr.Ir.Wayan Koster.MM., Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Siswa SLTPN di Jakarta, (Mimbar Pendidikan, No.2/XIX, 2000), h. 26. 33 Yusmaidah, Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Peta, (Pelangi Pendidikan, Volume 5, No.1, 2002), h. 2.
28
anak dalam kelas, membantu guru dalam usaha memperbaiki metode belajar mengajar. Selain bagi guru kegunaan hasil belajar bagi administrator adalah untuk memberi laporan kemajuan murid kepada orang tua, memberi ikhtisar mengenai hasil usaha yang dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan.34 4.
Pengertian Evaluasi Istilah pengukuran (measurement) mengandung arti “the act or process of ascertaining the extent or quantity of something” (Wand and Brown dalam Zainal Arifin, 1991). Hopkins dan Antes (1990) mengartikan pengukuran sebagai “suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka berdasarkan hasil pengamatan mengenai beberapa ciri(atribute) tentang suatu objek, orang atau peristiwa”. Dengan demikian, evaluasi dan penilaian berkenaan dengan kualitas daripada sesuatu, sedangkan pengukuran berkenaan dengan kuantitas (yang menunjukkan angka-angka) daripada sesuatu. Oleh karena itu, dalam proses pengukuran diperlukan alat ukur yang standar, baik dalam tes maupun nontes.
Tes adalah alat atau cara yang
sistematis untuk mengukur suatu sampel perilaku. Sebagai suatu alat ukur, maka di dalam tes terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik. Tes yang baik adalah tes yang memenuhi persyaratan
validitas
(ketepatan/kesahihan)
dan
reliabilitas(ketetapan/keajegan).
5. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran a. Tujuan Evaluasi Pembelajaran Secara umum, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Secara khusus, tujuan evaluasi adalah untuk: 1) Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan,
34
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2002), h. 299302.
29
2) Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar, sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial teaching, dan 3) Mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik yang menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar. 9.2.2 Fungsi evaluasi Secara umum, fungsi evaluasi pembelajaran adalah: 1. secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya, Sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan, 2. secara sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu
untuk
terjun
ke
masyarakat.
Mampu
dalam
arti dapat
berkomunikasi dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya, 3. secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu
sesuai dengan
kemampuan dan kecakapannya masing-masing, 4. untuk mengetahui kedudukan peserta didik diantara teman-temannya, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang 5. untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya 6. untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun kenaikan tingkat/kelas 7.
secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada pemerintah, pimpinan/kepala sekolah, guru/instruktur, termasuk peserta didik itu sendiri.
Fungsi evaluasi dapat dilihat berdasarkan jenis evaluasi itu sendiri, yaitu: 1. Formatif, yaitu memberikan feed back bagi guru/instruktur sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program
30
remedial bagi peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari 2. Sumatif, yaitu mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran, menentukan angka (nilai) sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan
perkembangan belajar,
serta dapat
meningkatkan motivasi belajar 3. Diagnostik,
yaitu
dapat
mengetahui
latar
belakang
peserta
didik (psikologis, fisik, dan lingkungan) yang mengalami kesulitan belajar, 4. Seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan menempatkan peserta didik sesuai dengan minat dan kemampuannya. 6. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Evaluasi Prinsip-prinsip umum evaluasi adalah: kontinuitas, komprehensif, objektivitas,
kooperatif,
mendidik, akuntabilitas,
dan
praktis.
Dengan
demikian, evaluasi pembelajaran hendaknya a. Dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang harus dievaluasi, materi yang akan dievaluasi, alat evaluasi dan interpretasi hasil evaluasi b. Menjadi bagian integral dari proses pembelajaran c. Agar hasilnya objektif, evaluasi harus menggunakan berbagai alat (instrumen) dan sifatnya komprehensif d. Diikuti dengan tindak lanjut. Di samping itu, evaluasi juga harus memperhatikan prinsip keterpaduan, prinsip berorientasi kepada kompetensi dan kecakapan hidup, prinsip belajar aktif, prinsip koherensi, dan prinsip diskriminalitas. 7. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Sesuai
dengan
petunjuk
pengembangan
kurikulum
berbasis
kompetensi yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas adalah: a. Penilaian kompetensi dasar mata pelajaran
31
Kompetensi
dasar
pada
hakikatnya adalah
pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata pelajaran tertentu. b. Penilaian Kompetensi Rumpun Pelajaran Rumpun pelajaran merupakan kumpulan dari mata pelajaran atau disiplin ilmu yang lebih spesifik. Dengan demikian, kompetensi rumpun pelajaran pada hakikatnya merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfeksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang seharusnya dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan rumpun pelajaran tersebut. c. Penilaian Kompetensi Lintas Kurikulum Kompetensi lintas kurikulum merupakan kompetensi yang harus dicapai melalui seluruh rumpun pelajaran dalam kurikulum. Kompetensi lintas kurikulum pada hakikatnya merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang mencakup kecakapan belajar sepanjang hayat dan kecakapan hidup yang harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan. Penilaian ketercapaian kompetensi lintas kurikulum ini dilakukan terhadap hasil belajar dari setiap rumpun pelajaran dalam kurikulum. d. Penilaian Kompetensi Tamatan Kompetensi tamatan merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan jenjang tertentu. e. Penilaian Terhadap Pencapaian Keterampilan Hidup 1. Penguasaan berbagai kompetensi dasar, kompetensi lintas kurikulum, kompetensi rumpun pelajaran dan kompetensi tamatan melalui berbagai pengalaman belajar juga memberikan efek positif (nurturan effects) dalam bentuk kecakapan hidup (life skills). Kecakapan hidup yang dimiliki peserta didik melalui berbagai pengalaman belajar ini, juga perlu dinilai
32
sejauhmana kesesuaiannya dengan kebutuhan mereka untuk dapat bertahan dan berkembang dalam kehidupannya di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. 8. Prosedur/Tahapan – Tahapan Evaluasi Media Pembelajaran a. Evaluasi Satu lawan Satu Evaluasi media tahap satu lawan satu atau yang disebut dengan istilah One to One Evaluation, dilaksanakan dengan memilih dua orang atau lebih siswa yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat. Prosedur pelaksanaan evaluasi media tahap satu lawan satu ini adalah sebagai berikut: 1) Jelaskan kepada siswa bahwa guru sedang merancang suatu media baru dan ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang dibuat tersebut. 2) Sampaikan kepada mereka bahwa jika mereka melakukan kesalahan, hal tersebut bukanlah karena kekurangan mereka, tetapi kerena kekurangsempurnaan media tersebut, sehingga perlu diperbaiki. 3) Usahakan agar mereka bersikap relaks dan bebas mengemukakan pendapatnya terhadap media tersebut. 4) Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topik yang dimediakan. 5) Sajikan media dan catat berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyajikan/mempelajari media tersebut. Catat pula bagaimana reaksi sisa dan bagian – bagian yang sulit untuk dipahami, apakah contoh – contoh, penjelasan, pentunjuk – petunjuknya ataukah yang lainnya. 6) Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut (Post Test), dan 7) Analisis informasi yang terkumpul.
b. Evaluasi Kelompok Kecil Siswa
yang dipilih hendaknya mencerminkan karakteristik
populasi. Usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa – siswa yang kurang
33
pandai, sedang, dan pandai, laki – laki dan perempuan, berbagai usia dan latar belakang. Prosedur yang perlu dilakukan adalah: 1) Jelaskan bahwa media tersebut terdapat pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya. 2) Berikan test awal (Pretest) untuk mengkur pengetahuan dan kemampuan siswa tentang topic yang dimediakan. 3) Sajikan media atau minta kepada siswa ntuk mempelajari media tersebut. 4) Catat waktu yang diperlukan dan semua bentuk umpan balik (langsung ataupun tidak langsung) selama penyajian media. 5) Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan bias tercapai (Post Test). 6) Bagikan kuesioner dan minta siswa untuk mengisinya. Beberapa pertanyaan yang perlu didiskusikan antara alain: 7) Analisis data yang terkumpul. c. Evaluasi Lapangan Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1) Mula – mula pilih siswa yang benar – benar mewakili populasi target, kira – kira 30 siswa. 2) Jelaskan kepada mereka uji lapangan tersebut dan apa yang diharapkan di akhir kegiatan tersebut. 3) Berikab tes awal untuk mengukur sejauh mana kemampuan dan pengetahuan mereka terhadap topik yang dimediakan. 4) Sajikan media tersebut kepad mereka. 5) Catat semua respon yang muncul dari siswa selama penyajian media, jangan lupa catat pula waktunya. 6) Berikan tes ntuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah penyajian media selesai. 7) Berikan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap mereka terhadap media dan penyajiannya itu.
34
8) Ringkas dan analisis data – data yang diperoleh dengan kegiatan – kegiatan tadi. Yaitu kemampuan awal, skor tes awal dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian – bagian yang sulit, dan pengayaan yang diperlukan, kecepatan sajian dansebagainya. 9) Atas dasar itu, media diperbaiki dan semakin disempurnakan.
C. Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang diteliti. Jawaban ini dapat benar, atau salah tergantung pembuktian di lapangan. Sebagaimana diungkapkan oleh S. Margono, bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya35. Hipotesis penelitian ini adalah dengan menerapkan pola pembinaan baca tulis alqur’an dikelas rendah, hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan. Pola pembinaan sendiri bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru, karena guru menjelaskan disertai dengan praktek. Dengan pembinaan tersebut peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran secara langsung, karena itu akan tercipta pembelajaran yang kondusif serta dapat
memudahkan peserta didik dalam menerima dan
memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan pemahaman peserta didik terhadap pelajaran maka hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
35
68.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta profesialisme guru dalam menangani proses belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Data yang diperoleh berupa data deskriptif dan kuantitatif yang menggunakan perhitungan statistik sederhana. Berdasarkan masalah yang disebutkan, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui Pola pembinaan baca tulis qur’an siswa kelas satu di SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak. 2. Untuk mengetahui hasil belajar baca tulis qur’an siswa kelas satu di SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak. 3. Untuk mengetahui relevansi penerapan Pola pembinaan baca tulis qur’an siswa kelas satu di SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini diadakan selama 30 hari terhitung mulai izin penelitian secara lisan dan tertulis dengan surat rekomendasi dari IAIN Walisongo
Semarang.
Sedangkan
pelaksanaan
penelitian
atau
pengumpulan data mulai tanggal 3 Januari 2011 sampai dengan 3 Maret 2011. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah di SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak.
C. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas satu I SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak dengan jumlah siswa 35 35
36
D. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas yang dimaksud adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan 1
refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. 1. Metode penelitian tindakan
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus meliputi 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Refleksi pada siklus pertama digunakan sebagai patokan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya, sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya. 2
Adapun alur dari penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan ? Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan 1 Rochiarti Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), cet. 2 hlm. 12 2 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 16
37
refleksi. 2. Kolaborator Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan Zubaidah A.Ma selaku guru mata pelajaran BTQ di SD Bintoro 8 Kecamatan Demak Kabupaten Demak dalam upaya meningkatkan prestasi peserta didik kelas satu dengan menggunakan pola pembinaan BTQ. 3. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi indikator hasil prestasi adalah: 1) Peserta didik dapat menampilkan bacaan yang fashih. 2) Peserta didik dapat menampilkan tulisan yang benar. 3) Peserta didik dapat menyerasikan antara bacaan dengan tulisan qur’an dengan benar. 4. Jadwal pelaksanaan Penelitian Berikut ini adalah jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di kelas satu SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak: No.
Rencana Kegiatan
Waktu (minggu) ke1
2
3
X
X
4
1
Observasi Awal
X
2
X
4
Menyusun konsep pelaksanaan Menyepakati jadwal dan tugas Menyusun Instrumen
5
Diskusi konsep pelaksanaan
X
6
Pelaksanaan pra siklus
X
7
Pelaksanaan Siklus I
8
Pelaksanaan Siklus II
9
Pembuatan Laporan
X
10
Menyusun konsep laporan
X
3
X X
X
X
5. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Persiapan pelaksanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan tahapan-tahapan tindakan sebagaimana yang tercantum dalam skenario
38
pembelajaran. Tindakan yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut: a. Persiapan 1) Peneliti melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis akar penyebab masalah dengan melakukan pengamatan proses pembelajaran di kelas. 2) Peneliti bersama guru pendidikan agama Islam berkolaborasi untuk menentukan dan menetapkan tindakan apa yang akan digunakan untuk mengatasi masalah. 3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 4) Membuat Lembar Observasi Siswa (LOS) 5) Penyusunan instrumen. Instrumen ialah alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan adalah soal-soal yang dibuat peneliti sendiri. Langkah-langkah penyusunan instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Menentukan materi Baca Tulis Al Qur’an b) Menyusun kisi-kisi soal. c) Menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah ditentukan, yaitu sejumlah 20 soal untuk tiap siklus. b. Pelaksanaan tindakan 1) Pra siklus Dalam pelaksanaan pra siklus proses pembelajaran guru masih menggunakan motode lama. 2) Siklus I Dalam penelitian tindakan (action research) tiap siklusnya terdiri dari : a) Perencanaan Dalam tahap ini penelitian bersama-sama dengan guru -
Merencanakan permasalahan apa yang akan diteliti
-
Merencanakan model atau metode apa yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
39
-
Membuat RPP
-
Membuat LOS (lembar observasi siswa)
b) Pelaksanaan -
Guru menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario dan LOS.
c) Observasi -
Peneliti bersama guru melakukan observasi saat berlangsungnya proses pembelajaran.
d) Refleksi -
Peneliti bersama guru melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.
-
Peneliti bersama guru BTQ membahas hasil evaluasi yang telah dilakukan, serta merencanakan perbaikan yang akan digunakan pada siklus II.
3) Siklus II a) Perencanaan - Dari hasil evaluasi pada tindakan siklus I, peneliti bersama guru merencanakan kembali tindakan yang akan dilakukan pada siklus ini. b) Pelaksanaan - Guru menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario dan LOS. c) Observasi - Peneliti bersama guru melakukan observasi saat berlangsungnya pembelajaran d) Refleksi - Peneliti bersama guru melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. - Membahas hasil evaluasi pada siklus ini, bila hasilnya memuaskan maka penelitian dapat dihentikan.
40
Tabel Rencana Tindakan Rencana Tindakan
Siklus Siklus I Pola Pembelaj
Awal
Pertengahan
- Siswa siap
- Guru menjelaskan
- Siswa mendemonstrasikan
mengikuti
materi Baca Tulis Al
kartu huruf hijaiyyah
pembelajara
Qur’an
- Siswa menjawab soal yang
- Guru
diberikan oleh guru
aran BTQ n, salam
Akhir
2x35
pembuka,
mendemonstrasikan
- Guru mengevaluasi hasil
Menit
berdoa
kartu huruf hijaiyyah
pekerjaan siswa - Guru memberikan pembinaan kepada siswa yang belum tuntas belajar
Siklus II Pola Pembelaj
- Siswa siap
- Guru menjelaskan
- Siswa mendemonstrasikan
mengikuti
materi Baca Tulis Al
kartu huruf hijaiyyah
pembelajara
Qur’an
- Siswa menjawab soal yang
- Guru
diberikan oleh guru
aran BTQ n, salam 2x35
pembuka,
mendemonstrasikan
- Guru mengevaluasi hasil
Menit
berdoa
kartu huruf hijaiyyah
pekerjaan siswa - Guru memberikan pembinaan kepada siswa yang belum tuntas belajar
E. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data antara lain:
1. Metode Observasi Metode observasi yaitu mengamat-amati, jadi observasi adalah mencari dan mengumpulkan data-data fakta mengenai gejala tertentu secara langsung dengan menggunakan alat-alat pengamatan indera, dan mencatat
41
fakta-fakta itu menurut teknik tertentu, di sepanjang waktu tertentu.3 Metode ini digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran yang dilakukan pada proses pembelajaran baca tulis qur’an di SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Berupa proses pembelajaran atau tindakan yang dilakukan guru pada proses pembelajaran baca tulis qur’an di SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak. 2. Metode Tes Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi dan kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.4 Metode ini digunakan untuk mendapatkan nilai dari hasil belajar siswa kelas kelas satu SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak, dengan diadakan tes pada tiap akhir siklus. 3. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.5 Metode dokumentasi ini digunakan untuk mencari data-data berupa tulisan-tulisan yang berhubungan dengan obyek penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, diantaranya untuk mengetahui data berupa nama siswa, jumlah siswa dan dokumen yang berkaitan dengan pola pembinaan baca tulis qur’an di SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak.
F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data. Data3 HM. Hati Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm. 13 4 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm 132 5 Ibid., hlm. 236
42
data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif untuk
menggambarkan
keadaan
peningkatan
pencapaian
indikator
keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pola pembinaan baca tulis qur’an di SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Semua data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan deskriptif prosentase. Dimana hasil penelitian dianalisis dua kali, yaitu analisis ketuntasan belajar secara individu dan ketuntasan belajar secara klasikal. 1. Ketuntasan belajar secara individu Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar secara individual adalah sebagai berikut: Skor yang dicapai Nilai =
X 100 Skor maksimal
2. Ketuntasan belajar secara klasikal Nilai post test diperoleh dari nilai tes yang diadakan pada tiap akhir siklus, kemudian dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah sebagai berikut:
n x100% n 1
P
Keterangan: P
= nilai ketuntasan belajar
n
= jumlah siswa tuntas belajar secara individual
n
= jumlah total siswa
1
G. Indikator Kinerja Prestasi belajar peserta didik dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu memperoleh nilai 70 dan mencapai ketuntasan belajar 70 %.
BAB IV Analisis Hasil Penelitian
A. Gambaran Umum SD N Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak Tempat penelitian adalah di SD N Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak,
terletak di Kelurahan Bintoro Kecamatan Demak
Kabupaten Demak. Suasana belajar pada sekolah ini sangat mendukung karena banyak sumber belajar. Sekitar lingkungan sekolah terdapat pojok baca yang dapat digunakan sebagai sarana prasarana pembelajaran. Sarana dan prasarana yang lengkap bisa mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang baik. Penelitian ini mengambil tempat di kelas satu yaitu kelas I, Suasana kelas yang bersih, rapi dan udara yang sejuk sehingga suasana belajar nyaman dan menyenangkan. jumlah siswa kelas I berjumlah 35 orang Sebelum diadakannya tindakan, peneliti terlebih dahulu mengadakan observasi di kelas satu saat proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran Baca Tulis Alqur’an dengan tanpa pembinaan membuat hasil belajar siswa sangat rendah. Namun setelah adanya pembinaan peserta didik tampak lebih aktif dan dengan mudah memahami materi. Diterapkannya pola pembinaan Baca Tulis Al Qur’an peserta didik tampak serius dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk memahami materi pelajaran. Bagi peserta didik yang pandai dapat dengan mudah memahami materi dan sebagian ada yang memerlukan bimbingan guru.
B. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Pra siklus Sebelum peneliti melakukan siklus, terlebih dahulu peneliti melakukan pra siklus. Pra siklus dilakukan guna mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik. Dalam pra siklus guru masih menggunakan pola lama, yaitu pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an tanpa adanya pembinaan. Pola ini sangat tidak efektif. Karena dengan tidak
43
44
adanya pembinaan dari guru, banyak siswa yang tidak mampu akan tidak mengerti selamanya dan tidak akan bisa untuk selamanya. a. Hasil belajar Sebelum melakukan siklus, peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar nama peserta didik dan nilai awal peserta didik. Nilai awal peserta didik diambil dari nilai pre-test berupa nilai terakhir peserta didik materi Baca Tulis Al Qur’an sebelum menggunakan pola pembinaan. Nilai awal digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik. Nilai pre-test dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.1 Nilai Pre-test Kelas I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nama Siswa DYAH RAHMANDA PUSPITA SARI M. TAUFIQI RAMADHAN SALMA REGITA MARYAM AMELIA KAMILA ULYA AN NABILA DINA SITI ASIYAH ATHA SINORA ATHA ZAKI AL FAWWAZ CAPRI UURO ZULFADLI DEWINTA PUTRI BRILIAN DIMAS SULTAN PRIYAMBODO ELSA AMALIA PUTRI FADILA IDUL ADHANI ASYFA FATMA NUR HIDAYAH GALUH VINA SAFIRA ARYANI HASNA BUDI ARDIANI IKBAR ZAINUR RASYID JESSICA MAHARANI KHAUMMA RESANDRIYA LABIB LINGGAR PRASETYA JATI MAULANA LUTHFISA NA’IL ASYHAR MOHAMMAD DAFFA HIDAYAT MUHAMMAD TAUFIQ AL HAQIQI MUHAMMAD ALI WAHID M. AQSAL GIBRAN FERDINANSYAH MUHAMMAD LUQMAN HAKIM NAWAR JULIA IZZATI
Nilai 70 55 65 60 70 56 70 65 69 55 70 60 70 68 54 70 45 70 70 50 70 70 55 70 53 48
45
27 28 29 30 31 32 33 34 35
PALESTINA FAZA KINANTI PIJAR PANGESTU RUZIQU FIROSYAN KHOSYI’IN SETO HAIDAR MAJID SYAFIRA DIFA LUTFIYANI SYAKILA LINTANG AZZAHRA TAMARA MAURA MAHARANI AFRAM CIPTA UTAMA ABSAM INDRA TAMA Prosentase ketuntasan klasikal
50 70 68 70 66 70 65 70 57 40%
Dari hasil data di atas menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik berada pada taraf rendah, yaitu terlihat pada ketuntasan klasikal peserta didik hanya 40%. Dalam pra siklus ada 21 peserta didik yang tidak tuntas belajarnya dan 14 peserta didik yang tuntas belajar. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran Baca Tulis al Qur’an tanpa pembinaan . Peserta didik kurang semangat dan aktif karena terkesan monoton, apa lagi dalam materi Baca Tulis Al Qur’an tidak bisa dimengerti peserta didik apabila hanya dengan penjelasan lisan saja tanpa disertai pembinaan. Atas dasar di atas peneliti bersama guru menyusun rencana untuk perbaikan hasil belajar peserta didik dengan mengubah metode pembelajarannya, guru
menggunakan pola
pembinaan pada pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an. Gambar 1 Diagram hasil nilai Pre Tes
46
C. Hasil Penelitian Siklus I Berdasarkan hasil observasi
yang telah penulis lakukan di SD N
Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak, Pola pembinaan ini efektif karena melibatkan semua indra peserta didik, yaitu kemampuan afektif, kognitif dan psikomotorik. Hasil penelitian pada materi Baca Tulis Al Qur’an menggunakan pola pembinaan adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Setelah peneliti mengidentifikasi masalah, maka peneliti menyusun rencana tindakan yang akan digunakan, yaitu berupa penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan pola pembinaan. Selanjutnya peneliti bersama guru menyusun perangkat pembelajaran yang berupa RPP, kisikisi soal, LOS dan soal-soal tes. 2. Pelaksanaan Tindakan Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dalam RPP. Guru menyambaca tulis al qur’ankan penjelasan tentang materi Baca Tulis Al Qur’an dan pembinaan saat pembinaan berlangsung. Guru mempraktikkan cara membaca dan menulis Al Qur’an dengan benar di depan kelas, kemudian guru meminta peserta didik untuk memperhatikan. Guru meminta peseta didik maju di depan kelas untuk mempraktikkan membaca dan menulis Al Qur’an dengan benar. Guru membina peserta didik yang belum dapat membaca dan menulis Al Qur’an dengan benar. Dalam proses pembelajaran peserta didik kurang memperhatikan guru, masih banyak yang mengobrol sendiri dan kurang konsen pada pembelajaran. Hanya beberapa peserta didik saja yang aktif dalam pembelajaran. Peneliti melakukan pengamatan secara cermat terhadap aktivitas peserta didik menggunakan Lembar Observasi Siswa yang telah disiapkan terlebih dahulu. Guru memberikan tes tertulis dan tes lisan kepada peserta didik di akhir siklus untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran yang baru dibahas di dalam kelas. Guru melafalkan bacaan Al Qur’an dengan fasih kemudian peserta didik mempraktikkan secara bergantian.
47
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan pembinaan saja kurang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa peserta didik yang masih mengobrol sendiri pada saat pembelajaran. Peserta didik kurang tertarik pada pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an, karena peserta didik belum terbiasa mendapatkan pembinaan. 3. Observasi Setelah mengobservasi siswa selama proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan Lembar Observasi Siswa yang dipegang peneliti. Observasi ini dilaksanakan saat proses pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an sedang berlangsung. a. Hasil belajar Nilai hasil belajar peserta didik dalam siklus I diambil dari nilai tes peserta didik pada akhir siklus dengan sebanyak 10 butir soal. Nilai akhir siklus I dapat peneliti gambarkan sebagai berikut : Tabel 4.4 Nilai Test Siklus I Kelas I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Siswa DYAH RAHMANDA PUSPITA SARI M. TAUFIQI RAMADHAN SALMA REGITA MARYAM AMELIA KAMILA ULYA AN NABILA DINA SITI ASIYAH ATHA SINORA ATHA ZAKI AL FAWWAZ CAPRI UURO ZULFADLI DEWINTA PUTRI BRILIAN DIMAS SULTAN PRIYAMBODO ELSA AMALIA PUTRI FADILA IDUL ADHANI ASYFA FATMA NUR HIDAYAH GALUH VINA SAFIRA ARYANI HASNA BUDI ARDIANI IKBAR ZAINUR RASYID JESSICA MAHARANI KHAUMMA RESANDRIYA LABIB LINGGAR PRASETYA JATI MAULANA LUTHFISA NA’IL ASYHAR MOHAMMAD DAFFA HIDAYAT
Nilai 50 70 60 70 70 80 50 70 70 50 70 50 50 70 60 80 70 60 70 60 70
48
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
MUHAMMAD TAUFIQ AL HAQIQI MUHAMMAD ALI WAHID M. AQSAL GIBRAN FERDINANSYAH MUHAMMAD LUQMAN HAKIM NAWAR JULIA IZZATI PALESTINA FAZA KINANTI PIJAR PANGESTU RUZIQU FIROSYAN KHOSYI’IN SETO HAIDAR MAJID SYAFIRA DIFA LUTFIYANI SYAKILA LINTANG AZZAHRA TAMARA MAURA MAHARANI AFRAM CIPTA UTAMA ABSAM INDRA TAMA Prosentase ketuntasan klasikal
70 50 60 70 60 70 70 70 70 50 60 50 70 70 60%
Dari data di atas ada 14 peserta didik yang belum mencapai nilai 70, ada 19 orang yang mendapat nilai 70 dan 2 orang mendapat nilai di atas 70. Dari data hasil belajar peserta didik tersebut menunjukkan bahwa ada 14 peserta didik yang belum tuntas belajar dan 21 peserta didik yang tuntas belajar. Hal ini disebabkan karena peserta didik kurang optimal dalam melaksanakan pembinaan, hal ini terlihat dari beberapa peserta didik yang masih belum bisa membaca dan menulis al Qur’an dengan benar dan masih ada beberapa peserta didik yang mengobrol saat proses pembelajaran berlangsung. Tabel 4.5 Jumlah Nilai Pre Tes Nilai 80-70 69-50
Jumlah 21 14
% 60% 40%
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas
49
Gambar 1. Diagram Nilai Siklus I
b. Hasil proses Bentuk aktivitas dalam pola pembinaan materi Baca Tulis Al Qur’an yang dilakukan oleh peserta didik dapat peneliti gambarkan sebagai berikut:
Data hasil observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
pola
pembinaan. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru telah melaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran, meskipun demikian masih terlihat beberapa peserta didik yang kurang aktif dan kurang memperhatikan penjelasan guru. 4. Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan nilai tes akhir siklus I, bahwa masih banyak peserta didik yang masih kurang aktif, masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak mau bertanya saat mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan peserta didik belum terbiasa menggunakan pola pembinaan dan masih terpengaruh dengan metode yang lama. Pada siklus I guru menggunakan pola pembinaan. Guru menjelaskan di depan kelas, guru mempraktikkan baca tulis al Qur’an dengan fasih, peserta didik diminta untuk mendengarkan dengan seksama, kemudian siswa diminta oleh guru untuk mendemonstrasikan baca tulis al Qur’an dengan baik dan
50
benar.
Guru
membimbing
peserta
didik
yang
belum
bisa
mendemonstrasikan dengan baik. Karena masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran maka berdampak pada kurangnya tingkat pemahaman peserta didik. Hal ini terlihat pada data hasil belajar peserta didik pada siklus I yang menunjukkan bahwa indikator ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal belum tercapai, peserta didik yang tuntas belajar baru mencapai 60% ada 14 anak yang belum tuntas belajar, Selanjutnya di akhir kegiatan peneliti mengisi Lembar Observasi Siswa pada siklus I ini dan selanjutnya peneliti melakukan refleksi dengan mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus I, mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemukan dikelas dengan melakukan tindakan selanjutnya. Peneliti harus meningkatkan cara pembelajaran untuk memotivasi peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti berupaya supaya suasana di dalam kelas menjadi lebih menyenangkan, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai indikator keberhasilan. Berdasarkan analisis data pada siklus I, upaya yang harus dilakukan adalah merencanakan dan melaksanakan kembali upaya perbaikan dengan menyusun kembali sekenario pembelajaran pada siklus II yang berupa RPP, LOS, kisi-kisi soal dan soal tes siklus II. Dari refleksi di atas didapatkan beberapa solusi terhadap permasalahan proses belajar mengajar pada kegiatan pembelajaran baca tulis al qur’an dengan pola pembinaan di kelas II SD N Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Hasil refleksi kemudian dijadikan sebagai rumusan untuk diterapkan pada siklus II sebagai upaya perbaikan terhadap proses pembelajaran peserta didik pada siklus I.
51
D. Hasil Penelitian Siklus II 1. Perencanaan Dari hasil refleksi pada siklus I, masih banyak peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasan guru, ada yang masih mengobrol sendiri dan kurang aktif dalam proses pembelajaran, tidak mau bertanya saat peserta didik belum paham dan sebagian dari mereka belum merasa tertarik dengan proses pembelajaran. Karena masalah tersebut peneliti beserta guru menyusun kembali upaya perbaikan pada siklus II. Peneliti menyusun kembali RPP, kisi-kisi soal, LOS dan soal tes siklus II. Guru mengupayakan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik, guru memberikan pembinaan agar peserta didik merasa dekat dengan guru. Dan mengusahakan agar peserta didik yang kurang aktif menjadi lebih aktif. 2. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah guru menjelaskan kembali proses demonstrasi gerakan baca tulis al qur’an. Peserta didik mengamati guru yang sedang mendemonstrasikan di depan kelas. Kemudian peserta didik diminta mendemonstrasikan baca tulis al qur’an di depan kelas sesuai no urut paserta didik dan diadakan tes pada akhir siklus II untuk mengetahui tingkat penguasaan materi. Guru memberikan arahan agar peserta didik dapat membaca dan menulis al Qur;an dengan benar. Guru membuka tanya jawab, apabila ada peserta didik yang belum faham. Guru menjelaskan dan membina peserta didik yang belum mampu membaca dan menulis
al Qur’an dengan benar.
3. Observasi Pada proses observasi peneliti mengamati kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik. Peneliti mengisi Lembar Observasi Siswa. a. Hasil belajar Nilai hasil belajar peserta didik dalam siklus II diambil dari ulangan peserta didik dengan soal sebanyak 10 butir soal dapat peneliti gambarkan sebagai berikut :
52
Tabel 4.10 Nilai Test Siklus II Kelas I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Siswa DYAH RAHMANDA PUSPITA SARI M. TAUFIQI RAMADHAN SALMA REGITA MARYAM AMELIA KAMILA ULYA AN NABILA DINA SITI ASIYAH ATHA SINORA ATHA ZAKI AL FAWWAZ CAPRI UURO ZULFADLI DEWINTA PUTRI BRILIAN DIMAS SULTAN PRIYAMBODO ELSA AMALIA PUTRI FADILA IDUL ADHANI ASYFA FATMA NUR HIDAYAH GALUH VINA SAFIRA ARYANI HASNA BUDI ARDIANI IKBAR ZAINUR RASYID JESSICA MAHARANI KHAUMMA RESANDRIYA LABIB LINGGAR PRASETYA JATI MAULANA LUTHFISA NA’IL ASYHAR MOHAMMAD DAFFA HIDAYAT MUHAMMAD TAUFIQ AL HAQIQI MUHAMMAD ALI WAHID M. AQSAL GIBRAN FERDINANSYAH MUHAMMAD LUQMAN HAKIM NAWAR JULIA IZZATI PALESTINA FAZA KINANTI PIJAR PANGESTU RUZIQU FIROSYAN KHOSYI’IN SETO HAIDAR MAJID SYAFIRA DIFA LUTFIYANI SYAKILA LINTANG AZZAHRA TAMARA MAURA MAHARANI AFRAM CIPTA UTAMA ABSAM INDRA TAMA Prosentase ketuntasan klasikal
Nilai 60 70 70 70 70 70 70 70 70 70 80 60 70 70 70 70 70 60 70 80 70 70 70 60 70 60 70 70 70 70 70 70 70 70 80 85,7%
Dari hasil data di atas menunjukkan bahwa pada siklus II hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan, peserta didik yang telah tuntas belajar ada 30 anak dan 5 anak tidak tuntas belajar. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan peserta didik telah
53
tercapai. Ada 27 peserta didik yang mendapat nilai 70, 3 peserta didik mendapat nilai di atas 70 dan hanya 5 peserta didik yang belum mencapai nilai 70. Ketuntasan secara klasikal telah mencapai 85,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran baca tulis al Qur’an dengan menggunakan pola pembinaan telah berhasil. Gambar 3 Diagram hasil siklus II
b. Hasil proses Setelah melakukan observasi pada saat proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan Lembar Observasi Siswa yang dipegang peneliti, terlihat pada siklus II peserta didik menjadi lebih aktif dan serius saat proses pembelajaran berlangsung dan peserta didik sudah bisa mendemonstrasikan gerakan baca tulis al qur’an dengan baik dan benar. Bentuk aktivitas dalam pola pembinaan materi baca tulis al qur’an yang dilakukan oleh siswa dapat peneliti gambarkan sebagai berikut dengan bentuk penilaian terlampir : Data hasil observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
pola
pembinaan. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru telah melaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran, guru telah mampu menciptakan
54
pembelajaran menjadi lebih menarik, peserta didik mulai aktif saat proses pembelajaran berlangsung, peserta didik memperhatikan penjelasan guru, dan banyak peserta didik yang telah mampu mempraktikkan baca tulis al Qur’an dengan baik dan benar. Data di atas menunjukkan bahwa aktivitas peserta didik mengalami peningkatan, berarti bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah berhasil.
4. Refleksi Berdasarkan data hasil tes siklus II diperoleh ketuntasan belajar peserta didik kelas I adalah 85,7%Pada siklus II menunjukkan terjadi peningkatan pada hasil belajar peserta didik. Guru berhasil menciptakan suasana pembelajaran menjadi menarik sehingga peserta didik sudah mulai tertarik dengan proses pembelajaran. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru sehingga peserta didik merasa lebih mudah dalam memahami pelajaran, karena guru mempraktikkan didepan kelas dan peserta didik memperhatikan. Setelah semua peserta didik dianggap paham, guru meminta peserta didik mendemonstrasikan gerakan baca tulis al qur’an di depan kelas dengan baik dan benar. Kelas I Ada 27 peserta didik yang mendapat nilai 70, 3 peserta didik mendapat nilai di atas 70 dan hanya 5 peserta didik yang belum mencapai nilai 70. Berdasarkan hasil refleksi siklus II indikator kinerja guru mengalami peningkatan. Dari siklus I dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebanyak 60% dikelas I, 67%. Analisis data keaktifan peserta didik dalam pelaksanaan praktik disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai praktik dari siklus I ke siklus II. Setelah diadakan langkah-langkah perbaikan tindakan pada siklus II, memberi dampak positif bagi peningkatan hasil belajar peserta didik. Dari hasil refleksi ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran baca tulis al qur’an dengan menggunakan pola pembinaan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, untuk itu siklus dihentikan.
55
E. Rekapitulasi Hasil Siklus 1 dan 2 Tabel 4.11 Nilai Test Siklus I dan II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Siswa DYAH RAHMANDA PUSPITA SARI M. TAUFIQI RAMADHAN SALMA REGITA MARYAM AMELIA KAMILA ULYA AN NABILA DINA SITI ASIYAH ATHA SINORA ATHA ZAKI AL FAWWAZ CAPRI UURO ZULFADLI DEWINTA PUTRI BRILIAN DIMAS SULTAN PRIYAMBODO ELSA AMALIA PUTRI FADILA IDUL ADHANI ASYFA FATMA NUR HIDAYAH GALUH VINA SAFIRA ARYANI HASNA BUDI ARDIANI IKBAR ZAINUR RASYID JESSICA MAHARANI KHAUMMA RESANDRIYA LABIB LINGGAR PRASETYA JATI MAULANA LUTHFISA NA’IL ASYHAR MOHAMMAD DAFFA HIDAYAT MUHAMMAD TAUFIQ AL HAQIQI MUHAMMAD ALI WAHID M. AQSAL GIBRAN FERDINANSYAH MUHAMMAD LUQMAN HAKIM NAWAR JULIA IZZATI PALESTINA FAZA KINANTI PIJAR PANGESTU RUZIQU FIROSYAN KHOSYI’IN
Nilai Siklus I
Nilai Siklus II
50 70 60 70
60 70 70 70
70 80 50 70 70
70 70 70 70 70
50 70
70 80
50 50
60 70
70 60 80 70
70 70 70 70
60 70
60 70
60
80
70
70
70 50
70 70
60
60
70 60 70 70
70 60 70 70
70
70
56
30 31 32
SETO HAIDAR MAJID SYAFIRA DIFA LUTFIYANI SYAKILA LINTANG AZZAHRA 33 TAMARA MAURA MAHARANI 34 AFRAM CIPTA UTAMA 35 ABSAM INDRA TAMA Prosentase ketuntasan klasikal
70 50
70 70
60
70
50 70 70 60%
70 70 80 85,7%
F. Pembahasan 1. Siklus I Selama proses pembelajaran berlangsung, peserta didik melakukan kegiatan-kegiatan yang dirancang oleh peneliti di dalam RPP dan LOS. Kegiatan yang dilakukan antara lain peneliti memberikan penjelasan apa yang harus dilakukan pada saat mendemonstrasikan baca tulis al qur’an. Peserta didik diminta untuk mengamati secara cermat dan teliti pada saat guru mendemonstrasikan di depan kelas. Guru membimbing peserta didik pada saat proses praktik berlangsung. Di akhir kegiatan pembelajaran peserta didik diminta untuk menarik kesimpulan kemudian peserta didik memberikan tes soal di akhir siklus untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang telah dibahas di dalam kelas. Selama pelaksanaan siklus I, diperoleh data bahwa masih banyak peserta didik yang kurang aktif, banyak yang tidak memperhatikan guru. Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran siklus I dengan ketuntasan 60% belum dapat mencapai nilai ketuntasan yang peneliti tetapkan. Pada siklus I ada 14 peserta didik yang belum tuntas belajar. Hal ini diakibatkan karena: a. Banyak peserta didik yang belum aktif mengajukan pertanyaan saat mengalami kesulitan b. Banyak peserta didik yang kurang sepenuhnya memperhatikan demonstrasi guru c. Banyak peserta didik yang belum terbiasa mendemonstrasikan baca tulis al qur’an dengan benar
57
Untuk itu guru bersama peneliti menyusun kembali upaya perbaikan pada siklus II.
2. Siklus II Untuk pelaksanaan siklus II, guru mempersiapkan RPP dan LOS. Guru memperbaiki cara mengajarnya supaya peserta didik termotifasi untuk memperhatikan, bertanya dan serius dalam mempraktikkan baca tulis al Qur’an. Guru memacu peserta didik untuk memperhatikan dan mengamati dengan lebih seksama lalu mepraktikkan hasil pengamatannya dengan benar. Guru memberi sanksi bagi peserta didik yang tidak memperhatikan guru. Guru membimbing peserta didik saat demonstrasi berlangsung. Guru mengajari peserta didik yang kesulitan
dalam
mendemonstrasikan gerakan baca tulis al qur’an. Tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki siklus I adalah sebagai berikut: a. Guru menjelaskan secara terperinci baca dan tulis al Qur’an. b. Memberikan motivasi pada peserta didik untuk lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran c. Peserta didik diminta untuk lebih serius dalam mendemonstrasikan baca dan tulis al Qur’an. Langkah-langkah perbaikan tindakan yang dilakukan
pada
pembelajaran siklus II memberi dampak positif pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Hasil tes akhir siklus II menunjukkan kelas I 85,7% peserta didik telah tuntas belajar. Peningkatan hasil belajar peserta didik dari pra siklus, siklus I dan siklus II membuktikan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan pola pembinaan memberikan hasil belajar yang lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian dari hasil pengamatan dan tes yang telah dikemukakan di atas, pada pelaksanaan tindakan siklus I dan Siklus II dapat diketahui perubahan-perubahan baik dari cara belajar siswa dan
58
hasil belajarnya dengan diadakannya pembelajaran menggunakan pola pembinaan. Interaksi dalam kegiatan belajar dengan pola pembinaan pada permulaan siklus I siswa masih belum bisa sepenuhnya aktif dan masih banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru. Siswa dalam mendemonstrasikan masih sepenuhnya mendapat bimbingan guru. Dengan diadakan perbaikan pada tindakan siklus II peserta didik dapat melakukan kerja pola pembinaan dengan mandiri tanpa bantuan guru dan guru membimbing seperlunya saja. Table 4.16 Nilai Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus I dan Siklus II Kelas I Kriteria < 70 70 > 70
Siklus I Siklus II Prosentase Peserta didik Prosentase Peserta didik Tidak Tuntas 40,0 14 14,3 5 Tuntas 54,3 19 77,1 27 Tuntas 5,7 2 8,6 3 Ketuntasan
Dari tabel diatas membuktikan dengan beberapa tindakan yang dilakukan peneliti dan guru terutama dalam membimbing siswa dan memotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran baca tulis alqur’an telah meningkatkan tingkat ketuntasan peserta didik dalam proses pembelajaran baca tulis al Qur’an di kelas satu SD N Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Peserta didik yang semula pada siklus I ada 14 peserta didik dikelas I yang tidak tuntas belajar dikelas I, 67% Setelah diadakan perbaikan pada siklus II, hasil belajar menjadi meningkat, peserta didik yang tuntas belajar mencapai 85,7% atau 30 siswa dikelas I Berarti bahwa pola pembinaan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran baca tulis alqur’an. Untuk itu siklus dihentikan.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Dari uraian yang telah dibahas di Bab sebelumnya maka tentang skripsi yang berjudul “ Pola Pembinaan Baca Tulis Alqur’an sebagai upaya meningkatkan membaca harakat kasrah siswa kelas I di SD Bintoro 4 Kecamatan Demak Kabupaten Demak “, dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan pola pembinaan pada mata pelajaran materi baca tulis al qur’an kelas rendah, di SD Negeri Bintoro 4 melaksanakan pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an tanpa adanya pembinaan. Hal ini kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil pra siklus terlihat pada ketuntasan klasikal peserta didik kelas I hanya 40%. Dalam pra siklus ada 21 peserta didik yang tidak tuntas belajarnya dan 14 peserta didik yang tuntas belajar dari 25 siswa. 2. Hasil belajar peserta didik setelah diterapkan pola pembinaan pada mata pelajaran baca tulis al qur’an mengalami peningkatan. Terjadinya peningkatan karena tindakan kelas yang dilakukan oleh guru pada pembelajaran baca tulis al qur’an dengan menggunakan pola pembinaan. Terlihat bahwa pada siklus kedua telah mengalami peningkatan yaitu telah mencapai tingkat sempurna, Peserta didik yang semula pada siklus I ada 14 peserta didik dikelas I yang tidak tuntas belajar, nilai ketuntasan secara klasikal hanya mencapai 60% dikelas I. Setelah diadakan perbaikan pada siklus II, hasil belajar menjadi meningkat, peserta didik yang tuntas belajar mencapai 85,7% atau 30 siswa dikelas I peserta didik tuntas belajar, 90% atau 27 siswa. Ini artinya pola pembinaan yang digunakan dalam pembelajaran baca tulis al qur’an efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa pola pembinaan baca tulis al qur’an pada siswa rendah dapat meningkatkan prestasi belajar.
59
60
B. Saran-saran Dari uraian tersebut di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran dengan maksud proses pembelajaran baca tulis al qur’an dengan pola pembinaan yang diterapkan dapat mengikatkan kualitas pendidikan. 1. Kepada guru Untuk
meningkatkan
hasil
belajar
peserta
didik
hendaknya
menggunakan penerapan metode demonstrasi dalam penyampaian materi yang berupa proses atau bahan ajar yang berupa kemampuan psikomotorik. 2. Kepala sekolah dan komite a. Untuk semakin lancarnya proses belajar mengajar, maka hendaknya lebih dilengkapi sarana dan prasarana yang sekiranya bisa menunjang keberhasilan metode yang digunakan. b. Begitu juga dalam hal perpustakaan, hendaknya buku-buku yang ada lebih dilengkapi dengan menambah buku-buku yang bersifat keagamaan. Dengan tujuan diharapkan anak dapat bertambah pengetahuan agamanya. 3. Kepada Siswa Siswa harus terus meningkatkan hasil belajarnya agar mendapatkan hasil yang baik dalam proses pembelajaran yang dilakukan dan berusaha membiasakan melaksanakan shalat dalam kehidupan sehari-hari. 4. Kepada Orang Tua Orang tua harus mendukung program belajar yang di desain sekolah dengan membantu peserta didik dalam mencapai hasil yang lebih baik serta memantau kegiatan anak di rumah. C. Penutup Rasa syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas terselesainya skripsi ini. Dengan menyadari akan kekurangan dan kekhilafan yang ada pada diri penulis, memungkinkan adanya perbaikan-perbaikan dalam skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran demi lebih sempurnanya skripsi ini.
61
Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, dengan harapan semoga Allah SWT menerima sebagai amal kebaikan dan memberi pahala dunia dan akhirat. Dengan teriring doa dan harapan semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin, dkk, Teori belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010 Darajat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2000 Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008 HM. Hati Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983) Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995) Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2006) Ngainun Naim, dkk, Materi Penyusunan Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007) cet.1 Nana Sudjana, Dasar-dasar proses belajar mengajar, (Bandung, Sinar Baru Algesindo,2009) Suharso dan Ana retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: CV. Widya Karya, 2009). Cet.VIII Rochiarti Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), cet. 2 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) ----------, Oemar, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, Bandung: Sinar Baru Algensindo, Cet. 2 , 2001 Demak, Pebruari 2011 Penyusun
ISTIQOMAH NIM: 093111444
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Istiqomah
NIM
: 093111444
Tempat/Tanggal Lahir
: Demak, 16 Agustus 1957
Alamat Asal
: Sampangan RT.02 RW.04 Bintoro Demak
HP.
: 081325673971
Riwayat Pendidikan: 1. SD Lulus Tahun 1970 2. PGA 4 tahun Lulus Tahun 1974 3. PGA 6 Tahun Lulus Tahun 1976 4. D-2 Lulus Tahun 1995
Semarang, 21 Juni 2011 Peneliti,
ISTIQOMAH NIM : 093111444
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Muh. Ilyas
NIM
: 093111369
Tempat/Tanggal Lahir
: Demak, 21 Agustus 1969
Alamat Asal
: Raji Demak
Riwayat Pendidikan: 1. MI Matholiul Ulum
Lulus Tahun 1982
2. MTs Manba’ul Ulum
Lulus Tahun 1989
3. MA Manbaul Ulum
Lulus Tahun 1992
4. D-2 Unsiq Wonosobo
Lulus Tahun 2006
Semarang, 21 Juni 2011 Peneliti,
ISTIQOMAH NIM : 093111444
Lampiran 1
Tabel Daftar Nama Peserta Didik Kelas I SDN Bintoro 4 Demak No
Nama Peserta Didik
1
P/L P
DYAH RAHMANDA PUSPITA SARI 2 M. TAUFIQI RAMADHAN 3 SALMA REGITA MARYAM 4 AMELIA KAMILA ULYA 5 AN NABILA DINA SITI ASIYAH 6 ATHA SINORA 7 ATHA ZAKI AL FAWWAZ 8 CAPRI UURO ZULFADLI 9 DEWINTA PUTRI BRILIAN 10 DIMAS SULTAN PRIYAMBODO 11 ELSA AMALIA PUTRI 12 FADILA IDUL ADHANI ASYFA 13 FATMA NUR HIDAYAH 14 GALUH VINA SAFIRA ARYANI 15 HASNA BUDI ARDIANI 16 IKBAR ZAINUR RASYID 17 JESSICA MAHARANI 18 KHAUMMA RESANDRIYA LABIB 19 LINGGAR PRASETYA JATI 20 MAULANA LUTHFISA NA’IL ASYHAR 21 MOHAMMAD DAFFA HIDAYAT 22 MUHAMMAD TAUFIQ AL HAQIQI 23 MUHAMMAD ALI WAHID 24 M. AQSAL GIBRAN FERDINANSYAH 25 MUHAMMAD LUQMAN HAKIM 26 NAWAR JULIA IZZATI 27 PALESTINA FAZA KINANTI 28 PIJAR PANGESTU 29 RUZIQU FIROSYAN KHOSYI’IN 30 SETO HAIDAR MAJID 31 SYAFIRA DIFA LUTFIYANI 32 SYAKILA LINTANG AZZAHRA 33 TAMARA MAURA MAHARANI 34 AFRAM CIPTA UTAMA 35 ABSAM INDRA TAMA Jumlah Peserta Didik Laki-laki
L P P P L L L P L P P P P P L P L L L L L L L L P P L L L P P P L L 18
Jumlah Peserta Didik Perempuan
17
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) ( Siklus I)
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Satuan Pendidikan
: SD
Kelas / Semester
: I/II
Waktu
: 1X35 Menit
Standar Kompetensi : Membaca dan Menulis Huruf Hijaiyah Kompetensi Dasar
: Membaca dan Menulis Huruf Hijaiyah dengan lancar
Indikator: 1. Membaca huruf hijaiyah alif sampai lam dengan benar 2. Menulis huruf hijaiyah alif sampai lam dengan benar
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat membaca huruf hijaiyah alif sampai lam dengan benar dan lancar 2. Siswa dapat menulis huruf hijaiyah alif sampai lam dengan benar B. Materi Ajar 1. Huruf Hijaiyah alif sampai Lam
C. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Demonstrasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran No
Tahapan
Proses Kegiatan
Alokasi Waktu
Kegiatan 1
2
Pendahuluan
Inti
Salam pembuka
Berdo’a
Guru menjelaskan pengertian
5 Menit
tentang Huruf Hijaiyah
Guru menunjuk siswa untuk mendemonstrasikan huruf hijaiyah alif sampai lam dengan benar sesuai dengan yang telah
25 Menit
diamati
Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam proses demonstrasi
Siswa menyimpulkan hasil pengamatan dan demonstrasi
3
Penutup
Guru memberi kesimpulan tentang materi yang telah
5 Menit
diajarkan
Guru memotivasi siswa dan mengakhiri dengan salam penutup
E. Sumber Belajar 1. Buku paket PAI SD kelas I 2. LKS PAI SD kelas I F. Penilaian 1. Penilaian melalui pengamatan pada saat siswa melakukan demonstrasi 2. Menilaian melalui tes pada tiap akhir siklus Demak,……. Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Aminah
Istiqomah Mengetahui, Kepala Sekolah
……………………………………..
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) ( Siklus II) Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Satuan Pendidikan
: SD
Kelas / Semester
: I/II
Waktu
: 1X35 Menit
Standar Kompetensi : Membaca dan Menulis Huruf Hijaiyah Kompetensi Dasar
: Membaca dan Menulis Huruf Hijaiyah dengan lancar
Indikator: 1. Membaca huruf hijaiyah alif sampai lam dengan benar 2. Menulis huruf hijaiyah alif sampai lam dengan benar A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat membaca huruf hijaiyah alif sampai lam dengan benar dan lancer 2. Siswa dapat menulis huruf hijaiyah alif sampai lam dengan benar B. Materi Ajar 1. Huruf Hijaiyah alif sampai Lam C. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Demonstrasi 3. Diskusi D. Langkah-langkah Pembelajaran No
Tahapan
Proses Kegiatan
Alokasi Waktu
Kegiatan 1
2
Pendahuluan
Inti
Salam pembuka
Berdo’a
Guru menjelaskan pengertian
5 Menit
tentang Huruf Hijaiyah
Guru menunjuk siswa untuk mendiskusikan tentang huruf hijaiyah alif sampai lam dengan benar sesuai dengan yang telah diamati
20 Menit
Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam proses diskusi
Siswa diminta untuk mendemonstrasikan huruf hijaiyah alif sampai lam dengan benar sesuai dengan yang telah didiskusikan dalam kelompok
Siswa menyimpulkan hasil pengamatan dan demonstrasi
3
Penutup
Guru memberi kesimpulan tentang materi yang telah
10 Menit
diajarkan
Guru memotivasi siswa dan mengakhiri dengan salam penutup
E. Sumber Belajar 1. Buku paket PAI SD kelas I 2. LKS PAI SD kelas I F. Penilaian 1. Penilaian melalui pengamatan pada saat siswa melakukan demonstrasi 2. Menilaian melalui tes pada tiap akhir siklus Demak,……. Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Aminah
Istiqomah Mengetahui, Kepala Sekolah
……………………………………..
Lampiran 2 Lembar Soal Pre Tes Nama siswa No _bsent Nilai
: : :
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar. Selamat mengerjakan
1.
ﺏﹺbila ditulis berbunyi…
a. bi c. ba b. bu d. be 2. Wi bila ditulis dengan huruf arab menjadi….
ﺫ
a. b.
ﹺﻭ ﺵHuruf berbunyi ….
d.ِﺝ
a. Sa b. Sya
c. Na d. Ma
3.
4.
c.ِﺩ
ﻥbunyinya
….
a. Mim c. waw b. Nun d. tak 5. Tho jika ditulis menjadi …. a.
ﺱ
c. ﺽ
b.
ﺹ
d. ﻁ
6. Ki jika ditulis menjadi…. ….
7.
a.
ﻙ
c.ِﻁ
b.
ﻡﹺ
d. ِﻭ
ﻕﹺ
jika dibaca menjadi ….
a. Qo c. Da b. Fa d. Wa 8. Yi Jika dibaca menjadi …. a. b.
ﻡ ﻭ
c. ﺡ d.ﻱﹺ
9. Shod Jika ditulis menjadi
10.
a.
ﺕ
c. ﺽ
b.
ﺱ
d. ﺹ
ﺥJika dibaca berbunyi… a. Kho b. Ha
c. Na d. Ma
Lampiran 3 Lembar Evaluasi Siswa Siklus I Nama siswa No _bsent Nilai
: : :
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar. Selamat mengerjakan
11. ﻁbila ditulis berbunyi… c. ti c. ta d. tu d. te 12. da bila ditulis dengan huruf arab menjadi….
ﺫ b. ﻭ 13. ﺱHuruf berbunyi …. a.
c. Sa d. Sya 14.
ﻡbunyinya
c. ﺩ
d. ﺝ c. Na d. Ma
….
c. Mim c. waw d. Nun d. tak 15. Sho jika ditulis menjadi …. c.
ﺱ
c. ﺽ
d.
ﺹ
d. ﻁ
16. La jika ditulis menjadi…. …. c.
ﻙ
c. ﻁ
d.
ﻡ
d. ﻭ
17. ﻑjika dibaca menjadi ….
c. Qo c. Da d. Fa d. Wa 18. Ma Jika dibaca menjadi …. c.
ﻡ
c. ﺡ
d.
ﻭ
d. ﻱ
19. Ta Jika ditulis menjadi a. b. 20.
ﺕ ﺱ
c. ﺽ
d. ﺹ
ﺥJika dibaca berbunyi… c. Kho d. Ha
c. Na d. Ma
Lampiran 4
Lembar Evaluasi Siswa Siklus II Nama siswa No absen Nilai
: : :
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar. Selamat mengerjakan.
1.
ِ ﻍﹺbila ditulis berbunyi…
e. Ghi c. Ghu f. Gha d. Ju 2. Ba bila ditulis dengan huruf arab menjadi…. a.
ﺱ
c. ﺏ
b.
ﻡ
d. ﻙ
َ ﻙHuruf berbunyi ….
3.
e. Ka f. Ma 4.
c. Na d. La
ﻥbunyinya
….
e. Ni c. Na f. Nun d. Nu 5. La jika ditulis menjadi …. e. f.
ﻡ ﻝﹶ
c. ﻙ
d. ﺕ
6. Na jika ditulis menjadi…. …. e. f. 7.
ﺱ ﺵ ﻕ
c. ﻥ d. ﻡ
jika dibaca menjadi ….
e. Qo c. Da f. Fa d. Wa 8. Za Jika dibaca menjadi …. e.
ﺯ
c. ﺡ
f.
ﻭ
d. ﻱ
9. Ja Jika ditulis menjadi
ﺝ c. ﺽ d. ﺱ d. ﺹ 10. ﺽJika dibaca berbunyi… c.
e. Kho f. Dzo
c. Na d. Ma
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) ( Siklus I dan II) Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Satuan Pendidikan
: SD
Kelas / Semester
: II/II
Waktu
: 2X35 Menit
Standar Kompetensi : Membaca Alaqur’an Surat Pendek pilihan Kompetensi Dasar
: Membaca huruf hijaiyah bersambung
Indikator: 1.
Membaca huruf hijaiyah bersambung
2.
Menunjukkan lafald huruf hijaiyah bersambung
A. Tujuan Pembelajaran 3. Siswa mampu membaca huruf hijaiyah bersambung dengan makhraj yang benar 4. Siswa dapat menulis huruf hijaiyah bersambung dengan benar B. Materi Ajar 1. Huruf Hijaiyah huruf hijaiyah bersambung
C. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Demonstrasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran No
Tahapan
Proses Kegiatan
Alokasi Waktu
Kegiatan 1
2
Pendahuluan
Inti
Salam pembuka
Berdo’a
Guru menjelaskan pengertian tentang huruf hijaiyah bersambung
5 Menit
Guru menunjuk siswa untuk mendemonstrasikan huruf hijaiyah bersambung dengan
55 Menit
benar sesuai dengan yang telah diamati
Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam proses demonstrasi
Siswa menyimpulkan hasil pengamatan dan demonstrasi
3
Penutup
Guru memberi kesimpulan tentang materi yang telah
10 Menit
diajarkan
Guru memotivasi siswa dan mengakhiri dengan salam penutup
E. Sumber Belajar 3. Buku paket PAI SD kelas 2 4. LKS PAI SD kelas 2
Penilaian 3. Penilaian melalui pengamatan pada saat siswa melakukan demonstrasi 4. Menilaian melalui tes pada tiap akhir siklus Demak,……. Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Aminah
Istiqomah Mengetahui, Kepala Sekolah
……………………………………..
Lampiran 6 Lembar Evaluasi Siswa Siklus I Nama siswa No Absent Nilai
: : :
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar. Selamat mengerjakan
1.
ﻣﱳbila ditulis berbunyi…
a. Matana b. Tanama c. Namata 2. Solima bila ditulis dengan huruf arab menjadi…. a. b.
ﻢ ﻠﻋ ﻠﹸﻢﻋ
ﻢ ﻠﹶﻋ ﺷﺲHuruf berbunyi …. a. T ٍ sa Sa c.
3.
b. Syataa c. Sya ta 4. Lafad disamping dibaca
ﻗﹶﺔﺪ…ﺻ.
a. Sidiqun b. Sodaqotin c. Sodatun 5. Sholihah jika ditulis menjadi …. a. b. c.
ﺻﺎﳊﺔ ﺻﺎﱀ ﺻﺎﳌﺔ
6. Kalama jika ditulis menjadi…. …. a.
ﻢﻛﹶﻠ
b.
ﻛﹶﻠﹶﻢ
ﻢ ﻛﹶﻠ ﺪ ﻓﹶﺴjika dibaca menjadi …. c.
7.
a. Fasada b. Fasida c. Fasuda 8. Kata yang berubahnya di akhir huruf adalah …. a. Alif b. Nun c. Ya 9. Tanama Jika ditulis menjadi…
a.
ﺗﻨﻢ
b. ﲤﻦ c.
ﺗﻨﺔ
10. ﺳﺮﻥJika dibaca berbunyi… a. Sarona b. Samana c. Salama
Lampiran 7
Lembar Evaluasi Siswa Siklus II Nama siswa No absen Nilai
: : :
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar. Selamat mengerjakan.
1. Huruf Al Qur’an disebut… d. Huruf Misriyah e. Huruf Hijriyah f. Huruf Hijaiyah 2. Jika ditulis huruf hijaiyah ada yang berubah…. a. Ukurannya b. Bentuknya c. Tingginya 3. Cara menulis huruf hijaiyah dimulai dari …. a. Kiri ke kanan b. Kanan ke Kiri c. Tengah ke kanan 4. Huruf Hijaiyah yang tidak berubah ketika di sambung ada….buah a. 6 b. 9 c. 20 5. Huruf Hijaiyah yang tidak berubah ketika disambung diantaranya adalah …. a. alif b. Ba’ c. Ta’ 6. Huruf yang berubah diawal, tengah dan akhir adalah…. a. hamzah b. Wau c. Qaf 7. Huruf yang dapat disambung ditengah kata adalah…. a. b. c.
ﺵ
ﺕ ﺽ
8. Kata
ﻛﺴﺐ
berikut berbunyi ….
a. Kasaba b. Katama c. Kalama 9.
ﻭﻗﺐJika ditulis menjadi a. Waqaba b. Waqiba c. Waquba
10.
ﻳﻀﺾJika dibaca berbunyi…
a. Yadhzodzo b. Yamana c. Yaghodzo
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) ( Siklus I dan II) Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Satuan Pendidikan
: SD
Kelas / Semester
: III/II
Waktu
: 2X35 Menit
Standar Kompetensi : Mengenal ayat-ayat al qur’an Kompetensi Dasar
: membaca huruf al qur’an
Indikator: 1. Melafalkan huruf, kata 3.
Menunjukkan lafald huruf hijaiyah bersambung
E. Tujuan Pembelajaran 5. Siswa mampu membaca huruf hijaiyah bersambung dengan makhraj yang benar 6. Siswa dapat menulis huruf hijaiyah bersambung dengan benar F. Materi Ajar 1. Huruf Hijaiyah huruf hijaiyah bersambung G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Demonstrasi H. Langkah-langkah Pembelajaran No
Tahapan
Proses Kegiatan
Alokasi Waktu
Kegiatan 1
2
Pendahuluan
Inti
Salam pembuka
Berdo’a
Guru menjelaskan pengertian tentang huruf hijaiyah bersambung
Guru menunjuk siswa untuk mendemonstrasikan huruf
5 Menit
hijaiyah bersambung dengan
55 Menit
benar sesuai dengan yang telah diamati
Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam proses demonstrasi
Siswa menyimpulkan hasil pengamatan dan demonstrasi
3
Penutup
Guru memberi kesimpulan tentang materi yang telah
10 Menit
diajarkan
Guru memotivasi siswa dan mengakhiri dengan salam penutup
E. Sumber Belajar 5. Buku paket PAI SD kelas 2 6. LKS PAI SD kelas 2
Penilaian 5. Penilaian melalui pengamatan pada saat siswa melakukan demonstrasi 6. Menilaian melalui tes pada tiap akhir siklus
Demak,……. Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Aminah
Istiqomah Mengetahui, Kepala Sekolah
……………………………………..
Lampiran 9 Lembar Evaluasi Siswa Siklus I Nama siswa No Absent Nilai
: : :
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar. Selamat mengerjakan
11. ﻣﱳbila ditulis berbunyi… g. Matana h. Tanama i. Namata 12. Solima bila ditulis dengan huruf arab menjadi…. a. b.
ﻢ ﻠﻋ ﻠﹸﻢﻋ
ﻢ ﻠﹶﻋ 13. ﺷﺲHuruf berbunyi …. d. T ٍ sa Sa c.
e. Syataa f. Sya ta 14. Lafad disamping dibaca
ﻗﹶﺔﺪ…ﺻ.
a. Sidiqun b. Sodaqotin c. Sodatun 15. Sholihah jika ditulis menjadi …. a. b. c.
ﺻﺎﳊﺔ ﺻﺎﱀ ﺻﺎﳌﺔ
16. Kalama jika ditulis menjadi…. …. d.
ﻢﻛﹶﻠ
e.
ﻛﹶﻠﹶﻢ
ﻢ ﻛﹶﻠ 17. ﺪ ﻓﹶﺴjika dibaca menjadi …. f.
a. Fasada b. Fasida c. Fasuda 18. Kata yang berubahnya di akhir huruf adalah …. a. Alif b. Nun c. Ya 19. Tanama Jika ditulis menjadi…
a.
ﺗﻨﻢ
b. ﲤﻦ c.
ﺗﻨﺔ
20. ﺳﺮﻥJika dibaca berbunyi… a. Sarona b. Samana c. Salama
Lampiran 10
Lembar Evaluasi Siswa Siklus II Nama siswa No absen Nilai
: : :
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar. Selamat mengerjakan.
11. Huruf Al Qur’an disebut… j. Huruf Misriyah k. Huruf Hijriyah l. Huruf Hijaiyah 12. Jika ditulis huruf hijaiyah ada yang berubah…. a. Ukurannya b. Bentuknya c. Tingginya 13. Cara menulis huruf hijaiyah dimulai dari …. a. Kiri ke kanan b. Kanan ke Kiri c. Tengah ke kanan 14. Huruf Hijaiyah yang tidak berubah ketika di sambung ada….buah d. 6 e. 9 f. 20 15. Huruf Hijaiyah yang tidak berubah ketika disambung diantaranya adalah …. a. alif b. Ba’ c. Ta’ 16. Huruf yang berubah diawal, tengah dan akhir adalah…. d. hamzah e. Wau f. Qaf 17. Huruf yang dapat disambung ditengah kata adalah…. a. b. c.
ﺵ
ﺕ ﺽ
18. Kata
ﻛﺴﺐ
berikut berbunyi ….
a. Kasaba b. Katama c. Kalama 19. ﻭﻗﺐJika ditulis menjadi d. Waqaba e. Waqiba f. Waquba 20.
ﻳﻀﺾJika dibaca berbunyi…
a. Yadhzodzo b. Yamana c. Yaghodzo
Lampiran 6
TABEL HASIL TES SIKLUS I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kode S-01 S-02 S-03 S-04 S-05 S-06 S-07 S-08 S-09 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
3 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
4 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 6 7 8 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0
No Butir Soal Jumlah 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 13 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 12 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 12 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 16 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 14 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 16 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 14 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 13 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 12 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 12 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 18
Nilai
Kriteria
55 65 70 60 60 55 80 60 75 70 70 80 75 80 70 65 60 80 80 60 90
TT TT T TT TT TT T TT T T T T T T T TT TT T T TT T
22 S-22 0 23 S-23 1 24 S-24 0 25 S-25 1 26 S-26 1 27 S-27 1 28 S-28 1 29 S-29 1 30 S-30 1 31 S-31 0 32 S-32 1 33 S-33 1 34 S-34 1 35 S-35 1 36 S-36 1 37 S-37 1 Jumlah 34 Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Ketuntasan
1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 26
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 24
1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 27
1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 38
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 48
0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 20
0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 21
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 45
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 42
0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 31
1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 36
0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 30
1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 37
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 48
0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 44
1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 47
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 44
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 51
0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 36
13 13 15 17 14 15 12 10 15 11 17 15 14 15 15 14 517 1 1
65 65 75 85 70 75 60 50 75 55 85 75 70 75 75 70 2585 90 50 70 62,2%
TT TT T T T T TT TT T TT T T T T T T
23
Lampiran 7
TABEL HASIL TES SIKLUS II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kode S-01 S-02 S-03 S-04 S-05 S-06 S-07 S-08 S-09 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21
1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
4 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
6 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
7 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
No Butir Soal 9 10 11 12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
14 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
15 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
16 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
18 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
Jumlah
Nilai
Kriteria
13 14 16 15 13 14 17 16 18 19 16 20 19 17 14 15 15 17 17 15 20
65 70 80 75 65 70 85 80 90 95 80 100 95 85 70 75 75 85 85 75 100
TT T T T TT T T T T T T T T T T T T T T T T
22 S-22 0 23 S-23 0 24 S-24 0 25 S-25 1 26 S-26 1 27 S-27 0 28 S-28 1 29 S-29 0 30 S-30 1 31 S-31 0 32 S-32 1 33 S-33 1 34 S-34 1 35 S-35 1 36 S-36 1 37 S-37 1 Jumlah 29 Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Ketuntasan
0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 23
0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 33
1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 35
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 35
0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 31
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 40
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 45
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 45
1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 31
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 42
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 43
1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 44
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 46
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 49
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 47
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 52
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 49
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 47
15 14 19 18 19 16 14 12 16 13 18 16 15 16 18 17 596
75 70 95 90 95 80 70 60 80 65 90 80 75 80 90 85 2980 2 1 80,5 89,2%
T T T T T T T TT T TT T T T T T T 100 60 33
Lampiran 8
Tabel keaktifan siswa selama pembelajaran siklus I - II Jenis Keaktifan No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
S-01 S-02 S-03 S-04 S-05 S-06 S-07 S-08 S-09 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 S-37
A Siklus I 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
B Siklus II 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Siklus I 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1
C Siklus II 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1
Siklus I 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
D Siklus II 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0
Siklus I 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1
Siklus II 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
NOMOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 JUMLAH
KODE S-01 S-02 S-03 S-04 S-05 S-06 S-07 S-08 S-09 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35
1
2 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 23
3 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 21
4 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 21
0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 20
TABEL HASIL SIKLUS I KELAS I BUTIR SOAL 5 6 7 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 18 20 22
8
9 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 25
JUMLAH
10 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 28
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 26
5 7 6 7 7 8 5 7 7 5 7 5 5 7 6 8 7 6 7 6 7 7 5 6 7 6 7 7 7 7 5 6 5 7 7 224
Nilai tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Ketuntasan
TABEL HASIL SIKLUS I KELAS II
NOMOR
KODE
1
1 S-01 2 S-02 3 S-03 4 S-04 5 S-05 6 S-06 7 S-07 8 S-08 9 S-09 10 S-10 11 S-11 12 S-12 13 S-13 14 S-14 15 S-15 16 S-16 17 S-17 18 S-18 19 S-19 20 S-20 21 S-21 22 S-22 23 S-23 24 S-24 25 S-25 26 S-26 27 S-27 28 S-28 29 S-29 30 S-30 JUMLAH Nilai tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Ketuntasan
NOMOR
KODE
2 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 17
1
3 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 17
2
4 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23
3
1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 15
4
BUTIR SOAL 5 6 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 18
7
TABEL HASIL SIKLUS I KELAS III BUTIR SOAL 5 6 7
8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
9 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 14
8
1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 18
9
JUMLAH
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
10
7 7 8 5 7 7 7 7 7 6 7 7 5 7 7 6 7 5 6 6 7 7 6 7 7 6 7 7 6 8 199
JUMLAH
1 S-01 2 S-02 3 S-03 4 S-04 5 S-05 6 S-06 7 S-07 8 S-08 9 S-09 10 S-10 11 S-11 12 S-12 13 S-13 14 S-14 15 S-15 16 S-16 17 S-17 18 S-18 19 S-19 20 S-20 21 S-21 22 S-22 23 S-23 24 S-24 25 S-25 26 S-26 27 S-27 28 S-28 29 S-29 30 S-30 JUMLAH Nilai tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Ketuntasan
1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 11
0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 15
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 21
0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 23
1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 24
0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 24
1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 18
1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 20
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 14
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
7 6 4 7 7 6 7 8 6 7 7 8 6 7 7 7 7 7 6 7 5 7 7 5 7 7 7 6 7 8 200
NILAI 50 70 60 70 70 80 50 70 70 50 70 50 50 70 60 80 70 60 70 60 70 70 50 60 70 60 70 70 70 70 50 60 50 70 70 2240
KRITERIA TT T TT T T T TT T T TT T TT TT T TT T T TT T TT T T T TT T TT T T TT T T TT TT T T
NOMOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 JUMLAH
KODE S-01 S-02 S-03 S-04 S-05 S-06 S-07 S-08 S-09 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35
1
2 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 21
3 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 19
4 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 24
0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
TABEL HASIL SIKLUS II KELAS I BUTIR SOAL 5 6 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 31 24 25
8 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 19
70 50 64 60%
Nilai tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Ketuntasan
TABEL HASIL SIKLUS II KELAS II
NILAI 70 70 80 50 70 70 70 70 70 60 70 70 50 70 70 60 70 50 60 60 70 70 60 70 70 60 70 70 60 80 1990 80 50 6.6 67%
NILAI
KRITERIA T T T TT T T T T T TT T T TT T T TT T TT T TT T T TT T T TT T T TT T
KRITERIA
NOMOR
KODE
1
1 S-01 2 S-02 3 S-03 4 S-04 5 S-05 6 S-06 7 S-07 8 S-08 9 S-09 10 S-10 11 S-11 12 S-12 13 S-13 14 S-14 15 S-15 16 S-16 17 S-17 18 S-18 19 S-19 20 S-20 21 S-21 22 S-22 23 S-23 24 S-24 25 S-25 26 S-26 27 S-27 28 S-28 29 S-29 30 S-30 JUMLAH Nilai tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Ketuntasan
NOMOR
KODE
2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 24
1
3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6
2
4 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6
3
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
4
BUTIR SOAL 5 6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 27
7
TABEL HASIL SIKLUS II KELAS III BUTIR SOAL 5 6 7
8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 27
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
8
70 60 40 70 70 60 70 80 60 70 70 80 60 70 70 70 70 70 60 70 50 70 70 50 70 70 70 60 70 80 2000 80 50 6.6 70%
T TT TT T T TT T T TT T T T TT T T T T T TT T TT T T TT T T T TT T T
1 S-01 2 S-02 3 S-03 4 S-04 5 S-05 6 S-06 7 S-07 8 S-08 9 S-09 10 S-10 11 S-11 12 S-12 13 S-13 14 S-14 15 S-15 16 S-16 17 S-17 18 S-18 19 S-19 20 S-20 21 S-21 22 S-22 23 S-23 24 S-24 25 S-25 26 S-26 27 S-27 28 S-28 29 S-29 30 S-30 JUMLAH Nilai tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Ketuntasan
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 23
1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 27
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 28
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 28
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
9
JUMLAH
10 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 20
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35
6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 6 7 7 7 7 7 6 7 8 7 7 7 6 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 8 243
NILAI 60 70 70 70 70 70 70 70 70 70 80 60 70 70 70 70 70 60 70 80 70 70 70 60 70 60 70 70 70 70 70 70 70 70 80 2430
KRITERIA TT T T T T T T T T T T TT T T T T T TT T T T T T TT T TT T T T T T T T T T
80 50 6.942857 77%
9 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 4
9
JUMLAH
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
10
7 8 7 6 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 7 7 8 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 8 209
JUMLAH
NILAI 70 80 70 60 70 70 70 70 70 60 70 70 70 70 70 60 70 70 80 70 70 70 70 70 70 70 70 60 70 80 2090 20 10 5.971429 90%
NILAI
KRITERIA T T T TT T T T T T TT T T T T T TT T T T T T T T T T T T T T T
KRITERIA
0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 6
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
7 7 7 8 7 7 7 7 7 9 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 6 7 7 7 7 7 7 6 7 7 212
70 70 70 80 70 70 70 70 70 90 70 70 70 70 70 70 70 70 70 80 60 70 70 70 70 70 70 60 70 70 2120 20 10 6.057143 93%
T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T TT T T T T T T TT T T