DESKRIPSI FUNGSI KELUARGA DI LOKALISASI KILOMETER 24 KABUPATEN BINTAN
Naskah Publikasi
Oleh
DWITYA WARDANA NIM: 080569201002
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014
DESKRIPSI FUNGSI KELUARGA DI LOKALISASI KILOMETER 24 KABUPATEN BINTAN
ABSTRAK Lokalisasi kilometer 24 merupakan suatu perkampungan kecil di daerah Bintan, jarak dari pusat Kota Tanjungpinang sekitar 24 kilometer. Tidak hanya PSK (Pekerja Seks Komersil) yang tinggal di wilayah itu namun ada juga warga yang mencari nafkah dan tinggal di kawasan tersebut. Dan lebih parahnya lagi bukan hanya orang dewasa yang berada di lokalisasi namun ada juga terdapat anak-anak yang tinggal di sana. anak-anak yang hidup di lingkungan lokalisasi cenderung berbaur dengan lingkungan setempat yang kita tau tidak cocok untuk tempat tinggal anak dengan usia mereka yang kebanyakan berumur 5 sampai 15 tahun. Saat mereka berumur 8-12 tahun mereka sudah mengetahui hal-hal yang tidak semestinya mereka ketahui, contohnya mereka sudah mengetahui alat kontrasepsi, minum-minuman keras, merokok, dan hal-hal yang negatif lainnya. Untuk itu, berdasarkan hal tersebut di atas, maka tujuan yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah bagaimana fungsi sosialisasi keluarga dalam pembentukan perilaku anak studi lokalisasi 24 kabupaten Bintan. Untuk mengetahui tujuan yang dimaksud, maka dilakukan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Pada penelitian ini, digunakan teori sosialisasi di mana menyangkut tentang proses sosialisasi yang membahas tentang fungsi sosialisasi keluarga dan bagaimana keluarga membentuk perilaku anak di lokalisasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa anak dilokalisasi cenderung berperilaku nakal dan sulit untuk di atur. Di karenakan orang tua tidak selalu mendampingi dan memberi pemahaman tengtang nilai-nilai sosial, agama, pendidikan, serta budaya, kepada anaknya. Selain itu keluarga di lokalisasi juga sulit untuk selalu mengontrol anaknya berbaur dengan lingkungan sekitar. Harus ada tindakan yang nyata yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, pemerintah bisa membangun sarana prasarana bermain dan belajar, contohnya perpustakaan mini, taman bermain, serta sarana olah raga seperti lapangan bulu tangkis, lapangan bola basket dan lain-lain agar hobi yang di minati anak bisa tersalurkan. Dan masyarakat juga dapat membantu anak-anak di lokalisasi misal dengan program belajar sambail bermain. Selain belajar di sekolah anak-anak di lokalisasi juga bisa mendapat pelajaran tambahan serta bermain sehingga anak-anak di lokalisasi menjadi lebih terarah. kata kunci
: fungsi keluarga
1
JIWA KEWIRAUSAHAAN DI SEKTOR PUBLIK (Studi Kasus Kepemimpinan Walikota Tanjungpinang 2013-2014)
ABSTRACT Prostitution in 24 kilometers is basicallya small village in the Bintan, the distance from Tanjungpinang as the city center is around 24 kilometers. Not only the commercial sex worker is live in the zone, the ordinary citizens which make living are stay and live in the region too. The worst thing is in the area there are not only the mature people lived in there, but their children too. The kids who lived around the prostitute zone mingle with it and as far as we know that are not good to the age around 5 till 15 years old to know something in their age that they should not know yet. When they get the 8 till 12 years old they already know such as contraception, drinking alcoholic beverages, booze, smoking, and the other negative things. Based on the matter above, the purpose of the survey at this paper is to say that how the how the socialization function of the family in shaping children's behavior localization studies kilometer 24 districts Bintan. To determine the intended destination, need to do the data collection through the interviews and observation. In this study, used for the process of socialization which is the socialization theory about socialization process of socialization function by the family and how the family forms the child’s behavior in the localization. Based on the research conducted, it is known that a child in the localization tend to be mischievous and unruly, because parents are not always accompany and provide an understanding of the social values, religion, education, and culture to their children. Otherwise the parents is difficult to control their child while blend in with the surrounding environment. There should be real actions performed by the Government and People. The Government could build and provide the facilities and infrastructure to playing and studying. For the example the mini library, playground, and also the sport facilities such as badminton court, basketball court, and many more. These facilities and infrastructures could make the hobbies and interest of the child can be channeled. And also the people could help out the children in the localization with the study program while playing. Besides studying at school the child which live near or in the localization could get an extra study lesson with playing include that is could make the child more focused.
Keyword: family functioning
2
Pelacuran atau prostitusi adalah salah satu penyakit sosial yang dalam prakteknya
PENDAHULUAN
berbentuk penyerahan diri bertujuan untuk A.
Latar Belakang Bintan
adalah
Kabupaten
yang
pemuasan
seksual
dan
tersebut
yang
bersangkutan
perbuatan akan
tergolong baru di Provinsi Kepulauan Riau,
mendapatkan
letak Kabupaten Bintan yang sangat strategis
prostitusi dapat diartiakan dengan salah satu
yaitu berbatasan langsung dengan Negara
tingkah laku yang tindakan susila atau gagal
Singapura
untuk menyesuaikan diri dengan norma-
dan
Malaysia
bukan
tidak
imbalan.
dari
Disamping
itu
mungkin banyak para imigran yang datang
norma susila,
untuk mencari pekerjaan di daerah Bintan,
berhubungan seks dengan orang yang tidak
daerah wisata dan pesona alam di
terbatas.
Bintan menjadi daya
bagi para
Kehidupan wanita dalam dunia seks
pendatang dari luar daerah Bintan, dan
(prostitusi), bisa terjadi karena dua faktor
bukan tidak mungkin seiring berjalannya
utama yaitu faktor internal dan faktor
waktu serta makin bertambahnya penduduk
eksternal. Faktor internal adalah yang datang
di daerah Bintan memungkinkan penyakit
dari individu wanita itu sendiri, yaitu yang
masyarakat
berkenaan dengan hasrat, rasa frustrasi,
akan
tarik
Pulau
oleh sebab itu pelacur
bermunculan
seperti
prostitusi dan tempat pelacuran. Dalam
kualitas
kehidupan masyarakat, di manapun berada,
Sedangkan faktor eksternal adalah sebab
selalu
penyimpangan-
yang datang bukan secara langsung dari
penyimpangan sosial yang dilakukan oleh
individu wanita itu sendiri melainkan karena
anggotanya, baik yang dilakukan secara
ada faktor luar yang mempengaruhinya
sengaja maupun terpaksa.
untuk melakukan hal yang demikian.Faktor
terdapat
konsep
diri,
dan
sebagainya.
Di antara penyimpangan sosial yang
eksternal ini bisa berbentuk desakan kondisi
banyak terdapat di hampir seluruh negara
ekonomi, pengaruh lingkungan, kegagalan
adalah
kehidupan keluarga, kegagalan percintaan,
prostitusi.
Prostitusi
merupakan
profesi tertua di dunia. Semenjak ada
dan sebagainya.
kehidupan manusia, telah ada prostitusi, dan
Daerah Kabupaten Bintan terdapat
akan terus ada selama masih ada kehidupan
dua tempat lokalisasi dan pelacuran yaitu di
manusia. Hal ini didasarkan anggapan
kilometer 24 Toapaya Asri dan Bukit
bahwa secara naluriah, manusia baik sebagai
Senyum Tanjung Uban. Namun yang ingin
mahluk individu maupun sebagai mahluk
peneliti amati ialah hanya daerah prostitusi
sosial, melalui berbagai cara dan usaha
Kilometer 24 Kelurahan Toapaya Asri
dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan
Kabupaten
cara apapun yang mereka inginkan.
kilometer 24 ini tergolong besar di kawasan
Bintan.
Daerah
prostitusi
Kabupaten Bintan kususnya. Tidak hanya
3
PSK (Pekerja Seks Komersil) yang tinggal
mengakses ke luar daerah, kususnya bagi
di wilayah itu namun ada juga warga yang
anak-anak yang bermukim di wilayah itu,
mencari nafkah dan tinggal di kawasan
oleh sebab itu akses atau jaringan pergaulan
tersebut dan lebih parahnya lagi bukan
anak-anak di wilayah itu sangat kecil, mau
hanya
di
tidak mau mereka harus selalu berinteraksi
lokalisasi namun ada juga terdapat anak-
dengan orang-orang di sekitar lokalisasi
anak yang tinggal di sana.
tersebut.
orang
dewasa
yang
berada
Lokalisasi di kilometer 24 salah satu
Rumah-rumah
yang
berada
di
pusat lokalisasi terbesar di Bintan Provinsi
lokalisasi tersebut rata-rata menyajikan jasa
Kepulauan Riau, lokalisasi ini sudah ada
PSK, tempat karaoke, dan ada juga rumah
sejak tahun 1992 menurut warga yang dari
warga yang berjualan di lokasi tersebut,
dulu
aktifitas
bermukim
di
daerah
itu.Jumlah
masyarakat
yang
kebanyakan
keluarga yang tinggal di lokalisasi RT 08
menyediakan jasa PSK membuat anak-anak
RW 03 mencapai 55 keluarga, dan belum
yang tinggal di lokalosasi tersebut setiap
termasuk para PSK (Pekerja Seks Komersil),
hari di suguhkan dengan pakaian seksi para
karena ada PSK (Pekerja Seks Komersil)
PSK dan bau minuman keras, hal ini
yang di datangkan dari luar dan ada juga
sebenarnya sangat tidak layak di lihat oleh
PSK (pekerja seks komersil) yang sudah
anak-anak.
tidak lagi bermukim di daerah tersebut.
Sebagian
anak
yang
tinggal
di
Tidak sedikit mereka yang bekerja sebagai
lokalisasi tersebut, mereka pada umumnya
PSK (Pekerja Seks Komersil) yang memiliki
di asuh oleh tetangga dan kerabat dekat
anak di luar nikah dan ada juga anak-anak
mereka ketika ibu mereka bekerja, dan jika
yang memang mempunyai keluarga yang
siang hari mereka diambil ibunya kembali,
juga
lingkungan
dan ada juga anak yang memang tinggal
hidup
dengan orang tuanya karena orang tuanya
bertempat
tersebut,
tinggal
anak-anak
di
yang
di
lingkungan lokalisasi cenderung berbaur
bekerja
sebagai
dengan lingkungan setempat yang kita tau
lokalisasi. Peran orang tua yang kurang
tidak cocok untuk tempat tinggal anak
memperdulikan pengetahuan, pengajaran,
dengan usia mereka yang kebanyakan
serta akhlak yang baik membuat anak-anak
berumur 5 sampai 15 tahun, di mana masa-
di
masa umur seperti itu mereka selalu ingin
cenderung
tau dan ingin mencoba hal-hal yang baru.
membangkang serta nakal.Biasanya teman-
lingkungan
penjual
lokalisasi
keras,
dalam
makanan
kilometer arti
di
24
selalu
Lokalisasi kilometer 24 merupakan
teman sebaya di lingkungan itu yang sangat
suatu perkampungan kecil di daerah Bintan,
bisa mempengaruhi individu anak tersebut.
jarak dari pusat Kota Tanjungpinang sekitar
Oleh sebab itu anak-anak yang tinggal di
24 kilometer, letaknya yang sangat terpencil
lingkungan
membuat masyarakat daerah tersebut sulit
4
lokalisasi
tersebut
rata-rata
bersekolah namun banyak anak yang hanya
Dari
sampai tamat SMP.
yang
peneliti
lihat
dari
pengamatan lebih kepada perilaku anak-
Dalam segi pendidikan anak-anak di
anak di lingkungan tersebut sangat keras dan
lokalisasi kilometer 24 ini cenderung kurang
susah untuk di atur, serta tata bicaranya ke
di perhatikan oleh orang tuanya, waktu
sesama teman tergolong kasar dan mereka
belajar yang kurang membuat anak-anak di
tidak gampang untuk menerima pendatang
lokalisasi ini rata-rata berpendidikan rendah,
seperti saya. Bukan tidak mungkin anak-
waktu malam yang seharusnya di pakai
anak di lokalisasi kilometer 24 dengan
untuk istirahat dan belajar sulit di lakukan
seiring waktu jika tidak di tanggulangi maka
karena saat malam lokalisasi ini mangkin
akan sangat berdampak buruk bahkan lebih
ramai dengan aktivitas dunia malamnya.
parah pergaulannya di banding saat ini.
Pengaruh dari kawan serta lingkungan yang
Anak yang berada di lokalisasi ini
keras memaksa mereka mau tidak mau harus
tergolong anak-anak yang sedikit bebas,
beradaptasi dengan lingkungan yang kita
karena anak-anak di lokalisasi ini jika
ketahui di lokalisasi tidak baik untuk anak-
bermain dengan teman-teman seumuran
anak.
mereka sering tidak ingat waktu, dan tidak Sumber yang peneliti dapat anak-
jarang mereka pulang kerumah mereka
anak di lokalisasi tersebut saat mereka
masing-masing diatas pukul 22.00 WIB,
berumur
sudah
untuk anak seumur mereka hal ini tidak baik
mengetahui hal-hal yang tidak semestinya
untuk mereka sendiri dan yang peneliti liat
mereka ketahui, contohnya mereka sudah
di jam-jam seperti itu lokalisasi kilometer 24
mengetahui
minum-
sedang ramai-ramainya, mereka bisa saja
minuman keras, merokok, dan hal-hal yang
terpengaruh oleh lingkungan dan melihat
negatif lainnya. Permasalahan yang timbul
pergaulan orang-orang dewasa yang ada di
di lingkungan lokalisasi salah satunya adalah
lokalisasi itu.
8-12
tahun
alat
mereka
kontrasepsi,
adanya pengaruh terhadap perkembangan
Hal yang tidak semestinya mereka
Psikologis anak. Mereka juga dihadapkan
ketahui ini secara mudah mereka jumpai di
pada stigma masyarakat tentang lokalisasi
lingkungan lokalisasi, pengaruh buruk di
itu sendiri. Terutama bagi anak-anak yang
lingkungan lokalisasi terhadap perilaku anak
memasuki umur 5-15 tahun, Karena pada
ini yang sulit di hapuskan, pengaruh yang
umur-umur tersebut tingkat kemampuan
sangat besar terjadi dan bahkan sulit di
anak dalam meniru sangatlah tinggi. Begitu
hilangkan ini menjadi tanggung jawab kita
juga
keterpengaruhan
dan orang tua anak-anak tersebut, masa
terhadap lingkungan di sekitarnya , mereka
muda yang seharusnya mereka dapatkan
akan terpengaruh dengan apa yang mereka
dengan kasih sayang orang tua, pengajaran
lihat.
tentang
dengan
tingkat
pendidikan
dan
agama,
serta
kehangatan, perhatian serta kepedulian dari
5
orang tua di umur mereka yang masi
individu kedalam kehidupan sosial atau
membutuhkan semua itu dan nyatanya
lebih
mereka tidak temukan hal seperti itu.
sosialisasi.
Dalam
penyesuain
diri
Dalam hal ini fungsi keluarga yang
singkat
dapat
disebut
proses
dengan
belajar
seseorang
atau
kemudian
baik sangat penting di mana peran orang tua
mengadopsi kebiasaan, sikap dan ide-ide
sangat
dari
berpengaruh
besar
terhadap
orang
lain
kemudian
seorang
pertumbuhan pisikologis anak, lingkungan
mepercayai dan mengakui sebagai milik
yang kurang baik secara tidak langsung
pribadinya.
dapat mempengaruhi anak yang sangat labil
Dalam
kehidupan
keluargaadanya
dan mudah meniru gaya hidup atau perilaku
pekerjaan yang harus dilakukan, suatu
orang di sekitar lingkungan tempat tinggal
pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan
anak, perhatian orang tua pelajaran hal-hal
itu disebut
yang baik dari orang tua serta cara
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau
menyampaikan pembelajaran yang baik
tugas yang harus dilaksanakan didalam atau
sangat di butuhkan bagi anak-anak yang
oleh keluarga itu.
tinggal di lokalisasi agar tidak semangkin
1.
berperilaku tidak baik serta mencontoh hal-
fungsi (Ahmadi, 2003:88).
Fungsi Agama. Menurut (Durkheim 1966:464) fungsi
hal yang buruk di lokalisasi tersebut.
agama ialah orang yang beriman bukan
Pengaruh lingkungan terhadap anak-
hanya mengetahui kebenaran yang tidak di
anak di lokalisasi kilometer 24 ini sangat
ketahui orang kafir tetapi menjadi seseorang
berdampak buruk jika tidak di tanggulangi
lebih kuat, sehingga menurutnya fungsi
secara maksimal, peran orangtua serta peran
agama ialah untuk menggerakkan kita dan
warga sekitar dan peran pemerintah sangat
membantu kita untuk hidup.
di butuhkan supaya anak-anak di lokalisasi tersebut
tidak
semangkin
2.
terpuruk
Fungsi ini keluarga berusaha untuk
keadaannya. Dari uraian di atas maka yang mejadi
rumusan
masalah
Fungsi sosialisasi atau pendidikan
mempersiapkan
adalah:
selengkapnya
Bagaimana fungsi sosialisasi keluarga di
anak-anaknya dengan
bekal
memperkenalkan
nilai-nilai dan sikap yang dianut oleh
lokalisasi 24 Kabupaten Bintan.
masyarakat serta mempelajari pernananperanan yang diharapkan akan mereka
B. Kerangka Teoritik a.
jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan
Fungsi Keluarga
demikian terjadi apa yang disebut dengan
Manusia senantiasa dituntut untuk mampu
menyesuaikan
diri
istilah
dengan
yang
dalam kehidupan bermasyarakat. proses ini disebut
proses
penyesuaian
(Ahmadi,
2003:91).
Keluarga berfungsi sebagai sekolah dan guru
lingkungan sosialnya melalui suatu proses
dapat
sosialisasi
pertama
dan
utama
dalam
mengantarkan anak-anaknya untuk menjadi
diri
panutan masyarakat luas dan dirinya sendiri.
6
3.
Fungsi ekonomi
Status yang dimaksud adalah status seorang
Keluarga menyiapkan dirinya untuk
anak dalam keluarga. Pemberian status ini
menjadi suatu unit yang mandiri dan
maksudnya adalah orang tua memberikan
sanggup untuk meningkatkan kesejahteraan
status anak kepada keturunannya. bukan
lahir
penuh
hanya status yang diperoleh seperti status
kemandirian. Keluarga mempunyai fungsi
yang terkait dengan jenis kelamin. Urutan
ekonomi
kelangsungan
kelahiran dan hubungan kekerabatan tetapi
hidupnya, keluarga harus mengusahakan
juga termasuk didalamnya status yang
penghidupannya (Hartomo,dkk, 2008:86).
diperoleh orang tua yaitu status dalam suatu
dan
batinnya
artinya,
dengan
bagi
kelas sosial (Sunarto, 2000:66). 4.
Fungsi perlindungan
6.
Keluarga menjadi pelindung yang pertama,
utama
dan
kokoh
Keluarga diwajibkan untuk berusaha
dalam
agar setiap anggotanya dapat terlindung dari
memberikan kebenaran dan keteladanan kepada
anak-anak
dan
Terbentuknya
keluarga,
perlindungan
yaitu
ganguan-ganguan sperti gangguan udara
keturunannya. terdapat
yang
fungsi
mendapatkan
bahaya
berusaha
dengan
berusaha
menyediakan
baiknya sudah barang tentu akan membantu
harmonis. Sifat dasar dari setiap individu
terpeliharanya keamana dalam masyarakat
adalah bertahan terhadap segala gangguan
pula. Sehingga terwujud suatu masyarakat
dan ancaman. Dalam hal ini keluarga
yang terlepas
anggota
atau terhindar dari segala
ganguan apapun yang terjadi. (Ahmadi,
keluarga dari berbagai bahaya yang dialami
2003:89-90).
oleh suatu keluarga baik perlindungan fisik
7.
maupun yang bersifat kejiwaan (Sunarto,
Fungsi afeksi Salah satu kebutuhan dasar manusia
2000:66).
adalah kebutuhan akan kasih saying atau
Fungsi penentuan status
rasa dicintai dan hal ini dapat diterima di
Dalam memasuki sebuah keluarga,
keluarga. Fungsi afeksi berkaitan dengan
seseorang mewarisi suatu rangkaian status,
kasih sayang, perasaan, dan emosi. Setiap
keluarga juga berfungsi sebagai dasar untuk
anggota keluarga mempunyai hubungan
memberi beberapa status sosial. Fungsi ini
yang dekat, intim, dan hangat. Fungsi afeksi
ditanamkan bertujuan untuk memberikan identitas
dengan
fungsi ini telah dijalankan dengan sebaik-
sosial di dalam keluarga dapat berjalan
5.
penyakit
rumah,
senjata pagar tembok. Bila dalam keluarga
keluarga terdapat rasa aman, proses-proses
melindungi
menyediakan
menyediakan obat-obatan dan gangguan
psikologis maupun fisik. Apabila di dalam
sebagai
berusaha
gangguan
rasa
ketentraman dan keterlindungan baik secara
berperan
Fungsi pemeliharaan
sosial
kepada
keluarga
dapat diperoleh
itu,
seseorang
dari
dalam
keluarganya dalam lembaga sosial lain sulit
termasuk kepada keluarga baru. Budaya diwariskan awalnya dalam institusi ini.
7
ditemukan fungsi sosial yang sedekat dan
Sumber
sehangat fungsi dalam keluarga.
jenis
a.
peneliti Jenis penelitian yang dilakukan ini deskriptif
dengan
Menurut
Sugiyono
(2009:11)
penelitian
deskriptif
langsung
anggap
relevan
dan masyarakat Data yang
setempat.
diperoleh yaitu
data tentang perilaku anak
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat atau
dan bagai
mana peroses
sosialisasi
keluarga
di
lokalisasi.
variabel
b.
yang satu dengan variabel yang
Data Sekunder Data sekunder merupakan
lain. Data kulitatif adalah data yang
data yang peneliti dapatkan
berbentuk, kata, kalimat, skema dan
dalam bentuk sudah jadi atau
gambar (Sugiyono, 2009:14). 2.
yang
dengan penelitian seperti RT
untuk mengetahui nilai variabel
antara
peroleh
peneliti
adalah penelitian yang dilakukan
perbandingan,
data
dari informan.Data-data ini
data
kualitatif.
menghubungkan
yang
Data primer Merupakan
Jenis Penelitian
adalah
data
digunakan dalam penelitian ini adalah :
C. Metode Penelitian 1.
dan
data
Lokasi Penelitian
yang
sudah
dikumpulkan oleh Kantor
Penelitian ini dilakukan di
Kelurahan
lokalisasi kilometer 24, Kelurahan
kabupaten
Toapaya
Asri
Bintan
meliputi data uraian tugas
Provinsi
Kepulauan
alasan
dan fungsi Kantor Kelurahan
Lokalisasi
Toapaya Kabupaten Bintan,
kilometer 24 adalah Lokalisasi yang
data struktur organisasi, data
masih ada di daerah Pulau Bintan dan
uraian tugas unit kerja yang
juga
ada
Kabupaten
bahwasannya,Karena
Riau
merupakan Lokalisasi yang
dan
Toapaya Bintan,
yang
data
gambaran
Kantor
Kelurahan
tertua di Pulau Bintan. Di lokalisasi
umum
tersebut bukan hanya PSK yang
Toapaya Kabupaten Bintan
tinggal di sana, namun juga terdapat
dan lain sebagainya yang
warga sekitar yang mencari nafkah di
dianggap
Lokalisasi tersebut dan mempunyai
penelitian ini. 2.
anak yang rentan akan pengaruh
dan
Pengumpulan Data
lingkungan Lokalisasi. 3.
Teknik
perlu
Jenis dan Sumber Data
8
dalam
Alat
Untuk mengumpulkan data dalam
wawancara agar fokus penelitian
penelitian ini peneliti menggunakan
lebih terarah yang berguna untuk
tehnik sebagai berikut :
menjawab masalah penelitian.
a.
c.
Observasi Teknik
pengumpulan
Dokumentasi
data
Dokumentasi yaitu mengambil
secara observasi mempunyai ciri-ciri
beberapa foto
yang
dokumen dari lokasi serta jurnal
spesifik
bila
dibandingkan
dengan tehnik-tehnik lain, hal ini
untuk
sebagaimana
Sugiyono
berkaitan dengan penelitaian, alat
mengemukakan,
yang digunakan yaitu kamera serta
bahwa tehnik observasi merupakan
dokumen-dokumen yang berkaitan
suatu proses yang kompleks dan sulit,
dan bermanfaat bagi peneliti.
(2009:166)
pendapat yang
hasil
atau gambar dan
yang
relefan
yang
yang tersusun dari berbagai proses biologi
dan
proses
psikologis
D. HASIL PENELITIAN DESKRIPSI
diantaranya yang terpenting adalah
FUNGSI KELUARGA DI
pengamatan dan penglihatan. Dalam
LOKALISASI KM 24
penelitian ini peneliti menggunakan
KABUPATEN BINTAN
tehnik
observasi
yang
telah Keluarga dan masyarakat sangat
terstruktur secara sistematis, baik dari
erat kaitannya dalam pembentukan karakter
segi apa yang diamati, kapan dan dimana
tempatnya,
pengumpul
datanya
dengan yaitu
individu. Dimana keluarga adalah media
alat
sosialisasi pertama bagi manusia. Dalam
daftar
pertumbuh kembangan suatu individu tidak
checklist. b.
dapat terlepas dari peranan keluarga dalam
Wawancara Wawancara
membentuk pertahanan terhadap serangan
bermaksut
penyakit sosial sejak dini mampu memupuk
interaksi langsung antara peneliti dan informan,
berupa
rasa percaya diri pada diri anak. Peran
pedoman
keluarga
wawancara. Teknik wawancara ini dilakukan
dengan
cara
menyiapkan
perkembangan
kepribadian
dari keluarga, maka dapat membantu anak
pada informan dan berbaur menjadi informan.Hal
pembentukan
anak sejak dini. Dengan adanya dorongan
Peneliti melakukan kunjungan intens
dari
proses
perilaku anak sangat besar. Keluarga yang
peneliti
mendekatkan diri kepada informan.
anggota
dalam
dalam
ini
melakukan
penyesuaian
yang
memuaskan baik itu dimasa kini atau di
dilakukan untuk mendapat berbagai
masa datang.
informasi menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian. Proses
Anak-anak
wawancara ini dibutuhkan pedoman
yang
tinggal
di
Kabupaten Bintan khsusnya di lokalisasi
9
kilometer 24 sama dengan anak yang tinggal
1.
Fungsi Agama
di lingkungan perumahan. Mereka bermain
Fungsi Agama adalah untuk mampu
sama seperti anak pada umumnya, bermain,
menjadi wahana yang pertama dan utama
dan bercanda dengan teman sebayanya.
untuk
Namun lingkungan anak yang berada di
melaksanakan
lokalisasi jauh dari layak untuk lingkungan
keimanan
bermain anak. Di lokalisasi anak dengan
TuhanYME. Fungsi agama yang pertama
mudah
tidak
adalah membentuk diri manausia untuk
anak-anak.
beriman kepada Tuhan TME. Penanaman
Contohnya ialah anak di lokalisasi tidak
nilai agama di dalam keluarga biasanya
heran lagi dengan wanita yang berpakaian
menjalankan ibadah bersama-sama dengan
seksi dan berpakaian serba mini, orang
anggota keluarga. Para orang tua juga harus
dewasa yang minum-minuman keras, para
membimbing anggota keluarganya untuk
lelaki hidung belang yang sedang merayu
menjalankan ibadah, penanaman nilai-nilai
PSK, dan banyak yang mereka bisa lihat dari
agama
aktifitas lokalisasi.
tenggangrasa, ketakwaan, sopan santun.
melihat
seharusnya
di
sesuatu lihat
yang
oleh
membawa
seluruh
ibadah dan
seperti,
anggotanya
dengan
ketaqwaan
kejujuran,
penuh kepada
kepedulian,
Pendidikan agama seperti penanaman Kepribadian
anak
tergantung
nilai seperti kejujuran, kepedulian, serta
bagaimana cara orang tua mendidik anak
sopan santun di dalam keluarga sangatlah
tersebut. Jika peranan orang tua dalam
besar
mendidik anak benar, maka anak akan
pendidikan
yang baik juga. Jadi menjadi orang tua harus
2.
beberapa
dapat
mempengaruhi
Fungsi sosialisasi dan pendidikan Fungsi ini untuk mendidik anak
proses perkembangan anak. ada
yang
perkembangan anak selanjutnya.
tumbuh
kembang anak dan memperhatikan dalam
Maka
pembentukan
keluargalah anak pertama kali menerima
kepribadian baik serta mempunyai karakter
memperhatikan
dalam
keperibadian bagi anak karena di lingkungan
tumbuh menjadi anak yang mempunyai
benar-benar
peranannya
mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga
fungsi
terbentuk
perilaku
dan
keluarga dalam mendidik dan membentuk
kepribadiannya. Anak-anak lahir tanpa bekal
perilaku anak yaitu fungsi Agama, fungsi
sosial, agar anak dapat berpartisipasi maka
sosialisasi atau pendidikan, fungsi ekonomi
harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang
atau unit produksi, fungsi perlindungan,
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
fungsi penentuan status, fungsi pemeliharaan
Anak-anak harus diberi pengetahuan tentang
dan fungsi afeksi
nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut (Bagong, 2007:235). Mereka harus dapat
10
berkomunikasi dengan anggota masyarakat
3.
lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.
Fungsi Ekonomi Fungsi ini berkaitan dengan pemenuhan
selayaknya kebutuhan yang bersifat materi. Dalam mendapatkan
keluarga, segi-segi
anak-anak utama
Secara normatif anak harus dipersiapkan
dari
agar
kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya,
sikapnya,
dan
yang
dan
individu.
tanggung
jawab
mandiri
bukan
menjadi
objek
pemaksaan orang tua. Fungsi Ekonomi
itulah keluarga merupakan perantara antara luas
memikul
ekonomi keluarga, membangun kepribadian
reaksi
emosionalnya (Bagong, 2007:235). Karena
masyarakat
kelak
dilihat dari bagaimana kepala keluarga
Perlu
mencari penghasilan, mengatur penghasilan
diketahui bahwa kepribadian seseorang itu
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
diletakkan pada waktu yang sangat muda
kebutuhan-kebutuhan keluarga.
dan yang berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian
seseorang
keluarga,
Keluarga menyiapkan dirinya untuk
khususnya seorang ibu. Melalui proses
menjadi suatu unit yang mandiri dan
interaksi sosial tersebut seorang anak akan
sanggup untuk meningkatkan kesejahteraan
memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, sikap
lahir
dan
kemandirian.Anak-anak
perilaku-perilaku
diperlukan
dalam
adalah
penting partisipasinya
yang
dan
batinnya
dengan di
penuh
loakalisasi
di
mempunyai orang tua yang beraneka ragam
masyarakat kelak dikenal juga dengan
pekerjaannya. Namun yang penelitiamati
sosialisasi.
adalah anak-anak yang mempunyai keluarga yang sebagian besar memiliki pekerjaan
Diketahui bahwa di lokalisasi sulit
berjualan di rumahnya.
bagi orang tua memantau anaknya apakah tidak mendekati para PSK (pekerja sex
Keluarga bertindak sebagai unit yang
komersil) karena para PSK juga tidak
terkoordinir dalam produksi ekonomi. Ini
membatasi diri bergaul dengan warga sekitar
dapat menimbulkan adanya industri-industri
dan mereka juga membutuhkan warga
rumah dimana semua anggota keluarga
sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup
terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau
sehari-hari. Orang tua di lokalisasi hanya
mata pencaharian yang sama. Dengan
bisa bekerja keras selalu menanamkan nilai-
adanya fungsi ekonomi maka hubungan di
nilai social yang bai kepada anak mereka
antara
serta memperkuat iman dan taqwa agar tidak
sekadar
terbawa ke hal-hal yang negatif seperti
kepentingan untuk melanjutkan keturunan,
pergaulan bebas dan member pelajaran
akan tetapi juga memandang keluarga
mengenai dampak seks menyimpang.
sebagai sistem hubungan kerja. Suami tidak
anggota
keluarga
hubungan
bukan
yang
hanya
dilandasi
hanya sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala dalam bekerja. Jadi,
11
hubungan suami-istri dan anak-anak dapat
dan sikap lingkungan yang cenderung
dipandang sebagai teman sekerja yang
menekan perkembangan psikologinya.
sedikit
banyak
juga
dipengaruhi
oleh
Fungsi ini adalah melindungi seluruh
kepentingan-kepentingan dalam kerja sama.
anggota keluarga dari berbagai bahaya yang
Fungsi ini jarang sekali terlihat pada
dialami oleh suatu keluarga. Dengan adanya
keluarga di kota dan bahkan fungsi ini dapat
negara, maka fungsi ini banyak diambil alih
dikatakan berkurang atau hilang sama sekali.
oleh instansi negara. Seorang kepala rumah
4.
tangga wajib untuk melindungi keluarganya.
Fungsi Perlindungan Keluarga menjadi pelindung yang
pertama,
utama
dan
kokoh
5.
dalam
Penentuan Status
memberikan kebenaran dan keteladanan kepada
anak-anak
Keluarga
juga
dan
menjadi
Jika
keturunannya. tauladan
anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota
orang tua, dan bersama antara anak dan
melalui
hadapi anak.Setiap anak di lokalisasi pasti
beberapa
keluarga itu, termasuk kepada keluarga baru. Budaya diwariskan awalnya dalam institusi ini. Status yang dimaksud adalah status seorang anak dalam keluarga. Pemberian
melindungi anak bukan saja secara fisik,
status ini maksudnya adalah orang tua
melainkan pula secara psikis. Secara fisik
memberikan
untuk
menjalankan
tugas
dan
spiritual
yaitu
anak
kepada
diperoleh seperti status yang terkait dengan
secara
jenis
proporsional. Disamping itu fungsi proteksi psikis
status
keturunannya., bukan hanya status yang
menjaga pertumbuhan biologisnya sehingga dapat
suatu
untuk memberikan identitas sosial kepada
arahan,
Tujuan dari fungsi proteksi yaitu untuk
ditujukan
mewarisi
kelahiran. Fungsi ini ditanamkan bertujuan
kepada anak-anak mereka di kesehariannya.
perlindungan
seseorang
berdasarkan umur, jenis kelamin dan urutan
pengajaran serta bimbingan dengan baik
fungsi
istimewa
menerima beberapa status dalam skeluarga
lokalisasi tidak sepenuhnya memberikan seperti
Hak-hak
rangkaian status. Seseorang diserahi atau
keluarga
Bahwa masing-masing keluarga di
perlindungan
perkawinan.
keularga,
fungsi
sepertinya tidak berjalan dengan baik.
fungsi
hak-hak
tertentu, dan lain sebagainya. Dalam sebuah
keluarga sebagai perlindungan bagi anak
dari
mempunyai
keluarga, misalnya menggunakan hak milik
mempunyai masalah yang beragam. Fungsi
perlindungan
keluarga
istimewa. Perubahan status ini biasanya
orang tua memecahkan masalah yang di
Namun
terdapat
akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap
memaafkannya di sertai dengan nasehat dari
penting.
masyarakat
perbedaan status yang besar, maka keluarga
bagi
anaknya.Jika anak membuat kesalahan dan
sangatlah
dalam
kelamin.
Urutan
kelahiran
dan
hubungan kekerabatan tetapi juga termasuk
dengan
didalamnya status yang diperoleh orang tua
mengendalikan anak dari pergaulan negatif
12
yaitu status dalam suatu kelas sosial
kekuatan,
dukungan
(Sunarto, 2000:66).
emosionalnya
yang
atas
kehiduapn
berpengaruh
pada
kualitas hidupnya di masa depan. Keluarga 6.
Fungsi Pemeliharaan
menjadi wahana pertama dan utama untuk
Keluarga pada dasarnya berkewajiban
menumbuhkan cinta kasih antar sesama
untuk memelihara anggotanya yang sakit,
anggotanya,
menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan ini
pasangannya, antar anak dengan orang tua
pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi
dan sesama anak sendiri.Namun fungsi cinta
sebagian masyarakat membebani keluarga
kasih juga tidak hanya di tunjukan kesesama
dengan
khusus
anggota keluarga saja namun juga harus di
terhadap anggotanya bila mereka tergantung
tunjukan kepada teman, sahabat, serta
pada
masyarakat atau tetangga yang berada di
pertanggungjawaban
masyarakat.
Seiring
perkembangan
masyarakat
modern
kompleks,
dan
dengan
yang
makin
sebagian
antar
orang
tua
dengan
lingkungan tempat kita tinggal.
dari
pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai
Dasar cinta kasih yang menjadi dasar
banyak diambil alih dan dilayani oleh
perkawinan dari hubungan kasih ini lahirlah
lembaga-lembaga masyarakat.
hubungan
persaudaraan,
kebiasaan,
persahabatan,
identifikasi,
persamaan
Walaupun memang fungsi pemeliharaan
pandangan mengenai nilai-nilai. Dasar cinta
di dalam keluarga PSK, Germo dan juga
kasih dan hubungan afeksi ini merupakan
keluarga yang bukan termasuk PSK dan
faktor penting bagi perkembangan pribadi
Germo sudah berjalan baik namun fungsi
anak.
pemeliharaan
bagaimana
yang
berkaitan
dengan
Fungsi
Perasaan
keluarga
dilihat
secara
dari
instuitif
kesehatan ini tidak di barengi dengan
merasakan perasaan dan suasana anak dan
pengadaan kelinik yang baik untuk melayani
anggota yang lain dalam berkomunikasi dan
masyarakat
lokalisasi.
berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Hampir semua keluarga di lokalisasi jika ada
Sehingga saling pengertian satu sama lain
salah
dalam menumbuhkan keharmonisan dalam
yang tinggal di
satu
anggotanya
yang
sakit
kebanyakkan di antara keluarga tersebut
keluarga.
hanya membeli obat di warung 7.
E. Kesimpulan Keluarga sesuai peran dan fungsinya
Fungsi afeksi
diidentikan sebagai tempat pengasuhan yang
Fungsi ini terkait dengan emosional
didalamnya mencakup proses sosialisasi
anak. Anak akan merasa nyaman apabila mampu
melakukan
keluarganya
komunikasi
dengan
kepribadiannya.
Kasih
totalitas sayang
yang sekaligus bertanggung jawab untuk
dengan
menumbuh
seluruh
kembangkan
anggota
keluarganya, dengan tidak mengabaikan
yang
faktor nilai, norma dan juga tingkah laku
dicurahkan kepada anak akan memberi
yang diharapkan baik dalam lingkungan
13
keluarga maupun lingkungan yang lebih luas
benar, maka anak akan tumbuh menjadi
seperti di masyarakat. Berdasarkan hasil
anak yang mempunyai kepribadian baik
penelitian
fungsi
serta mempunyai karakter yang baik juga.
keluarga masyarakat lokalisasi kilometer 24
Jadi menjadi orang tua harus benar-benar
Kabupaten Bintan sudah menjalankan fungsi
memperhatikan tumbuh kembang anak dan
keluarga dengan baik. Walapun sebagian
memperhatikan dalam proses perkembangan
dari orang tua masih belum melakukan
anak.
menunjukkan
bahwa
fungsi tersebut dengan baik dan benar kepada anaknya. Hal ini di tunjukan kurangnya
peran
orang
tua
memberi
pemahaman mengenai agama, pendidikan dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam perkembangan kepribadian anak. Selain itu adanya pengaruh lingkungan tempat tinggal masyarakat
yang
pada
umumnya
menyediakan jasa pekerja seks komersil (PSK). Pengaruh lingkungan terhadap anakanak di lokalisasi kilometer 24 akan berdampak buruk jika kuranganya peran orang tua. Orang tua seharusnya sangat selektif memilih tempat tinggal buat anak serta memikirkan perkembangan pisikologis dan perkembangan perilaku anak. Keluarga bertanggungjawab
mendidik
anak-anak
dengan benar melalui sosialisasi dengan membentuk
norma-norma
tingkah
laku
sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan
nilai-nilai
budaya.
Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang di milikinya, mendidik anak sesuai dengan
tingkat-tingkat
perkembangan.
Kepribadian anak tergantung bagaimana cara orang tua mendidik anak tersebut. Jika peranan orang tua dalam mendidik anak
14
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. 2002. Sosiologi skematika, teori dan terapan. Jakarta: Bumi aksara Ahmadi, H. Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bagong Suyanto, 2007. Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Jakarta: Kencana DRS. M. Ngalim Purwanto, MP. 2006. Ilmu Pendidikan Teotitis Dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rodaskarya. Drs. H. Hartomo, Dra. Arnichun Aziz. 2008. Ilmu Sosial Dasar. Jakatra: PT Bumi Aksara Dr. H. Dadang Supardan. M. Pd. 2009. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Setruktural. Jakarta: PT Bumi Aksara Kamanto Sunarto. 2000. Pengantar Sosiologi Edisi Kedua. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Nasution, S. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H. 2011. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung, PT Citra Aditya Bakti. Prof. Dr. Soerjono Soekanto. S.h, 2004.Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwal Keluarga Remaja Dan Anak. Jakarta, Rineka Cipta. Paul B. Horton, Chester L Hunt 2009.Sosiologi Edisi Keenam. Jakatra: PT. Bumi Aksara Pratama Ranjabar, Jakobus. 2008. Perubahan Sosial Dalam Teori Makro: Pendekatan Realitas Sosial . Bandung: Alfabeta Soerjono Soekanto, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers Sugiyono. 2009. Metode penelitian kualitatif, kualitatif. Bandung: Alfabeta Sunarto, Kumanto. 2000. Pengantar Sosiologi (Edisi kedua). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refila Aditama William J. 2007. Sosiologi Keluarga. PT Bumi Aksara Arsip – Arsip: Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Monogravi Kelurahan Toapya Asri tahun 2012.
15