Desain Interior Restoran Organik The Naturally dengan Nuansa Taman Gantung Babylonia pada Atap Gedung Blue Eyes Choirina Adhaditya Jurusan Desain Produk, FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp/Fax (031) 5931147
ABSTRAK Bisnis restoran merupakan bisnis yang prospektif. Dewasa ini, inovasi merupakan salah satu kata kunci pengukur keberhasilan pada bisnis ini. Hadirnya restoran pada atap gedung akan memberikan sensasi berbeda pada pengunjung. Restoran organik dengan konsep sky dining di tengah masyarakat, diharapkan dapat mendukung gaya hidup masyarakat metropolis dengan penyajian menu makanan organik. Makanan organik ialah makanan yang diproses dengan bahan dasar tanpa menggunakan pestisida buatan, penyemprotan kimia ataupun pupuk buatan. Peletakan restoran pada roof top memiliki beberapa kendala, yakni faktor tekanan angin, panas matahari yang berlebih, penataan pencahayaan yang memenuhi standar untuk aktivitas pada restoran di area outdoor, khususnya malam hari serta pemilihan material untuk area outdoor. Analogi dari taman gantung Babilonia terletak pada lokasi restoran di atap gedung, dengan tema taman gantung Babylonia pada restoran organik diharapkan dapat menarik minat pengunjung dengan menghadirkan suasana taman Babylon pada tahun 1792-1750 SM, dengan spesifikasi tanaman yang menyesuaikan dengan kondisi iklim di Indonesia dan penataan pencahayaan yang sesuai standar kebutuhan dan suasana yang intim, relaks, fresh. Adapun proses aplikasi pada desainnya adalah, pada area outdoor meliputi penggunaan pohon palem sebagai icon tanaman Timur Tengah, aplikasi warna, aplikasi tanaman dan bentuk furnitur yang geometris minim ornamen dan built in. Sedangkan tradisi orang Timur Tengah yang lebih senang menikmati makanan dengan berjamaah, yakni jumlah orang sekitar 15-20 orang dalam satu meja atau majelis diaplikasikan dengan tatanan konfigurasi kursi, dan menggunakan pola pertanian Timur Tengah kini dengan bentuk kincir air (pompa air) pada jaman Babylonia yang digunakan untuk mengairi tanaman pada setiap lantai bangunan yang diaplikasikan pada area taman.
ABSTRACT Restaurant (culinary) business is a prospective business. Innovation is one of the master keys in determining the successfulness of doing this business, recently. In the city of Surabaya which are crowded, with lesser land, and increasing culinary business from time to time make this restaurant business needs an innovation. The emerge of restaurant on the roof top will give a different sensation to the customers. The organic restaurant with sky dining concept is hoped to support metropolitan society in having an organic food. Organic food is a food processed with a base ingredient without using chemical ingerdients. The placement of the restaurant on the roof top is having some constrains; they are the wind pressure, the overwhelmed sun beam, and the lighting management which is qualified enough to meet the restaurant standard in outdoor area, especially at night, and also to choose the
restaurant material to be used in outdoor area. The representation of hanging garden of Babylonia is represented at the location of the restaurant that is placed on roof top, by using the hanging garden of Babylon theme on the organic restaurant, it is hoped to attract visitors’ interest by presenting the situation of Babylon’s hanging garden in 1792-1750 CM, using specific plants which are appropriate with the climate condition of Indonesia and the lighting management to meet the standard of relax, fresh, and homey situation. On this Final Paper, researcher will be examining art program, specific kind of plantation, and lighting on the roof top organic restaurant design.The design application process is at the outdoor area which includes the use of palm tree as the icon of Middle East, color application, plants application and the shape of geometric less ornament and built in furniture. The tradition of Middle Eastern people which is prefer to eat with others, for about 15-20 people at the same table or majelis is being accommodated by the chairs configuration, and using the pattern of recent Middle East agriculture with the shape of water fountain on Babylon time which is being used to irrigate all plants in each level of the building represented at the garden area.
KEYWORD Interior Design, One restaurant, organic, roof top, babylonia.
PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan cepat saji yang terkenal lezat ini mudah didapatkan di Indonesia. Selain itu, jenis penyajiannya pun beragam. Di era globalisasi sekarang ini, makanan ini telah menjadi gaya hidup masyarakat urban. Namun, tidak sedikit masyarakat yang telah mengetahui bahwa makanan ini banyak mengandung bahan kimia, dan tidak mengandung cukup serat yang dibutuhkan oleh tubuh. Manusia membutuhan serat 45-50 gram per hari nya. Faktanya, warga Indonesia sebagian besar . Dengan mengkonsumsi makanan bergizi, tubuh akan mendapat asupan gizi yang cukup. Makanan organik termasuk makanan yang bergizi, karena makanan organik adalah makanan yang ditanam atau diproduksi tanpa bantuan zat kimiawi. Kata “organik” merupakan tanda adanya komitmen kepada pertanian yang sedikit mungkin mengganggu lingkungan. Makanan organik adalah makanan yang diproses tanpa menggunakan pestisida buatan,
penyemprotan ataupun
pupuk buatan. Produksi makanan organik mempertahankan sumbersumber alami dan mengurangi polusi udara, air dan tanah. Tanah yang dijaga keseimbangannya menumbuhkan tanaman yang kuat,sehat dan mempunyai rasa yang lezat.
Pemilihan lokasi untuk restoran ini adalah atap dari suatu gedung di Bali. Alasan pemilihan lokasi ini terkait dengan hal tema dan suasana yang ingin penulis hadirkan pada restoran. Lokasi restoran ini dapat menarik minat pengunjung, selain karena lokasi juga menu organik yang ditawarkan dan suasana restoran. Lokasi pada atap gedung ini juga merupakan suatu cara penghematan lahan. Restoran organik pada atap gedung suatu tempat hiburan di Bali ini, diperuntukkan bagi masyarakat, khususnya wisatawan domestik maupun mancanegara, eksekutif muda. Hadirnya restoran organik ini juga dapat menjadi tempat bagi masyarakat yang ingin menghilangkan kejenuhan dan menikmati hiburan malam dengan cara yang berbeda. Selain sebagai tempat makan, restoran organik juga diharapkan menjadi tempat bersosialisasi yang menyegarkan pikiran dan tubuh sejenak dari rutinitas harian.
Tujuan Memberikan sarana kuliner dan hiburan, sekaligus sosialisasi bagi masyarakat, khususnya wisatawan domestik, mancanegara dan para healthy holic. Hadirnya restoran organik ini juga dapat menjadi tempat untuk menghilangkan kejenuhan dan menikmati view kota Bali pada malam hari di roof top.
Masalah 1. Pengolahan angin pada lingkungan atap pada area outdoor restoran yang diaplikasikan dengan penataan layout tanaman atap gedung belum maksimal dan mengganggu kenyamanan pengunjung. 2. Menghadirkan suasana taman gantung Babilonia sebagai identitas restoran organik melalui elemen interior restoran indoor dan outdoor. 3. Penataan pencahayaan yang intim dan akrab pada area outdoor yang digunakan pada malam hari. 4. Merancang taman pada sebuah atap yang disesuaikan dengan fungsi dan aktivitas serta kekuatan konstruksi bangunan. 5. Memilih material yang dikhususkan untuk area otudoor. 6. Mendesain taman pada sebuah roof top.
Manfaat 1. Secara jasmani, menu makanan yang menyehatkan pada restoran ini dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat dengan asupan serat yang cukup, sehingga diharapkan dapat memperbaiki asupan gizi makanan yang kurang. 2. Secara rohani, pemandangan kota Bali pada malam hari dapat merelaksasikan pikiran sejenak dari rutinitas harian. 3. Hadirnya suasana taman gantung Babilonia pada interior dan eksterior restoran, memberikan suasana yang hijau dan segar bagi pengunjung.
Ruang Lingkup Lingkup kerja Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : Denah yang digunakan adalah denah eksisting yang diperoleh dari denah sebuah gedung hiburan yang berada di Bali, yakni Blue Eyes yang bagian roof top nya digunakan sebagai restoran organik sky dining. Objek desain meliputi area makan, art program dan area serbagunadengan sasaran konsumen diantaranya healthy holic, turis domestik maupun mancanegara dengan tingkat ekonomi menengah keatas. Menerapkan sebuah suasana taman gantung Babylonia pada restoran organik roof top ini, yang diaplikasikan melalui elemen estetik, lighting, warna, furnishing serta pengaplikasian elemen desain pada elemen interior sesuai dengan sistematika desain dan transformasi bentuk dari analogi dasar yang berhubungan dengan makanan organik dan taman gantung Babylonia.
Metodologi Desain Dalam perancangan ini,
metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan
pengamatan langsung (observasi), menganalisa data. Observasi ini bertujuan untuk mengamati secara langsung kondisi restoran outdoor pada roof top, seperti Semanggi roof top di Jakarta, SHY roof top di Jakarta, Citilites di Surabaya. Tahap wawancara dilakukan untuk mendapatkan data – data yang berkaitan mengenai keadaan serta treatment restoran pada roof top yang nantinya akan diaplikasikan pada tugas akhir ini.
Proses Desain
PEMBAHASAN Target Konsumen Menentukan target konsumen pada restoran, merupakan hal terpenting agar suasana dan penataan layout furnitur yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan target konsumen. Letak restoran di atap gedung dan buka pada malam hari serta menawarkan suasana taman dan menu masakan organik, maka dapat disimpulkan berdasarkan survey, bahwa :
Survey dilakukan di Jakarta, tepatnya di SHY roof top cafe. Dari survey yang dilakukan, dapat disimpulkan untuk restoran organik, yakni target konsumen adalah menengah keatas, dalam hal ini para eksekutif muda dan wisatawan turis ataupun healthy holic. Kemudian, untuk pengunjung restoran paling banyak adalah berkelompok, baik itu dari rekan bisnis maupun teman.
KONSEP DESAIN Konsep Makro Restoran organik The Naturally dengan nuansa Taman gantung Babyloia ini menampilkan atmosfir ruang baik secara fisik maupun psikis. Dari segi fisik dihadirkan melalui desain dengan taman pada area restoran sesuai karakter sisi taman gantung Babylonia yang subur. Sedangkan dari sisi psikis dihadirkan melalui keindahan warna pada bunga dan taman, serta relaksasi melalui pengaplikasian tanaman aromatherapy, seperti bunga lavender, cempaka, serta suasana taman pada restoran organik ini.
Konsep Mikro
Skema Ruang Terpilih Bagan yang dilingkari berwarna merah adalah bagan dari ruang terpilih yang akan di desain lebih nantinya, yaitu terdiri dari area publik dan area semi privat. Area publik terdiri dari area out door dan indoor, tetapi hanya akan di desain lebih pada area outdoor saja, sedangkan untuk ruang semi privat akan didesain romantic area, area serbaguna, dan art program.
Hubungan Ruang
Matrix Hubungan Ruang Analisa hubungan ruang pada restoran orgnaik The Naturally ini disusun
dari data
kesimpulan sirkulasi, sehingga dapat menunjukan hubungan antar ruang, yang nantinya dapat mempengaruhi tata letak antar ruang satu dengan yang lain.
PENGEMBANGAN DESAIN Merupakan Metode perencanaan elemen interior pada ruangan yang ada untuk mencapai hasil yang sesuai dengan konsep yang diterapkan sejak awal. Metode ini berangkat dari studi dan analisa sesuai kebutuhan proses perancangan desain interior, hingga mendapatkan hasil desain dan pembagian ruang secara keseluruhan.
Denah Layout Terpilih
Denah terpilih 1
Denah terpilih 2
Potongan A – A’
Potongan B – B’
Aplikasi Konsep dan Alternatif Desain Berikut ini adalah beberapa desain alternatif dalam restoran organik The Naturally dengan nuansa Taman Gantung Babylonia. Output berupa sketsa ide dan perspektif yang diperlihatkan dengan beberapa aplikasi konsep desain.
Sketsa Desain
Area makan Pada area makan ini terdapat beberapa aplikasi dari nuansa yang dihadirkan baik sisi Timur Tengah, maupun taman gantung Babylonia.
Area makan
Area for couple Area untuk dua orang ini dikhususkan bagi pasangan, nuansa taman dan kota Bali pada malam hari yang ditawarkan bagi para pengunjung.
Romantic area
Area art program
Art program
Area serbaguna
Area serbaguna
FINAL DESAIN Area makan
Area makan
Area makan
Area makan
Area bar
Area makan
Area makan
Area for couple
.
Area for couple
Area art program
Area art program Area art program adalah area dimana penggabungan dari konsep pertanian, taman, dan Babylonia. Bentukan media tanah terinspirasi dari bentuk pertanian di Arab Saudi, dengan pola lingkaran, untuk mempermudah irigasi, sedangkan kolam air pada list lingkaran merupakan replika irigasi pada area ini. Area serbaguna
Area serbaguna
Area serbaguna
Elemen Furniture
Meja bar
Meja bar ini, secara bentukan sama hal nya seperti meja bar pada umumnya. Ornamen Babylonia terletak pada list meja, yang ditutup dengan solid surface.
railing
Bentuk railing yang minim ornamen dan geometris ini terinspirasi dari bentukan furnitur Irak yang minim ornamen. Kubah sebagai elemen estetis yang terbuat dari tembaga. Sedangkan untuk kaki railing sendiri terbuat dari bata yang d aci kemudian finisihing dengan cat. Badan railing terbuat dari besi finishing cat besi warna coklat.
Kursi
Sandaran kursi seperti papan catur, terinspirasi dari permainan ratu pada jaman itu. Peletakan furitur di luar ruang memiliki beberapa kendala, sehingga dalam pemilihan material diperlukan yang tahan lama dan mudah dalam perawatan. Menggunakan kain canvas dan akrilik dengan konstruksi kursi dari besi.
Elemen Estetis
Elemen estetis ini terdapat pada area art program dan serbaguna. Dengan pengaplikasian tanaman rambat pada kedua area. Hanya saja perbedaan terdapat pada penchayaan tanaman pada area serbaguna. Menggunakan lampu lilin yag diletakkan pada sebuah gelas kaca dan terdapat dalam jumlah yang banyak melingkar pada area bawah pohon rambat.
Lighting
KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh pembahasan adalah sebagai berikut : a.
Konsep taman disesuaikan dengan suasana yang ingin dihadirkan dengan letak ketinggian bangunan yang tinggi, sehingga dapat membantu memanfaatkan atap gedung tersebut.
b.
Konsep taman gantung Babylonia diterapkan pada interior maupun eksterior restoran.
c.
Sarana refleksi, bagi pengunjung juga dapat dirasakan dengan kehadiran taman, dan suasana kota pada malam hari pada area indoor.
d.
Dengan konsep diatas, restoran organik THE Naturally memiliki karakterisitik tersendiri yang akan dapat meningkatkan daya tarik wisatawan untuk datang dan berkunjung kembali ke restoran organik tersebut dengan konsep suasana yang dihadirkan.
SARAN Pada proses perancangan desain interior restoran atap gedung dengan konsep taman gantung Babylonia ini dengan terciptanya style yang akan terlihat dari aplikasi tatanan makanan pada area makan luar ruang, pemilihan warna, material dan finishing. Untuk itu perlu adanya bahasan yang lebih detail mengenai tekanan angin, dan panasnya matahari , agar dapat mendesain layout tanaman yang disesuaikan dengan kondisi termal bangunan. Sehingga diharapkan hasil perancangan dapat menjadi lebih maksimal dan bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA Diktat 1. Akmal, Imelda, 2006. Lighting, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Akma, Imelda, 2005. Seri menata rumah : Ruang Makan, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
3. Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek- Jilid 1 - Edisi 33. Jakarta : Erlangga. 4. Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek- Jilid 2 - Edisi 33. Jakarta : Erlangga.
5. Sulistyantara, Bambang, 2009. Taman atap, Jakarta : Kanaya press bina swadaya group
6. Swasty, Wirania, 2010. A-Z warna interior rumah tinggal, Depok : Griya kreasi
7. Cool restaurants Dubai, 2007. TeNeues, Italy : TeNeues Publishing Groups
8. Karya desainer interior Indonesia, 2007. Desain interior, Jakarta : Pustaka rumah kebun
9. Silas, Johan, Sejarah Arsitektur . Badan pengembangan F.T. ARSITEKTUR ITS
10. Lestar, Garsinia, 2008. Galeri tanaman hias lanskap, Depok : Penebar Swadaya
11. Frick, Heinz, 2006. Percetakan Karnisius, Yogyakarta : Soegijapranata Kamus
university press
1. Wikipedia esiklopedia bebas
2. Kamus besar bahasa Indonesia
Situs Internet
1. www.google.com
2. www.surabaya.go.id 3. www.kaskus.com 4. www.petra.ac.id
5. www.googleearth.com 6.
7.
www.thecoolhunter.net
www.mylestari.multiply.com