Desain Interior Gedung Ludruk Tobong “Taman Hiburan Rakyat” Surabaya dengan Konsep Visual Art Budaya Jawa Timur
Mahasiswa : Toya Sendang Sadu 3407100086
Dosen Koordinator : Anggri Indraprasti S.Sn, M.Ds 19710819 200112 2 001
Dosenpembimbing : Susy Budi Astuti, MT NIP: 19650624 199002 2001
Beginning
Background… Jawa Timur INDONESIA merupakan negara yang KAYA akan seni dan budaya. Hampir di SETIAP provinsi/kota/pulau/daerah memiliki kebudayaan dan kesenian yang BERBEDA Ekonomi
Perkembangan Ekonomi berkembang pesat d mana pemerintah, investor dan masyarakat bekerja sama mengurangi jumlah penganguran demi kesejahteraan masyarakat.
Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukotanya adalah Surabaya. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia(Pulau Sempu dan Nusa Barung).
Kebudayaan lokal di setiap daerah
Sosial
Politik
Arus Globalisasi yang membuat pola pikir masyarakat yang lebih modern
Pemerintah (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata)
Globalisasi membentuk Masyarakat Modern
Bertugas mematenkan kebudayaan daerah dan melestarikan agar tidak pudar
Kesenian Tari Remo, Ludruk (Tobong, Besutan, Terop) Reog Ponorogo, wayang kulit gaya Jawa Timuran, Topeng Dalang di Madura, dan ketoprak.
Masyarakat membutuhkan sarana hiburan yang cepat, instan dan segar AKIBAT : Masyarakat meninggalkan sarana hiburan tradisional Fasilitas seni dan budaya (alat muasik, gedung dll) tidak terurus dan luput dari perhatian masyarakat
Desain Interior Gedung Ludruk Tobong “Taman Hiburan Rakyat” dengan Konsep Visual Art Budaya Jawa Timur
Segmentasi Konsumen -Menengah ke bawah -Menengah - Anak – anak (+5tahun) -Pelajar -Pejabat / pemerintah
Tittle Definition… Solusi dari permasalahan interior bangunan melalui kajian – kajian arsitektural untuk kenyamanan manusia. Output : sketsa, gambar teknik, gambar 3D, dll
Wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang mneyatu dengan tempat kedudukannya
Seni pertunjukan drama khas Jawa Timur dan dimainkan di dalam sebuah gedung . Ludruk diselenggarakan untuk : Hiburan rakyat, sunatan, pernikahan, HUT RI, acara – acara negara / pemerintah, dll.
Sebuah tempat yang menyediakan rarana hiburan masyarakat Surabaya dan sekitarnya.
Desain Interior Gedung Ludruk Tobong “Taman Hiburan Rakyat” dengan Konsep Visual Art Budaya Jawa Timur Kata hubung yang berarti ke-ikut sertaan
Acuan untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Karya yang dapat dinikmati oleh indara mata dan rasa. Aplikasi : desain industri, desain grafis, desain fashion, arsitektur, desain interior, dan seni dekoratif.
Suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Sebuah Provinsi di sebelah timur Pulau Jawa termasuk di sekitar pulau Jawa sebelah timur
Berdasakan definisi di atas ini dapat disimpulkan bahwa pengertian judul Desain Interior Desain Interior Gedung Ludruk Tobong “Taman Hiburan Rakyat” dengan Konsep Visual Art Budaya Jawa Timur khas Jawa Timur yaitu Ludruk Tobong yang dilakukan secara aktif dengan menghadirkan unsur-unsur budaya Jawa Timur yang divisualisasikan dalam desain interior sebagai pengembangan kebudayaan lokal
Tujuan dan Manfaat… Tujuan . . . -Menciptakan desain nterior gedung Ludruk Tobong THR sesuai dengan kebutuhan gedung pertunjukan -Menyelesaikan masalah akustik yang sesuai dengan kebutuhan akustik gedung pertunjukan -Menciptakan lay-out gedung pertunjukan Ludruk di mana para pemain Ludruk secara emosional dekat dan komunikatif dengan penonton - Menambahkan aktivitas baru yaitu pengunjung dapat melihat pameran kebudayan Jawa Timur -Menghadirkan unsur budaya Jawa Timur melalui visual art desain interior sebagai pengembangan kebudayaan lokal
Manfaat. . . -Bagi masyarakat, menarik perhatian masyarakat untuk melihat pertunjukan Ludruk dan mengenalkan kepada generasi mendatang tentang kebudayaan daerah yaitu Ludruk melalui desain interior gedung Ludruk -Mengenalkan kepada masyarakat tentang kebudayaan Jawa Timur melalui penambahan fungsi lay-out ruang yaitu area pameran kebudayaaan -Mencari solusi cacat akustik dalam area pertunjukan -Memberikan gambaran pada kepada masyarakat dan pemerintah bahwa melalui desain interior Gedung Ludruk Tobong THR dapat menjadi aset pariwisata dan memberikan kontribusi di bidang ekonomu baik bagi pemerinta dan masyarakat sekitar.
Permasalahan… Identifikasi masalah Karakter gedung pertunjukan : -Gedung Ludruk Tobong belum bercirikan budaya setempat (Jawa Timur) -Pencahayaan pada area pertunjukan kurang mendukung ketika pertunjukan Ludruk berlangsung - Visualisasi seni sebagai “Image” dari gedung Ludruk Tobong belum ada
Aktivitas pengguna: - Pembagian lay-out ruang tidak sesuai dengan kebutuhan para pengguna khususnya pemain dan karyawan. Contoh : ruang penyimpanan properti juga difungsikan sebagai ruang ganti.
- Tidak ada ruang tunggu bagi pengunjung - Pengunjung tidak memiliki kegiatan selagi menunggu pertunjukan Ludruk berlangsung
Kebutuhan Akustik : -Terjadi cacat akustik dilihat dari adanya geaung dikarenakan tidak ada bahan penyerap suara. Dan penyelesaian akustik sesuai dengan akustik gedung pertunjukan - Tidak ada pendingin ruangan dan sirkulasi udara sedikit sehingga pengunjung yang menyaksikan pertunjukan Ludruk Tobong merasa tidak nyaman
Rumusan masalah Bagaimana menciptakan lay-out gedung pertunjukan Ludruk Tobong yang sesuai dengan kebutuhan pengguna (pemain, staff dan pengunjung Bagaimana menciptakan akustik yang baik di dalam gedung pertunjukan Ludruk Tobong Bagaimana menciptakan pencahayaan gedung pertunjukan Bagaimana menghadirkan visualisasi kesenian budaya Jawa Timur sebagai identitas budaya setempat ke dalam interior gedung pertunjukan Ludruk Tobong
Batasan masalah Mengkaji aktivitas dan kebutuhan ruang para staff, pemain dan pengunjung Penerapan konsep Visual Art pada desain interior di mana memakai unsur seni dan budaya darimana Ludruk berasal, yaitu unsur seni JAwa Timur Tidak mengaplikasikan seluruh seni dan budaya Jawa Timur secara luas, namun hanya pengkajian aplikasi beberapa unsur sen Jawa Timur yaitu beberapa candi-candi di Jawa Timur, Ikat kepala, dan ukiran Madura.
Ruang Lingkup… Melakukan Studi dan analisa mengenai : -Studi pembanding gedung pertunjukan drama (klasik) lain yang memiliki unsur budaya (Royal Opera, Inggris) sebagai acuan untuk mendesain gedung pertunjukan gedung Ludruk Tobong yang memiliki unsur seni dan budaya -Studi tentang standar gedung pertunjukan (akustik, luasan, panggung, area penonton, lighting) -Elemen budaya jawa Timur (candi Jawa Timur, udeng /ikat kepala, ukiran Madura -Kebutuhan ruang Ludruk Tobong -Sirkulasi aktivitas pengguna (pemain, karyawan dan pengunjung)
Yang dilakukan sebagai pengembangan desain : -Ruang terpilih adalah main entrance (Loket/Lobby), panggung dan area penonton -Pengaplikasian elemen estetika sesuai dengan konsep Visual Art -Pengaplikasian studi budaya yang ditransformasikan sesuai dengan bentuk yang sesuai dengan Ludruk Tobong dan konsep Visual Art Jawa Timur.
Proses Desain… Identifikasi objek: Latar Belakang
Judul
Dasar Pemikiran / gagasan
Definisi proyek
Tujuan dan manfaat
Tahap awal
Identifikasi masalah
Survei, Eksisting, Observasi lapangan, Wawancara Analisa aspek fungsi : 1.Eksisting 2.Pengguna 3.Aktivitas dan sirkulasi 4.Ergonomi 5.Kebutuhan teknologi
Problem desain Brainstorming idea
Pengumpulan data Analisa dan programming
Studi Pustaka
Analisa aspek estetika : 1.Elemen estetis 2.Warna 3.Bentuk 4.Pencahayaan 5.Material Referensi pustaka akan sangat mendukung gambaran berjalannya proses desain untuk mencapai tujuan desain
Kesimpulan
Proses desain
KONSEP
Desain awal
Sketsa
Altenatif desain Evaluasi Ffinal Desain
Output : Gambat teknik, 3d/sketsa, maket dll
Solusi akhir dan siap diaplikasikan
Studi Pustaka…
Ludruk Adalah . . .
• Salah satu seni drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang digelar di sebuah panggung. • Perbedaan ludruk dengan ketoprak yaitu apabila ketoprak isi ceritanya menceritakan kehidupan istana / kerajaan. Sedangkan Ludruk menceritakan kehidupan rakyat yang sering dibumbui dengan humor dan kritik sosial Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penonton tertawa. • Menggunakan bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada bintang tamu dari Jombang, Malang, Mdura dan Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa yang lugas membuat Ludruk mudah diserap oleh kalangan non-intelek (tukang becak, sopir angkutan umum, penjual kaki lima dll
Klasifikasi urutan penampilan Ludruk secara umum :
1. Remo Merupakan tari khas Jawa Timur. Tari Remo merupakan tarian selamat datang atau tarian pembuka dalam acara-acara penting terutama acara kenegaraan
2.Parikan / Kidungan
3.Isi Cerita
Merupakan pantun khas Jawa Timur yang dimainkan oleh 1-2orang pemain. Parikan diiringi dengan gamelan mengikuti irama parikam itu sendiri
Merupaan inti dari pertunjukan Ludruk. Isi cerita meliputi cerita rakyat sehari-hari dan cerita tokoh pahlawan seperti Sawunggaling, Sarip Tambak Oso, Sakhera (tokoh Madura)
Studi Pustaka… Macam – macam Ludruk (istilah yang berkembang di masyarakat) : Ludruk Besut : Ludruk yang berkembang di awal abad 20 yang dimainkan oleh penciptanya sendiriyaitu Pak Besut. Ini merupakan awal mula dari perkembangan seni Ludruk mulai dikenal oleh masyarakat Jawa TImur
Ludruk Garingan : Seorang pemain yang bernama Markeso yang bernyanyi (ngidung) tanpa diiringi gamelan. Jadi Ludruk Garingan adalah Ludruk yang tidak diiringi dengan musik
Ludruk Terop : Ludruk yang tampulkan di bawah terop di beberapa acara seperti pernikahan, sunatan dan acara-acara penting sebagai pengganti wayangan dan penghilang sial.
Ludruk Tobong ; Seiring berkembangnya jaman, Ludruk mulai dimainkan lebih eksklusif yaitu di dalam gedung. Ludruk Tobong menggantkan fungsi sebelemnya yaitu penghilang sial menjadi acara hiburan masyarakat.
Studi Pustaka… Ludruk di masa datang Pemain
Kolaborasikan pemain lama dengan pemain muda agar memiliki penerus (regenerasi)
Dan diharapkan dapat merekrut penonton generasi baru agar generasi mendatang mengenal tentang kebudayaan lokal.
Cerita / lakon Mengangkat cerita – cerita kehidupan sehari – hari / permasalahan yang sedang terjadi dan disesuaikan dengan keinginan masyarakat pada masa kini
Karya kelompok Ludruk Marsudi Laras : -Arjuna Mencari Cinta -Putri Deteksi -Gara-gara Facebook -Karma dll
Fasilitas
Memiliki fasilitas gedung yang memadai
Menarik bagi masyarakat untuk mengunjunginya
Peran budaya
Menjadi aset pariwisata. Contoh : kunjungan tamu dari luar negeri yang ingin menyaksikan drama pertunjukan tradisional khas Jawa Timur.
Corporate Image… Taman Hiburan Rakyat Diresmikan pada tanggal 19 Mei 1961. komplek Taman Hiburan Rakyat (THR) didirikan atas dasara ingin membuat sarana hiburan masyarakat kota Surabaya kala itu. Masyarakat seringkali datang berkunjung untuk nobong bermacam seni pertunjukan di dalam gedung pertunjukan (tobong). Namun seiring dengan berkembangnya jaman, keadaan gedung sudah tidak terawat, sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam merenovasi dan mendesain kembali agar tampilan fasilitas kebudayaan menjadi lebih baik.
- Jl. Wijaya Kusuma -Komplek kampung seni -Belakang Hi-Tech Mall
Gedung Srimulat Gedung Pringgodani (Ketopak) Gedung Ludruk
Corporate Image… RS. Umum Adi Husada
Kampung Seni THR BG. Junction
Hotel JW. Marriot
SMA Komplek
Gelora 10 Nopember
Denah Eksisting… Denah eksisting memakai denah gedung pertunjukan Mitra (ex Mitra21) dikarenakan gedung ini adalah gedung pertunjukan baru di Surabaya yang memiliki standar kriteria bangunan khusus pertunjukan.
Dan juga luasan yang ada dirasa dapat sesuai dengan konsep
penambahan aktivitas baru yaitu : pameran kebudayaan , area tunggu dan kafetaria. Area pertunjukan
Backstage
Panggung
Backstage
Galeri Kebudayaan
Studi Eksisting … -Pencahayaan kurang. -Tidak ada peredam suara Area panggung dengan panjang (non wing) 6,6m (+wing= 8,6m). Lebar 7m
Plafon terbuka namun tidak rapi
Main entrance dengan gambar Tari remo sebagai identitas bahwa bangunan ini merupakan tempat pertunjukan Luddruk dipentaskan
-Area wardrobe bercampur dengan area penyimpanan properti. -Tidak bersih -Akses menuju area pertunjukan tidak terkondisikan dengan baik
-Penempatan furniture tidak sesuai pada tempatnya
Pintu masuk area pertunjukan yang luas dan lenggang. Di sebelah kiri terdapat Loket.
Plafon ekspos rangka baja dan tidak memiliki peredam sehingga membuat suara memantul (gema)
Background terkesan lama dan kuno Mic digantung
-Lantai memakai karpet flanel, kurang baik dalam akustik gedung pertunjukan, kurang menyerap suara
-Tidak ada peredam akustik -Pandangan penonton terhalangi penonton yang di depannya Lantai unfinished dan tidak ada peredam suara
Kamar mandi tidak bersih.
Analisa Hubungan Ruang Lobby utama Mini kafe PUBLIC
Galeri kebudayaan Kamar mandi utama Area penonton
SEMI PUBLIC
Area musik Panggung Ruang ganti/wardrobe Ruang properti
PRIVATE
Concept
Kamar mandi pemain Lobby belakang Ruang mekanik
Lobby Belakang KM. Pemain
R. Sanitasi
Ruang penunjang Wardrobe/ R.Ganti R. Properti
Panggung Area Musik Area Penonton R. AHU
R. Mekanik
PUBLIC AREA
STAFF
SEMI PIBLIC AREA
PENGUNJUNG
PRIVATE AREA
KM. Utama
Area Pertunjukan Lobby / Loket
Kantor Staff Main Entrance / Pintu Masuk
Mini Kafe Galeri
Konsep Makro (Visual Art) Visual Art
(Wikipedia Ensiklopedia Bebas) : seni bentuk yang membuat karya yang terutama visual di alam, seperti keramik, menggambar, melukis, patung, seni grafis, desain, kerajinan, dan sering seni rupa modern (fotografi, video, dan pembuatan film) dan arsitektur. Definisi ini tidak boleh diambil terlalu ketat sebagai disiplin artistik banyak (seni pertunjukan, seni konseptual, seni tekstil) melibatkan aspek seni visual maupun seni jenis lain. Juga termasuk dalam seni visual adalah seni terapan, seperti desain industri, desain grafis, desain fashion, desain interior dan seni dekoratif.
Visual Art berkembang sesuai teknologi pembuatan nilai seni itu sendiri. Yang merupakan NILAI LEBIH dari sekedar seni. Nilai lebih dihasilkan dari proses, transformasi bentuk, material, konsep, warna, dan lain-lain Rancangan Perancis Serero Architects. Mentransformasikan ranting pohon ke dalam bentuk fasad bangunan
Visual Art dalam Grafis 2d. Memakai unsur teknologi (software grafis) dengan menggabungkan unsur wajah manusia dengan unsur lain (sulur)
Visual Art dalam desain Fashion (Jember Fashion Festival. Permainan material, warna, tata make-up dan barang-banrang lain menghasilkan karya yang indah
Visual Art dalam seni dekoratif desain interior (clire morgan).
Penerapan dari Visual art pada desain interior yaitu menghadirkan suasana dan nuansa baru penggabungan sisi modern (teknik pembuatan, material, transformasi bentuk) dan benang merah suatu seni itu berasal (warna, bentukan, ukiran, bangunan). Visual Art merupakan bentuk pengembangan kebudayaan lokal. Fungsinya yaitu : memberi identitas suatu budaya itu berasal melalui seni yang dikemas dengan nilai lebih.
Konsep Makro (Jawa Timur)…
Kesenian Jawa Timur dipengaruhi oleh beberapa suku yang menetap di beberapa wilayah. Ciri khas umum budaya Jawa Timur adalah masyarakatnya yang tegas, lugas. Yang mempengaruhi gerakan Tari Remo yang maskulin, Dan juga bentukan Candi yang geometris tinggi dan ramping.
Visual Art (Jawa Timur)
Tari Remo (Udeng/Ikat kepala khas Jatim)
Material : Plat Besi Warna : Merah Fungsi : Mengkomunikasikan identitas Gedung Ludruk Jawa Timur
Background Stage Ukiran Madura
Bentuk : Mengikuti pola ukiran Material : Kayu Warna : merah, kuning, hijau coklat Fungsi : penetral kesan tegas dan lugas. Serta menghadirkan budaya Madura
Led Backgrouns Stage Ukuran : Fungsi : 1. teknologi sebagai pengembangan kebudayaan lokal.(penunjang konsep Visual Art) 2. Visualisasi gambar bergerak menunjang suasanan dan menghidupkan isi cerita
Trowulan, Mojokerto
Wringin, Lawang
Bentuk : Candi jawa Timur Material : lempengan batu candi yang disusun Warna : Merah bata Lighing : backlight untuk menegaskan bentuk dan sebagai unsur estetis
Konsep Mikro Panggung
-Gypsum Board -Parket kayu
Akustik
Audience’s Area
Modern
Pabrikasi
Material
Etnik
-Kayu -Tembaga -Kuningan
-Bata -Kaca -Granit tile -PVC -HDF / MDF
-Gypsum Board -Wool Acoustic -Suspention Clip -Cross tee -Finishing Cat -Karpet
Konsep Mikro
Warna : - Netral -Karakter Panggung
Arah cahaya : Spot Light Fungsi : Menghidupkan suasana ketika pertunjukan berlangsung
Fungsional Area Penonton
Warna : - Netral Arah cahaya : DownLight Fungsi : Menerangi sekitar area penonton
Main entrance
Lighting
Warna : - Netral - Hangat Arah cahaya : DownLight Fungsi : Public
Estetis
Warna : - Hangat - Kuning Arah cahaya : Uplight Downlight Spotlight Fungsi : Menerangi spot / daerah tertentu
Konsep Mikro…
Busana
Budaya Jawa Timur
hitam
merah
emas
Hijau
Candi Merah bata
Colours Ukiran
Hijau merah
kuning
Konsep Mikro
Art Program (Konsep Bentuk) Udeng Jawa Timur
+
Konsep Mikro Pabrikasi
Furniture Custom
Konsep Mikro Teknologi . . . Smoke detector Security Camera
Central Air Condiyioner
Alarm Fire Detector
Led Background stage
Ergonomic Data (Panggung) Luas tempat beradegan / berakting / panggung adalah luas tempat pertunjukan ditambah serambi dan luas tempat bekerja
Panggung Tinggi panggung maks 1,10m dengan batas min. 0,600,90m
Sistem Panggung klasik terkenal pada abad 18 dan 19, hanya pada panggung utama, orang melaksanakan perubahan – [erubahan tempat dan kecepatan yang mengesankan dengan dekor dorong. Sebuah panggung belakang yang kecil mempunyai fungsi sebagai ruang untuk memberikan kesan perspektif panggung yang dalam. Sistem panggung modern mempunyai bangunan panggung yang plastis (dekoratif). Opera memerlukan 2 sisi panggung dan 1 panggung belakang.
Kesimpulan : Ludruk tobong merupakan seni pertunjukan klasik (tradisional) yang menggunakan sistem panggung modern. Sebagai pengembangannya, maka didesain dengan memasukkan unsur teknologi.
Ergonomic Data (Ruang Operator) Ruang proyektor / ruang operator (lighting, soun system dan background) adalah ruang kecil (bukan persinggahan penonton), proyektor di belakang dan di sisi. Tinggi ruang proyektor / operator 2,80m, ventilasi dan peredam suara untuk ruang penonton. Tengah sinar proyeksi harus tidak membias lebih dari 5° horisontal dan pembias.
Pada ruang pertunjukan yang banyak dikendalikan secara jarak jauh dari titik proyeksi secara otomatis ada sinyal kendali dari film untuk proyektor, perubahan objek, lampu sorot, tirai dan perlindungan gambar.
Ergonomic Data (Area Penonton) Display untuk area penonton memakai metode “pandangan 2 baris yang mencegah kepala – kepala dari pengamat/penonton pada 2 atau 3 baris yang berada lebih depan menghalangi pandangan penonton lain.
Proporsi ruang penonton : 1.Pandangan yang baik, tanpa gerakan kepala tetapi mudah menggerakkan mata kira-kira 30°.2.Pandangan yang baik, dengan sedikit gerakan kepala tetapi mudah menggerakkan mata kira-kira 60°. Proporsi Ruang penonton klasik (drama tradisional/ludruk) : 1.Jarak baris terakhir dari garis pintu gerbang (penonton paling belakang) ke panggung/pentas maksimal 24m (jarak maksimal untuk mengenal (melihat) perubahan ekspresi wajah) – opera 32m (gerakan-gerakannya masih dapat dikenali)
Studi Pembanding… Royal Opera, Inggris Arsitektur Royal Opera
Perpaduan ornamen ukiran/lukisan serta warna merah dan emas “mengvisualisasikan” kemegahan kerajaan Inggris
Sudut pandang panggung menjangkau seluruh penonton yang berada di balkon
Lampu pada balkon membuat seluruh sudut ruangan menjadi lebih hidup Secara visual, interior gedung pertunjukan drama klasik di Inggris ini suasana “Inggris” dan kemegahannya sangat terasa. Inilah yang membuat pertunjukan tradisional di Inggris bersifat abadi
Analisa Hubungan Ruang Lobby utama Mini kafe PUBLIC
Galeri kebudayaan Kamar mandi utama Area penonton
SEMI PUBLIC
Area musik Panggung Ruang ganti/wardrobe Ruang properti
PRIVATE
Final Designe Kamar mandi pemain Lobby belakang Ruang mekanik
Lobby Belakang KM. Pemain
R. Sanitasi
Ruang penunjang Wardrobe/ R.Ganti R. Properti
Panggung Area Musik Area Penonton R. AHU
R. Mekanik
PUBLIC AREA
STAFF
SEMI PIBLIC AREA
PENGUNJUNG
PRIVATE AREA
KM. Utama
Area Pertunjukan Lobby / Loket
Kantor Staff Main Entrance / Pintu Masuk
Mini Kafe Galeri
Denah… Ruang Administrasi
Area Property
Ruang Administrasi
Lobby/Loket
R.Ganti Artis (Pria) + Kamar Mandi
Area tunggu
Panggung
Mini Kafetaria
R.Ganti Artis (Wanita) + Kamar Mandi
Toilet Pengunjung
Area Penonton
Area Musik
Konsep Mikro Keterangan : Public Area
Area pertunjukan Private Area Berhubungan Baiknya Berhubungan Tidak ada hubungan
Alur Pengunjung/Public Alur pemain&Staff/Private
Analisa Kebutuhan Ruang No
Pengguna
Ruang
Activitas
Kebutuhan Furniture
Kapasitas
1.
Pengunjung
Lobby/Loket (Public)
Membeli Tiket
Meja Receptionist (1 buah)
2orang(receptionist), +/-8 orang pengunjung
2.
Pengunjung
Area Tunggu (Public)
Menunggu , Berjalan-jalan, Mengobrol
Kursi (7buah)
@kursi 2-3orang
3.
Pengunjung
Kafetaria (Public)
Makan, Mengobrol
Meja Panjang->7kursi Meja bundar 3buah @4 kursi Total 19 kursi
19-25 orang
Pameran kebudayaan (Public)
Melihat display
Pigora 8 buah, Display berdiri 8 buah, Kursi estetis 2 buah, Meja estetis 1 buah.
+/- 20-30 pengujung
4.
Pengunjung
Lay-out
Analisa Kebutuhan Ruang No
Pengguna
Ruang
Activitas
Kebutuhan Furniture
Kapasitas
5.
Pengunjung
Area Penonton (Public)
Melihat dan menikmati pertunjukan
Kursi 382 buah
382 orang
6.
Pemain Musik
Area Musik (Public)
Menari, Berakting
Menyesuaikan
10-15 orang
7.
Pemain Ludruk
Panggung (Public)
Melihat display
Pigora 8 buah, Display berdiri 8 buah
+/- 20-30 pengujung
8.
Staff
Administrasi (Private)
Rapat, Breafing, Mengatur jadwal, Mengatur administrasi
Meja 5buah Kursi 5 buah Meja Rapat 1 buah Kursi Rapat 8 buah
+/- 13 orang
Lay-out
Analisa Kebutuhan Ruang No
Pengguna
Ruang
Activitas
Kebutuhan Furniture
Kapasitas
9.
Pemain Ludruk dan Musik
Toilet Pemain Pria/Wanita (Private)
Buang Air
-
1 orang
10.
Pemain Ludruk dan Musik
R.Ganti Pemain Pria /Wanita (Private)
Merias, Ganti Baju
Meja Panjang, Kursi 8 buah
7 orang
11.
Staff dan Pemain Ludruk
R.Property (Private)
Menimpan Property
-
-
Lay-out
Final Designe -
Lobby/Loket -Lantai : memakai granito AURORA series warna Waffle agar pantulan cahaya pada lampu tampak mewah. -Nuansa : lighting bewarna kuning untuk menghadirkan kesan hangat. -Visual art program : terdapat pada bentukan meja receptionist dari transformasi bentuk Kenong. Candi Wringin bermaterial limbah marmer yang disusun sedemikian rupa. Serta topeng ekspres dengan udeng khas Jawa Timur.
Area Tunggu -Material -Furniture -Dinding
: Limbah marmer disusun menyerupai candi Trowulan dengan lampu spot agar tampilan candi lebih dramatis. : Tempat duduk bewarna coklat kemerahan dengan ukiran khas Madura. : Wallpaper warna emas dengan tekstur anyaman pada dinding membuat dinding terlihat bertekstur dan tidak datar.
Final Designe
Area Lobby/Loket Lantai karena Dinding inspirasi Palfon Lukisan
: memakai GRANITO agar tampilan tampak megah pantulan cahaya yang di hasilkan dari plafon : Dinding ekspos batu bata warna merah bata, candi – candi yang berada di Jawa Timur : Drop ceiiling agar tampilan plafon tidak terkesan datar. : Terdapat lukisan Karapan Sapi yang merupakan kesenian Jawa Timur (Madura) untuk mengisi dinding agar tidak terlihat kosong
Area Pameran kebudayaan Merupakan area untuk melihat-lihat pameran tentang lebudayan yang ada di Jawa Timur. Dan juga merupakan sarana edukasi selagi menunggu pertunjukan Ludruk Tobong yang akan dimulai. -Visual Art Program pada area ini ditampilkan oleh 2buah kursi dari transformasi kandang ayam bekisar yang mengapit meja dan topeng ekspresi . Bewarna coklat kemerahan dan terdapat ukiran Madura sama seperti Meja receptionist dan kursi area tunggu.
Final Designe Main entrance -Eskalator merupakan akses utama menuju area pertunjukan, namun letaknya di tengah area. Sehingga perlu didesain agar tampilan eskalator menarik dengan membuat tempat tanaman dengan material bata ekspos untuk menampilkan kesan “Candi Jawa Timur” -Topeng ekspresi pemain Ludruk cak dan ning merupakan elemen estetis penunjang konsep
Visual Art
Akses menuju lantai 2 : Plafon Tanaman
: mengaplikasikan plafon upceilling dengan pencahayaan menerus agar tampilan plafon tidak datar dan tampak tinggi : Menghadirkan tanaman di sekeliling dinding estetis eskalator agar terdapat unsur alam dan sejuk di dalam ruangan.
Final Designe Area Penonton -Atmosfir Jawa Timur terdapat pada akses memasuki area ini dengan menampilkan siluet candi Trowulan pada dinding. -Pada area ini budaya Jawa Timur juga tampak dari warna busana Jawa timur yaitu merah dan hitam -Dinding dan lantai dilapisi dengan secondary wall finishing karpet sebagai absorbser guna menyerap suara. -Pada plafon memakai material gypsum board akustik sebagai insulator suara, yaitu, memantulkan, meneruskan dan menyerap suara.
Panggung -Lantai
: memakai parket agar dapat menghasilkan suara hentakan kaki yang dapat mendramatisir isi cerita. -Wing stage : Bentuk sayap panggung miring menghadap ke penonton guna memantulkan suara dari pemain ke area penonton. -Visual art program : terdapat pada layar backgroun LED proyektor sehingga Ludruk Tobong menjadi hidup dan menarik. -Area musik : terpisah oleh depan pangung, namun tidak suatu masalah karena koorodinasi instrumen musik Jawa Timur ada pada pengendang.
Final Designe
Area pertunjukan Furniture
: kursi menggunakan kursi custom khusus untuk area penonton. Kursi bewarna hitam dan merah yang merupakan warna khas busana Jawa Timur Plafon : material gypsum board akustik sebagai insulator suara, yaitu, memantulkan, meneruskan dan menyerap suara. inding : dilapisi dengan secondary wall finishing karpet ssebagai aabsorbser guna menyerap suara . Warna dinding dominan merah dan merah bata. Dan menghadirkan back lighting pada dinding yang membentuk candi agar tampilan dinding lebih estetis dan tidak rata. Lantai : Finishing karpet guna meredam suara hentakan kakai para penonton agar tidak mengganggu penonton yang lain ketika pertunjukan Ludruk Tobong berlagsung.
Final Designe
Lampu Estetis
Kursi Estetis Inspirasi : dari bentukan kandang ayam yang sering dijumpai pada bangunanbangunan pemerintahan Jawa Timur.
Meja Receptionist Inspirasi : bentukan salah satu alat musik gamelan yaitu Kenong. Warna : coklat kemerahan dengan ukiran khas Madura
Topeng Ekspresi Cak Ning Inspirasi : pemain Ludruk pria yang memakai udeng Jawa Timur dan wanita yang memakai gelung
Inspirasi : dari bentukan kandang ayam dan diaplikasikan pada lampu yang fungsinya sebagai elemen estetis. Dan diletakkan pada kolom-kolom
Topeng Ekspresi Inspirasi : perpaduan antara udeng khas Jawa Timur dan topeng ekpresi sehingga menghasilkan elemen estetis yang merupakan ciri pertunjukan drma tradisional khas jawa Timur
Candi Inspirasi : candi Trowulan
Kursi Tunggu Inspirasi : salah satu alat musik gamelan yaitu Kenong