PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
DESAIN INTERIOR RESTORAN X.O. SUKI & CUISINES DENGAN KONSEP “REFRESHING SPLASH” ( JL.Sunset Road No 85 Kuta, Bali)
OLEH IGNATIUS INDRA PRANA 2005 05 0017 PROGRAM STUDI INTERIOR JURUSAN DESAIN
FAKULTAS SENI RUPA DAN DISAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2010 – 2011
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas segala karunianya sehingga Tugas Akhir Desain Interior ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada kedua Orang Tua yang selalu mendoakan dan selalu memberikan dukungan, terima kasih pula kepada para dosen pembimbing, dosen penguji Tugas Akhir dan teman –teman yaitu :
1. Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Ibu Dra, Ni Made Rinu, M.si 2. Ketua Program Studi Bapak Drs. C.G.R. Padmanaba. M. Erg 3. Bapak Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes. Selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak Drs. I Nyoman Parnama Ricor selaku dosen pembimbing 2 Tugas Akhir yang selalu membimbing dengan bijak dan sangat sabar. 4. Bapak Drs.I Gede Mugi Raharja, M. Sn. Selaku dosen penguji utama Tugas Akhir. 5. Drs. Olih Solihat Karso, M. Sn selaku dosen penguji anggota Tugas Akhir. 6. Ibu Md. Ida Mulyati S.S.N. M. Erg. Selaku dosen penguji anggota Tugas Akhir. 7. Teman – teman seperjuangan Desain Interior dan DKV angkatan 2005 – 2006 yang selalu membantu dan memberi semangat. 8. Teman – teman Persekutuan Doa Aloysius Gonzaga yang tak pernah putus mendoakan saya supaya cepat lulus. 9. Dan teman – teman lain yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu per satu. Terima Kasih semuanya.
Akhir kata semoga tugas ini bermanfaat dan memberikan hal yang berarti tidak saja bagi saya sendiri namun bagi seluruh mahasiswa desain interior.
Denpasar, 09 Juni 2011
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Pengantar karya dan Gambar Kerja Tugas Akhir ini disusun oleh
Nama
: Ignatius Indra Prana
NIM
: 2005.05.0017
Program Studi : Interior Jurusan
: desain
Judul: DESAIN INTERIOR C.O. SUKI & CUISINES RESTAURANT DENGAN KONSEP “ REFRESHING SPLASH” (Jl. Sunset Road No.85)
Telah diperiksa dan siap untuk diuji sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia
Denpasar, 06 Juni 2011
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof.Dr.Drs.I Nyoman Artayasa M.Kes
Drs. Nyoman Parnama Ricor
NIP : 196403244550031002
NIP : 194801101987021001
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAGA Pengantar karya dan Gambar Kerja Tugas Akhir ini disusun oleh Nama NIM Program Studi Jurusan
: Ignatius Indra Prana : 2005.05.0017 : Interior : desain Judul:
DESAIN INTERIOR C.O. SUKI & CUISINES RESTAURANT DENGAN KONSEP “ REFRESHING SPLASH” (Jl. Sunset Road No.85)
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tlg 09 Juni 2011 Dan di nyatakan sah. Dewan Penguji Nama Lengkap
NIP
Ketua Sidang : Prof.Dr.Drs.I Nym. Artayasa M.Kes
NIP : 196403244550031002
Sekertaris
NIP : 194801101987021001
: Drs. Nym. Parnama Ricor
Penguji Utama : Drs.I Gede Mugi Raharja, M. S n.
NIP : 196307051990101001
Anggota
: Drs. Olih S olihat Karso, M. Sn
NIP : 196107061990031005
Anggota
: Md. Ida Mulyati S .S.N. M. Erg.
NIP : 196909131997022001
Tanda Tangan
Mengesahkan
Mengetahui
Denpasar,
Ketua Jurusan Desain
Dekan Faku ltas Seni Rupa dan Desain
Fakultas Seni Rupa dan Desain
Institut Seni Indonesia Denpasar
Institut Seni Indonesia Denpasar
Dra, Ni Made Rinu, M.si
Prof.Dr.Drs.I Nym. Artayasa M .Kes
NIP.194809011986012001
NIP : 196403244550031002
Pengantar Karya Tugas Akhir
ABSTRAKSI Desain Interior X.O. S uki & Cuisines Dengan Konsep “refreshing S plash” Oleh: Ignatius Indra Prana NIM: 2005 05 0017
Sadar akan keindahan pulau Bali yang mampu menarik begitu banyak wisatawan baik domestik maupun internasional membuat semakin banyak pengusaha di pulau Bali memberanikan diri untuk membuka restoran dengan berbagai macam keunikan kuliner dari berbagai Negara, bahkan tidak jarang ada beberapa restoran yang memiliki jenis menu masakan yang berasal dari beberapa negara sekaligus dalam satu restoran. Namun terkadang beberapa restoran tersebut tidak mendukung keunikan asal jenis masakan mereka dengan desain interiornya sehingga atmosfer atau suasana asal masakan terkadang kurang terasa bahkan hilang sama sekali saat pengunjung berada didalam restoran, padahal itu merupakan salah satu modal yang besar bagi restoran untuk menonjolkan keunikannya. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan owner akan desain interior yang pas dan nyaman untuk menonjolkan kebudayaan negara asal masakan dan oleh karena itu dibutuhkan desainer interior yang benar – benar mengerti akan kriteria yang baik untuk membangun sebuah restoran dengan konsep budaya agar dapat menarik minat pengunjung. X.O. Suki & Cuisines restaurant yang berada di Jl. Raya Sunset Road, Kuta – Bali, merupakan salah satu restoran yang didesain untuk menarik minat pengunjung dengan memiliki menu masakan yang berasal dari beberapa negara di asia yaitu, Cina, Jepang, Thailand, dan Indonesia yang terkenal sangat mengedepankan masakan lezat yang menyegarkan dan bergizi. Untuk menjawab dari kebutuhan desain interior X.O. Suki & Cuisines restaurant kali ini, maka konsep yang di pakai adalah “Refreshing Splash” dengan pendekatan Gaya “Eklektik”. Tujuan pemilihan konsep ini adalah ingin memberikan suasana tempat makan yang menyegarkan dengan menggabungkan beberapa nilai kebudayaan terbaik dari negara – negara asal masakan yang diharapkan dapat menambah kekayaan dan keunikan bagi desain interior restoran ini dan dengan demikian secara otomatis akan tercipta keselarasan antara desain interior dengan menu masakan restoran X.O Suki & Cuisines.
Kata kunci : X.O. Suki & Cuisines restaurant, Refreshing Splash, Eklektik Budaya.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
v
Pengantar Karya Tugas Akhir
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... i ABSTRAKSI................................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi DAFTAR TABEL...................................................................................... viii DAFTAR BAGAN ....................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Pengertian Judul ................................................................................. 2 1.3 Rumusan Masalah ............................................................................. 4 1.4 Tujuan ................................................................................................. 4 1.5 Sasaran................................................................................................ 4 1.6 1.6.1 1.6.2 1.6.3
Metode ................................................................................................ 5 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 5 Metode Analisa Data .......................................................................... 6 Metode Desain .................................................................................... 6
1.7
Sistematika Penulisan ....................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum ................................................................................ 11 2.1.1 Sejarah dan Pengertian Restoran ..................................................... 11 2.1.2 Jenis-jenis Restaurant ....................................................................... 11 2.2 Tinjauan Khusus ............................................................................... 14 2.2.1 Pengertian Gaya Eklektik ................................................................. 14 2.2.2 Karakteristik Desain Cina................................................................. 15 2.2.2.1 Karakteristik Elemen Pembentuk Ruang Cina................................. 16 2.2.2.2 Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang dan Fasilitas Pendukung Ruang Cina. .................................................................. 16 2.2.3 Karakteristik Disain Jepang.............................................................. 19 2.2.3.1 Karakteristik elemen pembentuk ruang jepang ................................ 20 2.2.3.2 Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang dan Fasilitas Pendukung Ruang Jepang................................................................ 24 2.2.4 Karakteristik Disain Thailand.......................................................... 26 Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
iii
Pengantar Karya Tugas Akhir
2.2.4.1 Karakteristik Elemen Pembentuk Ruang Thailand ......................... 26 2.2.4.2 Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang dan Fasilitas Pendukung Ruang Thailand ............................................................ 27 2.2.5 Karakteristik Elemen Pembentuk Ruang Bali .................................. 30 2.3 Studi Pustaka Lainnya ...................................................................... 32 2.3.1 Sistem Pelayanan XO Suki & Quisin Restaurant ............................. 32
BAB III DATA LAPANGAN 3.1.1 Data Non Fisik X.O. & Quisin Restaurant ....................................... 34 3.1.2 Sejarah X.O & Quisin Restaurant ................................................... 34 3.1.3 Identitas Bangunan ........................................................................... 36 3.1.4 Struktur Organisasi XO SUKI & CUISIN restaurant. ...................... 37 3.1.5 Runtutan Aktivitas ............................................................................ 37 3.1.6 Pola Aktivitas pengguna ruang ........................................................ 40 3.1.7 Latar Belakang perilaku pengguna ruang ....................................... 41 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 3.2.5
Data Fisik X.O. Suki & Cuisin Awal. .............................................. 42 Peta Lokasi ....................................................................................... 42 Situasi Lokasi ................................................................................... 42 Existing ............................................................................................. 43 Potensi Site ....................................................................................... 43 Denah Awal Bangunan ..................................................................... 45
3.3 Data Non Fisik Bangunan yang akan di Garap. ............................... 47 3.3.1 Identitas bangunan ............................................................................ 47 3.4 3.4.1 3.4.2 3.4.3 3.4.4 3.4.5 3.4.6 3.4.7 3.4.8
Data Fisik Museum Kartun Indonesia ............................................. 47 Peta Lokasi ....................................................................................... 47 Situasi Lokasi ................................................................................... 48 Existing ............................................................................................. 48 Denah Awal Bangunan ..................................................................... 48 Potensi Site ....................................................................................... 49 Pertimbangan pemilihan Lokasi ....................................................... 49 Analisa Data Bangunan Awal Sebelum di Garap. ............................ 50 Data Parameter ................................................................................. 54
BAB IV PENJABARAN KONSEP, ANALISA, DAN DESAIN 4.1 Konsep Desain .................................................................................. 57 4.1.1 Latar Belakang Pemilihan Konsep ................................................... 57 Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
iv
Pengantar Karya Tugas Akhir
4.1.2 4.1.3 4.1.4 4.1.5 4.1.6 4.1.7
Penjabaran Arti Konsep.................................................................... 58 Karakter air sebagai subyek dari konsep ”refreshing Splash”.......... 58 Bagan Konsep ”Refreshing Splash” ................................................. 61 Bagan Gaya ”Eklekti” ...................................................................... 63 Nilai Estetika pada Konsep ”Refreshing Splash”............................ 67 Kesimpulan konsep .......................................................................... 68
4.2 Programming .................................................................................... 69 4.2.1 Program Kebutuhan Ruang .............................................................. 69 4.2.2 Analisa Bangunan Awal Xo Suki & Cuisin Restaurant ................ 84 4.2.2.1 Analisa Zoning dan sirkulasi............................................................ 84 4.2.2.2 Analisa Layout Ruang dan Penataan Fasilitas ................................. 85 4.2.2.3 Analisa Elemen Pembentuk Ruang .................................................. 87 4.2.2.4 Analisa Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang ................................ 89 4.2.2.5 Analisa Unsur Utilitas Ruang........................................................... 90 4.2.2.6 Analisa Fasilitas ............................................................................... 91 4.3 4.3.1 4.3.2 4.3.3 4.3.4 4.3.5 4.3.6
Scematic Desain ............................................................................... 93 Sonasi dan Sirkulasi ......................................................................... 93 Lay Out Ruang Dan Penataaan Fasilitas .......................................... 97 Elemen Pembentuk Ruang ............................................................. 100 Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang ............................................ 105 Unsur Utilitas Ruang ...................................................................... 107 Fasilitas ........................................................................................... 110
4.4 Visualisation Design....................................................................... 110 4.4.1 Sonasi dan Sirkulasi ....................................................................... 111 4.4.2 Gambar Kerja ................................................................................. 112 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 168 5.2 Saran ............................................................................................... 169 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 170 LAMPIRAN
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
v
Pengantar Karya Tugas Akhir
DAFTAR GAMBAR 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15 2.16 2.17 2.18 2.19 2.20 2.21 2.22 2.23 2.24 2.25 2.26 2.20 2.21 2.22 2.23 2.24 2.25
Pintu Kisi – kisi dan Pintu Ukiran ...................................................... 16 Mebel Cina.......................................................................................... 17 Motif Cina dan Porselin ...................................................................... 18 Shoji .................................................................................................... 21 Tatami ................................................................................................. 21 Langit –langit dengan bentukan datar................................................. 22 Langit –langit dengan bentukan meninggi ......................................... 22 Langit – langit dengan perpaduan bentuk lengkung dan persegi ....... 22 Main Entrance dengan Atap ............................................................... 23 Main Entrance dengan Atap balok Kayu ............................................ 23 Meja Makan ala Jepang ...................................................................... 24 Bentuk Rumah Lampu Jepang ............................................................ 24 Folding Screen .................................................................................... 25 Tsui- Tate ............................................................................................. 25 Layar Tirai .......................................................................................... 25 R.Retoran Hotel Bangkok................................................................... 26 Pattaya Hotel Restaurant..................................................................... 26 R. Tideur Santithani Hotel Thailand................................................... 27 Area Lobby dinnerboat Thailand ........................................................ 27 Penyajian dalam dinner Khantok ........................................................ 28 R. Kantoke .......................................................................................... 28 Motif Gajah......................................................................................... 29 Motif Ular Naga.................................................................................. 29 Motif Gelombang................................................................................ 29 Lantai pada bangunan tradisional Bali ............................................... 30 Dinding Pasangan Batu – bata dari tanah Liat.................................... 30 Konstruksi plafon bangunan suci tradisional Bali .............................. 31 Contoh bangunan Suci di Bali ............................................................ 31 Display Suki........................................................................................ 32 Salah satu jenis Suki ........................................................................... 32 Meja Makan Suki................................................................................ 32 Cara memasak Suki ............................................................................ 32
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
Masakan Suki...................................................................................... 35 X.O. Alcohol ...................................................................................... 35 Peta Lokasi Awal ................................................................................ 42 Situasi Lingkungan bangunan Awal ................................................... 43 Denah Layout Lt.1 Restoran Awal ..................................................... 45 Denah Layout Lt.1 Restoran Awal ..................................................... 46 Peta Lokasi Rencana Lokasi ............................................................... 47 Situasi Lingkungan Awal. .................................................................. 48 Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
vi
Pengantar Karya Tugas Akhir
3.9 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15 3.16 3.17 3.18 3.19 3.20 3.21 3.22 3.23 3.24
Denah Awal Museum Kartun Indonesia............................................. 48 Main Entrance Museum Kartun Indonesia. ........................................ 50 Fasade Entrance Museum Kartun Indonesia ...................................... 50 Area Display Museum Kartun Indonesia ........................................... 51 Area Book Store Museum Kartun Indonesia ...................................... 51 Area Kantor Museum Kartun Indonesia ............................................. 51 Area gudang Museum Kartun Indonesia. ........................................... 51 Area toilet Museum Kartun Indonesia................................................ 52 Papan Sketsel ...................................................................................... 52 Kursi Tunggu ...................................................................................... 52 Pencahayaan Museum Kartu Indonesia .............................................. 52 Jenis Lantai ......................................................................................... 53 Jenis Dinding. ..................................................................................... 53 Jenis Plafon. ........................................................................................ 53 Restoran Shang Place ......................................................................... 54 Restoran Takigawa ............................................................................. 55 Restoran Bodaeng - Thai. ................................................................... 56
4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10
Zoning dan Sirkulasi Alt 1.................................................................. 93 Zoning dan Sirkulasi Alt 2.................................................................. 94 Zoning dan Sirkulasi Lt. 1 Alt 1 ......................................................... 95 Zoning dan Sirkulasi Lt. 1 Alt 2 ......................................................... 95 Layout Ruang dan Penataan Fasilitas Alt 1 ........................................ 97 Layout Ruang dan Penataan Fasilitas Alt 2. ....................................... 98 Layout Ruang dan Penataan Fasilitas Lt. 1 Alt 3. .............................. 99 Layout Ruang dan Penataan Fasilitas Lt. 2 Alt 3 ............................... 99 Zoning dan Sirkulasi Lt. 1 ................................................................ 111 Zoning dan Sirkulasi Lt. 2 ................................................................ 111
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
vii
Pengantar Karya Tugas Akhir
DAFTAR TABEL 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12
Program Kebutuhan Ruang................................................................. 84 Analisa Elemen Pembentuk Ruang Awal ........................................... 89 Analisa Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang Awal ......................... 90 Analisa Elemen Unsur Utilitas Ruang Awal ...................................... 91 Analisa Fasilitas Ruang Awal............................................................. 92 Elemen Pembentuk Ruang Alt 1....................................................... 102 Elemen Pembentuk Ruang Alt 2....................................................... 104 Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang Alt 1 ..................................... 105 Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang Alt 2 ..................................... 106 Unsur Utilitas Alt 1........................................................................... 108 Unsur Utilitas Alt 2........................................................................... 109 Hubunga Antar Ruang ...................................................................... 112
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
viii
Pengantar Karya Tugas Akhir
DAFTAR BAGAN 1.1 1.2 1.3
Metode kotak Kaca .............................................................................. 7 Pola Berpikir Desainer.......................................................................... 8 Metode Kotak Hitam ............................................................................ 9
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9
Struktur Organisasi ............................................................................ 39 Pola Aktivitas...................................................................................... 40 Pola Aktivitas Pengelola ..................................................................... 41 Struktur Organisasi ............................................................................ 39 Pola Aktivitas...................................................................................... 40 Pola Aktivitas Pengelola ..................................................................... 41 Struktur Organisasi ............................................................................ 39 Pola Aktivitas...................................................................................... 40 Pola Aktivitas Pengelola ..................................................................... 41
4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21
Karakter Umum Kesegaran Air. ......................................................... 61 Karakter Garis Kesegaran Air ............................................................ 61 Karakter Bidang Kesegaran air........................................................... 62 Karakter Warna Air ............................................................................ 62 Karakter Umum Desain Cina.............................................................. 63 Karakter Garis dan Bidang Cina. ........................................................ 63 Karakter Warna Cina. ......................................................................... 63 Karakter Material Cina ....................................................................... 63 Karakter Umum Desain Jepang .......................................................... 64 Karakter Garis dan Bidang Jepang. .................................................... 64 Karakter Warna Jepang....................................................................... 64 Karakter Material Jepang.................................................................... 64 Karakter Umum Desain Thailand ....................................................... 65 Karakter Garis dan Bidang Thailand .................................................. 65 Karakter Warna Thailand ................................................................... 65 Karakter Material Thailand................................................................. 65 Karakter Umum Desain Bali .............................................................. 66 Karakter Garis dan Bidang Bali.......................................................... 66 Karakter Warna Bali ........................................................................... 66 Karakter Material Bali ........................................................................ 66 Kesimpulan Konsep ............................................................................ 68
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
ix
Pengantar Karya Tuga s Akhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali yang sudah terkenal sebagai daerah industri pariwisata nya di mata dunia tentu memiliki sejuta pesona yang sangat diminati para Wisatawan. Selain untuk menikmati wisata alam, salah satu tujuan wisatawan datang ke Bali adalah untuk menikmati wisata kulinernya. Salah satu sarana pariwisata di Bali yang berpotensi dikembangkan untuk wisata kuliner adalah restoran. Restoran saat ini bukan lagi hanya sekedar tempat untuk menikmati makanan dan minuman saja, tetapi juga dipakai untuk tempat berkumpul keluarga dan bertemu rekan bisnis sambil menikmati makanan dan minuman yang tersedia. Sadar akan keindahan pulau Bali yang mampu menarik begitu banyak wisatawan baik domestik maupun internasional inilah, yang membuat semakin banyak pengusaha di pulau Bali memberanikan diri untuk membuka restoran dengan berbagai macam keunikan kuliner dari berbagai Negara, bahkan tidak jarang ada beberapa restoran yang memiliki jenis menu masakan yang berasal dari beberapa negara sekaligus dalam satu
restoran. Namun terkadang beberapa
restoran tersebut tidak mendukung keunikan asal jenis masakan mereka dengan desain interiornya sehingga atmosfer atau suasana asal masakan terkadang kurang terasa bahkan hilang sama sekali saat pengunjung berada di dalam restoran, padahal itu merupakan salah satu modal yang besar bagi restoran untuk menonjolkan keunikannya, bahkan ada beberapa restoran yang tidak maksimal didalam memenuhi kebutuhan aktivitas pengunjung maupun karyawan, sehingga aktivitas di dalam restoran menjadi terganggu. Beberapa masalah tersebut terjadi karena minimnya pengetahuan owner akan desain interior yang pas dan nyaman untuk menonjolkan kebudayaan negara asal masakan dan tentunya yang tetap memikirkan kebutuhan aktivitas restoran oleh karena itu dibutuhkan desainer interior yang benar – benar mengerti akan kriteria yang baik untuk membangun sebuah restoran dengan konsep budaya agar dapat menarik minat pengunjung dan memenuhi seluruh aktivitas di dalamnya. Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
1
Pengantar Karya Tuga s Akhir
XO SUKI & CUISINES Restoran merupakan salah satu restoran Waralaba suki ternama di Indonesia yang menyuguhkan berbagai macam makanan suki dan ala carte dari berbagai negara di Asia, seperti Indonesia, Cina, Thailand, dan Jepang. Restoran ini tersebar hampir di seluruh kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makasar, dan Malang. Melihat pangsa pasar yang juga sangat menggiurkan sehingga Bali pada akhirnya juga dipilih sebagai daerah persebaran restoran X.O. Suki & CUISINES, dan pada bulan Juni tahun 2010 restoran ini pun berdiri di Mall Galeria Jl. By Pass Brigjen I.G. Ngr. Rai, Kuta – Bali. Pada perancangan interior dengan judul “Desain Interior Restoran X.O. Suki & CUISINES, Jl. Raya Sunset Road, Kuta - Bali” kali ini merupakan alih fungsi bangunan yang sebelumnya berupa Obyek Wisata Museum Kartun. Alasan pemilihan lokasi ini karena memiliki keluasan tanah yang sesuai dengan kebutuhan restoran dan juga memiliki akses yang baik karena berada di jalur pariwisata yaitu daerah Kuta sehingga memiliki prospek yang sangat cerah untuk ke depannya. Kasus ini juga menarik untuk diangkat karena restoran ini memiliki kekayaan menu masakan yang berasal dari 4 negara di Asia sekaligus sehingga ini merupakan tantangan untuk bisa merancang interior restoran yang tidak hanya nyaman tetapi juga mampu mencirikan negara asal masakan, dan juga mengimbangi serta mendukung dari keberadaan masakan yang ada baik dari segi fungsi ruangnya, suasana ruang maupun fasilitasnya.
1.2 Pengertian Judul Judul yang diangkat dalam Tugas Akhir ini adalah “Desain Interior XO SUKI & CUISINES Restoran dengan Konsep Refreshing Splash dengan pendekatan gaya Eklektik, Jl. Raya Sunset Road, Kuta - Bali”, dan berikut merupakan arti perkata dari judul tersebut sesuai pendapat para ahli : a. Desain : menurut buku Diksi Rupa yaitu sebuah rancangan /seleksi atau arsemen dari elemen formal karya seni; ekspresi konsep seniman dalam
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
2
Pengantar Karya Tuga s Akhir
berkarya yang mengkomposisikan berbagai elemen dan unsur yang mendukung (Susanto, 2002;31). b. Inte rior : karya arsitek yang khusus menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan, bentuk-bentuknya sejenis dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan dalam proses perancangan selalu dipengaruhi oleh unsurunsur geografi setempat dengan kebiasaan-kebiasaan setempat ( Suptandar, 1985; 11 ). c. XO SUKI & CUISINES Restoran : merupakan nama sebuah Restoran yang akan dibangun di lokasi Museum Kartun Indonesia. Peraturan pemerintah RI No. 34/PP/DPR RI/1997, hal 2, Restoran merupakan usaha komersial yang ruang lingkup dan kegiatannya menyediakan hidangan makanan dan minuman. d. Refresh : merupakan kata sifat yang berarti segar atau kesegarang, penambahan akhiran – ing membentuknya menjadi kata kerja yaitu menyegarkan. (kamus Inggris – Indonesia, 1996;473) e. Splash : Merupakan kata benda yang berarti ceburan, cemplungan, cipratan, percikan, atau deburan. (kamus Inggris – Indonesia, 1996;546) f.
Gaya Eklektik : Eklektik artinya memilih yang terbaik dari berbagai sumber gaya atau paham yang sudah ada sebelumnya. (Ikwaluddin,2005;23).
g. Jl. Raya Sunset Road : nama jalan didaerah Kuta – Bali h. Kuta : sebuah desa kecamatan di Kabupaten Badung, Bali. i.
Bali : nama salah satu provinsi di Indonesia, dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut .
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian judul pengantar karya ini adalah rancangan ruang dalam pada sebuah bangunan komersial yang bernama XO SUKI & CUISINES Restoran dimana ruang lingkup dan kegiatannya menyediakan hidangan makanan dan minuman yang berlokasi di Jl. Raya Sunset Road, Kuta – Bali, dan memiliki konsep Refreshing Splash dengan pendekatan gaya Eklektik yaitu memadukan unsur – unsur yang terbaik dari kebudayaan dari 4 negara yaitu Indonesia, Cina, Jepang, dan Thailand. Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
3
Pengantar Karya Tuga s Akhir
1.3 Rumusan Masalah a. Bagaimana bentuk pengaplikasian dari konsep Refreshing Splash dengan pendekatan Gaya Eklektik pada interior XO SUKI & CUISINES Restoran yang mengangkat penggabungan budaya dari 4 negara yaitu Cina, Jepang, Thailand, dan Indonesia sehingga benar – benar dapat menarik perhatian dan memberikan atmosfer yang berbeda bagi setiap pengunjung yang datang? b. Bagaimana cara menciptakan desain restoran XO SUKI & CUISINES yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan pengunjung maupun pegawai.
1.4 Tujuan a. Desain interior XO SUKI & CUISINES Restoran diharapkan dapat mengimbangi dan saling mendukung setiap masakan yang ada d idalamnya sehingga dapat dinikmati dan memberi energi positif yang baru bagi setiap pengunjungnya. b. Desain interior XO SUKI & CUISINES Restoran diharapkan mampu memenuhi kebutuhan aktivitas Restoran sehingga tercipta kenyamanan baik bagi pengunjung maupun bagi pegawai pada XO SUKI & CUISINES Restoran.
1.5 Sasaran a. Menciptakan desain interior restoran yang menampilkan unsur atau karakter air disetiap sudutnya. b. Pengunjung dapat berimajinasi seolah – olah sedang berada di negara asal dimana masakan tersebut berada.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
4
Pengantar Karya Tuga s Akhir
1.6 Metode 1.6.1
Metode Pengumpulan Data
a. Observasi Menurut Hadi bahwa, teknik observasi adalah teknik pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap fenomena- fenomena (Hadi, 1984;31). Melalui teknik ini maka penulis langsung melakukan pengamatan ke lapangan yang dimulai dengan survey data fisik. b. Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung atau tidak langsung (melalui telepon) dengan orang yang bergerak dibidangnya dan mampu memberikan data serta informasi tentang objek redesain. Dalam hal ini mengadakan tanya jawab dengan manager, staf dan karyawan, dan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan tersebut. c. Kepustakaan Mencari literatur yang diperlukan sebagai data komparatif yang didapatkan dari berbagai sumber kepustakaan untuk memperoleh teoriteori dan mempelajari peraturan-peraturan yang berhubungan dengan penulisan ini dan menunjang keabsahan data yang diperoleh di lapangan. d. Dokumentasi Menurut Winarno Surakhmad (1980; 123) dokumen di sini berarti sega la macam bentuk atau benda yang tertulis maupun tidak tertulis. Menjadi keterangan dalam memperoleh data yang digunakan untuk melengkapi data-data yang lainnya. Maksud penggunaan metode ini adalah agar dapat mendokumentir (data visual berupa foto) objek-objek yang ada guna melengkapi data yang diperoleh
melalui
metode
observasi
dan
wawancara
dengan
mempergunakan alat (kamera).
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
5
Pengantar Karya Tuga s Akhir
1.5.2 Metode Analisa Data Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah : a. Deskiptif Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif . b. Kualitatif Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007;3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
1.5.3 Metode Desain a. Metode kotak kaca ( glass-box method ) Metode kotak kaca ( glass-box method ) adalah metode berpikir rasional yang secara obyektif dan sistematis menelaah sesuatu hal secara logis dan Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
6
Pengantar Karya Tuga s Akhir
terbatas dari pikiran dan pertimbangan yang tidak rasional (Jones, 1973;49). Metode ini selalu berusaha menemukan fakta- fakta dan sebab atau alasan faktual yang melandasi terjadinya suatu hal atau kejadian dan kemudian berusaha menemukan alternatif solusi atas masalah-masalah yang timbul. Ciri utama metode kotak kaca adalah : 1. Sasaran dan strategi desain telah ditetapkan secara pasti dan jelas sebelum analisis dilaksanakan. 2. Analisis desain dilaksanakan secara tuntas sebelum solusi atau keputusan yang diinginkan ditetapkan. 3. Sebagian besar evaluasi bersifat deskriptif dan dapat dijelaskan secara logis. 4. Strategi perancangan ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses analisis, biasanya dalam susunan sekuensial, walau ada kalanya dalam bentuk proses pararel, meliputi komponen dan bagian persoalan yang dapat dipilih.
Metode kotak kaca (glass-box method) dapat digambarkan sebagai berikut : Data Lapangan
Masalah
Data Literatur
Analisis
Sintesis FEED BACK CONTROL
INPUT
Data Parameter
PROSES
Pra Desain
Desain
OUTPUT
Bagan 1. Metode Kotak Kaca Sumber : Mahasiswa
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
7
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Sejarah Restoran Xo : Berawal dari seorang penggemar masakan Thailand yang ingin mengembangkannya di indonesia
Museum Kartun
Data Lapangan : Data fisik Museum Kartun
Data Literatur Restauran di Asia
Konsep Refreshing S plash dengan gaya Eklektik
Alih fungsi
Xo Suki & CUISINES
MAS ALAH : Bagaimana cara mengemas desain interior yang nyaman dengan memadukan unsur kebudayaan dari 4 negara di asia yaitu Cina, Jepang, Thailand, dan Indonesia yang dapat memberikan keunikan dan kenyamanan bagi setiap pengunjung dan pengawainya
ANALISIS
IDE
GAGASAN
Data Lapangan : Data non fisik XO Suki & CUISINES
Data Parameter Restoran Asia
Kriteri a Desain Fungsional Ergonomis Estetis
ALTERNATIF DESAIN
PRA DESAIN
GOAL DESAIN
Mampu mewujudkan desain interior restoran yang seimbang akan fungsi, estetika, konsep, dan karakter negara Bagan 2. Pola Berpikir Desainer Sumber : Mahasiswa
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
8
Pengantar Karya Tuga s Akhir
b. Metode kotak hitam ( black-box method ) Kebalikan dari metode kotak kaca adalah metode kotak hitam ( black-box method ) adalah metode berpikir intuitif dan disebut juga sebagai imaginin. (Jones, 1973;49). Ciri utama metode kotak hitam antara lain : 1. Sasaran desain tidak ditentukan secara pasti dan bisa berubah sesuai perkembangan pikiran desainer maupun tambahan masukan data. 2. Keputusan desainer dikendalikan oleh masukan data terakhir tentang masalah yang dihadapi, juga masukan dari kasus-kasus lain yang hampir sama atau setara (analogi), ditambah dengan masukan dari pengalaman diri desainer. 3. Keputusan desainer dapat diambil lebih cepat tetapi bersifat acak dengan mengabaikan sementara kelaziman yang berlaku dikalangan masyarakat atau sebaliknya untuk mengakomodasi clan mengikuti kehendak masyarakat. 4. Dalam benaknya desainer mencerna dan memanipulasi citra yang merepresentasikan struktur persoalan secara menyeluruh, kemudian dengan cara yang sering tidak dapat diduga mentransfomasikan masalah yang rumit menjadi sederhana dan sekaligus menghasilkan keputusn akhir. Dalam metode desain proses ini sering disebut leap of insight. Untuk melaksanakan pendekatan dengan metode kotak hitam, seorang desainer dituntut untuk memiliki pengalaman serta referensi yang banyak serta daya pkir yang tajam.
metode kotak hitam (black-box method) dapat digambarkan sebagai berikut : Input
Proses Desain
Output
Feed Back
Bagan 3. Metode Kotak Hitam Sumber : Dokumentasi Mahasiswa
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
9
Pengantar Karya Tuga s Akhir
1.7 Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan Bab ini berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan, pengertian judul, metode desain serta sistematika pengantar desain yang merupakan gambaran umum dari isi secara keseluruhan.
Bab II Tinjauan Pustaka/Teori Bab ini berisi tentang kajian pustaka yang berkaitan dengan desain interior Restoran, yang akan menunjang dari objek yang menjadi fokus penelitian.
Bab III Data Lapangan Merupakan penjabaran tentang data factual yang ada di lapangan. Bab ini terdiri atas potensi site kasus, perkembangan studi kasus, aplikasi ilmu, konsep desain interior kasus , isu dan permasalahan yang terdapat di daerah lokasi kasus.
Bab IV Penjabaran Konsep, Analisa, dan Desain. Pada bab ini merupakan pemaparan tentang data-data yang sudah masuk dibahas secara runtut untuk menjawab semua permasalahan pada penelitian ini.
Bab V Penutup Berisi tentang uraian atau jawaban dari permasalahan, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
10
Pengantar Karya Tuga s Akhir
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Tinjauan Umum 2.1.1 Sejarah dan Pengertian Restoran Tahun 1765 Monsier Boulanger membuka restoran soup di Perancis bertuliskan “VENITE
ADME
OMNES
QUI
STOMACHO
LABORATORATIS
ET
EGO
RESTAURABO VOS” yang artinya datanglah kalian semua kepada saya, bagi anda yang perutnya keroncongan karena lapar, saya akan memulihkan kondisi anda. Tulisan ini mampu menarik perhatian orang yang lewat untuk masuk ke restoran. Soupnya diberi nama “Le Restaurant Divin” yaitu obat untuk menyegarkan. Kata “restaurant” sendiri berasal dari bahasa perancis, asal kata “restaure” berarti memulihkan kembali. Menurut Soekresno (2001 : 16), restoran adalah suatu usaha komersial yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman bagi umum dan dikelola secara umum, Sedangkan pada Dictionary of Hotels, Tourism, And Catering Management (1994) dikatakan bahwa restoran adalah tempat dimana orang dapat membeli dan makan makanan.
2.1.2 Jenis-jenis Restaurant Berdasarkan pengelolaan dan sistem penyajian , restoran dapat di klasifikasikan menjadi 3 ( Soekresno, 2001 : 17), yaitu : a. Restoran formal (formal Restaurant) Pengertian formal restoran adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan pelayanan yang ekslusive. Ciri – cirinya antara lain penerimaan pelanggan dengan sistem pemesanan tempat terlebih dulu, pelanggan menggunakan pakaian formal, menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik / menu eropa populer, sistem penyajian yang dipakai adalah russian service / french service atau
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
11
Pengantar Karya Tuga s Akhir
modifikasi dari kedua table service tersebut, disediakan ruangan coctail selain ruangan jamuan makan, dibuka untuk makan siang dan makan malam, tetapi tidak menyediakan makan pagi, menyediakan berbagai merk minuman bar, menyediakan hiburan musik hidup dan tempat untuk melantai dengan suasana romantis dan ekskusif, harga makanan dan miuman relatif tinggi dibanding harga di restoran informal, penataan bangku dan kursi memiliki area service yang lebih luas untuk dapat dilewati Queridon. tenaga relatif banyak dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 4 – 8 pelanggan. Contoh restoran formal, yaitu : Members restaurant, Super Club, Gourment, Main dining Room, grilled Restaurant, Executive Restaurant.
b. Restoran Informal (informal Restaurant) Pengertian restoran informal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan. Ciri-cirinya antara lain harga makanan dan minuman relatif murah, penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat, pelanggan yang datang tidak terikat untuk mengenakan pakaian formal, sistem penyajian yang dipakai american service / ready Plate bahkan self service ataupun counter service, tidak menyediakan hiburan musik hidup, penataan meja dan bangku cukup rdapat antara satu dengan yang lainnya, daftar menu oleh pramu saji tidak dipresentasikan kepada pelanggan umum namun dipampang di counter atau langsung di setiap meja makan untuk mempercepat proses pelayanan, menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu yang relatif sedikit dengan standar kebutuhan. Contoh Restoran informal, yaitu : Café, Cafetaria, Fast Food Restaurant, Coffe Shop, Pub Snack Bar, dan sebagainya.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
12
Pengantar Karya Tuga s Akhir
c. Specialties restaurant Pengertian Specialties restaurant adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan menyediakan makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tertentu. Ciri – cirinya antara lain menyediakan sistem pemesanan tempat, menyediakan menu khas suatu negara tertentu, populer, dan disenangi banyak pelanggan secara umum, sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan dimodifikasi dengan budaya internasional, hanya dibuka untuk menyediakan makan siang atau makan malam, menu ala carte dipresentasikan oleh pramusaji kepada pelanggan, biasanya menghadirkan musik / hiburan khas negara asal, harga makanan relatif tinggi dibandingkan dengan informal restaurant dan lebih rendah dibanding formal restaurant, jumlah tenaga service sedang dengan standart kebutuhan. Contoh Spesialis Restaurant, yaitu : Indonesian Food Resaturant, Italian Food Restaurant, Chinese Food Restaurant, Japanese Food Restaurant, dan sebagainya. Yoeti (1991:254) mengatakan bahwa, specialty restaurant hanya menyediakan makanan dan minuman tertentu dalam macam dan jenis yang terbatas. Pada restoran ini peranan dekorasi dan interior sangat memegang peranan penting untuk menarik lebih banyak pelanggan. Berdasarkan
aktivitasnya
catering
industry
dikelompokkan
kedalam usaha pelayanan makanan dan minuman (food & Beverages), dan adakalanya makanan dan minuman disediakan
untuk
restoran
tetapi
yang diusahakan tidak selalu mungkin
untuk
hotel,
rumah
peristirahatan, dan lain – lain.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
13
Pengantar Karya Tuga s Akhir
2.2 Tinjauan Khus us 2.2.1 Pengertian Gaya Eklektik Menurut Webster (1983:51) perkataan eklektik dalam bahasa yunani “Eklektikos”, dalam bahasa perancis yaitu “eklegein” yang berarti memilih yang terbaik dari berbagai doktrin, metode, system atau gaya atau mengkomposisikan beberapa elemen yang diambil dari berbagai sumber. Dalam Oxford Advanced learner’s dictionary, eklektik diartikan sebagai usaha memilih atau menggunakan bermacam – macam susunan yang tidak terbatas pada satu sumber ide dan sebagainya, baik berupa orang, kepercayaan dan sebagainya. Dalam ilmu filosofi dan teknologi, eklektik merupakan praktek memilih doktrin dari beberapa system yang berbeda tanpa memakai keseluruhan system yang lama untuk masing – masing doktrin. Berbeda dengan sinkretisme yang merupakan usaha menyerasikan , memadukan atau mengkombinasikan dua atau beberapa system (Encyclopacdia Britannica,1995). Menurut Ikwaluddin, (2005). eklektik artinya memilih yang terbaik dari berbagai sumber gaya atau paham yang sudah ada sebelumnya. Arsitektur eklektisme adalah memilih, memadukan unsur – unsur atau gaya ke dalam bentuk tersendiri. Arsitek, pemilik bangunan, keduanya memilih secara bebas, gaya – gaya, bentuk – bentuk yang paling cocok dan pantas menurut selera sosio ekonomi. Gaya Eklektik di kenal kedalam istilah interior gaya gado – gado yang merupakan paduan dari beragam selera gaya mebel. Meskipun tata ruangnya terdiri dari berbagi gaya atau material , tetapi eklektik tetap bisa tampil menarik, bahkan tidak membosankan. Eklektik berarti menyeleksi apa saja yang terlihat bagus, baik dalam dekorasi, suasana, zaman, dan gaya dalam satu kesatuan. Contoh ada beberapa karakter yang bisa dicampurkan dengan harmonis, misalnya mebel bergaya klasik oriental cocok dikombinasikan dengan mebel bergaya kontenporer. Kedua gaya itu sama-sama mempunyai garis desain yang bersih dan sederhana. Mebel klasik dengan garis-garis sederhana bagus bila dipadukan dengan sofa modern. Paduan seperti ini bisa memberikan aksen pada ruang. Gaya Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
14
Pengantar Karya Tuga s Akhir
eklektik sebagai penghargaan atau nostalgia dari gaya yang ada sebelumnya (Sulistiono.y,2003:40). Jadi uraian diatas dapat disimpulkan eklektik yaitu memilih yang terbaik dari berbagai gaya atau mengkomposisikan beberapa elemen yang diambil dari berbagai gaya, suasana, zaman dan periode yang berbeda dalam satu kesatuan . Menyeleksi dan memadukan unsur-unsur atau gaya yang paling cocok secara bebas kedalam bentuk tersendiri menurut selera sosio Ekonomi.
2.2.2 Karakteristik Desain Cina Desain dari Cina memiliki penekanan pada proporsi yang baik, simetris, garis – garis sederhana, penggunaan material kayu, dan penggunaan warna yang biasanya kuat dan terang, karena warna – warnanya jarang dicampur. Cina juga memiliki beberapa macam motif dan simbol, yang digunakan secara terpisah maupun dengan cara dikombinasi (Haerdwood,May, & Sherman, 2002). Menurutnya Desain Cina pada umumnya cenderung menggunakan ukir – ukiran dan bentuk bundar, vas dengan kualitas tinggi, tepi atap bangunan yang bengkok, kaki meja yang melengkung, dan lukisan pemandangan. Desain Cina sering dihubungkan dengan ramainya ukir – ukiran, Motif – motif yang kompleks dan warna yang kaya akan merah dan emas (Leece,2002). Selain itu juga digunakan Feng-shui. Meskipun Feng- shui bukan bagian dari agama, tetapi oleh masyarakat umum digunakan sebagai bahan pertimbangan dan diaplikasikan pada berbagai macam bangunan di berbagai tempat. Pada dasarnya Feng Shui timbul dari adanya ide bahwa manusia seharusnya hidup dan beraktivitas di lingkungan yang harmonis, sebuah prinsip yang diinginkan oleh setiap orang. Karakter Desain ini juga digunakan pada Desain arsitektur dan interior, baik secara menyeluruh maupun sebagian (Liu,1989).
2.2.2.1 Karakteristik Elemen Pembentuk Ruang Cina Harwood, May, & Sherman (2002), mengatakan bahwa interior Cina dengan hati – hati ditata dan dirancang seperti bangunan – bangunannya dan yang Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
15
Pengantar Karya Tuga s Akhir
penting adalah simertis. Formalitas dan kesimetrisan menghasilkan bentukan dan penataan letak dari pintu, jendela, dan mebel. Interior Cina ditandai dengan ukiran yang divernis, patung dan vas porselin, serta koleksi batu permata. Dinding dapat dibiarkan tanpa hiasan atau dihias sebagian, melapisi permukaannya dengan kayu yang secara arsitektur menyatu, ditambah pengerjaan ukiran kayu yang teliti, khususnya didaerah pertemuan antara dinding dengan plafon. Bentuk dari kolom penopangnya dapat berupa lingkaran, bujur sangkar, segi delapan, atau divariasi dengan bentuk binatang. jendela dari arsitektur Cina umumnya berbentuk persegi panjang dengan daun jendela yang menggunakan material kayu. Pintunya berbentuk persegi panjang, terbuat dari lapisan kayu dan sering kali ditambah dengan ukiran, cat berwarna atau warna emas. Beberapa pintu memiliki kisi – kisi dengan pola geomertis skala besar atau ukiran dengan pola geometris skala kecil.
Gambar 2.1. Pintu kisi – kisi dan Pintu Uiran (Sumber : Harwood, May, & Sherman, 2002 : 18 & 22)
Kamar pada rumah – rumah Cina biasanya diterangkan dan dilunakkan dengan tenunan seperti karpet dan brokat. Lantai dari interior dapat berupa tanah, kayu atau semen, selain itu dapat dilapisi dengan permadani, karpet, atau tikar. Plafon di area publik menggambarkan Desain geometris yang diulang – ulang. Balok besar yang sudah dibentuk dan dicat seringkali membagi – bagi plafon menjadi beberapa bagian (Harwood,May,&Sherman,2002).
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
16
Pengantar Karya Tuga s Akhir
2.2.2.2. Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang dan Fasilitas Pendukung Ruang Cina. a.
Mebel Mebel Cina juga seperti interiornya, memperlihatkan keformalitasan, keteraturan, simetris, dan garis – garis lurus. Pada umumnya mebel Cina bercirikan kesederhanaan, konstruksi yang memang berfungsi untuk menopang, dan proporsi yang baik untuk keindahannya. Sejak periode Ming, kebanyakan mebel Cina hanya menggunakan kayu atau bambu yang di plitur. Ciri tersendiri dari mebel Cina antara lain kaki mebelnya memiliki sudut yang landai, bundar, lonjong, dan adanya bagian yang ramping dengan ukiran. Material mebel umumnya menggunakan kayu solid keras dari daerah setempat, beberapa macam kayu dapat dikombinasikan pada 1 mebel. Mebel dari daerah selatan banyak menggunakan material bambu. Konstruksinya berliku – liku dan rumit karena tidak menggunakan paku/pin dan hanya menggunakan sedikit perekat (Harwood,May,&Sherman,2002). Elemen kayu pada mebel Cina dibentuk tanpa menggunakan paku (kecuali di perbaiki), dan biasanya juga tidak menggunakan lem atau konstruksi ekor burung.
Gambar 2.2. Mebel Cina (Sumber : Harwood, May, & Sherman, 2002 : 18 & 26)
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
17
Pengantar Karya Tuga s Akhir
b. Warna Harwood, May, & Sherman (2002), Mengungkapkan warna – warna yang digunakan oleh Cina antara lain : merah (seperti api, Melambangkan kebahagiaan),
Kuning (seperti tanah), emas dan hijau ( melambangkan
peruntungan), dan biru melambangkan surga). Sedangkan menurut Skinner (1997:212) warna merah banyak digunakan karena warna ini melambangkan kebahagiaan dan kesejahteraan, keemasan atau kuning melambangkan keceriaan, dan hijau melambangkan suasana yang tenang atau hening. Dan untuk ruang – ruangan yang terasa sesak atau sempit dimanapun letaknya layak diberi warna yang bernuansa ringan.
c. Dekorasi. Interior Cina juga banyak menggunakan dekorasi seperti, lukisan, vas porselin, ukir – ukiran, patung, permadani dan lain – lain. Dan dekorasi – dekorasi tersebut diberi simbol – simbol yang dipercaya oleh orang Cina dapat mendatangkan nasib baik, misalnya dekorasi dengan gambar atau ukiran naga, patung singa, dan sebagainya.
Gambar 2.3. Motif Cina dan vas porseline (Sumber : Harwood, May, & Sherman, 2002 : 18 & 26)
d. Feng Shui. Tujuan utama dari feng shui pada tata ruang toko dan restoran adalah menarik pelanggan dan untuk bisnis yang berorientasi pada pelanggan seperti ini, Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
18
Pengantar Karya Tuga s Akhir
prioritas utama adalah desain interior yang sifatnya menyambut. Penataan pajangan harus sedemikian rupa, sehingga penjual yang melayani pelanggan menghadap pintu. Pemilik restoran suka memelihara ikan karper yang mahal dan juga hewan air yang lezat lainnya di aquarium. Hal ini mempunyai 2 maksud yaitu, air dapat mendatangkan feng shui yang baik atau menunjukan kesegaran makanan laut dari restoran itu (Too,1994:114-115). Too (1994:108), mengatakan bahwa beberapa praktisi merasa yakin ada warna yang cocok untuk bisnis tertentu. Misalnya warna emas dan merah, cocok untuk restoran karena api digunakan untuk memasak makanan . Dan orang Cina sangat percaya pada cahaya terang, terutama di restoran, dapat menarik pelanggan. Tetapi Too (1994:115), juga mengatakan bahwa restoran Cina yang modern tidak lagi menyukai warna merah dan keemasan pada dekorasi mereka. Dan banyak juga diantara mereka menyingkirkan gambar naga melingkar yang merupakan unsur yang paling populer dari restoran masa lalu. Malahan sekarang bagan warna yang lembut, meja bujur sangkar dan bundar, dan penataan meja yang tidak padat dipakai untuk meningkatkan aliran ch’i di dalam restoran. Oleh karena simbolisme sudah merasuk kedalam semua aspek kehidupan orang Cina, maka banyak orang Cina percaya bahwa mereka harus memiliki sekurang - kurangnya beberapa simbol yang dipajang di rumah atau kantor. Banyak hewan, bunga, buah, dan tanaman yang menjadi perlambang Cina, yang kesemuanya melambangkan nasib „baik‟ (Too,1994:149).
2.2.3. Karakteristik Desain Jepang. Karakter Desain ruang Jepang merupakan ruang yang terbuka dan mencakup pemikiran dan perasaan yang diekspresikan di dalam kebudayaan khas Jepang, di mana untuk menyampaikan arti yang sempurna harus disertai pula oleh seluruh isi jiwa dan raga, pikiran dan fisik. Dengan demikian bagi orang Jepang, „ruang‟ adalah rangkuman dari pengalaman ( Perpustakaan FT. Untar 1-6). Sebagai rangkuman dari pengalaman , maka ruang tersebut akan memiliki hubungan yang spesifik dengan lingkungannya, khususnya taman. Hubungan tersebut adalah dengan tidak melihat eksterior dan interior sebagai dua bagian Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
19
Pengantar Karya Tuga s Akhir
yang terpisah, sehingga tidak ada pembatas yang jelas yang menyatakan dimana eksteriornya berakhir dan interior berawal. Akibatnya, Keduanya merupakan bagian yang berkesinambungan (Kondansha,576). Taman dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu taman geometri ( diatur secara formal dan simetris) dan lanscape (mengkopi alam untuk memberikan suasana alam). Taman lanscape dibedakan menjadi dua dimana memiliki kolam dan air mancur, serta tidak ada air (stone Garden) stone garden diatur sebagai representasi dari tempat istirahat budha atau dunia pertapaan Tao. Dengan melihat keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa „ruang‟ merupakan rangkuman dari pengalaman , memiliki hubungan erat dengan kepercayaan dan lingkungannya. Pengalaman dan lingkungan menjadi faktor penting dalam pengadaan elemen pembentuk ruangnya.
2.2.3.1. Karakteristik elemen pe mbentuk ruang Jepang Ruang dibatasi oleh beberapa bidang yaitu lantai, dinding dan langit – langit. Lantai merupakan bidang datar dan dijadikan sebagai alas dari ruang, di mana aktivitas manusia dilakukan di atasnya dan mempunyai sifat atau peranan sendiri – sendiri yaitu mempertegas fungsi ruang (Suptandar,124). Dinding merupakan elemen arsitektural yang esensial. Secara tradisional, dinding be rfungi sebagai pendukung struktural terhadap lantai, Plafon dan atap (Ching 176). Plafon adalah salah satu unsur pembentuk ruang yang penting dalam interior. Plafon merupakan bagian dari suatu bangunan, oleh karena itu ia tidak lepas dari bentuk dan karakteristik bangunan (Suptandar 160). Selain itu, untuk menampilkan suasana tertentu, dibutuhkan elemen penunjang seperti perabot dan dekorasi (Suptandar 155). Adapun Karakteristik dari elemen pembentuk ruang dan fasilitas pendukung ruang tersebut akan di bahas lebih rinci sebagai berikut :
a. Dinding Dinding merupakan bagian non struktural dan memiliki variasi desain serta dapat dipenuhi dengan variasi material termasuk panel kayu, layar atau Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
20
Pengantar Karya Tuga s Akhir
pintu geser, serta lainnya. Shoji (bingkai kayu yang ditutupi dengan kertas mulbery transparan ) berfungsi membentuk tembok luar bagi ruangan. Shoji bisa pula digunakan sebagai penutup dari jendela atau bukaan pada dinding yang mengarah keluar, sedang fusuma (bingkai kayu yang ditutupi dengan opaque) berfungsi sebagai pemisah ruang yang fleksibel.
Gambar 2.9. Shoji (Sumber : Morse, 1981:175)
b. Lantai Pada rumah tradisional Jepang tatami hanya dipasang di ruang tidur dan ruang keluarga / ruang tamu, selain itu lantai dapur dan selasar menggunakan bahan vynill Parquete. Lantai keramik jarang dipergunakan di Jepang, kecuali untuk km/wc, eksterior dan fasilitas umum. Hal ini karena konstruksi rumah panggung tidak memungkinkan untuk menggunakan keramik (Morse,1981) Lantai rumah Jepang dibuat kenaikan dan menggunakan bilah-bilah kayu sebagai lantainya. Sebagai penutup lantai, menggunakan tatami dan kemudian menjadi modul dari ruang dalam yang menimbulkan efek dimensi dari ruangan dan bingkai struktural.
Gambar 2.10. Tatami (Sumber : Morse, 1981:122)
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
21
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Tatami adalah matras yang digunakan sebagai bahan lantai di ruangan bergaya tradisional Jepang. Bahkan sampai hari ini, kebanyakan rumah Jepang setidaknya memiliki satu ruang yang didekor dengan gaya tradisional dengan tatami dan pintu geser. Semenjak periode Muromachi, tatami telah dibuat dari rangka bambu tipis dengan permukaan lembut sulaman (igusa). Ukuran tatami semakin terstandar untuk tiap daerah di Jepang, dan tatami hari ini tetap digunakan sebagai sebuah unit pengukuran (disebut jo) untuk orang Jepang dan kadang – kadang pula untuk ruangan gaya barat (Kodansha 639). c. Plafon Terdiri dari bilah kayu yang ringan dan tipis sebagai balok penyanggah Plafon dan pada sisi lainnya terdapat papan kayu dengan ujung saling menopang. Bentukan Plafon tidak hanya datar tapi juga meninggi dan memiliki lengkungan pada bagian kepala, dimana sisi atasnya naik seperti atap dan pada bagian atasnya bertemu dengan panel datar dengan bentukan persegi atau lingkaran.
Gambar 2.11. Langit – langit deangan bentukan datar
Gambar 2.12. Langit – langit deangan bentukan meninggi
(Sumber : Morse, 1981:139)
(Sumber : Morse, 1981:146)
Gambar 2.13. Langit – langit deangan perpaduan bentuk lengkung dan persegi (Sumber : Morse, 1981:156)
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
22
Pengantar Karya Tuga s Akhir
d. Pagar pembatas Main Entrance Main entrance memiliki arti yang penting, karena itu menerima perhatian yang cukup besar.
Bentuknya bervariasi mulai dari ringan
secara visual maupun yang solid dan memiliki atap atau balok diatasnya. Apapun pilihannya, main entrance selalu membentuk suatu gambaran yang indah ( Morse 255). Torii adalah bangunan sejenis pintu gerbang yang terdapat di jinja (kuil shinto) yang merupakan pembatas antara wilayah tempat tinggal manusia sehari – hari dengan wilayah tempat tinggal kami. Torii juga berfungsi sebagai pintu masuk kuil shinto. Bentuk berupa dua batang palang yang disangga oleh kedua batang tiang dan sering di cat warna merah (orange) menyala, walaupun sering juga berwarna asli bahan bangunan.
Gambar 2.14. Main Entrance dengan Atap. (Sumber : Morse, 1981:262)
Gambar 2.15. Main Entrance dengan Atap balok Kayu. (Sumber : Morse, 1981:263)
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
23
Pengantar Karya Tuga s Akhir
2.2.3.2. Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang dan Fasilitas Pendukung Ruang Jepang.
a. Mebel Keberadaan perabot tidak bisa lepas dari aktivitas yang dilakukan oleh pengguna ruangan tersebut. Penyusunannya harus disesuaikan dengan kebutuhannya agar tercipta kenyamanan bagi si penggunanya (Suptandar 173). Konsep duduk Jepang adalah duduk di bawah, maka meja yang digunakan mempunyai ketinggian yang pendek dan berbentuk empat persegi dengan 4 kaki di setiap sudutnya , sedangkan untuk kursinya menggunakan alas duduk berupa matras dengan bentukan empat persegi. Material yang dipergunakan adalah kayu dengan menampilkan warna alaminya.
Gambar 2.16. Meja makan ala Jepang
b. Lampu
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa)
Lampu Jepang biasanya dalam bentuk piringan dengan kedalaman dangkal dan menggunakan minyak sayuran sebagai bahan bakarnya. Sedangkan untuk rumah lampunya (amatur) memiliki beragam bentuk. Salah satu bentuknya adalah empat persegi dengan menggunakan rangka kayu yang ditutupi kertas, terbuka di bagian atas dan bawah, dan salah satu sisinya dapat di buka. Adapula yang bagian dalamnya memiliki rak kecil di bagian ujung untuk menahan piring minyak (Morse 221-2)
Gambar 2.17. Bentuk Rumah Lampu Jepang (Sumber : Morse, 1981:221) Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
24
Pengantar Karya Tuga s Akhir
c. Layar pembatas yang dapat dipindahkan Bentukan rumah Jepang yang terbuka menimbulkan perkembangan dalam variasi bentukan layar pembatas, seperti layar lipat (biyo – bu), layar pembatas kayu (tsui-tae), tirai bambu, layar tirai (dengan bahan kain), dan lain – lain.
Gambar 2.18. Folding Sreec (biyo – Bu)
Gambar 2.19. Tsui - Tate
(Sumber : Morse, 1981:178)
(Sumber : Morse, 1981:178)
Layar tirai yang terbuat dari kain, biasanya digunakan pada pintu masuk dapur ataupun pada pintu masuk toko. Kain tirai tersebut dipotong secara bebrurutan sehingga membentuk goresan vertikal panjang, sehingga tidak mudah untuk digerakkan angin dan memudahkan orang untuk memasuki ruangan (Morse 177-184).
Gambar 2.20. Layar - Tirai (Sumber : Morse, 1981:184)
Dengan mengetahui arsitektural, konsep ruangan dan karakteristik elemen interior dan pendukung Jepang, maka dapat diketahui pemakaiannya dalam restoran Jepang. Karena konsep dasar bangunan di Jepang adalah berdasarkan rumah tinggal mereka.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
25
Pengantar Karya Tuga s Akhir
2.2.4 Karakteristik Desain Thailand Menurut Foster (1993:25-28), restoran Thailand termasuk dalam kategori restoran komersial berjenis specialty restaurant yaitu restoran beretnik Thailand yang bercirikan pada menu dan dekorasi yang dipusatkan pada tema budaya Thailand . Pada dekade – dekade sebelumnya, makanan Thailand datang dari sebuah fenomena internasional dengan terhitungnya restoran yang sekarang ini menawarkannya, namun di Thailand sendiri variasi masakan suatu daerah jauh lebih tersedia dibandingkan sebelumnya. Saat ini, makanan Thailand
dapat
dikatakan mulai memasuki sebuah era baru, satu – satunya yang tentunya dan bahkan membawa sebuah apresiasi yang lebih besar dan luas dalam memperoleh beberapa kenikmatan/kesenangan, dengan hidangan yang sudah berbaur dengan menu dan sistem penyajian standar internasional (western food). Sehingga masuknya era baru tersebut berdampak juga pada pola penataan interior restoran yang tidak lagi menghadirkan tatanan baku secara riil, ha nya pengambilan arti dan makna dari sistem penempatan perabot, pola ruang dan konsep ruang secara budaya dan mengarah pada konsep modern dengan penambahan – penambahan dekorasi Thailand. Sebuah desain interior Thailand mayoritas memiliki desain yang berkarakter mewah dan klasik. Hal ini dilihat dari penggunaan warna dan bahan pada material elemen ruang serta penempatan ornamen – ornamen tradisional sedemikian rupa hingga terlihat jelas kebudayaan Thailand
di
dalamnya.
Gambar 2.21. Ruang Restoran Hotel Bangkok
Gambar 2.22. Pattaya Hotel Restaurant
(Sumber : Foster, 1993.)
2.2.4.1. Karakteristik Elemen Pembentuk Ruang Thailand Pada interior ruang makan di Thailand cenderung memiliki plafon yang datar dan tinggi. (Ching,1996:34) mengatakan bahwa penggunaan plafon yang Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
26
Pengantar Karya Tuga s Akhir
tinggi akan menimbulkan kesan luas dan mewah, sehingga untuk mengesankan hadirnya karakter mewah kebanyakan ruang makan di Thailand menggunakan plafon tinggi. Pembentukan karakter mewah didukung pula dengan penggunaan warna emas, kuning dan coklat pada elemen pembentuk ruang maupun perabot serta aksesoris yang ada di dalamnya. Warna – warna lain seperti merah dan orange dipakai untuk warna perabot, sedangkan pada plafon banyak memainkan warna terang seperti emas dan kuning (Chami, 2002:55-61). Dalam ruang – ruang, ruang makan khususnya, banyak ditemukan penempatan perabot dengan bentuka n dasar seperti lingkaran dan persegi memberi konsep formal ruang, juga didapati beberapa ornamen dalam bentuk ukiran bahkan ada yang berupa aksesoris lepas (Chami,2002:60). Dilanjutkan dengan penempatan ornamen tradisional Thailand sebagai aksesoris ruang akan membuat efek klasik pada ruangan tersebut, seperti terlihat pada contoh gambar berikut ini:
Gambar 2.23. Ruang Tidur Santithani Hotel Thailand
Gambar 2.24. Area Lobby Dinnerboat Thailand
(Sumber : Foster, 1993)
2.2.4. 2. Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang dan Fasilitas Pendukung Ruang Thailand
a. Mebel Mebel pada restoran Thailand
seringkali didominasi dengan
perabotan berbentuk persegi dan lingkaran, Khususnya untuk meja makan sehingga memberi konsep formal pada ruang. (Chami,2002:60). Pada perabot biasanya ditemui ornamen dalam bentuk ukiran dan tidak menutup Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
27
Pengantar Karya Tuga s Akhir
kemungkinan ornamen dalam wujud lain. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa di Thailand ada tradisi makan malam khas Thailand yang sering disebut “Khantok dinner” dan biasa dilakukan beramai-ramai bersama keluarga dan kerabat di ruang tersebut di ruang yang disebut “kantokee”, sepert terlihat pada gambar berikut :
Gambar 2.25. Penyajian dalam Khantok Dinner (Sumber : Foster, 1993)
Gambar 2.26. Ruang Kantokee (Sumber : Foster, 1993)
b. Warna Warna – warna lain seperti merah dan orange dipakai untuk warna perabot, sedangkan pada plafon banyak memainkan warna terang seperti emas dan kuning (Chami, 2002:55-61).
c. Orname n. 1. Motif Gajah Biasanya berfungsi sebagai ragam hias pada kerajinan dan tekstil khas Thailand. Motif
ini memiliki makna horizontal. Menurut
kepercayaan Tradisional Thailand utara, tiap orang yang telah mampu melewati masa perubahan dalam taraf kehidupan, maka orang tersebut pantas untuk dirayakan sebagai raja. Selain itu Gajah di Thailand juga menjadi lambing kendaraan perang dan juga dipercaya menjadi kendaraan arwah raja yang sudah meninggal dalam menuju akhirat. Biasanya motif ini selalu disertai dengan gambar paying sebagai lambing kebesaran dari penuggangnya. Biasanya motif ini berwarna emas , karena warna emas merupakan warna kerajaan Thailand yang melambangkan kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
28
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Gambar 2.27. Motif Gajah ( Sumber: Chami, 2002)
2.
Motif Ular Naga Biasanya sering dijumpai pada ambang pintu, tempat tidur, penyekat ruang (partisi) serta benda – benda lain yang dianggap suci. Motif ini mengandung makna Horisontal, karena ular naga dalam kepercayaan umat Budha di Thailand, membantu melindungi umat dari segala mara bahaya yang ada di luar batas kemampuan manusia biasa.
Gambar 2.28. Motif Ular Naga ( Sumber: Chami, 2002)
3.
Motif Gelombang Merupakan ragam hias pada kain pakaian wanita – wanita bengsawan khususnya di Thailand. Motif ini mengandung makna horizontal, berhubungan dengan status sosial dalam tingkatan masyarakat setempat. Motif ini memiliki cirri – ciri berbentuk gelombang dan berkesinambungan
Gambar 2.29. Motif Gelombang ( Sumber: Chami, 2002)
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
29
Pengantar Karya Tuga s Akhir
2.2.5 Karakteristik Ele men Pe mbentuk Ruang Bali Dalam perkembangannya, pada jaman penjajahan Belanda di Indonesia khususnya di Bali, mulai dikenal pemakaian bahan-bahan bangunan yang baru seperti misalnya pelestarian kapur pada bagian dinding, genteng pada bagian atap dan pasangan semen / tegel pada bagian lantai. Gelebet, 1982. a. Lantai Pada bagian lantai umumnya masih memakai bahan tanah liat, terutama pada bangunan dengan bentuk yang masih tradis ional. Pada beberapa rumah tinggal lantai bangunan/batur ada yang memakai pasangan bata merah dan batu padas / paras khususnya pada bagian dinding batur. Sendi tempat perletakan tiang / saka dibuat dari batu kali dan batu padas, demikian pula halnya pada bagian tangga.
Gambar 2.31. Lantai pada bangunan tradisional Bali (Sumber : Dokumentasi Mahasiswa)
b. Dinding
Dinding bangunan memakai bahan pasangan tanah liat terutama pada bangunan rumah tinggal. Terkadang bagian dinding bangunan memakai bahan bata merah yang memang mudah di dapat kan di alam sekitar. Tiang / saka merupakan struktur pendukung dipakai dari bahan kayu intaran, demikian juga pada bagian bale-bale dan bagian-bagian struktur bangunan lainnya, seperti Sineb, Pemntang, Tugeh, Sunduk dan lait.
Gambar 2.32. dinding pasangan bata dari tanah liat yang sangat mencirikan tradisional Bali (Sumber : Dokumentasi Mahasiswa)
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
30
Pengantar Karya Tuga s Akhir
c. Plafon Struktur rangka atap umumnya memakai bahan kayu dan batang kelapa (seseh) pada bagian Pemade dan Pemucu, serta bambu pada bagian Iga-iga. Pada beberapa bangunan suci, bagian Iga-iga memakai bahan kayu. Bahan penutup atap memaikai alang-alang (belum) dan daun kelapa kering pada bangunan rumah tinggal. Sedangkan pada bagian suci, penutup atap mempergunakan bahan ijuk.
Gambar 2.33. Konstruksi plafon bangunan suci tradisional Bali (Sumber : Dokumentasi Mahasiswa)
d. Tata Nilai Ornamen Penempatan ornamen pada bangunan Tradisional Bali tetap memegang teguh aturan-aturan yang berlaku. Pemakaian ornamen ini sesuai dengan simbolis yang ditampilkan dan ditempatkan sesuai dengan aturan yang ada di alam, seperti misalnya : Karang Gajah pada bagian terbawah diikuti kemudian dengan Karang Batu, Karang Tapel, Karang Simbal, Karang Goak serta demikian pula penempatan pepatran dan kekutusan.
Gambar 2.34. Contoh bangunan Suci di Bali yang meniliki nilai ormamen sesuai dengan aturan yang ada di alam (Sumber : Dokumentasi Mahasiswa)
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
31
Pengantar Karya Tuga s Akhir
2.3. Studi Pustaka Lainnya
2.3.1. Sistem Pelayanan XO Suki & Quisin Restaurant Adapun tipe dasar pelayanan makanan di XO Suki & Quisin Restaurant adalah Table Service Table Service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu duduk di kursi menghadap meja makan dan kemudian makanan maupun minuman diantarkan, disajikan kepada para tamu tadi. Dalam hal ini yang menyajikan makanan dan minuman bisa waiter/ waitress. Namun yang menjadi ciri khas dari restoran ini adalah restoran ini memberi kesempatan kepada pe ngunjung untuk dapat memasak sendiri di meja makan mereka makanan suki yang ia ingikan.
Gambar 2.35. Display Suki
Gambar 2.37. Meja makan Suki
Gambar 2.36. Salah satu jenis Suki
Gambar 2.38. Cara memasak Suki
Tampilan santapan Xo Suki & Quisin mulai dari display Suki, meja hiding hingga proses pemasakan.
2.3.2. Kebutuhan Ruang XO Suki & Quisin Restaurant
Urutan pola pelayanan menimbulkan kebutuhan akan ruang yang hendaknya terdapat dalam suatu restoran sesuai dengan sistem pelayanan yang Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
32
Pengantar Karya Tuga s Akhir
diterapkan. Sehingga pada XO Suki & Quisin Restaurant dibutuhkan fasilitas ruang standar seperti : 1. entrance
24. Area khusus Guide
2. kasir 3. ruang tunggu (sofa 3 seat) 4. ruang tunggu (sofa 2 seat) 5. meja & kursi makan 2 seat 6. meja & kursi makan 4 seat 7. meja & kursi makan 14 seat 8. toilet pengunjung 1 9. bar 10. meja & kursi minum 11. meja & kursi makan grill ( 8 seat) 12. toilet pengunjung 2 13. meja & kursi makan bundar 6 seat 14. meja & kursi makan bundar 8 seat 15. taman 16. stage 17. office 18. storage 19. toilet pegawai 20. r. ganti pegawai pria 21. r. ganti pegawai wanita 22. musholla 23. e. kios
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
33
Pengantar Karya Tugar Akhir
BAB III DATA LAPANGAN
3.1 Data Non Fisik X.O. & Quisin Restaurant 3.1.1
Sejarah X.O & Quisin Restaurant Bapak Wiyono adalah seorang pengusaha yang sukses dari Surabaya. Ia
memiliki satu hobi unik yaitu traveling kuliner. Karena hobinya tersebut hampir seluruh dunia pernah ia kunjungi. Sampai pada tahun 2002 beliau pergi ke negara Thailand dan menemukan suatu kedai makanan kecil di sudut kota bernama Suki & Cuisines restaurant. Kedai ini berukuran tidak sampai 200 meter persegi, dengan jarak tempat duduk yang sangat mepet dan suasana ruangan juga panas, namun ternyata dari pagi hingga malam pengunjung yang datang kesana tidak pernah sepi, bahkan beberapa di antara mereka sampai harus rela mengantri di pinggir jalan. Ternyata setelah bapak Wiyono mencoba sendiri untuk menyantap makanan di restoran tersebut ia pun merasakan sesuatu rasa yang berbeda dari masakan yang ia makan, ia menyantap hidangan suki yang menjadi ciri khas restoran Thailand tesebut. Cara memakannya pun cukup unik, kita diperkenankan memasak sendiri bahan makanan yang kita mau ke sebuah kompor yang diletakkan diatas meja makan kita, yang berisi panci dengan kuah khas suki di dalamnya yang disebut Tom Yam, ternyata rasanya begitu luar biasa, dan saat itu juga di dalam hatinya ia berfikir ingin di negaranya juga ada restoran seperti ini agar orang lain juga bisa merasakan kenikmatan yang bapak Wiyono rasakan. Karena keinginannya ini pun bapak Wiyono merasa bahwa ada peluang bisnis dari usaha makanan ini. Pada akhir tahun 2003, dengan bantuan chef berbakat Malaysia, bapak Wiyono menciptakan sebuah konsep baru yak ni mengabungkan empat atau lima macam jenis masakan di asia menjadi satu. Melalui kreasi tangan – tangan para chef dan kreativitas bapak Wiyono, akhirnya mereka sukses menciptakan variasi menu masakan Asia yang lebih luas dengan kombinasi rasa original dari resep Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
42
Pengantar Karya Tugar Akhir
masakan asli dari masing – masing negara dan menghasilkan sebuah aliran yang secara internasional dikenal sebagai Fusion Cuisinese, yakni penggabungan makanan oriental bercita rasa yang lezat dan amat kaya variasinya. Pada tanggal 10 Januari 2003, Bapak Wiyono dan istri akhirnya membuka restoran X.O. Suki & Cuisines untuk pertama kali di Surabaya Town Square bertempat di sebuah bangunan bergaya minimalis modern berlantai tiga . Dalam bahasa Thailand suki berarti makanan Thailand, dan Cuisinese berarti masakan oriental. Sedangkan XO sendiri diambil dari nama minuman keras yang sangat ia sukai bila berkunjung ke Thailand.
Gambar 3.1. Masakan Suki
Gambar 3.2. X.O Alcohol
X.O. Suki & Cuisines adalah pionir dari jenis Asian Food bernuansa Fusion Cuisines di Jakarta dan Surabaya yang menghadirkan ragam hidangan dan cita rasa lebih lengkap demi memanjakan lidah para penikmatnya, dan dalam waktu singkat X.O. Suki & Cuisines menjadi salah satu restoran yang “Happening” di Jakarta dan surabaya, melalui promosi pelanggan dari mulut ke mulut. Dalam membangun hubungan bisnis yang bersifat mutual, owner dan managemen X.O. Suki & Cuisines berpegang teguh pada prinsip klasik yang sama : “ Trust and honesty”. Kepercayaan dan kejujuran inilah yang diyakini sebagai kunci masa depan yang cerah bagi X.O. Suki & Cuisines dan partner – parner bisnisnya, karena hanya dengan hubungan bisnis yang berlandaskan kepercayaan dan kejujuran bersama – bersama tujuan visi dan misi dapat diraih sesuatu yang sangat esensial bagi kesehatan perusahaan dan sukses yang tanpa henti. Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
43
Pengantar Karya Tugar Akhir
3.1.2. Identitas Bangunan
Nama bangunan
: XO SUKI & CUISINESE
Jenis Restoran
: Asian Food (Fusion Cuisines).
Alamat
: Mal Bali Galeria, JL.By Pass Ngurah Rai.
Nama Pemilik
: Stanilius Hidayat dan Liliani Maryono.
Berdiri pada tahun
: Tahun 2010
Jam Operasional
: 10.00 – 22.00
Luas Bangunan
: 150 m² 2 Lantai
Pengunjung mayoritas
: Mancanegara dan tamu domestik.
Jumlah pengunjung
: 500 – 1000 orang orang per hari.
Jumlah karyawan
: Total 56 pegawai dengan 1 Direktur. Manager operasional
(1),
Manager
purchasing
(1),
Supervisior (1), Kapten (4), Accounting Finance (4), Waitter (6), Waitterss (5), Bartender (5), Display (4), Pantry (5), Greater (3), Buss Boy (5), steaward (6), Gudang (2) ,Cheft (5) Visi
: Menjadi restoran internasional Suki & Cuisines yang terbaik dengan management yang professional.
Misi
: Menyajikan Asian Food yang terbaik dan bervariasi, terlengkap, dengan cita rasa unik & lezat, pelayanan yang baik, dibingkai dengan sentuhan spirit Asia.
3.1.3. Struktur Organisasi XO SUKI & CUISINES restaurant.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
44
Pengantar Karya Tugar Akhir
3.1.4. Runtutan Aktivitas a. Direktur Operasional mulai: Pk. 12.00 – 14.00 WITA Datang mengkooordinasi ,mengawasi proses kerja Pegawai Rapat (kalau ada) pulang b. Manager Operasional ( Manager Umum) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA Datang mengkooordinasi ,mengawasi proses kerja Pegawai Mengevaluasi kegiatan harian pada suvervisior Rapat (Kalau ada) pulang. c. Manager purcashing ( Manager Pengadaan Barang) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA Datang Memeriksa stock barang Order barang beserta negosiasi harga Mengimput laporan pengambilan barang Rapat (kalau ada) Menyusun laporan ending pulang. Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
45
Pengantar Karya Tugar Akhir
d. Supervisior (Pengawas Pegawai) Operasional mulai: Pk. 10.00 – 17.00 WITA Datang mengawasi kerja staf
sesuai dengan area tugasnya
Mengevaluasi kegiatan harian Rapat (kalau ada) pulang. e. Kapten (Pemimpin Staf) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut 17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA. Datang Memimpin Staf untuk memulai pekerjaan pulang f.
Waitter/ss (Pelayan) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut 17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA. Datang melayani custumer Order makanan ke dapur pulang
g. Accounting Finance ( Akunting Keuangan) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut 17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA. Datang melayani transaksi pembayaran custumer pulang h. Bartender ( Koki Minuman) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut 17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA. Datang Meracik Minuman sesuai pesanan pulang i.
Displayer ( Pengantar Pesanan Pengunjung) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut 17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA. Datang Mengambilkan bahan makanan suki yang di inginkan custumer pulang
j.
Pantry ( Koki dapur bersih) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut 17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA. Datang menata setiap hidangan Suki dan Ala Carter yang telah dibuat oleh Cheft Pulang
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
46
Pengantar Karya Tugar Akhir
k. Buss Boy (Pelayan Kebersihan Restoran) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut 17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA. Datang Mengambil Setiap piring yang telah selesai di pakai oleh custumer Membersihkan ruangan Pulang l.
Steaward (Pelayan Cuci Piring) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut 17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA. Datang Mencuci piring dan gelas Pulang
m. Greater (Penyambut Tamu) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut 17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA. Datang menawarkan menu di luar restoran dan Menyambut tamu Pulang n. Cheft (Koki Utama) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut 17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA. Datang Meracik dan memasak setiap masakan yang di pesan Pulang o. Strage Boy (Pelayan bag. Gudang) Operasional mulai: Pk. 09.00 – 17.00 WITA, 11.00 – 14.00 lanjut 17.00 – 23.00 WITA, 15.00 – 23.00 WITA. Datang Memeriksa, menyimpan dan memberi laporan setiap barang persediaan yang ada di gudang Pulang
3.1.5. Pola Aktivitas pengguna ruang Pemakaian ruang dalam Restoran ini terbagi menjadi 2 yakni oleh pengelola dan custumer. Pola aktivitas yang dilakukan tiap pengguna ruang adalah sebagai berikut :
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
47
Pengantar Karya Tugar Akhir
a. Pola aktivitas yang dilakukan oleh custume r sebagai be rikut :
Bagan 3.2. Pola Aktivitas Custumer
b. Pola aktivitas yang dilakukan oleh pengelola sebagai berikut :
Bagan 3.3. Pola Aktivitas Pengelola
3.1.6. Latar Belakang perilaku pengguna ruang Latar belakang perilaku pemakai terdiri dari Custumer ( masyarakat ) dan pengelola yaitu :
a. Pengunjung Jenis kelamin
: pria dan wanita
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
48
Pengantar Karya Tugar Akhir
Usia
: segala usia
Status sosial
: semua golongan.
Jenis Jumlah pengunjung : Perorangan, berpasangan, kelompok ( meeting dll), dan travel. Urutan Kegiatan
: Setiap tamu yang melewati daerah depan
restoran akan di tawarkan untuk masuk ke dalam restoran oleh seorang griter, setelah masuk mereka akan mencari tempat untuk duduk sesuai dengan jumlah mereka, kemudian mereka akan memesan menu, atau memilih sendiri langsung jenis makanan pada display Suki. Setelah memesan menu, mereka akan memasak sendiri di meja masing – masing setiap menu Suki yang sudah mereka pesan, dan juga bisa memesan menu ala carte pada waitter, sembari bersantap mereka dapat berbincang – bincang dengan teman – teman, berfoto, menonton tv, dan pergi ke toilet. setelah menyantap makanan dan minuman, mereka akan menuju kasir untuk membayar tagihan, atau bisa dengan cara memanggil waitter apabila enggan untuk ke kasir. Khusus pada hari atau jam – jam tertentu seperti makan siang dan akhir pekan biasanya restoran akan menjadi sangat ramai bahkan harus rela menunggu giliran untuk bisa mendapatkan tempat duduk, maka dari itu restoran ini juga menyediakan area tunggu bagi tamu yang belum dapat tempat duduk.
b. Pengelola Jenis kelamin
: pria dan wanita
Usia
: 20 – 50 tahun
Pengelola biasanya melakukan aktifitasnya sesuai dengan tanggung jawab yang dipegang terutama melayani para Custumer.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
49
Pengantar Karya Tugar Akhir
3.2. Data Fisik X.O. Suki & Cuisines Awal. 3.2.1
Peta Lokasi
LOKASI AWAL XO SUKI & QUISIN
LOKASI: Mal Bali Galeria, JL.By Pass Ngurah
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road Rai.No: 85, Kuta -Bali. Gambar 3.3. Peta Lokasi XO SUKI & CUISINES Restaurant Awal
50
Pengantar Karya Tugar Akhir
3.2.2
Situasi Lokasi Lokasi X.O. Suki & Cuisines menghadap ke Selatan dengan batas-batas
sebagai berikut : a. Sebelah utara
: Parkir area
b. Sebelah Timur
: Lt. 1 Sour sally, Lt 2. Timezone
c. Sebelah selatan
: Taman Mal
d. Sebelah barat
: Lt. 1 Madame Corner, Lt 2 Informa.
3.2.3. Existing
`
Sebelah Barat Lt 2 Informa
Sebelah Barat Lt. 1 Madame Corner
Tampak Depan Restoran Lt. 2
Tampak Depan Restoran
Sebelah timur Lt. 2 Timezone
Sebelah timur Lt. 1 Sour sally
Sebelah Selatan Restoran
3.4.& Situasi Lingkungan Bangunan Awal XO SUKI No: & QUISIN Desain Interior Gambar XO SUKI CUISIN. JL. Raya Sunset Road 85, Restaurant Kuta -Bali.
51
Pengantar Karya Tugar Akhir
3.2.4. Potensi Site
a) Sinar Matahari Lokasi XO SUKI & CUISINESE terletak di dalam sebuah mal yang luas, bangunannya menghadap Selatan dan di depannya juga terdapat taman mal yang luas sehingga sinar matahari melimpah pada pagi dan siang hari namun tidak menyilaukan karena bangunan tidak langsung terkena sinar matahari.
b) Curah Hujan Curah hujan dilokasi sedang karena berada pada daerah topis, siklus pergantian musim enam bulan sekali sehingga tidak terlalu berpengaruh pada kondisi fisik bangunan.
c) Suara Kebisingan di lokasi cukup tinggi karena bangunan berada didalam mal yang memiliki aktivitas kegiatan yang sangat kompleks di sekitar bangunan.
d) Angin Bangunan tidak terlalu mendapatkan udara alami secara langsung, karena bangunan dikelilingi oleh bangunan lain. Angin hanya bisa dirasakan dari arah taman mal.
e) Kelembaban/Suhu Udara Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
52
Pengantar Karya Tugar Akhir
Karena di depan restoran terdapat taman mal yang luas maka Sinar matahari cukup melimpah, yang juga mengakibatkan suhu udara pada siang hari menjadi panas, namun pagi dan sore hari menjadi cukup sejuk. Namun bangunan ini tetap mengandalkan penghawaan AC sebagai penghawaan utamanya. 3.2.5. Denah Awal Bangunan
a. Existing LT. 1
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali. Gambar 3.5. Denah Layout Lt.1 XO SUKI & QUISIN Restaurant Awal
53
Pengantar Karya Tugar Akhir
b. Existing LT. 2
Gambar 3.6. Denah Layout Lt.2 XO SUKI & QUISIN Restaurant Awal
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
54
Pengantar Karya Tugar Akhir
3.3
Data Non Fisik Bangunan yang akan di Garap.
3.3.1. Identitas bangunan
Nama bangunan
: Museum Kartun Indonesia - Bali
Alamat
: Jl. Sunset Road 85 Kuta, Bali.
Nama Pemilik
: Istio Adhi
Jam Operasional
: 10.00 – 22.00
Luas Bangunan
: 1700 m²
Pengunjung mayoritas
: Mancanegara dan tamu domestik.
Jumlah pengunjung
: 50 – 100 orang per hari
Jumlah karyawan
: 10
3.4. Data Fisik Museum Kartun Indonesia. Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
55
Pengantar Karya Tugar Akhir
3.4.1. Peta Lokasi
RENCANA LOKAS I XO S UKI & CUIS INES RES TAURANT
Gambar 3.7. Peta Lokasi Rencana Lokasi XO SUKI & QUISIN Restaurant
3.4.2. Situasi Lokasi Lokasi menghadap ke barat dengan batas-batas sebagai berikut: 1. Sebelah utara
: rumah makan baruna
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
56
Pengantar Karya Tugar Akhir
2. Sebelah Timur
: museum shell
3. Sebelah selatan
: tanah kosong
4. Sebelah barat
: tanah kosong
3.4.3. Existing
`
Gambar 3.8. Situasi Lingkungan Rencana Lokasi XO SUKI & QUISIN Restaurant
3.4.4. Denah Awal Bangunan
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
57
Pengantar Karya Tugar Akhir
3.4.5. Potensi Site
a) Sinar Matahari Lokasi Mudeum Kartun Indonesia terletak di dearah pemukiman penduduk yang dengan bangunan yang tidak terlalu tinggi sehingga sinar matahari melimpah pada pagi dan siang hari. b) Curah Hujan Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
58
Pengantar Karya Tugar Akhir
Curah hujan dilokasi sedang karena berada pada daerah topis, siklus pergantian musim enam bulan sekali sehingga tidak terlalu berpengaruh pada kondisi fisik bangunan. c) Suara Kebisingan di lokasi cukup tinggi karena tepat berada di depan jalan utama. d) Angin Karena site bangunan dikelilingi oleh bangunan yang tidak terlalu tinggi serta banyaknya tumbuhan, maka sirkulasi udara alami cukup lancar. e) Kelembaban/Suhu Udara Sinar matahari yang melimpah mengakibatkan suhu udara pada siang hari menjadi panas, namun pagi dan sore hari menjadi cukup sejuk dengan lingkungan yang masih cukup asri.
3.4.6. Pertimbangan pemilihan Lokasi a. Pemilihan lokasi ini di dasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain berdasarkan faktor lingkungan, lokasi perencanaan merupakan daerah potensial yang terletak dekat dengan jalan raya Sunset Road – Kuta yang sering dilalui banyak wisatawan domestik maupun internasional sehingga akses untuk menuju restoran menjadi lebih mudah.
b. Lokasi perencanaan berada di daerah Sunset Road yang dekat dengan daerah pariwisata kuta yang terkenal sebagai tempat liburan dan rekreasi pantai. Sehingga sangat tepat untuk dijadikan obyek wisata kuliner. c. Perencanaan ini juga didasarkan karena belum banyaknya tempat rekreasi kuliner yang ada didaerah tersebut, sehingga persaingan bisnisnya bisa lebih baik. Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
59
Pengantar Karya Tugar Akhir
3.4.7. Analisa Data Bangunan Awal Sebelum di Garap. a. Main Entrance Kriteria : Terlihat jelas,menarik dan aman
Gambar 3.9. Main Entrance Museum Kartun Indonesia
Analisa : Main entrance ini mempunyai akses langsung dari area parkir. Namun dilihat dari bentuk, terdapat 2 jalur untuk masuk ke entrance sehingga sering membingungkan pengunjung ,entrance ini masih belum memenuhi kriteria sebagai akses masuk utama. b. Entrance Kriteria : Terlihat jelas,menarik dan aman
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
60
Pengantar Karya Tugar Akhir
Analisa : Pada area entrance tidak terlihat karena terhalang oleh fasilitas yang berada di depannya.
c. Area Display Karya Kriteria : Aman, open plan ( mempermudah pengawasan )
Gambar 3.11. Area Display Museum Kartun Indonesia
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
61
Pengantar Karya Tugar Akhir
Analisa : Ruang-ruang yang dijadikan tempat memajang karya dibuat berliku - liku dan tidak terarah Hal ini menyebabkan para pengunjung dibuat bingung karena pemajangan kurang dibuat teratur.
d. Area Bookstore & Merhandise Kriteria : Privat, pencahayaan cukup, dan mudah dijangkau.
Gambar 3.12. Area Book Store & marchandise Museum Kartun Indonesia
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
62
Pengantar Karya Tugar Akhir
Analisa : Faslitas yang berada di bookstore tidak tertata juga besaran ruang yang terlalu luas membuat banyak ruang kosong yang terbuang
e. Area Kantor Kriteria : Privat, sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, dan nyaman
Gambar 3.13. Area Kantor Museum Kartun Indonesia
Analisa : Pada area office terlalu kecil tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai fasilitasnya pun seadanya dan tidak teratur . kurang nyaman apabila digunakan untuk bekerja
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
63
Pengantar Karya Tugar Akhir
f. Area Gudang Kriteria : Kriteria, dapat menyimpan hasil karya dengan baik.
Gambar 3.14. Area Gudang Museum Kartun Indonesia Analisa : Pada area gudang penyimpan karya ruangan yang kurang
terawatt dan jelas tidak aman untuk penyimpanan karya
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
64
Pengantar Karya Tugar Akhir
g. Area Toilet Kriteria : Mudah di jangkau dan memiliki kapasitas yang cukup.
Gambar 3.15. Area Toilet Museum Kartun Indonesia
Gambar 3.15. Area Toilet
Analisa : Dari zona toilet ini, zona publik dan privat menjadi satu sehingga mengganggu aktivitas pengunjung maupun karyawan , kurang memenuhi standarisasi
h. Fasilitas Kriteria : Nyaman, sesuai dengan kebutuhan aktivitas 1. Papan Sketsel Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
65
Pengantar Karya Tugar Akhir
Sketsel pada yang diletakkan di area display ini mempunyai ukuran yang tidak ergonomis. serta warna yang monoton sama dengan warna dinding sehingga kurang menarik Gambar 3.16. Papan Sketsel
2. Kursi Tunggu Kursi yang di letakkan di area display ini kurang menarik
Gambar 3.17. Kursi Tunggu
i.
Pencahayaan Kriteria : Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan ruang.
Gambar 3.18. Pencahayaan Museum Kartun Indonesia yaitu Spot Halogen dan Spot Light
Pencahayaan di dalam area display sudah cukup sesuai dengan kebutuhan hanya saja banyak lampu yang sudah tidak menyala masih dipergunakan dan sangat menggangu estetika
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
66
Pengantar Karya Tugar Akhir
j.
Uns ur Pe mbentuk Ruang Kriteria : nyaman, aman, mudah dalam perawatan 1. Lantai
Gambar 3.19. Jenis Lantai pada Museum Kartun Indonesia yaitu Granito 40 x 40, Parkit dan keramik krem 30 x 30
Material lantai pada seluruh ruang di museum
ini masih standar.
Hanya beberapa ruangan saja yang menggunakan material selain keramik yaitu ruang display yang menggunakan material kayu seseh . Inipun keadaannya sudah tidak terawat serta ada beberapa yang sudah lepas dari susunannya. 2. Dinding
Gambar 3.20. Jenis Dinding pada Museum yaitu pasangan batu bata fin. Aci dan papan multipleks fin. Cat tembok
Dinding galeri ini tidak ada permainan yang mencolok pada bagian interiornya. Namun pada bagian eksterior, dindingnya sudah ada permainan berupa garis putih horizontal dari barat sampai timur bangunan serta permainan bahan pada fasad bangunan.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
67
Pengantar Karya Tugar Akhir
3. Plafon
Gambar 3.20. Jenis Plafon pada Museum Kartun Indonesia yaitu Parket, papan kayu Ulin, dan Gibsum
Sama halnya dengan dinding, plafon galeri ini juga tidak ada permainan. Plafon ekspose yang ada di ruang bookstore hanyalah plafon yang dulunya adalah bale bengong yang disulap menjadi sebuah ruangan.
3.4.8. Data Parameter 1. Restaurant Shang Palace
Penggunaan Round Table sudah menjadi hal yang biasa bagi hampir seluruh masyarakat di cina, karena Round table memiliki filosofi yang dalam tentang kebersamaan di meja makan
Restoran Shang Palace banyak menggunakan unsur dekoratif seperti ukir – ukiran dari bahan kayu, porselin, dan lukisan dengan berbagai motif yang menjad i kepercayaan orang tionghoa
Gambar 3.21. Parameter Restoran (Restaurant Shang Palace)
a. Lokasi
:
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
68
Pengantar Karya Tugar Akhir
Terletak di lantai dasar Hotel Shangri- La Surabaya.
b. Segmen pasar :
Wisatawan mancanegara dan domestik golongan menengah atas
c. Jam operasional :
09.00 – 22.00 (pergantian jam kerja pagi dan sore )
d. Konsep
:
Tradisi Cina
e. Aplikasi desain :
Ruang didominasi warna merah yang melambangkan kejayaan rakyat cina
Terdapat banyak ornamen ukir – ukiran, lukisan dan juga porseline.
Ruangan berkesan sangat formal.
f. Kelebihan
:
Memiliki keberaturan dan kesatuan wujud unsur- unsur interior di setiap ruang
Ruangan menjadi sangat mencirikan Negara asal masakan, dengan demikian kesatuan interior dengan jenis masakan dapat menyatu.
2. Restoran Takigawa Surabaya.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
69
Pengantar Karya Tugar Akhir
a. Lokasi
:
Surabaya Town Square Plaa Level Unit P 31 – 32. JL. Aditiawarman No. 55 Surabaya
b. Segmen pasar :
Wisatawan mancanegara dan domestik golongan menengah atas
c. Jam operasional :
09.00 – 21.00 (pergantian jam kerja pagi dan sore )
d. Konsep
:
Jepang modern
e. Aplikasi desain :
Banyak bentuk fasilitas yang mengadaptasi dari fasilitas jepang walaupun sudah disederhanakan agar dapat menyatu dengan konsep jepang modern.
Terdapat banyak ornamen jepang untu menguatkan negara asal masakan.
f. Kelebihan
:
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
70
Pengantar Karya Tugar Akhir
Setiap
desain
yang diadaptasi dari tradisi jepang selalu dapat
disederhanakan oleh restoran ini untuk menimbulkan Konsep jepang modern tetapi tidak meninggalkan kesan dari Negara itu sendiri. 3. Bodaeng – Thai Restaurant
Pada Fasad restoran diberi identitas yang sangat mencirikan Negara Thailand, yaitu bentuk kuil yang bertumpuk – tu mpuk dan berbentuk lancip. Dengan desain seperti ini cu kup mengamb il perhatian orang yang melewati restoran ini
Pada interior restoran, walaupun berkonsep modern namun bila diperhatikan lebih detil, pada bagian plafon terdapat permainan gelombang yang mengadaptasi dari filosofi masyarakat Thailand yang menganggap pola gelombang adalah suatu penghormatan bagi kasta yang lebih tinggi di dalam masyarakat
Gambar 3.23. Parameter Restoran (Restaurant Bodaeng - Thai)
a. Lokasi
:
JL. Raya J. Sungkono, Surabaya Barat
b. Segmen pasar :
Wisatawan mancanegara dan domestik golongan menengah atas
c. Jam operasional :
08.00 – 22.00 (pergantian jam kerja pagi dan sore )
d. Konsep
:
Simple Modern
e. Aplikasi desain :
Interior benar – benar ditata simpel modern, minim dekoratif, namun tetap kuat akan nilai filosofi, hal ini dapat dilihat dari permainan bentuk plafon, dan pewarnaan ruangan.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
71
Pengantar Karya Tugar Akhir
Fasad memiliki ide yang bagus dengan member image yang sudah melekat dengan Negara Thailand yaitu Kuil.
f. Kelebihan
:
Desain dengan gaya Simpel modern membuat sirkulasi lapang sehingga tercipta kenyamanan bagi civitas.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta -Bali.
72
Pengantar Karya Tuga s Akhir
BAB IV PENJABARAN KONSEP, ANALISIS, DAN DESAIN
4.1 Konsep Desain 4.1.1 Latar Belakang Pemilihan Konsep Dewasa ini banyak restoran yang tidak mendukung keunikan asal jenis masakan mereka dengan desain interiornya sehingga atmosfer atau suasana asal masakan terkadang kurang terasa bahkan hilang sama sekali saat pengunjung berada didalam restoran, padahal itu merupakan salah satu modal yang besar bagi restoran untuk menonjolkan keunikannya, bahkan beberapa restoran tidak maksimal didalam memenuhi kebutuhan aktivitas pengunjung maupun karyawan, sehingga aktivitas di dalam restoran menjadi terganggu. Secara umum gaya desain interior yang dipilih pada restoran X.O. Suki & Cuisin kali ini adalah ”Eklektik”. Alasan pemilihan gaya ini adalah karena restoran ini memiliki menu masakan andalan yang berasal dari Cina, Jepang , Thailand dan Indonesia sehingga dengan adanya desain interior yang menggabungkan beberapa nilai kebudayaan desain interior terbaik dari negara – negara asal masakan diharapkan dapat menambah kekayaan dan keunikan bagi desain interior restoran ini dan dengan demikian secara otomatis akan tercipta keselarasan antara desain interior dengan menu masakan restoran X.O Suki & Cuisines. Untuk menciptakan kesatuan antara kebudayaan dari 4 negara yang akan diaplikasikan pada desain interior restoran ini maka diperlukan satu konsep untuk menyatukan antar nilai – nilai kebudayaan tersebut, maka konsep yang sesuai untuk untuk dipakai adalah “Refreshing Splash”, Alasan pemakaian konsep ini adalah agar setiap pengunjung yang datang ke restoran ini dapat merasakan kesegaran di seluruh ruangan yang mereka kunjungi dan juga karena di dalam Refreshing Splas itu sendiri terdapat karakter air yang memiliki nilai filosofi sangat dalam. Air biasa dilambangkan sebagai sumber kehidupan bagi seluruh umat manusia, dan air memiliki begitu banyak nilai – nilai kebaikan sehingga menjadi sangat menarik untuk
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
57
Pengantar Karya Tuga s Akhir
dijadikan alat pemersatu bagi
kebudayaan yang akan diaplikasikan pada desain
restoran X.O. Suki & Cuisines ini. Dengan adanya desain interior restoran X.O Suki & Cuisines kali ini diharapkan tercipta sebuah restoran dengan gaya masa kini, namun tetap dapat memberikan kenyamanan serta menciptakan kesegaran alami dan energi positif yang baru bagi setiap tamu yang datang yang timbul dari keselarasan desain interior dengan lingkungan sekitar.
4.1.2 Penjabaran Arti Konsep Berikut ini adalah penjabaran arti dari kata “Refreshing Splash”: 1. Refresh : merupakan kata sifat yang berarti segar atau kesegarang, penambahan akhiran – ing membentuknya menjadi kata kerja yaitu menyegarkan. (kamus Inggris – Indonesia, 1996;473) 2. Splash : Merupakan kata benda yang berarti ceburan, cemplungan, cipratan, percikan, atau deburan. (kamus Inggris – Indonesia, 1996;546) 4.1.3. Karakter air sebagai tema dari konsep ”Refreshing Splash” Seorang filsuf Yunani bernama Thales (624-564 SM) mengatakan bahwa air adalah prinsip yang utama bagi kehidupan bumi. Air merupakan sesuatu yang tidak dapat dilepaskan dalam segala aspek kehidupan manusia, mulai dari awal kehidupan, kelahiran, pertumbuhan, perjuangan hidup hingga kematian. Dalam wujud apapun air mempunyai karakter dan potensi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia atau merusakkannya. Air begitu responsif terhadap kekuatan alam seperti, badai, hujan lebat, kilat dan petir; ia dapat dengan tiba-tiba berubah dari keadaan tenang menjadi kekuatan baru yang mampu membangkitkan emosi tertentu. Dengan mengenal karakter dan potensi inilah, maka air dapat menjadi komponen dinamis dalam interior, dapat berperan sebagai subjek dalam desain komposisi interior, bukan hanya semata-mata sebagai objek guna memenuhi kebutuhan fisik manusia saja. Air dapat menjadi urat nadi dalam komposisi interior. Kostoff, Spiro, A History of Architecture: Settings and Rituals , Oxford University Press, New York, 1995, h.400.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
58
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Pendapat Thales juga didukung oleh seorang filsuf metafisika ni'mah izzah rachiem, yang mengatakan air merupakan sumber kehidupan, Darinya segala macam kehidupan berawal dan kepadanya segala yang hidup menggantungkan kelangsungan hidupnya.. Jika kita ingin memiliki peranan penting dalam masyarakat sebagaimana air, coba kita renungkan apa yang membuatnya begitu berarti:
* Air yang mengalir dapat menyuburkan tanah sekitar, menumbuhkan tanaman dan menghasilkan buah; mengajarkan pada kita agar kita senantiasa berusaha memberikan manfaat, melayani masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Khairu an naas anfa'uhum li an naas
* Bersih dan jernih adalah sifat air yang masih alami; melambangkan kejernihan hati, kejujuran dan keadilan
* Aliran-aliran kecil bergabung menjadi anak sungai dan akhirnya menjadi sungai besar; jika ingin berhasil, maka kita harus saling membantu dan bekerjasama untuk mencapai tujuan.
* Aliran air setiap waktu berubah; mengajarkan bahwa kehidupan ini harus dinamis, selalu bergerak untuk berubah menjadi lebih baik. Jika air berhenti mengalir maka akan membusuk, demikian pula manusia harus kreatif dan inovatif jika ingin tetap eksis.
* Sungai mengalir dari atas ke bawah; melambangkan kerendahan hati dan sopan santun, orang yang di atas harus mendatangi yang di bawahnya.
* Air dengan mudah melewati bebatuan. Bila bertemu kerikil ia akan mengalir di atasnya namun bila menjumpai batu besar ia lewat di sampingnya; menggambarkan pribadi yang luwes, fleksibel, dan mudah menyesuaikan diri.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
59
Pengantar Karya Tuga s Akhir
* Air mendatangkan banyak kebaikan bagi lingkungannya, tapi bila lingkungannya dirusak maka ketika hujan turun akan terjadi banjir yang menerjang segala yang dilaluinya; ada saatnya bersikap lembut namun juga ada kalanya bersifat tegas.
* Sungai menampung sampah, kaleng bekas bahkan kotoran manusia; mengajarkan kita untuk siap menerima masukan dan kritik sekalipun menyakitkan tapi harus ditanggapi dengan tenang dan obyektif.
* Sungai yang masih alami suaranya gemericik indah; Orang yang bijak akan selalu menjaga komunikasi yang baik dengan tuhannya dan dengan sesamanya.
Adapun beberapa fungsi lain dari air yang sangat esensil di dalam kehidupan kita antara lain sebagai Pengendali Thermal ( Suhu suatu daerah), Sebagai Pemberi Jiwa (Spirit of Place) dalam desain Arsitektur, sebagai Unit Sistem Irigasi, sebagai Sarana Pemandian dan terapi fisik, Sebagai Pembangkit Efek Psikologis, Sebagai Kepuasan Estetika, Sebagai Simbolisasi Metafisika, dan masih banyak lagi. (Joyce M. Laurens Esterlita Devi Hendrayani; Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra Surabaya ) Dengan mengetahui begitu esensialnya peranan air di dalam hidup manusia maka konsep “Refreshing Splash” diharapkan bisa menjadi refleksi apakah kita telah menempatkan air sebagai subyek dalam desain interior, atau hanya sebagai suatu rutinitas saja.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
60
Pengantar Karya Tuga s Akhir
4.1.5
Bagan Konsep ”Refreshing Splash”
Karakter Kebebasan Kedamaian Kejujuran, apa adanya
Bagan 4.1 Karakter umum kesegaran air
Garis Menyebar kesegala arah
Bebas Mengalir
Bagan 4.2 Karakter Garis Kesegaran Air
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
61
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Bidang Tidak bersudut
Bagan 4.3 Karakter Bidang Kesegaran Air
Transparan
Bagan 4.4. Karakter Warna Air
Material Semua material yang berbentuk cair dan memiliki cipratan, atau bahan berwana seperti transparan atau memiliki karakter seperti air
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
62
Pengantar Karya Tuga s Akhir
4.1.6
Bagan Gaya Eklektik Cina, Jepang, Thailand, dan Indonesia
a. Cina
Karakter Simetris Geometris Ornamental Formal Bagan 4.5 Karakter Umum Desain Cina
Garis Lurus
Bidang Kotak
Lengkung Bulat Bagan 4.6. Karakter Garis dan bidang Cina
Merah
Kuning
Hijau
Bagan 4.7. Karakter Warna Cina
Material Kayu Bambu Keramik Porselin Kain Permadani Bagan 4.8. Karakter Material Cina
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
63
Pengantar Karya Tuga s Akhir
b. Jepang
Karakter Geometris Sederhana Kekeluargaan
Bagan 4.9 Karakter Umum Desain Jepang
Garis Lurus
Bidang Kotak
Lengkung
Bulat
Bagan 4.10. Karakter Garis dan bidang Jepang
Merah
Kuning
Hijau
Coklat
Bagan 4.11. Karakter Warna Jepang
Material Kayu Bambu Rotan Bagan 4.12. Karakter Material Jepang
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
64
Pengantar Karya Tuga s Akhir
c. Thailand
Karakter Mewah Klasik Formal Ornamental Bagan 4.13 Karakter Umum Desain Thailand
Garis Lurus
Bidang Kotak
Lengkung
Bulat
Bagan 4.14. Karakter Garis dan bidang Thailand
Merah
Kuning
Emas
Orange
Coklat
Bagan 4.15. Karakter Warna Thailand
Material Kayu Bambu Tembaga / Kuningan Bagan 4.16. Karakter Material Thailand
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
65
Pengantar Karya Tuga s Akhir
d. Indonesia ( Bali)
Karakter Simetris Ornamental Sederhana Kekeluargaan Bagan 4.17 Karakter Umum Desain Bali
Garis Lurus Lengkung
Bidang Kotak
Bagan 4.18. Karakter Garis dan bidang Bali
Abu - abu Orange
Coklat
Bagan 4.19. Karakter Warna Bali
Material Kayu Batu paras Batu candi Ijuk / jerami Bagan 4.20. Karakter Material Bali
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
66
Pengantar Karya Tuga s Akhir
4.1.7
Nilai Estetika pada Konsep ”Refreshing Splash”
a. Lantai Nilai estetika pada lantai dipengaruhi oleh material yang digunakan, penampilan, dan penyelesaiannya. Misalnya penggunaan material keramik motif kayu parket yang diekspos pada area toilet untuk menunjang estetika dan penggunaan tatami sebagai alas pada ruang gr ill juga memperkuat nilai budaya jepang. Pada lantai utama seperti lobby dan round table area menggunakan material yang lebih modern seperti Granito untuk memberikan kesan luas dan mewah karna teknik pemasangannya yang tanpa nat, sedangkan pada area makan 2 & 4 seat memakai lantai terakota untuk mendapatkan kesan alami. b. Dinding Nilai estetika pada dinding dapat dilihat pada permainan ornamen kaca di bagian depan restoran yang kuat akan permainan ornament cina, pada area gril terdapat dekoratif dinding yang menggunakan material pasangan batu palimanan, batu candi, dan susun sirih yang kuat akan kesan alami, dan pada bagian dinding luar toilet juga terdapat permainan ornament berbentuk kotak yang berulang ulang sehingga memberikan kesan ornament jepang. c. Plafon Pada bagian plafon didominasi dengan permainan bentuk lingkaran yang berulang ulang, seperti pendaran air pada suatu genangan air yang tenang. Pada bagian lobby atau kasir juga terdapat permainan plafon berbentuk gelombang yang memiliki nilai filosofi yang kuat bagi masyarakat Thailand, yang berarti wujud penghormatan kepada kasta yang lebih tinggi. d. Fasilitas Salah satu nilai estetika pada fasilitas dapat dilihat dari pemakaian meja bundar yang memiliki nilai filosofi cukup dalam bagi masyarakat cina yaitu keakraban dan kekeluargaan. Nilai estetika lainnya yaitu pada area bar yang terdapat aksentuasi aliran air pada bagian cabinet atas kitchen bar, dan nilai estetika pada bagian lainnya juga terdapat pada kursi makan yang mengacu pada karakter air yang tidak memiliki sudut.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
67
Pengantar Karya Tuga s Akhir
4.1.7 Kesimpulan konsep Berdasarkan penjabaran dari masing- masing hal diatas maka dapat disimpulkan konsep ”Refresing Splash” yang dibalut gaya “modern natural “ memiliki bagan sebagai berikut :
KONSEP “REFRESHING SPLASH” DENGAN GAYA “EKLEKTIK”
Bidang Kotak
Garis Lurus Lengkung
Pola Ruang Lapang Simpel Fleksibel Geometris
Bulat Menyebar Tak Bersudut
Warna Merah
Abu-abu Transparan
Oranye
Coklat
Karakter Terbuka Mewah Menenangkan Menyegarkan Bebas Damai Kekeluargaan
Bagan 4.21 Kesimpulan Konsep
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
68
Pengantar Karya Tuga s Akhir
4.2. Programming 4.2.1 Program Kebutuhan Ruang a. Entrance Civitas Identitas - Konsumen
Jml 3 0rang
Aktivitas • Melakukan
- Gu ide
akses masuk
- Pelayan
untuk menuju
Fasilitas
Besaran Ruang
-
area makan ataupun sebaliknya melakukan akses
(Francis D.K. Ching)
keluar
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
menuju ruang
4 x 3 = 12 m²
luar
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 12 x 30 %= 3,6 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 12 + 3,6 = 15,6 m²
b. Ruang Tunggu
Civitas Identitas Karyawan
Jml 2 org
Aktivitas
Fasilitas
Besaran Ruang
Mempersilahkan duduk pengunjung yang masih waithing lish.
(Panero,1979;231)
Sofa 3 seat (untuk 15 orang) Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
69
Pengantar Karya Tuga s Akhir
3 x 15 = 45 m² Pengunjung
Kapasitas
Duduk, menonton ,
Sofa 3 seat, 2
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
45 org
bercakap-cakap
seat dan 1 seat
45 x 30 %= 13,5 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 45 + 13,5 = 58,5 m²
Sofa 2 seat (untuk 15 orang) Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 2 x 15 = 30 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 30 x 30 %= 9 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 30 + 9 = 39 m²
Sofa 1 seat (untuk 15 orang) Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 1,4 x 15 = 21 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 21 x 30 %= 6 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 21 + 6 = 27 m²
c. Ruang Makan Dan Minum
Civitas Identitas Karyawan
Jml 4 org
Aktivitas Membersihkan
Fasilitas
Besaran Ruang
-
meja, melayani tamu.
Pengunjung
Kapasitas
Memesan
Meja makan+
(Panero,1979;231)
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
70
Pengantar Karya Tuga s Akhir
50 org
makanan Duduk
kursi makan
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
2 seat
= 2,59 x 0,76 = 2 m²
Makan dan
2 x 25 = 50 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
minu m bercakap-cakap
50 x 30 %= 15 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 50 + 15 = 65 m²
Karyawan
4 org
Membersihkan
-
meja, melayani tamu.
Pengunjung
Kapasitas 50 org
Memesan makanan Duduk
Meja makan + kursi makan 4 seat
(Panero,1979;231)
Makan dan
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) = 1,52 x 2,59 = 4 m²
minu m bercakap-cakap
4 x 12 = 48 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 48 x 30 %= 14 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 48 + 14 = 62 m²
Karyawan
4 org
Membersihkan
-
meja, melayani tamu.
Pengunjung
Kapasitas 50 org
Memesan makanan
Meja makan+ kursi makan
(Panero,1979;231)
Duduk
bundar
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
Makan dan
6 seat
= 3,65 x 3,65 = 13 m²
minu m bercakap-cakap
13 x 8 = 104 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
71
Pengantar Karya Tuga s Akhir
104 x 30 %= 31 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 31 + 104 = 135 m²
Karyawan
4 org
Membersihkan
-
meja, melayani tamu.
Pengunjung
Kapasitas 50 org
Memesan makanan
Meja makan b+
Duduk
kursi makan
Makan dan
bundar
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
8 seat
= 3,65 x 3,65 = 13 m²
minu m bercakap-cakap
(Panero,1979;231)
13 x 6 = 78 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 78 x 30 %= 23 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 78 + 23 = 101 m²
Karyawan
4 org
Membersihkan
-
meja, melayani tamu.
Pengunjung
Kapasitas 50 org
Memesan makanan
Meja makan+ kursi makan
(Panero,1979;231)
Duduk
mepet tembok
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
Makan dan
14 seat
= 2,59 x 6 = 15 m²
minu m
15 x 3 = 45 m²
bercakap-cakap
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 45 x 30 %= 13 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 45 + 13 = 58 m²
Karyawan
4 org
Membersihkan
-
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
72
Pengantar Karya Tuga s Akhir
meja, melayani tamu.
Pengunjung
Kapasitas 50 org
Memesan makanan Duduk
Meja makan+ kursi makan Grill 8 seat
Makan dan
(Panero,1979;231)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
minu m
= 3 x 2,59 = 8 m²
bercakap-cakap
8 x 6 = 48 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 48 x 30 %= 14 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 48 + 14 = 62 m²
d. Bar
Civitas Identitas Bartender
Jml 10 org
Aktivitas
Fasilitas
Membersih-
Meja bar +
kan meja, melayani
kursi bar 25
tamu, meracik
seat
Besaran Ruang
minu man, mencuci gelas.
(Panero,1979;231)
Bartender Pengunjung
Kapasitas
Duduk, minu m,
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
25 org
bercakap-cakap
19 x 2,6 = 49 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 49 x 30 %= 15 m²
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
73
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Total spasial : SA + Sirkulasi = 49 + 15 = 64 m²
Pengunjung Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 0,6 x 25 = 15 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 15 x 30 %= 4,5 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 15 + 4,5 = 19,5 m²
Karyawan
4 org
Membersihkan
Meja minu m 2
meja, melayani
seat
tamu.
Pengunjung
Kapasitas 50 org
Memesan minu man Duduk minu m
(Panero,1979;231)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
bercakap-cakap
= 0,76 x 2,59 = 2 m² 2 x 25 = 50 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 50 x 30 %= 15 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 50 + 15 = 65 m²
e. Area Taman Dan Panggung Hibuaran Civitas Identitas - Pelayan
Jml 50 orang
Aktivitas
Fasilitas
Membersihkan
Meja makan+
meja, melayani
kursi makan
tamu.
bundar
Besaran Ruang
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
74
Pengantar Karya Tuga s Akhir
8 seat
Panggung
(Francis D.K. Ching)
Untuk Meja Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) Memesan
- Pengunjung
= 3,65 x 3,65 = 13 m²
makanan Duduk
13 x 6 = 78 m²
Makan dan
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 78 x 30 %= 23 m²
minu m bercakap-cakap
Total spasial : SA + Sirkulasi =
Menonton
78 + 23 = 101 m²
Untuk Panggung
Pertunjukan
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) = 18 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 18 x 30 %= 5,4 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 18 + 5,4 = 23,4 m²
f. Dapur Civitas Identitas Karyawan
Jml 15 org
Fasilitas
Besaran Ruang
Aktivitas Berd iri
Freezer
memasak,
(2bh)
menyajikan, mencuci,
Kulkas(2bh)
menyimpan prabot / bahan makanan.
Sink (2bh)
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
75
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Meja tempat ko mpor
Ko mpor listrik + oven (3bh)
Meja saji(1bh)
(Panero,1979;231)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 7 x 15 = 105 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 105 x 30 %= 31,5 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 105 + 31,5 = 136,5 m²
g. Bucker Civitas Identitas Karyawan
Jml
Aktivitas
3
Berd iri
org/
memasak,
sip
menyajikan,
Fasilitas
Besaran Ruang
Aquarium
Sink
mencuci, menyimpan prabot /
Meja
bahan makanan.
olah+saji
Grill
(Panero,1979;162)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 7 x 5 = 35 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 35 x 30 %= 10,5 m² Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
76
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Total spasial : SA + Sirkulasi = 35
10,5 = 45,5 m²
h. Toilet Pengunjung Civitas Aktivitas
Fasilitas
Identitas
Jml
-Karyawan
Kapasitas
Buang air
Kloset,
4 orang
besar/kecil, cuci
wastafel,
(pria)
mu ka
pengering tangan
Besaran Ruang
/tangan, 2 orang
mengeringkan
(wanita)
tangan
Wastafel 4 orang
(Panero,1979;206)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 5,9 x 3,9 = 23 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 23 x 30 %= 6,9 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 23 + 6,9 = 30 m²
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
77
Pengantar Karya Tuga s Akhir
h. Kasir Civitas Identitas Karyawan
Jml
Aktivitas
2 org
Fasilitas
Duduk,
Meja kasir+
memberi
kursi 2 bh
Besaran Ruang
kembalian, menyimpan uang.
(Panero,1979;231)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 4,64 x 5 = 23,25 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 23,25 x 30 %= 6,97 m² Pengunjung
i.
Kapasitas
Berd iri,
5 org
membayar.
Total spasial : SA + Sirkulasi = 23,25 + 6,97 = 30,22 m²
Office Civitas
Identitas - Direktur
-Karyawan /tamu
Jml 1 org
1 org
Aktivitas
Fasilitas
Duduk,
-Meja kerja
Menangani
-Kursi kerja
pembukuan,
-Almari
pemasukan dan
arsip
Besaran Ruang
(Panero,1979;162)
pengeluaran keuangan cafe,
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
transaksi
3,75 x 1,52 = 5,7 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 5,7 x 30 %= 1,71 m² Total spasial : SA + Sirkulasi =
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
78
Pengantar Karya Tuga s Akhir
5,7 + 1,71 = 7,41 m² -Manager
1 org
operasional
1 org
Duduk,
-Meja kerja
Menangani
-Kursi kerja
pembukuan,
-Almari
pemasukan dan
arsip
pengeluaran
-Karyawan
keuangan cafe,
/tamu
transaksi
(Panero,1979;162)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 3,75 x 1,52 = 5,7 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 5,7 x 30 %= 1,71 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 5,7 + 1,71 = 7,41 m² -Manager
1 org
Purcashing
1 org
Duduk,
-Meja kerja
Menangani
-Kursi kerja
pembukuan,
-Almari
pemasukan dan
arsip
pengeluaran
-Karyawan
keuangan cafe,
/tamu
transaksi
(Panero,1979;162)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 3,75 x 1,52 = 5,7 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 5,7 x 30 %= 1,71 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 5,7 + 1,71 = 7,41 m² -Supervisior
-Karyawan /tamu
1 org
1 org
Duduk,
-Meja kerja
Menangani
-Kursi kerja
pembukuan,
-Almari
pemasukan dan
arsip
pengeluaran keuangan cafe, transaksi
(Panero,1979;162)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
79
Pengantar Karya Tuga s Akhir
3,75 x 1,52 = 5,7 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 5,7 x 30 %= 1,71 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 5,7 + 1,71 = 7,41 m² -Accounting
2 org
Finance
Duduk,
-Meja kerja
Menangani
-Kursi kerja
pembukuan,
-Almari
pemasukan dan
arsip
pengeluaran
1 org -Karyawan
keuangan cafe,
/tamu
transaksi
(Panero,1979;162)
Accounting 1 : Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 3,75 x 1,52 = 5,7 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 5,7 x 30 %= 1,71 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 5,7 + 1,71 = 7,41 m²
Accounting 2 : Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 3,75 x 1,52 = 5,7 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 5,7 x 30 %= 1,71 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 5,7 + 1,71 = 7,41 m²
j.
Ruang Karyawan Civitas
Identitas
Jml
Aktivitas
Fasilitas
Besaran Ruang
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
80
Pengantar Karya Tuga s Akhir
-Karyawan
17 orang
(pria)
-Karyawan
15 orang
(wanita)
Berd iri, ganti
Ruang
pakaian,
ganti,
menyimpan
loker,cermin
pakaian, sisiran (bercermin) (Panero,1979;206)
Pria Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 1,06 x 9,14 = 9,6 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 9,6 x 30 %= 2,88 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 9,6 + 2,88 = 12,48 m²
Wanita Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 1,06 x 9,14 = 9,6 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 9,6 x 30 %= 2,88 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 9,6 + 2,88 = 12,48 m²
k. Toilet Karyawan Civitas Identitas -Karyawan
Jml
Aktivitas
Fasilitas
33
Buang air
Kloset,
org
besar/kecil, cuci
wastafel,
mu ka
pengering tangan
Besaran Ruang
/tangan, mengeringkan tangan
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
81
Pengantar Karya Tuga s Akhir
(Panero,1979;206)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 4 x 3 = 12 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 12 x 30 %= 3,6 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 12
l.
3,6 = 15,6 m²
Mushola Civitas
Identitas - Konsumen - Gu ide
Jml 5 orang
Aktivitas
Fasilitas
• Wudhu
Tempat Wudhu,
• Beribadah
sejadah
Besaran Ruang
(Francis D.K. Ching)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 2 x 5 = 10 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 10 x 30 %= 3 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 10 + 3 = 30 m²
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
82
Pengantar Karya Tuga s Akhir
m. E - Kios
Civitas Identitas Pengunjung
Jml
Aktivitas
3 org
Fasilitas
Berd iri,
Tourism
melihat obyek
machine box
Besaran Ruang
wisata di Bali lewat internet. (Panero,1979;201)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 4,64 x 3 = 13,92 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 13,92 x 30 %= 4,17 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 13,92 + 4,17 = 18 m²
n. Area Khusus Guide Civitas Identitas - Pelayan - Gu ide
Jml 4 orang
Aktivitas
Fasilitas
• Beristirahat
Tempat duduk,
• Makan, minu m
Meja.
Besaran Ruang
• Menghidangkan makanan
(Francis D.K. Ching)
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA) 4 x 4 = 16 m² Sirku lasi : besaran spasial x 30 % = 16 x 30 %= 4,8 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 16 + 4,8 = 20,8 m²
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
83
Pengantar Karya Tuga s Akhir
o. Storage Civitas Identitas
Jml
- Pelayan
3 orang
Fasilitas
Besaran Ruang
• Menyimpan
Lemari, Meja,
Spasial akt ivitas dan fasilitas (SA)
• Menata barang
Rak
9 x 3 = 27 m²
penyimpanan
Sirku lasi : besaran spasial x 30 % =
Aktivitas
27 x 30 %= 8 m² Total spasial : SA + Sirkulasi = 27 + 8 = 35 m²
Minimal jumlah besaran ruang adalah = 1513,22 m2 Tabel 4.1 Program kebutuhan ruang
4.2.2 Analisa Bangunan Awal Xo Suki & Cuisines Restaurant 4.2.2.1. Analisa Zoning dan sirkulasi • Kriteria : Sonasi ruang mempertimbangkan jangkauan sirkulasi maupun jangkauan ruang yang nyaman pada saat melakukan aktifitas, sehingga besaran ruangan dapattermanfaatkan secara optimal. Sonasi memperhatikan aktivitas yang terjadi serta kebutuhan ruang dan sirkulasi yang terjadi hendaknya tidak mengganggu aktivitas lain yang sedang berlangsung. • Eksisting :
Sonasi dan Sirkulasi lantai 1 Restoran
Sonasi dan Sirkulasi lantai 2 Restoran
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
84
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Keterangan : a. R. Publik lantai 1 merupakan area tunggu, kasir, dan area makan. b. R.Semi Publik lantai 1 merupakan area display suki, gudang, dan tangga. c. R. Privat pada lantai 1 merupakan area Bar dan dapur minuman. d. R. Publik lantai 2 merupakan area makan. e. R.Semi Publik lantai 2 merupakan area display suki dan tangga. f.
R. Privat pada lantai 2 merupakan area Dapur makanan.
• Analisa Zoning : Tidak terdapat permasalahan dalam pendaerahan, hanya pada sirkulasi yang terganggu akibat penataan fasilitas serta dimensi sirkulasi yang kurang.
4.2.2.2 Analisa Layout Ruang dan Penataan Fasilitas • Kriteria : Lay out ruang disusun berdasarkan aktivitas, kebutuhan ruang serta hubungan antar ruang. Ruang-ruang yang memiliki aktivitas yang saling berhubungan hendaknya ada pada posisi yang berdekatan dengan akses yang mudah. Sehingga pemanfaatan ruang lebih efektif dan efisien. Sedangkan pada Pengelompokan fasilitas harus berdasarkan fungsi dengan dimensi dan jarak yang sesuai dengan memperhatikan privasi visual, fleksibilitas, skala ruang serta komposisi. tata letak fasilitas yang baik adalah yang mendukung aktivitas serta tidak menganggu sirkulasi.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
85
Pengantar Karya Tuga s Akhir
• Eksisting :
Layout Ruang dan penataan fasilitas
Layout Ruang dan penataan fasilitas
lantai 1 Restoran
lantai 2 Restoran
• Analisa Layout Ruang dan Fasilitas : Permasalahan banyak terjadi akibat posisi akses masuk ruangan yang mengganggu sirkulasi, Tidak adanya toilet cukup mengurangi kenyamanan pengunjung karena jika sedang ingin ke toilet mereka harus pergi keluar restoran dan berjalan jauh menuju toilet mal. Restoran ini juga tidak dilengkapi dengan kantor yang sebaiknya juga ditempatkan berdampingan agar akses sirkulasi disaat saling membutuhkan antara kantor dan restoran bisa berjalan baik. Pada penataan fasilitas jelas sekali terlihat bahwa desainer sangat memaksakan jumlah fasilitas meja dan kursi untuk bisa mendapatkan tamu sebanyak – banyaknya, tetapi tidak cukup mempertimbangkan kebutuhan sirkulasi pengunjung dan pegawai, sehingga bila keadaan restoran sedang banyak pengunjung, maka keadaan restoran bisa menjadi sangat krodit.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
86
Pengantar Karya Tuga s Akhir
4.2.2.3. Analisa Elemen Pembentuk Ruang • Kriteria : Lantai harus mampu menyangga aktivitas interior dan fasilitas, terstruktur sehingga mampu memikul beban dengan aman, permukaannya harus cukup kuat untuk menahan penggunaan dan aus yang terus menerus. Dinding harus mampu mengendalikan masuknya udara panas, kelembaban dan suara dan tahan tergadap cuaca. Plafond harus mampu menyediakan perlindungan fisik maupun psikologis untuk semua yang ada di bawahnya. Ruang
Eksisting Lantai
Area M akan
• warna : Coklat M uda ukuran:30x60cm • bahan : keramik • tekstur : halus
Dinding
Plafon
•Bahan : Batu candi, tembok aci
• Bahan : Plafond Gipsum
• Finishing : natural, cat tembok krem
• Finishing : Cat tembok warna krem
Analisis
Sintesis
• Penggunaan warna pada lantai, dinding, dan plafon yang didominasi krem dan hitam dari batu candi memberi efek hangat, romantis dan elegan.
• Unsur pembentuk ruang pada area makan sudah cukup baik, hanya perlu dipikirkan keluasan sirkulasi, karena terasa sangat sempit.
• Permainan bentuk pada lantai, dinding, dan plafon tidak terlalu ramai, tetapi cukup memberi kesan makanan oriental dari motif ornamennya.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
87
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Dapur
• warna : putih ukuran:30x30cm
• Bahan : Keramik 20 x 20 cm
• Bahan : Cor beton
• bahan : keramik
• Finishing : Keramik warna putih
• Finishing : cat warna Putih
• tekstur : halus
• Tekstur lantai halus memungkinkan civitas tergelincir akibat basah maupun minyak • Seluruh dinding dilapisi keramik berwarna putih untuk mempermudah membersihkan.
• Unsur pembentuk ruang pada area dapur sudah cukup baik, hanya perlu dipikirkan keluasan sirkulasi, karena terasa sangat sempit. Dan sebisa mungkin di beri plafon.
• Atap tanpa menggunakan plafond, akan membuat ruangan panas, karena sinar matahari dan panas yang diterima langsung, namun tetap harus dilakukan karena ruangan memang sudah sangat sempit. Area bersih diri
• warna : Coklat M uda ukuran:30x60cm
• Bahan : tembok aci, keramik 20 x 20
• bahan : keramik
• Finishing : cat tembok krem dan keramik off white.
• tekstur : halus
• Bahan : Plafond Gipsum • Finishing : Cat tembok warna krem
• Bahan lantai tidak bertekstur,hingga mudah membuat licin. • Penggunaan keramik pada dinding kamar mandi akan menghindari lumut pada dinding
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
• Unsur pembentuk ruang pada area bersih diri sudah cukup baik, hanya saja Restoran tidak memiliki toilet karena berda di dalam mal, bila ingin di buat diluar mal seharusnya di berikan toilet.
88
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Area Storage
• warna : Coklat M uda ukuran:30x60cm • bahan : keramik
• Bahan : tembok aci
• Bahan : Plafond Gipsum
• Finishing : cat tembok krem dan keramik off white.
• Finishing : Cat tembok warna krem
• tekstur : halus
• Penggunaan warna pada lantai, dinding, dan plafon yang didominasi krem memberi efek hangat, romantis dan elegan. • Permainan bentuk pada lantai, dinding, dan plafon tidak terlalu ramai, tetapi cukup memberi kesan makanan oriental dari motif ornamennya.
• Restoran ini pada dasarnya memang agak sempit , sehingga storage yang yang seharusnya digunakan untuk menyimpan piring dan gelas terpaksa diletakkan di daerah area makan dan ter ekspose, ini terkesan kurang baik bila sampai terlihat oleh tamu, sebaiknya bila bangunannya pindah, seharusnya diberi area tersendiri.
Tabel 4.2 Analisa Elemen Pembentuk Ruang Awal
4.2.2.4 Analisa Elemen Pelengkap Pe mbentuk Ruang • Kriteria : Jendela dan pintu masuk memotong bidang dinding yang membentuk bangunan dan rung interior yang dibatasinya. Merupakan elemen transisi dari desain arsitektur dan interior yang menghubungkan, baik secara visual dan fisik, satu ruang ke ruang lain maupun bagian dalam dan luar. Mampu menerangi ruangan di siang hari melalui cahaya yang masuk serta sebagai tempat pertukaran udara. Kriteria pintu hendaknya memungkinkan akses fisik untuk civitas, fasilitas dan barang-barang untuk keluar- masuk, serta dari satu ruang ke ruang lain.
Ruang
Eksisting Pintu
Sintesis
• Pintu main entrance terbuat dari kaca tebal 1 cm yang langsung menyatu dengan jendela disampingnya untuk menarik perhatian pengunjung mal.
• Penggunaan material pada elemen pelengkap pembentuk ruang sudah cukup baik, namun bila ingin dibuat di tempat lain yang lebih besar, akan lebih baik bila lebih banyak variasi.
Jendela
M ain entrance
• Bahan : kaca bening • Bahan : kaca bening
Analisa
• Finishing: Cuting stiker pola kembang
• Pintu dan jendela terdapat lapisan stiker berpola kembang
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
89
Pengantar Karya Tuga s Akhir
• Finishing: Cuting stiker pola kembang • Warna : kaca bening, stiker coklat.
• Warna : kaca bening, stiker coklat.
Area M akan
• Bahan : kaca bening
• Bahan : kaca bening, parisi kayu
• Finishing: Cuting stiker pola kembang
• Finishing: Cuting stiker pola kembang, ornament partisi kayu
• Warna : kaca bening, stiker coklat.
• Warna : kaca bening, stiker coklat. Vernis dark Brown
untuk mempercantik dan menegaskan area kaca.
• Pintu main entrance terbuat dari kaca tebal 1 cm yang langsung menyatu dengan jendela disampingnya untuk menarik perhatian pengunjung mal. • Pintu dan jendela terdapat lapisan stiker berpola kembang untuk mempercantik dan menegaskan area kaca.
• Penggunaan material pada elemen pelengkap pembentuk ruang sudah cukup baik, namun bila ingin dibuat di tempat lain yang lebih besar, akan lebih baik bila lebih banyak variasi. • Penggunaan partisi kayu dapat membantu mengurangi efek sinar matahari langsung dari luar. Bentuknya pun vertical sehingga membatu member kesan tinggi pada ruangan.
Tabel 4.3 Analisa Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang Awal
4.2.2.5. Analisa Unsur Utilitas Ruang • Kriteria : Masing pencahayaan dan penghawaan terbagi atas 2 jenis, yaitu alami dan buatan, pencahayaan buatan dapat berasal dari sinar matahari yang masuk melalui jendela dan pintu, kemudian penghawaan alami yaitu udara sek itar dapat masuk melalui bukaan jendela, ventilasi dan pintu. Kriteria sistem pencahayaan adalah mampu mendukung suasana ruang, menerangi ruang sesuai kebutuhan, tidak mudah panas, serta hemat energi. Demikian pula dengan sistem penghawaan diharapkan mampu menciptakan ruangan yang tidak panas, pengap serta memudahkan terjadinya pertukaran udara terutama di area dapur dan toilet.
Ruang
Eksisting Pencahayaan
Area M akan
Analisa
Sintesis
• Pencahayaan sudah cukup baik
• M enggunakan pencahayaan khusus pada titik tertentu yang menambah
Penghawaan
• Kurang
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
90
Pengantar Karya Tuga s Akhir
penghawaan alami. • Down Light, Ceiling Lamp, Spot Light, Dan Behind Lamp.
• AC General
• Bila menggunakan tempat lain, akan lebih baik bila memiliki area yang bebas AC agar lebih irit energi dan memiliki kesegaran yang alami. • Kurangnya pencahayaan umum sehingga ruangan menjadi gelap
Area Dapur
• Lampu TL.
• Eksos fan
kesan estetis ruang
• Tidak adanya penghawaan buatan sehingga menghambat sirkulasi udara
• M enambahkan pencahayaan khususnya pada area yang membutuhkan banyak sinar • M enambahkan exose fan untuk memperlancar pertukaran udara
Tabel 4.4 Analisa Elemen Unsur Utilitas Ruang Awal
4.2.2.6 Analisa Fasilitas • Kriteria : Fasilitas harus fungsional, kuat, nyaman digunakan, ergonomis, tidak menimbulkan cedera pada saat digunakan, ukuran bentuk dan tinggi serta materialnya disesuaikan dengan tujuan penggunaan. Ruang
Fasilitas
R. Tunggu dan kasir
• 1 buah meja kasir • 2 buah kursi rotan
Area M akan
Analisis
Sintesis
• Area kasir cukup baik, dengan sirkulasi yang strategis, penggunaan bahan meja cukup baik.
• Bila ingin membuat area kasir dan ruang tunggu yang baru, hendaknya lebih memikirkan aspek kenyamanan dan keluasan juga.
• Area tunggu kurang besar, karena jumlah pengunjung yang mengantri biasanya jauh lebih banyak. • Suasana ruang tunggu kurang nyaman dan indah. Terlalu simple. • Jumlah fasilitas meja terlalu banyak, tidak sebanding dengan keluasan ruangan.
• Lebih memperhitungkan jumlah fasilitas dengan keluasan bangunan, agar sirkulasi terasa nyaman.
• Bentuk fasilitas sudah cukup baik.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
91
Pengantar Karya Tuga s Akhir
• 22 set meja 4 seat • 2 set round table 6 seat • 6 set round table 8 seat • Display suki sudah cukup tepat dari jumlah, fungsi, dan penempatannya.
Area display suki, station case, M esin order Raptor
• Perlu dipikirkan lagi penempatan Station case pada pestoran agar tidak langsung terlihat oleh pengunjung.
• Station case mengganggu pemandangan karena diisi terlalu banyak barang seperti termos kuah suki, majic com,dan lain –lain, yang seharusnya bisa letakkan di tempat yang lebih privat. • M esin Order makanan sudah cukup baik dari segi bentuk, fungsi dan penempatannya. • 2 Buah display Suki • 3 buah Station case • 3 buah mesin order • Seluruh fasilitas sudah memenuhi kebutukan, hanya saja ruangan terlalu sempit sehingga para pekerja menjadi kurang nyaman.
Area Dapur dan Bar
• Lebih memikirka soning dan sirkulasi pekerja dapur agar pekerjaan bisa lebih maksimal
• 3 buah meja racik • 2 buak kulkas • 2 buah tempat penyimpanan peralatan masak. • 3 buah kompor kuah suki • 2 buah kompor ala carte • 2 buah kompor dimsum • 6 buah meja tempat cuci piring • 1 buah lif pengantar makanan Tabel 4.5 Analisa FAsilitas Ruang Awal
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
92
Pengantar Karya Tuga s Akhir
4.3. Scematic Desain 4.3.1. Sonasi dan Sirkulasi a. Alte rnatif 1 :
Keterangan : 1. Area main Entrance dan kasir
5
2. Area makan 1 (round table 12 seat & Round table 8 seat)
4
3. Area Bar dan meja minum 4. Area makan 2 ( table 2 seat, 4 seat, Grill area) 5. Area Toilet pengunjung 6. Area T aman dan Panggung
6
3
1
7. Area Dapur 8. Area kantor dan storage
2
7 8
Gambar 4.1. Zoning dan Sirkulasi Alt. 1
Kelebihan : 1. Bentuk Sonasi dan sirkulasi linier. Jadi keluasan ruang bisa lebih dimaksimalkan. 2. Area Semi Publik berdekatan dengan area privat. 3. Area public merata hampir di seluruh restoran
Kekurangan : 1. Area privat kurang luas
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
93
Pengantar Karya Tuga s Akhir
b. Alternatif 2
Keterangan : 1.
Area main Entrance dan kasir
2.
Area makan 1 (round table 12 seat &table 4 Seat)
4 3 5
8
2
3.
Area Grill
4.
Area Toilet pengunjung
5.
Area Bar & meja minum
6.
Area makan 2 ( table 2 & 4 seat)
7.
Area Makan 3 (round table 8 seat)
8.
Area T aman dan panggung
9.
Area Dapur
10. Area Kantor & storage
6 7
1
9 10 Gambar 4.2. Zoning dan Sirkulasi Alt. 2
Kelebihan : 1. Bentuk Sonasi dan sirkulasi asimertis, sehingga tidak membosankan. 2. Daerah Publik merata di seluruh ruangan
Kekurangan : 1. Karena pola organisasi ruangnya asimetris maka akan banyak membuang space dan juga akan membingungkan pengunjung. 2. Area privat kurang luas
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
94
Pengantar Karya Tuga s Akhir
C. Alternatif 3 9
Keterangan :
8 2 1
7
1 0
Area main Entrance dan kasir
2.
Area tunggu dan akses ke lantai 2
3.
Area makan 1 ( table 2 seating)
4.
Area makan 2 ( table 4 seating)
5.
Area Toilet pengunjung 1
6.
Area Bar dan meja minum
7.
Area Makan 3 (round table 6, 8, 12 seat)
3 6 5 1 1
1.
8.
Area Toilet pengunjung 2
9.
Area Grill 1
10.
Area Ta man dan panggung
11.
Area Dapur minuman, storage, dan ruang ganti pegawai
4 1 2
12.
Area jalur belakang pegawai
13.
Area Makan 4 (round table 6, 8, 12 seat)
Gambar 4.3. Zoning dan Sirkulasi Lt.1 Alt. 3
14.
Area Toilet pengunjung 3
15.
Area Grill 2
16.
Area r. VIP
17.
Area multi media, sisi TV
18.
Area dapur makanan
19.
Area Kantor
1 4
1 5
1 3 1 6
1 7 1 8
1 9
Gambar 4.4. Zoning dan Sirkulasi Lt.2 Alt. 3
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
95
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Kelebihan : 1. Sistem organisasi ruang mengelompok sehingga memungkinkan untuk menciptakan pola aktivitas yang lebih beragam 2. Karena terdiri dari 2 lantai maka banyak kebutuhan aktivitas lain yang bisa di buat. Dan terasa lebih lapang 3. Jumlah area privat, semi public dan public menjadi lebih luas
Kekurangan : 1. Perlu memikirkan lebih kompleks tentang kebutuhan penggunaan ruang agar semuanya terpakai dengan tepat.
Alte rnatif terpilih : Alternatif 3
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
96
Pengantar Karya Tuga s Akhir
4.3.2. Lay Out Ruang Dan Penataaan Fasilitas a. Alte rnatif 1 :
Gambar 4.5. Layout Ruang dan Penataan Fasilitas Alt 1
Kelebihan : 1. Area makan tertata simetris, sehingga memungkinkan untuk menampung pengunjung lebih banyak 2. Banyak Sinar matahari yang dapat masuk ke dalam restoran karena terdapat taman outdor di tengah – tengah restoran. 3. Seluruh area restoran dapat terlihat sepanjang mata memandang sehingga terkesan luas.
Kekurangan : 1. Area dapur dan toilet terasa kurang luas, tidak sesuai dengan kebutuhan. 2. Kantor kurang memiliki space yang cukup. 3. Sonasi dan sirkulasi terasa sempit dan monoton karena pola penataan ruang yang Linier, Lebih baik Ruangan di buat 2 lantai agar lebih luas. 4. Area panggung tidak memiliki orientasi hadapan yang jelas sehingga bisa membingungkan pengisi acara.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
97
Pengantar Karya Tuga s Akhir
b. Alte rnatif 2 :
Gambar 4.6. Layout Ruang dan Penataan Fasilitas Alt 2
Kelebihan : 1. Bentuk Sonasi dan sirkulasi dinamis, sehingga tidak membosankan 2. Banyak Sinar matahari yang dapat masuk ke dalam restoran karena terdapat taman outdor di tengah – tengah restoran. 3. Seluruh area restoran dapat terlihat sepanjang mata memandang sehingga terkesan luas
Kekurangan : 1. Area dapur dan toilet terasa kurang luas, tidak sesuai dengan kebutuhan. 2. Kantor kurang memiliki space yang cukup. 3. Banyak zonasi dan sirkulasi yang terbuang karena pola ruangnya asimetris dengan daerah – daerah yang berbentuk bulat. 4. Pengerjaan elemen pembentuk ruang dan fasilitas akan lebih rumit, memakan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit untuk mendukung kesatuan desain. 5. Area panggung tidak memiliki orientasi hadapan yang jelas sehingga bisa membingungkan pengisi acara. Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
98
Pengantar Karya Tuga s Akhir
c. Alte rnatif 3 :
Gambar 4.7. Layout Ruang dan Penataan Lt. 1 Fasilitas Alt 3
Gambar 4.8. Layout Ruang dan Penataan Lt. 2 Fasilitas Alt 3
Kelebihan : 1. Adanya pembagian jelas antara ruang makan kecil, sedang dan besar. 2. Karena terdiri dari 2 lantai, pendaerahan bisa di buat lebih detil sehingga banyak kebutuhan dari pegawai maupun pengunjung yang bisa terpenuhi. Cth: terdapat area dapur minum dan makan yang terpisah, r. ganti pegawai, toilet pengunjung lebih banyak, ruang multi media, VIP Room, kantor dan area tunggu yang lebih luas. Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
99
Pengantar Karya Tuga s Akhir
3. Bangunan terlihat lebih elengan dan luas dengan menjadikannya 2 lantai 4. Letak panggung cukup baik dan menjadi pusat perhatian secara umum.
Kekurangan : 1. Pekerjaan arsitektur memakan dana yang cukup besar.
Alte rnatif terpilih : Alternatif 3 4.3.3. Ele men Pe mbentuk Ruang a. Alte rnatif 1 : EL EMEN PEMB ENTUK RUANG AREA Kantor
LANTAI • Keramik
DINDING
PLAFON
• Cat tembok
• Gypsum
60x60 cm • T ekstur:
• T ekstur:
• Finishing:
glossy
halus
cat
KEL EB IHAN
KEKURANGAN
• Keramik hitam akan
• warna hitam terlalu
menyebabkan ruangan
gelap, kurang
tidak mudah kotor
memantulkan cahaya
• cat berwarna putih
• Cat warna putih terlalu
akan memantulkan sinar
berkesan monoton
• Warna:
• Warna:
• Warna:
sehingga ruangan lebih
hitam
putih
putih
terang
• T ekstur:
• gypsum warna putih
halus
memberikan suasana ruang yang lebih formal
Area
• Keramik
makan
60x60 cm • T ekstur: glossy • Warna:
• Semen aci
• Ekspose
• T ekstur
• Bahan:
kasar
kayu, jerami
• Keramik memiliki daya
• T ekstur yang halus akan
tahan yang kuat
menyebabkan lantai licin karena air ataupun minyak
• Semen aci memiliki
• Cat warna putih akan
nilai ekonomis yang
lebih mudah kotor akibat
legih murah
noda memasak
• plafon ekspos memiliki
• Sisi higienis kurang
nilai estetis lebih
terjaga karena atap
krem
ekspose dapat berdebu dan kotoran jerami dapat jatuh
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
100
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Dapur
• Keramik
• Cat tembok
• Ekspose
30x30 cm • T ekstur:
• T ekstur:
• Bahan:
glossy
halus Warna:
kayu, jerami
Warna: hitam
putih
• Keramik hitam akan
• T ekstur yang halus akan
menyebabkan dapur
menyebabkan lantai licin
tidak mudah terlihat
karena air ataupun minyak
kotor • cat berwarna putih
• Cat warna putih akan
akan memantulkan sinar
lebih mudah kotor akibat
sehingga ruangan lebih
noda memasak
terang • plafon ekspos memiliki
• Sisi higienis kurang
nilai estetis lebih
terjaga karena atap ekspose dapat berdebu dan kotoran jerami dapat jatuh
Ruang
• Keramik
• Semen aci
Khusus
60x60 cm
Tekstur kasar
• Ekspose
• Keramik memiliki daya
• T ekstur yang halus akan
tahan yang kuat
menyebabkan lantai licin
Guide
karena air ataupun minyak • T ekstur:
• Bahan:
• Semen aci memiliki
• Warna abu-abu semen
glossy
kayu, jerami
nilai ekonomis yang
aci kurang memantulkan
legih murah
cahaya
• Warna:
• plafon ekspos memiliki
• Sisi higienis kurang
krem
nilai estetis lebih
terjaga karena atap ekspose dapat berdebu dan kotoran jerami dapat jatuh
Toilet
• Keramik
• Cat tembok
30x30 cm
• Gypsum
• Keramik berwarna
• warna putih harus lebih
Finishing: cat
putih memberi kesan
sering dibershkan karena
bersih pada toilet serta
noda mudah terlihat
teksturnya kasar sehingga tidak mudah licin • T ekstur:
• T ekstur:
• Warna:
• cat berwarna putih
kasar
halus
putih
akan memantulkan sinar
• dinding lembab
sehingga ruangan lebih terang • Warna:
• Warna:
• T ekstur:
putih
putih
halus
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
101
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Storage
• Keramik
• Cat tembok
• Gypsum
30x30 cm
• Keramik hitam akan
• warna hitam terlalu
menyebabkan ruang
gelap, kurang
tidak mudah terlihat
memantulkan cahaya
kotor • T ekstur:
• T ekstur:
• Finishing:
• cat berwarna putih
• Cat warna putih terlalu
glossy
halus
cat
akan memantulkan sinar
berkesan monoton
sehingga ruangan lebih terang • Warna:
• Warna:
• Warna:
• gypsum lebih berkesan
hitam
putih
putih
higienis
• T ekstur: halus
Mushalla
• Parket
• Papan kayu
• Ekspose
• Finishing:
• Finishing:
• Bahan:
veneer Teak
venner Teak
kayu jerami
dipijak tanpa alas kaki
wood
wood
• parket bahan kayu
• biaya yang dibutuhkan
memiliki warna yang
untuk material kayu lebih
hangat serta nyaman
mahal
• dinding kayu memberi suasana ruang yang hangat
Tabel 4.6. Elemen Pembentuk Ruang Alt 1
b. Alternatif 2 : AREA
EL EMEN PEMB ENTUK RUANG LANTAI
Kantor
• Keramik
DINDING
PLAFON
• Cat tembok
• Gypsum
60x60 cm
KEL EB IHAN
KEKURANGAN
• Warna cokelat pada
• Warna putih mudah
keramik memberi kesan
untuk kotor
hangat •T ekstur:
•Warna: putih
• Warna:
• Cat warna outih
kasar
Kebiruan
putih
kebiruan sesuai dengan konsep yaitu daerah Pesisir
• Warna:
•T ekstur:
• T ekstur
• Gypsum dengan
natural brown
halus
halus
finishing puith mempertahankan kesan formal
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
102
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Area
• T eraso
• Cat tembok
• Gypsum
Makan
• T eraso tanpa nat
• Finishing warna putih
menyebabkan ruangan
lebih mudah kotor
terlihat lebih luas • Warna:
• Warna:
•T ekstur:
• Cat berwarna cerah
cokelat
putih
halus
akan memantulkan
kebiruan
cahaya sehingga ruangan lebih terang
•T ekstur
• Multipleks • Gypsum dengan
halus • Finishing:
finishing cat terlihat
cat Warna
lebih bersih dan formal
krem Dapur
• Keramik
• Cat tembok
• Gypsum
40x80 cm
• Ukuran keramik
• Banyak keramik yang
menyebabkan pola lantai
terpotong
tidak monoton, tekstur halus akan memudahkan roda untuk berjalan • T ekstur:
• Warna:
• Warna:
• Cat tembok warna
glossy
kuning
putih Tekstur
kuning menyebabkan
halus
ruangan tampak terang
• Warna:
• T ekstur:
• Kehigienisan makanan
krem
halus
dapat terjaga karena atap gypsum
Ruang
• Keramik
Khusus
60x60 cm
• Cat tembok
• Gypsum
Guide
• Warna putih akan lebih
lantai member suasana
mudah kotor
hangat • T ekstur:
• Warna:
• Warna:
• Warna dinding yang
kasar
putih
putih
terang akan
kebiruan
Toilet
• Warna cokelat pada
memantulkan cahaya
• Warna:
• T ekstur
• T ekstur
• Gypsum berkesan lebih
cokelat
halus
halus
formal
• Keramik
• Cat tembok
• Gypsum
• Lantai dengan tekstur
• Ruangan terkesan
kasar menyebabkan
sederhana
60x60 cm
lantai tidak mudah licin
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
103
Pengantar Karya Tuga s Akhir
• T ekstur:
• Warna:
• Warna:
kasar
putih
putih
pada saat basah • Cat dinding dan plafon
kebiruan
warna putih akan •Warna: krem
Tekstur: halus
Tekstur: halus
memantulkan cahaya
Mozaik
• Lapisan pada dinding
Warna: hijau
akan mencegah dinding lembab
Storage
• Keramik
• Cat tembok
• Gypsum
40x80 cm
• Ukuran keramik
• Banyak keramik yang
menyebabkan pola lantai
terpotong
tidak monoton, tekstur halus akan memudahkan roda untuk berjalan • T ekstur:
• Warna:
• Warna:
• Cat tembok warna
glossy
kuning
putih
kuning menyebabkan ruangan tampak terang
•Warna: krem
• T ekstur:
• T ekstur
• Kehigienisan makanan
halus
halus
dapat terjaga karena atap gypsum
Mushalla
• Keramik
• Semen aci
• Papan kayu
60x60 cm
• T ekstur kasar kana
• Atap terlihat lebih
tidak mudah licin pada
rendah
saat basah • T ekstur:
• Finishing:
• Semen aci member
kasar
veneer
kesan sederhana
• Warna:
• Penggunaan papan
krem
kayu pada plafon menyebabkan suasana ruang yang hangat
Tabel 4.7. Elemen Pembentuk Ruang Alt 2
Alte rnatif terpilih : Alternatif 2
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
104
Pengantar Karya Tuga s Akhir
4.3.4. Ele men Pelengkap Pembentuk Ruang a. Alte rnatif 1 : AREA Kantor
EL EMEN
KEL EB IHAN
KEKURANGAN
• Jendela kaca bukaan keluar
• Cahaya alami dapat masuk ke
• Privasi kurang
Pintu kaca swing door
ruangan
• Bukaan dapat mengganggu sirkulasi
Area makan
• Menggunakan jendela kaca
• Cahaya dapat masuk ke dalam
mati pada sisi depan dan
Ruangan
• Sirkulasi udara kurang
samping bangunan , Swing door berupa pintu panel kayu
• Material kayu memiliki nilai
• Swing door membutuhkan area
sebagai pintu utama
estetis yang lebih dan berkesan
lebih untuk bukaan
hangat
Dapur
• T anpa jendela, Pintu plywood
• Privasi dapat lebih terjaga
• Pencahayaan alami kurang
dua daun • Dimensi pintu memungkinkan sirkulasi 2 arah dan keluar masuk troli Ruang
• Jendela kaca bukaan keluar,
• Cahaya alami dapat masuk ke
Khusus
Pintu kaca swing door
ruangan
• Privasi kurang • Bukaan dapat mengganggu
Guide
Sirkulasi
Toilet
• T anpa jendela, Pintu panel
• Privasi terjaga
• Pencahayaan alami kurang
swing door • Membutuhkan area lebih untuk bukaan pintu Storage
• T anpa jendela, Pintu panel
• Ruang penyimpanan yang tertutup
• Pencahayaan alami kurang
swing door • Membutuhkan area lebih untuk bukaan pintu
mushalla
• T anpa jendela, Pintu panel
• Privasi terjaga
• Pencahayaan alami kurang
swing door • Membutuhkan area lebih untuk bukaan pintu
Tabel 4.8. Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang Alt 1
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
105
Pengantar Karya Tuga s Akhir
b. Alternatif 2 : AREA Kantor
EL EMEN
KEL EB IHAN
KEKURANGAN
• Jendela kaca mati
• Cahaya alami dapat masuk ke
• Sirkulasi udara alami
Pintu panel swing door
ruangan
kurang dapat dimanfaatkan
Area
• Menggunakan jendela kaca
• Cahaya dapat masuk ke dalam
makan
mati pada sisi depan bangunan
Ruangan
• Ventilasi memanjang pada
• Ventilasi memperlancar sirkulasi
samping bangunan Sliding door
Udara
• Debu dapat masuk
berupa pintu panel kayu sebagai pintuutama
• Material kayu memiliki nilai estetis yang lebih dan berkesan hangat • Slidding door menghemat area
Dapur
• T anpa jendela, Pintu plywood
• Privasi dapat lebih terjaga
• Pencahayaan alami kurang
dua daun • Dimensi pintu memungkinkan sirkulasi 2 arah dan keluar masuk troli
Ruang
• Jendela dengan bukaan
• T erbuka namun tidak keseluruhan
Khusus
keluar dengan pintu panel
sehingga dapat melakukan aktivitas
Guide
swing
dengan nyaman
Toilet
• T anpa jendela, Pintu panel
• Privasi terjaga
• Cahaya alami kurang banyak
• Pencahayaan alami kurang
swing door • Membutuhkan area lebih untuk bukaan pintu
Storage
mushalla
• T anpa jendela, Pintu panel
• Ruang penyimpanan tertutup,
• Pencahayaan dan penghawaan
swing door
mencegah masuknya binatang
alami kurang dimanfaatkan
• T anpa jendela, Pintu panel
• Privasi terjaga
• Pencahayaan alami kurang
swing door
Tabel 4.8. Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang Alt 2
Alte rnatif terpilih : Alternatif 2
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
106
Pengantar Karya Tuga s Akhir
4.3.5. Uns ur Utilitas Ruang a. Alte rnatif 1: UTILITAS AREA
PENCAHAYAAN
PENGHAWAAN
Kantor
• Downlight
• Penghawaan
• Penerangan utama
• Desain lighting yang
Halogen 15 watt
alami dari bukaan
memberikan penerangan
sederhana
pada pintu dan
yang cukup
• Frosted glass
KELEBIHAN
KEKURANGAN
jendela
2 buah • Penghawaan
• Untuk ruangan yang
• AC cukup membutuhkan
buatan
cenderung tertutup udara
biaya
menggunakan AC
dapat tersirkulasi
split
Area makan
• Ceiling lamp 8
• Penghawaan
• Downlight menjadi
buah
alami dari bukaan
pencahayaan umum, kaca
pada pintu,
frosted melembutkan cahaya
jendela dan
lampu dan lampu halogen
plafond.
tidak memancarkan panas
• Desain sederhana
• Downlight
• Uplight pada jendela
• Uplight sedikit meyilaukan
Halogen 15 watt
menambah kesan estetis
mata
Frosted glass 38 buah • Uplight Halogen
• Penghawaan alami
25 watt 17 buah
menghemat biaya
(pencahayaan khusus)
Dapur
• Downlight
• Penghawaan
• Penerangan utama
Halogen 15 watt
buatan
memberikan penerangan
• Desain sederhana
yang cukup • Frosted glass
• exhaus pada area
• Udara kotor dan asap dapat
11 buah
memasak
keluar melalui exhaus
Ruang
• Ceiling lamp
• Penghawaan
• Penerangan utama
• AC cukup membutuhkan
Khusus
Halogen 15 watt 1
alami dari bukaan
memberikan penerangan
biaya
Guide
buah
pada pintu dan
yang cukup
jendela
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
107
Pengantar Karya Tuga s Akhir
• Penghawaan
• Untuk ruangan yang
buatan
cenderung tertutup udara
menggunakan AC
dapat tersirkulasi
split Toilet
Storage
• Downlight
• Penghawaan
• Penerangan utama dengan
• Desain lighting yang
Halogen 15 watt
buatan exhaus fan
cahaya cukup
sederhana
• Frosted glass
• Udara dan bau dapat
5 buah
tersirkulasi
• Downlight
• Penghawaan
• Penerangan utama
• Desain lighting yang
Halogen 15 watt
buatan exhaus fan
memberikan penerangan
sederhana
yang cukup • Frosted glass
• Udara dan bau dapat tersirkulasi
Mushalla
• Ceiling lamp
• Penghawaan
• Penerangan utama selain
• Kurangnya pencahayaan
Halogen 15 watt 1
alami pada bukaan
memberi penerangan yang
khusus
buah
plafon dan pintu
cukup juga memiliki nilai
serta ventilasi
estetis
Tabel 4.9. Unsur Utilitas Ruang Alt 1
b. Alternatif 2 : UTILITAS AREA
PENCAHAYAAN
PENGHAWAAN
Kantor
• Ceiling lamp
• Penghawaan
• Pencahayaan umum
KELEBIHAN
• Cahaya yang
KEKURANGAN
Halogen 15 watt
alami dari bukaan
memberi nilai estetis
dihasilkan kurang
1 buah
pada pintu dan
tersendiri
memadai
• Penghawaan
• Untuk ruangan yang
• AC cukup
buatan
cenderung tertutup
membutuhkan
menggunakan AC
udara dapat
biaya
split
tersirkulasi
• Downlight
• Penghawaan
• Downlight menjadi
Halogen 15 watt
alami dari bukaan
pencahayaan umum, kaca
pada pintu,
frosted melembutkan cahaya
jendela dan
lampu dan lampu halogen
jendela
Area makan
• Frosted glass 38
• Desain sederhana
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
108
Pengantar Karya Tuga s Akhir
buah
plafond.
tidak memancarkan panas
• downlight
• Penghawaan
• Downlight pada jendela
• Downlight pada jendela
Halogen 25 watt 17
buatan berupa AC
menambah kesan estetis
menyilaukan mata
buah (pencahayaan
central
• Desain sederhana
khusus)
Dapur
• Downlight
• Penghawaan
• Penerangan utama
Halogen 15 watt
buatan exhaus
memberikan penerangan
pada area
yang cukup
memasak • Frosted glass
• Udara kotor dan asap dapat
11 buah
keluar melalui exhaus
Ruang
• Ceiling lamp
• Penghawaan
• Penerangan utama
• AC cukup membutuhkan
Khusus
Halogen 15 watt 1
alami dari bukaan
memberikan penerangan
biaya
Guide
buah
pada pintu dan
yang cukup
jendela • Penghawaan
• Untuk ruangan yang
buatan
cenderung tertutup udara
menggunakan AC
dapat tersirkulasi
split
Toilet
Storage
• Downlight
• Penghawaan
• Penerangan utama dengan
• Desain lighting yang
Halogen 15 watt
buatan exhaus fan
cahaya cukup
sederhana
• Frosted glass
• Udara dan bau dapat
5 buah
tersirkulasi
• Downlight
• Penghawaan
• Penerangan utama
• Desain lighting yang
Halogen 15 watt
buatan exhaus fan
memberikan penerangan
sederhana
yang cukup • Frosted glass
• Udara dan bau dapat tersirkulasi
Tabel 4.9. Unsur Utilitas Ruang Alt 2
Alte rnatif terpilih : Alternatif 2
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
109
Pengantar Karya Tuga s Akhir
4.3.6 Fasilitas Pemilihan alternatif desain meja makan 4 seat yang ideal pada interior restoran X.O. SUKI & CUISINES yaitu meja yang mencirikan konsep Refreshing Splash namun tetap mencirikan gaya eklektik, mudah dalam pembuatan serta efisien dana dan yang terpenting adalah ergonomis dan aman. a. Alte rnatif 1 Meja Makan 4 Seat: Kelebihan: 1. Sederhana 2. Mudah dalam pembuatan 3. Material kayu sesuai dengan gaya kebudayaan asia pada umumnya Kekurangan: 1. Bentuk tidak menarik 2. Tidak menampilkan kesan cipratan air
b. Alternatif 2 Meja Makan 4 Seat : Kelebihan: 1. Tampak Elegan dan sesuai dengan karakter cipratan air 2. Material kayu sesuai dengan gaya kebudayaan asia pada umumnya 3. Bentuknya unik dan tidak membosankan Kekurangan: 1. Material berbahan aluminium yang agak mahal dalam pembuatan 2. Rumit dalam pembuatan Alte rnatif terpilih : Alternatif 2
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
110
Pengantar Karya Tuga s Akhir
4.4 Visualisation Design 4.4.1 Sonasi dan Sirkulasi 9 8
Keterangan :
2
20. Area main Entrance dan kasir 21. Area tunggu dan akses ke lantai 2
7
1 0
22. Area makan 1 ( table 2 seating)
1
23. Area makan 2 ( table 4 seating) 24. Area Toilet pengunjung 1 25. Area Bar dan meja minum
3
26. Area Makan 3 (round table 6, 8, 12
6
seat)
5
27. Area Toilet pengunjung 2 28. Area Grill 1
1 1
4
29. Area T aman dan panggung 30. Area Dapur minuman, storage, dan
1 2
ruang ganti pegawai 31. Area jalur belakang pegawai
Gambar 4.9. Zoning dan Sirkulasi Lt.1
32. Area Makan 4 (round table 6, 8, 12 seat) 33. Area Toilet pengunjung 3
1 4
1 5
34. Area Grill 2 35. Area r. VIP 36. Area multi media, sisi T V 37. Area dapur makanan 38. Area Kantor
1 3 1 6
1 7 Gambar 1 4.10. Zoning dan Sirkulasi1Lt.2
8
9
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
111
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Berikut adalah bagan hubungan antar ruang pada Restoran X.O. SUKI & CUISINES : 1. 2. 3.
Enterance Kasir E-kios
4. 5.
Ruang makan Bar
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
R. tunggu Toilet pengunjung Dapur R. penyimpanan Office Toilet karyawan Ruang Karyawan
Keterangan : : Dekat
Tabel 4.11. Hubungan Antar Ruang
: Sedang : Jauh
Sumber : Karya Mahasiswa
4.4.2
GAMBAR KERJA
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
112
Pengantar Karya Tuga s Akhir
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan serta permasalahan yang telah dianalisa pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan :
1. Bentuk pengaplikasian konsep Refreshing Splash dengan gaya eklektik pada X.O Suki & Cuisines Restaurant agar dapat dinikmati oleh setiap pengunjung adala h dengan cara menampilkan kesegaran di dalam interiornya yang muncul dari unsur dan karakter air yang ada di seluruh bagian Interior restoran dan juga memperkuatnya dengan memberikan nilai kebudayaan dari masing – masing negara, bisa dibuat dengan cara mengelompok, bisa pula dengan menampilkan kesamaa n karakter antar ke 4 budaya negara.
2. Salah satu keberhasilan pada sebuah restoran adalah pelayanan dan kebutuha n aktivitas dapat terpenuhi dengan baik. Agar kebutuhan aktivitas restoran dapat terpenuhi pada X.O. Suki & Cuisines adalah dengan mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan permasalahan yang ada di lapangan. Konsep yang digunakan adala h ”Refreshing Splash” dengan gaya Eklektik . Dengan konsep ini teraplikasi pola sirkulasi yang lapang dengan akses yang jelas dan saling mendukung antara zonazona yang terkait sehingga aktivitas yang berlangsung pada Restoran dapat berjala n dengan lancar tanpa mengganggu aktivitas disekitarnya, hal ini tentunya
akan
mendukung untuk menciptakan kesegaran dan kenyamanan pada restoran dimata setiap pengunjung.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
168
Pengantar Karya Tuga s Akhir
5.2 Saran Adapun saran yang ingin disampaikan adalah : 1. Konsep hendaknya ditentukan berdasarkan kasus yang diambil disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan aktivitas dan permasalahan di lapangan. 2. Desain interior hendaknya berpedoman pada konsep yang dipilih dan kriteria dari konsep tersebut sehingga memiliki tujuan yang jelas. 3. Pengaturan elemen-elemen interior harus memperhatikan standard keluasan dan ukuran yang dimiliki setiap unsur untuk menciptakan kenyamanan. 4. Kebutuhan manusia yang paling mendasar dan pertimbangan elemen manusia sebagai titik tolak perancangan seperti antropometri tubuh manusia dalam tuntutan pemenuhan nilai ergonomi harus tetap diperhatikan.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
169
Pengantar Karya Tuga s Akhir
DAFTAR PUSTAKA Chami,Johnsalikorn, dkk. (2002). Classic thai. Singapore : Periplus Editions (HK) Ltd. Ching, F.D.K. (1996). Interior Design Ilustrated. New York : Van Nostrand Reinhold Cone,J.D. & Foster, S.L. (1993). Psycology and Related Field. Washington, D.C. Foster, Dennis L. (1992). Food and Beverage: Operations, Methods and Cost Control.
Singapore: McGraw-Hill Book
Co.
(International
Editions). Fukoda, Katzuihiko. (1970) Japanes Store Garden. Tokyo : Charles E Tuttle Company, Ink. Gelebet, Nyoman. 1982. Arsitektur Tradisional Daerah Bali, Denpasar. Hadi, Sutrisno. (1984). Metode Statistik. Jakarta : Gunung Agung Harwood, B., May, B.,& Sherman, C. (2002). Architecture & Interior Design Through The 18 th Century : An Integrited History. New Jersey: Upper Saddle River. Ikwaluddin. (2005). Menggali Pemikiran Posmodernisme dalam Arsitektur. Yogyakarta : Gajah Mada University Jones, John Chris. (1978). Design Method, Seed of Human Future. London: John Wiley & Sons Ltd. Kondansha. (1999). Japan Profile of a Nation. Tokyo: Kondansha International Ltd, 1999. Leece,S. (2002). China Style. Singapore : Periplus Editions Ltd. Morse, Edward S. (1981). Japanese Homes and Their Surroundings. Tokyo: Charless E Tuttle Company, Inc. Moleong,L.L. (2005). Metodolgi Penelitian Kuantitatif. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Panero, Julius. (2003). Dimensi Manusia Dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
170
Pengantar Karya Tuga s Akhir
Perpustakaan F.T. Untar. (1986). Konsep Ruang Jepang. Jakarta : Author. Poerwadarmito, W. J. S. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Skinner, S. (1997). Feng Shui. Semarang : Dahara Prize. Soekresno. (2001). Managemen Food & Beverage Service Hotel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Susanto, m. (2002) Aplikasi Desain. Yogyakarta Suptandar, J. P. (1999). Desain Interior. Jakarta : Djambatan Surakhmad,Winarto. (1980). Pengantar Penelitian Ilmiah dasar Metode dan Teknik. Bandung : tarsito. Too,L. (1994). Feng Shui. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Winarno, Surakhmad. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik. Bandung : Tarsito. Yulianto, Sumalyo. (2005). Arsitek Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX. Jakarta. Yoeti, O.A. (1991) Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
Desain Interior XO SUKI & CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali.
171
Lampiran 1 :
Lampiran 2 :
Lampiran 3: