DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT SISTEM PERBENDAHARAAN
PETUNJUK APLIKASI KPPN 2010 KHUSUS GAJI BULAN JANUARI 2010
A.
PETUNJUK UMUM : Aplikasi ini adalah aplikasi untuk mendukung kelancaran pembayaraan Gaji Pegawai Bulan Januari 2010, akan ada Aplikasi Definitif untuk tahun 2010. Secara keseluruhan tidak ada perubahan menu dan sub menu antara aplikasi tahun 2009 dan aplikasi tahun 2010, perubahan yang mendasar adalah pada perubahan elemen data sub kegiatan yang semula 4 digit menjadi 5 digit. Untuk pembayaran belanja pegawai bulan Januari 2010 pagu yang digunakan adalah pagu sementara. KPPN dapat men-download aplikasi SPM beserta pagu sementara dalam bentuk folder dengan nama folder kode KPPN melalui web ftp://ftp1.perbendaharaan.go.id. Pagu sementara tersebut hanya digunakan untuk keperluan perekaman belanja pegawai untuk bulan Januari 2010, sehingga harus dilakukan proses transfer ulang pagu pada saat pagu definitif (DIPA 2010) telah diterima. File apa saja yang harus didownload oleh KPPN ? File-file yang harus didownload oleh KPPN antara lain : 1. Aplikasi SPM 2010 ; 2. Aplikasi SP2D 2010 ; 3. Aplikasi DIPA 2010 ; 4. Aplikasi BENDUM 2010 ; 5. Pagu DIPA Sementara ; 6. SE Dirjen PBN tentang Pembayaran Gaji Januari ; 7. PDF Petunjuk Aplikasi KPPN 2010.
Kenapa harus men-download Aplikasi DIPA ? Dikarenakan sewaktu proses split pagu DIPA Sementara melalui Aplikasi DIPA ada satker yang salah kode KPPN, sehingga pada saat akan melakukan proses transfer pagu DIPA di aplikasi SPM tidak dapat dilakukan, penyebabnya adalah kode KPPN pada data yang akan ditransfer tidak sesuai dengan kode KPPN yang seharusnya. Solusi ? Apabila terjadi hal tersebut diatas, langkah-langkah yang harus dilakukan oleh KPPN adalah menjalankan Aplikasi DIPA, melakukan restore data pagu DIPA Satker terkait, memperbaiki kode KPPN awal yang tidak sesuai dengan kode yang benar, setelah itu melakukan transfer ulang data pagu DIPA tersebut. Tugas KPPN selanjutnya adalah menyampaikan/ menginformasikan/ mendistribusikan Data Pagu DIPA Sementara dan Aplikasi SPM 2010 ke satker-satker mitra kerja KPPN.
Hal-hal yang perlu diketahui ? 1. 2. 3. 4. 5.
Login pada Startup SP2D 2010 menggunakan user id : admin dan password : admin ; Supervisor harus merekam user terlebih dahulu pada startup SP2D 2010 sebelum dapat menjalankan aplikasi SP2D 2010 ; NIP yang digunakan untuk merekam user harus merupakan NIP operator bersangkutan, dan satu NIP hanya bisa digunakan untuk satu User ; Proses transfer pagu sementara sama seperti proses transfer pagu pada Aplikasi SP2D 2009 ; Untuk pencetakan advis masih sama dengan tahun 2009, hanya saja menggunakan Aplikasi BENDUM 2010 ;
6.
B.
PETUNJUK APLIKASI SPM 2010
I.
PROSES YANG DILAKUKAN SATKER MITRA KERJA KPPN Sebelum melakukan perekaman SPM ada hal-hal yang terlebih dahulu harus dilakukan oleh satker, antara lain : 1. Melakukan Instalasi Aplikasi SPM 2010 ; 2. Melakukan Setting Referensi ; 3. Melakukan Transfer Pagu DIPA Sementara ; 4. Perekaman SPM Gaji untuk bulan Januari 2010.
II.
PETUNJUK INSTALASI APLIKASI Masukkan CD installer aplikasi SPM 2010 pada cd/dvd rom pada komputer yang akan digunakan untuk menginstal aplikasi SPM, browse CD tersebut kemudian cari folder installer SPM 2010, lihat pada gambar :
Terdapat 2 instaler aplikasi SPM, yaitu Aplikai SPM Network dan Aplikasi SPM Standalone, untuk satker dengan jumlah transaksi yang sangat besar dapat menggunakan Aplikasi SPM Network, sehingga perekaman SPM dapat dilakukan oleh banyak operator, sedangkan untuk satker dengan jumlah transaksi yang tidak terlalu besar dapat menggunakan Aplikasi SPM Standalone. Pada contoh kali ini akan menggunakan Aplikasi SPM Standalone. Buka folder Aplikasi SPM Standalone, didalam folder terdapat 2 instaler, lihat gambar :
1. Instalasi Aplikasi SPM 2010 Doble klik icon Install_Aplikasi_SPM2010_v6.0.0.exe untuk menginstall aplikasi SPM, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Next>, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Next>, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Next> untuk melanjutkan instalasi, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Next>, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Next> , akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Next>, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Next>, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Tunggu hingga proses copy selesai dan muncul halaman instalasi Setting Data Print, seperti gambar berikut :
Instalasi data print diperlukan agar operator SPM tidak perlu men-setting lagi ukuran kertas untuk mencetak SPM. Klik tombol Ok untuk melanjutkan, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik Disini
Klik icon computer untuk melanjutkan instalasi, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Ok, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Finish. Aplikasi SPM 2010 telah terinstall dan dapat digunakan setelah menginstall database.
2. Instalasi Database Aplikasi SPM 2010 Doble Klik icon Install_Database_SPM2010_ver6.0.0.exe, lihat pada gambar :
Akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Next>, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Next>, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik Next>, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Next>, akan muncul proses copy :
Tunggu sampai muncul tampilan bahwa instalasi telah berhasil, seperti gambar berikut :
Klik Finish, dan rangkaian proses Instalasi Aplikasi SPM 2010 dan Database SPM 2010 telah selesai dan Aplikasi SPM 2010 dapat dioperasionalkan. Browse drive c:\AplikasiSPM2010\, lihat gambar berikut :
Untuk dapat menggunakan aplikasi SPM 2010 gunakan : Username : super Password : super maka aplikasi SPM 2010 yang telah diinstal siap untuk digunakan. Gambar berikut ini adalah tampilan aplikasi SPM 2010 setelah login :
III.
SETTING AWAL Untuk dapat menggunakan aplikasi SPM dan melakukan perekaman SPM, ada hal-hal yang harus kita lakukan terlebih dahulu. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Setting Referensi Satker Diperlukan untuk menentukan satker sebagai default yang akan menggunakan aplikasi SPM 2010, lakukan setting dengan cara sebagai berikut : Klik menu Referensi I submenu satker, maka akan muncul gambar sebagai berikut :
Ketikkan nama/kode satker pada menu pencarian kemudian pilih satker yang akan dijadikan satker default pada aplikasi SPM tersebut. Apabila satker tersebut tidak tersedia dapat ditambah dengan meng-klik tombol rekam, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Isi kolom yang disediakan sesuai dengan data-data yang ada, kemudian klik simpan dan klik tombol keluar, pilih satker sebagai default satker pada aplikasi SPM dengan cara meng-klik checklist box yang disediakan, kemudian klik tombol keluar untuk keluar dari submenu aplikasi. Lalu tutup dan jalankan kembali aplikasi SPM tersebut, jika langkah-langkah yang dilakukan benar maka tampilan halaman utama aplikasi SPM akan menjadi seperti gambar dibawah ini :
2.
Setting Referensi KPPN Diperlukan untuk menentukan KPPN sebagai mitra kerja satker, hal ini akan berhubungan dengan proses transfer ADK SPM yang digunakan untuk pencairan dana. Lakukan setting dengan cara sebagai berikut : Klik menu referensi I kemudian klik submenu KPPN,
Akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik kolom checklist KPPN mitra kerja satker untuk menjadikan KPPN tersebut sebagai KPPN default pada aplikasi SPM, kemudian klik tombol keluar. Untuk mempercepat proses pencarian KPPN yang menjadi mitra kerja satker dapat dilakukan dengan mengetik nama/kode KPPN pada kolom pencarian.
3.
Setting Referensi Nomor SPM Diperlukan untuk menentukan nomor SPM yang akan digunakan sampai dengan tutup tahun anggaran. setting dengan cara sebagai berikut : Klik menu referensi 1 kemudian klik submenu Nomor SPM, perhatikan gambar berikut :
Maka akan mucul tampilan sebagai berikut :
Kemudian klik tombol rekam, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Isi kolom-kolom yang tersedia sesuai dengan data yang ada, dengan patokan pengisian pada Group No. SPM sebagai berikut : 1. Kode A : SPM Biasa, penomoran dimulai dari nomor 00001 s.d. 79999; 2. Kode B : SPM KP dan sejenisnya, penomoran dimulai dari nomor 80000 s.d. 89000; 3. Kode C : SPM Imbalan Bunga, penomoran dimulai dari nomor 90000 s.d. 99999. Kemudian klik tombol OK, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Kemudian klik tombol keluar untuk keluar dari submenu Nomor SPM. 4.
Setting Referensi User Digunakan untuk melakukan menu rekam / ubah / hapus user yang dapat menggunakan aplikasi SPM terkait, pada dasarnya tidak perlu dilakukan penambahan/perubahan pada submenu user tetapi apabila ingin aplikasi SPM menjadi lebih aman ada baiknya apabila password default pada user super pada aplikasi SPM diganti dengan kata lain yang mudah diingat oleh operator SPM atau dilakukan penambahan user dengan kewenangan yang sama. Lakukkan setting dengan cara sebagai berikut : Klik menu Referensi I submenu User, lihat gambar dibawah :
Akan muncul tampilan sebagai berikut :
Untuk mengubah user yang telah ada dapat dilakukan dengan cara klik pada user yang ingin diubah, misal operator ingin mengubah bassword user super, lihat gambar dibawah :
Klik Disini
Kemudian klik tombol ubah, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik pada kolom password dan isikan password baru sebanyak 2 kali tanpa melakukan perubahan di kolom-kolom yang lain kemudian klik tombol simpan. Sedangkan untuk melakukan perekaman user baru lakukan dengan cara mengklik tombol rekam, akan muncul tampilan sebagai berikut :
isi kolom-kolom yang tersedia dengan cara sebagai berikut : 1. Isi kolom user dengan nama user yang dikehendaki untuk login, misal : abah ; 2. isi kolom password (2 kali), usahakan diisi dengan hal yang mudah diingat oleh operator untuk Menghindari operator lupa password ; 3. isi kolom NIP dengan NIP operator ; 4. isi kolom Level dengan level user, klik tombol browse kemudian klik angka 1 ; 5. Klik tombol simpan untuk menyimpan user yang baru. Jika berhasil melakukan perekaman maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Selanjutnya kita akan mencoba melakukan penghapusan user, dengan cara pilih user yang ingin dihapus, misal user : super (klik pada kata super), lihat gambar :
Kemudian klik tombol hapus, akan mucul peringatan sebagai berikut :
Klik tombol Ya maka user super akan terhapus dari data User, sehingga untuk login selanjutnya kita akan menggunakan user yang baru kita buat. Klik tombol keluar pada submenu User, keluar dari aplikasi kemudian jalankan kembali aplikasi SPM menggunakan User yang baru.
5.
Setting Referensi Bank Pos Kode referensi bank/pos aplikasi SPM pada satker harus sama dengan referensi bank/pos pada KPPN mitra kerja satker, sehingga perlu dilakukan koordinasi dengan supervisor pada KPPN terkait. (akan lebih aman jika bisa mengcopy referensi bank/pos dari KPPN). Untuk perekaman dapat dilakukan dengan cara pilih menu Referensi I, Sub Menu Bank/Pos. lihat gambar berikut :
Maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol rekam, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Isi kolom-kolom yang ada sesuai dengan data referensi bank/pos yang diterima dari KPPN mitra kerja satker. Klik simpan kemudian klik keluar. Referensi Bank/Pos ini akan dibutuhkan untuk melakukan pencatatan nomor SP2D.
6.
Setting Referensi Bank Yang dimaksud referensi Bank disini adalah referensi Bank dimana Bendahara Pengeluaran membuka rekening atas nama satker. Untuk melakukan setting, klik menu Referensi I kemudian klik submenu Bank,
akan muncul tampilan sebagai berikut :
Ketik wilayah tempat satker berada, misal JAKARTA, kemudian pilih checklist pada Bank tempat saker membuka rekening Bendahara Pengeluaran lalu klik tombol keluar. Referensi Kode Bank akan digunakan saat perekaman uraian pada perekaman SPM. 7.
Setting Referensi Bendarawan Untuk kode Bendaharawan diisikan dengan Kode 0001, sedangkan untuk yang lain diisikan dengan selain kode 0001 (dapat disesuaikan dengan pembukuan pada satker). Perekaman kode Bendaharawan berkaitan dengan pengambilan kode NPWP. Untuk melakukan perekaman kode Bendaharawan, klik menu Referensi I, Sub Menu Bendaharawan.
Akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol rekam, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Tekan Enter Disini
Isi kolom-kolom yang tersedia sesuai data yang ada, saat pada kolom Nama Bank, tekan enter. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Pilihan tersebut diatas akan muncul apabila telah dilakukan setting referensi Bank terlebih dahulu sebelumnya, kemudian pilih Bank tempat bendahara membuka rekening lalu tekan enter. Kemudian dilanjutkan dengan pengisian kolom No. Rekening dan NPWP. Jika diisi dengan benar maka tampilannya akan seperti ini :
Klik tombol simpan, klik tombol keluar untuk keluar dari menu Referensi I, sub menu bendahara. Apabila Bank tempat berdahara membuka rekening tidak terdapat pada daftar referensi Bank, maka dapat diketik manual dengan cara langsung meng-klik uraian pada kolom nama bank setelah mengisi kolom uraian bendahara pengeluaran, hal ini biasanya terjadi pada Bank yang memiliki KCP (Kantor Cabang Pembantu) yang masih menginduk ke Kantor Cabang masing-masing dan belum online. Untuk memudahkan dan jika memungkinkan diharapkan Bendahara Pengeluaran membuka rekening pada Bank Cabang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar dibawah ini :
Kode Bank
Uraian Bank (Langsung Klik Disini)
Kemudian isikan uraian Bank tersebut, misal : BRI KCP BPK Pusat, dilanjutkan dengan mengisi kolom No. Rekening dan NPWP. Kemudian klik tombol keluar.
8.
Setting Referensi Pejabat. Referensi Pejabat yang akan direkam antara lain KPA, Pejabat Penandatangan SPM, Bendahara dan Operator SPM. Untuk melakukan perekaman klik menu Referensi I, Sub Menu Pejabat.
Akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol rekam, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Keterangan : 1. Isi kolom NIP dengan NIP Pejabat terkait 2. Isi kolom Nama dengan Nama Pejabat 3. Isi kolom Golongan dengan Golongan Pangkat Pejabat, misal 21 untuk golongan IIa, 22 untuk golongan IIb dst.., 31 untuk golongan IIIa, 33 untuk Golongan IIIc dst.., 41 untuk golongan IVa dst… 4. Isi kolom Jabatan dengan Jabatan Struktural Pejabat, Misal Kepala Seksi Pengembangan Aplikas D. 5. Isi kolom Keterangan dengan format angka 1 untuk KPA, angka 2 untuk Pejabat Penandatangan SPM, angka 3 untuk Bendahara Pengeluaran, angka 0 untuk Operator. Klik simpan, apabila perekaman berhasil maka tampilan akan menjadi seperti ini :
Apabila pada satker terdapat lebih dari satu Pejabat Penandatangan SPM, maka Pejabat Penandatangan SPM yang sedang aktif dijadikan sebagai default, degan cara meng-klik checklist box default Pejabat Penandatangan SPM tersebut. Klik tombol keluar untuk keluar dari menu Referensi I, Sub Menu Pejabat. IV.
Transfer Pagu Sementara Login ke aplikasi SPM dengan menggunakan username SUPER dan password SUPER, kemudian klik menu Pagu, akan muncul gambar sebagai berikut :
Kemudian klik submenu Transfer Pagu, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Langkah selanjutnya adalah mengisi Tahun Anggaran (No. 1) dan memilih media penyimpanan elektronik (flashdisk / hardisk) tempat menyimpan data pagu sementara dengan mengklik tombol browse (No. 2). Setelah kita klik tombol browse maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Pilih lah media penyimpanan data elektronik / drive dimana data pagu tersimpan (No. 1), kemudian pilih folder tempat data tersebut tersimpan (No. 2) selanjutnya tekan tombol select (No. 3), akan muncul tampilan sebagai berikut :
Kemudian klik tombol next, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik checklist box data pagu sementara yang akan ditransfer (No. 1) kemudian klik tombol next (No. 2), maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Kemudian tekan tombol lanjut (dilingkari merah), maka akan muncul gambar sebagai berikut :
Bila data pagu telah berhasil ditransfer, maka akan muncul keterangan bahwa data pagu telah berhasil di load pada database SPM (No. 1), kemudian tekan tombol lanjut (No. 2) dan klik tombol keluar untuk keluar dari sub menu transfer pagu. V.
PEREKAMAN SPM GAJI Klik Menu SPM, kemudian klik Sub Menu R/U/H SPM, sesuai dengan gambar dibawah ini :
Akan muncul halaman sebagai berikut :
Klik tombol rekam, akan muncul halaman sebagai berikut :
Kemudian tekan tombol enter pada keyboard computer anda, akan muncul halaman utama R/U/H SPM :
Petunjuk Pengisian : 1. Untuk Jenis SPM isi dengan angka 01 : GAJI INDUK 2. Nomor SPM akan terisi otomatis by program sesuai nomor SPM yang aktif, satker hanya perlu menambahkan uraian yang ada pada kolom disamping nomor SPM, misal : 00001/GAJI/JANUARI/2010. 3. Tanggal SPM akan terisi otomatis by program sesuai dengan tanggal pada Operting System yang digunakan pada komputer satker. 4. Kode KPPN otomatis terisi sesuai dengan kode KPPN pada Menu Referensi I, Sub Menu Satker. 5. Cara Bayar diisi dengan angka 2 uraian Giro Bank. 6. Tahun Anggaran isi dengan tahun 2010. 7. Klasifikasi Belanja akan terisi secara otomatis by program, untuk belanja pegawai / gaji : 5111. 8. Kewenangan Pelaksanaan Diisi sesuai dengan Kewenangan Pelaksanaan pada DIPA satker, misal : KP, KD, DK, TP dll. 9. Fungsi, Subfungsi, Program disesuaikan dengan DIPA satker masing-masing. 10. Kode satker, karwas, unit organisasi, dan lokasi akan terisi secara otomatis by program sesuai dengan apa yang tertera pada Menu Referensi Satker, Sub Menu Satker. 11. Jenis Pembayaran isi dengan angka 1 : Pengeluaran Anggaran. 12. Sifat Pembayaran isi dengan angka 4 : Pembayaran Langsung. 13. Beban Anggaran isi dengan huruf A uraian RUPIAH MURNI, atau menyesuaikan dengan DIPA Satker. 14. Dasar Pengeluaran isi dengan angka 14 : Keppres No. 42 tahun 2002 15. Jenis Dokumen isi dengan angka 01 : DIPA, sementara untuk uraian lihat pada contoh gambar diatas. Yaitu : a. Kosongkan kolom teratas dari 4 kolom uraian Jenis Dokumen yang ada, biasanya telah terisi dengan nomor DIPA, misal: 201/XXX/XXX/2010. Hapus uraian tersebut. b. Isikan kolom ke-dua dengan uraian : SE DIRJEN PERBENDAHARAAN. c. Isikan kolom ke-3 dengan uraian : No. XXX/XXX/2010 (sesuaikan dengan Nomor SE yang sebenarnya) 16. Jumlah Pengeluaran isi dengan Jumlah Kotor Gaji yang akan dibayar. 17. Jumlah Potongan isi dengan jumlah potongan Gaji yang akan dibayar.
Halaman Perekaman Rekap Gaji :
Petunjuk Pengisian : 1. Isi Kode Bendaharawan dengan angka 0001, otomatis uraian nama bendaharawan, Bank, nomor rekening dan NPWP akan terisi (sesuai dengan uraian pada menu Referensi I, Sub Menu Bendaharawan) 2. Isi data mulai dari Golongan I s.d. Golongan IV sesuai dengan daftar gaji yang akan dibuatkan SPM-nya, setelah selesai kemudian klik tombol kembali. Halaman Perekaman MAK dan MAP :
Ketik kode kegiatan, sub kegiatan pada kolom pertama, maka secara otomatis kolom-kolom tersebut akan terisi sesuai dengan data yang diinput sebelumnya pada Halaman Perekaman Rekap Gaji.
Halaman Perekaman Bendaharawan :
Ketik angka 0001 pada kolom Kode Bend. Maka kolom-kolom yang lain otomatis akan terisi sesuai dengan data yang kita masukkan pada Menu Referensi I, Sub Menu Bendaharawan. (Kode Bendahara Pengeluaran harus menggunakan kode 0001) Halaman Perekaman Yang Bersangkutan (Pejabat Penandatangan SPM) :
Otomatis terisi sesuai dengan uraian pada Menu Referensi I, Sub Menu Pejabat. Apabila ternyata Pejabat Penandatangan SPM tidak sesuai, maka cek kembali di Menu Referensi I, Sub Menu Pejabat. Pastikan bahwa data-data yang ada telah benar dan apabila ada lebih dari satu Pejabat Penandatangan SPM, pastikan bahwa Pejabat Penandatangan SPM yang aktif telah di checklist sebagai default. Kemudian Klik tombol kembali lalu klik tombol Simpan untuk menyimpan data-data yang telah diinput. VI.
PENCETAKAN SPM Klik Menu SPM, Kemudian Klik Sub Menu Cetak SPM, lihat gambar :
Akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik disini sebelum mencetak
Keterangan : 1. Ketik tanggal SPM yang akan dicetak; 2. Kemudian pilih SPM yang akan dicetak dengan meng-klik kolom checklist (lihat gambar) 3. Klik tombol Parameter Judul, akan muncul tampilan sebagai berikut :
a. b.
4.
Isi kolom Judul Atas dengan nama Departemen / Lembaga satker, misal : Departemen Keuangan; Isi kolom kota, tanggal dengan Kota Satker berada, misal Jakarta (tanggal tidak usah diisi karena terisi otomatis sesuai tanggal SPM) c. Isi kolom Atas Nama dengan jabatan menteri / ketua lembaga satker, misal : A.n. Menteri Keuangan; d. isi kolom KPPN Induk dengan Nama KPPN Induk KPPN mitra kerja satker (untuk KPPN yang tidak sewilayah dengan BI) dan isi kolom Kota KPPN Induk dengan kota dimana KPPN Induk tersebut berada. Misal : KPPN sebagai mitra kerja satker adalah KPPN Gorontalo, KPPN Induk KPPN Gorontalo adalah KPPN Manado dan kota KPPN Induk adalah Manado ; e. Klik tombol keluar untuk kembali ke halaman Pencetakan SPM. Klik tombol proses untuk melakukan pencetakan.
VII.
PROSES TRANSFER SPM KE KPPN Klik Menu utility, kemudian klik Sub Menu Transfer SPM ke KPPN, lihat gambar :
Akan muncul tampilan sebagai berikut :
Tombol Browse
1.
Pilih Direktori Tujuan dengan meng-klik tombol browse, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Tombol Browse Klik tombol browse untuk memilih directori yang kita inginkan, misalnya di flasdisk, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
2.
Kemudian Klik di direktori tujuan, misal e: , kemudian klik tombol select. Klik checklist box pada SPM yang ingin ditransfer :
Klik Checklist Box
Kemudian klik tombol transfer, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Lanjut untuk melanjutkan proses transfer, setelah proses transfer selesai aka nada message box sebagai berikut :
Klik tombol OK. Kemudian klik tombol keluar untuk menutup halaman transfer SPM. File SPM yang telah ditransfer akan tersimpan di media yang digunakan untuk transfer SPM, misal tadi data ditransfer di Flasdisk, maka dapat dicek dengan menggunakan windows explorer. Lihat gambar :
Format file SPM adalah z00301920091202.spm
C.
PETUNJUK APLIKASI SP2D 2010
I.
PROSES PADA KPPN 1. Melakukan Instalasi Aplikasi SP2D 2010 ; 2. Melakukan Instalasi Database SP2D 2010 ; 3. Melakukan Perekaman User Aplikasi SP2D 2010 ; 4. Melakukan Setting Referensi Bank/ Pos ; 5. Mendownload dan melakukan transfer Pagu Sementara.
II.
PETUNJUK INSTALASI APLIKASI SP2D 2010 1. Browse folder dimana Instaler Aplikasi SP2D disimpan ;
2.
Install Aplikasi dengan cara meng-klik dua kali pada icon install_sp2d2010.exe, akan muncul tampilan sebagai berikut ;
Lanjutkan proses install seperti proses instalasi pada Aplikasi SP2D 2009 sampai dengan selesai proses instalasi. Lihat gambar :
Apabila proses telah selesai maka akan muncul gambar sebagai berikut :
Tekan tombol Close. III.
PETUNJUK INSTALASI DATABASE SP2D 2010 1. Browse folder dimana Instaler Database SP2D disimpan.
2.
Install Database dengan cara meng-klik dua kali pada icon Installer_database_SP2D_2010.exe, akan muncul tampilan sebagai berikut.
Klik tombol Saya Setuju, untuk memulai proses instalasi, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Instal apabila anda setuju untuk menginstall database SP2D 2010 pada folder default drive c:\mydbkppn, jika tidak anda dapat mengganti folder default dengan cara meng-klik tombol cari, kemudian menentukan pilihan anda. Proses akan berjalan setelah anda meng-klik tombol Instal.
Setelah muncul tampilan seperti gambar dibawah ini :
Lakukan login menggunakan user dengan level supervisor, misal user : super, password : super. Menu tersebut diatas digunakan untuk mengupdate data-data pada table referensi SP2D 2010 dengan table referensi SP2D 2009. Tetapi tetap ada data-data yang harus diedit menyesuaikan dengan aturan-aturan yang baru. Akan muncul messagebox seperti gambar dibawah ini setelah proses selesai :
Klik tombol OK, lalu klik tombol Keluar. Aplikasi SP2D 2010 telah siap digunakan. IV.
PEREKAMAN USER Untuk dapat menggunakan aplikasi SP2D, kita harus merekam user terlebih dahulu pada Startup SP2D 2010. Browse statup pada folder mydbkppn, buka folder admuser, dobel klik pada icon startup_2010.exe. lihat gambar :
Akan muncul halaman utama startup SP2D 2010 sebagaimana gambar berikut :
Login dengan menggunakan user id : admin dan password : admin, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol user untuk masuk ke menu perekaman user, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol rekam, akan muncul gambar sebagai berikut :
Lakukan perekaman dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Level Supervisor SP2D. User : Bebas Password : Bebas (diutamakan kata-kata yang mudah diingat untuk menghindari lupa password) NIP : Diisi NIP Operator Seksi : Diisi angka 0 Menu : Diisi angka 1 (SP2D) Level : Diisi angka 1 (SUPERVISOR)
2.
Level Front Office (FO) / Loket. User : Bebas Password : Bebas (diutamakan kata-kata yang mudah diingat untuk menghindari lupa password) NIP : Diisi NIP Operator Seksi : Diisi angka 1 (Perbendaharaan I) atau angka 2 (Perbendaharaan II) Sesuai dengan kewenangan pelaksanaan masing-masing Seksi. Untuk KPPN Percontohan dapat diisi dengan angka 1 maupun angka 2. Menu : Diisi angka 1 (SP2D) Level : Diisi angka 3 (LOKET)
3.
Level Middle Office (MO) / Seksi Perbendaharaan I & II User : Bebas Password : Bebas (diutamakan kata-kata yang mudah diingat untuk menghindari lupa password) NIP : Diisi NIP Operator Seksi : Diisi angka 1 (Perbendaharaan I) atau angka 2 (Perbendaharaan II) Sesuai dengan kewenangan pelaksanaan masing-masing Seksi. Untuk KPPN Percontohan dapat diisi dengan angka 1 maupun angka 2. Menu : Diisi angka 1 (SP2D) Level : Diisi angka 4 (PERBENDAHARAAN)
4.
Level Middle Office (MO) / Seksi Bank Tunggal User : Bebas Password : Bebas (diutamakan kata-kata yang mudah diingat untuk menghindari lupa password) NIP : Diisi NIP Operator Seksi : Diisi angka 3 (Bendaharawan Umum) Menu : Diisi angka 1 (BENDUM) Level : Diisi angka 1 (SUPERVISOR)
5.
Level Back Office (BO) / Seksi Verak User : Bebas Password : Bebas (diutamakan kata-kata yang mudah diingat untuk menghindari lupa password) NIP : Diisi NIP Operator Seksi : Diisi angka 4 (Verifikasi) Menu : Diisi angka 3 (VERA) Level : Diisi angka 1 (SUPERVISOR)
Kemudian klik tombol Simpan, akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik tombol Keluar untuk keluar dari menu perekaman user. V.
TABEL REFERENSI BANK/POS Untuk merekam / meng-edit data yang sudah ada, jalankan aplikasi SP2D 2010, login dengan menggunakan user yang telah kita buat, seperti gambar berikut :
Klik menu Referensi II, sub menu Bank/Pos, seperti gambar :
Akan muncul halaman sebagai berikut :
Klik tombol Rekam atau tombol ubah apabila data referensi sudah ada, dan masukkan / sesuaikan data-data sesuai dengan data kode Bank Operasional dan Persepsi Tahun 2010 dengan ketentuan sebagai berikut : 1.
Bank Operasional I / BO I, harus menggunakan kode sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama Bank Operasional Bank Indonesia SPM Nihil BRI Bank Mandiri BNI Bank Sumut Bank Sulsel Bank Bengkulu Bank Kalbar Bank Maluku
Kode Bank 100 109 110 111 112 113 114 115 116 117
2.
Bank Operasional II / BO II Kode untuk Bank Operasional II tidak mengalami perubahan, tatap menggunakan kode lama, yaitu : untuk BO II : 12X (misal : 121, 122, 123 dst.) sedangkan untuk Pos Pengeluaran menggunakan kode 311.
3.
Bank Operasional III / BO III a. Untuk BO III PBB menggunakan kode 13X (misal : 131, 132, 133 dst.) b. Untuk BO III BPHTB menggunakan kode 14X (misal : 141, 142, 143 dst.)
4.
Bank/ Pos Persepsi a. Bank Persepsi/ Devisa Persepsi menggunakan kode 2XX (misal : 211, 212, 222 dst.) b. Pos Persepsi menggunakan kode 310