No. 03/03/14.73/Th.X, 3 April 2017
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) MARET 2017, KOTA DUMAI DEFLASI 0,19 PERSEN. Bulan Maret 2017, Kota Dumai mengalami deflasi sebesar 0,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,23. Laju inflasi tahun kalender (Maret 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 2,52 persen dan laju inflasi “year on year” (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 5,33 persen. Deflasi di Dumai terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,35 persen; diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,08 persen; kelompok sandang sebesar 0,01 persen. Sedangkan peningkatan indeks harga juga terjadi pada beberapa kelompok yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,24 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,62 persen. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Kota Dumai antara lain bayam, kangkung, tongkol/ambuambu, tarip pulsa ponsel, telur ayam ras, daging sapi, cabai rawit, daun singkong, tomat buah, udang basah, kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, jeruk, cabai merah, ayam hidup, minyak goreng dan cumi-cumi. Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 15 (lima belas) kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen, Lhoksumawe sebesar 1,40 persen, Batam sebesar 0,83 persen, Sibolga sebesar 0,70 persen; Tanjung Pinang sebesar 0,64 persen; Padangsidimpuan sebesar 0,43 persen; Metro sebesar 0,30 persen; Medan sebesar 0,20 persen ; Dumai sebesar 0,19 persen dan deflasi terendah di Padang sebear 0,01 persen. Dari sepuluh ibukota provinsi di Sumatera, 6 (enam) ibukota provinsi mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi Pangkal Pinang sebesar 0,64 persen; Medan sebesar 0,20 persen; Banda Aceh sebesar 0,15 persen; Palembang sebesar 0,10; Bandar Lampung sebesar 0,06 persen; Padang sebesar 0,01 persen dan 4 (empat) kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Bengkulu sebesar 0,23 persen dan terendah di Pekanbaru dan Pangkal Pinang sebesar 0,38 persen. URAIAN INFLASI Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu satu indikator ekonomi yang penting serta sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi/deflasi di tingkat konsumen diperkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas barang dan jasa yang di konsumsi rumah tangga di suatu wilayah tertentu.
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 03/03/14.73/Th.X, 3 April 2017
1
Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan dengan bulan sebelumnya dan inflasi kalender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan terhadap IHK bulan Desember tahun sebelumnya, atau sering juga disebut inflasi kumulatif. Sedangkan inflasi tahun ke tahun (year on year) merupakan perubahan IHK bulan yang bersangkutan dengan IHK pada bulan yang sama tahun sebelumnya. INFLASI/DEFLASI DI KOTA DUMAI Berdasarkan hasil pemantauan oleh BPS Kota Dumai, bulan Maret 2017, Kota Dumai mengalami deflasi sebesar 0,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,85. Laju inflasii tahun kalender (Maret 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 2,52 persen dan laju inflasi “year on year” Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 5,33 persen Deflasi di Dumai terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,35 persen; diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,08 persen serta kelompok sandang sebesar 0,01 persen. Sedangkan peningkatan indeks harga juga terjadi pada beberapa kelompok yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,24 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,62 persen.
Tabel 1. Inflasi Kota Dumai Maret 2017, Tahun Kalender danYear on Year 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
(3) 127.63 133.75
% perub thd Februari 2017 (4) -0.19 -1.35
Laju Inflasi Tahun Kalender (5)
Inflasi Tahun ke Tahun (6)
2.52 3.46
5.33 8.26
133.5
140.51
0.24
1.25
6.57
119.62
121.64
0.62
3.41
5.16
121.22 118.66
123.04 119.45
-0.01 0.07
1.13 2.62
2.65 3.30
119.21
119.93
0.05
-0.18
0.42
118.78
118.51
-0.08
3.13
2.90
Kelompok Pengeluaran
IHK Maret 2017
IHK Desember 2016
(1)
(2) 124.23 127.82
Umum 1. Bahan Makanan 2. Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 7. Transpor, komunikasi dan Jasa Keuangan
Keterangan: 1) Kolom (4) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2017 terhadap IHK bulan Februari 2017 Keterangan: 2) Kolom (5) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 Keterangan: 3) Kolom (6) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2017 terhadap IHK bulan Maret 2016
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Kota Dumai antara lain bayam sebesar 0,26 persen; kangkung, tongko/ambu-ambu sebesar 0,08 persen; tarip pulsa ponsel sebesar 0,06 persen; telur ayam ras dan daging sapi sebesar 0,04 persen; cabe rawit, daun singkong dan tomat buah sebesar 0,03 persen; udang basah, kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso dan jeruk; cabai merah, ayam hidup, minyak goreng dan cumi-cumi sebesar 0,01 persen; dan lain sebagainya.
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 03/03/14.73/Th.X, 3 April 2017
2
Tabel 2. Andil Inflasi/Deflasi menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Dumai Maret 2017 (%) Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi/Deflasi (%)
[1]
Umum 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
[2]
-0.19 -0.36 0.05 0.13 0.00 0.00 0.00 -0.01
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,36 persen; diikuti kelompok kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen. Terdapat 2 kelompok yang memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,13 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05 persen. Sedangkan kelompok sandang, kesehatan dan pendidikan serta rekreasi dan olah raga tidak memeberkan andil terhadap inflasi/deflasi di Kota Dumai karena harga relatif stabil.
Gambar 1. Perkembangan Inflasi Bulanan Kota Dumai, 2013-2017
2.5 2
INFLASI
1.5 1 0.5 0 -0.5 -1
Jan
Feb
2017
Mar
Apr
Mei
2016
Juni
Juli
2015
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 03/03/14.73/Th.X, 3 April 2017
Agust
Sept
2014
Okt
Nov
Des
2013
3
Gambar 2. Perkembangan Inflasi Year On Year Kota Dumai 2013-2017 9 Inflasi Year on Year (%)
8 7 6 5 4 3 2 1 0 Jan
Feb
Mar
2014 thdp 2013
Apr
Mei
Juni
2015 thdp 2014
Juli
Ags
2016 thdp 2015
Sep
Okt
Nov
Des
2017 thdp 2016
URAIAN INFLASI/DEFLASI KOTA DUMAI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Pada bulan Maret 2017, kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,35 persen atau terjadi penurunan indeks harga dari 140,27 pada Februari 2017 menjadi 138,38 pada Maret 2017. Laju inflasi tahun kalender (Maret 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 3,46 persen dan laju inflasi Year on Year (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 8,26 persen. Dari sebelas sub kelompok dalam kelompok bahan makanan 7 (tujuh) sub kelompok mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sayur-sayuran sebesar 13,94 persen; diikuti sub kelompok buah-buahan sebesar 1,53 persen; sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,33; sub kelompok telur, susu, dan hasilhasilnya sebesar 0,80; sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,48 persen; sub kelompok padi-padian, umbiumbian dan hasilnya sebesar 0,07 persen; sub kelompok ikan segar sebesar 0,05 persen. Sedangkan ada 4 (empat) sub kelompok yang mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 2,86 persen; sub kelompok lemak dan minyak sebesar 0,50 persen; sub kelompok ikan diawetkan sebesar 0,27 dan sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,24 persen. Kelompok bahan makanan pada Maret 2017 memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,36 persen terhadap total deflasi Kota Dumai dengan Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Kota Dumai antara lain; kangkung, tongkol/ambu-ambu sebesar 0,08 persen; telur ayam ras dan daging sapi sebesar 0,04 persen; cabai rawit dan daun singkong sebesar 0,03 persen; udang basah, kembung/gembung/banyar/gembolo/asoaso dan jeruk sebesar 0,02 persen; cabai merah, ayam hidup minyak goreng dan cumi-cumi sebesar 0,01 persen dan lain sebagainya.Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Kota Dumai antara lain: bawang merah sebesar 0,11 persen; serai sebesar 0,06 persen; Nila sebesar 0,03 persen; kelapa sebesar 0,02 persen; kentang, gabus, daun seledri, caru, daun bawang, ketimun, wortel, senangin, susu untuk balita sebesar 0,01 persen.
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 03/03/14.73/Th.X, 3 April 2017
4
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Maret 2017 mengalami inflasi sebesar 0,24 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 141,93 pada pada Februari 2017 menjadi 142,27 pada Maret 2017. Laju inflasi tahun kalender (Maret 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 1,25 persen dan laju inflasi Year on Year (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 6,57 persen. Dari 3 (tiga) sub kelompok dalam kelompok ini, inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,62 persen; diikuti sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,31 persen dan sub kelompok makanan jadi sebesar 0,05 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Maret 2017 memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,05 persen terhadap total deflasi/inflasi Kota Dumai. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Kota Dumai antara lain komoditas air kemasan sebesar 0,02 persen; kopi bubuk dan rokok kretek sebesar 0,01 persen, sedangkan komoditas lain relatif stabil.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan Maret 2017 mengalami inflasi sebesar 0,62 persen atau terjadi peningkatan indeks harga dari 125,01 pada Februari 2017 menjadi 125,79 pada Maret 2017.
Laju inflasi tahun kalender (Maret 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 3,41 persen dan laju inflasi Year on Year (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 5,16 persen. Dari 4 (empat) sub kelompok dalam kelompok ini, inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar penerangan dan air sebesar 1,83 persen, dikuti sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,62 persen; sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,16 persen dan sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,03 persen. Pada Maret 2017, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,13 persen dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah tarif dasar listrik sebesar 0,11 persen dan lain sebagainya.
4. Sandang Kelompok Sandang pada Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 0,01 persen, atau terjadi penurunan indeks harga dari 124,44 pada Februari 2017 menjadi 124,43 persen pada Maret 2017. Laju inflasi tahun kalender (Maret 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 1,13 persen dan laju inflasi Year on Year (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 2,65 persen. Dari 4 (empat) sub kelompok dalam kelompok ini, 1 (satu) sub kelompok mengalami deflasi yaitu sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,21 persen, sedangkan 2 (dua) sub kelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sandang wanita sebesar 0,09 persen diikuti sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,01 persen. Sementara itu sub kelompok sandang anak-anak relatif stabil.
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 03/03/14.73/Th.X, 3 April 2017
5
Pada Maret 2017 kelompok sandang tidak mengalami perubahan yg signifikan sehingga angka inflasi/deflasi relatif stabil.
5. Kesehatan Kelompok Kesehatan pada bulan Maret 2017 mengalami mengalami inflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 122,49 pada Februari 2017menjadi 122,58 pada Maret 2017. Laju inflasi tahun kalender (Maret 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 2,62 persen. Laju inflasi Year on Year (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,30 persen. Dari 4 (empat) sub kelompok dalam kelompok ini, inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok obat-obatan sebesar 0,32; diikuti sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,03 persen; sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,02 persen sedangkan sub kelompok jasa perawatan jasmani relatif stabil. Pada Maret 2017, andil komoditas dalam kelompok kesehatan relatif stabil.
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Maret 2017 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 119,65 pada Februari 2017 menjadi 119,71 pada Maret 2017. Laju inflasi tahun kalender (Maret 2017 terhadap Desember 2016) sebesar -0,18 persen (deflasi) dan laju inflasi Year on Year (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 0,42 persen. Dari 5 (lima) sub kelompok dalam kelompok ini, 1 (satu) sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,27 persen, sedangkan sub kelompok lainnya relatif stabil. Pada Maret 2017, andil komoditas dalam kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga relatif stabil.
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 0,08 persen atau terjadi penurunan indeks dari122,32 pada Februari 2017 menjadi 122,22 pada Maret 2017. Laju inflasi tahun kalender (Maret 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 3,13 persen dan laju inflasi Year on Year (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 2,90 persen. Dari 4 (empat) sub kelompok dalam kelompok ini, 1(satu) sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 1,26 persen, sedangkan 2 (dua) sub kelompok lainnya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada sub kelompok kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,54 persen diikuiti sub kelompok transpor sebesar 0,27 persen. Sub kelompok jasa keuangan relatif stabil. Pada Maret 2017 kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,01 persen terhadap total deflasi Kota Dumai dengan komoditas penyumbang deflasi yakni tarif pulsa ponsel sebesar 0,06 persen. Komoditas penyumbang inflasi adalah angkutan antar kota, mobil, sepeda motor, telepon seluler, helm, cuci kendaraan masing-masing sebesar 0,01 persen, sedangkan komoditas lain relatif stabil.
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 03/03/14.73/Th.X, 3 April 2017
6
INFLASI DI PULAU SUMATERA Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 8 (delapan) kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Bungo sebesar 0,71 persen, dan terendah di Tembilahan sebesar 0,01 persen. Sedangkan 15 (lima belas) kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen; Lhoukseumawe sebesar 1,40 persen; Batam sebesar 0,83 persen; Sibolga sebesar 0,70 persen; Tanjung Pinang sebesar 0,64; Padangsidimpuan sebesar 0,43 persen; Metro sebesar 0,30 persen; Medan sebesar 0,20 persen; Dumai sebesar 0,19 persen dan terendah di Padang sebesar 0,01 persen. Dari 10 (sepuluh) ibukota provinsi di Sumatera, 4 (empat) kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Pangkal Pinang dan Pekanbaru sebesar 0,38 persen; dan terendah di Bengkulu 0,23 persen. Sedangkan 6 (enam) ibukota provinsi mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,64 persen diikuti Medan sebesar 0,20 persen; Banda Aceh sebesar 0,15 persen; Palembang sebesar 0,10 persen; Bandar Lampung sebesar 0,06 persen dan terendah di Padang sebesar 0,01 persen. Berdasarkan urutan inflasi kota-kota IHK se -Sumatera urutan Kota IHK di Provinsi Riau berada pada urutan ke 3 untuk Kota Pekanbaru, urutan ke 8 untuk Tembilahan urutan 15 untuk Dumai.
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 03/03/14.73/Th.X, 3 April 2017
7
Tabel 3. Perbandingan IHK dan Inflasi Maret 2017 Kota-Kota di Pulau Sumatera
Kota
IHK Maret 2017
% perubahan thd Februari 2017
[1]
[2]
[3]
BUNGO
126.23
0.71
PANGKAL PINANG
134.70
0.38
PEKANBARU
129.53
0.38
JAMBI
126.13
0.31
BUKITTINGGI
126.31
0.25
BENGKULU
136.96
0.23
PEMATANG SIANTAR
133.03
0.17
TEMBILAHAN
131.26
0.01
PADANG
134.04
-0.01
BANDAR LAMPUNG
129.05
-0.06
MEULABOH
127.95
-0.06
LUBUKLINGGAU
125.14
-0.07
PALEMBANG
125.61
-0.10
BANDA ACEH
120.32
-0.15
DUMAI
130.85
-0.19
MEDAN
132.33
-0.20
METRO
135.01
-0.30
PADANGSIDIMPUAN
126.08
-0.43
TANJUNG PINANG
127.16
-0.64
SIBOLGA
130.58
-0.70
BATAM
126.86
-0.83
LHOKSEUMAWE
122.53
-1.40
TANJUNG PANDAN
134.11
-1.49
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 03/03/14.73/Th.X, 3 April 2017
8
Tabel 4. Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, Maret 2017(Tahun 2012 = 100,00) % Perub. Maret 2017 thd Maret 2016 (InflasiYear on Year)
Kelompok/Sub kelompokPengeluaran
IHK Maret 2017
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
124.23
-0.19
2.52
5.33
127.82
-1.35
3.46
8.26
130.1
-0.07
1.50
2.04
131.54 118.31 136.89 128.31 131.2 113.75 147.56 138.17 102.84 108.64 133.5 126.41 139.78 143.86 119.62 113.1 134.05 123.53 115.33 121.22 130.81 127.9 118.26 105.73 118.66 119.12 116.57 120.59 118.97 119.21 133.63 116.02 107.72 106.27 108.87 118.78 128.83 97.23 124.24 113.45
-1.33 -0.05 0.27 -0.80 -13.94 0.24 -1.53 2.86 0.50 -0.48 0.24 0.05 0.62 0.31 0.62 0.03 1.83 0.62 0.16 -0.01 0.01 0.09 0.00 -0.21 0.07 0.03 0.32 0.00 0.02 0.05 0.00 0.00 0.27 0.00 0.00 -0.08 0.27 -1.26 0.54 0.00
-0.66 15.52 13.72 -0.88 -1.46 0.51 6.00 -3.99 4.92 0.14 1.25 1.08 1.44 1.41 3.41 1.30 9.08 -0.03 1.90 1.13 1.31 0.67 0.40 2.55 2.62 7.62 0.42 2.15 1.16 -0.18 0.00 6.61 -0.75 -1.65 4.87 3.13 1.59 0.35 17.57 0.00
3.58 23.92 13.66 0.51 14.34 -0.17 8.74 3.34 11.81 4.64 6.57 2.67 5.95 14.11 5.16 3.21 11.19 1.86 2.00 2.65 8.31 0.19 7.02 -7.98 3.30 7.62 1.06 2.15 2.26 0.42 0.00 6.61 2.64 -1.63 5.83 2.90 -0.49 4.66 17.80 0.00
UMUM 1. BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, &Hasil-hasilnya b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
% Perub. Maret 2017 thd Desember 2016 (Inflasi Tahun Kalender)
% Perub. Maret 2017 thd Februari 2017 (Inflasi Bulanan)
Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang-kacangan Buah-buahan Bumbu-bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya
2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol c. Tembakaudan Minuman Beralkohol 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumah Tangga d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 4. SANDANG a. Sandang Laki-laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 5. KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA a. Jasa Pendidikan b. Kursus-kursus /Pelatihan c. Perlengkapan /Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi & Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 03/03/14.73/Th.X, 3 April 2017
9
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi BPS KOTA DUMAI Kepala BPS Kota Dumai Jl. Tuanku Tambusai Bagan Besar Dumai. Telp. 0765-4300005, Email:
[email protected]
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 03/03/14.73/Th.X, 3 April 2017
10