DATA CAPAIAN KINERJA PENYULUHAN KELAS KELOMPOK MADYA “POKDAKAN PANDAWA”
Disusun Oleh Rana Rahadian Hidayat, S.St.Pi
DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA Jalan KH. Abdul Halim No 31 Majalengka
1
I.
PENDAHULUAN
Salah satu potensi daerah yang dimiliki oleh Kabupaten Majalengka adalah potensi sumberdaya perikanan. Kabupaten Majalengka merupakan kabupaten yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar. Potensi sumberdaya perikanan ini masih diandalkan sebagai sektor penggerak dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Majalengka dan merupakan salah satu komponen dari pembangunan berbasis agribisnis. Sebagai salah satu komoditas pengembangan usaha budidaya ikan di Kabupaten Majalengka, budidaya ikan lele telah memberikan dampak pada peningkatan produksi perikanan Kabupaten Majalengka. Selain itu, usaha budidaya ikan lele telah menjadi salah satu faktor dalam usaha pemanfaatan lahan marjinal, pengurangan angka pengangguran, dan peningkatan lapangan kerja produktif. Desa Pilangsari yang merupakan bagian dari Kecamatan Jatitujuh mempunyai lahan yang potensial untuk pengembangan usaha budidaya ikan lele. Sebagai bagian dari wilayah pengembangan perikanan Kabupaten Majalengka Wilayah Utara, potensi sumberdaya alam yang dimiliki sangat tepat untuk dikembangkan sebagai sentra pegembangan usaha budidaya ikan lele. Potensi pengembangan usaha budidaya ikan lele perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar ikan lele secara kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.
2
II. I.
Selayang Pandang Kelompok Pandawa
Profile Kelompok a. Alamat Kelompok Pokdakan pandawa berdiri pada Hari Senin, 9 Juli 2007 diketuai oleh H. Didi tarmadi. Pokdakan ini bergerak dalam bidang pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan alamat : Desa
:
Pilangsari
Kecamatan
:
Jatitujuh
Kabupaten
:
Majalengka
Provinsi
:
Jawa barat
Email
:
[email protected]
Kelompok pembudidaya ikan Pandawa telah dikukuhkan
oleh Kepala Desa
PIlangsari Kecamatan Jatitujuh dengan Nomor 145/003/pemdes/XI/2008 pada tanggal 12 November 2008.
3
b. Jumlah dan pendidikan tenaga kerja No 1 2 3
4 5
6 7 8 9 10
Bagian
Jumlah 1
Penanggung Jawab / Manager Produksi Produksi Pemeliharaan Pengelolaan air Pemasaran Laboratorium Lab. Kimia Lab. Mikrobiologi Lab. Fisika Lab. Nutrisi Lab. penyakit Peralatan / mesin Penanggung jawab handling (pasca panen) Sopir OB Tenaga Panen JUmlah
Administrasi
Pendidikan SMA
Keterangan ARI JANUAR
1
SMP
NEDI
1 1 1
SD SMA SMP
SARKAN SURATMAN DARYO
1 1
SD SD
TARYA OHIM
1 1 5 15
SMP SMA
SUPANDI SAFARI
-
c. Usaha Pokok dan Usaha penunjang Kelompok
Usaha Pokok Kelompok Usaha Budidaya Ikan Lele Pandawa memfokuskan pada usaha budidaya pembesaran ikan lele (ukuran konsumsi) di kolam tanah dengan menerapkan sistem intensif.
Usaha Penunjang Kelompok Usaha Budidaya Ikan Lele Pandawa mempunyai usaha penunjang pada tingkatan usaha yang bersifat kemitraan seperti pemenuhan kebutuhan pakan, benih dan teknologi pada kelompokkelompok binaan
4
d. Fasilitas kelompok
Fasilitas yang dimiliki oleh Kelompok Usaha Budidaya Ikan Lele Pandawa antara lain adalah : 1. Kolam pembesaran ikan lele sebanyak 55 unit;
2. Saung pertemuan yang permanen dan representatif berukuran 7x7 m (terletak di tengah-tengah are kolam);]
3. Gedung Sekretariat yang permanen dan representatif berukuran 3x4 m dengan sarana penunjang yang memadai;
5
4. Gudang pakan yang permanen berukuran 3x5 m;
5. Gudang Perlengkapan dan peralatan berukuran 4 x 6 m
6. Bak Sortir ukuran ikan
7. Gedung “Rest Room” tempat istirahat pekerja
6
8. Mushola
9.
Tempat Parkir kendaraan
10. Sarana Transportasi Pemasaran Hasil Produksi
7
II.
Struktur Kelompok Pandawa
PELINDUNG Kepala Desa Pilangsari Kec. Jatitujuh
PEMBINA - Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka - BP4K Kab. Majalengka
KETUA H. DIDI TARMADI
SEKRETARIS ARI JANUAR
Ketua Seksi Kemitraan
Ketua Seksi Produksi
Anggota
Anggota
BENDAHARA RAHMAT SETIANA
Ketua Seksi Peralatan dan Pelengkapan
Anggota
8
Ketua Seksi Pasca Panen
Ketua Seksi Pemasaran
Anggota
Anggota
III. Tugas dan Fungsi Organisasi
Jabatan
Tugas dan fungsi
Ketua
Mengkoordinir secara umum kegiatan usaha budidaya ikan lele
Sekretaris
- Membantu ketua dalam mengkoordinir kegiatan usaha budidaya ikan lele - Merekam laporan data produksi usaha budidaya ikan lele - Mengadministrasikan surat menyurat organisasi - Bertanggungjawab kepada Ketua dan Anggota kelompok
Bendahara
- Mengatur keluar masuknya biaya produksi dan pendapatan hasil produksi budidaya ikan lele - Bertanggungjawab kepada ketua dan anggota kelompok
Ketua Sie. Produksi
- Mengkoordinir jalannya produksi usaha budidaya ikan sesuai dengan jadwal produksi - Membuat laporan perkembangan produksi usaha budidaya
Ketua Sie. Peralatan
-
dan perlengkapan
Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan pada jalannya produksi usaha budidaya
-
Membantu berjalannya produksi usaha budidaya sesuai dengan jadwal produksi
Ketua Sie. Pasca Panen
Melakukan handling (penanganan) setelah masa pemeliharaan selesai
Ketua Sie. Pemasaran
Memasarkan hasil produksi usaha budidaya
Ketua Sie. Kemitraan
Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait usaha budidaya ikan untuk meningkatkan produksi usaha budidaya ikan lele
9
IV.
Data Produksi Tahun 2009
No Bulan 1 Januari
3
Maret
5
Mei
7
Juli
9
September
11
November
Minggu Kuantitas (Kg) No 1 2.740 2 2 2.155 3 2.260 4 2.475 Jumlah 9.630 1 2.354 4 2 2.658 3 2.879 4 2.574 Jumlah 10.465 1 3.742 6 2 3.957 3 2.874 4 2.618 Jumlah 13.191 1 3.271 8 2 3.508 3 3.183 4 3.427 Jumlah 13.389 1 3.718 10 2 3.923 3 3.459 4 3.201 Jumlah 14.301 1 3.121 12 2 2.869 3 2.714 4 2.880 Jumlah 11.584
10
Bulan Februari
April
Juni
Agustus
Oktober
Desember
Minggu Kuantitas (Kg) 1 2.351 2 2.440 3 2.610 4 3.120 Jumlah 10.521 1 2.025 2 3.185 3 2.846 4 3.100 Jumlah 11.156 1 3.214 2 3.524 3 3.413 4 2.456 Jumlah 12.607 1 3.915 2 3.871 3 3.005 4 3.870 Jumlah 14.661 1 2.894 2 3.751 3 3.578 4 3.125 Jumlah 13.348 1 2.050 2 2.131 3 2.013 4 2.911 Jumlah 9.105
V.
Prestasi Kelompok
Prestasi dan kemitraan yang telah diraih
dan
dilaksanakan
oleh
Kelompok
Pandawa antara lain : a.
Juara
I
Lomba
Kelompok
Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tingkat Jawa Barat Tahun 2009; b.
Juara
III
Lomba
Kelompok
Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tingkat Jawa Barat Tahun 2008; c.
Pelaksana Program Bantuan Selisih Harga Benih Ikan (BSHBI) Tahun 2008 dan
2009
Dinas
Pertanian
dan
Perikanan Kabupaten Majalengka; d.
Pelaksana
Program
Pemberdayaan
Masyarakat Produktif Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Propinsi Jawa Barat Tahun 2010 e.
Tingkat I sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010
f.
Pokdakan
berprestasi
1
tingkat
Nasional tahun 2010
11
VII sekilas CBIB
Penerapan Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) kepada pembudidaya ikan sangat penting diterapkan. Hal ini dilatarbelakangi dengan adanya Keputusan Uni Eropa untuk melakukan embargo terhadap produk perikanan Indonesia karena ditemukannya kandungan logam berat pada komoditas yang diekspor ke kawasan itu sehingga dinilai membahayakan kesehatan manusia. Ikan lele Ikan lele ( Clarias gariepinus ) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang telah lama dikenal sebagai ikan peliharaan yang baik, mudah dipelihara dalam kolam, dan atau genangan air biasa. Dewasa ini permintaan konsumen akan ikan lele semakin meningkat, seiring dengan makin maraknya rumah makan ataupun warung nasi yang menyajikan “ pecel lele “.Berdasarkan hal tersebut maka tiada lain bahwa produksi ikan lele dumbo harus ditingkatkan. Dalam memenuhi permintaan pasar, biasanya para pembudidaya ikan lebih berorientasi kepada peningkatan produksi tanpa mempertimbangkan Food Safety (Keamanan Pangan). Berdasarkan pengalaman tersebut pada tahun 2010 Kelompok Lele Pandawa diajukan untuk mendapatkan Sertifikasi CBIB dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tahun 2009 adalah awal kerjasama pertama dengan kelompok pandawa yaitu pada kegiatan Bantuan Selisih Harga Benih Ikan, pada saat itu saya ditugaskan oleh Bapak Ir. Sukani selaku kepala seksi produksi sebagai tenaga lapangan untuk mengawal benih ikan sampai kelokasi kolam pembudidaya sekaligus tenaga administrasi pada kegiatan tersebut. Secara teknis budidaya, kelompok pandawa sudah bisa membesarkan ikan lele di kolam tanah berukuran 50m2 dengan benih sebanyak 5000 ekor dan pakan 500 kg sehingga layak untuk diajukan mendapat sertifikasi CBIB. Bersama dengan Tim bidang perikanan yang dipimpin oleh Bapak Drs. Mahmud, MP melaksanakan sosialisasi cara budidaya ikan yang baik kepada kelompok lele pandawa. Berbekal pengalaman mengikuti pelatihan Manager Pengendali Mutu yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Perikanan tahun 2007 menambah wawasan dalam menyampaikan informasi CBIB. Dalam penyampaian materi CBIB sedikit mengalami kendala, hal ini dikarenakan status sosial pembudidaya yang beragam baik dari segi perbedaan tingkat pendidikan yang rata-rata tamatan SD dan 12
hanya sebagian kecil yang Tamatan SLTP dan SLTA sehingga informasi yang diberikan kurang dapat diterima. Arahan dan bimbingan selalu diberikan oleh Ibu Ir Ani Herawati Yulia, MP dan
Bapak Veni
Victorudien, S.Pi sehingga penyampaian materi CBIB baik secara teori dan praktek berjalan baik. Langkah pertama untuk mendapatkan sertifikasi CBIB yaitu mengirimkan surat permohonan Sertifikasi CBIB kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya dengan melampirkan Surat Keterangan Pembudidaya Ikan keompok pandawa, Data Umum unit pembesaran ikan kelompok pandawa, daftar fasilitas unit pembesaran ikan, dokumen Prosedur kerja yang dibuat oleh Tim Sistem manajemen Mutu kelompok pandawa, jumlah dan pendidikan tenaga kerja kelompok pandawa dan gambar lay out petakan unit pembesaran. Untuk membuat dan mengisi lampiran surat permohonan sertifikasi CBIB terutama pembuatan SPO (Standar Prosedur Operasional) Buddidaya ikan lele, kelompok difasilitasi oleh Dinas pertanian dan perikanan beserta PPL, THL dan PPTK di Desa pilangsari. Penerapan CBIB dilakukan pada tahap Pra Produksi dan Produksi. Penerapan CBIB pada tahap pra produksi meliputi pemilihan lokasi, ketentuan tata letak dan konstruksi dan pemilihan wadah budidaya. Lokasi kolam disarankan agar terhindar dari potensi pencemaran dan jauh dari pemukiman dan pertanian. Hal ini untuk menghindari limbah yang dikeluarkan baik dari perusahaan ataupun limbah rumah tangga, sedangkan dari pengelolaan pertanian dikhawatirkan tercemarnya pestisida yang selama ini banyak digunakan oleh petani. Pada saat produksi Pada umumnya kolam yang ada dimasyarakat berlokasi di dekat areal pertanian, untuk menghindari masuknya zat pencemaran dianjurkan untuk pemasukan air menggunakan saluran terpisah dari saluran yang melewati areal pertanian menggunakan pipa atau selang. Lokasi kolam budidaya kelompok pandawa berada di dekat pemukiman penduduk dan dekat dengan areal pertanian, akan tetapi jauh dari perusahaan sehingga tidak ada pencemaran logam berat . Untuk mengisi kolam, air yang digunakan berasal dari rawa yang dialirkan melalui saluran tersier yang tidak melewati areal pertanian dengan terlebih dahulu diendapkan dikolam tandon selama 3 hari sebelum air di masukan ke kolam ikan.
Penyimpanan pakan, peralatan dan obat-obatan kelompok
pandawa menggunakan dua buah gudang. Gudang pertama khsusus untuk pakan dan gudang kedua digunakan untuk penyimpan peralatan dan garam untuk pengendalian penyakit ikan. 13
Dalam
pengendalian hama, disekitar areal budidaya ikan telah dipagar untuk menghindari unggas yang masuk seperti terlihat pada gambar 1 dibawah ini :
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Gudang Pakan Tempat Parkir
BAK SORTIR
26
27
29
28
30
31
32
33
Saung Pertemuan Kantor MUSHOLA 16
18
17
19
9
1 Tempat Istirahat pegawai
2
3
4 TANDON PASOK
10
5 TANDON PASOK
21
20
6 TANDON BUANG
11
7 TANDON PASOK
22
12
23
13
24
25
14
15
8 TANDON PASOK
N
Gudang Perlengkapan BAK KARANTINA
Gambar 1. Tata telak kolam pembesaran ikan lele kelompok pandawa Persyaratan secara administrasi (pembuatan Standar Prosedur Operasional budidaya ikan lele) dan teknis operasional sudah dipenuhi oleh kelompok lele pandawa. Tidak menunggu waktu lama dari surat permohonan pengajuan ke Dinas perikanan dan kelautan Provinsi jawa Barat, tim penilai akhirnya tiba dimajalengka untuk menilai unit usaha pembesaran ikan lele seperti pada Gambar 2 dan Gambar 3.
Gambar 2. Tim penilai CBIB dari Dinas Provinsi Jabar dan DJPB 14
Gambar 3. Tim penilai CBIB dari Dinas Provinsi Jabar dan DJPB Selama penilaian berlangsung, terdapat kekurangan dari kelompok pandawa yaitu kurangnya data penggunaan anti biotic pada ikan lele. Dengan semangat ‘45, mendampingi kelompok pandawa bersama bapak Veni Victorudien, S.Pi dalam mengirimkan sampel ikan yang akan diuji ke lab pengujian mutu di Cirebon dengan hasil penggunaan antibiotic masih dibawah rata-rata. Kekompakan dan kerja keras kelompok padawa dan adanya fasilitasi serta dukungan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian dan Perikanan Majalengka dan BP3K Kec. Jatitujuh akhrnya kelompok lele pandawa mendapat peringkat 1 dengan ketentuan Sertifikat dengan jangka waktu 3 tahun seperti terlihatpada gambar 4. Ikan lele saat ini tidak perlu ditakutkan lagi karena diberi pakan limbah, lele sekarang sudah Go Nasional dengan menggunakan pakan pellet dengan kadar protein 30-33%. Setelah mendapatkan sertifikat CBIB kelompok pandawa merasakan semakin meningkatnya permintaan ikan dari berbagai daerah. Jumlah kolam, biaya operasional dan lahan yang sedikit menyebabkan permintaan ikan tidak bisa terpenuhi semuanya. Kelompok padawa hanya melayani permintaan pasar dari “Bandar” yang sudah bekerja sama sebelumnya.
15
Gambar 4. Foto bersama Menteri kelautan dan perikanan dan peraih sertifikasi CBIB Tantangan dan semangat kian membara saat ditugaskan untuk membantu kelompok Lele pandawa diikursertakan kedalam lomba nasional. Harmonisasi kedinasan pun turut mendukung kelompok pandawa dalam mempersiapkan penilaian lomba , dari mulai Dinas Pertanian dan Perikanan Majalengka, BP4K Majalengka, Camat Jatitujuh dan Kepala Desa Pilangsari. Penilaian lomba tingkat nasional menitikberatkan pada 3 aspek yaitu Aspek teknis, Aspek ekonomi dan Aspek Kelembagaan. Berkat kekompakan dan kerja keras kelompok lele pandawa dan kerjasama dari berbagai pihak akhirnya kelompok Lele pandawa mendapat juara Tingkat Nasional Budidaya Ikan lele. Kelompok lele pandwa mendapat penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Gedung Mina bahari 3 pada acara Adi Bakti Mina Bahari Tahun 2010 dan di Balikpapan pada acara hari Nusantara. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka, BP4K kab. Majalengka dan khususnya Kelompok Pandawa yang telah memberikan kesempatan mendampingi kelompok dalam menerima penghargaan di Jakarta dan Balikpanan. Pada tahun 2011 kelompok pandawa mendapat
16
perhatian dari pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu dengan adanya Bantuan Gubernur melalui Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat.
VIII. Perkembangan di Tahun 2013 Pada tahun 2013 kelompok pandawa mengalami kebangkitan dari keterpurkan yang dialami oleh kelompok selama tahun 2012. Saat ini produksi ikan lele perbulan mencapai 15 ton dengan padat tebar 150 ekor perm2 dan harga jual per kg Rp. 12.500. pemasaran ikan dilakukan ke luar kabupaten majalengka yaitu ke bandung.
17
DOKUMENTASI LOMBA NASIONAL
18
19
20
21