DAFTAR PUSTAKA
A.F., Muchtar, “Panduan Praktis Strategi Memenangkan Persaingan Usaha dengan Menyusun Bisnis”,Penerbit pt elex media computindo, Tahun 2010 Anggoro, M.Linggar, Teori profesi dan kehumasan serta aplikasinya di Indonesia”, Penerbit bumi aksara, Tahun 2008 Argenti, Paul A, “Komunikasi korporat”, Mc Graw Hill, Penerbit salemba humanika, Edisi kelima, Tahun 2010 Basya, Muslim, Sati, Irmulan, Tantangan Indonesia Baru Strategi & Aktivitas Public Relations, BPP Perhumas, 2006 Cutlip, Scott M., Center, Allen H., Broom, Glen M., “Effective public relations”, Penerbit kencana prenada media group, Edisi Kedelapan, 2005 Cutlip, Scott M., Center,Allen H., Broom, Glen M., “Effective public relations” , Penerbit kencana prenada media group, Edisi kesembilan, Tahun 2007 Jefkins, Frank, “Public relations”, Penerbit airlangga, Edisi kelima, Tahun 2004 Nova,Firsan, “Crisis public relations, bagaimana PR menangani krisis perusahaan”, Penerbit gramedia widia sarana indonesia, Tahun 2009 Moleong, Lexy J., “Metodologi penelitian kualitatif”, Penerbit remaja rosda karya , Tahun 2010 Moore, Frazier, HUMAS membangun citra dengan komunikasi, Remaja Rosda Karya, 2005 Oliver, Sandra, “ Strategi PR”, Penerbit pt glora aksara pratama , Tahun 2007 Ruslan, Rosady, “Manajemen Public relations & media komunikasi” , Penerbit rajagrafindo persada, Cetakan 10, Tahun 2010 ----------. “Metode penelitian public relations dan komunikasi”, Penerbit rajagrafindo persada, Tahun 2010 ----------.,
“Kiat dan strategi kampanye Public Relations”, Penerbitan rajagrafindo
persada,Tahun 2008 Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro, “Dasar-dasar public relations”, Penerbit remaja rosda karya, Tahun 2008 Wardhani, Diah, “Media relations sarana membangun reputasi organisasi”, Penerbit graha ilmu, Tahun 2008
Wasesa, Silih Agung dan Macnamara, Jim, “Strategi public relations”, Penerbit pt gramedia pustaka utama, Tahun 2010 Wibisono, Yusuf, “Membedah Konsep dan aplikasi CSR”, Penerbit fascho publishing, Tahun 2007 Yin, Robert K, “Study Kasus, Desain dan Metode”, Penerbit grafindopersada, Tahun 2002.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 2. Lampiran 2 3. Lampiran 3 4. Lampiran 4 5. Lampiran 5 6. Lampiran 6 7. Lampiran 7 8. Lampiran 8 9. Lampiran 9 10. Lampiran 10 11. Lampiran 11 12. Lampiran 12 13. Lampiran 13 14. Lampiran 14
: Surat Keterangan Telah Wawancara : Struktur Organisasi : Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Narasumber : Tema IWIC 2006 s.d. 2010 : Nama Pemenang IWIC Tahun 2006 s.d. 2010 : Contoh Berita di detikinet perihal Pelaksanaan dan Hasil IWIC 2006 : Contoh Pengumuman Finalis IWIC 2007 : Contoh Perencanaan IWIC 2008 : Contoh http://iwic.kongkow.com mengenai Sosialisasi IWIC 2008 : Contoh PR Award tahun 2009 : Contoh Sinopsis IWIC 2009 : Contoh Press Release untuk IWIC 2010 : Contoh IWIC Journalist writing competition 2010 : Biodata Penulis
STRUKTURORGANISASI PUBLICRELATIONSPTINDOSATTBK CORPORATESECRETARY
PUBLICRELATIONS
MEDIA RELATIONS
CSR
PR SUPPORT
INTERNAL COMMUNICATIONS
INTERNAL PUBLICATIONS
CORPORATE DATA
CORPORATE EVENT
Pertanyaan dan Jawaban hasil Wawancara dengan Nara Sumber
Untuk skripsi berjudul : Strategi Public Relations PT Indosat tbk dalam mempertahankan Corporate Image melalui program Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC)
Pertanyaan berikut disusun untuk mengetahui apakah strategi Public Relations dalam berkomunikasi dan strategi membentuk Corporate Image telah dilakukan di dalam pelaksanaan program Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC).
Wawancara dilakukan kepada nara sumber yaitu, Bp Mardi Hendra (MH) sebagai Tim Corporate Social Responsibility, Bp Djarot Handoko (DH) sebagai Division Head Public Relations dan Ibu Eni Nur Ifati (ENI) sebagai manager Media Relations.
Pertanyaan Apa latar belakang dan tujuan pemilihan program IWIC sebagai Program Corporate Social Responsibilities (CSR) Indosat? Jawab MH : Latar belakang pemilihan program IWIC adalah merupakan tanggung jawab sosial Indosat kepada masyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap konten wireless yang membantu aktifitas keseharian, adanya trend pemanfaatan teknologi wireless yang makin membutuhkan mobility dan utility, baik untuk kegiatan bisnis, sosial maupun pendidikan, adanya kecenderungan masyarakat Indonesia saat ini menempatkan diri sebagai pengguna/konsumen dan bukannya pencipta, produsen, atau innovator, ikut mengembangkan wirausaha dibidang wireless khususnya generasi muda. Tujuan program IWIC adalah menumbuhkan budaya inovasi dan berkreasi khususnya bagi generasi muda, mengembangkan generasi muda yang tidak saja inovatif tetapi juga memiliki kemampuan wirausaha bidang wireless, meningkatkan minat masyarakat terhadap industri aplikasi dan konten wireless yang membantu keseharian, merubah paradigma masyarakat sebagai pengguna menjadi masyarakat yang produkif, berkreasi,
dan berinovasi, menumbuhkan nilai dan budaya inovasi serta memberikan wadah untuk berkompetisi bagi generasi muda dalam bidang wireless.
Pertanyaan Apakah Program IWIC ini merupakan strategi yang dilakukan Public Relation PT Indosat Tbk dan strategi apa yang dijalankan dalam penyelenggaraan program ini? Jawab DH : Ya. Program ini memang dirancang oleh Public Relations PT Indosat Tbk untuk mempertahankan image perusahaan. Strategi yang dijalankan untuk kegiatan ini meliputi strategi melalui media dan strategi dengan melakukan aktivitas langsung misalnya sosialisasi IWIC ke komunitas-komunitas gadget, ke sekolah-sekolah dan ke universitasuniversitas. Jawab MH : Melengkapi yang disampaikan oleh Mas Djarot, untuk strategi melalui media kita lakukan melalui media cetak, media elektronik (radio dan televisi), media online serta media social networking seperti facebook, milis-milis community gadget, blackberry, dsb. Dan aktivitas langsung kita lakukan dengan menyebarkan flyer, memasang spandukspanduk/poster-poster di pusat-pusat keramaian seperti di pinggir jalan yang ramai dilewati orang, di sekolah-sekolah, di kampus-kampus atau universitas, dsb. Kita lakukan seminar-seminar untuk sosialisasi IWIC ini ke universitas-universitas di Jakarta dan di daerah-daerah.
Pertanyaan : Siapa saja yang berperan dalam penyelenggaraan program IWIC? Jawab MH : Internal Indosat : Tim Corporate Social Responsibility di bawah Public Relations, Unit Value Added Service (VAS) Indosat, Tim Marketing Indosat yang mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan PT Indosat.
Pertanyaan : Apa kriteria kepesertaan program IWIC? Jawab MH : Peserta siapa saja baik mahasiswa atau umum, Gadgeters, kelompok-kelompok siswa sekolah, semuanya selain internal Indosat. Pembagian kriteria per kategori. Ada kategori umum/mahasiswa dan pelajar, peserta tergantung masuk kategori lomba yang mana. Untuk mahasiswa ada lomba kategori Broadband, Android atau Karya Tulis. Tetapi biasanya Karya Tulis hanya untuk peserta anak Sekolah Menengah Umum (SMU).
Pertanyaan : Bagaimana Public Relations mengkomunikasikan penyelenggaraan program IWIC ini kepada masyarakat? Jawab MH: Setelah program IWIC disetujui oleh Management, dilakukan Launching IWIC dengan mengundang Media, Pejabat setempat seperti Depparpostel, dari LIPPI atau dari ITB untuk mengkomunikasikan bahwa Indosat akan mengadakan IWIC di tahun tersebut. Kemudian akan menginformasikan melalui koran, facebook, radio, media social networking lainnya. Address facebook Indosat : Indosatwirelessinnovationscontest @indosat.com untuk mengkomunikasikan ke khalayak
ramai. Dan teman-teman di
regional Indosat yang menjadi ujung tombak kita untuk mensosialisasikan bahwa Indosat mengadakan IWIC tahun ini.Pendaftaran tetap ke kantor pusat Indosat di Jakarta.
Pertanyaan : Siapa yang menjadi Juri dalam IWIC ini? Jawab MH : Sebagai Juri kita mengundang dari ITB sebagai pakar-pakar teknis, bisa mengutus – pasiapa saja yang bisa menangani wireless di ITB, kemudian mengundang seorang Redaktur Telco Kompas, Tim VAS Indosat, mitra Indosat yaitu Ericsson, dan IM2. Kompas yang dipilih sebagai juri karena selama ini sudah bersinergi dengan Indosat dan paparan-paparan beliau di Kompas sesuai dengan trend yang berlaku saat ini. Dari Kompas yaitu bp. Subarkah.
Pertanyaan : Apakah Juri dalam setiap IWIC sama? Jawab MH : Juri dalam setiap IWIC tidak selalu sama. Berubah tergantung dari kategori yang dilombakan. Tahun 2010 ada tambahan
dari Majalah Gramedia, Visi Plus, Sony
Ericcson sebagai penyedia Handset Android dan Majalah Forsel. Juri didatangkan tergantung dari kebutuhan-kebutuhannya, misalnya kategori yang dilombakan Blackberry ada dari pasar Blackberry, untuk Android kita ambil dari pasar Android, agar tidak salah sasaran.
Pertanyaan : Apakah reward yang diberikan kepada pemenang? Jawab MH : Selain uang tunai dengan nilai ratusan juta Rupiah dibagi-bagi kepada mereka, pemberian handset tergantung dari yang dilombakan bisa Blackberry, Android, atau other device lainnya handset yang berjalan di Symbian atau Linux, kita juga memberikan sertifikat, dan untuk tahun-tahun sebelumnya ada program studi visit ke factory di luar, misalnya ke Ericsson di swedia dan Nokia di China . Tahun 2010 tidak ada hanya berupa uang dan perangkat gadget terkini.
Pertanyaan : Bagaimana mengenai Hak Paten? Jawab MH : Hak Paten, untuk karya yang menang dan tidak menang tetap dikembalikan kepada penciptanya. Terutama untuk yang tidak menang di kembalikan ke penciptannya apa yang kita dapat kita hanguskan/destroy. Untuk yang menang, selama 3 bulan kita review karya tersebut, kita akan diskusi dengan teman-teman di product di VAS apakah product dapat dibeli atau memberikan nilai tambah pada product yang sudah ada. Jika ada kita trial, jika trial oke dan bisa dijual akan kita beli. Bisa beli putus dengan sekian Rupiah atau sewa maintenancenya sekian bulan sekian Rupiah dst atau bagi hasil tergantung hasil
kesepakatan dengan para pemenang. Namun kalau tidak, akan dikembalikan kepada pemiliknya . Jika dalam 3 bulan tenyata tidak dapat apa-apa, jika pemenang akan menjual ke pihak ke tiga dipersilahkan. Kita tidak akan contek atau ambil sedikit-sedikit. Kita akan destroy.
Pertanyaan : Bagaimana Anda mengemas isi dari kampanye program IWIC ini sehingga menarik masyarakat? Jawab MH : Selain jargon-jargon, konteks-konteks atau ide-ide yang kita jalankan di koran-koran contoh ”Anda ingin menjadi innovator di Indosat, silahkan mengikuti IWIC”, kita juga sampaikan melalui radio dengan talkshow, mendatangi kampus-kampus terpilih di seluruh Indonesia dengan membuat sebuah seminar kecil mengenai teknologi apa yang sedang trend saat ini, kita datangkan pakar-pakarnya. Kalau Android kita undang seorang yang ahli di bidang Android untuk memberikan seminar di sana, kemudian kita undang teman-teman dari product untuk mensimulasikan product kepada teman-teman mahasiswa, dengan mendapatkan sertifikat secara gratis dan product gratis, para mahasiswa akan tertarik, dengan bukti bahwa selama 5 tahun pelaksanaan sebagian besar mahasiawa yang ikut. Dicabang kita ada trik tersendiri untuk sosialisasi di masyarakat. Kita kasih anggaran kepada mereka untuk sosialisasi ini. Dengan Flyer, kita bagi-bagi flyer, tempel poster-poster dan spanduk-spanduk dipusat keramaian yang menjadi pusat perhatian, pasar, sekolah, kampus. Ini dilakukan setelah launching IWIC. Isi flyer dan poster adalah menyampaikan Program IWIC itu apa, tanggal pengiriman dari kapan sampai kapan, kirim email kemana saja dan siapa saja yang dapat dihubungi terkait dengan info ini.
Pertanyaan : Program IWIC ini adalah bagian dari program Corporate Social Resonsibility, apa stressing kita untuk menjelaskan bahwa program ini adalah program CSR
Jawab MH : Disitu kita tempel salah satu jargon CSR Indosat yaitu Indonesia Belajar, yang merupakan part of CSR Indosat yang berkecimpung di dunia pendidikan. Dimana IWIC ini adalah salah satu dari program pendidikan. Pesan harus disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti serta memiliki pemahaman yang sama antara komunikator dan komunikan dalam hal maksud, tema dan tujuan semua pihak.
Pertanyaan : Apa dasar pemilihan tema dalam program IWIC? Dan mengapa Tema dibedakan setiap tahun? Jawab MH : Untuk pemilihan tema kita lakukan setelah acara grand final IWIC selesai. Kita akan mengundang teman-teman dari bagian VAS Indosat, Juri, Product development Indosat untuk membicarakan kira-kira tahun berikutnya apa yang akan menjadi trend. Misalnya yang akan trend Android, maka kita akan ambil Android sebagai satu kategori di IWIC, atau BB akan trend, kita akan ambil BB sebagai kategori. Berdasarkan brainstorming dengan teman-teman. Tema tahun 2006 juga diangkat berdasarkan hasil pembicaraan dengan teman-teman juga. Mengapa tema-tema dibedakan tergantung dari trend kebutuhan masyarakat, apa yang sedang heboh saat ini misalnya tahun 2008 mengenai Social networking
Pertanyaan : Apakah ada hubungan antara tema yang disusun dengan Visi dan Misi Perusahaan? Jawab DH : Visi Indosat adalah menjadi operator pilihan pelanggan untuk seluruh kebutuhan informasi dan komunikasi, sedangkan Misi Indosat adalah untuk menyediakan dan megnembangkan produk layanan dan solusi inovatif dan berkualitas untuk memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi para pelanggan, meningkatkan shareholder value secara terus menerus, mewujudkan kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik. Visi yang ditulis sekarang maknanya sama dengan Visi yang ada sebelumnya lebih secara global. Dari sini kalau dilihat tujuan IWIC apa, iwic punya tujuan kompetisi wireless, kita ingin banyak developer-developer muda, yang tidak hanya berkreasi, berkarya dan berinovasi tetapi juga kedepannya produknya dapat menghasilkan uang. Menjadi enterpreneur tujuan awal kalau dulu kita sebagai pemakai kenapa tidak sekarang kita sebagi pembuat. Intinya kedepannya kita akan membangun developer-developer anak muda, developer anak bangsa secara nasionalisme. Dari situ awalnya kompetisi IWIC. Jika ditanya apakah sudah ada bukti dan hasilnya ? ada. Dari 1500 karya yg masuk, 1 buah karya sudah diimplementasikan. Untuk diimplementasikan tidak mudah, karena harus dicomply dengan standar requirement untuk suatu produk Indosat. Test dan requirementnya banyak. Kadang teman-teman development bisa ahli di satu program tetapi tidak ahli diprogram yang lain. Itu sebabnya banyak yang gugur. Terutama yang sms zip ini bisa lolos dan bisa diimpelmentasikan, selain karya dibeli isat/hak ciptanya, juga jika ada maintenance fee, ia dapat dibayar lagi. Meng-create developer-developer baru. Contoh siapa sih Budi Daryatmo, seorang dosen lulusan ITB S2. Itu pemenangnya. Kalau tidak bisa dipakai di Indosat bisa diimplementasikan ke yang lain contoh tahun kemarin ada untuk mahasiswa S1 dan S2 yang mau membuat suatu karya ilmiah, kita kasih kayak grand sebesar 100 juta, pemenangnya ada salah satu nya yang saya baca di sinopsisnya di salah satu media, ternyata karyanya mau dipakai oleh RS Harapan Kita, karyanya seperti apa sih, jadi contohnya gini, misalnya saya pasien jantung, pada saat saya terkena serangan ternyata ada beberapa poin yang bisa terdeteksi dari hp dan terBroadcast ke dokternya langsung. Kendalanya kemarin itu requirement minimum ada sekian titik yang harus terdeteksi, tetapi ini baru sekitar 80 persen, ini mau dibeli oleh RS Harapan Kita, kalau requirement sesuai dengan RS, sebenarnya itu tinggal menambahkan saja. Indosat tidak mendapat apa-apa. Contoh lain, sudah diimplementasikan tetapi tidak dibeli kita, kategori challenging yaitu kamus dictionary, buat anak-anak SD yang mau belajar bahasa Inggris, ia membuat aplikasi yang sangat mudah sebenarnya for free ia bikin, ia bikin soal-soal matematika dengan free format, tidak berbayar, ada yg sampai seperti itu. Tahun kemarin masuk
pemenang, anak SD dan SMP kakak beradik. Kita mengkatagorikan SMP, SMA dan mahasiswa, ternyata ia untuk kategori yang SMP, tetapi karyanya luar biasa. Kita kasih awardlah kemarin, kesesuaian dengan visi dan misi disitu.
Pertanyaan : Tema apa saja yang diangkat untuk program IWIC ini? Jawab MH : Di tahun 2006, tema yang diangkat adalah “Inovasi Wireless untuk Kita Semua” dengan kategori Hardware dan Software, tahun 2007 bertema “Inovasi Wireless Bagi Perkembangan Industri & Masyarakat” dengan kategori Idea Generator dan Product Oriented, tahun 2008 bertema “Inovasi Wireless yang Aplikatif dengan Mobilitas Tinggi” dengan kategori IWIC for School dan IWIC for All, tahun 2009 bertema “Innovation, Research and Developing Enterpreneurship in Wireless Business”dengan fokus pada Mobile Wireless Business. Untuk tahun 2010 tema yang diangkat adalah “Inovasi Wireless untuk wujudkan impian Indonesia”, dengan kategori program Wireless Application (WA) dengan dua sub kategori Komersial dan Games & Entertainment.
Pertanyaan : Media apakah yang Anda gunakan untuk kampanye Program IWIC kepada masyarakat? Dan apakah alasan pemilihan media tersebut? Jawaban ENI: Selain media cetak, media elektronik radio dan televisi, juga media online detikinet dan media social networking lainnya seperti facebook. Untuk media televisi program IWIC di channel metro tv dalam acara I-lifestyle mengupas tentang IWIC di awal peluncuran dan nanti di akhir pada grand final pengumuman pemenang. Pemiliha media disesuaikan dengan segmen, kalau untuk program kompetisi IWIC tentunya dimuat di koran yang mengupas tentang telco bukan koran olah raga, atau
politik atau keuangan. Kita akan memilih media yang berhubungan dengan telco seperti forsel, TNT sinyal, PC Plus dan kompas yang rajin mengeluarkan tentang teknologi Wireless.
Pertanyaan : Menurut Anda, apakah program IWIC yang telah dilaksanakan selama ini telah tepat sasaran? JawabMH : Selama 5 tahun berjalan, sudah tepat sasaran. Alasannya karena hampir rata-rata 300 karya yang masuk tiap tahun menunjukkan bahwa IWIC sudah membumi dan dikenal di masyarakat. Tanda bahwa program ini telah efektif adalah dengan adanya peserta yang variatif dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, mayoritas di pulau Jawa, dan peserta dari berbagai kalangan. Setelah karya masuk, kita lihat trendnya dari tahun ke tahun. Sebulan setelah kita launching kita lihat apakah program yang disampaikan ke masyarakat sudah mengena, kita lihat dari karya-karya yang masuk. Biasanya sebulan sudah ada yang muncul ke
[email protected] dan sebulan mendekati akhir pengiriman akan membooming. Waktu yang diberikan selama 6 bulan dimulai dari launching di bulan Mei bertepatan dengan hari pendidikan nasional dan berrakhir di Hut Indosat pada bulan November. Trend peserta dari tahun ke tahun meningkat. Banyaknya peserta sesuai dengan trend, mana yang sedang trend, pesertanya lebih banyak. Tahun 2008, Android sedang booming, peserta lebih banyak. Jika dibanding tahun ini (2010), berimbang karena kategori yang diluncurkan tahun ini sampai 8. Di tahun 2009 hanya 3, itu yang membuat perbedaan krn menyebar. Total peserta tetap 300. Kenaikan tidak signifikan karena ada yang berbagai permasalahan misalnya email yang tidak masuk/bounching, karya yang masuk di diskualifikasi karena tidak sesuai kategorinya atau karya masuk tetapi tidak sesuai judul, tidak akan dimasukkan sebagai peserta. Sehingga didiskualifikasi di awal, jika email masuk dari peserta tetapi tidak sesuai persyaratan akan langsung didiskualifikasi. Begitu masuk, panitia akan menyaring. Ketika batas akhir ditentukan misalnya untuk tahun 2010, batas akhir tanggal 31 Oktober 2010. Maka tanggal 1 November 2010 sudah
di tangan juri. Selama seminggu juri akan memilih siapa saja finalisnya, baru kemudian di hari H akan diumumkan siapa saja finalisnya. Misnya si a, si b, si c, si d dengan hasil karya a b, c, d, dst Dari panitia ke juri hanya seminggu kita kasih waktu ke juri untuk menentukan siapa finalisnya. Juri untuk masing-masing kategori memilih minimal 3 finalis masing-masing kategori. Baru kemudian di adu di grand final. Juri untuk grand final adalah semua juri. Juri lain boleh menilai juga untuk finalis lain. Biasanya kita buat juri ganjil supaya hasilnya akan lebih nikmat pas. Diadakan di kantor selama 1 hari penuh dari pagi sampai malam, baru malam kita terima hasilhnya siapa pemenangnya. Baru besoknya diumumkan di acara Grand Final siapa pemenang 1, 2 dan 3. Setiap kategorei kalau 8 kategori berarti 24 orang. Selama peserta belum menjadi finalis peserta di rumah masing-masing. Begitu masuk Grand final, kita undang peserta pemenang ke Jakarta, kita biayai semuanmya selama peserta ada di Jakarta. Tentunya begitu acara Grand Final selesai, peserta akan kembali ke daerah masing-masing.Rata-rata lama mereka di Jakarta 3 hari yakni di persiapan, penjurian, Grand Final dan pulang.
Pertanyaan : Bagaimana kedudukan Public Relations di organisasi Anda dan apakah peranan Public Relations di organisasi ini? Jawab DH : Secara struktur di bawah Corporate Secretary, peranannya dilihat dari fungsinya ada 3 hal, kita punya Departemen Media Relation, yang intinya fungsi departemen ini adalah harus dapat membina hubungan baik dengan media, tidak hanya sebatas dekat dengan wratawan dan wartawan dekat dengan kita, setiap kita undang wartawan datang, tidak hanya sebatas itu. Kita perlu mengcapture berita-berita yang masuk tentang Indosat. Kita punya KPI (Key Performance Indicator), jadi misalnya ada case-case negatif tentang Indosat berarti nanti KPI kita berkurang tetapi kalau lebih-lebih kalau sudah terjadi jelek dan media lain banyak meng-quote akan lebih parah lagi KPInya. Bagaimana caranya jika ada hal negatif muncul di berita dan kita coba melocalize jangan sampai blunder ke media-media yang lain. Itu yang coba kita jaga. Mekanismenya seperti apa, kita mulai
memantain hubungan baik, memberikan edukasi positif terkait pemberitaan media bukan saja kepada si wartawan tetapi kepada media as corporate, seperti yang kemarin kita lakukan di kompas gramedia group.Kita juga mendistribusikan berita-berita positif tentang perusahaan. Contoh dengan Release. Oleh karena itu hampir seluruh aktivitas perusahaan,
Divisi Public Relations mengetahuinya. Baik release yang bersifat
marketing maupun release yang sifatnya corporate. Kalau bicara release panjang banget mulai dari membuat release sampai mendistribusikannya, kita yang membuat semua. Bagaimana berita itu bisa kita capture, kita bisa handle tuh, jadi kita punya 1 alat khusus untuk mengcapture semua berita Indosat. Dan tidak hanya Indosat, juga kompetitorkompetitornya. Jadi dalam 1 hari kita bisa cek berapa pemberitaan tentang Indosat dan persentasi pemberitaan mengenai dari sisi iklan atau pemberitaan lainnya. Kita punya perangkatnya, Dbase Media Tracking kita bisa seperti itu.,dan kita Capture setiap hari dan informasikan ke management, kemudian dibawah PR ada CSR, Eksternal Communications, tidak hanya memberikan bantuan seperti sponsorship, bukan hanya itu, kita punya Indonesia Belajar, Indonesia Sehat, Indonesia Hijau, Berbagi Bersama Indosat, dan Indosat Peduli. Eksternal Publication itu mengenai pemberitaan-pemberitaan terkait Corporate. Untuk pemberitaan yang sifatnya marketing handle by marketing strategy, untuk yang menangani administrasi, seperti apa, ini banyak hubungan dengan pihak lain menimbulkan administrasi. Kadang-kadang bersinggungan dengan pihak lain. Kadang kita menangani event corporate kita terlibat disitu, tidak hanya menangani yang komunikasi ke luar. Untuk Internal Communication (Interkom) berdiri sendiri. Dulu per\nah terpisah kemudian digabung, sekarang dipisah lagi kenapa dipisah karena tugasnya dengan era Indosat mengarah ke transformasi, dibutuhkan informasi untuk bagaimana mendeliver maksud dan tujuan perusahaan kepada karyawan, caranya dengan aplikasi internal kom, krn teman-teman interkom relatednya lebih kepada HRD, yang disuarakan adalah suara-suara kepada karyawan, program transformasi adalah program yang ditujukan kepada karyawan.
Pertanyaan : Apakah manfaat program IWIC bagi organisasi Anda dan berikan bukti-bukti manfaat yang telah diperoleh? Dan menurut Anda bagaimana program ini dapat mempertahankan citra organisasi? Jawab DH: Sejauh ini sudah 5 tahun berjalan, IWIC sudah dikenal dimasyarakat. Merupakan kompetisi yang berbeda dengan yang lain, kompetisi ini dalam hal sofware aplikasi. Kalau kita lihat beberapa kampus pernah menjalankan ini, tetapi tidak kontinue dan secara manfaatnya apakah dia dapat diimplementasikan dan menghasilkan revenue untuk peserta, itu kita tidak tau sementara IWIC itu bisa terwujud dengan sekarang kita mulai mengembangkan program inkubasi mulai dari IWIC yang kelima ini. Program inkubasi ini adalah setiap pemenang/finalis berkesempatan mendapatkan pembinaan dalam program inkubasi, mereka memasukkan semua karyanya ke web portal kita, nanti akan di analisa oleh kita, kalau karyanya implementable, bisa dilaksanakan untuk jadi product yang sifatnya berbayar, sebanyak orang yang akan mendownload ia akan mendapatkan royalti, itu yg kita jalankan saat ini. Termasuk portalnya, Indosat innovation lab ada di bawah, sementara masih di Jakarta, dan nanti akan ditambah ke Bandung dan Jogja. Semua nya lahir dari IWIC, inisiasi dari Qatar, mereka melihat kompetisi IWIC sangat bagus karena mengcreeate developerdevloper muda yg bisa menjadi enterpreneur lebih cepat dengan cara seperti apa, salah satunya dengan program inkubator.,disisi IWIC, di sisi keluar, program ini sudah banyak terdengar sudah banyak award yang diterima untuk program ini, di tahun ini sekitar 2 sd 3 award yg diterima, golden ring award, Indonesia selular show award, broadband award utk IWIC. Tentunya dengan Award tersebut dapat menaikkan citra Indosat.
Pertanyaan : Bagimana ide muncul nya program IWIC pertama kali? Jawab DH : Dulu ada telco project competition, ide dasar bagaimana perangkat handset ditambah 1 perangkat lagi menjadi perangkat yang multiguna tidak hanya untuk telpon. Selesai dari telco project competition, kita punya pemikiran kalau hanya dalam hal hareware maka
perkembangannya begitu-begitu saja, sama halnya dengan jarum black innovation, saat itu kami punya pemikiran yang berbeda, jangan hanya dalam hal hardware tetapi kalau kita ganti dalam hal Software menjadi luar biasa. Tahun 2006 untuk mencapai ke situ perlu transisi. kategori ada hardware dan software. Iwic ke 2 kategori berbeda lagi. Iwic ke 4 lebih fokus kepada pengembangan aplikasi, lebih fokus kepada devicenya. Bukan pengembangan aplikasi saja tetapi juga devicenya. Karena kalau kita lihat pengguna BB itu sudah banyak, maka pengembangan aplikasi khusus BB. Android juga demikian, Iphone kalah dengan Android, dan seperti Linux free format tidak berbayar, Android sangat luar biasa perkembangannya untuk itu kita buat pengembangan aplikasi untuk Android. Kemudian ada yang untuk Broadband, yang seperti laptop Ipad, sekarang mulai marak, itu masuk kategori Broadband yang tidak kalah menariknya hp yang merek-merek Cina. Tiphone, etc, mau tdak mau other device mulai mengalahkan HP existing, nokia, sony ericsson dan motorola mulai mengalahkan mereka. Kita kasih pengembangan dalam hal other devices. Lebih fokus kepada product. Ini dimulai sejak iwic ke 4, iwic kelima lebih dikembangkan dalam kategorinya, business dan entertainment,
Pertanyaan : Bagaimana cara Anda mengundang rekan-rekan pers untuk meliput program IWIC? Jawab ENI : CSR adalah salah satu materi atau message yang kita komunikasikan ke public dalam mensupport pencitraaan yang positif terhadap perusahaan. Jadi di standar komunikasi kita iwic mendapatkan priortias untuk dikomunikasikan secara high profile. Melihat beberapa kegiatan CSR yang kemarin, anggaran CSR sudah dibuat sekian untuk kegiatannya dan sekian untuk komunikasinya , ini menunjukkan apa yang kita lakukan sejak iwic pertama diselenggarakan kita memang sudah membuat planning publikasinya sedemikian rupa baik bentuknya berupa placement atau non placement. Kalau placement pasti berbayar dlm bentuk iklan/advertorial dan iklan di radio di tv dst, dan non ;placement elbih ke hal2 yang sifatnyar redaksional atau editorial sifatnya berita.
2 aspek ini yang dilakukan secara bersamaan. Dengan proporsi yang kita anggap ideal , sekian anggaran untuk placement dan non placement. Termasuk anggaran untuk teman-teman media yang kita ajak ke jatiluhur untuk meliput, tapi bukan placement, yang akan naruh berita dan berbayar. Planning selalu placement dan non placement. Sudah dari awal kita duduk bersama dan membicarakan manaya yang kita lakukan dan mana yang tidak kita lakukan. Placement sifatnya untuk memback up bahwa di editorial nanti bisa keluar. Kan tidak semua release akan dikeluarkan oleh teman-teman media. Selalu kita planing untuk placement sasarannya siapa, segmen yang dituju siapa misalnya IWIC ini jelas untuk 1. Kalangan muda, kalangan muda yang melek dunia digital, segmen secara umum, kita ingin dilihat masyarakat bahwa Indosat punya program kepedulian sosial terhadap teknologi anak muda, dari segmen ini kita bisa menetapkan placement atau non placement dan media yang digunakan. Misalnya anak muda dan digital, p;asti media-media digital seperti detik com pasti heavy, media online masih banyak tetapi media digital kita pakai, anak-anak muda dan masyarakat, kita grap seperti radio, segmen anak muda, placement disitu. Kaitannya dengan dunia digital, placement yang mana, kita cari program tv yang memuat program tersebut. Contohnya metro tv dengan i-lifestyle. Dia ngomongin tentang teknologi komunikasi wireless selular dsb., dan media paling jelas dan efektif bisa dapat anak muda dan mayarakat ya kompas, juga turunan-turunannya misalnya info komputer, majalah forsel, majalah segmented mengenai dunia gadget kita grap media umum tetap tetapi pakai persentase, placement terkait dengan anggaran sehingga karena keterbatasan anggaran, harus kita prioritaskan lagi yang benar-benar segment detik, metro tv, media kompas dan beberapa media segmented tadi. Untuk non placement, kita undang wartawannya, kita kirimkan press release, kita undang fotographernya di event, hampir semua segment media kita undang. Karena kita tidak hanya menyasar ke peserta tetapi juga masyarakat umum diinfokan. Channel apapun bagi kita apa saja. Tetapi mereka belum tentu nulis, tinggal pintar-pintarnya kita bagaimana agar mereka mau menulis. Setiap berita news valuenya apa misalnya IWIC, kita angkat value, inovasi, wireless anak muda yang belum pernah diadakan oleh siapapaun. Jadi value itu kita angkat. Peserta anak-anak muda kita ekspos ada siswa SMP, komunikasikan ke media agar mereka mau menulisnya.
kita
Mungkin berita utama mengenai pemenang, tapi setidaknya latar belakangnya ia memenangkan IWIC akan juga diulas di berita. Kalo fotographer selain Kompas mudah, event bagus dapat naik, kalo Kompas harus dibriefing dulu ada aplikasi yang bagus, manfaat aplikasi apa saja, berguna untuk ini itu ada alat bisa difoto, pemenangnya ada, baru Kompas mau beli seperti itu. Kalo Bisnis Indonesia berhubungan dengan Finance. Kita coba kenali masing-masing media agar terpenuhi semua sesauai dengan standar pemberitaan mereka. Dari awal di lauching iwic selalu dikomunikasikan. Kita undang di dua moment liputan besar laucnhing dan grand final. Kita undang semua. Ada Press Release, Press Conferrence, Q and A, jadi di event besar. Grand Final valuenya lebih tinggi sehingga untuk ekspos lebih gampang karena ada pemenangnya. Selama 6 bulan
kita info ke media, ada sosialisasi dimana kita
publikasikan kesemua via Press Release. Atau di detik kita taruh selama 6 bulan. Ada halaman yang kita sudah beli, sosialisasi disini, setiap ada sesuatu perkembangan kita buat press release selalu kita infonkan ke media. Jika media tidak mau nulis tidak apaapa. Setelah kirim rilis kita info atau telpon kita kasih akses butuh foto kita kasih fotonya. For free. Media relation tidak ada unsur biaya. Anggaran lebih ke packaging acara. Kalo di Jatiluhur, Grand Final kita bawa wartawan ke sana pasti otomatis mereka akan tulis berita. Kalau kita kirim release kadang-kadang wartawan menjadikan iwic hanya setting berita saja. Kita tau news value kita seperti apa dan kita hapal media-media seperti apa. Kebijakan redaksional dan stardard pembaca serta positioning mereka ada yg longgar ada yang ketat. Kita nggak pernah pakai amplop tapi misalnya kalau ulang tahun kita kirim kue ulang tahun ke wartawan dan medianya. Kita memaintain relationship tetapi tidak membayar berita. Kita banyak berhubungan dengan wartawan. Karena Indosat perusahaan telekomunikasi tercatat di pasar modal, selain mengeluarka layanan teknologi, ada RUPS Luar Biasa dst, diwartawan ditanggkap oleh desk yang berbeda. Contoh kalau kita keluarkan layanan seluler yang menanggap adalah desk telko dan teknologi. Kalau layanan 24 jam IM3 di desk telco, tetapi kalau kecepatan 42 mbps, yang tangkap teman-teman desk IT. Media ada yang lengkap ada yang rangkap-rangkap tergantung kebijakan mereka. Soal keuangan akan ditangkap oleh anak-anak ekonomi. Misalnya untuk Desk CSR yang
berbau telekomunikasi akan ditangkap oleh desk telco. Karena aplikasi seperti IWIC menjadi headline yang menarik untuk Telco. Untuk fotographer bisa lebih dari 10 orang photograper. Kita undang orang yang meliput semuanya.
Pertanyaan : Bagaimana response dari rekan-rekan Pers terhadap jalannya program IWIC? Jawab ENI : Alat ukur response, sejauh ini dari sisi pembiraan dari foto dan berita. Dari foto news value cukup tinggi. Banyak yang memberitakan. Contoh untuk pemenang IWIC Sandy ada orang dan alat hasil karyanya. Dari sisi berita positif tetapi berita tidak sebesar kalau ada pergantian direksi. Sebenarnya program Iwic jika dilihat dari positioning, sudah baik karena operator lain tidak ada yang mengadakan program seperti kita. Untuk XL dengan Indonesia berprestasi tidak menyelenggarkaan kompetisi, tetapi yang juara diseleksi dan dipilih lagi, misalnya dari sisi kepahlawanan siapa juaranya. Kalau Iwic ada seleksi, ada proses. Konsistensi dan komitmen Indosat terlihat karena sudah mengadakan 5 kali. Value untuk update tidak terlalu kuat. Berita yang diterima wartawan cukup banyak sehingga tidak semuanya bisa dikeluarkan. Bisa juga tidak sesuai dengan kebijakan media. Untuk media kompas akan coba ekplor lagi dulu, jika tidak menjadi gosip baru mereka naikkan. Wartawan masih tetap kita kasih update. Tentang iwic sosialisasi nya kalau kita merasa perlu dipublikasikan kita akan push tapi apakah mereka akan naikkan menjadi berita sepenuhnya tergantung dari mereka yang memutuskan. Dalam berhubungan dengan media, sudah cukup memiliki kesepahaman. Untuk yang second layer media, mereka menaikkan berita program kita, promosi fine tp untuk kompas tidak mau misalnya. Kita paham kebijakan mereka. Dalam
kondisi
tertentu mesage tidak menendang, teman-teman cari yang lain. Kalo Bisnis Indonesia kita cari data yang lain. Misalnya dari sisi data keuangan.Tidak sekeder promosi tapi ada value-value lain.
Untuk komunikasi Iwic secara keseluruhan juga memakai pola yang sama. Misalnya Grand Final peserta siapa saja, kedepan mau diapakan pemenangnya, disediakan alatalatnya untuk dikembangkan lagi. Untuk peserta yang menang akan kita panggil ke Jakarta. Wartawan/pers yang turut diundang ke peliputan IWIC akan merasa senang-senang saja, karena biasanya ada aplikasi baru, ada perkembangan baru. Untuk pers yang suka memasukkan artikel itu akan senang sekali. Contohnya Koran Tempo. Mereka meminta kontak para pemenang Iwic untuk diwawancara. Untuk proses wawancara pemenang, dari tim Indosat tidak harus ikut karena materi wawancara biasanya seputar teknologi. Pemilihan media yang meliput tergantung segmen. Untuk tiap berita Iwic kita koordinasi dengan daerah, setiap release kita deliver ke sana. Materi tersentral kecuali isu sensitif misalnya penghapusan pelanggan, itu konsumsi pasar modal.
Untuk sosialisasi di daerah, pers boleh turut meliput. Kita harus pertimbangkan untuk event yang sifatnya lokal news valuenya tidak terlalu tinggi tidak perlu diliput pers. Karena average di daerah tinggi dipusat belum tentu tinggi. Untuk daerah, selama masalah CSR, Marketing, Product dan layanan, mereka feel free untuk mengeksplor sendiri.
Pertanyaan : Mengapa untuk Program Kompetisi IWIC tidak ada brand ambassadornya? Jawab ENI : Jika kita gunakan artis akan perlu mengeluarkan biaya mahal, lebih pas kita gunakan pemenangnya sebagai Iconnya, dulu kita sempat lakukan itu. Sekali atau dua kali pemenang kita jadikan foto iklan. Kita tidak kasih bayaran untuk itu paling kita kasih souvenir saja sebagai kompensasinya, karena toh dengan dengan menjadi Icon tersebut sama saja mereka mendapatkan publikasi gratis. Tentunya mereka senang sekali. Untuk acara di Metro TV, merekapun tidak kita kasih kompensasi berupa uang, hanya berupa
souvenir saja. Manfaat publikasi ini sangat besar buat mereka. Karena akan membuat orang berminat terhadap mereka.
Pertanyaan : Bagaimana tulisan-tulisan Pers di media mengenai IWIC, apakah tulisan mereka positif atau ada juga yang menulis negatif? Jawab ENI : Tidak ada tulisan yang negatif. Tulisan mereka positif dalam arti pesan Iwic sudah sampai ke masyarakat. Hanya space yang diberikan untuk berita mengenai Iwic tidak semua media memberikan space yang besar. Seperti Media Kompas hanya berita kecil sebagai update saja. Tetapi kebetulan ada satu wartawan Kompas yang menjadi Juri di Iwic dan sering membuat tulisan besar mengenai hal ini. Ia bisa mengemukakan dengan baik. Kalau diuangkan mungkin sangat besar biaya penulisannya dengan space yang besar ini bisa ratusan juta, namun ia membuat tulisan itu for free. Untuk kegiatan CSR selalu mendapatkan space yang besar di Republika, Bisnis Indonesia. Perhatian media terhadap isu-isu berbeda. Kita masih harus terus meningkatkan program Iwic agar dapat dikembangkan sehingga di tahun depan media akan lebih tertarik untuk memberitakan program ini lebih besar lagi. Untuk koran Kompas dan Republika sudah memuaskan. Tetapi masih ada media-media yang terus kita evaluasi agar dapat terpenuhi target per media. Kita lakukan pendekatan terus.
Pertanyaan : Untuk masyarakat yang tidak membaca media yang kita pakai untuk sosialisasi Iwic bagaimana? Jawab ENI : Sebenarnya kita menggunakan semua channel dan placement tadi, dengan biaya sedikit bisa mengcover semua orang dan semua segment ada di situ. Media yang bisa digolongkan adalah Kompas. Dan semua orang digital buka detikcom. Intinya adalah kita berusaha mempertemukan placement dan keterbatasannya kita buat beragam di beberapa media segemented. Tidak bisa mengcover seluruhnya karena keterbatasan.
Meskipun kita sudah coba berbagai channel dan rilis-rilis sudah di sebarkan melalui milis-milis, masih tetap ada miss. Hal ini disebabkan informasi yang sudah melimpah ruah dan orang sudah jenuh terhadap informasi yang diterima. Akhirnya orang tidak mau lagi terima informasi sama sekali. Untuk CSR itu sebenarnya isu positif, kita butuh testimoni dari pemenang. Kalau editorial cukup tidak perlu placement. Placement itu hanya dibuat jika media tidak mau menaikkan berita.
Pertanyaan : Bagaimana tanggapan para peserta IWIC sehubungan dengan program ini? Jawab MH : Tanggapan peserta ada positif dan negatif. Tanggapan positifnya mereka sangat senang, karena dengan kompetisi IWIC ini mereka bisa mengimplementasikan ide-ide dan karya mereka. Mereka mendapatkan pengalaman baru, ilmu-ilmu baru, kita berikan seminar gratis ke kampus-kampus. Ada dari mereka yang belum pernah ke Jakarta, dan mereka sangat menikmati perjalanannya. Untuk tanggapan negatif adalah karena waktu yang diberikan untuk pengiriman karya terlalu panjang yakni 6 bulan, mereka merasa terlalu lama menunggu selain itu juga ada kategori yang tidak sesuai dengan keahlian mereka. Mereka ingin ikut tetapi kemampuan mereka belum sampai, mereka minta agar kategori yang dilombakan lebih mudah. Indosat menanggapi masukan ini dan memasukkan kategori karya tulis. Kategori karya tulis baru ada tahun 2006. Di 2007, 2008, 2009 tidak ada. Baru ada lagi di tahun 2010, untuk peserta yang punya ide tetapi tidak bisa membuat prototypenya bisa ikut karya tulis. Selain karya tulis ada pengembangan aplikasi. Membuat suatu produk secara wireless yang bisa diaplikasikan
langsung dihandset baik Blackberry, Android ataupun
Broadband. Dihadapan para juri mrk akan tunjukkan prototypenya. Ini karya saya, bentuknya seperti ini kalau sudah jalan seperti ini, bisa digunakan untuk ini dan mereka demonstrasikan. Ini hanya aplikasinya saja. Begitu kita periksa, mereka kita persilahkan mempersiapkan selama 1 bulan prototypenya.
Pertanyaan : Bagaimana respons dari peserta yang tidak memenangkan kompetisi dan yang memenangkan kompetisi ini? Jawab MH : Untuk yang tidak memenangkan kompetisi pasti sedih dan kecewa tetapi kebanyakan dari mereka bilang malah akan ikut lagi di tahun depan dan akan menyempurnakan karyanya. Untuk yang memenangkan kompetisi pastinya merasa bangga sekali dengan harapan karyanya bisa dibeli oleh Indosat atau oleh content provider lainnya. Nilai tambah bagi mereka sendiri jika mereka mahasiswa, dapat sertifikat gratis, dapat publikasi gratis, mendapat undangan ke TV, ke radio untuk wawancara denga media. Publikasi gratis untuk mereka secara nasional. Mereka diminta menjadi pembicara di suatu tempat hal ini merupakan nilai tambah bagi mereka.
Pertanyaan : Saya pernah baca diinternet, ada nada-nada sumbang dari peserta IWIC yang tidak menang. Bagaimana kita mengatasinya? Jawab MH : Kita tidak mau terlalu jauh menanggapi hal tersebut. Karena itu urusan media relations. Temen-teman di media relations akan membuat tulisan mengapa ini si A menang dan apa hasil karyanya. Untuk yang kalah memang biasa protes, kita biarkan saja, kita tutup mata, kita akan publikasikan yang menang untuk menutup berita yang negatif. Biasanya itu hanya sesaat saja tidak akan lama.
Pertanyaan : Bagaimana pemberitaan media mengenai program IWIC? Dan seberapa besar perbandingan pemberitaan negatif dan positif mengenai program IWIC di media massa?
Jawab ENI : Pemberitaan media mengenai program IWIC sejauh ini selalu positif, belum ada berita negatif, karena memang program ini termasuk program CSR perusahaan sehingga isunya selalu positif.
Pertanyaan : Bagaimana antusiasme para peserta IWIC dari tahun ke tahun? dan dari mana informasi itu diperoleh? Jawaban MH : Dari tahun ke tahun peserta IWIC meningkat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya karya yang masuk.
Pertanyaan : Seberapa sering program IWIC dirilis oleh media massa? Jawab ENI : Pada saat launching IWIC, kita akan mengundang teman-teman media. Mereka akan merilis berita mengenai launching IWIC. Secara rutin melalui detikinet, kita akan blast berita mengenai program IWIC misalnya tinggal 3 bulan lagi, tinggal 1 bulan. melalui detik.inet termasuk mengenai info terbaru. Misalnya IWIC baru saja sosialisasikan ke Universitas Indonesia dengan jumlah orang sekian. Dari Mei sd. November kita akan keliling kampus untuk sosialisasi dan semua itu akan di rilis media.
Pertanyaan : Jika ada sosialisasi ke kampus, apakah Indosat mengundang media juga? Jawab ENI : Temen-teman cabang pasti akan mengundang media. Kampus tidak hanya yang di Jakarta tetapi keliling. Kalau di tahun 2010 kita ke 12 kampus dari Medan di USU, di Palembang, di Lampurng, Jakarta (UI), di Bandung (ITB), di Yogya (UGM), di Surabaya (ITS). Pemilihan berdasarkan penghargaan terhadap kampus tersebut karena mereka
pelanggan rutin IWIC. Kampus-kampus tersebut yang rajin mengirim karya tulis ke Indosat. Kita kasih mereka seminar gratis.
Pertanyaan : Apakah tim Media Relations juga memikirkan kemungkinan memberikan sosialisasi ke kampus/universitas yang belum pernah mengirimkan karya tulis? Jawab ENI : Ya. Tetap perlu, tugas teman-teman di cabang, mereka akan memilih kampus yang menjadi komunitas mereka karena akan menambah pelanggan, me-maintain pelanggan, dan menambah pelanggan baru
Pertanyaan : Apakah ada bukti bahwa dengan program IWIC ini pelanggan jadi bertambah? dan dari mana informasi tersebut? Jawab MH : Jawabnya jujur ada dengan cara, kalau kita sosialisasi ke kampus, kita mewajibkan mereka pakai nomor Indosat sebagai salah satu bukti bahwa mereka mendaftar. Mereka wajib gunakan produk Indosat. Untuk peserta IWIC wajib menggunakan kartu Indosat. Jika tidak akan kita diskulifikasi. Selama sekian bulan mereka otomatis menggunakan produk Indosat selama proses IWIC. Kalau sudah lama kita tetap butuh komunikasi, mereka tidak boleh pindah operator dulu, kita akan hubungi kalau mereka jadi pemenang, mau tidak mau mereka pertahankan nomor Indosat. Lama kelamaan mereka akan selamanya menggunakan nomor Indosat setelah sekian bulan menggunakan mungkin akan malas ganti lagi itu taktiknya. Untuk yang tidak menang tidak masalah paling tidak mereka telah pernah menggunakan kartu Indosat dan mengetahui keuntungan-keuntungan menggunakan kartu tersebut. Kalau sosialisasi paling tidak yang hadir 250 orang. Wajib menggunakan produk isat dan buktinya harus dperlihatkan. Kita tetap menyediakan voucher untuk penjualan nomor kadang kita berikan gratis. Selama ini jumlah pelanggan bertambah, walaupun tidak banyak sekali tetapi membantu meningkatkan jumlah pelanggan Isat.
Sampai saat ini sudah hampir 1500 karya yang masuk Indosat. Dan tambahan info untuk yang sudah dijadikan produk Indosat ada 1 yaitu sms killer sms Zip. Untuk mengompres sms, jika biasanya 160 karakter, bisa sampai 220 karakter. Itu yang sudah kita beli. Tahun 2007 karya pemenangnya tidak kita beli secara corporate Indosat. Tetapi kita berikan reward kepada sekolah-sekolah, community kita yang ada di Indonesia untuk menggunakan fasilitas mobile learning, yakni fasilitas sms atau server yang bisa dijadikan untuk mencari info tentang pelajaran, hasil ujian akhir. Sekolah beli seharga sekian kepada pemenang. Kita bantu memasarkan saja. Indosat memberi reward kepada sekolah-sekolah. Belinya tidak pakai uang hanya pakai sms. Misalnya satu sekolah 5 juta Rupiah sebulan dikalikan 2000 sekolah. Program IWIC menaikkan revenue Indosat, menaikkan nilai tambah pemenang, menjadi mata pencaharian, menaikkan CV mereka. Dari sisi CSR perusahaan, kita membantu mereka menjadi wira usaha. Untuk tahun 2009 kemarin para pemenangnya kita didik sebagai wirausahawan di ITB semua pemenang dididik selama setahun. 2 x 1 minggu tutorial, sisanya belajar jarak jauh dipusat inkubator ITB. Mereka belajar bagaimana memasarkan produk mereka, bagaimana mengemas produk mereka, bagaimana meningkatkan mutu produk mereka, diajarkan disitu setelah itu mereka dicarikan investornya. Inkubator yang mencarikan, saat ini kita belum mengetahui hasilnya masih sampai maret besok. Sebagai salah satu bukti bahwa adanya penambahan jumlah pelanggan sebagai contoh Sandy pemenang kategori other device, dulunya pelanggan Telkomsel sekarang pelanggan Indosat. Ikut lomba dari tahun ke tahun untuk kategori pekerja atau umum dan Andri yang memakai nomor indosat untuk Broadbandnya.
Pertanyaan : Menurut anda program ini sangat membantu membentuk dan mempertahankan citra Indosat ? Jawab DH : Ya. Kita mendapat 5 kali award untuk program ini. Nanti akan dikirim informasinya via email. Ini sebagai tanda program IWIC diakui dimasyarakat. Di selular award kita dapat Best CSR program.
Daftar wawancara Penulis dengan Nara Sumber yakni Muchamad Redha (MR), wartawan Trans7, Andra (A) wartawan Majalah Forsel Kompas Gramedia dan Windyasari (W) salah satu perwakilan publik.
Pertanyaan : Apakah menurut Anda, program IWIC yang diselenggarakan oleh PT Indosat Tbk merupakan program yang dapat membantu mempertahankan corporate image? Apakah masukan-masukan yang dapat diberikan untuk Indosat sehubungan dengan hal ini? Jawab MR : Ya. Indosat telah melakukan strategi yang tepat dengan pemilihan program IWIC. Segmen yang dituju oleh Indosat adalah kaum muda, hal ini sudah sesuai dengan kegiatan IWIC. Segmen yang disasar adalah generasi muda sampai dengan range umur sekitar 35 tahunan. Indosat telah memfasilitasi kaum muda dalam berkreasi di bidang wireless. Hanya promosi kegiatan IWIC ini sangat terbatas. Tidak semua media cetak atau stasiun televisi di jajagi. Contoh yang bisa ditiru adalah Black Innovation Award dari Djarum super. Ini kegiatan untuk anak muda. Seandainya Indosat membuat hal yang sama pastinya Indosat lebih unggul daripada yang sudah dilakukan oleh Djarum Super, karena Indosat perusahaan yang tidak menimbulkan polemik dalam masyarakat. Sementara untuk Djarum Super karena itu perusahaan rokok tentunya hambatan dari organisasi-organisasi kesehatan banyak. Jika Indosat mengadakan seperti yang dilakukan Djarum Super, pastinya peserta IWIC akan meledak karena jangkauan target sasaran mengena. Indosat juga dapat mengadakan memasukkan iklan di media cetak, cukup kecil saja hanya continue dengan alamat website yang jelas untuk menghindari kesalahan alamat pengiriman hasil karya. Indosat juga dapat memasukkan iklan mengenai IWIC di stasiun televisi untuk iklan berdurasi pendek sekitar 2 atau 3 menit saja, tetapi tentu saja hal ini akan menjangkau target lebih luas.
Pertanyaan : Bagaimana tanggapan Anda mengenai program Kompetisi IWIC yang diadakan oleh Indosat dan Apakah strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indosat Tbk ini telah dapat mempertahankan corporate image PT Indosat?
Jawab A : program IWIC ini Indosat menunjukkan bahwa perusahaan ini berusaha membangun suatu Eco System keterlibatan bukan saja pihak Indosat melainkan juga vendor (produsen Handphone),
developer dan konsumen itu sendiri. Faktor-faktor ini harus berkolaborasi untuk menciptakan suatu Eco System yang hidup untuk leading Android, Blackberry, dsb. Program IWIC bukan saja untuk menghidupkan dari sisi developer melainkan manfaatnya akan kembali ke masyarakat yang didelivery oleh Indosat dan Vendor. Untuk program-program CSR yang hanya bersifat charity (sosial) dengan mendonasikan sejumlah uang misalnya untuk membantu gempa atau korban bencana alam lain sudah bersifat sangat umum dan tidak bersifat long term. Program IWIC ini merupakan program CSR tetapi lain dari yang sifatnya umum tersebut karena program ini bersifat long term. Secara otomatis program ini membangun citra Indosat dan menguatkan Brand Indosat di mata masyarakat, karena program ini bukan hanya sekedar charity melainkan mengajak juga orang-orang untuk berpartisipasi berinovasi di bidang Wireless. Dan acara ini belum pernah dilakukan oleh operator telekomunikasi lain. Secara overall strategi pelaksanaan program IWIC sudah baik tinggal membuat agar output IWIC bisa segera didelivery ke konsumen misalnya untuk aplikasi mengenai keadaan lalu lintas, agar baik pengguna Indosat maupun bukan pengguna Indosat dapat mengakses aplikasi tersebut. Strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indosat Tbk dalam berhubungan dengan media-media sehubungan dengan program IWIC ini telah sesuai karena Indosat telah menyasar media-media yang fieldnya Telco. Untuk media-media lain yang scopenya secara nasional namun tidak mengangkat berita tentang IWIC bisa dikarenakan di media tersebut tidak ada spesialisasi untuk IT. Semestinya media-media tersebut editorialnya memiliki kreativitas sehingga berita atau acara mereka bisa ada unsur teknologinya. Misalnya untuk Trans7 isinya hiburan, bisa memasukkan aplikasi ini di tayangan hiburan si Bolang atau acara Koprol misalnya menggunakan aplikasi yang menang di IWIC untuk menemukan tempat makan yang enak, dst. Ada baiknya dibuatkan forum diskusi antara Indosat dengan media-media untuk memasukkan program IWIC dalam berita atau acara di
media tersebut. Sementara itu, Ibu Windyasari sebagai salah satu perwakilan dari masyarakat yang juga mengamati mengenai program IWIC ini menyatakan bahwa program ini memang sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Karena program ini membantu generasi muda untuk berwirausaha.
Pertanyaan : Apakah Anda mengetahui mengenai kompetisi IWIC. Bagaimana menurut Anda kompetisi yang diadakan oleh Indosat ini? Jawab W: Saya mengetahui tentang IWIC walaupun saya tidak ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Menurut saya kegiatan itu sangat bagus untuk generasi muda kita. Indosat membantu mereka untuk berwirausaha di usia muda. Ajang ini sangat berguna untuk menjadi wadah generasi muda dalam mengembangkan bakat mereka. Kategorinya juga menarik, dan banyak inovasi baru yang muncul yang menambah ilmu pengetahuan kita. Sebaiknya program ini diteruskan untuk tahun-tahun selanjutnya karena besar manfaat yang diperoleh.
FACTSHEET SINOPSIS IWIC 2009 Muhammad Rayhan / Bandung Konsep : Visit Indonesia 2.0 Indonesia memiliki keindahan alam yang mempesona. Banyak tempat wisata yang tersebar di seluruh negeri ini. Bagi sebagian orang di dunia ini, Indonesia adalah Bali, tetapi sebenarnya Indonesia tidak hanya Bali. Masih banyak tempat-tempat indah lain yang belum dikunjungi banyak orang, bahkan oleh orang Indonesia sendiri. Belum lagi keragaman budaya serta kuliner yang sangat variatif. Ada banyak faktor yang menyebabkan masih banyaknya tempat menarik di Indonesia yang belum diketahui orang, antara lain kurangnya promosi dan informasi yang disediakan. Visit Indonesia 2.0 dibangun untuk memecahkan permasalahan tersebut. Visit Indonesia mengimplementasikan Location Based Services, Augmented Reality, dan Social Networking untuk memberikan pengalaman baru dalam memperkenalkan tempat-tempat menarik di Indonesia.
Lukman Hadi / Bandung Konsep : Community Messanger Community Messenger adalah aplikasi komunikasi data berbasis ponsel dengan fitur dasar chat room dan fitur khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan komunitas penggunanya. Komunitas pengguna dapat berbentuk komunitas sosial, akademis atau bisnis. Model bisnis aplikasi ini mengandalkan sponsorship/iklan dari entitas yang menggunakan pendekatan communitization dalam praktek promosi dan marketing-nya, di era New Wave Marketing ini. Bagi anggota komunitas pengguna, Community Messenger menyediakan ruang bercengkrama dan berkegiatan yang bermanfaat, sesuai dengan tema komunitasnya.
Supadi / Lampung Konsep : Aplikasi Potensi Budaya m-budaya merupakan Mobile Application yang Simple, mudah implementasi, dan menarik dengan mengedepankan content potensi budaya bangsa yang mendidik.
Rudy Wijanarko / Jakarta Konsep : Wishbox “Kini kematian tidak lagi dapat memutuskan begitu saja komunikasi Anda dengan keluarga dan orang-orang yang Anda cintai. Dengan aplikasi Wishbox, pengguna ponsel akan dimungkinkan untuk membuat/merekam pesan suara yang nantinya akan dikirimkan sebagai pesan terakhir Anda secara otomatis oleh sistem kepada keluarga/teman/relasi yang Anda pilih setelah Anda meninggal dunia. Pesan terakhir ini dapat Anda manfaatkan untuk menyampaikan sekedar pesan biasa, ucapan terima kasih, permintaan maaf, salam perpisahan, wasiat, harapan, keinginan, nasihat, rahasia dan banyak hal lain yang mungkin tidak atau belum dapat Anda sampaikan semasa Anda hidup.”
M. Fatkhul Amin / Jakarta Konsep : iSemesta iSemesta (Interactive Smart Mobile-Based Self Assesment Application) merupakan aplikasi edukasi interaktif yg inovatif dalam kemasan self exercising. Dikembangkan dengan Java J2ME untuk Handphone dan BlackBerry(BB), juga perangkat mobile lain yang support Java. Puluhan fitur telah dikembangkan antara lain jawab soal, auto correction, answer key & explanation, random display (urutan soal & opsi jawaban diacak -> tetap seru & tidak mudah ditebak), timer (latih speed berpikirmu!!), theme (mis. nuansa pink-cerah untuk ce, dark-elegan u co), motivator
animasi (menggemaskan & bisa dicustom), custom-background (mis. foto pengguna dapatditampilkan di splashscreen dan background aplikasi, sehingga seakan aplikasi ini telah menjadi milik sang pengguna, seutuhnya!), touch screen-support (BB), qwerty support, easy navigation, audion, scoring-plus grafik, dsb. Telah tersedia 3 aplikasi siap pakai yang dibangun di atas iSemesta ini. 1. iSmartEnglish: Berisi ribuan soal english structure 2. iQSmart : Uji Latih IQ lengkap dengan berbagai tipe uji. IQ Score dihitung berdasarkan panduan dari salah satu literatur buku tes IQ. 3. iBiology : Berisi ribuan soal biologi untuk SMU (kelas 1, 2, dan 3). Komplit. Semua bahan soal2 aplikasi di atas terkategorisasi dalam bab-bab, lengkap dg jawaban dan penjelasan. Latih daya ingat, kecerdasan logika, dan kecepatan berpikir dengan aplikasi ini ! So, Lets Make It Easier & Have Fun with Our Learning Process.
Indah Palupi Damayanti Konsep : Role Playing Game Dini Hari Pukul 4.30,16 Agustus 1945.... Indonesia dalam keadaan genting. Amankan Sukarno-Hatta agar segera merdeka! Jadilah bagian dari peristiwa penting sejarah bangsa. Melalui"Bamboe Roentjing Proklamasi",Sebuah inovasi baru dalam metode pembelajaran bagi dunia pendidikan,Role Playing Game bernuansa heroisme sejarah dipadu dengan animasi yang menarik.Ingat dan Bangkitkan kembali semangat nasionalisme dan patriotisme dalam jiwa Kita!Merdeka!
Fajar Endra Nusa bali Konsep : BukuQ One stop service book collection network. Bertemunya penyedia buku dan penggemar buku dalam satu jaringan koleksi-koleksi buku antar pengguna. Konsep 'location aware' BukuQ memungkinkan seorang pembaca memperoleh informasi keberadaan dan ketersediaan sebuah buku yang terdekat dengannya. BukuQ juga hadir untuk mengangkat eksistensi penyedia buku beserta koleksinya yang selama ini mungkin kurang diketahui keberadaannya, misalnya penyewaan buku terdekat, kios buku bekas, dan perpustakaan berjalan. Pada akhirnya informasi keberadaan dan ketersediaan buku beserta detail informasi lainnya, dari komponen hulu (penerbit/penulis) hingga pembaca menjadi lebih selaras dan dinamis. Bagi pengguna notebook dan netbook akan memperoleh 'bonus' fitur dari BukuQ berupa navigasi rak-rak buku yang intuitif. Dengan teknologi Silverlight yang mengusung Rich Internet Application (RIA), BukuQ memanjakan penggunanya melalui user experience yang menyenangkan seperti zooming dan panning rak-rak buku. Semua update pengguna BukuQ juga bisa terhubung dengan platform jejaring lainnya seperti Facebook dan Tweeter. Selain itu, masih terdapat beberapa fitur lainnya seperti peminjaman buku antar sesama pembaca, now reading books, rating dan review, serta subscribe interest yang memaksimalkan publikasi buku supaya tepat sasaran sesuai dengan kegemaran masing-masing.
Universitas negeri Malang APLIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK DENGAN LINK 3G PADA SISTEM TELEMONITORING PASIEN JANTUNG KRITIS DI MOBIL AMBULANS Muhammad Ashar, ST, MT, Drs.Slamet Wibawanto, MT, Didik Dwi Prasetya, ST, MT Monitoring biosignal jantung(ECG) menggunakan WSN(Wireless Sensor Network) secara mobile telemedicine melalui link 3G mampu memberikan harapan hidup pasien kritis lebih dini diperjalanan menuju RS dengan desain portabel dan cost murah yang dapat mengurangi ketergantungan impor alat medis.
Farian Hadi Saputra / Malang Konsep : MiDlet MIDlet Wirelless Mall Navigation merupakan aplikasi untuk tipe handphone yang dilengkapi dengan wireless. Aplikasi ini akan memanjakan pengunjung dengan layanan layanan mulai dari masuk sampai keluar mall. Dengan layanan gratis (tanpa pulsa hanya memanfaatkan wireless) yang disediakan , pengunjung mall akan mendapatkan efisiensi waktu, dan gampang memperoleh barang yang dicari. Layanan aplikasi ini meliputi mall navigation, supermarket navigation, parking navigation, shopping list dan beberapa fitur menarik lainnya. Sehingga belanja di mall akan semakin mudah, nyaman, dan efisien
Magister Teknik Elektro ITB, Bidang Khusus TI, konsep : Actual mobile guide application for tourist berbasis image recognition dan content based image retrievel Actual Mobile Guide Application For Tourist (eMGe) adalah aplikasi yg membantu wisatawan untuk mengetahui informasi objek wisata & tempat umum disekitarnya. eMGe Menggunakan teknologi Mobile Augmented Reality, Content Based Image Retrieval, dan Location Based Services sehingga dapat dijadikan panduan aktual dan realtime untuk wisatawan serta menjadi media iklan bagi perusahaan. Lembaga Penelitian & Pengembangan Institur Teknologi Harapan Bangsa, konsep : Remote monitoring sistem berbasis jaringan GPRS Creating Sustainable Values, Embedded Systems, & Wireless Applications. x x x
Pengelolaan sumber energi terbarukan dan pemanfaatan energi seoptimal mungkin akan menghasilkan keberlanjutan dalam bidang energi. Implementasi monitoring energi sel surya berbasiskan web dan nirkabel pada sistem yang terintegrasi merupakan terobosan aplikasi bidang teknologi. Implementasi sensor dan aplikasi nirkabel memudahkan pengguna untuk memantau penggunaan energi listrik dimanapun berada
Yoga Aribowo / Depok Konsep : Pocketorder Pocket Order merupakan konsep aplikasi yang ditujukan untuk mempermudah pemesanan makanan melalui ponsel. Dengan aplikasi ini pelanggan dapat dengan sangat mudah memilih menu visual dan mengirimkan data pesanannya secara mobile (online). Kelebihan dari implementasi di android phone adalah kemudahannya dalam mengakses data yang diperlukan untuk mengidentifikasi lokasi dan personalisasi layanan bagi pelanggannya. Ide awal Pocket Order sendiri berawal dari permasalahan sehari-hari yang kita hadapi ketika hendak memesan makanan melalui layanan delivery order. Seringkali kita mengalami kesulitan dalam menghafal nomor telepon dan memilih menu yang kita inginkan melalui pembicaraan telepon. Implementasi Pocket Order merupakan awal bagi lahirnya mobile commerce di Indonesia. Pada akhirnya, Pocket Order tidak hanya merupakan inovasi teknologi semata, tapi lebih kepada bagaimana teknologi mempermudah hidup kita.
Sandy Marly Colondam / Jakarta Konsep : CLIG CLIG, singkatan dari CellID Getter, adalah API yang dapat menambahkan fitur Location Based Service ke semua Mobile WEB dengan integrasi yang sangat mudah, sehingga, contohnya: user
dapat
mengetahui
letak
stasiun
bus
terdekat
tanpa
menggunakan
GPS!
Andry Konsep : Ultraport Aplikasi info kemacetan dan otomasi pelaporan kemacetan berbasis komunitas, cara cepat mudah serta aman untuk mendapatkan dan memberikan info kemacetan lalulintas
Rizki Yulianto / Jakarta Konsep : Pingberry PingBerry adalah Aplikasi client Ping.fm untuk Blackberry. Ping.fm adalah servis jejaring sosial dan mikroblog gratis yang memudahkan user melakukan posting ke beberapa situs jejaring sosial secara simultan. Dengan melakukan posting ke Ping.fm, sama saja seperti melakukan posting ke beberapa situs jejaring sosial sekaligus. Servis ini membuat pengguna yang mempunyai akun di beberapa situs jejaring sosial (seperti Facebook, Twitter, Plurk, Friendster, MySpace, Blogger, Multiply, WordPress, dsb), cukup meng-update statusnya sekali ke Ping.fm, tanpa harus melakukan update ke masing-masing situs jejaring sosial. PingBerry bisa menjadi one stop solution untuk segala kebutuhan jejaring sosial Anda.
Aditya Rizkiadi Chernadi / Bandung Konsep : e Toll Payment Aplikasi pembayaran tol elektronik yg memungkinkan pengendara melakukan pembayaran tarif tol secara otomatis melalui mobile sebelum pengendara melewati gardu tol . aplikasi ini akan mempersingkat waktu transaksi yang biasanya menggunakan metode konvensional. Sehingga diharapkan dapat mengurangi kemacetan di pintu gerbang tol …e toll payment chernadi
Ahmy Zurlizka / Bandung Konsep : Amboja Kesel karena salah milih restoran? Belum pake amboja sih. Jika yang lain hanya menunjukkan jalan. Amboja menunjukkan tempat yang tepat. Memanfaatkan 3G + GPS + Social Netwoking dan AI / Machine learning untuk mempelajari prilaku anda, Amboja membawa anda menuju restoran yang sesuai dengan selera anda. Amboja di kantong, bikin hati plong . Amboja : true to your taste …. Ahmy Yurlizka
Daftar wawancara Penulis dengan Nara Sumber yakni Muchamad Redha (MR), wartawan Trans7, Andra (A) wartawan Majalah Forsel Kompas Gramedia dan Windyasari (W) salah satu perwakilan publik.
Pertanyaan : Apakah menurut Anda, program IWIC yang diselenggarakan oleh PT Indosat Tbk merupakan program yang dapat membantu mempertahankan corporate image? Apakah masukan-masukan yang dapat diberikan untuk Indosat sehubungan dengan hal ini? Jawab MR : Ya. Indosat telah melakukan strategi yang tepat dengan pemilihan program IWIC. Segmen yang dituju oleh Indosat adalah kaum muda, hal ini sudah sesuai dengan kegiatan IWIC. Segmen yang disasar adalah generasi muda sampai dengan range umur sekitar 35 tahunan. Indosat telah memfasilitasi kaum muda dalam berkreasi di bidang wireless. Hanya promosi kegiatan IWIC ini sangat terbatas. Tidak semua media cetak atau stasiun televisi di jajagi. Contoh yang bisa ditiru adalah Black Innovation Award dari Djarum super. Ini kegiatan untuk anak muda. Seandainya Indosat membuat hal yang sama pastinya Indosat lebih unggul daripada yang sudah dilakukan oleh Djarum Super, karena Indosat perusahaan yang tidak menimbulkan polemik dalam masyarakat. Sementara untuk Djarum Super karena itu perusahaan rokok tentunya hambatan dari organisasi-organisasi kesehatan banyak. Jika Indosat mengadakan seperti yang dilakukan Djarum Super, pastinya peserta IWIC akan meledak karena jangkauan target sasaran mengena. Indosat juga dapat mengadakan memasukkan iklan di media cetak, cukup kecil saja hanya continue dengan alamat website yang jelas untuk menghindari kesalahan alamat pengiriman hasil karya. Indosat juga dapat memasukkan iklan mengenai IWIC di stasiun televisi untuk iklan berdurasi pendek sekitar 2 atau 3 menit saja, tetapi tentu saja hal ini akan menjangkau target lebih luas.
Pertanyaan : Bagaimana tanggapan Anda mengenai program Kompetisi IWIC yang diadakan oleh Indosat dan Apakah strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indosat Tbk ini telah dapat mempertahankan corporate image PT Indosat?
Jawab A : program IWIC ini Indosat menunjukkan bahwa perusahaan ini berusaha membangun suatu Eco System keterlibatan bukan saja pihak Indosat melainkan juga vendor (produsen Handphone),
developer dan konsumen itu sendiri. Faktor-faktor ini harus berkolaborasi untuk menciptakan suatu Eco System yang hidup untuk leading Android, Blackberry, dsb. Program IWIC bukan saja untuk menghidupkan dari sisi developer melainkan manfaatnya akan kembali ke masyarakat yang didelivery oleh Indosat dan Vendor. Untuk program-program CSR yang hanya bersifat charity (sosial) dengan mendonasikan sejumlah uang misalnya untuk membantu gempa atau korban bencana alam lain sudah bersifat sangat umum dan tidak bersifat long term. Program IWIC ini merupakan program CSR tetapi lain dari yang sifatnya umum tersebut karena program ini bersifat long term. Secara otomatis program ini membangun citra Indosat dan menguatkan Brand Indosat di mata masyarakat, karena program ini bukan hanya sekedar charity melainkan mengajak juga orang-orang untuk berpartisipasi berinovasi di bidang Wireless. Dan acara ini belum pernah dilakukan oleh operator telekomunikasi lain. Secara overall strategi pelaksanaan program IWIC sudah baik tinggal membuat agar output IWIC bisa segera didelivery ke konsumen misalnya untuk aplikasi mengenai keadaan lalu lintas, agar baik pengguna Indosat maupun bukan pengguna Indosat dapat mengakses aplikasi tersebut. Strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indosat Tbk dalam berhubungan dengan media-media sehubungan dengan program IWIC ini telah sesuai karena Indosat telah menyasar media-media yang fieldnya Telco. Untuk media-media lain yang scopenya secara nasional namun tidak mengangkat berita tentang IWIC bisa dikarenakan di media tersebut tidak ada spesialisasi untuk IT. Semestinya media-media tersebut editorialnya memiliki kreativitas sehingga berita atau acara mereka bisa ada unsur teknologinya. Misalnya untuk Trans7 isinya hiburan, bisa memasukkan aplikasi ini di tayangan hiburan si Bolang atau acara Koprol misalnya menggunakan aplikasi yang menang di IWIC untuk menemukan tempat makan yang enak, dst. Ada baiknya dibuatkan forum diskusi antara Indosat dengan media-media untuk memasukkan program IWIC dalam berita atau acara di
media tersebut. Sementara itu, Ibu Windyasari sebagai salah satu perwakilan dari masyarakat yang juga mengamati mengenai program IWIC ini menyatakan bahwa program ini memang sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Karena program ini membantu generasi muda untuk berwirausaha.
Pertanyaan : Apakah Anda mengetahui mengenai kompetisi IWIC. Bagaimana menurut Anda kompetisi yang diadakan oleh Indosat ini? Jawab W: Saya mengetahui tentang IWIC walaupun saya tidak ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Menurut saya kegiatan itu sangat bagus untuk generasi muda kita. Indosat membantu mereka untuk berwirausaha di usia muda. Ajang ini sangat berguna untuk menjadi wadah generasi muda dalam mengembangkan bakat mereka. Kategorinya juga menarik, dan banyak inovasi baru yang muncul yang menambah ilmu pengetahuan kita. Sebaiknya program ini diteruskan untuk tahun-tahun selanjutnya karena besar manfaat yang diperoleh.
NAMA PEMENANG INDOSAT WIRELESS INNOVATION CONTEST (IWIC)
2006 Juara hardware Juara Software Juara SMP/SMU
: Bagus Putro Irianto : Budi Daryatmo : Yan Paristama
2007 Juara software Juara Hardwarw Juara Idea Generator
: Fahriz Mumtaza Ahsan : Lingga Wardana : Rr Annisa Ayuningtyas
2008 Juara IWIC for all Juara IWIC Innovation & Beyond
: Indra Purnama : Sandy Marly Colondam
2009 Juara kategori Android Juara kategori Business & Commerce Juara kategori Socio Networking Juara Learning & Education
: : : :
2010 Juara Kategori Android games Juara kategori android Commerce Juara Kategori Blackberry Commerce Juara kategori Broadband Games Juara kategori Broadband Commerce Juara kategori Other Devices Games Juara kategori Other Devices Commerce
: Nur Ichsan Utama : Andry : Ardian Franindo : Rolan Prima Yoga : Irfan Prama Defindal : Sandy Marly Colondam : Irwan Wijaya
Karya tulis mahasiswa Karya Tulis smp/smu
: Sandi Akbar Nusantara : Muhammad galih Utomo
Juara kategori challenging
: Fahma Waluya dan Hania Pracika
Andry Sandy Marly Colondam Fajar Endra Nusa Indah Palupi Damayanti