DAFTAR PUSTAKA [Anonim]. 2001. Rancangan Strategi Konservasi Tumbuhan Obat Indonesia. Kerjasama Pusat Pengendalian Kerusakan Keanekaragaman Hayati BAPEDAL dan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. [Anonim]. 2002. Studi etnobotani masyarakat kamoro tentang tumbuhan obat di dataran rendah PT. Freeport Indonesia, Kabupaten Mimika, Papua. Freeport Indonesia dan Hatfindo Prima. Bogor. [Anonim]. 2007. Kabupaten Karo. http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karo. [06 Mei 2007]. Agoes, Azwar H. 1992. Antropologi Kesehatan Indonesia, Pengobatan Tradisional. Jilid I, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Ajijah, N., M. Iskandar. 1995. Menggali budaya orang tua tempo doeloe memanfaatkan tumbuhan obat di pedesaan di Jawa Barat. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani II. Puslitbang Biologi-LIPI, Fakultas Biologi UGM dan Ikatan Pustakawan Indonesia, Yogyakarta I: 61 – 70. Bangun, Tridah. 1986. Manusia Batak Karo. Inti Idayu Press. Jakarta. Barwa, N.S. 2004. Cara pemanenan liar yang baik. Makalah pada Seminar Tumbuhan Obat, Kosmetika, dan Aromatik. Pusat Biologi LIPI, Bogor. Buchbauer, G. 1993. Biological effects of fragrances and essential oils. Perf. Flav 18 :19-24. Buchbauer, G. 2000. The detailed analysis of essential oils leds to the understanding of their properties. Perf. flav 25 : 64-67. Bukit, Basita. 2005. Seni & Budaya – Tirai, Menguak Gairah Pariwisata Karo. http://www.waspada.co.id. [4 April 2007]. Cotton C.M. 1996. Ethnobotany : Principles and Applications. England : John Wiley & Sons. Darusman, L.K., E. Djauhari, E.I.K. Putri, E.A.M. Zuhud, M. Ghulammahdi, Siswoyo, D. Iswantini. 2003. Biofarmaka dari hulu hingga hilir (Kompilasi dari beberapa hasil penelitian). dalam: Pusat Studi Biofarmaka Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor. Bogor. De Padua, L.S., N. Bunyapraphatsara dan R.H.M.J. Lemmens, editor. 1999. Plant Resources of South-East Asia. No.12 (1) Medicinal and Poisonous Plants 1. PROSEA. Bogor – Indonesia.
Foster, G.M. dan Anderson, B.G. 2005. Antropologi Kesehatan. UI-Press. Jakarta. Handayani, Lestari. 2003. Tanaman Obat untuk Masa Kehamilan & PascaMelahirkan. Agromedia Pustaka. Jakarta. Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Terbitan kedua ITB. Bandung Husna, D.Z. 2008. Kandungan kimia minyak atsiri tumbuhan Pandanus amaryllifolius Roxb. Artikel Kimia Koentjaraningrat. 1990. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta. Martin, J.G. 1995. Etnobotany: A Method Manual. Chapman & Hall. Lodon England. Mueller, D. Dombois & H. Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. John Wiley & Sonc Inc, New York: xx = 547 hlm. Murningsih, T. 1998. Indole alkaloid senyawa aktif pada cemprit (Ervatamia spaerocarpa Burk.). Berita Biologi 4 : 141-144. Posey, D. 1996. Traditional resource rights : International instruments for protection and compensation for indigenous and local communities. Gland – Swizerland – Cambridge : IUCN. The Worl Conservation Union. Rifai, M.A. dan Walujo, E.B. 1992. Etnobotani dan pengembangan tetumbuhan pewarna indonesia : ulasan suatu pengamatan di Madura. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani I. Cisarua 19 – 20 Februari 1992. Sampurno. 1999. Pengembangan dan pemanfaatan tumbuhan obat Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Tropika Indonesia. 1999. Bogor : Himakora Fakultas Kehutanan IPB. Sardjono, M.A. 2004. Mosaik Sosiologis Kehutanan : Masyarakat Lokal, Politik dan Kelestarian Sumberdaya. Yogyakarta. Setyowati, F.M. dan Wardah. 1993. Berbagai jenis tumbuhan d lahan gambut dan pemanfaatannya oleh suku Melayu di Kecamatan Sambes, Kalimantan Barat. Hal. 286 – 298 dalam Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Hayati. Puslitbang Biologi – LIPI. Bogor, 14 Juni 1993. LIPI. Bogor. Setyowati, K. 2001. Potensi hak kekayaan intelektual. Di dalam : Prosiding Forum Koordinasi Kelembagaan Produksi Aneka Tanaman. 2002.
Direktorat Tanaman Sayuran, Hias dan Aneka Tanaman, Dirjen Bina Produksi Hortikultura, Departemen Pertanian. Jakarta. Shea, G.A., D. Martindale, P. Puradyatmika, A.K. Mandessy. 1997. Vegetation of the lowland zone in PT Freeport Indonesia contract of work mining and project area, Irian Jaya, Indonesia. Vol 3. Sianturi, G. 2002. Fito-kimia Komponen Ajaib Cegah PJK, DM dan Kanker. http://www.kompas.com/kesehatan/news/senior/gizi/0208/08/gizi.htm. [14 Agustus 2008]. Soekarman dan S. Riswan. 1992. Status pengetahuan etnobotani di Indonesia. dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pertanian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Perpustakaan Nasional. Bogor 19-20 Februari 1992. Soepadmo. 1991 dalam L.S. de Padua, N. Bunyapraphatsara dan R.H.M.J. Lemmens, editor. 1999. Plant Resources of South – East Asia No. 12 (1) Medicinal and Poisonous Plants 1. PROSEA. Bogor – Indonesia. Suryatenggara, A. 1989. Memperlajari bahan pencelup dan tingkat kematangan terhadap mutu cabe rawit Capsicum frustescens L. kering. Fateta IPB, Bogor. Tim Ekspedisi Biota Media. 1998. Kembali ke alam. Manfaat obat asli Indonesia. Laporan Ekspedisi Biota Medika di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh dan Cagar Biosfer Bukit Tiga Belas, Propinsi Riau dan Jambi. Kerjasama Depkes – IPB – UI – LIPI. Tidak diterbitkan. Vickery, M.L. and B. Vickery. 1981. Secondary Plant Metabolism. The Memillan Press Ltd. London. Walujo, E.B. 1992. Tumbuhan dalam kehidupan tradisional masyarakat dawan di Timor. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnoboani I. Cisarua, 19 – 20 Februari 1992. Walujo, E.B. 2002. Pengembangan dan penerapan penelitian etnobotani dan herbal medicine. Makalah dalam forum kegiatan lapangan International Post Graduate Programme in Medical Anthropology and Ethnobotany Universiteit Leiden-Universitas Padjajaran. Bandung. Walujo, E.B. 1998. Etnobotani, metode penelitian baru penggabungan antara konsep ilmu-ilmu sosial dan ilmu biologi. Prosiding Seminar Nasional Etnobotani III 5-6 Mei 1998.
Wibowo. 1995. Sistem pengetahuan tradisional dalam bidang mata pencaharian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Zuhud, E.A.M., Ekarelawan, S. Riswan. 1994. Hutan Tropika Indonesia Sebagai Sumber Kenekaragaman Plasma Nutfah Tumbuhan Obat. dalam : Zuhud, E.A.M. dan Haryanto, editor. 1994. Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB-Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN). Bogor.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian
Lampiran 2. Keanekargaman jenis tumbuhan yang digunakan sebagai ramuan Oukup beserta data persebarannya No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Jenis Nama Lokal Daun paris Rengas Seledri Pegagan Nira Pinang Rotan Rotan rambung Rotan runtih Rumbia Ketang Enau Sundur langit Nenas Salinsayo kemiri Sapot-sapot Bambu Rumput parang tegoh Sere wangi Asam glugur Bunga lawang Jintan hitam/Terbangun Nilam Kemangi Pirawas Kulit manis
Nama Ilmiah Justicia sp. Gluta renghas L. Apium graveolens L. Centella asiatica (L.) Urban Arenga pinnata Merr. Areca catechu L. Calamus sp.1 Calamus sp.2 Calamus sp.3 Metroxylon sp. Calamus sp.4 Arenga pinnata Merr. Emilia sonchifolia (L.) DC. Ananas comosus (L.) Merr. Gaultheria leucocarpa Blume Aleurites moluccana Willd. Desmodium dasylobum Miq. Bambusa vulgaris Schrad. Eleusine indica (L.) Gaertn Andropogon citratus DC. Garcinia atroviridis Griff. Illicium verum Hook. Coleus amboinicus.Lour. Pogostemon cablin (Blaanco) Bth. Ocimum basilicum L. Cinnamomum porrectum (Roxb.) Kosterm. Cinnamomum burmanii Blume
Suku Acanthaceae Anacardiaceae Apiaceae Apiaceae Arecaceae Arecaceae Arecaceae Arecaceae Arecaceae Arecaceae Arecaceae Arecaceae Asteraceae Bromeliaceae Ericaceae Euphorbiaceae Fabaceae Gramineae Gramineae Gramineae Guttiferae Illiciaceae Labiatae Labiatae Lamiaceae Lauraceae Lauraceae
Bagian tumbuhan yang digunakan Daun Daun Daun Daun Akar Akar Akar Akar Akar Akar Daun Buah Daun Buah Daun Biji Daun Akar Seluruh bagian Batang Daun Bunga Daun Daun Daun Daun Daun
Habitat
Habitus
Status
ladang Liar pekarangan ladang Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar ladang Liar ladang Liar Liar pekarangan pekarangan Liar Liar pekarangan pekarangan pekarangan ladang ladang
perdu pohon herba semak pohon pohon rotan rotan rotan pohon rotan pohon pohon herba herba pohon perdu bambu semak herba pohon pohon perdu perdu perdu pohon pohon
Budidaya Liar Budidaya Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Budidaya Liar Budidaya Liar Liar Liar Budidaya Budidaya Liar Budidaya Budidaya Budidaya Liar Budidaya
Ketersediaan di alam banyak kurang banyak banyak kurang banyak kurang kurang kurang kurang kurang kurang kurang kurang kurang banyak kurang banyak kurang banyak banyak kurang banyak banyak banyak kurang banyak
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Bawang merah Bawang putih Gundera Benalu kopi/surindan kopi Senduduk / Senggani Pala Cengkeh Kayu putih Pandan wangi Lada Sirih Liar Ciak-ciak Jeruk hantu Jeruk kayu Jeruk kejaren Jeruk kelele Jeruk kersik Jeruk kuku harimau Jeruk malem Jeruk mungkur / purut Jeruk nipis Jeruk pagar / jeruk gawang Jeruk puraga Daun besan Daun ikan-ikan Jelatang Salagundi Bungle Cekala Jahe Jahe merah
Allium cepa L. Allium sativum L. Allium schoenoprasum L. Serurulla ferrugia (Jack) Danser Melastoma sp. L. Myristica fragrans Houtt. Syzygium aromaticum L. Merr. Eucalyptus alba Reinw. Pandanus amaryllifolius Roxb. Piper nigrum L. Piper caducibracteum Polygonium chinense L. Citrus sp.1 Citrus sp.2 Citrus sp.3 Citrus sp.4 Citrus sp.5 Citrus medica "Sarcodactylis" Citrus sp.6 Citrus hystrix DC. Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle Citrus medica L. Citrus nobilis Lour. Eurycoma longifolia Jack Maoutia aspera Wedd. Laportea decumana Wedd. Vitex trifolia L. Zingiber purpureum Roxb. Nicolaia speciosa (Blume) Horan Zingiber officinale Roscoe Zingiber officinale var. rabrum Theilade
Liliaceae Liliaceae Liliaceae Loranthaceae Melastomaceae Myristicaceae Myrtaceae Myrtaceae Pandanaceae Piperaceae Piperaceae Polygonaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Simaroubaceae Urticaceae Urticaceae Verbenaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Zingiberaceae
Umbi Umbi Daun Daun Daun Buah Bunga Daun Daun Biji Daun Daun Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Daun Daun Seluruh bagian Daun Rimpang Batang Rimpang Rimpang
ladang ladang Liar Liar Liar ladang ladang Liar pekarangan ladang Liar Liar ladang ladang ladang ladang ladang ladang ladang ladang ladang ladang ladang Liar Liar Liar Liar ladang ladang pekarangan pekarangan
herba herba semak parasit semak pohon pohon pohon perdu herba liana perdu perdu perdu perdu perdu perdu perdu perdu perdu perdu perdu perdu perdu perdu perdu perdu herba herba herba herba
Budidaya Budidaya Budidaya Liar Liar Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Liar Liar Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Liar Liar Liar Liar Budidaya Liar Budidaya Budidaya
banyak banyak kurang kurang banyak banyak banyak banyak banyak banyak banyak kurang kurang kurang kurang kurang kurang kurang kurang banyak banyak banyak banyak kurang kurang banyak kurang banyak banyak banyak banyak
59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
Jahe peracis Kencur Kuning gajah/kunyit Laja Lempuyang Lengkuas Temu giring Temu ireng Temu kunci Temu mangga Temulawak
Zingiber sp. Kaempferia galanga L. Curcuma domestica Val. Alpinia sp. Zingiber americans Blume Alpinia galanga (L.) Willd. Curcuma heyneana Val. & Zyp. Curcuma aeroginosa Roxb. Boesenbergia pandurata Roxb. Curcuma mangga Val. & Zyp. Curcuma xanthorhiza Roxb.
Zingiberaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Zingiberaceae
Rimpang Rimpang Rimpang Rimpang Rimpang Rimpang Rimpang Rimpang Rimpang Rimpang Rimpang
ladang pekarangan pekarangan ladang pekarangan pekarangan ladang ladang pekarangan ladang pekarangan
herba herba herba herba semak herba herba herba herba herba herba
Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya
banyak banyak banyak banyak banyak banyak kurang kurang banyak banyak banyak
Lampiran 3 Jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai ramuan oukup
Keterangan Gambar 1 : Bungle (Zingiber purpureum) (a) tumbuhan, (b) rimpang; Kencur (Kaempferia galanga) (c) tumbuhan, (d) rimpang; (e) rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata); Lempuyang (Zingiber americanus) (f) tumbuhan, (g) rimpang; (h) rimpang laja (Alpinia sp.); (i) rimpang lengkuas (Alpinia galanga) ; (j) rimpang jahe (Zingiber officinale); dan (k) daun pandan (Pandanus amaryllifolius).
Keterangan Gambar : (l) tumbuhan sere wangi (Andropogon citratus); (m) daun kemangi (Ocimum basilicum); (n) buah jeruk pagar (Citrus medica); (o) tumbuhan cekala/kecombrang (Nicolaia speciosa); (p) daun salinsayo (Gaultheria leucocarpa); (q) buah jeruk puraga (Citrus nobilis); (r) daun dan buah jeruk purut (Citrus hystrix); dan (s) daun dan biji lada (Piper nigrum).
Lampiran 4 Jenis-jenis ramuan yang diperjualbelikan di pasar
(a)
b
(b)
b Keterangan Gambar 3: (a) Jenis-jenis tumbuhan segar yang digunakan sebagai ramuan oukup; (b) Jenis-jenis tumbuhan kering yang digunakan sebagai ramuan oukup
Lampiran 5 Cara meramu ramuan oukup
(a)
(b)
Keterangan Gambar 4:b(a) Tempat/wadah untuk memasak ramuanb oukup; (b) Ramuan oukup yang sudah direbus.
Lampiran 6 Ruang oukup dan sauna
(a)
b
(b)
(c)
b b Keterangan Gambar 5: (a) Ruangan tempat beroukup yang diuapkan melalui pipa kecil; (b) Tempat untuk sauna modern (tampak luar); dan (c) Tempat untuk sauna modern (tampak dalam) dengan menggunakan alat pemanas (steam).