DAFTAR PUSTAKA
Alo Liliweri, Wacana Komunikasi Organisasi , Bandung : Mandar Maju, 2004 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Grasindo ,2004 Rosady Ruslan, Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi Cetakan ke 1, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1998 Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta : 1994 Burhan Bungin, Sosiologi komunikasi : Teori paradigma , dan diskursus teknologi komunikasi di masyarakat Cet Ke 1., Surabaya : Erlangga, 2001 Effendy Onong uchyana, Ilmu komunikasi teori dan praktek, Bandung : Remadja Rosda Karya, 1984 Sr. Maria Assumpta R, Dasar Dasar Public Relations, Jakarta : Grasindo, 2002 Dedy Mulyana, Ilmu komunikasi suatu pengantar, Bandung : Remadja Rosda karya, 2000 Jalalludin Rakhmat, Psikologi komunikasi , Bandung : Remadja Rosda Karya, 1996 Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis Edisi 3, Jakarta : Erlangga, 2003 Effendy U. Onong , Persfektif Teoritis Komunikasi Antar Pribadi, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1994 Moore Fraties, Humas : Membangun Citra dengan Komunikasi, Jakarta : Erlangga , 2004 Soemirat Soleh, Dasar – Dasar Public Relations , Bandung : Remadja Rosda Karya , 2004 Frank Jefkins dan Daniel Yadin, Public Relations edisi Ke 5, Pitman Publishing, 1998 Ananda Ida Anggraeni, Jurnal Komunikasi : Public Relations sebuah telaah dari sudut fungsi, peran dan kedudukannya dalam organisasi, Jurnal Visi komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. Cutlip, Scott M. Effective Public Relations, Hall me Englewood Cliffs, N.Y, 1961
ix
Johstone Jane, Public Relations Theory and Practice Edisi ke 4, Australia : Allen & Unwin , 1998 Gruning James E., Excellence Public Relations and et al communications management oleh Lawrence Erlbaun Associates, 1992 Dedi Mulyana , Komunikasi Bisnis Lintas Budaya ( Richard D. Lewis ), Bandung : Rosda, 2005 W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta : Grasindo, 2002 Basrowi dan Sukidin, Metode Penelitian kualitatif perspektif Mikro, Insan Cendekia, 2002 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung : Rosda, 2005 Stewart L. Tubbs en Sylvia Moss, Human Communication : Konteks – konteks komunikasi Buku ke 2, Bandung : Rosda, 2001 Stewart L. Tubbs en Sylvia Moss, Human Communications : Prinsip – Prinsip Dasar cetakan ke 1, Bandung : Rosda, 1996
x
TRANSKRIP WAWANCARA TANGGAL 15 JULI 2010 NARA SUMBER : BPK. ISWAN SETIAWAN JABATAN
: MARKETING DAN SALES OPERASIONAL
LOKASI
: CV. MUFLIH SHERA MARINE Jl Kebon bawang IX No. 48 – Tanjung priok – Jakarta utara
Elis
: Biasanya jika dengan customer baru, teknik pendekatan yang dilakukan oleh bapak seperti apa pak.
Bpk. Iswan : Biasanya kita menanyakan kabar, kabar mengenai bisnisnya, lalu mulai kita menyampaikan siapa diri kita, apa aktivitas perusahaan kita. Kemudian menanyakan berbagai macam pembicaraan ringan, seperti misalnya dengan Kapten Kapal, kita bisa menanyakan
bagaimana
perjalanannya
dari
pelabuhan
sebelumnya. Apakah ada kendala yang berarti? Atau apakah anda sudah pernah ke Indonesia sebelumnya. Kemudian kita baru memperkenalkan
diri,
kita
ini
direkomendasikan
atau
direferensikan oleh siapa, dan apa maksud tujuan kita. Tak lupa pula kita menawarkan kepadanya, apabila mau keluar untuk shopping atau jalan – jalan, dapat kita tawarkan jasa untuk kendaraan, baru kemudian disela itu dapat ditawarkan jasa kita, kemudian biasanya jika dia interest maka akan langsung memberikan list penawaran harga. Dan biasanya permintaan seperti diskon yang bisa didapatkan akan juga ditanyakan dimuka. Demikianpun apabila dia tidak tertairk maka biasanya akan segera dikatakan secara langsung bahwa dia tidak akan membeli kebutuhannya untuk saat ini.
Ellis
: Apakah ada teknik pendekatan yang khusus pak terhadap setiap customer?
Bpk Iswan
: Mungkin biasanya sebatas pada entertain yang sifatnya umum
saja, seperti mengajaknya makan malam, dapat kita tawarkan untuk mencoba makanan khas dari Indonesia misalnya, namun kebanyakan mereka biasanya senang menikmati hidangan laut seperti ikan, dan seafood.
Ellis
: Kemudian bagaimana dengan Customer yang berada di Indonesia sendiri, contohnya di Jakarta.
Bpk Iswan
: Memang karakter pada customer foreign dan customer local saya sejauh ini bisa dikatakan cukup berbeda, biasanya untuk customer foreign lebih senang meluangkan waktu pada saat weekend. Ini dikarenakan, banyak diantara pekerja asing yang berada di indonesia tidak tinggal bersama keluarganya, sehingga pada saat weekend, apabila tidak ada acara, mereka akan welcome untuk diajak makan malam misalnya, atau bersantai dicafe menikmati Beer. Dan lain halnya dengan cutomer local, yang biasanya lebih banyak meluangkan waktunya ketika hari kerja, dengan cara makan siang bersama misalnya, ataupun karena saya kebetulan hobi bermain Golf, biasa saya juga melakukan pendekatan dengan cara mengajak bermain golf bersama customer, pembicaraan dapat lebih santai melalui permainan golf itupun karakter seseorang dapat kita lihat gambarannya. Jadi sebagai bahan dasar saja untuk kita. Kemudian juga salahsatu hal yang sering saya lakukan kepada customer saya di Jakarta adalah dengan berkunjung ke kantor mereka, pertemuan seperti itu baik dikala suatu saat terjadi berbagai permasalahan dalam bisnis yang kita lakukan, apabila telah mengenal satu sama lain, maka pembicaraan dapat dilakukan dengan lebih leluasa dan terbuka.
Ellis
: Kemudian pak, apabila disaat telah terjadi kesepakatan kerja,
misalnya kontrak kerja ataupun purchase order dari customer, apakah kontak komunikasi yang berlangsung bisa tetap intens seperti tadi atau bagaimana? Bpk Iswan
: oh….tidak, itu tidak mesti sering – sering, hanya sesekali saja, cukup kita up date melalui telepon, atau kebetulan bertemu pada saat dikapal. Jadi tidak perlu terlalu sering juga,
Ellis
: Kemudian misalkan pak, kendati telah dilakukan pendekatan dengan berbagai cara tetapi akhirnya customer memutuskan untuk tidak mengambil pembelian apa – apa misalnya, apakah tetap kita lakukan terus kontak dengan mereka pak?
Bpk Iswan
: Tetap…. Tetap aja, nggak ada masalah, anggap aja itu suatu pertemanan. Mungkin pada saat itu waktu yang kita gunakan kurang tepat, ataupun mereka dalam keadaan sibuk sehingga mengabaikan apa yang coba kita tawarkan, karena dengan kita tetap melakukan relasi yang baik, tetap melakukan kontak, suatu saat mereka ada hal – hal urgent mengontak kita, pada saat itu kita siap dengan kondisi kita, maka akan menjadi awal yang bagus untuk menarik kepercayaan mereka.
Ellis
: Biasanya si customer asing ini pak, senangnya kalau jalan – jalan itu ngapain dan kemana pak?
Bpk Iswan
: Kalau di dalam kota sendiri, mereka biasanya suka berjalan – jalan di central town, seperti pusat perbelanjaan, ada juga yang senang mengunjungi tempat terkenal seperti pantai, kemudian club atau bar, makan malam, ataupun ke tempat kebugaran dan spa. Macam – macamlah, tapi kebanyakan sih makan aja….
Ellis
: Setelah hubungan maupun pekerjaan dengan customer ini selesai
pak, contohnya, apabila kapal outgoing, setelah kapalnya kemudian berlayar lagi meninggalkan indonesia, bagaimana bentuk kontak yang kita lakukan Pak. Bpk Iswan
: Kalau kapal outgoing ini biasanya kan mereka tidak rutin ke Indonesia, jadi ketika proses pekerjaan saat itu telah selesai, maka cukup sampai disitu dan selanjutnya hanya dapat kita kontak melalui database, seperti ucapan hari besar keagamaan ataupun tahun baru, dapat kita kirimkan ucapan selamat meskipun hanya melalui email. Dan kemudian juga, apabila penunjukan pekerjaan sebelumnya melalui pihak perusahaan pemilik kapal ( Owner) maka biasanya owner juga mereka suka mencari perbandingan
TRANSKRIP WAWANCARA TANGGAL 22.03.2011 NARA SUMBER
: MR. RENO MABUHAY
JABATAN
: CHIEF OFFICER MV. OSLO BULK 5
LOKASI
: JAKARTA CONTAINER TERMINAL – TG PRIOK
Selasa pagi hari menjadi moment yang diharapkan pas bagi peneliti untuk melakukan kunjungan ke Kapal OSLO BULK5 di JICT ( Jakarta International Container Terminal – Tg Priok ), beserta 2 ( dua) orang rekan dari kantor keagenan peneliti menjumpai nahkoda kapal tersebut dengan berdasar pada informasi dari kantor keagenan yang mengontak pihak perusahaan dimana peneliti mengkaji penelitian ini. Memasuki deretan kade di container terminal Jakarta ini, sedikit memerlukan kelicahan dikarenakan jarak dari kapal yang satu kekapal yang lain cukup jauh, namun akhirnya peneliti beserta kedua anggota lain dari kantor keagenan sampai di kapal yang dimaksud. Kapal bermuatan beras yang baru tiba dari Vietnam tersebut memeiliki gross tonnage 8043Ton , dan hanya diperlukan waktu bongkar sekitar 1x24 jam diterminal container yang kini telah dilengkapi dengan manual crane. Menaiki tangga yang menggantung atau wire rope ladder step, satu – satunya tangga yang tersedia untuk passenger menaiki kapal akhirnya peneliti dan 2 (dua ) rekan lain tiba di kapal, seorang laki – laki berkulit sawo matang mengenakan baju warepack menyapa kami seraya mempersilahkan kami duduk di ruangan chief cook. Ruangan berukuran 3x4 M2 hanya terdiri dari sebuah meja berbentuk persegi terbuat dari besi dengan alas karet synthetic serta lemari penyimpanan dan sebuah wastafel. Dan peneliti mengerti bahwa wastafel tersebut disediakan bagi tamu maupun pengunjung ke kapal agar selalu mencuci tangan pada saat tiba di ruangan, seorang Chief Officer bernama Reno Mabuhay mempersilahkan kami duduk, laki – laki berkulit sawo matang asal Philipina itu telah bergabung bersama kapal ini selama sekitar 5 tahun, Chief Reno begitu akhirnya peneliti memanggil, menawarkan peneliti dan dua rekan lainnya minuman, memang hanya air mineral serta softdrink atau minuman kaleng yang terdapat di lemari pendinginnya, kemudian Chief Reno, memutar walky talky dan
melakukan pembicaraan namun menggunakan bahasa yang sepertinya bahasa tagalog. Tidak berapa lama, peneliti ditinggalkan oleh kedua rekan, dari kantor keagenan, dikarenakan mereka harus berdiskusi dengan nahkoda kapal secara personal mengenai surat – surat ijin kepentingan pemeriksaan bea cukai dan kepabeanan. Dan selanjutnya peneliti bersama chief Reno Mabuhay berdiskusi di ruangan cabin tamu, untuk keperluan barang – barang yang dibutuhkan melalui informasi dari pihak keagenan. seperti berikut ini.
Iswan
: Hello Sir, I am Iswan, I am from Ship chandler company appointed by your agent PT. Tubagus – Mr. Deddy. “ Hallo Chief….perkenalkan saya Iswan, saya dari perusahaan Ship Chandler yang ditunjuk oleh perusahaan keagenan PT. Tubagus – Bpk Deddy “ sambut peneliti seraya menjabat tangan.
Chief Reno
: Oh…Hi Iswan, just call me Reno, I am the Chief Officer..Nice to meet you… “ Oh.. Hi juga Iswan, panggil saja saya Reno, saya adalah Chief Officer disini. Senang bertemu dengan anda “ Chief Reno menyambut jabat tangan peneliti dengan hangat namun tegas, dan mempersilakan peneliti untuk duduk.
Ellis
: Chief Reno, do you come from Phlippine ? because earlier I heard you speak in tagalog .. “ Chief Reno, apakah anda dari Philipina?, karena saya mendengar anda tadi berbicara dengan menggunakan bahasa tagalog “
Chief Reno
: Yes I am, and what about you, where do you come from? Ya, saya dari Philipina, dan bagaimana dengan kamu, kamu berasal dari mana?
Ellis
: I am from west java, and I’m sundanesse. And How is it going here ? “ Betul saya dari Jawa Barat, dan saya bersuku sunda. Bagaimana segalanya yang berlaku disini? “
Chief Reno
: Its good enough I am join with this vessel, because most of crew is philipine’s and we often coming to Indonesia, I’d like looking for Satay Madura while alongside Jakarta .hahahahaha…. “ Disini cukup bagus saya bergabung di kapal ini, karena hamper rata – rata crew nya adalah orang Philipina, dan kami sering ke Indonesia, saya suka makan sate Madura jika kami ke Jakarta.’ Sambungnya di iringi tawa.
Ellis
: oh… So you like Satay Madura? That’s a pity I haven’t know yet before, if I know I’ll bring you some “ sayang sekali saya tidak mengetahui sebelumnya, jika saya tahu bisa saya bawakan untukmu beberapa”
Chief Reno
: No no no…no problem, I am just kidding you Ellis, anyway did you married Ellis… “ Oh tidak apa – apa tidak masalah Ellis, saya hanya bercanda kok..apakah kamu sudah menikah ngomong – ngomong?”
Ellis
: Hem….not yet chief, and what about you? Did you married? Or maybe you already have a children? “ Hm…. Belum chief, saya belum menikah, dan bagaimana dengan anda? Sudah berapa putra yang anda miliki?”
Chief Reno
: Yes Ellis, I am married, and I have two son. Here you see…(seraya menunjukan sebuah foto yang dikeluarkan dari dompetnya.) The oldest is already 6 years old, and the youngest is 4 years old. “ Iya Ellis…saya sudah memiliki 2 Putra, ini mari saya tunjukkan fotonya, yang paling besar ini anak saya berumur 6 Tahun dan yang kedua berumur 4 Tahun”
Ellis
: I see, look handsome as well as his Daddy… “ Oh…betul…anak anda terlihat tampan seperti ayahnya “
Chief Reno
: Thanks Ellis... But I am quite rare meet them. “ Iya Ellis, namun saya jarang bertemu mereka “ lanjutnya dan mengangkat bahu serta kedua alisnya..dilanjutkan dengan tersenyum dan memiringkan kepalanya..senyum yang memiliki banyak arti.
Ellis
: I see, chief…but its okay as long as you contact them while you’re alongside here like in Jakarta. Sambung peneliti seraya menunjukan atensi pada perasaan Chief Reno.
Memang pada kebanyakan pelaut, hal yang membuatnya sangat tertekan adalah yang disebut dengan Homesick, yakni situasi dimana seorang pelaut, menakutkan keadaan dimana anak – anaknya kemudian tidak mengenali dirinya dikarenakan seringnya ditinggalkan. Peneliti dalam hal ini berusaha memahami betul bagaimana perasaan seorang Ayah yang jarang bertemu dengan kedua putranya dikarenakan hal pekerjaan yang tidak memungkinkan kondisinya untuk saling bertemu setiap hari. Namun peneliti berusaha bersikap sewajar mungkin, tidak empati berlebihan , namun tetap memberikan atensi pada perkataan Chief Reno.
Ellis
: Where they’re lives now Chief..? In Philipine..? “ Dimana mereka sekarang tinggal Chief..? Apakah di Philipina?“
Chief Reno
: No..They’re lives in Gdansk – a small town in Poland, because my wife is from Poland “ Tidak Elis, mereka tinggal bersama Ibunya di Gdansk , sebuah kota kecil di Polandia “
Ellis
: Oh… I see Chief, well it is no problem for you Chief.. as long as you often contact them…
Chief Reno
: So Ellis….i have some inquiry for you to check, please check this list…I need some item for safety deck department. And please send quotation to my owners because the payment will be by our owners.
“ Jadi Ellis…saya memiliki beberapa permintaan untuk kamu cek dahulu, tolong dicek, dan saya meminta penawaran harga kamu terlebih dahulu, kemudian berikan penawaran kamu kepada owner kapal kami, karena pembayaran dari pihak owner ” lanjutnya dan menuliskan sebuah alamat email dari P.I.C di Perusahaannya. Ellis
: Yes Chief Reno…Ok, I was thinking that master who deal with it, I will check and will revert to by email… “ Baiklah Chief…saya kira sebelumnya saya deal dengan kapten, akan saya cek dahulu nanti saya kabarkan lagi kepada anda mengenai harganya melalui email..seraya peneliti membolak balikan selembar kertas berisi daftar barang permintaannya.
Chief Reno
: And please for the Hose, it should be have certificate and approved by class. And this is sample picture of the nozzle, I need nozzle 3 position, Japan made is ok for me. “ Dan tolong Ellis, untuk selangnya, harus bersertifikat dan disetujui oleh classification. Dan ini adalah contoh gambar dari nozzle nya, saya butuh nozzle yang 3 Position ‘ . lanjut Chief Reno dengan menunjukan sebuah gambar kepada peneliti.
Ellis
: Ok Chief..understood Chief.. “ Baiklah Chief saya mengerti” kemudian peneliti bangkit dan meninggalkan ruangan, berpamitan kepada awak kapal yang kebetulan lewat dengan menganggukan kepala dan tersenyum. Peneliti menuruni anak tangga kemudian kembali kekantor dan tentu saja
selanjutnya meminta kepada bagian Purchasing agar dilakukan pengecekan harga atas barang – barang yang diminta, Tepat jam 11 siang peneliti meninggalkan kapal, dan dikarenakan waktu sandar kapal hanya 24 jam, maka respon yang cepat harus diberikan kepada pihak perusahaan pemilik kapal (Ship’s Owner Company). Setelah daftar harga barang didapat, dan persetujuan atas penawaran harga didapat dari manajer pemasaran peneliti. Selanjutnya peneliti melakukan kontak kepada pihak perusahaan pemilik kapal. Yang berlokasi di Singapore.
Dalam hal ini peneliti melakukan kontak melalui email saja, seperti disarankan oleh Chief officer, dan untuk menghemat biaya percakapan melalui telepon tentunya.
Email yang dikirimkan peneliti adalah seperti terlampir dalam format pdf pengiriman dan penerimaan email.
TRANSKRIP OBSERVASI / KUNJUNGAN KE KAPAL PADA SAAT PENGIRIMAN BARANG TANGGAL 23 MARET 2011 , Pukul 09.00 WIB - selesai NARA SUMBER
: MR. RENO MABUHAY
JABATAN
: CHIEF OFFICER MV. OSLO BULK 5
LOKASI
: JICT – TG PRIOK
Kunjungan peneliti pada saat pengiriman barang dilakukan pada pagi hari, dikarenakan kapal akan segera berangkat pada perkiraan Pukul 13.00 WIB. Kali ini peneliti datang ditemani oleh 1 rekan dari operasional, yang hari itu bertugas mengirimkan barang pesanan. Seperti halnya kemarin, peneliti beserta rekan diterima di ruang cabin tamu.
Ellis
: Hi Chief… Morning, how are you today? “ Hallo Chief, pagi…. Bagaimana kabarmu hari ini” peneliti menyapa serta menjabat tangan Chief Officer.
Chief Reno
: Hi Ellis…nice to see you again, I am very nice thanks, and what you bring for me today? Beside my hose ? “ Hi juga Ellis, senang bertemu lagi denganmu, saya sangat baik pagi ini, dan apa itu yang kamu bawa untuk saya selain selang pesanan saya.” Lanjut Chief Reno sambil melirik kepada tentengan yang peneliti bawa dan tertawa renyah.
Ellis
: Ya Chief, I want bring you the Satay Madura but still no any Satay restaurant open , so I bring you this doughnuts for your coffee mate breakfast. Hehehe and of course the hose. “ ya Chief…saya tadinya ingin membawakan anda sate Madura, namun sayang belum ada restoran sate yang buka pada jam seperti ini, jadi aku bawakan anda donat untuk teman ngopi anda di pagi hari “ tutur peneliti seraya tertawa.
Chief Reno
: Hahaha…. No problem Ellis, I am kidding you, but thanks for
your donut, now let’s make a cup of coffee first. What do you want to drink? Coffee or tea? “ Hahaha tidak masalah Ellis….saya hanya bercanda, tapi terimakasih mari kita buat secangkir kopi dahulu kalau begitu, apa yang ingin anda minum kopi atau the “ Ellis
: thanks chief..mmm… coffee is ok chief…but less sugar “ Kopi saja chief..tapi dengan sedikit gula “
Chief Reno kemudian terdengar memanggil seseorang melalui radio walky talky yang dipegangnya, seperti kemarin, dalam bahasa tagalog tentunya. Kemudian selagi menunggu peneliti membongkar box barang yang berisi selang pemadam dan beberapa barang pesanan lain, ternyata chief Reno memanggil seorang awak kapal dari bagian kitchen untuk membawakan 3 ( tiga) cangkir kopi. Chief Reno
: Ellis, did the hose approved within certificate? “ Ellis, apakah selangnya bersertifikat? Seperti permintaan saya kemarin?
Ellis
: Yes chief,..and this is made in Germany, within GL class..here’s the certificates and here’s the hose..with coupling and nozzle…but chief.. your company was not approved for the chemical protection suits, they also want the suits chemical certificated. But as our experiences we hadn’t ever the chemical suits with certificates. “ Iya chief…selang yang anda minta bersertifikat dan buatan Jerman, approval class oleh GL dan ini kopling nya, serta nozzlenya, tapi chief, perusahaan anda tidak memberikan persetujuan pada baju perlindungan chemical, karena mereka menginginkan yang bersertifikat, namun sepengalaman kami, kami tidak pernah memiliki baju chemical bersertifikat..”
Chief Reno
: I see Ellis…why don’t you just tell them is have, is OK I can received it.
“ OK Ellis, kenapa tidak bilang saja bisa…aku bisa menerimanya kok” Ellis
: Oh… I wasn’t thinking if you can receive, but also we have no time if arrange by now chief, so sorry. “ Oh..aku tidak terpikirkan seperti itu tadi, tapi jika akan dikirimkan sekarang juga, kita tidak punya cukup waktu ‘
Chief Reno
: No problem then Ellis, ok I’ll received what already approve by my company. “ Ok Ellis, tidak apa – apa saya terima saja apa yang sudah disetujui oleh perusahaan saya. “
Ellis
: Ya chief…here’s the DO ( Delivery Order ) please sign and stamp here chief.. “ Ok chief…ini delivery ordernya tolong di tanda tangan dan stampel disini” lanjut peneiliti seraya memberikan selembar kertas delivery order kepada chief reno.
Chief Reno
: Yes Ellis, lets have your coffee first.
Kemudian chief reno, keluar ruangan cabin, dan kembali dengan sebuah stampel ditangannya, sambil peneliti meminum kopi yang diberikan chief reno terlihat membolak balikan lembaran delivery order kemudian menempelkan stampel dan menanda tanganinya. Sosok chief reno, adalah sosok laki – laki paruh baya yang hangat dan ramah, dengan tinggi badan sekitar 170Cm dan berbadan proporsional, hanya bagian perutnya
terlihat
sedikit
membuncit.
Peneliti
sendiri
merasa
senang
berkesempatan mengenalnya. Ellis
: This is for second time i come onboard Chief..usually I am only stay in the office, make quotation and sitting front of my computer a long day “ Ini kali kedua saya berkunjung kekapal Lho Chief…biasanya saya dikantor sepanjang hari, memberikan penawaran hanya dari depan computer saya ”
Chief Reno
: Why..? you have to often come onboard, you can learn more, meet different people, it will be good for you “ Mengapa Ellis, kamu harus sering – sering datang kekapal, kamu dapat belajar lebih, bertemu dengan orang – orang baru, itu bagus untuk kamu “
Ellis
: Yes chief…from now on..hope I can go onboard more often. “ Iya chief..semoga sejak saat ini saya dapat lebih sering datang kekapal. “
Kemudian terlihat chief reno, memencet mencet tombol walky talky dalam genggamannya berulang kali, dan berbicara, yang lagi – lagi dalam bahasa tagalog. Chief Reno
: Ellis…sorry I can’t serve you more long, because our vessel will sailing on 12PM and we have many thing to prepare. “ Ellis, maaf saya tidak dapat menjamu kamu lebih lama, karena kapal kami akan berangkat jam 12 siang ini, dan banyak hal yang harus saya lakukan “
Ucapnya kemudian, sambil membereskan barang – barang pesanannya untuk kemudian dibawa ke tempat penyimpanan. Ellis
: Ok chief… no problem, thanks for the coffee, I also have to leave now, I hope we’ll meet again someday and with more time… “ Iya chief, Tidak apa – apa, dan terimakasih untuk kopinya, saya juga harus pergi sekarang, saya harap kita dapat bertemu lagi lain waktu dan dengan waktu yang lebih banyak…”
Chief Reno
: Yes sure…thank you also for you ellis, see you.. “ Tentu elis, terimakasih juga untukmu, sampai jumpa..” Begitulah peneliti berjabat tangan dan kemudian berpamitan.