DAFTAR PUSTAKA Buku Adeline M. Tumenggung. 2005. Laba-Laba Media: Hidup Dalam Galaksi Informasi. Jakarta: LSPP.
Burhan Bungin. 2011. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Rakhmat Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya
Alo Liliweri. 2010. Strategi Komunikasi Masyarakat. Yogyakarta: LKIS.
Werner J. Severin, dan James W. Tankard. 2008. Alih Bahasa oleh Sugeng Hariyanto. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Jakarta: Prenada Media Group.
Antoni. 2004. Riuhnya Persimpangan Itu, Seri Komunikasi. Solo: Tiga Serangkai
Graeme Burton. 2007. Membincangkan Televisi. Yogyakarta: Jalasutra.
John. W. Best. 1982 Metodologi Penelitian Pendidikan, Terjemahan Drs. Sanapiah Faisal. Surabaya: Usaha Nasional.
Stanley J. Baran dan Dennis K. Davis. 2010. Mass Communication Theory. Jakarta: Salemba Humanika.
Henry Faizal Noor. 2010 Ekonomi Media. Jakarta: Rajawali Pers.
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Onong Uchjana Effendy. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Diah Wardhani. 2008. Media Relations. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Heri Budianto. 2008. Tayangan Televisi: Antara Kebutuhan dan Kebuntuan. Jakarta: Jurnal MediaKom. Vol. 1. No. 1
Sitepu Ary.1999. Televisi Dalam Kehidupan Sosial. Jakarta: Pustaka Jaya.
Soerjadi Waloeya. 1990. Komunikasi Internasional. Jakarta: UT Press
Gilbert Zwartjes. 1999. The Theory of Mass Media; Television and Human Growth. London: Sage Publication.
John Vivian. 2001. The Media Theory of Mass Communication.8th Edition. London: Pearson Eucation.
Stanley J. Baran. 2004. Introduction to Mass Communication: Media Literacy and Culture. New York: McGraw Hill.
Lathief Rosyidi. 1989. Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi. Medan: Firma Rimbow.
Sunandar. 1998. Telaah Format Keagamaan di Televisi, Studi Deskriptif Analisis TPI. Sebuah Tesis, Yogyakarta.
JB. Wahyudi. 1986. Media Komunikasi Massa Televisi. Bandung: Alumni.
Sukma Indrayanti. 2001. Media dan Masyarakat Modern. Yogyakarta: Kencana Mega.
2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Darwanto Sastro Subroto. 1994. Produksi Acara Televisi. Yogyakarta: Duta Wacana University.
Tatiek Kartikasari. 1995. Pesan-Pesan Budaya Film Anak-Anak Dalam Tayangan Televisi; Studi Tentang Pengaruh Sistem Modern Terhadap Prilaku Sosial Remaja Cianjur. Jakarta: Depdikbud
Fred Wibowo. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
Amin Widjaya. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Harvarindo.
Deddy Mulyana. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Mathew B. Miles. 1992. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjejep Rohendi. Jakarta: UI Press.
Racmat Kriyantono. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta:LKiS
Ahmad Gaus. 2008. Filantropi Dalam Masyarakat Islam. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Hilman Latief. Melayani Umat: Filantropi Islam dan Ideologi Kesejahteraan Kaum Modernis.
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lain - lain: Wikipedia
Berita: republika.co.id, Minggu, 07 November 2010
http://www.tvonenews.tv/tentangkami/
http://patrolijakarta.blogspot.com/2010/11/marinir-kerjasama-dengan-tv-onekirim.html
http://portal.jogjaprov.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=188 %3Atv-one-bangun-1017-huntara-untuk-korbanmerapi&Itemid=53&catid=48%3A
http://padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=39343
Video (YouTube): _tim_sar_cari_korban_tewas_usai_erupsi_merapi kabsi031110_posko_kesehatan_merapi_dipadati_pengungsi Pray For Indonesia - Merapi Keluarkan Awan Panas Pray For Indonesia - Suasana Sesaat Pasca Letusan Merapi Terkini video_amatir_saat_merapi_meletus_kamis_sore AKIP_Galang Dana.mov, VOA AKIP UcapanAS Bencana, VOA THE ERUPTION OF MERAPI VOLCANO-02
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAMPIRAN
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hasil wawancara Narasumber
: Isvan Nasviansyah Ketua Yayasan tvOne Satu Untuk Negeri
Waktu
: Rabu, 30 Januari 2013
Lokasi
: Bakrie Tower, Epicentrum, Kuningan - Jakarta
SINERGI PEMBERITAAN TVONE DALAM MEWUJUDKAN TANGGUNG JAWAB FILANTROPI (Studi Pada Program Talk Show “Apa Kabar Indonesia” di tvOne)
Indepth Interview: 1.
tvOne bisa dikatakan pelopor gerakan penggalangan dana, dan kemudian menyalurkannya dengan secara langsung, serta menyiarkannya (live report), hal ini berarti tvOne sudah dapat dikatakan menjalankan tanggung jawab filantropi sebagai media massa dengan baik, bagaimana pandangan Bapak?
Walaupun fungsi utama media bukan hanya tanggung jawab filantropi, kami tvOne bersyukur sudah dapat menjadi salah satu media televisi yang dipercaya dan menjalankan amanah masyarakat dalam menggalang dan menyalurkan dana bantuan pemirsa tvOne kepada korban bencana alam juga gerakan kemanusiaan lainnya.
2.
Melihat antusias dan kepercayaan pemirsa tvOne, untuk menitipkan uangnya kepada tvOne, mereka datang dari status sosial yang berbeda, mereka begitu peduli dan ingin membantu korban bencana alam atau korban penindasan, apa pandangan Bapak?
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ya Alhamdulillah, tvOne diberi kepercayaan yang luar biasa oleh masyarakat dari seluruh lapisan. Sumbangan yang masuk tidak hanya dari masyarakat golongan menengah keatas, tapi juga menengah bawah ikut berpartisipasi
membantu,
contoh
nya
ada
masyarakat
yang
menyumbangkan celengannya saat gerakan kemanusiaan seperti koin peduli prita, serta kasus tenaga kerja indonesia Darsem, yang selamat dari hukuman pancung di Saudi Arabia.
3.
Ini membuktikan bahwa tingkat proximity (nilai kedekatan) sebuah berita tidak lagi utama, dengan informasi yang dilakukan secara langsung tentang bencana alam, Erupsi Merapi misalnya, masyarakat yang peduli tak hanya orang-orang yang berasal dari sekitar Yogya saja misalnya, tapi kini masyarakat yang tidak saling kenal, mereka tergugah untuk membantu, karena fasilitas, dan informasi yang diberikan media, khususnya tvOne, bagaimana menurut Bapak?
Televisi membuat objek yang jauh menjadi dekat dengan kita, dan sebuah pengalaman yang asing menjadi akrab. Ya benar sekali, jika dikatakan nilai kedekatan berita (proximity) kini telah terbantahkan, sesuai dengan tag line tvOne terdepan mengabarkan, informasi dan filantropi yang dibangun di tvOne, menghilangkan sifat sukuisme dan meningkatkan rasa nasionalisme.
4.
Apa saja kendala atau hambatan saat melakukan penggalangan dana, juga penyaluran dana bantuan dari pemirsa tvOne?
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hambatan yang dialami saat penggalangan contohnya yaitu penerimaan penggalangan dana, menghadapi masyarakat yang begitu antusias masih terus menelephone, padahal waktu penggalangan sudah ditutup misalnya. Kemudian masyarakat yang mau menyerahkan sembako misalnya, kami tidak menyanggupi menerima dikarenakan khawatir rusak karena tidak memiliki tempat penyimpanan (gudang) yang layak. Lain hal dengan uang yang bisa dikondisikan (dibelanjakan) sesuai apa yang dibutuhkan di lokasi bencana. Kemudian hambatan lain yang kami alami saat tanggap darurat seperti kekurangan sumber daya manusia (relawan), lalu jarak tempuh yang sulit diraih ke tempat bencana alam, sebut saja Erupsi Merapi, debu yang tebal juga menyulitkan proses evakuasi serta tanggap darurat, kemudian kesulitan transportasi untuk sampai di lokasi, seperti pada gempa mentawai misalnya. Ada juga hambatan pada saat recovery, contohnya membangun sekolah,
dimulai
dari
tender,
design
gambar
konsultan
(arsitek),
pengawasan bangunan. Karena seperti perencana gambar / arsitek membutuhkan kurang lebih satu bulan untuk merancang gambar, tidak bisa diburu-buru. Lalu detail engine design maksimal nutuh waktu dua bulan. Tender kontraktor dua sampai empat minggu. Lanjut kepada tahap bangun bersama kontraktor terpilih membutuhkan waktu lima sampai enam bulan. Ditambah lagi kendala perizinan yang prosesnya sangat lambat. Dari semua pengalaman diatas menurut Isvan Nasviansyah selaku Ketua Satu Untuk Negeri melahirkan sebuah usulan atau masukan kepada Pemerintah,
terutama
Departemen
Sosial
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
selaku
Regulator,
yaitu
diharapkan dapat merevisi Undang-undang yang mengatur tentang dana bantuan harus habis digunakan dalam batas waktu maksimal 3 (tiga) bulan. Selain itu ada juga masukan untuk pihak Dirjen Pajak serta Menteri Keuangan agar dapat membebaskan ppn, karena setiap kami membangun Sekolah, Rumah Sakit, Puskesmas kecuali Rumah Ibadah dikenakan ppn 10%, hingga menjadikan ada budget tambahan. Karena biaya ppn sebetulnya dapat dialokasikan untuk biaya keperluan lain, seperti bangku sekolah atau buku-buku. Hanya Gempa Bantul 2006 dan Tsunami Aceh yang dibebaskan ppn oleh Pemerintah.
5.
Kritik dan Saran Bapak untuk masa depan Media di Indonesia?
Perlu adanya koordinasi antara lembaga media dan pihak lainya yang memiliki lembaga yang bergerak di bidang filantropi di Indonesia sehingga
menjadikan
efektif
dalam
melakukan
penggalangan
dan
penyaluran dana, baik itu untuk bencana alam dan gerakan kemanusiaan. Selanjutnya bahwa filantropi jika dijalankan dengan lebih serius dapat melahirkan sebuah ide baru dalam program filantropi yang bermanfaat, yang mungkin bisa membantu program pemerintah mengentaskan kemiskinan misalnya.
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hasil wawancara Narasumber
:Doyok & Eko DJ Pelawak, Penyumbang Erupsi Merapi
Waktu
: Minggu, 6 Agustus 2012
Lokasi
: Indosiar, Jakarta SINERGI PEMBERITAAN TVONE DALAM MEWUJUDKAN TANGGUNG JAWAB FILANTROPI
(Studi Pada Program Talk Show “Apa Kabar Indonesia” di tvOne)
1.
Apa yang menggugah Anda untuk menyumbang?
Kita sebagai mahluk hidup termotivasi, kita hidup saling terkait, tidak hidup sendirian, kita diajarkan orangtua hidup menjalankan amal bakti sama orang lain, kalau kita sudah hidup berkecukupan kita harus beramal, apalagi jika kita sudah berlebihan, orang yang terdekat dulu yang harus kita bantu, baru yang jauh itu yang diajarkan kepada kita. Apalagi ini korban bencana alam, Alhamdulillah kami gaplek (gabungan pelawak keren), menyatu dengan para teman-teman pengusaha, dalam gerakan amal untuk bencana erupsi merapi, gempa padang, juga pemulangan TKI, walaupun pendapatannya ga maksimal, tapi kita sudah punya niat. Melihat aksi kami banyak teman merespon dengan transfer mereka mau ikut juga membantu.
2.
Sejauh mana kepercayaan Anda untuk menitipkan uang Anda kepada tvOne untuk menyalurkan kepada yang berhak?
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kami selalu percaya pada tvOne, karena tvOne jika ada peristiwa sangat cepat sekali, mengajak masyarakat untuk partisipasi, dari mulai gerakan koin, dan lainnya. Teman-teman kami sebelum kami bergerak pun, sudah ada yang masing-masing melakukan sumbangan dengan transfer ke nomor rekening yang dicantumkan di tvOne.
3.
Melihat tayangan live secara langsung tvOne dari lokasi bencana, apa komentar Anda?
Melihat tayangan live secara langsung dari lokasi bencana, kami sangat terharu sekali, jika kami tidak ada kesibukan pasti kami datang langsung kesana. Ketika kami mendengar jumlah korban erupsi merapi banyak berjatuhan, selain datang langsung dan menyumbang ke Wisma Nusantara dimana tvOne " Apa Kabar Indonesia" melakukan siaran, kami juga bergerak langsung ke lokasi, mengumpulkan uang dalam waktu singkat, terkumpul sebanyak 200 juta rupiah, dan kami membelanjakan langsung, dari mulai beras, susu anak, sarung keperluan wanita, dan secara langsung kami terjun ke merapi, dengan menyewa bis untuk 20 orang anggota gaplek, dan mobil box utk sembako dan lain-lain yang kami bawa. Tiba di merapi kami menyebar ke tiga lokasi, dimana salah satu lokasi dikabarkan tidak bisa dijangkau, berbahaya, kami lillahita'ala, kami berangkat jauh semakin ke dalam, dengan kondisi hujan debu. Kami sangat puas bisa membantu langsung ke lokasi yang tidak mudah dijangkau. Tentunya ini semua bisa dilakukan juga berkat informasi berita yang kami saksikan di tvOne, hingga hati kami tergerak membantu sesama.
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.
Apakah tvOne menurut Anda sudah dapat dikatakan melaksanakan fungsi sosial media dengan baik sebagai media televisi nasional?
Karena tvOne jika ada peristiwa bencana atau korban penindasan sangat cepat sekali seperti kasus TKI Darsem, maka menurut kami tvOne sudah mampu melaksanakan fungsi sosial media dengan baik. 5.
Melihat antusisas masyarakat yang tinggi kepeduliannya terhadap korban bencana, apa pendapat Anda?
Kami senang sekali karena ini membuktikan, bahwa kini masyarakat saling membantu sesama, tidak hanya kepada orang terdekat saja, kepada orang jauh pun pantas dilakukan ketika melihat korban bencana alam menderita misalnya.
6.
Pendapat Anda terhadap kinerja tvOne sebagai media televisi nasional dalam menghadapi bencana, baik tahap tanggap darurat maupun pada tahap pemulihan (recovery), sudah memuaskan dalam hal memberi informasi, dan menyalurkan bantuan yang Anda titipkan?
Saya menyaksikan langsung apa yang dikumpulkan, dikerjakan, diwujudkan, terbukti, saya nonton sendiri, bagaimana pembangunan masjid, sekolah, ya Alhamdulillah tvOne bisa amanah (dipercaya).
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hasil Wawancara Narasumber
: Andi Suharyanto Produser Program "Apa Kabar Indonesia" tvOne
Waktu Lokasi
: 19 Maret 2013 : tvOne, Jakarta
SINERGI PEMBERITAAN TVONE DALAM MEWUJUDKAN TANGGUNG JAWAB FILANTROPI (Studi Pada Program Talk Show “Apa Kabar Indonesia” di tvOne)
Indepth Interview: 1.
tvOne bisa dikatakan pelopor gerakan penggalangan dana, dan kemudian menyalurkannya dengan secara langsung, serta menyiarkannya (live report), hal ini berarti tvOne sudah dapat dikatakan menjalankan tanggung jawab filantropi sebagai media massa dengan baik, bagaimana pandangan Bapak? Saya setuju dengan pendapat itu. Hal ini dikarenakan tvOne sebagai media massa nasional, memiliki tanggung jawab dan fungsi Sosial sebagai lembaga penyiaran, dalam ikut membantu dan meringankan beban dan penderitaan masyarakat yang sedang dilanda bencana. tvOne sebagai lembaga penyiaran publik berskala nasional dan memiliki jutaan pemirsa diseluruh Indonesia, memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam memberitakan
informasi
penting
yang
dibutuhkan
publik,
termasuk
kebutuhan dana bantuan baik berupa uang dan barang bagi korban bencana diseluruh Indonesia. Aktivitas media massa termasuk tvOne dalam menjembatani serta menggalang „kedermawanan sosial masyarakat‟, yang
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
populer dengan istilah filantropi ini, merupakan perwujudan dari kepedulian sosial mediamassa serta bagian dari fungsi dan peran sosial media massa yang bersangkutan. Karena hal ini berkaitan dengan kredibilitas media massa yang bersangkutan di mata masyarakat, maka aktivitas ini harus dilakukan dengan cara-cara yang baik, benar, transparan, akuntabel, serta penuh kesadaran dan tanggung jawab. Dalam menjalankan fungsi jurnalistik, mediamassa telah punya satu acuan bersama yaitu Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Sementara dalam menangani kedermawanan sosial masyarakat ini belum ada aturan main yang baku, yang bisa menjadi acuan dan dihormati oleh semua Pengelola Sumbangan Masyarakat di Media Massa. Padahal kebutuhan itu sudah cukup mendesak mengingat dalam praktek sehari-hari, sering ditemukan hal-hal yang bisa mengganggu kredibilitas Pengelola Sumbangan Masyarakat di Media Massa. Oleh karena itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah membuat suatu pedoman bagi Penggalangan dana oleh Media Massa, yang disebut “Kode Etik Filantropi Media Massa”. Kode Etik Filantropi Media Massa ini mengacu pada Kode Etik Jurnalistik, Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), Pedoman Media Siber, Pedoman Akuntabilitas Pengelolaan Bantuan Kemanusiaan di Indonesia dan UndangUndang serta peraturan lain yang berkaitan dengan penggalangan, pengelolaan, dan pendayagunaan sumbangan masyarakat. Sehingga diharapkan, kepercayaan publik pada sebuah media massa dalam menyalurkan bantuan dapat terjaga dengan baik.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Melihat antusias dan kepercayaan pemirsa tvOne, untuk menitipkan uangnya kepada tvOne, mereka datang dari status sosial yang berbeda, mereka begitu peduli dan ingin membantu korban bencana alam atau korban penindasan, apa pandangan Bapak? Antusiasme pemirsa tvOne khususnya, dalam menyalurkan bantuan mereka melalui tvOne, menunjukkan besarnya kepercayaan publik terhadap mediamassa, khususnya lembaga penyiaran televisi, sebagai saluran bagi mereka dalam memberikan bantuan bagi sesamanya yang membutuhkan bantuan. Hal ini juga, bisa menunjukkan rendahnya kepercayaan publik pada lembaga resmi pemerintah atau lembaga sosial lainnya yang sudah lama ada, tetapi akuntabilitasnya tidak bisa meyakinkan dan dipercaya publik. Hal ini mungkin disebabkan banyaknya penyelewengan dan penyimpangan dana publik yang mereka kelola. Dan kepercayaan publik inilah yang harus dijaga dengan baik oleh media massa tersebut.
3.
Ini membuktikan bahwa tingkat proximity (nilai kedekatan) sebuah berita tidak lagi utama, dengan informasi yang dilakukan secara langsung tentang bencana alam, erupsi merapi misalnya, masyarakat yang peduli tak hanya orang-orang yang berasal dari sekitar yogya saja misalnya, tapi kini tidak saling kenal, mereka tergugah untuk membantu, karena fasilitas, dan informasi yang diberikan media, khususnya tvOne, bagaimana menurut Bapak? Proximity dalam sebuah berita, tetap saja berperan penting dalam penentuan kebijakan peliputan dan penayangan sebuah berita oleh
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lembaga Penyiaran. Hal itu sudah menjadi acuan baku bagi semua insan jurnalis dalam menentukan “News Judgement” dalam penayangan sebuah berita. Hal inipun terkait dengan kasus diatas. Bagaimana kultur dan etnis bisa berbaur dan menyatu untuk saling bahu-membahu membantu sesamanya?. Dalam konteks ini, kita harus melihat tingkat “Proximity” yang lebih luas. Masyarakat yang saling menbantu ini, merasakan bahwa mereka memiliki kedekatan, karena mereka satu bangsa, satu budaya, mungkin satu agama atau keyakinan (karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim).
Dan
mungkin
juga
mereka
bisa
merasakan
penderitaan
sesamanya, karena mereka pernah mengalami musibah seperti itu. Sama hal-nya seperti ketika kita sedang bepergian ke luar negeri, di sebuah negara yang tidak ada sama sekali warga Indonesia. Suatu ketika, kita bertemu dengan seorang warga negara Indonesia disuatu tempat. Tentu, perasaan kita akan bahagia dan merasa senang dan dekat dengan orang tersebut, meskipun dia berasal dari etnis dan suku, serta agama yang berbeda dengan kita. Tetapi kita merasa dekat, sebagai sesama warga negara Indonesia. Itulah yang disebut Proximity. Tergantung dari perspektif mana kita melihatnya.
4.
Apa aja kendala atau hambatan saat melakukan penggalangan dana, juga penyaluran dana bantuan dari pemirsa tvOne? Kalo dilihat dari hambatan yang ada, dapat dikatakan sangat kecil sekali. Hal ini dikarenakan kepercayaan publik yang sangat besar pada media massa tvOne, dalam menyalurkan bantuan mereka. Kami hanya
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
memberitakan bencana yang terjadi, kami siapkan saluran bagi mereka yang akan memberikan bantuan, dengan membuka rekening bantuan khusus dari beberapa bank Nasional, tidak berapa lama kemudian dana itu masuk dari pemirsa. Untuk hambatan bagi penyaluran bantuan, tidaklah terlalu besar dirasakan. Mungkin hanya kendala teknis saja dalam menjangkau wilayah yang dilanda bencana tersebut. Dan semua dapat dilaksanakan dengan baik, karena tvOne membentuk tim khusus yang bertugas mengurus penerimaan dan penyaluran dana tersebut dalam tim “Satu Untuk Negeri”. Kemudian penerimaan dana dan penyalurannya juga diawasi dan diaudit oleh Lembaga Akuntan Publik yang dipercaya.
5.
Kritik dan Saran Bapak untuk masa depan media di Indonesia? Saran saya, agar media massa yang ada di Indonesia, baik berskala Lokal maupun Internasional, agar menjaga dan melaksanakan aturan-aturan dan acuan kerja bagi media yang sudah ada. Seperti Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Hal
ini,
bertujuan
untuk
menjaga
kepercayaan
masyarakat
pada
mediamassa yang bersangkutan khususnya, dan mediamassa diseluruh Indonesia pada umumnya. Agar eksistensi media massa dapat berkembang lebih luas. Tidak hanya menjadi lembaga pemberitaan dan penyiaran saja, tetapi dapat melaksanakan fungsi sosial, sebagai lembaga yang berperan aktif dalam membantu menyelesaikan masalah sosial di masyarakat.
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Narasumber
: Ade Novita, Penggagas Koin Prita
Waktu
: 20 November 2012 (via Email) SINERGI PEMBERITAAN TVONE DALAM MEWUJUDKAN TANGGUNG JAWAB FILANTROPI
(Studi Pada Program Talk Show “Apa Kabar Indonesia” di tvOne)
1)
Bisa diceritakan Mbak Ade Novita, apa yang membuat Anda tergugah untuk melakukan penggalangan dana "Koin Prita" pada saat itu? "Koin Untuk Prita" bagi saya bukan hanya soal seorang Prita. Sejak saya pertama kali membaca email dari Prita, yang kemudian akhirnya menyeret Prita menjalani proses hukum, saya seperti melihat banyak hal dalam kasus tersebut, yaitu pentingnya konsumen kesehatan memiliki pengetahuan mengenai layanan kesehatan dan penegakan diagnosa kondisi kesehatan seorang pasien dan kewajiban tenaga kesehatan memberikan informasi mengenai kondisi kesehatan pasien serta penegakan diagnosa yang rasional dan sesuai prosedur. Ketika Prita harus ditahan di penjara, saya semakin geram, tidak menyukai kasus ini, karena saya berkeyakinan bahwa tidak seluruh dugaan bahkan tindak pidana yang sudah terbukti perlu dikenai sanksi penjara. Banyak rumor negatif tentang Prita, tapi banyak rumor pula soal beberapa tenaga kesehatan menggunakan istilah “di-Prita-kan” untuk pasien-pasien yang dianggap terlalu vokal. Belum lagi pasal yang digunakan untuk menjerat Prita terlalu abu-abu dan karet, sangat tergantung penafsiran penegak hukumnya. Wajar saja hal tersebut
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bukan hanya menjadi keresahan saya, tapi juga seluruh aktivis di dunia maya, yang seringkali menggunakan fasilitas online untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya. Ketika akhirnya saya dan beberapa teman di mailing list "sehat" ingin berbuat sesuatu untuk menanggapi putusan Pengadilan Tinggi Banten yang menghukum Prita untuk membayar Rp. 204 juta, yang disaat bersamaan hal tersebut menjadi diskusi hangat di berbagai sosial media, saya punya keyakinan bahwa setidaknya ini akan jadi pelajaran yang baik dalam penegakan keadilan, bagaimana menjadi konsumen kesehatan yang rasional, serta kebebasan berpendapat yang bertanggungjawab, saya menyebutnya suatu kepatuhan yang bermartabat. Saya masih ingat ketika menuangkan ide dan berdiskusi di mailing list, di depan saya saat itu, ada rekan kerja saya yang istrinya memiliki usaha mengedarkan uang koin dari BI kepada pengusaha ritel, maka disitulah ide ini tercetus, saya berfikir, koin adalah bentuk mata uang terkecil yang tepat untuk gerakan spontan dan gotong royong ini. Belum lagi kegerahan saya terhadap gerakan pengerahan massa untuk pengumpulan dana. Seringkali orang merasa harus memiliki sejumlah dana tertentu untuk menyuarakan kepeduliannya, karena transfer bank memang memiliki batas minimum tertentu. Tak sekali dua kali rekan kerja seperti office boy atau masyarakat dengan penghasilan rendah bergumam, hanya bisa membantu doa, untuk aksi-aksi pengumpulan dana. Kita seakan lupa dengan peribahasa yang berbunyi "sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit".
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2)
Siapa saja yang awalnya yang Anda ajak untuk terlibat dalam gerakan Koin Prita? Saat itu saya dan beberapa teman di mailing list "sehat" yaitu Ria, Esti, Handadi, Samsul, Tika, Vida, serta Bunda Wati. Awalnya kami berdiskusi dahulu tentang bagaimana cara agar gerakan ini nyata tidak sekedar wacana diskusi saja dan menjadi perhatian banyak orang yang tidak hanya mailing list sehat atau komunitas online, serta bagaimana laporan pertanggungjawabannya. Saat itu yang terpikir pakai facebook saja, karena kalau dapat 1 juta orang pendukung, maka bila setiap orang menyumbang Rp 200,-
jumlah pembayaran ganti rugi bisa segera
terpenuhi. Ketika
membuat
pengumuman
pembukaan
posko
pun,
kita
cantumkan bahwa pertanggungjawaban akan dilaporkan secara berkala di mailing list. Kemudian teman - teman yang mengajukan diri untuk aktif membantu pun bertambah, seperti Nia di Aceh, Hilda di medan, Candra Rudy di Semarang, Della di Bogor, Dinny di Bandung dan Henny Nur di tangerang.
3)
Melihat antusisas masyarakat yang tinggi kepeduliannya terhadap sesama, dengan menyumbangkan koin-koinnya atau celengan yang disimpannya, apa pendapat Anda? Setiap masyarakat yang datang sebisa mungkin kami ajak
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berdiskusi, apakah mereka tahu, akan dikemanakan uang mereka, terutama anak-anak kecil yang diantar orangtuanya mengantarkan celengan milik mereka. Ada pembelajaran disana, yang baik bagi mereka untuk iklas, peduli berbagi sesama, bukan sekedar memberi tanpa arti. Harapan kami adalah apa yang terjadi pada Prita menjadi pelajaran bagi semua pihak, karena hal itu bisa saja terjadi pada siapa saja. Jadi bukan sekedar kasihan atau ikut-ikutan, tapi karena benar-benar ingin bergerak bersama untuk berjuang menegakkan keadilan. Perasaan haru seringkali datang ketika masyarakat dengan penghasilan pas-pasan ikut serta, pengamen yang seringkali ditolak di warung makan karena hanya bisa membayar dengan koin-koin yang dia kumpulkan dari hasil mengamen, dan juga hasil memunguut koin yang dibuang oleh rekan sesama pengamen, supir angkot, supir taxi dan satpam yang kebetulan saya temui di jalan dan mengenal saya sebagai salah satu penggerak koin Prita. Banyak sekali suka duka yang kami alami, tapi melihat banyaknya gerakan kepedulian yang timbul kemudian, rasanya satu pesan sampai sudah ke masyarakat, bahwa untuk peduli untuk membantu sesama bisa dengan uang yang hanya ada di saku kita, karena Rp 25,- pun sangat berarti bila disatukan dengan Rp 25 yang lain. Mungkin banyak yang bertanya kenapa Prita, "bukankah masih banyak rakyat miskin lain yang lebih membutuhkan?" Sekali lagi, ini bukan soal Prita, Prita hanya simbol sebagai salah satu contoh anak bangsa yang mengalami proses hukum yang sebenarnya bisa dihindari bila sudah tidak ada lagi pasal-pasal karet dalam Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Prita hanya satu dari sekian banyak masyarakat Indonesia yang
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
di proses hukum dengan berlebihan, rasa-rasanya hukuman kurungan harus ditinjau lagi kepentingannya, begitu juga hukuman denda. Mmm .. nampaknya banyak sekali PR untuk bangsa ini yah. 4)
Melihat respon tvOne dengan mengirimkan tim liputannya di lokasi penggalangan dana "Koin Prita" bagaimana pendapat Anda? Kekuatan jejaring sosial itu ternyata luar biasa. Wartawan media massa ternyata memperhatikan gerakan koin peduli ini, sehingga mendapat perhatian nasional. Saya dan teman-teman sempat tidak siap menghadapi banyaknya media yang datang ke posko pengumpulan koin di Jakarta. Kami tidak pula siap dihubungi terus menerus melalui nomor telpon yang dengan polosnya kami publikasikan. Melalui media massa itu, saya dan teman-teman mencoba menyampaikan pesan, bahwa gerakan ini meski spontan tapi tetap harus santun, dan tanpa paksaan. Oleh karena itulah kami lebih suka inisiatif datang
dari
masyarakat.
Bukan
karena
didatangi
dan
dimintakan
sumbangan, atau karena tindakan demonstratif dengan mengedarkan kotak. Memang kami akui, televisi membuat tujuan gerakan ini sampai dan terdengar kepada berbagai lapisan masyarakat, sehingga bisa menggugah banyak pihak. Kami juga memaklumi, walau terkadang wartawan yang dikejar tugas menyampaikan berita tak jarang membuat saya dan temanteman juga frustasi, karena koin yang sudah dihitung dibentangkan lagi atau ketika penghitungan mereka ikut mengatur, dan ingin wawancara juga, mengatur jadwal tanyang live, uhhh tapi ya kita jalani saja, sebagai proses kerjasama demi nilai keadilan dan
gotong royong yang ingin kami
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sampaikan kepada masyarakat luas. Karena di Posko Jati Padang adalah kebanyakan ibu-ibu dengan segala keterbatasannya, maka akhirnya diadakan pembicaraan dengan Komunitas Langsat yang juga mengadakan posko koin keadilan. Akhirnya diputuskanlah untuk disatukan dan dilanjutkan di Langsat. Pembicaraan juga dilakukan dengan rekan-rekan artis yang akhirnya disepakati untuk memilih acara konser koin keadilan sebagai hari dimana kita menyerahkan kepada prita secara simbolik hasil pengumpulan koin sebelum semuanya akan dihitung di Bank Indonesia.
5)
Melihat tvOne yang juga mengundang Prita sebagai narasumber untuk dapat memberikan klarifikasi, menjelaskan duduk perkaranya kepada publik, apa pendapat Anda? Baik, karena tentu sebagai sosok yang “diangkat” untuk dibantu, Prita perlu tahu, apa yang sedang masyarakat coba lakukan, yaitu membantu sekaligus memperjuangkan keadilan bagi Prita.
6)
Apakah tvOne menurut Anda sudah dapat dikatakan melaksanakan fungsi sosial media nya dengan baik sebagai media televisi nasional? Saat itu tentu saja, tvOne pada saat itu turut membuka posko "Koin Prita" yang akhirnya semakin memudahkan masyarakat, memberikan pilihan kemana mereka dapat menitipkan koin-koin mereka.
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7)
Bagaimana pendapat Anda tentang kepercayaan masyarakat kepada tvOne, dengan melihat masyarakat yang berbondong-bondong datang ke wisma nusantara, menitipkan uangnya untuk disalurkan kepada korban bencana merapi, tsunami mentawai, dan lain-lain, selain koin prita? Ya tentunya ini hal luar biasa, itulah memang kekuatan TV, saat koin prita,
masyarakat
seperti
mendapat
“media”
untuk
menyampaikan
kegerahannya pada kondisi indonesia, mereka jadi bisa berempati dan simpati pada Prita. Informasi akan lebih baik bila ditekankan pada pesanpesan, serta pembelajaran, agar masyarakat mendapatkan pemahaman utuh, dan gerakan tidak hanya sekedar euphoria, atau untuk satu kali saja, tapi TV mestinya punya kekuatan lebih untuk menyatukan masyarakat indonesia dan mengajak untuk gotong royong dan menggugah kepedulian.
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hasil Wawancara Narasumber
: Hilman Latief Dosen Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta Penulis Buku Filantropi
Waktu
: 31 Oktober 2012 (Via Email) SINERGI PEMBERITAAN TVONE DALAM MEWUJUDKAN TANGGUNG JAWAB FILANTROPI
(Studi Pada Program Talk Show “Apa Kabar Indonesia” di tvOne)
1.
Apa pandangan bapak tentang filantropi? Filantropi merupakan sebuah konsep filosofis yang terkait dengan sikap atau pikiran tentang kedermawanan dan kerelawanan (voluntarisme). Gagasan ini juga menjadi dasar dari sikap solidaritas sosial yang ada di dalam masyarakat.
2.
Bagaimana pandangan Bapak Hilman Latief tentang media televisi di Indonesia, apakah saat ini televisi sudah dapat dikatakan telah menjalankan fungsi sosialnya sebagai media massa dengan baik? Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa media massa, baik cetak dan elektronik, saat ini sudah mulai menjalankan peran mereka, tidak hanya dalam bisnis media, tetapi juga masuk dalam ranah sosial. Beberapa TV
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
swasta, bahkan terlihat cukup massif dalam mengkampanyekan persoalanpersoalan di masyarakat, terutama dalam pemberitaan tentang bencana alam. Salah satu yang paling kasat mata saat ini adalah upaya penggalangan dana secara besar-besaran oleh media massa. Pengumpulan dana untuk bencana alam (disaster relief) adalah salah satu hal yang juga saat ini banyak dilakukan oleh media TV di Indonesia. Pengertian fungsi sosial tentu sangat luas, dan itu bisa dilakukan oleh media televisi dengan pelbagai program dalam masyrakat mulai dari pendidikan, lingkungan, kesehatan, kepemudaan dan sebagainya. Meski demikian, agaknya dalam publititas yang paling kuat adalah kegiatan merespons bencana alam. Tentu saja, untuk mewujudkan fungsi sosialnya, media tv harus memiliki visi yang kuat secara kolektif.
3.
Secara khusus menyorot tvOne yang bisa dikatakan pelopor gerakan pengumpul dana, dan kemudian menyalurkannya dengan secara langsung dan menyiarkannya (live report), sudah dapatkah tvOne dikatakan menjalankan tanggung jawab filantropi sebagai media massa? Menurut saya TV one bukan pelopor, jauh sebelumnya, media televisi seperti SCTV dan RCTI telah melakukan hal yang serupa. Meski demikian, patut diakui bahwa TV One termasuk yang paling aktif dalam publisitasnya. Ada dua asumsi yang berkembang melihat fenomena tersebut. Pertama, kegiatan ini bisa disebut dengan praktik dari „tanggung jawab sosial‟ dari sebuah media massa. Dimana media tersebut membuat program-program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Asumsi lainnya, upya publisitas
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
semacam itu juga menunjukkan bahwa proses „pencitraan‟ melalui bagi-bagi langsung bantun juga menjadi trend di beberapa media massa. Pertanyaan lain yang bisa diajukan adalah, apakah bentuk “tanggung jawab sosial”nya berhenti disitu saja? Ketika bencana alam tidak ada, tidak ada kegiatan sosial lainnya? Apakah TVOne punya partner local ketika menyelenggarakan program sosialnya di lokasi bencana? Seberapa banyak ahli-ahli atau volunteer yang dimiliki TV One yang bisa menangani bencana? Mengapa cenderung membagiankan sendiri ketimbang kerjasama dengan lembaga kemanusiaan yang sudah specialist di bidang itu?
4.
Melihat antusias dan kepercayaan pemirsa tvOne, untuk menitipkan uangnya kepada tvOne, mereka datang dari status sosial yang berbeda, mereka begitu peduli dan ingin membantu korban bencana alam atau korban penindasan, apa pandangan Bapak? Meningkatnya antusiasme masyarakat dalam memberikan sumbangan untuk membantu korban bendana dan korban kekerasan adalah satu hal yang patut disyukuri. Setidaknya bentuk solidaritas sosial yang ada masyarakat telah mendapatkan bentuknya dalam ekrpesi tradisi „berderma‟. Menyumbang orang yang membutuhkan. Meski demikian ada beberapa catatan, antara lain: siap yang disebut tertindas oleh TVone, apakah hanya TKW yang dianiaya oleh majikannya? Apakah orang-orang tertindas yang ada di dalam negeri juga menjadi konsen TVOne, orang-orang ahmadiyah yang terusir dari kampong halangannya, suku-suku tertentu korban konflik horizontal, di Lampung, Kalimantan, dan sebaginya. Apakah TVOne melakukan penggakangan dana
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
juga untuk mereka? Selain itu, sejauh mana masyrakat mengetahui pelaoran dana yang telah digunakan oleh TV one, Hal ini menyangkut akuntabilitas program, akuntabilitas pengelola, dan akuntabilitas keuangan. Ketika gairah masyarakat untuk menyumbang meningkat, bagimana TVONE mengimbangi nya dengan program-program sosial yang lebih memadai dan komprehensif. 5.
Ini membuktikan tingkat proximity (nilai kedekatan) sebuah berita tidak lagi utama, dengan informasi yang dilakukan secara langsung tentang bencana alam, erupsi merapi misalnya, masyarakat yang peduli tak hanya orangorang yang berasal dari sekitar yogya saja misalnya, tapi kini tidak saling kenal, mereka tergugah untuk membantu, karena fasilitas, dan informasi yang diberikan media, khususnya tvOne, bagaimana menurut Bapak? Cultural proximity kadang berpengaruh pada saat pendistirbusian dana sosial di lokasi bencana. Meski demikian, pada saat krisis, hal tersebut (kesamaan
atau
kedekatan
budaya:
agama
dan
suku)
biasanya
dikesampingkan terlebih dahulu. Hal ini lah yang disebut dengan “information asymmetry” dimana penyumbang tidak tahu akan kemana dan kepada siapa sumbangan mereka akan diberikan. 6.
Kritik dan Saran Bapak untuk masa depan media di Indonesia? Konsep tentang “tanggung jawab sosial” dari media perlu perumusan yang lebih kuat dan konkret serta luas. Menggalang dana untuk bencana adalah sesuatu hal yang baik, dan media massa memiliki kemampuan untuk itu. Tetapi media massa bukanlah lembaga kemanusiaan. Karena itu perlu dipikirkan bagaimana wilayah kerja tanggung jawab sosialnya sesuai dengan resource yang dimiliki.
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TV One Bangun 1.017 Huntara Untuk Korban Merapi Senin, 24 Januari 2011 08:34
KEPATIHAN, YOGYAKARTA (20/1/2011), pemda-diy.go.id. – TV One membangun 1.017 hunian sementara (huntara) untuk korban Merapi yang rumahnya rusak. Korban Merapi di Kepuharjo, yang jumlahnya 155 KK, juga sudah disetujui untuk dibangun huntara di tanah mereka sendiri, sesuai aspirasi yang berkembang. “Mereka merupakan satu kelompok yang hidup bertetangga. Kita bangunkan rumah ditanah mereka sendiri, untuk tinggal mereka sendiri”, ungkap Nurjaman News and Sport Manager TV One kepada Sultan ketika diterima di Gedhong Wilis, Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (20/1/2011). Nurjaman juga memohon kesedian Sultan untuk meresmikan pemanfaatan huntara oleh pengungsi apabila pembangunannya sudah selesai. Pada kesempatan itu Gubernur didamping Asisten Administrasi Sekdaprov DIY Drs. Ichsanuri dan Kepala Bagian Humas Pemprov DIY Drs. Biwara Yuswantana, MSi. Nurjaman melaporkan, setelah pembangunan hunian sementara, pihaknya ingin memperoleh arahan Sultan untuk bantuan berikutnya agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat. Nurjaman melaporkan, sebagaimana dilakukan di daerah bencana yang lain, TV One mengalokasikan bantuan sebesar Rp. 5 juta per KK, untuk 2.613 KK yang rumahnya hancur dan tinggal di Huntara. “Bantuan tersebut dimaksudkan agar pengungsi bisa mencukup kebutuhannya sehari-hari selama tinggal di huntara. Kami menunggu arahan Sultan agar waktunya tepat, kami siap setiap saat”, jelas Nurjaman. Selain itu TV One juga siap untuk membangun sekolah yang rusak karena dampak Merapi. Kebijakan penentuan sekolah yang akan dibangun masih menunggu identifikasi yang akan dilakukan Pemprov DIY, dalam hal ini Dinas PUP dan ESDM dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Provinsi DIY.
Humas Pemprov DIY www.jogjaprov.go.id http://portal.jogjaprov.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=188 %3Atv-one-bangun-1017-huntara-untuk-korbanmerapi&Itemid=53&catid=48%3A
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Marinir Kerjasama Dengan Tv One Kirim Bantuan Sembako 22 November 2010
JAKARTA - Korps Marinir berkerjasama dengan TV One mengirim bantuan sembako ke daerah pengungsian bencana merapi, Jawa Tengah, Jumat (19/11). Bantuan paket sembako yang berjumlah limabelas ribu paket ini terdiri dari beras, minyak tanah, gula, sarden, kopi, teh, mie instant, biscuit, kecap dan susu anak, dan dikumpulkan oleh media elektronik TV One dalam suatu acara Sumbangan Pemirsa TV One Satu Untuk Negri di lapangan apel Markas Besar Komando Armada RI Kawasan Barat. Acara tersebut dipimpin dan dilepas langsung oleh Wakasal Laksamana Madya TNI Marsetyo. Kelima belas ribu paket sembako ini, rencananya akan disumbangkan kepada para korban meletusnya gunung merapi di Jawa Tengah sana guna membantu dan meringankan beban penderitaan saudara kita disana akan sulitnya situasi di daerah sekitar bencana akan pemenuhan kebutuhan pokok makanan. Selanjutnya dari kelima belas ribu paket sembako tersebut didisribusikan ke Jawa Tengah dengan menggunakan 38 truk. Dari ke 38 truk, 16 truk diantaranya adalah truk milik Marinir, sedangkan sisanya adalah truk milik kesatuan TNI AL, Polri dan Sipil. Hadir pada acara tersebut, KS Kormar Brigjen TNI (Mar) Ikin Sodikin, Komandan Pasmar 2 Brigjen TNI (Mar) Sturman Panjaitan, para prajurit Korps Marinir, Polri dan para personil dari instansi sipil lainnya. http://patrolijakarta.blogspot.com/2010/11/marinir-kerjasama-dengan-tv-onekirim.html
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tvOne Serahkan Beasiswa untuk Mahasiswa Korban Gempa Jumat, 07 Oktober 2011 - 12:06:16 WIB
TvOne kembali menunjukkan kepeduliannya di Sumatera Barat. Tanpa melihat asal universitasnya, televisi ini memberikan beasiswa. Secara simbolis, beasiswa itu diserahkan oleh Direktur tvOne Karni Ilyas kepada PR III Unand Prof. Noverman Jamarun, Jum'at (07/10) di Mesjid Darul Tauhid, Jati, Kota Padang. "Satu semangat membantu mahasiswa lewat dana pemirsa tvOne. Stasiun televisi ini tidak melihat asal universitasnya di Sumatera Barat, tapi untuk semua mahasiswa asal mereka terkena dampak gempa," ujar Noverman Jamarun. Ada 350 mahasiswa penerima beasiswa tvOne sebesar Rp1.587.300 dengan total dana Rp500 juta. "Penyalurannya langsung ke nomor rekening mahasiswa penerima lewat Bank Syariah Mandiri, tidak melalui rekening rektor," ujarnya. Sistem pemberian beasiswa ini, kata Noviar, hendaknya dilanjutkan terus oleh tvOne. "Kalau bisa setiap tahun ada beasiswa ini Pak Karni, karena masih banyak mahasiswa di Sumbar korban gempa yang menangis kepada kami untuk diberi beasiswa tvOne," ujar Noverman Jamarun.
http://kliksumbar.com/berita-1666-tvone-serahkan-beasiswa-untuk-mahasiswakorban-gempa.html
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TV ONE Serahkan Bantuan Kapal Puskesmas Terapung Padang Today Berita Sosial Selasa, 16/10/2012 - 09:37 WIB Bastian Program TV ONE satu untuk negeri menyerahkan bantuan kapal dan ambulan puskesmas terapung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, senin (15/10) di pelabuhan Tuapejat. Kedatangan kapal tersebut ditunggu banyak masyarakat, Wakil Bupati Rijel Samaloisa, Dandim Letkol. Yosafat, Kapolres AKBP Cucuk Trihono, serta Kepala Satuan Perangkat Daerah. Sementara, dari pihak TV One diwakili oleh Darwis serta dua orang dari yayasan dompet Duafa. “Kapal dan Ambulan terapung ini merupakan sumbangan dari para pemersa TV ONE dan Dompet Duafa, Dimana TV One mempunyai program Satu Untuk Negri. Dimana, Program tersebut memberikan bantuan mulai dari pendidikan sampai Kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu, Program ini merupakan program kemanusian,” ujar Darwis kepada Padang Today dilokasi (15/10). Lebih jauh dikatakan, “ Program ini telah di rencanakan jauh hari sebelumnya. Dimana, Buat kabupaten Kepulauan Mentawai memerlukan kapal dan ambulan terapung guna melayani pelayanan kesehatan masyarakat. Pasalnya, Mentawai merupakan wilayah kepulauan untuk melayani kesehatan masyarakat sangat sulit, dan jarak antara Puskesmas dengan perkampungan masyarakat sangat jauh dan terbatas biaya transportasi buat berobat,” Ungkapnya. Sementara itu, Wakil Bupati dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat senang dan berterima kasih atas kep bantuan kapal dan ambulan yang diberikan atas kepedulian TV ONE Satu Untuk Negeri bagi pelayanan kesehatan bagi masyarakat Mentawai. “Terima kasih atas kepedulian TV ONE Satu Untuk Negeri atas bantuan kapal dan ambulan terapung yang diberikan buat pelayanan kesehatan bagi masyarakat Mentawai yang sangat membutuhkan. Karena tidak semua masyarakat bisa dilayani dan medan yang berat merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah guna memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” kata Wakil Bupati Rijel Samoloisa kepada Padang Today. Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Warta Siritoitet, Kapal dan ambulance terapung bantuan TV ONE Satu Untuk Negeri akan dipergunakan untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat Mentawai yang sangat membutuhkan terutama di daerah pulau Siberut. Pasalnya, Kondisi medan di pulau Siberut sangat berat dan masyarakat sangat membutuhkannya. Apalagi peralatan yang ada dikapal ini sangat mendukung dan buat keadaan ibu hamil yang mau melahirkan tidak perlu lagi dirujuk ke RSUD dan Puskesmas tapi bisa dilakukan persalinan diatas kapal Puskesmas terpung ini, ujarnya mengakhiri. http://padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=39343
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BIOGRAFI PENELITI LISA CHRISTINA lahir di Bogor pada tanggal 23 Maret 1982. Putri pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Chris Irawan dan Titin Kurniasih. Kakak dari Ningrum Ambar Sari. Peneliti memulai pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri Wanaherang 04 Gunung Putri - Bogor, lulus dari Madrasah Tsanawiyah AnNizhamiyyah Cileungsi - Bogor, melanjutkan ketingkat Sekolah Menengah Atas di Sekolah Menengah Kejuruan YKTB Bogor, lulus program Diploma I Public Relation di Interstudi, Jakarta. Memilih melanjutkan pendidikan S1 dengan Program Studi Broadcasting (S.Ikom) yang diselesaikannya dengan baik, dengan skripi berjudul "Fenomena Reality Show Dalam Perspektif KPI" (Kajian terhadap Program Super Mama Seleb Show Indosiar Periode Januari 2008). Kemudian peneliti menyelesaikan S2 Program Magister Ilmu Komunikasi (M.Ikom) di Universitas Mercu Buana, Jakarta (2013). Dalam kariernya peneliti menjajaki dunia Broadcasting Televisi, dimulai dari posisi Character Generator (CG) pada divisi News Production Support, tvOne Jakarta, dan setahun kemudian peneliti mendapatkan kesempatan promosi sebagai Reporter dengan hasil dan predikat kerja yang baik selama empat tahun. Kemudian, saat ini peneliti melanjutkan peningkatan kariernya sebagai Associate Producer di B Channel TV - Jakarta. Peneliti memiliki seorang putri bernama Lintang Syahla‟ Frilia, dia adalah anugerah dari Allah SWT yang terindah, yang peneliti anggap sebagai salah seorang guru kehidupan, dan terus belajar menjadi mama yang baik, serta dewasa dalam bersikap. Memiliki suami bernama Andreas, sama-sama belajar bersamanya untuk memiliki hati seluas samudera. Peneliti dapat menyelesaikan tesis s2, tentunya karena ridho Allah SWT, dan restu Mama yang tiada pernah habisnya, serta adik tercinta yang banyak men-support dengan kritikan positifnya. Akhir kata, Semoga penulisan tesis ini, dapat memberi nilai dan arti tersendiri, khususnya bagi peneliti, dan bagi semua pihak yang membaca. Email:
[email protected]. Mobile Phone: 0812-8834-1938.
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/