Mitra Agribisnis Anda Laporan Tahunan Annual Report
2010
Daftar Isi
Table of Contents
Pemegang Saham Shareholders
2
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan Vision, Mission and Corporate Values
3
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
4
Laporan Direksi Board of Directors Report
8
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
12
Struktur Organisasi Organization Structure
13
Komisaris Commissioners
14
Manajemen The Management
17
Informasi Umum General Information
21
Mitra Usaha The Clients
40
Peristiwa Penting 2010 Important Events During the Year 2010
41
Jaringan Kantor Networked Offices
43
Lokasi ATM Bank Agris Bank Agris ATM Locations
44
Laporan Auditor Independen 2010 Independent Auditors Report 2010
Laporan Tahunan Annual Report 2010
1
Pemegang Saham Shareholders
0,49%
PT. Pertiwi Indonesia
99,51%
PT. Dian Intan Perkasa
2
Jumlah Saham Total Shares
%
Jumlah Nominal Total Value (Rp)
PT. Dian Intan Perkasa PT. Pertiwi Indonesia
10.329.185 50.899
99,51 0,49
1.032.918.500.000 5.089.900.000
Jumlah I Total
10.380.084
100,00
1.038.008.400.000
Kepemilikan saham PT. Dian Intan Perkasa (DIP) di Bank dimulai pada tanggal 1 Agustus 2007 dengan mengakuisisi 51% kepemilikan saham Commerzbank Aktiengesellschaft. Kemudian pada tanggal 17 Januari 2008, PT. DIP kembali mengakuisisi 48,51% kepemilikan saham PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, sehingga jumlah kepemilikan saham PT. DIP di Bank meningkat dari 51,0% menjadi 99,51%.
The shareholding of PT. Dian Intan Perkasa (DIP) in the Bank commenced on August 1, 2007 by acquiring 51% of shares of Commerzbank Aktiengesellschaft. This was followed by further acquisition of 48.51% from PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Again on January 17, 2008, PT. DIP acquired 48.51% stake ownership of PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, to bring about the total ownership of shares of DIP in the Bank increased from 51.0% to 99.51%.
PT. DIP merupakan perusahaan yang terkait dengan Charoen Pokphand Group di Indonesia, didirikan berdasarkan akta notaris No. 14 tanggal 15 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 9 Oktober 2003. Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, jasa, pengangkutan darat, pertanian, pertambangan, real estate dan perindustrian.
PT. DIP, associated with Charoen Pokphand Group in Indonesia, was established under notarial deed No. 14 dated 15 September 2003 and approved by Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia on October 9, 2003. This company is engaged in trading, construction, services, land transport, agriculture, mining, real estate and industry.
Sedangkan kepemilikan PT. Pertiwi Indonesia (PI) sebesar 0,49% di Bank dimulai pada tanggal 16 Februari 2011, kepemilikan tersebut berasal dari pembelian atas seluruh saham yang dimiliki oleh JP Morgan International Inc - New York pada Bank Agris.
The shareholding of PT. Pertiwi Indonesia (PI) of 0.49% in the Bank commenced on February 16, 2011, by purchasing all shares of JP Morgan International Inc. - New York at the Bank.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang ditetapkan tidak memiliki kepentingan baik sebagai pemilik atau pemegang saham dalam kelompok usaha Bank maupun sebagaipemilik atau pemegang saham di Bank.
All appointed members of the Board of Commissioners and Board of Directors shall have no concern as owner or shareholder in any ot the Banks business group, nor as owner or shareholder in the Bank.
PT. Bank Agris
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan
Vision, Mission and Corporate Values
Visi
Vision
Bank yang berfokus pada sektor Agribisnis.
A Focused in Agricultural Bank.
Misi
Mission
Menjadi Bank yang memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi pedesaan dan kemakmuran di wilayah layanan kami.
We strive to be the major contributor to rural economic development and prosperity in areas we serve.
Menjadi Bank yang terpercaya dimana para stakeholder bangga berada di dalamnya.
A trusted Bank where all stakeholders are proud to be associated with.
Nilai-Nilai Perusahaan
Corporate Values
Bank yang Aman dengan semangat Gotong Royong, Ramah dan memiliki Integritas yang dapat Sejahterahkan seluruh stakeholder.
A progressive Bank that strives to be courteous, helpful and meeting the needs of all stakeholders with integrity.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
3
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
4
Pemulihan ekonomi global dari krisis di tahun 2008, terus berlanjut sampai dengan akhir 2010 dan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, walaupun pertumbuhan tersebut pada satu sisi tetap ditopang oleh kuatnya permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga dan investasi.
The recovery of global economy from the 2008 crisis was carried on until the end of 2010 and contributed positive figures to the economic growth of Indonesia resulting in an increase. compared to the previous year, although on one hand it was still underpinned by strong domestic demand, especially in household consumption and investment.
Peningkatan investasi didorong oleh persepsi investor yang tetap positif, dukungan pembiayaan yang meningkat, serta dampak positif penerapan berbagai kebijakan Pemerintah yang mendukung investasi. Pada sisi lain, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh kinerja ekspor yang tetap tinggi, meskipun mulai terindikasi melambat. Kinerja ekspor terutama didorong dengan pemulihan ekonomi global yang terus berlangsung terutama di negara-negara emerging markets, serta peningkatan harga komoditas global. Sementara itu, pertumbuhan impor juga masih tinggi sejalan dengan pengaruh kegiatan ekonomi domestic yang meningkat dan apresiasi nilai tukar rupiah.
Increased investment has been driven by investors' perceptions which remain positive, with increased funding support, as well as positive impact on the implementation of various government policies that support investment. On the other hand, economic growth is also supported by the export performance that remains high, despite indicating a slow start. Export performance is primarily driven by global economic recovery which continues to progress, especially in the countries with emerging markets, and increased price of global commodity . Meanwhile, import growth is still high along with the effect of increased domestic economic activity and appreciation of rupiah exchange.
Kinerja Bank masih menggembirakan dan berhasil membukukan laba sebesar Rp 8,197 milyar pada tahun 2010, walaupun mengalami penurunan dibandingkan perolehan laba Bank pada tahun 2009 sebesar Rp 12,995 milyar atau turun sebesar 36,92%.
Bank performance was encouraging and posted a profit of Rp 8.197 billion in 2010, despite a slight decrease compared with the Bank's profits in 2009 of Rp 12.995 billion, or a decrease of 36.92%.
PT. Bank Agris
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Komponen dari Laba Bersih tersebut sebagian besar berasal dari pendapatan operasional, penurunan laba bersih tersebut antara lain dikarenakan adanya peningkatan biaya operasional yang terwujud dalam rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang pada tahun 2010 meningkat menjadi 89,86% dibandingkan tahun 2009 yang sebesar 83,21%, yang diakibatkan oleh biaya dalam rangka pembukaan kantor dan penambahan karyawan.
Component of such Net Income was mainly derived from operating income, and net profit decrease was, among others, due to the increase in operating costs embodied in the ratio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO) which in 2010 increased to 89.86% compared to the year 2009 of 83.21%, due to the cost for opening offices and the addition of the number of employees.
Dari sisi kecukupan modal, CAR Bank per 31 Desember 2010 sebesar 50,71% masih jauh diatas ketentuan yang dipersyaratkan Bank Indonesia sebesar 8% sehingga masih menyediakan cukup ruang bagi Bank untuk melakukan ekspansi kredit dan pengembangan usahanya. Adapun Non Performing Loan (net) dapat ditekan menjadi 0,00%.
From capital adequacy side, CAR of PT. Bank Agris as of December 31, 2010 of 50.71%,was still far above the requirement of Bank Indonesia of 8% so that there was still enough room for the Bank to expand credit and business development. Whereas NonPerforming Loans (net) could be reduced to 0.00%.
Dalam perkembangan usahanya, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank menunjukkan peningkatan sebesar 22,40% dimana pada tahun 2009 jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 389,591 juta menjadi Rp 476,862 juta pada tahun 2010.
During the course t of its business, total amount of Third Party Funds (TPF) of Bank showed an increase of 22.40% that in 2009 Third Party Funds (TPF) of Rp 389.591 million increased to Rp 476.862 million in 2010.
Sedangkan pertumbuhan kredit yang berhasil disalurkan mengalami penurunan 30,59% dari pertumbuhan kredit tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena adanya pengalihan / penjualan kredit sindikasi yang diberikan kepada Pemerintah Republik Indonesia (Loan RI) sebesar +/- Rp.160 Milyard.
Credit growth, which was successfully channeled, was decreased by 30.59% from the previous year due to the rearrangement / sale of syndicated loans to the Government of the Republic of Indonesia (Loan RI) of +/- Rp 160 Billion.
Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank saat ini berada pada level 64,26%, namun dalam perkembangannya nanti, Manajemen Bank akan berupaya menaikkan LDR sejalan dengan perkembangan infrastruktur dan kompetensi SDM Bank.
Loan to Deposit Ratio (LDR) is currently 64.26%, yet the Management of PT. Bank Agris will exert the effort to increase LDR in line with the development of infrastructure and competence of human resources of the Bank.
Sesuai dengan Visi dan Misi Bank, prosentase penyaluran kredit ke sektor retail dan agribisnis Bank mengalami peningkatan prosentase jumlah Debitur dibandingkan dengan sektor lainnya, dimana tahun 2009 prosentase jumlah Debitur di sektor retail dan agribisnis mencapai 81,87%, dan mengalami peningkatan di tahun 2010 menjadi sebesar 89,25%, Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar dapat mengambil peran yang besar dalam perluasan akses masyarakat kecil terhadap jasa keuangan (financial inclusion).
In accordance with the Vision and Mission of the Bank, the percentage of credit distribution to retail and agribusiness sectors has increased the percentage of total number of Debtors, compared to other sectors, whereas in 2009 the percentage of total Debtors in retail and agribusiness sectors reached 81.87%, and increased in 2010 to 89.25%. We will try our best efforts to take a major role in expanding the access of weaker communities to financial services (financial inclusion).
Di tengah persaingan yang semakin ketat dengan adanya liberalisasi sektor keuangan di kawasan Asean serta reformasi keuangan global, tantangan Bank ke depan tidaklah semakin ringan. Dari sisi kredit peningkatan prosentase pertumbuhan kredit di sektor retail dan agribisnis memang mengalami peningkatan namun dari sisi keseluruhan pertumbuhan kredit belum mempu mencapai target yang ditetapkan.
Amidst tighter competition with liberalization of financial sector in the Asean region and global financial reforms, the Bank's challenges in the future isl not getting easier . In terms of credit, the percentage of credit growth in retail and agribusiness sector is increasing but overall we have not been able to achieve the set targets.
Dengan berbagai tantangan yang semakin berat tersebut, Bank akan memberikan respon melalui kombinasi berbagai tindakan serta kebijakan internal Bank yang tersedia secara tepat. Kombinasi tindakan serta kebijakan yang akan diterapkan tersebut diharapkan akan mempercepat pertumbuhan bank Agris khususnya di sektor kredit.
With the increasingly severe challenges, Bank will response through the combination of various actions and internal policies properly available. The combination of actions and policies to be implemented are expected to accelerate the growth of the Bank, particularly in credit sector.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
5
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
6
Selain melakukan hal tersebut diatas, Bank juga melakukan evaluasi internal yang komprehensif yang secara cepat dan tanggap melakukan perbaikan atas beberapa aspek internal yang menjadi fokus konsentrasi antara lain:
In addition to the above mentions, Bank also conducted a comprehensive internal evaluation , that is fast and responsive to make improvements to some internal aspects which are the focus of concentration as follows:
1. Kegiatan-kegiatan bidang marketing terhadap penjualan produk kredit akan lebih difokuskan kepada segmen retail dan agribisnis dengan subsector bidang peternakan ayam.
1. Marketing activities of credit products will be more focused on retail and agribusiness segments, poultry raising subsector.
2. Mendorong produktifitas dan kemampuan menjual para Account Officer dengan memberikan pengarahan-pengarahan yang lebih intensif khususnya dalam hal pemahaman produk kredit yang dimiliki oleh Bank.
2. Encouraging the productivity and selling capability of Account Officers by providing more intensive directions , especially in terms of understanding the credit products of the Bank.
3. Memperbaiki jalur proses dalam rangka meningkatkan kepuasan Debitur maupun Nasabah pada umumnya dengan tetap peka terhadap kebijakan-kebijakan yang ada serta resiko yang melekat.
3. To improve the line of process in order to enhance debtor and customer satisfaction in general by staying sensitive to the existing policies and the inherent risks.
PT. Bank Agris
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Pengawasan Dewan Komisaris atas jalannya Perseroan telah dilakukan dan dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku antara lain berupa:
Supervision of the Board of Commissioners for the operations of the Company has been conducted and performed properly pursuant to effective regulations among others:
1. Pengawasan Pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB) dilaksanakan minimal 2 (dua) kali dalam setiap tahunnya.
1. The implementation of the Bank's Business Plan (RBB) at a minimum of twice a year .
2. Pelaksanaan dan pemenuhan GCG Perseroan telah dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya hal tersebut terlihat dari kelangkapan Direksi, Dewan Komisaris serta komite-komite yang ada dan/atau diperlukan guna menunjang pemenuhan GCG tersebut.
2. The implementation and compliance with GCG properly as seen in the complete structure of the Board of Directors, Board of Commissioners and the existing and / or required committees to comply with GCG.
3. Rapat Dewan Komisaris telah dilaksanakan melebihi ketentuan yang dipersyaratkan.
3. Meetings of the Board of Commissioners have been held even more than the requirements.
4. Komite-komite yang bertujuan menunjang / membantu pelaksanaan tugas dewan komisaris juga kesemuanya telah terbentuk dan telah melakukan fungsinya masing-masing dengan sebagaimana mestinya.
4. The committees, proposed to support/assist the Board of Commissioners have all been established and carried out their respective functions properly.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa di akhir tahun 2010 ini, Bank telah berhasil menyatakan eksistensinya di tengahtengah masyarakat, walaupun dalam merealisasikan rencana bisnisnya masih terdapat beberapa kendala.
Praise and thanks to the Almighty God that by the end of 2010, the Bank has managed to confirm its existence among the society, although in realizing its business plan, there are still some obstacles.
Segenap upaya dan komitmen yang diberikan oleh manajemen dan segenap jajaran Bank merupakan suatu bukti nyata bahwa dukungan dan semangat untuk memajukan Bank dimasa-masa yang akan datang akan merupakan suatu harapan yang tidak akan sia-sia.
All the effort and commitment given by the management and all levels of Bank Agris indicates the real proof that the support and spirit to promote the Bank in the future will be a worthwhile expectation.
Untuk itu dewan Komisaris menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar besarnya kepada seluruh jajaran manajemen dan segenap karyawan atas kerja keras dan kerjasamanya yang baik selama tahun 2010.
Consequently the Board of Commissioners would like to express thanks to the management and employees for their hard work and good cooperation during the year 2010.
Demikian pula kepada seluruh stakeholder, semoga eksistensi Bank semakin memberikan manfaat yang lebih baik lagi di waktuwaktu mendatang.
To all stakeholders as well, it is hoped that the existence of the Bank brings about better benefit in the future.
Paulus Setiabudi
Amin Handaya
Lioe Siana
Komisaris Utama / President Commissioner
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Laporan Tahunan Annual Report 2010
7
Laporan Direksi
Board of Directors Report
8
Sepanjang tahun 2010, Bank secara berkesinambungan terus berupaya untuk menjunjung Visinya yaitu sebagai Bank yang berfokus ke sektor Retail dan Agribisnis, diikuti dengan Misinya menjadi Bank yang memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi pedesaan dan kemakmuran di wilayah layanan Bank, serta menjadi Bank yang terpercaya dimana para Stakeholder bangga berada didalamnya.
Along the year 2010, the Bank continually exerted the effort to uphold its Vision to be a Bank focusing on Retail and Agribusiness sectors, followed by the Mission to be a Bank rendering great contribution to rural economic development and prosperity in the service area of Bank Agris, and become a trusted bank in which the stakeholders are proud to be part of it.
Sebagai realisasinya, Bank telah berupaya meningkatkan perluasan cakupan layanan dengan penambahan jaringan kantor ke lokasi-lokasi dimana sentra-sentra industri retail dan agribisnis berada.
For relization, the Bank has tried to expand its service coverage with the addition of office network in the central locations of retail and agribusiness industry.
Pada tahun 2010 Bank telah menambah 2 (dua) jaringan kantor yang berada di Wisma Indosemen - Jakarta dan Pondsite CPB Lampung, dan di awal tahun 2011 ini telah merealisasikan pembukaan jaringan kantor yang berada di CPI - Ancol - Jakarta, dengan penambahan 3 (tiga) jaringan tersebut maka jaringan kantor Bank menjadi 13 (tiga belas) jaringan kantor, dan Bank akan terus berupaya menambah jaringan kantornya sesuai dengan rencana bisnis agar target lending dan funding yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank dapat tercapai.
In 2010 the Bank established 2 (two) additional offices, each located at Wisma Indocement - Jakarta and Pondsite CPB Lampung, and in early 2011 new office networkin CPI - Ancol Jakarta, an addition of 3 (three) offices, Bank Agris' total office network is 13 (thirteen), and Bank Agris will keep on trying to increase its office network in accordance with the business plan, so that the lending and funding targets previously set in the Bank's Business Plan can be achieved.
Dalam rangka kemudahan dan pelayanan bagi para nasabahnya pula, Bank telah bekerjasama dengan jejaring ALTO, meluncurkan fasilitas ATM yang telah di launching pada tanggal 8 Februari 2011.
Also, for the convenience and services to its customers, the Bank cooperates with ALTO network to develop ATM facilities, already launched on February 8, 2011.
Tehnologi Informasi sebagai pendukung utama operasional usaha dalam rangka mendukung kegiatan operasional Bank Agris memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam rangka peningkatan pelayanan yang efisien dan efektif, dan Bank secara berkesinambungan terus berusaha mengembangkan dan memaksimalkan core banking system yang telah ada dan mulai diimplementasikan pada 2008, guna menunjang perubahan visi dan misi Bank yang telah dicanangkan.
Information Technology as the main function of business operations to support the operations of Bank Agris has a very important and strategic role in enhancing the efficient and effective services, and the Bank continuously tries to develop and maximize the existing core banking system, and implementation was started in 2008 to support the change of the Bank's vision and mission that has been announced .
Untuk mendukung penerapan menajemen risiko di semua aspek kegiatan usaha Bank, maka Bank telah menerapkan dan mengimplementasikan seluruh risiko (8 risiko) yaitu i). Risiko Kredit ii). Risiko Pasar iii). Risiko Likuiditas iv). Risiko Operasional
To support the implementation of risk management in all aspects, the Bank has adopted and implemented all the risks (8 risks), namely i). Credit Risk ii). Market Risk iii). Liquidity Risk iv). Operational Risk v). Legal Risk vi) Reputation Risk vii). Strategic
PT. Bank Agris
Laporan Direksi Board of Directors Report
v). Risiko Hukum vi). Risiko Reputasi vii). Risiko Strategis; dan viii). Risiko Kepatuhan, serta menetapkan penilaian peringkat risiko dalam 5 peringkat yaitu: 1 (Low), 2 (Low to Moderate), 3 (Moderate), 4 (Moderate to High), dan 5 (High) mulai tanggal 1 Juli 2010 sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta guna meningkatkan aspek manajemen resiko agar Bank semakin resisten terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik di dalam negeri, regional maupun internasional dengan mempertimbangkan kondisi perbankan dewasa ini sebagaimana diamanatkan dalam salah satu pilar dalam Basel II.
Risk; and viii). Compliance Risk, and to classify the risks into 5 ratings: 1 (Low), 2 (Low to Moderate), 3 (Moderate), 4 (Moderate to High), and 5 (High), starting July 1, 2010 in accordance with applicable regulations and to improve aspects of risk management, so that the Bank would be more resistant to the changes occur either domestically, regionally or internationally by considering the current banking conditions, as mandated in one of the pillars of Basel II.
Pencapaian kinerja finansial Bank tercermin dalam rasio-rasio keuangan, antara lain dilihat dari sisi pendanaan, maka jumlah pendanaan yang didapat cukup meningkat baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya, dana pihak ketiga meningkat sebesar 22,40% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
The financial performance of the Bank was reflected in financial ratios which, among others, in term of funding, the amount obtained was sufficiently increased both quality and quantity, third-party funds increased by 22.40% compared to the same period of previous year.
Pendanaan meningkat baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya sebesar 22,40% dari tahun sebelumnya, dimana tahun sebelumnya dana pihak ketiga adalah sebesar Rp 389,59 Milyard sedangkan tahun 2010 dana pihak ketiga yang berhasil dikelola adalah sebesar Rp 476,86 Milyard.
Funding both in quality and quantity has increased by 22.40% from the previous year, that total third party funds of last year was recorded at Rp 389.59 Billion, whereas in 2010 total third party funds successfully managed was Rp 476.86 Billion.
Dari sisi penyaluran kredit, tahun 2010 merupakan tahun yang kurang menggembirakan karena mengalami penurunan sebesar 30,59% dari tahun sebelumnya, penurunan tersebut antara lain disebabkan karena penjualan / pengalihan kredit sindikasi kepada Pemerintah Republik Indonesia (Loan RI) sebesar +/- Rp 160 Milyard.
From credit point of view, the year 2010 was less satisfactory because of a decrease of 30.59% compared to the previous year, this was partly due to the sales / rearrangement of syndicated loan to the Government of the Republic of Indonesia (Loan RI) of + / - Rp.160 billion.
Namun dari sisi jumlah nasabah, maka prosentase penyaluran kredit ke soktor retail dan agribisnis sesuai visi dan misi yang dicanangkan mengalami peningkatan dari sisi jumlah Debitur dibandingkan dengan sektor lainnya, dimana tahun 2009 prosentase jumlah Debitur di sektor retail dan agribisnis mencapai 81,87%, dan mengalami peningkatan di tahun 2010 menjadi sebesar 89,25%.
However, in terms of total customers, the percentage of credit distribution to retail and agribusiness sectors, following the vision and mission launched, experienced an increase , compared to other sectors, whereas in 2009 the percentage of total debtors in retail and agribusiness sectors reached 81.87%, and increased to 89.25% in 2010.
CAR Bank yang per Desember 2010 sebesar 50,71%, masih cukup sebagai pondasi untuk melakukan ekspansi usaha ke depan, yaitu melakukan ekspansi kredit, penambahan jaringan kantor dan pengembangan teknologi informasi (TI) sesuai dengan Rencana Bisnis Bank.
The CAR of the Bank as of December 2010 was 50.71%, still adequate as a foundation for future business expansion, i.e. in credit expansion, additional office network and development of information technology (IT) in accordance with the Bank's Business Plan.
Sejalan dengan pemulihan Ekonomi Global yang optimis akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang, Bank telah menetapkan beberapa Agenda Strategis untuk tahun 2011 yaitu;
In line with the optimistic Global Economic recovery that will continue in the coming years, the Bank has set a strategic agenda for 2011 i.e.;
1. Merancang pengembangan Produk- produk baru yang akan mampu meningkatkan Fee Based Income Bank.
1. To design the development of new products that will improve the Bank's Fee-Based Income.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mencapai tingkat Customer Satisfaction yang maksimal; dengan pelatihan - pelatihan yang terstruktur sesuai dengan kebutuhan Bank dari waktu ke waktu.
2. To improve the quality of human resources to achieve the maximum level of Customer Satisfaction; with structured trainings pursuant to the Bank's needs from time to time.
3. Membentuk budaya sensitivitas terhadap Risiko pada setiap jajaran karyawan.
3. To establish the culture of sensitivity to risk at each level of employees.
4. Membentuk budaya Good Corporate Govermance.
4. To setablish the culture of Good Corporate Govermance.
Tantangan tugas dan tanggung jawab dari setiap jajaran Karyawan dan Manajemen Bank disadari sangat berat dan memerlukan komitmen yang terus-menerus oleh karenanya sangat diperlukan sikap profesionalisme yang tinggi, integritas, kerja keras serta sinergi yang baik secara tim didalam Bank sendiri.
It is realized that the challenge of duties and responsibilities of each level of e employees and management of the Bank is severe and requires constant commitment, consequently the attitude of high proessionalism, integrity, hard work and good synergy in a teamwork within the Bank is really needed.
Dengan menyampaikan rasa terimakasih yang tinggi kepada seluruh jajaran Manajemen dan Karyawan, Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai Pertumbuhan sebagaimana tertuang dalam Rencana Bisnis Bank.
With our deep gratitude to the entire Management and Staff, we will tryas much as possible to achieve the growth as included in the Bank's Business Plan.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
9
Laporan Direksi Board of Directors Report
l
Ikhtisar Keuangan
l
Financial Highlights
Deskripsi / Description
2010
2009
(000.000)
(000.000)
34.180 6.616 8.387 8.197
41.889 12.422 12.995 12.995
-18,40% -46,74% -35,46% -36,92%
774.922 306.430 476.862 245.201
708.306 441.469 389.591 60.207 235.822
9,40% -30,59% 22,40% -100,00% 3,98%
%
%
%
58,05%
66,43%
-12,62%
57,42%
64,39%
-10,82%
50,71% 11,92%
59,49% 10,25%
-14,76% 16,29%
0,03% 0,43% 100,00%
1,08% 0,87% 113,42%
-97,22% -50,58% -11,83%
100,00% 0,09% 0,00%
100,00% 1,76% 1,49%
0,00% -94,89% -100,00%
Rentabilitas / Rentability ROA ROE NIM BOPO
1,23% 3,43% 5,49% 89,86%
2,25% 5,67% 7,01% 83,21%
-45,33% -39,51% -21,68% 1,20%
Likuiditas / Liquidity LDR
64,26%
113,32%
-43,29%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00% 8,15% 1,26%
0,00% 0,00% 5,35% 3,25%
0,00% 0,00% 52,34% -61,23%
Laporan Keuangan / Financial Report Pendapatan Bunga Bersih / Net Interest Income Laba Operasi / Operating Income Laba Sebelum Pajak / Income Before Tax Laba Bersih / Net Income Aktiva Produktif / Productive Assets Kredit yang Diberikan / Loan Simpanan Nasabah / Deposits from Customer Pinjaman yang Diterima / Borrowings Ekuitas - Bersih / Shareholders' Equity - Net Rasio Keuangan / Financial Ratio Permodalan / Capital CAR dengan memperhitungan risiko kredit / CAR by considering credit risk CAR dengan memperhitungan risiko kredit dan risiko pasar / CAR by considering credit and market risk CAR dengan memperhitungan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar / CAR by considering credit, operational and market risk Aktiva Tetap Terhadap Modal / Fixed Asset to Equity Kualitas Aktiva Aktiva Produktif Bermasalah / Non Performing Earning Assets PPA Produktif terhadap Aktiva Produktif / Allowance for Possible Losses on Earning Assets Pemenuhan PPA Produktif / Compliance for Allowance for Possible Losses on Earning Assets Pemenuhan PPA Non-Produktif / Compliance for Allowance for Possible Losses on Non Earning Assets NPL Gross NPL Net
Kepatuhan / Compliance Persentase Pelanggaran BMPK / Percentage Violation of Legal Lending Limit Pihak Terkait / Related Parties Pihak Tidak Terkait / Third Parties Persentase Pelampauan BMPK / Percentage of Lending in Excess of Legal Lending Limit Pihak Terkait / Related Parties Pihak Tidak Terkait / Third Parties GWM Rupiah (Minimum Reserve Requirement Rupiah) Posisi Devisa Neto / Net Open Positions
10
PT. Bank Agris
Perubahan Change
Laporan Direksi Board of Directors Report
l
Strategi 2011
l
Strategy 2011
Bank dengan dukungan Group Usaha yang mayoritas bergerak di bidang agribisnis dan telah memiliki pengalaman dan kekuatan di sektor industri tersebut, akan terus berupaya memperkokoh eksistensinya di bidang retail dan agribisnis. Peningkatkan perluasan cakupan layanan dengan penambahan jaringan kantor ke lokasi-lokasi yang dianggap potensial menjadi salah satu cara dalam upaya memperkokoh eksistensinya.
The Bank, supported by Business Groups mainly engaged in agribusiness, being experienced and powerful in that industrial sector, will keep on strengthening its presence in the field of retail and agribusiness. Increasing expansion of network coverage with the addition of offices in locations considered potential has been one of the efforts to strengthen its existence.
Usaha untuk memperkuat eksistensi kami di bidang agribisnis juga kami lakukan dengan menambah varian produk-produk perbankan yang berkaitan dengan bidang agribisnis, baik yang telah maupun yang akan segera kami luncurkan. Bank juga akan melakukan tindakan atau kombinasi berbagai tindakan serta menetapkan kebijakan internal Bank yang telah / akan disusun secara tepat. Kombinasi berbagai tindakan serta kebijakan internal yang akan diterapkan dan tepat tersebut diharapkan akan mempercepat pertumbuhan Bank khususnya di sektor kredit.
Efforts to strengthening our existence in agribusiness are also undertaken by adding variants of banking products related to the field of agribusiness, which some have been and will soon be launched. The Bank will also take action or a combination of various measures and shall establish internal policies that has been, or will be arranged as appropriate. Combination of various actions and internal policies to be applied appropriately is expected to be able to accelerate the growth of the Bank, particularly in the credit sector.
Diharapkan dengan penambahan jaringan, penambahan varian produk yang berkaitan dengan agribisnis, pengalaman kami dan dukungan group usaha yang memang fokus dan bergerak dibidang agribisnis, serta usaha kami untuk melakukan tindakan atau kombinasi berbagai tindakan serta menetapkan kebijakan internal Bank yang telah / akan disusun secara tepat, maka kami yakin dapat mencapai visi dan misi kami menjadi a most focus bank in retail and agribusiness, yang memiliki peran besar dalam perluasan akses masyarakat kecil terhadap jasa keuangan (financial inclusion).
It is expected that with the addition of network as well as variants of products related with agribusiness, our experience and support of business groups that are focused and engaged in agribusiness, as well as our efforts to take action or a combination of various measures and to establish an internal policy of the Bank which has / will be properly prepared, then we are confident to achieve our vision and mission to be the most focused bank in retail and agribusiness, which has a significant role in expanding the access of weak communities to financial services (financial inclusion).
l
Ucapan Terima Kasih
l
Acknowledgments
Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada pihakpihak yang secara terus menerus telah memberikan dukungan kepada kami dengan bertransaksi di Bank kami maupun bimbingan dan arahan yang telah diberikan oleh stakeholders serta Bank Indonesia, juga kepada karyawan yang telah memberikan dedikasi, profesionalitas dan kontribusinya.
We would like to extend our gratitude to the parties that have been supporting us continuously with transactions with our Bank, as well as the guidance and direction given by the stakeholders and Bank Indonesia, also to employees who have given their dedication, professionalism and contributions.
Kami yakin dengan Profesionalitas serta kontribusi seluruh Karyawan dan Jajaran Manajemen Bank serta tekad kami yang kuat, kami akan mampu untuk tumbuh dan berkembang, serta terus meningkatkan kinerja kami di tahun ini dan tahun-tahun mendatang serta mencapai visi dan misi kami.
We are sure that, professionalism and contribution of all employees and management of the Bank, we will be able to grow and develop, and continuously improve our performance this year and during the years to come, and thus achieve our vision and mission.
Melania Halim Presiden Direktur / President Director
Laporan Tahunan Annual Report 2010
11
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Jumlah Aktiva Total Assets
Jumlah Kredit Bersih Total Net Loans (dalam juta Rp / in million Rp)
(dalam juta Rp / in million Rp)
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
1.091.768
1.513.276
701.891
742.847
826.092
715.460
1.102.999
542.918
436.443
303.099
Jumlah Pendapatan Bunga Bersih Total Net Interest Income
Laba Bersih Total Income (dalam juta Rp / in million Rp)
(dalam juta Rp / in million Rp)
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
43.480
40.971
47.885
41.889
34.180
(9.895)
7.550
12.523
12.995
8.197
Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi Loans by Economic Sector (dalam juta Rp / in million Rp)
Industri / Manufacturing
92.882
Jasa Dunia Usaha / Business Service
82.071
Konstruksi / Construction
67.319
Agribisnis / Agriculture
27.212
26,78%
21,97%
30,31%
Perdagangan, Perhotelan & Restoran / Trading, Hotel & Restaurant
7.515
Jasa Pelayanan Sosial / Social Service
3.406
8,88%
Pengangkutan, Pergudangan & Komunikasi / Transportation, Warehousing & Communication Lain-Lain / Others Jumlah / Total
12
PT. Bank Agris
2.780 23.245 306.430
7,59% 2,45% 0,91%
1,11%
Struktur Organisasi
Organization Structure
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders Komite Renumerasi & Nominasi Nomination & Remuneration Committee
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Pemantauan Resiko Risk Monitoring Committee
Komite Audit Audit Committee Komite Kredit Credit Committee
SDM & Umum Human Resource & General Affair
Komite Aset & Liability Assets Liabilities & Committee (ALCO)
Komite Manajemen Resiko Risk Management Committee
Direktur Utama President Director
Sekretaris Perusahaan & Biro Hukum Corporate Secretary & Legal
Komite IT IT Committee
Direktur Bisnis Business Director
SKAI Internal Audit
Direktur Operasi Operation Director
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Bisnis Business
Operasi Operation
Manajemen Risiko Risk Management
Treasuri Treasury
Teknologi Informasi Information Technology
Kepatuhan Compliance
Laporan Tahunan Annual Report 2010
13
Komisaris
Commissioners
l
Paulus Setiabudi
Komisaris Utama - Non Independen Bapak Paulus Setiabudi menyelesaikan S.1 bidang Kedokteran Hewan di Universitas Gajah Mada pada tahun 1972 dengan gelar akademis Drs. Med. Veteriner, dan kemudian menyelesaikan pendidikan profesi sebagai Dokter Hewan pada tahun 1974 di UGM, Yogyakarta. Sambil bekerja melanjutkan pendidikan pada Program Pasca Sarjana di UGM bidang Agribisnis dan mendapat gelar Magister Manajemen pada tahun 1990, Beliau mendapat berbagai macam pelatihan Teknis & Manajemen di Charoen Pokphand Thailand, dan University of Connecticut, University of Arkansas USA. Karier kerja Bapak Paulus Setiabudi dimulai pada Januari 1975 di perusahaan agribisnis PT. Charoen Pokphand Indonesia, suatu PMA yang berkantor pusat di Bangkok, Thailand, dengan pengalaman bidang Marketing dan Operation terutama di Poultry Business dan Aquaculture Business baik di Indonesia maupun di luar negeri yaitu di negara China dan Hong Kong. Jabatan terakhir di PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk. adalah Senior Vice President, dan sesudah pensiun pada bulan Juli tahun 2007, posisinya adalah staf ahli untuk Vice Chairman Charoen Pokphand Group Indonesia. Selain itu beliau juga berpengalaman sebagai dosen tamu pada Fakultas Pasca Sarjana di beberapa universitas untuk mata kuliah Marketing dan International Marketing, serta pernah menjabat sebagai Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas, Indonesia selama 2 periode (2003 -2009). Pada tahun 2008 Bapak Paulus Setiabudi bergabung pada Bank Agris sebagai Industry Specialist dan kemudian diangkat sebagai Komisaris Utama pada Bank Agris melalui Rapat Umum Pemegang Saham dan disetujui oleh Bank Indonesia pada tanggal 25 Februari tahun 2011.
President Commissioner - Non Independent Mr. Paulus Setiabudi accomplished his S1 degree in Veterinary Medicine at Gajah Mada University (UGM) in 1972 with the academic title of Drs. Med. Veterinary, and then completed his professional education as Veterinarian at UGM in 1974, Yogyakarta. Soon, while working he joined the Post Graduate Program at Gajah Mada University and earned his degree of Master of Agribusiness Management in 1990. He attended various kinds of Technical & Management trainings in Charoen Pokphand of Thailand, and at the University of Connecticut, University of Arkansas, USA. Mr. Paulus Setiabudi's working career was initiated in January 1975 in agribusiness company, PT. Charoen Pokphand Indonesia, a PMA (Foreign Investment Company) headquartered in Bangkok, Thailand, with experience in Marketing and Business Operations, especially in Poultry and Aquaculture Business in Indonesia and abroad, i.e., in China and Hong Kong. His last position in PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk. was Senior Vice President and, after retiring in July, 2007, his position was the expert staff to Vice Chairman Charoen Pokphand Group Indonesia. He is also experienced as a guest lecturer at the Post Graduate Programs of several universities in the subject of Marketing and International Marketing, and once served as Chairman of the Association of Poultry Breeding Companies, Indonesia for 2 periods (2003 - 2009). In 2008, Mr. Paulus Setiabudi joined Bank Agris as Industry Specialist, and soon he was appointed President Commissioner of PT. Agris Bank by the General Meeting of Shareholders and approved by Bank Indonesia on February 25, 2011. 14
PT. Bank Agris
Komisaris Commissioners
l
Lioe Siana
Komisaris Independen Ibu Lioe Siana, memulai karir perbankannya sejak tahun 1977 di Pan Indonesia Bank. Bergabung dengan Bank of America NT & SA., Jakarta pada tahun 1981 sampai dengan tahun 1989; kemudian melanjutkan karir dibidang perbankan pada beberapa Bank swasta nasional yaitu Bank Internasional Indonesia, Bank Asia Pacific (Aspac), termasuk Bank Join Venture Bank yaitu The Dai-Ichi Kangyo Bank, yang kemudian merger menjadi Bank Mizuho Indonesia. Berbagai Jabatan dan posisi penting telah di dudukinya, Pada tahun 2007 diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Capital Indonesia. Bergabung dengan Bank Agris sejak September 2010 dan diangkat sebagai Komisaris Independen.
Independent Commissioner Ms. Lioe Siana, started her banking career since 1977 with Pan Indonesia Bank. She joined Bank of America NT & SA., Jakarta from 1981 to 1989; then continued her banking career with some national private banks, i.e., Bank Internasional Indonesia, Bank Asia Pacific (Aspac), including Joint Venture Bank, i.e. The DaiIchi Kangyo Bank, which was later merged to become Bank Mizuho Indonesia. Various positions and key positions were held. In 2007 she was appointed Independent Commissioner of Bank Capital Indonesia. She has joined Bank Agris since September 2010 as Independent Commissioner.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
15
Komisaris Commissioners
l
Amin Handaya
Komisaris Independen Bapak Amin Handaya lulusan Rekayasa Agrikultur IPB ini memang menyukai dunia keuangan sejak kuliah. Bergabung dengan sebuah BUMN (Mega Eltra Trading) setelah lulus kuliah, Amin Handaya selanjutnya menekuni karier pada dunia pasar modal ketika bergabung dengan PT. Makindo Securities di tahun 1997 untuk selanjutnya banyak berkecimpung pada bidang rekstrukturisasi usaha, utamanya ketika beliau menjabat Assistant President Director pada PT. Global Penta Mandiri. Tahun 2005, Amin Handaya meraih posisi Presiden Direktur pada PT. Global Inestama Mandiri yang itens membentuk jejaringnya dengan BPPN. Sebelum bergabung dengan Bank Agris, pengajar pada sebuah perguruan tinggi swasta di Bogor ini banyak berkecimpung pada bidang Investment Banking di PT. Insight Investment Management, serta turut membidangi serta meluncurkan produk reksadana yan terbilang unik dan inovatif yakni Reksadana Guru atau GuruFund serta Reksadana I-Hajj atau I-HajjFund. Melalui Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 28 Desember 2007, Bapak Amin Handaya diangkat sebagai Komisaris Bank Agris. Beliau telah lulus Fit and Proper Test dari Bank Indonesia tanggal 23 Mei 2008.
Independent Commissioner Mr Amin Handaya, a graduate from the Faculty of Agricultural Engineering of Bogor Institute of Agriculture, has been interested in the financial world since schooling period. After graduation, he joined Mega Ultra Trading, a state-owned company and later on, in 1997, he joined PT. Makindo Securities to start a career in capital market. He was deeply involved in business restructuring, especially when he acted as assistant to president director of PT. Global Penta Mandiri. In 2005, Mr Amin Handaya held the president director of PT. Global Penta Mandiri and built a network with BPPN. Prior to joining Bank Agris, Mr Amin Handaya, a lecturer of a private university in Bogor, was actively involved in investment banking activities in PT. Insight Investment Management, and helped delivering and launching unique and innovative unit of trust funds called Reksadana Guru (Teachers Mutual Funds) or GuruFund (Teachers Fund) and Reksadana I-Hajj or I-HajjFund. The Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Bank on December 28, 2007, appointed Mr. Amin Handaya the Commissioner of Bank Agris. He passed the Fit and Proper Test conducted by Bank Indonesia on May 23, 2008.
16
PT. Bank Agris
Manajemen
The Management
l
Melania Halim
Presiden Direktur Ibu Melania Halim menyelesaikan pendidikan di San Francisco State University tahun 1987 dan meraih Magna Cum Laude dengan gelar Bachelor of Saence (Bsc) di bidang Business Administration dengan konsentrasi Finance. Ibu Melania Halim di awal karirnya bekerja sebagai Credit Oficer suatu perusahaan leasing, sebelum kemudian bergabung dalam Dharmala Group sebagai Financial Holding Manager. Dunia perbankan rupanya adalah panggilan jiwa beliau, sehingga di tahun 1988 sampai dengan 1990, beliau menapaki karier pada PT. Bank Danamon sebagai Assistance Vice President untuk Corporate Banking. Di tahun 1991 beliau bergabung dengan PT. Bank Arta Graha sebagai Vice President untuk Business Development kemudian dilanjutkan sebagai Senior Vice President pada divisi Corporate Commercial & Consumer Banking. Karir di lembaga pemerintahan juga pernah dijalani oleh beliau. Dalam masa krisis di Indonesia dari Tahun 1999 sampai dengan 2005, beliau adalah Senior Vice President untuk Divisi Loan Work Out di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), kemudian berturut -turut mengelola Asset Disposal: Consultant Management Unit hingga menjabat posisi terakhir sebagai Management Portofolio Aset sebagai Senior Vice President. Di tahun 2007 beliau diangkat sebagai Komisaris Independen PT. Dian Intan Perkasa sebelum kemudian pada bulan Maret 2008 efektif bergabung dengan Bank Agris sebagai Presiden Direktur.
President Director Ms. Melania Halim completed her Bachelor of Sciance (Bsc) degree majoring in Business Administration concentration in Finance Specialized at San Fransisco with a judicium of Magna Cum Laude, in 1987. She began her career as credit officer in a leasing company before joining the Dharmala Group as a Financial Holding Manager. Banking world seems to be in her blood since long, in that from 1988 to 1990 she started her career as assitant Vice President in the Corporate Banking Division of PT. Bank Danamon. Then in 1991 she joined the management team of PT. Bank Artha Graha as Vice President for Business Development, and soon as senior vice president in the Corporate Commercial and Consumer Banking Division. She also once joined the government sector subsequently, when she held the position of senior vice president in Loan Work Out Division in of the Indonesian Banking Restructuring Agency ("IBRA") than she later moved in to lead the Asset Disposal; Consultant Management Unit and Finally acted as the Senior Vice President Management Portofolio Asset,during the Indonesian financial crisis years of 1999 to 2005. In 2007 she was appointed independent commissioner of PT. Dian Intan Perkasa. In March 2008 she became the president director of Bank Agris.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
17
Manajemen The Management
l
Bang Nathan Christian
Direktur Bisnis Bapak Bang Nathan Christian, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti pada tahun 1980. Memulai karirnya di perbankan sebagai Finance Manager PT. Bank BCA sejak tahun 1985 hingga 1988. Dari tahun 1988 hingga 1992 menjabat sebagai General Manager Finance, Treasury dan Kredit di PT. BCA Finance. Dari tahun 1992 hingga 1994 beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur membawahi Operasional, Treasury dan Kredit di PT. Bank LTCB-CA. Lalu melanjutkan karirnya sebagai General Manager HRD dan General Manager Technical Assistance of Affiliand Bank selama lima tahun (1994 - 1999)di PT. Bank Central Asia, Tbk. Beliau bergabung dengan Bank Windu pada tahun 2000 sebagai General Manager Operation hingga diangkat sebagai Direktur pada tahun 2003. Kemudian pada awal Mei 2010, beliau bergabung dengan Bank Agris, berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa tanggal 17 Juni 2010 beliau diangkat sebagai Direktur Bisnis di Bank Agris dan lulus Fit and Proper Test di Bank Indonesia pada tanggal 5 Juli 2010.
Business Director Mr. Bang Nathan Christian, obtained a Bachelor of Economics degree majoring in Accounting from Trisakti University in 1980. He started his banking career as Finance Manager of PT. Bank BCA from 1985 to 1988. From 1988 to 1992 served as General Manager of Finance, Treasury and Credit in PT. BCA Finance. From 1992 to 1994 he served as Vice President in charge of Operations, Treasury and Credit in PT. Bank LTCB CA. Then he continued his career as General Manager of Human Resources and General Manager of Technical Assistance of Affiliand Bank for five years (1994 - 1999) at PT. Bank Central Asia, Tbk. He joined the Bank Windu in 2000 as General Manager of Operations until he was appointed Director in 2003. Then, in early May 2010, he joined Bank Agris and, under the resolution of the Extraordinary General Meeting dated June 17, 2010 he was appointed Director of Business at Bank Agris and passed the Fit and Proper Test at Bank Indonesia on July 5, 2010.
18
PT. Bank Agris
Manajemen The Management
l
Puspasari Alim Juwono
Direktur Kepatuhan Ibu Puspasari Alim Juwono Pendidikan formalnya pada jurusan Ekonomi Manajemen diselesaikan di Universitas Diponegoro. Berbagai seminar dan pelatihan pernah diikuti oleh beliau. Karir beliau berawal dari Bank Artha Pusara sejak tahun 1976 sampai dengan tahun 1990 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Unit Pengawasan. Kemudian selama tahun 1990 hingga 1991 sempat bergabung dengan Bank Tamara sebagai Marketing. Pada tahun 1991 hingga 1997 bergabung dengan Bank Lippo, menjabat sebagai Kepala Cabang Semarang dan Kudus. Selama 2 tahun berikutnya menjabat sebagai Area Manager Jateng di Bank Hastin Internasional. Pada tahun 2000 hingga 2006 beliau bergabung di Bank Artha Graha Semarang sebagai Kepala Cabang. Kemudian tahun 2006 hingga 2007 menjabat sebagai Kepala Cabang di Bank Antar Daerah Semarang. Karir beliau berkembang di Bank Antar Daerah Surabaya selama tahun 2007 hingga 2008 dengan menjabat sebagai Direktur Kredit. Lalu untuk tahun berikutnya bergabung dengan Panin Sekuritas sebagai Associate Director. Pada bulan Juni 2009 beliau bergabung dengan Bank Mitraniaga dengan awal menjabat sebagai General Manager Pengembangan Bisnis dan Dana, hingga diangkat sebagai Direktur Utama pada bulan Mei 2010. Pada bulan Nopember 2010, beliau bergabung dengan Bank Agris dan lulus Fit and Proper Test dari Bank Indonesia pada tanggal 21 Desember 2010. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Januari 2011 diangkat sebagai Direktur Kepatuhan.
Compliance Director Ms. Puspasari Alim Juwono . Her formal education, majoring in Economic Management was completed at the University of Diponegoro. Various seminars and trainings have been attended . Her career started with Bank Artha Pusara from 1976 to 1990 with her last position as Head of the Supervision Unit. Then from 1990 to 1991 she joined Bank Tamara as Marketing. From 1991 to 1997 she joined Bank Lippo, serving as Branch Chief of Semarang and Kudus. Over the next 2 years serving as Area Manager of Central Java in Hastin Bank International. She joined Bank Artha Graha Semarang as Head of Branch fromf 2000 to 2006. Then in 2006 until 2007 served as Head of Branch of Bank Antar Daerah Semarang. Her career was developed in Bank Antar Daerah Surabaya from 2007 to 2008 as Director of Credit. Then for the following year she joined Panin Securities as Associate Director. In June 2009 she joined Bank Mitraniaga, initially served as General Manager of Business and Funds Development,and appointed as Managing Director in May 2010. In November 2010, she joined Bank Agris and passed the Fit and Proper Test of Bank Indonesia on December 21, 2010. At the Exraordianry General Meeting of Shareholders dated January 25, 2011 she was appointed as Director of Compliance.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
19
Manajemen The Management
Pejabat Eksekutif / Executive Officers
Head of Legal & Corporate Secretary Anugrah Setiawan
Head of Information Technology Audy Pattipawaej
Head of Human Resources & General Affair Beno Ananta Djoenaedy
Head of Credit and Marketing Muhamad Fajar
Head of SKAI (Satuan Kerja Audit Intern) Willy Soewarto
Head of Risk Management Timotheus Christanto
Head of Operations Parwito Djojo Doho
Parwito Djojo Doho . Anugrah Setiawan . Muhamad Fajar . Audy Pattipawaej . Timotheus Christanto . Beno Ananta Djoenaedy . Willy Soewarto
20
PT. Bank Agris
Informasi Umum
General Information
l
Sejarah Singkat Bank Agris
l
Brief History of Bank Agris
The Bank Agris, berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan pada tahun 1973, pada awalnya bernama PT. Finconesia merupakan Lembaga Keuangan, pada saat itu para pemegang sahamnya adalah: (i).Bank Negara Indonesia 1946 ; (ii).The Nomura Securities Co Ltd; (iii).Barclays Bank International Limited ; (iv).Manufacturers Hanover International Finance Corporation ; (v).The Mitsui Bank Ltd ; (vi).Banque Francaise Du Commerce Exterieur dan (vii).Commerzbank Aktiengesellschaft.
Bank Agris, domiciled in West Jakarta, initially was established under the name of PT. Finconesia, a Financial Institution, at that time the shareholders were: (i).Bank Negara Indonesia 1946 ; (ii). The Nomura Securities Co. Ltd ; (iii).Barclays Bank International Limited ; (iv).Manufacturers Hanover International Finance Corporation ; (v).The Mitsui Bank Ltd. ; (vi).the Banque Francaise du Commerce Exterieur and (vii).Commerzbank Aktiengesellschaft.
Pada tahun 1993, PT. Finconesia yang semula ijin usahanya merupakan lembaga keuangan, disetujui dan berubah menjadi Bank Umum dengan nama PT. Bank Finconesia berdasarkan Surat Keputusan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Nomor 442/KMK.017/1993 tertanggal 9 Maret 1993.
In 1993, PT. Finconesia, originally operating as a financial institution, was approved and turned into a commercial bank under the name PT. Bank Finconesia based on Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number 442/KMK.017/1993 dated March 9, 1993.
Pada tanggal 11 September 1993, PT. Bank Finconesia ditunjuk sebagai Bank Devisa Persepsi, berdasarkan surat keputusan dari Departemen Keuangan Republik Indonesia Kantor Wilayah VI Direktorat Jenderal Anggaran Jakarta dengan suratnya Nomor: S-1094/WA.06/BD.0502/1993 tertanggal 11 September 1993.
On September 11, 1993, PT. Bank Finconesia was appointed as Collecting Foreign Exchange Bank , under decree from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Regional Office VI Directorate General of Budgetting Jakarta with its letter No. S-1094/WA.06/BD.0502/1993 dated 11 September 1993.
Pada awal tahun 2007, PT. Dian Intan Perkasa, perusahaan yang terkait dengan Charoen Pokphand Group di Indonesia, merencanakan memperluas usahanya di bidang keuangan dan pada tanggal 1 Agustus 2007 telah merealisasikan rencana tersebut dengan melakukan pembelian saham PT. Bank Finconesia yang pada saat itu dimiliki oleh Commerzbank Aktiengesellschaft sebesar 51% dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebanyak 48,51%, sehingga kepemilikan total PT. Dian Intan Perkasa menjadi sebesar 99.51% Saham.
In early 2007, PT. Dian Intan Perkasa, a company linked to Charoen Pokphand Group in Indonesia, planned to expand its business in the financial sector and on August 1, 2007 executed the plan to buy the shares of PT. Bank Finconesia, at that time owned by Commerzbank Aktiengesellschaft 51% and PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 48.51%, so the total ownership of PT. Dian Intan Perkasa was increased to 99.51% shares.
Dengan adanya perubahan kepemilikan saham maka fokus usaha pun mengalami perubahan, dari bank yang semula memiliki fokus usaha memberian kredit kepada perusahaan berskala menengah menjadi bank yang fokus pada sektor agribisnis dan usaha kecil / mikro.
With the change of ownership, the focus of business was also changed, the bank, originally focused on extending business loans to medium-sized company was converted into a bank focusing on agribusiness and small / micro business.
Pertimbangan yang mendasari perubahan fokus Bank oleh pemegang saham yang baru ini adalah peluang untuk mengembangkan bisnis di sektor agrobisnis yang masih sangat terbuka lebar dimana belum banyak kompetitor yang melirik sektor tersebut serta pemahaman yang baik tentang mata rantai bisnis dari bisnis ini, sehingga diharapkan visi untuk menjadi lembaga keuangan yang berhasil dan dapat memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi pedesaan dan kemakmuran di sektor dan wilayah layanan Bank dapat diwujudkan.
Considerations underlying the changes in the Bank's focus by the new shareholders was an opportunity to develop business in the agribusiness sector that was still widely open and not many competitors looking into this sector and understanding the business chain , so it was expected that the vision to become a successful financial institution and could contribute greatly to the development of rural economy and prosperity in the Bank's sector and service area could be realized.
Dan guna mewujudkan Visi serta Misi tersebut, maka nama Bank dirubah menjadi Bank Agris efektif pada tertanggal 5 September 2008 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No : 10/61/KEP.GBI/2008, tertanggal 5 September 2008.
And, in order to realize the Vision and Mission, the Bank's name was changed to Bank Agris, effective on 5 September 2008 based on the Decision of Governor of Bank Indonesia No: 10/61/KEP.GBI/2008, dated 5 September 2008.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
21
Informasi Umum General Information
22
l Sasaran, Strategi dan Kebijakan Manajemen
l
Sejalan dengan Visi dan Misi yang telah dicanangkan, maka Bank terus berupaya untuk meningkatkan porsi penyaluran kredit ke sektor agribisnis, khususnya ke sub sektor perikanan, peternakan dan pertanian, namun menyadari bahwa untuk memperbesar pertumbuhan kredit sektor agribisnis yang kebanyakan berskala retail membutuhkan waktu, maka Bank juga menyalurkan kredit bekerja sama dengan multifinance, memberikan kredit pada sektor-sektor lainnya seperti perdagangan, pertambangan, property, kredit konsumtif, anjak piutang / factoring serta sektor, sektor lainnya, namun dengan tetap berusaha meningkatkan porsi penyaluran kreditnya ke sektor agribisnis secara gradual.
In line with the Vision and Mission already announced, the Bank continues to strive to increase the portion of credit distribution to agribusiness sector, particularly to the sub-sector of fishery, animal husbandry and agriculture, but realizing that it takes time to augment the credit growth in agribusiness sector, mostly small-scale retail business, the Bank also extends credit in cooperation with multi-finance institution, giving credit to other sectors such as trading, mining, property, consumer credit, factoring and other sectors, yet trying to increase the portion of credit distribution to agribusiness sector gradually.
Upaya Bank untuk terus meningkatkan penyaluran kreditnya pada sektor agribisnis, juga dilakukan melalui langkah - langkah rill yaitu dengan menyederhanakan analisa atas pemberian kredit ke sektor retail dan agribisnis tersebut dengan cara scoring sistem dan mengadakan traning kepada account officer serta branch manager untuk meperdalam bidang agribisnis agar siap serta menguasai karakteristik produk yang akan dibiayai tersebut.
The Bank's efforts to continuously improve the distribution of credits to agribusiness sector, have also been made with real measures that is by simplifying the analysis for loan rendered to retail and agribusiness sectors by scoring system and traning for account officer and branch manager to enhance their knowledge in agribusiness to make them ready and proficient at the characteristics of the product to be financed.
Dengan pertimbangan bahwa Bank yang bergerak di sektor tersebut masih sangat terbatas, serta bantuan dan arahan dari stakeholder yang telah memiliki pengalaman dan kemampuan di sektor-sektor industri agribisnis tersebut, maka kami yakin kami akan lebih unggul dalam menghadapi persaingan usaha, sehingga akan banyak peluang yang dapat kami raih di sektor retail dan agribisnis.
Considering that the number of Banks engaged in the aforesaid sector is still very limited, and that there are assistance and advice from stakeholders who have experience and skills in the sectors of agribusiness industry , we are sure we will be more advanced in facing such business competition, so that we will have many opportunities to achieve in retail and agribusiness sectors.
Dalam rangka untuk mendekatkan Bank pada pangsa pasar yang ada, Bank akan berupaya memperluas jaringan kantornya dengan membuka kantor-kantor di sentra-sentra industri agribisnis dimana Bank memfokuskan dirinya, Bank juga telah memanfaatkan iklan / reklame untuk meningkatkan serta memperkenalkan produk-produk Bank, secara specific dan tertentu yang dijual pada komunitas tertentu yaitu Petarnak.
In order to get closer to the existing market share, the Bank will try to expand its office network by opening offices in agribusiness industrial centers which is the Bank's focus.lf, the Bank also take benefit of ads / billboards to promote and introduce its products in a certain and specific manner, for sale to particular community, the Cattle Breeders.
Bank juga telah bekerjasama dengan jaringan ALTO untuk menambah layanan dengan jaringan ATM, guna memberikan kemudahan akses transaksi bagi nasabah di daerah-daerah yang memiliki aktifitas transaksi tinggi.
The Bank has also established cooperation with ALTO network to increase the services through ATMs, in order to facilitate the access to transactions for customers in the area with high transaction activities.
PT. Bank Agris
Goals, Strategies and Policy ManagementIn
Informasi Umum General Information
l
Aktivitas Utama
l
Prime Activities
Sejalan dengan Visi dan Misi yang telah dicanangkan, Bank akan terus berupaya untuk meningkatkan porsi penyaluran kredit ke sektor agribisnis.
In line with the Vision and Mission alreadylaunched, the Bank will continue to strive to increase the portion of credit to agribusiness sector.
Upaya peningkatan di sektor agribisnis ini dilakukan dengan cara peyediaan produk-produk yang berkaitan dengan industri agribusinis antara lain berupa "Produk Investasi pembangunan kandang ayam" serta "Produk Investasi pembelian peralatan kandang".
Efforts to improve agribusiness sector have been undertaken by providing products related to agribusines industry including, among others, "Investment Product of chicken coop building" and "Investment Product of purchasing the enclosure equipment."
Kegiatan usaha perbankan Bank meliputi penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka dan tabungan, menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk kredit dan melakukan kegiatan usaha valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Selain ketiga produk utama diatas Bank juga memberikan service di bidang jasa dan layanan pada perdagangan Internasional. Bank memiliki fokus usaha di sektor industri agribisnis dengan sub-sektor usaha antara lain pada peternakan ayam, pertanian, perikanan.
Banking activities of the Bank include mobilizing public funds in form of deposits such as demand deposit, time deposits and savings accounts, distributing funds to public in form of loans, and conducting foreign exchange business in compliance with the provisions stipulated by Bank Indonesia. Besides the abovementioned three main products , the Bank also renders services in international trade. The Bank has focused its efforts on agribusiness industrial sector and business sub-sectors such as poultry raising, agriculture, fishery.
Guna menunjang pertumbuhan usaha dan pertumbuhan sektor agribisnis tersebut, maka pada tahun 2010 Bank telah merealisasikan penambahan 2 (dua) jaringan kantor yaitu Kantor Kas Wisma Indosemen - Jakarta dan Kantor Kas Pond Site CPB - Lampung, serta merealisasikan pemisahan fungsi Kantor Pusat dan Kantor Cabang Utama. Dengan pemisahan tersebut diharapkan akan terdapat pembagian tugas dan fungsi yang jelas dimana Kantor Pusat akan focus pada pengelolaan resiko di seluruh organisasi Bank, sedangkan Kantor Cabang Utama akan menjadi barometer kegiatan operasionil dan menjadi pendukung operasional bagi seluruh cabang.
To support business growth of agribusiness sector, in 2010 the Bank realized another two (2) office networks, i.e. Wisma Indosemen Cash Office - Jakarta and Pond Site CPB - Lampung, and carried out function separation betweenHead Office athnd Main Branch .The separation is expected to clearly divide the tasks and functions where the Head Office will focus on risk management throughout the organization, while the Main Branch will be a barometer of operational activities and operational support for all branches.
l
Teknologi Informasi
l
Information Technology
System teknologi informasi yang Baik, handal merupakan faktor penting dalam mendukung pertumbuhan organisasi, mengingat pencapaian bisnis perlu ditunjang oleh peran teknologi informasi, untuk mendukung kelancaran bisnis dan operasional perbankan.
Excellent and reliable information technology system is an important factor in supporting the growth of the organization, having in mind that the achievement of business needs to be supported by the role of information technology in order to support the Bank's business and operations.
Sejumlah investasi telah dilakukan pada tahun 2010, terutama system teknologi informasi yang dipergunakan untuk menunjang kegiatan transaksi perbankan berupa Anjungan Tunai Mandiri (ATM), yang telah diresmikan penggunaannya pada tanggal 8 Februari 2011, serta system teknologi informasi guna mendukung implementasi PSAK 50 dan 55 pada tahun 2011, serta implementasi pelaksanaan Basel II tentang penerapan Manajemen Resiko dengan parameter 8 Resiko.
Some investments were made in 2010, particularly in information technology system to be used to support banking transactions in form of Automated Teller Machine (ATM), which was officially opened to use on February 8, 2011, as well as information technology system to support the implementation of PSAK 50 and 55 in 2011, as well as the implementation of Basel II on the application of risk management with Risk parameter of 8.
Manajemen Resiko atas implementasi dan pelaksanaan teknologi dan informasi dimonitor oleh Komite Pangarah Teknologi Informasi yang bertugas memberikan rekomendasi kepada Direksi.
Risk Management for the implementation and execution of information and technology is monitored by the Steering Committee on Information Technology assigned to provide recommendations to the Board of Directors.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
23
Informasi Umum General Information
l
24
Jenis Produk dan Jasa yang Ditawarkan
l
Types of Products and Services Offered
Produk Pembiayaan
Financing Product
Beberapa produk pembiayaan telah kami luncurkan guna mendukung kebutuhan nasabah dalam mengembangkan usahanya, produk khusus kami yang menjadi andalan untuk mencapai visi dan misi kami adalah berupa:
Some types of financing products have been launched to support the needs of customers in developing their businesses, our specialty products which become a mainstay to achieve the vision and our mission are as follows:
1. Kredit Investasi Pembuatan Kandang Ayam, dan 2. Kredit Investasi Pembelian Peralatan dan Perlengkapan Kandang Ayam, 3. Kredit Investasi dan Modal Kerja untuk Petambak.
1. Investment Credit for Chicken House Manufacturing, and 2. Investment Credit to Purchase Equipment and Supplies for Chicken Home, 3. Investment Credit and Working Capital for Fish-pond Fishermen.
Selain produk-produk yang bersifat khusus tersebut, produk pembiayan konfensional kami meliputi juga:
In addition to such specific products, our conventional financing product range also includes:
1. Produk Investasi - Kredit Investasi pembiayaan / pembelian barang modal.
1. Investment Products - Investment credit for Financing / purchase of capital goods
2. Kredit Modal Kerja - Kredit Rekening Koran (Overdraft Loan). - Kredit Atas Permintaan / Berulang (Demand / Revolving Loan). - Kredit Tetap (Fixed Loan)
2. Working Capital Credit - Current Account Credit (Overdraft Loan). - On Demand Credit / Recurring (Demand / Revolving Loan). - Permanent Credit (Fixed Loan)
3. Kredit Konsumsi - Kredit Pemilikan Rumah (KPR) - Kredit Pemilikan Kendaraan Bermotor - Kredit Multi Guna - Kredit Konsumsi Lainnya
3. Consumer Credit - Housing Loan (KPR) - Motor Vehicle Loan - Multi Purpose Credit - Other Consumer Loan
4. Produk Trade Finance - Letter of Credit - Import Bills - Letter of Credit Advising (Export) - Export Bills - Bank Garansi (BG)
4. Trade Finance Products - Letter of Credit - Import Bills - Advising of Letter of Credit (Export) - Export Bills - Bank Guarantee (BG)
Produk Pendanaan
Funding Products
Beberapa produk pendanaan telah kami luncurkan guna mendukung kebutuhan nasabah sesuai dengan karakteristik nasabah dalam mengalokasikan menyimpan dana, antara lain berupa:
Some funding products are launched to support the needs of customers in accordance with the characteristics of clients in allocating their funds, such as:
1. Deposito 2. Giro 3. Tabungan Agris + fasilitas ATM(untuk Memberikan kemudahan kepada Nasabah) 4. Tabungan Agris Plus (dengan bunga bertingkat yang cukup tinggi sesuai dengan o/s tabungan).
1. Time Deposits 2. Demand Deposit 3. Agris Savings + ATM facilities (to fasilitate customers)
Pada tahun 2011 Bank akan tetap mengutamakan kombinasi pendanaan yang berasal dari tabungan, giro dan deposito Rupiah.
In 2011, the Bank will remain to prioritize a combination of funding from savings, current accounts and Rupiah time deposits.
Untuk memperkuat struktur sumber dana dan memperluas akses pendanaan, beberapa strategi yang akan dijalankan Bank adalah:
In order to strengthen the funding structure and expand funding access , several strategies to be executed are:
1. Melakukan pembukaan beberapa kantor cabang dan kantor kas baru di beberapa wilayah utama di Indonesia sebagaimana dijelaskan pada bagian "Rencana Pengembangan dan/atau Perubahan Jaringan Kantor". 2. Untuk mempermudah nasabah di dalam melakukan transaksi perbankan, maka setelah fasilitas ATM yang diresmikan penggunaannya pada tanggal 8 Februari 2011 dengan 5 (lima) unit ATM, Bank berencana menambah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di beberapa lokasi kantor cabang maupun lokasi lainnya yang dianggap strategis. 3. Bank akan berupaya meningkatkan penghimpunan dana berupa giro antara lain cara dengan memberikan jasa giro yang kompetitif dan pelayanan yang baik.
1. Opening several branches and cash offices in some new key areas in Indonesia as described in the "Development Plan and / or Office Network Change."
PT. Bank Agris
4. Agris Plus Savings (with quite high progressive interests based on the outstanding amount).
2. To facilitate our customers with banking transaction, after launching the ATM facility officially opened on February 8, 2011 with five (5) ATM units, the Bank plans to add Automatic Teller Machines (ATMs) across multiple locations of branch offices and other locations that are considered strategic. 3. The Bank will seek to increase funding in form of demand deposit, among other, by providing competitive and excellent services
Informasi Umum General Information
Berdasarkan strategi-strategi tersebut diatas, diproyeksikan jumlah penghimpunan DPK pada akhir tahun 2011 mencapai Rp 737 Milyar atau meningkat sebesar Rp 260 Milyar dibandingkan dengan akhir tahun 2010 sebesar Rp 477 Milyar.
Based on the above mentioned strategies, total accumuled amount of third party funds at the end of 2011 will reach Rp 737 billion or an increase of Rp 260 billion compared to yearend of 2010 which amounted to Rp 477 billion.
Produk Treasury
Treasury Products
Saat ini, kegiatan utama treasury masih difokuskan pada aktifitas dealing room dimana aktifitasnya meliputi transaksi di money market dan foreign exchange. Disisi Money Market, aktifitas yang dilakukan meliputi interbank borrowing dan placing. Disamping menjalankan transaksi tersebut, unit ini juga berkewajiban untuk menjaga posisi Giro Wajib Minimum baik Rupiah maupun Valas yang ada di Bank Indonesia sehingga selalu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Currently, the main activity is still focused on treasury dealing room where activities, including transactions in money market and foreign exchange. In Money Market, the activity includes inter-bank borrowing and placing. Other than that, the unit is also responsible for maintaining the position of Statutory Reserves both in Rupiah and Foreign Currency in Bank Indonesia, in compliance with applicable regulations.
Di sisi foreign exchange, transaksi yang dilakukan meliputi transaksi jual beli bank notes, transfer dan juga transaksi swap dan forward untuk kebutuhan nasabah. Unit foreign exchange juga berkewajiban untuk tetap melakukan kontrol terhadap net open position atau posisi devisa netto agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
On foreign exchange side, the transactions include buying and selling of banknotes, transfer and also swap and forward transactions for our customers' needs. Foreign exchange unit is also required to control net open position in order to always comply with Bank Indonesia regulasion.
Sepanjang tahun 2010, treasury mampu membukukan keuntungan dari transaksi valuta asing sebesar Rp 1,15 miliar, jumlahnya memang masih kecil namun memberikan kontribusi bagi pencapaian laba besih tahun 2010. Kedepannya, diperkirakan volume penjualan valuta asing akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah jaringan kantor cabang dan aktifitas kegiatan perbankan.
During the year 2010, treasury was able to book profit from foreign exchange transactions totaling to Rp 1.15 billion, which was small in number yet contributing to the achievement of net profit in 2010 besih. In the future, estimated sales volume of foreign exchange will continue to increase, along with the increasing number of branch office networks and banking activities.
Produk Trade Finance dan Service
Trade Finance and Service Products
Departemen Trade Finance dan Service menyediakan layanan bagi nasabah yang ingin mengunakan jasa bank dalam aktivitas perdagangan internasional mereka.
Department of Trade Finance and Service provides services for customers in their international trading activities.
* Produk Trade Finance mencakup layanan:
* Trade Finance Products include the services of:
l
l
l
l
Import Financing yaitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah (importir) untuk membayar terlebih dahulu barang yang diimpor. Trust Receipt Loan yaitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah (importir) untuk membayar barang yang telah diimpor. Export Financing / Pre Export Loan yaitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah (eksportir) untuk memproduksi barang yang akan diekspor. Bills Negotiation / Discounting yaitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah (eksportir) pada saat barang telah di ekspor tetapi pembayaran belum diterima dari pembeli di luar negeri (importir).
* Produk Trade Services mencakup layanan: l
l
l
Import Letter of Credit yaitu jasa yang diberikan kepada nasabah (importir) untuk penerbitan L/C dalam rangka pembelian barang dari luar negeri (impor). Export Letter of Credit yaitu jasa yang diberikan kepada nasabah untuk penerusan / advise L/C dalam rangka penjualan barang ke luar negeri (ekspor). Documentary Collection yaitu jasa yang diberikan kepada nasabah (eksportir) untuk mengirimkan dokumen ekspor sekaligus menagihkan pembayarannya kepada pembeli di luar negeri atas barang yang telah dikirimkan; atau sebaliknya, meneruskan dokumen impor sekaligus menagihkan pembayarannya kepada nasabah (importir) atas barang yang telah dibeli.
l
l
l
l
Import Financing : loans given to customers (importers) to pay for imported goods in advance. Trust Receipt Loan : loan given to the customer (importer) to pay for imported goods. Export Financing / Pre Export Loan : loan given to customers (exporters) to produce goods to be exported. Bills Negotiation / Discounting : loan given to customers (exporters), when the goods have been exported but payment has not been received from overseas buyer (importer).
* Trade Service Products include the following services: l
l
l
Import Letters of Credit : services provided to customers (importers) for the issuance of L/C in order to purchase goods from abroad (imports). Export Letter of Credit : services rendered to customerd for forwarding / advise L/C for f selling goods abroad (exports). Documentary Collection : services provided to customers (exporters) to send export documents and claim for payment to overseas buyers for the goods already shipped, or otherwhise, to forward import documents to customers (importers) along with the claim for payment to customers (importers) for the goods purchased.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
25
Informasi Umum General Information
l
l
Guarantees and Standby L/C yaitu jasa yang diberikan kepada nasabah untuk penerbitan bank garansi (termasuk Standby L/C) dalam rangka transaksi perdagangan baik di dalam maupun di luar negeri berupa jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan ataupun jaminan uang muka.
Sumber Daya Manusia
l
Guarantees and Standby L / C : services provided to customers for the issuance of bank guarantees (including standby L /C) within the framework of trade transactions both inside and outside the country in form of offer guarentee, payment guarantee or advance guarantee.
Human Resources
Pengelolaan sumber daya manusia sebagai salah satu yang penting dan diharapkan dapat mendukung perkembangan Bank.
Human resource management as one of the important aspects is expected to support the development of the Bank.
Dengan menyusun beberapa sistem pengelolaan SDM yang memfokuskan kepada konsolidasi internal dan juga memfokuskan pada upaya pemberdayaan SDM serta pemenuhan kebutuhan karyawan, antara lain dengan cara:
Through outlining some human resource management system focusing on internal consolidation and also on empowering human resources and fulfilling employee needs, among others, by:
l
l
l
Menyusun Strategic Planing yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan organisasi dalam lingkungan Bank guna menghadapi persaingan. Menyusun Operational Planning yang menunjukkan deman/ kebutuhan terhadap SDM Menyusun Human Resources planing yang di gunakan untuk memprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan SDM dalam jangka pendek dan jangka panjang dengan menggabungkan program pengembangan dan kebijaksanaan SDM.
l
l
l
Developing a Strategic Planning which aims at maintaining the continuity of organization within the environment of Bank in order to face competition. Developing Operational Planning which indicates demand of human resources Develop Human Resources Planning that is used to predict the quality and quantity of human resources needs in the short and long term by combining human resource development programs and policies.
Pengelolaan SDM dengan berbasis pada Pengembangan SDM baik yang telah maupun yang akan segera diimplementasikan diharapkan dapat mendukung upaya Bank untuk mencapai target pertumbuhan sebagaimana yang diharapkan.
Human resource management which is based on good human resource development both those that has been or will soon be implemented is expected to support the Bank's efforts to achieve growth targets as expected.
Berikut ini adalah tindaklanjut dalam pengelolaan dan pengembangan SDM, baik yang telah dilakukan / diimplementasikan pada tahun 2010, maupun yang akan dilakukan / diimplementasikan pada tahun 2011 sbb:
Below are some follows up in management and human resource development, both which have been carried out / implemented in 2010, and that will be done / implemented in 2011 as follow:
1. Penetapan Grading dan Skala Remunerasi SDM.
1. Determination of Grading and Remuneration Scale of HR.
2. Pelaksanan Training:
2. Implementation of Training on:
i.
Kredit
i.
Credit
ii.
KYC / APU
ii.
KYC / APU
iii.
PSAK 50-55
iii.
SFAS 50-55
iv.
International Banking / Trade Finance
iv.
International Banking / Trade Finance
v.
Auditor
v.
Auditors
vi.
Inggris
vi.
English
vii. Hukum
vii. Legal
viii. LBU
viii. LBU
ix.
BSMR
ix.
BSMR
x.
Kepemimpinan
x.
Leadership
xi.
Analisa Peternak
xi.
Analysis of Breeders
xii. Human Capital & Asset. xiii. Re-training Agrisys.
26
l
xii. Human Capital & Asset. Xiii. Re-training on Agrisys.
3. Melakukan Analisa beban kerja / unit kerja / individu.
3. Performing analysis of workload / work unit / individual.
4. Melakukan Evaluasi Karir Path.
4. Conducting Evaluation of Career Path.
5. Melakukan Recruitment.
5. Doing Recruitment.
6. Melakukan Penilaian Kompetensi Individu.
6. Conducting Individual Competency Assessment.
7. Melakukan Coaching & Counseling.
7. Conducting Coaching & Counseling.
8. Melakukan Kajian atas Struktur Organisasi yang telah ada.
8. Conduct review of existing organization structure.
PT. Bank Agris
Informasi Umum General Information
l
Aspek Transparansi yang Terkait dengan Kelompok Usaha
l
Struktur Group
Transparency Aspects Regarding the Business Groups
Group Structure
Mr Benjamin Jiaravanon
99,51%
PT. Bank Agris
(d/h. PT. Bank Finconesia)
99,9%
PT. Dian Intan Perkasa (Perdagangan dan Jasa)
92,60%
91,1%
50%
99,87%
99%
PT. Agro Finance Indonesia (Multifinance)
PT. Central Prima Lestari
7,395%
8,89%
PT. Central Palma Plantation (Perkebunan Kelapa Sawit)
PT. Nusa Selaras Mobile (Telekomunikasi)
0,61%
PT. Three-G Indonesia (Telekomunikasi)
1%
0,01%
PT. Pratama Nusantara Sakti
76,75%
PT. Karya Bangun Jaya
96%
PT. Karya Bimasakti Jaya
96%
PT. Alam Karya Nusantara
61,42%
50%
Asia Mobile (Telekomunikasi)
99,39%
PT. Central Pertiwi
0,00002%
PT. Pertiwi Indonesia
PT. Mega Realita
70%
PT. Haka Porpertindo
PT. Multirasa Nusantara
l BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit)
l
BMPK (LLL - Legal Lending Limit)
Pada setiap keputusan pemberian pinjaman, Bank selalu memantau batas maksimum pemberian kredit, baik bagi individu, kelompok maupun pihak-pihak terkait. Sepanjang tahun 2010, tidak terdapat pelanggaran BMPK. Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman yang diberikan pada pihak-pihak terkait mencapai Rp 20,6 miliar atau 8.40% dari modal Bank yang berjumlah Rp 245,20 miliar.
Before decision is made for granting any loan, the Bank constantly monitors the legal lending limit, both for individuals, groups and relevant parties. During the year 2010, there were no violations of LLL. On December 31, 2010, loans to related parties were amounted to Rp 20.6 billion, or 8.40% of the Bank's equity totaling to Rp 245.20 billion.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
27
Informasi Umum General Information
l
l
Transparency of Financial and Non-Financial Conditions
Keterbukaan Informasi - Dalam praktek Tata Kelola Perusahaan, aspek transparansi merupakan hal yang sangat penting untuk membangun serta menyamakan cara pandang bagi pihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap kinerja Bank. Untuk itu Bank secara teratur telah menyampaikan informasi secara akurat dan tepat waktu mengenai kinerja keuangan dan perkembangan lainnya yang terjadi antara lain penyampaian laporan keuangan berkala dan laporan keuangan tahunan melalui publikasi di media masa.
Transparency of Information - In Corporate Governance practice, the aspect of transparency is very important for building and equalize the viewpoint of interested parties (stakeholders) on the performance of the Bank. Therefore, the Bank has regularly conveyed information in an accurate and timely manner on financial performance and other developments, such as the publication of periodic financial reports and annual financial statements in mass media.
Bank merencanakan untuk mengembangkan situs Bank sehingga stakeholder dapat langsung mengakses dan mengetahui aktifitas yang dilakukan oleh Bank.
The Bank plans to develop the website of the Bank, so that the stakeholders may have direct access to and awareness of the activities of the Bank.
l
28
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
Eksposur dan Manajemen Risiko
l
Exposure and Risk Management
Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan, Bank dihadapkan pada risiko yang melekat dalam setiap kegiatan usahanya. Untuk dapat mengantisipasi dan mitigasi risiko tersebut diperlukan pengendalian dan pengelolaan risiko melalu penerapan manajemen risiko secara efektif dan terintegrasi.
In performing its function as a financial intermediary institution, the Bank is exposed to risks inherent in any of its business activities. To be able to anticipate and mitigate these risks, a risk control and management are needed through the implementation of effective and integrated risk management.
Penerapan Manajemen Risiko dilakukan antara lain melakui Struktur Organisasi yang dibentuk, Kebijakan dan Prosedur Limit dan Komite-Komite yang dimiliki seperti Komite Manajemen Risiko, Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, Komite Asset Liability (ALCO), Komite Kredit, Komite Remunerasi dan Nomisasi serta Komite Pengarah Teknologi Informasi. Kesemuanya itu memberikan panduan kepada Bank untuk mengindentifikasi, mengukur, memantau sekaligus memitigasi risiko.
Risk Management implementation is carried out,among others by establishing Oganization Structure, Policies and Limit Procedures and Committees, such as Risk Management Committee, Risk Monitoring Committee, Audit Committee, Asset - Liability Committee (ALCO), Credit Committee, Remuneration and Nomination Committee and Information Technology Steering Committee. All of them provide guidance to the Bank in identifying, measuring, monitoring and mitigating the risk.
Sampai dengan akhir tahun 2010, Bank telah melakukan usaha perbaikan dan mitigasi terhadap potensi-potensi resiko yang ada yaitu atas setiap i). Risiko Kredit ii). Risiko Pasar iii). Risiko Likuiditas iv). Risiko Operasional v). Risiko Hukum vi) Risiko Reputasi vii) Risiko Stratejik; dan viii) Risiko Kepatuhan, yang bisa merugikan Bank.
Until the end of 2010, the Bank has improved and mitigated the existing potential risks for any: i). Credit Risk ii). Market Risk iii). Liquidity Risk iv). Operational Risk v). Legal Risk vi), Reputation Risk vii) Strategic Risk; and viii) Compliance Risk, which could harm the Bank.
Dalam proses menajemen risiko di semua aspek kegiatan usaha Bank, Bank telah menerapkan dan mengimplementasikan seluruh risiko (8 risiko) yaitu i). Risiko Kredit ii). Risiko Pasar iii). Risiko Likuiditas iv). Risiko Operasional v). Risiko Hukum vi) Risiko Reputasi vii) Risiko Stratejik; dan viii) Risiko Kepatuhan, serta menetapkan penilaian peringkat risiko dalam 5 peringkat yaitu: 1 (Low), 2 (Low to Moderate), 3 (Moderate), 4 (Moderate to High), dan 5 (High) mulai tanggal 1 Juli 2010 sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta guna meningkatkan aspek manajemen resiko agar Bank semakin resisten terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik di dalam negeri, regional maupun internasional dengan mempertimbangkan kondisi perbankan dewasa ini sebagaimana diamanatkan dalam salah satu pilar dalam Basel II.
In the process of risk management in all aspects of its business activities, the Bank has adopted and implemented all risks (8 risks), namely : i). Credit Risk ii). Market Risk iii). Liquidity Risk iv). Operational Risk v). Legal Risk vi) Reputation Risk vii) Strategic Risk; and viii) Compliance Risk, and to classify risk ratings into 5 levels: 1 (Low), 2 (Low to Moderate), 3 (Moderate), 4 (Moderate to High) , and 5 (High) as of July 1, 2010 in compliance with applicable regulations, and to improve aspects of risk management in order for the Bank to be increasingly resistant to any changes occurring in domestic, regional and international countries taking into consideration the current banking conditions, as mandated in one of the pillars within Basel II.
Berdasarkan pengukuran internal profil risiko Bank untuk pelaporan posisi akhir Desember 2010, dari sisi risiko komposit secara keseluruhan dinilai rendah dan rating pengendalian risiko Bank dinilai bagus.
Based on internal measurements of risk profile of the Bank for reporting the position by the end of December 2010, in terms of overall composite risk rating, the risk is low and the Bank's risk management rating is considered good.
Berdasarkan ringkasan penilaian profil risiko Bank untuk pelaporan posisi akhir Desember 2010, dari sisi tingkat risiko adalah rendah dengan trend stabil atau tetap.
Based on the summary of the Bank's risk profile assessment for reporting the position at the end of December 2010, from the level of risk is low with a stable or permanent trend.
PT. Bank Agris
Informasi Umum General Information
* Risiko Kredit
* Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti perkreditan (penyediaan dana), tresuri dan investasi, dan pembiayaan perdagangan, yang tercatat dalam banking book maupun trading book.
Credit risk is the risk due to the failure of counterparty to fulfill its obligations. Credit risk can be trigged by a variety of functional activities of the Bank such as credit (fund provision), treasury and investment, and trade financing, which was recorded in both banking book and trading book.
Dalam melakukan pengelolaan atas risiko kredit tersebut, Bank telah menyusun suatu kerangka kerja sebagai bagian dari mitigasi risiko atas eksposur risiko kredit. Kerangka kerja tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi risiko yang melekat pada seluruh produk dan aktivitas fungsional Bank. Identifikasi resiko kredit diukur terhadap komponen - komponen atau kegiatan kegiatan antara lain meliputi: Non Performing Loan ( NPL ), Loan Consentration based on economic sector, Adequacy Of Provisioning, Top 25 Largest Obligor, Composition of Long-Term Loan( > 3 years ) to Total Direct Loan dan Pertumbuhan Kredit.
In managing credit risk, the Bank has developed a framework as part of risk mitigation of credit risk exposure. The framework is intended to identify the risks inherent in all products and functional activities of the Bank. Identification of credit risk is measured against the components or activities including: NonPerforming Loan (NPL), Loan Consentration based on economic sectors, Adequacy of Provisioning, Top 25 Largest Obligors, Composition of Long-Term Loan (> 3 years) to Total Direct Loan and Loan Growth.
Pengendalian risiko kredit tersebut juga melalui Risk Control System antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kesesuaian terhadap Kebijakan dan Prosedur serta Penetapan Limit.
The credit risk control should also go through Risk Control System which is, among others, Active Control exercised by the Board of Commissioners and Board of Directors and the appropriateness of Policy and Procedures and Determination of Limit
Komite Manajemen Risiko dan KomitePemantau Risiko Bank adalah merupakan salah satu komponen utama dari rangkaian kegiatan Risk Control System Bank termasuk hal - hal lainnya yang menjadi perhatian penting dari Bank Agris yaitu tentang peningkatan pengetahuan kepada seluruh karyawan Bank tentang proses pemberian kredit yang berpedoman pada praktekpraktek perkreditan yang sehat dan berlandaskan prinsip kehati - hatian.
Risk Management Committee and Risk Monitoring Committee of the Bank are the main components of the Bank's Risk Control Systems, including any other things that come into the Bank's attention, i.e., regarding the increase of knowledge of all the Bank's employees in respect of the process of granting credit as guided by sound credit practices and prudential principles.
Hasil pengukuran atas Risiko Kredit Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low to Moderate.
Results of Credit Risk measurement of the Bank in December 2010 was Low to Moderate.
* Risiko Pasar
* Market Risk
Risiko Pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud dengan variabel pasar adalah suku bunga dan nilai tukar, termasuk derivasi dari kedua jenis risiko pasar tersebut yaitu perubahan harga options.
Market risk is the risk due to movements of market variables of the portfolio owned by the Bank, which may be detrimental to the Bank (adverse movement). The meaning of market variables us the interest rate and exchange rate, including derivation of the two types of such market risk, i.e. the change in option prices.
Risiko Pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Bank seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang maupun penyertaan pada lembaga keuangan lainnya, penyediaan dana (pinjaman dan bentuk sejenis), dan kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan.
Market Risk is, among others, existing in the functional activities of the Bank, such as treasury activities and investment in securities and money market or participation in other financial institutions, provision of funds (loans and the likes), funding activities and issuance of debenture, and trade financing activities.
Saat ini Bank menggunakan pendekatan Standar dalam melakukan perhitungan kecukupan modal untuk market risk dengan mengikuti ketentuan PBI 5/12/PBI/2003 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan memperhitungkan risiko pasar dan perubahannya melalui PBI 9/13/PBI /2007, dan SE BI no. 5/23/DPNP mengenai Pedoman Perhitungan KPMM dengan memperhitungkan Risiko Pasar dan Perhitungan Pedoman PDN dan perubahannya melalui SE BI 9/31/DPNP. Pendekatan ini mengukur besar potensi kerugian bank karena posisi yang dimiliki Bank akibat adanya perubahan harga pasar baik untuk nilai valuta asing maupun suku bunga.
Currently the Bank applies standard approach in calculating capital adequacy for market risk, following the provisions of PBI 5/12/PBI/2003 regarding Minimum Capital Requirement of Commercial Banks (KPMM), taking into account the market risk and changes in PBI 9/13/PBI/2007, and Circular of Bank Indonesia No. 5/23/DPNP concerning Guidance on the Calculation of KPMM, taking into account the Market Risk and PDN Calculation Guidance and its amendments in Circular of Bank Indonesia 9/31/DPNP. This approach shall measure the scale of potential loss incurred by the Bank because of the position held by the Bank resulting from changes in market price for both foreign exchange and interest rates.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
29
Informasi Umum General Information
30
Bank dalam mengelola Risiko Pasar mempergunakan pendekatan parameter, antara lain: Kemampuan Bank untuk mengcover potensi kerugian karena fluktuasi dalam nilai tukar Fx Direct Loan, Modal untuk mengcover risiko Fx rates, Kecukupan Pencadangan, Net Open Position, Loss Due to Fx. Fuctution on NOP Treasury, Kemampuan Bank untuk mengcover potensi kerugian karena fluktuasi dalam nilai tukar.
In managing the Market Risk, Bank Agris incorporates a parameter approach, among others: The ability of the Bank to cover potential losses due to fluctuations in exchange rates of Fx Direct Loan, capital to cover risks of Fx rates, Adequacy of Reservation / Appropriation, the Net Open Position, Loss Due to Fx Fluctuation on NOP Treasury, the Bank's capacity to cover potential losses due to fluctuations in exchange rates.
Pengendalian risiko pasar tersebut juga melalui Risk Control System antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kesesuaian terhadap Kebijakan dan Prosedur serta Penetapan Limit.
Control of market risk should also go through the Risk Control System which is, among others, Active Supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors, appropriate Policy and Procedures, and Limit Determination.
Hasil pengukuran atas risiko pasar Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low.
Result of market risk measurement of the Bank in December 2010 was Low.
* Risiko Likuiditas
* Liquidity Risk
Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Adapun risiko likuiditas terdiri dari dua kategori:
Liquidity Liquidity risk is the risk which among others due to the Bank's inability to meet its obligations already due. The liquidity risk consists of two categories:
1. Risiko Likuiditas Pasar yaitu risiko yang timbul karena Bank tidak mampu melakukan offsetting posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai
1. Market Liquidity Risk is the risk due to the Bank's inability to offset certain positions with market price due to the condition of inadequate market liquidity .
2. Risiko Likuiditas Pendanaan yaitu risiko yang timbul karena Bank tidak mampu mencairkan assetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain
2. Funding Liquidity Risk is the risk due to the Bank's inability to liquidate its asset or obtain funding from other funding sources
Untuk meminimalkan risiko risiko likuiditas diatas, Bank perlu mengelola risiko-risiko yang kemungkinan akan timbul dengan cara memitigasi risiko-risiko tersebut. Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko-risiko yang kemungkinan akan timbul yaitu, Current Ratio, Maturity Mismatch Ratio, Loan Deposit Ratio (LDR), Ketergantungan pada dana antar Bank, Deposan inti, Kebijakan Pengelolaan likuiditas ALMA dan Kemampuan Bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal atau sumber sumber pendanaan lainnya.
To minimize the above liquidity risks, the Bank needs to manage the risks that are likely to arise by way of mitigating those risks. The parameters used in measuring the risks that are likely to arise are, Current Ratio, Maturity Mismatch Ratio, Loan Deposit Ratio (LDR), Dependence on inter-bank funds, Core Depositors, ALMA liquidity management and Capabilities of the Bank to have access to money market, capital markets or other funding sources.
Pengendalian risiko likuiditas tersebut juga melalui Risk Control System antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kesesuaian terhadap Kebijakan dan Prosedur.
Controlling such liquidity risks should also be exercised through the Risk Control System, such as Active Supervision exercised by the Board of Commissioners and Board of Directors and appropriate Policy and Procedures.
Hasil pengukuran atas risiko likuiditas Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low to Moderate.
The measurement results of the Bank's liquidity risk at Bank Agris in December 2010 was Low to Moderate.
* Risiko Operasional
* Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational Operational risk is the risk caused by inadequacy or malfunction of internal processes, human error, system failure, or external problem affecting the operations of the Bank.
Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan.
Operational risks may cause financial loss directly or indirectly, and potential loss of opportunity to earn profit
Risiko operasional dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Bank,seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), tresuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen, dan pengelolaan sumber daya manusia.
Operational risks are inherent in any functional activity of the Bank, such as lending activities (provision of funds), treasury and investment, operations and services, trade financing, funding and debt instruments, technology, information systems and management information systems, and human resources management.
PT. Bank Agris
Informasi Umum General Information
Untuk meminimalkan risiko risiko operasional diatas, Bank perlu mengelola risiko-risiko yang kemungkinan akan timbul dengan cara memitigasi risiko-risiko tersebut. Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko risiko yang kemungkinan akan timbul yaitu: jumlah karyawan yang meninggalkan Bank (resign), posisi yang belum terisi (Struktur Organisasi), berapa lama Core Banking System tidak jalan (direncanakan maupun tidak direncanakan) dan jumlah item-item yang belum terselesaikan (gantungan).
To minimize operational risks, the Bank needs to manage the risks that are likely to arise by mitigating those risks. The parameters used in measuring such risks are: the number of employees leaving the Bank (resign), unoccupied positions (Organization Structure), how long the Core Banking System does not operate (planned or unplanned) and the number of items unresolved (Pending).
Pengendalian risiko operasional tersebut juga melalui Risk Control System antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kesesuaian terhadap Kebijakan dan Prosedur serta Penetapan Limit.
Control of operational risks should also go through the Risk Control System, such as Active Supevision of the Board of Commissioners and Board of Directors, and appropriate Policies and Procedures, as well as Limit Determination.
Hasil pengukuran atas risiko operasional Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low to Moderate.
The measurement result of operational risk of the Bank in f December 2010 was Low to Moderate.
* Risiko Hukum
* Legal Risk
Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan aturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risk is the risk caused by the weakness of judicial aspect, which is partly due to the existence of lawsuits, lacking of supporting rules of laws, or weak binding such as non compliance with the legal terms and conditions, imperfect contract and binding of collateral.
Bank mengukur Risiko Hukum pada aktivitas yang ada di Bank, meliputi : Perkreditan, Treasury dan Investasi, Operasional dan Jasa Pembiayaan Perdagangan, Teknologi Sistem Informasi dan MIS, dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang meliputi komponen-komponen atau kegiatan-kegiatan tentang frekwensi tuntutan hukum dari pihak ekternal dan internal, kesempurnaan perjanjian dengan pihak ketiga, kesempurnaan pengikatan agunan.
The Bank measures Legal Risk on the existing activities within the Bank, including: Credit, Treasury and Investment, Operations and Trade Finance Services, Information Systems Technology and MIS, and Human Resources Management including the components or activities of the frequency of lawsuits from external and internal parties, perfect agreement with third-party, and perfect binding of collateral.
Pengendalian risiko hukum tersebut juga melalui Risk Control System antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kesesuaian terhadap Kebijakan dan Prosedur serta penetapan limit.
Control of legal risk is also exercised through the Risk Control System, such as Active Supervision by the Board of Commissioners and Board of Directors, as well as compliance with the Policy and Procedure and limit determination.
Hasil pengukuran atas risiko hukum Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low.
The measurement result of the Banks legal risk in December 2010 was Low.
* Risiko Reputasi
* Reputation Risk
Risiko Reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negative yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negative terhadap Bank.
ReputationReputation risk is the risk caused by negative publicity related to the business activities of the Bank or a negative perception towards the Bank.
Reputasi berkaitan erat dengan kepercayaan tanpa reputasi, maka kepercayaan tidak akan ada karena reputasi merupakan komponen yang sangat penting bagi usaha perbankan. Reputasi merupakan salah satu asset Bank yang terpenting, namun justru paling sulit untuk dilindungi. Reputasi bisa menjadi suatu keunggulan kompetitif, namun berpotensi untuk rusak terutama karena perkembangan media dan komunikasi, regulasi yang makin ketat, juga loyalitas nasabah yang menurun.
Reputation is closely related to trust without reputation, in that trust will not exist as reputation is crucial for banking business. Reputation is one of the Bank's most important asset yet the most difficult to protect. Reputation may be a competitive advantage, yet potential to damage, especially since the development of media and communications, regulations are more stringent, as well as decreased customer loyalty.
Untuk mengidentifikasi Risiko Reputasi di Bank, komponen komponen atau kegiatan kegiatan yang diukur meliputi: Perkreditan,tresuri dan investasi, operasional dan jasa, teknologi system informasi dan MIS serta Sumber daya Manusia tentang Publikasi Media negative yang terkait dengan keluhan nasabah
To identify Reputation Risk within the organization of the Bank, components or activities which were measured are: Credit, treasury and investment, operations and services, information systems technology and MIS as well as Human Resources about negative Media Publications associated with customer complaints.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
31
Informasi Umum General Information
32
Pengendalian risiko reputasi tersebut juga melalui Risk Control System antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kesesuaian terhadap Kebijakan dan Prosedur.
The reputation risk management is also exercised through the Risk Control System, such as Active Supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors, and the Bank's compliance with the Policy and Procedures.
Hasil pengukuran atas risiko reputasi Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low.
The measurement result of the Bank's reputation risk in December 2010 was Low.
* Risiko Strategik
* Strategic Risk
Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
Strategic risk is the risk which, among others, is caused by the improper establishment and implementation of Bank strategy, improper business decisions, improper or lack of response of the Bank to external changes.
Untuk meminimalkan risiko risiko Strategik diatas, Bank perlu mengelola risiko risiko yang kemungkinan akan timbul dengan cara memitigasi risiko risiko tersebut. Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko risiko yang kemungkinan akan timbul yaitu, Realisasi Kredit, Realisasi Dana Pihak Ketiga, Realisasi Pencapaian profit dan Realisasi pencapaian Asset.
To minimize the above strategic risks, the Bank needs to manage the risks which are likely to arise by means of mitigating those risks. The parameters used in measuring the risks are, the realization of Credit, Realization of Third Party Funds, Realization of Profit and Actual Asset achievement.
Pengendalian risiko strategik tersebut juga melalui Risk Control System antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kesesuaian terhadap Kebijakan dan Prosedur.
Control over strategic risk is also exercised through the Risk Control System, such as Active Control by the Board of Commissioners and the Board of Directors, and the appropriateness against the Policy and Procedures.
Hasil pengukuran atas risiko stragik Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low.
The measurement result of strategic risk of the Bank in December 2010 is Low.
* Risiko Kepatuhan
* Compliance Risk
Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang - undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Batas Maksimum.
Compliance risk is the risk due to the Bank's position that is not complying with, nor implementing the prevailing rules and regulations and other applicable provisions. In practice, compliance risk is inherent in the Bank's risk related to the prevailing laws anda regulations and other applicable provisions, such as credit risk associated with the provision of KPPM, Productive Assets Quality, Formation of Productive Asset Allowance (PPAP), Maximum Limit.
Pemberian Kredit (BMPK), risiko kepatuhan terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN), risiko strategik terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank, dan risiko lain yang terkait dengan ketentuan tertentu.
Provision of Credit (LLL), compliance risk is related to the provisions of Net Open Position (NOP), strategic risk related to the provisions governing the Annual Budget Work Plan (ABWP) of the Bank, and other risks associated with certain conditions.
Untuk meminimalkan risiko-risiko Kepatuhan diatas, Bank perlu mengelola risiko-risiko yang kemungkinan akan timbul dengan cara memitigasi risiko-risiko tersebut. Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko risiko yang kemungkinan a k a n t i m b u l y a i t u , B M P K , N P L , K e c u k u p a n P PA P, PDN,CAR,Penerapan Prinsip prinsip APU-PPT, Kecukupan SOP dan Hal - hal yang menyangkut SDM termasuk remunerasi dan training yang harus didapat oleh setiap karyawan.
To minimize Compliance risks, the Bank needs to manage the risks that are likely to arise, by way of mitigating those risks. The parameters used in measuring the risks are, LLL, NPL, Adequacy of Reserve (PPAP), NOP, CAR, Application of the principle of APUPPT, Adequacy of SOP and matters related to human resources, including remuneration and training entitled to each employee.
Pengendalian risiko kepatuhan tersebut juga melalui Risk Control System antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kesesuaian terhadap Kebijakan dan Prosedur.
Control of compliance risk above is also exercised through the Risk Control System including, among others, also Active Supervision of Board of Commissioners and Board of Directors, and the Bank's compliance with the Policy and Procedures.
Hasil pengukuran atas risiko kepatuhan Bank periode bulan Desember 2010 adalah Low to Moderate.
The measurement result of the Bank's compliance risk in December 2010 was Low to Moderate.
PT. Bank Agris
Informasi Umum General Information
l
Tata Kelola Perusahaan
l
Corporate Governance
Bank akan terus berupaya untuk meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/ GCG) yang baik dan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari untuk menjaga kepercayaan para pemegang saham, kreditur, nasabah, karyawan dan stakeholders lainnya serta untuk menjaga kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku dalam industri perbankan.
To enhance professionalism, transparency and accountability, as well as the implementation of GCG, the Bank will continue the effort to improve the implementation of corporate governance principles (Good Corporate Governance / GCG) and prudential principle in its daily business operations to maintain the trust of shareholders, creditors, customers, employees and other stakeholders, and to maintain the Bank's compliance with regulations prevailing in banking industry.
Tujuan ditetapkannya Tata Kelola Perusahaan adalah sebagai berikut: l Melindungi kepentingan pemegang saham l Melindungi hal dan kepentingan para stakeholder l Meningkatkan nilai Perusahaan dan Pemegang Saham l Meningkatkan efisiensi dan efektivitas Direksi dan Dewan Komisaris serta manajemen Perusahaan l Meningkatkan kualitas hubungan Direksi dan Dewan Komisaris dengan manajemen senior Perusahaan
The purpose of improving the application of corporate governance practices is as follows: l To protect the interests of shareholders l To protect the rights and interests of stakeholders l To iIncrease the value of the Bank and Shareholders l To improve efficiency and effectiveness of the Board of Directors and Board of Commissioners, and the Bank management l To improve the quality of the relationship between the Board of Directors, Board of Commissioners and the Bank's senior management
Dengan demikian semua pilar-pilar yang ada merupakan satu kesatuan yang integral dalam usaha mewujudkan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik di Bank.
Consequently all the existing pillars become an integral part in the effort of realizing the implementation of Good Corporate Governance in the Bank.
l
Tata Kelola di Bank Agris
l
Corporate Governance in Bank Agris
PBI No. 8/14/PBI/2006 yang merupakan perubahan dari PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan bagi Bank Umum merupakan dasar bagi Bank untuk menerapkan prinsip - prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
The Bank Indonesia regulations (PBI) No. 8/14/PBI/2006 which is the revision to PBI No. 8/4/PBI/2006 on governing Corporate Governance pratices for a Commercial Bank shall be the base for the Bank to implement such good corporate govrnance principles.
Prinsip - Prinsip yang menjadi dasar Tata Kelola Perusahaan di Bank tersebut adalah:
The principles being the base for Corporate Governance in the Bank are:
l
l
l
l
l
l
Keterbukaan (Transparansi), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Akuntabilitas (Accountability), yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaan berjalan secara efektif. Tanggung jawab (Responsibility), yaitu kesesuaian pengelolaan bank dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaaan bank yang sehat. Independensi (Independency), yaitu pengelolaan bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dan benturan kepentingan. Kewajaran (Fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak - hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
l
l
l
l
l
l
Transparency, transparent in the delivery of material and relevant information and transparency in the decision making process, Accountability, meaning the clearly defined functions and implementation of responsibilities of each organ of the Bank, so that the Bank management may run effectively. Responsibility, the compliance between the Bank management and the prevailing rules and regulations and the priciples of sound Bank Management. Independency, the professional way of Bank management without influence/pressure nor conflict of interst. Fairness, i.e., fairness in evenhandedness In fulfilling the rights of stakeholders arising due to agreement and prevailing rules and regulations.
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab sosial perusahaan sebagai bentuk kepedulian sosial yang dilakukan oleh Bank pada tahun 2010 dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Corporate social responsibility as a form of social care undertaken by the Bank in 2010 with the following activities:
1. Melakukan kegiatan edukasi perbankan kepada masyarakat di lingkungan peternak Broiler Kemitraan PT. Sumber Ternak Pratama di Solo - Jawa Tengah yang dihadiri oleh para peternak Broiler di Solo - Jawa Tengah, yang dilaksanakan pada tanggal 11/03/2010 di Kantor PT. Sumber Ternak Pratama.
1. Conducting banking educational activities to the community in circle of Broiler breeder Partnership of PT. Sumber Ternak Pratama in Solo - Central Java, attended by Broiler farmers in Solo - Central Java, which was held on 03.11.2010 at the Office of PT. Sumber Ternak Pratama.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
33
Informasi Umum General Information
2. Melakukan kegiatan edukasi perbankan kepada masyarakat di lingkungan Peternak Layer Jaringan Plus 500 yang diadakan tanggal 3/04/2010 yang dihadiri oleh para peternak Layer Jaringan Plus 500 di Solo - Jawa Tengah, yang dilaksanakan di Hotel Ibis - Surakarta.
2. Conducting educational banking activities to the community in the circle of Layer Breeders Plus 500 Network which was held on 3/04/2010 and attended by Layer Breeder Plus 500 Network in Solo - Central Java, which was arranged at Hotel Ibis - Surakarta.
3. Bank Berpartisipasi dalam kegiatan penggalangan dana untuk korban bencana letusan gunung berapi di Jawa Tengah.
3. Participating in fundraising activities for victims of volcano eruption disaster in Central Java.
l
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi dalam struktur Bank. Kewenangan yang dimilliki oleh RUPS adalah mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, mengesahkan perubahan anggaran dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
l
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Pada tahun 2010, Bank menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 17 Juni 2010.
l
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Sepanjang tahun 2010, Bank menyelenggarakan RUPSLB Pemegang Saham sebanyak 1 (Satu) kali, dimana dalam beberapa RUPSLB tersebut memutuskan beberapa hal penting antara lain adalah Penggantian Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Bank Agris.
l
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas memastikan pelaksanaan praktek Tata Kelola Perusahaan disetiap kegiatan Bank. Disamping itu, Dewan Komisaris juga bertanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam mengelola Bank serta
34
PT. Bank Agris
l
General Meeting of Shareholders
The General Meeting of Shareholders (RUPS) represents the highest hierarchy in the structure of the Bank. RUPS has the authority to appoint and dismiss members of the Board of Commissioners and Board of Directors, to evaluate the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors, ratification of any change to the articles of Association, to approve the annual report, to determine the appropriation of profit, to appoint public accountant and to determine the amount and type of compensation and other facilities for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors.
l
Annual General Meeting of Shareholders
In 2010, the Bank held the Annual General Meeting of Shareholders on June 17, 2010.
l
Extraordinary General Meeting of Shareholders
During the year 2010, the Bank convened one Exraordinary General Meeting of Shareholders, during which certain important matters were approved, such as the change of Board of Directors and Board of Commissioners of Bank Agris.
l
Board of Commissioners
The Board of Commissioners has the task to ensure that the implementation of good corporate governance is applied in each activity of the Bank. In addition, the role of the Board of Commissioners is to supervise the policies exercised by the Board
Informasi Umum General Information
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
memberikan nasihat untuk hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan Bank dan juga memberikan arahan atas rencana strategis Bank dan melakukan pengkajian atas pencapaian target. Dewan Komisaris hanya bertanggung jawab kepada RUPS dan senantiasa selalu mengedepankan kepentingan stakeholder.
l
Komisaris Independen
Dewan Direksi / Board of Directors
of Directors in managing the Bank and to provide advice over matters related to the management of Bank Agris and to provide guidance over the implementation of the Bank's strategic plan and to review the achievement of objectives. The Board of Commissioners is responsible only to RUPS and shall always put the interest of stakeholders on top priority.
l
Independent Commissioners
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris lainnya dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Ini didasarkan pada PBI 8/14/PBI/2006 jo PBI 8/4/PBI/2006.
Independent Commissioners is a memberof the Board of Commissioners who does not have any financial, commissioning, shareholding and or family relasionship with any other members of the Board of Comissioners and or controlling shareholders or other relationship which may unduly influence his/her capacity to act independently. This is based on the regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 in conjunction with PBI 8/14/PBI/2006.
Dari 3 (tiga) orang anggota Dewan Komisaris Bank, 2 (dua) orang anggota Komisaris adalah Komisaris independen dengan anggota sebagai berikut:
From the 3 (three) members of the Board of Commissioners of the Bank, 2 (two) members are independent Commissioners, as follows:
Presiden Komisaris
: Paulus Setiabudi *
President Commissioner
Komisaris Independen
: Amin Handaya
Independent ommissioner : Amin Handaya
: Paulus Setiabudi *
Komisaris Independen
: Lioe Siana **
Independent Commissioner : Lioe Siana **
Disyaratkan pula dalam PBI di atas bahwa Dewan Komisaris harus lulus ujian penilaian Kemampuan dan Kepatuhan atau lebih dikenal dengan Fit and Proper Test. Semua anggota Dewan Komisaris Bank telah lulus ujian penilaian Kemampuan dan Kepatuhan dari Bank Indonesia.
As required under Bank Indonesia regulations, the Board of Commmissioners should pass the Fit and Proper test. All members of the Board of Commissioner have passed the fit and proper test held by Bank Indonesia.
*
*
Paulus Setiabudi, efektif menjabat setelah diangkat oleh RUPS dan lulus uji kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) pada tanggal 23 February 2011.
** Lioe Siana, efektif menjabat setelah lulus uji kemampuan dan kepatutan (Fit and ProperTest) dan diangkat oleh RUPS pada tanggal 25 Januari 2011.
Paulus Setiabudi, effectively served after being appointed by the AGM (RUPS) and passed Fit and Proper Test on 23 February 2011.
** Lioe Siana, effectively served after passing the fit and proper tests and appointed by the AGM on January 25, 2011.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
35
Informasi Umum General Information
l
Direksi
l
Direksi bertugas: l
l
l l
l
l
The role of the Board of Directors is as follows:
Melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam setiap pengelolaan operasional Bank sehari hari sesuai dengan Visi, Misi dan Kode Etik Perbankan. Mengupayakan pencapaian rencana kerja dan tujuan usaha untuk jangka pendek dan menengah. Menjaga nilai aktiva Bank. Memastikan tersedianya sumber daya dan mekanisme pengendalian internal yang memadai untuk menghindari kerugian akibat risiko usaha dan risiko operasional. Menerapkan praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik sesuai dengan standar etika, professionalisme dan kepekaan sosial yang tinggi demi kepentingan seluruh stakeholder Bank. Menindaklanjuti temuan audit internal, audit eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil pengawasan otoritas lain.
Susunan Direksi di Bank adalah sebagai berikut:
36
Board of Directors
l
l
l l
l
l
To apply to the principles of Good Corporate Governance in each of daily Bank's operational management in conformity with the Vision, Mission and Banking code of ethics. To endeavor the achievement of work plan and business objectives for short term and medium term. To safeguard the value of the Bank's assets. To ensure adequate resources and internal control mechanism in order to prevent losses due to busineess and operational risks. To apply Good Corporate Governance practices in compliance with ethical standard, professionalism standards and high degree of social awareness for the interest of all stakeholders of the Bank. To follow up all findings from internal and external auditors, audit result from Bank Indonesia and or inspection of other authorities.
The composition of the Board of Directors of the Bank is as follows:
Presiden Direktur
: Melania Halim
President Director
: Melania Halim
Direktur Bisnis
: Bang Nathan Christian
Business Director
: Bang Nathan Christian
Direktur Kepatuhan
: Puspasari Alim Juwono *
Compliance Director
: Puspasari Alim Juwono *
Sama halnya dengan Dewan Komisaris, Direksi pun harus lulus dalam menjalani uji Kemampuan dan Kepatuhan dari Bank Indonesia. Ibu Melania Halim lulus Fit and Proper Test pada tanggal 26 Maret 2008; Bapak Bang Nathan Christian pada tanggal 5 Juli 2010 dan Ibu Puspasari Alim Juwono pada tanggal 21 Desember 2010.
Similar with the Board of Commissioners, the Board of Directors shall also pass the Fit and Proper tests organized by Bank Indonesia. Ms. Melania Halim passed the Fit and Proper Test on March 26, 2008; Mr. Bang Nathan Christian on July 5, 2010 and Ms. Puspasari Alim Juwono on December 21, 2010.
*
Puspasari Alim Juwono, efektif menjabat setelah lulus uji kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) dan diangkat oleh RUPS pada tanggal 25 Januari 2011.
*
l
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
l
Puspasari Alim Juwono, effectively served after passing Fit and Proper test and appointed by the Annual General Meeting of Shareholders on January 25, 2011.
Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors
Sesuai dengan anggaran dasar Bank, Rapat Dewan Komisaris diadakan sedikitnya empat kali dalam setahun sedangkan Rapat Direksi dilakukan rutin setiap bulannya.
Pursuant to the Bank's Articles of Association, the Board of Commissioners Meeting is held at least four times a year while the Board of Directors Meeting is held regularly every month.
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Dalam Rapat Dewan Komisaris dibahas mengenai hal-hal yang terkait dengan aktifitas secara korporasi, masalah-masalah strategis, kinerja usaha dan keuangan Bank serta kebijakankebijakan internal. Pada tahun 2010, Dewan Komisaris telah melakukan Rapatnya sebanyak 7 (Tujuh) kali diluar rapat-rapat lainnya yang dilaksanakan bersamaan dengan Direksi Bank.
The meeting shal discuss matters related to corporate activities, strategic issue, business and financial performance of the Bank and any internal policies. In 2010, the Board of Commissioners held 7 (seven) meetings excluding other meetings held together with the Board of Directors of the Bank.
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Rapat Direksi diselenggarakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan masalah kebijakan dan kegiatan operasional Bank serta hal-hal yang berkaitan dengan kinerja atau aktifitas Bank. Rapat Direksi dilakukan secara rutin setiap bulannya.
The meeting shall discuss matters relating to the Bank's policy and operational issues, and matters related to the performance or actovotoes of the Bank. The Board of Directors meeting is held regularly every month.
PT. Bank Agris
Informasi Umum General Information
Beberapa kali Rapat Direksi dilakukan bersamaan dengan anggota Dewan Komisaris, dan beberapa hal yang penting dibicarakan dalam Rapat Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris adalah realisasi atas Rencana Bisnis Bank (RBB) yang dilaksanakan minimal 4 (empat) kali dalam satu tahun.
l
Komite-komite
Some meetings of the Board of Directors have been conducted together with the members of the Board of Commissioners, and important issues discussed in the meeting of the Board of Directors together with the Board of Commissioners are, among others, the realization of the Bank's Business Plan (BBP). The meeting is carried out at least 4 (four) times a year.
l
Committees
* Komite yang ada dibawah Dewan Komisaris
* Committees under the Board of Commissioners
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit Bank bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit. Pemantauan dan evaluasi tersebut mencakup antara lain pelaksanaan tugas Satuan Kerja Unit Intern, tidak lanjut temuan internal dan eksternal juga melakukan penelahaan terhadap laporan keuangan, memberikan rekomendasi atas penunjukkan Kantor Akuntan Publik dan memastikan pekerjaannya sesuai dengan standar yang berlaku.
The tasks of the Bank's Audit Committee is to monitor and evaluate the planning and implementation of auditing. The said monitoring and evaluation covers, among other , the work perfomed by the internal audit team, the findings of the internal and external auditors as well as review of financial reports, provoding recommendations on the appointment of public accontant and ensuring their compliance with the prevailing standards.
Komite audit bertugas untuk menelaah ketaatan Bank atas peraturanyang berlaku dan memberikan pendapat independen dan profesional kepada Dewan Komisaris.
The function of audit committee is to review the Bank's compliance with the prevailing regulations and to provide independent and professional opinion to the Board of Commissioners.
Pada tahun 2010, Komite Audit telah melakukan pertemuan sebanyak 6 (enam) dimana setelah pertemuan tersebut diagendakan pula pertemuan dengan Satuan Kerja Audit Interen.
In 2010, the Audit Committee held 6 (six) meetings, afterwards the meeting with the Internal Audit Unit was also scheduled.
Susunan anggota Komite Audit Bank adalah sebagai berikut:
The members of the Audit Committee of the Bank are as follows:
Ketua
: Lioe Siana
Chairman
: Lioe Siana
Anggota
: Handri Sugiharto
Members
: Handri Sugiharto
Anggota
: R Prakoso
Members
: R Prakoso
Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee
Disamping Komite Manajemen Risiko, Bank telah pula membentuk Komite Pemantau Risiko seperti yang telah dipersyaratkan oleh Bank Indonesia pada PBI No. 8/14/PBI/2006.
In addition to Risk Management Committee, the Bank has established Risk Monitoring Committee as stipulated by Bank Indonesia in its regulation No. 8/14/PBI/2006.
Tugas dari Komite Pemantau Risiko adalah melakukan evaluasi tentang kesesuaian antar kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan serta melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dari Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasilnya akan digunakan untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
The tasks of Risk Monitoring Committee are to evaluate the compliance between risk management policy and implementation of the policy, and to monitor and evaluate the implementation of tasks of Risk Management Committee and of Management Risk Work Unit. The result will be used as recommendation to the Board of Commissioners.
Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko sebagai berikut:
The composition of Risk Monitoring Committee is as follows:
Ketua
: Amin Handaya
Chairman
: Amin Handaya
Anggota
: Djoni Tatan
Members
: Djoni Tatan
Anggota
: Samuel B Ishak
Members
: Samuel B Ishak
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris tanggal 25 Juni 2008, dibentuklah Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 27 Juni 2008. Secara garis besar, tugas tanggung jawabnya antara lain adalah sebagai berikut:
Based on the Resolution of the Board of Commissioners Meeting held on June 25, 2008, the Remuneration and Nomination Committee was established on June 27, 2008. In general their tasks and responsibilities include:
Laporan Tahunan Annual Report 2010
37
Informasi Umum General Information
l
Kebijakan Remunerasi
l
Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan dalam RUPS. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
l
To evaluate the remuneration policies, and provide recommendations to the Board of Commissioners and Board of Directors for a submission to General Meeting of Shareholders; to evaluate the remuneration policy for executive officers and employees across the board for submission to the Board of Directors. l
Nomination Policy
Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/ atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan dalam RUPS. Merekomendasikan pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.
To prepare and recommend the system and procedure of selection and/or replacement of the members of the Board of Commissioners and Board of Directors to the Board of Commissioners for submission to General Meeting of Shareholders; to recommend independent parties for candidate members of Audit Committee and Risk Monitoring Committee to the Board of Commissioners.
Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:
The Members of the Remuneration and Nomination Committee are as follow:
Ketua
: Amin Handaya
Chairman
: Amin Handaya
Anggota
: Lioe Siana
Members
: Lioe Siana
Anggota
: Beno A. Djoenaedi
Members
: Beno A. Djoenaedi
* Komite yang ada dibawah Direksi
* Committees under the Board of Directors
Komite Asset - Liability (ALCO)
Asset Committee - Liability Committee (ALCO)
Secara umum, Komite Asset-Liability (ALCO) bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan aktiva dan sumber dana (pasiva), secara lebih khusus lagi pengelolaan likuiditas (jangka pendek). Ruang lingkup tugas dari Komite ALCO di Bank Agris antara lain:
In general, the Asset Liabilities Committee (ALCO) is responsible for establishing policies and strategies for managing assets and sources of funds (liabilities), more specifically, to control the liquidity (for short term). The scope of duties of the Bank's ALCO includes:
l l l l
38
Kebijakan Nominasi
Remuneration Policy
Menjaga Posisi Devisa Neto (PDN) Kebijakan harga (Pricing), untuk produk-produk Pendanaan Penataan Portfolio Investasi Penataan Struktur Neraca
l l l l
To maintain the Net Open Position (NOP) To set up pricing policy, for Funding products To construct Investment Portfolio To construct Balance Sheet Structure
Komponen yang menjadi ruang lingkup tugas dari komite ini juga terkait dengan indikator eksternal seperti Indikator Ekonomi, Politik, Kebijakan-kebijakan publik, serta analisis internal.
The components that construct the scope of tasks of this committee are also associated with external indicators such as Economic and Political indicators, Public policies, and internal analysis.
Komite ALCO di Bank diketahui oleh Presiden Direktur dan semua jajaran Direksi dan Kepala Divisi terkait sebagai anggota komite, sedangkan sekretaris Komite dijabat oleh Kepala Divisi Treasury.
ALCO of the Bank is led by the President Director, and all members of the Board of Directors and Heads of related Divisions are members of the committee, whereas secretary of the Committee is held by the Head of Treasury Division.
Pertemuan Komite ALCO di Bank dilakukan secara rutin setiap bulannya, atau dapat juga dilakukan lebih dari satu kali bila diperlukan dengan mempertimbangkan kebutuhan strategis dari operasional Bank, perubahan perekonomian atau kebijakan yang dapat berdampak signifikan, atau dapat juga dikarenakan risiko perubahan suku bunga dan juga likuiditas.
ALCO meeting at the Bank is convened routinely every month, or may be held more than once, if necessary, taking into account the strategic need of the Bank's operation, economic or policy changes that may have a significant impact, or it may be the risk due to a change in interest rate and liquidity.
PT. Bank Agris
Informasi Umum General Information
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko Bank dibentuk dengan tujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko dapat berjalan secara efektif.
the Bank's Risk Management Committee is established with an objective of ensuring the effective implementation of process and system of risk management.
Komite Manajemen Risiko diharapkan mampu memberikan signal risiko terhadap seluruh aktivitas, baik yang terkait bisnis dan fungsional, secara langsung maupun tidak langsung, sehingga mampu memberikan perlindungan yang memadai bagi Bank terhadap risiko-risiko yang akan dihadapi.
Risk Management Committee is expected to be able to provide risks signal in all activities, both related tobusiness and function, directly or indirectly, in that it will be able to provide adequate protection for the Bank against the coming risks.
Komite Manajemen Risiko diketuai oleh Presiden Direktur dan beranggotakan seluruh jajaran Direksi dan juga seluruh Kepala Divisi yang ada dan diselenggarakan rutin setiap bulannya. Dalam setiap aktifitasnya rapat Komite Manajemen Risiko mengagendakan hal-hal sebagai berikut:
Risk Management Committee is chaired by the President Director, and consists of all existing Directors and Heads of Divisions as members and held regular meeting every month. During its meeting, Risk Management Committee schedules the following agenda:
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee
Komite Pengarah Teknologi Informasi bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direksi yang paling kurang terkait dengan:
The Information Technology Steering Committee is responsible for providing recommendations to the Board of Directors, at least those related to:
Rencana Strategis Teknologi Informasi (Information Technology Strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank;
Information Technology Strategic Plan, which is in line with the strategic plan of the Bank's business activities;
Kesesuaian proyek-proyek Teknologi Informasi yang disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi;
Conformity of the approved Information Terchnology projects and Information Technology Strategic Plan;
Kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek Teknologi Informasi dengan rencana proyek yang disepakati (project charter);
Conformity of the implementation of Information Technology projects and the approved project plan (project charter);
Kesesuaian Teknologi Informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen dan kebutuhan kegiatan usaha Bank;
Conformity of Information Technology with the need of management information system and the Bank's business activities;
Efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor Teknologi Informasi agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Bank;
Effective measures to minimize the risks of the Bank's investment in the Information Technology sector in order to have these investments able to contribute to the achievement of the Bank's business objectives;
Pemantauan atas kinerja Teknologi Informasi dan upaya peningkatannya;
Monitoring the performance of Information Technology and the efforts for improvement;
Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi Informasi, yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara, secara efektif, efisien dan tepat waktu.
Efforts to settle the various problems associated with Information Technology, which cannot be solved by either the user's working unit or the provider, in an effective, efficient and timely manner.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
39
Mitra Usaha The Clients
1. Bess Finance
6. PT. Oilrig Binamas Pratama
2. PT. Wicaksana Overseas
7. PT. Pusaka Broiler
3. Magna Finance
8. Petambak Udang - Lampung
4. PT. Gatramas Internusa
9. Peternak - Surabaya
5. PT. Reka Patria Eka Guna PT. Raga Perkasa Eka Guna
40
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PT. Bank Agris
Peristiwa Penting 2010
Important Events During the Year 2010
Beberapa peristiwa penting yang terjadi sepanjang tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Some important events in 2010 are as follow:
1. Pembukaan Jaringan Kantor Kas Indocement
1. Inauguration of Indocement Cash Office Network
Pada tanggal 15 Mei 2010 Bank menambah cakupan area layanannya dengan membuka kantor kas di: l
Kantor Kas Indocement - Jakarta Jl. Jend. Sudirman Kav 70-71 Jakarta Selatan Telp. 021-5223968, Fax. 021-5701670
On May 15, 2010, the Bank increased coverage of its service area by opening cash office at: l
Indocement Cash Office - Jakarta Jl. Jend. Sudirman Kav 70-71 Jakarta Selatan Tel. 021-5223968, Fax. 021-5701670
2. Pembukaan Jaringan Kantor Kas Tulang Bawang - Lampung
2. Inauguration of Cash Office Network in Tulang Bawang Lampung
Pada tanggal 29 September 2010 Bank menambah cakupan area ayanannya dengan membuka kantor kas di:
On September 29, 2010, the Bank increased its service coverage area by opening a new cash office at:
l
Kantor Kas Tulang Bawang - Lampung Desa Adiwarna, Kec Gedong Meneg Kab Tulang Bawang, Lampung
l
Tulang Bawang Cash Office - Lampung Adiwarna village, Gedong Meneg Subdistrict Tulang Bawang Regency, Lampung
Laporan Tahunan Annual Report 2010
41
Peristiwa Penting 2010 Important Events During the Year 2010
3. Pemisahan Kantor Fungsional KPNO dan KPO Pada tanggal 15 Juli 2010 secara resmi Bank memisahkan kantor Fungsional KPNO dan KPO. Adapun maksud dan tujuan pemisahan ini adalah sebagai berikut: l
l
l
42
Dengan terus bertambahnya jumlah Kantor Cabang dan rencana pengembangan produk serta pembiayaan, maka perlu ada pemisahan yang jelas dan tegas antara pembuat kebijakan, pelaksana, sistem, monitoring dan struktur pengawasan/ pengendalian. Fungsi organisasi di Kantor Pusat (KPNO) hanya fokus pada pengelolaan risiko di seluruh organisasi Bank dalam Risk Management Group yang meliputi Credit Risk Management, Treasury Risk Management, Operation Risk Management dan Portfolio Risk Management. Kantor Cabang Utama akan menjadi barometer kegiatan operasional dan menjadi pendukung operasional bagi seluruh Kantor Cabang dan Kantor Kas se-Jabodetabek, sedangkan fungsi organisasi masing-masing Kantor Cabang secara mandiri dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan strategi dan kebijakan Kepala Kepala Kantor dalam mencapai target yang telah ditetapkan dan disepakati.
PT. Bank Agris
3. Separation between KPNO and KPO Functional Offices On July 15, 2010, the Bank officially separated the Functional offices of KPNO and KPO. The purpose of this separation is as follows: l
l
l
Considering the increasing number of branch offices and the plan for product development and financing, it is necessary to have a clear and distinct separation between policy makers, executors, system, monitoring and oversight / control structure. The function of the organization in the central office (KPNO) only focuses on risk management across the boardin Risk Management Group, including Credit Risk Management, Treasury Risk Management, Operations Risk Management and Portfolio Risk Management. The Main Branch will be a barometer of operational activities and become operational support for all branches and cash offices in Greater Jakarta Area (Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang), whereas the functions of each Branch Offices are to independently carry out their duties in accordance with the strategy and policy of the respective Heads of Branch Offices to achieve the established and agreed target.
Jaringan Kantor
Networked Offices
Kantor Pusat dan Cabang Utama Head Office and Main Branch Kantor Pusat Head Office Jl. Mangga Besar Raya No. 107 Taman Sari, Jakarta Barat 11170 Telp.021-6253-111 Fax. 021-62203022 / 6220-3099
Kantor Cabang Utama Main Branch Office Jl. Mangga Besar Raya No. 107 Taman Sari, Jakarta Barat 11170 Telp.021-6253-111 Fax. 021-62203022 / 6220-3099
Kantor Cabang Branch Offices Lampung
Jl. Jend. Sudirman No. 68F Bandar Lampung 35127 Telp.0721-260800 Fax. 0721-638922
Solo
Jl. Ronggowarsito No. 2A, Kampung Baru Pasar Kliwon Surakarta Jawa Tengah 57111 Tlp. 0271-633834 Fax. 0271-638922
Surabaya
Jl. Mayjend. Sungkono Ruko Darmo Park I Blok 2b No. 19 Surabaya Jawa Timur 60256 Tlp. 031-5611650 Fax. 031-5611715
Medan
Jl. Sutomo No. 19E Sidodadi Medan Timur Sumatera Utara 20231 Tlp. 061-4567333 Fax. 061-4560872
Semarang *
Ruko Mataram Plaza Jl. MT Haryono Blok A/9 Semarang Jawa Tengah Telp.024-3563328 / 3563327 Fax. 024-3562380 * Akan segera dibuka
Kantor Cabang Cash Offices Ancol
Komp Ruko Lodan Center Blok K No. 1 (Gate 2) Ancol, Jakarta Utara 14430 Telp.021-69833301 Fax. 021-69833302
Mampang
Gedung Fancy Mampang Jl. Warung Buncit Raya No. 151/A5 Jakarta Selatan 12760 Telp.021-7993667 Fax. 021-7993679
Indocement
Wisma Indocement Lt. 12 Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-71 Jakarta Selatan Telp.021-5223968, 5224088 Fax. 021-5701670
Bogor
Pusat Grosir Bogor Jl. Perintis Kemerdekaan No. C23 Bogor, Jawa Barat 16112 Telp.0251-8345806 Fax. 0251- 8347151
Tulang Bawang (PONDSITE CPB) Desa Adiwarna, Kec. Gedong Meneng Kab. Tulang Bawang Lampung Telp.0725 -7530303 Fax. 0725 -7530304
Ancol - CPI
Gedung PT. Charoen Pokphand Indonesia Ancol Barat 8 No. 1 Pademangan, Jakarta Utara 14430 Tlp. & Fax. 021-6919999
Karawaci
Karawaci Office Park, Blok A No. 28 Jl. Pinangsia Utara Lippo Karawci Tangerang 15811 Telp.021-5588965 Fax. 021-5526715
Laporan Tahunan Annual Report 2010
43
Lokasi ATM Bank Agris Bank Agris ATM Locations
Jakarta Jakarta Mangga Besar Jl. Mangga Besar Raya No. 107 Taman Sari Jakarta Barat 11170
Ancol
Gedung PT. Charoen Pokphand Indonesia Ancol Barat 8 No. 1, Pademangan Jakarta Utara 14430
Karawaci
Karawaci Office Park, Blok A No. 28 Jl. Pinangsia Utara, Lippo Karawaci Tangerang 15811
Sudirman
Gedung GKBI Lantai 19 Jl. Jend Sudirman Kav 44 - 46 Jakarta 10210
Luar Jakarta Outside Jakarta Medan
Kantor PT. CWS Jl. Pulau Sumbawa No 5 KIM (Kawasan Industri Medan) Mabar Medan 20242
Surabaya
Kantor PT. CPI Jl. Raya Surabaya, Mojokerto Km 19 Desa Beringinbendo, Kec Taman Sidoarjo Surabaya 61257
Lampung
Kantor PT. CPB, Tanjung Bintang Jl. Ir. Sutami Km 16 Kawasan Industri Lampung Lampung Selatan
44
PT. Bank Agris
Halaman ini sengaja dikosongkan This page left intentionally blank
Laporan Auditor Indepeden 2010
Independent Auditors Report 2010
Halaman ini sengaja dikosongkan This page left intentionally blank
PT. BANK AGRIS Kantor Pusat Head Office Jl. Mangga Besar Raya No. 107 A Jakarta 11170 Telp. 021-6253111 Fax. 021-62203099 & 021-62203022