Daftar isi
TABLE OF CONTENT
01 Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights
36 Laporan Komite Risiko dan Asuransi |
02 Tujuan Perusahaan | Corporate Purpose
The Risk and Insurance Committee’s Report
03 Nilai-Nilai Perusahaan | Corporate Values
37 Profil Komite Risiko dan Asuransi |
04 Strategi Korporasi | Corporate Strategy
The Risk and Insurance Committee’s Profile
05 Sejarah Singkat Perusahaan |
38 Profil Perusahaan | Company Profile
Company’s Brief History
39 Alamat Perusahaan | Company Addressess
06 Alur Waktu Sejarah Perusahaan |
46 Kegiatan Usaha Perusahaan |
Historical Timeline of The Company
Company’s Business Activities
08 Visi dan Misi | Vision and Mission
48 Struktur Organisasi | Organization Structure
10 Kejadian Penting 2011 | Event Highlights 2011
51 Pejabat Perusahaan | Corporate Officers
14 Penghargaan dan Sertifikasi |
56 Sumber Daya Manusia | Human Resources
Award and Certification
60 Analisis dan Pembahasan Manajemen |
18 Laporan Dewan Komisaris |
Data Analysis and Management Discussion
The Board of Commissioners’ Report
66 Tata kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
20 Profil Dewan Komisaris |
83 Manajemen Risiko | Risk Management
The Board of Commissioners’ Profile
90 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan |
24 Laporan Dewan Direksi |
Corporate Social Responsibility
The Board of Directors’ Report
92 Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan |
30 Profil Dewan Direksi | The Board of Directors’ Profile
Corporate Social Responsibility Activities
34 Laporan Komite Audit | The Auditing Committee’s Report 93 Kegiatan Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan | 35 Profil Komite Audit | The Auditing Committee’s Profile
Financial Report Accountable Activities
Ikhtisar Keuangan FINANCIAL HIGHLIGHTS
(dalam Jutaan Rupiah In million Rupiah)
2011
2010
2009
2008
Pendapatan Usaha
7.274,17
5.853,21
4.490,88
3.325,95
Revenue
Beban Kontrak
6.610,97
5.276,90
4.051,18
3.017,31
Cost of Revenue
Laba/Rugi Kotor
663,19
576,30
439,70
330,34
Gross Profit
Laba/Rugi Usaha
485,62
390,06
307,17
163,41
Operating Income
Beban Pinjaman
153,79
149,82
148,92
112,47
Interest
Laba/Rugi Bersih
171,99
124,08
50,68
32,18
2011
2010
2009
2008
5.122,50
4.078,74
3.071,25
2.228,26
620,22
450,19
336,162
(191,483)
Total Liabilities
4.502,28
3.628,55
2.735,083
2.419,744
Minority Interest
2010
2009
2008
NERACA Jumlah Asset Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban RASIO
2011
a. Rasio-rasio Pertumbuhan
INCOME STATEMENT
Net/Loss Income BALANCE SHEET Total Assets
KEY RATIOS a. Growth Ratios
Penjualan
24,28%
30,34 %
35,03 %
74,72 %
Laba/Rugi Usaha
24,50%
24,73 %
88,29 %
159,80 %
Operating Income
Laba/Rugi Bersih
38,61%
144,81 %
57,51 %
108,28 %
Net Income
Jumlah Aset
25,59%
32,80 %
37,83 %
68,49 %
Total Assets
Ekuitas
37,77%
33,92 %
275,56 %
15,70 %
Equity
b. Rasio-Rasio Keuangan
Sales
b. Financial Ratios
Laba / Rugi Kotor terhadap Pendapatan Usaha
9,12%
9,85 %
9,79 %
9,28 %
Gross Profit Net Sales
Laba / Rugi Usaha terhadap Pendapatan Usaha
6,68%
6,55 %
6,84 %
4,91 %
Operating Income to Net Sales
Laba / Rugi Usaha terhadap Jumlah Aset
9,48%
9,39 %
10,00 %
7,32 %
Operating Income to Total Assets
78,30%
85,10 %
91,38 %
-85,20 %
Laba / Rugi Bersih terhadap Penjualan Bersih
2,36%
2,12 %
1,13 %
0,97 %
Net Income to Net Sales
Laba / Rugi Bersih terhadap Jumlah Aset
3,36%
3,04 %
1,65 %
1,44 %
Net Income to Total Asset
Laba / Rugi Bersih terhadap Ekuitas
27,73%
27,56 %
15,08 %
-16,80 %
104,20%
109,62 %
107,67 %
88,22 %
Jumlah Kewajiban terhadap Jumlah Aset
87,89%
88,96 %
89,05 %
108,59 %
Jumlah Kewajiban terhadap Ekuitas
725,91%
806,01 %
813,62 %
-1263,69 %
Laba / Rugi Sebelum Bunga dan Pajak terhadap Bunga
315,77%
260,36 %
200,42 %
149,83 %
Laba / Rugi Usaha terhadap Ekuitas
Aset Lancar terhadap Kewajiban Lancar
Operating Income to Equity
Net Income to Equity Current Assets to Current Liabilities Total Liabilities to Total Assets Total Liabilities to Equity Profit Before Interest & Tax to Interest
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
LAPORAN LABA RUGI
1
Tujuan Perusahaan CORPORATE PURPOSE
T
ujuan perusahaan PT Waskita Karya (Persero) adalah turut serta melakukan usaha di bidang
industri konstruksi, pabrikasi, jasa penyewaan, keagenan, investasi, agro industri, perdagangan, pengelolaan
T
he goal of PT Waskita Karya (Persero) is to participate
in
industries
of
construction,
trades, area management, service of skill improvement in construction, information technology, and tourism and
kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang
developer to produce high quality and competitive goods
konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan
and or services, and to pursue profits to improve the value
pengembang untuk menghasilkan barang dan atau
of the Perseroan by implementing the principals of Good
jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta
Corporate Governance (GCG).
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
• Gedung BPK, Jakarta BPK Building, Jakarta • Tol Manyaran-Jatingaleh Jawa Tengah Manyaran-Jatingaleh Toll Road, Central Java • BKT 22 -Jakarta
WASKITA KARYA • annual report 2011
BKT 22-Jakarta
2
the
fabrication, rental, agency, investment, agro industry,
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Nilai-Nilai Perusahaan
Nilai Budaya PT Waskita Karya (Persero) adalah sesuatu
The cultural value of PT Waskita Karya (Persero) is
yang dimiliki, dianut dan dipercayai bersama oleh seluruh
something that are owned, believed, and adopted
Pegawai Perseroan yang tercermin dalam norma perilaku
together by all employees of the Perseroan reflected in
dan dalam semua aspek kegiatan.
the behavior norm and in all activity aspects.
NILAI BUDAYA
CULTURAL VALUES
SAFETY
SAFETY
• Sustainable : Berkesinambungan
• Sustainable
• Agile
: Fleksibel, adaptif
• Agile
• Fair
: Adil, kesetaraan
• Fair
• Excellence
: BMW
• Excellence
• Team Work
: Kerjasama Lintas fungsi
• Team Work
• IntegritY
: Jujur
• IntegritY
Tim Proyek Pematangan Lahan Krakatau Steel | Krakatau Steel Land Development Team Project
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
CORPORATE VALUES
3
Strategi Korporasi CORPORATE STRATEGY
P
P
maupun visi yang telah ditetapkan dan telah disetujui oleh
implemented and agreed upon by the Stakeholders.
T Waskita Karya (Persero) membangun sistem manajemen perusahaan yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan, dengan berpedoman kepada misi
T Waskita Karya (Persero) develops a company management system that includes all company’s
activities, by holding to the missions and visions
Pemegang Saham. Misi dan visi perusahaan menggambarkan tujuan yang
The company’s Missions and Visions depicts a goal that
ingin di capai dalam jangka panjang dan jangka pendek,
wanted to be reached both in the short term and long term,
yang selalu dikembangkan melihat perkembangan
and always developed by looking at the development of
lingkungan industri maupun ekonomi serta nasional,
industrial and economy environment, national, regional,
regional bahkan global.
and international.
Rencana
perusahaan
dalam
mencapai
The company’s plan in achieving its goal both short term
tujuan dalam jangka panjang maupun jangka pendek,
and long term, is formulated in one strategic planning,
dirumuskan dalam satu perencanaan strategis, yang
named Perencanaan Strategis Perusahaan (Company’s
dinamakan
Perencanaan
usahanya
Perusahaan,
Strategic Planning), both in long term, called Rencana
baik dalam perencanaan jangka panjang, disebut
Strategis
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP, Company’s Long
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) maupun
Term Plan) and short term plan called Rencana Kerja dan
perencanaan jangka pendek yang disebut Rencana
Anggaran Perusahaan (RKAP, Company’s Bugdet and
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Work Plan).
Sebagai pedoman kegiatan usaha, RKAP dijabarkan lebih
As the fundamental guidance of business activities, RKAP
lanjut kedalam Rencana Kerja Unit Kerja dan Rencana
is described further into the Rencana Kerja Unit Kerja
Kerja Unit Bisnis.
(Work Unit Work Plan) and Rencana Kerja Unit Bisnis (Business Unit Work Plan).
• Dam & Tunnel Jatibarang, Jawa Tengah Jatibarang Dam & Tunnel, Central Java • Universitas King Saud Riyadh, Fakultas Administrasi Bisinis (Pekerjaan Sruktural) King Saud University Riyadh, Business Administration College (Structural Works) • King Saud University Riyadh
WASKITA KARYA • annual report 2011
Riyadh Techno Valley (Structural Works)
4
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Sejarah Singkat Perusahaan COMPANY’S BRIEF HISTORY
W
askita Karya adalah salah satu Perusahaan Negara (PN) yang lahir dari sebuah perusahaan asing
W
askita Karya was one of State-owned Company born from a foreign company named “Volker
bernama “ Volker Aaneming Maatschappij N.V “ dan
Aaneming Maatschappij N.V“ and was nationalized based
dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)
on Peraturan Pemerintah (PP, Government Regulation)
No. 62/1961 pada tanggal 1 Januari 1961. Perusahaan
No. 62/1961 on January 1st, 1961. State-owned Company
Negara (PN) Waskita Karya lebih banyak bergerak
Waskita Karya operated more in water building field, such
dibidang bangunan air, seperti pengerukan, dermaga,
as dredging, ports, bridges, and irrigations.
jembatan dan irigasi. Pada tanggal 5 Maret 1974, berdasarkan Peraturan
On March 5th, 1974, according to Goverment Regulation
Pemerintah No 40/1970 Perusahaan Negara (PN)
No 40/1970 State-owned Company was changed into
berubah menjadi perusahaan perseroan (PT) yang lebih
private limited company and more known as PT Waskita
dikenal dengan nama PT Waskita Karya (Persero).
Karya (Persero).
Pada tahun 1970 bekerjasama dengan perusahaan asing
In 1970, it cooperated with foreign companies and
dan mengembangkan metode konstruksi Jembatan
developed construction method for Jembatan Beton Pra-
Beton Pra-tegang dengan sistem free-centilever yang
tegang (Pre-strain Concrete Bridge) with free-centilever
diimplementasikan pada proyek Jembatan Rajamandala
system implemented on Rajamandala Bridge Bandung
Bandung dengan Jembatan Rantau Berangin Sumatera
and Rantau Berangin Bridge Sumatera Barat projects.
Barat. Ditahun 80-an, PT Waskita Karya (Persero), terus
In the 80s, PT Waskita Karya (Persero) continuously
meningkatkan performance-nya dalam hal organisasi,
improved its performance in organization, development
pengembangan
Kerjasama
of technology with Kerjasama Operasi (KSO, Joint
Operasi (KSO) pada proyek Reaktor Nuklir Siwabessy,
Cooperation) pattern on Siwabessy Nuclear Reactor,
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta tahap I dan
Soekarno-Hatta International Airport stage I and IV,
IV, PLTA Muara Karang Jakarta, dan Bendungan Jatiluhur
Muara Karang Power Plant Jakarta, and Jatiluhur Dam
Purwakarta Jawa Barat.
Purwakarta Jawa Barat projects.
Memasuki tahun 90-an PT Waskita Karya (Persero)
Entering the 90’s, PT Waskita Karya (Persero) did several
melaksanakan beberapa proyek gedung bertingkat tinggi
projects on monumental high rise buildings such as
(High Rise Building) yang monumental seperti Niaga
Niaga Tower, Mandiri Plaza, Shangri-la Hotel, and Wisma
Tower, Plaza Mandiri, Hotel Shangri-la, dan Wisma BNI
BNI ‘46.
teknologi
dengan
pola
Setelah masa krisis moneter pada tahun 1998, PT Waskita
After the monetary crisis in 1998, PT Waskita Karya
Karya (Persero) melakukan diversifikasi usaha seperti
(Persero) diversified its business into among others
Investasi Jalan Tol, EPC (Engineering Procurement and
Freeway Investment, EPC (Engineering Procurement
Construction) dan Industri Tabung Gas. Disamping itu
and Construction), and Gas Tube Industry. Besides,
juga Perseroan melakukan Ekspansi usaha keluar negeri
the Perseroan also expanded overseas such as to Uni
antara lain Uni Emirate Arab dan King Saudi Arabia.
Emirate Arab and King Saudi Arabia.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
‘46.
5
Alur Waktu Sejarah Perusahaan HISTORICAL TIMELINE OF THE COMPANY
1961
Didirikan pada 1 Januari 1961, Waskita Karya merupakan salah satu perusahaan
Established on January 1st, 1961, Waskita Karya is one of the nationally
negara terdepan di Indonesia yang memainkan peranan utama dalam
leading companies in Indonesia that plays a key role in development of the
pembangunan bangsa. Waskita Karya pada awalnya berkecimpung dalam
nation. Waskita Karya in the beginning only involved on works related to
pekerjaan yang terkait dengan air, termasuk reklamasi, pengerukan, pelabuhan,
water, including reclamation, dredging, ports, and irrigations.
serta irigasi.
1973
(Persero) mulai
With its new status of law, PT Waskita Karya (Persero) started developing its
mengembangkan usahanya sebagai kontraktor umum, guna menyediakan
business as a general contractor, to provide wide construction service sets,
rangkaian jasa konstruksi yang lebih luas, termasuk pengembangan jalan raya,
including development of roads, bridges, ports, airports, buildings, waste
jembatan, pelabuhan, Bandar udara, gedung, pabrik pengolahan air limbah, pabrik
treatment plants, cement factories, power plants, factory buildings, and other
semen, pusat pembangkit Iistrik, gedung pabrik, serta fasilitas industri lainnya.
industrial facilities.
Dengan status hukum yang baru, PT Waskita Karya
WASKITA KARYA • annual report 2011
1980
6
PT Waskita Karya (Persero) mulai mengerjakan serangkaian luas proyek
PT Waskita Karya (Persero) started doing works on a set of high technology wide
berteknologi canggih. Transfer teknologi dilakukan melalui aliansi usaha, dalam
projects. Technology transfer was done through business alliances, in the form
bentuk operasi bersama dan usaha bersama dengan berbagai perusahaan asing
of joint operation and joint business with various leading foreign companies.
terkemuka. Pencapaian yang diinginkan dan membanggakan, pada waktu itu
A desired and proud achievement, at the time, was Soekarno- Hatta Airport,
adalah Bandara Udara Soekarno- Hatta, Reaktor Multi Guna Siwabessy, serta Pusat
Siwabessy Multi Purpose Reactor, and Muara Karang Coal Power Plant Centre,
Pembangkit Listrik Batu Bara Muara Karang, Jakarta.
Jakarta.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
1990-1995
Memasuki dasawarsa 90-an, Waskita Karya menyelesaikan berbagai gedung bertingkat tinggi dengan reputasi terpuji, seperti misalnya BNI City (gedung tertinggi di Indonesia), Gedung Perkantoran Bank Indonesia, Graha Niaga Tower, Mandiri Plaza Tower, dan Hotel Shangri-La. PT Waskita Karya (Persero) meraih sertifikasi ISO 9002 : 1994 pada November 1995, yang menjadi pengakuan internasional yang meyakinkan terhadap sistem Pengelolaan Kualitas.
Entering the 90s, Waskita Karya finished various high rise buildings with praised reputation, such as BNI City (the tallest building in Indonesia), Gedung Perkantoran Bank Indonesia, Graha Niaga Tower, Mandiri Plaza Tower, and Shangri-La Hotel. PT Waskita Karya (Persero) achieved ISO 9002:1994 certification on November 1995, which became an international recognition on the Quality Management system.
2002-2003
Pada tahun 2002, PT Waskita Karya (Persero) melakukan restrukturisasi internal,
In 2002, PT Waskita Karya (Persero) did an internal restructurization, the
unit bisnis usaha terbagi menjadi 3 wilayah dan 3 divisi. Pada Juni 2003, berhasil
business unit was divided into 3 regions and 3 divisions. On June 2003,
memperbaharui Sistem Pengelolaan Kualitas dan dapat meraih sertifikasi ISO
it succeeded to renew its Quality Management System and achieved ISO
9001 : 2000.
9001 : 2000 certification.
Pada 23 Juni 2006, PT Waskita Karya (Persero) berhasil memperoleh Sertifikat
On June 23rd, 2006, PT Waskita Karya (Persero) succeeded in achieving ISO
ISO 14001: 2004 untuk sistem Manajemen Lingkungan.
14001:2004 certificate for its Environment Management system.
Pada 16 Agustus 2007, diperoleh Sertifikat Sistem Manajemen K3 dari
On August 16th, 2007, it achieved a Certificate of K3 Management System
Depnaker.
from the Department of Labor.
Pada 20 Juli 2008 berhasil memperbaharui Sertifikat OHSAS 18001 : 2007 untuk
On July 20th, 2008, it succeeded in renewing the OHSAS 18001:2007
Sistem Manajemen K3.
certification for K3 Management System.
Pada November 2009 berhasil memperbaharui sertifikat Manajemen Mutu ISO
On November 2009 it succeeded in renewing its ISO 9001:2008 Quality
9001: 2008.
Management certificate.
Tahun 2011 PT Waskita Karya (Persero) melanjutkan restrukturisasi dan siap
In 2011, PT Waskita Karya (Persero) continued its restructuritation and ready
mengimplementasikan GCG secara benar, guna bersaing dengan perusahaan
to implement the proper GCG, to compete wih other leading construction
konstruksi papan atas lainnya.
companies.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
2006-2011
7
Visi dan Misi
VISION AND MISSION
Visi | Vision Menjadi perusahaan Jasa Konstruksi terbaik yang memberikan nilai tambah bagi stakeholders. To be the best Construction Service that gives added values for the stakeholders.
Misi | Mission Meningkatkan nilai perusahaan yang kompetitif dan berkualitas dengan : • Sumber Daya Manusia yang kompeten, • Sinergi dengan pelanggan, mitra kerja, dan lembaga keuangan serta • Berorientasi pada keselamatan, kesehatan dan peduli lingkungan.
Improve company’s competitive and qualified value with : • Competent Human Resources, • Synergy with customers, partners, and financial institutions, and • Oriented to safety, health, and environmental care.
Kebijakan Perusahaan | Company Policy PT. Waskita Karya (Persero) sebagai badan usaha jasa konstruksi selalu mengendalikan risiko terhadap Keselamatan - Kesehatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan dengan cara menerapkan Sistem Manajemen Waskita untuk memenuhi kepuasan Stakeholders. Sebagai bentuk komitmen tsb, manajemen selalu: 1. Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berlaku. 2. Meningkatkan kinerja secara berkesinambungan 3. Mencegah cidera, sakit akibat kerja, pencemaran lingkungan dan terjadinya insiden keamanan yang berdampak pada proses bisnis perusahaan. 4. Memberikan pelatihan, menyediakan tempat dan sarana kerja yang sehat, aman dan nyaman kepada seluruh Stakeholders.
WASKITA KARYA • annual report 2011
PT. Waskita Karya (Persero) as a construction service business company always control the risks to Keselamatan - Kesehatan Kerja, Lingkungan, Mutu, dan Pengamanan (Work Safety – Health, Environment, Quality, and Security) by implementing Waskita Management System to fulfill Stakeholders’ satisfaction. As a form of the commitment, the management always:
8
1. Obeys laws and regulations and other valid requirements. 2. Improves performance continuously 3. Prevents injuries, sickness due to work, environment contaminations, and security incidents that would impact to company’s business process. 4. Gives training, provides healthy, safe, and comfortable working places and facilities to all Stakeholders.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Jalan Layang Antasari - Blok M, Jakarta | Fly Over Antasari-Blok M, Jakarta
Kejadian Penting 2011 EVENT HIGHLIGHTS 2011
2
Kunjungan Komisaris Waskita ke Proyek Diversion Tunnel Jatigede Commissioner’s visit to the Project Diversion Tunnel Waskita Jatigede
7
Februari
Hearing Komisi VI DPR RI dengan BUMN Konstruksi Hearing by the House of Representatives Commission VI of Construction Enterprises
24
Peresmian Masjid Al-Mahkamah MA RI Inauguration of the Al-Mahkamah MA RI
23
Produk PKBL BUMN Expo 2011 SOE Products Partnership Expo 2011
31
Pameran & Seminar Kelistrikan 2011 Indonesia Barat
Maret
Electricity Exhibition & Seminar 2011 Western Indonesia
27
Peresmian Proyek Fly Over Merak-Balaraja Fly Over Inauguration Project Merak-Balaraja
29
Rapat Koordinasi Triwulan I/2011
5
Pameran Hari Air
10
Peresmian Proyek Fly Over Merak
13
Pembekalan Materi RJPP Waskita
Februari
Februari
WASKITA KARYA • annual report 2011
April
10
Mei
Coordination Meeting Quarterly I/2011
Merak Fly Over Inauguration Project
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Maret
April
Mei
Mei
Exhibition of Water Day
Briefing material RJPP Waskita
Kejadian Penting 2011 EVENT HIGHLIGHTS 2011
Pemancangan Pertama Proyek Jembatan Penjaringan Commissioner’s visit to the Project Diversion Tunnel Waskita Jatigede
27
Penandatanganan MOU Jamdatun dengan BUMN Konstruksi
5
Serah Terima Direksi PT Waskita Karya
22
Pelantikan Pejabat PT Waskita Karya
10
Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan BUMN Konstruksi
Mei
Juni
Juli
Juli
Oktober
Signing of MOU with the state Construction and Jamdatun
Waskita Karya Handover of Directors
Waskita Karya official inauguration
Hearing with the House of Representatives Commission VI of Construction Enterprises
13 Juni
RUPS General Meeting of Shareholders
4
Pelantikan Direksi PT Waskita Karya
16
Sarasehan BUMN Infrastruktur-Konstruksi
23
Rapat Koordinasi Triwulan II/2011
2
Kunjungan Komisi VI DPR RI ke BUMN Karya
Juli
Juli
Juli
November
Waskita Karya’s Inaugural Board of Directors
SOE Infrastructure-Construction Workshop
Coordination Meeting Quarterly II/2011
House of Representatives Commission VI’s visit to the SOE works
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
22
11
Kejadian Penting 2011 EVENT HIGHLIGHTS 2011
9
11
Peresmian Proyek Koperasi Serba Usaha Bersama Bogor
November
Pencanangan Galian Pertama Pekerjaan Rehabilitasi Pengendalian Banjir Sungai Citrarum The Launching of the first excavation Rehabilitation of Citrarum River Flood Control
23
Pameran Konstruksi Indonesia 2011
28
Rapat Koordinasi Triwulan III/2011
1
Micro Financing PKBL BUMN Expo
3
Desember
Penerimaan Piagam Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2011 Kategori Metode Konstruksi Formally receive “Karya Konstruksi Indonesia 2011” Award in Construction Medhod Catagory
8
Pra RUPS
13
Penandatanganan Kontrak Proyek Angkasa Pura I dengan PT Waskita Karya
November
Desember
Micro Financing Expo Partnership Enterprises
pre AGM
WASKITA KARYA • annual report 2011
Desember
Construction Indonesia 2011 Exhibition
12
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
November
November
Desember
Inauguration of Joint Venture Project Cooperative Rumble Bogor
Coordination Meeting Quarterly III/2011
The signing of the Project Contract with PT Angkasa Pura I
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Bendung Gerak Bojonegoro, Jawa Timur | Bojonegoro Dam, East Java
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Kasih Foto
13
Penghargaan dan Sertifikasi AWARD AND CERTIFICATION Financial Management Award 1991 oleh Asian Institute of Management dan World Executive’s Digest, yang disponsori oleh Japan Airlines.
WASKITA KARYA • annual report 2011
Financial Management Award 1991 by Asian Institute of Management and World Executive’s Digest, sponsored by Japan Airlines.
14
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
BUMN & CEO Award 2003 sebagai 20 BUMN terbaik.
BUMN & CEO Award 2004 sebagai BUMN terbaik Sektor Konstruksi.
BUMN & CEO Award 2003 for being one of the Best 20’s SOE.
BUMN & CEO Award 2004 for being the Best Construction Sector SOE.
Penghargaan Kinerja Konstruksi Indonesia (Adikinarya) 2004 untuk Kategori Irigasi & Jaringan atas Proyek Berjalan Dam Tilong.
Penghargaan Kinerja Konstruksi Indonesia (Adikinarya) 2004 untuk Kategori Bangunan Bertingkat Rendah atas Proyek Berjalan Masjid Agung Tuban.
Indonesian Construction Performance Award (Adikinarya) 2004 in the irrigation & Network Category for the Ongoing Project of the Tilong Dam.
Indonesian Construction Performance Award (Adikinarya) 2004 in the Low Rise Building Category for the Ongoing Project of the Tuban Grand Mosque.
Sertifikat Proyek Konstruksi Jalan Tol Terbaik PT Jasa Marga (Persero) atas Proyek Jalan Tol Cipularang tahap II, PleredDrangdan 2005.
Indonesia Quality Award bagi BUMN 2005 oleh Malcolm Balridge.
Best Toll Road Construction Project Certificate awarded by PT Jasa Marga (Persero) for the Cipularang Toll Road Phase II Project, Plered-Drangdan 2005.
Indonesian Quality Award for BUMN 2005 by Malcolm Balridge.
BUMN & CEO Award 2005 sebagai BUMN terbaik kedua.
Penghargaan Bupati Aceh Barat atas pembangunan Perumahan daerah bencana Tsunami 20 Maret 2006.
BUMN & CEO Award 2004 for being the second best SOE.
Recognition of the West Aceh District Head for the rebuilding housing in the Tsunami disaster area 20 March 2006.
Penghargaan IQA 2006 atas keikutsertaan dalam membangun kinerja ekselen korporasi Indonesia
BUMN & CEO Award 2006 dari Kementerian Negara BUMN.
The IQA 2006 Award for participation in the development of excellent performance Indonesian Coorporate.
BUMN & CEO Award 2006 from the State Ministry of SOEs.
Karya Konstruksi Indonesia 2011 Kategori Metode Konstruksi from Kementerian PU November 2011
Pelopor Pelaksana Terowongan from AKI 3 Oktober 2011
Construction work of Indonesia 2011 Category Construction Methods from the Ministry of Public Works November 2011
The Pioneer of Implemented Tunnel for AKI October 3th, 2011
Penghargaan I Karya Konstruksi erkualitas, Kategori Bangunan Teknik Sipil, untuk proyek Jembatan Pasupati, Bandung dan Kategori Bangunan Bertingkat. Kelompok 3, untuk proyek Plaza Ambarukmo Yogyakarta 2006.
Penghargaan atas kerjasama penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, 20 Juni 2006.
1st Award of Quality Constructions, Category of Civil Engineering Constructions, for the Pasupati Bridge Project, Bandung, and Category of Multi-Storey Building Group 3, for the plaza Ambarukmo Project, Yogyakarta 2006.
Recognition on implementation of Modern Tax
Menerima sertifikat ISO 14001 : 2004, ISO 9001 : 2000, OHSAS 18001 : 1999 dari SGS.
Piagam Penghargaan Business Review atas prestasi mencapai nominasi kategori sistem manajemen K3 terbaik (6 besar) 2006.
Receive Certificate ISO 14001 : 2004, ISO 9001 : 2000, OHSAS 18001 : 1999 from SGS June 23th, 2006.
Waskita Karya menerima sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3L dari Sucofindo 2006 & 2007. Waskita Karya received the Safety and Welfare of Workpeople (K3L) certification from Sucofindo 2006 & 2007
Business Review Plaque for the success of being nominated in the category of Best HSE management system (top 6) 2006.
Waskita Karya menerima sertifikat Keselamatan, Kesehatan Kerja K3LM dari Sucofindo. Agustus 2007 Waskita Karya received a certificate clairvoyant Safety, Health K3LM of Sucofindo. August 2007
Piagam Penghargaan Business Review atas prestasi mencapai nominasi kategori sistem manajemen K3 terbaik (6 besar).
Waskita Karya menerima penghargaan “Good Performance” dari IQA Award 2007.
Business Review Plaque for the success of being nominated in the category of Best HSE management system (top 6).
Waskita Karya received “Good Performance” Award from IQA Award 2007.
Menerima sertifikat OHSAS 18001:2007. No : ID05/0629
Penghargaan “10 year Quality Award” dari SGS Indonesia (selaku Auditor Eksternal) pada acara “The 8th SGS Annual Quality Network Conference” yang diselenggarakan di Hotel Mulia Jakarta pada Kamis 13 Agustus 2009.
20 Juli 2008
Receive Certificate OHSAS 18001:2007. No : ID05/0629 July 20th 2008
“10 year Quality Award” from SGS Indonesia (as External Auditor)in “The 8th SGS Annual Quality Network Confrence” that held at Mulia Hotel Jakarta on Thursday, august 13th, 2009.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
23 Juni 2006
Administration System, June 20th, 2006
15
Ikhtisar Keuangan
WASKITA KARYA • annual report 2011
Financial Highlight
16
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Ikhtisar Keuangan
Jalan Tol Semarang - Bawen, Jawa Tengah | Semarang - Bawen Toll Road, Central Java
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Financial Highlight
17
Laporan Dewan Komisaris THE BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT
Iwan Nursyirwan Diar
WASKITA KARYA • annual report 2011
Komisaris Utama | President Commissioner
18
Assalammu’alaikum Wr.Wb.
Assalammu’alaikum Wr.Wb.
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan bahwa secara umum PT Waskita Karya telah berhasil melalui tahun 2011 dengan baik. Secara internal realisasi bidang pemasaran, produksi maupun keuangan dapat mencapai target, meskipun terdapat beberapa proyek yang tidak dapat mencapai target, hal ini lebih dikarenakan faktor eksternal diluar kendali manajemen.
In this opportunity I would like to say that in general PT Waskita Karya has succeeded in going through the year 2011 well. Internally, the realization of marketing, production, or financial have achieve target, although several projects did not achieved target, due to external factors far out of the hands of the management.
Pada tahun 2011 kinerja perusahaan tumbuh paling tidak 20% di atas tahun 2010 dengan net profit tumbuh 34%, hal ini tidak lepas dari usaha keras seluruh Direksi dan jajaran perusahaan. Untuk itu Dewan Komisaris PT Waskita Karya menyampaikan apresiasi kepada seluruh Direksi dan jajaran PT Waskita Karya atas prestasi, kerja cerdas dan kerja kerasnya selama tahun 2011.
In 2011, company’s performance grew at least 20% above 2010’s with net profit grew 34%, it was all because of the hard work of all Directors and staffs. For that the Board of Commissioners of PT Waskita Karya delivers its appreciation to all Directors and staffs of PT Waskita Karya for its achievements, smart works, and hard works throughout 2011.
Realisasi kontrak pada tahun 2011 sebesar Rp 13,8 triliun atau 12% di atas target, hal ini menunjukkan bahwa PT Waskita Karya semakin dipercaya oleh para pengguna jasa konstruksi, di samping itu hasil karya PT Waskita Karya selalu mengedepankan efisiensi biaya, mutu/kualitas dan ketepatan waktu mendapatkan apresiasi dari banyak pihak.
Contract realization in 2011 was Rp 13,8 trillion or 12% above target, this showed that PT Waskita Karya are more trusted by the users of construction services, moreover PT Waskita Karya’s works that always put forward cost efficiency, quality, and time accuracy are appreciated by many parties.
Komite-Komite
Committees
Dewan Komisaris, Komite pendukung Dewan Komisaris dan Direksi telah melakukan berbagai tindakan dalam upaya meningkatkan tata kelola perusahaan. Berbagai kebijakan dilahirkan bersama-sama dengan Komite antara lain untuk memastikan bahwa tata kelola perusahaan diterapkan secara konsisten di seluruh Perseroan, manajemen risiko telah diterapkan secara konsisten pada setiap lini di perusahaan. Sejak semester II tahun 2011, Dewan Komisaris diperkuat dengan bertambahnya
The Board of Commissioners, the Committee supporting the Board of Commissioners and Directors has been doing many actions in the effort to improve company’s management. Various policies were issued together with the Committee among others to ensure that company’s management is implemented consistently in all Perseroan,risk management has been implemented consistently in every line of the company. Since the second semester of 2011, the Board of Commissioners is strengthened by the addition of a member
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
anggota Dewan Komisaris sehingga berjumlah 4 orang anggota dan Komisaris Utama, didukung oleh dua Komite, yaitu Komite Audit serta Komite Risiko dan Asuransi.
to the Board of Commissioners into a total of 4 members and the Chief Commissioner, supported by Auditing Commissioner, and Risk and Insurance Commissioner.
Dengan bercermin dari hasil usaha tahun 2011 serta pengalaman tahun-tahun sebelumnya, PT Waskita Karya diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan ke depan yang juga semakin meningkat.
By looking at the business results of 2011 and experiences from previous years, PT Waskita Karya is expected to be more ready in preparing itself to face escalating future challenges.
Dengan pengalaman dan kompetensi sumber daya yang dimiliki serta komitmen dan dedikasi yang tinggi, Dewan Komisaris optimis PT Waskita Karya akan mampu bersaing dan menjadi salah satu yang terbaik di bidang jasa konstruksi, di samping itu target perusahaan tahun 2012 untuk memperoleh kontrak baru yang direncanakan meningkat 37,8% dan pendapatan usaha meningkat 26,67% nampaknya optimis dapat dicapai.
With experiences and competent resources owned and the high commitment and dedication, the Board of Commissioners is optimistic that PT Waskita Karya will be able to compete and become one of the best in construction services, furthermore, the company’s 2012 planned target to achieve new contracts to increase 37.8% and company’s profit increase to 26.67% feel optimistic to be achieved.
Dewan Komisaris melihat masih banyak peluang usaha yang dapat dikembangkan oleh perusahaan di masa mendatang. Berbagai proyek konstruksi di banyak sektor, baik darat, udara maupun laut bahkan proyek EPC yang terus meningkat. Program Pemerintah berupa MP3EI merupakan peluang yang perlu ditindaklanjuti dengan mengerahkan semua sumber daya perusahaan. Untuk itu diperlukan pembinaan, peningkatan dan pengembangan SDM agar diperoleh SDM yang lebih unggul, di samping itu juga pengembangan sistem dan metoda kerja yang dinamis sesuai dengan tuntutan zaman
The Board of Commissioners observe many business opportunities that may be developed by the company in the future. Various construction projects in many sectors, land, air, or even sea even the EPC project is still increasing. Government Programs such as MP3EI are opportunities need to be followed up by mobilizing all company’s resources. For that, guidance, improvement, and development of Human Resources are needed to obtain better Human Resources, also needed is system development and dynamic work method that are in accordance with the demands of this age.
Implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan pelaksanaan manajemen risiko yang selama ini telah berjalan dengan baik agar selalu ditingkatkan. Hal ini untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sehingga perusahaan lebih kondusif dan kinerja perusahaan lebih sehat.
The implementation of Good Corporate Governance (GCG) principals and execution of risk management that have been running smoothly need to be inproved. It is to ensure transparency and accountability of company management so that the company may be more condusive and has a healthier performance.
Akhirnya, Dewan Komisaris PT Waskita Karya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan rasa terima kasih yang setulusnya kepada Direksi, Staf dan seluruh Pegawai PT Waskita Karya yang telah bekerja keras untuk kemajuan perusahaan. Hendaknya kinerja yang sudah dicapai selama ini terus dapat ditingkatkan dan dikembangkan, untuk menghasilkan karya dan prestasi yang lebih baik lagi pada tahun-tahun mendatang.
Finally, the Board of Commissioners of PT Waskita Karya expresses its highest appreciation and gratitude to the Directors, Staffs, and all employees of PT Waskita Karya that have been working hard for the advancement of the company. It would be better that the current performances to be improved and developed, to produce better results and achievements in the coming years.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Iwan Nursyirwan Diar Komisaris Utama President Commissioner
Arif Baharudin Komisaris Commissioner
Kohirin Suganda Saputra Komisaris Commissioner
Soemarno Soerono Komisaris Commissioner
Leon Muhamad Komisaris Commissioner
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
2012 Busniess Prospects
Prospek Usaha 2012
19
Profil Dewan Komisaris THE BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE
Arif Baharudin (Komisaris) | Kohirin Suganda Saputra (Komisaris) | Iwan Nursyirwan Diar (Komisaris Utama) | Soemarno Soerono (Komisaris) | Leon Muhamad (Komisaris)
WASKITA KARYA • annual report 2011
Lahir di Jakarta pada 21 Desember 1950. Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Waskita Karya (Persero) sejak 8 Oktober 2007. Pendidikan terakhir adalah S2 Sipil Bidang Hydraulic Structure IHE Delft, Belanda pada tahun 1983. Kariernya dimulai sebagai Staf Sub Dit Cantek Dit. Rawa Ditjen Pengairan Departemen Pekerjaan Umum, Asisten Perencanaan P3S Sumatera Selatan, Kepala Staf P3S Sumatera Selatan, Pemimpin Proyek P3S Riau, Kasubdit Binlak Wil. Timur Dit. Rawa Ditjen Pengairan, Kasubdit Wil. Timur V Ditjen Pengairan, Pimpinan Proyek Induk PT PIPWS Ciujung - Cilamaya, Direktur Sumber Daya Air Wil. Timur Ditjen Pengairan, Sekretaris Ditjen Sumber Daya Air Ditjen SDA, Staf Ahli Menteri Bidang Otonomi dan Keterpaduan Pembangunan Daerah Dep. Kimpraswil, Kepala badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kimpraswil dan terakhir menjabat sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya Air Ditjen SDA Departemen Pekerjaan Umum.
20
Iwan Nursyirwan Diar Komisaris Utama | President Commissioner
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Born in Jakarta on December 21st, 1950. Serves as the Chief Commissioner of PT Waskita Karya (Persero) since October 8th, 2007. His last education was graduated student of Civil on Hydraulic Structure IHE Delft, Netherlands in 1983. His career started as a Staff of Sub Directorate of Swamp Directorate General of Irrigation Department of Public Works, Assistant of P3S Planning Sumatera Selatan, Chief os Staff of P3S Sumatera Selatan, Project Leader of P3S Riau, Head of Sub Directorate East Region Directorate of Swamp Directorate General of Irrigation, Head of Sub Directorate of East Region V Directorate General of Irrigation, Secretary of Directorate General of Water Resources Directorate General of Water Resources, Expert Staff of Ministry on Autonomy and Local Development Sustainability Departement of Regional Settlement and Facilities, Head of Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kimspraswil, and finally served as the Director General of Water Resources of Directorate General of Water Resources of Department of Public Works.
Mayor Jenderal (Purn) TNI Kohirin Suganda Saputra lahir di Bandung, Jawa Barat pada 7 Maret 1950. Menjabat Komisaris PT. Waskita Karya (Persero) sejak 8 Oktober 2007. Pendidikan terakhir ditempuhnya di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada 1972. Di lingkungan militer beberapa jabatan militer pernah diembannya antara lain Kasi-4 Yon Zipur-1 di Sumatera Utara, Danden Zibang Dam-IV Diponegoro di Jawa Tengah, Assospoldam-V Brawijaya di Jawa Timur, dan Kapuspen TNI pada 2005. Sedangkan jabatan politik yang pernah didudukinya adalah Anggota Komisi II DPR RI, Anggota PAH-I BP MPR RI, Wakil Ketua Fraksi TNI/Polri MPR RI, dan sekarang menjabat sebagai Staf Khusus Sekretaris Negara RI.
Kohirin Suganda Saputra Komisaris | Commissioner
Major General (Purn) TNI Kohirin Suganda Saputra was born in Bandung, Jawa Barat on March 7th, 1950. Serves as the Commissioner of PT. Waskita Karya (Persero) since Ocotober 8th, 2007. His last education was in Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI, Indonesia Army Academy) in 1972. In the military, he had served as several military positions among others were Kasi-4 Yon Zipur-1 in Sumatera Utara, Danden Zibang Dam-IV Diponegoro in Jawa Tengah, Assospoldam-V Brawijaya in Jawa Timur, and Kapuspen TNI in 2005. Meanwhile, his political positions were member of Commission I of DPR RI, member of PAH-I BP of MPR RI, Vice Chief of TNI/Polri Fraction of MPR RI, and now he serves as Special Staff of State Secretary of RI.
Pria kelahiran Makassar pada 2 Oktober 1949 mulai menjabat Komisaris PT. Waskita Karya (Persero) sejak 8 Oktober 2007. Program Doktor bidang Monetery, International Trade, Labour Economics diselesaikannya di University of Hawaii, Amerika Serikat pada tahun 1985. Di samping mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang dijalani hingga sekarang. Soemarno pernah menjabat sebagai Direktur PT. Danareksa Fund Management, Kepala Biro Moneter Bappenas, Staf Ahli Menteri Muda Restrukturisasi Ekonomi Nasional Bidang Makro Ekonomi, dan terakhir menjabat Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Hubungan Antarlembaga Masyarakat.
Soemarno Soerono
This man was born on October 2nd, 1949, and has started serving as the Commissioner of PT. Waskita Karya (Persero) since October 8th, 2007. He enrolled in the doctoral program of Monetery, International Trade, Labour Economics of University of Hawaii, United States in 1985. He teaches at the Faculty of Economy of Universitas Indonesia even today. Soemarno had served as the Director of PT. Danareksa Fund Management, the Head of Monetery Bureau of Bappenas, Expert Staff of Young Minister of National Economy Restructurization on Macro Economy, and lastly as Expert Staff of Ministry of BUMN on NGO inter relationships.
WASKITA KARYA • annual report 2011
Komisaris | Commissioner
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
21
Lahir di Pogalan (Trenggalek) pada 21 Maret 1967. Menjabat sebagai Komisaris PT Waskita Karya (Persero) sejak 15 Juni 2011. Pendidikan terakhir S2 Spesialis MBA in Finance, Daniels Collage of Business University of Denver Colorado Amerika Serikat, lulus pada tahun 1998. Kariernya dimulai sebagai Staf Auditor, Kantor Akuntan Abdul Ghanie & Rekan, Anggota Komite Audit Dewan Komisaris PT. Pupuk Kaltim Tbk. Jakarta, Anggota Dewan Komisaris PT. Kaltim Industrial Estate Bontang-Kaltim, Anggota Dewan Komisaris PT. Indonesia Infrastructure Fund Jakarta, Staf Ahli Komisaris PT. Garuda Indonesia Tbk. Jakarta, Karyawan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagai Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek, Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan, Direktur Barang Milik Negara II, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Jakarta dan pada tahun 2011 sampai dengan sekarang menjabat Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Jakarta.
Arif Baharudin Komisaris | Commissioner
Born in (Trenggalek) on March 21st, 1967. Serves as the Commissioner of PT Waskita Karya (Persero) since June 15th, 2011. The last education was Graduate student of MBA Specialist in Finance, Daniels Collage of Business University of Denver Colorado United States of America, graduated in 1998. His career started as the Satff of Auditing, the Kantor Akuntan Abdul Ghanie & Rekan, a member of Committee of Auditing of the Board of Commissioners of PT. Pupuk Kaltim Tbk. Jakarta, a member of the Board of Commissioners of PT. Kaltim Industrial Estate Bontang-Kaltim, a member of the Board of Commissioners of PT. indonesia Infrastructure Fund Jakarta, Expert Staff of Commissioner of PT. Garuda Indonesia Tbk. Jakarta, an employee of Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan as the Head of Biro Transaksi dan Lembaga Efek, the Head of Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan, the Director of Barang Milik Negara II, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Jakarta, and in 2011 until now as the Director of Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Jakarta.
Lahir di Sumani Padang pada 4 April 1954, Menjabat sebagai Komisaris PT Waskita Karya (Persero) sejak 29 November 2011. Pendidikan S2 Teknik/Rekayasa Transportasi Universitas Brawijaya Malang tahun 2003. Kariernya dimulai Staf Dit. Kappel DJPL Jakarta, Surveyor Kesyahbandaraan Tj. Priok DKI, Staf Kanwil XIX Dephub Prop. Kalsel, Kasubsie STHK Kantor Adpel Banjarmasin-Kalsel, Kepala Kantor Adpel Sunda Kelapa DKI, Atase Perhubungan Singapore, Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Laut, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan pada tahun 2011 sampai dengan sekarang menjabat Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
Leon Muhamad
WASKITA KARYA • annual report 2011
Komisaris | Commissioner
22
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Born in Sumani Padang on April 4th, 1954. Serves as the Commissioner of PT Waskita Karya (Persero) since November 29th, 2011. Educated in graduate school of Teknik/Rekayasa Transportasi Universitas Brawijaya Malang in 2003. His career started as a staff of Dit. Kappel DJPL Jakarta, Surveyor of Kesyahbandaraan Tj. Priok DKI, a staff of Kanwil XIX Dephub Prop. Kalsel, Kasubsie STHK Kantor Adpel Banjarmasin-Kalsel, the Head of Kantor Adpel Sunda Kelapa DKI, Atase for Relationship with Singapore, the Director of Lalu Lintas dan Angkatan Laut, the Secretary of Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, and in 2011 until now as the Director General of Perhubungan Laut.
Ikhtisar Keuangan
Jembatan Suramadu, Jawa Timur | Suramadu Bridge, East Java
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Financial Highlight
23 23
Laporan Dewan Direksi THE BOARD OF DIRECTORS’ REPORT
M. Choliq Direktur Utama | President Director
WASKITA KARYA • annual report 2011
Assalammu’alaikum Wr.Wb.
24
B
idang Usaha Konstruksi mengalami pertumbuhan seiring dengan strategi Pemerintah yang memberikan ruang bagi pertumbuhan tersebut dengan memprioritaskan sektor infrastruktur yang setiap tahun nilainya selalu meningkat.
he construction business has experienced growth along with government’s strategy to give more space for the growth by prioritizing infrastructure sector which experiences improvement every year.
Ditengah persaingan bisnis yang terus meningkat dan ditunjang oleh potensi dari sumber daya yang ada, Waskita Karya sebagai perusahaan BUMN yang sudah cukup lama berkiprah di sektor Jasa Konstruksi, mampu menghadapi berbagai tantangan dan pantang menyerah.
In the midst of escalating business competition and supported by available potential resources, Waskita Karya as a BUMN that has been long moving in the Construction Service, is able to face many challenges and unyielding.
Nilai-nilai Perusahaan terus diimplementasikan melalui produk dan jasa konstruksi yang bermutu dan berdaya saing tinggi untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan Jasa Konstruksi terbaik yang memberikan nilai tambah bagi stakeholders.
Company values are continuously implemented through qualifed and highly competitive constructions products and services to realize company’s visions to be the best Construction Service that gives added value for the stakeholders.
Tiga tahun terakhir, Waskita Karya menunjukkan kinerja perusahaan yang sangat baik dan tumbuh dengan sangat meyakinkan. Hal ini memberikan optimisme besar dalam meraih pencapaian yang lebih membanggakan lagi.
In the last three years, Waskita Karya showed a very well performance and grew with very confincing. This gives huge optimism in achieving more encouraging achievements.
Kedepan, Waskita Karya akan terus melakukan peningkatan potensi dan kinerja profesional
In the future, Waskita Karya will keep improving its potential and professional performance in quickly and accurately
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
T
anticipating every development and changes. The company will pioneer new business and improve current business developments, which will be done by prioritizing carefulness principals and still related to the company’s core business.
Program penyiapan pemimpin terus dilanjutkan, dan perekrutan tenaga-tenaga profesional, baik melalui program penerimaan fresh graduates maupun penerimaan tenaga kerja berpengalaman dilakukan secara berkesinambungan, yang diharapkan akan mampu mendorong percepatan pertumbuhan Waskita Karya.
The program to prepare leaders will be continued, and recruitment of new professional labors, both through fresh graduate acceptance and experienced labors acceptance will be conducted sustainably, and expected to be able to accelerate the growth speed of Waskita Karya.
Dengan rasa bangga dan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami sampaikan hasil kinerja yang telah diperoleh Perseroan pada tahun 2011 dan Rencana Kerja tahun 2012.
With proud and gratitude to God Almighty, we deliver the performance results obtained from the Perseroan in 2011 and 2012 Work Plan.
Kinerja tahun 2011
2011 Performances
Di Bidang Pemasaran,
Marketing,
Perseroan telah mengikuti kegiatan tender pada tahun 2011 baik di Dalam Negeri maupun di Luar Negeri dan total nilai kontrak pada tahun 2011 sebesar Rp.13,638 Triliun, atau 135,92% dari tahun 2010 yang sebesar Rp.10,034 Triliun.
Perseroan has been participating in tenders since 2011 both domestic and overseas and the total contract value in 2011 was Rp.13.638 trillion, or 135.92% of 2010’s that was Rp.10.034 trillion.
Di Bidang Produksi,
Production,
Perseroan berhasil membukukan pendapatan Usaha tahun 2011 sebesar Rp. 7,27 Triliun atau mengalami kenaikan 24,27% bila dibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesar Rp. 5,85 Triliun. Sedangkan Beban Kontrak sebesar 90,88% dari pendapatan usaha. Perseroan berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp. 485,62 Miliar.
Perseroan succeeded in recorded 2011 business income of Rp. 7.27 trillion or increased 24.27% compared to 2010’s of Rp. 5.85 trillion. Meanwhile, the Contract Load was 90.88% of business profit. The Perseroan succeeded in recorded business profit of Rp. 485.62 billion.
Namun demikian, tidak dapat dihindari beban bunga yang ditanggung Perseroan juga cukup besar yaitu sebesar Rp. 153,79 Miliar akibat meningkatnya hutang bank seiring dengan peningkatan produksi, sehingga perseroan berhasil membukukan Laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 171,99 Miliar, atau 138,61% dari laba bersih tahun 2010 yang sebesar Rp. 124,08 Miliar.
However, it could not be avoided that the load of interest was quite large, that was Rp. 153.79 billion due to increasing bank credit along with increasing production, hence the Perseroan succeeded in recording net profit after tax of Rp. 171.99 billion, or 138.61% of net profit of 2010 that was Rp. 124.08 billion.
Kebijakan Perseroan
Perseroan’s Policies
Untuk mengantisipasi dinamika perkembangan usaha, setiap tahun Perusahaan mengevaluasi organisasi yang berjalan, dan pada Triwulan III sesuai SK Nomor: 10/SK/WK/2011 tanggal 20 Juli 2011, Perseroan melakukan perubahan organisasi dengan membentuk 8 (delapan) Divisi, yaitu Divisi I, Divisi II, Divisi III, Divisi IV, Divisi V, Divisi VI, Divisi VII dan Divisi EPC.
To anticipate the dynamics of business development, every year the Company evaluates the ongoing organization, on the third trimester according to the SK No. 10/SK/WK/2011 dated July 20th, 2011, the Perseroan made changes to the organization by forming 8 (eight) Divisions, they areDivision I, Division II, Division III, Division IV, Division V, Division VI, Division VII, andDivision EPC.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
dalam mengantisipasi secara cepat dan tepat setiap perkembangan dan perubahan yang terjadi. Perusahaan akan merintis bisnis baru dan meningkatkan pengembangan bisnis yang telah ada, yang akan dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tetap masih terkait dengan bisnis inti perusahaan.
25
WASKITA KARYA • annual report 2011
26
Diharapkan dengan perubahan organisasi ini akan membawa Perseroan untuk menghasilkan kinerja yang jauh lebih baik pada tahun-tahun mendatang.
It is expected that the changes in organization will bring the Perseroan to a better performance in the coming years.
Di Bidang Sumber Daya Manusia
Human Resources
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah asset Perseroan yang mampu memberdayakan sumber daya lainnya di Perusahaan sehingga menjadikan Waskita sebagai perusahaan yang berkinerja tinggi, Perusahaan dituntut untuk mampu setiap saat menyiapkan SDMnya dalam kapasitas sebagai leader pada setiap level. PT Waskita Karya senantiasa membekali SDMnya untuk siap menghadapi tantangan baik yang disebabkan, perubahan kondisi ekonomi maupun oleh para kompetitor Perusahaan, dan SDM Waskita Karya harus keluar sebagai pemenang.
Human Resources is the Perseroan’s asset that is able to move other resources in the Company, making Waskita as a high performance company, the Company is demanded to be able to prepare its human resources at any time in its capacity as leaders on every level. PT Waskita Karya always provide its human resources with the ability to face challenges due to economic conditions or the Company’s competitors, and Waskita Karya’s human resources must be the winner.
Salah satu upaya untuk menunjang Visi dan Misi perusahaan untuk menghasilkan SDM yang kompeten dan menjawab tantangan tersebut, saat ini pengelolaan SDM di Waskita sudah bertransformasi dari sekedar pengelolaan yang bersifat administratif dan transaksional saja menuju pada pengelolaan SDM yang bersifat memberikan nilai tambah (value added) dan perhatian lebih pada pengembangan SDM dalam jangka panjang serta proses penyiapan dan pengelolaan para calon pemimpin yang dikenal dengan Talent Management.
One of the efforts to support the company’s visions and missions is to produce competent human resources to answer the challenges, currently human resources management in Waskita has transformed from an administrative and transactional nature management to human resources management that gives added value and attention more to the development of human resources in long term and preparation and management processes of leader candidates known as Talent Management.
Untuk menunjang database manajemen dalam kecepatan pengambilan keputusan melalui Sistem Informasi Manajemen SDM (SIM SDM) yang saat ini sedang dibangun dan dikembangkan Waskita, banyak fungsi SDM yang bersifat transaksional seperti sistem kehadiran, penggajian,CV (curriculum vitae), beberapa tahap dalam seleksi atau pembelajaran melalui elektronik (e-learning) dapat disajikan langsung kepada pegawai melalui internet. Dengan demikian para pegawai bidang SDM di Waskita sudah mulai memfokuskan diri pada pekerjaan yang bersifat transformational seperti mengelola dan menyiapkan para pegawai yang berbakat dibidangnya yang diperlukan perusahaan dalam menghadapi persaingan global serta membangun budaya kerja yang menumbuhkan dan membuat para pegawai yang berbakat dibidangnya, terus berkembang sesuai kompetensinya.
To support management database in the speed for decision making through the Sistem Informasi Manajemen SDM (SIM SDM, Human Resources Management Information System) that is currently established and developed by Waskita, many functions of human resources that are transactional such as attendance system, salary, CV (curriculum vitae), several stages in selection or e-learning may be provided directly to employess through the internet. Hence, employees of HR in Waskita may start to focus themselves to works of transformational nature such as managing and preparing talented employees in their field that the company’s needed in facing global competition and developing growing work culture and make employees talented in their field to keep developing according to their competence.
Melalui Waskita Learning Centre, Waskita berharap dapat menyiapkan dan memiliki sumber daya yang berkualitas. Setiap individu akan mampu bekerjasama dalam tim. Serta selalu siaga memimpin perubahan dimasa yang akan datang.
Through Waskita Learning Centre, Waskita hoped to provide and has qualified resources. Each individual will be able to cooperate in a team. And always prepared to lead changes in the future.
Sehingga diharapkan seluruh insan Waskita dapat memegang teguh dan menjalankan Nilai Budaya Perusahaan yaitu SAFETY, Sustainable (Berkesinambungan). Agile (Fleksibel, Adaptif), Fair (Adil, Kesetaraan), Excellence (BMW), Team Work (Kerjasama Lintas Fungsi) dan IntegritY (Jujur).
Thus, it is expected that all people in Waskita may hold and obey Company’s Cultural Value that is SAFETY, Sustainable, Agile (Flexible, Adaptive), Fair (Equity), Excellence (BMW), Team Work (Cross Functions Cooperation), and IntegritY (Honesty).
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Besides increasing productivity and work quality, the company also tries to increase its employees’ wealth and social responsibility as a form of care to environment or Corporate Social Responsibility.
Rencana Kerja tahun 2012
2012 Work Plan
Perseroan selain terus berupaya untuk memenangkan tender proyek-proyek infrastruktur juga berupaya menangkap peluang proyek-proyek lainnya. Tahun 2012, Perseroan direncanakan akan tumbuh lebih baik lagi. Hal ini tercermin dalam angka-angka yang telah disusun.
The Perseroan also attempts to win tenders of infrastructure projects. In 2012, the Perseroan is planned to develop better. It is reflected in the following numbers.
Total Nilai Kontrak yang dikelola ditargetkan sebesar Rp. 18,88 Triliun atau meningkat 38,42% dari tahun 2011, dengan rincian Sisa Nilai Kontrak Tahun 2011 dan sebelumnya sebesar Rp.3,68 Triliun dan Nilai Kontrak Baru sebesar Rp. 9,96 Triliun, Pendapatan Usaha yang akan dicapai ditargetkan sebesar Rp. 9,14 Triliun atau meningkat 25,72% dari tahun 2011, dengan target laba setelah pajak (laba bersih) sebesar Rp. 205,24 Miliar atau meningkat 19,33% dari tahun 2011.
The total contract value targeted is Rp. 18.88 trillion or increased 38.42% from 2011, with details of 2011 and previous years Remaining Contract Value of Rp. 3.68 trillion and New Contract Value of Rp. 9.96 trillion, Business Earnings targeted is Rp. 9.14 trillion or increased 25.72% from 2011, with profit target after tax (net profit) of Rp. 205.24 billion or increased 19.33% of 2011’s.
Upaya perbaikan yang dilakukan dalam 4 (empat) tahun terakhir ini telah menghasilkan kinerja yang terus meningkat, hal ini menggambarkan bahwa prospek usaha Perseroan kedepan memberikan harapan yang cukup cerah.
The improvement efforts in the last 4 years has resulted in increasing performances, depicting a very well future business prospect of the Perseroan.
Pada semester I tahun 2012, Perusahaan juga berencana untuk melakukan penerbitan Obligasi, yang ditujukan untuk memperbaiki struktur pembiayaan Perusahaan, memenuhi kebutuhan modal kerja yang bersifat permanen, membiayai proyek investasi yang direncanakan, serta memenuhi pendanaan untuk mendukung pertumbuhan Perusahaan.
During the first semester of 2012, the Company also plans to issue obligations, aimed to improve the Company’s budgeting structure, fulfilling permanent work capital needs, funding planned investment projects, and fulfilling budgeting to support Company’s growth.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Implementation of Company Governance
Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan hal yang fundamental untuk mendapatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan Masyarakat dan Pemegang Saham. Disamping untuk mendukung pencapaian tujuan usaha Perseroan, pertumbuhan usaha, serta pemberian nilai tambah bagi seluruh stakeholders, Tata Kelola Perusahaan yang baik juga untuk menjaga kelangsungan usaha jangka panjang Perseroan. Oleh karenanya peningkatan kinerja operasional dan keuangan di setiap Unit Bisnis dilakukan dengan peningkatan kepatuhan dan kehatihatian, dengan penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan konsisten, dan manajemen yang Transparan, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairnes, sesuai dengan Prosedur Waskita di bidang Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) dan Prosedur di bidang Etika dan Perilaku (Code of Conduct) yang dimiliki
A Good Corporate Governance is a fundamental need to gain trust from stakeholders and community. Besides, to support goal achievement, business growth, and added value for all stakeholders, a good Company Governance also maintains the continuity of the company’s long term business. Thus, increasing operational and financial performances in every Business Unit is done by increasing obedient and caution, by implementing the principals of good and consistent company governance, and Transparent, Accountable, Responsible, Independent,andFair management, according to the Waskita Procedure on Good Corporate Governace and Procedures on Code of Conduct of the
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Disamping peningkatan produktifitas dan kualitas kerja, perusahaan juga berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawan dan tanggung jawab sosial sebagai kepedulian terhadap lingkungan atau Corporate Social Responsibility.
27
Perusahaan, yang telah disesuaikan dengan perubahan struktur organisasi dan perkembangan dunia usaha saat ini.
Company, adjusted with the changing organizational structure and current business world development.
Kami segenap anggota Direksi, Insya Allah akan senantiasa menjaga kepercayaan yang telah diamanahkan, untuk melakukan yang terbaik bagi kepentingan Perseroan dan Pemegang Saham.
We, in the name of the Directors, With the Permission of God will maintain the trust mandated upon us, to do the best for the interest of the Perseroan and Shareholders.
Tahun 2012 merupakan tahun yang sangat menantang bagi kami untuk meraih keberhasilan dan kemajuan Perseroan yang lebih baik lagi. Dan dalam menghadapi tahun 2012 dan tahun-tahun berikutnya, kami berkeyakinan dapat menjalankan usaha Perseroan dengan merealisasikan strategi dan rencana yang ditetapkan Perseroan.
2012 is a challenging year for us to achieve better success and improvement for the Perseroan. And in facing 2012 and the following years, we are convinced to be able to run the Perseroan’s business by realizing the strategies and plans stipulated by the Perseroan.
Kemajuan yang telah dicapai oleh PT. Waskita Karya ini tidak lepas dari dukungan dan kepercayaan para Pemegang Saham, Pemilik Proyek (owner)/ Pelanggan, Lembaga Keuangan Perbankan maupun Non Perbankan, Sub Kontraktor, Supplier, serta para Pegawai dan pihak-pihak lain. Untuk itu, kami sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, dan kami berharap dukungan dan kepercayaan tersebut dapat terus dilakukan dan ditingkatkan lagi pada tahun 2012 dan tahun-tahun berikutnya, untuk dapat meraih hasil yang lebih baik lagi.
The advancement achieved by PT. Waskita Karya was not possible without the support and trust from Shareholders, Project Owners/Customers, Financial Institutions, Banking and Non Banking, Sub Contractors, Suppliers, Employees, and other parties. Hence, we convey our highest gratitude and thank you, and we hope that the support and trust may be given and improved in 2012 and the coming years, to be able to achieve better results.
Akhirnya, kami akan terus berusaha keras dan melakukan yang terbaik, untuk mewujudkan impian masa depan Waskita, dan semoga kita semua senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan hidayah dari Allah SWT.
Finally, we will be working hard and do the best, to realize Waskita’s future dreams, and hope that we are under the guidance and grace of Allah SWT.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
WASKITA KARYA • annual report 2011
M. Choliq Direktur Utama President Director
28
Tunggul Rajagukguk Direktur Keuangan Director of Finance
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Didi Triyono Direktur Operasi I Director of Operation I
Desi Arryani Direktur Operasi II Director of Operation II
Bambang Heru Purnomo Direktur Pengembangan & SDM Director of Development & Human Capital
Ikhtisar Keuangan
ONWARD ONWARD THROUGH THROUGH QUALITYQUALITY PERFORMANCE PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
• Jati Gedung Tunnel Jati Gede, Jawa Tengah | Diversion Tunnel Gede,Waskita West Java
WASKITA KARYA • annual report 2011
Financial Highlight
2929
Profil Dewan Direksi THE BOARD OF DIRECTORS’ PROFILE
Didi Triyono (Direktur Operasi I) | Desi Arryani (Direktur Operasi II) | M. Choliq (Direktur Utama) | Tunggul Rajagukguk (Direktur Keuangan) | Bambang Heru Purnomo | (Direktur Pengembangan & SDM)
Lahir di Gresik pada 12 Desember 1952. Alumnus Teknik Sipil Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya mengawali karirnya di PT Adhi Karya (Persero) sejak tahun 1979 hingga menduduki posisi Direktur di Perusahaan BUMN tersebut selama periode 2001- 2006. Program S2 Manajemen dari Institut Manajemen Prasetya Mulya diselesaikannya pada 1995. Sejak 24 Juni 2008 mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menduduki jabatan Direktur Utama PT
WASKITA KARYA • annual report 2011
Waskita Karya (Persero).
30
M. Choliq Direktur Utama | President Director
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Born in Gresik, on December 12th, 1952. The alumni of Civil Engineering of Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya started his career in PT Adhi Karya (Persero) since 1979 until he sat on the position of Director in the BUMN Company during the period of 2001- 2006. He finished his graduate program of Management from Institut Manajemen Prasetya Mulya in 1995. Since June 24th, 2008, he has been trusted to hold the mandate from the government to sit as the Chief Director of PT Waskita Karya (Persero).
Lahir di Pemantang Siantar Sumatera Utara 28 Agustus 1962, sejak tanggal 4 Juli 2011 menjabat Direktur PT Waskita Karya (Persero). Menjabat sebagai Direktur PPA sejak Februari 2009 - Juli 2011, sebelumnya di tahun 2008-2009 menjabat sebagai Direktur PT Trans Pacific Petrochemical Indotama, Kepala Bagian Risk Management Kredit dan Properti PPA , Senior Vice President (2006 - 2007), Kepala Bagian Kepatuhan PT PPA (2004 - 2006), Kepala Divisi Verifikasi Data dan Konsolidasi BPPN (1999 - 2004). Meraih gelar MM bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 2001 Born in Pemantang Siantar Sumatera Utara August 28th, 1962, since July 4th, 2011 has served as the Director of PT Waskita Karya (Persero). Served as the Director of PPA in February 2009 – July 2011, previously in 2008 - 2009 served as the Director of PT Trans Pacific Petrochemical
Tunggul Rajagukguk Direktur Keuangan | Finance Director
Indotama, Head of Risk Management of Credit and Property of PPA, Senior Vice President (2006 - 2007), Head of Bagian Kepatuhan PT PPA (2004 - 2006), Head of Data Verification and Consolidation Division of BPPN (1999 - 2004). Obtained an MM degree on Financial Management from Universitas Indonesia in 2001.
Lahir di Surakarta pada 1 Juli 1955. Menyelesaikan pendidikan S1 Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1983. Sedangkan program Magister Manajemen diselesaikan di Universitas Pendidikan Nasional, Denpasar. Kiprahnya di PT Waskita Karya (Persero) dimulai pada tahun 1983 sebagai Staf Operasi Cabang IX Denpasar. Pada 1996-1997 menjabat sebagai Kepala Cabang NTT Wilayah VI di Kupang, tahun 2000- 2001 sebagai Kepala Wilayah IV di Semarang, Tahun 2001-2002 sebagai Kepala Wilayah V di Denpasar, Tahun 2003 - 2008 sebagai Kepala Wilayah III di Denpasar, dan pada 24 Juni 2008 diangkat sebagai Direktur PT Waskita Karya (Persero). Born in Surakarta on July 1st, 1955. Finished undergraduate school of Engineering Faculty of Universitas Gadjah Mada (UGM) in 1983. Finished Master degree of Management from Universitas Pendidikan Nasional, Denpasar. Started in PT Waskita Karya (Persero) in 1983 as Direktur Operasi I | Operation I Director
a Staff of Operation of Branch IX Denpasar. In 1996 – 1997 served as the Head of Branch NTT Region VI in Kupang, in 2000 – 2001 as the Head of Region IV in Semarang, in 2001 – 2002 as the Head of Region V in Denpasar, in 2003 – 2008 as the Head of Region III in Denpasar, and on June 24th, 2008 was promoted as the Director of PT Waskita Karya (Persero). WASKITA KARYA • annual report 2011
Didi Triyono
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
31
Desi Arryani Direktur Operasi II | Operation II Director
Lahir di Jakarta, 29 Desember 1962. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia tahun 1987. Magister Manajemen ia selesaikan di Institut Manajemen Prasetya Mulya. Masuk menjadi pegawai PT Waskita Karya (Persero) pada tahun 1987 sebagai Staf Penganggaran Urusan Proyek Gedung Kantor Pusat. Tahun 1991 menjadi Kepala Proyek di Proyek Talud Benoa serta Proyek Penyempurnaan Irigasi Sabah Paket II Buleleng. Tahun 1991 – 1997 menjabat Kepala Bagian Pemasaran di Kantor Cabang IX Denpasar. Pada periode yang sama ia pun menjadi Kepala Proyek untuk menangani berbagai proyek sumber daya air yang tersebar di Cabang IX Denpasar. Tahun 1997 – 2001 ia diangkat menjadi Kepala Cabang di Kantor cabang NTB di Mataram. Tahun 2002 – 2005 menjadi Wakil Kepala Wilayah III Surabaya, dan sejak 2005 s.d. 2008 menjabat selaku Kepala Divisi III di Jakarta. Tahun 2008 – 2009 sebagai Kepala Divisi Sipil di Jakarta, tahun 2009 – 2010 sebagai Kepala Divisi II di Jakarta, dan tahun 2010 s.d. sekarang, ketika kemudian diangkat menjadi Direktur, ia masih menjabat Kepala Divisi II di Jakarta. Born in Jakarta, December 29th, 1962. Finished undergraduate of Civil Engineering from Universitas Indonesia in 1987. Master of Management was obtained from Institut Manajemen Prasetya Mulya. Started as an employee of PT Waskita Karya (Persero) in 1987 as a Staff of Budgeting of Central Office Project. In 1991 became the Head of Talud Benoa Project and Irrigation Perfection of Sabah Paket II Project in Buleleng. In 1991 – 1997 became the Head of Marketing in Branch Office IX Denpasar. In the same period, became the Head of Project that deals with various water resources projects in Branch IX Denpasar. In 1997 – 2001, promoted to be the Head of Branch NTB in Mataram. In 2002 – 2005 became the the Vice Head of Region III Surabaya, and in 2005 until 2008 served as the Head of Division III in Jakarta. In 2008 – 2009 as the Head of Civil Division in Jakarta, in 2009 -2010 as the Head of Division II in Jakarta, and in 2010 until now, when elected as a Director, he is still serving as the Head of Division II in Jakarta.
Lahir di Jakarta, 22 Februari 1955. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1983 dan Pasca Sarjana Manajemen Keuangan di Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) tahun 2008. Memulai karir di PT Hutama Karya (Persero)(HK) pada tahun 1983. Berbagai jabatan di HK pernah disandangnya, antara lain Kepala Unit Pelaksanaan pada Cabang V Sumatera Barat, Wakil Kepala Biro Operasi I Kantor Pusat, Wakil Kepala Biro Bidang Operasi pada Biro Operasi & Pemasaran I, Kepala Biro Pemasaran Kantor Pusat, Kepala Biro Produksi Kantor Pusat, Staf Ahli Direktur Produksi merangkap Kapro Utama Pembangunan The H Tower PT HK Realtindo dan terakhir Manajer Legal dan Adm Pembangunan The H Tower PT HK Realtindo, dan sejak dilantik tanggal 4 Juli 2011 menjabat selaku Direktur PT Waskita Karya (Persero).
Bambang Heru Purnomo Direktur Pengembangan & SDM | Development & Human Capital Director
Born in Jakarta, February 22nd, 1955. Finished undergraduate program of Civil Engineering of Institut Teknologi Bandung (ITB) in 1983 and Graduate program of Financial Management from Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) in 2008. Started having a career in PT Hutama Karya (Persero)(HK) in 1983. Various positions in HK were served, among others were the Head of Execution in Branch V Sumatera Barat, Vice Chief of Operation Bureau I of Central Office, Vice Chief of Operation of Operation and Marketing Bureau I, Head of Marketing Bureau of Central Office, Head of Production Bureau of Central Office, Expert Staff of Production Director and Kapro Utama of Development of The H Tower PT HK Realtindo, and lastly as the Legal and Adm Development Manager of The H Tower PT HK Realtindo, and in since July 4th, 2011 served
WASKITA KARYA • annual report 2011
as a Director of PT Waskita Karya (Persero).
32
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Ikhtisar Keuangan
• Gedung Waskita Apartemen Signature Park, Jakarta | Signature Park Apartement, Jakarta
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Financial Highlight
33
Laporan Komite Audit THE AUDITING COMMITTEE’S REPORT
S
esuai dengan Piagam Komite Audit, tugas Komite Audit meliputi monitoring efektivitas pemeriksaan eksternal, pengawasan internal, sistem pengendalian manajemen dan kepatuhan Manajemen serta tugas lain yang disetujui Dewan Komisaris. Dalam mereview laporan keuangan, Komite Audit memastikan bahwa laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum. Dalam melaksanakan tugas ini Komite Audit telah melakukan pertemuan dengan auditor eksternal dan internal untuk memberikan masukan tentang perbaikan kualitas pemeriksaan yang dilakukan dan perbaikan sistem pengendalian internal. Komite juga meminta auditor eksternal untuk meneliti kepatuhan manajemen terhadap peraturan yang berlaku. Terkait dengan laporan keuangan 2011. Komite Audit telah bekerja sama dengan auditor eksternal, memberikan masukan dan memonitor pelaksanaan audit atas laporan keuangan 2011.
Soemarno Soerono Ketua Komite Audit | Chairman
A
ccording to the Auditing Committee Charter, the tasks of the Auditing Committee include monitoring the efectivity of external checking, internal monitoring, management control system, and Management obedience and other tasks authorized by the Board of Commissioners. In reviewing financial reports, the Auditing Committee ensures that financial reports are in accordance with the general financial accounting standard.
WASKITA KARYA • annual report 2011
In executing these tasks, the Auditing Committee has conducted meetings with external and internal auditor to give inputs on repairing the examination quality and internal control system. The Committee also asked the external auditor to investigate management’s obedience to current regulations. Related with the 2011 financial report.
34
The Auditing Committee has been cooperating with external auditors, gives inputs, and monitors auditing on the 2011 financial report.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Profil Komite Audit THE AUDITING COMMITTEE’S PROFILE Lahir di Makassar 2 Oktober 1949, beliau menjabat sebagai Ketua Komite Audit Waskita sejak tahun 2010 sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai ketua Komite Risiko dan Asuransi pada tahun 2007. Selain itu beliau pernah juga menjabat sebagai staf ahli Menteri BUMN Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat. Sejak 1975 sampai saat ini sebagai staf pengajar di FE UI. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia (1975) jurusan ekonomi studi pembangunan, MA Economics University di Hawai jurusan monetary (1983) dan Ph.D Economics University Hawaii jurusan monetary, International Trade, Labour Economics (1985), selain itu beliau juga dianugerahi Satya Lancana Karya Satya XX (1997) dan Satya Lancana Wirakarya (1997).
Soemarno Soerono Ketua | Chairman
Born in Makassar on October 2nd, 1949, served as the Head of Auditing Committee of Waskita since 2010, previously served as the Head of Risk and Insurance Committee in 2007. Moreover, served as the expert staff of the Ministry of BUMN on Institutions and Community Relationships. Since 1975 until today has been teaching in FE UI. Finished undergraduate program of Economy in Universitas Indonesia (1975) on development study, MA of Economics University in Hawaiian monetery (1983), and Ph.D in Economics University Hawaii on monetery, International Trade, Labour Economics (1985), also received Satya Lancana Karya Satya XX (1997) and Satya Lancana Wirakarya (1997). Lahir di Yogyakarta pada 31 Agustus 1967, menyelesaikan S1 di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada tahun 1993 serta pendidikan S2 pada International University of Japan (IUJ) pada tahun 1999. Pada Tahun 2010 menjadi anggota Komite Audit PT Waskita Karya (Persero). Disamping itu saat ini beliau menjabat Kepala Bidang Pemeriksaan Keuangan Usaha Akuntan Publik. Born in Yogyakarta on August 31st, 1967, finished undergraduate in Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta in 1993 and graduate program in International University of Japan (IUJ) in 1999. In 2010 became a member of Auditing Committee of PT Waskita Karya (Persero). Also serving as the Head of Financial Examination of Public Accounting Business.
Agus Suparto Anggota | Member
Muhammad Danial
Born in Jakarta on June 24th, 1962, received two degrees from Universitas Indonesia, Bachelor of Management in 1993 and Bachelor of Accounting in 1996, also received Master of Management from Universitas Padjajaran, Bandung in 2001. Worked in PT BICKA, Jakarta, as a risk management instructor from banking in 2005 – 2006, also served as a member of Risk and Insurance Committee of PT Waskita Karya in 2007. In 2010 became a member of the Auditing Committee of PT Waskita Karya (Persero).
Anggota | Member
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Lahir di Jakarta 24 Juni 1962, beliau memperoleh dua gelar sarjana dari Universitas Indonesia, yaitu Sarjana Manajemen pada tahun 1993 dan Sarjana Akuntansi pada tahun 1996, kemudian beliau juga memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 2001. Bekerja pada PT BICKA, Jakarta, sebagai instruktur manajemen risiko untuk perbankan sejak tahun 2005 hingga 2006, beliau juga pernah menjadi anggota Komite Risiko dan Asuransi di PT Waskita Karya pada tahun 2007. Pada tahun 2010 sebagai anggota Komite Audit PT Waskita Karya (Persero).
35
Laporan Komite Risiko dan Asuransi THE RISK AND INSURANCE COMMITTEE’S REPORT
B
isnis
jasa
konstruksi
tahun
2011
mengalami
perkembangan yang baik dan prospektif dengan
meningkatnya permintaan atas jasa konstruksi. Di sisi lain, bisnis jasa konstruksi memiliki risiko yang tidak kecil. Risiko keterlambatan, kegagalan, kerusakan proyek serta risiko membengkaknya biaya pembangunan konstruksi membayangi
setiap
pelaksanaan
pembangunan
konstruksi. Jenis risiko selalu berkembang dan berubah sehingga Komite Risiko dan Asuransi menyetujui adanya penambahan dan pengurangan jenis risiko yang harus dimasukan ke dalam daftar risiko PT Waskita Karya (Persero). Tantangan dan sekaligus peluang ini telah dihadapi dengan baik oleh manajemen PT Waskita Karya (Persero) dengan meraih kesempatan yang ada, dengan tetap berhati-hati menerapkan manajemen risiko. Perusahaan secara proaktif melakukan manajemen risiko dan mengidentifikasi risiko sebagai proses yang fundamental dalam mencapai tujuan organisasi. Komite Risiko dan Asuransi telah mereview proses manajemen risiko dan meyakini bahwa proses manajemen risiko telah berjalan sesuai dengan panduan yang telah dibuat oleh Perusahaan. Keseluruhan proses mulai dari identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi dan evaluasi atas risiko yang ada telah berjalan sesuai dengan standar perusahaan. Kohirin Suganda Saputra Ketua Komite Resiko dan Asuransi | Chairman
Semoga efektifitas Manajemen Risiko yang telah dilakukan PT Waskita Karya akan dapat meminimalisasi semua risiko sekaligus meningkatkan kinerja keberhasilan perusahaan.
C WASKITA KARYA • annual report 2011
onstruction service business in 2011 experienced a good growth and its prospect grew with increasing demand of construction service. On the other side, construction service business has large risks. The risks of delays, failures, damages, and excess of construction costs are shadowing every construction development. The risks are ever changing, making the Risk and Insurance Committee authorized addition and reduction of risks that must be included in the list of risks of PT Waskita Karya (Persero).
36
Challenges and also opportunities have been faced by the management of PT Waskita Karya (Persero) by achieving the available opportunities, by carefully implementing risk management. The company proactively implements risk management and identify risks as fundamental process in achieving the organization’s aims. The Risk and Insurance Committee has reviewed and believed that the risk management process has been executed according to the guidelines made by the Company. The whole process starts from risk identification, risk assessment, mitigation, and evaluation of current risk in accordance with company’s standard. Hopefully the efectivity of the Risk Management that has been executed by PT Waskita Karya will be able to minimize all risks and improve the company’s performance.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Profil Komite Risiko dan Asuransi THE RISK AND INSURANCE COMMITTEE’S PROFILE Lahir di Bandung 7 Maret 1950. Beliau menjabat sebagai Staf Khusus Sekretaris Negara RI, sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Kapuspen TNI tahun 2005. Beliau menyelesaikan pendidikan AKABRI pada tahun 1972, dengan kecabangan Corps Zeni TNI AD mendapat penugasan didalam dan luar negeri, meraih beberapa tanda jasa diantaranya bintang Kartika Eka Paksi Pratama dan Bintang Yudha Dharma Pratama dengan pangkat terakhir sebagai Mayor Jenderal TNI. Diangkat sebagai Ketua Komite Risiko dan Asuransi tahun 2010. Sebelumnya beliau sebagai Ketua Audit PT Waskita Karya (2007). Born in Bandung on March 7th, 1950. Served as Special Staff of the RI State Ministry, previously served as Kapuspen TNI in 2005. Finished AKABRI education in 1972, on Corps Zeni TNI AD, received assignments in domestic and overseas, received several honors among others bintang Kartika Eka Paksi Pratama and Bintang Yudha Dharma Pratama with the last rank of
Kohirin Suganda Saputra
Mayor Jenderal TNI. Promoted as the Head of Risk and Insurance Committee in 2010. Previously
Ketua | Chairman
served as the Head of Auditing of PT Waskita Karya (2007).
Beliau lahir di Banyuwangi 19 Mei 1970 dan memperoleh gelar Diploma III sebagai lulusan terbaik dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta, pada tahun 1992, kemudian gelar MBA dalam bidang Keuangan dan Teknologi Informasi dari International University of Japan, Noogata, pada tahun 2002. Bekerja sebagai Training Director pada Center For Development of Accounting and Finance, STAN sejak 2003, disamping mengajar dalam bidang audit keuangan pada instansi yang sama, beliau telah memberikan pelatihan audit di lingkungan Waskita Karya sebelum diangkat menjadi anggota Komite Audit Perseroan. Diangkat sebagai anggota Komite Resiko dan Asuransi tahun 2010. Born in Banyuwangi on May 19th, 1970 and received a Diploma III as the best graduate of Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta, in 1992, and an MBA on Financial and Information Technology from International University of Japan, Noogata, in 2002. Worked as Training
Tjahjo Winarto Anggota | Member
Director in Center for Development of Accounting and Finance, STAN since 2003, besides teaching financial auditing in the same institution, also gave auditing training for Waskita Karya before promoted as a member of the Auditing Committee. Promoted to be a member of the Risk and Insurance Committee in 2010. Beliau lahir di Kadipaten Majalengka, 1 Januari 1955 dan memperoleh gelar S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1978, kemudian melanjutkan S2 mengambil Studi Pembangunan di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1999. Jabatan terakhir Kepala Pusat Pembinaan Usaha dan Kelembagaan Bidang Pembinaan Konstruksi, Kementerian PU dengan pangkat terakhirnya yaitu Pembina Utama Madya. Beliau dianugerahi beberapa penghargaan diantaranya Satya Lancana Wirakarya (2010) dan Satya Lancana Karya Satya XX (2001).
Born in Kadipaten Majalengka, January 1st, 1955 and obtained a bachelor degree of Civil Engineering from Institut Teknologi Bandung in 1978, then continued to receive a master degree of Development Study in Institut Teknologi Bandung in 1999. The last position was as the Head of Pusat Pembinaan Usaha dan Kelembagaan Bidang Pembinaan Konstruksi, Ministry of
Dadan Krisnandar
Public Works with last rank of Pembina Utama Madya. Was given several honors such as Satya
Anggota | Member
Lancana Wirakarya (2010) and Satya Lancana Karya Satya XX (2001). Promoted as a member of the Risk and Insurance Committee in 2010.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Diangkat sebagai anggota Komite Risiko dan Asuransi tahun 2010.
37
Profil Perusahaan COMPANY PROFILE
Nama Perusahaan | Corporate Name PT WASKITA KARYA (PERSERO) Alamat Kantor | Head Office Gedung Waskita Jl. MT Haryono Kav. No 10 Cawang Jakarta 13340 Indonesia Telepon | Telephone : (021) 8508510 / 8508520 Faksimili | Facsimile (021) 8508506 Email :
[email protected] Homepage : www.waskita.co.id Pendirian Perusahaan | Founded 1 Januari 1961 | January 1, 1961
WASKITA KARYA • annual report 2011
Bidang Usaha | Corporate Business
38
PT Waskita Karya (Persero) adalah pelaksana konstruksi. Tujuan perusahaan dengan turut melakukan usaha di bidang industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan pengembang untuk menghasilkan barang/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan terbatas.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
PT Waskita Karya (Persero) is a construction executor. The goal of the company is to participate in fabrication industry, rental service, agency service, investment, agro industry, trades, regional governance, construction ability improvement service, information technology, tourism and developer of high quality and competitive goods/services, also pursuit profits to improve Perseroan’s values by implementing the principals of Perseroan terbatas.
Alamat Perusahaan COMPANY ADDRESSESS KANTOR PUSAT | HEAD OFFICE
Cabang Jeddah - KSA | Jeddah - KSA Branch
Gedung Waskita
Kingdom of Saudi Arabia CR No.4030184688
Jl. MT. Haryono Kav No.10 Cawang
PO BOX 104007 Jeddah 21331 KSA
Jakarta 13340
Telp
: +966 266 80419
Telp : (021) 8508510 / 8508520
Fax
: +966 266 80419
Fax : (021) 8508506
Email
:
[email protected]
Email :
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Homepage : www.waskita.co.id DIVISI II | DIVISION II DIVISI EPC | EPC DIVISION
Gedung Waskita Lt.5
Gedung Waskita Lt.6
Jl. MT. Haryono Kav No.10 Cawang
Jl. MT. Haryono Kav No.10 Cawang
Jakarta 13340
Jakarta 13340
Telp. (021) 8198158
Telp : (021) 8515550
Fax. (021) 8190455
Fax : (021) 8515510
Email :
[email protected]
Email :
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Homepage : www.waskita.co.id DIVISI III | DIVISION III Gedung Waskita Lt.3 Jl. MT. Haryono Kav No.10 Cawang Jakarta 13340 Telp
: (021) 8515521
Fax
: (021) 8515509
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id Cabang Dubai - UEA | Dubai - UEA Branch Binladin Contracting Building PO BOX 1555 Dubai - Uni Emirat Arab Telp
: +97 142 691 500
Fax
: +97 142 688 678
Hp
: +971 566 258 060
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Jl. Dr. Sutomo No.96 Pekanbaru 28141 Telp
: (0761) 33125
Fax
: (0761) 31409
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id Cabang NAD | NAD Branch Jl. T.Chik Kutakarang No.1 Banda Aceh 23121 Telp
: (0651) 23210
Fax
: (0651) 23210
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id Cabang Sumatera Utara | North Sumatera Branch Jl. Patriot No.10 Kp Lalang Medan 20127 Telp
: (061) 8447000 / 8447002
Fax
: (061) 8447001
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
DIVISI I | DIVISION I
39
Cabang Riau | Riau Branch
Cabang Sumatera Barat | West Sumatera Branch
Jl. Dr. Sutomo No.96 Pekanbaru 28141
Jl. Ahmad Yani No.19
Telp
: (0761) 33125
Padang 25112
Fax
: (0761) 31409
Telp
: (0751) 33151
Email
:
[email protected]
Fax
: (0751) 32622
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Homepage : www.waskita.co.id Cabang Kepulauan Riau | Riau Island Branch Jl. Raja Haji No.4 Sekupang
Cabang Bangka Belitung | Bangka Belitung Branch
Pulau Batam 29433
Jl. Rambutan No.95 Kelurahan Bukit Merapin
Telp
: (0778) 324791
Kecamatan Gerunggang - Kota Pangkal Pinang
Fax
: (0778) 324791
Telp
: (0717) 436122
Email
:
[email protected]
Fax
: (0717) 436122
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Homepage : www.waskita.co.id Cabang Lampung | Lampung Branch Jl. Pangeran Antasari No.114
DIVISI IV | DIVISION IV
Bandar Lampung 35133
PT Waskita Karya Lt.4
Telp
: (0721) 258373
Jl. MT. Haryono Kav No.10 Cawang
Fax
: (0721) 258370
Jakarta 13340
Email
:
[email protected]
Telp
: (021) 8500005
Fax
: (021) 8194141
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id Cabang Sumatera Selatan | South Sumatera Branch
Homepage : www.waskita.co.id
Jl. Kikim I W.1 No.1 Palembang 30137
Cabang Banten | Banten Branch
Tel
: (0711) 418197
Komp. Ruko Liga Mas Regency Blok A2 No.2
Fax
: (0711) 413477
Jl. Imam Bonjol, Karawaci - Tanggerang
Email
:
[email protected]
Telp
: (021) 5531919
Fax
: (021) 5531919
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id Cabang Bengkulu | Bengkulu Branch
Homepage : www.waskita.co.id
Jl. Kapuas Raya No.4 Kel. Padang Harapan Lingkar Barat Kec. Gading Cempaka
Cabang Jawa Barat | West Java Branch
Bengkulu 38225
Jl. Asia Afrika No.55
Telp
: (0736) 7009022
Bandung 40111
Fax
: (0736) 341227
Telp
: (022) 4235302
Email
:
[email protected]
Fax
: (022) 4232982
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Homepage : www.waskita.co.id Cabang Jambi | Jambi Branch
WASKITA KARYA • annual report 2011
Komplek Perumahan DPRD Prop. Jambi
40
Jl. S. Parman No.10A Rt.10 Telanaipura-Jambi Telp
: (0741) 670307
Fax
: (0741) 670307
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Cabang Jawa Tengah | Central Java Branch
Cabang Kalimantan Timur | East Kalimantan Branch
Jl. Kawi No.37
Jl. Gamelan No.7 Samarinda
Semarang 50232
Kalimantan Timur 75123
Telp
: (024) 8509333
Telp
: (0541) 738151
Fak
: (024) 8504466
Fax
: (0541) 745030
Email
:
[email protected]
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Homepage : www.waskita.co.id
Cabang D.I Yogyakarta | D.I Yogyakarta Branch
DIVISI VI | DIVISION VI
Perum Taman Alamanda No.A-3
Jl. Jemursari Selatan II No.2A-2B
Jl. Kabupaten KM 38 Kronggahan,
Surabaya 60237
Trihanggo Gamping, Sleman
Telp
: (031) 8439091
Yogyakarta
Fax
: (031) 8416538 :
[email protected]
Telp
: (0274) 6415338
Email
Fak
: (0274) 6415337
Homepage : www.waskita.co.id
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Cabang Jawa Timur & Timor Leste | East Java & Timor Leste Branch
DIVISI V | DIVISION V
Jl. Jemursari Selatan II No.2A-2B
Komplek Perumahan Balikpapan Baru
Surabaya 60237
Blok F1 No.2 Balikpapan
Telp
: (031) 8439091
Kalimantan Timur 76121
Fax
: (031) 8416538
Telp
: (0542) 872700
Email
:
[email protected]
Fax
: (0542) 871845
Homepage : www.waskita.co.id
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Cabang Bali | Bali Branch Jl. Hayam Wuruk 191
Cabang Kalimantan Barat | West Kalimantan Branch
Denpasar 80235
Jl. Adi Sucipto No.1 Sei Raya
Telp
: (0361) 235372
Pontianak, Kalimantan Barat 78391
Fax
: (0361) 235161
Tel
: (0561) 721977
Email
:
[email protected]
Fax
: (0561) 722129
Homepage : www.waskita.co.id
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Cabang NTB | NTB Branch Jl. Langko 50 Mataram 83425
Cabang Kalimantan Selatan & Tengah |
Telp
: (0370) 633350
Central & South Kalimantan Branch
Fax
: (0370) 621282
Jl. Kuripan No.5 Banjarmasin 70236
Email
:
[email protected]
Telp
: (0511) 3263637
Homepage : www.waskita.co.id
Fax
: (0511) 3250943
Email
:
[email protected]
WASKITA KARYA • annual report 2011
Homepage : www.waskita.co.id
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
41
Cabang NTT | NTT Branch
Cabang Sulawesi Utara | North Sulawesi Branch
Jl. Timor Raya 116
Jl. Balai Kota No.5
Kupang NTT
Manado
Telp
: (0380) 831925
Telp
: (0431) 853423
Fax
: (0380) 833048
Fax
: (0431) 853423
Email
:
[email protected]
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Homepage : www.waskita.co.id
DIVISI VII | DIVISION VII
Cabang Gorontalo | Gorontalo Branch
Jl. AP Petarani No.88
Kelurahan Hepuhulawa, Kec. Limboto
Makassar 90222
Kabupaten Gorontalo
Telp
: (0411) 871131
Telp
: (0435) 880201
Fax
: (0411) 852526
Fax
: (0435) 882252
Email
:
[email protected]
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Homepage : www.waskita.co.id
Cabang Sulawesi Selatan | South Sulawesi Branch
Cabang Maluku | Maluku Branch
Jl. AP Petarani No.88
Jl. Jenderal Sudirman
Makasar 90222
Batu Merah - Ambon
Telp
: (0411) 871131
Telp
: (0911) 354105
Fax
: (0411) 852526
Fax
: (0911) 354103
Email
:
[email protected]
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Homepage : www.waskita.co.id
Cabang Sulawesi Tengah | Central Sulawesi Branch
Cabang Maluku Utara | North Maluku Branch
Jl. DI Panjaitan No.19
Kel Ubo-Ubo Kec. Kota Ternate Selatan
Palu
Rt.011/04 No.357 Ternate 97717
Telp
: (0451) 429322
Telp
: (0921) 22219
Fax
: (0451) 429322
Fax
: (0921) 22219
Email
:
[email protected]
Email
:
[email protected]
Homepage : www.waskita.co.id
Homepage : www.waskita.co.id
Cabang Sulawesi Tenggara | South East Sulawesi Branch
Cabang Papua | Papua Branch
Jl. DI Panjaitan No.38
Jl. Maluku No.7D Dok V Atas
Kendari
Jayapura - Papua 99114
Telp
: (0401) 393577
Telp
: (0967) 524535
Fax
: (0401) 393577
Fax
: (0967) 532102
Email
:
[email protected]
Email
:
[email protected]
WASKITA KARYA • annual report 2011
Homepage : www.waskita.co.id
42
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Homepage : www.waskita.co.id
WASKITA KARYA • annual report 2011 ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
43
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight ANAK PERUSAHAAN
SUBSIDIARIES
PT Translingkar Kita Jaya, PT Ismawa Trimitra,
PT Translingkar Kita Jaya, PT Ismawa Trimitra,
PT Citra Waspphutowa
PT Citra Waspphutowa
PROFIL ANAK PERUSAHAAN
SUBSIDIARIES PROFILE
PT Translingkar Kita Jaya
PT Translingkar Kita Jaya
Didirikan
: 19 Januari 2006
Established
: January 19th, 2006
Bidang Usaha
: Investasi Jalan Tol
Field of Business
: Toll Road Investment
Alamat Kantor
: Jl.Anata Cupa, Kel Harjamukti,
Address
: Jl. Anata Cupa, Kel Harjamukti,
Cimanggis-Depok :
[email protected]
E-mail
:
[email protected]
Penyertaan
: 18,14%
Ownership
: 18,14%
Komisaris Utama
: Ir. Teddy Surianto
President Commissioner : Ir. Teddy Surianto
Komisaris
: Antonius Irwan Oetama;
Commissioners
: Antonius Irwan Oetama
Theresia Asih Winanti;
Theresia Asih Winanti;
Ir. Didi Triyono, MM
Ir. Didi Triyono, MM
Ir. Tito Karim, MM
Ir. Tito Karim, MM
Ir. Peters M. Simanjuntak
Ir. Peters M. Simanjuntak
: Ir. Bambang Hartanto, Msc
President Director
: Ir. Bambang Hartanto, Msc
Wakil Direktur Utama : Ir. Hilman Muchsin, MM, MT
Vice President Director
: Ir. Hilman Muschsin, MM, MT
Direktur
Director
: Cherly P. Santoso
: Cherly P. Santoso
PT Ismawa Trimitra
PT Ismawa Trimitra
Didirikan
: 1 Juni 1995
Established
: June 1st, 1995
Bidang Usaha
: Investasi dan pengelolaan gedung
Field of Business
: Investment and management
Ala mat Kantor
WASKITA KARYA • annual report 2011
Cimanggis-Depok
E-Mail
Direktur Utama
44
perkantoran Graha Iskandar : Graha Iskandar, Jl. Iskandar Raya
Address
of Graha Iskandar office building : Graha Iskandar, Jl. Iskandar Raya
66-C, Kebayoran Baru
66-C, Kebayoran Baru
Jakarta -Selatan 12160
Jakarta-Selatan 12160
E-Mail
:
[email protected]
E-Mail
:
[email protected]
Penyertaan
: 25%
Ownership
: 25%
Komisaris Utama
: Ir. Tunggul Rajagukguk, MM
Commissioner
: Ir. Tunggul Rajagukguk, MM
Direktur Utama
: Drs. Dwi Isgito, MBA
President Director
: Drs. Dwi Isgito, MBA
Direktur
: Yunial Harun, SH, QIA
Director
: Yunial Harun, SH, QIA
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
PT Citra Waspphutowa
PT Citra Waspphutowa
Didirikan : 13 Januari 2006
Established : January 13th, 2006
Bidang Usaha : Investasi Jalan Tol
Field of Business : Toll Road Investment
(Jalan Tol Depok-Antasari)
(Depok-Antasari Toll Road)
Alamat Kantor : Graha Simatupang, Blok 1D Lt. 9
Address : Graha Simatupang, Blok 1D Lt. 9
Jl. Letjen TB Simatupang Kav. 38
Jl. Letjen TB Simatupang Kav. 38 Jakarta, Indonesia
Jakarta Penyertaan : 12,5% dari modal dasar
Ownership : 12,5% dari modal dasar
Komisaris Utama : Reza Herman Surjaningrat
Chief Commisioners : Reza Herman Surjaningrat
Komisaris : Hudaya Arryanto
Commissioners : Hudaya Arryanto
Bambang H Purnomo
Bambang H Purnomo
Candra Hermanto
Candra Hermanto
Indrajaja Manopol
Indrajaja Manopol President Director/
Direktur Utama/Teknik : Tri Agus Riyanto
Engineering : Tri Agus Riyanto
Direktur Umum & SDM : Jaka Suprihana
Directors General & HR : Jaka Suprihana
Direktur Keuangan : Hari Sasongko
Directors of Finance : Hari Sasongko
Kantor Akuntan Publik
Public Accountant
Laporan Keuangan 2011 PT. Waskita Karya (Persero) telah
2011 Financial Report of PT. Waskita Karya (Persero) has
diaudit dengan opini wajar dalam semua hal yang material
been audited with reasonable opinion in all materials by
oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Abadi
Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Abadi Jusuf,
Jusuf, Mawar & Saptoto yang beralamat di Plaza ABDA 10
Mawar & Saptoto addressed at Plaza ABDA 10th Floor, Jl.
Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav 59, Jakarta 12190.
Jenderal Sudirman Kav 59, Jakarta 12190.
Penugasan KAP
Assignment of The Public Accountant
Penugasan KAP Aryanto, Amir Abadi Jusuf, Mawar &
The assignment of KAP Aryanto, Amir Abadi Jusuf, Mawar
Saptoto tahun 2011 merupakan penugasan yang ketiga
& Saptoto in 2011 was the third assignment and Waskita
dan Waskita Karya telah mengeluarkan biaya sebesar Rp
Karya has dispensed Rp 616,000,000 for the assignment,
616.000.000 untuk penugasan tersebut, termasuk PPN
including 10% PPN.
th
WASKITA KARYA • annual report 2011
10%.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
45
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Masjid Moamar Qadafy, Jawa Barat | Moamar Qadafy Mosque, West Java
Kegiatan Usaha Perusahaan
WASKITA KARYA • annual report 2011
COMPANY’S BUSINESS ACTIVITIES
46
BIDANG USAHA
BUSINESS
PT Waskita Karya (Persero) melakukan kegiatan usaha dalam 18 bidang yang terkait dengan pengalamannya dalam pembangunan, serta sesuai dengan cakupan bidang usaha yang tertera dalam anggaran dasarnya. Ke18 bidang tersebut adalah: jasa pertambangan; pekerjaan terintegrasi (engineering, procurement and construction, atau EPC); rancang bangun; manajemen gedung; pabrikasi bahan dan komponen bangunan; pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi; pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik; penyewaan peralatan konstruksi; layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan, serta peralatan konstruksi; investasi dan atau pengelolaan usaha prasarana dan sarana dasar serta industri; agro industri; ekspor impor; perdagangan umum; pengelolaan kawasan; system development; layanan jasa teknologi informasi dan kepariwisataan; serta pengembang properti dan realti.
PT Waskita Karya (Persero) operates on 18 fields related with its experiences in development, and in accordance with its business scope stated in its article of associations. The 18 fields are: mining service; integrated works (engineering, procurement and construction, or EPC); design; building management; fabrication of building materials and components; fabrication of construction components and equipments; fabrication of metal, wood, rubber, and plastic goods; construction equipments rental; building materials and components agency service, and construction equipments; investment and or basic facility business governance and industry; agro industry; export import; general trades; regional governance; system development; information technology and tourism services; and developer of property and real estates.
Fokus usaha, Perseroan terutama melakukan pekerjaan pelaksanaan konstruksi yang meliputi: pekerjaan sipil; pekerjaan mekanikal-elektrikal; pekerjaan telekomunikasi dan radio; serta perbaikan, pemeliharaan dan renovasi bangunan. Adapun kegiatan produksinya terbagi atas: produk gedung dan prasarana industri, produk prasarana transportasi, dan produk sumber daya air dan ketenagaan.
The business focus of the Perseroan is of course construction including: civil works; mechanical-electrical works; telecommunication and radio work; repair, maintenance, and renovation of buildings. The production activities are divided as: building and industry facilities product, transportation facilities products, and water resources product and labor.
KERJASAMA OPERASI
JOINT OPERATION
Guna merealisasi peluang proyek-proyek berskala besar, Perseroan menggalang kerja sama dengan berbagai pihak. Kerja sama tersebut utamanya berupa kerja sama Operasi dan Konsorsium Kontraktor, serta melibatkan BUMN lain maupun perusahaan swasta. Adapun pembagian kerja di dalam kerja sama ini dapat berupa pembagian porsi
To realize large scale project opportunities, the Perseroan cooperated with various parties. The cooperation is mainly as operation cooperation and Contractor Consortium, and involved other BUMN or private companies. The division of
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
work in this cooperation may be in the form of work portion or integrated division, where the Perseroan involves in all aspects of the related work.
Proyek-proyek kerja sama yang masih berjalan pada akhir 2011 antara lain:
The ongoing project at the end of 2011 among others were:
1.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tapak Tuan 2x7 MW
1.
Steam Power PLant Tapak Tuan 2x7 MW
Proyek ini senilai Rp 85,918 Miliar berlokasi di NAD, dilaksanakan oleh Waskita 40% dan ZUG Industry 60%. Pola Kerjasama: Integrasi
The project worth Rp 85.918 billion located in NAD, executed by Waskita 40% and ZUG Industry 60%. Cooperation Pattern: Integration
PLTU Rote 2x3 MW
2.
PLTU Rote 2x3 MW
Proyek ini senilai Rp 52,727 Miliar berlokasi di NTT, dilaksanakan oleh Waskita 40% dan ZUG Industry 60%. Pola Kerjasama: Integrasi
The project worth Rp 52.727 billion located in NTT, executed by Waskita 40% and ZUG Industry 60%. Cooperation Pattern: Integration
Hotel Harris Yogyakarta
3.
Hotel Harris Yogyakarta
Proyek ini senilai Rp 32,550 Miliar berlokasi di DIY, dilaksanakan oleh Waskita 70% dan Kega 30%.
The project worth Rp 32.550 billion located in DIY, executed by Waskita 70% and Kega 30%.
Pola Kerjasama: Integrasi
Cooperation Pattern: Integration
4.
Pembangunan Gedung UPT Rehabilitasi Sulsel BNN Makassar
4.
Development of UPT Rehabilitasi Sulsel BNN Makassar
Proyek ini senilai Rp 30,861 Miliar berlokasi di Sulsel, dilaksanakan oleh Waskita 75% dan Phangko Megah 25%. Pola Kerjasama: Integrasi
The project worth Rp 30.861 billion located in Sulsel, executed by Waskita 75% and Phangko Megah 25%. Cooperation Pattern: Integration
5.
Kantor BPK Pusat
5.
Central BPK Office
Proyek ini senilai Rp 90.608 Miliar berlokasi di Jakarta, dilaksanakan oleh Waskita 56% dan PP 44%.
The project worth Rp 90,608 billion located in Jakarta, executed by Waskita 56% and PP 44%.
Pola Kerjasama: Porsi
Cooperation Pattern: Portion
6.
Tanjung Priok Access Road Construction Project (Phase 2) Package 3 Section E-2A (STA 6+142-STA 8+062.5) Cilincing – Simpang Jampea
6.
Tanjung Priok Access Road Construction Project (Phase 2) Package 3 Section E-2A (STA 6+142-STA 8+062.5) Cilincing – Simpang Jampea
Proyek ini senilai Rp 416,034 Miliar berlokasi di Jakarta, dilaksanakan oleh Waskita 40% dan Kajima 60%. Pola Kerjasama: Integrasi
The project worth Rp 416.034 billion located in Jakarta, executed by Waskita 40% and Kajima 60%. Cooperation Pattern: Integration
7.
PBC Ciasem Pamanukan
7.
PBC Ciasem Pamanukan
Proyek ini senilai Rp 94.739 Miliar berlokasi di Jabar, dilaksanakan oleh Waskita 100% dan Indah Karya 0%.
The project worth Rp 94,739 billion located in Jabar, executed by Waskita 100% and Indah Karya 0%.
Pola Kerjasama: Integrasi
Cooperation Pattern: Integration
Bendungan Marangkayu Proyek ini senilai Rp 85,993 Miliar berlokasi di Kaltim, dilaksanakan oleh Waskita 55% dan LUHRIBU 45%. Pola Kerjasama: Porsi
8.
Marangkayu Dam
The project worth Rp 85.993 billion located in Kaltim, executed by Waskita 55% and LUHRIBU 45%.
Cooperation Pattern: Portion
9.
Pembangunan Bendung Gerak Sembayat
9.
Development of Gerak Sembayat Dam
Proyek ini senilai Rp 158,431 Miliar berlokasi di Jateng, dilaksanakan oleh Waskita 33%, Brantas Abipraya 47% dan Wika 20%. Pola Kerjasama: Porsi
The project worth Rp 158.431 billion located in Jateng, executed by Waskita 33%, Brantas Abipraya 47% and Wika 20%. Cooperation Pattern: Portion
2.
3.
8.
10. Construction of Toll Road Development of Cileunyi – Sumedang – Dawuan Package No. CBJ – 01
10. Construction of Toll Road Development of Cileunyi – Sumedang – Dawuan Package No. CBJ – 01
Proyek ini senilai Rp 120,000 Miliar berlokasi di Jabar, dilaksanakan oleh Waskita 10%, Shanghai 70 % dan Wika 20%. Pola Kerjasama: Integrasi
The project worth Rp 120.000 billion located in Jabar, executed by Waskita 10%, Shanghai 70 % and Wika 20%. Cooperation Pattern: Integration
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
pekerjaan ataupun pembagian secara terpadu, di mana Perseroan terlibat dalam keseluruhan aspek dari pekerjaan yang bersangkutan.
47
Struktur Organisasi ORGANIZATION STRUCTURE Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Waskita Karya
According to the Surat Keputusan of Directors of PT
(Persero) No. 10/SK/WK/2011 tanggal 20 Juli 2011 tentang
Waskita Karya (Persero) No. 10/SK/WK/2011 dated July
perubahan Struktur Organisasi Perusahaan PT Waskita
20th, 2011 on changes of Organizational Structure of PT
Karya (Persero) serta guna menjalankan misi dan mencapai
Waskita Karya (Persero) and to execute missions and
sasaran-sasaran yang tercakup dalam visi, Perseroan
achieve the targets stipulated in the visions, the Perseroan
membagi organisasi menjadi 2 (dua) unit, yaitu unit kerja di
divides the organization into 2 (two) units, working unit in
kantor pusat dan unit bisnis. Tata kerja pembantu pimpinan
central office and business unit. The work procedure is that
di kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) dibantu oleh
the leaders’ helpers in the central office of PT Waskita Karya
unit kerja yang terdiri dari 5 (lima) Departemen, Sekretariat
(Persero) are helped by business units consisting of 5 (five)
Perusahaan, dan Satuan Pengawasan Intern. Unit Bisnis
departments, Company Secretariat, and Intern Monitoring
melaksanakan
Force. The Business Unit executes company’s activities
kegiatan
perusahaan
dalam
bidang
pemasaran sampai dengan produksi.
from marketing until production.
1. Divisi EPC, berkedudukan di Jakarta.
1. EPC Division, located in Jakarta.
Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran, Engineering dan Procurement proyekproyek EPC, sedangkan kegiatan produksi proyekproyek EPC dilakukan oleh Unit Bisnis lain.
Executes company’s activities in marketing, engineering, and procurement of EPC projects, while the production activities of EPC projects are done by other Business Units.
2. Divisi I, berkedudukan di Jakarta.
Executes company’s activities in marketing up to production for:
a. Seluruh proyek gedung yang ada di dalam dan luar negeri.
a. All building projects, domestic and overseas.
b. Proyek gedung dengan nilai kontrak < Rp 75M dapat dilaksanakan oleh Unit Bisnis lain, apabila proyek tersebut dirintis oleh Unit Bisnis terkait.
b. Building projects worth < Rp 75 billion could be executed by other Business Units, if the project was pioneered by the related Business Unit.
c. Proyek gedung dengan nilai kontrak > Rp 75M dapat dilaksanakan oleh Unit Bisnis lain, apabila Unit Bisnis Divisi-1 tidak bersedia untuk melaksanakannya.
c. Building projects with contract value > Rp 75 billion may be executed by other Business Units, if Division I is not willing to execute it.
Daerah operasinya meliputi : seluruh Indonesia dan Luar Negeri (kecuali Timor Leste).
Its operation area includes: all of Indonesia and Overseas
3. Divisi II, berkedudukan di Jakarta.
WASKITA KARYA • annual report 2011
Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :
48
2. Division I, located in Jakarta.
Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
(except Timor Leste). 3. Division II, located in Jakarta. Executes company’s activities in marketing up to production:
a. Seluruh Proyek Sipil Khusus yang ada di dalam negeri.
a. All domestic Special Civil Projects.
b. Penetapan Proyek Sipil Khusus dilakukan oleh BOD.
b. Determination of Special Civil Projects is done by the BOD.
Daerah operasinya meliputi : seluruh Indonesia.
Its operation area includes: all of Indonesia.
4. Divisi III, berkedudukan di Pekanbaru.
4. Division III, located in Pekanbaru.
Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :
Executes company’s activities in marketing up to production for:
a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I.
a. Building projects unless those handled by Division I.
b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.
b. Civil Projects unless those handled by Division II.
Daerah operasinya meliputi : Seluruh Sumatera
Its operation area includes: all of Sumatera
5. Divisi IV, berkedudukan di Jakarta.
5. Division IV, located in Jakarta.
Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :
Executes company’s activities in marketing up to production for:
a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I.
a. Building projects unless those handled by Division I.
b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.
b. Civil Projects unless those handled by Division II.
Daerah operasinya meliputi : Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY.
Its operation area includes: Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, and DIY.
6. Divisi V, berkedudukan di Balikpapan.
6. Division V, located in Balikpapan.
Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :
Executes company’s activities in marketing up to production for:
a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I.
a. Building projects unless those handled by Division I.
b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.
b. Civil Projects unless those handled by Division II.
Daerah operasinya meliputi : seluruh Kalimantan.
Its operation area includes: all of Kalimantan.
7. Divisi VI, berkedudukan di Surabaya.
7. Division VI, located in Surabaya.
Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :
Executes company’s activities in marketing up to production for:
a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I.
a. Building projects unless those handled by Division I.
b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.
b. Civil Projects unless those handled by Division II.
Daerah operasinya meliputi : seluruh Jawa Timur, Bali, NTB, NTT dan Luar Negeri (Timor Leste)
Its operation area includes: all of Jawa Timur, Bali, NTB, NTT andOverseas (Timor Leste)
8. Divisi VII, berkedudukan di Makassar.
8. Division VII, located in Makassar. Executes company’s activities in marketing up to production for:
a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I.
a. Building projects unless those handled by Division I.
b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.
b. Civil Projects unless those handled by Division II.
Daerah operasinya meliputi : seluruh Sulawesi, Maluku dan Papua.
Its operation area includes: all of Sulawesi, Maluku and Papua.
WASKITA KARYA • annual report 2011
Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
49
Struktur Organisasi PT Waskita Karya (Persero)
Board of Director
Board of Commissioner
ORGANIZATION STRUCTURE OF PT WASKITA KARYA (PERSERO)
Board of Commissioner
Risk & Insurance Committee
Audit Committe
President Director
Director of Finance
Director of Development & Human Capital
Director of Operation I
Director of Operation II
Working Unit
Departement of Accounting
Corporate Secretary
Departement of Finance & Risk Internal Audit Departement of Human Capital, System & IT Departement of Marketing Departement of Production
Subsidiaries
PKBL Unit
DIVISION EPC
DIVISION I
DIVISION II
DIVISION III
DIVISION IV
WASKITA KARYA • annual report 2011
BUSSINESS UNIT
50
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
DIVISION V
DIVISION VI
DIVISION VII
Pejabat Perusahaan CORPORATE OFFICERS KOMISARIS | COMMISSIONERS Iwan Nursyirwan Diar Komisaris Utama | President Commissioner
B. Departemen SDM, Sistem & TI | Human Capital, System & IT Department Munib Lusianto
Kohirin Suganda Saputra Komisaris | Commissioner
Soemarno Soerono Komisaris | Commissioner
Kepala Departemen | General Manager
Bima Harya Sena Kepala Bagian Perencanaan & Administrasi SDM | Human Capital Administration & Planning Manager
Lien Herlina Arif Baharudin Komisaris | Commissioner
Kepala Bagian Pengembangan SDM | Human Capital Development Manager
Leon Muhamad
Eko Sutrisno HP
Komisaris | Commissioner
DIREKSI | DIRECTORS
Kepala Bagian Sistem & Litbang | Research Development & System Manager
Kristadi JH
Kepala Bagian Infrastruktur & Pengembangan TI | IT Development & Infrastructure Manager
Direktur Utama | President Director
Drajad Widiyanto
Tunggul Rajagukguk
M. Choliq
Kepala Bagian Aplikasi TI | IT Application Manager
Direktur keuangan | Director of Finance
Didi Triyono Direktur Operasi I | Director of Operation I
C. Departemen Keuangan & Risiko | Risk & Finance Department Haris Gunawan
Desi Arryani
Kepala Departemen | General Manager
Direktur Operasi II | Director of Operation II
Lastrianto Adi
Bambang Heru Purnomo
Kepala Bagian Perbankan & Kepala Unit PKBL | PKBL Unit & Banking Manager
Direktur Pengembangan & SDM | Director of Development & Human Capital
Hartono
UNIT KERJA | WORKING UNIT
Kepala Bagian Administrasi Keuangan | Finance Administration Manager
A. Sekretariat Perusahaan | Corporate Secretary
Ratna Ningrum
Kepala Bagian Risiko | Risk Manager
Netty Rohastuti Tyas Tricahyani
D. Departemen Akuntansi | Accounting Department Feri Purwandi Seno
Kepala Bagian Tata Usaha | Administration Manager
Kepala Departemen | General Manager
Yoga Nusantara
Achmad Yusuf
Kapala Bagian Humas & Umum | Public Relations & General Affair Manager
Kepala Bagian Akuntansi Konsolidasi | Consolidation of Accounting Manager
WASKITA KARYA • annual report 2011
Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary
Sudarmoyo Ahli Hukum | Legal Experts
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
51
Satrio
Kepala Bagian Akuntansi Kantor Pusat | Head Office Accounting Manager
Jonni Hutahaean
Kepala Bagian Perpajakan Tax Manager
E. Departemen Pemasaran | Marketing Department Supardjono
Kepala Departemen | General Manager
D. Edison W. Sinaga
Kepala Bagian Pemasaran I | Marketing Manager I
Edy Darmanto
Kepala Bagian Pemasaran II | Marketing Manager II
Tri Widjajanto
Kepala Bagian Pemasaran III | Marketing Manager III
Rini Sekaraji
Kepala Bagian Administrasi Kontrak | Contract Administration Manager
Kepala Divisi | General Manager
Allan May Nasution
Kepala Bagian Keuangan, Risiko & SDM | Human Capital, Risk & Finance Manager
M. Indrayana
Kepala Bagian Pemasaran, Procurement & Sistem | Systems , Procurement & Marketing Manager
Fitry Harianto
Kepala Bagian Penganggaran & TI | IT & Budgeting Manager
Eman Surachman
Kepala Bagian Teknik | Engineering Manager
I. Divisi I | Division I Adi Wibowo
Kepala Divisi | General Manager
SC Abdillah Wakil Kepala Devisi | Deputy General Manager
F. Departemen Produksi | Production Department Agus Sugiono
Rudi Purnomo
Kepala Bagian Keuangan & Risiko | Risk & Finance Manager
Bambang Dwi L.
Kepala Departemen | General Manager
Kepala Bagian Administrasi & Pengembangan Produksi | Product Development & Administration Manager
G. Satuan Pengawasan Intern | Internal Audit Syamsudin AB
Auditor Keuangan I | Finance auditor I
Tata Taufik
Kepala Bagian Pemasaran I | Marketing Manager I
Septiawan Andri Purwanto
Kepala Bagian Pemasaran II | Marketing Manager II
Tukijo
Kepala Bagian Pengendalian I | Controlling Manager I
Slamet Sunaryo
Kepala Bagian Pengendalian II | Controlling Manager II
Indhit Pertomo
Kepala Bagian Penganggaran I | Budgeting Manager I
Nur Adono BP
Kepala Cabang Luar Negeri | Over Seas Branch Manager
Auditor Teknik II | Engineering Auditor II
Yuswar Ibrahim
Auditor Teknik I | Engineering Auditor I
Iwan Septo Pramusinto
Danny Noegroho
Kepala Satuan Pengawasan Intern | Head of Internal Audit
M. Noor Utomo
Kepala Bagian SDM, Sistem & TI | IT, System & Human Capital Manager
Kepala Bagian Pengendalian II | Controlling Manager II
Yudhi Dharmawan
Kepala Bagian Pengendalian I | Controlling Manager I
Widi Abadi
WASKITA KARYA • annual report 2011
H. Divisi EPC | EPC Division Didit Oemar Prihadi
Nana Mulyana
52
UNIT BISNIS | BUSINESS UNIT
Auditor Keuangan II | Finance auditor II
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
J. Divisi II | Division II Fathor Rachman
Kepala Divisi | General Manager
Y. Ariandi Siregar
Kepala Bagian Keuangan & Risiko | Risk & Finance Manager
Kepala Bagian SDM, Sistem &TI | IT, System & Human Capital Manager
Agus Prihatmono
Kepala Bagian Pemasaran | Marketing Manager
Wahyudin HA
Kepala Bagian Penganggaran | Budgeting Manager
Jarot Subana
Kepala Bagian Pengendalian I | Controlling Manager I
Dono Parwoto
Kepala Bagian Pengendalian II | Controlling Manager II
K. Divisi III | Division III Mokh. Sadali
Kepala Divisi | General Manager
Novianto Ari Nugroho
Kepala Bagian Keuangan & Risiko | Risk & Finance Manager
Tujuanta Ginting
Kepala Bagian SDM, Sistem &TI | IT, System & Human Capital Manager
Adi Sutrisno
Kepala Bagian Pemasaran I, Kepala Cabang Sumatera Barat & Bengkulu | Bengkulu, West Sumatera Branch Manager & Marketing Manager I
Tri Hartanto
Kepala Bagian Pemasaran II & Kepala Cabang Riau | Riau Branch Manager & Marketing Manager II
Heri Supriyadi
Kepala Bagian Penganggaran | Budgeting Manager
Ibnu Nouval
Kepala Bagian Pengendalian I | Controlling Manager I
Mas’udi Jauhari
Kepala Bagian Pengendalian II | Controlling Manager II
Sanusi Hasim
Kepala Cabang NAD & Sumut | North Sumatera & NAD Branch Manager
Herwirawan Budi Tjahjono
Kepala Cabang Riau | Riau Island Branch Manager
Sudirman
Kepala Cabang Sumatera Selatan & Bangka Belitung | Bangka Belitung & South Sumatera Branch Manager
Budi Sukmayana
Kepala Cabang Lampung & Jambi | Jambi & Lampung Branch Manager
L. Divisi IV | Division IV
Ridwan Darma
Kepala Divisi | General Manager
Endar Triyono
Ahli Utama Pemasaran | Marketing Experts
Dwi Anggoro Setiawan
Kepala Bagian Keuangan & Risiko | Risk & Finance Manager
Antonius Yulianto TN
Kepala Bagian SDM, Sistem &TI | IT, System & Human Capital Manager
Supriyono
Kepala Bagian Pemasaran & Kepala Cabang DI. Yogyakarta | DI.Yogyakarta Branch Manager & Marketing Manager
Miryana Indrasita
Kepala Bagian Penganggaran & TI | IT & Budgeting Manager
Ignatius Joko Herwanto
Kepala Bagian Pengendalian | Controlling Manager
Asmo Budi Maryoto
Kepala Cabang Jawa Barat | West Java Branch Manager
Abdul Rokhim
Kepala Cabang Jawa Tengah | Central Java Branch Manager
M. Divisi V | Division V Herwidiakto
Kepala Divisi | General Manager
Jefrides
Kepala Bagian Keuangan , Risiko & SDM | Human Capital, Risk & Finance Manager
Ahmadi
Kepala Bagian Pemasaran & Kepala Cabang Kalimantan Timur | East Kalimantan Branch Manager & Marketing Manager
Agus Wantoro
Kepala Bagian Penganggaran, Sistem & TI | IT, System & Budgeting Manager
Thorry Hendrarto
Kepala Bagian Pengendalian | Controlling Manager
WASKITA KARYA • annual report 2011
Bambang Widhyantoro
Rudy Nurtjahjo
Kepala Cabang Kalimantan Barat West Kalimantan Branch Manager
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
53
ME. Sumargono
O. Divisi VII | Division VII
Sapto Santoso
Kepala Cabang Kalimantan Tengah & Kalimantan Selatan South & Central Kalimantan Branch Manager
Kepala Divisi | General Manager
Slamet
Kepala Bagian Keuangan, Risiko & SDM | Human Capital, Risk & Finance Manager
N. Divisi VI | Division VI N. Wirya Adnyana
Kepala Divisi | General Manager
F. Heru Wibowo
Thomas Aquino Triwijoyo
Heri Sugiharto
Heri Purnomo
Kepala Bagian Keuangan & Risiko | Risk & Finance Manager
Kepala Bagian SDM, Sistem &TI | IT, System & Human Capital Manager
Aris Mujiono
Dino Ario
Kepala Bagian Pemasaran & Kepala Cabang Bali | Bali Marketing Manager Branch Manager
Pius Sutrisno
Kepala Bagian Penganggaran & Kepala Cabang Jawa Timur | East Java Branch Manager & Budgeting Manager
Kepala Bagian Penganggaran & TI | IT & Budgeting Manager
Kepala Bagian Pengendalian | Controlling Manager
Imam Jauhari
Kepala Cabang Maluku | Maluku Branch Manager
Dwi Pratikto
Arif Mahmudianto
Kepala Bagian Pengendalian | Controlling Manager
Teddy Irjanto
Kepala Cabang Nusa Tenggara Barat | West Nusa Tenggara Branch Manager
Nyoman Agus Pastima
Kepala Cabang Nusa Tenggara Timur | East Nusa Tenggara Branch Manager
WASKITA KARYA • annual report 2011
54
Kepala Bagian Pemasaran, Sistem & Kepala Cabang Sulawesi | Sulawesi Branch Manager, System & Marketing Manager
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Kepala Cabang Papua | Papua Branch Manager
Ikhtisar Keuangan
King Saud University Riyadh - Kebugaran College (Pekerjaan Struktur) | King Saud University Riyadh - Fitness College (Structural Work)
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Financial Highlight
55
Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES Sumber daya manusia di PT Waskita Karya (Persero) dapat digambarkan dalam berbagai komposisi.
Human resources in PT Waskita Karya (Persero) can be described in various compositions.
Jumlah karyawan hingga akhir 2011 adalah 1.019 orang, dengan komposisi sebagai berikut :
The number of employees up to the end of 2011 was 1,019 people, with the following composition:
931
Pria Men
Menurut Jenis Kelamin
236
88 orang
Wanita Women
783
Based on Gender
931
Men
Wanita
88
Women
Jumlah
1.019
Total
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
(orang /people)
Teknik Technical
Pria
WASKITA KARYA • annual report 2011
56
Jumlah Total
Based on Competence
Non Teknik Non Technical
Based on Gender (orang /people)
Menurut Jenis Kelamin
Menurut Kompetensi
Menurut Kompetensi
Jumlah Total
Based on Competence
Teknik
783
Technical
Non Teknik
236
Non Technical
1.019
Total
Jumlah
Menurut Jenjang Manajemen
Jumlah Total
Based on Management Level
Kadep, Kadiv, Wakadiv
16
General Manager, Deputy General Manager
Kabag Pst. Unit Bisnis
65
Manager
Kepala Cabang
13
Branch Manager
Staf Ahli
3
Expert Staff
130
Project Manager
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight KaPro Tipe A/B/C Kepala Lapangan Proyek
15
Site Manager
Kepala Seksi Proyek
124
Engineering Section Manager
Pelaksana Proyek
184
Supervisor
Staf
469
Staff
1.019
Total
Jumlah
13
Kepala Cabang Head of Branch Kepala Lapangan Proyek Site Manager
Staf Staff
Kabag Pst. Unit Bisnis Manager
3
15
65
Staf Ahli Expert Staff
KaPro Tipe A/B/C Project Manager
469
Kadep, Kadiv, Wakadiv
General Manager, Deputy General manager
130 16 124
Kepala Seksi Proyek Engineering Section Manager
Menurut Jenjang Manajemen Based on Management
Menurut Jenjang Usia
Jumlah Total
Based on Age
46-55 tahun
324
46-55 years
36-45 tahun
383
36-45 years
26-35 tahun
164
26-35 years
18-25 tahun
148
18-25 years
1.019
Total
Jumlah
26-35 tahun 26-35 years
18-25 tahun 18-25 years
164
184
46-55 tahun 46-55 years
148 Menurut Jenjang Usia
36-45 tahun 36-45 years
324
383
Based on Age (orang /people)
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Pelaksana Proyek Supervisor
Level (orang /people)
57
Pendidikan SDM dilakukan untuk membekali pegawai
HR education is given to provide promotion or rotation
yang telah diidentifikasi untuk dipromosikan ataupun
identified employees with new higher level jobs besides
dirotasi pada pekerjaan baru yang lebih tinggi levelnya di
to improve their potential. HR training is done to improve
samping untuk terus meningkatkan potensinya. Pelatihan
employees’ performance. Meanwhile, development is done
SDM dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai.
to improve employees’ competence to be able to receive
Sedangkan Pengembangan dilakukan untuk meningkatkan
new assignments and responsibilities as performance and
kompetensi pegawai agar mampu mengemban tugas dan
promotion improvements. With the training, education,
tanggung jawab baru sebagai peningkatan kinerja dan
and development, employees are expected to grow and
promosi.
developed to face competitive and challenging business environment.
Imbalan Tertinggi
Rp. 29.368.721 Highest
Menurut Imbalan
Menurut Imbalan
Jumlah Rp
Based on Remuneration Structure
Based on
Tertinggi
29.368.721
Highest
Remuneration Structure
Terendah
3.673.022
Lowest
(Rp)
316
Imbalan Terendah
SLTA Senior High School
Rp. 3.673.022 Lowest
Menurut Jenjang Pendidikan Based on Education (orang /people)
Strata 1 & 2 Bachelor
Menurut Pendidikan
Jumlah Total
Based on Education
Strata 1 & 2
549
Bachelor
Diploma
154
Diploma
SLTA
316
Senior High School
1.019
Total
WASKITA KARYA • annual report 2011
Jumlah
58
Diploma Diploma
549
154
Dengan Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan
Through education, training and development; it is
tersebut,
expected that staff will develop their capacity in facing more
diharapkan
pegawai
dapat
tumbuh
dan
berkembang untuk menghadapi lingkungan usaha yang kompetitif dan penuh tantangan.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
competitive business environment and full of challenge.
Sumber Daya Manusia, merupakan salah satu aset yang
Human Resources is one of the most important assets for the
terpenting bagi Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan
Perseroan. Hence, the Perseroan has compiled a Human
telah menyusun program peningkatan Sumber Daya
Resources improvement program, both from the quantity
Manusia, baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya.
and quality. HR quality and competence improvement
Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM melalui
through development of HR Management Information
pengembangan Sistem Informasi Manajemen SDM,
System, training and development of employees, and
pelatihan dan pengembangan pegawai, serta penugasan
employee assignments in taking graduate school both
pegawai dalam pengambilan gelar S2 baik di Dalam
abrod and domestic.
Negeri maupun di Luar Negeri.
Dalam sistem remunerasi pegawai, secara konsisten
In the employee remuneration system, consistently the
Perseroan melakukan penilaian karya pegawai setiap
Perseroan has assessed employees’ work results every
tahun. Penilaian tersebut digunakan sebagai dasar untuk
year. The assessment is used as the basis for determining
menentukan grade setiap pegawai secara tepat dan adil,
the grade of every employee accurately and fairly, so that
sehingga pegawai merasa termotivasi untuk memberikan
the employees would feel motivated to give their best for the
yang terbaik bagi Perseroan. Di samping itu, penerapan
Perseroan. Furthermore, the implementation of reward and
reward & punishment juga dijalankan, baik terhadap
punishment is also enacted, for individual employee and
pegawai secara individu maupun kepada kelompok kerja.
work group. For an excellence performance, appretiation
Bagi yang memberikan kinerja yang luar biasa, diberikan
is given with grade improvement or other for of rewards,
apresiasi dengan kenaikan grade maupun bentuk lainnya,
while those contributing less performance would also be
sedangkan bagi yang menyumbang kinerja kurang, juga
given sanction such as grade reduction or other form of
diberikan sanksi baik melalui penurunan grade maupun
punishment, according to the valid regulation.
bentuk lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
No.
PROGRAM
TARGET 2011
2010 Orang/person
2011 Orang/person
(% dari target)
(% dari 2010)
4 orang
6 orang
8 orang
200
133.33
Pendidikan Education
2
Pelatihan Training
919 orang
881 orang
1.106 orang
120,35
125,54
a) Sertifikat Certificate
160 orang
74 orang
159 orang
99,37
214,86
b) Non-Sertifikat Non-Certificate
759 orang
807 orang
947 orang
124,77
117,35
Pengembangan Development
195 orang
163 orang
425 orang
217,95
260,74
1.118 orang
1050 orang
1.539 orang
137,66
146,57
3
Total
WASKITA KARYA • annual report 2011
1
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
59
Analisis Data dan Pembahasan Manajemen DATA ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
Ref
Indikator
31 Desember 2011 Nilai value
Skor* Score*
31 Desember 2010 Nilai value
Skor* Score*
A
Aspek Keuangan Financial Aspect
3a
Return Of Equality / ROE
38.34
20.00
37.16
20.00
3b
Return On Investment / ROI
9.92
7.50
9.88
7.50
3c
Cash Ratio
13.18
2.00
18.27
3.00
3d
Current Ratio
104.20
3.00
109.62
3.00
3e
Collection Period
71.08
4.50
55.03
5.00
3f
Inventory Turn Over
17.63
5.00
14.53
5.00
3g
Total Asset Turn Over
143.04
5.00
143.96
5.00
3h
Total Modal Sendiri THD 12.16
6.00
20.69
7.25
TOTAL ASPEK KEU Total Financial Aspect
53.00
TOTAL ASPEK KEU Total Financial Aspect
55.75
Total Aset
B
Aspek Operasional Operational Aspect Keluhan Pemberi kerja Complains Employer
7.50
7.50
Kesesuaian Pelaksanaan Pekerja Comformity working Implementation
7.50
7.50
TOTAL ASPEK OPR. Total Financial Aspect
15.00
Aspek Administrasi Administration Aspect
1
Laporan Perhitungan Tahunan Annual Assessment Report
-
3.00
3.00
2
Rancangan RKAP Design of RKAP
-
3.00
3.00
3
Laporan Periodik (Total Hari Terlambat) Periodic Report (Total Relay)
-
3.00
3.00
4
Kinerja PUKK Performance of PUKK: Efektivitas Penyaluran Dana Effectivity of Donor
3.00
3.00
Kolektibilitas Collectability
3.00
3.00
Total Aspek Administrasi Total Administration Aspect
15.00
15.00
Tingkat Kesehatan Rank of Performance
WASKITA KARYA • annual report 2011
15.00
C
Total Skor Total Score
60
TOTAL ASPEK OPR. Total Financial Aspect
83.00
85.75
Sehat AA Health AA
Sehat AA Health AA
Tinjauan Umum
General Review
Perseroan melaksanakan kegiatan usaha atas dasar
The Perseroan executes its business activities based on the
perolehan nilai kontrak baik kontrak Dalam Negeri maupun
domestic and overseas contract value. Company’s equity
Luar Negeri. Ekuitas perusahaan tumbuh lebih dari 36,57
grew more than 36.57%. It was because the company was
%. Hal itu disebabkan perusahaan yang bersikap selektif
more selective in choosing its projects, by priotizing large
dalam memilih proyek, dengan mengutamakan proyek-
projects from government.
proyek besar dari pemerintah. Nilai kontrak yang dikelola Waskita Karya pada tahun 2011
The contract value managed by Waskita Karya in 2011 was
sebesar Rp 13,64 Triliun atau 135,99 % dari tahun 2010
Rp 13.64 trillion or 135.99% of 2010’s, that was Rp. 10.03
yang sebesar Rp. 10,03 Triliun.
trillion.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Tinjauan Operasional
Operational Review
Pendapatan Usaha Tahun 2011 tercapai sebesar Rp. 7,27
2011 Business Income was reaching Rp. 7.27 trillion or
Triliiun atau sebesar 124,27% dari tahun 2010 yang sebesar
124.27% of 2010’s that was Rp. 5.85 trillion. Meanwhile, the
Rp. 5,85 Triliun. Sedangkan Beban Kontrak
sebesar
Contract Load was 90.26%. This 2011 produced a gross
90,26%. Tahun 2011 ini dapat menghasilkan laba kotor
profit of Rp. 663.19 billion. If reduced by the business load
sebesar Rp. 663,19 Miliar. Bila dikurangi dengan beban
of Rp. 202.36 billion, it would resulted in a profit of Rp.
usaha sebesar Rp. 202,36 Miliar, menghasilkan laba usaha
460.83 billion.
sebesar Rp. 460,83 Miliar
Produksi dan Laba Usaha
Production and Business Profit
Pendapatan Usaha yang dapat dicapai Perseroan pada
Business income that was achieved by the Perseroan
tahun 2011 sebesar Rp. 7,27 Triliun, atau 124,27% dari
in 2011 was Rp. 7.27 trillion, or 124.27% of 2010’s that
tahun 2010 yang sebesar Rp. 5,85 Triliun. Pendapatan
was Rp. 5.85 trillion. The 2011 business income showed
Usaha tahun 2011 tersebut menunjukkan pertumbuhan
a significant growth, that was 24.27%. Related with the
yang cukup signifikan, yaitu sebesar 24,27%. Terkait
Business Income, followed by Contract Load of Rp. 6.61
dengan Pendapatan Usaha tersebut, diikuti dengan Beban
trillion. Nevertheless the Contract Load compared to the
Kontrak yang sebesar Rp. 6,61 Triliun. Namun demikian
Business Income was only 90.92%, hence it can be said
Beban Kontrak dibanding Pendapatan Usaha hanya
that the efficiency of Waskita Karya in 2011 has been pretty
sebesar 90,92 % , sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat
good.
efisiensi Waskita Karya pada tahun 2011 dapat berjalan dengan baik.
Tahun 2011 laba usaha yang dicapai sebesar Rp. 485,62
In 2011 the business profit obtained was Rp. 485.62 billion,
Miliar, pada tahun 2011 dapat meningkat sebesar 24,50%
increased 24.50% compared to 2010’s. Meanwhile, the
dari tahun 2010. Sedangkan Laba setelah Pajak meningkat
profit after tax was increased 38.61% of 2010’s, or Rp.
38,61% dari tahun 2010, atau bila pada tahun 2010 sebesar
124.08 billion in 2010, and in 2011 it was Rp.171.99 billion.
Rp. 124,08 Miliar, pada tahun 2011 dapat tercapai sebesar Rp.171,99 Miliar. tersebut,
Considering the profit growth, the Perseroan continue to
Perseroan terus berupaya untuk melakukan efisiensi biaya
tighten its cost efficiency, so that future profit targets may
secara ketat, agar target laba usaha Perseroan yang
be achieved
Memperhatikan
tingkat
pertumbuhan
laba
Uraian Pendapatan Usaha Laba Bersih
2010
2011
% Growth
(Rp. M)
5.853,21
7.274,17
24,27
Revenue
124,08
171,99
38,61
Net Income
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
ditargetkan dalam tahun-tahun mendatang dapat tercapai.
61
Analisa Kinerja Keuangan
Financial Performance Analysis
Perkembangan Aset
Asset Growth
Jumlah aset meningkat dari Rp 4,079 Triliun pada tahun
Asset increased from Rp 4.079 trillion in 2010 to Rp. 5.122
2010 menjadi Rp. 5,122 Triliun pada tahun 2011, dengan
trillion in 2011, with detail moving asset increased 22.96%
rincian aset lancar meningkat 22,96 % terhadap tahun 2010
to 2010’s and non moving asset also increased 55.50%
dan aset tidak lancar juga meningkat 55,50 % dari tahun
from 2010’s.
2010.
Uraian Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
2010
2011
% Growth
(Rp. M)
3.749,33
4.610,28
22,96
Current Assets
329,41
512,22
55,50
Non-Current Assets
4.078,74
5.122,50
25,59
Total
Perkembangan Kewajiban
Obligation Growth
Jumlah kewajiban pada Tahun 2010 dari Rp 3.628,55 Triliun
The number of obligation in 2010 was Rp 3,628.55 trillion
menjadi Rp 4.502,28 Triliun, atau naik 24,08%, dengan
became Rp 4,502.28 trillion, or increased 24.08%, with
peningkatan pada kewajiban lancar.
increasing on moving obligation.
Perkembangan Kewajiban 2010-2011 (Miliar Rupiah)
2010-2011 Obligation Growth (Billion Rupiah)
Uraian Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban
2010
2011
% Growth
(Rp. M)
3.420,24
4.424,54
29,36
Current Liabilities
208,31
77,74
( 62,68 )
Non-Current Liabilities
3.628,55
4.502,28
24,08
Total
Kewajiban lancar meningkat terutama terjadi pada pinjaman
Moving obligation increased especially on short term bank
bank jangka pendek dan hutang usaha yang berturut-turut
loan and business credit, 19.79% and 84.57% respectively.
meningkat 19,79% dan 84,57%. Penurunan kewajiban
The decreasing non moving obligation from cash to long
tidak lancar dari uang muka kontrak jangka panjang, turun
term contract was 62.68% of 2010’s.
WASKITA KARYA • annual report 2011
sebesar 62,68% dari tahun 2010.
62
Perkembangan Laba
Profit Growth
Laba bersih Perseroan pada Tahun 2010 Rp 124,08 Miliar
The net profit of the Perseroan in 2010 was Rp 124.08 billion
dan pada tahun 2011 menjadi Rp. 171,99 Miliar, sesuai
and in 2011 became Miliar Rp. 171.99 billion, in accordance
dengan perkembangan pendapatan usaha yang meningkat
with business income growth that was increasing in 2011.
pada tahun 2011.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Perkembangan Pendapatan Usaha, Laba Bersih 2010-
Business Income Growth, 2010-2011 Net Profit (Billion
2011 (Miliar Rupiah)
Rupiah)
Perkembangan
2010-2011
2010-2011 financial performance growth showed a safety
memperlihatkan tingkat likuiditas Perseroan masih berada
kinerja
keuangan
level of liquidity. In 2010, the moving ratio was 109.62% and
pada level yang aman. Pada tahun 2010, rasio lancar
in 2011, it was 104.20%
adalah 109,62% dan pada tahun 2011, rasio lancar adalah 104,20%. Rasio laba bersih / pendapatan usaha meningkat dari
Net profit/business income ratio increased from 2.12% in
2,12% pada Tahun 2010 menjadi 2,36% pada tahun 2011.
2010 to 2.36% in 2011.
Terkait dengan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan,
Related with the Perseroan’s receivable collectability
Manajemen
penyisihan
level, the Management believes that the number of doubt
piutang ragu-ragu cukup untuk menutupi kemungkinan
receivable elimination is enough to cover the possibility of
tidak tertagihnya piutang lain-lain.
other unpaid receivables.
Beban Kontrak Terhadap Pendapatan Usaha
Contract Load to Business Income
Beban kontrak tahun 2011 terhadap pendapatan usaha
The contract load in 2011 to business income was 90.88 %
berkeyakinan
bahwa
jumlah
sebesar 90,88 %
Prospek Perusahaan
Company Prospect
Untuk kedepannya Prospek PT Waskita Karya (Persero)
For the future prospect of PT Waskita Karya (Persero),the
harus tumbuh di atas 30 persen dengan mengutamakan
growth must be above 30% by priotizing projects with
proyek dengan uang muka 15 - 20 persen. Efisiensi
15-20% down payment. Increased efficiency according
ditingkatkan sesuai dengan bidang bisnis masing-masing,
to each business field, either building or civil works. The
baik itu pekerjaan gedung maupun sipil. Efisiensi itu
efficiency is accompanied by increasing HR quality. It is
dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM. Caranya
achieved by being selective in implementing trainings
dengan selektif dalam melaksanakan pelatihan khususnya
especially in improving competence for all project staffs and
dalam peningkatan kompetensi di seluruh jajaran staf
financial staffs. The effort must be triggered with a strong
proyek dan staf keuangan. Usaha itu dipacu oleh komitmen
top down commitment in implementing work management
yang kuat secara top-down dalam melaksanakan sistem
system, especially in executing projects so that Perseroan’s
manajemen kerja, terutama dalam pelaksanaan proyek
credibility in the eyes of customers or other parties will be
sehingga kredibilitas perseroan di mata pelanggan
better. It is expected that the company’s prospect in the
atau pihak luar dapat makin baik. Diharapkan prospek
future will also increase.
WASKITA KARYA • annual report 2011
perusahaan dimasa mendatang juga semakin meningkat.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
63
Ikhtisar Keuangan
WASKITA KARYA • annual report 2011
Financial Highlight
64
Aspek Strategi Usaha
Aspect of Business Strategy
Strategi korporasi Perseroan diwujudkan melalui pencapaian
Perseroan’s corporate strategy is realized through the
tiga sasaran dalam hal nilai kontrak, pendapatan usaha,
achievement of three goals in the context of contract value,
dan laba sebelum pajak. Untuk mencapai sasaran ini,
business income, and profit excluding tax. To achieve
perusahaan menempuh strategi dan kebijakan sebagai
these goals, the company follows the following strategy
berikut:
and policy:
1. Penerapan manajemen yang efektif
1. Implemetation of effective management
2. Peningkatan pangsa pasar Perseroan
2. Improvement of Perseroan’s market prospect
3. Peningkatan kualitas produksi dengan margin yang lebih baik
3. Improvement of production quality with better margin
4. Peningkatan kompetensi SDM
4. Improvement of HR competence
5. Pengelolaan Sumber Daya Pendanaan yang efektif
5. Effective Budgeting Resources governance
6. Pengembangan Bisnis
6. Business development
7. Revitalisasi struktur permodalan, dan
7. Revitalization of capital structure, and
8. Divestasi saham pada Anak Perusahaan.
8. Divestment of stocks to subsidiaries.
Kesiapan manajemen di bidang GCG, pengembangan
The preparedness of management in GCG, sustainable
SDM yang berkesinambungan, dan strategi usaha yang
HR development, and programmed business strategy will
telah diprogramkan, akan membawa peluang pertumbuhan
bring growth opportunity and realize future expectations of
dan mewujudkan harapan masa depan Perseroan yang
a better Perseroan.
lebih baik.
The indicator of financial aspect in the assessment is
Indikator aspek keuangan dalam penilaian berdasarkan
based on the guidelines from SK Menteri BUMN No. Kep-
pedoman SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002
100/MBU/2002 dated June 4th, 2001, that is:
tanggal 4 Juni 2002, yaitu:
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Assessment of Performance Level of Financial Aspect 38,34 %
ROE
38.34 %
ROI
9,92 %
ROI
9.92 %
Cash Ratio
13,73 %
Cash Ratio
13.73 %
Current Ratio
104,20 %
Current Ratio
104.20 %
Collection Period
71,08 hari
Collection Period
71.08 days
Inventory Turn Over
17,57 hari
Inventory Turn Over
17.57 days
Total Asset Turn Over
143,04 kali
Total Asset Turn Over
143.04 times
ROE
Total Modal sendiri Terhadap Total Asset 16,49 % Ditinjau
The total capital to total asset is 16.49% as viewed from the
dari aspek keuangan, operasional dan administrasi, kinerja Perusahaan dalam tahun 2011 tergolong “SEHAT AA”.
financial, operational and administration aspect, Company’s
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Pemegang saham PT Waskita Karya (Persero) adalah
The shareholders of PT Waskita Karya (Persero) are
pemerintahan Republik Indonesia dan PT Perusahaan Pengelola Aset Persero.
the government of the Republic of Indonesia and PT
Informasi Material Lainnya
Other Material Information
Tidak ada informasi material lainnya yang perlu disampaikan
There is no other material information that needs to be
sepanjang tahun 2011.
conveyed in 2011.
Perubahan Peraturan Pemerintah yang Berpengaruh
Changes
Signifikan
Siginificant Impacts
Tidak ada perubahan peraturan Pemerintah yang dianggap
There are no changes in government regulations that give
Manajemen berpengaruh signifikan terhadap Perseroan.
siginificant impacts to the Perseroan according to the
Perubahan Kebijakan Akuntansi Tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan pada tahun 2011.
performance in 2011 was assessed as “HEALTHY AA”.
Perusahaan Pengelola Aset Persero.
in
Government
Regulations
that
Give
Management. Changes in Accounting Policy There are no changes in the accounting policy in 2011.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Penilaian Tingkat Kinerja dari Aspek Keuangan
65
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Nilai Budaya “SAFETY” : Sustainable, Agile, Fair, Excellence,
Culture Values of “SAFETY”: Sustainable, Agile, Fair,
Team Work, IntegritY
Excellence, Team Work, Intergrity
Tinjauan Umum
General Review
Perseroan merupakan Badan Usaha Milik Negara yang
The Perseroan is a business institution that belong to the
menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas untuk turut
country that implement the principals of perseroan terbatas
melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program
to execute and support Indonesia’s Government’s programs
Pemerintah Republik Indonesia, khususnya dalam bidang
and policies, especially in the field of construction industry.
Industri Konstruksi. Visi perseroan adalah Menjadi Perusahaan Jasa Konstruksi
The vision is to be the best Construction Service that gives
terbaik yang memberikan nilai tambah bagi stakeholders
added values for the stakeholders.
Misi Meningkatkan nilai perusahaan yang kompetitif dan
The Mission is to improve company’s competitive and
berkualitas dengan :
qualified value with:
• Sumber Daya Manusia yang kompeten, • Sinergi dengan pelanggan, mitra kerja, dan lembaga keuangan serta • Berorientasi pada keselamatan, kesehatan dan peduli
• Competent Human Resources, • Synergy with
customers,
partners, and
financial
institutions, and • oriented to safety, health, and environmental care.
WASKITA KARYA • annual report 2011
lingkungan.
66
Untuk mewujudkan visi dan misi, pada 2011 Perseroan
To realize these vision and missions, in 2011 the Perseroan
telah menjalankan strategi usaha yang berfokus pada
has executed business strategies that focus on development
pertumbuhan usaha.
of business.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Dalam kegiatan sehari-hari, kebijakan itu dijalankan sesuai
In daily activities, the policy is implemented in accordance
dengan budaya Perseroan yang berpusat pada “SAFETY”
with the culture of the Perseroan that centered upon “SAFETY”
Sustainable : Berkesinambungan
Sustainable
Agile
: Fleksibel, Adaptif
Agile
: Flexible, Adaptive
Fair
: Adil, Kesetaraan
Fair
: Equal
Excellence : BMW
Excellence : BMW
Team work : Kerjasama Lintas fungsi
Team work : cross function cooperation
Proses
: Jujur
bisnis
IntegritY
Perseroan
ditentukan
oleh
: honesty
karyawan
The Perseroan’s business processes are determined
berdasarkan keputusan Dewan Komisaris dan Direksi,
by the employees in accordance to the decisions of the
serta sesuai dengan hukum yang berlaku, peraturan
Board of Commissioners and Directors, and according to
pemerintah, dan keputusan menteri. Di dalam proses bisnis
the valid government regulations and laws, and Ministries’
ini para karyawan bekerja secara profesional dan yang
Decisions. In this business processes the employees work
telah digariskan oleh organisasi perusahaan, yaitu RUPS,
professionally and in accordance with company’s organs,
Komisaris, Komite, dan Direksi.
they are RUPS, Commissioners, Committee, and Directors.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Implementation of Corporate Governance
Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola
Good Corporate Governance (GCG) is implemented in
perusahaan diterapkan Perseroan dengan pedoman Surat
accordance with the guidelines from Surat Keputusan
Keputusan Menteri BUMN Nomor 117 Tahun 2002 yang
Menteri BUMN No. 117, 2002 which was renewed with
diperbaharui dengan permeneg BUMN No. 01 tahun 2011 tentang tata kelola perusahaan (GCG)
permeneg BUMN No. 01, 2011 on good corporate governance (GCG)
Ringkasan Hasil Assessment GCG
INDIKATOR INDICATORS
Summary Result of GCG Assessment
Bobot Weight
Capaian th.2011 Achievement 2011 Skor Score
%Capaian % Achievement
I.
HAK DAN TANGGUNG JAWAB PEMEGANG SAHAM/RUPS
9.00
6.12
68.04
II.
KEBIJAKAN GCG
8.00
7.11
88.88
III.
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
66.00
58.76
89.03
A
KOMISARIS
27.00
23.96
88.74
B
KOMITE KOMISARIS
6.00
4.97
82.83
C
DIREKSI
27.00
24.62
91.18
D
SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)
3.00
2.52
83.83
E
SEKRETARIS PERUSAHAAN
3.00
2.70
90.00
7.00
6.51
93.00
10.00
8.21
82.13
100.00
86.72
86.72
IV.
PENGUNGKAPAN INFORMASI (DISCLOSURE)
V.
KOMITMEN
SKOR KESELURUHAN PERINGATAN KUALITAS PENERAPAN GCG
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
IntegritY
67
Prosedur di bidang tata Kelola Perusahaan (GCG) dan Prosedur di bidang etika dan perilaku (code of conduct) telah diterbitkan perseroan dengan tujuan untuk memastikan bahwa seluruh Komisaris, Direksi, dan Pegawai Perseroan memiliki persepsi yang sama dalam menerapkan GCG di seluruh aspek operasional Perseroan dan dibuat berbagai kebijakan dan standar etika untuk Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan dalam melaksanakan tugas masing-masing. Komitmen untuk mengikuti dan mematuhi kebijakan dan standar etika yang tercantum dalam kedua prosedur tersebut dituangkan dalam formulir yang ditandatangani oleh seluruh karyawan.
The procedures in good corporate governance (GCG) and procedures in the code of conduct have been issued by the perseroan with the purpose to ensure that all Commissioners, Directors, and Employees have the same perception in implementing GCG in all operational aspects and various policies and standards were made for Shareholders, Board of Commissioners, Directors, and all employees in executing each of their work. The commitment to follow and obey the code policies and standards stated in the two procedures is stated in the form signed by all employees.
Dewan Komisaris mendorong terciptanya etika perilaku di Perseroan, memperjuangkan kepentingan perusahaan, mengawasi dan memberikan nasehat kepada Direksi perihal kebijakan dan pengurusan perusahaan, memantau efektifitas penerapan GCG dan menetapkan ukuran untuk penilaian tersebut.
The Board of Commissioners encourage the establishment of behavior ethic in the Perseroan, pleads for company’s interest, monitor and give advises to Directors on policies and company governance, monitor the effectiveness of GCG implementation and implement a standard for the assessment.
A. Komisaris
A. Commissioner
Sesuai prosedur di bidang Tata Kelola Perusahaan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab yang bersifat umum yang berkaitan dengan RUPS, manajemen risiko, sistem pengendalian internal dan ketepatan laporan, kerahasiaan dan keterbukaan informasi, serta kewajiban untuk memberikan rekomendasi secara tertulis kepada RUPS atas rencana Direksi.
Directors plan. The Duties and Responsibilities of the Board of Commissioner
Tugas Komisaris Utama (Iwan Nursyirwan Diar)
The Duties of the Chief Commissioner (Iwan Nursyirwan
Mengkoordinir keseluruhan tugas Dewan Komisaris pada Perusahaan sebagai berikut ;
Diar)
2. Memberi nasehat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan. 3. Memantau efektivitas praktek GCG.
WASKITA KARYA • annual report 2011
Commissioner has duties and responsibilities that are general in nature that related to the RUPS, risk management, internal control system and reporting accuracy, information confidentiality and openness, and obligation to give written information to the RUPS on
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
1. Melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan perusahaan termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusn RUPS dan Peraturan Perundang-Undangan yang baru.
68
In accordance with the Corporate Governance, the
4. Bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan perusahaan dan usaha serta bertanggung jawab kepada perusahaan yang dalam hal ini diwakili oleh RUPS. 5. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadinya gejala menurunnya kinerja perusahaan.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Coordinates the overall duties of the Board of Commissioner to the Company as follows; 1. Monitors Directors’ policies in executing company governance including execution of Long Term Plan, Work Plan, Company Budgeting, and the provisions of the article of associations and the Decisions of RUPS and new Laws and Regulations. 2. Give advises to the Directors in executing Company governance. 3. Monitor the effectivity of GCG practices. 4. Acts from time to time for the interest of the company and try and responsible to the company that in this case is represented by the RUPS. 5. Reports immediately to the RUPS if there are indications of decreasing company performance.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Uraian tugas Komisaris -1 (Kohirin Suganda Saputra) 1. Melaksanakan tugas-tugas Dewan Komisaris, Khususnya yang berkaitan dengan Aspek Manajemen Risiko.
6. Gives authorization on acquisition (addition/reduction), capital, loan, cooperation, agreement, and receivables that affect the company’s financial. Description
of
Duties
of
Commissioner-1(Kohirin
Suganda Saputra) 1. Performs the duties of the Board of Commissioner, especially those related with Risk Management Aspect.
2. Mereview laporan kinerja Direksi kepada RUPS.
2. Reviews Directors’ performance report to the RUPS.
3. Memberi pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJP dan RKAP yang diusulkan perusahaan.
3. Gives advises and suggestions to the RUPS on RJAP
4. Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan perusahaan.
4. Follows company’s activity development, gives advises
5. Melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko serta penerapan manajemen risiko di perusahaan.
5. Performs routine assessment and recommends on risks
6. Memberikan pendapat tentang pengambil alihan sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam perusahaan lain atau badan-badan lain atau mendirikan perusahaan baru.
6. Gives opinions on partial or full acquisition or participate
7. Memberikan pendapat tentang sebagian atau seluruh penyertaan Perusahaan dalam perusahaan lain atau badan-badan lain.
7. Gives opinions on partial or full merger of the Company
8. Memonitor pelepasan dan/atau penghapusan aktiva tetap dalam rangka penarikan kredit jangka menengah/ panjang.
8. Monitors discharges and/or deletions of fixed assets in
9. Memberikan pendapat tentang kerjasama dengan Badan Usaha atau pihak lain berupa kerjasama operasi, kontrak manajemen, kerjasama lisensi, Bangunan Guna Serah (Build, Opered, and Owned/BOT) untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) siklus usaha.
9. Gives opinions on cooperations with other Business
and RKAP suggested by the company.
and suggestions to the RUPS on every problem considered important to the company governance.
and risk management implementation in the company.
in other companies or institution or established new companies.
with other companies or institutions.
order to withdraw long/mid term credit.
Agencies or parties in the form of joint operation, management contract, license cooperation, Build, Opened, and Owned/BOT buildings for more that 1 (one) business cycle.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
6. Memberikan persetujuan tentang akuisisi (penambahan /pengurangan), permodalan, pinjaman, kerjasama perjanjian dan piutang yang mempengaruhi keuangan perusahaan.
69
Uraian Tugas Komisaris - 2 (Soemarno Soerono) Melaksanakan sebagian tugas Dewan Komisaris sebagai berikut : 1. Melaksanakan tugas-tugas Dewan Komisaris, khususnya yang berkaitan dengan Aspek Hukum dan Pelaksanaan GCG. 2. Mereview laporan kinerja Direksi kepada RUPS. 3. Mereview usulan sistem remunerasi yang sesuai bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS. 4. Memberikan pendapat tentang perjanjian lain yang mempunyai dampak keuangan bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun atau lebih dari 1 (satu) siklus usaha.
1. Performs the duties of the Board of Commissioners, especially those related with the aspect of Laws and the Execution of GCG. 2. Reviews the performance report of Directors to RUPS. 3. Reviews the suggestions of remuneration system that in line for the Member of the Board of Commissioners and Directors to the RUPS. 4. Gives opinions on other agreements that may impact the Company for more than 1 (one) year or more than 1 (one) business cycle. 5. Monitor company binding as analyst that has a financial impact of exceeding a certain number that stipulated by the RUPS. Examines and analyze annual reports prepared by the Directors.
6. Mengevaluasi dan memberikan pendapat tentang penerapan sistem pengendalian perusahaan.
6. Evaluates and gives opinions on implementation of company control system.
7. Mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, dengan menilai kompetensi dan jumlah sumberdaya, ruang lingkup tugas dan kewenangan serta independensi dari Biro Pengawasan Intern.
7. Studies the internal control system effectiveness, by assessing the competence and number of resources, scope and responsibilities, and independence of Internal Monitoring Bureau.
8. Memastikan
8. Ensures that the company reveals the execution of GCG principals in the Annual Report.
agar
perusahaan
mengungkapkan
Uraian Tugas Komisaris - 3 (Arif Baharudin) Melaksanakan sebagian tugas Dewan Komisaris sebagai berikut :
WASKITA KARYA • annual report 2011
Performs the following part of the duties of the Board of Commissioner:
5. Memonitor pengikatan perusahaan sebagai pinjaman (borg atau avalist) yang mempunyai akibat keuangan melebihi suatu jumlah tertentu yang ditetapkan oleh RUPS. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi.
pelaksanaan prinsip GCG dalam Laporan Tahunan.
70
Description of the Duties of Commissioner - 2 (Soemarno Soerono)
Description of the Duties of Commissioner - 3 (Arif Baharudin)
1. Melaksanakan tugas-tugas Dewan Komisaris, khususnya yang berkaitan dengan Aspek Keuangan dan Kepatuhan terhadap Perundang-undangan.
Performs the following part of the duties of the Board of Commissioner 1. Performs the duties of the Board of Commissioner, especially those related with the aspect of Financial and Obedience to Regulations.
2. Mereview laporan kinerja Direksi kepada RUPS.
2. Reviews the performance report of Directors to RUPS.
3. Merekomendasi penunjukan Auditor Eksternal kepada RUPS.
3. Recommends the assignment of External Auditor to the RUPS.
4. Mengkaji efektivitas pelaksanaan tugas Auditor Eksternal, dengan menilai Kompetensi, Independensi serta ruang lingkup tugas Auditor Eksternal.
4. Studies the effectivity of the duties of External Auditor, by assessing the competence, Independence and work
5. Memastikan Auditor Internal, Auditor Eksternal dan Komite Audit memiliki akses terhadap informasi Perusahaan yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
5. Ensures that Internal Auditor External Auditor, and
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
scope of the External Auditor.
Auditing
Committee
have
access
information need to perform their duties.
to
Company’s
6. Melakukan penilaian atas akurasi informasi yang disiapkan untuk pihak lain, khususnya dalam Laporan Keuangan dan Non Keuangan Tahunan serta Laporan Tahunan.
6. Performs assessment to the information accuracy prepared by other parties, especially the Annual Financial and Non Financial Report and Annual Report.
7. Mengawasi agar perusahaan mengungkap informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan kepada pihak lain sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif.
7. Monitors so that the company reveals important information in the Annual Report and Financial Report to other parties in accordance to the valid laws and regulations on time accurately, clearly, and objectively.
8. Mengevaluasi dan memberikan pendapat tentang pinjaman perusahaan jangka pendek/menengah/ panjang.
8. Evaluates and gives opinions on short/mid/long term company loans.
Uraian Tugas Komisaris - 4 (Leon Muhamad)
Description of the Duties of Commissioner - 4 (Leon Muhamad)
Melaksanakan sebagian tugas Dewan Komisaris sebagai berikut :
Performs the following part of the duties of the Board of Commissioner:
1. Melaksanakan tugas-tugas Dewan Komisaris, khususnya yang berkaitan dengan aspek pemasaran dan manajemen strategis
1. Performs the duties of the Board of Commissioner, especially those related with the aspect of marketing and strategic management
2. Mereview program komunikasi pemasaran
2. Reviews marketing communication program
3. Merekomendasi strategi penetrasi pasar
3. Recommends market penetration strategy
4. Mengkaji efektivitas ekspansi perolehan market share perusahaan
4. Studies the effectivity of the company’s market share
5. Memberikan rekomendasi rencana strategis pemasaran
5. Gives recommendations on marketing strategy plan
6. Melakukan penilaian atas evaluasi lingkungan eksternal perusahaan yang dibuat oleh Direksi
6. Performs assessment on company’s external environment evaluation made by the Directors
7. Mengawasi agar perusahaan mampu memberikan tanggapan yang memadai terhadap kepuasan konsumen
7. Monitors so that the company is able to give proper responses to customer satisfaction
Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris Independen
Duties and Responsibilities of Independent Commissioner
Dewan Komisaris Waskita Karya terdiri dari lima Komisaris dan satu di antaranya merupakan komisaris independen. Komposisi tersebut sesuai dengan persyaratan minimal 20% dari para komisaris merupakan komisaris independen.
The Board of Commissioner of Waskita Karya consists of five Commissioners and one of them is an independent commissioner. The composition is in accordance with the 20% minimum requirement that the commissioners must be an independent commissioner.
Hubungan Tugas Komisaris dengan Komite Audit
The Duty Relationship of Commissioners and Auditing Commissioner
Hubungan Tugas Komisaris dengan Komite Risiko dan Asuransi Selama 2011, Komite Risiko dan Asuransi melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha serta jenis dan jumlah asuransi yang perlu ditutup oleh Perseroan sehubungan dengan risiko usaha. Komite Risiko dan Asuransi bersifat independen.
The auditing commissioner performs its duties and responsibilities in financial field and its auditing. It also reviews and evaluates examination results, findings, and needs of the auditor in the Internal Monitoring Force, and recommends an implementation of GCG in the Company. The Duty Relationship of Commissioners and Risk and Insurance Committee In 2011, the Risk and Insurance Committee has performed routine assessment and gave recommendation on business risks and types and number of insurance needed to be covered by the Perseroan related with business risk. The Risk and Insurance Committee is independent.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Komite audit melaksanakan tugas dan tanggung jawab dibidang keuangan beserta auditnya. Juga membahas dan mengevaluasi hasil pemeriksaan, temuan dan kebutuhan auditor di Satuan Pengawasan Intern, serta rekomendasi terhadap penerapan GCG di Perseroan.
expansion
71
Komite Risiko dan Asuransi bersifat Independen.
The Risk and Insurance Committee is Independent.
Komite ini telah mengadakan 6 (kali) rapat pada tahun 2011, untuk membahas Laporan Assessment Manajemen Risiko Semester I dan II dan lain-lain persoalan yang berkaitan dengan manajemen risiko dan asuransi.
This committee has performed meetings as much as 6
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioner Meeting
Pada 2011 Dewan Komisaris telah melakukan tiga belas kali rapat yang terdiri dari 11 kali rapat mengundang Direksi dan dua kali rapat intern Komisaris.
In 2011, the Board of Commissioner has performed thirteen
Remunerasi Komisaris
Commissioner Remuneration
Sesuai ketetapan RUPS tentang remunerasi, remunerasi Komisaris pada tahun 2011:
maka
(six) times in 2011, to discuss the Assessment Report of Risk Management of I and II Semester and other problems related with risk and insurance management.
meetings that included 11 meeting that invited the Directors and two internal commissioner meetings.
In accordance to the stipulation of the RUPS on remuneration, then the 2011 Commissioner remuneration is:
1. Komisaris Utama : 40% dari Direktur Utama
1. Chief Commissioner: 40% of Chief Director
Gaji sebesar Rp. 26.000.000,-
Salary of Rp. 26,000,000,-
2. Komisaris : 36% dari Direktur Utama
2. Commissioners: 36% of Chief Director
Gaji sebesar Rp. 23.400.000,-
Salary of Rp. 23.400.000,-
3. Sekretaris Komisaris
3. Commissioner Secretary
Gaji sebesar Rp. 9.750.000,-
Salary of Rp. 9.750.000,-
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris
The presence of the Board of Commissioners
Nama Name
Jabatan Title
Iwan Nursyirwan Diar
Komisaris Utama President Commissioner
13/13
Kohirin Suganda Saputra
Komisaris Commissioner
13/13
Soemarno Soerono
Komisaris Commissioner
13/13
Arif Baharudin
Komisaris Commissioner (Baru)
2/13
Leon Muhamad
Komisaris Commissioner (Baru)
1/13
4. Tunjangan a. Tunjangan komunikasi (Perbulan) Komisaris Utama Rp.1.300.000, Komisaris Rp. 1.170.000, b. Tunjangan Transport (Perbulan)
WASKITA KARYA • annual report 2011
Komisaris Utama Rp. 5.200.000,-
72
Jumlah Kehadiran Total Attendance
4. Allowances a. Communication allowance (per month) Chief Commissioner Rp.1,300,000, Commissioners Rp. 1,170,000, b. Transportation allowance (per month) Chief Commissioner Rp. 5,200,000,-
Komisaris Rp. 4.680.000,-
Commissioners Rp. 4,680,000,-
Peningkatan Kapabilitas Komisaris
Improvement of Commissioner Capability
Perseroan memiliki program pengenalan dan peningkatan
Perseroan has a program to introduce and improve the
kapabilitas Komisaris. Untuk program pengenalan lebih
capability of the Commissioners. The introduction program
bersifat internal dan merupakan dukungan kepada
is more internally and is a support to the new commissioner,
pejabat Komisaris baru, sedangkan program peningkatan
while the improvement program of the capability of the
kapabilitas Komisaris lebih bersifat eksternal.
commissioners is more externally.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Directors Meeting with Board of Commissioners
Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris Sesuai prosedur di bidang tata kelola perusahaan, Komisaris
melakukan
rapat
dengan
Direksi
sekurang-kurangnya satu kali setiap bulan. Pada rapat itu, Dewan Komisaris dan Direksi membahas hal-hal yang menyangkut pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta hubungan antar kedua organ perusahaan itu. Pada 2011 Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi telah mengadakan 11 kali rapat Direksi dengan Komisaris. B. Direksi
of Commissioners performs Meetings with the Directors at least once a month. In the meeting, the Board of Commissioners and the Directors discuss problems related with task performance and responsibilities and the relationships between the two company organs. In 2011, the Board of Commissionaires together with the Directors performed 11 Directors meeting with the Commissioners. B. Directors
Sesuai prosedur dibidang Tata Kelola Perusahaan
In accordance with the Company Governance, the
Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Directors are fully responsible for the management of the
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan,
Company for the interest and purposes of the Perseroan,
serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
and represent the Perseroan both inside and outside the
pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar.
court in accordance with the Articles of associations.
Kehadiran Rapat Direksi dan Dewan Komisaris
Nama Name
Meeting attendance of Directors and Board of Commissioners
Jabatan Title
Jumlah Kehadiran Total Attendance
Iwan Nursyirwan Diar
Komisaris Utama President Commissioner
11/11
Kohirin Suganda Saputra
Komisaris Commissioner
11/11
Soemarno Soerono
Komisaris Commissioner
11/11
Arif Baharudin *
Komisaris Commissioner
3/11
Leon Muhamad *
Komisaris Commissioner
1/11
M.Choliq
Direktur Utama President Director
11/11
Didi Triyono
Direktur Pemasaran Director of Marketing
11/11
I Gusti Ngurah Putra
(lama)
Direktur Produksi Director of Production
5/11
Desi Arryani *
(baru)
Direktur Operasi II Director of Operation II
6/11
Danny Koestanto
(lama)
Direktur Keuangan Director of Finance
5/11
Tunggul Rajagukguk *
(baru)
Direktur Keuangan Director of Finance
6/11
Bambang Esti Marsono
(lama)
Bambang Heru Purnomo *
(baru)
Direktur Pengembangan & SDM Director of Development & Human Capital Direktur Pengembangan & SDM Director of Development & Human Capital
*Jangka waktu penugasan belum sampai satu tahun
5/11
6/11
*Period of assignment has not been up to one year
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Dewan
In accordance to the company governance, the Board
73
Adapun pelaksanaan tugas pengurusan Perseroan diatur sesuai struktur dan komposisi Direksi. 1. Direktur Utama, mempunyai tugas dan wewenang : a. Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan Direksi dalam melakukan pengelolaan dan pengurusan Perseroan. b. Melakukan koordinasi dan pembinaan kinerja Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Sekretariat Perusahaan (Sekper) serta Asisten Direksi (bila diperlukan). 2.
Direktur Keuangan, mempunyai tugas dan wewenang : a. Melaksanakan pengelolaan di bidang keuangan dan akuntansi, termasuk pengusahaan modal, perencanaan, pengendalian dan pengembangan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan. b. Melakukan koordinasi dan pembinaan kinerja Departemen Akuntansi dan Departemen Keuangan dan Risiko serta koordinasi dengan Unit Kerja lainnya. c. Melakukan pengelolaan Anak Perusahaan dan PKBL. d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama.
3.
Direktur Pengembangan & SDM, mempunyai tugas dan wewenang : a. Melaksanakan pengelolaan di bidang Sumber Daya Manusia, Sistem dan Teknologi Informasi. b. Melakukan kajian Pengembangan Bisnis. c. Melakukan koordinasi dan pembinaan kinerja Divisi EPC d. Melakukan koordinasi dan pembinaan kinerja Departemen SDM, Sistem dan Teknologi Informasi serta koordinasi dengan Unit Kerja lainnya. e. Melakukan pengelolaan pemasaran Divisi EPC. f. Melakukan pengelolaan produksi khususnya di bidang Engineering dan Procurement, sedangkan untuk bidang Construction dikelola oleh Unit Bisnis lainnya. g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama.
4.
WASKITA KARYA • annual report 2011
74
Direktur Operasi-I, mempunyai tugas dan wewenang : a. Melaksanakan pengelolaan pemasaran Divisi I sd VII. b. Melaksanakan pengelolaan produksi, koordinasi dan pembinaan kinerja Divisi I. c. Melakukan koordinasi dan pembinaan kinerja Departemen Pemasaran serta koordinasi dengan Unit Kerja lainnya. d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama.
5.
Direktur Operasi-II, mempunyai tugas dan wewenang : a. Melaksanakan pengelolaan produksi, koordinasi dan pembinaan kinerja Divisi II sd VII. b. Melakukan koordinasi dan pembinaan kinerja Departemen Produksi serta koordinasi dengan Unit Kerja lainnya. c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama. ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
The performance of governance duties of the Perseroan is stipulated in accordance to the structure and composition of the Directors. 1. Chief Director, has duties and authorities: a. Leads and coordinates all Directors’ activities in managing and governing the Perseroan. b. Performs coordination and guiding for the Satuan Pengawasan Intern (SPI, Internal Monitoring Force) and Sekretariat Perusahaan (Sekper, Company Secretariat) and Assistant Director (if necessary). 2. Finance Director, has duties and authorities: a. Performs governance in financial and accounting, including capital cultivation, planning, control, and development of income sources and procurement and company’s properties. b. Performs coordination and guidances to the performance of the Department of Accounting and Department of Financial and Risk and coordination with other Work Units. c. Performs governance to Subsidiaries and PKBL. d. Performs other duties given by the Chief Director. 3. Director of Development and HR has duties and authorities: a. Performs governance in Human Resources, System, and Information Technology. b. Performs Business Development study. c. Performs coordination and guidance to the performance of EPC Division d. Performs coordination and guidance to the performance of the Department of HR, System, and Information Technology and coordinate with other Work Units. e. Performs governance to the marketing of EPC Division. f. Performs production governance especially in the field of Engineering and Procurement, while for the Construction field, it is governed by other Work Units. g. Performs other duties given by the Chief Director. 4. Director of Operation-I, has duties and authorities: a. Performs marketing governance of Division I to VII. b. Performs governance of production, coordination, and guidance to the performance of Division I. c. Performs coordination and guidance of performance of Marketing Department and coordination with other Work Units. d. Performs other duties given by the Chief Director. 5. Director of Operation-II, has duties and authorities: a. Performs production, coordination, and guidance governance to the performance of Division II to VII. b. Performs
coordination
performance
of
and
Production
guidance
to
Department
coordinate with other Work Units. c. Performs other duties given by the Chief Director.
the and
Tindak Lanjut Arahan RUPS
Follow Up to the RUPS Guidances
a. Dalam rangka pelaksanaan proyek tahun 2011, RUPS
a. In the project execution in 2011, the RUPS may authorize
dapat menyetujui Penggunaan sebagai aset Perusahaan
the use of company asset of Rp. 159.84 billion for
senilai Rp.159,84 miliar dalam rangka perpanjangan
extending banking credit facility, as long as the Directors
fasilitas kredit perbankan, dengan catatan Direksi agar melengkapi dengan pakta integritas disertai rekomendasi Dewan komisaris dan pelaksanaannya sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
complement it with integrity pact and recommendation from the Board of Commissioners and the execution must be in accordance with valid procedures and stipulations.
b. RUPS menyetujui secara prinsip penerbitan obligasi
b. RUPS in principal authorizes issuance of obligation of
sebesar Rp. 500 miliar. Sedangkan untuk ijin definitif
Rp. 500 billion. Meanwhile, the definitive authorization
masih memerlukan proses sendiri setelah dilengkapi
still needs its own process after complemented with
dengan kajian yang komprehensif. Sebagai tindak
comprehensive study. As a follow up to the authorization,
lanjut atas persetujuan tersebut, Direksi diminta untuk mengajukan secara tertulis beserta pakta integritas, kajian bisnis dan dokumen pendukung lainnya kepada Menteri Negara BUMN untuk memperoleh persetujuan definitif, setelah mendapatkan rekomendasi dari Dewan Komisaris.
the Directors is asked to submit written integrity pact, business study, and other supportive documents to the State Ministry of BUMN to receive definitive authorization, after obtaining recommendation from the Board of Commissioners.
c. Penandatanganan kontrak Manajemen tahun 2011
c. Signing of Management contract in 2011 between
antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang
Directors and Board of Commissioners with Shareholders
Saham yang didalamnya terdapat butir-butir Key
contained Key Performance Indicator (KPI) that is a
Performance Indicator (KPI) yang merupakan cerminan
reflection of the 2011 numbers.
dari angka tahun 2011. d. Shareholders Guidance:
d. Arahan Pemegang Saham: 1. RKAP 2011 yang disahkan RUPS merupakan pedoman
1. 2011 RKAP approved by the RUPS was the guideline
bagi Direksi dan Komisaris dalam menjalankan
for the Directors and Commissioners in conducting
pengurusan dan pengawasan perusahaan selama
management and monitoring of the company during
tahun 2011, sehingga hendaknya dilaksanakan secara
2011, so that it should be executed in full discipline.
disiplin. 2.Target-target yang ditetapkan dalam RUPS RKAP
2. The targets established in the 2011 RUPS RKAP are
tahun 2011 yang tercermin dalam Key Performance
reflected in the key performance Indicators (KPI), will
Indicators (KPI), selanjutnya akan dituangkan dalam
then be stated in the Management Contract between
Kontrak Manajemen antara Direksi dan Komisaris
Directors and Commissioners with Shareholders. Then
dengan Pemegang Saham. Selanjutnya diturunkan
derived to be targets in the KPI for Head of Bureau/
menjadi target-target dalam KPI Kepala Biro/Kepala
Unit, Head of Branch, and the next level.
3. Direksi agar selalu mengupayakan peningkatan kinerja
3. Directors must always seek improvement of company
perusahaan serta memprioritaskan pencapaian net
performance and prioritize net profit achievement than
profit dibandingkan omzet, untuk itu agar lebih fokus
earnings, so the focus must be on:
pada: - Mengupayakan efisiensi dan pengendalian proyek - Mengupayakan percepatan penagihan piutang 4. Dalam rangka pengembangan Perusahaan, RUPS mendukung tambahan
upaya ekuitas
Direksi sehingga
untuk
mendapatkan
dapat
mendukung
- The effort for project efficiency and control - The effort of accelerating receivables 4. To develop the company, RUPS supports Directors’ effort to obtain additional equity to support new projects with larger contract values.
pelaksanaan proyek-proyek baru dengan nilai kontrak yang lebih besar. 5. Untuk menunjang pertumbuhan Perusahaan, termasuk
5. To support company growth, including improvement of
peningkatan market share Perusahaan dalam industri,
company’s market share in industry, RUPS encourage
RUPS mendorong adanya pertumbuhan inorganic
inorganic growth on BUMN through synergy effort of
pada BUMN-BUMN melalui upaya sinergi BUMN akuisisi perusahaan-perusahaan sejenis.
BUMN acquisition of similar companies.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Unit Kepala Cabang dan level selanjutnya.
75
6. Kinerja perusahaan yang sudah menunjukan adanya
performance
showed
improvement,
ditingkatkan. Oleh karena itu, Direksi untuk senantiasa
Hence, the Directors must always maintain to not let
menjaganya agar tidak terjadinya lagi mismanagement
mismanagement to occur as in the pasts.
7. Dalam rangka pelaksanaan pengadaan barang
7. In the execution of goods and services procurement,
dan jasa, Direksi diminta memperhatikan prioritas
the Directors were asked to keep attention to the
kebutuhan dan sesuai dengan standar prosedur
needs priority and in accordance with standard
operasi serta memperhatikan aspek kualitas dan
operation procedure and quality aspect and price
kewajaran harga. Apabila terdapat pergeseran pada pos pengeluaran belanja modal tanpa merubah jumlah anggaran belanja modal secara keseluruhan, maka perlu dimintakan persetujuan Dewan Komisaris. 8. Dalam rangka implementasi International Financial Reporting Standards (IFRS), maka perlu dilakukan langkah-langkah persiapan yang memadai, seperti
reasonableness. If there is a shift in the capital expenditures post without changing the total overall capital expenditures budgeting, then an authorization from the Board of Commissioners would be needed. 8. In implementing the International Financial Reporting Standards
(IFRS),
then
appropriate
preparation
terkait
measures are needed, such as reporting system and
pemberlakuan PSAK Nomor 50 dan 55 yang telah mulai
especially those related with the enactment of PSAK
disusun pada saat diimplementasikan sepenuhnya
No. 50 and 55 that have been started to comply at the
pada tahun 2011 tidak menggangu kinerja keuangan
time it was fully implemented in 2011 not disturb the
sistem
pelaporan
dan
terutama
yang
perusahaan secara keseluruhan. 9. Dalam
rangka
mendorong
company’s overall financial performance.
pengelolaan
BUMN
9. To encourage professional, transparent, and efficient
secara profesional, transparan dan efisien RUPS
BUMN governance the RUPS asked that the Directors
meminta agar Direksi dan Komisaris secara konsisten
and
mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara optimal. 10. Dalam rangka pelaksanaan PKBL, Direksi diminta memperhatikan arahan-arahan yang terulang dalam Risalah Pembahasan RKA PKBL Tahun 2011 PT. Waskita Karya (Persero) Nomor : RIS-28/D5.MBU.3/ RKA-PKBL/2010
tanggal
1
Desember
2010
sebagaimana terlampir dalam Risalah RUPS ini. 11. Setelah RKAP tahun 2011 ini diterapkan, Direksi
Commissioners
consistently
implement
the
principals of Good Corporate Governance optimally. 10. In the execution of PKBL, the Directors was asked to give its attention to the guidances repeated in the Risalah Pembahasan RKA PKBL Year 2011 of PT. Waskita Karya (Persero) No.: RIS-28/D5.MBU.3/RKAPKBL/2010 dated December 1st, 2010 as stated in Risalah RUPS. 11. After this 2011 RKAP is approved, the Directors
dalam
is asked to further describe it in the form of Budget
bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Triwulanan.
and Activity quarter-year Plan. The implementation
Pelaksanaan dan realisasi atas hal tersebut agar
and realization of it should be reported periodically to
dilaporkan secara berkala kepada Dewan Komisaris
the Board of Commissioners and Shareholders to be
diminta
untuk
menjabarkan
lebih
lanjut
dan Pemegang Saham untuk menjadi bahan evaluasi. 12. Hal-hal yang bersifat persetujuan dalam Keputusan RUPS tidak mengurangi kewajiban Direksi maupun Dewan Komisaris untuk tetap melaksanakan rencana kerja secara efektif dan dengan biaya yang efisien serta selalu bersikap hati-hati (prudent), bertikad baik dan wajar serta penuh rasa tanggung jawab untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan ketentuan WASKITA KARYA • annual report 2011
Company
asked to be maintained and improved again.
seperti yang telah lalu.
76
6.
perbaikan, diminta untuk terus dipertahankan dan
dan peraturan perundangan yang berlaku. 13. Dalam
rangka
melengkapi
dokumen
Laporan
Kementerian BUMN, Direksi wajib secara tepat untuk waktu melaksanakan:
evaluated. 12. Approval in the Decisions of RUPS do not reduce the obligation of Directors and Board of Commissioners to perform effective work plan and cost efficient and always be prudent, with good intention and reasonableness Hand full responsibility for the company’s interest in accordance with the valid stipulations and regulations. 13. In complementing the document of Ministry of BUMN report, Directors are obliged to on time perform: a. Data filling and update based on the reporting
a. Pengisian dan pemutakhiran data berdasarkan
period on the Sub Portal BUMN and Portal of
periode pelaporannya pada Sub Portal BUMN
Ministry of BUMN that is Public Portal (www.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
dan Portal Kementrian BUMN yaitu Portal Publik
bumn.go.id), Executive Information System/EIS
(www.bumn.go.id) Portal Executive Information
Portal (http://eis.bumn.go.id), HR Portal (http://
System/EIS (http://eis.bumn.go.id), Portal SDM
sdm.bumn.go.id/internal). PKBL Portal http://
(http://sdm.bumn.go.id/internal).
Portal
PKBL
http://pkbl.bumn.go.id/internal)
Portal
Aset
pkbl.bumn.go.id/internal), Asset Portal (http://
b. Penyampaian
copy
RJP,
RKAP,
Laporan
Tahunan, Laporan Lengkap Triwulanan ke Asdep Riset dan Informasi, serta upload softcopy (file pdf) di portal EIS. c. Penyampaian copy bukti sector deviden kepada Asdep Riset dan Informasi.
aset.bumn.go.id) b. Delivery of RJP, RKAP, Annual Report, Laporan Lengkap Triwulanan copies to Asdep Riset dan Informasi, and upload soft copy (file pdf) on EIS portal. c. Delivery of dividend sector proof copy to Asdep Riset dan Informasi.
14. Dewan Komisaris diminta untuk memonitor, mengawasi
14. The Board of Commissioner is asked to monitor and
dan mengevaluasi pelaksanaan RKAP dan RKA
evaluate the implementation of 2011 RKAP and RKA.
PKBL tahun 2011. Hasil evaluasi dimaksudkan agar
The evaluation results mentioned must be delivered
disampaikan secara berkala kepada Pemegang Saham
periodically to Shareholders in accordance to the valid
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
stipulations and regulations.
15. Direksi diminta untuk menindaklanjuti tanggapan dan
15. Directors are asked to follow up the responses and
saran Dewan Komisaris yang telah disampaikan dalam
suggestions from the Board of Commissioner that has
surat Nomor : 44/WK/DK/2010 tanggal 23 Desember 2010.
been conveyed in the letter No.: 44/WK/DK/2010 dated December 23rd, 2010.
Tindak Lanjut Temuan Audit KAP
Follow Up of KAP Auditing Findings
(Kantor Akuntan Publik)
(Kantor Akuntan Publik, Public Accounting Office)
Untuk laporan keuangan tahun yang berakhir 31 Desember
The last year financial report ended in December 31st, 2011
2011 diaudit oleh KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &
was audited by KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar&
Saptoto (AAJ)
Saptoto (AAJ)
Rapat Direksi
Directors Meeting
Sesuai Prosedur di Bidang Kepemimpinan, Rapat Direksi
In accordance to the Leadership field, Directors Meeting
terdiri atas empat jenis, yaitu :
consists of four kinds of meeting, they are:
1. Rapat Direksi Terbatas yang dihadiri oleh Direksi dan
1. Limited Directors Meeting attended by Directors and Company Secretary, conducted as necessary.
Sekretaris Perusahaan dilaksanakan sesuai kebutuhan. 2. Rapat Koordinasi dihadiri oleh Direksi, Kepala Unit
2. Coordination Meeting attended by Directors, Heads of
Kerja, Kepala Unit Bisnis, Kepala Bagian, beberapa
Work Units, Heads of Business Units, Heads of Divisions,
Kepala Cabang dan Kepala Proyek dilaksanakan setiap
several Heads of Branches and Heads of Projects,
triwulan.
conducted every trimester.
3. Rapat Koordinasi bulanan Unit Kerja dihadiri oleh Direksi
3. Monthly Work Unit Coordination Meeting attended by
terkait, Kepala Unit Kerja terkait, Kepala Bagian terkait
related Directors, related Heads of Units, related Heads
dilaksanakan setiap bulan.
of Divisions, conducted every month.
4. Rapat Koordinasi bulanan Unit Bisnis dihadiri oleh
4. Monthly Business Unit Coordination Meeting attended by
Direksi terkait, Kepala Unit Kerja terkait, Kepala Unit
related Directors, related Heads of Units, related Heads
Bisnis terkait, Kepala Cabang, Kepala Proyek terkait
of Business Units, Heads of Branches, related Heads of
dilaksanakan setiap bulan.
Projects, conducted every month.
Unit Kerja, Kepala Unit Bisnis pada setiap semester.
5. Management Review Meeting attended by Directors, Heads of Work Units, Heads of Business Units, conducted every semester.
Pada tahun 2011 Direksi telah mengadakan 40 (empat
In 2011 the Directors have conducted 40 (forty) meetings
puluh) kali rapat yang terdiri dari 11 (sebelas) kali Rapat
consist of 11 (eleven) Directors and Commissioners
Direksi dan Komisaris, 4 (empat) kali Rapat Koordinasi
Meeting, 4 (four) Coordination Meetings with all Heads
5. Rapat Tinjauan Manajemen dihadiri oleh Direksi, Kepala
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
(http://aset.bumn.go.id)
77
bersama Seluruh Kepala Unit Kerja dan Kepala Unit Bisnis;
of Work Units and Business Units; 12 (twelve) Directors
12 (dua belas) kali Rapat Direksi bersama Kepala Unit
Meetings with related Heads of Work Units and Business
Kerja dan Kepala Unit Bisnis terkait; serta 11 (sebelas) kali
Units; and 11 (eleven) limited Directors Meeting attended
Rapat Direksi terbatas yang dihadiri oleh seluruh anggota
by all member of Directors and 2 (two) Management Review
Direksi dan 2 (dua) kali Rapat Tinjauan Manajemen:
Meetings:
Remunerasi Direksi
Directors Remuneration
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
According to Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) PT Waskita Karya (Persero) No. 49/D3.MBU/2011
(RUPS) of PT Waskita Karya (Persero) No. 49/D3.MBU/2011
tanggal 13 Juni 2011 tentang persetujuan Laporan Tahunan
dated June 13th, 2011 on approval of Annual report and
dan Pengesahan perhitungan Tahunan Tahun Buku 2010
Approval of calculation of 2010 Annual Book Year is as
adalah sebagai berikut. Secara proposional jika Direktur
follows. Proportionally, the Chief Director receives 100%
Utama menerima 100% dan Direktur menerima 90%;
and Directors receive 90%; Chief Commissioner 40%;
Komisaris Utama 40%; Komisaris 36% dan Sekretaris
Commissioners 36% and Commissioner Secretary 15% of
Komisaris 15% dari penghasilan Direktur Utama. Nominal
Chief Director earning. Directors’s earnings are as follows:
gaji Direksi sebagai berikut : 1. Direktur Utama : Gaji sebesar Rp. 65.000.000,-
1. Chief Director: salary of Rp. 65,000,000,-
2. Direktur : Gaji sebesar Rp. 58.500.000,-
2. Directors: salary of Rp. 58,500,000,-
Kehadiran Rapat Direksi terbatas
Board of Directors Meeting Attendance is limited
Nama Name
Jabatan Title
M.Choliq
Direktur Utama President Director
11/11
Didi Triyono
Direktur Pemasaran Director of Marketing
11/11
I Gusti Ngurah Putra
(lama)
Direktur Produksi Director of Production
5/11
Desi Arryani *
(baru)
Direktur Operasi II Director of Operation II
6/11
Danny Koestanto
(lama)
Direktur Keuangan Director of Finance
5/11
Tunggul Rajagukguk *
(baru)
Direktur Keuangan Director of Finance
6/11
Bambang Esti Marsono
(lama)
Bambang Heru Purnomo *
(baru)
Direktur Pengembangan & SDM Director of Development & Human Capital Direktur Pengembangan & SDM Director of Development & Human Capital
WASKITA KARYA • annual report 2011
*Jangka waktu penugasan belum sampai satu tahun
78
Jumlah Kehadiran Total Attendance
3. Allowances
a. Tunjangan komunikasi (perbulan)
a. Communication allowance (per month)
b. Tunjangan biaya Utilitas (perbulan)
b. Utility cost allowance (per month)
- Direktur Rp. 5.265.000,Kepemilikan Saham Direksi Kepemilikan Saham Personal Direksi di PT Waskita Karya (persero) tidak ada.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
6/11
*Period of assignment has not been up to one year
3. Tunjangan
- Direktur Utama Rp. 5.850.000,-
5/11
- Chief Director Rp. 5,850,000, - Directors Rp. 5,265,000,Ownership of Directors’ Shares There is no ownership of directors’ personal shares in PT
Peningkatan Kapabilitas Direksi
Waskita Karya (persero).
Sesuai prosedur di bidang Tata Kelola Perusahaan PT
Improvement of Directors’ Capability
Waskita
In accordance with the Company Governance of PT
Karya
(Persero)
pengembangan
kapabilitas
Direksi merupakan program yang dimasukkan ke dalam RKAP Direksi. Pada 2011 program itu mencakup:
Waskita Karya (Persero). Directors’ capability development is a program included in the Directors RKAP. In 2011 the program consisted of:
• Breakfast Meeting. • Program Penyegaran Direksi.
•
Breakfast Meeting.
•
Directors Refreshment Program.
C. Komite Audit Dengan Keputusan Komisaris Nomor : 03/SK/WK/ DK/2011
C. Auditing Committee
tanggal 20 Desember 2010, susunan Komite Audit adalah :
With the Keputusan Komisaris No.: 03/SK/WK/ DK/2011
Ketua : Soemarno Soerono
dated December 20th, 2010, the Auditing Committee
Anggota : 1. Agus Suparto
consists of:
2. Muhammad Danial
Chief : Soemarno Soerono Member : 1. Agus Suparto
Kehadiran Rapat Koordinasi Triwulan
Quarterly Coordination meetings attendance
Jabatan Title
Jumlah Kehadiran Total Attendance
Iwan Nursyirwan Diar
Komisaris Utama President Commissioner
4/4
Kohirin Suganda Saputra
Komisaris Commissioner
4/4
Soemarno Soerono
Komisaris Commissioner
4/4
Arif Baharudin *
Komisaris Commissioner
2/4
Leon Muhamad *
Komisaris Commissioner
2/4
M.Choliq
Direktur Utama President Director
4/4
Didi Triyono
Direktur Pemasaran Director of Marketing
4/4
I Gusti Ngurah Putra
(lama)
Direktur Produksi Director of Production
2/4
Desi Arryani *
(baru)
Direktur Operasi II Director of Operation II
2/4
Danny Koestanto
(lama)
Direktur Keuangan Director of Finance
2/4
Tunggul Rajagukguk *
(baru)
Direktur Keuangan Director of Finance
2/4
Bambang Esti Marsono
(lama)
Direktur Pengembangan & SDM Director of Development & Human Capital
2/4
Bambang Heru Purnomo *
(baru)
Direktur Pengembangan & SDM Director of Development & Human Capital
2/4
*Jangka waktu penugasan belum sampai satu tahun
*Period of assignment has not been up to one year
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Nama Name
79
Kehadiran rapat tinjauan Manajemen
Attendance of Management Supervising Meeting
Nama Name
Jabatan Title
Ikhtisar Keuangan
Jumlah Kehadiran Total Attendance
M.Choliq
Direktur Utama President Director
2/2
Bambang Heru Purnomo
Direktur Pengembangan & SDM Director of Development & Human Capital
2/2
Tunggul Rajagukguk
Direktur Keuangan Director of Finance
2/2
Didi Triyono
Direktur Operasi Director of Production I
2/2
Desi Arryani
Direktur Operasi Director of Production II
2/2
Financial Highlight
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
2. Muhammad Danial
• Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang
Duties and Responsibilities of Auditing Committee
dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun
• Assesses the performance of activities and the auditing
auditor ekstern, sehingga dapat dicegah pelaksanaan
results done by the Internal Monitoring Force and
dan pelaporan yang tidak memenuhi standar.
external auditor, to prevent non standard performance and reporting.
• Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta
• Gives recommendations on perfecting the company’s
pelaksanaannya. • Memastikan bahwa sudah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan BUMN, termasuk brosur, laporan keuangan berkala,
management control system and its execution. • Ensures that there is satisfying review procedures to the information issued by the BUMN, including brochures,
proyeksi/forecast dan lain-lain informasi keuangan yang
periodic financial reports, projections/forecasts, and
disampaikan kepada Pemegang Saham. • Memberikan terhadap
pendapat
laporan
kepada
atau
Dewan
terhadap
other financial information reported to the Shareholders.
Komisaris
hal-hal
yang
• Gives suggestions to the Board of Commissioners on
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris.
reports or problems conveyed by the Directors to the Board of Commissioners.
• Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang
• Identifies problems that need attention from the
berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.
Commissioners, and performs other duties related with the duties of the Board of Commissioners.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Audit pada tahun 2009, telah mengadakan 4 (empat) kali rapat
The Frequency of Meetings and Attendance Level of
yang selalu dihadiri oleh hampir seluruh anggota Komite
Auditing Committee in 2009, they have conducted 4 (four)
Audit.
meetings that were always attended by almost all of the
Kehadiran Rapat Komite Audit
Attendance of The Audit Committee Meeting
WASKITA KARYA • annual report 2011
Nama Name
80
Jabatan Title
Jumlah Kehadiran Total Attendance
Soemarno Soerono
Ketua Chairman
4/4
Agus Suparto
Anggota Member
4/4
Muhammad Danial
Anggota Member
4/4
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Komite Risiko & Asuransi
Auditing Committee members.
Dengan Keputusan Komisaris Nomor : 03/SK/WK/ DK/2010
Risk and Insurance Committee
tanggal 30 Juli 2010 dan 05/SK/WK/DK/2010 tanggal 18
With the Keputusan Komisaris No.: 03/SK/WK/ DK/2010
Nopember 2010, susunan Komite Risiko dan Asuransi
dated July 30th, 2010 and 05/SK/WK/DK/2010 dated
sebagai berikut :
November 18th, 2010, the Risk and Insurance Committee
Ketua : Kohirin Suganda Saputra
consists of:
Anggota : 1. Tjahjo Winarto
Chief : Kohirin Suganda Saputra
2. Dadan Krisnandar
Member : 1. Tjahjo Winarto
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Risiko & Asuransi • Melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang jenis dan jumlah risiko yang
2. Dadan Krisnandar Duties and Responsibilities of Risk and Insurance Committee • Performs
mungkin terjadi. rekomendasi tentang jenis dan jumlah asuransi yang
and
gives
occur. • Performs
perlu ditutup oleh Perusahaan. tahapan-tahapan
Perusahaan
yaitu
periodic
assessment
and
gives
recommendations on types and number of insurance proses
Manajemen
Identifikasi,
pengukuran,
that needs to be closed by the Company. • Follows
the
process
stages
of
Company
Risk
penanganan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan dan
Management that is Identify, measurement, handling,
pengungkapan risiko dan asuransi.
monitoring, evaluation, and reporting and revealing of risk and insurance.
• Melaporkan hasil kegiatannya kepada Komisaris secara berkala sesuai dengan kebutuhan.
• Reports their activities to the Commissioners periodically
Kehadiran Rapat Komite Risiko & Asuransi
Presence of Risk & Insurance Committee Meeting
Nama Name
Jabatan Title
Jumlah Kehadiran Total Attendance
Kohirin Suganda Saputra
Ketua Chairman
6/6
Tjahjo Winarto
Anggota Member
6/6
Dadan Krisnandar
Anggota Member
6/6
Satuan Pengawasan Intern Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern Satuan Pengawasan Intern (SPI) merupakan organ pengawasan intern Waskita Karya yang bertugas melakukan pemeriksaan operasional, keuangan dan sumber daya manusia. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan program kerja pemeriksaan tahunan yang telah ditetapkan terlebih dahulu pada awal tahun. Laporan Hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Direktur Utama dan tembusan dikirim kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Direktur Utama kemudian membuat surat kepada Unit Bisnis / Unit Kerja yang terkait, agar hasil pemeriksaan SPI ditindaklanjuti dan melaporkan hasil tindak lanjut tersebut kepada Direktur Utama dan atau Kepala SPI. Pelaksanaan tindak lanjut hasil temuan SPI tersebut kemudian dilaporkan Direktur Utama kepada Dewan Komisaris.
as necessary. Internal Monitoring Force Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern Satuan Pengawasan Intern (SPI, Internal Monitoring Force) is an internal monitoring organ of Waskita Karya tasked with operational, financial, and human resources examination. The examination is done in accordance with annual examination of work programs that have been stipulated previously at the beginning of the year. The report of examination results is reported to the Chief Director and the copies are sent to members of Directors and Board of Commissioners. Chief Director then makes a letter to the related Business Units/Work Units, so that the SPI examination results are followed up and report the follow up results to the Chief Director and of Head of SPI. The follow up execution of SPI findings then is reported by the Chief Director to the Board of Commissioners. ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Risiko
assessment
recommendations on types and number of risks that may
• Melakukan penilaian secara berkala dan memberikan
• Mengikuti
periodic
81
Personil Satuan Pengawasan Intern Satuan Pengawasan Intern (SPI) terdiri dari 4 orang auditor;
Personnels of the SPI
2 orang berlatar belakang teknik sipil dan 2 orang berlatar
Satuan Pengawasan Intern (SPI) consists of 4 auditors; 2
belakang akuntansi. Satuan Pengawasan Intern dipimpin
with civil engineering background and 2 with accounting
oleh seorang Kepala yang keberadaannya satu tingkat
background. Satuan Pengawasan Intern is lead by a Chief
dibawah Direksi dan bertanggungjawab langsung kepada
with a position of one level under Director and directly
Direktur Utama
answers to the Chief Director
Sekretariat Perusahaan
WASKITA KARYA • annual report 2011
Waskita Karya memiliki Sekretariat Perusahaan yang menjalankan fungsi kesekretariatan, hubungan masyarakat, pengelolaan gedung, dan kepatuhan terhadap perundangundangan pasar modal, sebagaimana ditetapkan di dalam Prosedur di Bidang Organisasi, yang terdiri atas Sekretaris Perusahaan, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bagian humas dan Umum, serta Staf.
82
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Company Secretariat Waskita Karya has a Company Secretariat that works the functions of secretariat, public relations, building management, and obedience to capital market regulations, as stated in the Procedure of Organization, consists of
Manajemen Risiko RISK MANAGEMENT Ada empat program Manajemen Risiko dan Asuransi yang
There are four Risk and Insurance Management programs
telah dilaksanakan pada 2011 sebagai berikut.
that have been executed since 2011.
1. Memonitor assesment risiko proyek-proyek dan mengkaji
1. Monitors the risk assessment of projects and reviews
ulang risikonya. Program itu dilakukan melalui laporan
its risks. The program was done through monthly report
bulanan dari Unit Bisnis yang disampaikan dengan Form
from Business Units conveyed with Form RM-Gabungan,
RM-Gabungan, rekap Kompilasi (Form EUB RISK -01)
Compilation recap (Form EUB RISK -01), and Risk Map
dan Peta Risiko (Form EUB RISK-02).
(Form EUB RISK-02).
2. Melakukan bimbingan fungsional ke Unit Kerja dan Unit Bisnis yang telah dijalankan secara kontinu.
2. Performs functional guidances to work units and Business Units continuously.
3. Melakukan kompilasi terhadap daftar risiko dan tindak
3. Performs compilation to risk list and risk follow up
lanjut risiko yang akan dilaporkan ke Direksi dan Komite
that would be reported to the Directors and Risk and
Risiko dan Asuransi. Kompilasi itu diserahkan dalam
Insurance Committee. The Compilation was presented
bentuk Laporan Risiko setiap triwulan ke Direksi dan
in the form of Risk report every trimester to the Directors
Komisaris.
and Commissioners.
4. Revisi prosedur Waskita di bidang manajemen risiko
4. Revises Waskita procedures in 2010 risk management.
Sistem Manajemen Risiko telah diatur dalam Peraturan
Risk Management System has been configured in the
Perusahaan tentang Manajemen Risiko sesuai SK Direksi
Peraturan Perusahaan on Risk Management in accordance
Nomor: 19/SK/WK/2011 tanggal 24 Oktober 2011. Unit
to SK Direksi No.: 19/SK/WK/2011 dated October 24th, 2011.
yang
risiko
The unit coordinating risk management assessment is the
adalah Bagian Risiko di bawah Departemen keuangan &
Risk Division under the Department of Financial and Risk.
Risiko. Adapun pelaksanaan assesment manajemen risiko
The implementation of the risk management assessment
merupakan tanggung jawab unit pelaksana, yaitu Divisi/
is the responsibility of the executing units, that is Division/
cabang/Proyek dan Departemen.
Branch/Project and Department.
mengkoordinasi
assesment
manajemen
Bagian
The meeting between executor unit and Risk Division
Risiko dilakukan untuk menyamakan persepsi tentang
is done to equalize the perception on risk revealing. The
pengungkapan risiko. Hasil assesment dilaporkan kepada
assessment results are reported to the Directors and then
Direksi dan kemudian diteruskan kepada Komisaris.
conveyed to the Commissioners.
Risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam
The business risk faced by the Perseroan in conducting its
menjalankan kegiatan usahanya antara lain sebagai berikut.
business activities among others consists of the following.
I. Risiko-risiko yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan
I. Risks related with Perseroan’s business activities
1. Risiko Pembayaran
1. Payment Risk
Risiko pembayaran dapat terjadi akibat tertundanya / tidak
Risk payment may occurred due to delayed/unpaid project
terbayamya tagihan proyek dari pemberi tugas (Owner)
bills from the Owner that cause increasing cost of fund
yang mengakibatkan meningkatnya cost of fund dan
and may cause problematic receivable hence reducing
dapat menimbulkan piutang bermasalah sehingga dapat
Perseroan’s profit.
Pertemuan
antara
unit
pelaksana
dengan
mengurangi laba Perseroan. Pembayaran pekerjaan pada umumnya telah diatur
The payment of works is generally stipulated in the contract
dalam kontrak antara Perseroan dengan pelanggannya,
between the Perseroan and its customers, nevertheless
walaupun demikian tidak ada jaminan bahwa pelanggan
there is no guarantee that customers will pay or pay on time
akan melakukan pembayaran atau melakukan pembayaran tepat waktu sehingga hal tersebut dapat berdampak
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
edisi 2010.
83
negatif terhadap arus kas dan kinerja keuangan Perseroan.
so that it would give negative impacts to the cash flow and
Risiko pembayaran lebih besar kepada pemberi tugas
financial performance of the Perseroan. The payment risk
dari golongan swasta. Hal ini dikarenakan tidak adanya
is larger in private company owners. This is because there
keterikatan yang Perseroan miliki seperti halnya hubungan
are no bounds with the Perseroan, unlike the relationship
Perseroan dengan pemberi tugas milik Pemerintah.
between the Perseroan and Government owners.
Mitigasi risiko tersebut dilakukan melalui :
The mitigation of this risk is by:
1. Mensyaratkan adanya jaminan pembayaran untuk
1. Requiring payment insurance for pre financing the
proyek prefinancing kepada Owner berupa bank
project to the Owner in the form of bank guarantee
garansi dari Bank Pemerintah atau Bank Swasta
from credible State Banks or Private Banks that is
yang kredibel dan Bank Garansi tersebut bersifat irrevocable dan unconditional 2. Menetapkan batasan maksimum piutang usaha yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan 3. Memastikan
piutang
usaha
Perusahaan
tidak
terkonsentrasi pada pelanggan tertentu
irrevocable and unconditional 2. Stipulated
the
maximum
business
receivable
limitation that can be accepted for each customer 3. Ensure the Company’s business receivables are not concentrated in certain customers 4. Monitor the age and disbursement of business
4. Memonitor umur dan pencairan piutang usaha.
receivables.
2. Risiko Kenaikan Harga & Ketersediaan Bahan Baku
2. Risk of Price Increase and Material Availability
Dalam setlap proyek, Perseroan melakukan estimasi biaya
In every project, the Perseroan do cost estimation
yang mengacu kepada informasi dari pemasoknya serta berdasarkan pengalaman Perseroan sebelumnya. Tidak
referencing to the information form its supplier and
ada jaminan bahwa estimasi Perseroan maupun informasi
based on Perseroan’s previous experiences. There is
yang diperoleh Perseroan adalah tepat. Dengan tenggang
no guarantee that the estimation or information obtained
waktu pekerjaan berkisar antara satu hingga dua tahun terdapat risiko adanya faktor - faktor diluar kendali Perseroan yang dapat mempengaruhi estimasi biaya seperti kenaikan
is accurate. With a deadline between one to two years there is risk of external factors that may affect the cost
harga bahan baku konstruksi. Pada umumnya proyek-
estimation such as price increase of construction materials.
proyek yang diperoleh dari swasta mempunyai tingkat
Generally projects obtained from privates have higher risk
risiko yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan proyekproyek yang berasal dari Pemerintah dan BUMN, hal
compared to projects from Government and BUMN, due
tersebut disebabkan karena proyek-proyek swasta yang
to private projects do not provide space for contract value
tidak menyediakan ruang bagi penyesuaian nilai kontrak
adjustments in case for increasing contract load.
apabila terdapat peningkatan beban kontrak. Kenaikan
harga
bahan
baku
konstruksi
dapat
mengakibatkan meningkatnya biaya proyek, sehingga dapat mengurangi keuntungan Perseroan.
1. Kontrak-kontrak payung untuk material fabrikan yang
1. Umbrella contracts for large scale fabrication
berskala besar seperti : besi beton, beton, aspal,
materials such as: concrete steel, concrete, asphalt,
semen, dll
cement, etc.
2. Mengikat calon mitra untuk proyek-proyek yang sudah didapat dengan kontrak dan mengamankan WASKITA KARYA • annual report 2011
project expanse, so it causes less profit for the Company The mitigation of this risk is through:
Mitigasi risiko tersebut dilakukan melalui :
84
The increase of construction raw material price increases
klausal kontraknya dengan cara back to back 3. Memperhitungkan
estimasi
inflasi
pada
harga
penawaran terutama pada kontrak yang tidak ada klausal eskalasinya 4. Mencantumkan klausal eskalasi dalam dokumen kontrak dengan pelanggan
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
2. Bind partners to be for projects obtained with contracts and secure contract clause with back to back 3. Calculate inflation estimation on offering price especially on contracts with no escalating clause 4. State escalation clause in contract document with customers
5. Mengajukan eskalasi harga
5. Propose price escalation
6. Melakukan dan mengajukan review desain
6. Perform and propose design review 3. Risk of Government Policy
3. Risiko Kebijakan Pemerintah Risiko ini dapat timbul untuk proyek-proyek yang berasal dari
This risk may occur on projects from Government or BUMN/
Pemerintah ataupun BUMN/BUMD yang akibat perubahan
BUMD due to changes in Government policies. This would
kebijakan Pemerintah ditangguhkan pelaksanaannya. Hal
affect to the delay of the works/projects, hence reducing
ini akan berpengaruh terhadap tertundanya pekerjaan/
Perseroan’s income. Moreover, there are projects from
proyek tersebut, sehingga dapat mengurangi pendapatan
abroad where there are differences in currency and policies
Perseroan. Selain itu juga terdapat proyek-proyek yang
issued by the local government may limit the fund traffic
berasal dari luar negeri dimana terdapat perbedaan nilai
between countries affecting income and cash flow.
tukar serta kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat yang dapat membatasi lalu lintas dana antar negara sehingga mempengaruhi pendapatan dan arus kas masuk Perseroan. Mitigasi risiko tersebut dilakukan melalui : 1. Mengajukan
klaim
akibat
The mitigation of this risk is by:
ditangguhkannya
penyelesaian pekerjaan
1. Proposing claims due to adjourned works 2. Pioneer other projects outside the targets as backups
2. Perintisan proyek lain diluar target sebagai cadangan perolehan Pendapatan Usaha dan Laba
for receiving Business Incomes and Profits 3. Perform optimization/design review
3. Melakukan optimalisasi / review desain
4. Perform hedging to secure rupiah exchange rate to
4. Melakukan hedging untuk mengamankan nilai tukar
foreign currencies
mata uang rupiah terhadap valuta asing
4. Risiko Persaingan Usaha Persaingan pada bidang
4. Risk of Business Competition usaha jasa konstruksi akan
Competition in construction service business will be sharper
semakin tajam tidak saja dengan perusahaan nasional
not only with national companies but competition will also
tetapi persaingan juga terjadi dengan perusahaan asing
occur with foreign companies operated in Indonesia, hence
yang beroperasi di Indonesia, sehingga hal ini dapat
reducing Perseroan’s income.
mengurangi pendapatan Perseroan. Untuk
memenangkan
Persaingan
dengan
pesaing,
To win the Competition with competitors, Perseroan
Perseroan menetapkan kebijakan untuk mempertahankan
stipulated policies to maintain its service quality, creating
kualitas pelayanan, menciptakan inovasi-inovasi baru
new innovations in designs and methods of project
dibidang rancang bangun dan metode pengerjaan proyek,
execution, open networks by cooperating with investors to
membuka jaringan dengan melakukan kerjasama dengan
help customers in realizing their projects and synergy with
investor untuk membantu pelanggan dalam mewujudkan
subsidiaries to create efficiency and finishing works.
proyeknya dan sinergi dengan perusahaan anak untuk menciptakan
efisiensi
dan
efektivitas
penyelesaian
WASKITA KARYA • annual report 2011
pekerjaan.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
85
Mitigasi risiko tersebut dilakukan melalui : 1. Menjalankan
Visi
dan
Misi
The mitigation of this risk is by:
Perseroan
yaitu
1. Realizing the Vision and Missions that is to be the
menjadi perusahaan Jasa Konstruksi terbaik yang
best Construction Service that gives added values
memberikan nilai tambah bagi stakeholders dengan
for the stakeholders. Improve company’s competitive
meningkatkan nilai perusahan yang kompetitif dan
and qualified value with:
berkualitas dengan a. SDM yang kompeten
a. Competent Human Resources,
b. Sinergi dengan pelanggan, mitra kerja dan
b. Synergy with customers, partners, and financial
lembaga keuangan, serta
institutions, and
c. Berorientasi pada keselamatan, kesehatan dan peduli lingkungan
c. Oriented to safety, health, and environmental care.
2. Menerapkan Nilai Budaya Perseroan yaitu Sustainable
2. Implementing Perseroan’s Cultural Values that is
(berkesinambungan), Agile (flexible, adaptif), Fair
Sustainable, Agile (flexible, adaptive), Fair (equity),
(adil,kesetaraan), Excellence (Biaya Mutu Waktu),
Excellence (Cost Quality Time), Team work (cross
Team work (kerjasama lintas fungsi) dan Integrity
function cooperation),and Integrity (honesty)
(jujur) 3. Dengan Motto Usaha : Maju dengan Karya Bermutu
3. With a Business Motto: Maju dengan Karya Bermutu
yang artinya melangkah ke depan dengan produk
meaning stepping forward with quality products and
dan jasa yang bermutu untuk menjadi Champion
services to be the Champion
4. Menjalankan Kebijakan Perseroan untuk selalu mengendalikan
risiko
terhadap
4. Implementing Perseroan’s Policy to always control
Keselamatan-
risks to Work, Environment, Quality Safety-Health,
Kesehatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan
and Security by implementing Waskita Management
dengan cara menerapkan Sistem Manajemen Waskita
System to fulfill stakeholders’ satisfaction.
untuk memenuhi kepuasan stakeholders. 5. Melakukan optimalisasi dan review metode kerja untuk efisiensi dan efektivitas penyelesaian pekerjaan 6. Melakukan
pengembangan
usaha
baru
5. Optimize and review the work method for efficiency and effectivity of finishing work
yang
6. Perform new business development by previously
didahului dengan kajian feasibility study untuk
doing a feasibility study to give maximum value and
memberikan value dan return yang semaksimal
return for the Perseroan.
WASKITA KARYA • annual report 2011
mungkin bagi Perseroan.
86
5. Risiko Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
5. Risk of Changing Currency Exchange Rate
Perseroan saat ini memiliki proyek-proyek yang berlokasi di luar negeri dan akan terus mengembangkan kegiatan usaha di bidang jasa konstruksi dengan menangani lebih banyak lagi proyek-proyek yang berlokasi di luar negeri. Untuk proyek-proyek tersebut Perseroan melakukan transaksi serta memiliki tagihan dan kewajiban dalam berbagai mata uang asing. Dengan adanya proyek-proyek tersebut Perseroan memiliki risiko nilai tukar apabila terdapat fluktuasi serta perubahan nilai tukar valuta asing terhadap mata uang Rupiah, yang selanjutnya dapat mempengaruhi
Currently the Perseroan has projects located overseas and
pendapatan bersih Perseroan.
will always develop its business activities in construction service by handling more projects located overseas. For such projects the Perseroan executed transactions and bills and obligations in foreign currencies. With the projects, the Perseroan has an exchange rate risk if there were fluctuations and changes in foreign currency exchange rate to Rupiah, which eventually may affect the net income. The mitigation of this risk is by:
Mitigasi risiko tersebut dilakukan melalui : 1. Semaksimal mungkin melakukan transaksi dengan
1. As much as possible transactions with third parties
pihak ketiga dengan cara back to back sesuai mata
with back to back based on the currency in the
uang dalam kontrak
contract
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
2. Melakukan hedging untuk mengamankan nilai tukar mata uang rupiah terhadap valuta asing
2. Perform hedging to secure rupiah exchange rate to foreign currencies
6. Risiko Ekonomi
6. Economy Risk
Risiko ekonomi merupakan risiko yang timbul sehubungan
Economy risk is a risk occurred due to changes in national
dengan perubahan kondisi perekonomian nasional yang
economic condition that affects the decreasing number of
berpengaruh kepada berkurangnya jumlah proyek pada
projects in the construction industry. This causes decreasing
industri konstruksi. Hal ini mengakibatkan berkurangnya
works/projects for the Perseroan hence reducing income.
pekerjaan/proyek Perseroan sehingga dapat mengurangi
As the monetary crisis in 1997 that limit the growth of
pendapatan Perseroan.
national economy where it caused many government or
Seperti halnya yang terjadi pada saat krisis moneter di
private projects to be delayed or stopped. Changes in
tahun 1997 yang menghambat lajunya perekonomian
economic condition such as above will affect cash flow and
nasional dimana menyebabkan banyaknya proyek proyek
income.
pemerintah maupun swasta yang tertunda maupun terhenti. Adanya perubahan ekonomi seperti hal tersebut diatas maka akan mempengaruhi kondisi arus kas dan pendapatan Perseroan. Mitigasi risiko tersebut dilakukan melalui :
The mitigation of this risk is by:
1. Perintisan proyek lain diluar target sebagai cadangan,
1. Pioneering other projects outside the targets as
termasuk yang ada dalam MP3EI (Masterplan
backups, including those in the MP3EI (Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia)
Indonesia)
2. Melakukan
pengembangan
usaha
baru
yang
2. Perform new business development by previously
didahului dengan kajian feasibility study untuk
doing a feasibility study to give maximum value and
memberikan value dan return yang semaksimal
return for the Perseroan
mungkin bagi Perseroan 3. Segmentasi
pasar
terbesar
adalah
proyek
3. The biggest market segmentation is Government projects, BUMN/BUMD, and Loan
Pemerintah, BUMN/BUMD dan Loan Usaha
4. In compiling the targets of Business Income and
dan Laba, Perseroan sudah mempertimbangkan
Profit, the Perseroan must also consider the condition
kondisi ekonomi makro Indonesia seperti SBI, laju
of Indonesia’s macro economy such as SBI, economy
pertumbuhan ekonomi Indonesia, inflasi dan suku
growth rate, inflation, and SPN 3 month interest
4. Dalam
penyusunan
target
Pendapatan
7. Risiko Sosial & Politik
7. Social and Political Risk
Gejolak sosial & politik dapat berdampak luas pada sektor
Social and political fluctuations may have wide impact
ekonomi. Gejolak ini dapat mengakibatkan turunnya
on economy. These fluctuations may cause decreasing
berbagai kegiatan di berbagai sektor industri. Apabila hal
activities in various industry sectors. If it occurred then it
tersebut terjadi maka dapat mengurangi pekerjaan/proyek
might reduce the works/projects hence reducing income,
Perseroan
such as changes in government officials, land acquisition,
sehingga
dapat
mengurangi
pendapatan
Perseroan, seperti adanya pergantian Pejabat Pemerintah,
demonstration by community around the project.
pembebasan tanah, demo yang dilakukan oleh masyarakat disekitar lokasi proyek.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
bunga SPN 3 bulan
87
Mitigasi risiko tersebut dilakukan melalui :
The mitigation of this risk is by:
1. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelanjutan dan kelancaran pekerjaan 2. Melakukan komunikasi dan koordinasi berkaitan dengan
pembebasan
kompensasi/klaim
lahan
biaya
dan
atas
2. Perform communication and coordination related with land acquisition and propose cost compensation/ claim for the land acquisition delay
proyek) sebagai low skill employee subkontraktor/supplier
lokal
untuk
melaksanakan pekerjaan penunjang 5. Melakukan sosialisasi pada instansi terkait dan masyarakat di sekitar proyek koordinasi
works
keterlambatan
3. Mempekerjakan warga I penduduk lokal (sekitar
6. Melakukan
related parties for the sustainability and continuity of
mengajukan
pembebasan lahan
4. Melibatkan
1. Performing communication and coordination with
dengan
aparat
desa,
kecamatan dan kabupaten serta dengan aparat keamanan setempat.
3. Employ local community in the project as low skilled employees 4. Involve sub contractors/local suppliers to support work 5. Perform socialization to related institutions and society around the project 6. Perform coordination with desa, kecamatan, and kabupaten officials and local security authorities.
8. Risiko Berkurangnya Proyek dari Pelanggan Berulang
8. Risk of Decreasing Projects from Repetitive Customers
Penurunan atau tidak adanya usaha yang berulang
The decreasing or no repetitive business from key
(repetitif) dari pelanggan utama dapat mempengaruhi
customers may affect the profitability of the Perseroan.
profitabilitas Perseroan. Perseroan telah mempunyai hubungan baik dengan
The Perseroan has good relationship with customers hence
pelanggan-pelanggannya
mendapat
trusted in finishing other works by the customers. Based on
kepercayaan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
the information from the Perseroan, the number of works
sehingga
lainnya oleh pelanggan tersebut. Berdasarkan informasi dari Perseroan, jumlah pekerjaan yang didapat dari pelanggan berulang untuk tahun 2011, 2010 dan 2009
obtained from repetitive customers in 2011, 2011, and 2009 was 78%, 67%, and 84%.
adalah sebesar 78%, 67% dan 84%. Tidak ada jaminan bahwa pelanggan - pelanggan tersebut
There is no guarantee that the customers will have other
akan mendapat pekerjaan membangun dan menunjuk
development works and appoint the Perseroan to do the
Perseroan
contractor work, affecting the cash flow and performance
untuk
melakukan
pekerjaan
kontraktomya
sehingga akan mempengaruhi arus kas operasi dan kinerja
of financial operation.
keuangan perseroan. Mitigasi risiko tersebut dilakukan melalui :
The mitigation of this risk is by:
1. Melakukan penetrasi pasar (pelanggan) baru
1. Perform new (customer) market penetration
2. Bersinergi dengan Pelanggan dengan menawarkan
2. Synergize with Customers by offering alternative
alternatif model proyek EPC, Design & Built kepada
project models of EPC, Design & Built to the Owner
WASKITA KARYA • annual report 2011
Owner
88
Daftar Rekanan Waskita (DRW)
Waskita’s List of Partners (DRW)
Waskita memilih atau menentukan pemasok berdasarkan
Waskita chooses or determines suppliers based on
Daftar Rekanan Waskita (DRW) yang selalu diperbaharui
Daftar Rekanan Waskita (DRW) that is always updated as
sesuai kebutuhan. Dalam menentukan harga pembelian
necessary. In determining goods and services procurement
barang dan jasa, Waskita menggunakan pembandingan
prices, Waskita uses the comparison of minimum three
antara minimal tiga pembanding, agar harga yang diperoleh
comparisons, so that the price would be competitive.
bersifat kompetitif.
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Ikhtisar Keuangan
Terowongan Pengelak Bendungan Jatigede, Jawa Barat Jatigede Diversion Tunnel, West Java ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Financial Highlight
89 89
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
Partnership and Environment Guidance Program (PKBL)
Sebagai BUMN, Waskita Karya melaksanakan tanggung
As a BUMN, Waskita Karya do its responsibility to establish
jawab
menjalin
partnership and foster the environment. The Ministry of
kemitraan dan membina lingkungan. Kementerian BUMN
BUMN has given guidance to Program Kemitraan dan
telah memberikan arahan Program Kemitraan dan Bina
Bina Lingkungan (PKBL) that in general aims to guide
Lingkungan (PKBL) yang pada intinya bertujuan untuk
the company’s social responsibility. Waskita Karya has
memandu pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan
developed PKBL to be a Partnership Program with aids
BUMN. Waskita Karya telah mengembangkan PKBL
such as Capital Loan, Grants, and Operational Cost, and
menjadi Program Kemitraan dengan bantuan Pinjaman
Environment Guidance Program.
sosial
perusahaan
dalam
rangka
Modal Kerja, Hibah, dan Biaya Operasional, serta Program
WASKITA KARYA • annual report 2011
Bina Lingkungan.
90
Pada tahun 2011 realisasi anggaran lintas unit PKBL
In 2011, the realization of cross unit budgeting of PKBL was
sebesar Rp. 2.423.912.872,- dengan rencana :
Rp. 2,423,912,872,-with plan:
1. Program Kemitraan sebesar Rp. 1.211.956.436,-
1. Partnership Program of Rp. 1,211,956,436,-
2. Program Bina Lingkungan sebesar Rp. 1.211.956.436.-
2. Environment Guidance Program of Rp. 1,211,956,436.-
Pengadaan pinjaman tambah modal usaha kepada 131
Procurement of capital loan to 131 partners was Rp.
mitra binaan sebesar Rp. 2.977.850.000,-
2,977,850,000,-
1. Hibah berupa pameran 2 (dua) event sebesar
1. Grants of 2 (two)big events of
Rp. 63.750.000,-
Rp. 63,750,000,-
2. Realisasi operasional tahun 2011 sebesar
2. Operational realization in 2011 of
Rp. 111.332.039,-
Rp. 111,332,039,-
3. Realisasi program Bina Lingkungan sebesar
3. Realization of Environment Guidance Program of
Rp. 748.359.500,- dengan rincian :
Rp. 748,359,500,-with details:
• BUMN pembinaan sebesar Rp. 263.043.500,-
• BUMN development of Rp. 263,043,500,-
• BUMN peduli Rp. 483.316.000,-
• BUMN Care Rp. 483,316,000,-
Waskita Karya juga peduli dan berpartisipasi aktif dalam program pembinaan antara lain: pemberian bahan-bahan bangunan Pondok Pesantren Az-Zuhri Semarang, Masjid Assyfaiyah Bandung Barat, Musholla 9 Wali Jakarta Utara, Madrasah Diniyah Sukabumi, Taman Bacaan Pelita Hati Bogor. Selain itu secara rutin pada bulan puasa Waskita Karya menyelenggarakan acara buka puasa bersama dan pemberian santunan kepada anak Yatim Piatu yang berada disekitar perusahaan. Untuk menambah iman dan taqwa para pegawai dan warga disekitar perusahaan, setiap bulan diadakan acara pengajian dan oikumene. Waskita Karya juga mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan dengan program pemberian bibit tanaman/penghijauan di Kab. Singkil Banda Aceh . Untuk
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Waskita Karya also care and actively participate in guidance programs such as: grants in the form of materials for Pondok Pesantren Az-Zuhri Semarang, Masjid Assyfaiyah Bandung Barat, Musholla 9 Wali Jakarta Utara, Madrasah Diniyah Sukabumi, Taman Bacaan Pelita Hati Bogor. Moreover, periodically in the fasting month, Waskita Karya holds buka puasa together and gives benefits to Orphans around the Company. To increase the faith of its employees and society around each company, every month pengajian and oikumene are held. Waskita Karya also prioritizes the care to its environment by a program of greening/giving out plant seeds to Kab. Singkil Banda Aceh. To minimize noises, dirty roads, dusts, or other kinds of things that may
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
meminimalkan kebisingan, jalan yang kotor, debu, atau
disturb the tranquility of society around the project, Waskita
hal-hal yang mengganggu ketenangan masyarakat sekitar akibat pelaksanaan proyek, Waskita Karya selalu berupaya meningkatkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan. Dalam upaya ini, PT Waskita Karya (Persero) telah mendapatkan Sertifikat OHSAS 18001:2007.
Karya always tries to improve its Work and Environment
Tanggung jawab sosial perusahaan diwujudkan dengan kemitraan dan bina lingkungan. Program kemitraan dengan usaha kecil untuk mengangkat usaha kecil yang merupakan mayoritas usaha di Indonesia, karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Demikian pula dengan bina lingkungan sebagai realisasi kepedulian Perseroan terhadap lingkungan hidup yang sehat.
Safety and Health Standard. In this effort, PT Waskita Karya (Persero) has received OHSAS 18001:2007 certificate. Company’s social responsibility is realized with partnership and environment guidance. Partnership program for small businesses is to uplift small businesses that are the majority of Indonesia’s business, because it involves the livelihood of many people. Similarly with environment guidance as the realization of Perseroan’s care to healthy natural environment.
Realisasi dan rencana program kemitraan dan bina
2011 partnership and environment guidance programs
lingkungan 2011 sebagai berikut :
realization and plan are as follows :
Uraian
1.
Pinjaman Modal Kerja
2.
RKA Tahun 2011 (Rp. Juta)
Realisasi 2011 (Rp. Juta)
3.200.000.000
2.977.850.000
Hibah
300.000.000
63.750.000
3.
Biaya Oprasional
150.000.000
116.431.319
4.
Jumlah (1+2+3)
3.650.000.000
3.158.031.319
5.
Program Bina Lingkungan
Description Working Capital Loan Grants Operational Cost Total (1+2+3) Environment Development Progam
a. BUMN Pembina
850.000.000
263.043.500
a. BUMN Maker
b. BUMN Peduli
375.600.000
483.316.000
b. BUMN Care Total Environment Development Program
6.
Total Program Bina Lingkungan
1.225.600.000
746.359.500
7.
Total (4+6)
4.875.600.000
3.904.390.819
Total (4+6)
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
No.
91
Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ACTIVITIES
28 Juli 2011 - 25 Apr'12 Foto Donor Darah
18 Januari 2011 Pengajian Babinrohis Waskita
29 Juli 2011 Ramadhan Berbagi
24 Agustus 2011 Pemberian Bantuan Sarana Pembelajaran STT Sapta Taruna
WASKITA KARYA • annual report 2011
7 September 2011 Halal Bi Halal 1432 H
92
6 November 2011 Pemotongan Hewan Qurban PT Waskita Karya
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Kegiatan Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan FINANCIAL REPORT ACCOUNTABLE ACTIVITIES Laporan tahunan ini beserta laporan keuangan dan
This year’s financial report and other information related
informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab
with the accountability of PT Waskita Karya (Persero)
Manajemen PT Waskita Karya (Persero) dan telah disetujui
management have been approved by the Board of
oleh Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan
Commissioners and Directors by the following signatures:
tanda tangan masing-masing di bawah ini:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Iwan Nursyirwan Diar Komisaris Utama President Commissioner
Soemarno Soerono Komisaris Commissioner
Kohirin Suganda Saputra Komisaris Commissioner
Arif Baharudin Komisaris Commissioner
Leon Muhamad Komisaris Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Didi Triyono Direktur Operasi I Director of Operation I
Desi Arryani Direktur Operasi II Director of Operation II
Bambang Heru Purnomo Direktur Pengembangan & SDM Director of Development & Human Capital
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Tunggul Rajagukguk Direktur Keuangan Director of Finance
M. Choliq Direktur Utama President Director
93
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
94
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
FINANCIAL REPORT
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE
WASKITA KARYA • annual report 2011
Laporan keuangan
95
PT WASKITA KARYA (PERSERO) Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
d6/May 16, 2012
PT WASKITA KARYA (PERSERO) Independent Auditors' Report and Financial Statements For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO)
Daftar Isi
PT WASKITA KARYA (PERSERO)
Halaman/ Pages
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta Laporan Posisi Keuangan Pada Tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009
Financial Statements For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and Statement of Financial Position as of January 1, 2010/ December 31, 2009
Laporan Posisi Keuangan
1
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
6
Notes to Financial Statements
PT WASKITA KARYA (PERSERO)
PT WASKITA KARYA (PERSERO)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009
(Dalam Rupiah Penuh)
(In Full Rupiah)
1 Januari 2010/ January 1, 2010 31 Desember 2009/ Catatan/
2011
2010
December 31, 2009
Notes
Rp
Rp
Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha (Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 29.032.953.367, Rp 30.828.762.886 dan Rp 40.701.614.380) Piutang Retensi (Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 10.776.357.724 dan Rp 9.046.297.738 dan Rp 22.144.825.846) Piutang Lain-lain (Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 12.833.995.383 dan Rp 10.385.494.314) dan Rp 7.769.825.544) Piutang Pemegang Saham Persediaan Tagihan Bruto Kepada Pelanggan (Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5.007.022.951, dan Rp Nihil) Pajak Dibayar di Muka Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi Pada Entitas Asosiasi Investasi Pada Ventura Bersama Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing Rp 155.117.470.437, Rp 132.698.527.887 dan Rp 124.657.846.277) Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar
ASSETS 3.c, 3.e, 4 3.d, 5
583,188,263,886 24,276,133,745
354,926,218,027 340,147,168,044
178,658,499,452 22,060,400,000
3.e, 6
972,085,686,956
594,930,530,863
425,625,142,060
3.e, 3.f, 7
444,580,084,308
287,529,550,598
202,101,236,673
3.e, 8
147,038,750,956
21,099,495,690
19,297,348,094
3.h, 9
-351,258,887,957
-232,964,157,186
474,992,100,000 166,382,476,656
1,706,360,182,421 255,775,066,972 125,718,424,434 4,610,281,481,635
1,653,275,472,071 126,226,504,673 138,229,976,331 3,749,329,073,483
811,328,721,594 268,454,524,226 161,479,645,729 2,730,380,094,484
13 3.d, 15 3.r, 14
175,000,000,000 101,772,876,811 36,131,268,020
-107,050,991,130 65,356,387,003
-108,115,807,685 76,022,118,929
3.i, 16 3.j, 17
192,398,571,437 6,918,553,573 512,221,269,841
152,123,694,549 4,880,024,369 329,411,097,051
144,444,130,431 12,282,816,296 340,864,873,341
NON-CURRENT ASSETS Financial Assets Held to Maturity Investment in Associated Entity Investment in Joint Venture Fixed Assets (Net of accumulated depreciation as of December 31 , 2011, 2010 and 2009 of Rp 155,117,470,437, Rp 132,698,527,887 and Rp 124,657,846,277) Other Assets Total Non-Current Assets
5,122,502,751,476
4,078,740,170,534
3,071,244,967,825
TOTAL ASSETS
3.e, 3.g, 10 3.p, 11.a 12
JUMLAH ASET
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
D1/May 16, 2012
CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalent Short-Term Investment Trade Receivables (Net of allowance for impairment loss as of December 31, 2011, 2010 and 2009 of Rp 29,032,953,367, Rp 30,828,762,886 and Rp 40,701,614,380) Retention Receivables (Net of allowance for impairment loss as of December 31, 2011, 2010 and 2009 of Rp 10,776,357,724 dan Rp 9,046,297,738 and Rp 22,144,825,846) Other Receivables (Net of allowance for impairment loss as of December 31, 2011, 2010 and 2009 of Rp 12,833,995,383 dan Rp 10,385,494,314) and Rp 7,769,825,544) Due from Shareholders Inventories Gross Amount Due from Customers (Net of allowance for impairment loss as of 31 December 2011, 2010 and 2009 of Rp 5,007,022,951, and Rp Nihil) Prepaid Taxes Prepayments and Prepaid Expenses Total Current Assets
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
1
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO)
PT WASKITA KARYA (PERSERO)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) Per 31 Desember 2011 dan 2010 serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Full Rupiah)
2011 Rp
2010 Rp
1 Januari 2010/ January 1, 2010 31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman Bank Jangka Pendek Utang Usaha Utang Bruto Kepada Pihak-pihak Ketiga Utang Pajak Uang Muka Kontrak Jangka Pendek Beban Masih Harus Dibayar Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Uang Muka Kontrak Jangka Panjang Liabilitas Manfaat Karyawan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
SHORT TERM LIABILITIES 18 3.e, 19 3.e, 3.k, 20 3.p, 11.b 3.e, 21 22 23
3.e, 24 3.q, 25
Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal Saham Modal Dasar sebesar 186.900 Saham Seri A Dwi Warna (nilai nominal Rp 1.000.000 per Saham ) dan 20.000.000 Saham Seri B (nilai nominal Rp 26.655 per saham) pada tahun 2011 dan 2010, serta sebesar 720.000 saham (nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) pada tahun 2009 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 180.000 Saham Seri A Dwi Warna dan 17.820.000 Saham Seri B pada tahun 2011 dan 2010 serta 180.000 Saham Seri A Dwi Warna pada tahun 2009 Modal Dipesan Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya
26.a 26.b 27
1,211,469,405,233 1,661,714,364,689 1,022,911,841,173 28,116,924,693 462,490,507,935 8,440,741,203 29,394,037,126 4,424,537,822,052
1,011,280,237,170 900,293,950,207 1,140,388,806,050 27,789,638,831 289,665,780,849 19,898,948,370 30,918,189,726 3,420,235,551,203
822,360,018,688 938,706,122,240 450,155,002,074 18,165,523,523 266,910,495,682 7,011,802,147 32,511,609,627 2,535,820,573,981
Short Term Bank Loans Trade Payables Gross Amount Due to Third Parties Taxes Payables Advances on Short-term Contract Accrued Expenses Other Payables Total Current Liabilities
77,742,568,531 -77,742,568,531
208,315,150,845 -208,315,150,845
199,262,135,068 -199,262,135,068
LONG TERM LIABILITIES Advances on Long-Term Contract Employee Benefits Liabilities Total Long Term Liabilities
4,502,280,390,583
3,628,550,702,048
2,735,082,709,049
Total Liabilities
654,992,100,000 --
654,992,100,000 --
180,000,000,000 474,992,100,000
192,279,960,913 (224,258,148,777)
192,279,960,913 (393,823,430,028)
142,601,988,604 (467,219,657,482)
SHAREHOLDERS' EQUITY Share Capital Authorized Capital of 186.900 A Dual Color Series Shares (of Rp 1,000,000 per shares) and 20.000.000 B Series Shares (of Rp 26,655 per shares) in 2011 and 2010 and for 720,000 shares (of Rp 1,000,000 per shares) in 2009 Subscribed and Fully Paid 180,000 Shares A Dual Color shares and of 17,820,000 B Series Shares in 2011 and 2010 and 180,000 A Dual Color Series Shares in 2009 Subscribed Share Capital Retained Earnings Appropriated Unapproriated
(2,791,551,243) 620,222,360,893
(3,259,162,399) 450,189,468,486
5,787,827,654 336,162,258,776
Foreign Currency Translation of Financial Statements Total Shareholders' Equity
5,122,502,751,476
4,078,740,170,534
3,071,244,967,825
Komponen Ekuitas Lainnya Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan dalam Valuta Asing Jumlah Ekuitas
Other Equity Components 3.s
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
D1/May 16, 2012
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
2
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO)
PT WASKITA KARYA (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
Catatan/ Notes
2011 Rp
2010 Rp Revenues
Pendapatan Usaha
3.l, 28
7,274,166,637,800
5,853,205,163,767
Beban Pokok Pendapatan
3.l, 29
6,610,972,812,647
5,276,902,882,128
Cost of Revenues
663,193,825,153
576,302,281,639
Gross Income
24,201,504,217
8,861,463,768
Portion on Income of Joint Venture
687,395,329,370
585,163,745,407
Laba Bruto Bagian Laba Entitas Ventura Bersama
3.l, 30
Laba Bruto Setelah Laba Entitas Ventura Bersama Pendapatan Bunga
Gross Income after Portion on Income of Joint Venture
28,348,543,593
8,662,116,188
Interest Revenue
128,164,999
2,883,716,195
Gain on Sales of Fixed Assets
Keuntungan Penjualan Aset Tetap
16
Pendapatan Lainnya
34
43,464,697,237
29,781,589,970
Others Income
Beban Penjualan
31
(13,140,159,281)
(16,330,452,518)
Sales Expense
31
(225,155,980,831)
(185,712,725,462)
General and Administration Expense
582,478,081
836,644,319
Portion on Income of Associates Entity
(4,091,098,088)
(1,053,559,261)
Loss of Foreign Exchange - Net
(31,916,033,576)
(34,171,973,060)
Others Expense Operating Income
Beban Umum dan Administrasi Bagian Laba Entitas Asosiasi
3.l, 30
Kerugian Selisih Kurs - Bersih Beban Lain-lain Laba Usaha Beban Pinjaman
32
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan
3.p
Laba Bersih Tahun Berjalan
485,615,941,504
390,059,101,778
(153,789,010,055)
(149,815,595,239)
Loan Expenses
331,826,931,449
240,243,506,539
Profit Before Corporate Income Taxes
(159,837,737,328)
(116,164,146,776)
Corporate Income Tax Expense
171,989,194,121
124,079,359,763
Pendapatan (Beban) Komprehensif Setelah Pajak
Net Profit Current Years Revenue (Expense) Comprehensive After Taxes
467,611,156
(9,046,990,053)
172,456,805,277
115,032,369,710
Total Revenue Comprehensive in Current Years
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan dalam Valuta Asing Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
Foreign Currency Translation of Financial Statements
LABA USAHA PER SAHAM DASAR
33
26,979
21,670
OPERATING INCOME PER SHARE
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
33
9,555
6,893
EARNINGS PER SHARE
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
D1/May 16, 2012
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
3
paraf:
27 27
Pembentukan Cadangan Umum
27
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
--
--
--
--
654,992,100,000
--
--
--
654,992,100,000
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan Dari laporan keuangan secara keseluruhan
SALDO PER 31 DESEMBER 2011
Laba Bersih Tahun 2011
3.s
dalam Valuta Asing
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
SALDO PER 31 DESEMBER 2010
Laba Bersih Tahun 2010
3.s
dalam Valuta Asing
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
26
474,992,100,000
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
Modal Disetor
Rp
Rp
--
--
--
--
--
--
--
--
--
(474,992,100,000)
474,992,100,000
Modal Dipesan/ Subscribed Capital Stock
Modal Saham/ Shares Capital
180,000,000,000
Catatan/ Notes
SALDO PER 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah Penuh)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
PT WASKITA KARYA (PERSERO)
(2,791,551,243)
--
--
467,611,156
(3,259,162,399)
--
--
--
(9,046,990,053)
--
5,787,827,654
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Valuta Asing/ Foreign Currency Adjustment from Translation of Financial Statements Rp
4
192,279,960,913
--
--
--
192,279,960,913
--
49,677,972,309
--
--
--
142,601,988,604
Rp
(224,258,148,777)
171,989,194,121
(2,423,912,870)
--
(393,823,430,028)
124,079,359,763
(49,677,972,309)
(1,005,160,000)
--
--
(467,219,657,482)
Rp
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Saldo Laba/Retained Earnings Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
171,989,194,121 620,222,360,893
(2,423,912,870)
467,611,156
124,079,359,763 -450,189,468,486
--
(1,005,160,000)
(9,046,990,053)
--
336,162,258,776
Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2011
Net Profit Year 2011
Partnership Program and Community Development Funds
of Financial Statements
Foreign Currency Adjustment from Translation
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010
Net Profit Year 2010
General Reserve
Partnership Program and Community Development Funds
of Financial Statements
Foreign Currency Adjustment from Translation
Paid In Capital
BALANCE PER DECEMBER 31, 2009
(In Full Rupiah)
PT WASKITA KARYA (PERSERO)
STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDER’S EQUITY For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
PT WASKITA KARYA (PERSERO)
PT WASKITA KARYA (PERSERO)
LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran Kepada Pemasok, Pihak Ketiga dan Karyawan Penerimaan Bunga Giro dan Deposito Penerimaan Restitusi Pajak Pembayaran Beban Pinjaman Pembayaran Pajak Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (Penempatan) Surat Berharga dan Investasi - Bersih Penerimaan dari Ventura Bersama Penerimaan Penjualan Investasi pada Entitas Asosiasi Hasil Penjualan Aset Tetap Penerimaan Dividen Penempatan Investasi Pada Entitas Asosiasi Perolehan Aset Tetap Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
11.f
14 14 16 13
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Pinjaman Bank Pembayaran Pinjaman Bank Penerimaan Setoran Modal Saham Pembayaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3.c, 4
Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun terdiri dari: Kas Bank Deposito Jumlah
(In Full Rupiah)
2011 Rp
6,562,378,494,542 (6,252,083,838,869) 28,348,543,593 2,626,940,054 (157,880,108,143) (289,494,678,568) (106,104,647,391)
140,871,034,299 53,426,623,200 8,481,000,000 150,300,000 -(3,250,000,000) (63,077,519,438) 136,601,438,061
2010 Rp
4,753,493,050,718 (4,930,729,815,777) 8,662,116,188 265,850,705,254 (149,815,595,239) (111,968,651,802) (164,508,190,658)
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Receipt from Customers Payment to Suppliers, Third Parties, and Employees Interest Income Receipt from Restitution Tax Loan Expense Paid Tax Paid Net Cash Used in Operating Activities
(323,063,000,000) 19,527,195,694 -2,883,716,195 1,901,460,874 -(23,380,622,012) (322,131,249,249)
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Placement of Securities and Investment - Net Receipt from Joint Venture Receipt Sales of Investment in Associates Entity Proceeds from Disposal of Fixed Assets Devidend Receipts Placement of Investment in Associated Entity Purchase of Fixed Assets Net Cash From (Used) in Investing Activities
13,269,804,704,902 (13,069,615,536,840) --
6,740,278,283,731 (6,551,358,065,249) 474,992,100,000
(2,423,912,872) 197,765,255,190
(1,005,160,000) 662,907,158,482
228,262,045,860
176,267,718,575
354,926,218,026
178,658,499,452
583,188,263,886
354,926,218,027
1,705,153,596 486,483,110,290 95,000,000,000
1,301,491,039 353,624,726,988 --
583,188,263,886
354,926,218,027
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan Dari laporan keuangan secara keseluruhan
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Receipt from Bank Loan Payment of Bank Loan Working Capital Receipts Payment of Partnership Community Development Program Net Cash From Financing Activities INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENT - NET CASH AND CASH EQUIVALENT AT THE BEGINNING OF THE YEAR CASH AND CASH EQUIVALENT AT THE END OF THE YEAR CASH AND CASH EQUIVALENT AT THE END OF THE YEAR CONSIST OF Cash Bank Deposit Total
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
5
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
1.a.
For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Umum
1.
Pendirian dan Informasi Umum
1.a.
Perusahaan Negara Waskita Karya didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 1961, dari perusahaan asing bernama "Volker Aanemings Maatschappij NV" yang dinasionalisasi Pemerintah Republik Indonesia.
1.b.
General
The Company’s Establishment and General Information The State Owned Company Waskita Karya (the ‘Company’) was established on January 1, 1961 based on Government Regulation No. 62 year 1961, from a foreign company named "Volker Aanemings Maatschappij NV" which nationalized by the Government of Republic of Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 40 Tahun 1970 status Perusahaan berubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan (Persero). Selanjutnya, Perusahaan dinamakan PT Waskita Karya (Persero) berdasarkan Akta Perusahaan Terbatas Nomor 80 Tanggal 15 Maret 1973, yang dibuat di hadapan Notaris Kartini Mulyadi, SH. Akta Perusahaan Terbatas tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 20 Agustus 1973 dengan surat keputusan Nomor: 4.a.5/310/3 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 82 tanggal 13 Nopember 1973, Tambahan Berita Negara Nomor 91.
According to Government Regulation No. 40 year 1970, the Company’s status was changed from Perusahaan Negara (PN) into Perusahaan (Persero). Furthermore, the Company was named PT Waskita Karya (Persero) in accordance with the deed of Limited Liability Corporation No. 80 dated March 15, 1973 of Kartini Mulyadi, S.H. The deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia on August 20,1973 in his Decree No.4.a.5/3/310/3 and stated on State Gazette of the Republic of Indonesia No. 82 on November 13, 1973, Supplement No. 91.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali diubah, dan perubahan terakhir dilakukan berdasarkan Akta No. 140 tanggal 20 Juli 2010, yang dibuat dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan surat keputusan No. AHU – AH.01.10.19055 tanggal 27 Juli 2010.
The Company's Articles of Association has been amended for several times, most recently by amendment of the Deed No.140 on July 20, 2010 of Sutjipto, SH, Public Notary in Jakarta, and was approved by Ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decree No. AHUAH.01.10.19055 dated July 27, 2010.
Perubahan anggaran dasar terakhir tersebut antara lain berkaitan dengan perubahan lembar saham dan nilai nominal saham pada modal dasar Perusahaan.
The most recently amendment of The Company's articles of association is related to the change of shares and par value of shares in the Company’s authorized capital.
Bidang Usaha Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan pengembang dengan menerapkan prinsip-prinsip Perusahaan Terbatas.
1.b.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
d6/May 16, 2012
The Scope of Business In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the objectives of the Company are to execute and support the Government policy and programs in economic area and national development in general, construction industry, fabrication, rental services, agent services, investment, agro industry, trading, zone management, increase ability in the field of construction services, information technology, and tourism and developer with implementation in good corporate governance.
In order to achieve the objectives, the Company is engaged in following activities:
6
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
1.c.
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Pekerjaan pelaksanaan konstruksi, jasa pertambangan, pekerjaan terintegrasi Enginering, Procurement and Construction (EPC ), rancang bangun (Design and Build ), layanan jasa konsultasi (Konsultan) manajemen, building manajemen, pabrikasi bahan dan komponen bangunan, pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi, pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik, penyewaan peralatan konstruksi, layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi, investasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang prasarana dan sarana dasar serta industri, melakukan usaha di bidang agro industri, eksporimpor, perdagangan umum, pengelolaan kawasan, system development, layanan jasa bidang teknologi informasi dan kepariwisataan dan pengembangan royalti.
Construction execution work, mining services, integrated Engineering, Procurement, and Construction (EPC), Design and Build, management consultant service, building management, building components and raw material fabrication, component and construction tools fabrication, fabrication of metals, woods, rubber, and plastic fabrication, leasing on construction equipments, agent for raw materials, building components and construction equipment, investment and/or business management in area of basic facility and infrastructure and industry, performing activities in agro industry field, export-import, general trading, region management, system development, service in information technology and tourism and royalty development.
Organisasi Struktur Organisasi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Nomor:KEP-135/MBU/2011 tanggal 15 Juni 2011 menetapkan 5 (lima) anggota Direksi PT Waskita Karya (Persero) yaitu seorang Direktur Utama dan 4 (empat) Direktur, dengan pembagian tugas sesuai Keputusan Direksi No. 10/SK/WK//2011 tanggal 20 Juli 2011.
1.c. Organization Organization Structure According to the Decree of State Ministry of State Owned Enterprise (SOE) in General Meeting of Shareholders of PT Waskita Karya (Persero) No. KEP135/MBU/2011 dated June 5, 2011, 5 (five) directors of PT Waskita Karya (Persero) consist of a President Director and 4 (four) directors, with the division of duties according to the Decision Letter of Directors No. 10/SK/WK/2011 dated July 20, 2011.
Wilayah Kerja Sesuai Keputusan Direksi nomor 10/SK/WK/2011 tanggal 20 Juli 2011 tentang Perubahan Struktur Organisasi Perusahaan PT Waskita Karya (Persero). Struktur Organisasi Perusahaan berbasis Unit Bisnis. Unit Bisnis mempunyai fungsi pemasaran sampai dengan fungsi produksi. Jumlah Unit Bisnis sebanyak 7 Divisi dan 1 Engineering Procurement Construction (EPC) sebagai berikut:
Activity Areas According to the Decision Letter of Director No.10/SK/WK/2011 dated July 20, 2011 regarding to the Changes of the Company’s Organizational Structure of PT Waskita Karya (Persero). The Organizational Structure is based on Business Unit. The Business Unit has its function of marketing function up to production function. The Business Unit have 7 (seven) Divisions, and 1 (one) Engineering Procurement Construction (EPC) as follows:
Unit Bisnis/ Business Unit Divisi I/ Division I
Divisi II/ Division II
Wilayah Operasi/ Operational Area
Kedudukan/ Location
Daerah operasinya meliputi seluruh indonesia dan luar negeri (kecuali Timur Leste) berkedudukan di Jakarta dengan melaksanakan khusus Proyek Gedung dengan Nilai Kontrak > Rp 75 Milyar, Proyek EPC dan Property (Investasi).
Jakarta
Operational area covers the whole of Indonesia and abroad (except East Timor), based in Jakarta to perform special project with the Building Contract Value > RP 75 Billion, EPC Projects and Property (Investment). Area of operation covers the whole of Indonesia and abroad (except East Timor) is domiciled in Jakarta to Daerah operasional meliputi seluruh Indonesia berkedudukan di Jakarta dengan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk seluruh proyek sipil khusus yang ada didalam negeri.
Jakarta
Operational area covers the whole of Indonesia based in Jakarta, to perform its activities in the marketing's area to production for the entire civil project specifically in the domestic area.
d6/May 16, 2012
7
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Unit Bisnis/ Business Unit Divisi III/ Division III
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Wilayah Operasi/ Operational Area Daerah operasi meliputi Pulau Sumatera, berkedudukan di Pekanbaru. Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk proyek Gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I, proyek sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.
Kedudukan/ Location Pekanbaru
Operational area covers the island of Sumatra, based in Pekanbaru. To perform its activities in the production's area to marketing up to building projects except those handled by the Division I, except the civil projects which handled by Division II. Divisi IV/ Division IV
Daerah operasi meliputi Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, berkedudukan di Jakarta. Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk proyek Gedung, kecuali yang ditangani oleh Divisi I, proyek sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.
Jakarta
Operational area covers Jabodetabek, Banten, West Java, Central Java and Yogyakarta, based in Jakarta. To perform its activities in the production area to marketing up to the building projects, except those handled by the Division I, except the civil projects which handled by Division II. Divisi V/ Division V
Daerah operasi meliputi pulau Kalimantan, berkedudukan di Balikpapan. Malaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk proyek Gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I, proyek sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.
Balikpapan
Operational area includes Kalimantan, based in Balikpapan. To perform its activities in the production area to the marketing up to the building projects except those handled by the Division I, except the civil projects which handled by Division II. Divisi VI/ Division VI
Daerah operasi meliputi seluruh Jawa Timur, Bali, NTB, NTT dan Luar Negeri (Timor Leste), berkedudukan di Surabaya. Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk proyek Gedung kecuali yang ditangani oleh divisi I, proyek sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.
Surabaya
Operational area covers the whole of East Java, Bali, NTB, NTT, and Foreign Country (Timor Leste), based in Surabaya. To perform its activities in the production area to the marketing up to the building projects except those handled by the Division I, except the civil projects which handled by Division II. Divisi VII/ Division VII
Daerah operasi meliputi seluruh Sulawesi, Maluku dan Papua, berkedudukan di Makasar. Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk proyek Gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I, proyek sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.
Makasar
Operational area covers the entire Sulawesi, Maluku and Papua, based in Makasar. To perform its activities in the production area to the marketing up to the building projects except those handled by the Division I, except the civil projects which handled by Division II. Divisi EPC/ Division EPC
Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran Engineering dan Procurement proyek-proyek EPC, sedangkan kegiatan produksi proyek C dilakukan oleh unit bisnis lain.
Jakarta
Conducting the Company's activity in the marketing engineering and procurement of the EPC project, while production activity C's project is performed by other business unit.
1.d.
Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
1.d. Board of Commissioners, Directors and Employees Composition of the Company’s management as of December 31, 2011 and 2010 were as follows: 2011
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris d6/May 16, 2012
Iwan Nursyirwan Diar Soemarno Soerono Kohirin Suganda Saputra Arif Baharudin 8
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah) 2011
Komisaris
Leon Muhamad
Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Pengembangan dan SDM Direktur Operasi I Direktur Operasi II
Commissioner
Ir. M. Choliq, MM Tunggul Rajagukguk Bambang Heru Purnomo Ir. Didi Triyono, MM Desi Arryani
President Director Finance Director Development and HR Operating Director I Operating Director II
2010 Komisaris Utama Komisaris Komisaris
Iwan Nursyirwan Diar Soemarno Soerono Kohirin Suganda Saputra
Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Pengembangan dan SDM Direktur Operasi I Direktur Operasi II
Ir. M. Choliq, MM Danny Kustanto, SE, MM Ir. Bambang Esti Marsono, MM Ir. Didi Triyono, MM Ir. I Gusti Putra, MM
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota
President Director Finance Director Development and HR Operating Director I Operating Director II
Structure of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2011 and 2010 were as follows:
2011
2010
Soemarno Soerono Mohammad Danial , SE. Ak, MM Agus Suparto, SE, Ak
Soemarno Soerono Mohammad Danial , SE. Ak, MM Agus Suparto, SE, Ak
Susunan Komite Risiko dan Asuransi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Head Members
Structure of Risk and Insurance Committee as of December 31, 2011 and 2010 were as follows:
2011 Ketua Anggota
President Commissioner Commissioner Commissioner
2010
Kohirin Suganda Saputra Tjahyo Winarto, Ak, MBA Chaerul Abu Bakar
Kohirin Suganda Saputra Tjahyo Winarto, Ak, MBA Chaerul Abu Bakar
Head Members
Komisaris diangkat melalui Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor Kep134/MBU/2011 tanggal 15 Juni 2011 dan Kep241/MBU/2011 tanggal 24 Nopember 2011. Direksi diangkat melalui Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor KEP-135/MBU/2011 tanggal 15 Juni 2011. Komite Audit diangkat melalui Surat Keputusan Komisaris Nomor 02/SK/WK/DK/2010 tanggal 30 Juli 2010. Komite Risiko dan Asuransi diangkat melalui Surat Keputusan Komisaris Nomor 05/SK/WK/DK/2010 tanggal 30 Juli 2010 dan Nomor 05/SK/WK/DK/2010 tanggal 18 Nopember 2010 mengenai penggantian anggota Komite Risiko dan Asuransi.
The Commissioners were appointed by the Decision Letter of the Ministry of SOE of the Republic of Indonesia No. Kep-134/MBU/2011 dated June 15, 2011 and No. Kep-241/MBU/2011 dated November 24, 2011. The Directors were appointed by the Decision Letter of SOE of the Republic of Indonesia No.KEP135/MBU/2011 dated June 15, 2011. Audit Committee was selected by the Decision Letter No. 02/SK/WK/DK/2010 on July 30, 2010. Risk and Insurance Committee was appointed by the Decision Letter of Commissioners No. 05/SK/WK/DK/2010 dated July 30, 2010 and No. 05/SK/WK/DK/2010 dated Nopember 18, 2010 about the replacement of members Risk and Insurance’s Committee.
Jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 12.018.210.000 dan Rp 7.388.640.000.
The total remunaration have been received by Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2011 and 2010 were amounting to Rp 12,018,210,000 and Rp 7,388,640,000, respectively.
d6/May 16, 2012
9
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Perusahaan memiliki karyawan tetap masing-masing sebesar 1.019 dan 969 orang per 31 Desember 2011 dan 2010. 1.
The Company has permanent employees amounting to 1,019 and 969 staffs as of December 31, 2011 and December 31, 2010.
Standar Akuntansi Baru
2.
Perubahan atas standar berikut wajib diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba rugi komprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif). Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan. Dalam tahun 2011, sehubungan dengan penerapan PSAK 7 (Revisi 2010) Perusahaan telah menyajikan kembali laporan posisi keuangan per 1 Januari 2010/31 Desember 2009 yang merupakan laporan posisi keuangan awal periode komparatif yang disajikan agar sesuai dengan persyaratan pada PSAK 1 ini.
The New Accounting Standard
The changes of this standard must be appointed for the first time for the financial year started in or after January 1, 2011 : PSAK 1 (Revised 2009): Presentation of financial statements. The Company can choose to present one comprehensive income statement or two statements comprehensive income statement. The Company chose to present a single comprehensive income statement. In 2011, relate to implementation of PSAK 7 (Revised 2010,) the Company have been restated the statement of financial position as of 1 January 2010/31 December 2009 which is the beginning of the earliest comparative period of the financial position in accordance with PSAK 1.
PSAK 7 (Revisi 2010): Pengungkapan PihakPihak Berelasi. Standar ini menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihakpihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Mulai tahun 2011, Perusahaan telah menyajikan dan mengungkapkan BUMN/BUMD/Kementerian /Pemerintah Daerah sebagai pihak-pihak berelasi dengan Perusahaan. Sebelum 1 Januari 2011, Perusahaan tidak menyajikan dan mengungkapkan pihak-phak tersebut sebagai pihak-pihak berelasi sesuai dengan PSAK 7 (Tahun 1994).
PSAK 7 (Revised 2010): Disclosure of Related Parties. This standard improves the guidelines for disclosure of the relationship, transactions and balances including commitments between the related parties. In 2011, the Company states and discloses BUMN/BUMD/Ministry/Local Government as its related parties. Prior to January 1, 2011, the Company did not disclose and state those parties as related parties in accordance with PSAK 7 (1994).
PSAK 12 (Revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura bersama merupakan pedoman bagi entitas untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, liabilitas, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor.
PSAK 12 (Revised 2009): Investments in joint venture is a guideline for the Company for the accounting treatment of investments in joint venture and the presentation of assets, liabilities, income and expenses of joint venture in the financial statements of venturers and investors.
PSAK 25 (Revisi 2009): Standar ini memberikan pedoman mengenai bagaimana memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi dan perubahan kebijakan akuntansi, yang sebelumnya diatur dalam PSAK 1. Standar ini juga menghilangkan istilah “kesalahan mendasar” dan mempertimbangkan kesalahan termasuk kesalahan material dan kesalahan tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian laporan posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas tertentu.
PSAK 25 (revised 2009): This standard improves the guidelines for disclosure of how to choose and apply accounting policy and the changes of accounting policy, previously set out in PSAK 1. This standard also eliminates the term "fundamental error" and consider the errors include material errors and accidental errors are not material to achieve a presentation of the statement of financial position, financial performance or cash flows of certain
d6/May 16, 2012
10
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, namun kurang relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan:
Following are the new standards, the changes on standards and interpretations of standards that must be applied for the first time for the financial year beginning on or after January 1, 2011 but less relevant or material impact on the Company:
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) PSAK 2 (Revisi 2009) ”Laporan Arus Kas”.
Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) PSAK 2 (Revised 2009)” Statements of Cash Flow”. PSAK 3 “Interim Financial Statements”. PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements”.
-
PSAK 3 “Laporan Keuangan Interim”. PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”. PSAK 8 (Revisi 2010) ”Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK 15 (Revisi 2009) ”Investasi Pada Entitas Asosiasi”. PSAK 19 (Revisi 2010) ”Aset Tak Berwujud”. PSAK 22 (Revisi 2010) ”Kombinasi Bisnis”. PSAK 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan”. PSAK 48 (Revisi 2009) ”Penurunan Nilai Aset”. PSAK 57 (Revisi 2009) ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK 58 (Revisi 2009) ”Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments”. PSAK 8 (Revised 2010) ”Subsequent events”.
-
PSAK 15 (Revised 2009) ”Investments in Associates Companies”. PSAK 19 (Revised 2010) ”Intangible Assets PSAK 22 (Revised 2010) ”Business Combination”. PSAK 23 (Revised 2010) ”Revenue”. PSAK 48 (Revised 2009) ”Impairment of Assets”. PSAK 57 (Revised 2009) ”Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. PSAK 58 (Revised 2009) ”Non Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”.
-
Intrepretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) ISAK 7 (Revisi 2009) ”Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”. ISAK 9 ”Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa”. ISAK 10 ”Program Loyalitas Pelanggan”. ISAK 11 ”Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik”. ISAK 12 ”Pengendalian Bersama Entitas – Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”. ISAK 14 ”Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web”. ISAK 17 ”Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.
d6/May 16, 2012
-
Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) ISAK 7 (Revised 2009) ”Consolidation of Special Purpose Entities”. ISAK 9 ”Changes on Lliability of Post Operations, Restoration and Similiar Liabilites”. ISAK 10 ”Customer Loyality Program”. ISAK 11 ”Distribution of Owner’s Non Cash Asset”. ISAK 12 ” Joint Control of Entities –Nonmonetary Contribution by Venturers”. ISAK 14 ”Intangible Assets – Cost of website”. ISAK 17 ”Interim Financial Statements and Impairment”.
11
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2.
Kebijakan Akuntansi
3. Accounting Policies
3.a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia
3.a. The Statements of Compliance The financial statements of the Company for the years ended December 31, 2011 and 2010 has been prepared based on Financial Accounting Standard (FAS) in Indonesian.
3.b.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
3.b. Basis of Presentation of Financial Statements The financial statements are prepared in conformity FAS established by the Indonesian Institute of Accountants.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun aset tetap yang telah dinilai kembali (revaluasi) di tahun 2000, investasi dalam efek tertentu yang dicatat sebesar nilai wajarnya, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Laporan keuangan disusun dengan menggunakan metode akrual kecuali untuk laporan arus kas.
The basis of measurement in the preparation of these financial statements is historical cost method, except for the revaluation of fixed assets in year 2000, investments in shares of stock which are carried at its fair value or accounted for under the equity method, and inventories which are carried at the lower of cost and net realizable value. The financial statements are prepared using the accrual method, except for statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of these financial statements is Indonesian Rupiah.
Kantor cabang Perusahaan di Dubai menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Negara tempat kedudukannya, yaitu dalam mata uang Arab Emirat Dirham (AED) dan Saudi Arab Real (SAR). Untuk tujuan penggabungan, laporan keuangan kantor cabang luar negeri dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs Reuters (lihat Catatan 3.s).
The accounting records of the Company’s branch office in Dubai are maintained in local currency where the branch office domiciled, which is in Arab Emirat Dirham (AED) and Saudi Arab Real (SAR). For combining purpose, the financial statements of the branch office are translated into Rupiah based on Reuters Rate (see Note 3.s).
3.c.
Setara Kas Setara kas terdiri dari deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) bulan dan tidak dijadikan sebagai jaminan.
3.c. Cash Equivalents Cash equivalents consist of short term time deposits with maturity less than or equal to 3 (three) months since the date of placement and are not used as collateralized.
3.d.
Investasi Investasi Jangka Pendek Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan setelah tanggal penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek. Deposito disajikan berdasarkan nilai nominal.
3.d. Investment Short-term Investment Time deposits with maturity less than three months on the date of placement and pledged as collateral, or restricted and time deposits with maturity of more than three months on the date of placement are presented as short-term deposits. The time deposits are presented using par value.
Investasi pada Entitas Asosiasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Perusahaan Anak menerapkan PSAK No.15 (Revisi 2009) "Investasi pada Entitas Asosiasi" yang d6/May 16, 2012
Investment in Associates Entity Effective on January 1, 2011, the Company and its subsidiaries to apply SFAS 15 (Revised 2009) "Investments in Associates" which replaces SFAS 12
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
menggantikan PSAK No.15 "Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi". Perusahaan mencatat investasi pada entitas asosiasi, yaitu suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama.
No. 15 "Accounting for Investments in Associates". The Company recorded investment in associates, which is an entity, including noncorporate entities such as partnerships, where the Company has significant influence and is not a subsidiary or participation in the joint venture.
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional entitas asosiasi, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung 20% atau lebih hak suara suatu entitas, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan. Pengaruh signifikan juga ada ketika Perusahaan memiliki kurang dari 20% hak suara suatu entitas, namun dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan memiliki pengaruh signifikan.
Significant influence is the power to participate in the financial and operating policies decisions of the associates company, but does not control or joint control over those policies. Significant influence is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly20% or more of the voting rights of an entity, unless it can be clearly demonstrated that the Company has no significant effect. Significant effect also exists when the Companyhas less than 20% of the voting rights of an entity, but can be clearly demonstrated that the Company has significant influence.
Jika setelah kepentingan Perusahaan sama (menjadi nol) atau melebihi jumlah tercatat investasi, maka tambahan kerugian dicadangkan dan liabilitas diakui hanya sepanjang Perusahaan memiliki Liabilitas konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Jika selanjutnya entitas asosiasi melaporkan laba, maka Perusahaan akan mengakui bagiannya atas laba tersebut hanya setelah bagian Perusahaan atas laba tersebut sama dengan bagian rugi yang belum diakui.
If after the interests of the Company equal (to zero) or exceed the carrying amount of investment, then the additional loss reserve and liabilities are recognized only to the extent the Company has a constructive or legal liability or make a payment on behalf of associates. If the associate subsequently reports of profit entity, the Company shall recognize its share of those profits only after the Company's profit is equal to the losses that have not been recognized.
Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal Perusahaan tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi.
The Company stopped using the equity method from the date of the Company no longer has significant influence over the entity association.
3.e. Aset dan liabilitas Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
3.e. Financial Assets and Liabilities The Company has classified financial instruments as follows:
Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 (empat) kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Financial Assets Financial assets are classified into 4 (four) categories, (i) financial assets which are measured at fair value through profit and loss, (ii) loans and receivables, (iii) investment held to maturity and (iv) financial assets available to sale. This classification depends on the intention of acquisition of financial assets. Management determined the financial assets classification at its initial recognition.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset
(i) Financial assets designated at fair value through profit and loss Financial assets are recognized at fair value through profit and loss which is held for trading. Financial assets will be classified as held for
d6/May 16, 2012
13
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
trading if it is acquired when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in near term and there is evidence of a recent actual pattern at short term profit taking. Derivatives are classified as available for sale unless it’s used and efective for hedging purpose.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
In 2011 and 2010, the Company do not have assets which are classified as financial assets at fair value through profit and loss.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii) Loans and receivables Loan and account receivables are non derivative monetary assets with fixed payments or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loan and account receivables are recognized at fair value plus transaction cost and subsequently measured at amortized cost using effective interest rate method.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan mempunyai piutang usaha, piutang retensi, piutang karyawan, dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
In 2011 and 2010, the Company has account receivables, retention receivables, employee receivables, and other receivables which were classified as loan and receivables.
(iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo
(iii) Held to maturity investments Held to maturity investments are non derivative investments with fixed payments or determinable payments and fixed maturity that Management has positive intension and ability to hold financial asset to maturity.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
At initial recognition, held to maturity investments are recognized on fair value plus transaction cost and subsequently measured at amortized cost using effective interest rates method.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
In 2011 and 2010, the Company has financial assets which were classified as held to maturity investments.
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
(iv) Available for sale financial assets Financial assets available for sale are non derivative financial assets which are determined to be held during certain period, with intention for sale to fulfill liquidity needs or interest rate fluctuations, foreign exchange, or financial assets that are not classified as loan or receivables, held to maturity or financial assets at fair value through profit and loss.
d6/May 16, 2012
14
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi.
At initial recognition, financial assets are recognized on their fair value plus transaction cost and subsequently measured at fair value with any gain or loss recognized at statement of changes of equity unless for impairment loss and income and loss from foreign exchange until the financial assets is de-recognition. If available for sale financial assets are impaired, the accumulated profit or loss previously recognized in equity is recognized in the statements of income.
Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Whereas interest income are calculated using effective interest rate method and gain or losses from changes in exchange rates of monetary assets which are classified as available for sale category are recognized in the statements of income.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan mempunyai aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi saham diukur dengan metode biaya.
In 2011 and 2010, Company has financial assets which were classified as stock investments calculated using cost method.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah Liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at amortized cost. (i)
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
In 2011 and 2010, the Company do not have financial liabilities designated at fair value through profit and loss.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii) Financial liabilities calculated using amortized cost Financial liabilities not classified as financial liabilities measured at fair value through statements of income are categorized and measured by amortized cost using the effective interest rate method.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. d6/May 16, 2012
Financial liabilities designated at fair value through profit and loss Fair value of the financial liabilities measured at fair value through profit or loss are those financial liabilities intended for trading. Financial liabilities are classified for trade if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in near term and there is evidence of a pattern of short term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities unless those effectively designated as hedging instruments.
In 2011 and 2010, the Company has financial liabilities, which were calculated by amortized cost.
15
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan.
Provision for loss on financial assets impairment The Company determinate individually If there is objective evidence regarding impairment on financial assets. If there is objective evidence of financial assets impairments individually, the impairment calculation is using discounted cash flows method and/or fair value of the collateral.
Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan formula tertentu. Setiap tahun Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai.
For financial assets which do not have objective evidence regarding impairment, hence the Company will allocate provision for impairment collectively. Collective calculation is exercised using certain formula. Every year, the Company analyzes the basis of percentage until the relevant historical data is obtained.
Estimasi nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada neraca.
Estimated fair value Fair value for financial instruments traded in active market is determined based on market value applicable on balance sheets.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments on equity on which their fair value are not available will be recorded at their cost.
Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Equity investments in which the ownership is less than 20% and its fair value is unavailable as well as intended for long term investments are stated at their cost (cost method). If there is permanent impairment, the recorded value will be deducted in order to recognize that impairment and the loss will be expensed on income statement in the current year.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu.
Fair values of other financial instruments which are not traded in market are determined using certain valuation techniques.
Aset keuangan dan Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, disajikan sebesar nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar pada 31 Desember 2011 dan 2010.
Financial assets and liabilities are measured using amortized acquisition cost are presented based on recorded values which are close to fair value as of 31 December 2011 and 2010.
3.f. Piutang Retensi Piutang retensi merupakan piutang Perusahaan kepada pemberi kerja yang akan dilunasi setelah penyelesaian kontrak atau pemenuhan kondisi yang ditentukan kontrak. Piutang retensi dicatat pada saat pemotongan sejumlah persentase tertentu dari setiap tagihan termin untuk ditahan oleh pemberi kerja sampai suatu kondisi setelah penyelesaian kontrak dipenuhi.
3.f Retention Receivables Retention receivable represents receivable from owner of the project which will be paid after completion of the contract or fulfillment of certain condition in the contract. Retention receivable is recorded when certain percentage deduction is applied in every account receivable’s claim which retained by the owner of project up to certain condition after completion of the contract has been met.
3.g. Tagihan Bruto kepada Pengguna Jasa Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang Perusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin.
3.g. Gross Amount Due From Customers Gross amount due from customers represent the Company’s receivable originated from construction contract in progress. Gross amount due from customers is presented as the net amount of costs incurred plus recognized profits, less the sum of recognized losses and progress billings.
d6/May 16, 2012
16
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode presentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara kemajuan (progress) fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca.
Gross amount due from customers is recognized as revenue based on the percentage of completion method which is stated on the certificate of work completion, while the invoice is still unbilled due to the difference of time between the signing date of the certificate and the date of invoice billed on balance sheet date.
3.h. Persediaan Persediaan diukur berdasarkan biaya yang meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai.
3.h. Inventories Inventories are measured according to the cost that covers all of the purchasing cost, conversion cost, and other costs that arisen until the inventories placed in condition and location where it is available for sale or use.
Pengadaan bahan bangunan untuk usaha jasa konstruksi langsung dibukukan pada perkiraan biaya bahan. Sisa bahan di proyek setiap akhir bulan dihitung dan dibukukan pada perkiraan Persediaan Bahan dengan harga perolehan berdasarkan pada metode First-in First-Out (FIFO) dan dibukukan kembali sebagai biaya bahan pada awal bulan berikutnya.
The procurement of materials for construction service is directly recorded at material cost account. The remaining materials in each project are counted and recorded to Material Inventory account at cost using the First-in First-Out (FIFO) method and would be reversed back as material cost in the beginning of the following month.
Persediaan tanah kavling untuk usaha sarana papan dinilai dengan menggunakan harga beli ditambah dengan biaya lain-lain yang dikeluarkan sampai dengan tanah tersebut siap dijual (bersertifikat).
Land inventories for housing are recorded at costs using the acquisition cost plus other expenditures incurred to make the land are ready for sale (with certificate).
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dengan nilai realisasi bersih.
Inventories are stated at the lower of the cost or net realizable value.
Penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan penelaahan fisik persediaan pada akhir periode.
Allowance for decrease in value of inventory is provided based on the physical check of inventory at the end of the period.
Aset Tetap Aset tetap dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda dan garis lurus (untuk gedung dan bangunan) dengan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
3.i. Fixed Assets Fixed assets are accounted for using cost model and stated at acquisition cost less accumulated depreciation. Fixed assets, except for land, are depreciated using the double-declining and straight-line method (for plants and buildings) with the estimated economic life of the assets as follows:
3.i.
Masa Manfaat/ Estimated Economic Life Gedung Kendaraan Peralatan Kantor dan Peralatan Proyek
20 Tahun/Year 8 Tahun/Year 2 - 8 Tahun/Year
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan pengeluaran dalam jumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap akan ditambah (kapitalisasi) pada jumlah tercatat aset yang bersangkutan bila memenuhi kriteria sebagai berikut: d6/May 16, 2012
Buildings Vehicles Office and Projects Equipment
Cost of repairs and maintenance is charged to the current statements of income as incurred, while the significant expenditures for renewals and improvements are capitalized. All expenditures subsequent to the purchasing of fixed assets would be capitalized once it meet the following criteria:
17
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Pengeluaran tersebut memperpanjang masa manfaat aset yang bersangkutan, dan memenuhi batas materialitas yang ditetapkan oleh Direksi, yaitu: i. Di atas Rp 5.000.000 untuk perlengkapan kantor, bengkel dan gudang.
Such expenditures expand the useful life of the related assets, and meet the materiality limit established by the Board of Directors, such as: i. Above Rp 5,000,000 for office, workshop and warehouse equipment.
ii.
Di atas Rp 8.000.000 untuk peralatan proyek.
ii.
Above Rp 8,000,000 for projects’ equipment.
iii.
Renovasi/perbaikan gedung lama untuk kantor, rumah tinggal, bengkel dan gudang berikut biaya perizinan dan perencanaannya dengan biaya pekerjaan lebih besar dari Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) tiap kalinya.
iii.
Renovation/maintenance of the old building for office, houses, workshop and warehouse including its license and planning costs, if the working costs exceed Rp 25,000,000 (twenty million rupiahs) each.
iv.
Rekondisi atas reparasi alat konstruksi dengan biaya lebih besar dari 10% x harga pasar alat yang sama pada masa kini dan atau lebih besar dari Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) untuk tiap kalinya.
iv.
Recondition of construction equipment for amount over 10% x market value of the equipment and or more than Rp25,000,000 (twenty million rupiahs) for each repairmen.
Apabila suatu aset tetap tidak dipergunakan lagi atau dilepas, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. 3.j.
When assets are not used or otherwise disposed of, the carrying costs and its’ related accumulated depreciation are removed from the fixed assets account and any resulting gain or loss is recorded or charged in current year statements of income.
Aset Lain-lain Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam aset lancar, investasi, maupun aset tidak berwujud disajikan dalam aset lain-lain.
3.j.
Other Assets Accounts that cannot be classified into current assets, investment, or intangible assets are presented as the other assets.
Beban tangguhan berupa hak atas tanah dicatat sebesar biaya perolehan hak atau biaya pembaharuan hak. Semua beban tangguhan terkait hak diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis aset tanah, yang mana yang lebih pendek.
Deferred expense such as land right is recorded at cost of acquisition or cost of renewal right. Deferred expense of right is amortized over useful life or economic life of land, whichever is shorter.
3.k. Utang Bruto kepada Subkontraktor Utang bruto pihak ketiga merupakan utang prestasi kerja subkontraktor yang belum diberita acarakan, baik dari subkontraktor atau material yang diakui sebagai prestasi karena belum memenuhi syarat pembayaran sesuai kontrak.
3.k. Gross Amount Due to the Subcontractors Gross amount due to the third parties represents uncertified subcontractor’s working progress, either from subcontractor or materials which are recognized as progress as it has not fulfilled the certain payment condition as stated in the contract.
Utang bruto pihak ketiga disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba atau dikurangi kerugian yang diakui.
Gross amount due to the third parties is presented as the differences between costs occurred added by net income or deducted by realized loss.
3.l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan jasa konstruksi diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian yang diukur berdasarkan kemajuan fisik.
3.l. Revenue and Expense Recognition Revenue from construction services is recognized using percentage of completion method measured based on the physical progress.
Pendapatan dari usaha perdagangan diakui berdasarkan metode tahap penyerahan barang kepada pembeli. Pendapatan dari jasa penyewaan gedung diakui berdasarkan jumlah waktu pemakaian yang telah direalisasikan.
Revenue from trading activities is recognized when the goods are delivered to customers. Revenue from rental services is recognized on the basis of time elapsed.
d6/May 16, 2012
18
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Pendapatan dari usaha sarana papan (properti) diakui pada saat penyerahan/perpindahan hak atau pada saat penandatanganan akte jual beli.
Revenue from sales of housing is recognized at the time of ownership is transferred or when sale and purchase agreements are signed.
Beban diakui atas dasar saat timbulnya Liabilitas yang secara keseluruhan dibandingkan secara layak dengan pendapatannya.
Expenses recognized by the time liabilities are incurred and properly matched against their respective revenue.
3.m. Kapitalisasi Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan konstruksi, persediaan, realty-property atau produksi suatu aset tertentu dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tertentu tersebut.
3.m.
Borrowing Cost Capitalization Borrowing costs that can be directly attributable to costs of construction, inventories, realty-property or production of qualifying assets are capitalized at the cost of the assets .
Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasikan adalah seluruh biaya pinjaman (bunga, diskonto, biaya-biaya yang terkait, selisih kurs dari pinjaman yang tidak dilindungi nilai (hedging) yang timbul selama peminjaman dana tersebut dikurangi dengan pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi sementara atas nama dana hasil pinjaman yang belum digunakan.
The amount of capitalized borrowing costs covers all costs of borrowing (interest, discount, related costs, and exchange rate loss from loan that is not hedged) that incurred during borrowing period less interest income received from temporary investment of unused loan.
Konstruksi yang termasuk dalam perolehan aset tertentu adalah proyek-proyek pre-financing yang pembangunannya membutuhkan waktu lebih dari satu tahun.
Construction included in acquisition of certain assets is the pre-financing project whose construction time is required more than one year.
3.n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan Liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian kurs tersebut dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
3.n. Foreign Currencies Transaction and Balances The Company maintains its records in Rupiah currency. Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah amount at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the balance sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the average rate as published by Bank Indonesia. All gains and losses are recorded in the current period.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:
On December 31, 2011 and 2010, the exchange rates used are as follow:
USD SGD YEN Jepang EURO AED SAR
d6/May 16, 2012
19
2011 Rp
2010 Rp
9,068.00 6,974.33 11,680.00 11,738.99 2,480.39 2,429.39
8,991.00 6,980.61 11,029.10 11,955.79 2,452.80 2,402.75
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
3.o. Transaksi Dengan Pihak-Pihak yang Berelasi Perusahaan menerapkan PSAK No.7 (revisi 2010): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Standar ini menyempurnakan panduan untuk pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manjemen kunci adalah pihak berelasi,
3.o. Transactions with Related Parties The Company applies SFAS 7 (revised 2010): Disclosure of the related parties. This standard improves the guidelines for disclosure of the relationship, transactions and balances including commitments between the related parties. This standard also state that the member of key management personels are related parties,
sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masingmasing kategori. Perusahaan telah melakukan evaluasi terhadap hubungan pihak-pihak berelasi dan memastikan laporan keuangan telah disusun menggunakan persyaratan pengungkapan yang telah direvisi: a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor: atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk pelapor.
so that it requires the disclosure of the compensations for key management personnels for each catagories. Company and Subsidiaries have evaluated the relationship between the related parties and ensure the consolidated financial statements have been prepared in accordance with the revised disclosure requirements: a) The person or immediate family member has a relationship with a reporting entity if the person is: i. Has control or joint control over the reporting entity; ii. Has significant influence over the reporting entity; or; iii. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. ii. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja atau imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. iii. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). iv. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
b) One entity is related to the reporting entity if it fulfill one of the following: i. One entity is a joint venture of the three entities and other entities that are associates entity of a third entity. ii. The entity is a retirement benefit plans or employee benefits from one of any reporting entity or entities associated with the reporting entity. If the reporting entity is the entity that organizes the plans, the entity shall sponsor also relate to the reporting entity.
Entitas Berelasi dengan Pemerintah adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah. Pemerintah dalam hal ini didefinisikan dalam ruang lingkup Kementerian Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari entitas.
Related parties to the government are entities controlled, are controlled together or significantly influenced by the Government. The Government in this case is defined within the scope of the Ministry of Finance or the Distric Government is a shareholder of the entity.
iii. Entity controlled or joint controlled by the person identified in subparagraph (a). iv. Person identified in subparagraph (a) (i) has significant influence of the entity or the entity key management personnel (or the parent entity of the entity.
3.p. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku. d6/May 16, 2012
3.p. Income Taxes Current tax expenses are provided based on the taxable income for the year and calculated using the enacted tax rate. 20
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode Liabilitas (liability). Tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan.
All temporary differences arising between tax based of assets and liabilities and their carrying value are recognized as deferred tax using the liability method. Tax rates enacted or substantially enacted used in determining the amount of deferred income taxes.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Deferred tax assets relating to carry forward unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that the future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.
Pada tanggal 4 Juni 2009, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 40 Tahun 2009 mengenai perubahan atas PP No. 51 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha jasa konstruksi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Agustus 2008, dimana pasal 10 menyatakan perlakuan pengenaan pajak final atas kontrak yang ditandatangani semula sejak 1 Januari 2008 berubah menjadi 1 Agustus 2008.
On June 4, 2009 the Government issued the Government Regulation (GR) No. 40 Year 2009 concerning to the amendment of the GR No. 51 Year 2008, regarding to the income tax of income from construction service which effective from August 1, 2008, wherein the article 10 states treatment of the final tax for contract signed was changed from January 1, 2008 to August 1, 2008.
Dengan diberlakukannya PP No. 40 tanggal 4 Juni 2009, terdapat perbedaan perlakuan yang menyebabkan perbedaan perhitungan antara pajak Perusahaan yang sudah dicatat oleh Perusahaan dengan yang seharusnya dicatat berdasarkan PP tersebut.
Some treatment differences occurred from the implementation of the GR No. 40 dated June 4, 2009 which caused dissimilar calculation between the tax amounts as recorded by the Company and the amounts as in accordance with such GR.
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yakni pajak yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Current tax is recognized based on the taxable income for the year, computed in accordance with the current tax regulation.
Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Perbedaan nilai tercatat aktiva atau Liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau Liabilitas pajak tangguhan.
For income which is readily charged with final income tax, its expense is recognized proportionally with accounting revenue in current year. The difference in carrying amount of assets and liabilities base relates to final income tax with its tax base is not recognized as deferred tax assets or liabilities.
3.q. Liabilitas Manfaat Pasti
3.q. Employee Benefits
Imbalan pasca kerja seperti pensiun dihitung berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Sehubungan dengan imbalan pensiun, Perusahaan mengikuti program asuransi pensiun yang diselenggarakan oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Sesuai dengan UU 13/2003, Perusahaan berkewajiban menutupi kekurangan pembayaran pensiun bila program yang ada sekarang belum cukup menutupi kewajiban sesuai dengan UU 13/2003.
d6/May 16, 2012
Post employement benefit such as pensions are calculated based on Labor Law No.13/2003. With respect to pension benefits, The Company has pension insurance program which organized by PT Jiwasraya Insurance (Persero). In accordance with the Law No. 13 /2003, the Company is obliged to cover the shortage of pension payments when the pension plans is currently not sufficient to cover liabilities in accordance with the Law 13/2003
21
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Liabilitas imbalan pasti dihitungkan oleh aktuaris independen dengan menggunakan Projected Unit Credit Method. Dalam menghitung imbalan pasca kerja, aktuaris independen telah memperhitungkan konstribusi yang telah dilakukan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Emlpoyee benefit liability is calculated by independent actuaries using Projected Unit Credit Method. In calculating the retirement benefit, an independent actuary has calculated the contribution made by the PT Jiwasraya Insurance (Persero) .
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi dalam mata uang Rupiah, sama dengan mata uang dimana imbalan tersebut dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang mendekati jangka waktu liabiltas imbalan pensiun yang bersangkutan.
The present value of benefit liability is determined by discounting the estimated future cash flows using interest rates of bonds denominated in Rupiah, the same as the currency in which remuneration is paid and which have long periods of time liabiltas approaching retirement benefits are concerned.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan
Actuarial gains and losses arising from the adjustments, changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit, charged or credited to the income statement
laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
of the expected during the average remaining service lives of employees.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting).
Past service cost is recognized immediately, except for the changes to the pension plan requires the employee to keep working during the period of time to get those rights (vesting period)
Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting. Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.
In this case, past service costs shall be amortized on a straight-line basis over the vesting period. Current service cost is recognized as an expense for the period.
3.r. Investasi pada Ventura Bersama Dalam melaksanakan pemberian jasa konstruksi, Perusahaan juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak sebagaimana tersebut pada masingmasing perjanjian, dengan membentuk pengelola proyek secara bersama-sama untuk melaksanakan pekerjaan proyek dari pemberi kerja. Bentuk kerjasama operasi (KSO) yang dilakukan Perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: a. Proyek kerja sama operasi Integrated di mana masing-masing partisan memiliki kendali yang signifikan atas aset dan operasi KSO (integrated).
3.r. Investment in Joint Venture In delivering construction services, the Company is engaged in cooperations with other parties as stipulated in each agreement, by forming a joint operations to execute the project from the project owner. The type of joint operations (JO) made by the Company are divided into two categories as follows:
b. Proyek kerja sama operasi Job Allocation di mana masing-masing partisan memiliki pembagian yang tegas atas aset dan operasi KSO.
b. Joint operations Job Allocation project where each party has a clear segregation of assets and operations of the JO.
Bagian Perusahaan atas aset bersih dan laba bersih KSO Integrated yang mempunyai masa kontrak lebih dari satu tahun dibukukan berdasarkan metode ekuitas. Bagian Perusahaan atas aset bersih dibukukan dalam akun "Investasi pada Ventura Bersama" dan bagian atas laba/(rugi) bersih dalam akun "Bagian Laba/(Rugi) Ventura Bersama”.
The Company’s share in net assets and net income of integrated JO which has contract period more than one year is recognized based on the equity method. The Company’s share in net asset is recorded into “Investment in Joint Venture” account and share in net income (loss) is recorded into “Share in Net Income/Loss from Joint Venture”.
d6/May 16, 2012
a. Joint operations Integrated project where each party has significant control over assets and operations of the JO (integrated).
22
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Pendapatan dan biaya yang timbul dalam kelompok KSO Allocation diakui secara bruto sesuai porsi pekerjaan Perusahaan dan sepenuhnya diakui sebagai pendapatan dan beban Perusahaan. Setiap aset atau kewajiban yang timbul selama operasi dicatat oleh Perusahaan dalam pos tersendiri yaitu "Utang/Piutang Usaha Bersama".
Revenue and expenses occurred from Allocation JO are recognized as gross amount according to the Company’s work portion and fully recognized as the Company’s revenues and expenses. Assets or liabilities arising from operation are recorded by the Company as “Joint Operation Payables/ Receivables”.
3.s. Laporan Keuangan Atas Kantor Cabang dan Proyek Luar Negeri Penyajian laporan keuangan atas kegiatan diluar negeri menggunakan mata uang negara setempat Setiap periode dilakukan penggabungan laporan keuangan Kantor Cabang Luar Negeri dengan laporan keuangan unit bisnis di Indonesia. Penggabungan laporan keuangan Kantor Cabang dan Proyek di Luar Negeri dengan laporan keuangan entitas di Indonesia mengacu pada:
3.s. Financial Statements of Branch Office and Overseas Projects The financial statements of overseas activities are stated in local currency. There is consolidation every period merger of the financial statements of overseas branch office with the financial statements business unit in Indonesia. Consolidation the financial statement of overseas branch office and overseas projects are combined with the financial statements entity in Indonesian refers to:
a. PSAK No. 11 tentang Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing, sampai dengan tahun buku 2011, dengan prosedur sebagai berikut: 1. Aset dan kewajiban, baik moneter maupun non moneter dijabarkan dengan menggunakan kurs penutup (closing rate) pada tanggal neraca. 2. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi atau kurs rata-rata selama satu periode. 3. Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai ”Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas sampai penutupan usaha di luar negeri. b. PSAK No. 10 (Revisi 2010) tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, mulai 1 Januari 2012
a. PSAK No. 11 about Translation of Financial Statements in Foreign Currrencies, until the year 2011, with the following procedures: 1. Monetary and non-monetary assets and liabilities are translated by using closing rate at the balance sheet dates. 2. Revenues and expenses are translated by using the exchange rate on transaction date or using average rate in a period. 3. The exchange rate difference is presented as “Foreign Currency Adjustments from Translation of Financial Statements” and is presented as part of equity until closing of activities in overseas. b. SFAS No. 10 (Revised 2010) about Effect of Changes in Foreign Exchange Rates, start from January 1, 2012.
3.t. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar pada tahun yang bersangkutan.
3.t. Earnings per Share Earnings per share are computed by dividing residual net income with weighted average number of ordinary shares during the year.
3.u. Informasi Segmen Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi. Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keungan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan”pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Hal ini tidak menyebabkan tambahan penyajian segmen yang dilaporkan. Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan (segmen) jenis usaha sebagai bentuk
3.u. Segment Information The Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009): Operating Segments. Standard requires entities to disclose information that enables users of financial statements to evaluate the nature and financial impact of business activities This standards also refine the definition of operating segments and the procedures used to identify and report the operating segments. Standard requires that "management approach" inproviding segments information using the same basic as well as internal reporting. This matter is not caused additional presentation of the reported segment. Segment information is presented based on the classification of type of business as form of primary segment reporting and the classification of type of
d6/May 16, 2012
23
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
pelaporan segmen primer dan segmen jenis daerah geografis sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.
geographic area as form of secondary segment reporting.
Informasi segmen primer Perusahaan disajikan menurut pengelompokan (segmen) usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda.
Primary segment information of the Company is presented based on the classification of type of business. Business segment is components that can be use and produce a product or different service.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu.
Geographic segment is component that can be differentiated in produce a product or service on the environment (region) specific economic.
3.v. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan Perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan Manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan Liabilitas dan pengungkapan aset dan Liabiltas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
3.v. Use of Estimates The preparation of the Company’s financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect to total assets and liabilities and disclosures of contingent assets and liabilities at the balance sheet dates and the total revenue and expenses during the period of reporting. Actual results may different with estimates.
4. Kas dan Setara Kas
4. Cash and Cash Equivalent
2011 Rp
2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
Kas Bank Pihak-pihak Berelasi Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank BRI (Persero) Tbk PT BPD Riau PT BPD Sumut PT Bank Syariah Mandiri (Persero) PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Indonesia EximBank PT Bank NTB PT BPD Jabar dan Banten Tbk PT BPD Jawa Tengah PT Bank Mega Tbk BT Bank NTT PT Bank Jatim PT Bank Papua PT Bank Jabar
1,705,153,596
1,301,491,039
1,086,090,720
134,525,261,232 55,275,067,449 31,377,354,539 20,011,033,198 8,143,571,463 4,323,066,954 531,253,604 383,818,016 87,702,978 5,251,546 955,000 796,280 ------
42,388,430,275 18,616,237,891 76,607,381,610 67,275,875,974 8,258,225,244 34,539,804,183 370,761,850 18,881,217,766 ---826,280 ------
21,401,427,370 80,095,594,481 11,024,198,092 11,282,634,710 1,503,526,590 2,068,206,963 1,425,062,265 --10,974,533 -946,280 45,199,908 10,054,344 5,954,390 1,945,318 1,674,304
Cash Bank Related Parties Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank BRI (Persero) Tbk PT BPD Riau PT BPD Sumut PT Bank Syariah Mandiri (Persero) PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Indonesia EximBank PT Bank NTB PT BPD Jabar dan Banten Tbk PT BPD Jawa Tengah PT Bank Mega Tbk BT Bank NTT PT Bank Jatim PT Bank Papua PT Bank Jabar
US Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank BRI (Persero) Tbk
16,306,977,509 6,475,577,772 14,220,187,134
5,566,109,888 3,034,595,386 6,237,280,037
11,311,996,096 3,411,904,865 --
US Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank BRI (Persero) Tbk
Japan Yen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
1,209,192,557
10,172,807,593
1,680,779,831
Japan Yen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
d6/May 16, 2012
24
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Singapore Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2011 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
2010 Rp
38,017,422
4,519,647,671
12,636,071,189
457,023,607 293,372,110,271
203,628,504 296,672,832,162
230,817,113 158,148,968,642
Singapore Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pihak-pihak Ketiga Rupiah PT Bank Panin Tbk PT BOT Mitsubishi PT Bank ChinaTrust
181,033,749,424 73,709,457 2,170,000
42,832,942,740 830,401,521 2,752,000
4,365,079,889 4,991,345,590 36,566,746
Third Parties Rupiah PT Bank Panin Tbk PT BOT Mitsubishi PT Bank ChinaTrust
US Dollar PT BOT- Mitsubishi
151,389,353
917,262,448
188,046,530
US Dollar PT BOT-Mitsubishi
Arab Emirat Dirham (AED) Masreq-Dubai
7,203,661,568
--
5,447,352,355
Arab Emirat Dirham (AED) Masreq-Dubai
Saudi Arab Real (SAR) NCB-Jeddah
4,646,322,228
12,368,538,127
4,395,048,980
Saudi Arab Real (SAR) NCB-Jeddah
193,111,002,030
56,951,896,836
19,423,440,090
Total
Jumlah Pihak-pihak Berelasi Deposito Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT BPD Jabar dan Banten Tbk
25,000,000,000 70,000,000,000
---
---
Related Parties Rupiah Deposit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT BPD Jabar dan Banten Tbk
Jumlah
95,000,000,000
--
--
Jumlah
583,188,265,897
354,926,220,037
178,658,499,452
Jumlah Kas dan Setara Kas
5. Investasi Jangka Pendek
5. Short-Term Investments 2011 Rp
Sertifikat Deposito Promissory Notes (Nilai Tercatat) Jumlah
Total Cash and Cash Equivalent
2010 Rp
24,276,133,745 -24,276,133,745
70,123,400,000 270,023,768,044 340,147,168,044
Certificate of Time Deposits Promissory Notes (Carrying Value) Total
Promissory notes (PN) merupakan surat utang dari PT PPA (Persero) senilai Rp 275 miliar, sesuai surat hutang No.SU01/PPA/0710, tanggal 22 Juli 2010, dengan bunga 3% pertahun. Surat utang tersebut diterbitkan dalam rangka program restrukturisasi dan/atau revitalisasi Perusahaan
Promissory notes (PN) are debt instruments of PT PPA (Persero) amounting to Rp 275 billion, according to promissory notes No.SU-01/PPA/0710, dated July 22, 2010, with 3% interest per annum. The promissory notes were issued in order to the restructuring program and / or revitalization of the Company.
Nilai tercatat dengan amortized cost, per 31 Desember 2010 sebesar Rp 270.023.768.044. Pada tanggal 22 Juli 2011 PT PPA (Persero) telah melunasi PN tersebut.
The carrying value of the amortized cost, as of December 31, 2010 amounting to Rp 270,023,768,044. In June 22, 2011 PT PPA (Persero) has settled the PN.
Di tahun 2010, Perusahaan menjaminkan sertifikat deposito masing -masing senilai Rp 27.133.200.000 kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan Rp 35.490.200.000 kepada PT Bank Mandiri (Persero) dan Rp 7.500.000.000 kepada PT Bank BRI (Persero) Tbk, yang menjadi agunan atas kredit yang diperoleh Perusahaan.
In 2010, the Company pledged certificates of deposit of each valued at Rp 27,133,200,000 to PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, and Rp 35,490,200,000 to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and Rp 7,500,000,000 placed in PT Bank BRI (Persero) Tbk which used as collateral for credit obtained by the Company.
d6/May 16, 2012
25
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Pada tanggal 3 Januari, 2011 deposito sebesar Rp 27.133.200.000 kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, diantaranya senilai Rp 13.521.000.000 telah dicairkan dan sisanya sebesar Rp 13.612.200.000 dijadikan jaminan utang bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 18.1). Sebagai tambahan, ditahun 2011, Perusahaan menempatkan deposito sebagai jaminan kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 2.215.733.745 (Catatan 18.1).
On January 3, 2011 deposit amounting to Rp 27,133,200,000 to PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, of which value of Rp 13,521,000,000 has been matured and the balance of Rp 13,621,000,000 pledged as collateral for bank loan to PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (Note 18.1). In addition, in 2011, the Company placed the deposit as a guarantee to PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounting to Rp 2.215,733,745 (Note 18.1).
Pada tanggal 31 Januari, 2011 deposito sebesar Rp 35.490.200.000 kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, diantaranya sebesar Rp 27.042.000.000 telah dicairkan dan sisanya Rp 8.448.200.000 dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 18.2). Pada tanggal 31 Januari 2011, deposito sebesar Rp 7.500.000.000 telah dicairkan.
On January 31, 2011 deposit amounting to Rp 35.490.200.000 to PT Bank Mandiri (Persero), of which value of Rp27,042,000,000 has been matured and the remaining of Rp 8.448.200.000 placed as collateral for bank loan (Note 18.2). On January 31, 2011, deposit amounting of Rp 7,500,000,000 has been matured.
6. Piutang Usaha
6. Trade Receivables
2011 Rp Piutang Usaha Jasa Konstruksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak Ketiga Piutang Ventura Bersama - Pihak-pihak Berelasi Piutang Sarana Papan Piutang Sewa Gedung Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Jumlah Piutang Usaha
2010 Rp
464,092,432,768 242,889,206,455 285,050,842,037 9,000,000,000 86,159,063 1,001,118,640,323
364,773,940,282 145,483,616,541 106,228,042,133 9,000,000,000 273,694,793 625,759,293,749
286,268,874,006 93,542,483,047 86,496,679,387 -18,720,000 466,326,756,440
(29,032,953,367) 972,085,686,956
(30,828,762,886) 594,930,530,863
(40,701,614,380) 425,625,142,060
Rincian saldo piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut :
2011 Rp Pihak- pihak Berelasi Kementerian Pekerjaan Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Perum Perumnas (Persero) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Angkasa Pura II (Persero) PT Trans Marga Jateng Dirjen Perhubungan Darat, Dephub PT Indonesia Power PT Semen Padang PT Rekayasa Industri PT Pelabuhan Indonesia (Persero) PT PLN (Persero)
d6/May 16, 2012
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
226,022,866,474 71,902,166,048 -58,278,866,976 -25,862,819,860 -----17,392,284,719
Construction Service Receivables Related Parties Third Parties Joint Venture Receivable-Related Parties Housing Receivables Buildings Rental Receivables Total Less: Allowance for Impairment Losses of Accounts Receivables Total Trade Receivables
The details of related parties account receivables are as follows:
2010 Rp 214,950,864,780 ----------12,543,362,965
26
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
25,662,483,934 --
Related Parties The Ministry of Public Utilities PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Perum Perumnas (Persero) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Angkasa Pura II (Persero) PT Trans Marga Jateng
23,803,850,932 16,588,488,141 14,820,190,220 9,603,842,597 8,419,858,489 --
Director General of Transportation Department PT Indonesia Power PT Semen Padang PT Rekayasa Industri PT Pelabuhan Indonesia (Persero) PT PLN (Persero)
71,894,562,178 -27,484,878,130 --
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2011 Rp PT Bukit Asam (Persero) Universitas Indonesia PT Iglas Badan Narkotika Nasional Universitas Negeri Trunojoyo Pemerintah-Pemerintah Daerah Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan Pengelolaan Kota PT Jakarta International Container Terminal Lainnya (di bawah Rp 5 Milyar) Jumlah Piutang Usaha Pihak-pihak Berelasi
11,644,539,391 8,571,272,727 7,019,080,068 6,106,720,548 5,268,024,756 ----26,023,791,201 464,092,434,779
2010 Rp -13,296,000,000 ---26,459,423,720 51,489,879,592 31,122,446,029 6,257,778,781 8,654,184,415 364,773,942,292
Rincian saldo piutang usaha kepada pihak-pihak ketiga adalah sebagai berikut :
2011 Rp Pihak-pihak Ketiga PT Tapin Coal Terminal Bin Ladin Contractor Group LLC PT Merdeka Sandi Surya Daewoo Engineering Company PT Indonesian Paradise Island PT Graha Santika Dyandra PT Multi Artha Pratama Hubei Hongyuan Power Engineering, Co. Ltd PT Meridan Sejati Surya Plantation PT Tiara Sakti Mandiri PT Gunawangsa Investindo PT Prolindo Cipta Nusantara Panitia Pembangunan Masjid Agung At-Taqwa PT Makmur Jaya Sejati PT Plaza Indonesia Realty Tbk Japan International Corporation Oger Abu Dhabi Consortium of Chinese Contractors PT Marga Giri Kencana PT Pancamulti Niaga Pratama Panitia Pembangunan Masjid Agung At-Taqwa Universitas Eka Sakti Padang Islamic Development Bank PT Saipem Indonesia Lainnya (di bawah Rp 5 Milyar) Jumlah Piutang Usaha Pihak-pihak Ketiga
d6/May 16, 2012
37,769,849,958 32,791,873,553 22,718,181,818 22,012,815,000 14,787,284,177 14,390,881,289 12,967,093,842 10,562,007,500 9,679,320,200 7,553,028,671 7,200,085,064 5,901,577,000 ------------44,555,208,383 242,889,206,455
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp -----38,460,842,899 -30,706,583,708 -18,823,292,778 286,268,874,006
PT Bukit Asam (Persero) University of Indonesia PT Iglas National Narcotics Agency University of Trunojoyo Distric Government The North Sumatra University Administration of City Management PT Jakarta International Container Terminal Others (less than Rp 5 Billions each) Total Related Parties Account Receivables
The details of third parties account receivables are as follows:
2010 Rp -24,673,439,471 --11,197,240,179 7,192,762,500 -9,640,990,980 -2,922,462,892 ---------15,116,097,644 5,272,669,247 5,636,204,758 12,269,355,296 15,466,558,288 36,095,835,286 145,483,616,541
27
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp -5,015,213,898 ----------10,143,507,915 9,027,892,598 8,979,555,836 6,770,687,218 ------6,544,200,000 -47,061,425,582 93,542,483,047
Third Parties PT Tapin Coal Terminal Bin Ladin Contractor Group LLC PT Merdeka Sandi Surya Daewoo Engineering Company PT Indonesian Paradise Island PT Graha Santika Dyandra PT Multi Artha Pratama Hubei Hongyuan Power Engineering, Co. Ltd PT Meridan Sejati Surya Plantation PT Tiara Sakti Mandiri PT Gunawangsa Investindo PT Prolindo Cipta Nusantara Construction Comitee of Agung At-Taqwa Mosque PT Makmur Jaya Sejati PT Plaza Indonesia Realty Tbk Japan International Corporation Oger Abu Dhabi Consortium of Chinese Contractors PT Marga Giri Kencana PT Pancamulti Niaga Pratama Construction Comitee of Agung At-Taqwa Mosque University of Eka Sakti Padang Islamic Development Bank PT Saipem Indonesia Others (less than Rp 5 Billions each) Total Third Parties Account Receivables
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Sedangkan rincian saldo piutang ventura bersama pihakpihak Berelasi adalah sebagai berikut :
2011 Rp KSO Waskita-Brantas KSO Waskita-PP-Hutama-WIKA-ADHI KSO Waskita-Adhi-PP-Wika KSO Waskita-PP-WIKA-ADHI KSO Waskita Kumudo Intan KSO Waskita-Kajima KSO Waskita-Tokyu
KSO Waskita-Adhi KSO Waskita-Cahaya KSO Waskita-Brantas-Wika KSO Waskita-Raka Artanusa KSO Waskita-Adhi - Wijaya KSO Waskita-Usaha Batanghari KSO Waskita-Masara KSO Waskita-Hubei KSO Waskita-Guna Karya KSO Waskita-PP KSO Waskita-Luhribu KSO Waskita-Baswara-Mahir KSO Waskita-Adhi-HK-Wika KSO Waskita-Wika-PP-HK KSO Waskita-SAE KSO Waskita-PT Usaha Batang KSO Waskita-Wijaya-Adhi KSO Waskita-Jakon-Bumi Rejo KSO Waskita-BAP-Wika KSO Waskita-Bumi Karsa KSO Waskita-Adhi Karya-Hutama Karya KSO Waskita-Jaya-Nusantara KSO Waskita-Paesa Pasindo Lainnya (di bawah Rp 2 Milyar) Jumlah Piutang Usaha
78,248,050,225 34,693,003,813 33,424,188,638 22,419,797,879 15,067,491,640 13,806,524,993 11,347,308,222
2011 Rp 9,898,447,344 9,674,787,249 7,867,112,656 4,843,993,812 4,528,496,196 3,943,998,830 3,758,608,978 3,508,798,931 2,739,817,253 2,470,234,457 2,411,814,801 2,242,730,690 -----------18,155,635,430 285,050,842,037
While the details of Joint Venture account receivables are as follows:
2010 Rp ------5,623,427,533
2010 Rp 2,611,436,771 --5,128,988,356 ----2,117,637,612 ---22,443,203,517 9,437,247,202 8,979,555,836 3,162,293,520 3,093,184,767 2,892,606,597 2,341,586,407 2,306,713,256 ---36,090,160,759 106,228,042,133
Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut: 2011 Rp Sampai dengan 12 Bulan > 18 - 21 Bulan > 21 - 24 Bulan > 30 - 33 Bulan > 36 Bulan Jumlah
d6/May 16, 2012
977,788,876,791 14,034,691,085 --9,295,072,447 1,001,118,640,323
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
--------
JO Waskita-Brantas JO Waskita-PP-Hutama-WIKA-ADHI JO Waskita-Adhi-PP-Wika JO Waskita-PP-WIKA-ADHI JO Waskita Kumudo Intan JO Waskita-Kajima JO Waskita-Tokyu
---3,184,977,772 -----2,211,279,335 ---17,884,233,995 8,979,555,836 ----2,082,403,362 28,626,867,926 2,110,952,852 2,115,105,270 19,301,303,039 86,496,679,387
JO Waskita-Adhi JO Waskita-Cahaya JO Waskita-Brantas-Wika JO Waskita-Raka Artanusa JO Waskita-Adhi - Wijaya JO Waskita-Usaha Batanghari JO Waskita-Masara JO Waskita-Hubei JO Waskita-Guna Karya JO Waskita-PP
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
JO Waskita-Luhribu JO Waskita-Baswara-Mahir JO Waskita-Adhi-HK-Wika JO Waskita-Wika-PP-HK JO Waskita-SAE JO Waskita-PT Usaha Batang JO Waskita-Wijaya-Adhi JO Waskita-Jakon-Bumi Rejo JO Waskita-BAP-Wika JO Waskita-Bumi Karsa JO Waskita-Adhi Karya-Hutama Karya JO Waskita-Jaya-Nusantara JO Waskita-Paesa Pasindo Others (less than Rp 2 Billions each) Jumlah Piutang Usaha
The trade receivables by age (day) category is as follows:
2010 Rp 611,328,051,659 18,720,000 -1,871,176,395 12,541,345,695 625,759,293,749
28
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp 423,435,475,337 -2,643,038,540 -40,248,242,563 466,326,756,440
Up to 12 Months > 18 - 21 Months > 21 - 24 Months > 30 - 33 Months > 36 Months Total
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah) The movements of allowance for impairment losses of accounts receivables are as follows:
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
2011 Rp Saldo Awal Tahun Pemulihan di Tahun Berjalan Penambahan di Tahun Berjalan Jumlah
(30,828,762,886) 19,523,160,382 (17,727,350,863) (29,032,953,367)
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
2010 Rp (40,701,614,380) 9,872,851,494 -(30,828,762,886)
(26,689,531,782) (14,012,082,598) -(40,701,614,380)
Beginning Balance of the Year Recovery in Current Year Addition in the Current Year Total
Di tahun 2011 manajemen telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai piutang, berdasarkan penilaian secara individual atas masing-masing pemberi kerja. Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang di tahun 2011 sebesar Rp 29.032.953.367, meliputi piutang-piutang kepada PT Basko Minang Plaza, PT Pakuwon Darma, First Kuwait Trading & Co W.L.L, PT Flobamora Realty, dan beberapa perusahaan lainnya.
In the year 2011 the management has allocated the allowance for impairment losses of accounts receivables, based on individual assessment of each project owner. The allowance for impairment losses of accounts receivables in 2011 amounting to Rp 29,032,953,367, including accounts receivables to PT Basko Minang Plaza, PT Pakuwon Darma, , First Kuwait Trading & Co W.L.L, PT Flobamora Realty, and several other companies.
Terdapat pemulihan atas penyisihan kerugian penurunan nilai piutang termin di tahun 2011 diantaranya kepada PT Sarana Multi Land sebesar Rp 6.218.237.455, PT Citra Margatama Surabaya sebesar Rp 3.246,273.248, dan beberapa Perusahaan lainnya (Catatan 33).
There were is recovery of the allowance for impairment of receivable in 2011 to PT Sarana Multi Land amounting to Rp 6,218,237,455, PT Citra Margatama Surabaya amounting to Rp 3,246,273,248, and several other companies (Note 33).
Sedangkan di tahun 2010 manajemen telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai piutang, berdasarkan penilaian secara individual atas masing-masing pemberi kerja. Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang di tahun 2010 sebesar Rp 30.828.762.886, meliputi piutang-piutang kepada PT Persada Gading Elok, PT Sarana Multi Land, PT Makmur Jaya Sejati, PT Pakuwon Darma, PT Citra Buana Prakarsa, PT Flobamora Realty, PT Citra Margatama Surabaya, PT Dwijaya Manunggal dan beberapa perusahaan lainnya.
While in the year 2010 the management has been formed the allowance for impairment losses of accounts receivables, based on individual assessment of each project owner. The allowance for impairment losses of accounts receivables in 2010 amounting to Rp 30,828,762,886, including accounts receivables to PT Persada Gading Elok, PT Sarana Multi Land, PT Makmur Jaya Sejati, PT Pakuwon Darma, PT Citra Buana Prakarsa, PT Basko Minang, PT Flobamora Realty, PT Citra Margatama Surabaya, PT Dwijaya Manunggal and several other companies
Informasi penting lainnya yang berkaitan dengan piutang usaha kepada pemberi kerja Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Other important information relating to Trade Receivable to the projects’ owner until December 31, 2011 is as follows:
1.
1. Ministry of Public Works – Drainase Aceh Project
Kementerian Pekerjaan Umum Proyek Drainase Aceh Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk Proyek Drainase Aceh Nomor: KU.08.08/PLPAFD/KONT-P.2/VII/2010 tanggal 05 Juli 2010, dengan nilai sebesar Rp. 138.991.933.636.
The Company entered into a work contract of the Drainase Aceh Project No: KU.08.08/PLPAFD/KONT-P.2/VII/2010 dated July 5, 2010, amounting to Rp 138,991,933,636.
Penyelesaian pekerjaan berdasarkan konfirmasi fisik per 31 Desember 2011 adalah sebesar 100%, sedangkan tagihan termin yang tercatat adalah sebesar Rp 8.574.790.611.
The completion of work is based on the physical confirmation as of December 31, 2011 amounting to 100%, while the carrying amount of trade receivable amounting to Rp 8,574,790,611.
Belum ada penerimaan pembayaran sampai dengan bulan Januari 2012. Perusahaan berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat direalisasikan.
There has been no acceptance of payment until January 2012. The Company believes that the trade receivable can be realized.
d6/May 16, 2012
29
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 2.
3.
4.
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk – Proyek Pelebaran Bahu Tol Jagorawi Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk pelebaran bahu Jalan Tol Jagorawi No: 47/KONTRAKDIR/2011 dengan nilai sebesar Rp. 87.525.136.000 termasuk PPN. Addendum I, dengan kontrak No. 47/ADD-I/KONTRAK-DIR/2011 Juni 2011 dengan perubahan pada nilai kontrak menjadi Rp 78.497.013.555.
2. PT Jasa Marga (Persero) Tbk – Widening of the Highway Shoulder Jagorawi Project The Company entered into a work contract of Widening of the Highway ShoulderJagorawi No: 47/KONTRAKDIR/2011 amounting to Rp 87,525,136,000 including VAT. Addendum I contract number: 47/ADDI/KONTRAK-DIR/2011 on June 2011 with changes in the value of the contract to be Rp 78,497,013,555
Penyelesaian pekerjaan berdasarkan konfirmasi fisik per 31 Desember 2011 adalah sebesar 100%, sedangkan tagihan termin yang tercatat adalah sebesar Rp 21.334.485.229. Pada Januari 2012 terdapat penerimaan pembayaran sebesar Rp 12.220.257.329.
The completion of work is based on the physical confirmation as of December 31, 2011 amounting to 100%, while the carrying amount of trade receivable amounting to Rp 21,334,485,229. On January 2012 there is a receipt of payment amounting to Rp 12,220,257,329
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Perusahaan berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat direalisasikan
Based on the above explanations, the Company believes that the trade receivable can be realized
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk - Proyek Pematangan Lahan Krakatau Steel Perusahaan melaksanakan pekerjaan proyek Pematangan Lahan Krakatau Steel berdasarkan kontrak pekerjaan Nomor: 07/C-DU/KS/KONTR/2011 sebesar Rp 488.414.000.000 (sebelum PPN) tanggal 28 Pebruari 2011.
3. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk - Krakatau Steel Maturation of the Land Project The Company conducted the construction project of Krakatau Steel Maturation of the Land based on job contract No.: 07/C-DU/KS/KONTR/2011 amounting to Rp 488,414,000,000 (before tax) on February 28, 2011.
Penyelesaian pekerjaan berdasarkan konfirmasi fisik per 31 Desember 2011 adalah sebesar 94,283%, sedangkan tagihan termin yang tercatat adalah sebesar Rp 58.278.866.976. Pada Januari 2012 terdapat penerimaan pembayaran sebesar Rp 32.528.203.215.
The completion of work is based on the physical confirmation as of December 31, 2011 amounting to 94,283%, while the carrying amount of trade receivable amounting to Rp 58,278,866,976. On January 2012 there is a receipt of payment amounting to Rp 32,528,203,215, .
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Perusahaan berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat direalisasikan.
Based on the above explanations, the Company believes that the trade receivable can be realized.
Kementerian Pekerjaan Umum - Proyek Bojonegoro Barrage Paket 1 Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan proyek Bojonegoro Barrage Paket 1 No: KU.08.08Aa.13.06/PBPS II/2008-07 tanggal 17 Desember 2008 sebesar Rp 139.642.114.245 termasuk PPN. Terdapat beberapa addendum, dimana pada addendum 3 No. KU.08.10-Aa.13.06/PPK.SP II/AMD/2011-03 tanggal 23 September 2011 terjadi kenaikan nilai kontrak menjadi sebesar Rp 182.772.229.770.
4. Ministry of Public Works – Bojonegoro Barrage Package 1 Project The Company entered into a work contract of Bojonegoro Barrage Package 1 Project No: KU.08.08Aa.13.06/PBPS II/2008-07 date December 17, 2008 amounting to Rp. 139,642,114,245. There are several addendums, where the addendum III No: KU.08.10Aa.13.06/PPK.SP II/AMD/2011-03 on September 23, 2011 increase contract value to be Rp 182,772,229,770.
Penyelesaian pekerjaan berdasarkan konfirmasi fisik per 31 Desember 2011 No. 319/WK/DIVIV/D23B09005/2011 adalah sebesar 95,934%, sedangkan tagihan termin yang tercatat adalah sebesar Rp 8.062.791.252. Pada Januari 2012 terdapat penerimaan pembayaran sebesar Rp 8.062.791.252.
The completion of work is based on the physical confirmation as of December 31, 2011 No. 319/WK/DIVIV/D23B09005/2011 amounting to 95,934%, while the carrying amount of trade receivables amounting to Rp 8,062,791,252. On January 2012 there is a receipt of payment amounting to Rp 8,062,791,252.
d6/May 16, 2012
30
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
5.
6.
7.
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Perusahaan berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat direalisasikan
Based on the above explanations, the Company believes that the trade receivable can be realized
PT Indonesian Paradise Island – Proyek Hotel Sahid Kuta Perusahaan melaksanakan pekerjaan proyek Hotel Sahid Kuta berdasarkan Kontrak pekerjaan Nomor: 002.VI/10/IPI-Dev/Kontrak-SA sebesar Rp 237.470.909.091 tanggal 21 Juni 2010.
5. PT Indonesian Paradise Island – Sahid Kuta Hotel Project The Company conducting work of Sahid Kuta Hotel Project based on a work contract Nomor: 002.VI/10/IPIDev/Kontrak-SA amounting to Rp 237,470,909,091 on June 21, 2010.
Penyelesaian pekerjaan berdasarkan konfirmasi fisik per 31 Desember 2011 adalah sebesar 76,7766%, sedangkan tagihan termin yang tercatat adalah sebesar Rp 14.787.284.177. Pada Januari 2012 terdapat penerimaan pembayaran sebesar Rp 2.325.116.484.
The completion base on confirmation of the physical as of December 31, 2011 is the 76.7766%, while the carrying amount of trade receivable amounting to Rp 14,787,284,177. On January 2012 there is a receipt of payment amounting to Rp 2,325,116,484.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Perusahaan berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat direalisasikan
Based on the above explanations, the Company believes that the trade receivable can be realized
PT Trans Marga Jateng – Proyek Tol Bawen Paket 3 Perusahaan melaksanakan pekerjaan proyek Tol Bawen Paket 3 berdasarkan Kontrak pekerjaan Nomor: TMJ.KPPPPJT/VIII/2011/008 sebesar Rp 144.278.192.364 tanggal 19 Agustus 2011.
6. PT Trans Marga Jateng – Tol Bawen Package 3 Project The Company conducting the project of Tol Bawen Package 3 based on a job contract Nomor: TMJ.KPPPPJT/VIII/2011/008 amounting to Rp 144,278,192,364 on August 19, 2011.
Penyelesaian pekerjaan berdasarkan konfirmasi fisik per 31 Desember 2011 No: 73/WK/Div.II/P3/2011 adalah sebesar 37,34%, sedangkan tagihan termin yang tercatat adalah sebesar Rp 25.862.819.860. Pada Januari 2012 terdapat penerimaan pembayaran sebesar Rp 15.437.766.583.
The completion of work is based on the physical confirmation as of December 31, 2011 No: 73/WK/Div.II/P3/2011 amounting to 37.34%, while the carrying amount of trade receivable amounting to Rp 25,862,819,860. On January 2012 there is a receipt of payment amounting to Rp 15,437,766,583.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Perusahaan berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat direalisasikan
Based on the above explanations, the Company believes that the trade receivable can be realized
PT Semen Gresik (Persero) Tbk Pembangunan Fasilitas Semen Cilo IV
Proyek
7. PT Semen Gresik (Persero) Tbk – Semen Cilo IV Construction of Facilities Project
Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk Proyek Pembangunan Fasilitas Semen Cilo IV Nomor: 10000206.01/HK.06/6605/09.2010 tanggal 7 Juni 2010, dengan nilai sebesar Rp 34.000.000.000.
The Company entered into a work contract of Semen Cilo IV Construction of Facilities Project Nomor: 10000206.01/HK.06/6605/09.2010 on June 7, 2010, amounting to Rp. 34,000,000,000.
Penyelesaian pekerjaan berdasarkan konfirmasi fisik per 31 Desember 2011 adalah sebesar 82%, sedangkan tagihan termin yang tercatat adalah sebesar Rp 1.512.545.455. Pada Januari 2012 terdapat penerimaan pembayaran sebesar Rp 1.470.075.000.
The completion of work is based on the physical confirmation as of December 31, 2011 amounting to 82%, while the carrying amount of trade receivable amounting to Rp 1,512,545,455. On January 2012 there is a receipt of payment amounting to Rp 1,470,075,000.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Perusahaan berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat direalisasikan
Based on the above explanations, the Company believes that the trade receivable can be realized
d6/May 16, 2012
–
31
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Piutang Usaha dijaminkan pada bank-bank pemberi pinjaman, dengan rincian sebagai berikut:
Trade Receivable as collateral on bank lenders, with the following details:
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 18.1), piutang yang dijaminkan terhadap proyek-proyek sebagai berikut: Jasa pemborongan pekerjaan tanah tahap III, Perbaikan tanah dan aeronautical pavement runway bandara Kualanamu – Paket 4, pembangunan jalan layang non tol Antasari – Blok M, Paket Lapangan Mabak Blok M, jasa pelaksanaan konstruksi pekerjaan pembangunan Jalan antar kawasan Industri Karawang terpadu, dan pekerjaan pembangunan saluran drainase kota Surabaya
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Note 18.1), trade receivable as collateral for the projects are as follows: Chartering service land work phase III, Land improvement and aeronautical pavement runway Kualanamu airport – Package 4, non tol highway construction Antasari – Blok M, Mabak Blok M field package, service of the road construction work between the integrated industrial of Karawang area, and Drainage construction work of Surabaya.
PT Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 18.2), piutang yang dijaminkan terhadap proyek-proyek sebagai berikut: proyek Development of World Class University pada Universitas Indonesia, pembangunan Waduk Serbaguna Jatibarang paket B-1.
PT Mandiri (Persero) Tbk (Note 18.2), trade receivable as collateral for the projects are as follows: Development of World Class University project in University of Indonesia, Construction of Jatibarang Multipurpose Damb B1 packege.
PT Bank Panin (Catatan 18.3), piutang yang dijaminkan terhadap proyek-proyek sebagai berikut: Pembangunan Bahuga Irrigation Blocks G Komering Irrigation, Bahuga Irrigation Blocks E1 Komering Irrigation, Polder Dike Alabio Sub Project, Graha Cakrawala, Transmisi BrastagiKotacane, Station Pompa Kali Banger, Jembatan Teluk Masjid lanjutan, Gedung Teacher Study and Training Center Universitas Negeri Malang, Waduk Rajui, Apartemen Gunawangsa, Gedung DPRD Kabupaten Sumbawa Besar, Jalan Nasional Karawang – Cikampek – Pamanukan, RSUP Dr. Kandou Manado, Perpustakaan Unsri Palembang, Irigasi Pertanian dan Samarinda Medical Centre.
PT Bank Panin (Note 18.3), trade receivable as collateral for the projects are as follows: Construction of Blocks G Komering Bahuga I Irrigation, Irrigation Blocks E1 Bahuga Komering Irrigation, Polder Dike Alabio Sub Project, Graha Cakrawala biulding, Transmission Brastagi-Kotacane, Kali Banger Pump Station, Teluk Mesjid Bridge, Teacher Study and Training Center Building, University of Malang, Rajui Damb, Gunawangsa Apartment, DPRD Building of Sumbawa Besar, National Road of Karawang-CikampekPamanukan, Dr. Kandau Manado Central Public Hospital, Library of Unsri Palembang, Agricultural Irrigation, and Medical Centre of Samarinda.
PT Indonesia EximBank (Catatan 18.5), piutang yang dijaminkan terhadap proyek-proyek sebagai berikut: pembangunan pekerjaan terminal selatan dan fasilitas penunjang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara International Juanda, pematangan lahan proyek ekspansi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
PT Bank Indonesian Eximbank (Note 18.5), trade receivable as collateral for the projects are as follows: construction work of the southern terminal and support facilities of PT Angkasa Pura I (Persero) Juanda International Airport, Maturation of the land expansion project of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
PT BPD Jabar dan Banten Tbk (Catatan 18.6), piutang yang dijaminkan terhadap proyek Rehabilitasi Prasarana Pengendali Banjir Sungai Citarum Hulu Sapan-Nanjung dan Anak-Anak Sungai Citarum di Kab. Bandung (Paket V).
PT BPD West Java and Banten Tbk (Note 18.6), trade receivables as collateral for the projects are as follows: Rehabilitation of Flood Control Citarum Hulu SapanNanjung River and Citarum River in Bandung (Package IV).
Piutang ventura bersama merupakan piutang termin atas prestasi pekerjaan fisik yang telah ditagihkan untuk proyek Kerja Sama Operasi (KSO) dengan bentuk kelola secara bersama kepada pemberi kerja (owner of the project) dan biaya-biaya proyek yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan. Total piutang ventura bersama per 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 sebesar Rp 285.050.842.037,Rp 106.228.042.133 dan Rp 86.496.679.387.
Joint venture is an accounts receivable terms on the complation of physical work that has been billed for the project Co-operation (KSO) with a common form of governance to the employer (owner of the project) and project costs are paid in advance by the Company. Total joint venture receivables as of December 31, 2011, 2010 and 2009 amounting to Rp 285,050,842,037, Rp 106,228,042,133 and Rp 86,496,679,387.
d6/May 16, 2012
32
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang raguragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that allowance for impairment losses of accounts receivable from third parties are sufficient to cover the possible losses on uncollectible receivables.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga
Management also believes that there is no risk of significant concentration in third parties receivables.
7. Piutang Retensi
7. Retention Receivables
2011 Rp Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak Ketiga Jumlah Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Jumlah
2010 Rp
325,051,020,477 130,305,421,555 455,356,442,032 (10,776,357,724) 444,580,084,308
211,803,191,302 84,772,657,034 296,575,848,336 (9,046,297,738) 287,529,550,598
Rincian saldo piutang retensi pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
2011 Rp Piutang Retensi Pihak-pihak Berelasi Kementerian Pekerjaan Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk Pemerintah - Pemerintah Daerah PT Trans Lingkar Kita Jaya PT PLN (Persero) PT Pelindo II (Persero) PT Perum Perumnas (Persero) Universitas Sumatera Utara PT Makmur Jaya Serasi PT Trans Marga Jateng PT Indonesia Power (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) Lainnya (di bawah Rp 5 Milyar) Jumlah Piutang Retensi Pihak-pihak Berelasi
163,598,385,543 80,848,069,931 34,924,489,781 11,442,055,200 8,000,221,719 -------26,237,798,303 325,051,020,477
d6/May 16, 2012
2011 Rp 16,611,401,198 9,481,111,135 9,351,674,999 9,102,773,508 8,502,741,000 6,884,818,547 6,834,141,387 5,123,682,815 ---58,413,076,966 130,305,421,555
113,249,831,022 110,996,231,497 224,246,062,519 (22,144,825,846) 202,101,236,673
Related Parties Third Parties Total Less: allowance for impairment losses of accounts receivables Total
The details of related parties retention receivables are as follows: 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
2010 Rp 116,783,798,212 52,295,398,162 8,159,693,676 --5,506,744,572 5,086,885,400 7,830,878,787 ----16,139,792,493 211,803,191,302
Rincian saldo piutang retensi pihak-pihak ketiga sebagai berikut:
Piutang Retensi Pihak-pihak Ketiga Bin Laden Contractor Group LLC PT Reztan Indonesia Daewoo Engineering Company - South Korea PT Indonesia Paradise Island PT Meridan Sejati Surya Plantation PT Graha Santika Dyandra PT Saipem Indonesia Hubei Hongyuan Power Engineering, CO. Ltd PT Citra Margatama Surabaya PT Sarana Multi Land PT. Pakuwon Darma Lainnya (di bawah Rp 5 Milyar) Jumlah Piutang Retensi Pihak-pihak Ketiga
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
45,851,103,868 -19,521,961,039 -----12,820,914,205 9,589,196,913 8,868,840,505 -16,597,814,492 113,249,831,022
Related Parties Retension Receivables The Ministry of Public Utilities PT Jasa Marga (Persero) Tbk Distric Government PT Trans Lingkar Kita Jaya PT PLN (Persero) PT Pelindo II (Persero) PT Perum Perumnas (Persero) The North Sumatra University PT Makmur Jaya Serasi PT Trans Marga Jateng PT Indonesia Power (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) Others (less than Rp 5 Billions each) Total Related Parties Retension Receivables
The details of third parties retention receivables are as follows:
2010 Rp 21,891,289,566 -----6,089,503,032 -9,183,067,448 6,218,237,455 -41,390,559,533 84,772,657,034
33
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp 6,914,512,676 -------10,997,683,172 9,935,646,560 11,221,169,359 71,927,219,730 110,996,231,497
Third Parties Retension Receivables Bin Laden Contractor Group LLC PT Reztan Indonesia Daewoo Engineering Company - South Korea PT Indonesia Paradise Island PT Meridan Sejati Surya Plantation PT Graha Santika Dyandra PT Saipem Indonesia Hubei Hongyuan Power Engineering, CO. Ltd PT Citra Margatama Surabaya PT Sarana Multi Land PT. Pakuwon Darma Others (less than Rp 5 Billions each) Total Third Parties Retension Receivables
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang retensi adalah sebagai berikut:
The movements of allowance for impairment losses of retention receivables are as follows:
2011 Rp Saldo Awal Tahun Pemulihan di Tahun Berjalan Penambahan di Tahun Berjalan Saldo Akhir Tahun
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
2010 Rp
(9,046,297,738) 2,704,394,375 (4,434,454,361) (10,776,357,724)
(22,144,825,846) 13,098,528,108 -(9,046,297,738)
(18,665,349,485) -(3,479,476,361) (22,144,825,846)
Beginning Balance of the Year Recovery in Current Year Addition in the Current Year Ending Balance of the Year
Terdapat pemulihan atas penyisihan kerugian penurunan nilai piutang retensi di tahun 2011 diantaranya kepada Bin Ladin Contractor Group sebesar Rp 2.517.118.730, dan Proyek Royal Plaza sebesar Rp 187.275.645 (Catatan 33).
There were recovery of the allowance for impairment losses of receivables retention in 2011 including to Bin Ladin Contractor Group amounting to Rp 2,517,118,730 and Royal Plaza Project amounting to Rp 187,275,645 (Note 33).
Terdapat pemulihan atas penyisihan kerugian penurunan nilai piutang retensi di tahun 2010 kepada PT Citra Margatama Surabaya sebesar Rp 8.079.246.716, dan PT Basko Minang Plaza sebesar Rp 5.019,281.395 dan penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai ditahun berjalan, sehingga nilai pemulihan piutang retensi bersih di tahun 2010 adalah sebesar Rp 13.098.528.108.
There were recovery of the allowance for impairment losses of receivables retention in 2010 to PT Citra Margatama Surabaya amounting to Rp 8,079,246,716, and PT Basko Minang Plaza amounting to Rp 5,019,281,395 and the addition of allowance for impairment losses in current year, so that the recovery value of the net retention receivable in the year 2010 amounting to Rp 13,098,528,108.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai piutang cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya piutang retensi di kemudian hari.
Management believes that allowance for impairment losses of accounts receivables is sufficient to cover the possible loss on the uncollectible retention receivables in the future.
8. Piutang Lain-Lain
8. Other Receivables
2011 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
2010 Rp
Pihak-Pihak Berelasi PT Nindya Karya (Persero) PT Istaka Karya (Persero) Koperasi PT Waskita Karya Piutang Karyawan Jumlah Pihak-Pihak Berelasi
90,638,840,000 64,169,976,914 114,072,547 47,107,945 154,969,997,406
--124,072,547 5,620,000 129,692,547
--124,072,547 119,835,165 243,907,712
Related Parties PT Nindya Karya (Persero) PT Istaka Karya (Persero) Koperasi PT Waskita Karya Employee Receivable Total Related Parties
Pihak-Pihak Ketiga PT Megacity Development PT Sapta Mandiri Lain-lain Jumlah Pihak-Pihak Ketiga Dikurangi: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Jumlah
--4,902,748,933 4,902,748,933 (12,833,995,383) 147,038,750,956
24,000,000,000 -7,355,297,457 31,355,297,457 (10,385,494,314) 21,099,495,690
24,000,000,000 477,272,727 2,345,993,199 26,823,265,926 (7,769,825,544) 19,297,348,094
Third Parties PT Megacity Development PT Sapta Mandiri Others Total Third Parties Less: Allowance for Impairment Losses of Accounts Receivables Total
d6/May 16, 2012
34
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
2011 Rp Saldo Awal Tahun Pemulihan Penyisihan Penambahan Penyisihan Saldo Akhir Tahun
(10,385,494,314) 10,385,494,314 (12,833,995,383) (12,833,995,383)
The movements of allowance for impairment losses of other receivables are as follows: 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
2010 Rp (7,769,825,544) -(2,615,668,770) (10,385,494,314)
--(7,769,825,544) (7,769,825,544)
Beginning Balance of the Year Recovery of Allowance Addition of Allowance Ending Balance of the Year
Piutang lain-lain PT Megacity Development (PT MGC) merupakan piutang yang semula dibukukan sebagai persediaan berdasarkan Perjanjian Perdamaian tanggal 24 Nopember 2006 antara PT MGC dengan Societe Auxiliare d’Enterprises International (SAE) dan Perusahaan. Para pihak sepakat bahwa hutang PT MGC sebesar Rp 55 Milyar akan dilunasi dengan uang tunai sebesar Rp 30 Milyar kepada SAE dan Rp 25 Milyar kepada Perusahaan (milik Perusahaanadalah Rp 24 Milyar setelah dikurangi Rp 1 Milyar biaya Pengacara) dalam bentuk apartemen Dukuh Golf, yang berlokasi di Kemayoran, sebanyak 43 unit apartemen. Pada 31 Desember 2010 Perusahaan membukukan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang kepada PT MGC masing-masing sebesar Rp 10,38 Milyar. Perhitungan tersebut didasarkan pada metode pendiskontoan, dengan memperhitungkan perkiraan kas yang akan diterima.
On December 31, 2010 the Company recorded allowance for impairment losses to PT MGC receivable amounting to Rp 10.38 Billion. The calculation is using the discounted method, taking into account the cash estimation to be received.
Pada tanggal 21 Oktober 2011, Perusahaan menerima pelunasan piutang dari PT MGC sebesar Rp 25 Milyar. Atas pelunasan ini, Perusahan melakukan pemulihan atas cadangan penurunan nilai piutang sebesar Rp 10,38 Milyar dan membukukan sebagai Pendapatan Pemulihan Piutang Lain-lain.
On October 21, 2011, the Company received a settlement of accounts receivable from PT MGC amounting to Rp 25 Billion. Based on the settlement, the Company performs the recovery for impairment losses of receivable amounting to Rp 10.38 Billion and recorded as Revenue - Recovery of Other Receivables.
Piutang lain-lain PT Nindya Karya (Persero) sebesar Rp 90.638.840.000 merupakan pinjaman yang diberikan berdasarkan keputusan para Pemegang Saham PT Waskita Karya (Persero) diluar RUPS Nomor KEP-189/MBU/2011 dan KEP-PS06/PPA/0811 tanggal 9 Agustus 2011, dalam rangka mengatasi kesulitan likuiditas PT Nindya Karya (Persero). Pinjaman tersebut diikat dengan jaminan melalui Perjanjian Pembebanan Jaminan Fidusia atas tagihan piutang melalui Akta No. 15, bulan Agustus 2011. Adapun tagihan piutang yang dijaminkan merupakan piutang termin atas proyek konstruksi PT Nindya Karya (Persero) sebesar Rp 223 Milyar.
Other receivables PT Nindya Karya (Persero) amounting to Rp 90,638,840,000 is a loan granted in accordance with decision of the Shareholders of PT Waskita Karya (Persero) outside the RUPS No. KEP-189/MBU/2011 and KEP-PS06/PPA/0811 dated August 9, 2011, in order to overcome difficulties liquidity of PT Nindya Karya (Persero). The loan is secured with collateral through the Fiduciary Warranty Agreement of the receivables of the Deed No. 15, on August 2011. The receivable has been used as collateral represent receivables from construction projects of PT Nindya Karya (Persero) amounting to Rp 223 Billion.
Piutang lain-lain PT Istaka Karya (Persero) sebesar Rp. 64.169.976.914 merupakan piutang Perusahaan kepada PT Istaka Karya (Persero) yang diberikan berdasarkan keputusan para Pemegang Saham PT Waskita Karya (Persero) diluar RUPS Nomor KEP-83/MBU/2011 dan KEPPS04/PPA/0411 tanggal 1 April 2011. Pada tanggal 21 Mei 2011. Perusahaan menerima Surat Pengakuan Utang No. L.05B/P/WK/2011 dan No. DU-SP/2011.01B dari PT Istaka Karya (Persero) sebesar Rp. 64.169.976.914.
Other receivables PT Istaka Karya (Persero) of Rp 64.169.976.914 is receivable of the Company to PT Istaka Karya (Persero) was given in accordance with the Shareholders of PT Waskita Karya (Persero) decision outside the RUPS No. KEP-83/MBU/2011 and KepPS04/PPA/0411 dated April 1, 2011. On May 21, 2011. The Company received a Letter of acknowledgment Debt No. L.05B/P/WK/2011 and No. DU-SP/2011.01B of PT Istaka Karya (Persero) amounting of Rp 64.169.976.914.
d6/May 16, 2012
Other Receivables to PT Megacity Development (PT MGC) was initially recorded as inventory based on the Peace Treaty dated November 24, 2006 between PT MGC and Societe Auxiliare d’Entreprises International (SAE) and the Company. All parties agreed that liabilities of PT MGC amounting to Rp 55 Billion shall be paid in form of cash amounting to Rp 30 Billion to SAE and Rp 25 Billion to the Company (the Company owned Rp 24 Billion after deducted by fee for the Lawyer of Rp 1 Billion) in form of 43 apartment units of Dukuh Golf Apartment, located at Kemayoran.
35
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Pada tanggal 22 Maret 2011, Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia mengeluarkan surat keputusan No. 124K/PDT.SUS dengan putusan menerima permohonan pernyataan pailit yang diajukan oleh PT JAIC Indonesia atas PT Istaka Karya (Persero). PT Istaka Karya (Persero) gagal membayar utang yang telah jatuh tempo kepada PT JAIC Indonesia sebesar USD 7,645,000 (Catatan 39.5).
On March 22, 2011, the Supreme Court (MA) Republic of Indonesia issued a decree No. 124K/PDT.SUS to accept the decision of the bankruptcy petition filed by PTJAIC Indonesia's to PT Istaka Karya (Persero). PT Istaka Karya (Persero) failed to pay the debt which has been matured to PT JAIC Indonesia amounting to USD 7,645,000 (Note 39.5).
Pada tanggal 9 Desember 2011 seluruh kreditur (kredit konkuren) PT Istaka Karya (Persero) sepakat membuat Perjanjian Perdamaian, dengan kesepakatan sebagai berikut: 1. Setuju untuk melakukan haircut sebesar 20% dari masingmasing total piutang kepada PT Istaka Karya (Persero); 2. Pembayaran akan dilakukan dengan cara pembayaran pertama dilakukan dalam waktu dua bulan setelah Perjanjian Perdamaian di sahkan oleh Pengadilan Negeri dan sisanya akan dikonversi dalam bentuk saham.
On December 9, 2011 all creditors (concurrent credit) PT Istaka Karya (Persero) agreed to create the Peace Agreement, with the following deals as follows: 1. Agreed to do the haircut of 20% of each receivables to PT Istaka Karya (Persero); 2. Payment will be made with the first payment made within two months after the Peace Agreement authorized by the District Court and the remaining balance wil be converted into shares.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan membukukan pencadangan penurunan piutang kepada PT Istaka Karya (Persero) sebesar Rp 12.833.995.383 atau 20% dari nilai piutang.
On December 31, 2011, the Company recorded allowance of impairment losses of receivable to PT Istaka Karya (Persero) amounting to Rp 12.833.995.383, or 20% of the value of receivables.
Piutang lain-lain Perusahaan merupakan biaya provisi/bank garansi yang dibayar terlebih dahulu oleh Perusahaan atas Kredit Modal Kerja (KMK) untuk subkontraktor.
The Company’s other receivables represent provision fee/bank guarantee has been paid in advance by the Company for the Working Capital Loan (KMK) to the subcontractor.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya piutang lain-lain di kemudian hari.
Management believes that allowance for impairment losses of accounts receivables is sufficient to cover the possible loss on the uncollectible other receivables in the future.
9. Persediaan
9. Inventories 2011 Rp
Persediaan Gudang Persediaan Rumah Sarana Papan Persediaan Tanah Kavling Jumlah
2010 Rp
349,819,572,885 795,739,844 643,575,228 351,258,887,957
231,369,592,114 -1,594,565,072 232,964,157,186
Warehouse Inventories Land Inventories Housing Inventories Total
Persediaan gedung merupakan persediaan bahan dan perlengkapan proyek yang masih tersedia di gudang untuk proyek yang dimiliki oleh Perusahaan.
Building inventories represents material inventories and projects equipment which are available in the warehouse for projects owned by the Company.
Berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir tahun, Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terjadi penurunan terhadap nilai persediaan serta tidak terdapat persediaan yang usang, sehingga penyisihan penurunan nilai untuk persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah nihil.
Based on the review of inventories at the end of the year, Management believes that there is no impairment of the inventories value and obsolance inventories, thus the allowance for obsolance inventory as of December 31, 2011 and 2010 were nil.
d6/May 16, 2012
36
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
10. Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa
10. Gross Amount Due from Customers
Tagihan bruto kepada pengguna jasa merupakan piutang Perusahaan dari pekerjaan yang telah diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan namun belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca. Tagihan bruto kepada pengguna jasa per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Rp Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak Ketiga Dikurangi : Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Jumlah
1,215,982,191,073 495,385,014,299 1,711,367,205,372 (5,007,022,951) 1,706,360,182,421
Gross amount due from customers represents the Company’s receivables originated from construction work which were recognized as revenue based on the percentage of completion method as stated in the Work of Completion Certificate while the invoice is still unbilled due to time difference between the signing date of physical certificate and the date of invoice billed as of balance sheet date. Gross amount due from customers as of December 31, 2011 and 2010 were as follow:
2010 Rp 1,237,167,099,220 416,108,372,851 1,653,275,472,071 -1,653,275,472,071
Rincian saldo tagihan bruto kepada pengguna jasa sebagai berikut:
Tagihan Bruto Pihak-Pihak Berelasi Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah-pemerintah Daerah PT BPD Riau Universitas Indonesia PT Kertas Leces (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Trans Marga Jateng PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Trans Heksa Karawang Bank Indonesia PT Angkasa Pura II (Persero) PT Trans Lingkar Kita Jaya PT Semen Padang (Persero) Universitas Negeri Makassar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II PT Pertamina (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Bukit Asam (Persero) Badan Pendidikan dan Latihan Laut PMU Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan Pengelolaan Kota PT Iglas (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Semen Gresik (Persero) Tbk Departemen Perhubungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana PT Rekayasa Industri PT Angkasa Pura II (Persero) PT Trans Marga Jateng PT Jakarta Lingkar Barat Satu PMU Universitas Sumatera Utara Mahkamah Agung Republik Indonesia Lainnya (di bawah Rp 5 Milyar) Jumlah Tagihan Bruto Pihak-Pihak Berelasi
d6/May 16, 2012
2011 Rp 342,922,669,172 198,367,216,398 183,740,201,098 111,353,200,000 79,396,270,577 48,208,488,500 33,124,213,324 30,778,437,029 27,760,806,816 25,660,220,020 14,466,677,455 13,359,080,647 12,502,910,936 11,186,132,506 10,090,714,540 9,734,545,455 9,726,211,818 7,996,383,126 5,335,223,636 ----------------40,272,588,020 1,215,982,191,073
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp 617,094,066,058 194,234,655,536 811,328,721,594 -811,328,721,594
Related Parties Third Parties Less: Allowance for Impairment Losses of Accounts Receivables Total
The details of gross amount due from customers were as follow: 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
2010 Rp 545,696,804,580 65,859,653,032 57,605,829,209 29,259,039,728 83,228,149,924 -26,923,115,394 -59,423,303,628 -5,873,738,000 8,150,952,447 40,145,789,631 57,830,543,735 16,351,362,000 ---10,337,863,683 6,700,277,331 8,571,636,000 8,788,833,209 77,505,962,852 36,304,122,660 30,992,820,029 11,916,668,938 9,526,000,000 6,751,327,057 5,909,090,909 ------27,514,215,244 1,237,167,099,220
37
103,831,820,350 227,335,820,622 --8,044,505,173 --22,066,982,737 ------6,901,166,940 ----10,691,221,967 ---24,368,740,280 65,730,842,000 --14,829,722,829 -9,998,148,710 18,709,063,277 50,531,444,287 6,544,145,459 9,384,512,340 17,206,409,906 20,919,519,181 617,094,066,058
Gross Amount Related Parties The Ministry of Public Utilities Distric Government PT BPD Riau University of Indonesia PT Kertas Leces (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Trans Marga Jateng PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Trans Heksa Karawang Bank Indonesia PT Angkasa Pura II (Persero) PT Trans Lingkar Kita Jaya PT Semen Padang (Persero) University of Makassar The Education, Youth, and sport Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II PT Pertamina (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Bukit Asam (Persero) Badan Pendidikan dan Latihan Laut The North Sumatra University Administration of City Management PT Iglas (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Semen Gresik (Persero) Tbk Departemen Perhubungan National Disaster Management Agency PT Rekayasa Industri PT Angkasa Pura II (Persero) PT Trans Marga Jateng PT Jakarta Lingkar Barat Satu The North Sumatra University Mahkamah Agung Republik Indonesia Others (less than Rp 5 Billions each) Total Gross Amount Related Parties
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2011 Rp Tagihan Bruto Pihak-Pihak Ketiga PT Tapin Coal Terminal Bin Laden Contractor Group LLC PT Multi Artha Pratama PT Inti Utama Dharma RE Star Energi Geothermal (Wayang Windu) Ltd PT GriyaInta Sejahtera Insani Kopkar PT IDEC AWI Tarakan PT Putera Mataram Indah Wisata PT Saipem Indonesia PT Graha Santika Dyandra PT Merdeka Sandi Surya PT Magna Terra PT Indonesian Paradise Island PT Gunawangsa Investindo PT Tiara Sakti Mandiri PT Pancamulti Niaga Pratama Hubei Hongyuan Power Engineering, Co. Ltd. PT Palarudhibi Teguh Makmur PT Prolindo Cipta Nusantara PT Hotel Candi Baru PT Inext Arsindo United Nations Development Programme PT Ciliandra Perkasa Group PT Arcs House Japan International Corporation PT Retzan Indonesia PT Badak NGL Bontang PT Cipta Ekatama Nusantara Yayasan RS Advent Bandung PT Techindo Pratama Islamic Development Bank PT Titan Wijaya Yayasan Pendidikan Telkom Antara Koh, Pte Ltd PT Makmur Jaya Serasi PT Pakuwon Darma Oger Abu Dhabi PT Indonesia Power PT Elita Prima Hutama Lainnya (di bawah Rp 5 Milyar) Jumlah Tagihan Bruto Pihak-Pihak Ketiga
76,620,759,978 49,672,870,747 33,299,868,441 28,243,150,455 25,620,957,045 20,014,488,168 19,593,100,800 19,543,699,607 16,978,348,121 16,540,862,715 16,248,836,364 15,543,668,364 13,559,279,224 13,204,834,094 12,802,033,249 11,040,527,331 10,370,347,708 9,799,238,637 6,894,150,473 6,433,795,700 5,505,041,964 5,376,130,800 5,354,374,500 ----------------57,124,649,814 495,385,014,299
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
2010 Rp -46,925,080,216 --10,245,116,000 --7,895,497,500 41,488,684,140 31,296,872,728 --36,878,194,855 -9,091,936,364 15,809,293,051 ---16,756,373,599 ---5,231,466,227 53,784,404,905 14,487,568,000 14,471,594,510 11,848,409,000 11,559,288,936 8,400,231,128 ---------79,938,361,692 416,108,372,851
Informasi penting lainnya yang berkaitan dengan Tagihan Bruto Pemberi Kerja Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
-20,058,045,330 ------5,027,753,174 -------------------6,018,192,936 -30,936,642,283 21,664,803,841 7,258,089,091 6,539,087,460 5,473,143,897 ----91,258,897,524 194,234,655,536
Gross Amount Third Parties PT Tapin Coal Terminal Bin Laden Contractor Group LLC PT Multi Artha Pratama PT Inti Utama Dharma RE Star Energi Geothermal (Wayang Windu) Ltd PT GriyaInta Sejahtera Insani Kopkar PT IDEC AWI Tarakan PT Putera Mataram Indah Wisata PT Saipem Indonesia PT Graha Santika Dyandra PT Merdeka Sandi Surya PT Magna Terra PT Indonesian Paradise Island PT Gunawangsa Investindo PT Tiara Sakti Mandiri PT Pancamulti Niaga Pratama Hubei Hongyuan Power Engineering, Co. Ltd. PT Palarudhibi Teguh Makmur PT Prolindo Cipta Nusantara PT Hotel Candi Baru PT Inext Arsindo United Nations Development Programme PT Ciliandra Perkasa Group PT Arcs House Japan International Corporation PT Retzan Indonesia PT Badak NGL Bontang PT Cipta Ekatama Nusantara Yayasan RS Advent Bandung PT Techindo Pratama Islamic Development Bank PT Titan Wijaya Yayasan Pendidikan Telkom Antara Koh, Pte Ltd PT Makmur Jaya Serasi PT Pakuwon Darma Oger Abu Dhabi PT Indonesia Power PT Elita Prima Hutama Others (less than Rp 5 Billions each) Total Gross Amount Third Parties
Other important information regarding gross amount due from customers belongs to the Company as of December 31, 2011 are as follows:
1.
Pemerintah Daerah – Proyek DPRD Pekanbaru Perusahaan memperoleh kontrak pekerjaan untuk pembangunan Gedung DPRD Nomor: 01/KTRAPBD/DPRD/2011, tanggal 8 Maret 2011 dengan nilai sebesar Rp 40.245.527.272. Penyelesaian pekerjaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 100%, sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek Nomor: 175/1544/DPRD/2011. Tagihan bruto yang tercatat merupakan sisa piutang termin yang belum ditagihkan sebesar Rp 8.040.170.947, sedangkan nilai termin yang sudah dibukukan adalah sebesar Rp 32.205.356.325.
1. Distric Government – DPRD Pekanbaru Project The Company entered into a work contract of DPRD Building development No. 01/KTR-APBD/DPRD/2011, date March 8, 2011 amounting to Rp 40,245,527,272. The completion of work as of December 31, 2011 amounting to 100%, based on the the physical confirmation of work Number: 175/1544/DPRD/2011. The carrying amount of the gross amount due from customers represent the remaining unbilled receivables amounting to Rp 8,040,170,947, while the value of receivables that had been recorded was Rp 32,205,356,325.
2.
Kementerian Pekerjaan Umum – Proyek Normalisasi Kali Garang Perusahaan memperoleh kontrak pekerjaan untuk Pembangunan Normalisasi Kali Garang No. KU.07.02/AO.6.13/A0.5.3/01 dengan nilai sebesar Rp 98.217.827.688.
2. The Ministry of Public Works – Normalization Garang River Project The Company entered into a work contract of Normalization Garang River development No. to KU.07.02/AO.6.13/A0.5.3/01, amounting Rp 98,217,827,688.
d6/May 16, 2012
38
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Penyelesaian pekerjaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 98,40%, sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek. Tagihan bruto yang tercatat merupakan sisa piutang termin yang belum ditagihkan sebesar Rp 16.486.492.683, sedangkan nilai termin yang sudah dibukukan adalah sebesar Rp 80.163.254.557.
The completion of work as of December 31, 2011 amounting to 98.40%, based on the physical confirmation of work. The carrying amount of gross amount due from customers represent the remaining unbilled receivables amounting to Rp 16,486,492,683, while the value of receivable that had been recorded was Rp 80,163,254,557.
3. PT Kertas Leces – Proyek Boiler Batu Bara Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Boiler Batu Bara Nomor: 10/Perj/APAN3-BB/VIII/2009, tanggal 12 Agustus 2009 dengan nilai sebesar Rp 61.806.000.000 pada porsi lokal dan USD 12,233,778 pada porsi import atau total nilai kontrak sebesar Rp 184.143.780.000. Terdapat beberapa addendum, dimana pada addendum II, kontrak No: 10/Perj/A-PAN3-BB/VIII/2009 tanggal 10 Desember 2010, terjadi perubahan kesepakatan pada pasal jangka waktu penyelesaian.
3.
Penyelesaian pekerjaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 97.48%, sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek Nomor: 407/WK/D.EPC/KL/2012. Tagihan bruto yang tercatat merupakan sisa piutang termin yang belum ditagihkan sebesar Rp 79.396.270.577, sedangkan nilai termin yang sudah dibukukan adalah sebesar Rp 100.112.978.768.
The completion of work as of December 31, 2011 amounting to 97.48%, based on the the physical confirmation of work No:407/WK/D.EPC/KL/2012. The carrying amount of gross amount due from customers represent the remaining unbilled receivables amounting to Rp 79,396,270,577, while the value of receivables that had been recorded was Rp 100,112,978,768.
4. PT Bank Pembangunan Daerah Riau - Kepri – Proyek Menara Dang Merdu Perusahaan memperoleh kontrak pekerjaan untuk Pembangunan Menara Dang Merdu No. 06/PKS/2010; 418/WK/KONT/WB/2010 dengan nilai sebesar Rp 195.426.363.636.
5.
PT Kertas Leces –Boiler Batu Bara Project The Company entered into a work contract of the Boiler Coal development project, Number: 10/Perj/A-PAN3BB/VIII/2009, dated August 12, 2009 amounting to Rp 61,806,000,000 on local portion and USD 12,233,778 on import portion or the total amount of contract is Rp 184,143,780,000. There are several addendums, where the addendum II through contract No: 10/Perj/A-PAN3-BB/VIII/2009 dated December 10, 2010, there were changes of agreement on settlement period article.
4.
PT Bank Pembangunan Daerah Riau- Kepri - Dang Merdu Tower Project The Company entered into a work contract of Dang Merdu Tower development project No. 06/PKS/2010; 418/WK/KONT/WB/2010 amounting to Rp 195,426,363,636.
Penyelesaian pekerjaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 94.02%, sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek No. 28/EXT/WK/D2B4/EKB-01/2011. Tagihan bruto yang tercatat merupakan sisa piutang termin yang belum ditagihkan sebesar Rp 183.740.201.098. Pada tanggal 31 Desember 2011 belum ada nilai termin yang dapat ditagihkan, sehubungan proyek tersebut merupakan proyek dengan pola turnkey, dimana termin dapat ditagihkan pada kondisi proyek tersebut telah selesai 100%. Akan tetapi Perusahaan menerima Surat Sanggup Bayar sebagai jaminan atas pelaksanaan proyek tersebut
The completion of work as of December 31, 2011 amounting to 94.02%, based on the physical confirmation of work No: 28/EXT/WK/D2B4/EKB01/2011. The carrying amount of gross amount due from customers represents the remaining unbilled receivables amounting to Rp 183,740,201,098. On December 31, 2011 there were no receivables had been billed, regarding the project was a project with turnkey project scheme, which is the receivables will be billed when the project 100% finish. Instead of the Company received promissory notes as colletaral on the implementation of project.
PT Jasamarga (Persero) Tbk – Pelebaran Bahu Tol Jagowari Perusahaan memperoleh kontrak pekerjaan untuk Pelebaran Bahu Jalan Tol Jagorawi No. 47/KONTRAKDIR/2011, 12 April 2011 sebesar Rp 79.568.305.454. Terdapat addendum I, dengan kontrak Nomor: 47/ADDI/KONTRAK-DIR/2011 Juni 2011 dengan perubahan pada nilai kontrak menjadi sebesar Rp 69.358.082.540.
5. PT Jasa Marga (Persero) Tbk – Widening of the Highway Shoulder Jagorawi The Company entered into a work contract of Widening of the Highway ShoulderJagorawi No: 47/KONTRAKDIR/2011, April 12, 2011 amounting to Rp 79,568,305,454. Addendum I contract number: 47/ADD-I/KONTRAK-DIR/2011 on June 2011 with changes in the value of the contract to be Rp 69,358,082,540.
d6/May 16, 2012
39
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Penyelesaian pekerjaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 100%, sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek. Tagihan bruto yang tercatat merupakan sisa piutang termin yang belum ditagihkan sebesar Rp 9.138.931.015, sedangkan nilai termin yang sudah dibukukan adalah sebesar Rp 78.497.013.555.
The completion of work as of December 31, 2011 amounting to 100%, based on the the physical confirmation of work. The carrying amount of gross amount due from customers represent the remaining unbilled receivables amounting to Rp 9,138,931,015, while the value of receivables that had been recorded was Rp 78,497,013,555.
Kementerian Pekerjaan Umum – Proyek Jalan Mabak Blok M Perusahaan memperoleh kontrak pekerjaan untuk Pembuatan Jalan Mabak Blok M Nomor: 10045/-1.792, tanggal 22 Nopember 2010 dengan nilai sebesar Rp 222.861.115.182.
6. The Ministry of Public Works - Mabak Blok M Road Project The Company entered into a work contract for Mabak Blok M Road Construction Number: 10045/-1.792, dated on November 22, 2010 amounting to Rp 222,861,115,182.
Penyelesaian pekerjaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 65,92%, sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek Nomor: 02/WK/DIV.II/MBK/2012. Tagihan bruto yang tercatat merupakan sisa piutang termin yang belum ditagihkan sebesar Rp 5.399.924.821, sedangkan nilai termin yang sudah dibukukan adalah sebesar Rp 141.510.122.307
The completion of work as of December 31, 2011 amounting to 65.92%, based on the physical confirmation of work No: 02/WK/DIV.II/MBK/2012. The carrying amount of gross amount due from customers represent the remaining unbilled receivables amounting to Rp 5,399,924,821, while the value of receivables that had been recorded was Rp 141,510,122,307.
Kementerian Pekerjaan Umum – Proyek Enrip Cabdin Dompu - Banggoi Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk Pembuatan Jalan Enrip Cabdin Dompu - Banggoi Nomor: 03-42/ENB-03/NR/A/L002/1209, tanggal 10 Desember 2009 dengan nilai sebesar Rp 116.850.553.636.
7. The Ministry of Public Works - Enrip Cabdin Dompu – Banggoi Project The Company entered into a work contract of Enrip Cabdin Dompu – Banggoi Construction Number: 0342/ENB-03/NR/A/L002/1209, dated on December 10, 2009 amounting to Rp 116,850,553,636.
Penyelesaian pekerjaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 66,083%, sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek No. 11/WK/DIV.6/ENB-03/CNTB/2011. Tagihan bruto yang tercatat merupakan sisa piutang termin yang belum ditagihkan sebesar Rp 7.440.514.310, sedangkan nilai termin yang sudah dibukukan adalah sebesar Rp 69.777.642.176
The completion work as of December 31, 2011 amounting to 66.083%, based on the physical confirmation of work No: 11/WK/DIV.6/ENB03/CNTB/2011. The carrying amount of gross amount due from customers represent the remaining unbilled receivables amounting to Rp 7,440,514,310, while the value of receivables that had been recorded was Rp 69,777,642,176.
8. Kementerian Pekerjaan Umum - Proyek Bojonegoro Barrage Paket 1 Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk Pembuatan Bojonegoro Barrage Paket 1 berdasarkan kontrak pekerjaan Nomor KU.08.08-Aa.13.06/PBPS II/2008-07 tanggal 17 Desember 2008 sebesar Rp 126.947.376.586.
8. The Ministry of Public Works – Bojonegoro Barrage Package 1 Project The Company entered into a work contract of the Bojonegoro Barrage Package 1 based on works contract Number: KU.08.08-Aa.13.06/PBPS II/2008-07, dated December 17, 2008 amounting to Rp 126,947,376,586.
Terdapat beberapa addendum, dimana pada addendum No. KU.08.10-Aa.13.06/PPK.SPII/AMD/2011-03 tanggal 23 September 2011 terjadi perubahan nilai kontrak sebesar Rp 182.772.229.770.
There are several addendums, where the addendum No: KU.08.10-Aa.13.06/PPK.SPII/AMD/2011-03 dated September 23, 2011 the addition of contract amounting to Rp 182,772,229,770.
6.
7.
d6/May 16, 2012
40
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Penyelesaian pekerjaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 95,934%, sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek No. 319/WK/DIV-IV/D23B09005/2011. Tagihan bruto yang tercatat merupakan sisa piutang termin yang belum ditagihkan sebesar Rp 2.737.431.611, sedangkan nilai termin yang sudah dibukukan adalah sebesar Rp 172.603.279.297.
The completion work as of December 31, 2011 amounting to 95.934%, based on the physical 319/WK/DIVconfirmation of work No: IV/D23B09005/2011. The carrying amount of gross amount due from customers represent the remaining unbilled of receivables amounting to Rp 2,737,431,611, while the value of receivables that had been recorded was Rp 172,603,279,297.
11. Perpajakan a.
11. Taxes
Pajak Dibayar di Muka
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2011 Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2010 Pajak Penghasilan Pasal 22 tahun 2011 Pajak Penghasilan Pasal 22 - Tahun 2010 Jumlah
2011 Rp 131,933,987,505 123,063,922,748 305,672,397 471,484,322 255,775,066,972
Dalam tahun 2011 dan 2010, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk beberapa jenis pajak untuk tahun pajak 2008, 2009 dan 2010 (Catatan 11.e). b.
Utang Pajak
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 - Wapu Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) - Final Pajak Pertambahan Nilai - KSO Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Jumlah
c.
2010 Rp -123,063,922,748 -3,162,581,925 126,226,504,673
2011 Rp
2010 Rp
8,496,886,909 75,778,700 1,620,373,166 17,040,386,131 871,069,837 12,429,950 28,116,924,693
5,454,133,631 -3,427,943,717 18,904,451,533 -3,109,950 27,789,638,831
157,687,109,390 2,150,627,938 159,837,737,328
116,164,146,776 -116,164,146,776
Current Tax Final Income Taxes Non - Final Income Taxes Total Tax Expense
d. Current Taxes
Pajak Non Final Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Non Final Tax The reconciliation between profit before income tax as per statements of income and taxable income were as follow:
2011 Rp
d6/May 16, 2012
Income Tax Article 21 Income Tax Article 22 Income Tax Article 23 - Collector Income Tax Article 4(2) - Final Value Added Tax - JO Duty on Acquisition of Land and Building Total
2010 Rp
d. Pajak Kini
Laba Sebelum Pajak Perusahaan
b. Tax Payables
c. Taxes Expenses 2011 Rp
Bagian Laba Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Bagian Laba yang Telah Diperhitungkan Pajak Penghasilan Final Bagian Laba Penghasilan Non Final Beban Pajak Non Final 25% x 2011 : Rp 8.602.511.746 25% x 2010 : Rp Nihil Jumlah Beban Pajak Non Final
Value Added Tax - Year 2011 Value Added Tax - Year 2010 Income Tax Article 22 - Year 2011 Income Tax Article 22 - Year 2010 Total
In the year 2011 and 2010, The Company has received the Letter of Tax Overpayment (SKPLB) for several tax for the fiscal year of 2008, 2009, and 2010 (see Note 11.e).
Beban Pajak
Pajak Kini Pajak atas Pendapatan Final Pajak atas Pendapatan Non Final Jumlah Beban Pajak
a. Prepaid Taxes
2010 Rp
331,826,931,449
240,243,506,539
Income before Corporate Tax
(24,783,982,298) (298,440,437,404) 8,602,511,746
(9,698,108,087) (230,545,398,452) --
2,150,627,938 -2,150,627,938
----
Share of profit Association Entity and Joint Venture Share of profit has been calculated Final Income Taxes Share of profit Final Income Taxes Non Final Tax Expense 25% x 2011 : Rp 8.602.511.746 25% x 2010 : Rp Nihil Total Non Final Tax Expense
41
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tanggal 20 Juli 2008 yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2008 tentang pajak penghasilan dari usaha konstruksi, semua pendapatan perusahaan kontruksi dikenakan pajak final.
Based on the Government Regulation No. 51 dated July 20, 2008 which effective on January 1, 2008 concerning to income tax from construction services, all revenue from construction companies is subject to final tax.
Peraturan tersebut telah diubah berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 40 tanggal 4 Juni 2009 yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Agustus 2008 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2008, yang menyatakan bahwa semua pendapatan perusahaan konstruksi di antara tanggal 1 Januari 2008 dan 31 Juli 2008 dikenakan pajak tidak final berdasarkan Undang Undang No. 17 tahun 2000.
Such Regulation has been amended by the Government Regulation No. 40 dated June 4, 2009 which effective on August 1, 2008 concerning to amendment of the Government Regulation No. 51 year 2008, which stated that all revenue from construction companies between January 1, 2008 and July 31,2008 is not subject of final tax under the Law No. 17 year 2000.
Pajak Final Perhitungan beban dan hutang pajak penghasilan final untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Pendapatan Perusahaan Pendapatan Jasa Konstruksi Ditambah/(Dikurangi): Pendapatan Usaha yang Dibiayai oleh Pinjaman Luar Negeri Pendapatan Usaha Luar Negeri tidak Kena Pajak dan KSO Pendapatan Beda waktu Pengenaan Pajak 2011 - Net Pendapatan Beda waktu Pengenaan Pajak 2010 - Net Pendapatan Beda Waktu Pengenaan Pajak 2009 - Net Pendapatan Jasa Kostruksi Kena Pajak Pendapatan Gedung yang Disewakan Pendapatan Properti Jumlah Pendapatan Perusahaan Kena Pajak Beban Pajak Final Pendapatan Jasa Konstruksi 3% x 2011 : Rp 5.251.815.034.305 3% x 2010 : Rp 3.852.467.582.967 Pendapatan Gedung yang Disewakan 10% x 2011 : Rp 996.583.621 10% x 2010 : Rp 901.192.866 Pendapatan Properti 5% x 2011 : Rp 660.000.000 5% x 2010 : Rp 10.000.000.000 Jumlah Beban Pajak
2011 Rp
33.a.1
Final Tax The calculation of final income tax expenses and payables for the years ended December 31, 2011, and 2010 were as follows:
33.a.2
2010 Rp
7,266,061,805,432
5,842,303,970,901
(1,371,265,763,741) (253,681,405,136) (2,513,460,260,130) 2,124,160,657,880 -5,251,815,034,305 996,583,621 660,000,000 5,253,471,617,926
(596,828,169,935) -(434,010,544,376) (2,124,160,657,880) 1,165,162,984,257 3,852,467,582,967 901,192,866 10,000,000,000 3,863,368,775,833
157,554,451,029 --
-115,574,027,489
99,658,362 --
-90,119,287
33,000,000 -157,687,109,390
-500,000,000 116,164,146,776
Company's Revenue Construction Services Revenue Addition / (Deduction) Revenue that Funded by overseas Loan Non Taxable Overseas Revenues and JO Time DifferenceTaxable Revenue 2011- Net Time DifferenceTaxable Revenue 2010- Net Time DifferenceTaxable Revenue 2009- Net Taxable Revenue from Construction Services Buildings Rental Revenue Revenue from Properties Total Taxable Revenues Final Tax Expenses Construction Services Revenue 3% x 2011 : Rp 5.251.815.034.305 3% x 2010 : Rp 3.852.467.582.967 Rent Income 10% x 2011 : Rp 996.583.621 10% x 2010 : Rp 901.192.866 Property Revenue 5% x 2011 : Rp 660.000.000 5% x 2010 : Rp 10.000.000.000 Total Tax Expenses
e. Pajak Tangguhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tanggal 20 Juli 2008 dan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008 tentang pajak penghasilan dari usaha jasa konstruksi, semua pendapatan perusahaan konstruksi dikenakan pajak final. Konsekuensi dari penerapan peraturan tersebut adalah Perusahaan tidak lagi melakukan perhitungan pajak tangguhan.
e. Deferred Tax Based on Government Regulation No. 51 dated July 20, 2008 and was effective on January 1, 2008 concerning to income tax from construction services, all revenue from construction companies is subject to final tax. The consequence of the adoption of this regulation is that the Company has no longer performed the calculation of deferred tax liabilities.
f. Surat Ketetapan Pajak Pada tahun 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk tahun 2009 dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Masa Pajak Januari 2010, dengan rincian sebagai berikut :
f. Tax Assessment In the year 2011, the Company received the Letters of Tax Overpayment (SKPLB) for year 2009 and Letters of Tax Overpayment (SKPLB) Tax Period January 2010, with details were as follows:
d6/May 16, 2012
42
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh) No Number 1 2 3 4 5 6
Jenis Pajak PPN SPT Tahunan Badan (1771) PPh Badan PPh 21 PPh 23 PPh 4 (2) Jumlah
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Masa Pajak
Nomor SKP
Tanggal
Tax period
SKP Number
Date
Jan-10 2009 Jul-05 Jan-Des 2009 Jan-Des 2009 Jan-Des 2009
1311/WPJ.19/BD.05/2011 80186/051-0183-2011 00061/406/09/051/11 0037/201/09/051/11 0086/203/09/051/11 0028/240/09/051/11
30-Dec-11 9-Sep-11 23-Aug-11 23-Aug-11 23-Aug-11 23-Aug-11
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun pajak 2008, dengan rincian sebagai berikut : No Number 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Pajak SPT Tahunan Badan (1771) SPT Tahunan Pegawai (1721) PPh Pasal 23 PPh Pasal 4 Ayat 2 SPM PPN STP PPN SPM PPN STP PPN Jumlah
Masa Pajak
Nomor SKP
Terima Kas/ Type of Taxes Value Added Tax Annual Corporate Income Tax (1771) Income Tax Corporate Income Tax Article 21 Monthly Income Tax Art 23 Final Income Tax Art 4 (2)
In the year 2010, the Company received the Letters of Tax Overpayment (SKPLB) and Letters of Tax Underpayment (SKPKB) for fiscal year 2008, with details were as follows: Tanggal
Tax period
SKP Number
Date
2008 Jan - Des 2008 Jan - Des 2008 Jan - Des 2008 Jan-10 Feb -Des 2008 Jan-09 Jan-Des 2008
00058/406/08/051/10 00038/201/08/051/10 00049/203/08/051/10 00037/240/08/051/10 00006/407/10/051/10 00123/107/08/051/10 00014/407/09/051/10 00268/207/08/051/10
30-Jul-10 30-Jul-10 30-Jul-10 30-Jul-10 23-Nov-10 30-Jul-10 2-Mar-10 30-Jul-10
12. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
SKPLB/(SKPKB)
Terima Kas/
(Overpayment/Under Cash Receipt Payment Assessment) 2010 43,719,408,227 2010 (617,370,673) 2010 (241,026,281) 2010 (9,952,963) 2010 118,169,824,330 2010 (501,843,655) 2010 105,564,550,145 2010 (232,883,876) 265,850,705,254
Type of Taxes Annual Corporate Income Tax (1771)
Annual Employee Income Tax (1721)
Monthly Income Tax Art 23 Monthly Income Tax Art 4 (2) Monthly Assessment of VAT
Tax Claim Letter of Value Added Tax
Monthly Assessment of VAT
Tax Claim Letter of Value Added Tax
12. Prepayments and Prepaid Expenses
2011 Rp Uang Muka Pihak Ketiga Uang Muka Kontrak Uang Muka Beban Umum dan Operasional Lain-lain Jumlah
SKPLB/(SKPKB)
(Overpayment/Under Cash Receipt Payment Assessment) 2012 183,931,793 2011 1,313,695,027 2011 1,576,308,835 2011 (1,170,631) 2011 (6,945,528) 2011 (254,947,649) 2,810,871,847
2010 Rp
96,094,645,696 --29,623,778,738 125,718,424,434
118,087,922,326 73,565,464 150,000,000 19,918,488,541 138,229,976,331
Cash Advance from Third Parties Contract Cash Advance Cash Advance of General and Operational Expenses Others Total
Uang muka pihak ketiga diberikan kepada sub kontraktor, pemasok dan mandor borong yang bekerja pada proyek yang dilaksanakan oleh Perusahaan.
Advances to third party are given to sub-contractors, suppliers and the entire stock foremen who worked on the projects undertaken by the Company.
Penyelesaian uang muka akan diperhitungkan dengan termin yang akan dibayarkan kepada pihak ketiga yang bersangkutan. Lain-lain merupakan biaya dibayar dimuka operasional proyek.
The settlement of advance will be offset by the invoice that will be paid to third parties concerned. Others are prepayments operational project.
13. Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Perusahaan memiliki Promissory Notes yang diterbitkan oleh PT PPA (Persero) tanggal 22 Juli 2011 senilai Rp 175 Milyar, sesuai surat utang No. SU-01/PPA/0711 dengan bunga 3% dan jangka waktu 2 (dua) tahun, sampai dengan tanggal 22 Juli 2013.
d6/May 16, 2012
13. Financial Assets Held to Maturity The Company has Promissory Notes issued by PT PPA (Persero) dated on July, 22, 2011 amounting to Rp 175 Billion, based on debt letter No. SU-01/PPA/0711 with 3% of interest and 2 (two) years period, until dated on July 22, 2013.
43
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
14. Investasi pada Entitas Asosiasi
14. Investments in Associates Companies 2011 Rp
PT Ismawa Trimitra (Persero) Bagian Laba Bersih Koreksi Penyertaan Penerimaan Dividen Total PT Ismawa Trimitra (Persero) PT Trans Lingkar Kita Jaya PT Citra Wasphutowa PT Cinere Serpong Jaya Nilai Tercatat Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Nilai Penyertaan Akhir Tahun
2010 Rp 7,797,215,285 585,140,744 251,503,575 (1,901,460,874) 6,732,398,730
Total PT Ismawa Trimitra (Persero)
76,208,000,000 18,250,000,000 -94,458,000,000 101,772,876,811
76,208,000,000 15,000,000,000 9,110,592,400 100,318,592,400 107,050,991,130
PT Translingkar Kita Jaya PT Citra Wasphutowa PT Cinere Serpong Jaya The Carrying Investments in Associated Company Value of Investment Year End
Perincian nilai investasi sebagai berikut: Investasi pada Perusahaan Asosiasi PT Trans Lingkar Kita Jaya PT Citra Wasphutowa PT Cinere Serpong Jaya PT Ismawa Trimitra (Persero)
PT Ismawa Trimitra (Persero)
6,732,398,730 582,478,081 --7,314,876,811
Net Income Correction Inclusion Dividen Receivable
The details of investment are as follows:
Tempat Kedudukan / Domiciled
% Kepemilikan/ % of Ownership
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
18.14% 12.50% 20% 25%
2011 Rp
2010 Rp
76,208,000,000 18,250,000,000 -7,314,876,811
76,208,000,000 15,000,000,000 9,110,592,400 6,732,398,730
101,772,876,811
107,050,991,130
Investments in Associates Companies PT Trans Lingkar Kita Jaya PT Citra Wasphutowa PT Cinere Serpong Jaya PT Ismawa Trimitra (Persero)
PT Ismawa Trimitra (Persero) Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 25% atas dari modal disetor PT Ismawa Trimitra (PT IT). Perusahaan asosiasi didirikan tahun 1995, bergerak di bidang properti, perdagangan, dan keagenan dan merupakan pemilik sekaligus pengelola gedung perkantoran Graha Iskandarsyah di Jalan Iskandarsyah Raya nomor 66C Kebayoran Baru, Jakarta. Bagian laba penyertaan Perusahaan pada PT IT yang diakui tahun 2011 sebesar Rp 582.478.082 dan ditahun 2009 sebesar Rp 585.140.744.
PT Ismawa Trimitra (Persero) The Company owns investment in PT Ismawa Trimitra (PT IT) amounting to 25% of the paid in capital. This associate company was established in 1995, engaged in property, trading, and agency and also the owner and operator of office buildings on Jalan Graha Iskandarsyah number 66C Kebayoran Baru Raya, Jakarta. The Company’s portion in net income of investments at PT IT recognized in 2011 amounting to Rp 582,478,082 and in 2010 amounting to Rp 585,140,744.
PT Citra Waspphutowa Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 12,5 % dari Modal PT Citra Washutowa. Perusahaan Asosiasi didirikan sesuai Akta Pendirian dari Notaris Drs. Soegeng Santosa, SH. MH, Nomor 10 tanggal 13 Januari 2006, bergerak di bidang pengusahaan jalan tol. Pada tanggal 14 Juni 2011 telah dilakukan tambahan modal sebesar Rp 3.250.000.000.
PT Citra Waspphutowa The Company owns investment in PT Citra Waspphutowa amounting to 12.5% of paid in capital. This associate company was established based on the Notarial Deed of Drs. Soegeng Santosa, SH. MH, No. 10 dated January 13, 2006 engaged in highway concessions.in June 14, 2011 has been addition capital amounting to Rp 3,250,000,000.
PT Translingkar Kita Jaya Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 18,14 % dari Modal PT Translingkar Kita Jaya sesuai dengan Pernyataan Keputusan Rapat dari Notaris Doddy Radjasa Waluyo,SH Nomor 05 tanggal 30 Desember 2008. Perusahaan ini didirikan sesuai Akta Pendirian dari Notaris Agus Madjid, SH, Nomor 18 tanggal 19 Januari 2006, bergerak di bidang penyelenggaraan jalan tol, melakukan investasi dan jasa penunjang di bidang jalan tol.
PT Translingkar Kita Jaya The Company owns investment amounting to 18.14% of PT Translingkar Kita Jaya’s paid in capital in accordance to Minutes of Meeting of Notary Doddy Radjasa Waluyo, SH No. 05 dated December 30, 2008. The Company was established based on Notarial Deed of Agus Madjid, SH, No. 18 dated January 19, 2006, engaged in toll road management, investing and supporting services in the toll road.
PT Cinere - Serpong Jaya Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 20% dari Modal PT Cinere-Serpong Jaya. Perusahaan ini didirikan sesuai Akta Pendirian dari Notaris Sugito Tedjamulya, SH, Nomor
PT Cinere - Serpong Jaya The Company owns investment amounting to 20% of PT Cinere-Serpong Jaya’s paid in capital. The Company was established based on Notarial Deed of Tedjamulya
d6/May 16, 2012
44
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
63 tanggal 10 Juli 2008, bergerak di bidang konsesi proyek jalan tol seksi Serpong-Cinere, melakukan investasi dan jasa penunjang di bidang pembangunan jalan tol SerpongCinere sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Nilai penyertaan awal sebesar Rp 9,110,592,400.
Sugito, SH, No. 63 dated July 10, 2008 engaged in the project concession-Serpong toll road section Cinere, investing and supporting services in the areas of development-Cinere Serpong toll road in accordance with the current legislation laws and regulations. The initial investment was amounting to Rp 9,110,592,400.
Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanggal 27 Juni 2011 antara Perusahaan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (PT TCI), penyertaan Perusahaan pada PT Cinere – Serpong Jaya telah dijual kepada PT TCI sebesar USD 1,000,000 atau setara dengan Rp 8.481.000.000. Selanjutnya, berdasarkan Perjanjian Novasi tanggal 27 Juni 2011 antara Perusahaan dengan PT TCI, menyatakan Perusahaan dibebaskan dari kewajiban utang kepada PT TCI sebesar Rp 9.110.592.400, sebagai kompensasi PT TCI menggantikan hak Perusahaan atas kepemilikan di PT Cinere – Serpong Jaya (Catatan 19).
Based on Sale and Purchase Agreement dated June 27, 2011 between the Company and PT Thiess Contractors Indonesia (PT TCI), the Company's investment in PT Cinere - Serpong Jaya has been sold to PT TCI of USD 1,000,000 or equivalent to Rp 8,481,000,000. Furthermore, based on the Novation Agreement dated June 27, 2011between the Company and PT TCI, stated that the Company is acquitted from the liabilities obligation to PT TCI amounting to Rp 9,110,592,400, and as the compensation, PT TCI will replaced the Company's right of ownership in PT Cinere Serpong Jaya (Note 19).
Perusahaan mencatat keuntungan atas penjualan penyertaan pada PT Cinere – Serpong Jaya sebesar Rp 8.481.000.000 (Catatan 34).
The Company recorded a gain on sale of shares in PT Cinere - Serpong Jaya Rp 8,481,000,000 (Note 34).
15. Investasi Pada Ventura Bersama Persentase Percentage
Waskita - Adhi Waskita - Adhi - Hutama Waskita - Pusaka Dewa K Waskita - Adhi Waskita - PP Waskita - Green Global Waskita - Wika - PP - HK Waskta - Yasa Waskita - Metro Waskita - Igon Waskita - Sacna Waskita - Aremix Waskita - Hanan Waskita - Artanusa - Indoetam Waskita - Sinar Bali Waskita - Jakon - Bumirejo Waskita - Makmur Waskita - Adhi - Wijaya Waskita - Bumikarsa M Waskita - Penta Waskita - Bhaswara M Waskita - Sinar K
d6/May 16, 2012
45% 35% 70% 45% 50% 80% 25% 58% 51% 60% 40% 55% 55% 60% 75% 40% 55% 33% 35% 40% 33% 75%
Saldo Awal Beginning Balance Rp 31,230,124,799 6,164,248,477 2,730,204,081 2,641,331,927 2,633,811,385 2,469,223,498 2,363,546,704 2,001,354,544 1,962,085,431 1,351,737,388 1,283,946,494 924,067,435 894,100,767 850,151,000 731,719,589 710,570,443 561,794,090 557,090,224 480,551,812 450,342,804 409,231,010 396,248,125
15. Investment in Joint Venture 2011 Setoran (Penarikan)/ Pengakuan Laba Koreksi (Rugi) Deposit Gain (Loss) (Withdrawal) Recognition Rp Rp (31,124,148,639) (6,164,248,477) (2,730,204,081) (2,641,331,927) (2,040,245,942) (2,469,223,498) 4,923,328,378 (2,001,354,544) (1,962,085,431) (1,351,737,388) 12,186,206 (924,067,435) (894,100,767) (850,151,000) (731,719,589) (3,195,001,310) (561,794,090) (557,090,224) (480,551,812) (450,342,804) (409,231,010) (146,248,125)
45
------(3,095,444,707) --------2,484,430,867 -------
Saldo Akhir Ending Balance Rp 105,976,160 ---593,565,443 -4,191,430,375 ---1,296,132,700 ----------250,000,000
Waskita - Adhi Waskita - Adhi - Hutama Waskita - Pusaka Dewa K Waskita - Adhi Waskita - PP Waskita - Green Global Waskita - Wika - PP - HK Waskta - Yasa Waskita - Metro Waskita - Igon Waskita - Sacna Waskita - Aremix Waskita - Hanan Waskita - Artanusa - Indoetam Waskita - Sinar Bali Waskita - Jakon - Bumirejo Waskita - Makmur Waskita - Adhi - Wijaya Waskita - Bumikarsa M Waskita - Penta Waskita - Bhaswara M Waskita - Sinar K
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Persentase Percentage
Waskita - Karya Bumi NP Waskita - Panca - Agra Waskita - Rindang Waskita - PP Waskita - Modern Waskita - Aremix - Akas Waskita - Modern - Purisakti Waskita - Brantas Waskita - Cahaya Waskita - Adhi - Hutama - Wika Waskita - BRE Waskita - Adhi - PP Waskita - Aneka Bangun Waskita - Baswara Mahir Waskita - Brantas Waskita - Brantas - Wika Waskita - CPA Waskita - CPA Waskita - Indah Karya Waskita - Indopora Waskita - IPA Waskita - Karya Baru Makmur Waskita - Kega Waskita - Larasati Waskita - Luhribu Waskita - Luhribu Waskita - PAL Waskita - PP Waskita - PP Waskita - Rimba Marinda Waskita - Siswa Waskita - Yasa Waskita - Paesa Jumlah
38% 36% 55% 40% 40% 40% 40% 50% 65% 25% 60% 33% 60% 40% 50% 33% 65% 65% 97% 60% 55% 70% 70% 55% 55% 55% 75% 50% 56% 51% 55% 70% 55%
Persentase Percentage Waskita - Adhi Waskita - Adhi - Hutama Waskita - Pusaka Dewa K Waskita - Adhi Waskita - PP Waskita - Green Global Waskita - Wika - PP - HK Waskta - Yasa Waskita - Metro Waskita - Vigon Waskita - Sacna Waskita - Aremix Waskita - Hanan Waskita - Artanusa - Indoetam Waskita - Sinar Bali Waskita - Jakon - Bumirejo Waskita - Makmur
d6/May 16, 2012
45% 35% 70% 45% 50% 80% 25% 58% 51% 60% 40% 55% 55% 60% 75% 40% 55%
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah) Saldo Awal Beginning Balance Rp 375,079,974 342,020,913 252,559,461 218,415,568 182,115,207 133,020,925 80,000,000 48,722,542 24,227,877 1 1 ---------------------(97,257,493) 65,356,387,003
Saldo Awal Beginning Balance Rp 31,230,124,799 4,895,467,038 2,730,204,081 2,933,562,102 3,485,875,412 2,469,223,498 6,056,858,820 2,001,354,544 -1,351,737,388 1,283,946,494 1 894,100,767 -731,719,589 478,850,758 561,794,090
2011 Setoran (Penarikan)/ Pengakuan Laba Koreksi (Rugi) Deposit Gain (Loss) (Withdrawal) Recognition Rp Rp (375,079,974) (342,020,913) 799,491,078 1,062,611,000 (182,115,207) (133,020,925) (80,000,000) (45,568,861) (24,227,877) 88,166,893 (1) 2,933,562,102 ---1,518,000,000 ---(26,400,000) 616,090,247 (424,298,000) ---(1,120,000,000) -607,581,204 --(1,647,287,950) -97,257,493 (53,426,623,200) 2010 Setoran (Penarikan) Deposit (Withdrawal) Rp -(1,209,723,369) --(1,363,602,789) -(4,950,000,000) -----------
46
------------324,200,000 (158,254,000) 1,738,513,918 -703,463,103 5,217,645,260 672,454,261 1,020,821,211 (616,090,247) 608,000,000 2,404,766,610 1,034,250,000 1,593,357,450 1,120,000,000 1,880,319,102 -324,063,163 208,551,808 1,647,287,950 5,089,168,468 -24,201,504,217
Pengakuan Laba (Rugi) Gain (Loss) Recognition Rp -2,478,504,808 -(292,230,175) 511,538,763 -1,256,687,883 -1,962,085,431 --924,067,434 -850,151,000 -231,719,686 --
Saldo Akhir Ending Balance Rp --1,052,050,539 1,281,026,568 ---3,153,681 -88,166,894 -2,933,562,102 324,200,000 (158,254,000) 1,738,513,918 1,518,000,000 703,463,103 5,217,645,260 672,454,261 994,421,211 -183,702,000 2,404,766,610 1,034,250,000 1,593,357,450 -1,880,319,102 607,581,204 324,063,163 208,551,808 -5,089,168,468 -36,131,268,020
Waskita - Karya Bumi NP Waskita - Panca - Agra Waskita - Rindang Waskita - PP Waskita - Modern Waskita - Aremix - Akas Waskita - Modern - Purisakti Waskita - Brantas Waskita - Cahaya Waskita - Adhi - Hutama - Wika Waskita - BRE Waskita - Adhi - PP Waskita - Aneka Bangun Waskita - Baswara Mahir Waskita - Brantas Waskita - Brantas - Wika Waskita - CPA Waskita - CPA Waskita - Indah Karya Waskita - Indopora Waskita - IPA Waskita - Karya Baru Makmur Waskita - Kega Waskita - Larasati Waskita - Luhribu Waskita - Luhribu Waskita - PAL Waskita - PP Waskita - PP Waskita - Rimba Marinda Waskita - Siswa Waskita - Yasa Waskita - Paesa Total
Saldo Akhir Ending Balance Rp 31,230,124,799 6,164,248,477 2,730,204,081 2,641,331,927 2,633,811,385 2,469,223,498 2,363,546,703 2,001,354,544 1,962,085,431 1,351,737,388 1,283,946,494 924,067,435 894,100,767 850,151,000 731,719,589 710,570,443 561,794,090
Waskita - Adhi Waskita - Adhi - Hutama Waskita - Pusaka Dewa K Waskita - Adhi Waskita - PP Waskita - Green Global Waskita - Wika - PP - HK Waskta - Yasa Waskita - Metro Waskita - Vigon Waskita - Sacna Waskita - Aremix Waskita - Hanan Waskita - Artanusa - Indoetam Waskita - Sinar Bali Waskita - Jakon - Bumirejo Waskita - Makmur
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Persentase Percentage
Waskita - Adhi - Wijaya Waskita - Bumikarsa - Karya M Waskita - Penta Waskita - Bhaswara M Waskita - Sinar K Waskita - Karya Bumi NP Waskita - Panca - Agra Waskita - Rindang Waskita - PP Waskita - Modern Waskita - Aremix - Akas Waskita - Modern - Purisakti Waskita - Brantas Waskita - Cahaya Waskita - BRE Waskita - Adhi - Hutama - Wika Waskita - Wika - CGC Waskita - Wika - CGC Waskita - Paesa KSO Jumlah
33% 50% 40% 33% 75% 38% 36% 55% 40% 40% 40% 40% 50% 65% 60% 25% 50% 35% 55%
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Beginning Balance Rp
2010 Setoran (Penarikan) Deposit (Withdrawal) Rp
4,113,972,693 830,551,813 450,342,804 3,062,995,528 396,248,125 375,079,975 342,020,913 1,052,050,539 1,489,839,853 182,115,207 616,268,555 960,000,000 48,722,542 -1 1 --997,091,000 76,022,118,929
(5,271,406,694) (350,000,000) -(3,062,995,528) ---(799,491,078) (1,271,890,270) -(368,085,965) (880,000,000) --(1) ----(19,527,195,694)
Saldo Awal
Pengakuan Laba (Rugi) Gain (Loss) Recognition Rp 1,714,524,225 --409,231,010 ----465,986 -(115,161,665) --24,227,877 ----(1,094,348,493) 8,861,463,768
Saldo Akhir Ending Balance Rp 557,090,224 480,551,813 450,342,804 409,231,010 396,248,125 375,079,975 342,020,913 252,559,461 218,415,568 182,115,207 133,020,925 80,000,000 48,722,542 24,227,877 -1 --(97,257,493) 65,356,387,003
Waskita - Adhi - Wijaya Waskita - Bumikarsa - Karya M Waskita - Penta Waskita - Bhaswara M Waskita - Sinar K Waskita - Karya Bumi NP Waskita - Panca - Agra Waskita - Rindang Waskita - PP Waskita - Modern Waskita - Aremix - Akas Waskita - Modern - Purisakti Waskita - Brantas Waskita - Cahaya Waskita - BRE Waskita - Adhi - Hutama - Wika Waskita - Wika - CGC Waskita - Wika - CGC Waskita - Paesa KSO Total
Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan berbagai pihak sebagaimana tersebut pada masing-masing perjanjian, berupa penyerahan dana kepada pengelola sesuai kewajiban yang tertuang dalam perjanjian kerjasama menurut porsi yang ditetapkan. Pengelola proyek dibentuk dengan anggota yang berasal dari masing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerjasama. Pengelola proyek melaksanakan kegiatan pembangunan proyek dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan tersebut termasuk laporan pertanggungjawaban keuangan kepada masing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerjasama.
The Company entered into an agreement of cooperation with various parties as stated in each agreement, a transfer of funds to the appropriate manager of the obligations stipulated in the agreement according to the specified portion. Project manager was formed with members from each party to conduct a cooperative agreement. Implement the project manager and project development activities are fully responsible for all activities including financial accountability report to the respective parties to acooperation agreement.
Perjanjian Ventura Bersama sebagai berikut : 1. Waskita Rindang - Pembangunan Jalan Terbanggi Besar Berdasarkan Perjanjian Kemitraan Kerjasama Operasi tanggal 1 Mei 2006, Perusahaan dan PT Rindang Tigasatu Pratama membentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Paket Pembangunan Jalan Terbanggi Besar - Bujung Tenuk di Propinsi Lampung dengan pembagian penyertaan masing-masing sebesar 55% dan 45%.
Joint Venture Agreement as follows: 1. Waskita Rindang – Terbanggi Besar Road Construction Project. In accordance with the Joint Operation Partnership Agreement dated May 1, 2006, the Company and PT Rindang Tigasatu Pratama entered into Joint Operations (KSO) to conduct the Terbanggi Besar Road Construction Package, located at Bujung Tenuk in Lampung Province with their respective share of 55% and 45%.
2. Waskita Green Global - Proyek Pembangunan Trashrack Kalidami Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 24 Desember 2007, Perusahaan dengan PT Green Global membentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Pembangunan Trashrack Kalidami di Propinsi Jawa Timur dengan pembagian penyertaan masing-masing sebesar 80% dan 20%.
2.
d6/May 16, 2012
47
Waskita Green Global - Trashrack Kalidami Construction Project Based on the Joint Operation Agreement dated December 24, 2007, the Company and PT Green Global established a Joint Operation (KSO) to conduct the Trashtrack Kalidami Project, in East Java Provice with their respective share of 80% and 20%.
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
3. Waskita PP – Proyek Pembangunan Bendung dan Jaringan di Batang Sinampar Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 25 Desember 2008 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Bendung dan Jaringan D.I. Batang Sinamar, di Propinsi Sumatera Barat, dengan pembagian penyertaan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebesar 60% dan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 40%.
3.
Waskita PP – Bendung and Jaringan in Batang Sinampar Construction Project Based on the Joint Operation Agreement dated December 25, 2008 a Joint Operation (JO) was established to execute the Development Project of dam and network of DI Batang Sinamar, in West Sumatra Province, with on their respective share of 60% of PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk and 40% of PT Waskita Karya (Persero).
4. Waskita Adhi – Proyek Pembangunan Jalan SS Karawang Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 22 Februari 2008 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jalan Simpang Susun Karawang, di Propinsi Jawa Barat, dengan pembagian penyertaan PT Adhi sebesar 55% dan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 45%.
4.
Waskita Adhi – SS Karawang Road Construction Project Based on the Joint Operation Agreement dated February 22, 2008 a Joint Operation (JO) was established to execute Simpang Susun Karawang Road Construction Project, in West Java Province, with the inclusion of each division on their respective share of 55% of PT Adhi and 45% of PT Waskita Karya (Persero).
5. Waskita Aremix Akas – Proyek Pembangunan Jalan Probolinggo - Situbondo - Banyuwangi Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 13 Oktober 2008 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jalan Probolinggo Situbondo - Banyuwangi, di Propinsi Jawa Timur, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 40%, PT Aremix Planindo sebesar 30%, dan PT Anugrah Karya Agra Sentosa sebesar 30%.
5.
Waskita Aremix Akas –Probolinggo - Situbondo – Banyuwangi Road Construction Project Under the Joint Operation Agreement dated October 13, 2008 a Joint Operation (JO) was incorporated to conduct Probolinggo Road Construction Projects Situbondo - Banyuwangi, East Java Province, with their respective share of 40% of PT Waskita Karya (Persero), 30% of PT Aremix Planindo, and 30% of PT Anugrah Karya Sentosa Agra.
6. Waskita Wijaya PP Hutama – Proyek Pembangunan Bendungan Jatigede CIC Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 2 Februari 2009 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Bendungan Jatigede CIC di Propinsi Jawa Barat, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 25%, PT Wijaya Karya 25%, PT Pembangunan Perumahan sebesar 25%, dan PT Hutama Karya 25%.
6.
Waskita Wijaya PP Hutama – Jatigede CIC Dam Construction Project Based on the Joint Operation Agreement dated February 2, 2009 a Joint Operation (JO) was incorporated to conduct CIC Jatigede Dam Development Project in West Java Province, with on their respective share of 25% of PT Waskita Karya (Persero) , 25% of PT Wijaya Karya, 25% of PT Pembangunan Perumahan, and 25% of PT Hutama Karya
7. Waskita Aremix – Proyek Pembangunan Jalan Siring Porong Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 23 Pebruari 2007 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Relokasi Infrastruktur Jalan Arteri Raya Siring Porong Paket 3 di Propinsi Jawa Timur, dengan porsi penyertaan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 55% dan PT Aremix Planindo sebesar 45%.
7.
Waskita Aremix – Siring Porong Road Construction Project Based on the Joint Operation Agreement dated February 23, 2007 a Joint Operation (JO) was incorporated to conduct the Project Relocation Arterial Roads Infrastructure of Siring Porong Package 3 in East Java Province with portion of investment of 55% of PT Waskita Karya (Persero) and 45% of PT Aremix Planindo.
8. Waskita PP – Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Gergaji Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 6 November 2006, Perusahaan dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) membentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Pembangunan Jembatan Sungai Gergaji di Propinsi Riau, dengan pembagian penyertaan masing-masing sebesar 50%-50%.
8.
Waskita PP – Gergaji River Bridge Construction Project Based on the Joint Operation Agreement dated November 6, 2006, the Company and PT Pembangunan Perumahan (Persero) entered into Joint Operation (JO) to execute the Gergaji River Bridge Construction in Riau Province with their respective share of 50% -50%.
d6/May 16, 2012
48
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
9. Waskita Jakon Bumirejo – Proyek Pembangunan Jalan Patirembang Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tangal 7 Desember 2007, Perusahaan membentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan Pati-Rembang di Propinsi Jawa Tengah, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 40%, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk sebesar 30% dan PT Bumirejo sebesar 30%.
9.
10. Waskita Adhi – Proyek Pembangunan Jalan Penghubung Suramadu Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 12 Agustus 2006 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jalan Penghubung Suramadu, di Propinsi Jawa Timur, dengan pembagian penyertaan PT Adhi sebesar 55% dan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 45%.
10. Waskita Adhi – Suramadu Road Connector Construction Project Based on the Joint Operation Agreement dated August 12, 2006 a Joint Operation (JO) was established to conduct the Suramadu Connecting Road Construction Project, in East Java Province with their respective share of 55% of PT Adhi and 45% of PT Waskita Karya (Persero).
11. Waskita Adhi Hutama Wika – Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu CIC Berdasarkan Perjanjian Konsorsium Terpadu tanggal 29 November 2004, Perusahaan membentuk kerjasama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero), maksud dari adanya perjanjian konsorsium terpadu tersebut adalah untuk mendapatkan kontrak pekerjaan dari Konsorsium Kontraktor China yang tergabung dalam Consortium of Chinese Contractors sebagai Main Contractors dalam melaksanakan pekerjaan Pembangunan Jembatan Suramadu Bentang Tengah. Besarnya partisipasi hak dan kewajiban dari masingmasing pihak dalam konsorsium masing-masing sebesar 25%.
11. Waskita Adhi Hutama Wika – Suramadu CIC Bridge Construction Project Based on the Integrated Consortium Agreement dated November 29, 2004, the Company entered into partnership joint operation with PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) and PT Wijaya Karya (Persero), where the purpose of the integrated consortium agreement is to obtain the contract work from the China Contractor Consortium which under the consortium of Chinese Contractor as Main Contractors to implement the construction work of Suramadu Bentang Tengah Bridge. The amount of participation rights and obligations of each party in the consortium is amounting to 25%, respectively.
12. Waskita Panca Agra – Proyek Pembangunan Jembatan Laren Lamongan Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 23 Oktober 2006 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jembatan Laren Lamongan di Propinsi Jawa Timur, dengan pembagian penyertaan PT Panca Amanta Sejahtera sebesar 32%, PT Anugrah Karya Agra Sentosa sebesar 32%, dan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 36%.
12. Waskita Panca Agra –Laren Lamongan Bridge Project Construction Project Based on the Joint Operation Agreement dated October 23, 2006 a Joint Operation (JO) was incorporated to conduct Laren Lamongan Bridge Construction Project, in East Java Province with their respective share of 32% of PT Panca Amanta Sejahtera, 32% of PT Anugrah Karya Agra Sentosa, and 36% of PT Waskita Karya (Persero).
13. Waskita Sinar K – Proyek Pembangunan Jembatan Talumolo Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 7 Mei 2007 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jembatan Talumolo di Propinsi Sulawesi Selatan, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 75%, dan PT Sinar Karya sebesar 25%.
13. Waskita Sinar K – Talumolo Bridge Construction Project Based on the Joint Operation Agreement dated May 7, 2007 a Joint Operation (JO) was established to implement the Talumolo Bridge Construction Project, in South Sulawesi Province with their respective share of 75% of PT Waskita Karya (Persero), and 25% of PT Sinar Karya.
14. Waskita Modern Purisakti – Proyek Pembangunan Bandara A. Yani Semarang Berdasarkan Perjanjian Kemitraan Kerjasama Operasi tanggal 5 Mei 2008, terbentuklah Kerjasama Operasi (KSO)
14. Waskita Modern Purisakti – A. Yani Semarang Airpot Construction Project
d6/May 16, 2012
Waskita Jakon Bumirejo – Patirembang Road Construction Project Based on the Joint Operation Agreement date was December 7, 2007, the Company entered into a Joint Operation (JO) to implement the road and bridge construction projects of Pati-Rembang, in Central of Java Province with their respective share of 40% of PT Waskita Karya (Persero), 30% of PT Jasa Konstruksi Manggala Pratama Tbk and 30% of PT Bumirejo.
Under the Joint Operating Partnership Agreement dated May 5, 2008, a Joint Operation (JO) was
49
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
yang bertujuan untuk melakukan Proyek Pembangunan Peningkatan Landasan Bandar Udara A Yani Semarang, di Propinsi Jawa Tengah, pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 40%, PT Modern Surya Jaya sebesar 30%, dan PT Puri Sakti Jaya sebesar 30%.
established, which was aimed to conduct the Improvement Project Runway of A Yani Airport Semarang, in Central of Java Province with their respective share of 40% of PT Waskita Karya (Persero), 30% of PT Modern Surya Jaya, and 30% of PT Puri Sakti Jaya.
15. Waskita Makmur – Proyek Peningkatan Ruas Jalan Lingkar Selatan dan Poros Tengah Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Operasi No. 01/SPKSO/WK-NM/JO/2008 tanggal 8 Oktober 2008, Perusahaan membentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan proyek pembangunan Ruas Jalan Lingkar Selatan dan Poros Tengah di Propinsi NTT, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 55% dan PT Nusa Makmur sebesar 45%
15. Waskita Makmur - Proyek Peningkatan Ruas Jalan Lingkar Selatan dan Poros Tengah Based on the Joint Operation Agreement No. 01/SPKSO/WK-NM/JO/2008 dated October 8, 2008, the Company entered into Joint Operation (JO) to implement the development project of South Ring Road and the Central Axis in NTT Province, with their respective share of 55% PT Waskita Karya (Persero) and 45% of PT Nusa Makmur.
16. Waskita Sacna – Proyek Jaringan Utama Sapon Irrigation Sub-Project Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 22 Desember 2006 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Irigasi Sapon di Propinsi DIY Yogyakarta, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 40%, PT Sacna sebesar 60%
16. Waskita Sacna – Proyek Jaringan Utama Sapon Irrigation Sub-Project Based on the Joint Operation Agreement dated December 22, 2006 a Joint Operation (JO) was established to implement the Sapon Main Network Project, in the DIY Yogjakarta Province with on their respective share of 40% of PT Waskita Karya (Persero), and 60% of PT Sacna.
17. Waskita Paesa – Proyek Pembangunan STAKPN Tarutung
17. Waskita Paesa – STAKPN Tarutung Construction Project Based on the Joint Operation Agreement dated January 21, 2009 a Joint Operation (JO) was established to implement Project Development STAKPN Tarutung, in North Sumatra Province, with on their respective share of 55% of PT Waskita Karya (Persero), and 45% of PT Paesa Pasindo Engineering.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 21 Januari 2009 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan STAKPN Tarutung, di Propinsi Sumatera Utara, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 55% dan PT Paesa Pasindo Engineering sebesar 45%. 18. Waskita Cahaya – Proyek SPAM Samarinda Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 3 Juni 2010 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek SPAM Samarinda Utara di Provinsi Kalimantan Timur, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 65% dan PT Cahaya Pengajaran Abadi sebesar 35%.
18. Waskita Cahaya – SPAM Samarinda Project Based on the Joint Operation Agreement dated June 3, 2010 a Joint Operation (JO) was established to implement Project SPAM North Samarinda in East Kalimantan province, with on their respective share of 65% of PT Waskita Karya (Persero), and 35% of PT Cahaya Pengajaran Abadi.
19. Waskita Luhbiru – Proyek Pembangunan Turap/Sheet Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 1 Maret 2011 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Turap/Sheet di Propinsi Kalimantan Timur, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 55% dan PT Luhbiru Naga Jaya sebesar 45%.
19. Waskita Luhbiru – Turap/Sheet Construction Project Based on the Joint Operation Agreement dated March 1, 2011 a Joint Operation (JO) was established to implement development projects plaster / Sheet in East Kalimantan Province with on their respective share of 55% of PT Waskita Karya (Persero), and 45% of PT Luhbiru Naga Jaya.
d6/May 16, 2012
50
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
20. Waskita Kega - Proyek Pembangunan Hotel Harris Yogya
20. Waskita Kega - Hotel Harris Yogya Construction Project Based on the Joint Operation Agreement dated 8 Pebrary 2011, the Company and PT Kega Kharisma Utama establish a Joint Operation (JO) for the implementation of the Harris Hotel Yogyakarta in DIY Yogyakarta Province, with each division inclusion of 75% and 25%.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 8 Pebruari 2011, Perusahaan dengan PT Kega Kharisma Utama membentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Pembangunan Hotel Harris Yogyakarta di Propinsi DIY Yogyakarta, dengan pembagian penyertaan masing-maxsing sebesar 75% dan 25%. 16. Aset Tetap
16. Fixed Assets 2011 Saldo Awal Beginning Balance Rp
Penambahan Addition Rp
Pengurangan Deduction Rp
Saldo Akhir Ending Balance Rp
Biaya Perolehan: Tanah Gedung Perlengkapan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Jumlah
59,367,538,524 70,012,547,680 9,535,426,081 133,539,463,931 12,367,246,220 284,822,222,436
-827,899,500 1,083,882,457 61,165,737,481 -63,077,519,438
----383,700,000 383,700,000
59,367,538,524 70,840,447,180 10,619,308,538 194,705,201,412 11,983,546,220 347,516,041,874
Acquisition Cost: Land Building Office Supplies Project Equipment Vehicles Total
Akumulasi Penyusutan: Gedung Perlengkapan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Jumlah Nilai Buku
38,385,570,779 6,576,754,075 78,641,829,448 9,094,373,585 132,698,527,887 152,123,694,549
3,481,984,386 741,754,789 17,726,975,443 829,792,932 22,780,507,550
---361,565,000 361,565,000
41,867,555,165 7,318,508,864 96,368,804,891 9,562,601,517 155,117,470,437 192,398,571,437
Accumulated Depreciation: Building Office Supplies Project Equipment Vehicles Total Book Value
2010 Saldo Awal Beginning Balance Rp
Penambahan Addition Rp
Pengurangan Deduction Rp
Saldo Akhir Ending Balance Rp
Biaya Perolehan: Tanah Gedung Perlengkapan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Jumlah
60,137,909,325 69,744,889,232 8,572,499,349 118,619,019,233 12,027,659,569 269,101,976,708
-292,627,500 962,926,732 19,678,067,780 2,447,000,000 23,380,622,012
770,370,801 24,969,052 -4,757,623,082 2,107,413,349 7,660,376,284
59,367,538,524 70,012,547,680 9,535,426,081 133,539,463,931 12,367,246,220 284,822,222,436
Acquisition Cost: Land Building Office Supplies Project Equipment Vehicles Total
Akumulasi Penyusutan: Gedung Perlengkapan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Jumlah Nilai Buku
34,958,284,218 5,884,567,551 74,016,178,241 9,798,816,267 124,657,846,277 144,444,130,431
3,451,936,560 692,186,524 7,837,446,452 1,136,833,076 13,118,402,612
24,649,999 -3,211,795,245 1,841,275,758 5,077,721,002
38,385,570,779 6,576,754,075 78,641,829,448 9,094,373,585 132,698,527,887 152,123,694,549
Accumulated Depreciation: Building Office Supplies Project Equipment Vehicles Total Book Value
d6/May 16, 2012
51
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Aset tetap, berupa tanah dan bangunan dijadikan jaminan atas perolehan kredit dari bank.
Fixed assets, such as land and buildings are pledged as collateral for loans acquired from banks.
Penyusutan pada tahun 2011 dan 2010 dibebankan ke beban kontrak (Catatan 29) sebesar Rp 17.726.975.443 dan Rp 7.837.446.452 dan dibebankan ke beban usaha (Catatan 31) masing-masing sebesar Rp 5.053.532.106 dan Rp 5.280.956.160.
Depreciations in year 2011 and 2010 charged to the contract expenses (Note 29) were amounting to Rp 17,726,975,443 and Rp 7,837,446,452, respectively, and charged to general and administrative (Note 31) were amounting to Rp 5,053,532,106, and Rp 5,280,956,160, respectively.
Penjualan aset tetap di tahun 2011 dan 2010 merupakan penjualan atas tanah, gedung, peralatan proyek dan kendaraan operasional di Kantor Pusat dengan nilai penjualan adalah sebesar Rp 150.300.000 dan Rp 2.902.753.202. Nilai buku aset yang dijual sebesar Rp 22.135.001 dan Rp 19.037.007, sehingga atas penjualan aset tersebut Perusahaan memperolah keuntungan masing-masing sebesar Rp 128.164.999 dan Rp 2.883.716.195.
Sales of fixed assets in 2011 and 2010 represented the sales of land, buildings, equipment and project operation vehicles in the Head Office with sales value amounting to Rp 150.300.000 and Rp 2,902,753,202. The book values of assets sale were amounted to Rp 22,135,001 and Rp 19,037,007, so that the sale of those assets of the Company gained profit is amounting to Rp 128,164,999 and Rp 2,883,716,195.
Aset gedung diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 80.747.650.000 terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Tripakarta, PT Asuransi Himalaya Pelindung, untuk jenis pertanggungan property all risk, gempa bumi, dan kebakaran.
Building were insured amounted to Rp 80,747,650,000 to PT Asuransi Tripakarta against fire and other risks, PT Asuransi Himalaya Pelindung, for property all risks, earthquake, and fire.
Nama Asurandur
PT Asuransi Himalaya Pelindung PT Asuransi Himalaya Pelindung PT Asuransi Tri Pakarta PT Asuransi Tri Pakarta PT Asuransi Tri Pakarta PT Asuransi Tri Pakarta Jumlah
Periode Asuransi Insurance Period 01/08/2011 01/08/2011 01/08/2011 01/08/2011 01/08/2011 01/08/2011
s.d s.d s.d s.d s.d s.d
Nilai Pertanggungan Coverage Value Rp
01/08/2012 01/08/2012 01/08/2012 01/08/2012 01/08/2012 01/08/2012
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan atas aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi.
1,679,300,000 1,679,300,000 38,316,620,000 37,644,770,000 713,830,000 713,830,000 80,747,650,000
17. Other Assets 2011 Rp
2010 Rp
5,027,560,541 1,890,993,032 -6,918,553,573
Beban kontrak yang ditangguhkan merupakan beban yang ditangguhkan atas proyek-proyek yang sedang berjalan, yang akan dibebankan sebagai beban kontrak pada saat proyek tersebut dilaksanakan.
d6/May 16, 2012
PT Asuransi Himalaya Pelindung PT Asuransi Himalaya Pelindung PT Asuransi Tri Pakarta PT Asuransi Tri Pakarta PT Asuransi Tri Pakarta PT Asuransi Tri Pakarta
Management believes that insurance coverage for fixed assets of the insured are adequate to cover the possible damages.
17. Aset Lain-lain
Beban Kontrak yang Ditangguhkan Tanah dan Bangunan Kontrak Sewa Jangka Panjang Jumlah
Insurance Name
2,866,938,298 1,890,993,032 122,093,039 4,880,024,369
Deffered Contract Expenses Land and Building Long Term Lease Total
Deffered contract expenses represent deffered expense of the on-going project, which will be charged as expenses when the project contract is executed.
52
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Aset lain-lain tanah dan bangunan terdiri dari tanah yang berlokasi di Cengkareng dengan nilai sebesar Rp 423.793.032 dan bangunan berupa apartemen yang berlokasi di Jalan K.H. Mas Mansyur Jakarta dengan nilai sebesar Rp 1.467.200.000. Apartemen tersebut telah dinilai oleh penilai properti independen Toto Suharto dan Rekan melalui laporan tanggal 25 Januari 2012 dengan nilai sebesar Rp 1.608.400.000.
Other assets land and building consist of land located in Cengkareng with a value of Rp 423,793,032 and building in the form of apartment buildings located on Jalan K.H. Mas Mansyur Jakarta with a value of USD 1.467,200,000. Apartment has been appraised by an independent property appraiser Toto Suharto and Partners through a report dated January 25, 2012 with a value of Rp 1.608.400.000.
18. Pinjaman Bank Jangka Pendek
Pihak-pihak Berelasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Indonesia EximBank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT BPD Jabar dan Banten PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Utang Bank Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak Ketiga PT Bank Panin Tbk Jumlah Utang Bank Pihak-pihak Ketiga Jumlah
18. Short Term Bank Loans
2011 Rp
2010 Rp
321,150,092,207 308,814,400,000 181,386,153,861 100,000,000,000 118,759,165 --911,469,405,233
676,912,942,529 -313,079,693,609 -20,987,601,032 300,000,000 -1,011,280,237,170
324,487,769,909 -335,669,248,779 ---62,203,000,000 722,360,018,688
300,000,000,000 300,000,000,000
---
100,000,000,000 100,000,000,000
1,211,469,405,233
1,011,280,237,170
822,360,018,688
Suku bunga/beban pinjaman :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Indonesia EximBank PT Bank Panin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT BPD Jabar dan Banten PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
1.
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
2011 Rp
2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
9,75% 9,00% 7,97% 9,75% 9,25% 9,75% 8,03%
10.50% -9.70% 10.50% -10.50% 12.50%
13.00% -11.75% 12.50% ----
Related Parties PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Indonesia EximBank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT BPD Jabar dan Banten PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri (Persero) Tbk Total Bank Loans Related Parties Third Parties PT Bank Panin Tbk Total Bank Loans Third Parties Total
Interest Rate/Loan Expenses :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Indonesia EximBank PT Bank Panin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT BPD Jabar dan Banten PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank BNI (Persero) Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank BNI (Persero)Tbk sebagai berikut : a. Kredit Modal Kerja Revolving Rp 200 Milyar. b. Kredit Modal Transaksional Rp 700 Milyar. c. Bank Garansi Rp 1.700 Milyar. d. Letter of Credit (L/C) atau SKBDN USD 15.000.000
1.
Fasilitas tersebut jatuh tempo tanggal 27 Desember 2011 sesuai surat KPS/2.1/139/R tanggal 12 Oktober 2011 dan telah di perpanjang sesuai surat BIN/1.2/009/R tanggal 10 Januari 2012. Fasilitas tersebut jatuh tempo tanggal 26 Maret 2012. Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan : a. Barang-barang stock telah diikat fidusia akta nomor 5 tanggal 13 Agustus 1998 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Fidusia; Sertifikat Jaminan Fidusia No C2-4831 HT.04.06.TH.2001/NTSD tanggal 26 Januari 2001.
These facilities will be due on December 27, 2011 according to KPS/2.1/168/R letter dated October 12, 2011 and has been extended according to BIN/1.2/009/R letter dated January, 10, 2012. The maturity date of this facility on March 26, 2012. The loan facilities are secured and bounded with: a. Inventory which has been tied by Fiduciary Deed number 5 dated August 13, 1998 and was registered at the Fiduciary Registration Office; the Fiduciary Certificate No. C2-4831 HT.04.06.TH.2001/NTSD dated January 26, 2001.
d6/May 16, 2012
53
PT Bank BNI (Persero) Tbk The Company entered into the credit facilities from PT Bank BNI (Persero) Tbk as follows: a. Revolving Working Capital Loan of Rp 200 Billion. b. Capital Credit Transaction of Rp 700 Billion. c. Bank Guarantee of Rp 1,700 Billion. d. Letter of Credit (L/C) or SKBDN of US$ 15,000,000
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
b. Satu bidang tanah SHGB No.2001 tanggal 1 Juni 2006 dan berakhir haknya pada tanggal 1 Januari 2026, seluas 5.798 m2, terletak di Desa Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 5,191,600,000 sesuai dengan Sertifikat Hak Tanah (SHT) I No. 323.
b.
c. Satu bidang tanah SHGB No 724 tanggal 29 Maret 1988 s/d 1 Desember 2027 seluas 2.098 m2 terletak di Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, a.n. PT Waskita karya (Persero) senilai Rp 1,500,000,000 sesuai dengan SHT No.397/T/1988 dan senilai Rp 31,000,000,000 sesuai dengan SHT.II No.408/2004.
c. A plot of land with SHGB No. 724 dated March 29, 1988 until December 1, 2027, an area of 2,098 m2 located at Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 1,500,000,000 according to SHT No. 397/T/1988 and amounting to Rp 31,000,000,000 according to SHT .II No.408/2004..
d. Satu bidang tanah SHGB No. 38, tanggal 21 April 2003 s/d 20 April tahun 2022, seluas 1.332 m2, terletak di Kelurahan Ampenan Selatan, Kecamatan Ampenan, Mataram, NTB, a.n. PT Waskita Karya (Persero) Cabang NTB senilai Rp 1,332,000,000 sesuai dengan SHT.I No.687/2007..
d. A plot of land with SHGB No. 38, April 21, 2003 until April 20 of the year 2022, an area of 1,332 m2, located at Kelurahan Ampenan Selatan, Kecamatan Ampenan, Mataram, NTB, under the name of PT Waskita Karya (Persero) NTB Branch amounting to Rp 1,332,000,000 according to SHT.I No.687/2007.
e. Satu bidang tanah SHGB No. 01/Tanjung tanggal 13 Nopember 1987 s/d 13 Oktober 2027, seluas 1.095 m2, terletak di Desa/Kelurahan Tanjung Baru, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 30,000,000 sesuai dengan S.Hip. No.3181 dan senilai Rp 2,222,100,000 diikat SHT II No. 01057/2007.
e. A plot of land with SHGB No. 01/Tanjung dated November 13, 1987 until October 13, 2027, an area of 1,095 m2, located at Desa/Kelurahan Tanjung Baru, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 30,000,000 according to S.Hip. No.3181 and amounting to Rp 2,222,100,000 tied by SHT II No. 01057/2007.
A plot of land with land right (SHGB) No.2001 dated June 1, 2006 and the right will expire on January 1, 2026, an area of 5,798 m2, located at Desa Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 5,191,600,000 according to Land Right Certificate (SHT) I No.323.
f. Satu bidang tanah SHGB No. 772 tanggal 31 Maret 1989 s/d 19 Desember 2028, seluas 3.650 m2, terletak di Desa/Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur a.n. PT Waskita karya (Persero) senilai Rp. 1,000,000,000 sesuai dengan S.Hip. No. 597/T/1995 tgl. 29-09-1995 dan senilai Rp 31,000,000,000 sesuai dengan SHT.I. No. 407/2004.
f. A plot of land with SHGB No. 772 dated March 31, 1989 until December 19, 2028, an area of 3,650 m2, located at Desa/Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 1,000,000,000 according to S.Hip. No.597/T/1995 dated 29-09-2995 and amounting to Rp 31,000,000,000 according to SHT.I. No. 407/2004.
g. Satu Bidang tanah SHGB No. 4 tanggal 10 Oktober 1998 sampai dengan 19 Desember 2028 seluas 2.511 m2, terletak di Desa/Kelurahan Betung-Tebal, Kecamatan Lubuk-Begalung, Padang, Sumatera barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 651,430,000.
g. A plot of land with SHGB No. 4 dated October 10, 1998 until December 19, 2028 an area of 2,511 m2, located at Desa/Kelurahan Betung-Tebal, Kecamatan LubukBegalung, Padang, West Sumatra, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 651,430,000.
h. Satu bidang tanah SHGB No. 7 tanggal 18 Pebruari 1993 sampai dengan 8 Pebruari 2013, seluas 806 m2, terletak di Kelurahan Belakanolo, Kecamatan Padang Barat, Padang, Sumatera Barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 1,270,880,000 sesuai dengan SHT.I.No. 3129/2001 dan senilai Rp 460,020,000 sesuai dengan SHT.II. No.1151/2007.
h. A plot of land with SHGB No. 7 dated February 18, 1993 until February 8, 2013, an area of 806 m2, located at Kelurahan Belakanolo, Kecamatan Padang Barat, Padang, West Sumatra, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 1,270,880,000 according to SHT.I.No. 3129/2001 and amounting to Rp 460,020,000 according to SHT.II.No.1151/2007.
d6/May 16, 2012
54
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
i. Satu bidang tanah SHGB No. 436 tanggal 1 Maret 1998 sampai dengan 19 Juni 2032, seluas 1.004 m2, terletak di Desa Sungai Raya, Kodya Pontianak, Kalimantan Barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 464,850,000 sesuai dengan SHT.I.No. 356/2001 dan senilai Rp 747,850,000 sesuai dengan SHT.II.No. 169/2007.
i. A plot of land with SHGB No. 436 dated March 1, 1998 until June 19, 2032, an area of 1,004 m2, located at Sungai Raya, Pontianak, West Kalimantan, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 464,850,000 according to SHT.I.No. 356/2001 and amounting to Rp 747,850,000 according to SHT.II.No. 169/2007.
j. Satu bidang tanah SHGB No. 1085 tanggal 1 Maret 1998 sampai dengan 19 Juni 2032, seluas 1.004 m2, terletak di Desa Sungai Raya, Kodya Pontianak, Kalimantan Barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 2,665,700,000 sesuai dengan SHT.I. No. 2952/2007.
j. A plot of land with SHGB No. 1085 dated March 1, 1998 until June 19, 2032, an area of 1,004 m2, located at Desa Sungai Raya, Kodya Pontianak, West Kalimantan, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 2,665,700,000 according to SHT.I.No 2952/2007.
k. Satu bidang tanah SHGB No. 82 tanggal 20 Oktober 1988 sampai dengan 13 April 2028, seluas 2.013 m2, terletak di Kelurahan Kalirungkut, Kodya Surabaya, Jawa Timur, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 2,027,710,000 sesuai dengan SHT.I No. 4772/2001 dan senilai Rp 2,474,390,000 sesuai dengan SHT.II.
k. A plot of land with SHGB No. 82 dated October 20, 1988 to April 13, 2028, an area of 2,013 m2, located at Kelurahan Kalirungkut, Kodya Surabaya, East Java, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 2,027,710,000 according to to SHT.I.No. 4772/2001 and amounting Rp 2,474,390,000 according to SHT.II.
l. Satu bidang tanah SHGB No. 30 tanggal 26 Januari 2007 sampai dengan 26 Januari 2027, seluas 1.250 m2, terletak di Kelurahan Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur, Bali, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 3,404,000,000 sesuai dengan SHT.I. No. 2012/2007.
l. A plot of land with SHGB No. 30 dated January 26, 2007 until January 26, 2027, an area of 1,250 m2, located at Kelurahan Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur, Bali, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 3,404,000,000 according to SHT.I.No. 2012/2007.
m. Satu bidang tanah SHGB No. 2 tanggal 25 Juni 1997 sampai dengan 25 Juni 2017, seluas 1.000 m2, terletak di Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kelapa Lima, Kodya Kupang, Nusa Tenggara Timur, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 402,860,000 sesuai dengan SHT.I. No. 390/2001 dan senilai Rp 636,540,000 sesuai dengan SHT.II. No. 239/2007.
m. A plot of land with SHGB No. 2 dated June 25, 1997 until June 25, 2017, an area of 1,000 m2, located at Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kelapa Lima, Kodya Kupang, East Nusa Tenggara, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 402,860,000 according to SHT.I. No. 390/2001 and amount to Rp 636,540,000 according to SHT.II. No. 239/2007.
n. Satu bidang tanah SHGB No. 24 tanggal 24 Oktober 1997 sampai dengan 24 Oktober 2017, seluas 595 m2, terletak di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kodya Kupang, Nusa Tenggara Timur, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 49,260,000 sesuai dengan SHT.I.No. 374/2001 dan senilai Rp 39,740,000 sesuai dengan SHT.II. No. 240/2007.
n. A plot of land with SHGB No. 24 dated October 24, 1997 until October 24, 2017, an area of 595 m2, located at Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kodya Kupang, East Nusa Tenggara, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 49,260,000 according to SHT.I. No. 374/2001 and amounting to Rp 39,740,000 according to SHT.II. No. 240/2007.
o. Satu bidang tanah SHGB No. 13 tanggal 22 Juli 1993 sampai dengan 22 Juli 2023, seluas 4.830 m2, terletak di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kodya Kupang, Nusa Tenggara Timur, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 457,590,000 sesuai dengan SHT.I. No. 375/2001.
o. A plot of land with SHGB No. 13 dated July 22, 1993 until July 22, 2023, an area of 4,830 m2, located a tKelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kupang, and East Nusa Tenggara, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 457,590,000 according to SHT.I. No. 375/2001.
d6/May 16, 2012
55
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
p. Satu bidang tanah SHGB No. 14 tanggal 22 Juli 1993 sampai dengan 22 Juli 2023, seluas 4.800 m2, terletak di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kodya Kupang, Nusa Tenggara Timur, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 288,000,000 sesuai dengan SHT.I. No. 375/2001 dan senilai Rp 602,410,000 sesuai dengan SHT.II. No. 238/2007.
p. A plot of land with SHGB No. 43 dated July 22, 1993 until July 22, 2023, an area of 4,800 m2, located at Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kodya Kupang, East Nusa Tenggara, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 228,000,000 according to SHT.I. No. 375/2001 and amounting to Rp 602,410,000 according to SHT.II. No. 238/2007.
q. Satu bidang tanah SHGB No. 24 tanggal 11 Juni 1993 sampai dengan 25 Mei 2013, seluas 276 m2, terletak di Kelurahan Tikala Ares, Kecamatan Wenang, Kodya Manado, Sulawesi Utara, a.n. senilai PT Waskita Karya (Persero) Rp 263,530,000, sesuai dengan SHT.I.No. 737/2001 dan senilai Rp 121,670,000, sesuai dengan SHT.II. No. 667/2007.
q. A plot of land with SHGB No. 24 dated July 11, 1993 until May 25, 2013, an area of 276 m2, located at Kelurahan Tikala Ares, Wenang district, Manado, East Nusa Tenggara, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 263,530,000 according to SHT.I. No. 737/2001 and amounting to Rp 121,670,000 according to SHT.II. No. 667/2007.
r. Satu bidang tanah SHGB No. 2 tanggal 16 Pebruari 1988 sampai dengan 16 Pebruari 2018, seluas 17.450 m2, terletak di Desa Kali Jaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, a.n. senilai PT Waskita Karya (Persero) Rp 9,273,020,000, sesuai dengan SHT.I.No. 956/2001 dan senilai Rp 7,047,380,000, sesuia dengan SHT.II. No. 1104/2007.
r. A plot of land with SHGB No. 2 dated February 16, 1988 until February 16, 2018, an area of 17,450 m 2, located at Desa Kali Jaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, West Java, under the name of PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 9,273,020,000 according to SHT.I. No. 956/2001 and amounting to Rp 7,047,380,000 according to SHT.II. No. 1104/2007.
s. Satu bidang tanah SHGB No. 1 tanggal 7 Januari 1992 sampai dengan 28 Desember 2020, seluas 4.040 m2, terletak di Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero) senilai Rp 1,516,520,000, sesuai dengan SHT.I.No.2927/2001 dan senilai Rp 994,180,000 sesuai dengan SHT.II.No. 1613/2007
s. A plot of land with SHGB No. 1 dated January 7, 1992 until December 28, 2020, an area of 4,040 m2, located at Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, West Java, under the name PT Waskita Karya (Persero) amounting to Rp 1,516,520,000 according to SHT.I. No. 2927/2001 and amounting to Rp 994,180,000 according to SHT.II. No. 1613/2007.
Tanah yang dijaminkan termasuk bangunan dan segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut, baik yang telah ada maupun yang akan ada.
Land which is pledged as collateral consist of buildings and related things already exist in the land, or to will be exist there.
t. Kendaraan bermotor yang terdiri dari 2 (dua) unit Toyota New Camry tahun 2010 diikat fidusia sesuai Akta Pemberian Jaminan Fidusia Atas Kendaraan Nomor 18 tanggal 18 Pebuari 2004.
t. Vehicles consist of 2 (two) unit 2010 year Toyota New Camry fiduciary tied in accordance to Vehicle Guarantee Deed Number 18 dated February 18, 2004.
u. Deposito a.n. PT Waskita Karya (Persero) yang ditempatkan di BNI senilai Rp 5.469.000.000 Bilyet Deposito No. Seri AA 548877 tgl 23 Nopember 2004 diikat secara gadai sesuai Perjanjian Gadai No. 2005.002 tanggal 29 April 2005 (lihat Catatan 5).
u. Deposits under the name of PT Waskita Karya (Persero) which is placed in BNI amounting to Rp 5,469,000,000, Deposit Series No. AA 548877 dated November 23, 2004 bound by pledge in accordance with Pledge Agreement No. 2005.002 dated April 29, 2005 (see Note 5).
v. Deposito a.n. PT Waskita Karya (Persero) yang ditempatkan di BNI senilai Rp 8.143.200.000 Bilyet Deposito No. Seri AB 621858 tanggal 15 Januari 2008/Gadai/002 tanggal 12 Pebruari 2008 (Catatan 5).
v. Deposits under the name of PT Waskita Karya (Persero) which is placed in BNI amounting to Rp 8,143,200,000, Deposit No. AB Series 621858 dated January 15, 2008/Gadai/002 dated February 12, 2008 (Note 5).
d6/May 16, 2012
56
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
2.
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
w. Deposito a.n. PT Waskita Karya (Persero) yang ditempatkan senilai Rp 2.215.733.745, dengan bilyet Deposito No. Seri PAA 0360531 dan PAA 0361348 sesuai Surat No. 538/BK/WK/2011 tanggal 27 Mei 2011 (Catatan 5).
w. Deposits under the name of PT Waskita Karya (Persero) which is placed amounting to Rp 2,215,733,745, Deposit No. AB Series PPA 0360531 and PPA 0361348 base on No. 538/BK/WK/2011 letter dated May 27, 2001 (Notes 5).
Perjanjian ini juga mencakup batasan-batasan yang tidak diperkenankan dilakukan oleh Perusahaan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank antara lain; melakukan perubahan kegiatan usaha; menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan/aset milik dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi kecuali; menjual atau mengalihkan aset kecuali yang bersifat arm’s length; menjual atau mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe sifat dan kualitasnya; menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai akibat material; dilakukan dengan syarat akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity); melakukan perubahan anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material;
This agreement also includes restrictions that are not allowed by the Company without the prior written consent of the Bank among others, to change business activities; sell or transfer the rights or transfer all or part of the property / assets owned in a single transaction or in a transaction unless; sell or transfer assets unless that is arm's length; sell or transfer assets in exchange for or replacement of other assets that are comparable or better type of the nature and quality; sell or transfer assets in the context of the reorganization by the Government of Republic of Indonesia through the sale of these assets do not have the effect of material ; perform the separation ofthe dissolution of the merger amalgamation or reconstruction company other thanreorganinsasi to do by the Government of the Republic of Indonesia as long as nomaterial effect; corporate actions with other members of the corporation provided that the action was done on the condition will be the surviving corporation (the survivinglegal entity) ;
mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran hutang kepada instansi yang berwenang.
make amendments to it may cause due to the material; filed a petition for bankruptcy or suspension of payment obligation payable to the relevant authorities.
Seluruh tagihan proyek per tahun diikat secara cessie (Catatan 6). Total pinjaman kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 321,150 Milyar.
The entire project bills were bounded as cessie (Note 6). Total loans to PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk as of December 31, 2011 amounting to Rp 321,150 Billion.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank The Company entered into the credit facilities from Mandiri (Persero)Tbk sebagai berikut : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as follows: a. Kredit Modal Kerja Revolving I Rp 50 Milyar/Billion a. Revolving Working Capital Loan I b. Kredit Modal Kerja Revolving II Rp 750 Milyar/Billion b. Revolving Working Capital Loan II c. Kredit Modal Kerja Revolving III Rp 100 Milyar/Billion c. Revolving Working Capital Loan III d. Bank Garansi (Non Cash Loan) Rp 2.650 Milyar/Billion d. Bank Guarantee (Non Cash Loan) e. Supply Chain Financing (Switchble NCL) Rp 300 Milyar/Billion e. Supply Chain Financing (Switchble NCL) f. Trust receipt (Sub limit dari NCL) Rp 115 Milyar/Billion f. Treasury Line (Sub limit dari NCL) Fasilitas tersebut jatuh tempo tanggal 14 Nopember These facilities will be due on February 14, 2011 in 2011 sesuai dengan surat nomor accordance with the letter number CBG.CB2/ SPPK.218/2009 dated September 14, 2010 and has been CBG.CB1/SPPK.050/2010 tanggal 14 September 2010 dan telah diperpanjang dengan surat No. extended with No. CGB.CB1/SPPK.070/2011 letter date CBG.CB1/SPPK.070/2011 tanggal 18 Nopember 2011. on Nopember 18, 2011. The facility will mature on Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 14 Nopember 14, 2012. The loan facilities are secured and Nopember 2012. Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat tied with: dengan: a. Piutang/Tagihan dari kontrak proyek dan persediaan a. Receivables of project contracts and inventories yang telah diikat fiducia (Catatan 6). which have been tied with fiduciary (Notes 6). b. Cash collateral/Deposito di PT Bank Mandiri b. Collateral cash/ in PT Bank Mandiri (Persero) (Persero) sebesar Rp 8.448 Juta yang telah diikat deposits amounting to Rp 8,488 Million which is tied gadai (Catatan 5 dan 17). by pledge (Note 5 and 17).
d6/May 16, 2012
57
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
c. 3 (tiga) bidang tanah berikut bangunan kantor cabang Pekanbaru, yang telah diserahkan dan telah diikat Hak Tanggungan dengan nilai Rp 6.750 juta.
c.
Three lots of land and buildings at Pekanbaru Branch offices, which have been submitted and tied with a Guarantee Rights amounting to Rp 6,750 Million. This agreement also includes restrictions that are not allowed by the Company without the prior written consent of the Bank, among others; transfer the collateral; obtain other credit facilities or loans from other financial institutions including the bonds; bind itself as guarantor of the debt or pledge assets companies that have pledged to another party; maintain the financial ratios of fixed assets to be acquired / purchased by the Company in the future, it will be used as collateral for loans in PT Bank Mandiri(Persero) the Company shall give priority to PT Bank Mandiri (Persero) and its affiliates be the arranger, underwriter, and others when the Company conducted corporate action in order to fund raising in the country.
Perjanjian ini juga mencakup batasan-batasan yang tidak diperkenankan dilakukan oleh Perusahaan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank antara lain; memindah tangankan barang jaminan; memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain termasuk obligasi; mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan yang telah dijaminkan kepada pihak lain; menjaga rasio keuangan aset tetap yang akan diperoleh/dibeli oleh Perusahaan di kemudian hari, maka akan dijadikan agunan kredit di PT Bank Mandiri (Persero); Perusahaan akan memprioritaskan kepada PT Bank Mandiri (Persero) dan afiliasinya untuk menjadi arranger, underwriter, dan lain-lain dalam hal Perusahaan melakukan corporate action dalam rangka raising fund di dalam negeri.
Total loans to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as of December 31, 2011 amounting to Rp 181,386 Billion.
Total pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 181.386 Milyar. 3.
PT Bank Panin Tbk Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman Money Market sebesar Rp. 300 milyar dan Garansi Bank sebesar Rp 100 milyar sesuai surat nomor 110/DFI/EXT/11 tanggal 5 Mei 2011. Fasilitas tersebut dapat digunakan sampai dengan tanggal 24 Mei 2012. Jaminan atas pinjaman tersebut berupa termin (tagihan) proyek. Posisi pemakaian kredit per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 300 milyar.
3.
Perjanjian ini juga mencakup batasan-batasan yang tidak diperkenankan dilakukan oleh Perusahaan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank antara lain menerima pinjaman atau kredit baru dari bank lain atau pihak ketiga yang jumlahnya dapat menyebabkan dilanggarnya rasio keuangan pada financial covenant; mengikatkan diri sebagai pinjaman terhadap pihak ketiga; membuka usaha baru selain dari usaha yang telah ada; membubarkan atau melikuidasi Perusahaan; mengajukan merubah bidang/jenis usahanya; permohonan untuk dinyatakan pailit atau penundaan pembayaran atas hutang-hutangnya (surseance van betaling); merubah bentuk hukum atau status hukum Perusahaan; merubah anggaran dasar Perusahaan; menyewakan Perusahaan kepada pihak ketiga; menyewakan/memindah tangankan barang-barang yang dipergunakan sebagai jaminan; memindahtangankan Perusahaan dalam bentuk apapun kepada pihak ketiga; mengeluarkan saham-saham baru dan menjual sahamsaham yang telah ada; membayar hutangnya kepada para pemegang saham dan atau para perseronya dalam bentuk apapun juga yang sekarang telah ada maupun yang akan timbul dikemudian hari; melakukan merger atau penggabungan usaha sehingga merubah komposisi kepemilikan saham; memberbolehkan pemegang saham d6/May 16, 2012
PT Bank Panin Tbk The Company obtained credit facilities Market Rp 300 billion and the Bank Guarantee is amounting to Rp 100 billion, according to the letter number 110/DFI/ EXT/11 dated May 5, 2011. These facilities can be used until the date of May 24, 2012. The collaterals of the loan consist of claims (receivables) of the projects. The usage position as of December 31, 2011 amounting to Rp 300 billion. This agreement also includes restrictions that are not allowed by the Company without the prior written consent of the Bank, among others, received a loan or new credit from another bank or a third party whose numbers can lead to the violation of financial covenants on financial ratios; bind themselves as a loan against the third of new businesses opening other than an existing business; dissolve or liquidate the Company; change fields / types of business; to apply for bankruptcy or delayed payment of its debts (van surseance betaling); change the legal form or legal status of the Company; change Company's articles of association; leasing company to a third party; lease / transfer the goods used as collateral; transfer company in any form toany third party; issuing new shares and selling shares that have been there; to pay his debts to shareholders and shares or the perseronya of any kind now existing or thatwhich will arise in the future; a merger or business combination that change the composition of share ownership; memberbolehkan shareholders to withdraw the capital that has been deposited, pledged or mortgaged shares.
58
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
untuk menarik kembali modal yang telah disetor, menjaminkan atau menggadaikan saham Perusahaan. 4.
PT Bank Rakyat Indonesia Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi Transaksional sebesar Rp 300 milyar sesuai surat nomor R.II.253-ADK/DKR/07/2011 tanggal 15 Juli 2011 dan fasilitas non cash loan Rp 200 Milyar. Kredit terpakai s/d 31 Desember 2011 sebesar Rp 118.759 juta. Fasilitas tersebut dapat digunakan sampai dengan tanggal 10 Juni 2012. Jaminan atas pinjaman tersebut berupa termin (tagihan) proyek (Catatan 6).
4.
Perjanjian ini juga mencakup batasan-batasan yang tidak diperkenankan dilakukan oleh Perusahaan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank antara lain; mengajukan pernyataan kepailitan kepada pengadilan, menyewakan aset yang dijaminkan kepada bank; melakukan pembayaran bunga atas pinjaman pemegang saham. 5.
This agreement also includes restrictions that are not allowed by the Company without the prior written consent of the Bank among others, filed for bankruptcy with the court, leased assets as collateral to the bank; to pay interest on shareholder loans.
PT Indonesia EximBank Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Export (KMKE) sebesar Rp. 145,60 Milyar (fasilitas KMKE 1) dan Rp 250 Milyar (fasilitas KMKE 2) sesuai surat No. PBD/SP3/49/2011 tanggal 17 Nopember 2011. Jaminan atas pinjaman tersebut berupa termin (tagihan) proyek sebesar Rp 477.270.000.000 (Catatan 6) Fasilitas tersebut dapat digunakan sampai dengan tanggal 25 Maret 2012 dan 17 Desember 2012. Posisi pemakaian kredit per 31 Desember 2011 sebesar Rp 308.814 Milyar.
5.
Perjanjian ini juga mencakup batasan-batasan yang tidak diperkenankan dilakukan oleh Perusahaan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank antara lain; melakukan merger, akuisisi yang dapat menghambat kewajiban pembayaran kredit kepada bank; memperoleh pinjaman baru atas proyek yang telah dibiayai oleh bank; memperluas atau mempersempit usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian pinjaman; penggunaan fasilitas kredit selain daripada untuk tujuan pembiayaan fasilitas kredit; mengajukan permohonan kepailitan kepada pengadilan; menjual atau memindahkan aset yang dijadikan jaminan; meminjamkan uang kepada siapapun , kecuali akibat kegiatan usaha yang normal; bertindak sebagai penjamin atau menjaminkan harta kekayaan kepada pihak lain. 6.
PT Indonesia EximBank The Company entered into a working capital credit export (KMKE) facility amounting to Rp 145.60 Billion (KMKE facility 1) and Rp 250 Billion (KMKE facility 2) according to letter number PBD/SP3/49/2011 dated Nopember 17, 2011. The collaterals of these loans were claims (receivables) of projects amounting to Rp 477,270,000,000 (Notes 6). This facility can be used until March 25, 2012 and December 17, 2012. The usage position as of December 31, 2011 amounting to Rp 308,814 Billion. This agreement also includes restrictions that are not allowed by the Company withoutthe prior written consent of the Bank among others, a merger, acquisition can impedecredit payment obligations to the bank; obtaining new loans on projects that have beenfinanced by the bank; broaden or narrow business that may affect the repayment of loans; the use of credit facilities for purposes other than financing credit facilities; filedbankruptcy petition to the court; sell or transfer assets used as collateral; lend money to anyone, except the result of normal business activities; act as a guarantor or pledgeassets property to another party.
PT BPD Jabar dan Banten Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sub limit non cash loan yang dapat digunakan untuk Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), LC, dan Bank Garansi sebesar Rp 250 Milyar sesuai surat nomor : 422/BDG-KOM/AN/XII/20111 tanggal 7 Desember 2011. Jaminan atas pinjaman tersebut berupa termin (tagihan) proyek sebesar Rp 606.109.000.000 (Catatan
d6/May 16, 2012
PT Bank Rakyat Indonesia The Company entered into a working capital credit line facility amounting to Rp 300 billion according to letter number R.II.253-ADK/DKR/07/2011 dated July 15, 2011 and non cash loan facility amounting to Rp 200 billion. Credit used up to December 31, 2011 amounting to Rp 118,759 Million. This facility can be used until June 10, 2012. The collaterals of these loans were claims (receivables) of projects (Notes 6).
6.
59
PT BPD Jabar dan Banten Tbk The Company entered into a working capital credit facility sub-limit non cash loan that can be used for undocumented Domestic Letters of Credit (SKBDN), LC, and the Bank Guarantee amounting to Rp 250 billion according to the letter a number: 422/BDGKOM/AN/XII/20111 on December 7, 2011. Collateral in the form of term loans (claims) projects amounting to Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
6). Posisi pemakaian kredit per 31 Desember 2011 sebesar Rp 100 Milyar. Fasilitas tersebut dapat digunakan sampai dengan tanggal 7 Desember 2012.
Rp 606.109,000,000 (Note 6). The usage position as of December 31, 2011 amounting to Rp 100 billion. The facility can be used until the date of December 7, 2012.
Perjanjian ini juga mencakup batasan-batasan yang tidak diperkenankan dilakukan oleh Perusahaan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank antara lain; memindah tangankan agunan/tagihan termin; mengubah bentuk objek agunan kredit; memperoleh fasilitas kredit investasi atau pinjaman lain dari pihak ketiga untuk proyek yang sama; mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan yang dibiayai kepada pihak lain; melakukan merger, akuisisi yang dapat menghambat kewajiban pembayaran kredit kepada kreditur dan penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan selain untuk kegiatan usaha sehari-hari; mengajukan permohonan dan atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan pailit atau penundaan pembayaran hutang, menjual atau memindahtangankan dengan cara apapun atau melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan yang sudah diserahkan sebagai Agunan kepada Kreditur selain dalam rangka memperdagangkan hasil produksi, meminjamkan uang kepada siapapun juga, kecuali akibat kegiatan usaha yang normal dalam usaha Debitur; menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan atau kewajiban atas fasilitas kredit kepada pihak lain.
This agreement also includes restrictions that are not allowed by the Company without the prior written consent of the Bank, among others; transfer the collateral / billing terms; change the shape of the object of credit collateral; obtain an investment credit facility or other loans from third parties for the same project; bind itself as guarantor ofthe debt or mortgage company that financed the property to another party; mergers, acquisitions that could hamper credit payment obligations to creditors and the sale ortransfer or release the rights to the property in addition to the daily business activities; to apply and or encouraging others to apply to the Court to be declared bankrupt ordelay payment of the debt, sell or transfer in any way or waive some or all of the assets that have been submitted as collateral to the lender in order to trade in addition to production, lend money to anybody, except result of normal business activities in the Debtor's business; to give up some or all of the rights and obligations of the credit facility or to another party.
19. Utang Usaha
19. Account Payables
2011 Rp Pemasok Subkontraktor Ventura Bersama Sewa Alat Upah Kerja Lain-lain Jumlah
834,308,171,976 601,861,777,373 119,034,146,354 47,216,476,327 31,552,271,151 27,741,521,508 1,661,714,364,689
2010 Rp 488,339,356,056 322,276,041,754 6,365,705,689 38,863,613,941 22,061,649,152 22,387,583,615 900,293,950,207
Rincian saldo hutang usaha sebagai berikut:
Utang Usaha Pihak-Pihak Berelasi PT Adhimix Precast PT Wijaya Karya Beton PT Bukaka Teknik Utama PT Wijaya Karya PT Aneka Gas Industri PT Amarta Karya PT Adhi Karya (Persero) Tbk Lainnya (di bawah Rp 5 Milyar) Jumlah Utang Usaha Pihak-pihak Berelasi
d6/May 16, 2012
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp 491,447,282,187 360,664,065,422 6,449,132,576 29,802,324,075 30,737,041,029 19,606,276,951 938,706,122,240
Supplier Subontractors Joint Venture Rental Equipment Wages Others Total
The details of account payables were as follows:
2011 Rp 21,769,635,392 21,106,601,046 5,957,491,001 -5,618,959,999 ---54,452,687,438
2010 Rp 26,495,418,919 15,415,044,343 ----9,230,744,544 2,758,081,869 53,899,289,675
60
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp 29,377,529,278 29,718,614,382 ---6,083,224,468 --65,179,368,128
Account Payable Related Poarties PT Adhimix Precast PT Wijaya Karya Beton PT Bukaka Teknik Utama PT Wijaya Karya PT Aneka Gas Industri PT Amarta Karya PT Adhi Karya (Persero) Tbk Others (less than Rp 5 Billions each) Total Account Payable Related Poarties
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Utang Usaha Pihak-Pihak Ketiga PT Farika Duta Agung PT Master Steel PT Pionir Beton Industri PT Unggul Sejati Indonesia PT Steel Pipe Industry of Indonesia PT Inti Sumber Baja Sakti CV Safa Sejahtera Abadi PT Adiguna Karya Jaya PT Permata Sumber Energi CV Purnama Raya Sentosa PT Danwo Steel Sejati PT Beton Indotama PT Bumi Sentosa Dwi Agung PT Khalista Arta Buana PT Muvida PT Inti General Yaja Steel PT Jawa Baru PT Prima Unggul Prakasa PT Dwi Berkah Arga Kencana PT Mutiara Hitam Tunggal Perkasa PT Lisa Concrete PT Sekasa Mitra Utama PT Supra Jaya PT Geasindo Teknik Prima PT Komponindo Beton Jaya CV Wiswani PT Berdikari Pondasi Perdana PT Tri Mulya Interbuana PT Trimatra Tatagraha PT Nur Sejahtera PT Naga Surya Indah PT Meer Engineering CV Gurita Group CV Dwiyasa CV Rado Utama PT Multi Integra PT Pelita Maju M PT Cahaya Teknindo PT Interwood Steel MI CV Teras Jaya Perkasa PT Winda Multitra Abadi PT Farika Riau Perkasa PT Karya Timur Bersaudara PT Green Global PT Vialine Mandiri AS PT Bina Abadi PT Mitra Pemuda PT Antar Nusa Indotama PT Jaya Sentrikon Indonesia PT Subur Buana Raya PT Manunggal Sejati Budi Indah Mulia Mandiri PT Indopipe PT Berkah Mulia Mandiri Ulma Formwork UAE L.L.C. Pilar Mas Lainnya (di bawah Rp 5 Milyar) Jumlah Utang Usaha Pihak-pihak Ketiga Jumlah
d6/May 16, 2012
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2011 Rp
43,777,401,738 30,185,299,145 25,622,130,049 24,068,446,205 22,611,754,300 19,781,631,372 16,032,935,488 15,778,489,307 15,691,874,818 15,666,616,070 12,900,801,608 12,269,850,282 11,558,134,502 11,546,002,286 11,147,911,080 9,086,433,497 9,075,000,000 8,714,935,607 8,500,890,236 8,466,488,455 8,313,477,600 7,848,323,806 7,817,322,081 7,149,719,454 6,187,101,448 5,903,390,853 5,825,629,115 5,775,077,839 5,760,100,500 5,579,044,508 5,419,522,700 5,298,857,940 5,270,578,204 5,092,552,589 ----------------------1,187,537,952,569 1,607,261,677,251 1,661,714,364,689
2010 Rp
24,484,043,615 47,128,577,368 -5,116,126,463 -7,487,475,949 -8,610,592,950 -19,868,284,187 -19,248,388,785 -----10,452,111,430 7,574,093,804 -------14,082,166,859 -------5,135,695,477 14,444,318,846 8,457,473,889 12,779,745,504 11,222,336,797 9,182,572,791 7,894,370,417 6,793,743,384 --------------606,432,542,018 846,394,660,532 900,293,950,207
61
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
23,601,747,572 -----7,072,599,200 7,984,694,261 -15,570,454,500 -13,175,164,243 -----17,405,784,617 11,891,761,985 ----------8,885,310,197 5,006,095,100 -----13,204,915,784 7,589,815,035 7,099,032,780 ---15,198,113,212 14,246,962,914 12,471,082,496 9,826,645,507 9,736,919,873 7,638,260,138 7,086,661,638 6,392,460,289 6,462,706,958 5,902,859,880 5,880,868,876 5,325,980,600 5,713,972,434 5,132,832,523 618,023,051,500 873,526,754,112 938,706,122,240
Account Payable Related Poarties PT Farika Duta Agung PT Master Steel PT Pionir Beton Industri PT Unggul Sejati Indonesia PT Steel Pipe Industry of Indonesia PT Inti Sumber Baja Sakti CV Safa Sejahtera Abadi PT Adiguna Karya Jaya PT Permata Sumber Energi CV Purnama Raya Sentosa PT Danwo Steel Sejati PT Beton Indotama PT Bumi Sentosa Dwi Agung PT Khalista Arta Buana PT Muvida PT Inti General Yaja Steel PT Jawa Baru PT Prima Unggul Prakasa PT Dwi Berkah Arga Kencana PT Mutiara Hitam Tunggal Perkasa PT Lisa Concrete PT Sekasa Mitra Utama PT Supra Jaya PT Geasindo Teknik Prima PT Komponindo Beton Jaya CV Wiswani PT Berdikari Pondasi Perdana PT Tri Mulya Interbuana PT Trimatra Tatagraha PT Nur Sejahtera PT Naga Surya Indah PT Meer Engineering CV Gurita Group CV Dwiyasa CV Rado Utama PT Multi Integra PT Pelita Maju M PT Cahaya Teknindo PT Interwood Steel MI CV Teras Jaya Perkasa PT Winda Multitra Abadi PT Farika Riau Perkasa PT Karya Timur Bersaudara PT Green Global PT Vialine Mandiri AS PT Bina Abadi PT Mitra Pemuda PT Antar Nusa Indotama PT Jaya Sentrikon Indonesia PT Subur Buana Raya PT Manunggal Sejati Budi Indah Mulia Mandiri PT Indopipe PT Berkah Mulia Mandiri Ulma Formwork UAE L.L.C. Pilar Mas Others (less than Rp 5 Billions each) Total Account Payable Third Poarties Total
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Saldo utang usaha lain-lain per 31 Desember 2010 sebesar Rp 22.387.583.615, diantaranya terdapat utang kepada PT Thiess Contractors Indonesia (PT TCI) sebesar Rp 9.110.592.400 yang merupakan utang atas perolehan investasi pada perusahaan asosiasi PT Cinere – Serpong Jaya. Berdasarkan Perjanjian Novasi tanggal 27 Juni 2011 antara Perusahaan dengan PT TCI, menyatakan Perusahaan dibebaskan dari kewajiban utang tersebut, sebagai kompensasi PT TCI menggantikan hak Perusahaan atas kepemilikan di PT Cinere – Serpong Jaya. Hal ini sesuai dengan Perjanjian Jual Beli antara PT TCI dengan Perusahaan tanggal 27 Juni 2011 (Catatan 13 dan 33).
The balance of accounts payable as of December 31, 2010 amounting to Rp 22,387,583,615, of which there are liabilities to PT Thiess Contractors Indonesia (PT TCI) amounting to Rp 9,110,592,400 which is the liabilities on the acquisition of investments in associate company of PT Cinere - Serpong Jaya. The Novation Agreement dated June 27, 2011 between the Company and PT TCI, stated that the Company is acquitted from the liabilities obligation, and as the compensation, PT TCI will replaced the Company's right of ownership in PTCinere - Serpong Jaya. This clausal is in accordance with the Sale and Purchase Agreement between PT TCI with the Company dated June 27, 2011 (Notes 13 and 33).
20. Utang Bruto pada Pihak-pihak Ketiga
20. Gross Amount Due to Third Parties
Hutang bruto kepada sub kontraktor merupakan hutang Perusahaan yang berasal dari pekerjaan yang diakui sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, namun belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca. Hutang bruto kepada sub kontraktor per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Gross amount due to subcontractor represent payable originated from construction project which are recognized in accordance with the percentage of completion method as stated on the certificate of work completion, while the invoice is still unbilled due to the difference of time between the signing date of certificate and the date of invoice billed as of the balance sheet dates. Gross amount due to subcontractors as of December 31, 2011 and 2010 were as follows:
2011 Rp Divisi I Divisi II Divisi III Divisi IV Divisi V Divisi VI Divisi VII Divisi EPC Jumlah
2010 Rp
421,046,836,111 97,751,553,453 151,360,462,700 153,669,681,152 94,430,723,967 63,168,351,665 17,940,236,544 23,543,995,581 1,022,911,841,173
21. Uang Muka Kontrak Jangka Pendek
Divisi I Divisi II Divisi III Divisi IV Divisi V Divisi VI Divisi VII Divisi EPC Jumlah
d6/May 16, 2012
477,470,975,456 294,206,416,381 368,711,414,213 -----1,140,388,806,050
Division I Division II Division III Division IV Division V Division VI Division VII EPC Division Total
21. Advances on Short-Term Contract
2011 Rp
2010 Rp
129,378,762,889 31,156,485,268 155,118,816,798 40,708,552,488 63,173,881,739 33,034,108,689 3,788,650,064 6,131,250,000 462,490,507,935
120,434,559,432 49,329,098,057 119,902,123,360 -----289,665,780,849
62
Division I Division II Division III Division IV Division V Division VI Division VII EPC Division Total
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Uang muka kontrak diterima merupakan uang muka pelaksanaan proyek yang diterima dari pemberi kerja sesuai kontrak pekerjaan konstruksi jangka pendek; uang muka tersebut akan dikompensasikan dengan progress pekerjaan dan termin pembayaran sesuai dengan progress lapangan.
Advance received for contracts represents an advance of project implementation which is received from the owners of projects on short-term construction contracts; the advances will be offset with the progress of work and terms of payment in accordance with the progress of work.
22. Beban Masih Harus Dibayar
22. 2011 Rp
Beban Operasional Proyek Beban Gedung Jumlah
2010 Rp
8,436,720,203 4,021,000 8,440,741,203
Beban yang masih harus dibayar operasional proyek adalah hutang kepada pihak ketiga sehubungan dengan kegiatan operasional proyek perusahaan. Di tahun 2011 merupakan biaya pegawai, keperluan kantor dan perjalanan dinas, sedangkan tahun 2010 merupakan terjadi peningkatan yang signifikan, terutama adanya pembelian alat-alat proyek yang masih harus dibayar, seperti pembelian alat asphaalt, tryre roller dan tandem roller.
19,875,052,663 23,895,707 19,898,948,370
Projects Operation Expenses Building Expenses Total
Accrued expenses of operational projects are payables to third parties in connection with the project operations of the Company. In 2011 represent employee expense, office equipment and travel allowance, while in 2010 represent the purchase of project equipments that were accrued, such as the purchase of equipment asphaalt, tryre rollers and tandem rollers.
23. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya
23. Others Short Term Payables 2011 Rp
Jasa Produksi dan Tantiem Iuran Dana Pensiun Jamsostek Jaminan Sewa Gedung Lain-lain
Accrued Expenses
2010 Rp
25,000,000,000 2,341,060,138 1,728,104,713 324,872,275 -29,394,037,126
18,500,000,000 4,242,293,727 1,604,813,767 351,161,275 6,219,920,957 30,918,189,726
Tantiem and Production Benefits Pension Fund Jamsostek Building Rent Deposit Others
Berdasarkan Risalah Rapat Direksi tanggal 28 Pebruari 2012 tentang pemberian jasa produksi tahun 2011 kepada pegawai Perusahaan, estimasi jasa produksi kepada karyawan yang ditetapkan adalah sebesar Rp 20.000.000.000. Estimasi tantiem untuk direksi tahun 2011 adalah sebesar Rp 5.000.000.000.
Based on minutes of meeting of Directors dated Pebruary 28, 2012 related the production benefit for the year 2011 to the Company’s employees, the estimation of production benefits to the Compnay’s employees amounting to Rp 20,000,000,000. The estimation of tantiem to directors for the year 2011 amounting to Rp 5,000,000,000.
Berdasarkan surat Keputusan Komisaris PT Waskita Karya (Persero) No. 03/WK/DK/2011 tentang pemberian jasa produksi tahun 2010 kepada pegawai Perusahaan tanggal 2 Pebruari 2011, estimasi jasa produksi kepada karyawan yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp 15.500.000.000. Estimasi tantiem untuk direksi adalah sebesar Rp 3.000.000.000.
Based on the Decree of Commissioners of PT Waskita Karya (Persero) No. 03/WK/DK/2011 relete to the roduction benefits for the year 2010 providing services to the Company’s employees dated February 2, 2011, the estimation of production services to the Company’s employees is assigned to the year 2010 amounting to Rp 15,500,000,000. The estimation of tantiem to directors amounting to Rp 3,000,000,000.
d6/May 16, 2012
63
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
24. Uang Muka Kontrak Jangka Panjang
24. Advances on Long-Term Contracts
Rincian saldo uang muka kontrak jangka panjang sebagai berikut :
2011 Rp
The details of outstanding long-term contract advances were as follows: 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
2010 Rp
Pihak-pihak Berelasi Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah-pemerintah Daerah PT PLN (Persero) Universitas Sumatera Utara Jumlah Uang Muka Jangka Panjang Pihak-pihak Berelasi
41,673,488,270 30,474,446,112 3,097,553,230 -75,245,487,612
85,929,634,068 14,371,062,727 36,791,258,319 23,305,337,305 160,397,292,419
135,290,507,116 49,774,021,364 --185,064,528,480
Total Advances on Long Term Contract Related Parties
Pihak-pihak Ketiga Japan International Corporation PT Tiara Sakti Mandiri Water Supply PLTU Hubei Hongyuan Power Engineering, Co Ltd Lain-lainnya (dibawah Rp 2 Milyar) Jumlah Uang Muka Jangka Panjang Pihak-pihak Ketiga Jumlah
----2,497,080,919 2,497,080,919 77,742,568,531
21,434,892,949 6,065,529,409 -5,885,838,520 14,531,597,548 47,917,858,426 208,315,150,845
----14,197,606,588 14,197,606,588 199,262,135,068
Third Parties Japan International Corporation PT Tiara Sakti Mandiri Water Supply PLTU Hubei Hongyuan Power Engineering, Co Ltd Others (less than Rp 2 Billions each) Total Advances on Long-Term Contract Third Parties Total
25. Liabilitas Manfaat Karyawan
Related Parties The Ministry of Public Utilities Distric Government PT PLN (Persero) The North Sumatra University
24. Employee Benefits Liabilities
Perusahaan telah membukukan liabilitas manfaat karyawan sesuai dengan Undang-Undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menggunakan teknik aktuarial, dalam rangka penerapan PSAK nomor 24 (Revisi 2004) tentang Imbalan Kerja.
The Company has recorded liabilities of employee benefits in accordance with Law number 13 Year 2003 regarding to matter pertaining to man power, using actuarial techniques, within the framework of the implementation of Indonesian PSAK No.24 (Revised 2004) of Employee Benefits.
Penilaian aktuari atas estimasi manfaat karyawan pasca kerja tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria PT Praptasentosa Gunajasa. Penggunaan teknik aktuarial atas imbalan pasca kerja dilakukan dengan cara mendiskontokan imbalan dalam
Actuarial valuation of post employment employee benefits as of December 31, 2011 and 2010, were conducted by the actuarial consulting firm of PT Praptasentosa Gunajasa. Using of actuarial techniques to calculate
menentukan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini, berdasarkan Projected Unit Credit Method (PUC Method), dan dilakukan berdasarkan pengukuran pada tanggal 31 Desember untuk setiap tahunnya.
the benefits has been done by discounting benefits in determining the present value of defined benefit obligations and current service costs, based on the Projected Unit Credit Method (PUC Method), and using the measurements as of December 31, for each year.
Asumsi aktuarial pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut:
Actuarial assumptions as of December 31, 2011 and 2010 were as follows:
Mortalitas Tingkat kenaikan gaji - per tahun Tingkat bunga/diskonto (interest rate) Metode
2011
2010
CSO-1980 8%
CSO-1980 5%
6,5% PUC
11% PUC
Beban imbalan kerja sebagai berikut:
d6/May 16, 2012
Interest Rate Method
Employee benefit expenses were as follows: 2011 Rp
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Hasil yang Diharapkan dari Aktiva Program Kerugian (Keuntungan) Bersih Aktuaria yang Diakui Beban Manfaat Karyawan Tahun Berjalan
Mortality Salary Incramental Rate
2010 Rp
7,461,150,975 9,076,902,068 (6,759,456,941) 4,132,269,503 13,910,865,605
64
6,373,225,051 9,226,851,136 (6,832,344,409) 2,425,070,467 11,192,802,245
Current Service Cost Interest Cost Expected Return on Plant Assets Recognized Actuarial Net Gain (Losses) Employee Benfits Expense on the Current Year
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Rekonsiliasi Kewajiban (Aset)
Reconciliation of Liabilities (Assets) 2011 Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Kerja Nilai Wajar Aktiva Program Status Pendanaan Keuntungan (Kerugian) Bersih Aktuaria yang Belum Diakui Kewajiban (Aset) Program
2010 Rp
127,759,202,505 (99,595,249,580) 28,163,952,925 (63,293,906,018) (35,129,953,093)
Rekonsiliasi Perubahan Kewajiban (Aset):
Present Value of Provision Fair Value of Plant Assets Funding Unrecognized Actuarial Net Gain (Loss) Employee Benefits Liabilities
Reconciliation of Changes in Liabilities (Assets): 2011 Rp
Saldo Awal Beban Manfaat Karyawan Iuran Pembayaran Pasca Kerja dan Penyesuaian Saldo Akhir
113,461,275,847 (84,493,211,758) 28,968,064,089 (60,877,698,897) (31,909,634,808)
2010 Rp
(31,909,634,808) 13,910,865,605 (16,333,472,531) (797,711,359) (35,129,953,093)
(16,887,139,408) 11,192,802,245 (25,178,350,920) (1,036,946,725) (31,909,634,808)
Beginning Balance Current Year Expenses Contribution Paid Benefits Paid and Adjustment Ending Balance
Pada tahun 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama nomor WK: L.20/P/WK/2006 dan nomor. AJS: 079.SJ.U 076 antara PT Waskita Karya (Persero) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tanggal 28 Juli 2006 tentang Pengelolaan Program Asuransi Pesangon Kumpulan dan Addendum Perjanjian Kerjasama No. L. 20/P/WK/2006; No. 079 Sj. U. 0706 tanggal 25 April 2008.
In 2006, the Company signed a cooperation agreement numbers: WK L.20/P/WK/2006 and numbers. AJS: 076 079.SJ.U between PT Waskita Karya (Persero) and PT Asuransi Jiwasraya (Persero) on July 28, 2006 concerning to Management of Severance Group Insurance Program and Addendum I to Cooperation Agreement No. L.20/P/WK/2006; No. 079 SJ. U. 0706 dated April 25, 2008.
Tidak terdapat manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang di tahun 2011 dan 2010, sehingga Aset Program tersebut tidak dibukukan oleh Perusahaan.
There are no economic benefits available in the form of refundable fund from the plan or deduction of future contributions in the years 2011 and 2010, therefore the Assets Program were not recorded by the Company.
26. Modal Saham
26. Share Capital
a. Modal Saham
a. Share Capital
Susunan modal Perusahaan untuk tahun-tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Composition of the Company’s capital for the years 2011, 2010, and 2009 were as follows:
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued Capital and Fully Paid (Lembar/Sheet ) Pemerintah Republik Indonesia Saham Seri A Dwiwarna PT PPA (Persero) - Saham Seri B
180,000 17,820,000 17,820,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued Capital and Fully Paid (Lembar/Sheet )
Pemerintah Republik Indonesia Saham Seri A Dwiwarna
d6/May 16, 2012
180,000 180,000
2011 dan/and 2010 Persentase Nilai Kepemilikan per Lembar Percentage of Value per Share Ownership (%) Rp 1.00 99.00 99.00 Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership (%)
2009
100.00 100.00
65
1,000,000 26,655 26,655
Jumlah Total Rp 180,000,000,000 474,992,100,000 474,992,100,000
Nilai per Lembar
Jumlah
Value per Share
Total
Rp
Rp
1,000,000 1,000,000
180,000,000,000 180,000,000,000
Government of Republic Indonesia A Series Dwiwarna Shares PT PPA (Persero) - Saham Seri B
Government of Republic Indonesia A Series Dwiwarna Shares
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan PT Waskita Karya (Persero) nomor 36 tanggal 21 Oktober 2005 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah SH ditetapkan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 240.000.000.000 menjadi Rp 720.000.000.000 yang terbagi atas 720.000 saham dan masing-masing saham mempunyai nilai nominal Rp 1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 180.000 saham dengan nilai Rp 180.000.000.000 oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Based on amendements of the Company’s Articles of Association of PT Waskita Karya (Persero) number 36 dated October 21, 2005, of Imas Fatimah SH it was determined to the increase of authorized capital from Rp 240,000,000,000 to Rp 720,000,000,000 which is divided into 720,000 shares and each share at par value Rp 1,000,000. Part of the authorized capital have been subscribed and fully paid is amounting to 180,000 shares with total value of Rp 180,000,000,000 by the Government of Republic Indonesia.
Berdasarkan Akta No. 140 tanggal 20 Juli 2010, yang dibuat dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, terdapat perubahan anggaran dasar mengenai perubahan Modal Dasar Perusahaan sebesar Rp 720.000.000.000, terbagi atas 20.186.900 saham, yang terbagi dari 186.900 saham seri A Dwi Warna, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000, dan 20.000.000 saham seri B masing-masing saham dengan nilai nominal Rp 26.655. Dari modal dasar telah ditempatkan sebesar Rp 654.992.100 dan diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 180.000 saham seri A Dwi Warna atau sebesar Rp 180.000.000.000 dan Perusahaan Pengelola Asset sebanyak 17.820.000 saham seri B atau sebesar Rp 474.992.100.000. Seluruh saham tersebut berjumlah Rp 654.992.100.000, telah disetor penuh ke kas Perusahaan.
Based on Deeds no 140 dated July 20, 2010, of Sutjipto, SH, Notary in Jakarta, there are amendments regarding changes to the Company of Capital Rp 720,000,000,000, divided into 20,186,900 shares, consisting of 186,900 shares of A series Dwiwarna, each share with a nominal value of Rp 1,000,000, and 20,000,000 shares of B series each shares with a nominal value of Rp 26,655. From the authorized capital of Rp 654,992,100 has been placed and taken part by the Republic of Indonesia about 180,000 shares of A series dual color or Rp 180,000,000,000 and Perusahaan Pengelola Aset as much as 17.820.000 shares of B series or Rp 474,992,100,000. All shares amounting to Rp 654,992,100,000, have been fully paid into the treasury of the Company.
b. Modal Dipesan Pada tahun 2009, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)/(PT PPA) melakukan Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi atas Perusahaan. Pelaksanaan restrukturisasi dan/atau revitalisasi tersebut dilakukan dengan penyetoran modal oleh PT PPA sebesar Rp 474.992.100.000. Perusahaan akan menerbitkan saham baru atas penyetoran modal tersebut. Sampai dengan 31 Desember 2009, proses dan dokumentasi revitalisasi dan/atau restrukturisasi yang telah selesai adalah sebagai berikut :. i. Surat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. : S-222/MBU/2009 tanggal 13 April 2009 perihal prioritas kepada PT Waskita Karya (Persero) dalam program Rekapitalisasi. ii. Surat dari Menteri Keuangan No. S-553/MK.06/2009 tanggal 17 September 2009 perihal Persetujuan Restrukturisasi PT Waskita Karya (Persero).
b. The Ordered Capital In 2009, the PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)/(PT PPA) has conducted the restructuring and/or revitalization of the Company. The implementation of the restructuring and/or revitalization is performed by PT PPA by paying the capital amounting to Rp 474,992,100,000. The Company will issue new shares upon the payment of the capital. Up to December 31, 2009, and the documentation process of revitalization and/or restructuring has been completed are as follows i. Letter from the Ministry of the State Owned Enterprises. No.: S-222/MBU/2009 dated April 13, 2009 regarding the priority to PT Waskita Karya (Persero) in the recapitalization program. ii. The Letter from the Minister of Finance No. S553/MK.06/2009 dated September 17, 2009 regarding Approval of Restructuring of PT Waskita Karya (Persero). iii. The Letter from the Ministry of State Owned Enterprises No: S.664/MBU/2009 dated September 29, 2009 regarding Implementation of the Restructuring and/or revitalization of PT Waskita Karya (Persero) Number: KEP-244/MBU/2009 dated November 16, 2009. iv. The draft Acquisition in order of restructuring and/or revitalization of PT Waskita Karya (Persero) dated November 30, 2009 which were signed by PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) and PT Waskita Karya (Persero).
iii. Surat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara No: S. 664/MBU/2009 tanggal 29 September 2009 perihal Pelaksanaan Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi PT Waskita Karya (Persero) Nomor: KEP244/MBU/2009 tanggal 16 Nopember 2009. iv. Rancangan Pengambilalihan Dalam Rangka Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi PT Waskita Karya (Persero) tanggal 30 Nopember 2009 yang telah ditandatangani antara PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero).
d6/May 16, 2012
66
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
v.
Perjanjian Pokok Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi atas PT Waskita Karya (Persero) yang telah ditandatangani antara PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero) tanggal 31 Desember 2009. vi. Peraturan Pemerintah (PP) No. 49 Tahun 2010 tanggal 25 Mei 2010 tentang struktur kepemilikan saham negara melalui penerbitan saham baru pada Perusahaan.
v.
Dengan kondisi tersebut, pada 31 Desember 2009, Perusahaan telah membukukan hasil sementara proses revitalisasi dan/atau restrukturisasi tersebut sebagai “Piutang Pemegang Saham” atas pemesanan saham dan sebagai “Modal Dipesan”.
Under these conditions, on December 31, 2009, the Company has recorded the results as the process of revitalization and/or restructuring such as "Accounts Receivable Shareholder" for ordering stock and as "The Ordered Capital ".
The Restructuring Basic Agreement and/or revitalization of the PT Waskita Karya (Persero) which was signed between PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) with PT Waskita Karya (Persero) dated December 31, 2009. vi. The Government Regulation (PP). 49 of 2010 dated May 25, 2010 about the structure shares of the Government through the issuance of new shares in the Company.
27. Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya Saldo Awal Tahun Penambahan Dana Cadangan Saldo Akhir Tahun Belum Ditentukan Penggunaannya Saldo Awal Tahun Koreksi Cadangan Umum Laba (Rugi) Bersih Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Saldo Akhir Tahun
27. Retained Eearnings 2011 Rp
2010 Rp
192,279,960,913 -192,279,960,913
142,601,988,604 49,677,972,309 192,279,960,913
Appropiated Beginning Balance Addition Ending Balance
(393,823,430,028) -171,989,194,121 (2,423,912,870) (224,258,148,777)
(467,219,657,482) (49,677,972,309) 124,079,359,763 (1,005,160,000) (393,823,430,028)
Unappropiated Beginning Balance Allocation to General Reserve Net Income Partnership Program and Community Development Funds Ending Balance
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan No RIS-18/D2.MBU/2010 tanggal 14 Juni 2010, disetujui untuk membentuk cadangan umum atas penggunaan laba Perusahaan tahun 2009 sebesar Rp 49.677.972.309.
Based on the minutes of the General Meeting of Shareholders (AGM) of the Company No RIS18/D2.MBU/2010 June 14, 2010, agreed to establish a general reserve for the use of company profits in 2009 amounting to Rp 49,677,972,309.
Perusahaan membuat penyisihan untuk cadangan umum sesuai dengan Undang-undang nomor 40 tahun 2007 mengenai Perusahaan Terbatas.
The Company has provided the provision of general reserve in accordance with the Law number 40 year 2007 concerning to Limited Company.
Undang-undang tersebut mengharuskan perusahaan di Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dana cadangan diadakan untuk menutupi kerugian yang diderita dan dapat dipergunakan sebagai modal kerja dan tujuan lain menurut keputusan rapat umum pemegang saham.
The Law requires companies in Indonesia to provide a general reserve at least 20% of the issued and fully paid capital. Reserve funds have to be held to cover suffered losses and can be used as working capital and other purposes by the decision of the general meeting of shareholders.
Sesuai dengan program Pemerintah Republik Indonesia yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Mlik Negara nomor KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Mlik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, Perusahaan menyisihkan dana untuk program kemitraan bersumber dari penyisihan laba setelah pajak sebesar 1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen), dan menyisihkan dana untuk program bina lingkungan bersumber dari penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2% (dua persen).
In accordance with program of the Government of the Republic of Indonesia, as stated in the Decree of the Minister of State Owned Enterprises number KEP-236/MBU/2003 dated June 17, 2003 concerning to the Partnership Program of the State Owned Capital Enterprise with Small Business and Community Development Program, the Company has set aside funds for partnership, based on allowance for profit after tax with maximum of 1% (one percent) up to 3% (three percent), and set aside funds for environmental development program from allowance for profit after tax with maximum of 2% (two percent).
d6/May 16, 2012
67
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor PER05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, Perusahaan menyisihkan dana untuk program kemitraan bersumber dari penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2% (dua persen), dan menyisihkan dana untuk program bina lingkungan bersumber dari penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2% (dua persen).
Based on the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises number PER05/MBU/2007 dated April 27, 2007 concerning to the Partnership Program of State Owned Enterprises with Small Businesses and Community Development Program, the Company set aside funds for partnership based on the maximum allowance for profit after tax with maximum of 2% ( two percent), and set aside funds for environmental development program derived from allowance for profit after tax with maximum of 2% (two percent).
28. Pendapatan Usaha
28. Revenues
2011 Rp Jasa Konstruksi Sewa Gedung Properti Lain-lain Jumlah Bersih
7,266,061,805,432 996,583,621 660,000,000 6,448,248,747 7,274,166,637,800
2010 Rp 5,842,303,970,901 901,192,866 10,000,000,000 -5,853,205,163,767
Rincian pendapatan usaha :
Pihak-pihak Berelasi Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah - Pemerintah Daerah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Trans Lingkar Kita Jaya Universitas Indonesia PT Jasa Marga (Persero) Tbk Universitas Hasanuddin Makassar PT BPD Riau Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia PT PLN (Persero) Universitas Sumatera Utara PT Angkasa Pura II (Persero) PT Trans Marga Jateng PT Angkasa Pura I (Persero) Universitas Negeri Surabaya Universitas Sriwijaya Universitas Negeri Trunojoyo Universitas Udayana PT Kertas Leces (Persero) Universitas Negeri Yogyakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia PT Trans Heksa Karawang Badan Narkotika Nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan PT Kodja Bahari (Persero) Universitas Negeri Malang Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo PT Semen Gresik (Persero) PT Bukit Asam (Persero) Kementerian Perhubungan PT Semen Padang (Persero) Tbk Universitas Andalas Universitas Nusa Cendana Bank Indonesia Institut Teknologi Surabaya Kementerian Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Universitas Papua PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Iglas (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk
d6/May 16, 2012
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp 4,488,578,782,314 1,210,315,212 1,086,875,000 -4,490,875,972,526
Construction Services Buildings Rental Properties Others Total
The details of the revenues:
2011 Rp 2,408,180,632,441 740,706,995,855 460,491,371,620 261,781,593,215 184,851,922,558 159,635,793,956 148,728,582,729 126,134,371,889 122,167,714,100 91,915,201,596 83,134,461,400 62,573,929,943 53,884,867,281 48,208,488,500 44,468,181,818 43,180,016,365 42,810,250,000 41,865,617,273 41,584,821,550 38,296,757,727 35,405,145,455 33,233,848,545 32,420,023,018 30,593,980,000 29,903,206,500 26,089,810,001 25,636,882,068 24,832,000,000 18,994,697,408 18,392,053,636 17,369,610,000 17,165,755,200 17,032,630,000 14,895,376,444 14,576,983,636 11,919,660,794 10,544,534,546 7,235,639,273 7,008,961,273 3,926,690,042 3,337,175,613 433,206,827
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
2010 Rp 2,299,952,637,549 197,833,146,754 -80,676,985,633 93,813,728,946 35,299,207,773 54,909,090,909 57,605,829,209 30,182,727,271 50,745,216,340 224,739,026,260 93,187,314,042 309,452,981,522 -----129,879,922,622 34,090,909,091 ----15,639,102,000 35,335,181,819 -31,069,962,060 -195,610,404,698 21,328,689,016 --48,221,938,383 --12,324,545,455 -31,471,736,530 -9,877,689,360 40,709,437,772
68
1,130,802,585,083 1,061,381,238,694 ---63,930,111,306 -----128,962,576,375 137,706,021,658 --------------28,247,378,000 -304,105,482,911 60,135,677,872 ---------65,730,842,000 --
Related Parties The Ministry of Public Work Republic Indonesia District Governments PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Trans Lingkar Kita Jaya University of Indonesia PT Jasa Marga (Persero) Tbk Hassanudin University, Makasar PT BPD Riau The Ministry of Internal Affairs of Republic of Indonesia PT PLN (Persero) The North Sumatra University PT Angkasa Pura II (Persero) PT Trans Marga Jateng PT Angkasa Pura I (Persero) State University of Surabaya Sriwijaya University State University of Trunojoyo Udayana University PT Kertas Leces (Persero) State University of Yogyakarta The Ministri of Health of Republic Indonesia PT Trans Heksa Karawang Badan Narkotika Nasional The Ministry of Maritime and Fisheries PT Kodja Bahari (Persero) State University of Malang Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo PT Semen Gresik (Persero) PT Bukit Asam (Persero) The Ministry of Transportation PT Semen Padang (Persero) Tbk Andalas University Nusa Cendana University Bank of Indonesia Institut Teknologi Surabaya The Ministry of Financial The Ministry of Justice and Human Rights Papua University PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Iglas (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Badan Nasional Penanggulangan Bencana Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi - Aceh Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Dirjen Bea Cukai Lembaga Administrasi Negara Mahkamah Agung Republik Indonesia Perum Perumnas PT Jakarta Lingkar Barat Satu Perum Perumnas PT Rekayasa Industri PT Semen Tonasa (Persero) Kepolisian Republik Indonesia PT Telkom (Persero) Tbk Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan RSUD Ibnu Sina Gresik RSUP Fatmawati Jakarta Satuan Kerja Bandara Udara Medan Baru Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Universitas Indonesia Universitas Gadjah Mada Universitas Jendral Soedirman Universitas Sriwijaya Yayasan Masjid MA RI Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Bandung Kementerian Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia Jumlah Pendapatan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak Ketiga Bin Laden Corporation Group PT Tapin Coal Terminal PT Indonesian Paradise Island Daewoo Engineering Company PT Meridan Sejati Surya Plantation PT Graha Santika Dyandra PT Gunawangsa Investindo PT Multi Artha Pratama PT Inti Utama Dharma RE PT Saipem Indonesia PT Tiara Sakti Mandiri PT Merdeka Sandi Surya Hubei Hongyuan Power Engineering, Co Ltd PT Retzan Indonesia Poltek Media Kreatif PT Magna Terra PT Newmont Nusa Tenggara PT Bumi Serpong Damai Tbk PT Putera Mataram Indah Wisata PT Cipta Ekatama Nusantara PT Hotel Candi Baru PT Pancamulti Niaga Pratama PT GriyaInta Sejahtera Insani PT Prolindo Cipta Nusantara PT Ciliandra Perkasa Group Islamic Development Bank Star Energi Geothermal (Wayang Windu)LTD PT Arcs House PT Palarudhibi Teguh Makmur PT Sandai Inti Jaya Tambang Yayasan Attaqwa PT Edu Tours Indonesia PT Peputra Maha Jaya American Red Cross CV Dalas Wilis Putra Japan Internasional Corporation Kepolisian Republik Indonesia Kopkar PT Idec Awi Tarakan
d6/May 16, 2012
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
----------------------------
-11,612,484,000 23,413,730,909 92,369,728,600 71,560,955,940 57,785,217,975 13,936,363,637 10,407,477,000 29,869,637,541 1,920,186,948 8,443,604,541 -13,307,019,989 11,559,957,500 11,197,053,636 -15,844,683,000 10,869,648,617 32,151,258,181 16,789,668,182 --11,808,473,637 15,635,565,122 20,396,363,636 11,468,907,356 21,349,976,363
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp 16,025,333,600 --193,816,619,545 42,025,614,427 --18,827,054,000 64,382,707,047 -105,750,395,459 60,208,035,879 31,861,226,811 --34,335,193,636 ----25,932,727,000 71,376,300,673 ------
5,605,549,442,095
-4,647,655,373,324
10,143,901,819 3,655,687,023,795
235,695,761,419 128,966,929,215 126,217,288,233 120,101,301,531 99,877,504,386 86,640,449,115 75,124,387,009 72,718,921,951 55,890,909,092 53,575,701,015 46,166,808,493 42,976,109,091 41,603,798,421 40,260,489,659 38,561,818,183 37,201,685,364 25,683,689,091 25,418,933,063 24,170,821,211 23,424,318,280 22,987,894,829 20,228,217,869 20,014,488,168 18,405,983,610 16,301,600,000 16,012,744,262 15,375,841,045 15,311,663,720 15,093,386,364 13,909,090,908 11,621,680,000 11,326,389,195 11,091,634,180 ------
294,572,603,706 -69,397,461,145 --60,790,227,273 ---142,022,086,820 13,607,236,363 -27,832,005,558 24,399,155,000 17,240,217,600 ---17,642,322,500 11,848,409,000 16,756,373,599 29,551,200,000 ---71,881,970,656 10,245,116,000 21,196,909,864 --3,032,589,802 --826,111,996 10,000,000,000 71,164,436,409 11,197,053,636 19,593,100,800
39,383,252,953 --------14,758,568,384 ---------------82,311,188,438 ---
2011 Rp
2010 Rp
69
-15,531,847,100 --10,239,509,174 -22,526,165,459 ---
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) PT Jakarta International Container Terminal (JICT) National Disaster Management Agency Financial Audit Board of Republic Indonesia Rehabilitation and Reconstruction Agency-Aceh Office of Youth and Sport General Director of Custom Duty The Institute of Public Administration The Supreme Court of Indonesia Perum Perumnas PT Jakarta Lingkar Barat Satu Perum Perumnas PT Rekayasa Industri PT Semen Tonasa (Persero) Kepolisian Republik Indonesia PT Telkom (Persero) Tbk Center for Financial Transaction Reports and Analysis� Ibnu Sina Gresik Public Hospital Fatmawati Public Hospital Jakarta Airport Working Unit of Medan Baru Sekolah Tinggi Akuntansi Negara University of Indonesia Gadjah Mada University Jendral Soedirman University Sriwijaya University Foundation of MA RI Mosque Telkom Education Foundation (YPT) Bandung The Ministry of Public Housing of the Republic of Indonesia Total Revenues Related Parties Third Parties Bin Laden Corporation Group PT Tapin Coal Terminal PT Indonesian Paradise Island Daewoo Engineering Company PT Meridan Sejati Surya Plantation PT Graha Santika Dyandra PT Gunawangsa Investindo PT Multi Artha Pratama PT Inti Utama Dharma RE PT Saipem Indonesia PT Tiara Sakti Mandiri PT Merdeka Sandi Surya Hubei Hongyuan Power Engineering, Co Ltd PT Retzan Indonesia Polytechnic of Media Kreatif PT Magna Terra PT Newmont Nusa Tenggara PT Bumi Serpong Damai Tbk PT Putera Mataram Indah Wisata PT Cipta Ekatama Nusantara PT Hotel Candi Baru PT Pancamulti Niaga Pratama PT GriyaInta Sejahtera Insani PT Prolindo Cipta Nusantara PT Ciliandra Perkasa Group Islamic Development Bank Star Energi Geothermal (Wayang Windu)LTD PT Arcs House PT Palarudhibi Teguh Makmur PT Sandai Inti Jaya Tambang Attaqwa Foundation PT Edu Tours Indonesia PT Peputra Maha Jaya American Red Cross CV Dalas Wilis Putra Japan Internasional Corporation Police of Republic Indonesia Kopkar PT Idec Awi Tarakan
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2011 Rp
Oger Abu Dhabi Universitas Eka Sakti Padang PT Antara Khoh PT Anugerah Nusa Jaya PT Badak NGL Bontang PT Elite Prima Hutama PT Indonesia Power PT NCC Surabaya PT Pakuwon Darma PT Techindo Pratama PT Titan Wijaya Yayasan RS Advent Lainnya (di bawah Rp 10 Milyar) Jumlah Pendapatan Pihak-pihak Ketiga Jumlah
------------60,658,957,733 1,668,617,195,705 7,274,166,637,800
2010 Rp
1,377,095,349 12,311,560,905 13,914,270,000 -14,471,594,510 ----15,000,231,128 21,811,271,164 53,176,936,000 139,887,297,296 1,205,549,790,443 5,853,205,163,767
Rincian pemberi kerja dengan nilai kontribusi pendapatan melebihi 10% dari pendapatan usaha Perusahaan untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 sebagai berikut :
2011 Rp 2,408,180,632,441 740,706,995,855 3,148,887,628,296
Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah - Pemerintah Daerah Jumlah Bersih
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
Oger Abu Dhabi Eka Sakti Padang University PT Antara Khoh PT Anugerah Nusa Jaya PT Badak NGL Bontang PT Elite Prima Hutama PT Indonesia Power PT NCC Surabaya PT Pakuwon Darma PT Techindo Pratama PT Titan Wijaya Advent Hospital Foundation Others (less than Rp 10 Billions each) Total Revenues Third Parties Total
296,833,765,323 -27,638,772,299 13,542,185,027 -13,766,132,463 164,746,104,011 11,390,271,747 11,692,282,316 -21,664,803,841 -89,164,100,196 835,188,948,731 4,490,875,972,526
Details of the project owners with value exceeding 10% of the Company revenues for the years 2011, 2010 and 2009 were as follows:
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ 2010 December 31, 2009 Rp Rp 2,299,952,637,549 1,130,802,585,083 -1,061,381,238,694 2,299,952,637,549 2,192,183,823,777
The Ministry of Public Work Republic Indonesia District Governments Total
29. Beban Pokok Pendapatan
Jasa Konstruksi Properti Sewa Gedung Jumlah
29. Cost of Revenues 2011 Rp 6,610,407,929,612 564,883,035 -6,610,972,812,647
2010 Rp 5,265,284,551,996 10,805,029,234 813,300,898 5,276,902,882,128
30. Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Kemitraan Waskita - CPA Waskita - Yasa Waskita - Jakon - Bumirejo Waskita - Kega Waskita - PAL Waskita - Brantas Waskita - Siswa Waskita - Luhribu Waskita - Luhribu Waskita - Larasati Waskita - Indopora Waskita - CPA Waskita - Indah Karya Waskita - Karya Baru Makmur Waskita - Aneka Bangun Waskita - PP Waskita - Rimba Marinda
d6/May 16, 2012
Construction Service Properties Building Rental Total
30. Revenue (Loss) Associates Entity and Joint Venture 2011 Rp
Nama Proyek/ Projects Name Span Samarinda Utara Kualanamu Jl. Pati Rembang Harris Yogya PLTU Malinau Danau Gerak Tempe Faspel Pantoloan Reservoir Bdg MA Kayu Sesayap Tnh Tidung Beno Simpang Libas Drainase Pekalongan Sandai Nanga Tayap Kalbar Ciasem Pamanukan Bandara Mutiara Palu Landasan Pacu Halueoleo Ktr. Pusat BPK RI Tol Balikpapan Samarinda
5,217,645,260 5,089,168,468 2,484,430,867 2,404,766,610 1,880,319,102 1,738,513,918 1,647,287,950 1,593,357,450 1,120,000,000 1,034,250,000 1,020,821,211 703,463,103 672,454,261 608,000,000 324,200,000 324,063,163 208,551,808
70
2010 Rp --231,719,686 ---------------
Partners Waskita - CPA Waskita - Yasa Waskita - Jakon - Bumirejo Waskita - Kega Waskita - PAL Waskita - Brantas Waskita - Siswa Waskita - Luhribu Waskita - Luhribu Waskita - Larasati Waskita - Indopora Waskita - CPA Waskita - Indah Karya Waskita - Karya Baru Makmur Waskita - Aneka Bangun Waskita - PP Waskita - Rimba Marinda
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Kemitraan
Waskita - Jaya - Nusantara Waskita - Adhi - Wijaya Waskita - Adhi - NK Waskita - Artanusa - Indoetam Waskita - Cahaya Adhi - Waskita - PP Waskita - Aremix - Akas Waskita - PP Waskita - Paesa Waskita - Metro Waskita - PP Waskita - Baswara Mahir Waskita - IPA Wika - Waskita - PP - HK Bagian Laba Ventura Bersama Bagian Laba Entitas Asosiasi Jumlah
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah) 2011 Rp
Nama Proyek/ Projects Name
Pemb. Jl. Siring Porong Sei Ular Jembatan Kelok 9 MEP RSUD Tarakan WTP Samarinda Utara Jl. SS Karawang Jalan Situbondo Batang Sinampar STAKPN Tarutung Jl. Akses Bil jembatan Gergaji Tulur Aji Jangkat Tanjung Mas Bedung Jatigede CIC
2010 Rp
-----------(158,254,000) (616,090,247) (3,095,444,707) 24,201,504,217 582,478,081 24,783,982,298
924,067,434 1,714,524,225 2,478,504,808 850,151,000 24,227,877 (292,230,175) (115,161,665) 465,986 (1,094,348,493) 1,962,085,431 511,538,763 409,231,010 -1,256,687,883 8,861,463,768 836,644,319 9,698,108,087
31. Beban Penjualan dan Administrasi dan Umum
Beban Penjualan Tender Pemasaran Iklan Jumlah Beban Umum dan Administrasi Pegawai Penyisihan Piutang Jasa Produksi dan Tantiem Penyusutan Aset Tetap Perjalanan Dinas Pesangon Kantor Umum dan Adminstrasi Gedung THR Jamsostek DPLK Jumlah Jumlah
Waskita - Jaya - Nusantara Waskita - Adhi - Wijaya Waskita - Adhi - NK Waskita - Artanusa - Indoetam Waskita - Cahaya Adhi - Waskita - PP Waskita - Aremix - Akas Waskita - PP Waskita - Paesa Waskita - Metro Waskita - PP Waskita - Baswara Mahir Waskita - IPA Wika - Waskita - PP - HK Revenue Joint Venture Revenue Assosiate Entity Total
30. Operating Expenses
2011 Rp
2010 Rp
8,458,195,232 4,109,078,599 572,885,450 13,140,159,281
11,649,647,821 4,018,548,397 662,256,300 16,330,452,518
Selling Expenses Tender Advertising Marketing Total
84,533,224,354 40,002,823,558 25,000,000,000 5,053,532,106 17,165,347,911 15,131,742,287 13,194,641,897 12,564,929,314 6,055,486,442 3,935,230,635 2,498,909,519 20,112,808 225,155,980,831 238,296,140,112
60,818,432,664 28,912,813,193 18,500,000,000 5,280,956,160 15,079,961,451 17,614,119,802 12,110,534,925 12,280,164,740 5,871,033,489 5,729,024,680 3,378,178,534 137,505,824 185,712,725,462 202,043,177,980
General and Administrative Expenses Employee Allowance for Doubtful Accounts Production and Tantiem Depreciation of Fixed Assets Travelling Severance Office General and Administration Building THR Allowance Jamsostek DPLK Total Total
32. Beban Pinjaman
32. Loan Expenses
Merupakan beban bunga atas kredit bank/non bank, beban provisi, dan beban administrasi bank yang terkait dengan perolehan pinjaman selama periode berjalan setelah dikurangi biaya bunga yang secara langsung dapat diatribusikan dengan biaya perolehan suatu proyek tertentu yang memenuhi syarat.
d6/May 16, 2012
Partners
Represent interest expenses of bank loans/non banks, fees, and administrative expenses related to the acquisition of the bank loans during the current period after deducting interest costs which are directly attributable to the cost of a qualifying project.
71
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
33. Pendapatan Lain-lain
33. Others Revenue 2011 Rp
Pendapatan Pemulihan Piutang Keuntungan Penjualan Perusahaan Asosiasi Pendapatan Klaim Asuransi Pendapatan lain-lain Proyek Pendapatan Sewa Potongan Pembelian Lain-lain Jumlah
2010 Rp
25,141,594,739 8,481,000,000 5,114,896,030 2,988,443,082 67,500,000 64,931,394 1,606,331,992 43,464,697,237
22,971,379,602 -268,076,164 4,185,470,794 45,500,000 51,833,388 2,259,330,022 29,781,589,970
Recovery of Receivable Income Gain on Sale of Associate Company Insurance Claims Income Others Income Project Rent Income Purchases Discount Others Total
Keuntungan penjualan perusahaan asosiasi merupakan keuntungan atas penjualan penyertaan pada PT Cinere – Serpong Jaya sebesar Rp 8.481.000.000 (Catatan 13).
Gain on sale of associate company represent profit on sale of shares in PT Cinere -Serpong Jaya Rp 8,481,000,000 (Note 13).
Pendapatan pemulihan piutang merupakan penerimaan ditahun 2011 atas piutang yang telah dibentuk pencadangannya di tahun 2010 sebesar Rp 10.543.604.546 untuk piutang usaha, sebesar Rp 2.704.394.775 untuk piutang retensi, sebesar Rp 10.385.494.314 untuk piutang lain-lain, dan Rp1,508,101,504 untuk piutang usaha dari tahun-tahun sebelumnya.
Recovery of receivable income represent receipt in the year 2011 the receivables that have been provided in 2010 amounting to Rp10,543,604,546 for accounts receivable, amounting to Rp2,704,394,775 for the retention receivables, amounting to Rp 10,385,494,314 for other receivables, and Rp1,508,101,504 to accounts receivable from prior years.
Pemulihan atas penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha di tahun 2011 diantaranya kepada PT Sarana Multi Land sebesar Rp 6.218.237.455, PT Citra Margatama Surabaya sebesar Rp 3.246,273.248, Sociate Euxilliare D’Enterprise International Rp 8.979.555.836 dan beberapa Perusahaan lainnya (Catatan 6).
Recovery of allowance for impairment loss on trade receivables in 2011 including to the PT Sarana Multi Land amounting to Rp 6,218,237,455, PT Citra Margatama Surabaya amounting to Rp 3,246,273,248, Sociate Euxilliare D'Enterprise International Rp 8,979,555,836 and several other companies (Note 6 ).
Terdapat pemulihan atas penyisihan kerugian penurunan nilai piutang retensi di tahun 2011 diantaranya kepada Bin Ladin Contractor Group sebesar Rp 2.517.118.730, dan Proyek Royal Plaza sebesar Rp 187.275.645 (Catatan 7).
There is a recovery of the allowance for impairment of receivables retention in year 2011 including the Bin Laden Group amounting to Rp 2,517,118,730 Contractor, and the Royal Plaza Project amounting to Rp 187,275,645 (Note 7).
Pada tanggal 21 Oktober 2011, Perusahaan menerima pelunasan piutang dari PT MGC sebesar Rp 25 Milyar. Atas pelunasan ini, Perusahan melakukan pemulihan atas cadangan penurunan nilai piutang sebesar Rp 10,38 Milyar dan membukukan sebagai Pendapatan Pemulihan Piutang (Catatan 8).
On October 21, 2011, the Company received a settlement of accounts receivable from PT MGC amounting to Rp 25 Billion. Upon redemption, the Company performs recovery for impairment of accounts receivable amounting to Rp 10.38 Billion and recorded s Revenue Recovery Accounts Receivable (Note 8).
34. Laba Per Saham
34. Earning Per Share
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
Following the details of the calculation of earning per share:
Laba Usaha Laba Bersih Laba Usaha per saham Laba Bersih per Saham
380,360,993,691 124,079,359,763 21,131 6,893
2011 Rp
d6/May 16, 2012
2010 Rp
460,831,959,206 171,989,194,121 25,602 9,555
72
Operating Income Net Income Operating Income per Share Net Income per Share
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 35.
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Bank Garansi dan Letter of Credit (LC)
35. Bank Guarantee and Letter of Credit(LC)
Perusahaan memiliki fasilitas Bank Garansi dari PT Bank BNI (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Panin Tbk, dan PT BRI (Persero) Tbk masing – masing dengan jumlah maksimum Rp 1.700 milyar, Rp 2.000 milyar, Rp 200 milyar, dan Rp 100 milyar.
The Company obtained Bank Guarantee facilities from PT Bank BNI (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Panin Tbk, and PT Bank BRI (Persero) Tbk with maximum of Rp 1,700 billion, Rp 2,000 billion, Rp 200 billion and Rp 100 billion, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011 Perusahaan telah menggunakan Bank Garansi masing-masing Rp 1.442 milyar, Rp 1.350 Milyar, Rp 17.068 Juta dan Rp 91.808 Milyar.
On December 31, 2011 the Company had used the Bank Guarantee, respectively - each USD 1,442 billion, Rp 1,350 billion, Rp 17,068 billion and Rp 91,808 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan telah menggunakan Bank Garansi masing – masing Rp 1.514 milyar, Rp 1.910 milyar, Rp 23.837 milyar dan Rp 51.116 milyar.
On December 31, 2010 the Company had used the Bank Guarantee amounting to USD 1,514 billion, Rp 1,910 billion, Rp 23,837 billion and Rp 51,116 billion, respectively.
Perusahaan juga memiliki fasilitas Letter Of Credit dan Surat Kredit Bank Dalam Negeri (SKBDN) dari PT Bank BNI Tbk sebesar USD 15.000.000 dan Perusahaan telah menggunakan masing-masing sebesar USD 14.972.601,51 dan USD 12.752,117,70 ditahun 2011 dan 2010.
The Company also has Letter of Credit and Letter of Local Bank Credit (L / C) from PT Bank BNI Tbk is amounting to USD 15,000,000 and the Company has been used amounting to USD 14,972,601.51 and USD 12,752,117.70, respectively in year 2011 and 2010.
36. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan Supply Chain Financing (SCF)
36. Working Capital Loans Facility and Supply Chain Financing (SCF)
Perusahaan memiliki fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan Supply Chain Financing (SCF) yang digunakan untuk membayar tagihan mitra kerja sebagai berikut::
The Company has Working Capital Loans Facility and Supply Chain Financing (SCF) were used to pay parners bill were as follow:
2011 Rp PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - SCF PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - KMK PT CIMB Niaga Bank Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - OAF PT Deutsch Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - KMK Mitra Jumlah
2010 Rp
300,000,000,000 250,000,000,000 200,000,000,000 150,000,000,000 85,000,000,000 -985,000,000,000
-100,000,000,000 100,000,000,000 -85,000,000,000 200,000,000,000 485,000,000,000
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah penggunaan fasiltas tersebut sebagai berikut::
As of December 31, 2011 and 2010, total use that facility , were as follow:
2011 Rp PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - SCF PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - OAF PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - KMK PT Deutsch Bank PT CIMB Niaga Bank PT Bank Syariah Mandiri - KMK Jumlah
d6/May 16, 2012
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - SCF PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - KMK PT CIMB Niaga Bank Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - OAF PT Deutsch Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - KMK Mitra Total
2010 Rp
259,851,000,000 80,862,000,000 12,485,000,000 7,747,000,000 275,494,766 -361,220,494,766
--57,340,701,874 12,964,000,000 7,096,000,000 1,009,550,911 77,400,701,874
73
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - SCF PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - OAF PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - KMK PT Deutsch Bank PT CIMB Niaga Bank PT Bank Syariah Mandiri - KMK Total
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
37. Aset dan Kewajiban Moneter Dalam Mata Uang Asing
37. Monetary Assets and Liabilities in Foreign Currency
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Aset Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha Piutang Retensi Tagihan Bruto Liabilitas Utang Usaha Uang Muka
Mata Uang Asing/ Foreign Currencies
2011 Rp
As of December 31, 2011 and 2010, the Company have monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies were as follow:
Setara Dengan/ Equivalent with Rp
Mata Uang Asing/ Foreign Currencies
2010 Rp
Setara Dengan/ Equivalent with Rp
USD SGD YEN EURO AED SAR USD YEN SAR YEN
4,097,279.64 5,451.05 103,526.76 38,932.11 2,904,245.53 1,912,546.86 --13,497,986.72 --
37,154,131,768 38,017,422 1,209,192,557 457,023,607 7,203,661,568 4,646,322,228 --32,791,873,953 --
1,058,610.58 647,457.41 92,236,899.00 17,031.79 32,368.42 4,928,936.05 405,298.44 155,345,929.00 -29,271,909.15
9,517,967,725 4,519,647,671 10,172,374,077 203,628,505 79,184,808 11,798,443,512 3,644,038,274 17,132,372,384 -3,228,261,282
Assets Cash and Cash Equivalent
SAR
6,837,683.26
16,611,399,338
--
--
Gross Amount Due From Customers
29,397,651.93
100,111,622,441
283,944,439.84
60,295,918,237
AED SAR
---
---
39,201.48 2,289,082.00
95,900,933 5,479,398,474
SAR USD
2,556.83 -2,556.83 29,395,095.10
6,211,535 -6,211,535 100,105,410,906
-194,444.24 2,522,727.72 281,576,555.25
-1,748,248,162 7,323,547,569 52,972,370,670
Jumlah Aset Bersih
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs konversi yang digunakan Perusahaan masing-masing adalah sebagai berikut:
Trade Receivables Retention Receivables
Liabilities Trade Creditor Advance Received
Total Net Assets
As of December 31, 2011 and 2010, the conversion which were used by the Company, respectively as follow: 2011 Rp
USD SGD YEN Jepang EURO AED SAR
9,068.00 6,974.33 11,680.00 11,738.99 2,480.39 2,429.39
38. Informasi Segmen a.
8,991.00 6,980.61 11,029.10 11,955.79 2,452.80 2,402.75
38. Segment Information
Segmen Primer Segmen primer Perusahaan dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan.
a.
Informasi Segmen berdasarkan jenis usaha / produk adalah sebagai berikut:
d6/May 16, 2012
2010 Rp
Primary Segment The Company’s primary segment is grouped based on the work performed. Details information of segment based on the type of business/product were as follow:
74
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah) 2011
Pendapatan Usaha
Konstruksi/ Contructions Rp 7,272,510,054,179
Sewa Gedung/ Buildings Rental Rp 996,583,621
Properti/ Properties Rp 660,000,000
Beban Pokok Pendapatan
6,610,407,929,611
--
Hasil Segmen
564,883,036
Jumlah/ Total Rp 7,274,166,637,800 -6,610,972,812,647
Cost of Revenues Segment Profit
Revenues
662,102,124,568
996,583,621
95,116,964
663,193,825,153
Penghasilan Lain - lain
--
--
--
71,941,405,829
Others Income
Beban Usaha
--
--
--
(238,296,140,112)
Operating Expenses
Beban Lain - lain
--
--
--
(36,007,131,664)
Others Expense
Laba Usaha
--
--
--
460,831,959,206
Operating Income
Beban Pinjaman
--
--
--
(153,789,010,055)
Loan Expense Gain Portion on Associates Companies and Joint Venture
Bagian Laba Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
--
--
--
24,783,982,298
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
--
--
--
331,826,931,449
Profit Before Income Taxes
(159,705,078,966)
(99,658,362)
(33,000,000)
(159,837,737,328)
Corporate Income Tax Expenses
171,989,194,121
Net Profit
971,277,877,906 445,387,893,358 1,706,360,182,421 351,258,887,957 1,648,217,909,834
Assets Trade Receivables Retention Receivables Gross Amount Due from Customers Inventories Unallocated Assets
5,122,502,751,476
Total Assets
1,661,714,364,689 1,022,911,841,173 1,817,654,184,721
Liablilities Trade Payables Gross Amount Due to Third Parties Unallocated Liabilities
4,502,280,390,583
Total Libilities
Beban Pajak Penghasilan Laba Bersih Aset Piutang Usaha Piutang Retensi Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa Persediaan Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan
962,191,718,843 445,387,893,358 1,697,885,490,862 349,819,572,885 --
9,000,000,000 -8,474,691,559 1,439,315,072 --
86,159,063 -----
Jumlah Aset Kewajiban Utang Usaha Utang Bruto Kepada Pihak Ketiga Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasikan
----
1,661,714,364,689 1,022,280,445,585 --
-631,395,588 --
Jumlah Kewajiban 2010 Konstruksi/ Contructions Rp
Sewa Gedung/ Buildings Rental Rp
Properti/ Properties Rp
Jumlah/ Total Rp
Pendapatan Usaha
5,842,303,970,901
901,192,866
10,000,000,000
5,853,205,163,767
Revenues
Beban Pokok Pendapatan
5,265,284,551,996
813,300,898
10,805,029,234
5,276,902,882,128
Cost of Revenues Segment Profit
Hasil Segmen
577,019,418,905
87,891,968
(805,029,234)
576,302,281,639
Penghasilan Lain - lain
--
--
--
41,733,802,817
Others Income
Beban Usaha
--
--
--
(202,043,177,980)
Operating Expenses
Beban Lain - lain Laba Usaha Beban Pinjaman Bagian Laba Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan
--
--
--
(35,631,912,785)
Others Expense
577,019,418,905
87,891,968
(805,029,234)
380,360,993,691
Operating Income
--
--
--
(149,815,595,239)
Loan Expense
--
--
--
9,698,108,087
Revenue Associates Entity and Joint Venture
577,019,418,905
87,891,968
(805,029,234)
240,243,506,539
Profit Before Corporate Income Taxes
(115,574,027,489)
(90,119,287)
(500,000,000)
(116,164,146,776)
Corporate Income Tax Expenses
124,079,359,763
Net Profit
Laba Bersih Aset Piutang Usaha Piutang Retensi Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa Persediaan Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan Jumlah Aset
585,656,836,070 287,529,550,598 1,653,275,472,071 231,369,592,114 --
273,694,793 -----
9,000,000,000 --1,594,565,072 --
594,930,530,863 287,529,550,598 1,653,275,472,071 232,964,157,186 1,310,040,459,816 4,078,740,170,534
Assets Trade Receivables Retention Receivables Gross Amount Due from Customers Inventories Unallocated Assets Total Assets
Kewajiban Utang Usaha Utang Bruto Kepada Pihak Ketiga Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasikan Jumlah Kewajiban
900,293,950,207 1,140,388,806,050 --
----
----
900,293,950,207 1,140,388,806,050 1,587,867,945,791 3,628,550,702,048
Liablilities Trade Payables Gross Amount Due to Third Parties Unallocated Liabilities Total Libilities
s
b.
b. Segmen Geografis
’
Segmen sekunder Perusahaan dikelompokkan berdasarkan daerah geografis. Informasi segmen berdasarkan daerah geografis adalah sebagai berikut:
d6/May 16, 2012
Geographic Segment The Company’s secondary segment is classified by geographic area. Information segment based on geographical area were as follow:
75
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Aset Kantor Pusat Divisi I Divisi II Divisi III Divisi IV Divisi V Divisi VI Divisi VII Divisi EPC Jumlah Sebelum Eliminasi Eliminasi Jumlah Setelah Eliminasi
Liabilitas dan Ekuitas Kantor Pusat Divisi I Divisi II Divisi III Divisi IV Divisi V Divisi VI Divisi VII Divisi EPC Jumlah Sebelum Eliminasi Eliminasi Jumlah Setelah Eliminasi
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah) 2011 Rp
2010 Rp
1,614,580,738,810 1,199,367,424,472 974,425,472,866 1,066,225,300,224 514,191,557,170 437,151,930,767 285,050,184,654 143,909,585,748 128,400,100,502 6,363,302,295,213 (1,240,799,543,737) 5,122,502,751,476
989,549,354,163 1,183,652,741,210 1,041,907,388,842 1,227,461,770,010 -----4,442,571,254,225 (363,831,083,691) 4,078,740,170,534
2011 Rp
2010 Rp
1,614,580,738,810 1,199,367,424,472 974,425,472,866 1,066,225,300,224 514,191,557,170 437,151,930,767 285,050,184,654 143,909,585,748 128,400,100,502 6,363,302,295,213 (1,240,799,543,737) 5,122,502,751,476
989,549,354,163 1,183,652,741,210 1,041,907,388,842 1,227,461,770,010 -----4,442,571,254,225 (363,831,083,691) 4,078,740,170,534
39. Perkara Hukum
Liabilities and Equity Head Office Division I Division II Division III Division IV Division V Division VI Division VII EPC Division Total Before Elimination Elimination Total After Elimination
39. Litigations
1. Pada tahun 1999 Joint Venture SAE Waskita yang terdiri dari Sociate Euxilliare D’Enterprise International dan Perusahaan (Pemohon) menunjuk Arbiter Soelistyo SH dan Arbiter tersebut membentuk Arbitrase tunggal dalam perkara klaim atas wanprestasi yang dilakukan oleh PT Angkasa Interland (Responden) untuk proyek Kondominium Puri Casablanca. Pada tanggal 21 Desember 1999 Arbiter tersebut mengeluarkan putusan dan telah disyahkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dengan putusan No. 06/Eks.Arb/2000/PN.Jaksel, tanggal 6 Maret 2000 dengan amar putusan sebagai berikut: a. Responden harus segera membayar kepada Pemohon jumlah sebesar Rp 59.933.261.574, termasuk PPN; b. Responden harus segera membayar kepada Pemohon bunga berjumlah Rp 1.259.987.768 sampai tanggal 15 November 1999; c. Responden harus segera membayar kepada Pemohon bunga menurut Undang-Undang sebesar 6% per tahun atas jumlah yang diputuskan dibawah ayat-ayat 1 dan 2 di atas sejak tanggal 16 Nopember sampai tanggal pembayaran, dan d. Masing - masing harus segera membayar separuh biaya Arbitrase sebesar Rp 2.500.000.
d6/May 16, 2012
Assets Head Office Division I Division II Division III Division IV Division V Division VI Division VII EPC Division Total Before Elimination Elimination Total After Elimination
1.
76
In 1999 Joint Venture SAE Waskita consisted of Sociate Euxilliare D’entreprise International and the Company (Applicant) has appointed Soelistyo SH as Arbiter and this Arbiter formed a single arbitrage in law suit of contract breach of contract claim made by PT Angkasa Interland (Respondent) on Condominium Puri Casablanca project. On December 21, 1999 the Arbiter issued decision and has been legalized by the South Jakarta District Court through the decision No. 06/Eks.Arb/2000/PN/Jaksel, dated March 6, 2000 declaring the following: a.
Respondent shall immediately pay to the Applicant is amounting to Rp 59,933,261,574 included VAT;
b.
Respondent shall immediately pay interest is amounting to Rp 1,259,987,768 until November 15,1999;
c.
Respondent shall immediately pay interest of 6% per year to the Applicant as stated in the decision under article 1 and 2 starting from November 16 up to payment date, and
d.
Each party shall immediately pay the half of Arbitrage fee is amounting to Rp 2,500,000.
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Atas putusan tersebut, PT Angkasa Interland mengajukan gugatan kepada Joint Venture SAE Waskita melalui PN Jakarta Selatan. Pada tanggal 22 Februari 2001 PN mengeluarkan putusan No. 282/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel dengan amar putusan sebagai berikut:
In connection with such decision, PT Angkasa Interland has filed a lawsuit against SAE WASKITA through the South Jakarta District Court. On February 22, 2001 the District Court issued its Decision No. 282/Pdt.G/2000/PN.Jaksel declaring the following:
a. Menolak Eksepsi Terlawan I (Soelistio), II (SAE) dan III (PT Waskita Karya). b. Mengabulkan perlawanan Pelawan untuk sebagian. c. Menyatakan Pelawan yang benar. d. Menyatakan prosedur pembentukan Arbiter tunggal Sulistio, SH tidak berdasarkan hukum. e. Menyatakan Penetapan PN Jakarta Selatan No. 06/Eks.Arb/2000/PN.Jak.Sel tanggal 6 Maret 2000 tidak mempunyai kekuatan hukum, sehingga tidak dapat dilaksanakan. f. Menghukum turut Terlawan I dan II mematuhi putusan ini.
a. Refuse the exception of the Defendant I (Soelistio), II (SAE) and III (PT Waskita Karya). b. Grant a part of plaintiff’s claim. c. Declare that the plaintiff is right. d. Declare that the procedure of forming single Arbiter of Sulistio, SH was not based on law. e. Declare that the decision of South Jakarta District Court No. 06/Eks.Arb/2000/PN.Jak Sel dated March 6, 2000 has no legal power, so that the decision could not be implemented. f. Punish the Defendant I and II to adhere this decision.
Selanjutnya Perusahaan mengajukan banding atas putusan PN kepada Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta.
Thereafter, the Company has proposed an appeal against the decision District Court to the High Court of DKI Jakarta.
Pada tanggal 29 November 2001, PT mengeluarkan keputusan No. 328/Pdt/2001/PT. DKI yang bunyinya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 282/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel.
On November 29, 2001, the High Court issued its decision No. 328/Pdt/2001/PT. DKI declaring decision to affirm the decision of the South Jakarta District Court No. 282/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel.
Atas putusan tersebut Perusahaan selaku pemohon kasasi I bersama dengan SAE mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Dalam salinan putusan No. 2773 K/PDT/2002 tanggal 19 Mei 2004, MA mengeluarkan putusan yang isinya antara lain :
In connection with such decision, the Company along with SAE as applicant I have filed on appeal to Supreme Court (MA). In the copy of decision No. 2773 K/PDT/2002 dated May 19, 2004, the Supreme Court issued the decision declaring the following:
a. Mengabulkan permohonan kasasi dari pemohon kasasi I (SAE dan PT Waskita Karya) dan pemohon kasasi II (Soelisto, SH) untuk melaksanakan keputusan dari arbitrase tanggal 21 Desember 1999.
a.
Grant an appeal of Applicant’s appeal of Applicant I (SAE and PT Waskita Karya) and Applicant II (Soelistio, SH) to execute the decision of arbitrage dated December 21, 1999.
b. Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tanggal 29 November 2009 No. 328/Pdt/2001/PT.DKI dan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 22 Februari 2001 No. 282/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel.
b.
Revoke decision of Jakarta High Court’s decision dated November 29, 2009 No. 328/Pdt/2001/ PT.DKI and decision of South Jakarta District Court’s Decision dated February 22, 2001 No. 282/Pdt.G/2000/ PN.Jak.Sel.
c. Menerima Eksepsi para terlawan (pemohon kasasi I dan II).
c.
Accept the Exception of all applicants (Applicant I and II).
d. Menyatakan perlawanan pelawan tidak dapat diterima (termohon kasasi).
d.
Declare that plantiff’s (the defendant appeal).
e. Menghukum para termohon kasasi untuk membayar seluruh biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, dan dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebanyak Rp 500.000.
e.
Punish all the defendant to pay all of legal fee at all jurisdiction level is amounting to Rp 500.000.
Sehubungan dengan keputusan tersebut, PT Angkasa Interland mengajukan permohonan untuk peninjauan kembali (PK) kepada Mahkamah Agung yang kemudian pada putusan PK No. 229.PK/Pdt/2005 tanggal 19 Desember 2007 yang memutuskan untuk menolak permohonan peninjauan kembali tersebut. d6/May 16, 2012
appeal
is
unacceptable
In accordance with such decision, PT Angkasa Interland has filed an appeal for a review (PK) to the Supreme Court which in its Decision No. 229.PK/Pdt/2005 dated December 19, 2007 decided to dismiss that appeal. 77
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2. Selanjutnya PT Angkasa Interland kembali mengajukan gugatan ke PN dengan tuntutan untuk menangguhkan berlakunya putusan Arbiter tunggal, Soelistio, SH tanggal 21 Desember 1999 sampai putusan ini berkekuatan hukum tetap dan agar menghukum para tergugat secara tanggung renteng dengan membayar uang paksa sebesar Rp 10.000.000 untuk tiap-tiap hari melanggar putusan ini. Pada tanggal 2 Agustus 2005, PN Jakarta Selatan mengeluarkan keputusan No. 832/Pdt.G/2004/PN.Jak.Sel yang memutuskan bahwa:
2.
a. Menangguhkan berlakunya putusan Arbiter tunggal, Soelistio, SH tgl 21 Desember 1999 sampai putusan berkekuatan hukum tetap. b. Menghukum para Tergugat secara tanggung renteng membayar uang paksa sebesar Rp 10.000.000 untuk tiap hari melanggar putusan ini.
Thereafter, PT Angkasa Interland has filed a lawsuit to District Court with a claim to suspend the validation of that single Arbiter decision, Soelistio, SH dated December 21, 1999 until this decision has legal power and to punish the defendants without recourse to pay forced money is amounting to Rp 10,000,000 for each day of violation this decision. On August 2, 2005, South Jakarta District Court issued its decision No. 832/Pdt.G/2004/PN.Jak.Sel declaring the following:
a. Suspend the validation of single Arbiter, Soelistio SH dated December 21, 1999 until the decision has legal power. b. Punish all of the Defendants without recourse to pay the force money is amounting to Rp 10,000,000 for each day of breaching this decision. c. Declare that all Defendants have performed unlawful acts towards the plaintiff. d. Loss on legal effect in the decision of an unauthorized single arbiter to pay the Defendant II dan III (SAE and the Company) amounting to Rp 61,193,249,342. The compensation that should be paid by Defendant II and II to plaintiff is according to the computation of Wilda and Woollard Indonesia amounting to Rp 22,288,859,804. e. The interest compensation from the delayed of payment in accordance to point c above in time, amounting to 6% a year, commence the submission of appeal to the District Court. f. The immaterial loss due to lost time and thoughts amounting to Rp 5,000,000,000. g. State that article 13 of regulation No. 30/1999 applied to the decision of single Arbiter Soelistio, SH dated December 21, 1999 and stating that Arbiter Soelistio has violated the law. h. Refuse the remaining of Plantiff’s appeal (PT Angkasa Interland). i. Punish the Defendant I (Soelistio, SH), Defendant II and III to pay the law suit fee which is estimated amounting to Rp 509,000.
c. Menyatakan para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap penggugat. d. Kerugian akibat hukum dalam putusan Arbiter tunggal yang tidak sah untuk membayar Tergugat II dan III (SAE dan Perusahaan) adalah sebesar Rp 61.193.249.342. Ganti kerugian yang harus dibayar oleh tergugat II dan III kepada Penggugat sesuai dengan perhitungan dari Wilda dan Woollard Indonesia sebesar Rp 22.288.859.804. e. Ganti kerugian bunga akibat tidak diterimanya pembayaran butir c diatas pada waktunya, sebesar 6% setahun, terhitung sejak gugatan didaftarkan di PN Jaksel. f. Kerugian immaterial akibat kehilangan waktu tenaga dan pikiran sebesar Rp 5.000.000.000. g. Menyatakan pasal 13 UU No. 30/1999 berlaku terhadap putusan Arbiter tunggal Soelistio, SH tanggal 21 Desember 1999 dan menyatakan Arbiter Soelistio telah melanggarnya. h. Menolak gugatan Penggugat (PT Angkasa Interland) untuk selain dan selebihnya. i. Menghukum para Tergugat I (Soelistio, SH), Tergugat II dan III untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini yang ditaksir sebesar Rp 509.000. Kemudian Tergugat II dan III mengajukan banding atas putusan PN tersebut ke PT Jakarta dan pada tanggal 25 Agustus 2006 PT Jakarta mengeluarkan putusan No. 183/PDT/2006/PT.DKI yang amarnya sebagai berikut :
Then Defendant II and III has filed a lawsuit against the District Court’s Decision to High Court of Jakarta and on August 25, 2006 High Court of Jakarta issued its decision No. 183/PDT/2006/PT.DKI were as follows:
a. Mengabulkan tuntutan Penggugat dalam provisi untuk sebagian. b. Menangguhkan berlakunya putusan Arbiter tunggal, Soelistio, SH tanggal 21 Desember 1999 sampai putusan berkekuatan hukum tetap. c. Menyatakan tuntutan Penggugat agar para Tergugat II dan III membayar ganti kerugian sebesar Rp 22.288.859.804 dan bunga sebesar 6% pertahun
a.
Grant a part of the Plantiff’s provision claim.
b.
Delay the validation of single Arbiter, Soelistio, SH dated December 21, 1999 until the decision has legal power. Declare that the Plantiff’s claim in order to the Defendant II and III to pay the compensation amounting to Rp 22,288,859,804 and its interest of
d6/May 16, 2012
c.
78
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
d. e. f.
g.
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
sejak gugatan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sampai dibayar lunas, tidak dapat diterima. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II dan III telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat. Menghukum Tergugat II dan III dan turut Tergugat I untuk membayar ganti kerugian immateriil kepada penggugat secara tanggung renteng sebesar Rp 3.000.000.000. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya.
6% per year since this lawsuit is registered at the South Jakarta District Court is unacceptable. d. e.
Grant a part of the Plantiff’s claim. Declare that Defendant I, Defendant II and III has breached the law against the plaintiff.
f.
Punish the Defendant II and III as well as Defendant I to pay immaterial losses to the Plaintiff without recourse amounting to Rp 3,000,000,000.
g.
Refuse the remaining of Plantiff’s claim.
Menghukum para Tergugat II dan III untuk membayar biaya perkara pada tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp 300.000.
To punish all Defendant II and III to pay the legal fee at the jurisdiction level, which is determined amounting to Rp 300,000.
Sehubungan dengan keputusan PT tersebut, para Tergugat dan Penggugat mengajukan permohonan kasasi secara tertulis kepada MA pada tanggal 11 Desember 2006 dan 15 Desember 2006 sebagaimana tertulis dalam akte permohonan kasasi No. 832/Pdt.G/2004/PN.Jak.Sel yang kemudian dalam putusannya No. 300 K/Pdt/2007 tanggal 28 Pebruari 2009 MA memutuskan untuk menolak permohonan kasasi tersebut.
In accordance with the High Court’s Decision, the Defendants and Plantiff were prepared the written appeal to Supreme Court on December 11, 2006 and December 15, 2006 as written in the claim certificate No. 832/Pdt.G/2004/PN.Jak.Sel which in its decision No. 300 K/Pdt/2007 dated February 28, 2009 the Supreme Court decided to dismiss that claim.
Atas penolakan permohonan kasasi yang diajukan, maka Tergugat II dan III mengajukan berkas permohonan peninjauan kembali (PK) dengan nomor register 46PK/PDT/2010 pada tanggal 4 Maret 2010 kepada Mahkamah Agung.
In connection with the refusal of the appeal claimed, thus Defendant II and III has filed an appeal for a review No 46PK/PDT/2010 on March 4, 2010 to the Supreme Court.
Berdasar Sistem Informasi Mahkamah Agung Republik Indonesia (SIMARI), pengajuan PK tersebut pada tanggal 27 Oktober 2010 telah diputus dengan Amar Putusan ditolak.
Based on the Information System Supreme Court of the Republic of Indonesia (SIMARI), appeal for a review on October 27, 2010 which has been decided by Amar Decision was rejected.
3. Pada tahun 2009, para kontraktor yang tergabung dalam joint venture (JO) dan terlibat dalam proyek pembangunan multi years “GOR Samarinda Kalimantan Timur”, dengan anggota yaitu PT Total Bangun Persada, PT Pembangunan Perumahan (Persero). PT Bangun Cipta Kontraktor selanjutnya disebut Penggugat I, PT Waskita Karya (Persero) selanjutnya disebut Penggugat II dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk selanjutnya disebut Penggugat III secara bersama-sama menunjuk Kuasa Hukum Supriyono, SH. & Partners untuk menggugat pembayaran eskalasi pada proyek multi years tersebut kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Timur (Kaltim) selaku Pengelola Komplek Stadion Utama Kaltim c.q Pemerintah Provinsi Kaltim selanjutnya disebut Tergugat di Pengadilan Negeri Samarinda Kaltim teregister sebagai perkara No. 96/PDT.G/2009/ PN.Smda.
d6/May 16, 2012
3.
79
In 2009, the contractors who joined in the joint venture (JO) and involved in development multi years projects "GOR Samarinda in East Kalimantan," with members of the PT Total Bangun Persada, PT Pembangunan Perumahan (Persero), PT Bangun Cipta Contractor hereinafter called Plaintiff I, PT Waskita Karya (Persero), hereinafter referred to as Plaintiffs II and PT Adhi Karya (Persero) Tbk, hereinafter referred to Plaintiff III jointly appoint Attorney Supriyono, SH. & Partners to file the payment of escalation on the multi years project to the Head of Department of Public Works of East Kalimantan (Kaltim) as Main Stadium East Kalimantan Site Management cq East Kalimantan Province Government hereinafter referred as Defendants in the District Court of Samarinda Kaltim registered as case no. 96/PDT.G/2009 / PN.Smda.
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Pada tanggal 19 Juli 2010 PN Samarinda telah menetapkan Putusan Perkara No. 96/PDT.G/2009/PN.Smda dengan amar Putusan : a. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian; b. Menyatakan Tergugat telah melakukan wanprestasi terhadap Para Penggugat; c. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Para Penggugat sebesar Rp 208.181.126.449,77, dengan perincian masingmasing kepada: 1) Penggugat I sebesar Rp 131.291 Milyar; 2) Penggugat II sebesar Rp 38.598 Milyar; 3) Penggugat III sebesar Rp 38.291 Milyar; d. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara.
On July 19, 2010 PN Samarinda has decided the appeal No. 96/PDT.G/2009/PN.Smda with decision:
Atas Putusan PN tersebut Tergugat melakukan upaya Banding sesuai Relaas pemberitahuan dan penyerahan Memori Banding Perkara No. 96/PDT.G/2009/ PN.Smda tertanggal 20 Oktober 2010 yang diterima Kuasa Hukum Para Penggugat. Berdasar Relaas pemberitahuan dan penyerahan Memori Banding Perkara No. 96/PDT.G/2009/PN.Smda tersebut, Kuasa Hukum Para Penggugat mengajukan Kontra Memori Banding ke PN Samarinda pada tanggal 21 Maret 2011.
In connection with such decision, the defendant has filled to appeal in accordance with the announcement notification and submission of the Memorandum of Case Appeal No. 96/PDT.G/2009 / PN.Smda which has been received by Plaintiffs Attorney dated October 20, 2010. Based on the announcement notification and delivery of the Memorandum of Case Appeal No. 96/PDT.G/2009/PN.Smda, the Plaintiffs’ Attorney submitted Contra Memorandum of Appeal to Samarinda District Court on March 21, 2011.
Pada tanggal 3 Agustus 2011 telah dilakukan perdamaian antara penggugat dan tergugat melalui Kesepakatan Perdamaian yang telah disahkan oleh putusan PT tanggal 24 Agustus 2011 melalui putusan No. 45/Pdt/2011/PT.KT.Smd yang menyatakan kesepakatan ganti rugi sebesar Rp 156.600.000.000 dengan rincian sebagai berikut: - Penggugat I (PT Total Bangun Persada, PT Pembangunan Perumahan (Persero). PT Bangun Cipta Kontraktor), sebesar Rp 98.761.000.000 - Penggugat II (PT Waskita Karya (Persero) sebesar Rp 29.035.000.000 - Penggugat III (PT Adhi Karya (Persero) sebesar Rp 28.604.000.000.
On August 3, 2011 has decide between plaintiffs and defendent trought a Peace Agreement that was approved by PT dated August 24, 2011 trought the decision No. 45/Pdt/2011/PT.KT.Smd which states indemnity agreements by Rp 156,600,000,000 with details as follows:
a. Grant appeal of Plaintiffs for the most part; b. State Defendant has defaulted against Plaintiffs; c. Punis Defendants to pay compensation to the Plaintiffs amounting to Rp 208,181,126,449.77, with details of each to: 1) The plaintiff I amounting to Rp 131,291 billion; 2) The plaintiffs II amounting to Rp 38,598 billion; 3) The plaintiff III amounting to Rp 38,291 billion; d.
-
Punish Defendants to pay the legal fees.
The plaintiff I (PT Total Bangun Persada, PT Pembangunan Perumahan (Persero). PT Bangun Cipta Kontraktor), amounting to Rp 98,761,000,000 The plaintiff II (PT Waskita Karya (Persero)) amounting to Rp 29,035,000,000 The plaintiff III (PT Adhi Karya (Persrro)) amounting to Rp 28,604,000,000
Perusahaan telah mendapat pembayaran sebesar Rp 11.309.929.000 pada tanggal 22 Nopember 2011, sedangkan sisanya akan dibayar dengan menggunakan dana APBD tahun 2012 sebesar Rp 17.725.071.000.
The company has been pay amounting to Rp 11,309,929,000 dated Nopember 22, 2011, while the remaining balance will be paid by using APBD funds in 2012 amounting to Rp 17,725,071,000.
4. Pada tahun 2010 para kontraktor yang tergabung dalam joint venture (JO) dan terlibat dalam proyek pembangunan multi years “Jalan/Jembatan Teluk Mesjid Provinsi Riau”, dengan anggota terdiri dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk selanjutnya disebut Pemohon I, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Pemohon II, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selanjutnya disebut Pemohon III, JO PT Hutama Karya (Persero) dan PT Duta Graha selanjutnya disebut Pemohon IV, PT Waskita Karya (Persero) selanjutnya disebut Pemohon
4.
d6/May 16, 2012
80
In 2010 the contractors who were members of the joint venture (JO) and were involved in development multi years projects "Road / Bridge Bay Mosque in Riau Province", with members consisting of Housing Development PT (Persero) Tbk hereinafter referred to as Applicant I, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, hereinafter as Applicant II, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, hereinafter as Applicant III, JO PT Hutama Karya (Persero) and PT Duta Graha hereinafter as Applicant IV, PT Waskita Karya (Persero), hereinafter as Applicant V, PT Karya ISTAKA hereinafter as Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
V, PT Istaka Karya selanjutnya disebut Pemohon VI, JO PT Modern Widya Tehnikal, PT Anisa Putri Ragil selanjutnya disebut Pemohon VII, PT Harap Panjang selanjutnya disebut Pemohon VIII secara bersamasama menunjuk Kuasa Hukum Nengah Sudjana, SH. & Rekan (NSR) untuk mengajukan permohonan Arbitrase klaim eskalasi pada proyek multi years tersebut kepada Kepala Dinas PU Program Pembangunan Jalan/Jembatan (Program Multi Years) Provinsi Riau c.q. Pemerintah Provinsi Riau selanjutnya disebut Termohon di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Jakarta terdaftar sebagai Perkara No: 352/V/ARB-BANI/2010.
Applicant VI, JO PT Modern WidyaTechnical, PT Anisa Putri Ragin hereinafter as Applicant VII, PT Harap Panjang hereinafter as Applicant VIII jointly appoint Attorney Nengah Sudjana, SH. & Partners (NSR) to apply the arbitration claims on multi years project escalation to the Head of Department of Public Works Roads Development Program / Bridge Program (Multiple Years) Riau Province cq Riau Province Government, hereinafter as Respondent at the Indonesian National Arbitration Board (BANI), Jakarta registered as Case No.: 352/V/ARB-BANI/2010.
Pada tanggal 27 Desember 2010 BANI Jakarta telah memutuskan Perkara No: 352/V/ARB-BANI/2010 dengan amar Putusan: a. Mewajibkan Termohon untuk membayar eskalasi sebesar Rp 322.395.826.691, dengan perincian kepada: 1) Pemohon I : Rp 113.841.020.412; 2) Pemohon II : Rp 41.214.592.443; 3) Pemohon III : Rp 31.504.906.623; 4) Pemohon IV : Rp 49.853.904.365; 5) Pemohon V : Rp 20.459.969.111; 6) Pemohon VI : Rp 29.580.157.994; 7) Pemohon VII : Rp 11.520.971.085; 8) Pemohon VIII: Rp 24.419.304.658; b. Menghukum Termohon membayar biaya arbitrase kepada Para Pemohon sebesar Rp 1.356.378.000. c. Menghukum Tergugat untuk melaksanakan putusan ini selambat-lambatnya 45 hari sejak putusan ini diucapkan, d. Putusan Arbitrase ini adalah putusan tingkat pertama dan terakhir, memerintahkan Sekretaris Majelis untuk mendafarkan salinan resmi Putusan Ke PN Pekanbaru atas biaya Para Pemohon dan Termohon.
On December 27, 2010 BANI Jakarta decided the Case No: 352/V/ARB-BANI/2010 with following decision: a.
b. c. d.
Oleh sebab Termohon tidak melaksanakan Putusan Arbitrase secara sukarela sampai dengan tanggal yang telah ditetapkan dalam Putusan BANI Jakarta, maka pada tanggal 23 Februari 2011 Para Pemohon melalui Kuasa Hukum NSR mengajukan Permohonan Eksekusi Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia No: 352/V/ARB-BANI/2010 kepada Ketua PN Pekanbaru teregister pada tanggal 14 Maret 2011 No. Reg: 08/PDT/Eks-PTS-BANI/2011/PN.Pbr. Atas Permohonan Eksekusi tersebut PN Pekanbaru telah menerbitkan ketetapan No. 08/EKS-PTS-BANI/2011/PN.Pbr jo. No. 352/IV/ARB-BANI/2010 tertanggal 15 Maret 2011 yang isinya: a. Mengabulkan Permohonan Kuasa Pemohon Eksekusi; b. Memerintahkan kepada Juru Sita PN.Pekanbaru untuk memanggil Termohon Eksekusi guna diberi teguran (Aanmaning) agar dalam tenggang 8 (delapan) hari memenuhi Putusan BANI tersebut yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
d6/May 16, 2012
Require Respondent to pay the escalation amount of Rp 322 395 826 691, with details to: 1) Applicant I: Rp 113 841 020 412; 2) Applicant II: Rp 41,214,592,443; 3) Applicant III: Rp 31,504,906,623; 4) Applicant IV: Rp 49,853,904,365; 5) Applicant V: Rp 20,459,969,111; 6) Applicant VI: Rp 29,580,157,994; 7) Applicant VII: Rp 11,520,971,085; 8) Applicant VIII: Rp 24,419,304,658; Punish the Respondent to pay the costs of arbitration to the applicant for Rp 1,356,378,000. Punish Defendants to implement this decision no later than 45 days since the verdict is pronounced, Arbitration Decision is the first and final decision, ordered the Secretary of the Tribunal to register the official copy of the Decision to District Court of Pekanbaru on the expense of the Applicant and Respondents.
Therefore the Respondent has not implemented the Arbitration Decision until the date specified in Decision BANI Jakarta, on February 23, 2011, then the Applicant through NSR Attorney has filed an Application Execution of Indonesia National Arbitration Board Decision No: 352/V/ARB-BANI / PN 2010 to the Chairman of District Court of Pekanbaru which registered on March 14, 2011 No. Reg: 08/PDT/Eks-PTS-BANI/2011/PN.Pbr. Upon the Execution Application, the Disctrict Court of Pekanbaru has issued decree No. 08/EKS-PTS-BANI/2011/PN.Pbr jo. No. 352/IV/ARB-BANI/2010 dated March 15, 2011 with the following contents: a. Grant the applicant Authorization Request Execution; b. Order to the Bailiff of the District Court of Pekanbaru to call the defendant execution to be given a reprimand (Aanmaning) for the period of 8 (eight) days comply with the Decision BANI which already have permanent legal force.
81
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Pada tanggal 27 Desember 2010 PN Pekanbaru mengeluarkan putusan melalui putusan BANI No. 352/V/ARBBANI/2010 tanggal 27 Desember 2010, dengan putusan mewajibkan termohon untuk membayar eskalasi kepada seluruh pemohon dengan total sebesar Rp 322.395.826.691.
On December 27, 2010 District court of Pekanbaru issued a decision trought BANI decision No. 352/V/ARB-BANI/2010 December 27, 2010, with decision require the respondent to pay escalation to all applicant amounting to Rp 322,395,826,691.
Pada tanggal 15 Maret 2011 PN Pekanbaru mengeluarkan penetapan No 08/EKS-PTS-BANI/2011/PN.PBR jo No. 352/V/ARB-BANI/2010 memerintahkan jurusita PN Pekanbaru untuk memanggil Pemda tanggal 23 Maret 2011 untuk memberi teguran (Aanmaning), dan dalam tempo tenggang waktu 8 hari memenuhi putusan BANI yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
On March 15, 2011 District court of Pekanbaru issued determination No 08/EKS-PTS-BANI/2011/PN.PBR jo No. 352/V/AR-BANI/2010 ordered the bailiff District Coutr of Pekabnaru to call District Government on March 23, 2011 to give warning (Aanmaning), and within a grace period of 8 days to meet the decision of BANIwhich have been legally binding.
Pada saat yang bersamaan dengan Proses Permohonan Eksekusi tersebut, Termohon telah mengajukan keberatan atas Putusan BANI No. 352/IV/ARB-BANI/2010 tertanggal 27 Desember 2010 kepada PN Pekanbaru dan pada tangga l 11 Mei 2011 PN Pekanbaru mengeluarkan putusan No. 24/Pdt.ARB.BANI/2011/PN.Pbr tanggal 11 Mei 2011 yang menolak permohonan atas gugatan pembatalan putusan BANI.
At the same time with the Process Execution Petition, the defendant has filed an objection on the decision of BANI No. 352/IV/ARB-BANI/2010 dated December 27, 2010 to the District Court of Pekanbaru and on May 11, 2011 the District Court of Pekanbaru issued its decision No. 24/Pdt.ARB.BANI/2011/PN.Pbr dated May 11, 2011 who refused the request of issuance of the BANI decision.
Pada tanggal 24 Mei 2011, Pemda Riau kembali mengajukan kasasi atas putusan PN tersebut dan sampai dengan tanggal laporan ini, belum terdapat putusan atas kasasi tersebut, sehingga hasil akhir belum dapat ditentukan
On May 24, 2011, District Government Riau again filed an appeal the District coutr decision and as of the date of this report , there has not been a decision on the appeal, so the end result could not be determined.
5.
Pada tanggal 22 Maret 2011, Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia mengeluarkan surat keputusan No. 124K/PDT.SUS dengan putusan menerima permohonan pernyataan pailit yang diajukan oleh PT JAIC Indonesia atas PT Istaka Karya (Persero), karena PT Istaka Karya (Persero) gagal membayar utang yang telah jatuh tempo kepada PT JAIC Indonesia sebesar USD 7,645.000.
5. On March 22, 2011, the Supreme Court (MA) of the Republic of Indonesia issued a decree No. 124K/PDT.SUS to accept the decision of the bankruptcy petition filed by PTJAIC Indonesia's PT Istaka Karya (Persero), because the PT Istaka Karya (Persero) fails to pay the debt that was due to the PT JAIC Indonesia amounting to USD7,645.000.
Pada tanggal 9 Desember 2011 seluruh kreditur (kredit konkuren) PT Istaka Karya sepakat membuat Perjanjian Perdamaian dan mengajukan pengesahan kepada Pengadilan Negeri Niaga
On December 9, 2011 all creditors (credit concurrent) PT Karya Istaka Peace Agreement and agreed to submit the ratification to the Commercial Court
Berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Niaga melalui Penetapan No. 73/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST, yang salinan putusannya diterima pada tanggal 2 Januari 2012, mengeluarkan putusan menolak Perjanjian Perdamaian Kreditur Konkuren dengan mempertimbangkan bahwa rencana koversi saham tersebut belum mendapat persetujuan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Based on the Determination of the District Court through Decision No. 73/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST, a copy of the decision adopted on January 2, 2012, issued a judgment refuses Creditor Concurrent Peace Agreement taking into account that these shares have not koversi plan approved by the Ministry of State Owned Enterprises (SOEs)
Pada tanggal 5 Januari 2012 Menteri BUMN mengeluarkan Surat Persetujuan Konversi Utang menjadi Saham PT Istaka Karya (Persero) No. S – 13/MBU/2012 mengenai persetujuan program konversi utang menjadi saham dalam rangka perdamian untuk mengakhiri kepailitan PT Istaka Karya (Persero) (Catatan 8).
On January 5, 2012 Minister of SOEs issued a Letter of Approval from the Debt Conversion into Shares Istaka PT Karya (Persero) No. S - 13/MBU/2012 on the approval of debt to equity conversion program in the framework of peace to end the bankruptcy PT Istaka Karya (Persero) (Note 8).
Sampai dengan tanggal laporan ini, belum terdapat putusan atas kasasi tersebut, sehingga hasil akhir belum dapat ditentukan
As of the date of this report, there has not been a decision on the appeal, so the end result could not be determined.
d6/May 16, 2012
82
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
40. Sifat dan Transaksi Pihak-pihak Berelasi
40. Nature and Transaction Related Parties
Berikut ini adalah entitas berelasi dengan Pemerintah yang merupakan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah: Pihak-pihak Berelasi
Kementerian Perhubungan Kementerian Pemuda dan Olah Raga Dirjen Bea dan Cukai Institut Teknologi Surabaya Kementerian Hukum dan HAM Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia Lembaga Administrasi Negara Mahkamah Agung Republik Indonesia Pemda Tanah Grogot Pemerintah - Pemerintah Daerah
The Ministry of Transportation The Ministry of Youth and Sport General Director of Custom Duty Institut Teknologi Surabaya The Ministry of Justice and Human Rights The Ministry of Maritime and Fisheries The Ministry of Health the Republic of Indonesia The Ministry of Financial the Republic of Indonesia The Ministry of Internal Affairs the Republic of Indonesia The Ministry of Public Work the Republic of Indonesia The Institute of Public Administration The Supreme Court of Indonesia Grogot Distric Government Distric Governments
Perum Perumnas
Perum Perumnas
Kepolisian Republik Indonesia PT Adhi Karya (Persero) Tbk
The Police Department of the Republic of Indonesia PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Angkasa Pura I (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero)
PT Angkasa Pura I (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT BPD Riau
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT BPD Riau
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT BPD Jabar dan Banten Tbk PT BPD Jawa Tengah PT BPD Sumut PT Bukit Asam (Persero)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT BPD Jabar dan Banten Tbk PT BPD Jawa Tengah PT BPD Sumut PT Bukit Asam (Persero)
PT Dok Kodja Bahari (Persero) PT Iglas (Persero) PT Indonesia Ferry (Persero) PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Kertas Leces (Persero) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Pertamina (Persero) Perum Perumnas PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
PT Dok Kodja Bahari (Persero) PT Iglas (Persero) PT Indonesia Ferry (Persero) PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Kertas Leces (Persero) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Pertamina (Persero) Perum Perumnas PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
PT Rekayasa Industri PT Semen Gresik (Persero) Tbk
PT Rekayasa Industri PT Semen Gresik (Persero) Tbk
PT Semen Padang (Persero) Tbk
PT Semen Padang (Persero) Tbk
PT Trans Marga Jateng PT Trans Lingkar Kita Jaya PT Wijaya Karya Beton RSUD Ibnu Sina Gresik RSUD Palembang Bari RSUP Fatmawati Jakarta Universitas Andalas Universitas Gadjah Mada Universitas Hasanuddin Makassar Universitas Indonesia
d6/May 16, 2012
Transaksi
Related Parties
Badan Narkotika Nasional Badan Narkotika Nasional Badan Nasional Penaggulangan Bencana National Disaster Management Agency Sidoarjo Mud Disaster Agency Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo Badan Pemeriksa Keuangan Financial Audit Board the Republic of Indonesia Republik Indonesia Marine Education and Training Badan Pendidikan dan Latihan Laut Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh Rehabilitation and Reconstruction Agency-Aceh Central River Region Nusa Tenggara II Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Bank Indonesia Bank of Indonesia
PT Trans Heksa Karawang
The following is a Government entity to relate to an entity controlled, controlled with, or significant influence by Government:
PT Trans Heksa Karawang PT Trans Marga Jateng PT Trans Lingkar Kita Jaya PT Wijaya Karya Beton Ibnu Sina Gresik Public Hospital Palembang Bari Public Hospital Fatmawati Public Hospital Jakarta Andalas University Gadjah Mada University Hasanuddin University of Makassar University of Indonesia
Piutang Usaha Tagihan Bruto/Pendapatan Piutang Retensi/Pendapatan Pendapatan Tagihan Bruto Pendapatan Tagihan Bruto Piutang Retensi/Pendapatan /Tagihan Bruto Tagihan Bruto/Pendapatan Tagihan Bruto/Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan
Transactions Account Receivable Gross Amount Due to from Customer/Revenue Retension Receivable/Revenue Revenue Gross Amount Due to from Customer Revenue Gross Amount Due to from Customer Retension Receivable/Revenue /Gross Amount Due to from Customer Gross Amount Due to from Customer/Revenue Gross Amount Due to from Customer/Revenue Revenue Revenue Revenue Revenue
Pendapatan
Revenue
Pendapatan
Revenue
Pendapatan Uang Muka Jangka Panjang/Piutang Usaha/ Piutang Retensi/Tagihan Bruto/Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Uang Muka Jangka Panjang/Piutang Usaha/ Piutang Retensi/Tagihan Bruto/Pendapatan Piutang Retensi/Pendapatan /Tagihan Bruto Pendapatan Piutang Usaha/Piutang Retensi/Pendapatan/ Utang Usaha/Tagihan Bruto Tagihan Bruto/Pendapatan Piutang Retensi/Pendapatan /Tagihan Bruto Kas dan Setara Kas/Utang Bank Kas dan Setara Kas/Utang Bank Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas/Utang Bank Kas dan Setara Kas/Pendapatan /Tagihan Bruto Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas/Utang Bank Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Piutang Usaha/Pendapatan /Tagihan Bruto Tagihan Bruto/Pendapatan Tagihan Bruto/Pendapatan Piutang Usaha Piutang Usaha/Piutang Retensi/ Tagihan Bruto/Pendapatan Piutang Usaha/Pendapatan /Tagihan Bruto Piutang Usaha/Pendapatan /Tagihan Bruto Piutang Retensi/Pendapatan /Tagihan Bruto Tagihan Bruto/Pendapatan Piutang Retensi Uang Muka Jangka Panjang/Piutang Usaha/ Piutang Retensi/Tagihan Bruto/Pendapatan Piutang Retensi Piutang Usaha/Piutang Retensi/ Tagihan Bruto/Pendapatan Piutang Usaha/Piutang Retensi/ Tagihan Bruto/Pendapatan Piutang Usaha/Pendapatan /Tagihan Bruto Piutang Usaha/Pendapatan /Tagihan Bruto Piutang Usaha/Piutang Retensi/Tagihan Bruto/ Pendapatan/Investasi pada Entitas Asosiasi Utang Usaha Pendapatan Tagihan bruto Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Piutang Usaha/Piutang Retensi/ Tagihan Bruto/Pendapatan
83
Revenue Long Term Advance/Account Receivable/Retension Receivable Gross Amount Due to from Customer/Revenue Revenue Revenue Revenue Long Term Advance/Account Receivable/Retension Receivable/ Gross Amount Due to from Customer/Revenue Retension Receivable/Revenue /Gross Amount Due to from Customer Revenue Account Receivable/Retension Receivable/Revenue/ Account Payable/Gross Amount Due to from Customer Gross Amount Due to from Customer/Revenue Retension Receivable/Revenue /Gross Amount Due to from Customer Cash and Equivalent/Bank Loan Cash and Equivalent/Bank Loan Cash and Equivalent Cash and Equivalent/Bank Loan Cash and Equivalen/Revenue /Gross Amount Due to from Customer Cash and Equivalent Cash and Equivalent/Bank Loan Cash and Equivalent Cash and Equivalent Account Receivable/Revenue /Gross Amount Due to from Customer Gross Amount Due to from Customer/Revenue Gross Amount Due to from Customer/Revenue Account Receivable Account Receivable/Retension Receivable/ Gross Amount Due to from Customer/Revenue Account Receivable/Revenue /Gross Amount Due to from Customer Account Receivable/Revenue /Gross Amount Due to from Customer Retension Receivable/Revenue /Gross Amount Due to from Customer Gross Amount Due to from Customer/Revenue Retension Receivable Long Term Advance/Account Receivable/Retension Receivable/ Gross Amount Due to from Customer/Revenue Retension Receivable Account Receivable/Retension Receivable/ Gross Amount Due to from Customer/Revenue Account Receivable/Retension Receivable/ Gross Amount Due to from Customer/Revenue Account Receivable/Revenue /Gross Amount Due to from Customer Account Receivable/Revenue /Gross Amount Due to from Customer Account Receivable/Retension Receivable/Gross Amount Due to from Customer/Revenue/Investment in Associate Entity Account Payable Revenue Gross Amount Due to from Customer Revenue Revenue Revenue Revenue Account Receivable/Retension Receivable/ Gross Amount Due to from Customer/Revenue
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Pihak-pihak Berelasi
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah) Transaksi
Related Parties
Universitas Jenderal Soedirman Universitas Negeri Makassar Universitas Negeri Malang Universitas Negeri Surabaya Universitas Negeri Trunojoyo Universitas Negeri Yogyakarta Universitas Sriwijaya Universitas Sumatera Utara
Jenderal Soedirman University State University of Makassar State University of Malang State University of Surabaya State University of Trunojoyo State University of Yogyakarta Sriwijaya University The North Sumatera University
Universitas Udayana
Udayana University
Pendapatan Piutang retensi/Tagihan bruto Pendapatan Pendapatan Piutang Usaha/Piutang Retensi/Pendapatan Pendapatan Pendapatan Piutang Usaha/Piutang Retensi/ Tagihan Bruto/Pendapatan Pendapatan
Rincian Item yang terkait dengan Transaksi Pihak-pihak yang Berelasi: Aset
2011 Rp
Kas dan Setara kas Uang Muka Jangka Panjang Piutang Usaha Piutang Retensi Tagihan Bruto
2011 %
296,672,830,152 160,397,292,419 462,450,327,779 211,765,332,900 1,237,167,099,220
2011 Rp
Utang Usaha Utang Bank
Pendapatan Usaha
53,899,289,675 1,011,280,237,170
Liabilities
1.32% 24.79%
Account Payable Bank Loan
Above perentage is a comparison with total assets. 2011 %
4,624,845,835,688
2010 %
77.06%
Presentase diatas merupakan perbandingan dengan total aset.
Revenue
79.01%
Above perentage is a comparison with total assets.
41. Perikatan dan Perjanjian
41. Commitments and Agreements
Kontrak Konstruksi Perusahaan telah mengikat kontrak konstruksi dengan berbagai pihak. Kontrak ini mengikat kedua belah pihak untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu kontrak. Perusahaan memiliki komitmen untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi dengan nilai kontrak, diantaranya sebagai berikut:
No.
Cash and Cash Equivalent Long Term Advance Account Receivables Retension Receivables Gross Amount Due to From Customer
2010 %
1.06% 17.79%
2010 Rp
5,605,549,442,095
7.27% 3.93% 11.34% 5.19% 30.33%
2011 %
Presentase diatas merupakan perbandingan dengan total aset. 2011 Rp
Assets
Above perentage is a comparison with total assets
2010 Rp
54,452,687,438 911,469,405,233
2010 %
7.58% 1.47% 14.37% 6.29% 29.81%
Presentase diatas merupakan perbandingan dengan total aset. Liabilitas
Revenue Retension Receivable/Gross Amount Due to from Customer Revenue Revenue Account Receivable/Retension Receivable/Revenue Revenue Revenue Account Receivable/Retension Receivable/ Gross Amount Due to from Customer/Revenue Revenue
Detail of items associated with the Related Parties Transaction:
2010 Rp
388,372,108,260 75,245,487,612 736,252,650,176 322,068,788,633 1,215,982,191,073
Transactions
Construction Contract The Company has entered into several construction contracts with various parties. This contract is binding of both parties to fulfill their obligations within the contract period. The Company has a commitment to carry out construction works with contract values, including the following:
Nomor Kontak Contract Number
1
Rehabilitation of Drainage System of Banda Aceh AFD Loan no. CID 3004 01 B - NAD
KU.08.08/PLP-AFD/KONT-P.2/VII/2010
Rp
138,991,934,000
DPU Buna Marga dan Cipta Karya Prop. Aceh
15-Aug-10
13-Dec-11
2
Pembangunan Menara Dang Merdu Bank Riau
65/PKS/2010 ; 418/WK/KONT/WB/2010
Rp
195,426,363,636
Bank Riau
27-Jul-10
26-Jan-12
3
Paket Pekerjaan Struktur, Arsitektur dan Plumbing Proyek Pembangunan Hotel Santika Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis Medan Sumut
001/SPPK/GSD-WK/SANTIKAMEDAN/ARS,STR&PLB/VI/10
Rp
149,545,454,545
PT Graha Santika Dyandra
25-Jun-10
18-Sep-11
4
Pembangunan Jalan Layang Non Tol Antasari - Blok M (Stage 1 : Pasar Inpres Cipete - Lapangan Mabak Blok M) Paket Lapangan Mabak Blok M (Multi years) Jakarta
10045/-1.792
Rp
222,861,115,254
Dinas PU Provinsi DKI Jakarta
22-Nov-10
12-Aug-12
d6/May 16, 2012
Nilai Kontrak Contract Value
84
Pemberi Kerja Owner
Jangka Waktu / Duration Mulai Selesai Start Finish
Nama Proyek Project Name
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh) No.
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah) Nomor Kontak Contract Number
5
Paket Pekerjaan Struktur & Arsitektur Proyek Pembangunan Sahid Kuta Lifestyle, Kuta Bali
002.VI/10/IPI-Dev/Kontrak-SA
Rp
237,470,909,091
PT Indonesia Paradise
21-Jun-10
11-Feb-12
6
Pembangunan Rumah Sakit USU Medan
03/SK/PMU/IDB/IX/2009
Rp
315,658,000,000
North Sumatra University Hospital
9-Sep-09
9-Mar-11
7
Kontrak Jasa Pemborongan Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Semarang - Solo Tahap I Ruas Semarang - Bawean Seksi II Gedawang -Penggaron (Sta. 3+525 - 8+475)
TMJ.KJP/V/2009/003
Rp
580,797,162,727
PT Trans Marga Jateng
13-May-09
28-May-11
8
Pembangunan Sipil dan Jembatan Sungai Jayo (TCT-Sipil)
107/TCT/SK-ISS/V/2011
Rp
240,781,733,636
Tapin Coal Terminal
31-May-11
31-Aug-12
9
Pembangunan Dermaga Dumai (Meridan) 2
06/B-Dermaga/MSSP/LGL/I/11
Rp
103,500,000,000
PT.Meridian SejatiSurya Plantation
1-Feb-11
1-Sep-11
10
Pembangunan Apartement Gunawangsa
001/GWI/SPPK/II/man/2011
Rp
109,315,454,545
PT Guna Wangsa Investindo
7-Feb-11
31-Jul-12
11
Pembangunan Banyu Urip-I (Box Culvert-II)
SBY.P-2/PKK.P/PPLP/VI/2011
Rp
231,048,434,545
Kementerian PU
27-Jun-11
17-Nov-12
12
Pembangunan Fly Over Merak Balaraja
KU.08.08/PEMB-FMB/33/2009
Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Flyover Merak dan Balaraja
14-Oct-09
28-Jan-12
13
Jln. Pontianak Tayan
03-30/EKB-01/NR/A/L002/0409
Rp
137,336,950,000
Kementrian Pekerjaan Umum Dan Jasamarga
20-Apr-09
7-Sep-11
14
Bojonegoro Barrage Paket I
KU.08.08-Aa.13.06/PBPS II/2008-07
Rp
338,598,190,198
Pejabat pembuat komimen pengendalian banjir dan perbaikan sungai II SNVT
17-Dec-08
-
15
Jalan Tol Semarang Bawen Paket 3
TMJ.KPPPPJT/VIII/2011/008
Rp
158,706,011,600
PT. Trans Marga Jateng
19-Aug-11
16-Mar-12
16
Leces-Boiler Batu Bara
10/Perj/A-PAN3-BB/VIII/2009
Rp
184,143,780,000
PT Kertas Leces (Perseo)
12-Aug-09
29-Feb-12
Proyek Dam Jatigede
KU 08 08/BBWS.05-10/01
Rp
131,108,022,589
JO-Sinohydro-CIC
14-Nov-07
17-Mar-13
02/SPP-CIM/VI/2011
Rp
127,227,272,727
PT Inti Utama Dharma RE
16-Jun-11
16-Jun-12
17
Pembangunan Cipinang Indah Mall, Cipinang Indah-Jakarta Timur Pematangan Lahan Krakatau Steel,Jl. Industri No. 5 Banten
18 19
Nilai Kontrak Contract Value
JPY 436,780,705.05 + Rp 125,584,521,227.94
Pemberi Kerja Owner
Jangka Waktu / Duration Mulai Selesai Start Finish
Nama Proyek Project Name
07/C-DU/KS/KONTR/2011
Rp
488,414,000,000
PT Krakatau STeel (Persero) Tbk
1-Mar-11
26-Dec-11
20
Proyek Pembangunan Jalan Tol Cinere Jagorawi, Depok - Jawa Barat
003/PKS-TLKJ/XII-09
Rp
234,469,620,000
PT. Translingkar Kita Jaya
30-Dec-09
30-Dec-11
21
Proyek Pembangunan Simpang Susun Penjaringan (PIK), Jakarta
11.06.217.DO-1
Rp
241,295,900,000
PT. Multi Artha Pratama
15-Jun-11
10-Nov-12
22
Proyek IPDN, Sulawawesi Selatan
011/1076/PAKPA/IX/2011
Rp
114,260,000,000
Kementerian Dalam Negeri
23-Sep-11
30-Dec-11
42. Manajemen Risiko Keuangan
42. Financial Risk Management
Dalam pengelolaan keuangan, Perusahaan telah melakukan analisa risiko terhadap persaingan dan ketidakpastian yang dapat berpengaruh pada aset keuangan dan kewajiban keuangan sebagai berikut:
In financial management, the Company has conducted risk analysis on competition and uncertainties that could affect the financial assets and financial liabilities as follows:
a.
a. Classification of Financial Assets and Liabilities The difference between the fair value and the carrying value at December 31, 2011 and 2010 was not significant.
Klasifikasi Aset dan Kewajiban Keuangan Perbedaan antara nilai wajar dengan nilai tercatat pada 31 Desember 2011 dan 2010 tidak signifikan.
2011 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
2010 Rp
Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Piutang Usaha dan Retensi
583,188,263,886 1,416,665,771,264
354,926,218,027 882,460,081,461
178,658,499,452 627,726,378,733
Financial Assets Cash and Equivalents Trade Receivable and Retension
Jumlah
1,999,854,035,150
1,237,386,299,488
806,384,878,185
Total
d6/May 16, 2012
85
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh) b.
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Kebijakan Manajemen Risiko
b. Risk Management Policy
Bisnis Perusahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko. Perusahaan secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
The Company's business includes risk-taking activities with specific objectives with professional management. The main function of the Company's risk management is to identify all key risks, measure these risks and manage risk positions. The Company regularly reviews policies and risk management system to adjust to changes in markets, products and best market practices.
Perusahaan mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Perusahaan.
The Company defines financial risk as the possibility of loss or lost profit, caused by factors both internal and external factors that potentially negative impact on achievement of Company goals.
Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian serta meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan.
The purpose of the Company in managing financial risks is to achieve an appropriate balance between risk and returns and minimize potential adverse effects of the Company's financial performance.
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional.
The main financial risks facing the company is credit risk, interest rate risk, liquidity risk, foreign currency exchange rates and the risk of changes in government policy, socioeconomic and political conditions. Attention to risk management has increased significantly with the changes and consider the financial market volatility in Indonesia and internationally.
(i)
(I) Credit Risk
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka.
Credit risk is the loss arising from customers who fail to meet their contractual obligations.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Rincian umur piutang usaha dapat dilihat pada Catatan dalam Laporan Keuangan.
The Company's financial instruments that have the potential for credit risk consist of cash and cash equivalents, accounts receivable, retention and other receivables. Total maximum credit risk exposure equal to the carrying value of these accounts. The aging of trade receivables can be seen on notes to Financial Statements.
Pada tanggal 31 Desember 2011 piutang usaha Perusahaan tidak terkonsentrasi pada pelanggan tertentu.
On December 31, 2011 accounts receivable of the Company is not concentrated on a particular customer.
Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
The Company manages credit risk by setting limits the amount of acceptable risk for each customer and be more selective in the choice of banks and financial institutions, that is, only banks and financial institutions are predicated famous and well chosen.
(ii) Risiko Suku Bunga
(Ii) Interest Rate Risk
Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Cash flow interest rate risk is the risk that future cash flows of a financial instrument fluctuate due to changes in market interest rates.
Perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek dengan bunga mengambang. Tingkat suku bunga yang cukup tinggi dan terjadi secara tiba-tiba dapat berpengaruh terhadap menurunnya laba Perusahaan.
The Company has short-term loans with floating interest. The interest rate which is quite high and occurs in sudden decrease in income can affect the Company.
d6/May 16, 2012
86
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Berikut ini merupakan rincian dari kewajiban keuangan berdasarkan jenis tingkat suku bunga:
The following is a breakdown of financial liabilities based on the type of interest rate:
2011 Rp
Liabilitas Keuangan Suku bunga mengambang
2010 Rp
1,211,469,405,233
Liabilities Floating Interest
1,011,280,237,170
Dampak dari pergerakan suku bunga di pasar tidak signifikan. Perusahaan mengelola risiko suku bunga dan melalui pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan. Perusahaan akan mengawasi secara ketat pergerakan suku bunga dipasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Perusahaan akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan para lender.
The impact of interest rate movements in the market is not significant. The Company manages interest rate risk and through monitoring of the impact of interest rate movements to minimize the negative impact on the Company. The Company will closely monitor interest rate movements in the market and when interest rates increased significantly, and then the Company will negotiate the interest rates with the lenders.
(iii) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
(iii) Liquidity Risk Liquidity risk is the risk in which the positions of cash flows show short-term revenues are not sufficient to cover short term expenses.
Eksposur risiko likuiditas berupa kesulitan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus dibayar dengan kas atau aset keuangan lainnya. Perusahaan diharapkan dapat membayar seluruh kewajibannya sesuai dengan jatuh tempo kontraktual. Dalam memenuhi kewajiban tersebut, maka Perusahaan harus menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
Liquidity risk is an exposure of the Company difficulties in meeting financial obligations that must be paid with cash or other financial assets. The company is expected to pay all its obligations in accordance with contractual maturities. In fulfilling this obligation, then the Company must generate sufficient cash inflows.
Berikut ini merupakan kewajiban keuangan non-derivatif berdasarkan nilai sisa jatuh tempo yang tidak didiskonto:
These are non-derivative financial liabilities based on residual maturity value which was not discounted:
< 1 Tahun < 1 Year Rp
Jatuh Tempo / Maturity >1-2 Tahun >2-3 Tahun >3 Tahun >1-2 Years >2-3 Years >3 Years Rp Rp Rp
Total Rp
Biaya Emisi Issuance Costs Rp
Nilai Tercatat/ Book Value 31 Desember 2011/ December 31, 2011 Rp
Utang Usaha Pinjaman Bank Jangka Pendek Liabilitas Jangka Pendek Lainnya
1,661,714,364,689 1,211,469,405,233 29,394,037,126
----
----
----
1,661,714,364,689 1,211,469,405,233 29,394,037,126
----
1,661,714,364,689 1,011,280,237,170 29,394,037,126
Account Payable Short Term Bank Payables Others Short Term Liabilities
Jumlah Liabilitas Keuangan
2,902,577,807,048
--
--
--
2,902,577,807,048
--
2,702,388,638,985
Total Financial Liabilities
Biaya Emisi/ Issuance Costs Rp
Nilai Tercatat/ Book Value 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp
< 1 Tahun < 1 Year Rp
Jatuh Tempo / Maturity >1-2 Tahun >2-3 Tahun >3 Tahun >1-2 Years >2-3 Years >3 Years Rp Rp Rp
Total Rp
Utang Usaha Pinjaman Bank Jangka Pendek Liabilitas Jangka Pendek Lainnya
900,293,950,207 1,011,280,237,170 30,918,187,726
----
----
----
900,293,950,207 1,011,280,237,170 30,918,187,726
----
900,293,950,207 1,011,280,237,170 30,918,187,726
Accounts Payables Short Term Bank Payables Others Short Term Liabilities
Jumlah Liabilitas Keuangan
1,942,492,375,103
--
--
--
1,942,492,375,103
--
1,942,492,375,103
Total Financial Liabilities
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan Liabilitas keuangan.
The Company manages liquidity risk by maintaining cash and cash equivalents sufficient to meet the commitments of the Company for normal operation and regularly evaluates cash flow projections and actual cash flows, and the schedule date of maturity of assets and financial liabilities.
(iv) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
(iv) Foreign Exchange Risk Foreign Currency
Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing merupakan bagian dari kegiatan operasi normal Perusahaan dan cabang Luar Negeri.
Risk exposure of foreign currency exchange rate is part of normal operations of the Company and the branches of Foreign Affairs.
d6/May 16, 2012
87
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Dengan demikian pengaruh dari selisih nilai tukar mata uang asing tidak signifikan. (v) Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik.
Thus the effect of foreign exchange currency differences is not significant. (v) Risk of Changes in Government Policy, Economic and Social Politics.
Kebijakan pemerintah baik yang menyangkut ekonomi dan moneter, serta kondisi sosial dan politik yang kurang kondusif akan berakibat menurunnya investasi dan pembangunan. Hal ini dapat mengakibatkan tertundanya proyek-proyek yang telah maupun akan diperoleh Perusahaan.
Government policies concerning economic and monetary, and social and political conditions that are less conducive to result in decreased investment and development. This can lead to delays in projects that have been or will be acquired by the Company.
Risiko ini merupakan risiko yang bersifat sistemik (Systematic Risk) dimana bila risiko ini terjadi maka akan mempengaruhi secara negatif seluruh variable yang terlibat, sehingga membuat kinerja Perusahaan menurun risiko ini bahkan diversifikasi pun belum mampu menghilangkan risiko ini.
This risk is systemic risk whereby if this happens then the risk will negatively affect all the variables involved, thus make the performance of the Company decrease. The risk diversification is not even able to eliminate this risk.
Manajemen Permodalan Tujuan dari Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada pemegang saham dengan menentukan harga produk dan jasa yang sepadan dengan tingkat risiko
Capital Management The purpose of the Company in managing capital is to protect the ability of the entity in maintaining business continuity, so that entities can still deliver results for shareholders and benefits for other stakeholders, and to provide adequate returns to shareholders by pricing products and services that are commensurate with the level of risk.
Perusahaan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap risiko. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari.
The Company set a number of capital in proportion to the risk. The Company manage sits capital structure and makes adjustments taking into account changes in economic conditions and risk characteristics of the underlying asset.
Konsisten dengan perusahaan lain dalam industri, Perusahaan memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal yang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang neto dibagi modal yang disesuaikan. Utang neto merupakan total utang (sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari seluruh komponen ekuitas (meliputi modal saham, selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing dan saldo laba).
Consistent with other companies in the industry, the Company monitors capital on the basis of the ratio of adjusted debt to capital. This ratio is calculated as follows: net debt divided by adjusted capital. Net debt is total debt (as the amount in the statement of financial position) less cash and cash equivalents. Adjusted capital comprises all components of equity (including capital stock, foreign exchange translation adjustment of foreign currency and retained earnings).
Selama tahun 2011, strategi Perusahaan tidak berubah yaitu mempertahankan rasio utang terhadap modal yang disesuaikan pada batas bawah dari kisaran 6:31 sampai dengan 7:60. Rasio utang terhadap modal yang disesuaikan pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
During the year 2011, the Company's strategy is to maintain unchanged the ratio of adjusted debt to capital at lower limit of the range of 6:31 to 7:60. Debt ratio to capital at December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Total Utang Dikurang: Kas dan Setara Kas Utang Bersih Total Ekuitas Rasio Utang terhadap Modal
d6/May 16, 2012
2011 Rp 4,502,280,390,583 583,188,263,886 3,919,092,126,697
2010 Rp 3,628,550,702,048 354,926,218,027 3,273,624,484,020
Total Liabilities Deduction: Cash and Equivalent Net Liabilities
620,222,360,893
450,189,468,486
Total Equity
6.32
7.27
Liability to Capital Ratio
88
Paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT WASKITA KARYA (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
(Continued) For the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Penurunan rasio utang terhadap modal disesuaikan selama tahun 2011 disebabkan terutama oleh kenaikan setoran modal yang berasal dari setoran modal PT PPA (Persero). Sebagai akibatnya, profitabilitas meningkat dan tingkat piutang yang dikelola menurun. 43.
Deductio of debt ratio to capital adjusted during 2011 causes mainly by he increase in capital contribution from capital contribution PT PPA (Persero). Consequenly, increased profitability and decrease levels of managed receivable.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Yang Direvisi
43.
Revised Statement of Financial Accounting Standard
Berikut adalah revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif pada atau tanggal 1 Januari 2012, diantaranya, adalah sebagai berikut : 1. PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. 2. PSAK 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”. 3. PSAK 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”. 4. PSAK 34 (Revisi 2010) “Akuntansi Kontrak Konstruksi” 5. PSAK 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”. 6. PSAK 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”. 7. PSAK 53 (Revisi 2010) “Pembayaran Berbasis Saham”. 8. PASK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. 9. PSAK 61 (Revisi 2010) “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”. 10. ISAK 13 “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”. 11. ISAK 15 “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya”. 12. ISAK 18 “Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”. 13. ISAK 20 “Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Entitas atau Para Pemegang Sahamnya”.
The following is revised Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) which become effective on or the dated January 1, 2012, them were as follows: 1. PSAK 10 (Revised 2010) "The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates ". 2. PSAK 18 (Revised 2010) "Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans". 3. PSAK 24 (Revised 2010) "Employee Benefit". 4. PSAK 34 (Revised 2010) "Construction Contract Accounting". 5. PSAK 46 (Revised 2010) "Income Tax Accounting"
Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar yang berlaku di tahun 2012 terhadap laporan keuangan Perusahaan.
The company is still studying the possible impact of the implementation of standards that apply in 2012 against the Company’s financial statements.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
40. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan
PSAK 60 (Revised 2010) "Financial Instrument: Disclosure". PSAK 61 (Revised 2010) "Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance”. ISAK 13 "Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation”. ISAK 15 "The Limit on a Defined Benefit Assets, Minimum Funding Requirements and Their Interaction". ISAK 18 "Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities". ISAK 20 "Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Entity or Its Shareholders” .
41. Management Responsibility to Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 29 Pebruari 2012.
d6/May 16, 2012
PSAK 50 (Revised 2010) "Financial Instruments: Presentation". PSAK 53 (Revised 2010) "Share-Based Payment"
Management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on February 29, 2012.
89
Paraf:
WASKITA KARYA • annual report 2011
96
ONWARD THROUGH QUALITY PERFORMANCE