DAFTAR ISI
Table Of Content’s 04
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlight 06 07
Ikhtisar Operasional
Operating Highlight
Tingkat Kesehatan Induk Perusahaan Holding Company’s Performance Rate
08
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
12
LAPORAN DIREKSI
Report of Board of Commissioners’ Report of Board of Directors’ Kinerja Operasional dan Keuangan Perusahaan
14
Operational and Financial Performance of Company 19
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab dan Akuntabilitas Statement Of Board Commissioners And Board Of Directors Regarding For Responsibility And Accountability
20
PROFIL PERUSAHAAN Company s’ Profile 22
Riwayat Singkat Perusahaan
25
Visi & Misi
37
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Brief History of Company Vision & Mission Human Resources Management
46
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion 47
Tinjauan Operasional Per Segmen Usaha
65
Laporan Anak Perusahaan
Operational Review by Business Segment Brief Reports Of Subsidaries
70
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
71
Tinjauan Umum Overview
116
Pengelolaan dan Evaluasi Manajemen Risiko
130
Akuntan Perseroan
Risk Management Evaluation
Company Accountants
132
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility 139
Program Kemitraan
142
Bina Lingkungan
Partnership Program
Community Development Program 148
Informasi Perusahaan Corporate Company’s
150 LAPORAN KEUANGAN
Financial Report
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Tumbuh Bersama Untuk Masa Depan Yang Lebih Cerah
Growing Together For A Brighter Future
Bergejolaknya harga CPO yang cenderung turun mendekati harga pokok selama tahun 2013 membuat Perseroan harus melakukan segala upaya untuk tetap bertahan. Disisi lain biaya operasional cenderung naik secara berkala yang disebabkan oleh inflasi dan kenaikan upah yang membuat capaian laba Perseroan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
CPO price upheaval with downward trend closing to cost of its goods sales in 2013 has forced the Company to take any measure in order to survive the business operation. On the other side, the operational costs show upward trend as a result of inflation and wage increase with immediate consequence of lower profit than previous year.
Melihat dan merasakan kondisi industri saat ini khususnya di bidang perkebunan, membuat Perseroan melakukan transformasi bisnis untuk tetap tumbuh dan berkembang demi masa depan yang lebih cerah.
In view of the present industrial conditions notably in plantation sector, the Company has to take business transformation initiatives so as to maintain its growth and development, from which the vision of establishing a better future can be preserved.
Untuk meningkatkan daya saing ke depan Perseroan akan memperkuat industri hulu yaitu menambah komoditi perkebunan karet, industri bibit dan benih dengan tetap fokus ke arah operational excellence agar lebih kompetitif. Perseroan juga akan mengembangkan industri hilir seperti industri biofuel, oleochemical, powerplant dan lain-lain. Untuk itu Perseroan selama tahun 2013 telah membuat nota kesepahaman dengan berbagai mitra strategis dalam rangka pengembangan industri hilir.
To elevate competitiveness in future, the Company will reinforce its upstream industries, i.e. to intensify commodities from rubber estates, seedling and nursey farms while focusing on operational excellence. In addition, the Company will also develop downstream industries such as biofuel, oleochemical, power plant, etc. In 2013, the Company has inked memorandum of understanding with various strategic partners for this downstream industry development.
Oleh karena itu, Perseroan mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan mendukung transformasi bisnis yang dilakukan untuk tumbuh bersama menuju masa depan yang lebih cerah.
In this great occasion, the Company invites all stakeholders to support business transformation currently introduced toward a better future.
1
2
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Sekilas Kinerja Perusahaan Tahun 2013 Corporate Performance 2013 in Brief Kinerja Produksi | Production Performance
Produksi TBS (000 Ton) | Fresh Fruit Bunch Production (000 Ton)
Produksi Minyak Sawit (Ton) | Crude Oil Palm Production (Ton) 680
3,000
671 2,936
2,935
2,900
640 2,800
666
660 647
640
2,836 2,798
620 2,745
2,700
612
600 580
2,600
2009
2010
2011
2012
2013
Produksi Inti Sawit (Ton) | Palm Kernel Oil Production (Ton)
131
2013
23.44
23.28
20.08
23.53 19.70
15.00 119
10.00
115
114
110
5.26
5.56
5.59
5.68
1.07
1.08
1.00
1.05
5.00
105
4.80
2009 2009
2010
2011
2012
2010
2011
2012
0.87
2013
2013
Produksi Daun Teh Basah (Ton) Fresh Tea Leave Production (Ton)
Produksi Teh Jadi (Ton) | Black Tea Production (Ton) 12,000
50,000 40,658
10,000
44,621 38,685
9,919
8,614
8,973
8,000
35,000 25,000
23,573
20,000
20,123
6,000
4,451
4,901
4,000
15,000 10,000 5,000
2012
20.00
126
120
40,000
2011
132
125
45,000
2010
Produksivitas TBS, MS dan IS (%) | FFB, CPO and PKO Production (%) 25.00
135 130
2009
2,000 2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Kinerja Keuangan | Financial Performance Total Aset (Rp Milar) | Total Assets (IDR Billion)
Total Liabilitas (Rp Milar) | Total Liabilities (IDR Billion)
12,000.00
6,000.00 9.963.85
10,000.00
8,161.35 6,777.52
8,000.00 6,000.00
-
8,234.03
5,885.92
7,455.83
6,287.07
4,500.35
4,000.00 2,000.00
9,503.27
5,286.21
3475.33
4072.00
1,729.82 2,047.44
2010
2011
2012
2013
2235.59
1,000.00
2240.59
0.00
999.49
1234.74
2009
2010
Total Aset | Current Assets
2602.27
1469.73
2011
1664.47
Aset Lancar | Total Asset
Jumlah Liabilitas | Total Liabilities
2013
Laba komprehensif entitas induk (Rp Miliar) | Comprehensive Income of Parent Company (Rp. billion)
Total Penjualan (Rp Miliar) | Total Sales ( IDR Billion) 8,000.00
1,000.00 5,419.62
1647.13
2012
Liabilitas Jk Pendek | Short Term liabilities Liabilitas Jk Panjang | Long Term liabilities
5,611.63
3677.22
3395.31
Aset Tidak Lancar | Non Current Assets
5,441.88
5324.35
5059.78
3235.09
2,000.00
1,491.31
2009
4,000.00 3,000.00
1,874.28
1,385.57
5,000.00
5,388.56
4,600.46
790.34
800.00 600.00
4,000.00
884.30 697.43 433.34
417.86
400.00 200.00
2009
2010
2011
2012
2013
-
2009
2010
2011
2012
2013
Ratio Keuangan | Financial Ratios Rasio Profitabilitas | Profitability Ratio
Rasio Likuiditas | Liquidity Ratio
30.00% 24.01%
25.00% 20.00%
16.59% 15.81%
15.00% 10.00% 5.00% -
250.00%
22.58%
14.52%
12.87% 9.08%
11.66%
7.10%
9.87% 8.12% 4.35%
2010
Return on equity (ROR) Profit margin on sales Return on Assets (ROA)
2011
2012
138.63%
120.78%
127.52%
123.84% 105.02%
150.00%
10.84% 7.34%
2009
200.00%
15.76%
2013
100.00%
94.43%
82.23%
100.13% 91.58%
50.00% 0.00%
2009
Current Ratio Cash Ratio
2010
2011
2012
77.99%
2013
3
4
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan | Financial Highlight Uraian
(Rp Juta | IDR Million)
Tahun | Year
2009
2010
Penjualan
4,600,460
Harga Pokok Penjualan
2,845,913
Laba (rugi) Kotor Laba (rugi) Usaha
DESCRIPTION
2011
2012
2013
5,442,078
5,611,630
5,419,615
5,338,563
Sales
3,214,449
3,091,024
2,952,009
3,179,229
Cost of Sales
1,754,547
2,227,629
2,520,606
2,467,606
2,159,334
Income (Expense) - Gross
697,420
1,259,269
1,338,428
1,149,118
870,183
Operating Income (Expense)
Laba Komprehensif Untuk Entitas Induk 417,859
790,359
884,296
697,429
433,345
Comprehensive Income of Parent Entity
Laba Per Saham (Rp/Saham)
810,624
906,970
237,050
147,290
Earnings per share (Rp/share)
428,573
Total Aset
5,885,919
6,777,521
8,161,344
9,503,272
9,963,850
Total Assets
Aset Lancar
1,385,570
1,491,308
1,874,276
2,047,441
1,729,821
Current Assets
Aset Tanaman & Aset Tetap
4,145,225
4,898,911
5,787,255
6,704,389
7,607,039
Plants & Fixed Assets
355,124
387,302
499,813
751,442
626,990
Aset Tidak Lancar Lainnya
Other Non-Current Assets
3,235,086
3,475,330
4,072,005
5,059,771
5,324,351
Total Liability + Equity
Liabilitas Jangka Pendek
999,493
1,234,738
1,469,735
1,664,458
1,647,134
Short-Term Liability
Liabilitas Jangka Panjang
2,235,593
2,240,592
2,602,270
3,395,313
3,677,217
Long-Term Liability
7,067
10,137
173,809
240,210
246,964
Ekuitas Entitas Induk
2,643,766
3,292,054
3,915,530
4,203,291
4,392,535
Equity of Parent Entity
Total Liabilitas + Ekuitas
5,885,919
6,777,521
8,161,344
9,503,272
9,963,850
Total Liability + Equity
-
-
-
-
-
Total Liabilitas
Kepentingan Non Pengendali
Modal Kerja Bersih Investasi (Capex) Penyertaan pada Entitas Lain
Non-Controlling Interest
386,077
256,570
404,541
396,886
82,687
Net Working Capital
1,010,285
1,054,420
1,276,317
1,543,088
1,133,408
Investments (Capex)
22,385
61,601
67,485
141,184
141,142
Participation to Other Entities
Financial Ratio
Rasio Keuangan
Liquidity
Likuiditas ~ Curent Ratio ~ Cash Ratio
138.63%
120.78%
127.52%
123.01%
105.02%
94.31%
82.23%
100.13%
91.58%
77.99%
~ Curent Ratio ~ Cash Ratio
Asset Management
Asset Management ~ Fixed asset turnover
1,1 x
1,1 x
1,0 x
0,8 x
0.7 x
~ Fixed asset turnover
~ Total asset turnover
0,8 x
0,8 x
0,7 x
0,6 x
0.5 x
~ Total asset turnover
Debt Management
Debt Management ~ Debt to total assets (D/A)
54.96%
51.28%
49.89%
53.24%
53.44%
~ Debt to total assets (D/A)
Profitability
Profitability ~ Profit margin on sales
9.08%
14.52%
15.76%
12.87%
8.12%
~ Profit margin on sales
~ Return on assets (ROA)
7.10%
11.66%
10.84%
7.34%
4.35%
~ Return on assets (ROA)
~ Return on equity (ROE)
15.81%
24.01%
22.58%
16.59%
9.87%
~ Return on equity (ROE)
5
6
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Ikhtisar Operasional | Operating Highlight Uraian Realisasi Realization 2009 2010 2011 2012 2013 AREAL Kelapa Sawit 135.859 135.320 138.114 136.737 136.916 Teh 4.596 4.398 3.721 2.962 3.541 PRODUKSI (Ton) KELAPA SAWIT TBS Dipanen/Diterima 2.797.969 2.934.723 2.835.651 2.936.244 2.745.401 Minyak Sawit (MS) 640.047 671.123 646.824 666.001 612.622 Inti Sawit (IS) 130.961 131.922 118.683 125.513 114.217 TEH Daun Teh Basah (DTB) 44.625 38.685 40.658 20.123 23.573 Teh Jadi 9.919 8.614 8.973 4.451 4.901 PRODUKTIVITAS (Ton/ Ha) KELAPA SAWIT T B S 22,08 23,28 23,44 23,53 19,70 Minyak Sawit 5,23 5,57 5,59 5,68 4,80 Inti Sawit 1,07 1,08 1,00 1,05 0,87 TEH Daun Teh Basah (DTB) 11,03 10,60 15,85 10,85 11,49 Teh Jadi 2,45 2,36 3,50 2,40 2,39 RENDEMEN (%) Minyak Sawit Kebun sendiri 23,83 23,90 23,70 23,88 23,76 Pembelian 19,72 19,82 19,83 19,31 19,49 INTI Kebun sendiri 4,86 4,65 4,24 4,42 4,31 Pembelian 4,08 4,05 4,02 3,90 4,00 Teh Jadi 22,11 22,24 22,10 22,14 20,79
Description ESTATE Oil Palm Tea PRODUCTION (Ton) OIL PALM FFB Harvested/Received Crude Palm Oil Palm Kernel Oil TEA Fresh Tea Leaves Black Tea PRODUCTIVITY (Ton/ Ha) OIL PALM Fresh Fruit Bunches Crude Palm Oil Palm Kernel TEA Fresh Tea Leaves Black Tea EXTRACTION RATE (%) Palm Oil Own Estates Purchase PALM KERNEL Own Estates Purchase Black Tea
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Tingkat Kesehatan Induk Perusahaan Holding Company’s Performance Rate Sesuai Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 Pursuant to the Decree of the Minister of BUMN No. KEP-100/MBU/2002 dated June 4, 2002 INDIKATOR
BOBOT
NILAI (%)
SKOR
WEIGHT
VALUE (%)
SCORE
INDICATOR
A. ASPEK KEUANGAN
A.
FINANCIAL ASPECT
1 Imbalan kepada Pemegang Saham (Return On Equity - ROE)
20.00
14.48 % 18.00
1
Return On Equity - ROE
2 Imbalan Investasi (Return On Investment - ROI)
15.00 16.22 % 13.50
2
Return On Investment - ROI
3 Rasio Kas (Cash Ratio)
5.00 78.72 % 5.00
3
Cash Ratio
4 Rasio Lancar (Current Ratio)
5.00 106.23 % 3.00
4
Current Ratio
5 Collection Periods (CP)
5.00 0.39 Hr 5.00
5
Collection Periods (CP)
6 Perputaran Persediaan (PP)
5.00 22.88 Hr 5.00
6
Inventory Circulation
7 Perputaran Total Asset (Total Assets Turn Over - TATO)
5.00 69.43 % 3.00
7
Total Assets Turn Over - TATO
8 Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Asset (TMS thd TA)
10.00 44.17 % 9.00
8
Equity to Total Assets
70.00 61.50
Sub Total Skor Aspek Keuangan
Sub Total of Financial Aspect Score
B. ASPEK OPERASIONAL
B.
OPERATIONAL ASPECT
1
1 Produktivitas Hasil Kebun (Kg./Ha) - Kebun Sendiri
Estate Productivity (Kg./Ha) - Private Estates
1.1. Tandan Buah Segar (TBS)
4.00 85.42 % 3.42
1.2. Daun Teh Basah (DTB)
1.00 93.69 % 0.94
1.2. Fresh Tea Leaves (DBT)
Yield of Processed Results (%) - Private Estates
2 Rendemen Hasil Olahan (%) - Kebun Sendiri
2
1.1. Fresh Fruit Bunch (TBS)
2.1. Minyak Sawit
4.00 99.10 % 3.96
2.2. Teh Kering
1.00 96.44 % 0.96
2.2. Dry Tea
Labor Productivity (Ton./prs) - Private Estates
3 Produktivitas Tenaga Kerja (Ton./Org) - Kebun Sendiri
3
2.1. Palm Oil
3.1. Kelapa Sawit
4.00 91.00 % 3.64
3.1. Palm Oil
3.2. T e h
1.00 99.47 % 0.99
3.2. T e a
Sub Total Skor Aspek Operasional
15.00 13.91
Sub Total of Operational Aspect Score
C. ASPEK ADMINISTRASI
C.
ADMINISTRATION ASPECT
1 Laporan Perhitungan Tahunan
3.00 Tepat Waktu 3.00
1
Annual Calculation Report
2 Rancangan RKAP
3.00 Tepat Waktu 3.00
2
Draft Work and Budget Plan
3 Laporan Periodik
3.00 Tepat Waktu 3.00
3
Periodic Report
4 Kinerja PUKK
4
PUKK Performance
4.1 Efektivitas Penyaluran Dana
3.00 90.40 % 3.00
4.1
Fund Allocation Effectiveness
4.2 Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Dana
3.00 71.73 % 3.00
4.2
Fund Collectibility Rate
Sub Total Skor Aspek Administrasi
15.00 15.00
Sub Total Administrative Aspect Score
TOTAL SKOR (TS) Tahun 2013
TOTAL SCORE (TS) 2013
100.00 90.41
Kesimpulan : Tingkat Kesehatan dengan Skor 90.41 ( Apabila 80
Conclusion: Solvency Score 90.41 (If 80
SOLVENT / AA
7
8
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Report of Board of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Para Pemegang Saham Yang Terhormat Kondisi ekonomi yang tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya memberikan dampak yang kurang baik bagi perusahaan perkebunan di tahun 2013. Walaupun capaian kinerja perusahaan menurun Dewan Komisaris tetap memberikan apresiasi kepada Direksi dan karyawan yang tetap konsisten dalam menjalankan perusahaan. Dalam kondisi lingkungan industri yang bergejolak perusahaan tetap survive dan bertransformasi untuk terus tumbuh mencapai masa depan yang lebih cerah.
Dear Shareholder, The present economic conditions, which remain unchanged from previous year have generated unfavorable impacts to plantation companies in 2013. Despite downturn in coporate performance, yet Board of Commissioners extends great appreciation to Board of Directors and employees for their consistency in running the company. Amid wild turmoil in industrial world, the Company managed to survive and transform toward a better future.
Penilaian dan Pengawasan Kinerja Perusahaan Dewan Komisaris memahami bahwa pada tahun 2013 Perseroan mengalami penurunan kinerja, hal ini bukan saja terjadi pada Perseroan tetapi juga terjadi dengan perusahaan perkebunan lainnya. Dari analisa yang Dewan Komisaris lakukan bahwa penurunan kinerja sebagian besar disebabkan faktor ekonomi makro yaitu pengaruh iklim, perilaku siklus dan tanaman serta penurunan harga jual CPO. Dipihak lain terjadi peningkatan biaya yang tidak bisa dihindari yaitu kenaikan Upah pekerja atau UMR.
Corporate Performance Assessment and Supervision Board of Commissioners genuinely understands that in 2013, the Company records performance downturn. It happens not only to this Company but also to other plantation companies. According to analysis by Board of Commissioners, this performance decrease is more attributable to macro economic factors, i.e. climate effects, cropping and plant behavior compounded with the declining CPO selling price. On the other side, production costs tend to rise following wage increase or UMR (Regional Minimum Wage Rate).
Sesuai dengan rencana Pemerintah tentang pengembangan energi nabati, Perseroan berkeyakinan bahwa prospek usaha Perseroan akan tetap tumbuh dan berkembang.
In Accordance with development plan of the goverment of the energy plant, the Company believes that business prospect of the Company will solidly grow and develop.
Dampak anomali iklim menyebabkan sebagian besar produksi TBS dihampir unit usaha mengalami penurunan. Realisasi produksi tandan buah segar (TBS) kebun sendiri dan pembelian tahun 2013 sebesar 2,7 juta ton mengalami penurunan 190.843 ton atau 6,5% dari capaian tahun 2012. Produktivitas TBS mencapai 19,69 ton/ha turun 15,12% dari tahun 2012. Untuk capaian minyak sawit dan inti sawit gabungan mengalami penurunan sebesar 64.675 ton atau 8,17% dari tahun 2012.
The impacts of climate anomaly have decreased fresh fruit Bunches production in nearly business units. FFB production realization from Own Estates and purchase in 2013 reaches 2.7 million tons implying a decrease of 190,843 tons or 6.5% so compared with realization in 2012. TBS productivity only records 19.69 tons/ha or to drop by 15.21% compared with 2012 performance. As to crude palm oil and palm kernel oil production, it declines by 64,675 tons or 8.17% lower than 2012.
Perseroan berhasil meningkatkan aset perusahaan dengan total aset Rp. 9,9 trilyun, meningkat 4,85% dari tahun 2012. Capaian laba sebelum pajak Rp.675,43 M, turun 32,11% dibandingan tahun 2012. Penurunan capaian laba disebabkan oleh menurunnya produktivitas kinerja operasional perusahaan dan berfluktuasinya harga CPO yang cenderung turun ke level yang tidak sesuai dengan prediksi awal Perseroan.
The Company, however, succeeds in increasing assets to reach total assets worth Rp9.9 trillion or 4.85% higher than 2012. Income before tax realization is Rp675.43 billion or 32.11% lower than 2012 realization. This lower operating income results from declining operational productivity and CPO price fluctuation with downward trend up to unpredicted level.
9
10
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Atas dasar tidak tercapainya kinerja perusahaan tersebut, Dewan Komisaris memberikan arahan dan rekomendasi dengan melakukan langkah – langkah strategis untuk meminimalisasi dampak eksternal dan internal yaitu antara lain melakukan penghematan biaya yang tidak terkait langsung dengan produksi, memaksimalkan peningkatan produksi yang diperoleh sampai akhir tahun dan mengelola pemasaran hasil yang dapat meningkatkan harga jual.
For this unrealized corporate performance, Board of Commissioners gives directives and recommendations of strategic measures that can be taken to minimize the external and internal impacts. They include saving costs not diretly relating to production, while maximizing production until the end of this current year and optimizing the product marketing in a manner that can increase the selling price.
Pandangan Atas Prospek Usaha Perusahaan Meyakini permintaan CPO yang akan terus meningkat dan akan membaiknya kondisi makro ekonomi pada tahun 2014, Dewan Komisaris dan Direksi telah menyusun Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2014 yang telah disetujui oleh Pemegang Saham. Dewan Komisaris mendukung rencana Direksi untuk meningkatkan proses produksi dan produktivitas, pengembangan areal serta mencoba merintis pengembangan industri hilir.
The Prospect of Corporate Business With reference to the prediction saying that CPO demands and macro-economic conditions will bolster in 2014, Board of Commissioners and Board of Directors have prepared Work and Budget Plan 2014, for which approval of Shareholders has been acquired. Board of Commissioners is supportive to the plans of Board of Directors on production process and productivity improvement, estate expansion and downstream industry development.
Sesuai dengan rencana Pemerintah tentang pengembangan energi nabati, Perseroan berkeyakinan bahwa prospek usaha Perseroan akan tetap tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu Dewan Komisaris mendorong Perseroan untuk melakukan percepatan transformasi bisnis yang telah disusun didalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan. Hal ini dilakukan agar Perseroan mempunyai daya saing yang tinggi untuk meraih pangsa pasar CPO.
In Accordance with development plan of the goverment of the energy plant, the Company believes that business prospect of the Company will solidly grow and develop. Given that, Board of Commissioners encourages the Company to accelerate business transformation that has been established in Company Long-Term Plan so as to reach high competitiveness in winning CPO market shares.
Penilaian Komite Dibawah Dewan Komisaris Dalam menjalankan fungsinya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko. Komite – komite tersebut berperan penting dalam kinerja Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan Perseroan.
Committees under Board of Commissioners In running its functions, Board of Commissioners has been assisted by Audit Committee and Risk Management Monitoring Committee. These committees play leading roles in assuring sound performance of Board of Commissioners in supervising the Company.
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris berusaha melakukan peningkatan kinerja terutama Komite Pemantau Manajemen Risiko dalam mengelola risiko yang akan dihadapi perusahaan. Atas dasar tersebut Komite Pemantau Manajemen Risiko memandang perlu agar dibuat strategi dan kebijakan – kebijakan untuk mengantisipasi risiko yang akan dihadapi perusahaan. terutama yang diakibatkan oleh gejolak harga komoditas dan fenomena iklim yang tidak dapat diprediksi.
In 2013, Board of Commissioners has taken a series of actions to enhance its performance. It is particularly evident from Risk Management Monitoring Committee in dealing with the potential risks to be encountered by the Company. Risk Management Monitoring Committee opines on the importance of defining strategies and policies to cope with risks that may encounter especially as a result of commodity price fluctuation and unpredicted climate phenomenon.
Perubahan Susunan Dewan Komisaris Pada tahun 2013 terjadi pergantian Anggota Dewan Komisaris PTPN IV yaitu Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor :KEP-184/M-MBU/2008, tanggal 24 September 2008 jo. KEP-226/MBU/2011, tanggal 2 Nopember 2011, jo. SK232/MBU/2012 tanggal 19 Juni 2012 susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
Changes in Board of Commissioners Composition In 2013 the membership of Board of Commissioners PTPN IV, which under Decree of SOE Minister of Republic of Indonesia Number:KEP-184/M-MBU/2008 of 24 September 2008 jo. KEP-226/MBU/2011 of 2 November 2011, jo. SK-232/MBU/2012 of 19 June 2012 is follows:
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
1. 2. 3. 4. 5.
Muhammad Said Didu Usman Damanik Zainal Arifin H. Irwansyah Nasution Tungkot Sipayung
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
: Komisaris Utama : Komisaris : Komisaris : Komisaris : Komisaris
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
1. Muhammad Said Didu : President Commissioner 2. Usman Damanik : Commissioner 3. Zainal Arifin : Commissioner 4. H. Irwansyah Nasution : Commissioner 5. Tungkot Sipayung : Commissioner
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Nomor SK-384/MBU/2013 tanggal 21 November 2013 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota – Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV. Susunan Dewan Komisaris pada saat ini adalah sebagai berikut :
Under Decree of SOE Minister in the capacity of General Meeting of Shareholders of Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV number SK-384/ MBU/2013 od 21 November 2013 concerning the Dismissal and Appointment of Members of Board of Commissioners of Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, has been changed as follows:
1. 2. 3. 4. 5.
1. Muhammad Said Didu 2. Deddy Suardy 3. Zainal Arifin 4. M.Husni 5. Anton Saragih
Muhammad Said Didu Deddy Suardy Zainal Arifin M.Husni Anton Saragih
: Komisaris Utama : Komisaris : Komisaris : Komisari : Komisaris
Penutup Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Direksi, Karyawan dan mitra kerja dalam memajukan perusahaan ke arah yang lebih baik. kami mengajak kepada Para Pemangku Kepentingan untuk tumbuh bersama dalam mencapai masa depan yang lebih cerah bersama perusahaan ini.
Closing Board of Commissioners is very thankful to Board of Directors, Employees and business partners for their supports in developing this Company. We invite all stakeholder to work together to reach a better future along with this Company.
Dewan Komisaris | Board of Commissioner’s
: President Commissioner : Commissioner : Commissioner : Commissioner : Commissioner
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Medan, 23 Mei 2014 | Medan, May 23 rd 2014
Muhammad Said Didu Komisaris Utama | President Commissioner
11
12
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
LAPORAN DIREKSI Report of Board of Director’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Para Pemegang Saham yang terhormat Perekonomian Indonesia tahun 2013 menghadapi tantangan yang tidak ringan yang kemudian memberikan tekanan kepada stabilitas makro ekonomi dan mengganggu kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Inflasi tahun 2013 mencapai 8,38% (yoy), diatas targetnya (4,5%±1%) dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM bersubsidi dan gejolak harga pangan. Kondisi tersebut membuat kebijakan Pemerintah fokus menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan melalui penguatan bauran kebijakan di bidang moneter, makroprodensial dan sistem pembayaran.
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Dear Shareholder, In 2013, the national economy of Indonesia suffers severe hardships that shake macro economy and disrupt economic growth sustainability. Inflation in 2013 is to hit 8.38% (yoy), which is much higher than its target set at 4.5%±1% due to subsidized fuel price increase and foods price fluctuation. These conditions have forced the Government to focus its efforts on maintaining economic and financial system stability through mixed policies in monetary, macro-prudential and payment system.
Nilai penjualan Perseroan tahun 2013 mencapai Rp. 5,33 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp. 5,42 triliun, mengalami penurunan sebesar Rp 81 milyar atau 1,49%. Hal ini terutama disebabkan terjadinya penurunan harga komoditas kelapa sawit terutama pada Semester I tahun 2013.
The sales volume in 2013 is to amount Rp5.33 trillion. Compared during the same period of last year recording Rp5.42 trillion, the present volume is to decrease by Rp81 billion or 1.49%. It is particularly attributed to lower price of oil palm based commodities especially in Semester I 2013.
Berdasarkan data yang diolah GAPKI volume ekspor CPO dan PKO beserta produk turunannya pada tahun 2013 ini mencapai 21,2 juta ton, atau naik 16% dibandingkan dengan tahun lalu 18,2 juta ton. Adapun produksi CPO dan turunannya 2013 diprediksi mencapai 26 juta ton atau turun 1,9% dibandingkan dengan produksi tahun lalu sebesar 26,5 juta ton.Sementara itu, sepanjang tahun 2013, harga rata-rata CPO US$ 841,71 per metrik ton (Cif Rotterdam). Jika dibandingkan dengan harga rata-rata tahun lalu US $ 1.028,40 per metrik ton, kita bisa melihat bahwa harga mengalami tekanan yang cukup berat dengan penurunan sekitar 18%. Tekanan penurunan harga disebabkan krisis ekonomi yang berkepanjangan di negara Uni Eropa. Dampak dari krisis ini adalah lemahnya daya beli sehingga permintaan melemah. Selain itu, pembeli utama CPO Indonesia yaitu India mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi disertai pelemahan mata uangnya dan Cina mengalami perlambatan ekonominya. Hal ini ditambah dengan akumulasi pasokan yang berasal dari stok dan produksi yang dimiliki Indonesia menambah tekanan pada harga. Pelemahan harga juga diperkirakan sebagai akibat
According to the processed data from GAPKI, the volume of CPO export and PKO and the derivative products in 2013 is to reach 21.2 million ton, or 16% higher than last year’s realization at 18.2 million tons. As to CPO production and the derivative products, in 2013 they are predicted to record 26.5 million tons. In 2013, CPO price is expected at US$841.71 per metric ton on the average (Cif Rotterdam). Compared with average price of last year at US$1,028.40 per metric ton, it is obvious that the current CPO price suffers heavy pressure causing 18% drop. This pressure comes from the occurring economic crisis in European Union countries. The immediate impact of this crisis is lower purchasing power followed with slumping demands. Moreover, the main customer of Indonesia CPO, i.e. India experiences economic slowdown compounded with its currency depreciation as well as China. This hardship to CPO price pressure is intenfied with over supply of stocks and production of Indonesia. Deminishing price is also from lower and exempted
13
14
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
dari penurunan hingga pembebasan pajak ekspor dan dihilangkannya kuota ekspor CPO oleh Malaysia, inkonsistensi mandatori penggunaan biodiesel berbahan baku minyak sawit di Uni Eropa, dan kampanye negatif terhadap minyak kelapa sawit.
export tax for CPO by Malaysia, inconsistent introduction of mandatory consumption of palm-oil based biodiesel in European Union and negative campaign of crude palm oil.
Kinerja Operasional dan Keuangan Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh. Mencakup pengolahan areal dan tanaman, menghasilkan dan memasarkan komoditas sebagai bahan baku berbagai industri dan kegiatan pendukung lainnya.
Operational and Financial Performance of Company PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) is a state owned enterprises (SOE) engaged in agro-industry sector particularly in palm oil and tea plantation and processing including producing and selling their processed commodities as raw materials of various industries and other supporting activities.
Capaian kinerja Perseroan pada tahun 2013 mengalami penurunan hal ini disebabkan tidak tercapainya target produksi dan rendahnya harga jual rata-rata CPO walaupun perusahaan telah melakukan langkahlangkah efisiensi dan peraihan produksi yang maksimal. Perseroan mempunyai areal konsesi yang diusahakan mencapai 175.735 ha yang terdiri dari areal kelapa sawit 169.065 Ha, areal teh 6.376 Ha, areal kebun benih kelapa sawit dan kakao 294 Ha. Realisasi produksi tandan buah segar (TBS) kebun sendiri dan pembelian tahun 2013 sebesar 2,7 juta ton mengalami penurunan 190.843 ton atau 6,5% dari capaian tahun 2012. Produktivitas TBS mencapai 19,69 ton/ha turun 15,12% dari tahun 2012. Untuk capaian minyak sawit dan inti sawit gabungan mengalami penurunan sebesar 64.675 ton atau 8,17% dari tahun 2012.
The corporate performance in 2013 records a decrease after failing to reach production targets and low CPO price despite efficiency measures and maximum production. The Company farms concession estates reaching 175,735 ha consisting of palm oil estate 169,065 ha, tea estate 6,376 ha, palm oil and cacao nursery areas 294 ha. The realization of fresh fruit bunches (TBS) from Own Estates and purchase in 2013 is 2.7 million tons or to decrease by 190,843 tons or 6.5% lower than 2012 realization. TBS productivity is to reach 19.69 tons/ha or to decline by 15.12% so compared with 2012. As for crude palm oil and palm kernel oil production, it drops by 64,675 tons or 8.17% from 2012 production.
Nilai penjualan Perseroan tahun 2013 mencapai Rp. 5,33 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp. 5,42 triliun, mengalami penurunan sebesar Rp81milyar atau 1,49%. Hal ini terutama disebabkan terjadinya penurunan harga komoditas kelapa sawit terutama pada Semester I tahun 2013.
The sales volume in 2013 is to amount Rp5.33 trillion. Compared during the same period of last year recording Rp5.42 trillion, the present volume is to decrease by Rp81 billion or 1.49%. It is particularly attributed to lower price of oil palm based commodities especially in Semester I 2013.
Pada tahun 2013 Perseroan membukukan laba sebelum pajak Rp. 675,43 M, turun 32,11% dibandingan tahun 2012. Laporan keuangan konsolidasian tahun 2013 ditutup dengan total aset Rp. 9,9 trilyun, meningkat 4,85% dari tahun 2012. Perseroan telah melakukan berbagai upaya seperti melakukan efisiensi biaya untuk tetap survive dalam kondisi harga jual komoditi yang kurang baik dan produksi yang turun yang disebabkan oleh curah hujan yang sedikit. Dari capaian kinerja perusahaan tahun 2013, tingkat kesehatan Perseroan dicapai dengan skor 90,41 dengan kategori SEHAT/AA
In 2013, the Company reaps operating income before tax at Rp675.43 billion or 32.11% lower than 2012. Consolidated financial statement in 2013 is closed with total assets Rp9.9 trillion, or 4.85% higher than 2012. The Company has taken various efficiency measures to survive amid unfavorable selling price of commodities and production decrease as a result of lack of rainfall. Despite such severe hardships in 2013, the solvency rate of the Company is assessed to record score 90.41 meaning SOLVENT/AA grade.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Strategi Investasi Seiring dengan kondisi Perseroan yang kurang baik pada tahun 2013 yaitu dengan melemahnya harga jual komoditi kelapa sawit, investasi yang dilakukan Perseroan mengalami penurunan dengan total investasi pada tahun 2013 sebesar 1,13 triliun turun 26,55% dari tahun 2012. Penurunan investasi ini disebabkan Perseroan hanya melakukan investasi yang sangat diperlukan dengan pertimbangan skala prioritas. Investasi dititikberatkan untuk mendukung penguatan bisnis utama perkebunan kelapa sawit, pengembangan industri hilir dan industri pendukung sebagai upaya memperkuat integrasi rantai pasok industri (supply chains) yang mempunyai nilai tambah (added value) yang lebih tinggi. Alokasi investasi terdiri dari investasi aset tanaman Rp. 677 milyar, aset tetap Rp. 445 milyar serta penyertaan dan lain-lain sebesar Rp. 9,7 milyar.
Investment Strategies In line with slumping business performance of the Company in 2013 following declining selling price of oil palm based products, investments made by the Company are also to decrease with total investment in 2013 at 1.13 trillion or 26.55% lower than 2012. This investment downturn is because the Company only makes investments, which are truly deemed necessary based on the specified priority scale. The investments are more focused on reinforcing the main business of oil palm plantation, downstream and supporting industry development to strengthen supply chains with higher supply chain. Investment allocation consists of investment of plant assets Rp677 billion, fixed assets Rp445 billion and capital participation and others Rp9.7 billion.
Untuk meningkatkan ekspansi bisnis, selama tahun 2013 Perseroan telah melakukan berbagai hal dengan mitra strategis yaitu : 1. Nota Kesepahaman (MoU) antara PTPN IV dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi tentang kerjasama Pengkajian dan Penerapan Teknologi Untuk Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan. 2. Nota Kesepahaman (MoU) antara PTPN IV dan PT Bumi Raya Abadi tentang Kerjasama Integrated Biomass dan Energy Solution 3. Melakukan beauty contest terhadap mitra strategis untuk Kerjasama Pembangunan Pembangkit Listrik Biogas
As to business expansion, in 2013 the Company has developed partnership with various strategic partners inclusive of: 1. Memorandum of Understanding between PTPN IV and Technology Research and Application Center (BPPT) on Technology Research and Application Cooperation for Plantation Based Industry Development. 2. Memorandum of Understanding (MoU) between PTPN IV and PT Bumi Raya Abadi concerning Integrated Biomass and Energy Solution 3. Beauty Contest to strategic partners for Biogass Power Generation Development.
Kegiatan investasi perusahaan dilakukan dalam mata uang Rupiah (IDR) dan US Dollar (USD), menggunakan dana sendiri dan pinjaman perbankan. Strategi investasi perusahaan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profit dengan solvabilitas berkisar ± 150% .
Investing activities performed by the Company are in Rupiah (IDR) and US Dollar (USD) from equity or bank loans. The investment strategies of the Company are to maintain proportionality of growth and profit and solvability at ± 150% .
Rencana & Prospek Usaha
Business Plan and Prospect
Permintaan CPO yang terus meningkat dalam 20 tahun terakhir ini membuat Perseroan terus berupaya meningkatkan produksi dengan melakukan ekspansi pengembangan areal kelapa sawit. Perseroan telah membentuk anak perusahaan di Aceh dan Sulawesi dan direncanakan Perseroan juga akan mencari mitra strategis dalam pengelolaan industri kelapa sawit.
The increasing CPO demands for the last 20 years have encouraged the Company to enhance production with plantation estate expansion. The Company also establishes subsidiaries in Aceh and Sulawesi. The Company is looking for strategic partners in oil palm based industries management.
15
16
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Untuk meningkatkan daya saing perusahaan, Perseroan sedang menyusun Rencana Jangka Panjang (RJP) 2014 -2018 dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) setiap tahunnya. Sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan, Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan peningkatan proses produksi yaitu dengan merencanakan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) 30 ton/jam di Unit Usaha Marihat dan Meranti Paham, Perseroan juga berencana membangun power plant untuk pembangkit listrik biogas (PLTBG) dan mikrohidro (PLTMH). Perseroan juga berkomitmen dalam pengembangan industri hilir, Perseroan telah melakukan kerjasama dengan Pertamina dan Pelindo I untuk pengembangan biofuel.
To improve corporate competitiveness, the Company is preparing Long-Term Plan (RJP) 2014-2018 and Annual Work and Budget Plan (RKAP). According to the established RKAP, the Company plans to intensify production process with the construction of Oil Palm Processing Plant with capacity 30 tons/hour in Marihat Business Unit and Meranti Paham Business Unit. It is also planned to put up a Biogass Power Plant and Microhydro Prower Plant. To lift up its competitiveness, the Company is committed to develop downstream industries, for which partnership with Pertamina and Pelindo I for biofuel development has been established.
Sesuai dengan Rencana Kerja Perusahaan yang telah ditetapkan oleh Pemegang saham pada tahun 2014 direncanakan Perseroan akan melakukan investasi penyertaan saham dengan nilai total sebesar Rp. 173,60 miliar atau 10,81% dari total investasi, yang terdiri dari: 1. Penyertaan pembangunan Pabrik Pengolahan Turunan Minyak Sawit Terintegrasi dan pembentukan Special Purpose Company (SPC) bekerja sama dengan Pertamina untuk pembangunan Pabrik Green Diesel (multi years). 2. Penambahan penyertaan modal untuk anak perusahaan PT PAN, PT ASN dan PT Rumah Sakit. 3. Penyertaan modal perusahaan pembangunan jalan tol di Sumatera Utara.
According to Company Work Plan approved by Shareholders in 2014 the Company will make investment of share participation with total nominal value Rp173.60 billion or 10.81% of total investment consisting of: 1. Participation in Integrated Crude Palm Oil Processing Plant and the Establishment of Special Purpose Company (SPC) in association with Pertamina for Green Diesel Plant development (multi years). 2. More capital participation to subsidiaries of PT PAN, PT ASN and PT Rumah Sakit. 3. Capital participation for the construction of toll road in North Sumatra.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance (GCG)
Untuk meningkatkan komitmen GCG, pada tahun 2013 Perseroan telah menyempurnakan Infrastruktur GCG. Perseroan juga telah menyusun Pedoman Gratifikasi dan Pedoman Benturan Kepentingan untuk mendukung terciptanya proses bisnis yang bersaing dan mempunyai tata kelola yang baik. Dalam penerapan GCG Perseroan berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran. Agar penerapan GCG di perusahaan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar GCG, Direksi telah membentuk Bagian Manajemen Risiko dan GCG serta menunjuk Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di seluruh lini bisnis perusahaan. Perseroan menuangkan penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan
To enhance its commitment on the introduction of GCG, in 2013 the Company has finalized GCG Infrastructure. In addition, Gratification Code and Conflict of Interest Management Code have been also prepared to support fair business competition inspired by GCG principles. In introducing GCG, the Company will refer to five basic values, to wit, transparency, accountability, responsibility, independency and fairness. To assurent consistent GCG introduction within the Company with these basic values, Board of Directors has assigned the Director of Business Planning and Development as officer-in-charge for GCG application and monitoring in the entire business lines of the Company. This good corporate governance introduction has been adopted as one of business strategy pillars within the
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
oleh manajemen setiap tahunnya untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola.
Company to maintain the commitment of Management in introducing good corporate governance principles.
Pedoman pelaksanaan tata kelola GCG di PTPN IV antara lain :
GCG Introduction Manuals in PTPN IV:
1. Code Of Governance Corporate (Pedoman Tata Perusahaan) 2. Code Of Conduct (Pedoman Prilaku) 3. Board Manual 4. Pedoman Pengenalan Direksi dan Dewan Komisaris 5. Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan 6. Pedoman Komite Audit 7. Internal Audit Charter 8. Pedoman Komite Pemantau MR dan GCG 9. Whistle Blowing System 10. Pedoman Gratifikasi 11. Pedoman Benturan Kepentingan
1. 2. 3. 4.
Pelaksanaan evaluasi penerapan GCG tahun 2013 telah dilakukan oleh BPKP Perwakilan Sumatera Utara. Acuan penilaian adalah Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012, Tentang Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada Badan Usaha Milik Negara. Aspek Pengujian dalam penerapan GCG adalah sebagai berikut :
The introduction of GCG in 2013 has been evaluated by BPKP for North Sumatra Representative. The evaluation reference is Decree of the Secretary of SOE Ministry Number SK-16/S.MBU/2012, concerning Evaluation and Assessment Parameter Indicators for GCG Introduction in State Owned Enterprises (SOEs). Aspects evaluated in GCG Introduction are as follows:
1.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
2. 3. 4. 5. 6.
Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. Direksi. Pengungkapan Informasi dan Transparansi. Aspek Lainnya.
Berdasarkan assessment terhadap penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) untuk periode tahun 2013 yang dilakukan sejak tanggal 13 Januari 2014 sampai dengan 05 Maret 2014, dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tahun 2013 mencapai skor 93,108 dari skor maksimal 100 atau 93,108 %. Capaian skor tersebut berada dalam kategori predikat “ Sangat Baik”.
Code of Governance Corporate Code of Conduct Board Manual Board of Directors and Board of Commissioners Introduction Manual 5. Corporate Secretary Manual 6. Audit Committee Manual 7. Internal Audit Charter 8. Risk Management and GCG Monitoring Committee Manual 9. Whistle Blowing System 10. Gratification Code 11. Conflict of Interest Code
Commitment to Sustainable GCG Introduction Shareholders and GMS/Investors Board of Directors/Board of Commissioners Board of Directors Information Disclosure and Transparency Others aspects
Assessment to the introduction of GCG in PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) in 2013 made from 13 January 2014 to 05 March 2014 shows that PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) records a score 93.108 of maximum score 100 or 93.108%. This score implies that the Company is categorized as “Very Good”.
17
18
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Penutup Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada seluruh karyawan dan mitra kerja atas kontribusi dan dedikasinya dalam memajukan perusahaan ini. Kepada pemangku kepentingan kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaanya dalam mengelola dan menjadikan perusahaan ini terus berkembang.
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Closing Our sincere thanks and appreciation go to all employees and business partners for their valuable contribution and dedication in developing this Company. To all stakeholders, we are very thankful for your trust given to us to manage and run the Company.
Direksi | Board of Director’s Medan, 23 Mei 2014 | Medan, May 23rd 2014
Erwin Nasution Direktur Utama | President Director
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB DAN AKUNTABILITAS Laporan Tahunan Tahun Buku 2013 PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) STATEMENT OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS REGARDING FOR RESPONSIBILITY AND ACCOUNTABILITY Annual Report for Fiscal Year 2013 PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Memenuhi ketentuan Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 23 ayat (2) dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Pasal 18 ayat 5 dari notaris Sri Ismiyati, SH No. 11 tanggal 4 Agustus 2008, dengan ini seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) menyatakan telah mengesahkan dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2013.
In compliance with Law No. 19 of 2003 concerning State Owned Enterprises Article 23 paragraph (2) and Deed of Resolutions of General Meeting of Shareholders Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Article 18 paragraph 5 made by Sri Ismiyati, SH No. 11 of 4 August 2008, hereby all members of Board of Directors and Board of Commissioners PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) certify of approving, and thereby take full responsibility for the accuracy of contents in this Company Annual Report for FY 2013.
Laporan Keuangan Konsolidasi, Laporan Induk Perusahaan dan Laporan Keuangan Anak Perusahaan yaitu PT Agro Sinergi Nusantara dan PT Sarana Agro Nusantara masing –masing telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono Suherman & Surja serta PT Sinergi Perkebunan Nusantara telah diaudit oleh KAP Doly, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali.
Consolidated Financial Report, Financial Statements of Parent Company and Subsidiaries of PT Agro Sarana Nusantara and PT Sinergi Agro Nusantara have been audited by Public Accountant Office Purwantono Suherman & Surja with PT Sinergi Perkebunan Nusantara audited by KAP Doly, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali.
Demikian Pengesahan ini diperbuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
This certification has been made in truth and signed by all members of Board of Commissioners and Board of Directors.
Medan, 23 Mei 2014 | Medan, May 23rd 2014 PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) Dewan Komisaris dan Direksi | Board of Commissioner’s and Board of Director’s
Erwin Nasution
Deddy Suardi
Ahmad Haslan Saragih Director of Production
Setia Dharma Sebayang Director of Finance
Anton Saragih
Memed Wiramihardja Director of Planning & Business Development
M. Husni
Andi Wibisono Director of HR & General Affairs
19
20
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
PROFIL PERUSAHAAN Company’s Profile
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu.
PTPN IV is also supported with 1 Business Unit of Engineering Manufacturing and Construction i.e. Bunch Crusher (PMT) and 3 Business Units of Hospital i.e. RS. Laras, RS. Balimbingan and RS. Pabatu. Nama Perusahaan
: PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Company Name
: PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Bidang Usaha
: Agro bisnis dan Agro industri
Field of Business
: Agro business and agro industry.
Kepemilikan Saham : 100 % Dimiliki Oleh Negara Republik Indonesia Tanggal Pendirian : 11 Maret 1996
Share Ownership : 100 % owned by the Unitary State of Republic of Indonesia Date of Establishment : 11 March 1996
Dasar Hukum : Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV jo. Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Notaris Harun Kamil, SH.
Legal Basis of Establishment :
Government Regulation No. 9 of 1996 concerning the Merger of Corporation (Persero) PT Perkebunan VI, Corporation (Persero) PT Perkebunan VII, and Corporation (Persero) PT Perkebunan VIII into Corporation (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV jo. Establishment Deed of Corporation (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 of 11 March 1996 made before Notary Harun Kamil, SH.
Modal Dasar : Sebesar Rp 11.700.000.000.000,- (sebelas triliun tujuh ratus rupiah), terbagi atas 11.700.000 (sebelas juta tujuh ratus ribu) lembar saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
Authorized Capital :
Rp 11.700.000.000.000,- (eleven trillion seven hundred billion rupiah) consisting of 11.700.000 (elevent million seven hundred thousand) shares with nominal value Rp. 1.000.000,- (one million rupiah) per share
Modal Ditempatkan : dan Disetor penuh
Issued and fully Paid in : Capital
Capital Rp 2.942.116.000.000,- (two trillion nine hundred and forty two billion one hundred and sixteen million rupiah) consisting of 2.942.116 (two million nine hundred and forty two thousand one hundred and sixteen) shares.
Sebesar Rp 2.942.116.000.000,- (dua triliun sembilan ratus empat puluh dua miliar seratus enam belas juta rupiah) terbagi atas 2.942.116 (dua juta sembilan ratus empat puluh dua ribu seratus enam belas) lembar saham.
Kronologis Pencatatan : Status PTPN IV adalah BUMN Saham Saham kategori Non-Listed sehingga belum tercatat dalam bursa efek
Chronology of share Listing : The status of PTPN IV is that of Non-Listed SOE since not yet listed in stock exchange.
Kantor Pusat :
Head Office : Address : Jl.Letjend.Suprapto No. 2 Medan, 20151 Phone : 061-4154666 Facsimile : 061-4573117 Website : www.ptpn4.co.id E-Mail :
[email protected]
Alamat Telp Faximile Website E-Mail
: Jl.Letjend.Suprapto No. 2 Medan, 20151 : 061-4154666 : 061-4573117 : www.ptpn4.co.id : ptpnusantara4@ptpn4. co.id
Kantor Perwakilan : Alamat : Jl.Wijaya X No. 3 Jakarta Jakarta, 12160 Telp : 021-7231662 Faximile : 021-7231663
Jakarta Representative : Address : Jl.Wijaya X No. 3 Jakarta, 12160 Office Phone : 021-7231662 Facsimile : 021-7231663
21
22
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Riwayat Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Harun Kamil, SH, Notaris di Jakarta, disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: C2-8332.HT.01.01.Th.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Oktober 1996 Nomor 81, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 8675, Anggaran Dasar tersebut telah mengalami perubahan dan telah pula diubah seluruhnya dan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang dimuat dalam Akta tanggal 4 Agustus 2008 Nomor 11 yang dibuat dihadapan Sri Ismiyati, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor AHU-60615.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 September 2008, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 7 Nopember 2008, Nomor 90, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 22826; dan susunan Dewan Komisaris berdasarkan Akta tanggal 2 Desember 2011 Nomor 03 yang dibuat dihadapan Ihdina Nida Marbun, SH, Notaris di Medan, yang pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya tanggal 30 Januari 2012, Nomor AHU-AH.01.10-02805 dan Akta tanggal 27 Nopember 2013 Nomor 36 yang dibuat dihadapan Ihdina Nida Marbun, SH, Notaris di Medan, yang pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya tanggal 13 Januari 2014, Nomor AHU-AH.01.1001381; dan susunan Direksi berdasarkan Akta tanggal 16 Maret 2012 Nomor 29 yang dibuat dihadapan Ihdina Nida Marbun,SH, Notaris di Medan, yang pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya tanggal 22 Mei 2012 Nomor AHU-AH.01.10-18313 ; dan susunan modal dan pemegang saham berdasarkan Akta tanggal
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Brief History of Company PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) abbreviated as PTPN IV was established under Government Regulation Number 9 of 1996 concerning the Merger of Corporation (Persero) PT Perkebunan VI, Corporation (Persero) PT Perkebunan VII, and Corporation (Persero) PT Perkebunan VIII into Corporation (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV and Establishment Deed of Corporation (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 of 11 March 1996 made before Harun Kamil, SH, Notary in Jakarta legalized under Decree of the Minister of Justice of Republic of Number: C2-8332.HT.01.01.Th.96 of 8 August 1996 and published in State Gazette of Republic of Indonesia of 8 October 1996 Number 81, Supplement to State Gazette of Republic of Indonesia Number 8675. Its Articles of Association have been amended in entirety to follow Law Number 19 of 2003 concerning State Owned Enterprises, Government Regulation Number 45 of 2005 and Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies as contained in Deed of 4 August 2008 Number 11 made before Sri Ismiyati, SH, Notary in Jakarta, for which legalization of the Minister of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia has been acquired with Decree Number AHU-60615.AH.01.02.Tahun 2008 of 10 September 2008, and announced in State Gazette of Republic of Indonesia of 7 November 2008 Number 90, Supplement to State Gazette of Republic of Indonesia 22826; and the membership of Board of Commissioner established under Deed of 2 December 2011 Number 03 made before Ihdina Nida Marbun, SH, Notary in Medan, which its notice has been received by the Minister of Laws and Human Rights as expressed in letter dated 30 January 2012, with Number AHU-AH.01.10-02805 and Deed of 27 November 2013 Number 36 made before Ihdina Nida Marbun, SH, Notary in Medan, which its notice has been received by the Minister of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia with letter dated 13 January 2014 Number AHU-AH.01.10-01381; and the membership of Board of Directors established under Deed of 16 March 2012 Number 29 made before Ihdina Nida Marbun, SH. Notary in Medan, which its notice has been received by the Minister of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia with letter dated 22 May 2012 Number AHU-AH.01.10-18313 ; and the capital and shareholder composition established under Deed dated 8 October 2012 Number 16 made before Ihdina Nida Marbun, SH, Notary in Medan, for which its legalization of the Minister of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia has been acquired with Decree
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
8 Oktober 2012 Nomor 16 yang dibuat dihadapan Ihdina Nida Marbun, SH, Notaris di Medan, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor AHU-02021.AH.01.02Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11 Juni 2013, Nomor 47, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 75486.
Number AHU-02021.AH.01.02Tahun 2013 of 23 January 2013, and has been published in State Gazette of Republic of Indonesia of 11 June 2013 Number 47, Supplement to State Gazette of Republic of Indonesia Number 75486.
Bidang Usaha PTPN IV (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit, 3 Unit kebun yang mengelola teh dan 1 unit Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang berlokasi di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas , Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 575 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam, 2 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah (DTB) per hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per hari. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu.
Field of Business PTPN IV (Persero) is a state owned enterprise (SOE) engaged in agro-industry sector. This company farms plantation estates and process oil palm and tea commodities including estate management and plant cultivation, nursery and manture plant maintenance, commodity processing into raw materials for various industries, processed commodity marketing and other supporting activities. PTPN IV has 30 Estate Units for Oil Palm, 3 Estate Units for Tea and 1 Estate Unit for Oil Plam Plasma located in 9 Districts, namely, Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas , Batubara and Mandailing Natal. To support the processing process, PTPN IV operates 15 Units of Oil Palm Processing Mills with total capacity 575 tons of fresh fruit bunches per hour, 2 units of Tea Factory with total capacity 154 tons of Wet Tea Leaves (DTB) per day and 1 unit of Palm Kernel Oil Processing Mill with capacity 450 tons per day. PTPN IV is also supported with 1 Business Unit of Engineering Manufacturing and Construction i.e. Bunch Crusher (PMT) and 3 Business Units of Hospital i.e. RS. Laras, RS. Balimbingan and RS. Pabatu.
23
24
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Struktur Organisasi | Organization Structure
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
25
26
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Visi & Misi
Vision & Mission
Visi
Vision
Misi 1. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi. 2. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan karet. 3. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir dan produk baru, pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi pada teknologi terkini yang teruji (proven) dan berwawasan lingkungan
Mission 1. Run business with the adoption of best practices, innovations and highly competitive 2. Run oil palm, tea and rubber based agro-industry business 3. Integrate upstream, downstream agro-industries with new products, other supporting agro-industry sectors and maximize assets with the application of the mostadvanced and proven technology while preserving the sustainability of environment.
Budaya Perusahaan Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu: 1. Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang. 2. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi. 3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan. 4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan. 5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan
Corporate Culture Give directives, guidance and encourage all employees to dedicate their best endeavors in performing the assigned tasks: 1. Positive thinking to capitalize on any opportunity 2. Proactive in producing innovation and achievement 3. Team work to reinforce strengths 4. Put the interests of Company above the other interests during decision making process 5. Give more priority to the welfare of employees as inseparable policy in pursuing the goals of Company
Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi.
To be an excellent company in integrated agro-business sector.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Paradigma Bisnis
Business Paradigms
1. Mampu membangun sistem yang sinergis dan terpadu sesuai dengan perubahan dan perkembangan pasar, yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan melalui kinerja yang unggul (excellence). 2. Mampu merencanakan, melaksanakan, menganalisa dan mengevaluasi secara objektif, bekerja keras, beretika, kreatif dan inovatif serta berorientasi pada hasil, untuk memberikan nilai tambah perusahaan. 3. Kepemimpinan yang visioner (mampu memandang jauh kedepan dan kedalam perusahaan)serta menjadi panutan dan inspirator terhadap lingkungan kerja maupun masyarakat sekitar. 4. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan regulasi (peraturan dan undang-undang) yang terkait dengan perusahaan dan hubungan industrial yang harmonis. 5. Perubahan adalah peluang, selalu siap mengembangkan diri, cerdas dan tangkas untuk meningkatkan nilai perusahaan. 6. Peduli terhadap kehidupan sosial masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan, serta menghargai setiap ide/gagasan/masukan dari stakeholder, dalam menciptakan hubungan yang sinergis. 7. Dalam mengelola pengetahuan (knowledge management) perusahaan mewajibkan setiap personil berbagi pengetahuan (knowledge sharing) untuk perbaikan yang berkelanjutan. 8. Memberikan kesempatan kepada personilnya untuk meningkatkan kompetensi secara berkesinambungan, dalam menghadapi perubahan dimasa yang akan datang.
1. Able to build synergic and integrated system according to the market dynamics and development with orientation to customers’ satisfaction through excellent performance. 2. Able to plan, implement, analyze and evaluate in objective manner, work hard, ethnical, creative and innovative and result oriented to generate more added value to the Company. 3. Visionary leadership (able to look outward and inward) and become paragon of excellence and inspirator both within the company and for the surrounding communities. 4. Responsible for the introduction of regulations (laws and regulations) relevant to the company and harmonious industrial relationship. 5. Change is opportunity, always self-developing, smarth and agile to enhance corporate values.
Tata Nilai
Values
Tata nilai dirangkum dalam frasa ”PRIMA”, meliputi:
The corporate values can be summarized into phrase ”PRIMA”:
P : Profitability (mengutamakan profit)
P : Profitability (profit orientation)
R : Responsibility (bertanggung jawab terhadap stakeholder)
R : Responsibility (responsible to stakeholders)
I : Integrity (integritas)
I : Integrity (integrity) M : Market ahead (always in front)
M : Market ahead (selalu yang terdepan) A : Accountability (terpercaya).
6. Concern about the surrounding community’s social life and environment, as well as appreciating idea/ opinion/input from the stakeholders, in creating the synergistic relationship. 7. In knowledge management the Company will require any personnel to share knowledge for sustainable improvement. 8. Give opportunity to the personnel to improve their competence to deal with any progress in future.
A : Accountability (trusted).
27
28
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Susunan Dewan Komisaris
Composition of Board of Commissioner’s Susunan Dewan Komisaris Pada tahun 2013 terjadi pergantian Anggota Dewan Komisaris PTPN IV yaitu Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor :KEP-184/M-MBU/2008, tanggal 24 September 2008 jo. KEP-226/MBU/2011, tanggal 2 Nopember 2011, jo. SK-232/MBU/2012 tanggal 19 Juni 2012 susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
Composition of Board of Commissioners In 2013 the membership of Board of Commissioners PTPN IV, which under Decree of SOE Minister of Republic of Indonesia Number:KEP-184/M-MBU/2008 of 24 September 2008 jo. KEP-226/MBU/2011 of 2 November 2011, jo. SK-232/MBU/2012 of 19 June 2012 is follows:
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
Muhammad Said Didu Usman Damanik Zainal Arifin H. Irwansyah Nasution Tungkot Sipayung
: Komisaris Utama : Komisaris : Komisaris : Komisaris : Komisaris
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Nomor SK-384/MBU/2013 tanggal 21 November 2013 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota – Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV. Susunan Dewan Komisaris pada saat ini adalah sebagai berikut :
Muhammad Said Didu Usman Damanik Zainal Arifin H. Irwansyah Nasution Tungkot Sipayung
: President Commissioner : Commissioner : Commissioner : Commissioner : Commissioner
Under Decree of SOE Minister in the capacity of General Meeting of Shareholders of Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV number SK-384/ MBU/2013 od 21 November 2013 concerning the Dismissal and Appointment of Members of Board of Commissioners of Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, has been changed as follows:
4
1. 2. 3. 4. 5.
Muhammad Said Didu Deddy Suardi Zainal Arifin Anton Saragih M. Husni
: Komisaris Utama | President Commissioner : Komisaris | Commissioner : Komisaris | Commissioner : Komisaris | Commissioner : Komisaris | Commissioner
3
1
5
2
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Profile Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Profile
MUHAMMAD SAID DIDU Komisaris Utama | President Commissioner Lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan tanggal 02 Mei 1962. Memulai karir di BPPT tahun 1988, serta pakar tetap di Dewan Ketahanan Nasional hingga tahun 2005. Tahun 1998 menjabat sebagai Direktur Teknologi Agroindustri di BPPT, sebagai anggota MPR pada tahun 1998 hingga tahun 1999. Pada tahun 2004 sebagai Tim Ahli Kepala BPPT dan Tim Ahli Menristek/Kepala BPPT, dan terakhir pada tahun 2005 menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Negara BUMN. Mulai menjabat sebagai Komisaris Independen PTPN IV 11 September 2006 sampai dengan September 2008. Sejak 24 September 2008 dipercaya sebagai Komisaris Utama PTPN IV.
Born in Pinrang, South Sulawesi on 02 May 1962. Started his career in BPPT in 1988 and worked as a permanent expert for National Defense Council to 2005. In 1998, worked as Director of Agro-Industry Technology in BPPT, a member of MPR (People’s Consultative Assembly) from 1998 to 1999. In 2004 acted as Chief Expert Team in BPPT and Expert Team for the Minister of Research and Technology/BPP Head, and in 2005 as Secretary of the State Ministry of SOEs. From 11 September 2006 to September 2008 registered as Independent Commissioner of PTPN IV. From 24 September 2008 entrusted as President Commissioner for PTPN IV.
ZAINAL ARIFIN Komisaris | Commissioner Lahir di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tanggal 05 Mei 1956. Mulai berkarir sebagai dosen Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1974, hingga menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Kuala Lumpur pada tahun 1996. Pernah menjadi Anggota MPR-RI Utusan Daerah Sumut dari tahun 1987 s.d. 1992. Pada tahun 2000 menjadi Deputi Menteri Pemberdayaan Pemuda kantor Menpora. Menjadi Staf Ahli Menteri Negara Komunikasi dan Informasi tahun 2003 s.d. 2005, sebagai Staf Perwakilan Pemerintah RI untuk AMM di NAD pada tahun 2005 s.d. 2006. Sejak 2008 sampai dengan saat ini menjadi Anggota Dewan Komisaris PTPN IV
Born in Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) on 05 May 1956. Initiated his professional career as a lecturer of Dentist Faculty of North Sumatra University (USU) in 1974. He was also the Education and Culture Attache for Indonesian Embassy in Kuala Lumpur in 1996. This former MPR-RI member from North Sumatra in 1987 – 1992 was the Deputy Minister of Youth Empowerment in 2000. The subsequence career included Expert Staff for the State Minister of Communication and Information in 2003 to 2005, Staff of Government Representatives for AMM in NAD from 2005 to 2006. From 2008 to day he works as member of Board of Commissioner for PTPN IV.
29
30
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
DEDDY SUARDY Komisaris | Commissioner Lahir di Banda Aceh tanggal 14 Februari 1950. Memulai karir pada tahun 1973 dengan jabatan Kabag Samapta Resort Sumba Barat - NTT. Jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Badan Pembinaan Keamanan Polri di Kesatuan Mabes Polri pada tahun 2006-2008 kemudian menduduki Jabatan Dewan Komisaris PTPN III (Persero) dan sejak November 2013 sampai dengan saat ini menjabat Anggota Anggota Dewan Komisaris PTPN IV
Born in Banda Aceh on 14 February 1950. Started his police career in 1973 as Head of Samata Division of Sumba Barat precinct – NTT. His last police position was Deputy Head of Security Development Body in Police Head Quarter from 2006 – 2008. He was then assigned as member of Board of Commissioners PTPN III (persero) and from November 2013 to date as member of Board of Commissioner PTPN IV.
M HUSNI Komisaris | Commissioner Lahir di Medan, 2 Februari 1958, sebagai Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dari tahun 1988 s.d sekarang, menjabat sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dari tahun 2005 sampai dengan saat ini. dan sejak November 2013 sampai dengan saat ini menjabat Anggota Dewan Komisaris PTPN IV
Born in Medan, 2 February 1958, a lecturer for Law Faculty of USU (North Sumatra University) from 1998 to date; Assistant Dean III of Law Faculty of USU University from 2005 to present and member of Board of Commissioners PTPN IV from November 2013 to present.
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
ANTON SARAGIH Komisaris | Commissioner Lahir di Medan, 24 January 1959. Memulai karir bekerja di PT Garuda Indonesia pada tahun 1980 dengan Jabatan terakhir sebagai FSM (Flight Service Manager). Memperoleh gelar Doktor di Universitas Negeri Jakarta dengan jurusan Manajemen Pendidikan dan sejak November 2013 sampai dengan saat ini menjabat Anggota Dewan Komisaris PTPN IV
Born in Medan, 24 January 1959. Started his career in PT Garuda Indonesia in 1980 with last position as FSM (Flight Service Manager). Acquired his PhD degree in UNJ (Jakarta University) in Education Management and from November 2013 work as a member of Board of Commissioners PTPN IV.
31
32
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Susunan Direksi
Composition of Board of Director’s Susunan Direksi Berdasarkan Surat Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV diluar Rapat Pemegang Saham Nomor : SK-89/ MBU/2012, tanggal 1 Maret 2012 dan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nomor : 04.01/KPTS/04/III/2012 tanggal 26 Maret 2012 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota Direksi, susunan Direksi adalah sebagai berikut :
Composition of Director’s According to Circular Resolution of Shareholders of Corporation (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Number: SK-89/MBU/2012, of 1 March 2012 and Decree of Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Number: 04.01/KPTS/04/III/2012 of 26 March 2012 concerning the Allocation of Tasks and Responsibilities of Members of Board of Directors, the composition of Board of Director is as follows:
4
1. 2. 3. 4. 5.
5
1
3
2
Erwin Nasution : Direktur Utama | President Director Ahmad Haslan Saragih : Direktur Produksi | Director of Production Setia Dharma Sebayang : Direktur Keuangan | Director of Finance Andi Wibisono : Direktur SDM dan Umum | Director of HR and General Affairs Memed Wiramihardja : Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha | Director of Planning and Business
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Profile Direksi
Board of Director’s Profile ERWIN NASUTION
Direktur Utama | President Director
Lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara tanggal 10 April tahun 1954, mulai berkarir di perkebunan sejak tahun 1982 di Kebun Bah Jambi PTP VII Bah Jambi. Melanjutkan karir di Kalimantan di Kebun Rimba Berlian sebagai proyek pengembangan PTP VII, yang kemudian menjadi PTPN XIII (Persero), hingga menjabat Administratur tahun 1998 di Kebun Kumai Karet PTPN XIII (Persero). Pertama sekali diangkat sebagai Direksi menjadi Direktur Produksi di PTPN VII (Persero) Lampung tahun 2003, dan pada tahun 2007 diangkat kembali sebagai Direktur Produksi PTPN VII (Persero) untuk periode yang kedua. Pada tahun 2009 diangkat sebagai Direktur Utama PTPN I (Persero) di Aceh. Pada tanggal 1 Maret 2012 s.d saat ini diangkat sebagai Direktur Utama PTPN IV
Born in Tebing Tinggi, North Sumatra on 10 April 1954, starting his career in plantation sector from 1982 in Bah Jambi Estate PTP VII Bah Jambi. Moved to Kelimantan and worked for Rimba Berlian Estate in PTP VII Development Project. The latter changed to PTPN XIII (Persero). He was appointes as Production Director for PTPN VII (Persero) Lampung in 2003, and in 2007 installed in the same position for the second term. In 2009 he was the President Director or PTPN I (Persero) Aceh. As from 1 March 2012 he is the incumbent of President Director PTPN IV.
AHMAD HASLAN SARAGIH Direktur Produksi | Director of Production
Lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara tanggal 25 September tahun 1960, mulai berkarir di perkebunan sejak tahun 1984 di PTP-IV Gunung Pamela. Menjabat Kepala Bagian Penjualan di PTPN-III pada tahun 1998 hingga tahun 2001, pada tanggal 30 Juni 2001 diangkat sebagai Direktur Pemasaran PTPN-III sampai dengan tahun 2003. Tanggal 27 Desember 2006 diangkat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PTPN IV (Persero). Pada tanggal 1 Maret 2012 s.d saat ini diangkat sebagai Direktur Produksi PTPN IV
Born in Tebing Tinggi, North Sumatra on 25 September 1960. His career was initiated in plantation sector in 1984 at PTP IV Gunung Pemela. From 1998 to 2011 he was the Head of Sales Division for PTPN III and on 30 June was appointed as Finance Director in the same PTPN III until 2003. On 27 December 2006 he was the Business Planning and Development for PTPN IV (Persero). From 1 March 2012 to present he works as Production Director of PTPN IV.
33
34
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
SETIA DHARMA SEBAYANG Direktur Keuangan | Director of Finance Lahir di Kabanjahe, Sumatera Utara pada tanggal 31 Juli 1956. Mulai berkarir di lingkungan perkebunan sejak tahun 1983 sebagai Staf Subdit Anggaran Direktorat Bina Program Ditjen. Perkebunan, Departemen Pertanian. Bergabung di PT Perkebunan Nusantara tahun 1996 sebagai Ka. Biro Satuan Pengawasan Intern PTPN XIII (Persero). Pada tanggal 30 April 2001 diangkat sebagai Direktur Keuangan PTPN XIII (Persero) sampai dengan akhir Desember 2006. Pada tanggal 27 Desember 2006 diangkat sebagai Direktur Keuangan PTPN IV dan pada tanggal 1 Maret 2012 s.d saat ini diangkat kembali sebagai Direktur Keuangan PTPN IV untuk periode Kedua
Born in Kabanjahe, North Sumatra on 31 July 1956. He worked for the first time in plantation sector in 1983 as Staff of Budget Sub-Directorate of Directorate Programming, Director General of Plantations, the Ministry of Agriculture. Joined with PT Perkebunan Nusantara in 1996 as Head of Internal Supervision Unit Bureau of PTPN XIII (Persero). On 30 April 2001 he was appointed as Finance Director of PTPN XIII (Persero) to December 2006. On 27 December 2006 he was Finance Director for PTPN IV and as from 1 March 2012 he was appointed for the second term as Finance Director of PTPN IV.
ANDI WIBISONO Direktur SDM dan Umum | Director of HR and General Affair
Lahir di Cianjur pada tanggal 11 Nopember 1960. Memulai karir di perkebunan tahun 1986 di Kebun Balimbingan, Sumatera Utara di PTP VIII. Pada Maret 2001 diangkat menjadi Administratur Kebun Sibosur. Pada tahun 2006 diangkat menjadi Manajer Grup Unit Usaha V dan menjadi Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan terhitung 1 Juni 2010. Pada tanggal 1 Maret 2012 s.d saat ini diangkat menjadi Direktur SDM dan Umum PTPN IV
Born in Cianjur on 11 November 1960. His career in plantation sector began in 1986 in Balimbingan Estate, North Sumatra, at PTP VIII. In March 2001 he was appointed as the Administrator of Sibosur Estate. In 2006 he was the Group Manager of Business Unit V and Head of Corporate Secretary as from 1 June 2010. He is now working as HR and GA Director for PTPN IV from 1 March 2012 to present.
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
MEMED WIRAMIHARDJA Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha | Director of Planning and Business Development Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat tanggal 14 Agustus tahun 1955, mulai berkarir di BUMN pada tahun 1982 di PT. Rekayasa Industri. Pada tahun 2005 diangkat sebagai Vice President Portfolio PT. Rekayasa Industri. Tahun 2007 masuk ke perkebunan setelah diangkat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PTPN XIII (Persero). Pada tanggal 1 Maret 2012 s.d saat ini diangkat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PTPN IV
Born in Tasikmalaya, West Java on 14 August 1955. His first career was in SOE in 1982 working for PT Rekayasa Industri. In 2005 he was appointed as Vice President Portfolio of PT Rekayasa Industri. His experience in plantation sector was started in 2007 as Business Planning and Development Director for PTPN XIII (Persero). From 1 March 2012 to present he is the Business Planning and Development Director for PTPN IV.
35
36
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Profil SDM
Human Resources Profile
Komposisi Karyawan Pada tahun 2013 karyawan yang bekerja pada perusahaan sebanyak 24.632 yang terdiri dari berbagai level yaitu Karyawan Golongan IIIA s.d IIIB berkurang 49 orang atau sebesar 7,79%, dan untuk Karyawan Golongan IA s.d IID berkurang 1500 orang atau sebesar 6,31% dari tahun 2012. Penurunan jumlah karyawan disebabkan oleh proses alamiah yaitu karena menjalani masa pensiun dan mengundurkan diri atas kemauan sendiri.
Employee Composition In 2013 employees hired by the Company reach 24,632 persons at various levels. Employees in Grade IIIA to IIIB are to decrease by 49 persons or 7.79% and 1500 persons or 6.31% for Grade IA to IID. This decrease is due to natural process, i.e. pension age, resignation at personal reason.
Untuk Karyawan berdasarkan tingkat pendidikan masih didominasi oleh lulusan setingkat SLTA, SLTP dan lulusan setingkat SD. Karyawan pada tingkat ini dipekerjakan sebagai karyawan pelaksana yang bekerja diberbagai bidang, baik di lapangan (pemeliharaan tanaman dan pemanen), pabrik maupun di kantor.
By education level, the employees are more dominated by SLTA, SLTP or SD graduates. They work as employees in various sectors, either in field (plant maintenance and haversting), factory or office.
Komposisi Karyawan berdasarkan Jabatan (Orang) | Composition of Employees by Position (Person)
Uraian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Dewan Komisaris Sekretaris Komisaris Direksi Karyawan Gol IIIA s.d IVD Karyawan Gol IA s.d IID Karyawan Pendidik (Guru) Papam Honor Jumlah
2013 5 1 5 629 23.782 11 37 162 24.632
2012 5 1 5 678 25.282 13 37 134 26.155
+/(49) (1.500) (2) 28 (1.523)
% (7,79) (6,31) (18,18) 17,28 (6,18)
Description Board of Commissioners Commissioner Secretary Board of Directors Employees Grade IIIA to IVD Employees Grade IA to IID Teachers Security Guards Honorarium Employees Total
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Komposisi Karyawan berdasarkan Pendidikan (Orang) | Composition of Employees by Education (Person)
Uraian
I II III IV
Dewan Komisaris / Sekretaris Dekom & Direksi Master /Doctor (S2 / S3) Sarjana (S1) Jumlah I Karyawan Pimpinan Master /Doctor (S2 / S3) Sarjana (S1) Diploma SMA Jumlah II Karyawan Pelaksana Sarjana (S1) Diploma SMA Lain-lain Jumlah III Papam Honor SMA Jumlah IV To t a l
2013
2012
11 11
6 5 11
41 509 51 39 640
42 547 53 49 691
427 368 7.498 15.489 23.782
422 386 7.618 16.856 25.282
199 199 24.632
171 171 26.155
Description I Board of Commissioners/Secretary/ Board of Directors Master/Doctor (S2/S3) Sarjana (S1) Total I II Managers Grade IIIA to IVD Master/Doctor (S2/S3) Sarjana (S1) Diploma SMA (Senior High School) Total II III Employees Grade IA to IID S1 Diploma SMA Others Total III IV Security Guards/Honorarium SMA Total IV Total
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Pengelolaan sumber daya manusia sebagai aset utama perusahaan dilakukan berdasarkan konsep manajemen SDM berbasis kompetensi (CBHRM). Pada tahun 2013 telah dilakukan pengukuran kompetensi (assessment competency level index) untuk melakukan pemetaan terhadap kompetensi masing-masing karyawan pimpinan yang telah ditentukan sebelumnya. Upaya peningkatan manajemen kinerja karyawan pada tahun 2013 telah dilakukan dengan melakukan pembaharuan indikator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja bagi tiap-tiap karyawan. Salah satu upaya evaluasi terhadap kebijakan pengelolaan SDM juga dilakukan melalui survey kepuasan karyawan untuk mendapatkan umpan balik terhadap kebijakan-kebijakan pengelolaan SDM yang telah dilakukan.
The management of human resources as the main assets of Company has been made according to competency based HR management (CBHRM) concept. In 2013, competency level index assessment has been conducted to map the competency of individual managers. To improve employee performance management in 2013 the performance indicators of each employee have been revised. Evaluation to HR management policy is reviewed through employee satisfaction survey to invite feedback for the implemented HR management policies.
37
38
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Program Pendidikan dan Pelatihan Perseroan telah merencanakan pendidikan dan pelatihan bagi seluruh karyawan untuk semua level jabatan. Hal ini diperlukan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas, unggul dan meningkatkan kompetensi pengetahuan pekerjaan. Pada tahun 2013 Perseroan melaksanakan pendidikan dan pelatihan secara internal perusahaan, in house training ataupun mengirimkan pekerja secara bergantian ke berbagai training provider, baik di dalam negeri maupun di luar negeri serta mengikuti seminar, workshop dan lain-lain. seluruh karyawan mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kemampuan Perseroan. Sepanjang tahun 2013, PTPN IV telah menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan pelatihan, meliputi bidang manajemen fungsional, wawasan bisnis serta teknik tanaman dan pengolahan dengan total biaya Rp. 4,6 Milyar.
Education and Training Program The Company has prepared education and training plan for employees at all levels. It is aimed to producing high quality, excellent human resources and enhancing competency, know-how of their jobs. In 2013, the Company has provided several in house training programs and sent employees in rotation to various training providers either domestic or overseas to attend seminars, workshops, etc. They have equal opportunity to access education and training facilities subject to the financial capacity of the Company. In 2013, PTPN IV has organized many education and training programs including in functional management, business insights and planting and processing techniques with total costs recording Rp4.6 billion.
Struktur Imbalan Struktur imbalan karyawan di PTPN IV mengacu kepada peraturan perundangan tentang tenaga kerja yang disesuaikan dengan upah minimum provinsi yang berlaku. Khusus untuk Komisaris dan Direksi Struktur Imbalan ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Remuneration Structure The remuneration structure of employees working for PTPN IV refers to manpower laws subject to the applicable minimun wage rate of province. Special for Commissioners and Directors, their remuneration is established by General Meeting of Shareholders (GMS).
Rumusan struktur imbalan adalah sebagai berikut :
Remuneration structure is formulated as follows :
Karyawan Pimpinan THP = GP + Tj.Khusus + Tj.Struktural +Tj.Jabatan + Tj.Operasional Karyawan Pelaksana THP = GP + Tj. Khusus + Nilai Catu
Management Employee THP = GP + Special Allowance + Structural Allowance+ Position Allowance + Operational Allowance Executing Employee THP = GP + Special Allawance + Portion Rate Notes THP : Take home pay, total pay GP : Basic Salary
Keterangan THP : Take home pay, yakni total penerimaan karyawan GP : Gaji Pokok
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Khusus untuk karyawan yang bekerja di Kantor Pusat Medan, diberi tunjangan sewa rumah, listrik dan transportasi. Sedangkan untuk karyawan di unit usaha, tunjangan sewa rumah, listrik dan air diberi dalam bentuk natura. Selain tunjangan dalam bentuk uang (tunai) perusahaan juga memberikan tunjangan sosial dalam bentuk natura seperti; pakaian kerja, alat keselamatan dan kesehatan kerja, jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), jaminan kesehatan dan iuran pensiun atau pesangon sesuai perhitungan aktuaria.
Special for employees who work for Head Office Medan, they receive housing, electricity and transportation benefits. As to employees of business units, these housing, electricity and water benefits are provided in nature. Apart from cash benefits, the Company also gives social benefits of outfits, safety equipment and health equipment, labor social insurance (Jamsostek), health insurance and pension fund or severance fees based on actuaria calculation. sosial security labour, health insurance and pension contribution or severance appropriate actuarial calculations.
Kronologis Pencatatan Saham dan Efek Lainnya PT Perkebunan Nusantara IV merupakan Perusahaan Non Listed sehingga tidak tercatat dalam Bursa Efek dan tidak menjual sahamnya kepada publik. Oleh sebab itu, informasi kronologis pencatatan saham dan Efek lainnya serta jenis aksi korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham tidak tersedia.
The Chronology of Share and Other Security Registration PT Perkebunan Nusantara IV is non-listed company and as such not registered in Stock Exchange and will not offer its shares to public. Given that, the registration chronomogy of its shares and other securities and corporation actions cuasing changes in shares is not available.
Lembaga Profesi Penunjang Perseroan • Konsultan Hukum BGN Law Firm Jl. Sutomo No. 83 Medan 20235 Telp +62-61 4557795 Fax +62-61 4556729 Email :
[email protected]
Profession Institutes Supporting the Company • Legal Consultant BGN Law Firm Jl. Sutomo No. 83 Medan 20235 Telp +62-61 4557795 Fax +62-61 4556729 Email :
[email protected]
• Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja - A member firm of Ernst & Young Global Limited, Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
• Public Accountant Office Purwantono, Suherman & Surja - A member firm of Ernst & Young Global Limited, Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham PTPN IV memiliki tiga anak perusahaan yaitu; PT. Sarana Agro Nusantara (PT.SAN) yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun dan pemompaan CPO, PT Agro Sinergi Nusantara dan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang bergerak dalam bidang Perkebunan Kelapa Sawit.
Subsidiaries and Share Participation PTPN IV has three subsidiaries, i.e. PT Sarana Agro Nusantara (PT.SAN) engaged in CPO storate tank and pumping services, PT Agro Sinergi Nusantara and PT Sinergi Perkebunan Nusantara in Oil Palm Plantation Sector.
Selain memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiasi, yaitu: PT ESW Nusantara Tiga PT Pupuk Agro Nusantara PT Nusantara Mas
Apart from subsidiaries, PTPN IV also has associate companies, i.e.: PT ESW Nusantara Tiga PT Pupuk Agro Nusantara PT Nusantara Mas
Serta penyertaan saham pada : PT Padasa Enam Utama PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara PT Riset Perkebunan Nusantara Hamburg – Indonesische Import (Indoham, dalam likuidasi)
And Share Participation in : PT Padasa Enam Utama PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara PT Riset Perkebunan Nusantara Hamburg – Indonesische Import (Indoham, liquidation)
in
39
40
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Komposisi Kepemilikan / Penyertaan Saham | The Composition of Shares Ownership/Subscription No
Nama perusahaan Company Name
1 PT Sarana Agro Nusantara
Pemegang saham Shareholder 1. PTPN IV 2. PTPN III 3. PTPN V
2 PT Agro Sinergi Nusantara 1. PTPN I 2. PTPN IV
% %
Bidang Usaha Field of Business
Status Status
Alamat Address
50,08 39,92 10
Jasa Tangki Timbun & Anak Perusahaan Pemompaan CPO Subsidiary CPO Storage Tank & Pumping ServiceTotal 49,36 Perkebunan Kelapa Sawit Anak Perusahaan 50,64 Subsidiary Oil Palm Plantation
Jl. Imam Bonjol No.24 A-B Medan 20152
Aktif Beroperasi Actively operating
Jl. BKKBNNo. 25 Meulaboh, Aceh
3 PT Sinergi Perkebunan 1. PTPN IV 71,28 Perkebunan Kelapa Sawit Anak Perusahaan Nusantara 2. PTPN XIV 28,72 Oil Palm Plantation Subsidiary
Jl. Trans Sulawesi, Km 325 Kec. Mori Utara Kab. Morowali Sulawesi Tengah
4 PT ESW Nusantara Tiga 1. PT PTPN III 74,11 Perkebunan Serbuk Penyertaan 2. PTPN IV 23,85 Batang Sawit Participation Oil Palm Trunk 3. Kopkar Nusa Tiga 2,03 Sawdust Processing 5 PT Pupuk Agro Nusantara 1. PKT 51 Industri Pengolahan Pupuk Penyertaan Participation 2. PTPN IV 34 Fertilizer Processing 3. PTPN V 15 Industry 6 PT Padasa Enam Utama 7 PT Nusantara Mas
Keteranagn Remark
Jl. Sei Batang Hari No. 2 Medan
Jl. Imam Bonjol No 24A-B telp 061-4150965, Medan
Aktif Beroperasi Actively operating Aktif Beroperasi Actively operating
Aktif Beroperasi Actively operating
Aktif Beroperasi Actively operating
1. PT Panca Daya Perkasa 2. PTPN IV
85 Perkebunan kelapa sawit Penyertaan Participation 15 Oil Palm Plantation
Jl. Dr. Sutomo No. 301 Medan Telp. 061-4144974
Aktif Beroperasi Actively operating
1. PT Musim Mas 2. PTPN IV
60 40
Spring Tower Lt, I Jl. Kol. Yos Sudarso
Aktif Beroperasi
Jl. Salak No. 1A Bogor Telp. 0251-8333382
Aktif Beroperasi Actively operating
Jl. Taman Cut Mutiah No. 11 Jakarta 10330 telp. 3106685
Aktif Beroperasi Actively operating
Beregister Chausee 63 B D-2239 Hamburg Germany. Phone (49-40)327534
Dalam proses Likuidasi
Pengolahan CPO & Penyertaan turunannya Participation CPO Processing and the derivative products
8 PT Riset Perkebunan Nusantara
1. PTPN IV 2. PTPN I s/d XIV dan PT RNI
6,67 Penelitian Penyertaan Participation 93,33 Research
9 PT KPB Nusantara
1. PTPN IV 2. PTPN I s/d XIV dan PT RNI
7,14 Pemasaran Produk Penyertaan Participation Product Marketing 92,86
10 Hamburg-Indonesia Import 1. PTPN IV 7,20 Pemasaran, Pusat Informasi, Penyertaan Pasar, Komoditi dan Promosi Participation Marketing, Commodity 2. PTPN & Lushing Traders 92,80 and Promotion Market Pte Ltd Infomration Center
Actively operating
Under liquidation process
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Struktur Grup Perusahaan | Company’s Group Structure
PTPN IV (Persero) Induk Usaha (100% Pemerintah) Parent Company (100% Government)
Anak Perusahaan Kepemilikan Saham Lebih dari 50%
Asosiasi Kepemilikan Saham 20% s.d 50%
Held in excess Shares of 50%
Shares held 20% to 50%
PT Sarana Agro Nusantara Kepemilikan Saham 50% Shares held 50%
PT ESW Nusantara Tiga Kepemilikan Saham 23,85%
PT Padasa Enam Utama Kepemilikan Saham 15%
Shares held 23.85%
Shares held 15%
PT Pupuk Agro Nusantara Kepemilikan Saham 34%
PT KPB Nusantara Kepemilikan Saham 7,14%
Shares held 34%
Shares held 7.14%
PT Agro Sinergi Nusantara Kepemilikan Saham 50,64% Shares held 50.64 %
PT Sinergi Perkebunan Nusantara Kepemilikan Saham 71,28 Shares held 71.28%
PT Nusantara Mas Kepemilikan Saham 40% Shares held 40%
Afiliasi Kepemilikan Saham kurang dari 20% Shares held less than 20%
PT RPN Kepemilikan Saham 6,67% Shares held 6.67%
Indoham Kepemilikan Saham 7,20% Shares held 7.20%
41
42
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Penghargaan dan Setifikasi Award and Certification
Peraih Penghargaan Indonesia Green Award 2013 Kategori Pelestari Keanekaragaman Hayati dari The La Tofi School Of CSR
Peraih Penghargaan Indonesia Green Award 2013 Kategori Pelestari Sumber daya Air dari The La Tofi School Of CSR
Indonesia Green Award 2013 for Biodiversity Preservation Category from The La Tofi School Of CSR
Indonesia Green Award 2013 for Water Resources Preservation Category from The La Tofi School Of CSR
Juara II Anugerah BUMN 2013 Kategori BUMN Agro Industri Berdaya Saing Terbaik yang diselengarakan oleh Majalah BUMN Track
Prize II SOE Award 2013 for Agro-Industry SOEs with the Best Competitiveness by BUMN Track Magazine
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Peraih Penghargaan Penghematan Energi Melalui Pemanfaatan Tandan Buah Segar dari Kementerian BUMN tahun 2013
Award from the Ministry of SOEs in 2013 for Energy Saving by Maximizing Fresh Fruit Bunches
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Peraih Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Atas Rekor Lukisan Terbesar dari Bubuk Teh tahun 2013
MURI Award (Indonesia Record Museum) for the Largest Picture made of Tea Powder in 2013
Laporan Tahunan Annual report 2013
Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) untuk 8 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yaitu Adolina, Bah Jambi, Dolok Sinumbah, Mayang, Gunung Bayu, Tinjowan, Air Batu , Berangir . serta 3 Unit Usaha yaitu Laras, Aek Nauli dan Padang Matinggi yang dikeluarkan oleh PT TUV NORD Indonesia berlaku s.d 21 Maret 2016 Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Certificate for 8 Oil Palm Processing Plants, i.e. Adolina, Bah Jambi, Dolok Sinumbah, Mayang, Gunung Bayu, Tinjowan, Air Batu , Berangir . and other 3 business units, i.e. Laras, Aek Nauli and Padang Matinggi issued by PT TUV NORD Indonesia valid until 21 March 2016
43
44
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Peristiwa Penting Significant Event’s
Januari January Penyerahan Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas lukisan terbesar dari bubuk teh kepada PTPN IV tanggal 28 Januari 2013
Pebruari February Serah Terima Jabatan Puncak di PTPN IV tanggal 5 Februari 2013
Pebruari February Penyerahan Piagam SNI PMT Dolok Ilir dari Lembaga Sertifikasi Produk MIDC Kementerian Perindustrian 18.02.2013
Award from World Record Museum of Indonesia for Largest Paintings made of tea powder to PTPN IV, January 28, 2013.
Handover Ceremony of Top Level Management at PTPN IV February 5th 2013
Certificate Award of PMT Dolok Ilir Indonesian National Standard by MIDC Product Certification Agency Ministry of Industry 18.02.2013
Pebruari February
Mei May
Mei May
Penandantangan MoU kenaikan Upah antara serikat Pekerja (SPBUN PTP IV) dengan Manajemen PTPN IV tanggal 12 Februari 2013
Pelaksanaan Direksi mengajar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tanggal 5 Mei 2013
Penandantanganan MoU antara PTPN IV dengan PT Bumi Raya Abadi tentang Kerjasama Integrated Biomass dab Energy Solution tanggal 15 Mei 2013
Signing of MoU for Wage Increase between Worker Union (SPBUN PTP IV) and management of PTPN IV February 12th , 2013
Board of Directors’ Lectures in celebrating National Education Day, May 5th, 2013
Signing of MoU between PTPN IV and PT Bumi Daya Abadi on Integrated Biomass and Energy Solution, May 15th, 2013.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Mei May
Juni June
Peringatan HUT Serikat Pekerja PTPN IV (SPBUN PTPN IV) di Tinjowan tanggal 28 Mei 2013
Kunjungan Menteri BUMN dalam pesta haroan bolon simalungun sekaligus penyerahan secara simbolis bantuan beasiswa dari PTPN IV kepada 288 siswa di Pematang Raya tanggal 29 Juni 2013
Celebration of PTPN Worker Union Anniversary (SPBUN PTPN IV) at Tinjowan, May 28th 2013
Minister of SOE (BUMN) visit to Haroan Bolon Simalungun Party and symbolical ceremony for scholarship program from PTPN IV to 288 students in Pematang Raya, June 29th 2013
Nopember November
Oktober October
Pemberian bantuan PTPN IV kepada pengungsi bencana gunung sinabung tanggal 21 Nopember 2013
Penandatanganan MoU PTPN IV dengan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) tentang kerjasama pengkajian dan penerapan teknologi untuk pengembangan industri berbasis perkebunan tanggal 30 Oktober 213
PTPN VI Donation to Sinabung Volcano Disaster Evacuees, November 21, 2013
Signing of MoU between PTPN IV and Agency for Assessment and Application of Technology (BPPT) on Assessment and Application of Technology for Development of Plantation-based Industry, October 30th, 2013.
Laporan Tahunan Annual report 2013
Nopember November Kunjungan Atase Komersil Filipina ke PTPN IV dalam rangka penjajakan kerjasama industri kelapa sawit tgl 14 Nopember 2013 Visit by the Philippine Commercial Attaché to PTPN IV to initiate cooperation on oil palm industry November 14th, 2013
Desember December Malam Pisah Sambut Dewan Komisaris PTPN IV pada tanggal 9 Desember 2013 Farewell Night Ceremony of Board of Commissioners of PTPN IV, December 9, 2013
45
46
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Komoditi kelapa sawit merupakan segmen usaha utama Perseroan dimana luas areal komoditi kelapa sawit mencapai 78% dari keseluruhan areal konsesi yang dimiliki Perseroan.
Oil palm commodity is the primary business segment of the Company, which its total estate areas reach 78% of concession areas held by the Company. A. Tinjauan Operasional Per Segmen Usaha
A. Operational Review by Business Segment
PTPN IV dalam mengembangkan bisnisnya mengelola 2 segmen usaha yaitu : a. segmen usaha komoditi kelapa sawit dan b. segmen usaha komoditi teh.
PTPN IV for its business development manages 2 business segments, i.e.: a. commodity business segment of oil palm and b. commodity business segment of tea
Komoditi kelapa sawit merupakan segmen usaha utama Perseroan dimana luas areal komoditi kelapa sawit mencapai 78% dari keseluruhan areal konsesi yang dimiliki Perseroan. Dengan demikian penjualan produk kelapa sawit merupakan sumber terbesar pendapatan Perseroan dengan mencapai 96% dari total nilai penjualan.
Oil palm commodity is the primary business segment of the Company, which its total estate areas reach 78% of concession areas held by the Company. Accordingly, the sales of oil palm based products will be the largest income sources of the Company, i.e. 96%.
Areal Konsesi Total areal konsesi yang meliputi areal perkebunan kelapa sawit dan teh mencapai 175.735 Ha. Dari total areal tersebut, areal tanaman menghasilkan (TM) seluas 107.368 Ha, areal tanaman belum menghasilkan (TBM) seluas 26.127 Ha, dan areal yang dipergunakan untuk perumahan, Pabrik, Pembibitan dll seluas 30.043 Ha. Sebagai komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian alam, disamping mengusahakan tanaman komoditi perkebunan juga dicadangkan areal hutan yang tetap dilestarikan sebagai hutan penyangga seluas 12.197 Ha.
Concession Areas Total concession areas for both oil palm and tea estates record 175,735 ha. Of these vast estates, 107,368 ha are mature plants with the other 26,127 ha immature plants. Meanwhile, areas for housing, factories and nursery reach 30,043 ha. To express the commitment of Company in preserving the environment, some areas have been reserved for buffer forests reaching 12,197 ha.
Komposisi Areal Konsesi (%) | Composition of Concession Area (%) Teh I Tea
2%
Lahan Persiapan I Preparation Area
7%
Perumahan, Pabrik, Bibitan I Housing, Plant, Nursery
Kelapa Sawit I Oil Palm
78%
13%
47
48
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
a. Segmen Komoditi Kelapa Sawit Areal Tanaman Kelapa Sawit Total luas areal tanaman kelapa sawit pada tahun 2013 seluas 136.916 Ha, dengan komposisi sebagai berikut :
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
a. Commodity business Segment of Oil Palm Oil Palm Plantation Area Total oil palm plantation area areas in 2013 are 136,916 ha with composition as follows:
• Tanaman Menghasilkan (TM)
: 105.467 Ha
• Mature Plants
: 105.467Ha
• Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
: 25.506 Ha
• Immature Plants
: 25.506 Ha
4.509Ha
• Re-planting and New Plants
: 4.509Ha
: 1.434 Ha
• Rehabilitated Mature Plants
: 1.434Ha
• Tanaman Ulang (TU) dan Tanaman Baru (TB) : • Tanaman Menghasilkan (TM) Rehabilitasi
Areal Kelapa Sawit (000 hektar) 150.00
138.00
|
138.79 135.32
Areas (000 hectare ) 136.74
136.92
2012
2013
120.00 90.00 60.00 30.00 0.00 2009
2010
2011
Komposisi luas areal kelapa sawit tahun 2013 berdasarkan tahun tanam adalah sebagai berikut : Uraian
The composition of oil palm estates in 2013 by cropping year: Luas Areal Area
Komposisi
Description
Composition
(Ha)
%
Matured Plant
> 24 Tahun
3.206,00
2,34
> 24 Years
21 - 24 Tahun
8.907,00
6,51
21 - 24 Years
14 - 20 Tahun
32.280,00
23,58
14 - 20 Years
9 - 13 Tahun
16.317,00
11,92
9 - 13 Years
4 - 8 Tahun
44.757,00
32,69
4 - 8 Years
105.467,00
77,03
Total TM
25.506,00
18,63
Immatured Plant
Tanaman Baru + Tanaman Ulang
4.509,00
3,29
New Planting + Re- Planting
TM Rehabilitasi
1.434,00
1,05
Rehabilitation
136.916,00
100,00
Tanaman Menghasilkan (TM)
Jumlah TM Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Jumlah
Untuk mendapatkan komposisi areal tanaman kelapa sawit yang ideal telah dilakukan peremajaan sehingga tanaman yang berusia di atas 24 tahun berkurang menjadi 2,34% di tahun 2013 dari 5,92% pada tahun 2012 dari prosentase areal tanaman menghasilkan.
Total
To obtain ideal oil palm estate composition, plants of more than 24 years old have been rejunevated and decrease to 2.34% in 2013 from 5.92% in 2012 of total mature plants.
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Produksi Kelapa Sawit
Oil Palm Production
Tahun 2013 Produksi kelapa sawit berupa TBS kebun sendiri mengalami penurunan sebesar 8,59% dari tahun sebelumnya atau setara 195.092 ton. Disamping produksi sendiri, perusahaan juga melakukan pembelian TBS dari pihak ke-III sebesar 668.226 ton, mengalami peningkatan 0,64% dari tahun 2013. Total produksi TBS kebun sendiri dan pembelian tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 6.50% dari tahun 2012.
In 2013, oil palm production of FFB (fresh fruit bunches) from Own Estates is to decline at 8.59% compared with previous year or equivalent to 195,092 tons. Apart from Own Estates, the Company also purchases FFB from the third parties reaching 668,226 tons or to increase by 0.64%. Total FFB production from Own Estates plus purchased FFB in 2013 is to drop by 6.50% so compared with 2012 production.
Produksi Tandan Buah Segar (000 ton)
Fresh Fruit Bunch Production (000 tons)
3,500 3,000
2,798
2,935
2,836
2,936
2,745
2,191
2,222
2,272
2,077
2,500 2,000
2,150
Kebun Sendiri | Own Plantation
1,500 1,000
648
Total Produksi | Total production
744
614
2010
2011
544
668
Pembelian | Purchase
500 2009
2012
Seiring dengan penurunan TBS maka produksi minyak sawit dan inti sawit juga mengalami penurunan pada tahun 2013. Total minyak sawit mengalami penurunan sebesar 8,01% dari capaian tahun lalu. Total inti sawit sebesar 114.217 ton mengalami penurunan sebesar 9% dari tahun 2012
2013
With the decreasing FFB production, the production of crude palm oil and palm kernel oil is also to drop in 2013. This production downturn reaches 8.01% compared with last year’s performance. Total palm kernel oil, which records 114,217 tons implies a decrease of 9% lower than 2012’s realization.
49
50
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Produksi Minyak Sawit (000 ton)
Profil Perusahaan Company’s Profile
Crude Palm Oil Production (000 tons)
1600
671
640
1400
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
647
666
612
571
1200
Jumlah Minyak Sawit | Total production
1000 800
512
473
538
525
524
482
Kebun Sendiri | Own Plantation
600 400
128
147
0
2008
2009
2010
128
122
98
200
Pembelian | Purchase
2011
130
2012
2013
Penurunan produksi TBS pada tahun 2013 disebabkan oleh produktivitas tanaman kelapa sawit tahun 2013 cenderung menurun karena adanya cekaman kekeringan yang terjadi pada tahun 2010 dan 2012 disamping faktor siklus tanaman (antara 3-5 tahun) yang mengakibatkan jumlah tandan per pokok menurun yang berdampak pada jumlah kg/pokok. Faktor penurunan juga diakibatkan oleh infeksi ganoderma, serangan hama yang berdampak pada tahun selanjutnya sehingga rata-rata penurunan jumlah pokok sekitar sekitar 2,65%.
Decrease in FFB production in 2013 is due to declining productivity of oil palm trees as a result of draught in 2010 and 2012 on top of cropping cycle factor (between 3-5 years) causing lower quantity of fruits per bunch with immediate consequence of lower kg/bunches ratio. It is also attributed to ganoderm infection, pest attack in the following year that decreases the number of productive trees up to 2.65% on the average.
Produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) Produksi yang menurun pada tahun 2013 mengakibatkan produktivitas TBS juga mengalami penurunan sebesar 15,12%. Produktivitas minyak sawit pada tahun 2013 sebesar 4.798 kg/Ha atau mengalami penurunan 15,54%. Untuk produktivitas Inti Sawit mengalami penurunan sebesar 182 kg/ha atau 17,3% dari tahun 2012 .
Fresh Fruit Bunches Productivity (FFB) Production downturn in 2013 has decreased FFB production by 15.54%. For Kernel Oil the production goes down at 182 kg/ha or 17.3% from production in 2012.
Produktivitas TBS, MS, IS (Ton/Ha)
Produktivitas FFB, CPO, PKO (Tons/Ha)
25.00 20.00
23.28
22.08
23.44
23.53 19.70
Tandan Buah Segar | Freesh Fruit Bunch
15.00
Minyak Sawit | Palm Oil Inti Sawit | Own Plantation
10.00 5.00
5.26 1.07
-
2009
5.56 1.08
2010
5.59 1.00
2011
5.68 1.05
2012
4.08 0.87
2013
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
b. Segmen Komoditi Teh Areal Tanaman Teh Perkebunan teh yang dimiliki oleh Perseroan seluas 6.376 Ha atau hanya ± 2% dari total luas areal konsesi. Tanaman menghasilkan (TM ) teh seluas 1.883 Ha dan Tanaman belum menghasilkan dengan luas 552 selebihnya merupakan areal yang diperuntukkan untuk tanaman ulang, perumahan, pabrik dll.
b. Tea Commodity Segment Tea Estate Area Tea estates owned by the Company reach 6,376 ha or only ± 2% of total concession areas with mature plants areas of 1,883 ha and immature plant areas of 552 ha. The remaining areas are for replanting, housing compound, factory, etc.
Produksi Teh Total Produksi daun teh basah tahun 2013 meningkat sebesar 3.275 tons atau 17,84% dibanding dengan tahun 2012. Pembelian daun teh basah sebesar 1.938 ton meningkat 9,93% dibanding tahun 2012 sebesar 175 ton.
Fresh Tea Leaves from Own Estates (Tons)
Produksi Daun Teh Basah Kebun Sendiri (Ton) 50,000
Tea Production Total Fresh tea leave production in 2013 is to rise to 3,275 tons or 17.84% higher than its production in 2012. The volume of wet tea leave purchase is also to increase at 1,938 tons or 9.83% higher than 2012 at 175 tons.
43,190
40,000
37,253
39,472
30,000 18,360
20,000
21,635
10,000 -
2009
2010
2011
Produksi Daun Teh Basah Pembelian (Ton)
2012
Production of Puchased Fresh Tea Leaves (Tons)
2,000 1,500
2013
1,938 1,763 1,431
1,432
2009
2010
1,168
1,000 500 -
2011
Produktivitas Daun Teh Basah (DTB) Produktivitas DTB meningkat dari 10.855 kg/ha pada tahun 2012 menjadi 11.488 kg/ha di tahun 2013. Untuk produktivitas Teh Jadi mengalami penurunan dari 2.403 kg/ha pada tahun 2012 menjadi 2.389 kg/ha atau turun 0.58% di tahun 2013
2012
2013
Fresh Tea Leave Productivity DTB productivity is to rise from 10,855 kg/ha in 2012 to 11,488 kg/ha in 2013. For processed tea productivity, it decreases from 2,403 kg/ha in 2012 to 2,389 kg/ha or 0.58%.
51
52
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Produktivitas Teh (Ton/ha)
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Tea Productivity (Tons/ha)
16,00
15.85
14,00 12,00
11.03
10.85
10.60
11.49
Daun Teh Basah | Production of Fresh Tea Leaves
10,00
Teh Jadi | Black Tea
8.00 6.00 4.00
2.45
2.36
3.50
2.40
2.39
2.00 0
2009
2010
2011
2012
2013
B. Kinerja Keuangan Aset Aset Lancar pada tahun 2013 sebesar Rp.1,72 triliun turun sebesar Rp331,52 miliar atau 16,08 % dari tahun 2012 sebesar Rp.2,06 triliun. Hal itu terutama disebabkan penurunan kas dan setara kas yang mencapai Rp.239,59 miliar dan persediaan yang mencapai Rp120,16 miliar.
B. Financial Performance Assets Current Assets in 2013 are Rp.1,72 trillion or to drop by Rp331.52 billion or 16.08% compared with 2012 at Rp2.06 trillion. It is mainly because of lower cash and cash equivalents recording Rp239.59 billion and inventory at Rp120.16 billion.
Aset Tidak Lancar pada tahun 2013 sebesar Rp.8,23 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp.778 milyar atau 10,44% dari Rp7,46 triliun di tahun 2012. Hal itu terutama disebabkan adanya investasi tanaman dan non tanaman yang mencapai Rp.1,13 triliun.
Non-Current Assets in 2013 reach Rp8.23 trillion or to increase by Rp778 billion or 10.44% from Rp7.46 trillion in 2012. It is primarily due to plant and non plant investments of Rp1.13 trillion.
Total aset mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp.9,50 triliun di tahun 2012 menjadi Rp.9,96 triliun di tahun 2013 atau meningkat 4,85%, sebesar Rp. 460,57 milyar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya investasi di bidang tanaman dan non tanaman yang mencapai Rp.1,13 triliun.
Total assets record signigicant surge up from Rp9.50 trillion in 2012 to Rp9.96 trillion in 2013 or 4.85%, which is equaivalent to Rp460.57 billion. This increase is particularly from plant and non-plant investments reaching Rp1.13 trillion.
Aset Lancar (Rp Miliar)
Current Assets (IDR Billion) 2,061.34
2,500.00 2,000.00
1,874.28
1,385.57
1,729.82
1,491.31
1,500.00 1,000.00 500.00 -
2009
2010
2011
2012
2013
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Aset Tidak Lancar (Rp Miliar)
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Non-Current Assets (IDR Billion)
10,000.00 8,000.00
7,441.93
6,287.07
6,000.00
4,500.35
8,234.03
5,286.21
4,000.00 2,000.00 -
2009
2010
2011
1,874.28
1,491.31
2,000.00
1,385.57
4,000.00
8,234.03
9,503.27 7,441.93
1,720.82
5,000.00
2,061.34
6,000.00
6,287.07
4,500.35
7,000.00
5,885.92
8,000.00
5,286.21 6,777.52
9,000.00
9,963.85
Total Assets (IDR Billion)
10,000.00
3,000.00
2013
8,161.35
Aset Tidak Lancar (Rp Miliar)
2012
1,000.00 -
2009
2010
Aset Lancar | Total Asset Aset Tidak Lancar | Non Current Assets Total Aset | Current Assets
2011
2012
2013
53
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Liabilities Total liabilities in 2013 reflect an increase from Rp5.06 trillion to Rp5.32 trillion or 5.2% from 2012
Liabilitas Jangka Pendek mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yakni turun sebesar Rp.17,32 miliar dari semula Rp.1,67 triliun di tahun 2012 menjadi Rp.1,65 triliun di tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya biaya yang masih harus dibayar sebesar 113,27 miliar.
Short-term liabilities are to decrease so compared with last year’s realization, i.e. at Rp17.32 billion from Rp1.67 trillion in 2012 to Rp1.65 trillion in 2013. This downturn is particularly from less expense payable at Rp113.27 billion.
Liabilitas Jangka Panjang juga mengalami peningkatan Rp281,90 miliar dari semula Rp.3,39 triliun di tahun 2012 menjadi Rp.3,67 triliun pada tahun 2013 terutama disebabkan pencairan Kredit Investasi untuk mendanai kegiatan investasi tahun 2012 dan 2013 serta lanjutan pencairan KI yang sudah ada.
Likewise, the long-term liabilities of the Company also increases by Rp281.90 billion from Rp3.39 trillion in 2012 to Rp3.67 trillion in 2013 particularly as a result of Investment Credit release to finance investing activities in 2012 and 2013 and further disbursement of the existing KI credit.
Liabilitas (Rp Miliar)
Liabilities (IDR Billion)
3,395
1,647
1,479
1,664
2,607
3,475 1,235
3,000.00 2,000.00
2,241
3,235 2,236
4,000.00
4,072
5,000.00
3,677
5,060
6,000.00
5,324
Liabilitas Total Liabilitas tahun 2013 mengalami peningkatan dari Rp.5.06 triliun meningkat menjadi Rp.5,32 triliun atau 5,2% dari tahun 2012
999
54
Liabilitas Jangka Pendek | Short Term Liabilities
1,000.00 000
Liabilitas Jangka Panjang | Long Term Liabilities Total Liabilitas | Total Liabilities
2009
2010
2011
2012
2013
Ekuitas
Equity
Ekuitas meningkat sebesar Rp196,00 milyar atau 4,41% dari Rp.4.443,50 milyar menjadi Rp.4.639,50 milyar pada tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan pertambahan saldo Laba yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk pada tahun berjalan. Kepentingan non pengendali juga meningkat terutama disebabkan pertambahan modal di anak perusahaan.
The equity is to rise at Rp196.00 billion or 4.41% from Rp4,443.50 billion to Rp4,639.50 billion in 2013. This increase is mainly attributed to more profit balance distributed to the owners of parent entities in current year. Non-controlling interest is also to go up because of more capital in subsidiaries.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Equity (IDR Million)
Ekuitas Perusahaan (Rp Juta) Ekuitas
2013
Modal Saham Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Non Pengendali Total Ekuitas
Equity
2012
2.942.116
2.942.116
1.016.752 433.667
563.424 697.751
4.392.535 246.964 4.639.499
4.203.291 240210 4.443.501
Share Capital Profit Balance Determined Not yet determined Equity attributable to the owners of parent entity Non-Controlling Interest Total Equity
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha mengalami penurunan sebesar 2,23% dari Rp.1.318,49 miliar di tahun 2012 menjadi Rp.1.289,15 miliar di tahun 2013. Penurunan beban usaha terutama disebabkan penurunan jasa produksi (bonus). Peningkatan beban usaha dibandingkan dengan tahun 2009 s.d 2010 mengalami peningkatan yang cukup signifikan salah satunya disebabkan oleh penerapan PSAK yang konvergen dengan International Financial Reporting Standard (IFRS) yaitu PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan. Berdasarkan PSAK ini yang termasuk beban usaha adalah beban pemasaran, beban administrasi, beban operasi lain dan pendapatan operasi lain. Sementara sebelum PSAK ini berlaku kelompok beban usaha hanya beban pemasaran dan beban administrasi.
Operating expenses are to drop by 2.23% from Rp1,318.49 billion in 2012 to Rp1,289.15 billion in 2013. These lower operating expenses comes from less production services (bonus). However, if compared with operating expenses in 2009 to 2010, it shows significant increase because of the introduction of PSAK convergent with International Financial Reporting Standard (IFRS), i.e. PSAK 1 concerning Financial Statement Presentation. According to this PSAK, operating expenses shall include marketing expenses, administrative expenses, other operating expenses and other operation income. Before its introduction, the operating expenses only refer to marketing expenses and administrative expenses.
Beban Usaha (Rp Miliar)
Operating Expenses (IDR Billion)
1,500.00
1,057.13
1,000.00
1,182.18
1,318.49
1,289.15
968.36
500.00 -
Series 1
2009
2010
2011
2012
2013
55
56
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Nilai Penjualan Kelapa Sawit Nilai penjualan komoditi Kelapa Sawit tahun 2013 sebesar Rp.5,16 triliun mengalami penurunan sebesar Rp.118 miliar atau 2,23 % dibanding tahun 2012 sebesar Rp5,28 triliun. Hal itu disebabkan turunnya harga jual rata-rata kelapa sawit. Harga jual rata-rata minyak sawit pada tahun 2013 sebesar Rp. 7.296/kg atau turun sebesar 2,53%. Inti sawit sebesar Rp.3.927/kg atau naik sebesar 6,66%, PKO Rp.7.386 per kg atau turun sebesar 11,71 % dan PKM Rp.1.279 per kg naik sebesar 25,24%.
Sales Value Oil Palm The sale value of Oil Palm commodities in 2013 is to amount Rp5.16 trillion or to decline by Rp118 billion or 2.23% if compared with realization in 2012 at Rp5.28 trillion. It is attributed to lower average sale value of oil palm. The selling price of crude palm oil in 2013 is Rp7,296/kg on the average or to decrease at 2.53%. Kernel Oil is sold at Rp3,927/kg or to rise by 6.66%, PKO at Rp7,386/kg or to decrease by 11.71% and PKM at Rp1,279/kg implying an increase of 25.24%.
Perkembangan nilai penjualan Kelapa Sawit selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sbb. :
Oil Palm Sale Value Trend for the last 5 (five) years:
Nilai Penjualan Kelapa Sawit (Rp Miliar)
Oil Palm Sales Value (IDR Billion)
8,000.00 6,000.00
4,398.40
5,363.41
5,491.36
5,281.84
5.163.87
4,000.00 2,000.00 -
2009
2010
2011
2012
2013
Teh Nilai penjualan komoditi Teh tahun 2013 sebesar Rp.93,55 miliar mengalami peningkatan 10,87% dibanding penjualan tahun 2012 sebesar Rp84,38 miliar. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata teh pada tahun 2013. Harga jual rata – rata teh meningkat sebesar Rp.4.240 per kg atau 27,10%
Tea The sale value of tea commodity in 2013 records Rp93.55 billion or to increase at 10.87% compared with sales value in 2012 at Rp84.38 billion. It is attributable to higher average selling price of tea in 2013, which amounts Rp4,240 per kg implying a rise of 27.10%.
Nilai Penjualan Teh (Rp Miliar)
Sales Value of Tea (IDR Billion)
200.00
150.47
117.76
134.81 84.38
100.00
-
2009
2010
Pendapatan Jasa Pendapatan jasa sewa tangki timbun dan pergudangan yang dikelola oleh anak perusahaan (PT Sarana Agro Nusantara) pada tahun 2013 naik sebesar 9,09% dibanding tahun 2012. Dari Rp55 miliar tahun 2012 menjadi Rp 60 miliar tahun 2013.
2011
2012
93.55
2013
Service Income Income earned from storage tank and warehouse rental managed by subsidiary (PT Sarana Agro Nusantara) in 2012 is to increase 9.09% if compared with its realization in 2012, i.e. from Rp55 billion in 2012 to Rp60 billion in 2013.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Pendapatan Penjualan TBS Pendapatan penjualan TBS bersumber dari anak perusahaan PT Agro Sinergi Nusantara dan PT Sinergi Perkebunan Nusantara, untuk sementara masih menjual produksi TBS sambil menunggu pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sendiri. Total hasil penjualan produksi TBS tahun 2013 turun sebesar 13,04% dibanding tahun 2012 dari Rp 46 miliar menjadi Rp40 miliar.
FFB Sales Income Income from the sales of Fresh Fruit Bunches is from subsidiaries PT Agro Sinergi Nusantara and PT Sinergi Perkebunan Nusantara. These two companies are selling TBS while awaiting the construction of Crude Palm Oil Mills . Total income amassed from the sales of TBS production in 2013 indicates a decrease of 13.04% so compared with sales in 2012, i.e. from Rp46 billion to Rp40 billion.
Total Penjualan Total nilai penjualan di tahun 2013 setelah pungutan ekspor menurun sebesar 1,50% dari Rp.5,42 triliun di tahun 2012 menjadi Rp5,33 triliun ditahun 2013 Berikut adalah perkembangan total nilai pejualan selama 5 tahun .
Total Sales Total Sales Value in 2013 after export tax is to decline by 1.50%, from Rp5.42 trillion in 2012 to Rp5.33 trillion in 2013. Sales trend for the last five years.
Total Nilai Penjualan (Rp Miliar)
Total Sales Value (IDR Billion)
8,000.00 4,600.46
5,411.88
5,611.63
5,419.62
2011
2012
5,338.56
4,000.00
-
2009
2010
2013
57
58
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Laba Komprehensif untuk Entitas Induk Laba Komprehensif untuk Entitas Induk setelah pajak pada tahun 2013 mencapai Rp. 433,34 miliar. Turun sebesar 37,87% dari tahun 2012. Capaian laba yang turun tersebut terutama disebabkan penjualan yang menurun seiring dengan pelemahan harga dan penurunan produksi.
Comprehensive Profit for Parent Entity Comprehensive Profit for Parent Entity after tax in 2013 reaches Rp433.34 billion or 37.87% lower than profite garnered in 2012. This decrease is particularly due to less sale volume as a result of price and production downturns.
Perkembangan pencapaian laba komprehensif untuk entitas induk dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
The trend of comprehensive profit for parent entity for the last 5 (five) years is a follows:
Laba Komprehensif Entitas Induk (Rp Miliar)
Comprehensive Profit of Parent Entity (IDR Billion)
1,000.00 900.00 800.00 700.00 600.00 500.00 400.00 300.00 200.00 100.00 -
790.34
884.30 697.43
433.34 417.86
2009
2010
2011
2012
2013
Arus Kas Posisi Saldo Kas dan Setara Kas pada akhir periode 2013 menurun 15,78% menjadi Rp 1,28 triliun, dari Rp 1,52 triliun pada akhir tahun 2012. Penurunan tersebut terutama karena penurunan penerimaan aktivitas operasi.
Cash Flow The balace position of Cash and Cash Equivalents as of end of 2013 is to drop by 15.78% to Rp.1.28 trillion, from Rp.1.52 trillion 2012. This drop is due to lower income of operating activities.
Arus Kas (Rp Juta)
Cash Flow (IDR Million)
Uraian Arus kas operasi Arus kas investasi Arus kas pendanaan
2013 595.316 (960.181) 125.272
2012 882.185 (1.273.975) 444.326
% Perubahan (32,52) (24,63)
Investing cash flow
(71,81)
Funding cash flow Increase / (decrease) Net
Kenaikan/(Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Awal Tahun Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
Description Operating cash flow
(239.593) 1.524.236 1.284.643
52.536
(356,05)
1.471.700
3,57
1.524.236
(15,72)
Cash and Cash Equivalents Cash and Cash Equivalent in the beginning of year Cash and Cash Equivalent at the end of year
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kemampuan Membayar Utang Walaupun tingkat kemampuan perusahaan pada tahun 2013 mengalami penurunan dalam memenuhi kewajibannya tetapi Perseroan mempunyai komitmen yang tinggi kepada kreditur untuk memenuhi kewajibannya tepat waktu baik untuk utang jangka pendek maupun jangka panjang. Hal tersebut dapat dilihat dari kebijakan perusahaan yang tetap menjaga rasio-rasio keuangan terutama rasio likuiditas Perseroan dalam perhitungan yang wajar dan ketentuan yang berlaku. Tingkat likuiditas perusahaan pada tahun 2013 yang diukur dengan rasio lancar (current ratio) sebesar 105,02% menurun dibanding dari tahun 2012 sebesar 123,84%. Dengan tingkat likuiditas tersebut perusahaan mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek. Selama tahun 2013, seluruh utang lancar perusahaan yang jatuh tempo dapat dipenuhi tepat waktu dengan modal kerja yang berasal dari pendapatan penjualan baik dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar. Cicilan Hutang dalam mata uang US Dollar dibayar dengan menggunakan hasil penjualan ekspor dalam bentuk US Dollar (Natural Hedging).
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Debt Coverage Ratio With the financial capacity of Company in 2013 to comply with its debt services is to decline, the Company has high commitment to creditors of punctual debt service compliance either for short or long term debts. It is evident from the policies taken by the Company in maintaining its financial ratios especially liquidity ratio within reasonable rate and according to the applicable regulations. The Company’s liquidity in 2013 assessed from current asset ratio is to record 105.02%, which means a decrease if compared with 2012’s realization at 124.84%. With such liquidity rate, the Company is capable of complying with its entire short-term liabilities. During 2013, all current liabilities on due that can be paid timely with working capital from sales informe either in Rupiah or US dollar. Loan installments in US dollar have been complied with proceeds of export in US dollar (Natural Hedging).
Tingkat Kolektibilitas Piutang Tingkat kolektibilitas piutang PTPN IV tahun 2013 sangat baik, ditandai dengan rata-rata Collection Period untuk piutang hanya 1,70 hari dibandingkan rata-rata industri yang mencapai 60 hari. Hal ini dapat dicapai melalui kebijakan sistem penjualan produk perusahaan, untuk penjualan lokal mengharuskan pembeli melunasi transaksinya sebelum penyerahan barang sedangkan untuk penjualan ekspor mensyaratkan pencairan Letter of Credit(L/C) maksimal 14 hari setelah penyerahan barang.
Collectibility The collectibity of account receivables in PTPN IV in 2013 is excellent, evident from Collection Period of 1.70 days on the average, which is much more collectible than other industries that may reach 60 days on the average. It is realized with product sale system requiring the purchasers to pay in full their transactions before product deliveries. For export, the requirement is the disbursement of Letter of Credit (L/C) maximum 14 days after goods deliveries.
Struktur Modal Perseroan memiliki kebijakan dalam struktur modal dengan menjaga rasio utang sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Struktur Modal pada tahun 2013 tidak mengalami perubahan dari tahun 2012, terlihat dari perbandingan hutang terhadap modal sendiri pada tahun 2012 dan 2013 tetap sebesar 53 : 47. Perusahaan mendanai kegiatan operasional menggunakan dana sendiri yang merupakan pendapatan hasil penjualan produksi. Sedangkan untuk kegiatan investasi, perusahaan menggunakan pendanaan gabungan antara dana sendiri dengan Kredit Investasi (KI) dari perbankan.
Capital Structure Company policy in capital structure is to maintain debt ratio according to the applicable policies. Capital structure in 2013 experiences no change from 2012. It is obvious from debt to equity ratio in 2012 and 2013 recording 53:47 respectively. The Company finances its operating activities with proceeds from the sales of production. For investing activities, the Company uses combined funds of equity and Investment Credit from banks.
Selama tahun 2013, kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy) pun masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni lebih mengarah kepada Pecking Order Theory (POT), dimana keputusan
In 2013, capital structure policy taken by the management remains unchanged from previous years i.e. more toward Pecking Order Theory (POT) in which funding decision
59
60
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
pendanaan lebih mendahulukan pendanaan dari dalam perusahaan (internal financing) daripada sumber pendanaan dari luar perusahaan (external financing), dengan tingkat solvabilitas diupayakan tetap berada pada tingkat aman maksimum 185% atau dengan perbandingan DER 65 : 35.
will be more prioritized for realization from internal financing than external financing with solvability kept at safe rate i.e. 185% or DER 65 : 35.
Investasi seiring dengan penurunan kinerja perusahaan, Perseroan melakukan Investasi di tahun 2013 dengan memperhitungkan skala prioritas. Investasi tahun 2013 mencapai Rp. 1.133 milyar, turun sebesar 26,55% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan berkurangnya areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) yang telah mutasi ke Tanaman Menghasilkan dan juga adanya sebagian pekerjaan yang di carry over ke tahun 2014.. Untukmendukung kegiatan operasional perusahaan juga dilakukan investasi di bidang non tanaman khususnya Mesin dan Instalasi, serta peningkatan kualitas sarana produksi.
Investment With the declining corporate performance, investment activities in 2013 have been made in view of the specified priority scale. Investments in 2013 are to reach Rp1,133 billion or 26.55% lower than previous year. It is because the Immature Plants are now transferring to Mature Plants and some carried-over works to 2014. To support operational activities, the Company also makes investment in non-planting sector especially Machines and Installation and quality improvement of production facilities.
Kegiatan investasi perusahaan dilakukan dalam mata uang Rupiah (IDR) dan US Dollar (USD), menggunakan dana sendiri dan pinjaman perbankan. Untuk pengeluaran dalam mata uang US Dollar dibayar menggunakan hasil penjualan ekspor dalam bentuk US Dollar (natural hedging), yang selama tahun 2013 hasil penjualan ekspor dalam US Dollar cukup untuk membayar pengeluaran investasi dalam mata uang US Dollar.
Investing activities of the Company have been made in Rupiah (IDR) and US Dollar (USD) currencies from equity or bank loans. For expenditure in US Dollar it is covered from the export proceeds in US Dollar (Natural Hedging), which in 2013 the proceeds from export in US Dollar are sufficient to cover investments in US Dollar.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ekspansi Usaha Perseroan fokus pada ekspansi usaha yang dilakukan melalui anak perusahaan di Sulawesi dan Aceh. PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN) yang berlokasi di Morowali Sulawesi Tengah dan PT Agro Sinergi Nusantara yang berlokasi di Aceh pada tahun 2013 membangun Pabrik Kelapa sawit (PKS) untuk meningkatkan persaingan dan produksi anak perusahaan. PT SPN dan PT ASN juga sedang fokus dalam replanting dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit. Perseroan akan tetap mengawasi kinerja anak perusahaan tersebut agar lebih meningkatkan ekspansi usaha perusahaan.
Business Expansion The Company focuses on business expansion through subsidiaries in Sulawesi and Aceh. PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN) in Morowali of Central Sulawesi and PT Agro Sinergi Nusantara located in Aceh in 2013 develop Palm Oil Mills to elevate competitiveness and increase the production of subsidiaries. PT SPN and PT ASN also give their focus on replanting and maintenance of oil palm tress. The Company will tightly oversee the performance of these subdisiaries in this business expansion.
Informasi dan Fakta Material yang terjadi setelah tanggal Laporan Akuntan Setelah terbitnya Laporan Keuangan tidak ada kejadian, fakta dan informasi material yang berdampak terhadap operasional perusahaan dimasa yang akan datang.
Material Information and Facts Taking Place after the Date of Accountant’s Report After the issuance of Financial Statements, there is no material event, fact or information with significant impact to the operation of Company in future.
Kebijakan Dividen Berdasarkan hasil keputusan RUPS tanggal 30 April 2013 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2012, rata – rata rasio pembagian dividen (dividend payout ratio) ditetapkan sebesar 35% dari laba bersih atau setara Rp. 244,10 miliar. Dividen tersebut telah disetorkan ke Kas Negara dengan 3 (tahap) yaitu Tahap I telah dibayarkan sebesar Rp. 100 Milyar pada tanggal 30 Mei 2013, Tahap II telah dibayarkan sebesar 72,05 milyar pada tanggal 25 Juni 2013 dan Tahap III telah dibayarkan sebesar Rp. 72,05 milyar pada tanggal 25 Juni 2013.
Dividend Policy Based on Resolutions of GMS of 30 April 2013 concerning Approval to Annual Report and Approval to Financial Statements FY 2012, the dividend payout ratio is set at 35% of net profit or equivalent to Rp244.10 billion on the average. These dividends have been paid to State Treasury in 3 (three) stages), i.e. Stage I at Rp100 billion on 30 May 2013, Stage II at Rp72.05 billion on 25 June 2013 and Stage III at Rp72.05 billion on 25 June 2013.
Tahun
Year
Laba bersih (Rp. Juta) Net Profit (Rp. Million)
Dividen yang dibayarkan (Rp. Juta) Dividends Paid Out (Rp. Million)
Rata-rata Rasio Dividen (%) Avg. Dividend Ratio
2009
417.858
125.357
30
2010
790.359
237.107
30
2011
884.295
353.743
40
2012
697.428
244.100
35
2013*
433.344
134.336
31
*Berdasarkan RUPS Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 tanggal 21 Maret 2014 yang akan dibayarkan tahun 2014
*Based on GMS of Financial Statements FY 2013 on 21 March 2014 that will be paid in 2014
61
62
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Prospek Usaha Perusahaan Walaupun menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2013 senilai Rp. 9.084,00 triliun tumbuh sebesar 5,78 persen dibandingkan dengan tahun 2012. Perekonomian Indonesia tahun 2013 menghadapi tantangan yang tidak ringan yang kemudian memberikan tekanan kepada stabilitas makroekonomi dan mengganggu kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Kenaikan Bahan Bakar Minyak, gejolak harga pangan dan ketidakstabilan ekonomi global merupakan salah satu penyebab kurang baiknya perekonomian Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari Inflasi 2013 mencapai 8,38% (yoy), di atas targetnya (4,5%±1%).
Business Prospect While according to Central Bureau of Statistics (BPS), in 2013 Indonesia records Gross Domestic Product (GDP) or Rp9,084.00 trillion or to increase at 5.78 percent compared with 2012. Indonesia’s economy in 2013 suffers heavy challenges that in turn generates pressure to macro economy stability and may disturb the sustainability of economic growth. Fuel price rise, food price upheavals and unstable global economy are the contributing factors for lack luster of Indonesia’s economic performance. It is evident from inflation in 2013 hitting 8.38% (yoy) above the target (4.5% ±1%).
Menurut perkiraan Bank Indonesia Tahun 2014, Neraca Pembayaran Indonesia diperkirakan membaik ditopang defisit transaksi berjalan yg menurun. Inflasi pada 2014 -2015diperkirakan terkendali dalam kisaran 4,5±1% dan 4,0±1%. Pertumbuhan ekonomipada 2014, diperkirakan mendekati batas bawah kisaran 5,8-6,2% sejalan proses konsolidasi ekonomi domestik menuju ke kondisi yg lebih seimbang
According to Bank Indonesia’s estimate in 2014, Balance Sheet of Payment of Indonesia is expected to bolster supported with declining current transaction deficit. Inflation in 2014 – 2015 can be controlled at 4.5±1% and 4.0±1%. Economic growth in 2014 is predicted at range 5.8-6.2% when the domestic economic process starts to consolidate to more balanced conditions.
Pada tahun 2013 menurut GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) pertumbuhan industri kelapa sawit tetap tinggi walaupun pada awal 2013 harga CPO mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari ekspor kelapa sawit indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
GAPKI (Indonesia Oil Palm Entepreneurs Association) is of opinion that in 2013 oil palm industries will remain to record high growth albeit declining CPO price in early 2013. It is evident from the constantly increasing oil palm export of Indonesia from year to year.
Ekspor CPO indonesia (Juta Ton)
Indonesia CPO Export (Million Tons)
21
20
20 18.4
19 18
16.8
17 16 15
2011
Sumber : GAPKI | Source: GAPKI
2012
2013
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Dengan terus meningkatnya permintaan CPO, Perseroan yakin bahwa prospek bisnis CPO pada tahun 2014 akan tetap tumbuh, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya ekspor CPO setiap tahun dan semakin membaiknya perekonomian Indonesia menurut Bank Indonesia.
With steady increasing CPO demands, the Company believes that CPO business in 2014 remains prospective. It can be seen from upward trend of CPO export and bolstering economy of Indonesia according to Bank Indonesia.
Memandang industri kelapa sawit sebagai industri yang memiliki prospek usaha yang baik, selama tahun 2013 Perseroan telah melakukan berbagai hal dengan mitra strategis yaitu : 4. Nota Kesepahaman (MoU) antara PTPN IV dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi tentang kerjasama Pengkajian dan Penerapan Teknologi Untuk Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan. 5. Nota Kesepahaman (MoU) antara PTPN IV dan PT Bumi Raya Abadi tentang Kerjasama Integrated Biomass dan Energy Solution 6. Melakukan beauty contest terhadap mitra strategis untuk Kerjasama Pembangunan Pembangkit Listrik Biogas Untuk itu untuk meingkatkan daya saing perusahaan, Perseroan memperkuat industri hulu yang telah ada dengan terus melanjutkan program – program kerja yang telah disusun dan mencoba untuk mengembangkan industri hulu. Direncanakan pada tahun 2014 Perseroan akan melakukan kerjasama dengan mitra strategis dalam pengembangan biofuel dan biodiesel.
Considering oil palm industries having good prospect, in 2013 the Company has taken some measures with strategic partners, i.e.: 4. Memorandum of Understanding (MoU) between PTPN IV and Technology Review and Application Center (BPPT) on Plantation Based Industry Development. 5. Memorandum of Understanding (MoU) between PTPN IV and PT Bumi Raya Abadi concerning Integrated Biomass and Energy Solution Cooperation. 6. Conduct Beauty Contest to strategic partners for Biogass Power Generation Plant Development Cooperation. To improve the competitivess, Company will reinforce the existing upstream industries while continuing work programs that have been prepared. In 2014 it is planned that Company will establish cooperation with strategic partners on biofuel and biodiesel development.
Informasi Perbandingan Realisasi dengan Target Perusahaan. Penurunan nilai jual CPO cukup mempengaruhi kinerja Perseroan. Sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) induk perusahaan, nilai penjualan komoditi kelapa sawit dan teh mengalami penurunan. Nilai penjualan komoditi kelapa sawit mengalami penurunan dibawah RKAP sebesar Rp. 514,94 atau 9,10% dan Nilai penjualan komoditi teh juga dibawah RKAP sebesar Rp. 5,38 milyar atau 5,43%. Total nilai penjualan ekspor dan lokal setelah pajak ekspor dibawah RKAP sebesar Rp. 520,31 milyar atau 9,04%. Dengan penurunan nilai penjualan tersebut capaian laba perusahaan induk sebelum PPh sebesar 678,12 milyar dibawah target RKAP 13,35%
Realization and Target Comparison
Perseroan telah menetapkan target RKAP tahun 2014 dengan memperhitungkan asumsi-asumsi yang dapat mempengaruhi target laba perusahaan. laba induk perusahaan sebelum PPh ditargetkan sebesar Rp. 730,13 milyar atau meningkat 6,7%.
The Company has set RKAP targets in 2014 in view of assumptions that can affect the profit target of Company. The profit of parent company before PPh tax is targeted to amount Rp730.13 billion or to rise 6.7%.
Aspek Pemasaran Sesuai kebijakan Pemegang Saham pemasaran atas komoditi hasil produksi perusahaan PTPN IV
Marketing Aspects According to Shareholders’ policy the marketing of commodities produced by PTPN IV will be made
The declining CPO selling price has significantly affected the corporate performance of Company. According to the target set in Work and Budget Plan (RKAP) for parent company, the sale values of oil palm and tea commodities are to go down below RKAP targets to Rp514.94 billion or 9.10% and Rp5.38 billion of 5.43% respectively. Total sale values for export and local markets after tax are also lower than RAKP target, i.e. Rp520.31 billion or 9.04%. Such decrease has dropped profits earned by parent company before PPh tax to Rp678.12 billion or 13.35% below RKAP target.
63
64
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
dilaksanakan oleh PT Kharisma Pemasaran Bersama (PT KPBN) di Jakarta. Sejalan dengan aktifnya kegiatan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) terutama dalam transaksi penjualan lokal CPO maka sesuai izin dari Pemegang Saham, perusahaan dapat juga memasarkan CPO untuk pasar lokal melalui BBJ. Adapun teh jenis Off Grade dapat dipasarkan langsung oleh perusahaan.
by PT Kharisma Pemasaran Bersama (PT KPBN) in Jakarta. With the operation of Jakarta Future Exchange especially for local CPO sale transactions, subject to permission of Shareholders, the Company can promote CPO in local markets through BBJ. As to tea, Off Grade tea can be directly promoted by the Company.
Strategi pemasaran diarahkan sesuai dengan orientasi permintaan pasar, baik jenis maupun mutu dengan mempertahankan pangsa pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Strategi pemasaran yaitu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, melakukan koordinasi dengan lembaga pemasaran dan menjalin komunikasi yang efektif dengan para pembeli dalam rangka mempercepat pembayaran dan pengapalan atas kontrak penjualan.
The marketing strategy will be oriented to market demands either in terms of types and quality while maintaining domestic and international markets. This marketing strategy is to improve services to customers, coordinate with marketing institutes and develop effective communication with purchaser to accelerate payment and transshipment of sale contracts.
Informasi Transaksi dengan Pihak Afiliasi Pada tanggal 24 Desember 2013, Perseroan menambah penyertaan saham pada entitas anak, PT Sarana Agro Nusantara (SAN) sebanyak 307 lembar atau seluruhnya sebesar Rp. 1.436.146.000, sehingga jumlah penyertaan perusahaan menjadi Rp. 11.969.000.000,-. Persentase kepemilikan saham perusahaan di PT SAN menjadi 50,08% karena masuknya penyertaan saham dari mitra yang lain.
Transactions with the Affiliates On 24 December 2013, the Company increased its share participation to subsidiary entity, i.e. PT Sarana Agro Nusantara (SAN) with 307 shares or Rp1,436,146,000 leaving a total of Company’s participation to Rp11,969,000,000. The percentage of shares held by Company in PT SAN becomes 50.08% because of incoming share participation from other partners.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum PTPN IV adalah perusahaan non-listed yang 100% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah dan bukan merupakan perusahaan go-public. Oleh sebab itu, tidak terdapat informasi mengenai total perolehan dana, rencana penggunaan dana, rincian penggunaan dana, saldo dana, tanggal persetujuan RUPS atas penggunaan dana hasil penawaran umum.
Realized Use of Public Offering Proceeds PTPN IV is non-listed company, which is 100% owned by the Government and not a go-public enterprise. In light of that, there is no information of total fund acquisition, fund allocation plan, fund allocation breakdowns, fund balance, date of GMS approval for the use of public offering proceeds.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan Selama tahun 2013 perubahan yang terjadi terhadap Peraturan Perundang – undangan tidak berdampak signifikan terhadap kinerja dan operasional perusahaan.
Regulatory Changes In 2013, some changes in laws and regulations have no significant impacts to the performance and operation of the company.
Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2013 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan. Untuk informasi lebih rinci terkait kebijakan akuntansi dapat dilihat pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
Accounting Policy Accounting policy applied in preparing and presenting consolidated financial statements 2013 follows Financial Accounting Standards applicable in Indonesia covering statement and interpretation issued by Financial Accounting Standard Council of Indonesia Accountant Association and Accounting Manual for SOE Plantation. Further information with regard to accunting policy see notes to consolidated financial statements.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
LAPORAN SINGKAT ANAK PERUSAHAAN
BRIEF REPORTS OF SUBSIDIARIES
PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN) PT SPN merupakan entitas anak PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang bergerak di bidang agro bisnis dan agro industri dan berkantor pusat di Trans Sulawesi Km 325 Desa Lembontonara, Kecamatan Mori Utara, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN) PT SPN is subsidiary entity of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) engaged in agro-business and agroindusry with head office in Trans Sulawesi Km 325 Desa Lembontonara, Kecamatan Mori Utara, Kabupaten Morowali, Central Sulawesi.
Pemegang saham PT SPN adalah PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan persentase kepemilikan saham masingmasing 71,28% dan 28,72%. PT SPN bergerak di bidang agro bisnis dan agro industri dengan maksud dan tujuan Perusahaan didirikan adalah untuk menghasilkan barang dan jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan dengan menyelenggarakan kegiatan usaha utama seperti; pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman; membangun, memiliki dan mengoperasikan pabrik; mengolah hasil perkebunan; perdagangan; mengadakan kerjasama usaha, membuat perikatan usaha dan melaksanakan pengembangan usaha di seluruh aspek dan bidang yang berkaitan dengan perkebunan kelapa sawit dan industri baik di dalam ataupun di luar negeri. Kegiatan Perusahaan saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Jalan Trans Sulawesi Km 325 Lembontonara, Kecamatan Mori Utara, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Pendapatan Utama PT SPN pada tahun 2013 berasal dari Penjualan TBS Kelapa Sawit dan guna mendukung perkembangan Perusahaan untuk dapat memproduksi produk sawit lanjutan maka PT SPN sedang dalam proses membangun pabrik kelapa sawit di Tomata dengan kapasitas 30 – 60 ton senilai Rp 81,99 miliar dan diperkirakan pabrik akan dapat beroperasi pada bulan Desember 2014.
The shareholders of PT SPN are PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) and PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) with proportion respectively 71.28% and 28.72%. PT SPN engages in agro-business and agro-industry aimed to producing high quality and competitive goods and services and reaping profits from business activities such as: planting covering land clearing and cultivation, seedlings, cropping, maintenance and harvesting; constructing, owning and operating mills; processing plantation products; trading; building business cooperation, establishing business partnership and expanding business in all aspects relating to oil palm plantation and industries both domestic and overseas. At present this company is exploring oil palm estates located at Jalan Trans Sulawesi Km 325 Lembontonara, Kecamatan Mori Utara, Kabupaten Morowali, Central Sulawesi. The main income of PT SPN in 2013 comes from the sales of oil palm FFB. To expand the business, PT SPN is constructing oil palm processing mill in Tomata with capacity 30 – 60 tons worth Rp81.99 billion. It is expected that this mill will operate in December 2014.
Produktivitas TBS sawit PT SPN selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Oil Palm TBS Productivity of PT SPN for the last two years
Produktivitas
Luas Areal TM Produksi Produktivitas/Ha
Ton/Ha 2012
2013
1.133 7.594 6,70
1.133 8.736 7,71
Productivity Matured Area Production Produktivity/Ha
65
66
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Ikhtisar keuangan PT SPN selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Uraian Pendapatan Neto Laba (Rugi) Bersih Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas
2012 7.881 (2.913) 236.499 2.042 234.457
Net Operating Income Net Profit (Loss) Total Asset Total Liabilities Total Equity
On 31 December 2013 and 2012, total employees of the Company are as follows
2012
2013
83
79
Total Employees
By end of 2013, the composition of Board of Commissioners and Board of Directors of PT SPN:
KOMISARIS Komisaris Utama Komisaris
Profil Perusahaan Company’s Profile
Description
2013 9.793 (2.750) 243.881 12.174 231.707
Pada akhir 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT SPN adalah sebagai berikut :
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Financial Summary of PT SPN for the last two years:
(dalam Jutaan Rupiah) (in million Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak
Jumlah Karyawan
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
BOARD OF COMMISSIONER
Ir. Natsir Djidding Syahruddin Ali, SH
President Commissioner Commissioner DIRECTOR BOARD OF DIRECTOR
DIREKSI Direksi Utama Direksi Operasional
Ir. Muchlis Nasution Ir. Arief Anwar Arief
President Director Operational Director
PT Agro Sinergi Nusantara (PT ASN) PT ASN merupakan entitas anak PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang bergerak di bidang agro bisnis dan agro industri dan berkantor pusat di Jalan BKKBN No.25 Meulaboh, Propinsi Nanggroe Aceh Darusalam.
PT Agro Sinergi Nusantara (PT ASN) PT ASN is subsidiary entity of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) engaged in agro-business and agro-industry with head office at Jalan BKKBN No.25 Meulaboh, Propinsi Nanggroe Aceh Darusalam.
Pemegang saham PT ASN adalah PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara I (Persero) dengan persentase kepemilikan saham masingmasing 50,64% dan 49,36%. PT ASN bergerak di bidang agro bisnis dan agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip
The shareholders of PT ASN are PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) and PT Perkebunan Nusantara I (Persero) with proporstion respectively 50.64% and 49.36%. PT ASN engages in agro-business and agro-industry. This company will optimize corporate resources to produce high quality and competitive goods and services to gain profits with the introduction of limited liability company principles. Its main activities include plantation exploitation, developing and operating mills
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Perseroan Terbatas dengan kegiatan utama meliputi pengusahaan budidaya tanaman, membangun dan mengoperasikan pabrik beserta seluruh infrastruktur pendukung, perdagangan dan pengembangan usaha di seluruh aspek dan bidang yang berkaitan dengan perkebunan dan agro industri baik di dalam maupun luar negeri. Kegiatan Perusahaan pada saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Provinsi Aceh
and the associated supporting infrastructure, trading and business development in all aspects relating to plantation and agro-industry sectors both domestic and overseas. At present the company is focusing on oil palm estate development in Aceh Province.
Pendapatan Utama PT ASN pada tahun 2013 berasal dari Penjualan TBS Kelapa Sawit dan guna mendukung perkembangan Perusahaan untuk dapat memproduksi produk sawit lanjutan maka PT ASN sedang dalam proses membangun pabrik kelapa sawit di kebun Batee Puteh dengan kapasitas 45 ton TBS/jam.
The main income of PT ASN in 2013 comes from the sales of oil palm FFB. To expand the business, PT ASN is constructing oil palm processing mill in Batee Puteh with capacity 45 tons of FFB/hour,
Produktivitas TBS sawit PT ASN selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Oil Palm FFB Productivity of PT ASN for the last two years
Produktivitas
Luas Areal TM Produksi Produktivitas/Ha
Ton/Ha 2012 2.151 19.933 9,27
Ikhtisar keuangan PT ASN selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Uraian Pendapatan Neto Laba (Rugi) Bersih Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas
Jumlah Karyawan
Matured Areas Production Productivity/Ha
Financial summary of PT ASN for the last two years :
(dalam Jutaan Rupiah) (in million Rupiah) 2012 37.652 (1.744) 411.070 86.033 325.037
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak
Productivitiy
2013 2.151 20.084 9,34
Description
2013 30.963 (7.936) 642.949 307.848 317.101
Net Operating Income Net Profit (Loss) Total Asset Total Liabilities Total Equity
As of 31 December 2013 and 2012 total employees of the company are as follows
2012
2013
513
511
Total Employees
67
68
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Pada akhir 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT SPN adalah sebagai berikut :
Profil Perusahaan Company’s Profile
As of end 2013, the composition of Board of Commissioners and Board of Directors of PT ASN: BOARD OF COMMISSIONER
KOMISARIS Komisaris Utama Komisaris
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Wargani Rusdi Lubis
President Commissioner Commissioner DIRECTOR
DIREKSI Direksi Utama Direksi Operasional
BOARD OF DIRECTOR
Hariyanto Munardi Syarif
President Director Operational Director
PT Sarana Agro Nusantara (PT SAN) PT SAN merupakan entitas anak PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang bergerak di bidang pengusahaan pelayanan jasa pompa tangki minyak sawit dan gula tetes dan jasa gudang untuk komoditi karet, teh, coklat, kopi, inti sawit dan tembakau. Disamping itu, Perusahaan juga menyediakan pelayanan jasa ekspedisi untuk semua jenis komoditi di atas. PT SAN berkantor pusat di Jl. Imam Bonjol No. 24-A Medan, Propinsi Sumatera Utara.
PT Sarana Agro Nusantara (PT SAN) PT SAN is a subsidiary entiry of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) engaged in crude oil plam tank pumping services and warehousing services for rubber, tea, cacao, coffee, palm kernel oil and tobacco commodities. In addition, the Company also provides freight services for the above commodities. PT SAN has registered office at Jl. Imam Bonjol No. 24-A Medan, North Sumatra Provice.
Pemegang saham PT SAN adalah PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara V (Persero) dengan persentase kepemilikan saham masing-masing 50,08%, 39,92% dan 10,00%.
The shareholders of PT SAN are PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero) and PT Perkebunan Nusantara V (Persero) with proportion respectively 50.08%, 39.92% and 10.00%.
Kegiatan Perusahaan pada saat ini adalah pelayanan jasa pompa tangki minyak sawit dan gula tetes dan jasa gudang dan menyediakan pelayanan jasa ekspedisi dan dalam melaksanakan kegiatan usahanya PT SAN mempunyai tangki timbun minyak sawit di Belawan dan Dumai. Pendapatan Utama PT SAN pada tahun 2013 berasal dari pendapatan jasa pompa, sewa tangki dan pergudangan.
At present the company is delivering crude palm oil tank pumping services and molasses and warehousing services and freight services. To support its business PT SAN operates crude palm oil storage tanks in Belawan and Dumai.
Pendapatan Usaha PT SAN selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Operating income of PT SAN for the last two years:
The main income of PT SAN in 2013 comes from pumping services, tank rental and warehousing services.
Operating Income (IDR Million ) Description
Pendapatan Usaha (dalam Jutaan Rupiah) Uraian Liquid Cargo Dry Cargo Jumlah Pendapatan
2012 64.374 1.796 66.170
2013 68.471 2.484 70.955
Liquid Cargo Dry Cargo Total Income
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar keuangan PT SAN selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Uraian Pendapatan Neto Laba (Rugi) Bersih Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas
Laporan Keuangan Financial Report
Financial Summary of PT SAN for the last two years:
(dalam Jutaan Rupiah) (in Million Rupiah) 2012 66.170 1.494 43.812 13.102 30.710
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak
Description
2013 70.955 4.693 66.218 18.348 47.870
Net Operating Income Net Profit (Loss) Total Asset Total Liabilities Total Equity
As of 31 December 2013 aand 2012, total employees of the company is as follows:
2012
2013
Jumlah Karyawan
207
193
Pada akhir 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT SAN adalah sebagai berikut :
Total Employees
As of the end 2013, composition of Board of Commissioners and Board of Directors PT SAN is as follows:
KOMISARIS Komisaris Utama Komisaris
Laporan Tahunan Annual report 2013
BOARD OF COMMISSIONER
Drs. Johannes Sitepu, Ak Ahmad Haslan Saragih
President Commissioner Commissioner
DIRECTOR BOARD OF DIRECTOR
DIREKSI Direksi Utama Direksi Operasional
Taufiqqurahman Drs. H. A’im Abdul Mun’im, MM
President Director Operational Director
69
70
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
PTPN IV adalah perusahaan BUMN yang berkomitmen untuk menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan.
PTPN IV is an State Owned Company highly committed to apply GCG principles in consistent and sustainable manner.
A. Tinjauan Umum
A. Overview
Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik merupakan salah satu prasyarat utama bagi keberhasilan bisnis perusahaan dalam jangka panjang. PTPN IV memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan standar yang tinggi di bidang tata kelola perusahaan yang baik atau dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) secara berkelanjutan.
The introduction of good corporate governance is a pre-requiste for business success of a company in long term. PTPN IV maintains its strong commitment to apply high standards on Good Corporate Governance (GCG) in sustainable way.
Prinsip GCG Dalam penerapan tata kelola, PTPN IV telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola sesuai dengan standar umum, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, Kewajaran. Pelaksanaan tata kelola ini juga mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER — 01 /MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 jo PER-09/MBU/2012 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
GCG Principles In introducing corporate governance, PTPN IV adopts the generally accepted standards i.e. Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness. It also refers to the Regulation of State Minister of SOEs Number PER — 01 /MBU/2011 of 1 August 2011 jo PER-09/MBU/2012 concerning the Application of Good Corporate Governance in State Owned Enterprises (SOEs).
Komitmen Penerapan GCG Untuk meningkatkan komitmen perusahaan dalam penerapan GCG, Perseroan telah menyusun insfrastruktur dalam penerapan GCG antara lain :
Commitment on GCG Application To reinforce the commitment in GCG application, the Company has prepared infrastructure inclusive of:
1. Code Of Governance Corporate (Pedoman Tata Perusahaan) 2. Code Of Conduct (Pedoman Prilaku) 3. Board Manual 4. Pedoman Pengenalan Direksi dan Dewan Komisaris 5. Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan 6. Pedoman Komite Audit 7. Internal Audit Charter 8. Pedoman Komite Pemantau MR dan GCG 9. Whistle Blowing System 10. Pedoman Gratifikasi 11. Pedoman Benturan Kepentingan
1. 2. 3. 4.
Code Of Governance Corporate Code Of Conduct Board Manual Board of Directors and Board of Commessioners Introduction Manual 5. Corporate Secretary Manual 6. Audit Committee Manual 7. Internal Audit Charter 8. Risk management and CGC Monitoring Committee Manual 9 . Whistle Blowing System 10. Gratification Code 11. Conflict of Interest Code
PTPN IV adalah perusahaan BUMN yang berkomitmen untuk menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan GCG sebagai budaya perusahaan bukan hanya untuk kalangan internal namun juga berlaku terhadap kalangan eksternal seperti para mitra bisnis, pelanggan dan stakeholder lainnya
PTPN IV is an State Owned Company highly committed to apply GCG principles in consistent and sustainable manner. GCG application as corporate culture is not only directed internally but also applicable for external parties such as business partners, customers and other stakeholders.
71
72
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
B. Struktur GCG
B. GCG Stucture
Struktur GCG terdiri dari Organ Utama dan Organ Pendukung. Organ utama GCG yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi sedangkan Organ Pendukung GCG yaitu Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern, Komite Audit dan Komite Lainnya. berikut ini disampaikan uraian struktur GCG PTPN IV (Persero)
GCG structure consists of Main Organs and Supporting Organs. The main organs of GCG are General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board of Directors with supporting organs of Corporate Secretary, Internal Supervision Unit, Audit Committee and other Committees. This GCG structure of PTPN IV (Persero) can be further elaborated as follows:
1. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
1. General Meeting of Shareholders (GMS) General Meeting of Shareholers (GMS) is an organ of Company with authorities not granted to Board of Directors or Board of Commissioners as established in laws and regulations and Articles of Association.
Jenis RUPS a. RUPS Tahunan diadakan setiap tahun, meliputi RUPS mengenai persetujuan Laporan Keuangan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. b. RUPS lainnya/RUPS Luar Biasa yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
Types of GMS a. Annual GMS convened on annual basis for approval to Financial Statements and Work and Budget Plan of Company. b. Other GMS/Extraordinary GMS that can be held any time as prescribed in Articles of Associatio.
Hak Pemegang Saham a. Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS. b. Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara lengkap, tepat waktu, dan teratur. c. Hak untuk memperoleh pembagian laba Perusahaan (dividen) . d. Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi dan/atau Komisaris lalai menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta penyelenggaraan RUPS Luar Biasa.
The Rights of Shareholders a. Right to attend GMS and cast votes in GMS. b. Right to obtain complete, timely and regular material information relating to company management from Board of Commissioners or Board of Directors. c. Right to receive dividends. d. Convene GMS when Board of Directors and/ or Board of Commissioners neglect in holding annual GMS and ask for Extraordinary GMS at any time
Wewenang Pemegang Saham a. Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan RKAP. c. Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris. d. Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris. e. Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan. f. Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan yang berlaku. g. Menetapkan anggaran dasar dan perubahannya.
The Authorities of Shareholders a. Appoint and dismiss members of Board of Directors and Board of Commissioners according to the applicable rules b. Approve or reject Long-Term Corporate Plan and Work and Budget Plan c. Set performance targets for Board of Directors and Board of Commissioners d. Evaluate the performance of Board of Directors and Board of Commissioners e. Select external auditor to audit financial statements f. Set remuneration of members of Board of Directors and Board of Commissioners g. Set articles of association and the amendment
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPS yang diadakan selama tahun 2013 adalah sebagai berikut a. RUPS tentang Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA-PKBL) Tahun 2013 tanggal 22 Januari 2013. b. RUPS tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 tanggal 30 April 2013
Annual General Meeting of Shareholders GMS organized in 2013 is as follows:
2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/ atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
2. Board of Commissioners Board of Commissioners is the organ of Company tasked to supervise in general and/or special according to Articles of Association and gives advice to Board of Directors.
Berdasarkan Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. 11 tanggal 04 Agustus 2008 dan Peraturan Menteri Negara BUMN No: PER-12/ MBU/2012 tentang Organ Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN adapun tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
Tugas Dewan Komisaris a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang perusahaan, rencana kerja dan anggaran perusahaan serta ketentuan Anggaran Dasar dan rapat umum pemegang saham dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
a. GMS for Approval to Work and Budget Plan (RAKP) and Partnership and Community Development (RAKPKBL) 2013 dated 22 January 2013 b. GMS for Approval to Annual Report and Ratification of Financial Statements 2012 of 30 April 2013.
According to Articles of Association PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. 11 of 04 August 2008 and Regulation of State Minister of SOEs No: PER12/MBU/2012 concerning Board of Commissioners Board of Directors the tasks and authorities of Board of Commisioners areL
Tasks of Board of Commissioners a. Supervise policies taken by Board of Directors in managing the Company and give advice to Board of Directors including ofn the implemenation of Long-Term Plan, work and budget plan and articles of association of the Company as well as general meeting of shareholders according to the applicable laws and regulations.
73
74
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
b. Melakukan evaluasi terhadap laporan atas pencapaian target dari masing-masing indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Perfomance Indicator (KPI) dan melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka pencapaian target yang telah ditetapkan. c. Memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance yang diterapkan oleh perusahaan
b. Evaluate reports of target realization based on the corresponding Key Perfomance Indicator and take actions as necessary to achieve the specified targets. c. Monitor the effectiveness of Good Corporate Governance applied in the Company.
Wewenang Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berwenang untuk: a. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perusahaan. b. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan. c. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan. d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi. e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris. f. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu. g. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. h. Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan. i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu. j. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. k. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan. l. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
The Authorities of Board of Commissioners In performing its tasks, Board of Commissioners shall be authorized to: a. Verfy books, correspondence and other documents, check cash for verification and other securities and inspect the assets of the Company. b. Enter premises, building and offices used by the Company. c. Ask for clarification from Board of Directors and/or other officials of any matter relating to Company management. d. Know any policy and action that have been and will be taken by Board of Directors. e. Ask Board of Directors and/or other official under Board of Directors at the knowledge of Board of Directors to attend meeting of Board of Commissioners. f. Appoint and dismiss secretary of Board of Commissioners, if deemed necessary. g. Suspend member of Board of Directors according to Articles of Association. h. Set other committees than Audit Committee, if necessary in view of the capacity of Company. i. Use experts for certain issue and within limited time at the expense of Company, if deemed necessary. j. Take management actions for the Company under certain circumstance for particular time according to Articles of Association. k. Attend Board of Directors meeting and express opinions of the agendas discussed. l. Exercise other supervisory authorities insofar not in contradiction with laws and regulations, articles of association and/or GMS resolutions.
Kewajiban Dewan Komisaris a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan. b. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. c. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJP dan RKAP;
The Obligations of Board of Commissioners a. Give advice to Board of Directors with regard to the Company management. b. Verify and review and sign Long-Term Plan, Work and Budget Plan of Company prepared by Board of Directors, according to Articles of Association. c. Give opinions and recommendation to GMS of the grounds of signing the Long-Term Plan, Work and Budget Plan of Company;
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
d. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan. e. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan. f. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan. g. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta. h. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukan dalam RKAP. i. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya. j. Mengusulkan Akuntan Publik kepada RUPS. k. Melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan dan Perusahaan lain. l. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS. m. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
d. Follow the progress of Company, give advice and recommendations to GMS on any matter as deemed important for the management of Company. e. Report immediately to GMS in case of declining performance of Company. f. Verify and review periodic reports and annual reports prepared by Board of Directors and sign annual report. g. Give clarification, opinions and recommendations to GMS to Annual Report, if requested. h. Prepare annual work plan for inclusion in Work and Budget Plan (RKAP). i. Prepare minutes of Board of Commissioners meeting and keep the copies. j. Propose Public Accountant to GMS. k. Report to Company on its share ownership and/or families to the Company and other companies. l. Give report of supervisory tasks that have been performed during the current year to GMS. m. Perform any obligations for supervisory tasks and recommendations insofar not in contradiction with laws and regulations, Articles of Association, and/or GMS resolutions.
Remunerasi Dan Tantiem Dewan Komisaris Berdasarkan Risalah RUPS Laporan Keuangan tahun 2012 No. RIS-04.09/RUPS-LK/01/IV/2013 tanggal 30 April 2013 menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan tantiem kepada Dewan Komisaris sebagai berikut : a. Tantiem dan Honorarium Komisaris Utama ditetapkan sebesar 40% dari Direktur Utama b. Komisaris Anggota ditetapkan sebesar 36% dari Direktur Utama c. RUPS melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan fasilitas lainnya sesuai dengan aspek kepantasan dan kemampuan perusahaan yang dalam penetapannya terlebih dahulu dikonsultasikan kepada Pemegang Saham
Remuneration and Bonus for Board of Commissioners According to GMS minutes of Meeting discussing Financial Statements 2012 No. RIS-04.09/RUPS-LK/01/ IV/2013 of 30 April 2013 it is established that the salary/ honorarium, allowance, facility and bonus of Board of Commissioners shall be as follows: a. Bonus and honorarium of President Commissioner set at 40% of President Director. b. Commissioner members set as 36% of President Director. c. GMS delegates this authority to Board of Commissioners to set other facilities in reasonable manner and in view of the capacity of Company subject to consultation to Shareholders.
Remunerasi yang diterima per bulan dan Tantiem Dewan Komisaris (Rupiah)
Monthly Remuneration and Bonus of Board of Commissioners (Rupiah)
No. No.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Honorarium Honorarium
Tunjangan Allowance Transportasi Komunikasi Transportation Communication
Jumlah Total
Tantiem Bonus
1.
Komisaris Utama
37.200.000
7.440.000
1.860.000
46.500.000
620.807.454
2.
Komisaris Anggota
33.480.000
6.696.000
1.674.000
41.850.000
558.726.708
75
76
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Untuk peningkatan kinerja dan pengawasan, Dewan Komisaris melakukan pertemuan (meeting) rutin dan pertemuan insidentil. Sepanjang tahun 2013 Dewan Komisaris melakukan pertemuan sebanyak 18 kali. Pokok-pokok bahasan dalam pertemuan Dewan Komisaris meliputi :
Board of Commissioners Meeting Frequency To improve the performance and supervision, Board of Commissioners shall conduct routine and incidental meeting. In 2013, Board of Commissioners has held 18 meeting. Major agendas during Board of Commissioners meeting:
a. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2013 b. Tindak lanjut hasil RUPS RKAP 2013 c. Tindak Lanjut hasil RUPS Laporan Keuangan tahun 2012 d. Pengawasan Pelaksanaan RKAP tahun 2013 e. Penyusunan portofolio pelaksanaan self assessment GCG Laporan Manajemen Triwulan- I tahun 2012 f. Laporan Manajemen Triwulan – II tahun 2013 g. Laporan Manajemen Triwulan – III tahun 2013 h. Laporan Manajemen Triwulan – IV tahun 2013 i. Sosialisasi tentang BUMN Bersih. j. Pengawasan Implementasi Kebijakan Anak Perusahaan k. Laporan Hasil Evaluasi Komite Audit
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris
Attendance to Board of Commissioners Meeting
Nama Name
Jumlah Rapat Meeting
Work and Budget Plan Preparation for 2013 Follow-up actions for GMS on RKAP 2013 Follow-up actions for Financial Statements 2012 Supervision to RKAP 2013 implementation GCG Self-Assessment in Quarterly Report I – 2012 Quarterly Management Report – II 2013 Quarterly Management Report – III – 2013 Quarterly Management Report – IV 2013 Socialization of Clean SOE Supervision on the implementation of subsidiary policies k. Audit Committee’s evaluation report
Kehadiran Attendance
Ketidakhadiran Absence
% Kehadiran % Attendance
M. Said Didu
18
18
0
100
Usman Damanik*
14
14
0
100
Zainal Arifin
18
18
0
100
Tungkot Sipayung*
14
14
0
100
Irwansyah Nasution*
14
11
3
78,6
Deddy Suardy**
4
4
0
100
HM. Husni**
4
4
0
100
Anton Saragih**
4
4
0
100
* Dewan Komisaris yang sudah berakhir masa jabatannya pada tahun 2013 ** Anggota Dewan Komisaris yang baru
* Board of Commissioners whose service term expires in 2013 ** New member of Board of Commissioners
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Program Pelatihan/Seminar Untuk Dewan Komisaris Program pelatihan/seminar yang telah diikuti oleh Dewan Komisaris sepanjang tahun 2013 antara lain : Judul Title
Tanggal Date
•
Muhammad Said Didu Usman Damanik
•
Zainal Arifin
•
Tungkot Sipayung
Peningkatan Wawasan Dewan Komisaris tentang Good Corporate Governance
16 Januari 2013
•
•
Irwansyah Nasution
•
Muhammad Said Didu
•
Zainal Arifin
28-29 November 2013
•
Tungkot Sipayung
9th IPOC and 2014 Price Outlook ANNOUNCEMENT
Tempat Venue Grand Mutiara, Lower Ground, The Ritz-Carlton-Mega Kuningan The Trans Luxury Hotel-Bandung
3. Board of Directors Board of Directors is an organ of Company authorized and fully responsible for the management of Company for the interests of Company according to the objectives and purposes of Company and represent Company in and out of court subject to Articles of Association.
Tugas Direksi Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. Wewenang Direksi Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berwenang untuk: a. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan; b. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersamasama atau kepada orang lain; c. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perusahaan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dan keputusan RUPS;
Laporan Tahunan Annual report 2013
Training/Seminar for Board of Commissioners Training/seminar attended by Board of Commissioners in 2013:
Nama Peserta Participant Name
3. Direksi Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maskud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar.
Laporan Keuangan Financial Report
The Tasks of Board of Directors Board of Directors is tasked to take any actions relating to the management of Company for the interest of Company and in consistency with the objectives and purposes of Company and represent Company in and out of court for any and all issues or events with limitations as prescribed in laws and regulations, Articles of Association and/or GMS resolutions.
The Authorities of Board of Directors In performing its tasks, Board of Directors shall be authorized to: a. Set management policies of the Company; b. Arrange the power delegation of Board of Directors to represent the Company in or out of court to individual or some members of Board of Directors specifically assigned to do so or to individual or some employees of the Company either severally or collectively or to other individuals; c. Set provisions concerning personnel affairs including salary, pension or old day insurance and other remuneration for employees according to the applicable laws and regulations and GMS resolutions;
77
78
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
d. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan berdasarkan peraturan kepegawaian Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan, jika diperlukan; f. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perusahaan, mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
d. Appoint and dismiss employees according to personnel regulation of Company and other laws and regulations in force;
Kewajiban Direksi a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya; b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS; c. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan; d. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan Risalah Rapat Direksi. e. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perusahaan, serta dokumen keuangan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan. f. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit. g. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan serta laporan mengenai hak-hak Perusahaan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat pengahapusbukuan piutang; h. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan; i. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. j. Menyampaikan laporan perubahan susunan Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris
The Obligations of Board of Directors a. Implement and assure business activities of Company according to the objectives and purposes and business field of Company; b. Prepare Long-Term Plan, Work and Budget Plan of Company and the amendments for submission to Board of Commissioners and shareholders to get approval in GMS;
e. Appoint a Corporate Secretary, if necessary; f. Take any measure and initiative relating to the management or assets of Company, bind the Company with other parties and/or other parties with the Company and represent the Company in or out of court for any and all matters with limitations as specified in laws and regulation, Articles of Association and/or GMS resolution.
c. Give clarificiation to GMS of Long Term Plan and Work and Budget Plan of Company; d. Prepare Shareholder Registry, Special Registry, GMS minutes of meeting and Board of Directors minutes of meeting; e. Prepare Annual Report as the accountability of Company management and financial documents as referred to in Law on Company Documents; f.
Prepare Financial Statements based on Financial Accounting Standards for submission to Public Accountant for auditing; g. Submit Annual Report including Financial Statements to GMS for approval and ratification and report of the rights of Company not recorded in bookkeeping, which include, for example, the consequence of debt writeoff; h. Give clarification to GMS on Annual Report; i.
j.
Submit Balance Sheet and Operating Income Statement reatified by GMS to the Minister of Laws and Human Rights according to laws and regulations; Submit report of any change to the composition of Shareholders, Board of Directors and Board
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
k.
l.
m.
n.
o. p. q. r.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perusahaan dan dokumen Perusahaan lainnya. Menyimpan di tempat kedudukan Perseroan : Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perseroan serta dokumen Perusahaan lainnya. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan; Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham; Menyiapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya; Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham; Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perusahaan; Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Laporan Keuangan Financial Report
k.
l.
m.
n.
o. p.
Laporan Tahunan Annual report 2013
of Commissioners to the Minister of Laws and Human Rights; Maintain Shareholder Registry, Special Registry, GMS Minutes of Meeting, Board of Commissioners Minutes of Meeting and Board of Directors Minutes of Meeting, Annual Report and financial statements of Company and other Company documents; Keep at the domicile of Company: Shareholder Registry, Special Registry, GMS Minutes of Meeting, Board of Commissioners Minutes of Meeting and Board of Directors Minutes of Meeting, Annual Report and financial statements of Company and other Company documents;. Prepare accounting system according to Financial Accounting Standards and based on internal control principles, especially management, recording, storage and supervision functions; Submit periodic report according to the applicable formats and schedule and other reports as requested at any time by Board of Commissioners and/or shareholders; Prepare organizational structure of Company including the job description; Give clarification to any matter questioned or asked by Board of Commissioners and shareholders;
q. Prepare and set blue print of Company organization; r. Implement other obligations according to Articles of Association and as decided in GMS subject to the applicable laws and regulations.
79
80
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Tugas dan Wewenang Masing-Masing Anggota Direksi
Tasks and Authorities of Board of Directors Members
Berdasarkan Keputusan Direksi No. 04.01/KPTS/04/ III/2012 Tentang Pembagian Tugas Dan Wewenang Anggota Direksi sebagai berikut :
According to Decree of Board of Directors No. 04.01/ KPTS/04/III/2012 concerning Tasks and Authority Allocation of Members of Board of Directors, the tasks and authorities of individual members of Board of Directors are as follows:
Tugas Direktur Utama a. Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan sasaran Perusahaan. b. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS. c. Memimpin, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit. d. Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS. e. Mengatur pembagian tugas dan wewenang masingmasing anggota Direksi. f. Mengadakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha. g. Memberi penjelasan kepada Dewan Komisaris dan/ atau Rapat Umum Pemegang Saham, mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Laporan Tahunan. h. Melaksanakan pemenuhan aspek legal dan kepatuhan Perusahan terhadap Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan. i. Mengkoordinir penyelenggaraan akuntansi keuangan, akuntansi biaya, verifikasi dan administrasi aset. j. Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan yang diperlukan. k. Mengkoordinir pembuatan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. l. Melakukan pembinaan dan monitoring tugas-tugas dibidang Satuan Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan (termasuk P2BJ).
The Tasks of President Director a. Manage Company according to GMS mandates to realize the goals of Company. b. Take any measure relating to the management of Company for the interest of Company and consistent with the objectives and purpose of Company and represent Company in or out of court for any and all matters and events in view of the applicable laws and regulations, Articles of Association and GMS resolutions. c. Lead, coordinate and synchronize programs of Production Director, HR and GA Director, Finance Director and Business Planning and Development Director, Group Manager and Unit Manager. d. Implement directives given by Board of Commissioners and GMS. e. Allocate tasks and authorities of individual members of Board of Directors. f. Hold and lead Board of Directors meeting on periodic basis to evaluate program implementation of Directorates, Business Unit Groups and Business Units. g. Give clarification to Board of Commissioners and/ or GMS on Long-Term Plan (RJPP), Work and Budget Plan (RKAP) of Company and Annual Report. h. Comply with legal aspects and compliance of Company to Articles of Association, GMS resolutions and laws and regulations. i. Coordinate financial accounting, cost accounting, asset verification and administration. j.
Coordinate Board of Directors in periodic evaluation of Key Performance Indicators (KPI) realization and formulate the remedial actions as necessary.
k. Coordinate the preparation of Quarterly Management Report, Semi-Annual Report and Annual Report for submission to Board of Commissioners and shareholders. l. Develop and monitor tasks of Internal Supervision Unit and Corporate Secretary (including P2BJ).
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
m. Mengkoordinir pelaksanaan dan pemantauan terhadap implementasi Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko. n. Mengkoordinir perumusan program kegiatan masingmasing Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha, dan Sekretaris Perusahaan serta SPI yang dijabarkan dari RKAP dan RJPP. o. Mengkoodinir penyusunan RJPP, RKAP dan rencanarencana lainnya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS. p. Penanggung jawab pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan pengembangan usaha Perusahaan.
m. Coordinate the implementation and monitoring of Good Corporate Governance and risk management.
Wewenang Direktur Utama
The Authorities of President Director
a. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan yang sejalan dengan RUPS. b. Bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah disetujui dalam Rapat Direksi. c. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau beberapa anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan d. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan. e. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan setelah mendengarkan saran dari Direktur SDM dan Umum. f. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka kebutuhan operasional Perusahaan dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
a. Set Company management policies according to GMS. b. Act for and on behalf of Board of Directors and represent the Company subject to condition that all actions taken by President Director have been approved in Board of Directors meeting. c. Arrange power delegation of Board of Directors to individual or some members of Board of Directors to take decision on the name of Board of Directors or represent the Company in or out of court.
Tugas Direktur Produksi
The Tasks of Production Director
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Produksi. b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Produksi. c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Tanaman, Pengolahan (termasuk P3TBS) dan Teknik. d. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. e. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan Direktorat Produksi untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.
a. Lead and coordinate tasks under Production Directorate. b. Prepare Work and Budget Plan (RKAP) under Production Directorate. c. Implement and control activity programs in Planting, Processing (including P3BTS) and Technique. d. Implemen directives given by President Director, Board of Commissioners and GMS. e. Hold internal meeting on periodic basis within Production Directorate to evaluate the implementation of activity programs.
n. Coordinate program formulation of Directorates, Business Unit Group and Business Unit, and Corporate Secretary and SPI elucidated in RKAP and RJPP. o. Coordinate the preparation of RJPP, RKAP and other plans for submistion to Board of Commissioners and GMS. p. Responsible for land acquisition for business development of Company.
d. Arrange power delegation of Board of Directors to individual or some employees of Company either severally or collectively or to other individuals to represent Company in and out of court. e. Appoint and dismiss employees subject recommendations of HR and GA Director.
to
f. Give approval to budget expenditure for operation of Company within the limited values as established.
81
82
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional. g. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsipprinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS). h. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya. i. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan dibidang Tanaman, Teknik dan Pengolahan. j. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS) yang didasarkan kepada penjabaran dari RKAP dan RJPP yang telah disahkan. k. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat Produksi dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
f. Evaluate on periodic basis the realization of Key Performance Indicator in operational aspects.
Wewenang Direktur Produksi
The Authorities of Production Director
a. Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan pada Direktorat Produksi. b. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku. c. Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama. d. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugastugas Direktur Produksi. e. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat Produksi dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku. f. Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Produksi sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
a. Set management policies for Production Directorate.
Tugas Direktur SDM dan Umum
The Tasks fo HR and GA Director
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat SDM dan Umum. b. Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya. c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat SDM dan Umum. d. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM, Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan.
a. Lead and coordinate tasks under HR and GA Directorate. b. Prepare organizational structure of Company and the job description. c. Prepare Work and Budget Plan (RKAP) of HR and GA Directorate. d. Implement and control activity programs in HR, GA, Legal and Land and Procurement Affairs.
g. Implement and monitor the application of Good Corporate Geovernance and Risk Management in Planting, Technical and Processing Division (including P3BTS). h. Follow up the findings of SPI audit and external auditor relating to his/her operational tasks. i. j.
Prepare Quarterly Management Report, SemiAnnual Report of Planting, Technical and Processing aspects. Formulate and set activity program for Planting, Technical and Processing Division (including P3BTS) based on elucidation of the agreed RKAP and RJPP.
k. Formulate policies and prepare work manual used in Production Directorate for submission to President Director for approval.
b. Represent Company in or out of court according to the applicable regulations. c. Act for and on behalf of Board of Directors under power of attorney from President Director. d. Appoint one or more as representatives or attorneys with power of attorney to do something relating to the tasks of Production Director. e. Give approval for budget expenditure for the operation of Production Directorate within limitation as established. f. Propose to President Director for promotion, demotion, transfer or dismissal of employee within Production Directorate according to personnel regulations and other laws and regulations in force.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
e. Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan, penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas. f. Menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk dibahas bersama dengan Serikat Pekerja dan peraturan kepegawaian. g. Mengurus permasalahan hukum yang dihadapi Perusahaan dan pengurusan hak atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku. h. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. i. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatannya. j. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional. k. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsipprinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan. l. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya. m. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan di bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan, dan Pengadaan. n. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian SDM, Bagian Umum, Bagian Hukum dan Pertanahan serta Bagian Pengadaan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan. o. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
e. Implement HR management including recruitment, placement, performance assessment, career, remuneration and after service. f. Prepare partnership agreement for joint discussion with Labor Unions and according to personnel regulations. g. Deal with legal problem faced Company and process land titles according to the applicable regulation.
Wewenang Direktur SDM dan Umum
The Authorities of HR and GA Director
a. Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat SDM dan Umum b. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku. c. Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama. d. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugastugas Direktur SDM dan Umum. e. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat SDM dan Umum dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
a. Set management policies for HR and GA Directorate.
h. Implement directives given by President Director, Board of Commissioners and GMS. i. Hold internal meeting on periodic basis with regard to HR, GA, Legal and Land and Procurement Affairs to evaluate their implementation. j. Evaluate on periodic basis the realization of Key Performance Indicators (KPI) from operational aspects. k. Implemen and monitor the application of Good Corporate Governance and Risk Management in HR, GA, Legal and Land and Procurement Affairs. l. Follow up the findings of SPI audit and external auditor relating to his/her operational tasks. m. Prepare Quarterly Management Report, Semi-Annual Report of HR, GA, Legal and Land and Procurement Affairs. n. Formulate and set activity program for HR, GA, Legal and Land and Procurement Affairs based on elucidation of the agreed RKAP and RJPP. o. Formulate policies and prepare work manual used in HR and GA Directorate for submission to President Director for approval
b. Represent Company in or out of court according to the applicable regulations. c. Act for and on behalf of Board of Directors under power of attorney from President Director. d. Appoint one or more as representatives or attorneys with power of attorney to do something relating to the tasks of HR and GA Director. e. Give approval for budget expenditure for the operation of HR and GA Directorate within limitation as established.
83
84
Laporan Tahunan Annual report 2013
f.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan Direktorat lainnya sesuai peraturan kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
f. Propose to President Director for promotion, demotion, transfer or dismissal of employee within HR and GA Directorate according to personnel regulations and other laws and regulations in force.
Tugas Direktur Keuangan
The Tasks of Finance Director
a. Memimpin dan mengkordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Keuangan. b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Keuangan. c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran d. Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. e. Mengadakan rapat internal secara berkala guna membahas masalah-masalah dibidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran. f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasionalnya. g. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsipprinsip Good Corporate Govermance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran. h. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan audit eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya. i. Menyiapkan laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan untuk dibahas bersama-sama dengan Anggota Direksi sebelum disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham j. Menyelenggarakan dan memelihara akuntansi keuangan, akuntansi biaya, verifikasi dan akuntansi aset. k. Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang keuangan, akuntansi, dan pemasaran dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan untuk selanjutnya mengkoordinir penyusunan RKAP, RJPP dan rencana lainnya secara korporasi. l. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Keuangan, Akuntansi dan Bagian Pemasaran yang didasarkan kepada RKAP dan RJP yang telah disahkan. m. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat Keuangan dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan. n. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penjualan/ pemasaran dan stock produk.
a. Lead and coordinate tasks under Finance Directorate. b. Prepare Work and Budget Plan (RKAP) of Finance Directorate. c. Implement and control activity programs in Finance, Accounting and Marketing affairs. d. Implement directives given by President Director, Board of Commissioners and GMS. e. Hold internal meeting on periodic basis to discuss Finance, Accounting and Marketing affairs. f. Evaluate on periodic basis the realization of Key Performance Indicator (KPI) in operational aspects. g. Implement and monitor the application of Good Corporate Governance and Risk Management in Finance, Accounting and Marketing Affairs. h. Follow up the findings of SPI audit and external auditor relating to his/her operational tasks. i. Prepare Quarterly Management Report, Semi-Annual Report and Financial Statements for joint discussion with members of Board of Directors before submitted to Board of Commissioners and shareholders. j. Prepare and maintain financial accounting, cost accounting, asset verification and accounting. k. Prepare draft RKAP, RJPP and other plans in finance, accounting and marketing affairs according to the established schedule and further coordinate the preparation of RKAP, RJPP and other plans. l. Formulate and set activity program for Finance, Accounting and Marketing Affairs based on elucidation of the agreed RKAP and RJPP. m. Formulate policies and prepare work manual used in Finance Directorate for submission to President Director for approval. n. Implement and control sales/marekting and product stock.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Wewenang Direktur Keuangan
The Authorities of Finance Director
a. Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat Keuangan. b. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku. c. Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama. d. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugastugas Direktur Keuangan. e. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat Keuangan dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku. f. Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Keuangan sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
a. Set management policies for Finance Directorate.
Tugas Usaha
Direktur Perencanaan dan Pengembangan
The Tasks of Business Planning and Development Director
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha. b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha. c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha (tidak termasuk pengembangan di Bidang Tanaman) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). d. Menyusun dan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam pengembangan industri hilir dan industri pendukung. e. Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan Penyertaan (tidak termasuk aspek legal). f. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. g. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan. h. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional. i. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsipprinsip Good Corporate Govermance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Perencanaan (termasuk IT) Pengembangan Usaha dan PKBL.
a. Lead and coordinate tasks under Business Planning and Development Directorate.
b. Represent Company in or out of court according to the applicable regulations. c. Act for and on behalf of Board of Directors under power of attorney from President Director. d. Appoint one or more as representatives or attorneys with power of attorney to do something relating to the tasks of Finance Director. e. Give approval for budget expenditure for the operation of Finance Directorate within limitation as established. f. Propose to President Director for promotion, demotion, transfer or dismissal of employee within Finance Directorate according to personnel regulations and other laws and regulations in force.
b. Prepare Work and Budget Plan (RKAP) of Business Planning and Development Directorate. c. Implement and control activity programs in Planning (including IT), Business Development (not including in Planting affairs) and Parternship and Community Development Program. d. Prepare and implement downstream industry and supporting industry development. e. Manage and process subsidiaries and affiliates (not including in legal aspects). f. Implement directives given by President Director, Board of Commissioners and GMS. g. Hold internal meeting on periodic basis within Business Planning and Development Directorate to evaluate their program implementation h. Evaluate on periodic basis the realization of Key Performance Indicators (KPI) from operational aspects. i. Implement and monitor the application of Good Corporate Governance and Risk Management in Business Planning (including IT), Business Development and Partnership and Community Development affairs.
85
86
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
j. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan di Bidang Perencanaan (termasuk IT) Pengembangan Usaha dan PKBL k. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan eksternal auditor yang berkaitan dengan tugas operasionalnya. l. Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha dan program Kemitraan dan Bina Lingkungan. m. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan bagian Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan. n. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat Pengembangan Usaha dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
j. Prepare Quarterly Management Report, Semi-Annual Report in Business Planning (including IT), Business Development and Partnership and Community Development affairs. k. Follow up the findings of SPI audit and external auditor relating to his/her operational tasks. l. Prepare draft RKAP, RJPP and other plans in Business Planning (including IT), Business Development and Partnership and Community Development affairs.
Wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
The Authorities of Business Planning and Development Director
a. Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan di bidang Perencanaan, Pengembangan Usaha dan PKBL. b. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku. c. Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama. d. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugastugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha. e. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku. f. Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan memberhentikan karyawan di lingkungan Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha sesuai peraturan kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Set management policies for Business Planning and Development Directorate.
Remunerasi Dan Tantiem Direksi
Remuneration and Bonus of Board of Directors
Berdasarkan Risalah RUPS Laporan Keuangan tahun 2012 No. RIS-04.09/RUPS-LK/01/IV/2013 tanggal 30 April 2013 menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan tantiem kepada Direksi sebagai berikut : • Honorarium Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp. 93.000.000 per bulan • Direktur lainnya ditetapkan sebesar 90% dari Direktur Utama
Based on GMS Minutes of Meeting discussing Financial Statements 2012 No. RIS-04.09/RUPS-LK/01/IV/2013 of 30 April 2013 the salary/honorarium, allowances, facilities and bonus to Board of Directors are set as follows: • Honorarium for President Director Rp. 93.000.000 per month • Other directors 90% of President Director
m. Formulate and set activity program for Business Planning (including IT), Business Development and Partnership and Community Development affairs based on elucidation of the agreed RKAP and RJPP. n. Formulate policies and prepare work manual for adoption in Business Development Directorate for submission to President Director for approval.
b. Represent Company in or out of court according to the applicable regulations. c. Act for and on behalf of Board of Directors under power of attorney from President Director. d. Appoint one or more as representatives or attorneys with power of attorney to do something relating to the tasks of Business Planning and Development Director. e. Give approval for budget expenditure for the operation of Finance Directorate within limitation as established. f. Propose to President Director for promotion, demotion, transfer or dismissal of employee within Finance Directorate according to personnel regulations and other laws and regulations in force.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
• RUPS melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk mentapkan fasilitas lainnya sesuai dengan aspek kepantasan dan kemampuan perusahaan yang dalam penetapannya terlebih dahulu dikonsultasikan kepada Pemegang Saham.
•
Remunerasi yang diterima Direksi setiap bulan dan Tantiem Direksi (Rupiah)
Remuneration received by Board of Directors and the bonus (Rupiah)
No. Direksi Honorarium
No.
Directors
Honorarium
Tunjangan Sewa Rumah Allowance Houising
Jumlah Total
GMS delegates this authority to Board of Commissioners to set other facilities in reasonable manner and in view of the capacity of Company subject to consultation to Shareholders.
Utilitas Utility
Tantiem Bonus
Directors
1. Direktur Utama
93.000.000
19.000.000
5.700.000
117.700.000
1.552.018.634
President Director
2. Direktur Bidang
83.700.000
19.000.000
5.700.000
108.400.000
1.396.816.770
Director
Frekuensi Rapat Direksi tahun 2013 Nama Name
Board of Directors Meeting in 2013 Jumlah Rapat Frequency
Kehadiran Attendace
Ketidakhadiran Absent
% Kehadiran % Attendance
Erwin Nasution
37
37
0
100
Ahmad Haslan Saragih
37
35
2
94,59
Setia Dharma Sebayang
37
36
1
97,30
Memed Wiramihardja
37
36
1
97,30
Andi Wibisono
37
37
0
100
Program Pelatihan/Seminar Untuk Direksi
Training/Seminar for Board of Directors
Program pelatihan/seminar yang telah diikuti tahun 2013 oleh Direksi adalah sebagai berikut: a. Workshop “The Icis Asian Oleochemical Conference” tanggal 30 - 31 Januari 2013 di Kuala Lumpur, Malaysia b. Seminar “The 5Th AUN/SEED – Net Regional Conference On Biotechnology 23 - 24 Januari 2013 di Bandung c. Workshop Pedoman Penentuan KPI Berbasis KPKU pada BUMN tanggal 8 Maret 2013 di Bandung d. Seminar Integrasi Sawit Sapi tanggal 13 Maret 2013 di Bandar Lampung e. Sminar Pembahasan Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan pada perusahaan integrated tanggal 10 April 2013 di Jakarta f. Seminar Nasional Agro dan BKKPII Goes to Campus tanggal 26 April 2013 di Jakarta g. Seminar International Conference and Exhibition of Palm Oil (ICEPO) tanggal 7 - 9 Mei 2013 di Jakarta h. Seminar Agroindustry Outlook 2014 tanggal 4 November 2013 di Lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta.
Trainig/seminar attended by Board of Directors in 2013: a. Workshop “The Icis Asian Oleochemical Conference” 30 - 31 January 2013 in Kuala Lumpur, Malaysia b. Seminar “The 5Th AUN/SEED – Net Regional Conference On Biotechnology 23 - 24 January 2013 in Bandung c. Workshop KPKU Based KPI Setting Manual for SOEs 8 March 2013 in Bandung d. Seminar of Intergrated Oil Palm Plantation on 13 March 2013 in Bandar Lampung e. Seminar on Input Tax that can’t be credited by integrated companies, on 10 April 2013 in Jakarta. f. National Seminar Agro and BKKPII Goes to Campus on 26 April 2013 in Jakarta g. International Conference and Exhibition of Palm Oil (ICEPO) on 7 - 9 May 2013 in Jakarta h. Seminar Agroindustry Outlook 2014 on 4 November 2013 in Lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta.
87
88
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
i. Seminar Green Opportunities From The Golden Crop tanggal 19 - 21 November 2013 j. Seminar Sustainable Management Of Pest and Ganoderma Disease In Oil Palm tanggal 22 - 23 Nopember 2013 di Kuala Lumpur, Malaysia.
i. Seminar Green Opportunities From The Golden Crop, on 19 - 21 November 2013 j. Seminar Sustainable Management Of Pest and Ganoderma Disease In Oil Palm on 22 - 23 Nopember 2013 in Kuala Lumpur, Malaysia.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi Untuk menyelenggarakan fungsi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan pengawasan dan pengurusan perusahaan secara harmonis sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance, selain menetapkan tugas dan fungsi serta kewajiban dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi. Perseroan juga telah menyusun dan menerbitkan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. DK-53/Kpts/XI/2013, No. 04.03/Kpts/05/XI/2013 tentang Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual)
Code of Conduct for Board of Commissioners and Board of Directors To run the functions of Board of Commissioners and Board of Directors for Company supervision and management in harmonious way according to Good Corporate Governance principles, it is necessary to set the tasks, functions and obligations and authorities of Board of Commissioners and Board of Directors. The Company has also prepared and issued Joint Decision of Board of Commissioners and Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. DK-53/Kpts/XI/2013, No. 04.03/Kpts/05/XI/2013 concerning Standard Operating Procedures for Board of Commissioners and Board of Directors (Board Manual)
4. Komite-Komite Yang Berada di Bawah Dewan Komisaris Sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor. PER10/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN, Dewan Komisaris telah membentuk Komite untuk membantu kinerja Dewan Komisaris. Komite-Komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam fungsinya membantu pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris dengan mengacu kepada Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang telah disusun untuk masing-masing Komite. Berdasarkan Surat Wakil Menteri Negara BUMN No. S-375/MBU.WK/2011 tanggal 5 Desember 2011 Hal Kebijakan Menteri Negara BUMN dalam pengurusan dan pengawasan BUMN dinyatakan Dewan Komisaris hanya boleh memiliki Komite Audit dan dapat memiliki satu komite lainnya. Komite yang berada dibawah Dewan Komisaris yaitu Komite audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG.
4. Committees under Board of Commissioners According to Regulation of State Minister of SOEs Number PER-10/MBU/2012 concerning Organs Supporting Board of Commissioners, Board of Commissioners has established committee to support the performance of Board of Commissioners with reference to Manual and Code of Conduct prepared for individual committee. According to letter of Deputy State Minister of SOEs No. S-375/MBU.WK/2011 of 5 December 2011 concerning SOE Minister in the management and supervision of SOEs it is stated that Board of Commissioners may only have Audit Committee and another committee. Committee under Board of Commissioners are Audit Committee and Risk Management and GCG Monitoring Committee.
a. Komite Audit Struktur dan keanggotaan Komite Audit • Komite Audit dibentuk dan diangkat serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. • Komite Audit terdiri dari Ketua dan 2 (dua) orang anggota Ketua Komite Audit adalah anggota Komite Audit yang ditetapkan dari salah satu Komisaris. • Ketua Komite Audit adalah anggota Komite Audit yang ditetapkan dari salah satu Dewan Komisaris.
a. Audit Committee Structure and Membership of Audit Committee • Audit Committee established and appointed and responsible to Board of Commissioners. • Audit Committee consists of Chairman and 2 (two) members. • Chairman of Audit Committee is the member of Audit Committee selected from one of members of Board of Commissioners.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Independensi Anggota Komite Audit
Independency of Audit Committee Members
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor. PER-10/MBU/2012 dan Piagam Komite Audit disebutkan bahwa persyaratan bagi anggota Komite Audit adalah independensi, integritas dan bekerja secara professional dengan rasa tanggung jawab. Kriteria independensi yang ditetapkan adalah: a. Anggota Komite Audit dipilih melalui fit and proper test. b. Pihak ekstern yang diangkat menjadi anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan usaha maupun hubungan afiliasi dengan Perseroan, Direktur atau Komisaris. c. Tidak menerima kompensasi apapun dari PTPN IV (Persero) atau dari anak perusahaan atau afiliasinya selain penghasilan yang diterima dalam kaitannya dengan penugasannya sebagai Anggota Komite Audit
Based on Regulation of State Minister for SOEs Number PER-10/MBU/2012 and Audit Committee Charter it is stated that the requirements for members of Audit Committee include independency, integrity and profiessionalism and responsibility. Independency criteria are set as follows: a. Members of Audit Committee selected under fit and proper test. b. External party appointed as member of Audit Committee may have business or affiliate relation with the Company, Board of Directors or Board of Commissioners. c. Not receive compensation from PTPN IV (Persero) or subsidiaries or affiliates apart from remuneration for the assignment as member of Audit Committee.
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. DK-02/Kpts/ III/2013 tanggal 1 Maret 2013 dan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. DK-11/Kpts/XII/2013 tanggal 2 Desember 2013 tentang pemberhentian dan pengangkatan Ketua dan anggota Komite Audit PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), susunan Anggota Komite Audit PT Perkebunan Nusantara IV ( Persero), maka susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut :
According Decree of Board of Commissioners No. DK-02/ Kpts/III/2013 of 1 March 2013 and Decree of Board of Commissioners No. DK-11/Kpts/XII/2013 of 2 December 2013 concerning the Disimissal and Appointment of Chairman and Members of Audit Committee PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), the composition of Audit Committee members PT Perkebunan Nusantara IV ( Persero) is as follows :
• Zainal Arifin • Abdul Rahman Dalimunthe • Marisi Tua Siregar
•
Sebagai Ketua (Anggota Dewan Komisaris) Sebagai Anggota (Pihak Independen) Sebagai Anggota (Pihak Independen)
• •
Zainal Arifin Abdul Rahman Dalimunthe Marisi Tua Siregar
Chairman (member of Board of Commissioners) Member (Independent) Member (Independent)
Biografi Anggota Komite Audit
Biography of Audit Committee Members
Zainal Arifin (Ketua Komite Audit) Lahir di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tanggal 05 Mei 1946. Mulai berkarir sebagai dosen Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1974, hingga menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Kuala Lumpur pada tahun 1996. Pernah menjadi Anggota MPR-RI Utusan Daerah Sumut dari tahun 1987 s.d. 1992. Pada tahun 2000 menjadi Deputi Menteri Pemberdayaan Pemuda kantor Menpora. Menjadi Staf Ahli Menteri Negara Komunikasi dan Informasi tahun 2003 s.d. 2005, sebagai Staf Perwakilan Pemerintah RI untuk AMM di NAD pada tahun 2005 s.d. 2006. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV.
Zainal Arifin (Chairman) Born in Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) on 05 May 1946. Initiated his professional career as a lecturer of Dentist Faculty of North Sumatra University (USU) in 1974. He was also the Education and Culture Attache for Indonesian Embassy in Kuala Lumpur in 1996. This former MPR-RI member from North Sumatra in 1987 – 1992 was the Deputy Minister of Youth Empowerment in 2000. The subsequence career included Expert Staff for the State Minister of Communication and Information in 2003 to 2005, Staff of Government Representatives for AMM in NAD from 2005 to 2006. From 2008 to day he works as member of Board of Commissioner for PTPN IV.
89
90
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Abdul Rahman Dalimunthe (Anggota Komite Audit) Lahir di Pabatu pada tahun 1971, pendidikan terakhir di USU Program Pasca Sarjana Jurusan Akuntansi tahun 2008. Mulai berkarir sebagai auditor KAP Ade Fatma Lubis & rekan pada tahun 1996 hingga 1997. Sampai saat ini masih mengabdi di bidang pendidikan sebagai Dosen pada Politeknik Negeri Medan dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Bangsa Medan. Sejak tahun 2007 hingga sekarang sebagai auditor KAP Syahrun Batubara & Rekan.
Abdul Rahman Dalimunthe (Member) Born in Pabatu in 1971. His last education is Post-Graduate in Accounting from USU University in 2008. Starting his career as auditor for KAP Ade Fatma Lubis & rekan from 1996 to 1997. Today he works as lecture in Polytechnique Medan and Economic College of Nusa Bangsa Medan. As from 2007 to date he joins with KAP Syahrun Batubara & Rekan as auditor.
Marisi Tua Siregar (Anggota Komite Audit) Lahir di Pematang Siantar tanggal 31 Agustus 1955, mulai berkarir di perkebunan pada tahun 1983 sebagai Asisten Teknik Kebun Dolok Sinumbah PNP-VII. Pernah menjabat Manajer Unit Kebun Berangir pada tahun 20052007. Jabatan terakhir sebelum memasuki masa pensiun pada tahun 2010 s.d 2011 sebagai Manajer Unit Kebun Dolok Ilir. Pada tanggal 1 Maret 2013 diangkat sebagai Anggota Komite Audit Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Marisi Tua Siregar (Member) Born in Pematang Siantar on 31 August 1955. He started his career in plantation sector in 1983 as Assistant Engineer for Dolok Sinumbah Estate PNP-VII. He was the former Unit Manager of Berangir Estate from 2005 – 2007. His last position before retired from 2010 to 2011 is Unit Manager of Dolok Ilir Estate. On 1 March 2013 he was appointed as member of Audit Committee PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Tasks and Responsibilities of Audit Committee
a. Komite Audit bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris.\ b. Komite Audit bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris c. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor. d. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal e. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya. f. Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan. g. Memberikan rekomendaasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. h. Melakukan identifikas hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas – tugas Dewan Komisaris lainnya. i. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai perusahaan, serta Rencana Jangka Panjang, Rencana kerja dan Anggaran Perusahaan, laporan Manajemen, dan informasi lainnya. j. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan.
a. Audit Committee works collectively in running the tasks to support Board of Commissioners. b. Audit Committee is independent either in performing the tasks or reporting and directly responsible to Board of Commissioners c. Assist Board of Commissioners in assuring the effectiveness of internal control system and effectiveness of external auditor and internal auditor. d. Assess the implementation and results of audit performed by Internal Supervision Unit or external auditor. e. Give recommendations for management control improvement and the implementation. f. Ensure that satisfactory evaluation procedure has been applied to any information issued by Company. g. Give recommendations for the assignment of Public Accountant and Public Accountant Office (KAP) to Board of Commissioners for submission to GMS. h. Identify any issue requiring attention of Board of Commissioners and other tasks of Board of Commissioners. i. Review information relating to Company, and LongTerm Plan, Work and Budget Plan, Management Reporting and other information. j. Review complaints relating to Company.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Rencana Kegiatan dan Pelaksanaan Program Kerja
Activity Plan and Work Program Implementation
Untuk melaksanakan tugas Komite Audit perlu disusun program kerja tahunan. Tahun 2012 rencana kerja tahunan dimaksud antara lain sebagai berikut : a. Memonitor dan mengevaluasi proses penyelesaian Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 b. Melakukan evaluasi atas efektivitas Satuan Pengawasan Intern (SPI) c. Melakukan evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern kegiatan tertentu. d. Melakukan evaluasi dan memonitor atas laporan Direksi tentang progres pelaksanaan arahan RUPS. e. Melakukan evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan Direksi. f. Melakukan evaluasi atas Laporan Kinerja bulanan Group Unit Usaha dan Unit Usaha tertentu. g. Melakukan evaluasi atas rencana dan realisasi cash flow perusahaan. h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PKBL dan CSR. i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta Komisaris. j. Ketentuan Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit: k. Pelaksanaan kegiatan tersebut di atas disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan waktu yang tersedia, untuk itu dalam pelaksanaan kegiatan tertentu dapat dilakukan secara uji petik (sampel). l. Hasil pelaksanaan kegiatan Komite Audit tersebut secara periodik disampaikan kepada Komisaris untuk digunakan sebagai masukan dalam pelaksanaan tugasnya. m. Pembagian tugas kegiatan tersebut kepada masingmasing anggota Komite Audit ditetapkan oleh Ketua Komite Audit sesuai dengan kemampuan dan kesediaan waktu masing-masing anggota. n. Pelaksanaan tugas Komite Audit dilakukan bekerja sama dengan Satuan Pengawasan Intern Perusahaan. Data dan informasi yang diperlukan terlebih dahulu diminta dari Satuan Pengawasan Intern (SPI), apabila tidak ada, baru diminta kepada unit kerja atau pejabat yang bersangkutan. o. Pelaksanaan tugas dari anggota Komite Audit didasarkan pada surat penugasan dari Ketua Komite Audit. Informasi dan laporan hasil pelaksanaan tugas tersebut hanya disampaikan kepada Komisaris melalui Ketua Komite Audit. p. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan anggaran yang tersedia dan sesuai dengan Piagam Komite Audit.
To implement the tasks of Audit Committee, it is necessary to set annual work program, which for 2012 it includes: a. Monitor and evaluate the completion of Financial Statements FY 2013 b. Evaluate the effectiveness of Internal Supervision Unit (SPI) c. Evaluate Internal Supervision System of certain activity d. Evaluate and monitor Board of Directors report on the progress of GMS resolution implementation e. Evaluate Quarterly Management Report of Board of Directors f. Evaluate Monthly Performance Report of Business Unit Group and certain Business Unit g. Evaluate Company cash flow plan and realization h. Monitor and evaluat PKBL (Partnership and Community Development) and CRS programs i. Implement other tasks as given by Commissioners j. Implement Audit Committee work program k. The implementation of foregoing tasks shall be subject to the available capacity and energy and time and as such shall be conducted at random sampling manner l. The output of Audit Committee shall be submitted on periodic basis to Board of Commisisoners as input in performing the tasks m. Task allocation for members of Audit Committee shall be established by the Chairman of Audit Committee according to the capacity and time available for individual members. n. The implementation of Audit Committee tasks shall be made in association with Internal Supervision Unit (SPI). Data and information required must be first asked to SPI. If not available, the said information can be asked to the related working units or officials o. Tasks of Audit Committee members shall be carried based on instruction letter of Chairman of Audit Committee. Information and output of such task implementation shall be only submitted to Board of Commissioners via chairman of Audit Committee. p. Activity implementation shall be subject to budget available and consistent with Audit Committee Charter.
91
92
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Frekuensi Rapat Komite Audit Nama Name
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Audit Committee Meeting Jumlah Rapat Frequency
Kehadiran Attendace
Ketidakhadiran Absent
% Kehadiran % Attendance
Zainal Arifin
12
12
0
100
Abdul Rahman Dalimunthe
12
12
0
100
Marisi Tua Siregar
12
12
0
100
b. Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG
b. Risk Management Monitoring Committee
Struktur dan keanggotaan Komite Audit Komite Pemantau Manajemen Risiko • Komite Pemantau Manajemen Risiko Audit dibentuk dan diangkat serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. • Komite Pemantau Manajemen Risiko terdiri dari Ketua dan 1 (satu) orang anggota. • Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG adalah anggota Komite Audit yang ditetapkan dari salah satu Komisaris.
Structure and Membership of Risk Management Monitoring Committee • Risk Management Monitoring Committee is established and appointed by and responsible to Board of Commissioners. • Risk Management Monitoring Committee shall consist of Chairman and one member. • Chairman of Risk Management Monitoring Committee is member of Audit Committee from member of Board of Commissioners.
Sesuai Keputusan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nomor. No: DK-05/Kpts/III/2013 tanggal 1 Maret 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan anggota-anggota Komite Manajemen Risiko dan Surat Keputusan Dewan komisaris No: DK-12/Kpts/XII/2013 tanggal 2 Desember 2013 tentang Pengangkatan Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) maka susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
According to Decree of Board of Commissioners PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No: DK-05/Kpts/ III/2013 of 1 March 2013 concerning the Dismissal and Appoitment of Risk Management Committee Members and Decree of Board of Commissioners No: DK-12/Kpts/ XII/2013 of 2 December 2013 concerning the Appointment of Chairman of Risk Management Monitoring Committee PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) the composition of Risk Management Monitoring Committee is as follows:
• H.M. Husni • Agit Kriswantriyono
Sebagai Ketua (Anggota Dewan Komisaris) Sebagai Anggota (Pihak Independen)
• H.M. Husni Chairman (member of Board of Commissioners) • Agit Kriswantriyono Member (independent)
Biografi Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG
Biography of Risk Management and GCG Monitoring Committee
H.M Husni Lahir di Medan, 2 Februari 1958, sebagai Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dari tahun 1988 s.d sekarang, menjabat sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dari tahun 2005 sampai dengan saat ini. dan sejak November 2013 sampai dengan sekarang menjabat Anggota Dewan Komisaris PTPN IV
H.M Husni Born in Medan on 2 February 1958, worked as Lecturer of Law Faculty in USU university from 1988 to present, Assistant Dean III Law Faculty of USU university from 2005 to present and as from November 2013 to now appointed as member of Board of Commissioners PTPN IV
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Agit Kriswantriyono Lahir di Jember 13 April 1969, Pendidikan terakhir S-2 Program Studi Ekonomi Pertanian di Institut Pertanian Bogor. Sejak tahun 1993 aktif sebagai peneliti di Institut Pertanian Bogor dan Lembaga Pemerintah lainnya. sebagai pengajar di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 2012 sampai saat ini diangkat sebagai Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG Dewan Komsaris PTPN IV (Persero). Komite Audit yang ditetapkan dari salah satu Komisaris
Agit Kriswantriyono Born in Jember, 13 April 1969, his last education is S-2 Program in Agriculture Economy Study in Bogor Agriculture Institute (IPB). As from 1993 he is active as researchers in IPB and other government institutions. He works also a lecturer in IPB. In 2012 to present he has been appointed as member of Risk Management and GCG Monitoring Committee for Board of Commissioners PTPN IV (Persero). Komite Audit yang ditetapkan dari salah satu Komisaris
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG
Tasks and Responsibilities of Risk Management and GCG Committee
a. Komite Pemantau Manajemen Risiko bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris. b. Komite Pemantau Manajemen Risiko bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. c. Mendapatkan pemahaman atas manajemen risiko perusahaan yang mencakup berbagai manajemen risiko yang dihadapi oleh perusahaan., strategi, sistem dan kebijakan manajemen risiko perusahaan, pengendalian intern perusahaan, termasuk kebijakan, metodologi dan infrastruktur. d. Melakukan evaluasi terhadap berbagai model pengukuran risiko yang digunakan perusahaan dan memberikan rekomendasi penyempurnaan lebih lanjut. e. Memantau kesesuaian berbagai kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko perusahaan. f. Melakukan koordinasi implementasi dan pengawasan keberadaaan dan tingkat efektivitas masing-masing komponen dari Enterprise Risk Management (ERM) dalam perusahaan. g. Mengukur efektivitas masing-masing komponen dari ERM yang di terapkan di perusahaan. h. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan.
a. Risk Management and GCG Monitoring Committee works collectively in assisting Board of Commissioners. b. Risk Management and GCG Monitoring Committee is independent in performing the tasks and reporting and directly responsible to Board of Commissioners.
Program Kerja Komite Pemantau Manajemen Risiko
Work Program of Risk Management Monitoring Committee
a. Melakukan evaluasi dan monitoring pengelolaan risiko b. Melaksanakan evaluasi dan monitoring pelaksanaan GCG c. Mengevaluasi pemetaan Risiko dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris d. Evaluasi terhadap rancangan RJPP yang disampaikan Direksi e. Evaluasi pelaksanaan risk assessment dan risk mapping pada semua unit dalam korporasi.
a. Evaluate and monitor risk management b. Evaluate and monitor GCG implementation
c. Acquire understanding on risk management of company including the management of risks faced by company, strategies, system and policies in risk management, internal control including policies, methodology and infrastructure. d. Evaluate various risk assessment models and give recommendations for further improvement. e. Monitor the suitability of risk management policies and implementation. f. Coordinate the implementation and supervision of Enteprise Risk Management (ERM) components. g. Assess the effectiveness of ERM components applied in the company. h. Carry out other tasks given by Board of Commissioners according to laws and regulations.
c. Evaluate risk mapping related to the tasks of Board of Commissioners d. Evaluate draft RJPP submitted by Board of Directors e. Evaluate risk assessment and risk mapping in all units
93
94
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta oleh Dewan Komisaris. g. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan arahan RUPS dibidang Manajemen Risiko dan GCG.
f. Carry out other tasks as requested by Board of Commisioners. g. Evaluate and monitor the implementation GMS resolution in risk management and GCG
Realisasi Program Kerja Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG Dewan Komisaris
Realization of Work Program of Risk Management and GCG Monitoring Committee to Board of Commissioners
a. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan Manajemen Risiko di PTPN IV telah selesai dilakukan b. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan GCG di PTPN IV telah selesai dilakukan . c. Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG telah melakukan evaluasi analisis risiko yang menjadi dasar pengambilan keputusan Dewan Komisaris d. Selain itu Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG telah melakukan 12 penugasan khusus dari Dewan Komisaris . e. Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG telah meminta Direksi (melalui Dewan Komisaris) untuk menyampaikan laporan progres arahan RUPS dan arahan Dekom, dan telah disampaikan pada rapat Dekom dan Direksi.
a. Risk management evaluation and monitoring to PTPN IV accomplished. b. GCG evaluation and monitoring in PTPN IV accomplished. c. Risk Management and GCG Monitoring Committee evaluates risk analysis as basis for decision making by Board of Commissioners. d. Chairman of Risk Management and GCG Monitoring Committee has accomplished 12 special assignments from Board of Commissioners. e. Risk Management and GCG Monitoring Committee has asked Board of Directors (via Board of Commissioners) to submit progress report of GMS resolution implementation and the said report has been submitted during BoC and BoD meeting.
Frekuensi Rapat Komite Pemantauan Manajemen Risiko dan GCG
Risk Management and GCG Monitoring Committee Meeting
Nama Name
Jumlah Rapat Frequency
Kehadiran Attendace
Ketidakhadiran Absent
% Kehadiran % Attendance
Tungkot Sipayung
12
12
0
100
Agit Kriswantriyono
12
12
0
100
5. Komite – Komite dibawah Direksi a. Komite Nominasi Dalam upaya meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja bagi seluruh karyawan PTPN IV, telah dibentuk Komite ataupun Tim Nominasi sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor. 04.12/Kpts/ R/87/VI/2010 tentang Tim Nominasi dalam Rangka Pemberian Reward, Punishment, Promosi dan Demosi.
Susunan Keanggotaan Tim Nominasi Ketua : Kepala Bagian SDM Sekretaris : Kepala Urusan Personalia Bagian SDM Anggota Tetap : Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan Kepala Bagian SPI Kepala Bagian Hukum dan Pertanahan Seluruh Kepala Bagian menjadi anggota tidak tetap dalam Komite ataupun Tim tersebut.
5. Committees under Board of Directors a. Nomination Committee To improve and optimize the performance of all employees in PTPN IV, a nomination committee or team has been set up under Decree of Board of Directors No. 04.12/Kpts/R/87/VI/2010 concerning Nomination Team for Reward, Punishment, Promotion and Demotion.
Membership of Nomination Team Chairman : HR Division Head Secretary : Personnel and HR Division Head Permanen Member : Corporate Secretariat Head SPI Division Head Legal and Land Affair Division Head Other division heads shall become nonpermanent members of this Committee or Team.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Uraian Tugas & Tanggung Jawab
Tasks and Responsibilities
1) Membuat kajian dan analisis kinerja unit maupun individu untuk menetapkan kriteria sebagai dasar pemberian reward, punishment, promosi dan demosi sesuai dengan bidang tugas masing-masing. 2) Memberikan masukan kepada Direksi berikut alternatif pilihan terhadap pemberlakuan reward, punishment, promosi dan demosi untuk bahan pertimbangan kepada Direksi dalam mentukan kebijakan selanjutnya.
1) Review and analyze the performance of units or individual as basis for reward, punishment, promotion and demotion respective of their tasks. 2) Give input to Board of Directors including alternative options of reward, punishment, promotion, and demotion for consideration by Board of Directors in making the following policies.
b. Komite Remunerasi Dalam rangka membangun suatu perusahaan yang sehat diperlukan sistem manajemen yang dapat mengatur penghasilan yang diterima karyawan di segala lini pekerjaan, penerimaan penghasilan tersebut tentu harus berdasarkan kemampuan, tangung jawab dan prestasi yang dimiliki. Komite Remunerasi di PTPN IV dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 04.01/Kpts/12/IV/2008 tentang Pembentukan Komite remunerasi di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).
b. Remuneration Committee To build a solvent company a management system capable of setting remuneration for the employees in all lines will be necessary. This remuneration must be set based on the capacity, responsibility and performance of employees concerned. Remuneration Committee in PTPN IV is established under Decree of Board of Directors Number 04.01/Kpts/12/IV/2008 concerning the Establishment of Remuneration Committee in PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).
Susunan keanggotan komite remunerasi adalah sebagai berikut : Ketua : Direktur SDM dan Umum Sekretaris : Kepala Bagian SDM Anggota : seluruh Kepala Bagian
The composition of Remuneration Committee is as follows: Chairm,an : HR and GA Director Secretary : HR Division Head Member : All Division Heads
Komite Remunerasi bertugas :
Remuneration Committee tasked to:
1) Membahas, menyusun serta merumuskan sistim Remunerasi yang akan diterapkan di PTPNIV, sehingga penghasilan yang diterima seorang karyawan dapat disesuaikan dengan kemampuan, tanggung jawab dan prestasi yang dimiliki. 2) Mencari kriteria dan faktor-faktor pendukung yang dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk menerapkan sistem remunerasi, dan apabila dipandang perlu dapat melakukan benchmark dengan perusahaan lain. 3) Dalam melaksanakan tugas dapat melakukan koordinasi dengan direktur bidang masing-masing. 4) Dalam bekerja komite remunerasi agar melaporkan hasil kerja secara berkala kepada Direktur Utama.
1) Discuss, prepare and formulate Renuneration System for application in PTPN IV in a manner that remuneration to be received by an employee will reflect their capacity, responsibilities and performance. 2) Look for criteria and supporting factors as reference in introducting remuneration system and if necessary set benchmark to other companies. 3) In Implementing the task, able to make coordination with the Director of each division. 4) Report the performance of tasks implemented on periodic basis to President Director.
6. Sekretaris Perusahaan
6. Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan adalah salah satu organ Direksi dalam mendukung penerapan GCG di PTPN IV yang dibentuk, diangkat dan diberhentikan oleh Direksi yang kedudukannya berada langsung di bawah Direktur Utama serta bertanggung jawab kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi untuk memastikan ketaatan perusahaan terhadap
Corporate Secretary is an organ of Board of Directors to support the implementation of GCG in PTPN IV established, appointed and dismissed by Board of Directors with position under President Director and responsable to Board of Directors. Corporate
95
96
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
seluruh persyaratan dari perundang-undangan dan peraturan yang berlaku serta mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG Biografi Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan Mohd. Abdul Ghoni Lahir di Pekalongan, Jawa Tengah tanggal 17 Desember 1959, memulai karir di perkebunan sejak tahun 1985 di Kebun Balimbingan PTP VIII, menjabat Asisten Kepala Kebun Marjandi tahun 1996 dan pada tahun 1998 diangkat menjadi Asisten Kepala Kebun Bah Butong. Menjabat sebagai Manajer Kebun Sidamanik pada tahun 2004 s.d 2007. Pada tahun 2010 mendapatkan promosi sebagai Kepala Bagian Perencanaan dan pada tanggal 1 Maret 2012 sampai saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan.
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Secretary has functions of ensuring compliance of company to laws and regulations and encouraging the application of GCG principles. Biography of Head of Corporate Secretary Mohd. Abdul Ghoni Born in Pekalongan, Central Java on 17 December 1059, starting his career in plantation sector since 1985 in Balimbingan Estate of PTP VIII; as Assistant Chief for Marjandi Estate in 1996 and 1998 appointed as Assistance Chief for Bah Butong Estate; the manager of Sidamanik Estate from 2004 to 2010. In 2010 he was promoted as Head of Planning Division and on 1 March 2012 to date works as Corporate Secretary.
1) Fungsi Sekretaris Perusahaan Fungsi Sekretaris Perusahaan adalah: • Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG. • Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta. • Sebagai penghubung (liaison officer). • Menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
1) The Functions of Corporate Company The functions of corporate company include: • Ensure that SOE complies with stipulations on transparency consistent with GCG principles. • Give information required by Board of Directors and Board of Commissioners on periodic basis and/or at request at any time • Act as liaison officer • Administer and keep company documents including but not limited to Shareholder Registry, Special Registry and minutes of Board of Directors meeting, minutes of Board of Commissioner meeting and GMS resolutions.
2) Tugas Sekretaris Perusahaan a) Sekretaris perusahaan dalam menjalankan fungsinya untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsipprinsip GCG, mempunyai tugas sebagai berikut: • Menelaah ketentuan dan peraturan perundangundangan yang baru dan mendistribusikan serta mensosialisasikan kepada yang terkait. • Melakukan kajian hukum (legal opinion) atas setiap rencana tindakan strategis dan permasalahan yang terjadi sebagaimana telah diatur dalam ketentuan perusahaan dan peraturan perundang-undangan. • Melakukan kajian dan upaya penyelesaian kasus litigasi dan non litigasi sesuai dengan ketentuan perusahaan dan peraturan perundang-undangan. • Mengkoordinasikan penyusunan laporan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Tasks of Corporate Secretary a) Corporate Secretary in implementing its function to ensure the compliance of Company to transparency requirement for the implementation of GCG principles shall have tasks as follows: • Review new provisions and laws and regulations and distribute and socialize to the related parties; • Make legal opinion for any strategic action plan and problem encountered as established in company regulations and laws. • Review and settle litigation and non-litigation cases according to company regulations and laws. • Coordinate the preparation of compliance report to the applicable laws and regulations.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
•
•
• •
• •
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Menyusun dan menerbitkan Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) perusahaan terbaru setiap awal tahun untuk memberikan kesempatan kepada semua Badan Usaha/Hukum yang berminat menjadi rekanan di perusahaan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan perusahaan serta mendistribusikannya kepada Unit Kerja yang terkait. Memutakhirkan materi informasi yang disajikan dalam website perusahaan maupun website perusahaan on line secara berkala sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan. Mengkoordinasikan penyiapan dan penyediaan bahan-bahan untuk “Proses Release” atas setiap pernyataan dalam tingkatan Direksi. Pelayanan pemberian informasi yang dibutuhkan oleh stakeholders mengenai data atau performance dari perusahaan dalam batasbatas yang ditetapkan dalam Protokol Informasi yang ditetapkan perusahaan. Penyampaian informasi dan laporan-laporan lainnya yang kepada stakeholders sesuai peraturan perundang-undangan. Melakukan survey secara berkala atas kecukupan keterbukaan informasi perusahaan kepada stakeholders, dapat dilakukan melalui website atau melalui kuesioner.
b) Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/ atau sewaktu-waktu apabila diminta, mempunyai tugas sebagai berikut: • Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Manajemen Triwulanan, Laporan Manajemen Tahunan dan Laporan Tahunan yang akurat dan dapat diandalkan. • Menyampaikan Laporan Manajemen Triwulanan dan Laporan Manajemen Tahunan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Laporan Manajemen Triwulanan ditandatangani oleh seluruh Direksi dan Laporan Manajemen Tahunan ditandatangani oleh seluruh Direksi dan anggota Dewan Komisaris. • Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Tahunan yang akurat dan dapat diandalkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Menyampaikan Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
• Prepare and issue Selected Partner List in early year to give opportunity for business entities and legal bodies interested to be the partners of Company according to the requirements set in laws and regulations and company regulations for distribution to the related Work Units. • Update information material presented in corporate website or online website of Company on periodic basis according to laws and regulations. • Coordinate the preparation and provision of materials for “Release Process” of any statement by Board of Directors. • Provide information as necessary by stakeholders concerning data or performance of company within the limitations set in Information Protocol. • Furnish information and other reports to stakeholders according to laws and regulations. • Conduct periodic survey on the adequacy of information disclosure to stakeholders that can be provided via website or questioners.
b) Corporate Secretary in implementing its functions of providing information required by board of Directors and Board of Commissioners on periodic basis and/or as requested at any time shall have tasks as follows: • Coordinate the preparation of Quarterly Management Report, Annual Management Report and Annual Report in accurate and reliable manner. • Submit Quarterly Management Report and Annual Management Report to Board of Commissioners and Shareholders in timely manner according to the applicable regulations. • Quarterly Management Report signed by Board of Directors and Annual Management Report signed by Board of Directors and Board of Commissioner. • Coordinate the preparation of accurate and reliable Annual Report according to the applicable regulations. • Submit Annual Report to Board of Commissioners and Shareholders in timely maner according to the applicable regulations.
97
98
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
• Laporan Tahunan ditandatangani oleh seluruh Direksi dan anggota Dewan Komisaris. • Mengkoordinasikan penyusunan dan menyampaikan informasi dan laporan lainnya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham sewaktu-waktu apabila diminta.
• Annual Report signed by Board of Directors and Board of Commissioners. • Coordinate the preparation and submit information and other report to Board of Commissioners and Shareholders as requested at any time.
c) Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan fungsinya sebagai Pejabat Penghubung, mempunyai tugas sebagai berikut: • Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris, RUPS dan Kegiatan lainnya dengan stakeholders a.l press conference, dengar pendapat dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan sebagainya. • Menyusun jadwal dan tahapan kegiatan menjelang RUPS/RUPS LB, Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan rapat lainnya. • Membuat undangan RUPS/RUPS LB, Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan rapat lainnya dengan mencantumkan acara, tanggal, waktu, tempat rapat dan ketersediaan bahan-bahan rapat dan menyampaikan kepada peserta rapat tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c) Corporate Secretary in implementing its functions as Liaison Officer shall have tasks as follows: • Organize and coordinate Board of Directors meeting, joint meeting of Board of Directors and Board of Commissioners, GMS and other activities with stakeholders such as press conference, hearing session with Law Makers etc. • Prepare activity schedule and stage prior to GMS/Extraordinary GMS, Board of Directors Meeting, joint meeting of Board of Directors and Board of Commissioners and other meeting. • Prepare invitation of GMS/Extraordinary GMS, Board of Directors Meeting, joint meeting of Board of Directors and Board of Commissioners and other meeting mentioning the agendas, date, time of meeting and availability of meeting and submitted timely to the participants according to the applicable regulations.
d) Sekretaris perusahaan dalam menjalankan fungsi untuk menatausahakan serta menyimpan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, RUPS, dan rapat Direksi, mempunyai tugas sebagai berikut : • Membuat, memelihara, dan menyimpan Daftar Pemegang Saham. • Membuat, memelihara, dan menyimpan Daftar Khusus. • Membuat, memelihara, dan menyimpan Risalah RUPS. • Sekretaris Perusahaan membuat, memelihara, dan menyimpan Risalah Rapat Direksi dan Risalah Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris. • Sekretaris Perusahaan menerima, memelihara, dan menyimpan Risalah Rapat Direksi dan Risalah Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris. e) Sekretaris perusahaan menjalankan fungsi untuk menatausahakan serta menyimpan arsip perusahaan, f) Tugas lain dari Sekretaris Perusahaan adalah menyelenggarakan program pengenalan bagi Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat. • Terdapat program pengenalan perusahaan bagi Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat.
d) Corporate Secretary in implementing its functions of administering and keeping Shareholder Registry, Special Registry, GMS and Board of Directors meeting shall have tasks as follows : • Prepare, maintain and keep Shareholder Registry. • Prepare, maintain and keep Special Registry. • Prepare, maintain and keep GMS minutes of meeting. • Prepare, maintain and keep minutes of Board of Directors meeting and joint meeting of Board of Directors and Board of Commissioners. • Receive, maintain and keep minutes of Board of Directors meeting and joint meeting of Board of Directors and Board of Commissioners. e) Play function of administering and keeping company archives. f) Other tasks of introduction program for the newly appointed members of Board of Directors and Board of Commissioners. • There is orientation program for the newly appointed members of Board of Directors and Board of Commissioners.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
• Terdapat rencana kerja mengenai program pengenalan perusahaan kepada Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat.
• Work plan of orientation program for the newly appointed members of Board of Directors and Board of Commissioners.
3) Kewajiban Sekretaris Perusahaan a) Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka mematuhi ketentuan yang berhubungan dengan UU BUMN, UU Perseroan Terbatas, UU Pasar Modal, peraturan pemerintah, peraturan menteri/instansi terkait dan peraturan pelaksanaannya. b) Membantu dan memberikan saran kepada direksi dalam pengambilan keputusan yang cepat, akurat dan strategis. c) Membuat dan/atau meneliti konsep surat keputusan /surat edaran Direksi baik untuk kepentingan internal maupun eksternal. d) Membangun citra perusahaan yang positif dengan jalan membina hubungan yang baik dengan pihak luar perusahaan atau dengan mengikuti pameran yang ada kaitannya dengan korporasi. e) Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Utama.
3) The Obligations of Corporate Secretary a) Give inputs to Board of Directors with regard to the compliance of Law on SOEs, Law on Limited Liability Companies, Law on Capital Markets, government regulations, regulations of the related ministries/agencies and the associated implementation regulations. b) Assist and give recommendation to Board of Directors in fast, accurate and strategic decision making. c) Prepare and/or check draft decree/circular letter of Board of Directors for internal or external. d) Build positive image of company with external parties or taking part in exhibition events relevant to the company. e) Report the implemented tasks to President Director.
4) Wewenang Sekretaris Perusahaan a) Berhak meminta data/informasi dari masingmasing Bagian/Grup Unit Usaha/Unit Usaha, yaitu data/informasi yang relevan untuk disampaikan dan dipublikasikan kepada Stakeholders. b) Berwenang menanggapi pertanyaan stakeholders, sepanjang tidak ada pembatasan dari Direksi.
4) The Authorities of Corporate Secretary a) Entitle to ask data/information from Divisions/ Business Unit Group/Business Unit, i.e. data/ information relevant for submission and publication to stakeholders. b) Authorized to respond questions proposed by stakeholders insofar no limitation from Board of Directors.
Laporan Kegiatan Sekretaris Perusahaan Selama Tahun 2013 Selama tahun 2013 Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut, antara lain :
Activities of Corporate Secretary in 2013 during 2013, Corporate Secretary has performed the following activities:
1) Urusan Sekretariat a. Mempersiapkan penyelenggaran Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi, dan rapat koordinasi Direksi dan Dewan Komisaris serta rapat-rapat intern lainnya. b. Administrasi surat menyurat perusahaan, seperti Surat keputusan, Surat Edaran dan surat-surat lainnya. c. Melayani permintaan surat/dokumen perusahaan oleh Bagian. d. Mempersiapkan jadwal kegiatan Direksi . e. Mempersiapkan data-data yang diperlukan atas permintaan stakeholder.
1) Secretariat Affairs a. Prepare GMS, Boad of Directors meeting, and coordination meeting of Board of Directors and Board of Commissioners and other internal meeting. b. Administer the correspondence of company such as decress, circular letters and other letters. c. Service correspondent/documents requests proposed by Divisions. d. Prepare activity schedule of Board of Directors. e. Prepare data requested by Stakeholders.
99
100
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
2) Urusan Humas a. Menerima delegasi masyarakat dalam penyampaian aspirasi kepada perusahaan/Direksi. b. Mempublikasikan seluruh kegiatan penting perusahaan, melalui media cetak, media komunikasi dan dan media televisi, serta melalui website perusahaan dan media internal. c. Menyusun profil perusahaan baik cetak maupun audio visual. d. Menyampaikan informasi dan press release kepada media lokal maupun nasional. e. Mempublikasikan kinerja keuangan perusahaan.. f. Mempersiapkan dan menghadiri Rapat Dengar Pendapat bersama Direksi dengan DPRD dan DPR Pusat. g. Menyusun Laporan Tahunan perusahaan.
2) Public Relation a. Receive the delegation of communities wishing to forward their aspirations to company/Board of Directors. b. Publish all important activities of company via printed media, communication media and television and website and internal media. c. Prepare company profile in printed and audio visual forms. d. Submit information and press release to local and national media. e. Public the financial performance of company. f. Prepare and attend hearing session with Board of Directors and DPRD and DPR. g. Prepare Annual Report
3) Urusan Corporate Legal dan Kerjasama Usaha a. Penyusunan perjanjian kerjasama MoU dan JVA dengan mitra bisnis yang strategis untuk perkembangan perusahaan. Memberikan pendapat hukum berdasarkan permintaan dari Direksi atau Bagian-Bagian dalam pengelolaan Perseroan. b. Melakukan verifikasi dokumen dalam penerbitan dan perpanjangan Daftar Rekanan Terseleksi (DRT). c. Bekerjasama dengan Bagian terkait menyusun peraturan-peratutan internal perusahaan, seperti Surat Keputusan, Surat Instruksi atau Surat Edaran.
3) Corporate Legal and Business Cooperation a. Prepare MoY and JVA with strategic business partners for company development. Give legal opinion at request of Board of Directors or Divisions on company management.
Selama tahun 2013 Bagian Sekretaris Perusahaan telah menyusun berbagai perjanjian kerjasama dengan mitra strategis sebagai berikut : a. Perjanjian kerjasama antara PTPN IV dan PT Karya Mas Energi tentang Kerjasama Pembangunan Pembangkit Listrik Biogas b. Perjanjian kerjasama antara PTPN IV dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi tentang kerjasama Pengkajian dan Penerapan Teknologi Untuk Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan. c. Perjanjian Kerjasama antara PTPN IV dan PT Bumi Raya Abadi tentang Kerjasama Integrated Biomass dan Energy Solution d. Perjanjian Kerjasama antara PTPN IV dan Universitas Sumatera Utara untuk kerjasama dalam bidang Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat.
During 2013, Corporate Secretary has prepared a number of MoU with strategic partners including: a. MoU between PTPN IV and PT Karya Mas Energi on Biogas Power Generation Plant Development
7. Satuan Pengawasan Intern (SPI) Dasar hukum pembentukan SPI di perusahaan BUMN adalah Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, yang
7. Internal Control Unit Legal basis for Internal Control Unit formation in SOEs is Article 67 paragraph (1) Law Number 19 of 2003 concerning State Owned Enterprises (SOEs)
b. Verify documents for the publication and renewal of Selected Partner List (DTR). c. Cooperate with the related Divisions to prepare internal regulations such as Decrees, Instruction Letters or Circular Letters.
b. MoU between PTPN IV and BPPT on Technology Review and Application for Plantation Based Industry Development c. MoU between PTPN IV and PT Bumi Raya Abadi on Integrated Biomass and Energy Solution Cooperation d. MoU between PTPN IV and USU university on Education, Training, Research and Social Services to the Communities
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
menyatakan “ pada setiap BUMN dibentuk satuan pengawas intern yang merupakan aparat pengawas intern perusahaan”. Selanjutnya pada ayat (2) menyatakan” satuan pengawas intern dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya agar independen dan objektif, Direksi telah menetapkan Internal Audit Chapter yang mengatur mengenai kode etik, standar auditor dan mekanisme kerja SPI.
stating “SOEs must set up internal supervision unit as internal supervision officers of the company”. Further in paragraph (2) it is stipulated, “internal supervision unit shall be led by a head who shall be responsible to President Director. In performing its tasks in independent and objective manner, Board of Directors has set Internal Audit Charter regarding code of conduct, auditor standard and SPI work mechanism.
Proses Pengangkatan dan Pemberhentian Peraturan Menteri BUMN Nomor. Per-01/MBU/2011 tanggal 11 Agutus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance), proses pengangkatan dan pemberhentian Kepala Bagian SPI sepenuhnya menjadi kewenangan Direksi, dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dengan Dewan Komisaris.
Appointment and Dismissal Process Regulation of SOEs Minister Number Per-01/MBU/2011 of 11 August 2011 concerning the Application of Good Corporate Governance states that the appointment and dismissal process of SPI Division head shall be under the authorities of Board of Directors subject to prior consent of Board of Commissioners.
Biografi Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern Saur Martua Panggabean
Biography of Internal Control Unit Division Head Saur Martua Panggabean
Lahir di Mempawah, Kalimantan Barat tanggal 11 Maret 1959. Memulai karir di Perkebunan tahun 1985 di Kebun Tradisionil PT Perkebunan VI Kantor Kesatuan Pabatu Tebing Tinggi. Menjabat sebagai Kepala Urusan Pengolahan Hardware/Software Bagian Pengolahan Data Elektronik tahun 2002. Pada tahun 2010 promosi sebagai Manajer Tugas Khusus menangani Teknologi Informasi dan pada tanggal 01 Maret 2012 sampai dengan saat ini diangkat sebagai Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern
Born in Mempawah, West Kalimantan on 11 March 1959. Starting his career in Plantation sector in 1985 at Traditional Estate of PT Perkembunan VI Kantor Kesatuan Pabatu Tebing Tinggi. Acted as Head of Hardware/ Software Processing Affairs of Electronic Data Processing Division in 2002. In 2010 he was promoted as Manager of Special Tasks handling Information Technology and on 01 March 2012 to date appointed as Head of SPI Division.
Standar Profesi Auditor Standar Profesi Auditor SPI adalah suatu acuan atau persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh auditor dalam setiap pelaksanaan tugas. Standar profesi auditor diperlukan untuk menjamin mutu pelaksanaan audit dan laporan hasil audit serta batas tanggung jawab auditor Bagian SPI.
Auditor Profession Standards Auditor Profession Standards of Internal Control Unit are reference or minimum requirements that must be met by auditor in implementing the given tasks. Theses standards are necessary to assure the quality of audit and its findings and the responsibilities of Internal Control Unit Division auditor.
Standar profesi auditor Bagian SPI terdiri dari Standar Atribut dan Standar Kinerja sebagai berikut:
Auditor profession standards of Internal Control Unit consist of Attribute Standards and Performance Standards as follows: 1. Attribute Standards Attribute Standards contain matters relating to the characteristics of Internal Control Unit Division and Internal Control Unit Division auditors inclusive of: • Structure and job description of Internal Control Unit Division set in Decree of Board of Directors. • Independency and objectivity.
1. Standar Atribut Standar Atribut adalah standar yang memuat hal-hal yang berhubungan dengan karakteristik Bagian SPI dan auditor Bagian SPI. Standar Atribut Bagian SPI meliputi : • Struktur dan uraian tugas Bagian SPI yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi. • Independensi dan Objektivitas
101
102
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
• Expertise and professional thoroughness • Quality assurance program of internal audit function
• Keahlian dan Kecermatan Profesional. • Program Quality Assurance Fungsi Audit Internal 2. Standar Kinerja Standar Kinerja adalah tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan audit/evaluasi, yaitu mulai dari perencanaan sampai kepada pemantauan tindak lanjut. Standar Kinerja Bagian SPI meliputi : • Pengelolaan Fungsi Bagian SPI • Perencanaan Penugasan • Pelaksanaan Penugasan • Laporan Hasil Penugasan • Pemantauan Tindak Lanjut
2. Performance Standards Performance standards illustrate stages that must be taken in audit/evaluation, i.e. from planning to monitoring of follow-up actions. Performance Standards of Internal Control Unit Division cover: • Internal Control Unit Division function management • Assignment planning • Assignment implementation • Assignment result report • Follow-up action monitoring
Kualifikasi Auditor Untuk meningkatkan kualitas sumber daya, Baik bagi mereka yang akan diangkat maupun yang telah menjadi Auditor SPI, sepanjang belum memiliki pengetahuan sebagaimana dipersyaratkan, wajib mengikuti pendidikan tambahan sesuai jenjang jabatannya. Bagi mereka lulusan pendidikan formal/non formal yang kurikulumnya sama dengan persyaratan, dibebaskan dari kewajiban mengikuti pendidikan atau pelajaran tersebut. Dalam tahap permulaan, jika persyaratan-persyaratan tersebut di atas belum dapat terpenuhi, maka untuk sementara auditor yang tersedia tetap difungsikan sebagai auditor namun harus diprogramkan untuk mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) sesuai jenjangnya Untuk itu Perseroan mengirimkan karyawan Bagian SPI untuk mengikuti pendidikan secara reguler bagi auditor ke Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan Yayasan Pendidikan Internal Audit Pendidikan dan Pelatihan di Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara adalah sebagai berikut :
Auditor Qualifications To enhance the quality of human resources, those who will be or have been appointed as SPI Auditor insofar have yet to possess knowledge as required must attend additional education respective of their positions. For those who graduate from formal/non formal education with curriculum same as the requirements, they are not necessary to take such education or training. In early stage, if the above requirements are not yet complied with, the existing auditors shall be maintained in their positions but they must take education and training according to their education degrees. The Company will send SPI Division staff to attend education program on regular basis in Accounting and Financial Development Center and State Accounting College (STAN) and Audit Internal Education Foundation. Education and training in Accounting and Financial Development Center and State Accounting College (STAN) will include :
• • • • •
• • • • •
Dasar – Dasar Audit Audit Operasional (AO) Pengelolaan Tugas-Tugas Audit (PTTA) Komunikasi dan Psikologi Audit (KPA) Audit Kecurangan (AK)
Pendidikan dan Pelatihan di Yayasan Pendidikan Internal Audit adalah sebagai berikut : • Dasar Audit I • Dasar Audit II • Dasar Audit Lanjutan I • Dasar Audit Lanjutan II • Manajerial Audit
Basic Audit Operational Audit Audit Task management Audit Communication and Psychology Fraud Audit
Education and Training in Audit Internal Education Foundation will include: • Basic Audit I • Basic Audit II • Advanced Audit I • Advanced Audit II • Audit Management
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan Annual report 2013
Total employees of Internal Control Unit Division in 2013
Jumlah Karyawan Bagian SPI tahun 2013
No. Uraian
Laporan Keuangan Financial Report
Jumlah (Orang) Total (Orang)
Sertifikat Auditor (Orang) Description Auditor Certivicate (Orang)
A. Karyawan Pimpinan
QIA
PIA
A. Management
Kompetensi Bidang
Competency
- Tanaman
4
2
2
- Plants
- Teknik & Pengolahan
3
-
1
- Techniques and Processing
- Administrasi, Keuangan & Umum
10
2
2
- Administration, Finance and General Affairs
Jumlah A
17
4
5
TOTAL A
B Karyawan Pelaksana
B Employees
Kompetensi Bidang
Competency
- Tanaman
1
-
-
- Plants
- Teknik & Pengolahan
4
-
-
- Technique and Processing
- Administrasi, Keuangan & Umum
8
-
-
- Administration, Finance & General Affairs
Jumlah B
13
-
-
Total B
Jumlah A + B
30
4
5
Total A + B
Organizational Structure According to its position, Internal Control Unit Division is independent from other working units. To run its functions, Decree of Board of Directors No. 04.15/ Kpts/95/XI/2012 concerning Organizational Structure has been issued. The position of Internal Control Unit in PTPN IV (Persero) organization is under and responsible to President Director.
Struktur Organisasi Sesuai dengan kedudukannya, Bagian Satuan Pengawasan Intern bersifat independen terhadap unitunit kerja lainnya dalam perusahaan. Untuk menjalankan fungsi tersebut berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 04.15/Kpts/95/XI/2012 tentang Struktur Organisasi. Kedudukan SPI didalam organisasi PTPN IV (Persero) merupakan bagian yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Bagan Struktur Organisasi Bagian SPI | Organizational Structure of Internal Control Unit Division Direktur Utama President Director
Kepala Bagian SPI Head of ICU Division
Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah A Head of Operational Supervisory Affairs of Area A
Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah A Assistant to Opreational Supervisory Affairs of Area A
Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah B Head of Operational Supervisory Affairs of Area B
Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah B Assistant to Opreational Supervisory Affairs of Area B
Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah C Head of Operational Supervisory Affairs of Area C
Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah C Assistant to Opreational Supervisory Affairs of Area C
Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah D Head of Operational Supervisory Affairs of Area D
Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah D Assistant to Opreational Supervisory Affairs of Area D
Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah E Head of Operational Supervisory Affairs of Area E
Kepala Urusan Pengawasan Sisdur Head of Supervisory Affair of Procedure System
Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah E Assistant to Opreational Supervisory Affairs of Area E
Asisten Urusan Pengawasan Sisdur Assistant to Supervisory Affair of Procedure System
103
104
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Tugas Bagian SPI
Tasks of Internal Control Unit Division
a. Penilaian terhadap informasi keuangan mencakup penilaian terhadap informasi keuangan sesuai prinsip-prinisip akuntansi yang lazim. b. Penilaian terhadap ketaatan Unit Usaha yang bersangkutan pada peraturan perundang-undangan yang mendasari transaksi/kegiatan yang mempunyai pengaruh kepada laporan keuangan serta ketaatan terhadap RKAP yang telah ditetapkan. c. Penilaian terhadap penggunaan sumber daya ekonomi perusahaan, apakah telah dikelola dengan baik efisien dan berdaya guna. d. Penilaian capaian realisasi yang sebenarnya dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan termasuk pengujuan ketaatan Unit usaha terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kehematan, daya guna dan hasil guna e. Melakukan audit terhadap kegiatan dalam perusahaan yang diindikasikan adanya kecurangan atau penyimpangan maupun tindak pidana korupsi.
a. Assess financial information including financial information assessment according to the generally accepted accounting principles. b. Assess the compliance of Business Units to laws underlying the transactions with significant effects to financial statements and the specified RKAP.
Wewenang Bagian SPI
The Authorities of Internal Control Unit Division
a. Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan operasional, sistem dan prosedur di semua unit kerja perusahaan. b. Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan pada Unit-Unit Usaha PTPN IV c. memberikan pendapat dan pertimbangan berdasarkan kesimpulan hasil pemeriksaan dalam Bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan kepada Direktur Utama. d. Mempunyai akses secara penuh terhadap semua catatan, dokumentasi akuntasi/keuangan, daftardaftar dan laporan-laporan dan dapat meminta keterangan dari setiap karyawan yang diaudit. e. Memasuki gedung kantor, gudang, pabrik halaman dan areal tanaman atau lokasi usaha sepanjang terkait dengan tugasnya. f. Menyusun kebijakan audit internal termasuk penentuan rencana kerja, prosedur dan lingkup pekerjaan audit yang dituangkan dalam Program Kerja Audit Tahunan (PKAT).
a. Audit the operational activities, system and procedures of all working units within the company.
Tanggung Jawab Bagian SPI
The Responsibilities of Internal Control Unit Division
a. Pelaksanaan fungsi SPI dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan SPI. SPI harus bertanggungjawab atas mutu hasil audit atau pengujian yang dikemukakan dalam laporan menyangkut bidang keuangan dan pengendalian manajemen.
a. The performance of Internal Control Unit functions shall be accounted for in Internal Control Unit Report. Internal Control Unit must be responsible for the quality of audit or investigations expressed in the report relating to financial aspects and management control.
c. Assess the use of economic resources of compahy. Whether they have been utilized efficiency and in maximum manner or not. d. Assess the realization compared to the plan including te compliance of business units to laws. Whether thay have been realized in effective, efficient and optimum manner. e. Conduct audit to activities, from which frauds and irregularities and corruption are indicated.
b. Supervise all activities of Business Units of PTPN IV. c. Give opinions and recommendations based on audit findings set out into an Audit Report to President Director. d. Have full access to all records, accounting/financial documentations, registries and reports and may ask information from employees being audited. e. Enter offices, wareghouses, factory premises and cropping estates or business sites in so far relevant to the tasks. f. Prepare internal audit policy including work plan procedure and scope of audit set out into an Anual Audit Work Program.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
b. Mutu rekomendasi yang disampaikan atas hasil audit atau penilaian/evaluasi pada setiap kegiatan termasuk pemantauan tindak lanjut dari rekomendasi yang telah disampaikan.
b. The quality of forwarded recommendations to audit findings or evaluation including the monitoring of follow-up actions to the submitted recommendations.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan SPI a. Realisasi audit rutin sesuai Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun 2013. Sampai akhir Desember 2013 realisasi hasil audit mencapai 128 LHA, dengan rincian sebagai berikut
Brief Report of Internal Control Unit Activity Implementation a. Routine audit realization according to Annual Audit Work Program (PKAT) 2013. As of end of December 2013 the realization of audits reaches 128 LHA with breakdowns as follows:
No Uraian No 1.
Audit Rutin
2. 3.
PKAT 2013 PKAT 2013
Capaian Percentage
Description
75 LHA
76 LHA
98.68%
Routine Audit
Audit Khusus
1 LHA
- LHA
100,00 %
Special Audit
Audit Sertijab
52 LHA
20 LHA
260.00%
Handover Audit
128 LHA
96 LHA
133.33%
Total
Jumlah
Realisasi Realization
Meskipun tenaga auditor belum memadai namun personil SPI secara optimal meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan hari audit dan pembuatan Laporan Hasil Audit sehingga capaian audit rutin bisa melebihi PKAT. Secara umum personil SPI telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Despite inadequacy, Internal Control Unit personnel manages to optimize the effectiveness and efficiency of audits and Audit Report preparation so that the realization of routine audit exceeds the target set in PKAT. In general, SPI personnel have performed the given tasks satisfactorily.
b. Tindak lanjut hasil temuan audit Dari temuan bidang Tanaman, Teknik/ Pengolahan, Keuangan, Administrasi serta Umum, meskipun secara umum telah ditindaklanjuti namun ditemukan pula yang belum ditindaklanjuti dengan baik oleh auditee (Unit/Bagian). Berdasarkan jumlah temuan yang ada pada masing-masing bidang, capaian progress pelaksanaan tindak lanjutnya adalah 97.29 %.
b. Follow-up Actions of Audit Findings As to audit findings in Plants, Technique/ Processing, Finance, Administration and General Affairs, while they have been followed up, but some are not yet responded appropriately by the auditees (Units/Divisions). Based on the number of audit findings for each division, the realization is around 97.29%.
8. Manajemen Risiko dan GCG Untuk mengelola, memonitoring dan evaluasi pelaksanaan Manajemen Risiko dan GCG di seluruh fungsi organisasi perusahaan. Perseroan telah membentuk Bagian Manajemen dan Risiko untuk melaksankan tugas dan fungsi tersebut. Dasar hukum pembentukan Bagian Manajemen risiko dan GCG di perusahaan BUMN pasal 25 ayat 3 Bagian keenam dari Peraturan Menteri BUMN No.Per-01/ MBU/2011 yang menyatakan “ Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan dengan a. Membentuk unit kerja tersendiri yang ada dibawah Direksi”, dalam pelaksanaanya Bagian Manajemen Risiko dan GCG PTPN IV berada pada Direktorat Direktur Utama sehingga pelaksanaan penerapannya menjadi independent.
8. Risk Management and GCG To manage, monitor and evaluate the implementation of Risk Management and GCG implementation within the entire organizational functions of company, the Company has set up Risk Management Division. Legal basis of this Risk Management and GCG Division is Article 25 paragraph 3 Part Six of Regulation of SOE Minister No.Per-01/MBU/2011 stipultating “the implementation of risk management program can be made by a establishing separate working unit under Board of Directors”. In the field, this Risk Management and GCG Division is attached to Directorate of President Director to assure its independency.
105
106
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Biografi Kepala Bagian Manajemen Risiko dan GCG Deriati
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Biography of Risk Management and GCG Division Head Deriati Born in Medan on 6 October 1959. Starting her career in Plantation sector on 15 July 1985. From 2006 to 2012 she was the Head of HRD Division of PTPN IV (Persero). In 2012 she worked as Head of Procurement Division and from 01 August 2012 to date as Head of Risk Management and GCG Division.
Lahir di Medan, tanggal 6 Oktober 1959. Memulai karir di Perkebunan tanggal 15 Juli 1985. Menjabat sebagai Kepala Bagian Sumber Daya Manusia PTPN IV (Persero) Tahun 2006 s/d Tahun 2012. Pada tahun 2012 Menjabat sebagai Kepala Bagian Pengadaan dan pada tanggal 01 Agustus 2012 sampai dengan saat ini diangkat sebagai Kepala Bagian Manajemen Risiko dan GCG. Struktur Organisasi Bagian Manajemen Risiko dan GCG Bagian Manajemen Risiko dan GCG dibentuk Direksi sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No.04.12/Kpts/R/153/VI/2012 tentang Pembentukan Bagian Manajemen Risiko dan GCG tanggal 20 Juni 2012.
Organizational Structure of Risk Management and GCG Division Risk Management and GCG Division was established by Board of Directors according to Decree of Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No.04.12/ Kpts/R/153/VI/2012 concerning the Establishment of Risk Management and GCG Division of 20 June 2012.
Direktur Utama President Director
Kepala Bagian Manajemen Risiko dan GCG Head of Risk Management and GCG Division
Kaur Manajemen Risiko Head of Risk Management Affairs
Asst, Urs . Pengelolaan Risiko Usaha Asst. Business Risk Management Affairs
Urs . Penerapan dan Pelaporan Manajemen Risiko Asst. Risk Management Application and Reporting Affairs
Kaur GCG Head of GCG Affairs
Asst, Urs. Pengelolaan Tata Kelola Perusahaan Asst. GCG Affairs
Asst, Urs . Penerapan dan Pelaporan Tata Kelola Perusahaan Asst.GCG Application and Reporting Affairs
Tugas Bagian Manajemen Risiko dan GCG
Tasks of Risk Management and GCG Division
a. Bertanggung jawab untuk mengarahkan pengelolaan berbagai jenis risiko usaha (financial risk, operational risk, strategic risk, legal risk dan external risk) yang dihadapi perusahaan dan mengkoordinir aktifitas sinergi untuk mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha perusahaan. b. Bertanggung jawab untuk memastikan kebijakan perusahaan telah ditetapkan dan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yaitu; Transparansi, Kemandirian, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, dan Kewajaran
a. Responsible for the management of various business risks (financial risk, operational risk, strategic risk, legal risk and external risk) encountered by the company and coordinate synergic activities to reach optimum business results from the performed business activities. b. Responsible for assurance that all policies set by the company have been implemented and run in accordance with Good Corporate Governance principles, i.e. Transparency, Independency, Accountability, and Fairness.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Tanggung Jawab Bagian Manajemen Risiko dan GCG
Responsibilities of Risk Management and GCG Division
a. Memberi masukan kepada Direksi terkait dengan penetapan sasaran kinerja tingkat korporat dan diuraikan untuk masing-masing jenjang perusahaan dalam konteks GCG dan Manajemen Risiko untuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJP) dan Rencana Kerja & Anggaran perusahaan (RKAP). b. Menetapkan/menaksir tingkat kemungkinan terjadi (likelihood); risiko tinggi (Unacceptable and issue) dan risiko tingkat rendah (Acceptable and Supplementary issue) beserta dampak risiko usaha di tingkat korporat. c. Menetapkan respon risiko (menghindari, membagi, mengurangi atau menerima risiko) dan menetapkan sistem dan prosedur pengendalian risiko yang digunakan. d. Menilai kecukupan pelaksanaan GCG dan pengungkapan laporan tahunan perusahaan. e. Mengkaji secara berkala kecukupan infrastruktur GCG, pedoman manajemen risiko, serta system dan prosedur pengendalian risiko yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. f. Melaksanakan sosialisasi dan internalisasi infrastruktur GCG dan pedoman Manajemen Risiko ke seluruh jenjang perusahaan. g. Melakukan analisa risiko terhadap usulan strategi/ kebijakan/kegiatan/-transaksi usaha tertentu yang memerlukan persetujuan Direksi, Dewan Komisaris dan atau Pemegang Saham. h. Sebagai fasilitator dalam kegiatan risk self assessment yang dilakukan pemilik risiko baik di tingkat korporat maupun di Unit Usaha, dan menilai kompetensi Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan risiko usaha. i. Melakukan koordinasi dan pertemuan secara berkala dengan satuan Pengawas Intern (SPI) dan Komite Manajemen risiko & GCG Dewan Komisaris untuk mendapatkan masukan yang diperlukan berkaitan dengan penerapan GCG dan Manajemen Risiko.
a. Give input to Board of Directors on the setting of performance targets at corporate level and described for individual hierarchies of company in the context of GCG and Risk Management for the implementation of Long Term Plan and Work and Budget Plan of the Company. b. Set/assess the likelihood; high risk (unacceptable issue); Acceptable and Supplementary Issue) and the impacts of business risks at corporate level.
C. Assessment Evaluasi Penerapan Good Corporate Governance
C. Assessment of implementation
Pada tahun 2013 Perseroan telah melakukan assessment evaluasi penerapan GCG. Assessment tersebut dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan Propinsi Sumatera Utara. Pelaksanaan assessment berpedoman pada Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 Tentang Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan
c. Set risk response (avoid, allocate, abate or receive the risks) and establish risk control system and procedure to be adopted. d. Assess the adequacy of GCG implementation and disclosure of annual report of company. e. Review on periodic basis GCG infrastructure adequacy, risk management manual and risk control system and procedure that have been established and implemented. f. Carry out socialization and internalization of GCG infrastructure and Risk Management Manual to all hierarchies within the company. g. Carry out risk analysis to the proposed business strategies/policies/activities/transactions requiring approval of Board of Directors, Board of Commissioners and shareholders, h. Act as facilitator in risk self assessment by risk owners at corporate level or business unit and evaluate the competency of human resources in business risk management. i. Coordinate and hold meeting on periodic basis with internal supervision unit and Risk Management and GCG Committee of Board of Commissioner to get input required for GCG and Risk Management Implementation. Good
Corporate
Governance
In 2013 the Company has made assessment to GCG implementation. This assessment is carried out by BPKP of North Sumatra Province. It refers to Decree of Secretary of SOE Ministry Number SK-16/S.MBU/2012 of 6 June 2012 concerning Evaluation Indicators
107
108
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, adapun Aspek Pengujian dalam penerapan GCG adalah
and Parameters of GCG Implementation to SOEs. Aspects to be assessed are:
1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan. 2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal. 3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. 4. Direksi. 5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi. 6. Aspek Lainnya.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Commitment to the sustainable GCG application Shareholders and GMS/investors Board of Commissioners/Supervisory Council Board of Directors Information Disclosure and Transparency Other Aspects.
Berdasarkan assessment terhadap penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) untuk periode tahun 2013 dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) tahun 2013 mencapai skor 93,108 dari skor maksimal 100 atau 93,108 %. Capaian skor tersebut berada dalam kategori predikat “ Sangat Baik”. Adapun skor GCG tersebut sebagai berikut :
Based on assessment to GCG application to PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) for 2013 it can be concluded that GCG application in PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) records score 93.108 of maximum score 100 or 93.103%. This score falls in category “Very Good”. GCG score can be further depicted as follows:
Hasil Evaluasi GCG tahun 2013
GCG Evaluation in 2013
No Aspek Governance Bobot Capaian Perusahaan No Weight Realization I
Komitmen terhadap Penerapan
Tata Kelola secara Berkelanjutan
II
Pemegang Saham dan RUPS
III
7
6,848
Persentase (%) Precentage (%)
98,00
Aspek Governance
I
Commitment to the sustainable
GCG application
9
7,826
87,00
II
Shareholders and GMS
Dewan Komisaris
35
32,096
92,00
III
Board of Commissioners
IV
Direksi
35
33,215
94,00
IV
Board of Directors
V
Pengungkapan Informasi dan Transparansi
9
8,123
90,00
V
Information Disclosure and Transparency
VI
Faktor Lainnya
5
5,000
100,00
VI
Other Factors
TOTAL
100,00
93,108
93,108
TOTAL
Berikut ini disampaikan laporan singkat assesment evaluasi penerapan GCG yang dilaksanakan oleh BPKP yaitu :
Brief report of GCG application assessment by BPKP is presented below:
1. Pelaksanaan GCG pada Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
1. Commitment to the sustainable GCG application
Aspek Governance terkait dengan Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan dinilai berdasarkan enam indikator, yaitu:
Governance aspek of Commitment to the sustainable GCG application has been assessed under six indicators:
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
a. Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) dan pedoman perilaku (code of conduct); b. Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku secara konsisten; c. Perusahaan melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik; d. Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN); e. Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai ketentuan yang berlaku; f. Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan yang bersangkutan (whistle blowing system).
a. The Company has GCG Code and Code of Conduct;
Assessment yang dilakukan terhadap penerapan keenam indikator dengan 15 faktor yang diuji kesesuaiannya tersebut menghasilkan skor 6,848 dari skor maksimum 7 atau 98%.
Assessment to these six indicators with 15 factors produces score 6.848 of maximum 7 or 98%.
2. Pelaksanaan GCG pada Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal Aspek Governance yang terkait dengan Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal dinilai berdasarkan 6 indikator, yaitu: a. RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi; b. RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris/Dewan Pengawas; c. RUPS/Pemilik Modal memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar; d. RUPS/Pemilik Modal memberikan persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar; e. RUPS/Pemilik Modal mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan; dan f. Pemegang Saham/Pemilik Modal melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
2. Shareholders and GMS/investors Governance aspect in Shareholders and GMS/ investors is based on 6 indicators:
Assessment yang dilakukan terhadap penerapan keenam indikator dengan 25 faktor yang diuji kesesuaiannya tersebut menghasilkan skor 7,826 dari skor maksimum 9 atau 87%.
Assessment to these six indicators with 25 factors produces score 7.826 of maximum 9 or 87%.
b. The Company implements GCG Code and Code of Conduct in consistent manner. c. The Company assesses the application of GCG; d. The Company coordinates the management and administration of State Official Wealth Report (LHKPN); e. The Company introduces gratification control program according to the applicable regulations; f. The Company introduces policies of whistleblowing system.
a. GMS/investors appoint and dismiss Board of Directors; b. GMS/investors appoint and dismiss Board of Commissioners/Supervisory Council; c. GMS/investors give decision required to maintain the business interests of the company for long and short teram according to laws and regulations and/or Articles of Association; d. GMS/investors give approval to annual report including ratification of financial statements and supervisory tasks of Board of Commissioners/ Supervisory Council according to laws and regulations and/or Articles of Association; e. GMS/investors take decision in open and fair process and can be accounted for; and f. Shareholders/investors implement GCG respective of their authorities and responsibilities.
109
110
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
3. Pelaksanaan GCG Pada Organ Dewan Komisaris Aspek governance yang terkait dengan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dinilai berdasarkan 12 indikator, yaitu: a. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelan-jutan; b. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris/Dewan Pengawasan; c. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi; d. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan; e. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan; f. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan; g. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berperan dalam pencalonan anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi; h. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya; i. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan; j. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; k. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas; dan l. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif.
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
3. Board of Commissioners
Governance aspect relating to Board of Commissioners/Supervisory Council has been assessed based on 12 indictors: a. Board of Commissioners/Supervisory Council carries out training and education program in sustainable way; b. Board of Commissioners/Supervisory Council allocates tasks, authorities and responsibilities in clear manner and set factors to support the implementation of tasks of Board of Commissioners/Supervisory Councilan; c. Board of Commissioners/Supervisory Council gives approval to draft RJPP and RAKP submitted to Board of Directors; d. Board of Commissioners/Supervisory Council gives directives to Board of Directors for the implementation of company’s plans and policies e. Board of Commissioners/Supervisory Implemented the supervision to the Board of Director’s for the Implementation of the company’s plans and policies f. Board of Commissioners/Supervisory Council supervises to the implementation of management policies to subsidiaries/joint ventures; g. Board of Commissioners/Supervisory Council plays role in the nomination of members of Board of Directors, assesses the performance of Board of Directors (individual and collegial) and proposes bonus/incentive according to the applicable regulation and in view of the performance Board of Directors; h. Board of Commissioners/Supervisory Council takes actions to deal with potential conflict of interests; i. Board of Commissioners/Supervisory Council monitors and ensures that GCG practices have been implemented in effective and sustainable manner; j. Board of Commissioners/Supervisory Council holds Board of Commissioners/Supervisory Council meetig in effective way and attend Board of Commissioners/Supervisory Council meeting according to laws and regulations; k. Board of Commissioners/Supervisory Council has secretary of Board of Commissioners/Supervisory Council to support secretarial works of Board of Commissioners/Supervisory Council; and l. Board of Commissioners/Supervisory Council has effective committees of Board of Commissioners/ Supervisory Council .
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Assessment yang dilakukan terhadap penerapan ke-12 indikator dengan 44 faktor yang diuji kesesuaiannya tersebut menghasilkan skor 32,096 dari skor maksimum 35 atau 92%.
Assessment to these 12 indicators with 44 factors produces score 32.096of maximum 35 or 92%.
4. Pelaksanaan GCG Pada Organ Direksi Aspek Governance yang terkait dengan Direksi dinilai berdasarkan 13 indikator, yaitu: a. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/ pembelajaran serta melaksanakan program tersebut secara berkelanjutan; b. Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab secara jelas; c. Direksi menyusun perencanaan perusahaan; d. Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja perusahaan; e. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan perusahaan; f. Direksi melaksanakan pengurusan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar; g. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi perusahaan dan stakeholders; h. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi; i. Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Pemegang Saham tepat waktu; j. Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; k. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif; l. Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris perusahaan yang berkualitas dan efektif; dan m. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan perundangundangan
4. Board of Directors Gvernance aspek relating to Board of Directors has been assessed for 13 indicators: a. Board of Directors has orientation and training/ education programs in sustainable way; b. Board of Directors allocates tasks/functions, authorities and responsibilities in clear manner; c. Board of Directors prepares corporate plans; d. Board of Directors plays roles in realizing targets of corporate performance; e. Board of Directors controls operation and finance of corporate plans and policies implementation; f. Board of Directors manages the company according to laws and regulations and Articles of Association; g. Board of Directors develops business relation generating added values for company and dan stakeholders; h. Board of Directors monitors and manages potential conflict of interest between members of Board of Directors and management under Board of Directors; i. Board of Directors ensures that company introduces information transparency and communication according to laws and regulations and timely information submission to Board of Commissioners/Supervisory Council and Shareholders; j. Board of Directors holds Board of Directors meeting and attends Board of Commissioners meeting according to laws; k. Board of Directors must conduct quality and effective internal supervision; l. Board of Directors runs quality and effective secretariat function; and m. Board of Directors holds annual GMS and other GMS according to laws and regulations.
Assessment yang dilakukan terhadap penerapan ke-13 indikator dengan 52 faktor yang diuji kesesuaiannya tersebut menghasilkan skor 33,215 dari skor maksimum 35 atau 94%.
Assessment to these 13 indicators with 52 factors produces score 33.215 of maximum 35 or 94%.
5. Pelaksanaan GCG Pada Pengungkapan Informasi dan Transparansi Aspek Governance yang terkait dengan Pengungkapan Informasi dan Transparansi dinilai berdasarkan 4 indikator, yaitu:
5. Information Disclosure and Transparency Governance aspect relating to Information Disclosure and Transparency has been assessed for 4 indicators:
111
112
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
a. Perusahaan menyediakan informasi perusahaan kepada stakeholders; b. Perusahaan menyediakan bagi stakeholder akses atas informasi perusahaan yang relevan, memadai, dan dapat diandalkan secara tepat waktu dan berkala; c. Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan d. Perusahaan memperolah penghargaan atau award dalam bidang GCG dan bidang-bidang lainnya.
a. The Company provides corporate information to stakeholders; b. The Company provides stakeholder access to relevant, adequate and reliable information in timely and periodic way;
Assessment yang dilakukan terhadap penerapan keempat indikator dengan 16 faktor yang diuji kesesuaiannya tersebut menghasilkan skor 8,123 dari skor maksimum 9 atau 90%.
Assessment to these 4 indicators with 16 factors produces score 8.123 of maximum 9 or 90%
6. Pelaksanaan GCG Pada Faktor Lainnya Aspek Lainnya dinilai berdasarkan 2 indikator, yaitu: a. Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau benchmark bagi perusahaan perusahaan lainnya di Indonesia; b. Praktik Tata Kelola Perusahaan menyimpang dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER01/MBU/2011.
6. Other Factors Other aspects have been assessed for 2 indicators: a. GCG practices of Company become benchmark for other companies in Indonesia;
Penilaian penerapan atas kedua indikator dengan 2 parameter yang diuji kesesuaiannya tersebut menghasilkan skor 5 dari skor maksimum 5 atau 100% adalah ”sangat baik”.
Assessment to these 2 indicators with 5 factors produces score 35 of maximum 35 or 100%, which is “very good” category.
D. Penerapan Manajemen Risiko Untuk penerapan manajemen risiko, Perseroan telah membentuk struktur organisasi dalam pengelolaan manajemen risiko dibawah Bagian Manajemen Risiko dan GCG Untuk mendukung kinerja Bagian Manajemen Risko dan GCG telah diterbitkan Keputusan Direksi Nomor. 04.03/Kpts/03/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Standar Operasional Prosedur Manajemen Risiko. Berikut ini merupakan uraian singkat tentang manajemen risiko perusahaan :
D. Risk Management Application For the application of risk management, the Company has set organizational structure in risk management under Risk Management and GCG Division. To support the performance of Risk Management and GCG Division, Decree of Board of Directors No. 04.03/ Kpts/03/XII/2012 of 28 December 2012 concerning Standard Operating Procedure of Risk Management has bee issued. Below is brief description of risk management :
c. The Company discloses important information in Annual Report and Financial Statement according to laws and regulations; d. The Company receives award in GCG and other fields.
b. GCG practices of Company in violation with GCG principles set in Regulation of SOE Minister No. PER-01/MBU/2011.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Prinsip Manajemen Risiko | Risk Management Principles
Compatibility with other systems
Level 0
•
•
•
•
•
•
Kebijakan Manajemen Risiko | Risk Management Policy
Tujuan Manajemen Risiko Risk Management Objectives
Sasaran Manajemen Risiko Risk Management Goals
Level 1
Pedoman Umum Manajemen General Risk Management Manual
Level 2
Prosedur Manajemen Risiko Risk Management Procedure
Level 3
Instruksi Kerja Manajemen Risiko Risk Management Work Instruction
Level 4
Formulir Manajemen Risiko Risk Management Form
Prinsip Manajemen Risiko adalah kaidah atau norma dasar yang dianut perusahaan dalam mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi manajemen risiko. Kebijakan Manajemen Risiko adalah dokumen yang berisi prinsip manajemen risiko, kebijakan manajemen risiko, tujuan dan sasaran manajemen risiko, strategi penerapan manajemen risiko, dan profil organisasi (Level 0) Pedoman Umum Manajemen Risiko adalah dokumen yang berisi struktur organisasi manajemen risiko, wewenang dan tanggung jawab, dan proses manajemen risiko, yang mengatur hal-hal umum sebagai penjabaran atas kebijakan manajemen risiko (Level 1). Prosedur Manajemen Risiko adalah dokumen yang berisi urutan kegiatan dan cara kerja dalam menjalankan proses manajemen risiko, yang merupakan penjabaran dari pasal-pasal dalam Pedoman Umum Manajemen Risiko (Level 2). Instruksi Kerja Manajemen Risiko adalah dokumen yang menguraikan lebih rinci isi dokumen level 2 (Prosedur MR) yang dijadikan untuk pedoman aktivitas pelaksanan proses manajemen risiko sehari-hari (Level 3). Formulir Manajemen Risiko adalah dokumen berbentuk formulir yang harus diisi oleh pelaksana untuk mencatat proses manajemen risiko yang telah dilakukan (level 4).
•
•
•
•
•
•
Risk Management Principles are standards or norms adopted by the company in developing, applying, managing and evaluating risk management. Risk Management Policy is document containing risk management principles, risk management policies, objectives and goals of rism management, risk management application strategies and organization profile (Level 0) General Risk Management Manual is document containing organizational structure of risk management, authorities and responsibilities and risk management process, as elucidation of risk management policy (Level 1). Risk Management Procedure is document containing the sequence of activities and procedure in running risk management as the elucidation of articles in General Risk Management Manual (Level 2). Risk Management Work Instruction is document detailing the contents of document Level 2 (Risk Management Procedure) as reference in implementing day-to-day risk management process (Level 3). Risk Management Form is form that must be completed to record risk management process that has been made (Level 4).
113
114
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Kebijakan Manajemen Risiko
Risk Management Policy
Kebijakan manajemen risiko merupakan komitmen Direksi dan seluruh karyawan perusahaan sebagai landasan berfikir dan bertindak dalam penerapan manajemen risiko (enterprise risk management), Untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko, maka Direksi menetapkan kebijakan manajemen risiko meliputi beberapa hal, antara lain : a. Penetapan jenis risiko yang terkait dengan aktivitas perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan; b. Penetapan penggunaan metode penaksiran risiko dan dampak risiko serta sistem informasi manajemen risiko; c. Penyusunan rencana darurat (contingency plan) dalam kondisi yang terburuk; d. Penerapan sistem pengendalian internal dalam pelaksanaan manajemen risiko.
Risk management policy is the commitment of Board of Directors and all employees as basis for thinking and acting in applying risk management (enterprise risk management), To support risk management, Board of Directors sets risk management policy covering some aspects:
Proses Manajemen Risiko
Risk Management Process
Proses manajemen risiko diawali dengan adanya suatu proses untuk membentuk kesadaran pada setiap jenjang dalam perusahaan, perlu ditanamkan bahwa dalam setiap aktivitas yang dilaksanakan pasti mengandung suatu risiko, atau dengan kata lain tidak ada kegiatan yang tanpa risiko. Oleh karena itu perlu ditetapkan suatu pola pengelolaan risiko, agar risiko tidak menyebabkan kerugian bagi perusahaan atau bahkan kalau memungkinkan dapat dikelola menjadi suatu peluang yang dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Untuk melaksanakan manajemen risiko dilakukan dengan beberapa persiapan yang cukup penting antara lain : a. Melakukan kajian terhadap dokumen perusahaan untuk mendapatkan informasi yang memadai tentang kinerja yang dicapai serta kondisi perusahaan yang lalu (data historis) dan kondisi saat ini/sedang berjalan. b. Melakukan kajian terhadap proses/operasional perusahaan yang dilaksanakan selama ini, untuk dapat memperkirakan adanya risiko pada setiap aktivitas yang dilaksanakan. c. Melakukan identifikasi dan penaksiran awal terhadap risiko yang mungkin terjadi pada setiap aktivitas yang akan dilaksanakan dan rencana pengendaliannya yang harus diambil (rencana tindak) sebelum risiko terjadi. d. Unit Manajemen Risiko bertanggungjawab atas pelaksanaan manajemen risiko secara keseluruhan dan mengkoordinasikannya dengan seluruh pemilik risiko.
Risk management process is initiated with a process of encouraging the awareness in every hierarchy of company. It is necessary to implant that any activity performed will entail risk or in other words there is no activity without risk. Given that, it is important to apply risk management pattern in a manner that the risk will not cause damage to the company or if possible managed into opportunity to enhance the profitability of company. To implement risk management, some preparation must be made:
a. Set types of risks relating to corporate activities in plantation sector; b. Set risk assessment method and risk impacts and risk management information system; c. Prepare contingency plan for the worst condition; d. Apply internal control system for risk management implementation.
a. Review corporate documents to get information of the achieved performance and corporate conditions in the past (historical data) as well as the present/ongoing conditions. b. Review to corporate process/operation that has been implemented thus far to estimate risk of individual activities. c. Identify and make preliminary assessment of risk that may arise from activity to be performed and its mitigation must be taken (action plan) before such risk emerges. d. Risk Management Unit is responsible for the overall implementation of risk management and coordinates risk owners.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Risiko Yang Dihadapi Perusahaan:
Risks faced by Company:
Pada tahun 2013 Bagian Manajemen Risiko dan GCG telah mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko – risiko yang dihadapi oleh Perseroan, antara lain :
In 2013, Risk Management and GCG Division has identified and evaluated risks to be encountered by the Company:
No. No
Kegiatan Pokok Major Activities
Nama Risiko Risk
Mitigasi Risiko Risk Mitigation
1
Pemupukan
Pemupukan tidak tepat waktu, tidak tepat tabur dan
Fertilizing
tidak tepat jenis
1. 2. 3. 4.
Surat edaran untuk mematuhi SOP yang ada Dilakukan evaluasi terhadap proses pengadaan pupuk Perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan pemupukan Perlu dilakukan kegiatan field day secara periodik dengan melibatkan GUU dan Kantor Pusat
1. 2. 3. 4.
Circular letter to follow the existing SOP Evaluate fertilizer procurement process Evaluate fertilizing method Field day on periodic basis involving GUU and Head Office t
Inappropriate fertilizing, not evenly spread and improper type of fertilizer
2
Manajemen Air
Musim kemarau kekurangan air dan musim hujan
Water Management
tergenang air Lack of water in dry season and inundated in rainy season
1. Dibangun infrastruktur terhadap pengaturan pengairan di areal blok sesuai dengan anggaran yang tersedia 2. Water Defisit perlu dievaluasi setiap bulan sehingga mengetahui perkiraan curah hujan 1. Build infrastructure to regulate irrigation in block areas according to the available budget 2. Water Defisit must be evaluated every month to identify rainfall forecast
3
Pemberantasan Hama
Serangan Hama Ulat api dan Ulat Kantong
Pest Eradication
4
5 6
The attack of fire worms and pocket worms
Proses Pelumasan Pada Digester Lubrication to digester
Kerusakan pada Elektro Motor digester Damage to digester electrical motor
Kekurangan dan kelebihan uang kerja
Daftar Permintaan Uang (DPU) Cash Demand Schedule (DPU)
Lack and surplus of money
HGU HGU (Right to Use)
Tanah digarap pihak lain Land farmed by other parties
1. Unit Usaha agar dilakukan pemetaan terhadap areal yang terserang hama ulat api dan ulat kantong 2. Dilakukan pemberantasan Hama dengan SOP yang ada 1. Business unit to map areas attacked by worms 2. Eradicate the pest according to the existing SOP Unit Usaha perlu dilakukan evaluasi kembali terhadap waktu perawatan/reparasi perbaikan mesin Business unit to evaluate maintenance/repair schedule Mengevaluasi dan membuat kebijakan mengenai mekanisme cara penentuan DPU Evaluate and prepare policy on DPU mechanism 1. Unit Usaha melakukan kordinasi dengan Bagian/GUU terkait terhadap penyelesaian areal bermasalah 2. Mengoptimalkan lahan kosong untuk ditanami guna menghindari menjadi lahan tidur 3. Mengkordinasikan dengan Muspida dan Instansi terkait 1. Business Unit to coordinate with the related Division/ GUU to settle the problem areas. 2. Optimize vacant land for planting to avoid idle land 3. Coordinate with Muspida and the related institutions
7
Pengelolaan Lokasi
Areal
Pada
Izin
Estate Management in Location Permit secured areas
Masih ada lahan yang dikuasai masyarakat di tengah areal izin lokasi Lands occupied by local communities in the areas under location permit
1. Unit Usaha melakukan kordinasi dengan Bagian/GUU terkait terhadap penyelesaian areal bermasalah 2. Melakukan negoisasi dengan Masyrakat dengan melibatkan Muspida dan Instasi terkait 1. Business unit to coordinate with Division/GUU to settle the problem areas 2. Negotiate with local communities along with Muspida and the related institutions
115
116
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Pengelolaan dan Evaluasi Manajemen Risiko Prinsip-prinsip yang digunakan Perseroan dalam mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi manajemen risiko adalah sebagai berikut : 1. Adanya komitmen Direksi; Direksi menetapkan kesatuan tujuan dan arah perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko. Direksi menunjukkan komitmen dan keterlibatan aktif dalam manajemen risiko dengan membangun dan memelihara lingkungan internal di mana semua insan perusahaan dapat sepenuhnya terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko. 2. Keterlibatan seluruh insan perusahaan; keterlibatan aktif dari seluruh karyawan pada semua jenjang dalam perusahaan mutlak diperlukan dalam penerapan manajemen risiko sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing 3. Integrasi; penerapan manajemen risiko perlu diintegrasikan ke dalam proses bisnis perusahaan, ke dalam proses pengambilan keputusan dan ke dalam nilai dan budaya perusahaan. 4. Tanggung jawab berjenjang; pertimbangan risiko selalu melekat dan harus menjadi bagian integral dalam proses pengambilan keputusan pada semua jenjang dalam perusahaan. Kewenangan untuk mengambil keputusan, memiliki implikasi kewenangan untuk mengambil suatu tingkat risiko. 5. Komprehensivitas; pendekatan yang digunakan dalam merancang dan menerapkan manajemen risiko mencakup seluruh kegiatan operasi perusahaan dan mempertimbangkan penggunaan pandangan portofolio dalam mengembangkan dan menerapkan strategi mitigasi risiko. 6. Pendekatan sistem pada manajemen risiko; mengidentifikasi, memahami dan mengelola risiko sebagai sebuah sistem akan mempermudah pencapaian tujuan manajemen risiko. 7. Pendekatan proses pada manajemen risiko; risiko merupakan bagian integral dari proses yang dijalankan perusahaan. Karena itu, perlu menggunakan pendekatan proses dalam identifikasi risiko. 8. Keseimbangan antara biaya dan manfaat; artinya bahwa dalam merancang dan menerapkan program manajemen risiko, harus tetap memperhitungkan perimbangan antara biaya yang harus dikeluarkan dengan manfaat yang kemungkinan diperoleh. 9. Keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak; artinya bahwa setiap pelaku manajemen risiko harus memiliki kesadaran penuh bahwa manajemen risiko hanya dapat memberikan keyakinan memadai (reasonable assurance) dan bukan keyakinan mutlak (absolute assurance).
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Risk Management Evaluation Principles adopted by the Company in developing, applying, managing and evaluating risk management are: 1. Commitment of Board of Directors; Board of Directors sets the objectives and directions of company including the goals of risk management. Board of Directors demonstrates high commitment and active participation in risk management by developing and maintaining internal environment, in which all personnel of company can fully participate in pursuing the objectives of company as well as the goals of risk management; 2. Participation of company personnel: active participation of all employees at all management hierarchies of company is important in risk management application respective of their authorities and responsibilities. 3. Integration: risk management application must be integrated into business process of company and decision making process and corporate value and culture. 4. Hiearchical responsibilities: risk consideration must be also taken into account and as integral part of decision making process in all management hierarchies within the company. Authority to take decision will have implication of risks. 5. Comprehensiveness: approach used in designing and applying risk management covers all operational activities of company and risk mitigation strategy development and application. 6. System approach in risk management: to identify, understand and manage risks as a system will facilitate the realization of risk management goals. 7. Process approach in risk management: risk is an integral part of process run by the company. Given that, process approach must be applied in risk identification. 8. Proportional of cost and benefits: it means that in designing and applying risk management program, proportionality of costs to be spent and benefits to acquire must be taken into account. 9. Reasonable assurance, not absolute assurance: it means that any actor of risk management must have full awareness that risk management can only give reasonable assurance not absolute assurance.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
E. Sistem Pengendalian Internal Untuk mencapai pengelolaan perusahaan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Direksi telah menerbitkan Keputusan Direksi No. 04.01/ Kpts/07/V/2011 tentang Sistem pengendalian internal PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal menyatu dan menjadi bagian integral dari kegiatan usaha, yang terdiri atas lima komponen :
E. Internal Control System To achieve effective, efficient, transparent and accountable corporate management, Board of Directors has issued Decree of No. 04.01/ Kpts/07/V/2011 concerning Internal Control System PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). The implementation of this Internal Control System (SPI) will incorporate and become integral part of business activities and consist of five components:
1. Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian adalah kondisi dalam perusahaan yang mempengaruhi kesadaran akan pentingnya pengendalian oleh individuindividu yang terlibat didalamnya sebagai dasar keefektifan sistem pengendalian internal. 2. Penilaian Risiko Penilaian Risiko Adalah Kegiatan atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan perusahaan yang berpedoman kepada Kebijakan Manajemen Risiko yang ditetapkan oleh Direksi. 3. Kegiatan Pengendalian Merupakan kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan pelaksanaan telah efektif dan efisiensi sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Informasi dan Komunikasi Proses pengolahan data dan penyampaian informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat untuk pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan dan oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan. 5. Pemantauan Sistem Pengendalian Internal Proses penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian Internal yang bertujuan untuk meyakinkan bahwa pengendalian internal berjalan seperti yang diinginkan dan diperbaiki sesuai kebutuhan.
1. Controlling Environment Controlling environment is a condition within the company that will enable to influence the awareness on the importance of controlling by the involved individuals to achieve effective internal control system. 2. Risk Assessment Risk assessment is an activity of assessing an event that may prevent the realization of Company objectives with reference to Risk Management Policy set by Board of Directors.
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Satuan Pengawasan Intern juga telah melakukan evaluasi dan monitoring terhadap efektivitas Pengendalian Intern di Unit-unit Usaha sebagai berikut : 1. Secara umum pada tingkat entitas sudah memadai, namun masih perlu peningkatan dalam hal: a. Perlunya pembekalan oleh Manajer Unit terhadap perangkatnya melalui rapat kerja harian, mingguan dan bulanan serta mensosialisasikan SE/SI yang baru b. Memberdayakan tim verifikasi yang ada di Unit untuk melakukan pengawasan internal secara rutin
Internal Control System Internal Supervision Unit has evaluated and monitored the effectiveness of Internal Control in Business Units as follows: 1. Generally speaking, at entity level, while it is adequate yet some improvements are still necessary: a. Need of further coaching by Unit Manager to his/ her unit via daily, weekly and monthly meeting and socialization of new SE/SI. b. Empower vertification team of Unit to carry out more routine internal supervision.
3. Controlling Activity It is a policy and procedure used to assure that the implementation has been carried out in effective and efficient manner according to the applicable laws and regulations. 4. Information and Communication Data processing process and information dissemination in appropriate form and time for decision making to implement business activities of company and other interested parties. 5. Internal Control System Monitoring Assessment Process to the quality of Internal Control System aiming to assure that the internal control has run as desired and remedied as necessary.
117
118
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
c. Pemenuhan peningkatan keahlian SDM berupa pendidikan dan pelatihan agar diajukan secara berkala sesuai kebutuhan dan anggaran yang tersedia
c. Develop human resources with education and training on periodic basis subject to the needs and budget.
2. Pada tingkat operasional, hal-hal yang perlu ditingkatkan yaitu menyangkut kepatuhan terhadap peraturan SE/SI antara lain Permintaan uang kerja yang tidak cermat berdasarkan estimasi, pengendalian bahan baku persediaan gudang (Rekg. 300) agar tidak menjadi slow moving belum optimal, serta perlunya peningkatan terhadap pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Sepanjang tahun 2013 perusahaan berusaha maksimal melaksanakan seluruh kegiatan dengan mengacu kepada Standar Operasional Prosedur yang ada, sehingga temuan kegiatan yang tidak sesuai prosedur semakin berkurang dan sifatnya tidak material. Perusahaan terus melaksanakan upaya penyempurnaan sistem dan prosedur agar sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan bisnis perusahaan. Evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian internal dilaksanakan secara berkelanjutan (on-going monitoring), terpisah (separate evaluation) dan tindaklanjut rekomendasi hasil review, evaluasi dan audit.
2. At operational level, aspects need further improvement relate to compliance to SE/SI regulation such as inaccurate fund request, which is only based on estimate, not optimum raw material control in warehouse (Rekg 300) causing slow moving and goods and services procurement. In 2013, the Company has attempted to perform the entire activities in maximum way with reference to the existing Standard Operating Procedure so that activities performed not in compliance with the established procedure can be lessened and of non material character. The Company will continue improving the system and procedure to reflect the latest needs and business needs of the Company. Evaluation to the effectiveness of internal system has been introduced on continous way (one-going monitoring, separate evaluation and follow-up actions of review, evaluation and audit recommendations.
F. Etika Perusahaan Untuk terciptanya image perusahaan yang baik dan bersih ditentukan oleh perilaku pelaku bisnis perusahaan dalam berinteraksi atau berhubungan dengan sesama para stakeholder, Pembentukan citra yang baik terkait erat dengan perilaku perusahaan dalam berinteraksi atau berhubungan dengan para stakeholder. Perilaku perusahaan secara nyata tercermin pada perilaku pelaku bisnisnya. Dalam mengatur perilaku inilah, perusahaan perlu menyatakan secara tertulis nilai-nilai etika yang menjadi kebijakan dan standar perilaku yang diharapkan atau bahkan diwajibkan bagi setiap pelaku bisnisnya. Pernyataan dan pengkomunikasian nilai-nilai tersebut dituangan dalam Code Of Conduct. Pada tahun 2013 Perseroan melakukan penyempurnaan terhadap Pedoman Perilaku (Code Of Conduct) melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No. DK-54/Kpts/XI/2013, 04.03/ Kpts/06/XI/2013 tentang Pedoman Perilaku. Code Of Conduct disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi : 1. Pemegang Saham 2. Dewan Komisaris 3. Direksi 4. Karyawan Pimpinan dan Pelaksana 5. Mitra bisnis dan pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
F. Corporate Ethics To build good and clean corporate image, the behavior of business actors of Company in interacting or getting along with stakeholder will be paramount. The building of good image is closely related to the behavior of Company in developing interaction and cooperation with stakeholders. To regulate this behavior, the Company needs to prepare in writing its ethical values as behavior policy and standards and applied to its entire business actors. The statement and communication of such values have been set out in Code of Conduct. In 2013, the Company revises Code of Conduct under Joint Decree of Board of Commissioners and Board of Directors No. DK-54/ Kpts/XI/2013, 04.03/Kpts/06/XI/2013 concerning Code of Conduct.
Code for: 1. 2. 3. 4. 5.
Of Conduct is prepared as behavior reference Shareholders Board of Commissioners Board of Directors Employees, Managers and Executives Business Partners and other related parties
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Code Of Conduct merupakan pedoman bagi seluruh pelaku bisnis di PTPN IV dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas sehari-hari serta dalam berinteraksi dengan rekan sekerja, mitra usaha dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. PTPN IV dalam hal ini telah menyampaikan dan mensosialisasikan buku pedoman prilaku kepada seluruh karyawan. bagi pihak luar yang berkepentinngan dengan perusahaan dapat diakses melalui website perusahaan yaitu www.ptpn4.co.id. Manakala manajemen menerima informasi yang berisi tentang adanya indikasi penyimpangan terkait Sistem Operasional Prosedur perusahaan, baik yang berasal dari internal maupun pihak luar, manajemen bersikap terbuka dan menindaklanjuti dengan prinsip kehati-hatian. Seluruh informasi tersebut akan diteliti kebenarannya oleh Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI) melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1. Melakukan identifikasi informasi untuk membedakan antara fakta dan opini. 2. Melakukan konfirmasi kepada Bagian fungsional terkait. 3. Melakukan penelitian baik secara administrasi maupun fisik. 4. Menindaklanjuti hasil temuan secara berjenjang, sesuai peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Code Of Conduct is standard for all business actors in PTPN IV in acting and behaving in the implementation of day-to-day tasks and in interacting with co-workers and other stakeholders. PTPN IV in this case has issued and socialized Code of Conduct to all employees and other external parties having interests with the Company. This Code of Conduct can be accessed via website at www.ptpn4.co.id. When the management receives information of wrongdoing indication of Standard Operating Procedure either from internal or external sources, the management will take open stance and take followup actions in prudent manner. The information will be verified its accuracy by Internal Supervision Unit (SPI) with the following measures:
1. 2. 3. 4.
Identify information, whether fact or opinion. Confirm to the related functional Division. Investigate administratively or physically. Follow-up the findings in hierarchical manner according to the applicable laws and regulations.
Pelanggaran Terhadap Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
Violations to Code of Conduct
Dalam upaya penegakan terhadap pedoman perilaku, Perseroan telah membuat mekanisme pelaporan sebagai berikut :
To enforce Code of Conduct, the Company has established reporting mechanism as follows:
•
•
•
• • •
Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan Pimpinan dan Pelaksana dilaporkan kepada pimpinan unit kerjanya dengan tembusan kepada Bagian yang akan ditetapkan oleh Direksi di Kantor Pusat. Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan Pimpinan setingkat Manejer dilaporkan kepada Direksi Bidang terkait dengan tembusan kepada Bagian yang akan ditetapkan oleh Direksi di Kantor Pusat. Pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi dilaporkan kepada Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Menteri BUMN dan Bagian di Kantor Pusat. Pelanggaran yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dilaporkan kepada Menteri BUMN dan tembusan kepada Bagian di Kantor Pusat. Pelaporan pelanggaran harus disertai data atau bukti-bukti yang mendukung agar dapat dilakukan pemeriksaan atas laporan tersebut.
•
•
• •
Wrongdoing committed by Employees, Supervisors and Executives will be reported to the related head of work unit with copy sent to Division set later by Board of Directors in Central Office. Wrongdoing committed by Managers will be reported to Board of Directors of the related division with copy sent to Division set later by Board of Directors in Central Office. Wrongdoing committed by Board of Directors will be reported to Board of Commissioners with copy sent to SOEs Minister and the related Division of Central Office. Wrongdoing committed by Board of Commissioners will be reported to SOEs Minister with copy sent to the related Division of Central Office. The reported Wrongdoing must be attached with data and other supporting evidence for verification.
119
120
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Perlindungan Terhadap Pelapor Dewan Komisaris atau Direksi atau Pimpinan Unit Kerja atau Bagian yang menerima laporan pelanggaran tersebut wajib melindungi kerahasiaan si pelapor untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada si pelapor.
Protection to the Complainant Board of Commissioners or Board of Directors or Head of Working Unit or Division receiving information of Wrongdoing must protect the identify of complainant to prevent any unexpected consequence to him/her.
Sanksi atas Pelanggaran Pedoman Perilaku (Code of Conduct) Kepada pelaku bisnis yang terbukti melakukan pelanggaran dalam tingkatan apapun akan diberikan sanksi disiplin atau sanksi lainnya sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan perusahaan.
Sanctions of Code of Conduct Wrongdoing
Terbukti atau tidaknya suatu pelanggaran terhadap pedoman perilaku harus ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan.Pengenaan sanksi dilakukan secara tertulis oleh: • RUPS/Pemegang saham apabila pelanggaran dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Menteri BUMN. • RUPS/Pemegang saham apabila pelanggaran dilakukan oleh Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. • Direktur apabila pelanggaran dilakukan oleh Karyawan Pimpinan dan Pelaksana.
Whether the reported Wrongdoing is proved or not, it must be decided based on investigation. Sanction will be given in writing by:
Untuk membangun paradigma bisnis yang teritegrasi dengan visi dan misi perusahaan yang telah ditetapkan dalam RJP Perusahaan tahun 2014-2018, Perseroan telah menetapkan tata nilai perusahaan yang disingkat dengan PRIMA yaitu 1. Profitability (mengutamakan profit) 2. Responsibility (bertanggung jawab terhadap stakeholder) 3. Integrity (menjunjung integritas) 4. Market Ahead (selalu yang terdepan) 5. Accountability (terpercaya)
To build business paradigms integrated with corporate vision and mission as set out in RJP (Long-Term Plan) of Company 2014 – 2018, the Company has established corporate values abbreviated into PRIMA: 1. Profitability 2. Responsibility 3. Integrity 4. Market Ahead 5. Accountability
G. Whistle blowing System Sesuai dengan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara. Perseroan telah merevisi Peraturan Bersama Dewan Komisaris Dan Direksi Nomor DK60/Per/XI/2013 dan 04.03/PER/13/XI/2013 Tentang Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (Whistle blowing System)
G. Whistleblowing System According to Decision of the Secretary of SOEs Ministry Number SK-16/S.MBU/2012 of 6 June 212 concerning Assessment and Evaluation Indicators/Parameters of Good Corporate Governance Application to State Owned Enterprises (SOEs). The Company has revised Joint Decree of Board of Commissioners and Board of Directors Number DK-60/Per/XI/2013 and 04.03/ PER/13/XI/2013 concerning Whistleblowing System.
Business actors who are found committing Wrongdoing respective of hierarchies will be punished with discipline sanctions or other punishment according to laws and corporate regulations.
• • •
GMS/Shareholders for Wrongdoing committed by Board of Commissioners with copy sent to SOEs Minister. GMS/Shareholders for Wrongdoing committed by Board of Directors with copy sent to SOEs Minister. Director for Wrongdoing committed by Employees, Heads or Executives.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Unit Pengelola Pengaduan Pelanggaran Perusahaan menetapkan Unit Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (UP3) yang berkedudukan di Bagian Satuan Pengawas Intern (SPI). UP3 mempunyai tanggung jawab sebagai berikut : 1. Menerima dan melakukan verifikasi atas pengaduan pelanggaran; 2. Menganalisa bukti-bukti yang ada; 3. Menjaga kerahasiaan Pelapor; 4. Menerima laporan dari Pelapor atas tindakan tekanan atau ancaman dari Pelapor; 5. Melakukan sosialisasi kepada Karyawan dan Pemangku Kepentingan; 6. Mengelola adminitrasi pengaduan pelanggaran; 7. Membuat laporan berkala kepada Direksi atas pengelolaan pengaduan pelanggaran.
Complain Resolution Unit The Company has established a Complain Resolution Unit attached to Internal Supervision Unit Division. UP3 has responsibilities of:
Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran Apabila berdasarkan hasil verifikasi UP3, laporan pengaduan perlu ditindaklanjuti dengan investigasi, maka UP3 mengusulkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris untuk membetuk Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran (TP3). TP3 dibentuk berdasarkan penetapan dari Direksi berdasarkan usulan dari UP3. Apabila yang melakukan pelanggaran adalah Direksi, maka TP3 ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Pembentukan TP3 berdasarkan Keputusan Direksi atau Dewan Komisaris, yang personilnya berasal dari perwakilan, satuan pengawas intern, hukum/legal, akuntansi, keuangan dan Bagian lain sesuai kompetensi dan keahliannya. TP3 dalam melaksanakan tugas berwenang antara lain untuk : 1. Meminta penjelasan kepada pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan dengan dugaan pelanggaran; 2. Meminta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran Apabila dipandang perlu, TP3 dalam melaksanakan investigasi dapat didampingi oleh eksternal investigator.
Whistleblowing Team If according to the verification of Whistleblowing Unit (UP3), the filed complaint needs follow-up action of investigation, UP3 must propose to Board of Directors or Board of Commissioners to set up a Whistleblowing Team (TP3). TP3 is established under decision of Board of Directors at recommendation of UP3. If the occupational fraud and abuse are committed by Board of Directors, TP3 will be established by of Board of Commissioners, with the members coming from representatives of internal supervision unit, legal unit, accounting unit, finance unit and other divisions respective of their competency and expertise. TP3 is performing the tasks will be authorized to, inter alia: 1. Ask clarification to the parties deemed to have connection with the filed complaints;
Pengaduan Atas Pelanggaran Karyawan diwajibkan untuk melaporkan kepada Perusahaan apabila ada indikasi/dugaan pelanggaran dalam pengelolaan Perusahaan. Perusahaan wajib menerima dan menyelesaikan pengaduan pelanggaran dari Pelapor yang mencantumkan identitasnya dan bukti-bukti yang sah. Jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan kepada UP3, yaitu: 1. Benturan kepentingan;
Complaints Of Violations Employees must report to the Company in case of indication/allegation of occupational fraud and abuse in the management of Company. The Company must receive and settle any compliant filed by complainant mentioning his/her identities and other valid evidence.
1. Receiving and verifying the reported infringement; 2. Analyzing the evidence; 3. Keeping the identify of informant confidential; 4. Receiving report of Informant of any duress or threat to him/her; 5. Socializing to employees and other stakeholders; 6. Administering the reported infringement; 7. Preparing report to Board of Directors of complaint resolution management on periodic basis.
2. Asks documents relating to the filed complaints; If necessary, TP3 in conducting investigation can be accompanied by external investigator.
Occupational fraud and abuse that can be reported to UP3: 1. Conflict of Interest;
121
122
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
2. Korupsi; 3. Pencurian atau penggelapan; 4. Pelanggaran proses pengadaan barang/jasa; 5. Penyalahgunaan jabatan/kewenangan; 6. Suap/gratifikasi Pelapor dalam menyampaikan laporan dugaan pelanggaran harus dilengkapi copy identitas dan buktibukti yang sah yang berkaitan dengan pelanggaran yang disampaikan. Apabila Pelapor dalam menyampaikan laporan mewakili badan hukum harus dapat dibuktikan Pelapor mempunyai kewenangan mewakili badan hukum. UP3 memberikan tanda terima atas pengaduan pelanggaran yang diajukan secara tertulis oleh Pelapor. Seluruh proses penerimaan pengaduan pelanggaran dicatat dan diadministrasikan oleh UP3, minimal memuat: 1. Nomor registrasi. 2. Tanggal penerimaan. 3. Petugas penerima. 4. Deskripsi singkat pengaduan. Pengaduan pelanggaran yang dapat diproses oleh UP3 adalah dugaan pelanggaran yang terjadi selambatlambatnya 4 (empat) tahun pada saat laporan pengaduan disampaikan. Apabila hasil investigasi menyimpulkan pengaduan mengandung itikad tidak baik atau mengandung unsur fitnah, maka Pelapor dapat dilakukan penuntutan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
2. 3. 4. 5. 6.
Corruption; Steal or embezzlement; Infringement in goods/services procurement; Occupational abuse; Bribery/gratification.
Mekanisme Pengaduan Perseroan telah mempersiapkan mekanisme pengaduan terhadap pelanggaran yang dilakukan Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan yaitu : • Perusahaan menyediakan saluran Laporan Pelanggaran secara tertulis atau email melalui :
[email protected] atau www.ptpn4.co.id/wb Laporan juga dapat disampaikan melalui portal electronic room yang dikelola oleh UP3. • Setiap pelapor akan menerima bukti tanda terima pelaporan yang mencantumkan nomor registrasi pelaporan. • Atas laporan yang diterima, untuk proses selanjutnya UP3 menyampaikan laporan sebagai berikut: 1. Apabila yang dilaporkan Dewan Komisaris atau organ pendukung Dewan Komisaris maka laporan diteruskan kepada Direktur Utama. 2. Apabila yang dilaporkan Direksi, maka laporan diteruskan kepada Dewan Komisaris. 3. Apabila yang dilaporkan karyawan, maka laporan diteruskan kepada Direktur Utama dan Direktur yang membawahi Direktorat dimana diduga terjadi pelanggaran.
Whistleblowing Mechanism The Company has prepared a whistleblowing mechanism against wrongdoing by Board of Commissioners, Board of Directors and Employees as follows: • The Company provides Wrongdoing Disclosure Line that can be forwarded in writing or by email to:
[email protected] or www.ptpn4.co.id/wb The Complaint can be also addressed to electronic room portal managed by UP3. • Complainant will receive a receipt for his/her complaint indicating the registration number. • For the filed complaint, UP3 will further process as follows: 1. If the reported party is Board of Commissioners or organs supporting Board of Commissioners, the complaint will be forwarded to President Director. 2. If the reported party is Board of Directors, the complaint will be forwarded to Board of Commissioners. 3. If the reported party is employee, the complaint will be forwarded to President Director and Director supervising Directorate in which the alledged wrongdoing takes place.
Complainant in filing the complaint must attach copy of identity and other valid supporting evidence relating to the filed complaint. If the complainant represents a legal body, it must be proved that he/she duly represents such legal body. UP3 will issue receipt for the filed complaints in writing to Complainant. All process of receiving complaint will be recorded and administered by UP2 minimum containing: 1. Registration No. 2. Date of receipt 3. Official receiving the complaint 4. Brief description of complaint Complaints that can be processed by UP3 will be fraud taking place no later than 4 (four) years as from the date of complaint. If the investigation concludes that the complaint contains any bad faith or defamation, the Complainant may be sued according to the applicable laws.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
• •
•
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Dalam melakukan verifikasi, apabila dibutuhkan UP3 dapat melakukan komunikasi atau meminta keterangan tambahan dari pelapor. UP3 melakukan verifikasi atas laporan pengaduan yang masuk dan akan memutuskan perlu tidaknya dilakukan investigasi lebih lanjut atas laporan pengaduan pelanggaran dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja dan dapat diperpanjang paling lama 14 (empat belas) hari kerja. Apabila berdasarkan hasil verifikasi menunjukkan adanya indikasi laporan tidak benar, maka UP3 tidak menindaklanjuti laporan. Apabila berdasarkan bukti-bukti yang ada, memperlihatkan indikasi adanya pelanggaran, maka UP3 dapat memproses ke tahap investigasi.Laporan yang terbukti memuat indikasi awal pelanggaran berdasarkan verifikasi UP3, dapat dimintakan informasi perkembangan penanganannya oleh pelapor dengan menggunakan nomor registrasi.
Tindak Lanjut Investigasi TP3 menyampaikan hasil investigasi kepada Direksi atau Dewan Komisaris (sesuai organ yang menetapkan TP3). Setelah selesai investigas, TP3 menyerahkan seluruh dokumen kepada UP3 untuk didokumentasikan.Apabila berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh TP3 terbukti adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau organ pendukung Dewan Komisaris, maka Direksi atau Dewan Komisaris (organ yang tidak melakukan pelanggaran) menyampaikan hasil investigasi TP3 kepada Pemegang Saham.Apabila Karyawan yang melakukan pelanggaran, maka Direksi dapat memberikan sanksi: 1. Surat Peringatan;atau 2. Penurunan Golongan;atau 3. Diberhentikan dari jabatannya; atau 4. Pengembalian kerugian Perusahaan;atau 5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Apabila berdasarkan hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran tindak pidana, maka akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan Hukum Acara Pidana yang berlaku.
Laporan Keuangan Financial Report
• •
•
Laporan Tahunan Annual report 2013
For verification, if necessary, UP3 can make communication or ask additional information to the complainant. UP3 will verify the filed complaint and decide whether further investigation is necessary or not within 30 (thirty) working days that can be extended for maximum 14 (fourteen) working days. If the verification shows inaccuracy of the reported wrongdoing. UP3 will not process the complaint. However, if based on the available evidence, the reported wrongdoing is indicated, UP3 can process to investigation state. For complaint containing preliminary indication of wrongdoing based on UP3 verification, the complainant can ask the progress of its investifation using registration number.
Follow-Up Action of Investigation TP3 will submit the results of investigation to Board of Directors or Board of Commissioners (dependent on organ setting TP3). After investigation, TP3 will furnish all documents to UP3 for documentation. If the investigation made by TP3 confirms the reported wrongdoing by Board of Directors or Board of Commissioners or organs supporting Board of Commissioners, Board of Directors or Board of Commissioners (organ committing no wrongdoing) will submit the investigation results of TP3 to shareholders. If the wrongdoer is employee, Board of Directors may impose sanctions of: 1. Warning letter; or 2. Demotion; or 3. Dismissal; or 4. Compensation to the loss suffered by Company; or 5. Employment Termination. If the investigation confirms any criminal act, it will be further processed according to the applicable laws and regulations.
Perlindungan Pelapor Perusahaan (termasuk UP3 dan TP3) wajib memberikan perlindungan kepada Pelapor yang beritikad baik sesuai Peraturan ini dan ketentuan peraturan yang berlaku. Seorang Pelapor mempunyai hak yaitu :
Protection to Whistleblower Company (including UP3 and TP3) must give protection to Whistleblower with good faith according to this regulation. A whistleblower will reserve right to:
1. Memperoleh perlindungan atas keamanan pribadi, keluarga dan harta bendanya serta bebas dari ancaman yang berkenaan dengan pengaduan pelanggaran yang disampaikan.
1. Obtain protection for his/her personal safety, famility and assets and from any threat relating to the complaint filed.
123
124
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
2. Memberikan laporan tanpa tekanan. 3. Jaminan kerahasiaan identitas Pelapor dan isi laporan. 4. Jaminan perlindungan terhadap perlakukan yang merugikan. 5. Pemecatan yang tidak adil; 6. Perlindungan atas penurunan jabatan atau pangkat; 7. Perlindungan atas pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuk.
2. Disclose any wrongdoing without any duress. 3. Assurance of confidentiality of his/her identity and content of the complaint. 4. Assurance of protection from any detrimental treatment. 5. Unfair dismissal. 6. Protection from demotion. 7. Protection from harassment or discrimination of any sort.
Jaminan kerahasiaan identitas sebagaimana dimaksud diatas diberikan oleh Perusahaan sampai laporan pegaduan diproses sesuai ketetuan hukum yang berlaku.
Assurance to the confidentiality of identity as referred above will be given by the Company until the complaint has been processed according to the applicable laws.
H. Tindakan Gratifikasi Dalam pelaksanaan kegiatan bisnis perusahaan pada umumnya tidak terlepas dari hubungan dan interaksi antara para pihak baik internal maupun eksternal yang saling menjalin kerjasama yang harmonis, serasi dan berkesinambungan dengan tidak melupakan etika dan prinsip-prinsip GCG. Terkait dengan hubungan bisnis, maka hal yang sering terjadi dalam praktek kegiatan kerja sehari-hari selalu muncul dan tidak terhindarkan adalah adanya gratifikasi dari satu pihak kepada pihak yang lainnya. Oleh sebab itu untuk menjaga hubungan bisnis dengan para pemangku kepentingan, maka perlu diatur hal-hal yang terkait dengan gratifikasi dan tata cara atau mekanisme pelaporannya di lingkungan perusahaan.
H. Gratification Actions To run business activities of the Company, relation and interaction of various parties both internal and external are unavoidable to build harmonious, congenial and sustainable cooperation while not compromising ethics and GCG principles. As to this business relation building, gratification practices from one party to other party frequently and unavoidably takes place. In light of that, to maintain sound business relation with stakeholders, it is deemed necessary to regulate a code of gratification and its reporting procedure or mechanism within the company.
Perseroan menerbitkan Peraturan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No. 04.03/PER/12/XI/2013 tentang Pedoman Penanganan Gratifikasi. Penanganan Gratifikasi menjadi sangat penting bagi perusahaan karena Gratifikasi tersebut dapat menjadi tindak pidana suap dan merupakan salah satu tindakan korupsi yang dapat memberikan dampak hukum sekaligus pencitraan negatif bagi Perusahaan.
The Company has issued Joint Decree of Board of Commissioners anad Board of Directors No. 04.03/PER/12/ XI/2013 concerning Gratification Code. Gratification is more obvious for the Company since it can spark criminal acts of bribery and corruption with legal consequence and incite negative image of the Company.
Prinsip Dasar Gratifikasi a. Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan Semua insan perusahaan DILARANG baik secara langsung atau tidak langsung memberi hadiah/ cinderamata dan atau hiburan kepada setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.
Basic Principles of Gratification a. Giving Gift/Souvenir and Entertainment All Company personnel are NOT ALLOWED either directly or not to give gift/sourvenir and or entertainment to any party having business relation or competitors aimed to get information or any thing unlawfully or to influence such party to do and/or not to do something relating to his/her position/status.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
b. Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan Semua insan perusahaan yang karena jabatannya dan atau anggota keluarganya (keluarga inti), DILARANG untuk menerima atau meminta baik secara langsung atau tidak langsung hadiah/cinderamata dan atau hiburan dari setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing perusahaan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundangundangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/ jabatannya. Insan perusahaan apabila ditawarkan/diberikan hadiah/ cinderamata dan atau Hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman ini, wajib MELAKUKAN PENOLAKAN dengan cara santun terhadap tawaran/pemberian dimaksud, dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan ini kepada pihak ketiga. Gratifikasi yang Tidak Perlu Dilaporkan Gratifikasi yang diperbolehkan untuk diterima oleh insan perusahaan adalah gratifikasi dalam hal: 1) Diperoleh dari hadiah langsung/undian, diskon/rabat, voucher, point, rewards, atau souvenir/cenderamata yang berlaku secara umum dan tidak terkait dengan kedinasan. 2) Diperoleh karena prestasi akademis atau non akademis (kejujuran/perlombaan/kompetensi) dengan biaya sendiri dan tidak terkait dengan kedinasan. 3) Diperoleh dari keuntungan/bunga/bagi hasil dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadi yang berlaku secara umum, dan tidak terkait dengan kedinasan. 4) Diperoleh dari kompetensi atas profesi di luar kedinasan, yang tidak terkait dengan tugas pokok dan fungsi dari insan perusahaan, tidak melanggar benturan kepentingan dan pedoman perilaku. 5) Diperoleh dari hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus dua derajat atau dalam garis keturunan kesamping satu derajat sepanjang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan insan perusahaan, 6) Diperoleh dari hubungan keluarga semenda dalam garis keturunan satu derajat atau dalam garis keturunan kesamping satu derajat, semanjang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan insan perusahaan. 7) Diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan keluarga, sebagaimana huruf (e) dan (f) terkait dengan hadiah perkawarinan, khitanan anak, ulang tahun, kegiatan keagamaan/adat/tradisi, dan bukan dari pihak-pihak yang mempunyai benturan kepentingan dengan insan perusahaan.
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
b. Receiving Gift/Souvenir and Entertainment All Company personnel, who because of their position and or family members (core family) shall NOT receive or ask either directly or not any gift/ souvernir and or entertaintment from any party having business relation or competitors aimed to get information or any thing unlawfully or to influence such party to do and/or not to do something relating to his/her position/status.
Company personnel who is offered/given with gift/ souvenir and or entertainment in contravension with this regulation must REJECT in polite manner to such offer/ giving while pointing out the policy of Company in this matter.
Gratification Not Necessarily Reported Gratification, which is allowed to be received by Company personnel includes: 1) Obtained directly as gift/lottery, discount/rebate, voucher, point, rewards or general souvernir not relating to his/her position. 2) Obtained because of his/her academic and non-academic achievement (courtesy/contest/ competition) at his/her own expense and not relating to his/her position. 3) Obtained from profits/interest/dividends of fund placement, investment or share holders as generally applicable and not relating to his/her position. 4) Obtained from compentency of profession beyond his/her position without any relation with the major tasks and functions in Company, not in contravension with conflict of interest code and code of conduct. 5) Obtained from family relation in vertical lieange until two degrees or horizontal lienage until one degree in so far having no conflict of interest with the company. 6) Obtained from relation by marriage in one degree lineage or in one degree horizontal lineage in so far having not conflict of interest with the Company. 7) Obtained from the party having family relation as referred to letter (e) and (f) as a result of marriage, circumstance, happy birthday, religious/customary/ tradition activities, and not from the parties having conflict of interest with the Company.
125
126
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
8) Diperoleh dari pihak lain terkait dengan musibah atau bencana, dan bukan dari pihak-pihak yang mempunyai benturan kepentingan dengan insan perusahaan. 9) Diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan, seperti rapat, seminar, workshop, konfrensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis, yang berlaku secara umum, berupa seminar kits, sertifikat dan plakat/ cenderamata. 10) Diperoleh dari acara resmi kedinasan dalam bentuk hidangan/sajian/jamuan berupa makanan dan minuman yang berlaku umum.
8) Obtained from other parties relating to catastrophe or disaster and the parties having no conflict of interests with the Company.
Mekanisme Pelaporan 1. Apabila terdapat penerimaan hadiah/cinderamata dan atau hiburan di luar batasan yang sudah diatur perusahaan, maka insan perusahaan wajib melaporkan hal tersebut melalui: • Atasan langsung Pelaporan melalui atasan langsung dilakukan oleh insan perusahaan yang menerima hadiah/ cinderamata selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal sejak penerimaan, dengan menyampaikan form penerimaan hadiah/ cinderamata dengan contoh format sebagaimana diatur pada pedoman penanganan gratifikasi, atau dapat diunduh dari website perusahaan. • Sistem Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran/ whistleblowing system Pelaporan melalui whistleblowing system dilakukan apabila pelapor adalah insan perusahaan atau pihakpihak lainnya yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung, namun mengetahui gratifikasi di perusahaan yang memiliki potensi untuk terjadinya penyalahgunaan wewenang/ jabatan. Pelaporan melalui sistem pelaporan pelanggaran/whistleblowing system melalui electronic room yang akan diatur pada peraturan tersendiri, dimana pelapor yang akan dilayani adalah pelapor yang mencantumkan identitas dan bukti-bukti yang jelas atau pelapor tidak mencantumkan identitas namun melampirkan bukti-bukti yang dapat diyakini adalah benar. 2. Untuk penerimaan yang merupakan barang yang cepat kadaluwarsa (misalnya makanan dan minuman), maka dapat diserahkan kepada Lembaga Sosial dengan menyampaikan bukti tanda penyerahan kepada Manajemen Risiko dan GCG selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal penerimaan sebagaimana dimaksud 3. Untuk penerimaan yang merupakan barang yang tidak cepat kadaluwarsa (misalnya uang, emas, dan lainnya) wajib disimpan di Bagian Keuangan di lingkungan kerja insan perusahaan yang
Reporting Mechanism
9) Obtained from official activities such as meeting, seminar, workshop, conference, training or other similar activities generally accepted consisting of seminar kits, certificates and placard/souvenir. 10) Obtained from official events of meals/foods and drinks generally accepted.
1. For any gift/sourvenir and or entertainment beyond the regulations set by the Company, Company personnel must report it to: • Immediate Superior Reporting to immediate superior will be made by personnel of Company receiving gift/sourvenir no later than 7 (seven) working days as from the receipt by submitting gift/sourvenir receipt form with sample format established in gratification code that can be downloaded from company website. • Whistleblowing System Reporting through whistleblowing will be made if the complainant is personnel of company or other parties without direct involvement but knowing gratification in the company that may lead to occupational abuse. Reporting through whistleblowing system via electronic room will be regulated in a separate regulation, in which the complainant to be served will be those who mention clear identity and evidence or complainant while not mentioning identity but attaching ammissable evidence.
2. To receive consumable goods (e.g goods and drinks), such goods can be given to social institution evidenced with receipt that must be furnished to Risk Management and GCG no later than 14 (fourteen) days after the receipt. 3. To receive durable goods (e.g. money, gold etc.) must be saved in Finance Division in which the recipient works until its ownership status has been decided
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
bersangkutan, sampai dengan ditentukannya status kepemilikan atas penerimaan tersebut oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dengan menyampaikan bukti tanda penyimpanan kepada bagian Manajemen Risiko dan GCG selambatlambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal penerimaan sebagaimana dimaksud. 4.. Manajemen Risiko dan GCG membuat rekapitulasi penerimaan hadiah/cinderamata serta melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selambat-lambatnya 30 (tiga puluh hari) sejak tanggal penerimaan tersebut oleh insan perusahaan, serta menyusun formulir standar tambahan terkait berita acara selain yang diatur dalam pedoman penanganan gratifikasi. 5. Direksi, Dewan Komisaris, dan seluruh karyawan PTPN IV yang menerima hadiah dengan nilai diatas Rp. 1.000.000,- dari acara yang diselenggarakannya (pernikahan, khitanan dll), wajib mengisi formulir yang telah dibuat dalam pedoman gratifikasi, dan diserahkan kepada Bagian Manajemen Risiko dan GCG.
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
by KPK (Corruption Eradication Commission) by presenting evidence of storage to Risk Management and GCG Division no later than 14 (fourteen) days after the receipt.
4. Risk Management and GCG prepares repitulation of the received gift/souvenir and reports them to KPK no later than 30 (thirty) days since received by the employee of Company and prepare additional standard form for other report as established in gratification code. 5. Board of Directors, Board of Commissioners, and all employees of PTPN IV receiving gift worth more than Rp.1,000,000 of an event (wedding party, circumcision, etc.) must fill out form as provided in gratification code for submission to Risk Management and GCG Division.
I. Benturan Kepentingan Benturan Kepentingan (Conflict of Interest), adalah situasi dimana terdapat konflik kepentingan insan perusahaan memanfaatkan kedudukan dan wewenang yang dimilikinya (baik dengan sengaja maupun tidak sengaja) dalam perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga dan golongannya sehingga tugas yang diamanatkan tidak dapat dilaksanakan dengan obyektif dan berpotensi merugikan perusahaan.
I. Conflict of Interest Conflict of interest is situation in which the Company personnel abuse his/her power and authorities (either intentionally or not) for personal interest, his/ her familities and groups so that the assigned tasks can’t be performe in objective manner and potential to cause detriment to the company.
Perseroan telah menyusun Peraturan Bersama Dewan Komsairis dan Direksi No. 04.03/PER/11/XI/2013 dan 04.03/PER/11/XI/2013 tanggal 26 Nopember 2013 tentang Pedoman Benturan Kepentingan.
The Company has prepared a joint Decree of Board of Commissioners and Board of Directors No. 04.03/PER/11/ XI/2013 and 04.03/PER/11/XI/2013 of 26 November 2013 concerning Conflict of Interests Code.
Bentuk – bentuk Benturan Kepentingan • Situasi yang menyebabkan insan perusahaan menerima gratifikasi atau pemberian atau penerimaan hadiah/cinderamata atau hiburan atas suatu keputusan atau jabatan yang menguntungkan pihak yang memberi. • Situasi yang menyebabkan penggunaan asset jabatan dan atau perusahaan untuk kepentingan pribadi atau golongan. • Situasi yang menyebabkan informasi rahasia jabatan atau perusahaan dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan. • Situasi perangkapan jabatan di beberapa perusahaan yang memiliki hubungan langsung atau tidak langsung, sejenis atau tidak sejenis, sehingga dapat menyebabkan pemanfaatan suatu jabatan untuk kepentingan jabatan lainnya.
The Forms of Conflict of Interests • Situation causing the Company personnel to receive gratification or to give or receive gift/souvenir or entertainment for decision or position in favor to the giver. •
Situation causing the use of occupation assets and or company for personal or group interests.
•
Situation causing the confidential information or company used for personal or group interests.
•
Situation of multiple positions in several companies having direct or indirect relation, either similar or not, that may cause the abuse of position for the interest of other positions.
127
128
Laporan Tahunan Annual report 2013
•
• • • •
• • • • •
•
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Situasi yang memberikan akses khusus kepada insan perusahaan atau pihak tertentu untuk tidak mengikuti prosedur dan ketentuan yang seharusnya diberlakukan. Situasi yang menyebabkan proses pengawasan tidak sesuai dengan prosedur karena adanya pengaruh dan harapan dari pihak yang diawasi. Situasi dimana kewenangan penilaian suatu obyek kualifikasi yang obyek tersebut merupakan hasil dari si penilai. Situasi dimana adanya kesempatan penyalahgunaan jabatan. Situasi dimana terdapat jabatan rangkap yang secara nyata tidak memenuhi tata kelola perusahaan yang baik dan nyata akan menimbulkan benturan kepentingan. Situasi memperjualbelikan rahasia jabatan, dan atau mengambil keuntungan dari rahasia jabatan. Situasi dimana seseorang dapat menentukan sendiri besarnya gaji/remunerasi. Situasi untuk menerima tawaran pembelian saham pihak masyarakat. Situasi yang memungkinkan penggunaan diskresi yang menyalahgunakan wewenang. Situasi yang memungkinkan untuk memberikan informasi lebih dari yang telah ditentukan perusahaan, keistimewaan maupun peluang bagi calon penyedia Barang/Jasa untuk menang dalam proses Pengadaan Barang/Jasa di Perusahaan. Situasi dimana terdapat hubungan afiliasi/ kekeluargaan antara insan perusahaan dengan pihak lainnya yang memiliki kepentingan atas keputusan dan/atau tindakan insan perusahaan sehubungan dengan jabatannya di perusahaan.
Mekanisme Pelaporan Benturan Kepentingan 1. Apabila terjadi situasi Benturan Kepentingan, maka Insan perusahaan wajib melaporkan hal tersebut melalui: a) Atasan Langsung Pelaporan melalui atasan langsung dilakukan apabila pelapor adalah insan perusahaan yang terlibat atau memiliki potensi untuk terlibat secara langsung dalam situasi benturan kepentingan. Pelaporan dilaksanakan dengan menyampaikan Surat Pernyataan Potensi Benturan Kepentingan kepada Atasan Langsung untuk disampaikan kepada Bagian MR dan GCG up. Unit Pengelola Pelaporan Pelangaran (UP3) untuk dikelola tata administrasinya. b) Sistem Pelaporan Pelanggaran /Whistleblowing System Pelaporan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran/ Whistleblowing System dilakukan apabila
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
•
Situation giving special access to company personnel or certain party not to follow procedure or provisions that should be adhered to.
•
Situation causing supervision process not in conformity with the procedure as a result of influence and expectation of the supervised parties. Situation in which the authority of assessing the qualifications of object produced by the assessor.
• •
Situation in which occupational abuse is potential.
•
Situation in which double positions are clearly not in conformity with good corporate governance, from which conflict of interest will be obvious.
•
Situation of trading occupational secrets and or taking gains from occupation secrets. Situation in which an individual can set his/her own salary/remuneration. Situation to receive offer of purchasing shares offered to public. Situation enabling to exercise illicit discretion.
• • • •
Situation enabling to give information, which is more than specified by the company, privilege or opportunity for prospective vendors to win goods/ service procurement process in the Company.
•
Situation in which affiliate/family relation of company personnel with other party having interest in decision and/or action of company personnel relating to his/ her position in the company exists.
Conflict of Interest Reporting Mechanism 1. In case of Conflict of Interest, Company personnel must report it to: a) Immediate Superior Reporting to immediate superior will be made if the complainant is company personnel engaged in or potential to directly engaged in conflict of interest situation. The reporting will be made with Potential Conflict of Interest Certification submitted to Immediate Superior for transmittal to Risk Management and GCG Division attention to Whistleblwoing Unit (UP3) for administration. b) Whistleblowing System Reporting to Whistleblowing System will be made if the complainant is company personnel
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
pelapor adalah insan perusahaan atau pihakpihak lainnya (pelanggan, mitra kerja dan masyarakat) yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung, namun mengetahui adanya atau potensi adanya benturan kepentingan di perusahaan. Pelaporan melalui Sistem Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran/ Whistleblowing System.
or other parties (customers, business partners and communities) with no direct involvement but knowing the existence of or potential Conflict of Interest within the Company.
2. Pelaporan atas terjadinya benturan kepentingan butir 1 b di atas, harus dilakukan dengan itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atas suatu kebijakan perusahaan tertentu ataupun didasari oleh kehendak buruk/fitnah.
2. Conflict of interest reporting in point (b) must be inspired by good faith and not a personal complaint of a certain policy taken by company or bad faith/ defamation.
Sanksi Terhadap Benturan Kepentingan Setiap insan perusahaan yang terbukti melakukan tindakan Benturan Kepentingan akan ditindaklanjuti sebagai berikut:
Sanctions to Conflict of Interests Any company personnel proved to commit conflict of interest will undergo investigation as follows:
1. Pihak yang terbukti memiliki benturan kepentingan dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan, terlibat dalam tim dan atau proyek yang terbukti yang bersangkutan memiliki benturan kepentingan. 2. Demosi jabatan berdasarkan peraturan internal yang berlaku. 3. Evaluasi terhadap jabatan yang diemban oleh Bagian Sumber Daya Manusia untuk menentukan cakupan kewenangan dan atau pemilihan salah satu jabatan yang dijabat rangkap, dan atau evaluasi lainnya yang diperlukan. 4. Sanksi lain yang ditentukan peraturan internal perusahaan terkait. 5. Direksi dan atau Dewan Komisaris yang terbukti memiliki benturan kepentingan akan dilaporkan kepada Pemegang saham. 6. Bagi pihak yang diwajibkan untuk membuat surat pernyataan sebagaimana terlampir namun tidak membuat dan melaporkannya kepada perusahaan melalui unit pegelolaan terkait akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
1. The party proved to have conflict of interest shall not engage in decision making process, participate in the team and or project, which is identified to entail potential conflict of interest. 2. Demotion according to the applicable internal regulations. 3. Evaluation to his/her current position by HR Division to decide the scope of authorities and or to select one of double jobs and or to make other evaluation as necessary. 4. Other sanctions as prescribed in internal regulation of company. 5. Board of Directors and or Board of Commissioners proved to have conflict of interest shall be reported to shareholders. 6. For the party required to make statement as attached but fail to do so or to report to the company via the related management unit shall be liable for sanctions according to the applicable regulation.
J. Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, Baik Langsung Maupun Tidak Langsung, Sampai Kepada Pemilik Individu.
J. Information of Majority and Controlling Shareholders either Directly or Not to Individual Owners
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Perusahaan Non Listed sehingga baik masyarakat, Direksi, maupun Dewan komisaris PTPN IV tidak mempunyai kepemilikan saham atas PTPN IV. Kepemilikan saham seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia 100%.
PT Perkebunan Nusantara IV is a non-listed company so that both the communities, Board of Directors, or Board of Commissioners PTPN IV can’t have share ownership to PTPN IV. The company is totally owned by the Government of Republic of Indonesia (100%).
129
130
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
K. Akuntan Perseroan Laporan Keuangan Konsolidasi, Laporan Induk Perusahaan dan Laporan Keuangan Anak Perusahaan yaitu PT Agro Sinergi Nusantara dan PT Sarana Agro Nusantara masing –masing telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja - A member firm of Ernst & Young Global Limited, yang beralamat di Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor – Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia, dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion).
K. Company Accountants Consolidated Financial Statement, Parent Company Statement of Finance and Financial Statement of Subsidiaries, i.e. PT Agro Sinergi Nusantara and PT Sarana Agro Nusantara have been audited by Public Accountant Office (KAP) Purwantono, Suherman & Surja - A member firm of Ernst & Young Global Limited, with principal place of business in Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor – Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia, with Unqualified Opinion.
Penugasan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman&Surja - A member firm of Ernst & Young Global Limited merupakan penugasan yang keenam sedangkan Akuntan yang melakukan audit atas Laporan Keuangan PTPN IV adalah Ratnawati Setiadi sebagai partner in charge merupakan penugasan yang Kedua
The instruction to KAP Purwantono, Suherman & Surja - A member firm of Ernst & Young Global Limited is the sixth instruction. Accountant performing the audit to PTPN IV Financial Statements is Ratnawati Setiadi as partner in charge. For her it is the second instruction.
Biaya jasa pelaksanaan audit laporan keuangan tahun 2013 sebesar Rp 1.050.000.000,- (satu milyar lima puluh juta rupiah) tidak termasuk Pajak pertambahan nilai dan diluar biaya out of pocket expenses. Kantor Akuntan Publik tersebut tidak melaksanakan jasa lainnya hanya melaksanakan audit laporan keuangan tahun 2013
Audit fees for Financial Statement 2013 are Rp1,050,000,000,000 (one billion fifty million rupiah) not including Added Value Tax and out of pocket expenses. This public accountant office renders no other service than the audit of financial statements 2013.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
L. Akses Informasi dan Data Perusahaan Sesuai dengan Undang – Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Perseroan menyediakan akses informasi dan data perusahaan kepada stakeholder melalui sarana dan prasarana yang disediakan oleh perseron yaitu :
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
L. Access to Corporate Information and Data According to Law No. 14 of 2008 concerning Public Information Disclosure, the Company gives access to corporate information and data to stakeholders via facilities and infrastructure provided by the company at:
•
Alamat Perusahaan Kantor Pusat Jln. Letjend. Suprapto No. 2 Medan 20151 Telp : (62-61) 4154 666 Fax : (62-61) 4573 117
•
Company Address Head Office Jln. Letjend. Suprapto No. 2 Medan 20151 Telp : (62-61) 4154 666 Fax : (62-61) 4573 117
Kantor Perwakilan Jakarta Jl.Wijaya X No. 3 Jakarta, 12160 Telp : 021-7231662 Fax 021-7231663
Representative Office - Jakarta Jl.Wijaya X No. 3 Jakarta, 12160 Telp : 021-7231662 Fax 021-7231663
•
Website dan Email Perusahaan Website : http://www.ptpn4.co.id Email :
[email protected]
•
Website and Email Website : http://www.ptpn4.co.id Email :
[email protected]
•
Portal Kementerian BUMN Website : http://www.bumn.go.id/ptpn4/
•
SOE Ministry Portal Website : http://www.bumn.go.id/ptpn4/
•
Majalah Bulanan Perusahaan Perseroan menerbitkan majalah perusahaan yaitu : MINAT
•
Corporate Monthly Magazine Company published an internal magazine, i.e.
internal
131
132
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Perseroan juga berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan antara lain dengan memelihara areal yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) agar tidak mengalami degradasi lingkungan.
The Company is also commitment to preserve the environment, i.e. to maintain areas within river basin from environmental degradation.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility (CSR)
1. Komitmen terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1. Commitment to Corporate Social Responsibility (CSR)
PTPN IV sebagai perusahaan perkebunan yang lahir dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat, memiliki komitmen moral bahwa entitas bisnis yang baik dapat dibangun dengan memperhatikan keseimbangan antara sasaran-sasaran ekonomi, lingkungan dan sosial. Atas dasar ini, Perseroan menyelenggarakan program-program tanggung jawab sosial perusahaan sebagai program untuk menciptakan hubungan yang selaras, seimbang serta sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan para pemangku kepentingan. Perseroan mengedepankan kualitas program tanggung jawab sosial perusahaan dengan aktivitas yang tepat sasaran, memberikan inspirasi, dan memperkuat kepercayaan publik. Program tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan sejalan dengan komitmen Perseroan untuk memberikan kontribusi yang nyata dan berarti kepada masyarakat dan lingkungan, dengan tujuan menjadi mitra bagi pengembangan ekonomi masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan menanamkan inisiatif ramah lingkungan ke dalam proses bisnis Perseroan. Perseroan juga senantiasa berupaya menjadi agen perubahan sosial di dalam meningkatkan kualitas hidup yang berkaitan dengan pendidikan, kehidupan spiritual masyarakat, dan mengambil bagian dalam pelestarian lingkungan hidup. Perseroan berkomitmen memiliki tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan demi mewujudkan keselarasan,keseimbangan, keharmonisan untuk tetap tumbuh mencapai masa depan yang lebih cerah.
PTPN IV as a plantation company born and developed amid the communities has moral commitment that a good business entity can be built in proportional manner between economic, environmental and social targets. In light of this, the Company launches corporate social responsibility programs to foster harmonious, balanced relationship, which is consistent with environmental demands and needs of other stakeholders. The Company will give greater priority to the quality of corporate social responsibility program with a well-targeted, inspiring programs to reinforce the trust of public to the company. These corporate social programs are consistent with the commitment of Company of delivering tangible and meaningful contribution to the local communities and environment as a partner in the development of local economy, poverty allevation, and implant environmental preservation initiative within business process of the Company. The Company will also attempt to be social change agent so as to augment the quality of life in terms of education, spirituality and environment preservation. The Company always maintains its commitments to customers, employees, shareholders, communities and environment in all operation aspects to build harmony, balance and proportionality to reach better future.
133
134
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
2. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Hidup
2. Social Responsibility to Environment
Sebagai perusahaan perkebunan Perseroan mempunyai komitmen untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan baik menjaga keanekaragaman hayati dan pelestari sumber daya air, hal ini dibuktikan senantiasa menjaga keseimbangan antara praktik bisnis dan lingkungan sekitar melalui kebijakan dan program yang disusun Perseroan. Dalam menjaga lingkungan hidup Perseroan telah melakukan program dan kebijakan seperti kebijakan RSPO (Roundtable on Sustanable Palm Oil) yang telah diterapkan di Unit Usaha. Tahun 2012 Unit Usaha yang sedang dalam proses review Executive Board untuk mendapatkan sertifikat RSPO. Pada tahun 2013 telah berhasil menerapkan dan mendapatkan sertifikat RSPO yaitu 11 Unit Usaha masing-masing: Bah Jambi, Dolok Sinumbah, Mayang, Berangir, Tinjowan, Air Batu, Adolina, Gunung Bayu, Aek Nauli, Padang Matinggi dan Laras.
Untuk menanggulangi lahan kritis di area disekitar perkebunan, Perseroan melakukan penanaman pohon jabon di berbagai unit usaha dengan total lahan yang ditanam seluas ± 155 Ha. Penanaman pohon jabon ini diharapkan bisa meningkatkan penghijauan dilahan kritis disekitar perkebunan.
Profil Perusahaan Company’s Profile
As a plantation enterprise, the Company is committed to maintain the preservation of environment and biodiversity as well as water resources. This commitment is expressed in keeping the balance of business practices and environmental preservation through various policies and programs prepared by the Company. To maintain the environment, the Company has launched some programs and policies inclusive of RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) applied in Business Units. In 2012, Business Units undergoing Executive Board review to acquire RSPO certification now have obtained such RSPO certificate. They consist of 11 business units, i.e.: Bah Jambi, Dolok Sinumbah, Mayang, Berangir, Tinjowan, Air Batu, Adolina, Gunung Bayu, Aek Nauli, Padang Matinggi and Laras.
To deal with critical lands in areas adjacent to estates, the Company plants Jabon trees in various business units covering ± 155 Ha. This planting is expected capable to improving reforestation in critical lands in the surroundings of estates.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Perseroan juga berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan antara lain dengan memelihara areal yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) agar tidak mengalami degradasi lingkungan. Perusahaan juga mencanangkan pengelolaan dan pemantauan kawasan nilai konservasi tinggi (NKT) sebagai upaya konservasi flora, fauna dan lahan sebagaimana tertuang dalam prinsip dan kriteria RSPO.
The Company is also committed to preserve the environment, i.e. to maintain areas within river basin (DAS) from environmental degradation. The Company proclaims management and monitoring program for areas with high conservation value (NKT) to protect flora, fauna and land as set put in RSPO principles and criteria.
Untuk pengendalian lingkungan Perseroan mempunyai kebijakan sesuai dengan Undang undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Sepanjang tahun 2013. Bahwa Perseroan berupaya untuk pemenuhan Dokumen AMDAL di setiap operasional perusahaan. Pada tahun 2013 Perseroan telah menyelesaikan penyusunan Dokumen AMDAL di 3 Unit Usaha yaitu Tanah Itam Ulu, Balimbingan dan di Unit Usaha Marihat yang direncanakan untuk pembangunan Pabrik Kelapa Sawit.
To control the environment, the Company introduces policies consistent with Law No. 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management. In 2013, the Company tries to comply with AMDAL (EIA) requirements for its corporate operation, for which AMDAL documents have been prepared for 3 Business Units of Tanah Itam Ulu, Balimbingan and Business Unit Marihat planned for the construction of palm oil mills.
Dari kerja keras Perseroan dalam menjaga kelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup. Perseroan berhasil memperoleh penghargaan Indonesia Green Award 2013 untuk 2 kategori yaitu Kategori Pelestari Keanekaragaman Hayati dan Kategori Pelestari Sumber Daya Air.
Thanks to industrious efforts taken in environmental preservation and management, the Company has been rewarded with Indonesian Green Award 2013 for 2 categories i.e. Biodiversity Preservation Category and Water Resources Preservation Category.
135
136
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
3. Tanggung jawab Sosial Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3. Corporate Social Responsibility to Manpower, Health and Occupational Safety
Perusahaan terus mengupayakan meningkatkan kesejahteraan pekerja beserta batihnya seluruh keluarganya. Penjabaran diwujudkan dengan memberikan pelayaan kesehatan bagi pekerja dan batihnya, jaminan pensiun serta memberikan perlindungan melalui asuransi jaminan sosial tenaga kerja, meningkatkan tingkat upah setiap tahunnya dan membentuk Lembaga Kerjasama Bipartit antara Pihak Manajemen Perusahaan dan Serikat Pekerja di seluruh Unit Usaha untuk menyelesaikan permasalahan Ketenagakerjaan yaitu dengan menerbitkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 20122014
The Company continues augmenting the prosperity of workers and their families. This commitment is expressed with the provision of health services to workers and their families, pension and social protection consisting of worker social insurance, annual salary increase and the formation of Bipartite Institution of Management and Labor Union in all Business Units to settle any manpower problem, i.e. with Joint Employment Agreement (PKB) 2012-2014
Untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas sumber daya manusia, setiap karyawan diberi kesempatan mengikuti program pendidikan dan pelatihan. Pada tahun 2013 Perseroan telah memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan secara berjenjang dan bertahap untuk mengikuti pelatihan, seminar ataupun workshop kepada 7.761 orang karyawan dengan total biaya tahun 2013 sebesar Rp 4,60 milyar.
To improve the competency and capability of human resources, all employees will have opportunity to take ducation and training programs. In 2013, the Company gives opportunities to employees in hierarchical and stages manner to attend seminars or workshops for 7,761 employees with total budget in 2013 Rp.4.60 billion.
Sebagai bentuk penghargaan kepada karyawan yang bekerja selama 20 tahun, 25 tahun, 30 tahun dan 35 tahun tanpa terputus perusahaan memberikan sertifikat, piagam dan uang penghargaan, sepanjang tahun 2013 penghargaan telah diberikan kepada 2.004 orang dengan total biaya sebesar Rp. 11,98 Milyar.
As appreciation to employees who have been working for 20 years, 25 years, 30 years and 35 years consecutively the Company will grant certificates, charters and cash rewards. In 2013 this appreciation has been given to 2,004 employees with total budget Rp.11.98 billion.
Perusahaan juga terus-menerus memperhatikan keselamatan dan kesehatan pekerja secara maksimal. Upaya tersebut telah mendapat pengakuan pemerintah dengan diterimanya Sertifikat Bendera Emas untuk penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Pada tahun 2013 PTPN IV menerima sertifikat untuk 9 Unit Usaha terdiri dari : 8 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kebun dan 1 Unit Kebun yang setiap tahunnya secara bergantian diaudit dan memperoleh Bendera Emas.
The Company will continually take care of the safety and health of employees in maximum manner. This effort has been recognized by the Government with Golden Flag Certificate for Occupational Safety Health Management System (SHMS). In 2013, PTPN IV receives certificates for 9 business units consisting of: 9 palm oil mills (PKS) and 1 estate unit that will be audited in rotation and acquire Golden Flag.
PTPN IV memiliki 3 Unit fasilitas Rumah Sakit dengan satu Rumah Sakit bersertifikat Akreditasi dari KARS (Komite Akreditas Rumah Sakit) yang diperuntukan bagi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 : 2008) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO : 2004). Rumah Sakit tersebut selain dimanfaatkan untuk kesehatan seluruh karyawan dan tanggungannya juga dimanfaatkan masyarakat disekitar Perseroan.
PTPN IV has 3 units of hospital, which one of them has been accredited by KARS (Hospital Accreditation Committee) for its Quality Management System (ISO 9001 : 2008) and Environmental Management System
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
(ISO : 2004). These hospitals are not only to serve employees and their families but also local residents.
tahun, 30 tahun dan 35 tahun tanpa terputus perusahaan memberikan sertifikat, piagam dan uang penghargaan. Sepanjang tahun 2012 penghargaan telah diberikan kepada 1.131 orang dengan total biaya sebesar Rp. 4,15 M milyar.
4. Tanggung Jawab Sosial kepada Konsumen
4. Social Responsibility to Customers
Dalam menjalankan bisnisnya Perseroan berpegang teguh dengan menjaga kepuasan dan senantiasa meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan konsumen dengan menjaga mutu dan ketepatan delivery. Oleh karena itu setiap produk kelapa sawit dan teh yang dihasilkan oleh Perseroan telah memperoleh pengakuan dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan diterimanya sertifikat ISO 17025 : 2005 laboratorium penguji sawit dan teh Kantor Pusat Medan serta kebijakan kepuasan pelanggan, manajemen menetapkan kebijakan bahwa kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) dalam CPO yang dipasarkan harus berada di bawah 5 %. Secara berkala perusahaan melakukan survey kepuasan pelanggan sebagai instrumen untuk perbaikan mutu secara berkelanjutan.
In running its business, the Company will maintain its commitment to customer satisfaction and at all times improve services to customers and clients with wellmaintained quality and punctual delivery. In light of that, every oil palm based product and tea produced by the Company has received accreditation of KAN (National Accreditation Committee) i.e. ISO 17025 : 2004 certificate for crude oil palm and tea testing laboratory in Medan Head Office and customer satisfaction policy, in which the management sets policy that Fatty Acid content of CPO sold in the markets must be less than 5%. On periodic basis the Company conducts customer satisfaction survey as instrument to improve quality in sustainable way.
Perseroan juga memiliki Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir yaitu Unit Usaha yang bergerak dibidang Teknik Manufaktur dan Konstruksi logam, setiap produk yang dihasilkannya telah mendapat Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI dari Kementerian Perindustrian.
The Company also operates Tenera Mills (PMT) Dolok Ilir, i.e. Business Unit engaged in Manufacturing Engineering and Metal Construction. Any product manufactured has received SNI certificate of the Ministry of Industries.
Untuk pengaduan keluhan konsumen, dapat ditujukan kepada : Bagian Pemasaran Jl. Letjend. Suprapto no. 2 Medan –20151 Telp : +62-61-4154666 Fax : +62-61-4573117 email :
[email protected] [email protected]
Customer Complaint can be addressed to:
Marketing Dept Jl. Letjend. Suprapto no. 2 Medan –20151 telp +62-61-4154666 Fax : +62-61-4573117 email :
[email protected] [email protected]
5. Tanggung jawab sosial terhadap Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
5. Social Responsibility to Community Development
Perseroan bekerjasama dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SP-Bun) PTPN IV melakukan kegiatan sosial dalam rangka memperingati HUT SP – BUN ke 15. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Unit Usaha Tinjowan dengan melakukan Donor darah bekerjasama dengan PMI, melaksanakan Khitanan massal kepada anak-anak kurang mampu.
The Company in association with Estate Labor Union (SP-Bun) PTPN IV conduct social activities to commemorate the 15th Aniversary of SP – BUN. These social activities take place in Business Unit Tinjowan with blood donor along with PMI (Indonesian Red Cross), mass circumcision to children of low-income households.
137
138
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Perseroan juga memberikan bantuan beasiswa sebesar Rp. 1,4 milyar kepada 150 siswa SD, 100 siswa SMP dan 38 siswa SMA/SMK di Kabupaten Simalungun. Pemberian bantuan beasiswa tersebut juga disaksikan oleh Menteri BUMN dan Bupati Simalungun yang diserahkan langsung oleh Direktur Utama PTPN IV. Diharapkan bantuan beasiswa tersebut dapat memberikan motivasi kepada siswa agar lebih berprestasi lagi.
The Company also provides scholarship donation of Rp.1.4 billion to 150 elementary (SD) students, 100 Junior High School (SMP) students and 38 Senior/ Vocational High School (SMA/SMK) students in Kabupaten Simalungun. The award of this scholarship donation has been witnessed by President Director PTPN IV. It is expected that such scholarship facility can embolden the motivation of beneficiaries to pursue higher achievements.
Program Gerakan Direksi mengajar merupakan salah satu program Kementerian BUMN yang diikuti oleh seluruh Direksi Perseroan. Gerakan mengajar ini juga merupakan bentuk kepedulian Perseroan terhadap dunia pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh Direksi dimana sekolah tersebut merupakan sekolah mereka pada saat SMA. Materi yang ajarkan kepada kepada siswa merupakan materi untuk memotivasi mencapai kesuksesan. Dalam kegiatan tersebut Perseroan menyumbangkan 17 laptop, 15 projektor dan 5 printer.
Board of Directors Teaching Movement Program is a program of SOEs Ministry followed by all members of Board of Directors. This teaching campaign is the expression of high concern of Company to education world. This campaign is carried out by the members of Board of Directors with the targets of schools where they accomplished their secondary education (SMA). Materials taught to the students are aimed to encouraging their motivation to reach success. In this program, the Company donates 17 units of laptops, 15 units of projectors and 5 units of printer.
Pada saat terjadinya letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Perseroan juga memberikan bantuan kepada para pengungsi korban letusan Gunung Sinabung. Adapun bantuan yang diberikan oleh Perseroan adalah 20 ton beras, 5 ton gula dab 400 kotak mie instan. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan para pengungsi di posko-posko pengugsian.
During volcanic eruption of Mount Sinabung in Kabupaten Karo, the Company distributes aids to the refugees. This relief consists of 20 tons of rice, 5 tons of sugar and 400 boxes of instant noddles aiming to abate the suffers of refugees staying in refugee posts.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
6. Program Kemitraan, Bina Lingkungan (PKBL)
6. Partnership and Community Development Program
Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/ MBU/2007 jo PER-20/MBU/2012 jo PER-05/MBU/2013 jo PER-08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan bahwa setiap BUMN wajib menyisihkan laba yang diperoleh perusahaan untuk program kemitraan dan bina lingkungan.
According to Regulation of SOEs Minister No. PER-05/ MBU/2007 jo PER-20/MBU/2012 jo PER-05/MBU/2013 jo PER-08/MBU/2013 concerning Partnership Program of State Owned Enterprises with Small and Medium Enterprises and Community Development Program, SOEs shall be required to allocate some of profits for this partnership and community development program.
1. Program Kemitraan
1. Partnership Program
Untuk mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Perseroan melalui program kemitraan dengan memberikan pinjaman lunak dengan bunga 6 % setahun. Dana tersebut dimaksudkan untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan pemasaran. Dana pembinaan kemitraan juga diberikan dalam bentuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan. Pada tahun 2013, PTPN IV menyalurkan dana kemitraan di 21 Kabupaten/Kota sebanyak 272 mitra binaan. Kelompok sasaran tersebut umumnya bergerak di sektor industri kecil, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan lainnya. Total dana kemitraan yang disalurkan sepanjang tahun 2013 mencapai Rp 7.082.482.950,dan angka kolektibilitas pengembalian pinjaman tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 1,64 %. Angka kolektibilitas pengembalian pinjaman tahun 2012 sebesar 70,09 % sedangkan pada tahun 2013 sebesar 71,73 %.
To support Small Medium Enterprises (SME) the Company through partnership program funnels soft loans with interest rate 6% per year. The loans are for working capital and or the procurement of fixed assets to improve production and marketing. This partnership loan is also provided in the form of education, training, apprenticeship, marketing, promotion, etc to enhance the productivity of participants. In 2013, PTPN IV has extended partnership proceeds in 21 districts/cities for 272 beneficiaries. These targets are normally engaged in small industry sector, trades, agriculture, livestock, plantation, fishery, services, etc. Total partnership proceeds that have been distributed in 2013 are worth Rp.7,082,482,950 with collectability rate in 2013 increasing by 1.64%. Loan collectibility rate in 2012 is 70.09% and increases in 2013 to 71.73%.
139
140
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Tahunan Annual report 2013
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Guna mendukung peningkatan kapasitas mitra binaan telah diberikan hibah sebesar Rp 2.948.561.900,disalurkan untuk keperluan pendidikan, pelatihan, pemagangan serta kegiatan pemasaran produk mitra binaan. Program Kemitraan PTPN IV telah membentuk klasterklaster diberbagai sektor antara lain: - Klaster petani sawit di Kabupaten Serdang Bedagai dan Simalungun - Klaster ikan mas di Kabupaten Simalungun - Klaster ternak itik di Kabupaten Labuhan Batu - Klaster Karet di Kabupaten Padang Lawas Utara - Klaster ternak lembu di Kabupaten Simalungun
To support capacity building of beneficiaries, grants of Rp.2,948,561,900 have been provided for education, training, apprenticeship and marketing of products.
Manfaat yang diperoleh dari pembentukan klaster adalah untuk memperkuat daya saing pasar, memperbesar skala ekonomi dan membangun jaringan dengan saling memberi informasi sesama mitra yang sejenis baik dari segi pengelolaan maupun pemasarannya.
The formation of these clusters is to reinforce market competitiveness, enlarge economic scale and develop nertworks for information sharing among parnerts with similar sectors in terms of management and marketing.
Sebaran penyaluran dana kemitraan berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut:
The distribution of partnership proceeds by regions is presented below:
Penyebaran Dana Kemitraan Berdasarkan Kabupaten/Kota
Partnership proceeds distribution by business sectors:
No. No.
Kabupaten/Kota District/Municipality
PTPN IV Partnership Programs have formed clusters in various sectors including: - Oil Palm farmer clusters in Kabupaten Serdang Bedagai and Simalungun - Golden fish cluster in Kabupaten Simalungun - Duct raising cluster in Kabupaten Labuhan Batu - Rubber cluster in Kabupaten Padang Lawas Utara - Cow raising cluster in Kabupaten Simalungun
Jumlah Mitra Total Partners
Dana disalurkan Fund Distributed (IDR.)
1
Asahan
10
245,000,000
2
Batubara
16
370,000,000
3
Labuhan Batu
30
830,000,000
4
Langkat
11
300,000,000
5
Madina
6
235,000,000
6
Medan
37
1,004,671,650
7
Padang Lawas
8
Serdang Bedagai
9
Simalungun
Jumlah
0
-
27
763,139,350
72
1,835,000,000
209
5,582,811,000
Di luar wilayah kerja Outside work area TOTAL
63
1,499,671,950
272
7,082,482,950
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Penyaluran dana kemitraan berdasarkan sektor usaha adalah sebagai berikut :
No.
Bidang Usaha
Jumlah Mitra Total Partners
1
Sektor Industri
2
Sektor Perdagangan
3
Sektor Pertanian
4
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Penyaluran dana kemitraan berdasarkan sektor usaha adalah sebagai berikut :
Dana disalurkan Distributed Fund (IDR)
Line of Business
24
715,000,000
104
2,584,343
7
210,000,000
Agriculture Sector
Sektor Peternakan
16
375,000,000
Animal Husbandry Sector
5
Sektor Perkebunan
54
1,518,139,350
6
Sektor Perikanan
33
860,000,000
Fishery Sector
7
Sektor Jasa
34
820,000,000
Service Sector
272
7,082,482,950
TOTAL
Perkembangan Jumlah Mitra Binaan Keterangan
Industry Sector Trade Sector
Plantation Sector
TOTAL
Progress of Total Partners Jumlah Mitra Total Partner
Description As of 2013
Sampai dengan Tahun 2012
6,593
Penambahan di tahun 2013
272
Jumlah s/d Tahun 2013
6,865
Total to 2013
Pengalihan mitra ke PTPN I, PTPN VI dan PTPN XIII
(574)
Partners transferred to PTPN I, PTPN VI and PTPN XIII
Addition in 2013
Mitra yang dialihkan ke Piutang Bermasalah
(1,271)
Partners transferred to Non-Performing Receivables
Mitra selesai dibina s/d tahun 2013
(1,540)
Partnerts developed as of 2013
Jumlah mitra yang masih dibina s/d Tahun 2013
3,480
Total parnerts still developed as of 2013
141
142
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Pengaruh Program Kemitraan Terhadap Masyarakat
The Impacts of Partnership Program to Communities
Pemberian Bantuan Dana Program Kemitraan telah membawa dampak positif bagi usaha Mitra Binaan yaitu :
The distribution of Partnership Proceeds has brought positive impacts to the developed partners:
• Terserapnya tenaga kerja di lingkungan Usaha Mitra Binaan • Peningkatan volume produksi bagi yang telah menerima dana kemitraan • Meningkatnya kemampuan manajerial dalam pengelolaan usaha kecil dan menengah • Beberapa Mitra Binaan telah merekrut usaha-usaha kecil sebagai anak angkat untuk menembus pasar yang lebih luas • Terwujudnya hubungan harmonis perusahaan dengan masyarakat sekitar.
•
Kerjasama Penyaluran Program Kemitraan
Cooperation in Partnership Program Distribution
Untuk lebih meningkatkan penyaluran Program Kemitraan Perseroan melakukan kerjasama dan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Kabupaten dan Kota dalam menetapkan calon mitra binaan yang akan mendapat pinjaman. Sebelum penyaluran dilaksanakan para calon mitra binaan dibekali dengan melakukan pelatihan selama 2 (dua) hari di Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Medan.
To expand the distribution of partnership program, the Company has developed cooperation and coordination with Cooperative Agencies to set the nomination of prospective beneficiaries for loans. Before distributed, the prospective benerifiaries will receive training for 2 (two) days in Plantation Education Institute (LPP) Medan.
2. Bina Lingkungan (BL)
2. Community Development Program
Perseroan melalui Program BL diberikan dalam bentuk penyaluran langsung bantuan kepada masyarakat. Pada tahun 2013 Perseroan memberikan bantuan kepada korban letusan gunung sinabung di Kab. Karo dengan total bantuan sebesar Rp. 300 juta, Perseroan juga memberikan bantuan bencana alam lainnya seperti banjir, longdor dll. Perseroan juga memberikan bantuan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana umum, pembangunan sarana ibadah, dan pelestarian alam/lingkungan. Sebagian bantuan juga disalurkan melalui program Pasar Murah yang dilaksanakan dalam rangka menyambut hari keagamaan. Realisasi penyaluran bantuan BUMN Peduli dan bantuan dana bina lingkungan sepanjang tahun 2013 mencapai Rp. 15,26 miliar, dengan rincian sebagai berikut:
• • • •
Employment for workforce in the surrounding location of developed partnerts Production volume increase for the beneficiaries Improved managerial capacity in SME management Some developed partners have recruited SME as foster children to penetrate broader markets Harmonious relation of the Company and the local residents
The Company also launches Community Development Program consisting of direct aids distribution to the beneficiaries. In 2013, the Company has distributed this aid to the victims of volcanic eruption of Mount Sinabung in Kab. Karo totaling Rp.300 million. The Company gives donation to other disaster victims such as floods, landslide, etc. The aids may be provided in the form of education and training, public health improvement services, public infrastructure development, worship place construction and natural/environmental preservation. Part of aids has been distributed through Cheap Market during the observance of religious days. The realization of SOE Concern donation and community development aids in 2013 amounts Rp.15.26 billion with breakdowns as follows:
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Penyebaran Dana Bina Lingkungan Berdasarkan Kabupaten/Kota (Rupiah) No
Keterangan
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
Community Development Aids Distribution by District/City (IDR)
Dana disalurkan (Rp) Distributed Fund (IDR)
Description PTPN IV Community Development
Bina Lingkungan PTPN IV: Di Dalam Wilayah Kerja
Program: In work area
1.
Asahan
67,640,000
1.
Asahan
2.
Batu Bara
448,112,500
2.
Batu Bara
3.
Labuhan Batu
200,000,000
3.
Labuhan Batu
4.
Langkat
782,557,500
4.
Langkat
5.
Madina
207,214,800
5.
Madina
6.
Medan
4,663,541,500
6.
Medan
7.
Padang Lawas
70,000,000
7.
Padang Lawas
8.
Serdang Bedagai
361,580,000
8.
Serdang Bedagai
9.
Simalungun
6,016,081,741
9.
Simalungun
Jumlah
Total
12,816,728,041
Outside work area
Di Luar Wilayah Kerja -
1.
Binjai
1,101,621,500
2.
Deli Serdang
3.
Karo 298,800,000
-
4.
Kisaran
Pematang Siantar
772,400,000
5.
Pematang Siantar
6.
Tapanuli Selatan
40,000,000
6.
Tapanuli Selatan
7.
Tapanuli Utara
8.
Tebing Tinggi
9. 10.
1.
Binjai
2.
Deli Serdang
3.
Karo 298,800,000
4.
Kisaran
5.
-
7.
Tapanuli Utara
234,057,813
8.
Tebing Tinggi
Tobasa
-
9.
Tobasa
Humbahas
-
10.
Humbahas
Jumlah
2,446,879,313
Total
TOTAL
15,263,607,354
TOTAL
Penyaluran Berdasarkan Bentuk Bantuan No.
Keterangan
Distribution by Objects Dana Disalurkan (Rp.)
Descriptions
Fund Distributed (IDR)
A Community Development
A Bina Lingkungan 1
Korban Bencana Alam
1,175,501,291
1 Natural Disaster Victims
2
Pendidikan dan Pelatihan
3,169,330,500
2 Education and Training
3
Peningkatan Kesehatan
1,100,207,500
3 Health Improvement
4
Pengembangan Sarana dan
4,174,590,000
Prasarana Umum
5
Sarana Ibadah
6
Pelestarian Alam
7
Bantuan Sosial kemasyarakatan dalam Rangka
Pengentasan Kemiskinan
Jumlah
4 Public Facility and Infrastructure
6 Natural Preservation
520,000,000
7 Social Aids for Poverty Alleviation
1,645,290,000 15,263,607,354
Development 5 Worship Facility
3,478,688,063
Total
143
144
Laporan Tahunan Annual report 2013
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Kerjasama Penyaluran Bina Lingkungan
Cooperation in Community Development Program Aids Distribution
Perseroan telah melakukan kerjasama dengan BUMN/ Lembaga lain dalam pelaksanaan pasar murah BUMN Peduli 2013 dan program pengentasan desa tertinggal dengan Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara.
Perseroan telah melakukan kerjasama dengan BUMN/ Lembaga lain dalam pelaksanaan pasar murah BUMN Peduli 2013 dan program pengentasan desa tertinggal dengan Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara.
3. Corporate Social Responsibility (CSR) Selain Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Perseroan juga menyalurkan program CSR untuk memberdayakan masyarakat melalui bantuan pembangunan sarana dan prasarana sosial kepada masyarakat sekitar perkebunan. Pelaksanaan program CSR merupakan implementasi UndangUndang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sepanjang Tahun 2013, perusahaan telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp. 5,7 miliar dengan objek kegiatan sebanyak 28 objek. Penyaluran dana CSR sepanjang tahun 2013 disalurkan di 8 (delapan) Kabupaten wilayah Propinsi Sumatera Utara, dengan rincian sebagai berikut:
3. Corporate Social Responsibility (CSR) Selain Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Perseroan juga menyalurkan program CSR untuk memberdayakan masyarakat melalui bantuan pembangunan sarana dan prasarana sosial kepada masyarakat sekitar perkebunan. Pelaksanaan program CSR merupakan implementasi UndangUndang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sepanjang Tahun 2013, perusahaan telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp. 5,7 miliar dengan objek kegiatan sebanyak 28 objek. Penyaluran dana CSR sepanjang tahun 2013 disalurkan di 8 (delapan) Kabupaten wilayah Propinsi Sumatera Utara, dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi Penyaluran Dana CSR Berdasarkan Kabupaten
| Realization of CSR Fund Distribution By District
No.
Kabupaten Regency
1
Simalungun
14
2,265,352,422
2
Asahan
3
414,797,815
3
Batu Bara
1
305,015,142
4
Serdang Bedagai
1
126,710,200
5
Langkat
1
184,649,300
6
Padang Lawas
1
374,634,700
7
Labuhan Batu
4
825,327,000
8
Mandailing Natal
3
1,279,572,200
TOTAL
28
5,776,058,779
Objek Pekerjaan Occupation Object
Nilai (Rp Ribu) Value (IDR thousand)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Realisasi objek pekerjaan CSR PTPN IV pada tahun 2013, diantaranya: a. Pembangunan 4 (empat) unit jembatan : Keberadaan 4 (empat) unit jembatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, masing-masing di desa Huta III dan Huta II Nagori Nanggra Bayu, Huta Nagori Bangun Sordang, Desa Pem Panjang, Desa Perupuk, Desa Titi Merah dan Huta I Sordang
The Objects of PTPN IV in 2013:
Pada tahun 2013 melalui dana CSR PTPN telah dibangun(empat) unit jembatan permanen di masing-masing desa tersebut dengan total biaya sebesar Rp.555.000.000. Dengan dibangunnya jembatan tersebut kini manfaatnya sangat dirasakan masyarakat dapat dengan lancar melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Laporan Tahunan Annual report 2013
a. Four (4) units of Bridge: These bridges are very needed by the communities of desa Huta III and Huta II Nagori Nanggra Bayu, Huta Nagori Bangun Sordang, Desa Pem Panjang, Desa Perupuk, Desa Titi Merah and Huta I Sordang In 2013 under CSR budget, PTPN constructs four permanent bridges in the above villages with total costs of Rp.55,000,000. The benefits of these bridges have been perceived by the local residents, by which they now can perform their day-to-day activities with ease.
b. Pembuatan Pengerasan Jalan sebanyak 15 (lima belas) unit : Dengan selesainya pembuatan pengerasan jalan sebanyak 15 (lima belas) unit diharapkan akan memperlancar kegiatan masyrakat dalam mencari nafkah sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b. Road Pavement – 15 (fifteen) Units With the completion of road pavement in 15 (fifteen) links it is expected that the local residents can perform their productive activities with ease and in turn can augment their prosperity.
c. Pengadaan Saluran air bersih sebanyak 1 (satu) unit Pegadaan saluran air bersih sepanjang 2,500M di Desa Dolok Nauli Lumban Gorat Kab.Simalungun.
c. Water Supply – 1 (one) unit Water pipe network extending 2,500 m in Desa Solok Nauli Lumban Gorat of Kabupaten Simalungun.
d. Pembuatan Jalan Baru sebanyak 2(dua) unit - Pembuatan jalan di Dolok sinumbah sepanjang1000m x lebar 3m - Pembuatan Jalan baru di Plasma Madina sepanjang 2000m di Desa Batahan III
d. New Road – 2 (two) Units - In Dolok Sinumbah of 1000m x 3m - New road in Plasma Madina of 2000m in Desa Batahan III
e. Pembuatan tembok penahan sebanyak 2 (dua) unit - Pembuatan tembok penahan sepanjang 205mdiNagori Balimbingan - Pembuatan tembok penahan tanah sepanjang 15m dan kedalaman 30m di Kec.Dolok Merawan.
e. Retaining Walls – 2 (two) units - Retaining Wall of 205 m in Nagori Balimbingan - Retaining Wall of 15 m long and 30 m deep in Kec. Dolok Merawan.
f. Perbaikan jalan dengan petrun sebanyak 1 (satu) unit - Perbaikan jalan dengan peturn (swakelola)dari perbatasan kebun Sei Mangkei menuju Desa Boluk dan Hutabayu Raja
f. Road Improvemnet with Petrun – 1 (one) Unit - Road improvement from the border of Sei Mangkei estate to Desa Boluk and Hutabayu Raja
g. Pembuatan parit saluran air sebanyak 1 (satu) unit - Pembuatan parit sauran air sepanjang 700m Uk, 1,00x0,85x,0,80m dan dua unit titi beton bertulang Uk, 1,1x0,15x5 m di Nagori Bah Tobu Kab Simalungun
g. Drainage Ditch – 1 (one) unit - The construction of drainage ditch of 700 m long size 1,00x0,85x,0,80 m and two units made of reinforced concrete, size 1,1x0,15x5 m in Nagori Bah Tobu Kab Simalungun
145
146
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
h. Pembuatan lenning parit sebanyak 2(dua) unit - Pembuatan Lenning parit masing masing di desa Huta XIII Nagori Bandar Tongah dan Huta III Nagori Bah Gunung kec Bandar Haluan kab, Simalungun
h. Lenning Ditch – 2 (two) units - Leeening Ditch in Desa Huta XIII Nagori Bandar Tongah and Huta III Nagori Bah Gunung Kec Bandar Haluan Kab, Simalung
i. Pembuatan sentral band sebanyak 1(satu) unit - Pembuatan sentral band dari susunan cone block uk, 3x500m di lapangan Dusun V desa BP. Mandoge Kab, Asahan.
i. Central Bank – 1 (one) unit - Central Band of coneblock size 3x500m in Dusun V desa BP. Mandoge Kab, Asahan.
j. Pembuatan sumur bor sebanyak 1(satu) unit - Pembuatan sumur bor sebanyak 8 unit di desa Bulan bulan, desa Pem. Panjang, desa Perupuk, desa Titi Merah Merah kab Batubara.
j. Artesian Well – 1 (one) unit - Artesian well of 8 units in Desa Bulan Bulan, Desa Pem. Panjang, Desa Perupuk, Desa Titi Merah Merah Kab Batubara.
k. Pengaspalan jalan sebanyak 1(satu) unit - Pengaspalan Jalan di desa Kesatuan kec, Perbaungan kab, Serdang Bedagai sepanjang 450m.
k. Road Asphalting – 1 (one unit) - Road overlay with asphalt in Desa Kesatuan Kec, Perbaungan Kab, Serdang Bedagai of 450m long.
l. Pembuatan parit beton sebanyak 1(satu) unit - Pembuatan Parit beton di Dusun Pasar Batu sepanjang 700m di desa Sei Raja kec, Na IX-X kab, Labuhan Batu.
l. Concrete Ditch – 1 (one) unit - Concrete ditch in Dusun Pasar Batu of 700m long in Desa Sei Raja Kec, Na IX-X Kab, Labuhan Batu.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
147
148
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Informasi Perusahaan Corporate Company’s Kantor Pusat I Nama Kantor Direksi Telepone Fax E-mail Website
Head Office : PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) : Jl.Letjend. Suprapto No.2 Medan 20151 : +62-61-4154666 : +62-61-4573117 :
[email protected] : www.ptpn4.co.id
Kantor Perwakilan I Representative Office Alamat : Jl.Wijaya X/3 Jakarta 12160 Telepon : +62-21-7231662 Fax : +62-21-7231663
Unit Usaha I Business Unit GRUP UNIT USAHA I Group of Business Unit I
GRUP UNIT USAHA II Group of Business Unit II
GRUP UNIT USAHA III Group of Business Unit III
Kantor GUU I Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563100 : 0622-563257 : Simalungun :
[email protected]
Kantor GUU II Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563092 : 0622-563254 : Simalungun :
[email protected]
Kantor GUU III Telp Facs Kabupaten Email
: Pabatu : 0621-21679 : 0621-21679 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bah Jambi : 0622-563040 : 0622-563025 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Gunung Bayu : 0622-96234 : 0622-96234 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Pabatu : 0621-326664 : 0621-326664 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Balimbingan : 0622-25507 : 0622-7554218 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Mayang : 0622-563135 : 0622-563135 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Adolina : 0621-7990045 : 0621-7991514 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tonduhan : 0622-563122 : 0622-563122 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bukit Lima : 0622-6115118 : 0622-56211 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Air Batu : 0622-41844 : 0623-41844 : Asahan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Pasir Mandoge : 0622-563111 : 0622-7353074 : Asahan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Dolok Ilir : 0622-64212 : 0622-764738 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tinjowan : 0622-24456 : 0622-697553 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sei Kopas : 0622-563145 : 0622-563276 : Asahan : sei
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Laras : 0622-340001 : 0622-340001 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Padang Matinggi : 0622-24456 : 0622-697553 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Dolok Sinumbah : 0622-96415 : 0622-96415 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tanah Itam Ulu : 0622-563107 : 0622-563090 : Batubara :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Aek Nauli : 0622-697384 : 0622-697384 : Simalungun :
[email protected]
Unit Tepl Facs Kabupaten Email
: Kebun Marihat : 0622-28771 : 0622-28771 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sawit Langkat : 061-8911474 : 061-8911248 : Langkat :
[email protected]
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
149
GRUP UNIT USAHA IV Group of Business Unit IV
GRUP UNIT USAHA V Group of Business Unit V
UNIT RUMAH SAKIT HOSPITAL
Kantor GUU IV Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563102 : 0622-563256 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Kantor GUU V Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563004 : 0622-553258 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Rumah Sakit Laras : 0622-64342 : 0622-64342 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Pulu Raja : 0623-355018 : 0623-355211 : Asahan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Marjandi : 0622-25428 : 0622-25428 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Rumah Sakit Pabatu : 0621-21425 : 0621-23781 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Berangir : 0624-23358 : 0624-23358 : Labuhan Batu :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bah Butong : 0622-25617 : 0622-25617 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Rumah Sakit Balimbingan : 0622-554036 : 0622-554035 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Ajamu : 0624-551271 : 0624-697553 : Labuhan batu :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sidamanik : 0622-370054 : 0622-370054 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Meranti Paham : 0624-552172 : 0624-552100 : Labuhan Batu :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tobasari : 0622-25446 : 0622-25446 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sosa : 0636-421360 : 0636-421555 : Tapanuli Selatan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bah Birung Ulu : 0622-25466 : 0622-25466 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: PKS Sosa : 0636-421359 : 0636-421359 : Tapanuli Selatan : pks_sosa@ ptpn4.co.id
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Proyek Panai Jaya : 0624-552100 : 0624-552100 : Labuhan Batu : panai_jaya@ ptpn4.co.id
Unit Telp Facs Kabupaten
: Proyek Balap : 0753-470290 : 0753-470290 : Madina
Unit Telp Facs Kabupaten
: Proyek Timur : 0753-475333 : 0753-475333 : Madina
UNIT PABRIK MESIN TENERA (PMT) Telp Facs Kabupaten Email
: 0622-64016 : 0621-64420 : Simalungun :
[email protected]
ANAK PERUSAHAAN SUBSIDIARIES PT Sarana Agro Nusantara Kantor : Jl. Imam Bonjol No.24 A-B Medan 20152 PT Agro Sinergi Nusantara Kantor : Jl. BKKBN. No. 25 Meulaboh, Aceh PT Sinergi Perkebunan Nusantara Kantor : Jl.Trans Sulawesi, Km 325 Morowali, Sulawesi Tengah
150
Laporan Tahunan Annual report 2013
LaPORAN KEUANGAN Financial Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa Analisa & Pembahasan & Pembahasan Manajemen Manajemen Management Management Analysis Analysis & Discussion & Discussion
TataTata Kelola Perusahaan Kelola Perusahaan Corporate Governance Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Tanggung Jawab Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Report Financial Report Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility Financial
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dan Entitas Anak / and Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen 31 Desember 2013 dan 2012 dan tahun berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Cosolidated financial statements with independent auditors’ report December 31, 2013 and 2012 and years ended December 31, 2013 and 2012
Laporan Tahunan Annual report 2013
151
152
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
152
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
153
154
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan Annual report 2013
155
156
Laporan Tahunan Annual report 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report Of Board Of Commissioner’s
Laporan Direksi Report Of Board Of Director’s
Profil Perusahaan Company’s Profile
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated) Catatan/ Notes
2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Piutang lain-lain - neto Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Persediaan Pajak dibayar di muka Aset lancar lainnya Total Aset Lancar
ASSETS 1.284.643.035.092 10.694.159.880 15.006.283.645 14.147.795.020 31.251.258.255 333.250.157.267 29.642.202.701 11.185.978.079
4,7,38 5,23,37,38 7 6,38 7 8,23 9 10
1.729.820.869.939
ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi 106.660.000.000 Aset pajak tangguhan 6.444.699.740 Tanaman perkebunan Tanaman menghasilkan setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp867.974.523.217 pada tanggal 31 Desember 2013 (31 Desember 2012: Rp708.910.566.733) 3.255.037.536.415 Tanaman belum menghasilkan 1.751.737.631.302 Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp1.557.185.458.657 pada tanggal 31 Desember 2013 (31 Desember 2012: Rp1.390.891.458.260) 2.600.263.826.714 Beban tangguhan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi amortisasi Rp42.417.628.294 pada tanggal 31 Desember 2013 (31 Desember 2012: Rp46.134.442.998) 161.936.981.936 Pembibitan 74.473.777.087 Goodwill Aset tidak lancar lainnya 277.475.045.045
11 21 13,23,33
14,23
15.652.874.475 18.647.313.617 453.415.517.104 1.168.977.449 10.137.422.017
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables - net Third parties Related parties Other receivables - net Third parties Related parties Inventories Prepaid taxes Other current assets
2.047.440.518.771
Total Current Assets
1.524.236.385.399 9.178.100.450 15.003.928.260
338.811.403.388 114.503.231.833 3.922.731.524 183.338.154.870
NON-CURRENT ASSETS Investment in associates Deferred tax assets Plantations Mature plantations net of accumulated depreciation of Rp867,974,523,217 as of December 31, 2013 (December 31, 2012: Rp708,910,566,733) Immature plantations Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp1,557,185,458,657 as of December 31, 2013 (December 31, 2012: Rp1,390,891,458,260) Deferred charges - land right, net of accumulated amortization of Rp42,417,628,294 as of December 31, 2013 (December 31, 2012: Rp46,134,442,998) Seedlings Goodwill Other non-current assets
106.660.000.000 4.205.005.199
2.775.852.116.131 1.747.887.975.607
2.180.650.880.063
15,23 16 12 17,38
Total Aset Tidak Lancar
8.234.029.498.239
7.455.831.498.615
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
9.963.850.368.178
9.503.272.017.386
TOTAL ASSETS
Catatan atas keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
157
158
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2013
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated) Catatan/ Notes
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Uang muka pelanggan Utang pajak Biaya masih harus dibayar Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Total Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITIES AND EQUITY
255.927.845.321 3.008.760.432 373.424.738.773 12.738.899.456 150.434.560.316 14.955.373.084 323.694.999.300 512.948.647.600
7 20 21 22
404.290.191.542 20.873.131.586 203.183.344.634 45.262.901.644 436.961.638.611
CURRENT LAIBILITIES Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Advances from customers Taxes payable Accrued expenses
7,23,38
399.548.647.600
Current maturities of long-term debts
1.664.457.586.704
Total Current Liabilities
18,38 7 19,38
1.647.133.824.282
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas pajak tangguhan
3.144.235.341.318 311.003.310.437 221.978.487.914
Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas
150.953.671.618 3.384.059.469
NON-CURRENT LIABILITIES 2.899.443.155.100 294.468.558.255 201.401.655.712
Long-term debts - net of current maturities Employment benefit liabilities Deferred tax liabilities
3.677.217.139.669
3.395.313.369.067
Total Non-Current Liabilities
5.324.350.963.951
5.059.770.955.771
Total Liabilities
7,23,38 24 21
EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 per saham Modal dasar - 11.700.000 saham (2012: 3.500.000 saham) Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.942.116 saham Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
2.942.116.000.000
25
2.942.116.000.000
1.016.752.561.884 433.666.735.934
26
563.423.713.780 697.750.941.380
EQUITY Equity Attributable to the Owners of the Parent Entity Share capital par value Rp1,000,000 per share Authorized - 11,700,000 shares (2012: 3,500,000 shares) Issued and fully paid - 2,942,116 shares Retained earnings Appropriated Unappropriated
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
4.392.535.297.818
4.203.290.655.160
Equity Attributable to the Owners of the Parent Entity
240.210.406.455
Non-controlling interests
Kepentingan Non-pengendali
246.964.106.409
2
Total Ekuitas
4.639.499.404.227
4.443.501.061.615
Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
9.963.850.368.178
9.503.272.017.386
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated) Catatan/ Notes
2013
2012
PENJUALAN
5.338.562.789.843
27
5.419.615.153.672
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
3.179.229.392.265
28
2.952.009.062.633
COST OF GOOD SOLD
LABA KOTOR
2.159.333.397.578
2.467.606.091.039
GROSS PROFIT
Pemasaran dan penjualan Umum dan administrasi Pendapatan operasi lain Beban operasi lain LABA USAHA Pendapatan keuangan Beban keuangan LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(146.056.619.941) (1.081.338.547.772) 104.178.664.729 (165.933.720.574)
29 30 31 32
870.183.174.020 52.645.850.367 (247.392.943.806)
(144.229.335.380) (1.152.569.768.962) 109.187.850.071 (130.876.972.317) 1.149.117.864.451
33
36.959.334.174 (191.248.775.990)
Marketing and selling General and administrative Other operating income Other operating expenses Operating Profit Finance income Finance expense
994.828.422.635
PROFIT BEFORE INCOME TAX EXPENSE
(299.167.837.492)
INCOME TAX EXPENSE
430.749.639.401
695.660.585.143
PROFIT FOR THE YEAR
-
-
Other comprehensive income
430.749.639.401
695.660.585.143
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
675.436.080.581 (244.686.441.180)
21
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
433.344.791.637 (2.595.152.236)
697.428.997.083 (1.768.411.940)
Total
430.749.639.401
695.660.585.143
Total
237.050
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT ENTITY
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ENTITAS INDUK
147.290
34
Catatan atas keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Profit for the year attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interest
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
159
-
1.966.880.502.774
235.497.226 -
26
26
26
25
25
1d
-
26
1d
2.942.116.000.000
-
26 26
2.942.116.000.000
975.000.000.000 -
-
-
-
-
-
-
(235.497.226)
-
-
-
235.497.226 -
Modal lainnya/ Other capital
1.016.752.561.884
-
453.328.848.104
-
563.423.713.780
-
-
(1.966.880.502.774)
474.627.029.680
-
2.055.677.186.874 -
Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated Total/Total
4
4.392.535.297.818
-
-
433.344.791.637 (244.100.148.979) -
4.203.290.655.160
-
-
-
-
(30.950.346.972)
246.964.106.409
11.180.420.000
-
(2.595.152.236) (1.831.567.810)
240.210.406.455
68.170.000.000
-
-
-
-
4.639.499.404.227
11.180.420.000
-
430.749.639.401 (244.100.148.979) (1.831.567.810)
4.443.501.061.615
68.170.000.000
-
-
-
(30.950.346.972)
4.089.339.074.545 695.660.585.143 (378.718.251.101)
Total ekuitas/ Total equity
Balance as of December 31, 2013
Income for the year Dividend distributions Earnings correction Transfer to appropriated retained earnings Capital contribution from non-controlling interests
Balance as of December 31, 2012
Balance as of January 1, 2012 Income for the year Dividend distributions Other distribution of retained earnings based on General Stockholders’ Meeting Transfer from unappropriated to appropriated retained earnings Transfer from appropriated retained earnings to share capital Transfer from other capital to share capital Capital contribution from non-controlling interests
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
433.666.735.934
-
(453.328.848.104 )
433.344.791.637 (244.100.148.979 ) -
697.750.941.380
-
-
-
(474.627.029.680 )
(30.950.346.972 )
173.808.818.395 (1.768.411.940) -
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
884.617.572.050 3.915.530.256.150 697.428.997.083 697.428.997.083 (378.718.251.101 ) (378.718.251.101)
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Saldo laba/Retained earnings
Catatan atas keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2013
Laba tahun berjalan Pembagian dividen Koreksi laba Pengalihan saldo laba belum ditentukan ke telah ditentukan penggunaannya Setoran modal dari kepentingan non-pengendali
Saldo 31 Desember 2012
Saldo 1 Januari 2012 Laba tahun berjalan Pembagian dividen Penggunaan lain dari saldo laba berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Pengalihan saldo laba belum ditentukan ke telah ditentukan penggunaannya Pengalihan saldo laba telah ditentukan penggunaannya ke modal saham Pengalihan modal lainnya ke modal saham Setoran modal dari kepentingan non-pengendali
Catatan/ Notes
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid share capital
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
160 Laporan Tahunan Annual report 2013
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas yang diperoleh dari operasi Penerimaan kas lainnya Penerimaan dari restitusi pajak penghasilan Pembayaran pajak Pembayaran bunga Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan tanaman perkebunan Perolehan aset tetap Penambahan pembibitan Penambahan aset tidak lancar lainnya Penambahan investasi pada entitas asosiasi dan afiliasi Kenaikan beban ditangguhkan Penerimaan dividen Penerimaan bunga Penerimaan dari penjualan aset tetap Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank Pembayaran dividen Pembayaran program kemitraan dan bina lingkungan Penerimaan dari pinjaman bank Penerimaan setoran modal Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
2012
5.292.843.416.323
5.432.973.857.720
(3.731.086.385.194) (3.606.019.318.831) 1.561.757.031.129 5.319.657.087
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees
1.826.954.538.889 38.421.286.906
Cash provided from operations Other cash receipts
2.378.872.003 (694.647.706.502) (279.491.519.900)
1.605.097.924 (765.382.275.981) (219.413.390.439)
Receipt of tax refunds Payments for taxes Payments for interest
595.316.333.817
882.185.257.299
Net cash provided by operating activities
(606.372.950.554) (406.849.770.321) (36.172.927.802) (29.721.323.989)
(656.632.972.293) (544.857.615.470) (46.439.179.841) (70.011.214.741)
(5.900.753.188) 74.972.900.378 46.624.371.984 3.238.664.529
(73.699.200.760) 12.177.160.750 77.546.855.711 27.940.292.360 -
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Additions to plantations Acquisition of fixed assets Additions to seedlings Additions to other non-current assets Additions to investments in associates and affiliates Additions to deferred charges Dividends received Interest received Proceeds from sale of fixed assets
(960.181.788.963) (1.273.975.874.284)
Net cash used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of bank loans Payments of dividends Payments of partnership and community development program Proceeds from bank loans Capital contribution received
(399.400.000.000) (244.249.148.979)
(330.911.672.730) (378.718.251.101)
757.740.833.818 11.180.420.000
(31.055.076.490) 1.185.011.690.000 -
125.272.104.839
444.326.689.679
Net cash provided by financing activities
52.536.072.694
NET INCREASE/(DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
(239.593.350.307)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.524.236.385.399
1.471.700.312.705
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.284.643.035.092
1.524.236.385.399
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Catatan atas keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
161
162
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment General Information
and
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) (“Perusahaan“) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996, seperti yang dinyatakan dan berdasarkan akta pendirian yang dibuat dihadapan Notaris Harun Kamil, S.H. No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-8332.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, tambahan No. 8675/1996. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 16 dari Notaris Ihdina Nida Marbun, S.H. tanggal 8 Oktober 2012, mengenai pernyataan keputusan rapat umum pemegang saham tentang perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-02021.AH.01.02 TH 2013, tanggal 23 Januari 2013.
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) (“the Company“) was established based on the Government Regulation No. 12 year 1996, as stated and based on the Notarial Deed No. 37 of Harun Kamil, S.H. dated March 11, 1996 and was approved by Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C28332.HT.01.01.TH.96 dated August 8, 1996 and published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 81 dated October 8, 1996, Supplemen No. 8675/1996. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the most recent amendments were made through the Notarial Deed No. 16 dated October 8, 2012, of Ihdina Nida Marbun, S.H. regarding the statement of general stockholders‘ meeting concerning changes in the authorized share capital, issued and fully paid share capital. The amendments of the Company’s articles of association were approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU02021.AH.01.02 TH 2013 dated January 23, 2013.
Perusahaan adalah hasil peleburan 3 (tiga) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Perkebunan VI (Persero), PT Perkebunan VII (Persero) dan PT Perkebunan VIII (Persero). Peleburan ketiga BUMN tersebut ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1996. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, setelah Perusahaan didirikan maka ketiga BUMN yang dilebur dinyatakan bubar dan segala hak dan kewajibannya beralih kepada Perusahaan.
The Company was the result of the merger of three state-owned companies, PT Perkebunan VI (Persero), PT Perkebunan VII (Persero) and PT Perkebunan VIII (Persero). The merger was based on the Regulation of the Government of the Republic of Indonesia No. 9 year 1996. Based on this regulation the three state-owned companies that merged are liquidated and all their rights and obligations are transferred to the Company.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan Perseroan menerapkan prinsip-prinsip Terbatas.
According to Article No. 3 of the Company’s articles of association, the Company’s scope of activities comprises of agro-business and agro-industry and also optimization of the Company’s resources to produce high quality and competitive goods and services to seek profit and enhance the Company’s value by applying the limited liability corporate principles.
6
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment General Information (continued)
and
To achieve the objectives mentioned above, the Company perform major activities, such as:
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan utama: •
Pengusahaan budidaya tanaman, yang meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatankegiatan lain sehubungan dengan budidaya tanaman tersebut;
•
Agricultural activities consisting of land clearing, seedling, planting, maintenance and harvesting and other activities related to agriculture;
•
Produksi yang meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya;
•
Production activities, including processing the production of own plantations or other parties, or produce acquired from other parties, to become semi-finished and/or finished goods;
•
Penyelenggaraan perdagangan yang meliputi kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan;
•
Trading activities, including marketing of various products and other tradings related to the Company’s activities; and
•
Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis dan agro industri.
•
Business development in agriculture, agro-tourism, agro-business and agro industry.
Other than the main activities mentioned above, the Company may perform business activities in optimizing the used of its resources for trading house, development of industrial area, agro industrial complex, real estate, warehousing, tourism, hotel, resort, sport and recreation, hospital, education, research, telecommunication infrastructure and energy resources, fertilizers, toll roads, department store, consultation services, rental, and business used of strutures and infrastructures owned by the Company.
Selain kegiatan usaha utama di atas, Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industrial complex, real estate, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olahraga dan rekreasi, rumah sakit, pendidikan, penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, pemupukan, jalan tol, pusat perbelanjaan, jasa konsultasi, penyewaan, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki Perusahaan.
7
163
164
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
and
Kegiatan Perusahaan pada saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit dan produksi minyak sawit yang terletak di Propinsi Sumatera Utara.
Currently, the Company is mainly engaged in the development of palm oil plantations and production of palm oil that are located in Province of North Sumatera.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mengelola 39 unit usaha yang terdiri dari 27 unit kebun kelapa sawit yang dilengkapi dengan 15 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS), 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit, 3 unit kebun teh yang dilengkapi dengan pabrik pengolahan teh, serta 1 unit perbengkelan dan 3 unit rumah sakit serta Kantor Perwakilan Jakarta, selain itu telah dibentuk proyek pengembangan areal kelapa sawit Panai Jaya, Timur, Batang Laping, dan Plasma Madina.
As of December 31, 2013, the Company operates 39 business units comprising of 27 business units of palm oil plantations with 15 units of palm oil mills, 1 business unit of palm kernel mill, 3 business units of tea plantations with tea processing plants, 1 business unit of workshop, 3 business units of hospitals, and representative office in Jakarta, and apart from those, the Company also formed palm development project area of Panai Jaya, Timur, Batang Laping, and Plasma Madina.
Kantor Pusat Perusahaan berdomisili di Jalan Letnan Jendral Soeprapto No. 2 Medan, Propinsi Sumatera Utara.
The Company’s head office is domiciled at Jalan Letnan Jendral Soeprapto No. 2 Medan, Province of North Sumatera.
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
b.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
c.
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
Board of Commissioners, Directors and Employees The Company’s Board of Commissioners as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Susunan Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris
Completion of the Consolidated Financial Statements The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements, which were completed and authorized for issue on February 25, 2014.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 25 Februari 2014. c.
The Company’s Establishment General Information (continued)
2013
2012
Muhammad Said Didu Deddy Suardi *) Zainal Arifin HM. Husni MH *) H. Anton Saragih *)
Board of Commissioners
Muhammad Said Didu Usman Damanik Zainal Arifin H. Irwansyah Nasution H.A. Latief Rabar **)
President Commisioner Commissioners Commissioners Commissioners Commissioners
*) Berdasarkan
keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-384/MBU/2013 tanggal 21 November 2013.
*) Based on the decision of Ministry of State-
**) Berdasarkan keputusan pemegang saham No.
**) Based on the decisions of the shareholders
Owned Enterprises No. SK-384/MBU/2013 dated November 21, 2013.
SK-232/MBU/2012 tanggal 19 Juni 2012, telah diberhentikan dengan hormat.
No. SK-232/MBU/2012, dated June 19, 2012, has been terminated respectfully.
8
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Board of Commissioners, Directors and Employees (continued) The Company’s Board of Directors as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Susunan Direksi Perusahaan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Direksi
Directors
Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Keuangan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
d.
Erwin Nasution Ahmad Haslan Saragih Setia Dharma Sebayang
President Director Production Director Finance Director Planning and Business Development Director Human Resources Development and General Affair Director
Memed Wiramihardja Andi Wibisono
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan tetap Kelompok Usaha adalah masing-masing sebanyak 24.941 orang dan 26.078 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2013 and 2012, the Group had 24,941 and 26,078 employees (unaudited), respectively.
Total imbalan jangka pendek bagi Komisaris dan Direksi Perusahaan, yang merupakan personil manajemen kunci, masing-masing sebesar Rp6.379.673.402 dan Rp15.891.344.672 untuk tahun 2013 dan sebesar Rp6.576.239.804 dan Rp14.895.411.142 untuk tahun 2012.
The amount of short-terms benefits for Commissioners and Directors of the Company which are the key management, amounted to Rp6,379,673,402 and Rp15,891,344,672 in 2013, respectively, and amounted to Rp6,576,239,804 and Rp14,895,411,142 in 2012, respectively.
Entitas Anak
d.
As of December 31, 2013 and 2012, the Company’s subsidiaries are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Perusahaan memiliki Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiary PT Pamina Adolina (telah dilikuidasi/ liquidated) PT Sarana Agro Nusantara PT Agro Sinergi Nusantara PT Sinergi Perkebunan Nusantara
Domisili/ Domicile
Subsidiaries
Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations
Kegiatan Usaha/ Business Activities
Perbaungan
1989
Pengolahan Minyak nabati/ Vegetable oil Processing
Belawan Meulaboh, Aceh
2001 2011
Morowali
2012
Pergudangan/Warehousing Perkebunan dan Produksi Kelapa Sawit/Plantation and Production of Palm Oil Perkebunan dan produksi Kelapa Sawit/ Plantation and Production of Palm Oil
Persentase Kepemilikan Efektif (%)/Effective Percentage of Ownership (%)
Total Aset sebelum eliminasi (dalam jutaan Rupiah)/ Total Assets before eliminations (in millions of Rupiah)
2013
2012
100,00%
100,00%
2013
2012
50,08%
55,00%
66.218
45.852
50,64%
50,64%
624.949
411.069
71,28%
71,28%
243.881
233.911
-
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) (the Company) and subsidiaries, collectively referred to as the “Group”.
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) (Perusahaan) dan Entitas Anak, bersama-sama dirujuk sebagai “Kelompok Usaha”.
9
165
166
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Subsidiaries (continued)
Pada tanggal 24 Desember 2013, Perusahaan menambah penyertaan saham pada entitas anak, PT Sarana Agro Nusantara (SAN) sebanyak 307 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp1.436.146.000, sehingga jumlah penyertaan Perusahaan menjadi Rp11.969.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2013, persentase kepemilikan saham Perusahaan di SAN menjadi 50,08%, karena masuknya penyertaan saham oleh PT Perkebunan Nusantara V.
On December 24, 2013, the Company increased its investment in a subsidiary, PT Sarana Agro Nusantara (SAN) of 307 shares or equivalent to Rp1,436,146,000, resulting the company’s total share capital increased to Rp11,969,000,000. As of December 31, 2013, the Company’s percentage of ownership in SAN become 50,08%, following the investment by PT Perkebunan Nusantara V.
Pada tahun 2012, Perusahaan dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) mendirikan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang bergerak dalam bidang agro bisnis dan agro industri dengan persentase pemilikan masing-masing 71,28% dan 28,72%. Penyertaan Perusahaan sebesar Rp169.200.000.000 dan seluruhnya telah disetor pada tahun 2012.
In 2012, The Company and PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) established PT Sinergi Perkebunan Nusantara which is engaged in agro-business and agro-industry with percentage ownership of 71.28% and 28.72% respectively. The Company’s investment amounted to Rp169,200,000,000 and have been fully paid in 2012.
Pada tahun 2012, tim likuidasi PT Pamina Adolina (PA) telah menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dalam melakukan likuidasi PA, dan telah melaporkannya kepada pemegang saham PA. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham PA pada tanggal 21 November 2012, laporan pertanggungjawaban tersebut telah disetujui.
In 2012, the liquidation team of PT Pamina Adolina (PA) has completed their tasks and responsibilities to liquidated PA, and has been reported it to PA’s shareholder. Based on General Meeting Shareholder of PA on November 21, 2012, the report had been approved.
Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi berikut dicatat dengan menggunakan metode ekuitas:
The investments in associates stated below is accounted for under the equity method of accounting:
Asosiasi/ Associate
Domisili/ Domicile
Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations
PT ESW Nusantara Tiga
Medan
Dalam tahap pengembangan/ Under development stage
PT Pupuk Agro Nusantara
Medan
PT Nusantara Mas
Medan
Dalam tahap pengembangan/ Under development stage Dalam tahap pengembangan Under development stage
Kegiatan Usaha/ Business Activities Usaha produksi tepung kayu kelapa sawit/ Production of palm oil wood powder Pengolahan pupuk/ Fertilizer processing Pengolahan minyak kelapa sawit atau turunan minyak sawit lainnya/ Processing of palm oil or other derivative palm oil
10
Persentase Kepemilikan Efektif (%)/Effective Percentage of Ownership (%) 2013
2012
Total Aset sebelum eliminasi (dalam jutaan Rupiah)/ Total Assets before eliminations (in Billions of Rupiah) 2013
2012
45,00%
45,00%
23.732
26.177
34,00%
34,00%
51.305
54.686
40,00%
40,00%
711.185
207.963
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi yang signifikan dan diterapkan dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian untuk Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies that were applied in the preparation of the consolidated financial statements for the Group for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
a.
a.
b.
Dasar Penyajian Konsolidasian
Laporan
Keuangan
Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK“) yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan.
The consolidated financial statements for years ended December 31, 2013 and 2012 have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK“), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and Accounting Guidance for State-Owned Plantations Companies.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2012.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual kecuali laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis except for the statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.
The presentation currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the Group’s functional currency.
Prinsip-prinsip Konsolidasian
b.
Principles of Consolidation The Group adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”.
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), ”Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”.
11
167
168
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntasi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha, seperti yang disebutkan pada Catatan 1, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
The consolidated financial statements include the accounts of the Group, mentioned in Note 1, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah suara dalam rapat umum pemegang saham entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns directly or indirectly through Subsidiaries, more than a half of the voting power in shareholder meeting of an entity.
Rugi Entitas Anak diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali (KNP), juga jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a subsidiary are attributed to Non Controlling Interest (NCI), even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: i. menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; ii. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; iii. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada; iv. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; v. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; vi. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan
If it loses control over a subsidiary, the Group: i. derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; ii. derecognizes the carrying amount of any NCI; iii. derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; iv. recognizes the fair value of the consideration received; v. recognizes the fair value of any investment retained; vi. recognizes any surplus or deficit in consolidated profit or loss; and
12
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
c.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
vii. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
vii. reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents a portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
Kombinasi Bisnis
c.
Business Combination
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
The Company adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”. PSAK No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value, and the amount of any NCI in the acquire. For each business combination, the Group selects whether it measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s indentifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date.
13
169
170
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business Combination (continued)
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2010). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2010). If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
14
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
2.
Investasi pada Entitas Asosiasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Investments in Associates
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”.
The Group applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”.
Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan.
The Company’s investments in its associates are accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company has significant influence.
Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi neto investee dan penerimaan deviden dari investee sejak tanggal perolehan.
Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate.
Setelah menerapkan metode ekuitas, Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After application of the equity method, the Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. In this case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
15
171
172
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
e.
Transactions and Balances in Foreign Currencies
Kelompok Usaha menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan ratarata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun/periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun/periode kini.
The Group maintain its accounting’s record in Rupiah. Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year/period, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year/period.
Kurs tukar mata uang asing yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The exchange rate used as of December 31, 2013 and 2012 were as follows:
2013 1 Dolar Amerika Serikat (AS$)/Rupiah 1 Euro (EUR)/Rupiah
f.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2012
12.189 16.821
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
9.670 12.810
f.
US Dollar 1 (US$)/Rupiah Euro 1 (EUR)/Rupiah
Transactions with Related Parties
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
The Group applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
16
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
2.
Kas dan Setara Kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Cash and cash equivalents include cash, banks, and time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement and not used as collateral and unrestricted in use.
Kas dan setara kas meliputi kas, bank, dan deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. h.
i.
Cash and Cash Equivalents
Persediaan
h.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.
Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode biaya rata-rata bergerak (moving average method). Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
Cost of inventories is determined using the moving average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Allowance for obsolescence of inventory is provided based on the periodic reviews of the physical conditions of the inventories as of the statements of financial position date.
Instrumen Keuangan
i.
Financial Instrument
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, and PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai.
Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held tomaturity investments or available-for sale financial assets.
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.
The Group determines the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluates this designation at each financial year end.
17
173
174
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial Instrument (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengakuan Awal (lanjutan)
Initial Recognition (continued)
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2011) requires such assets to be carried at amortized cost using the effective interest (EIR) method, and the related gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan utama Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan lain-lain, dan investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi pasar.
The Group’s principal financial assets include cash and cash equivalents, trade and other receivables, and investments in unquoted equity instruments.
a)
a)
Piutang
Receivables
Piutang usaha dan lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011).
Trade and other receivables are classified and accounted for as loans and receivables under PSAK No. 55 (Revised 2011).
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Kelompok Usaha tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is an objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed in the relevant succeeding paragraphs under this Note.
18
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial Instrument (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)
Subsequent Measurement (continued) b)
b) Investasi dalam Instrumen Ekuitas yang Tidak Memiliki Kuotasi
Investments Instruments
in
Unquoted
Equity
Investments in equity instruments that do not have quoted market prices in an active market are carried at costs if either (i) their carrying amounts approximate their fair values; or, (ii) their fair values cannot be reliably measured.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Penghentian Pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable, a part of a financial assets or part of a group of similiar financial asset, is derecognized when:
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
i. the contractual rights to receive cash flows
Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (“pass-through”), atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
i. ii.
from the financial asset have expired; or
ii. the Group has transferred its contractual
rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
19
175
176
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial Instrument (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.
Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan.
In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.
Penurunan Nilai
Impairment
Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
20
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial Instrument (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtor or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as charges in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
a)
a)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Assets Carried at Amortized Cost For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.
21
177
178
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial Instrument (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
a)
a)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
22
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial Instrument (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
a)
a)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued) If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. b)
b) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
Financial Assets Carried at Cost When there is objective evidence that an impairment loss has occured, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. As at the reporting dates, the Group has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
23
179
180
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial Instrument (continued)
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Liabilities (continued)
Pengakuan Awal (continued)
Initial Recognition (continued)
Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities in the form of loans and borrowings are initially recognized at fair values plus directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha dan utang lain-lain dan utang bank jangka panjang.
The Group’s principal financial liabilities include short-term bank loans, trade and other payables and long-term bank loans.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
a) Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga
a) Long-term payables
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif kondolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Subsequent to initial recognition, longterm interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized costs using EIR method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the EIR method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari "Biaya Keuangan" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Finance Costs” account in the consolidated statements of comprehensive income. b) Payables
b) Utang
Liabilities for current trade and other accounts payable, and accrued expenses are stated at carrying amounts (nominal amounts), which approximate their fair values.
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lainlain lancar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
24
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial Instrument (continued)
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Liabilities (continued)
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when it is extinguished, that is when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and difference between of each carrying amount is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long position and ask price for short position), without any deduction for transaction costs.
25
181
182
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
j.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
Fair Value (continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penyesuaian Risiko Kredit
Credit Risk Adjustment
Kelompok Usaha menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit yang pihak lawan antara instrumen diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha terkait dengan instrumen yang bersangkutan harus diperhitungkan.
The Group adjusts the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Group's own credit risk associated with the instrument is taken into account.
Biaya Dibayar di Muka
j.
of
Financial
Instruments
Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged through amortization over the useful life of each of the related costs using straight line method.
Biaya dibayar di muka dibebankan melalui amortisasi sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. k.
Financial Instrument (continued)
Tanaman Perkebunan
k.
Plantations
Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.
Plantations are classified into immature and mature plantations.
Tanaman belum menghasilkan
Immature plantations
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengembangan perkebunan dan biaya bunga sehubungan dengan kredit yang digunakan untuk pengembangan perkebunan dikapitalisasi sampai produksi komersial telah dicapai.
All costs relating to the plantations development and interest expense of loan used to finance the plantations development, are capitalized, until the commercial production is achieved.
26
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
2.
Tanaman Perkebunan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Tanaman menghasilkan
Mature plantations
Biaya perolehan tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke akun tanaman telah menghasilkan pada saat tanaman tersebut mulai menghasilkan. Jangka waktu suatu tanaman dinyatakan mulai menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen, dengan ketentuan sebagai berikut:
Cost of immature plantations is reclassified into mature plantations when the plantation starts to produced. The period of a plantation classified as mature depends on the vegetative growth and based on the management estimation with criteria as follows:
1.
1. The palm oil plantation is classified as mature plantations when the plantation has been 36 months old, and or about 60% to 70% of trees per block produces fresh fruit bunches with weight per bunch of 3 kilograms or more, and the average production is 4 tons to 6 tons per hectare per year;
2.
Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila tanaman telah berumur 36 bulan, dan atau antara 60% sampai 70% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah dengan berat tandan di atas 3 kilogram, serta produksi rata-rata mencapai antara 4 ton sampai 6 ton per hektar per tahun; Tanaman teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila tanaman telah berumur 36 bulan dan pertumbuhan daun yang telah saling bertemu antara satu pokok dengan pokok lainnya mencapai lebih dari 70% dari jumlah pokok/tegakan.
2. The tea plantation is classified as mature plantations when the plantation has been 36 months old and the leaves of around 70% of the trees already meet one another. The depreciation of mature plantation begins when the plantation is reclassified from immature plantation, calculated as follows:
Penyusutan tanaman menghasilkan dimulai sejak dipindahkan dari tanaman belum menghasilkan, dihitung dengan cara sebagai berikut: Jenis aset tanaman/Plantation Tanaman menghasilkan - kelapa sawit/ Mature plantation - palm oil Tanaman menghasilkan - teh/ Mature plantation - tea
l.
Plantations (continued)
Metode/Method
Tarif penyusutan per tahun/ Depreciation rate per year
Garis lurus/Straight-line
4%
Garis lurus/Straight-line
2%
Aset Tetap
l.
Fixed Assets The Group adopted PSAK No.16 (Revised 2011) ,“Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights”.
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”.
27
183
184
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Fixed Assets (continued)
ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomik tanah.
ISAK 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Deferred Charges, Net” account in the consolidated statements of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.
Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset nonmoneter atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter diukur pada nilai wajar, kecuali: (i) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau (ii) nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal.
Fixed assets acquired in exchange for a non-monetary asset or for a combination of monetary and non-monetary assets are measured at fair values unless: (i) the exchange transaction lacks commercial substance, or (ii) the fair value of neither the assets received nor the assets given up can be measured reliably.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut:
Depreciation of an asset starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Instalasi pembibitan
5 - 20 5 - 16 8 - 20 5 5 5
28
Buildings Infrastructure Machinery and equipment Vehicle and other transportation equipment Farming and office equipment Seedlings installation
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Fixed Assets (continued)
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully recoverable.
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomik masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the profit or loss when the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
The asset residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land are stated at cost and not depreciated.
Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan, dan restorasi lokasi, serta manfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini disusutkan dengan cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut.
If the cost of land includes the costs of site dismantlement, removal and restoration, and the benefits from the site dismantlement, removal and restoration is limited, that portion of the land asset is depreciated over the period of benefits obtained by incurring those costs. In some cases, the land itself may have a limited useful life, in which case it is depreciated in a manner that reflects the benefits to be derived from it.
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
Constructions in-progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the said asset constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed. Assets under construction are not depreciated as these are not yet available for use.
29
185
186
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Fixed Assets (continued) Repairs and maintenance are taken to the profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait. m. Penurunan Nilai Aset - Non Keuangan
m. Impairment of Non-financial Assets
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
The Group adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar jumlah aset dicatat tidak melebihi terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognise an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut mengharuskan uji penurunan nilai bagi goodwill minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) required the impairment test of goodwill at least once a year and more frequently when indications for impairment exist.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
30
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
m. Penurunan Nilai Aset - Non Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Impairment (continued)
of
Non-financial
Assets
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik aset.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitunganperhitungan ini dikuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
31
187
188
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
m. Penurunan Nilai Aset - Non Keuangan (lanjutan)
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Impairment (continued)
of
Non-financial
Assets
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
Proyek Perkebunan Plasma
n.
Plasma Plantation Project In the plasma plantation, all cost related to the development of the plantation, facility and infrastructure and also general expense and other expense during the development temporary funded by the Group and recorded as receivable to the participant farmer.
Dalam proyek perkebunan plasma, biaya-biaya yang tejadi sehubungan dengan pembukaan lahan, pengembangan tanaman, sarana dan prasarana beserta biaya umum dan biaya lainnya selama masa pengembangan terlebih dahulu ditalangi Kelompok Usaha dan dibukukan sebagai piutang kepada petani peserta.
32
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
2.
Proyek Perkebunan Plasma (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
The financing of these plasma plantation projects, some are provided by the banks in the form of loans whereby the Group acts as guarantor of the loan repayments. The receipt of financing from the banks and or repayments from harvest of plasma plantations recorded as reduction of receivable. Balance of plasma receivables included in “Other Receivable - Third Parties” in the consolidated statements of financial position.
Pembiayaan proyek plasma ini, ada yang diperoleh dari bank dalam bentuk pinjaman, dimana Kelompok Usaha bertindak sebagai penjamin atas pengembalian pinjaman tersebut. Penerimaan pembiayaan dari bank dan atau pengembalian yang berasal dari hasil panen plasma dibukukan sebagai pengurang piutang. Saldo piutang plasma termasuk dalam akun ”Piutang Lain-lain - Pihak ketiga” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. o. Pembibitan
o.
Beban Tangguhan
p.
Deferred Charges Expenses incurred which have future economic benefits and exceeded the accounting period are capitalized and amortized over their beneficial periods by using the straight-line method.
Biaya-biaya yang mempunyai manfaat di kemudian hari dan melebihi akhir periode pembukuan dikapitalisasi dan diamortisasikan selama taksiran masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. q.
Seedlings Costs incurred in the preparation of the seedling, purchase of seedling and their maintenance are stated at cost. The accumulated cost are transferred to the “Immature plantations” account at the time of planting.
Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit dan pemeliharaannya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun ”Tanaman belum menghasilkan” pada saat siap ditanam. p.
Plasma Plantation Project (continued)
Biaya Pinjaman
q.
Borrowing Cost
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tetap tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Kelompok Usaha sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expense when incurred. Borrowing costs consist of interest and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang mempersiapkan aset diperlukan untuk kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying assets for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use.
33
189
190
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
2.
Perpajakan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Taxation
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi dan kejadian lain dari tahun kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. SAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Group applies PSAK No.46 (Revisi 2010), “IncomeTaxes“ which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position and transactions and other events of the current year that are recognized in the consolidated financial statements. The revised SAK also requires the entity to of record underpayment/overpayment income tax payment as a part of “Current Tax Expense“ in the consolidated statement of comprehensive income.
Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses can be utilized.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized.
34
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
s.
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Taxation (continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, “Manfaat/(Beban) Pajak diakui sebagai Penghasilan, Tangguhan” dan termasuk dalam laba atau rugi neto tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on tax laws that have been enacted or substantively enacted as at statements financial position date. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are recognized as “Income Tax Benefit/(Expense), Deferred” and included in the determination of net profit or loss for the year, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Kelompok Usaha mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah neto untuk masing-masing entitas tersebut.
For each of the consolidated entities, the tax effects of temporary differences and tax loss carryover, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.
Imbalan Kerja Karyawan (i)
s.
Imbalan jasa masa kerja karyawan
Employement Benefits (i)
Employee service entitlements The Group provides employee benefits for employees who have reached normal pension age of 55-56 years old and other benefits such as post retirement benefits, allowance for preparation of pension, long vacation and appreciation for service years which conditions have been agreed in Mutual Work Agreement (Perjanjian Kerja Bersama). Except for the pension benefit, the other benefits are not funded.
Kelompok Usaha memberikan imbalan jasa masa kerja pensiun kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55-56 tahun dan imbalan lainnya berupa santunan hari tua, tunjangan masa persiapan pensiun, cuti panjang, dan penghargaan masa kerja dengan syaratsyarat yang telah diputuskan dalam Perjanjian Kerja Bersama. Kecuali untuk imbalan pensiun, imbalan tersebut tidak didanai.
35
191
192
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
2.
Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) (i)
Imbalan jasa (lanjutan)
masa
kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
karyawan
Employement Benefits (continued) (i)
Employee (continued)
service
entitlements
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” yang elevan terhadap Kelompok Usaha adalah diperbolehkannya entitas untuk menerapkan metode yang sistimatis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh keuntungan/kerugian aktuarial. Karena Kelompok Usaha tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian yang jatuh di luar “koridor”.
The Group adopted PSAK No. 24 (Revised 2010) ,“Employee Benefit”. Revision on PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” that is relevant to the Group is permission for entities to adopt certain systematic methods of faster recognitiuon of actuarial gain or loss, which include, immediate recognition of all actuarial gains and losses. Since the Group opted not to apply this method but to continue the method used to recognize actuarial gain/loss falling outside the “corridor”.
Kelompok Usaha mencatat penyisihan manfaat tambahan selain program dana pensiun tersebut di atas untuk memenuhi dan menutup imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tambahan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.
The Group provides additional provisions on top of the benefits provided under the above-mentioned defined contribution pension programs in order to meet and cover the minimum benefits required to be paid to the qualified employees under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The said additional provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun/periode berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset dana pensiun, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat.
Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year/period. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligations or 10% of the fair value of plan assets, at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
36
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
2.
Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) (i)
Imbalan jasa (lanjutan)
masa
kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
karyawan
(i)
Employee (continued)
service
entitlements
Actuarial gains or losses and past service costs from other long-term employee benefits are recognized immediately in the current period’s consolidated statement of comprehensive income.
Keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu dari imbalan kerja jangka panjang lainnya langsung diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan. (ii) Tantiem
(ii) Tantiem Provision of tantiem are based on management estimates and charged to the current consolidated comprehensive income. Tantiem will be paid to Directors and Commissioners after obtaining the approval in the General Stockholders’ Meeting (GSM). The difference between the provision of tantiem that was estimated by management and the amount approved by the stockholders is recognized in the period when such tantiem is approved by GSM.
Penyisihan atas tantiem dibuat berdasarkan estimasi manajemen dan dibebankan pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Tantiem akan dibayarkan kepada Direksi dan Komisaris setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selisih antara jumlah tantiem yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana tantiem tersebut disahkan oleh RUPS. (iii) Bonus
(iii) Bonus Bonus is provided based on the estimation of Group’s management and approved by GSM. The difference between the total bonus estimated by management and approved by stockholders is recognized in the period when such bonus is approved by GSM.
Bonus ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen Kelompok Usaha dan disahkan oleh RUPS. Selisih antara jumlah bonus yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana bonus tersebut disahkan oleh RUPS. t.
Employement Benefits (continued)
Penggunaan Saldo Laba berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
t.
Use of Retained Earnings based on Minutes of The General Stockholders’ Meeting (GSM) The use of retained earnings is for dividend distribution and provision for general reserve.
Saldo laba digunakan untuk pembagian dividen dan penyisihan untuk cadangan.
37
193
194
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) u.
2.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Revenue and Expense Recognition
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan“.
The Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts rebates and sales taxes (“VAT”). The specific criteria must be met before revenue is recognized.
Penjualan
Sales
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang pada umumnya bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Group‘s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan Jasa
Service Income
Pendapatan jasa pompa diakui pada saat jasa telah dilaksanakan/minyak sawit dimuat ke kapal dan telah dilengkapi dengan dokumen pengapalan.
Pump service income are recognized when the service have been executed/palm oil loaded to ship and completed with shipping documents.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, sebagaimana mestinya, digunakan periode yang lebih singkat, sampai mencapai nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the EIR, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
38
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) u.
v.
Pengakuan (lanjutan)
Pendapatan
dan
2.
Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Revenue and (continued)
Expense
Recognition
Dividen
Dividends
Pendapatan diakui pada saat hak Kelompok Usaha untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Revenue is recognized when the Group’s right to receive the payment is established.
Pendapatan Sewa
Rental Income
Pendapatan sewa yang timbul dari sewa operasi atas tangki diakui secara garis lurus selama periode sewa dan termasuk dalam pendapatan karena sifat transaksinya.
Rental income arising from operating leases on tanks is accounted for on a straight-line method over the lease terms and included in revenue due to its operating nature.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Biaya Penelitian dan Pengembangan
v.
Research and Development Costs
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud“.
The Group adopted PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”.
Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya.
Research and development expensed as incurred.
Aset tak berwujud yang timbul dari biaya pengembangan proyek individual diakui hanya jika Kelompok Usaha dapat menunjukkan semua hal berikut ini: (i) kelayakan teknis penyelesaian aset tak berwujud tersebut sehingga aset tersebut dapat digunakan atau dijual, (ii) niat untuk menyelesaikan aset tak berwujud tersebut dan menggunakannya atau menjualnya, (iii) cara aset tak berwujud akan menghasilkan manfaat ekonomi masa depan, (iv) tersedianya kecukupan sumber-sumber daya untuk menyelesaikan pengembangan aset tak berwujud, dan (v) kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang terkait dengan aset tak berwujud selama pengembangannya. Nilai tercatat biaya pengembangan diuji bagi penurunan nilai setiap tahun jika aset belum digunakan atau lebih sering bila terdapat indikasi penurunan nilai pada periode pelaporan. Pada saat penyelesaian, biaya pengembangan diamortisasi selama estimasi masa manfaat ekonomis dari aset tak berwujud terkait, dan diuji untuk penurunan nilai bila terdapat indikasi penurunan nilai dari aset tak berwujud.
An intangible asset arising from development expenditures on an individual project is recognized only when the Group can demonstrate: (i) the technical feasibility of completing the intangible asset so that it will be available for use or sale, (ii) its intention to complete and its ability to use or sell the asset, (iii) how the asset will generate future economic benefits, (iv) the availability of resources to complete, and (v) the ability to measure reliably the expenditures during the development. The carrying value of development costs is reviewed for impairment annually when the asset is not yet in use or more frequently when an indication of impairment arises during the reporting year/period. Upon completion, the development costs is amortized over the estimated useful life of the related intangible asset, and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired.
39
costs
are
195
196
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) v.
Biaya Penelitian (lanjutan)
dan
2.
Pengembangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
Research and (continued)
Development
Costs
Gain or loss arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset, and is recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the asset is derecognized.
Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan aset tak berwujud diukur sebesar perbedaan antara nilai pelepasan neto dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya. w. Provisi
w. Provisions
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
The Group adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised PSAK is applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi tidak diakui.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
x. Laba per Saham
x.
Earnings per Share
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No.56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”.
The Group adopted PSAK No. 56 (Revised 2011) ,“Earnings Per Share”.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang total saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing income for the year with the weighted average number of shares issued and fully paid during the year.
40
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN
3.
JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode yang akan datang.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tesebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang diberikan.
The functional currency of each entities under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. The currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services rendered.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli berdasarkan nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Perusahaan menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilai setiap tahunnya.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2009), “Business Combinations“, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing.
41
Allocation
and
Goodwill
197
198
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
3.
JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill (lanjutan)
Purchase Price Allocation Impairment (continued)
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indication is present. Goodwill is subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Penyisihan Penurunan Nilai atas Kerugian Piutang Usaha
Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan informasi dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang usaha.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customer’s receivable amount to reduce the amount that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
42
and
Goodwill
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
3.
JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Pengukuran liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”. Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
The measurement of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense using “Corridor Approach“. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.
Penyusutan aset tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Walaupun komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha.
The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of significant accounting estimates. While components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss.
43
199
200
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
4.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
3.
JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of corporate taxable income.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
KAS DAN SETARA KAS
4. 2013
Kas Bank: Rupiah Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Jawa Barat PT Bank Sumut Dolar Amerika Serikat Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$878.059 pada tanggal 31 Desember 2013 (2012: AS$588.276)) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$64.030 pada tanggal 31 Desember 2012)
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2012
398.901.187
138.022.528
81.055.640.198
355.872.794.464
8.916.816.427
1.831.873.846
3.374.078.216
1.658.937.245
88.428.404 82.420.824 58.672.453 13.357.761
3.000.001 77.522.504 58.033.277 -
10.702.661.151
5.688.628.920
-
619.170.100
44
Cash Banks: Rupiah Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Jawa Barat PT Bank Sumut US Dollar Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$878,059 as of December 31, 2013 (2012: US$588,276)) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$64,030 as of December 31, 2012)
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 2013
Bank: Euro Eropa Pihak ketiga Conrad Hinrich Donner Bank AG-Hamburg (EUR61 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012) Deposito berjangka: Rupiah Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Euro Eropa Pihak ketiga Conrad Hinrich Donner Bank AG-Hamburg (EUR111 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012) Total kas dan setara kas
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2012
733.441
785.885
613.500.000.000
790.000.000.000
355.450.000.000
118.286.194.735
136.000.000.000
150.000.000.000
75.000.000.000
100.000.000.000
1.325.030
1.421.894
1.284.643.035.092
1.524.236.385.399
Banks: Euro Europe Third Parties Conrad Hinrich Donner Bank AG-Hamburg (EUR61 as of December 31, 2013 and 2012) Time Deposits: Rupiah Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Euro Europe Third parties Conrad Hinrich Donner Bank AG-Hamburg (EUR111 as of December 31, 2013 and 2012) Total Cash and Cash Equivalents
Suku bunga tahunan deposito berjangka dalam rupiah berkisar antara 8,50% sampai 10,25% untuk tahun 2013 dan 4,50% sampai 6,50% untuk tahun 2012.
The annual interest rates of Rupiah time deposits ranged from 8.50% to 10.25% in 2013 and 4.50% to 6.50% in 2012.
Kas diasuransikan terhadap risiko kehilangan berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.232 miliar dan Rp535 milliar masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012.
Cash is insured against losses under blanket policies amounting to Rp1,232 billion and Rp535 billion in 2013 and 2012, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Kelompok Usaha.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the risk faced by the Group.
PIUTANG USAHA - NETO
5. 2013
Pihak ketiga: Suruchi Enterprises Pte. Ltd., Singapura PT Agro Nusa Abadi PT Samudra Sawit Nabati L Elink Schuurman (Thee) BV, Rotterdam PT Henry PT Sasana Mitra Widia PT Smart Tbk PT Bintika Bangunusa PT Bina Sahabat Sejati
TRADE RECEIVABLES - NET 2012
2.469.013.591 1.382.143.659 1.323.616.555 1.047.316.665 985.002.841 855.318.465 741.806.001 658.478.561 -
45
2.639.658.580 216.396.033 855.318.465 741.806.000 662.128.052 1.150.730.000
Third parties: Suruchi Enterprises Pte. Ltd., Singapore PT Agro Nusa Abadi PT Samudra Sawit Nabati L Elink Schuurman (Thee) BV, Rotterdam PT Henry PT Sasana Mitra Widia PT Smart Tbk PT Bintika Bangunusa PT Bina Sahabat Sejati
201
202
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
PIUTANG USAHA - NETO (lanjutan)
5. 2013
TRADE RECEIVABLES - NET (continued) 2012
Pihak ketiga (lanjutan): Lain-lain (masing-masing dibawah Rp600.000.000)
Third parties (continued): 3.255.331.328
4.490.004.156
Others (each below Rp600,000,000)
Total pihak ketiga Pihak-pihak berelasi, neto (Catatan 7)
12.718.027.666 15.006.283.645
10.756.041.286 15.003.928.260
Total third parties Related parties, net (Note 7)
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
27.724.311.311 (2.023.867.786)
25.759.969.546 (1.577.940.836)
Neto
25.700.443.525
24.182.028.710
Total Allowance for impairment losses Net
The aging schedule of trade receivables is as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 2013
2012
0 - 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 3 tahun Lebih dari 3 tahun
20.782.827.278 4.852.246.273 477.097.621 1.612.140.139
20.911.527.400 2.888.704.033 117.318.643 1.842.419.470
0 - 1 year > 1 - 2 years > 2 - 3 years over 3 years
Total
27.724.311.311
25.759.969.546
Total
The details of trade receivables based on currencies are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2013
2012
Dolar Amerika Serikat (AS$443.929 pada tanggal 31 Desember 2013 (2012: AS$556.964)) Rupiah
5.411.050.581 22.313.260.730
5.385.841.880 20.374.127.666
US Dollar (US$443,929 as of December 31, 2013 (2012: US$556,964)) Rupiah
Total
27.724.311.311
25.759.969.546
Total
Management believes that the allowance for impairment losses on accounts receivable is adequate to cover possible losses from impairment of such trade receivables.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
46
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN - NETO - PIHAK KETIGA
6.
OTHER RECEIVABLES PARTIES
-
NET
-
THIRD
Akun ini terdiri dari: 2013 Petani Plasma Proyek Sosa PT Fath Indonesia Piutang karyawan PT Prima Teh Nusantara PT Sawita Pasaman Jaya Pinjaman Pegawai Pensiunan Piutang pajak Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.300.000.000)
7.616.283.865 4.533.081.596 4.339.898.012 2.258.151.245 2.089.515.360 1.416.141.064 -
7.616.283.865 4.532.390.296 5.908.084.951 2.258.151.245 1.416.941.634 2.637.378.165
Plasma Farmer Sosa Project PT Fath Indonesia Advance to employees PT Prima Teh Nusantara PT Sawita Pasaman Jaya Retired employee’s loan Tax receivables
4.860.695.966
4.456.607.684
Others (each below Rp1,300,000,000)
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
27.113.767.108 (12.965.972.088)
28.825.837.840 (13.172.963.365)
Total Allowance for impairment losses
14.147.795.020
15.652.874.475
Net
Neto
7.
2012
Piutang Petani Plasma Proyek Sosa merupakan piutang atas pembayaran biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan untuk kepentingan petani plasma di Kecamatan Sosa, Kabupaten Mandailing Natal.
Receivables from plasma farmers of Sosa Project represents receivables arising from the payment of expenses by the Company, on behalf of plasma farmers at Subdistrict Sosa, Mandailing Natal Regency.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang lain-lain tersebut.
Management believes that the allowance for impairment losses of other receivables is adequate to cover possible losses from impairment of such other receivables.
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
7.
SIGNIFICANT TRANSACTIONS BALANCES WITH RELATED PARTIES
AND
Kelompok Usaha, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yaitu dengan beberapa bank yang dikendalikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, beberapa perusahaan perkebunan nusantara dan asosiasinya, beberapa koperasi karyawan dan pusat koperasi karyawan berupa penempatan giro, deposito dan fasilitas kredit modal kerja, jasa pemompaan, penyewaan gudang, penyewaan kendaraan dan peralatan kantor dan pinjaman modal kerja kepada perusahaan afiliasi dan lain-lain.
The Group, in the normal course of business, entered into trade and financial transactions with related parties, with several banks that are controlled by the Central Government or Local Government, several nusantara-plantation companies and associations, some cooperatives employees and central cooperative employees, a current account deposit and placement, working capital credit facility, pumping services, warehousing rental, vehicle and office equipment rental and working capital loans to affiliated companies and others.
Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The significant balances with the related parties are as follows:
(i)
(i) Cash and cash equivalents (Note 4)
Kas dan setara kas (Catatan 4)
As of December 31, 2013 and 2012, cash and cash equivalents balances placed on entities related to the Government represent 99.97% and 99.99% of the total consolidated cash and cash equivalent, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada entitas yang berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 99,97% dan 99,99% dari total kas dan setara kas konsolidasi.
47
203
204
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
7.
2013 (ii)
2012
Piutang usaha (Catatan 5): PT Perkebunan Nusantara II (Persero) 6.026.197.638 PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 4.327.139.879 PT Perkebunan Nusantara V (Persero) 4.111.523.199 PT Perkebunan Nusantara I (Persero) 458.866.955 PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) 82.555.974 Total
15.006.283.645
(iii) Piutang lain-lain: PT Perkebunan Nusantara I (Persero) 12.463.660.040 PT Perkebunan Nusantara II (Persero) 4.949.292.731 Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham), Jerman 2.535.201.375 Pusat Penelitian Teh dan Kina 3.066.771.663 Piutang bunga deposito 2.830.371.496 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2.700.000.000 PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) 2.553.005.308 Lain-lain (dibawah Rp1.700.000.000) 3.335.938.525
4.588.898.801 5.451.833.555 3.772.767.364 721.366.955 469.061.585 15.003.928.260 7.544.216.532 4.006.602.008 2.535.201.375 1.711.498.265 2.550.865.463 2.494.847.398
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
34.434.241.138 (3.182.982.883 )
20.843.231.041 (2.195.917.424)
Neto
31.251.258.255
18.647.313.617
2013 (iv) Utang usaha (Catatan 18): Pusat Koperasi Karyawan PT Perkebunan Nusantara XIV Koperasi Tenera Koperasi Serba Usaha Lain-lain Total
Utang lain-lain (Catatan 19): PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Koperasi Serba Usaha PT Perkebunan Nusantara I (Persero) Pusat Penelitian Kakao Pusat Koperasi Karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) Koperasi Karyawan Monmadu Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero Koperasi Tenera PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Lain-lain Total
(i) Trade Receivables (Note 5): PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Total (iii) Other receivables: PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham), Germany Pusat Penelitian Teh dan Kina Interest receivable from time deposits Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Others (each below Rp1,700,000,000) Total Allowance for impairment losses Net
2012
2.801.516.364 119.933.780 28.608.840 14.171.798 44.529.650
2.985.532.559 281.480.510 117.046.400
3.008.760.432
3.384.059.469
2013 (v)
SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)
(iv) Trade payables (Note 18): Pusat Koperasi Karyawan PT Perkebunan Nusantara XIV Koperasi Tenera Koperasi Serba Usaha Others Total
2012
4.897.385.178 1.591.904.219 1.273.112.500 1.238.094.619 1.252.120.239 410.640.119 404.824.725 305.156.761 328.857.998 87.857.277 60.093.190 20.783.598 139.863.229 32.825.931 695.379.873
7.436.370.592 120.042.883 1.720.303.102 1.470.004.396 981.466.697 231.582.045 585.154.800 4.860.633.481 339.646.575 87.857.277 45.476.430 11.549.539 1.527.988.423 50.147.100 1.404.908.246
12.738.899.456
20.873.131.586
48
(v) Other payables (Note 19): PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Koperasi Serba Usaha PT Perkebunan Nusantara I (Persero) Pusat Penelitian Kakao Pusat Koperasi Karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) Koperasi Karyawan Monmadu Pusat Penelitian Kelapa Sawit ( PPKS ) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Koperasi Tenera PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Others Total
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
7.
SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)
Piutang lain-lain kepada beberapa perusahaan perkebunan nusantara (perusahaan sepengendali) berasal dari transaksi penjualan lori, beban perobatan dan lain-lain.
Other receivables from certain national plantation company (under common control company) arose from sales of lori, medical and other expenses.
Piutang kepada Indoham, pemberian pinjaman modal perusahaan afiliasi tersebut.
berasal dari kerja kepada
Receivable from Indoham represents working capital loan.
Utang lain-lain kepada beberapa perusahaan perkebunan (perusahaan sepengendali) berasal dari transaksi pembelian kecambah, beban perobatan, biaya tenaga ahli dan lain-lain.
Others payable to several plantation companies (under common control company) arose mainly from purchase sprouts, medical expenses, professional and other expenses.
Utang kepada koperasi-koperasi karyawan sebagian besar berasal dari jasa angkut hasil produksi serta penggantian biaya yang digunakan untuk kepentingan Perusahaan.
Payable to employee cooperatives arose from transportation fee and expenses reimbursement which is used on behalf of the Company.
Utang kepada PT KPBN (perusahaan afiliasi) berasal dari pembebanan jasa pemasaran yang dihitung berdasarkan persentasi tertentu dari nilai penjualan Perusahaan.
Payable to PT KPBN (affiliated company) arose from marketing expense which is calculated based on certain percentage from sales amount of the Company.
(vi) Utang bank jangka panjang (Catatan 23):
(vi) Long-term bank loans (Note 23): As of December 31, 2013 and 2012, mostly balance of bank loans were obtained from entities which are related to the Central Government. Interest expense for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp293,662,142,116 and Rp222,450,974,708 respectively (Note 33).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sebagian besar saldo utang bank diperoleh dari entitas yang berelasi dengan Pemerintah Pusat. Beban bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp293.662.142.116 dan Rp222.450.974.708 (Catatan 33). 8.
PERSEDIAAN
8. 2013
INVENTORIES 2012
Barang jadi: Minyak kelapa sawit Palm Kernel Oil Teh Inti sawit Palm Kernel Meal Bahan pembantu Perlengkapan pabrik Persediaan ternak sapi
57.271.669.868 13.171.059.489 21.889.716.097 12.069.171.679 5.525.690.031 215.846.496.378 7.476.353.725 -
190.418.205.532 34.567.480.609 15.963.403.132 12.688.732.352 1.073.499.050 178.700.910.607 14.514.440.764 5.488.845.058
Finished goods: Crude palm oil Palm kernel oil Tea Palm kernel Palm kernel meal Supporting materials Factory supplies Cattle inventory
Total
333.250.157.267
453.415.517.104
Total
49
205
206
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
9.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
INVENTORIES (continued)
Persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp964 miliar dan Rp862 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Kelompok Usaha.
Inventories were insured against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp964 billion and Rp862 billion as of December 31, 2013 and 2012, respectively. Management is of the opinion that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risk if the Group suffered losses for those risk.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan terhadap keusangan persediaan akibat dari penurunan nilai persediaan.
Management believes that the allowance for impairment losses of inventory is not required to cover possible losses from impairment of such inventories.
Persediaan digunakan sebagai jaminan hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 23).
Inventories are used as collateral for the bank loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 23).
PAJAK DIBAYAR DI MUKA
9.
Akun ini merupakan pajak pertambahan masukan dari Perusahaan dan Entitas Anak.
This account represents value added taxesinput of the Company and its Subsidiaries.
nilai
10. ASET LANCAR LAINNYA
10. OTHER CURRENT ASSETS 2013
Uang muka imbalan kerja Asuransi Sewa Lain-lain Total
2012
7.188.494.144 2.237.024.599 93.803.505 1.666.655.831
6.203.460.632 1.711.404.836 1.124.966.765 1.097.589.784
Benefit advances Insurance Rent Others
11.185.978.079
10.137.422.017
Total
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Perusahaan
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership
PREPAID TAXES
Total kepemilikan awal tahun/ Total investment beginning of year
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES Penambahan (pengurangan)/ Additions (deduction)
Bagian laba (rugi) neto/ Equity in net earning (loss)
Total kepemilikan akhir tahun/ Total investment at end of year
Dividen/ Dividend
2013 Metode Ekuitas PT ESW Nusantara Tiga PT Pupuk Agro Nusantara PT Nusantara Mas
2013 45,00 34,00 40,00
Neto
6.300.000.000 19.720.000.000 80.640.000.000
-
-
-
6.300.000.000 19.720.000.000 80.640.000.000
Equity method PT ESW Nusantara Tiga PT Pupuk Agro Nusantara PT Nusantara Mas
106.660.000.000
-
-
-
106.660.000.000
Net
2012 Metode Ekuitas PT ESW Nusantara Tiga PT Pupuk Agro Nusantara PT Nusantara Mas Neto
Companies
2012 45,00 34,00 40,00
6.300.000.000 39.174.000.000 -
(19.454.000.000 ) 80.640.000.000
-
-
6.300.000.000 19.720.000.000 80.640.000.000
Equity method PT ESW Nusantara Tiga PT Pupuk Agro Nusantara PT Nusantara Mas
45.474.000.000
61.186.000.000
-
-
106.660.000.000
Net
50
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued)
Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan investasi saham pada PT Environmental Synthetic Wood Nusantara Tiga (ESW) sebanyak 6.300 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 45,00%. ESW berkedudukan di Kabupaten Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara, dan bergerak dalam bidang usaha produksi tepung kayu kelapa sawit. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 ESW belum beroperasi komersil dan Perusahaan tidak membukukan bagian rugi bersih atas rugi ESW oleh karena jumlahnya tidak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
In 2006, the Company has 6,300 shares investment in shares of stock on PT Environmental Synthetic Wood Nusantara Tiga (ESW) representing 45.00% ownership interest. ESW is domiciled in Labuhan Batu Regency, North Sumatera Province, and engaged in the manufacturing of powder of palm oil wood. Up to December 31, 2013, ESW has not yet commercially operated and the Company did not record its share in the net loss of ESW since the amount is not significant to the consolidated financial statements.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan investasi saham pada PT Pupuk Agro Nusantara (PAN) sebanyak 39.174 lembar saham (nilai nominal Rp1.000.000 per saham) dengan persentase kepemilikan sebesar 34,00%. PAN berkedudukan Kota Medan, Sumatera Utara dan bergerak dalam bidang industri pengolahan pupuk. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PAN yang telah diaktakan dalam Akta No. 2 dari Notaris Syafnil Gani, S.H., M.Hum tanggal 30 Agustus 2012, telah disepakati penurunan modal dasar dan modal disetor PAN. Sebagai akibat dari perubahan tersebut saham Perusahaan yang semula berjumlah 39.174 turun menjadi 19.720 lembar dan setoran modal yang telah dilakukan dikembalikan kepada Perusahaan yaitu sebesar Rp19.454.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 PAN belum beroperasi komersil dan Perusahaan tidak membukukan bagian rugi bersih atas rugi PAN oleh karena jumlahnya tidak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
In 2010, the Company has investment in shares of stock on PT Pupuk Agro Nusantara (PAN) totaling 39,174 shares (Rp1,000,000 par value per share) representing 34.00% ownership interest. PAN is domiciled in Medan, North Sumatera and engaged in fertilizer manufacturing industry. Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders of PAN which its was covered by Notarial Deed No. 2 of Syafnil Gani, S.H., M.Hum dated August 30, 2012, was approved the decrease of authorized shares and paid shares of PAN. As a result of the changes, shares of the Company decreased from 39,174 shares to 19,720 shares and the capital which have contributed amounted to Rp19,454,000,000 is returned to the Company. Up to December 31, 2013, PAN has not yet commercially operated and the Company did not record its share in the net loss of PAN since the amount is not significant to the consolidated financial statements.
Pada tahun 2012, Perusahaan melakukan investasi saham pada PT Nusantara Mas (NM) sebanyak 201.600 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 40,00%. NM berkedudukan di Medan, Sumatera Utara dan bergerak dalam bidang industri turunan kelapa sawit. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 NM belum beroperasi komersil dan Perusahaan tidak membukukan bagian rugi neto atas rugi NM oleh karena jumlahnya tidak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
In 2012, the Company has investment in shares of stock on PT Nusantara Mas (NM) totaling 201,600 shares representing 40.00% ownership interest. NM is domiciled in Medan, North Sumatera and engaged in derivative palm oil industry. Up to December 31, 2013, NM has not yet commercially operated and the Company did not record its share in the net loss of PAN since the amount is not significant to the consolidated financial statements.
12. GOODWILL - NETO
12. GOODWILL - NET
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dengan proporsi nilai wajar aset bersih PT Sarana Agro Nusantara pada saat perolehan.
Goodwill is the excess between the acquisition cost and the proportionate share in fair value of net assets of PT Sarana Agro Nusantara at the time of acquisition.
51
207
208
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
12. GOODWILL - NETO (lanjutan)
12. GOODWILL - NET (continued) As disclosed in Note 2m, the Company performed impairment test on its goodwill reported in the consolidated statement of financial position. Based on the evaluation of the management, on the recoverable amount, the Company’s management believes that there are changes in the assumption used by the management in determining the recoverable amount and the goodwill impaired to nil as of December 31, 2013.
Seperti diungkapkan pada Catatan 2m, Perusahaan melakukan uji penurunan nilai atas goodwill yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Berdasarkan hasil evaluasi manajemen mengenai nilai terpulihkan, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa terdapat perubahan asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan dan berdampak penurunan nilai goodwill menjadi nihil, pada tanggal 31 Desember 2013. 13. TANAMAN PERKEBUNAN a.
Tanaman menghasilkan Mutasi tahun 2013
Saldo Awal/ Beginning Balance
a. Mature plantations Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga perolehan: Kelapa sawit Teh Kakao
3.411.002.143.087 73.091.102.340 669.437.437
-
(15.878.296.559) (510.806.507) (421.038.123)
632.519.269.083 22.540.248.874 -
Total harga perolehan
3.484.762.682.864
-
(16.810.141.189)
655.059.517.957*) 4.123.012.059.632
Akumulasi penyusutan: Kelapa sawit Teh Kakao Total akumulasi penyusutan Nilai buku
Mutasi tahun 2012
698.829.437.307 9.543.288.312 537.841.114
165.653.727.720 2.319.473.914 17.357.102
(8.329.239.412) (248.304.870) (349.057.970)
-
708.910.566.733
167.990.558.736
(8.926.602.252)
-
2.775.852.116.131
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
4.027.643.115.611 95.120.544.707 248.399.314
867.974.523.217
Total accumulated depreciation Book value
Saldo Akhir/ Ending Balance
(27.443.026.994) (2.472.396.900) -
442.603.217.192 3.411.002.143.087 34.020.089.208 73.091.102.340 669.437.437
Total harga perolehan
3.029.191.257.358
8.863.543.000
(29.915.423.894)
476.623.306.400*) 3.484.762.682.864
Total akumulasi penyusutan Nilai buku
(17.491.999.677) (645.373.612) -
587.318.861.824
139.729.078.198
(18.137.373.289)
2.441.872.395.534
139.001 (139.001) -
Total cost
3.255.037.536.415
8.863.543.000 -
138.252.993.623 1.449.975.438 26.109.137
Cost: Palm Oil Tea Cocoa
856.153.925.615 11.614.457.356 206.140.246
2.986.978.409.889 41.543.410.032 669.437.437
578.068.304.360 8.738.825.487 511.731.977
Movements in 2013
Accumulated depreciation: Palm Oil Tea Cocoa
Harga perolehan: Kelapa sawit Teh Kakao
Akumulasi penyusutan: Kelapa sawit Teh Kakao
*)
13. PLANTATIONS
Movements in 2012 Cost: Palm Oil Tea Cocoa Total cost
698.829.437.307 9.543.288.312 537.841.114
Accumulated depreciation: Palm Oil Tea Cocoa
708.910.566.733
Total accumulated depreciation
2.775.852.116.131
Book value
*) Represents reclassification from immature plantation amounted Rp674,096,759,957 (2012: Rp476,623,306,400) and in to landright account in Subsidiaries amounted Rp19,037,242,000.
Merupakan rekasifikasi dari TBM sebesar Rp674.096.759.957 (2012: Rp476.623.306.400) dan ke akun hak atas tanah pada Entitas Anak sebesar Rp19.037.242.000.
52
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
13. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) a.
13. PLANTATIONS (continued)
Tanaman menghasilkan (lanjutan)
a. Mature plantations (continued)
Pengurangan tanaman menghasilkan di tahun 2013 dan 2012 merupakan penghapusan dan pemindahan tanaman menghasilkan ke kelompok aset tidak produktif yang disusutkan sekaligus pada saat pemindahan. Beban penyusutan sekaligus tersebut dilaporkan sebagai bagian dari "Rugi penghapusan tanaman” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The deduction on mature plantation in 2013 and 2012 represents the disposal and the reclassification of mature plantation into nonproductive assets which fully depreciated at the time reclassification is made. Depreciation expense recorded as part of “Loss on disposal of plantations” accounts in the consolidated statements of comprehensive income.
Beban penyusutan tanaman menghasilkan dibebankan pada:
Depreciation expense of mature plantation is charged to:
Beban pokok penjualan Beban operasi lain
2013
2012
155.318.079.087 12.672.479.649
135.007.281.456 4.721.796.742
167.990.558.736
139.729.078.198
To minimize the loss of the Company’s cocoa plantation, management has converted cocoa plantation into palm oil plantation, however wherein 150 Ha is still kept as source of cocoa seed for research requirement purpose. Net result on sales, cost of goods sold and selling expenses of cocoa are recorded as part of “Others operating expense” account in the consolidated statements of comprehensive income.
Untuk meminimalisasi kerugian Perusahaan atas tanaman kakao maka Manajemen telah melakukan konversi tanaman kakao ke tanaman kelapa sawit, namun seluas 150 Ha tetap dipertahankan sebagai sumber benih kakao untuk kebutuhan penelitian. Hasil bersih atas hasil penjualan, beban pokok penjualan dan biaya penjualan kakao dibukukan sebagai bagian dari akun ‘’Beban operasi lain’’ pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. b.
Tanaman belum menghasilkan
b.
Immature plantations Immature plantation represents expenditures for the development of the Group’s palm oil and tea such as field preparation, seed planting, fertilizers, other maintenance activities and borrowing cost related to the development of the plantation until the plantation transferred to mature plantations.
Tanaman belum menghasilkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan lahan perkebunan kelapa sawit dan teh seperti pembersihan lahan, penanaman bibit, pemupukan, aktivitas pemeliharaan lainnya dan beban keuangan dari pinjaman yang berkaitan dengan pengembangan tanaman tersebut sampai areal perkebunan yang bersangkutan telah menghasilkan dan diakui sebagai tanaman menghasilkan.
Saldo awal Tambahan biaya pengembangan Kapitalisasi beban keuangan (Catatan 33)
Cost of goods sold Other operating expense
2013
2012
1.747.887.975.607 631.677.217.342
1.530.364.156.250 663.073.504.242
46.269.198.310
31.202.198.718
2.425.834.391.259
2.224.639.859.210
53
Beginning balance Additional development cost Capitalization of borrowing cost (Note 33)
209
210
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
13. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) b.
13. PLANTATIONS (continued)
Tanaman belum menghasilkan (lanjutan)
b.
2013 Dikurangi: Reklasifikasi ke tanaman menghasilkan Penghapusan
2012
(674.096.759.957) -
Saldo akhir
1.747.887.975.607
Ending balance
As of December 31, 2013 and 2012, composition of areal in hectares (Ha) of mature plantations (TM) and immature plantations (TBM) for each commodities are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, komposisi luas areal dalam hektar (Ha) tanaman menghasilkan (TM) dan tanaman belum menghasilkan (TBM) untuk setiap jenis tanaman adalah sebagai berikut: 2013
Tanaman
Less: Reclassification into mature plantations Disposal
(476.623.306.400) (128.577.203)
1.751.737.631.302
TM (Ha)/ Mature Plantations (Ha)
Immature plantations (continued)
2012
TBM (Ha)/ Immature Plantations (Ha)
TM (Ha)/ Mature Plantations (Ha)
TBM (Ha)/ Immature Plantations (Ha)
Plantations
Kelapa sawit Teh
108.769 2.979
35.223 553
101.599 1.691
63.133 615
Palm Oil Tea
Total
111.748
35.776
103.290
63.748
Total
Composition of aging schedule of plantations for each commodities is as follows:
Komposisi umur tanaman berdasarkan jenis komoditi adalah sebagai berikut: Umur/Aging Kelapa sawit Tanaman menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan
2013 Ha
di atas 24 tahun/ Over 24 years 21 - 24 14 - 20 9 - 13 4-8
1-3
Total tanaman kelapa sawit Teh Tanaman menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan
di atas 8 tahun/ Over 8 years 3-8
1-3
Total tanaman teh
2012 Ha Palm Oil Mature plantations
3.206 8.907 35.564 16.317 44.775
2.795 9.710 33.784 18.360 36.950
108.769
101.599
35.223
63.133
Immature plantations
143.992
164.732
Total of palm oil plantations
1.096 1.883
1.253 438
2.979
1.691
553
615
3.532
2.306
Mature plantations
Tea
Immature plantations Total of tea plantations
Certain plantations used as collateral for long-term bank loans (Note 23).
Perkebunan di beberapa unit tertentu digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang (Catatan 23).
54
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
14. ASET TETAP
14. FIXED ASSETS
Mutasi tahun 2013
Movements in 2013 Saldo Awal/ Beginning Balance
Nilai tercatat: Tanah Mesin dan peralatan Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Instalasi pembibitan Total Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Total Total Nilai Tercatat Akumulasi penyusutan: Mesin dan peralatan Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Instalasi pembibitan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
18.564.882.607 1.617.089.484.458 400.991.043.619 356.359.471.129 746.591.247.313
23.852.932.783 82.241.172.871 66.070.250.981 31.402.677.534 101.585.838.011
(9.510.594.873) (458.003.208) (118.960.789) (174.277.453)
120.976.923.800 139.364.504.897 15.210.665.339
6.908.010.062 20.771.055.208 -
(8.746.004.330) (9.162.500.420) -
254.047.860 1.443.825.300 -
119.392.977.392 152.416.884.985 15.210.665.339
Carrying value: Land Machinery and equipment Employee house buildings Office and plants buildings Infrastructure Vehicle and other transportations equipment Farming equipment and office Seedling instalations
3.415.148.223.162
332.831.937.450
(28.170.341.073)
265.800.751.455
3.985.610.570.994
Total
68.282.916.703 620.366.786 73.005.303.871 14.485.527.801
2.672.286.141 9.683.497.089 86.784.033.262 13.728.581.848
(175.891.081) (154.488.789) (2.016.183.007) (9.797.970.360)
(21.393.698.030) (325.878.000) (58.872.132.416) (4.687.557.441)
49.385.613.733 9.823.497.086 98.901.021.710 13.728.581.848
Construction in progress Machinery and equipment Employee house buildings Office and plant buildings Infrastructure
156.394.115.161
112.868.398.340
(12.144.533.237)
(85.279.265.887)
171.838.714.377
Total
3.571.542.338.323
445.700.335.790
(40.314.874.310)
180.521.485.568 *) 4.157.449.285.371
180.521.485.568 *) 222.939.300.958 14.914.865.284 1.704.734.927.740 22.930.929 466.626.222.321 58.438.604.287 446.081.792.161 10.204.992.227 858.207.800.098
Total Carrying Value
658.085.877.657 135.079.438.832 156.105.721.241 233.828.074.001
69.801.815.627 19.185.471.313 18.385.875.672 61.610.832.435
(8.657.146.233) (135.853.235) (111.154.663) (25.476.418)
(247.491.098) (4.252.179) (17.465.645) 15.161.082
718.983.055.953 154.124.804.731 174.362.976.605 295.428.591.100
98.872.897.125 105.720.622.578 3.198.826.826
9.188.319.966 12.304.418.562 2.292.600.019
(8.746.004.042) (8.799.698.606) -
254.047.840 -
99.569.260.889 109.225.342.534 5.491.426.845
Accumulated depreciation: Machinery and equipment Employee house buildings Office and plant buildings Infrastructure Vehicle and other transportations equipment Farming equipment and office Seedling instalations
Total
1.390.891.458.260
192.769.333.594
(26.475.333.197)
-
1.557.185.458.657
Total
Nilai buku
2.180.650.880.063
2.600.263.826.714
Book value
Mutasi tahun 2012
Movements in 2012 Saldo Awal/ Beginning Balance
Nilai tercatat: Tanah Mesin dan peralatan Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Instalasi pembibitan Total Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Total Total Nilai Tercatat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
1.042.006.927 1.520.374.100.484 313.970.166.352 286.822.170.982 557.400.689.292
174.993.974 120.913.510.509 85.325.362.577 63.552.088.148 182.509.471.859
(174.993.974) (38.698.943.793) (2.147.780.492) (3.881.410.484) (3.135.709.887)
140.713.276.934 130.512.181.635 5.141.363.239
8.786.530.358 10.121.674.701 10.069.302.100
(28.522.883.492) (1.269.351.439) -
-
120.976.923.800 139.364.504.897 15.210.665.339
Carrying value: Land Machinery and equipment Employee house buildings Office and plants buildings Infrastructure Vehicle and other transportations equipment Farming equipment and office Seedling instalations
2.955.975.955.845
481.452.934.226
(77.831.073.561)
55.550.406.652
3.415.148.223.162
Total
24.467.375.419 3.843.295.164 64.488.341.610 14.502.588.964
53.629.865.145 620.366.786 25.662.106.806 13.815.827.701
(4.487.123.003)
(9.814.323.861) 68.282.916.703 (3.843.295.164) 620.366.786 (17.145.144.545) ***) 73.005.303.871 (9.345.765.861) 14.485.527.801
Construction in progress Machinery and equipment Employee house buildings Office and plant buildings Infrastructure
107.301.601.157
93.728.166.438
(4.487.123.003)
(40.148.529.431)
3.063.277.557.002
575.181.100.664
(82.318.196.564)
15.401.877.221
55
17.522.875.680 **) 18.564.882.607 14.500.817.258 1.617.089.484.458 3.843.295.182 400.991.043.619 9.866.622.483 356.359.471.129 9.816.796.049 746.591.247.313
156.394.115.161
Total
3.571.542.338.323
Total Carrying Value
211
212
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continued)
Mutasi tahun 2012 (lanjutan)
Movements in 2012 (continued)
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
596.555.031.134 122.718.269.126 145.370.014.193 170.169.745.297
98.635.724.921 14.429.328.766 13.983.429.867 66.458.856.998
(37.104.878.398) (2.068.159.060) (3.247.722.819) (2.800.528.294)
-
658.085.877.657 135.079.438.832 156.105.721.241 233.828.074.001
115.814.743.735 95.011.503.212 2.618.755.426
10.205.670.381 11.962.552.035 580.071.400
(27.147.516.991) (1.253.432.669) -
-
98.872.897.125 105.720.622.578 3.198.826.826
Accumulated depreciation: Machinery and equipment Employee house buildings Office and plant buildings Infrastructure Vehicle and other transportations equipment Farming equipment and office Seedling instalations
Total
1.248.258.062.123
216.255.634.368
(73.622.238.231)
-
1.390.891.458.260
Total
Nilai buku
1.815.019.494.879
2.180.650.880.063
Book value
Akumulasi penyusutan: Mesin dan peralatan Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Instalasi pembibitan
*)
Reklasifikasi/ Reclassifications
*)
Merupakan reklasifikasi dari akun “Beban ditangguhkan hak atas tanah” pada Entitas Anak sebesar Rp180.521.485.568 pada tahun 2013.
Saldo Akhir/ Ending Balance
Represents reclassification from “Deferred landright costs” account in Subsidiaries amounted to Rp180,521,485,568 in 2013.
**) Merupakan reklasifikasi dari akun “Beban ditangguhkan hak atas tanah”, pada tanggal 1 Januari 2012 sesuai dengan ketentuan transisi ISAK No. 25 sebesar Rp17.522.875.680.
**) Represents reclassification from “Deferred landright costs” account at January 1, 2012 in accordance with transitional provision of ISAK No. 25 amounted to Rp17,522,875,680.
***)Termasuk reklasifikasi ke akun TBM sebesar Rp2.120.998.459.
***)Include
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, bangunan, mesin dan peralatan dan kendaraan tertentu telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp1.165 miliar dan Rp1.876 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan tersebut.
As of December 31, 2013 and 2012, certain buildings, machinery and equipment and vehicles are insured against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp1,165 billion and Rp1,876 billion, respectively. The management is of the opinion that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
Dalam pengurangan aset tetap 2012, termasuk aset tetap PT Pamina Adolina yang telah dilikuidasi pada tahun 2012 dengan nilai perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp32.899.785.732 dan Rp30.268.641.994 serta pemindahan aset tidak produktif dengan nilai perolehan dan akumulasi penyusutan masingmasing sebesar Rp44.931.287.829 dan Rp43.353.596.237.
Deduction of fixed asset in 2012, included fixed asset of PT Pamina Adolina which has liquidated in 2012 with acquisition costs and accumulated depreciation amounting to Rp32,899,785,732 and Rp30,268,641,994, respectively, also transfering of non-productive asset with acquisition cost and accumulated depreciation amounted to Rp44,931,287,829 and Rp43,353,596,237, respectively.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen, mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.
Based on the evaluation of the management as of December 31, 2013 and 2012, there are no events or changes in circumtances which may indicate an impairment in the carrying value of fixed assets.
reclassification to immature plantation account amounted to Rp2,120,998,459.
56
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continued) Depreciation expense of fixed assets is charged to:
Beban penyusutan aset tetap dibebankan pada:
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi Beban operasi lain Dikapitalisasi
2013
2012
154.541.754.676 9.436.659.854 25.344.876.829 3.446.042.235
175.334.557.435 11.291.618.597 29.626.778.705 2.679.631
192.769.333.594
216.255.634.368
Certain fixed assets are used as collateral for the long-term bank loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 23).
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 23). 15. BEBAN TANGGUHAN HAK ATAS TANAH
15. DEFERRED LANDRIGHTS COSTS Deferred landrights costs represent cost incurred in relation to obtaining the land utilization rights (HGU) and building utilization rights (HGB) with details as follows:
Beban tangguhan hak atas tanah merupakan biaya pengurusan hak atas Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) dengan rincian sebagai berikut: 2013
2012
Beban tangguhan hak atas tanah Dikurangi: Akumulasi amortisasi
204.354.610.230
384.945.846.386
(42.417.628.294)
(46.134.442.998)
Nilai buku neto
161.936.981.936
338.811.403.388
Amortisasi beban dibebankan pada:
tangguhan
hak
atas
Deferred landrights costs Less: Accumulated of amortization Net book value
The amortization of deferred landrights costs is charged to:
tanah 2013
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi Beban operasi lain Tanaman belum menghasilkan
Cost of good sold General and administrative expenses Others operating expenses Capitalized
2012
2.382.053.139 794.591.512 -
7.558.755.154 660.743.125 1.128.707.009 2.664.118.634
3.176.644.651
12.012.323.922
Cost of good sold General and administrative expenses Others operating expenses Immature plantations
Perusahaan memiliki beberapa HGU atas tanah seluas ± 150.022 ha yang tersebar di wilayah Propinsi Sumatera Utara yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun sampai dengan 40 (empat puluh) tahun.
The Company has several HGU of ±150,022 Ha located in several areas in North Sumatera Province, for a period of 30 (thirty) years until 40 (fourty) years.
HGU beserta seluruh aset yang ada diatasnya dari unit usaha Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Pasir Mandoge, Pabatu dan Tinjowan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Tbk (Catatan 23).
HGU and all of the assets over the land of business unit in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Pasir Mandoge, Pabatu and Tinjowan are used as collateral for the bank loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 23).
57
213
214
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
16. PEMBIBITAN
16. SEEDLINGS 2013
Persediaan bibit
Jumlah pokok/
Nilai/
Total trees
Persediaan kelapa sawit Persediaan bibit teh
2012 Jumlah pokok/
Amount
Total trees
2.748.733 4.490.490
73.861.513.837 612.263.250
5.376.722 -
114.503.231.833 -
7.239.223
74.473.777.087
5.376.722
114.503.231.833
2013 114.503.231.833 36.172.927.803 (76.202.382.549)
78.449.337.342 91.295.639.701 (55.241.745.210)
Saldo akhir
74.473.777.087
114.503.231.833
17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
Ending balance
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS 2013
Neto
Beginning balance Additions Deductions
The seedlings inventory represents cost incurred in the preparation of the seedling of palm oil, tea and cocoa before being transferred into the area to be planted. The cost consist of the acquisition of the sprout and seedling maintenance, salary/wage, research and selection and other expenses.
Persediaan bibit merupakan biaya kegiatan pembibitan kelapa sawit, teh dan kakao sebelum dipindahkan ke areal lahan yang akan ditanami. Biaya ini terdiri dari biaya pengadaan kecambah dan biaya pemeliharaan bibit, gaji/upah, penelitian dan seleksi dan biaya lainnya.
Cadangan kerugian atas prefinancing plasma, penyertaan saham, uang muka pemesanan saham dan jaminan
Palm oil Tea
2012
Saldo awal Penambahan Pengurangan
Total
Seedlings inventory
The mutations of seedlings for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Mutasi persediaan bibit untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Prefinancing Proyek Plasma Madina Penyertaan saham afiliasi Uang muka kepada kontraktor Piutang PIR Lokal Sosa Beban ditangguhkan lainnya, neto Bea Perolehan Hak Tanah Bangunan ("BPHTB") Prefinancing Gampong Aceh Uang jaminan Uang muka pemesanan saham Taksiran tagihan pajak penghasilan Angsuran PPN kurang bayar Lain-lain
Nilai/
Amount
2012
79.089.416.970 34.481.864.275 24.262.050.514 27.187.806.027 13.575.817.837
45.523.107.674 34.523.975.779 13.903.081.981 26.201.811.747 13.017.418.481
19.310.683.728 7.497.674.679 2.840.095.760 818.497.608
19.310.683.728 5.766.114.505 2.815.095.760 818.497.608
68.526.606.157 6.054.151.708 596.530.900
22.066.672.997 2.817.871.188
284.241.196.163
186.764.331.448
(6.766.151.118) 277.475.045.045
58
(3.426.176.578) 183.338.154.870
Pre-financing Plasma Madina Project Investment in shares of stock Advance payment to contractor Receivables of PIR Local Sosa Other deferred charges, net Aquisition of land and buildings duty ("BPHTB") Prefinancing Gampong Aceh Guarantee Advance for stock subscriptions Estimated claim for income tax Installment underpayment of VAT Others Total Allowance for impairment losses on pre-financing plasma, investments in shares, advances for stock subscriptions and guarantee Net
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan)
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued)
Prefinancing Proyek Plasma Madina
Prefinancing Plasma Madina Project
Piutang Petani Plasma Proyek Madina merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank (Catatan 35).
Receivables from Project of Plasma Madina represents expenses for the development of plasma plantation comprising of disbursement temporary funded by the Company while waiting financing from the bank (Note 35).
Penyertaan saham
Investment in shares of stock
Penyertaan Perusahaan pada PT Padasa Enam Utama (PEU) sebesar Rp15.000.000.000 terdiri dari 15.000 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 15%. PEU berkedudukan di Jakarta dan bergerak di bidang usaha perkebunan dan industri kelapa sawit yang berlokasi di Teluk Dalam Propinsi Sumatera Utara dan Koto Kampar, Kalianta Propinsi Riau.
The Company’s investment in shares of PT Padasa Enam Utama (PEU) amounting to Rp15,000,000,000 consist of 15,000 shares, represents 15% ownership interest. PEU is domiciled in Jakarta and engaged in plantations and palm oil industry located in Teluk Dalam, North Sumatera Province and Koto Kampar, Kalianta, Riau Province.
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan memperoleh penghasilan dividen atas pembagian laba PEU tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp74.700.000.000 dan Rp77.546.855.711.
In 2013 and 2012, the Company received dividends from the 2012 and 2011 distribution of PEU’s net income, amounting to Rp74,700,000,000 and Rp77,546,855,711, respectively.
Perusahaan melakukan investasi saham pada Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham) dengan persentase kepemilikan sebesar 7,20%. Indoham bergerak dalam bidang usaha pemasaran dan perdagangan komoditi perkebunan dan bertempat kedudukan di Hamburg, Jerman. Selain itu, Perusahaan mempunyai uang muka pemesanan saham sebesar DM201.660 atau setara dengan Rp818.497.608, yang dikonversi menjadi cadangan modal perusahaan afiliasi tersebut, sebagaimana tercantum dalam hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Indoham tanggal 24 Agustus 1999. Mengingat kondisi kesulitan keuangan Indoham, Perusahaan telah membuat penyisihan atas penurunan nilai atas seluruh saldo uang muka pemesanan saham ini.
The Company has investment in shares of stock on Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham) with percentage ownership of 7.20%. Indoham is engaged in marketing and trading of plantations commodities and domiciled in Hamburg, Germany. On the other hand, the Company has advance for stock subscriptions amounting to DEM201,660 or equivalent to Rp818,497,608, which was converted into reserve capital of the affiliated company, as stated in the decision of the General Stockholders’ Meeting dated August 24, 1999. Considering the financial problem of Indoham, the Company has provided an allowance for impairment losses of this advance for stock subscriptions.
Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan investasi saham pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) sebanyak 1.000 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 6,67%. Pada tahun 2011, investasi Perusahaan bertambah sebanyak 5.884 saham, sehingga jumlah sahamnya menjadi sebanyak 6.884 saham dengan persentase kepemilikan menjadi sebesar 7,14% senilai Rp6.884.000.000. KPBN berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang usaha perdagangan, pemasaran dan pengolahan komoditas agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi. Pada tahun 2013, Perusahaan memperoleh penghasilan dividen atas pembagian laba sebesar Rp190.950.378.
In 2009, the Company has investment in shares of stock on PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) totaling 1,000 shares representing 6.67% ownership interest. In 2011, the Company’s investment increased by 5,884 shares, so that the number of shares become 6,884 shares with percentage ownership of 7.14% amounting to Rp6,884,000,000. KPBN is domiciled in Jakarta and engaged in trading, processing, and marketing of agro - industrial commodities, and also optimizing utility of resources to produce goods and services of high quality. In 2013, the Company received dividends from distribution of net income amounting to Rp190,950,378.
59
215
216
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan)
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued)
Penyertaan saham (lanjutan)
Investment in shares of stock (continued)
Pada tahun 2009, Perusahaan juga melakukan investasi saham pada PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) sebanyak 50 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 6,67%. RPN berkedudukan Kota Bogor, Jawa Barat dan bergerak dalam bidang jasa penelitian, pelatihan, pengolahan data, riset dan konsultasi, menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian dan perdagangan. Pada tahun 2012, Perusahaan menambah investasi di RPN sebesar Rp12.513.200.760 dan persentase kepemilikannya menjadi 12%.
In 2009, the Company also has investment in shares of stock of PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) with total 50 shares representing 6.67% ownership interest. RPN is domiciled in Bogor, West Java and engaged in research, training, data processing, research and consultancy, to run businesses in agriculture and trade. In 2012, the Company increase its investment in RPN amounting to Rp12,513,200,760 and precentage of ownership becomes 12%.
Perusahaan melakukan investasi saham pada PTP Commodities Limited (PTPCL) yang bergerak dalam bidang usaha pemasaran dan perdagangan komoditi perkebunan yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat. Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham PTPCL tanggal 27 April 2001, para pemegang saham menyetujui likuidasi PTPCL. Proses likuidasinya sampai saat ini belum selesai. Manajemen telah membuat cadangan penurunan nilai atas investasi saham ini.
The Company has investment in shares of stock on PTP Commodities Limited (PTPCL) which is engaged in marketing and trading of plantations product and domiciled in New York, United States. Based on the Minutes of General Stockholders’ Meeting of PTPCL dated April 27, 2001, the stockholders agreed with the liquidation of PTPCL. The liquidation process is not yet completed up to this time. Management has provided allowance for the decline in value of this investment.
Piutang PIR Lokal Sosa
Receivables from PIR Local Sosa Plantation
Prefinancing Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Sosa merupakan biaya pembangunan kebun rakyat untuk masyarakat Huta Raja Lamo dan Mondang di Sosa. Dalam PIR ini Perusahaan berkewajiban untuk melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pembangunan kebun rakyat dan membeli hasil kebun tersebut saat setelah konversi. Peserta (petani) berkewajiban untuk menjadi buruh tani selama pembangunan, dan pada saat konversi wajib menyetujui seluruh pengeluaran biaya pembangunan, menjual hasil produksi kebun ke Perusahaan, mengangsur hutang dari hasil penjualan, dan tidak boleh mengalihkan kebun kepada pihak lain.
Prefinancing from Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Sosa represents the development cost of plantation for the community of Huta Raja Lamo and Mondang in Sosa. In this PIR, the Company is obliged to prepare and develop the plantation area for the community and purchase the harvest produced after the conversion. The community (the farmer) is obliged to be a worker during the development and after the conversion, obliged to agree with all the cost of the development of the plantation area, sell the harvest to the Company, pay in installment their liability from the sale of the harvest and cannot transfer the plantation to other parties.
60
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan)
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued)
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (”BPHTB”)
Tax on Acquisition of Land and Buildings (”BPHTB”)
Pada tanggal 7 Juli 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Kurang Bayar Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (”SKBKB”) dari Direktorat Jenderal Pajak atas Kebun Pagar Jawa, Desa Totap Majaya sebesar Rp19.310.683.728. Pada tanggal 12 April 2009, Perusahaan membayar sebesar 50% atas SKBKB tersebut dan 50% lagi dibayar pada tanggal 7 Desember 2009. Atas SKBKB ini Perusahaan mengajukan keberatan. Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP 235/PJ.07/2009, tanggal 13 April 2009, menolak keberatan Perusahaan. Selanjutnya pada tanggal 2 Mei 2009 dan 26 Mei 2009, masing-masing dengan surat Nomor 04.14/X/55/V/2009 dan 04.14/X/46/V/2009, Perusahaan mengajukan banding kepada Direktorat Jenderal Pajak dan sampai saat ini belum ada keputusan terhadap banding tersebut.
On July 7, 2008, the Company has received underpayment of tax for the acquisition of land and buildings (SKBKB) from Directorate General of Taxes for unit Pagar Java, Totap Majaya village amounting to Rp19,310,683,728. On April 12, 2009, the Company paid 50% for SKBKB and on December 7, 2009 paid 50%. For this SKBKB, the Company has filed an objection. Based on the letter of Directorate General of Taxes No. KEP 235/PJ.07/2009 dated April 13, 2009 the tax office refused the Company’s appeal. Then, on May 2, 2009 and May 26, 2009 with letter No. 04.14/X/55/V/2009 and 04.14/X/46/V/2009 respectively, the Company submitted again an appeal to Directorate General of Taxes and until now there is no decision on that appeal.
Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki dasar yang memadai atas posisi mereka dan bahwa Pengadilan Pajak akan memberi keputusan yang menguntungkan Perusahaan. Oleh karenanya Perusahaan masih membukukan pembayaran tersebut di atas sebagai bagian dari akun aset tidak lancar lainnya sambil menunggu hasil akhir proses banding dan gugatan yang dilakukan.
Management believes that the Company has adequate basis for its position and the Tax Court will provide a decision favorable to the Company. Therefore, the Company still recorded the entire payment as part of other non-current assets awaiting the results of the appeal and objections.
18. UTANG USAHA
18. ACCOUNTS PAYABLE 2013
Pihak ketiga: PT Mega Eltra PT Meroke Tetap Jaya PT Indograha Nusa Sarana PT Jadi Mas PT Pijar Nusa Pasific CV Nusa Abadi Jaya PT Radiva Putra Armas Bekasi PT Saraswati Anugrah Makmur Utang pembelian TBS kepada petani PT Gresik Cipta PT Polo Wijo Grosari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000.000.000) Total Pihak-pihak berelasi (Catatan 7) Total
2012 Third Parties: PT Mega Eltra PT Meroke Tetap Jaya PT Indograha Nusa Sarana PT Jadi Mas PT Pijar Nusa Pasific CV Nusa Abadi Jaya PT Radiva Putra Armas Bekasi PT Saraswati Anugrah Makmur Payable of purchase FFB to farmers PT Gresik Cipta PT Polo Wijo Grosari Others (each below Rp5,000,000,000)
41.421.708.730 35.657.262.516 22.404.735.731 16.992.736.752 10.109.153.670 10.489.588.417 8.118.212.438 8.204.996.720 6.329.660.729 5.566.598.048 5.121.355.205
10.900.341.698 5.974.423.395 8.877.718.502 1.471.185.445 2.890.834.167 18.921.600 -
85.511.836.365
120.820.246.811
255.927.845.321
150.953.671.618
3.008.760.432
3.384.059.469
Related parties (Note 7)
258.936.605.753
154.337.731.087
Total
61
Total
217
218
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
18. UTANG USAHA (lanjutan)
18. ACCOUNTS PAYABLE (continued) The aging schedule of accounts payable is as follows:
Rincian hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 2013
2012
1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari
225.321.913.518 18.067.789.610 15.546.902.625
122.179.118.981 25.496.820.706 6.661.791.400
1 - 30 days 31 - 60 days Over 60 days
Total
258.936.605.753
154.337.731.087
Total
19. UTANG LAIN-LAIN
19. OTHER PAYABLES 2013
Pihak ketiga: PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Barata Indonesia CV Pelita Jaya PT Emizest Internasional PT Pelita Guna Lestari CV Mitra Mandiri CV Wijaya Sukses Mandiri CV Eko Pratama PT Pemuda Simalungun Abadi Hutang kepada karyawan CV Dini Arta Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp4.000.000.000) Total Pihak-pihak berelasi (Catatan 7) Total
2012 2.599.823.018 6.585.515.721 3.855.100.700 5.310.818.835 5.861.224.748 1.309.383.370 1.927.155.028 4.258.047.084 1.553.040.009
311.500.963.740
371.030.083.029
373.424.738.773
404.290.191.542
12.738.899.456
20.873.131.586
Related parties (Note 7)
386.163.638.229
425.163.323.128
Total
20. UANG MUKA PELANGGAN
Total
Total
20. ADVANCES FROM CUSTOMERS 2013
PT Musim Mas PT Multimas Nabati Asahan PT Palm Mas Asri PT Permata Hijau Sawit PT Sinar Mas Agro Resource PT Asia agro Agung Jaya PT Pacific Medan Wilmar Trading PT Naga Mas Godwin Austin Agro Jaya PT Berlian Eka Sakti PT Smart Tbk Aziz Kochai Ltd. PT Victorindo Alam Lestari PT Intraco PT Inti Benua Perkasa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500.000.000)
Third parties: PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Barata Indonesia CV Pelita Jaya PT Emizest Internasional PT Pelita Guna Lestari CV Mitra Mandiri CV Wijaya Sukses Mandiri CV Eko Pratama PT Pemuda Simalungun Abadi Hutang kepada karyawan CV Dini Arta Lestari Others (each below Rp4,000,000,000)
10.147.249.981 9.578.219.191 7.644.768.148 4.823.169.940 4.567.634.224 4.452.571.061 4.396.110.728 4.162.991.066 4.068.125.943 4.052.132.904 4.030.801.847
2012
79.549.925.223 21.893.086.031 12.516.636.524 9.824.268.876 6.528.866.488 5.810.455.000 4.685.851.178 4.096.830.136 2.000.292.345 720.631.400 660.910.000 -
99.373.501.178 46.071.445.291 21.534.000.100 9.270.242.436 6.044.182.372 10.355.331.515 4.954.281.411 1.500.000.000 1.018.637.800 604.304.951 564.699.358 524.339.961
2.146.807.115
1.368.378.261
PT Musim Mas PT Multimas Nabati Asahan PT Palm Mas Asri PT Permata Hijau Sawit PT Sinar Mas Agro Resource PT Asia agro Agung Jaya PT Pacific Medan Wilmar Trading PT Naga Mas Godwin Austin Agro Jaya PT Berlian Eka Sakti PT Smart Tbk Aziz Kochai Ltd. PT Victorindo Alam Lestari PT Intraco PT Inti Benua Perkasa Others (each below Rp500,000,000)
150.434.560.316
203.183.344.634
Total
62
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
21. UTANG PAJAK a.
21. TAXES PAYABLE a.
Utang Pajak 2013 Perusahaan: Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 PPN - Keluaran PBB/BPHTB Total Entitas Anak: Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pasal 25 PBB/BPHTB Total Total
b.
2012
764.136.337 3.775.293 4.836.313.367 111.600.838 918.280.837 3.631.011.070 887.285.447
2.252.526.093 9.584.298 8.095.532.246 92.162.655 1.225.494.397 23.047.208.710 6.361.906.085 756.536.000
11.152.403.189
41.840.950.484
425.309.004 2.375.859.187 69.222.392 201.490.387 731.088.925
280.872.257 960.972.991 195.810.721 1.984.295.191
3.802.969.895
3.421.951.160
14.955.373.084
45.262.901.644
b.
Beban/(manfaat) pajak penghasilan badan
Perusahaan: Kini Beban pajak penghasilan tahun sebelumnya Tangguhan Total Entitas Anak: Kini Beban pajak penghasilan tahun sebelumnya Tangguhan Total Total
Taxes payable
2012
(196.966.841.000)
(268.999.158.250)
(27.230.502.460) (20.576.832.202)
(34.142.748.198)
(244.774.175.662)
(303.141.906.448)
(3.014.704.750)
(224.277.000)
3.102.439.232
611.567.234 3.586.778.722
87.734.482
3.974.068.956
63
Total Subsidiaries: Income tax: Article 21 Article 23 Article 4 (2) Article 25 PBB/BPHTB Total Total
Expenses/(income) corporate income tax
2013
(244.686.441.180)
Company: Income taxes: Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 VAT - Out PBB/BPHTB
(299.167.837.492)
Company: Current Income tax expense prior year Deferred Total Subsidiaries: Income taxes Income tax expense prior year Deferred Total Total
219
220
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
21. UTANG PAJAK (lanjutan) c.
21. TAXES PAYABLE (continued) c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum beban pajak penghasilan Rugi sebelum pajak, Entitas Anak Laba sebelum pajak Perusahaan Ditambah (dikurangi) Beda waktu: Penyusutan dan amortisasi Penghapusan Nilai Buku Aset Tetap Mutasi penyisihan beban manfaat karyawan - neto Penyisihan atas kerugian penurunan nilai Total beda waktu Beda Tetap: Beban pengobatan Beban pensiun Beban lain-lain Beban sosial lainnya Sumbangan Pemeliharaan rumah dan bangunan sosial Surat kabar dan majalah Beban dan denda pajak Penghasilan bunga yang sudah dikenakan pajak final Total beda tetap Taksiran penghasilan kena pajak Taksiran beban pajak penghasilan - Perusahaan Taksiran beban pajak penghasilan - Entitas Anak Pajak dibayar dimuka - Perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 23 Pasal 25
Pajak dibayar dimuka - Entitas Anak Pajak penghasilan: Pasal 23 Pasal 25
The reconciliation between income before income tax expense with the estimated taxable income for the years ended December 31, 2013 and 2012, is as follows:
2013
2012
675.436.080.581
994.828.422.635
6.080.702.543
9.725.136.872
Income before income tax expense Loss before income tax of Subsidiaries
681.516.783.124
1.004.553.559.507
Income before income tax of the Company
(96.932.776.065)
(113.576.729.560)
(2.963.382.367)
(1.437.979.739)
13.389.865.173
(23.773.716.350)
4.198.964.450
2.217.432.858
(82.307.328.809)
(136.570.992.791)
83.980.940.609 30.226.730.510 47.306.307.524 22.908.793.886 31.543.984.916
112.553.150.976 26.493.806.006 66.111.699.728 13.533.371.513 13.707.013.276
2.941.545.854 2.613.924.714 14.638.791.302
3.357.520.379 2.209.194.639 103.894.166
(47.503.108.806)
(30.055.584.343)
188.657.910.509
208.014.066.340
787.867.364.824
1.075.996.633.056
196.966.841.000
268.999.158.250
3.014.704.750
224.277.000
199.981.545.750
269.223.435.250
12.136.366.982 231.144.753.320
11.634.470.275 276.566.504.520
243.281.120.302
288.200.974.795
729.288.316 2.417.884.644
699.847.856 2.389.285.596
3.147.172.960
3.089.133.452
64
Additions (deductions) Temporary differences: Depreciation and amortization Written off Net Book Value of Fixed Assets Movement of provision for employee benefits - net Provision for impairment losses Total temporary differences Permanent differences: Medical expenses Pension expenses Other expenses Other social expenses Donation Housing and social building maintenance Newspapers and magazines Tax expense and penalty Interest income subjected to final tax Total permanent differences Estimated taxable income Estimated income tax expense Company Estimated income tax expense Subsidiaries Prepaid taxes - Company Income tax: Article 23 Article 25
Prepaid taxes - Subsidiaries Income tax: Article 23 Article 25
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
21. UTANG PAJAK (lanjutan)
21. TAXES PAYABLE (continued) 2013
Lebih bayar pajak penghasilan badan - Perusahaan Lebih bayar pajak penghasilan badan - Entitas Anak Lebih bayar pajak penghasilan badan - Kelompok Usaha
2012
(46.314.279.302)
(19.201.816.545)
(145.653.858)
(2.864.856.452)
Overpayment corporate income tax Company Overpayment corporate income tax Subsidiaries
(46.459.933.160)
(22.066.672.997)
Overpayment corporate income tax Group
The tax calculation of the Company for the year 2013 will be reported by the Company in its 2013 annual income tax return (SPT) and for the year 2012 has been reported in the 2012 SPT.
Perhitungan pajak Perusahaan untuk tahun 2013 di atas akan dilaporkan dalam SPT PPh Badan 2013, sedangkan perhitungan Pajak Penghasilan tahun 2012 di atas telah sesuai dengan SPT PPh Badan tahun 2012. d.
d.
Perhitungan beban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2013 Perusahaan: Penyisihan atas kerugian penurunan nilai Beban manfaat karyawan Penyusutan dan amortisasi Total Entitas Anak: Rugi Fiskal Beban manfaat karyawan Penyusutan dan amortisasi Upah Cadangan kerugian penurunan nilai Penyesuaian atas penyisihan, penyusutan dan amortisasi Total Total
e.
Deferred tax expense is computed as follows:
2012
1.049.741.113 3.347.466.293 (24.974.039.608)
554.358.215 (5.943.429.088) (28.753.677.325)
(20.576.832.202)
(34.142.748.198)
7.412.466.158 801.575.901 (30.452.691) (3.235.163.338)
5.320.115.395 (803.963.523) (929.373.150) -
12.278.500
-
(1.858.265.298)
-
3.102.439.232
3.586.778.722
(17.474.392.970)
(30.555.969.476)
e.
Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara fiskal dan komersial adalah sebagai berikut: 2013
Total Subsidiaries: Tax losses Employee benefit expense Depreciation and amortization Salary Provision for impairment losses Adjustment for provision, depreciation and amortization Total Total
Significant tax effects of timing differences between fiscal and commercial are as follows:
2012
Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Beban manfaat karyawan Penyisihan atas kerugian penurunan nilai Kewajiban Pajak Tangguhan Penyusutan dan amortisasi
(305.721.610.128)
(280.747.570.520)
Kewajiban pajak tangguhan neto - Perusahaan
(221.978.487.914)
(201.401.655.712)
Entitas Anak: Aset pajak tangguhan bersih
Company: Provision for impairment losses Employee benefit expense Depreciation and amortization
76.829.855.856
73.482.389.563
6.913.266.358
5.863.525.245
6.444.699.740
65
4.205.005.199
Company Deferred tax assets Employee benefit expense Allowance for impairment losses Deferred tax liabilities Depreciation and amortization Deferred tax liabilites net - Company Subsidiaries: Deferred tax assets - net
221
222
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
21. UTANG PAJAK (lanjutan) f.
21. TAXES PAYABLE (continued) f.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense which is calculated at the tax rates from income before income tax expense and income tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2013 and 2012 is as follows:
2013
2012
Laba sebelum beban pajak penghasilan Rugi sebelum pajak, Entitas Anak
675.436.080.581 6.080.702.543
994.828.422.635 9.725.136.872
Income before income tax expense Loss before income tax of Subsidiaries
Laba sebelum pajak Perusahaan
681.516.783.124
1.004.553.559.507
Income before income tax of Company
Pengaruh pajak atas: Pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak Penghasilan bunga yang sudah dikenakan pajak final Beda tetap Denda pajak penghasilan Total beban pajak penghasilan - Perusahaan Total manfaat pajak penghasilan - Entitas Anak Total beban pajak penghasilan Kelompok Usaha
Tax effects on: 170.379.195.781 (11.875.777.202) 59.040.254.623 27.230.502.460 244.774.175.662 (87.734.482) 244.686.441.180
251.138.389.877 (7.513.896.086) 59.517.412.657 303.141.906.448 (3.974.068.956) 299.167.837.492
Income tax expense at the tax rates Interest income subjected to final tax Permanent differences Tax income penalty Total income tax expense - Company Total income tax benefit - Subsidiaries Total income tax expense Group
Pada tanggal 22 Desember 2012, Perusahaan menerima laporan hasil pemeriksaan kepatuhan kewajiban perpajakan dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, yang menetapkan bahwa Perusahaan kurang bayar Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21, pasal 4(2) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun pajak 2011 dengan total sebesar Rp9.950.945.006. Perusahaan telah membayar kurang bayar pajak tersebut pada bulan Mei 2013, dan dicatat pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
On December 22, 2012, the Company received a compliance examination report of tax obligations from the Audit Board of the Republic of Indonesia, which stipulates that the Company have underpayment of Corporate Income Tax Income Tax Article 21, Article 4 (2) and Value Added Tax (VAT ) for fiscal year 2011 totaling Rp9,950,945,006. The Company has paid the tax underpayment in May 2013, and recorded in the statement of comprehensive income for the year.
Pada tanggal 23 Juli dan 20 September 2013, Perusahaan juga menerima Surat Tagihan Pajak Penghasilan (STP) Badan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sehubungan dengan denda keterlambatan pembayaran tersebut dengan total sebesar Rp2.681.804.128 yang telah dibayarkan pada bulan Agustus dan September 2013 dan dicatat pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
On July 23 and September 20, 2013, the Company also received Tax Claim Letter (STP) for Corporate Income Tax and Value Added Tax (VAT) in connection with penalties from late payment totaling Rp2,681,804,128 that has been paid in August and September 2013 and recognized in the statement of comprehensive income for the year.
66
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
21. UTANG PAJAK (lanjutan)
21. TAXES PAYABLE (continued)
Pada tanggal 8 Juli 2013, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Direktorat Jenderal Pajak atas Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2009 sebesar Rp8.665.772.360, beserta denda keterlambatan sebesar Rp4.159.570.733. Perusahaan telah membayar kurang bayar pajak tersebut pada tanggal 5 Agustus 2013 dan dicatat pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
On July 8, 2013, the Company has received Tax Assessment Letter of Underpayment (SKPKB) from the Directorate General of Taxes for its 2009 Corporate Income Tax amounted to Rp8,665,772,360, including for late reporting penalty amounted to Rp4,159,570,733. The Company has paid the underpayment of those tax on August 5, 2013 and recorded in the statement of comprehensive income for the current year.
Pada tanggal 4 November 2013, Perusahaan menerima SKPKB Pajak Penghasilan Badan dan STP PPN untuk tahun pajak 2007 dari Direktorat Jenderal Pajak dengan total kurang bayar berikut denda sebesar Rp13.380.770.379. Perusahaan telah membayar kurang bayar pajak tersebut pada tanggal 27 November 2013 dan dicatat pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
On November 4, 2013, the Company received SKPKB for underpayment of Corporate Income Tax and STP VAT for the fiscal year 2007 from the Directorate General of Taxes with the total underpayment, including penalties amounted to Rp13.380.770.379. The Company has paid the tax underpayment on November 27, 2013 and recorded in the statement of comprehensive income for the current year.
Pada tahun 2013, Perusahaan menerima SKPKB dari Direktorat Jenderal Pajak atas PPN untuk tahun pajak 2007, 2008 dan 2009, dengan total kurang bayar berikut denda administrasi sebesar Rp259.999.991.152. Perusahaan telah mengajukan surat keberatan atas kurang bayar pajak tersebut dan permohonan untuk mencicil pajak yang terhutang sesuai SKPKB sebanyak 12 bulan. Cicilan pertama sebesar Rp6.054.151.708 telah dibayar pada bulan Desember 2013, yang sementara dicatat dalam akun biaya dibayar dimuka dalam laporan posisi keuangan.
In 2013, the Company received SKPKB from the Directorate General of Taxes for underpayment of VAT for the fiscal years 2007, 2008 and 2009, with a total of underpayment including administrative penalty amounted to Rp259,999,991,152. The Company has filed an objection for such underpayment and request the payment in 12 installments. The first installment amounted to Rp6,054,151,708 has been paid in December 2013, recorded as prepaid expenses in the statement of financial position.
Pada tanggal 11 Mei 2012, Entitas Anak menerima Surat Keputusan Lebih Bayar Pajak (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2010 sebesar Rp1.605.097.924 dan pada tanggal 6 Juni 2012 kelebihan pembayaran tersebut telah diterima Entitas Anak. Pada beberapa tanggal di bulan Mei 2012, Entitas Anak juga menerima beberapa Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21, pasal 23, pasal 4(2) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan total sebesar Rp740.221.850, termasuk denda.
On May 11, 2012, the subsidiary received Tax Assessment Letters of Overpayment (SKPLB) for its 2010 Corporate Income Tax amounting to Rp1,605,097,924, and on June 6, 2012 the overpayment was received by the Subsidiary. On several dates in May 2012, the Subsidiaries also received some Tax Assessment Letters for Underpayment (SKPKB) of income tax article 21, article 23, article 4 (2), and VAT totalling Rp740,221,850, including penalties.
Pada tanggal 27 Desember 2012, Entitas Anak menerima Surat Keputusan Lebih Bayar Pajak (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2011 sebesar Rp2.619.788.850 dan Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp240.616.847, termasuk denda.
On December 27, 2012, the Subsidiary received Tax Assessment Letters of Overpayment (SKPLB) for its 2011 Corporate Income Tax amounting to Rp2,619,788,850 and Tax Assessment Letters for Underpayment (SKPKB) of Value Added Tax (VAT) amounting Rp240,616,847, including penalties.
67
223
224
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
21. UTANG PAJAK (lanjutan)
21. TAXES PAYABLE (continued) On November 17, 2011, Subsidiary received Tax Assessment Letters of Overpayment (SKPLB) for its 2008 Corporate Income Tax amounting to Rp635,356,506 and at the same date, the Subsidiaries also received some Tax Assessment Letters for Underpayment (SKPKB) of income tax article 21, article 23, and VAT totalling Rp546,647,488, including penalties.
Pada tanggal 17 November 2011, Entitas Anak menerima Surat Keputusan Lebih Bayar Pajak (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp635.356.506 dan pada tanggal yang sama, Entitas Anak juga menerima beberapa Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21, pasal 23 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan total sebesar Rp546.647.488, termasuk denda. 22. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
22. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2013
2012
Bonus karyawan dan tantiem Biaya pengobatan Iuran dana pensiun Beban bunga Gaji dan upah Biaya Pemondokan Anak Sekolah Biaya air bawah tanah/ air permukaan umum Jasa Profesional Premi karyawan Pakaian dinas karyawan Sewa kendaraan Jasa Aktuaria Lain-lain (masing-masing di bawah Rp800.000.000)
250.696.923.409 21.277.674.717 12.510.464.801 7.583.002.400 7.254.836.535 4.314.400.000
379.763.943.221 17.234.865.188 8.974.052.827 6.230.732.315 5.788.775.692 3.373.445.000
3.068.093.947 2.350.191.628 1.873.640.506 1.340.188.407 4.333.248.069 923.660.755
2.545.556.681 3.177.191.777 71.730.040 2.355.026.000 -
6.168.674.126
7.446.319.870
Employee bonus and tantiem Medical expense Fee for pension fund Interest expense Salary and wages Student dormitory expense Ground water costs/ public surface water Professional fees Employee premium Uniform for employees Rental vehicles Actuarial fee Others (each below Rp800,000,000)
Total
323.694.999.300
436.961.638.611
Total
23. UTANG JANGKA PANJANG
23. LONG-TERM DEBT 2013
2012
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Entitas berelasi dengan Pemerintah)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Government-related entities)
Kredit Investasi a. b. c. d. e. f. g.
Fasilitas Kredit Rp700.000.000.000 Fasilitas Kredit Rp350.000.000.000 Fasilitas Kredit Investasi Trance A & B Fasilitas Kredit Investasi Trance I & II Fasilitas Kredit Rp476.000.000.000 Fasilitas Kredit Non Revolving (Rp550.000.000.000) Fasilitas Kredit TRANCE A (Rp296.395.000.000) Total
Investment Loan 695.000.000.000 213.079.000.000 385.975.000.000 599.368.690.000 465.000.000.000
700.000.000.000 311.879.000.000 505.975.000.000 689.368.690.000 476.000.000.000
550.000.000.000
-
207.740.833.818
-
3.116.163.523.818 2.683.222.690.000
68
a. Credit facility of Rp700,000,000,000 b. Credit facility of Rp350,000,000,000 c. Investment loan Trance A & B d. Investment loan Trance I & II e. Credit facility of Rp476,000,000,000 f. Credit facility-Non Revolving (Rp550,000,000,000) g. Credit facility of TRANCE A (Rp296,395,000,000) Total
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
23. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM DEBT (continued) 2013
2012
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Entitas berelasi dengan Pemerintah) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Government-related entities) (continued)
Kredit Investasi Refinancing a. b.
Kredit Investasi Refinancing (Rp375.000.000.000) Kredit Investasi Refinancing (Rp650.000.000.000) Total
Refinancing Investment Loan 372.000.000.000
375.000.000.000
168.800.000.000
240.400.000.000
3.656.963.523.818
3.298.622.690.000
PT CIMB Niaga Tbk Fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Total utang jangka panjang
a. Refinancing Investment Loan (Rp375,000,000,000) b. Refinancing Investment Loan (Rp650,000,000,000) Total PT CIMB Niaga Tbk
220.465.100
369.112.700
3.657.183.988.918
3.298.991.802.700
(512.948.647.600) 3.144.235.341.318
(399.548.647.600) 2.899.443.155.100
Credit facility for vehicles
Less current maturities Total long-term debt
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Entitas berelasi dengan Pemerintah)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Governmentrelated entities)
Kredit Investasi
Investment loan
a)
a)
Pada tahun 2012, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dengan limit kredit Rp700.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai capital expenditure tahun 2012 berupa tanaman kelapa sawit bibitan, tanaman ulang, tanaman baru, tanaman konversi, dan tanaman belum menghasilkan serta investasi non tanaman. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,50% per tahun dan jangka waktu pengembalian sampai dengan 23 Desember 2019.
In 2012, the Company obtained investment loan facility with maximum credit limit Rp700,000,000,000. This investment credit facility is used to finance its capital expenditure in 2012 such as palm oil seed plantation, replanting, new palm oil plantation, conversion palm oil plantation, and immature plantation also investment non plantation. This credit facility bears interest rate at 9.50% per annum with repayment schedule until December 23, 2019.
Kredit investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan Sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Dolok Ilir I, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Pasir Mandoge, Bangun Purba, Marihat, dan Bukit Lima berikut kebun (tanaman), bangunan, dan pabrik kelapa sawit yang ada di atasnya.
The investment loan is collatelarized by several land and with HGU certificate which are located in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Dolok Ilir I, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Pasir Mandoge, Bangun Purba, Marihat, and Bukit Lima including plantation, building and palm oil mill.
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio minimal 110%, leverage ratio maksimal 250% dan debt service coverage ratio minimal 120%.
In the loan agreement among others, the Company is required to maintain minimum current ratio of 110%, maximum leverage ratio 250% and minimum debt service coverage ratio of 120%
69
225
226
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
23. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM DEBT (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Entitas berelasi dengan Pemerintah) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Governmentrelated entities) (continued)
Kredit Investasi (lanjutan)
Investment loan (continued)
b)
b)
c)
Pada tahun 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dalam Rupiah dari Bank Mandiri untuk pembiayaan investasi kebun kelapa sawit (replanting) termasuk bangunan perumahan/perusahaan, jalan dan jembatan, saluran air, kendaraan serta mesin/instalasi pabrik kelapa sawit dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp350.000.000.000 dengan jangka waktu pengembalian 8 (delapan) tahun sampai dengan 31 Desember 2015 termasuk masa tenggang waktu pembayaran sampai dengan triwulan IV/2009 dan dikenakan dengan suku bunga sebesar 9,50% per tahun.
In 2006, the Company obtained investment loan facility in Rupiah from Bank Mandiri for financing the palm oil plantation estate investment (replanting) including housing/company building, roads and bridges, water channels, vehicles and machine/palm oil mill instalation with maximum amount of Rp350,000,000,000 with repayment schedule for 8 (eight) years until December 31, 2015 including grace period up to the fourth quarter in 2009 and bear interest rate of 9.50% per annum.
Kredit Investasi Rupiah ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di kebun Bah Jambi, Kebun Berangir dan Kebun Dolok Ilir.
Investment loan in Rupiah is collateralized by several land with HGU certificate located in Bah Jambi Estate, Berangir Estate and Dolok Ilir Estate.
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio di atas 100% dan debt equity ratio setinggi-tingginya sebesar 233%.
In the loan agreement, among others, the Company is required to maintain current ratio of over 100% and maximum debt to equity ratio of 233%. c)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 17 dan 18, tanggal 22 Juni 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi Trance A dan B dalam Rupiah dari Bank Mandiri dengan maksimum limit kredit masing-masing sebesar Rp383.194.000.000 dan Rp276.286.000.000. Fasilitas Kredit Investasi Trance A digunakan untuk pembiayaan investasi kebun kelapa sawit (replanting), tanaman sisipan, biaya persiapan tanaman dan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan. Fasilitas Kredit Investasi Trance B, digunakan untuk membiayai pemeliharaan tanaman belum menghasilkan. Pinjaman ini masing-masing dikenakan bunga sebesar 9,50% per tahun dan jangka waktu pengembalian sampai dengan 23 Desember 2016, yang diangsur mulai triwulan pertama tahun 2010 untuk Trance A dan triwulan pertama tahun 2012 untuk Trance B.
Based on loan agreement No. 17 and 18, dated June 22, 2009, the Company obtained Tranche A and B credit investment facility in Rupiah from Bank Mandiri with maximum amount of Rp383,194,000,000 and Rp276,286,000,000. Tranche A is used for financing the palm oil plantation estate investment (replanting), hiaten, preparation and maintenance costs of immature plantation. Tranche B is used for financing the maintenance costs of immature plantation. This credit facility bears interest rate of 9.50% per annum and grace period of payment until December 23, 2016 and paid begin in 2010 for Tranche A and first quarter in 2012 for Tranche B.
This investment credit is collateralized by several land with HGU certificate located in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu and Tinjowan including estate (plantation), buildings and palm oil mill, trade receivables and inventories.
Kredit Investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan Sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu dan Tinjowan berikut kebun (tanaman), bangunan dan pabrik kelapa sawit yang ada di atasnya, piutang usaha dan persediaan.
70
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
23. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM DEBT (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Entitas berelasi dengan Pemerintah) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Governmentrelated entities) (continued)
Kredit Investasi (lanjutan)
Investment loan (continued) In the loan agreement, among others, the Company is required to maintain minimum Current Ratio of 110%, maximum leverage ratio of 250%, and minimum debt service coverage ratio of 120%.
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio minimal 110%, leverage ratio maksimal 250% dan debt service coverage ratio minimal 120%. d)
d)
Berdasarkan akte perjanjian kredit investasi No. 9 dan 10, tanggal 17 Desember 2009, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi Trance I dan II dalam Rupiah dari Bank Mandiri dengan maksimum limit kredit masing-masing sebesar Rp464.934.000.000 dan Rp343.066.000.000. Fasilitas Kredit Investasi Trance I digunakan untuk membiayai tanaman ulang (replanting) dan baru kebun kelapa sawit serta biaya investasi non tanaman. Trance II digunakan untuk membiayai pemeliharaan tanaman belum menghasilkan. Pinjaman ini masing-masing dikenakan bunga 9,50% per tahun dan jangka waktu pengembalian 7 (tujuh) tahun sampai dengan triwulan empat tahun 2016.
In the loan agreement, among others, the Company is required to maintain minimum current ratio of 100%, maximum leverage ratio of 250%, and minimum debt service coverage ratio of 120%.
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio minimal 100%, leverage ratio maksimal 250% dan debt service coverage ratio minimal 120%. e)
Based on the investment loan agreement No. 9 and 10, dated December 17, 2009, the Company obtained Tranche I and II Investment Facility in Rupiah from Bank Mandiri with maximum amount of Rp464,934,000,000 and Rp343,066,000,000. Tranche I is used for financing the investment of palm oil plantation (replanting), and the new palm oil plantation and also investing in non plantation. Tranche II is used for financing immature plantation maintenance. This credit facility bears interest rate at 9,50% per annum and grace period for 7 (seven) years until fourth quarter of year 2016.
e)
Berdasarkan akta perjanjian kredit investasi No. 1, tanggal 20 Desember 2011, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dengan limit kredit Rp476.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai investasi tanaman kelapa sawit seluas 8.715 ha dan investasi non tanaman yang terletak di kebun Batang Laping dan kebun Timur, Kabupaten Mandailing Natal. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,50% per tahun dan jangka waktu pengembalian sampai dengan 23 Maret 2019. Kredit investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan Sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Pasir Mandoge, dan Bangun Purba berikut kebun (tanaman), bangunan, dan pabrik kelapa sawit yang ada di atasnya.
Based on the investment loan agreement No. 1, dated December 20, 2011, the Company obtained Investment Loan Facility in Rupiah from Bank Mandiri with maximum amount of Rp476,000,000,000. The facility is used for financing the investment of palm oil plantation for 8,715 ha and investment non plantation that placed in Batang Laping and Timur Estates in Mandailing Natal Regency. This credit facility bears interest rate at 9.50% per annum with repayment schedule until March 23, 2019. The investment loan is collatelarized by several land and with HGU certificate which are located in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Pasir Mandoge, dan Bangun Purba including plantation, building and palm oil mill. In the loan agreement among others, the Company is required to maintain minimum current ratio of 100%, maximum leverage ratio 250% and minimum debt service coverage ratio of 120%
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio minimal 100%, leverage ratio maksimal 250% dan debt service coverage ratio minimal 120%.
71
227
228
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
23. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM DEBT (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Entitas berelasi dengan Pemerintah) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Governmentrelated entities) (continued)
Kredit Investasi (lanjutan)
Investment loan (continued)
f)
f)
g)
Berdasarkan akta perjanjian kredit investasi No. 205, tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp550.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai rencana anggaran investasi rutin dan pengembangan berupa aktiva tanaman dan non tanaman. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun dan jangka waktu pengembalian sampai dengan 23 Desember 2020.
Based on the investment loan agreement No. 205, dated December 19, 2013, the Company obtained an investment credit facility amounted to Rp550,000,000,000. The credit facility was used to finance regular budget plan investment and development in the form of plant and non-plant assets. This loan bears interest rate at 9.75% per annum and repayment period up to December 23, 2020.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Kebun Dolok Sinumbah, Kebun Adolina, Kebun Gunung Bayu, Kebun Bah Jambi, Kebun Dolok Ilir, Kebun Pabatu, Kebun Tinjauan I, Kebun Ajamu, Kebun Mayang, Kebun Bangun Purba dan Kebun Marihat.
The credit facility is collateralized by several land, with HGU certificate which are located in Dolok Sinumbah Estate, Adolina Estate, Gunung Bayu Estate, Bah Jambi Estate, Dolok Ilir Estate, Pabatu Estate, Tinjauan I Estate, Ajamu Estate, Mayang Estate, Bangun Purba Estate and Marihat Estate.
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio lebih dari 100%, menjaga leverage ratio dibawah 250%, menjaga debt service coverage ratio lebih dari 120%.
In the loan agreement among others, the Company is required to maintain the current ratio of more than 100%, maintaining a leverage ratio below 250%, keeping debt service coverage ratio more than 120%. g)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 70 tanggal 22 Februari 2013, Entitas Anak, PT Agro Sinergi Nusantara memperoleh fasilitas kredit investasi Trance A dalam Rupiah dari Bank Mandiri dengan maksimum limit kredit sebesar Rp296.395.000.000. Fasilitas Kredit Investasi Trance A digunakan untuk pembiayaan investasi kebun kelapa sawit berikut bangunan, sarana dan prasarana yang ada dan akan ada diatasnya seluas ± 3.883 ha dan membiayai sebagian biaya rehabilitasi tanaman menghasilkan seluas 2.151 ha. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 8,50% per tahun dan jangka waktu pengembalian sampai 23 Desember 2021 (termasuk grace period sejak 22 Februari 2013 sampai dengan 31 Desember 2016).
72
Based on the investment loan agreement No. 70 dated February 22, 2013, the Subsidiary, PT Agro Sinergi Nusantara obtained Trance A credit investment facility in Rupiah from Bank Mandiri with a maximum credit limit amount of Rp296,395,000,000. Trance A is used for financing the palm oil plantation estate investment include buildings, facilities and infrastructure that exists and will exist on top of the land covering ± 3,883 ha and financing part of the cost of rehabilitation of immature plantation area of 2,151 ha. This loan bears interest rate at 8.50% per annum and repayment period until December 23, 2021 (including a grace period starting February 22, 2013 until December 31, 2016).
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
23. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM DEBT (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Entitas berelasi dengan Pemerintah) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Governmentrelated entities) (continued)
Kredit Investasi (lanjutan)
Investment loan (continued)
Selanjutnya, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 71 dan 72 tanggal 22 Februari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi Trance B dalam Rupiah dari Bank Mandiri dengan maksimum limit kredit masingmasing sebesar Rp337.727.000.000 dan Rp71.363.000.000. Fasilitas Kredit Investasi Trance B digunakan untuk pembiayaan investasi kebun kelapa sawit berikut bangunan, sarana dan prasarana yang ada dan akan ada diatasnya seluas ± 5.000 ha dan pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas sebesar 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam (30 ton TBS/jam) dengan perluasan kapasitas hingga 45 ton TBS/jam. Seluruh pinjaman ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 9,50% per tahun dan jangka waktu pengembalian masingmasing sampai 23 Desember 2022 (termasuk grace period sejak 22 Februari 2013 sampai dengan 31 Desember 2017) dan 23 Desember 2021 (termasuk grace period sejak 22 Februari 2013 sampai dengan 31 Desember 2016) untuk akta perjanjian No. 71 dan 72.
Furthermore, based on the investment loan agreement No. 71 and 72 dated February 22, 2013, the Company obtained Trance B investment credit facility in Rupiah from Bank Mandiri with the maximum credit limit amounting to Rp337,727,000,000 and Rp71,363,000,000. Trance B is used for financing the palm oil plantation estate investment include buildings, facilities and infrastructure that exists and will be exist on top of the land covering ± 5,000 ha and construction of palm oil mills with a capacity of 30 tonnes of fresh fruit bunches (FFB) per hour (30 tonnes FFB/hour) with expansion capacity up to 45 tonnes FFB/hour. This loan bears interest rate at 9.50% per year and repayment period until December 23, 2022 (including a grace period since February 22, 2013 until December 31, 2017) and December 23, 2021 (including the grace period from 22 February 2013 until December 31, 2016), respectively, for investment loan agreement No. 71 and 72.
Seluruh kredit investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Krueng Luas, Batee Puteh, Ujung Lamie, izin lokasi di Krueng Luas dan Ujung Lamie dan piutang usaha serta persediaan.
The entire investment credit is collateralized by several land with HGU certificate located in Krueng Luas, Batee Puteh, Ujung Lamie, location permits at Krueng Luas and Ujung Lamie and receivables and inventories.
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga leverage ratio maksimum 400%, current ratio minimum 100% dan debt service coverage ratio minimum 100% sejak tahun 2015, debt to equity ratio maksimal 300%, self financing minimum 25% dan total networth positif selama masa pinjaman.
In the loan agreement, among others, required that the Company must maintain leverage ratio maximum 400%, current ratio minimum 100% and debt service coverage ratio minimum 100% since 2015, debt to equity ratio of maximum 300%, self-financing minimum 25% and positive total networth during the loan period.
73
229
230
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
23. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM DEBT (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Entitas berelasi dengan Pemerintah) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Governmentrelated entities) (continued)
Kredit Investasi Refinancing
Refinancing investment loan
a)
a)
b)
Pada tahun 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Refinancing dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp375.000.000.000 dengan suku bunga 9,50% per tahun. Fasilitas Kredit Refinancing digunakan untuk pembiayaan realisasi investasi yang telah dilakukan Perusahaan dengan biaya sendiri pada tahun 2011 berupa aset tanaman dan non tanaman yang belum pernah dibiayai oleh Bank. Jangka waktu pengembalian sampai dengan 31 Desember 2019, yang diangsur mulai triwulan ketiga tahun 2013.
In 2012, the Company obtained refinancing investment loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) with maximum amount of Rp375,000,000,000 with annual interest rate of 9.50% per annum. This refinancing investment loan facility is used for financing investment which was conducted by the Company in 2011 in the form of plantation and non plantation which has not been financed by the bank. Grace period of payment until December 31, 2019, and paid begin on third quarter in 2013.
Kredit investasi refinancing ini dijamin dengan beberapa HGU yang berlokasi di Kebun Dolok Sinumbah, Kebun Adolina, Kebun Gunung Bayu, Kebun Sei Kopas, Kebun Sei Berangir, Kebun Bah Jambi, Kebun Dolok Ilir, Kebun Pabatu, Kebun Tinjowan I, Kebun Ajamu, Kebun Mayang, Kebun Pasir Mandoge, Kebun Bangun Purba, Kebun Bandar Kuala, Kebun Marihat, Kebun Bukit Lima, dan agunan baru berupa tanah Kebun Pulu Raja, Desa Orika, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara, berikut tanaman yang telah ditanam maupun yang akan ditanam, bangunan dan pabrik kelapa sawit dan segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut, baik yang sekarang ada maupun akan ada dikemudian hari yang menurut ketentuan sifat dan peruntukannya dapat dianggap sebagai harta/aset tetap.
This refinancing investment loan is collateralized by several HGU which are located in Dolok Sinumbah Estate, Adolina Estate, Gunung Bayu Estate, Sei Kopas Estate, Sei Berangir Estate, Bah Jambi Estate, Dolok Ilir Estate, Pabatu Estate, Tinjowan I Estate, Ajamu Estate, Mayang Estate, Pasir Mandoge Estate, Bangun Purba Estate, Bandar Kuala Estate, Marihat Estate, Bukit Lima Estate, and new collaterals in the form of land in Pulu Raja Estate, Orika Village, Pulau Rakyat Subdistrict, Asahan Regency, North Sumatera Province, including plantation which has been planted and to be planted, building and palm oil mill instalation and everything existing over the land, those currently exist or those that will exist in the future, according to nature and purposes that could be considered as asset/fixed asset.
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio di atas 100%, debt equity ratio lebih kecil dari 250%, dan debt service coverage ratio lebih dari 120%.
In the loan agreement among others, the Company is required to maintain minimum current ratio of 100%, maximum leverage ratio 250% and minimum debt service coverage ratio of 120%. b)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Refinancing dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp650.000.000.000 dengan suku bunga 9,50% per tahun.
74
The Company obtained refinancing investment loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) with maximum amount of Rp650,000,000,000 with interest rate of 9.50% per annum.
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
23. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM DEBT (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Entitas berelasi dengan Pemerintah) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Governmentrelated entities) (continued)
Kredit Investasi Refinancing
Refinancing investment loan
Kredit investasi refinancing rupiah ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di:
This refinancing investment loan is collateralized by several land with HGU certificate which are located in:
-
Kebun Pabatu di Desa Pabatu 1, Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara, berikut tanaman dan yang telah ditanami maupun yang akan ditanam, bangunan, non tanaman dan segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari yang menurut sifat dan peruntukannya dapat dianggap sebagai harta/aset tetap.
-
Pabatu Estate in Pabatu 1 Village, Dolok Merawan Subdistrict, Serdang Bedagai Regency, North Sumatera Province, including plantation which has been planted and to be planted, building, non plantation and everything existing over the land, those currently exist or those that will exist in the future which according to nature and purposes could be considered as asset/fixed asset.
-
Kebun Tinjowan yang terletak di Desa Tinjowan, Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara, berikut tanaman dan yang telah ditanami maupun yang akan ditanam, bangunan, non tanaman dan segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari yang menurut sifat dan peruntukannya dapat dianggap sebagai harta/aset tetap.
-
Tinjowan Estate in Tinjowan Village, Ujung Padang Subdistrict, Simalungun Regency, North Sumatera Province, including plantation which has been planted and to be planted, building, non plantation and everything existing over the land, those currently exist or those that will exist in the future which according to the nature and purpose could be considered as asset/fixed asset.
In the loan agreement, among others, the Company is required to maintain the current ratio over 100%, debt to equity ratio of less than 233%, and service coverage ratio more than once.
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio di atas 100%, debt equity ratio lebih kecil dari 233%, dan service coverage ratio lebih dari satu kali. PT CIMB Niaga
PT CIMB Niaga
Fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor
Credit facility for vehicles
Entitas Anak, PT Sinergi Perkebunan Nusantara, memperoleh fasilitas kredit kendaraan bermotor atas pembelian 2 unit mobil yang jangka waktu pembayaran selama 48 bulan yang akan jatuh tempo pada bulan Maret dan Juli 2016.
PT Sinergi Perkebunan Nusantara, a subsidiary obtaining credit facilities of vehicle for purchasing of 2 units of cars during the payment period of 48 months which will overdue in March and July 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan utang jangka panjang seperti disebutkan dalam perjanjian kredit.
As of December 31, 2012 and 2011, the Group has complied with all of the covenants of the long term debt as stipulated in the loan agreement.
75
231
232
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN a)
24. EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES
Dana pensiun
a)
Pension fund
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dihitung berdasarkan gaji terakhir dan masa kerja karyawan. Dana Pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-344/KMK/17/1999.
The Company provides defined benefit pensions plan for all permanent employees which is computed based on the latest salary and their respective years of service. These Pension plan is managed by Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) based on the Letter of Ministry of Finance No. Kep-344/ KMK/17/1999.
Pendanaan Dapenbun berasal dari kontribusi karyawan dan Perusahaan, masing-masing sebesar 6,00% dan 6,82% dari gaji dasar tahunan karyawan, dan bila terdapat saldo defisit antara aset dan liabilitas dana pensiun akan ditanggung oleh Perusahaan.
The pension plan is funded by contribution from both the Company and its employees at 6.00% and 6.82%, respectively of the annual employee basic salary and if there is deficit between the asset and the employee benefit obligation, it will be covered by Company.
Nilai wajar aset dan liabilitas manfaat pensiun Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing didasarkan pada penilaian aktuaris independen PT Bestama Aktuaris seperti termuat dalam laporannya Nomor 12653/PTPN4/OF/02/2014 tanggal 14 Februari 2014 dan 12381/PTPN4/ EP/02/2013 tanggal 13 Februari 2013 menggunakan metode ”Projected Unit Credit” dengan asumsi - asumsi utama sebagai berikut:
The fair value of plan asset and actuarial liabilities of the Company and its Subsidiaries as of December 31, 2013 and 2012, based on independent actuary PT Bestama Aktuaris as presented in their reports Number 12653/PTPN4/OF/02/2014 dated February 14, 2014 and 12381/PTPN4/EP/02/ 2013 dated February 13, 2013 using the “projected unit credit” method with main assumptions as follows:
2013
2012
Tingkat diskonto 8,30% Tingkat kenaikan gaji pokok rata-rata 2,50% Sisa rata-rata masa kerja 7,79 tahun/years Usia pensiun normal - Karyawan pimpinan 56 tahun/years - Karyawan pelaksana 55 tahun/years Tingkat cacat 2% dari mortalita/mortality Tingkat pengunduran diri 2% pada usia 20 tahun dan menurun secara linear sampai dengan usia pensiun normal/ 2% at age 20 and decreasing linearly until normal retirement age Tingkat mortalita The 1949 Annuity mortality table (modified)
8,00% 2,50% 8,22 tahun/years
Discount rate Average salary increase rate Average residual employment period Normal pension age 56 tahun/years - Staff employee 55 tahun/years - Non staff employee 2% dari mortalita/mortality Disability rate 2% pada usia 20 tahun dan Turnover rate menurun secara linear sampai dengan usia pensiun normal/ 2% at age 20 and decreasing linearly until normal retirement age The 1949 Annuity Mortality rate mortality table (modified)
Kekayaan dan liabilitas manfaat pensiun:
Asset and pension benefit liability: 2013
Nilai kini liabilitas manfaat pensiun Nilai wajar aset bersih Status pendanaan Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui non vested Total aset menurut paragraf 57 PSAK No. 24
2012
1.546.120.577.433 1.407.006.818.555 (1.026.060.023.949) (918.101.280.343)
Present value of employee benefit liability Fair value of plan assets
520.060.553.484
488.905.538.212
(515.411.061.188)
(431.140.473.815)
(187.398.768.183)
(217.536.335.412)
Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost non-vested
(182.749.275.887)
(159.771.271.015)
Total assets based on paragraph 57 of PSAK No. 24
76
Funding status
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. LIABILITAS (lanjutan) a)
IMBALAN
KERJA
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
KARYAWAN
24. EMPLOYMENT (continued)
Dana pensiun (lanjutan)
a) 2013
Perhitungan batas aset: Kerugian aktuaria bersih yang belum diakui Penyesuaian atas kerugian aktuaria yang belum diakui karena batasan aset
b)
BENEFITS
LIABILITIES
Pension fund (continued)
2012 Asset limitation:
(515.411.061.188)
(431.140.473.815)
515.411.061.188
431.140.473.815
Unrecognized net actuarial loss Adjustment on unrecognized actuarial loss due to asset limitation
Batas aset
-
-
Asset limitation
Total aset yang dapat diakui di laporan posisi keuangan
-
-
Total assets recognized in statements of financial position
Tidak ada aset yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasi atas kekayaan manfaat pensiun di atas karena adanya batasan atas aset yang dapat diakui dari suatu program imbalan kerja seperti yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010).
There is no asset recognized in the consolidated statements of financial position for pension benefit asset above because of the asset limitation that could be recognized from the employee benefit program as required by PSAK No. 24 (Revised 2010).
Jumlah iuran yang dibayar kepada Dapenbun untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp127.149.040.273 dan Rp63.185.935.343.
Contribution fee paid to Dapenbun in 2013 and 2012 amounted to Rp127,149,040,273 and Rp63,185,935,343.
Imbalan jasa masa kerja lainnya
b) Other post-retirement obligations The Group provides other post-retirement obligations including post-retirement benefit, post-retirement health care benefits, allowance for preparation of pension, mortality accomodation and long vacation. Other post-retirement obligations on December 31, 2013 and 2012 are determined by independent actuary PT Bestama Aktuaria and PT Binaputera Jaga Hikmah in its reports 12653/PTPN4/OF/02/2014 dated 14 Februari 2014 and No. 12360/PTPN4/EP/ 02/2013 dated February 1, 2013 and 089/PSAK-BJH/III-2013 dated February 22, 2013 respectively by using the “Projected Unit Credit” method with main assumptions as follows:
Kelompok Usaha memberikan imbalan jasa masa kerja lainnya meliputi santunan hari tua, pemeliharaan kesehatan pensiunan, tunjangan masa persiapan pensiun, bantuan kematian, dan cuti panjang. Liabilitas imbalan jasa masa kerja lainnya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing dihitung oleh aktuaris independen PT Bestama Aktuaria dan PT Binaputera Jaga Hikmah masing-masing seperti termuat dalam laporannya tanggal Nomor 12653/PTPN4/OF/02/2014 14 Februari 2014 dan 12360/PTPN4/EP/02/ 2013 tanggal 1 Februari 2013 dan 089/PSAKBJH/III-2013 tanggal 22 Februari 2013 menggunakan metode ”Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi - asumsi utama sebagai berikut:
77
233
234
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. LIABILITAS (lanjutan) b)
IMBALAN
KERJA
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
KARYAWAN
24. EMPLOYMENT (continued)
Imbalan jasa masa kerja lainnya (lanjutan) 2013 Tingkat diskonto Kenaikan gaji rata-rata Usia pensiun normal - Karyawan pimpinan - Karayawan pelaksana Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Tingkat Mortalita Tingkat kenaikan biaya kesehatan Biaya kesehatan rata-rata per orang
BENEFITS
LIABILITIES
b) Other post-retirement (continued)
obligations
2012
8,50 - 11% 2,50% 56 tahun/years 55 tahun/years 0,2% 1% CSO 58-Modified 5,00% Rp1.282.135
8,00% 2,50%
Discount rate Average salary increase rate Normal pension age 56 tahun/years - Staff employee 55 tahun/years - Non staff employee 0,2% Disability rate 1% Turnover rate CSO 58-Modified Mortality rate 7,50% Increase of medical expense rate Rp1.277.157 Average medical expense for each person
Rincian beban imbalan kerja
Details of Employee Benefits Expense 2013
Biaya bunga Biaya jasa kini Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi koreksi aktuaria Total
2012
87.152.210.491 53.505.776.233
82.390.733.150 46.328.881.004
12.038.630.846 82.288.488.611
12.038.630.846 113.994.677.454
Interest expense Current service cost Amortization of unvested past service cost Amortization of actuarial correction
234.985.106.181
254.752.922.454
Total
Rincian liabilitas imbalan kerja
Details of Benefits 2013
Nilai kini liabilitas Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Total
Liabilities
For
Employee
2012
(1.092.073.923.826) (1.093.126.131.131) 58.695.154.217
71.967.785.064
722.375.459.172
726.689.787.812
(311.003.310.437)
(294.468.558.255)
Present value of liability Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost-unvested Total
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, nilai kini liabilitas imbalan kerja masingmasing adalah sebesar Rp1.032.126.131.131, Rp997.879.621.441, dan Rp739.092.702.219.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the net present value of future benefit obligations amounted to Rp1,032,126,131,131, Rp997,879,621,441, and Rp739,092,702,219, respectively.
Mutasi saldo estimasi liabilitas imbalan kerja
Movements of the estimated liabilities for employee benefits
2013
2012
Saldo awal Pembayaran imbalan Beban imbalan kerja yang diakui pada tahun berjalan
(294.468.558.255) 218.450.353.998
(321.296.274.605) 281.580.638.804
(234.985.106.180)
(254.752.922.454)
Beginning balance Payments to employees Employee benefits recognized at current year
Saldo akhir tahun
(311.003.310.437)
(294.468.558.255)
Balance at end of year
78
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. LIABILITAS (lanjutan) b)
IMBALAN
KERJA
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
KARYAWAN
24. EMPLOYMENT (continued)
Imbalan jasa masa kerja lainnya (lanjutan)
b)
BENEFITS
Other post-retirement (continued)
LIABILITIES obligations
The number of employees of the Company and Subsidiaries who are entitled to obtain employee benefits in 2013 and 2012 totaled 24,941 and 26,078.
Jumlah karyawan Kelompok Usaha yang berhak memperoleh manfaat tersebut pada tahun 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebanyak 24.941 dan 26.078 karyawan. 25. MODAL SAHAM
25. CAPITAL STOCK
Seluruh saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
All of the Company’s stock as of December 31, 2013 and 2012 are owned by Government of the Republic of Indonesia
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dibuat dihadapan notaris Ihdina Nida Marbun, S.H., No. 16 tanggal 8 Oktober 2012, dinyatakan bahwa berdasarkan keputusan Menteri Negara BUMN sebagai Rapat Umum Pemegang Saham No. SK-349/MBU/2012 tanggal 19 September 2012 tentang peningkatan modal dasar, penambahan modal disetor dan perubahan anggaran dasar PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) telah disetujui kapitalisasi saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp1.966.880.000.000 ke modal ditempatkan dan disetor penuh. Dalam surat keputusan ini juga disetujui perubahan modal dasar Perusahaan dari 3.500.000 saham menjadi 11.700.000 saham dengan nilai nominal yang sama. Perubahan modal dasar ini telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-02021.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013.
Based on the deed of Statement of General Stockholders’ Meeting which was made by Ihdina Nida Marbun, S.H., No. 16 dated October 8, 2012, it was stated that based on the decision of Ministry of State-Owned Enterprises as General Stockholder’s Meeting No. SK-349/MBU/2012 dated September 19, 2012 about the increase of authorized shares, increase in fully paid shares and change of Articles of Association of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), it has been approved the capitalization of appropriated retained earnings amounting to Rp1,966,880,000,000 to issued and fully shares. In this decision letter, it was also approved the change of the Company’s authorized shares from 3,500,000 shares to 11,700,000 shares with the same par value. Change of the authorized capital was approved by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-02021.AH.01.02. year 2013 dated January 23, 2013.
Keputusan Menteri Keuangan No. 370/KMK.06/ 2009 tanggal 30 September 2009, menetapkan tambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia sebesar Rp235.497.226 yang berasal dari konversi hutang. Karena jumlah yang dikonversi tersebut sebelumnya termasuk dalam saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya maka jumlah tersebut dipindahkan dari saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya, dan untuk sementara dibukukan sebagai modal lainnya sambil menunggu keputusan rapat umum pemegang saham Perusahaan. Pada tahun 2012, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dari notaris Ihdina Nida Marbun, S.H., No. 68 tanggal 30 April 2012, jumlah modal lainnya ini dan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp502.774 telah dipindahkan ke modal ditempatkan dan disetor penuh.
Decree of the Minister of Finance No. 370/KMK.06/2009, dated September 30, 2009, stated an additional of investment of the Republic of Indonesia amounting to Rp235,497,226 arising from debt conversion. Because the converted amount was previously included in the appropriated retained earnings, thus this amount was transferred from the appropriated retained earnings, and for the time being recorded as other capital waiting for the resolution of General Stockholders Meeting. In 2012, based on Notarial Deed of General Stockholders Meeting from Ihdina Nida Marbun, S.H., No.68 dated April 30, 2012, total of the other capital and appropriated retained earning amounted to Rp502,744 has placed to issued and fully paid shares capital.
79
235
236
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
25. MODAL SAHAM (lanjutan)
25. CAPITAL STOCK (continued)
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Selain itu, Kelompok Usaha dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) berikutnya.
In addition, the Group is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Group at the Annual General Shareholders’ Meeting (“AGM”).
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2013 and 2012.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
26. PEMBAGIAN LABA
26. DISTRIBUTION OF INCOME Based on the Summary of the General Stockholders’ Meeting (GSM) in 2013, dated April 19, 2013 and the Decision of Annual General Meeting of Stockholders’ in 2012 dated June 7, 2012, and Letter of Ministry of State-Owned Enterprises No. S-750/MBU/2012 dated December 26, 2012, the Company allocates the 2012 and 2011 net income as follows:
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2013, tanggal 19 April 2013 dan Keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tahun 2012 yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2012 dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No. S-750/MBU/2012 tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 2012 dan 2011 masing-masing untuk tujuan berikut: 2013
2012
Pembagian dividen Pembentukan cadangan umum Dana Bina Lingkungan Dana Program Kemitraan
244.100.148.979 453.328.848.104 -
378.718.251.101 474.627.029.680 13.264.434.417 17.685.912.555
Distribution of dividends General reserve Community Development Fund Partnership Program Fund
Total
697.428.997.083
884.295.627.753
Total
80
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
26. PEMBAGIAN LABA (lanjutan)
26. DISTRIBUTION OF INCOME (continued)
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang ”Pedoman Program Kemitraan melalui Pemanfaatan Dana dari Bagian Laba Badan Usaha Milik Negara” dan Surat Menteri BUMN No. S-366/M-MBU/2002 tanggal 6 Mei 2002 mengenai Program Bina Lingkungan, Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 dan Surat Edaran Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 dan Peraturan Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, Perusahaan diwajibkan melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat di sekitar Perusahaan.
Based on the decision of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 316/KMK.016/1994 dated June 27, 1994 concerning ”The Guidelines for the Partnership Program through utilization of funds of a part earnings of State-Owned Company” and Letter of the Minister of StateOwned Enterprises No. S-366/M-MBU/2002 dated May 6, 2002 regarding Community Development Program, Decision Letter No. Kep-236/MBU/2003 dated June 17, 2003 and Circulated Letter of the Minister of State Owned-Enterprises No. SE433/MBU/2003 dated September 16, 2003 and State Regulation of Stated Owned Company No. PER-05/MBU/2007 dated April 27, 2007, the Company is responsible to develop small scale and cooperative and community development around the Company.
Berdasarkan surat Kementrian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia kepada pembina PKBL, disebutkan bahwa: a. Mulai tahun 2013 alokasi laba untuk Program Kemitraan ditiadakan, sedangkan Program Kemitraan yang sudah berjalan agar tetap terus dijalankan, namun sudah tidak ada lagi aktivitas penyaluran pinjaman baru dan hanya dilakukan kegiatan penagihan serta monitoring terhadap Mitra Binaan. b. Program Kemitraan yang saat ini sudah berjalan sesuai dengan Kebijakan Kementrian BUMN nantinya akan diserahkan kepada salah satu BUMN yang akan ditentukan oleh Menteri BUMN.
Based on the letter of the Ministry of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia to the builder of PKBL, stated that: a. Starting 2013 the allocation of income for Partnership Program is eliminated, while the existing Partnership Program to be continued, however there is no more new lending activity other then collecting and monitoring activities of the Partners.
c.
b.
c.
Program Bina Lingkungan akan dibebankan menjadi biaya Perusahaan dan jumlahnya akan ditentukan kemudian oleh Rapat Umum Pemegang Saham/Rapat Pembahasan Bersama sesuai dengan kemampuan Perusahaan.
27. PENJUALAN a)
Partnership Program which is currently running in accordance with the Ministry of State-Owned Enterprises Policy will be transferred to one of the State-Owned Enterprises which will be determined by the Minister of State-Owned Enterprises. Community Development Program will be charged as the Company’s expenses and the amount will be determined by the General Meeting of Shareholders/Discussion Meeting in accordance with the Company's ability.
27. SALES a)
Rincian penjualan Kelompok Usaha berdasarkan komoditi adalah sebagai berikut: 2013
The details of sales of the Group by commodity are as follows:
2012
Produk kelapa sawit Produk teh Pendapatan jasa Produk tandan buah segar Pajak ekspor
5.163.867.748.452 5.281.840.015.394 93.548.440.365 84.381.128.505 59.807.096.710 54.965.127.668 40.755.671.498 45.532.603.455 (19.416.167.182) (47.103.721.350)
Total - Neto
5.338.562.789.843
81
5.419.615.153.672
Palm oil products Tea products Service income Fresh fruit bunch products Export tax Net
237
238
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
27. PENJUALAN (lanjutan) b)
27. SALES (continued) b)
Rincian penjualan menurut daerah geografis adalah sebagai berikut:
The details of net sales based geographical areas are as follows:
on
2013
2012
Dalam negeri Luar negeri
5.168.560.043.566 170.002.746.277
5.131.502.571.037 288.112.582.635
Domestic Overseas
Total
5.338.562.789.843
5.419.615.153.672
Total
Seluruh penjualan untuk produk sawit dilakukan melalui PT KPBN yang dibentuk oleh perusahaan perkebunan nusantara milik Negara (Badan Usaha Milik Negara).
The sales of Palm oil products are conducted through PT KPBN which is established by national plantation company owned by the State (State Owned Company).
Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan neto dilakukan kepada pelanggan berikut:
Sales over 10% of total net sales are made to the following customers:
2013
2012
PT Musim Mas PT Multimas Nabati Asahan PT Berlian Eka Sakti
1.744.011.246.220 895.420.509.260 964.390.796.412
2.064.452.099.185 1.028.269.498.358 661.052.210.698
PT Musim Mas PT Multimas Nabati Asahan PT Berlian Eka Sakti
Total
3.603.822.551.892
3.753.773.808.241
Total
28. BEBAN POKOK PENJUALAN
28. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2013 Kelapa Sawit/ Palm Oil BEBAN POKOK PENJUALAN Persediaan awal Biaya langsung Biaya tanaman Pemupukan Panen Pemeliharaan Pengangkutan Gaji dan tunjangan karyawan Total biaya tanaman Biaya pabrik Biaya pengolahan Pemeliharaan mesin dan instalasi Gaji dan tunjangan karyawan Lain-Lain Total biaya pabrik Total biaya langsung
238.747.917.543
Teh/Tea 15.963.403.132
Jumlah/ Total 254.711.320.675
375.153.880.077 286.314.170.245 213.335.726.080 130.748.253.284
6.007.733.650 20.382.616.350 12.063.983.654 1.474.304.813
381.161.613.727 306.696.786.595 225.399.709.734 132.222.558.097
35.349.894.684
2.062.700.504
37.412.595.188
1.040.901.924.370
41.991.338.971
1.082.893.263.341
179.310.309.448
14.131.670.868
193.441.980.316
85.502.191.957
2.035.999.881
87.538.191.838
12.205.672.485 5.628.436.817
545.703.656 2.833.258.713
12.751.376.141 8.461.695.530
282.646.610.707
19.546.633.118
302.193.243.825
1.323.548.535.077
61.537.972.089
1.385.086.507.166
82
COST OF GOODS SOLD Beginning inventory Direct Cost Plantation cost Fertilizing Harvesting Maintenance Transportation Salary and employees allowances Total plantation cost Factory cost Processing cost Machinery and installation maintenance Salary and employees allowances Miscellaneous Total factory cost Total direct cost
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
28. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
28. COST OF GOODS SOLD (continued) 2013
Pembelian produk Penyusutan dan amortisasi Biaya pengolahan minyak dan inti sawit Biaya pengiriman minyak dan inti sawit Total biaya produksi Biaya tidak langsung Gaji dan tunjangan karyawan Keamanan Pajak bumi dan bangunan, retribusi dan sewa tanah Penerangan Pemeliharaan bangunan Biaya air Pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air Lain-lain Total biaya tidak langsung Persediaan akhir Total beban pokok penjualan
Kelapa Sawit/ Palm Oil
Teh/Tea
Jumlah/ Total
958.385.297.263 301.494.914.162
5.686.190.867 5.398.852.874
964.071.488.130 306.893.767.036
31.543.714.870
-
31.543.714.870
7.982.305.012
-
7.982.305.012
Product purchases Depreciation and amortization Processing cost of crude palm oil and palm kernel Delivery cost of crude palm oil and palm kernel
2.622.954.766.384
72.623.015.830
2.695.577.782.214
Total production cost
76.088.664.924 96.538.251.564
5.315.431.229 2.620.830.093
81.404.096.153 99.159.081.657
52.065.269.772 18.519.497.244 19.362.014.508 20.125.981.969
1.929.418.376 1.113.457.930 650.378.843 820.084.263
53.994.688.148 19.632.955.174 20.012.393.351 20.946.066.232
12.874.906.062 28.836.348.689
216.435.650 1.790.625.424
13.091.341.712 30.626.974.113
324.410.934.732
14.456.661.808
338.867.596.540
(88.037.591.067)
(21.889.716.097)
(109.927.307.164)
3.098.076.027.592
81.153.364.673
3.179.229.392.265
Indirect cost Salary and employees allowances Security Tax on land and building, retribution dan land rental Electricity Building maintenance Water Roads, bridges and water system maintenance Miscellaneous Total indirect cost Ending inventory Total cost of goods sold
2012 Kelapa Sawit/ Palm Oil BEBAN POKOK PENJUALAN Persediaan awal Biaya langsung Biaya tanaman Pemupukan Panen Pemeliharaan Pengangkutan Gaji dan tunjangan karyawan Total biaya tanaman Biaya pabrik Biaya pengolahan Pemeliharaan mesin dan instalasi Gaji dan tunjangan karyawan Lain-Lain Total biaya pabrik Total biaya langsung neto
133.172.190.193
Teh/Tea 29.703.885.800
Jumlah/ Total 162.876.075.993
355.076.127.506 325.215.959.632 233.746.356.538 149.145.933.054
6.701.169.530 15.908.354.201 9.107.793.246 1.422.547.639
361.777.297.036 341.124.313.833 242.854.149.784 150.568.480.693
31.642.275.838
1.844.602.278
33.486.878.116
1.094.826.652.568
34.984.466.894
1.129.811.119.462
179.576.760.606
12.744.947.699
192.321.708.305
104.527.604.542
1.776.919.145
106.304.523.687
11.827.705.960 6.081.858.051
615.000.890 2.528.429.117
12.442.706.850 8.610.287.168
302.013.929.159
17.665.296.851
319.679.226.010
1.396.840.581.727
52.649.763.745
1.449.490.345.472
83
COST OF GOODS SOLD Beginning inventory Direct Cost Plantation cost Fertilizing Harvesting Maintenance Transportation Salary and employees allowances Total plantation cost Factory cost Processing cost Machinery and installation maintenance Salary and employees allowances Miscellaneous Total factory cost Total direct cost, net
239
240
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
28. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
28. COST OF GOODS SOLD (continued) 2012
Pembelian produk Penyusutan dan amortisasi Biaya pengolahan minyak dan inti sawit Biaya pengiriman minyak dan inti sawit Total biaya produksi
Kelapa Sawit/ Palm Oil
Teh/Tea
Jumlah/ Total
927.833.587.769 303.127.360.803
4.468.784.274 5.909.922.196
932.302.372.043 309.037.282.999
28.910.780.980
-
28.910.780.980
8.765.076.400
-
8.765.076.400
Product purchases Depreciation and amortization Processing cost of crude palm oil and palm kernel Delivery cost of crude palm oil and palm kernel
2.665.477.387.679
63.028.470.215
2.728.505.857.894
Total production cost
74.945.128.533 66.419.002.457
5.185.938.795 2.616.289.851
80.131.067.328 69.035.292.308
Biaya tidak langsung Gaji dan tunjangan karyawan Keamanan Pajak bumi dan bangunan, retribusi dan sewa tanah Pemeliharaan bangunan Penerangan Biaya air Pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air Pengangkutan dan perjalanan Lain-lain
45.913.242.255 24.768.529.955 22.046.810.338 21.303.278.767
1.451.793.704 871.077.744 1.252.015.865 1.005.470.274
47.365.035.959 25.639.607.699 23.298.826.203 22.308.749.041
15.014.121.515 1.129.474.873 29.150.563.188
278.442.741 1.987.156.876
15.292.564.256 1.129.474.873 31.137.720.064
Total biaya tidak langsung
300.690.151.881
14.648.185.850
315.338.337.731
(238.747.805.853)
(15.963.403.132)
Persediaan akhir Total beban pokok penjualan
2.860.591.923.900
91.417.138.733
29. BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN
Ending inventory Total cost of goods sold
The details of marketing and selling expenses are as follows:
2013
Total beban pemasaran dan penjualan
Total indirect cost
29. MARKETING AND SELLING EXPENSES
Rincian beban pemasaran dan penjualan adalah sebagai berikut:
Pengangkutan ke pelabuhan Biaya bahan bakar dan listrik Gaji dan tunjangan sosial Iuran Kantor Pemasaran Bersama Biaya pelabuhan Pajak dan sewa tanah Biaya klaim Biaya gudang/penyimpanan Lain-lain
(254.711.208.985) 2.952.009.062.633
Indirect cost Salary and employees allowances Security Tax on land and building, retribution dan land rental Building maintenance Electricity Water Roads, bridges and water system maintenance Transportations and travels Miscellaneous
2012
86.291.838.973 14.151.783.061 14.124.143.535 13.177.527.242 6.217.398.882 3.350.563.119 2.052.887.432 2.000.420.412 4.690.057.285
79.665.090.340 18.429.717.367 12.182.340.959 13.140.665.314 7.394.399.145 3.128.303.330 1.940.629.041 1.602.867.107 6.745.322.777
Transportation to harbour Fuel and electricity Salary and social allowances Joint marketing contribution Harbour fees Land tax and rental Claims Warehouse Miscellaneous
146.056.619.941
144.229.335.380
Total marketing and selling expenses
84
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
30. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of general expenses are as follows:
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Beban manfaat karyawan Bonus dan tantiem Gaji dan tunjangan sosial Iuran tambahan dana pensiun Transportasi dan perjalanan Pendidikan dan latihan Beban pensiunan Biaya GUU I Telepon, faksimile, teleks dan pos Biaya sosial non produksi Biaya GUU III Penyusutan dan amortisasi Biaya dewan komisaris Biaya percobaan Biaya keamanan Pemeliharaan rumah dan bangunan Perusahaan Biaya GUU IV Penutupan buku Kantor penghubung Biaya GUU V Biaya listrik dan air Biaya GUU II Lain-lain Total beban umum dan administrasi
2012
255.532.004.390 251.229.510.683 110.004.070.874 103.957.491.317 70.534.040.337 57.476.820.492 42.155.816.933 25.005.912.137 24.835.976.403 21.992.466.349 15.503.071.796 11.904.165.882 11.555.574.129 10.586.423.417 8.714.469.575
261.880.123.273 379.670.187.886 103.693.949.621 58.245.383.346 72.433.658.876 55.265.848.505 36.026.227.221 25.313.480.649 27.426.690.575 17.530.678.949 16.222.825.185 10.104.994.400 12.292.789.607 4.427.493.987 8.420.100.342
Employement benefit expense Bonus and tantiem Salary and social allowances Additional fees for pension fund Transportation dan travelling Education and training Pension expenses GUU I expenses Telephone, faximile, telex and mails Social non production expense GUU III expenses Depreciation and amortization Board of commissioners expenses Trial expenses Security expenses
6.913.503.912 5.049.437.906 4.628.548.697 4.618.985.415 4.543.462.201 4.413.383.347 4.102.033.757 26.081.377.823
4.535.966.724 4.286.767.889 3.370.250.277 4.092.942.327 3.888.381.688 3.486.704.138 4.111.352.988 35.842.970.509
Building and housing maintenance GUU IV expenses Annual report preparation expenses Liaison office expenses GUU V expenses Water and electricity GUU II expenses Miscellaneous
1.081.338.547.772 1.152.569.768.962
Total general and administrative expenses
31. OTHER OPERATING INCOME The details of other operating income are as follows:
Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut: 2013
Total pendapatan operasi lain
administrative
2013
31. PENDAPATAN OPERASI LAIN
Penghasilan dividen Laba selisih kurs, neto Hasil penjualan barang bekas Jasa manajemen Lain-lain
and
2012
74.890.950.378 13.092.639.878 3.238.664.529 2.762.035.795 10.194.374.149
77.546.855.711 6.039.966.928 327.951.120 25.273.076.312
Dividends income Foreign exchange gain, net Sale of scraps Management fee Others
104.178.664.729
109.187.850.071
Total other operating income
85
241
242
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
32. BEBAN OPERASI LAIN
32. OTHER OPERATING EXPENSES The details of other operating expenses are as follows:
Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut: 2013
2012
Hasil bersih proyek pengembangan Biaya penyusutan proyek pengembangan
(38.384.609.241)
(47.845.300.802)
(23.909.286.956)
(14.720.325.572)
Gaji, upah dan biaya sosial pensiun Biaya pembayaran denda pajak Biaya (PUKK/Ekolem)/PKBL Biaya operasional PMT Biaya penghapusan dan penyusutan diluar beban pokok penjualan Biaya tanggung jawab sosial perusahaan Penyisihan kerugian penurunan nilai Kurang dicadangkan biaya bonus tahun 2012 Kerugian pengelolaan sapi Rugi penghapusan tanaman Lain-lain
(23.799.715.103) (14.644.190.371) (13.000.000.000) (12.469.507.046)
(21.308.040.588) (980.838.697) (13.353.360) -
(12.397.082.537)
(5.434.196.755)
(5.289.106.848) (3.382.086.040)
(8.884.849.706) (2.674.063.358)
Net earnings of development project Depreciation cost of development project Wages, salaries and retirement social expenses Taxes penalties expenses PUKK/Ekolem/PKBL expenses PMT operating expenses Disposal and depreciation costs outside cost of good sold Cost of corporate social responsibility Allowance for impairment
(2.718.292.724) (2.350.356.140) (131.398.400) (13.458.089.168)
(2.183.226.823) (11.941.912.087) (14.890.864.569)
Underprovision of bonus in 2012 Loss on management of cattle Loss on disposal of plantations Others
(165.933.720.574)
(130.876.972.317)
Total other operating expenses
Total beban operasi lain
33. BEBAN KEUANGAN
33. FINANCIAL CHARGES 2013
2012
Beban bunga dari: Hutang jangka panjang Kapitalisasi ke tanaman
293.662.142.116 (46.269.198.310)
222.450.974.708 (31.202.198.718)
Total
247.392.943.806
191.248.775.990
34. LABA PER SAHAM
Laba tahun berjalan Jumlah saham beredar Laba per saham
Interest expense from: Long-term debts Capitalized to plantations Total
34. EARNINGS PER SHARE 2013
2012
433.344.791.637
697.428.997.083
Income for the year
2.942.116
2.942.116
Number of shares outstanding
147.290
237.050
Earnings per share
86
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
35. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
35. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a)
Pada tahun 2000, Pemerintah Daerah Tingkat II Simalungun mengajukan permohonan pelepasan areal unit usaha dengan luas keseluruhan 850 hektar yang berada di unit usaha Bah Jambi, Marjandi, Marihat, Balimbingan dan Bah Butong yang akan digunakan untuk pengembangan kota yang berada disekitar areal tersebut. Berdasarkan Surat Badan Pertanahan Nasional No. 540.1268-WAKA tanggal 3 Februari 2003, areal seluas 100 hektar dalam penerbitan HGU Unit Usaha Marjandi telah keluar dari areal Perusahaan, tetapi aset yang ada di atas lahan tersebut masih milik PTPN IV sambil menunggu izin pemegang saham dan penilaian appraisal. Proses pelepasan aset masih ditunda karena belum adanya surat persetujuan dari pemegang saham Perusahaan. Melalui surat Menteri BUMN No. S-435/MBU/2009 tanggal 22 Juni 2009, tentang penghapusbukuan areal HGU kebun, Kementrian BUMN meminta agar segera dibentuk panitia penaksir harga untuk menilai aset yang akan dilepas yang keanggotaannya terdiri dari Perusahaan, Kementrian BUMN dan Instansi lain yang dianggap perlu. Persetujuan Kementrian BUMN ini berakhir pada 2010, namun sampai awal 2011 panitia penaksir harga belum terbentuk sehingga persetujuan pelepasan telah habis masa berlakunya. Oleh sebab itu melalui Surat Nomor: 04.14/X/53/VI/ 2011 tanggal 6 Juni 2011, Perusahaan mengajukan kembali permohonan persetujuan pelepasan areal HGU/penghapusbukuan aktiva Kebun Marjandi. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, izin tersebut belum diperoleh.
a)
In 2000, the local Government of Simalungun has submitted a request to the Company to release 850 Ha of estate area located at Bah Jambi, Marjandi, Marihat, Balimbingan, and Bah Butong Estates which will be used for city development surrounding the area. Based on Letter of the National Land Agency letter No. 540.1-268WAKA dated on February 3, 2003, area totaling 100 Ha in the issued HGU of Marjandi Estate has been released from Company’s area, however the assets over the area are still owned by the Company, pending authorization of the Company‘s stockholders and appraisal calculation. The process of landright transfer is still postponed as there is no letter of approval yet from the Company’s stockholders. By a letter from the Minister of State-Owned Enterprises No. S-435/MBU/2009 dated June 22, 2009, regarding the write-off of HGU it was stated to immediately established a Committee of price estimator which consists of the Company, the Ministry of State-Owned Enterprises and other agencies as deemed necessary. The approval from the Ministry of State-Owned Enterprises ended in 2010, but until 2011 the committee of price estimator has not formed yet, so that approval has been expired. Therefore, through a letter No: 04.14/X/53/VI/2011, dated June 6, 2011, the Company resubmit the appeal to release area of HGU/write-off of asset Marjandi estate. Until the date of the financial statements, the approval has not been obtained.
b)
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Langkat No. 9 Tahun 2000 yang berlaku sejak bulan Oktober 2000, tentang sumbangan wajib untuk hasil produksi sawit, karet dan kakao. Besarnya sumbangan yang akan dibayar oleh perusahaan perkebunan yaitu sebesar Rp1,5 per kilogram Tandan Buah Segar yang diolah. Perusahaan bekerjasama dengan Badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan Sumatera telah mengajukan keberatan kepada instansi terkait. Sampai dengan tangal laporan, Perusahaan belum mencatat liabilitas ini karena masih menunggu ketetapan selanjutnya dari instansi yang berwenang.
b)
Based on the regulation of local government of Langkat No. 9 in 2000 which is effective from October 2000, relating to official contribution of palm oil, rubber and cocoa production, the contributions that will be paid by a plantation company amounted to Rp1.5 per kilogram for fresh fruit bunches processed. The Company together with the Association of Sumatra Plantation Companies have submitted a letter of objection to the appropriate government agency. Until the reporting date, the Company does not recognize this liability pending further decision from the government authority.
87
243
244
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
35. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) c)
35. COMMITMENTS (continued) c)
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa koperasi di Kabupaten Madina untuk pengembangan perkebunan plasma dengan pola kemitraan dengan sistem bagi hasil.
CONTINGENCIES
The Company entered into agreements with several cooperatives in Madina Regency in the development of plasma plantation with partnership and profit sharing arrangement. Based on the agreement the Company’s rights and obligation are as follows:
Berdasarkan perjanjian ini Perusahaan wajib dan berhak untuk:
(i)
support the cooperatives to obtain credit from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri Bank); (ii) become a credit guarantor (avalist) of credit obtained from Bank Mandiri; (iii) establish the palm oil estate; (iv) provide guidance and technical development in cultivating the palm oil plantation for the members of cooperatives; and (v) withhold and deposit the proceeds from sales of fresh fruit bunches (FFB) harvest to Bank Mandiri.
(i)
Membantu koperasi-koperasi untuk mendapatkan kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri), (ii) menjadi penjamin (avalist) atas kredit yang diperoleh dari Bank Mandiri, (iii) membangun kebun kelapa sawit, (iv) memberikan bimbingan dan pembinaan teknis budidaya tanaman kelapa sawit kepada anggota koperasi, (v)
AND
memotong dan menyetorkan hasil penjualan Tandan Buah Segar (TBS) ke Bank Mandiri.
Koperasi-koperasi wajib dan berhak untuk:
Cooperatives’ rights and obligations are as follows:
(i)
(i)
(ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
provide the area for development of palm oil plantation; (ii) give full authority to Bank Mandiri to transfer all the funds from the credit to the Company’s account; (iii) agree that all of the cost in the development palm oil plantation will be the liabilities of the cooperatives; (iv) agree to sell of fresh fruit bunches yield to the Company; (v) fulfill liability payment, interest and other charges based on the regulation from Bank Mandiri; (vi) will not transfer the rights of the ownership to other person; and (vii) turn the palm oil processing fully to the Company, received the proceeds from sale of FFB after deducting payments of bank loan from Bank Mandiri, processing cost, maintenance cost, harvesting cost and other cost related to the palm oil estate management.
menyerahkan lahan untuk pengembangan kebun kelapa sawit, memberi kuasa penuh ke Bank Mandiri untuk memindahkan seluruh dana hasil pencairan kredit ke rekening Perusahaan, menyetujui pembebanan semua biaya yang timbul selama pembangunan kebun kelapa sawit sebagai utang koperasi, menyetujui penjualan seluruh TBS hasil kebun kelapa sawit kepada Perusahaan, membayar kewajiban utang, bunga dan biaya lainnya sesuai ketentuan Bank Mandiri, tidak memindahtangankan hak kepemilikan kepada pihak lain, menyerahkan sepenuhnya pengelolaan kebun kelapa sawit kepada Perusahaan, menerima hasil penjualan TBS setelah dipotong kewajiban utang kepada Bank Mandiri, biaya pengolahan, biaya perawatan, biaya panen, dan biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan kebun kelapa sawit.
88
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
35. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) d)
35. COMMITMENTS (continued) d)
Pada tahun 2009, PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) (dahulu Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara), mengadakan beberapa kontrak penjualan minyak sawit milik PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan PT Fath Indonesia (FI) dan PT Primer Agroindustri (PA). Berdasarkan facsimile PT KPBN No. 2932/KPB-Fac/10/P/XII/2009 tanggal 29 Desember 2009 dan No. 032/KPBFac/10/P/I/2010 tanggal 7 Januari 2010, dijelaskan bahwa telah terjadi pembatalan kontrak dan atas pembatalan kontrak tersebut, FI dan PA dikenakan denda masing-masing sebesar Rp5.545.820.433 dan Rp1.414.695.340. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan belum mencatat pendapatan denda atas pembatalan kontrak tersebut karena masih menunggu klarifikasi lebih lanjut dari PT KPBN.
36. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM SIGNIFIKAN
AND
CONTINGENCIES
In 2009, PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) (previously known as Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara), entered into several sale contracts of palm oil owned by PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) with PT Fath Indonesia (FI) and PT Primer Agroindustri (PA). Based on facsimile PT KPBN No. 2932/KPB-Fac/10/P/XII/2009, dated December 29, 2009 and No. 032/KPBFac/10/P/I/2010, dated January 7, 2010, stated that there had been cancellation of a contract, therefore FI and PA will be charged penalty for the amount of Rp5,545,820,433 and Rp1,414,695,340, respectively. Until the date of the financial statements, the Company had not been recorded penalties income from the cancellation of these contract and waiting further clarification from PT KPBN.
36. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS
Beberapa areal unit usaha dan pengembangan Perusahaan yang bermasalah dengan masyarakat dan masih dalam proses penyelesaian adalah sebagai berikut:
Certain area of Company’s business units and the development area that still have problems with the local communities and still being settled, are as follows:
a)
a)
Unit Usaha Balimbingan •
Business unit of Balimbingan •
Sekelompok warga sekitar Kebun Balimbingan yang dipimpin oleh Muhari Sutono, mengajukan gugatan agar Perusahaan mengembalikan lahan seluas 105,27 Ha kepada penggugat. Mahkamah Agung Republik Indonesia (”MA RI”) telah memutuskan Perusahaan adalah pemilik lahan yang disengketakan. Terhadap putusan MA RI tersebut, Muhari Sutono mengajukan peninjauan kembali ke MA RI. Keputusan PK tetap memenangkan Perusahaan dan oleh karenanya, Perusahaan telah mengajukan permohonan eksekusi ke Pengadilan Negeri Simalungun.
89
A group of people nearby the Balimbingan Estate led by Muhari Sutono, is claiming from the Company to return the area totaling 105.27 Ha to the plaintiffs. The Supreme Court of the Republic of Indonesia (SC RI) has decided that the Company is the owner of the conflict area. For that decision, Muhari Sutono submitted Judicial Review to SC RI. Decision of PK still win the Company and therefore, the Company has requested the State Court of Simalungun to execute the decision.
245
246
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
36. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM SIGNIFIKAN (lanjutan) a)
a)
Unit Usaha Balimbingan (lanjutan) •
b)
36. SIGNIFICANT (continued)
b)
Unit Usaha Bah Jambi
AND
LITIGATIONS
Business unit of Balimbingan (continued) •
Sudarman, dkk menggugat Perusahaan atas HGU Kebun Balimbingan atas areal seluas 79 Ha dan gugatan tersebut dikabulkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. Terhadap putusan tersebut Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Medan dan sampai saat ini masih dalam proses. Disamping itu Sudarman, dkk juga menggugat Perusahaan atas HGU kebun Balimbingan atas areal seluas 105,27 Ha dan gugatan tersebut dikabulkan oleh Pengadilan Negeri Medan. Terhadap putusan tersebut Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Medan dan dikabulkan. Atas putusan Pengadilan Tinggi Medan tersebut, Sudarman, dkk mengajukan banding ke MA RI dan ditolak. Atas putusan MA RI tersebut Sudarman, dkk mengajukan peninjauan kembali. Sudarman juga melakukan gugatan perlawanan terhadap rencana eksekusi lahan tersebut. Sampai saat ini perkara masih dalam proses pemeriksaan peninjauan kembali.
CLAIMS
Sudarman and his friends claim the Company for HGU of Balimbingan Estate for the area totalling 79 Ha and the claim accepted by The State Administrative Court of Medan. For that decision the Company appealed to State High Court of Medan and currently the appeal is still in process. Sudarman and his friends also claim the Company for HGU of Balimbingan Estate for the area totalling 105,27 Ha and the claim accepted by the Court of Medan. For that decision, the Company have appealed to the State High Court of Medan and accepted. For that decision, Sudarman, and friends appealed to SC RI and refused. For the SC RI’s decision, Sudarman, and and his friends filed for a Judicial Review. Sudarman also claimed againts the plan of execution of the area. Currently the Judicial Review is still in process.
Business Unit of Bah Jambi
•
Sekelompok warga yang dipimpin oleh Rusnen Sidauruk, mengugat Perusahaan untuk mengembalikan lahan seluas 1.782,62 Ha kepada penggugat. Pengadilan Tinggi Medan telah memutuskan Perusahaan sebagai pemilik lahan yang disengketakan, namun penggugat mengajukan kasasi ke MA RI. Sampai saat ini proses kasasi belum selesai.
•
A group of people led by Rusnen Sidauruk is claiming from the Company to return the area totaling 1,782.62 Ha to the plaintiffs. High Court of Medan has decided that the Company as the owner of the conflict areas, however the plaintiffs have appealed to the SC RI. Currently the appeal is in process.
•
Jumah, dkk menggugat Perusahaan atas HGU Kebun Bah Jambi Blok 95.2 Afdeling IV seluas 75 Ha dan Pengadilan Negeri Simalungun memutuskan gugatan tidak dapat diterima. Terhadap putusan tersebut Jumah, dkk mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Medan namun ditolak. Selanjutnya Jumah, dkk menyatakan kasasi ke MA RI dan sampai saat ini proses kasasi belum selesai.
•
Jumah, and his friends claim the Company for HGU of Bah Jambi Estate Block 95.2 Afdeling IV totalling 75 Ha and The Court of Simalungun has decided to refused the accusation. For that decision Jumah and his friends submit an appeal to High Court of Medan and refused. Subsequently, Jumah and his friends have appealed to the SC RI and currently the appeal is in process.
90
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
36. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM SIGNIFIKAN (lanjutan) c)
d)
36. SIGNIFICANT (continued) c)
Unit Usaha Sei Kopas, Kabupaten Asahan
AND
LITIGATIONS
Business Unit of Sei Kopas, Asahan Regency
•
Sekelompok warga yang dipimpin oleh Solih Sinaga, menuntut Perusahaan untuk mengembalikan areal seluas 400 Ha dari areal HGU yang dikuasai Perusahaan. Pengadilan Tinggi Medan pada tahun 2006 telah memutuskan Perusahaan sebagai pemilik lahan yang disengketakan, namun para penggugat mengajukan kasasi ke MA RI. Sampai saat ini proses kasasi masih berlanjut di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
•
A group of people led by Solih Sinaga is claiming from the Company to return the area totaling 400 Ha from the Company’s HGU area. In 2006, High Court of Medan has decided that the Company as the owner of the conflict area, however the plaintiffs have appealed to the SC RI. Currently the appeal is still in process at the SC RI.
•
Suparjo, dkk menggugat Perusahaan atas areal HGU Dolok Sinumbah seluas 250 Ha. Pengadilan Tata Usaha Medan mengabulkan gugatan Penggugat. Terhadap putusan tersebut, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan, dan dikabulkan. Selanjutnya Suparjo, dkk mengajukan kasasi ke MA RI dan sampai saat ini masih dalam proses kasasi.
•
Suparjo and his friends claim the Company for HGU of Dolok Sinumbah Estate for the area totalling 250 Ha. The claim accepted by Administrative Court of Medan. For that decision the Company appealed to High Administrative Court of Medan and accepted. For that decision, Suparjo and friends have appealed to the SC RI and currently the appeal is in process.
d)
Daerah Kotamadya Medan
Area of Medan City Elly Yunita and her friends claim the Company for controlling its home office which is located at Kartini No.15, to the Court of Medan. Elly Yunita and her friends’ claim is accepted by the Court of Medan. Subsequently, the Company appealed to High Court of Medan, and accepted. For that decision, Elly Yunita and her friends have appealed to the SC RI and MA RI win the Company. Currently, Elly Yunita have not yet filed for a Judicial Review to SC RI.
Elly Yunita, dkk menggugat Perusahaan atas penguasaan rumah dinas Perusahaan yang terletak di jalan Kartini No.15, ke Pengadilan Negeri Medan. Gugatan Elly Yunita, dkk dikabulkan oleh Pengadilan Negeri Medan. Selanjutnya, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Medan, dan dikabulkan. Terhadap putusan tersebut, Elly Yunita dkk mengajukan kasasi ke MA RI dan MA RI memenangkan Perusahaan. Sampai saat ini, Elly Yunita belum mengajukan peninjauan kembali ke MA. e)
CLAIMS
e)
Unit Usaha Bukit Lima
Business Unit of Bukit Lima Kasman Simbolon, and his friends claim the Company for plantation area ex-execution Bukit Lima Estate totaling about 206 Ha. The claim refused by The State Administrative Court of Medan. For that decision the plaintiffs have appealed to The State Administrative Court of Medan and determined that Kasman Simbolon, and his friends’ claim can not accepted. Then, Kasman Simbolon, and his friends have appealed to the SC RI and currently the appeal is in process.
Kasman Simbolon, dkk menggugat Perusahaan atas lahan eks eksekusi Kebun Bukit Lima seluas 206 Ha. Gugatan tersebut ditolak oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. Terhadap putusan tersebut Penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dan diputuskan bahwa gugatan Kasman Simbolon, dkk tidak dapat diterima. Selanjutnya Kasman Simbolon, dkk mengajukan kasasi ke MA RI dan sampai saat ini masih dalam proses.
91
247
248
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
36. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM SIGNIFIKAN (lanjutan) f)
36. SIGNIFICANT (continued) f)
Unit Usaha Marihat
CLAIMS
AND
LITIGATIONS
Business Unit of Marihat Abdul Karim Situmorang claiming the Company for the confict areal of HGU of Marihat Estate totalling 225 Ha. For that dispute, Panel of Judges of the State Court of Simalungun decided to refuse the plaintiffs lawsuit. Then, the plaintiffs have appealed to The High Court and refused. Subsequently, the plaintiffs have appealed to the SC RI and currently the appeal is in process.
Abdul Karim Situmorang menggugat Perusahaan untuk sengketa areal HGU Kebun Marihat seluas 225 Ha. Terhadap sengketa tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun menyatakan menolak gugatan Penggugat. Penggugat kemudian mengajukan banding dan ditolak oleh Pengadilan Tinggi. Selanjutnya, penggugat mengajukan kasasi ke MA RI dan sampai saat ini proses kasasi belum selesai. 37. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
37. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2013, the Group has monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
Dalam mata uang asing/ In foreign currencies Aset: Kas dan setara kas Piutang usaha
US$ EUR US$
Ekuivalen dalam rupiah/ Equivalent in rupiah
878.059 172 443.929
Total
10.702.661.151 2.893.288 5.411.050.581 16.116.605.020
Assets: Cash and cash equivalents Trade receivables Total
The Bank Indonesia’s foreign currency middle rates of exchange are Rp12,189 for US$1 and Rp16,821 for EUR1 as of December 31, 2013. As of February 25, 2014, the date of independent auditors’ report, foreign currency middle rates of exchange are Rp11,620 for US$1 and Rp15,957 for EUR1. If the monetary assets and liabilities denominated in foreign currency as of December 31, 2013 are converted with the middle rate as of February 25, 2014, the net assets will decrease by about Rp Rp751,525,039.
Kurs tukar mata uang asing berdasarkan kurs tengah uang kertas asing yang diterbitkan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp12.189 untuk AS$1 dan Rp16.821 untuk EUR1. Pada tanggal 25 Februari 2014, tanggal laporan auditor independen, kurs tukar mata uang Rupiah berubah menjadi Rp11.620 untuk AS$1 dan Rp15.957 untuk EUR1. Jika jumlah aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah pada tanggal 25 Februari 2014 tersebut, aset neto akan turun sebesar lebih kurang Rp751.525.039.
92
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
38. INSTRUMEN KEUANGAN
38. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut.
Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at their fair value, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanation is stated in the following paragraphs:
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with carrying values that approximate their fair values
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, utang usaha dan lain-lain dan utang bank jangka pendek kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut sebagian besar berjangka pendek.
Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, trade and other receivables, trade and other payables and short-term bank loans reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature.
Nilai tercatat liabilitas jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.
The carrying value of long-term liabilities with floating interest rates approximate their fair value as they are re-priced periodically.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrumen keuangan Kelompok Usaha yang dinyatakan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The following table summarizes carrying values and estimated fair values of the Group’s financial instrument stated in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and 2012:
2013 Nilai Tercatat/ Carrying Values Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha, neto Piutang lain-lain Aset tidak lancar lainnya - prefinancing plasma Total aset keuangan
2012 Nilai Wajar/ Fair Values
Nilai Tercatat/ Carrying Values
Nilai Wajar/ Fair Values
113.774.897.676
106.913.258.761
109.755.465.344
100.769.965.141
Current Assets Cash and equivalents Trade receivables, net Other receivables Other non-current assets - prefinancing plasma
1.469.517.429.568
1.462.655.790.653
1.692.474.067.545
1.683.488.567.342
Total financial assets
258.936.605.753 386.163.638.229
154.337.731.087 425.163.323.128
154.337.731.087 425.163.323.128
1.284.643.035.092 25.700.443.525 45.399.053.275
1.284.643.035.092 25.700.443.525 45.399.053.275
1.524.236.385.399 24.182.028.710 34.300.188.092
1.524.236.385.399 24.182.028.710 34.300.188.092
Liabilitas jangka pendek Utang usaha 258.936.605.753 Utang lain-lain 386.163.638.229 Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 512.948.647.600 Utang jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 3.144.235.341.318
512.948.647.600
399.548.647.600
399.548.647.600
3.144.235.341.318
2.899.443.155.100
2.899.443.155.100
Total liabilitas keuangan
4.302.284.232.900
3.878.492.856.915
3.878.492.856.915
4.302.284.232.900
93
Current Liabilities Trade payables Other payables Current maturities of longterm debts Long-term debts - net of current maturities Total financial liabilities
249
250
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko harga komoditas dan risiko kredit. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, commodity price risk, credit risk and liquidity risk. The Directors review and agree policies for managing each of these risks, which are describes in more details as follows:
Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus Kas
Interest Rate Risks on Fair Values and Cash Flows
Risiko suku bunga Kelompok Usaha terutama timbul dari piutang jangka panjang seperti piutang plasma dan pinjaman untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Kelompok Usaha. Tidak terdapat pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan suku bunga tetap.
The Group’s interest rate risk mainly arises from long-term receivables such as plasma receivables and loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk. There are no loans of the Group that bear interest at fixed rate.
Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga.
Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures.
Risiko mata uang
Currency risk
Risiko mata uang merupakan risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar mata uang. Risiko Kelompok Usaha atas fluktuasi nilai tukar mata uang terutama timbul dari piutang dagang dari penjualan dalam mata uang asing dan hutang dari pembelian dalam mata uang asing. Saat ini, Kelompok Usaha tidak memiliki kebijakan lindung nilai yang formal untuk mengelola risiko mata uang. Namun harga produk utama Kelompok Usaha akan berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional. Keterkaitan fluktuasi harga produk Kelompok Usaha dengan perubahan nilai tukar mata uang secara alamiah tersebut dipandang dapat mengurangi risiko mata uang Kelompok Usaha.
Currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in currency exchange rates. Risk of the Group against fluctuations in currency values arises mainly from receivables from sales in foreign currencies and debt from the purchase of foreign currency. Currently, the Group do not have a formal hedging policy to manage currency risk. But the price of primary products of the Group will fluctuate according to the price traded on international markets. The linkage of the price fluctuation of the Group’s product with the fluctuations in currency exchange rates is in nature seen to reduce the risk of foreign currency of the Group.
Risiko harga komoditas
Commodity price risk
Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan minyak kelapa sawit, minyak inti sawit dan inti sawit, di mana marjin laba atas penjualan barang tersebut dapat terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.
The Group are affected by the volatility of commodity price risk caused by several factors, such as wheather, Goverment’s policy, market’s demand and supply and global economic environment. Such exposure mainly arises from its sales of palm oil, palm kernel oil, and palm kernel where the profit margin on sale of those products may be affected by international market prices fluctuations.
94
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko harga komoditas (lanjutan)
Commodity price risk (continued)
Pada saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.
Currently, the Group does not have a formal hedging policy for commodity price exposures.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan teh dan petani plasma dan penempatan rekening koran dan deposito pada bank.
The Group has credit risk arising from the credits granted to the customers of tea and plasma farmers and placement of current accounts and deposits in the banks.
Selain dari pengungkapan di bawah ini, Kelompok Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.
Other than as disclosed below, the Group has no concentration of credit risk.
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents
Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Kelompok Usaha. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh dewan direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bankbank tersebut
Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and reviewed annually by the board of directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.
Piutang Usaha
Trade Receivables
Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Kelompok Usaha bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Kelompok Usaha mensyaratkan pembayaran saat penyerahan dokumen penjualan. Kelompok Usaha memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan dan saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.
The Group has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires cash against the presentation of documents of tittle. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer and receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts.
95
251
252
Laporan Tahunan Annual report 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Piutang Usaha (lanjutan)
Trade Receivables (continued)
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Kelompok Usaha, penyisihan spesifik dapat dibuat jika utang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Group will contact the customer to act on overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed with legal actions. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all products to customers in the event of late payment and/or default.
Piutang Plasma
Plasma Receivables
Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank.
Plasma receivables represent costs incurred for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by the banks and temporarily self funded by the Company awaiting banks’ funding.
Piutang plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani plasma. Biayabiaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma.
Plasma receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan installments to the banks, advances for fertilizers and other agricultural supplies. These advances shall be reimbursed by the plasma farmers.
Kelompok Usaha melalui pola kemitraan juga memberikan bantuan teknis kepada petani plasma untuk mempertahankan produktivitas perkebunan plasma yang merupakan bagian dari strategi Kelompok Usaha untuk mempererat hubungan dengan petani plasma yang diharapkan akan dapat memperlancar pelunasan piutang plasma.
The Group through partnership scheme also provides technical assistance to the plasma farmers to maintain the productivity of plasma plantations as part of the Group’s strategy to strengthen relationship with plasma farmers which is expected to improve the repayments of plasma receivables.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Kelompok Usaha terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying value of each class of financial assets presented in the consolidated statement of financial position.
96