CRITICAL THEORIES Bagian II Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
1
MARXISME
Jalur Pengaruh Pemikiran Karl Mark & Teori Kritis Neo Marxisme
Teori Kritis II
Hegel Marks Muda Karl Mark
Engels Kautsky
Korsch Lukacs Gramsci
Hokheimer Adorno Marcuse
Habermas
Marks Tua
Feurbach
Tekom II - Fikom
Marxisme Ortodoks
www.fathurin-zen.com
Teori Kritis I
2
NEOMARXISME Lihat lebih jauh : www.encyclopedia.com/doc/1O88-neoMarxism.html NEO MARXISME Gerakan yang berusaha menjelaskan atau menginterpretsi tentang M arxisme Klasik, terutama merujuk kepada pemikiran-pemikiran Mark Muda. Gerakan ini bagaimanapun masih pada kerangka berfikir Mark dan dengan perkembangan Kapitalisme Klasik.
Tujuan Neo-Marxisme
Mengembalikan cara berfikir Hegel tentang dialektika Anti positivisme dan saintifisme Mengembalikan Materialisme Historis Munculnya Aufklarung (pencerahan yang ditandai dengan bangkitnya positivisme) tidak kondusif bagi berkembangnya Marxisme Mengusulkan hubungan antara Kenyataan dan Teori (Praksis) Mengangkat konsep Totalitas (memahami segala sesuatu berdasarkan konteksnya ; Bagian baru dimengerti jika dikaitkan dengan keseluruhan dan sebaliknya)
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
3
NEOMARXISME Pemikiran dan Kritik Karl Korsch Membuka pencerahan kembali tentang marxisme yang benar Mengembalikan marxisme pada filsafat dialektika Korsch mengkritik Positivisme Teori harus dikaitkan dengan praksis Korsc memperjuangkan konsep ”totalitas sejarah” Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
4
NEOMARXISME Pemikiran dan Kritik Georg Lukacks
Lukack juga membicarakan apa yang disebut sebagai Kesadaran Kelas yang sebenarnya warisan dari cara berfikir marx Muda tentang perlunya perjuangan pembebasan yang didasarkan atas ”etika” yang dalam hal ini lebih diartikan sebagai kemampuan dan kesadaran internal yang dimiliki kaum proletar dal am praksis keseharian. Seperti juga Korsch, Lukacs menggunakan pikiran yang pernah disampaikan oleh Hegel dan Marx yang memandang sistim sosial harus dilihat secara totalitas. Ketika kita melihat sesuatu, maka jelas kita harus melihatnya dalam konteks yang total, bukan sebagian-sebagian. Konsep lain yang diangkat oleh Lukacks adalah Reifikasi atau konsep yang menganggap hubungan-hubungan sosial sebagai hubungan ekonomi yang didalamnya berlaku hukum pasar (permintaan dan penawaran), maka hubunganhubungan sosial juga dianggap sebagai komoditi. Manusia dalam konsep ini juga dianggap sebagai komoditi. Lukacks mengkritik juga penerapan teori yang tidak dipraktekkan dalam kenyataan. Baginya, sebuah teori baru bisa dianggap baik, apabila mampu dipraktekkan sebagai bentuk penyadaran masyarakat proletar.
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
5
NEOMARXISME Pemikiran dan Kritik Antonio Gramschi
Ia mengkritik faham saintistik-objektif sebagaimana yang dipahami oleh marxisme ortodoks. Menurutnya, sebuah teori tidak dapat dilepaskan dari praksis Mengkritik tulisan Nikholai Bukharin tentang Materialisme Historis yang berisi pandangan ide-ide kaum intelektual untuk membuat proletariat memahami konsepkonsep komunisme. Menurut Gramschi, dalam masyarakat terdapat Blok Historis. Yaitu kesatuan dialektis antara semua dimensi kehidupan kelas-kelas sosial sebuah masyarakat, sehingga saling mendukung dibawah hegemoni sebuah kelas (dalam hal ini kelas borjuis). Tanda blok historis ini adalah keselarasan antara tiga unsur, unsur ekonomis, militer, dan politik. Hegemoni menurut Gramschi diciptakan melalui dimensi politik yang melahirkan kesadaran (bukan hanya individu, tapi juga universal) dari kelas yang memimpin blok historis. Gramschi juga membuka wacana tentang kesadaran yang dibangun oleh para intelektual borjuis dalam membangun hegemoni ideologis. Ia memulai melakukan kritik ideologi yang selanjutnya dikembangkan oleh para tokoh teori kritis. Ia juga mengkritik konsep ekonomi deterministik, karena ternyata yang berperan itu adalah bukan hanya ekonomi, tetapi juga politik, militer, dan akhirnya budaya.
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
6
NEOMARXISME Hubungan Neomarxisme dan Teori Kritis
Ketiga tokoh Neomarxisme masing-masing telah memberikan ”entry point” bagi dikembangkannya pemikiran-pemikiran kritis berikutnya. Ketiga tokoh itu mengkritisi banyak hal yang sama, seperti ”anti-positivistik”, ”materialisme historis”, ”hubungan teori dan praksis”, dan ”ekonomi deterministik”. Teori kritis dapat dipahami sebagai gerakan yang berusaha menjelaskan dan mengkritisi cara berfikir positivistik. Gerakan ini tidak lagi pada kerangka berfikir Mark, tetapi banyak diilhami oleh pemikiran-pemikiran Marxisme (khususnya neomarxisme) dan dengan perkembangan Kapitalisme Modern. Analisa kritis tentang masyarakat, bukan hanya pada fakta bagaimana, tetapi mengkritisi fakta sosial untuk mengubah kondisi (melakukan reformasi). Karena itu, tujuan teori Kritis adalah membongkar bentuk-bentuk yang tidak disadari masyarakat (seperti life style, dll) karena adanya dominasi dan alienasi sosial yang tidak wajar oleh kekuatan-kekuatan tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Bedanya teori kritis dengan neomarxisme adalah, jika neomarxisme masih dalam kritik terhadap masyarakat kapitalisme klasik, maka terori kriti s mengkritisi masyarakat kapitalisme modern. Selain itu, neomarxisme masih berpijak pada Marx, sedang teori kritis tidak dalam tradisi berfikir marxis, meskipun banyak diilhami oleh pemikiran marxisme.
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
7
CRITICAL THEORY TEORI KRITIS AWAL Gerakan yang berusaha menjelaskan dan mengkritisi cara berfikir Positivistik. Gerakan ini tidak lagi pada kerangka berfikir Mark, tetapi banyak diilhami oleh pemikiran-pemikiran Marxisme dan dengan perkembangan Kapitalisme Modern. Analisa kritis tentang masyarakat, bukan hanya pada fakta bagaim ana, tetapi mengkritisi fakta sosial untuk mengubah kondisi (melakukan reformasi) Tujuan Teori Kritis Membongkar bentuk-bentuk yang tidak disadari masyarakat (life style, dll) karena adanya DOMINASI dan ALIENASI sosial yang tidak wajar oleh kekuatan-kekuatan tertentu untuk mendapatkan keuntungan.
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
8
CRITICAL THEORY
Gerakan ini dikenal juga dengan Franfurt School yang berdiri tahun 1923 di Jerman dg tokoh MAX HORKHEIMER, THEODOR ADORNO & HERBERT MARCUSE Penerus tradisi Marxisme yg melihat media & komunikasi massa sbg struktur2 opresif dlm masyarakat2 kapitalistik
Terori Kritis Jerman Lebih mengacu pada pendekatan HISTORIS dan KONTEKS (hermeneutika) Teori Kritis Perancis Lebih mengacu pada pendekatan STRUKTURALISME (Sosiologi dan Bahasa) Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
9
TERIMA KASIH
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
10