CRITICAL THEORIES Bagian III
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
1
Jurgen Habermas Jürgen Habermas (18 Juni, 1929, Düsseldorf) ialah seorang filsuf dan sosiolog yang berada di dalam tradisi Critical Theory dan pragmatisme Amerika. Dia paling dikenal dengan sebuah konsep ruang publik yang didasarkan pada teori dan praktek 'aksi komunikatif'. Karya-karyanya, yang seringkali diberi label Neo-Marxisme, terfokus pada dasar-dasar pembentukan teori sosial dan epistemologi, analisa kapitalisme di masyarakat industrial dan demokratis; kepastian hukum di dalam konteks evolusi sosiobudaya; dan politik kontemporer. Linat lebih jauh : http://en.wikipedia.org/wiki/J%C3%BCrgen_Habermas Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
2
CRITICAL THEORY TRADISI JERMAN JURGEN HABERMAS Masyarakat harus dipahami sbg sebuah kombinasi antara tiga macam kepentingan utama: (1) Kerja (work); (2) Interaksi (interaction); (3) Kekuasaan (power) Kepentingan bekerja (work)
Terkait dg usaha2 utk menciptakan sumberdaya material Karena sifat2 instrumentalnya utk menangani pekerjaan2 yg terlihat utk memperoleh hasil yg objektif bekerja ini lebih banyak terkait dg kepentingan teknis (technical interest) yang melibatkan rasionalitas instrumental (instrumental rationality) yg direpresentasikan dlm ilmu pengetahuan analitis-empiris (empirical-analytical science) Teknologi digunakan sbg sebuah instrumen utk memperoleh hasil2 praktis yg didasarkan pd penelitian ilmiah.
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
3
JURGEN HABERMAS
Kepentingan Interaksi (interaction)
Terkait dg penggunaan bahasa dan sistem2 simbol lain dlm komunikasi Karena kerjasama sosial perlu untuk bisa bertahan (survival) kepentingan interaksi ini berhubungan dg kepentingan praktis (practical interest) yg melibatkan rasionalitas praktis (practical rationality) yg direpresentasikan dlm ilmu pengetahuan sejarah dan hermeneutika (historical-hermeneutical science).
Kepentingan Kekuasaan (power)
Berhubungan dg distribusi kekuasaan dlm tatanan sosial utk menci ptakan dominasi2 ttt. Mengarahkan distorsi komunikasi Mll kesadaran akan adanya ideologi2 yg mendominasi dlm masyarakat, kelompok2 dpt memberdayakan diri mereka sendiri utk mengubah kondisi masyarakatnya. Konsekuensinya kekuasan mempunyai kepentingan emansipatoris (emancipatory interest) yg melibatkan rasionalitas refleksi-diri (self-reflection rationality) yg direpresentasikan dlm ilmu pengetahuan kritis (critical science/ critical theory).
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
4
JURGEN HABERMAS TYPE
NATURE OF INTEREST
RATIONALITY
ASSOCIATED SCHOLARSHIP
Work
Technical
Instrumental
Empirical sciences
Interaction
Practical
Practical
History/ Hermeneutics
Power
Emancipatory
Self-reflection
Critical theory
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
5
CRITICAL THEORY TRADISI JERMAN
UNIVERSAL PRAGMATICS Didekati dr teori tindak-ujaran (speech-act theory): (1) tuntutan (constatives); (2) pengaturan (regulatives); dan (3) pengakuan (avowals) Tuntutan (constatives) / pernyataan dg tegas (assertion)
Pengaturan (regulatives)
Dirancang utk menjelaskan kebenaran sebuah proposisi Misal: Konflik antara buruh dg manajemen. Serikat buruh dituduh terlibat praktek perburuhan yg tdk adil Utk mempengaruhi hubungan seseorang dg yg lainnya mll pengaruh ttt, mll perintah & janji Misal: Pernyataan praktik buruh tdk adil bisa mempengaruhi posisi buruh utk diajak berunding
Pengakuan (avowals)
Dirancang utk mengekspresikan kondisi internal pembicara utk menegaskan sesuatu mengenai orang lain Misal: Ekspresi kemarahan satu pihak pd pihak lainnya.
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
6
CRITICAL THEORY TRADISI JERMAN
Bermacam tindak-ujaran tsb menentukan macam validitas yg hrs dipenuhi dlm pernyataan yg dibuat
Tindak-ujaran tuntutan --- kebenaran (the truth) Tindak-ujaran regulatif --- mengikuti standar-standar kelayakan ttt (appropiateness) Tindak-ujaran pengakuan --- ketulusan dan kejujurannya (sincere and truthful)
Klaim pd validitas ini tdk sll mudah untuk dilakukan krn orang tdk sll percaya pd kevaliditasan pernyataan seseorang --dibutuhkan wacana (discourse) Wacana
Menggambarkan jenis komunikasi khusus yg dipersyaratkan ketika pernyataan dipersoalkan validitasnnya Sebuah argumentasi sistematik dg menyajikan daya tarik (seruan-seruan) khusus utk menunjukkan validitas sebuah klaim
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
7
CRITICAL THEORY TRADISI JERMAN
Wacana teoritik (theoritical discourse)
Wacana praktis (practical discourse)
Menekankan norma2 yg berlaku Misal: Musyawarah utk capai mufakat solusi terbaik bg kepentingan bersama
Wacana meta-teori (metatheoritical discourse)
Menekankan pembuktian scr aktual (evidence) Misal: Buruh mangkir sbg bukti dr pernyataan praktik buruh tdk adil.
Argumentasi mll bukti2 yg baik yg jadi dasar dr klaimnya ataupun norma2 yg layak digunakan
Wacana meta-etis (metaethical discourse)
Mempersoalkan sifat pengetahuan itu sendiri Menggunakan argumentasi filosofis sbg basis komunikasi Tipikal teori kritis krn menantang prosedur yg berlaku dlm pembentukan pengetahuan sosial ttt Misal: Mempersoalkan relasi asimetris antara buruh-pengusaha mll konsep Marxian
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
8
CRITICAL THEORY TRADISI JERMAN
Situasi percakapan ideal (ideal speech situation)
Adanya kebebasan berbicara Akses sama utk berpartisipasi dlm pembicaraan Adanya norma & kewajiban dlm masyarakat utk mendistribusikan kekuasaan scr sama pd semua lapisan yg ada di masyarakat
Kolonisasi (colonization)
Ketika individu2 dlm dunia-kehidupan (life-world) berada dlm cengkraman kekuasaan sistem Kecil kemungkinan bg individu utk menggunakan bahasa guna mencapai tujuan2 positif dalam kehidupannya Teori kritis hadir untuk memunculkan pertanyaan2 dan meminta perhatian pd persoalan2 dlm dunia-kehidupan utk membuat refleksi kritis dan resolusi yg perlu bg perubahan kondusif utk menciptakan komunikasi yang emansipatoristik Contoh: Dlm masyarakat kapitalistis kehidupan dinilai scr material
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
9
TERIMA KASIH
Tekom II - Fikom
www.fathurin-zen.com
10