Bagian III: JARINGAN AIR KOTOR
PENGERTIAN
Air buangan atau Air Limbah (Waste Water) adalah air yang telah selesai digunakan oleh berbagai kegiatan manusia (rumah tangga, industri, bangunan umum dll.).
Sewer adalah jaringan perpipaan yang pada umumnya tertutup dan secara normal tidak membawa aliran air buangan secara penuh.
Sewage adalah cairan buangan yang dibawa melalui Sewer.
Sewerage System adalah suatu sistem pengelolaan Air Limbah mulai dari pengumpulan (sewer), pengolahan (treatment) sampai dengan pembuangan akhir (disposal).
Combined Sewer (sistem kombinasi) adalah sistem yang direncanakan untuk membawa domestic sewage, industrial waste dan storm sewage (air hujan).
Self Purification adalah kemampuan alamiah dari suatu badan air atau sungai untuk menguraikan zat-zat organik menjadi zat yang stabil.
DO (Disolved Oxygen) adalah oksigen yang terlarut dalam air yang digunakan untuk metabolisme binatang dan tumbuh-tumbuhan di dalam air.
BOD (Biological Oxigen Demand) adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan zat organik pada kondisi aerob.
Kondisi Aerob adalah kondisi suatu badan air yang mengandung 02.
Kondisi Anaerob adalah kondisi suatu badan air yang tidak mengandung oksigen.
FUNGSI SALURAN PEMBUANGAN AIR KOTOR DALAM BANGUNAN a. Fungsi kenyamanan. Sebagai bagian dari sebuah bangunan, saluran air kotor berfungsi sebagai penunjang kegiatan yang sedang berlangsung dalam bangunan. b. Fungsi estetika. Dengan adanya jaringan saluran pembuangan air kotor, maka penampilan fisik bangunan akan lebih estetis karena secara keseluruhan penampilan bangunan akan lebih teratur. c. Fungsi utilitas. Saluran pembuangan air kotor merupakan suatu saluran yang berfungsi sebagai pengangkut bahan-bahan limbah dari kegiatan yang sedang berlangsung dalam suatu bangunan.
Universitas Gadjah Mada
1
JENIS ZAT BUANGAN Jenis zat buangan dari dalam bangunan atau suatu lingkungan pada umumnya digolongkan dalam dua macam yaitu zat padat dan zat cair. Zat buangan padat adalah kotoran yang berasal dari kloset dan berupa tinja. sedangkan zat buangan cair adalah air kotor yang berasal dari lavatory, urinoir, bak mandi, dll. Air buangan dapat dibagi dalam empat golongan:
1. Air tinja, yaitu air sisa buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air buangan mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat plumbing lainnya. 2. Air bekas pakai / air sabun, yaitu air buangan yang berasal dari bak mandi, wastafel, bak dapur, dan sebagainya. 3. Air hujan, yaitu air dari atap dan halaman yang berasal dari hujan. 4. Air buangan khusus, yaitu air buangan yang mengandung bahan kimia atau bahanbahan berbahaya lainnya. Air buangan tersebut biasanya berasal dari pabrik, laboratorium, tempat pengobatan, rumah pemotongan hewan, dll.
KARAKTERISTIK AIR BUANGAN A. Karakteristik Fisik
Warna
Bau
Suhu
Kekeruhan
B. Karakteristik Kimia
Zat Organik merupakan zat yang dapat terurai atau mudah terurai menjadi zat yang stabil oleh manusia secara alamiah. Umumnya terdiri dari senyawa C.H.N.O.P.S (protein dan Karbohidrat).
Zat Anorganik tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Contoh nya adalah: Besi (Fe), Mangan (Mg), Air Raksa (Hg), Timah Hitam (Pb), Logam berat lainnya, Pestisida dan Deterjen.
C. Karakteristik Biologi
Bakteri Aerob adalah jenis bakteri yang dapat hidup bila tersedia O2.
Bakteri Anaerob adalah bakteri yang dapat hidup tanpa adanya O2.
Bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa O2.
Universitas Gadjah Mada
2
KLASIFIKASI SISTEM BUANGAN AIR
A. MENURUT JENIS BUANGAN a. Sistem Pembuangan Air Tinja, adatah sistem pembuangan dari kloset/ peturasan, dll. yang berasal dari datam gedung, yang dikumpulkan dan dialirkan dalam bangunan bersama-sama. b. Sistem Pembuangan air bekas pakai / air sabun, adalah sistem pembuangan air dimana air bekas pakai dalam gedung dikumputkan dan dialirkan ke luar bangunan. c. Sistem Pembuangan Air Hujan. Adalah sistem pembuangan dimana hanya air hujan dari atap gedung dan tempat lainnya dikumpulkan dan diatirkan ke tuar bangunan. d. Sistem Pembuangan Air Khusus. Adatah sistem buangan yang dikhususkan bagi air buangan yang apabila ditinjau dari segi pencemaran tingkungan adalah sangat berbahaya, terutama jika air buangan tersebut langsung disaturkan datam riot kota tanpa proses pengamanan/pengolahan lebih dahutu. Oleh karena itu perlu disediakan peratatan khusus untuk mengolahnya sesuai persyaratan, sebelum dibuang ke riot kota. e. Sistem Pembuangan dari Air Berlemak dari Dapur. Sistem pembuangan dari dapur secara umum sebenarnya dapat dimasukkan datam riot kota tanpa proses pengamanan terlebih dahulu.
B. MENURUT CARA PEMBUANGAN AIR KOTOR a. Sistem pembuangan campuran, yaitu sistem pembuangan dimana segala jenis
air buangan dikumpulkan ke dalam satu saluran dan dialirkan ke luar gedung, tanpa memperhatikan jenis air buangannya. b. Sistem pembuangan terpisah, yaitu sistem pembuangan dimana segata jenis air
buangan dikumpulkan dan dialirkan ke luar gedung secara terpisah. c. Sistem pembuangan air secara tak langsung, yaitu sistem pembuangan air
dimana air buangan dari beberapa lantai gedung bertingkat digabungkan datam satu kelompok.
C. MENURUT CARA PENGALIRANNYA a.
Sistem gravitasi, yaitu air buangan mengatir dari tempat yang lebih tinggi secara grafitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah.
Universitas Gadjah Mada
3
b.
Sistem bertekanan yaitu bita saluran umum atau riot kota letaknya lebih tinggi dari atat-atat plumbing, sehingga air buangan dikumpulkan tertebih dahulu dalam suatu bak penampung kemudian dipompakan ke riot kota.
D. MENURUT LETAKNYA a. Sistem pembuangan dalam bangunan, yaitu sistem pembuangan yang tertetak di datam gedung, sampai jarak satu meter dari dinding tuar bangunan tersebut. b. Sistem pembuangan di luar bangunan atau riot bangunan, yaitu sistem pembuangan di luar bangunan, di halaman, mulai satu meter dari dinding paling tuar dari bangunan sampai ke riot kota.
ONE PIPE SYSTEM
Semua sistem pembuangan (air tinja dan air sabun atau air kotor tainnya) pada One Pipe System dialirkan melalui satu pipa.
Pada ujung pipa bagian atas selalu terbuka dan disebut vent stack.
Manfaat vent stack adatah untuk menghindari terjadinya cyclone effect karena sifat pipa merupakan bejana berhubungan.
Universitas Gadjah Mada
4
Universitas Gadjah Mada
5
TWO PIPE SYSTEM • Pada Two Pipe System,. air tinja dan air kotor/air sabun dipisahkan pembuangan dengan dua jenis pipa.
Soil pipe mengalirkan air tinja, waste pipe mengalirkan air kotor selain air tinja.
SINGLE STACK SYSTEM
Pada Single Stack System, air tinja dan air kotor / air sabun dipisahkan pembuangan dengan dua jenis pipa pada aliran mendatar, sedangkan pipa vertikal menjadi satu.
Pada ujung pipa bagian atas selalu terbuka dan sering disebut sebagai vent stack. Keuntungan sistem ini adalah memudahkannya pengontrolan pipa mendatar bila terjadi gangguan/kebuntuan dalam saluran. Selain itu, pipa tegak yang berupa vent stack cukup satu buah saja, biasa dianggap menguntungkan. Sistem ini banyak digunakan di Indonesia.
Universitas Gadjah Mada
6
SYARAT PIPA AIR KOTOR 1.
Pipa menggunakan bahan anti korosi, tidak menimbulkan kontaminasi.
2.
Permukaan dalam pipa harus licin, sehingga terbebas dari penggumpalan.
3.
Sirkulasi udara dalam pipa harus lancar.
4.
Pada ujung atas vent stack harus terbuka agar tidak terjadi cyclone effect maupun efek kapiler.
Universitas Gadjah Mada
7
5. Pada setiap fixture pembuangannya harus dilengkapi dengan trap seal yang berfungsi sebagai penyekat bau, misalnya dengan memakai prinsip leher angsa pada kloset, wastafel, dan floor drain. 5. Kemiringan pipa harus diperhatikan. Diameter pipa
Kemiringan minimal
< 75 inci
2%
> 75 inci
1%
KEMIRINGAN PIPA DAN KECEPATAN ALIRAN a. Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air buangan yang biasanya mengandung bahan-bahan padat. Maka pipa pembuangan harus mempunyai ukuran kemiringan yang cukup sesuai dengan banyak dan jenis buangan yang dialirkan. b. Aliran di dalam pipa dianggap tidak penuh dengan air buangan, tidak lebih dari 2/3 terhadap penampang pipa, sehingga bagian atas yang kosong cukup untuk sirkulasi udara. c. Kemiringan pipa dapat dibuat sama atau lebih dari satu per diameter pipanya (dalam mm). d. Kemiringan pipa pembuangan dan riolnya dapat dibuat lebih landai daripada kemiringan standar, dengan kecepatan tidak kurang dari 0,6 m/detik. Dalam hal ini jika kurang dari kecepatan tersebut, kotoran dalam air buangan akan mengendap dan menyumbat pipa. e. Kecepatan terbaik dalam pipa antara 0,6-1,2 m/detik. f.
Jika aliran terlalu cepat akan menimbulkan turbulensi aliran yang dapat menimbulkan gejolak-gejolak tekanan dalam pipa. Hal ini akan mengganggu fungsi seal trap.
g. Kemiringan yang lebih dari 1/50 cenderung menimbulkan efek siphon yang akan menyedot air penutup dalam seal trap. h. Pada jalur pipa yang cukup panjang, ukuran pipa sebaiknya tidak kurang dari 50 mm.
LUBANG PEMBERSIH DAN BAK KONTROL 1. Lubang pembersih dan bak kontrol digunakan untuk pembersihan pipa dari sumbatan dan kotoran yang mengganggu aliran dalam pipa. 2. Lubang pembersih dipersyaratkan harus mudah dicapai dan pada area sekelilingnya harus cukup luas untuk memudahkan pembersihan. Untuk pipa ukuran sampai dengan 62 mm jarak sekelilingnya minimal 30 cm, dan untuk ukuran pipa 75 mm atau lebih jarak sekelilingnya minimal 45 cm. 3. Lubang pembersih harus dipasang pada lokasi sebagai berikut : Universitas Gadjah Mada
8
Awal cabang mendatar atau pipa pembuangan gedung.
Pada pipa mendatar yang panjang.
Pada tempat dimana pipa pembuangan membelok dengan sudut lebih dari 45 derajat.
Bagian bawah dari pipa tegak dan di dekatnya.
BAHAN PIPA SALURAN LIMBAH A. Polyvinil Chlorida (PVC) 1.
Di pasaran terdapat beberapa ukuran pipa jenis PVC, antara lain dengan diameter: 2 inci, 4 inci, 5 inci dst.
2.
PVC tidak tahan terhadap bahan-bahan kimia, terutama yang mengandung klor dan yang bersifat asam, serta tidak tahan terhadap panas, selain itu juga tidak tahan terhadap benturan.
3.
Temperatur air buangan yang diijinkan masuk ke dalam PVC maksimal 60 derajat Celcius, karena koefisien muai PVC sebesar 0,06/mm/0 derajat. Hal tersebut dapat diatasi dengan menurunkan suhu air atau menetrallisir air buangan yang mengandung unsur-unsur kimia sebelum dialirkan ke PVC.
B. Pipa Galvanis (galvanized pipe) 1.
Dibuat dari bahan baja yang dicampur dengan besi dan karbon dengan perbandingan tertentu. Dipasaran terdapat beberapa jenis galvanized pipe berdasarkan dimensi dan ketebalan.
2.
Galvanized pipe mempunyai sifat tahan terhadap benturan, tidak bersifat getas, tahan panas, tahan terhadap zat-zat kimia, dan bebas karat dalam keadaan normal.
3.
Dalam pemasangannya galvanized pipe memerlukan alat bantu berupa besi penggantung dan pengikat pipa.
PERTIMBANGAN PEMILIHAN BAHAN A. Pertimbangan Umum Beberapa faktor yang dapat dijadikan pertimbangan untuk jenis komponen yang digunakan:
Harga komponen
Tingkat keawetan komponen
Kemudanan dalam pemasangan
Kemudahan dalam perawatan
Kemudahan dalam penggantian Universitas Gadjah Mada
9
Kemudahan memperoleh bahan di pasaran
Selera pemakai.
B. Pertimbangan Arsitektural. Pertimbangan dalam segi arsitektural adalah:
Pemilihan bahan berdasarkan pada fungsi yang lebih spesifik
Potensi dari komponen yang dipakai
Pemilihan bahan berdasarkan pada proporsi ruang secara umum.
UKURAN-UKURAN PIPA PEMBUANGAN Dalam standar Standar HASS 206-1977 disebutkan bahwa: a.
Ukuran minimum pipa cabang mendatar Pipa cabang mendatar harus mempunyai ukuran minimal sama dengan diameter terbesar dari perangkap alat plumbing/seal trap yang dilayani.
b.
Ukuran minimum pipa tegak Pipa tegak harus mempunyai ukuran sekurang-kurangnya sama dengan diameter terbesar cabang mendatar yang disambung ke pipa tegak tersebut.
c.
Pengecilan ukuran pipa Pipa tegak maupun pipa cabang mendatar tidak boleh diperkecil diameternya dalam arah air buangan. Pengecualiannya hanya pada kloset, dimana pada lubang keluarnya dengan diameter 100 mm dipasang pengecilan pipa (reducer) 100 / 75 mm. Cabang mendatar yang melayani satu kloset harus mempunyai diameter minimal 75 mm dan untuk dua kloset atau lebih minimal 100 mm.
d.
Pipa di bawah tanah Pipa pembuangan yang ditanam dalam tanah atau di bawah lantai bawah harus mempunyai minimal 90 mm.
e.
Interval cabang Interval cabang adalah jarak pada pipa tegak antara dua titik dimana cabang mendatar disambungkan pada pipa tersebut minimal berjarak 2,5 m.
CATATAN: Fixture pembuangan adalah semua alat pembuangan pada system pembuangan air kotor bangunan gedung, misalnya: floor drain, kloset, wastafel dan lainnya.
Universitas Gadjah Mada
10