PT INDONESIA COMNETS PLUS
Continuing Consolidation to be a Sustainable Corporation Melanjutkan Konsolidasi Menuju Perusahaan yang Berkelanjutan
2012 Annual Report
Laporan Tahunan
8
ANNUAL REPORT
PRAWACANA
FOREWORD
MELANJUTKAN KONSOLIDASI MENUJU PERUSAHAAN YANG BERKELANJUTAN CONTINUING CONSOLIDATION TO BE A SUSTAINABLE CORPORATION
Sepanjang tahun 2012 ICON+ terus melanjutkan langkah-langkah strategis yang sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya untuk menjadi perusahaan terkemuka di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dengan mengoptimalkan keunggulan-keunggulan kompetitif antara lain berupa jaringan transmisi fiber optik sepanjang lebih dari 30.000 KM di seluruh Indonesia, ICON+ dapat mencapai target pendapatan sesuai dengan rencana strategis perusahaan, yaitu sebesar lebih dari Rp 1 triliun. Dengan terus melakukan upaya peningkatan pelayanan prima, inovasi produk dan layanan tiada henti, dan efisiensi operasional di segenap lini usaha, ICON+ yakin akan mencapai kinerja keuangan sesuai yang direncanakan. Demikian pula, dengan berbagai inisiatif di bidang tata kelola (governance) serta peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) dan pelibatan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders engagement), maka ICON+ yakin akan tumbuh menjadi perusahaan yang berkelanjutan (sustainable corporation) baik di bidang ekonomi, sosial maupun lingkungan.
ICON+ throughout 2012 continued strategic steps that have been made in previous years to become a leading company in the field of Information and Communication Technology. By optimizing the competitive advantages which include fiber optic transmission network throughout more than 30.000 kilometers in Indonesia, ICON+ could achieve revenue targets in accordance with the strategic plan of the company, amounting to more than Rp. 1 trillion. By continuing to make efforts to promote excellent service, product innovation and relentless service, and operational efficiency in all business lines, ICON+ is confident of achieving the financial performance as planned. Similarly, the various initiatives in the areas of governance as well as an increase in corporate social responsibility and the engagement of all stakeholders, ICON+ is confident of growing into a sustainable corporation either in the field of economic, social and environmental.
ANNUAL REPORT 3
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDERS
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
10
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
“Dengan semangat bekerja keras dan cerdas melalui perumusan rencana strategis yang matang, pengembangan produk yang beragam sesuai kebutuhan pelanggan, strategi pemasaran yang proaktif serta pengelolaan risiko yang efektif maka Dewan Komisaris optimis ICON+ dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa mendatang dengan lebih baik.” "In the non-stop spirit of hard-working through the formulation of mature strategic plans, the development of products that vary according to customer needs, proactive marketing strategies and effective risk management, the Board of Commissioners is optimistic that ICON+ can face the challenges and optimize opportunities in the future. " Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Distinguished Shareholders and Stakeholders,
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat menyampaikan laporan pertanggungjawaban dalam Laporan Tahunan ini kepada Pemegang Saham dan para pemangku kepentingan lainnya. Kami sampaikan bahwa dalam 3 (tiga) tahun terakhir, PT Indonesia Comnets Plus selanjutnya disingkat dengan ‘ICON+’ telah meletakkan pondasi guna mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang.
Gratitude to Presence of God Almighty, we are able to submit an accountability report to Shareholders and other stakeholders. We can say that in the 3 (three) years, PT Indonesia Comnets Plus hereinafter referred to as 'ICON+' continues to encourage the sustainable growth of the company's performance in the long term.
Ditengah kondisi ekonomi makro Indonesia dan pertumbuhan industri TIK yang positif, kami bersyukur atas pencapaian yang diraih ICON+ sepanjang tahun 2012. Secara umum pencapaian ICON+ termasuk dalam kinerja yang memuaskan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pencapaian ini tentu tidak terlepas dari hasil kerja keras manajemen beserta seluruh jajaran pegawai Perusahaan. Pesatnya pertumbuhan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ditandai dengan meningkatnya permintaan pasar sebagai respon atas faktor pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 6,23% menjadi modal dan memberikan kesempatan yang luas untuk berkembangnya bisnis TIK. Dewan Komisaris sependapat dengan manajemen ICON+ bahwa inovasi merupakan kunci dari pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Kami sepenuhnya mendukung dilanjutkannya semangat bekerja keras tiada henti melalui perumusan rencana strategis yang matang, pengembangan produk yang beragam sesuai kebutuhan dan harapan pelanggan, strategi pemasaran yang proaktif serta pengelolaan risiko yang efektif.
Indonesia amid macroeconomic conditions are likely to be positive, we are grateful for the achievement accomplishments of ICON+ during 2012. The achievement of ICON+ is included in a fairly satisfactory performance in terms of both quality and quantity, although a number of performance decreased slightly. This achievement would not be separated from the hard work of the management and all levels of company employees. The rapid development and growth of information and communication technology industry (ICT) was supported by the increasing market demand and stable economic growth factor. With the growth of Gross Domestic Product (GDP) reached at 6.23% provide opportunity for the development of ICT business in the future. Also supported by the stable rate of inflation and foreign exchange, ICON+ will continue to improve its performance in the future. The Board of Commissioners agreed with management of ICON+ that innovation is the key for long-term growth. We fully support the continuation of the spirit of relentless slog through the formulation of mature strategic plans, the development of products that vary according to the needs and expectations of customers, proactive marketing strategies and effective risk management.
ANNUAL REPORT
11
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Penilaian Atas Kinerja Direksi Tahun 2012
12
Performance Assessment of Board of Directors in 2012
Kinerja Keuangan ICON+ selama tahun 2012 menunjukkan hasil positif dibandingkan tahun 2011, baik dari sisi pertumbuhan aset, solvabilitas dan likuiditas. Namun demikian pada tahun 2012 terjadi penurunan Laba komprehensif dari tahun sebelumnya.
ICON+ showed positive results of Financial Performance in 2012 compared to 2011, both in terms of growth of asset, solvency and liquidity. However there was a decline in net profit in 2012 compare than the previous year.
Pendapatan yang diperoleh ICON+ selama tahun 2012 meningkat 44% menjadi sebesar Rp 1.001.471 juta dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 693.771 juta. Kenaikan pendapatan tersebut didominasi oleh pendapatan atas jaringan telekomunikasi dan sisanya berasal dari jasa telekomunikasi, jasa aplikasi teknologi informasi dan jasa lainnya. Namun demikian, beban usaha pada tahun 2012 meningkat 45% menjadi Rp 925.334 juta dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 636.644 juta yang disebabkan oleh adanya kenaikan beban keuangan pada akun Pos Keuangan dan lain-lain bersih secara signifikan. Hal tersebut mengakibatkan perolehan laba komprehensif pada tahun 2012 turun sebesar 31% menjadi Rp 32.921 juta dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 47.507 juta.
Revenue of ICON+ earned during 2012 increased at 44% of Rp. 1.001.471 million higher than Rp. 693.771 million. The increase in revenue was dominated by telecommunication networks and the rest comes from the telecommunications, information technology application services and other services. However, operating expenses increased at 45% of Rp. 925.334 in 2012 higher than Rp. 636.644 million was driven by a significant increase on financial expenses. This resulted in the acquisition of net profit decreased at 31% in 2012 of Rp. 32.921 million lower than Rp. 47.507 million in 2011.
Untuk tahun 2012 ICON+ mencatat kenaikan jumlah aset sebesar 11% menjadi Rp 1.846.195 juta, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 1.661.509 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya aset tidak lancar yang sebagian besar karena adanya kenaikan Aset Tetap Dalam Pelaksanaan (Construction in Progress) dalam rangka investasi untuk penyambungan baru kepada pelanggan. Sedangkan total Liabilitas tahun 2012 adalah sebesar Rp 1.095.764 juta, meningkat 14%, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 962.962 juta. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah kewajiban jangka panjang.
ICON+ recorded an increase at 11% in total assets of Rp 1.846.195 million in 2012, higher than Rp. 1.661.509 million in 2011. This increase was driven by non-current assets largely increase due to an increase in the Fixed Assets Implementation (Construction in Progress) in order for investment of the customer’s new connection. While total liabilities was Rp. 1.095.764 million in 2012, an increase at 14%, higher than Rp. 962.962 million in 2011. This increase was driven by an increase in the number of long-term liabilities.
Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek tercermin pada rasio likuiditas, yang meningkat pada tahun 2012 menjadi sebesar 39% dibandingkan tahun 2011 sebesar 21%.
The company's ability to pay short-term liabilities was reflected on the liquidity ratio, which increased at 39% in 2012 higher than 21% in 2011.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Adapun kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tercermin dari rasio profitabilitas, untuk rasio ROE (Return On Equity) pada tahun 2012 mengalami sedikit penurunan menjadi sebesar 11,3% dibandingkan tahun 2010 sebesar 12% sedangkan rasio ROA (Return On Asset) pada tahun 2012 sebesar 18,3% meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar 16%. Terkait dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka panjang ditunjukan oleh rasio solvabilitas, yaitu debt to total equity, pada tahun 2012 sebesar 146% meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar 137%.
The company's ability to generate profits as reflected in the profitability ratios of Return On Equity (ROE) was decreased at 11.3% in 2012 lower than 12% in 2011, while Return on Assets (ROA) was increased at 18,3% in 2012 higher than 16% in 2011. Relating to the company's ability to meet long-term liabilities was shown by the solvency ratio of the debt to total equity which was at 146.02% in 2012 higher than 137.85% in 2011.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Implementation of Corporate Governance
Dewan Komisaris menyadari bahwa peningkatan kinerja perusahaan secara berkelanjutan hanya dapat terwujud, salah satunya apabila perusahaan menerapkan tata kelola perusahaan secara konsisten. Untuk itu kami selalu memberikan perhatian khusus dalam pengawasan atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemegang saham, regulator dan best practice pada perusahaan sejenis.
Board of Commissioners recognize that sustainable corporate performance improvement can only be realized, if one company consistently implemented corporate governance. So we always give special attention in oversight of the implementation of good corporate governance (GCG) in accordance with the applicable standards by shareholders, regulators and best practice.
Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya upaya Direksi untuk terus mendorong peningkatan implementasi GCG sehingga dapat menjadi keunggulan ICON+ serta memberikan nilai tambah bagi para segenap pemangku kepentingan lainnya. Pada dasarnya, selama tahun 2012 Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi pengawasan dan penasehatan dengan memastikan Direksi mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku baik terkait dengan regulasi sektor industri telekomunikasi, memberikan pendapat, saran dan rekomendasi kepada Direksi dan segenap jajarannya mengenai pencapaian sasaran dan tujuan Perusahaan melalui mekanisme Rapat Dewan Komisaris dan Direksi serta melaporkan hasil pengawasan terhadap kinerja Direksi kepada RUPS.
Board of Commissioners fully supports the Board of Directors efforts to continue encourage the implementation of good corporate governance as well as providing added value for all stakeholders. Basically, during 2012 the Board of Commissioners has been carrying out its supervisory and advisory to the Board of Directors ensuring compliance with applicable laws related to the regulation of telecommunication industry, providing opinions, advice and recommendations to the Board of Directors and all staffs regarding the achievement of goals and objectives of the company through the mechanism of the Board of Commissioners and Board of Directors Meetig and report the results of performance monitoring of the Board of Directors to the General Meeting of Shareholders.
ANNUAL REPORT
13
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
14
Pada awal tahun 2012, ICON+ telah melakukan penyederhanaan jumlah komite dari yang sebelumnya berjumlah 2 (dua) Komite menjadi 1 (satu) Komite, yaitu Komite Audit dan GCG. Keberadaan Komite Manajemen Risiko dan Sistem Remunerasi dilikuidasi mengacu pada SK No.01.K/DEKOM/2012, dan fungsi komite tersebut selanjutnya dijalankan oleh Dewan Komisaris. Komite Audit dan GCG bertanggung jawab untuk memastikan kualitas penyusunan laporan keuangan, meningkatkan fungsi audit internal maupun eksternal, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Selama tahun 2012, Komite Audit dan GCG telah melakukan penelaahan terhadap proses bisnis di berbagai lini mencakup bidang pemasaran, operasi, layanan maupun pengadaaan. Selain itu, Komite Audit dan GCG juga melakukan telaah terhadap hasil audit internal maupun eksternal, memantau kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku dan melaporkannya kepada Dewan Komisaris setiap triwulanan sejalan dengan program kerja yang ditetapkan.
In early 2012, ICON+ has simplified the previous 2 (two) Committee to be 1 (one) Committee, namely the Audit and the Good Corporate Governance Committee. The dismissal existence of the Risk Management Committee and Remuneration System referred to Decree of Board of Commissioners No. 01.K/DEKOM/2012, however the function of the committee still run by the Board of Commissioners. Audit and Good Corporate Governance Committee is responsible for ensuring the quality of financial reporting, improve internal and external audit functions, as well as identify issues that require the attention of the Board of Commissioners. During 2011, the Audit and Good Corporate Governance Committee has conducted a review of the business processes in various lines covering the areas of marketing, operations, and providing services. In addition, the Audit and Good Corporate Governance Committee also undertakes a review of the results of internal and external audit, monitor the company's compliance with regulations and report to the Board of Commissioners on a quarterly basis.
Implementasi GCG untuk tahun buku 2012 dilakukan berdasarkan standar Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 memperoleh skor 66,65 dengan predikat “Cukup Baik”. Hasil penilaian tersebut mengalami penurunan dibandingkan skor GCG tahun 2011 sebesar 84,58 yang dipengaruhi oleh penerapan parameter penilaian yang lebih banyak dan semakin ketat. Kami terus mendukung upaya perbaikan secara berkesinambungan demi menjadikan GCG sebagai bagian dari budaya perusahaan. Kami apresiasi atas komitmen seluruh jajaran manajemen ICON+ dalam mengimplementasikan tata kelola perusahaan.
Implementation of Good Corporate Governance in 2012 based on the standard Decree of Secretary Minister Decree of State-owned Enterprise No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 achieved a score of 66.65 with the rating of "Good Enough". The assessment results was decreased compared Good Corporate Governance Score of 84.58 in 2011 which was driven by the application of the more more strict valuation parameters. We continue to support the efforts of continuous improvement in order to make corporate governance as part of the corporate culture. We appreciate the commitment of all management of ICON+ in implementing corporate governance.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Pandangan atas Prospek Usaha Perusahaan
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Business Prospects
Dewan Komisaris menilai bahwa pertumbuhan ekonomi yang positif memberikan sinyal yang baik bagi pertumbuhan industri Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK). Melalui penyusunan rencana strategis yang tepat, pengambilan keputusan secara lebih berhati-hati, kerjasama dan sinergi dengan berbagai pihak yang dapat mendorong penciptaan nilai tambah perusahaan (added value) maka ICON+ dapat terus tumbuh dan berkembang di masa mendatang dengan menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Board of Commissioners considered that the positive economic growth provide a good signal to the industry growth of Information and Communications Technology (ICT). Through right strategic plans, making decisions more carefully, cooperation and synergy with various parties that can drive the creation of value-added enterprises; Then ICON+ can continue to grow and evolve in the future to meet the challenges and exploit the opportunities that exist .
Kompetisi yang semakin ketat dalam industri TIK perlu direspon secara positif. Direksi perlu terus menyempurnakan proses bisnis, strategi maupun operasional Perusahaan, sehingga peluang dan prospek usaha industri TIK yang masih cukup besar di Indonesia dapat diraih. Strategi dan upaya yang disusun Direksi di masa depan sebaiknya memperhatikan perumusan rencana strategis yang matang, pengembangan produk yang beragam sesuai kebutuhan dan harapan pelanggan, strategi pemasaran yang proaktif serta pengelolaan risiko yang efektif. Dewan Komisaris optimis bahwa berbagai upaya yang dilakukan Direksi dan seluruh karyawan dapat mencapai Visi Perusahaan “menjadi penyedia solusi TIK terkemuka di Indonesia berbasis jaringan melalui pemanfaatan aset strategis”.
Intense competition in the ICT industry have responded positively. Directors need to continue to refine business processes, strategy and operations of the Company, so that the opportunities and prospects of ICT industry which is still very large in Indonesia can be achieved. Strategies and efforts arranged by Board of Directors in the future should pay attention to the formulation of mature strategic plans, the development of products that vary according to the needs and expectations of customers, proactive marketing strategies and effective risk management. Board of Commissioners is optimistic that the efforts undertaken by Board of Directors and all employees to achieve the Company's Vision "to be a leading ICT solutions network-based provider in Indonesia through the use of strategic assets".
Perubahan Struktur Dewan Komisaris
Changes in the Board of Commissioners
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris ICON+ tidak mengalami perubahan komposisi Dewan Komisaris dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian diharapkan komposisi yang ada saat ini dapat semakin meningkatkan soliditas Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi dan perannya sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
During 2012, the Board of Commissioners ICON+ does not change the composition of the Board of Commissioners over the previous year. It is expected that the current composition may further increase the solidity of the Board of Commissioners in carrying out their functions and roles in accordance with the principles of good corporate governance.
ANNUAL REPORT
15
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Ucapan Terima Kasih
Appreciation
Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemegang saham atas arahan dan dukungannya selama ini, kepada Direksi dan seluruh karyawan ICON+ atas kerja keras dan komitmen yang kuat dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perusahaan secara berkesinambungan. Sekaligus mengharapkan kerjasama seluruh para pemangku kepentingan untuk bersama-sama bersinergi dalam mengatasi tantangan sekaligus meraih peluang baru di masa depan yang lebih baik.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to express appreciation and thank you to the shareholders for their guidance and support during this time, the Board of Directors and all employees of ICON+ for hard work and strong commitment to maintaining and improving our performance on an ongoing basis. At the same time, we expects the cooperation of all stakeholders to jointly work together to overcome challenges and seize new opportunities in the future.
Jakarta, Maret 2013 | March 2013
Yusuf Hamdani Komisaris Utama | President Commissioner
16
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
PROFIL DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
ANNUAL REPORT
17
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PROFIL DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
Yusuf Hamdani Komisaris Utama | President Commissioners
18
ANNUAL REPORT
Lahir: Bukittinggi, 4 Maret 1955
Born: Bukittinggi, 4 March 1955
Pendidikan: Sarjana Teknik Elektro bidang Tenaga Listrik Arus Kuat dari Institut . Teknologi Bandung (ITB) dan S2 dari MBA ITB.
Education: Bachelor of Electro Enginnering of Institut Teknologi Bandung (ITB) and . Master of Business Administration of ITB.
Training yang diikuti: North American Shared Service Week di Orlando USA (2012), Seminar Jaringan IP di CISCO Australia Sydney (2012), Shared Service and Outsourcing Workshop (2012), Citi Investor Forum Hongkong (2012), Top Management Program oleh Asian IM di Bali (2008), Financial Projection oleh Terrapin di Sydney-Australia (2007) dan Hedging Strategy Workshop oleh UBS Singapura (2006).
Training Attended: North American Shared Service Week at Orlando USA (2012), Seminar on IP network at CISCO Australia Sydney (2012), Shared Service and Outsourcing Workshop (2012), Citi Investor Forum Hongkong (2012), Top Management Program by Asian IM at Bali (2008), Financial Projection by Terrapin at Sydney-Australia (2007) and Hedging Strategy Workshop by UBS Singapura (2006).
Perjalanan Karir: Menjabat sebagai Komisaris Utama ICON+ sejak tahun 2010. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Deputi Direktur Keuangan Korporat PLN (2008-2009), Komisaris PT Indonesia Power (2007-2009), Deputi Direktur Perencanaan Keuangan Korporat PLN (2006-2008 dan 2003-2005), Komisaris PT PLNE (2002-2006), Ahli Utama Restrukturisasi Keuangan PLN (2001-2003), Komisaris PT Delta Rekadaya (2000-2003).
Career: Chairman of Board of Commissioners of ICON+ since 2010. Previously he served as Deputy Director of Finance of PLN (2008-2009), Commissioner of PT Indonesia Power (2007-2009), Deputy Director of Financial Planning of PLN (2006-2008 and 2003-2005), Commissioner of PT PLNE (2002-2006), Senior Expert on Financial Restructuring of PLN (2001-2003), Commissioner of PT Delta Rekadaya (2000-2003)
Keahlian: Corporate Finance dan Capital Market
Expertise: Corporate Finance and Capital Market
Dasar Penunjukan: Keputusan RUPS tanggal 31 Mei 2010
Legal Basis: Decision of Annual General Meeting of Shareholder, May 31, 2010.
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Satriyo Wibowo Komisaris | Commissioner Lahir: Semarang 28 Januari 1979
Born: Semarang 28 January 1979
Pendidikan: Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
Education: Bachelor of Electro Enginnering of Institut Teknologi Bandung (ITB)
.
.
Training yang diikuti: Seminar IPV6 di Apnic Brisbane, Seminar Jaringan IP di CISCO Australia Sydney (2012), Shared Service and Outsourcing Workshop (2012), MEF Certification - Singapore, 2012, NAV6 IPv6 - Malaysia (2009), Business Finance - Jakarta (2008), Intelligent Building Tridium – Bangkok (2007), VSAT iDirect - Hong Kong, 2005, Goethe Institut, ZD - Bandung (2002) dan Biomedical Technology - Groningen Belanda (2001).
Training Attended: Seminar on IPV6 at Apnic Brisbane, Seminar on IP Network at CISCO Australia Sydney (2012), Shared Service and Outsourcing Workshop (2012), MEF Certification - Singapore, 2012, NAV6 IPv6 - Malaysia (2009), Business Finance - Jakarta (2008), Intelligent Building Tridium – Bangkok (2007), VSAT iDirect - Hong Kong, 2005, Goethe Institut, ZD - Bandung (2002) and Biomedical Technology Groningen Belanda (2001).
Perjalanan Karir: Menjabat Komisaris ICON+ sejak tahun 2010.Beliau juga pernah menjabat, Direktur PT Asworks Energi Nusapersada (2007-2009), Direktur PT Esadiva (2007-2010), Direktur CV Pilar Mahesa (2003-2005) Beliau juga aktif dalam asosiasi sebagai Sekretaris IPv6 Forum Indonesia, Asesor ID-IPV6TF (sejak 2010) sekaligus Konsultan teknologi IPv6.
Career: Commissioners of ICON+ since 2010. He served as Director of PT Asworks Energi Nusapersada (2007-2009), Director of PT Esadiva (2007-2010), Director of CV Pilar Mahesa (2003-2005). He is active in association as Secretary of IPv6 Forum Indonesia, Asesor ID-IPV6TF (since 2010) and also technology of IPv6 consultant.
Keahlian: Teknologi Informasi dan Komunikasi
Expertise: Information Technology Communication
Dasar Penunjukan: Keputusan RUPS tanggal 31 Mei 2010
Legal Basis: Decision of Annual General Meeting of Shareholder, May 31, 2010.
and
ANNUAL REPORT
19
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PROFIL DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
Moestafa Nadjib Komisaris | Commissioner
20
ANNUAL REPORT
Lahir : Padang, 30 Desember 1955
Born : Padang, 30 December 1955
Pendidikan: Sarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) (1980).
Education: Bachelor of Civil Engineering of Institut Teknologi Bandung (ITB) (1980)..
Training yang diikuti: Seminar IPV6 di Apnic Brisbane, Seminar Jaringan IP di CISCO Australia Sydney (2012), Shared Service and Outsourcing Workshop (2012), Seminar Power Plant Asset Management (2008), National Seminar on Sustaining Company Value (2007), seminar ‘Coaltech 2004’ di Kuala Lumpur Malaysia (2004), dan Professional Director Program oleh Institute for Corporate Directorship (2004).
Training Attended: Seminar on IPV6 at Apnic Brisbane, Seminar on IP Network at CISCO Australia Sydney (2012), Shared Service and Outsourcing Workshop (2012), Seminar on Power Plant Asset Management (2008), National Seminar on Sustaining Company Value (2007), seminar ‘Coaltech 2004’ at Kuala Lumpur Malaysia (2004), and Professional Director Program by Institute for Corporate Directorship (2004).
Perjalanan Karir: Beliau menjadi anggota Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Indonesia sebelumnya adalah Komisaris Independen di PT Pembangkitan Jawa Bali (2004-2009) dan Staf Khusus Direktur Utama di PT Mercu Buana Group (1981-2003). Beliau juga pernah dipercaya sebagai Project Coordinator untuk pembangunan ‘Expansion of Meridien Hotel Project' Jakarta (1995-1998) dan Deputy General Manager pembangunan proyek gedung perkantoran “Citi Tower” Jakarta (1991-1992).
Career: Member of Indonesia Intellectual Property Rights (HaKI). He served as Independent Commissioners of PT Pembangkitan Jawa Bali (2004-2009) and Special Staff to President Director of PT Mercu Buana Group (1981-2003). As Project Coordinator of ‘Expansion of Meridien Hotel Project' Jakarta (1995-1998) and Deputy General Manager “Citi Tower Project” at Jakarta (1991-1992).
Keahlian: Teknik
Expertise: Engineering
Dasar Penunjukan: Keputusan RUPS tanggal 31 Mei 2010
Legal Basis: Decision of Annual General Meeting of Shareholder, May 31, 2010.
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Edy Wahjudi Komisaris | Commissioner Lahir : Tulungagung, 11 Januari 1956
Born: Tulungagung, 11 January 1956
Pendidikan: Sarjana Teknik Elektro (1981)
Education: Bachelor of Electro Engineering (1981)
Training yang diikuti: Shared Service and Workshop (2012).
Training Attended: Shared Service and Workshop (2012).
Outsourcing
Outsourcing
Perjalanan Karir: Menjabat sebagai Komisaris ICON+ sejak tahun 2010. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Principal Engineer Transmisi di Direktorat Operasi Jawa-Bali PT PLN (Persero) Kantor Pusat (2010), Principal Engineer bidang Penyaluran di Komite Pengawas Unit Bisnis Jawa-Bali I, Staf Eksekutif Direksi di Direktorat SDM Kantor Pusat PT PLN (2009), Ahli Utama Penyaluran Kantor Pusat PT PLN (Persero) (2008) dan Ahli Utama Operasi PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali (2005-2008).
Career: Commissioners of ICON+ since 2010. Previously, he served as Principal Engineer Transmisi at Jawa-Bali Operation Directorate of PT PLN (Persero) Headquarter (2010), Principal Engineer on Distribution at Supervision Committee of Jawa-Bali I Business Unit, Executive Staf of Director at Human Resource Directorate of PT PLN (Persero) Headquarter (2009), Principal Engineer on Distribution of PT PLN (Persero) Headquarter (2008) and Principal Engineer on Operation of PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali (2005-2008).
Keahlian: Tehnik Elektro
Expertise: Electro Engineering
Dasar Penunjukan: Keputusan RUPS tanggal 31 Mei 2010
Legal Basis: Decision of Annual General Meeting of Shareholder, May 31, 2010.
ANNUAL REPORT
21
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PROFIL DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
Bambang Adi Winarso Komisaris | Commissioner
22
ANNUAL REPORT
Lahir : Ponorogo, 1 September 1960
Born: Ponorogo, 1 September 1960
Pendidikan: Doctor bidang Philosophy in Economics, University of Kentucky, AS (1993)
Education: Philosophy Doctor in Economics, University of Kentucky, USA (1993)
Training yang diikuti: -
Training Attended: -
Perjalanan Karir: Menjabat sebagai Komisaris ICON+ sejak tahun 2004. Beliau juga menjabat Asisten Deputi Menteri Koordinator Perekonomian dan pernah menjabat berbagai posisi di Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sebelumnya pada tahun 2001-2004 beliau dipercaya sebagai Komisaris PT Pembangkitan Jawa-Bali.
Career: As Commissioners of ICON+ since 2004. He also served as Deputy Asistant of Cordinating Minister of Economy and held various position at Directorate General of Electric and Energy Utilization, Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM). Previously in 2001-2004, he served as Commissioners of PT Pembangkitan Jawa-Bali.
Keahlian: Keuangan dan Ekonomi
Expertise: Finance and Economics
Dasar Penunjukan: Keputusan RUPS tanggal 31 Mei 2010
Legal Basis: Decision of Annual General Meeting of Shareholder, May 31, 2010.
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
LAPORAN DEWAN DIREKSI REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
ANNUAL REPORT
23
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN DEWAN DIREKSI REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
“Dalam rangka mengukuhkan eksistensi ICON+ sebagai provider jasa TIK di Indonesia, ICON+ terus berupaya meningkatkan jumlah pelanggan dengan kuantitas dan kualitas pelayanan terbaik. Program komunikasi pemasaran terus dikembangkan baik dengan bekerjasama dengan sejumlah mitra usaha, riset potensi pasar yang fokus pada segmen pasar dengan kontribusi paling signifikan dan melakukan survei perilaku dan tingkat kepuasan pelanggan maupun program re-branding untuk meningkatkan citra positif perusahaan.” "In order to confirm the existence of ICON+ as an ICT service provider in Indonesia, ICON+ continues to improve the quantity and the number of customers with the best quality service. Marketing communications programs continue to be developed either by collaborating with a number of business partners, market potential research focus on market segments with the most significant contribution behavior and conduct surveys and customer satisfaction as well as re-branding program to enhance the positive image of the company. "
24
Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Distinguished Shareholders and Stakeholders,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya, ICON+ dapat melalui tahun 2012 dengan kinerja yang cukup memuaskan baik dari segi kualitas maupun kuantitas, walaupun ada sejumlah kinerja mengalami sedikit penurunan. Kami atas nama Direksi beserta seluruh jajaran ICON+ menyampaikan laporan kinerja ICON+ pada tahun 2012.
Praise the presence of Almighty God, for all His mercy, ICON+ can through 2012 with a satisfactory performance in terms of both quality and quantity, although there are a number of performance decreased slightly. On behalf of the Board of Directors of ICON+ along with the whole components of ICON+ submit performance report in 2012.
Menyadari bahwa keberlanjutan usaha perusahaan selama ini merupakan anugerah yang harus kita syukuri dan harus kita jaga, karena hanya perusahaan terbaik yang akan mencetak pertumbuhan kinerja gemilang di tahun-tahun mendatang. Hal tersebut sekaligus menjadi momentum untuk menggali lebih banyak potensi dari sumber daya manusia, pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki ICON+ selama ini.
Recognizing that business continuity is a boon for companies that we should and have to keep, because only the best companies that will print a scintillating performance growth in the coming years. It is a moment to explore more of the potential of human resources, the experience and the knowledge of ICON+.
Perkembangan dan pertumbuhan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin pesat menjadi modal dasar bagi pertumbuhan usaha ICON+ dalam jangka panjang. Didukung oleh meningkatnya permintaan pasar industri telekomunikasi dan faktor pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil menjadi kekuatan bagi ICON+ di masa depan.
Development and growth of information and communication technology (ICT) industry is increasingly rapidly become authorized for business growth of ICON+ in the long term. Powered by the increasing market demand for the telecommunications industry and stable economic growth factors become ICON+ strength in the future.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Strategi Bisnis
Business Strategy
Sejalan dengan arah strategi perusahaan yang ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) tahun 2011-2016, ICON+ terus berupaya menjadi perusahaan TIK yang fokus pada solusi berbasis jaringan seperti Clear Channel, IPVPN, Metro-E, dan IPLC serta mengoptimalkan aset strategis yang dimilikinya untuk mengembangkan layanan telekomunikasi berkualitas. Adapun 3 (tiga) sasaran strategis dan program prioritas yang terus dilakukan ICON+, yaitu (a) pencapaian pertumbuhan pendapatan sebesar 65% dari realisasi pendapatan perusahaan tahun 2011; (b) pemenuhan seluruh kebutuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi PT PLN (Persero), khususnya terkait dengan penyelesaian implementasi Contact Center (CRM) di 7 Wilayah, AP2T di luar Jawa Bali di 8 Wilayah, Disaster Recovery Center (DRC) ERP, DRC AP2T, DRC P2APST dan Data Center P2APST; (c) penyelesaian pembangunan dan pengoperasian seluruh proyek USO di Indonesia Bagian Timur (7.773 desa). ICON+ telah merancang dan menyusun konsep-konsep strategis demi menyambut kompetensi ke depan.
In line with the company's strategic direction set out in the Long Term Plan (RJPP) in 2011-2016, ICON+ continues to be the ICT company that focus on network-based solution such as Clear Channel, IPVPN, Metro-E, and IPLC and optimize its strategic asset for develop quality telecommunications services. ICON+ continues 3 (three) strategic objectives and priorities program, namely (a) achieving revenue growth of 65% from the realization of the company's revenue in 2011, (b) compliance with all requirements of Information Technology and Communication of PT PLN (Persero), particularly related to with the completion of the implementation of Contact Center (CRM) in 7 (seven) Regions, AP2T outside Java and Bali in 8 (eight) Regions, Disaster Recovery Center (DRC) of ERP, AP2T, P2APST and Data Center of P2APST; (c) the completion of the construction and operation of the entire project of USO in the Eastern Indonesia (7.773 villages). ICON+ has been designed and developed strategic concepts for welcoming competence ahead.
Kinerja Usaha 2012
Business Performance 2012
Bidang Keuangan
Finance
Pada tahun 2012, pendapatan yang diperoleh ICON+ sebesar Rp 1.001.471,98 juta atau meningkat 44% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 693.771,43 juta yang didorong oleh kenaikan seluruh komponen pendapatan yang terdiri dari pendapatan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi, jasa aplikasi teknologi informasi maupun jasa lainnya. Dalam rangka menjaga kelangsungan layanan produk dan jasa untuk pendapatan eksisting serta ketersediaan sumber daya provisioning untuk memperoleh target pendapatan baru, maka jumlah beban usaha perusahaan tahun 2012 mengalami peningkatan 45% menjadi sebesar Rp 925.334,66 juta dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 636.644,21 juta. Hal tersebut mempengaruhi pencapaian laba bersih komprehensif pada tahun 2012, yang menurun 31% menjadi sebesar Rp 32.921,87 juta dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 47.507,55 juta.
In 2012, the revenue of ICON+ was Rp. 1.001.472 million, an increase at 44% compared to Rp. 693.771 million, driven by higher revenues across components which consist of telecommunications networks, telecommunications services, information technology application services and other services. In order to maintain continuity of service products and services to existing revenue and the availability of resources to acquire the provisioning target of new revenue, the company's total operating expenses in 2012 increased at 45% to Rp. 925.334 million compared to Rp. 636.644 million in 2011. It affects the achievement of net profit in 2012, which decreased at 31% to Rp. 32.921 million compared to Rp. 47.507 million in 2011.
ANNUAL REPORT
25
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN DEWAN DIREKSI REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
26
Untuk tahun 2012 ICON+ mencatat kenaikan jumlah aset sebesar 11% menjadi Rp 1.846.195 juta, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 1.661.509 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya aset tidak lancar yang sebagian besar karena adanya kenaikan Aset Tetap Dalam Pelaksanaan (Construction in Progress) dalam rangka investasi untuk penyambungan baru kepada pelanggan. Sedangkan total Liabilitas tahun 2012 adalah sebesar Rp 1.095.764 juta, meningkat 14%, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 962.962 juta, yang disebabkan oleh peningkatan jumlah kewajiban jangka panjang.
ICON+ recorded an increase in total assets at 11% to Rp. 1.846.195 million in 2012, compared to Rp. 1.661.509 million. This increase was driven by non-current assets increased largely due to an increase in the Fixed Assets Implementation (Construction in Progress) in order for the connection of new investment to the customer. While total liabilities was Rp 1.095.764 million in 2012, an increase at 14%, compared to Rp. 962.962 million in 2011, due to an increase in the number of long-term liabilities.
Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek meningkat, yang tercermin pada rasio likuiditas pada tahun 2012 sebesar 39% dibandingkan tahun 2011 sebesar 21%. Adapun kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan mengalami sedikit penurunan, yang tercermin pada rasio ROE (Return On Equity) pada tahun 2012 sebesar 11,3% dibandingkan tahun 2010 sebesar 12% sedangkan rasio ROA (Return On Asset) pada tahun 2012 sebesar 18,3% meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar 16%. Tingkat kesehatan ICON+ tahun 2012 mencapai skor 80,2 digolongkan dalam kondisi “SEHAT” kategori “AA”.
The company's ability to pay short-term liabilities increased, which is reflected in the liquidity ratio at 39% in 2012 lower than 21% in 2011. The company's ability to generate profit decreased slightly, which is reflected in the Return On Equity (ROE) ratio at 11.3% in 2012 lower than 12% in 2011, while Return on Assets (ROA) at 18.3% in 2012 was higher than 16% in 2012. Level of Health Rating of ICON+ reached a score of 80.2 or classified in "HEALTHY" category "AA" in 2012.
Bidang Operasi
Operation
ICON+ juga telah menunjukkan kemajuan dalam implementasi penugasan dari PT PLN (Persero), antara lain kemajuan dalam implementasi AP2T Luar Jawa Bali yang telah menyelesaikan implementasi di 15 Wilayah atau melebihi target pada Key Performance Indicators (KPI) Manajemen 2012 sebanyak 8 Wilayah. Penyelesaian implementasi sistem baru Contact Center Terpusat terus diupayakan dapat cepat selesai dan penyelesaian pembangunan koneksi jaringan di 1.237 lokasi PT PLN (Persero) di seluruh Indonesia.
ICON+ has also shown progress in the implementation of the assignment of PT PLN (Persero) such as the progress in the implementation of AP2T Outer Java Bali which has completed the implementation in the 15 Regions or exceed the target on Management Key Performance Indicators (KPI) 2012 by 8 Regions. Completion of the implementation of the new system of Centralized Contact Center was quickly pursued completed and the completion of the construction of network connections at 1,237 locations of PT PLN (Persero) in Indonesia.
Kinerja layanan jaringan telekomunikasi perusahaan yang diukur dengan Service Level Guarantee (tingkat ketersediaan jaringan telekomunikasi) tercapai sebesar 99,97% dari target 99,98%. Kinerja penyambungan pelanggan baru sampai dengan 2012 diukur dengan kecepatan proses penyambungan yang sudah diaktivasi tercapai sebesar rata-rata 33,17 hari kalender per Sales Order.
Telecommunication network services company performance as measured by Service Level Guarantee (telecommunications network level availability) achieved at 99.97% of the target of 99.98%. Performance connecting new customers in 2012 measuring the activation speed of the new connection process was achieved an average of 33.17 calendar days per Sales Order.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Implementasi AP2T Luar Jawa-Bali telah selesai dilaksanakan di 15 Wilayah dan implementasi Contact Center Luar Jawa - Bali di 14 (empat belas) lokasi. Pada akhir Desember 2012, ICON+ telah berhasil menyelesaikan implementasi penyediaan DC/ DRC P2APST dan telah dilaksanakan migrasi database P2APST dari mesin lama ke mesin yang baru beserta seluruh link switching payment gateway.
Implementation of AP2T Outer Java-Bali has been completed in 15 Regions and implementation of Contact Center Outside Java-Bali has been completed in 14 Regions. In late December 2012, ICON+ has successfully completed the implementation of the provision of the DC/DRC of P2APST and have implemented database migration of P2APST from the old machine to the new machine and all payment switching gateway link.
Bidang Penelitian dan Pengembangan
Research and Development
Pada aspek penelitian dan pengembangan, ICON+ telah berhasil lolos uji IPV6 dari Depkominfo untuk implementasi dalam jaringan backbone serta implementasi ke beberapa pelanggan di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Implementasi IPV6 merupakan upaya untuk mengatasi kelangkaan IPV4.
On aspects of research and development, ICON+ has successfully passed the test of IPv6 from Ministry of Communication and Information (DEPKOMINFO) for implementation in the backbone network and the implementation to several customers in Jakarta, Surabaya, and Bali. IPv6 implementation is an attempt to overcome the scarcity of IPv4.
Untuk mendukung penyampaian kualitas layanan yang prima, selama tahun 2012 ICON+ telah melaksanakan kegiatan di bidang penelitian dan pengembangan antara lain adalah review portofolio produk perusahaan; penghitungan ulang Harga Pokok Produksi (HPP) produk 2012 dan pelaksanaan knowledge sharing session untuk mempertajam pengetahuan fungsi penjualan dan pemasaran tentang update produk dan layanan.
ICON+ has been carrying out activities in research and development such as review company's product portfolio; recount Cost of Production (HPP) product and the implementation of knowledge sharing sessions to sharpen the knowledge of the functions of sales and marketing of update products and services to support the delivery of quality service excellence during the 2012.
Disamping kegiatan diatas, implementasi Quality of Service (QoS) dalam jaringan untuk mendukung service IP VPN dan Metro Ethernet premium telah selesai pada 28 September 2012, dilanjutkan dengan penyusunan keputusan penetapan produk dan pentarifan. Sosialisasi produk baru cloud computing dilakukan dengan melibatkan pelanggan dan dilakukan bersama-sama antara Divisi Operasi, Teknologi Informasi, Aktivasi, Perencanaan Jaringan, dan Penjualan.
Besides the above activities, the implementation of Quality of Service (QoS) in the network to support premium service of IP VPN and Metro Ethernet has been completed on 28 September 2012, followed by the preparation of the determination of product and pricing decisions. Socialization of new cloud computing products was carried by engaging customers and conducted jointly by the Division of Operations, Information Technology, Activation, Network Planning, and Sales.
ANNUAL REPORT
27
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN DEWAN DIREKSI REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
28
Bidang Pemasaran
Marketing
Dalam rangka mengukuhkan eksistensi ICON+ sebagai provider jasa TIK di Indonesia, ICON+ terus berupaya meningkatkan jumlah pelanggan dengan pelayanan terbaik dengan kuantitas dan kualitas yang telah disepakati dalam perjanjian. Kegiatan komunikasi pemasaran terus dikembangkan antara lain kerjasama ICON+ dengan CISCO untuk menyelenggarakan workshop seputar Cloud Computing pada bulan November 2012, dengan target awal segmen ketenagalistrikan, riset potensi pasar yang fokus pada segmen pasar dengan kontribusi pendapatan yang signifikan, melakukan survei perilaku pelanggan dan tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan ICON+ yang bersinergi dengan mitra PT Pixel Research, maupun program re-branding untuk meningkatkan citra positif perusahaan.
In order to confirm the existence of ICON+ as an ICT service provider in Indonesia, ICON+ continues to increase the number of customers with the best service with the quantity and quality that has been agreed in the agreement. Marketing communication activities continue to be developed include cooperation of ICON+ with CISCO for a workshop about Cloud Computing in November 2012, with an initial target of power segments, research potential markets that focus on market segments with significant contribution to revenues, survey customer behavior and the level of customer satisfaction with the services of ICON+ in synergy with partner PT Pixel Research, as well as re-branding program to enhance the positive image of the company.
Dalam rangka mencapai target pendapatan ICON+ telah melaksanakan penataan saluran penjualan baik yang langsung maupun yang melalui saluran distribusi sesuai dengan strategi fokus segmentasi pelanggan pada tahun 2012. Program penjualan didorong untuk selektif dan prioritas pada potensi pasar yang memberikan profit kepada Perusahaan. ICON+ melakukan Joint Planning Session dengan pelanggan operator, pelanggan enterprises khususnya pelanggan-pelanggan yang memiliki potensi besar sebagai tahapan penggalian informasi dan data kebutuhan jangka pendek maupun jangka menengah.
In order to achieve the revenue targets, ICON+ has undertaken restructuring sales channels both direct and through distribution channels in accordance with focus on customer segmentation strategies in 2012. Sales driven programs for selective and prioritize potential market gives profit to the Company. ICON+ conducts a Joint Planning Session with operator customers, corporate customer especially those customers who have great potential as a stage of extracting information and short and medium term data needs.
Bidang SDM
Human Resource
Sejalan dengan target dan strategi yang ditetapkan, pada tahun 2012 ICON+ melaksanakan restrukturisasi organisasi untuk meningkatkan efektivitas dan kapasitas sebagai Perusahaan provider jasa TIK. Dengan organisasi baru tersebut, ICON+ telah mampu mencapai sebagian besar program-program strategis terutama terkait dengan layanan kepada PT PLN (Persero).
In line with company’s targets and strategies, ICON+ restructure the organization to enhance the effectiveness and capacity of the ICT services provider company in 2012. With the new organization, ICON+ has been able to achieve most of the strategic programs primarily related to services of PT PLN (Persero).
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Selama tahun 2012 Perusahaan telah melaksanakan peningkatan produktivitas SDM antara lain dengan melakukan evaluasi sistem remunerasi (Pay for Position) sesuai dengan organisasi baru yang telah ditetapkan, evaluasi jabatan melalui sistem Hay yang akan ditunjang dengan penyempurnaan sistem karir, pengembangan kompetensi melalui training yang bersertifikasi, rekrutmen tenaga professional siap pakai sesuai bidang yang dibutuhkan, serta pengelolaan secara terpusat operasional tenaga kerja outsourcing.
During 2012 the Company has conducted program such as increase productivity of Human Resources by evaluating the remuneration system (Pay for Position) in accordance with the new established organization, job evaluation through Hay system which will be supported by a career system improvements, development of competence through certified training, recruitment of pro-hire professionals, as well as centralized management of operational outsourcing employee.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko
Corporate Governance and Risk Management
Komitmen penerapan tata kelola perusahaan (GCG) oleh ICON+ merupakan upaya yang terus-menerus dilakukan dalam mendorong penciptaan nilai tambah dan keberhasilan usaha perusahaan dalam jangka panjang. ICON+ terus berupaya mendorong peningkatan implementasi GCG dan budaya yang menjunjung tinggi integritas dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dengan menetapkan strategi yang tepat dengan melibatkan seluruh individu dalam perusahaan. ICON+ telah menyusun perangkat kebijakan pendukung GCG, diantaranya adalah GCG Code, Board Manual dan Standard of Business Conduct.
Commitment to the implementation of good corporate governance (GCG) of ICON+ is a continuous effort made in encouraging the creation of added value and success of the company's business in the long run. ICON+ continues to encourage the implementation of good corporate governance and a culture that upholds the integrity and compliance with regulations by setting the right strategy involving the whole employee within the company. ICON+ has established tools supporting corporate governance policies, including Code of GCG, Board Manual and Standards of Business Conduct.
ICON+ telah melakukan berbagai inisiatif implementasi GCG, dalam mencapai tata kelola perusahaan yang berkelanjutan. Selama tahun 2012, pencapaian program dalam memperkuat penerapan GCG di ICON+ yang telah selesai dilakukan, mencakup pelaksanaan assessment GCG, survei kepuasan karyawan, penandatanganan pakta integritas oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Hasil assessment atas implementasi GCG untuk tahun 2012 menggunakan standar parameter Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 mendapatkan capaian skor 66,65 dengan predikat “Cukup Baik”. Hasil penilaian tersebut mengalami penurunan dibandingkan skor GCG tahun 2011 sebesar 84,58 yang dipengaruhi oleh penerapan penilaian yang berbeda dengan parameter yang lebih banyak dan semakin ketat. Kami terus berupaya melakukan perbaikan dan penyempurnaan implementasi GCG secara berkesinambungan sesuai dengan rekomendasi penyempurnaan dalam laporan assessment GCG tersebut.
ICON+ has taken various initiatives on GCG implementation, in achieving sustainable corporate governance. During 2012, the achievement of the program to strengthen the implementation of GCG in ICON+ has been completed, the assessment covers the implementation of good corporate governance, employee satisfaction surveys, signing of integrity pact by the Board of Directors of ICON+. Assessment results on the implementation of good corporate governance in 2012 using the standard parameters of Decree of Secretary Minister of State-Owned Enterprises No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 achieved performance score of 66.65 with rating of "Good Enough". The assessment results was decreased compared to GCG score of 84.58 in 2011 which was driven by the application of different and more strict valuation parameters. We continue to make improvements and continuous improvement of corporate governance implementation in accordance with the recommendations in the improvement of the corporate governance assessment report.
ANNUAL REPORT
29
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN DEWAN DIREKSI REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
30
ICON+ telah menerapkan strategi manajemen risiko dan pengembangan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan akuntabilitas yang jelas. Kerangka dan proses manajemen risiko telah dibangun untuk mengantisipasi berbagai risiko internal maupun eksternal yang mungkin terjadi. Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko meliputi pengawasan aktif manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penerapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta sistem pengendalian internal.
ICON+ has implemented a risk management strategy and development by promoting the precautionary principle with clear accountability. Risk management framework and processes have been established to anticipate the various internal and external risks that may occur. In practice, the application of risk management includes active management oversight, implementation of policies and procedures, implementation of risk limits, the process of identifying, measuring and monitoring risk, implementation of information systems and risk management and internal control systems.
Selama tahun 2012, ICON+ telah melakukan identifikasi berbagai risiko dengan melakukan analisa dan evaluasi terhadap perkembangan berbagai kondisi eksternal dan internal perusahaan yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian target-target Perusahaan. Hasil identifikasi bersifat dinamis yaitu selalu dilakukan perubahan sesuai perkembangan yang dihadapi Perusahaan.
During 2012, ICON+ has identified a variety of risk by analyzing and evaluating the development of a variety of external and internal conditions that directly or indirectly to the achievement of company targets. Identification results are dynamic changes that are always carried out with the challenging development of the Company.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) di ICON+ mengacu pada Surat Keputusan Direksi Nomor 072/SK/001/Pusat/ICON+/2010 tentang Panduan Penyelenggaraan Program Corporate social Responsibility (CSR) tanggal 6 September 2010. ICON+ secara aktif mendukung peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungan, baik bagi komunitas setempat maupun masyarakat secara luas. Komitmen ICON+ dalam pelaksanaan program CSR dibagi menjadi 3 (tiga) bidang utama yaitu tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan hidup, tanggung jawab perusahaan terhadap pendidikan dan tanggung jawab perusahaan terhadap kesejahteraan pengembangan sosial dan kemasyarakatan.
Implementation of corporate social responsibility (CSR) program at ICON+ refers to the Decree of Board of Directors No. 072/SK/001/Pusat/ICON+/2010 on the Implementation Program Guide of Corporate Social Responsibility (CSR) dated September 6, 2010. ICON+ is actively supporting the improvement of quality of life and the environment for the local community and society. Commitment of ICON+ in the implementation of the CSR program is divided into 3 (three) main areas: corporate responsibility towards the environment, corporate responsibility towards education and corporate responsibility towards social development and social welfare.
Tanggung jawab perusahaan terhadap kesejahteraan pengembangan sosial kemasyarakatan diwujudkan dalam bentuk Program Kemitraan. ICON+ selalu berusaha untuk selalu menyelaraskan kehadiran dan usahanya dengan masyarakat sekitar. Oleh karena itu ICON+ berusaha untuk terus melakukan program pengembangan sosial dan kemasyarakatan agar secara bersama dapat mencapai masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
Corporate responsibility towards social welfare development embodied in the Partnership Program. ICON+ always strive to align its business presence with the surrounding community. Therefore ICON+ continue social and community development programs achieving independent and prosperous society together.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Peluang Usaha
Business Opportunity
Pertumbuhan pelanggan dan sewa infrastruktur telah mendukung pertumbuhan jasa sektor telekomunikasi. Prospek usaha perusahaan dimaknai sebagai kesiapan perusahaan untuk memenangkan persaingan. Saat ini, ICON+ masih berkonsentrasi pada produk "network connectivity", dengan produk utama Clear Channel dan IP VPN, serta pada produk aplikasi. Menyadari sepenuhnya bahwa ICON+ perlu mengetahui dan mengoptimalkan kekuatan yang dimilikinya sebagai bekal dalam menghadapi persaingan usaha yang kian kompetitif.
Customer growth and infrastructure leasing services has support the growth of the telecommunications sector. Business prospects of the company is defined as company's readiness to win the competition. Currently, ICON+ is still concentrating on "network connectivity" product with the main products of Clear Channel and IPVPN, as well as application product. ICON+ is fully aware the need to find and optimize its strengths as a provision in the face of an increasingly competitive business competition.
Akibat perkembangan teknologi yang semakin pesat, telepon selular akan lebih banyak digunakan untuk akses data dibandingkan suara. Konten dan aplikasi berbasis cloud computing akan berkonvergensi. Operator telepon selular berencana untuk bermigrasi dengan telekomunikasi berbasis internet protocol (IP) yang menggunakan teknologi multiprotocol label switch (MPLS) yang lebih fleksibel dan berbiaya lebih efektif. Perangkat teknologi jaringan telekomunikasi Metro Ethernet yang memungkinkan terkirimnya data dalam jumlah besar melalui media transmisi fiber optik atau microwave dimana keseluruhan dari jaringan tersebut tersinkronisasi akan semakin banyak digunakan. ICON+ berkeyakinan bahwa bisnis telekomunikasi ke depan masih memiliki prospek yang baik dan akan terus berkembang. ICON+ optimis mampu memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Indonesia melalui produk dan jasa yang dihasilkan oleh ICON+.
As a result of rapid technological development, the mobile phone will be used to access more data than voice. Content-based applications and cloud computing will converge. Mobile phone operators plan to migrate to Internet-based telecommunications protocol (IP) technology using more flexible and more cost effective multiprotocol label switch (MPLS). Technology devices of Metro Ethernet network enables large amounts of data sent through optical fiber transmission media or microwave where the whole of the synchronized network will be more widely used. ICON+ believes that the future of telecommunications business still has good prospects and will continue to evolve. ICON+ is optimistic to make a major contribution to the Indonesian people through the products and services produced by ICON+.
Perubahan Susunan Direksi
Changes in The Board of Director
Pada tanggal 9 Februari 2012, ICON+ mengalami perubahan komposisi Direksi dari semula terdiri dari 5 (lima) orang Direktur menjadi 3 (tiga) orang. Saya, selaku Direktur Utama mengucapkan selamat bergabung kepada anggota Direksi baru yaitu Sdr. Hikmat Drajat sebagai Direktur Niaga serta Sdr. Iskandar sebagai Direktur SDM dan Keuangan yang telah ditunjuk oleh Pemegang Saham berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 9 Februari 2012.
On February 9, 2012, ICON+ changed composition of the Board of Directors consist 5 (five) Directors into only 3 (three) Directors. I am as the President Director congratulates the new members of the Board of Directors to Mr. Hikmat Drajat as Commercial Director and Mr. Iskandar as Human Resources and Finance Director who has been appointed by the Circular Decree of Shareholders dated February 9, 2012.
ANNUAL REPORT
31
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN DEWAN DIREKSI REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh anggota Direksi periode sebelumnya yaitu Sdr. Muljo Adji AG, Sdr. Ritme Aulia Jafar, Sdr. Virano Nasution, Sdr. Rulianti Darwanto, serta Sri Fortuna Purwatiningsih atas kinerja dan kontribusinya yang berharga selama bertugas.
Our gratitude to the prior members of Board of Directors: Mr. Muljo Adji AG, Mr. Ritme Aulia Jafar, Mr. Virano Nasution, Mrs. Rulianti Darwanto, and Mrs. Sri Fortuna Purwatiningsih on their great performance and valuable contribution during their duties.
Dengan profesional dan soliditas yang terjaga, semua Direksi berperan aktif dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya baik secara individu maupun kolegial, sehingga soliditas Direksi beserta jajaran manajemen Perusahaan dapat terus meningkat di masa mendatang.
All Directors play an active role in carrying out their duties and responsibilities, both individually and collegially, We hope professional and solidity of all Directors and the management of the Company may continue to increase in the future.
Apresiasi
Appreciation
Direksi menyadari, pencapaian di tahun 2012 merupakan hasil jerih payah dan dedikasi dari seluruh karyawan dan manajemen. Kerja keras, semangat, loyalitas, serta kebulatan visi yang telah ditunjukkan oleh mereka menjadi kebanggaan khusus bagi Direksi. Atas kinerja yang baik tersebut, Direksi memberikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris seluruh jajaran karyawan dan manajemen ICON+, serta kepada pemegang saham dan para pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan pada ICON+ selama ini.
Board of Directors aware that achievement in 2012 was the result of hard work and dedication of all employees and management of ICON+. Hard work, passion, loyalty, vision and determination that has been shown by them were special pride for the Board of Directors. Board of Directors awarded and thanked the Board of Commissioners, all employees and management of ICON+, as well as to shareholders and stakeholders for their great performance, support and confidence in ICON+.
Jakarta, Maret 2013 | March 2013
Muhammad Buldansyah Direktur Utama | President Director
32
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
PROFIL DIREKSI THE BOARD OF DIRECTORS PROFILE
ANNUAL REPORT
33
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PROFIL DIREKSI THE BOARD OF DIRECTORS PROFILE
Muhamad Buldansyah Direktur Utama | President Director
34
Lahir : Jakarta, 8 Oktober 1963
Born: Jakarta, 8 October 1963
Pendidikan: S1 Electronic Control Institut Teknologi Bandung (ITB)
Education: Bachelor of Electro Engineering Institute Technology Bandung (ITB)
Perjalanan Karir: Menjabat sebagai Direktur Utama ICON+ sejak 10 Februari 2012. karier profesional nya diawali di Belanda pada tahun 1988 sebagai Engineer system network pada AT & T Network Systems International. Pernah menjabat sebagai CEO pada PT Bakrie Networks (2011), dan sebagai Direktur Networks Services pada PT Excelcomindo Pratama – XL pada tahun 2006.
Career: President Director of ICON+ since 10 February 2012. His professional career began at Netherland in 1988 as Engineer system network of AT & T Network Systems International. Became CEO of PT Bakrie Networks (2011), and Director of Networks Services of PT Excelcomindo Pratama – XL in 2006.
Keahlian: Teknik elektro dan telekomunikasi
Expertise: Electro and Telecommunication Engineering
Dasar Penunjukan: Akta No. 3 tanggal 16 Februari 2012
Legal Basis: Deed No. 3, February 16, 2012
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Hikmat Dradjat Direktur Niaga | Director of Commerce Lahir : Sukabumi, 4 Juli 1967
Born: Sukabumi, 4 July 1967
Pendidikan: S1 Teknik Elektronika dari Institut Teknologi Bandung (ITB), S2 program Management of Energy Sector dari Universite de Montreal Canada
Education: Bachelor of Electro Engineering, Institute Teknology Bandung (ITB), Master Degree of Management of Energy Sector, Universite de Montreal Canada
Perjalanan Karir: Memulai karir Profesional di PT PLN (Persero) Kantor Pusat pada Divisi Sistem Informasi dan telah berkiprah di ICON+ sejak tahun 2001 sebagai Manager Sales dan pernah menjabat pada beberapa posisi Senior Manager hingga tahun 2011. Pada 10 Februari 2012 beliau dipercaya sebagai Direktur Niaga ICON+.
Career: Starting professional career in Division of Information System at Headquarter of PT PLN (Persero) and has been working in ICON+ since 2001 as Manager of Sales and Senior Manager in many positions until 2011. Since 10 Februari 2012 became Director of Commerce of ICON+.
Keahlian: Teknik elektro dan telekomunikasi
Expertise: Electro and Telecommunication Engineering
Dasar Penunjukan: Akta No. 3 tanggal 16 Februari 2012
Legal Basis: Deed No. 3, February 16, 2012
ANNUAL REPORT
35
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PROFIL DIREKSI THE BOARD OF DIRECTORS PROFILE
Iskandar Direktur Keuangan & SDM | Director of Finance & Human Resource Born: Klaten, 16 December 1970
Lahir : Klaten, 16 Desember 1970 Pendidikan: S1 Ekonomi Akuntansi Indonesia (UII)
36
dari
Universitas
Islam
Education: Bachelor of Accounting, University of Islamic Indonesia (UII)
Perjalanan Karir: Sebelum menjabat sebagai Direktur SDM & Keuangan ICON+., beliau memulai karir profesional nya pada PT PLN (Persero) Wilayah IV pada tahun 1995, dan pada tahun 2011, pernah menduduki jabatan sebagai Manajer Senior Pengelolaan Pendapatan pada Divisi Perbendaharaan Direktorat keuangan PT PLN (Persero) Kantor Pusat.
Career: Before appointed as Director of Human Resource & Finance of ICON+, began his career at Regional IV of PT PLN (Persero) in 1995, and in 2011, became Senior Manager of Treasury in Division of Treasury in Directorate of Finance at Headquarter of PT PLN (Persero).
Keahlian: Akuntansi keuangan
Expertise: Financial Accounting
Dasar Penunjukan: Akta No. 3 tanggal 16 Februari 2012
Legal Basis: Deed No. 3, February 16, 2012
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
2
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
IDENTITAS PERUSAHAAN CORPORATE IDENTITY
Nama Name Company Nick Name
PT Indonesia Comnets Plus PT Indonesia Comnets Plus ICON+
Bidang Usaha
Penyelenggaraan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi (Clear Channel, Multi Protocol Label Switching (MPLS), akses Internet Broadband, Voice Over Internet Protocol (VoIP) dan Sistem Aplikasi Perbankan)
Line of Business
Network and telecommunication services provider (Clear Channel, Multi Protocol Label Switohing (MPLS), Internet access Broadband, Voice Over Internet Protocol (VOIP) and banking application
Status Perusahaan Status of The Company Kepemilikan Saham Ownership Tanggal Pendirian Date of Esthablishment Dasar Hukum Pendirian
Anak Perusahaan PT PLN (Persero) Subsidiaries of T PLN (Persero) PT PLN (Persero) 99,99% dan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) 0,01% PT PLN (Persero) with 99,99% shares and Foundation of Education and Welfare with 0,01% shares 3 Oktober 2000 3 October 2000 Akta Nomor 3 dari Notaris Raden Roro Hariyanti Poerbiantari S.H., CN, pengganti Notaris Poerbaningsih Adi Warsito S.H. tanggal 3 Oktober 2000 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C-23606.HT.01.01.TH.2000 tanggal 1 Nopember 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.34 tanggal 27 April 2001, Tambahan No. 2672. Anggaran Dasar PT Indonesia Comnets Plus telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir adalah akta No. 04 tanggal 4 Mei 2012 notaris M. Nova Faisal, SH., M.kn, telah diterima dan telah tercatat di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dengan Surat No. AHU-AH.01.10-1776 tanggal 16 Mei 2012.
Legal Basis of Establishment
Deed of PT Indonesia Comnets Plus 3 dated October 3, 2000 of Notary Raden Roro Hariyanti Poerbiantari SH, CN. Substitute Notary Poerbaningsih Adi S. H authorized by the Minister of Justice and Human Rights with the Decree No. C-23 506. HT.01.01.TH. 2000 dated November 1, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 34 dated 27 April 2001, Supplement No.2672. Articles of Association of PT Indonesia Comnets Plus has been amended several times, the latter is deed. 04 dated May 4, 2012 of notary M. Nova Faisal, SH., M.kn, has been accepted and have been recorded at the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, Directorate General of General Law Administration Letter No. AH.01.10 AHU-1776 dated May 16, 2012.
Modal Dasar Authorized Capital
Rp. 65.896.400.000,- (enam puluh lima miliar delapan ratus sembilan puluh enam juta empat ratus ribu rupiah) Rp. 65.896.400.000,- (sixty five billions eight hundred ninety six millions four hundred thousands rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Rp. 65.896.400.000,- (enam puluh lima miliar delapan ratus sembilan puluh enam juta empat ratus ribu rupiah)
Issued Capital and Paid in Capital Jumlah Pegawai Number of Employee Produk Product
Jaringan Kantor Official Network
Kantor Pusat Headquarter Office
Website Email Call Center
38
Rp. 65.896.400.000,- (sixty five billions eight hundred ninety six millions four hundred thousands rupiah)
366 Orang 366 Employees 1. Penyediaan Jaringan Telekomunikasi
1. Provision of telecommunications networks
2. Penyediaan Jasa Telekomunikasi
2. Provision of telecommunications services
3. Penyediaan Content Telekomunikasi
3. Provision of telecommunications content
4. Penyediaan Jasa Teknologi Informasi
4. Provision of information technology services
1 Kantor Pusat
1 Headquarter Office
1 Kantor Operation And Maintenance
1 Operation And Maintenance Office
9 Kantor Regional
9 Regional Offices
Gedung Wisma Mulia Lt. 50-51 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12710 Tlp : 021-5253019 (Hunting)
Telicon : 12900
Fax : 021- 5253660
Telicon : 12264
www.iconpln.co.id
[email protected] 021-27579800 (hunting)
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
SEJARAH SINGKAT
A BRIEF HISTORY OF THE COMPANY
PT Indonesia Comnets Plus selanjutnya disebut ICON+ adalah anak Perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang bergerak dalam bidang telekomunikasi yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara No. S-21/M-D8-PM-PBUMN/2000 tanggal 23 Agustus 2000.
PT Indonesia Comnets Plus hereinafter referred to ICON + is a subsidiary company PT PLN (Persero) is engaged in the field of telecommunications has been approved by the Minister of State / Chairman Board of Investment and Development of State-Owned Enterprises No.. S-21/M-D8-PM-PBUMN/2000 dated August 23, 2000.
ICON+ didirikan berdasarkan akta No. 3 dari Raden Roro Hariyanti Poerbiantari S.H., CN, pengganti Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., notaris di Jakarta tanggal 3 Oktober 2000.
ICON + was established by deed No. 3 of Raden Roro Hariyanti Poerbiantari SH, CN, subtitute notary Ny. Poerbaningsih Adi SH, notary in Jakarta dated October 3, 2000.
Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C-23506.HT.01.01.TH.2000 tanggal 1 Nopember 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 27 April 2001, Tambahan No. 2672.
The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights with the Decree No. C-23506.HT.01.01.TH.2000 dated November 1, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 34 dated 27 April 2001, Supplement. No. 2672.
Anggaran dasar ICON+ telah mengalami beberapa perubahan, yaitu berdasarakan:
Statutes of ICON+ has undergone some changes, namely on the terms:
Akta No. 60 tanggal 31 Agustus 2009 dari Imas Fatimah S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka konversi utang jangka panjang menjadi tambahan modal ditempatkan dan disetor. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dengan Surat No. AHU-AH.01.10-18793 tanggal 28 Oktober 2009
Deed No. 60 dated August 31, 2009 of Imas Fatimah SH, notary in Jakarta, in order to conversion into additional long-term debt issued and paid-up capital. This amendment has been received and recorded by the Department of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, Directorate General of General Law Administration Letter No. AHU-AH.01.10-18 793 dated October 28, 2009.
Akta No. 04 tanggal 4 Mei 2012 dari M. Nova Faisal, SH., M.kn, notaris di Jakarta, dalam rangka penambahan modal ditempatkan dan disetor secara inbreng (penyerahan aset) oleh PT PLN (Persero). Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dengan Surat No. AHU-AH.01.10-1776 tanggal 16 Mei 2012.
Deed No. 04 dated May 4, 2012 of M. Nova Faisal, SH., M.kn, notary in Jakarta, in order to increase the capital subscribed and paid in inbreng (delivery of assets) by PT PLN (Persero). This amendment has been received and recorded by the Department of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, Directorate General of General Law Administration Letter No. AHU-AH.01.10-1776 dated May 16, 2012.
ANNUAL REPORT
39
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
BIDANG USAHA SCOPE OF BUSINESS
40
Sebagai anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh PLN, pada awalnya ICON+ berfokus untuk melayani kebutuhan PLN akan jaringan telekomunikasi. Seiring dengan kebutuhan industri akan jaringan telekomunikasi dengan tingkat availability dan reliability yang konsisten, Perseroan melihat peluang baru untuk mengembangkan usahanya yaitu dengan mengkomersialkan kelebihan kapasitas jaringan telekomunikasi ketenagalistrikan serat optik milik PLN di Jawa dan Bali.
As a wholly owned subsidiary by PLN, ICON+ initially focused on serving the needs of telecommunications networks PLN. Along with the industry's needs with consistent availability and reliability telecommunications network levels, the company saw new opportunities to expand its business to commercialize excess electricity capacity fiber-optic telecommunications network owned by PLN in Java and Bali.
Berdasarkan pemikiran tersebut, ICON+ mulai menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan, terutama yang kegiatan operasionalnya membutuhkan jaringan telekomunikasi yang ekstensif dan handal. Hingga saat ini Perseroan melayani lebih dari 920 perusahaan di Indonesia, di industri-industri utama yaitu telekomunikasi, perbankan, keuangan, pemerintahan dan manufaktur.
Based on that idea, ICON+ has cooperated with many companies, especially telecommunications network require extensive and reliable operations. Until now the company serves more than 920 companies in Indonesia, in key industries, namely telecommunications, banking, finance, government and manufacturing.
Dalam upaya menyediakan layanan yang handal selalu tersedia, dan dengan down time minimal, sehingga memenuhi service level agreement, ICON+ didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan berpengalaman serta jaringan serat optik sepanjang hampir 891.000 km yang mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Kalimantan.
In an effort to provide a reliable service is always available, and with minimal down time, thus meet the service level agreement, ICON+ is supported by competent and experienced human resources as well as a network of fiber optic along the nearly 891.000 km which includes Sumatra, Java, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi and Kalimantan.
Sesuai dengan visi ICON+ yaitu menjadi penyedia jaringan terkemuka di Indonesia, pada tahun 2008 Perseroan melakukan ekspansi konektifitas jaringan telekomunikasi ke Pulau Sumatra dan wilayah-wilayah terpencil di Indonesia, serta memaksimalkan pendayagunaan hak jaringan ketenagalistrikan milik PLN yang mencakup seluruh wilayah Nusantara, yaitu "Right of Ways" (RoW).
In accordance with the vision of ICON+ as a leading network providers in Indonesia, the Company expanded network connectivity of telecommunications to the island of Sumatra and remote areas in Indonesia, as well as maximizing the utilization of the network right electricity PLN covering all parts of the archipelago, the "Right of ways "(RoW) in 2008.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat berkedudukan di Wisma Mulia lantai 50, Jalan Gatot Subroto No. 42, Jakarta dan mempunyai Network Operation Centre yang berlokasi di Gandul–Cinere. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 2001.
The Company is domiciled in Jakarta with its head office located at the 50th floor of Wisma Mulia, Jalan Gatot Subroto No.. 42, Jakarta and have a Network Operation Centre located in Gandul-Cinere. The Company started its commercial activities since 2001.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan bergerak dalam penyediaan jasa dibidang telekomunikasi, meliputi:
In accordance with article 3 of the Company's Statute, the scope of activities of the Company is engaged in the provision of services in the field of telecommunications, including:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Penyediaan jaringan telekomunikasi Penyediaan jasa telekomunikasi Penyediaan content telekomunikasi Penyediaan jasa teknologi informasi
Provision of telecommunications networks Provision of telecommunications services Provision of telecommunications content Provision of information technology services
Dalam menghadapi tantangan bisnis di sektor layanan jasa teknologi informasi dan komunikasi, ICON+ membagi produk dan layanan menjadi 4 (empat) kategori yaitu: Jaringan, Multimedia dan Internet, Infratruktur, Aplikasi.
In the face of the challenges in the business services sector, information and communication technology, products and services of ICON+ divided into four (4) categories, namely: Networking, Multimedia and internet, Services and Infrastructures, Information Technology Applications.
Jaringan
Networking
ICON+ membagi jenis layanan Jaringan menjadi 4 jenis jaringan, yaitu: Clear Channel, IP VPN, MEtronet, IP VSAT
Networking of ICON+ split into 4 types of services, namely: Clear Channel, MPLS-based IP VPN, Metronet, IP VSAT
1. Clear Channel
1. Clear Channel
Layanan komunikasi data ini menggunakan sistem dedicated connection berbasis teknologi Synchronous Digital Hierarchy (SDH) serta media transmisi serat optik end-to-end. Layanan yang sangat handal dan aman ini bersifat fleksibel untuk diterapkan di semua protokol jaringan. Kapasitasnya mulai dari 2 Mbps (E1) hingga 10 Gbps (STM64) serta waktu koneksi yang tidak terbatas.
The data communications services use technology-based system dedicated connection Synchronous Digital Hierarchy (SDH) and optical fiber transmission media end-to-end. Service is very reliable and safe are flexible to be applied in all network protocols. Capacity is ranging from 2 Mbps (E1) to 10 Gbps (STM64), and an unlimited connection time.
ANNUAL REPORT
41
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
BIDANG USAHA SCOPE OF BUSINESS
2. IP VPN Layanan komunikasi berbasis internet ini berbasis Multi Protocol Label Switching (MPLS), dan memiliki kapasitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan (64 kbps- 10 Mbps) sehingga sangat aman dan fleksibel.
42
2. IP VPN This Internet-based communication services based on Multi-Protocol Label Switching (MPLS), and has a capacity that can be tailored to the needs (64 kbps-10 Mbps) so it is very safe and flexible.
3. Metronet
3. Metronet
Layanan komunikasi data berbasis teknologi Giga Ethernet Switching ini menawarkan kapasitas yang fleksibel, yaitu 2 Mbps, 5 Mbps, 10 Mbps, 20 Mbps, 50 Mbps, 100 Mbps, dan 1 Gbps, dan mudah diperoleh di kota-kota besar di Jawa dan Bali.
Technology-based data communications services of Giga Ethernet Switching technology offers flexible capacity, which is 2 Mbps, 5 Mbps, 10 Mbps, 20 Mbps, 50 Mbps, 100 Mbps, and 1 Gbps, and easily available in big cities in Java and Bali.
4. IP VSAT
4. IP VSAT
Layanan komunikasi berbasis teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) memiliki kapasitas yang tersedia mulai dari 64 kbps hingga 45 Mbps dan jangkauan yang luas ke seluruh wilayah Indonesia.
Technology-based communications services of Very Small Aperture Terminal (VSAT) have available capacity ranging from 64 kbps up to 45 Mbps and extensive coverage to all parts of Indonesia.
Multimedia & Internet
Multimedia & Internet
Adalah layanan yang berjalan pada layer di atas layer network. Layer multimedia ini masih berada di antara layer network dan layer aplikasi termasuk juga komunikasi yang berada di atasnya. Layanan Multimedia dan Internet dibagi menjadi 5, yaitu:
Is a service that runs on a layer above the network layer. This multimedia layer is located between the network layer and application layer as well as the communication that was on it. Multimedia Services group is also divided into 5 services:
1. Internet Corporate
1. Internet Corporate
Layanan akses internet dedicated ini menggunakan serat optik end-to-end dan dengan layanan pendukung seperti collocation server, web hosting, dan koneksi Indonesia Internet Exchange (IIX). Kapasitas yang ditawarkan mulai dari 64 kbps hingga 10 Mbps.
This dedicated internet access services use optical fiber end-to-end and support services such as collocation servers, web hosting, and connections Indonesia Internet Exchange (IIX). Capacities range from 64 kbps up to 10 Mbps.
2. IP Transit
2. IP Transit
Adalah layanan jaringan interkoneksitrafik ke global internet dengan fitur routing protocol dynamic full route BGP (Border Gateway Protocol versi 4).
Is the interconnection network services to the global internet traffic with full features dynamic routing protocol BGP route (Border Gateway Protocol version 4).
3. IIX Only
3. IIX Only
Adalah suatu inter koneksi nasional antar penyelenggara jasa internet (PJI) di Indonesia, sehingga pelanggan dari satu PJI dapat dengan mudah dan murah berkomunikasi dengan pelanggan PJI yang lain yang berada di Indonesia
Is a national interconnection between Internet service providers (ISP) in Indonesia, so that ISP’s customer can easily and inexpensively communicate with other ISP’s customers residing in Indonesia.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
4. Video Conference (VICON)
4. Video Conference (VICON)
Layanan ini menawarkan solusi telekomunikasi yang menggabungkan video dan suara berbasis teknologi IP dan perangkat yang modern sehingga mendukung interaksi yang intensif dan efisien bagi perusahaan yang memiliki cabang di berbagai wilayah.
This service offers telecommunications solutions that combine video and IP-based voice technology and modern devices that support intensive interaction and efficient for companies that have branches in different regions.
5. Telicon
5. Telicon
Menawarkan layanan telepon berbasis IP dengan kualitas suara jernih dan harga kompetitif dan dapat juga digunakan untuk fax dan data.
Offer IP-based telephony services with crystal clear sound quality and a competitive price and can also be used for fax and data.
ANNUAL REPORT
43
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
BIDANG USAHA SCOPE OF BUSINESS
44
Infrastruktur
Infrastructure
Adalah layanan yang berada di layer fisik pada tingkatan OSI Layer. Layanan infrastruktur termasuk di dalamnya adalah collocation, penyewaan core, tower SUTT, tower radio, atau pun penyewaan tiang. Kebijakan layanan infrastruktur dilakukan secara selektif untuk kepentingan strategis.
Is a service that is in the physical layer in the OSI Layer level. Infrastructure services include the collocation, leasing core, SUTT tower, radio tower, or pole rental. Policy of infrastructure services performed selectively for strategic interests.
Jenis layanan infrastruktur ICON+ adalah sebagai berikut:
ICON+ infrastructure services divided into:
1. Collocation Data Center
1. Collocation Data Center
Layanan collocation atau penyewaan space merupakan inovasi jasa layanan data center yang memudahkan pelanggan menempatkan perangkat jaringan, server, media penyimpanan dan interkoneksinya terhadap berbagai media telekomunikasi dari berbagai penyedia layanan jaringan. Opsi bagi layanan collocation terdiri dari: Sewa U dengan share room. Sewa Rack dengan share atau dedicated room. Sewa Caging dengan dedicated room.
Collocation service or rental space is an innovative data center services that enable customers placing network devices, servers, storage media and telecommunications interconnection of the various media of various network service providers. Options for collocation services consist of:
2. Managed Service Security Router
2. Managed Service Security Router
Adalah layanan penyediaan router beserta suku cadangnya dengan atau tanpa pengelolaan konfigurasinya.
Is aproviding service of router and its spare parts with or without configuration management
3. Managed Service DRC (Data Recovery Center)
3. Managed Service DRC (Data Recovery Center)
Adalah layanan backup data center dengan atau tanpa operasional DRC plan.
Is a backup data center service with or without the operational plan of DRC
ANNUAL REPORT
Rent U to share room. Rent Rack with shared or dedicated room. Rent caging with a dedicated room.
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
IT Applications
IT Applications
IT Applications adalah jenis layanan berupa software atau aplikasi online yang digunakan untuk menunjang tata kerja sebuah perusahaan atau bisnis. Aplikasi ini biasanya berupa aplikasi Informasi Teknologi (IT). Saat ini layanan Aplikasi Teknologi ini digunakan untuk lingkungan PLN.
Information Technology Applications are the type of services such as software or online application using to support the work procedures of a company or business. These applications are usually in the form of the applications of Information Technology (IT). Current application services technology were used to advance environments of PLN.
1. Aplikasi Pelayanan Pelanggan terpusat (AP2T)
1. Aplikasi Pelayanan Pelanggan terpusat (AP2T)
Adalah layanan bundling antara produk-produk SIP3 + Payment Gateway + PB/PD yang dikemas dalam satu kesatuan.
Is bundle services among products of SIP3 + Payment Gateway PB / PD packaging in a single unit.
2. Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpadu (APKT)
2. Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpadu (APKT)
Adalah aplikasi helpdesk PLN untuk layanan penanganan gangguan dan keluhan pelanggan yang meliputi manajemen penanganan gangguan dan pemeliharaan jaringan listrik, keluhan tentang rekening listrik, tusbung, pasang baru dan tambah daya serta listrik prabayar.
Is a helpdesk application for handling disruption and customer complaints services which includes management of disturbances and maintenance of the power grid, complaints about the electricity bills, broken connection, new installation and added new plug power as well as prepaid electricity.
3. Contact Center
3. Contact Center
Adalah layanan contact center 123 bagi PLN yang dikelola secara terpusat dan berlaku nasional.
Is a contact center of 123 services for PLN which is managed centrally and nationwide
4. Batubara Online
4. Coal Online
Adalah aplikasi untuk PLN Batubara yang dapat melakukan monitoring rencana dan realisasi pasokan batubara di setiap lini secara berjenjang dengan mudah, cepat dan tepat sehingga informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mendukung mekanisme kontrol dan pengambilan keputusan Direksi PLN, meningkatkan mutu pengendalian ketersediaan stok batubara dengan sistem informasi online sehingga lebih effisien, efektif, mudah dan cepat.
Is an application for PLN to conduct monitoring of the plan and the realization of supply of coal in each line in stages, with easy, fast and precise so that the resulting information can be used to support decision making and control mechanism of Directors of PLN, improving the quality control of coal stock availability with the information system online making it more efficient, effective, easy and fast.
5. Dashboard BOD
5. Dashboard BOD
Adalah sistem pengawasan dan monitoring terhadap kinerja dan performa masing masing divisi yang ada di PT PLN (Persero), baik secara harian, bulanan dan tahunan untuk mengetahui kemajuan progress kinerja maupun keperluan pengambilan keputusan.
Is a system of supervision and monitoring of the performance and the performance of each division in PT PLN (Persero), daily, monthly and yearly progress to determine the progress and performance of the decision-making purpose
6. Dashboard UKP4
6. Dashboard UKP4
Adalah aplikasi bagi pihak pengambil keputusan untuk melihat sejauh mana proses pelaksanaan suatu proyek, serta kendala dan usulan solusi untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan selesai tepat waktu.
Is an application for the decision maker to see how far the process of implementation of project, as well as constraints and proposed solutions to ensure the implementation of the work completed on time. ANNUAL REPORT
45
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TESTIMONI TESTIMONY
Ir. Dyananto - PLN LAMPUNG Keberhasilan implementasi AP2T di Lampung tak terlepas dari andil ICON+ selaku anak perusahaan PLN yang mengembangkan aplikasi tersebut. Berkat kerja keras dan kerja sama antara tim AP2T ICON+ dan tim AP2T PLN Lampung, serta dukungan penuh dari Tim AP2T PLN Pusat, maka realisasi AP2T dapat terwujud dalam waktu relatif singkat, yaitu 20 hari. The successful implementation of AP2T in Lampung could not be separated from the contribution of ICON+ as PLN subsidiary that developed the application. Thanks to the hard work and cooperation between the AP2T’s team of ICON+ and the AP2T’s team of PLN Lampung, as well as the full support of AP2T’s Team of PLN, the realization of AP2T could be realized in a relatively short time, namely 20 days.
Mahatmanto - BANK BPD DIY Secara umum, Bank BPD DIY merasa puas dengan penanganan masalah dan layanan yang diberikan oleh ICON+. ICON+ memberikan performansi jaringan komunikasi data yang baik karena didukung oleh insfrastruktur media fiber optic. Dengan jaringannya yang luas, performansi transmit data yang cepat, dan harga yang murah menjadikan ICON+ sebagai pilihan utama dan tepat bagi keberlangsungan pelayanan Bank BPD DIY terhadap masyarakat untuk memberikan pelayanan yang cepat, bagus dan memuaskan. Bank BPD DIY satisfied with the handling and the services provided by ICON+. ICON+ provides excellent performance of data communication network because it is supported by the infrastructure of fiber optic media. With its extensive network, transmit data fast performance, and a low price make the ICON+ as the top and the right choice to the sustainability of Bank BPD of DIY’s service to the community to provide fast, good and satisfactory service.
Jovan Valentino - PT UNINET Selama Uninet berpartner dengan ICON+, banyak support yang diberikan dan kami sangat terbantu sekali dengan adanya penanganan yang cepat dan baik oleh tim ICON+, kalaupun terjadi downtime atau problem lainnya. Kami tidak bisa berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari ICON+ pada pemenuhan jaringan fiber opticnya yang kuat. As long as Uninet partnering with ICON+, a lot of support was provided and we were very helpful at all with a fast and good handling by a team of ICON+, even if there was downtime or other problems. We could not run properly without the support of the fulfillment of powerful fiber optic network of ICON+.
46
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Prima Wuryanjono - PT INDOSAT Keunggulan yang dimiliki oleh ICON+, adalah jaringannya menggunakan fiber optic, dengan kualitas yang bagus. Fiber optic memang terbukti lebih handal dibandingkan media lain, seperti radio atau satelit. Coveragenya pun cukup luas dibandingkan beberapa provider yang lain. The advantages possessed by ICON+, was the use of fiber optic networks, with excellent quality. Fiber optic was shown to be more reliable than other media, such as radio or satellite. Its coverage was sufficient spacious compared to some other providers.
ANNUAL REPORT
47
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
STRUKTUR ORGANISASI ICON+ ICON+ ORGANIZATION STRUCTURE
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Komite Audit & GCG Audit Comitee & GCG
Yusuf Hamdani Satriyo Wibowo Moestafa Najdib Edy Wahjudi Bambang Adi Winarso
Pemegang Saham Shareholders
PT PLN (PERSERO)
Muhammad Buldansyah Direktur Utama President Director
Direktur Perencanaan dan Operasi
Hermawan Asmoko Manajer Sistem Informasi Korporat
Edy Yusuf Wirawan Manajer PMO
Kantor Regional Jawa Barat
: Arief Sujahtra
Kantor Regional Jawa Tengah & DIY
: Andi Ruhadianto
Kantor Regional Jawa Timur
: Usman Hariyanto
Kantor Regional Bali & Nusa Tenggara : Lufti Mulyo Saputro
48
Kantor Regional Sumatera Selatan
: Puji Sariyono
Kantor Regional Sumatera Tengah
: Muhammad Naim
Kantor Regional Sumatera Utara
: Yunianto Prabowo
Kantor Regional Indonesia Timur
: Firza halim
Kantor Regional Jakarta & Banten
: Andi Muliawan
ANNUAL REPORT
Director of Finance and Human Resource
Director of Commerce
General Manager Operasi & Pemeliharaan
Doni Aris Setiawan Manajer Perencanaan Jaringan
Direktur Keuangan & SDM
Direktur Niaga
Director of Planning and Operation
Eriko Pranawitra General Manager Perencanaan Desain
Iskandar
Hikmat Drajat
Yulianto Sri Hartadi Manajer Operasi
M. Shodiq General Manager Pengembangan Bisnis
Rudy Mulyadi Manajer Pemasaran
R. Satyo Harry N General Manager Layanan Kelistrikan
Bambang Suryanto Manajer Kinerja Penjualan Segmen Ketenagalistrikan
Dehotman Purba General Manager Penjualan
Donny Hadinoto Manajer Penjualan Segmen Operator
Regional
Sri Hadi Agustama Manajer Produk
Subyatmadja Widojoko Manajer Pengembangan & Implementasi Aplikasi
Widhy Prihantoro Manajer Penjualan Segmen Enterprise
R. Ari Rahmat IC Manajer USO
Lantip Sasmito Manajer Kemitraan
Maliki Mahfud Manajer Operasi & Pemeliharaan Aplikasi
Yanto Trisno Manajer Customer Loyalty
Tetty Indrawati Manajer Contact Center
Bambang Widyastomo General Manager SDM & Umum
Harmen Manajer SDM
Erida Ediyati General Manager Keuangan
Manajer Anggaran & Evaluasi
FE Astimen Manajer Organisasi & Proses Bisnis
Irwan Hernanda Manajer Perbendaharaan
Bambang Mustriono Manajer Umum
Erizal Manajer Akuntansi
Ajat Munajat Manajer Pengadaan & Logistik
Endra Manajer Pendapatan
Hadi Prayitno Sekertaris Perusahaan
Dewi Soelistyorini Manajer Hukum
Detty Elviany Manajer Hubungan Masyarakat
Kepala Satuan Audit Internal
Kommie Hasan Manajer Audit Internal
Ario Isworo Kepala Satuan Perencanaan Korporat
ANNUAL REPORT 49
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
VISI DAN MISI VISION AND MISSION
50
Visi
Vision
Menjadi penyedia solusi TIK terkemuka di Indonesia berbasis jaringan melalui pemanfaatan aset strategis. Penjelasan visi:
To be a leading provider of network-centric ICT solutions in Indonesia by utilizing unique strategic assets.
1. Arah pengembangan Perusahaan dan penugasan dari pemegang saham untuk menjadikan Perusahaan sebagai enabler bagi transformasi, modernisasi dan efisiensi proses bisnis PT PLN (Persero).
1. Direction of development of the Company and the assignment of the Company's shareholders to make the Company as an enabler for transformation, modernization and efficiency of business processes of PT PLN (Persero)
2. Kompetensi inti Perusahaan yaitu Kemampuan Perusahaan untuk pembangunan jaringan fiber optik melalui Right of Way (RoW) PT PLN (Persero) dan kemampuan menyediakan layanan berbasis teknologi fiber optik end-to-end.
2. The core competence of the company is rapid fiber optic network development along transmission lines using the right of way of PLN and capability to provide end to end fiber optic technology rollout.
Dengan visi ini Perusahaan menetapkan sasaran pada tahun 2016 untuk meraih:
With this vision of the Company set a goal in 2016 to achieve:
1. Peringkat 4 besar perusahaan telekomunikasi di Indonesia dengan hanya memperhitungkan pangsa pasar di bidang akses dan konektivitas jaringan dari segmen pelanggan korporasi (non-retail).
1. 4th largest telecommunications company in Indonesia with a market share in the network access and connectivity from the corporate customer segment (non-retail).
2. Marketshare di bidang network connectivity (pendapatan Clear Channel, IP VPN, Metro Ethernet dan IPLC terhadap total pasar network connectivity) sebesar 6,15% dan di bidang solusi Teknologi Informasi (pendapatan Billing System dan Data Center terhadap total pasar managed applications, managed network, server, storage, dan hosting) sebesar 0,7%.
2. Marketshare in the network connectivity (revenue of Clear Channel, IP VPN, Metro Ethernet and IPLC connectivity network to the total market) amounted at 6.15% and in the Information Technology solutions (revenue of Billing System and Data Center to the total market of managed applications, managed network, server, storage, and hosting) amounted at 0.7%.
Misi
Mission
1. Memberikan layanan TIK yang terbaik di kelasnya kepada pelanggan guna meningkatkan nilai Perusahaan.
1. To provide best-in-class ICT services to customers while enhancing enterprise value
2. Memenuhi kebutuhan dan harapan PLN secara proaktif dengan menyediakan solusi-solusi TIK yang inovatif dan memberikan nilai tambah.
2. To proactively fulfil PLN’s needs and expectations by providing innovative and value-adding ICT solutions
3. Membangun organisasi pembelajar yang berkinerja tinggi untuk mendorong perusahaan mencapai bisnis yang unggul dan menjadi pilihan bagi talenta-talenta terbaik.
3. To build a high-performance learning organization that will grow the company towards business excellence and to attract best talent
4. Memberi kontribusi terhadap telekomunikasi nasional.
4. To contribute development
perkembangan
to
national
our
telecommunications
Dasar Pengesahan Visi dan Misi Perusahaan
Legal Basis of Vision and Mission Stipulation
Keputusan Pemegang saham secara sirkuler tanggal 28 Juli 2011.
The decision of Shareholder Circular dated July 28, 2011.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
NILAI LUHUR PERUSAHAAN CORPORATE VALUES
Mempunyai sifat jujur, tulus dan dapat dipercaya dalam berpikir, berkata dan bertindak.
Integritas Integrity
Honest, sincere and trustworthy in thinking, saying and acting.
Sikap peduli, empati, dan responsif serta memberikan pelayanan yang melebihi harapan pemegang saham.
Peduli Sesama dan Sekitar Care
Attitude of caring, empathy, and responsiveness as well as providing services that exceed the expectations of shareholders
Bersikap obyektif dan komunikatif untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Berwawasan Terbuka Open Mind
Inovasi Innovation
Kerja sama Tim Team Work
Be objective and communicative to produce better performance.
Sikap selalu mengerahkan kreativitas dalam segala hal untuk menghasilkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan (stakeholders), yaitu pemegang saham (shareholders), pelanggan, karyawan, pemerintah dan mitra kerja. Attitude that always exert creativity in all aspects to generate added value for the stakeholders (stakeholders), which are the shareholder (shareholders), customers, employees, governments and partners.
Sikap mempercayai bahwa kekuatan sinergi dapat membentuk tim pemenang. ICONers harus bekerjasama dengan semangat gotong-royong, saling mengenal dan menyemangati, berpikir secara adil (win-win solution) untuk memperoleh hasil yang makAttitude to believe that the power of synergy to form a winning team. Employees must cooperate in a spirit of mutual help, recognize and encourage each other, win-win solution thinking to obtain maximum results.
Sikap yang melandasi ICONers agar bekerja dengan cerdas dan ulet untuk menghasilkan kualitas terbaik dalam mendukung keberhasilan Perusahaan.
Keunggulan Excellence
Underlying attitude of employees to work smart and tenacious to produce the best quality in supporting the success of the Company.
ANNUAL REPORT 51
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
ARAH, SASARAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN GOALS, OBJECTIVES AND STRATEGY OF THE COMPANY
52
Arah
Goals
Sejalan dengan visi dan misi Perusahaan, maka perusahaan menetapkan tujuan Perusahaan sebagai berikut:
In line with the vision and mission of the company, the company set a goal of the Company as follows:
1. Menjadi penyedia utama solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis jaringan yang terkemuka di Indonesia. Perusahaan akan memfokuskan pada solusi berbasis jaringan. Perusahaan akan konsisten menyediakan layanan konektifitas dan melakukan targeting terhadap segmen-segmen korporat yang ada.
1. Become the leading provider of Information Technology solutions and Communication Technology (ICT)-based network in Indonesia. The company will focus on network-based solutions. The company will consistently provide connectivity services and conduct targeting existing corporate segments.
2. Menggunakan aset strategis untuk mengembangkan layanan telekomunikasi. Hal ini sesuai dengan mandat yang diberikan PLN untuk mengkomersialkan RoW. Mengoptimalkan pemanfatan infrastruktur jaringan kelistrikan untuk komunikasi, yang semula hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan layanan jaringan telekomunikasi bagi segment operator dan ketenagalistrikan.
2. Using a strategic asset for developing telecommunication services. This is in accordance to the mandate to commercialize RoW of PLN. Optimize the utilization of electricity network infrastructure for communication, which was originally only used to meet the needs of telecommunications networks for operators and electricity segments.
Sasaran Perusahaan
Objective
Perusahaan menetapkan untuk melanjutkan usahausaha pencapaian pertumbuhan pendapatan dengan fokus utama pada pencapaian kepuasan pelanggan yang tercermin dari pencapaian kinerja jaringan (Service Level Guarantee/SLG) dan pencapaian target aktivasi pelanggan (delivery time) untuk perbaikan image perusahaan. Perusahaan juga tetap fokus pada pemenuhan seluruh kebutuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi PT PLN (Persero) seperti yang telah ditetapkan pada RUPS RKAP 2011 oleh Pemegang Saham.
Company set to continue efforts to achieving revenue growth with a strong focus on achieving customer satisfaction reflected in the achievement of the performance of the network (Service Level Guarantee / SLG) and the activation of target customers (delivery time) to perform corporate image. The company also remains focused on meeting all the needs of Information Technology and Communication of PT PLN (Persero) as set out in 2011 by the General Meeting of Shareholders on Corporate Budget Plan 2011.
Mengacu pada visi, misi, kinerja perusahaan, analisa lingkungan industri telekomunikasi maka pada tahun 2012 perusahaan mencanangkan sasaran strategis Perusahaan sebagai berikut:
Referring to the vision, mission, corporate performance, analysis of the telecom industry environment in 2012 the company launched the company's strategic objectives as follows:
1. Pencapaian pertumbuhan pendapatan sebesar 54% dari estimasi pendapatan Perusahaan 2011 atau menjadi sebesar Rp. 1.145.556Juta pada tahun 2012
1. Achievement of revenue growth of 54% of the Company's 2011 earnings estimation or Rp. 1.145.556 million in 2012
2. Pemenuhan seluruh kebutuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi PT PLN (Persero), khususnya penyelesaian implementasi Contact Center (CRM) di 7 Wilayah, AP2T di luar Jawa Bali di 8 Wilayah, Disaster Recover Center (DRC) ERP, DRC AP2T, DRC P2APST dan Data Center P2APST
2. Fulfillment of all the needs of Information Technology and Communication of PT PLN (Persero), in particular the completion of the implementation of Contact Center (CRM) in 7 Regions, AP2T outside Java and Bali in 8 Regions, Disaster Recover Center (DRC) ERP, AP2T DRC, DRC P2APST and Data Center of P2APST
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
3. Penyelesaian pembangunan dan pengoperasian seluruh proyek Pekerjaan Jasa Akses Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan KPU/ USO di Indonesia Bagian Timur (7.773 desa)
3. Completion of the construction and operation of the entire project of Telecommunications and Information Access Services in Rural of KPU / USO in Eastern Indonesia (7.773 villages)
Strategi Perusahaan
Strategy of The Company
Dalam rangka mencapai sasaran Perusahaan yang telah ditetapkan tahun 2012 yaitu, sasaran pendapatan sebesar Rp. 1.145.556 Juta dan kinerja perusahaan Sehat. ICON+ menetapkan inisiatif strategi utama Perusahaan pada tahun 2012 sebagai berikut:
In order to achieve the Company's objectives that have been established in 2012, namely, revenue target of Rp. 1.145.556 million and corporate performance rating of AA. ICON+ set major strategic initiatives of the Company in 2012 as follows:
1. Mendukung transformasi PT PLN (Persero) dengan menjadi enabler proses bisnis PT PLN (Persero).
1. Support the transformation of PT PLN (Persero) as a business process enabler of PT PLN (Persero)
2. Maksimalisasi dan optimalisasi bisnis jaringan dan jasa telekomunikasi.
2. Maximization and optimization of telecommunications networks and services business
3. Peningkatan kualitas layanan untuk memenuhi sasaran Service Level Guarantee (SLG) sebesar 99.97% dan pemenuhan sasaran delivery time ratarata 30 hari kalender.
3. Improved quality of service to meet the target of Service Level Guarantee (SLG) at 99.97% and the fulfillment of the target an average delivery time of 30 calendar days.
4. Fokus pada penyelesaian pembangunan dan pengoperasian seluruh proyek Pekerjaan Jasa Akses Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan KPU/USO di Indonesia Bagian Timur.
4. Focus on the completion of the construction and operation of all project Telecommunications and Information Access Services in Rural KPU / USO in Eastern Indonesia
5. Mengefektifkan proses bisnis, tugas pokok dan fungsi.
5. Implement effectiveness of business process, duties and functions
ANNUAL REPORT 53
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
KOMPOSISI KEPEMILIKAN ICON+
THE COMPOSITION OF OWNERSHIP OF ICON+
Saham ICON+ tidak ada yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi maupun masyarakat karena Pemegang Saham ICON+ adalah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dari Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN sebesar 0,01%.
There is not any stock of ICON+ owned by the Board of Commissioners, Board of Directors and society because Shareholders of ICON+ is PT PLN (Persero) with 99.99% of the shares and Foundation for Education and Welfare of PLN with 0.01% shares.
ENTITAS ANAK, PERUSAHAAN AFILIASI DAN STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN SUBSIDIARIES, AFFILLIATED AND THE GROUP STRUCTURE Entitas Anak Perusahaan
Subsidiaries of the Company
Sampai dengan 31 Desember Tahun 2012, ICON+ tidak memiliki anak Perusahaan sehingga tidak ada informasi terkait nama, persentase kepemilikan, bidang usaha dan status operasi
Until December 31 of 2012, ICON+ has no subsidiary company so there is not any information, percentage of ownership, the business and operating status associated with the company’s name.
Entitas Asosiasi Perusahaan
Affiliates of the Company
ICON+ memiliki sejumlah Entitas Asosiasi yaitu anak perusahaan yang berada di bawah grup PT PLN (Persero), dengan struktur sebagai berikut:
ICON+ affiliated with some subsidiaries under the group of PT PLN (Persero), with the following structure:
MAJAPAHIT HOLDING BV
56
ANNUAL REPORT
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
ENTITAS ANAK, PERUSAHAAN AFILIASI DAN STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN SUBSIDIARIES AND AFFILLIATED COMPANIES
PT PLN Batubara didirikan tanggal 3 September 2008 dan merupakan anak Perusahaan yang bergerak di bidang usaha lembaga batubara sebagai bahan utama dari Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU), beralamat di Gedung PLN Pusat, Jl. Trunojoyo Blok MI/135, Gedung I Lantai 3, Jakarta 12610, Indonesia. PT PLN Batubara is founded on 3 September 2008 and is a subsidiary company engaged in the business of coal institute as the main ingredient of Steam Power Plant (PLTU), located in Gedung PLN Pusat, Jl. Trunojoyo Block MI/135, Building I Floor 3, Jakarta 12610, Indonesia. PT PLN Geothermal adalah anak Perusahaan PLN yang bidang usahanya terfokus untuk menyediakan tenaga listrik terbarukan melalui pengembangan dan pengoperasian pembangkit tenaga listrik panas bumi (PLTP) yang ekonomis bermutu tinggi dengan keandalan yang baik. PT PLN Geothermal is a subsidiary of PLN that its business focused on providing renewable electrical power through the development and operation of geothermal power plant (PLTP) is an economical high quality with good reliability. PT Geo Dipa Energi yang disingkat dengan PT GDE berdiri pada tanggal 5 Juli 2002 bergerak dibidang pembangkitan tenaga listrik terutama yang menggunakan energi gas bumi berkedudukan di Jl.Karawitan No.32 Bandung 40264 Indonesia. PT Geo Dipa Energi which is abbreviated as PT GDE was established on July 5, 2002 in the field of power generation, especially the use of natural gas energy, located in Jl. Karawitan No 32 Bandung 40264, Indonesia. PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN_E) yang beralamat di Jl.AIPDA KS tubun ½ Jakarta Barat 11420, berdiri tanggal 3 Oktober 2002 yang bergerak dalam bidang jasa rekayasa dan terkait untuk sektor listrik dan non-listrik. PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN_E) located at Jl.AIPDA KS 11420 Tubun ½ West Jakarta, was established on October 3, 2002 which is engaged in engineering and related services for the power sector and non-electric.
58
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
PT Haleyora Power adalah perusahaan holding operational dalam bidang operasional dan perawatan (O&M) dengan diversifikasi usaha melalui anak-anak perusahaan dibidang distribusi dan penyediaan listrik pada kawasan-kawasan mandiri dengan tujuan utama menjadi trend setter bagi rekanan PT PLN PT Haleyora Power is the operational holding company in areas of operations and maintenance (O&M) with diversification through subsidiaries in the distribution and supply of electricity in the independent zones with the ultimate goal become a trend-setter for partner of PT PLN
MAJAPAHIT HOLDING BV
PT Majapahit Holding BV didirikan pada tanggal 3 Oktober 2006 dan merupakan suatu lembaga keuangan yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam The Netherlands. PT Majapahit Holding BV established on October 3, 2006, is a financial institution based in Amsterdam, Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam The Netherlands.
Struktur Grup Perusahaan
The Group Structure of the Company
Sampai dengan 31 Desember 2012, ICON+ tidak memiliki Joint Venture dan Special Purpose vehicle (SPV) sehingga tidak ada informasi terkait dengan struktur grup Perusahaan dalam bentuk Joint Venture maupun Special Purpose vehicle (SPV).
As of December 31, 2012, ICON+ does not has any Joint Venture and Special Purpose Vehicle (SPV) so there is not any information regarding the structure of the Group in the form of Joint Venture or Special Purpose Vehicle (SPV).
ANNUAL REPORT 59
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM THE CHRONOLOGY OF STOCK LISTING
Sampai dengan tahun 2012, ICON+ belum pernah mencatatkan sahamnya di Bursa Saham, sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan saham, jenis tindakan korporasi (corporate action), perubahan jumlah saham, maupun nama bursa tersebut.
Until 2012, ICON+ has not been listed on the Stock Exchange, so there is not any information related to the chronology of stock listing, types of corporate actions, change in the amount of stocks, as well as the name of the stock exchange.
KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYA THE CHRONOLOGY OF OTHER SECURITIES Sampai dengan tahun 2012, ICON+ belum pernah mencatatkan efek di pasar modal, sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, jenis tindakan korporasi (corporate action), perubahan jumlah efek, nama bursa maupun peringkat efek tersebut.
Until 2012, ICON+ has not been listed other securities on the Stock Exchange, so there is not any information related to the chronology of securities listing, types of corporate actions, change in the amount of securities, name of the securities exchange as well as the rating of the securities.
LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PERUSAHAAN PROFESSIONAL AGENCY SUPPORTING THE COMPANY
Lembaga Profesi Professional Agency
60
Nama | Name
Alamat | Address
Kantor Akuntan Publik Public Accountant Office
Osman Bing Satrio & Rekan (Deloitte)
Wisma Antara 4th floor Jl. Medan Merdeka Selatan 17 Jakarta 10110
Konsultan Hukum Legal Counsel
Kantor Hukum Juliani,SH dan Rekan Juliani,SH dan Rekan Law Firm
Kompleks Arcamanik Endah, Jl Sepak Bola No. 8, Bandung
Notaris Notary
M. Nova Faisal,SH.,M.Kn
Cyber 2 Tower, Lantai 22, Jl Rasuna Said, Blok X-5 No13, Jakarta Selatan 12950
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
AWARD AND CERTIFICATE
Jenis Penghargaan: Sertifikat ISO
Jenis Penghargaan: Call Center Award 2012
Jenis Penghargaan: Sertifikat Manajemen Mutu
Pemberi Award: LMK - Certification
Pemberi Award: Majalah MARKETING Group dan Care Center for Customer Satisfaction and Loyalty (Carre-CCSL)
Pemberi Award: Komite Akreditasi Nasional
Keterangan: Penghargaan diberikan kepada Contact Center PLN 123 yang dibangun dan dikelola oleh ICON+
Types of Award: Certificate of Quality Management
Masa Berlaku: 2011 - 2013 Types of Award: ISO Certificate Institution: LMK - Certification Period of Validity: 2011 - 2013
Masa Berlaku: 2012 Types of Award: Call Center Award 2012
Masa Berlaku: 2011 - 2013
Institution: National Accreditation Commitee Period of Validity: 2011 - 2013
Institution: Marketing Group Magazine and Carre Center for Customer Satisfaction and Loyalty (Carre-CCSL) Note: This Award is given to Contact Center PLN 123 which developed and fully supported by ICON+ Period of Validity: 2012
ANNUAL REPORT 61
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PERISTIWA 2012 2012 EVENTS
JANUARI
FEBRUARI
JANUARY
FEBRUARY
04-05
13 Launching Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) PT PLN (Persero) Wilayah Lampung. PT PLN (Persero) Wilayah Lampung mengadakan acara “Launching Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) “ di Sheraton Hotel Bandar Lampung. AP2T adalah aplikasi terpusat berbasis web yang menawarkan beragam kemudahan pelayanan kepada pelanggan listrik. ICON+ bertindak sebagai penyedia managed service layanan AP2T. Launching Centralized Customer Service Application (AP2T) PT PLN (Persero) Regional Lampung. PT PLN (Persero) Regional Lampung held “Launching Centralized Customer Service Application (AP2T)“ at Sheraton Hotel Bandar Lampung. AP2T is centralized web-based application offering service simplicity for electricity customers. ICON+ acted as provider of managed service of AP2T.
Program CSR Pelatihan Wirausaha Budidaya Lele Kegiatan berlangsung di UKM Depok yang merupakan percontohan Budi daya lele di Depok, Jawa Barat. Proses pelatihan ini juga menebar sedikitnya 3000 ekor bibit lele, dimana 1000 ekor diantaranya adalah bibit lele dewasa. Corporate Social Responsibility Program on Catfish Seeds Training Activities took place in a pilot project on Small Medium Enterprise (SME) Depok at catfish farming in Depok, West Java. The training process also spread catfish seeds at least 3000 tails, which 1000 tails are grown catfish seeds.
06 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama ICON+ dengan PLN PUSDIKLAT Penandatanganan Perjanjian Kerjasama pemanfaatan
16-17
Infrastruktur atau fasilitas gedung dalam rangka penyelenggaraan layanan jasa telekomunikasi, antara PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) dengan PT PLN (Persero) Pusat pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT).
ICON+ Gelar Program CSR bagi Kaum Ibu Program CSR ICON+ dalam bentuk Pelatihan Membuat Kue di Desa Margahayu, Bekasi. Kegiatan berlangsung selama 2 hari. Corporate Social Responsibility Program for Mother Corporate Social Responsibility Program of ICON+ in the form of Cake Making training at Margahayu Village, Bekasi. Activity lasted for 2 days.
21-22 Program CSR Pelatihan Manajemen & Pemasaran Program CSR dalam bentuk pelatihan pemasaran, pengelolaan bisnis rumahan, dan pemaparan materi untuk kelangsungan bisnis usaha penduduk. Kegiatan yang berlangsung di SDN Margahayu-Bekasi ini diikuti oleh 22 orang peserta. Corporate Social Responsibility on Management and Marketing Training
Program
Signing of Agreement between ICON+ with PLN PUSDIKLAT Signing of Agreement on utilization of infrastructure or building facilities in the respect of the telecommunications services, between PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) with PT PLN (Persero) of Education and Training Center (PUSDIKLAT).
10 Serah Terima Jabatan Direksi ICON+ Serah terima jabatan merupakan berakhirnya masa tugas jajaran Direksi ICON+ periode 2009—2011 yang digawangi oleh Direktur Utama Muljo Adji dan digantikan oleh Muhammad Buldansyah. Handover of the Board of Directors of ICON+ Handover is the closure of the Board of Directors of ICON+ period 2009-2011. President Director Muljo Adji was replaced by Muhammad Buldansyah.
Corporate Social Responsibility Program in the form of marketing training, home business management, and presentation materials for business sustainability of inhabitants’ business. Activities that took place at State Elementary School (SDN) Margahayu Village, Bekasi were attended by 22 participants.
MARET MARCH
08 Call Center 123 PLN Raih Penghargaan Call Center Award 2012 Contact Center 123 PLN berhasil meraih penghargaan untuk kategori Pelayanan Publik (The Best of Industry Public Service) yang diberikan pada Malam penganugerahan Call Center Award 2011 di Balai Sarbini, Jakarta, 8 Maret 2012. Call Center 123 of PLN won Call Center Award 2012 Contact Center 123 of PLN won award for public service category (The Best of Industry Public Service), granted in Awarding Night of Call Center Award 2011 at Balai Sarbini, Jakarta, on March 8, 2012
62
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
MARET
MEI
MARCH
MAY
08 ICON+ dan PMI, Gelar Donor Darah ICON+ bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar kegiatan Donor Darah yang dilaksanakan di Kantor ICON+ Mampang.
04-06 Outbound Training for Managers
ICON+ and PMI, held a blood donation activity
ICON+ menyelenggarakan Outbound Training for Managers yang diikuti oleh level manager ke atas. Outbound Training for Managers dilaksanakan di Bumi Perkemahan Cikole, Lembang, Bandung.
ICON+ in cooperation with the Indonesian Red Cross (PMI) held a blood donation activity held at the Office of ICON+
Outbound Training for Managers
Mampang.
31 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Kospin Jasa
The agreement signing with Kospin Jasa The agreement signing of ICON+ with Kospin Jasa for Provision of Services Cooperation on Telecommunication Network of Kospin Sharia. The procession carried out in conjunction to the 38th Annual Member Meeting (RAT) which took place in the Auditorium Building of HA Djunaid, Modern
16
antara ICON+
Penandatangan kerjasama antara ICON+ dengan Kospin Jasa untuk Kerjasama Penyediaan Layanan Jaringan Telekomunikasi Kospin Syariah. Prosesi dilakukan bersamaan dengan Rapat Anggaran Tahunan (RAT) ke-38 yang berlangsung di Aula Gedung HA Djunaid Kompleks Pondok Pesantren Modern Al-Quran, Buaran, Pekalongan, Jawa Tengah.
Pesantren Complex on Pekalongan, Central Java.
ICON+ held Outbound Training for Managers attended by manager levels. Outbound Training for Managers held at Camping Ground Cikole, Lembang, Bandung.
Al-Quran,
Buaran,
APRIL
APRIL
17 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Indonesia Comnets Plus Rapat Umum Pemegang Saham PT Indonesia Comnets Plus diselenggarakan di Ruang Rapat Paiton, PT PLN (Persero) Kantor Pusat. Hasil RUPS menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2011.
Contact Center PLN 123 raih dua gelar bergengsi dalam ajang ICCA Award Layanan Contact Center (CC) PLN 123 yang digawangi oleh ICON+ meraih dua penghargaan nasional pada ICCA Award. Dalam kesempatan tersebut, layanan CC PLN 123 meraih pengakuan untuk korporat sebagai The Best Bussiness Contribution (Silver Medal) dan The Best Contact Center Operation (Bronze Medal). Contact Center (CC) of PLN 123 won two national awards at the ICCA Award Contact Center (CC) of PLN 123 fronted by ICON+ won two national awards at the ICCA Award. On the occasion, the CC service of PLN 123 won recognition for corporate as The Best Bussiness Contribution (Silver Medal) dan The Best Contact Center Operation (Bronze Medal).
23 Press Lunch Gathering ICON+ mengadakan press lunch gathering di Q Smoke House, Jakarta. Ajang ini dilakukan untuk meningkatkan hubungan baik dengan pihak media dan juga sekaligus untuk memperkenalkan secara langsung direksi baru kepada rekan media. Press Lunch Gathering ICON+ held press lunch gathering at Q Smoke House, Jakarta. This event was to promote good relations to the media and also to introduce new directors directly to the media.
General Meeting of Shareholders of PT Indonesia Comnets Plus General Meeting of Shareholders of PT Indonesia Comnets Plus held in Meeting Room of Paiton, Head Office of PT PLN (Persero). General Meeting of Shareholders approved the Annual Report for the Financial Year 2011.
30 Beauty Class Dalam rangka memperingati hari Kartini, ICON+ menggelar kegiatan Beauty Class (Kursus tata Rias Wajah) bagi para karyawan wanita. Beauty Class In order to celebrate Kartini’s Day, ICON+ held Beauty Class activities (Make up lessons) for the female employees.
ANNUAL REPORT 63
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PERISTIWA 2012 2012 EVENTS
JUNI
AGUSTUS
JUNE
AUGUST
27
12 CISCO Innovate 2012
Halal Bihalal 1433 H Keluarga Besar ICON+
ICON+ turut berpartisipasi dalam CISCO Innovate 2012. Dalam ajang tersebut, ICON+ mempertunjukkan sejumlah produk unggulan ICON+ seperti Clear Channel, IP VPN dan Metronet.
Halal Bihalal diadakan di Gedung Serba Guna ICON+
CISCO Innovate 2012
Mampang, dengan saling meminta maaf dan silaturahmi sebagai salah satu amalan dari ibadah puasa Ramadhan 1433 H. ICON+ Religious Gathering
ICON+ participated in CISCO Innovate 2012. In such event, ICON+ showed excellent products of ICON+ such as Clear Channel, IP VPN and Metronet.
JULI JULY
ICON+ religious gathering held in multi purpose building ICON+ Mampang, with apologizing to each other to complete Ramadhan 1433 H.
SEPTEMBER SEPTEMBER
18
07-08
Silaturahmi ICONers Jelang Ramadhan 1433 H ICON+ mengadakan silaturahmi menjelang Ramadhan 1433H di Gedung ICON+ Mampang. Silaturahmi ICONers jelang Ramadhan 1433H mengusung tema “Becoming An Excellent Personality Through Ramadhan Academy”. Dalam acara ini juga dilakukan simbolisasi pemberian dana bantuan ICON+ sebesar Rp 10 juta kepada anak-anak korban kerusuhan Ambon. Gathering of ICONers ahead of Ramadan 1433H ICON+ held a gathering ahead of Ramadan 1433H in Building of ICON+, Mampang. Gathering of ICONers ahead of Ramadan 1433H theme: “Becoming An Excellent Personality Through Ramadhan Academy”. The event also was a symbol of ICON+ granted amount of Rp 10 million to the children of victims of the riots in Ambon.
Turnamen Bowling PB PT (PLN) Persero ICON+ menjadi tuan rumah Turnamen Bowling PB (Persatuan Bowling) PLN (Persero) Periode II 2012. Kegiatan yang diadakan di Bogor Nirwana Residence (BNR), ini diikuti seluruh unit PT PLN (Persero) dan anak perusahaannya. Bowling Tournament of PT (PLN) Persero ICON+ hosted Bowling Tournament of PB (Bowling Association) PT PLN (Persero) Period II 2012. Activities held in Bogor Nirwana Residence (BNR), followed by all units of PT PLN (Persero) and its subsidiaries
15 Dukungan Penuh ICON+ pada Sail Morotai 2012
AGUSTUS AUGUST
09 ICON+ Gelar Berbuka Puasa Bersama PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) menggelar acara buka puasa bersama di Gedung Serbaguna ICON+, Mampang diisi dengan ceramah oleh Ustadz Aswan Faisal. Acara ini diselingi dengan penyerahan santunan kepada anak yatim-piatu dari Yayasan Media Amal Islami sebesar Rp 10 juta dan tambahan dari ICONers Runners (sebuah komunitas pencinta olahraga lari ICON+) yang turut memberikan bantuan senilai Rp 3,5 juta. ICON+ Held An Iftar Together PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) held an iftar together at the Multipurpose Building of ICON+, Mampang. The event was interspersed with the delivery of aid for orphans and lectures by Uztads Aswan Faisal. The event was punctuated by giving of Rp 10 million donations to the orphans of Foundation of Media Amal Islami and the addition of ICONers Runners (a community of run sports lovers of ICON+) which also gave donation worthed of Rp. 3,5 million.
64
ANNUAL REPORT
PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) turut berpartisipasi dalam perhelatan bahari bertaraf internasional bertajuk Sail Morotai 2012. Partisipasi tersebut adalah wujud dukungan ICON+ terhadap upaya pemerintah dalam penyediaan akses telekomunikasi hingga ke pulau terpencil. Full Endorsement of ICON+ on Sail Morotai 2012 PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) participated in an international maritime event called Sail Morotai 2012. Such participation is a form of endorsement of ICON+ for the government's efforts in the provision of telecommunication access to the remote island
18 Pelepasan Calon Jamaah Haji Icon+ ICON+ berkesempatan memberangkatkan dua karyawannya ke tanah suci. Acara pelepasan calon jemaah haji digelar di Kantor Pusat ICON+. The Release of Prospective pilgrims’ event ICON+ had dispatched two employees to the holy land. The Release of Prospective pilgrims’ event was held at the Head Office of ICON+.
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
OKTOBER
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
NOPEMBER NOVEMBER
OCTOBER
10
07-09
Dirgahayu ICON+ ke-12
ICT USO EXPO 2012
Gathering 12 tahun ICON+ berlangsung pada seminggu setelah tanggal berdirinya ICON+ yang jatuh pada 3
ICON+ mendorong bangsa Indonesia agar melek teknologi informasi (TI). Hal ini terbukti dari keikutsertaan
Oktober. Gathering ini diadakan serentak di Kantor Pusat, Kantor Perwakilan, Kantor Operasi dan Pemeliharaan serta
ICON+ dalam Pameran Information and Communication Technology Universal Service Obligation (ICT USO) Expo
enam Kantor Region ICON+.
2012.
12th Anniversary of ICON+
ICT USO EXPO 2012
Gathering on 12th Anniversary of ICON+ took place in the week after the establishment date of ICON+ which fell on October 3. This gathering was held simultaneously at the Head Office, Representative Office, Operation and Maintenance Office and six Regional Offices of ICON+.
ICON+ encourages Indonesian in order to literate information technology. This proved from the participation of ICON+ in the exhibition of Universal Service Obligation Information and Communication Technology (USO ICT) Expo 2012.
15-19 CEPSI 2012 Conference ICON+ berkontribusi dalam perhelatan The 19th Conference Of Electricity Power Supply Industry (CEPSI) tahun 2012 di Bali Nusa Dua Convention Center. Ajang ini
DESEMBER DECEMBER
11
merupakan forum diskusi serta pertukaran informasi bagi pelaku bisnis kelistrikan bertaraf internasional. CEPSI 2012 Conference
Satu Lagi Contact Center PLN 123 Resmi Beroperasi
ICON+ was contributed in The 19th Conference Of Electricity Power Supply Industry (CEPSI) 2012 at Bali
PT PLN (Persero) meresmikan pengoperasian Contact Center PLN 123 site ketujuh di Palembang, Sumatera Selatan. Contact center ini akan melayani para pelanggan PLN di Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Lampung dan Bangka Belitung.
Nusa Dua Convention Center. This event is a forum for discussion and exchange of information for international electricity business entities.
29-31 Penandatanganan Kerjasama dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank BNI dan Bank BRI. Penandatanganan kesepakatan dan kerjasama antara ICON+ dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank BRI serta DPLK Bank BNI tentang Pengelolaan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) kepada pegawai baru ICON+. pelaku bisnis kelistrikan bertaraf internasional. The signing of the agreement and cooperation with Financial Institutions Pension Fund (DPLK) Bank BRI and Bank BNI. The signing of the agreement and cooperation between ICON+ and Financial Institutions Pension Fund (DPLK) Bank BRI and Bank BNI on Management of Defined Contribution Pension Plan (PPIP) to new employees of ICON+.
NOPEMBER
Another one Contact Center of PLN 123 officially is operated PT PLN (Persero) inaugurated the operation of 7th site of Contact Center of PLN 123 in Palembang, South Sumatra. This Contact center will serve the customers of PLN in South Sumatra, Jambi, Bengkulu, Sumatera West, Lampung and Bangka Belitung.
14 PLN Resmikan Pengoperasian AP2T Seluruh Indonesia PT PLN (Persero) meresmikan penggunaan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) secara nasional (Go Live) di Aceh. Peresmian AP2T secara nasional ini dilakukan oleh Direktur Utama PLN, Nur Pamudji. PLN inaugurated the operation of AP2T nationwide PT PLN (Persero) inaugurated Centralized Customer Service Application (AP2T) nationally (Go Live) at Aceh. Inauguration AP2T nationwide was conducted by president director of PLN, Nur Pamudji.
NOVEMBER
01 Launching AP2T Indonesia Timur PT PLN (Persero) meresmikan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) wilayah Indonesia Timur di Kantor PLN Rayon Makasar Utara. ICON+ merupakan penyedia aplikasi AP2T. Launching AP2T East Indonesia PT PLN (Persero) inaugurated Centralized Customer Service Application (AP2T) East Indonesia Timur at PLN’s District Office North Makasar. ICON+ is the provider of Centralized Customer Service Application (AP2T).
ANNUAL REPORT 65
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
JARINGAN KERJA NETWORKS
7
10 9
1 8
2,11
5
11 3
4
6
ICON+ memiliki jaringan kerja yang tersebar luas di seluruh Indonesia, selain Kantor Pusat di Jakarta. Dalam memberikan pelayanan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, ICON+ didukung 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Operasional dan Maintenance dan 9 Kantor Regional.
66
ICON+ has a widespread network of in Indonesia, aside from the headquarter office at Jakarta. In providing services in accordance with customer needs, ICON+ is supported by 1 (one) headquarter, 1 (one) office of operation and maintenance and 9 (nine) regional offices
1
Kantor Pusat | Head Office Gedung Wisma Mulia Lt 50-51 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta 12710 Tlp : 021-5253019 ( Hunting ) Telicon : 12900 Fax : 021-5253659 Telicon : 12264 Email :
[email protected]
4
Kantor Regional Jawa Tengah & D.I.Y Regional Office of Central Java & D.I.Y GI Krapyak Jl. Siliwangi 379, Krapyak. Semarang, Jawa Tengah Tlp. 024 - 7620576 Fax. 024 - 7200262 Telicon, Voip. 52002, 7200 Fax. 52003
2
Kantor Operation and Maintenance Operation and Maintenance Office Jl. Raya PLN Ehave Gandul Cinere Depok 16514 Tlp : 021-7532488 Telicon : 15991 Fax : 021-7541259 Telicon : 15031
5
Kantor Regional Jawa Timur Regional Office of East Java PLN PIKITRING Jl. Ketintang Baru I No.1-3 Surabaya 60231 Tlp : 031-8273399/8270033/8270011 Fax : 031-8286611 Telicon. 71048, 71049 Fax. 71106
3
Kantor Regional Jawa Barat Regional Office of West Java Jl. WR. Supratman No. 58 -Bandung, Jawa Barat 40121 Tlp : 022-7200262 / 7213831 Telicon : 30221, 30222 Fax : 022-7200262 Ext. 3022 Telicon : 30204
6
Kantor Regional Bali & Nusa Tenggara Regional Office of Bali & Nusa Tenggara Jl. Letda Tantular No.1 Renon Denpasar 80234 Bali Tlp : 0361-232562 / 8558584 Telicon : 15181/15182/71111 Fac : 0361-232572 Telicon : 71111 / 15181 / 7400 Fax : 15182
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
7
Kantor Regional Sumatera Bagian Utara Regional Office of Northern Sumatera Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 198 Medan. Helvetia, Medan 20123 Tlp : 061-8477983 Telicon : 15011, 15003 Fax : 061-4512175
10
Kantor Regional Indonesia Timur Regional Office of Eastern Indonesia Menara Bosowa Lt. 12 Jl. Jend. Sudirman No. 5 Makassar Sulawesi Selatan 90115 Tlp : 0411-867666 Fax : 0411-888797
8
Kantor Regional Sumatera Bagian Tengah Regional Office of Central Sumatera Gedung PLN Wilayah Sumatra Barat Jl. Wahidin No.8 Padang 25121 Tlp : 0751-810012 Telicon : 15018 Fax : 0751-34656
11
Kantor Regional Jakarta dan Banten Regional Office of Jakarta and Banten Jl. Raya PLN Ehave Gandul Cinere Depok 16514 Tlp : 021-7532488 Telicon : 15991 Fax : 021-7541259 Telicon : 15031
9
Kantor Regional Sumatera Bagian Selatan Regional Office of Southern Sumatera Jl. R. Sukamto No. 92 B - C Palembang 30114 Tlp : 0711-363963/370894 Fax : 0711-378718
ANNUAL REPORT 67
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
2
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TINJAUAN INDUSTRI
INDUSTRY OVERVIEW
Perkembangan Sektor Telekomunikasi
The Development of the Telecommunications Sector
Tahun 2012 Tingkat Pertumbuhan ekonomi domestik masih relatif tinggi, meskipun ditengah risiko pelambatan ekonomi dunia. Pertumbuhan ekonomi nasional mencapai kisaran 6,23% pada 2012 dan diperkirakan meningkat menjadi 6,4%-6,8% pada tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut, terutama ditopang oleh masih kuatnya konsumsi, dan peran investasi yang semakin meningkat.
In 2012 the domestic economic growth rate is still relatively high, despite of the risk of world economic deceleration. National economic growth in the range of 6.23% in 2012 and expected to increase to 6.4% -6.8% in 2013. The high economic growth, mainly are driven by strong consumption and increasing investment role.
Dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 6,23%. Kinerja ini didukung oleh faktor pertumbuhan permintaan domestik, tingginya harga produk komoditas ekspor Indonesia seiring pertumbuhan di pasar negara berkembang, serta stabilnya tingkat suku bunga sepanjang tahun 2012 yang dipertahankan pada level 5,75% oleh Bank Indonesia.
The growth of Gross Domestic Product (GDP) is reached 6.23%. This performance is supported by domestic demand growth factors, the high price of Indonesian export commodities products along growth in emerging markets, and the stable interest rates during the year 2012 was maintained at 5.75% by Bank of Indonesia.
Secara triwulanan, PDB Indonesia triwulan IV-2012 dibandingkan dengan triwulan III-2012 (q-to-q) turun sebesar 1,45%, tapi bila dibandingkan dengan triwulan IV-2011 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,11%. Kontribusi PDB sebesar 57,51% triwulan IV-2012 disumbang oleh Pulau Jawa, dengan urutan tiga provinsi terbesarnya adalah: DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Secara kuantitatif, kegiatan-kegiatan di sektor sekunder dan tersier masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, sedangkan kegiatan sektor primernya lebih diperankan oleh luar Jawa.
On a quarterly basis, GDP of Indonesia in fourth-quarter 2012 compared to the third quarter 2012 (q-to-q) slightly down by 1.45%, but when compared to the fourth quarter 2011 (y-on-y) grew by 6.11% . GDP contribution of 57.51% in fourth quarter 2012 are contributed by the island of Java, with the largest being the order of three provinces: DKI Jakarta, East Java and West Java. Quantitatively, the activities in the secondary and tertiary sectors are still concentrated in Java, while the primary sector activities more played by outer Java.
6.35
6.49 6.22
6.01
6.23
4.63
2007
2008
2009
2010
2011
Pertumbuhan GDP Tahun 2007-2012 (%) (GDP Growth between 2007-2012 (%))
70
ANNUAL REPORT
2012
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Suku bunga Bank Indonesia (BI-Rate) berada pada kisaran level 5,75% dengan kecenderungan bias ke atas pada tingkat yang relatif kecil. Bank Indonesia menilai tingkat BI Rate tersebut masih konsisten dengan tekanan inflasi ke depan yang diperkirakan masih relatif terkendali.
Interest rate of Central Bank of Indonesia (BI Rate) in the range of 5.75% with a upward bias trend at a relatively minor level. Bank of Indonesia assess that the BI’s Rate is still consistent with inflation pressures that expected to remain relatively under control.
Inflasi
Inflation
Inflasi sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian di Indonesia, antara lain terhadap tuntutan peningkatan biaya tenaga kerja, biaya produksi dan juga pengaruh terhadap harga produk ekspor dan impor di Indonesia. Fluktuasi inflasi yang terjadi di Indonesia dua tahun terakhir lebih dipengaruhi oleh harga kebutuhan pokok, emas/perhiasan, rokok, tarif sewa rumah dan angkutan udara.
Inflation affects the economic conditions in Indonesia, among others, to the demands of the increasing cost of labor, cost of production and also the price of exports and imports in Indonesia. Its fluctuations has occurred in the last two years are more affected by the price of basic commodities, gold / jewelery, cigarettes, rent rates and air freight.
Inflasi di berbagai daerah pada tahun 2012 dapat terjaga pada tingkat yang relatif rendah sehingga mendukung tercapainya sasaran inflasi nasional (4,5±1%). Pencapaian sasaran inflasi nasional tersebut didukung oleh perkembangan inflasi di berbagai kawasan yang terkendali. Terjaganya inflasi didukung oleh terkelolanya permintaan domestik selaras dengan kapasitas produksi, membaiknya ekspektasi inflasi dan terjaganya nilai tukar rupiah. Selain itu, inflasi yang rendah juga didukung oleh kecukupan pasokan pangan karena kenaikan produksi dan kelancaran distribusi, serta minimalnya kenaikan barang dan jasa yang dikendalikan Pemerintah. Dalam kaitan ini, koordinasi kebijakan yang semakin solid antara Bank Indonesia dengan Pemerintah, baik di tingkat Pusat dan Daerah khususnya melalui Tim Pengendalian Inflasi (TPI dan TPID), juga memiliki peran yang penting dalam mendukung pencapaian sasaran inflasi 2012. (Sumber : http://www.bi.go.id)
Inflation in various regions in 2012 can be maintained at a relatively low level so that can support the achievement of national inflation target (4.5 ± 1%). National inflation target achievement is supported by inflation developments in various areas of control. Maintaining inflation is supported by domestic demand in line with the production capacity, inflation expectation improvement and the sustained exchange rate. In addition, low inflation is also supported by a sufficient supply of food due to the increase of production and distribution, as well as the minimum increase in goods and services which are controlled by the Government. In this regard, the more solid policy coordination between Bank of Indonesia and the Government, both at the central and regional levels in particular through the Inflation Control Team (TPI and TPID), also has an important role in supporting the achievement of the inflation target in 2012. (Source: http://www.bi.go.id)
Perbandingan Inflasi Nasional 2012-2011 (The Comparison of National Inflation between 2012-2011)
7.02
2012
7.02
2011 4.61
3.56
Inflasi Tertinggi (Highest Inflationt)
3.79
Inflasi Terendah (Lowest Inflation)
4.3 3.65
Inflasi Awal Tahun (Inflation in The Early Years)
3.79
Inflasi Akhir Tahun (Inflation in The End Years)
ANNUAL REPORT
71
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TINJAUAN INDUSTRI
INDUSTRY OVERVIEW
Nilai Tukar Mata Uang
72
Exchange Rates
Nilai tukar Rupiah berada pada level Rp 9.000,- per USD, dengan kecenderungan bias ke atas. Tekanan terhadap Rupiah antara lain berasal dari penyesuaian portofolio investor asing akibat pengaruh sentiment global, dan ekspektasi inflasi yang meningkat, dan permintaan valas yang cenderung meningkat seiring dengan kuatnya kegiatan impor. Sebab lain juga diakibatkan oleh obligasi Pemerintah Indonesia Namun pada akhir tahun 2012 rupiah kembali menguat ke posisi Rp. 9.638 per US$ menutup tahun 2012 dibandingkan perdagangan periode sebelumnya yang berada di posisi Rp. 9.738 per US$.
Rupiah is at Rp 9,000, - per USD, with a tendency to an upward bias reflection. Pressure on Rupiah came from foreign investors' portfolio adjustments due to the influence of global sentiment and inflation expectations are rising going up, and demand for the currency tends to increase with the strength of import activities. Another cause is also caused by the Indonesian government bonds but at the end of 2012 Rupiah rose was strengthened to a position close to Rp. 9.638 per U.S. $ in 2012 compared to the previous trading period which are in a position Rp. 9.738 per U.S. $.
Fluktuasi mata uang terhadap rupiah ini berpengaruh terhadap pendapatan kinerja keuangan perusahaan yang menggunakan investasi dalam mata uang asing. Disamping itu, tahun 2012 proyeksi nilai tukar rupiah terhadap dollar cenderung melemah, sehingga secara langsung mempengaruhi terhadap struktur biaya proyek dan produksi yang memiliki konten impor yang cukup tinggi. Serta penurunan nilai suku bunga pinjaman modal kerja selama tahun 2012, menekan percepatan kenaikan beban bunga seiring meningkatnya kebutuhan pinjaman. Sehingga perubahan nilai mata uang ini dapat menjadi pertimbangan manajemen dalam menentukan langkah investasi yang tepat bagi perusahaan.
Rupiah’s currency fluctuations against the effect on earnings using the company's financial performance in the foreign currency investment. In addition, in 2012 the projected value of the Rupiah against the dollar tends to weaken, thus directly affecting the cost structure and production projects that have a high import content. And the decline in the value of the working capital loan interest rates during 2012, interest expense pressing the acceleration rise with the growth of loan necessity. So that the value currencies changing can be a management consideration to decide the appropriate investment move for the company.
Peranan ICON+ Dalam Industri Telekomunikasi Indonesia
The role of ICON+ in the Indonesian Telecommunications Industry
Industri Teknologi informasi dan komunikasi telah berperan besar dalam mendongkrak perekonomian nasional. Pertumbuhan pesat industri teknologi informasi dan komunikasi tidak lepas dari meningkatnya permintaan pasar dan faktor pertumbuhan ekonomi yang stabil. Diperkirakan pasar telekomunikasi terus tumbuh di masa yang akan datang.
Information and communication technology industry has played as a major role in boosting the national economy growth. The rapid growth of information and communication technology industry is not separated from the growing market demand and stable economic growth factors. Telecommunications market is estimated grow continually in the future.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Saat ini kesadaran masyarakat berada dalam era teknologi informasi, masyarakat dapat melihat kemajuan pesat pada bidang telekomunikasi, tidak terkecuali juga bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pedesaan maupun di daerah terpencil. Oleh karena itu pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk membangun akses layanan telekomunikasi yang terjangkau dan berkesinambungan. Hal ini disadari bahwa melalui akses telekomunikasi akan memberi dampak kemudahan dan kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat dapat dicapai baik di bidang bisnis, layanan pemerintah, swasta, pendidikan, industri terpencil dan lain-lain sehingga perkembangan teknologi telekomunikasi di suatu wilayah diharapkan memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dampak penting lainnya dengan terbangunnya akses telekomunikasi tidak hanya pada kemajuan perekonomian masyarakat, disamping melalui telekomunikasi akan lebih meningkatkan kecerdasan bangsa dan keterjangkauan dalam memanfaatkan internet dan lain-lainnya.
Nowadays, public awareness in the era of information technology has happened, people can see the rapid advances in the field of telecommunications, including the people who live in rural and in remote areas. Therefore, the government has a responsibility to build affordable access to telecommunications services and sustainable. It is recognized that through access to telecommunications will impact the simplicity of progress in various sectors of social life can be achieved both in the fields of business, government service, private, educational, industrial and other remote so the development of telecommunications technology in the region is expected to have a positive impact on economic growth. Another important impact of the establishment of telecommunications access not only to the economic progress of the community, as well as through telecommunications will further enhance the nation's intelligence and affordability in utilizing the internet and others.
Sesuai dengan visi ICON+ yaitu menjadi penyedia jaringan terkemuka di Indonesia, pada tahun 2012, ICON+ melakukan pemenuhan seluruh kebutuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi PT PLN (Persero), khususnya penyelesaiain implementasi Contact Centre (CRM) di 7 wilayah, AP2T di luar Jawa Bali di 8 wilayah, Disaster Recovery Centre (DRC) ERP, DRC AP2T, DRC P2APST dan Data Centre P2APST. Serta melalui penyelesaian pembangunan dan pengoperasian seluruh proyek Pekerjaan Jasa Akses Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan KPU/USO di Indonesia Bagian Timur sebanyak 7773 desa. Pencapaian tersebut merupakan salah satu peranan ICON+ dalam industri telekomunikasi di Indonesia untuk mendukung perwujudan perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia.
ICON+ is in accordance with the vision to be the leading network provider in Indonesia, in 2012. ICON+ did meet all the needs of Information Technology and Communication of PT PLN (Persero), in particular the implementation of Contact Centre (CRM) in 7 regions, AP2T outside Java and Bali in 8 region, Disaster Recovery Centre (DRC) ERP, AP2T DRC, DRC P2APST and Data Centre P2APST. As well as through the completion and operation of the entire development project of Employment Services Telecommunications and Information Access in Rural Area in Eastern Indonesia as many as 7773 villages. The achievement is one of the role of ICON+ in the telecommunications industry in Indonesia to support the realization of the development of telecommunications and information technologies that are accessible to all Indonesian people.
ANNUAL REPORT
73
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TINJAUAN OPERASIONAL REVIEW OF OPERATION
86
Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
ICON+ menempatkan Sumber Daya Manusia sebagai bagian strategis dalam akitivitas bisnis. Tidak hanya dibutuhkan secara administratif dan transaksional namun ditempatkan sebagai aset dan investasi.
ICON+ placing Human Resources as a strategic part of the business activities. It is not only necessary administrative and transactional activities but it is placed as an asset and an investment.
Fungsi SDM ICON+ didorong untuk mampu meningkatkan nilai dalam organisasi sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Disamping itu, Sumber daya manusia mempunyai fungsi mengelola input yang dimiliki perusahaan secara maksimal untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh perusahaan.
ICON+ driven Human Resources function to vastly improve organizational values in accordance with the company's business needs. In addition, the human resources function has to manage the company's input to the maximum effort to get the expected results by the company.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang berkemampuan baik (perform) sehingga dapat berperan sesuai tuntutan dunia bisnis yang semakin kompleks. Peran tersebut menempatkan SDM sebagai aktor kritikal dalam meningkatkan keefektifan dan kemampuan organisasi untuk dapat berkompetisi. Pegawai sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan kinerja yang optimal mengingat sumber daya manusia sangat berpengaruh secara signifikan terhadap kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan.
It requires good human resources capable of (performing) so that it can act as demanded by an increasingly complex of business world. The role of Human Resources as an actor was critical in improving the organization's effectiveness and ability to compete. Employee as a major resource of the company is required to provide optimal performance giving the human resource very significant influence on the company's success in achieving its objectives.
Strategi dan Program SDM
Strategy and Program of Human Resources
Persaingan bisnis yang makin kompetitif menuntut peran SDM memiliki kompetensi untuk dapat memenangkan persaingan. Disamping itu, memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan secara cepat, dapat menangani berbagai masalah serta menjadi pelopor dalam menghadapi lingkungan yang selalu berubah.
Business competition is increasingly role of HR has the competence to be able to win the competition. In addition, having the ability to make decisions quickly, can handle a variety of problems as well as being a pioneer in the face of a changing environment.
ICON+ menyadari bahwa organisasi yang meletakkan prioritas pada strategi SDM sebagai strategi bisnis akan memiliki keunggulan bersaing. ICON+ memahami pentingnya membangun koneksi antara strategi bisnis di masa yang akan datang dengan strategi SDM yang akan dijalankan. Strategi bisnis dan strategi SDM perlu diintegrasikan dengan kebutuhan strategis perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis yang makin berat baik dari sisi ekonomi makro maupun kompetisi antar perusahaan.
ICON+ realizes that organizations giving priority on human resource strategy as a business strategy will have a competitive advantage. ICON+ understands the importance of establishing a connection between business strategies in the future with the Human Resources strategy to be executed.
Pada 2012 ICON+ telah melaksanakan berbagai program SDM antara lain,
In 2012, ICON+ has implemented various Human Resources programs include:
− Restrukturisasi organisasi pada tanggal 1 Juli 2012 sesuai hasil evaluasi dan kebutuhan perkembangan Perusahaan. − Meningkatkan produktivitas dan disiplin pegawai melalui perubahan jam kerja dan pemantauan disiplin pegawai.
− Restructuring the organization on July 1, 2012 based on the results of evaluation and development needs of the Company. − Increasing productivity and employee discipline through monitoring changes in working hours and employee discipline. − Evaluating Remuneration System (Pay for Position) in accordance with a new setting organization. − Supporting productivity improvement and conducives working culture, it was decided to do the Hay job evaluation system which will be supported by career system improvements.
− Mengevaluasi Sistem Remunerasi (Pay for Position) sesuai dengan organisasi baru yang telah ditetapkan. − Untuk mendukung peningkatan produktivitas dan budaya kerja yang kondusif, diputuskan untuk melakukan evaluasi jabatan melalui sistem Hay yang akan ditunjang dengan penyempurnaan sistem karir.
ANNUAL REPORT
87
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TINJAUAN OPERASIONAL REVIEW OF OPERATION
Direktorat SDM dan Keuangan Directorate of Finance and Human Resources
Sub Direktorat SDM dan Umum
Sub Direktorat Keuangan
Resources and General Affairs
Sub Directorate of Finance
Divisi Sumber Daya Manusia Division of Human Resources
Divisi Organisasi dan Proses Bisnis Division of Organization and Business Process
Divisi Umum Division of General Affairs
Pengelolaan SDM ICON+ dibawah koordinasi Direktorat Keuangan dan Sumber Daya Manusia dibantu oleh Sub Direktorat SDM dan Umum yang membawahi Divisi SDM, Divisi Organisasi dan Proses Bisnis
The management of Human Resources of ICON+ is under the coordination of the Directorate of Finance and Human Resources assisted by Sub-Directorate of Human Resources and General Affairs in charge of the Division of Human Resources, Division of Organization and Business Processes
Profil Pimpinan SDM
Profile of Head Human Resources
Bambang Widyastomo, M.PsiT General Manager SDM Lahir :
Born :
24 Juli 1962
24 July 1962
Profil Singkat :
Brief Profile :
Lulusan
Sarjana Psikologi, Universitas Indonesia
Bachelor degree of Psychology, University of
(1987) dan Master Psikologi, Universitas Indonesia
Indonesia (1987) and Master of Psychology,
(2002). Menjabat sebagai General Manager SDM
University of Indonesia (2002). Served as General
ICON+ sejak tahun 2012. Sebelumnya beliau pernah
Manager of Human Resource of ICON+ since 2012.
menjabat sebagai Manager SDM & Administrasi PT
Previously, he served as Manager of Human
Worley Parsons Indonesia (Nov 2011 –2012), Direktur
Resource & Administration of PT Worley Parsons
SDM & UMUM PT Citra Borneo Indah (Jan 2011 – Sept
Indonesia (Nov 2011 - 2012), Director of Human
2011), Partner PT Simetri International (Mei 2010 –
Resources & General Affair of PT Citra Borneo Indah
Des 2010) dan VP SDM & Umum PT Trimegah
(Jan 2011 - Sept 2011), PT Symmetry Partners
Securities Tbk (Jan 2003 – Jan 2010).
International (May 2010 - Dec 2010) and Vice President of Human Resources & General Affair of Trimegah Securities Tbk (January 2003 - January 2010).
88
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Profil SDM
The Profile of Human Resource
Pada tahun 2012 Perusahaan telah memiliki pegawai sebanyak 366 orang dengan komposisi 91% lulusan S1 dan S2, dan 87% pegawai berada pada usia produktif antara 21 sampai 40 tahun. Pada tahun 2012 terjadi penambahan 2 orang SDM profesional dari luar perusahaan dan dari luar PT PLN (Persero) sebagai General Manager SDM dan Umum dan General Manager Perencanaan dan Desain sebagai tenaga kerja paruh waktu tertentu dan 73 orang fresh graduate dengan status pegawai tetap. Pada periode yang sama, perusahaan juga mencatat 9 orang pegawai yang mengundurkan diri.
In 2012, the Company has 366 employees as many as 91% of people with graduate composition of bachelor and master degree, and 87% of employees in the productive age between 21 to 40 years. In 2012, there was an additional 2 external Human Resource professional as General Manager of Human Resources and General Affairs; and General Manager of Planning and Design as pro-hire employees and 73 fresh graduates with permanent employee status. In the same period, the Company also recorded 9 employees who resigned.
Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia
Composition of Employee Based on Age
Sampai dengan Desember 2012 jumlah pegawai ICON+ sebanyak 366 orang meningkat 22,00% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 300 orang dengan rincian seperti pada tabel berikut.
As of December 2012, total employee of ICON+ was 366 people or increased at 22% compared to 300 people in 2011 with the details in the below table:
Tabel komposisi pegawai berdasarkan usia tahun 2010 – 2012 (Table of composition of employee based on age in 2010 – 2012)
Usia (Age)
2010
2011
2012
21 - 25
68
43
59
26 - 30
97
106
145
31 - 35
72
80
82
36 - 40
28
28
29 28
41 - 45
25
23
46 - 50
12
13
13
> 50
6
7
10
308
300
366
JUMLAH (TOTAL)
21-25
39,6%
26-30 31-35 36-40 41-45 46-50
22,4%
2,7% 3,6% 7,7% 7,9%
16,1%
>50
Grafik komposisi pegawai berdasarkan usia 2012 (Graph of composition of employee based on age in 2010 – 2012)
ANNUAL REPORT
89
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TINJAUAN OPERASIONAL REVIEW OF OPERATION
Komposisi pegawai perusahaan di tahun 2012 berdasarkan tingkat usia mengalami perubahan dibandingkan tahun 2011. Persentase tertinggi adalah pada usia 26-30 tahun sejumlah 145 orang atau 39,6% dari total pegawai.
Composition of employee in 2012 based on Organizational Level was changed compared to 2011. The highest percentage was 145 people in the Functional Level or 39.6% of the total employees.
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan
Composition of Employee Based on Position Tahun (Year)
Peringkat (Rank)
2010
2011
2012 4
Manajemen Atas 1 (Top Management 1)
1
1
Manajemen Atas 2 (Top Management 2)
-
-
2
Manajemen Menengah 1 (Middle Management 1)
16
17
16
Manajemen Menengah 2 (Middle Management 2)
20
21
18
0
4
0
Manajemen Dasar 1 (Basic Management 1) Supervisor Atas (Top Supervisor)
15
17
23
40
49
57
Fungsional I (Functional I)
1
0
1
Fungsional II (Functional II)
1
0
1
Fungsional III (Functional III)
3
0
3
Supervisor Dasar (Basic Supervisor)
Fungsional IV (Functional IV) Fungsional V (Functional V) Fungsional VI (Functional VI) Total
7
6
10
190
171
220
14
14
11
308
300
366
Tabel komposisi pegawai berdasarkan jenjang jabatan tahun 2010 – 2012 (Table of composition of employee based on hierarchy in 2010 – 2012)
67,2%
Manajemen Atas Manajemen Menengah Manajemen Dasar Supervisor Fungsional
1,6%
9,2%
21%
Grafik komposisi pegawai berdasarkan Level Organisasi tahun 2012 (Graph of composition of employee based on organizational level in 2012)
90
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Komposisi pegawai perusahaan di tahun 2012 berdasarkan Level Organisasi mengalami perubahan dibandingkan tahun 2011. Persentase tertinggi adalah pada Level Fungsional sejumlah 246 orang atau 67,2 % dari total pegawai.
Composition of employee in 2012 based on Organizational Level was changed compared to 2011. The highest percentage was 246 people in the Functional Level or 67.2% of the total employees.
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan
Composition of Employee Based on Position
Tabel komposisi pegawai berdasarkan Jabatan tahun 2010 – 2012 (Table of composition of employee based on position in 2010 – 2012)
2010 Jabatan (Position) Account Executive Deputi Manajer (Deputy Manager) Enjinir (Engineer)
Total 18 55 126
Manajer (Manager)
36
Officer
69
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
1
Staf Ahli (Expert)
3
Jumlah (Total)
308
2011 Jabatan (Position)
Total
Account Executive
17
Deputi Manajer (Deputy Manager)
61
Enjinir (Engineer)
115
Manajer (Manager)
37
Officer
69
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
1
Staf Ahli (Expert)
-
Jumlah (Total)
300
ANNUAL REPORT
91
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TINJAUAN OPERASIONAL REVIEW OF OPERATION
2012 Total
Jabatan (Position)
1
Advisor
118
Engineer
1
Expert GM
4
Junior Officer
11 1
Kepala Satuan (Head of Unit) Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
1
Officer Analyst
5 107
Officer
34
Manajer (Manager) Senior Engineer
1
Senior Officer
2 80
Supervisor
366
Jumlah (Total)
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Composition of Employee Based on Education Level
Tabel komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2010 - 2012 (Table of composition of employee based on Education Level in 2010 – 2012)
Tahun (Year)
S2
S1
D3
SLTA
SLTP
SD
2010
14
265
16
13
-
-
308
2011
15
256
16
13
-
-
300
2012
16
318
19
13
-
-
366
S2
S1
D3
SLTA
256
15
13 0
2010
92
SD
318
256
16 14
SLTP
Jumlah / Total
ANNUAL REPORT
16
16 13
0
2011
0
19 13
0
2012
0
0
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Komposisi pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan tahun 2012 didominasi oleh Pegawai dengan tingkat pendidikan S1 sebanyak 318 pegawai atau 86,89% dari total seluruh pegawai.
Composition of employee based on education level in 2012 was dominated by employees with education level of bachelor degree amounted to 318 employees or 86.89% of the total employees.
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Composition of Employee Based on Gender
Tabel komposisi pegawai berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2010 – 2012 (Table of composition of employee based on gender in 2010-2012)
Tahun (Year)
Laki-laki
Perempuan
Jumlah / Total
2010
215
93
308
2011
250
92
300
2012
250
116
366
Komposisi pegawai berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2012 Jumlah Pegawai laki-laki sebanyak 250 orang meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar 208 sedangkan jumlah pegawai perempuan sebanyak 116 orang meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar 92 orang.
The numbers of male employee increased as many as 250 people compared to 208 people in 2011 while the numbers of female employee increased as many as 116 people compared to 92 people in 2011
Rekruitmen SDM
Human Resource Recruitment
Bagi ICON+, rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah calon tenaga kerja dari berbagai sumber dan latar belakang dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.
Recruitment is the process of searching, find, invite and set a number of job seekers from various sources and backgrounds with certain characteristics as specified in the planning of human resources.
Tujuan dari rekrutmen yang dilakukan oleh ICON+ adalah mendapatkan calon pegawai sebanyak mungkin sehingga memungkinkan pihak manajemen (recruiter) untuk memilih atau menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Semakin banyak calon yang berhasil dikumpulkan maka akan semakin baik karena kemungkinan untuk mendapatkan calon terbaik. Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia. Seleksi adalah proses penentuan, pemilihan dan penetapan orang orang tertentu yang akan diterima sebagai tenaga baru/pegawai.
The purpose of recruitment is getting prospective employees as much as possible to allow the management (recruiter) to select candidates in accordance with the qualifications required by the company. To get more candidates is better because it is likely to get the best candidate. Results obtained from the recruitment process is the number of workers who will enter the selection process, the process for determining which candidate most deserves to fill certain available positions. Selection is the process of determining, selecting and determining the specific person who will be accepted as the new labor / employee.
ANNUAL REPORT
93
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TINJAUAN OPERASIONAL REVIEW OF OPERATION
Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi merupakan tugas yang sangat penting dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hal ini karena kualitas sumber daya manusia yang akan digunakan sangat tergantung pada bagaimana prosedur rekrutmen dan seleksi dilaksanakan. Proses rekrutmen berlangsung mulai dari saat mencari pelamar hingga pengajuan lamaran oleh pelamar. Proses rekruitmen dilakukan secara terbuka untuk tujuan pemerataan dan keterbukaan.
Implementation of recruitment and selection is a very important task and requires great responsibility. The quality of used human resources will be depends on how the recruitment and selection procedures being implement. Recruitment process takes place from the time of submission of application for position by the applicant. Recruitment process is openly conducted to bring equality and openness.
ICON+ merekrut tenaga professional yang sudah siap pakai sesuai bidang yang dibutuhkan Perusahaan (injection). Penambahan 2 orang SDM Profesional dari luar sebagai General Manager SDM dan Umum dengan maksud untuk membangun budaya kerja dan meningkatkan produktivitas SDM perusahaan sesuai dengan praktek - praktek yang sehat dalam industri dan sebagai General Manager Perencanaan dan Desain. Serta mengevaluasi kesesuaian dan mengangkat siswa pra jabatan 73 orang fresh graduate untuk memenuhi kebutuhan pada level operasional (teknik, sales, hukum, keuangan dan administrasi).
ICON+ recruit pro-hire professionals for the required position in the Company (injection). Additions 2 external Human Resource Professionals as the General Manager of Human Resources and Affairs with the duties to build working culture and improve the productivity of the company's Human Resource in accordance with healthy practice in the industry and General Manager of Planning and Design. And to evaluate the suitability of 73 fresh graduates to meet the needs of the operational level (engineering, sales, legal, finance and administration).
Tabel komposisi pegawai berdasarkan status kepegawaian tahun 2010 – 2012 (Table of recruit employees based on employment status in 2010 - 2012)
Tahun Year
Pegawai tetap
Pegawai kontrak
Jumlah
Full Time Employee
Outsourcing Employee
Total
2010
41
-
41
2011
55
-
55
2012
72
-
72
Komposisi pegawai berdasarkan status kepegawaian tahun 2012 jumlah pegawai tetap sebanyak 72 orang meningkat dibandingkan tahun 2011 sebanyak 55 orang.
94
ANNUAL REPORT
Composition of recruit employees by employment status in 2012 the number of full time employees were 72 higher than by 55 people in 2011.
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Pendidikan dan Pelatihan SDM
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Human Resources Education and Training
Pengembangan SDM ICON+ bertujuan untuk mempersiapkan kompetensi yang diperlukan bagi perubahan posisi atau jabatan dalam jangka panjang sebagai antisipasi dari kemungkinan perubahan teknologi, ekspansi pasar atau produk. Pegawai yang dipersiapkan untuk menduduki berbagai jenjang jabatan yang lebih tinggi pada masa mendatang diharapkan melewati berbagai jenjang pendidikan dan level jabatan.
Human Resources Development of ICON+ aims to prepare the necessary competence to change the position or positions in the long term in anticipation of possible changes in technology, market or product expansion. Employees preparing to occupy various levels of higher position in the future are expected to pass through the various levels of education and job level.
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan kinerja usaha secara berkelanjutan, telah dicanangkan program pengembangan kualitas sumber daya manusia profesional secara konsisten melalui sistem pengelolaan sumber daya manusia secara terpadu.
In order to improve professionalism and sustainable business performance, ICON+ has announced the development program of quality human resources professionals consistently through human resource management system in an integrated manner.
ICON+ memberikan kesempatan yang setara kepada pegawai dalam mengembangkan karir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender atau kondisi fisik. Perusahaan secara berkesinambungan melakukan pembinaan dan pengembangan pegawai untuk memenuhi kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan dengan metode pendidikan, pelatihan, penugasan khusus, maupun program mutasi dan promosi. Pembinaan dan pengembangan SDM didasarkan pada kompetensi dasar dan kompetensi teknis.
ICON+ provides equal opportunities for employees career in developing and carrying out their duties professionally without distinction of race, religion, race, class, gender or physical condition. The company continuously conducts training and development of employees to meet the competencies and skills required by the methods of education, training, special assignments, as well as mutations and promotion programs. Coaching and human resources development based on core and technical competencies.
ICON+ mengembangkan kompetisi pegawai dengan memetakan kompetensi pegawai dan melaksanakan mutasi pegawai sesuai dengan organisasi baru yang telah ditetapkan, pengembangan kompetensi melalui training bidang dengan sertifikasi, mengelola secara terpusat operasional tenaga kerja outsourcing yang dikelola oleh Penyedia Jasa Tenaga Kerja (PJTK) agar sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan, meningkatkan soft and hard competency pegawai melalui training yang dikuti oleh 326 Pegawai dengan 155 Materi Training.
ICON+ develops employee compentencies with charted employee competencies and conduct personnel transfers in accordance with the new established organization, the development of competence through certification training field, centrally manage the operational of outsourcing employee from Service Provider of Manpower (PJTK) to conform with the intent and purpose the company, increase the soft and hard competency of employees through training followed by 326 employees with 155 training materials.
ANNUAL REPORT
95
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TINJAUAN OPERASIONAL REVIEW OF OPERATION
Tabel Kegiatan Pelatihan Pegawai tahun 2011-2012 (Table of Employee Training in 2011-2012)
No
2011
Jenis Pelatihan Type of Training
1
Jenis Training Peningkatan Kompetensi Inti (Training of Core Competency Enhancement)
2
Jenis Training Peningkatan Kompetensi
2012
Jumlah peserta
Jumlah pelatihan
Jumlah peserta
Jumlah pelatihan
Number of Participant
Number of Training
Number of Participant
Number of Training
31
9
148
10
192
79
156
84
59
18
51
16
67
15
63
9
30
15
72
20
6
4
9
4
385
140
499
143
Fungsional/Spesifik (Training of Functional/Specific Competency Enhancement) 3
Jenis Training Sertifikasi Dan Pendidikan Formal (Training of Certification and Formal Education)
4
Jenis Training Peningkatan Kompetensi Manajerial (Training of Managerial Competence Improvement)
5
Seminar
6
Training Overseas (Overseas Training ) Total
No
Jenis Pelatihan Type of Training
2012
2011 Jumlah peserta
Jumlah pelatihan
Jumlah peserta
Jumlah pelatihan
Number of Participant
Number of Training
Number of Participant
Number of Training
1
Soft Skill
148
10
31
9
2
Hard Skill
351
133
354
131
Total
499
143
385
140
Tabel Biaya Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Pegawai tahun 2010-2012 (dalam rupiah) (Table of Cost of Employee Education, Training and Development in 2010-2012 (Rupiah))
Uraian (Description) Biaya Pendidikan, pelatihan, dan pengembangan
2010
2011
2012
1.722.018.091
2.560.301.591
2.828.159.481
(Cost of Education, Training and Development)
Sebagai bentuk komitmen ICON+ dalam membangun sumber daya manusia tercermin dari meningkatnya kegiatan dan realisasi biaya pengembangan SDM tahun 2012 sebesar Rp 2.828.159.481 meningkat 10,46% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 2.560.301.591. 96
ANNUAL REPORT
The ommitment of ICON+ to build Human Resources was reflected by the increasing activity and the realization of human resource development costs in 2012 amounted to Rp. 2.828.159.481 increase at 10.46% compared to Rp. 2.560.301.591 in 2011
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Penilaian Produktifitas Kerja
Employee Productivity Assessment
Berbagai usaha telah dilakukan sebagai upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja, diantaranya:
Various attempts have been made in an effort to improve labor productivity, including:
Tabel Produktivitas Pegawai tahun 2012 (Table of Employee Productivity table in 2012)
Indikator Indicator
Formula
Satuan
Bobot
Unit
Weight
Produktivitas Pegawai
Realisasi pendapatan perusahaan 2012
RP /
Jumlah pegawai 2012
pegawai
Employee Produktivity
Realization of Revenue in 2012
RP /
Number of Employee in 2012
Person
4,0
Target
3,00
Pencapaian (%) Realization Realization (%) Realisasi
2,74
91,21
Nilai Score 3,3
Dari hasil pengukuran Key Performance Indicator produktivitas pegawai tercapai 91,21 % dari target yang ditetapkan. Produktivitas pegawai diukur dengan formula Realisasi Pendapatan Perusahaan dibagi jumlah pegawai.
The measurement of Key Performance Indicator Employee Productivity reached at 91.21% of the setting target. Employee productivity is measured by the formula of Actual Revenues divided by number of employees.
Realisasi produktifitas pegawai tahun 2012 sebesar Rp 2.736.262.448 per pegawai sedangkan target ditetapkan sebesar Rp 3.000.000.000 per pegawai, sehingga pencapaian tahun 2012 terhadap target sebesar 91,21%.
Realization of the productivity of employees in 2012 amounted to Rp 2.736.262.448 per employee, while the setting target was Rp 3.000.000.000 per employee, making the achievements of 91.21% against the target in 2012.
Belum terpenuhinya target untuk indikator ini disebabkan pencapaian pendapatan perusahaan terhadap target tidak tercapai. Nilai produktifitas per pegawai diperoleh dari perbandingan nilai total pendapatan Perusahaan tahun 2012 sebesar Rp 1.001.471.982.791 dibagi jumlah pegawai per 31 Desember 2012 sebanyak 366 pegawai.
Fulfillment of the targets for this indicator was not achieved due to the Company’s achievement of revenue targets. Productivity per employee value obtained from the comparison of the total value of the Company's revenue in 2012 amounted to Rp. 1.001.471.982.791 divided by the number of employees per December 31, 2012 as many as 366 employees
Peningkatan Kesejahteraan SDM
Improvement on Human Resource Welfare
Manajemen perusahaan berkomitmen untuk memenuhi tuntutan pegawai dengan memberikan kesejahteraan yang adil dan bijaksana, semua dilakukan demi terciptanya kesejahteraan pegawai dan kesejahteraan perusahaan. Pentingnya kesejahteraan pegawai adalah untuk mempertahankan pegawai, meningkatkan motivasi dan semangat kerja, dan meningkatkan sikap loyalitas pegawai terhadap perusahaan.
Management of the company is committed to meeting the demands of employees by providing fair and thoughtful welfare, all done in order to create employee welfare and corporate welfare. The importance of employee welfare is to retain employees, increase motivation and morale, and increase employee loyalty to the company.
ANNUAL REPORT
97
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TINJAUAN OPERASIONAL REVIEW OF OPERATION
Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental pegawai beserta keluarganya. Program kesejahteraan pegawai yang disusun berdasarkan peraturan legal, berazaskan keadilan dan kelayakan serta berpedoman kepada kemampuan perusahaan.
The granted welfare is very meaningful and useful to meet the physical and mental needs of employees and their families. Employee welfare program is based on legal regulations, based on the principle of justice and feasibility as well as referring to the ability of the company.
Program peningkatan kesejahteraan pegawai yang telah dilaksanakan, antara lain dalam bentuk pemberian gaji, bonus dan insentif, tunjangan, perawatan kesehatan, pajak penghasilan karyawan, imbalan kerja, pendidikan, pelatihan dan lain-lain.
Employee welfare programs that have been implemented, such as salary, bonus and incentives, allowances, health insurance, employee income tax, employee benefits, education, training, development and others.
Beban Kepegawaian Tahun 2010-2012 (Rupiah) (Personnel Expenses 2010-2012 (Rupiah))
Keterangan (Description)
2010
Gaji (Salary)
2011
2012
20.516.780.972
22.686.597.603
26.464.417.795
Bonus dan insentif (Bonus and incentives)
7.889.697.950
16.637.126.289
17.844.695.001
Tunjangan (Allowance)
13.122.285.628
14.719.363.900
17.761.070.016
7.321.161.845
6.719.874.122
8.670.495.609
6.473.260.867
6.271.622.140
10.789.957.642
1.803.525.276
3.193.263.016
4.029.929.727
1.722.018.091
2.560.301.591
2.828.159.481
Pajak Penghasilan karyawan (Employee Income Tax) Imbalan Kerja (Employee Benefits) Perawatan kesehatan (Health Insurance) Pendidikan, Pelatihan dan pengembangan (Education, Training and Development) Pakaian dinas (Official Uniform)
473.241.360
650.745.376
935.114.200
1.628.887.296
1.441.002.365
2.716.154.989
60.950.859.285
74.879.896.402
92.039.994.460
Lain-lain (Other) Jumlah Beban Kepegawaian (Total)
92.039, 994, 460
74,879,896,402
60,950,859,285
2010
98
ANNUAL REPORT
2011
2012
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Perusahaan telah memastikan bahwa upah minimum yang diberikan kepada pegawai telah berada diatas upah minimum disetiap area dimana perusahaan beroperasi. Perusahaan telah memberikan jaminan kesehatan kepada pegawai, dan tunjangan hari besar keagamaaan kepada pegawai dengan besaran sesuai ketentuan perundang-undangan.
The company ensured that the given minimum wage to employees were above the minimum wage in every operating area. The company has been providing health insurance to employees, and a Religious feast day allowances to employees in accordance with the amount of the statutory provisions.
Pada tahun 2012 jumlah Beban kepegawaian sebesar Rp92.039.994.460 meningkat 23% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp74.879.896.402. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan seluruh beban kepegawaian.
In 2012 personnel expenses amounted to Rp. 92.039.994.460 was increased at 23% compared to Rp. 74.879.896.402 in 2011. This was driven by the increase of whole personnel expenses.
Hubungan Industrial dan Kebebasan Berorganisasi
Industrial Relations and Organizational Freedom
Kebebasan berserikat bagi pegawai merefleksikan kepatuhan perusahaan atas undang-undang no. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan ketentuan ILO convention 87 yang menjamin kebebasan semua pekerja untuk masuk dalam organisasi pekerja yang dikelola secara profesional sebagai sarana penghubung harmonis yang saling menguntungan pihak-pihak terkait. Perusahaan memberi kebebasan bagi para pegawai untuk bergabung dengan serikat pekerja.
Freedom of association for employees reflect the Company's compliance with the Act no. 13 of 2003 concerning employment and the International Labour Organization provision of convention 87 which guarantees freedom of all workers to enter the labor organization as a professionally managed means of connecting a mutually favorable harmonious related parties. The company gave the freedom for employees to join a union.
ICON+ memiliki hubungan yang baik dengan Serikat Pekerja (SP), manajemen dan pegawai dalam rangka menciptakan suasana kerja yang baik, meningkatkan jaminan kerja bagi pegawai dan memastikan keberlangsungan operasi. Serikat pekerja ICON+ bernama Spiconus (Serikat Pekerja ICON Plus). ICON+ memberikan kebebasan bagi para pegawai untuk bergabung dalam serikat pekerja. Hal ini merefleksikan kepatuhan terhadap Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menjamin kebebasan semua pekerja untuk masuk dalam organisasi pekerja yang dikelola profesional sebagai sarana penghubung antara pegawai dan perusahaan.
ICON+ has a good and relationship with the union, the management and employees in order to create a good working atmosphere, increasing job security for employees and ensure continuity of operations. Union of ICON+ was named Spiconus (Union of ICON Plus). ICON+ provides the freedom for employees to join a union. This reflects compliance with Act no. 13 of 2003 on Manpower which guarantees the freedom of all workers to enter the professionally managed labor organization as a means of liaison between the employee and the company.
ICON+ senantiasa konsisten dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan, menciptakan hubungan industrial yang harmonis, berkeadilan serta menjamin penegakan hukum dan perlindungan tenaga kerja.
ICON+ has always been consistent in implementing labor legislation, creating a harmonious industrial relations, justice and ensure the rule of law and protection of labor.
ANNUAL REPORT
99
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TINJAUAN OPERASIONAL REVIEW OF OPERATION
100
Survey Kepuasan SDM
Human Resource Satisfaction Survey
Perusahaan melakukan survei Employee Engagement kepada pegawai untuk mengukur keterikatan dan kepercayaan pegawai terhadap manajemen perusahaan. Dalam laporan EEI ini, survei dilakukan terhadap 280 pegawai baik pegawai outsourcing maupun pegawai tetap di perusahaan. Dimensi survei EEI adalah sebagai berikut:
Companies do Employee Engagement Survey to measure employee engagement and trust of the employees to the management of the company. In the report of EEI, a survey conducted on 280 employees both full time and outsourced employees of the Company. Survey dimensions of EEI as follows:
1. Kepemimpinan, mengukur seberapa jauh keteladanan seorang pemimpin yang meliputi apresiasi terhadap bawahan, komitmen terhadap peraturan Perusahaan, dan objektivitas terhadap bawahan.
1. Leadership, measure how far the example of a leader that includes an appreciation of subordinates, commitment to company regulations, and objectivity toward subordinates.
2. Kebijakan Perusahaan, mengukur seberapa jauh pegawai mengerti dan memahami kebijakan Perusahaan.
2. Company policies, measures how much employees know and understand the Company's policies.
3. Keterlibatan Diri, mengukur pegawai terhadap pekerjaan.
pemahaman
3. Personal involvement, measure employee understanding of the job.
4. Pekerjaan, mengukur tingkat kepuasan pegawai tehadap pekerjaan yang dilakukan meliputi : kompleksitas, feedback, tantangan, sarana prasarana, dan kesesuaian pekerjaan dengan kompetensi individu.
4. Employment, employee satisfaction levels tehadap work performed includes: complexity, feedback, challenges, infrastructure, and job suitability with individual competencies
5. Perkembangan Pribadi, mengukur kepuasan pegawai terhadap program pengembangan yang dilakukan Perusahaan.
5. Personal development, measuring employee satisfaction towards the Company's development program.
6. Perusahaan, mengukur seberapa besar komitmen dan rasa memiliki pegawai terhadap Perusahaan.
6. Company, measure how much commitment and ownership of the Company's employees.
7. Kesejahteraan dan Penggajian, mengukur tingkat kepuasan pegawai terhadap sistem remunerasi Perusahaan.
7. Welfare and Payroll, employee satisfaction levels against the Company remuneration system.
Realisasi hasil survei EEI tahun 2012 sebesar 3,47 (skala 5) sedangkan target yang ditetapkan sebesar 3,50 (skala 5), sehingga pencapaian terhadap target sebesar 99,14%.
Realization of the survey of EEI in 2012 was at 3.47 (scale of 5), while the target was set at 3.50 (scale of 5), thus the target achievement was 99.14%.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
ICON+ menyadari bahwa peran teknologi dalam dunia industri sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem industri ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perusahaan untuk memudahkan kegiatan operasional, akan semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh perusahaan.
ICON + realize that the role of technology in the industrial world is absolute, where the progress of an industrial system is supported by the role of information technology. As the growing complexity of the company’s facilities is applied to facilitate operations, will increasingly diverse and complex technology adoption owned by the company.
Kecepatan dan keakuratan arus informasi antar fungsi di ICON+, sebagai bagian dari bisnis proses perusahaan, menjadi hal utama. Namun dalam pelaksanaannya penguasaan teknologi informasi bukanlah hal yang mudah. Tuntutan perubahan proses bisnis yang harus disinergikan dengan perubahan sistem teknologi informasi yang mendukungnya, agar mencapai skala ekonomi dan tingkat persaingan yang tinggi, menjadi tantangan yang harus dihadapi.
Speed and accuracy of information flow between functions in ICON+, as part of the company's business processes, reigned supreme. However in practice, mastery of information technology is not an easy thing. Changing demands of the business processes has to be dovetailed with changes in information technology systems that support them, in order to achieve economies of scale and the high level of competition, become a challenge that must be overcome.
ANNUAL REPORT
101
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Pada tahun 2012, fungsi Sistem Informasi Korporat Perusahaan berhasil melakukan pemeliharaan infrastruktur dan aplikasi perusahaan dengan hasil sesuai target. Selain itu, fungsi Sistem Informasi Korporat berhasil melakukan pengembangan terhadap beberapa aplikasi/sistem eksisting yang disesuaikan dengan dinamika kebutuhan pengguna. Selain itu Sistem Informasi Korporat juga berhasil melaksanakan pemeliharaan dan implementasi Sistem Contact Center PLN 123 di beberapa site baru.
In 2012, the functions of Corporate Information Systems managed to maintain the infrastructure and corporate applications according to the target outcomes. Moreover, Corporate Information Systems functions successfully develop several applications/existing systems tailoring to the dynamic needs of the user. Corporate Information Systems also managed to carry out maintenance and implementation of Contact Center System of PLN 123 in new sites.
Organisasi Pengelola TI
Organizational Structure of IT
Direktorat Perencanaan dan Operasi Directorate of Planning and Operation
Divisi Sistem Informasi Korporat Division of Corporate Information System
102
Pengelolaan Kegiatan Teknologi Informasi ICON+ dibawah koordinasi Direktorat Perencanaan dan Operasi dibantu oleh Divisi Sistem Informasi Korporat
Management Information Technology Activities of ICON+ is under the coordination of the Directorate of Planning and Operations assisted by the Division of Corporate Information Systems
Sesuai restrukturisasi organisasi Perusahaan, program pengembangan dan pengoperasian Teknologi Informasi korporat mulai bulan Juli 2012 menjadi tugas dan tanggung jawab fungsi Sistem Informasi Korporat. Selain bertanggung jawab dalam pengembangan dan operasional sistem informasi korporat, fungsi Sistem Informasi Korporat juga bertanggung jawab untuk menangani Sistem Contact Center Terpusat (CCTR Terpusat) 123 PT PLN (Persero).
In accordance to company’s organizational restructuring, the development and operational program of corporate Information Technology become the duties and responsibilities of Corporate Information Systems function since July 2012. Moreover responsible for the development and operation of corporate information systems, Corporate Information Systems function is also responsible for handling Centralized Contact Center System (Centralized CCTR) 123 of PT PLN (Persero). (Persero).
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Profil Pimpinan Teknologi Informasi
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Profile of Head of Information Technology
Hermawan Asmoko Manajer Teknologi Informasi Lahir :
Born :
Jakarta, 23 September 1977
Jakarta, 23 September 1977
Profil Singkat :
Brief Profile :
Pemilik gelar S1 dari Fakultas Teknik Jurusan
He held bachelor degree of Electro Engineering
Elektro Universitas Indonesia ini memulai karir
from University of Indonesia, and started his
profesionalnya di ICON+ sejak tahun 2003. Saat ini
professional career at ICON+ since 2003. He
menjabat
Informasi
currently serves as the Manager of Corporate
Korporat, setelah sebelumnya berkarir pada Divisi
sebagai
Manager
Sistem
Information Systems, after a career at the Division
Network Planning dan Divisi Network Operation
Network Planning and Network Operation Division
ICON+.
of ICON+.
Kinerja dan Program Pengembangan Teknologi Informasi
Performance and Program of Information Technology Development
Pada tahun 2012, status program dan realisasi pengembangan teknologi informasi korporat adalah sebagai berikut:
In 2012, the status of the program and realization of the corporate information technology development as follows:
NO
Program Program
Uraian Description
Target Target
Realisasi Realization
1
Pemeliharaan sistem (System Maintenance)
Pemeliharaan sistem Business Support System (System Maintenance on Business Support System)
uptime 99.9%
realisasi uptime 99.96%
2
Pemeliharaan sistem (System Maintenance)
Pemeliharaan sistem infrastruktur server (System Maintenance on Server Infrastructure)
uptime 99.9%
realisasi uptime 99.98%
3
Pemeliharaan sistem (System Maintenance)
Pemeliharaan sistem infrastruktur network internal (System Maintenance on Internal Network Infrastructure)
uptime 99.9%
realisasi uptime 99.90%
4
Pemeliharaan sistem (System Maintenance)
Pemeliharaan sistem Contact Center PLN 123 (System Maintenance on Contact Center of PLN 123)
uptime 99.9%
realisasi uptime 99.92%
5
Pengembangan sistem (System Development)
Perubahan sistem Web korporat (System Alteration on Corporate Web)
Launch web korporat baru (Launch new corporate web)
Web baru terimplementasi (New Web has been implemented)
6
Pengembangan sistem (System Development)
Penambahan feature pada sistem CRM iSmilling (Feature Interpolation on CRM iSmilling System)
Penambahan feature sesuai requirement user (Feature Interpolation according to user’s requirement)
Penambahan feature untuk terkait perubahan struktur organisasi dan kebijakan user (Feature Interpolation is aligned to organizational structure changing and user’s requirement)
7
Pengembangan sistem (System Development)
Penambahan feature pada sistem Project SalesPro System Management SalesPro (Feature Interpolation on Project Management SalesPro System)
Penambahan feature sesuai requirement user (Feature Interpolation according to user’s requirement)
Penambahan feature untuk terkait perubahan struktur organisasi dan kebijakan user (Feature Interpolation is aligned to organizational structure changing and user’s requirement)
8
Pengembangan sistem (System Development)
Implementation on Contact Center System (Implementation on Contact Center System)
Implementasi 3 lokasi (Implementation on 3 locations)
3 lokasisite Contact Center terimplementasi (3 site locations of Contact Center has been implemented)
ANNUAL REPORT
103
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
ASPEK PEMASARAN
MARKETING ASPECT
Perusahaan telah menunjukkan kemajuan dalam implementasi penugasan dari PT PLN (Persero), antara lain kemajuan dalam implementasi AP2T Luar Jawa Bali yang telah menyelesaikan implementasi di 15 Wilayah atau 200% dari target pada KPI Manajemen 2012 sebanyak 8 Wilayah. Perusahaan juga sedang dalam tahap penyelesaian implementasi sistem baru Contact Center Terpusat dan telah menyelesaikan penyelesaian pembangunan koneksi ke 1.237 lokasi PT PLN (Persero) di seluruh Indonesia.
The Company has made good progress in the implementation of the assignment of PT PLN (Persero), include: the progress in the implementation of AP2T in the Outer Java Bali which has complete implementation in 15 Regions or 200% of the target in 2012 as many as 8 (eight) KPI of Management Areas. The Company is also finalizing the new system implementation of the Centralized Contact Center and has completed connection completion to the 1237 of the location site of PT PLN (Persero) in Indonesia.
Pada tahun 2012, ICON+ telah melaksanakan program Pemasaran yang diantaranya adalah:
In 2012, ICON+ has implemented marketing programs, include:
1. Melakukan riset potensi pasar dengan fokus pada segmen-segmen pasar yang memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan kepada Perusahaan
1. Conduct research with a focus on market potential market segments that contribute significant revenue to the Company
2. Melakukan survey perilaku pelanggan dan tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan perusahaan yang dilaksanakan bersama mitra PT. Pixel Research sebagai bahan untuk penyusunan strategi dan taktikal pemasaran 2013
2. Conduct survey on customer behavior and satisfaction level of the customer service that the company was conducted with partners of PT. Pixel Research as an ingredient for the preparation of strategic and tactical marketing in 2013.
3. Melakukan pengkajian ulang dan pengembangan terhadap brand eksisting dalam rangka meningkatkan brand awereness dan brand value, melalui program re-branding
3. Undertake a review of existing and development of the brand in order to increase brand awareness and brand value, through rebranding program.
4. Kegiatan komunikasi brand eksiting dan bauran promosi, dilakukan dengan : membuat media advertorial seputar IPv6, menjadi sponsor pada beberapa kegiatan calon pelanggan potensial dan distribusi brosur produk dan layanan
4. Do existing brand communication activities and the promotion mix with making media advertorial about IPv6, become a sponsor on several activities potential customers and the distribution of products and services brochure.
5. Kegiatan komunikasi pemasaran sedang dijajaki kerjasama antara Perusahaan dan CISCO untuk menyelenggarakan workshop seputar Cloud Computing pada bulan November 2012, dengan target awal segmen ketenagalistrikan
5. Explore cooperation in Marketing’s communication activities between the Company and CISCO for a workshop about Cloud Computing in November 2012, with an initial target of power segment.
Program–program yang telah dilaksanakan oleh fungsi penjualan pada tahun 2012 dalam rangka mencapai target pendapatan adalah − Penataan saluran penjualan langsung maupun melalui channel distribusi sesuai dengan strategi fokus segmentasi pelanggan pada tahun 2012
Programs that have been implemented by the sales function in 2012 in order to achieve the revenue target as follow: − Restructuring the direct sales channel and the distribution channel in accordance with focus on customer segmentation strategies in 2012.
− Program penjualan selektif dan prioritas pada potensi
− Target selective sales and prioritize potential market
pasar yang memberikan profit kepada perusahaan − Keikutsertaan dalam tender-tender di pemerintahan dan perbankan 104
ANNUAL REPORT
giving profit to the company. − Participate in government and banking tenders
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
− Memberikan update knowledge kepada pelanggan dengan
tujuan
untuk
memperoleh
tambahan
pendapatan di luar layanan jaringan (managed
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
− Provide updates to the customer knowledge with the aim to earn extra income outside of network services (managed services, data center)
service, data center) − Memberikan layanan yang bersifat solusi kepada pelanggan sesuai kebutuhan, antara lain manage service CPE pelanggan, penyediaan Enjineer On Site (EOS), sekaligus sebagai tambahan peningkatan pelayanan kepada pelanggan
− Provide services that are solutions to customers as needed, such as managed service of customers’ CPE, provide On Site Engineer (EOS), as well as an additional service to increase customer
− Melaksanakan penjualan produk baru (DFS = dark fiber services) untuk last mile, dimana pada triwulan IV 2012 untuk produk ini telah diperoleh pelanggan baru operator PT Mora Telematika Indonesia
− Implement new product sales (DFS = dark fiber services) for the last mile, where these products have gained a new customer of Indonesian operator of PT Mora Telematics in the fourth quarter of 2012
− Melakukan Joint Planning Session dengan pelanggan operator, pelanggan enterprises khususnya pelanggan-pelanggan yang memiliki potensi besar sebagai tahapan penggalian informasi dan data kebutuhan jangka pendek maupun jangka menengah. Joint Planning Session yang telah dilaksanakan pada triwulan IV adalah dengan pelanggan antara lain Hutchinson Charoen Pokphand Telecom (HCPT), BPD Sumsel, PT Pos Indonesia, PT Pertamina, PT Telkomsel serta PT Telekomunikasi Indonesia
− Conduct Joint Planning Session with operator customers, customer enterprises especially those customers who have great potential as a stage of extracting information and data needs of the short and medium term. Joint Planning Session with customers such as Hutchinson Charoen Pokphand Telecom (HCPT), BPD Sumatra, PT Pos Indonesia, PT Pertamina, PT Telkomsel and PT Telekomunikasi Indonesia was held in the fourth quarter of 2012.
Saat ini cakupan wilayah jaringan fiber optik ICON+ meliputi wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan. Dengan cakupan wilayah sebesar itu, maka potensi pasar bagi ICON+ meningkat secara signifikan baik untuk jaringan lokal, jaringan antar kota maupun jaringan antar propinsi. Seluruh backbone ini diharapkan bisa digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pasar mulai dari PLN, Operator, Finance dan Banking, Manufaktur, Government, dan lain-lain. Kebutuhan layanan telekomunikasi sangat beragam dari mulai koneksi bandwidth besar seperti hubungan ke Data Center, hubungan antar kantor pusat dan cabang sampai ke hubungan yang membutuhkan bandwidth yang kecil seperti hubungan antar kantor cabang dengan ATM, dan hubungan antar kantor cabang dengan Sales Agency.
Currently network area coverage of ICON+ fiber optic covers Java, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra, Sulawesi and Kalimantan. With coverage of the region, the potential market for ICON+ increased significantly both to the local network, network and network inter-city inter-province. The entire backbone is expected to be used to meet the needs of the market ranging from PLN, Operators, Finance & Banking, Manufacturing, Government, and others. Telecommunications services needs are very diverse ranging from large bandwidth connections such as relationship to the Data Center, the relationship between head office and branches up to a relationship that requires little bandwidth as the relationship between branch offices with ATMs, branch offices and relationships with Sales Agency.
Cakupan jaringan ICON+ dari Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan terdiri atas kurang lebih seribu (1.000) lokasi PoP (Point of Presence) yang menjadi terminasi layanan, dilengkapi dengan 60 service point untuk memberikan dukungan layanan kepada pelanggan.
Network coverage of ICON+ lies between Java, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra, Sulawesi and Kalimantan consists of approximately 1000 (one thousand) locations of service termination of PoP (Point of Presence) equipped with 60 service points to provide support services to customers.
ANNUAL REPORT
105
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
ASPEK PEMASARAN
MARKETING ASPECT
Struktur Pengelola Organisasi Pemasaran
Structure of Marketing Organization
Direktorat Niaga Directorate of Commerce
Sub Direktorat Pengembangan Bisnis Sub Directorate Business Development
Divisi Produk
Divisi Pemasaran
Divisi Kemitraan
Division of Product
Division of Marketing
Division of Partnership
Pengelolaan Kegiatan Pemasaran ICON+ dibawah koordinasi Direktorat Niaga dibantu oleh Sub Direktorat Pengembangan Bisnis yang membawahi Divisi Pemasaran.
106
ANNUAL REPORT
Marketing Organization of ICON+ is under the coordination of the Directorate of Commerce assisted by Sub-Directorate of Business Development Marketing Division.
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
Profil Pimpinan Pemasaran
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Profile of Marketing Manager
Rudi Mulyadi Manajer Pemasaran Lahir :
Born :
13 Juni 1970
13 June 1970
Profil Singkat :
Short Profile:
Lulusan
Sarjana Teknik Sipil dan Perencanaan, ITB
(1989–1995)
dan
Sarjana
Ekonomi,
Universitas
Graduate from Civil Engineering of ITB (1989–1995) and Economics, Padjajaran University (1990–1996).
Padjajaran (1990–1996). Mulai bekerja di ICON+ sejak
Has working at ICON+ since 2001. Served as
tahun 2001. Menjabat sebagai Manager Pemasaran
Marketing Manager of ICON+ since July 2012.
ICON+ sejak Juli tahun 2012. Sebelumnya beliau
Previously he served as Regional Indonesia Timur
pernah menjabat sebagai Manager Regional Indonesia
(RIT) Manager (Okt 2009 – Juni 2012), Cikarang
Timur (RIT) (Okt 2009 – Juni 2012), Cikarang Branch
Branch Manager (2005 – 2009), BPL Business
Manager (2005 – 2009), BPL Business Consultant
Consultant (2003 – 2005) and Account Executive
(2003 – 2005) dan Account Executive (2001 – 2003).
(2001 – 2003).
Survei Kepuasan Pelanggan
Customer Satisfaction Survey
Survei dilakukan pada dua kategori yaitu pelanggan PT PLN dan pelanggan Non PT PLN. Hal ini bertujuan untuk dapat mengetahui kualitas pelayanan pada segmen pasar tertentu dan yang membutuhkan peningkatan pelayanan.
The survey was conducted in two categories, namely customers of PT PLN and customers of non-PT PLN. It aims to be able to determine the quality of service in a particular market segment and in need of service improvement
Indikator
Formula
Indicator Kepuasan Pelanggan Hasil Survey PT PLN Kepuasan Pelanggan (Customer Result satisfaction of PT PLN) Kepuasan Pelanggan Hasil Survey External/Non Kepuasan Pelanggan Result PT PLN (Persero) (External customer
Satuan
Bobot
Scale
Weight
Target
Realisasi
Pencapaian (%)
Nilai
Realization Achievement (%) Score
%
4,0
85,00
83,80
98.59
3,9
%
3,0
85,00
82,00
96.47
2,8
satisfaction / Non PT PLN (Persero)) Pencapaian tingkat kepuasan pelanggan untuk PT PLN sebesar 83,80 mencapai 98,59% terhadap target. Adapun kepuasan pelanggan non PLN sebesar 82,00 mencapai 96,47% terhadap target.
Achievement level of customer satisfaction for PT PLN at 83.80 reached 98.59% against the target. As for customer satisfaction for the non PLN 82.00 reached 96.47% against the target.
ICON+ berkomitmen untuk memberikan produk terbaik atas jasa teknologi informasi dan komunikasi. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan hasil survei yang dilakukan tiap tahunnya.
ICON+ is committed to providing the best product information and communications technology services. The commitment shown by the results of a survey conducted each year. ANNUAL REPORT
107
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
ASPEK PEMASARAN
MARKETING ASPECT
Peta cakupan jaringan ICON+ Tahun 2012 ICON+ Network Coverage Map 2012 Kalimantan Timur East Kalimantan
Sumatera Utara North Sumatera
6 Unit PoP 1 Service Point
52 Unit PoP 7 Service Point
Lease Line Exsiting FOC
Kalimantan Tengah Central Kalimantan
Kalimantan Barat West Kalimantan
Sumatera Tengah Central Sumatera
2 Unit PoP 1 Service Point Sulawesi Utara & Gorontalo North Sulawesi & Gorontalo
3 Unit PoP 1 Service Point
50 Unit PoP 7 Service Point
24 Unit PoP 4 Service Point
MALUKU
KALIMANTAN
SUMATERA
SULAWESI IRIAN JAYA
JABODETABEK & BANTEN JABODETABEK & BANTEN 313 Unit PoP 10 Service Point
Sulawesi Selatan, Tenggara & Barat South, Southeast & West Sulawesi
JAWA
Sumatera Selatan South Sumatera
BALI & NTT
68 Unit PoP 17 Service Point Jawa Barat West Java 132 Unit PoP 5 Service Point
108
ANNUAL REPORT
Jawa Tengah & DIY Central Java & DIY 205 Unit PoP 5 Service Point
Jawa Timur & Madura East Java & Madura 126 Unit PoP 7 Service Point
33 Unit PoP 1 Service Point
Bali & Nusa Tenggara Bali & Nusa Tenggara 90 Unit PoP 3 Service Point
ANNUAL REPORT 109
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
BELANJA DAN IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL EXPENDITURE AND MATERIALS ASSOCIATION OF INVESTMENT CAPITAL GOODS
138
b. Pada tanggal 24 Pebruari 2004, Perusahaan menandatangani Perjanjian Berlangganan Link Transmisi dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Perusahaan menyewakan jaringan link transmisi kepada Telkomsel selama 3 tahun terhitung sejak tanggal 24 Pebruari 2004 dan berakhir tanggal 23 Pebruari 2007. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis sampai dengan adanya permintaan pemutusan dari pihak Telkomsel. Perjanjian telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir tanggal 31 Mei 2012, dimana salah satu perubahannya menyebutkan bahwa biaya sewa jaringan telekomunikasi fiber optik per bulan berkisar antara Rp 4.140.000 sampai Rp 20.050.000, ditentukan berdasarkan jarak (km) dan kapasitas saluran (Mbps). Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis sampai dengan adanya permintaan pemutusan dari Telkomsel.
b. On February 24, 2004, the Company entered into a Subscription Agreement with PT Transmission Link Mobile Telecommunications (SingTel). Company leases transmission link to the Vodacom network for 3 years from the date of 24 February 2004 and ended on 23 February 2007. This agreement will be automatically extended until the termination request from Telkomsel. The agreement has been amended several times, the last one was May 31, 2012, where one of the amendments states that the cost of fiber optic telecommunications network rental per month ranges from Rp 4.14 million to Rp 20.05 million, determined based on the distance (km) and channel capacity (Mbps). This agreement will be automatically extended until the termination request from Telkomsel.
c. Pada tanggal 26 Pebruari 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian penggunaan sarana transmisi dan facility management service (FMS) dengan PT Indosat Tbk yang berlaku selama 5 tahun terhitung sejak ditandatanganinya berita acara aktivasi sarana transmisi dengan nilai kontrak sebesar Rp 4.400.000.000 per tahun.
c On February 26, 2003, the Company entered into the use of transmission facilities and facility management service (FMS) with PT Indosat Tbk, valid for 5 years effective from the date of activation signing of the means of transmission with a contract value of Rp 4.4 billion per year.
d. Pada tanggal 3 Maret 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian penggunaan jaringan telekomunikasi dengan PT Indosat Tbk, dimana dalam hal ini Perusahaan menyediakan jaringan telekomunikasi kepada PT Indosat Tbk. Perjanjian tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir tanggal 18 Juli 2007 dimana jangka waktunya diperpanjang hingga 31 Maret 2008. Biaya sewa per bulan yang harus dibayar oleh PT Indosat Tbk adalah sebesar Rp 3.973.600.000.
d. On March 3, 2006, the Company entered into an agreement with a telecommunications network using PT Indosat Tbk, which the Company provides the telecommunications networks of PT Indosat Tbk. The agreement has been amended several times, the last one was July 18, 2007 where the period was extended until March 31, 2008. Rental cost per month to be paid by PT Indosat Tbk is Rp 3,973,600,000.
e. Pada tanggal 30 Mei 2008, perjanjian-perjanjian tersebut di atas telah diperbaharui menjadi perjanjian induk dengan biaya sewa per bulan sekitar Rp 3.197.500.000. Perjanjian akan tetap berlaku sepanjang masih terdapat penggunaan jaringan telekomunikasi oleh PT Indosat Tbk.
e. On May 30, 2008, the agreements above has been updated to master agreement with per month rental cost around Rp 3.197.500.000. The agreement will remain in force throughout the use of telecommunications networks by PT Indosat Tbk.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
f. Pada tanggal 19 Januari 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian induk sewa jaringan komunikasi dengan PT Indosat, Tbk Selama 3 Tahun, efektif sejak tanggal perjanjian. Masa sewa dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan bersama. Biaya sewa diatur dalam perjanjian turunan sesuai link yang disewa.
f. On January 19, 2011, the Company entered into a master lease with the communication network PT Indosat Tbk for 3 Years, effective from the date of the agreement. Lease term can be extended in accordance with the collective agreement. Rental fees stipulated in the derivative agreement relevant to the leased link.
g. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjuk Perusahaan untuk mengadakan beberapa perjanjian, terutama terkait dengan pengadaan sewa media komunikasi di sejumlah lokasi dengan total biaya sewa per bulan sekitar Rp 2,7 miliar dan jangka waktunya berkisar antara 1 bulan sampai 36 bulan.
g. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk appointed the Company to hold several agreements, primarily related to lease procurement of communication media in a number of locations with a total cost of rent per month approximately USD 2.7 billion and a period of time ranging from 1 month to 36 months.
h. Pada tanggal 1 Oktober 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa jasa jaringan telekomunikasi dengan PT Citra Sari Makmur (CSM). Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun terhitung sejak ditandatanganinya berita acara aktivasi yang pertama, yaitu tanggal 12 Oktober 2004 dan berakhir pada tanggal 11 Oktober 2007. Biaya berlangganan jaringan telekomunikasi fiber optik per bulan yang harus dibayar oleh CSM ditentukan berdasarkan jarak (km) dan kapasitas saluran (Mbps). Biaya tersebut berkisar antara Rp 8.250.000 sampai dengan Rp 2.104.500.000. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis sampai dengan adanya permintaan pemutusan dari CSM.
h. On October 1, 2004, the Company entered into a lease agreement with a telecommunications network services of PT Citra Sari Makmur (CSM). This agreement was valid for 3 years effective from the first activation signing which was dated on October 12, 2004 and ended on October 11, 2007. Cost of fiber optic telecommunications network subscription per month to be paid by CSM was determined by the distance (km) and channel capacity (Mbps). The cost ranged from Rp 8,250,000 to Rp 2,104,500,000. This agreement will be automatically extended until the termination request from CSM.
ANNUAL REPORT
139
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
BELANJA DAN IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL EXPENDITURE AND MATERIALS ASSOCIATION OF INVESTMENT CAPITAL GOODS
140
i. Perusahaan sebagai penyelenggara telekomunikasi mempunyai kewajiban kepada Pemerintah sebagai berikut:
i. Companies as telecommunications providers have an obligation to the Government as follows:
• Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2009 tanggal 16 Januari 2009 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Komunikasi dan Informatika, setiap penyelenggara telekomunikasi dikenakan biaya hak penyelenggaraan (BHP) telekomunikasi sebesar 0,5% dari pendapatan telekomunikasi.
• Based on Government Regulation No. 7 of 2009 dated January 16, 2009 concerning Types and Tariffs on Non-Tax State Revenues Applicable in the Ministry of Communication and Information, all operators was applied by Concession Fee (BHP) of 0.5% of the telecommunications revenues.
• Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2009 tanggal 16 Januari 2009 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Komunikasi dan Informatika, mengenai Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi (KKPU) setiap penyelenggara telekomunikasi dikenakan biaya KKPU sebesar 0,75% dari pendapatan telekomunikasi. Beban sehubungan dengan ketentuan ini dicatat sebagai beban penggunaan frekuensi (Catatan 21).
• Based on Government Regulation No. 7 of 2009 dated January 16, 2009 concerning Types and Tariffs on Non-Tax State Revenues Applicable in the Ministry of Communications and Information Technology regarding the Contribution on Telecommunications Universal Service Obligations (KKPU), each telecommunications operator was applied KKPU Fee of 0.75% of telecommunications revenues. Expense relevant to this provision was recorded as cost of the frequencies usage (Note 21).
j. Pada tanggal 16 Juli 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian penyediaan jasa akses telekomunikasi dan informatika pedesaan pada 6 Propinsi di Sulawesi dan 2 Propinsi di Maluku dengan Balai Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan Jenderal Pos dan Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kontrak ini bernilai Rp 274.460.538.027 dan berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 30 Juni 2015.
j. On July 16, 2009, the Company entered into an agreement providing access to telecommunications and information services for the rural areas of 6 provinces in Provinces of Sulawesi and Maluku 2 with Center of Telecommunications and Information Technology in Rural Areas, Directorate General of Post and Telecommunications, Ministry of Communications and Information Technology (Kemkominfo). The contract worthed Rp 274.460.538.027 and effective from the agreement signing until June 30, 2015.
Beban sehubungan dengan ketentuan ini dicatat sebagai beban penggunaan frekuensi (Catatan 21).
Expense relevant to this provision was recorded as cost of the frequencies usage (Note 21).
k. Perusahaan juga menandatangani perjanjian serupa dengan Kemkominfo untuk propinsi Papua dan Papua Barat dengan nilai kontrak sebesar Rp 455.640.120.561 yang berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 30 September 2015.
k. The company also signed a similar agreement with Ministry of Communications and Information Technology (Kemkominfo) for the provinces of Papua and West Papua with a contract value of Rp 455.640.120.561 which was effective from the signing of the agreement until 30 September 2015.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
l. Pada tanggal 31 Juli 2010, perusahaan menandatangani kontrak pembangunan dan managed service layanan telekomunikasi desa USO Indonesia Timur dengan Konsorsium Nipress sesuai dengan perjanjian No. 07301.PJ/061/ICON+/2010. Nilai pekerjaan tersebut sebesar Rp 634.673.973.000 dan terbagi atas 2 paket yaitu paket 1 untuk penyediaan infrastruktur akses telekomunikasi dan informatika 4.060 desa USO dan paket 2 untuk penyediaan infrastruktur akses telekomunikasi dan informatika 2.655 desa USO.
l. On July 31, 2010, the Company entered into a development contract and managed service of telecommunicaton services to the USO Village at Eastern Indonesia with Nipress Consortium in accordance with the agreement No. 07301.PJ/061/ICON+/2010. The contract’s value was Rp 634.673.973.000 and divided into 2 package: package 1 for the provision of telecommunications access infrastructure and informatics of 4060 USO villages and package 2 for the provision of telecommunications access infrastructure and nformatics of 2655 USO villages.
m. Jangka waktu pelaksanaan paket 1 untuk penyediaan akses telekomunikasi dan informatika paling lambat tanggal 31 Maret 2011 dan periode operasional dengan masa layanan 51 bulan yang dimulai paling lambat tanggal 1 April 2011 dan berakhir paling lambat 30 Juni 2015. Jangka waktu pelaksanaan paket 2 untuk penyediaan akses telekomunikasi dan informatika paling lambat tanggal 30 September 2011 dan periode operasional dengan masa layanan 51 bulan yang dimulai paling lambat tanggal 1 Oktober 2011 dan berakhir paling lambat 31 Desember 2015.
m. Implementation period of package 1 for the provision of access to telecommunications and information was no later than March 31, 2011 and the period of operation with 51 month service period beginning no later than April 1, 2011 and ending no later than June 30, 2015. Implementation period of package 2 for the provision of access to telecommunications and information was no later than September 30, 2011 and the period of operation with 51 month service period beginning no later than October 1, 2011 and ending no later than December 31, 2015.
n. Pada tanggal 27 Januari 2011, Perusahaan menandatangani kontrak perjanjian kerjasama penggunaan jaringan telekomunikasi dengan PT Aplikanusa Lintasarta dimana kedua pihak sepakat untuk saling menggunakan jaringan telekomunikasi dengan biaya instalasi yang berkisar antara Rp 3.500.000 hingga Rp 30.000.000 dan biaya sewa bulanan yang berkisar antara Rp 6.000.000 hingga Rp 202.000.000 yang ditentukan berdasarkan jarak (km) dan kapasitas saluran (Mbps). Perjanjian ini berlaku selama 12 bulan efektif mulai tanggal 1 Januari 2011 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 tahun sampai adanya permintaan untuk tidak memperpanjang perjanjian ini.
n. On January 27, 2011, the Company signed a cooperation agreement with a telecommunications network of PT Aplikanusa Lintasarta where both parties agreed mutually use the telecommunications network with installation cost ranged from Rp 3.500.000 to Rp 30.000.000 and a monthly rental fee that ranged between Rp 6.000.000 up to Rp 202 million which was determined by the distance (km) and channel capacity (Mbps). The agreement was valid for 12 months effective from January 1, 2011 and can be extended automatically for a period of 1 year until there was a request to stop this agreement.
ANNUAL REPORT
141
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
BELANJA DAN IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL EXPENDITURE AND MATERIALS ASSOCIATION OF INVESTMENT CAPITAL GOODS
o. Pada tanggal 17 September 2010, perusahaan mengadakan perjanjian Implementasi, Operasi serta Pemeliharaan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) dengan PT PLN (Persero). Kontrak ini bernilai Rp 56.182.544.088 per tahun dan berlaku selama 5 tahun terhitung sejak ditandatangani perjanjian dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan secara tertulis perusahaan dengan PT PLN (Persero).
o. On 17 September 2010, the company entered into Aggreement on Implementation, Operation and Maintenance of Centralized Customer Service Application (AP2T) with PT PLN (Persero). The contract worthed Rp 56.182.544.088 per year and valid for 5 years from the agreement signing and can be extended by written agreement between the company and PT PLN (Persero).
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL AKUNTAN THE MATERIAL INFORMATION AND FACTS AFTER ACCOUNTING DATE Pada tahun 2012 tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan auditor. Sehingga tidak ada informasi terkait dengan jenis transaksi dan dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha dimasa yang akan datang.
In 2012 there was not any material information and facts occurring after the date of the auditor's report. So there is not any information related to the types of transactions and its impact on business performances and risks in the future.
KEBIJAKAN DIVIDEN DIVIDEND POLICY
142
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 17 April 2012, Pemegang Saham Mayoritas menerima kuasa untuk menetapkan saldo laba, penggunaan cadangan umum dan dividen atas laba Perusahaan tahun 2011. Selanjutnya berdasarkan Surat No. 4695/000/SETPER/2012 tanggal 9 Juli 2012 mengenai penetapan penggunaan laba bersih, Pemegang Saham Mayoritas menetapkan untuk tidak mendistribusikan dividen dari laba bersih Perusahaan tahun 2011.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders dated April 17, 2012 the Majority Shareholders received the power to set the retained earnings, the use of general reserves and dividends on the Company's profits in 2011. Furthermore, based on Letter No. 4695/000/SETPER/2012 dated July 9, 2012 regarding the determination of net profit, Majority Shareholders set no dividends distribution from its net income in 2011.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 Mei 2011, Pemegang Saham Mayoritas menerima kuasa untuk menetapkan saldo laba, penggunaan cadangan umum dan dividen atas laba Perusahaan tahun 2010. Selanjutnya berdasarkan Surat No. 00172/441/DIRUT/2011-R tanggal 30 Juni 2011, mengenai penetapan penggunaan laba bersih, Pemegang Saham Mayoritas menetapkan untuk tidak mendistribusikan dividen dari laba bersih Perusahaan tahun 2010.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held dated May 2, 2011 shareholders received the power to set the majority of retained earnings, the use of general reserves and dividends on the Company's profits in 2010. Furthermore, based on Letter No. 00172/441/DIRUT/2011-R dated June 30, 2011 regarding the determination of net profit, Majority Shareholders set no dividends distribution from its net income in 2010.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
PENGGUNAAN DAN HASIL PENAWARAN UMUM
USED OF PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING
Pada tahun 2012, ICON+ tidak melakukan aktivitas terkait penawaran umum di Bursa Efek Indonesia sehingga tidak ada informasi terkait dengan perolehan dana, rencana penggunaan dana, saldo dana dan tanggal persetujuan RUPS atas penggunaan dana dari hasil penawaran umum.
In 2012, ICON+ did not have activities related to public offering in the Indonesia Stock Exchange so there was not any information related to the acquisition of funding, plans to use the funds, fund balance and approval date of Annual General Meeting of Shareholders for the use of the proceeds from the public offering.
INFORMASI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI MATERIAL INFORMATION CONTAINS CONFLICT OF INTEREST AND / OR TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor):
A related party is a person or entity related to the Company (the reporting entity):
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. Person or member's family is related to a reporting entity if that person:
i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i. Has control or joint control over the reporting entity;
ii. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau
ii. Has significant influence over the reporting or reporting entity or
iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. Key management personnel of the reporting entity or the parent of the reporting entity.
b.Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to a reporting entity if any of the following:
I.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
I.
Entity and the reporting entity is a member of the same group (which means a parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
II.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
II.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group, which the other entity is a member).
III. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
III. Both entities are joint ventures of the same third party.
IV. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga
IV. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity
V. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
V. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. ANNUAL REPORT
143
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI MATERIAL INFORMATION CONTAINS CONFLICT OF INTEREST AND / OR TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES
144
VI. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
VI. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in article (a).
VII. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
VII. The person identified in article (a) (i) has significant influence over the entity or the entity key management personnel (or the parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not conducted with the same terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the financial statements.
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa karena hubungan kepemilikan dan / atau kepengurusan dalam kegiatan usahanya. Kebijakan dan syarat telah disepakati bersama secara wajar telah dilakukan pada semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Company entered into transactions with related parties due to ownership and / or management of the business activity. Reasonably policies and requirements mutually agreed have been made on all transactions with related parties.
Sifat Hubungan Berelasi :
Nature of Related Relationship:
a. PT PLN (Persero) adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.
a. PT PLN (Persero) is the majority shareholder of the Company which is wholly owned by the Government of the Republic of Indonesia.
b. Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham PT PLN (Persero) dan Badan Usaha Milik Negara.
b. The Government of the Republic of Indonesia is a shareholder of PT PLN (Persero) and the State-Owned Enterprises.
c. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan dan atau sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan, yaitu Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (YPK PLN), PT Indonesia Power (IP), PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PLN Batam), PT PLN Enjiniring (PLN-E) dan PT PLN Geothermal (PLN Geothermal).
c. Company shareholders equal to the principal shareholder of the Company and its officials or in part as the Company, the Foundation for Education and Welfare of PLN (Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN / YPK PLN), PT Indonesia Power (IP), PT Generation of Jawa Bali (PT Pembangkitan Jawa Bali / PJB), the National Electricity Company of Batam (PT Pelayanan Listrik Nasional Batam / PLN Batam), the Engineering of PT PLN (PT PLN Enjiniring / PLN-E) and the National Electricity Company of Geothermal (PLN Geothermal).
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Semua transaksi terkait dengan pihak berelasi telah sesuai dengan Standar Akuntansi atau PSAK. Laporan tersebut berdasarkan pada Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.
All related transactions with related parties in accordance with Accounting Standards or the Guidance of Financial Accounting Standards (PSAK). The report is based on the Financial Statements for Fiscal Year 2012 audited by Public Accountant.
Menurut pendapat Akuntan Publik, laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
In the opinion of the Public Accountants, the financial statements presented fairly, in all material aspects, and in accordance with Financial Accounting Standards applicable in Indonesia.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PERSIAPAN ICON+ DALAM RANGKA KONVERGENSI IFRS CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES AND PREPARATION OF ICON+ IN THE FRAMEWORK OF THE CONVERGENCE OF IFRS ICON+ berkomitmen untuk menerapkan standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 januari 2012. Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
ICON+ is committed to implementing new and revised standards and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Association of Indonesian Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on or after January 1, 2012. Financial Statements for the year ended December 31, 2012 have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards applicable in Indonesia.
Standar yang Berlaku Efektif Pada Tahun 2012
The applicable standards Effective in 2012
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
In the current year, the Company has implemented all new and revised standards and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Association of Indonesian Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2012. Application of new and revised standards and interpretations has resulted in a change in accounting policy that affect the Company's disclosure of financial statements for the current year or the previous year:
ANNUAL REPORT
147
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PERSIAPAN ICON+ DALAM RANGKA KONVERGENSI IFRS CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES AND PREPARATION OF ICON+ IN THE FRAMEWORK OF THE CONVERGENCE OF IFRS PSAK
Perihal (In Term Of)
Penjelasan (Commentary)
PSAK No. 38 (Revisi 2012)
Imbalan Kerja
Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja
PSAK No. 38 (Revised 2012)
(Employee benefits)
(The accounting and disclosure for employee benefits)
PSAK No. 60
Instrumen Keuangan;
Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang
Pengungkapan
memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi
(Financial Instruments;
instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis
Disclosures)
dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut Requires disclosure in the financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance, and the type and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalaml aporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
148
ANNUAL REPORT
The following new standards and revised standards and interpretations have applied in the financial statements. This implementation did not have a significant effect on the amounts reported financial statement but it may affect the accounting for future transactions:
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
PSAK
CORPORATE GOVERNANCE
Perihal (In Term of)
PSAK 10 (Revisi 2010) PSAK 10 (Revised 2010)
“Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”
PSAK 13 (Revisi 2011) PSAK 13 (Revised 2011)
“Properti Investasi” “Investment Property”
PSAK16 (Revisi 2011) PSAK16 (Revised 2011)
“Aset Tetap” “Fixed Assets”
PSAK 26 (Revisi 2011) PSAK 26 (Revised 2011)
“Biaya Pinjaman” “Loan Costs”
PSAK 30 (Revisi 2011) PSAK 30 (Revised 2011)
“Sewa” “Lease”
PSAK 34 (Revisi 2010) PSAK 34 (Revised 2010)
“Kontrak Konstruksi” “Construction Contracts”
PSAK 46 (Revisi 2010) PSAK 46 (Revised 2010)
“Pajak Penghasilan” “Income Taxes”
PSAK 50 (Revisi 2010) PSAK 50 (Revised 2010)
“Instrumen Keuangan: Penyajian” “Financial Instruments: Presentation”
PSAK 53 (Revisi 2010) PSAK 53 (Revised 2010)
“Pembayaran Berbasis Saham” “Share-Based Payment”
PSAK 55 (Revisi 2011) PSAK 55 (Revised 2011)
“Instrumen Keuangan; Pengakuan dan Pengukuran” “Financial Instruments; Recognition and Measurement”
PSAK 56 (Revisi 2011) PSAK 56 (Revised 2011)
“Laba per Saham” “Earnings per Share”
PSAK 61
“Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah “Government Grants and Disclosure of Government Assistance”
PSAK 63
“Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi” “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”
ISAK 13
“Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”
ISAK 15, PSAK 24
“Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” “Limits of Fixed Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and its Interaction”)
ISAK 16
“Perjanjian Konsesi Jasa” “Service Concession Arrangements”
ISAK 18
“Bantuan Pemerintah- Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” “Government Assistance-No Specific Relation to Operating Activities)
ISAK 19
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
“Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi” ”Applying the Restatement Approach In The Guideline of Financial Standard Accounting (PSAK) 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”
ISAK 20
“Pajak Penghasilan- Perubahan dalam status pajak entitas atau Para Pemegang Saham” “Income Taxes-Changes in the tax status of the entity or its Shareholders
ISAK 22
“Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” “Service Concession Arrangements: Disclosures”
ISAK 23
“Sewa Operasi-Insentif” “Operating Leases-Incentives”
ISAK 24
“Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa” “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”
ISAK 25
“Hak atas Tanah” “Land Rights”
ISAK 26
“Penilaian Ulang Derivatif Melekat” “Reassessment of Embedded Derivatives”
ANNUAL REPORT
149
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PERSIAPAN ICON+ DALAM RANGKA KONVERGENSI IFRS CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES AND PREPARATION OF ICON+ IN THE FRAMEWORK OF THE CONVERGENCE OF IFRS
Standar Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah:
Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 are:
Berdasarkan penelaahan awal yang dilakukan oleh manajemen, penerapan ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan.
Based on the initial study conducted by management, this application did not affect the carrying amounts of assets and liabilities at the date of December 31, 2012 and 2011, but it may affect the accounting for future transactions.
PSAK
150
The standard has been published but it has not implemented yet
Perihal (In Term of)
PSAK No. 38 tahun 2012 (PSAK No. 38 year 2012)
“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” “Business combination of entities under common control”
PSAK No. 60
“Instrumen Keuangan; Pengungkapan” “Financial Instruments; Disclosures ”
Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi
The Impact of Changes in Accounting Policies
Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap Laporan Keuangan
The company is still studying the possible impact of the application of these standards to the Financial Statements
Konvergensi IFRS
The convergence of IFRS
ICON+ telah melakukan berbagai langkah-langkah terkait konvergensi perubahan kebijakan akuntansi PSAK ke IFRS dengan mengikutsertakan karyawan atau SDM dalam training dan seminar secara berkelanjutan baik tentang IFRS maupun faktor - faktor yang mendukung proses implementasi dalam rangka pelaporan keuangan. Disamping itu, ICON+ melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait diantaranya: IAI, KAP dan lain sebagainya. Len juga melakukan kajiankajian dan analisa terkait dampak konvergensi perubahan kebijakan akuntansi PSAK ke IFRS atas pengakuan baik dalam pembukuan maupun pelaporan atau pencatatan akuntansi.
ICON + has taken various steps associated the convergence of the changes in accounting policy on the recognition of the Guideline of Financial Standard Accounting (PSAK) to IFRS by include employee / Human Resource in training and seminars on an ongoing basis both IFRS as well as factors that contribute to the implementation in the context of financial reporting. In addition, ICON+ consulted with relevant parties including: Association of Indonesian Accountants (IAI), Public Accounting Firm (KAP), and so forth. Then also conduct studies and analysis related to the impact of the convergence of the changes in accounting policy on the recognition of the Guideline of Financial Standard Accounting (PSAK) to IFRS in bookkeeping and reporting / accounting records.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PENDAHULUAN INTRODUCTION
Corporate governance adalah ukuran yang dijadikan sebagai dasar bagi proses menjalankan bisnis sebuah perusahaan yang sesuai dengan kaidah hukum, pengendalian peraturan yang berlaku dan ukuran penilaiannya dapat bergantung pada faktor internalyang ditentukan oleh pemegang saham atau pelaksanaan dari suatu badan usaha, sedangkan ukuran penilaian dari luar dapat bergantung kepada konsumen, klien, dan peraturan pemerintah
Corporate governance is a term that refers broadly to the rules, processes, or laws by which businesses are operated, regulated, and controlled. The term can refer to internal factors defined by the officers, stockholders or constitution of a corporation, as well as to external forces such as consumer groups, clients, and government regulations.
Pelaksanaan GCG di ICON+ diarahkan untuk mengendalikan perusahaan mencapai tujuan yang ditetapkan dengan tetap memperhatikan keseimbangan hak dan kewajiban pemegang saham maupun stakeholder. Bagi ICON+, GCG merupakan landasan operasional perusahaan untuk memastikan bahwa seluruh proses dan mekanisme dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan serta mencegah penyimpangan dan risiko yang dapat mengakibatkan kegagalan pencapaian tujuan perusahaan.
The implementation of Good Corporate Governance (GCG) in ICON+ is directed to control the company achieve the goals set by taking into account the balance of rights and obligations of shareholders and stakeholders. For ICON+, GCG is the cornerstone of the company's operations to ensure the whole process and mechanism to support the achievement of company goals and prevent irregularities and risks resulting in failure to achieve corporate objectives.
Icon+ secara konsiten mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG dengan keyakinan bahwa akan menjamin terciptanya keseimbangan bisnis secara menyeluruh baik individu dengan kelompok, ekonomi maupun sosial, internal dengan eksternal, jangka pendek ataupun jangka panjang, serta kepentingan stakeholder dan shareholder seperti skema sebagai berikut :
ICON+ believe consistently encourage the implementation of good corporate governance principles will ensure an overall balance of good business individuals and groups, economic and social, internal and external, short term or long term, as well as stakeholder and shareholder interests as the following scheme:
Stake HOLDER Stake holder
individu
Ekonomi
komunitas
sosial
Keseimbangan
internal external
166
ANNUAL REPORT
jangka pendek jangka panjang
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
PRINSIP-PRINSIP GCG
GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES
a.Transparansi ICON+ berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi para pemangku kepentingan untuk mengakses seluruh informasi penting yang material dan relevan di waktu yang tepat serta dalam format yang mudah dipahami. ICON+ senantiasa mengungkapkan informasi yang material dan relevan secara akurat, tepat waktu kepada segenap stakeholders-nya. ICON+ menjamin akurasi informasi material menyangkut kinerja operasi dan keuangan, pengelolaan serta kepemilikan saham ICON+ maupun informasi lainnya yang dipandang penting sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a.Transparency ICON+ is committed to provide convenience for stakeholders to access all the important information and relevant material in a timely manner and in an easy to understand format. ICON+ always discloses material and relevant information in an accurate, timely manner to all their stakeholders. ICON+ guarantee the accuracy of any material information regarding the operating and financial performance, management and ownership of ICON+ as well as other information that is deemed important in accordance with the applicable legislation.
b.Akuntabilitas ICON+ bersedia mempertanggungjawabkan seluruh laporan atas kinerja usahanya secara wajar dan transparan untuk menjadi perusahaan yang akuntabel. Penerapan prinsip akuntabilitas ICON+ dilakukan sejalan dengan kepentingan para stakeholders secara proporsional yang meliputi pelaporan Direksi kepada Dewan Komisaris secara berkala mengenai rencana kerja anggaran tahunan, evaluasi kinerja operasi dan keuangan, penyampaian laporan keuangan audited kepada RUPS, pembentukan Audit Internal dan penunjukan auditor eksternal dalam mendukung pelaksanaan sistem pengendalian internal yang efektif.
b.Akuntability ICON+ is willing be responsible for the entire report on the performance of its business in a fair an transparent as accountable enterprises. Implementation of the principle of accountability of ICON+ is in line with the interests of the stakeholders in proportion which includes reporting to the Board of Commissioners on a regular basis on the work plan of annual budgets, evaluating operation and financial performance, submission of audited financial statements to the Annual General Meeting of Shareholder, the establishment of Internal Audit and the appointment of the external auditor in support of the implementation of effective internal control system
c.Tanggung jawab ICON+ menerapkan standar kehati-hatian dalam pelaksanaan operasional usahanya serta memastikan pengelolaan perusahaan dengan mematuhi ketentuan yang berlaku sebagai cerminan tanggung jawab korporasi sebagai warga korporasi yang baik (good corporate citizen). Bentuk pertanggung jawaban perusahaan adalah kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, di antaranya termasuk masalah pajak, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, memelihara lingkungan bisnis yang kondusif bersama masyarakat dan sebagainya. ICON+ akan senantiasa mengupayakan kemitraan dengan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) mengacu pada peraturan perundang-undangan dan etika bisnis yang sehat.
c.Responsibility ICON+ implements prudential standards in the implementation of its business operations and ensure compliance with corporate governance regulations as a reflection of corporate responsibility as a good corporate citizen. Types of corporate responsibility are corporate compliance with regulations, including tax issues,industrial relations, health and safety, environmental protection, maintain conducive business environment with the community and so on. ICON+ will always seek partnerships with all interested parties (stakeholders) refers to the laws and regulations and good business ethics.
ANNUAL REPORT
167
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PRINSIP-PRINSIP GCG
GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES
168
d.Kemandirian Pengelolaan perusahaan dilakukan secara independen guna menghindari benturan kepentingan maupun intervensi dari pihak lain yang tidak bertanggung jawab. ICON+ menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, bebas dari benturan kepentingan, agar pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif semata-mata untuk kepentingan perusahaan. Penerapan prinsip kemandirian bagi ICON+ tercermin dalam pengelolaan perusahaan secara independen, secara profesional tanpa ada benturan kepentingan, tekanan atau intervensi dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
d.Independency Management of the company is performed independently in order to avoid conflicts of interest and intervention of other parties who are not responsible. ICON+ avoid domination by any party, free of conflict of interest, so that decisions made objectively solely for the benefit of the company. Implementation of the independence principle of ICON+ is reflected in the management of the company as an independent, professional manner without any conflict of interest, pressure or intervention from any party that is not in accordance with the applicable regulations
e.Kewajaran dan Kesetaraan Prinsip kewajaran dan kesetaraan merupakan perlakuan yang adil dalam memenuhi hak stake holder sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Implementasi prinsip kewajaran dan kesetaraan di ICON+ senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan stakeholders lainnya berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa membedakan suku, agama, golongan, dan jenis kelamin.
e.Fairness and Equality Equivalence principle is reasonableness and fair treatment to meet stakeholder rights in accordance with applicable legislation. Implementation of the principle of reasonableness and equivalents at ICON + always pay attention to the interests of shareholders and other stakeholders based on the agreement and the applicable legislation that occurs without distinguishing tribal, religious, class, and gender
ICON+ terus mendorong berbagai inisiatif implementasi GCG dalam mencapai tata kelola perusahaan yang berkelanjutan (sustainable governance). Selama tahun 2012, pencapaian program dalam memperkuat penerapan GCG di ICON+ telah dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut pelaksanaan assessment GCG, penandatanganan pakta integritas oleh Dewan Komisaris serta Direksi secara berkala, survei kepuasan pegawai, penyempurnan Kebijakan GCG dan Board Manual, peningkatan komunikasi yang transparan melalui media internal dan eksternal serta peningkatan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).
ICON+ continues to encourage the implementation of good corporate governance initiatives in achieving sustainable corporate governance. During 2012, the achievement of the program to strengthen the implementation of Good Corporate Governance in ICON+ has been undertaken including the implementation of the assessment of Good Corporate Governance, signing of integrity pact by the Board of Commissioners and Board of Directors on a regular basis, the survey employee satisfaction, improving Policy of Good Corporate Governance and Board Manual, increasing transparent communication through the media internal and external as well as an increase in the implementation of corporate social responsibility (CSR).
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Assessment GCG
Assessment GCG
Untuk mengukur dan mengetahui tingkat implementasi GCG tahun 2012, ICON+ telah melakukan assessment GCG secara berkala dibantu oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Implementasi GCG untuk tahun buku 2012 dilakukan berdasarkan standar Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 memperoleh skor 66,65 dengan predikat “Cukup Baik”. Hasil penilaian tersebut mengalami penurunan dibandingkan skor GCG tahun 2011 sebesar 84,58 yang dipengaruhi oleh penerapan parameter penilaian yang lebih banyak dan semakin ketat.
To measure and determine the level of implementation of Good Corporate Governance in 2012, ICON+ has conducted periodic assessment of Good Corporate Governance aided by the Audit and Development Agency (BPK). The implementation of Good Corporate Governance in 2012 was based on the Decree of Minister Secretary of State Owned Enterprise No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 obtained a score of 66.65 with rating of "Good". The assessment results decreased compared to 84.58, the score of Good Corporate Governance in 2011 which was influenced by more valuation and more strict parameters implementation
Tabel Skor assessment GCG ICON+ dalam 3 (tiga) tahun terakhir: Tabel of assessment score of Good Corporate Governance of ICON+ in the past 3 (three) years:
2010 Skor Assessment GCG
77,43
2011 84,58
2012 66,65
Score Assessment GCG
Ringkasan Hasil Assessment GCG Icon+ 2012
Summary of Assessment Result of Good Corporate Governance of Icon+ in 2012
Penilaian penerapan GCG meliputi 6 (enam) aspek pokok, yaitu:
Assessment of Good Corporate Governance includes six (6) main aspects, namely
1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan 2. Pemegang Saham dan RUPS 3. Dewan Komisaris 4. Direksi 5. Pengungkapan Informasi dan 6. Aspek Lain
1. Commitment to Implementation of Sustainable Good Corporate Governance 2. Shareholders and the Annual General Meeting of Shareholders 3. The Board of Commissioners 4. the Board of Directors 5. Disclosure of Information and 6. Other Aspects
ANNUAL REPORT
169
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PRINSIP-PRINSIP GCG
GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES
Faktor / Factor
Faktor / Factor Bobot / Weight Komitmen Terhadap
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Skor/Score
0% Score
7.00
2,003
29,000
9.00
6,126
68,000
35.00
22,865
65,000
35.00
30,782
88,000
9.00
4,871
54,000
5.00
0,000
100.00
66,65
Baik Secara Berkelanjutan Commitment to Implementation of Sustainable Good Corporate Governance Pemegang Saham dan RUPS Shareholders and the Annual General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Dewan Direksi Board of Directors
Pengungkapan Informasi Disclosure of Information
Aspek Lain Other Aspects
Skor Score Peringkat Kualitas Quality Rating
170
ANNUAL REPORT
Cukup Baik Good
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Selain itu, ICON+ juga melakukan assessment kinerja untuk tahun 2012 sesuai dengan kriteria Malcolm Baldrige dan berhasil mencapai skor 473 yang berada pada band Early Improvement. Adapun capaian skor Malcolm Baldrige meningkat selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Additionally, ICON+ is also assessing the performance in 2012 according to the Malcolm Baldrige criteria and successfully achieved a score of 473 which was the Early Improvement band. The Malcolm Baldrige achievement’s scores increased over the last 5 years as follows:t
Tabel Skor Malcom Baldrige tahun 2008-2012 Table of Score of Malcom Baldrige in 2012
Skor Malcolm Baldrige
2008
2009
2010
2011
2012
388
408
412
455
473
Score of Malcolm Baldrige
Skor Malcom Baldrige / Score Malcom Baldrige 480 460
473 455
440 420 400 380
408
412
388
360 Skor Malcom Baldrige
340
2008
2009
2010
2011
2012
Membangun Pondasi GCG
Building a foundation of GCG
Sepanjang tahun 2012, ICON+ terus mendorong optimalisasi penerapan prinsi-prinsip GCG dengan melengkapi dan menyempurnakan berbagai kebijakan yang dimiliki, penerapan etika bisnis secara konsisten berdasarkan Code of Conduct, dan inisiatif strategis program GCG lainnya.
Throughout the year 2012, ICON+ continued to drive the optimization of principles implementation of Good Corporate Governance by complete and improve existing policies, the implementation of consistent business ethics based on the Code of Conduct, and other strategic initiatives program of Good Corporate Governance.t
Kebijakan GCG
Policy of GCG
ICON+ memandang GCG sebagai perangkat untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas kepada para pemangku kepentingan dan memberikan layanan yang lebih baik kepada para pelanggannya.
ICON+ looked Good Corporate Governance as devices to improve performance and accountability to stakeholders and provide better service to its customers.
ANNUAL REPORT
171
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PRINSIP-PRINSIP GCG
GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES
ICON+ telah memiliki GCG Code, Code of Conduct, Board Manual dan Piagam masing-masing komite sebagai acuan pelaksanaan tugas. Untuk itulah secara berkesinambungan kebijakan GCG (soft-structure GCG) yang dimiliki terus dilengkapi dan disempurnakan agar sejalan dengan kebutuhan proses bisnis maupun ketentuan pelaksanaan GCG pada umumnya.
ICON+ already had GCG Code, Code of Conduct, Manual Board and each committee charter as a reference implementation of the task. Therefore existing policy of sustainable soft-structure GCG had been improved and refined in line with the needs of business processes and the regulation of implementation of Good Corporate Governance
Panduan Tata Kelola
Code of Corporate Governance
Merupakan panduan bagi manajemen dan seluruh jajaran ICON+ dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance baik dalam berinteraksi dengan pihak internal maupun eksternal sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah bagi perusahaan dalam jangka panjang.
GCG is a guideline for all levels of management and ICON+ itself to implement the principles of Good Corporate Governance in interacting with both internal and external parties in order to encourage the creation of added value for the company in the long run
Panduan Perilaku
Code of Conduct
Merupakan pedoman bagi setiap individu di perusahaan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing sesuai dengan nilai dan budaya yang ditetapkan sehingga tercipta iklim etika bisnis yang sehat.
Is a guideline for each individual in the company in carrying out its functions and duties in accordance with their respective set of values and culture in order to create ethical business tclimate
Panduan bagi Dewan Komisaris dan Direksi
Board Manual
Merupakan acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pengelolaan perusahaan. Manual tersebut terdiri dari prinsip-prinsip dan tujuan utama dari GCG, organisasi perusahaan, akuntansi finansial, kontrol internal dan kebijakan perusahaan. ICON+ telah melakukan penyempurnaan Board Manual yang saat ini masih dalam proses finalisasi.
Is a reference to the Board in carrying out its supervisory and company’s management. The board manual consists of the principles and main objectives of corporate governance, corporate organization, financial accounting, internal controls and corporate policies. ICON+ has made improvements on the Board Manual which is currently still in the finalization process.
Larangan Pemberian Bingkisan/Hadiah Dalam implementasi etika bisnis, selain mengacu pada Code of Conduct, ICON+ telah menerapkan larangan pemberian bingkisan/hadiah yang ditetapkan dalam pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Perusahaan setiap menjelang Hari Raya melalui Surat Pemberitahuan No.013/PUM/002/PUSAT/ICON+/2012. Yaitu ICON+ melarang pemberian bingkisan/hadiah/ parcel dari seluruh stakeholders atau rekanan maupun mitra kerja ICON+ baik ke tempat kerja atau ke rumah yang bersangkutan dalam rangka Hari Raya Keagamaan maupun hari-hari lainnya. Selain itu, setiap tahun Direksi dan Dewan Komisaris juga melakukan penandatanganan Piagam Pakta Integritas dalam rangka konsistensi penerapan Good Corporate Governance secara berkesinambungan. a172
ANNUAL REPORT
Prohibition of Granting Gifts In the implementation of business ethics, referring to the Code of Conduct, ICON+ has imposed a ban on receiving gifts / prizes set forth in the notice issued by the Corporate Secretary of the Company before the Religious feast through the Letter No.013/PUM/002/PUSAT/ICON+/ 2012. Namely ICON+ forbids giving gifts / gift / parcel of all stakeholders and partners or associates of ICON+ either at work or in the house in question in the framework of the Feast of Religious and other days. In addition, each year the Board of Directors and Board of Commissioners also signed the Charter of Integrity Pact in the context of sustainable consistent implementation of good corporate governance on an ongoing basis
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
STRUKTUR ORGANISASI GCG PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
Sejalan dengan ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, ICON+ telah memiliki struktur governance yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Dewan Komisaris dan Direksi serta dibantu oleh organ pendukung masing-masing antara lain adalah Komite Audit dan GCG, Sekretaris Perusahaan dan Internal Audit. Adapun struktur governance ICON+ adalah sebagai berikut:
In line with the provisions of the Limited Company Act No. 40 of 2007, ICON+ has a governance structure that consists of a General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors and assisted by the their respective supported organs including the Audit and Corporate Governance Committee, Corporate Secretary and Internal Audit. The governance structure of ICON+ as follows:
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Annual General Meeting of Shareholders RUPS)
Direksi
Dewan Komisaris
Board of Directors
Board of Commissioner
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Komite Audit dan GCG Audit and Good Corporate Governance Committee
Internal Audit Internal Audit
Fungsi Manajemen Risiko Risk Management Function
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perusahaan yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS merupakan sebuah forum, dimana para pemegang saham memiliki kewenangan untuk memperoleh keterangan-keterangan mengenai perusahaan, baik dari Direksi maupun Dewan Komisaris. Keterangan-keterangan itu merupakan landasan bagi RUPS untuk menentukan kebijakan dan langkah strategis perusahaan dalam mengambil keputusan.
Annual General Meeting of Shareholders Annual General Meeting of Shareholders (RUPS) is an organ of a company which does not have the authority granted to the Board of Directors and Board of Commissioners. Annual General Meeting of Shareholders (RUPS) is a forum, where the shareholders have the authority to obtain the particulars of the company, from Board of Directors and Board of Commissioners. Annual General Meeting of Shareholders (RUPS) will use the particulars todetermine policy and strategic step in the company's decision.
ANNUAL REPORT
173
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
STRUKTUR ORGANISASI GCG PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
Pada prinsipnya RUPS harus diselenggarakan di tempat kedudukan perusahaan atau di tempat perusahaan melakukan kegiatan utamanya. Selain di tempat perusahaan, RUPS juga dapat diselenggarakan melalui media elektronik, misalnya media telekonferensi atau video konferensi. Semua peserta RUPS yang diselenggarakan dengan media elektronik harus bisa saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi di dalam rapat. Meskipun sifatnya telekonferensi, RUPS itu juga harus dibuatkan risalah rapatnya dan ditandatangani oleh semua peserta rapat.
Annual General Meeting of Shareholders (RUPS) must be held in place of the company or in the company conducts its main activities. But technically, Annual General Meeting of Shareholders (RUPS) can also be carried out through electronic media, such as media teleconference or video conference. All participants of Annual General Meeting of Shareholders (RUPS) held by the electronic media should be able to see and hear each other directly as well as participate in the meeting. Although the nature of teleconferencing, the minutes of meeting of Annual General Meeting of Shareholders (RUPS) must be made and signed by all meeting participants.
Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa (RUPS LB). Pada tahun 2012, ICON+ telah menyelenggarakan RUPS Tahunan sebanyak 2 (dua) kali dan menerbitkan 4 (empat) RUPS Sirkuler, dengan uraian sebagai berikut:
The process and announcement of Annual General Meeting of Shareholders (RUPS) were made in accordance with applicable regulations, either Annual General Meeting of Shareholders (RUPS Tahunan) or Extraordinary Annual General Meeting of Shareholders (RUPS LB). In 2012, ICON+ had organized 2 (two) times of the Annual General Meeting of Shareholders and issued 4 (four) Circular Annual General Meeting of Shareholders as follows:
1. RUPS Pertanggungjawaban Laporan Keuangan Tahunan 2011 tanggal 17 April 2012, dengan agenda dan keputusan terdiri dari: a.Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Buku 2011: - Persetujuan laporan tahunan perseroan termasuk laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
1. Annual General Meeting of Shareholders on Financial Report Accountability 2011 dated April 17, 2012 with the agenda and decisions consist of a. Approval of the Annual Report for Fiscal Year 2011: − Approval of the company's annual report including financial statements for the fiscal year ended December 31, 2011 − Approval disclaimer provision (acquite of the charge) to the Board of Directors and the Board of Commissioners for the management and supervision of the company during the fiscal year 2011 − Stipulation on Using the company's Net Income for the Fiscal Year ended December 31, 2011
- Persetujuan pemberian pembebasan tanggung jawab (acquite of the charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan perusahaan selama tahun buku 2011 - Penetapan Penggunaan Laba Bersih perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 b.Penetapan Kantor Akuntan Publik dalam rangka audit atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2012
174
ANNUAL REPORT
b. Stipulation the Public Accounting Firm to audit the Financial Statements for the Fiscal Year 2012
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
2.RUPS Pengesahan rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013 pada tanggal 5 Desember 2012. Dengan agenda dan keputusan sebagai berikut:
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
2.Annual General Meeting of Shareholder on Budget Work Plan Approval (RKAP) 2013 dated December 5, 2012. With the agenda and the following decisions
b Persetujuan dan pengesahan Kontrak Manajemen/Key Performance Indicator tahun 2013
a. Approval and ratification of Budget Work Plan Approval (RKAP) 2013 b. Approval and ratification of Contract Management /Key Performance Indicator in 2013
Adapun RUPS Sirkuler yang telah diterbitkan pemegang saham ICON+ antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
The Circular Annual General Meeting of Shareholders published by Shareholders of ICON included the following matters:
a. Keputusan Sirkuler Pemegang Saham tanggal 9 Februari 2012 tentang Perubahan Komposisi Direksi ICON+.
a. The circular decision of the Shareholders dated February 9, 2012 on Changes to the Board of Directors of ICON+
b. Keputusan Sirkuler Pemegang Saham tanggal 3 April 2012 tentang Penerapan/Pemberlakuan Key Performance Indicator (KPI)
b. The circular decision of the Shareholders dated 3 April 2013 on Application / Enforcement of Key Performance Indicator (KPI)
c. Keputusan Pemegang Saham Sirkuler tanggal 4 April 2012 tentang Persetujuan Penambahan Modal Disetor PT PLN (Persero) pada ICON+
c. The circular decision of the Shareholders dated April 4, 2012 on Agreement of the Increase of Paid-up Capital of PT PLN (Persero) in ICON+
a. Persetujuan dan pengesahan RKAP 2013
d. Keputusan Sirkuler Pemegang Saham tanggal 31 Agustus 2012 tentang Penetapan Nilai Organisasi Semester I Tahun 2012 ICON+.
d. The circular decision of the Shareholders dated August 31, 2012 on Determination of Organization Value of ICON+ for First Half of 2012.
Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali
Information about Principal and Controller Shareholder
Pemegang saham utama dan pengendali ICON+ adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Yayasan Kesejahteraan PLN sebesar 0,01%. Wakil pemegang saham utama dan pengendali ICON+ adalah Direktur Utama PT PLN (Persero). Teknis operasional hubungan dengan pemegang saham berada di bawah Sekretaris Perusahaan.
Principal and controller shareholder of ICON+ is the State Electricity Company (PLN) (Persero) with a shareholding of 99.99% and Welfare Foundation of PLN (Yayasan Kesejahteraan) of 0.01%. The Deputy of the principal and controller shareholder of ICON+ is the President Director of PT PLN (Persero). The relationships with shareholders were under the Company Secretary.
ANNUAL REPORT
175
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
STRUKTUR ORGANISASI GCG PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
PT. PLN (Persero)
Yayasan Kesejahteraan
(99,99 %)
PLN (00,01 %)
ICON+
176
Tindak Lanjut Keputusan RUPS
Follow-up Action against Annual General Meeting of Shareholders Decisions
Sesuai dengan arahan pemegang saham yang disampaikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), ICON+ telah menindaklanjuti sebagian besar arahan yang diberikan dengan status ‘telah selesai’ dan ‘masih dalam progress’, antara lain terkait dengan:
The directives given by the Annual General Meeting of Shareholders (RUPS), ICON+ had followed most of the directions given to the status of 'completed' and 'still in progress', include:
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Telah Selesai / Completed
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Masih Dalam Proses / Still On Progress
Menyelaraskan kebijakan renumerasi pegawai baru dengan
Penambahan modal disetor yang berasal dari kapitalisasi laba
kebijakan PT PLN (Persero) telah selesai dilakukan;
ditahan sampai dengan 31 Desember 2012, telah dibahas
Aligning remuneration policy for new employee with policy of PT PLN (Persero) has been completed
penetapan konversi laba ditahan menjadi laba disetor yang dikoordinir oleh Divisi Bisnis dan Transaksi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) dengan ICON+. As of December 31, 2012, had been discussed the determination of retained earnings conversion to paid-up capital, coordinated by the Division of Business and Transactions Power of PT PLN (Persero) with ICON+.
Merumuskan biaya kesehatan pensiunan agar untuk selanjut-
Penyelesaian implementasi Contact Center (CRM) di 7
nya tidak semakin membebani keuangan ICON+ telah selesai
wilayah PT PLN (Persero) masih dalam progress.
dilakukan;
Completion of the implementation of Contact Center (CRM)
Formulating retiree health costs in order to not further
in 7 regions of PT PLN (Persero) is still in progress.
become the financial burden of ICON+ has been completed
Membuat Business Plan pembangunan FO (Fiber Optic) di
Mengembangkan pelaporan akuntansi biaya perusahaan yang
Sulselrabar telah selesai dilakukan
dapat memisahkan dan menghitung biaya untuk pelayanan
Making Business Plan of Fiber Optic development in Sulselrabar has been completed
kegiatan kedalam internal PLN dan biaya untuk pelayanan kegiatan keluar PLN. Develop company’s cost accounting reporting which could separate and count the cost of the service into service charges for internal and activities of PLN.
Memutuskan shareholder loan tahun 2012 sebesar Rp 100 milyar dengan dilengkapi KKO/KKF serta mitigasinya telah selesai dilakukan Deciding shareholder loan in 2012 amounted to Rp 100 billion equipped with Feasibility on Operation and Financial (KKO / KKF) and mitigation has been completed Memenuhi covenant Indenture of guaranteed Note yang diterbitkan oleh Majapait Holding B.V atas jaminan PT PLN (Persero) dan covenant obligasi dalam Indenture Program Global Medium Term Note (GMTN) PT PLN (Persero) tahun 2011 telah dilaksanakan Fulfilling the covenant Indenture of guaranteed Note issued by Majapait Holding BV on bail by PT PLN (Persero) and covenants bond in the Indenture Programme Global Medium Term Note (GMTN) of PT PLN (Persero) in 2011 has been implemented Meminimalisir risiko dan beban terkait proyek Universal Service Obligation (USO) sehingga tidak merugikan ICON+. Minimizing risk and project-related expenses of Universal Service Obligation (USO) so it does not harm ICON+.
ANNUAL REPORT
177
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS
178
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris ICON+ dibantu oleh Komite Audit dan GCG. Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa ICON+ melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi perusahaan.
In order to support the performance of its duties, the Board of Commissioners of ICON+ is assisted by the Audit and Good Corporate Governance Committee. The Board of Commissioners is an organ companies collectively responsible for overseeing and providing advice to the Board of Directors and ensure ICON+ perform Good Corporate Governance at all levels of the organization.
Persyaratan, Pengangkatan dan Komposisi Dewan Komisaris
Requirements, appointment and composition of the Board of Commissioners
Calon anggota Dewan Komisaris ICON+ wajib memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan. Persyaratan kemampuan terkait dengan keahlian dan pengalaman yang memadai dan relevan dengan jabatannya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Sedangkan persyaratan kepatutan terdiri dari integritas, dedikasi, ketersediaan waktu yang cukup, tidak pernah dinyatakan pailit, tidak pernah menjadi anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit, dan tidak pernah dihukum karena tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau berkaitan dengan sektor keuangan.
Prospective members of the Board of Commissioners of ICON+ shall meet the fit and proper requirements. Capability requirements associated with adequate expertise and experience relevant to the position as well as other requirements based on applicable legislation. While the requirements of propriety consists of integrity, dedication, availability of sufficient time, has not been declared bankrupt, was never a member of the Board of Directors and Board of Commissioners found guilty that cause a company to go bankrupt, and never convicted of a crime that caused financial loss to the state and/or relating to the financial sector.
Pengangkatan Dewan Komisaris telah melalui proses Fit and Proper Test sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku dan ketentuan GCG. Pemberhentian Dewan Komisaris dapat dilakukan apabila:
Appointment of the Board of Commissioners has passed the fit and proper test in compliance with applicable laws and regulations of Good Corporate Governance. Dismissal of the Board of Commissioners may be done if:
a. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;
a. Could not do their job properly;
b. Tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau Anggaran Dasar;
b. Could not conduct or violation of applicable laws and regulations or Articles of Association
c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan ICON+ dan atau negara;
c. Engaged in acts detrimental to ICON+ and/or state;
d. Dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
d. Declared guilty by a court decision;
e. Mengundurkan diri.
e. Resigned
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Seluruh anggota Dewan Komisaris telah dinyatakan lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan (fit & proper test) serta dinyatakan lulus oleh PT PLN (Persero) selaku Pemegang Saham dan ditetapkan sebagai Dewan Komisaris ICON+. Sampai dengan 31 Desember 2012, komposisi anggota Dewan Komisaris ICON+tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun 2011, yaitu sebagai berikut:
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
All members of the Board of Commissioners have passed Test Fit and Proper Test (fit and proper test) and declared pass by PT PLN (Persero) as the Shareholders and designated as the Board of Commissioners ICON+. As of December 31, 2012, the composition of the Board of Commissioners of ICON+ was not experiencing changes relatively to 2011, as follows:
Tabel komposisi anggota Dewan Komisaris ICON+ Table of ICON+ Board of Commissioners Members
Nama Name
Dasar Pengangkatan Appointment Basis
Jabatan Position
Representasi Pemegang Saham Shareholders Representatives
Yusuf Hamdani
Komisaris Utama (Chairman)
Keputusan RUPS tanggal 31 Mei 2010 General Meeting of Shareholders dated May 31, 2010
PT PLN (Persero)
Edy Wahjudi
Anggota Dewan Komisaris (Member)
Keputusan RUPS tanggal 31 Mei 2010 General Meeting of Shareholders dated May 31, 2010
PT PLN (Persero)
Bambang Adi Winarso
Anggota Dewan Komisaris (Member)
Keputusan RUPS tanggal 31 Mei 2010 General Meeting of Shareholders dated May 31, 2010
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian(Coordinating Ministry of Economy)
Satriyo Wibowo
Anggota Dewan Komisaris (Member)
Keputusan RUPS tanggal 31 Mei 2010 General Meeting of Shareholders dated May 31, 2010
Moestafa Nadjib
Anggota Dewan Komisaris (Member)
Keputusan RUPS tanggal 31 Mei 2010 General Meeting of Shareholders dated May 31, 2010
Pihak Independen (Independent Party) Pihak Independen (Independent Party)
Independensi komisaris
Independence of the Board of Commissionerst
Sejalan dengan ketentuan GCG, ICON+ telah memiliki Komisaris Independen, yaitu anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan Pemegang Saham atau hubungan lainnya dengan ICON+ yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen. Komisaris Independen ICON+ adalah 2 (dua) orang, yaitu Moestafa Nadjib dan Satriyo Wibowo.
In line with the provisions of Good Corporate Governance, ICON+ has an Independent Commissioner, the Board of Commissioners who does not have the financial, management, ownership and/or family relationship with a member of the Board of Commissioners and/or the Shareholders or other relationship with Icon+ which can affect ability to act independently. Independent Commissioner of ICON+ is 2 (two) persons, namely Mr. Moestafa Najib and Mr. Satriyo Wibowo.
Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan perundangundangan yang berlaku tentang Pelaksanaan GCG.
All members of the Board of Commissioners do not hold positions that are prohibited by applicable laws and regulations on the implementation of GCG.
Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan atau anggota Direksi. Organ perusahaan bersifat independen dan tidak saling mencampuri satu sama lain.
Each member of the Board of Commissioners does not have a family connection to the second degree with a member of the Board of Commissioners and/or the members of the Board of Directors. Organ of the company is not mutually interfering with each other and independent. ANNUAL REPORT
179
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS
Dual Position of the Board of Commissioners
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris Sampai dengan akhir Desember 2012, selain menjabat sebagai Dewan Komisaris ICON+, anggota Dewan Komisaris Sdr. Bambang Adi Winarso juga menjabat sebagai Asisten Deputi Menteri Koordinator Perekonomian.
As of the end of December 2012, in addition to serving as the Board of Commissioners of ICON+, Commissioners Mr. Bambang Adi Winarso also served as Deputy Assistant to the Coordinating Minister for the Economy.
Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan Lain
Family Relations and Stewardship at Other Companies
Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan atau Pemegang Saham ICON+. Adapun tabel hubungan afiliasi anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dan atau Pemegang Saham adalah sebagai berikut:
All members of the Board of Commissioners do not have a family connection to the second degree with a fellow member of the Board of Commissioners, Board of Directors and/or Shareholders of ICON+. Meanwhile tables of affiliate relationships with members of the Board of Directors and / or shareholders as follows:
Hubungan Keluarga Dengan Family Relations with
Nama/Name
Dewan Komisaris
Direksi
Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Direksi
Board of Commissioners
Directors
Shareholders
Board of Commissioners
Directors
Ya Yes
Ya Yes
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Kepengurusan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain Stewardship and Shareholders at Other Companies Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Pemegang Dewan Komisaris Direksi Saham
Hubungan Keuangan Dengan Financial Relations with
Tidak No
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Pemegang Saham Member of Board Member of Board Shareholders of Commissioners of Directors Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Shareholders Ya Yes
Tidak No
Yusuf Hamdani Edy Wahjudi Bambang Adi Winarso SatriyoWibowo Moestafa Nadjib
Seminar Dewan Komisaris Tahun 2012
Seminar of the Board of Commissioners in 2012
ICON+ terus mendorong pengembangan kompetensi bagi segenap jajarannya, termasuk Dewan Komisaris. Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, selama tahun 2012 anggota Dewan Komisaris telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut:
ICON+ continues to encourage the development of competencies for all staff, including the Board of Commissioners. To support the execution of his duty, members of the Board of Commissioners has attended trainings and seminars in 2012 as follows:
NO
180
Jenis Pelatihan/ Seminar Type of Training/Seminar
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Target/Place
1
Seminar Jaringan IP di CISCO
Yusuf Hamdani, Edy Wahjudi, Bambang Adi Winarso, Satriyo Wibowo dan Moestafa Nadjib
Australia, Sydney
2
Seminar IPV6 di APNIC
Satriyo Wibowo dan Moestafa Nadjib
Brisbane, Australia
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Selain dengan mengikuti seminar, Dewan Komisaris melakukan kunjungan kerja untuk mendapatkan informasi langsung dari pelanggan terhadap pemakaian produk, kualitas dan kinerja pelayanan ICON+, serta masukan terhadap pelaksanaan manajemen operasional di Kantor Regional. Masukan dari kunjungan kerja tersebut sangat diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi lebih efektif.
NO
Kantor Regional/Proyek Pembangunan/Temu Pelanggan Regional Office/Development Project/Customer Gathering
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
In addition to the seminar, the Board of Commissioners conducted a working visit to get the information directly from the customer to ask the product use, quality and service performance of ICON+, as well as input on the implementation of operations management at the Regional Office. Input from the working visit is necessary in monitoring and providing more effective advice to the Board of Directors.
Waktu /Time
Kota Tujuan/Destination
1
Proyek USO Desa Dering di Sulawesi Utara Ringing Village of USO Project at North Sulawesi
5 – 9 Maret 2012 5 – 9 March2012
Menado
2
Proyek USO Desa Dering di Papua Ringing Village of USO Project at Papua
23 – 27 Mei 2012 23 – 27 May 2012
Biak dan Jayapura
3
Kunjungan Kerja ke Kantor Regional Sumatera Bagian Tengah dan Utara Working Visit to Regional Office of Central and Northern Sumatra
29 – 31 Oktober 2012 29 – 31 October 2012
Medan dan Padang
4
Kunjungan Kerja Pengelolaan Jaringan FO di Jakarta Working Visit of FO Netwok Mangement at Jakarta
6 November 2012 6 November 2012
Jakarta
5
Kunjungan dan Seminar Jaringan IP di CISCO Australia, Sydney dan ke APNIC Brisbane Visit and Seminar on IP Network of CISCO at Australia, Sydney and APNIC Brisbane
12 – 15 Desember 2012 12 – 15 December 2012
Sydney, Australia
Pedoman Kerja Dewan Komisaris Dalam rangka mendukung hubungan kerja yang efektif sesuai dengan prinsip dan praktek terbaik GCG, ICON+telah memiliki pedoman kerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang disebut dengan Board Manual. Board Manual merupakan naskah kesepakatan Direksi dan DewanKomisaris dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing organ agar meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ Perusahaan sejalan dengan penerapan asas-asas GCG untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan. Board Manual telah disahkan melalui Keputusan Direksi No. 405/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 tanggal 11 Desember Tahun 2009, antara lain mengatur: a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris b. Hubungan kerja antara Direksi dan Dewan Komisaris c. Batasan otoritas dan lingkup tugas Direksi dan Dewan Komisaris
Board Manual of the Board of the Commissioners
In order to support effective working relationships in accordance with good corporate governance principles and best practices, ICON+ has guidelines for the Board of Commissioners and the Board of Directors called Board Manual. Board Manual is a script deal between the Board of Directors with the Board of Commissioners in performing job duties and functions of each organ in order to improve the quality and effectiveness of the working relationship between the organs of the Company in line with the application of the principles of good corporate governance to achieve the Vision and Mission. Board Manual was approved by Decree of the Board of Directors No. 405/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 dated December 11, 2009 include: a. The duties and responsibilities of the Board of Directors and Board of Commissioners b. The working relationship between the Board of Directors and Board of Commissioners c. The scope Limits of authorities and duties of between Board of Directors and Board of Commissioners ANNUAL REPORT
181
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS
182
Hubungan Kerja Dewan Komisaris dengan Direksi
Working Relationship between the Board of Commissioners to the Board of Directors
Dewan Komisaris ICON+ menghormati fungsi dan peran Direksi dalam mengelola Perusahaan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan. Dalam rangka menjaga independensi masing-masing organ perusahaan, setiap hubungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan yang bersifat formal yang dilandasi oleh suatu mekanisme yang dapat dipertanggungjawabkan. Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun tidak dapat dipakai sebagai kebijakan formal sebelum melalui mekanisme atau korespondensi yang dapat dipertanggung jawabkan. Anggota Dewan Komisaris ICON+ baik secara sendiri-sendiri maupun secara kolegial memperoleh akses informasi terkait dengan pengelolaan perusahaan pada umumnya.
Board of Commissioner of ICON+ respect the function and role of the Board of Directors in managing the Company's as provided in the Articles of Association of the company. In order to preserve the independence of each organ of the company, any relationship between the Board of Commissioners to the Board of Directors is a formal relationship underpinned by a certain mechanism. Informal relationships can be done by each member of the Board of Commissioners and Board of Directors, but can not be used as a formal policy before through a justified mechanism or correspondence. Member of the Board of Commissioners of ICON+ either individually or in a collegial gain access to information related to the general management of the company.
Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dalam memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional kecuali hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In performing its duties, the Board is responsible to the General Meeting of Shareholders. Board of Commissioners carries out their duties and responsibilities independently in ensuring the implementation of Good Corporate Governance. Board of Commissioners was not involved in decision-making related to operational activities unless other matters set forth in the applicable Articles of the Association and regulations.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris mengacu pada Anggaran Dasar dan Board Manual ICON+meliputi hal-hal sebagai berikut:
Duties and responsibilities of the Board of Commissioners refer to the Articles of Association and the Board Manual of ICON+ includes the following:
a. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis yang diajukan Direksi; b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; c. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis perusahaan; d. Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha dan upaya manajemen melakukan pengendalian internal; e. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengawasan atas pengelolaan perusahaan kepada pemegang saham.
a. Provide feedback and recommendations on the proposal and the proposed strategic development plan of the Board of Directors; b. Supervise the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors; c. The Board of Commissioners directs, monitors and evaluates the implementation of the strategic policy of the company in conducting surveillance; d. Exercise supervision over the business of risk management and internal control efforts; e. Create and submit reports on the management of the company’s supervisory and accountability to shareholders.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Pembagian tugas dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris, meliputi: Nama /Name Yusuf Hamdani
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
The division of tasks and responsibilities of members of the Board of Commissioners, include:
Tugas Tanggung Jawab/Duties and Responsibilities 1) Melakukan koordinasi terhadap seluruh kegiatan pengawasan Dewan Komisaris (To coordinate all activities of the supervisory Board of Commissioners) 2) Pengawasan dan penasehatan terhadap (Monitoring and counseling to): a. Kegiatan Direksi dalam menjalankan kebijakan strategis ICON+ (Activities of the Board of Directors in carrying out strategic policy of ICON+.) b. Penyelenggaraan pengurusan, pemeliharaan dan pengelolaan perusahaan (Implementation of the management, maintenance and management of the company) c. Manajemen kontrol dan koordinasi atas kinerja Direktorat Unit Regional serta Unit Bisnis Perusahaan. (Management control and oversight of the performance of the Directorate, Regional Unit, Business Unit.) d. Pengawasan dan pembinaan Kantor Regional. (Supervision and guidance of the Regional Office.)
Edy Wahjudi
Pengawasan dan penasehatan terhadap fungsi Direktorat Perencanaan - Operasi dan Kantor Regional, mencakup (Supervisory and advisory functions to the Directorate of Planning and Operations, Regional Offices, covers): a. Strategi bisnis Perusahaan. (The company's business strategy) b. Perencanaan dan pengoperasian infrastruktur jaringan telekomunikasi.(Planning and operation of telecommunications network infrastructure) c. Pembangunan infrastruktur jaringan dan layanan telekomunikasi, infrastruktur pendukung operasi sistem telekomunikasi dan sistem informasi Perusahaan. (Development of network infrastructure and telecommunication services, telecommunication infrastructure operations support systems and information systems company.) d. Pengawasan serta pembinaan Kantor Regional Jawa Barat dan Sulawesi Bagian Selatan. (Supervision and guidance of Regional Office of West Java and South Sulawesi) Pengawasan dan penasehatan terhadap fungsi Direktorat Keuangan dan Kantor Regional (Supervisory and advisory functions to the Directorate of Finance and Regional Offices, covers)
Bambang Adi Winarso
Satriyo Wibowo
a. Perencanaan keuangan dan pengelolaan pemenuhan kebutuhan pendanaan untuk aktivitas operasi dan investasi. (Financial planning and management funding needs for operations and investment activities.) b. Kontrol keuangan perusahaan (Financial control of the company) c. Kesehatan perusahaan dari aspek finansial. (Financial aspects of the company's health) d. Ketepatan dan akurasi penyusunan laporan keuangan Perusahaan. (The precision and accuracy of the Company's financial statements.) e. Pelaksanaan manajemen aset perusahaan.(Implementation of the asset management company.) f. Pengelolaan supply chain dan pengadaan barang dan jasa. (Supply chain management and procurement of goods and services.) g. Pengawasan serta pembinaan Kantor Regional Jawa Timur dan Sumatera Bagian Selatan.(Supervision and guidance of Regional Office of East Java and Southern Sumatra) Pengawasan dan penasehatan terhadap fungsi Direktorat Niaga dan Kantor Regional (Supervisory and advisory functions to Directorate of Commerce and Regional Offices, covers): a. Perencanaan dan pelaksanaan riset pasar telekomunikasi dan informatika yang comprehensive. (Planning and implementation of telecommunications and informatics market research comprehensively) b. Kebijakan perencanaan dan pemilihan portfolio produk yang dipilih serta pengelolaan kelangsungan produk tersebut. (Policy of planning and the selection of a selected portfolio of products as well as maintaining the product) c. Strategi, dan rencana arah bisnis Perusahaan. (Strategy and direction of the Company's business plan) d. Pemilihan dan Pengelolaan kelangsungan produk terpilih. (The selection and management continuity selected products) e. Strategi penjualan dan pengelolaan pelanggan yang efektif, melakukan penjualan, membangun hubungan dan networking dengan pelanggan. (Sales and customer management strategies are effective, making sales, building relationships and networking with customers) f. Pengawasan serta pembinaan Kantor Regional Jawa Tengah dan Sumatera Bagian Utara. (Supervision and guidance of Regional Office of Central Java and North Sumatra) Pengawasan dan penasehatan terhadap fungsi Direktorat SDM dan Kantor Regional (Supervisory and advisory functions to Directorate of Human Resources and Regional Offices, covers):
Moestafa Nadjib
a. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan organisasi, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan ketersediaan serta kesiapan SDM.(Implementation planning and organizational development, human resource development and the availability and readiness of human resources.) b. Hubungan industrial yang harmoni dan sinergis menuju visi dan misi perusahaan.(Industrial relations harmony and synergy to the company's vision and mission) c. Perencanaan organisasi perusahaan di bawah tingkat Direksi.(Planning organization under the company's Board of Directors level.) d. Efektivitas proses bisnis serta knowledge management (Effectiveness of business processes and knowledge management) e. Pengembangan budaya perusahaan.(Development of corporate culture) f. Pengelolaan fasilitas dan sarana kerja yang memadai untuk menjaga stabilitas operasional perusahaan. (Facilities management and working facilities are adequate to safeguard the stability of the company's operations.) g. Pengawasan serta pembinaan Kantor Regional Bali dan Sumatera Bagian Tengah. (Supervision and guidance of Regional Offices of Bali and Central Sumatra)
ANNUAL REPORT
183
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS
184
Rapat Dewan Komisaris
Meeting of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat internal sesuai kebutuhan. Rapat Dewan Komisaris ICON+ juga diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan. Rapat Dewan Komisaris bersifat rutin maupun tidak rutin yang dihadiri oleh Dewan Komisaris dan Sekretaris Komisaris. Seluruh rapat Dewan Komisaris ICON+ dipimpin oleh Komisaris Utama terkecuali karena dan lain hal Komusaris Utama berhalangan hadir dan menunjuk salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya untuk memimpin rapat Komisaris atau melalui mekanisme seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasar.
Board of Commissioners held regular internal meetings as needed. Meeting of the Board of Commissioners of ICON+ is also regulated in the Articles of Association of the company. Meetings of the Board of Commissioners are routine and non-routine, which was attended by the Commissioner and Secretary of the Board of Commissioners. The entire meeting of the Board of Commissioners of ICON+ was led by the Chairman or another exception if the Chairman was unable to attend and appoint one of the members of the Board of Commissioners to chair the meeting of the Board of Commissioners or through mechanisms such as those contained in the Articles of Association.
Setiap Anggota Dewan Komisairs ICON+ yang telah menerima pemberitahuan rapat secara tertulis wajib menghadiri undangan rapat kecuali yang bersangkutan berhalangan hadir karena sesuatu hal. Apabila Anggota Dewan Komisaris berhalangan hadir maka Dewan Komisaris memberitahukan secara tertulis kepada Komisaris Utama atau Dewan Komisaris yang menandatangani rapat, selanjutnya yang bersangkutan dapat mewakilkan kehadirannya kepada pihak lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Each Member of the Board of Commissioners of ICON+ who has received a written notice of the meeting shall attend the meeting. If the Board of Commissioners was unable to attend the Board of Commissioners shall notify the Chairman or the Board of Commissioners who signed the invitation meeting, then the Commissioners may depute its presence to the other party in accordance with the provisions of the Articles of Association.
Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan rapat jika karena satu dan lain hal musyawarah untuk mencapai mufakat tidak dapat dilaksanakan maka keputusan diambil dengan suara terbanyak dengan prosedur pemungutan suara sebagai berikut :
Decisions were taken by the Board of Commissioners of deliberation and consensus. In the event that a decision is not reached consensus agreement, decisions are taken by majority voting agree. The Board of Commissioners may also take legal and binding decisions without convening meeting. If one reason or another deliberation to reach consensus was unenforceable then decisions are taken by majority vote with the voting procedure as follows:
a. Sebelum pengambilan suara dilaksanakan Komisaris Utama atau pimpinan rapat terlebih dahulu harus memastikan bahwa jumlah anggota Dewan Komisaris yang hadir telah memenuhi quorum sebagaimana diatur daam Anggaran Dasar bahwa Rapat Dewan komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat, apabila dihadiri oleh lebih dari satu per-dua jumlah anggota Dewan Komisaris.
a. Before a vote conducted by the Chairman and the Chief Commissioners leading the meeting, he must be sure that the number of members of the Board of Commissioners reach a quorum present stipulated in the Articles of the Association that the meeting of the Board of Commissioners is valid and entitle to adopt binding resolutions, if attended by more than one half number of members of the Board of Commissioners.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
b. Komisaris Utama atau pimpinan rapat terlebih dahulu membuat penjelasan baik secara lisan maupun tertulis tentang agenda atau masalah yang akan diputuskan melalui pengambilan suara. Penjelasan dimaksud harus diupayakan sejelas mungkin sedemikan rupa sehingga tidak mengandung penafsiran yang berbeda dan sedapat mungkin diarahkan untuk mengambil sikap setuju atau tidak setuju dari para anggota Dewan Komisaris.
b. The Chief Commissioner or the chairman of the meeting makes an explanation both verbally and in writing about the agenda or issues to be decided by voting. Explanation must as clear as possible should be pursued in such a way thus would not contain different interpretations as possible and directed to take the attitude of approval or disapproval of the members of the Board of Commissioners
c. Pemungutan suara dilaksanakan secara terbuka terkecuali dinyatakan lain oleh Rapat Dewan Komisaris.
c. Voting carried openly unless otherwise stated by the meeting of the Board of Commissioners
Risalah rapat Dewan Komisaris dibuat sedemikian rupa sehingga segala sesuatu yang dibicarakan dalam rapat dapat tercatat dengan baik tanpa menimbulkan intrepretasi lain (disenting opinion). Risalah Rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris paling lambat 7 (tujuh) hari setelah rapat dinyatakan selesai. Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat koordinasi dengan Direksi untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan keuangan ICON+. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah melaksanakan 17 (tujuh belas) kali Rapat Internal, 14 (empat belas) kali Rapat dengan Direksi dan 2 (dua) kali Rapat dengan Komite. Adapun tingkat kehadiran dan agenda rapat internal Dewan Komisaris ICON+ selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Minutes of meeting of the board of Commissioners meetings was made that everything discussed in the meeting recorded properly without causing any other interpretation (dissenting opinion). Minutes of Meeting of the Board of Commissioners submitted to all members of the Board not later than 7 (seven) days after the meeting declared finished. Meetings of the Board of Commissioners consist of internal meetings and coordination meetings with the Board of Directors to discuss various aspects of operational and financial management of ICON+. During 2012, the Board of Commissioners has implemented 17 (seventeen) Internal Meetings, 14 (fourteen) Meetings with the Board of Directors and 2 (two) times meeting with the Committee. The level of attendance of and internal meeting agenda of the Board of Commissioners of ICON+ in 2012 as follows:
ANNUAL REPORT
185
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS
Tanggal Rapat Meeting Date
Dewan Komisaris / Board of Commissioner Yusuf Hamdani
Edy Wahjudi
Bambang Adi Winarso
Satriyo Wibowo
Agenda
Moestafa Nadjib
18 Januari
a) -
18 January
b) –
31 Januari 31 January
a) Organisasi Perusahaan (terkait hasil survey persepsi pegawai). (Company Organization (related employee perception survey results))
22 Februari
a) Persiapan Materi untuk Radekom-Direksi 23 Feb 2012 (Material
22 February
preparation for Board of Commissioners and Board of Directors Meeting on 23 Feb 2012) a) Pembahasan Tanggapan Dewan Komisaris pada RUPS LPT 2011 (Discussion on Board of Commissioners Response on General Meeting of Shareholders of LPT 2011 ) a) Finalisasi Tanggapan Dewan Komisaris pada RUPS LPT 2011
27 Maret 27 March 16 April
(Finalization on Board of Commissioners Response on General
16 April
Meeting of Shareholders of LPT 2011)
30 April 30 April
a) Penjelasan Usulan Perubahan Organisasi (Explanation of Organizational Changes Submission) a) Pembahasan tentang Permohonan Persetujuan Perubahan
8 Mei
Organisasi (Discussion on Approval of Organizational Changes
8 May
Submission) a) Pembahasan Desa Pinter USO (Discussion on Smart Villages of USO) b) Tindak Lanjut Temuan KAP (Follow up Findings by Public Accounting Firm ) a) Laporan Hasil Forum Komite Audit (Report on Audit Committee Forum Forum Komite Audit)
14 Juni 14 June
21 Juni
b) Pembahasan USO (Desa Dering/Nippres dan Desa Pinter)
21 Juni
(Discussion on Ringing and Smart Villages of USO) c) Tindak Lanjut Audit Kepatuhan KAP (Follow up Compliance Audit by Public Accounting Firm) a) Pembahasan Laporan Manajemen Tw II Thn 2012 (Discussion on Management Report for second quarter of 2012) b) Pembahasan Rancangan RKAP 2013 (Discussion on Corporate
17 Juli 17 July
Budget Plan (RKAP) 2013) 13 Agustus 13 Agust
a) Pembahasan Persiapan Rapat Dewan Komisaris -Direksi bulan Agustus 2012 (Discussion on Board of Commissioners and Board of Directors Meeting-July 2013)
19 Sept 19 Sept
---------------------------------------
15 Oktober 15 October
a) Pembahasan Laporan Manajemen Triwulan III Tahun 2012 (Discussion on Management Report for third quarter of 2012)
27 November 27 November
a) Penyusunan Tanggapan Dewan Komisaris Pada RKAP 2013 (Discussion on Board of Commissioners Response on Corporate Budget Plan (RKAP) 2013) a) Penyusunan Tanggapan Dekom terhadap RKAP 2013 (lanjutan)
29 November 29 November 3 Desember 3 December
Rekomendasi Dewan Komisaris Tahun 2012 Rekomendasi Dewan Komisaris diberikan kepada Direksi dalam 2 (dua) bentuk, Pertama, rekomendasi pada saat pertemuan formal dalam Rapat Dewan Komisaris yang mengundang Direksi sesuai Pasal 16 Ayat 8 Anggaran Dasar.
186
ANNUAL REPORT
(Discussion on Board of Commissioners Response on Corporate Budget Plan (RKAP) 2013 (continue)) a) Pembahasan SSC-PLN (Discussion of SSC-PLN)
Recommendation of the Board of Commissioners for 2012 Recommendations of the Board of Commissioners to the Board of Directors is given in 2 (two) forms. First, recommendations during a formal meeting between the Board of Commissioners and the Board of Directors in accordance with Article 16 Paragraph 8 of the Articles of Association;
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
dan kedua, berupa rekomendasi tertulis (khusus) yang diberikan mengacu pada Pasal 15 Ayat 2.b butir 1 Anggaran Dasar perusahaan.
and second, written recommendations (specific) is given refers to Article 15, Paragraph 2.b point 1 of the Articles of Association.
Selama periode Januari sampai dengan Desember 2012, Dewan Komisaris telah menyampaikan 3 (tiga) rekomendasi tertulis, baik terkait dengan aspek operasional, keuangan, pengelolaan SDM maupun pengembangan usaha. Seluruh keputusan hasil Rapat antara Dewan Komisaris dan Direksi tertuang dalam Notulen rapat dan senantiasa dimonitor tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap rapat berikutnya.
During the period of January to December 2012, the Board of Commissioners has submitted 3 (three) written recommendations, both related to operational aspects, finance, human resource management and business development. All Meeting decisions between the Board of Commissioners with the Board of Directors were stated in the Minutes of meeting and follow-up settlement continuously monitoring at each subsequent meeting.
Sesuai Pasal 15 Ayat 2.b butir (1) Anggaran Dasar ICON+, Dewan Komisaris telah memberikan beberapa rekomendasi / persetujuan atas usulan Direksi selama tahun 2012 antara lain terkait dengan: a. Surat No. 029/DEKOM/2012 tertanggal 15 Maret 2012 tentang Rekomendasi Dewan Komisaris Kepada Direksi Baru. b. Surat No. 057/DEKOM/2012 tertanggal 15 Mei 2012 tentang Persetujuan Perubahan Organisasi PT Indonesia Comnets Plus. c. Surat No. 068/DEKOM/2012 tertanggal 7 Juni 2012 tentang Persetujuan Re-alokasi Anggaran Investasi.
In accordance with Article 15, Paragraph 2.b item (1) of Articles of Association of ICON+, the Board of Commissioners has given some recommendations/ approval for the Board of Directors proposal during 2012 include those relating to: a. Letter No. 029/DEKOM/2012 dated March 15, 2012 on the Recommendation of the Board of Commissioners to the New Board of Directors. b. Letter No. 057/DEKOM/2012 dated May 15, 2012 on Approval of Organizational Changes in PT Indonesia Comnets Plus. c. Letter No. 068/DEKOM/2012 dated June 7, 2012 on the approval of the Budget Re-allocation of investments.
Keputusan Dewan Komisaris Tahun 2012
Decision of the Board of Commissioners in 2012
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris ICON+ terus mendorong pelaksanaan keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah mengeluarkan 2 (dua) keputusan yang bersifat pengawasan.
As part of the execution of its duties and responsibilities, the Board of Commissioners of ICON+ continues to encourage the implementation of more effective monitoring and advisory decisions. During 2012, the Board of Commissioners has issued two (2) monitoring decisions.
Fokus Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2012
Focus Control of the Board of Commissioners in 2013
Pada akhir tahun 2012, Dewan Komisaris telah menetapkan fokus isu pengawasan sekaligus pengelolaan perusahaan oleh Direksi dan manajemen di bawahnya untuk tahun 2013, antara lain terkait dengan (1) pencapaian target pendapatan, (2) peningkatan profit margin secara optimal dan (3) pelaksanaan Proyek USO Desa Dering dan Desa Pinter.
At the end of 2012, the Board of Commissioners has set a focus issue as well as management oversight by the Board of Directors and management below it in such as related to (1) the achievement of revenue targets, (2) an increase in profit marginsecara optimal and (3) the implementation of Ringing and Smart Villages of USO Project.
ANNUAL REPORT
187
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS
188
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Tahun 2012
Performance Appraisal of Board of Commissioners in 2012
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh Pemegang Saham melalui pertanggungjawaban laporan tahunan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pelaksanaan RUPS pertanggungjawaban laporan tahunan tahun buku 2011 dilakukan pada tanggal 17 April 2012 dimana Pemegang Saham menerima laporan tahunan perusahaan tahun buku 2011 mengenai keadaan jalannya perusahaan dan hasil yang telah dicapai selama tahun 2011. Selanjutnya menyatakan serta memberikan pembebasan sepenuhnya pertanggungjawaban (aquit et decharge) kepada Dewan Komisaris ICON+ untuk operasional tahun buku 2011.
Performance assessment of Board of Commissioners was conducted by the Shareholders through accountability of annual reports at the time of the General Meeting of Shareholders. Implementation of General Meeting of Shareholders on accountability of annual report for fiscal year of 2011 was conducted on 17 April 2012 where the shareholders receive annual reports for fiscal year of 2011 on running of the company and the achiement results during 2011. Further the shareholder declared and fully discharged liability (aquit et decharge) to the Board of Commissioners of the ICON+ for operational fiscal year of 2011.
Disamping itu,penilaian Dewan Komisaris dapatdilihat dari hasil pencapaian skor assessment GCG khususnya pada bagian penerapan tata kelola perusahaan di tingkat Dewan Komisaris dan komite pendukungnya. Untuk tahun 2012 pencapaian skor GCG Dewan Komisaris dalamassessment GCG adalah sebesar 22,865 dari skor maksimal 35 atau mencapai 65% dari parameter yang ditetapkan.
In addition, the assessment of the Board of Commissioners can be seen from the outcome of achievement assessment scores of Good Corporate Governance especially in the implementation of corporate governance at the level of the Board of Commissioners and its supporting committees. The achievement score in assessment Good Corporate Governance of the Board of Commissioners was at 22,865 of the maximum score of 35 or achieved 65% of the specified parameters.
Komite Di Bawah Komisaris
Committees Under the Board of Commissioners
Komite di bawah Dewan Komisaris adalah organ pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk membantu melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi. Saat ini Dewan Komisaris ICON+dibantu oleh 1 (satu) Komite, yaitu Komite Audit dan GCG.
Committees under the Board of Commissioners is the organ in charge of supporting and collectively responsible to help carry out the function of monitoring and providing advice to the Board of Directors. Currently the Board of Commissioners of ICON+ assisted by 1 (one) Committees, namely the Audit and Good Corporate Governance Committee.
Setiap Komite diketuai oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris dan dapat memiliki sebanyakbanyaknya 2 (dua) anggota dari kalangan luar perusahaan yang dianggap mempunyai kompetensi memadai sesuai dengan fungsi komite tersebut. Komite-komite tersebut wajib melaporkan pelaksanaan tugasnya dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
Each committee is chaired by a member of the Board of Commissioners and can have a maximum of two (2) members from outside the company who is deemed to have sufficient competence in accordance with the functions of the committee. These committees shall report the performance of its duties and provide recommendations to the Board of Commissioners.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan ICON+ sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Board of Directors is the organ in charge of the company and collectively responsible for managing the Company for the purposes and objectives of ICON+ in accordance with the provisions of the Articles of Association.
Direksi ICON+ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, cepat, dan dapat bertindak independen. Direksi ICON+ menerapkan prinsip Business Judgment Rule yang merupakan misi utama dalam pengambilan keputusan, yang mencerminkan kemandirian dan diskresi dari Direksi ICON+.
Directors of ICON+ was set so the decision-making enables effective, fast, and can act independently. Directors of ICON+ implement the principle of Business Judgment Rule which is the main mission in decision-making, which reflects the independence and discretion of the Board of Directors of ICON+.
Persyaratan, Pengangkatan dan Komposisi Direksi
Requirements, Appointment and Composition of Board of Directors
Calon anggota Direksi ICON+ wajib memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan sebelum diangkat oleh RUPS dan ditetapkan sebagai Direksi. Persyaratan kemampuan terkait dengan keahlian, pengalaman yang memadai dan relevan dengan jabatannya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Sedangkan persyaratan kepatutan terdiri dari tidak pernah dinyatakan pailit, tidak pernah menjadi anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit, dan tidak pernah dihukum karena tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau berkaitan dengan sektor keuangan.
Candidates for the Board of Directors of ICON+ shall meet the fit and proper requirements before being appointed by the General Meeting of Shareholders and determined as the Board of Directors. Capability requirements associated with expertise, experience, and relevant to the position as well as other requirements based on applicable legislation. The requirement consists of propriety not been declared bankrupt, was never a member of the Board of Directors and Board of Commissioners found guilty causing a company to go bankrupt, and never convicted of a crime causing financial loss to the state and/or related to the financial sector.
Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dilakukan melalui RUPS. Pengangkatan Direksi telah melalui proses Fit and Proper Test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan GCG. Pemberhentian anggota Direksi ICON + dapat dilakukan apabila:
Appointment and dismissal of members of the Board of Directors was through the General Meeting of Shareholders. Appointment of Board of Directors has passed the fit and proper test in compliance with applicable laws and regulations of Good Corporate Governance. Dismissal of Directors ICON + can be done if:
a. Tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati dalam Kontrak Manajemen
a. Could not meet its obligations as agreed in the Contract Management
b. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;
b. Could not do their job properly;
c. Tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau Anggaran Dasar;
c. Did not carry or violate the provisions of the legislation in force or the Articles of Association;
d. Terlibat dalam tindakan yang merugikan ICON+ dan/atau negara;
d. Engaged in acts detrimental to ICON + and/ or state;
ANNUAL REPORT
189
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
e. Dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
e. Declared guilty by a court decision having permanent legal force;
f. Mengundurkan diri.
f. Resigned.
Seluruh anggota Direksi telah dinyatakan lulus uji kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) serta dinyatakan lulus oleh PT PLN (Persero) selaku Pemegang Saham dan ditetapkan sebagai Direksi ICON+.Pada tanggal 9 Februari 2012, ICON+ mengalami perubahan komposisi Direksi dari semula terdiri dari 5 (lima) orang Direktur menjadi 3 (tiga) orang. Perubahan tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan nilai perusahaan baik dari aspek finansial, meliputi pertumbuhan dan produktifitas, maupun non finansial, yang terdiri dari kompetensi, SDM, sistem internal. Untuk hasil Fit and Proper Test bagi anggota Direksi baru yang menjabat sampai dengan 31 Desember 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Nama Name
Domisili Domicile
All members of the Board of Directors have passed the fit and proper test (fit and proper test) and passed by PT PLN (Persero) as the Shareholders and designated as Directors of ICON+. On February 9, 2012, ICON+ changed the composition of the Board of Directors of originally composed 5 (five) Directors into 3 (three) persons. The change is expected to drive an increase in the value of the company's good financial aspects, including growth and productivity, as well as non-financial, which consists of competencies, Human Resources, internal systems. For the fit and proper test for new members of Board of Directors who served until December 31, 2012 can be seen in the following table:
Tanggal Pelaksanaan Fit & Proper Test Date of Fit and Proper Test Masih Dalam Proses / On Progress
Muhammad Buldansyah
Jakarta
Lulus (Passed)
Hikmat Dradjat
Jakarta
Lulus (Passed)
Iskandar
Jakarta
Lulus (Passed)
Adapun komposisi Direksi selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Adapun komposisi Direksi selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Periode s/d 9 Februari 2012 Jabatan Position
Direktur Utama President Director
190
Period end 9 February 2012 Nama Name
Muljo Adji AG
ANNUAL REPORT
Dasar Pengangkatan Appointment Basis
Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 21 Januari 2009 Circular Decision of the Shareholders dated January 9, 2009
Periode sejak 9 Februari 2012 Jabatan
Period start 9 February 2012
Position
Dasar Pengangkatan Nama Appointment Basis Name Masih Dalam Proses / On Progress
Direktur Utama President Director
Muhammad Buldansyah
Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 9 Februari 2012 Circular Decision of the Shareholders dated February 9, 2012
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
Periode s/d 9 Februari 2012 Jabatan Position
Period end 9 February 2012 Nama Name
Direktur Perencanaan dan Operasi Director of Planning and Operation
Ritme Aulia Jaffar
Direktur Sumber Daya Manusia Director of Human Resources
Rulianti Darwanto
Direktur Niaga Director of Commerce
Virano Nasution
Direktur Keuangan Director of Finance
Dasar Pengangkatan Appointment Basis Keputusan Pemegang Saham Sirkuler tanggal 21 Januari 2009
Periode sejak 9 Februari 2012 Jabatan
Period start 9 February 2012
Position
Dasar Pengangkatan Nama Appointment Basis Name Masih Dalam Proses / On Progress
Direktur Niaga Director of Commerce
Hikmat Dradjat
Direktur SDM & Keuangan Director of Human Resources and Finance
Iskandar
Circular Decision of the Shareholders dated January 21, 2009
Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 9 Februari 2012 Circular Decision of the Shareholders dated February 9, 2012
Circular Decision of the Shareholders dated January 21, 2009 Keputusan Pemegang Saham Sirkuler tanggal 21 Januari 2009
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 9 Februari 2012 Circular Decision of the Shareholders dated February 9, 2012
Keputusan Pemegang Saham Sirkuler tanggal 21 Januari 2009 Circular Decision of the Shareholders dated January 21, 2009
Sri Fortuna Purwatiningsih
Keputusan Pemegang Saham Sirkuler tanggal 21 Januari 2009 Circular Decision of the Shareholders dated January 21, 2009
Komitmen Direksi Terhadap Penerapan GCG Tahun 2012 Komitmen yang kuat terhadap terhadap GCG diwujudkan dengan menunjuk seorang Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan tata kelola perusahaan yang baik, yaitu Direktur SDM dan Keuangan yang ditetapkan dalam Memo Internal tentang Pemantauan dan Pengelolaan GCG Korporat dibawah Direktur SDM dan Keuangan
Commitment of the Board of Directors for Good Corporate Governance implementation in 2012 Strong commitment to the GCG was realized by appointing a Board of Directors in charge of the implementation and monitoring of good corporate governance, the Director of Human Resource and Finance set forth in Internal Memo on Monitoring and Management of Company’s Good Corporate Governance under Director of Human Resource and Finance.
ANNUAL REPORT
191
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
192
Selain itu, Direksi ICON+ juga menerapkan program pengendalian gratifikasi sesuai dengan kebijakan yang tertuang dalam Memo Internal Direksi, dimana setiap jajaran peusahaan dilarang memberi dan menerima hadiah, bingkisan, cinderamata dan/atau bentuk lainnya sehingga dapat mempengaruhi keputusan yang bersangkutan dalam menjalankan tugas dan kewajiban dalam jabatannya.
In addition, the Board of Directors of ICON+ also implement control programs gratuity in accordance with the policies stipulated by Internal Memo of the Board of Directors, where each Board of Directors is prohibited from giving and receiving gifts, gifts, souvenirs and / or other forms from vendors that may influence the decision in question in performing their duties and obligations in the office.
Secara berkala Direksi ICON+ juga melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
The Board of Directors of ICON+ regularly also coordinates the management and administration of State Officials Wealth Report (LHKPN).
Independensi Direksi
The Independence of the Board of Directors
Antar anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tidak ada hubungan keluarga, keuangan, dan/atau kepemilikan saham. Setiap anggota Direksi dapat bertindak independen dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya baik secara individual maupun kolegial. Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pelaksanaan GCG.
Among members of the Board of Directors and the Board of Commissioners and Shareholders, there are not any family relationships, finances, and/or ownership. Each member of the Board of Directors may act independently in carrying out its functions and duties both individually and collegially. All members of the Board of Directors do not hold any positions that are prohibited by laws and regulations in force on the implementation of Good Corporate Governance.
Hubungan Keluarga dan Keuangan Direksi
Family Ties and Financial Relations of the Board of Directors
ICON+ berkomitmen untuk terus berupaya menerapkan prinsip-prinsip GCG dan menolak adanya nepotisme di lingkungan perusahaan. Untuk itu, baik Dewan Komisaris dan Direksi ICON+ tidak memiliki hubungan keluarga dan keuangan antara anggota Direksi dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris serta Pemegang Saham Perusahaan pada periode tahun 2012.
ICON+ is committed to apply continuously the principles of good corporate governance and reject the existence of nepotism within the company. Both the Board of Commissioners and Board of Directors ICON+ have no family and financial ties between the members of the Board of Directors with fellow members of the Board of Directors and/or members of the Board and Shareholders of the Company in the period.
Adapun tabel hubungan afiliasi anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dan/ atau Pemegang Saham adalah sebagai berikut:
The tables of affiliation with members of the Board of Commissioners and the Board of Directors and Shareholders as follows:
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Kepengurusan & Kepemilikan Saham Hubungan Keluarga Dengan
Hubungan Keuangan Dengan
pada Perusahaan Lain
Family Relationship with
Financial Relationship with
Stewardship and Shareholder at Other Company
Dewan Komisaris
Nama
Direksi
Board of Commissioners
Board of Directors
Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Shareholders
Board of Commissioners
P e m e g a n g Sebagai Direksi Anggota Saham Board of Dewan Shareholders Directors Komisaris/ Masih Dalam Proses
Name
Sebagai Anggota Direksi
On Member Progress of
Member of Board of Commissioners
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Sebagai Pemegang Saham
Tdk
Shareholders
Board of Directors
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Muhammad Buldansyah
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Hikmat Dradjat
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Iskandar
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Seminar Direksi Tahun 2012
Seminar of the Board of Directors in 2012
ICON+ terus mendorong pengembangan kompetensi bagi Direksi agar dapat mengetahui perkembangan terkini industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan partisipasi anggota Direksi mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar. Pada tahun 2012, seorang anggota Direksi yaitu Sdr. Iskandar mengikuti seminar Seminar of Effective Use of Baldrige Criteria to Drive Leadership in Achieving Excellent Business Performance.
ICON+ continues to encourage the development of competencies for the Board of Directors to be aware of the latest developments in Information and Communication Technology industry (ICT) with the participation of members of the Board of Directors following the training activities and seminars. In 2012, a member of the Board of Directors, namely Mr. Iskandar attended Seminar of Effective Use of the Baldrige Criteria to Drive Leadership in Achieving Excellent Business Performance.
Pedoman Kerja Direksi Dalam melaksanakan fungsi pengelolaan perusahaan, Direksi ICON+ telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut dengan Board Manual. Board Manual telah disahkan melalui Keputusan Direksi No. 405/SK/001 /PUSAT/ICON+/2009 tanggal 11 Desember Tahun 2009, dengan sebuah komitmen bersama antara Dewan Komisaris dengan Direksi, antara lain mengatur:
Board Manual of Working Guidelines In carrying out the functions of corporate governance, the Board of Directors of ICON+ has features called Board Manual of Working Guidelines. Board Manual of the Board of the Directors was approved by Decree No. 405/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 dated December 11, 2009, with a shared commitment between the Board of Commissioners and the Board of Directors, as follow:
ANNUAL REPORT
193
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DIREKSI
DIREKSI
a. Susunan, persyaratan dan masa jabatan Direksi
a. The composition, terms and tenure of the Board of Directors
b. Program pengenalan
b. Recognition program
c. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
c. The duties and responsibilities of the Board of Directors
d. Wewenang dan kewajiban Direksi
d. Powers and duties of the Board of Directors
e. Remunerasi bagi Direksi
e. Remuneration for the Board of Directors
f. Rapat Direksi
f. Meeting of the Board of Directors
g. Hubungan kerja antara Direksi dan Dewan Komisaris
g. The working relationship between the Board of Directors and the Board of Commissioners
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of the Board of Directors
Dalam melaksanakan tugas, Direksi ICON+ bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggung jawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.Direksi terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional sesuai yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sejalan dengan standar tata kelola perusahaan yang baik, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Direksi dibantu oleh organ pendukung antara lain Internal Audit, Sekretaris Perusahaan, Divisi manajemen Risiko dan lain sebagainya.
In carrying out the duties, the Board of Directors of ICON+ is responsible to the Annual General Meeting of Shareholders. Accountability of the Board of the Directors to Annual General Meeting of Shareholders is embodied accountability manifestation in the implementation of corporate governance principles of Good Corporate Governance. The Board of the Directors involved in decisions related to the operations specified in the corresponding Articles of Association and the applicable laws. In accordance with standards of good corporate governance, in order to support the performance of its duties, the Board of Directors is assisted by supporting organs such as Internal Audit, Corporate Secretary, Division of Risk management and others.
Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi hasil pemeriksaan Satuan Audit Internal maupun auditor eksternal. Tugas, wewenang dan etika jabatan Direksi ICON+ tertuang dalam Board Manual dapat dijabarkan sebagai berikut: Tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi No. 154/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 tanggal 1Juli 2012 meliputi:
The Board of Directors should follow up the audit findings and recommendations examination results from Audit Unit both Internal and external auditors. Duty, authority and ethics post of the Board of Directors of ICON+ decanted within Board Manual can be translated as follows:
Duties and responsibilities of each member of the Board of Directors was stipulated on Decree No. 154/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 dated Juli 1, 2012 include:
194
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
Direktur Director
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Tugas dan Tanggung Jawab Duties and Responsibilities
Direktur Utama
Tugas Pokok:
President Director
a. Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pengelolaan perusahaan dan kepemimpinan sesuai dengan maksud dan tujuan, berdasarkan Anggaran Dasar perusahaan; b. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan mengembangkan kekayaan perusahaan serta pencapaian kinerja perusahaan yang ditetapkan pemegang saham; c. Mengarahkan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencapai visi; dan misi perusahaan berlandaskan azas-azas GCG dan ketaatan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
Tugas Pokok Direktorat Perencanaan dan Operasi: a. Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pengelolaan perusahaan di bidangnya dan kepemimpinan sesuai dengan maksud dan tujuan, berdasarkan anggaran dasar perusahaan; b. Bertanggung jawab terhadap perencanaan infrastruktur jaringan dan layanan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan strategi pasar dan implementasi strategi perusahaan jangka panjang dan jangka pendek untuk menjaga ketersediaan kapasitas layanan dan cakupan area layanan; c. Menjamin pelaksanaan pembangunan infrastruktur jaringan dan layanan telekomunikasi selesai tepat waktu dengan kualitas yang sesuai dan tidak melebihi anggaran yang ditetapkan; d. Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pengelolaan desain jaringan distribusi secara terpadu dan ekonomis untuk menjamin kesiapan penyambungan last mile ken pelangggan; e. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi untuk menjaga keandalan sistem; f. Menjamin terlaksananya penyambungan layanan telekomunikasi dan VSAT ke pelanggan tepat waktu dan dengan kualitas yang ditentukan; g. Merencanakan strategi dan membangun infrastruktur pendukung operasi sistem telekomunikasi dan sistem informasi Korporat (IT) sehingga memiliki keunggulan dan kesiapan berkompetisi dalam industri telekomunikasi yang dinamis dan kompetitif; h. Mengelola kepemilikan dan keberadaan asset perusahaan maupun RoW.
Main Duties: a. Responsible for the implementation and management of the company's leadership in accordance with the purposes and objectives, based on the Articles of Association of the company; b. Responsible for managing and developing the company's assets and the specified performance of shareholders; c. Directs all resources to achieve the company's vision and mission based on the principles of good corporate governance and compliance with applicable laws and regulations.
Main Duties of Directorate of Planning and Operation a. Responsible for the implementation and management of the company's leadership in accordance with the purposes and objectives, based on the articles of association of the company; b. Responsible for the planning of the network infrastructure and telecommunication services to meet the needs of the market strategy and implementation of long-term corporate strategy and short-term capacity to maintain service availability and coverage of the service area; c. Ensure the implementation of network infrastructure and telecommunication services completed on time with quality that matches and does not exceed the specified budget; d. Responsible for the planning and management of an integrated distribution network design to ensure readiness and economical last mile connection to subcribers;
ANNUAL REPORT
195
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direktur Director
Tugas dan Tanggung Jawab Duties and Responsibilities e. Responsible for the planning, operation and maintenance of telecommunications networks to maintain the reliabliity of the system; f. Ensuring the implementation of VSAT connection and telecommunication services to customers on time and to the specified quality; g. Plan strategies to build supporting infrastructure and operation of telecommunications systems and Corporate information systems (IT) that has the advantage and readiness to compete in the telecommunications industry is a dynamic and competitive; h. Managing ownership and the existence of the company's assets and RoW.
Direktur Niaga Director of Commerce
Tugas Pokok: a. Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pengelolaan perusahaan di bidangnya dan kepemimpinan sesuai dengan maksud dan tujuan, berdasarkan anggaran dasar perusahaan; b. Bertanggung jawab terhadap strategi bisnis perusahaan yang telah ditetapkan sesuai bidangnya mengacu kepada perkembangan pasar; c. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan riset pasar telekomunikasi dan informatika (TIK) yang komprehensif serta implementasinya; d. Menentukan harga pokok, harga jual produk, mengetola kelangsungan produk, perencanaan strategi penjualan serta pencapalan target penjuatan yang memberikan value added maksimal bagi perusahaan; e. Membangun dan meningkatkan hubungan (networking) dengan pelanggan dan menjaga loyalitas pelanggan; f. Menentukan dan mengelola strategi kemitraan (partnership); g. Bertanggung jawab terhadap pemenuhan solusi kebutuhan Teknologi Informasi dan h. Komunikasi (TIK) Ketenagallstrikan sesuai dengan prinsip - prinsip bisnis yang sehat.
Main Duties: a. Responsible for the implementation and management of the company's leadership in accordance with the purposes and objectives, based on the articles of association of the company; b. Responsible for the company's business strategy that has been established refers to the development of the market; c. Responsible for planning, implementing telecommunications market research and information technology (ICT) processes and its implementation; d. Determine the cost price, selling price, manage continuity of product, sales strategies and achievement of sales targets that provide the maximum added value for the company; e. Establish and improve relationships (networking) with customers and maintain customer loyalty; f. Determine and manage strategic partnerships; g. Responsible for the fulfillment of the needs of Information Technology solutions and h. Information Communication Technology of Power segment in accordance with the principles of good business.
196
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
Direktur Director
Direktur Keuangan & SDM Director of Finance & Human Resources
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Tugas dan Tanggung Jawab Duties and Responsibilities
Tugas Pokok: a. Bertanggung jawab terhadap penyelenggara pengelolaan perusahaan di bidangnya dan kepemimpinan sesusi dengan maksud dan tujuan, berdssarkan Anggaran Dasar perusahaan; b. Menerapkan, manajemen keuangan meliputi rencana pendanaan, penyusunan anggaran dan melaksanakan tata kelola keuangan yang sehat sesuai prinsip akuntabilitas dan Good Corporate Governance (GCG); c. Menerapkan tepat waktu sistem pengendalian keuangan, memastikan ketersediaan, dan efektif untuk pengambilan keputusan laporan yang akurat, d. Menerapkan manajemen material dan melakukan proses procurement (pengadaan)sesuai dengan ketentuan yang berlaku; e. Bertanggung jawab terhadap efektivitas prose bisnis, evaluasi implementasi serta pengembangan organisasi nuntuk menunjang kelancaran operasional; f .Menerapkan manajemen dan pengembangan SDM sesuai strategi bisnis dan kebutuhan perusahaan serta menjaga hubungan industrial yang harmonis; g. Mengembangkan budaya perusahaan, organisasi (Knowledge Management); h. Menerapkan pengelolaan fasilitas dan sarana kesehatan dan keselamatan kerja.
pembelajar dan pengelolaan pengetahuan
kerja dengan memperhatikan aspek efektivitas,
Main Duties: a. Responsible for the implementation and management of the company's leadership in accordance with the intent and purpose, based on Articles of Association of the company; b. Implement, financial management includes funding plan, budget and implement good financial governance according to the principles of accountability and good corporate governance (GCG); c. Implement timely financial control system, ensure the availability and effective for decision making; accurate reports, d. Implement materials management and procurement process in accordance with applicable regulations; e. Responsible for the effectiveness of business processes, implementation and evaluation of organizational development to support the smooth operation; f. Implement appropriate management and development of human resources and business strategy firm requirements and maintain harmonious industrial relations g. Develope corporate culture, organizational learning and knowledge management; h. Implement the management of facilities and means of working with the aspect of effectiveness, health and safety.
ANNUAL REPORT
197
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris
Relationship with the Board of Commissioners
Setiap anggota Direksi wajib menghormati fungsi dan peran Dewan Komisaris dalam pengelolaan perusahaan sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan. Berbagai hal yang menyangkut hubungan kerja sehari-hari antara Direksi dengan Dewan Komisaris, yang belum diatur oleh peraturan dan perundangan yang berlaku serta Anggaran Dasar perusahaan, akan diatur berdasarkan kesepakatan bersama antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Each member of the Board of Directors is obliged to respect the functions and role of the Board of Commissioners in the management of the company as provided in the Articles of Association of the company. Various matters relating to day-to-day working relationship between the Board of Directors with the Board of Commissioners, which has not been governed by the applicable laws and regulations and the Articles of Association of the company, will be set by mutual agreement between the Board of Directors and the Board of Commissioners with regard to the principles of good corporate governance.
Anggota Direksi, baik secara sendiri-sendiri maupun secara kolegial wajib membuka akses informasi berkenaan dengan pengelolaan perusahaan termasuk dan tidak terbatas kepada informasi pengelolaan perusahaan, sepanjang akses informasi tersebut diminta secara tertulis. Dalam rangka menjaga independensi masing-masing organ perusahaan, setiap hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris merupakan hubungan yang bersifat formal yang dilandasi oleh suatu mekanisme atau korespondensi yang dapat di pertanggung jawabkan. Hubungan yang bersifat informal dapat saja dilakukan oleh masing-masing anggota Direksi dan Komisaris, namun tidak dapat dipakai sebagai kebijakan formal sebelum melalui mekanisme atau korespondensi yang dapat di pertanggung jawabkan.
Rapat Direksi Rapat Direksi dilaksanakan seminggu sekali, setiap hari Selasa, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa Direksi mengadakan Rapat Direksi di luar jadwal yang telah ditentukan, dimana apabila pada waktutersebut diperlukan pengambilan keputusan dalam forum Direksi. Direksi telah melakukan 34 (tiga puluh empat) kali rapat internal dan 14 (empat belas) kali rapat koordinasi bersama Dewan Komisaris. Adapun tingkat kehadiran dan agenda yang dibahas dalam Rapat Direksi sejak tanggal 9 Februari 2012 adalah sebagai berikut:
198
ANNUAL REPORT
Member of the Board of Directors, either individually or in a collegial mandatory open access to information relating to the management of the company including but not limited to information of company’s management, all access to the information requested in writing. In order to preserve the independence of each organ of the company, any relationship with the Board of Commissioners and the Board of Directors is a formal relationship underpinned by a mechanism or correspondence that can be taken into account. Informal relationships can be done by each member of the Board of Directors and the Board of Commissioners, but could not be used as a formal policy before through a mechanism or correspondence that can be taken into account.
Meeting of the Board of Directors Meeting of the Board of Directors held once a week, every Tuesday, but it was likely that the Meeting of the Board of Directors held beyond a predetermined schedule, which required at the time of decision-making in the forum of the Board of Directors. The Board of Directors have made 34 (thirty four) internal meetings and 14 (fourteen) coordination meetings with the Board of Commissioners. The level of attendance and agenda discussed in the Board of Directors since February 9, 2012 as follows:
REPORT TO THE SHAREHOLDER
Rapat Ke - 1
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Agenda Rapat
Kehadiran Direksi
Meeting Agenda
Presence
Meeting
M. Buldansyah Hikmat Dradjat Iskandar
1
√
√
√
a. Isu korporat dan direktorat
a. The issue of corporate and directorate
b. Pembahasan SDM dan organisasi
b. Discussion of Human Resource and
a. Evaluasi hasil rapat yang lalu
a. Evaluation of the results of the last meeting
b. Pembahasan SDM dan organisasi
b. Discussion of Human Resource organization
c. Persiapan Raker ICON+
c. Preparation Meeting ICON +
a. Isu korporat dan direktorat
a. The issue of corporate and directorate
b. Presentasi penghapusan material
b. Presentation on material removal
a. Evaluasi hasil rapat Direksi yang lalu
a. Evaluation of the results of the last Board of
Organization
2
3
√
√
√
√
√
√
b. Presentasi aplikasi NVS – TI
4
√
√
√
c. Presentasi CC
Directors meeting b. Presentation on NVS application – IT c. Presentation on Contact Center
5
√
√
a. Issue korporat dan direktorat
a. The issue of corporate and directorate
b. Pendapatan per Januari 2012
b. Revenue of January 2012
a. Evaluasi hasil rapat Direksi yang lalu
a. Evaluation of the results of the last meeting of
b. Rencana jangka panjang terkait dengan
6
√
√
bidang Operasi sistem, Niaga, SDM dan organisasi serta Keuangan.
Board of Directors b. Long-term plans related to the field of system operation, Commerce, and Finance HR and organization.
a. Evaluasi hasil rapat Direksi yang lalu b. Pencapaian pendapatan tahun 2012
7
√
√
a. Evaluation of the results of the lastmeeting of Board of Directors
c. Paparan RoW
b. Achievement of revenue in 2012
d. Persiapan Radekom terkait dengan pencapa-
c. Exposure of RoW
ian pendapatan, pelaporan perkembangan organisasi dan pelaporan proyek USO.
d. Preparation of Board of Commissioners Meeting on revenues achievement, organization progress reporting and project reporting of USO.
8
√
√
a. Isu korporat dan direktorat
a. The issue of corporate and directorate
b. Paparan pengelolaan produk UBSTIK
b. Exposure to product management of UBSTIK
c. Paparan pembangunan dan pengelolaan
c. Exposure to development and management of
USO desa Pinter UBICONSAT
9
10
√
√
√
√
√
Smart village of USO from UBICONSAT
a. Pendapatan tahun 2011 dan 2012
a. Revenue in 2011 and 2012
b. Pengajuan merk dan type CPE
b. Submission of brand and type of CPE
a. Penyelesaian USO dengan CMI
a. Solution USO with CMI
b. Penjelasan produk hotel BTS
b. Explanation of product of hotel BTS
c. Penjelasan branding
c. Explanation of branding
ANNUAL REPORT
199
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Rapat Ke - 1
Kehadiran Direksi
Agenda Rapat
Presence
Meeting Agenda
Meeting
M. Buldansyah Hikmat Dradjat Iskandar
a. Evaluasi hasil rapat Direksi yang lalu b. Penjelasan bad-debt
11
√
√
√
a. Evaluation of the last meeting of Board of Directors
c. Laporan progress pendapatan
b. Settlement of bad-debt
d. Laporan hasil POC server AP2T
c. Report progresspendapatan
e. Laporan evaluasi SDM
d. Report of POC results of server of AP2T e. Evaluation Report on Human Resources
a. Skema harga dan ketentuan pengalihan ROW b. Pay For Performance 1 (P3-1) semester II
12
√
√
√
2011 Key Performance Indicator 2012 c. Materi pertanggung jawaban RUPS tahun buku 2011 d. Laporan progress aktivasi Q1 dan rencana Q2 2012
a. The provisions of transfer pricing scheme and ROW b. Pay For Performance 1 (P3-1) second half of 2011 and Key Performance Indicators in 2012 c. Accountability Report of General Meeting of Shareholders for fiscal year 2011 d. Progress report Q1 and plan activation Q2 of 2012
13
√
√
√
a. Isu korporat dan direktorat
a. The issue of corporate and directorate
b. Pembahasan laporan manajemen TW I 2012
b. Discussion of management reports Q1 of
c. Pembahasan pendapatan 2012
2012 c. Discussion on revenue in 2012
14
√
√
√
a. Isu Korporat Dan Direktorat
a. The issue of Corporate and Directorate
b. Persiapan pertemuan tgl 2 Mei dengan
b. Preparation for meeting with the
karyawan/i
15
√
√
√
a. The issue of corporate and directorate
b. Pendapatan s/d Mei 2012
b. Revenue until May 2012
c. Progress DC & DRC AP2T
c. Progress of DC & DRC AP2T
d. Program Smartphone PLN
d. Program of PLN Smartphone
a. Jadual dan progress implementasi DC
a. Schedule and progress the
dan DRC AP2T dan CCTR terpusat Jawa
16
√
√
employee dated May 2
a. Isu korporat dan direktorat
Bali b. Kebutuhan anggaran pembangunan DC dan DRC AP2T danCCTR terpusat c. Rencana penggeseran pembayaran
implementation of centralized DC & DRC AP2T & CCTR of Java Bali b. The development budget of centralized AP2T DC & DRC & CCTR c. Plan for the remuneration payment shift
remunerasi
17
√
√
a. Pencapaian pendapatan tahun 2012
a. Achievement of revenue in 2012
b. Progress Pembangunan USO Desa Dering
b. Development Progress of Ringing and
Dan Desa Pinter c. Presentasi tarif sewa core & bandwith operator
200
ANNUAL REPORT
Smart Village of USO c. Presentation of the core rental and provider bandwidth rate
REPORT TO THE SHAREHOLDER
Rapat Ke - 1
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Agenda Rapat
Kehadiran Direksi
Meeting Agenda
Presence
Meeting
M. Buldansyah Hikmat Dradjat Iskandar
18
√
√
a. Isu Korporat dan Direktorat
a. The issue of Corporate and Directorate
b. Pembahasan SDM
b. Discussion on Human Resources
a. Evaluasi hasil rapat Direksi yang lalu
a. Evaluation of the results of the last
b. Laporan manajemen TW II tahun 2012
19
√
√
√
meeting of Board of Directors
c. Laporan RKAP 2013
b. The management report QII in 2012
d. Organisasi dan SDM level 3 & 4
c. Reports of RKAP 2013 d. Organization and Human Resources level 3 & 4
a. Evaluasi hasil rapat Direksi yang lalu b. Persiapan Radekom
20
c. Pencapaian pendapatan 2012
√
√
√
d. Progress USO Desa Dering dan Desa Pinter
a. Evaluation of the results of the last meeting of Board of Directors b. Preparation of Board of Commissioners Meeting c. Achievement of revenue in 2012 d. Progress of Ringing and Smart Villages of USO
21
22
√
√
√
√
√
√
a. Isu korporat dan direktorat
a. The issue of corporate and directorate
b. Pencapaian pendapatan s/d Agustus 2012
b. Achievement of revenue s until August 2012
c. Persiapan Raker SM-II-2012
c. Preparation of Meeting for second half of 2012
a. Evaluasi hasil rapat Direksi yang lalu
a. Evaluation of the results of the last
b. Isu korporat dan direktorat c. Persiapan ulang tahun ICON+ 2012
meeting of Board of Directors b. The issue of corporate and directorate c. Preparation of ICON+ Anniversary in 2012
a. Evaluasi hasil rapat Direksi yang lalu b. Persiapan Radekom tgl 21 September 2012
23
√
√
√
c. Pendapatan s/d September 2021 d. Review organisasi & SDM serta konsep kedepan e. Progress proyek USO Dering & Pinter
a. Evaluation of the results of the last meeting of Board of Directors b. Preparation of Board of Commissioners Meeting dated 21 September 2012 c. Revenues until September 2021 d. Review the organization and human resources and the concept of future e. Progress of Ringing and smart of USO project
24
25
√
√
√
√
√
√
a. Isu korporat dan direktorat
a. The issue of corporate and directorate
b. Paparan RKAP 2013
b. Exposure of RKAP 2013
a. Evaluasi hasil rapat Direksi yang lalu
a. Evaluation of the results of the last meeting of
b. Isu korporat dan direktorat c. Laporan manajemen TW III 2012
Board of Directors b. The issue of corporate and directorate c. The management report Q3 of 2012
a. Kick Off dalam rangka
26
√
√
√
pelaksanaan job evaluation oleh konsultan Hay Group b. Presentasi pengendalian biaya administrasi dan umum
a. Kick Off in the implementation of job evaluation by consultants of Hay Group b. Presentation of general and administrative cost control c. Final Exposure of RKAP 2013
c. Paparan final RKAP 2013
ANNUAL REPORT
201
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Agenda Rapat
Kehadiran Direksi
Rapat Ke - 1
Meeting Agenda
Presence
Meeting
M. Buldansyah Hikmat Dradjat Iskandar a. Evaluasi hasil rapat Direksi yang lalu b. Paparan RKAP 2013
27
√
√
√
a. Evaluation of the results of the last meeting of Board of Directors
c. Pencapaian pendapatan tahun 2012
b. Exposure of RKAP 2013
d. Presentasi konsultan corporate branding
c. Achievement of revenue in 2012
tahap I
d. Presentation of consultant for corporate branding Phase I
a. Isu korporat dan direktorat pencapaian pendapatan dan biaya s/d November
√
28
√
√
tahun 2012
√
√
revenue performance and cost until November 2012
b. Paparan RKAP 2013
b. Exposure RKAP 2013
c. Laporan progress SSC
c. Reports of progress of SSC
a. Evaluasi hasil rapat Direksi yang lalu
a. Evaluation of the results of the last meeting
b. Isu korporat dan direktorat
29
a. The issue of corporate and directorate of
c. Persiapan RUPS RKAP 2013
of Board of Directors b. The issue of corporate and directorate c. Preparation of General Meeting of Shareholders on RKAP 2013
√
30
√
√
Penunjukkan konsultan hukum dalam rangka
The appointment of legal counsel in the
penanganan kasus pidana perusahaan
handling of company’s criminal cases
a. Evaluasi hasil rapat direksi yang lalu b. Isu korporat dan direktorat
√
31
√
√
a. Evaluation of the results of the last meeting of board of directors
c. Monitoring pendapatan 2012
b. The issue of corporate and directorate
d. Presentasi Bispro UBSTIK
c. Monitoring revenue 2012 d. Presentation Bispro of UBSTIK
32
√ √
33
√ √
34 Jumlah Total % Kehadiran % Presence
202
33
29
29
97,06%
85,29%
85,29%
ANNUAL REPORT
Pembayaran IPK Semester II tahun 2012 tahap 1
Payment phase 1 of IPK Second Semester of 2012
Organisasi dan SDM
Organization and Human Resources
a. Isu korporat dan direktorat
a. The issue of corporate and directorate
b. Monitoring pendapatan 2011
b. Monitoring revenues in 2011
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Risalah Rapat Direksi disampaikan kepada seluruh anggota Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari setelah Rapat Direksi dinyatakan berakhir atau selesai. Setiap Rapat Direksi, Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dihadiri oleh Sekretaris Perusahaan. Dalam hal Sekretaris Perusahaan berhalangan hadir, Direktur Utama dapat menunjuk salah satu staf Sekretaris Perusahaan.
Minutes of Meeting of the Board of Directors’ Meeting was submitted to all members of the Board of Directors no later than 7 (seven) days after the Meeting of the Board of Directors declared an end or finish. Each Meeting of the Board of Directors, the General Meeting of Shareholders, Meeting between the Board of Directors with the Board of Commissioners was attended by the Company Secretary. In the event the Company Secretary was unable to attend, President Director may appoint one staff member of the Corporate Secretary.
Mekanisme Pengambilan Keputusan
Decision Making Mechanism
Dalam hal Rapat Direksi mengambil suatu keputusan bersama atas suatu masalah maka segenap anggota Direksi mengupayakan agar keputusan yang diambil sejauh mungkin didasarkan atas musyawarah untuk mencapai mufakat. Jika karena sesuatu dan lain hal musyawarah untuk mencapai mufakat tidak dapat dilaksanakan maka keputusan diambil dengan suara terbanyak dengan prosedur pemungutan suara, sebagai berikut:
In the event the Meeting of the Board of Directors took a joint decision on an issue that all members of the Board of Directors strive for decisions made as far as possible based upon deliberation to reach consensus. If for some reason deliberations to reach consensus unenforceable, then decisions were taken by majority vote with the voting procedure, as follows:
a. Sebelum pengambilan suara dilaksanakan, Direktur Utama atau pimpinan rapat terlebih dahulu harus memastikan bahwa jumlah anggota Direksi yang hadir telah memenuhi kuorum sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
a. Before the vote carried, president director or chairman of the meeting must first be sure that the number of members of the Board of Directors to have a quorum is present as provided in the Articles of Association.
b. Direktur Utama atau pimpinan rapat terlebih dahulu membuat penjelasan, baik secara lisan maupun tertulis, tentang agenda atau masalah yang akan diputuskan melalui pengambilan suara. Penjelasan dimaksud harus diupayakan sejelas mungkin sedemikian rupa sehingga tidak mengundang penafsiran yang berbeda dan sedapat mungkin diarahkan untuk mengambil sikap setuju atau tidak setuju dari para anggota Direksi.
b. President Director or chairman of the meeting in advance to make an explanation, either orally or in writing, about the agenda or issues to be decided by voting. Explanation is as clear as possible should be pursued in a way that does not invite different interpretations and wherever possible be directed to take a stand to agree or disagree on the members of the Board of Directors.
c. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) dari anggota Direksi dalam proses pengambilan keputusan harus dicantumkan dalam risalah Rapat Direksi.
c. Dissenting opinion of the Board of Directors in the decision-making process should be included in the minutes of Meeting of the Board of Directors’ Meeting.
d. Pemungutan suara dilaksanakan secara terbuka terkecuali dinyatakan lain oleh Rapat Direksi
d. The vote carried openly unless otherwise stated by the Meeting of the Board of Directors
ANNUAL REPORT
203
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Keputusan Direksi Tahun 2012
Decision of the Board of Directors in 2012
Selama tahun 2012 anggota Direksi telah mengeluarkan berbagai keputusan antara lain sebagai berikut:
During 2012, the Board of Directors has issued various decisions as follows:
No
No. Surat Keputusan (SK)
Perihal
Decree
Description Pembentukan tim Material Disposal
1
165/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
2
160/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Establishment of team on Disposal Material Produk Layanan Dark Fiber (DFS) Dark Fiber Services (DFS) Ketentuan Umum, Pengajuan dan Syarat-syarat serta Wewenang
3
09241/SE/001/PUSAT/ICON+/2012
4
073/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
5
053/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
6
047/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
7
General Provisions, Filing, Conditions and Signing Authority for Employee Business Travel Mutasi Jabatan Position Mutation Perubahan Struktur Organisasi Organizational Structure Changes Pembentukan Tim Proyek Implementasi Contact Center Terpusat Establishment of Project Implementation team of Centralized Contact Center Perubahan Tugas Pokok dan Fungsi Penjualan pada Divisi Manajemen Pelanggan Kantor Pusat dan Kantor Regional Pelanggan Kantor Pusat
04031/SE/001/PUSAT/ICON+/2012
Duty and Function Changes of Sales at Customer Management Division and Regional Offices
8
037/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Pembatalan SK 032/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 Cancellation of Decree No. 032/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 Perubahan Keputusan Direksi Nomor 054/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 tentang Pembentukan Tim Pengadaan Barang dan/atau Jasa Terkait dengan AP2T,
9
032/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
DRC ERP dan P2APST Changes in Decree of Board of Directors No. 054/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 on Establishment of Team of Procurement of Goods and Services for AP2T, DRC ERP dan P2APST
10
022/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Standar Kabel Fiber Optic Potongan Layak Pakai Fiber Optic Cables Standard of Decent Use Pieces
204
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
No
11
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
No. Surat Keputusan (SK)
Perihal
Decree
Description
001/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Pedoman Pengadaan Barang dan/atau Jasa Guidelines for Procurement of Goods and / or Services Penyempurnaan Organisasi Proyek Pembangunan Universal Service Obligation (USO) Pada Manajemen Proyek
12
003/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Completion of Construction Project Organisation of Universal Service Obligation (USO) In Project Management Penambahan Keputusan Direksi PT Indonesia Comnets Plus Nomor 414/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 Tentang Jenjang Jabatan
13
004/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Additional Decree of Board of Directors of ICON+ No. 414/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 on Stratified Position
14
006/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
15
007/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
16
008/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
17
009/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
18
010/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
19
011/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
20
011-1/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
21
Penghargaan Pegawai Berprestasi di Lingkungan PT Indonesia Comnets Plus Employee Achievement Award Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Education and Training Evaluation Perubahan Organisasi Kantor Regional Sumatera Bagian Utara Organizational Changes of Regional Office of Northern Sumatra Perubahan Organisasi Kantor Regional Sumatera Bagian Tengah Organizational Changes of Regional Office of Central Sumatra Perubahan Organisasi Kantor Regional Sumatera Bagian Selatan Organizational Changes of Regional Office of Southern Sumatra Perubahan Organisasi Kantor Regional Indonesia Timur Organizational Changes of Regional Office of Eastern Indonesia
012/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Perubahan Organisasi Kantor Regional Bali dan Nusa Tenggara Organizational Change of Regional Office of Bali and Nusa Tenggara Penambahan Keputusan Direksi PT Indonesia Comnets Plus Nomor 414/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 Tentang Jenjang Jabatan Additional Decree of Board of Directors of ICON+ No. 414/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 on Stratified Position
22
23
014/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 025/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Pejabat Pengganti Sementara Acting Surrogate Official Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ) Requirement of Position Competency (KKJ)
ANNUAL REPORT
205
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
No
24
No. Surat Keputusan (SK)
Perihal
Decree
Description
026/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Pengembangan Organisasi Unit Bisnis Solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi PLN Organizational Development of Solutions Business Unit of Information Technology and Communication for PLN
25
027-1/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Penghargaan Manajemen Kepada Tenaga Kerja Outsourcing Berprestasi di Lingkungan PT. Indonesia Comnets Plus Management Award for Outsourcing Employee Achievement
26
029/SK/001/DIR-ICON+/2012
27
031/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Standar Operating Procedure Kas dan Setara Kas Standard Operating Procedure of Cash and Cash Equivalents Perubahan Organisasi Changes in Organizational Structure Pedoman Pelaksanaan Audit Internal
28
033/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Guidelines of Internal Audit Implementation Guidelines of Internal Audit Implementation
29
044-1/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Perubahan Atas Keputusan Direksi Nomor 091/SK/001/PUSAT/ICON+/2010 Tentang Sistem Rekrutmen dan Seleksi Pegawai Changes in Decree of Board of Directors No. 091/SK/001/PUSAT/ICON+/2010 on Recruitment and Selection System
30
045/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan Guidelines of Corporate Secretary Implementation
31
046/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Penghargaan Jangka Panjang Bagi Pegawai Baru Penghargaan Jangka Panjang Bagi Pegawai Baru
32
Pembentukan Tim Proyek Implementasi Contact Center Terpusat 047/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Establishment of Team of Implementation Project of Centralized Contact Center
33
048/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Pembentukan Tim Penyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) 2013 Establishment of Team of Draft of Corporate Budget Plan (RKAP) 2013 Pembentukan Tim Sentralisasi Fungsi Pada Direktorat Keuangan dan SDM
34
049-1/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Establishment of Team of Centralized Function In Finance and Human Resources Directorate
35
36
050/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
051/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Requirement of Occupational Health and Safety Standar Operasional Prosedur (SOP) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Stringing Kabel Fiber Optic Standard Operating Procedure of Occupational Health and Safety (K3) of Stringing Fiber Optic Cables
206
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
No
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
No. Surat Keputusan (SK)
Perihal
Decree
Description
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Tim Agen Perubahan 37
055/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Establishment of Team of Agent of Change Pembentukan Tim Perubahan SK Pengadaan Barang dan Jasa
38
064/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Establishment of Team of Changes in Decree of Procurement of Goods and Services
39
40
065/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
066/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Pedoman Prilaku Perusahaan Guidelines of Code of Conduct Perubahan Atas Keputusan Direksi Nomor 411/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 Tentang Sistem Remunerasi Pegawai Changes in Decree of Board of Directors No. 411/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 on Remuneration System
41
071/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
42
072/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
43
078/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
44
139/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
45
139-2/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
46
140/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
47
Perubahan Organisasi Kantor Regional Changes in Organizational Structure of Regional offices Sebutan Jabatan Position Title Pedoman Pelaksanaan Komunikasi Perusahaan Guidelines of Corporate Communication Implementation Perubahan Kewenangan Pengadaan Barang dan/atau Jasa Changes in Procurement Authorities of Goods and Services Mutasi Jabatan Position Mutation Mutasi Jabatan Position Mutation Perubahan Surat Keputusan Direksi Nomor 053/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 Tentang Perubahan Strukutr Organisasi
141/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Changes in Decree of Board of Directors No. 053/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 on Changes in Organizational Structure
48
143/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan, Satuan Perencanaan Korporat, Satuan Audit Internal, Divisi dan Kantor Regional Organizational Structure of Corporate Secretary, Corporate Planning Unit, Internal Audit Unit, Division and Regional Offices
49
145/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Duty and Function of Organization
ANNUAL REPORT
207
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
No
50
51
No. Surat Keputusan (SK)
Perihal
Decree
Description
146/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
147/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Mutasi Jabatan Position Mutation Perubahan Lampiran Keputusan Direksi PT Indonesia Comnets Plus Nomor 414/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 Tentang Jenjang Jabatan Changes in Additional Decree of Board of Directors No. 414/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 on Stratified Position
52
149/SK/001/DIR-ICON+/2012
Persetujuan Permohonan Pinjaman Dana (Stakeholder Loan) dari PT PLN (Persero) Selaku Pemegang Saham Mayoritas Kepada PT. Indonesia Comnets Plus Approval of Shareholder Loan of PLN (Persero) as Majority Stakeholders of ICON+
53
150/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Perubahan Struktur Organisasi Divisi Operasi dan Pemeliharaan Aplikasi dan Divisi Sistem Informasi Korporat Changes in Organizational Structure of Division of Operation and Application Maintenance and Division of Corporate Information Systems
54
152/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Standard Operating Procedure Kas dan Setara Kas di Lingkungan PT Indonesia Comnets Plus Standard Operation Procedure in Cash and Cash Equivalents at ICON+
55
153/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Perubahan Keputusan Nomor 412/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 Tentang Tarif Grade (Pay For Person) Changes in Decision No. 412/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 on Rates Grade (Pay For Person) Standar Operating Prosedur Perijinan
56
57
154/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
157/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Standard Operation Procedures of Permitting Penambahan Lampiran Keputusan Direksi PT Indonesia Comnets Plus Nomor 147/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 Additional Decree of Board of Directors No. 147/SK/001/PUSAT/ICON+/ 2012 Pembentukan Tim Penyusunan Dokumen Aplikasi Penilaian Kinerja Ekselen 2012 Berbasis Kriteria Malcolm Baldrige
58
159/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Establishment of Team of Document Application Preparation for Malcolm Baldrige Criteria -Based Excellence Performance Assessment in 2012
59
208
163/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
ANNUAL REPORT
Tim Inventarisasi Fisik Aset Tetap dan Persediaan Tahun 2012 Establishment of Team of Physical Fixed Asset and Inventory in 2012
REPORT TO THE SHAREHOLDER
No
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
No. Surat Keputusan (SK)
Perihal
Decree
Description
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Kendaraan Operasional Perusahaan dan Kendaraan Operasional Jabatan 60
173/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Operational Vehicle of the Company and Position’s Operational Vehicle of the Company
61
177/SK/001/PUSAT/ICON+/2012
Tim Due Diligence Shared Service (Tim DDSS) Establishment of Team of Due Diligence Shared Service (Team of DDSS)
Penilaian Kerja Direksi tahun 2012
Performance Appraisal of Board of Directors in 2012
Penilaian kinerja Direksi dilakukan oleh pemegang saham. Mekanisme penilaian dilakukan berdasarkan laporan pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi yang disampaikan dalam RUPS tahunan. Hasil penilaian kinerja Direksi dilakukan sesuai dengan hasil pencapaian kinerja dalam Kontrak Manajemen tahun 2012 sebagai Key Performance Indicators (KPI) Direksi. Pelaksanaan RUPS pertanggung jawaban laporan tahunan tahun buku 2011 dilakukan pada tanggal 17 April 2012 dimana Pemegang Saham menerima laporan tahunan perusahaan tahun buku 2011 mengenai keadaan jalannya perusahaan dan hasil yang telah dicapai selama tahun 2011. Selanjutnya menyatakan serta memberikan pembebasan sepenuhnya pertanggung jawaban (aquit et decharge) kepada Direksi ICON+ untuk operasional tahun buku 2011.
Performance Appraisal of Board of Directors was conducted by the shareholders. Mechanism of assessment was conducted by accountability report of the Board of Commissioners and Board of Directors presented in the Annual General Meeting of Shareholders. Results of Performance Appraisal of Board of Directors were conducted in accordance with the results of the achievement of the performance of the Contract Management in 2012 as Key Performance Indicators (KPI) of Board of Directors. Annual General Meeting of Shareholders on accountability report for fiscal year 2011 was conducted on 17 April 2012 where the shareholders receive annual reports for fiscal year 2011 about operation of the company and the results that have been achieved during t2011. Further the shareholders declared and fully discharged liability (aquit et decharge) to the Board of Directors of ICON+ for the fiscal year 2011.
Disamping itu, penilaian Direksi dapat dilihat dari hasil pencapaian skor dalam assessment GCG khususnya skor pada bagian penerapan tata kelola perusahaan di tingkat Direksi dan komite pendukungnya. Untuk tahun 2012 pencapaian skor Direksi dalam assessment GCG adalah sebesar 30,782 dari skor maksimal 35 atau mencapai 88% dari parameter yang ditetapkan.
In addition, the assessment of the Board of Directors can be seen from the results of the achievement scores in the assessment of Good Corporate Governance particular score on the implementation of good corporate governance at the level of the Board of Directors and supporting committees. In 2012, achievement scores of Board of Directors in the assessment of Good Corporate Governance amounted at 30,782 of the maximum score of 35 or reaching 88% of the specified parameters.
ANNUAL REPORT
209
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PROSEDUR PENETAPAN KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI THE STIPULATION PROCEDURE OFREMUNERATION POLICY FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS
Prosedur Kebijakan Remunerasi
The Procedure of Remuneration Policy
Prosedur penentuan remunerasi Dewan Komisaris dan Direktur ICON+ ditetapkan berdasarkan kriteria, antara lain kinerja, ukuran (size) dan pertumbuhan perusahaan, tingkat inflasi, pertimbangan kewajaran, meningkatnya tuntutan dan tanggung jawab pengurusan perusahaan serta meningkatnya kebutuhan Cost of Living Adjustment (COLA).
The procedure to determining the Board of Commissioners and the Board of Directors’ remuneration of ICON+ set based on the criteria, such as performance, size and the company's growth, inflation rate, equity considerations, the increasing demands and responsibilities of the management company as well as the growing need for Cost of Living Adjustment (COLA).
Pengajuan Remunerasi bagi Direksi dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko dan Sistem Remunerasi untuk dibahas dalam Rapat Dewan Komisaris dan hasil disampaikan kembali kepada Komite Nominasi dan Sistem Remunerasi untuk kemudian dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk ditetapkan.
The submission for the Board of Directors’ remuneration made by the Risk Management and Remuneration System Committee was addressed in the meeting of the Board of Commissioners and the results conveyed back to the Nomination and Remuneration System Committee addressed in the Annual General Meeting of Shareholders to be determined.
Proses penentuan remunerasi, berdasarkan peraturan yang berlaku, best practices dan professional judgment serta mempertimbangkan saran dan masukan dari Komite Manajemen Risiko dan Sistem Remunerasi, dengan mekanisme sebagai berikut:
The process to determining remuneration was based on existing regulations, best practices and professional judgment and considered the advice and input from the Risk Management and Remuneration System Committee, with the following mechanism:
Melakukan kajian dan membuat rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan penetapan remunerasi dan fasilitas lain bagi Komite Manajemen Risiko dan Sistem Remunerasi
Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris.
Risk Management and
Review and make recommendations to the Board of Commissioners related to the remuneration and other facilities for the Board of
Remuneration
Directors and Board of Commissioners. Annual General Meeting of Shareholders delegate the authority to the Board of Commissioners to
System Committee
determine the remuneration and other facilities for the Board of Directors and Board of Commissioners Melakukan kajian dan membuat rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan penetapan remunerasi dan fasilitas lain bagi
Dewan Komisaris Board of Commissioners
RUPS Annual General Meeting of Shareholders
Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris. Study the recommendations of the Risk Management and Remuneration System Committee to set appropriate remuneration and generally accepted in the Information, Communication, Technology industry and peer group
Melakukan kajian dan membuat rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan penetapan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Kom Annual General Meeting of Shareholders set remuneration and other facilities for the Board of Directors and Board of Commissioners isaris
Berdasarkan Surat Keputusan RUPS Sirkuler tanggal 25 Juni tahun 2009, pemegang saham menetapkan dasar gaji bagi Direktur Utama, yang menjadi dasar komposisi gaji Direktur, Komisaris Utama, anggota Dewan Komisaris dan honorarium Sekretaris Dewan Komisaris secara berturut-turut sebesar 90%, 40%, 36% dan 15%. Komponen remunerasi Dewan Komisaris meliputi: honorarium, tunjangan, dan tantiem. 210
ANNUAL REPORT
Based on the Decree of the Circular Annual General Meeting of Shareholder dated June 25, 2009; shareholders set the base salary for the President Director, which became the basis of the composition for the salary of Directors, Chairman, Commissioners and Secretary to the Board of Commissioners respectively by 90%, 40%, 36 % and 15%. The remuneration components for the Board of Commissioners include: salaries, allowances, and bonuses.
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN KOMITE AUDIT DAN GCG REPORT OF THE AUDIT AND THE GCG COMMITTEE
Komite Audit dan GCG adalah komite di bawah Dewan Komisaris yang berperan membantu memberikan pendapat terhadap efektifitas sistem pengendalian internal, laporan keuangan, laporan audit internal maupun eksternal, pengawasaan terhadap implementasi tata kelola perusahaan atau hal-hal lainnya yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Pembentukan Komite Audit dan GCG pada dasarnya mengacu pada Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Audit and Good Corporate Governance (GCG) Committee is a committee under the Board of Commissioners to help give an opinion on the effectiveness of internal control systems, financial reporting, internal and external audit reports, the implementation of corporate governance monitoring or other matters that require the attention of the Audit Committee and the Board of Commissioners. The establishment of the Audit and GCG Committee basically refers to Regulation of Bapepam No: IX.I.5 about Guidelines on the Establishment and Implementation of the Audit Committee.
Persyaratan, Pengangkatan dan Komposisi Komite Audit dan GCG
Requirements, appointment and compositionof the Audit and the GCG Committee
Anggota Komite Audit dan GCG dan GCG ICON+ wajib memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan, yang dirinci sebagai berikut:
Members of the Audit and GCG Committee of ICON+ shall meet fit and proper requirements, which are detailed as follows:
a. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik;
a. Has high integrity, ability, knowledge, adequate knowledge and experience in accordance with the educational background, and be able to communicate well;
b. Salah seorang anggota Komite Audit dan GCG memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan; c. Dapat membaca dan memahami laporan keuangan; d. Bukan berasal dari Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau Pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan/atau jasa konsultasi lain kepada ICON+ dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat; e. Bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat, kecuali Komisaris Independen; f. Tidak mempunyai hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal dengan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Pengendali dan atau hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan
212
ANNUAL REPORT
b. One member of the Audit and the GCG Committee has the educational background of accounting or finance; c. Able to read and understand financial statements; d. Is not derived from the public accounting firm, the Office of Legal Counsel, or others that provide audit services, non-audit services and/or other consulting services to ICON+ within 6 (six) months prior to appointment; e. Having no authority and responsibility for planning, directing, or controlling the activities of the company within 6 (six) months prior to appointment, unless the Independent Commissioner; f. Not be related by marriage and descent to the second degree, both horizontally and vertically with the Board of Commissioner, the Board of Directors, or the Controlling Shareholders and/or directly or indirectly business relationship related to the business activities of the Company
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit dan GCG dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 04.SK/DEKOM/2011 tanggal 1 November 2011 dan diangkat kembali melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No.02.SK/DEKOM/2012 tanggal 3 Desember 2012.
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Appointment and dismissal of members of the Audit and the GCG Committee was conducted by the Board of Commissioners by Decree of Board of Commissioners No. BOC.04.SK/DEKOM/2011 dated 1 November 2011 and re-appointed by the Decree of Board of Commissioners No.02.SK/DEKOM/2012 dated 3 December 2012.
Jabatan Nama/Name
Position
Moestafa Nadjib
Anggota Dewan Komisaris sebagai Ketua /Member of Board of Commissioners as Chief
BambangAdiWinarso
Anggota Dewan Komisaris sebagai Wakil Ketua /Member of Board of Commissioners as Deputy Chief
Satriyo Wibowo
Anggota Dewan Komisaris sebagai Sekretaris / Member of Board of Commissioners as Secretary
Burman Abadi
Pihak independen sebagai anggota / Independent Party as Member of Board of Commissioners
Irsan Amir
Pihak independen sebagai anggota / Independent Party as Member of Board of Commissioners
Kompetensi dan Keahlian
Competence and Expertise
Seluruh Anggota Komite Audit dan GCG telah memiliki integritas, kompetensi yang memadai dalam menjalankan tugas dan reputasi yang baik. Berikut adalah kompetensi Anggota Komite Audit dan GCG periode tahun 2012
All members of the Audit and GCG Committee have the integrity, competence and skills in performing their duties and a good reputation. Here is the competence of Member of the Audit Committee and the GCG period in 2012
Moestafa Nadjib
Profil Ringkas Anggota Komite Audit dan GCG: Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris Brief Profile of Member of Audit and GCG Committee Profile can be seen in Board of Commissioners Section
Satriyo Wibowo
Profil Ringkas Anggota Komite Audit dan GCG: Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris Brief Profile of Member of Audit and GCG Committee Profile can be seen in Board of Commissioners Section
Bambang Adi Winarso
Profil Ringkas Anggota Komite Audit dan GCG: Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris Brief Profile of Member of Audit and GCG Committee Profile can be seen in Board of Commissioners Section
ANNUAL REPORT
213
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN KOMITE AUDIT DAN GCG LAPORAN KOMITE AUDIT DAN GCG
Profil Ringkas Anggota Komite Audit dan GCG:
Burman Abadi
Lahir tanggal 3 Agustus 1955, Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, menamatkan Master Business and Administration (MBA) di European University. Riwayat pekerjaan sebelumnya antara lain berkarir di PT INTI sebagai Junior Engineer, Manager Sales Engineer, SE & Marketing Manager, Koordinator Pok Bang. Sentral, Koordinator pok. Kajian switching, Senior Engineer bagian SE, dan Senior Engineer. Brief Profile of Member of Audit and GCG Committee Born on August 3, 1955, Bachelor of Electrico Engineering, Institute Teknology Bandung, completed Master Business Administration (MBA) at the European University. Previous career in PT INTI as Junior Engineer, Sales Engineer Manager, SE & Marketing Manager, Coordinator Pok Bang, Coordinator Central Pok, Switching Studies, Senior Engineer SE parts, and Senior Engineer. Profil Ringkas Anggota Komite Audit dan GCG:
Irsan Amir
Lahir pada tanggal 4 September 1957. Sarjana Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB). Riwayat pekerjaan sebelumnya antara lain berkarir sebagai anggota Dewan Komisaris PT Bank Prima Express, Senior Credit Officer BPPN, Kepala Unit Marketing Citibank, dan Direktur Keuangan PT KDI. Brief Profile of Member of Audit and GCG Committee: Born on September 4, 1957. Bachelor of Engineering Institute Teknology Bandung (ITB). Previous career as member of the Board of Commissioners of PT Bank Prima Express, IBRA's Senior Credit Officer, Head of Marketing Unit of Citibank, and the Finance Director of PT KDI.
214
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Independensi Komite Audit dan GCG
Independence of the Audit and GCG Committee
Seluruh Anggota Komite Audit dan GCG ICON+ berasal dari pihak independen dan tidak terdapat rangkap jabatan anggota Komite Audit dan GCG yang dilarang oleh peraturan tentang pelaksanaan GCG. Seluruh Anggota Komite Audit dan GCG ICON+ tidak ada yang menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah.
All members of the Audit and the GCG Committee of ICON+ derived from independent parties and prohibited to have double position by the regulations on the implementation of GCG. All members of the Audit and GCG Committee of ICON+ did not served as any political party officials, local government officials.
Komite Audit dan GCG ICON+ tidak ada hubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi serta Pemegang Saham perusahaan. Independensi anggota Komite Audit dan GCG tercermin dalam tabel dengan aspek berikut:
Audit and GCG Committee of ICON+ have not any family relationships and the management of other companies with the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Shareholders of the company. Independence of the members of the Audit Committee and the GCG reflected in the table with the following aspects: Moestafa Nadjib
Aspek independensi/Aspect of independence
Bambang Adi Winarso
Satriyo
Burman Abadi
Wibowo
Irsan Amir
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi (Does not have a financial relationship with the Board of Commissioners and Board of Directors) Tidak memiliki hubungan kepengurusan di ICON+, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi (Does not have a relationship management at ICON+, subsidiaries and affiliated companies) Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di ICON+ (Has no ownership stake in ICON+) Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit dan GCG (Has no family relationship with the Board of Commissioners, Board of Directors and/or a fellow member of the Audit and GCG Committee) Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah (Does not served as a political party officials, local government officials)
Hubungan Keluarga dan Keuangan Komite Audit dan GCG
Family and Financial Relationships of Audit and GCG Committee
Selama tahun 2012, seluruh anggota Komite Audit dan GCG ICON+ tidak memiliki hubungan kepengurusan dan kepemilikan saham di perusahaan lain yang tercermin pada tabel berikut:
During the year 2012, all members of the Audit and GCG Committee of ICON+ have not any relationship of management, and ownership of shares in other companies as reflected in the following table:
Nama Name
Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship with
Hubungan Keuangan Dengan Financial Relationship with
Komite yang Lain Direksi Dewan Komisaris Komite yang Lain Direksi Other Committee Board of Directors Shareholders Other Committee Board of Directors Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Dewan Komisaris Shareholders Ya Yes
Tidak No
Moestafa Nadjib Bambang Adi Winarso Satriyo Wibowo Burman Abadi Irsan Amir
ANNUAL REPORT
215
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN KOMITE AUDIT DAN GCG LAPORAN KOMITE AUDIT DAN GCG
Pedoman Kerja Komite Audit dan GCG
Guidelines for Audit and the GCG Committee
Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Komite Audit dan GCG telah dilengkapi Pedoman Kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit dan GCG. Hal tersebut menunjukkan komitmen Direksi dan Dewan Komisaris terhadap efektivitas tata kelola perusahaan, pengendalian internal, risk assessment, dan pengelolaan Perusahaan secara keseluruhan. Piagam Komite Audit dan GCG disusun berdasarkan peraturan dan perundang undangan yang berlaku,dan senantiasa ditinjau ulang secara berkala.
In carrying out their functions and roles, the Audit and GCG Committee completed Guidelines set out in the Audit and GCG Committee Charter. This shows the commitment of the Board of Directors and Board of Commissioners of the effectiveness of corporate governance, internal control, risk assessment, and management of the Company as a whole. Audit and GCG Committee Charter was based on the applicable laws and regulations, and continue to be reviewed periodically.
Charter Komite Audit dan GCG yang ditetapkan pada Februari 2011 antara lain mengatur (1) pendahuluan, (2) maksud dan Tujuan, (3) Fungsi dan Tugas Pokok, (4) Tanggung Jawab, Kewajiban dan Kewenangan, (5) Organisasi dan Keanggotaan, (6) Kode Etik Komite Audit, (7) Rapat, dan (7) Penutup.
216
The Audit and GCG Committee Charter was established in February 2011, consisted of (1) introduction, (2) the intent and purpose, (3) Function and Duty, (4) Responsibility, Liability and Authority, (5) and Membership Organizations, (6) of the Code of Audit Committee, (7) Meeting, and (7) cover.
Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Audit dan GCG
Duties, Authorities and Responsibilities of the Audit and GCG Committee
Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit dan GCG bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Pertanggungjawaban Komite Audit dan GCG kepada Dewan Komisaris merupakan perwujudan akuntabilitas dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Pelaksanaan tugas Komite Audit dan GCG mengacu pada pasal 3 Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2006 tentang Komite Audit Bagi Badan Usaha Milik Negara.
In carrying out their tasks, the Audit and GCG Committee is responsible to the Board of Commissioners. Accountability of Audit and GCG Committee to the Board of Commissioners is the embodiment of accountability in GCG implementation. Implementation of principles and duties of the Audit and GCG Committee refer to Article 3 of Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2006 about Audit Committee for State Owned Enterprises
Tugas pokok Komite Audit dan GCG adalah memastikan efektifitas pelaksanaan tugas dari auditor eksternal atas keandalan Laporan Keuangan Perusahaan; memastikan efektifitas sistem pengendalian internal perusahaan; memastikan efektifitas ketaatan manajemen dalam menerapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan mengevaluasi risiko dari suatu kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh manajemen serta tugas-tugas khusus yang diminta Dewan Komisaris antara lain:
Audit and GCG committee’s assignment is to ensure effective implementation of the duties of the external auditor on the reliability of the Company's financial statements; ensure the effectiveness of internal control systems; ensure effective compliance management in applying the legislation in force, and evaluate the risk of a policy and strategy set by management as well as specific tasks requested the Board of Commissioners, include:
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya termasuk didalamnya memastikan telah terdapat prosedur pengkajian (review) yang memuaskan terhadap informasi tersebut;
a. Review the financial information that will be issued by the Company, including financial reports, projections and other financial information included in it to make sure there has been satisfactory assessment procedure (review) to the information;
b. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;
b. Conduct a review of the companies' compliance with laws and regulations relating to the Company's activities;
c. Melakukan penelaahan dan memberikan saran atas penerapan prinsip-prinsip GCG dalam mengelola perseroan;
c. Review and provide advice on the application of the principles of good corporate governance in managing the company;
d. Membantu Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor, termasuk di dalamnya melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal;
d. Assist the Commissioner to ensure the effectiveness of the internal control system and the effectiveness of the external auditors and internal duties auditor, including reviewing the conduct of the internal auditor;
e. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya;
e. Provide recommendations on improvement of management control systems and their implementation;
f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan;
f. Maintain confidentiality of documents, data and information of the Company;
g. Tugas dan tanggung jawab lainnya yang diperkenankan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku;
g. Other duties and responsibilities that allowed by the legislation in force;
h. Melakukan tugas-tugas khusus dari Dewan Komisaris terkait dengan fungsi pengawasan sesuai Anggaran Dasar Perseroan; dan Pelaporan, dengan mengatur sekurang-kurangnya meliputi:
h. Perform specific duties of the Board in relation to the function of oversight appropriate Articles of Association of the Company, and Reporting, to set at least the following:
− Komite Audit membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan; dan;
- The Audit Committee reports to the Board of Commissioners on any given assignment, and
− Komite Audit membuat laporan berkala atas pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada Dewan Komisaris
- Audit Committee makes regular reports on the implementation of the Audit Committee to the Board of Commissioners
ANNUAL REPORT
217
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN KOMITE AUDIT DAN GCG LAPORAN KOMITE AUDIT DAN GCG
Komite Audit berwenang untuk: a. Memperoleh semua dokumen audit termasuk hasil audit (internal dan eksternal) dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
a. Obtaining all the documents including audit of internal and external in the implementation of their duties.
b. Memperoleh informasi dan mengundang Auditor Internal dan Eksternal untuk berdiskusi;
b. Obtain information and inviting the Internal and External Auditors to discuss;
c. Anggota Komite Audit dapat diberi kesempatan oleh Dewan Komisaris untuk mengikuti kursuskursus, untuk setingkat Direksi maupun Dewan Komisaris, training atau seminar di dalam negeri maupun di luar negeri dan mendapatkan referensi dalam bentuk majalah-majalah, buku-buku pengetahuan, dan internet sebagai Lembaga Kepustakaan Komite Audit.
c. Member of the Audit Committee shall be admitted by the Board of Commissioners to attend the courses, to the level of the Board of Directors and Board of Commissioners, training or seminars at home and abroad and get a reference in the form of magazines, books of knowledge, and the Internet as the Audit Committee’s Library.
Rapat Komite Audit dan GCG
218
The Audit Committee is authorized to:
Meeting of Audit and GCG Committee
Dalam melaksanakan kegiatannya, Komite Audit dan GCG mengadakan pertemuan secara berkala dan bekerjasama dengan Satuan Audit Internal untuk menjamin kesiapan, ketersediaan data dan informasi, sehingga kondisi Perusahaan dapat diketahui dengan baik oleh Dewan Komisaris.Dalam pelaksanaan rapat Komite Audit dan GCG dapat mengundang Manajemen melalui Satuan Audit Internal untuk memberikan informasi yang diperlukan.
In conducting its activities, the Audit and GCG Committee meets regularly and cooperate with the Internal Audit Unit to ensure readiness, availability of data and information, so that the Company’s condition can be determined by Board of Commissioners. Audit and GCG Committee can invite Management via Internal Audit Unit to provide the necessary information.
Selama tahun 2012 Komite Audit dan GCG melakukan rapat 11 (sebelas) kali masing-masing sebanyak 5 (lima) kali rapat internal, 4 (empat) kali Rapat Komite dengan mengundang Auditor Internal, dan 2 (dua) kali rapat dengan Auditor Eksternal/KAP (Deloitte/OBS). Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit dan GCG ICON+ telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Komite. Risalah rapat tersebut di tandatangani oleh peserta rapat. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
During 2012 the Audit and GCG Committee held 11 (eleven) times meeting 11, 5 (five) times internal meeting, 4 (four) times the Committee meeting by inviting the Internal Auditor, and (2) two meetings with the External Auditor/KAP (Deloitte/OBS). Decisions taken in the meeting of the Audit and the GCG Committee of ICON+ has been recorded and documented in the minutes of the Committee meetings. Minutes of the meeting was signed by the meeting participants. Differences of opinion (dissenting opinion) that occurred at the meeting will be included in the minutes of the meeting and the reasons of the dissent.
Adapun tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit dan GCG beserta agenda rapat yang dibahas selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
The attendance of each member of the Audit and the GCG Committee discussed the agenda in 2012 as follows:
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
CORPORATE GOVERNANCE
Komite Audit dan GCG Audit and GCG Committee
Tanggal Rapat Meeting Date
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Moestafa Nadjib
Bambang Adi Winarso
Satriyo Wibowo
Burman Abadi
-
13 Januari (13 January) 6 Maret (6 March)
-
-
-
-
29 Maret (29 March) 4 April (4 April) 3 Mei (3 May)
30 Mei (3 May)
Agenda
Irsan Amir
4 Januari (4 January)
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
-
Aspek Pemasaran (Procurement Aspect) Perkembangan proyek USO Desa Dering dan Desa Pinter (Progress of Ringing and Smart Villages of USO)
-
-
6 Juni (6 June)
-
25 Juni (25 June)
Aspek Pengadaan (Procurement Aspect)
Shareholders Loan (SHL) dalam proyek USO Koordinasi dengan Auditor Internal (Shareholders Loan (SHL) in USO Project. Coordinate with Internal Auditor) -
10 Juli (10 July)
Koordinasi dengan Auditor Internal (Coordinate with Internal Auditor)
17 Juli (17 July)
Laporan Manajemen (LM) TW.2 (Management Report for second quarter)
9 Agustus (9 August)
Koordinasi dengan Auditor Internal (Coordinate with Internal Auditor)
9 Oktober (9 October)
Koordinasi dengan Auditor Internal (Coordinate with Internal Auditor)
22 November (22 November)
-
Komunikasi Auditor Eksternal dengan Dewan Komisaris (Communicate with External Auditor and Board of Commissioners)
Program
Program Kerja Dengan mempertimbangkan intensitas kegiatan manajemen dan Dewan Komisaris, Rencana Kerja Komite Audit 2012 sebagai berikut: 1. Finalisasi Draft Piagam Komite Audit dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan. 2. Melakukan komunikasi dengan Auditor Eksternal/KAP dalam melakukan Audit Umum dan Audit Kepatuhan tahun buku 2012. 3. Melakukan pendalaman Proses Bisnis Perusahaan Bidang Niaga dengan mengundang para Manajer di lingkungan Direktorat Niaga dalam Rapat Komite Audit untuk mengidentifikasi titik-titik strategis dalam proses bisnis perusahaan yang pelaksanaannya 4. Melakukan Rapat Komite Audit dengan mengundang Auditor Internal secara berkala untuk mendapatkan informasi terkini mengenai hasilhasil pemeriksaan dan tindak lanjut penyelesaiannya serta menyampaikan saran-saran yang perlu.
Audit Committee Plan in 2012 as follows: 1. Finalization of the Draft Charter of the Audit Committee and submit to the Board of Commissioners for approval and ratification. 2. Communicating with the External Auditor/Audit Firm in conducting General and Audit Compliance for fiscal year 2012. 3. Doing Business Process deepening of the Commercial of the Company by inviting the Manager in the Directorate of Commerce for the Audit Committee Meeting to identify strategic points in the execution of business processes that companies need more management attention and need to be audited by the Internal Auditor. 4. Conducting meetings with the Audit Committee invites Internal Auditor regularly to get the latest information on the results of the examination and follow-up settlement and submit the necessary suggestions.
ANNUAL REPORT
219
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN KOMITE AUDIT DAN GCG LAPORAN KOMITE AUDIT DAN GCG
5. Telah atau evaluasi Bulanan atau Triwulanan dan Tahunan tentang hasil audit, Kinerja ICON+, Proses Bisnis, Investasi, dll.
5. Studying/evaluating Monthly/Quarterly and Annual results of the audit of ICON+ such as Performance, Process Business, Investment.
6. Rapat rutin bulanan dijadwalkan pada setiap bulan yang bersangkutan untuk membahas materi bulan sebelumnya.
6. Meetings on a monthly basis to discuss the concerned matter in the previous month.
7. Membuat Laporan Komite Audit kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas periode bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Desember 2012.
Rencana Kerja Komite Audit Tahun 2012
Audit Committee Program in 2012
1. Melakukan telaah dan analisa Laporan Manajemen Tahun Buku 2012 dan Laporan Keuangan Audited Tahun Buku 2011/2012.
1. Conducting research and analysis Management Report for Fiscal Year 2012 and the Audited Financial Statements for Fiscal Year 2011/2012.
2. Melakukan telaah dan analisa Laporan Manajemen per Triwulan Tahun 2012 dan Laporan Keuangan un-audited Tahun 2012.
2. Undertakes a review and analysis of Quarterly Management Report for 2012 and un-audited Financial Statements for 2012.
3. Membahas Laporan Manajemen Tahun 2012 (audited) dan Laporan Manajemen (un-audited) dengan Manajemen Eksekutif terkait.
3. Discussing Management Report for 2012 (audited) and Management Report (un-audited) associated with the Executive Management.
4. Menyiapkan Laporan Manajemen Tahun 2012 (audited) dan Laporan Manajemen Tahun 2012 (un-audited) dengan Manajemen Eksekutif terkait.
4. Setting up the Management Report for 2012 (audited) and Management Report for 2012 (un-audited) associated with the Executive Management.
5. Melakukan Rapat Komite Audit dengan mengundang Auditor Internal untuk membahas Program Kerja Audit 2012, Hasil Audit 2012, Monitoring tindak lanjut Auditee atas temuan-temuan Auditor Internal dan Auditor Eksternal serta memberikan saran-saran yang perlu. 6. Melakukan pendalaman Proses Bisnis Perusahaan Bidang Operasi dan bidang pengadaan dengan mengundang para Manajer di lingkungan Direktorat Operasi dalam Rapat Komite Audit untuk mengidentifikasi titik-titik strategis dalam proses bisnis perusahaan yang pelaksanaannya perlu lebih mendapatkan perhatian manajemen dan perlu diaudit oleh Auditor Internal.
220
7. Making reports to the Audit Committee of the Board of Commissioners for the performance of duties in the period of January 2012 to December 2012.
ANNUAL REPORT
5. Conducting meetings with the Audit Committee invites the Internal Auditor to discuss the Audit Program for 2012, the Audit Results for 2012, and Monitoring follow-up on findings of Internal Auditor and the External Auditor and provide necessary suggestions. 6. Doing Business Process deepening the Operations and procurement of the Company by inviting the Manager in the Directorate of Operations for the Audit Committee Meeting to identify strategic points in the enterprise business process execution needs more management’s attention and need to be audited by the Internal Auditor.
REPORT TO THE SHAREHOLDER
7. Melakukan bulanan.
Rapat
COMPANY PROFILE
Komite
Audit
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
secara
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
rutin
7. Conducting Regular Meetings of Audit Committee monthly.
8. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan untuk memberikan saran atau rekomendasi kepada Direksi perusahaan berdasarkan hasil telaah atau analisa yang dilakukan Komite Audit.
8. Providing input to the Board of Commissioners as an ingredient to give advice/recommendations to the Board of Directors of the company based on the review/analysis conducted by Audit Committee.
9. Membuat Laporan Komite Audit kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas tahun 2012.
9. Making reports to the Board of Audit Committee on the implementation of tasks in 2012.
10.Mengadakan kunjungan kerja.
10. Working visits.
Laporan Kerja Komite Audit dan GCG
Report of the Audit and GCG Committee
Hampir seluruh program kerja Komite Audit Tahun 2012 terlaksana sesuai rencana, kecuali program kunjungan lapangan yang belum dapat direalisasikan karena perlu menyesuaikan dengan rencana kerja Auditor Internal.
Almost all the Audit Committee's program for 2012 implemented according to plan, except for field trip programs that could not be realized because the need to adjust the plan of Internal Auditor.
Berdasarkan hasil telaah yang dilakukan dalam rapat-rapat komite, berdasarkan Laporan, informasi data yang diperoleh, hal-hal yang perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti. Selama tahun 2012, Komite Audit dan GCG telah melakukan telaah dan memberikan saran atau rekomendasi antara lain: NO
1
Program SDM Audit Internal / Internal Audit on Human Resources
Based on the results of a study carried out in committee meetings, based on reports, information data obtained, the things that need to be considered and acted upon. During 2012, the Audit and GCG Committee has done a study and provide suggestions or recommendations, include:
Uraian/Description a. Manajemen harus mengintensifkan fungsi Auditor Internal untuk lebih fokus pada proses bisnis yang memberikan hasil, manfaat, dan dampak positif yang optimal bagi kinerja Perusahaan (Risk Based Audit). (Management must intensify Internal Auditor functions to focus on business processes that deliver results, benefits, and positive impact for the optimal performance of the Company (Risk Based Audit).) b. Membuat sistem monitoring atas tindak lanjut temuan Auditor Internal. (Creating a monitoring system on the follow-up findings of the Internal Auditor. Findings of a relatively significant and strategic or no indication of fraud, the Board of Directors will follow up (follow-up orders, commands special examination, giving sanction to the auditee/responsible officers and others).) c. Untuk temuan-temuan yang relatif signifikan dan strategis atau ada indikasi fraud, agar Direksi menindaklanjuti (perintah tindak lanjut, perintah pemeriksaan khusus, pemberian sangsi kepada auditee/pejabat yang bertanggungjawab dan lain-lain). (It is suggested that for the next (2012) Regular Report of the Internal Audit in a systematic and standardized format of suitable best practice companies in Indonesia/PLN.) d. Disarankan agar untuk selanjutnya (tahun 2012) Laporan Barkala Audit Internal dilakukan dalam sistematika dan format yang baku sesuai best practice perusahaan di Indonesia/PLN. (Disarankan agar untuk selanjutnya (tahun 2012) Laporan Barkala Audit Internal dilakukan dalam sistematika dan format yang baku sesuai best practice perusahaan di Indonesia/PLN)
2
Program training dan sertifikasi Dalam pelaksanaannya harus diingat khususnya untuk program sertifikasi profesi, agar dilakukan dengan selektif dan disertai dengan program untuk peningkatan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, agar keberhasilan dalam mendapatkan sertifikat profesi tersebut tidak mempermudah karyawan tersebut pindah kerja ke perusahaan lain. (It should be remembered especially for / Training Program and professional certification programs, so it was done selectively and accompanied by programs to increase employee loyalty to the certification for employee company, in order to gain success in the professional certificate does ) profesi untuk karyawan.
3
Jadwal Proyek USO / Project Schedule of USO
Jadwal penyelesaian proyek USO Desa Berdering mengalami keterlambatan, sehingga mendapatkan penalty keterlambatan (denda). Selanjutnya juga perlu disampaikan hampir pastinya wan-prestasi Perusahaan atas pelaksanaan proyek USO paket 1 dan 2 beserta resiko yang menyertainya dan kemungkinan salahnya penafsiran Manajemen atas pelaksanaan proyek USO seperti yang sudah disampaikan dalam surat KA kepada Dewan Komisaris. (Project completion schedule on Ringing Village has been delayed, so will getting a delay penalty (fine). Furthermore, it also almost certainly default for project implementation of package 1 and 2 of USO along with the accompanying risks and the possibility of wrong interpretation of the implementation of project management of USO as we said in the letter to the Board of Commissioners.)
ANNUAL REPORT
221
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN KOMITE AUDIT DAN GCG LAPORAN KOMITE AUDIT DAN GCG
NO
4
Program Pengamanan Pendapatan (Securing Revenue)
Uraian/Description a) Pengadaan Material Pendukung(Material Procurement Support) Dilakukan Pengadaan Material pendukung secara antisipatif (tidak hanya berdasarkan SO) dengan juga mempertimbangkan SALES PLAN.(Procurement is done by supporting anticipatory (not just based on Service Order) but also consider Sales Plan.) b) Sistem Distribusi Material Pendukung (Supporting Material Distribution System) Dilakukan telaah untuk mendapatkan sistem pendistribusian material pendukung yang paling efektif guna menghindari kekosongan material di suatu area pemasaran sementara di area lainnya terjadi penumpukan (Carried out a review to obtain the distribution system of the most effective support material in order to avoid a vacuum in them less material area while there is accumulation in other areas) c) Organisasi dan SDM (Organization and Human Resources) Perlu dilakukan kajian mendalam dan membandingkan dengan best practice perusahaan lain yang sejenis dalam hal: (Need to be conducted in-depth review and compare the best practices of other similar companies in terms of:) • Untuk memperpendek jalur komunikasi internal/proses bisnis, perlu dipertimbangkan untuk menempatkan bidang aktivasi dan bidang pemasaran dalam satu direktorat/divisi (perlu telah khusus berdasarkan best practice) (To shorten the lines of communication internal/business process, need to be considered to put the activation field and the field of marketing in the directorate/division (need special study based on best practice)) • Mengingat cakupan area pemasaran yang sangat luas, perlu dipertimbangkan agar setiap area pelayanan dilengkapi dengan fungsi aktivasi sendiri. (Given the scope of sales is very broad area, should be considered that each area of service is equipped with its own activation function.) • Jumlah SDM yang paling memadai/optimal (What is the number of the most adequate/optimal human resources)
5
Keuangan (Finance)
• Mengutamakan penyelesaian tindak-lanjut temuan Audit.(Prioritize the completion of the follow-up audit findings.) • Memperbaiki SOP kerja antar bagian yang terkait dengan pencatatan keuangan.(Improving Standard Operating Procedures for inter-related parts of the financial records.) • Menyelesaikan masalah implementasi SAP.(Troubleshooting implementation of SAP)
6
Pemasaran (Marketing)
a) Service Level Agreement (SLA) Tingkat SLA yang rendah (dibawah standar/best practice) menjadi hambatan dalam tugas-tugas pemasaran dan menyebabkan kehilangan peluang untuk memanfaatkan potensi repeat order (layanan tambahan) dari pelanggan eksisting yang potensinya cukup besar. (Low Service Level Agreement (below the standards/best practices) are impediments to sales tasks and leads to losing the opportunity to harness the potential of repeat orders (additional service) of existing customers whose potential is quite large) b) Coverage Area • Apabila tersedia dana yang cukup untuk investasi, direkomendasikan untuk segera melakukan perluasan coverage area di daerah-daerah yang telah ditandai sebagai area pemasaran yang sangat potensial berdasarkan hasil pemetaan/survai pasar. Hal ini diperlukan untuk mempertahankan keuntungan komparatif perusahaan dibandingkankompetitor yang ada sekaligus mendukung program pemasaran tahun 2012. (If sufficient funds available for investment, it is recommended to immediately expand its coverage area in areas that have been characterized as a potential area of marketing that is based on the results of the mapping/surveying market. It is necessary to maintain the company a comparative advantage over existing competitors as well as support the marketing program in 2012)
222
Penilaian Kinerja Komite Audit dan GCG Tahun 2012
Performance assessment of Audit and GCG Committee in 2012
Penilaian kinerja Komite Audit dan GCG dilakukan oleh Dewan Komisaris. Penilaian kinerja oleh Dewan Komisaris dilakukan sesuai dengan hasil pencapaian realisasi program kerja Komite Audit dan GCG tahun 2012 dibandingkan dengan rencana kerja yang ditetapkan di awal tahun. Hasil evaluasi kinerja tersebut menjadi bahan pertimbangan pengangkatan dan/atau pemberhentian anggota Komite Audit dan GCG yang bersangkutan.
Performance appraisal of Audit and GCG Committee was conducted by the Board of Commissioners. Performance assessment by the Board of Commissioners in accordance with the result of the realization of the program of work of the Audit and GCG Committee in 2012 compared with the work plan established at the beginning of the year. The performance evaluation results become consideration for the appointment and/or dismissal of concerned members of the Audit and GCG Committee
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
LAPORAN KOMITE MANAJEMEN RISIKO DAN SISTEM REMUNERASI THE REPORT OF THE RISK MANAGEMENT AND REMUNERATION SYSTEM COMMITTEE Komite Manajemen Risiko dan Sistem Remunerasi adalah komite di bawah Dewan Komisaris, yang berperan membantu memberikan pendapat terhadap pelaksanaan kebijakan manajemen risiko, mengidentifikasi hal-hal yang terkait dengan pengawasan risiko yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, melakukan kajian terhadap sistem remunerasi dan melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.
The Risk Management and Remuneration System Committee is a committee under the Board of Commissioners, whose role is to help provide an opinion on the implementation of risk management policies, to identify issues related to the oversight of risk that requires the attention of the Board of Commissioners, a review of the remuneration system and perform other duties related to the duties of the Board of Commissioners.
Dengan menimbang Surat Menteri BUMN yang mengatur bahwa Badan Usaha Milik Negara dipersyaratkan memiliki 2 (dua) komite, yaitu Komite Audit dan Komite lainnya. Berdasarkan ketentuan tersebut ICON+ telah melakukan penyedehanaan jumlah komite dari yang sebelumnya berjumlah 2 (dua) Komite menjadi 1 (satu) Komite yang mana keberadaan Komite Manajemen Risiko dan Sistem Remunerasi ditiadakan mengacu pada No.01.K/DEKOM/2012 tentang Pembubaran Komite Manajemen Risiko dan Sistem Remunerasi. Namun demikian fungsi komite tersebut dijalankan oleh Dewan Komisaris.
In light of the Minister of State-Owned Enterprise’s letter which stipulates that State-Owned Enterprises are required to have two (2) committees, namely the Audit Committee and other Committees. Under that provisions, ICON+ has simplify the amount of the previous committee amounted to 2 (two) Committee to be 1 (one) Committee where the existence of the Risk Management and Remuneration System Committee dispensed refers to Decree of the Board of Commissioner No.01.K/DEKOM/2012 on the Dissolution of the Risk Management and Remuneration System Committee. However, the function of the committee is run by the Board of Commissioners.
SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
THE SECRETARY TO THE BOARD OF COMMISSIONERS
Sekretaris Dewan Komisaris ICON+ berperan dalam mendukung kelancaran administrasi atas pelaksanaan fungsi pengawasan dan penasehatan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi, mengkoordinasikan penyediaan informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris serta menjadi pejabat penghubung Dewan Komisaris dengan Direksi dan manajemen di bawahnya.
Secretary to the Board of Commissioners of ICON+ is supported administrative role in the implementation of the monitoring and advisory functions performed by the Board of Commissioners. The Secretary to the Board of Commissioners is responsible for conducting administrative, coordinating the provision of necessary information to the Board of Commissioners and acted as liaison officer for the Board of Commissioners with the Board of Directors and its management beneath it.
Profil dan Struktur Organisasi Sekretaris Dewan Komisaris
The Profile and Organizational Structure of the Secretary to the Board of Commissioners
Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris ICON+. Berikut profil ringkas Sekretaris Dewan Komisaris tahun 2012
The Secretary to the Board of Commissioners is appointed by the Decree of the Board of Commissioners of ICON+. The brief profile of the Secretary to the Board of Commissioners in 2012:
ANNUAL REPORT
223
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
THE SECRETARY TO THE BOARD OF COMMISSIONERS
Didi Ali Achmadi Sekretaris Dewan Komisaris | Sekretaris Dewan Komisaris Lahir :
Born :
Semarang, 8 Maret 1955
Semarang, 8 March 1955
Pendidikan:
Education :
S2 Teknik Listrik
Master Degree of Electro Engineering
RIwayat Pekerjaan:
RIwayat Pekerjaan:
2011 - Sekarang:
2011 - Now:
Sekretaris Dewan Komisaris ICON+
Secretary to the Board of Commissioners of ICON+
2004 - 2011:
2004 - 2011:
Sekretaris Perusahaan ICON+
Corporate Secretary of ICON+
2003 - 2004:
2003 - 2004:
Manajer Utama Business Development ICON+
Senior Manager of Business Development of
2000- 2003:
ICON+
Manajer Utama Teknologi ICON+
2000- 2003:
1995 - 2000:
Senior Manager of Information Technology of
Kepala Dinas SCADA PT PLN (Persero) P3B Jawa
ICON+
Bali
1995 - 2000: Head of Department of SCADA of PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali
Dalam struktur organisasi Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris
Within the organizational structure, the Secretary to the Board of Commissioners is responsible directly to the Board of Commissioners
Pedoman Kerja dan Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris
Duties Guidelines and Responsibilities of the Secretary to the Board of Commissioners
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Dewan Komisaris mengacu pada Pedoman Kerja yang tercantum dalam Board Manual. Pedoman tersebut mengatur mengenai tugas dan tanggungjawab Sekretaris Dewan Komisaris untuk:
In performing its duties, the Secretary to the Board of Commissioners refers to the Manual Guidelines Manual listed in the Board Manual. The guidelines govern the duties and responsibilities of the Secretary to the Board of Commissioners to:
a. Menyelenggarakan kegiatan administrasi dan kesekretariatan di lingkungan Dewan Komisaris.
a. Carry out administrative and secretarial duties of the Board of Commissioners. b. Coordinate the provision of information required by the Board of Commissioners, as well as periodic reports of the Board of Directors/other information concerning the Company. c. Conduct meetings of the Board of Commissioners; include preparing and sending invitations, meeting materials delivery and record of minutes of meetings. d. Administer minutes of meetings of the Board of Commissioners and other documents and send the results of the meeting decision to the concerned parties
b. Mengkoordinasikan penyediaan informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris, seperti laporan berkala dari Direksi serta laporan/informasi lainnya mengenai Perusahaan. c. Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris, termasuk menyiapkan dan mengiriman undangan, penyampaian materi rapat serta pembuatan risalah rapat. d. Mengadministrasikan risalah rapat dan dokumen Dewan Komisaris lainnya serta mengirimkan hasil-hasil keputusan rapat kepada pihak-pihak yang berkepentingan
224
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Kegiatan Sekretaris Dewan Komisaris di Tahun 2012
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
The Event of the Secretary to the Board of Commissioners in 2012
Selama tahun 2012, Sekretaris Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
During 2012, the Secretary to the Board of Commissioners has conducted the following events:
a. Mempersiapkan dan menghadiri kegiatan RUPS ICON+ meliputi RUPS RKAP 2012, RUPS Pertanggungjawaban Laporan Tahunan Tahun Buku 2011.
a. Prepare and attend events include Annual General Meeting of Shareholders of ICON+ include Annual General Meeting of Shareholders of Corporate Budget Working Plan / RKAP 2012, Annual General Meeting of Shareholders of Accountability Report for Fiscal Year 2011.
b. Mempersiapkan kegiatan kunjungan Dewan Komisaris ke lapangan, antara lain kunjungan ke proyek USO Desa Dering di Sulawesi Utara, Kantor Regional Sumatera Bagian Tengah dan Utara, serta kunjungan kerja pengelolaan Jaringan FO di Jakarta c. Mempersiapkan kegiatan program pengembangan bagi Dewan Komisaris. d. Menyelenggarakan 14 (empat belas) kali rapat Dewan Komisaris dengan Direksi ICON+. e. Melakukan koordinasi penyediaan informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris. f. Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris, termasuk menyiapkan dan mengirimkan undangan, penyampaian materi rapat serta pembuatan risalah rapat. g. Mendokumentasikan risalah rapat dan dokumen Dewan Komisaris lainnya serta mengirimkan hasil-hasil keputusan rapat kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain terdiri dari: a. Surat masuk
: 69 pucuk
b. Surat Keluar
: 126 pucuk
c. Rekomendasi/Persetujuan Komisaris : 3 pucuk d. Surat Keputusan (SK)
: 2 pucuk
b. Prepare outreach activities of the Board of Commissioners to the field, such as a visit to the Ringing village of USO project in North Sulawesi, Central Sumatra Regional Office and the North, as well as working visit of fiber optic network management at Jakarta. c. Prepare the program events for the development of the Board of Commissioners. d. Hold 14 (fourteen) meetings between the Board of Commissioners with Board of Directors of ICON+. e. Coordinate the provision of information required by the Board of Commissioners. f. Hold meetings of the Board of Commissioners, include preparing and sending invitations, meeting materials delivery and record minutes of meetings. g. Administer minutes of meetings of the Board of Commissioners and other documents and send the results of the meeting decision to the concerned parties, include the following: a. Incoming letter
: 69 sheets
b. Outgoing letter
: 126 sheets
c. Recommendation Approval of the Board of Commissioner
:
3 sheets
d. Decree
:
2 sheets
ANNUAL REPORT
225
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
226
Sebagai perusahaan penyedia solusi TIK dengan memberikan pelayanan yang terbaik serta memberi kontribusi terhadap perkembangan telekomunikasi nasional, ICON+ menerapkan sistem pengendalian internal yang diarahkan untuk dapat memberikan suatu keyakinan bahwa perusahaan memiliki catatan keuangan dalam penyusunan laporan keuangan yang akurat, penggunaan aset sesuai dengan peruntukkannya dan mematuhi peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
As a leading provider of Information, Communication, and Technology solutions to provide the best service and contribute to the development of national telecommunications, ICON+ implement internal control system aimed to provide an assurance that the company has the financial records in the preparation of accurate financial statements, the use of the asset in accordance with their distribution and comply with regulations applicable legislation.
Sistem pengendalian intern ICON+ melibatkan seluruh unsur dalam perusahaan, meliputi Dewan Komisaris, Direksi, manajemen senior dan seluruh pegawai dalam perusahaan mengacu pada prinsip-prinsip COSOInternal Control-Integrated Framework. Direksi ICON+ menerapkan sistem pengendalian internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur perusahaan secara konsisten, baik terkait dengan kegiatan usaha perusahaan, manajemen risiko, perencanaan strategis yang akurat, pembagian tugas dan pendelegasian wewenang yang jelas, serta kebijakan akuntansi yang memadai. Sedangkan Dewan Komisaris mengawasi kecukupan dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian yang dibantu oleh Komite Audit dan GCG.
The Internal control system of ICON+ involves all elements of the company, including the Board of Commissioners, Board of Directors, senior management and all employees in the company refers to the principles of the COSO-Internal Control-Integrated Framework. The Board of Directors of ICON+ implement internal control system through the implementation of company policies and procedures consistently, both related to the company's business activities, risk management, accurate strategic planning, clear division of duties and delegation of authority, and appropriate accounting policies. While the Board of Commissioners oversees the adequacy and fairness of the financial statements, the management of risk with respect to the precautionary principle assisting by the Audit Committee and the Good Corporate Governance.
Sejalan dengan penerapan sistem pengendalian internal yang efektif, ICON+ telah memiliki fungsi Satuan Audit Internal (SAI) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam pengendalian internal secara keseluruhan. Pada dasarnya, lingkup kegiatan SAI adalah untuk memastikan bahwa pemantauan sistem pengendalian internal dilakukan secara efektif dan konsisten oleh seluruh jajaran manajemen.
In line with the implementation of an effective system of internal control, ICON+ has function of the Internal Audit Unit (SAI) as an integral part in the overall internal control. Basically, the scope of activities of Internal Audit Unit is to ensure that the monitoring system of internal control performed effectively and consistently by all levels of management.
Sebagai pedoman operasional penyelenggaraan sistem pengendalian intern, Direksi ICON+ telah menerbitkan Kebijakan Sistem Pengendalian Intern yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 033/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 tanggal 5 Maret 2012, yang mengatur aspek sebagai berikut:
As an operational guideline implementation system of internal control, the Board of Directors of ICON+ has published Internal Control System policy set forth in the Decree of the Board of Directors No. 033/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 dated March 5, 2012, which regulates the following aspects:
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
a. Memberlakukan Pedoman Pelaksanaan Audit Internal ICON+
a. Adopt Guidelines on Implementation for Internal Audit of ICON+
b. Pedoman Pelaksanaan Audit Internal menjadi acuan dalam menjalankan kegiatan pemeriksaan sehingga diperoleh kesamaan kerangka dalam pelaksanaan tugas
b. Guidelines on Implementation of Internal Audit become the reference in the course of the examination in order to obtain equality in the framework of implementation of tasks
c. Segala sesuatu yang tidak diatur dan/atau belum cukup diatur dalam kkeputusan ini, akan diatur tersendiri oleh keputusan Direksi ICON+
c. Anything that is not regulated and/or not sufficient provided in this decision, the decision will be regulated by the Board of Directors of ICON+
d. Dalam hal ditemukan prosedur atau pedoman yang menyimpang dari isi Pedoman Pelaksanaan Audit Internal, maka tindakan yang diambil akan selalu mengacu peraturan dan kebijakan yang berlaku di Perusahaan.
d. In the event procedures or guidelines is deviated from the content of the Guidelines on Implementation for Internal Audit, the actions taken will always refer to the rules and policies applicable to the Company.
Adapun skema sistem pengendalian intern ICON+ dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
The internal control system scheme of ICON+ can be seen in the image below:
Penyusunan Program Kerja Audit Tahunan(PKAT)
Pekerjaan di Tempat AI Audit Internal In Charge
Scheme of Annual Auditor Work Program
Pekerjaan di Tempat Auditee Auditee In Charge
Laporan Realisasi PKAT Pembentukan Tim
Pelaksanaan Pemeriksaan
Team Formation
Auditor Inspection Program
Persiapan Audit
Penyusunan Laporan Audit Internal (LAI)
Audit Preparation
Realisation for Internal Audit Document work Program
Preparation for Internal Audit Document
Pemantauan Tindak Lanjut Penyusunan Program Kerja Audit (PKA)
Pembahasan LAI dengan Auditee (Exit Meeting)
Preparation for Audit Work Program
Exit Meeting Between Internal Audit & Auditee
Persentasi PKA oleh Tim Kepada Auditee (Open Meeting) Audit Presentation by The Auditee
Follow up Program
Finalisasi LAI The Finalization of Audit Report
Persentasi LAI oleh Tim kepada Kepala Audit Internal Presentation of Audit Report by The Head of Internal Auditor
Penyusunan Monitoring Hasil Audit (MHA) Preparation of Audit Result
Pelaksanaan Tindak Lanjut oleh Auditee Follow up Program by Auditee
ANNUAL REPORT
227
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL INTERNAL CONTROL SYSTEM
Lingkungan Pengendalian
The Controlling Scope
Lingkungan pengendalian yang ditetapkan ICON+ dalam penerapan sistem pengendalian internal mencakup:
The controlling scope is set by ICON+ within the implementation of internal control system includes:
a. Efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional b. Keandalan dan integritas informasi c Kepatuhan terhadap peraturan perundang-
activities b. Reliability and integrity of information c. Compliance with the applicable laws and
undangan yang berlaku
regulations
d. Pengamanan aset perusahaan e. Memastikan sejauh mana sasaran dan tujuan serta kegiatan operasi telah ditetapkan dan dijalankan sesuai tujuan dan sasaran organisasi. f. Mereview kegiatan operasi dan program untuk memastikan sampai sejauh mana hasil-hasil yang diperoleh, konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
d. Safe keeping of enterprise assets e. Ensure goals and objectives as well as the extent of operational activities and conducted appropriate set of goals and objectives of the organization. f. Review operational activities and programs to ensure to what extent the results obtained, consistent with the appointed goals and targets.
g. Mengevaluasi sistem pengendalian intern dengan kriteria yang memadai
g. Evaluating internal operating system with sufficient
Penilaian Risiko
Risk Assessment
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, ICON+ memiliki potensi risiko yang melekat dalam kegiatan bisnisnya baik dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal, sehingga menjadi kewajiban perusahaan untuk terus mengidentifikasi dan mengukur risiko tersebut secara berkala.
228
a. Effectiveness and efficiency of operational
ANNUAL REPORT
criteria
In conducting its business activities, ICON+ has the potential risks inherent in its business activities either influenced by internal and external factors, thus the duty of the company to continue to identify and quantify the risks on a regular basis
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Aktifitas Pengendalian
Controlling Activities
Aktivitas pengendalian ICON+ dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
Controlling activities of ICON+ are carried out through the following activities:
a. Mengidentifikasi informasi Auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang memadai, handal, relevan dan berguna untuk mencapai sasaran penugasan.
a. Identify information Internal auditors should identify sufficient information, reliable, relevant and useful to achieve the target assignment.
b. Analisis dan evaluasi Auditor internal harus mendasarkan kesimpulan dan hasil penugasan pada analisis dan evaluasi yang tepat
b. Analysis and evaluation Internal auditors should base conclusions and engagement results on appropriate analyzes and evaluations
c Dokumentasi dan informasi Auditor internal harus mendokumentasikan informasi yang relevan untuk mendukung kesimpulan dan hasil penugasan
c. Documentation and information Internal auditors should document relevant infomation to support the conclusions and engagement results
d. Supervisi penugasan Setiap penugasan harus disupervisi dengan tepat untuk memastikan tercapainya sasaran, terjaminnya kualitas, dan meningkatkan kemampuan staf.
d. Supervise assignment. Each assignment should be properly supervised to ensure achievement of objectives, quality assurance, and improve the ability of the staff.
Informasi dan Komunikasi
Information and Communication
Auditor internal harus mengkomunikasikan agar penugasannya tepat waktu. Komunikasi harus mencakup sasaran dan lingkup penugasan, kesimpulan, rekomendasi dan rencana tindakannya. Komunikasi yang disampaikan secara tertulis maupun lisan dan dilakukan secara akurat, obyektif, jelas, ringkas, lengkap dan tepat waktu.
Internal auditor should communicate the assignment on time. Communication should include objectives and scope of t h e assignment, conclus i o n s , recommendations and plan of action. Communication include written and verbal and should be done in an accurate, objective, clear, concise, complete and on time.
ANNUAL REPORT
229
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL INTERNAL CONTROL SYSTEM
Pemantauan
Monitoring
Penanggung jawab fungsi audit internal harus menyusun dan menjaga sistem untuk memantau tindak lanjut hasil penugasan yang telah dikomunikasikan kepada manajemen perusahaan.
The responsible person for internal audit function should establish and maintain system to monitor the follow-up results of the assignment which has been communicated to the company’s management.
Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
Evaluation of Internal Control Systems
Dalam rangka meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal, ICON+ telah melakukan kegiatan dan upaya yaitu melakukan monitoring hasil audit dan tindak lanjut yang telah dilakukan oleh auditee.
In order to improve the effectiveness of the internal control system, ICON+ has conducted activities and efforts that monitor and follow up the results of the audit conducted by the auditee.
LAPORAN AUDIT INTERNAL LAPORAN AUDIT INTERNAL
230
Satuan Audit Internal (SAI)
Satuan Audit Internal (SAI)
ICON+ telah membentuk Satuan Audit Internal(SAI) berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.002/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 tanggal 24 Januari 2011 tentang Struktur Organisasi ICON+ bahwa SAI adalah unit satu tingkat di bawah Direksi, yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Keberadaan dan tugas SAI mengacu kepada Undang-undang RI No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Peraturan Menteri BUMN No.01/MBU tahun 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN.
ICON+ has established the Internal Audit Unit (SAI) based on the Decree of the Board of Directors No. 002/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 dated January 24, 2011 on the Organizational Structure of ICON+ that SAI is unit below the Board of Directors, which is responsible directly to the President Director. Existence and duties of Internal Audit Unit refers to Act No.19 of 2003 on State-Owned Enterprises (SOE) and state regulation No. 01/MBU in 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in the state.
SAI bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan mendorong terciptanya Good Corporate Governance dalam penyelenggaraan perusahaan. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan dengan membantu manajemen perusahaan dalam upaya mencapai Visi dan Misi perusahaan melalui kajian dan analisa yang dilakukan, pendapat dan saran serta berbagai informasi yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan serta kerjasama diantara semua unit kerja di lingkungan perusahaan mengenai pentingnya pengawasan yang efektif.
Internal Audit Unit aims to provide added value for the company and promote the creation of good corporate governance in the administration of the company. Achievement of these goals is done by assisting management in achieving the company's vision and mission of the company through the study and analysis, opinions and advice as well as a variety of information obtained during the investigation and cooperation among all units within the company about the importance of effective supervision.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Profil Kepala SPI
Profil Kepala SPI
Dalam pelaksanaan kegiatannya, SAI dipimpin oleh seorang Manajer yang dijabat oleh Kommie Hasan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan secara fungsional dapat bekerja sama dengan Komite Audit. Pengangkatan Kepala SPI ICON+ ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.002/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 tanggal 24 Januari 2011.
In the implementation of its activities, Internal Audit Unit was leading by a manager, Mr. Kommie Hasan who is directly responsible to the President Director and functionally working with the Audit Committee. Appointment of Head of Internal Audit of ICON+ was determined by Decree of the Board of Directors No. 002/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 dated January 24, 2011.
Kommie Hasan Manajer Audit Internal | Internal A Lahir :
Born:
Sumenep, 19 Juli 1960
Sumenep, 19 July 1960
Pendidikan:
Education:
S1 Teknik Elektronika, Universitas Widya Mandala
Bachelor of Electro Engineering , Universitas
Surabaya
Widya Mandala Surabaya
RIwayat Pekerjaan:
Previous Job:
Kepala Bagian Teknik PLN P3B – UPB Waru Jawa
Head of Engineering of PLN P3B - UPB Waru, East
Timur dan Bali
Java and Bali.
Perjalanan Karir:
Career:
Bergabung di ICON+ sejak tahun 2000 sebagai
Joined ICON+ since 2000 as Assistant Manager of
Asisten Manajer Perijinan dan Asuransi, Manajer
Licensing and Insurance, Regional Manager of East
Regional Jawa Timur dan Bali, Manajer Divisi
Java and Bali, Manager of Division of
Pembangunan Kantor Pusat, Manajer Pembangu-
velopment, Regional Manager of Southern Suma-
nan Wilayah Sumatera Bagian Selatan
tra.
ANNUAL REPORT
De-
231
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT REPORT
Struktur Organisasi Audit Internal
Organizational Structure of Internal Audit
Dalam struktur organisasi Perusahaan, SAI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan terpisah dengan satuan kerja operasional lainnya. Formasi SAI per 31 Desember 2012 adalah 3 (tiga) orang yang terdiri dari seorang Manajer dan 2 (dua) orang audit officer analis keuangan. Dari formasi tersebut 1 (satu) orang telah bersertifikasi profesi auditor dan 2 officer analis telah memulai untuk pembekalan profesi auditor secara bertahap.
In the organizational structure of the Company, Internal Audit Unit is responsible directly to the President Director and separately with other operational unit. The formation of Internal Audit Unit as December 31, 2012 was 3 (three) persons consisting of a manager and 2 (two) financial analyst auditor. The formation of 1 (one) person has been certified professional auditor and 2 other analysts officer have started to gradually audit profession.
Kepala Satuan Internal Audit Head of Internal Audit Unit
232
Manajer Audit
Auditor Internal
Manager of Audit
Internal Auditor
Audit Internal Operasional
ICON+ keuangan Audit Internal
Internal Audit of Operations
Internal Audit of Finance
Pedoman Kerja Audit Internal
Guidelines for Internal Audit
Dalam melaksanakan fungsinya, SAI mengacu Audit Internal Charter yang telah ditandatangani dan disetujui oleh Direktur Utama ICON+, berdasarkan Surat Nomor 02015/MI/003/PUSAT/ICON+/2011 tanggal 1 Februari 2011. Piagam Audit Internal dimaksudkan untuk memberikan pedoman mengenai tugas pokok dan fungsi Audit internal serta aspek-aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan Audit internal. Piagam Audit Internal mengatur aspek-aspek sebagai berikut:
In carrying out its functions, refer to Audit Internal Charter of Internal Audit Unit which has been signed and approved by the Board of Directors of ICON+ No. 015/MI/003/PUSAT/ICON+/2011 dated February 1, 2011. Internal Audit Charter is intended to provide guidance regarding the duties and functions of internal audit as well as aspects related to the implementation of internal audit. Internal Audit Charter regulates the following aspects:
1. Maksud dan Tujuan
1. Purpose and Objectives
2. Visi SAI
2. Vision of Internal Audit Unit
3 Misi
3. Mission
4. Sasaran Audit Internal
4. Goals of Internal Audit
5. Kedudukan SAI
5. The position of Internal Audit Unit
6. Wewenang
6. Authorities
7. Kewajiban
7. Liabilities
8. Independensi
8. The independence
9. Tanggung Jawab
9. Responsibilities
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Dokumen tersebut telah dikaji ulang dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. pelaksanaan tugas SAI juga merujuk pada standar pelaksanaan fungsi Audit Internal yang berlaku dan kode etik Auditor Internal yang ditetapkan serta seperangkat pedoman kerja, mekanisme kerja dan supervisi dalam organisasinya, yang diatur dalam: 1. Keputusan Direksi Nomor: 058/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 tentang Perubahan Susunan Organisasi PT Indonesia Comnets Plus 2. Keputusan Direksi Nomor:
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
The document has been reviewed and refined in accordance with company requirements. The duties of Internal Audit Unit also refer to the standard implementation of the Internal Audit function and the code of applicable ethics of Internal Auditor as well as a set of guidelines that set out the work, labor and supervision mechanisms in the organization below: 1. The decision of the Board of Directors No: 058/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 on the Change of Organizational Structure of PT Indonesia Comnets Plus
143/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 tentang Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan, Satuan Perencanaan Korporat, Satuan Audit Internal, Divisi dan Kantor Regional.
2. The decision of the Board of Directors No: 143/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 on the Organization Structure of Corporate Secretary, Corporate Planning Unit, Internal Audit Unit, Division and Regional Offices.
3. Pedoman Audit Internal dalam Keputusan Direksi Nomor: 033/SK/001/PUSAT/ICON+/2012 tanggal 5 Maret 2012
3. The decision of the Board of Directors on Guidelines for Internal Audit No. 033/SK/001/PUSAT/ICON+/ 2012 dated March 5, 2012
4. Kode Etik Auditor Internal
4. The Code of Ethics for Internal Auditors
5. Pedoman Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT)
5. Annual Examination Working Guidelines (PKPT) in 2012
tahun 2012
Persyaratan Menjadi Anggota Audit Internal
Requirements for Member of Internal Audit
Dalam rangka memenuhi kualitas auditor SAI yang kompeten dan menunjang keberhasilan pelaksanaan audit, Auditor Internal ICON+ telah memenuhi kualifikasi auditor antara lain memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya. Persyaratan auditor internal ICON+ antara lain:
In order to meet the quality of competent auditors and the success of the audit, Internal Audit of ICON+ has qualified auditors having integrity and professional behavior, independent, honest, and objective in the execution of his duty. Internal auditor requirements of ICON+ as follow:
1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya;
1. Have integrity and professional behavior, independent, honest, and objective in the execution of his duty;
2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dalam bidang tugasnya;
2. Have the knowledge and experience of the technical audit and other relevant disciplines in the field of duty;
3. Memahami Anggaran Dasar perusahaan yang berlaku;
ketentuan
3. Understand the company's Articles of Association and the applicable regulations;
4. Harus menunjukkan loyalitas terhadap perusahaan, namun tidak boleh terlibat dengan kegiatan atau tindakan yang menyimpang dan melanggar hukum;
4. Must show loyalty to the company, but should not be involved with activities or actions that deviate and break the law;
dan
5. Harus menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasi;
5. Should refrain from activities that may conflict with the interests of the organization;
ANNUAL REPORT
233
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT REPORT
234
6. Tidak boleh menerima imbalan dalam bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok atau mitra bisnis organisasi sehingga dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya;
6. Should not receive any compensation in any form from employees, clients, customers, suppliers or business partners so that organizations can influence professional judgment;
7. Hanya boleh melaksanakan jasa-jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya;
7. May only perform services that can be solved by using its professional competence;
8. Harus senantiasa memenuhi Standar Profesi Audit Internal dan berpedoman pada manual audit internal;
8. Must always meet the Internal Audit Profession Standards and guided by the internal audit manual;
9. Harus bersikap hati-hati dan bijaksana di dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya;
9. Should be cautious and prudent in the use of information obtained in the execution of his duty;
10.Di dalam melaporkan hasil kerjanya, harus menggunakan semua fakta-fakta penting yang diketahuinya;
10. In the report of the of audit results, must use all the existing important facts;
11. Satuan Audit Internal harus senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugasnya, serta wajib meningkatkan profesionalismenya melalui pendidikan atau pelatihan profesionalisme berkelanjutan.
11. Internal Audit Unit should continue to improve the skills and effectiveness and quality execution of their duties, and shall promote professionalism through continuous education or professional training.
Tugas Pokok, Wewenang dan Tanggung Jawab Auditor Internal
Main Duties, Authorities and Responsibilities of the Internal Auditor
Tugas pokok auditor internal adalah untuk: 1. Memberikan penilaian mengenai kecukupan dan efektivitas proses manajemen ICON+ dalam pengendalian kegiatan dan pengelolaan risiko.
The principal tasks of internal auditor include: 1. Provide an assessment of the adequacy and effectiveness of management processes of ICON+ in the control and risk management activities.
2. Melakukan hal-hal penting berkaitan dengan proses pengendalian manajemen, termasuk kemungkinan melakukan peningkatan/perbaikan pada proses pengendalian tersebut.
2. Do important things pertaining to the management control process, including the possibility of upgrading/improvement in the control process.
3. Memberikan informasi mengenai perkembangan dan hasil-hasil pelaksanaan dari rencana audit tahunan serta kecukupan sumberdaya audit kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris ICON+
3. Provide information on the development and implementation of the results of the annual audit plan and the sufficiency of audit resources to the Board of Directors and the Board of Commissioners of ICON+
4. Melakukan koordinasi dengan institusi pengendalian internal dan eksternal lainnya.
4. Coordinate with external institutions and other internal controls.
Auditor internal memiliki kewenangan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut
Internal auditors have the authority to do the following things:
1. Melakukan audit pada semua Unit Bisnis, Kantor Pusat dan Regional serta memberikan hasil evaluasi dan rekomendasi Audit.
1. Conduct audits on all Business Unit, Head Office and Regional and provide evaluation results and recommendations of the Audit.
2. Mendapatkan akses yang luas dan tidak dibatasi untuk memperoleh data informasi dari semua aktivitas perusahaan.
2. Gain access to a broad and unlimited data to obtain information on all activities of the company.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
3 Melakukan penilaian atas jalannya sistem pengendalian manajemen, pelaksanaan manajemen risiko dan GCG (Good Corporate Gorvernance) di lingkungan perusahaan. 4. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun eksternal, sehubungan dengan tugas audit. 5. Melakukan pembinaan dan pengembangan sistem dan teknis audit internal kepada staf audit internal di lingkungan perusahaan.
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
3. Conduct an assessment of the operations of the management control system, risk management and the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in the corporate environment. 4. Coordinate with relevant parties, both internal and external, with respect to the audit assignment. 5. Provide guidance and technical development of the system and the internal audit staff in corporate environments.
Perencanaan dan Realisasi Kegiatan Audit Internal Tahun 2012
Plan and Realization of The Internal Audit Activity in 2012
Audit internal telah menyusun Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) 2012 pada akhir tahun 2012 yang mencakup program kegiatanyang meliputi:
Internal Audit constructed Annual Audit Plan (PKAT) 2012 at the end of 2012 which include program as follows:
a. Audit internal dengan obyek audit mencakup Divisi, Regional dan Unit Bisnis yang ada di lingkungan ICON+, b. Peningkatan kompetensi auditor melalui sertifikasi QIA, dan c. Pelaksanaan koordinasi dengan Komite Audit dan team counterpart auditor eksternal.
a. Internal Audit with the object of the audit consist of Division, Regional and Business Unit in the environment of ICON+ b. Improve competence through auditors certification of QIA c. Implement coordination with the Audit Committee and counterpart team of external auditors.
Pelaksanaan Audit Rutin dan Audit Khusus
Regular Audit and Special Audit
Pelaksanaan audit rutin oleh auditor internal telah dilakukan dilaksanakan dengan tingkat realisasi sebesar 83%, meliputi Divisi, Regional dan Unit Bisnis sebagai berikut:
Internal auditors executed regular audit with the realization rate at 83%, include the Division, Regional and Business Unit as follows:
Divisi, Regional dan Unit Bisnis Division, Regional and Business Unit Divisi pembangunan / Division of Development
Laporan Hasil Audit / Report of Audit Result No
Tanggal Date Masih Dalam Proses / On/ Progress
001/LAI/II/2012
27 Februari 2012 / 27 February 2012
Divisi pemasaran / Division of Marketing
002/LAI/III/2012
21 Maret 2012 / 21 March 2012
RO Indonesia Timur / RO of East Indonesia
003/LAI/IV/2012
5 April 2012 / 5 April 2012
Divisi Logistik / Division of Procurement
004/LAI/V/2012
28 Mei 2012 / 28 May 2012
005/LAI/VI/2012
21 Juni 2012 / 21 June 2012
006/LAI/VII/2012
6 Juli 2012 / 6 July 2012
Divisi Operasi / Division of Operations
007/LAI/IX/2012
21 September 2012 / 21 September 2012
Jawa Barat / RO of West Java
008/LAI/IX/2012
18 September 2012 / 18 September 2012
RO Sumbagteng / RO of Central Sumatera
009/LAI/X/2012
4 Oktober 2012 / 4 October 2012
Tindak Lanjut KAP / Follow up Audit
010/LAI/XI/2012
19 November 2012 / 19 November 2012
Divisi USO / Division of USO
011/LAI/XII/2012
6 Desember 2012 / 6 December 2012
UB. STIK / Business Unit of Power RO. Jawa Timur / RO East Java
ANNUAL REPORT
235
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT REPORT
Adapun audit khusus dilakukan terhadap:
As for the special audit was conducted on: Laporan Hasil Audit / Report of Audit Result
Divisi, Regional dan Unit Bisnis Division, Regional & Business Unit
No
RO. Sumbagteng / RO of Central Sumatera
015/LAI/V/2012
8 Mei 2012 / 8 May 2012
RO Indonesia Timur/ RO of East Sumatera
016/LAI/X/2012
19 Oktober 2012 / 19 October 2012
Tanggal / Date Masih Dalam Proses / On Progress
Laporan hasil audit disampaikan oleh Audit Internal kepada Direktur Utama setiap selesai melakukan pemeriksaan. Audit Internal melakukan rapat koordinasi dengan Komite Audit setiap bulan untuk membahas hasil pemeriksanaan yang telah dilaksanakan.
Audit reports were submitted by the Head of Internal Audit to Board of Directors after finished each examination. Internal Audit conducts coordination meeting with the Audit Committee to discuss implemented examination result every month.
Tindak Lanjut Audit Internal
Follow-up Audit of Internal Audit
Dari 12 unit auditee yang direncanakan pada tahun 2012, telahterealisasi 83%, yaitu dengan pelaksanaan 10 audit rutin dan 2 audit khusus. ICON+ berkomitmen untuk terus meningkatkan penyelesaian hasil temuan audit. Sesuai dengan program kerja tahun 2012, telah dilakukan audit dengan hasil bahwa jumlah seluruh temuan selama tahun 2012 adalah sebanyak 79 temuan dan seluruhnya telah selesai ditindak lanjuti. Adapun status tindak lanjut audit operasional dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Internal Audit has realized at 83% implementation of the 10 regular audits and 2 special audits of total 12 units of planned audit in 2012. ICON+ is committed to continuously improving the completion of the audit findings. In accordance with the program in 2012, the total numbers of 79 findings have been completed and follow up. The follow-up audit of the operational status can be seen below:
Auditee
Temuan
Tindak Lanjut
Persentase
Auditee
Finding
Follow up
Percentage
Divisi pembangunan Division of Development
- Pekerjaan dilakukan terlebih dahulu sebelum SPK diterbitkan. - Perencanaan proyek yang kurang detail dan komprehensif. − Work Order (SPK) performed prior to published SPK
Telah dilakukan perbaikan dengan Bukti MI Monitoring tindak lanjut No: 043021/MI/004AT/ICON+/2012 tanggal 30 April 2012.
100 %
Monitoring on Improvement of the follow-up action of Internal Memo No: 043021/MI/004AT/ICON+/2012 dated 30 April 2012.
− Projects Planning that are less detailed and comprehensive
Divisi pembendaharaan Division of Treasury
- Audit Khusus Div. Perbendaharaan sesuai dengan Memo Internal PH Direktur Keuangan dan SDM No: 021719/MI/003/PUSAT/ICON+/2012 tanggal 17 Januari 2012 - Special Audit on Division of Treasury in accordance with Internal Memo of Acting Director of Finance and Human Resources No. 021719 / MI / 003/PUSAT/ ICON+/2012 dated January 17, 2012
236
ANNUAL REPORT
Dilakukan audit investigasi oleh auditor internal, dengan laporan hasil audit investigasi No : 014/LAI/II/2012-RK. Doing investigation audit performed by internal auditors, the audit report of investigation No.: 014/LAI/II/2012-RK.
100 %
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Auditee
Temuan
Tindak Lanjut
Persentase
Auditee
Finding
Follow up
Percentage
Divisi pemasaran Divisi of Marketing
- Market Plan belum efektif digunakan - Market Plan has not been effectively
Untuk Tahun 2012 manajemen pelanggan dan Regional mengikuti Marketing Plan 2012 terutama pada target dan segmentasi, sesuai dengan hasil kajian dari Konsultan Frost and Sulivan dan Memo Internal Manajer Pemasaran No : 041632/MI/004/PUSAT/ ICON+/2012, tanggal : 16 April 2012.
100 %
In 2012, customer management and Regional followed Marketing Plan 2012, particularly on the target and segmentation, according to the results of studies from Frost and Sullivan consultants and Internal Memo of Marketing Manager No. 0 4 1 6 3 2 / M I / 0 0 4 / P U SAT/ICON+/2012, dated April 16, 2012.
RO Indonesia Timur RO of East Indonesia
- Kekeliruan dalam pencatatan SAP. - Terdapatnya penumpukan kabel mulai 100 meter, pada gudang ICON+ RIT. - Tanggal QC Proyek melebihi tanggal BAPS. - Target Waktu aktivasi tidak tepat waktu.
- Telah dilakukan perbaikan atas pencatatan SAP - Telah ditindaklanjuti pada Semester II 2012
- Mistake in recording SAP. - The presence of stacking cables started from 100 meters at the warehouse of the Regional of East Indonesia. - The date of Project QC beyond the date of BAPS. - Activation time was not timely.
- Improvement has been done to correct the entry in the SAP. - Improvement has been followed in Second Half of 2012.
100 %
ANNUAL REPORT
237
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT REPORT
Auditee
Temuan
Tindak Lanjut
Persentase
Auditee
Findings
Follow up
Percentage
Divisi Logistik
-
Ketidak lengkapan administrasi pengadaan sesuai dengan ketentuan Pengadaan barang / jasa.
- Telah diterima kelengkapan dokumen Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan penawaran
- Terdapat perbedaan harga pada vendor dan pekerjaan yang sama.
- Telah dilakukan monitoring BAPS / BAST secara real time dengan menambahkan 1 orang officer administrasi kontrak
Divisi of Procurement
- Dokumentasi BAPS/BAST yang kurang termonitoring oleh Div. Logistik. -
Incompleteness procurement administration in accordance with the provisions of the Procurement of goods / services. - There is a difference in price on the vendor for the same work. - Documentation of BAPS/BAST are less monitoring by Division of Procurement
RO Sumbagteng RO of Central Sumatera
Audit Khusus Kantor Regional Sumbagteng sesuai dengan Memo Internal Dir. Keuangan dan SDM No : 042005/MI/001/PUSAT/ICON+/2012. Tanggal 20 April 2012. Special Audit on Regional Office of Central Sumatra in accordance with Internal Memo of Director of Finance and Human Resources No. 042005/MI/001/PUSAT/ICON+/2012 dated 20 April 2012.
UBSTIK Business Unit of Power
238
ANNUAL REPORT
-
100 %
Tindaklanjut tersebut belum dilaporkan kepada auditor melalui MI
- Additional documents of Performance and Warranty Guarantee has been received - Monitoring of BAPS / BAST in real time has been done by adding 1 administration officer of contract - Follow-up action has not been reported to the auditors by Internal Memo yet
Pembentukan Tim TP4 (Tim Pemeriksa Pelanggaran Peraturan Perusahaan ), sesuai dengan Surat Tugas Dir. Keuangan dan SDM No: 06211/STG/003/PUSAT/ ICON+/ 2012, tanggal : 21 Juni 2012
100 %
Formation of team of TP4 (Team of Examiner for Industrial Infringement), according to the Assignment Letter of Director of Finance and Human Resources No: 06211/STG/003/PUSAT/ICON+/2012, dated June 21, 2012
Terdapatnya pembayaran ganda (Double Claim), dan adanya rekayasa bukti pembayaran, dengan total nilai Rp 4.747.975,-
Pengembalian uang sebesar Rp 4.747.975,kepada Perusahaan dengan bukti kas masuk No : 0100047394/BKM/2012
The presence of double payment (Double Claim), and the evidence of fake payment, with the total value of Rp 4.747.975,-
Refunds amounted to Rp. 4.747.975,for the Company with cash proof No: 0100047394/BKM/2012
100 %
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Auditee
Temuan
Tindak Lanjut
Persentase
Auditee
Findings
Follow up
Percentage
- Pekerjaan dilakukan sebelum SPK terbit.
Telah ditindak lanjuti pada Semester II 2012 dan tindak lanjut dilakukan saat audit sedang berlangsung.
100 %
RO Jawa Timur RO of East Java
-
Terdapat SPK yang tidak mencantumkan HPS (Harga Perkiraan Sendiri).
- Work Order (SPK) performed prior to published SPK. - There was SPK did not included Self-Estimated Price (HPS).
Divisi Operasi Division of Operation
- Perbedaan Data antara Aplikasi CMS Sisfo dan Aplikasi FMS Control - Pemanfaatan software yang belum optimal - The data difference between Application of CMS Sisfo and Application of FMS Control - Software use has not optimal yet
RO Jawa barat RO of West Java
-
Dropping persekot dicairkan dan dimasukkan ke dalam rekening pribadi staff keuangan - Terdapat selisih material dan gudang kabel belum tertata dengan baik - Advance Dropping was thawed and put into private accounts of finance staff - There is a material difference and the cable warehouse has not properly arranged
RO Sumbagteng RO of Central Sumatera
Action has been followed up on the second half of 2012 and the follow-up audit was currently underway.
Telah dikirim MI No.12040/MI/004/PUSAT/ICON+/2012, belum memberi tanggapan. Internal Memo has been sent No. 12040/MI/004/PUSAT/ICON+/2012, but has not been responded yet
- Telah ditindak lanjuti dengan MI Tindak Lanjut Monitoring Hasil Audit N O . 1 2 1 0 0 1 / M I / 0 0 8 /J A BAR/ICON+/2012
100 %
- Audit Results Monitoring has been followed up with Internal Memo No. 121001/MI/008/JABAR/ICON+/2012
Tidak tertib administrasi pada pemakaian persekot BBM, BBK, BKK, BKM yang belum dicetak dan disahkan sejak Januari s/d Juni 2012 - Penumpukan material akibat aktivasi cancel dan gudang kabel dalam keadaan terbuka
-
- Administration of did not orderly imprest and unprinted passed of fuel consumption, BBK, BKK, BKM since January to June 2012 - The build up of material due to cancel activation and cable warehouse was in an open state
- Dilakukan
-
100 %
Telah dilakukan mentoring kepada Officer
100 %
Keuangan dan Manajer Reg. Sumbagteng oleh GM Keuangan untuk melengkapi seluruh dokumen periode Januari s.d Juli 2012 dan melakukan input data ke SAP - Dilakukan
pembukaan
SAP
untuk
menyelesaikan proses akuntansi keuangan verifikasi
oleh
Div.
Perbendaharaan atas proses -
Mentoring the Finance Officer and Regional Manager of Central Sumatra by General Manager of Finance to complete the whole document from the period of January to
100 %
July 2012 and data input into SAP -
Do SAP opening to complete financial accounting processes
- Do verification of the Division by the Treasury on the completeness process
ANNUAL REPORT
239
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT REPORT
Auditee
Temuan
Tindak Lanjut
Persentase
Auditee
Findings
Follow up
Percentage
Divisi USO Division of USO
- Konfigurasi Nipress tidak sesuai dengan konfigurasi yang terkontrak - Dari 284 desa dering yang terinstall oleh ICON+ hanya 70% desa ON - Upgrade Desa Pinter di Papua belum ada yang terselesaikan, sudah melebihi waktu dalam kontrak -
Configuration of Nipress was not in accordance with the contracted configuration - There was only 70% villages ON out of total installed of 284 ringing villages by ICON - Upgrade smart village in Papua has not been resolved yet, it was beyond the
Pelaksanaan Koordinasi dengan Komite Audit Dalam menjalankan fungsinya sebagai mitra kerja Komite Audit, Auditor Internal melakukan koordinasi dengan Komite Audit secara berkala selama tahun 2012 yang dirinci pada tabel berikut: Periode / Period
4 April 2012 / 4 April 2012
6 Juni 2012 / 6 June 2012
10 Juli 2012 / 10 July 2012
- Berdasarkan MoM 13 Nov 2012 maka pekerjaan USO paket I & II akan selesai tuntas 28 Februari, maka akan dimonitor dalam waktu TW I tahun 2013 (01 Maret 2013)
100 %
- Based on Minutes of Meeting on November 13, 2012 package I & II of USO will be completed by February 28, it will be monitored within the first quarter of 2013 (March 1, 2013)
The implementation of coordination with the Audit Committee In carrying out its function as partner with the Audit Committee, the Internal Auditor coordinate regularly with the Audit Committee during 2012 as detailed in the following table:
Agenda Pembahasan / Agenda Membahas Hasil Temuan Internal Audit pada Divisi Pemasaran Discuss result of Internal Audit findings on Division of Marketing Membahas Hasil Temuan Internal Audit pada Divisi Logistik Discuss result of Internal Audit findings on Division of Procurement Membahas Hasil Laporan Internal Audit Mengenai Laporan UBSTIK Discuss result of Internal Audit findings on Business Unit Power Membahas masalah GCG/ Pengelolaan Perusahaan (korporat)
9 Agustus 2012 / 9 August 2012
Discuss Good Corporate Governance/Corporate Management Membahas Mengenai Hasil Audit Pada Divisi Operasi
9 Oktober 2012 / 9 October 2012
Discuss result of Internal Audit findings on Operations Divisio Membahas Mengenai Hasil Audit Pada Kantor Regional Jawa Barat Discuss result of Internal Audit findings on Regional Office of East Java
240
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Pengembangan Kompetensi Auditor Internal Tahun 2012
The Development of Internal Auditor Competency in 2012
Untuk meningkatkan mutu dan kompetensi auditor internal, ICON+ melakukan program pengembangan kompetensi auditor secara sistematis dan berjenjang. Secara umum kebijakan pengembangan kompetensi auditor internal pada tahun 2012 ditempuh dengan 2 cara, yaitu pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dan pengembangan kompetensi secara internal.
ICON+ commits auditor competence in a systematic and tiered development programs to improve the quality and competence of internal auditors. In general, the development policy of internal auditor competence in 2012 is a 2-way, the external and internal competency development.
Pengembangan kompetensi internal secara internal dilakukan melalui: arahan pembekalan audit internal berupa diklat dan seminar yang berkaitan dengan masalah audit.
The development of internal competency was through internal audit in training and seminars relating to audit issues.
Pelatihan
Durasi
Penyelenggara
Training
Period (day)
Organizer
Workshop Audit Keamanan Teknologi Informasi untuk Kemandirian dan Daya Saing Bangsa
1 Hari 1 Day
Association of Technology Auditor of Indonesia
Workshop on Security Audit of Information Technology for Nation’s Independent and Competitiveness Seminar Nasional Internal Audit/ Wisuda QIA National Seminar on Internal Audit/Graduation of QIA
2 Hari 2 Day
Round Table "Peranan Whistle Blower dalam Fungsi Control
1 Hari
Internal"
1 Day
Round Table "Role of Whistle Blower in Internal Control Function"
Pelatihan Audit Internal Tingkat Dasar I Basic Training on Internal Audit of Level I Pelatihan Audit Internal Manajerial Managerial Training on Internal Audit Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II Intermediate Training on Internal Audit of Level II
Ikatan Auditor Teknologi Indonesia
Yayasan Pendidikan Internal Audit Foundation of Education of Internal Audit Persatuan Audit Internal Indonesia
Union of Internal Audit of Indonesia
10 Hari 10 Day 10 Hari 10 Day 10 Hari 10 Day
Yayasan Pendidikan Internal Audit Foundation of Education of Internal Audit Yayasan Pendidikan Internal Audit Foundation of Education of Internal Audit Yayasan Pendidikan Internal Audit Foundation of Education of Internal Audit
ANNUAL REPORT
241
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT REPORT
Daftar anggota Auditor Internal yang telah mengikuti program sertifikasi: Nama / Name
Jabatan / Position
Aria Mandala
Sertifikat Audit / Audit Certification Tindak Lanjut
Manajer Audit Internal
Qualified Internal Auditor (QIA) Certified Fraud Examiners (CFE) Certified Risk Management Professional (CRMP)
Internal Audit Manager
Qualified Internal Auditor (QIA) Certified Fraud Examiners (CFE) Certified Risk Management Professional (CRMP)
Kommie Hasan
Yunita Artati Manurung
List of members who have been following the certification program of Internal Auditor:
Auditor Keuangan Finance Auditor Auditor Keuangan Finance Auditor
Level Manajerial QIA Managerial Level of QIA Level Tingkat Dasar 1 QIA Basic Level 1 of QIA
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO REPORT OF RISK MANAGEMENT
“Manajemen Risiko merupakan landasan dalam pengambilan keputusan yang lebih cermat dan hati-hati, memetakan arah perusahaan dalam jangka panjang secara lebih akurat, menghindari risiko dan kerugian baik secara finansial ataupun moril yang lebih besar.” "Risk management is a cornerstone in more closely and carefully decision-making, map out more accurately direction of the company in the long term, avoiding the risk of loss both financially and morally or greater."
Profil Pimpinan Satuan Manajemen Risiko
242
Profile of Head of Risk Management
Proses Manajemen Risiko ICON+ merupakan elemen penting dalam mendorong penerapan sistem pengendalian internal yang efektif. Pengangkatan Kepala Divisi Manajemen Risiko ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 031/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 tanggal 29 Mei 2011.
Risk Management process is an important element in encouraging the implementation of an effective system of internal control. Appointment of Head of Risk Management Division established by Decree of the Board of Directors No. 031/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 dated May 29, 2011.
Berikut profil ringkas Kepala Divisi Manajemen Risiko:
The following brief profile Head of Risk Management Division:
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Edi Sujarwanto Kepala Divisi Manajemen Risiko Lahir :
Lahir :
Yogyakarta, 9 November 1966
Yogyakarta, 9 November 1966
Perjalanan Karir: Menjadi Kepala Divisi Manajemen Risiko sejak 2011. Sebelumnya, beliau pernah menjabat di PT PLN (Persero) sebagai Kepala Seksi Analisa dan Evaluasi Unit Pengatur Beban (UPB) Medan, Kepala Seksi Evaluasi Pengusahaan Kitlur Sumatera Bagian Utara, Staf Perencanaan Sistem PT PLN Pusdiklat. Bergabung di ICON+ sejak tahun 2004 sebagai Manajer Administrasi Umum, Manajer Logistik, Pimpinan Proyek Sumatera bagian Utara. Beliau meraih gelar sarjana Teknik Elektro, Universitas Gajah Mada.
Perjalanan Karir: Became Head of Risk Management Division since 2011. Previously, he served in PT PLN (Persero) as Head of Analysis and Evaluation of Load Control Unit (UPB) Medan, Head of Commercial Evaluation of Kitlur at Northern Sumatra, Planning System Staff of Training Center of PT PLN. Joined ICON+ in 2004 as Manager of General Administration, Logistics Manager, and Project Manager of North Sumatra. He held bachelor degree in Electro Engineering, University of Gajah Mada.
Struktur Organisasi Manajemen Risiko Berikut struktur organisasi Fungsi Manajemen Risiko ICON+
Organizational Structure of Risk Management Organizational structure Function of ICON+:
of
Risk
Management
Direktur Utama President Director
Satuan Perencanaan Korporat Unit of Corporate Planning
Fungsi Manajemen Risiko Function of Risk Management
Dalam struktur organisasi Perusahaan, fungsi manajemen risiko dipimpin oleh Senior Officer bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Perencanaan Korporat.
In the Company's organizational structure, risk management function headed by the Senior Officer responsible to the Head of Corporate Planning Unit.
Penerapan sistem manajemen risiko yang digunakan ICON+ mengadaptasi ISO 31000 dengan mengedepankan prinsip-prinsip yaitu dapat menciptakan dan melindungi nilai-nilai perusahaan, berintegrasi dengan seluruh proses organisasi, menjadi bagian dalam proses pengambilan keputusan dan berbasis kepada informasi paling valid yang tersedia. Selain itu, penerapan manajemen risiko di ICON+ juga mempertimbangkan kemampuan dan budaya perusahaan, dinamis, responsif terhadap perubahan serta adanya perbaikan berkelanjutan.
Implementation of risk management systems using by ICON+ adapt ISO 31000 to promoting the principles that can create and protect the values of the company, to integrate with the rest of the organization, be part of the decision-making process and the most valid based on the information available. In addition, the application of risk management at ICON+ is also considering capabilities and corporate culture, dynamic, responsive to change and continuous improvement.
ANNUAL REPORT
243
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO REPORT OF RISK MANAGEMENT
Kerangka Manajemen Risiko
Risk Management Framework
Pelaksanaan manajemen risiko di ICON+ dilakukan berdasarkan skema framework manajemen risiko berikut:
Implementation of risk management at ICON+ is based on the following risk management framework schemes:
Penetapan Konteks Context Determination
Identifikasi Risiko Ration Identification
Komunikasi & Konsultasi
Analisa Risiko
Pemantauan & Peninjauan
Communication & Consultation
Risk Analysis
Monitoring & Review
Kajian Risiko
Risk Assestment
Evaluasi Risiko Risk Evaluation
Penanganan Risiko Risk Management
Ruang Lingkup Manajemen Risiko
Scope of Risk Management
Ruang lingkup penererapan manajemen risiko dari ICON+ memiliki 2 kelompok besar, yaitu :
The scope of risk management of ICON+ has 2 major groups, namely:
a. Regular Obyektif Divisi / Region / Unit / Unit Bisnis / Direktorat sesuai dengan Key Performance Indicator (KPI) masing-masing, pelaksanaan investasi di atas Rp 5 milyar dan pengembangan Produk
a. Regular Objective of Division/Region/Unit/Business Unit/Directorate in accordance with the Key Performance Indicator (KPI), respectively, the implementation of an investment over Rp. 5 billion and product development
b. Objektif Spesifik atau khusus, antara lain terkait dengan kerjasama kemitraan, penyertaan modal pada badan usaha lainnya, pembentukan anak perusahaan, menghapuskan dari pembukuan piutang macet dan menghapuskan persediaan barang mati, melepaskan atau menjaminkan aktiva tetap (fixed asset) Perusahaan, melakukan transaksi lindung nilai (hedging), pengembangan Bisnis dan mengubah penggunaan anggaran. 244
ANNUAL REPORT
b. Specific or special Objective, such as associated with the partnership, equity investments in other enterprises, the establishment of a subsidiary, eliminate bad debt from the books and eliminate dead inventory, release or pledge of fixed assets of the Company, hedging transactions, business development and changing use of the budget.
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Kebijakan Manajemen Risiko
Risk Management Policy
Merupakan pernyataan komitmen secara tertulis oleh Direksi dan Dewan Komisaris untuk menerapkan manajemen risiko pada organisasi secara sungguh – sungguh dan berkesinambungan.Dalam mengantisipasi perubahan bisnis yang terjadi ICON+ terus melengkapi kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang dimilikinya antara lain:
There was a writing statement of commitment by the Board of Directors and Board of Commissioners to apply seriously and continuously of risk management in the organization. In anticipation of the occurred changes, ICON+ continued to supplement its policies and procedures of risk management as follow:
a. Piagam Manajemen Risiko ICON+ tanggal 2 Maret 2010;
a. The Charter of Risk Management of ICON+ dated March 2, 2010;
b. Edaran Direksi ICON+ No. 12311/SE/001/PUSAT/ ICON+/2010 tentang Perbaikan Berkelanjutan Kerangka Kerja Manajemen Risiko dan Pelaksanaan Proses Manajemen Risiko tanggal 31 Desember 2010;
b. The Circular Letter of the Board of Directors of ICON+ No. 12311/SE/001/PUSAT/ICON+/2010 on Sustainable Improvement of Risk Management Framework and Implementation Process of Risk Management dated December 31, 2010;
c. Edaran Direksi ICON+ No. 01311/SE/001/PUSAT/ ICON+/2011 tentang Kerangka Acuan Kajian Kelayakan Operasional (KKO) dan Ketentuan Umum Kajian Kelayakan Finansial (KKF) tahun 2011 tanggal 31 Januari 2011; d. Keputusan Direksi ICON+ No. 030/SK/001/PUSAT/ ICON+/2011 tentang Penerapan Audit Berbasis Risiko di lingkungan ICON+ tanggal 07 Juni 2011; e. Keputusan Direksi ICON+ No.071/SK/001/PUSAT/ ICON+/2011 tentang Pedoman Proses Manajemen Risiko Perusahaan tanggal 19 Desember 2011.
c. The Circular Letter of the Board of Directors of ICON+ No. 01311/SE/001/PUSAT/ICON+/2011 on Terms of Reference for Operations Feasibility Study (KKO) and Financial Feasibility Study (KKF) in 2011 dated January 31, 2011; d. The Decision of the Board of Directors of ICON+ No. 030/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 on the Application of Risk-Based Audit in the ICON+ dated June 7, 2011; e. The Decision of the Board of Directors of ICON+ No. 071/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 on Guideline of Corporate Risk Management Process dated December 19, 2011.
ANNUAL REPORT
245
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO REPORT OF RISK MANAGEMENT
Key Risk Indicators Perspektif / Perspective
Key Risk Indicators Indikator / Indicator Tindak Lanjut
a. Customer Satisfaction Index (CSI) b. Rasio kehilangan pendapatan
Pelanggan Customer
c. Rasio Kehilangan potensi pendapatan terhadap revenueexisting akibat kegagalan pencapaian pelanggan baru a. Customer Satisfaction Index b. The ratio of lost revenue c. The ratio of the potential revenue loss due to failure to achieve new revenue from existing customer
a. Rasio lama aktivasi (realisasi terhadap target aktivasi) b. Kesesuaian antara produk & permintaan c. Penyesuaian pengadaan barang dan / atau jasa d. Penyelesaian penyusunan TOR e. Service level guarantee (SLG) (%) f. Service level agreement (SLA) g. Akurasi & informasi
Produk & Layanan Produk & Service
h. Ketersediaan informasi perusahaan a. The ratio of delivery time (the realization of the target activation) b. Correspondence between the product and demand c. Completion of procurement of goods and/or services d. Completion of preparation of the Term of Reference e. Service level guarantee (SLG) (%) f. Service level agreement (SLA) g. Accuracy of information data h. Availability of corporate information
a. Keberadaan penanggung jawab proses bisnis yang berjalan b Ketersediaan dokumentasi proses bisnis yang berjalan c. Proses bisnis d. Tertib administrasi
Proses bisnis internal Internal bussines process
e. Pelaksanaan terhadap keputusan a. The existence of the person in charge of running the business processes b. Availability of documentation of business proccesses that are running c. Business proccess d. Conduct administrative e. The implementation of the compliance
246
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Perspektif / Perspective
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Jabatan /Position Tindak Lanjut a. Keluhan dari Masyarakat b. Media Peliput keluhan c. Nama perusahaan
Reputasi Reputation
d. Litigasi Hukum a. Complaints from the public b. Media covering the complaints c. Company name d. Litigation law a. Jumlah pemegang serifikat penunjang bisnis b. Employee Engagement Index (EEI) c. Jumlah pegawai mengikuti pelatihan per bulan d. Turn Over pegawai per triwulan
SDM Human Resource
e. Ketersediaan pegawai a. The number of businesses supporting the certificate holder b. Employee Engagement Index (EEI) c. Number of employees trained per month d. Turn Over of employees per quarter e. Availability of Human Resource
Assessment Risiko
Risk Assessment
Penanggung jawab pengelola risiko (Risk Owner) di perusahaan bertingkat sesuai tanggung jawab pimpinan masing-masing Divisi, Sub-Direktorat, Sekretaris Perusahaan, Satuan, dan Kantor Regional. Fungsimanajemen risiko bertanggung jawab dalam penyiapan infrastruktur, bantuan konsultasi dan komunikasi, melakukan validasi dan klarifikasi, koordinasi dengan unit-unit kerja (Risk Owner), dan penyiapan laporan profil manajemen risiko kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
The responsible person for the risk management (Risk Owner) was stratified according to company leadership responsibilities of each Division, Sub-Directorate, Corporate Secretary, Unit, and Regional Offices. The function of risk management responsible for the preparation of infrastructure, consulting and communications support, validate and clarifications, coordination with work units (Risk Owner), and the preparation of the risk management profile reports to the Board of Directors and Board of Commissioners.
Risiko-risiko yang teridentifikasi pada tahun 2012 dengan tingkat kriteria ‘Sangat Tinggi’, diantaranya adalah risiko terkait dengan:
The risks identified in 2012 with a degree criteria "Extremely High", including the risks associated with:
1. Konteks RoW (Right of Way) Risiko yang dihadapi terkait dengan RoW adalah adanya pemasangan baru RoW oleh pihak selain ICON+, RoW dilarang oleh Pemda setempat dan tidak dapat digunakan.
1. Context of RoW (Right of Way) Related to the context of RoW, ICON+ faced the following risks such as new installation by other parties; RoW was banned by the local government and could not be used anymore.
ANNUAL REPORT
247
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO REPORT OF RISK MANAGEMENT
248
2. Konteks mitra Risiko yang dihadapi terkait dengan adanya tuntutan dari Vendor, vendor wanprestasi, kekurangan vendor dan keterbatasan kapasitas vendor.
2. Context of partner Related to the context of partner, ICON+ faced the following risks such as demands of the vendor, the vendor defaults, lack of vendor and constraints of vendor’s capacity.
3. Konteks reputasi Dalam konteks reputasi, ICON+ menghadapi risiko-risiko sebagai berikut: berkurangnya tingkat kepercayaan pelanggan atau calon pelanggan, tidak terselenggaranya komunikasi korporasi di media secara efektif dan menurunnya tingkat kepercayaan PLN sebagai holding.
3. Context of reputation Related to the context of reputation, ICON+ faced the following risks such as reduction in the trust level from customers or potential customers, the implementation of corporate communication at the media did not effective and decrease the beliefs level of PLN as holding.
4. Konteks pembangunan/aktivasi Terkait dengan konteks pembangunan/aktivasi, risiko yang dihadapi ICON+ adalah kekurangan tim instalasijaringan (stringer), keterlambatan penyediaan dan pengiriman material aktivasi, kesulitas perijinan memasuki area POP (Present of Point)
4. Context of construction/activation Related to the context of development/activation, ICON+ faced the following risks such as shortage of network installation team (stringers), delay in the provision and delivery of material activation, licensing difficulty to entering the area of POP (Point of Present).
5. Konteks keuangan Terkait dengan konteks keuangan, risiko yang dihadapi ICON+ antara lain adalah keterbatasan anggaran, timbulnya program kerja yang sebelumnya tidak dianggarkan dan tidak terpenuhinya anggaran.
5. Context of financial Related to the context of financial, ICON+ faced the following risks such as budget constraints, unbudgeted program and non-fulfillment of the budget.
6. Konteks pasar Terkait dengan konteks pasar, risiko yang dihadapi ICON+ antara lain adalah kesulitan bersaing dengan kompetitor, inakurasi data pasar, dan penyediaan kapasitas jaringan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar.
6. Context of market Related to the context of the market, ICON+ faced the following risks such as difficult to compete with competitors, inaccurate market data, and the provision of network capacity did not in accordance with the market needs.
7. Konteks operasional Dalam konteks operasional, ICON+ menghadapi risiko-risiko terkait dengan gangguan jaringan, tidak terlaksananya SOP, dan perubahan konfigurasi yang tidak terkontrol.
7. Context of Operation Related to the context of the operation, ICON+ faced the following risks such as network disruptions, non-performance of SOP, and uncontrolled changes of configuration.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Hasil Pengukuran
Measurement Results
Profil risiko korporat disusun berdasarkan tujuan perusahaan yang diturunkan berdasarkan Key Performance Indicator (KPI),tugas pokok dan fungsi unit kerja serta penugasan khusus selama periode tahun 2012 dijelaskan sebagai berikut:
Corporate risk profile was based on the company's goals derived based on the Key Performance Indicator (KPI), duties and functions of the work unit and special assignments during the period of 2012 described as follows:
a. Kelompok tingkat risiko Rendah teridentifikasi sebanyak 45 risiko b. Kelompok tingkat risiko Sedang teridentifikasi sebanyak 203 risiko c. Kelompok tingkat risiko Sangat Tinggi teridentifikasi sebanyak 141 risiko d. Kelompok tingkat risiko Tinggi teridentifikasi sebanyak 409 risiko
a. Low risk group identified as many as 45 risks b. Moderate risk group identified as many as 203 risks c. Very High risk groups identified as many as 141 risks d. High risk groups identified as many as 409 risks
Peta Risiko
Risk Map
Berikut adalah Peta Risiko ICON+ pada Akhir Tahun 2012
Here is Risk Map of ICON+ at the End of 2012: Tingkat Risiko / Risk Level
Risiko / Risk Perspektif Perspective
Jumlah Amount
%
Sangat Tinggi Very High
Tinggi
Sedang
Rendah
High
Medium
Low
Masih Dalam Proses / On Progress
Produk & Layanan Product & Service
148
26,19
30
78
31
9
137
24,55
26
72
29
8
84
14,87
17
44
18
5
77
13,63
16
40
16
5
47
8,32
10
24
10
3
38
6,73
8
20
6
2
34
6,02
7
18
7
2
585
100,00
116
296
119
34
Pelanggan Costumer Proses bisnis internal Internal bussines process Sumber Daya Manusia Human Resource Keuangan Finance Reputasi Reputation
Leadership
Total / Total
ANNUAL REPORT
249
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO REPORT OF RISK MANAGEMENT
250
Mitigasi Risiko
Risk Mitigation
Pengendalian atau mitigasi risiko merupakan tindakan yang dilakukan untuk menangani suatu risiko dengan tujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko dan atau dampak yang ditimbulkan, sehingga tingkat risiko sampai pada tingkat risiko yang dapat diterima oleh Perusahaan. Secara umum pengendalian risiko dikelompokan dalam 7 (tujuh) tingkat pengendalian, yaitu: istimewa, sangat bagus, bagus, sedang, jelek, dan tanpa kontrol.
Controlling/mitigating the risk is an action taken to address the risks in order to reduce the likelihood of a risk and or the impact, so that the level of risk to an acceptable level of risks that is acceptable to the Company. In general, risk controls are grouped in a seven (7) levels of control, ie: special, very good, good, moderate, poor, and without control.
Hasil identifikasi risiko tahun 2012 yang telah dilakukan oleh masing-masing unit kerja telah divalidasi dan diklarifikasi dengan pimpinan unit kerja sebagai penanggung jawab manajemen risiko (Risk Owner) di unit kerjanya. Klarifikasi juga menghasilkan saran pengendalian risiko berupa kegiatan yang dapat dilakukan langsung oleh unit kerja itu sendiri atau diteruskan ke unit kerja terkait yang bertanggung jawab atas pengendalian tersebut.
Results of risk identification in 2012 by each work unit has been validated and clarified by the unit leader in charge of risk management (Risk Owner) in the working unit. Clarification also generates suggestions for risk control activities that can be done directly by the unit itself or forwarded to a working unit responsible for the control.
Risiko-risiko yang dominan dan berdampak besar terhadap pencapaian tujuan perusahaan dilakukan mitigasi sebagai berikut
Mitigation on dominant risks and has major impacts on the achievement of corporate goals as follows:
1. Konteks RoW (Right of Way) Kelompok Konteks Row (Right of Way), antara lain: Adanya penggelaran baru di RoW oleh pihak ke 3, Adanya tuntutan hukum dari pengguna RoW dan masyarakat, RoW dilarang oleh Pemda setempat dan RoW tidak dapat digunakan
1. Context of RoW (Right of Way). Group of RoW (Right of Way) context such as the new deployment in the ROW by the third party, lawsuits from existing and public users, ROW banned by the local government and the ROW was not usable
2. Konteks mitra Kelompok konteks mitra, antara lain: Kegagalan delivery oleh Mitra, rendahnya kualitas SDM mitra, tidak dilaksanakannya SOP oleh Mitra, terlalu luasnya daerah yang ditangani oleh Mitra, terlampauinya kapasitas beban mitra, tingginya rasio jumlah gangguan terhadap jumlah mitra, dan tidak tersedianya calon mitra
2. Context of partner. Group of partners context such as failure delivery by partner, the low quality of human resources partners, non-performance of Standard Operating Procedure by partner, too breadth of areas addressed by partner, exceeding the capacity of partner burden, the high ratio of the amount of disruption to the number of partners, and the unavailability of prospective partners
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
3. Konteks reputasi Kelompok konteks reputasi, antara lain: rendahnya tingkat kepercayaan pelanggan , buruknya Reputasi perusahaan, Berkurangnya tingkat kepercayaan pelanggan atau calon pelanggan, rendahnya Tingkat kepercayaan mitra terhadap perusahaan, dan rendahnya Tingkat kepercayaan PLN sebagai holding
3. Context of reputation. Group of reputation context such as the low level of costumer’s confidence, poor corporate reputation, customers/potential customers reduction in the level of trust, the low level of confidence in the company's partners, and the low level of trust of PLN as a holding
4. Konteks pembangunan atau aktivasi Kelompok konteks pembangunan atau aktivasi, antara lain: kegagalan proses implementasi layanan aplikasi, keterlambatan proses pengadaan, terjadinya tuntutan dari mitra, keterlambatan aktivasi, banyaknya muatan lokal pada layanan aplikasi, buruknya kualitas fisik hasil pembangunan, ketidaksesuaian delivery layanan atau aktivasi dengan komitmen, dikenakannya denda keterlambatan delivery layanan kepada pelanggan, tidak terpenuhinya persyaratan infrastruktur atau jaringan yang tersedia, keterbatasan kapasitas jaringan, keterlambatan dalam proses pembangunan atau aktivasi, keterlambatan delivery material atau jasa oleh mitra, keterlambatan pengiriman material, kekurangan bandwidth trunk internasional, lemahnya perencanaan ketidaksiapan lokasi di sisi pelanggan, ketidaksesuaian kapasitas jaringan dengan kebutuhan pasar, keterlambatan perpanjangan kontrak dengan mitra, kegagalan POC, tidak terpenuhinya stock mimimum barang, dan tidak terlaksana pengadaan mitra pelaksana preventif.
4. Context of construction/activation. Group of development/activation context such as: the failure of the implementation process of application services, delays in the procurement process, the demands of partners, activation delay, the number of local content on the service application, poor physical quality of development results, discrepancies service delivery/activation with commitment, wearing a fine delays in service delivery to customers, non-fulfillment of the requirements of available infrastructure/network, the network capacity constraints, delays in the development process / activation, delays in delivery of materials/services by partner, material delivery delays, international trunk bandwidth shortage, lack of planning, unpreparedness location on side customers, incompatibility with network capacity needs of the market, delays contract extension with partners, POC failures, unfulfilled minimum stock of goods, and outperforming provision of preventive implementing partners
5. Konteks keuangan Kelompok konteks keuangan, antara lain: tertundanya pendapatan perusahaan, terjadinya pemborosan keuangan dalam mencapai program kerja, rendahnya prioritas program kerja, tingginya Biaya pemeliharaan, ketidaksesuaian droping anggaran tidak sesuai dengan permintaan, rendahnya harga produk layanan, tingginya harga bahan baku, Kekurangan Anggaran, Keterbatasan anggaran, kehilangan pendapatan perusahaan, terlampauinya anggaran oleh realisasi biaya, rendahnya pendapatan perusahaan, penurunan pendapatan perusahaan, tidak tersedianya informasi prioritas anggaran CAPEX maupun OPEX, dan tidak tersedianya anggaran.
5. Context of Financial. Group of financial context such as delays in the company's revenue, financial wastage in achieving the program, the low priority programs, the high cost of maintenance, budget allocation mismatch does not comply with the demand, the low price of the service product, the high price of raw materials, lack of budget, Limitations budgets, loss of revenue, exceeding budget against actual costs, lower corporate earnings, revenue decline, lack of information of budget priorities of Capital Expenditure and Operational Expenditure, and the lack of budget.
ANNUAL REPORT
251
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO REPORT OF RISK MANAGEMENT
6. Konteks pasar Kelompok konteks pasar, antara lain: adanya pelanggan yang pull out, kesulitan bersaing dengan kompetitor, inakurasi data potensi hasil riset pasar, produk tidak sesuai potensi pasar, dan tidak tersedianya informasi tentang produk baru yang relevan (teknologi, market, kompetitor) di pasar.
6. Context of Market. Group of market context such as the pull out customers, struggle to compete with competitors, inaccurate potential market research data, the product does not match the potential of the market, and there is not any available information about relevant new product (technology, market, competitors) in the market.
7. Konteks operasional Kelompok konteks keuangan, antara lain: kurang nya koordinasi antar unit kerja, rendahnya SLG/SLA, terjadinya hazard critical point fault, tidak tersedianya proses bisnis yang mengatur stok material di serpo, tingginya jumlah gangguan tidak tertangani, rendahnya efektifitas subregion, buruknya kualitas layanan, inakurasi data jaringan dan layanan, inakurasi data performance service yang ditampilkan, keterlambatan penyampaian dokumen pelaporan, inakurasi data pendapatan, keterlambatan informasi penanganan gangguan pelanggan, terputusnya jaringan komunikasi, kesulitan pengaksesan data, keterlambatan penanganan gangguan, keterlambatan penagihan, keterlambatan penyelesaian dokumen, keterlambatan presales, penurunan kualitas produk layanan , perubahan konfigurasi yang tidak terkontrol, tidak tersedianya data update yang dibutuhkan, tidak tersedianya data/dokumen GCG yang dibutuhkan, tingginya jumlah gangguan, dan instabilitas tingkat keamanan wilayah.
7. Context of Operation. Group of operation context such as the lack of coordination between the working unit, low Service Level Guarantee/Service Level Agreement, the hazard critical point fault, the unavailability of business processes of stock material at service point, the high amount of untreated disorders, low effectiveness of the sub regions, the poor quality of service, inaccurate networks and services data, inaccurate service performance data shown, the late submission of documents report, inaccurate income data, the delay of information handling customer disruption, interruption of communication networks, data access difficulties, delays interrupt handling, billing delays, delays in completion of documents, delay presales, decreased product quality, configuration changes are not controlled, the unavailability of data updates are required, the unavailability of data/required documents of Good Corporate Governance, the high number of disorders, and the instability of the region's security level.
252
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Monitoring dan Pelaporan Risiko
Risk Monitoring and Reporting
Proses monitoring manajemen risiko dilakukan secara berkesinambungan agar tingkat risiko berada pada tingkat yang dapat diterima perusahaan. Hasil monitoring atas pelaksanaan mitigasi risiko disampaikan kepada Direksi dan Pemegang Saham setiap 3 (tiga) bulan guna memberikan informasi mengenai risiko-risiko yang dihadapi ICON+ pada kurun waktu dimaksud. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan efektivitas penerapan manajemen risiko, maka masing-masing unit kerja wajib melaporkan realisasi tindak lanjut pengendalian risiko.
Monitoring the process of risk management is conducted on an ongoing basis so that the level of risk is at an acceptable level of the company. Results of monitoring the implementation of risk mitigation is presented to the Board of Directors and Shareholders in every 3 (three) months in order to provide information about the risks faced by ICON+ during certain period. To determine the extent of the success of the effectiveness of risk management, then each unit shall report the follow-up risk control.
Risiko dengan kriteria tingkat risiko ‘Tinggi’ dan ‘Sangat Tinggi’ disampaikan oleh Senior Officer Manajemen Risiko dan dijadikan dasar pemeriksaan audit (Risk Based Audited) oleh Satuan Audit Internal (SAI). Selain itu, laporan manajemen risiko juga digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam penyusunan kebijakan dan prosedur yang diperlukan baik di Fungsi Manajemen Risiko maupun pemilik risiko.
A risk criterion of risk level ‘High’ and ‘Very High’ was delivered by the Senior Risk Management Officer and form the basis of an audit examination (Risk Based Audited) by the Internal Audit Unit (SAI). In addition, risk management reports are also used as a basis for consideration in the preparation of the necessary policies and procedures in the Risk Management function and risk owners.
Pelatihan dan Sertifikasi
Training and Certification
Dari total 4 (empat) orang karyawan di Fungsi Manajemen Risiko, terdapat 3 (tiga) personil yang telah memiliki sertifikasi di bidang manajemen risiko, yaitu sertifikasi CRMP (Certified Risk Management Professional). Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM Fungsi Manajemen Risiko telah dilakukan kegiatan benchmarking Enterprise Risk Management (ERM) tingkat nasional maupun internasional.
From a total of 4 (four) personnel in Risk Management Function, there are 3 (three) personnel who have been certified in the risk management, namely certification of CRMP (Certified Risk Management Professional.) In order to improve the competence of Human Resource on Risk Management Function has been conducted benchmarking activities Enterprise Risk Management (ERM) national and international levels.
ANNUAL REPORT
253
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO REPORT OF RISK MANAGEMENT
Risk Maturity Level
Risk Maturity Level
Merupakan tingkat kedewasaan penanganan risiko perusahaan, meliputi 6elemen infrastruktur aspek yang digunakan yaitu: business policies, business process, people and organization, management reports, methodologies, dan system and data. Uraian keenam aspek di atas adalah sebagai berikut:
Is the maturity level of corporate risk management, covering aspects of the infrastructure using 6 (six) elements such as business policies, business process, people and organization, management reports, methodologies, and systems and data. The sixth aspect of the above description as follows:
I. Kebijakan Bisnis a. Strategi Bisnis 1. Ketersediaan dokumen rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) dan rencana jangka panjang perusahaan (RJP)
I. Business Policies a. Business Strategy 1. Availability of document of corporate budget plan (RKAP) and the company's long-term plan (RJPP)
2. Sasaran jangka panjang yang terukur
2. Measurable long-term goals
3. Kejelasan tanggung jawab pencapaian sasaran jangka panjang sesuai struktur organisasi perusahaan
3. Clarity of responsibility appropriate long-term achievement of the organizational structure of the company
4. Kegiatan kajian risiko terkait dengan pencapaian sasaran jangka panjang tersebut
4. Risk assessment activities related to the achievement of the long-term goals
b. Kebijakan Resiko 2. Pedoman Penerapan ERM 3. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan penerapan
2. Guidelines for Implementation of ERM
ERM 4. Formal framework untuk penerapan ERM 5. Kebijakan risk appetite 6. Pembagian pencapaian risk appetite untuk setiap unit dalam organisasi dalam bentuk batas risiko (risk limit)
II. Proses Bisnis
3. Dissemination of policy implementation of ERM 4. Formal framework for the implementation of ERM 5. Policy of risk appetite 6. Distribution of achievement for each unit of risk appetite of the organization in the form of risk limits II. Business Process
2. Kejelasan risk owners terutama untuk risiko yang tergolong tinggi dan ekstrem
1. Implementation of risk assessment to Corporate Budget Plan (RKAP), Company’s Long-Term Plan (RJPP) and outcome (risk profile) is formally approved by the Board of Directors / General Manager
3. Pelaksanaan pemantauan, dan pembuatan laporan pelaksanaan langkah mitigasi
2. Clarity of risk owners, especially for high rand extreme risk
1. Pelaksanaan assessment risiko terhadap RKAP, RJP dan hasilnya (profil risiko) secara formal disetujui oleh Direksi/GM
4. Bahasa risiko yang konsisten (taksonomi risiko) dalam melakukan assessment dan mitigasi risiko
254
b. Risk Policy 1. Company policy for the implementation of ERM
1. Kebijakan perusahaan untuk penerapan ERM
ANNUAL REPORT
3. Monitoring implementation, and reporting the mitigation measures implementation 4. Consistent risk language (risk taxonomy) in conducting risk assessment and mitigation
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
5. Pelaksanaan review oleh fungsi audit internal atas kegiatan pemantauan, mitigasi dan pelaporan risiko yang dilaksanakan oleh risk owners III. People Organization
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
5. Implementation review by the internal audit function in monitoring, mitigation and reporting of risks undertaken by risk owners III. People Organization
1. Keberadaan fungsi manajemen risiko yang didukung oleh key executives
1. The existence of risk management functions are supported by key executives
2. Pelaksanaan pelatihan teknis mengenai proses pengelolaan risiko kepada key risk owners
2. Implementation of technical training on the process of risk management to the key risk owners
3. Pembakuan pelatihan manajemen risiko tersebut (jenis/jenjang, peserta, materi dan target pengetahuannya) pelaporan risiko yang dilaksanakan oleh risk owners IV. Laporan Manajemen
3. The standardization of risk management training (type/level, participants, materials and the knowledge target) IV.. Management Report
1. Format laporan pemantauan mitigasi risiko yang baku
1. Standard format of risk mitigation monitoring report
2. Penyampaian laporan pemantauan dan mitigasi tersebut secara teratur kepada Direktur/GM/ Divisi Manajemen Risiko
2. Submission of the mitigation monitoring and reporting regularly to the Board of Directors/ General Manager/Risk Management Division
3. Pelaksanaan review laporan dari setiap bidang sebelum disampaikan ke Direksi/GM/Divisi Manajemen Risiko
3. Implementation review of each field report before submission to the Board of Directors / General Manager/Risk Management Division
4. Pelaksanaan konsolidasi laporan pengelolaan risiko di semua bidang dan secara periodik disampaikan ke Direksi/GM 5. Pelaksanaan pelaporan kepada Direksi/GM/ Divisi Manajemen Risiko mengenai status risiko utama perusahaan (key risks) dan pencapaian pelaksanaan mitigasinya 6. Pelaksanaan review secara menyeluruh atas kualitas laporan pelaksanaan manajemen risiko 7. Pelaksanaan review atas ketidaksesuaian yang teridentifikasi telah diperbaiki oleh key risk owners
4. Implementation of consolidated risk management in all areas and periodically submitted to the Board of Directors/ General Manager 5. Implementation of reporting to the Board of Directors/General Manager/Risk Management Division on the status of the company's key risks and the achievement of the implementation of mitigation 6. Implementation of a comprehensive review of the quality of the report on the implementation of risk management 7. Implementation review of the identified discrepancies that have been corrected by the key risk owners
ANNUAL REPORT
255
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO REPORT OF RISK MANAGEMENT
V. Methodologi 1. Penetapan metode pengukuran risiko untuk key risks yang dipahami dengan baik oleh key risk owners
V. Methodologies 1. Determination of risk measurement methods for key risks are well understood by key risk owners
2. Pelaksanaan sosialisasi dan memperbaiki metode pengukuran risiko kepada key risk owners
2. Socialization and improve risk measurement methods to key risk owners
3. Pelaksanaan root cause analysis atas key risks dan langkah mitigasi telah dirumuskan secara lengkap dan matang serta disajikan dalam risk register 4. Penetapkan risk parameters yang diterapkan secara konsisten untuk setiap unit/jenjang organisasi yang sejenis 5. Pelaksanaan penyatuan (embedded) langkah mitigasi ke dalam standard operating procedures (SOP) 6. Pelaksanaan pengujian atas validitas metode pengukuran risiko dengan menggunakan data historis VI. Sistem Data a. Strategi Bisnis
256
3. Implementation of root cause analysis on key risks and mitigation measures have been complete formulated and presented in the risk register 4. Setting the risk parameters that are applied consistently to each unit / level of similar organization 5. Implementation of unification (embedded) mitigation measures into standard operating procedures (SOP) 6. Execution of the tests on the validity of risk measurement methods using historical data
VI. System Data a. Business Strategy
1. Sistematika data risiko dan mitigasi yang terjadi di lapangan untuk key risks
1. Systematics and mitigation of risk data in the field for key risks
2. Penyediaan sistem database untuk penyimpanan data risiko dan mitigasi untuk key risks termasuk risk register
2. Provision of database systems for data storage and risk mitigation for key risks including the risk register
3. Penggunaan aplikasi kertas kerja yang telah dilengkapi dengan template yang baku
3. The use of spreadsheet applications that have been equipped with a standard template
4. Penggunaan aplikasi kertas kerja yang dapat menjaga/mengamankan kerahasiaan data yang terkumpul
4. The use of spreadsheet applications that can maintain / secure the confidentiality of the data collected
5. Penggunaan aplikasi client server ERM untuk melakukan assessment risiko dan konsolidasi laporan pemantauan dari seluruh bagian
5. The use of client server applications ERM to undertake risk assessment and monitoring of the consolidation of all parts
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Program Kerja Ke depan
The future program
Untuk meningkatkan peran Divisi Manajemen Risiko dalam menyediakan tingkatan assurance yang wajar dalam memastikan terealisasinya tujuan ICON+, berikut beberapa program kerja yang akan dilaksanakan adalah:
To enhance the role of the Risk Management Division to provide reasonable assurance level in ensuring the realization of the objectives of ICON+, following program will be implemented include:
a. Penyempurnaan kebijakan terkait pelaksanaan ERM; b. Implementasi aplikasi manajemen risiko korporat;
a. Completion of the implementation of ERM-related policies;
c. Pelatihan dan Workshop manajemen risiko untuk seluruh unit kerja;
b.Implementation of corporate risk management applications;
d. Pencapaian risk maturity level sebesar 2,50.
c. Training and Workshop on risk management for the entire unit of work; d. Achievement of risk maturity level of 2.50
ANNUAL REPORT
257
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of Corporate Secretary
Pengangkatan Sekretaris Perusahaan ICON+ ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan No. 005/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 tanggal 1 Feb 2011.
The appointment of Corporate Secretary of ICON+ was established by the Decree No. 005/SK/001/PUSAT/ICON+/2011 dated Feb 1, 2011.
Hadi Prayitno Sekretaris Perusahaan Lahir : Mojokerto, 20 Januari 1957
Born : Mojokerto, 20 January 1957
Pendidikan: Sarjana Institut Teknologi Surabaya (ITS) Surabaya
Education: Bachelor from Institute Teknology Surabaya (ITS) Surabaya (1982)
Perjalanan Karir: Menjabat sebagai Staf Ahli Pembangunan Jaringan (2010), Ketua Tim Implementasi AP2T di PLN Jawa bali (2010–2011), Ketua Tim Pembangunan USO KTI (2009), Manager Manajemen Risiko (2009- 2010), Manajer PMO (2008-2009), Manajer Operasi(2003-2004) dan Manajer IT (2000). Pernah mengikuti pendidikan non-formal di antaranya EHV System Communication – Merz and McLellan (1984), telecommunication systems – BBC Baden (1984) dan Value Inculcation Program (2007).
Career: Become Corporate Secretary as Special Staff for Network Development (2010), Chief of Implementation of AP2T at PLN Jawa bali (2010–2011), Chief of Development of USO Eastern Indonesia (2009), Manager of Risk Management (2009-2010), Manager of PMO (2008-2009), Manager of Operation (2003-2004) and Manager of Information Technology (2000). attended non-degree education such as EHV System Communication – Merz and McLellan (1984), telecommunication systems – BBC Baden (1984) and Value Inculcation Program (2007)
Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan
Organizational Structure of Corporate Secretary
Direktur Utama Board of Directors
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Divisi Hukum Division of Legal
Divisi Humas dan Hubungan Kelembagaan Division of Public Relation and Institutional
Mengacu pada struktur organisasi yang ditetapkan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan terdiri dari Divisi Hukum, Divisi Humas dan Kelembagaan serta Divisi Hubungan Investor. Divisi Hukum bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan dalam meningkatkan citra perusahaan, mendeteksi kemungkinan ancaman dan meminimalkan ancaman serta menjaga kepastian hukum perusahaan.
258
ANNUAL REPORT
Divisi Hubungan Investor Division of Investor Relation
Referring to the defined organizational structure, the Corporate Secretary is responsible directly to the President Director and consists of the Division of Law, Division of Public Relations and Institutional and Division of Investor Relations. Division of Legal is responsible for managing the activities in improving the company's image, detect possible threats and minimize the threat and keep the company legal certainty.
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Divisi Humas dan Hubungan Kelembagaan bertanggung jawab untuk mengelola hubungan dengan pihak internal dan eksternal dalam menyampaikan dan melaksanakan acara korporasi serta menjaga hubungan keselarasan dengan regulator agar perjalanan bisnis dapat berjalan dengan baik. Sedangkan Divisi Hubungan Investor bertanggung jawab untuk melaksanakan hubungan bisnis dengan para pemegang saham dan stakeholder untuk menjaga keselarasan bisnis perusahaan.
Division of Public Relations and Institutional Relations is responsible for managing relationships with internal and external parties in delivering and implementing corporate events as well as maintaining relationships with regulators in order alignment business trip can run well. Division of Investor Relations is responsible for implementing a business relationship with our shareholders and stakeholders to keep the company's business alignment.
Pedoman Kerja, Tugas dan Tanggung Jawab Sekertaris Perusahaan
Board Manual, Duties and Responsibilities of Corporate Secretary
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Perusahaan telah dilengkapi Pedoman Kerja yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No.045/SK/001/PUSAT/ICON+/2012.
In performing its duties, the Corporate Secretary has been established Board Manual with the Decree of Board of Directors No.045/SK/001/PUSAT/ICON+/2012.
Tugas pokok Sekretaris Perusahaan ICON+ adalah bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan komunikasi dan informasi tentang perusahaan kepada pelanggan, Dewan Komisaris, Pemegang Saham, Pemerintah dan stakeholders lainnya dalam rangka meningkatkan citra perusahaan.
Main tasks of Corporate Secretary of ICON+ is responsible for managing communication activities and information about the company to customers, the Board of Commissioners, Shareholders, Government and other stakeholders in order to improve the company's image.
Fungsi Sekretaris Perusahaan ICON+ meliputi:
The functions of Corporate Secretary of ICON+ include:
1. Mengelola dan menjaga komunikasi dengan pihak stakeholders dalam rangka menjaga citra perusahaan;
1. Manage
2. Mengelola aktivitas Direksi dalam membina hubungan dengan pihak di luar perusahaan (perjanjian kerjasama, hubungan dengan pelanggan) maupun aktivitas di dalam lingkungan perusahaan (rapat dan kegiatan kedinasan lainnya); 3. Mengelola aktivitas perusahaan dalam hubungannya dengan Dewan Komisaris dan pemegang saham (rapat evaluasi periodik, pengajuan proposal persetujuan Dewan Komisaris, RUPS dan sebagainya) 4. Menyelenggarakan hubungan dengan pemerintah untuk mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan, memantau perkembangan regulasi yang berlaku termasuk pengajuan lisensi bidang telekomunikasi;
and
maintain
communication
with
stakeholders in order to maintain the company's image; 2. Manage the activities of the Board of Directors in developing relationships with people outside the company (cooperation agreements, customer relationships) as well as activities in the corporate environment (meetings and other official events); 3. Manage the activities of the company in conjunction with the Board of Commissioners and shareholders (periodic evaluation meeting, the Board of Commissioners approved the submission of proposals, the Annual General Meeting of Shareholders (RUPS) and so on) 4. Maintain the relationship with the government to implement corporate social responsibility, monitor regulatory developments including telecommunications license application;
ANNUAL REPORT
259
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
5. Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan kebijakan perusahaan;
5. Coordinate the activities of company policy;
6. Menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, risalah rapat Direksi dan risalah RUPS.
6. Administer and store corporate documents, including the Register of Shareholders, the Special Register, minutes of meetings of the Board of Directors and minutes of meeting Annual General Meeting of Shareholders (RUPS)
Kegiatan Sekretaris Perusahaan di tahun 2012
Activities of the Corporate Secretary in 2012
Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan korporat berjalan efektif, Sekretaris Perusahaan telah melakukan kegiatan sebagai berikut:
In order to support the effective implementation of corporate activities, the Corporate Secretary has conducted the following activities:
1. Pelaksanaan RUPS yang pada tahun 2012 telah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu RUPS Pertanggungjawaban Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 dilaksanakan pada tanggal 17 April 2012 dan RUPS RKAP 2013 dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2012.
1. Implementation of the Annual General Meeting of Shareholders in 2012 was done by 2 (two) times: Annual General Meeting of Shareholders on Financial Statements Accountability for the fiscal year 2011 held on 17 April 2012 and Annual General Meeting of Shareholders on the Corporate Budget Work Plan (RKAP) 2013 held on December 5, 2012.
2. Pelaksanaan rapat Direksi. Rapat Direksi dilaksanakan setiap hari Selasa dan bila pada hari tersebut beberapa Direksi berhalangan hadir, maka rapat Direksi dilaksanakan pada hari berikutnya. Selain itu, Direksi juga melaksanakan beberapa kali rapat Direksi yang bersifat khusus. Total rapat Direksi yang dilaksanakan pada tahun 2012 sebanyak 32 kali rapat Direksi regular dan 2 kali pelaksanaan rapat Direksi khusus dengan tingkat kehadiran total 89,22%. 3. Acara korporat yang diselenggarakan selama tahun 2012 antara lain terdiri dari pelaksanaan kick off RKAP 2012, rapat lainnya yang dihadiri oleh seluruh manajer di Kantor Pusat maupun Regional, acara pertemuan seluruh karyawan saat menjelang Ramadhan, buka puasa, perkenalan Direksi baru dan ulang tahun ICON+.
2. Board of Directors’ meeting held every Tuesday and if Board of Directors could not attend it, Directors, the Board of Directors meeting would hold on the next day. In addition, the Board also conducted several special meetings of the Board of Directors. Total Board of Directors meeting held in 2012 as many as 32 times of regular Board meetings and 2 times of the special meeting of the Board of Directors with a total attendance rate at 89.22%. 3. The corporate event held during 2012, include the kick off on implementation of Corporate Budget Work Plan (RKAP) 2012, another meeting was attended by all managers at Head Office and Regional, meeting all current employees ahead of Ramadan, iftar, the introduction of new Directors and birthday of ICON+
Penyerahan Laporan Berkala di tahun 2012
Submission of Periodic Report in 2012
Sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan selama tahun 2012 telah menyampaikan laporan yaitu Laporan Tahunan Sekretaris Perusahaan yang disampaikan pada tanggal 31 Desember 2012 dengan cakupan kegiatan korporat yang bersifat rutin maupun kegiatan lainnya yang bersifat insidental. Setiap laporan yang disampaikan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris maupun Direksi dikompilasi oleh Sekretaris Perusahaan, mencakup Laporan Kinerja Bulanan, Laporan Manajemen Triwulanan dan Laporan Tahunan.
As a form of accountability performance of his duties, Corporate Secretary has presented the Annual Report of the Corporate Secretary presented to Company dated December 31, 2012, with coverage of routine nature of corporate activity or other activities that are incidental. Each report submitted to the Shareholders, the Board of Commissioners or the Board of Directors compiled by the Corporate Secretary, including Monthly Performance Reports, Management Reports quarterly and annual reports.
260
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
Publikasi Informasi Perusahaan Selama tahun 2012 ICON+ telah mengeluarkan siaran pers sebagai berikut: No
Tanggal / Date
1
10 Februari 2012 (10 February 2012)
2
23 Mei 2012 (23 May 2012)
3
8 Maret 2012 (8 March 2012)
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Publication of Company Information During 2012 ICON+ has issued the following press release: Uraian / Description
Pergantian Direksi ICON+ (Changes of Board of Directors of ICON+) Semangat Merah Putih Untuk Ikut Memajukan Telekomunikasi Di Tanah Air (Spirit “Merah Putih” to develop telecommunication in Indonesia) PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang raih Call Center Award 2012 (PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang got Call Center Award 2012)
Akses Data dan Informasi Perusahaan
Data Access and Information of the Company
Perusahaan senantiasa memberikan informasi mengenai perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholders. Stakeholders diharapkan dapat mengakses informasi tentang ICON+ di situs yang memberikan informasi komprehensif tentang kegiatan operasional dan kinerja Perusahaan serta berbagai informasi lain yang berguna bagi berguna bagi pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan mengakses pada situs www.iconpln.co.id
The company continues to provide information about the company to shareholders and stakeholders. Stakeholders are expected to be able to access information about ICON+ on a site that provides comprehensive information about the Company's operations and performance as well as a variety of other useful information for shareholders and interested parties by accessing the site ww w. i c o n pln.co.id
Untuk keperluan internal perusahaan maupun untuk berbagi informasi dan pengetahuan diantara karyawan, ICON+ memiliki media antara lain:
For internal purposes as well as to share information and knowledge among employees, ICON+ has the media, among others:
1. Newsletter Newsletter ICON+ bernama ICON+ News yang terbit setiap 1 bulan sekali. Newsletter ini merupakan media cetak ICON+ yang diberikan kepada karyawan maupun pelanggan. Distribusi kepada pelanggan dilakukan bersamaan dengan pengiriman invoice setiap bulannya. Newsletter ini berisi 16 halaman dan setiap terbitannya terdiri dari rubrik antara lain: Fokus, Kilas Berita, ICONers (merupakan sebutan untuk pegawai ICON+), Manajemen (tips mengenai kehidupan di kantor), Teropong, dan juga Kuis.
1. Newsletter Newsletter of ICON+ called ICON+ News is published every 1 month. This newsletter is printed media of ICON+ granted to employees and customers. Distribution to customers is done simultaneously with the delivery invoice each month. This newsletter contains 16 pages and each consists of a rubric publications include: Focus, Flash News, ICONers (a term for ICON+ employees), Management (tips about life in the office), binoculars, as well as Quiz.
2. Email
[email protected]. Email
[email protected] merupakan media perusahaan kepada karyawan yang disampaikan melalui surat elektronik (e-mail). Informasi yang diberikan melalu email ini umumnya terkait dengan kebijakan baru yang ada di perusahaan, maupun berita ringan seperti informasi mengenai karyawan, seperti berita kelahiran, berita duka, dan pernikahan karyawan.
2. Email
[email protected]. Email
[email protected] is a media company to employees who delivered by electronic mail (e-mail). The information provided through this email was generally associated with the new policy of the company, as well as minor news such as information about employees, such as news of births, obituaries, marriage and employees.
ANNUAL REPORT
261
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Pengelola email
[email protected] adalah Divisi Humas, dan untuk menyaring berita yang masuk keseluruh karyawan, maka seluruh email yang masuk ke
[email protected] harus melalui persetujuan Divisi Humas. 3. Forum Komunikasi Internal Untuk berbagi informasi dan pengetahuan di antara karyawan, ICON+ juga memiliki media komunikasi portal.iconpln.co.id dimana di dalamnya terdapat media untuk karyawan saling berkomunikasi.
Administrator of business email
[email protected] is public relations division, and to filter incoming news throughout the employee, then all incoming email to
[email protected] have to go through the approval of the Public Relations Division. 3. Internal Communication Forum To share information and knowledge among employees, ICON+ also has a communication medium portal.iconpln.co.id which included a media for employees to communicate with each other
PEDOMAN ETIKA PERUSAHAAN
STANDARDS OF BUSINESS CONDUCT
262
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang TIK ICON+ telah berkomitmen untuk mengembangkan dan menerapkan prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan Perusahaan di semua tingkatan atau struktur organisasi dengan berbisnis secara beretika. Untuk itulah ICON+ menyusun Standards of Business Conduct yang menjadi pedoman berperilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan ICON+.
As a company engaged in the field of Information, Communication and Technology, ICON+ has been committed to develop and implement the principles of good corporate governance in all its activities at all levels of the organizational structure with ethical business. Therefore ICON+ compiles Standards of Business Conduct that guide behavior for the Board of Commissioners, Board of Directors and all employees of ICON+.
Standards of Business Conduct merupakan penjabaran secara eksplisit harapan perilaku seluruh insan ICON+, selanjutnya disingkat ICONERS sesuai dengan tata nilai yang ditetapkan dalam berinteraksi dengan semua pihak termasuk para mitra usaha. Pelaksanaan Buku Pedoman Perilaku Bisnis merupakan tanggung jawab seluruh jajaran ICON+ termasuk Dewan Komisaris dan komite pendukungnya dalam melakukan hubungan bisnis dengan para pelanggan, rekanan, maupun dengan rekan sekerja. Kesesuaian antara nilai, perbuatan dan kata-kata menjadi sesuatu yang sangat esensial dalam perjalanan bisnis sebuah perusahaan. Oleh karena itu, kemajuan sebuah perusahaan ditentukan oleh sumber daya manusianya yang menjunjung tinggi integritas yang akan menjadi kendali atau kontrol perilaku yang dapat merugikan perusahaan.
Standards of Business Conduct are the explicit elaboration of behavioral expectations of all employees ICON+, hereinafter abbreviated ICONERS in accordance with the specified values to interact with all stakeholders including business partners. The implementation on Standards of Business Conduct is the responsibility of all levels of ICON+ includes the Board of Commissioners and its supporting committees in conducting business relationships with customers, partners, and co-workers. Compatibility between values, deeds and words into something that is essential to a company's business travel. Therefore, the progress of a company is determined by its human resources who uphold the integrity which would be the control or control behavior that can hurt the company.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Muatan Standards of Business Conduct
The Contents of Standards of Business Conduct
Standards of Business Conduct terbagi atas 4 (empat) bagian yang merupakan standar etika bisnis dalam melakukan hubungan dengan stakeholders mulai dari pelanggan, mitra kerja, pemasok, penyedia barang dan jasa, pemerintah dan lingkungan masyarakat sekitar. Standards of Business Conduct mencakup prinsipprinsip dasar etika bisnis sebagai pedoman bagi seluruh karyawan yang mencakup beberapa aspek:
Standards of Business Conduct is divided into 4 (four) standard sections of business ethics in conducting relations with stakeholders ranging from customers, partners, suppliers, providers of goods and services, government and the environmental community. Standards of Business Conduct cover the basic principles of business ethics as a guideline for all employees that include several aspects:
Standar Etika Bisnis dan Perilaku ICON+ / Standards of Business Ethics and Behavior of ICON+ Hubungan Iconers dengan Perusahaan, dilakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip yang terdiri dari: The relationship of ICONERS with the Company, is carried out by promoting the principles consist of: - Menjalankan pengelolaan perusahaan yang baik (Run good corporate governance) - Menjaga keamanan informasi perusahaan (Maintain the security of corporate information) - Menggunakan sumber daya dan aset perusahaan dengan wajar (Use resources and assets with reasonable) - Menghindari konflik kepentingan (Avoid conflicts of interest) Hubungan Iconers dengan Sesama Iconers, dilakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip yang terdiri dari: The relationship of ICONERS with Other ICONERS, is carried out by promoting the principles consist of: - Menerapkan perlakuan yang adil dan serata (Implement fair and equitable treatment) - Melayani dengan kepedulian dan empati (Serve with concern and empathy) - Membangun lingkungan kerja yang transparan dan terbuka (Build transparent and open work environment) - Menerima masukan dan melakukan instrospeksi (Receive input and perform introspection) - Menghindari tindak pelecehan (Avoid harassment) - Menjaga hak privasi (Maintain privacy rights) Hubungan Iconers dengan Pemegang Kepentingan (The relationship of ICONERS with the Stakeholder) - Mempresentasikan produk perusahaan dengan baik (Present companies with good products) - Menjaga kualitas produk dan layanan perusahaan (Maintain the quality of products and company services) - Melakukan komunikasi secara profesional dengan pihak luar (Communicate professionally with outside parties) - Menjaga kerahasiaan informasi pihak lain (Maintain confidentiality of the other party) - Menjaga tata krama kegiatan usaha (Maintain business etiquette) - Berkompetisi secara adil (Compete fairly) Hubungan Iconers dengan Komunitas Masyarakat dan Lingkungan (The relationship of ICONERS with the Community and Environment) - Mematuhi hukum (Obey the law) - Melakukan kegiatan kemasyarakatan (Conduct community activities) - Menjaga kelestarian lingkungan (Preserve the environment)
ANNUAL REPORT
263
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PEDOMAN ETIKA PERUSAHAAN
STANDARDS OF BUSINESS CONDUCT
Nilai-nilai Perusahaan
Corporate Values
Standards of Business Conduct telah memuat nilai dan budaya perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan dalam jangka panjang. Untuk itulah ICON+ menetapkan 6 (enam) nilai utama yang terdiri dari Integrity, Care, Open Mind, Innovation, Teamwork dan Excellence. Nilai Integritas menjadi nilai penting dalam usaha pencapaian visi ICON+ untuk “menjadi penyedia jaringan terkemuka di Indonesia dan mitra pilihan utama untuk komunikasi global”; yang diperkuat dengan senantiasa menampilkan kepedulian (Care) dalam setiap langkah dan tindakan, memiliki pikiran yang terbuka (Open Mind), mengutamakan inovasi (Innovation) terus-menerus, menjunjung tinggi kerjasama (Teamwork) di antara seluruh Iconers dan pencapaian keunggulan (Excellence) untuk setiap tindakan kita.
Standards of Business Conduct have contained values and corporate culture to achieve the vision and mission of the company in the long run. Therefore ICON+ has established 6 (six) core values consist of Integrity, Care, Open Mind, Innovation, Teamwork and Excellence. Values of integrity being an important value in an effort to achieve the vision ICON+ "become the leading network providers in Indonesia and the choice partner for global communication" which is reinforced by continuing to show concern (Care) in every step and action, have an open mind (Open Mind), constantly prioritizing innovation (innovation), uphold cooperation (Teamwork) among all employees and achievement of excellence (excellence) for each of employee’s actions.
ICON+ memaknai Integrity dengan “Kita harus jujur, tulus dan dapat dipercaya dalam berpikir, berkata dan bertindak”. Seorang ICONERS wajib untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan bertanggung jawab terhadap segala tindakan dan keputusan yang diambilnya. Integrity menjadi tonggak perilaku tiap individu ICONERS, termasuk dengan mematuhi segala peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Integritas Integrity
ICON+ interprets Integrity with "We must be honest, sincere and trustworthy in thinking, saying and acting". ICONERS obliged to act in accordance with the values of the company and responsible for all actions and decisions taken. Integrity is a milestone for ICONER’s individual behavior, including compliance with all regulations and policies issued by the company. ICON+ memaknai Care dengan “Kita selalu bersikap peduli dan berempati dalam memberikan pelayanan yang responsif demi kepuasan pelanggan”. Individu ICONERS memiliki komitmen yang tinggi terhadap kualitas dan pelayanan sehingga kita perlu menyatukan seluruh kompetensi usaha demi memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan. Keberadaan ICON+ dipengaruhi oleh hubungannya dengan para pelanggan, mitra kerja, karyawan dan para pemegang sahamnya.
Peduli Sesama dan Sekitar Care
264
ANNUAL REPORT
ICON+ interprets Care with "We're always being caring and empathy in providing responsive services for the customer satisfaction". ICONERS have a strong commitment to quality and service so we should unite all efforts to meet the customer expectations of competence and satisfaction. Existence of ICON+ is affected by its relationships with customers, partners, employees and shareholders.
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
ICON+ memaknai Open Mind dengan “Kita bersikap obyektif dan komunikatif untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik”. ICONERS senantiasa memperlihatkan perilaku dan sikap yang positif dan terbuka sebagai seorang profesional, dengan selalu berusaha meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kualitas diri secara mandiri serta mau berbagi dengan orang lain. Kita membuka pikiran masing-masing dan saling menyumbangkan ide, pikiran serta cara pandang yang berbeda-beda untuk menemukan solusi terbaik.
Berwawasan Terbuka Open Mind
ICON+ interprets Open Mind with "We're being objective and communicative to produce better performance". ICONERS always demonstrate positive behaviors and attitudes and open as a professional, and always trying to improve the knowledge, skills and qualities independently and want to share it with others. We opened the minds to each other and contributed ideas, thoughts and different perspectives to find the best solution ICON+ memaknai Innovation dengan “Kita selalu mengerahkan kreatifitas, dalam segala hal untuk menghasilkan nilai tambah bagi stakeholder (pemegang saham, pelanggan, karyawan, pemerintah dan mitra kerja)”. Individu ICONERS terus mengasah kemampuan sosial dan komunikasi, untuk menghasilkan solusi-solusi kreatif, dan berinteraksi secara optimal untuk mengejar tujuan-tujuan bersama. ICONERS terus berusaha mencari cara dan hasil yang lebih baik, dengan mengerahkan kreatifitas dan pikiran yang terbuka dalam menghadapi setiap permasalahan, menganggap setiap kesulitan sebagai suatu peluang, untuk memacu perbaikan dan peningkatan di segala hal serta memberikan nilai tambah bagi para semua pemegang kepentingan ICON+.
Inovasi Innovation
ICON+ interprets Innovation with "We always exert creativity, in every way to generate added value for stakeholders (shareholders, customers, employees, government and partners)". ICONERS continue to hone social skills and communication, generate creative solutions, and interact optimally to pursue common goals. ICONERS continue to seek ways and better results, by deploying creativity and open mind in dealing with any problems, consider every difficulty as an opportunity, spur improvement and enhancement in every respect and give value to all stakeholders of ICON+.
ANNUAL REPORT
265
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PEDOMAN ETIKA PERUSAHAAN
STANDARDS OF BUSINESS CONDUCT
ICON+ memaknai Teamwork dengan “Kita percaya akan kekuatan sinergi akan membentuk tim pemenang. Kita bekerjasama dan berkolaborasi dengan cara saling berbagi dan saling mengisi ide, pengetahuan, keahlian dan pengalaman (kompetensi) untuk memperoleh hasil yang optimal”.
Kerja sama Tim Team Work
ICONERS memperlakukan satu sama lainnya dengan penuh rasa hormat dan keadilan, serta sangat menghargai keragaman seluruh Iconers, para pelanggan dan mitra kerja ICON+. Sebagai Iconers kita menyelaraskan seluruh ide, kemampuan, kekuatan, keahlian, kompetensi dan pengetahuan masing-masing yang berbeda sehingga kita dapat membangun nilai-nilai bisnis bersama dengan para pelanggan. ICON+ interprets Teamwork with "We believe in the power of synergy will form a winning team. We cooperate and collaborate with each other by sharing and filling ideas, knowledge, expertise and experience (competencies) to obtain optimal results. " ICONERS treat each other with respect and fairness, and appreciate diversity throughout all ICONERS, customers and partners of ICON+. As ICONERS, we align whole idea, abilities, strengths, skills, different competencies and knowledge of each other so we can build a shared business values with those customers.
ICON+ memaknai Excellence dengan “Kita bekerja dengan cerdas dan ulet untuk menghasilkan kualitas terbaik dalam mendukung keberhasilan perusahaan”.
Keunggulan Excellence
ICONERS mengukur hasil kerja berdasarkan kepuasan para pelanggan, kepuasan sesama ICONERS dan keuntungan perusahaan. Dengan percaya diri, kita terus melakukan perbaikan ke arah kemajuan dalam proses bisnis, paradigma berpikir, serta perilaku dalam mencapai keunggulan dan menjadi yang terbaik di bidangnya. ICON+ interprets Excellence with "We work smart and hard-working to produce the best quality in supporting the success of the company". ICONERS measure any work based on the customer's satisfaction, satisfaction, fellow ICONERS’ satisfaction and corporate profits. With confidence, we continue to make progress toward improvements in business processes, the paradigm of thinking, and behavior to achieve excellence and become the best in this field.
266
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Sosialisasi Standards of Business Conduct
The Socialization of Standards of Business Conduct
ICON+ melakukan sosialisasi dalam penerapan Standards of Business Conduct kepada seluruh karyawan, mulai dari level operasional sampai kepada top management. Penerapan Standards of Business Conduct dihubungkan dengan kepatuhan karyawan dalam memenuhi peraturan disiplin karyawan, yang dilakukan oleh Divisi SDM bekerjasama dengan Divisi Humas. Sepanjang tahun 2012, ICON+ telah melakukan sosialisasi Standards of Business Conduct kepada karyawan baru sebanyak 72 orang dalam bentuk sosialisasi, penyerahan buku Standards of Business Conduct dan penandatanganan pernyataan kepatuhan oleh setiap karyawan terhadap pedoman tersebut.
ICON+ socializes the Standards of Business Conduct to all employees, ranging from the operational level to the top management. Implementation of Standards of Business Conduct associated with employee compliance to fulfill employee discipline regulation, conducted by the Human Resources Division in collaboration with the Public Relations Division. Along 2012, ICON+ has been disseminate the Standards of Business Conduct to new recruits as many as 72 person in the form of socialization, the delivery of the book Standards of Business Conduct and compliance statement signed by each employee against the guidelines.
Komitmen dan Penegakan terhadap Standards of Business Conduct
The Commitment and Enforcement of the Standards of Business Conduct
Komitmen dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan menjadi perhatian utama Perusahaan dan menjadi bagian dari etika bisnis Perusahaan dalam menciptakan nilai tambah (value creation) tidak saja bagi Perusahaan tetapi juga bagi para pemangku kepentingan. ICON+ mengembangkan etika bisnis dengan standar yang tinggi dan memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan termasuk kriteria kepuasannya.
The Commitment in interacting with stakeholders is the Company’s major concern and become part of the Company's business ethics in value creation for the Company and also the stakeholders. ICON+ develops business ethics with high standards and attention to the interests of stakeholders including the satisfaction criteria.
ICON+ melakukan penegakan terhadap Standards of Business Conduct yang dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala terhadap penegakan Standards of Business Conduct dan menyediakan fasilitas bagi pengaduan terhadap pelanggaran Standards of Business Conduct. Setiap individu ICONERS harus melaporkan setiap fakta penyimpangan terhadap nilai-nilai Inti dan Standards of Business Conduct kepada Audit Internal dan identitas pelapor dilindungi. Audit Internal menindaklanjuti setiap laporan dan menyampaikan hasil kajian terhadap laporan tersebut kepada Direksi atau Dewan Komisaris sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya.
ICON+ enforces the Standards of Business Conduct, by periodically monitoring the enforcement of Standards of Business Conduct and provides facilities for complaints against violations of Standards of Business Conduct. Each employee should report any fact irregularities to the core values and Standards of Business Conduct to Internal Audit and the reporter's identity will be protected. Internal Audit follows up every report and submits the results of the report review to the Board of Directors or the Board of Commissioners in accordance with the scope of its responsibilities.
Divisi SDM memutuskan pemberian tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan/atau tindakan perbaikan serta pencegahan yang harus dilaksanakan oleh setiap pegawai di lingkungan kerja masing-masing sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perusahaan (PP). Selama tahun 2012 tidak ada pelanggaran terhadap Standards of Business Conduct.
Division of Human Resources decides coaching actions, disciplinary and/or corrective and preventive actions should be performed by each employee in each work environment in accordance by provisions of the Corporate Regulations (PP). During 2012 there was not any violation of the Standards of Business Conduct.
ANNUAL REPORT
267
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS YANG SEDANG MENJABAT PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS YANG SEDANG MENJABAT
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik
Funds for Social and Political Activities
ICON+tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. Adapun kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup merupakan bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang dijelaskan lebih rinci pada bagian Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan 2012 ini.
ICON+ was not involved in political activities and did not make any donations to political interests. The concern for social and environmental issues was part of the implementation of Corporate Social Responsibility which was described in more detail in the Corporate Social Responsibility Report in this Annual Report 2012.
WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)
WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)
270
Penerapan Pedoman Perilaku Bisnis atau Standards of Business Conduct dilaksanakan oleh seluruh ICONers. Sedangkan pengawasan atas kepatuhan pada Pedoman Perilaku Bisnis dengan melaporkan kepada Audit Internal melalui Manajer Audit Internal.
The implementation of Standards of Business Conduct is committed by all employees. Meanwhile the monitoring of compliance with the Standards of Business Conduct is performed by Internal Audit. Each employee can denounce violations of Standards of Business Conduct by submitted report to the Internal Audit through Manager of Internal Audit.
Pada tahun 2012, ICON+ masih melakukan inisiasi dalam mengembangkan prosedur dan kebijakan sistem pelaporan pelanggan yang efektif dan menyeluruh termasuk menerima dan menangani laporan atau keluhan yang masuk baik dari pihak internal maupun eksternal perusahaan.
In 2012, ICON+ was initiated in developing procedures and policies for effective reporting system of complaints and violations, include receiving and handling incoming reports of complaints and violations from both internal and external parties.
Selama tahun 2012 tidak terdapat laporan pengaduan pelanggaran terhadap Standards of Business Conduct yang disampaikan secara langsung kepada Manajer Audit Internal.
During 2012, there was no t a n y re p o rt of complaints and violations of the Standards of Business Conduct submitting directly to the Manager of Internal Audit.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
AUDIT EKSTERNAL EXTERNAL AUDIT
Penunjukan Auditor Eksternal untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2012 ditetapkan melalui RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Eksternal Auditor yang ditunjuk tidak diperkenankan memiliki benturan kepentingan (Conflict of Interest) dengan Perusahaan guna menjamin independensi dan kualitas hasil audit. Eksternal Auditor bertanggungjawab untuk menyampaikan opini atas ketaatan Laporan Keuangan Perusahaan yang diaudit terhadap Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum.
Appointment of External Auditor to audit the Company's Financial Statements for Fiscal Year 2012 established by the Annual General Meeting on the recommendation of the Board of Commissioners and Audit Committee. Appointed external auditor must not have a conflict of interest by the Company to ensure the independence and audit quality. External Auditor is responsible for opinions expressed on the Company's compliance audited Financial Statements of the Financial Accounting Standards generally accepted.
RUPS Tahunan tanggal 17 April 2012 memutuskan penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Tahun 2012. Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit Laporan Keuangan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut adalah Penunjukan Auditor Eksternal untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2012 ditetapkan melalui RUPS Tahunan. Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak diperkenankan memiliki benturan kepentingan (Conflict of Interest) dengan Perusahaan guna menjamin independensi dan kualitas hasil audit. Auditor Eksternal bertanggungjawab untuk menyampaikan opini atas ketaatan Laporan Keuangan Perusahaan yang diaudit terhadap Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum.
Annual General Meeting on 17 April 2012 decided determining Public Accounting Firm (KAP) to audit the financial statements in 2012. Public Accounting Firm (KAP) who perform audits of Financial Statements for 3 (three) years in a row is the appointed External Auditor to audit the Company's Financial Statements for Fiscal Year 2012 established by the Annual General Meeting. The appointed external auditor must not have a Conflict of Interest with the Company to ensure the independence and audit quality. External auditor is responsible for the opinion convey on compliance audited Financial Statements of the Company for the generally accepted Financial Accounting Standards.
Dalam penggunaan Akuntan Independen Perseroan, ICON+ telah melaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 khususnya pasal 3 ayat 1 disebutkan: Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Agar proses audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan dan selesai sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan, secara rutin dilakukan pertemuanpertemuan yang membahas beberapa permasalahan penting yang signifikan.
In the use of the Company's Independent Accountant, ICON+ has implemented in accordance with the Regulation of the Minister of Finance No. 17/PMK.01/2008 in particular article 3, paragraph 1 stated: Provision of services of general audit of the financial statements of an entity by Public Accounting Firm (KAP) for longest to 6 (six) years in a row and by a Public Accountant for a maximum of 3 (three) years in a row. In order for the audit process in accordance with the Professional Standard; agreement and scope of the audit has been defined and completed in accordance with the target time set, regularly conducted meetings to discuss several issues of significant importance.
ANNUAL REPORT
271
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
AUDIT EKSTERNAL EXTERNAL AUDIT
ICON+ selalu berupaya meningkatkan komunikasi antara Kantor Akuntan Publik, Komite Audit dan Manajemen ICON+ untuk dapat meminimalisir kendala-kendala yang terjadi selama proses audit berlangsung. Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit Laporan Keuangan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut adalah:
Tahun/Year 2012
Partner/Partner Sahat Maruli Purba
KAP Public Accounting Firm Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte)
Izin No. AP 0953
2011
Rusli
Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte)
Izin No. AP 0572
2010
Ali Hery
Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte)
Izin No. AP 0572
ICON+ is always working to improve communication between the public accounting firm, the Audit Committee and Management of ICON+ to minimize the obstacles that occur during the audit process Public Accounting Firm (KAP) who performs audits of Financial Statements for 3 (three) years in a row is:
Lingkup Audit/Scope of Audit
Opini/Opinion
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan laporan kinerja untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Wajar dalam semua hal yang material
Statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity, cash flow statement and performance reports for the years ended 31 December 2012 and 2011.
Fairly stated in all material aspects
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan laporan kinerja untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Wajar dalam semua hal yang material
Statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity, cash flow statement and performance reports for the years ended 31 December 2011 and 2010.
Fairly stated in all material aspects
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan laporan kinerja untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Wajar dalam semua hal yang material
Statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity, cash flow statement and performance reports for the years ended 31 December 2010 and 2009.
Fairly stated in all material aspects
Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahun buku 2012 tidak memberikan jasa lain selain jasa financial audit.
Public Accountant to audit the financial statements of fiscal year 2012 does not provide services other than financial services audit.
Selain audit eksternal oleh KAP, ICON+ juga diaudit oleh BPK. Dalam rangka mendorong penerapan sistem pengendalian internal yang efektif, ICON+ terus berupaya mengurangi terjadinya pelanggaran, kecurangan atau temuan audit baik oleh auditor internal maupun eksternal.
In addition to external audit by the Public Accounting Firm, ICON+ is also audited by Supreme Audit Agency (BPK). In order to encourage the implementation of an effective system of internal control, ICON+ continues to reduce the occurrence of violations, fraud or audit findings by both internal and external auditors.
272
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PENDAHULUAN INTRODUCTION
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan jaringan, jasa dan konten menyadari bahwa keberlangsungan bisnis Perusahaan tidak hanya dalam bidang keungan dan operasional, tetapi juga mencakup aspek Profit (keuntungan), people (manusia) and planet (bumi) atau yang lebih dikenal dengan the triple bottom line.
As a company that is engaged in the provision of network, services and content, we realize that the sustainability of our business not only in the financial and operational areas, but also includes aspects of profit, people and planet or better known as the triple bottom line.
Pentingnya Penerapan the triple bottom lines menjadi landasan ICON+ untuk dapat berpatisispasi dalam memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya serta pelestarian alam.
The importance of the application of the triple bottom lines become the foundation of ICON+ to participate in contributing the economic development sustainability, while improving the quality of life of employees and their families, local communities and society at large as well as nature conservation.
PROGRAM CSR CSR PROGRAM
274
Dasar kebijakan pelaksanaan program tanggung jawab sosial Perusahaan, ICON+ mengacu pada Surat Keputusan Direksi Nomor 072/SK/001/Pusat/ICON+/2010 tentang Panduan Penyelenggaraan Program Corporate social Responsibility (CSR) tanggal 6 September 2010. ICON+ secara aktif mendukung dan memperkuat komunitas utama dan dalam rangka mendukung peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungan, baik bagi komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya.
The policy of corporate social responsibility programs of ICON+ , based on the Decree of Board of Directors No. 072/SK/001/Pusat/ICON+/2010 on the Guide of Corporate Social Responsibility’s Program Implementation dated 6 September 2010. ICON+ is actively supporting and strengthening the primary community in order to support the improvement of quality of life and the environment, good for the local community and society at large.
ICON+ memfokuskan Program CSR pada 4 bidang yaitu:
ICON+ focuses program of Corporate Responsibility on four areas, namely:
1. Lingkungan Hidup
1. Environment
2. Ketenegakerjaan, Kesehatan & Keselamatan Kerja
2. Employment, Occupational Health and Safety
3. Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
3. Social and Community Development
4. Pelanggan
4. Customer
ANNUAL REPORT
Social
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
STRUKTUR PENGELOLA CSR MANAGEMENT STRUCTURE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Sebagai wujud keseriusan penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, ICON+ membentuk tim khusus untuk menangani kegiatan CSR yaitu Divisi Humas yang dibawah koordinasi Sekretaris Perusahaan. Kegiatan pengelolaan CSR antara lain mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan oleh Perusahaan.
As a seriousness manifestation of the implementation of Corporate Social Responsibility, ICON+ formed a special team to deal with activities of Corporate Social Responsibility which is the Public Relations Division, under the coordination of the Corporate Secretary. The management activities of Corporate Social Responsibility include activities of planning, implementation, monitoring and evaluation of Corporate Social Responsibility undertaken by the Company.
Pengelola CSR ICON+ mengacu pada Surat Keputusan Direksi Nomor 072/SK/001/Pusat/ICON+/2010 tentang Panduan Penyelenggaraan Program Corporate social Responsibility (CSR) di Lingkungan PT Indonesia Comnets Plus tanggal 6 September 2010.
Management of Corporate Social Responsibility of ICON+ refers to the Board of Directors Decree No. 072/SK/001/Pusat/ICON+/2010 on the Guide of Corporate Social Responsibility’s Program Implementation in PT Indonesia Comnets Plus dated 6 September 2010.
Adapun struktur pengelola CSR ICON+ adalah sebagai berikut:
The management structure of Corporate Social Responsibility of ICON as follows:
DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR
SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY
DIVISI HUKUM
DIVISI HUMAS
LEGAL DIVISION
PUBLIC RELATION
DIVISI HUBUNGAN INVESTOR INVESTOR RELATION DIVISION
ANNUAL REPORT
275
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP ENVIRONMENT
Kebijakan dan Program CSR Lingkungan Hidup
Environmental CSR Program and Policy
Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, ICON+ selalu berupaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dalam setiap kegiatan usahanya sesuai dengan regulasi perundangan-undangan yang berlaku.
As a company services, ICON+ environment in accordance with legislation.
engaged in telecommunications is always trying to preserve the all its business operations in the regulations of the applicable
Selama tahun 2012 ICON+ telah melakukan sosialisasi program penghematan penggunaan kertas di lingkungan kantor dengan surat himbauan kepada seluruh pegawai melalui media email (
[email protected]).
During 2012, ICON+ has an austerity program to disseminate the use of paper in an office environment with an appeal letter to all employees via email media (
[email protected]).
Program yang telah dilakukan oleh ICON+ terkait dengan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan antara lain dengan melakukan penghematan kertas, air dan listrik.
Programs that have been conducted by ICON+ associated with social responsibility towards the environment include saving of paper, water and electricity.
Dampak Keuangan Dari CSR Lingkungan Hidup
Financial Impact from Environmental CSR
Tanggung jawab Perusahaan terhadap lingkungan hidup yang telah dilakukan oleh ICON+ selama tahun 2012, bertujuan untuk menjaga lingkungan sebaik-baiknya dan tidak hanya menguntungkan dan meningkatkan efisiensi bisnis Perusahaan, namun juga memberikan dampak positif bagi lingkungan di masa yang akan datang.
Environmental Corporate Social Responsibility that has been done by ICON+ during 2012, aims to protect the environment, give benefit and improve the efficiency of company’s business, but also give positive impact on the environment in the future.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KETENAGAKERJAAN SOCIAL RESPONSIBILITY OF EMPLOYMENT
276
Kebijakan
Policy
ICON+ menaruh perhatian besar terhadap karyawan sebagai bagian terpenting dalam menjalankan bisnis Perusahaan. Oleh Karena itu ICON+ selalu berupaya untuk selalu meningkatkan hubungan di bidang ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) semua karyawan ICON+.
ICON+ pay great attention to employees as most important parts of running the company’s business. Therefore ICON+ always strive to improve Employment, Occupational Safety and Health (K3) of all employees of ICON+.
Dasar kebijakan pelaksanaan program tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap K3, ICON+ mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan industrial dan Jaminanan Sosial Tenaga kerja Nomor 735SK/PHIJSKPKKAD/PP/II/2010 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Indonesia Comnets Plus.
The basis policy of corporate social responsibility towards Occupational Safety and Health (K3)’s implementation, ICON+ refer to the decision of the Director General of Industrial Relations and Social Security of Labor Number 735SK/PHIJSKPKKAD/PP/II/2010 on the Regulations validation of PT Indonesia Comnets Plus.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Pengembangan SDM
Human Resources Development
Dalam rangka meningkat profesionalisme dan kinerja usaha secara berkelanjutan, telah dicanangkan program pengembangan kualitas sumber daya manusia profesional secara konsisten melalui sistem pengelolaan sumber daya manusia secara terpadu. ICON+ memberikan kesempatan yang setara kepada pegawai dalam mengembangkan karir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender atau kondisi fisik. ICON+ secara berkesinambungan melakukan pembinaan dan pengembangan pegawai untuk memenuhi kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan dengan metode pendidikan, pelatihan, penugasan khusus, maupun program mutasi dan promosi. Pembinaan dan pengembangan SDM didasarkan pada kompetensi dasar dan kompetensi teknis.
In order to increase the professionalism and sustainable business performance, has been announced the development program of professionals human resources’ quality consistently through human resource management system in an integrated manner. ICON+ provides equal opportunity to develop career in the performance of employees’ duties in a professional manner and without discrimination of tribe, religion, race, class, gender or physical condition. Company commits sustainable employees’ career development to meet the necessary competence and expertise with the methods of education, training, special assignments, as well as mutations and promotion programs. Human resources development is based on base competence and technical competence.
ICON+ mengembangkan kompetisi pegawai dengan memetakan kompetensi pegawai dan melaksanakan mutasi pegawai sesuai dengan organisasi baru yang telah ditetapkan, pengembangan kompetensi melalui training bidang dengan sertifikasi, mengelola secara terpusat operasional tenaga kerja outsourcing yang dikelola oleh Penyedia Jasa Tenaga Kerja (PJTK) agar sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, meningkatkan soft and hard competency pegawai melalui training yang dikuti oleh 326 Pegawai dengan 155 Materi Training.
ICON+ develop employee competencies by mapping the employee competencies and conduct personnel transfers in accordance with the new established organization, the development of competence through certified field training, centrally manage labor outsourcing run by the Service Provider of Manpower (PJTK) to conform to the Company’s intent and goals, improving soft and hard competency of employees through training followed by 326 employees with 155 Training Materials.
Tabel Kegiatan Pelatihan Pegawai tahun 2012 Table of Employee Training and Courses 2012
No.
Jenis Pelatihan Type of Training
1 2
2012 Jumlah Peserta Number of Participant
Jumlah Pelatihan Number of Training
Soft Skill
148
10
Hard Skill
351
133
Total
499
143
ANNUAL REPORT
277
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KETENAGAKERJAAN SOCIAL RESPONSIBILITY OF EMPLOYMENT
278
Kesejahteraan Karyawan
The Welfare of Employees
Bentuk kesejahteraan pegawai sebagaimana diatur dalam Peraturan Kerja Bersama (PKB), dalam bentuk pemberian hak kepada karyawan mendapatkan libur, cuti dan tidak masuk kerja dengan surat keterangan Dokter. Selain itu terdapat pemberian remunerasi dalam bentuk, gaji, Tunjangan Hari raya (THR), Tunjangan Akhir Tahun, serta bonus yang diperhitungkan secara proposional.
Employee benefits are stipulated in the Collective Labor Agreement (PKB), by way of grant employees' rights to get off, leave and do not come to work with the doctor’s illness declaration. Moreover there are the remuneration provision in the form of salary, Religious Holiday Allowance (THR), End of Year Allowance and bonuses are taken into account proportional.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Occupational Health and Safety
Perusahaan memberikan Program tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap ketenegakerjaaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang telah dilakukan oleh ICON+ antara lain adalah memberikan jaminan kesehatan kepada semua pagawai dan asuransi Jamsostek. ICON+ menjamin keseteraan gender dan kesempatan kerja yang luas bagi semua karyawan tanpa memandang jenis kelamin, suku maupun agama dan kepercayaan pegawai dan memberikan dana pensiun dengan iuran sebesar 6% dari iuran karyawan dan 11,21% dari Perusahaan.
The company delivers programs corporate social responsibility towards employment. Occupational Health and Safety (K3) which has been conducted by ICON+, such as provide health insurance to all staff members and Employment Social Security Insurance. ICON+ guarantees equality of gender and vast employment opportunities for all employees regardless of their sex, race or religion and belief as well as provide employees with a pension funds of 6% of employee contribution and 11.21% of the Company.
Disamping itu tanggal 31 Maret 2012 ICON+ telah mengadakan kegiatan pelatihan pemadam kebakaran yang dikuti oleh 78 peserta yang terdiri dari karyawan tetap, karyawan outsourching, petugas sekuriti, dan pihak eksternal (SIMBIKA dan KDK sebagai mitra kerja penyedia jasa outsourcing di ICON+). Kegiatan dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan di tempat kerja.
Besides, on March 31, 2012, ICON+ has conducted training activities of fire exthinguisher following by 78 participants consist of permanent employees, outsourching employees, security personnel, and external parties (SIMBIKA and KDK as a working partner of outsourching service providers in ICON+). The activities were conducted as part of prevention and control efforts of fire at the workplace.
Hubungan Industrial
Industrial Relations
Kebebasan berserikat bagi pegawai merefleksikan kepatuhan Perusahaan atas Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan ketentuan ILO Convention 87 yang menjamin kebebasan semua pekerja untuk masuk dalam organisasi pekerja yang dikelola secara profesional sebagai sarana penghubung harmonis yang saling menguntungan pihak-pihak terkait. ICON+ memberi kebebasan bagi para pegawai untuk bergabung dengan serikat pekerja. Serikat Pekerja ICON+ bernama Spiconus (Serikat Pekerja ICON Plus).
Freedom of association for employees reflect the Company's compliance with the Act No.13 of 2003 on Employment and convention 87 of ILO provisions that guarantee freedom of all workers to enter a managed professionally of labor organization as harmonious means of connecting a mutually favorable related parties. The company gave the freedom for employees to join a union. The union is called Spiconus (Union of ICON Plus).
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KETENAGAKERJAAN SOCIAL RESPONSIBILITY OF EMPLOYMENT
Anggaran
Budget
Dana yang digunakan terkait tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja selama tahun 2012 adalah sebasar Rp. 92.039.994.460
Corporate social responsibility funds associated to Employment, Occupational Safety and Health for the year 2012 are amounted to Rp. 92,039,994,460
Dampak Keuangan dari CSR K3
Financial Consequences from Employment, Safety, and Health
Sumber Daya merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan bisnis perusahaan, dengan Sumber Daya yang yang profesional, kreatif dan inovatif serta lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, diharapkan dapat memberikan kinerja terbaiknya dalam mendukung tercapainya tujuan Perusahaan.
Resources are essential to the survival of the company's business, with professional, creative and innovative Resources as well as the comfortable working environment and conducive, they are expected to give their best performance in supporting the achievement of company objectives.
TANGGUNG JAWAB KEPADA PELANGGAN
RESPONSIBILITY TO CUSTOMER
Sebagaimana tertuang dalam nilai-nilai Perusahaan, ICON+ selalu bersikap peduli dan bersimpati dalam memberikan pelayanan yang responsif demi kepuasan pelanggan. Salah satu cara ICON+ dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan adalah memberikan pelayanan yang handal dan dengan downtime minimal dan memenuhi komitmen sesuai dengan Services Level Agreement (SLA) sebesar 99,9%.
As stated in the Company's values, ICON+ always be caring and sympathetic in providing services that are responsive to the satisfaction of the customer. One of the ways of ICON+ to improve the quality of services provided is to provide reliable service and with minimal downtime and meet commitments in accordance with the Services Level Agreement (SLA) of 99.9%.
Program dan Strategi
Program and Strategy
ICON+ melaksankan program dan strategi terkait dengan tanggung jawab terhadap pelanggan antara lain adalah melalui layanan pengaduan, Joint Planning Session dan Survei Kepuasan Pelanggan.
ICON+ implements programs and strategies associated with the customer's responsibility such as Costumer Complaints Service, the Joint Planning Session and Customer Satisfaction Survey.
Layanan Pengaduan Konsumen
Consumer Complaint Service
Dalam rangka untuk terus meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, ICON+ melakukan berbagai upaya yang dapat memenuhi harapan pelanggan. ICON+ menyediakan saluran untuk keluhan pelanggan melalui beberapa saluran antara lain: contact center 021 275 79800, email
[email protected] dan
[email protected]. Melalui pusat pengaduan ini, ICON+ dapat memberikan respon yang cepat atas pengaduan yang masuk dan penyelesaian secara baik.
In order to continuously improve the quality of services provided, ICON+ make efforts to meet customer expectations. ICON+ provides a channel for customer complaints through multiple channels such as: contact center 021 275 7980 0, email:
[email protected] and
[email protected]. Through the center of this complaint, ICON+ can provide a rapid response to complaints that come in and excellent completion.
ANNUAL REPORT
279
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB KEPADA PELANGGAN
RESPONSIBILITY TO CUSTOMER
280
Joint Planning Session
Joint Planning Session
Merupakan salah satu program tanggung jawab kepada pelanggan adalah dengan melakukan Joint Planning Session. Program ini merupakan ajang pertemuan ICON+ dengan pelanggan dalam rangka mengetahui kebutuhan pelanggan untuk 1 tahun berjalan dan evaluasi pelayanan di tahun
One of the programs of responsibility of the customer is do Joint Planning Session. This program is a meeting with customers of ICON+ in order to understand customer needs for 1 year running and evaluation of services in the previous year.
Joint Planning Session yang dilakukan di tahun 2012, antara lain adalah:
Joint Planning Session conducted in 2012, among others are:
- JPS dengan Indosat,di Bali tanggal 29 Februari 2 Maret - JPS dengan PT Telkom, di Bali tanggal 14-16 maret - JPS dengan Sinarmas, di Jakarta tanggal 8 Mei - JPS dengan Axis, di Bali tanggal 19-20 Mei - JPS dengan Primacom, di Bali bulan November - JPS dengan Telkomsel, di Bandung tanggal 10-12 Desember
- JPS by Indosat, in Bali on 29 of February to 2 of March - JPS by PT Telkom, in Bali on 14 -16 of March - JPS with Sinarmas, in Jakarta on 8 of May - JPS with the Axis, in Bali on 19 - 20 of May - JPS with Primacom, in Bali on November - JPS with Telkomsel, in Bandung on 10 -12 of December
Survei Kepuasan Pelanggan
Customer Satisfaction Survey
Survei Kepuasan Pelanggan merupakan kegiatan pengukuran untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan atas barang/jasa yang diterimanya dari ICON+. Survei dilakukan pada 2 (dua) kategori yaitu pelanggan PT PLN dan pelanggan Non PT PLN. Hal ini bertujuan untuk dapat mengetahui kualitas pelayanan pada segmen pasar tertentu dan yang membutuhkan peningkatan pelayanan.
Customer Satisfaction Survey is a measurement to determine the activity level of customer satisfaction on goods /services receiveing from ICON+. The survey was conducted in 2 (two) categories, namely customers of PT PLN and non-customers of PT PLN. It aims to be able to determine the quality of service in a particular market segment and in need of service improvement.
Pencapaian tingkat kepuasan pelanggan untuk PT PLN sebesar 83,80 mencapai 98,59% terhadap target. Adapun kepuasan pelanggan non PLN sebesar 82,00 mencapai 96,47% terhadap target.
Achievement level of customer satisfaction for PT PLN at 83.80, reached 98.59% against the target. As customer satisfaction for the non PLN at 82.00, reached 96.47% against the target.
ICON+ berkomitmen untuk memberikan produk terbaik atas jasa teknologi informasi dan komunikasi. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan hasil survei yang dilakukan tiap tahunnya. Selain itu, hasil survei menghasilkan sejumlah rekomendasi perbaikan untuk ditindaklanjuti dalam meningkatkan kepuasan pelanggan.
ICON+ is committed to providing the best product information and communications technology services. The commitment shown by the results of a survey conducted each year. In addition, the survey results produced a number of recommendations for improvements to be followed in improving customer satisfaction.
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Dampak Keuangan dari Tanggung Jawab Pelanggan
Financial Impact from Responsibility to Customer
Dampak keuangan terhadap penerapan tanggung jawab kepada pelanggan adalah dengan memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan, maka dampaknya kepuasan dan loyalitas pelanggan ICON+ terus meningkat yang mendukung kesinambungan bisnis ICON+ dalam jangka panjang.
The financial impact of the deployment of the responsibility to the customer is to provide the best service for customers, then the impact is increasing satisfaction and customer loyalty of ICON+ that will supports business continuity of ICON+ in the long term.
BIDANG SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SOCIAL AND COMMUNITY Tanggung jawab perusahaan terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan diwujudkan dalam Program Kemitraan. ICON+ selalu berusaha untuk selalu menyelaraskan kehadiran dan usahanya dengan masyarakat sekitar. Oleh karena itu ICON+ berusaha untuk terus melakukan program pengembangan sosial dan kemasyarakatan agar secara bersama dapat mencapai masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
Corporate Responsibility towards social development is embodied in the Partnership Program. ICON+ always strive to align its presence and business operations with the surrounding community. Therefore ICON+ is trying to continue social and community development programs that can achieve independent and prosperous society together.
Kebijakan Pendukung
Supporting Policy
Dasar kebijakan pelaksanaan program tanggung jawab sosial Perusahaan, ICON+ mengacu pada Surat Keputusan Direksi Nomor 072/SK/001/Pusat/ICON+/2010 tentang Panduan Penyelenggaraan Program Corporate social Responsibility (CSR) tanggal 6 September 2010.
Legal basis policy for the implementation of Corporate Social Responsibility Programs, ICON+ refers to the Decree of Board of Directors No. 072/SK/001/Pusat/ICON+/2010 on the Implementation Guideline of Corporate Social Responsibility Program dated September 6, 2010.
Program Kegiatan
The Event Program
Program Kemitraan
Partnership Program
Sebagai wujud Kepedulian terhadap masyarakat diwujudkan dalam program CSR yang dilakukan oleh Divisi Humas. Kegitan yang telah dilakukan ICON+ terkait dengan Program kemitraan adalah sebagai berikut:
As a manifestation of concern to society embodied in Corporate Social Responsibility Programs was conducted by the Public Relations Division. Activity has been done by ICON+ related to the partnership program as follows:
ANNUAL REPORT
281
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
BIDANG SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SOCIAL AND COMMUNITY
282
1. Pelatihan membuat kue, kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari dan diikuti oleh 10 warga Desa Margahayu, Bekasi
1. Training to bake, these activities took place for 2 days and was attended by 10 villagers of Margahayu, Bekasi
2. Pelatihan Manajemen & Pemasaran yang dikuti oleh 22 orang peserta. Kegiatan tersebut berlangsung di SDN Margahayu yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, pemasaran, pengelolaan bisnis rumahan, dan pemaparan materi untuk kelangsungan usaha produk.
2. Management & Marketing Training was followed by 22 participants. Activities take place at Elementary School of Margahayu implemented in the form of marketing training, home business management, and presentation materials for business continuity products.
3. Pelatihan Wirausahawan Budaya Lele. Kegiatan tersebut berlangsung di UKM Depok, Jawa Barat dan dikuti oleh 10 peserta. proses pelatihan tersebut menebar 3000 ekor bibit lele, dimana 1000 ekor diantaranya adalah bibit lele dewasa.
3. Entrepreneurs Training for catfish. Activities take place in the Small Medium Enterprise of Depok, West Java, and followed by 10 participants. The training process of sowing 3000 seeds of catfish, which include 1000 grown seeds of catfish.
Kegiatan di Bidang Pendidikan
Educational Activity
Dalam rangka meningkatkan pengembangan di bidang pendidikan, ICON+ berpartisipasi melalui Sponsorship kegiatan akademis yang sesuai dengan bisnis Perusahaan dalam bidang teknologi, informasi dan komunikasi serta menerima mahasiswa kerja praktek.
In order to enhance the development in the education sector, ICON+ participate through sponsorship of academic activities in accordance with Company's business in the field of technology, information and communication as well as accept internship students.
Selama tahun 2012, Partisipasi ICON+ dalam bidang pendidikan adalah:
During 2012, civic participation of ICON+ in the education sector include:
1. Sponsorship kegiatan akademis atau pendidikan yang sesuai dengan bisnis perusahaan dalam bidang IT
1. Sponsorship of academic or education activities in accordance by company's business in the field of information technology
2. Menjadi sponsorship di beberapa kegiatan pendidikan antara lain Sponsorship acara lomba ketangkasan anak Autisme di Yayasan Autisme Indonesia, sponsorship acara Kejuaraan sepatu Roda Tingkat Nasional, Tournament Sepak Bola Pemuda Pancasila se kecamatan mampang, Pentas Seni SMK Informatika Utama, Sponsorship acara InterArtional SMPI Dian Didaktika dalam pameran seni lukis & hasil karya Fotografi siswa siswi SMP, Beberapa Program Seminar yang berkaitan dengan ICT, dan lain-lain.
2. Sponsorship in some education activities such as sponsorship for the dexterity race in Autism children by Foundation of Autism Indonesia, event sponsorship for National Championship of wheels shoe, Football Tournament of Pemuda Pancasila of Mampang districts, Performing Arts of Vocational High School Informatika Utama, event sponsorship for InterArtional Junior High School Dian Didaktika in exhibition painting and some students photos, some seminars programs relating to Information, Communication, Technology and others
ANNUAL REPORT
REPORT TO THE SHAREHOLDER
COMPANY PROFILE
DISCUSSION AND ANALYSIS MANAGEMENT
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
3. Menerima Mahasiswa/siswi PKL/ Kerja Praktek, maupun yang melakukan Kunjungan Edukatif ke kantor ICON+, seperti mahasiswa PKL dari UHAMKA Jakarta, Kunjungan Edukatif dari Fakultas Teknik Informatika dari ITS Surabaya & Universitas Negeri Surabaya.
3. Accept internship students, as well as conducting educational visits to the office of ICON+, such internship students of HAMKA University at Jakarta, educational visits of Faculty of Informatics Engineering of ITS at Surabaya and State University of Surabaya.
ICON+ memberikan kesempatan bagi para siswa sekolah menengah kejuruan dan universitas untuk mengikuti praktek kerja lapangan di ICON+. Program ini memberikan kesempatan para siswa dalam memahami dan mengaplikasikan proses bisnis di perusahaan khususnya dalam bidang bidang teknologi, informasi dan komunikasi, sehingga mereka mampu memiliki bekal dan pengalaman setelah lulus pendidikan.
ICON+ provides an opportunity for students of vocational schools and universities to follow the practice of fieldwork in ICON+. This program provides opportunities for students to understand and apply business processes in the company, especially in the field of technology, information and communication, so that they are able to have the provision of education and experience after graduation.
Kegiatan di Bidang Kemasyarakatan
Community Welfare Program
Adapun Kegiatan sosial kemasyarakatan yang telah dilakukan oleh ICON+ sepanjang tahun 2012 antara lain:
The social activities that has been performed by ICON+ throughout 2012 include:
1. Bekerja sama dengan Beberapa Yayasan Yatim Piatu yang memiliki kredibilitas dan sudah di survei keberadaannya, diantaranya adalah Dompet Dhuafa dan Yayasan Media Amal Islami, sebagai institusi penyaluran bantuan sosial dalam program bantuan sosial untuk kesejahteraan dan pendidikan anak-anak Yatim Piatu & kaum Dhuafa. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain :
1. Working closely with some Orphanage foundation who have credibility and already in existence survey, including the Dhuafa Wallet and Foundation of Media Amal Islami, as an institution in the distribution of social assistance programs for the welfare and education of children and the orphans. The activities that have been implemented include:
a. Setiap tahun ICON+ menyumbangkan uang sebesar Rp. 10.000.000,- kepada Dompet Dhuafa pada saat acara buka puasa bersama.
a. Each year ICON+ donate Rp. 10.000.000,to the Dhuafa Wallet during Iftar.
b. Sumbangan bingkisan 20 orang anak yatim piatu dan 10 orang panti jompo dari dompet dhuafa& Yayasan Media Amal Islami, berupa perlengkapan sholat & peralatan sekolah.
b. Contribute parcel to 20 orphans and 10 nursing homes to Dhuafa wallet & Foundation of Media Amal Islami, consist of prayer materials and school equipments.
c. Bantuan dana santunan bagi yatim Piatu & kaum Dhuafa Yayasan Media Amal Islami
c. Fund Assistance for orphans and Foundation of Media Amal Islami
2. Perusahaan melakukan kunjungan secarar rutin dalam bentuk Safari Ramadhan kelokasi-lokasi Jaringan ICON+ (PoP) dengan total 635 Gardu Induk (GI) di seluruh Sumatra, Jawa-Bali dan Makasar. Lokasi dan jumlah GI sebagai berikut:
2. Routine company visits in the form of Safari Ramadhan to network sites of ICON+ with a total of 635 sub station (GI) across Sumatra, Java, Bali and Makassar. Location and number of sub station as follows:
ANNUAL REPORT
283
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM
PROFIL PERUSAHAAN
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
BIDANG SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SOCIAL AND COMMUNITY
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
284
Jakarta (120 GI) Regional Jawa Barat (92 GI) Regional Jawa Tengah (110 GI) Regional Jawa Timur (90 GI) Regional Bali (25 GI) Regional Sumatera Selatan (60 GI) Regional Sumatera Tengah (30 GI) Regional Sumatera Utara (38 GI) Regional Sumatera Timur (10 GI)
a. Regional of Jakarta (120 sub station) b. Regional of West Java (92 sub station) c. Regional of Central Java (110 sub station) d. Regional of East Java (90 sub station) e. Regional of Bali (25 sub station) f. Regional of Sumatera Selatan (60 sub station) g. Regional of Central Sumatra (30 sub station) h. Regional of Sumatera Utara (38 sub station) i. Regional of Sumatera East (10 sub station)
3.Pembagian daging hewan kurban Hari Raya Idul Adha 1433 H, sebanyak 28 ekor kambing, 5 ekor sapi total paket berjumlah 1200 bungkus. Distribusi paket daging segar diberikan kepada warga di sekitar wilayah Gandul, wilayah mampang, Cinere, Parung Bogor, Yasasan Albina Parung Panjang Bogor, Yayasan MAI (Media Amal Islami) Lebak bulus, Yayasan AL Sofwa , Lenteng Agung, Panti Asuhan Al Khair, Lingkungan warga Pasir putih Sawangan & para mustahik di lingkungan sekitar kantor ICON+, warga di sekitar bantalan sungai pekayon, para penjaga pintu perlintasan kereta api, Panti Asuhan Tunas ganda palsi Gunung Depok, dan lain-lain.
3. Distribution of sacrificial meat for Idul Adha 1433 H, as many as 28 goats, 5 cows, total package 1200 wraps. Distribution of fresh meat package provided to residents in the surrounding area of Gandul, Mampang, Cinere, Parung Bogor, Foundation of Albina Parung Panjang Bogor, Foundation of Media Amal Islami / MAI Lebak Bulus, Foundation of AL Sofwa Lenteng Agung, Orphanage of Al Khair, Community Resident of Sawangan and mustahik neighborhoods of ICON+ offices, residents around the bearing of Pekayon river, the railroad crossing guards, Orphanage of Tunas Ganda Palsy Gunung Depok, and others.
4. Melakukan buka puasa bersama dan memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan dhuafa, serta para warga yang tidak mampu di sekitar lingkungan Mampang dan Depok;
4. Perform iftar together and provide aid for orphans, as well as the poor residents who can not afford good living in the surrounding community area of Mampang and Depok
5. Melakukan kegiatan Kesehatan Masyarakat, dengan melaksanakan aksi Donor Darah, yang diikuti oleh 100 orang pendonor dari ICONers dan warga sekitar kantor Mampang.
5. Public Health activities, by conducting blood donation action, which was attended by 100 donors and residents from around the office of ICON+ at Mampang
Dampak Keuangan dari CSR Bidang Sosial dan kemasyarakatan
Financial Impact from Social and Comunity CSR
Bantuan dana sosial yang diberikan oleh ICON+ tidak hanya sekedar bersifat bantuan, tetapi juga dalam bentuk pemberdayaan dan pembentukan kemandirian edukasi yang dapat menunjang program pembangunan berkelanjutan, sehingga akan memberikan reputasi yang baik atau good brand image kepada berbagai elemen bisnis.
Social assistance funds provided by ICON+ is not just an aid, but also in the form of educational empowerment and independence establishment that can support sustainable development programs, so that will give good reputation or good brand image to the various elements of the business.
ANNUAL REPORT
PERNYATAAN PENGESAHAN
ACKNOWLEDGEMENT
Demikian Laporan Tahunan tahun 2012 disusun sebagai laporan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT Indonesia Comnets Plus Tahun 2012 periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.
This 2012 Annual Report has been prepared report on the implementation of the 2012 Corporate as a Work and Budget Plan of PT Indonesia Comnets Plus in the period of January 1, 2012 to December 31, 2012.
BOARD OF COMMISSIONERS
BOARD OF DIRECTORS
YUSUF HAMDANI Komisaris Utama President Commissioner
MUHAMMAD BULDANSYAH Direktur Utama President Director
EDY WAHJUDI Komisaris Commissioner
HIKMAT DRADJAT Direktur Niaga Director of Commerce
BAMBANG ADI WINARSO Komisaris Commissioner
ISKANDAR Direktur SDM Director of Finance and Human Resource
DEWAN KOMISARIS
SATRIYO WIBOWO Komisaris Commissioner
MOESTAFA NADJIB Komisaris Commissioner 286
ANNUAL REPORT
DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL REPORT
ANNUAL REPORT
289
PT. INDONESIA COMNETS PLUS LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
PT. INDONESIA COMNETS PLUS STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012 AND 2011
2012 Rp
Catatan/ Notes
2011 Rp
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Rp 11.163.126.540 tahun 2012 dan Rp 5.902.214.329 tahun 2011 Piutang lain-lain Persediaan - bersih Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dan uang muka
225.988.878.424
5
124.630.740.667
81.795.513.393
6,30
134.004.476.012
54.135.677.156 7.211.226.764 45.926.580.725 26.517.403.698 144.227.492.967
6
35.824.663.108 6.302.716.387 54.212.578.414 4.978.300.781 197.749.174.825
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for impairment losses Rp 11,163,126,540 in 2012 and Rp 5,902,214,329 in 2011 Other receivable Inventories - net Prepaid taxes Prepaid expenses and advances
Jumlah Aset Lancar
585.802.773.127
557.702.650.194
Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang lain-lain Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 588.104.410.589 tahun 2012 dan Rp 437.680.118.115 tahun 2011 Aset tidak lancar lainnya
1.064.110.813.204 123.020.667.928
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.260.392.170.431
1.103.806.258.471
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
1.846.194.943.558
1.661.508.908.665
TOTAL ASSETS
48.084.750.707 1.377.099.263 23.798.839.329
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
290
7 8 9
ANNUAL REPORT
10,17 26
43.726.043.238 1.123.812.111 16.356.036.681
11 12
947.416.674.208 95.183.692.233
NONCURRENT ASSETS Restricted cash in banks and time deposits Other receivable Deferred tax assets Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 588,104,410,589 in 2012 and Rp 437,680,118,115 in 2011 Other noncurrent assets
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
PT. INDONESIA COMNETS PLUS STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Continued)
2012 Rp
Catatan/ Notes
2011 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Pendapatan diterima dimuka Biaya masih harus dibayar Utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja Utang bank Jumlah Jangka Pendek
2.474.862.228 75.842.545.156 448.001.111 7.824.112.703 116.962.958.423 223.484.818.982
13,30 13 14 15 16
3.115.644.454 112.984.542.016 3.088.599 11.669.696.694 127.705.808.406 203.963.915.702
151.333.333.332 1.090.791.000 533.512.947
18,30 28 17
132.916.666.665 2.481.285.297 5.951.721.026
CURRENT LIABILITIES Trade accounts payable Related parties Third parties Other payable Taxes payable Unearned revenue Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Payable to related parties Employee benefits obligation Bank loan
579.994.935.882
600.792.368.859
Total Current Liabilities
1.388.051.106
1.388.051.106
UTANG JANGKA PANJANG Uang jaminan langganan Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Utang pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja Utang bank
489.250.000.003 25.131.137.639 -
Jumlah Jangka Panjang
515.769.188.748
18,30 28 17
345.583.333.335 14.665.301.158 533.512.947
NONCURRENT LIABILITIES Security deposits Long-term liabilities - net of current maturities Payable to related parties Employee benefits obligation Bank loan
362.170.198.546
Total Noncurrent Liabilities
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 204.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 84.859.000 saham tahun 2012 dan 65.896.400 saham tahun 2011 Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
48.829.015.196 616.742.803.732
48.829.015.196 583.820.926.064
EQUITY Capital stock - Rp 1,000 par value per share Authorized - 204,000,000 shares Subscribed and paid-up 84,859,000 shares in 2012 and 65,896,400 shares in 2011 Retained earnings Appropriated Unappropriated
Jumlah Ekuitas
750.430.818.928
698.546.341.260
Total Equity
1.846.194.943.558
1.661.508.908.665
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
84.859.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
19
65.896.400.000
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
ANNUAL REPORT
291
PT. INDONESIA COMNETS PLUS LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Catatan/ Notes
2012 Rp PENDAPATAN
1.001.471.982.791
2011 Rp
20,30
693.771.434.370
REVENUES
21 22 11 23 24
312.061.856.394 74.879.896.402 134.584.640.772 100.042.582.959 15.075.238.177
OPERATING EXPENSES Connection and other direct expenses Personnel expenses Depreciation expense Maintenance expenses Sales and marketing expenses Total Operating Expenses
BEBAN USAHA Beban koneksi dan beban langsung lainnya Beban kepegawaian Beban penyusutan Beban pemeliharaan Beban penjualan dan pemasaran
528.425.131.347 92.039.994.460 150.586.698.585 133.490.514.984 20.792.323.604
Jumlah Beban Usaha
925.334.662.980
636.644.214.704
76.137.319.811
57.127.219.666
INCOME BEFORE FINANCIAL AND OTHER ITEMS
7.632.587.518 30.205.872 (1.402.188.200) 5.614.844.775
NET FINANCIAL AND OTHER ITEMS Interest income Gain on foreign exchange - net Financial cost Others - net
LABA SEBELUM POS KEUANGAN DAN LAIN-LAIN
POS KEUANGAN DAN LAIN-LAIN BERSIH Penghasilan bunga Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Beban keuangan Lain-lain - bersih
5.101.079.221 173.224.110 (30.966.861.241) (784.795.630)
Pos Keuangan dan Lain-lain Bersih
(26.477.353.540)
11.875.449.965
Net Financial and Other Items
LABA SEBELUM PAJAK
49.659.966.271
69.002.669.631
INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK
16.738.088.603
21.495.119.158
TAX EXPENSES
LABA TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
32.921.877.668
47.507.550.473
NET INCOME FOR THE YEAR AND TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
LABA PER SAHAM DASAR
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
292
PT. INDONESIA COMNETS PLUS STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
ANNUAL REPORT
428
5 35 25
26
27
721
BASIC EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
PT. INDONESIA COMNETS PLUS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Saldo Laba/Retained Earnings Subscribed and Ditentukan Tidak ditentukan Catatan/ paid-up penggunaannya/ penggunaannya/ Notes capital stock Appropriated Unappropriated Rp Rp Rp Saldo per 1 Januari 2011
65.896.400.000
48.829.015.196
536.313.375.591
651.038.790.787
-
47.507.550.473
47.507.550.473
65.896.400.000
48.829.015.196
583.820.926.064
698.546.341.260
18.962.600.000
-
-
18.962.600.000
Additional during the year
-
32.921.877.668
32.921.877.668
Total comprehensive income of the year
48.829.015.196
616.742.803.732
750.430.818.928
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
-
Saldo per 31 Desember 2011 Penambahan tahun berjalan
19
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2012
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
84.859.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Balance as of January 1, 2011 Total comprehensive income of the year Balance as of December 31, 2011
Balance as of December 31, 2012
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
ANNUAL REPORT
293
PT. INDONESIA COMNETS PLUS LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
2012 Rp
2011 Rp
1.034.845.481.892 (709.990.276.323)
726.093.442.877 (511.779.819.601)
Kas diperoleh dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan restitusi pajak
324.855.205.569 2.735.981.870 (44.199.068.242) (35.053.647.749) -
214.313.623.276 5.428.190.553 (1.252.684.467) (19.017.841.074) 13.126.779.699
Cash generated from operations Interest received Interest expenses and other financing charges paid Income taxes paid Cash receipt from tax refund
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
248.338.471.448
212.598.067.987
Net Cash Provided by Operating Activities
(249.324.837.581) (51.687.430.617)
(430.670.296.243) (54.237.194.488)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Perolehan perangkat lunak Pencairan rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Penempatan rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
545.649.500
3.048.463.561
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of property and equipment Acquisition of software Drawdown of restricted cash in bank and time deposits Placement of restricted cash in bank and time deposits
(2.645.327.300)
(521.669.500)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(303.111.945.998)
(482.380.696.670)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman dari pihak berelasi Pembayaran pinjaman kepada pihak berelasi Pembayaran hutang bank jangka panjang
295.000.000.000 (132.916.666.667) (5.951.721.026)
305.000.000.000 (41.500.000.000) (5.194.394.240)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from loan to related party Payment of loan to related party Payment of long-term bank loan
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
156.131.612.307
258.305.605.760
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
101.358.137.757
(11.477.022.923)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
124.630.740.667
136.107.763.590
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
225.988.878.424
124.630.740.667
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
294
PT. INDONESIA COMNETS PLUS STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
ANNUAL REPORT
Net Cash Used in Investing Activities
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 1.
UMUM
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a. Establishment and General Information
PT. Indonesia Comnets Plus (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 3 dari Ny. Raden Roro Hariyanti Poerbiantari S.H., CN, pengganti Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., notaris di Jakarta tanggal 3 Oktober 2000. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C-23506.HT.01.01.TH.2000 tanggal 1 Nopember 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 27 April 2001, Tambahan No. 2672.
PT. Indonesia Comnets Plus (the Company) was established based on Notarial Deed No. 3 of Mrs. Raden Roro Hariyanti Poerbiantari S.H., CN, who replaced Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., notary in Jakarta dated October 3, 2000. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-23506.HT.01.01. TH.2000 dated November 1, 2000 and was published in State Gazette No. 34 dated April 27, 2001, Supplement No. 2672.
Anggaran dasar Perusahaan terakhir diubah (i) berdasarkan akta No. 60 tanggal 31 Agustus 2009 dari Imas Fatimah S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka konversi utang jangka panjang menjadi tambahan modal ditempatkan dan disetor. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dengan Surat No. AHU-AH.01.10-18793 tanggal 28 Oktober 2009 (ii) berdasarkan akta No. 04 tanggal 4 Mei 2012 dari M. Nova Faisal, SH., M.kn, notaris di Jakarta, dalam rangka penambahan modal ditempatkan dan disetor secara inbreng (penyerahan aset) oleh PT PLN (Persero). Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dengan Surat No. AHU-AH.01.10-1776 tanggal 16 Mei 2012.
The Company’s articles of association was recently amended by (i) notarial deed No. 60 dated August 31, 2009 of Imas Fatimah S.H., notary in Jakarta, in relation with the conversion of long-term debt to paid up capital. This change was received and recorded in the Directorate General of Public Law Administration of the Department of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, with his Letter No. AHU-AH.01.1018793 dated October 28, 2009 (ii) notarial deed No. 04 dated May 4, 2012 of M. Nova Faisal, SH., M.kn, notary in Jakarta, in relation with the subscribed and paid-up capital by exchange of assets (inbreng). This change was received and recorded in the Directorate General of Public Law Administration of the Department of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, with his Letter No. AHU-AH.01.10-1776 dated May 16, 2012.
Berdasarkan Surat No. S-21/M-D8-PMPBUMN/2000 tanggal 23 Agustus 2000, Menteri Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara telah menyetujui pendirian Perusahaan sebagai entitas anak dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PT PLN (Persero)), yang bergerak dalam bidang telekomunikasi.
Based on Letter No. S-21/M-D8-PMPBUMN/2000 dated August 23, 2000, the Minister/Head of Capital Investment and Empowerment of State-Owned Enterprises approved the Company’s establishment as a subsidiary of PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PT PLN (Persero)), which is in the field of telecommunication.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam penyediaan jasa dibidang telekomunikasi, meliputi:
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities includes:
a.
Penyediaan jaringan telekomunikasi
a.
Telecommunication network provider
b.
Penyediaan jasa telekomunikasi
b.
Telecommunication service provider
c.
Penyediaan content telekomunikasi
c.
Telecommunication content provider
d.
Penyediaan jasa teknologi informasi
d.
Information technology service provider
ANNUAL REPORT
295
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
296
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Pada tanggal 5 April 2002, Departemen Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi menerbitkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) No. 619/PT.003/DITTEL/SRT/2002 yang menyatakan bahwa perangkat/instalasi jaringan tetap tertutup milik Perusahaan sudah berfungsi dengan baik dan siap dioperasikan untuk keperluan penyelenggaraan jaringan tetap tertutup. SKLO ini dikeluarkan untuk melengkapi surat izin prinsip penyelenggaraan jaringan tetap tertutup Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. PT 003/2/7/Phb-2001 tanggal 13 Maret 2001.
On April 5, 2002, the Department of Transportation of the Republic of Indonesia, through the Directorate General of Post and Telecommunications, issued “Surat Keterangan Laik Operasi” (SKLO) No. 619/PT.003/DITTEL/SRT/2002, which stated that the Company’s secured permanent network instrument/installation are functioning well and ready to be operated for the purpose of providing secured permanent network. This SKLO was issued to complement the permission letter on principle of providing secured permanent network issued by the Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia No. PT 003/2/7Phb-2001 dated March 13, 2001.
Pada tanggal 30 Juli 2002, Departemen Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 159/DIRJEN/2002 tentang penyelenggaraan jasa internet, memberikan izin bagi Perusahaan untuk menyelenggarakan jasa akses internet yang pelaksanaannya mengacu kepada surat izin penyelenggaraan jasa internet prinsip No. 1377/PT.003/TEL/DJPT-2001 tanggal 15 Juni 2001.
On July 30, 2002, the Department of Transportation of the Republic of Indonesia, through the Directorate General of Post and Telecommunications, issued Decision Letter No. 159/DIRJEN/2002 regarding implementation of internet services, authorizing the Company to provide internet access services, which its implementation is referred to the permission letter on principle of implementation of internet services No. 1377/PT.003/TEL/DJPT-2001 dated June 15, 2001.
Berdasarkan surat No. KP.196 Tahun 2003, tanggal 6 Juni 2003, Menteri Perhubungan Republik Indonesia telah memberikan izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup kepada Perusahaan.
On June 6, 2003, the Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia issued Decision Letter No. KP.196, which authorized the Company to provide the secured permanent network.
Berdasarkan Surat No. 163/DIRJEN/2007 tanggal 12 Juli 2007, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah memberikan izin penyelenggaraan jasa internet teleponi untuk keperluan publik.
On July 12, 2007, the Ministry of Telecommunication and Information of the Republic of Indonesia issued Decision Letter No. 163/DIRJEN/2007, which authorized the Company to provide telephony internet service for public used.
Berdasarkan Surat No. 254/DIRJEN/2008 tanggal 31 Oktober 2008, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah memberikan izin penyelenggaraan jasa interkoneksi internet (Network Access Point/NAP).
On October 31, 2008, the Ministry of Telecommunication and Information of the Republic of Indonesia issued Decision Letter No. 254/DIRJEN/2008 which authorized the Company to provide Network Access Point (NAP).
Berdasarkan surat No. KP.355 Tahun 2010, tanggal 14 Oktober 2010, Menteri Perhubungan Republik Indonesia telah memberikan izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal kewajiban pelayanan universal telekomunikasi.
On October 14, 2010, the Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia issued Decision Letter No. 355, which authorized the Company to provide the local fixed network of universal service obligation.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat berkedudukan di Wisma Mulia lantai 50, Jalan Gatot Subroto No. 42, Jakarta dan mempunyai Network Operation Centre yang berlokasi di Gandul–Cinere. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 2001.
The Company’s head office is located at th Wisma Mulia 50 floor, Jalan Gatot Subroto No. 42, Jakarta and its Unit of Network Operation Centre is located in Gandul–Cinere. The Company started its commercial operations in 2001.
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan b. Komisaris, Direksi dan Karyawan
b. Commissioners, Directors and Employees
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company’s management at December 31, 2012 and 2011 consisted of the following:
2012
2011
Komisaris Utama Komisaris
Yusuf Hamdani Satriyo Wibowo Moestafa Nadjib Edy Wahyudi Bambang Adi Winarso
Yusuf Hamdani Satriyo Wibowo Moestafa Nadjib Edy Wahyudi Bambang Adi Winarso
President Commissioner Commissioners
Direktur Utama Direktur Niaga Direktur SDM & Keuangan
Muhammad Buldansyah Hikmat Dradjat Iskandar
Muljo Adji AG Ritme Aulia Jafar Virano Nasution Rulianti Darwanto Sri Fortuna Purwatiningsih
President Director Director of Planning and Operations Director of Commerce Director of Human Resources Director of Finance
Moestafa Nadjib Bambang Adi Winarso Satriyo Wibowo Burman Abadi Irsan Amir
Moestafa Nadjib Bambang Adi Winarso Satriyo Wibowo Burman Abadi Irsan Amir
Komite Audit Ketua Anggota
Berdasarkan Surat Keputusan Pemegang Saham secara sirkuler tanggal 4 Maret 2013, susunan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama Komisaris
Based on Circulate Shareholders’ Decree dated March 4, 2013, the structure of the Company’s Commisioner as follows:
Harry Jaya Pahlaw an Satriyo Wibow o Moestafa Nadjib Edy Wahyudi Bambang Adi Winarso
President Commissioner Commissioners
The average number of the Company’s employees, including the employees who are assigned by PT PLN (Persero) to assist the Company, are as follows:
Jumlah ratakaryawan yang diperbantu (Persero) adalah sebagai berikut:
2012 Karyawan/ Employees Karyawan tetap Karyawan diperbantukan Jumlah
Audit Committee Chairman Members
327 39 366
2011 Karyawan/ Employees 261 39 300
Permanent employees Employees to assist the Company Total
ANNUAL REPORT
297
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
2.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
298
2.
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK) a. Standards effective in the current year
In the current year, the Company have adopted all of the new and revised Standards and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2012. The adoption of these new and revised Standards and Interpretations has resulted in changes to the Company accounting policies in the following areas, and affected the financial statement disclosures for the current and prior years:
PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits
Revisi standar ini memperkenalkan pilihan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial secara penuh pada periode terjadinya, di luar laba rugi, yaitu dalam pendapatan komprehensif lain. Revisi standar tersebut juga (a) menentukan bagaimana Perusahaan memperlakukan program imbalan pasti yang membagi risiko antar entitas sepengendali pada laporan keuangan tersendiri atau individual dan (b) mensyaratkan Perusahaan untuk menyajikan informasi tambahan tentang program imbalan pasti. Pengungkapan tambahan termasuk dalam Catatan 28.
This revised standard has introduced an option for recognizing actuarial gains and losses in full in the period in which they occur, outside profit or loss, in the statement of comprehensive income. The revised standard also (a) specified how the Company accounts for defined benefit group plan in their separate or individual financial statements and (b) requires the Company to provide additional information regarding the defined benefit plan. The additional disclosure are included in Note 28.
PSAK 60, Pengungkapan
PSAK 60, Disclosures
Instrumen
Keuangan :
Financial
Instruments:
Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
This new standard supersedes the disclosure requirements of PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure.
Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Perusahaan, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Perusahaan terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Perusahaan mengelola risikorisiko tersebut (Catatan 36).
This new standard resulted in the disclosures concerning (a) the significance of financial instruments for the the Company financial position and performance; and (b) the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Company is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the the Company manages those risks (Note 36).
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
The following new and revised standard and interpretations have also been adopted in these financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 13 (revised 2011), Investment Property PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment PSAK 26 (revised 2011), Borrowing Costs PSAK 30 (revised 2011), Lease PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Share-Based Payments PSAK 55 (revised 2011), Financial Instrument: Recognition and measurement PSAK 56 (revised 2011), Earnings per Share PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance PSAK 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies ISAK 13, Hedges of Net Investment in Foreign Operation ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 16, Service Concession Arrangements ISAK 18, Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities ISAK 19, Applying the Restatement Approach Under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders ISAK 22, Service Concession Arrangements: Disclosures ISAK 23, Operating Lease - Incentives ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal form of a Lease ISAK 25, Land Rights ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba per Saham PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 63, Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa ISAK 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
ANNUAL REPORT
299
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
b.
3.
Standar telah diterapkan
diterbitkan
tapi
belum
b. Standards and interpretation in issue not yet adopted
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah: PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Penyesuaian atas PSAK 60, Instrumen Keuangan : Pengungkapan.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 are PSAK 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control PSAK 60 revised, Financial Instrument : Disclosure.
Berdasarkan penelaahan awal yang dilakukan oleh manajemen, penerapan ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan.
Preliminary evaluations by the management indicated that the above standards have not impact on the carrying amounts of assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011, but may impact accounting for future transactions and arrangements.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
300
Penyajian Laporan Keuangan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Statement of Compliance The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions. b. Financial Statement Presentation
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan (penyajian) yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting (presentation) currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
c.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi.
d.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
c. Foreign Currency Balances
Transactions
and
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss. d. Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Company referred to as the “reporting entity”).
a.
a.
b.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person:
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i. has control or joint control over the reporting entity;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau
ii. has significant influence over the reporting entity; or
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. Both entities are joint ventures of the same third party.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
ANNUAL REPORT
301
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
e.
302
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihakpihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those transacted with third parties, are disclosed in the financial statements.
Aset Keuangan
e. Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as a fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company financial assets are classified into loans and receivables.
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Metode Suku Bunga Efektif
Effective Interest Method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.
Income is recognised on an effective interest basis for financial instruments.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap akhir tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets are assessed for indicators of impairment at the end of each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
ANNUAL REPORT
303
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
304
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the financial asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effectiv e interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan kerugian penurunan. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan kerugian penurunan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan kerugian penurunan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in statements of comprehensive income.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the financial asset at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
Derecognition of Financial Assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
f.
g.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
f. Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi Sebagai Liabilitas atau Ekuitas
Classification as Debt or Equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen Ekuitas
Equity Instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Utang usaha, utang lain-lain dan pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Trade and other payables and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognised over the term of the borrowings.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company derecognise financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or expired.
Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
g. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:
The Company only offset financial assets and liabilities and present the net amount in the statement of financial position where they:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
currently have a legal enforceable right to set off the recognised amount; and intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
ANNUAL REPORT
305
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
h.
h. Property and Acquisition
Aset Tetap - Pemilikan Langsung
Equipment
–
Direct
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Depreciation is recognised so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on their estimated economic useful lives as follows :
Tahun/ Years Bangunan Peralatan jaringan Peralatan distribusi Peralatan umum Kendaraan bermotor
306
24 – 27 10 5 5 5
Building Transmission equipment Distribution equipment General equipment Vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operation as incurred. Other costs incurred subsequently to add, to replace part of, or service an item of property and equipment, are recognised as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the statements of comprehensive income.
Pekerjaan dalam pelaksanaan merupakan biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan pembangunan aset tetap. Pekerjaan dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman selama masa pembangunan dari pinjaman yang digunakan untuk pembangunan dan beban penyusutan aset tetap yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress represents costs directly related to the construction of property and equipment. Construction in progress is stated at cost, which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction and depreciation of property and equipment that were used in the construction. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use.
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
i.
j.
Sewa
i.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognised as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the statements of financial position as a finance lease obligations.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognised as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognised as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognised as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognised as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognised as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
j.
Impairment of Non-Financial Asset At the end of each reporting period, the Company reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
ANNUAL REPORT
307
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
k.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognised immediately against profit or loss.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3e.
Biaya Pinjaman
k. Borrowing Costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya.
l.
Rekening Bank dan Deposito Dibatasi Penggunaannya
Berjangka
Rekening bank dan deposito berjangka dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Untuk kebijakan akuntansi pinjaman yang diberikan dan piutang, lihat Catatan 3(e). m. Aset Tak Berwujud dan Beban Ditangguhkan
n.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use, are added to the cost of those assets, until such times as the assets are substantially ready tor their intended use. Other borrowing costs shall be recognised as an expense in the period in which they were incurred. l. Restricted Deposits
Cash
in
Banks
and
Time
Restricted cash in banks and time deposits are classified as loans and receivable. Refer to Note 3(e) for the accounting policy on loans and receivables.
m. Intangible Assets and Deferred Charges
Biaya Perangkat Lunak
Software Cost
Biaya yang terjadi sehubungan perolehan perangkat lunak ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama 4 tahun.
Expenses related to software acquired were deferred and are being amortized using straight-line method over 4 years.
Beban Tangguhan – Hak Atas Tanah
Deferred Charges for Landrights
Biaya pembaruan atau pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi selama periode hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam kontrak atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek.
The cost of renewal or extension of legal rights on land is recognized as an intangible asset and amortized over the period of land rights as stated in the contract or economic life of the asset, whichever is shorter.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama periode manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
308
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
ANNUAL REPORT
n. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
o.
Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
p.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
q.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penyediaan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi dan jasa lainnya diakui pada saat jasa diberikan. Pendapatan atas jasa pemasangan baru dan mutasi diakui pada saat terminal pelanggan siap untuk digunakan. Beban diakui pada saat terjadinya.
r.
Imbalan Kerja
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
o. Cash and Cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement. p. Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. q. Revenue and Expense Recognition Revenue from the supply of telecommunication network, telecommunication service and others services are recognised when the services are delivered. Revenue from new installations and transfers are recognised when the terminal is ready for use by the customer. Expenses are recognised when incurred. r. Employee Benefits
Imbalan Pasca-Kerja
Post-employment Benefits
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetap. Perusahaan juga memberikan imbalan pasca-kerja lain tanpa pendanaan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
The Company established a defined benefit pension plan covering all of their permanent employees. The Company also provide other unfunded defined post-employment benefit plans for their qualifying employees based on the Company policies.
Perhitungan imbalan pasca-kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar diantara nilai kini kewajiban imbalan pasti atau nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung, apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Post-employment benefits are determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognised actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and the fair value of plan assets, is recognised on straight-line basis over the expected average remaining service years of the participating employees. Past service cost is recognised immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasca-kerja di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini kewajiban imbalan pascakerja disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial belum diakui dan biaya jasa lalu belum diakui, dan dikurangi dengan nilai wajar aset program.
The employee benefits obligation recognised in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation as adjusted for unrecognised actuarial gains and losses and unrecognised past service cost, and reduced by the fair value of scheme assets.
ANNUAL REPORT
309
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
s.
t.
310
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-term Benefits
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) aktuarial diakui langsung pada tahun yang bersangkutan.
Long-term benefits are determined using the Projected Unit Credit Method. Past service cost and actuarial gains (losses) are recognised immediately to the current operations.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti.
The long-term employee benefits obligation recognised in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation.
Provisi
s. Provisions
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Pajak Penghasilan
t. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable profit for the year computed using the prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognised for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognised for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognised for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
u.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Company expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognised as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognised outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognised outside of profit or loss.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
v.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Informasi Segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular di-review oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
u. Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year. v. Segment Information Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Company are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
ANNUAL REPORT
311
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c)
for which discrete financial information is available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk, yang menyerupai informasi segmen usaha yang dilaporkan di periode sebelumnya.
4.
312
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
DAN
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior periods.
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diharuskan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang nilai aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Company’s accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari di-review secara berkelanjutan. Revisi terhadap estimasi akuntansi akan diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi, jika revisi tersebut hanya berpengaruh terhadap periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode berikutnya jika revisi tersebut mempengaruhi periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan yang secara signifikan berdampak pada nilai tercatat dari laporan keuangan konsolidasian, terlepas dari estimasi berikut, yang akan ditangani dengan cara di bawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, there is no any judgment that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which is dealt with below.
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Impairment Loss on Loans and Receivables
Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan telah diungkapkan dalam Catatan 6.
The Company assess their loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgement as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans are disclosed in Note 6.
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Allowance for Decline in Value of Inventories
Perusahaan membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 7.
The Company provide allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Company’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 7.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset ditelaah secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Company’s property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of property and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of property and equipment.
Lives
of
Property
and
ANNUAL REPORT
313
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
Nilai tercatat Catatan 11.
5.
aset
tetap
diungkapkan
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan pasca-kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca-kerja Perusahaan.
The determination of post-employment benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Company’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognised expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Company’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the Company post-employment benefit obligations.
Liabilitas imbalan pasca-kerja diungkapkan dalam Catatan 28.
Employment benefit obligations are disclosed in Note 28.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Pihak berelasi Bank Mandiri Rupiah US$ Bank Rakyat Indonesia Bank Tabungan Negara BPD Sulselbar Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Bank Bukopin Citibank Jumlah pihak ketiga Jumlah bank Setara kas - deposito berjangka Pihak berelasi Bank Tabungan Negara Pihak ketiga Bank Bukopin Jumlah deposito berjangka Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
5.
ANNUAL REPORT
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2012 Rp
2011 Rp
221.064.707
921.949.125
52.467.352.299 616.790.795 35.905.300.572 845.573.524 115.808.904 89.950.826.094
90.581.705.900 3.100.999.679 9.140.957.722 590.950.084 101.744.000 103.516.357.385
816.987.623 816.987.623
4.323.632.641 868.801.516 5.192.434.157
Third parties Bank Bukopin Citibank Total third parties
90.767.813.717
108.708.791.542
Total cash in banks
5.000.000.000
5.000.000.000
130.000.000.000 135.000.000.000
10.000.000.000 15.000.000.000
225.988.878.424
124.630.740.667
5,75% - 7,50%
Jangka waktu deposito berjangka di atas adalah satu bulan.
314
The carrying amounts of property and equipment are disclosed in Notes 11.
dalam
7,50% - 8,00%
Cash on hand Cash in banks Related parties Bank Mandiri Rupiah US$ Bank Rakyat Indonesia Bank Tabungan Negara BPD Sulselbar Total related parties
Cash equivalents - time deposits Related parties Bank Tabungan Negara Third parties Bank Bukopin Total time deposits Total Interest rates per annum on time deposits
Time deposits stated above have terms of maturity of one month.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
6.
PIUTANG USAHA
6. 2012 Rp
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE 2011 Rp
a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 30) PT PLN (Persero) Kemkominfo Lain-lain (masing-masing dibawah 5% dari jumlah piutang usaha) Jumlah Pihak ketiga PT Mora Telematika Indonesia PT Indosat Tbk PT Citra Sari Makmur PT XL Axiata Tbk PT Aplikanusa Lintasarta Lain-lain (masing-masing dibawah 5% dari jumlah piutang usaha) Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Jumlah Piutang Usaha - Bersih
a. By debtors
56.235.659.358 8.652.056.315
84.871.265.099 22.766.706.023
16.907.797.720 81.795.513.393
26.366.504.890 134.004.476.012
8.797.715.013 4.435.050.191 1.972.398.581 1.487.867.212 3.894.994.624
2.250.028.580 4.829.057.553 4.735.994.523 4.601.648.161 3.853.724.469
44.710.778.075 65.298.803.696 (11.163.126.540) 54.135.677.156 135.931.190.549
2012 Rp
21.456.424.151 41.726.877.437 (5.902.214.329) 35.824.663.108 169.829.139.120
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai Saldo awal tahun Penambahan Saldo akhir tahun
Third parties PT Mora Telematika Indonesia PT Indosat Tbk PT Citra Sari Makmur PT XL Axiata Tbk PT Aplikanusa Lintasarta Others (each below 5% of total trade accounts receivable) Total Allowance for impairment losses Net Total Accounts Receivable - Net
2011 Rp
b. Berdasarkan umur 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Diatas 90 hari Jumlah
Related parties (Note 30) PT PLN (Persero) Kemkominfo Others (each below 5% of total trade accounts receivable) Total
b. By age category 111.561.603.890 6.649.978.540 5.955.793.303 11.763.814.816 135.931.190.549
5.902.214.329 5.260.912.211 11.163.126.540
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang PT PLN (Persero) karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
144.671.090.580 7.442.395.206 1.979.540.523 15.736.112.811 169.829.139.120
2.187.030.936 3.715.183.393 5.902.214.329
1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days Total Changes in allowance for impairment losses Beginning balance Additions Ending balance
Management believes that the allowance for impairment losses to third parties are adequate to cover possible losses on uncollectible trade accounts receivable. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables. The management does not provide allowance for impairment losses on trade accounts receivable from PT PLN (Persero), since the management believes that all such receivables are collectible.
ANNUAL REPORT
315
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
In 2012 and 2011, trade accounts receivable from PT PLN (Persero) amounting to Rp 18,750,000,000, are used as collateral for the long-term bank loan (Note 17). Allowance for impairment losses are made collectively for all trade receivable which are past due.
Pada tahun 2012 dan 2011, piutang usaha kepada PT PLN (Persero) senilai Rp 18.750.000.000 digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang (Catatan 17). Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk secara kolektif untuk seluruh piutang yang telah lewat jatuh tempo.
7.
PERSEDIAAN
7. 2012 Rp
Suku cadang Penyisihan penurunan nilai persediaan Jumlah - Bersih Mutasi penyisihan penurunan nilai Saldo awal tahun Penambahan (penurunan) Saldo akhir tahun
8.
2011 Rp
46.433.554.988
54.961.297.521
(506.974.263) 45.926.580.725
(748.719.107) 54.212.578.414
748.719.107 (241.744.844) 506.974.263
629.837.965 118.881.142 748.719.107
Spare parts Allowance for decline in value of inventories Total - Net Changes in allowance for decline in value Beginning balance Additions (deductions) Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan memadai untuk menutup risiko penurunan nilai persediaan.
Management believes that the allowance for decline in value of inventory is adequate to cover possible losses for decline in value of inventory.
Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan diasuransikan kepada PT Asuransi Wahana Tata terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 94.782.523.833.
As of December 31, 2012, inventories are insured with PT Asuransi Wahana Tata against fire, theft and other possible risks for Rp 94,782,523,833.
8.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA 2012 Rp Pajak kini (Catatan 26) Klaim untuk pengembalian pajak Perusahaan Pajak penghasilan Perusahaan 2010 Pajak pertambahan nilai Jumlah
3.003.708.956
370.094.720 23.143.600.022 26.517.403.698
Pada tahun 2011, Perusahaan menerima restitusi atas kelebihan pembayaran pajak badan tahun 2010 sebesar Rp 13.126.779.701, sedangkan kelebihan bayar pajak badan yang dilaporkan adalah sebesar Rp 13.496.874.421. Perusahaan berencana untuk menagih selisih restitusi pajak kini tersebut sebesar Rp 370.094.720 ke Direktorat Jenderal Pajak.
316
INVENTORIES
ANNUAL REPORT
PREPAID TAXES 2011 Rp -
370.094.720 4.608.206.061 4.978.300.781
Current tax (Note 26) Claim for corporate tax refund Corporate income tax 2010 Value Added Tax Total
In 2011, the Company received a refund on overpayment of 2010 corporate income tax amounting to Rp 13,126,779,701, while the initial claim on overpayment amounted to Rp 13,496,874,421. The Company plans to collect the difference in tax refund amounting to Rp 370,094,720 to the Directorate of General Taxation.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
9.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA 2012 Rp
9.
PREPAID EXPENSES AND ADVANCES 2011 Rp
Biaya penyambungan Gaji dibayar dimuka Uang muka pekerjaan Lain-lain
21.235.572.700 109.352.009.656 13.639.910.611
66.212.036.738 2.887.392.785 121.325.237.411 7.332.507.891
Installation expenses Salary advances Advances payment Others
Jumlah
144.227.492.967
197.757.174.825
Total
Uang muka pekerjaan terutama merupakan pembayaran dimuka kepada Konsorsium Nipress atas pekerjaan Proyek Telekomunikasi Desa USO Indonesia Timur (Catatan 32).
Advance payment mainly represents prepayment to Consortium Nipress for Eastern Indonesia Village Telecommunication USO Project (Note 32).
Biaya penyambungan merupakan biaya pekerjaan dan jasa lainnya sehubungan dengan pekerjaan penyambungan jaringan kepada pelanggan yang belum selesai dikerjakan.
Installation expenses represent cost of projects and other services in relation with network connection projects with customers, which are not yet completed.
10. REKENING BANK DAN DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 2012 Rp Jaminan bank garansi Rekening bank Pihak berelasi Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri Jumlah rekening bank Jaminan utang bank Deposito berjangka Bank Bukopin Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
40.404.863.359 2.689.653.033 43.094.516.392
4.990.234.315 48.084.750.707
6,00% - 8,00%
10.
RESTRICTED CASH IN BANKS AND TIME DEPOSITS 2011 Rp
Bank guarantee Cash in banks Related parties 37.665.624.818 Bank Rakyat Indonesia 1.144.303.085 Bank Mandiri 38.809.927.903 Total cash in banks Guarantee deposit for bank loans Time deposits 4.916.115.335 Bank Bukopin 43.726.043.238
7,50% - 13,00%
Total Interest rate per annum on time deposits
Rekening bank merupakan penempatan pada Bank Rakyat Indonesia dan Bank Mandiri yang digunakan sebagai jaminan atas bank garansi yang diterbitkan oleh kedua bank tersebut, sehubungan dengan pekerjaan atau pemberian jasa oleh Perusahaan.
Cash in banks represents placements at Bank Rakyat Indonesia and Bank Mandiri, which were used as collateral on bank guarantees issued by both banks, in relation to the projects or services (stet) by the Company.
Deposito berjangka merupakan penempatan pada Bank Bukopin yang digunakan sebagai jaminan utang bank jangka panjang (Catatan 17).
Time deposits represent placements at Bank Bukopin which are used as collateral for long-term bank loan (Note 17).
ANNUAL REPORT
317
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
11. ASET TETAP
11. 1 Januari/ January 1 , 2012 Rp
Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan jaringan Peralatan distribusi Peralatan umum Kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
31 Desember/ December 31, 2012 Rp
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp
1.480.200.000 114.341.507.511 427.049.842.701 523.290.633.950 55.403.619.163 678.790.364
10.530.231.965 14.997.635.380 37.367.598.858 7.904.297.907 -
162.406.111 -
1.522.744.527 13.318.549.012 9.166.765.541 25.245.622.084 -
262.852.198.634 1.385.096.792.323
196.481.073.471 267.280.837.581
162.406.111
(49.253.681.164) -
Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan jaringan Peralatan distribusi Peralatan umum Kendaraan Jumlah
7.122.949.566 147.696.428.891 258.529.131.825 23.654.084.469 677.523.364 437.680.118.115
5.745.877.446 41.222.299.821 90.500.482.839 13.116.771.479 1.267.000 150.586.698.585
162.406.111 162.406.111
Jumlah Tercatat
947.416.674.208
1 Januari/ January 1 , 2011 Rp Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan jaringan Peralatan distribusi Peralatan umum Kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah
410.079.590.941 1.652.215.223.793
At cost Land Building Transmission equipment Distribution equipment General equipment Vehicles Construction in progress Total
12.868.827.012 188.918.728.712 348.867.208.553 36.770.855.948 678.790.364 588.104.410.589
Accumulated depreciation Building Transmission equipment Distribution equipment General equipment Vehicles Total
1.480.200.000 126.394.484.003 455.366.027.093 569.662.592.238 88.553.539.154 678.790.364
-
1.064.110.813.204
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
70.651.285.188 881.462.499 330.254.800
-
4.121.586.472 92.085.995.255 170.206.553.392 25.923.895.668
182.565.839.775 940.609.400.190
372.624.389.646 444.487.392.133
-
(292.338.030.787) -
Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan jaringan Peralatan distribusi Peralatan umum Kendaraan Jumlah
4.021.439.773 109.273.780.685 171.766.532.519 17.358.724.368 674.999.998 303.095.477.343
3.101.509.793 38.422.648.206 86.762.599.306 6.295.360.101 2.523.366 134.584.640.772
-
Jumlah Tercatat
637.513.922.847
-
Net Carrying Value
31 Desember/ December 31, 2011 Rp
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp
1.480.200.000 39.568.635.851 334.963.847.446 352.202.618.059 29.149.468.695 678.790.364
262.852.198.634 1.385.096.792.323
At cost Land Building Transmission equipment Distribution equipment General equipment Vehicles Construction in progress Total
7.122.949.566 147.696.428.891 258.529.131.825 23.654.084.469 677.523.364 437.680.118.115
Accumulated depreciation Building Transmission equipment Distribution equipment General equipment Vehicles Total
947.416.674.208
Net Carrying Value
1.480.200.000 114.341.507.511 427.049.842.701 523.290.633.950 55.403.619.163 678.790.364
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 150.586.698.585 dan Rp 134.584.640.772 masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.
Depreciation expense Rp 150,586,698,585 in Rp 134,584,640,772 in 2011.
Aset dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan gedung, peralatan jaringan dan distribusi sebagai berikut:
The construction in progress consists of costs incurred related to construction of building, transmission and distribution equipment, with details as follows:
2012 Rp 402.611.512.473 7.468.078.468
260.027.782.325 2.824.416.309
Fiber optic Building
Jumlah
410.079.590.941
262.852.198.634
Total
ANNUAL REPORT
amounted 2012
to and
2011 Rp
Fiber optik Gedung
Pada tanggal 31 Desember 2012, tahap penyelesaian aset dalam penyelesaian berkisar antara 10% sampai 90%.
318
PROPERTY AND EQUIPMENT
As of December 31, 2012, the construction in progress has percentage of completion ranging from 10% to 90%.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan Bunga pinjaman yang dikapitalisasi pada aset dalam penyelesaian sejumlah Rp 34.632.559.146 pada tahun 2012 dan Rp 43.763.178.082 pada tahun 2011.
Borrowing cost capitalized to construction in progress amounted to Rp 34,632,559,146 in 2012 and Rp 43,763,178,082 in 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap berupa peralatan jaringan dan distribusi dengan jumlah tercatat sebesar Rp 9.879.215.664 digunakan sebagai jaminan utang pada Bank Bukopin (Catatan 17).
As of December 31, 2012 transmission and distribution equipment with net carrying value amounting Rp 9,879,215,664 are used as collateral for loans to Bank Bukopin (Note 17).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mengasuransikan bangunan dan peralatan lainnya kepada PT Asuransi Wahana Tata terhadap risiko kebakaran, pencurian, gempa bumi dan risiko lainnya, dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp 2.351.683.965.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company insured its building and other equipment against fire, theft, earthquake and other risks PT Asuransi Wahana Tata for Rp 2,351,683,965.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal laporan posisi keuangan.
Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of propertyand equipment as of the statements of financial position.
Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap Perusahaan yang telah disusutkan secara penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 187.418.989.314.
As of December 31, 2012, the Company’s gross carrying value of fixed assets which have fully depreciated and still used is amounting to Rp 187,418,989,314.
12. ASET TIDAK LANCAR LAIN
12. 2012 Rp
OTHER NONCURRENT ASSETS 2011 Rp
Perangkat lunak - bersih Biaya tangguhan hak atas tanah - bersih Lain-lain
118.722.072.132
89.341.367.992
109.177.270 4.189.418.526
117.684.591 5.724.639.650
Jumlah
123.020.667.928
95.183.692.233
Beban amortisasi perangkat lunak dan biaya tangguhan hak atas tanah adalah sebesar Rp 23.321.833.793 tahun 2012 dan Rp 16.534.231.825 tahun 2011 (Catatan 21).
Software - net Deferred landrights cost - net Others Total
Software and deferred landrights cost amortization expense amounted to Rp 23,321,833,793 and Rp 16,534,231,825 in 2012 and 2011, respectively (Note 21).
ANNUAL REPORT
319
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
13. UTANG USAHA
13.
TRADE ACCOUNTS PAYABLE
2012
2011
Rp
Rp
a. Berdasarkan pemasok Pihak berelasi PT PGAS Telekomunikasi Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Pihak berelasi lain Jumlah pihak berelasi
a. By suppliers
2.035.732.760 157.551.463 281.578.005 2.474.862.228
3.115.644.454 3.115.644.454
Pihak ketiga
75.842.545.156
112.984.542.016
Third parties
Jumlah utang usaha
78.317.407.384
116.100.186.470
Total trade accounts payable
b. Berdasarkan umur 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Diatas 90 hari Jumlah
b. By age category 50.197.144.378 3.940.228.955 4.011.465.790 20.168.568.261 78.317.407.384
14. UTANG PAJAK
91.388.016.558 14.903.857.184 3.524.936.771 6.283.375.957 116.100.186.470
14. 2012 Rp
Pajak kini Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Jumlah
2.804.856.887 2.868.688.520 2.142.826.297 7.740.999 7.824.112.703
15. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
TAXES PAYABLE
7.781.707.863 883.544.481 1.424.792.381 1.319.691.975 259.959.994 11.669.696.694
Pihak ketiga Jumlah
113.714.099.835 3.248.858.588 116.962.958.423
Pendapatan diterima dimuka dari Kemkominfo merupakan penerimaan dimuka atas penyediaan jaringan telekomunikasi dan jasa lainnya.
ANNUAL REPORT
Current tax Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Total
UNEARNED REVENUE 2011 Rp
Pihak berelasi Kemkominfo (Catatan 30
dan 32)
1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days Total
2011 Rp
15. 2012 Rp
320
Related parties PT PGAS Telekomunikasi Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Other related parties Total related parties
122.966.406.940 4.739.401.466 127.705.808.406
Related parties Kemkominfo (Notes 30 and 32) Third parties Total
Unearned revenue from Kemkominfo represents payments received in advance for providing telecommunication network and other services.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
16. 2012 Rp
Sewa Pihak berelasi (Catatan 30) Pihak ketiga Bunga (Catatan 18 dan 30) Pihak berelasi Pemeliharaan Beban penggunaan frekuensi (Catatan 30 dan 32) - Pihak berelasi Insentif pemasaran Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Jumlah
2011 Rp
73.739.381.448 138.226.321.292
99.332.038.609 42.546.763.159
584.888.889 -
13.817.095.890 37.915.013.185
10.418.578.231 -
4.356.047.766 1.369.218.837
515.649.122 223.484.818.982
4.627.738.256 203.963.915.702
17. UTANG BANK
17. 2012 Rp
Bagian jangka panjang
Lease Related parties (Note 30) Third parties Interest (Notes 18 and 30) Related parties Maintenance Frequency usage charges (Notes 30 and 32) - Related parties Marketing incentives Others (each below Rp 1 billion) Total
The Company and PT PLN (Persero) entered into agreements for the use of telecommunication networks through electricity network for 25 years starting from April 1, 2003, telecommunication system for 10 years starting from January 1, 2004, distribution network for 10 years starting from November 17, 2003 and use of building for 1 year, which term could be extended. The Company is charged with leasing fee based on certain formula, which is agreed at the end of each year.
Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT PLN (Persero) untuk pemanfaatan jaringan telekomunikasi melalui jaringan listrik selama 25 tahun mulai dari 1 April 2003, sistem telekomunikasi selama 10 tahun mulai dari 1 Januari 2004 dan jaringan distribusi selama 10 tahun mulai dari 17 Nopember 2003 serta bangunan selama 1 tahun yang dapat diperpanjang kembali. Perusahaan dibebani sewa berdasarkan formula tertentu yang disepakati pada setiap akhir tahun.
Jumlah utang pokok Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
ACCRUED EXPENSES
BANK LOAN
2011 Rp
533.512.947
6.485.233.973
Principal amount
(533.512.947)
(5.951.721.026)
Current maturities
-
533.512.947
Long-term portion
Pada tanggal 6 Nopember 2008, Perusahaan menerima surat persetujuan pemecahan fasilitas kredit investasi dan perubahan jangka waktunya, dimana jumlah maksimum kredit yang disetujui adalah sebesar Rp 14.868.656.098 dan Rp 19.720.000.000 yaitu jumlah terutang pada tanggal surat persetujuan dan tambahan maksimum kredit. Jangka waktu untuk fasilitas kredit investasi ini adalah 48 (empat puluh delapan) bulan terhitung sejak tanggal penarikan pinjaman, yaitu 4 Pebruari 2009.
On November 6, 2008, the Company received approval letter for the split-up investment credit facilities and the change in its credit terms, wherein the approved maximum credit facility amounted to Rp 14,868,656,098 and Rp 19,720,000,000, which pertain to the total loan from the previous credit facility at the date of the approval and additional credit facility, respectively. The term for this facility is 48 (fourty eight) months, commencing from the drawdown date at February 4, 2009.
Tingkat bunga yang berlaku per tahun ditetapkan oleh pemberi pinjaman secara tahunan. Tingkat bunga per tahun yang dikenakan atas pinjaman ini adalah 13,50% pada tahun 2012 dan 2011.
The applicable interest rate per annum is assessed by the lender annually. The loan bears annual interest rate of 13.50% in 2012 and 2011.
Pinjaman tersebut dijamin dengan tagihan Perusahaan kepada PT PLN (Persero), deposito berjangka dan peralatan jaringan dan distribusi (Catatan 6, 10 dan 11).
The loan is secured by the Company’s accounts receivable from PT PLN (Persero), restricted time deposits and transmission and distribution equipment (Notes 6, 10 and 11).
ANNUAL REPORT
321
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
The loan agreement contains certain covenants, which among others include, restriction on the use of loan only for the purchase of IT Upgrade Backbone equipment, filing of unaudited financial statements for six months period ended, within 30 days after the report date, and audited financial statements for fiscal year end, within 180 days after the report date. The Company is also restricted on granting loan to other group members or other parties, that have no relationship with the Company’s business and is obliged to issue a written notice every time there are changes in the Company’s articles of association including changes in the Company’s stockholders and management.
Perjanjian pinjaman juga mencakup beberapa persyaratan tertentu antara lain penggunaan pinjaman hanya ditujukan untuk pembelian peralatan IT Upgrade Backbone, laporan keuangan per enam bulanan (tidak diaudit) diserahkan oleh Perusahaan selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal laporan dan laporan keuangan tahunan (diaudit) selambatlambatnya 180 hari sejak tanggal laporan. Perusahaan juga tidak dapat memberikan pinjaman kepada anggota kelompok yang lain atau kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan bidang usaha serta wajib memberitahukan secara tertulis setiap perubahan anggaran dasar termasuk perubahan pemegang saham dan susunan pengurus.
18. UTANG PIHAK BERELASI
18. 2012 Rp
Jumlah utang pokok Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
322
PAYABLE TO RELATED PARTIES
2011 Rp
640.583.333.335
478.500.000.000
Principal amount
(151.333.333.332)
(132.916.666.665)
Current maturities
489.250.000.003
345.583.333.335
Long-term portion
Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT PLN (Persero). Pinjaman ini diberikan berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 26 Januari 2010, dimana PT PLN (Persero) sebagai pemegang saham menyetujui usulan pinjaman baru dalam bentuk pinjaman pemegang saham kepada Perusahaan untuk keperluan pendanaan program investasi dalam rangka kelancaran kegiatan usaha Perusahaan. Jumlah pokok total pinjaman yang diberikan adalah maksimum sebesar Rp 520.000.000.000 yang diberikan secara bertahap, dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. Pembayaran pinjaman berikut bunga dilakukan dalam dua puluh kali angsuran secara prorata setiap triwulan dengan masa tenggang satu tahun sejak penarikan pertama dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal direalisasikannya penarikan pinjaman oleh Perusahaan. Di tahun 2011, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman tersebut. Pembayaran pinjaman berikut bunga akan dilakukan secara angsuran triwulanan setiap tanggal 1 Juli, 1 Oktober, 1 Januari dan 1 April.
On March 30, 2010, the Company entered into a loan agreement with PT PLN (Persero). The loan was granted based on the decision in the General Stockholders’ Meeting dated January 26, 2010, wherein PT PLN (Persero) as the Company’s stockholder agreed to the proposal of new loan in the form of loan from the Stockholder to the Company for the funding of the Company’s investment program to support its business operations. The maximum loan to be granted amounted to Rp 520,000,000,000, which will be provided in several drawdowns. The loan bears an interest rate at 12% per annum. The principal payment together with its interest will be made in twenty quarterly installments with one year grace period since the first drawdown and can be extended based on mutual agreement. The agreement will be effective starting from the date of first drawdown. In 2011, the Company has fully withdrawn all the loan facility. The loan payment including interest will be made on quarterly basis every July 1, October 1, January 1 and April 1.
Perusahaan telah melakukan pembayaran pokok pinjaman masing-masing sebesar Rp 132.916.666.665 dan Rp 41.500.000.000 pada tanggal 2012 dan 2011.
The Company has made payment on loan principal amounting to Rp 132,916,666,665 and Rp 41,500,000,000 in 2012 and 2011, respectively.
Saldo yang belum dilunasi per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 345.583.333.335 dan Rp 478.500.000.000.
The outstanding balance as of December 31, 2012 and 2011 is amounting and to Rp 345,583,333,335 Rp 478,500,000,000.
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Pada tanggal 30 Maret 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman dengan PT PLN (Persero). Pinjaman ini diberikan berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 17 Januari 2011, dimana PT PLN (Persero) sebagai pemegang saham menyetujui usulan pinjaman baru dalam bentuk pinjaman pemegang saham kepada Perusahaan untuk keperluan pendanaan program investasi dalam rangka kelancaran kegiatan usaha Perusahaan. Jumlah pokok total pinjaman yang diberikan adalah maksimum sebesar Rp 300.000.000.000 yang diberikan secara bertahap, dengan tingkat bunga sebesar 9,58% per tahun. Selanjutnya tingkat bunga disesuaikan setiap tahunnya selama masa periode pinjaman berdasarkan WACC PT PLN (Persero).
On March 30, 2011, The Company entered into a loan agreement with PT PLN (Persero). The loan was granted based on the decision in the General Shareholders’ Meeting dated January 17, 2011, wherein PT PLN (Persero) as the Company’s stockholder agreed to the proposal of new loan in the form of loan from the Stockholder to the Company for the funding of the Company’s investment program to support its business operations. The maximum loan to be granted amounted to Rp 300,000,000,000, which will be provided in several drawdowns. The loan bears an interest rate at 9,58% per annum. Furthermore, the interest rate will be adjusted every year based on WACC of PT PLN (Persero) during the loan period.
Pembayaran pinjaman berikut bunga dilakukan dalam dua puluh kali angsuran secara prorata setiap triwulan yaitu setiap tanggal 1 Juli, 1 Oktober, 1 Januari dan 1 April dengan masa tenggang satu tahun sejak penarikan pertama dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal direalisasikannya penarikan pinjaman oleh Perusahaan. Perusahan telah melakukan penarikan atas pinjaman tersebut sebesar Rp 225.000.000.000 pada tahun 2012.
The principal payment together with its interest will be made in twenty quarterly installments every July 1, October 1, January 1 and April 1 with one year grace period since the first drawdown and can be extended based on mutual agreement. The agreement will be effective starting from the date of first drawdown. The Company’s drawdown amounted to Rp 225,000,000,000 in 2012.
Saldo yang belum dilunasi per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 225.000.000.000.
The outstanding balance as December 31, 2012 is amounting Rp 225,000,000,000.
Pada tanggal 1 Oktober 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT PLN (Persero). Pinjaman ini diberikan berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 24 Nopember 2011, dimana PT PLN (Persero) menyetujui usulan pinjaman baru dalam bentuk pinjaman pemegang saham kepada Perusahaan untuk keperluan pendanaan program perolehan barang modal dalam rangka kelancaran kegiatan usaha Perusahaan. Jumlah pokok total pinjaman adalah maksimum sebesar Rp. 100.000.000.000 yang diberikan secara bertahap, dengan tingkat bunga sebesar 9,40% per tahun. Pembayaran pinjaman berikut bunga dilakukan dalam dua puluh kali angsuran secara prorata setiap triwulan yaitu setiap tanggal 5 Agustus, 5 November, 5 Februari, dan 5 Mei dengan masa tenggang satu tahun sejak penarikan pertama dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal direalisasikannya penarikan pinjaman oleh Perusahaan. Perusahaan telah melakukan penarikan sebesar Rp 70.000.000.000 pada tahun 2012.
On October 1, 2012, The Company entered into a loan agreement with PT PLN (Persero). The loan was granted based on the decision in the General Shareholders’ Meeting dated Nopember 24, 2011, wherein PT PLN (Persero) as the Company’s stockholder agreed to the proposal of new loan in the form of loan from the Stockholder to the Company for the funding of the Company’s investment program to support its business operations. The maximum loan to be granted amounted to Rp 100,000,000,000, which will be provided in several drawdowns. The loan bears an interest rate at 9,40% per annum. The principal payment together with its interest will be made in twenty quarterly installments every August 5, November 5, February 5 and May 5 with one year grace period since the first drawdown and can be extended based on mutual agreement. The agreement will be effective starting from the date of first drawdown. The Company has withdrawn the loan amounted to Rp 70,000,000,000 in 2012.
Saldo yang belum dilunasi per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 70.000.000.000.
The outstanding balance as December 31, 2012 is amounting Rp 70,000,000,000.
Beban bunga atas pinjaman tersebut sebesar Rp 584.888.889 dicatat sebagai biaya bunga yang masih harus dibayar di tahun 2012 (Catatan 16).
The interest expense of the loans amounting to Rp 584,888,889 are recorded as accrued interest in 2012 (Note 16).
of to
of to
ANNUAL REPORT
323
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
19. MODAL SAHAM
19.
CAPITAL STOCK Jumlah saham/ Number of shares
Nama pemegang saham/ Name of stockholders PT PLN (Persero) Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) (YPK PLN) Jumlah/Total
PT PLN (Persero) Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) (YPK PLN) Jumlah/Total
100,00%
84.858.999.000
1 84.859.000
0,00% 100,00%
1.000 84.859.000.000
2011 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Total Rp
65.896.399
100,00%
65.896.399.000
1 65.896.400
0,00% 100,00%
1.000 65.896.400.000
Berdasarkan sirkuler keputusan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam akta No. 04 tanggal 4 Mei 2012 dari M. Nova Faisal, SH, M.Kn, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor pada Perusahaan oleh PT PLN (Persero) sebesar Rp 18.962.600.000 diambil dari 18.962.600 saham dalam simpanan dengan pertukaran peralatan transmisi, distribusi (Catatan 11) dan perangkat lunak (Catatan 12).
Based on resolution of General Shareholders meeting as noted in notarial deed No. 04 dated May 4, 2012 of M. Nova Faisal, SH, M.Kn notary in Jakarta the shareholders approved the Company’s additional subscribed and paid-up capital by PT PLN (Persero) amounting to Rp 18,962,600,000 comprised of 18,962,600 stocks in the authorized capital stock through an exchange of transmission, distribution equipment (Note 11) and software (Note 12).
Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dengan Surat No. AHU-AH.01.1017766 tanggal 16 Mei 2012.
The change in the Company’s articles of association was received and recorded in the Department of Law and Human Rights of the Directorate General of Public Law Administration of the Republic of Indonesia, with his Letter No. AHUAH.01.10-17766 dated May 16, 2012.
20. PENDAPATAN
20. 2012 Rp
Jaringan telekomunikasi Jasa telekomunikasi Jasa aplikasi teknologi informasi Jasa lainnya Jumlah
ANNUAL REPORT
REVENUES 2011 Rp
603.610.931.899 165.244.705.156 155.856.472.009 76.759.873.727
459.607.924.418 92.048.945.950 122.176.166.887 19.938.397.115
Telecommunication networks Telecommunication services Information technology application services Other services
1.001.471.982.791
693.771.434.370
Total
Masing-masing sebesar 67,58% dan 65,30% dari pendapatan bersih tahun 2012 dan 2011 berasal dari pihak berelasi (Catatan 30).
324
Jumlah/ Total Rp
84.858.999
Jumlah saham/ Number of shares
Nama pemegang saham/ Name of stockholders
2012 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
In 2012 and 2011, 67.58% and 65.30%, respectively, of the revenues were made to related parties (Note 30).
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
Revenues from the following customers, which individually represent more than 10% of net revenues in 2012 and 2011, respectively, are as follow:
Pendapatan dari pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Rp
2011 Rp
PT PLN (Persero) PT Telekomunikasi Selular
444.353.139.074 69.304.011.923
290.160.726.685 70.703.967.666
PT PLN (Persero) PT Telekomunikasi Selular
Jumlah
513.657.150.997
360.864.694.351
Total
21. BEBAN KONEKSI LAINNYA
DAN
BEBAN
LANGSUNG
21.
2012 Rp
CONNECTION AND OTHER DIRECT EXPENSES 2011 Rp
Beban penyambungan Jasa pengelolaan Sewa peralatan produksi Sewa sarana kerja Beban amortisasi (Catatan 12) Beban penggunaan frekuensi (Catatan 32) Telepon, listrik dan air Beban direksi Makanan dan konsumsi Perjalanan dinas Kerugian penurunan nilai atas piutang usaha Jasa profesional Honorarium Perlengkapan kantor Lain-lain
136.644.642.024 168.763.806.798 67.524.442.159 40.957.680.887 23.321.833.793
90.525.253.458 52.794.640.596 47.128.257.562 36.417.995.059 16.534.231.825
17.648.946.947 6.471.593.844 4.971.555.293 5.581.213.478 7.354.755.833
12.661.615.640 6.053.450.603 5.030.720.790 4.473.567.792 4.465.009.785
5.260.912.211 3.713.276.748 2.840.216.780 2.031.885.889 35.338.368.663
3.715.183.393 2.395.810.581 2.515.443.701 1.773.904.409 25.576.771.200
Jumlah
528.425.131.347
312.061.856.394
Masing-masing sebesar 21,47% dan 36,21% dari beban operasi tahun 2012 dan 2011 berasal dari pihak berelasi (Catatan 30).
22. BEBAN KEPEGAWAIAN
Total
In 2012 and 2011, 21.47% and 36.21%, respectively, of operational expenses were made to related parties (Note 30).
22. 2012 Rp
Connection expenses Managed service fee Lease of production equipment Lease of operating facilities Amortization (Note 12) Frequency usage charges (Note 32) Telephone, electricity and water Directors' expenses Food and consumption Travel Impairment loss recognized on trade receivables Professional fee Honorarium Office supplies Others
PERSONNEL EXPENSES
2011 Rp
Gaji Bonus dan insentif Tunjangan Pajak penghasilan karyaw an Imbalan kerja (Catatan 28) Peraw atan kesehatan Pendidikan, pelatihan dan pengembangan Pakaian dinas Lain-lain
26.464.417.795 17.844.695.001 17.761.070.016 8.670.495.609 10.789.957.642 4.029.929.727
22.686.597.603 16.637.126.289 14.719.363.900 6.719.874.122 6.271.622.140 3.193.263.016
2.828.159.481 935.114.200 2.716.154.989
2.560.301.591 650.745.376 1.441.002.365
Jumlah
92.039.994.460
74.879.896.402
Salaries Bonus and incentives Allow ances Personnel income tax Employee benefits (Note 28) Medical Education, training and development Uniforms Others Total
ANNUAL REPORT
325
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan 23. BEBAN PEMELIHARAAN
23. 2012 Rp
Jasa borongan Beban peralatan Jumlah
108.587.159.309 24.903.355.675 133.490.514.984
24. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN
2011 Rp 74.238.598.712 25.803.984.247 100.042.582.959
24. 2012 Rp
Beban promosi Beban insentif dan riset Lain-lain Jumlah
2011 Rp 6.480.574.116 5.904.617.713 2.690.046.348
20.792.323.604
15.075.238.177
25. 2012 Rp
Bank Bukopin PT PLN (Persero) - pihak berelasi (Catatan 30)
30.443.399.379
Jumlah
30.966.861.241
Jumlah
523.461.862
30.966.861.241
FINANCIAL COST
1.252.684.467 1.252.684.467
26.968.597 122.535.136 149.503.733
Bank Bukopin PT PLN (Persero) - related parties (Note 30) Total
Restricted cash in banks and time deposits (Note 10) Receivables from employees Subtotal Total
1.402.188.200
26.
INCOME TAX Tax expense consists of the following:
2012 Rp
ANNUAL REPORT
Total
2011 Rp
-
Beban pajak terdiri dari:
326
Promotion expense Incentives and research expense Others
Fair value adjustment
26. PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
Contractor fees Equipment maintenance Total
SALES AND MARKETING EXPENSES
6.443.308.690 6.029.729.003 8.319.285.911
25. BEBAN KEUANGAN
Penyesuaian nilai wajar Rekening bank dan deposito berjangka dibatasi penggunaannya (Catatan 10) Piutang kepada karyawan Sub jumlah
MAINTENANCE EXPENSES
24.180.891.251 (7.442.802.648) 16.738.088.603
2011 Rp 26.436.696.504 (4.941.577.346) 21.495.119.158
Current tax Deferred tax Total
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
Pajak Kini
Current Tax
laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and the taxable income is as follows:
2012 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer Imbalan kerja Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha Beban penurunan nilai persediaan Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Kesejahteraan karyawan Representasi dan jamuan Beban lain-lain Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Perbedaan nilai wajar aset keuangan Laba kena pajak
49.659.966.271
69.002.669.631
9.075.342.184
4.141.475.714
5.260.912.211
3.715.183.393
(241.744.844)
118.881.142
15.676.701.038
11.790.769.136
15.730.140.161 3.399.935.313 3.263.392.136
11.103.882.514 4.100.648.422 9.256.359.849
(2.735.981.870) (2.365.097.351)
(5.428.190.553) (2.054.893.232)
96.723.565.249
Rincian beban pajak kini, utang pajak kini dan pajak penghasilan lebih bayar adalah sebagai berikut: 2012 Rp Beban pajak kini dengan tarif yang berlaku
2011 Rp
24.180.891.251
105.746.786.016
Temporary differences Employee benefits Allowance for impairment loss of trade receivables Provision for decline in value of inventories Difference in commercial and fiscal depreciation Nondeductible expenses (nontaxable income) Employees welfare Representation and entertainment Other expenses Interest income already subjected to final tax Difference in fair value of financial asset Taxable income
The details of current tax expense, tax payable and income tax overpayment are as follows: 2011 Rp
26.436.696.504
Current tax expenses at prevailing rates
Less prepaid taxes Income taxes Article 23 Article 25 Total
Dikurangi pembayaran pajak dibayar dimuka Pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 25 Jumlah
1.470.684.643 25.713.915.564 27.184.600.207
2.818.684.939 15.836.303.702 18.654.988.641
Utang pajak kini (pajak penghasilan lebih bayar)
(3.003.708.956)
7.781.707.863
Laba kena pajak dan utang pajak kini tahun 2011 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Income before tax per statements of comprehensive income
Current tax payable (income tax overpayment)
Taxable income and current tax payable in 2011 were consistent with the Corporate Tax Return (SPT) filed to the Tax Service Office (KPP).
ANNUAL REPORT
327
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut :
The details of the Company’s deferred tax assets are as follows :
1 Januari/ January 1, 2011 Rp Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Persediaan Piutang usaha Aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income for the year Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income for the year Rp
31 Desember/ December 31, 2011 Rp
3.251.277.685 157.459.492 546.757.734 7.458.964.424
1.035.368.929 29.720.285 928.795.848 2.947.692.284
4.286.646.614 187.179.777 1.475.553.582 10.406.656.708
2.268.835.546 (60.436.211) 1.315.228.053 3.919.175.260
6.555.482.160 126.743.566 2.790.781.635 14.325.831.968
11.414.459.335
4.941.577.346
16.356.036.681
7.442.802.648
23.798.839.329
Deferred tax assets Employment benefits obligation Inventories Accounts receivable Property and equipment Deferred tax assets - net
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the prevailing tax rates to income before tax is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2012 Rp
2011 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
49.659.966.271
69.002.669.631
Income before tax per statements of comprehensive income
Beban pajak dengan tarif yang berlaku
12.414.991.568
17.250.667.408
Tax expenses at prevailing tax rates
3.932.535.040 849.983.828 815.847.973
2.775.970.629 1.025.162.106 2.314.089.962
Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Kesejahteraan karyawan Representasi dan jamuan Beban lain-lain Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Amortisasi selisih nilai wajar aset keuangan - beban bunga Jumlah Beban pajak
(683.995.468)
(1.357.047.638)
(591.274.338) 4.323.097.035
(513.723.308) 4.244.451.750
16.738.088.603
21.495.119.158
27. LABA PER SAHAM DASAR
328
31 Desember/ December 31, 2012 Rp
27.
Tax effect on permanent differences Employees welfare Representation and entertainment Other expenses Interest income already subjected to final tax Fair value amortization financial asset - interest expenses Total Tax expenses
BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar adalah sebesar Rp 32.921.877.668 tahun 2012 dan Rp 47.507.550.473 tahun 2011.
Net income for the computation of basic earnings per shares amounted to Rp 32,921,877,668 in 2012 and Rp 47,507,550,473 in 2011.
Jumlah saham
Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar adalah 76.957.917 saham tahun 2012 dan 65.896.400 saham tahun 2011.
The weighted average number of shares for the computation of basic earnings per share was 76,957,917 shares for 2012 and 65,896,400 shares for 2011.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi dilusi saham, sehingga Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian.
The Company did not calculate diluted earnings per share because it has no potential dilutive ordinary shares.
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan 28. IMBALAN KERJA
28.
EMPLOYEE BENEFITS
Imbalan Pasca Kerja
Post-Employment Benefits
Perusahaan mempunyai karyawan yang diperbantukan oleh PT PLN (Persero) pada Perusahaan. PT PLN (Persero) menanggung kewajiban imbalan kerja meliputi imbalan pensiun lain berupa uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian, tunjangan tambahan penghasilan dan penghargaan purna jabatan, dan pemeliharaan kesehatan serta menyediakan program dana pensiun imbalan pasti bagi karyawan yang diperbantukan. Program dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun PLN (Persero). Selama karyawan diperbantukan bekerja pada Perusahaan, Perusahaan wajib membayar iuran program pensiun kepada PT PLN (Persero) berdasarkan keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 332.K/010/DIR/2003. Iuran yang dibayar Perusahaan diakui sebagai beban pada tahun berjalan, karena Perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.
The Company has employees who are assigned by PT PLN (Persero), to assist the Company. PT PLN (Persero) is responsible for the employee benefits of these assigned employees which include other post-employment benefits such as severance pay, service pay, compensation pay, additional allowance and functional retirement pay and health care benefit and also provides a defined benefit pension plan. The pension plan is managed by Dana Pensiun PLN (Persero). As long as the assigned employees work in the Company, the Company should pay the contribution of the pension plan to PT PLN (Persero) in accordance with Directors’ decision letter of PT PLN (Persero) No. 332.K/010/DIR/2003. Such contribution paid by the Company was charged as expense to current operations, as the Company has no legal or constructive obligations to pay further contributions.
Iuran yang dibayarkan untuk karyawan yang diperbantukan pada Perusahaan sebesar Rp 288.588.686 tahun 2012 dan Rp 177.727.823 tahun 2011.
The contribution paid for the assigned employees amounted to Rp 288,588,686 in 2012 and Rp 177,727,823 in 2011.
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension Plan
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetap. Program pensiun ini memberikan imbalan pensiun yang ditentukan berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun PLN (Persero) (DP-PLN) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. KEP-284/KM.17/1997 tanggal 15 Mei 1997.
The Company established a defined benefit pension plan covering all its permanent employees. This plan provides pension benefits based on salaries and years of service of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun PLN (Persero) (DP-PLN), which deed of establishment was approved by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its decision letter No. KEP-284/KM.17/1997 dated May 15, 1997.
Dana Pensiun PLN (Persero) telah mendapat persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam surat keputusan No. KEP-078/KM.12/2006 tanggal 29 Agustus 2006 atas peningkatan imbalan pasti pensiun yang disediakan Perusahaan dalam program dana pensiun.
Dana Pensiun PLN (Persero) obtained an approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-078/KM.12/2006 dated on August 29, 2006 in relation to the increase in pension benefits provided by the Company’s pension plan.
Pendanaan DP-PLN terutama berasal dari iuran karyawan sebesar 6% dan pemberi kerja sebesar 9,6% dari penghasilan dasar karyawan.
DP-PLN is funded by contributions from employees of 6% and employer of 9.6% from employee’s basic salary.
ANNUAL REPORT
329
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
Imbalan Pasca-Kerja Lain
Other Post-employment Benefits
Perusahaan juga memberikan imbalan pasca-kerja lain tanpa pendanaan selain program pensiun DPPLN berupa uang pesangon, penghargaan masa kerja, ganti kerugian dan masa persiapan pensiun kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Program ini ditentukan berdasarkan penghasilan dan masa kerja karyawan.
The Company also provides other unfunded postemployment benefits aside from DP-PLN pension plan including severance pay, service awards, loss compensation and pension preparation period for its qualifying employees based on the Company’s policy. This program is determined based on salaries and years of service of the employees.
Imbalan Pemeliharaan Kesehatan
Health Care Benefits
Selain program pensiun DP-PLN dan imbalan pasca-kerja lain, Perusahaan juga menyediakan imbalan program kesehatan tanpa pendanaan bagi pensiunan dan keluarganya yang memenuhi persyaratan.
In addition to DP-PLN pension plan and other post-employment benefits, the Company provides unfunded defined health care plans for their pensioners and its eligible dependents.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Other Long-term Benefits
Perusahaan juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya untuk karyawan yang diperbantukan dan karyawan tetap berupa uang cuti besar, tunjangan kecelakaan dinas, bantuan kematian dan pemakaman, penghargaan winduan berdasarkan penghasilan yang diterima dari Perusahaan.
The Company also provides long-term benefits for assigned employees and permanent employees such as long service leave, work accident, death and funeral allowances, and eight years service award based on income earned from the Company.
Perhitungan imbalan kerja untuk karyawan tetap dihitung oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris adalah sebagai berikut:
The Company’s cost of providing employee benefit is calculated by PT Binaputera Jaga Hikmah, independent actuary. The actuarial calculations were carried out using the following key assumptions:
Umur pensiun normal Hasil diharapkan dari aset program Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Program pensiun Imbalan pasca-kerja lain dan imbalan kerja jangka panjang Tingkat kenaikan biaya kesehatan Tingkat cacat Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri
Tingkat pensiun dipercepat
330
ANNUAL REPORT
56 tahun/years 10% 6,33% tahun/in 2012 dan/and 7,28% tahun/in 2011 5% 8% 9% 0,02% CSO 58 modified 0,02% dari usia 18 sampai dengan usia 45 tahun/ 0.02% from 18 until 45 years 0,2% dari usia 46 sampai dengan usia 49 tahun/ 0.2% from 46 until 49 years
Normal retirement age Expected rate of return on plan assets Discount rate per annum Rate of salary increase per annum Pension plan Other post-employment and long-term benefits Rate of health cost increase Disability rate Mortality rate Withdrawal rate
Early pension rate
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
Total employee benefits expense of the Company which were allocated to personnel expenses other than defined contribution plan are as follows:
Beban imbalan kerja Perusahaan selain program iuran pasti yang dicatat pada beban kepegawaian adalah sebagai berikut:
Program pensiun/ Pension plan Biaya jasa kini Beban bunga Hasil aset program diharapkan Kerugian (keuntungan) aktuaria Biaya jasa lalu Dampak pembatasan aset Jumlah
407.493.376 136.519.495
2.844.858.637 880.080.869
(331.953.352)
135.428.033 592.552 3.860.960.091
-
279.486.998 4.665.852.176
(542.058.352) 1.639.320.917
2011 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefit Pasca-kerja Pemeliharaan lain/ kesehatan/ Other postHealth employment care benefits
219.773.557 91.966.767
1.572.766.786 582.801.576
Imbalan kerja jangka panjang/ Long-term benefits
1.202.450.707 422.244.014
(252.691.699)
1.549.767.086 453.658.867
-
701.399.801 760.448.426
7.038.149 592.552 2.163.199.063
-
39.968.485 1.664.663.206
(320.114.508) 1.683.311.445
3.116.948.076
8.507.487.599 2.329.209.225
Current service cost Interest costs Expected return on plan (331.953.352) assets Actuarial losses (127.143.321) (gains) 592.552 Past service cost 411.764.939 Asset limitation 10.789.957.642 Total
Jumlah/ Total 4.544.758.136 1.550.671.224
Current service cost Interest costs Expected return on plan (252.691.699) assets Actuarial losses (273.107.874) (gains) 592.552 Past service cost 701.399.801 Asset limitation 6.271.622.140 Total
(9.794.227)
-
(7.487.320.624)
(37.928.512.358)
11.317.907.516
9.301.450.732
5.602.570.391
835.498.740 (3.952.446.816) 26.221.928.639
11.317.907.516
9.301.450.732
(1.090.791.000) 4.511.779.391
(1.090.791.000) 25.131.137.639
Current maturities Long-term portion
-
5.602.570.391
Jumlah/ Total
-
-
47.229.963.090
Imbalan kerja jangka panjang/ Long-term benefits
Present value of obligation Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial losses Asset that was not recognized under Par 61b Fair value of plan assets Employee benefits obligation
835.498.740 (3.952.446.816) -
18.815.022.367
Jumlah/ Total
Movements in the Company employee benefits obligation are as follows:
2012 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefit Pasca-kerja Pemeliharaan lain/ kesehatan/ Other postHealth employment care benefits
Program pensiun/ Pension plan
Biaya jasa lalu belum diakui Kerugian aktuaria belum diakui Kekayaan yang tidak diakui berdasar Par 61b Nilai wajar aset program Liabilitas imbalan kerja Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
1.813.445.122 367.934.147
-
Mutasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas
Imbalan kerja jangka panjang/ Long-term benefits
3.441.690.464 944.674.714
-
411.764.939 623.824.458
Program pensiun/ Pension plan Biaya jasa kini Beban bunga Hasil aset program diharapkan Kerugian (keuntungan) aktuaria Biaya jasa lalu Dampak pembatasan aset Jumlah
2012 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefit Pasca-kerja Pemeliharaan lain/ kesehatan/ Other postHealth employment care benefits
74.764.503.924
-
(9.794.227)
-
(45.415.832.982)
ANNUAL REPORT
331
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan 2011 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefit Pasca-kerja Pemeliharaan lain/ kesehatan/ Other postHealth employment care benefits
Program pensiun/ Pension plan Nilai kini liabilitas Biaya jasa lalu belum diakui Kerugian aktuaria belum diakui Kekayaan yang tidak diakui berdasar Par 61b Nilai wajar aset program Kewajiban imbalan kerja Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
1.875.267.788
12.089.022.920
-
(10.386.781)
-
(4.621.688.716)
(8.340.702.451)
7.456.947.423
4.635.598.559
5.054.040.473
830.577.732 (2.705.845.520) 17.146.586.455
7.456.947.423
4.635.598.559
(2.481.285.297) 2.572.755.176
(2.481.285.297) 14.665.301.158
Current maturities Long-term portion
-
Program pensiun/ Pension plan
5.054.040.473
Jumlah/ Total Present value of obligation Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial losses Asset that was not recognized under Par 61b Fair value of plan assets Employee benefits obligation
830.577.732 (2.705.845.520) -
12.976.301.010 -
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja Perusahaan adalah sebagai berikut:
31.994.632.191
-
(10.386.781)
-
(12.962.391.167)
The Company movement in the present value of employee benefits obligation are as follows:
2012 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefit Pasca-kerja Pemeliharaan lain/ kesehatan/ Other postHealth employment care benefits
Imbalan kerja jangka panjang/ Long-term benefits
Jumlah/ Total
Liabilitas imbalan kerja Saldo awal tahun Biaya jasa kini Beban bunga Keuntungan (kerugian) aktuaria Manfaat yang dibayarkan
1.875.267.788 407.493.376 136.519.495 697.667.417 -
12.089.022.920 2.844.858.637 880.080.869 3.001.059.941 -
12.976.301.010 3.441.690.464 944.674.714 29.867.296.902 -
5.054.040.473 1.813.445.122 367.934.147 (542.058.351) (1.090.791.000)
31.994.632.191 8.507.487.599 2.329.209.225 33.023.965.909 (1.090.791.000)
Saldo akhir tahun
3.116.948.076
18.815.022.367
47.229.963.090
5.602.570.391
74.764.503.924
Program pensiun/ Pension plan Liabilitas imbalan kerja Saldo awal tahun Biaya jasa kini Beban bunga Keuntungan (kerugian) aktuaria Manfaat yang dibayarkan Saldo akhir tahun
2011 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefit Pasca-kerja Pemeliharaan lain/ kesehatan/ Other postHealth employment care benefits
Balance at end of year
Jumlah/ Total
6.089.880.630 1.572.766.786 582.801.576 3.843.573.928 -
4.412.163.158 1.202.450.707 422.244.014 6.939.443.131 -
4.740.427.030 1.549.767.086 453.658.867 (528.928.510) (1.160.884.000)
16.203.461.071 4.544.758.136 1.550.671.224 10.856.625.760 (1.160.884.000)
Defined benefit obligation Balance at beginning of year Current service cost Interest cost Actuarial (gains)/losses Benefits paid
1.875.267.788
12.089.022.920
12.976.301.010
5.054.040.473
31.994.632.191
Balance at end of year
2012 Nilai Wajar Aset Program Saldo awal tahun Pengembalian yang diharapkan dari aset program Keuntungan (kerugian) aktuaria Pembayaran imbalan oleh pemberi kerja Saldo akhir tahun
ANNUAL REPORT
Imbalan kerja jangka panjang/ Long-term benefits
Defined benefit obligation Balance at beginning of year Current service cost Interest cost Actuarial (gains)/losses Benefits paid
960.990.253 219.773.557 91.966.767 602.537.211 -
Mutasi nilai wajar aset program imbalan kerja Perusahaan sehubungan dengan program pensiun adalah sebagai berikut :
332
Imbalan kerja jangka panjang/ Long-term benefits
Movements in the Company‘s fair value of employee benefits plan assets related to pension plan are as follows: 2011
2.705.845.520
1.916.973.052
Fair Value of Plan Assets Balance at beginning of year
331.953.352 290.823.486 623.824.458 3.952.446.816
252.691.699 (224.267.657) 760.448.426 2.705.845.520
Expected return on plan assets Actuarial gains/(losses) Contributions from the employer Balance at end of year
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
The major categories of plan assets as a percentage of the fair value of total plan assets are as follows:
Kategori utama aset program seperti yang dalam persentase dari nilai wajar seluruh aset program, sebagai berikut:
Keuntungan yang diharapkan/ Expected return 2012 2011 Instrumen ekuitas Instrumen utang Properti Lain-lain Rata-rata tertimbang keuntungan yang diharapkan
10 10 10 10
11 11 11 11
10
11
2012
Equity instruments Debt instruments Property Others Weighted average expected return
2011
Instrumen ekuitas Instrumen utang Properti Lain-lain
178.402.040 1.963.604.802 633.592.332 1.176.847.642
177.142.292 1.532.131.995 231.399.653 765.163.580
Equity instruments Debt instruments Property Others
Jumlah
3.952.446.816
2.705.837.520
Total
Keseluruhan tingkat keuntungan yang diharapkan ditentukan berdasarkan ekspektasi pasar pada tanggal pengukuran, berlaku untuk periode saat kewajiban diselesaikan.
The overall expected rate of return on assets is determined based on the market expectations prevailing on that date, applicable to the period over which the obligation is to be settled.
Hasil aktual pensiun program sebesar Rp 622.776.837 untuk tahun 2012 dan Rp 28.424.042 untuk tahun 2011.
The actual return on plan assets was Rp 622,776,837 in 2012 and Rp 28,424,042 in 2011.
Historis penyesuaian yang terjadi adalah sebagai berikut:
The history of experience adjustments is as follows:
2012 Rp Nilai wajar liabilitas imbalan pasti Nilai wajar dari aset program Defisit Penyesuaian liabilitas imbalan program Penyesuaian aset program
2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
2008 Rp
74.764.503.924 3.952.446.816 70.812.057.108
31.994.632.191 2.705.845.520 29.288.786.671
16.203.461.071 1.916.973.052 14.286.488.019
10.280.415.863 1.081.465.086 9.198.950.777
7.281.350.304 1.000.918.833 6.280.431.471
(37.240.677)
2.031.574.030
2.211.260.162
11.676.824.944
14.511.239.329
-
-
Perusahaan mengekspektasikan untuk membayar kontribusi pada program pensiun imbalan pasti sebesar Rp 1.152.189.359 pada tahun berikutnya.
-
-
-
Present value of employee benefit obligation Fair value of plan asset Deficit Experience adjustments on plan liabilities Experience adjustments on plan asset
The Company expects to make a contribution of Rp 1,152,189,359 to the defined benefits plans during the next financial year.
ANNUAL REPORT
333
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
The effect of a one percentage point change in assumed health care benefits rate would result in aggregate service and interest costs and accumulated healthcare benefit obligation as of these periods:
Efek satu persen perubahan pada biaya imbalan manfaat kesehatan pasca-kerja yang diasumsikan akan menyebabkan perubahan agregat biaya jasa dan bunga pada periode-periode berikut: 31 Desember/ December 31, 2012 Rp Kenaikan 1% Biaya jasa agregat dan bunga Akumulasi liabilitas imbalan kerja untuk biaya kesehatan
2.181.325.218
60.499.033.341
17.420.638.152
3.218.197.612
1.216.420.253
Decrease 1% Aggregate service and interest cost
37.208.430.438
9.716.224.294
Accumulated post retirement obligation for health care
29.
29. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
Accumulated post retirement obligation for health care
DIVIDENDS AND GENERAL RESERVES
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 17 April 2012, Pemegang Saham Mayoritas menerima kuasa untuk menetapkan saldo laba, penggunaan cadangan umum dan dividen atas laba Perusahaan tahun 2011. Selanjutnya berdasarkan Surat No. 4695/000/SETPER/2012 tanggal 9 Juli 2012 mengenai penetapan penggunaan laba bersih, Pemegang Saham Mayoritas menetapkan untuk tidak mendistribusikan dividen dari laba bersih Perusahaan tahun 2011.
Based on Annual General Stockholders’ Meeting dated April 17, 2012, the Majority Stockholder is given authority to determine the Company’s retained earnings, appropriation of general reserves and dividends for 2011 net income. Furthermore, based on the Letter No. 4695/000/SETPER/2012 dated July 9, 2012, regarding determination of the distribution of net income, the Majority Stockholder decided not to distribute dividends from 2011 net income of the Company.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 Mei 2011, Pemegang Saham Mayoritas menerima kuasa untuk menetapkan saldo laba, penggunaan cadangan umum dan dividen atas laba Perusahaan tahun 2010. Selanjutnya berdasarkan Surat No. 00172/441/DIRUT/2011-R tanggal 30 Juni 2011, mengenai penetapan penggunaan laba bersih, Pemegang Saham Mayoritas menetapkan untuk tidak mendistribusikan dividen dari laba bersih Perusahaan tahun 2010.
Based on Annual General Stockholders’ Meeting dated May 2, 2011, the Majority Stockholder is given authority to determine the Company’s retained earnings, appropriation of general reserves and dividends for 2010 net income. Furthermore, based on the Letter No. 00172/441/DIRUT/2011-R dated June 30, 2011, regarding determination of the distribution of net income, the Majority Stockholder decided not to distribute dividends from 2010 net income of the Company.
30. SIFAT DAN BERELASI
334
Increase 1% Aggregate service and interest cost
6.008.009.577
Penurunan 1% Biaya jasa agregat dan bunga Akumulasi liabilitas imbalan kerja untuk biaya kesehatan
31 Desember/ December 31, 2011 Rp
TRANSAKSI
DENGAN
PIHAK
30. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Berelasi
Nature of Relationship
a.
a.
PT PLN (Persero) adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.
ANNUAL REPORT
PT PLN (Persero) is the majority stockholder of the Company.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan b.
Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham PT PLN (Persero) dan Badan Usaha Milik Negara.
b.
Government of the Republic of Indonesia is the shareholder of PT PLN (Persero) and State-Owned Enterprises.
c.
Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan dan atau sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan, yaitu Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (YPK PLN), PT Indonesia Power (IP), PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT Pelayanan Listrik Nasion Batam), PT PLN Enjiniring (PLN-E) dan PT Geothermal (PLN Geothermal).
c.
Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (YPK PLN), PT Indonesia Power (IP), PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PLN Batam), PT PLN Enjiniring (PLN-E) and PT PLN Geothermal (PLN Geothermal) are companies which have the same principal stockholder and or management as the Company.
d.
Dewan Komisaris dan Direksi merupakan personil manajemen kunci Perusahaan.
d.
Board of Commissioners and Directors is a member of the key management of the Company.
Balances and Transactions with Related Parties
Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Catatan/ Notes
2012 Rp
Kas dan setara kas Bank Mandiri Bank Rakyat Indonesia Bank Tabungan Negara BPD Sulselbar Sub jumlah
5
Piutang usaha PT PLN (Persero) Kemkominfo PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Telekomunikasi Selular, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Indonesia Power PT Bank Syariah Mandiri PT Pembangkitan Jawa Bali PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Syariah PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Pemerintah Kabupaten Maros PT Bukit Asam Tbk PT Angkasa Pura I (Persero) PT PLN Batubara PT Pelayanan Listrik Nasional Batam PT PLN Geothermal Lainnya Sub jumlah
6
Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri Sub jumlah
Rp
% *)
53.084.143.094 35.905.300.572 845.573.524 115.808.904 89.950.826.094
2,88% 1,94% 0,05% 0,01% 4,87%
93.682.705.579 9.140.957.722 590.950.084 101.744.000 103.516.357.385
5,64% 0,55% 0,34% 0,00% 6,53%
Cash and cash equivalent Bank Mandiri Bank Rakyat Indonesia Bank Tabungan Negara BPD Sulselbar Subtotal
56.235.659.358 8.652.056.315 4.254.947.613 6.108.140.816 8.926.931 649.775.000 1.059.380.080 232.885.780 485.756.865 41.694.177 192.530.000 519.781.427 18.700.000 63.800.000 44.470.547 8.250.000 3.218.758.484 81.795.513.393
3,05% 0,47% 0,23% 0,33% 0,00% 0,04% 0,06% 0,01% 0,03% 0,00% 0,01% 0,03% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,17% 4,43%
84.871.265.099 22.766.706.023 13.715.044.188 6.150.005.177 2.326.090.504 1.928.322.456 627.201.323 359.708.927 270.625.621 263.933.408 192.530.000 143.888.889 128.483.850 112.200.000 99.000.000 44.470.547 5.000.000 134.004.476.012
5,11% 1,37% 0,83% 0,37% 0,14% 0,12% 0,04% 0,02% 0,02% 0,02% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,00% 0,00% 8,07%
Trade accounts receivable PT PLN (Persero) Kemkominfo PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Telekomunikasi Selular, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Indonesia Power PT Bank Syariah Mandiri PT Pembangkitan Jawa Bali PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Syariah PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Pemerintah Kabupaten Maros PT Bukit Asam Tbk PT Angkasa Pura II (Persero) PT PLN Batubara PT Pelayanan Listrik Nasional Batam PT PLN Geothermal Lainnya Subtotal
40.404.863.359 2.689.653.033 43.094.516.392
2,19% 0,15% 2,33%
35.723.396.544 3.600.301.941 39.323.698.485
2,15% 0,22% 2,37%
Restricted cash in banks and time deposits Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri Subtotal
214.840.855.879
11,64%
276.844.531.882
16,97%
10
Jumlah Utang usaha PT PGAS Telekomunikasi Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Pihak berelasi lain Sub jumlah
13
Pendapatan diterima dimuka Kemkominfo
15
Biaya masih harus dibayar PT PLN (Persero) Kemkominfo Sub jumlah
16
Utang pihak berelasi PT PLN (Persero)
18
Jumlah
2011 % *)
Total Trade accounts payable PT PGAS Telekomunikasi Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Other related parties Subtotal
2.035.732.760 157.551.463 281.578.005 2.474.862.228
0,19% 0,01% 0,03% 0,23%
3.115.644.454 3.115.644.454
0,00% 0,32% 0,00% 0,32%
113.714.099.835
10,38%
122.966.406.940
12,77%
Unearned revenue Kemkominfo
74.324.270.337 10.418.578.231 84.742.848.568
6,78% 0,95% 7,73%
113.149.134.499 4.356.047.766 117.505.182.265
11,75% 0,45% 12,20%
Accrued expenses PT PLN (Persero) Kemkominfo Subtotal
640.583.333.335
58,46%
478.500.000.000
49,69%
Payable to related parties PT PLN (Persero)
841.515.143.966
76,80%
722.087.233.659
74,99%
Total
*) Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas/pendapatan/beban yang bersangkutan/Percentage to related total assets/liabilities/revenues/expenses
ANNUAL REPORT
335
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan Catatan/ Notes
2012 Rp
Pendapatan PT PLN (Persero) PT Telekomunikasi Selular, Tbk Bank Rakyat Indonesia Kemkominfo PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Lain-lain Jumlah
20
Beban koneksi dan beban langsung lainnya PT PLN (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT PGAS Telekomunikasi Indonesia PT Industri Telekomunikasi Indonesia Jumlah
21
Beban keuangan
2011 % *)
Rp
% *)
444.353.139.074 69.304.011.923 15.409.424.403 83.951.646.797 13.322.527.405 9.650.355.012 40.839.670.552 676.830.775.166
44,37% 6,92% 1,54% 8,38% 1,33% 0,96% 4,08% 67,58%
290.160.726.685 70.703.967.666 28.684.129.503 26.740.836.884 7.999.999.999 6.530.244.040 29.933.888.008 460.753.792.785
41,82% 10,19% 4,13% 3,85% 1,15% 0,94% 4,31% 65,30%
88.121.445.288 17.297.570.011 4.970.857.697 3.065.155.506 113.455.028.502
9,52% 1,87% 0,54% 0,33% 12,26%
112.986.948.875 112.986.948.875
17,75% 17,75%
30.443.399.379
98,31%
-
-
Revenues PT PLN (Persero) PT Telekomunikasi Selular, Tbk Bank Rakyat Indonesia Kemkominfo PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Others Total Connection and other direct expenses PT PLN (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT PGAS Telekomunikasi Indonesia PT Industri Telekomunikasi Indonesia Total Financial cost
*) Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas/pendapatan/beban yang bersangkutan/Percentage to related total assets/liabilities/revenues/expenses
Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris dan direksi Perusahaan berupa gaji, fasilitas, tunjangan, insentif dan tantiem sebesar Rp 7.811.772.073 tahun 2012 dan Rp 8.717.220.441 tahun 2011. 31. TRANSAKSI NON-KAS
The Company provides compensation to its commissioners and directors, which includes salaries, facilities, allowances, incentives and bonus amounting to Rp 7,811,772,073 in 2012 and Rp 8,717,220,441 in 2011. 31.
2012 Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Perolehan aset tetap melalui penerbitan lembar saham Perolehan perangkat lunak melalui penerbitan lembar saham
336
-
1.006.600.000
-
Pada tanggal 8 Maret 2001, Perusahaan menandatangani perjanjian penyediaan jaringan kabel laut serat optik link Banyuwangi-Gilimanuk dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan menyewakan jaringan kabel laut serat optik dari Banyuwangi ke Gilimanuk selama 15 tahun kepada Telkom dengan nilai kontrak sebesar Rp 5.610.000.000 (termasuk PPN) untuk 3 tahun pertama. Nilai ini akan ditinjau kembali setiap 3 tahun berdasarkan perhitungan yang disepakati bersama dengan memperhatikan biaya penggunaan minimum sebesar Rp 1.870.000.000 per tahun (termasuk PPN). Perjanjian telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir tanggal 13 Agustus 2012, dimana nilai kontrak yang disepakati adalah sebesar Rp 8.000.000.000 (tidak termasuk PPN) dengan jangka waktu sewa selama 8 bulan, efektif sejak 1 Agustus 2012.
ANNUAL REPORT
2011
17.956.000.000
32. PERJANJIAN SIGNIFIKAN a.
NON-CASH TRANSACTIONS
32.
Noncash investing and financing activities: Acquisition of property and equipment through issuance of shares of stock Acquisition of software through issuance of shares of stock
SIGNIFICANT AGREEMENTS a. On March 8, 2001, the Company signed a supply of marine fiber optic network agreement for Banyuwangi-Gilimanuk link with PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Based on the agreement, the Company will lease marine fiber optic network from Banyuwangi to Gilimanuk for 15 years to Telkom with contract value amounting to Rp 5,610,000,000 (including VAT) for the first 3 years. This amount will be reviewed every 3 years based on the agreed computation, considering the minimum utilization charge of Rp 1,870,000,000 per annum (including VAT). This agreement has been amended several times, most recently on August 13, 2012, wherein the agreed contract value amounted to Rp 8,000,000,000 (not included VAT), with a lease term of 8 months, effective from August 1, 2012.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan b.
Pada tanggal 24 Pebruari 2004, Perusahaan menandatangani Perjanjian Berlangganan Link Transmisi dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Perusahaan menyewakan jaringan link transmisi kepada Telkomsel selama 3 tahun terhitung sejak tanggal 24 Pebruari 2004 dan berakhir tanggal 23 Pebruari 2007. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis sampai dengan adanya permintaan pemutusan dari pihak Telkomsel. Perjanjian telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir tanggal 31 Mei 2012, dimana salah satu perubahannya menyebutkan bahwa biaya sewa jaringan telekomunikasi fiber optik per bulan berkisar antara Rp 4.140.000 sampai Rp 20.050.000, ditentukan berdasarkan jarak (km) dan kapasitas saluran (Mbps). Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis sampai dengan adanya permintaan pemutusan dari Telkomsel.
b.
On February 24, 2004, the Company signed a Subscription Link Transmission Agreement with PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). The Company will lease transmission link network to Telkomsel for 3 years commencing from February 24, 2004 and ending on February 23, 2007. This agreement will be automatically extended until there is a request of termination by Telkomsel. This agreement has been amended several times, most recently on May 31, 2012, wherein one of its changes includes the cost of lease per month of fiber optic telecommunication network ranging from Rp 4,140,000 until Rp 20,050,000, determined based on distance (km) and channel capacity (Mbps). This agreement will be extended automatically until there is a request of termination by Telkomsel.
c.
Pada tanggal 26 Pebruari 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian penggunaan sarana transmisi dan facility management service (FMS) dengan PT Indosat Tbk yang berlaku selama 5 tahun terhitung sejak ditandatanganinya berita acara aktivasi sarana transmisi dengan nilai kontrak sebesar Rp 4.400.000.000 per tahun.
c.
On February 26, 2003, the Company signed an agreement with PT Indosat Tbk for the usage of transmission tools and facility management service (FMS) which is effective for 5 years starting from the date of the signing of the official report of activation of transmission tools with contract value amounting to Rp 4,400,000,000 per annum.
d.
Pada tanggal 3 Maret 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian penggunaan jaringan telekomunikasi dengan PT Indosat Tbk, dimana dalam hal ini Perusahaan menyediakan jaringan telekomunikasi kepada PT Indosat Tbk. Perjanjian tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir tanggal 18 Juli 2007 dimana jangka waktunya diperpanjang hingga 31 Maret 2008. Biaya sewa per bulan yang harus dibayar oleh PT Indosat Tbk adalah sebesar Rp 3.973.600.000.
On March 3, 2006, the Company signed an agreement for the utilization of telecommunication network with PT Indosat Tbk, wherein the Company supplies telecommunication network to PT Indosat Tbk. Such agreement has been amended several times, most recently on July 18, 2007, wherein the term was extended until March 31, 2008. Cost of lease per month, which should be paid by PT Indosat Tbk, amounted to Rp 3,973,600,000.
Pada tanggal 30 Mei 2008, perjanjian-perjanjian tersebut di atas telah diperbaharui menjadi perjanjian induk dengan biaya sewa per bulan sekitar Rp 3.197.500.000. Perjanjian akan tetap berlaku sepanjang masih terdapat penggunaan jaringan telekomunikasi oleh PT Indosat Tbk.
On May 30, 2008, such agreements stated above were amended becoming the principal agreement with cost of lease per month amounting to approximately Rp 3,197,500,000. This agreement will be effective as long as there is utilization of telecommunication network by PT Indosat Tbk.
Pada tanggal 19 Januari 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian induk sewa jaringan komunikasi dengan PT Indosat, Tbk Selama 3 Tahun, efektif sejak tanggal perjanjian. Masa sewa dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan bersama. Biaya sewa diatur dalam perjanjian turunan sesuai link yang disewa.
On January 19, 2011, the Company entered into a principal telecommunication network service lease agreement with PT Indosat, Tbk for 3 years, effective from the date of agreement. The lease period can be extended based on mutual agreement. The cost of the the lease will be stipulated in the another agreement according to the leased link.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjuk Perusahaan untuk mengadakan beberapa perjanjian, terutama terkait dengan pengadaan sewa media komunikasi di sejumlah lokasi dengan total biaya sewa per bulan sekitar Rp 2,7 miliar dan jangka waktunya berkisar antara 1 bulan sampai 36 bulan.
d.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk appointed the Company to enter into several agreements, particularly relating with the lease of media communication in various locations with total cost of lease per month approximately amounting to Rp 2.7 billion and terms ranging from 1 month until 36 months.
ANNUAL REPORT
337
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
e.
Pada tanggal 1 Oktober 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa jasa jaringan telekomunikasi dengan PT Citra Sari Makmur (CSM). Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun terhitung sejak ditandatanganinya berita acara aktivasi yang pertama, yaitu tanggal 12 Oktober 2004 dan berakhir pada tanggal 11 Oktober 2007. Biaya berlangganan jaringan telekomunikasi fiber optik per bulan yang harus dibayar oleh CSM ditentukan berdasarkan jarak (km) dan kapasitas saluran (Mbps). Biaya tersebut berkisar antara Rp 8.250.000 sampai dengan Rp 2.104.500.000. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis sampai dengan adanya permintaan pemutusan dari CSM.
e.
On October 1, 2004, the Company signed a telecommunication network service lease agreement with PT Citra Sari Makmur (CSM). This agreement is effective for 3 years starting from the date of the signing of the official report of the first activation, which is October 12, 2004, and ending on October 11, 2007. Subscription cost per month of fiber optic telecommunication, which has to be paid by CSM is determined based on distance (km) and channel capacity (Mbps). Such cost ranges from Rp 8,250,000 until Rp 2,104,500,000. This agreement will be extended automatically until there is a request to terminate by CSM.
f.
Perusahaan sebagai penyelenggara telekomunikasi mempunyai kewajiban kepada Pemerintah sebagai berikut:
f.
The Company, as a telecommunication provider, has obligations to Government as follow:
g.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2009 tanggal 16 Januari 2009 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Komunikasi dan Informatika, setiap penyelenggara telekomunikasi dikenakan biaya hak penyelenggaraan (BHP) telekomunikasi sebesar 0,5% dari pendapatan telekomunikasi.
Based on Government Regulation No. 7 dated January 16, 2009 regarding nonfiscal state income tariff rate, as applied by Department of Communication and Information, each telecommunication provider is charged with telecommunication frequency usage fee (BHP) amounting to 0.5% of its telecommunication revenue.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2009 tanggal 16 Januari 2009 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Komunikasi dan Informatika, mengenai Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi (KKPU) setiap penyelenggara telekomunikasi dikenakan biaya KKPU sebesar 0,75% dari pendapatan telekomunikasi.
Based on Government Regulation No. 7 dated January 16, 2009 regarding nonfiscal state income tariff rate, as applied by Department of Communication and Information, each telecommunication provider is charged with Universal Service Obligation (USO) fee amounting to 0.75% of its telecommunication revenue.
Beban sehubungan dengan ketentuan ini dicatat sebagai beban penggunaan frekuensi (Catatan 21).
The related expenses arising from these regulations were recognised under frequency usage charges (Note 21).
Pada tanggal 16 Juli 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian penyediaan jasa akses telekomunikasi dan informatika pedesaan pada 6 Propinsi di Sulawesi dan 2 Propinsi di Maluku dengan Balai Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan Jenderal Pos dan Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kontrak ini bernilai Rp 274.460.538.027 dan berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 30 Juni 2015.
Perusahaan juga menandatangani perjanjian serupa dengan Kemkominfo untuk Propinsi Papua dan Papua Barat dengan nilai kontrak sebesar Rp 455.640.120.561 yang berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 30 September 2015.
338
ANNUAL REPORT
g.
On July 16, 2009, the Company entered into telecommunication and information access service provider agreement with Rural and Institute for Telecommunications Information Directorate General of Post and Telecommunications, Ministry of Communication and Information (Kemkominfo) for rural area covering 6 provinces in Sulawesi and 2 provinces in Maluku. This agreement amounted to Rp 274,460,538,027 and is effective from the date the agreement was signed until June 30, 2015. The Company also entered into similar agreements with Kemkominfo for the provinces of Papua and West Papua, with contract amount of Rp 455,640,120,561, which is effective from the date the agreement was signed until September 30, 2015.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
h.
Pada tanggal 31 Juli 2010, Perusahaan menandatangani kontrak pembangunan dan managed service layanan telekomunikasi desa USO Indonesia Timur dengan Konsorsium Nipress sesuai dengan perjanjian No. 07301.PJ/061/ICON+/2010. Nilai pekerjaan tersebut sebesar Rp 634.673.973.000 dan terbagi atas 2 paket yaitu paket 1 untuk penyediaan infrastruktur akses telekomunikasi dan informatika 4.060 desa USO dan paket 2 untuk penyediaan infrastruktur akses telekomunikasi dan informatika 2.655 desa USO.
h.
On July 31, 2010, the Company entered into construction and managed service of telecommunication and information for Eastern Indonesia Village Telecommunication USO project agreement with consortium Nipress, in accordance with agreement No. 07301.PJ/061/ICON+/2010. The agreement amounted Rp 634,673,973,000 and was divided into 2 packages, as follows first packages was intended for the provision of telecommunication and information infrastructure which covered 4,060 USO villages and second packages intended intended for the provision of and information telecommunication infrastructure which covered 2,655 USO villages. First package will be implemented at the latest by March 31, 2011 for the provision of the telecommunication and information access and 51 months of operational period which commenced by April 1, 2011 until June 30, 2015. Second package will be implemented at the latest by September 30, 2011 for the provision of the telecommunication and information access and 51 months of operational period which will commenced at the latest by October 1, 2011 until December 31, 2015.
Jangka waktu pelaksanaan paket 1 untuk penyediaan akses telekomunikasi dan informatika paling lambat tanggal 31 Maret 2011 dan periode operasional dengan masa layanan 51 bulan yang dimulai paling lambat tanggal 1 April 2011 dan berakhir paling lambat 30 Juni 2015. Jangka waktu pelaksanaan paket 2 untuk penyediaan akses telekomunikasi dan informatika paling lambat tanggal 30 September 2011 dan periode operasional dengan masa layanan 51 bulan yang dimulai paling lambat tanggal 1 Oktober 2011 dan berakhir paling lambat 31 Desember 2015. i.
Pada tanggal 27 Januari 2011, Perusahaan menandatangani kontrak perjanjian kerjasama penggunaan jaringan telekomunikasi dengan PT Aplikanusa Lintasarta dimana kedua pihak sepakat untuk saling menggunakan jaringan telekomunikasi dengan biaya instalasi yang berkisar antara Rp 3.500.000 hingga Rp 30.000.000 dan biaya sewa bulanan yang berkisar antara Rp 6.000.000 hingga Rp 202.000.000 yang ditentukan berdasarkan jarak (km) dan kapasitas saluran (Mbps). Perjanjian ini berlaku selama 12 bulan efektif mulai tanggal 1 Januari 2011 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 tahun sampai adanya permintaan untuk tidak memperpanjang perjanjian ini.
i.
On January 27, 2011, the Company signed a cooperation agreement on a telecommunications network usage with PT Aplikanusa Lintasarta where both parties agreed to use each of its telecommunication networks with installation costs ranging from Rp 3,500,000 to Rp 30,000,000 and monthly rental fees ranging between Rp 6,000,000 to Rp 202,000,000, which is determined based on the distance (km) and the channel capacity (Mbps). The agreement is valid for 12 months effective from January 1, 2011 and can be extended automatically for a period of 1 year until there is a request for not extending the agreement.
j.
Pada tanggal 17 September 2010, perusahaan mengadakan perjanjian Implementasi, Operasi serta Pemeliharaan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) dengan PT PLN (Persero). Kontrak ini bernilai Rp 56.182.544.088 per tahun dan berlaku selama 5 tahun terhitung sejak ditandatangani perjanjian dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan secara tertulis perusahaan dengan PT PLN (Persero).
j.
On September 17, 2010, the Company entered into an agreement with PT PLN (Persero) for Implementation, Operation and Maintenance of Centralized Customer Services Application (AP2T). The agreement is amounting to Rp 56,182,544,088 per annum and effective for 5 years starting from the date of signing of its agreement and can be extended based on written mutual agreement with PT PLN (Persero).
ANNUAL REPORT
339
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan k.
Pada tanggal 25 Januari 2012, perusahaan mengadakan perjanjian Pelaksanaan Implementasi dan Pengelolaan Data Center (DC) – Disaster Recovery Center (DRC) untuk Sistem Pengelolaan dan Pengawasan Arus Pendapatan Secara Terpusat (P2APST) dengan PT PLN (Persero) dengan nilai pekerjaan sebesar Rp. 2.763.183.499 per bulan. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun sejak ditandatanganinya Berita Acara Pekerjaan Selesai.
33. LITIGASI
340
k.
33.
On January 25, 2012, the Company entered into an agreement with PT PLN (Persero) for Implementation and Managing of Data Center (DC) – Disaster Recovery Center (DRC) for the Centralized Monitoring of Revenue Stream (P2APST) which is amounting to Rp 2,763,183,499 per month. The agreement is effective for 5 years starting from the date of signing of minutes of completion work.
LITIGATIONS
a.
Pada tanggal 9 Maret 2011, Perusahaan menggugat PT CMI Teknologi atas kerugian yang ditimbulkan terkait tindakan cedera janji (wanprestasi) atas penyediaan barang dan jasa, pengoperasian dan pemeliharaan layanan proyek USO di wilayah Indonesia Timur sebesar Rp 828.914.870.190. Di pengadilan yang sama PT CMI Teknologi mengajukan klaim balasan terhadap Perusahaan. Pengadilan Negeri Bandung berdasarkan surat putusan tanggal 1 Maret 2012 memutuskan untuk menerima sebagian gugatan dari kedua belah pihak dan mengharuskan Perusahaan untuk membayar ganti rugi kepada PT CMI Teknologi sebesar Rp 50.935.958.311 beserta bunga sebesar 6% per tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut. Pada tanggal 13 April 2012, Perusahaan mengajukan banding ke tingkat Pengadilan Tinggi Bandung. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses di Pengadilan Tinggi Bandung.
a.
On March 9, 2011, the Company claimed againts PT CMI Teknologi for losses in relation to the breach of contract (default) for supplying goods and services, operating and maintaining USO project at eastern Indonesia amounting to Rp 828,914,870,190. On the same Court, PT CMI Teknologi filed a counter claim against the Company. Based on the letter of decision dated March 1, 2012, the District Court of Bandung has granted partially the claim of both parties and also required the Company to pay the compensation to PT CMI Teknologi amounting to Rp 50,935,958,311 along with interest of 6% per annum, effective since the date of the decision. On April 13, 2012, the Company appealed to the High Court of Bandung. As of the date of the issuance of the financial statements, the case is still in progress in the High Court Bandung.
b.
Pada tanggal 2 April 2012, Perusahaan menghadapi gugatan ganti rugi dari PT Arumindo Karya Utama sebesar Rp 16.380.952.783 untuk kerugian sehubungan dengan tagihan layanan VSAT dengan mendaftarkan perkara tersebut ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Berdasarkan surat keputusan tanggal 11 Oktober 2012, BANI memutuskan menerima gugatan tersebut. Pada tanggal 8 Pebruari 2013, Perusahaan mengajukan keberatan dan mengajukan pembatalan atas keputusan BANI tersebut ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
b.
On April 2, 2012, the Company faced claim from PT Arumindo Karya Utama amounting to Rp 16,380,952,783 for the losses in relation to the bill of VSAT services by registering the case to Indonesian National Arbitrage Board (BANI). Based on the letter of verdict dated October 11, 2012, BANI has granted the plaintiff’s claim. On February 8, 2013, the Company appealed and proposed for cancelling BANI’s verdict to the District Court of South Jakarta. As of the date of the issuance of the financial statements, the case is still in progress in the District Court of South Jakarta.
c.
Pada tanggal 16 April 2012, Perusahaan menghadapi gugatan ganti rugi dari PT Arumindo Karya Utama sebesar Rp 4.524.514.404 untuk kerugian sehubungan dengan biaya investasi dan operasi proyek USO, dengan mendaftarkan perkara tersebut ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Berdasarkan surat keputusan tanggal 11 Oktober 2012, BANI memutuskan menerima gugatan tersebut. Pada tanggal 8 Pebruari 2013, Perusahaan mengajukan keberatan dan mengajukan pembatalan atas keputusan BANI tersebut ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
c.
On April 16, 2012, the Company faced claim from PT Arumindo Karya Utama amounting to Rp 4,524,514,404 for the losses in relation to the investment cost and operation of USO Project by registering the case to Indonesian National Arbitrage Board (BANI). Based on the letter of verdict dated October 11, 2012, BANI has granted the plaintiff’s claim. On Febru ary 8, 2013, the Company appealed and proposed for cancelling BANI’s verdict to the District Court of South Jakarta. As of the date of the issuance of the financial statements, the case is still in progress in the District Court of South Jakarta.
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
34. INFORMASI SEGMEN
34.
SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segments
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dibagi dalam segmen jaringan telekomunikasi dan jasa lainnya. Segmen tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut:
For management reporting purposes, the Company is currently organized into telecommunication network and other services. Such business segments are the basis of the primary segment information of the Company, as follows: 2012
Jaringan telekomunikasi/ Telecomunication network Rp Pendapatan Hasil Hasil segmen Beban usaha tidak dapat dialokasi Laba sebelum pos keuangan dan lain-lain Penghasilan bunga Laba kurs mata uang asing - bersih Beban keuangan Lain-lain - bersih Laba sebelum pajak Pajak penghasilan Laba tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif Laporan posisi keuangan Aset Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasi Jumlah Liabilitas
Jasa lainnya/ Other services Rp
768.855.637.056
232.616.345.735
332.153.188.116
114.226.963.394
Jumlah/ Total Rp 1.001.471.982.791
446.380.151.510 370.242.831.699 76.137.319.811 5.101.079.221 173.224.110 (30.966.861.241) (784.795.630) 49.659.966.271 16.738.088.603 32.921.877.668
1.071.326.544.868
189.057.625.565
1.260.384.170.433 585.810.773.125 1.846.194.943.558
493.248.366.209
87.043.829.331
580.292.195.540 515.471.929.090 1.095.764.124.630
Revenues Results Segment results Unallocated operating expenses Income before financial and other items Interest income Gain on foreign exchange - net Financial cost Others-net Income before tax Tax expenses Net Income for the year and total comprehensive income Statements of financial position Assets Segment assets Unallocated assets Total Assets Liabilities Segment liabilities Unallocated liabilities Total Liabilities
2011
Jaringan telekomunikasi/ Telecomunication network Rp Pendapatan Hasil Hasil segmen Beban usaha tidak dapat dialokasi Laba sebelum pos keuangan dan lain-lain Penghasilan bunga Laba kurs mata uang asing - bersih Beban keuangan Lain-lain - bersih Laba sebelum pajak Pajak penghasilan Laba tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif Laporan posisi keuangan Aset Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasi Jumlah Liabilitas
Jasa lainnya/ Other services Rp
Jumlah/ Total Rp
459.607.924.418
234.163.509.952
693.771.434.370
180.475.937.352
175.599.434.134
356.075.371.486 298.948.151.820 57.127.219.666 7.632.587.518 30.205.872 (1.402.188.200) 5.614.844.775 69.002.669.631 21.495.119.158 47.507.550.473
1.081.157.694.530
102.900.175.041
1.184.057.869.571 477.451.039.094 1.661.508.908.665
235.998.337.465
30.111.562.084
266.109.899.549 696.852.667.856 962.962.567.405
Revenues Results Segment results Unallocated operating expenses Income before financial and other items Interest income Gain on foreign exchange - net Financial cost Others-net Income before tax Tax expenses Net Income for the year and total comprehensive income Statements of financial position Assets Segment assets Unallocated assets Total Assets Liabilities Segment liabilities Unallocated liabilities Total Liabilities
ANNUAL REPORT
341
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
Segmen Geografis
Geographical Segments
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan melakukan kegiatan usaha di Indonesia. Operasi Perusahaan terutama berada di Jawa dan Bali. Operasi Perusahaan di luar Jawa dan Bali mencakup 3,28% dan 5,00% dari pendapatan usaha masing-masing tahun 2012 dan 2011. Pendapatan usaha tersebut adalah sebagai berikut:
The Company is domiciled in Jakarta and operates in Indonesia, mainly in Java and Bali. Operations outside Java and Bali consist of 3.28% and 5.00% of net revenues in 2012 and 2011, respectively. Net revenues from these geographical segments are as follow:
2012 Rp Jawa dan Bali Luar Jawa dan Bali Jumlah
2011 Rp
968.581.480.302 32.890.502.489
673.082.965.141 20.688.469.229
Java and Bali Outside Java and Bali
1.001.471.982.791
693.771.434.370
Total
35. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING
35.
31 Desember/ December 31, 2012 US$ 63.784 33.309
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs konversi yang digunakan Perusahaan masingmasing sebesar Rp 9.670 dan Rp 9.068 per US$ 1.
342
ANNUAL REPORT
DENOMINATED
IN
As of December 31, 2012 and 2011, the Company’s monetary assets denominated in foreign currency are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 aset moneter dalam mata uang asing berikut:
Kas dan bank Piutang usaha
MONETARY ASSETS FOREIGN CURRENCY
31 Desember/ December 31, 2011 US$ 339.032 -
Cash and banks Trade accounts receivable
The conversion rates used by the Company on December 31, 2012 and 2011 were Rp 9,670 and Rp 9,068 per US$ 1, respectively.
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan 36.
INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a.
36.
Kategori dan klasifikasi instrumen keuangan
FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT a.
Tabel berikut ini mengungkapkan rincian instrumen keuangan Perusahaan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan:
Categories and instruments
classes
of
financial
The following table disclosed the details of the Company financial instruments based on financial instruments classification:
2012 Klasifikasi instrumen keuangan / Financial instruments classification Aset Keuangan/ Financial Assets Liabilitas Keuangan/ Financial Liabilities
Dimiliki Pinjaman yang Tersedia hingga jatuh diberikan dan piutang untuk dijual / tempo / Held / Loans and Available-forto maturity receivables sale Rp Rp Rp
Nilai wajar melalui laba rugi / Fair value through profit or loss Rp
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi / Financial liabilities at amortized cost Rp
Nilai wajar melalui laba rugi / Fair value through profit or loss Rp
Jumlah aset dan liabilitas keuangan / Total financial assets and liabilities Rp
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
-
225.988.878.424 135.931.190.549 7.211.226.764
-
-
-
-
Current Financial Assets 225.988.878.424 Cash and cash equivalents 135.931.190.549 Trade accounts receivable 7.211.226.764 Other accounts receivable
Jumlah Aset Keuangan Lancar
-
369.131.295.737
-
-
-
-
369.131.295.737 Total Current Financial Assets
-
1.377.099.263
-
-
-
-
Aset Keuangan Tidak Lancar Piutang lain-lain Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
-
48.084.750.707
-
-
-
-
Jumlah Aset Keuangan Lancar
-
49.461.849.970
-
-
-
-
Jumlah Aset Keuangan
-
418.593.145.707
-
-
-
-
Noncurrent Financial Assets 1.377.099.263 Other accounts receivable Restricted cash in banks and 48.084.750.707 time deposits 49.461.849.970 Total Current Financial Assets 418.593.145.707 Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan
b.
Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Utang pihak berelasi Utang bank
-
-
-
-
78.317.407.384 223.484.818.982 448.001.111 151.333.333.332 533.512.947
-
78.317.407.384 223.484.818.982 448.001.111 151.333.333.332 533.512.947
Current Financial Liabilities Trade accounts payable Accrued expenses Other accounts payable Payables to related parties Bank Loan
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
-
-
-
-
454.117.073.756
-
454.117.073.756 Total Current Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Uang jaminan langganan Utang pihak berelasi
-
-
-
-
1.388.051.106 489.250.000.003
-
Noncurrent Financial Liabilities 1.388.051.106 Security deposits 489.250.000.003 Payables to related parties
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
-
-
-
-
490.638.051.109
-
490.638.051.109 Total Noncurrent Financial Liabilities
Jumlah Liabilitas Keuangan
-
-
-
-
944.755.124.865
-
944.755.124.865 Total Financial Liabilities
Manajemen risiko modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan kelangsungan usaha dan untuk memastikan pemenuhan batasan rasio kecukupan modal. Struktur modal Perusahaan terdiri dari pinjaman (Catatan 17 dan 18) yang saling hapus dengan kas dan setara kas (Catatan 5) dan ekuitas pemegang saham yang terdiri dari modal saham (Catatan 19) dan saldo laba.
b.
Capital risk management The Company manages capital risk to ensure that they will be able to continue as going concern, and to ensure compliance with covenants of capital adequacy ratio. The Company capital structure consists of debt (Notes 17 and 18) offset by cash and cash equivalents (Note 5) and equity shareholder that consist of capital stock (Note 19) and retained earnings.
ANNUAL REPORT
343
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan Rasio pinjaman - bersih terhadap ekuitas tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Net debt to equity ratio as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Rp Pinjaman Utang Bank PT PLN (Persero) Kas dan Bank Pinjaman Bersih Ekuitas Rasio pinjaman - bersih terhadap ekuitas
c.
Tujuan dan keuangan
kebijakan
2011 Rp
533.512.947 640.583.333.335 (225.988.878.424) 415.127.967.858 750.430.818.928 0,55
manajemen
risiko
0,52
c.
Debt Bank Loan PT PLN (Persero) Cash and Bank Net Debt Equity Net debt to equity ratio
Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko keuangan antara lain, risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The objective and policies of the Company financial risk management is to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to financial risks, which are market risk (including foreign currency risk and interest rate risk), credit risk, and liquidity risk. The Company operates within defined policy approved by the Board of Directors.
i.
i.
Manajemen risiko mata uang asing
Foreign currency risk management
Perusahaan terekspos pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama karena transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing. Kebijakan perusahaan untuk mengelola eksposur mata uang asing dalam batas yang dapat diterima.
The Company is exposed to the effect of foreign currency rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions. The Company policy is to maintain foreign currency exposure with acceptable limits.
Perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing mata uang.
The Company manages the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency.
Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 35.
344
6.485.233.973 478.500.000.000 (124.630.740.667) 360.354.493.306 698.546.341.260
The Company foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 35.
Sensitivitas mata uang asing
Foreign currency sensitivity
Sensitivitas dihitung untuk setiap 10% kenaikan dan penurunan Rupiah terhadap mata uang asing yang relevan. 10% kenaikan dan penurunan menggambarkan penilaian manajemen terhadap perubahan yang rasional pada nilai tukar setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini. Analisis sensitivitas ini hanya mencakup saldo item moneter setelah pajak dalam mata uang asing dan menyesuaikan translasi pada akhir tahun untuk 10% perubahan dalam nilai tukar mata uang asing.
Sensitivity calculated to a 10% increase and decrease in Rupiah against the relevant foreign currency. 10% increase and decrease represents the management’s assessment of the reasonably possible change in foreign currency rates after considering the current economic conditions. The sensitivity analysis includes only after tax outstanding foreign denominated monetary item and adjusts the translation at the end of the year for a 10% change in foreign currency rates.
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
Dampak terhadap laba setelah pajak/ Effects to profit after tax 31 Desember/December 31 , 2012 USD 10% -10%
ii.
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha
46.259.310 24.157.352
(46.259.310) (24.157.352)
Financial Assets Cash and cash equivalents Trade account receivables
Jumlah Laba (Rugi)
70.416.662
(70.416.662)
Total Profit (Loss)
Manajemen risiko tingkat suku bunga
ii.
Interest rate risk management
Perusahaan memiliki transaksi pada tingkat suku bunga tetap dan tingkat suku bunga mengambang. Transaksi dengan tingkat suku bunga mengambang terekspos terhadap risiko tingkat suku bunga. Perusahaan mengelola risiko dengan menyeimbangkan porsi pinjaman dengan bunga tetap dan porsi pinjaman dengan bunga mengambang.
The Company has transactions at fixed and floating interest rates. Transactions at floating interest rate are exposed to interest rate risk. The Company manages the risk by maintaining an appropriate portion of fixed and floating rate borrowings.
Perusahaan tidak mengklasifikasikan instrumen keuangan dengan tingkat suku bunga tetap dan yang tidak dikenakan bunga pada nilai wajar melalui laba rugi atau dimiliki untuk dijual, sehingga eksposur atas risiko tingkat suku bunga tidak timbul untuk instrumen dengan tingkat suku bunga tetap dan yang tidak dikenakan bunga karena perubahan tingkat suku bunga tidak memiliki dampak terhadap laba rugi dan pendapatan komprehensif lainnya.
The Company does not classify any fixed rate and non-interest bearing financial instruments as at fair value through profit or loss or available-for-sale, as such, exposure to interest rate risk does not arise for fixed rate and non-interest bearing financial instrument since a change in interest rate would not affect profit or loss and other comprehensive income.
Profil tingkat suku bunga
Interest rate profile
Profil tingkat suku bunga Perusahaan terhadap aset dan liabilitas keuangan adalah sebagai berikut:
The interest rate profile of the Company financial assets and liabilities are as follows: 2012
Tingkat bunga mengambang/ Floating rate Rp Aset Keuangan: Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
90.767.813.717 -
Tingkat bunga tetap/ Fixed rate Rp
135.000.000.000 -
Tidak dikenakan bunga/Non-interest bearing Rp
221.064.707 135.931.190.549 8.588.326.027 -
Jumlah/Total Rp
225.988.878.424 135.931.190.549 8.588.326.027 48.084.750.707
Financial Assets: Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Others receivable Restricted cash in banks and time deposits
43.094.516.392
4.990.234.315
Jumlah aset keuangan
133.862.330.109
139.990.234.315
144.740.581.283
418.593.145.707
Total financial assets
Liabilitas keuangan: Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang bank Utang lain-lain Utang pihak berelasi Uang jaminan langganan
533.512.947 225.000.000.000 -
415.583.333.335 -
78.317.407.384 223.484.818.982 448.001.111 1.388.051.106
78.317.407.384 223.484.818.982 533.512.947 448.001.111 640.583.333.335 1.388.051.106
Financial Liabilities: Trade accounts payable Accrued expenses Bank loan Others payable Payable to related parties Customer security deposits
Jumlah liabilitas keuangan
225.533.512.947
415.583.333.335,00
303.638.278.583
944.755.124.865
Total financial liabilities
ANNUAL REPORT
345
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
Sensitivitas tingkat suku bunga
Interest rate sensitivity
Analisis sensitivitas berikut telah ditentukan berdasarkan eksposur Perusahaan terhadap tingkat suku bunga untuk saldo instrumen keuangan terutang setelah pajak pada tanggal pelaporan. Analisis ini disusun dengan mengasumsikan jumlah saldo aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan, terutang sepanjang tahun. Analisis sensitivitas ini menggunakan asumsi kenaikan dan penurunan sebesar 50 basis poin dengan semua variabel lain dianggap konstan. Kenaikan dan penurunan sebesar 50 basis poin merupakan penilaian manajemen atas kemungkinan perubahan yang rasional terhadap tingkat suku bunga setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini.
The sensitivity analysis below has been determined based on the Company exposure to interest rates for financial instruments after tax, outstanding at the reporting date. The analysis is prepared assuming the amount of assets and liabilities outstanding at the end of reporting period was outstanding for the whole year. The sensitivity analysis uses an assumption of 50 basis point increase and decrease in the relevant interest rates with all other variables held constant. 50 basis points increase or decrease represents the management’s assessment or the reasonably possible change in interest rates after considering the current economic conditions.
Dampak terhadap laba setelah pajak / to profit after tax 2012 +50 bp -50 bp Rp Rp
iii.
346
Aset keuangan Kas dan setara kas Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Jumlah laba (rugi)
340.379.301
(340.379.301)
180.317.815 520.697.116
(180.317.815) (520.697.116)
Financial assets Cash and cash equivalents Restricted cash in banks and time deposits Total profit (loss)
Liabilitas keuangan Utang bank Utang pihak berelasi Sub jumlah laba (rugi)
(2.000.674) (843.750.000) (845.750.674)
2.000.674 843.750.000 845.750.674
Financial liabilities Bank loan Payable to related parties Sub total profit (loss)
Jumlah laba (rugi)
(325.053.558)
325.053.558
Total profit (loss)
Manajemen risiko kredit
iii.
Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko bahwa pihak ketiga akan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Dalam usaha meminimalisasi risiko tidak tertagihnya piutang, Perusahaan melakukan isolir dan pemutusan sambungan/deaktivasi ke pelanggan jika pelanggan tidak membayar pada waktu yang telah ditentukan.
Credit risk refers to the risk that the counterparties will default on its contractual obligations resulting in a loss to the Company. In an effort to minimize the risk of uncollectible receivables, the Company will terminate the connection to the customer if the customer does not pay during the specified time.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the financial statements, net of any allowance for losses represents the Company’s exposure to credit risk.
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
Piutang usaha terdiri dari sejumlah besar pelanggan, tersebar di berbagai industri dan wilayah geografis. Evaluasi kredit berkelanjutan dilakukan pada kondisi keuangan piutang dan, pada batasan tertentu, piutang dijamin dengan uang jaminan pelanggan.
Trade receivables are spread over a large number of customers, spread across diverse industries and geographic areas. Ongoing credit evaluation is being performed on the financial condition of accounts receivable and, to a certain extend, receivables are backed by customers’ deposit.
Perusahaan tidak memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan terhadap satu pelanggan atau kelompok pelanggan tertentu yang mempunyai karakteristik yang sama.
The Company does not have significant credit risk exposure to any single customer or group customers having similar characteristics.
Kualitas kredit aset keuangan
Credit quality of financial assets
Tabel berikut ini menunjukkan kualitas aset keuangan Perusahaan:
The following table shows the quality of Company’s financial assets: 2012
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Rp Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Rekening dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Jumlah
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not Impaired Rp
Mengalami Penurunan nilai/ Impaired Rp
Jumlah/ total Rp
225.988.878.424 102.405.399.941 8.588.326.027
44.688.917.148 -
-
48.084.750.707 385.067.355.099
44.688.917.148
-
225.988.878.424 Cash and cash equivalents 147.094.317.089 Trade accounts receivable 8.588.326.027 Others receivable Restricted cash in banks 48.084.750.707 and time deposits 429.756.272.247 Total
Aset keuangan tertentu dinilai secara individu untuk penurunan nilai dan, jika ditemukan terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diterapkan secara individu.
Certain financial assets are individually assessed for impairment and, if found to be impaired, have impairment loss assigned to them on an individual basis.
Tabel di atas termasuk aset keuangan yang mana penurunan nilainya dilakukan secara kolektif. Tidak praktis untuk mengidentifikasi penurunan nilai aset keuangan tersebut secara individual dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik risiko yang sama dimana penurunan nilainya dilakukan secara kolektif.
The above table includes financial assets on which collective impairment have been assessed. It is not practicable to individually identify impaired financial assets within the portfolio of financial assets with similar risk characteristics which are collectively assessed for impairment.
Kualitas kredit aset keuangan Perusahaan dinilai dan dikelola berdasarkan peringkat internal.
The credit quality of Company’s financial assets is assessed and managed by using internal ratings.
Kualitas kredit dimonitor dengan menggunakan Sistem Peringkat Perusahaan. Sistem peringkat dinilai dan diperbarui secara berkala untuk menjaga akurasi dan konsistensi peringkat risiko. Kualitas Kredit dan Sistem Peringkat Perusahaan dinilai sebagai berikut:
The credit quality is monitored using the Company Rating System. The rating system is assessed and updated regularly to maintain accurate and consistent risk rating. The credit quality and the Rating System of the Company are as follows:
ANNUAL REPORT
347
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
348
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Tingkat tinggi
High grade
Aset keuangan tingkat tinggi meliputi kas dan setara kas dan rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya dimana transaksi tersebut dilakukan kepada pihak ketiga atau bank yang memiliki kualitas kredit yang baik. Oleh sebab itu, risiko kredit adalah minimal. Pihak ketiga yang dimaksud termasuk institusi keuangan utama, perusahaan dan institusi pemerintah. Untuk piutang usaha, pelanggan dapat diberi peringkat tingkat tinggi jika memiliki kapasitas pembayaran utang yang sangat kuat. Pelanggan tingkat tinggi dinilai dapat memiliki sebuah kualitas outlook kredit yang tinggi dalam segala kondisi ekonomi. Tingkat tinggi adalah peringkat tertinggi yang diberikan kepada pelanggan berdasarkan Sistem Penilaian Perusahaan.
High grade financial assets include cash and cash equivalents and restricted cash in banks and time deposits, which the transactions are conducted with counterparties with good credit rating or bank standing. Consequently, credit risk is minimal. The counterparties include large prime financial institutions, government companies and agencies. For trade accounts receivable, a customer is given a high grade rating if it has an extremely strong debt service capacity. High grade customers are viewed to possess a high credit quality outlook under all economic conditions. High grade is the highest rating provided to a customer under the Company’s Rating System.
Tingkat standar
Standard grade
Aset keuangan peringkat standar termasuk piutang usaha yang tidak diklasifikasikan sebagai tingkat tinggi. Untuk piutang usaha, pelanggan dapat diberi peringkat standar jika pelanggan memiliki kapasitas pembayaran utang yang kuat. Walaupun probabilitas gagal bayar rendah setelah kerapkali menunda pembayaran, pelanggan dengan peringkat tingkat standar dinilai lebih rentan terhadap efek yang merugikan perubahan kondisi ekonomi.
Standard grade financial assets include trade accounts receivable that are not classified as high grade. For receivable, a customer is given a standard grade rating if it is deemed to have a strong debt service capacity. While the probability of default is low after a several time of delay payment, standard grade customers are more susceptible to the adverse effects of changes in economic conditions.
Tingkat sub standar
Sub-standard grade
Aset keuangan peringkat sub-standar termasuk piutang usaha dimana eksposur kredit untuk setiap pelanggan dianggap dianggap tidak berisiko untuk sementara waktu tetapi kinerja pelanggan telah melemah dan kecuali tren berubah, dapat menyebabkan kerugian. Hal ini termasuk piutang dari akun tertentu yang telah dihapus.
Sub-standard grade financial assets include trade accounts receivable where the credit exposures for a customer is deemed to be not at risk for temporary but the customer’s performance has already weakened and unless present trends are reverse, could lead to losses. This includes receivables from accounts that have been terminated.
Tabel di bawah ini menunjukkan kualitas kredit setiap kelompok aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (tidak termasuk cadangan kerugian penurunan nilai).
The table below shows the credit quality per class of financial assets that are neither past due nor impaired (exclude the allowance for impairment loss).
ANNUAL REPORT
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
2012 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai / Neither past due nor impaired Tingkat tinggi/ Tingkat standar/ Tingkat sub standar/ Tidak diperingkat/ Jumlah/ High grade Standard grade Sub standard grade Unrated Total Rp Rp Rp Rp Rp
iv.
Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Rekening dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
225.988.878.424 91.923.110.692 8.588.326.027
Jumlah
374.585.065.850
48.084.750.707
9.899.869.962 9.899.869.962
Manajemen risiko likuiditas Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko bahwa Perusahaan akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya. Perusahaan dalam melakukan ekspansinya membutuhkan pinjaman untuk investasi yang hanya dapat bersumber dari pemegang saham (shareholder loan) dikarenakan kebijakan “indenture” bagi Perusahaan. Risiko yang dihadapi adalah pemberi pinjaman tidak dapat mencairkan dana sesuai waktu sehubungan dengan kompleksitas prosedur dan ketatnya kebijakan.
Dalam kerangka pengendalian risiko terkait likuiditas, Perusahaan melaksanakan pengendalian risiko pada fungsi perbendaharaan. Dalam pelaksanaannya fungsi perbendaharaan, dibantu oleh fungsi terkait, membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan. Perusahaan mengatur risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai dan fasilitas perbankan, dengan terus memantau perkiraan dan arus kas aktual, dan mencocokkan profil pendapatan, jatuh tempo aset dan liabilitas.
582.419.287 582.419.287
iv.
-
225.988.878.424 102.405.399.941 8.588.326.027
-
48.084.750.707
-
385.067.355.099
Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Others receivable Restricted cash in banks and time deposits Total
Liquidity risk management Liquidity risk is defined as the risk that the Company will encounter difficulty in meeting its obligations associated with financial liabilities that are settled by delivering cash or other financial assets.
The Company in its expansion will require loans for investments which can only be sourced from the shareholders (shareholder loan) due to the policy of "indenture" for the Company. Risks encountered are the risk that the lenders will not be able to timely disburse the funds due to the complexity of procedures and strict policies. In a related liquidity risk control framework, the Company implements risk management on treasury functions. In the execution of treasury function is assisted by carrying out functions related to build an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Company short, medium and long-term funding and liquidity management requirements.. The Company manages liquidity risk by maintaining adequate reserves and banking facilities, by continuously monitoring forecast and actual cash flows, and matching the profile of income, the maturity of financial assets and liabilities.
ANNUAL REPORT
349
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan
Tabel berikut ini memberikan rincian jatuh tempo kontraktual untuk liabilitas keuangan dengan pembayaran yang telah disepakati pada periode 31 Desember 2012. Tabel tersebut telah disusun berdasarkan arus kas liabilitas keuangan yang tidak didiskontokan berdasarkan tanggal paling awal dimana Perusahaan diwajibkan untuk membayar. Untuk arus bunga dengan tingkat bunga mengambang, nilai arus kas yang tidak terdiskonto diperoleh dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Tanggal jatuh tempo kontraktual didasarkan pada tanggal paling awal dimana Perusahaan diwajibkan untuk membayar.
Dalam satu tahun/ Within one year Rp
d.
The following table details the Company remaining contractual maturity for its financial liabilities with agreed repayment period as of December 31, 2012. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flow of financial liabilities based on the earliest date on which the Company can be required to pay. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Company may be required to pay.
Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari tiga tahun/ Over one year but not longer than three years Rp
2012 Lebih dari tiga tahun tetapi tidak lebih dari lima tahun/ Over three years but not longer than five years Rp
Lebih dari lima tahun/ Over five years Rp
Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang pihak berelasi Utang bank Utang lain-lain Uang jaminan langganan
78.317.407.384 223.484.818.982 166.834.350.861 539.598.574 448.001.111 1.388.051.106
418.268.645.691 -
193.589.026.741 -
26.410.590.278 -
Jumlah
471.012.228.018
418.268.645.691
193.589.026.741
26.410.590.278
d.
Nilai wajar instrumen keuangan
Jumlah/ Total Rp 78.317.407.384 223.484.818.982 805.102.613.570 539.598.574 448.001.111 1.388.051.106
Trade accounts payable Accrued expenses Payable to Related Parties Bank loan Others payable Security deposits
1.109.280.490.727 Total
Fair value of financial instruments Except as detailed in the following table, the management considers that the carrying amounts of financial assets and liabilities recorded at amortized cost in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market of interest rate:
Kecuali dijabarkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau mempunyai tingkat suku bunga pasar: 2012 Nilai tercatat/ Carrying amount Pinjaman yang diberikan dan piutang Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang lain-lain Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Utang pihak berelasi
350
ANNUAL REPORT
Nilai wajar/ Fair value
48.084.750.707 8.588.326.027
48.089.154.751 8.159.605.985
640.583.333.335
646.873.296.769
Loans & receivables Restricted cash in bank and time deposit Others receivable
Liabilities at amortised cost Payable to related party
PT. INDONESIA COMNETS PLUS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PT. INDONESIA COMNETS PLUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011- Lanjutan 2011 Nilai tercatat/ Carrying amount Pinjaman yang diberikan dan piutang Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang lain-lain Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Utang pihak berelasi
Nilai wajar/ Fair value
43,726,043,238 7.426.528.498
48,882,844,516 7.429.865.009
478,500,000,000
482,341,305,235
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Liabilities at amortized cost Payable to related party
The fair value for the above financial instruments was determined by discounting estimated future cash flows with credit adjusted market interest rates at the reporting date.
Nilai wajar instrumen keuangan diatas, ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga pasar dengan penyesuaian kredit pada tanggal pelaporan.
37.
Loans & receivables Restricted cash in bank and time deposit Other receivable
37.
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 64 merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disetujui Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 28 Maret 2013.
MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 64 were responsilibities of the management, and were approved and authorized for issue by the Company’s Directors on March 28, 2013.
*******
ANNUAL REPORT
351
352
ANNUAL REPORT
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Hal Page
I. Umum. General 1. Laporan tahunan disajikan dalam Bahasa indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa inggris
1-384
The annual report is presented in the good and true Indonesian language and also recommended to serve in English. 2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca
1-384
The annual report is printed with good quality and use the type and size of the font that is easy to read 3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas
The annual report Identities clearly
includes
company
Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman
1-384
Company name and the year of the Annual Report shown in: 1. Front cover; 2. Side; 3. Back cover, and 4. Each page
4. Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan The annual report is shown at website company II. Ikhtisar Data Keuangan Penting. Financial Highlights 1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/Pendapatan usaha 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham
6-7
ANNUAL REPORT
353
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
Financial information in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 3 (three) years
Penjelasan Description
Information includes, among others: 1. Sales / revenues 2. Profit (loss) 3. Total profit (loss) Comprehensive 4. Profit (loss) per share
2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi pada entitas asosiasi dan/atau joint venture 3. Jumlah aset 4. Jumlah liabilitas 5. Jumlah ekuitas
Information of Company's financial position in the form of comparisons for three (3) years or since starting his business if the company is running its business for less than 3 (three) years
Information includes, among others: 1. Net working capital 2. Total of investment in associates and / or joint ventures 3. Total assets 4. Total liabilities 5. Total equity
3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan
Financial ratio in the form of comparation for 3 (three) years or since starting his business if the company is running its business for less than 3 (three) years
Information includes five (5) financial ratios that are common and relevant to company industry
4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.
Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat: 1. Jumlah saham yang beredar; 2. Kapitalisasi pasar; 3. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan 4. Volume perdagangan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
354
ANNUAL REPORT
Hal Page
6-7
6,8
6
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Information of Stock price in the form of tables and graphs
Hal Page
Information in the form of tables and graphs that contain: 1. Number of shares outstanding; 2. Market capitalization; 3. The highest, low, and closing stock price; and 4. Trading volume For each quarter in two (2) years of recent fiscal year (if any).
5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk
Information on bond, or sukuk outstanding convertible bonds in 2 (two) recent financial years
Information includes: 1. Number of bonds / sukuk / bond outstanding convertible (outstanding) 2. Interest rate / yield 3. Due date 4. Rating bond / sukuk
6
III. Laporan Kepada Pemegang Saham. Report To The Shareholders Informasi memuat antara lain: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi 3. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada)
1. Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
2
10-16
The information includes: 1. Assessment of the performance of the Board of Directors of the management company 2. View on company's business prospects compiled by the Board of Directors 3. Changes in the composition of the Board of Commissioners and reason of change (if any)
ANNUAL REPORT
355
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
2. Laporan Direksi
Report of the Board of Directors
3. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
356
ANNUAL REPORT
Penjelasan Description
Informasi memuat antara lain: 1. Analisis atas kinerja Perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis. Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendalakendala yang dihadapi Perusahaan 2. Gambaran tentang prospek Usaha 3. Penerapan tata kelola Perusahaan 4. Perubahan Komposisi Anggota Direksi
Hal Page 23-32
The information includes: 1. The Company Performance Analysis include strategy policy, Performance Comparison based on target, and challanges 2. Description of business prospect 3. Implementation of corporate governance 4. Changes in the composition of the Board of Directors and reason of changed (if any) Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya dan alasan perubahannya (jika ada) 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan
286
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Signature of members of the Board of Directors and Board of Commissioners
Hal Page
Contain the following: 1. Signature stated on separate sheets 2. Statement that the Board of Directors and Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the contents of the annual report 3. Signed by all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors by name and position 4. Written explanation in a separate letter from the concerned in the event of a member of the Board of Commissioners or Directors who did not sign the annual report, or: written explanations in a separate letter from the other members in the event that there is a written explanation of the concerned
IV. Profil Perusahaan. Company Profile 1. Nama dan alamat lengkap perusahaan Name and company
complete
address
2. Riwayat singkat perusahaan
of
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website the
38
Information containing such as name and address, postal code, Telephone Number, Fax, email, and website Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, 39-40 nama dan perubahan nama Perusahaan (jika ada)
Brief history of the company
Includes among others: date/year of establishment, name and change in the company name, if any 41-45 Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; dan 2. Penjelasan mengenai produk dan/atau jasa yang dihasilkan
3. Bidang usaha
Description of, among others: 1. Business activities of the company according to the latest articles of association, and 2. description of products and / or services produced
Line of Business
2
ANNUAL REPORT
357
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
4. Struktur organisasi Perusahaan
Penjelasan Description
Dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan
Organization Structure
In the form of a chart, at least until one level below the Board of Directors, along with names and titles
5. Visi dan Misi Perusahaan
Uraian mengenai antara lain: 1. Visi Perusahaan 2. Misi Perusahaan 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui Direksi/Dewan Komisaris
Vision and Mission
6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris
Profile of the Board of Commissioners
358
ANNUAL REPORT
Hal Page 48-49
50
Description includes: 1. Company's vision and 2. Company’s mission 2. Statement that vision and mission has been approved by the Board of Directors / Board of Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris Description includes: 1. Name 2. Positions (including positions in companies or other institutions) 3. Age 4. Education 5. Work experience 6. Date of first appointment as a member of the Board of Commissioners
17-22
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
Identity and Directors
brief
biographies
of
Hal Page
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Direksi
the
Description includes: 1. Name 2. Positions (including positions in companies or other institutions) 3. Age 4. Education 5. Work experience 6. Date of first appointment as a member of the Board of Directors
8. Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing- masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing- masing tingkat pendidikan 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan
Number of employees (comparative 2 years) and a description of the development of competence (eg, aspects of education and training of employees)
2
33-36
90-92 92 95-96
96,98
Information includes, among others: 1. Number of employees for each level of the organization 2. Number of employees for each level of education 3. Employee training has been done by reflecting the equality of opportunity to all employees 4. Costs already incurred
ANNUAL REPORT
359
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
9.Komposisi pemegang saham
Composition of shareholders
10.Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi
List of subsidiaries and / or associates
11.Struktur grup perusahaan
Structure of the group of companies
360
ANNUAL REPORT
Penjelasan Description
Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%,
Hal Page 56
Include, among others: 1. Behalf of shareholders who own 5% or more shares 2. Names of the directors and commissioners who have shares 3. Community shareholder groups with their respective shareholding of less than 5%, and percentage of ownership Informasi memuat antara lain : 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)
56
Information includes, among others: 1. Name of subsidiary and / or associate 2. Percentage of shareholding 3. Description of the business subsidiaries and / or associates 4. Subsidiaries operating status information and / or an associate (already operating or not operating) Informasi memuat antara lain : Struktur grup perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV), atau pernyataan tidak memiliki grup Information includes, among others: Name of subsidiary and / or associate, Percentage of shareholding. Description of the business subsidiaries and / or associates, Subsidiaries operating status information and / or an associate (already operating or not operating)
59
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Hal Page
12.Kronologis pencatatan saham
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan
Chronological listing of shares
Include, among others: 1. Chronological listing of shares 2. Types of corporate actions (corporate actions) that cause changes in the number of shares 3. Changes in the number of shares of initial registration until the end of the financial year 4. Name of Stock exchanges where the company share is listed
13.Kronologis pencatatan efek lainnya;
Chronological recording of other effects;
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan 5. Peringkat efek
60
nclude, among others: 1. Chronological listing of Other securities 2. Types of corporate actions (corporate actions) that cause changes in the amount of other securities 3. Changes of number of other securities in the initial registration until the end of the financial year 4. Stock Exchange name where other securities listed
14.Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek
Name and address of the agency and or professions supporting the capital markets
Information includes, among others: 1. Name and address of BAE 2. Name and address of the Public Accounting Firm 3. Name and address of company securities rating
2
60
60
ANNUAL REPORT
361
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
15.Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional
Awards and / or certification obtained both national and international
Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)
Hal Page 61
Information includes, among others: 1. Award name and / or certification 2. Year of acquisition 3. Awards Grantor Agency and / or certification 4. Validity period (for certification) 66-67
16.Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada) Name and address of the subsidiaries and / or branches or representative offices (if any) V. Analisis dan Pembahasan Manajemen. Management's Discussion and Analysis Uraian meliputi antara lain: 1. Produksi/kegiatan usaha; 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Profitabilitas;
1. Tinjauan operasi per segmen usaha
Overview segment
of
operations
per
business
2.Uraian atas kinerja keuangan perusahaan
74-85
Include a description of: 1. Production / business activity; 2. Increase / decrease in production capacity; 3. Sales / revenue; 4. Profitability; Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 118-126 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka 126-130 panjang, dan total liabilitas 3. Ekuitas 130 4. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan 110-117 komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta 5. Arus kas 131
362
ANNUAL REPORT
Kriteria Criteria
Description on performance
the
Penjelasan Description
company
financial
Hal Page
Financial performance analysis includes a comparison between the financial performance for the year to the previous year (in the form of narrative and tables), among others: 1. Current assets, non-current assets, and total assets Short-term liabilities, long term liabilities and total liabilities 2. Equity 3. Sales / revenues, expenses and net profit (loss), other comprehensive income and total net profit (loss) Comprehensive 4. Cash flow
3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan
132-135 Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang
Discussion and analysis of the debt payment ability and the collectibility of receivables, by presenting the calculation of relevant ratios
Explanation of: 1. Ability to pay debt, both short term and long term 2. The collectibility of receivables
4.Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure), dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies)
A discussion of the capital structure (capital structure), and policy management of the capital structure (capital structure policy) 5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal
136
Explanation of: 1. Capital structure, and 2. Capital structure policies 136-139 Penjelasan atas: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan
ANNUAL REPORT
363
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
Discussion of material commitments for capital investments
Penjelasan Description
Hal Page
Explanation of: 1. The purpose of the bond 2. Sources of funds to meet these bonds 3. A currency denomination 4. Planned steps to protect the company from the risk of foreign currency related Note: if the company does not have bonds related capital investments, so that disclosed
6. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru
Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih 2. Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru
If the financial statements disclose increase or decrease of material from sales / net income, then provide a discussion of the extent to which these changes can be attributed to the amount of goods or services sold, and / or any new products or services
Explanation of: 1. Magnitude of the increase / decrease of sales or net revenues 2. Factors causing the increase / decrease of material from sales or net income attributed to the amount of goods or services sold, and / or any new products or services
7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan Information on Comparison between the target at the beginning of the fiscal year with the outcome (realization), and the target or projection to be achieved for the coming year regarding revenue, earnings, capital structure, or other that are considered important for company
364
ANNUAL REPORT
153-154
160-164 Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi) 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang
Information includes, among others: 1. Comparison between the target at the beginning of the fiscal year with the outcome (realization) 2. Targets or projections to be achieved in the coming years
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Hal Page
8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan
Information and material facts occurring after the date of the accountant's report
Description of significant events after the reporting date, including the impact on the performance of accountants and business risks in the future. Note: if there is no significant event after the date of the accountant's report, to be disclosed
9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan
Description of the company's business prospects
10. Uraian tentang aspek pemasaran
Description of the marketing
11.Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
142
158-159
Description of the company's prospects associated with the industry and general economic included quantitative supporting data from the reliable data source Uraian tentang aspek pemasaran atas produk 104-109 dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar Description of the marketing aspects on products and / or services of the company, among other marketing strategies and market share Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen kas 2. Jumlah dividen kas per saham 3. Payout ratio untuk masing-masing tahun
142
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Description of the dividend policy and the Include a description of: amount of cash dividends per share and the 1. The amount of cash dividends dividend amount per year declared or paid 2. The amount of cash dividends per share during the 2 (two) years of recent fiscal year 3. Payout ratio for each year Note: if there is no dividend, to be disclosed the reason
ANNUAL REPORT
365
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
12.Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada)
Realization of financial use of proceeds from the public offering (in the case of companies are still required to report actual use of funds)
Includes a description of: 1. Total proceeds, 2. Plan to use the funds, 3. Details of the use of funds, 4. Fund balance, and 5. GMS approval date for the change of use of funds (if any)
13.Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal.
Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; 3. Sumber dana.
Hal Page 143
151-152
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Material information regarding the investment, expansion, divestiture, merger / consolidation, acquisition or restructuring debt / equity
Includes a description of: 1. The purpose of the transaction; 2. Transaction value or the amount of the restructured; 3. Sources of funding Note: if it does not have the intended transaction, so that disclosed
14.Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
366
ANNUAL REPORT
143-147
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Information of material transaction involving conflict of interest and / or transactions with affiliates
Includes a description of: 1. Name of transaction parties and the nature of the affiliation; 2. Explanations about the fairness of the transaction; 3. Reasons for the transaction; 4. Realization of transactions in the current period; 5. Company policies related to the mechanism review of the transaction, and 6. Regulatory compliance and related provisions Note: if it does not have transaction, so that disclosed
15.Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
Hal Page
the
intended
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan
151
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan Description of changes in laws and regulations that have a significant effect on the company
The description shall include, among others: changes in legislation and its impact on companies Note: if there is no change in legislation significantly, so that disclosed
16.Uraian mengenai akuntansi
perubahan
kebijakan
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan
147-150
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan Description of the change in accounting policy
The description shall include, among others: changes in accounting policies, reasons and impact to the financial statements Note: if there is no change in legislation significantly, so that disclosed
ANNUAL REPORT
367
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Hal Page
VI. Tata Kelola Perusahaan. (Good Corporate Governance) 1. Uraian Dewan Komisaris
Description of the Board of Commissioners
368
ANNUAL REPORT
178-188 Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris 6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris)
Description includes: 1. Description of responsibilities of the Board of Commissioners 2. Disclosure of remuneration procedures 3. Remuneration structure that shows the components of remuneration and the nominal amount per component for each member of the Board of Commissioners 4. Frequency of meetings and attendance at the meeting of Board of Commissioners 5. Training programs in order to improve the competence of the Board of Commissioners 6. Disclosures regarding Board Charter (guidelines and work rules Board of Commissioners)
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Uraian meliputi antara lain: 189-209 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi 2. Frekuensi pertemuan 3. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi)
2. Uraian Direksi
Description of the Board of Directors
3. Assessment terhadap anggota Komisaris dan/atau Direksi
Hal Page
Dewan
Assessment of the members of the Board of Commissioners and / or Directors
Description includes: 1. Scope of work and responsibilities of each member of the Board of Directors 2. Procedure disclosure, basis for determining, and the amount of remuneration of members of the Board of Directors, and relation between remuneration with company's performance 3. Disclosure of company's policy and its imple mentation, regarding frequency of Director's meeting, includes joint meeting with the Board of Commissioners, and member's attendance rate at the meetings 4. Decision of gms previous year and realizaiton in financial year, and its reasons in the event there is a decision that has not been realized; and 5. Disclosure of company's policy regarding the assessment to the performance of members of the Board of Directors (if any) 188,209 Mencakup antara lain: 1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 3. Pihak yang melakukan assessment
Include, among others: 1. Implementation of the assessment process for the performance of members of the Board of Commissioners and / or Directors 2. The criteria used in the assessment of the implementation of the performance of members of the Board of Commissioners and / or Directors 3. Parties conducting assessments ANNUAL REPORT
369
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
4. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi
Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi 3. Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi
Description of the remuneration policy for the Board of Directors
Include, among others: 1. Disclosure of remuneration procedures 2. Remuneration structure that indicates the type and amount of short-term benefits, postemployment, and / or other long-term for each member of the Board of Directors 3. Disclosure of performance indicators to measure the performance of Directors
5. Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu Information on Major Shareholders and Controlling, either directly or indirectly, to the individual owners 6.Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
Dalam bentuk skema atau diagram
ANNUAL REPORT
210-211
175-176
In the schematic or diagram form
180, 193 Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya 2. Hubugan afiliasi antara anggota Direksidengan anggota Dewan Komisaris 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan
370
Hal Page
Kriteria Criteria
Disclosure of affiliation between the members of the Board of Directors, the Board of Commissioners, and the Major Shareholders and / or Controller
Penjelasan Description
Hal Page
Include, among others: 1. Affiliation between the members of the Board of Directors with the other members of the Board of Directors 2. Affiliation between the members of the Board of Directors to the Board of Commissioners 3. Affiliation between the members of the Board of Directors with Major Shareholders and / or Controller 4. Affiliation between the members of the Board of Commissioners with other members of the Board of Commissioners 5. Affiliation between the members of the Board of Commissioners with a Major Shareholder and / or Controller Note: if it does not have an affiliate relationship meant, so that disclosed
7. Komite Audit
Audit Committee
212-222 Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit
Include, among others: 1. Name and position of the audit committee members 2. Educational qualifications and work experience of audit committee members 3. Independence of audit committee members 4. Description of duties and responsibilities 5. Brief report of the implementation of the audit committee 6. Frequency of meetings and attendance audit committee
ANNUAL REPORT
371
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
8. Komite Nominasi dan Remunerasi
Penjelasan Description
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi
Nomination and Remuneration Committee
Description includes: 1. Name, position, and brief biography nomination committee members and / or remuneration 2. Independence of the members of the nomination committee and / or remuneration 3. Description of duties and responsibilities 4. Description of the nomination committee activities and / or remuneration 5. The frequency of meetings and the nomination committee attendance and / or remuneration
9. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain
Other committees under the Board of Commissioners which is owned by the company
372
ANNUAL REPORT
Include, among others: 1. Name, title, and brief biography other committee members 2. Independence of the other committee members 3. Description of duties and responsibilities 4. Description of the activities of other committees 5. Frequency of meetings and other committee attendance
Hal Page 223
223
Kriteria Criteria
10. Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan
Description of the duties and functions of corporate secretary
11.Uraian mengenai unit audit internal
Description of the internal audit unit
12. Akuntan perseroan
Penjelasan Description
Hal Page
258-262 Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan
Include, among others: 1. Name and a brief history of the corporate secretary position 2. Description of the corporate secretarial duties 230-242 Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal 3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan 5. Uraian pelaksanaan tugas 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal
Include, among others: 1. Name of head of internal audit units 2. Number of employees (internal auditor) on the internal audit unit 3. Qualification / certification as the internal audit profession 4. Position of the internal audit unit within the corporate structure 5. Description of the duties 6. Parties appointting / dismissing the head of the internal audit unit 271-272 Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan 3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan
ANNUAL REPORT
373
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Company accountant
Hal Page
Information includes, among others: 1. Number of periods of accountant has audited the annual financial statements 2. Number of periods of public accounting firm has audited the annual financial statements 3. The amount of fee for each type of service provided by public accountants 4. Other services rendered accounting in addition to services of audit to the annual financial statements Note: if there is no other service referred to, so that disclosed
13 .Uraian mengenai perusahaan
manajemen risiko
Description of the company's risk management
14.Uraian mengenai sistem pengendalian intern
374
ANNUAL REPORT
242-257 Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
Include, among others: 1. A description of the risk management system 2. A description of the evaluation of the effectiveness of risk management systems 3. A description of the risks facing the company 4. Efforts to manage these risks 226-230 Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Description of the internal control system
Hal Page
Include, among others: 1. A brief explanation regarding system internal control, among others covers financial controlling and operational 2. Explanation of suitability of internal control system with recognized framework internationally / COSO (a control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Explanation regarding the evaluation done for the effectiveness of internal control system
social dengan
Mencakup antara lain: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain 4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki
Description of corporate social responsibility related to environmental
Include, among others, information about: 1. Policy, 2. Activities undertaken, and 3. The financial impact of the activities related environmental programs associated to the company's operations, such as the use of materials and environmentally friendly energy and can be recycled, company waste treatment systems, etc. 4. Certification in the field of the environment owned
15. Uraian mengenai responsibility yang lingkungan hidup
corporate terkait
16.Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja
276
276-279 Mencakup antara lain: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain
ANNUAL REPORT
375
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
Description of corporate social responsibility related to Occupational safety and health
17. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Description of corporate social responsibility related to social and community development
18.Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen
Description of corporate social responsibility-related to responsibilities to consumers
376
ANNUAL REPORT
Penjelasan Description
Hal Page
Include, among others, information about: 1. Policy, 2. Activities undertaken, and 3. The financial impact of the activities related employment practices, health and occupational safety, such as gender equality and employment opportunities, facilities and safety, employee turnover rates, accident rate, etc. 281-284 Mencakup antara lain: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain
Include, among others, information about: 1. Policy, 2. Activities undertaken, and 3. The financial impact of the activities related to social and community development, such as the use of local labor, community empowerment about companies, repair facilities and social infrastructure, other donations, etc. 279-281 Mencakup antara lain: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan
Include, among others: 1. Policy, 2. Activities undertaken, and 3. The financial impact of the activities responsibilities related to products, such as consumer health and safety, information products, infrastructure, and countermeasures on the number of customer complaints, etc.
Kriteria Criteria
19. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan
Penjelasan Description
Hal Page
268-270 Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan 2. Status penyelesaian perkara/gugatan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada entitas, anggota Direksi dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi)
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan Important Case being faced by the company, its subsidiaries, members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners who served during the period of annual report
Include, among others: 1. Principal case / lawsuit 2. Status of settlement / lawsuit 3. Affect of the condition of the company 4. Administrative sanctions imposed on the entity, the Board of Directors and Board of Commissioners, by the relevant authorities (capital markets, banking and others) in the last fiscal year (or there is a statement that is not subject to administrative sanctions) Note: in the absence of litigants, so that disclosed
20. Akses informasi dan data perusahaan
Access of information and company data
21. Bahasan mengenai kode etik
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya
261-262
Description of the availability of access to information and corporate data to the public, for example through the website (in Indonesian and English), the mass media, mailing lists, newsletters, analyst meetings, and so on 262-267 Mencakup antara lain: 1. Isi kode etik 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi 3. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan
ANNUAL REPORT
377
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
Discussion of the code of ethics
22.Pengungkapan mengenai whistle-blowing system
Penjelasan Description
Include a description, among others: 1. The contents of the code of ethics 2. Disclosure of a code of conduct that applies to all levels of the organization 3. Efforts in the implementation and enforcement 4. Statement on corporate culture owned by the company Memuat uraian tentang whistle-blowing system antara lain: 1. 2. 3. 4. 5.
Disclosure regarding whistleblowing system
Hal Page
mekanisme
270
Penyampaian laporan pelanggaran Perlindungan bagi whistle-blower Penanganan pengaduan Pihak yang mengelola pengaduan Hasil dari penanganan pengaduan
Contains a description of the mechanisms of whistleblowing systems, among others: 1. 2. 3. 4. 5.
Submission of reports of violations Protection for whistleblowers Handling of complaints Parties who manage complaints Results of complaint handling
VII. Informasi Keuangan. Financial Report 1. Surat pernyataan direksi dan/atau dewan komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan Statements of directors and / or board of commissioners of responsibility for the financial statements 2. Opini auditor independen atas laporan keuangan Independent auditor's opinion on the financial statements
378
ANNUAL REPORT
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
Conformity with the relevant rules responsibility for the financial statements
351
of
288-289
Kriteria Criteria
3. Deskripsi auditor independen di opini
Penjelasan Description
Hal Page 288-289
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik
Description of the independent auditor opinion
4. Laporan keuangan yang lengkap
Complete set of financial statements
Contains a description of: 1. Name & signature 2. Date of Audit Report 3. PAF license number and license number of Public Accountants Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan 290-294 keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam Contain a complete financial statement elements: 1. Statement of financial position (balance sheet) 2. Statement of comprehensive income 3. Statement of changes in equity 4. Statement of cash flows 5. Notes to the financial statements 6. Statement of financial position at the beginning of the comparative period presented when the entity applies an accounting policy retrospectively or makes restatement of financial statement items, or when the entity reclassifies items in its financial statements (if relevant)
ANNUAL REPORT
379
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
5. Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
Ada atau tidak ada pengungkapan sesuai dengan PSAK
Disclosure in the notes to the financial statements when the entity applies an accounting policy retrospectively or makes restatement of financial statement items, or when the entity reclassifies items in its financial statements
There is or there is no disclosure in accordance with SFAS
6. Perbandingan tingkat profitabilitas
Comparison of the level of profitability
7. Laporan arus kas
Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
ANNUAL REPORT
300
292
Comparison of Profit (loss) for the current year with the previous year Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan
380
Hal Page
294
Kriteria Criteria
Statement of cash flows
Penjelasan Description
Hal Page
Meet the following requirements: 1. Grouping into three categories of activities: operating, investing, and financing 2. The use of the direct method (direct method) to report cash flows from operating activities 3. Separation between the presentation of cash receipts and / or disbursements during the current year in operating, investing and financing 4. Disclosure of non-cash transactions must be stated in the notes to the financial statements
8. Ikhtisar kebijakan akuntansi
Meliputi sekurang-kurangnya:
298-300
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan 3. Pengakuan pendapatan dan beban 4. Aset tetap 5. Instrumen keuangan Accounting policy Highlights
Includes at least: 1. Statement of compliance with IFRSs 2. The basis of measurement and the preparation of financial statements 3. Revenue and expense recognition 4. Fixed assets 5. Financial instruments
9. Pengungkapan transaksi pihak
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
Disclosure of related party transactions
301, 335 336
The things revealed are: 1. Name of related parties, and the nature and relationship with related parties; 2. Transaction value and the percentage of total revenue and related expenses, and 3. The balance amount and the percentage of total assets or liabilities
ANNUAL REPORT
381
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
10.Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan
Disclosure related to taxation
Penjelasan Description
Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. The things that must be disclosed: 1. Reconciliation of fiscal and current income tax calculation; 2. Explanation of the relationship between tax expense (income) and profit accounting; 3. Statement that the Taxable Income (CGC) reconciliation outcome as basis for charging Agency Annual Income Tax Return; 4. Details of deferred tax assets and liabilities recognized in the statement of financial position for any periods presented, and a number of expense (benefit) Deferred tax is recognized in the income statement if the number is not visible from the amount of deferred tax assets or liabilities recognized in the statement of financial position; and 5. There is no disclosure or tax disputes.
382
ANNUAL REPORT
Hal Page 310, 326328
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
11. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap
Disclosures related to fixed assets
Hal Page
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi,
306,318319
The things that must be disclosed: 1. Depreciation method used; 2. Description of the accounting policies selected between the revaluation model and the cost model; 3. Methods and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (for the revaluation model) or disclosure of the fair value of fixed assets (for the cost model), and 4. Reconciliation of gross carrying amount and accumulated depreciation of fixed assets at the beginning and end of the period by showing: addition, subtraction and reclassification
12.Kebijakan akuntansi dengan imbalan kerja
yang
berhubungan
Accounting policies related to employee benefits
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Jenis imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan; 2. Deskripsi umum mengenai jenis program imbalan pascakerja yang diselenggarakan oleh perusahaan; 3. Kebijakan akuntansi perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial; dan 4. Pengakuan keuntungan dan kerugian untuk kurtailmen dan penyelesaian.
309, 329334
The things that must be disclosed: 1.
Types of employee benefits provided to employees; 2. General description of the types of postemployment benefit program organized by the company; 3. The company's accounting policy in recognizing actuarial gains and losses, and ANNUAL REPORT
383
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2012 CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA 2012
Kriteria Criteria
Penjelasan Description
Hal Page
4. Recognition of gains and losses on curtailments and settlements 13. Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen keuangan
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. 2. 3. 4. 5.
6. Disclosures related to financial instruments
343-351
Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan; Klasifikasi instrumen keuangan; Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; Tujuan dan kebijakan manajemen risiko; Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.
The things that must be disclosed: 1. Terms, conditions and accounting policies for each class of financial instruments; 2. Classification of financial instruments; 3. The fair value of each class of financial instruments; 4. Risk management objectives and policies; 5. Explanation of the risks associated with financial instruments: market risk, credit risk and liquidity risk, and 6. Analysis of risks associated with financial instruments quantitatively.
14. Penerbitan laporan keuangan
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
Publishment of the financial statements
The things revealed are: 1. The date of the financial statements is authorized for issue; and 2. Responsible party authorizes the financial statements.
384
ANNUAL REPORT
288
PT INDONESIA COMNETS PLUS
2012
Annual Report Laporan Tahunan
Gedung Wisma Mulia Lt. 50-51 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12710 Tlp : 021-5253019 (Hunting) Fax : 021- 5253660 Email:
[email protected] | www.iconpln.co.id