1. Jawablah pertanyaan pertanyaan pada salah satu dari kasus yang terdapat pada buku Management Information System, Edisi ke 10 karya O’Brien dan Marakas Chapter 1. Anda dapat memilih case nomer 2 (halaman 61-62), case nomer 3 (halaman 75) atau case nomer 4 (halaman 77-78) Case 4 : JetBlue and the Veteranns Administration: The Critical Importance of IT Processes Eric Brinker of JetBlue noted that the database developed during the crisis had not been needed before because the company had never experienced a meltdown. What are the risks and benefits associated with this approach to IT planning? Provide some examples of each. The risks using this approach are Operational failures that can occur suddenly be unanticipated and the need of human resources that can operate the system. In February 2007, the airline JetBlue was forced to cancel more than 1,000 flights in the aftermath of an ice storm, so when the situation became chaotic and many passengers who want to obtain certain information about the situation of the company. This delay caused tens of thousands of passengers who already are leaving can’t be dispatched. JetBlue unpreparedness in such a crisis is due to the JetBlue is also not implementing reservation system to support the rebooking air and is not supported by the system for the rescheduling routes in quick time. This shows bad management strategies. In a company, the strategic planners from the outset should consider the possibility of good and bad is going to happen and what solutions can be taken, so that the adverse effect on the company can be minimized. Eric Brinker said that information technology is helping the company to face the difficult situation. Not only the need of database system, but how to use or operate the system, and who were the managers. Therefore, it needs to train the employees so that they know and understand how to use and operate the system. By the absence of development database during the crisis occurred and the absence of planning it made in anticipating the good or bad will happen , basically companies didn’t take any advantages. There’s no such a huge cost for IT System, but this is doesn’t give any benefit to the company, because the company didn’t invest in IT system. The company will provide better services if the IT system already operates properly. With hindsight, we now know that the decision made by Eric Raffin of the VA not to fail over to the Denver site was the correct one. However, it involved failing to follow established backup procedures. With the information he had at the time, what other alternatives could he have considered? Develop at least two of them. -
Adding IT personnel at each local site to perform data backups regularly and monitor the system and the existing network so that the damage caused to the system can be detected immediately. - Enhance the capabilities and skills of IT personnel of the company through special training on an ongoing basis so that in the event a problem occurs such as that experienced by the San Francisco VA Medical Center in the cases mentioned above, the clerk IT has been able to identify the problems that occur quickly and take steps right solution. - Hire IT consultants who are experts in their field. A small, undocumented change resulted in the collapse of the VA system, largely because of the high interrelationship between its applications. What is the positive side of this high degree of interconnection, and how does this benefit patients? Provide examples from the case to justify your answer.
-
Patient health data can be monitored easily at any time by physicians, nurses, and other hospital personnel. Ease in finding patient data, by inputting keywords. Notification system provides a report every time a patient's health condition. Automatic reminder system for doctors, nurses, and other hospital personnel involved. The patient does not need to register again because the patient data has been stored in the Hospital’s system. Patients can obtain complete health histories and details whenever needed. By carrying patient data on the hospital system, will facilitate and accelerate the response actions by doctors, so that patients don’t need to worry and wait too long to get medical procedure.
2. Buatlah ringkasan dan review atas buku O’Brien dan Marakas chapter 9 tentang eCommerce. Lakukan observasi pada situs amazon.com atau 1800flowers.com. Hal yang sama dapat anda lakukan pada salah satu situs bukalapak.com, lazada.com, tokopedia.com, traveloka.com, blibli.com. jadikanlah ulasan kritis anda tersebut sebagai lampiran dari ringkasan dan review atas chapter 9 tersebut. Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga istilah E-Commerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet. Menurut O’Brien (2011), E-commerce adalah pembelian, penjualan, pemasaran, dan pelayanan produk, layanan, dan informasi melalui berbagai jaringan komputer. Business-to-Consumer
Kategori E-Commerce Dalam bentuk e-commerce ini, bisnis harus mengembangkan pasar elektronik yang menarik untuk menjual produk dan jasa kepada konsumen.
Consumer-to-Consumer
Business-to-Business
Keberhasilan besar dari lelang online seperti eBay di mana konsumen dapat membeli dari dan menjual kepada satu sama lain dalam proses lelang di situs Web lelang, membuat ecommerce ini Model e-commerce strategi bisnis penting. Melibatkan pasar e-business dan hubungan pasar langsung antar perusahaan.
Proses penting dalam E-Commerce : Access Control and Security Proses E-commerce harus membangun rasa saling percaya dan akses yang aman antara pihak-pihak dalam transaksi e-commerce dengan otentikasi pengguna, otorisasi akses, dan menegakkan fitur keamanan. Profiling and Personalizing
Proses profiling juga digunakan untuk otentikasi identitas Anda untuk tujuan manajemen account dan pembayaran dan mengumpulkan data untuk manajemen hubungan konsumen, perencanaan pemasaran, dan manajemen situs web. Search Management Pencarian konten yang efisien dan efektif. Content and Catalog Management Membantu perusahaan e-commerce mengembangkan, menghasilkan, menyampaikan, update, dan arsip data teks dan informasi di situs webnya. Workflow Management Membantu karyawan secara elektronik berkolaborasi untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan yang terstruktur dalam proses bisnis yang berbasis pengetahuan. Event Notifications Collaboration and Trading Payment - Web Payment Processes - Electronic Funds Transfer - Secure Electronic Payments
Case Study : www.bukalapak.com Bukalapak merupakan salah satu online marketplace terkemuka di Indonesia yang dimiliki dan dijalankan oleh PT. Bukalapak. Seperti halnya situs layanan jual - beli online dengan model bisnis consumer-to-consumer (C2C), Bukalapak menyediakan sarana penjualan dari konsumen-ke-konsumen di mana pun. Siapa pun bisa membuka toko online untuk kemudian melayani calon pembeli dari seluruh Indonesia baik satuan ataupun dalam jumlah banyak. Pengguna perorangan ataupun perusahaan dapat membeli dan menjual produk, baik baru maupun bekas, seperti sepeda, ponsel, perlengkapan bayi, gawai (gadget), aksesoris gawai, komputer, sabak (tablet), perlengkapan rumah tangga, busana, elektronik, dan lain-lain. Di tanggal 18 Maret 2014 Bukalapak meluncurkan aplikasi selular untuk Android. Aplikasi yang dikenal dengan mobile Bukalapak tersebut diciptakan khusus untuk para penjual untuk mempermudah penjual dalam mengakses lapak dagangannya dan melakukan transaksinya melalui smartphone. Sejak pertama kali diluncurkan sampai dengan 3 July 2014, applikasi tersebut telah didownload oleh lebih dari 87 ribu user Bukalapak. Walaupun baru berdiri kurang lebih 3 tahun, Bukalapak memiliki reputasi yang baik dalam hal customer service dan websitenya yang mudah untuk di akses. Bukalapak pun seiring dengan berjalannya waktu, semakin berkembang dengan inovasi terbarunya untuk mempermudah para pengguna Bukalapak untuk transaksinya. Pada 25 Juni 2014 Bukalapak menambahkan fitur Quick Buy, yaitu dimana pembeli tidak perlu melakukan registrasi akun terlebih dahulu ketika akan membeli barang. Ketika muncul halaman, cukup isi data pembelian dan pembeli memilih tab Beli Tanpa Akun. Tahapan ini, pembeli cukup memasukkan email yang selalu aktif dan detail alamat pengiriman barang. Email aktif tersebut nantinya digunakan untuk mengirim tagihan pembayaran dan sebagai kontak untuk menghubungi pembeli jika terjadi kesalahan saat transaksi. Oleh karena itu untuk email diharapkan tidak salah dalam penulisannya, karena nantinya akan berpengaruh kepada verifikasi transaksi anda.
Bukalapak memiliki kelebihan pada system Search Management pada webnya. Search engine dari bukalapak bisa terbilang cukup mudah dan terorganisir, sehingga user bisa mencari kebutuhannya sesuai dengan kategori.
Manajemen konten dan catalog dalam situs bukalapak juga terbilang cukup rinci dan jelas. Sehingga bagi user atau pelanggan bisa mendapatkan informasi terkait barang yang diminati dengan jelas.
Metode pembayaran pada situs bukalapak juga termasuk mudah dan praktis, dikarenakan disediakan banyak alternative pembayaran.
3. Jelaskan bagaimana pengembangan sistem informasi dengan menggunakan pendekatan insourcing atau outsourcing di perusahaan dapat dilakukan ! Jelaskan pula hal-hal yang mempengaruhi kesuksesan dalam pengembangan sistem tersebut! Insourcing Pendekatan insourcing merupakan pengembangan dan penerapan sistem informasi manajemen yang dilakukan oleh internal perusahaan dan biasanya terdapat divisi atau departemen informasi dan teknologi komunikasi yang bertugas untuk mengurus pengembangan dan penerapan sistem informasi. Pendekatan insourcing biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk pengembangan sistem informasi ini namun terbatas dari sisi biaya. Hal ini dikarenakan biaya untuk pengembangan suatu sistem informasi cukup mahal jika harus membeli dari pihak lain. Kelebihan yang dimiliki sistem insourcing umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem dalam perusahaan, mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut dan kendali terhadap aplikasi strategi dan
pengambilan keputusan dalam pengembangan sistem infomasi sepenuhnya ada ditangan perusahaan tersebut. Outsourcing Sedangkan pendekatan outsourcing dilakukan apabila perusahaan atau organisasi tidak dapat memenuhi kebutuhan database yang diperlukan. Pendekatan outsourcing merupakan suatu tindakan mengalihkan beberapa kegiatan perusahaan dan hak pengambilan keputusannya kepada pihak luar, tindakan ini terikat dalam suatu kontrak atau kerjasama untuk menjaga kelancaran kegiatan perusahaan. Beberapa bidang yang biasanya dilakukan secara outsourcing oleh perusahaan antara lain pemeliharaan dan perbaikan teknologi maupun sistem informasi, pelatihan sumber daya manusia atau pegawai perusahaan mengenai kemampuan teknologi informasi dan sistem informasi, pengembangan aplikasi software maupun hardware, pengelolaan sumber data, servis server, jaringan administrasi, servis desktop dan kegiatan outsourcing yang berkaitan dengan teknologi informasi perusahaan. Kelebihan yang dimilik sistem infomasi outsourcing, pengembangan sistem informasi lebih cepat, efektif, dan efisien karena dikerjakan oleh para ahli di bidang tersebut. Hal ini dapat digunakan perusahaan untuk mengefisienkan waktu dan memperoleh keuntungan jangka pendek yang lebih cepat, membangun citra atau kredibilitas perusahaan yang baik apabila bekerja sama dengan penyedia jasa outsourcing ternama dan mengurangi pengeluaran biaya yang tidak perlu untuk perbaikan sistem informasi. 4. Mantainaibility merupakan salah satu karakteristik dari berkualitas tidaknya suatu software. Jelaskan urgensi mantainaibility ini dalam konteks implementasi suatu sistem informasi di organisasi? Mantainaibility yaitu kemampuan suatu software dalam menjalani perubahan dalam artian suatu software tersebut harus mampu dikembangan dan diperbaiki apabila dalam proses penggunaannya ada hal yang harus direvisi. Oleh sebab itu, karakteristik ini dapat menjadi salah satu indikator suatu software berkualitas. Ketika suatu software memiliki karakteristik ini maka software itu dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lebih panjang dan dapat terus dijaga kegunaannya agar dapat terus dimanfaatkan oleh perusahaan terutama dalam implementasi sistem informasi di dalam organisasi, software dengan kualitas yang buruk akan terus membutuhkan perbaikan dan memerlukan waktu untuk adaptasi lagi dengan perusahaan sehingga menyebabkan penggunaan waktu tidak efisien. Selain itu mantainaibility menjadi penting karena sebuah organisasi yang menggunakan sistem yang memiliki karakteristik ini maka tidak perlu mengganti sistem dalam jangka waktu yang pendek selain menghemat biaya hal ini juga mempermudah organisasi dalam proses pengembangannya.
5. Jelaskan pula bagaimana konversi sistem informasi dari system informasi yang lama ke system informasi yang baru dapat dilakukan ? Konversi sistem informasi dari sistem informasi lama ke sistem informasi baru dapat dilakukan dengan empat metode yaitu konversi langsung, konversi paralel, konversi bertahap, dan konversi pilot. Konversi Langsung
Konversi ini menghentikan sistem informasi yang lama kemudian menggantikannya dengan sistem informasi yang baru. Konversi dengan cara ini relatif murah akan tetapi memiliki risiko yang sangat tinggi, setelah konversi langsung dilakukan, maka tidak ada cara untuk kembali ke sistem informasi yang lama. Konversi Paralel Pada konversi paralel, sistem baru dan sistem lama sama-sama beroperasi hingga tim enduser setuju untuk mengubah keseluruhan sistem informasi lama ke sistem informasi baru. Kesalahan dapat diidentifikasi dan dikoreksi, lalu masalah operasional dapat diselesaikan sebelum sistem lama ditinggalkan. Konversi seperti ini merupakan pendekatan yang memiliki risiko yang sangat kecil, tetapi merupakan cara yang paling mahal, karena pemakai harus menjalankan dua sistem sekaligus. Konversi Bertahap Konversi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem informasi lama dengan sistem informasi baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tidak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama yang lain. Dengan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. Cara seperti ini memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan konversi langsung Konversi Pilot Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru yang dilakukan pada lokasi tertentu sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempattempat lain. Konversi ini merupakan yang paling rendah biaya dan resiko. Dengan metode konversi pilot, hanya sebagian dari organisasi saja yang mencoba mengembangkan sistem baru.