1
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
CONTENT DAFTAR ISI
5
SOROT
17
BANG MANTAP Menaikkan Eksistensi Arsiparis
Pustakawan, Garda Depan Peradaban Bangsa
OPINI
9
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
E-Book Bakal Mendepak Industri
2
Penyelesaian Kasus Century Via Arsip
12 SOROT
21
WAHANA
Menggagas Keniscayaan Gemar Membaca
INOVASI
24 Segmentasi Psikografis untuk Studi Pemakai Perpustakaan
DAFTAR ISI
32 ORGANISASI PDS H.B Jassin Riwayatmu Kini Cover PENGARAH Asisten Kesejahteraan Masyarakat
36
PENANGGUNG JAWAB Dr. H. Maman Achdiyat, M.M.
KIAT
PENERBIT BPAD Provinsi DKI Jakarta
Peduli Arsip, Mendukung Kinerja Birokrasi
Peran Arsip Terbukti Menjadi Perekat bangsa
40
42 INOVASI
OPINI
TIK Membuka Keniscayaan Enaknya Sistem Kearsipan
Dari Katalog Kartu ke Katalog Online
DEWAN REDAKSI Drs. H. Agus Bambang, M.Pd. Dra. Hj. Meti Lastri, M.Si. Noerwenda, S.H. Ria Victoria SKD, S.Sos. PEMIMPIN REDAKSI Eko Mardirianto, S.E. WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Mujiono, S.Pd., M.Hum. REDAKTUR Gunawan, M.Pd Sugeng Prayitno, S.Kom. SEKRETARIS REDAKSI Rahmatul Karimah, S.Hum.
45 OPINI Asyiknya Mengelola Arsip Keluarga
49 WAHANA
52 WAHANA
Asbabulnuzul Dari Mana Sistem Datangnya Kearsipan Perpustakaan Keliling
55 WAHANA Revolusi Elektronik, Mengapa Tidak ?
REPORTER/STAF REDAKSI Agung Pramanto, S.S. Burhan, S.Ag. Victor Hotma Parulian Deo, S.T. Reza Priatna, A.Md Tuti Rusmiati Graphic Design Ferro Stansyah
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
38 KARSA
PEMIMPIN UMUM Drs. Bambang Chidir Sunarto, M.Si.
SIRKULASI Nurdi Irwanto
3
EDITORIAL
Pustakawan dan Arsiparis Harus Bisa Menjawab Tantangan Zaman pustakawan atau arsiparis harus mendalami pengetahuan di bidangnya yang mendasari praktik, menghayati latihan yang efektif untuk memangku jabatan serta mengembangkan wawasan/filosofi profesinya. Secara singkat, abad mendatang akan ditandai perubahan secara terus menerus yang terjadi di segala bidang. Untuk menghadapi tantangan seperti ini diperlukan manusia yang mampu menilai situasi secara kritis serta mampu mencari jalan sendiri dalam lingkungan baru, di samping mampu menemukan hubungan baru yang mungkin terjadi dalam kenyataan yang sedang berubah dengan cepat. Pustakawan dan arsiparis tak pelak kian berat menanggung beban perubahan. Munculnya sejumlah program berbasis
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Teknologi Informasi Komputer (TIK) ikut melahirkan aplikasi
P
pelayanan serba cepat. Tak ayal lagi. Ini memaksa pemangku dua profesi mulia itu harus berlari mengejar kemauan zaman.
berperan dalam pengembangan sumber daya
Sasaran utama menaikkan kompetensi mereka haruslah
manusia. Sejalan dengan pemikiran tersebut,
diletakkan pada peningkatan cope-ability (kemampuan
maka perlu ditekankan bahwa yang layak
menanggulangi) setiap individu yang dibarengi dengan
menjadi menyandang kedua profesi itu adalah orang-orang
peningkatan kecepatan dan efisiensi dalam adaptasinya
pilihan yang mampu menjadi panutan bagi negara. Darling-
terhadap perubahan yang terjadi secara terus menerus
Hamond & Goodwin (1993) menandas profesionalitas
sebagaimana yang diisyaratkan Toffler. Artinya, harus mampu
pekerja tidak mempunyai tiga ciri utama. Ketiga ciri tersebut
bertahan hidup (survive), setiap orang harus secara cepat
adalah: (1) penerapan ilmu dalam pelaksanaan pekerjaan
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
didasarkan pada kepentingan individu pada setiap kasus, (2) mempunyai mekanisme internal yang terstruktur yang
Agar peningkatan kemampuan ini dapat berlangsung,
mengatur rekrutmen, pelatihan, pemberian lisensi (izin kerja)
setiap individu juga harus mampu membuat asumsi, prediksi
dan ukuran standar untuk praktik yang etis dan memadai;
atau ramalan tentang perubahan yang akan terjadi. Tentu
(3) mengemban tanggung jawab utama terhadap kebutuhan
saja kemampuan membuat asumsi, prediksi, atau ramalan
kliennya.
tersebut didasarkan pada pengalaman/pengetahuan masa
Ciri pekerjaan profesional seorang pustakawan dan arsiparis
para pustakawan dan arsiparis ini tidak mengabaikan masa
lalu dan masa kini. Itu sebabnya, semestinya orientasi baru bukan
4
ekerjaan pustakawan dan arsiparis dianggap sebagai pekerjaan yang mulia yang sangat
satu
lalu dan masa sekarang. Sebaliknya, kedua masa tersebut
rentangan atau kontinum mulai dari pemula (novice) sampai
merupakan
dikotomi,
tetapi
merupakan
merupakan acuan yang berharga dalam mempersiapkan
kepada pakar (expert). Sejalan dengan konsep ini, seorang
karier/masa depan pustakawan dan arsiparis.
Menaikkan Eksistensi Arsiparis Oleh: Dr. H. Maman Achdiyat, M.M. *
Arsip itu jantungnya negara. Arsip menjadi alat pemersatu dan identitas bangsa. Kenyataannya para abdi negara yang mengurusi arsip masih dipandang sebelah mata.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
BANGMANTAP
5
BANGMANTAP
program studi kearsipan di perguruan tinggi tidak diminati mahasiswa. Keperluan tenaga arsiparis yang dirilis Asosiasi Arsiparis Indonesia itu hanya untuk memenuhi kebutuhan lembaga kearsipan pemerintah, belum termasuk lembaga swasta. Tahun
ini
pemerintah
sudah
mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2012 yang menyatakan, bahwa arsiparis yang sudah lulus sertifikasi akan diberi tunjangan profesi baru. Namun, kebijakan itu belum bisa dilaksanakan karena belum ada peraturan pelaksanaannya. “Masih ada diskriminasi pemberian kesejahteraan untuk arsiparis. Padahal profesi tersebut memiliki tanggung jawab berat. Arsiparis tidak hanya merawat tetapi juga menjaga kerahasiaan arsiparsip negara,” kata Andi (15/5/2012) di Jakarta. Jika tugas menjaga kerahasiaan ini tidak bisa dipenuhi seorang arsiparis bisa dituntut hukuman 20 tahun penjara.
K
etua Asosiasi Arsiparis Indonesia
Profesi arsiparis sebetulnya merupakan peluang
Andi Kasman mengatakan, profesi
kerja bagi lulusan perguruan tinggi. Menurut Kepala
sebagai arsiparis dianggap kurang
menjanjikan masa depan karena
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
selain gaji pegawai negeri sipil
(PNS) kecil, insentif yang diberikan pemerintah kepada arsiparis pun jauh di bawah profesi peneliti dan perencana. Menurut Andi, tunjangan jabatan fungsional untuk arsiparis hanya sekitar Rp 120.000 - Rp 750.000 tergantung jabatannya. Sedangkan tunjangan untuk peneliti dan perencana sudah di atas Rp 1 juta (Kompas, «Indonesia Kekurangan Arsiparis», Selasa, 15 Mei 2012). Hasil
telisik
Kompas
menyatakan
Indonesia
kekurangan tenaga ahli kearsipan. Dari 15.000 tenaga arsiparis yang dibutuhkan saat ini hanya ada 3.531 arsiparis (23,5 persen). Hal ini menyebabkan kearsipan
6
milik
negara
maupun
pemerintah
daerah tidak terurus dengan baik. Di sisi lain,
Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta
dulunya ada lima universitas yang membuka
sekaligus dosen Program Studi Kearsipan UGM
program studi kearsipan, yakni UGM, Universitas
Machmoed Effendhie, di setiap provinsi di Indonesia
Indonesia (Jakarta), Universitas Padjajaran (Bandung),
ada Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah sedangkan
Universitas Hasanuddin (Makassar), dan Universitas
di tingkat kabupaten terdapat Kantor Arsip dan
Diponegoro (Semarang). Namun, sebagian program
Perpustakaan Kabupaten. Sayangnya, mereka yang
studi tersebut sudah tutup karena tidak diminati
menduduki jabatan sebagai Kepala Badan/Kantor
siswa. Arsiparis yang ada saat ini juga lebih banyak
Arsip dan Perpustakaan ini lebih banyak dipegang
mengurus arsip-arsip dalam bentuk surat dan foto.
orang-orang yang kurang berkompeten. “Mereka
Adapun arsip berbentuk audio-visual, menurut
yang menjadi kepala tata kelola kearsipan bukan
Machmoed, kurang diperhatikan oleh arsiparis
orang profesional dan menjabat secara fungsional
karena arsiparis spesialis untuk bidang audio-visual
saja,” tutur Machmoed.
juga masih sangat kurang.
Studi kearsipan di Indonesia sekarang ini masih
Ini pas dengan citra arsiparis atau ahli arsip belum
berada pada strata Diploma (D-3). Di negara-negara
dianggap profesi penting di Indonesia. Tata kelola
maju yang memandang arsiparis secara profesional
arsip yang merupakan aset bangsa pun lebih banyak
telah memberi gelar sarjana bagi lulusan program
diserahkan kepada orang yang tak mengerti seluk-
studi kearsipan. Di Indonesia, kata Machmoed,
beluk pengarsipan. Secara umum, dunia kearsipan
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
BANGMANTAP
7
BANGMANTAP
orang itu tidak mengetahui ilmu kearsipan,” kata Peneliti Utama Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Mona Lohanda, di Jakarta, Senin (Kompas,14/5/2012). Kearsipan, lanjutnya, merupakan bidang profesional yang membutuhkan tenaga ahli spesialis. Arsip memiliki nilai penting bagi pendidikan, seperti penelitian dan penulisan, terutama yang terkait sejarah. Jelas benar, arsip itu menjadi sendi kehidupan
yang
merekam
sesuai
dokumen
kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanggung jawab dikuatkan melalui Keputusan Menteri Penertiban Aparatur Negara NOMOR : 09/KEP/M.PAN/2002 Tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya. Dalam Pasal 4
disebutkan
tugas
pokok
arsiparis
adalah
melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan yang meliputi ketatalaksanaan kearsipan,
pembuatan
petunjuk
kearsipan,
pengolahan arsip, penyimpanan arsip, konservasi arsip,
layanan
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
pengkajian
8
kearsipan,
dan
publikasi
pengembangan
kearsipan, kearsipan,
pembinaan dan pengawasan kearsipan. Menyikapi kesenjangan karier arsiparis, sudah seharusnya para arsiparis menunjukkan dedikasi tinggi. Profesionalitasnya harus bisa dibuktikan melalui
karya-kerja
nyata.
Tantangan
meraih
pangkat ke jenjang tertinggi via karya-kerja nyata tanah air masih jauh dari perhatian. Faktanya,
yang teraktualisasikan dalam bentuk angka kredit
penanganan arsip yang tidak benar menyebabkan
harus dikejar. Ini tuntutan guna menaikkan posisi
arsip rusak, terselip, dan tidak terawat, bahkan
tawar arsiparis.
hilang sebelum sempat dimanfaatkan informasinya. ”Pemerintah beranggapan arsip itu barang tidak berguna sehingga bisa dikelola siapa saja meski
* Penulis adalah Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta
OPINI
E-Book Bakal Mendepak Industri Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini telah mengakibatkan terjadinya ledakan informasi (information exploition) dalam berbagai bentuknya, baik dalam bentuk buku maupun nonbuku, yang tentunya hal ini mengubah koleksi informasi, maka pola proses transfer informasi juga mengalami perubahan. Banjirnya informasi di segala bidang mengakibatkan lembagalembaga yang berorientasi bisnis saling berkompetisi dalam mengolah dan menyajikan informasi. Informasi menjadi komoditi yang mempunyai nilai jual, sehingga dalam pengolahannya diperlukan suatu penanganan yang profesional dan substansial.
P
erkembangan
teknologi
percetakan
yang
cukup signifikan bagi dunia pers terjadi pada tahun 1846 dimana ditemukan rotary press yang memungkinkan untuk mencetak kertas pada kedua sisi. Perkembangan selanjutnya
dari penemuan ini adalah teknologi cetak yang dapat mencetak kertas sampai ribuan lembar per jam. Proses percetakan pada dasarnya menggunakan metode typesetting dimana huruf yang akan dicetak disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil cetakan yang baik seperti yang diperkenalkan pertama kali oleh Gutenberg.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Oleh: Penny Librayanti, S.Sos *
Pada periode 1860-an merupakan tahun ditemukannya
litography yaitu proses percetakan dengan cetakan bahan kimia
dan
menggantikan
metode
sebelumnya,
yaitu
9
OPINI
engraving. Selain itu, teknologi percetakan fotografi pun
Jika tidak suka dengan tampilan buku yang dibaca dapat
mengalami perkembangan dengan proses photoengraving
diubah bentuk hurufnya, atau memberi tanda bahkan dapat
yaitu dengan mencetak suatu gambar secara kimia melalui
diberi gambar-gambar yang menyegarkan mata di dalamnya,
lempengan besi dengan proses fotografis. Setelah perang
dan jika ingin mengutip salah satu bagian yang ada dalam
dunia II, proses percetakan menggunakan offset printing dan
sebuah buku untuk tulisan tertentu tinggal “copy paste”
digunakan terus sampai sekarang karena kualitas, kecepatan
saja. Semua kemudahan itu dan banyak lagi yang lainnya kini
dan lebih ekonomis.
bisa dilakukan dengan memanfaatkan keberadaan teknologi buku elektronik (e-book).
Memasuki periode 1960-an, media cetak mengalami perubahan besar dalam proses produksi. Mesin ketik yang
E-book merupakan buku yang ditampilkan pada layar
tadinya dipergunakan secara luas untuk menghasilkan
perangkat elektronik, namun e-book dapat juga berupa
tulisan, mulai digantikan oleh komputer. Hal ini tentu saja
dokumen buku yang ditampilkan di suatu situs web dalam
disertai berbagai macam pertimbangan dan salah satunya
WWW (World Wide Web). Buku elektronik ini juga tidak
lebih ekonomis dan efisien. Melalui komputer, media cetak
memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Pengguna
tidak hanya menghasilkan tulisan yang dapat diubah tanpa
dapat menyimpannya di hard disk komputer. Hanya saja
membuang-buang kertas namun juga dapat mengubah
jika nantinya e-book diluncurkan dengan harga tertentu,
suatu gambar atau foto. Hasil kerja yang berbentuk softcopy
kekhawatiran muncul mengenai hak cipta, karena file dapat
tersebut, kemudian dicetak. Selain pengaruh dari penggunaan
dikopi tanpa izin.
komputer, teknologi fotokopi juga memberikan andil dimana kita dapat meng-copy suatu tulisan dengan kecepatan tinggi
Para pembuat e-book punya kebebasan dalam membuat
dan tanpa minimum order sehingga kita dapat meng-copy
bukunya sesuai dengan format yang mereka inginkan.
sesuai dengan kebutuhan.
Jadi jangan heran jika di internet kita bisa menemukan
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
beragam jenis buku elektronik. Setiap format berbeda
10
Perkembangan lain dari teknologi ini adalah inovasi atas
dan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
custom publishing dimana penerbitan suatu tulisan atau
Beberapa format buku elektronik popular yang bisa kita
buku dengan tujuan yang khusus dan hasil produksi akhirnya
temukan di Internet di antaranya adalah HTML, dokumen,
bukan bertujuan untuk dipasarkan secara luas namun berubah
CI-FM, PDF, dan EXE.
menjadi produksi untuk tujuan pesanan dari konsumen. Ketika suatu buku dicetak, tentunya terdapat kode seri
E-book tidak dapat menggantikan buku cetak di masa
produksi buku. Melalui scanner elektronik, kode tersebut
mendatang, sejauh ini belum ada yang menemukan alat
dikenali dan data penjualan langsung terkirim ke database
membaca yang lebih murah, lebih ringan, lebih awet dan
pusat sehingga dapat terlihat berapa besar angka penjualan
lebih mudah digunakan dari buku cetak. E-book sejauh
buku secara langsung.
ini paling berguna bagi para siswa yang harus melakukan studi perbandingan pustaka dan semacamnya. Namun,
Membaca sebuah buku melalui layar komputer adalah hal
bagi pembaca awam, biaya yang dikeluarkan masih terlalu
yang sudah umum di masa sekarang, sebab buku tidak lagi
mahal, teksnya juga lebih susah dibaca ketimbang tinta
sekedar diterbitkan dalam bentuk cetak, melainkan juga dalam
hitam di atas kertas putih. Pada akhirnya, e-book mungkin
bentuk elektronik (e-book). Memang, kegiatan membaca
akan mendapatkan tempat bersama buku cetak sebuah
sekarang tidak lagi harus dilakukan dengan membawa-
alternatif populer bagi konsumen dan tampaknya masih
bawa buku yang mungkin berat dan rawan terkena kotoran,
akan tetap menjadi pilihan utama dalam penyebaran
kemungkinan halamannya berlipat-lipat atau bahkan robek.
tulisan.
OPINI
Umumnya
penerbit
buku
di
Indonesia
masih
setia
mengembangkan buku konvensional berbahan kertas. Adapun buku elektronik semacam e-book tidaklah terlalu dikembangkan ataupun diset menjadi bisnis baru. Paling tidak dalam sepuluh atau dua puluh tahun ke depan, pasar bukubuku konvensional masih akan merajai pasar buku Indonesia, bahkan tampaknya kecenderungan di dunia juga seperti itu. Tampilan standar umum ini yang kemudian dikembangkan dengan kreasi lain oleh para penerbit sehingga sebuah buku bisa memiliki keunikan, kemenarikan, kekhasan, ataupun keunggulan tersendiri. Penerbit yang inovatif akan tampak berani melakukan terobosan-terobosan yang membuat sebuah buku konvensional menjadi trendy, menarik, dan langsung mempengaruhi calon pembaca. Sebagai contoh, setelah memasuki fase teknologi cakram digital sebagai alat penyimpan data maka penerbit pun memberikan added value kepada buku terbitannya dengan dilengkapi CD. Dan sisi ukuran, bentuk buku juga mengalami revolusi dari menjadi ukuran mana suka sesuai dengan kemampuan mesin
e-book tak hanya mengubah buku secara fisik, tetapi juga
cetak. Buku-buku dengan bentuk bujursangkar (segi empat
mengubah model bisnis industri penerbitan. Dengan hadirnya
sama sisi) juga kini banyak menjadi pilihan untuk mengikat
e-book ini menyebabkan berubahnya model bisnis industri
perhatian pembaca.
penerbitan. Dengan pemanfaatan internet sebagai saluran
Perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer,
penerbit bisa langsung mendapatkan akses ke konsumen.
menghadirkan kekhawatiran menurunnya peran buku dalam
Peran toko buku dan distributor mengecil.
perdagangan, maka terjadi proses disintermediasi karena
“berhadapan” dengan teknologi. Kekhawatiran ini terutama karena perkembangan pesat Internet. Salah satu sarana
Produk buku elektronik yang diedarkan melalui situs web harus
belajar yang banyak tersebar di Internet adalah electronic
disesuaikan dengan alat baca serta kemudahan membaca
book (e-book). E-book sering disebut juga buku digital,
bagi pengaksesnya. Masa depan buku edisi cetak tampaknya
karena secara fisik bentuknya bukan seperti buku yang
belum terlalu suram. Hingga kini belum ada media baca yang
kita baca sehari-hari. Untuk membaca e-book, kita perlu
lebih nyaman bagi mata daripada buku. Apalagi di Indonesia,
mengunakan software khusus yang di install di komputer,
pengembangan buku elektronik melalui Internet masih
PDA, atau media lain. Kemudahannya untuk digandakan,
terhambat oleh lemahnya infrastruktur koneksi internet.
menyebabkan e-book mudah untuk dibajak. Banyak pula ditemukan e-book yang dibuat secara ilegal (tanpa otoritas
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
yang sebelumnya konvensional (ukuran standar A atau B)
dari penerbit penulis). E-book ini disebarkan di berbagai komunitas Internet dan dengan mudah untuk di download. Hal ini tentu sangat merugikan industri perbukuan. Kehadiran
* Penulis adalah Fungsional Pustakawan BPAD Provinsi DKI Jakarta
11
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
OPINI
12
Penyelesaian Kasus Century Via Arsip Oleh : Nurarta Situmorang *
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, jika dulu Bank Century tidak segera ditolong, Indonesia bisa mengalami krisis ekonomi seperti pada 1997-1998. Namun, Presiden mengakui, biaya politik penyelamatan Bank Century tinggi sekali.
OPINI
”Tentu ada resiko politiknya, political cost, untuk memberikan penyertaan modal sementara atas Bank Century dulu, yang jumlahnya sekitar 600 juta dollar AS,” kata Presiden, saat membuka rapat koordinasi kredit usaha rakyat di Kantor Pusat Bank BRI, Jumat (10/8). Wakil Presiden Boediono dan para menteri hadir dalam rapat tersebut. Menurut Presiden, biaya politik penyelamatan Bank Century pada 2008 tinggi sekali. Biaya politik ini baru muncul kurang lebih satu tahun setelah penyelamatan dilakukan. ”Segera setelah diambil tindakan dan masalah diselesaikan sehingga tidak terjadi krisis, tidak ada apa-apa, tetapi baru setahun kemudian itu menjadi isu besar,” ucap Presiden. Presiden memahami bahwa politik memang bisa seperti itu. ”Sekalipun jumlahnya (bailout atau dana talangan) belum seberapa jika dibandingkan dengan
bailout di negara lain yang jumlahnya lebih besar,” ujarnya. Menurut Presiden, di satu sisi, perbankan Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom, Deputi
tetapi di sisi lain perbankan sering menjadi awal
Gubernur BI (non-aktif) Budi Mulya, dan Robert
malapetaka perekonomian. Krisis dunia pada
Tantular. Johan menyatakan, KPK belum menemukan
2008 antara lain dipicu krisis perbankan, yakni
adanya tindak pidana dalam kasus pengucuran dana
bangkrutnya perbankan pada tingkat dunia.
Rp 6,7 triliun untuk menyelamatkan Bank Century
”Krisis 2011-2012 terjadi karena ada bank di Eropa
sudah ada kemajuan,” katanya, tanpa merinci lebih
itu. ”Masih dalam proses pendalaman. Saya kira yang sekali bailout memerlukan anggaran 100
lanjut. ”Perkembangan terakhir ada audit forensik
miliar dollar AS, setara hampir Rp 1.000 triliun. Di
dari BPK, tetapi dari situ belum bisa disimpulkan
negara kita, krisis ekonomi dahsyat pada 1998 juga
serta-merta KPK naikkan ke penyidikan,” katanya.
dipicu oleh krisis perbankan,” ucap Presiden. Terkait menyelidiki kasus dugaan korupsi pengucuran dana
BPK menyebut ada indikasi kerugian negara yang
talangan Bank Century, Komisi Pemberantasan
diakibatkan penyelamatan Bank Century sebesar Rp
Korupsi telah memeriksa 100 orang lebih. ”Lebih
6,7 triliun. Hal itu disimpulkan setelah pertemuan
banyak dibanding (kasus) Hambalang,” kata Juru
BPK dengan Timwas Century, 1 Februari 2012 di
Bicara KPK Johan Budi SP.
kompleks Parlemen. (Kompas,12/8/2012:3).
Beberapa orang yang telah diperiksa adalah Wakil
Perkembangan penyidikan kasus Bank Century
Presiden Boediono, mantan Menteri Keuangan Sri
kelihatannya belum menemukan titik terang.
Mulyani Indrawati, mantan Deputi Gubernur Senior
Skeptisme pun muncul, «dapatkah kasus Bank
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
berperan besar dalam mendorong perekonomian,
13
OPINI
Century terungkap secara akuntabel-transparan dengan menggunakan arsip atau dokumen sebagai alat bukti yang sah?» Undang-undang No 43 tahun 2009 Tentang Kearsipan yang berisi antara lain, Pasal 1. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organsasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pasal 3 Penyelenggaraan kearsipan bertujuan untuk: a) menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara, pemerintah daerah,
lembaga
pendidikan,
perusahaan,
organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan, serta ANRI sebagai penyelenggara kearsipan nasional; b) menjamin ketersediaan arsip
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti
14
yang sah; c) menjamin terwujudnya pengelolaan
terdiri dari catatan, bukti pembukuan dan data
arsip yang andal dan pemanfaatan arsip sesuai
pendukung administrasi keuangan yang merupakan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
bukti adanya hak dan kewajiban serta kegiatan
d) menjamin pelindungan kepentingan negara dan
usaha suatu perusahaan.
hak-hak keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
Marry J. Pugh dalam bukunya: Providing Reference
Service for Archives and Manuscripts, menyebutkan Ini masih dikuatkan lagi oleh Undang-Undang
pengguna arsip dikelompokkan menjadi dua, yaitu
RI Nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen
vocational user dan avocational user. Vocational
Perusahaan yang berisi antara lain: Pasal 1 (2)
user, pengguna dapat memanfaatkan informasi
Dokumen perusahaan adalah data, catatan dan
arsip sebagai sumber daya dalam pekerjaannya,
atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh
di
perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya,
profesinya termasuk dalam hal ini profesi di bidang
antaranya
pengguna
profesional
sesuai
baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun
penegakan hukum. Dalam arti, arsip/dokumen
terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat
dijadikan alat pembuktian untuk menentukan
dilihat, dibaca atau didengar. Pasal 2. Dokumen
adanya penyimpangan prosedur, penyalahgunaan
Perusahaan terdiri dari dokumen keuangan dan
wewenang, atau tindakan pemalsuan administratif
dokumen lainnya. Pasal 3. Dokumen keuangan
tergantung dari siapa yang menggunakan arsip.
OPINI
̋%
Tanggal 6 Desember 2004. BI memberikan persetujuan merger atas Bank Pikko, Bank
̋%
Danpac, dan Bank CIC menjadi Bank Century. Tanggal
22
Juli
2005.
Bank
Indonesia
mempermudah merger. Kemudahan itu surat berharga Bank CIC kemudian dinilai lancar (semula dinilai macet) dan akhirnya CAR seolah-olah memenuhi persyaratan merger. Selain itu kemudahan lain, hasil fit and proper
test sementara atas pemegang saham yang dinyatakan tidak lulus ditunda penilaiannya. Dari kronologi baik akuisisi maupun merger ketiga bank tersebut hingga terbentuk Bank Century sudah dapat dipastikan semua kegiatannya terekam, baik dalam bentuk manual maupun elektronik. Sehingga hal ini seharusnya mempermudah penyelesaian kasus Bank Century ini.
Peran Arsip Sesuai dengan Undang-undang yang ada sudah seharusnya setiap kegiatan yang dilakukan dari awal
Avocational user, keberadaan arsip diharapkan
dana talangan Bank Century yang berjumlah 6,7
mampu
jenis
triliun tersebut harus terekam, baik itu dalam
kejahatan yang memanfaatkan arsip/dokumen.
bentuk manual maupun dalam bentuk rekaman
Jenis kejahatan arsip/dokumen antara lain: (1)
video, kaset dan atau digital. Kalau saja semua
berhubungan dengan pemalsuan isi dokumen;
pihak peduli terhadap arsip-arsip/dokumen tersebut
(2) berhubungan dengan penggunaan dokumen;
penyelesaian masalah Bank Century ini tidak perlu
dan (3) penghilangan dokumen. (Marry J. Pugh,
menimbulkan persepsi atau dugaan-dugaan negatif
1992:12).
pihal-pihak tertentu sebagaimana yang tertuang
mencegah
terjadinya
berbagai
dalam UU RI NO 8 tahun 1997 tentang Dokumen Sebelum kita melihat lebih jauh
peran arsip/
Perusahaan, yang mendefinisikan apa itu dokumen.
dokumen dalam penuntasan kasus Bank Century ini perlu kita mengetahui kronologis terbentuknya Bank Century sebagai berikut: ̋%
̋%
Tanggal 27 November 2001. Rapat Dewan
Lebih jauh lagi arsip/dokumen sebagai hasil dari kegiatan/aktivitas Bank Century dapat dijadikan sebagai alat bukti sebagaimana yang tertuang
Gubernur Bank Indonesia menyetujui prinsip
dalam UU RI NO. 43 tahun 2009 tentang Kearsipan,
akuisisi Bank Pikko, Bank Danpac, dan Bank CIC.
pasal 3 ayat b jelas-jelas menyatakan bahwa arsip/
Tanggal 5 Juli 2002. Izin akuisisi dari Bank
dokumen ini dapat dijadikan sebagai alat bukti
Indonesia keluar.
yang sah, autentik dan terpercaya. Sebagaimana
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
pembentukan Bank Century sampai dengan kucuran
15
OPINI
Marry J. Pugh (1992:12) seorang pakar kearsipan
Peran arsip sebagai alat bukti sah dalam upaya
menyatakan arsip/dokumen dapat dimanfaatkan
mendukung supremasi hukum sangat ditentukan
sebagai
oleh
alat
pembuktian
untuk
menentukan
adanya penyimpangan prosedur, penyalahgunaan wewenang, atau tindakan pemalsuan administratif.
kemampuan
profesi
penegakan
hukum
yang mendayagunakan dan memanfaatkan arsip sebagai bahan bukti di pengadilan. Pandangan
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
dan pemahaman para profesi penegakan hukum Sebagai contoh ketika Badan Pemeriksa Keuangan
di
(BPK) menyerahkan 129 folder
praduga tak bersalah (presumption of innocence) di
dokumen kertas
kerja pemeriksaan (KKP) atas kasus Bank Century
Indonesia
dengan
tetap
mengedepankan
pengadilan.
kepada Panitia Angket DPR untuk disalin dengan cara meng-”copy”-nya. Plt Kepala Bagian Publikasi
Dalam Australian standard 4390.1-1996, kebuktian
dan Layanan Informasi Biro Humas dan Luar Negeri
suatu arsip merupakan informasi yang bertujuan
BPK, Acep Mulyadi dalam keterangan yang diterima
membuktikan suatu fakta dan kebuktian arsip
di Jakarta, Senin, menyebutkan, 129 dokumen
sebagai suatu fakta diperlukan dalam rangka
sesuai permintaan Panitia Angket itu terdiri dari
menjamin autensitas dan reliabilitas (dalam Jay
73 dokumen Komite Kebijakan Sistem Keuangan
Kennedy & C. Schauder dalam bukunya: Record
(KSSK), 37 dokumen Bank Indonesia (BI), dan 19
management; A Guide to Corporate Records
dokumen Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). (Sinar
Keeping. (1998:293).
Harapan 12 Februari 2010). Penyerahan arsip ini membuktikan bahwa arsip/dokumen adalah bagian
16
penting dalam penyelesaian kasus ini.
* Penulis adalah Anggota Fokatara - Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI) Cabang Jakarta Utara
SOROT
Pustakawan, Garda Depan Peradaban Bangsa Oleh: Okgani Suhyoko, S.S. *
S
ebut saja, Library of the Russian Academy of Sciences berada di St Petersburg, Rusia didirikan pada 1714 memiliki lebih dari 20 juta buku. National Library of China berada di Beijing, Cina didirikan tahun 1909 memiliki 22 juta buku.
National Library of Canada di Ottawa, Kanada didirikan
tahun 1953 memiliki lebih dari 18.800.000 buku. German National
Library terletak di Frankfurt, Jerman didirikan tahun 1990 berkoleksi lebih dari 18.500.000 buku. British Library di London, Inggris 1753 memiliki lebih dari 16 juta buku.
Institute for Scientific Information Russian Academy of Sciences di Moskow, Rusia didirikan tahun 1969 memiliki lebih dari 13.500.000 buku. Harvard Univercity Library berada di Cambridge, MA, USA. Harvard
Univercity didirikan tahun 1638 memiliki lebih dari 13.100.000 buku. Vernadsky National Scientific Library of Ukraine terletak di Kiev, Ukraina
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Perpustakaan menjadi salah satu kunci majunya peradaban suatu negara. Jangan kaget jika negara-negara maju menggelontorkan dana untuk menyediakan berjuta bahan bacaan di perpustakaan. Tak pelak, perpustakaan pun menjadi sebuah gengsi bangsa
yang didirikan pada tahun 1919 memiliki lebih dari 13 juta buku. New
York Public Library berada di New York, NY, USA didirikan tahun 1895 memiliki lebih dari 11 juta buku.
17
SOROT
Bisa dibayangkan betapa sibuknya perpustakaan dengan
Pengguna aktual pasif adalah pengguna yang menggunakan
jumlah koleksi berjibun-jibun. Jelas, perpustakaan bisa tegak
perpustakaan ketika ada kebutuhan atau mendapat tugas
karena memiliki sejumlah koleksi, memiliki tata kelola yang
baik dari guru, dosen atau pihak lainnya.
baik, memiliki gedung atau ruang, memiliki tenaga yang berlatar belakang ilmu perpustakaan (pustakawan) dan
Komponen lainnya, yakni Koleksi. Koleksi itu inti sebuah
memiliki pengguna/pemustaka yang membutuhkan informasi
perpustakaan dan menentukan keberhasilan kegiatan layanan.
untuk berbagai keperluan. Kondisi ini secara universal menjadi
Tidak bisa kita sebut perpustakaan bila tidak memiliki koleksi.
kebutuhan dasariah mewujudkan perpustakaan.
Koleksi bukan dilihat dari jumlah eksemplarnya saja tetapi lebih kepada kualitas isi, jumlah judul dan kemutakhirannya.
Kriteria perpustakaan di Indonesia tegas tertuang dalam SK
Indikator ukuran baik dan buruknya sebuah perpustakaan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 132/KEP/M.
sangat ditentukan koleksinya. Komponen pustakawan
PAN/12/2002 Tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan
seperti telah dipaparkan adalah sumber daya manusia yang
Angka Kreditnya. Di situ dinyatakan, perpustakaan merupakan
melakukan kegiatan pengadaan, pengelolaan, penyimpanan
unit kerja memiliki sumber daya manusia, ruang khusus dan
dan pelayanan perpustakaan.
koleksi bahan pustaka sekurang-kurangnya 1000 judul dari berbagai disiplin ilmu sesuai jenis perpustakaan dan dikelola
Komponen dana diperlukan untuk melakukan kegiatan,
menurut sistem tertentu.
termasuk menggaji pegawai. Tanpanya tidak mungkin
Kriteria tersebut dibuat guna mengawasi mutu perpustakaan,
memerlukan dana yang berkelanjutan, sejalan dengan
memungkinkan terbentuknya perpustakaan berkualitas baik
perkembangan yang ada. Komponen sarana-prasarana
yang dikelola pemerintah atau swasta. Motor penggerak
merupakan gedung dan ruang perpustakaan diperlukan
perpustakaan akan beroperasi dengan baik. Perpustakaan
utamanya, yakni pustakawan. Ia menjadi garda depan bagi
baik untuk koleksi, pengguna, maupun untuk pustakawan.
penyelamatan, pemeliharaan dan pemanfaatan semua bahan
Dalam banyak hal gedung perpustakaan tidak hanya tempat
pustaka. Kehadirannya tidak bisa dianggap biasa.
tetapi memiliki nilai tertentu. Gedung perpustakaan umum
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
selayaknya dibangun dengan arsitektur yang memiliki ciri khas
18
Secara mekanis ia menjadi komponen insani yang akan
dan penuh dengan nuansa adat istiadat daerah tersebut.
memfasilitasi proses pembelajaran melalui bahan-bahan bacaan. Selain pustakawan ada empat komponen lainnya,
Penting kehadiran pustakawan sejalan dengan fungsi yang
yakni: Pengguna alias orang atau badan/institusi yang akan
diemban perpustakaan. Fungsi-fungsi tersebut berhubungan
menggunakan perpustakaan. Secara umum pengguna
satu sama lainnya. Secara generative fungsi tersebut, pertama
perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori
sebagai penyimpan karya manusia. Perpustakaan sebagai
yakni pengguna potensial dan pengguna aktual. Pengguna
tempat penyimpanan karya tulis, karya cetak dan karya
potensial adalah pengguna yang ditargetkan dan seharusnya
rekam yang dibuat manusia. Fungsi ini sangat diutamakan
menjadi pengguna. Contoh pada perpustakaan sekolah
bagi perpustakaan nasional dan perpustakaan daerah karena
sebagai pengguna potensialnya adalah semua guru dan
perpustakaan tersebut sebagai lembaga deposit yang harus
murid.
melakukan pelestarian informasi terekam di suatu negara atau daerah.
Pengguna aktual adalah mereka yang telah menggunakan perpustakaan, baik pengguna aktual aktif maupun pengguna
Kedua, sebagai sumber informasi.Pengguna dapat memperoleh
aktual pasif. Pengguna aktual aktif adalah pengguna yang
berbagai jenis informasi baik yang bersifat khusus maupun
secara teratur berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan.
umum. Ketiga, sebagai rekreasi. Perpustakaan memiliki
SOROT
fasilitas rekreatif. Pengguna yang datang ke perpustakaan
Jabatan Fungsional
dapat menikmati berbagai hasil karya berupa hiburan,
Kepustakawanan adalah ilmu dan profesi di bidang
misalnya fiksi, film, musik, permainan dan sejenisnya. Mereka
perpustakaan,
dapat menghilangkan kejenuhan dengan membaca koleksi
kepustakawanan
tersebut.
dilaksanakan
dalam
dokumentasi
dan
dokumentasi adalah
dan
informasi.
kegiatan
utama
lingkungan
informasi
unit
yang
Pekerjaan
yang
wajib
perpustakaan,
meliputi
kegiatan
Keempat, sebagai fungsi pendidikan. Perpustakaan tidak
pengadaan, pengolahan dan pengelolaan bahan pustaka
terpisahkan dengan dunia pendidikan, sekaligus juga
atau sumber informasi, pendayagunaan dan pemasyarakatan
sebagai lembaga pendidikan informal yang diemban khusus
informasi dalam berbagai bentuk, serta kegiatan pengkajian
perpustakaan umum. Melalui koleksi perpustakaan, seseorang
atau kegiatan lain untuk pengembangan perpustakaan,
dapat belajar atau menuntut ilmu secara mandiri.
dokumentasi dan informasi, termasuk pengembangan profesi.
Kelima, sebagai fungsi budaya. Bahan pustaka merupakan bagian dari hasil budaya atau karya manusia. Perpustakaan merupakan
lembaga
yang
selalu
menghimpun
dan
Kepala Perpustakaan Nasional RI sebagai instansi pembina jabatan
fungsional
pustakawan
mengeluarkan
Surat
melestarikannya dari generasi ke generasi. Fungsi ini sangat
Keputusan Nomor 10 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis
dominan dimiliki perpustakaan nasional dan perpustakaan
Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya.
daerah sebagai lembaga deposit yang menyimpan dan
Dalam SK tersebut diatur mengenai tugas, tanggung
melestarikan bahan pustaka di suatu negara atau daerah.
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
Keenam sebagai fungsi penelitian. Perpustakaan diharapkan
berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan
dapat memenuhi kebutuhan informasi peneliti. Hasil-hasil
pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi
penelitian dihimpun, disimpan dan disediakan di perpustakaan
pemerintah, dan/atau unit tertentu lainnya.
untuk digunakan peneliti-peneliti berikutnya. Ketujuh sebagai Selanjutnya dalam SK MenPAN No. 132/KEP/M.PAN/12/2002, pustakawan dikelompokkan dalam dua kelompok yang terdiri
keputusan akan tepat diambil apabila didukung dengan
dari tujuh jenjang jabatan fungsional. Kelompok Pustakawan
data dan fakta yang akurat. Untuk itu diperlukan rujukan,
Tingkat Terampil (PTT) dan Kelompok Pustakawan Tingkat
terutama rujukan tertulis yang ada di perpustakaan.
Ahli (PTA). PTT adalah pustakawan yang memiliki dasar pendidikan untuk pengangkatan pertama kali serendah-
Pustakawan menjadi agen perubahan yang giat melayani
rendahnya diploma II Ilmu Perpustakaan, dokumentasi dan
pengguna atau pemustaka sejalan dengan fungsi perpustakaan.
informasi atau diploma bidang lain yang disetarakan. PTT
Tak pelak, pustakawan itu seorang yang melaksanakan kegiatan
terdiri dari Pustakawan Pelaksana, Pustakawan Pelaksana
perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada
Lanjutan dan Pustakawan Penyelia.
masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya
PTA adalah pustakawan yang memiliki dasar pendidikan
melalui pendidikan. Pendeknya, pustakawan itu seorang
untuk pengangkatan pertama kali serendah-rendahnya
yang berkarya secara profesional di bidang perpustakaan dan
sarjana (S1) Ilmu Perpustakaan, dokumentasi, dan informasi
informasi. Jadi, pustakawan merupakan profesi bagi orang yang
atau sarjana bidang lain yang disetarakan. PTA terdiri dari
bekerja di perpustakaan dan pusat informasi. Profesi pustakawan
Pustakawan Pertama, Pustakawan Muda, Pustakawan Madya,
tidak membedakan antara pustakawan pemerintah (PNS) atau
dan Pustakawan Utama.
pustakawan swasta (non-PNS).
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
fungsi pengambilan keputusan. Data atau laporan masa lalu dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Suatu
19
SOROT
Pustakawan Ideal
Keempat, efektif dan efisien. Pustakawan ideal harus mampu
Pustakawan sebagai motor utama penggerak perpustakaan
menjalankan manajemen pengelolaan perpustakaan secara
harus mempunyai kompetensi minimal yang dibutuhkan dalam
efektif dan efisien. Dan mampu mencari solusi terhadap
menjalankan fungsi kepustakawan sehingga perpustakaan
masalah-masalah yang timbul, baik solusi jangka pendek
dapat bermanfaat dan terkelola dengan baik. Paling tidak ada
maupun jangka panjang.
enam hal yang harus dipenuhi untuk mennajdi pustakawan ideal.
Kelima, berorientasi pada pengguna. Pustakawan ideal harus mempunyai prinsip selalu berorientasi pada pengguna (user
Pertama, pendidikan. Pendidikan dasar yang dibutuhkan
oriented) sehingga diharapkan dapat memberikan kepuasan
untuk pustakawan PTT dan PTA. minimum adalah D2 Ilmu
kepada pengguna perpustakaan. Dan bisa menerima
Perpustakaan, dokumentasi dan informasi atau diploma
saran dan kritik khususnya dari pengguna perpustakaan
bidang lain yang disetarakan. Semakin tinggi jenjang
terhadap seluruh kinerja perpustakaan, khususnya layanan
pendidikan pustakawan semakin ideal ilmu yang diperoleh
perpustakaan.
calon pustakawan sebagai bekal bagi profesinya nanti. Khusus untuk dasar pendidikan minimal diploma bidang lain
Keenam, santun dan tegas. Pustakawan ideal harus
yang disetarakan, penulis menyoroti perlunya tes atau ujian
mempunyai sifat santun sekaligus tegas. Santun dalam
kelayakan bagi calon pustakawan yang hanya memiliki ijasah
memberikan layanan dan menjawab pertanyaan atau
atau sertifikat penyetaraan di bidang perpustakaan. Mengapa
menanggapi kritik dari pengguna. Santun dalam memberikan
demikian? Hal ini dilakukan karena pendidikan dan pelatihan
teguran terhadap pelanggaran-pelanggaran peraturan yang
(diklat) penyetaraan yang ada hanya dilakukan dalam waktu
dilakukan oleh pengguna. Namun, tetap tegas memberikan
yang sangat singkat sedangkan D2 Ilmu Perpustakaan,
sanksi yang timbul terhadap peraturan perpustakaan secara
dokumentasi dan informasi minimal harus menjalani 2
proporsional.
tahun masa kuliah dengan berbagai praktek dan ujian yang mendalam.
Semua itu menjadi bagian tak terpisahkan dengan sikap
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
profesionalisme pustakawan. David H Maister seperti dikutip Kedua, teknologi informasi. Pustakawan ideal minimal harus
Harefa, bahwa profesionalisme yang terutama masalah sikap,
mengetahui dan mengikuti perkembangan teknologi informasi
bukan seperangkat kompetensi. Seorang profesional sejati
sehingga sedikit banyak bisa diterapkan di perpustakaan untuk
adalah seorang teknisi yang peduli. Lebih tinggi lagi dikatakan
mendukung pengelolaan perpustakaan secara otomasi atau
juga, bahwa profesionalisme adalah buah cinta. Ibaratnya
komputerisasi. Jika pustakawan mampu menguasai, tidak
seorang menikah dengan profesi yang dipilihnya sehingga
hanya mengetahui dan mengikuti perkembangan teknologi
melahirkan anaknya yang disebut profesionalisme. Bisakah
informasi, itu akan menjadi nilai plus bagi perkembangan
pustakawan menjadi profesional? Dan siapkah lembaga
profesinya.
perpustakaan menjadi ladang subur bagi profesionalisme
Ketiga, inovatif. Pustakawan ideal harus mampu berinovasi
idealisme yang tertulis dalam kode etik yang dianut oleh
dan mengeksplorasi lingkungannya dengan hal-hal yang
sebuah profesi.
pustakawan? Akar dari profesionalisme sebenarnya adalah
baru. Misalnya dengan membuat ide-ide segar yang bisa bermanfaat bagi perpustakaannya serta tidak henti-hentinya meng-up-date informasi demi kemajuan dan perkembangan perpustakaan.
20
* Penulis adalah Staf Bidang Pelayanan dan Pelestarian BPAD Provinsi DKI Jakarta
KARSA
Menggagas Keniscayaan Gemar Membaca Menumbuhkembangkan gemar membaca ibarat merawat seorang bayi. Perlu gizi dan perlakuan ekstra agar sang bayi tumbuh sehat, kuat dan cerdas. Analogi ini bukan utopia di siang bolong. Betapa tidak, santernya slogan plus kegiatan pedagogis yang mengarah agar masyarakat gemar membaca belakangan ini masih menjadi harapan besar. Hasilnya, memang budaya gemar membaca masih jauh api dari panggang.
S
ejatinya, gemar membaca itu bagian dari proses pendidikan
formal-informal.
Proses
ini
dapat
mengubah perilaku dan pola pikir individu yang selalu ingin dekat dengan informasi. Efek proses ini harus bisa meningkatkan kualitas kehidupan.
Nilai ini menjadi wujud terciptanya budaya membaca (reading
culture) dan kegemaran membaca menjadi gaya-pilihan hidup (reading lifestyle) untuk terus belajar sepanjang hayat (long life
education). Idealnya kebiasaan membaca ditumbuhkembangkan melalui pembudayaan minat baca (reading culture engineering) guna
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Oleh: Drs. Bambang Chidir Sunarto, M.Si *
mengubah perilaku-pola pikir masyarakat menjadi gemar membaca (reading society). Orientasinya jelas, yakni mewujudkan tataran masyarakat yang belajar (learning society).
21
KARSA
Pemikiran ini juga didasari tiga fakta, pertama,
Indeks
Pembangunan Manusia Indonesia (Human Development
Indeks) baru menempati urutan ke- 112 dari 174 negara di dunia.Kedua, hasil survei UNESCO tahun 2010 menunjukan minat baca masyarakat Indonesia paling rendah di antara negara ASEAN. Survei terhadap 39 negara di dunia, Indonesia menduduki urutan ke-38. Ketiga, laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 menunjukan masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama dalam mendapatkan informasi. Masyarakat lebih memilih menonton televisi (85,9%) dan/atau mendengarkan radio (40,3%) daripada membaca koran, 23,5% (www.bps.go.id). Melempemnya minat baca Ini ditengarai faktor kultur warisan budaya lisan, situasi pendidikan di kelas dan ruang kuliah, kesenangan berkumpul untuk mengobrol, langkanya bahan
kedudukan paling akhir dengan nilai 51,7 setelah Filipina yang
bacaan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan
memperoleh nilai 52,6 dan Thailand dengan nilai 65,1 serta
membaca (Prof.Dr.Soedijarto, MA, 1994).
Singapura dengan nilai 74,0 dan Hongkong yang memperoleh
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
nilai 75.5. Indikator lainnya tentang masih rendahnya minat Kemelempeman ini juga bisa dilihat dari banyaknya buku
baca Indonesia, ditunjukkan dengan konsumsi satu surat
yang terbit di negeri ini. Indonesia hanya menerbitkan 8000
kabar untuk 45 orang (1:45). Apalagi sebut saja, di Jawa
buku per tahunnya. Sangat miris. Negara tetangga kita
Barat, jumlah masyarakat yang buta huruf mencapai 1,8 juta
Malaysia menerbitkan 15.000 buku per tahunnya dan Inggris
orang dan Provinsi Banten 1,4 juta dari 8 juta warganya. Ratio
menerbitkan 100.000 buku per tahunnya. Jumlah buku
antara konsumsi satu surat kabar dengan jumlah pembaca
yang diterbitkan di Indonesia bisa menunjukkan, bahwa
di Indonesia sudah tertinggal jauh dengan negara-negara
betapa rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Di
lain, bahkan negara tetangga seperti Srilangka sudah 1:38
sisi lain, budaya baca siswa Indonesia masih paling rendah
dan Filipina 1:30. Idealnya satu surat kabar dibaca oleh 10
di Asia. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun lalu yang
orang atau dengan ratio 1:10. Fakta tersebut menguatkan
menunjukkan masyarakat kita belum menjadikan kegiatan
penelitian Internasional Education Achiecment (IEA) yang
membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi.
menyimpulkan betapa rendahnya minat baca masyarakat Indonesia.
Fakta ini sangat rasional. Hasil riset Internasional Education Achiecment (IEA) melaporkan kemampuan membaca siswa SD
Kemirisan ini mendorong perlunya kebijakan dan strategi
di Indonesia berada pada urutan ke-38 dari 39 negara peserta
nasional dalam pola pengembangan minat baca dan
studi. Kesimpulan dari riset tersebut menyebutkan betapa
kebiasaan membaca masyarakat. Cakupannya luas mulai dari
rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, khususnya
lingkup keluarga,
anak-anak sekolah. Ini hasil studi dari Vincent Greannary
baik ditingkat pusat dan daerah. Undang-Undang Nomor
yang dikutip World Bank dalam Education in Indonesia From
43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Pasal 48 ayat 1
masyarakat sampai dengan pemerintah
menyebutkan , pembudayaan kegemaran membaca dilakukan
Cricis to Recovery tahun lalu.
melalui keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat. Tak Hasil
22
studi
tersebut
juga
menunjukkan
kemampuan
membaca anak-anak kelas VI SD kita hanya mampu meraih
pelak, peran perpustakaan dalam setiap lini jalur pembinaan minat baca sangatlah diperlukan.
KARSA
pembangunan melainkan subjek pembangunan yang hasilnya wajib pula dinikmati masyarakat sendiri. Lini pembudayaan minat baca dijalur masyarakat. Jalur
ketiga,
yakni
pemerintah.
Pembudayaan
minat
baca hukumnya wajib diprakarsai pemerintah. Pasalnya, urusan perpustakan merupakan urusan wajib yang harus diselenggarakan
pemerintah
dalam
melayanani
warga
negaranya baik di tingkat pusat maupun di daerah. Untuk itu undang-undang
mengamanatkan harus terbentuk
perpustakan mulai dari tingkatan desa / kelurahan, perpustakaan di tingkat kecamatan, perpustakaan di tingkat kabupaten/kota, perpustakaan di tingkat provinsi dan perpustakaan di tingkat nasional yang keseluruhannya
Empat Jalur Pemberdayaan
berkewajiban untuk melaksanakan usaha-usaha pembudayaan
Perpustakaan harus dapat hadir sebagai sebuah oase yang
minat baca masyarakat pada tingkatannnya masing-masing. Jalur keempat, yakni satuan pendidikan. Pembudayaan minat
tempat pembelajaran (centre of learning) dan menjadi pusat
baca juga menjadi konsentrasi bagi setiap satuan-satuan
kegiatan masyarakat (common activity) untuk pemakmuran
pendidikan agar dapat menyelenggaran perpustakaan di
dengan berbagai kegiatan yang bertujuan mengembangkan
lingkungan pendidikannya masing-masing sebagai pusat dari
minat baca maupun mengimplementasi hasil membaca.
pengembangan dan pembudayaan minat baca masyarakat
Pembinaan pada fungsi sektor demand, mengacu kepada
didiknya untuk membantu pelaksanaan proses belajar
kebijakan dan strategi nasional dalam pola pengembangan
mengajar sesuai konteks penyelenggaraan pendidikan yang
minat baca dan kebiasaan membaca masyarakat dilakukan
dilaksanakan. Sebuah fenomena kembali kita dapat amati
melalui empat jalur.
dari lingkungan pendidikan terendah di sekitar kita.
Jalur pertama, keluarga. Minat baca haruslah dimulai
Di sini geliat tumbuhnya pendidikan usia dini (PAUD) bak jamur
dari pendidikan di lingkungan keluarga dan dilaksanakan
di musim hujan tumbuh di sendi-sendi elemen kemasyarakatan
sejak dini. Publikasi tentang teksline, “Ibuku Perpustakaan
yang telah diakui sebagai bagian dari pendidikan informal
Pertamaku” merupakan representasi pesan. Di sini pentingnya
berupa pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Pada
keberadaan seorang ibu bagi bayinya sejak masih di dalam
mulanya hanya berupa tempat sarana bermain bagi anak-
kandungan, terlahir sebagai seorang anak dan besar menjadi
anak usia balita dan umum disebut playgroup. Namun,
dewasa dimulai dari proses belajar bicara, mengerti terhadap
belakangan berkembang dengan konten-konten pengajaran
makna kata, bahkan sampai dengan penanaman konsep
untuk mempersiapkan peserta didik dari prasekolah menuju
kalimat.
persiapan sekolah. Penguatan pembinaan minat baca harus terus berkesinambungan hingga jenjang pendidikan tinggi.
Jalur kedua, yakni masyarakat. Pembudayaan minat baca juga harus dapat dilanjutkan di tingkat masyarakat. Posisinya sangat strategis. Ini mengingat masyarakat bukanlah objek
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
menarik perhatian masyarakat untuk dapat menikmati berbagai fasilitasnya dan menerima paradigma baru sebagai
* Penulis adalah Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Pemasyarakatan BPAD Provinsi DKI Jakarta
23
INOVASI
Segmentasi Psikografis untuk Studi Pemakai Perpustakaan
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Oleh: Hendro Wicaksono *
24
Marketing is 90% common sense. Statemen ini menunjukkan betapa lemahnya pemasaran tanpa pertimbangan kebiasaan. Artinya, segencar apapun pemasaran akan tumpul bila tak memperhatikan kebiasaan calon pemakai produk yang digembar-gemborkan.
INOVASI
S
egmentasi psikografis sangat populer untuk
yang tepat untuk melayani beragam kebutuhan pemakai.
pemasaran produk komersial di Indonesia.
Ada empat metode untuk melakukan segmentasi yang
Pendekatan
lazim digunakan di institusi profit: 1) segmentasi geografis,
psikografis
banyak
digunakan
karena melihat segmentasi pemakai/konsumen
Contoh: berdasarkan daerah/region, pedesaan/perkotaan; 2)
didasarkan pada soft data seperti nilai yang
segmentasi demografis. Contoh: berdasarkan umur, pekerjaan,
dianut dan gaya hidup, bukan pada hard data seperti umur,
kewarganegaraan, agama;3) segmentasi psikografis. Contoh:
jenis kelamin dan pekerjaan.
kelas sosial dan tipe personalitas; 4) segmentasi tingkah laku. Contoh: intensitas penggunaan produk, loyalitas terhadap
Benarkah segmentasi psikografis bisa diandalkan ? Ada tiga
merek.
tahap dalam memasarkan layanan perpustakaan. Pertama, merencanakan
strategi
pemasaran.
Kedua,
membuat
Karakteristik segmentasi psikografis merupakan pendekatan
bentuk layanan atau produk. Ketiga, implementasi rencana
digunakan dengan melihat segmentasi pemakai/konsumen
pemasaran. Banyak orang berpikir bahwa pemasaran adalah
didasarkan pada soft data seperti nilai yang dianut dan gaya
kegiatan promosi. Ini tidak tepat, karena promosi tidak banyak
hidup, bukan pada hard data seperti umur, jenis kelamin
gunanya bila tidak tahu siapa target pemakainya dan pesan
dan pekerjaan. Di lingkungan organisasi nonprofit seperti
apa yang ingin disampaikan dari promosi tersebut. Jelas,
perpustakaan di Indonesia, psikografis relatif masih sangat
strategi merupakan hal yang penting dalam memasarkan
jarang digunakan. Tulisan ini mencoba mengulas lebih
layanan perpustakaan.
detail tentang segmentasi psikografis, bagaimana gambaran implementasinya untuk riset pemakai perpustakaan. Akhirnya,
Membuat strategi pemasaran, salah satu faktor utama adalah
pustakawan bisa menyediakan layanan yang tepat sesuai
mengetahui siapa calon pemakai perpustakaan. Know Your
kebutuhan pemakainya.
Segmentasi Psikografis
mengetahui peta calon pemakai layanan perpustakaan,
Segmentasi Psikografis (SP) itu metode memilah-milah suatu
pustakawan bisa membuat servis atau produk yang tepat,
pasar ke dalam segmen nilai dan gaya hidup (VALS, Value And
atau memilah-milah mana pemakai yang akan diutamakan
LifeStyle) yang dianut. Asumsinya, yakni lingkungan homogen
mana yang tidak.
sekalipun, pola akvititas, konsumsi dan perilaku tiap orang
Ada tiga hal yang perlu diketahui dari calon pemakai
mencoba mengelompokkan dinamika preferensi dan pilihan
perpustakaan. Pertama, kebutuhan informasi. Tidak hanya
konsumen/pemakai berbasiskan kecederungan psikologis.
bisa berbeda-beda, tergantung nilai dan gaya hidupnya. SP
tahu tentang subjek apa yang diinginkan, tetapi juga waktu datang ke perpustakaan, jenis informasi apa yang
Contoh: satu angkatan 2012 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya
harus tersedia, dan lain-lain. Kedua, Faktor apa saja yang
Jurusan Ilmu Perpustakaan UI. Meskipun mereka adalah satu
diinginkan oleh pemakai tentang layanan perpustakaan
angkatan dan kuliah pada jurusan yang sama (homogen),
yang ideal. Apakah keramahan, ketersediaan informasi,
nilai dan gaya hidup yang dianut akan mempengaruhi pola
kecepatan respon, dan lain-lain. Ketiga, layanan dan produk
kunjungan ke perpustakaan. Misalnya, pola konsumsi, pola
perpustakaan apa saja yang diinginkan oleh calon pemakai
kunjungan ke perpustakaan, pola kunjungan ke tempat
perpustakaan.
ibadah, pola belajar, dan lain-lain. Mahasiswa yang aktifis
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Customers tidak hanya berlaku untuk organisasi profit, tetapi juga organisasi non-profit seperti perpustakaan. Dengan
organisasi kemahasiswaan kampus, tiap pagi hari akan mampir Proses memetakan pemakai perpustakaan disebut segmentasi.
ke perpustakaan yang dibaca pertama kali adalah surat kabar
Segmentasi membantu pustakawan menyediakan layanan
bagian politik dan ekonomi, lama kunjungan tidak lebih dari
25
INOVASI
1 jam. Sedangkan mahasiswa yang lebih berorientasi studi,
merupakan orang yang konvensional, dan secara politik
tiap hari akan ke perpustakaan namun sore hari, dengan
respek terhadap otoritas dan status quo. Mereka menghargai
lama kunjungan lebih dari 2 jam, dengan jenis bacaan yang
konsensus, sesuatu yang bisa diperhitungkan, dan stabilitas
beragam, tetapi kebanyakan yang terkait dengan mata kuliah
dibanding resiko, keintiman dan pencarian diri. Dengan
yang sedang diambil.
banyak keinginan dan kebutuhan, Achievers merupakan konsumen yang aktif. Image merupakan hal yang penting
SRI
Consulting
Business
Intelligence
(http://
bagi Achievers. Mereka suka produk dan layanan yang
strategicbusinessinsights.com/vals/ustypes.shtml)
mencoba
sudah mapan, prestise yang mencerminkan sukses mereka.
membagi konsumen berdasarkan SP ke dalam delapan
Karena kehidupan mereka yang sibuk, mereka sangat tertarik
kategori. Pertama, Innovators. Innovator adalah orang yang
terhadap alat-alat yang bisa membantu mereka menghemat
sukses, berwawasan luas dengan rasa percaya diri yang tinggi.
waktu.
Mereka mempunyai sumber daya yang lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap ide-ide
Keempat,Experiencers. Experiencers termotivasi ekspresi
dan teknologi baru. Innovators merupakan konsumen yang
diri. Sebagai konsumen yang muda, antusias, dan impulsif,
sangat aktif, dan pola pembelanjaan mereka mencerminkan
Experiencers cepat antusias akan hal-hal baru tetap cepat
cita rasa yang tinggi atau produk dan layanan eksklusif. Citra
pula bosan. Mereka mencari variasi dan kesenangan, suka
merupakan hal yang penting bagi Innovators, bukan sebagai
akan hal baru yang diluar pakem dan beresiko. Energi mereka
bukti status atau kekuasaan but sebagai ekspresi cita rasa,
banyak dihabiskan ditempat-tempat fitnes, olahraga, aktifitas
independensi dan personalitas. Innovators biasanya pimpinan
luar ruangan, dan aktifitas sosial. Experiencers merupakan
bisnis dan pemerintahan yang sedang menanjak kariernya
konsumen yang royal dan menghabiskan sebagian besar
dan mereka mencari tantangan-tantangan baru.
penghasilannya pada fashion, hiburan, dan bersosialisasi. Pola pembelanjaan mereka mencerminkan pada hal-hal yang
Kedua, Thinkers. Thinkers termotivasi hal-hal yang ideal.
terlihat bagus dan keren.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Mereka orang-orang yang matang dan reflektif serta
26
menghargai pengetahuan dan rasa tanggungjawab. Mereka
Kelima, Believers. Seperti juga Thinkers, Believers termotivasi
biasanya berpendidikan baik, dan aktif mencari informasi
oleh hal-hal yang ideal. Mereka konservatif dan konvensional
untuk membantu proses pengambilankeputusan. Mereka
dengan keyakinan yang kongkrit berbasiskan pada hal-
terus melakukan update informasi mengenai kejadian di
hal yang tradisional dan mapan seperti: keluarga, agama,
dunia maupun nasional dan terus mencari peluang untuk
komunitas dan negara. Mereka mengikuti rutinitas yang
memperluas pengetahuan mereka. Thinkers cukup respek
sudah mapan dan terorganisasi disekitar rumah, keluarga,
terhadap institusi status quo, tetapi terbuka akan ide-ide baru.
komunitas, dan organisasi sosial dan religius dimana mereka
Walaupun income mereka lebih dari cukup untuk membeli
berada. Sebagai konsumen mereka bisa diprediksi; Mereka
banyak hal, Thinkers orang yang konservatif, konsumen yang
memilih produk dan merek yang sudah mapan dan secara
praktis; mereka mencari sesuatu yang tahan lama, fungsional
umum merupakan konsumen yang loyal.
dan nilai lebih dari produk yang mereka beli. Keenam, Strivers. Strivers kelompok orang yang trendi dan Ketiga,Achievers. Termotivasi keinginan akan pencapaian,
suka hal-hal yang menyenangkan. Karena mereka termotivasi
Achievers mempunyai gaya hidup yang berorientasi tujuan
dengan pencapaian, Strivers perhatian dengan opini dan
dan komitmen yang mendalam untuk karir dan keluarga.
persetujuan dari rekan-rekannya. Uang merupakan ukuran
Kehidupan sosial mereka mencerminkan hal ini dan terstruktur
kunci sukses mereka. Mereka suka produk-produk yang
antara keluarga, tempat ibadah, dan pekerjaan. Achievers
diasosiasikan sebagai produknya orang kaya. Banyak dari
INOVASI
mereka melihat diri mereka sendiri sebagai orang yang punya
practice yang telah dilakukan perpustakaan lain. Perpustakaan
pekerjaan daripada karir, serta kekurangan skill dan fokus yang
Nasional Singapura (National Library Board, /NLB) tahun 2004
membuat mereka sulit untuk berkembang. Strivers merupakan
pernah melakukan survei Non-User Survey & Segmentation
konsumen aktif karena aktifitas berbelanja merupakan
Study. Survei didasari kebutuhan untuk memperbesar
aktifitas sosial dan kesempatan untuk menunjukkan kepada
kapasitas pembelajaran di Singapura agar makin kompetitif
rekan mereka kemampuan mereka untuk membeli. Sebagai
dan meningkatkan kemakmuran masyarakat. Perpustakaan
konsumen, mereka impulsif sejauh kondisi keuangan mereka
publik diposisikan sebagai bagian integral dari infrastruktur
memungkinkan.
pembelajaran nasional yang secara aktif mendukung Singapura sebagai learning nation.
Ketujuh, Makers. Seperti Experiencers, Makers termotivasi ekspresi diri. Mereka mengekspresikan diri mereka dan
Selain itu NLB punya visi yang lebih ambisius, yaitu membangun
menikmati
rumah,
sistem perpustakaan kelas dunia yang terjangkau, nyaman,
membesarkan anak-anak, memperbaiki mobil, menanam
aksesibel, dan berguna. Pertama, NLB mencoba menghitung
kehidupan
dengan
membangun
tumbuhan dan mempunyai cukup skill dan enerji untuk
market share-nya dengan membandingkan target users
to membuat keinginan mereka terpenuhi. Makers adalah
dengan non-users. Tujuan marketing berikutnya adalah untuk
orang-orang yang praktis yang mempunyai skill konstruktif
memperluas mindshare dan timeshare user-nya.
tradisional sebuah keluarga, pekerjaan, dan rekreasi fisik,
Mindshare adalah keanggotaan aktif dan pemanfaatan
serta mempunyai sedikit interes terhadap hal-hal diluar itu.
perpustakaan. Pada tahun keuangan 2003, NLB telah
Makers curiga terhadap ide-ide baru. Mereka respek terhadap
mempunyai keanggotaan perpustakaan aktif 1.7 juta (0.63
otoritas pemerintah dan buruh yang terorganisasi, tetapi tidak
anggota perkapita). Pada tahun 2004 meningkat menjadi
suka campur tangan pemerintah terhadap hak-hak individu.
0.97 perkapita. Total kunjungan perpustakaan pada 2003
Mereka tidak terkesan dengan kepemilikan materi jika tidak
adalah 34.7 juta (9.1 kunjungan perkapita) dibandingkan 5.5
praktis dan fungsional. Karena mereka menghargai nilai dan
juta kunjungan pada 1994. Peminjaman buku tumbuh dari
fungsional dari suatu kepemilikan, mereka membeli sesuatu
10.1 juta item pada 1994 menjadi 34.8 juta item pada 2003
yang memang dibutuhkan dan fungsional.
(9.5 pinjaman perkapita). Kualitas layanan juga meningkat (membandingkan compliments dengan dengan complaints).
Kedelapan, Survivors. Survivors hidup dengan penuh
Dari 0.3:1 pada 1999 menjadi 17:1 pada 2002. Indeks
keterbatasan sumber daya. Mereka sering merasa, hidup
kepuasan kustomer juga meningkat dari 3.63 pada 1999
berubah terlalu cepat. Mereka merasa nyaman jika merasa
menjadi 4.24 pada 2003. Melebihi standar layanan publik
familiar dan perhatian dengan keselamatan dan keamanan.
Singapura yaitu 4.00.
Karena mereka harus fokus pada kebutuhan daripada keinginan, Survivors tidak menunjukkan motivasi dasar yang
Timeshare adalah kemampuan NLB agar pemakainya
kuat. Survivors adalah konsumen yang berhati-hati. Mereka
menghabiskan
mewakili perkembangan pasar terbaru untuk hampir semua
dibandingkan dengan penggunaan waktu alternatifnya
waktu
berharganya
di
perpustakaan
produk dan layanan. Mereka loyal terhadap merek favorit,
diluar seperti menonton sinema dan berbelanja. Meski telah
terutama jika mereka bisa membeli dengan diskon.
menjadi standar de-facto dan pemimpin pasar untuk layanan perpustakaan dan membaca, NLB sadar masih merasa
Implementasi di Perpustakaan Bagaimana mengimplementasikan SP pada
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
dan menghargai diri sendiri. Mereka tinggal dalam konteks
belum memaksimalkan potensi pasar. Diperlukan strategi pemakai
pemasaran yang bisa menjawab tantangan perubahan yang
perpustakaan? Cara paling mudah yakni dengan melihat best
terjadi di masyarakat. Pemasaran tradisional memang berkisar
27
INOVASI
penjualan produk fisik dan terbatas untuk institusi dalam
atau bahkan “semua untuk semua orang”. Untuk menjawab
menjual produknya. Sedangkan masa sekarang, pemasaran
ini, perpustakaan harus mendefinisikan segmen pemakai/
lebih kepada bagaimana sebuah pesan bisa sampai kepada
konsumennya terlebih dahulu. Ini untuk memudahkan
konsumen dan meyakinkan mereka untuk menggunakan
perpustakaan untuk mengerti kebutuhan pemakai dan
sebuah layanan. Dalam konteks layanan publik, setiap
bagaimana memenuhinya. Diputuskan pada Oktober 2004
warganegara adalah homogen dan konsumen yang setara
untuk melakukan survei “Non-User Survey & Segmentation
dalam mendapatkan layanan. Sebagai sebuah institusi publik,
Study” sebagai alat bantu memetakan segmentasi pemakai/
perpustakaan harus menyediakan sesuatu untuk semua orang
konsumen.
Berikut profil segmen pemakai/konsumen berdasarkan SP dari hasil survei tersebut: Karakteristik Segmen Career minded
Keanggotaan Perpustakaan 79%
Gaya Hidup Membaca 70% merupakan pembaca tetap;
Middle age , mempunyai pendidikan
membaca yang berhubungan dengan
sekunder, 73% menikah dan
pekerjaan dan yang bersifat rekreasi.
mempunyai anak, menganggap perpustakaan sebagai sumber informasi utama, menganggap perpustakaan sebagai tempat utama bagi anak-anak, membaca hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan lain-lain yang bersifat rekreasi. Active Info-Seeker
66%
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
56% pengguna reguler, 25%
28
Punya keinginan yang tinggi untuk mencari informasi, membaca yang
berkunjung seminggu sekali, punya
terkait dengan pekerjaan, juga yang
keinginan yang tinggi untuk mencari
tidak terkait dengan pekerjaan dan
informasi, membaca yang terkait
materi-materi untuk self-improvement.
dengan pekerjaan, juga yang tidak terkait dengan pekerjaan dan materimateri untuk self-improvement. Self-supplier
77%
Pembaca reguler dan aktif; lebih suka
Pembaca reguler dan aktif, 33%
membeli daripada meminjam buku;
lulusan universitas, kompeten bidang
54% membaca 1-3 buku/bulan dan
TI, pembeli buku, sebagian besar
28% membaca 3-5 buku/bulan.
jarang dan merupakan non-user perpustakaan.
INOVASI
Karakteristik Segmen
Keanggotaan Perpustakaan
Casual reader
79%
Gaya Hidup Membaca 70% merupakan pembaca tetap;
64% merupakan peminjam buku
membaca yang berhubungan dengan
perpustakaan, 78% pengguna reguler,
pekerjaan dan yang bersifat rekreasi.
menghabiskan waktu senggangnya dengan melihat TV dan mendengar musik. Narrow-focused learner
88%
Sebagian besar pelajar, 54% dengan
Membaca sebagai bagian dari kurikulum pendidikan
pendidikan tersier (tertiary education), 72% mengombinasikan kunjungan perpustakaan sekalian bertemu dengan teman. Low motivator
63%
50% minimal berpendidikan tinggi
Bersikap sangat tidak positif terhadap kegiatan membaca
atau politeknik, 56% mengunjungi perpustakaan 2-3 kali/bulan, 17% tidak pernah mengunjungi perpustakaan. Facilitator
33%
74% adalah non-readers; tidak tertarik
Sebagian besar pekerja kerah biru
dengan pembelajaran yang tidak
(buruh), ibu rumah tangga, dan
berhubungan dengan pekerjaan
pesiunan, 60% wanita, 18% tidak mempunyai pendidikan formal, 37% pendidikan dasar, 53% tidak menempatkan perpustakaan sebagai tempat ideal untuk anak-anak. Dari hasil studi SP, NLB kemudian membuat strategi pemasaran
menonjol, mudah terlihat, mudah diakses, dan terletak
perpustakaan, yaitu: strategi internal dan eksternal.Di sini
ditengah-tengah komunitas pemakainya. Dengan arsitektur
perlu 1) pengembangan staf. NLB mulai dengan program
baru yang mencerminkan semangat pembelajaran, bisa
pengembangan
mengubah image perpustakaan dari tempat yang dingin,
pustakawan
yang
memetakan
proses
pengembangan karir di NLB. Melakukan analisis kebutuhan
tidak atraktif dan tidak bersahabat menjadi sebagai tempat
pelatihan, NLB kemudian mengumpulkan informasi yang
yang menyenangkan, keren, dan trendi. Yang juga tidak
relevan bagi pengembangan kompetensi staf.2) evaluasi
kalah penting adalah koleksi harus up-to-date, ketersediaan
tempat dan positioning.
tingggi, beragam format, termasuk buku dan majalah bestseller. Dengan visi baru yang ambisius, NLB memposisikan
Tidak hanya mentransformasi pustakawan, tetapi juga
dirinya tidak menjadi distributor buku tetapi partner dalam
mentransformasikan tempat perpustakaan menjadi lebih
perjalanan pembelajaran individu.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
pernah mengunjungi perpustakaan,
29
INOVASI
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat Tidak Setuju 3. Saya suka variasi didalam hidup saya. (a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat Tidak Setuju 4. Saya senang membuat sesuatu yang bisa saya gunakan tiap hari. (a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat Tidak Setuju 5. Saya mengikuti tren dan fashion terbaru. (a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat Tidak Setuju
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
6. Seperti yang dikatakan dalam alkitab, dunia diciptakan
30
Strategi Teknologi
dalam 6 hari.
NLB yakin bahwa teknologi adalah alat bantu yang efektif
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
dan efisien untuk mencapai layanan yang prima, bukan
Tidak Setuju
menjauhkan pemakai dari perpustakaan. Untuk kenyamanan
7. Saya suka berada dalam suatu kelompok.
dan penghematan waktu misalnya, NLB sudah memanfaatkan
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
teknologi
Tidak Setuju
untuk
pengembalian
koleksi
terautomasi
menggunakan frekuensi radio, dan layanan self-check. NLB
8. Saya suka belajar tentang seni, budaya dan sejarah.
juga menyediakan layanan perpustakaan dijital (eLibraryHub),
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
membuat perpustakaan bisa diakses setiap warganegara
Tidak Setuju
hingga ke ruang tidur, dan mengakses katalog perpustakaan
9. Saya sangat tertarik hanya pada sebagian kecil hal.
dan konten elektronik lain via internet, kapanpun dan
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
dimanapun.
Tidak Setuju
Kolaborasi dengan Media
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
Media dalam perspektif NLB bukanlah “paparazzi” tetapi
Tidak Setuju
partner utama dalam usaha re-branding perpustakaan. NLB
11. Saya berpakaian lebih rapi daripada sebagian besar
secara aktif mengajak dan berkolaborasi dengan media
orang.
dalam banyak program-program besar. Dalam setiap acara
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
kampanye perpustakaan misalnya, media diberi tempat
Tidak Setuju
khusus dan terhormat.
12. Saya memiliki kelebihan dibanding orang lain.
10. Saya lebih suka membuat sesuatu daripada membelinya.
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat Contoh Kuesioner SP
Tidak Setuju
Survei SP paling sering dilakukan dengan metode kuesioner.
13. Saya merasa diri saya adalah seorang intelektual.
Berikut ini beberapa contoh isi pertanyaan kuesioner SP.
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
1. Saya lebih sering tertarik dengan teori.
Tidak Setuju
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
14. Saya musti mengakui bahwa saya suka pamer.
Tidak Setuju
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
2. Saya suka orang dan benda yang luar biasa.
Tidak Setuju
INOVASI
15. Saya suka mencoba hal-hal baru.
Tidak Setuju
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
27. Saya suka melakukan banyak hal yang baru dan berbeda
Tidak Setuju
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
16. Saya sangat tertarik bagaimana benda-benda mekanik
Tidak Setuju
seperti mesin, bekerja.
28.
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
pertukangan
Tidak Setuju
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
17. Saya suka berpakaian model terbaru.
Tidak Setuju
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
29. Saya ingin memahami bagaimana bumi ini bekerja.
Tidak Setuju
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
18. Terlalu banyak seks di televisi belakangan ini.
Tidak Setuju
Saya
suka
melihat-lihat
di
toko
otomotif
dan
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
30. Saya suka hidup saya hampir sama dari minggu ke
Tidak Setuju
minggu.
19. Saya suka memimpin orang lain.
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
Tidak Setuju
Tidak Setuju Sudah
saatnya
perpustakaan
menggunakan
tehnik
pedesaan
pemasaran modern yang terbukti sukses dan digunakan
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
di banyak organisasi profit. Strategi pemasaran yang
Tidak Setuju
baik membutuhkan gambaran yang tepat tentang profil
21. Saya musti mengakui bahwa ketertarikan sempit dan
konsumen atau pemakainya. Segmentasi Psikografis adalah
terbatas.
salah satu metode yang banyak digunakan untuk memetakan
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
konsumen/pemakai berdasarkan nilai dan gaya hidup yang
Tidak Setuju
dianut. Metode ini bisa digunakan untuk lingkungan institusi
22. Saya suka membuat benda-benda dari kayu, metal dan
non-profit seperti perpustakaan. Perpustakaan Nasional
ragam material lainnya.
Singapura (NLB) sudah terbukti mampu membuat strategi
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
pemasaran yang lebih baik kepada pemakainya dengan
Tidak Setuju
menggunakan metode ini.
23. Saya ingin dibilang fashionable. (a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
Mudah-mudahan metode ini juga bisa dimanfaatkan oleh
Tidak Setuju
banyak institusi perpustakaan di Indonesia untuk membuat
24. Saya suka tantangan melakukan sesuatu yang belum
strategi pemasaran yang lebih baik. Dengan begitu
pernah saya lakukan sebelumnya.
diharapkan bisa memberikan layanan yang tepat untuk
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
pemakainya, dan membangun lingkungan pembelajaran
Tidak Setuju
buat masyarakat.(*Penulis adalah Developer Senayan Library
25. Saya suka belajar banyak hal meskipun tidak banyak
Management System (SLIMS), PNS di Kementerian Pendidikan
gunanya buat saya.
dan Kebudayaan RI).
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat Tidak Setuju
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
20. Saya suka melewati setahun atau lebih di daerah
* Penulis adalah Developer Senayan Library Management
26. Saya suka membuat sesuatu dengan tangan saya sendiri
System (SLIMS), PNS di Kementerian Pendidikan dan
(a) Sangat Tidak Setuju. (b) Setuju. (c) Tidak Setuju. (d) Sangat
Kebudayaan RI
31
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
32
PDS H.B Jassin Riwayatmu Kini Oleh: Eko Mardirianto, SE *
Matahari pagi belum tinggi benar. Sekelompok pelajar mulai memasuki sebuah teater yang terletak di belakang Taman Ismail Marjuki (TIM). Wajah sumringah mereka menggambarkan semangat belajar tinggi. Wajar. Pagi itu anak-anak SD hingga SLTA akan mengikuti serangkaian lomba kreativitas bertalian dengan perayaan Hari Anak Nasional, medio Juli 2012.
ORGANISASI
T
idak sedikit di antara mereka memanfaatkan
koleksi literasi sastra. Ini akibat terbatasannya ketersediaan
waktu jelang lomba, berkeliling mengamati
dana
seputar teater. Mereka yang baru kali pertama
keterbatasan aspek kelembagaan PDS HB Jassin. Isu ini secara
ke sini agak heran lantaran teater ini bagian
liar bergelinding bertajuk ketidakpuasan para pengelolanya.
depannya berdinding kaca mirip sebuah mal
Pemerintah DKI Jakarta terkena «asamnya». Masyarakat yang
modern. Mereka terus menjelajah mulai dari selasar hingga
tidak mengetahui asbabulnuzul perpustakaan yang didirikan
bagian luar teater.
31 Mei 1977 ini wajar kecewa terhadap pemerintah.
Mereka agak terkejut mengamati sebuah tangga besi yang
Akar Masalah
berujung di depan sebuah wahana seperti perpustakaan
Siapa yang mengira pusat dokumentasi sastra ini yang
dengn cat bangunan berwarna biru tua. Mereka pun tahu
menempati salah satu bangunan di lantai dua Gedung
tempat itu tak lain wahana yang terkenal di seluruh dunia,
Pameran Citra Komplek Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail
yakni Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin. Sayang karena hari
Marzuki
maupun
sarana/prasarana
yang
diperuncing
(PKJ TIM) sebetulnya sebuah lembaga berbadan
libur mereka gagal masuk ke dalam wahana yang menyimpan
hukum yayasan sejak 30 Mei 1970. Salah satu sumber
48.876 koleksi dalam bentuk buku-buku fiksi, nonfiksi, naskah
keuangannya berasal dari kocek Pemprov DKI Jakarta.
drama, biografi dan foto-foto pengarang, kliping, makalah, skripsi, disertasi, rekaman suara dan rekaman video.
Gubernur Fauzi Bowo didampingi segenap pimpinan SKPD
Tidak sedikit di antara mereka heran lantaran dari buku
tanggap darurat. Bang Foke pun langsung mengindentifikasi
sejarah sastra, tempat PDS HB Jassin merupakan gudangnya
persoalan itu apakah karena soal fulus alias dana atau
sastra dunia. Keheranan itu karena nama beken wahana ini
memang
terkait menyambangi lokasi PDS HB Jassin sebagai respon
tidak sekeren gedungnya. Malah, justru teater tempat digelar
terhadap keberlangsungan (going concern) hidupnya. Tak
serangkaian lomba tampak sangat mewah. “Apakah gara-
ada alasan pemerintah untuk membiarkan PDS ini tanpa
gara itu semua PDS HB Jassin diributkan orang banyak, awal
kepastian hukum. Sejarah telah membuktikan komitmen
Maret 2011 lalu ? ”Pertanyaan ini bergelayut di benak mereka
pemprov sejak tahun 1970.
yang sempat menyimak berita tak sedap yang digelindingkan Ali Sadikin gubernur di era 70-an, orang pertama yang
di media cetak dan elektronik.
memberi ruang para seniman nasional yang bermarkas di TIM. Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan juga
menyebutkan
keberadaan
perpustakaan
tidak
Hingga saat ini Badan Pengelola TIM, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan
tidak terkecuali
terpisahkan dari peradaban-budaya umat manusia. Karya
terhadap yayasan PDS HB Jassin terus mendapatkan suntikan
sastra terbukti memberikan identitas peradaban umat manusia
dana pemerintah. Persoalan payung hukum dan manajemen
secara lintas generasi, ruang dan waktu. Sudah semestinya
pengelolaan menuntut ketegasan regulasi organisasi yang
negara dan seluruh pemangku kepentingan memiliki
sehat. Gampangnya, tupoksi PDS HB Jassin berkubang pada
kesadaran memiliki, memelihara dan menjaga budaya literasi
literasi yang memiliki spesialisasi dokumentasi sastra. Ini sesuai
termasuk literasi sastra. Pengelolaan perpustakaan harus
dengan metodologi sang Paus Sastra Indonesia-HB Jassin.
ditumbuhkembangkan menjadi identitas peradaban bangsa yang dikenal dan dihormati dalam pergaulan internasional.
Mau Dibawa Kemana?
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
karena permasalahan substansial berpengaruh
Layanan PDS ini sangat mumpuni. Namun, seriring arus Kenyataan PDS HB Jassin dihadapkan berbagai kendala
transparansi pelaksanaan pemerintahan yang bersih. Artinya,
pengelolaan, pemeliharaan, pelestarian dan pendayagunaan
ia memerlukan payung hukum guna memenuhi eksistensi dan
33
ORGANISASI
transparansi unit kerja modern di bawah naungan birokrasi
pemprov DKI Jakarta telah melalui proses panjang. Ini guna
pemerintah. Dimaklumi saat ini undang-undang tentang
mempertahankan eksistensinya agar tetap berdampingan
kesenian ataupun tentang kebudayaan dalam tata kehidupan
dengan lembaga-lembaga kesenian dan kebudayaan lain di
bermasyarakat dan bernegara belum ada.
lingkungan PKJ TIM seperti BP-TIM, Akademi Jakarta, DKJ dan IKJ.
Acuan legislasi yang digunakan selama ini, yakni Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Dilema ketiga, ADRT yayasan ini diatur berdasarkan Kitab
Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Gubernur Nomor
Undang-Undang Hukum Perdata peninggalan pemerintah
107 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
kolonial Belanda /Burgeliek Weatbook (B.W) dan belum
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Legislasi
disesuaikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 16
tersebut memberikan kewenangan selaku instansi resmi
Tahun 2001 tentang Yayasan Juncto Undang-Undang
Pemerintah Daerah yang melakukan pembinaan terhadap
Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
kelembagaan kesenian dan kebudayaan dimaksud.
Undang Nomor 16 Tahun 2001. Ini menyebabkan status yayasan tidak memenuhi persyaratan secara ketentuan
Subjek literasi garapan PDS ini berupa buku sastra dapat
hukum.
dikategorikan sebagai bahan pustaka. Kegiatannya yang menghasilkan buku/karya sastra dikategorikan sebagai
Opsi Penyelamatan
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
dokumentasi. Biang kisruhnya, justru di bawah SKPD yang
34
mana lembaga ini akan bernaung. Apakah akan lebih
Dilema ini perlu diterobos melalui kejelasan status kepemilikan
cocok apabila bernaung di BPAD Provinsi DKI Jakarta. Dasar
koleksi, apakah dimiliki pihak yayasan atau masih menjadi milik
hukumnya Pergub Nomor 153 Tahun 2009 tentang Organisasi
perseorangan para sastrawan. Perlu ditelusuri kejelasan status
dan Tata Kerja Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi
hibah koleksi kepada Pemprov DKI Jakarta. Perlu diselusuri
DKI Jakarta. Ini sangat rasional dibandingkan berada di Dinas
apakah hibah sudah pernah dilakukan pihak yayasan kepada
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta seperti saat
pemprov atau dari perseorangan para sastrawan kepada
ini.
pemprov sehingga perlu dilakukan penelusuran terhadap dokumen MoU hibab koleksi tersebut.
Seiring
revitalisasi
gedung
Arsip
Jayakarta
menjadi
Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta berstandar
Dalam perjalanannya pada saat sekarang, banyak peraturan
internasional perlu dihikmahi sebagai jalan bagi kekuatan
dan ketentuan perundangan yang mengatur “bagaimana
eksistensi PDS yang banyak menghasil doktor. Sejatinya ia
tata kelola institusi pemerintah berhubungan dengan institusi
menjadi entitas otonom seperti harapan pendiri yayasan.
sosial kemasyarakatan?” sehingga agar tidak terjebak
Namun, ini terganjal tiga dilema.
dalam praktik-praktik yang melanggar ketentuan dalam hal pengelolaan kekayaan dan keuangan negara, perlulah kiranya
Pertama, letaknya yang tidak sesuai dengan aspek arsitektur.
untuk ditelaah lebih jauh terhadap aspek status kelembagaan
Diapit antara bagian belakang gedung Planetarium dan
PDS HB Jassin berkaitan dengan eksistensinya dalam wadah
bagian belakang
pembinaan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Diperlukan
gedung Arsip Jayakarta menimbulkan
kesan tersisih.
kejelasan atas status penggunaan gedung yang ditempati
Dilema kedua, yakni kelembagaan Yayasan PDS HB Jassin yang
SK Gubernur tentang penggunaan aset pemprov oleh Yayasan
Yayasan PDS HB Jassin, apakah dilengkapi dengan dokumen memperoleh subsidi belanja bantuan, belanja operasional dan
PDS H.B. Jassin atau menjadi bagian aset pemprov yang telah
pemeliharaan serta penggunaan sarana aset bangunan dari
dihibahkan kepada yayasan.
ORGANISASI
Seharusnya diperlukan adanya pemikiran untuk menyajikan
Kedua, harus ada komunikasi yang efektif dan produktif
sebuah konsepsi yang dapat mempersatukan berbagai
untuk menghubungkan berbagai pihak yang berkepentingan
pandangan/persepsi
dalam
lintas
pemangku
kepentingan
rangka
mewujudkan
komitmen
menyelesaikan
sehingga dapat menyinergikan berbagai potensi untuk
permasalahan. Ketiga, upayakan untuk mempersempit
mengintegrasikan perencanaan pembangunan perpustakaan
ruang perbedaan pendapat dan mengedepankan persamaan
Jakarta berwawasan internasional, termasuk di dalamnya
persepsi dengan jalan dialog dan hindari peliputan media
untuk memenuhi kebutuhan peningkatan sumber daya
massa yang mengakibatkan kontraproduktifnya upaya
aset, pengelolaan dan kelembagaan PDS H.B. Jassin dalam
penyelesaian masalah.
kerangka rencana pembangunan dan pengelolaan yang menyeluruh.
Jika terdapat perbedaan pendapat yang tajam agar dapat diupayakan untuk kembali pada komitmen penyelesaikan
Pendekatan ruang lingkup permasalahan memungkinkan
masalah yang substansinya musyawarah untuk mufakat.
pengakuisian PDS ini dalam BPAD. Bila Ini terjadi dapat
Diperlukan adanya figur birokrat Pemprov DKI Jakarta
dikerucutkan menjadi dua pertanyaan. Pertama, bagaimana
setingkat eselon I yang dapat diterima oleh semua pihak,
bentuk hubungannya? Apakah hanya merupakan take over
mengkoordinasikan SKPD-SKPD terkait dan dapat melakukan
dari DISPARBUD kepada BPAD. Yang terpenting, apakah
pendekatan secara informal kepada pihak pengurus Yayasan
terdapat kewenangan BPAD dalam Peraturan Gubernur
PDS H.B. Jassin serta memberikan solusi alternatif. Semua itu
Nomor 153 Tahun 2009 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
harus ada keputusan yang dapat dicapai untuk disepakati.
BPAD Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan pembinaan terhadap Yayasan PDS H.B. Jassin? sehingga akuntabilitas dan
Riwayat PDS saat ini melahirkan wacana empat opsi.
transparansi pengelolaan anggaran yang diprogramkan dan
Pertama, BPAD menerima take over pembinaan Yayasan PDS
direncanakan BPAD untuk menunjang operasional yayasan
HB Jassin dari DISPARBUD. Kedua, integrasi secara utuh PDS
dapat terjamin kepastian hukumnya.
H.B. Jassin ke dalam BPAD. Ketiga, peleburan PDS ke dalam UPT Perpustakaan di lingkungan BPAD. Keempat, peleburan
bagaimana
bentuk
format
kelembagaannya
apakah begitu saja bergabung ke dalam Bidang Pelayanan
ke dalam UPT perpustakaan dengan model Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Perpustakaan , atau menjadi lembaga yang terintegrasi dalam Unit Layanan Teknis (UPT) dilingkungan BPAD Provinsi DKI
Keempat opsi ini menjadi rel bagi percepatan target RPJMD
Jakarta atau bahkan UPT dengan pengelolaan berbentuk
Pembangunan Perpustakaan Berwawasan Internasional. Perlu
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
adanya pemahaman dari seluruh pihak yang berkompeten serta lintas kepentingan yang memiliki tanggung jawab
Win-win Solution
dan kepedulian untuk berkomitmen dalam rangka menjaga warisan budaya bangsa tersebut dengan jalan bermusyawarah
Sebelum mengedepankan opsi alternatif yang pada akhirnya
untuk bermufakat dan tidak hanya sekadar menonjolkan
memang harus dipilih sebagai keputusan yang harus dapat
kepentingan pribadi.
diterima semua pihak. Perlu ada prasyarat yang menjadi winwin solution. Pertama, harus ada keterbukaan dari semua pihak yang berkepentingan untuk sama-sama memiliki komitmen
menyelesaikan
permasalahan
dengan
cara
yang baik, berdasarkan ketentuan dan perundangan yang berlaku.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Kedua,
* Penulis adalah Kepala Sub Bidang Pemasyarakatan BPAD Provinsi DKI Jakarta
35
KIAT
Peduli Arsip, Mendukung Kinerja Birokrasi
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Oleh: Budha Gautama *
S
etiap
pemerintah
sebagai pusat ingatan, alat bantu pengambilan
maupun swasta, dewasa ini menjadikan
organisasi,
baik
keputusan, bukti eksistensi organisasi, dan untuk
informasi sebagai kebutuhan mendasar.
berbagai kepentingan organisasi
Keakuratan informasi harus didukung
Dengan demikian, arsip menjadi bagian penting
sistem kearsipan yang baik. Wajar jika
setiap organisasi mau peduli arsip. Aneh jika di abad
yang lain.
dalam mendukung proses kerja administrasi dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen birokrasi.
informasi masih ada organisasi yang tidak peduli arsip.
Tidak jarang informasi yang dimuat di dalam arsip
Arsip dalam arti sempit adalah kumpulan berkas-
Informasi dalam arsip bisa menunjukkan arah bagi
memiliki keterkaitan dengan kondisi masa sekarang. berkas tertulis dalam bentuk kertas yang memuat
penelusuran informasi masa sekarang. Begitu
informasi dan sarana pembuktian dari hasil kegiatan
vitalnya fungsi arsip untuk mendukung kinerja
yang pernah dilakukan. Semua benda yang
suatu organisasi, maka pengelolaannya harus baik.
mengandung tulisan bisa diklasifikasikan sebagai
Pentingnya keberadaan arsip juga diakui dunia. Hal
jenis arsip, seperti kumpulan surat, prasasti, tugu
itu ditunjukkan dengan dikeluarkannya Konvensi
peringatan, logo, peta, dan sebagainya.
Den Haag tahun 1954 yang mengatur perlindungan arsip dari konflik bersenjata dan perang, serta
36
Arsip berperan sebagai rekaman informasi dari
Konvensi Wina tahun 1983 mengenai suksesi negara
seluruh aktivitas organisasi. Arsip juga berfungsi
dan arsipnya.
KIAT
Bahkan R.J. Alfaro, saat menjabat Presiden Panama pada
Padahal, keberadaan arsip sangat menentukan perjalanan
tahun 1937 menyatakan: “Pemerintah tanpa arsip ibarat
suatu instansi, bahkan negara sekalipun. Adanya organisasi
tentara tanpa senjata, dokter tanpa obat, petani tanpa
yang memandang arsip sebagai hal yang kurang penting
benih, tukang tanpa alat,ºArsip merupakan saksi bisu,
patut disayangkan, karena dapat mengakibatkan informasi
tak terpisahkan, handal dan abadi, yang memberikan
sulit ditemukan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Di sinilah
kesaksian terhadap keberhasilan, kegagalan, pertumbuhan
perlunya pengawasan secara intensif dari segenap unsur
dan kejayaan bangsa”.
pimpinan terhadap kelancaran tugas-tugas arsiparis.
Di Indonesia, arsip diatur dalam UU NO. 43 tahun
Arsip sebagai salah satu sumber informasi harus
2009 tentang Kearsipan dan UU N0.7 tahun 1971
dikelola dalam suatu sistem atau manajemen, sehingga
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan dan
memungkinkan untuk disajikan
secara tepat kepada
yang menyatakan arsip merupakan tulang pungggung
orang yang tepat dan pada waktu yang tepat dengan
manajemen pemerintahan dan pembangunan, serta
biaya serendah mungkin. Dengan demikian informasi
sebagai bukti akuntabilitas aparatur.
yang
Pengawasan Intensif
menunjang proses pengambilan keputusan, perencanaan,
terekam
tersebut
dapat
digunakan
untuk
pengorganisasian, pengawasan, serta dapat dijadikan Meski keberadaan arsip diakui sangat penting, namun
referensi yang sangat signifikan bagi proses manajemen,
kenyatannya hingga kini masih menyimpan permasalahan
baik bisnis maupun pemerintahan.
Kesulitan
membutuhkan
seringkali
arsip
atau
muncul dokumen
saat yang
pimpinan pernah
Selain berguna bagi instansi bersangkutan, arsip juga
dikerjakan, namun tidak berhasil didapatkan karena
berguna bagi kehidupan kebangsaan. Bagi instansi
buruknya sistem kearsipan.Penyebabnya antara lain cara
bersangkutan, kegunaan arsip antara lain meliputi:
dan tempat penyimpanan belum teratur, kurang pedulinya
berisi rekaman informasi pelaksanaan kegiatan sebagai
petugas, kurangnya tenaga arsiparis, terbatasnya sarana
wujud dari memori kolektif instansi; pendukung kesiapan
dan prasarana, pekerjaan yang kurang menarik, dan belum
informasi bagi pembuat keputusan; sarana peningkatan
dihargainya para pengelola arsip. Kondisi itu diperparah
efisiensi
citra miring yang sering menempatkan bidang kearsipan
bukti eksistensi instansi. Sedangkan bagi kehidupan
operasional
instansi;
dan
menguatkan
sebagai “bidang pinggiran” di antara aktivitas-aktivitas
kebangsaan, kegunaan arsip antara lain meliputi: bukti
kerja lainnya. Sebagian orang beranggapan bahwa arsip
pertanggungjawaban / akuntabilitas nasional; rekaman
merupakan setumpuk kertas atau dokumen usang yang
budaya nasional sebagai memori kolektif dan prestasi
tidak terpakai sebagai hasil dari kegiatan rutinitas masa
intelektual bangsa; dan menjadi bukti sejarah.
lalu. Begitu pentingnya keberadaan arsip, penulis mengajak Persoalan mendasar yang dihadapi para pengelola
kepada abdi masyarakat untuk bersama-sama secara
kearsipan sebenarnya
sinergi lebih peduli terhadap keberadaan arsip sekaligus
bukan terletak pada sulitnya
menerapkan suatu sitem kearsipan, tetapi lebih pada
memelihara dan melestarikannya agar dapat diwariskan
bagaimana meyakinkan orang lain untuk mau menerapkan
selama beberapa generasi berikutnya dan dijadikan
sistem tersebut. Selama ini tidak sedikit lembaga atau
sebagai salah satu sumber informasi yang bermakna.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
klasik.
kantor yang meremehkan keberadaan arsip di kantornya, karena sebagian unsur pimpinan kurang memahami pentingnya arsip.
* Penulis adalah Anggota Fokatara - Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI) Cabang Jakarta Utara
37
KARSA
Peran Arsip Terbukti Menjadi Perekat bangsa Oleh: Djoko Utomo *
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
“Dari semua aset negara yang ada, arsip merupakan aset yang paling berharga. Ia merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan dilestarikan. Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan pelestarian terhadap arsipnya.” (Daugty, 1924)
38
P
ernyataan Daugty bukan tak beralasan. Alfaro
Kadang ia diartikan sebagai tembusan surat keluar yang
menyatakan, “pemerintah tanpa arsip ibarat
posisinya tidak penting. Tak ayal, tempatnya pun di urutan
tentara tanpa senjata, dokter tanpa obat,
terbawah. Padahal arsip sangatlah penting dalam pelaksanaan
petani tanpa benih, tukang tanpa alat. Arsip
kegiatan pemerintahan dan kehidupan berbangsa. Ini jelas
merupakan saksi bisu, tak terpisahkan, handal
diamanatkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
dan abadi, yang memberikan kesaksian terhadap keberhasilan,
Kearsipan yang merupakan penyempurnaan Undang-Undang
kegagalan, pertumbuhan dan kejayaan bangsa.” (Alfaro,
Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
1937).
Kearsipan. Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, arsip merupakan tulang punggung manajemen pemerintahan
Begitu pentingnya arsip, Mensesneg Moerdiono di era Orde
dan pembangunan. Ia menjadi bukti akuntabilitas kinerja
Baru menyadari, tanpa arsip, suatu bangsa akan mengalami
organisasi dan aparaturnya. Pendeknya, arsip itu alat bukti
sindrom amnesia kolektif dan akan terperangkap dalam
sah di pengadilan. Pada gilirannya akan menjadi memori
kekinian yang penuh dengan ketidakpastian. Tidaklah
kolektif jatidiri bangsa serta warisan nasional.
akan terlalu keliru jika dikatakan, kearsipan nasional suatu bangsa dapat dijadikan indikasi dari kekukuhan semangat
Tanggung Jawab Masa Depan
kebangsaannya (Moerdiono, 1996)
Tanggung jawab merawat, melestarikan arsip multak demi tegaknya eksistensi bangsa ini. Arsip harus dijaga dari
Kenyataan kini arsip sering hanya diartikan sebagai lembar/
pengrusakan (tampering), pengubahan (alteration), pemalsuan
onggok kertas usang tidak mempunyai arti. Ia hanya bagian
(falsification),
masa lampau tak terkait masa kini dan masa mendatang.
(deletion). Arsip konvensional informasinya melekat secara
korupsi
(corruption)
dan
penghapusan
KARSA
permanen pada médium aslinya sehingga autentisitasnya lebih gampang dilihat. Arsip mempunyai struktur (structure), isi (content), dan konteks (context). Konteks inilah yang sangat penting tetapi sering dilupakan. Sebaliknya, arsip elektronik senantiasa harus dikonversi dan dimigrasikan karena hardware dan software-nya cepat usang. Alasan ini mendorong setiap daerah memiliki kesadaran kolektif untuk merawat arsip. Ini menjadi amanah UndangUndang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. Amanah ini menyatakan, arsip merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan,
dan
perseorangan
dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Arsip dalam berbagai bentuk dan media artinya sangat luas, yaitu meliputi media kertas, media film, media komputer dan sebagainya. Penyebutan bentuk, misalnya arsip tekstual, arsip audio-visual, arsip kartografik dan kearsitekturan, arsip elektronik atau arsip digital. Arsip dibuat diciptakan bukan lebih penting lagi adalah bisa diakses sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kaidah kearsipan yang berlaku.
keempat, 3b) Rancangan Pasal 6 ayat (1) UUD 1945, 3c)
Perlu dicatat bahwa memperoleh informasi di Indonesia
Wilayah NKRI, 3d) Lambang Negara, menjadi sebuah fenomena
adalah merupakan hak asasi manusia yang dijamin konstitusi.
bagaimana perjalanan kerja dalam mempertahankan nilai
Selanjutnya memperoleh informasi publik dijamin Undang-
arsip.
Undang Keterbukaan Informasi Publik (Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Keterbukaan Informasi
Perlu kiranya diingatkan kembali bahwa arsip adalah
Publik). Publik perlu mendapatkan layanan yang baik dan ini
naskah. Hal ini berarti pula bahwa Naskah Undang-Undang
dijamin pula oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
Dasar 1945, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan
tentang Pelayanan Publik.
sebagainya adalah arsip, dan arsip-arsip yang disebut di atas adalah merupakan perekat atau simpul-simpul pemersatu
Pelestarian
arsip
bukan
sekadar
menyimpan.
Sejarah
bangsa. (bersambung)
keotentikan arsip membuktikan arsip menjadi peninggalan/ warisan luhur. Sebut saja, arsip : 1) Proklamasi Kemerdekaan
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
hanya sekadar untuk disimpan atau diarsipkan tetapi yang
* Penulis adalah Kepala ANRI Periode 2004-2009,
Indonesia, 2) Pancasila, 3) Undang-Undang Dasar 1945
Penasihat Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI),
yang meliputi: 3a) Rancangan Pembukaan UUD 1945 Alinea
Penasihat Masyarakat Peduli Arsip (MAPA)
39
OPINI
TIK Membuka Keniscayaan Enaknya Sistem Kearsipan Oleh: Ariadi A Rachim * sistem manajemen kearsipan akan membawa kemudahan melaksanakan tugas-tugas pengelolaan kearsipan, khususnya pekerjaan yang membutuhkan pelayanan untuk mendapat informasi data dan informasi dengan cepat dan mudah. Keniscayaan
TIK
mendenyutkan
implementasi
sistem
kearsipan dengan mempergunakan perangkat komputer yang serba «mak nyus» enak-cepat. Efek positif implementasi sistem kearsipan telah memungkinkan pengiriman data dan informasi bagi yang membutuhkan dapat ditemukan dengan cepat sehingga segala permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan cepat. Keniscayaan ini juga melahirkan evolusi budaya kerja bagi proses pengelolaan arsip. Sebut saja, peralihan penggunaan sarana kerja dari kertas menjadi elektronik alias paperless. Hal ini penting untuk diperhatikan karena sangat tidak
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
mudah merubah kebiasaan orang dalam bekerja yang sudah lama terbiasa memproses pekerjaan dengan kertas ( terutama yang masa kerja sudah di atas 15 tahun dari kondisi sekarang) kemudian harus membaca dan menganalisis
T
eknologi informasi komputer (TIK) bukan barang
suatu data/informasi dengan mempergunakan komputer.
baru lagi. Berbagai produk dan program aplikasi
Di sini untuk menggunakan komputer setiap orang perlu
digelindingkan ke antero celah kehidupan.
keterampilan dalam mengoperasikan komputer beserta alat-
Tak ayal, demi kemudahan dan percepatan
alat pendukungnya, baik itu perangkat keras dan perangkat
penyelesaian
lunak.
pekerjaan,
sejumlah
program
ditawarkan dalam berbagai ranah pekerjaan. Fenomena semakin enak bersamaTIK seperti menjadi mantra modern.
Kemudahan ini mendorong ketergantungan pada kekuatan
Masukkan, kumpulkan data, klasifikasikan,olah, hitung dan
program. Artinya, untuk lebih menjadi mudah dan cepat
abracadabra pekerjaan pun selesai dalam waktu singkat.
dalam memproses pekerjaan sehingga diperlukan peralatan
«Mantra» ini secara langsung mengubah pola perkembangan
sebagai penunjang kerja dalam implementasi pengelolaan
dan
arsip, dimana perangkat keras seperti scanner ( low dan
teknologi informasi (perangkat keras dan perangkat lunak)
40
kemajuan
manajemen
kearsipan.
Betapa
tidak,
OPINI
high speed), komputer, printer, ups dan alat backup data/
elektronik harus diberikan pengamanan, misalnya, setiap
arsip elektronik serta dalam sistem jaringan dibutuhkan pula
user yang masuk ke dalam sistem harus mempergunakan
tambahan peralatan seperti server, kabel jaringan, switch hub.
Password ( kata sandi) serta setiap arsip yang di disimpan secara elektronik juga diberikan kunci akses sekiranya setiap
Selain itu efeknya juga berimbas pada pengurangan sumber
orang akan mengakses arsip elektronik tersebut.
daya manusia. Sistem proses kerja sudah mempergunakan peralatan TIK berpengaruh pada jumlah orang ( jumlah akan
Kekurangannya, yakni tingginya ketergantungan kepada
berkurang) dalam mengerjakan dalam suatu pekerjaan.
sarana dan prasarana teknologi informasi membutuhkan
Yang perlu diperhatikan dalam memulai implementasi perlu
rutinitas kontrol atau pemeliharaan terhadap kondisi pada
juga dipikir terhadap SDM yang kena dampak implementasi
setiap peralatan yang dipergunakan dalam mendukung
teknologi informasi karena
butuh proses waktu yang
proses kerja sistem kearsipan. Sebut saja, hal yang rutin yang
lumayan lama untuk bisa dikatakan hasil yang positif terhadap
bisa dilakukan, misalnya backup data ke dalam alat backup
pengaruh teknologi informasi dalam sistem kearsipan.
data (misal harddisk, DVD, tape backup); monitoring server
Untuk hal ini dalam setiap implementasi sistem kearsipan
sudah berapa banyak alokasi dalam media penyimpanan yang
dibutuhkan tenaga pendampingan TIK yang selalu memberikan
sudah terpakai karena akan mengganggu kecepatan proses
bantuan setiap user dalam mengoperasikan sistem kearsipan
kerja komputer dalam menghasilkan informasi; periksa kabel
sehingga ketika ada masalah dalam pengoperasian sistem
jaringan jika implementasi sudah menggunakan pemakai
kearsipan setiap user tidak merasakan setiap masalah TIK
lebih dari satu.
dan komputer tidak terserang virus; kapasitas penyimpanan
dalam bekerja tidak menjadikan hambatan. Saat tuntutan dunia arsip membutuhkan SDM yang punya keperdulian tinggi terhadap TIK. Asal tahu
perkembangan teknologi informasi yang berjalan dengan
proses
Kelebihannya, yakni proses pencarian informasi lebih cepat
sangat cepat sehingga dibutuhkan komitment SDM yang juga
dan akurat. Dengan mempergunakan sarana prasarana
selau siap dan kreatif dalam mengikuti lajunya perkembangan
teknologi informasi segala proses kerja dikerjakan sistem
teknologi informasi serta selalu siap memberikan sosialisasi alih
komputer, di sini sistem perangkat lunak (sistem operasi, sistem
pengetahuan ( sharing knowledge) setiap saat kepada setiap
database serta aplikasi kearsipan) sudah di tentukan dalam
orang yang menjalankan proses kerja dalam implementasi
ketentuan dalam sistem manajemen kearsipan. Kemudahan
sistem kearsipan.
ini mendorong tempat penyimpanan lebih efisien. Alasannya, peralatan komputer membutuhkan area tempat yang sangat
Dukungan peralatan perangkat keras dan perangkat lunak
kecil tapi bisa menyimpan arsip dalam bentuk elektronik secara
hanya sebagai alat bantu dalam proses kerja manusia dalam
maksimal sehingga kondisi sekarang ini kecendrungan setiap
setiap organisasi untuk mendapatkan arsip/dokumen dengan
organisasi yang sudah mengoptimalkan sistem teknologi
lebih cepat dan mudah sehingga tujuan organisasi mencapai
informasi akan lebih memprioritaskan penyimpaan dokumen/
tujuannya secara efisien.Berhasil atau tidaknya implementasi
arsip dengan elektronik dan area kantor lebih dipergunakan
sistem kearsipan berbasis teknologi informasi akan tidak
untuk tempat kerja karyawan.
terlepas dari SDM yang merupakan unsur terpenting dalam setiap organisasi.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Aplikasi TIK bagi pekerjaan pengarsipan diakui memiliki kelebihan. Namun, bukan tidak memiliki kekurangan.
Keamanan data dan dokumen lebih terjamin. Sistem kearsipan yang sudah berbasis teknologi informasi secara otomatis setiap langkah dalam proses kerja arsip yang tersimpan secara
* Penulis adalah Anggota Fokatara - Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI) Cabang Jakarta Utara
41
INOVASI
Dari Katalog Kartu ke Katalog Online Oleh: Rachmi Yamini, S.Hum *
K
artu
katalog
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
menemukan
biasa informasi
digunakan
untuk
melalui sarana temu kembali informasi. Pemustaka juga
pustaka
yang
dapat mengetahui dan mengakses bahan perpustakaan yang
tersimpan dalam koleksi sebuah perpustakaan.
dimiliki perpustakaan melalui sarana temu kembali informasi.
Secara
pemustaka
Sarana temu kembali informasi yang banyak digunakan di
pustaka
perpustakaan antara lain indeks, bibliografi, dan katalog, baik
konvensional
yangmembutuhkan
para informasi
biasanya mencari di kotak/laci katalog.
yang tercetak berupa kartu maupun katalog online atau yang biasa disebut dengan OPAC (online public access catalogue).
Seriring laju percepatan pelayanan, kebutuhan pemustaka menjadi salah satu orientasi purnalayan perpustakaan.
Pengertian katalog perpustakaan
Wajar. Perpustakaan sebagai pusat informasi memiliki
Katalog itu sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu catalogus.
peran yang besar dalam menyebarkan bahan perpustakaan
Artin catalog itu daftar barang atau benda yang disusun
yang dimilikinya dan informasi yang terdapat di dalamnya.
untuk tujuan tertentu. Dalam ilmu perpustakaan, katalog
Penyebaran informasi tersebut, sarana temu kembali informasi
perpustakaan menurut Fatmi (2004) merupakan daftar
di perpustakaan harus diperbarui system layanannya.
berbagai koleksi perpustakaan yang disusun menurut daftar tertentu. Menurut Hunter (dalam Hasugian, 2009)
42
Perpustakaan dapat menyebarkan dan memberitakan kepada
katalog merupakan suatu daftar dari dan indeks ke suatu
pemustaka mengenai bahan perpustakaan yang dimilikinya
koleksi buku dan bahan lainnya. Gates (dalam Hasugian,
INOVASI
2009) mendefinisikan katalog perpustakaan sebagai suatu
perpustakaan yang dicarinya berdasarkan pengarang, judul,
daftar sistematis dari buku dan bahan-bahan lain di suatu
maupun subjeknya. Katalog perpustakaan juga berfungsi
perpustakaan. Informasi didalamnya,yakni deskriptif soal
sebagai alat komunikasi bagi suatu perpustakaan untuk
pengarang, judul, penerbit, tahun terbit, bentuk fisik, subjek,
menyampaikan dan menunjukkan kepada pemustaka apa
ciri khas bahan dan tempatnya.
saja koleksi atau bahan perpustakaan yang dimiliki oleh suatu perpustakaan.
Jadi, katalog perpustakaan merupakan suatu daftar tertentu yang mencantumkan nama pengarang, judul, impresum,
Dapat dikatakan juga, bahwa katalog perpustakaan berfungsi
kolasi, subjek dan ciri khas dari suatu bahan atau koleksi
sebagai daftar inventaris dari seluruh bahan pustaka
perpustakaan yang disusun sistematis menunjukkan informasi
yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Selain itu, katalog
tentang apa yang dimiliki suatu perpustakaan.
perpustakaan juga dapat membantu pemilihan sebuah buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya. Misalnya
Katalog mulai dikenal sejak tahun 245 SM. Penulis bibliografi
untuk membantu pustakawan dalam proses seleksi bahan
pertama yang mengatur perpustakaan berdasarkan pengarang
pustaka untuk pengadaan bahan pustaka agar tidak terjadi
dan subjeknya adalah Callimachus. Katalog perpustakaan
adanya duplikasi.
pertama bernama Pinakes yang berasal dari bahasa Yunani
Bentuk katalog perpustakaan
tahun 800-an, peprustakaan Islam abad pertengahan mulai
Bentuk katalog perpustakaan mengalami perkembangan
menggunakan katalog perpustakaan untuk menyusun
dari masa ke masa, terutama dari bentuk fisiknya. Katalog
buku-buku mereka berdasarkan kategorinya. Tahun 1595
perpustakaan memiliki berbagai macam bentuk, mulai dari
untuk kali pertama katalog dicetak berupa nomenklatur di
berbentuk lembaran kertas, kartu (card catalogue), buku
Leiden Perpustakaan Universitas. Katalog kartu pertama
(book catalogue), mikro (microform catalogue), dan saat ini
kali diciptakan tahun 1790 di Perancis pada masa Revolusi
ada yang berbentuk basis data di komputer atau katalog
Perancis. Perpustakaan Kongres mulai mendistribusikan kartu
online yang biasa dikenal dengan nama OPAC (Online Public
katalog tahun 1901. Katalog kartu tersebut terdiri dari tiga
Access Catalogue).
salinan, yaitu berdasarkan penulis, judul, dan subjek. Katalog perpustakaan berupa lembaran-lembaran kertas yang Tahun 1920 Melville Dewey mengembangkan sistem
lepas kemudian disatukan dan disampul disebut juga katalog
Klasifikasi Desimal Dewey untuk katalogisasi perpustakaan,
berkas. Bentuk katalog ini dibuat dari kertas manila berwarna
dan akhir tahun 1930-an, sistem numerik telah dilaksanakan
putih berukuran 10 x 20 cm. Ada pula yang dibuat dari satu
di hampir setiap perpustakaan di Amerika.Tahun 1956, Strout
halaman kertas folio yang dibagi menjadi 4 bagian.
mengumpulkan katalog perpustakaan di mana pada saat itu katalog sudah mempunyai bentuk dan fungsi seperti yang
Satu jilid bisa berisi sekitar 50-150 buah berkas, tergantung
kita kenal saat ini. Tahun 1967 diterbitkan peraturan atau
kebijakan perpustakaan. Katalog bentuk lembaran ini sudah
pedoman katalogisasi internasional, yaitu Anglo American
jarang digunakan saat ini, biasanya dimiliki oleh perpustakaan
Cataloguing Rules (AACR2).
lama
seperti
perpustakaan
peninggalan
Belanda
di
Indonesia.
Tujuan dan fungsi katalog perpustakaan Charles Amy Cutter pada tahun 1876 mengemukakan tujuan
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
kuno yang dalam bahasa Indonesia berarti meja. Sekitar
Selanjutnya, ada katalog perpustakaan yang berbentuk
katalog perpustakaan sebagai sarana temu kembali informasi
buku, atau disebut sebagai printed catalog atau katalog
yang digunakan pemustaka untuk menemukan bahan
tercetak. Buku katalog ini dapat dicetak sesuai kebutuhan
43
INOVASI
perpustakaan, bentuknya sederhana, mudah dibawa dan
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
disimpan, serta mudah disebarluaskan ke perpustakaan lain.
teknologi, saat ini muncul katalog berbentuk elektronik
Namun, apabila ada penambahan koleksi perpustakaan yang
yang sangat populer digunakan di perpustakaan jenis
baru atau pengurangan koleksi perpustakaan (misalnya hasil
apapun, biasa juga disebut dengan katalog online. Katalog
penyiangan), maka katalog tersebut harus segera diperbaharui.
ini disimpan dalam suatu basis data di komputer dan tidak
Permasalahannya adalah, biaya pembuatan buku katalog
perlu lagi disimpan dan disusun dengan sistematika tertentu
yang tidak murah dan lamanya proses pembuatan buku
seperti katalog bentuk lainnya. Katalog online lebih cepat dan
katalog ini tidak singkat. Bentuk buku juga cenderung mudah
lebih mudah diakses, menghemat tenaga dan biaya dalam
rusak, robek, basah, dan kurang fleksibel bagi pemustaka.
pembuatannya, dan hemat ruangan untuk penyimpanannya.
Katalog yang juga umum digunakan di perpustakaan yaitu
entri baru dapat dimasukkan setiap saat.
Apabila ada penambahan bahan perpustakaan, maka entrikatalog perpustakaan berbentuk kartu atau card catalogue. Katalog kartu umumnya berukuran 7.5 cm x 12.5 cm dan
Katalog online atau biasa disebut dengan OPAC (Online
berisi catatan deskripsi bibliografi yang mewakili bahan
Public Access Catalogue) telah mengubah sistem katalog
perpustakaan. Katalog kartu disimpan pada laci katalog yang
kartu. Dengan adanya sistem yang baru memungkinkan
disusun secara alfabetikal.
penyebaran data melalui komputer dan entri pencarian dapat ditemukembalikan dengan cepat melalui sistem OPAC.
Biasanya setiap bahan perpustakaan dibuatkan 3 jenis entri
Bahkan saat ini OPAC dapat diintegrasikan dengan kegiatan
katalog kartu, yaitu dari pengarang, judul, dan subjeknya.
perpustakaan lain seperti kegiatan sirkulasi, sehingga
Katalog kartu masih banyak digunakan oleh perpustakaan di
memungkinkan pemustaka untuk mengetahui apakah bahan
Indonesia hingga saat ini, misalnya saja Perpustakaan Nasional.
perpustakaan yang dicarinya tersedia di perpustakaan atau
Katalog kartu tergolong praktis, apabila ada penambahan
sedang dipinjam pemustaka lainnya.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
koleksi baru, katalog kartunya dapat disisipkan di jajaran kartu yang ada di laci katalog. Kebanyakan perpustakaan hanya
Sebelum OPAC muncul sekitar tahun 1970-an, katalog
membuatkan 1 salinan kartu katalog dari tiap entri bahan
perpustakaan yang paling luas digunakan adalah katalog
perpustakaan, sehingga apabila ada pemustaka yang sedang
berbentuk kartu. Seiring dengan perkembangan bentuk
menggunakan kartu katalog, pemustaka lainnya harus sabar
katalog
perpustakaan,
sejumlah
perpustakaan
menunggu. Bila ingin menggandakannya, maka perlu juga
mengkonversi katalog kartu dan beralih ke bentuk OPAC.
dipertimbangkan ruang penyimpanan yang terbilang tidak
Menurut Murphy (1995, 46), OPAC adalah katalog yang
sedikit apalagi untuk perpustakaan dengan koleksi yang
paling cocok saat ini digunakan di perpustakaan karena
banyak.
dianggap memiliki kelebihan dan keunggulan dibandingan
Katalog berbentuk mikro juga mulai dikenal setelah katalog
dan keunggulannya, tetap saja untuk menggunakan katalog
kartu. Katalog ini dibuat pada salah satu bentuk microfilm atau
ini memerlukan komputer yang apabila listrik padam, maka
microfische. Pembuatan katalog bentuk mikro ini memang
katalog online ini tidak dapat dipergunakan. Pertanyaannya
dengan katalog dalam bentuk lain. Dengan segala kelebihan
lebih minim biaya dan tidak membutuhkan banyak ruang
adalah, apabila sudah ada OPAC di perpustakaan masih
untuk penyimpanannya jika dibandingkan dengan katalog
perlukah kartu katalog di perpustakaan?
berbentuk buku dan kartu. Akan tetapi, katalog bentuk ini tidak banyak digunakan oleh perpustakaan, sehingga banyak pemustaka yang merasa kurang familiar dengan katalog
44
mulai
bentuk mikro ini.
* Penulis adalah Staf Bidang Pengembangan Koleksi BPAD Provinsi DKI Jakarta
KIAT
Asyiknya Mengelola Arsip Keluarga
R
umah dan kehidupan penuh dengan kenangan.
Kenangan milik diri sendiri, anak-anak, orang tua, kakek
nenek, saudara-saudara kita. Sekotak surat cinta suami kepada istri, album foto bersama teman-teman waktu
sekolah dulu, piagam penghargaan prestasi anak-
anak. Kenangan-kenangan ini, baik kenangan lama atau kenangan
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Oleh: Dini Dwi Utari, S.Sos *
baru. Semuanya penting dan harus dirawat, disimpan. Di sinilah letak pentingnya melestarikan semua kenangan itu sebagai warisan keluarga.
45
KIAT
Membuat arsip keluarga bisa menjadi kegiatan menyenangkan.
Setelah langkah ini ditempuh, maka tentukan arsip mana
Sebuah kegiatan yang dapat dilakukan seluruh anggota
yang akan disimpan dan mana yang tidak Tinjaulah semua
keluarga. Namun demikian, membuat kegiatan pengarsipan
bahan yang dimiliki di rumah, baik lama maupun baru.
ini menyenangkan
perlu dilakukan pendekatan dengan
Mulailah dengan melihat sekeliling rumah. Kemudian buatlah
tujuan dan metodologi spesifik. Perlu waktu dan persiapan
rincian ruangan demi ruangan, inventarisir semua item yang
dananya.
bisa menjadi arsip. Lalu putuskan apa yang perlu disimpan dan apa yang tidak perlu bagi keluarga. Buatlah catatan rinci
Langkah yang perlu ditempuh,yakni pertama, tentukan
sekaligus tempat penyimpanannya. Tentukan jenis folder, box
tujuan. Menentukan tujuan atau misi untuk arsip keluarga
dan perlengkapan lain yang Kita butuhkan. Untuk dokumen,
akan membuat keputusan kita terhadap arsip menjadi lebih
ukuran rata-rata kemungkinan sebesar kertas berukuran A4
mudah. Bila tujuannya jelas, kita dapat memutuskan apa yang
atau HVS. Untuk video, perhatikan jenis rekaman (8mm,
harus disimpan, apa yang harus dibuang, apa jenis bahan
VHS, DVD). Untuk foto, perhatikan ukurannya (4x6, 8x10,
arsip yang dibutuhkan dan bagaimana tempat penyimpanan
dll) dan jenisnya (slide, foto cetakan, foto copy). Jangan lupa
arsipnya, semua berbasis pada apa yang ingin dicapai.
memperhitungkan taksiran jumlah item. Dalam kegiatan pengarsipan ini penting untuk memilih item mana yang
Langkah kedua, rumuskan secara orientasi tujuan. Ini
paling ingin disimpan dan dilestarikan.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
bisa berupa: a) menata dokumen dan barang yang ada di rumah menjadi arsip yang mudah diakses dan dinikmati oleh
Tips untuk memutuskan arsip mana yang tidak perlu
seluruh anggota keluarga, b) mengumpulkan koleksi foto
disimpan:
dan kenang-kenangan yang menggambarkan silsilah atau
a. Ketika akan memutuskan item mana yang sebaiknya
sejarah keluarga, c) berbagi arsip dengan anggota keluarga
dimasukkan dalam arsip keluarga, tanyakan pada diri sendiri,
lain,d) mewariskan arsip kita kepada anggota keluarga, d)
“Apakah dengan menyimpan item ini akan mencapai tujuan
sebagai donasi arsip kita ke masyarakat, lembaga kearsipan,
saya?”
perpustakaan, museum atau sekolah.
b. Bayangkan item itu sepuluh tahun ke depan. Apakah masih
Contoh tujuan yang bisa menginspirasi : misi arsip keluarga
c. Gunakan aturan tiga. Pilihlah tiga item terbaik yang paling
berarti dan penting di masa itu? Kurniawan yakni mengumpulkan dan melestarikan dokumen,
representatif yang akan disimpan, karena kita tidak mungkin
gambar dan item-item yang mewakili momen-momen
menyimpan seluruh koleksi. Misalnya, koleksi CD Anda dalam
penting dalam kehidupan keluarga kami: Awang, Utari, Alif
satu bulan mencapai 10 buah, pilihah 3 buah saja yang paling
dan Salman.
Anda sukai, karena dalam satu tahun koleksi Anda saja sudah mencapai 36 buah!
Tujuan arsip keluarga Handoko adalah menjaga dokumen penting dan foto-foto yang merekam sejarah keluarga untuk
̋%
Dokumen
Misi kami adalah untuk menciptakan sebuah arsip berkualitas
̋%
̋%
Dokumen keuangan (misalnya: kuitansi, struk)
̋%
buku nikah)
profesional yang mendokumentasikan sejarah keluarga Sastroseputro dari tahun 1910
hingga saat ini sehingga
pantas untuk disumbangkan ke masyarakat luas melalui
46
Item-item yang dapat diarsipkan:
tujuan mendidik generasi masa depan keluarga.
lembaga kearsipan atau perpustakaan.
̋%
acara
penting
(dokumen
kelahiran,
pernikahan, kematian) Dokumen hukum (misalnya: sertifikat, akte kelahiran, Korespondensi (misalnya: surat, kartu pos, email) Buku harian
KIAT
̋%
Buku dan majalah (pada akhirnya menjadi koleksi
̋%
perpustakaan pribadi)
e.
Koleksi (perangko, kartu pos, karya seni)
Rekaman audio (misalnya: kaset, CD)
f.
Dokumen keuangan (asuransi, buku tabungan,
̋%
d. Aktivitas (di sekolah, kantor, organisasi)
̋%
Koleksi hobi (misalnya: perangko, kartu game)
̋%
Foto, slide dan negatif film Benda kenangan (misalnya: potongan tiket, kartu pos,
Dari sistem pengelompokan dan pelabelan seperti tersebut
̋%
surat cinta)
diatas, terlihat bahwa ada banyak cara fleksibel untuk
̋%
Digital file (misalnya: disket, foto digital)
̋%
Film dan rekaman video(VCD, DVD VHS, Beta)
̋%
investasi) g. Dokumen pribadi (akte kelahiran, sertifikat, paspor, buku nikah, informasi medis, surat wasiat)
Kliping berita dan koran
membuat kelompok penamaan arsip keluarga. Kita juga bisa
Pamflet dan iklan
mengkombinasikan kelompok penamaan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, bila ingin menggabungkan foto
Lakukan investigasi itu penting. Sementara langkah pertama
dan dokumen pernikahan menjadi satu arsip, kelompokan
dalam melakukan kegiatan pengarsipan keluarga adalah
dulu foto-fotonya, beri label “pernikahan”, kemudian jadikan
mengidentifikasi bahan yang ada di rumah, kita juga dapat
satu dengan dokumen lain dalam satu boks yang juga diberi
meminta kepada saudara atau teman untuk menambah
label “pernikahan”.
arsip keluarga. Kita juga dapat meminta masukan anggota 2.
Penyimpanan
yang sudah dibuat. Selain itu, kita dapat mengambil foto,
Ada beberapa prosedur sederhana yang apabila diikuti
membuat fotokopi atau scan digital. Bila masih membutuhkan
seluruhnya akan memperpanjang umur arsip keluarga,
bahan bagi pengembangan arsip, kita dapat menghubungi
diantaranya:
perusahaan tempat kita pernah bekerja, sekolah/tempat
a.
Perhatikan
suhu
dan
kelembaban
ruangan.
kursus, atau organisasi tempat kita beraktivitas. Kita juga
Dokumen harus disimpan di tempat kering, jauh dari
dapat menghubungi lembaga kearsipan daerah yang mungkin
saluran air atau masuknya air hujan. Kelembaban
menyimpan arsip kita.
yang ekstrem akan menambah tingkat kerusakan bahan berbasis kertas dan menyebabkan emulsi
Mengelola dan Menyimpan
pada foto, serta mendorong pertumbuhan jamur
Setelah memutuskan apa yang harus disimpan dan apa yang tidak, langkah selanjutnya adalah membuat sistem
dan serangga. b.
Waspadai serangan serangga dan hama. Kecoa,
pengelolaan arsip keluarga. Arsip yang tertata dengan baik
tikus, ngengat, jamur dan organisme lain suka
akan mudah ditemukan dan digunakan kembali, bahkan
mengkonsumsi kertas dan menimbulkan noda pada
di tahun-tahun mendatang. Kita juga harus menetapkan
arsip. Simpan arsip dalam keadaan bersih, bebas
metode apa yang akan dilakukan bila ingin menambahkan
debu, jauh dari tempat penyimpanan makanan
arsip di masa depan, supaya arsip kita tetap up to date.
atau pakaian. Tempat penyimpanan arsip harus diperiksa secara teratur untuk mendeteksi serangan
Langkah-Langkah Dalam Mengelola Arsip Keluarga:
serangga dan jamur. Pada lemari penyimpanan
1.
dapat dilakukan fumigasi ringan.
Pengelompokan dan Pelabelan berdasarkan: a.
Anggota keluarga (ayah, ibu, anak, kakek, tante, dll)
c.
Jauhkan dari cahaya, terutama sinar matahari. Idealnya dokumen dan foto harus disimpan dalam
b. Waktu (tahun, bulan)
ruangan gelap. Cahaya, terutama sinar matahari,
c.
akan meningkatkan tingkat kerusakan akibat
Peristiwa (liburan, ulang tahun, wisuda)
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
keluarga untuk pengembangan catatan inventarisasi barang
47
KIAT
kandungan asam yang ada pada produk kertas. Semakin rendah kualitas kertas, semakin cepat laju kerusakannya. Surat kabar, misalnya, bila ditinggalkan di bawah matahari, walaupun hanya sehari, akan berwarna kuning dan mulai rusak. d.
Sering-seringlah
membersihkan
debu
yang
menempel pada arsip. Kondisi arsip berdebu akan meningkatkan kemungkinan serangan serangga. Arsip harus disimpan dalam wadah tertutup, di dalam lemari buku atau filling cabinet. Pada arsip berdebu dapat dilakukan perawatan ringan, yaitu membersihkannya dengan menggunakan kuas. e.
Lakukan penanganan pada arsip yang rusak. Bila ada yang harus ditulis pada arsip, gunakan pensil, jangan pena untuk meminimalkan kerusakan akibat tinta.
f.
Penanganan pada arsip yang rusak sebaiknya dilakukan pada tempat yang besih, bebas debu,
g.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
h.
i.
j.
tidak terkena sinar matahari langsung dan jauh
kemudahan temu kembalinya. Database ini juga
dari sumber makanan.
menjadi alat kontrol pada saat kita akan memeriksa
Pada saat penanganan arsip yang rusak, jangan
kesesuaian antara data yang ada dengan faktual
menggunakan PVC, seal tape atau bahan asam
arsipnya. Dari database ini akan terlihat bila ada arsip
atau berminyak lainnya.
yang hilang atau bahkan bertambah. Database arsip
Usahakan
meminimalkan
tindakan
pada
keluarga dapat dibuat secara manual (dicatat pada buku
penanganan arsip yang rusak. Semakin banyak
pencatatan arsip) atau secara elektronik (komputer,
penangannya, semakin besar kemungkinan arsip
laptop, ipad, hp). Database ini akan sangat berguna bila
akan bertambah rusak.
arsip yang terkumpul jumlahnya banyak. Untuk arsip sering
yang tidak terlalu banyak, bila dirasa tidak perlu, tidak
sebaiknya difoto kopi dulu, dan foto kopinya itu
apa-apa tidak dibuat databasenya. Yang penting arsip
yang digunakan sebagai sumber referensi.
terkelola dengan baik dan mudah ditemukan ada saat
Hindari meminjamkan dokumen asli kepada orang
dibutuhkan.
Arsip
yang
pemakaiannya
termasuk
lain. Dokumen-dokumen itu adalah milik kita dan kita yang memutuskan apakah dokumen itu dapat
Tidak sulit mengelola arsip keluarga. Yang merasakan
dipinjamkan atau tidak. Penggunaannya pun harus
efektivitas dari pengelolaan arsip di rumah, tidak lain dan
dibatasi.
tidak bukan adalah diri sendiri dan keluarga. Sesungguhnya ini bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Asal ada niat, pasti
3.
Buatlah database arsip
ada jalan. Semoga berawal dari pengelolaan arsip di rumah
Setelah arsip disimpan pada tempat penyimpanan
akan tercipta masyarakat sadar arsip.
yang baik, buatlah database arsipnya. Database ini
48
akan memudahkan kita dalam melakukan pencarian
* Penulis adalah Staf Bidang Pembinaan, Sub Bidang
arsip. Karena prinsip dasar pengelolaan arsip adalah
Pembinaan Kearsipan BPAD Provinsi DKI Jakarta
WAHANA
Asbabulnuzul Sistem Kearsipan Oleh: Kamilliah Khair, S.Sos *
D
ari aspek urusan arsip, surat-surat masuk harus dilaporkan pada rapat umum tempat akan diputuskan setelah diproses dulu sebagai keputusan resmi rapat dicatat di dalam buku resolutie. Segala persiapan
mengenai penyajian surat-surat didalam rapat-rapat umum
dilakukan seorang sekretaris. Pelapor-pelapor, duta-duta, komisaris-komisaris dan segala pejabat pemerintah pusat lainnya yang mempunyai tugas khusus harus melapor secara lisan di depan rapat umum setelah penugasan selesai. Setelah laporan lisan tersebut, mereka harus menyerahkan secara tertulis apa yang telah diutarakan pada rapat umum biasanya berupa korespodensi dan jenis-jenis surat lain yang pernah diterima dan dikeluarkan dalam melaksanakan tugas.
Sistem pengaturan arsip negeri ini tak bisa lepas dari pengaruh Belanda. Bisa dimaklumi negeri kincir angin ini hingga sepuluh generasi bercokol di nusantara. Sejarah pengarsipan Belanda berakar pada Staten General/ dewan perwakilan negara-negara (masa republik) abad ke-16. Staten General badan pemerintahan tertinggi bekerja secara musyawarah.
Lampiran-lampiran khusus dari laporan ini membentuk suatu seri surat-surat dan disebut verbalen. Sebetulnya suatu verbal merupakan suatu laporan lisan yang dibahas dalam rapat umum Staten General yang akhirnya dapat berkembang menjadi suatu register dari surat-surat keluar dimana tersimpan pula surat-surat masuknya. Sesuatu yang diresolusikan dalam rapat Staten General mempunyai banyak lampiran berupa surat-surat masuk. Yang membentuk suatu bundel seri tersendiri disebut Lias. Lias ini dibagikan menurut
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
itu disertai segala hasil kegiatan administrasi mereka yang
asal tempatnya, misalnya Lias dalam negeri, Lias Admiraliteit, Lias VOC dan lain-lain. Jadi, Staten General Belanda memilki tiga seri arsip ialah buku Resolusi, Liassen dan verbalen.
49
WAHANA
Dari buku-buku Resolusi dibuat suatu indeks dari catatan pinggirannya yang berupa judul yang sering menyangkut tugas dan fungsi pemerintah. Indeks ini disusun secara alfabetis dan kemudian pada abad ke-18 dan ke-19 dijadikan semacam buku penunjuk terlepas dari buku resolusinya yang dapat memberi gambaran yang jelas dari kegiatan administrasi. Sistem penyusunan arsip seperti yang berasal dari Staten General Belanda ini dikenal sebagai Resolusie-Stelsel. Secara garis besar sistem ini dapat kita temukan kembali dalam arsip VOC yang tersimpan di Jakarta. Terciptanya dan tersusunnya arsip verbalen dari Staten General dikemudian menjadi sumber pengembangan dari suatu sistem kearsipan yang disesuaikan dengan kebutuhan administrasi di negeri Belanda terutama dalam penyesuaian dengan sistem pemerintah yang berubah menjadi kerajaan dan perkembangan administrasi modern. Pada abad ke-19 timbul kebutuhan untuk mengubah sistem verbal yang berasal dari administrasi Staten General dengan munculnya praktik pengeluaran Koninklijke Besluit. Penyatuan ini lama kelamaan muncul apa yang disebut dengan dossier atau dosir. Verbaalstelsel yang ditetapkan tahun 1823 membawa dua cara penyusunan baru, yaitu
pertama,
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
menyimpan arsip yang tidak diproses atau tidak dibutuhkan
50
untuk suatu tindakan administratif menurut urutan yang terdaftar di dalam agenda.Kedua,menyimpan arsip yang telah diproses menurut penanganan administratif pada tanggal penyelesaiannya atau pada tanggal surat keputusan (besluit) dikeluarkan.
Tahun 1868 diadakan perbaikan sistem kearsipannya dengan apa yang disebut indicateurstelsel. Sistem ini yang memperbaiki
Penyusunan baru ini mengalami banyak kesukaran terutama
sistem sebelumnya, yaitu mencatat di dalam agenda di bawah
terhadap lembaga-lembaga yang dalam pekerjaannya tidak
rubriek atau dossier mana arsip tersimpan. Menjelang abad
megambil banyak keputusan tapi lebih memberikan bimbingan
ke-20 perkembangan administrasi pemerintah Hindia Belanda
dan konsultasi. Dikemudian hari departemen dan lembaga-
menjadi semakin kompleks sehingga menuntut kebutuhan
lembaga yang merasa tidak sesuai dengan penyusunan tahun
akan suatu sistem kearsipan yang dapat memenuhi kebutuhan
1823 tersebut sehingga mereka melakukan pembaharuan
sebagai pendukung kegiatan administrasi pemerintah Hindia
tersendiri. Seperti juga di Inggris kemudian di negeri Belanda
Belanda. Pada masa itulah lebih memperkukuh penggunaan
sistem verbaal ini digabung dengan suatu pedoman kearsipan
Sistem Verbal di dalam kegiatan administrasi Hindia Belanda
tertentu yang membagi arsip-arsip di dalam rubriek dan
dibandingkan dengan penggunaan sistem kearsipan yang
dossier atau subject-file dan case-file.
lain seperti sistem agenda yang pada masa dekade itu masih
WAHANA
sering dipergunakan.
pengaturan arsip-arsip kotapraja. Ada beberapa penjelasan dossier antara lain :
Sistem dan Prosedur Pada dasarnya sistem kearsipan verbal tidak jauh berbeda dengan sistem kearsipan agenda, yaitu kedua sistem kearsipan tersebut memakai buku agenda untuk mencatat surat masuk dan surat keluar. Namun, pada sistem kearsipan verbal ini menggunakan sistem kelipatan 100. Selain itu pada sistem kearsipan verbal, surat masuk dan surat keluar dicatat dalam satu buku pencatat. Sedangkan pada sistem kearsipan agenda,
̋%
Onderweep Dossier yaitu suatu subject file yang mana
̋%
masalah-masalah dibagi menurut berbagai perihal.
̋%
berbagai urusan.
Object Dossier, yaitu suatu case-file yang terdiri dari Persoons
Dossier,
yaitu
kumpulan
berkas
yang
menyangkut seseorang.
̋%
Vervolg Dossier, yaitu suatu dossier yang terdiri dari
pencatatan surat masuk dan surat keluar dilakukan terpisah.
beberapa sub-dossier.
Perbedaan yang cukup signifikansi antara kedua sistem kearsipan tersebut adalah jika pada sistem kearsipan agenda
Penyusunan suatu dossier dapat berdasarkan kronologis
surat masuk dan surat keluar dipisahkan pemberkasannya,
(menurut urutan tanggal) atau berdasarkan sistematika
sedangkan dalam sistem kearsipan verbal, surat masuk
tertentu (misalnya suatu klasifikasi yang logis). Dalam
dan surat keluar yang saling terkait disatukan dalam
Pengaturan arsip berdasarkan dossier mutlak diperlukan
pemberkasannya.
adanya suatu pedoman klasifikasi masalah yang baik dan jelas.
arsip dalam pemberkasan berupa dossier. Dossier merupakan
Untuk mendapat gambaran mengenai panataan berdasarkan
suatu kumpulan arsip yang berisi suatu masalah yang didalam
sistem kearsipan verbal itu, dalam hal ini dapat diambil contoh
pemberkasannya dimulai dari awal suatu kasus sampai
penataan arsip dari Departement van Binnen Landsch Bestuur
akhirnya kasus tersebut selesai dikerjakan sebagai contohnya:
1910-1940 yang diserahkan menurut prosedur ke ANRI.
pembangunan suatu gedung mulai dari perencanaan
Arsip-arsip Departement van Binnen Landsch Bestuur pada
sampai selesainya pembangunan gedung tersebut (Dossier
saat diserahkan ke ANRI penataannya masih seperti pada
Pembangunan Gedung). Selain dossier pada sistem verbaal
masa dinamisnya. Departement van Binnen Landsch Bestuur
dikenal pula istilah rubriek dan seri. Rubriek adalah sekumpulan
pada saat itu telah menetapkan suatu pedoman registrasi,
arsip yang memiliki kesamaan masalah; sebagai contoh arsip-
terutama dalam mencatat surat masuk dan surat keluar.
arsip yang memiliki informasi mengenai pengangkatan anak. Arsip-arsip yang memiliki informasi mengenai pengangkatan
Pedoman
anak dikumpulkan menjadi satu.
klasifikasi tempat para pencatat harus mempertimbangkan
tersebut
sebenarnya
merupakan
pedoman
Sedangkan Seri merupakan sekumpulan arsip yang memiliki
surat keluar. Pokok masalah yang terdapat pada pedoman
kesamaan jenis; sebagai contoh arsip-arsip surat-surat
klasifikasi merupakan campuran dari masalah-masalah yang
keputusan gubernur atau bupati. Surat-surat keputusan
menyangkut tugas fasilitatif dan tugas substantif/tugas
gubernur dikumpulkan menjadi satu, surat-surat keputusan
penunjang dan tugas pokok. (bersambung)
penempatan suatu arsip, baik surat-surat masuk dan surat-
bupati dikumpulkan menjadi satu
kemudian disusun
berdasarkan tahun dan nomor keputusan. Tetapi, penataan
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Sistem kearsipan verbal ini memungkinkan terbentuknya
arsip berbentuk dossier lebih banyak dan prioritas untuk dipergunakan. Pengertian dossier dan pengembangannya dalam berbagai klasifikasi lebih diterapkan terutama pada
* Penulis adalah Staf Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Utara
51
WAHANA
Dari Mana Datangnya Perpustakaan Keliling Oleh: Mujiono, SPd, M.Hum * Awal abad ke-20 di Glasgow diselenggarakan pelayanan serupa walau ditujukan untuk masyarakat umum. Pelayanan yang dimulai tahun 1904 itu mempelopori timbulnya sejumlah perpustakaan keliling yang tersebar di seluruh Inggris, seperti misalnya Warrington Library (1974) dalam periode kerja sekali seminggu dan menggunakan kereta kuda, disusul Manchester Library yang sejak 1931 menyelenggarakan pelayanan semacam dengan menggunakan kendaraan bus yang sengaja diubah untuk kepentingan kegiatan perpustakaan keliling.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Setelah itu perkembangan perpustakaan keliling
52
Ide menggunakan kendaraan atau alat pengangkut untuk melayankan bahan perpustakaan secara rutin kepada pembaca dengan jalan membawa berkeliling mulamula timbul dari Inggris tahun 1859. Saat itu Mechanics Institution di Warrington Inggris bertujuan memperkenalkan pelayanan perpustakaan secara berkeliling.
R
uang lingkupnya terbatas di perguruan tinggi
di Inggris menjadi semakin bertambah pesat, sehingga pada tahun 1962 sudah terdapat 327 buah perpustakaan keliling yang tersebar di berbagai daerah di Inggris. Di Amerika, perpustakaan keliling timbul pertama kali atas ide dari Mary Titcomb, seorang pustakawan dari Washington Country Free Library di Hagerstown, Maryland. Tahun 1905 ia menugaskan Joshua Thomas
seorang
pesuruh
perpustakaan
untuk berkeliling melayani penduduk secara
tersebut. Kendaraan yang digunakan itu sejenis
langsung ke daerah pedesaan. Kendaraan yang
kereta kuda. Percobaan pelayanan perpustakaan
digunakan ialah sebuah kereta kuda yang dapat
keliling masa itu tidak begitu menarik perhatian
memuat 250 buah bahan perpustakaan. Joshua
masyarakat dan perpustakaan lain. Wajar, ide itu
Thomas mengelilingi provinsi Washington yang
tidak laku alias hanya digunakan untuk layanan baca-pinjam di
berpendudukan Ø 49.617 orang. Perpustakaan
Mechanics Institution.
keliling ini merupakan pelayanan tambahan dari
WAHANA
menggunakan
perahu
bermotor
yang
dinamakan
perpustakaan terapung sebab sebagian besar daerahnya merupakan daerah pantai yang tidak dapat didatangi melalui jalur darat. Sedangkan di Perancis, selain dengan mobil terdapat pula perpustakaan keliling dengan menggunakan perpustakaan umum Washington Country Free Library.
kereta api untuk melayani penduduk di sepanjang jalan dan
Usaha Mary Titcomb tersebut di atas banyak menarik perhatian
para pegawai kereta api.
perpustakaan lain yang tersebar di seluruh Amerika. Berturutturut perpustakaan keliling timbul di berbagai daerah di
Layanan perpustakaan keliling di Indonesia sudah ada sejak
negara bagian Amerika, antara lain: Plainfield Public Library
tahun 1972, yakni di Jakarta. Pada awalnya melalui Proyek
di Plainfield, Indiana tahun 1916 dengan menggunakan
Pembangunan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang
sebuah mobil Ford berkapitas Ø 400 bahan perpustakaan;
mencanangkan Perpustakaan Keliling sebagai salah satu bentuk
tahun 1919 Hibbing Public Library di Hibbing, Minnesota
layanan perpustakaan kepada masyarakat. Tujuan utamanya
yang melayani 20 desa disekitarnya dengan menggunakan
adalah mendekatkan informasi pada masyarakat desa, karena
kendaraan bus berkapasitas 1000 bahan perpustakaan; tahun
masyarakat desa belum mampu mencapai informasi dengan
1920 Evanston Public Library menggunakan truk berkapasitas
caranya sendiri (Perpustakaan Nasional RI: 2006).
500 bahan perpustakaan yang telah diubah khusus untuk Berdasarkan data Perpustakaan Nasional RI tahun 1992 jumlah
pelayanan ini dan sebagainya.
perpustakaan keliling pada waktu 1992 sudah mencapai 177 Perkembangan perpustakaan keliling di Amerika sangat pesat
unit yang tersebar di seluruh provinsi. Akan tetapi realisasi
dari 60 buah pada tahun 1937 tumbuh menjadi 603 pada
operasional kegiatan perpustakaan keliling sangat bervariasi
tahun 1950, 815 buah pada tahun 1956 dan kira-kira 2000
dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan
pada tahun 1965. Jumlah ini masih terus bertambah dengan
setiap daerah mempunyai kebijakan yang tidak sama dengan
pesat sampai saat ini. Perkembangan perpustakaan keliling
daerah lain dalam hal operasional perpustakaan keliling.
lain di seluruh dunia seperti Kanada (1930), Jepang (1940),
Pada tahun 2002 Perpustakaan Nasional RI mulai kembali
India (1953), Pakistan (1957), Nigeria (1958), Belgia (1959),
memberikan bantuan perpustakaan keliling untuk berbagai
Singapore (1959), Irak (1961), Malaysia (1962), dan Indonesia
daerah. Tahun anggaran 2003 Perpustakaan Nasional RI
(1972).
memberikan bantuan sebanyak 16 unit mobil perpustakaan keliling lengkap dengan koleksi. Tahun anggaran 2004
Kemajuan perpustakaan keliling bukan hanya ditandai
Perpustakaan Nasional RI memberikan bantuan mobil
dengan makin bertambahnya negara yang menyelenggarakan
perpustakaan keliling sebanyak 42 unit.
pelayanan itu, tetapi juga ditandai dengan berkembangnya jenis kendaraan untuk pelayanan tersebut. Semula kendaraan
Salah satu upaya yang mungkin bisa dilakukan untuk
yang digunakan adalah untuk melayani daerah jalan darat
meningkatkan citra dan manfaat layanan perpustakaan
(seperti kereta kuda, mobil, bus, dan lain lain) kemudian
keliling secara lebih optimal adalah dengan mendesain
digunakan kendaraan untuk melayani mereka yang hidupnya
perpustakaan
di sekitar daerah perairan atau daerah jalur kereta api (seperti
multifungsi, yaitu sebagai mobil perpustakaan keliling yang
perahu, kapal, kereta api).
melayani kebutuhan informasi masyarakat dan sekaligus
keliling
sebagai
mobil
perpustakaan
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
selain menjalar di Amerika, juga menjalar di negara-negara
juga sebagai mobil yang bisa memberikan sarana belajar Di
Norwegia,
sebagian
besar
perpustakaan
keliling
informal bagi masyarakat. Perpustakaan yang ada saat ini
53
WAHANA
memiliki dual format artinya koleksi yang dimiliki ada dua
Perpustakaan Elektronik Keliling. Layanan Perpustakaan
jenis, yaitu koleksi tercetak dan koleksi non-buku, dan kedua
Keliling yang ada saat ini diharapkan dapat lebih memberikan
jenis koleksi tersebut dapat dipinjamkan kepada pemustaka.
layanan lebih kepada pemustakanya apabila tidak ingin
Pendapat tersebut dikuatkan pernyataan Cummings (2009)
ditinggalkan oleh pemustakanya.
bahwa koleksi digital memberikan pelayanan yang sama pentingnya dengan perpustakaan keliling. Secara tidak
Hal tersebut seperti yang telah dilakukan di negara lain yang
langsung hal tersebut menyebabkan kenapa tidak hanya
telah memiliki layanan perpustakaan keliling yang jauh lebih
terdapat perpustakaan keliling yang berisi buku teks, tetapi
maju pada era digital seperti Wi-Fi, eBooks dan juga smart
juga perpustakaan elektronik keliling di mana koleksinya
phone.
berupa materi elektronik. Layanan perpustakaan telah berubah dengan transformasi Di Indonesia lahirnya Perpustakaan Elektronik Keliling
dalam komputasi dan jaringan. Peningkatan prevalensi
diawali dari adanya kebijakan pemerintah untuk menjadikan
genggam perangkat komputasi mobile seperti smart phone
internet agar dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat
dan web-enambled
dalam rangka menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa
perpustakaan dan layanan yang disediakan. Penelitiannya
berinformasi (well-informed).
ponsel investigasi berdampak pada
menelaah mengenai populasi pengguna perpustakaan dan potensi akademik menggunakan satu layanan, katalog
Perpustakaan
Nasional
RI
turut
berpartisipasi
untuk
perpustakaan,
dengan
perangkat
komputasi
mobile.
mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia antara lain
Perpustakaan harus memiliki pelayanan yang dapat di akses
dengan memberikan layanan Perpustakaan Elektronik Keliling.
pengguna perangkat genggam seperti smart phone.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
Keberhasilan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Layanan Perpustakaan Elektronik berbasis web bukanlah hal
menjadi sebuah “proyek percontohan” bagi perpustakaan-
baru. Hanson (2011) menyatakan , perpustakaan sudah lama
perpustakaan Indonesia yang merupakan binaan Perpustakaan
menjadi yang terdepan dalam dukungan untuk peningkatan
Nasional Republik Indonesia. (Salmubi; 2008).
akses jaringan internet, khususnya untuk penduduk Amerika yang tidak mampu di tempat terpencil.
Alasan
diadakannya
layanan
perpustakaan
elektronik
keliling adalah untuk dapat menjangkau sampai ke seluruh
Pemerintah Provinsi DKI melalui Badan Perpustakaan dan Arsip
wilayah;
sebagai
Daerah saat ini telah mengoperasikan 26 unit perpustakaan
sumber rujukan; meningkatkan kegemaran membaca bagi
keliling yang tersebar di lima Kantor Perpustakaan dan Arsip
masyarakat khususnya di tempat yang jauh dari perpustakaan;
Kota Administrasi. Sebagian dari unit perpustakaan keliling
memberdayakan masyarakat agar tidak gagap teknologi
tersebut telah dilengkapi dengan sarana TIK yang secara
(gaptek); mendukung pendidikan nasional; menjadikan
nasional dikenal dengan Perpustakaan Elektronik Keliling.
memberdayakan
teknologi
informasi
bangsa Indonesia bangsa yang informatif; mencerdaskan
Unit perpustakaan keliling melayani kebutuhan informasi
bangsa; dan untuk meningkatkan layanan menuju layanan
masyarakat Jakarta pada titik-titik layanan. Ada beberapa
prima.
“primadona” titik layanan unit perpustakaan keliling seperti Monumen Nasional dan lembaga pemasyarakatan.
Penerapan
perpustakaan
keliling
yang
dikembangkan
oleh Perpustakaan Nasional RI merupakan sebuah layanan perpustakaan
54
dengan
menggunakan
kendaraan
yaitu
Mobil Perpustakaan Keliling (MPK), Kapal Pustaka dan Bus
* Penulis adalah Kepala Subbid. Sistem Informasi BPAD Provinsi DKI Jakarta
WAHANA
Revolusi Elektronik, Mengapa Tidak ? Oleh: Ari Imansyah, S. Hum *
W
iFi (Wireless Fidelity) bukanlah barang baru. Sejak 2009 Telkom Speedy telah melayani kebutuhan pengaksesan internet dengan gam-
sangat bijak bila pemerintah menyediakan layanan ini di ruang-ruang publik secara gratis. Kenyataan tidak begitu. Ini pula yang mendorong Vini Mariyane Rosya mengeluhkan keberadaan WiFi. ( Di sini ada di sana ko ga?” Media Indonesia,Senin, 16 Januari 2012) . Menurut Vini Mariyane Rosya jaringan itu sudah menjadi basic need
bagi
masyarakat
WiFi
Jakarta.
Ketersediaan
akses
gratis di ruang publik Monas sejak 2009 sudah tersedia. Kenyataannya, WiFi yang telah ada tidak jelas keberlangsungannya. Padahal penyediaan kemudahan
terhadap informasi bagi masyarakat
merupakan salah satu kewajiban pemerintah daerah yang harus dipenuhi.
Dibandingkan
Kuala
Lumpur
dan
Singapura,
Jakarta sudah jauh tertinggal dalam penyediaan ketersediaan akses WiFi gratis. Jangan dibayangkan ketika kita pergi ke berbagai pusat hiburan yang banyak kafe/restoran yang menyediakan akses WiFi gratis sebagai penarik pengunjung. Keterbatasan
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
pang. Seiring aura layanan publik di era reformasi
WiFi gratis di ruang publik seharusnya dimaksimalkan Pemprov DKI Jakarta. Ketersediaan WiFi di ruang publik seperti halte busway, ruang terbuka hijau,
55
WAHANA
stasiun kereta api, halte bus, terminal dan perpustakaan
Perpustakaan harus melakukan transformasi dalam bentuk
merupakan tempat-tempat yang menjadi kewajiban Pemprov
layanan yang disediakan. Kesan kaku dan sumpek harus
DKI Jakarta.
segera dihilangkan dalam bentuk dan layanan perpustakaan. Jauhkan kesan tidak nyaman dalam perpustakaan dengan
Perpustakaan seharusnya melihat kondisi ini sebagai peluang
menyediakan pemilihan furniture yang tepat. Sediakan kursi-
mengembangkan layanan serta melakukan apa yang
kursi dangan tata bentuk yang menberikan kenyamanan
dinamakan “electronic revolution” (UNESCO Public Library
untuk duduk berlama-lama di perpustakaan.
Manifesto, 2007). Electronic revolution mengembangkan perubahan pada beberapa aspek antara lain teknologi,
Gunakan kreativitas warna dalam setting tembok dan
internet, media dan edutaiment (TIME). Keempat aspek ini
bangunan serta sediakan penerangan yang juga cukup baik
yang kini dirasakan sebagai kebutuhan dasar masyarakat
bagi pemustaka untuk mengakses koleksi perpustakaan.
informasi saat ini.
Hal yang juga harus diperhatikan yakni sirkulasi udara di perpustakaan. Kini perpustakaan tidak hanya cukup menjamin
Bentuk
dilakukan
ruang yang sejuk tetapi juga ruang yang harum dan sirkulasi
perpustakaan bisa dalam berbagai bentuk. Pertama satu
revolusi
elektronik
yang
dapat
udara yang sehat meskipun dengan beribu-ribu buku yang
hal yang pasti yakni ketersediaan akses internet yang baik.
ada di dalamnya.
Ketersediaan akses ini harus dijamin keberlangsungannya oleh perpustakaan. Misalnya, perpustakaan harus memiliki
Seiring kemajuan digitalisasi penyimpanan, ini mengharuskan
kalkulasi tepat terhadap bandwidth WiFi yang disediakan
perpustakaan memiliki keberagaman media akses dalam
dengan perkiraan rata-rata peranti yang akan mengakses.
layanannya. Ketersediaan piranti audio visual menjadi
Ini akan memudahkan akses bagi penggunaan piranti-piranti
keharusan di dalam perpustakaan. Ketersediaannya pun
seperti laptop, netbook, smart phone dan piranti tablet yang
harus dengan pendekatan edutaiment yang tepat. Tidak
terkoneksi WiFi.
lagi perpustakaan hanya menekankan aspek pendidikan
Selanjutnya dalam manifesto perpustakaan umum yang
harus dikembangkan dengan tepat sehingga menjauhkan
dikeluarkan UNESCO menyatakan perpustakaan merupakan
perpustakaan dari kesan kaku dan tidak nyaman.
Buletin Mantap edisi II Tahun 2012
dan mengenyampingkan aspek hiburan. Kedua aspek ini
tempat demokratis yang menyediakan akses informasi yang bebas bagi seluruh elemen masyarakat. Oleh karena
Dukung fasilitas audio visual dengan layanan yang bersifat
itu perpustakaan harus juga mengakomodasi ketersediaan
santai dan dekat dengan kebutuhan pemustaka. Misalnya,
personal computer bagi para pemustaka yang tidak memiliki
penerapan konsep kafe pada layanan perpustakaan sehingga
piranti teknologi pribadi.
pemustaka makan dan minum. Kondisi ini dipastikan
Personal computer yang disediakan pun harus yang sesuai
menikmati layanan kafe di pusat-pusat hiburan.
akan menyamankan pemustaka layaknya saat duduk dan dengan stardar kebutuhan pemustaka kini. Misalnya, Perpustakaan Universitas Indonesia tahun 2011 saja sudah
Sudah saatnya perpustakaan tampil dengan wajah barunya.
menyediakan 500 personal computer berbasis operating
Mendekatkan diri dengan keinginan masyarakat itu pilihan
system MAC OSX. Pemilihan perangkat komputer dengan
mutlak. Perpustakaan seperti kafe memang sedang ditunggu
spesifikasi seperti ini bukan tanpa alasan, namun terbukti
masyarakat. Alah bisa karena biasa.
dengan ketersediaan piranti komputer seperti ini memberikan manfaat kenyamanan pemustaka atas kerentanan terhadap
56
serangan virus komputer.
* Penulis adalah Staf Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu