Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Analisis Hujan September 2016 dan Prakiraan November, Desember 2016 dan Januari 2017 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Juli - September 2016) dan Prakiraan Tingkat Kekeringan tiga bulanan (September – November 2016) yang disusun berdasarkan data hasil pengamatan dari 85 stasiun/pos hujan, sampel yang digunakan untuk daerah prakiraan 26 stasiun/pos hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain berdasarkan masukan data tersebut, prakiraan sifat hujan dan curah hujan ini dibuat dengan mempertimbangkan dinamika atmosfer yang setiap pertengahan bulan dibahas dalam forum kajian iklim bulanan. Memperhatikan perkembangan dinamika atmosfer beberapa instansi meteorologi dunia termasuk BMKG memprakirakan periode bulan November 2016 - Januari 2017 kondisi curah hujan di wilayah DIY pada umumnya diprakirakan dalam kisaran di atas normal dibandingkan dengan kondisi normalnya. Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer, analisa data dan kondisi lokal D. I. Yogyakarta, maka prakiraan curah hujan pada bulan November 2016 curah hujan diprakirakan berkisar antara 70 - 415 mm dengan sifat hujan wilayah D. I. Yogyakarta seluruhnya bersifat Atas Normal (AN), bulan Desember 2016 curah hujan diprakirakan berkisar antara 154 - 441 mm dengan sifat hujan wilayah D. I. Yogyakarta seluruhnya bersifat Atas Normal (AN) dan bulan Januari 2017 diprakirakan berkisar 165 - 439 mm dengan sifat hujan seluruhnya bersifat Atas Normal (AN). Dari hasil analisis curah hujan September 2016 di wilayah D. I. Yogyakarta curah hujannya berkisar 50 - 762 mm dengan sifat hujan seluruh wilayah D.I Yogyakarta Atas Normal (AN). Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyusunan publikasi ini, segala kritik serta saran yang membangun kami harapkan.
Yogyakarta,
Oktober 2016
KEPALA
TONY AGUS WIJAYA, S.Si NIP. 197608021998031001
i
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... iii PENGERTIAN ......................................................................................................... iv I. RINGKASAN ........................................................................................................ 1 II. ANALISIS DAN PRAKIRAAN DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT .................... 3 A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT BULAN SEPTEMBER 2016…3 B. PRAKIRAAN LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT NOVEMBER 2016 – JANUARI 2017..…….…..….................................... 4 III. ANALISIS HUJAN SEPTEMBER 2016 .............................................................. 5 A. ANALISIS CURAH HUJAN SEPTEMBER 2016 ............................................. 5 B. ANALISIS SIFAT HUJAN SEPTEMBER 2016 ............................................... 6 C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM SEPTEMBER 2016 ........................... 7 IV. INDEKS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN …..……………….…....... 8 A. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE JULI - SEPTEMBER 2016…………….…….…………......……..…. 8 B. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE SEPTEMBER - NOVEMBER 2016….………………..……….…….. 9 V. PRAKIRAAN HUJAN NOVEMBER , DESEMBER 2016 DAN JANUARI 2017…. 11 A. PRAKIRAAN HUJAN NOVEMBER 2016………………………………………... 11 1. Prakiraan Curah Hujan November 2016……….…………………..…………. 11 2. Prakiraan Sifat Hujan November 2016……….………………...………………12 B. PRAKIRAAN HUJAN DESEMBER 2016………………….……………………...13 1. Prakiraan Curah Hujan Desember 2016...................................................... 13 2. Prakiraan Sifat Hujan Desember 2016……….………………………………...14 C. PRAKIRAAN HUJAN JANUARI 2017…..…………………….…………………. 15 1. Prakiraan Curah Hujan Januari 2017……………………..…………………….15 2. Prakiraan Sifat Hujan Januari 2017…………………………….….……………16
ii
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1a TABEL ANALISIS HUJAN BULAN SEPTEMBER 2016…….............. 17 Lampiran 1b. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOVEMBER 2016.................. 18 Lampiran 1c. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2016…….............19 Lampiran 1d. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN JANUARI 2017…………….…..20 Lampiran 1e. TABEL INDEKS SPI TIGA BULANAN (JULI - SEPTEMBER 2016)…21 Lampiran 2a. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT SEPTEMBER 2016. 22 Lampiran 2b. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN NOVEMBER 2016 – JANUAR 2017……. ………................................................................. 23 Lampiran 2c. PREDIKSI SUHU MUKA LAUT PERIODE NOVEMBER 2016 – JANUARI 2017..…………………….…….…..……..…………………… 24 Lampiran 2d. POLA ANGIN 850 MB PERIODE PERIODE NOVEMBER 2016 – JANUARI 2017……………….…………………..…….……………..….. 25 Lampiran 3a. ANALISIS CURAH HUJAN BULAN SEPTEMBER 2016.................... 26 Lampiran 3b. DISTRIBUSI SIFAT HUJAN BULAN SEPTEMBER 2016................... 27 Lampiran 3c. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE JULI - SEPTEMBER 2016.................................................. 28 Lampiran 4a. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE SEPTEMBER – NOVEMBER 2016…............................... 28 Lampiran 4b. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN NOVEMBER 2016................ 29 Lampiran 4c. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN NOVEMBER 2016................... 29 Lampiran 5a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN DESEMBER 2016................ 30 Lampiran 5b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN DESEMBER 2016................... 30 Lampiran 6a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN JANUARI 2017….………...... 31 Lampiran 6b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN JANUARI 2017………….…..... 31 Lampiran
7. FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS....... 32
iii
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
PENGERTIAN 1. EL NINO DAN LA NINA El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan dan atmosfer yang ditandai memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4) atau anomali suhu muka laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, sejauh mana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali suhu permukaan laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4). Fenomena La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat apabila diikuti dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia. 2. DIPOLE MODE Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut - atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu permukaan laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu permukaan laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. CURAH HUJAN Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1 m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. Curah Hujan 1 mm jumlahnya sama dengan 1 liter air hujan / m2
iv
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
4. CURAH HUJAN KUMULATIF SATU BULAN Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. 5. SIFAT HUJAN Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-rata atau normalnya selama periode 30 tahun (1981 – 2010) pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : a. Atas Normal (AN) : jika nilai perbandingannya b. Normal (N) : jika nilai perbandingan antara c. Bawah Normal (BN) : jika nilai perbandingannya
> 115% 85% - 115% < 85%
6. INTENSITAS CURAH HUJAN Kriteria intensitas curah hujan dibagi menjadi 5 kategori, yaitu : Hujan Sangat Ringan dengan intensitas 0 – 5 mm/hari Hujan Ringan dengan intensitas 6 – 20 mm/hari Hujan Sedang dengan intensitas 21 – 50 mm/hari Hujan Lebat dengan intensitas 51 – 100 mm/hari Hujan Sangat Lebat dengan intensitas >100 mm/hari 7. Standardized Precipitation Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya, dalam suatu periode waktu yang panjang. Nilai SPI dihitung menggunakan metoda statistik probabilistik distribusi gamma. Berdasarkan nilai SPI ditentukan tingkat kekeringan dan kebasahan dengan kategori sebagai berikut : a. Tingkat Kekeringan 1) Sangat Kering : Jika nilai SPI ≤ -2,00 2) Kering : Jika nilai SPI -1,50 s/d -1,99 3) Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 b. Normal
: Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99
c. Tingkat Kebasahan 1) Sangat Basah 2) Basah 3) Agak Basah
: Jika nilai SPI ≥ 2,00 : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49
v
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Kekeringan Meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dst). Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.
vi
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
I.
RINGKASAN
1. Indek Nino 3.4 pada bulan September 2016 menunjukkan nilai -0.62 atau berada pada kategori La Nina lemah, sedangkan Indek Dipole Mode menunjukkan nilai indek -1.02 atau pada kategori Dipole Mode negatif kuat. Kondisi suhu muka air laut pada bulan September 2016 untuk sebagian besar wilayah perairan Indonesia pada umumnya lebih hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya, demikian pula suhu muka air laut di selatan Pulau Jawa cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya yakni lebih hangat di atas 1.5°C. Kondisi tersebut dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia termasuk di wilayah DIY. Berdasarkan pantauan aktivitas MJO selama periode September 2016 menunjukkan bahwa MJO aktif di atas wilayah Indonesia utama selama periode tanggal 13 -19 September 2016. Kondisi tersebut berdampak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di DIY. Pola angin lapisan 850 mb bulan September 2016 di atas wilayah Pulau Jawa pada
umumnya
menunjukkan
pergerakan
angin
timuran
dan
adanya
pembentukan pola konvergensi di sekitar pantai barat Sumatera, kondisi tersebut dapat berdampak pada penumpukan massa udara di sekitar Pulau Jawa khususnya bagian tengah – barat. Kandungan uap air pada bulan September 2016 pada umumnya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi normalnya, terutama di atas Laut Jawa, sebagian besar Pulau Jawa dan kepulauan Maluku. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai anomali kandungan uap air yang bernilai positif. Pertumbuhan awan pada bulan September 2016 jika dibandingkan dengan kondisi normalnya telah terjadi peningkatan pertumbuhan awan di perairan selatan Pulau Jawa, sebagian besar Pulau Jawa bagian barat – tengah, kepulauan Maluku dan Papua. Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer – laut bulan September 2016 dapat menyebabkan sifat curah hujan pada bulan sifat 2016 di wilayah DIY pada kisaran normal – di atas normal. Beberapa instansi meteorologi dunia termasuk BMKG memprakirakan kondisi ENSO pada periode bulan November 2016, Desember 2016, Januari 2017 pada umumnya dalam kategori normal – La Nina lemah. Kondisi Dipole Mode pada periode bulan November 2016 diprakirakan pada kategori Dipole Mode negatif kuat, sedangkan pada bulan Desember 2016 – Januari 2017 dalam kategori normal. Kondisi suhu muka air laut pada bulan November 2016 di perairan
Pos Klimatologi Yogyakarta 1
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Indonesia pada umumnya akan cenderung lebih hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya, sedangkan bulan Desember 2016 – Januari 2017 akan terjadi peluruhan suhu muka air laut dimulai dari perairan Sumatera bagian barat sampai perairan Maluku meluruh mendekati normal. Suhu muka air laut di perairan selatan Pulau Jawa di bulan November 2016 diprakirakan lebih hangat 0.5°C – 2°C dan selanjutnya akan mengalami peluruhan hingga Januari 2017 menjadi lebih hangat 0.25°C – 0.5°C dibandingkan normalnya. Pola angin 850mb periode November 2016 - Desember 2016 – Januari 2017 menunjukkan pola konvergensi di sekitar wilayah ekuator dan bergerak ke selatan ekuator sekitar bulan Januari 2017. Kondisi tersebut dapat memicu peningkatan uap air di wilayah selatan ekuator, seiring masuknya musim penghujan di wilayah Indonesia. Berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer – laut pada periode bulan November 2016 - Desember 2016 – Januari 2017 maka kondisi curah hujan di wilayah DIY pada umumnya diprakirakan dalam kisaran normal - di atas normal dibandingkan dengan kondisi normalnya. 2.
Hasil analisis curah hujan di seluruh wilayah D. I. Yogyakarta pada bulan September 2016 berkisar 50 – 762 mm dengan sifat hujan seluruh D. I. Yogyakarta berkisar Atas Normal (AN). Analisis curah hujan ekstrim harian bulan Agustus 2016 dengan curah hujan lebih dari 100 mm kabupaten Bantul (Gedongan, Ringinharjo), Gunungkidul (BPP. Nglipar), Kulon Progo (Kokap).
3.
Prakiraan curah hujan bulan November 2016, diprakirakan berkisar 70 - 415 mm dengan sifat hujan wilayah D. I. Yogyakarta seluruhnya bersifat Atas Normal (AN).
4.
5.
Prakiraan curah hujan bulan Desember 2016, diprakirakan berkisar 154 - 441 mm dengan sifat hujan wilayah D. I. Yogyakarta seluruhnya bersifat Atas Normal (AN). Prakiraan curah hujan bulan Januari 2017, diprakirakan berkisar 165 - 439 mm dengan sifat hujan wilayah D. I. Yogyakarta seluruhnya bersifat Atas Normal (AN).
Pos Klimatologi Yogyakarta 2
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
II.
ANALISIS DAN PRAKIRAAN DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT
A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT BULAN SEPTEMBER 2016 Hal-hal yang perlu disampaikan dalam analisis meliputi analisis terhadap perkembangan El Nino/La Nina, Dipole Mode, kondisi sirkulasi angin, liputan awan, dan Suhu Permukaan Laut di Indonesia. 1. Perkembangan kondisi El Nino/La Nina Indeks Nino 3.4 pada bulan September 2016 bernilai -0.62 atau berada pada kategori La Nina Lemah. 2. Dipole Mode Indek dipole Mode pada bulan September 2016 menunjukkan nilai -1.02 atau pada kategori dipole mode negatif kuat, sehingga dapat berpotensi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Sumatera dan Pulau Jawa. 3. Sirkulasi angin Pola angin lapisan 850 mb bulan September 2016 di atas wilayah Pulau Jawa pada
umumnya
menunjukkan
pergerakan
angin
timuran
dan
adanya
pembentukan pola konvergensi di sekitar Pantai Barat Sumatera. 4. Liputan awan Pertumbuhan awan pada bulan September 2016 jika dibandingkan dengan kondisi normalnya telah terjadi peningkatan pertumbuhan awan disebagian besar di perairan selatan Pulau Jawa, sebagian besar Pulau Jawa bagian barat – tengah, kepulauan Maluku dan Papua. 5. Kondisi Suhu Permukaan Laut di Indonesia Kondisi suhu muka air laut pada bulan September 2016 untuk sebagian besar wilayah perairan Indonesia pada umumnya lebih hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya, sedangkan suhu muka air laut di selatan Pulau Jawa cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya yakni lebih hangat di atas 1.5°C.
Pos Klimatologi Yogyakarta 3
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
B. PRAKIRAAN LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE, SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN NOVEMBER 2016, DESEMBER 2016, JANUARI 2017 1. Prakiraan La Nina/ El Nino Berdasarkan prakiraan indek Nino3.4 periode bulan November 2016, Desember 2016, Januari 2017 yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga cuaca dan iklim seperti BMKG (Indonesia), NCEP (USA), JAMSTEC (Jepang) dan BoM (Australia) pada umumnya kondisi ENSO dalam kategori normal – La Nina. 2. Prakiraan Dipole Mode Berdasarkan hasil prakiraan indek Dipole Mode dari beberapa lembaga meteorologi dunia (BoM, Jamstec, NASA) dan BMKG, menunjukkan bahwa pada periode November 2016 kondisi Dipole Mode pada umumnya dalam kategori Dipole Mode negatif kuat dan pada bulan Desember 2016 – Januari 2017 dalam kondisi normal. 3. Kondisi suhu muka air laut pada bulan November 2016 di perairan Indonesia pada umumnya akan cenderung lebih hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya, sedangkan bulan Desember 2016 – Januari 2017 akan terjadi peluruhan suhu muka air laut dimulai dari perairan Sumatera bagian barat sampai perairan Maluku meluruh mendekati normal. Suhu muka air laut di perairan selatan Pulau Jawa di bulan November 2016 diprakirakan lebih hangat 0.5°C – 2°C dan selanjutnya akan mengalami peluruhan hingga Januari 2017 menjadi lebih hangat 0.25°C – 0.5°C dibandingkan normalnya. 4. Kondisi pola angin 850mb Pergerakan semu matahari menuju selatan ekuator berakibat pada perubahan pola angin lapisan 850mb. Pola angin 850mb periode November 2016, Desember 2016, Januari 2017 menunjukkan pola konvergensi di sekitar wilayah ekuator dan bergerak ke selatan ekuator sekitar bulan Januari 2017. Kondisi tersebut dapat memicu peningkatan uap air di wilayah selatan ekuator, seiring masuknya musim penghujan di wilayah Indonesia.
Pos Klimatologi Yogyakarta 4
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
III. ANALISIS HUJAN SEPTEMBER 2016 A. ANALISIS CURAH HUJAN SEPTEMBER 2016 Berdasarkan pengamatan curah hujan hingga dasarian II Oktober 2016 di seluruh wilayah D. I. Yogyakarta, disampaikan analisis curah hujan September 2016 sebagai berikut : CURAH HUJAN (mm)
0 - 20
21 - 50
51 - 100
KABUPATEN Kulon Progo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulon Progo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulon Progo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
101 - 150
Kulon Progo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulon Progo Sleman
151 - 200
Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulon Progo Sleman Kota Yogyakarta
201 – 300
Bantul Gunungkidul Kulon Progo
KECAMATAN Sebagian kecil Playen, Patuk, Nglipar, dan Wonosari. Sebagian kecil Playen, Patuk, Nglipar, dan Wonosari. Sebagian kecil Lendah dan Pengasih. Sebagian besar Sentolo. Sebagian kecil Ngemplak dan Kalasan. Sebagian besar Berbah dan Depok. Sebagian kecil kota Yogyakarta. Sebagian kecil Pleret, Sedayu, dan Pajangan. Sebagian besar Banguntapan, dan Piyungan. Sebagian kecil Playen, Patuk, Nglipar, dan Wonosari. Sebagian kecil Moyudan, Godean, Mlati, Ngaglik, Kalasan dan Berbah. Sebagian besar Gamping dan Ngemplak. Seluruh Prambanan. Sebagian besar kota Yogyakarta. Sebagian kecil Pajangan, Sewon, Banguntapan, Pleret, Piyungan, Dlingo, dan Jetis. Sebagian besar Sedayu. Seluruh Kasihan. Sebagian besar Kabupaten Gunungkidul. Sebagian kecil Kokap, Girimulyo, Pengasih, Nanggulan, Kalibawang, Galur, dan Lendah.
Pos Klimatologi Yogyakarta 5
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
301 - 400
Sleman Kota Yogyakarta
Sleman
Sebagian kecil Pandak, Pajangan, kota Bantul, Sewon, Banguntapan, Pleret, Jetis, dan Pundong. Sebagian besar Dlingo. Sebagian kecil Panggang, Playen, Patuk, Wonosari, Nglipar, Karangmojo, Semanu, dan Tepus. Sebagian kecil Kalibawang, Samigaluh, Nanggulan , Girimulyo, Pengasih, Galur, dan Lendah. Sebagian kecil Minggir, Seyegan, dan Tempel.
Kota Yogyakarta
-
Bantul Gunungkidul Kulon Progo 401 - 500
Sleman
Sebagian kecil Pandak, Sewon, Jetis, Bambanglipuro, dan Pundong. Sebagian besar Kota Bantul. Sebagian kecil Playen, Wonosari, Karangmojo, dan Nglipar. Sebagian kecil Kalibawang, Nanggulan, Pengasih, Galur, dan Lendah. Sebagian besar Girimulyo dan Samigaluh. -
Kota Yogyakarta
-
Bantul Gunungkidul Kulon Progo
>501
Sebagian besar Kabupaten Sleman kecuali Depok, Berbah, Prambanan, dan Kalasan. -
Bantul Gunungkidul
Sebagian kecil Pundong. Sebagian besar Pandak dan Bambanglipuro. Seluruh Srandakan, Sanden, dan Kretek. Sebagian kecil Wonosari, Semanu, dan Karangmojo.
B. ANALISIS SIFAT HUJAN SEPTEMBER 2016 Analisis sifat hujan pada bulan September 2016 di wilayah D. I. Yogyakarta sebagai berikut : SIFAT HUJAN KABUPATEN KECAMATAN
ATAS NORMAL (AN) >201%
151 – 200%
Bantul
Seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman. Seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta. Seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul. Sebagian besar Kabupaten Gunungkidul. Sebagian kecil Patuk, Nglipar, Playen dan Wonosari. -
Gunungkidul
-
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
116 – 150%
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta
Pos Klimatologi Yogyakarta 6
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
NORMAL (N) 85 – 115%
BAWAH NORMAL (BN) 51 – 84%
31 – 50%
0 – 30%
C.
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul
-
Gunungkidul
-
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
-
ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM SEPTEMBER 2016 Analisis curah hujan ekstrim harian pada bulan September 2016 di wilayah D. I. Yogyakarta adalah sebagai berikut :
KABUPATEN BANTUL GUNUNG KIDUL KULON PROGO SLEMAN
CURAH HUJAN LEBAT (50 - 100 mm/hari) Gedongan, Piyungan, Ringinharjo BPP. Nglipar, BPP. Panggang BPP. Panjatan, Gejagan, Gembongan, Kalibawang, Samigaluh Beran, Bronggang, Kolombo, Stageof Yogyakarta, Tempel
CURAH HUJAN SANGAT LEBAT (> 100 mm/hari) Gedongan, Ringinharjo BPP. Nglipar Kokap -
Pos Klimatologi Yogyakarta 7
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
IV.
INDEKS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN
A. Analisis Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Periode Juli - September 2016 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEKERINGAN
KABUPATEN /KOTA
SANGAT KERING
KERING
AGAK KERING
NORMAL Sebagian kecil Kecamatan Lendah dan sebagian besar Galur.
KULON PROGO
-
-
-
SLEMAN
-
-
-
-
KOTA YOGYAKARTA
-
-
-
-
BANTUL
-
-
-
Sebagian Kecamatan Srandakan.
-
Sebagian Kecamatan Patuk, Playen, Wonosari, Karangmojo, dan Nglipar.
GUNUNGKIDUL
-
-
2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI KABUPATEN
KULON PROGO
TINGKAT KEBASAHAN AGAK BASAH Sebagian kecil Kecamatan Pengasih, Nanggulan, Lendah dan Galur. Sebagian besar Kecamatan Panjatan. Seluruh Kecamatan Sentolo.
BASAH
SANGAT BASAH
Sebagian kecil Kecamatan Kokap. Sebagian Kecamatan Panjatan, Wates, dan Samigaluh. Sebagian besar Kecamatan Pengasih, Nanggulan, dan Girimulyo.
Sebagian kecil Kecamatan Pengasih, Nanggulan, dan Girimulyo. Sebagian Kecamatan Wates dan Samigaluh. Sebagian besar Kecamatan Kokap. Seluruh Kecamatan Kalibawang dan Temon. Sebagian kecil Kecamatan Tempel, Seyegan, Turi, Berbah, dan Kalasan. Sebagian besar Kecamatan Minggir, Pakem, Cangkringan, dan Prambanan.
SLEMAN
-
Sebagian besar Kabupaten Sleman.
KOTA YOGYAKARTA
-
Seluruh Kota Yogyakarta.
Pos Klimatologi Yogyakarta 8
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
KABUPATEN
TINGKAT KEBASAHAN AGAK BASAH
BASAH
SANGAT BASAH
BANTUL
Sebagian kecil Kecamatan Srandakan, Sanden, Dlingo, dan Jetis.
Sebagian besar Kabupaten Bantul.
Sebagian kecil Kecamatan Srandakan, Bambanglipuro, dan Kretek. Sebagian Kecamatan Pandak, Sanden, Banguntapan, dan Piyungan.
GUNUNGKIDUL
Sebagian kecil Kecamatan Playen, Patuk, nglipar, Semin, Karangmojo, Semanu, dan Wonosari. Sebagian besar Kecamatan Panggang dan Ngawen.
Sebagian besar Kabupaten Gunungkidul.
Sebagian kecil Kecamatan Paliyan, Wonosari, dan Patuk.
B. Prakiraan Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Periode September – November 2016 1. Prakiraan Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI KABUPATEN /KOTA
TINGKAT KEKERINGAN SANGAT KERING
KERING
AGAK KERING
NORMAL
KULON PROGO
-
-
-
-
SLEMAN
-
-
-
-
KOTA YOGYAKARTA
-
-
-
-
BANTUL
-
-
-
GUNUNGKIDUL
-
-
-
Sebagian kecil Kecamatan Bambanglipuro, dan Banguntapan. Sebagian besar Kecamatan Bantul, Jetis, Sewon, dan Pleret. -
Pos Klimatologi Yogyakarta 9
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
2. Prakiraan Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI KABUPATEN
TINGKAT KEBASAHAN AGAK BASAH
BASAH
SANGAT BASAH
Sebagian kecil Kecamatan Samigaluh, Kokap, dan Pengasih. Sebagian besar Kecamatan Sentolo, Girimulyo. Seluruh Kecamatan Nanggulan dan Kalibawang.
Sebagian kecil Kecamatan Girimulyo, dan Sentolo. Sebagian besar Kecamatan Kokap, Pengasih, dan Samigaluh. Seluruh Kecamatan Temon, Wates, Panjatan, Galur, dan Lendah.
SLEMAN
Sebagian kecil Kecamatan Moyudan, Seyegan, dan Mlati. Sebagian besar Kecamatan Godean dan Gamping.
Sebagian besar Kabupaten Sleman.
Sebagian kecil Kecamatan Berbah. Sebagian besar Kecamatan Prambanan.
KOTA YOGYAKARTA
Sebagian besar Kota Yogyakarta.
Sebagian kecil Kota Yogyakarta.
BANTUL
Sebagian kecil Kecamatan Pandak, bantul, Bambanglipuro, Pundong, Dlingo, Pleret, Piyungan, dan Sewon. Sebagian besar Sedayu, Pajangan, Banguntapan, dan Jetis. Seluruh Kecamatan Kasihan.
Sebagian kecil Kecamatan Sedayu, Pajangan, Pandak, Bambanglipuro, Pundong, Jetis, Pleret, dan Banguntapan. Sebagian besar Kecamatan Dlingo, dan Piyungan.
Sebagian kecil Kecamatan Pajangan, Pundong dan Piyungan. Sebagian besar Pandak, dan Bambanglipuro. Seluruh Kecamatan Srandakan, Sanden, dan Kretek.
Sebagian besar Kabupaten Gunungkidul.
Sebagian kecil Kecamatan Nglipar, Karangmojo, Semanu, Tepus, Paliyan dan Patuk. Sebagian besar Kecamatan Wonosari.
KULON PROGO
GUNUNGKIDUL
-
Sebagian kecil Kecamatan Patuk, Nglipar, Wonosari, dan Playen.
-
Pos Klimatologi Yogyakarta 10
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
V. PRAKIRAAN HUJAN NOVEMBER, DESEMBER 2016 DAN JANUARI 2017 A. PRAKIRAAN HUJAN NOVEMBER 2016 1. Prakiraan Curah Hujan November 2016 CURAH HUJAN (mm)
101 - 150
151 - 200
KABUPATEN Kulon Progo
-
Sleman
-
Kota Yogyakarta
-
Bantul
Sebagian kecil Jetis, Pundong, dan Dlingo.
Gunungkidul
-
Kulon Progo
-
Sleman
-
Kota Yogyakarta
-
Bantul
Sebagian kecil Sewon, Bantul, Bambanglipuro, Pundong, Jetis, dan Dlingo.
Gunungkidul
-
Kulon Progo
-
Sleman 201 - 300
Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulon Progo
Sleman 301 - 400
KECAMATAN
Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulon Progo
Sleman
Sebagian kecil Berbah dan Kalasan. Sebagian besar Prambanan. Sebagian kecil Piyungan, Pajangan, Sewon, Jetis, Pleret, Dlingo, Pundong, Bambanglipuro, Bantul, dan Pandak. Sebagian kecil Nglipar. Sebagian besar Patuk. Sebagian kecil Sentolo, Pengasih, Wates, Lendah, dan Galur. Sebagian besar Girimulyo, Nanggulan, dan Panjatan. Sebagian kecil Depok, Kalasan, Prambanan, Minggir dan Mlati. Sebagian besar Berbah, Moyudan, dan Godean. Sebagian kecil Kota Yogyakarta. Sebagian kecil Sedayu, Pajangan, Kasihan, Jetis, Pundong, Kretek, Bambanglipuro, dan Pandak. Sebagian besar Banguntapan, Piyungan, Pleret, dan Dlingo. Sebagian besar Kabupaten Gunungkidul Sebagian kecil Nanggulan Girimulyo, Kulonprogo, Pengasih, Wates, dan Panjatan. Sebagian besar Kalibawang, Sentolo, Lendah, dan Galur. Sebagian kecil Tempel, Seyegan, mlati, Godean, dan Moyudan. Sebagian besar Minggir, Ngaglik, Ngemplak, Kalasan,
Pos Klimatologi Yogyakarta 11
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
401 - 500
Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta
Sebagian kecil Bambanglipuro. Sebagian besar Sedayu, Kasihan, Pajangan, Pandak, dan Kretek. Seluruh Sradakan dan Sanden. Sebagian kecil Paliyan, Playen. Patuk, Nglipar, dan Wonosari. Sebagian besar Panggang. Sebagian kecil Girimulyo, Kalibawang, dan Pengasih. Sebagian besar Kokap dan Wates. Seluruh Temon dan Samigaluh. Sebagian kecil Mlati, Ngaglik dan Ngemplak. Sebagian besar Tempel, dan Seyegan. Seluruh Sleman, Turi, Pakem, dan Cangkringan. -
Bantul
-
Gunungkidul
-
Bantul
Gunungkidul
Kulon Progo
Sleman >501
dan Depok. Sebagian besar Kota Yogyakarta.
2. Prakiraan Sifat Hujan November 2016 SIFAT HUJAN
ATAS NORMAL ( AN ) >201%
151 – 200%
116 – 150%
NORMAL ( N ) 85 – 115%
BAWAH NORMAL ( BN ) 51 – 84%
31 – 50%
KABUPATEN
KECAMATAN
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
Seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman. Seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bantul. Seluruh kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. -
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta
-
Pos Klimatologi Yogyakarta 12
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
0 – 31%
Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
B. PRAKIRAAN HUJAN DESEMBER 2016 1. Prakiraan Curah Hujan Desember 2016 CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN Kulon Progo Sleman
201 - 300
Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulon Progo
Sleman 301 - 400
Kota Yogyakarta Bantul
Gunungkidul
Kulon Progo
Sleman 401 - 500
Kota Yogyakarta
Bantul
Gunungkidul
KECAMATAN Sebagian Pundong, Bambanglipuro, Pandak, Sewon dan Dlingo. Sebagian besar Jetis dan Bantul. Sebagian kecil Kokap, Pengasih, Wates, Sentolo, Lendah, dan Galur. Sebagian besar Girimulyo, Nanggulan, dan Panjatan. Sebagian kecil Minggir dan Seyegan. Sebagian besar Godean. Seluruh Moyudan. Sebagian kecil Sedayu, Sewon, Pajangan, Bantul, Pandak, Bambanglipuro, Kretek, Jetis, dan Pleret. Sebagian besar Pundong, Dlingo, dan Piyungan. Sebagian kecil Semanu, Wonosari, Nglipar, dan Ngawen. Sebagian besar Patuk, Playen, Tepus. Seluruh Panggang, dan Paliyan. Sebagian kecil Panjatan, Wates, Pengasih, Kulon Progo, Girmulyo, Samigaluh, dan Nanggulan. Sebagian besar Kalibawang, Sentolo, Lendah, dan Galur. Sebagian kecil Godean, Gamping, Mlati, Seyegan, Turi, Ngemplak, Prambanan, dan Berbah. Sebagian besar Minggir, Pakem, Cangkringan, Kalasan, dan Depok. Sebagian Kota Yogyakarta. Sebagian kecil Sewon, Jetis, Piyungan, Pundong, dan Bambanglipuro. Sebagian besar Sedayu, Pajangan, Pleret, Pandak, dan Kretek. Seluruh Srandakan, Sanden, dan Banguntapan. Sebagian kecil Patuk, Playen, dan Tepus. Sebagian besar Ngawen, Nglipar, Wonosari, dan Semanu. Seluruh Semin, Karangmojo, Ponjong, dan Rongkop.
Pos Klimatologi Yogyakarta 13
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Kulon Progo
Sleman >501
Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
Sebagian kecil Wates, Pengasih, Girimulyo dan Kalibawang. Sebagian besar Kokap dan Samigaluh. Seluruh Temon. Sebagian kecil Minggir, Depok, Kalasan, Ngemplak, dan Pakem. Sebagian besar Gamping, Mlati, Seyegan, Turi, dan Ngaglik, serta seluruh Tempel, dan Sleman. Sebagian Kota Yogyakarta Sebagian kecil Sedayu, Pajangan, dan Sewon. Seluruh Kasihan. -
2. Prakiraan Sifat Hujan Desember 2016 SIFAT HUJAN
ATAS NORMAL ( AN ) >201%
151 – 200%
116 – 150%
NORMAL ( N ) 85 – 115%
BAWAH NORMAL ( BN ) 51 – 84%
31 – 50%
0 – 31%
KABUPATEN
KECAMATAN
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
Seluruh Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sleman. Seluruh Kecamatan di Kota Yogyakarta. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bantul. Seluruh Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. -
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul
-
Pos Klimatologi Yogyakarta 14
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Gunungkidul
C. PRAKIRAAN HUJAN JANUARI 2017 1. Prakiraan Curah Hujan Januari 2017 CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN
Sleman
Sebagian kecil Pajangan, Sewon, Jetis, Bambanglipuro, dan Pajangan. Sebagian besar Bantul. -
Kota Yogyakarta
-
Bantul
-
Gunungkidul
-
Kulon Progo
201 - 300
Kulon Progo
Sleman 301 - 400
Kota Yogyakarta Bantul
Gunungkidul
Kulon Progo
Sleman 401 - 500
Kota Yogyakarta
Sebagian kecil Kokap, Pengasih, Wates, Galur, dan Lendah. Sebagian besar Girimulyo, Nanggulan, dan Sentolo. Seluruh Panjatan. Sebagian kecil Berbah, Kalasan, Minggir, dan Seyegan. Sebagian besar Prambanan, Godean dan Gamping. Seluruh Moyudan. Sebagian kecil Kota Yogyakarta. Sebagian kecil Pandak, Bambanglipuro, Pundong, Bantul, dan Sewon. Sebagian besar Pajangan, Jetis, Dlingo, dan Piyungan. Seluruh Sedayu dan Kasihan. Sebagian kecil Playen dan Nglipar. Sebagian besar Patuk. Sebagian kecil Sentolo, Girimulyo, Nanggulan, dan Samigaluh. Sebagian besar Kokap, Pengasih, Wates, Lendah, dan Galur. Seluruh Temon dan Kalibawang. Sebagian kecil Godean, Gamping, Tempel, Seyegan, Sleman, Berbah, Prambanan, dan Kalasan. Sebagian besar Minggir, Mlati, dan Ngaglik. Sebagian kota Yogyakarta.
Gunungkidul
Sebagian kecil Pajangan, Pundong, Jetis, Dlingo, Piyungan, dan Sewon. Sebagian besar Pandak, Bambanglipuro, Pleret, dan Banguntapan. Seluruh Srandakan, Sanden, dan Kretek. Sebagian besar Kabupaten Gunungkidul.
Kulon Progo
Sebagian besar Samigaluh.
Bantul
Kota Yogyakarta
Sebagian besar Kabupaten Sleman kecuali Minggir, Moyudan, Godean, Gamping, dan Prambanan. Sebagian kecil Kota Yogyakarta.
Bantul
Sebagian kecil Banguntapan, Pleret, dan Jetis.
Gunungkidul
Sebagian kecil Patuk, Playen, Ngawen, Semim, Semanu
Sleman >501
KECAMATAN
Pos Klimatologi Yogyakarta 15
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
dan Wonosari. Sebagian besar Nglipar dan Karangmojo.
2. Prakiraan Sifat Hujan Januari 2017 SIFAT
KABUPATEN
KECAMATAN
HUJAN
ATAS NORMAL ( AN ) >201% 151 – 200%
116 – 150%
NORMAL (N) 85 – 115%
BAWAH NORMAL (BN) 51 – 84%
31 – 50%
0 – 31%
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
Seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman. Seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bantul. Seluruh kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
Pos Klimatologi Yogyakarta 16
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 1a TABEL ANALISIS HUJAN BULAN SEPTEMBER 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Rata-Rata Normal Maksimum Minimum Analisis September 2016 Nama Curah Curah Curah Curah Curah Kabupaten/Stasiun Hujan Hujan Hujan Tahun Hujan Tahun Hujan H H SH (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
1. BANTUL Dlingo Gandok Gedongan Ngetal Piyungan Ringinharjo
34 29 24 26 16 31
29 25 20 22 14 26 -
39 33 28 30 18 36
420 515 227 290 156 559
2010 2010 2010 2010 2010 2010
26 2 2 290 12 7
1998 2004 1990 2010 1999 2013
329 X 762 X 218 403
17 X 15 X 15 14
AN X AN X AN AN
45 14 24 30 32
38 12 20 25 27 -
52 16 28 34 37
355 159 404 369 311
2010 1992 2010 2010 2010
2 22 2 2 2
1993 1995 1989 1981 1999
579 209 209 50 208
11 16 11 12 15
AN AN AN AN AN
51 32 53 24 33 41 81 25
43 27 45 20 28 35 69 21 -
59 37 61 28 38 47 93 29
481 249 360 239 360 253 447 262
1992 2010 2010 2010 2010 2010 1986 2010
4 3 13 2 8 0 9 0
2004 1993 2005 2013 (2x) 2005 (3x) 2012 2013 (2x) 2001
263 X 432 155 369 263 590 X
9 X 18 13 16 18 14 X
AN X AN AN AN AN AN X
31 42 49 64 38 59 45
26 36 42 54 32 50 38 -
36 48 56 74 44 68 52
415 316 495 687 525 398 470
2010 2010 1984 2010 2010 2010 2010
1 1 5 0 4 2 1
2007 2013 2004 2015 2008 2007 (2x) 2004
320 315 173 X X 241 311
18 12 18 X X 18 16
AN AN AN X X AN AN
2. GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar BPP. Paliyan BPP. Panggang BPP. Playen BPP. Ponjong
3. KULON PROGO BPP. Panjatan Brosot Gejagan Gembongan Kalibawang Kokap Samigaluh Singkung
4. SLEMAN Beran Bronggang Kolombo Ledoknongko Ngentak Stageof Yogyakarta Tempel Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya X = Data belum masuk
Pos Klimatologi Yogyakarta 17
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 1b TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOVEMBER 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Rata-Rata Normal Maksimum Minimum Prakiraan November 2016 Nama Curah Curah Curah Curah Curah Hujan Kabupaten/Stasiun Hujan Hujan Hujan Tahun Hujan Tahun Sifat Hujan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) 1. BANTUL Dlingo 184 156 - 212 680 2008 13 1997 277 - 368 AN Gandok 205 174 - 236 602 1998 22 2009 309 - 410 AN Gedongan 245 208 - 282 1426 1995 30 1982 369 - 490 AN Ngetal 70 60 - 81 265 2013 11 2009 106 - 140 AN Piyungan 150 128 - 173 346 1999 7 1997 226 - 300 AN Ringinharjo 104 88 - 120 590 2014 93 2015 157 - 208 AN 2. GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 202 172 - 232 588 1995 6 1984 304 - 404 AN BPP. Paliyan 222 189 - 255 640 2008 35 1990 334 - 444 AN BPP. Panggang 240 204 - 276 845 2000 9 1994 361 - 480 AN BPP. Playen 250 213 - 288 918 1998 11 2015 376 - 500 AN BPP. Ponjong 202 172 - 232 470 2008 19 1982 304 - 404 AN 3. KULON PROGO BPP. Panjatan 181 154 - 208 762 1983 5 2006 273 - 362 AN Brosot 239 203 - 275 620 1995 6 2006 360 - 478 AN Gejagan 264 224 - 304 614 2008 70 2002 397 - 528 AN Gembongan 251 213 - 289 590 2000 1 1997 378 - 502 AN Kalibawang 274 233 - 315 510 2011 24 2006 412 - 548 AN Kokap 362 308 - 416 1084 2000 7 1982 544 - 724 AN Samigaluh 389 331 - 447 946 1987 12 2006 585 - 778 AN Singkung 204 173 - 235 499 1986 24 1997 307 - 408 AN 4. SLEMAN Beran 285 242 - 328 750 2008 22 2006 429 - 570 AN Bronggang 301 256 - 346 684 1998 33 2005 453 - 602 AN Kolombo 232 197 - 267 727 1983 6 2006 349 - 464 AN Ledoknongko 415 353 - 477 1123 2011 46 2006 624 - 830 AN Ngentak 225 191 - 259 465 2012 53 1997 339 - 450 AN Stageof Yogyakarta 249 212 - 286 668 2008 8 2006 375 - 498 AN Tempel 337 286 - 388 789 1981 62 2006 507 - 674 AN Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya
Pos Klimatologi Yogyakarta 18
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 1c TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Rata-Rata Nama Curah Kabupaten/Stasiun Hujan (mm) 1. BANTUL Dlingo 272 Gandok 343 Gedongan 327 Ngetal 219 Piyungan 249 Ringinharjo 154 2. GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 309 BPP. Paliyan 272 BPP. Panggang 291 BPP. Playen 319 BPP. Ponjong 326 3. KULON PROGO BPP. Panjatan 257 Brosot 337 Gejagan 391 Gembongan 368 Kalibawang 333 Kokap 408 Samigaluh 390 Singkung 244 4. SLEMAN Beran 417 Bronggang 351 Kolombo 373 Ledoknongko 441 Ngentak 277 Stageof Yogyakarta 437 Tempel 415
Normal Curah Hujan (mm)
Maksimum Minimum Curah Curah Hujan Tahun Hujan Tahun (mm) (mm)
231 - 313 292 - 394 278 - 376 186 - 252 212 - 286 131 - 177
995 1248 1578 722 995 917
2007 2007 1995 1995 2007 2007
3 132 72 20 100 21
263 - 355 231 - 313 247 - 335 271 - 367 277 - 375
772 586 785 667 597
2015 1995 2014 2007 1987
218 - 296 286 - 388 332 - 450 313 - 423 283 - 383 347 - 469 332 - 448 207 - 281
853 858 549 620 551 732 631 683
354 - 480 298 - 404 317 - 429 375 - 507 235 - 319 371 - 503 353 - 477
1115 561 987 821 644 689 837
Prakiraan Desember 2016 Curah Hujan (mm)
Sifat Hujan
2000 1991 1991 2006 2001 1997
314 - 408 395 - 515 377 - 491 253 - 329 287 - 374 178 - 231
AN AN AN AN AN AN
7 79 97 27 108
1979 2000 1994 2009 1988
356 - 464 314 - 408 336 - 437 368 - 479 376 - 489
AN AN AN AN AN
1985 1995 2012 1996 2012 1984 2004 1987
60 68 138 112 158 72 75 74
1997 1986 2008 1997 1988 2009 2001 1994
297 - 386 389 - 506 451 - 587 424 - 552 384 - 500 470 - 612 449 - 585 282 - 366
AN AN AN AN AN AN AN AN
1987 1999 1984 1990 2007 2007 1984
129 118 116 61 19 228 79
2001 2001 2009 2001 2001 2009 2001
481 - 626 405 - 527 430 - 560 508 - 662 320 - 416 504 - 656 478 - 623
AN AN AN AN AN AN AN
Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya
Pos Klimatologi Yogyakarta 19
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 1d TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN JANUARI 2017 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Rata-Rata Normal Maksimum Nama Curah Curah Curah Kabupaten/Stasiun Hujan Hujan Hujan Tahun (mm) (mm) (mm) 1. BANTUL Dlingo 261 222 - 300 995 2008 Gandok 380 323 - 437 1248 2008 Gedongan 349 297 - 401 955 2012 Ngetal 296 252 - 340 851 2005 Piyungan 272 231 - 313 995 2008 Ringinharjo 165 140 - 190 907 2013 2. GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 378 321 - 435 1056 1991 BPP. Paliyan 342 291 - 393 1081 1987 BPP. Panggang 348 296 - 400 778 1988 BPP. Playen 420 357 - 483 1068 1987 BPP. Ponjong 373 317 - 429 697 1986 3. KULON PROGO BPP. Panjatan 227 193 - 261 825 1986 Brosot 351 298 - 404 695 2001 Gejagan 350 298 - 402 563 2013 Gembongan 301 256 - 346 487 1999 Kalibawang 345 293 - 397 582 1987 Kokap 370 315 - 425 689 2002 Samigaluh 380 323 - 437 747 1991 Singkung 267 227 - 307 727 1987 4. SLEMAN Beran 360 306 - 414 654 2011 Bronggang 399 339 - 459 639 1984 Kolombo 439 373 - 505 1631 1987 Ledoknongko 404 343 - 465 700 1983 Ngentak 281 239 - 323 606 1983 Stageof Yogyakarta 247 210 - 284 495 2013 Tempel 394 335 - 453 654 1987
Minimum Prakiraan Januari 2017 Curah Curah Hujan Tahun Sifat Hujan Hujan (mm) (mm) 29 92 132 60 126 91
1997 1992 2007 2007 2010 1997
301 - 392 438 - 570 402 - 524 341 - 444 314 - 408 191 - 248
AN AN AN AN AN AN
90 99 224 27 125
1978 2007 1989 1978 1982
436 - 567 394 - 513 401 - 522 484 - 630 430 - 560
AN AN AN AN AN
103 161 104 124 104 89 178 132
2004 2007 2007 2007 2008 (2x) 1982 1986 2003
262 - 341 405 - 527 403 - 525 347 - 452 398 - 518 426 - 555 438 - 570 308 - 401
AN AN AN AN AN AN AN AN
70 163 63 137 92 216 82
2007 2007 2007 2007 2007 2004 2007
415 - 540 460 - 599 506 - 659 466 - 606 324 - 422 285 - 371 454 - 591
AN AN AN AN AN AN AN
Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya
Pos Klimatologi Yogyakarta 20
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 1e TABEL ANALISIS INDEKS SPI TIGA BULANAN (JULI - SEPTEMBER 2016) DAN PRAKIRAAN INDEKS SPI TIGA BULANAN (SEPTEMBER – NOVEMBER 2016) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
INDEKS INDEK ANALISIS SPI PRAKIRAAN NOMOR NAMA KABUPATEN NAMA STASIUN AGUSTUS SPI OKTOBER 2016 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
BANTUL
GUNUNG KIDUL
KULON PROGO
SLEMAN
Potorono Ringinharjo Dlingo Ngetal Gedongan Piyungan Gandok Nglipar Paliyan Panggang Playen Ponjong(wonodoyo) Brosot Gejagan Gembongan Singkung Kalibawang Kokap Panjatan Pamigaluh Bronggang Stageof yogya Kolombo Ngentak Ngepos Tempel Ledoknongko
2 1.7 1.3 X 1.7 1.9 1.5 X 1.5 1.4 X 1.7 0.53 1.2 0.92 X 2.5 2.3 X X 1.7 2 1.6 X X X 2.1
X 0.61 1.4 1.3 1.2 1.5 1.2 1.7 1.9 1.2 1.1 1.4 0.16 -0.11 0.45 X X 1.1 X 1.5 1.7 1.4 1.4 X 1.3 1.2 1.3
Keterangan : X = Data belum masuk
Pos Klimatologi Yogyakarta 21
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 2a ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT SEPTEMBER 2016
Keterangan : Anomali OLR negative pertumbuhan awan semakin banyak. Anomali OLR positif pertumbuhan awan semakin sedikit Keterangan : Anomali Kandungan Air negative kandungan air rendah. Anomali Kandungan Air Positif kandungan air semakin tinggi. Pos Klimatologi Yogyakarta 22
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 2b PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN NOVEMBER, DESEMBER 2016, DAN JANUARI 2017 Prakiraan ENSO dari BMKG dan Institusi Internasional
Prediksi Indian Ocean Dipole Mode
Pos Klimatologi Yogyakarta 23
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 2c PREDIKSI SUHU MUKA LAUT PERIODE NOVEMBER 2016 – JANUARI 2017
Pos Klimatologi Yogyakarta 24
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 2d POLA ANGIN 850 MB PERIODE NOVEMBER 2016 – JANUARI 2017
Pos Klimatologi Yogyakarta 25
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 3a
Lampiran 3b
Pos Klimatologi Yogyakarta 26
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 3c
Lampiran 4a
Pos Klimatologi Yogyakarta 27
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 4a
Lampiran 4b
Pos Klimatologi Yogyakarta 28
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 5a
Lampiran 5b
Pos Klimatologi Yogyakarta 29
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 6a
Lampiran 6b
Pos Klimatologi Yogyakarta 30
Buletin Edisi Oktober Tahun 2016
Lampiran 7a
FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS
FORMAT : MMYYYYD CH1 CH2 CH3 CH4 CH5 CH6 CH7 CH8 CH9 CH10 Kirim ke : MM YYYY D CH
0822 4200 9760 (BMKG YOGYAKARTA)
= BULAN = TAHUN = DASARIAN (a = tgl 1 s/d 10; b = tgl 11 s/d 20; tgl 21 s/d 30/31 = curah hujan
Contoh : Nama Propinsi Nama Kabupaten Nama Stasiun Bulan Tgl 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
CH 2 X 16 -
Tgl 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
: D.I Yogyakarta : Sleman : Bronggang : Agustus 2009 CH 35 3
Tgl 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
CH 0 12 -
Format mengirim data ch pada dasarian 1 Bronggang 062009a - - - - 2 – x – 16 – Format mengirim data ch pada dasarian 2 Bronggang 062009b - - - - - 35 - - - 3 Format mengirim data ch pada dasarian 3 Bronggang 062009c - - 0 - - - 12 - - Data dasarian I sudah harus terkirim paling lambat tanggal 12, dan dasarian II paling lambat tanggal 22, serta dasarian III paling lambat tanggal 2 pada bulan berikutnya.
Pos Klimatologi Yogyakarta 31