Buletin Bulan Januari Tahun 2016
PENGANTAR Analisis Hujan Desember 2015, Analisis Indeks Kekeringan Tingkat Kekeringan dan Kebasahan periode Oktober - Desember 2015 dan Prakiraan Februari, Maret dan April 2016 disusun berdasarkan data hasil pengamatan dari 85 stasiun/pos hujan, yang diambil sampel untuk daerah prakiraan sekitar 27 stasiun/pos hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain berdasarkan masukan data tersebut, prakiraan sifat hujan dan curah hujan ini dibuat dengan mempertimbangkan dinamika atmosfer yang setiap pertengahan bulan dibahas dalam forum kajian iklim bulanan. Memperhatikan perkembangan dinamika atmosfer Desember 2015 kondisi Indeks Nino 3.4 berkisar antara 2.4 – 2.7 atau berada pada kategori El Nino Kuat, sedangkan Dipole Mode dibawah 0.4 atau pada kategori normal, SST di perairan wilayah Indonesia pada umumnya lebih hangat dibandingkan normalnya kecuali di perairan barat Papua dan perairan Maluku, sedangkan SST di perairan selatan Pulau Jawa cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer diatas dan kondisi lokal D. I Yogyakarta, dengan kondisi alam untuk bagian barat dan utara berupa dataran tinggi/pegunungan (Pegunungan Menoreh dan Gunung Merapi), bagian timur dan selatan yaitu berupa dataran rendah, perbukitan dan pantai, sedangkan bagian tengah yaitu Kota Yogyakarta berupa dataran rendah, maka diprakirakan curah hujan pada bulan Februari 2016 berkisar 170 - 457 mm dengan sifat hujan sebagian besar Normal (N) sebesar 51.85% dan sebagian kecil Bawah Normal (BN) berkisar 48.14%, bulan Maret 2016 curah hujan diprakirakan berkisar 153 – 332 mm dengan sifat hujan seluruh wilayah D.I Yogyakarta bersifat sebagian besar bersifat Normal (N) berkisar 62.96%, sebagian kecil bersifat Bawah Normal (BN) berkisar 37.04%, April 2016 curah hujan diprakirakan berkisar antara 25 – 313 mm dengan sifat hujan wilayah D.I Yogyakarta sebagian besar bersifat Atas Normal (AN) sebesar 59.25% dan sebagian kecil bersifat Normal (N) berkisar 40.75% . Dari hasil analisis curah hujan Desember 2015 di wilayah D.I Yogyakarta curah hujannya berkisar 97 - 899 mm dengan sifat hujan sebagian besar berkisar Bawah Normal (BN) sebesar 48.16%, Normal (N) sebesar 25.92% dan Atas Normal (AN) sebesar 25.92%. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyusunan publikasi ini, segala kritik serta saran yang membangun kami harapkan.
Yogyakarta,
Januari 2016
KEPALA
TONY AGUS WIJAYA, S.Si NIP. 197608021998031001
i
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
DAFTAR ISI Halaman PENGANTAR .......................................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... iii PENGERTIAN ......................................................................................................... iv I. RINGKASAN ........................................................................................................ 1 II. ANALISIS DAN PREDIKSI DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT ........................ 3 A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT DASARIAN III DESEMBER 2015 ......................................................................................... 3 B. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT FEBRUARI - APRIL 2016……………………………..... ............................4 III. ANALISIS HUJAN DESEMBER 2015 ................................................................. 5 A. ANALISIS CURAH HUJAN DESEMBER 2015 ............................................... 5 B. ANALISIS SIFAT HUJAN DESEMBER 2015 .................................................. 6 C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM DESEMBER 2015 .............................. 7 IV ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE OKTOBER - DESEMBER 2015…………..……………………………………………8 V. PRAKIRAAN HUJAN FEBRUARI , MARET DAN APRIL 2016 ............................ 10 A. PRAKIRAAN HUJAN FEBRUARI 2016 .......................................................... 10 1. Prakiraan Curah Hujan Februari 2016 ......................................................... 10 2. Prakiraan Sifat Hujan Februari 2016............................................................ 10 B PRAKIRAAN HUJAN MARET 2016 ................................................................ .12 1. Prakiraan Curah Hujan Maret 2016 ............................................................. .12 2. Prakiraan Sifat Hujan Maret 2016 ................................................................ .13 C. PRAKIRAAN HUJAN APRIL 2016 .................................................................. .14 1. Prakiraan Curah Hujan April 2016 ............................................................... .14 2. Prakiraan Sifat Hujan April 2016.................................................................. .15
ii
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1a TABEL ANALISIS HUJAN BULAN DESEMBER 2015 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...............................................16 Lampiran 1b. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN FEBRUARI 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA................................................17 Lampiran 1c. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ..............................................18 Lampiran 1d. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ..............................................19 Lampiran 1e. TABEL INDEKS SPI TIGA BULANAN (OKT – DES 2015)………. …20 Lampiran 2a. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT DESEMBER 2015...21 Lampiran 2b. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN FEBRUARI- APRIL 2016 …..............22 Lampiran 3a. ANALISIS CURAH HUJAN BULAN DESEMBER 2015 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA...............................................23 Lampiran 3b. DISTRIBUSI SIFAT HUJAN BULAN DESEMBER 2015 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ..............................................23 Lampiran 3c. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE OKTOBER - DESEMBER 2015…………...........................................24 Lampiran 4a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN FEBRUARI 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ..............................................24 Lampiran 4b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN FEBRUARI 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ..............................................25 Lampiran 5a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MARET 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ..............................................25 Lampiran 5b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN MARET 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...............................................26 Lampiran 6a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN APRIL 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...............................................26 Lampiran 6b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN APRIL 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...............................................27 Lampiran
7. FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS.......28 iii
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
PENGERTIAN 1. EL NINO DAN LA NINA El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan dan atmosfer yang ditandai memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4) atau anomali suhu muka laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, sejauh mana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali suhu permukaan laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4). Fenomena La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat apabila diikuti dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia. 2. DIPOLE MODE Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut - atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu permukaan laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu permukaan laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. CURAH HUJAN Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1 m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. Curah Hujan 1 mm jumlahnya sama dengan 1 liter air hujan / m2 iv
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
4. CURAH HUJAN KUMULATIF SATU BULAN Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. 5. SIFAT HUJAN Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-rata atau normalnya selama periode 30 tahun (1981 – 2010) pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : a. Atas Normal (AN) : jika nilai perbandingannya b. Normal (N) : jika nilai perbandingan antara c. Bawah Normal (BN) : jika nilai perbandingannya
> 115% 85% - 115% < 85%
6. INTENSITAS CURAH HUJAN Kriteria intensitas curah hujan dibagi menjadi 5 kategori, yaitu : Hujan Sangat Ringan dengan intensitas 0 – 5 mm/hari Hujan Ringan dengan intensitas 6 – 20 mm/hari Hujan Sedang dengan intensitas 21 – 50 mm/hari Hujan Lebat dengan intensitas 51 – 100 mm/hari
Hujan Sangat Lebat dengan intensitas >100 mm/hari
7. Standardized Precipitation Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya, dalam suatu periode waktu yang panjang. Nilai SPI dihitung menggunakan metoda statistik probabilistik distribusi gamma. Berdasarkan nilai SPI ditentukan tingkat kekeringan dan kebasahan dengan kategori sebagai berikut : a. Tingkat Kekeringan 1) Sangat Kering : Jika nilai SPI ≤ -2,00 2) Kering : Jika nilai SPI – 1,50 s/d -1,99 3) Agak Kering b. Normal c. Tingkat Kebasahan 1) Sangat Basah 2) Basah 3) Agak Basah
: Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 : Jika nilai SPI ≥ 2,00 : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49
v
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
Kekeringan Meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dst). Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.
vi
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
I.
RINGKASAN
1. Indeks Nino 3.4 pada bulan Desember 2015 berkisar antara 2.4 – 2.7 atau berada pada kategori El Nino Kuat, sedangkan Dipole Mode dibawah 0.4 atau pada kategori normal. Kondisi anomali suhu muka air laut (SST) pada bulan Desember 2015 di perairan wilayah Indonesia pada umumnya lebih hangat dibandingkan normalnya kecuali di perairan barat Papua dan perairan Maluku, sedangkan SST di perairan selatan Pulau Jawa cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya. Pada bulan Desember 2015, kondisi angin lapisan 850 mb menunjukkan pergerakan angin baratan dari Benua Asia menuju Benua Australia, dimana terjadi Borneo Vortek (pusat tekanan rendah) di sekitar Kalimantan. Konsentrasi massa air terkonsentrasi di atas wilayah Indonesia bagian utara ekuator (Selat Karimata). Liputan awan pada bulan Desember 2015, menunjukkan penurunan pertumbuhan awan di Indonesia bagian Timur dan peningkatan di bagian Barat jika dibandingkan dengan kondisi normalnya. Sedangkan pertumbuhan awan di atas Pulau Jawa cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normalnya. Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer – laut pada bulan Desember 2015, memungkinkan kondisi curah hujan pada bulan Desember 2015 akan berada pada kisaran normal. Kondisi ENSO pada periode bulan Februari - Maret 2016 diprediksikan dalam kategori sedang dan bulan April 2016 diprediksikan dalam kategori lemah. Kondisi Dipole Mode pada periode Februari 2016 – April 2016 diprediksikan dalam katagori normal. Sedangkan anomali SST pada bulan Februari 2016 – April 2016 untuk wilayah Indonesia diprediksikan akan lebih hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya. Pada bulan Februari 2016, aktivitas monsun Asia diprediksikan akan menguat. Berdasarkan prediksi dinamika atmosfer – laut pada periode bulan Februari 2016 – April 2016 maka kondisi curah hujan di wilayah Indonesia termasuk wilayah DIY diprediksikan akan berkisar pada kisaran bawah normal - normal dibandingkan dengan kondisi normalnya. Prediksi curah hujan untuk wilayah DIY pada umumnya dalam kisaran bawah normal – normal, hal tersebut disebabkan karena melemahnya angin baratan (Monsun Asia). Melemahnya angin baratan tersebut menyebabkan pasokan uap air dari Samudera Hindia semakin berkurang sehingga berpotensi pada semakin berkurangnya jumlah curah hujan yang turun selama periode Februari 2016 – April 2016.
2. Hasil analisis curah hujan di seluruh wilayah D.I Yogyakarta pada bulan Desember 2015 berkisar 97- 899 mm dengan sifat hujan sebagian besar Atas Normal (AN) sebesar 48.16 % dan sebagian kecil Normal (N) sebesar 25.92% dan Bawah Normal (BN) sebesar 25.92%. Analisis curah hujan Stasiun Klimatologi Yogyakarta 1
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
ekstrim harian bulan Desember 2015 dengan curah hujan lebih dari 100 mm terjadi di Gedongan, Ringinharjo (Kabupaten Bantul), BPP. Nglipar (Kabupaten Gunung Kidul), Kokap (Kabupaten Kulon Progo), Kolombo, Ledoknongko (Kabupaten Sleman). 3. Prakiraan curah Hujan bulan Februari 2016, diprakirakan berkisar 170 – 457 mm dengan sifat hujan Normal (N) sebesar 51.85% dan Bawah Normal (BN) sebesar 48.14%. 4. Prakiraan curah Hujan bulan Maret 2016, diprakirakan berkisar 153 - 332 mm dengan sifat hujan di wilayah D.I Yogyakarta bersifat Normal (N) sebesar 62.96 % dan bersifat Bawah Normal (BN) sebesar 37.04%. 5. Prakiraan curah Hujan bulan April 2016, diprakirakan berkisar 25 - 313 mm dengan sifat hujan Atas Normal (AN) sebesar 59.26% dan Normal (N) sebesar 40.74%.
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 2
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
II.
ANALISIS DAN PREDIKSI DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT
A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT BULAN DESEMBER 2015 Hal-hal yang perlu disampaikan dalam analisis meliputi analisis terhadap perkembangan El Nino/La Nina, Dipole Mode, kondisi sirkulasi angin, liputan awan, dan Suhu Permukaan Laut di Indonesia. 1. Perkembangan kondisi El Nino/La Nina Indeks Nino 3.4 pada Desember 2015 berkisar antara 2.4 – 2.7 atau berada pada kategori El Nino Kuat. Kondisi tersebut dapat berpengaruh (mengurangi) terhadap kondisi curah hujan di wilayah Indonesia apabila pada saat bersamaan kondisi SST di perairan Indonesia cenderung lebih dingin. 2. Dipole Mode Dipole Mode di bawah 0.4 kategori normal. Kondisi ini dapat mengurangi curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. Sirkulasi angin Pada bulan Desember 2015, sirkulasi angin di lapisan 850 mb umumnya bertiup dari Benua Asia menuju Benua Australia. Terbentuknya pusat tekanan rendah di sekitar Kalimantan (Borneo Vortec), sehingga dapat menyebabkan curah hujan turun di wilayah tersebut. 4. Liputan awan Dari analisis
liputan
awan
(cloud
cover)
bulan
Desember
2015
menunjukkan penurunan pertumbuhan awan di Indonesia bagian Timur sedangkan di Indonesia bagian Barat cenderung mengalami peningkatan. 5. Kondisi Suhu Permukaan Laut (SST) di Indonesia Kondisi anomali suhu muka air laut (SST) di perairan wilayah Indonesia pada umumnya lebih hangat dibandingkan normalnya kecuali di perairan barat Papua dan perairan Maluku, sedangkan SST di perairan selatan Pulau Jawa cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya.
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 3
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
B. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE, SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN FEBRUARI - APRIL 2016 1. Prediksi La Nina/ El Nino Berdasarkan analisa indek Nino3.4 yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga cuaca dan iklim seperti BMKG (Indonesia), NCEP (USA), JAMSTEC (Jepang) dan BoM (Australia) memprediksikan bahwa pada periode bulan Februari - Maret 2016 diprediksikan dalam kategori sedangkuat dan bulan April 2016 diprediksikan dalam kategori lemah. 2. Prediksi Dipole Mode Prediksi Dipole Mode bulan Februari 2016 – April 2016 dalam kondisi normal. Hal ini tidak signifikan dalam menambah atau mengurangi massa uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian Barat. 3. Prediksi Suhu Permukaan Laut (SST) Indonesia Kondisi suhu muka laut pada bulan Februari 2016 – April 2016 untuk wilayah Indonesia diprediksikan akan lebih hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 4
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
III. ANALISIS HUJAN DESEMBER 2015 A. ANALISIS CURAH HUJAN DESEMBER 2015 Berdasarkan pengamatan curah hujan hingga dasarian II Januari 2016 di seluruh wilayah D.I Yogyakarta, disampaikan analisis curah hujan Desember 2015 sebagai berikut : CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN ( KECAMATAN )
0 - 20
-
21 - 50
-
51 - 100
Gunung Kidul (Sebagian kecil Playen, dan Wonosari)
101 - 150
Gunung Kidul ( Sebagian kecil Playen, Wonosari, Nglipar dan Patuk)
151 - 200
Bantul (Sebagian kecil Jetis ) Gunung Kidul (Sebagian kecil Playen, Wonosari, Nglipar dan Patuk). Kulon Progo (Sebagian kecil Nanggulan, Sentolo ), Sleman (Sebagian kecil Berbah, Kalasan, Moyudan, Seyegan, Sebagian besar Godean, dan Prambanan), Bantul (Sebagian kecil Pundong, Pleret dan Sedayu, Sebagian besar Jetis dan seluruh Dingo ), Gunung Kidul (Sebagian kecil Wonosari, Semanu, Ngawen, Sebagian besar Rongkop, Playen, dan Patuk, Nglipar). Kulon Progo (Sebagian kecil Pengasih, Nanggulan Sebagian besar Galur, Lendah, dan Sentolo), Kota Yogyakarta ( Sebagian kota Yogyakarta ) Sleman (Sebagian kecil Tempel, Sleman, Mlati, Moyudan Minggir, Berbah, Kalasan,Prambanan, Sebagian besar Sayegan dan Gamping)Bantul (Sebagian kecil Srandakan, Pundong, Jetis, Bantul, Piyungan, Sebagian besar Pajangan, Sedayu, Sewon, Banguntapan, Pleret dan seluruh Kasihan), Gunung Kidul (Sebagian kecil Wonosari, Nglipar, Pleret, Karangmojo, Semanu, Rongkop, Sebagian besar Ngawen dan Seluruh Semin dan Ponjong). Kulon Progo (Sebagian kecil Nanggulan Pengasih,Wates, Lendah, Galur, Sebagian besar Panjatan, Kalibawang, Giri Mulyo dan Pengasih ), Kota Yogyakarta ( Sebagian Kota Yogyakarta ) Sleman (Sebagian kecil wilayah Tempel, Sleman, Mlati, Depok dan Ngemplak. Sebagian besar wilayah Ngaglik, Cangkringan. Seluruh wilayah Turi dan Pakem) Bantul (Sebagian kecil Jetis, Pajangan, Pundong, Srandakan,Sebagian besar Bantul, dan Sewon), Gunungkidul ( Sebagian kecil wilayah Wonosari, Nglipar, Karangmojo dan Semanu) Kulon Progo (Sebagian kecil wilayah Kalibawang, Nanggulan dan Panjatan. Sebagian besar wilayah Wates, Girimulyo dan Pengasih. Seluruh wilayah Kokap, Temon dan Samigaluh) Sleman (Sebagian kecil Tempel, Slemman, Mlati, Gamping, Depok, dan Ngemplak. Sebagian besar Ngaglik, Cangkringan, Pakem, dan seluruh Turi) Bantul (Sradakan, Pajangan, Bantul, dan Pundong.Sebagian besar Pandak, Bambanglipuro, dan seluruh Sanden dan Kretek), Gunung Kidul (Sebagian kecil Playen, Nglipar, Semanu.Sebagian besar Wonosari dan Karangmojo).
201 - 300
301 - 400
401 - 500
> 500
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 5
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
B. ANALISIS SIFAT HUJAN DESEMBER 2015 Analisis sifat hujan pada bulan Desember 2015 di wilayah D.I Yogyakarta sebagai berikut : KABUPATEN
BANTUL
GUNUNG KIDUL
KULON PROGO
KOTA YOGYAKARTA
SLEMAN
SIFAT HUJAN ATAS NORMAL Sebagian kecil wilayah Pajangan, Banguntapan dan Jetis. Sebagian besar wilayah Srandakan, Sewon dan Pundong. Seluruh wilayah wilayah Kretek, Sanden, Bambanglipuro, Pandak dan Bantul. Sebagian kecil wilayah Semanu, Semin, Ngawen dan Nglipar. Sebagian besar wilayah Wonosari dan Karang Mojo. Sebagian kecil wilayah Sentolo.Sebagian besar wilayah Galur, Lendah, Pengasih dan Nanggulan. Seluruh wilayah Panjatan, wates, temon, Kokap, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang Sebagian besar Kota Yogyakarta. Sebagian kecil wilayah Moyudan, Seyegan, Tempel, Gamping dan Berbah. Sebagian besar wilayah MInggir, Mlati, Sleman dan Kalasan. Seluruh wilayah Depok, Ngemplak, Ngaglik, Cangkringan, Pakem dan Turi.
NORMAL
BAWAH NORMAL
Sebagian kecil wilayah Kasihan, Srandakan dan Sewon. Sebagian besar wilayah Sedayu, Pajangan, Banguntapan, Dlingo dan Jetis
Sebagian kecil wilayah Pajangan, Jetis dan Dlingo. Sebagian besar wilayah Kasihan.
Sebagian kecil wilayah Panggang, Wonosari, Playen, Patuk, Nglipar, Karangmojo, Semanu dan Rongkop. Sebagian besar wilayah Ngawen, Semin dan seluruh wilayah Ponjong.
Sebagian kecil wilayah Wonosari dan Semanu. Sebagian besar wilayah Patuk, Nglipar, Playen, Panggang, Paliyan, Tepus dan Rongkop
Sebagian kecil wilayah Pengasih, Galur, Nanggulan dan Lendah. Sebagian besar wilayah Sentolo.
Sebagian kecil wilayah Nanggulan.
-
Sebagian kecil Kota Yogyakarta.
Sebagian kecil wilayah Minggir, Moyudan, Godean, Mlati, Kalasan, Gamping dan Sleman. Sebagian besar wilayah Tempel, Seyegan dan Berbah. Seluruh wilayah Prambanan.
Sebagian kecil wilayah Minggir dan Seyegan. Sebagian besar wilayah Moyudan, Godean dan Gamping.
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 6
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM DESEMBER 2015 Analisis curah hujan ekstrim harian pada bulan Desember 2015 di wilayah D.I Yogyakarta adalah sebagai berikut : CURAH HUJAN LEBAT
CURAH HUJAN SANGAT LEBAT
(50 - 100 mm/hari)
(> 100 mm/hari)
KABUPATEN
BANTUL GUNUNG KIDUL KULON PROGO SLEMAN
Gandok, Gedongan, Ngetal, Ringinharjo BPP. Nglipar, BPP. Paliyan, BPP. Panggang, BPP. Ponjong BPP. Panjatan, Brosot, Gembongan, Kalibawang, Kokap, Samigaluh Beran, Kolombo, Stageof Yogyakarta
Gedongan, Ringinharjo BPP. Nglipar Kokap Kolombo, Ledoknongko
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 7
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
IV. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE OKTOBER – DESEMBER 2015 A. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI KABUPATEN /KOTA
KULON PROGO
TINGKAT KEKERINGAN SANGAT KERING
-
KERING
Sebagian besar wilayah Sentolo. Sebagian kecil Pengasih dan Lendah.
AGAK KERING
Sebagian kecil wilayah Nanggulan, Sentolo, Pengasih, dan Lendah.
Sebagian kecil wilayah Sentolo. Sebagian besar wilayah Tanggulan, Pengasih, dan Lendah. Seluruh wilayah Samigaluh Kalibawang, Girimulyo, Kokap, Temon, Wates, Panjatan dan Galur. Sebagian kecil wilayah Godean dan Moyudan. Sebagian besar wilayah minggir, Sayegan, Mlati, dan Gamping. Seluruh wilayah Turi Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Depok,Kalasan, Berbah, dan Prambanan.
SLEMAN
-
-
Sebagian kecil wilayah minggir, Sayegan, Mlati, dan Gamping. Sebagian besar wilayah Moyudan dan Godean.
KOTA YOGYAKARTA
-
-
-
BANTUL
-
Sebagian wilayah Sedayu, Dlingo, dan Pajangan.
NORMAL
Sebagian kecil wilayah Kasihan, Sewon, Bantul, Dlingo, dan Jetis. Sebagian wilayah Sedayu dan Pajangan.
Seluruh Kota Yogyakarta. Sebagian wilayah Sewon, Dlingo, dan Bantul. Sebagian besar Kasihan dan Jetis. Seluruh wilayah Banguntapan, Piyungan, Pleret, Bambanglipuro, Srandakan, pundong dan Kretek.
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 8
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
KABUPATEN /KOTA
GUNUNGKIDUL
TINGKAT KEKERINGAN SANGAT KERING
-
KERING
Sebagian kecil wilayah Playen, Patuk, Karangmojo, Semanu, dan Rongkop. Sebagian besar wilayah Ponjong.
AGAK KERING
NORMAL
Sebagian kecil wilayah Patuk, Nglipar, Wonosari, Paliyan, Karangmojo, Semanu, danTepus. Sebagian besar wilayah Playen, Panggang, Semin, dan Rongkop.
Sebagian kecil wilayah Playen, Panggang, Semin, dan Rongkop. Sebagian besar wilayah Patuk, Nglipar, Wonosari, Paliyan, Karangmojo, Semanu, danTepus. Seluruh wilayah Ngawen.
B. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI KABUPATEN
TINGKAT KEBASAHAN AGAK BASAH
BASAH
SANGAT BASAH
BANTUL
-
-
-
KOTA YOGYAKARTA
-
-.
-
KULON PROGO
-
-
-
SLEMAN
-
-
-
GUNUNGKIDUL
-
-
-
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 9
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
I. PRAKIRAAN HUJAN FEBRUARI, MARET DAN APRIL 2016 A. PRAKIRAAN HUJAN FEBRUARI 2016 1. Prakiraan Curah Hujan Februari 2016 CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN
0 - 20
-
21 - 50
-
51 - 100
-
101 - 150
-
151 - 200
Bantul (Sebagian kecil wilayah Sewon dan Jetis. Sebagian besar wilayah Bantul )
201 - 300
Sebagian besar Kota Yogyakarta.
301 - 400
401 - 500
Kulon Progo (Sebagian kecil Kalibawang), Sleman (Sebagian kecil Minggir, Sleman, Pakem. Sebagian wilayah Tempel, Turi, Seyegan dan Moyudan. Sebagian besar Godean), Bantul (Sebagian kecil Sewon, Banguntapan, Piyungan, Pleret, Dlingo dan Jetis), Gunungkidul (Sebagian kecil wilayah Karangmojo dan Wonosari. Sebagian besar wilayah Panggang). Bantul ( Sebagian kecil wilayah Banguntapan, Sewon, dan Jetis. Sebagian besar wilayah Pleret).
> 500
-
2. Prakiraan Sifat Hujan Februari 2016 SIFAT HUJAN KABUPATEN
KULON PROGO
ATAS NORMAL
-
NORMAL
Sebagian kecil wilayah Kalibawang, Sentolo, Kokap, Pengasih, dan Wates. Sebagian besar wilayah Girimulyo, Nanggulan, Panjatan, Lendah dan seluruh wilayah Galuh.
BAWAH NORMAL Sebagian kecil wilayah Girimulyo, Nanggulan, Panjatan, Lendah. Sebagian besar wilayah Kalibawang, Sentolo, Kokap, Pengasih, dan Wates. Seluruh wilayah Samigaluh dan Temon.
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 10
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
SIFAT HUJAN KABUPATEN
ATAS NORMAL
SLEMAN
-
KOTA YOGYAKARTA
-
BANTUL
GUNUNG KIDUL
-
-
NORMAL
Sebagian kecil wilayah Tempel, minggir, Mlati, Depok, dan Kalasan. Sebagian besar wilayah Seyegan, Gamping, Berbah, dan Prambanan. Seluruh wilayah Moyudan dan Godean. Sebagian besar Kota Yogyakarta Sebagian kecil wilayah Pandak, Sanden, dan Bambanglipuro. Sebagian wilayah Sedayu, Pajangan, dan Srandakan. Sebagian besar wilayah Pundong. Seluruh wilayah Kasihan, Sewon, Banguntapan, Piyungan, Pleret, Bantul, Jetis, dan Dlingo. Sebagian kecil wilayah Ngawen, Nglipar, Wonosari, Tepus dan Semanu. Sebagian besar wilayah Patuk, Playen, dan seluruh wilayah Panggang dan Paliyan.
BAWAH NORMAL Sebagian kecil wilayah Seyegan, Gamping, Berbah, dan Prambanan. Sebagian besar wilayah Tempel, minggir, Mlati, Depok, dan Kalasan. Seluruh wilayah Turi, Pakem, Cangkringan, Sleman, Ngaglik, dan Ngemplak. Sebagian kecil Kota Yogyakarta Sebagian kecil wilayah Pundong. Sebagian wilayah Sedayu, Pajangan, dan Srandakan. Sebagian besar wilayah Pandak, Sanden, dan Bambanglipuro. Seluruh wilayah Kretek.
Sebagian kecil wilayah Patuk dan Playen. Sebagian besar wilayah Ngawen, Nglipar, Wonosari, Tepus dan Semanu. Seluruh wilayah Semin, Karangmojo, Ponjong, dan Rongkop.
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 11
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
B. PRAKIRAAN HUJAN MARET 2016 1. Prakiraan Curah Hujan Maret 2016 CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN
51 - 100
-
101 - 150
-
0 - 20 21 - 50
151 - 200
201 - 300
301 - 400
401 - 500 > 500
Kulon Progo (Sebagian kecil wilayah Wates, Lendah dan Galur. Sebagian besar wilayah Panjatan), Sleman (Sebagian kecil wilayah Depok, dan sebagian besar wilayah Berbah), Sebagian kecil Kota Yogyakarta, Bantul (Sebagian kecil wilayah Sewon, Bambanglipuro, dan Jetis.Sebagian wilayah Banguntapan, Piyungan dan sebagian besar wilayah Bantul). Sebagian besar Kabupaten Kulon Progo, Sebagian Kabupaten Sleman, Sebagian besar Kota Yogyakarta, Sebagian besar Kabupaten Bantul, Sebagian Kabupaten Gunung Kidul. Kulon Progo (Sebagian kecil wilayah Girimulyo, Nanggulan, Galur, dan Lendah. Sebagian besar wilayah Kalibawang, dan seluruh wilayah Samigaluh), Sleman (Sebagian kecil wilayah Gamping, dan Kalasan. Sebagian wilayah Pakem, dan Seyegan. Sebagian besar wilayah Tempel, Turi, Mlati, Ngemplak, dan Depok. Seluruh wilayah Sleman dan Ngaglik), Bantul (Sebagian kecil wilayah Bambanglipuro, Banguntapan, Bantul. Sebagian besar wilayah Pandak, Kretek, Pleret. Seluruh wilayah Srandakan), Gunung Kidul (Sebagian kecil wilayah Patuk, dan Playen. Sebagian besar wilayah Nglipar, Wonosari, Karangmojo, Semanu dan Tepus. Seluruh wilayah Ngawen, Semin, Ponjong dan Rongkop). Gunung Kidul (Sebagian kecil wilayah Semanu, Wonosari dan Karangmojo). -
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 12
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
2. Prakiraan Sifat Hujan Maret 2016 SIFAT HUJAN KABUPATEN
KULON PROGO
ATAS NORMAL
-
SLEMAN
-
KOTA YOGYAKARTA
-
BANTUL
-
GUNUNG KIDUL
-
NORMAL
Sebagian besar Kabupaten Kulon Progo. Sebagian kecil wilayah Minggir, Seyegan, Sleman Depok dan Kalasan. Sebagian besar wilayah Ngaglik, Mlati, dan Berbah. Seluruh wilayah Moyudan, Godean, Gamping, Berbah, dan Prambanan. Sebagian besar Kota Yogyakarta. Seluruh kabupaten Bantul. Sebagian kecil wilayah Ngawen, Nglipar, Wonosari, Semanu, dan Tepus. Sebagian besar wilayah Patu dan Playen. Seluruh wilayah Panggang dan Paliyan.
BAWAH NORMAL Sebagian kecil wilayah Girimulyo dan Nanggulan. Seluruh wilayah Samigaluh dan Kalibawang.
Sebagian besar Kabupaten Sleman.
Sebagian kecil Kota Yogyakarta.
Sebagian kecil wilayah Patuk dan Playen. Sebagian besar wilayah Ngawen, Nglipar, Wonosari, Semanu, dan Tepus. Seluruh wilayah Semin, Karangmojo, Ponjong, dan Rongkop.
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 13
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
C. PRAKIRAAN HUJAN APRIL 2016 1. Prakiraan Curah Hujan April 2016 CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN
0 - 20
-
21 - 50
-
51 - 100 101 - 150
151 - 200
201 - 300
301 - 400 401 - 500 > 500
Sleman (Sebagian wilayah Berbah), Bantul (Sebagian kecil wilayah Sewon, Jetis, dan Piyungan. Sebagian besar wilayah, Banguntapan dan Bantul). Kulon Progo (Sebagian kecil wilayah Lendah dan sebagian besar wilayah Galuh), Sleman (Sebagian kecil wilayah Moyudan, Seyegan, Depok, dan Berbah.Sebagian besar wilayah Godean). Sebagian kecil Kota Yogyakarta. Bantul (Sebagian kecil wilayah Pajangan, Pandak, Bambanglipuro, Bantul, Sewon, Banguntapan, Piyungan, dan Dlingo. Sebagian besar wilayah Srandakan, Pundong, dan Jetis), Gunung Kidul (Sebagian besar Kabupaten Gunung Kidul). Kulon Progo (Sebagian besar Kabupaten Kulon Progo), Sleman (Sebagian besar Kabupaten Sleman), Sebagian besar Kota Yogyakarta, Bantul (Sebagian kecil wilayah Srandakan, Pundong, Banguntapan, Piyungan dan Jetis. Sebagian besar wilayah Pajangan, Pandak, Bambanglipuro, Kretek, Sedayu dan Dlingo.Seluruh wilayah Sanden dan Kasihan), Gunung Kidul (Sebagian kecil wilayah Semin, Karangmojo, Wonosari. Sebagian besar wilayah Playen.Seluruh wilayah Ngawen, Nglipar, dan Patuk). Kulon Progo (Sebagian kecil wilayah Jetis dan Banguntapan serta sebagian wilayah Pleret). -
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 14
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
2. Prakiraan Sifat Hujan April 2016 SIFAT HUJAN KABUPATEN
KULON PROGO
SLEMAN
KOTA YOGYAKARTA BANTUL
GUNUNG KIDUL
ATAS NORMAL Sebagian besar Kabupaten Kulon Progo. Sebagian kecil wilayah Minggir, Seyegan, Mlati, Depok, Kalasan, Ngemplak dan Turi. Sebagian besar wilayah Gamping, Berbah, dan Pakem. Seluruh wilayah Moyudan, Godean, Prambanan, dan Cangkringan. Sebagian besar Kota Yogyakarta. Seluruh Kabupaten Bantul. Sebagian kecil wilayah Ngawen, Nglipar, Semanu, dan Wonosari. Sebagian besar wilayah Patuk, Playen, dan Tepus. Seluruh wilayah Panggang, dan Paliyan.
NORMAL
BAWAH NORMAL
Sebagian kecil wilayah Grimulyo dan Nanggulan, Seluruh wilayah Samigaluh dan Kalibawang).
-
Sebagian kecil wilayah Gamping, Berbah, dan Pakem. Sebagian besar wilayah Minggir, Seyegan, Mlati, Depok, Kalasan, Ngemplak dan Turi. Seluruh wilayah Tempel, Sleman, dan Ngaglik.
-
Sebagian kecil Kota Yogyakarta. -
-
Sebagian kecil wilayah Patuk, Playen, dan Tepus. Sebagian besar wilayah Ngawen, Nglipar, Semanu, dan Wonosari. Seluruh wilayah Semin, Karangmojo, Ponjong, dan Rongkop.
-
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 15
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
Lampiran 1a TABEL ANALISIS HUJAN BULAN DESEMBER 2015 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Rata-Rata Normal Maksimum Minimum Analisis Desember 2015 Kabupaten / Nama Curah Curah Curah Curah Curah Sifat Stasiun Hujan Hujan (mm Hujan Tahun Hujan Tahun Hujan H H Hujan (mm ) ) (mm ) (mm ) (mm ) 1. BANTUL Dlingo 272 231 - 313 995 2007 3 2000 219 20 BN Gandok 343 292 - 394 1248 2007 132 1991 329 22 N Gedongan 327 278 - 376 1578 1995 72 1991 899 15 AN Ngetal 219 186 - 252 722 1995 20 2006 198 12 N Piyungan 249 212 - 286 995 2007 100 2001 214 18 N Potorono 187 159 - 215 417 2005 56 1997 X X BN Ringinharjo 154 131 - 177 917 2007 21 1997 435 21 AN 2.GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 309 263 - 355 631 1990 7 1979 772 17 AN BPP. Paliyan 272 231 - 313 586 1995 79 2000 217 14 BN BPP. Panggang 291 247 - 335 785 2014 97 1994 234 8 BN BPP. Playen 319 271 - 367 667 2007 27 2009 97 11 BN BPP. Ponjong 326 277 - 375 597 1987 108 1988 307 19 N 3. KULON PROGO BPP. Panjatan 257 218 - 296 853 1985 60 1997 448 16 AN Brosot 337 286 - 388 858 1995 68 1986 371 16 N Gejagan 391 332 - 450 549 2012 138 2008 X X X Gembongan 368 313 - 423 620 1996 112 1997 338 23 N Kalibawang 333 283 - 383 551 2012 158 1988 496 21 AN Kokap 408 347 - 469 732 1984 72 2009 609 21 AN Samigaluh 390 331 - 448 631 2004 75 2001 567 18 AN Singkung 244 207 - 281 683 1987 74 1994 X X X 4.SLEMAN Beran 417 354 - 480 1115 1987 129 2001 517 21 AN Bronggang 351 298 - 404 561 1999 118 2001 X X X Kolombo 373 317 - 429 987 1984 116 2009 459 19 AN Ledoknongko 441 375 - 507 821 1990 61 2001 533 25 AN Ngentak 277 235 - 319 644 2007 19 2001 207 13 BN Stageof Yogyakarta 437 371 - 503 689 2007 228 2009 329 21 BN Tempel 415 353 - 477 837 1984 79 2001 393 17 N Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya X = Data belum masuk Stasiun Klimatologi Yogyakarta 16
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
Lampiran 1b TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN FEBRUARI 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Rata-Rata Kabupaten / Nama Curah Stasiun Hajan (mm) 1.BANTUL Dlingo 240 Gandok 457 Gedongan 347 Ngetal 296 Piyungan 292 Potorono 242 Ringinharjo 170 2. GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 443 BPP. Paliyan 282 BPP. Panggang 304 BPP. Playen 422 BPP. Ponjong 357 3. KULON PROGO BPP. Panjatan 236 Brosot 298 Gejagan 334 Gembongan 346 Kalibawang 356 Kokap 318 Samigaluh 404 Singkung 294 4. SLEMAN Beran 360 Bronggang 413 Kolombo 410 Ledoknongko 446 Ngentak 308 Stageof Yogyakarta 215 Tempel 410
Normal Curah Hajan (mm)
Maksimum Minimum Prakiraan Februari 2016 Curah Curah Curah Hajan Hajan Tahun Hajan Tahun Sifat Hujan (mm) (mm) (mm)
204 - 276 388 - 526 295 - 399 252 - 340 248 - 336 206 - 278 145 - 195
602 950 1045 621 516 513 609
2013 2008 1996 2005 2008 2003 2011
30 93 140 30 167 73 249
2000 1993 2007 2002 2004 1996 2010
204 - 276 388 - 526 177 - 294 252 - 340 248 - 336 206 - 278 145 - 195
N N BN N N N N
377 - 509 240 - 324 258 - 350 359 - 485 303 - 411
2435 512 805 882 578
1991 2011 1988 2000 2007
25 100 161 91 149
1976 1998 2005 1978 1980
226 - 376 240 - 324 258 - 350 215 - 358 182 - 302
BN N N BN BN
201 - 271 253 - 343 284 - 384 294 - 398 303 - 409 270 - 366 343 - 465 250 - 338
688 559 448 613 546 821 647 799
1995 1988 2002 2003 2003 1995 1995 1991
42 84 231 110 125 99 134 51
2010 1990 2010 2015 1986 1983 1991 2009
201 - 271 253 - 343 284 - 384 176 - 293 182 - 302 162 - 269 206 - 342 250 - 338
N N N BN BN BN BN N
306 - 414 351 - 475 349 - 471 379 - 513 262 - 354 183 - 247 349 - 471
652 678 954 1053 624 408 702
2002 2003 1987 2012 1983 2011 1998
193 101 210 175 97 170 227
2001 1996 2001 1990 2006 2006 1996
184 - 305 211 - 350 209 - 348 227 - 378 262 - 354 183 - 247 209 - 348
BN BN BN BN N N BN
Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 17
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
Lampiran 1c TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nama Kabupaten / Stasiun
Maksimum Curah Curah Curah Hajan Tahun Hajan (mm) Hajan (mm) (mm)
1. BANTUL Dlingo Gandok Gedongan Ngetal Piyungan Potorono Ringinharjo 2. GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar BPP. Paliyan BPP. Panggang BPP. Playen BPP. Ponjong 3. KULON PROGO BPP. Panjatan Brosot Gejagan Gembongan Kalibawang Kokap Samigaluh Singkung 4.SLEMAN Beran Bronggang Kolombo Ledoknongko Ngentak Stageof Yogyakarta Tempel
Rata-Rata
Normal
Minimum Prakiraan Maret 2016 Curah Curah Hajan Tahun Sifat Hujan Hajan (mm) (mm)
244 332 311 242 276 154 153
207 - 281 282 - 382 264 - 358 206 - 278 235 - 317 131 - 177 130 - 176
570 728 1181 482 562 435 708
2008 2010 1999 1996 2007 2015 2015
38 36 75 30 42 16 23
2002 1997 2005 2009 1997 1997 1997
207 - 281 282 - 382 264 - 358 206 - 278 235 - 317 131 - 177 130 - 176
N N N N N N N
412 241 202 344 366
350 - 474 205 - 277 172 - 232 292 - 396 311 - 421
1424 481 714 952 681
1979 1994 1986 2001 1998
145 24 26 42 137
2008 2014 2009 1978 2014
210 - 349 205 - 277 172 - 232 175 - 291 187 - 310
BN N N BN BN
179 303 277 268 323 283 345 259
152 - 206 258 - 348 235 - 319 228 - 308 275 - 371 241 - 325 293 - 397 220 - 298
744 632 434 503 628 714 663 538
1993 1999 2008 1999 2015 1985 1994 1995
71 53 91 56 61 108 3 15
2002 1997 2015 1997 1997 1997 1982 2003
152 - 206 258 - 348 141 - 234 228 - 308 165 - 274 241 - 325 176 - 292 220 - 298
N N BN N BN N BN N
311 276 310 375 238 256 359
264 - 358 235 - 317 264 - 357 319 - 431 202 - 274 218 - 294 305 - 413
560 514 674 894 459 474 813
2008 1998 1984 1986 1999 2008 1985
100 3 49 106 55 122 117
1997 2001 1997 1997 1997 2006 1982
264 - 358 141 - 234 158 - 263 191 - 318 202 - 274 218 - 294 183 - 304
N BN BN BN N N BN
Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya Lampiran 1d Stasiun Klimatologi Yogyakarta 18
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Rata-Rata
Normal
Maksimum Nama Kabupaten / Curah Curah Curah Stasiun Hajan Tahun Hajan (mm) Hajan (mm) (mm) 1.BANTUL Dlingo 190 162 - 218 750 2007 Gandok 236 201 - 271 711 2009 Gedongan 164 139 - 189 658 2015 Ngetal 119 101 - 137 411 2015 Piyungan 173 147 - 199 712 2007 Potorono 95 81 - 109 274 1991 Ringinharjo 104 88 - 120 820 2015 2.GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 199 169 - 229 650 1979 BPP. Paliyan 131 111 - 151 335 1992 BPP. Panggang 131 111 - 151 480 2015 BPP. Playen 209 178 - 240 481 1984 BPP. Ponjong 194 165 - 223 363 1984 3.KULON PROGO BPP. Panjatan 157 133 - 181 1090 1992 Brosot 141 120 - 162 446 2015 Gejagan 244 207 - 281 525 2007 Gembongan 170 145 - 195 489 2015 Kalibawang 235 200 - 270 540 2008 Kokap 175 149 - 201 434 1980 Samigaluh 209 178 - 240 499 2006 Singkung 165 140 - 190 563 1991 4.SLEMAN Beran 235 200 - 270 577 2007 Bronggang 214 182 - 246 581 2007 Kolombo 225 191 - 259 618 1984 Ledoknongko 295 251 - 339 652 2007 Ngentak 148 126 - 170 388 2015 Stageof Yogyakarta 198 168 - 228 422 2007 Tempel 238 202 - 274 627 2007
Minimum Prakiraan April 2016 Curah Curah Hajan Tahun Sifat Hujan Hajan (mm) (mm) 8 22 29 16 45 1 73
1997 2005 2002 2003 2000 2004 1999
219 - 285 272 - 354 190 - 246 138 - 179 200 - 260 110 - 143 121 - 156
AN AN AN AN AN AN AN
21 6 40 57 35
2004 2003 2003 2004 1993
169 - 229 152 - 197 152 - 197 178 - 240 165 - 223
N AN AN N N
21 29 51 29 47 51 9 7
1981 1984 2004 2003 2004 1996 1991 2003
182 - 236 163 - 212 207 - 281 196 - 255 200 - 270 202 - 263 178 - 240 191 - 248
AN AN N AN N AN N AN
27 57 24 103 23 87 58
1988 1988 2004 1997 2003 2005 2004
200 - 270 247 - 321 191 - 259 251 - 339 171 - 222 229 - 297 202 - 274
N AN N N AN AN N
Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya
Lampiran 1e Stasiun Klimatologi Yogyakarta 19
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
TABEL INDEKS SPI TIGA BULANAN (OKTOBER - DESEMBER 2015) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
No. Kabupaten 1 2 3 Bantul 4 5 6 7 8 9 Gunung Kidul 10 11 12 13 14 Kulon Progo 15 16 17 18 19 Sleman 20 21 22
NamaStasiun Ringinharjo Dlingo Ngetal Gedongan Piyungan Gandok Nglipar Paliyan Panggang Playen Ponjong Sentolo Kalibawang Kokap Panjatan Samigaluh Stageof Yogyakarta Kolombo Ngentak Ngepos Tempel Ledoknongko
Indek SPI -1.2 -1.6 -0.37 0.81 -0.39 -0.08 0.91 -0.79 -1.4 -1.5 -1.6 -2 0.69 0.17 0.13 0.47 -0.98 0.22 -1.3 -0.88 -0.43 -0.17
Lampiran 2a Stasiun Klimatologi Yogyakarta 20
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT DESEMBER 2015
Ket : Anomali OLR negative pertumbuhan awan semakin banyak. Anomali OLR positif pertumbuhan awan semakin sedikit
Ket : Anomali Kandungan Air negative kandungan air rendah. Anomali Kandungan Air Positif kandungan air semakin tinggi.
Anomali Suhu Muka Laut Indonesia Desember 2015
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 21
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
Lampiran 2b PREDIKSI LA NINA/ELNINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN JANUARI, FEBRUARI DAN MARET 2016 Prakiraan ENSO Dari BMKG dan Institusi Internasional
Prediksi Indian Ocean Dipole Mode
Prediksi Anomali Suhu Muka Laut Indonesia FEB 2016
MAR 2016
APR 2016
FEB 2016
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 22
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
Lampiran 3a
Lampiran 3b
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 23
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
Lampiran 3c
Lampiran 4a
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 24
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
Lampiran 4b
Lampiran 5a
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 25
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
Lampiran 5b
Lampiran 6a
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 26
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
Lampiran 6b
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 27
Buletin Bulan Januari Tahun 2016
Lampiran 8a FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS
FORMAT : MMYYYYD CH1 CH2 CH3 CH4 CH5 CH6 CH7 CH8 CH9 CH10 Kirim ke : MM YYYY D CH
0822 4200 9760 (BMKG YOGYAKARTA)
= BULAN = TAHUN = DASARIAN (a = tgl 1 s/d 10; b = tgl 11 s/d 20; tgl 21 s/d 30/31 = curah hujan
Contoh : Nama Propinsi Nama Kabupaten Nama Stasiun Bulan Tgl 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
CH 2 X 16 -
Tgl 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
: D.I Yogyakarta : Sleman : Bronggang : Juli 2009 CH 35 3
Tgl 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
CH 0 12 -
Format mengirim data ch pada dasarian 1 Bronggang 062009a - - - - 2 – x – 16 – Format mengirim data ch pada dasarian 2 Bronggang 062009b - - - - - 35 - - - 3 Format mengirim data ch pada dasarian 3 Bronggang 062009c - - 0 - - - 12 - - Data dasarian I sudah harus terkirim paling lambat tanggal 12, dan dasarian II paling lambat tanggal 22, serta dasarian III paling lambat tanggal 2 pada bulan berikutnya.
Stasiun Klimatologi Yogyakarta 28