Buletin Bulan Juni Tahun 2016
KATA PENGANTAR Analisis Hujan Mei 2016 dan Prakiraan Juli, Agustus, September 2016 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Maret - Mei 2016) dan Prakiraan Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Mei - Juli 2016) yang disusun berdasarkan data hasil pengamatan dari 85 stasiun/pos hujan, yang diambil sampel untuk daerah prakiraan sekitar 26 stasiun/pos hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain berdasarkan masukan data tersebut, prakiraan sifat hujan dan curah hujan ini dibuat dengan mempertimbangkan dinamika atmosfer yang setiap pertengahan bulan dibahas dalam forum kajian iklim bulanan. Memperhatikan perkembangan dinamika atmosfer Mei 2016 Indeks Nino 3.4 pada bulan Mei 2016 menunjukkan nilai 0.4 atau berada pada kategori normal, sedangkan Indeks Dipole Mode pada bulan Mei 2016 menunjukkan nilai indeks -0.71 atau pada kategori Dipole Mode negatif kuat. Kondisi suhu muka air laut pada bulan Mei 2016 untuk sebagian besar wilayah perairan Indonesia pada umumnya lebih hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya, demikian pula suhu muka air laut di selatan Pulau Jawa cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya yakni lebih hangat 0.5 – 1.5 °C. Kondisi tersebut dapat memicu meningkatnya penguapan yang terjadi di wilayah selatan Pulau Jawa. Berdasarkan pantauan Pola angin lapisan 850 mb bulan Mei 2016 di atas wilayah Pulau Jawa pada umumnya menunjukkan pergerakan angin timuran dan adanya pusat tekanan rendah di barat Sumatera berpengaruh terhadap pembentukan pola konvergensi di atas Pulau Jawa. Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer, analisa data dan kondisi lokal D. I. Yogyakarta, maka prakiraan curah hujan pada bulan Juli 2016 curah hujan diprakirakan berkisar antara 6 - 62 mm dengan sifat hujan wilayah D. I. Yogyakarta seluruhnya bersifat Atas Normal (AN) dan bulan Agustus 2016 curah hujan diprakirakan berkisar antara 6 – 60 mm dengan sifat hujan wilayah D. I. Yogyakarta seluruhnya bersifat Atas Normal (AN), bulan September 2016 diprakirakan berkisar 29 - 163 mm dengan sifat hujan seluruhnya bersifat Atas Normal (AN). Dari hasil analisis curah hujan Mei 2016 di wilayah D. I. Yogyakarta curah hujannya berkisar 40 - 316 mm dengan sifat hujan wilayah D. I. Yogyakarta sebagian besar Atas Normal (AN) sebesar 75.00 %, bersifat Normal (N) berkisar 20.00 % dan bersifat Bawah Normal (BN) berkisar 15.00 % . Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyusunan publikasi ini, segala kritik serta saran yang membangun kami harapkan.
Yogyakarta,
Juni 2016
KEPALA
TONY AGUS WIJAYA, S.Si NIP. 197608021998031001
i
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... iii PENGERTIAN ......................................................................................................... iv I. RINGKASAN ........................................................................................................ 1 II. ANALISIS DAN PREDIKSI DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT ........................ 4 A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT BULAN MEI 2016…. ............ 4 B. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT JULI – SEPTEMBER 2016………..……………….................................... 5 III. ANALISIS HUJAN MEI 2016 .............................................................................. 6 A. ANALISIS CURAH HUJAN MEI 2016 ............................................................. 6 B. ANALISIS SIFAT HUJAN MEI 2016............................................................... 7 C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM MEI 2016 ........................................... 9 IV. INDEKS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN …..……………….…..... 10 A. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE MARET - MEI 2016……………………………………....………..… 10 B. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE MEI - JULI 2016…………..………………………………….….…… 11 V. PRAKIRAAN HUJAN JULI , AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2016……………… 12 A. PRAKIRAAN HUJAN JULI 2016………………………………………………... 12 1. Prakiraan Curah Hujan Juli 2016…………………………………………….. 12 2. Prakiraan Sifat Hujan Juli 2016……………………………………………….. 12 B PRAKIRAAN HUJAN AGUSTUS 2016……………………………………………13 1. Prakiraan Curah Hujan Agustus 2016………………………………………….13 2. Prakiraan Sifat Hujan Agustus 2016……………………………………………14 C. PRAKIRAAN HUJAN SEPETEMBER 2016……………………………………...15 1. Prakiraan Curah Hujan September 2016 ..................................................... 15 2. Prakiraan Sifat Hujan September 2016………………………………………...15
ii
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1a TABEL ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2016……………................17 Lampiran 1b. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI 2016 ..........................18 Lampiran 1c. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS 2016……............19 Lampiran 1d. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN SEPTEMBER 2016…....…...20 Lampiran 1e. TABEL INDEKS SPI TIGA BULANAN (MARET - MEI 2016) …….. 21 Lampiran 2a. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT MEI 2016……...... 22 Lampiran 2b. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2016 ....................................................................... 23 Lampiran 2c. PREDIKSI SUHU MUKA LAUT PERIODE JULI – SEPTEMBER…24 Lampiran 2d. POLA ANGIN 850 MB PERIODE JULI – SEPTEMBER …………..25 Lampiran 3a. ANALISIS CURAH HUJAN BULAN MEI 2016............................... 26 Lampiran 3b. DISTRIBUSI SIFAT HUJAN BULAN MEI 2016.............................. 26 Lampiran 3c. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE MARET - MEI 2016........................................................ 27 Lampiran 4a. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE MEI - JULI 2016….........................................................27 Lampiran 4b. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN JULI 2016.........................28 Lampiran 4c. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN JULI 2016............................ 28 Lampiran 5a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN AGUSTUS 2016............... 29 Lampiran 5b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN AGUSTUS 2016................. .29 Lampiran 6a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN SEPTEMBER 2016…....... 30 Lampiran 6b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN SEPTEMBER 2016…..….... 30 Lampiran
7. FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS. .. 31
iii
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
PENGERTIAN 1. EL NINO DAN LA NINA El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan dan atmosfer yang ditandai memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4) atau anomali suhu muka laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, sejauh mana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali suhu permukaan laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4). Fenomena La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat apabila diikuti dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia. 2. DIPOLE MODE Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut - atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu permukaan laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu permukaan laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. CURAH HUJAN Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1 m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. Curah Hujan 1 mm jumlahnya sama dengan 1 liter air hujan / m2
iv
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
4. CURAH HUJAN KUMULATIF SATU BULAN Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. 5. SIFAT HUJAN Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-rata atau normalnya selama periode 30 tahun (1981 – 2010) pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : a. Atas Normal (AN) : jika nilai perbandingannya b. Normal (N) : jika nilai perbandingan antara c. Bawah Normal (BN) : jika nilai perbandingannya
> 115% 85% - 115% < 85%
6. INTENSITAS CURAH HUJAN Kriteria intensitas curah hujan dibagi menjadi 5 kategori, yaitu : Hujan Sangat Ringan dengan intensitas 0 – 5 mm/hari Hujan Ringan dengan intensitas 6 – 20 mm/hari Hujan Sedang dengan intensitas 21 – 50 mm/hari Hujan Lebat dengan intensitas 51 – 100 mm/hari Hujan Sangat Lebat dengan intensitas >100 mm/hari 7. Standardized Precipitation Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya, dalam suatu periode waktu yang panjang. Nilai SPI dihitung menggunakan metoda statistik probabilistik distribusi gamma. Berdasarkan nilai SPI ditentukan tingkat kekeringan dan kebasahan dengan kategori sebagai berikut : a. Tingkat Kekeringan 1) Sangat Kering : Jika nilai SPI ≤ -2,00 2) Kering 3) Agak Kering
: Jika nilai SPI -1,50 s/d -1,99 : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49
b. Normal
: Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99
c. Tingkat Kebasahan 1) Sangat Basah 2) Basah 3) Agak Basah
: Jika nilai SPI ≥ 2,00 : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49
v
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Kekeringan Meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dst). Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.
vi
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
I.
RINGKASAN
1. Indeks Nino 3.4 pada bulan Mei 2016 menunjukkan nilai 0.4 atau berada pada kategori normal, sedangkan Indeks Dipole Mode pada bulan Mei 2016 menunjukkan nilai indeks -0.71 atau pada kategori Dipole Mode negatif kuat. Kondisi suhu muka air laut pada bulan Mei 2016 untuk sebagian besar wilayah perairan Indonesia pada umumnya lebih hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya, demikian pula suhu muka air laut di selatan Pulau Jawa cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya yakni lebih hangat 0.5 – 1.5 °C. Kondisi tersebut dapat memicu meningkatnya penguapan yang terjadi di wilayah selatan Pulau Jawa. Berdasarkan pantauan aktivitas MJO selama periode Mei 2016 menunjukkan bahwa pada tanggal 5 - 24 Mei 2016 umumnya MJO berada pada fase 3 dan 4 (Samudera Hindia - Maritime Continent). Kondisi tersebut dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah Indoonesia. Pola angin lapisan 850 mb bulan Mei 2016 di atas wilayah Pulau Jawa pada umumnya menunjukkan pergerakan angin timuran dan adanya pusat tekanan rendah di barat Sumatera berpengaruh terhadap pembentukan pola konvergensi di atas Pulau Jawa. Distribusi kandungan air pada bulan Mei 2016 terkonsentrasi di atas Laut Jawa, Selat Karimata, Sumatera bagian selatan dan kepulauan Maluku. Jika dibandingkan dengan kondisi normalnya, kandungan air pada bulan Mei 2016 pada umumnya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi normalnya terutama di atas Pulau Sumatera bagian selatan, Laut Jawa, sebagian besar Pulau Jawa dan kepulauan Maluku, hal tersebut ditunjukkan oleh nilai anomali kandungan air yang bernilai positif. Distribusi pertumbuhan awan pada bulan Mei 2016 lebih terkonsentrasi di sebagian besar Sumatera, Kalimantan bagian Selatan, sebagian Pulau Jawa. Jika dibandingkan dengan kondisi klimatologisnya, pada bulan Mei 2016 terjadi peningkatan pertumbuhan awan di sebagian besar Sumatera, Jawa bagian tengah - barat, sebagian Kalimatan dan wilayah yang mengalami penurunan pertumbuhan awan di sebagian besar Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
Pos Klimatologi Yogyakarta 1
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Kondisi dinamika atmosfer – laut bulan Mei 2016 dapat menyebabkan sifat curah hujan pada bulan Mei 2016 di wilayah DIY pada kisaran normal hingga di atas normal.
Beberapa instansi meteorologi dunia termasuk BMKG memprakirakan kondisi ENSO pada periode bulan Juli, Agustus dan September 2016 yang beragam, namun pada umumnya kondisi ENSO pada periode bulan Juli, Agustus dan September 2016 dalam kategori La Nina lemah - moderat. Kondisi Dipole Mode pada periode bulan Juli, Agustus dan September 2016 diprakirakan pada kategori Dipole Mode negatif kuat sehingga akan mempengaruhi kondisi hujan di wilayah Indonesia utamanya di sebagian Sumatera dan Pulau Jawa. Kondisi suhu muka air laut pada periode Juli, Agustus dan September 2016 di perairan
Indonesia
pada
umumnya
akan
cenderung
lebih
hangat
dibandingkan dengan kondisi normalnya. Kondisi suhu muka air laut di Samudera Pasifik ekuator mengalami pendinginan, kondisi tersebut dapat memicu menguatnya pergerakan angin Pasat timuran sehingga dan berpengaruh terhadap pasokan uap air di wilayah Indonesia. Kondisi suhu muka air laut di perairan selatan Pulau Jawa diprakirakan lebih hangat 1 – 2°C dibandingkan dengan kondisi normalnya. Pola angin 850 mb periode Juli, Agustus dan September 2016 di atas wilayah Indonesia khususnya di selatan ekuator diprakirakan akan bertiup angin timuran dan akan terjadi peningkatan kecepatan angin timuran dari Samudera Pasifik selatan ekuator dan dapat mencapai wilayah selatan ekuator Indonesia sehingga akan berpotensi membawa cukup uap air di wilayah Indonesia. Bersamaan dengan itu diprakirakan akan terjadi pola tekanan rendah di barat pantai barat Sumatera, kondisi tersebut dapat memicu adanya konvergensi di Sumatera bagian selatan dan sebagian besar Pulau Jawa, sehingga berpotensi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah tersebut. Berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer – laut pada periode bulan Juli, Agustus dan September 2016 maka kondisi curah hujan di wilayah D. I. Yogyakarta diprakirakan akan berkisar antara normal – di atas normal dibandingkan dengan kondisi normalnya.
Pos Klimatologi Yogyakarta 2
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
2. Hasil analisis curah hujan di seluruh wilayah D. I. Yogyakarta pada bulan Mei 2016 berkisar 40 - 316 mm dengan sifat hujan sebagian besar berkisar Atas Normal (AN) sebesar 75.00%, sebesar Normal (N) berkisar 20.00 %, dan Bawah Normal (BN) berkisar 15.00%. Analisis curah hujan ekstrim harian bulan Mei 2016 dengan curah hujan lebih dari 100 mm tidak terjadi di wilayah D.I Yogyakarta. 3. Prakiraan curah Hujan bulan Juli 2016, diprakirakan berkisar 9 - 62 mm dengan sifat hujan seluruh wilayah D. I. Yogyakarta bersifat Atas Normal (AN). 4.
Prakiraan curah Hujan bulan Agustus 2016, diprakirakan berkisar 6 - 60 mm dengan sifat hujan wilayah D. I. Yogyakarta seluruhnya bersifat Atas Normal (AN).
5.
Prakiraan curah Hujan bulan September 2016, diprakirakan berkisar 29 163 mm dengan sifat hujan wilayah D. I. Yogyakarta seluruhnya bersifat Atas Normal (AN).
Pos Klimatologi Yogyakarta 3
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
II.
ANALISIS DAN PRAKIRAAN DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT
A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT BULAN MEI 2016 Hal-hal yang perlu disampaikan dalam analisis meliputi analisis terhadap perkembangan El Nino/La Nina, Dipole Mode, kondisi sirkulasi angin, liputan awan, dan Suhu Permukaan Laut di Indonesia. 1. Perkembangan kondisi El Nino/La Nina Indeks Nino 3.4 pada bulan Mei 2016 bernilai 0.4 atau berada pada kategori normal. 2. Dipole Mode Indeks Dipole Mode pada bulan Mei 2016 menunjukkan nilai -0.71 atau pada kategori Dipole Mode negatif kuat, sehingga dapat berpotensi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Sumatera dan Pulau Jawa. 3. Sirkulasi angin Pola angin lapisan 850 mb bulan Mei 2016 di atas wilayah Pulau Jawa pada umumnya menunjukkan pergerakan angin timuran dan adanya pusat tekanan rendah di barat Sumatera berpengaruh terhadap pembentukan konvergensi di atas Pulau Jawa. 4. Liputan awan Distribusi pertumbuhan awan pada bulan Mei 2016 lebih terkonsentrasi di sebagian besar Sumatera, Kalimantan bagian Selatan, sebagian Pulau Jawa. Jika dibandingkan dengan kondisi normalnya, pada bulan Mei 2016 terjadi peningkatan pertumbuhan awan di sebagian besar Sumatera, Jawa bagian tengah - barat, sebagian Kalimatan dan wilayah yang mengalami penurunan pertumbuhan awan di sebagian besar Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara. 5. Kondisi Suhu Permukaan Laut di Indonesia Kondisi suhu muka air laut pada bulan Mei 2016 untuk sebagian besar wilayah perairan Indonesia pada umumnya lebih hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya, sedangkan suhu muka air laut di selatan Pulau Jawa cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya yakni lebih hangat 0.5 – 1.5 °C.
Pos Klimatologi Yogyakarta 4
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
B. PRAKIRAAN LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE, SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2016 1. Prakiraan La Nina / El Nino Berdasarkan prakiraan indek Nino 3.4 periode bulan Juli, Agustus dan September 2016 yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga cuaca dan iklim seperti BMKG (Indonesia), NCEP (USA), JAMSTEC (Jepang) dan BoM (Australia) pada umumnya kondisi ENSO pada periode bulan Juli, Agustus dan September 2016 dalam kategori La Nina lemah - moderat. Kondisi La Nina yang disertai dengan menghangatnya suhu muka air laut di Indonesia dapat berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator Indonesia. 2. Prakiraan Dipole Mode Berdasarkan hasil prakiraan indek Dipole Mode dari beberapa lembaga meteorologi dunia (BoM, Jamstec, NASA) dan BMKG, menunjukkan bahwa pada periode Juli, Agustus dan September 2016 kondisi Dipole Mode pada umumnya dalam kategori Dipole Mode negatif kuat. Kondisi ini dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia utamanya di wilayah Sumatera dan Jawa. 3. Prakiraan Suhu Permukaan Laut Indonesia Dan Perairan Selatan Pulau Jawa Kondisi suhu muka air laut pada periode Juli, Agustus dan September 2016 di perairan Indonesia pada umumnya akan cenderung lebih hangat dibandingkan dengan kondisi normalnya, bersamaan dengan kondisi suhu muka air laut di Samudera Pasifik ekuator mengalami pendinginan. Kondisi suhu muka air laut di perairan selatan Pulau Jawa diprakirakan lebih hangat 1 – 2 °C dibandingkan dengan kondisi normalnya. 4. Kondisi Pola Angin 850 mb Pola angin 850 mb periode Juli, Agustus dan September 2016 di atas wilayah Indonesia khususnya di selatan ekuator
diprakirakan akan bertiup angin
timuran dan akan terjadi peningkatan kecepatan angin timuran dari Samudera Pasifik selatan ekuator dan dapat mencapai wilayah selatan ekuator Indonesia sehingga akan berpotensi membawa cukup uap air di wilayah Indonesia. Bersamaan dengan itu diprakirakan akan terjadi pola tekanan rendah di barat pantai barat Sumatera, kondisi tersebut dapat memicu adanya konvergensi di Sumatera bagian selatan dan sebagian besar Pulau Jawa, sehingga berpotensi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah tersebut.
Pos Klimatologi Yogyakarta 5
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
III. ANALISIS HUJAN MEI 2016 A. ANALISIS CURAH HUJAN MEI 2016 Berdasarkan pengamatan curah hujan hingga dasarian II Juni 2016 di seluruh wilayah D. I. Yogyakarta, disampaikan analisis curah hujan Mei 2016 sebagai berikut : CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN Kulon Progo
Kota Yogyakarta Bantul
Sebagian kecil Bantul, Jetis, dan Sewon.
Gunungkidul
Sebagian kecil Playen, Wonosari, Nglipar, dan Patuk.
Kulon Progo
Sleman 51 - 100
Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulon Progo
Sleman 101 - 150
Kota Yogyakarta Bantul
Gunungkidul
Kulon Progo
Sleman 151 - 200
Sebagian kecil Mlati, Ngemplak, dan Kalasan. Sebagian besar Depok, dan Ngaglik. -
Sleman 21 - 50
KECAMATAN
Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
Sebagian kecil Pengasih, dan Sentolo. Sebagian besar Kokap, Panjatan, dan Lendah. Seluruh Temon, Wates, dan Galur. Sebagian kecil Gamping, Mlati, Ngaglik, Cangkringan, Ngemplak, Berbah, dan Depok. Sebagian besar Kalasan. Sebagian kecil Kota Yogyakarta. Sebagian kecil Pajangan. Sebagian besar Pandak, Sewon, Bantul, Jetis,dan Pundong. Sebagian kecil Playen, Patuk, Wonosari, dan Semanu. Sebagian besar Nglipar, Tepus, dan Rongkop. Sebagian kecil Kokap, Panjatan, Lendah, dan Moyudan Sebagian besar Pengasih dan Sentolo. Sebagian kecil Mlati, Sleman, Pakem, Ngaglik, Ngemplak, Kalasan, dan Depok. Sebagian besar Gamping, dan Berbah. Seluruh Prambanan. Sebagian besar kota Yogyakarta. Sebagian kecil Sewon, Dlingo, Jetis, dan Pundong. Sebagian besar Pajangan, Sedayu, dan Banguntapan. Seluruh Kasihan, Piyungan, dan Pleret. Sebagian kecil Panggang, Playen, Tepus,dan Rongkop. Sebagian Nglipar dan Semanu. Sebagian besar Paliyan, Patuk, dan Karangmojo. Seluruh Ngawen, Semin, dan Ponjong. Sebagian kecil Kokap, Girimulyo, Pengasih, Sentolo, dan Nanggulan. Sebagian kecil Minggir, Sleman, Tempel, Mlati, Ngemplak. Sebagian besar Moyudan, Godean, Seyegan, Turi, dan Pakem. Seluruh Cangkringan. Sebagian kecil Sedayu, dan Jetis. Sebagian besar Dlingo. Sebagian kecil Playen, Patuk, Karangmojo, Semanu, dan Wonosari.
Pos Klimatologi Yogyakarta 6
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Kulon Progo Sleman 201 – 300
Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulon Progo
301 - 400
Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
Sebagian besar Panggang. Sebagian kecil Pengasih. Sebagian Girimulyo dan Nanggulan. Sebagian kecil Moyudan, Godean, Seyegan, Sleman. Sebagian besar Tempel. Sebagian kecil Nanggulan. Sebagian Girimulyo. Seluruh Samigaluh dan Kalibawang. Sebagian keciMinggir dan Tempel. -
B. ANALISIS SIFAT HUJAN MEI 2016 Analisis sifat hujan pada bulan Mei 2016 di wilayah D. I. Yogyakarta sebagai berikut : SIFAT HUJAN
KABUPATEN
Kulonprogo
Sleman ATAS NORMAL (AN) >201 %
Kota Yogyakarta Bantul
Gunungkidul
Kulonprogo
Sleman 151 – 200 % Kota Yogyakarta
Bantul
Gunungkidul
KECAMATAN Sebagian kecil Pengasih dan Nanggulan. Sebagian besar Girimulyo. Seluruh Samogaluh dan Kalibawang. Sebagian kecil Moyudan, Seyegan, Sleman, Depok, dan Kalasan. Sebagian besar Minggir, Tempel, Berbah, dan Prambanan. Sebagian kecil wilayah kota Yogyakarta. Sebagian kecil Pajangan, Sewon, Banguntapan, Jetis, Pundong, dan Kretek Sebagian besar Banguntapan, dan Piyungan. Sebagian kecil Wonosari dan Playen. Sebagian besar Panggang dan Paliyan. Sebagian kecil Girimulyo, Pengasih, Sentolo, Lendah, Galur, dan Wates. Sebagian Nanggulan. Sebagian besar Panjatan. Sebagian kecil Minggir, Tempel, Turi, Prambanan, Kalasan, Depok, dan Mlati. Sebagian besar Moyudan Seyegan, Gamping, Pakem, dan Cangkringan. Seluruh Godean. Sebagian kecil wilayah kota Yogyakarta. Sebagian kecil Pajangan, Sewon, Banguntapan, Pleret, Jetis, Pundong, dan Kretek. Sebagian besar Sedayu, Kasihan, dan Dlingo. Sebagian kecil Ngawen, Nglipar, Patuk,
Pos Klimatologi Yogyakarta 7
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Kulonprogo
Sleman Kota Yogyakarta 116 – 150 % Bantul
Gunungkidul
Kulonprogo
Sleman NORMAL (N) 85 – 115 %
Kota Yogyakarta
Bantul
Gunungkidul Kulonprogo Sleman BAWAH NORMAL (BN) 51 – 84 %
31 – 50 %
Playen, Karangmojo, Semanu, Tepus, Paliyan, dan Panggang. Sebagian besar Wonosari. Sebagian Kokap, Galur, dan Panjatan. Sebagian besar Pengasih, Wates, Sentolo, dan Lendah. Sebagian kecil Gemping, Mlati, Sleman, uri, Pakem, Cangkringan, Ngemplak, Kalasan, Berbah dan Depok. Sebagian kecil wilayah Kota Yogyakarta. Sebagian kecil Sedayu, Kasihan, Banguntapan, Dlingo, Jetis, Pundong, dan Kretek. Sebagian besar Pajangan, Sewon, dan Pleret. Sebagian kecil Nglipar, Patuk, Playen, Wonosari, Paliyan, Semanu, dan Rongkop. Sebagian besar Ngawen, dan Karangmojo. Seluruh Semin dan Ponjong. Sebagian kecil Pengasih, Lendah dan Wates. Sebagian besar Kokap dan Galur. Seluruh Temon. Sebagian kecil Turi, Sleman, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Ngemplak, Ngaglik, dan Pakem. Sebagian kecil wilayah Kota Yogyakarta. Sebagian kecil Pajangan, Sewon, dan Pundong. Sebagian besar Pandak, Jetis, dan Kretek. Seluruh Srandakan, Sanden, Bambanglipuro, dan Bantul. Sebagian kecil Patuk, Playen, Wonosari, Nglipar, Semanu, Tepus dan sebagian besar Rongkop. Sebagian kecil Sleman, Mlati, Depok, Kalasan, Ngemplak, Ngaglik, dan Pakem.
Kota Yogyakarta
Sebagian kecil wilayah kota Yogyakarta.
Bantul
-
Gunungkidul
Sebagian kecil Patuk, Playen, Wonosari, Nglipar, Semanu, dan Rongkop. Sebagian besar Tepus.
Kulonprogo
-
Sleman
Sebagian kecil Mlati, Sleman, Ngemplak, dan Kalasan. Sebagian besar Ngaglik dan Depok.
Kota Yogyakarta
-
Bantul
-
Gunungkidul
Sebagian kecil Playen, Patuk, Nglipar, dan Wonosari.
Pos Klimatologi Yogyakarta 8
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
C.
ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM MEI 2016 Analisis curah hujan ekstrim harian pada bulan Mei 2016 di wilayah D.
I. Yogyakarta adalah sebagai berikut :
KABUPATEN BANTUL GUNUNG KIDUL KULON PROGO SLEMAN
CURAH HUJAN LEBAT (50 - 100 mm/hari) BPP. Nglipar Kalibawang, Samigaluh -
CURAH HUJAN SANGAT LEBAT (> 100 mm/hari) -
Pos Klimatologi Yogyakarta 9
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
IV.
INDEKS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN
A. Analisis Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Periode Maret - Mei 2016 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEKERINGAN
KABUPATEN /KOTA
KULON PROGO
SANGAT KERING
KERING
AGAK KERING
NORMAL
-
-
-
Seluruh Kecamatan di Kabupaten kulon Progo.
SLEMAN
-
-
KOTA YOGYAKARTA
-
-
BANTUL
-
GUNUNGKIDUL
-
Sebagian kecil Berbah, dan sebagian besar Prambanan. -
Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman. Seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta.
-
Sebagian kecil Jetis.
Sebagian besar hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul.
-
Sebagian kecil Patuk, Semin, Karangmojo, Ponjong, Semanu, dan Rongkop.
Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Gunungkidul kecuali Ponjong.
2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI KABUPATEN
TINGKAT KEBASAHAN AGAK BASAH
BASAH
SANGAT BASAH
KULON PROGO
-
-
-
SLEMAN
-
-
-
KOTA YOGYAKARTA
-
-
-
BANTUL
Sebagian kecil Dlingo.
-
-
GUNUNGKIDUL
Sebagian kecil Patuk, Playen, Wonosari, Semanu, dan Karangmojo.
-
-
Pos Klimatologi Yogyakarta 10
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
B. Prakiraan Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Periode Mei - Juli 2016 1. Prakiraan Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI KABUPATEN /KOTA
TINGKAT KEKERINGAN SANGAT KERING
KERING
AGAK KERING
KULON PROGO
-
-
-
Seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo
SLEMAN
-
-
-
Seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman.
KOTA YOGYAKARTA
-
-
-
Seluruh Kota Yogyakarta.
BANTUL
-
-
-
Seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul.
GUNUNGKIDUL
-
-
-
Seluruh kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.
NORMAL
2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI KABUPATEN
TINGKAT KEBASAHAN AGAK BASAH
BASAH
SANGAT BASAH
KULON PROGO
-
-
-
SLEMAN
-
-
-
KOTA YOGYAKARTA
-
-
-
BANTUL
-
-
-
GUNUNGKIDUL
-
-
-
Pos Klimatologi Yogyakarta 11
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
V. PRAKIRAAN HUJAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2016 A. PRAKIRAAN HUJAN JULI 2016 1. Prakiraan Curah Hujan Juli 2016 CURAH HUJAN (mm)
0 - 20
KABUPATEN Kulon Progo
-
Sleman
-
Kota Yogyakarta
-
Bantul Gunungkidul Kulon Progo Sleman 21 - 50
Kota Yogyakarta
Sebagian kecil Pajangan, Pandak, Bambanglipuro, Pundong, Dlingo, dan Pleret. Sebagian besar Jetis, dan seluruh Bantul. Sebagian kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Kulonprogo. Sebagian kecil hingga sluruh kecamatan di Kabupaten Sleman. Seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta.
Gunungkidul
Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul kecuali Kecamatan Bantul. Sebagian kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul.
Kulon Progo
Sebagian kecil Girimulyo, dan sebagian besar Samigaluh.
Bantul
Kota Yogyakarta
Sebagian kecil Seyegan, Ngaglik dan Pakem. Sebagian besar Tempel, Turi, dan Sleman. -
Bantul
-
Gunungkidul
-
Sleman 51 - 100
KECAMATAN
2. Prakiraan Sifat Hujan Juli 2016 SIFAT HUJAN
ATAS NORMAL ( AN ) >201 %
151 – 200 %
KABUPATEN Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman
KECAMATAN Seluruh Kecamatan di Kabupaten Kulonprogo. Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sleman.
Pos Klimatologi Yogyakarta 12
Buletin Bulan Juni Tahun 2016 116 – 150 %
Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo
Seluruh Kecamatan di Kota Yogyakarta. Seluruh Kecamatan di Kabupaten Bantul. Seluruh Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. -
NORMAL ( N ) 85 – 115 %
Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
BAWAH NORMAL ( BN )
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
51 – 84 %
31 – 50 %
0 – 31 %
B. PRAKIRAAN HUJAN AGUSUS 2016 1. Prakiraan Curah Hujan Agustus 2016 CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN
Sleman
Sebagian kecil Pengasih dan Lendah. Sebagian besar Sentolo. -
Kota Yogyakarta
Sebagian kecil wilayah Kota Yogyakarta.
Kulon Progo
0 - 20
Bantul
Gunungkidul Kulon Progo Sleman 21 - 50
KECAMATAN
Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
Sebagian kecil Sedayu, Sewon, Piyungan, Dlingo, dan Pundong. Sebagian besar Pajangan, Banguntapan, dan Jetis. Seluruh Pleret. Sebagian kecil Panggang, Playen, Wonosari, Semanu, dan Tepus. Sebagian besar Paliyan. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman. Sebagian besar wilayah Kota Yogyakarta. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul kecuali Pleret. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.
Pos Klimatologi Yogyakarta 13
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Kulon Progo Sleman 51 - 100
Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
Sebagian kecil Girimulyo. Sebagian besar Samigaluh. Sebagian kecil Tempel, Sleman, Ngaglik, dan Pakem. Sebagian besar Tempel, Sleman, Pakem dan Turi. Sebagian kecil Srandakan dan Bambanglipuro. Sebagian besar Pandak, Sanden, dan Kretek. -
2. Prakiraan Sifat Hujan Agustus 2016 SIFAT HUJAN
ATAS NORMAL ( AN ) >201 %
151 – 200 %
116 – 150 %
NORMAL 85 – 115 %
BAWAH NORMAL (BN) 51 – 84 %
31 – 50 %
0 – 31 %
KABUPATEN
KECAMATAN
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo
Seluruh Kecamatan di Kabupaten Kulonprogo. Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sleman. Seluruh Kecamatan di Kota Yogyakarta. Seluruh Kecamatan di Kabupaten Bantul. Seluruh Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. -
Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
Pos Klimatologi Yogyakarta 14
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
C. PRAKIRAAN HUJAN SEPTEMBER 2016 1. Prakiraan Curah Hujan September 2016 CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN
Kulon Progo Sleman Kota Yogyakarta 21 - 50
Bantul
Gunungkidul
Kulon Progo Sleman 51 - 100
Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulon Progo
101 - 150
Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
Sebagian kecil Sentolo dan Lendah. Sebagian kecil Berbah dan Kalasan Sebagian besar Prambanan. Sebagian kecil Sanden, kretek, Bambanglipuro, Pandak, Srandakan, dan Piyungan. Sebagian kecil Nglipar, Playen, Wonosari, Semanu, dan Tepus. Sebagian besar Panggang dan Patuk. Seluruh Paliyan. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman. Sebagian besar Kota Yogyakarta. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul. Sebagian kecil hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. Sebagian kecil Girimulyo, Nanggulan, kalibawang, Wates, Lendah, dan galur. Sebagian besar Panjatan. Sebagian kecil Minggir, Seyegan, Tempel, Sleman, Ngaglik, dan Pakem. Sebagian besar Turi dan Gamping. Sebagian kecil Kota Yogyakarta Sebagian kecil Sedayu, Pajangan, dan Sewon. Seluruh Kasihan. -
Sleman
Sebagian kecil Girimulyo. Sebagian besar Samigaluh. -
Kota Yogyakarta
-
Bantul
-
Gunungkidul
-
Kulon Progo 101 - 150
KECAMATAN
2. Prakiraan Sifat Hujan September 2016 SIFAT
KABUPATEN
KECAMATAN
HUJAN
ATAS NORMAL ( AN )
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul
Seluruh Kecamatan di Kabupaten Kulonprogo. Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sleman. Seluruh Kecamatan di Kota Yogyakarta. Seluruh Kecamatan di Kabupaten Bantul.
Pos Klimatologi Yogyakarta 15
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Gunungkidul
Seluruh Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul Kulonprogo Sleman Kota Yogyakarta Bantul Gunungkidul
-
>201 %
151 – 200 %
116 – 150 %
NORMAL (N) 85 – 115 %
BAWAH NORMAL (BN) 51 – 84 %
31 – 50 %
0 – 31 %
Pos Klimatologi Yogyakarta 16
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 1a TABEL ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nama Kabupaten/ Rata-Rata Curah Hujan Stasiun (mm) 1.BANTUL Dlingo 95 - 129 Gandok 85 - 115 Gedongan 51 - 69 Ngetal 44 - 60 Piyungan 53 - 71 Ringinharjo 48 - 64 2.GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 79 - 107 BPP. Paliyan 50 - 68 BPP. Panggang 55 - 75 BPP. Playen 98 - 132 BPP. Ponjong 72 - 98 3. KULON PROGO BPP. Panjatan 41 - 55 Brosot 51 - 69 Gejagan 93 - 125 Gembongan 75 - 101 Kalibawang 96 - 130 Kokap 77 - 105 Samigaluh 131 - 177 Singkung 77 - 105 4.SLEMAN Beran 141 - 191 Bronggang 107 - 145 Kolombo 114 - 154 Ledoknongko 181 - 245 Ngentak 100 - 136 Stageof Yogyakarta 77 - 105 Tempel 134 - 182
Maksimum Curah Hujan Tahun (mm)
Minimum Curah Hujan Tahun (mm)
Analisis Mei 2016 Curah Curah Sifat Hujan Hujan Hujan (mm) (mm)
550 522 350 362 210 578
2007 2010 2010 2010 2010 2010
8 25 5 6 9 14
2001 1990 1982 2007 2000 1999
172 139 59 X 140 48
AN AN N X AN N
95 - 129 85 - 115 31 - 50 44 - 60 53 - 71 48 - 64
593 254 543 367 321
1979 2010 2010 2010 2010
5 6 3 14 14
2005 1996 1996 1980 2008
184 129 165 45 107
AN AN AN BN AN
47 - 78 30 - 50 33 - 55 98 - 132 43 - 71
435 405 336 329 491 530 534 776
1993 2010 2011 2010 1983 1983 2010 2010
2 4 71 13 4 9 4 5
1997 1995 2007 (2x) 2008 1982 2007 1991 2008 (2x)
82 60 X 132 309 97 316 X
AN N X AN AN N AN X
24 - 40 51 - 69 93 - 125 75 - 101 96 - 130 46 - 76 131 - 177 77 - 105
525 469 837 573 392 222 525
1983 1983 1983 1983 1983 2013 1983
7 20 27 15 21 16 11
2005 1986 2007 1996 1996 2008 2008
X 192 40 X 183 139 X
X AN BN X AN AN X
141 - 191 107 - 145 114 - 154 181 - 245 100 - 136 77 - 105 134 - 182
Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya X = Data belum masuk
Pos Klimatologi Yogyakarta 17
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 1b TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Nama Kabupaten /Stasiun
Minimum Maksimum Rata-Rata Normal Curah Curah Curah Curah Tahun Hujan Hujan Tahun Hujan Hujan (mm) (mm) (mm) (mm)
Prakiraan Juli 2016 Curah Hujan (mm)
Sifat Hujan
1. BANTUL Dlingo
27
23 - 31
163
1998
7
2001
32 - 41
AN
Gandok
18
15 - 21
127
1989
12
1992
22 - 27
AN
Gedongan
23
20 - 26
274
2013
3
1992
27 - 35
AN
Ngetal
6
5-7
48
2014
25
2013
8-9
AN
Piyungan
28
24 - 32
169
1998
21
2001
33 - 42
AN
Ringinharjo
7
6-8
150
2010
97
2013
9 - 11
AN
BPP. Nglipar
37
31 - 43
305
1998
1
1993
44 - 56
AN
BPP. Paliyan
36
31 - 41
287
1989
23
2005
42 - 54
AN
BPP. Panggang
28
24 - 32
295
1989
2
2001
33 - 42
AN
BPP. Playen
26
22 - 30
229
1978
2
1996
31 - 39
AN
BPP. Ponjong
30
26 - 35
154
2005
0
2015
36 - 45
AN
BPP. Panjatan
22
19 - 25
199
1981
0
2004
26 - 33
AN
Brosot
16
14 - 18
161
2001
4
1985
19 - 24
AN
Gejagan
22
19 - 25
119
2013
7
2009
26 - 33
AN
Gembongan
36
31 - 41
282
1998
1
2006
42 - 54
AN
Kalibawang
22
19 - 25
215
1989
1
1985
26 - 33
AN
Kokap
31
26 - 36
221
1981
2
2012 (2x)
37 - 47
AN
Samigaluh
43
37 - 49
281
1981
7
1983 (2x)
50 - 65
AN
Singkung
28
24 - 32
227
1998
2
1988
33 - 42
AN
Beran
25
21 - 29
243
1998
1
2012 (2x)
30 - 38
AN
Bronggang
35
30 - 40
285
1998
1
2011
41 - 53
AN
Kolombo
33
28 - 38
178
1985
7
2007
39 - 50
AN
Ledoknongko
46
39 - 53
412
1998
0
2015
54 - 69
AN
Ngentak
18
15 - 21
174
1998
4
2009
22 - 27
AN
Stageof Yogyakarta
22
19 - 25
88
2010
0
2012 (2x)
26 - 33
AN
Tempel
44
37 - 51
284
1998
3
2006
52 - 66
AN
2.GUNUNG KIDUL
3.KULON PROGO
4.SLEMAN
Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya
Pos Klimatologi Yogyakarta 18
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 1c TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Rata-Rata Normal Nama Curah Curah Kabupaten/Stasiun Hujan Hujan (mm) (mm) 1.BANTUL Dlingo 18 15 - 21 Gandok 8 7-9 Gedongan 34 29 - 39 Ngetal 3 3-3 Piyungan 11 9 - 13 Ringinharjo 17 14 - 20 2.GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 20 17 - 23 BPP. Paliyan 7 6-8 BPP. Panggang 13 11 - 15 BPP. Playen 18 15 - 21 BPP. Ponjong 13 11 - 15 3.KULON PROGO BPP. Panjatan 28 24 - 32 Brosot 12 10 - 14 Gejagan 18 15 - 21 Gembongan 5 4-6 Kalibawang 16 14 - 18 Kokap 11 9 - 13 Samigaluh 30 26 - 35 Singkung 14 12 - 16 4.SLEMAN Beran 13 11 - 15 Bronggang 20 17 - 23 Kolombo 19 16 - 22 Ledoknongko 29 25 - 33 Ngentak 23 20 - 26 Stageof Yogyakarta 16 14 - 18 Tempel 21 18 - 24
Maksimum Curah Hujan Tahun (mm)
Minimum Prakiraan Agustus 2016 Curah Curah Hujan Hujan Tahun Sifat Hujan (mm) (mm)
130 114 394 28 88 147
2010 2010 1992 2010 2010 1992 (2x)
105 23 12 28 26 5
1998 1989 1981 2010 2000 2013
28 - 36 13 - 16 52 - 68 6-6 18 - 22 27 - 34
AN AN AN AN AN AN
265 95 174 147 227
1979 1990 1992 1992 1992
4 1 1 10 1
1993 1986 2013 1996 1998
31 - 40 12 - 14 21 - 26 28 - 36 21 - 26
AN AN AN AN AN
694 107 124 46 127 132 304 84
1992 1992 2010 2010 2010 2000 1986 1993
3 2 3 1 3 0 3 1
2014 2013 (2x) 2005 1999 1986 (2x) 2012 2013 2005
43 - 56 19 - 24 28 - 36 9 - 10 25 - 32 18 - 22 46 - 60 22 - 28
AN AN AN AN AN AN AN AN
159 165 118 156 204 108 103
2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
1 1 26 0 5 0 3
2014 2014 1984 2015 2002 2015 (3x) 2004
21 - 26 31 - 40 30 - 38 45 - 58 36 - 46 25 - 32 33 - 42
AN AN AN AN AN AN AN
Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya
Pos Klimatologi Yogyakarta 19
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 1d TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN SEPTEMBER 2016 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Rata-Rata Nama Kabupaten/ Curah Stasiun Hujan (mm) 1.BANTUL Dlingo 34 Gandok 29 Gedongan 24 Ngetal 26 Piyungan 16 Ringinharjo 31 2.GUNUNG KIDUL BPP. Nglipar 45 BPP. Paliyan 14 BPP. Panggang 24 BPP. Playen 30 BPP. Ponjong 32 3.KULON PROGO BPP. Panjatan 51 Brosot 32 Gejagan 53 Gembongan 24 Kalibawang 33 Kokap 41 Samigaluh 81 Singkung 25 4.SLEMAN Beran 31 Bronggang 42 Kolombo 49 Ledoknongko 64 Ngentak 38 Stageof Yogyakarta 59 Tempel 45
Normal Maksimum Minimum Prakiraan September 2016 Curah Curah Curah Curah Hujan Sifat Hujan Hujan Hujan Tahun Hujan Tahun (mm) (mm) (mm) (mm) 29 - 39 25 - 33 20 - 28 22 - 30 14 - 18 26 - 36
420 515 227 290 156 559
2010 2010 2010 2010 2010 2010
26 2 2 290 12 7
1998 2004 1990 2010 1999 2013
> 69 > 59 > 49 > 53 > 33 > 63
AN AN AN AN AN AN
38 - 52 12 - 16 20 - 28 26 - 35 27 - 37
355 159 404 369 311
2010 1992 2010 2010 2010
2 22 2 2 2
1993 1995 1989 1981 1999
> 91 > 29 > 49 > 61 > 65
AN AN AN AN AN
43 - 59 27 - 37 45 - 61 20 - 28 28 - 38 35 - 47 69 - 93 21 - 29
481 249 360 239 360 253 447 262
1992 2010 2010 2010 2010 2010 1986 2010
4 3 13 2 8 0 9 0
2004 1993 2005 2013 (2x) 2005 (3x) 2012 2013 (2x) 2001
> 103 > 65 > 107 > 49 > 67 > 83 > 163 > 51
AN AN AN AN AN AN AN AN
26 - 36 36 - 48 42 - 56 54 - 74 32 - 44 50 - 68 38 - 52
415 316 495 687 525 398 470
2010 2010 1984 2010 2010 2010 2010
1 1 5 0 4 2 1
2007 2013 2004 2015 2008 2007 (2x) 2004
> 63 > 85 > 99 > 129 > 77 > 119 > 91
AN AN AN AN AN AN AN
Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya
Pos Klimatologi Yogyakarta 20
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 1e TABEL INDEKS SPI TIGA BULANAN (MARET - MEI 2016) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NO.
KABUPATEN
NAMA STASIUN
1
Ringinharjo
2
Dlingo
3
Ngetal BANTUL
4
Gedongan
5
Piyungan
6
Gandok
7
Nglipar
8
Paliyan
9
Panggang GUNUNGKIDUL
10
Playen
11
Ponjong(wonodoyo)
12
Sentolo
13
Kalibawang
14
Kokap
15
Panjatan KULON PROGO
INDEKS ANALISIS SPI MEI 2016 0.7 1.1 0.63
X -1.1 -0.63 1.3 0.68 0.27 0.49 -1.6 0.49 0.22 0.11 0.71
16
Samigaluh
17
Singkung
X
18
Bronggang
X
19
Stageof yogya
20
Kolombo
21
-0.81
-0.21 0.45
Ngentak
X
22
Ngepos
X
23
Tempel
X
24
Ledoknongko
X
SLEMAN
Keterangan : X = Data belum masuk
Pos Klimatologi Yogyakarta 21
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 2a ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT MEI 2016
Keterangan : Anomali OLR negative pertumbuhan awan semakin banyak. Anomali OLR positif pertumbuhan awan semakin sedikit
Keterangan : Anomali Kandungan Air negative kandungan air rendah. Anomali Kandungan Air Positif kandungan air semakin tinggi. Pos Klimatologi Yogyakarta 22
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 2b PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2016 Prakiraan ENSO dari BMKG dan Institusi Internasional
Prediksi Indian Ocean Dipole Mode
Pos Klimatologi Yogyakarta 23
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 2c PREDIKSI SUHU MUKA LAUT PERIODE JULI – SEPTEMBER 2016
Pos Klimatologi Yogyakarta 24
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 2d POLA ANGIN 850 MB PERIODE JULI - SEPTEMBER 2016
Pos Klimatologi Yogyakarta 25
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 3a
Lampiran 3b
Pos Klimatologi Yogyakarta 26
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 3c
Lampiran 4a
Pos Klimatologi Yogyakarta 27
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 4b
Lampiran 4c
Pos Klimatologi Yogyakarta 28
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 5a
Lampiran 5b
Pos Klimatologi Yogyakarta 29
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 6a
Lampiran 6a
Pos Klimatologi Yogyakarta 30
Buletin Bulan Juni Tahun 2016
Lampiran 7a
FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS
FORMAT : MMYYYYD CH1 CH2 CH3 CH4 CH5 CH6 CH7 CH8 CH9 CH10 Kirim ke : MM YYYY D CH
0822 4200 9760 (BMKG YOGYAKARTA)
= BULAN = TAHUN = DASARIAN (a = tgl 1 s/d 10; b = tgl 11 s/d 20; tgl 21 s/d 30/31 = curah hujan
Contoh : Nama Propinsi Nama Kabupaten Nama Stasiun Bulan Tgl 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
CH 2 X 16 -
Tgl 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
: D.I Yogyakarta : Sleman : Bronggang : Agustus 2009 CH 35 3
Tgl 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
CH 0 12 -
Format mengirim data ch pada dasarian 1 Bronggang 062009a - - - - 2 – x – 16 – Format mengirim data ch pada dasarian 2 Bronggang 062009b - - - - - 35 - - - 3 Format mengirim data ch pada dasarian 3 Bronggang 062009c - - 0 - - - 12 - - Data dasarian I sudah harus terkirim paling lambat tanggal 12, dan dasarian II paling lambat tanggal 22, serta dasarian III paling lambat tanggal 2 pada bulan berikutnya.
Pos Klimatologi Yogyakarta 31