BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
Bab – 2
Gambaran Umum Kota 2.1
Geografi, Administratif dan Kondisi Fisik Wilayah Kota Sabang meliputi Pulau Weh, Pulau Klah, Pulau Rubiah, Pulau Seulako, dan Pulau
Rondo, dengan luas sebesar 153 Km2, yang terdiri dari dua kecamatan dan 18 gampong. Masing-masing kecamatan tersebut memiliki luas sebagai berikut : (1) Kecamatan Sukakarya 73 Km2 (47,71%); dan (2) Kecamatan Sukajaya 80 Km2 (52,29%). Kota Sabang terletak pada garis 05o46’28” LU – 05o54’28” LU dan 95o13’02” BT – 95o22’36” BT dengan batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka, Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia. Secara umum Kota Sabang berada pada ketinggian ± 28 m di atas permukaan air laut (dpl). Kondisi morfologinya didominasi oleh perbukitan, yaitu sekitar 65% dari luas kawasan keseluruhan. Sedangkan secara lebih rinci Kota Sabang meliputi dataran rendah 3%, dataran bergelombang 10%, berbukit 35% dan berbukit sampai bergunung 52%. Ditinjau dari kemiringan lerengnya Kota Sabang cukup bervariasi, yaitu di daerah Pulau Weh bagian barat dan di tengah-tengah pulau bagian timur merupakan daerah yang berbukit dan bergelombang dengan kemiringan lebih dari 15%. Kondisi geologi Kota Sabang secara umum terbagi menjadi 2 sub bagian dimana diantara 2 sub bagian tersebut kondisinya sangat berbeda, dan pada umumnya terbentuk dari hasil letusan gunung berapi yang terdiri dari tufa andesit. Jenis batuan ini mempunyai struktur yang tidak begitu stabil dan jika diberikan tekanan yang berlebih maka daya tahannya tidak begitu bagus. Bahkan jika diberikan tekanan sangat berlebih maka akan cepat terjadi perubahan struktur tanahnya. Formasi batuan Kota Sabang terdiri dari batuan vulkanis seluas 70% dari luas wilayah, batuan sedimen seluas 27% dan endapan aluvial 3%. Secara umum kondisi geologis ini mempengaruhi kondisi geohidrologinya. Sumber daya air di Kota Sabang terdiri dari air permukaan, air tanah dan mata air. Sungai-sungai yang terdapat di Pulau Weh umumnya memiliki ukuran relatif kecil dan pendek. Kondisi air pada umumnya jernih, dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air untuk mencuci dan mandi. Salah satu sumber daya air di Kota Sabang adalah Danau Aneuk Laot, terletak 3 km selatan Kota Sabang. Danau ini merupakan salah satu kawah purba yang kemudian berbentuk sebuah danau memiliki panjang sekitar 1.500 m dan lebar rata-rata 250 m. Danau ini merupakan sumber air permukaan dengan ketersediaan sumber air
1
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
sekitar 7 juta m3 dan telah dimanfaatkan sebagai sumber air baku bagi PDAM setempat untuk memenuhi sebagian pasokan air bersih Kota Sabang. Meskipun Kota Sabang memiliki beberapa sumber air bersih, namun demikian debitnya yang relatif kecil dan topografi pulau Weh yang bergelombang menyebabkan tidak semua wilayah di Kota Sabang mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Aneuk Laot. Secara umum kondisi iklim di Pulau Weh relatif sama dengan wilayah lainnya di Indonesia yaitu memiliki 2 musim, musim barat dan musim timur serta 2 musim peralihan. Pada musim barat angin bergerak dari arah barat ke arah timur. Musim barat terjadi pada bulan Nopember hingga Januari dimana merupakan bulan-bulan dengan suhu yang relatif rendah (26°C) dan curah hujan yang paling tinggi (353,8 mm). Musim timur terjadi ada bulan Mei hingga Juli. Pada musim ini angin bergerak dari arah timur ke arah barat dan barat daya. Pada bulan-bulan musim timur rata-rata suhu udara dapat mencapai 28,4°C dan rata-rata kelembaban udara mencapai pada titik terendah yaitu 73%. Secara umum angin pada musim timur merupakan angin dengan rata-rata kecepatan tertinggi. Penggunaan lahan di Kota Sabang sampai saat ini didominasi oleh pemanfaatan hutan, terutama hutan lindung dan produksi serta cagar alam. Sedangkan pemanfaatan lahan lain sangat bervariasi, seperti perkebunan, sawah dan ladang dengan luasan yang tidak terlalu besar. Penggunaan lahan untuk budidaya non pertanian relatif belum intensif / pesat. Bervariasinya kondisi topografi menjadikan Kota Sabang memiliki panorama alam yang sangat indah. Wilayahnya memiliki alokasi pemetaan kegiatan yang sangat bervariasi sehingga cocok untuk pengembangan agrowisata, pertanian, perikanan, industri, maritim dan pariwisata. Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai Wilayah Kota Sabang Nama DAS
Luas DAS
DAS Krueng Iboih
4.212,26 Ha
DAS Pulau Klah
13,18 Ha
DAS Pulau Seulako
0,96 Ha
DAS Pulau Rubiah
24,8 Ha
DAS Krueng Balohan
5.343,31 Ha
DAS Krueng Paya
2.223,37 Ha
Sumber : Bappeda Kota Sabang (RTRW 2012)
2
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
Tabel 2.2 Nama, luas wilayah per-kecamatan dan Jumlah kelurahan Luas Nama Kecamatan
wilayah
Jumlah Gampong (Ha)
Kecamatan Sukakarya
Kecamatan Sukajaya
Total
Gampong Kuta Ateuh
52,04
0.43 %
Gampong Kuta Timu
157,11
1.29 %
Gampong Kuta Barat
88,86
0.73 %
Gampong Aneuk Laot
449,67
3.68 %
Gampong Paya Seunara
564,23
4.62 %
Gampong Batee Shoek
1129,51
9.25 %
Gampong Iboih
2660,98
21.79 %
Gampong Krueng Raya
959,27
7.85 %
Gampong Ie Meulee
306,89
2.51 %
Gampong Ujoeng Karueng
122,60
1.00 %
Gampong Anoe Itam
1018,89
8.34 %
Gampong Cot Ba’U
531,09
4.35 %
Gampong Cot Abeuk
357,18
2.92 %
Gampong Balohan
772,39
6.32 %
Gampong Jaboi
490,14
4.01 %
Gampong Beurawang
469,32
3.84 %
Gampong Keunekai
568,96
4.66 %
Gampong Paya
1444,65
11.83 %
Pulau Rondo
71.51
0.59 %
18 Gampong
12.213,30
100 %
Sumber : Bappeda Kota Sabang (RTRW 2012)
3
(%) thd total
BUKU PUTIH KOTA SABANG
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kota Sabang
Sumber : RTRW Kota Sabang
4
2012
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2.2
2012
Demografi
Berdasarkan data kependudukan sampai dengan akhir tahun 2011 jumlah penduduk Kota Sabang sebanyak 31.355 selengkapnya dapat di lihat pada Gambar 2.2. chart II.1 sebagai berikut :
Chart II.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis kelamin di Kota Sabang Tahun 2007 s/d 2011 Kelurahan
Rumah Tangga
Penduduk Pria
Penduduk Wanita
Jumlah Penduduk
Rasio menurut jenis kelamin
7.354
7.197 18
105
Tahun 2007
18
7.866
7.354 105
15.053
14.664
14.551
14.210
18
Tahun 2008
15.958
15.600
15.332
15.292
14.934
105
Tahun 2009
31.355
30.653
29.996
29.843
29.144
18
104
Tahun 2010
15.397 8.253
18
104
Tahun 2011
Sumber : Bappeda Kota Sabang (RPJMD)
Berdasarkan data kependudukan, jumlah penduduk Kota Sabang dari tahun 2008 sampai dengan akhir tahun 2011 mengalami peningkatan. Pada akhir tahun 2011 jumlah penduduk Kota Sabang adalah sebanyak 31.355 jiwa. Menurut jenis kelamin, jumlah penduduk berjenis kelamin wanita lebih sedikit dibandingkan penduduk berjenis kelamin pria (sex ratio : 104) penduduk laki-laki sejumlah 15.958 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 15.397 jiwa. Penyebaran penduduk Kota Sabang merata di dua kecamatan yaitu Kecamatan Sukajaya sebesar 50,70 % dan Kecamatan Sukakarya 49,30%, dengan rata-rata tingkat kepadatan penduduk sebanyak 205 orang/km2. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya yaitu Kecamatan Sukakarya sebesar 202 orang/km2, Kecamatan Sukajaya sebanyak 199 org/km2 . Sebaran kepadatan penduduk di Kota Sabang dapat dilihat pada gambar berikut.
5
BUKU PUTIH KOTA SABANG
Gambar 2.3 Peta Sebaran Penduduk Kota Sabang
Sumber : RTRW Kota Sabang
6
2012
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
Penduduk merupakan asset yang dapat menguntungkan bila diarahkan dengan baik tetapi juga sangat menjadi beban bila salah dalam mengarahkannya. Oleh karena itu perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia harus tepat dan benar-benar mencapai sasaran. Proyeksi penduduk Kota Sabang menggunakan proyeksi eksponensial dari tahun 2010 hingga tahun 2031 dengan rumus proyeksi yang didapat dari pertumbuhan penduduk Kota Sabang Tahun 2004 – 2010 atau dengan rumus: Y = 28.093 e0,011x Dimana: y
= jumlah penduduk
x
= tahun perhitungan (dimulai da tahun 2004 yang merupakan x = 1). Dari hasil proyeksi dengan menggunakan rumus diatas, maka didapatkan proyeksi penduduk Kota
Sabang pada tahun 2031 sebanyak 38.649 jiwa atau bertambah sebanyak 7.996 jiwa (26.08%) dari jumlah penduduk tahun 2010 dengan rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 1,106 %. Untuk lebih lengkapnya, proyeksi pertumbuhan penduduk Kota Sabang da tahun 2010 – 2031 dapat dilihat dalam Tabel 2.3. Tabel 2.3 Proyeksi Penduduk Kota Sabang Tahun 2010 – 2031 Penduduk per Kecamatan (jiwa)
Penduduk Kota
Pertumbuhan (%)
Sukajaya Sukakarya
Sabang (jiwa)
Sukajaya Sukakarya Kota Sabang
No
Tahun
1
2010
15542
15111
30653
-
-
-
2
2011
15726
15290
31017
1,186
1,186
1,186
3
2012
15900
15459
31360
1,106
1,106
1,106
4
2013
16076
15630
31706
1,106
1,106
1,106
5
2014
16254
15803
32057
1,106
1,106
1,106
6
2015
16434
15978
32412
1,106
1,106
1,106
7
2016
16615
16155
32770
1,106
1,106
1,106
8
2017
16799
16333
33133
1,106
1,106
1,106
9
2018
16985
16514
33499
1,106
1,106
1,106
10
2019
17173
16697
33870
1,106
1,106
1,106
11
2020
17363
16881
34244
1,106
1,106
1,106
12
2021
17555
17068
34623
1,106
1,106
1,106
13
2022
17749
17257
35006
1,106
1,106
1,106
7
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
14
2023
17945
17448
35393
1,106
1,106
1,106
15
2024
18144
17641
35785
1,106
1,106
1,106
16
2025
18345
17836
36181
1,106
1,106
1,106
s17
2026
18548
18033
36581
1,106
1,106
1,106
18
2027
18753
18233
36985
1,106
1,106
1,106
19
2028
18960
18434
37394
1,106
1,106
1,106
20
2029
19170
18638
37808
1,106
1,106
1,106
21
2030
19382
18844
38226
1,106
1,106
1,106
22
2031
19596
19053
38649
1,106
1,106
1,106
Sumber: Bappeda Kota Sabang (RPJMD)
2.3
Keuangan dan Perkonomian Daerah Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan pembangunan ekonomi adalah
melalui pengukuran pencapaian indikator makro ekonomi yang masing-masing indikatornya terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen indikator makro tersebut diantaranya adalah : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), PDRB Perkapita dan tingkat inflasi. Pertumbuhan PDRB Pembangunan ekonomi yang dilakukan sejak tahun 2007 terus mengalami kemajuan, hal ini tercermin dari meningkatnya total PDRB setiap tahunnya, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Perkembangan PDRB Kota Sabang dirinci pada chart berikut ini : Gambar 2.4 Perkembangan PDRB Kota Sabang atas dasar harga konstan
256.387,04
260.000
Dalam Jutaan Rupiah
250.000
242.582,79
240.000 230.416,55 230.000 219.776,73 220.000 210.000 200.000 2008
2009
2010 Tahun
Sumber : Bappeda Kota Sabang
8
2011
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
PDRB Kota Sabang tahun 2011 menurut penggunaan yang dihitung berdasarkan harga konstan 2000 mencapai Rp. 256.387,04 (juta) menunjukkan peningkatan sebesar 3,34 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp..248.103,50 (juta). Dilihat dari komponennya, Sektor Jasa-jasa masih memiliki kontribusi terbesar dengan nilai Rp..100.033,46 (juta), kemudian diikuti Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran sebesar Rp..47.782,76 (juta), dan Sektor Konstruksi sebesar Rp..45.988,73 (juta). Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran sebesar 4,5 persen, diikuti Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 3,41 persen, serta dari Sektor Jasa-jasa sebesar 2,36 persen. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator ekonomi yang mampu mengukur perkembangan pembangunan perekonomian. PDRB Kota Sabang tahun 2011 atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp. 566.279,42 (juta). Nilai dan kontribusi sektor yang memiliki nilai besar akan memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Kota begitupun sebaliknya. Berdasarkan tabel diatas Sektor Jasa-jasa memiliki PDRB terbesar yaitu sebesar Rp. 241.529,21 (juta) dengan nilai kontribusi sebesar 42,65% sedangkan PDRB terkecil adalah PDRB Sektor Pertambangan dan Penggalian yaitu sebesar Rp..4.417,03 (juta) dengan nilai kontribusi 0,78% Laju Inflasi Kota Sabang Di lihat dari Nilai inflasi rata-rata tahun 2007 sampai dengan akhir tahun 2011 Kota Sabang sebagai berikut : Gambar 2.5. PDRB Kota Sabang
Chart II.7 PDRB KOTA PDRB KOTA SABANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU SABANG ATAS PDRB KOTA SABANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 541.759,00
PDRB KOTA SABANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2009 472.940,33
DASAR HARGA KONSTAN 2007 381.010,73
PDRB KOTA SABANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2008 420.388,98
Sumber : RPIJM Kota Sabang
Laju inflasi Kota Sabang rata-rata selama lima tahun terakhir mengalami fluktuasi naik turun. Inflasi Kota Sabang pada tahun 2007 sebesar 5,08 persen, tahun 2008 sebesar 6,29 persen, tahun 2009 sebesar 7,31 persen, tahun 2010 sebesar 8,81 persen,dan tahun 2011 sebesar 3,61 persen.
9
BUKU PUTIH KOTA SABANG
Gambar 2.6. Inflasi Kota Sabang
Chart II.9 INFLASI 2011 3,61
2010 8,81
2008 6,29 2009 7,31
Sumber : RPIJM Kota Sabang
10
2007 5,08
2012
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
Tabel 2.4 Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun terakhir No (a) A 1 2 3 B 1 2 3 4 5 6
Anggaran (b) PENDAPATAN DAERAH Pendapatan asli daerah Data perimbangan Lain-lain pendapatan daerah
2007 (c) 268.918.269.835,66 10.494.114.371,66 232.426.114.571,00 25.998.040.893,00
2008 (d) 275.533.588.529,13 15.320.917.843,13 243.301.877,03 16.910.795.983,00
2009 (e) 268.196.845.054,00 13.947.858.624,00 252.107.119.930,00 2.141.866.500,00
2010 (f) 255.355.903.127,09 11.060.957.192,09 237.094.410.292,00 7.180.535.643,00
BELANJA Belanja tidak langsung Belanja langsung Surplus/defisit Pembiayaan Pengeluaran pembiyaan daerah Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA)
2.508.969.987,34 122.901.072.676,00 127.995.926.058,00 18.021.271.101,66 56.276.215.897,10 1.000.000.000,00 7.429.786.998,76
260.817.754.507,00 149.762.980.105,00 111.054.774.402,00 14.715.834.022,13 71.962.387.268,34 2.000.000.000,00 86.678.221.290,47
243.202.888.311,00 147.144.698.342,00 96.058.189.969,00 24.993.956.743,00 52.515.744.421,52 1.000.000.000,00 77.509.701.164,52
243.202.888.311,00 147.144.698.342,00 96.058.189.969,00 12.133.014.816,09 52.515.744.421,52 1.000.000.000,00 64.648.759.237,61
Sumber : DPPKKPD Kota Sabang
11
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
Tabel 2.5 Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir
No
Subsektor/SKPD
2007
2008
2009
2010
2011
(a
(h)
)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
A
Air limbah
Tidak ada data
100.000.000
Tidak ada data
932.132.450
B
persampahan
Tidak ada data
Tidak ada data
Tidak ada data
C
drainase
Tidak ada data
Tidak ada data
158.001.000 158.001.000
Aspek PHBS(pelatihan,sosialisasi, D
komunikasi,pendampingan )
E
Total Belanja Modal Sanitasi
(g) 690.290.375
Tidak ada data
Tidak ada data
Tidak ada data
1.571.208.700
966.969.700
1.698.513.800
1.417.737.100
Tidak ada data
127.622.354
88.204.100
581.747.200
227.622.354
1.055.173.800
2.280.261.000
243.202.888.311,00
243.202.888.311,00
29.996
30.653
549.028.100 2.657.055.575
Total Belanja Modal Sanitasi dari F
APBD murni (bukan pendampingan)
G
Total belanja APBD
2.508.969.987,34 260.817.754.507,00
Proporsi Belanja Modal Sanitasi H
terhadap Belanja Total (9:10x100%)
I
Jumlah Penduduk Belanja Modal sanitasi per
J
2012
penduduk (E:I)
12
29.144
29.843
31.355
497.759.984 2.068.968.684
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
Tabel 2,6 Data mengenai ruang fiskal Kota Sabang 5 Tahun terakhir Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang fiskal Tahun
daerah (IRFD)
2007
-
2008
1,3811
2009
1,4702
2010
1,2954
2011
1,6561
Sumber : DJPK.DEPKEU
Tabel 2.7 Data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir No
Deskripsi
2007
2008
2009
2010
2011
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
1
2
3
PDRB Harga Konstan (struktur perekonomian)(Rp.)
7.321,12
7.538,62
7.787,95
8.093,94
8.179,91
6476,34
6.653,91
6.889,29
7.162,54
7.270,88
850.000,00
1.000.000,00
1200000
1.300.000,00
2.350.000,00
8.81
3.61
Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp) Upah Minimum Regional kabupaten/Kota(Rp)
4
inflasi(%)
5
pertumbuhan Ekonomi(%)
5.08
6.29
7.31
4.32 %
3.39 %
2.69 %
Sumber : Bappeda Kota Sabang
2.4
Tata Ruang Wilayah Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan dalam penataan ruang Kota Sabang, maka arahan untuk
mewujudkan tujuan tersebut ditetapkan melalui kebijakan. Kebijakan penataan ruang wilayah di Kota Sabang adalah sebagai berikut: 1.
Pengembangan Sistem Pusat- Pusat Pelayanan yang diarahkan pada pada harmonisasi perkembangan kegiatan dan pelayanan yang berjenjang, skala internasional, wilayah kota, sub wilayah kota dan skala lingkungan wilayah kota sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) untuk mendukung investasi Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang;
2.
Pemantapan kawasan lindung untuk menjamin pembangunan yang berkelanjutan;
3.
Pengembangan kawasan budidaya untuk mendukung kegiatan ekonomi yang produktif;
12
BUKU PUTIH KOTA SABANG
4.
Pengendalian pemanfaatan ruang yang optimal; dan
5.
Pemantapan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan.
2012
Berdasarkan Kawasan rawan bencana di Kota Sabang meliputi kawasan rawan bencana gempa bumi, kawasan rawan bencana tsunami, kawasan rawan longsoran tanah dan kawasan rawan bencana banjir/genangan. Meskipun memiliki resiko keamanan, kawasan ini tidak sepenuhnya tidak dapat dibangun, melainkan pemanfaatannya harus disertai dengan upaya untuk mengantisipasi/mengurangi kemungkinan terjadinya dampak bencana alam (mitigasi). Kawasan rawan bencana ini berada pada kawasan lindung dan sebagian kawasan budidaya, sehingga diperlukan pengelolaan intensif terutama yang berada pada kawasan budidaya. Kawasan rawan bencana yang ditetapkan hanya untuk daerah rawan bencana longsor dan zona potensi tsunami, sedangkan daerah rawan bencana lainnya ditetapkan dalam kawasan lindung lainnya. Adapun kawasan yang rawan Bencana di kota Sabang dapat di pisahkan menjadi beberapa kawasan daerah rawan bencana sebagai berikut : Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi Kawasan rawan bencana gempabumi secara umum tersebar di seluruh wilayah mengingat Pulau Weh merupakan bagian dari kawasan rawan bencana gempa bumi di ujung sebelah Utara Pulau Sumatera. Dalam lingkup wilayah yang lebih sempit maka kawasan rawan gempa bumi yang dapat mengakibatkan kerusakan yang parah berada di sekitar Balohan dan wilayah barat selatan Kota Sabang. Kawasan Rawan Bencana Tsunami Morfologi Kota Sabang daerah datar luasannya relative kecil dan berada di kawasan pusat kota, kawasan pelabuhan Balohan dan sebagian pantai Timur dengan jarak terjauh ±1 km dari daerah berbukit dan bergunung. Daerah berbukit sampai bergunung pada bagian Barat dan Selatan Pusat Kota Sabang. Dalam upaya untuk mitigasi bencana tsunami, maka di dalam RTRW perlu dilakukan penetapan zona-zona bahaya yang menjadi dasar untuk mengarahkan pemanfaatan ruang selanjutnya. Melihat tingkat kerusakan akibat bencana tsunami tahun 2004 dan dikaitkan dengan morfologi, penetapan zona bahaya tsunami di Kota Sabang adalah sebagai berikut: 1.
Kawasan Bahaya I, merupakan kawasan permukiman dan aktifitas budidaya lainnya yang berada di sekitar pantai dengan ketinggian <10 m dpl, dan diperkirakan akan hancur diterjang gelombang tsunami;
2.
Kawasan Bahaya II, merupakan kawasan permukiman dan aktifitas budidaya lainnya (dengan konstruksi permanen) yang berada pada ketinggian 10-15 m dpl diperkirakan juga masih akan terkena gelombang tsunami, namun tidak sampai hancur total;
13
BUKU PUTIH KOTA SABANG
3.
2012
Kawasan Bahaya III, daerah ini merupakan kawasan permukiman dan kawasan budidaya lainnya berada diketinggian 15-18 m dpl diperkirakan masih terkena gelombang tsunami, namun tidak menghancurkan ( air mengalir tampa tenaga yang besar/ujung air); dan
4.
Kawasan Aman, daerah ini tidak terkena dampak hempasan gelombang tsunami dan tidak tergenang air dan berada diketinggian >18 m dpl. Di Kota Sabang untuk mendapatkan daerah dengan ketinggian ini tidak sulit. Kawasan rawan bencana tsunami di Kota Sabang ditetapkan seluas 693,1 Ha
yang
sebarannya meliputi : a.
Gampong Kuta Ateuh, Gampong Kuta Timu, Gampong Kuta Barat, Gampong Krueng Raya, Gampong Iboih, Gampong Batee Shok di Kecamatan Sukakarya seluas 182,2 Ha; dan
b.
Gampong Ie Meulee, Gampong Ujong Kareung, Gampong Anoe Itam, Gampong Balohan, Gampong Jaboi, Gampong Beurawang, Gampong Keunekai, Gampong Paya di Kecamatan Sukajaya seluas 510,9 Ha. Kawasan Rawan Bencana Longsor Relief permukaan bumi yang khas terutama perbukitan dan pegunungan yang berlereng terjal
yang tersusun oleh batuan dengan pelapukan tinggi dan curah hujan yang relatif tinggi pada bulanbulan tertentu berdampak pada rawannya Kota Sabang terhadap bahaya Longsor. Kawasan rawan bencana longsor di Kota Sabang berada tersebar di Gampong Krueng Raya kecamatan Sukakarya dan di Gampong Anoi Itam, Gampong Balohan, Gampong Cot Abeuk dan Gampong Cot Ba’U kecamatan Sukajaya yakni seluas 198,8 Ha. Kebijakan penataan ruang untuk wilayah perbatasan Sudut kepentingan dari kawasan strategis nasional ini adalah pertahanan dan keamanan. Kawasan ini akan mencakup Pulau Rondo di Kota sabang yang merupakan pulau terluar dari wilayah NKRI yang berbatasan langsung dengan wilayah negara Thailand dan Malaysia di perairan sebelah timur, serta dengan negara India di perairan sebelah utara yang berbatasan dengan kepulauan Andaman dan Kepulauan Nicobar (India). Kawasan ini dikelola langsung oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan melalui pengamanan teritorinya oleh tentara Nasional Indonesia. Untuk pengembangannya bersifat terbatas sehingga infrastrukturnya diarahkan untuk menjaga kedaulatan NKRI.
14
BUKU PUTIH KOTA SABANG
Gambar 2.7 Peta Rencana Pusat Layanan Kota Sabang
Sumber : RTRW Kota Sabang
16
2012
BUKU PUTIH KOTA SABANG
Gambar 2.8 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten/Kota
Sumber : RTRW Kota Sabang
17
2012
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2.5
2012
Sosial dan Budaya Pertambahan penduduk setiap tahunnya menjadi modal dasar dan faktor produksi yang sangat
penting dalam pembangunan, akan tetapi dampak lain kondisi ini menimbulkan gejolak sosial dan berdampak buruk terhadap pembangunan apabila tidak diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, terampil, berpengalaman tinggi, berdaya saing, dan profesional. Peningkatan SDM dapat ditempuh dengan jalur pendidikan formal dan informal. Perkembangan pendidikan di Kota Sabang dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan baik kualitas pendidikan maupun sarana prasarana pendukung pendidikan yang terus dibenahi, direnovasi. Pendidikan merupakan prasyarat utama untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat berkompetisi di masa mendatang. Di Kota Sabang tercatat 28 sekolah dasar (SD) termasuk 1 (satu) Sekolah Dasar Swasta, 9 sekolah menengah pertama (SMP) termasuk 1 (satu) sekolah menengah pertama swasta , 3 sekolah menengah umum (SMU), dan 1 sekolah menengah kejuruan (SMK), 5 sekolah madrasah ibtidayah (MI), 2 sekolah madrasah tsanawiyah (MTs), 1 sekolah madrasah aliyah (MA) Tabel 2.8 Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kota Sabang Jumlah Sarana Pendidikan Nama Kecamatan Umum
Agama
SD
SLTP
SMA
SMK
MI
MTs
MA
Kecamatan Sukakarya
15
6
2
1
4
1
1
Kecamatan Sukajaya
13
3
1
-
1
1
-
Jumlah
28
9
3
1
5
2
1
Sumber : Bappeda Kota Sabang
Ditinjau dari mata pencahariannya, sebagian besar kepala keluarga (KK) di Kota Sabang menekuni sektor pertanian (baik sebagai petani pemilik lahan maupun sebagai petani penggarap) sebagai sumber nafkah bagi keluarga, disamping itu juga berprofesi sebagai pegawai. Selebihnya merupakan KK yang bermata pencaharian sebagai petani, buruh, nelayan, pedagang, jasa-jasa, supir dan lainnya. Kemiskinan merupakan persoalan yang krusial dan mendasar yang dihadapi suatu daerah. Banyaknya penduduk miskin (kurang beruntung) akan berimplikasi buruk terhadap perkembangan perekonomian serta dapat menimbulkan masalah-masalah sosial disekitar masyarakat. Pada tahun 2011, jumlah KK miskin di Kota Sabang sedikitnya 2.863 KK. KK miskin terbanyak ditemui di Kecamatan
18
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
Sukakarya sebanyak 1.390 KK,dan untuk kecematan Sukajaya jumlah keluarga miskin tercatat 1.473 KK miskin.seperti terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.9 Jumlah Penduduk miskin perkecamatan. Nama Kecamatan
Jumlah keluarga miskin (Jiwa)
Kecamatan Sukakarya
1.390
Kecamatan Sukajaya
1.473
Sumber : Sabang dalam angka 2011
Pada saat ini, jumlah kepala keluarga dari 18 kelurahan yang ada di Kota Sabang tercatat 9.161 KK. Di Kecamatan Sukakarya terdapat 5.111 KK dan Kecamatan Sukajaya terdapat 4.050 KK. Penduduk yang relatif padat dijumpai di Kecamatan Sukakarya, yaitu setiap kilometer persegi dihuni sebanyak 221 jiwa, sedangkan di Kecamatan Sukajaya hanya dihuni sebanyak 183 jiwa tiap kilometer persegi. Berdasarkan data, pada tahun 2006 tingkat kepadatan penduduk di Kota Sabang masih rendah yaitu 201 jiwa per Km2, dimana pada tahun sebelumnya (2002) kepadatan penduduk di Kota Sabang sekitar 165 jiwa per km2. Tabel 2.10. Jumlah rumah perkecamatan. Nama Kecamatan
Jumlah rumah
Kecamatan Sukakarya
3979
Kecamatan Sukajaya
3887
Sumber : Sabang dalam angka 2011
Kawasan Kumuh Kota Sabang meliputi luas 3.800 Ha yang merupakan total luas kawasan yang tingkat kepadatan penduduk lebih dari 300 jiwa/ha, atau kawasan yang infrastruktur/penataan lingkungannya tidak tertata dengan baik, atau kawasan yang komunitas masyarakatnya berpenghasilan rendah di kota Sabang. 2.6
Kelembagaan Pemerintah Daerah Berdasarkan Qanun Kota Sabang Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas, Lembaga Teknis Kota Sabang, dan juga berdasarkan Surat Keputusan Walikota Nomor 413.44/31/2012 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman Kota Sabang Tahun 2012, maka beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terlibat langsung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi terdiri dari : (i) SETDA Kota Sabang,(ii) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA) Kota Sabang, (iii) Dinas Pekerjaan Umum
19
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
Kota Sabang, (iii) Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kota Sabang, serta (iv) Dinas Kesehatan Kota Sabang. Berikut ini merupakan struktur organisasi SKPD terkait dengan persampahan, air limbah, drainase dan BHBS Kota Sabang berdasarkan Peraturan Daerah Qanun Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Sabang dan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kota Sabang. Adapun bagan organisasi masing-masing SKPD terkait sebagaimana tergambar pada bagan dibawah ini
20
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
Matrik Tupoksi, Organisasi dan Tata Laksana SKPD Terkait Sektor Persampahan, Air Bersih dan Drainase,BHBS dan Air Bersih TUPOKSI
SKPD SUB-SEKTOR SANITASI BAPPEDA
BAPELDAKEP
PU
DINAS KESEHATAN
Tugas
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang Lingkungan Hidup
Melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Pekerjaan Umum
Fungsi
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang lingkungan hidup c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas di bidang lingkungan hidup
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup dan tugasnya d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
Organisasi
Susunan Organisasi Bappeda
Susunan
Susunan Organisasi Dinas
Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan d. Pemberian izin dalam penyelenggaraan kesehatan e. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas di bidang kesehatan Susunan Organisasi Dinas
21
Organisasi
Badan
BUKU PUTIH KOTA SABANG
Tata Laksana
22
terdiri dari : a. Kepala Badan b. Sekretariat c. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam d. Bidang Sosial dan Budaya e. Bidang Sarana dan Prasarana f. Bidang Penelitian dan Statistik g. Bidang Pengendalian dan Evaluasi
Lingkungan Hidup terdiri dari : a. Kepala Badan b. Sekretariat c. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan d. Bidang Pemantauan dan Pengawasan Lingkungan e. Bidang Konservasi Lingkungan f. Bidang Kebersihan dan Pertamanan g. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan
Pekerjaan Umum terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretariat c. Bidang Bina Marga d. Bidang Cipta Karya e. Bidang Pengairan f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT)
a. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Badan bertanggungjawab langsung kepada Bupati, sedangkan pertanggungjawaban administratif melalui Sekretaris Daerah b. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan c. Setiap Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
a. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Badan bertanggungjawab langsung kepada Bupati, sedangkan pertanggungjawaban administratif melalui Sekretaris Daerah b. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan c. Setiap Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan
a. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas bertanggungjawab langsung kepada Bupati, sedangkan pertanggungjawaban administratif melalui Sekretaris Daerah b. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas c. Setiap Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas
2012
Kesehatan terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretariat c. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan d. Bidang Pelayanan dan Farmasi e. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dan Promosi Kesehatan f. Bidang Bina Program g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) a. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas bertanggungjawab langsung kepada Bupati, sedangkan pertanggungjawaban administratif melalui Sekretaris Daerah b. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas c. Setiap Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas
BUKU PUTIH KOTA SABANG
Kepala Badan d. Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris e. Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang masingmasing f. Apabila Kepala Badan berhalangan di dalam menjalankan tugasnya, Kepala Badan dapat menunjuk Sekretaris atau salah seorang Kepala Bidang untuk mewakilinya g. Hubungan antara Kepala Badan dengan bawahannya atau sebaliknya secara administratif dilaksanakan melalui Sekretariat h. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip
23
d. Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris e. Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang masingmasing f. Apabila Kepala Badan berhalangan di dalam menjalankan tugasnya, Kepala Badan dapat menunjuk Sekretaris atau salah seorang Kepala Bidang untuk mewakilinya g. Hubungan antara Kepala Badan dengan bawahannya atau sebaliknya secara administratif dilaksanakan melalui Sekretariat h. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing
d.
e.
f.
g.
h.
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang masing-masing Apabila Kepala Dinas berhalangan di dalam menjalankan tugasnya, Kepala Dinas dapat menunjuk Sekretaris atau salah seorang Kepala Bidang untuk mewakilinya Hubungan antara Kepala Dinas dengan bawahannya atau sebaliknya secara administratif dilaksanakan melalui Sekretariat Dalam melaksanakan
d.
e.
f.
g.
2012
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang masing-masing Apabila Kepala Dinas berhalangan di dalam menjalankan tugasnya, Kepala Dinas dapat menunjuk Sekretaris atau salah seorang Kepala Bidang untuk mewakilinya Hubungan antara Kepala Dinas dengan bawahannya atau sebaliknya secara administratif dilaksanakan melalui
BUKU PUTIH KOTA SABANG
i.
j.
k.
l.
24
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkahlangkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan Setiap pimpinan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya Setiap pimpinan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tetap pada waktunya Setiap laporan yang diterima
i.
j.
k.
l.
maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkahlangkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundangundangan Setiap pimpinan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya Setiap pimpinan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tetap pada waktunya Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk
tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masingmasing i. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkahlangkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan j. Setiap pimpinan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
2012
Sekretariat h. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masingmasing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing i. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan j. Setiap pimpinan organisasi bertanggungjawab memimpin dan
BUKU PUTIH KOTA SABANG
oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan m. Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja n. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala
25
penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan m. Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja n. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala
bawahannya k. Setiap pimpinan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masingmasing dan menyiapkan laporan berkala tetap pada waktunya l. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan m. Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja n. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada
2012
mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya k. Setiap pimpinan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masingmasing dan menyiapkan laporan berkala tetap pada waktunya l. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan m. Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain
BUKU PUTIH KOTA SABANG
bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala
26
2012
yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja n. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masingmasing, wajib mengadakan rapat berkala
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
Gambar 2.9 Sistematika Kinerja SKPD Sektor Persampahan, Drainase, Air Limbah,BHBS, dan Air Bersih Kota Sabang
PERSAMPAHAN PERSAMPAHAN
PERSAMPAHAN DRAINASE
PERSAMPAHAN AIR LIMBAH
PERSAMPAHAN BHBS
PERSAMPAHAN AIR BERSIH
REGULATOR REGULATOR::
REGULATOR REGULATOR::
REGULATOR REGULATOR ::
REGULATOR REGULATOR::
REGULATOR REGULATOR::
BAPPEDA BAPPEDA BAPELDAKEP BAPELDAKEP DINAS DINAS KESEHATAN KESEHATAN
BAPPEDA BAPPEDA BAPELDAKEP DINAS PEKERJAAN DINAS UMUM KESEHATAN
BAPPEDA BAPPEDA BAPELDAKEP BAPELDAKEP DINAS DINAS KESEHATAN KESEHATAN
BAPPEDA BAPPEDA BAPELDAKEP BAPELDAKEP DINAS DINAS KESEHATAN PEKERJAAN UMUM DINAS KESEHATAN
OPERATOR OPERATOR: : BAPELDAKEP BAPELDAKEP
OPERATOR OPERATOR: : DINAS BAPELDAKEP PEKERJAAN UMUM
OPERATOR OPERATOR: : BAPELDAKEP BAPELDAKEP
OPERATOR OPERATOR: : DINAS BAPELDAKEP KESEHATAN
27
BAPPEDA BAPPEDA BAPELDAKEP DINAS PEKERJAAN DINAS UMUM KESEHATAN DINAS KESEHATAN
OPERATOR OPERATOR: : DINAS BAPELDAKEP PEKERJAAN UMUM
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
Gambar 2.10 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Sabang. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SABANG
Lampiran I - Qanun Kota Sabang Nomor 3 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
WALIKOTA WAKIL WALIKOTA
SEKRETARIS KOTA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
STAF AHLI
ASISTEN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
ASISTEN PEMERINTAHAN
BAGIAN TATA PEMERINTAHAN
BAGIAN HUKUM DAN HAM
BAGIAN KEISTIMEWAAN ACEH
BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAGIAN PEREKONOMIAN
ASISTEN ADMINISTRASI UMUM
BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
BAGIAN UMUM
BAGIAN ORGANISASI
BAGIAN HUMAS
SUBBAGIAN PEMERINTAHAN UMUM
SUBBAGIAN PERUNDANG-UNDANGAN
SUBBAGIAN AGAMA, PERAN ULAMA DAN PEMBERDAYAAN DAYAH
SUBBAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM
SUBBAGIAN PEREKONOMIAN DAERAH DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MIKRO
SUBBAGIAN BINA KESEJAHTERAAN SOSIAL SOSIAL
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBBAGIAN KELEMBAGAAN, ANALISA DAN FORMASI JABATAN
SUBBAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL
SUBBAGIAN OTONOMI DAERAH
SUBBAGIAN BANTUAN HUKUM, HAM DAN PEMBINAAN PPNS
SUBBAGIAN PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SUBBAGIAN MONITORING DAN PENGENDALIAN
SUBBAGIAN PENANAMAN MODAL DAN POTENSI DAERAH
SUBBAGIAN KESEHATAN MASYARAKAT
SUBBAGIAN RUMAH TANGGA DAN PERLENGKAPAN
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN
SUBBAGIAN DOKUMENTASI DAN PERPUSTAKAAN
SUBBAGIAN PEMERINTAHAN MUKIM DAN GAMPONG
SUBBAGIAN DOKUMENTASI HUKUM
SUBBAGIAN ADAT DAN KEBUDAYAAN
SUBBAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBAGIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
SUBBAGIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
SUBBAGIAN KEUANGAN
SUBBAGIAN TATA LAKSANA
SUBBAGIAN SANDI DAN TELEKOMUNIKASI
WALIKOTA SABANG
28
BUKU PUTIH KOTA SABANG
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lampiran II
2012
- Qanun Kota Sabang Nomor 5 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
KEPALA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG FISIK
BIDANG SOSIAL BUDAYA
BIDANG EKONOMI
SUBBAGIAN KEUANGAN
BIDANG PENELITIAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI
SUBBIDANG PRASARANA WILAYAH DAN PERHUBUNGAN
SUBBIDANG PENDIDIKAN, AGAMA, SOSIAL, DAN PARIWISATA
SUBBIDANG INDUSTRI, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PERTAMBANGAN
SUBBIDANG PENELITIAN DAN DATA PENGEMBANGAN PERENCANAAN
SUBBIDANG SDA, TATA RUANG, DAN LINGKUNGAN HIDUP
SUBBIDANG KESEHATAN, KESRA, DAN KEPENDUDUKAN
SUBBIDANG KELAUTAN, PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
SUBBIDANG PENGENDALIAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
WALIKOTA SABANG
29
SUBBAGIAN PROGRAM
BUKU PUTIH KOTA SABANG
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM
2012
Lampiran III - Qanun Kota Sabang Nomor 4 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG BINA MARGA
BIDANG CIPTA KARYA
BIDANG TATA KOTA
SUBBAGIAN KEUANGAN
BIDANG PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGUJIAN
SEKSI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
SEKSI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
SEKSI TATA RUANG
SEKSI PERENCANAAN
SEKSI PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
SEKSI TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
SEKSI PENGAWASAN BANGUNAN
SEKSI PENELITIAN DAN PENGUJIAN
SEKSI AIR BERSIH
UPTD
30
WALIKOTA SABANG
SUBBAGIAN PERALATAN DAN PERBEKALAN
BUKU PUTIH KOTA SABANG
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA, DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
2012
Lampiran V - Qanun Kota Sabang Nomor 5 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
KEPALA BADAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
BIDANG KETAHANAN MASYARAKAT DAN SOSIAL BUDAYA
BIDANG KELUARGA BERENCANA
SUBBAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN
BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
SUBBIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN
SUBBIDANG KELEMBAGAAN MASYARAKAT MUKIM DAN GAMPONG
SUBBIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
SUBBIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
SUBBIDANG PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN USAHA EKONOMI MASYARAKAT
SUBBIDANG SWADAYA GOTONG ROYONG
SUBBIDANG DATA DAN INFORMASI
SUBBIDANG PERLINDUNGAN ANAK
UPT
WALIKOTA SABANG
31
SUBBAGIAN KEUANGAN
BUKU PUTIH KOTA SABANG
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, KEBERSIHAN, DAN PERTAMANAN
Lampiran IV
2012
- Qanun Kota Sabang Nomor 5 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
KEPALA BADAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
BIDANG PENATAAN STANDARISASI LINGKUNGAN DAN SDM
SUBBAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN
BIDANG KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
SUBBIDANG TEKNIS AMDAL DAN EVALUASI
SUBBIDANG PENGELOLAAN KERAGAMAN HAYATI
SUBBIDANG TATA RUANG PERUNTUKAN KAWASAN DAN SDM
SUBBIDANG KEBERSIHAN
SUBBIDANG PENCEMARAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
SUBBIDANG PENGELOLAAN EKOSISTEM KAWASAN PESISIR DAN LAUT
SUBBIDANG HUKUM DAN STANDARISASI LINGKUNGAN
SUBBIDANG PERTAMANAN
UPT
32
WALIKOTA SABANG
SUBBAGIAN KEUANGAN
BUKU PUTIH KOTA SABANG
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KESEHATAN
2012
Lampiran VII - Qanun Kota Sabang Nomor 4 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
BIDANG PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN
SUBBAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN
SUBBAGIAN KEUANGAN
BIDANG JAMINAN DAN SARANA KESEHATAN
SEKSI MEDIK
SEKSI PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
SEKSI JAMINAN KESEHATAN
SEKSI GIZI
SEKSI WABAH DAN BENCANA
SEKSI KETENAGAAN
SEKSI KESEHATAN KELUARGA
SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
SEKSI KEFARMASIAN DAN SARANA KESEHATAN
WALIKOTA SABANG UPTD MUNAWAR LIZA ZAINAL
33
BUKU PUTIH KOTA SABANG
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
2012
Lampiran X - Qanun Kota Sabang Nomor 5 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
DIREKTUR
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BAGIAN TATA USAHA
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG PELAYANAN MEDIS
BIDANG KEPERAWATAN
BIDANG PENUNJANG MEDIS
SEKSI PELAYANAN MEDIS RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP
SEKSI ASUHAN KEPERAWATAN
SEKSI PENUNJANG MEDIS, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SEKSI PELAYANAN MEDIS RAWAT DARURAT, INTENSIF DAN BEDAH SENTRAL
SEKSI ETIKA PROFESI DAN LOGISTIK KEPERAWATAN
SEKSI INFORMASI PEMASARAN SOSIAL DAN UPAYA RUJUKAN
INSTALASI
34
SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM
KOMITE
KOMITE
MEDIS
KEPERAWATAN
SUBBAGIAN KEUANGAN
WALIKOTA SABANG
BUKU PUTIH KOTA SABANG
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA
2012
Lampiran V - Qanun Kota Sabang Nomor 4 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG PERHUBUNGAN DARAT
BIDANG PELAYANAN MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI
BIDANG PERHUBUNGAN LAUT DAN UDARA
SUBBAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN
BIDANG PEMBERDAYAAN SISTIM INFORMATIKA DAN TEKNOLOGI TELEMATIKA
SEKSI MANAJEMEN LALU LINTAS DARAT
SEKSI PERHUBUNGAN LAUT
SEKSI PELAYANAN MEDIA
SEKSI SISTIM INFORMATIKA MANAJEMEN DAN TELEMATIKA
SEKSI KESELAMATAN, TEKNIK SARANA DAN PRASARANA
SEKSI PERHUBUNGAN UDARA DAN SERTIFIKASI KELAYAKAN UDARA
SEKSI INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SEKSI PEMBERDAYAAN POS DAN TELEKOMUNIKASI
SEKSI ANGKUTAN DARAT
35
UPTD
WALIKOTA SABANG
SUBBAGIAN KEUANGAN
BUKU PUTIH KOTA SABANG
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
2012
Lampiran X - Qanun Kota Sabang Nomor 4 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG PENDAFTARAN PENDUDUK
BIDANG PENCATATAN SIPIL
SUBBAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN
BIDANG PENGELOLAAN DATA DAN KEPENDUDUKAN
SEKSI IDENTITAS PENDUDUK
SEKSI AKTA PENCATATAN SIPIL
SEKSI SISTEM TEKNOLOGI DAN KEPENDUDUKAN
SEKSI PINDAH DATA DAN PENDUDUK RENTAN
SEKSI PENGELOLAAN DOKUMEN CATATAN SIPIL
SEKSI PENGELOLAAN DATA DAN PELAYANAN INFORMASI
UPTD
WALIKOTA SABANG
36
SUBBAGIAN KEUANGAN
BUKU PUTIH KOTA SABANG
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN
2012
Lampiran VI - Qanun Kota Sabang Nomor 4 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN
BIDANG PENYUSUNAN PROGRAM
SEKSI DATA DAN INFORMASI
SEKSI PEMANTAUAN, EVALUASI,DAN PELAPORAN SEKSI PENYUSUNAN RENCANA DAN PROGRAM
BIDANG PENDIDIKAN DASAR DAN LANJUTAN
BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH
SEKSI KURIKULUM DAN KESISWAAN
SEKSI KURIKULUM DAN KESISWAAN
SEKSI
SEKSI
PENGEMBANGAN MUTU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENGEMBANGAN MUTU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
SEKSI SARANA DAN PRASARANA
SEKSI SARANA DAN PRASARANA
U P T D ( SKB )
37
SUBBAGIAN KEUANGAN
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN
BIDANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
SEKSI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN LUAR BIASA SEKSI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) SEKSI SARANA DAN PRASARANA
WALIKOTA SABANG
BUKU PUTIH KOTA SABANG
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KELAUTAN, PERIKANAN, DAN PERTANIAN
2012
Lampiran VIII - Qanun Kota Sabang Nomor 4 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG KELAUTAN
BIDANG PERIKANAN
BIDANG PERKEBUNAN
BIDANG KEHUTANAN
BIDANG PETERNAKAN
SUBBAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN
BIDANG PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
SUBBAGIAN KEUANGAN
BIDANG PEMBINAAN PENYULUHAN
SEKSI KELEMBAGAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR
SEKSI SARANA DAN PRASARANA PERIKANAN
SEKSI BINA PRODUKSI DAN USAHA PERKEBUNAN
SEKSI PENGHIJAUAN DAN KONSERVASI
SEKSI BINA PRODUKSI, KESEHATAN HEWAN, DAN KESMAVET
SEKSI TANAMAN PANGAN
SEKSI PENYULUHAN PERIKANAN
SEKSI SUMBER DAYA LAUT DAN PERAIRAN
SEKSI BINA USAHA TEKNOLOGI DAN PRODUKSI
SEKSI BUDI DAYA PRODUKSI DAN PERLINDUNGAN TANAMAN
SEKSI REHABILITASI DAN PERLINDUNGAN HUTAN
SEKSI PENGEMBANGAN SDM, TEKNOLOGI, DAN USAHA PETERNAKAN
SEKSI TANAMAN HORTIKULTURA
SEKSI PENYULUHAN PERTANIAN
SEKSI EKPLORASI DAN EKPLOITASI
SEKSI PLASMA DAN SUAKA PERIKANAN
UPTD WALIKOTA SABANG
38
BUKU PUTIH KOTA SABANG
2012
Lampiran XI - Qanun Kota Sabang Nomor 4 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG KEBUDAYAAN
BIDANG PARIWISATA
SUBBAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN
BIDANG PEMASARAN
SEKSI SENI DAN NILAI BUDAYA
SEKSI OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA
SEKSI PROMOSI BUDAYA DAN PARIWISATA
SEKSI SEJARAH DAN PURBAKALA
SEKSI SARANA DAN PENGEMBANGAN PRODUK WISATA
SEKSI PENYULUHAN DAN PELAYANAN INFORMASI
UPTD
WALIKOTA SABANG
39
SUBBAGIAN KEUANGAN
BUKU PUTIH KOTA SABANG
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS SYARIAT ISLAM
2012
Lampiran I - Qanun Kota Sabang Nomor 4 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG DAKWAH DAN PERIBADATAN
BIDANG PENGEMBANGAN SUMBERDAYA SYARIAT ISLAM
BIDANG BINA HUKUM SYARIAT ISLAM
SUBBAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN
BIDANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN DAYAH
SEKSI DAKWAH DAN SYIAR ISLAM
SEKSI PEMBINAAN TENAGA KEAGAMAAN DAN WAWASAN SYARIAT ISLAM
SEKSI BIMBINGAN, PENYULUHAN HUKUM DAN SYARIAT ISLAM
SEKSI SARANA DAN PRASARANA
SEKSI PENATAAN SARANA PERIBADATAN DAN PRANATA KEAGAMAAN
SEKSI PEMBINAAN SUMBERDAYA KELEMBAGAAN
SEKSI KERJASAMA ANTAR LEMBAGA PENEGAKAN HUKUM
SEKSI PEMBINAAN DAN PENDIDIKAN DAYAH
UPTD
WALIKOTA SABANG
40
SUBBAGIAN KEUANGAN
BUKU PUTIH KOTA SABANG
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN, DAN KEKAYAAN DAERAH
2012
Lampiran II - Qanun Kota Sabang Nomor 4 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG PENDAPATAN
BIDANG ASET DAERAH
BIDANG ANGGARAN
SUBBAGIAN PERUNDANGUNDANGAN
SUBBAGIAN KEUANGAN DAN PROGRAM
BIDANG PERBENDAHARAAN
BIDANG AKUNTANSI
SEKSI PENDATAAN DAN PENETAPAN
SEKSI PENYUSUNAN ANGGARAN
SEKSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN
SEKSI BELANJA LANGSUNG
SEKSI AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
SEKSI PENAGIHAN DAN PELAPORAN
SEKSI ANGGARAN PEMBIAYAAN
SEKSI PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN ASET
SEKSI BELANJA TIDAK LANGSUNG
SEKSI PEMBUKUAN
SEKSI DANA PERIMBANGAN
SEKSI PENGENDALIAN ANGGARAN
SEKSI PENATAAN DAN SISTIM INFORMATIKA ASET DAERAH
SEKSI VERIFIKASI
SEKSI PERHITUNGAN DAN PELAPORAN KEUANGAN
UPTD
WALIKOTA SABANG
41