BABV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Karakteristik Responden Pada bagian ini akan dijelaskan tentang karakteristik responden yaitu guru bidang studi sain Se-Kecamatan Wonocolo di Kota Surabaya yang meliputi data ; (1) Jenis Kelamin, (2) Usia , (3) Masa Kerja, (4) Status, seperti pada Tabel 5.1 sampai dengan 5.4 Tabel 5.1. Data Jenis Kelamin Responden Tahun 2008 Jumlah (orang) Jenis Kelamin Laki -laki 38 2 Perempuan 25 Total 63 .. Sumber : Dmas Pend1d1kan Kecamatan Wonocolo No
1
Persentase (%) 60,32 39,68 100
Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bafiwa jumlah responden laki-laki sebesar 38 guru (60,32 %) dan perempuan 25 guru (39,68 %). ·Tabel 5.2. Usia Data Jenis Kelamin Responden Tahun 2008 Usia (Tahun)
Jumlah (orang) 9 31-35 18 36-40 12 41-45 8 > 45 16 Total 63 Sumber : Dinas Pendidikan Kecamatan Wonocolo
26-30
) Persentase (%)
14,29 28,57 19,05 12,70 25,40 100
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan jumlah responden dengan usia 26-30 tahun sebesar 9 guru (14,29 %), usia 31-35 tahun sebesar 18 guru (28,57 %), usia 36-40 tahun sebesar 12 guru (19,05 %), usia 41-45 tahun sebesar 8 guru (12,70 %), dan usia> 45 tahun sebesar 16 guru (25,40 %).
79
80
Tabel 5.3. Data Masa Kerja Responden Tahun 2008 Masa Kerja (Tahun)
Jumlah (orang)
Persentase (%)
1- 5 6 -10 > 10
19 28 16 63
30,16 44,44 25,40 100
Total
..
Sumber : Dtnas Pend1d1kan Kecamatan Wonocolo
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan jumlah responden dengan masa kerja 1-5 tahun sebesar 19 guru (30,16 %), masa kerja 6-10 tahun sebesar 28 guru (44,44 %), dan masa kerja > 10 tahun sebesar 16 guru (25,40 %). Tabel 5.4. Data Status Guru Responden Tahun 2008 Tingkat Pendidikan Guru tetap Honorer Total
Jumlah (ora1'!91
Persentase _{_%J
30
47,62 52,38
33 63 .. Sumber : Dtnas Pend1d1kan Kecamatan Wonocolo
100
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan jumlah responden dengan status guru tetap sebesar 30 guru (47,62 ·%), status honorer sebesar 33 guru (52,38 %).
5.2. Deskripsi Variabel Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan deskripsi setiap variable penelitian yaitu dengan menjelaskan nilai rata-rata masing-masing indikator yang membentuk variable tersebut dengan tujuan mengetahui tanggapan guru tentang
indikator-indikator
yang
membentuk
variable
kompetensi
profesional (X1), iklim kerja (X2), motivasi kerja (X3), komitmen organisasi
(X4), dan kinerja guru (Y).
81
Tabel 5.5 Nilai Rata-Rata lndikator Kompetensi Profesional (X1) No
1 2 3
4
5 6 7
8 9 10 11 12
lndikator Setiap guru bidang studi sain harus mampu menjabarkan materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, setiap guru harus mampu menjawab seluruh pertanyaan anak didik Saya mampu men_g_ajarkan materi secara berkesinambungan Untuk tujuan pembelajaran yang baik setiap guru harus mampu mengalokasikan waktu pembelajaran sesuai pokok dan sub pokok bahasan Saya mampu menjelaskan struktur pembelajaran bagi anak didik sebagi upaya untuk efisiensi waktu Setiap guru harus mampu menjelaskan dasar teori yang menaungi materi pembelajaran Saya memiliki kemampuan untuk menjelaskan hubungan dasar teori dengan materi pembelajaran Untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti yang ditetapkan setiap guru harus mampu menjelaskan hubungan antar mala pelajaran terkait Setiap guru harus menjelaskan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari Memberikan contoh aplikasi bidang studi dengan kehidupan seharihari Untuk melakukan penelitian guru harus menguasai langkah-iangkah pefaksanaan penefitian sebagai upaya memperdafam materi bidang studi Dalam rangka memperdafam materi bidang studi setiap guru harus mampu melakukan _penelitian Rata-rata Kompetensi Profesional
Rata-rata 3,476 3,540 3,190 3,413 3,444 2,683 2,857 3,079 3,889 3,873 3,968 3,984
3,450
Sumber : Lampiran 2 Nilai rata-rata kompetensi profesions;II sebesar 3,450 menunjukkan kompetensi profesional sudah cukup baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat nilai rata-rata masing-masing indikator. Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa ada enam indikator dengan nilai rata-rata lebih kecil dari nilai rata-rata tanggapan guru tentang kompetensi profesional secara keseluruhan sebesar 3,450 yaitu : (1) Saya mampu mengajarkan materi secara berkesinambungan (indikator ke-3) dengan nilai rata-rata 3,190 ; (2) Untuk tujuan pembelajaran yang baik setiap guru harus mampu mengalokasikan waktu pembelajaran sesuai pokok dan sub pokok
82
bahasan (indikator ke-4) dengan nilai rata-rata 3,413 ; (3) Saya mampu menjelaskan struktur pembelajaran bagi anak didik sebagi upaya untuk efisiensi waktu (indikator ke-5) dengan nilai rata-rata 3,444 ; (4) Setiap guru harus mampu menjelaskan dasar teori yang menaungi materi pembelajaran (indikator ke-6) dengan nilai rata-rata 2,683 ; (5) Saya memiliki kemampuan untuk menjelaskan hubungan dasar teori dengan materi pembelajaran (indikator ke-7) dengan nilai rata-rata 2,857 ; (6) Untuk mencapai tujuan pembelajaran ·seperti yang ditetapkan setiap guru harus mampu menjelaskan hubungan antar mata pelajaran terkait (indikator ke-8) dengan nilai rata-rata 3,079. Keenam indikator tersebut menunjukkan masih kurangnya faktor-faktor pendukung kompetensi profesional. Tabel 5.6 Nilai Rata-Rata lklim Kerja (Xz) No 1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11
tndikator Di lingkungan kerja saya penempatan guru dilakukan berdasarkan spesialisasi Di lingkungan kerja saya penyaluran guru dalam menangani praktek sesuai dengan ketrampilannya Di !ingkungan kerja saya penya!uran guru pad?,! kegiatan PBM sesuai dengan hobbinya Di lingkungan kerja saya sebelum melakukan perobahan posisi guru terlebih dahulu dilakukan permusyawaran Di lingkungan kerja saya tercipta hubungan baik secara vertikal maupun horizontal Di lingkungan kerja saya terjalin hubungan komunikasi yang baik diantara guru dan kepala sekolah Di lingkungan kerja saya selalu diberikan penghargaan bagi guru yang berprestasi Di lingkungan kerja saya dalam momen-momen tertentu terjadi anjang sana sesama keluarga besar sekolah Di lingkungan kerja saya pimpinan selalu melibatkan guru dan karyawan sebelum mengambil keputusan Sikap tenggang rasa dan sating membantu sudah menjadi budaya di tingkungan kerja saya Di lingkungan kerja saya terbuka setiap saat bila ada kesempatan bagi guru yang ingin studi lanjut
Rata-rata 3,365 3,460 3,651 3,667 3,556 3,540 3,317 3,444 3,429 3,921 3,683
83
No
12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22
23 24
lndikator Di lingkungan ke~a saya terbuka setiap saat bila ada kesempatan bagi guru yang ingin mengikuti seminar Saya tertarik untuk belajar ketompok dalam rangka mengembangkan materi ajar Saya memiliki kemampuan untuk metakukan penelitian Saya mampu untuk membuat bahan ajar sebelum pelaksanaan proses pembelajaran Saya oer'keinginan unfuk mel;akukan diskusi ilmiall di sekolan untuk menambah wawasan Setiap melakukan perbaikan atas materi ajar saya selalu melakukan uji coba Kewajiban setiap guru untuk membuat alat peraga sendiri jika di lingkungan sekolah tidak tersedia Saya mampu menci_ptakan benda-benda seni_yang_ di!Q_at dijual Ketersediaan media pembelajaran dalam proses belajar adalah merupakan keharusan di sekolah Ketersediaan sarana akan memper1ancar pelaksanaan KBM dan LKS Keamanan dalam metakukan aktivitas belajar mengajar di lingkungan sekolah saya terjamin Di lingkungan ke~a saya antara guru dan anak didik bebas dalam metakukan KBM Kebersihan dan kenyamanan ruang kelas di lingkungan ke~a saya sangat terjamin Rata-rat~tlklim f(erj~t
Rata-rata 3,683 3,556 3,508 3,921 3,857 3,841 4,063 3,778 3,698 4,111 3,540 3,683 3,683 ~.6~~
Sumber : Lamp1ran 2 Nilai rata-rata iklim kerja sebesar 3,665 menunjukkan iklim kerja sudah cukup baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat nilai rata-rata masingmasing indikator. Berdasarkan tabei 5.6 dapat diketahui bahwa ada sebelas indikator dengan nilai rata-rata lebih kecil dari nilai rata-:rata tanggapan guru tentang iklim kerja secara keseluruhan sebesar 3,665 yaitu : (1) Di lingkungan kerja saya penempatan guru dilakukan berdasarkan spesialisasi (indikator ke-1) dengan nilai rata-:rata 3,365 ; (2) Di lingkungan kerja saya penyaluran guru dalam menangani praktek sesuai dengan ketrampilannya (indikator ke-2) dengan nilai rata-rata 3,460 ; (3) Di lingkungan kerja saya penyaluran guru pada kegiatan PBM sesuai dengan hobbinya (indikator ke-3) dengan nilai rata-rata 3,651 ; (4) Di
84
lingkungan kerja saya tercipta hubungan·· baik secara vertikal maupun horizontal (indikator ke-5) dengan nilai rata-rata 3,556 ; (5) Di lingkungan kerja saya terjalin hubungan komunikasi yang baik diantara guru dan kepala sekolah (indikator ke-6) dengan nilai rata-rata 3,540 ; (6) Di lingkungan kerja saya selalu diberikan penghargaan bagi guru yang berprestasi (indikator ke-7) dengan nilai rata-rata 3,317; (7) Di lingkungan kerja saya dalam momen-momen tertentu terjadi anjang sana sesama keluarga besar sekolah (indikator ke-8) dengan nilai rata-rata 3,444 ; (8) Di lingkungan kerja saya pimpinan selalu melibatkan guru dan karyawan sebelum mengambil keputusan (indikator ke-9) dengan nilai rata-rata 3,429 ; (9)
Saya tertarik
untu~
belajar kelompok dalam
rangka
mengembangkan materi ajar (indikator ke-13) dengan nilai rata-rata 3,556 ; (10) Saya memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian (indikator ke14) dengan nilai rata-rata 3,508 ; (11) Keamanan dalam melakukan aktivitas belajar mengajar di lingkungan sekolah saya terjamin (indikator ke-22)
dengan
nilai
rata-rata 3,540.
Kesebelas
indikator tersebut
menunjukkan masih kurangnya faktor-faktor pendukung iklim kerja. Tabel 5. 7 Nilai Rata-Rata lndikator Motivasi Kerja (X3) No 1 2 3 4 5
6 7
lndikator Saya merasa tenang bekerja karena kebutuhan keluarga terpenuhi Gaji y<~ng saya terima setiap bulan cukup untuk menutupi kebutuhan keluarga Profesi sebagai guru merupakan harapan saya Teguran kepala sekolah akan memotivasi saya untuk membuat administrasi pembelajaran Saya lebih produktif karena mampu memuaskan orang lain Kedisiplinan sekolah menjadi menjadi perhatian bagi saya Tersedianya jaminan Sosial dan Skes membuat saya menjadi tenang dalam bekerja
Rata-rata 3,810 4,175 3,841 4,111 4,238 4,175 3,937
85
No 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26
lndikator Saya merasa tenang dalam melakukan proses pembelajaran di sekolah Di lingkungan ke~a saya keamanan atas barang-barang di sekolah sangat terjamin Orang tua murid dan kepala sekolah mendukung saya untuk menindak siswa yang melanggar tata tertib Setiap guru di lingkungan ke~a saya memiliki kepedulian yang tinggi antara sesanuiKepentingan sosial dan solidantas menjadi yang utama di lingkungan kerja saya Di lingkungan ke~a saya selalu memiliki kepedulian terhadap masyarakat ttolong_an be_l])_endidikan rendah Saya selalu terpanggil untuk menyelesaikan seluruh program sekolah tepat waktu Kepala sekolah di lingkungan ke~a saya selalu memberikan penghargaan bagi guru yang berprestasi Kepala sekolah di lingkungan ke~a saya selalu menanggapi positif atas usaha kretivitas gum Walapun tidak selalu berhasil, kepala sekolah selalu menghargai usaha para guru Melihat orang lain berhasil dalam karir saya merasa yakin bahwa saya juga memiliki kemampuan Di lingkungan kerja saya selalu terbuka kesempatan bagi setiap guru yang potensil dan berkeiQginan untuk mengikuti studi lanjut S~a memiliki minat untuk menjadi kepala sekalah Saya berupaya dan bemiat agar menjdi kepala sekolah Di lingkungan kerja saya sudah menjadi kebiasaan untuk melakukan ~ng_embangan model pembelaj_aran dan pengembangan profesi Saya berusaha untuk melaksanakan administrasi pembelajaran sesuai dengan tuntutan kepala sekolah Kemandirian dalam mengembangkan metode dan strategi pembelaj_aran meru_Q_akan keharusan bagl setla_Q_guru Supervisi merupakan keharusan karena merupakan alat evaluasi dan pengembangan kemam~uan mengajar Kemampuan menggunakan alat peraga dan media pembelajaran akan membantu proses ~mbelajaran yang berkualitas Ketersediaan alat peraga membantu suksesny_a proses pembelajaran Rata-rata Motivasi Kerja
Rata-rata 3,825 3,889 4,143 3,984 3,905 3,873 3,857 3,635 3,635 3,873 3,857 3;889 4,111
3,921 3,714 ~;~~9
3,968 3,873 3,762 3,919
Sumber : Lamp1ran 2 Nilai rata"'rata motivasi kerja sebesar 3,91~ menunjukkan motivasi kerja sudah cukup baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat nilai rata-rata masing-masing indikator. Berdasarkan tabel 5. 7 dapat diketahui bahwa ada enambelas indikator dengan nilai rata-rata lebih kecil dari nilai ratarata tanggapan guru tentang motivasi kerja secara keseluruhan sebesar 3,919 yaitu: (1) Saya merasa tenanQ bekerja karena kebutuhan keluarQa
86
terpenuhi (indikator ke-1) dengan nilai rata-rata 3,810; (2) Profesi sebagai guru merupakan harapan saya (indikator ke-3) dengan nilai rata-rata 3,841 ; (3) Saya merasa tenang dalam melakukan proses pembelajaran di sekolah (indikator ke-8) dengan nilai rata-rata 3,825 ; (4) Di lingkungan kerja saya keamanan atas barang-barang di sekolah sangat terjamin (indikator ke-9) dengan nilai rata-rata 3,889 ; (5) Di lingkungan kerja saya selalu memiliki kepedulian terhadap masyarakat golongan berpendidikan rendah (indikator ke-12) dengan nilai rata-rata 3,905 ; (6) Saya selalu terpanggil unwk menyelesaikan seluruh program sekolah tepat wak!l! (indikator ke-13) dengan nilai rata-rata 3,873 ; (7) Kepala sekolah di lingkungan kerja saya selalu memberikan penghargaan bagi guru yang berprestasi {indikator ke-14) dengan nilai rata-rata 3,857 ; (8) Kep~l~ sekolah di lingkungan kerja saya selalu menanggapi positif atas usaha kretivitas guru (indikator ke-15) dengan nilai rata-rata 3,635; (9) Walapun tidak selahJ berhasil; kepala sekolah selalt.J menghargai usaha para guru (indikator ke-16) dengan nilai rata-rata 3,635 ; (10) Melihat orang lain berhasil dalam karir saya merasa yakin bahwa saya juga memiliki k~mampuan
(indikator
k~-17)
dengan nilai rata-rata 3,873 ; ( 11) Oi
lingkungan kerja saya selalu terbuka kesempatan bagi setiap guru yang potensil dan berkeinginan untuk mengikuti studi lanjut (indikator ke-18) dengan nilai rata-rata 3;857 ; (12) Saya memiliki minat untuk menjadi kepala sekolah (indikator ke-19) dengan nilai rata-rata 3,889 ; (13) Saya berusaha untuk melaksanakan administrasi pembelajaran sesuai dengan tuntutan kepala sekolah (indikator (14)
Kemandirian
dalam
ke-2~)
dengan nilai rata-rata 3; 714 ;
mengembangkan
metode
dan
strategi
87
pembelajaran merupakan keharusan bagi setiap guru (indikator ke-23) dengan nilai rata-rata 3,889 ; (15) Kemampuan menggunakan alat peraga dan media pembelajaran akan membantu proses pembelajaran yang berkualitas
(indikator
ke-25)
dengan
nilai
rata-rata
3,873
(16) Ketersediaan alat peraga membantu suksesnya proses pembelajaran (indikator ke-26) dengan nilai rata-rata 3,762. Keenambelas indikator tersebut menunjukkan masih kurangnya faktor-faktor pendukung motivasi kerja. Tabel 5.8 Nilai Rata-Rata lndikator Komitmen Organisasi (X4) No 1 2 3 4 5
6 7
8 9 10 11 12 13 14
lndikator Pekerjaan saya sesuai dengan latar belakang pendidikan saya Pekerjaan saya sesuai dengan latar belakan_gjlen_g_alaman saya Pekerjaan saya sesuai dengan ketrampilan yang saya miliki Organisasi bertanggung jawab dalam pekerjaan yang saya lakukan Organisasi memberikan peluang yang sama L:ntuk semua pegawai dalam mendapatkan alternatif pekerjaan baru Organisasi memberikan promosi secara terbuka bagi setiap guru Organisasi memberikan promosi sesuai dengan prestasi pegawai Organisasi membimbing guru dalam memahami__Qekerjaan baru Pekerjaan guru dan karyawan sesuai dengan karakteristik karyawan Organisasi memberikan peluang bagi guru untuk menyesuaikan diii dalam lingkungan.Organisasi memberikan dukungan bagi guru untuk menambah pengetahuan Organisasi memberikan peluang untuk mengembangkan karir Organisasi membantu guru baru belajar memahami pekerjaan mereka Organisasi membantu guru untuk berkreasi Organisasi membantu guru untuk berinovasi Rata-rata Komitmen Organisasi
Rata-rata 4,159 4,063 4,175 4,127 4,254 3,619 3,619 3,889 3,714 3,921 3,905 3,952 3,841 3,778
3,930
Sumber : Lamp1ran 2 Nilai rata-rata komitmen organisasi· sebesar 3,930 menunjukkan komitmen organisasi sudah cukup baik. Untuk lebih jelasnya dapat diiihat nilai rata-rata masing-masing indikator. Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa ada delapan indikator dengan nilai rata-rata lebih kecil dari nilai rata-rata tanggapan guru tentang komitmen organisasi secara keseluruhan sebesar 3,930 yaitu : (1) Organisasi memberikan promosi
88
secara terbuka bagi setiap guru (indikator ke-6) dengan nilai rata-rata 3,619 ; (2) Organisasi memberikan promosi sesuai dengan prestasi pegawai (indikator ke-7) dengan nilai rata-rata 3,619 ; (3) Organisasi membimbing guru dalam memahami pekerjaan baru (indikator ke-8) dengan nilai rata-rata 3,889 ; (4) Pekerjaan guru dan karyawan sesuai dengan karakteristik karyawan (indikator ke-9) dengan nilai rata-rata 3,714 ; (5) Organisasi memberikan peluang bagi guru untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan.Organisasi memberikan dukungan bagi guru untuk menambah pengetahyan (indikator k€-1 0) dengan nilai rC!ta-rC!tcl J, 9?1 ; (6)
Organisasi
memberikan peluang untuk mengembangkan karir
(indikator ke-11) dengan nilai rata-rata 3,905 ; (7) Organisasi membantu gym unttJk berkreasi (indikatGr ke-13) dengan nilai rata-rata ~;841 ; (~) Organisasi membantu guru untuk berinovasi (indikator ke-14) dengan nilai rata-rata 3, 778.
Kedelapan indikator tersebut menunjukkan
kYrangnya faktor-faktor pendukung komitmen
masih
orgcmi~~~L
Tabel5.9 Nilai Rata-Rata lndikator Kinerja Guru (Y) No
1
2 3 4 5 6 7 8
9
lndikator Saya memiliki kemampuan untuk merumuskan indikator hasil belajar dengan_ kom~tensi dasar xang ada Saya mampu menyusun selabus bidang_ studi yang saya Q_egang Saya mampu memotivasi setiap murid agar rajin belaj_ar Saya selalu bersedia mengisi referensi pembelajaran untuk memudahkan guru lain jlka memegang bldang stud! yang sama Saya mampu memilih bahan ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik Saya mampu merencanakan pengaturan ruang kelas sesuai kompetensi yang dicapai Saya mampu untuk mengalokasikan waktu dalam proses belajar mengajar Saya memiliki kemampuan untuk mempersiapkan media pembelajaran Saya selalu mencantumkan prosedur penilaian dalam perencanaan penilaian
Rata-rata
3,984 3,984 4,016 4,333 4,127 3,556 3,524 3,825 3,905
--·---
89
No
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
22 23
lndikator Membuat rencana penilaian merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran Saya selalu memulai proses ~mbelajaran tepat waktu Setiap memulai proses pembelajaran sudah menjadi kewajiban untuk menyampaikan pokok dan sub pokok bahasan terlebih dahulu bagi anakdidik Saya memiliki kemampuan dalam mempersiapkan bahan ajar secara
mantap
Memberikan contoh sesuai dengan topik dalam proses pembelajaran merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar Saya memiliki kemampuan untuk melibatkan anak didik secara leluasa dalam proses pembelajaran Saya mampu menggapi semua pertanyaan dari anak didik sesuai pokok bahasan Saya selalu tepatwaktu dalam melaksanakan proses pembelajaran Saya memiliki kemampuan dalam mengorganiser anak didik dalam kelompok belajar Saya sela!u memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak didik untuk melakukan tanya jawab Saya selalu menyimpulkan topik pembelajaran sebelum mengahiri proses pembelajaran Saya mampu memotivasi anak didik agar berani untuk mengemukakan pendapatnya SE)ya berseeia untuk mengoreksi l~mbar jawaban ulangan ean tugastugas anak didik untuk mendapatkan nilai Dalam melakukan penilaian tidak boleh hanya memfokuskan pada a~R-ek koknitif ----· --Saya menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya Hasil ulangan harian dan ulangan dan ulangan umum adalah upaya untuk mendapatkan ~nilaian _yang akurat Untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dilakukan mulai dari awal, tengah dan akhir semester Untuk kepentingan pengusulan Perhitungan angka kredit saya selalu memanfaatkan lembar jawaban ulangan dan tugas dari peserta didik Kemampuan untuk melakukan analisis hasil ulangan harian dan UAS berguna untuk mengetahui tingkat penyerapan materi pelajaran oleh anak didik Kesediaan untuk mengoreksi, mengembalikan dan memberikan komentar hasil pekerjaan anak didik merupakan keharusan bagi guru Kemampuan Uiltuk membuat profile peserta anak didik secara individu setiap kompetensi sangat bermanfaat untuk mengetahui prestasi anak didik secara individu saya mampu untuk nieriyusun program pernaikan aan pengayaan pasca melakukan hasil analisis evaluasi belajar Menyusun program perbaikan dan pengayaan dilakukan bukan hanya pada saat menyusun DUPAK Pembelian remedial perlu dilakukan bagi anak didik yang memiliki nilai jelek sesuai dengan penyebab kegagalannya Rata-rata Kinerja Guru -·-
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Sumber : Lamp1ran 2
Rata-rata
3,778 4,048 3,730 3,603 3,667 -
---
3,730 2,968 2,937 3,095 3,286 3,254 3,254
3,937 3,984 ~--
3,889 3;873 3,778 3,794 3,476 3,460 3,333 3,857 4,095 4,016 3,700
90
Nilai rata-rata kinerja guru sebesar 3,700 menunjukkan kinerja guru sudah cukup baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat nilai rata-rata masingmasing indikator. Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa ada satu indikator dengan nilai rata-rata Jebih kecil dari nilai rata-rata tanggapan pegawai tentang dynamic secara keseluruhan sebesar 3,700 yaitu : (1) Say a mampu merencanakan pengaturan ruang
kelas sesuai
kompetensi yang dicapai (indikator ke-6) dengan nilai rata-rata 3,556 ; (2) Saya mampu untuk mengalokasikan waktu dalam proses belajar mengajar (indikator ke-7) dengan nilai rata-rata 3,524 ; (3) Saya memiliki kemampuan dalam mempersiapkan bahan ajar secara mantap (indikator ke"'13) dengan nilai rata.;;rata 3,603 ; (4) Memberikan contoh sesuai dengan topik dalam proses pembelajaran merupakan hal panting dalam proses belajar mengajar (indikator ke-14) dengan nilai rata-rata 3,667 ; {5) Saya mampu menggapi semua pertanyaan dari anak didik sesuai pokok bahasan (indikator ke-16) dengan nilai rata-rata 2, 968 ; (6) Saya selalu tepat waktu dalam melaksanakan proses pembelajaran (indikator ke-17) dengan nilai rata-rata 2,937; (7) Saya memiliki kemampuan dalam mengorganiser anak didik dalam kelompok belajar (indikator ke-18) dengan nilai rata-rata 3,095 ; (8) Saya selalu memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak didik untuk melakukan tanya jawab (indikator ke-19) dengan nilai rata-rata 3,286 ; (9) Saya selalu menyimpulkan topik pembelajaran sebelum mengahiri proses pembelajaran (indikator ke-20) dengan nilai rata-rata 3,254 ; (1 0) Saya mampu memotivasi anak didik
91
agar berani untuk mengemukakan pendapatnya (indikator ke-21) dengan nilai rata-rata 3,254 ; (11) Kemampuan untuk melakukan analisis hasil ulangan harian dan UAS berguna untuk mengetahui tingkat penyerapan materi pelajaran oleh anak didik (indikator ke-28) dengan nilai rata-rata
3,476 ; (12)
Kesediaan
untuk mengoreksi,
mengembalikan
dan
memberikan komentar hasil pekerjaan anak didik merupakan keharusan bagi guru (indikator ke-29) dengan nilai rata-rata 3,460; (13) Kemampuan untuk membuat profile peserta anak didik secara individu setiap kompetensi sangat bermanfaat untuk mengetahui prestasi anak didik secara individu (indikator ke-30) dengan nilai rata-rata 3,333. Keenam lndikator tersebut menunjukkan masih kurangnya faktor4aktor pendukung dynamic.
5.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada bagian ini akan diuraikan tentang pengujian alat ukur yang disusun atau dirancang sebelumnya berdasarkan perolehan data pada variabel-variabel penelitian. Alat ukur yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan, yang terdiri dari item-item atau butir-butir pertanyaan yang dirancang dan disusun untuk memperoleh data variabel.;; variabel penelitian yang berasal dari jawaban responden. Dari penyebaran kuesioner, yang dianggap lengkap dan memenuhi syarat sebanyak 63 kLJesioner.
92
Pada penelitian ini, yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah variabel kompetensi profesional (X1), iklim kerja (X2), motivasi kerja (X3), komitmen organisasi (X4) dan kinerja guru(_}).
5.3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kompetensi Profesional (X1) Hasil
uji validitas
dan
reliabilitas
pada
variabel
kompetensi
profesional (X1), dapat dilihat pad a Tabel 5.10 sebagai berikut : Tabel 5.10 Uji Validitas dan Reliabilitas Kompetensi Profesional (X1) I
Varia bel
Koe f. tsten
Korelasi 0,4321 X1.1 X1.2 0,5942 0,3267 X1.3 0,3720 X1.4 X1.s 0,5230 0,3900 X1.6 X1.7 0,1967 0,3774 X1.s X1.9 0,3683 0,3471 X1.1o X1.11 0,3430 X1.12 0,3785 Reliabilitas = 0,656
Signifikansi 0,0004 2,833E-007 0,0090
O,OOZ7 1,093E-005 0,0016 0,1223 0,0023 0,0030 0,0053 0,0059 ' 0,0022
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : lamp1ran 3 Berdasarkan tabel 5.1 0, nilai signifikansi untuk koefisien korelasi antara setiap item dengan total item lebih kecil dari tarat signifikansi yang ditetapkan (a) yaitu 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa jawaban responden pada seluruh item adalah valid. Nilai koefisien reliabilitasnya sebesar 0,656 lebih besar dari 0,6 berarti seluruh item tersebut diatas sudah reliabel untuk menjelaskan variabel kompetensi profesional.
93
5.3.2. Uji Validitas dan Reliabilitas lklim Kerja (Xz) Hasil uji validitas dan reliabilitas pada variabel iklim kerja (X2), dapat dilihat pada Tabel 5.11 sebagai berikut: Tabel 5.11 Uji Validitas dan Re!iabilitas..lk!im Kerja (X2) Variabel X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.a X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 X2.13 X2.14 X2.15 X2.16 X2.11 X2.1a X2.19 X2.20 X2.21 X2.22 X2.23 X2.24
Koefisien Korelasi
Signifikansi
0,3191 0,2816 0,3492 0,3652 0,3512 0,3741 0,3802 0,2985 0,2468 0,3368 0,4302 0,3856 0,4214 0,3996 0,3870 0,3130 0,3471 0,4767 0,4219 0,4269 0,2774 0,2758 0,5583 0,4234
0,0013 0,0254 0,0011 0,0032 0,0048 0,0027 0,0021 0,0175 0,0512 0,0070 0,0004 0,0018 0,0009 0,0012 0,001.7 0,0125 0,0053 7,838.1 05 0,0009 0,0005 0,0278 0,0287 6,639.10- 05 0,0007
=
o-
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Reliabilitas 0,656 Sumber : lampiran 3 Berdasarkan tabel 5.11, nilai signifikansi untuk koefisien korelasi antara setiap item dengan total item lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan (a) yaitu 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa jawaban responden pada seluruh item adalah valid. Nilai koefisien reliabilitasnya
94
sebesar 0,656 lebih besar dari 0,6 berarti seluruh item tersebut diatas sudah reliabel untuk menjelaskan variabel iklim kerja.
5.3.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kerja (XJ) Hasil uji validitas dan reliabilitas pada variabel motivasi kerja (X3), dapat dilihat pada tabel 5.12 sebagai berikut : Tabel5.12 Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kerja (X3) Koefisien Korelasi y,, 0,5097 X3.2 0,5214 X3.3 0,4319 X3.4 0,4776 X3.5 0,4529 X3.6 0,5680 0,5443 X3.7 X3.8 0,5886 X3.9 0,5901 0,5843 X3.10 X3.11 0,5101 X3.12 0,5318 0,5237 X3.13 X3.14 0,4335 X3.15 0,5218 X3.16 0,5932 X3.17 0,5344 X3.18 0,5548 0,5321 X3.19 X3.20 0,5499 X3.21 0,5699 X3.22 0,5147 X3.23 0,4420 X3.24 0,4330 X3.25 0,5356 X3.26 0,4821 Reliabilitas 0,660 Sumber : lamp1ran 3
Varia bel J' '\.<.).I
=
Signifikansi 0,0045 0,0009 0,0110 0,0023 0,0002 0,0337 0,0003 0,0016 3,583.1 o-o? 0,0019 9,373.1 o- 05
0,001-o 0,0085 0,0074 0,0009 0,0197 0,0058 2,383.1 o-oG 0,0103 0,0482 0,0324 0,0002 0.0003 0,0004 0,0042 5,222.1 o- 05
Keterangan \ /.-,l;rl
VUIIU
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel 5.12, nilai signifikansi untuk koefisien korelasi antara setiap item dengan total item lebih kecil dari taraf signifikansi yang
95
ditetapkan (a) yaitu 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa jawaban responden pada seluruh item adalah valid. Nilai koefisien reliabilitasnya sebesar 0,660 lebih besar dari 0,6 berarti seluruh item tersebut diatas sudah reliabel untuk menjelaskan variabel motivasi kerja.
5.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Komitmen Organisasi (X4) Hasil uji validitas dan reliabilitas pada variabel komitmen organisasi (X4), dapat dilihat pada Tabel 5.13 sebagai .. berikut: Tabel 5.13 Uji Validitas dan Reliabilitas Komitmen Organisasi (X4) Koefisien Korelasi 0,3959 X4.1 0,4887 X4.2 0,3130 X4.3 X4.4 0,3613 0,5808 X4.s 0,4591 X4.6. 0,3131 X4.7 0,4215 X4.a n ""'"'n U,.)LLO X4.9 X4.10 0,4105 0,4083 X4.11 X4.12 0,3774 X4.13 0,3339 0,3693 X4.14 Reliabilitas = 0,629
Variabel
Signifikansi 0,0013 4,831.1 o-os 0,0125 0,0036 6,027.10- 07 0,0002 0,0125 0,0049 0,0099 0,0041 0,0052 0,001'6 0,0075 0,0018
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : lamp1ran 3 Berdasarkan tabel 5.13, nilai signifikansi untuk koefisien korelasi antara setiap item dengan total item lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan (a) yaitu 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa jawaban responden pada seluruh item adalah valid. Nilai koefisien reliabilitasnya sebesar 0,629 lebih besar dari 0,6 berarti seluruh item tersebut diatas sudah reliabel untuk menjelaskan variabel komitmen organisasi.
96
5.3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Guru (Y)
Hasil uji validitas dan reliabilitas pada variabel kinerja guru (Y), dapat dilihat pada Tabel 5.14 sebagai berikut. Tabel5.14 Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Guru (Y) Variabel
Y.1 Y.2 Y.3 YA Y.5 Y.6 Y.7 Y.B Y.9 Y.1o Y.11 Y.12 Y.13 Y.14 Y.15 Y.16 Y.11 Y.1a Y.19 Y.zo Y.21 Y.22 Y.23 Y.24 Y.25 Y.z6 Y.21 Y.zs Y.29 Y.3o Y.31 Y.32 Y.33 Reliabilitas
Koefisien Korelasi 0,4285 0,3347 0,3810 0,3258 0,3521 0,3358 0,4898 0,4097 0,3591 0,4327 0,4396 0,4881 0,4518 0,4327 0,4780 0,4905 0,4429 0,4235 0,3758 0,3190 0,3165 0,4895 0,3223 0,4388 0,4273 0,4396 0,4211 0,4171 0.3491 0,3962 0,4289 0,3767 0,3726 0,648
=
Sumber : lampiran 3
Signifikansi 0,0005 0,0064 0,0257 0,0033 0,0047 0,0003 4,840E-005 9,901 E-005 0,0403 0,0003 0,0065 0,0005 0,0002 0,0159 5,434E-005 4,804E-005 0,0055 6,426E-005 0,0024 0,0108 0,0115 4,683E-005 0,0100 4,907E-.005 0,0303 0,0107 0,0010 0,0002 0,0050 4,532E-005 0,0252 1 ,024E-005 0,0306
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
97
Berdasarkan tabel 5.14, nilai signifikansi untuk koefisien korelasi antara setiap item dengan total item lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan (a) yaitu 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa jawaban responden pada seluruh item adalah valid. Nilai koefisien reliabilitasnya sebesar 0,648 lebih besar dari 0,6 berarti seluruh item tersebut diatas sudah reliabel untuk menjelaskan variabel kinerja guru.
5.4. Hasil Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 5.4.1. Asumsi Klasik Persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Unear Unbiased Estimator). Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus
dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar.
1. Autokorelasi Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini tidak diperlukan karena data dalam penelitian ini bukan merupakan data time series yang membYtblhkan asumsi non abltGkQrelasii nambln merYpakan data cross section. (Gujarati, 1995: 21)
2. Multikolinieritas ldentifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor (VI F).
98
Tabel 5.15. Uji Multikolinieritas coefficierifSI Collineariil Statistics Model 1
Tolerance Kompetensi Profesional (X1)
VIF
,922
1,084
lklim Kerja (X2)
,827
1,209
Motivasi Kerja (X3)
,922
1,084
Komitmen Organisasi (X4)
,885
1,130
a. Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)
Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh hasil bahwa nilai VIF pada seluruh varia bel be bas lebih kecil dari 10, artinya seluruh varia bel bebas pada penelitian ini tidak ada gejala multikolinier. (Ghozali, 2006)
3. Heteroskedastisitas Pada regresi linier nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan varibel K Hal ini bisa diidentifikasi dengan
Gar~
menghitl.lng
korelasi rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas. Hasil perhitungan adalah sebagai berikut :
99
Tabel 5. 16. Uji Heteroskedastisitas Correlations ·· Unstandardized Residual Spearman's rho
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
Kompetensi Profesional (X1)
,034
lklim Kerja (X2)
-,063
Motivasi Kerja (X3)
-,009
Komitmen Organisasi (X4)
-,057
Unstandardized Residual
1,000
Kompetensi Profesional (X1)
,794
lklim Kerja (X2)
,625
Motivasi Kerja (X3)
,944
Komitmen Organisasi (X4)
,660
Unstandardized Residual
N
Kompetensi Profesional (X1)
63
lklim Kerja (X2)
63
Motivasi Kerja (X3)
63
Komitmen Organisasi (X4)
63
Unstandardized Residual
63
Sumber : \ampiran 4 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikansinya untuk variabel kompetensi profesional, iklim kerja, motivasi kerja, dan komitmen organisasi lebih dari 5 %, ini berarti bahwa tidak ada hubungan variabel bebas dengan nilai residunya, maka penelitian ini tidak terdapat gejala heteroskedasitas.
5.4.2. Regresi Linier Berganda
Untuk menguji pengaruh kompetensi profesional (X1), iklim kerja
(X2), motivasi kerja (X3), dan komitmen organisasi (X4) terhadap kinerja guru (Y), maka digunakan analisa regresi linier berganda. Karena dengan
99
Tabet5.16. Uji Heteroskedastisitas comilatioris Unstandardized Residual Spearman's rho
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kompetensi Profesional (X1) lklim Kerja (X2) Motivasi Kerja (X3) Komitmen Organisasi (X4) Unstandardized Residual Kompetensi Profesional (X1) lklim Kerja (X2) Motivasi Kerja (X3) l
,034 -,063 -,009 -,057 1,000 ,794 ,625 ,944 --
-
,660
63 63 63 63 63
Sumber : tampiran 4 Berdasarkan tabet diatas diketahui bahwa nilai signifikansinya untuk variabel kompetensi profesionat, iklim kerja, motivasi kerja, dan komitmen organisasi tebih dari 5 %, ini berarti bahwa tidak ada hubungan variabel bebas dengan nilai residunya, maka penelitian ini tidak terdapat gejala heteroskedasitas.
5.4.2. Regresi Linier Berganda
Untuk menguji pengaruh kompetensi profesional (X1 ), iklim kerja (X2), motivasi kerja (X3), dan komitmen organisasi (X4) terhadap kinerja guru (Y), maka digunakan anatisa regresi tinier berganda. Karena dengan
100
koefisien beta regresi dapat diketahui berapa besar pengaruh setiap variable bebas terhadap variable terikatnya.
Juga dapat diketahui
pengaruh secara serempak dan secara parsial. Hasil perhitungan menggunakan SPSS 15.0 dapat dilihat pada tabel 5.17 Tabel5.17 Hasil Perhitungan Regresi Berganda dengan menggunakan SPSS 15.0 Variabel kompetensi profesional (X1) iklim kerja (X2) motivasi kerja (X3) komitmen organisasi (X4) Konstan =0,3124 F hitung =26,5695 ; prob
Koefisien Regresi 0,1319 0,2995 0,5293 0,3067
=1,526 10' 12
Beta
Pro b.
1'168.10-~ 0,2228 3,257.10' 8 0,3682 7,426.10' 14 0,6190 1,755.10-iO 0 4200 R' =0 6472 Adjs R'2 =0,6228
Keterangan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier pada tabel 5.19 diperoleh persamaan sebagai berikut : Y
=0,3124 + 0,1319 X1 + 0,2995 Xz + 0,5293 X3 + 0,3067 X4
5.4.2.1. Koefisien Regresi
Persamaan regresi dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. bo
= 0,3124
artinya apabila seluruh variable bebas tidak ada
perubahan maka kinerja guru sebesar 0,3124, artinya kinerja guru kurang bagus. 2. b1
= 0,1319
artinya apabila tanggapan guru tentang kompetensi
profesional naik sebesar satu satuan skor maka kinerja guru sebesar 0,1319, artinya kinerja guru kurang bag us.
100
koefisien beta regresi dapat diketahui berapa besar pengaruh setiap variable bebas terhadap variable terikatnya. Juga dapat diketahui pengaruh secara serempak dan secara parsial. Hasil perhitungan menggunakan SPSS 15.0 dapat dilihat pada tabel5.17 Tabel5.17 Hasil Perhitungan Regresi Berganda dengan menggunakan SPSS 15.0 Variabel kompetensi profesional (X1) iklim ke~a (X2) motivasi ke~a (X3) komitmen organisasi (X4) Konstan 0,3124 F hitung 26,5695; prob
= =
Koefisien Regresi 0,1319 0,2995 0,5293 0,3067
=1,52610-12
Keterangan
Beta
Prob.
0,2228 0,3682 0,6190
1,168.10""' 3,257.10"" 14 7,426.1
0,4200
=
0
o·
1,755.10.10
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
R.! 06472 2 Adjs 0,6228
R=
Sumber : Lamptran 5 Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier pada tabel 5.19 diperoleh persamaan sebagai berikut: Y =0,3124 + 0,1319 X1 + 0,2995 X2 + 0,5293 X3 + 0,3067 X4 Koefisien determinasi sebesar 0,6228 menunjukkan bahwa besamya kontribusi seluruh variabel bebas terhadap kinerja guru sebesar 62,28%, sedangkan 37,72% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam persamaan.
5.4.2.1. Koefisien Regresi Persamaan regresi dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. bo = 0,3124 artinya apabila seluruh variable bebas tidak ada perubahan maka kinerja guru sebesar 0,3124.
101
2. b1
= 0,1319 artinya apabila tanggapan guru tentang kompetensi
profesional naik sebesar satu satuan skor maka kinerja guru sebesar 0,1319. 3. b2
= 0,2995 artinya apabila tanggapan guru tentang iklim kerja naik
sebesar satu satuan skor maka kinerja guru sebesar 0,2995. 4. b3
= 0,5293 artinya apabila tanggapan guru tentang motivasi kerja naik
sebesar satu satuan skor maka kinerja guru sebesar 0,5293. 5. b4 = 0,3067 artinya apabila tanggapan guru tentang komitmen organisasi naik sebesar satu satuan skor maka kinerja guru sebesar 0,3067.
5.4.2.2. Koefisien Beta Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variable dapat dijelaskan dengan koefisien beta sebagai berikut (Ghozali, 2001 :49): 1. 131
= 0,2228 artinya pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja
guru sebesar 22,28 %. 2. 132
= 0,3682 artinya pengaruh iklim kerja terhadap kinerja guru sebesar
36,82%. 3. 133 = 0,6190 artinya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru sebesar 61,90 %. 4. ~4 = 0,4200 artinya pengaruh komitmen organisasi terhadap kine~a guru sebesar 42,00 %.
5.4.3. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis secara serempak maupun parsial dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Nilai F hitung sebesar 26,5695 dengan probabilitas error 1,526.1 o-12 < 0,05, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh secara serempak, kompetensi profesional (X1 ), iklim kerja (X2), motivasi kerja (X3), dan komitmen organisasi (X4) terhadap kinerja guru (Y). Jadi, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kompetensi profesional, iklim kerja, motivasi dan komitmen secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru Bidang Studi Sain Se-Kecamatan Wonocolo di Kota Surabaya diterima. 2. Nilai probabilitas error untuk variable kompetensi profesional (X1) sebesar 1,168.10-5 < 0,05, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh parsial kompetensi profesional terhadap kinerja guru Bidang Studi Sain Se-Kecamatan Wonocolo di Kota Surabaya. Jadi hipotesis yang menyatakan kompetensi profesional berpengaruh pada kinerja guru
diterima. 3. Nilai probabilitas error untuk variable iklim kerja (X2) sebesar
3,257.10-a < 0,05, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh parsial iklim kerja terhadap kinerja guru Bidang Studi Sain Se-Kecamatan Wonocolo di Kota Surabaya. Jadi hipotesis yang menyatakan iklim kerja berpengaruh pada kinerja guru diterima.
103
4. Nilai probabilitas error untuk variable motivasi kerja (X3) sebesar 7,426.10-14 < 0,05, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh parsial motivasi kerja terhadap kinerja guru Bidang Studi Sain Se-Kecamatan Wonocolo di Kota Surabaya. Jadi hipotesis yang menyatakan motivasi ke~a berpengaruh pada kine~a pegawai
diterima.
5. Nilai probabilitas error untuk variable komitmen organisasi (X4) sebesar 1,755.10-10 < 0,05, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh parsial komitmen organisasi terhadap kinerja guru Bidang Studi Sain Se-Kecamatan Wonocolo di Kota Surabaya. Jadi hipotesis yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh pada kinerja guru
diterima. 6. Berdasarkan nilai beta standardize diketahui nilai terbesar 0,6190 yaitu pada variabel motivasi kerja. Jadi variabel motivasi kerja berpengaruh dominan terhadap kine~a guru
5.5. Pembahasan 5.5.1. Pengaruh Secara Serempak Kompetensi profesional, iklim Kerja, motivasi kerja, dan komitmen organisasi terhadap kinerja guru (Y) Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara serempak, kompetensi profesional (X1 ), iklim kerja (X2), motivasi ke~a (X3), dan komitmen organisasi (X4) terhadap kinerja guru (Y). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tasrial (2002) dan Sujadi (2007).
104
Kompetensi merupakan sinergi antara pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan atau kapabilitas yang dimiliki oleh guru untuk meningkatkan perannya sebagai pendidik, pengajar dan pelatih (Danim 2002). lklim sekolah yang mendukung berupa karakter, spirit, ethos, suasana batin setiap anggota organisasi sekolah dapat meningkatkan efektivitas guru dalam mengajar anak didiknya, sehingga berpengaruh positif pada peningkatan prestasi anak didiknya (Moedjiarto, 1996).
.
5.5.2. Penoaruh Secara Parsial Komoetensi Profesional Terhadao . Kinerja guru (Y) ~
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan terdapat pengaruh kompetensi profesionai terhadap kinerja guru. Hasii penelltian ini mendukung pernyataan yang dikemukakan oleh Spenser & Spenser bahwa kompetensi merupakan karakteristik individu yang
(1993)
mendasari diri seseorang dan menyebabkan sanggup menunjukkan kinerja atau produktivitas kerja yang efektif atau superior di dalam suatu pekerjaan. Kompetensi
profesional
merupakan
penguasaan
materi
pembelajaran secara luas dan mendalam dengan manguasai; (1) substansi keilmuan yang terkait bidang studi yang diajarkan, (2) struktur dan metoda keilmuannya (Usman,2003). Hasil tanggapan responden menunjukkan bahwa : (1) setiiap guru bidang studi sa in mampu menjabarkan materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah ; (2) Setiap guru mampu menjelaskan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari;
105
(3) Memberikan contoh aplikasi bidang studi dengan kehidupan seharihari ; (4) Untuk melakukan penelitian guru harus menguasai langkahlangkah pelaksanaan penelitian sebagai upaya memperdalam materi bidang studi 5.5.3. Pengaruh Secara Parsiallklim Kerja Terhadap Kinerja guru (Y)
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan terdapat pengaruh iklim kerja terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini mendukung oernvataan Pidarta (1995) bahwa makin harmonis linakunaan sekolah. I
"
"'
•
-
'W
.
makin kondusif iklim sekolah tersebut, akan memberi kemudahan dan semangat yang cukup baik untuk bekerja maupun belajar. Begitu pula bila iklim sekolah kondusif, dapat
mempengaruhi personalia bekerja dan
siswa lebih giat belajar. Pengaruh
indikator iklim kerja terdiri dari
( 1) penempatan
personalian ; (2) Pembinaan antar Hubungan dan Komunikasi ; (3) Dinamisasi dan Penyelesaian Konflik dan (4) Peningkatan Lingkungan Kerja dan Sekolah terhadap kinerja dapat dijelaskan pada alinea berikut ini. Penempatan guru sesuai dengan keahlian mereka akan mendukung iklim kerja sekolah menjadi kondusif dan keahlian/ spesialisasi setiap guru dihargai sebagaimana mestinya dapat meningkatkan kinerja guru (Sanusi, 1992). Peningkatan kinerja guru sesuai dengan keahlian mereka antara
lain guru bidang studi memiliki kemampuan untuk merumuskan indikator
106
hasil belajar dengan kompetensi dasar yang ada, guru mampu menyusun selabus bidang studi yang saya ajar. Pembinaan kepala sekolah terhadap hubungan komunikasi ini dipusatkan pada guru - guru dengan cara saling menghargai serta menjunjung
prestise
seseorang,
berbagi
kesuksesan,
memberikan
kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan (Sanusi, 1992) dapat
meningkatkan
kinerja
melalui
kesediaan
mengisi
referensi
pembelajaran untuk memudahkan guru lain jika memegang bidang studi yang sama. Guru dituntut untuk
bekerja dan mengembangkan diri secara
dinamis agar dapat mengikuti perkembangan zaman dengan cara (1) berebut untuk melanjutkan studi, (2) Banyak yang mempunyai minat tinggi dalam mengikuti seminar, (3) Giat belajar kelompok, (4) Giat mengadakan penelitian, (5) Membuat diktat pelajaran, (6) Melaksanakan diskusi ilmiah di sekolah.(7) Melakukan uji coba untuk memperbaiki pembelajaran (Sanusi,
1992). Melanjutkan studi
ke jenjang
lebih tinggi
dapat
meningkatkan kinerja berupa kemampuan menyusun selabus bidang studi yang diajar. Tingginya minat untuk mengikuti seminar dapat meningkatkan kinerja melalui pengayaan pemberian contoh sesuai dengan topik dalam proses pembelajaran. lklim kerja yang sehat di suatu sekolah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap proses KBM yang efektif. Freiberg (1998) memberikan argument bahwa pembentukan lingkungan kerja sekolah yang kondusif
menjadikan seluruh anggota sekolah melakukan tugas dan peran mereka secara optimal
5.5.4. Pengaruh Secara Parsial Motivasi Terhadap Kinerja guru (Y) Hasil analisis regresi berganda menunjukkan terdapat pengaruh motivasi ke~a terhadap kinerja guru. Hasil penliitan ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Siagian (1995) yaitu motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisassi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan
yang
menjadi
tanggung
jawabnya
dan
memfungsikan
kewajibannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Guru yang mempunyai motivasi kuat akan meningkatkan kompetensinya untuk meningkatkan kualitas sekolah dan anak didiknya. Pengaruh indikator motivasi yaitu : kebutuhan akan keberadaan, kebutuhan akan hubungan dan kebutuhan untuk tumbuh terhadap kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut. Kebutuhan akan keberadaan berkaitan dengan kebutuhan akan rasa aman. Terpenuhinya kebutuhan keluarga, adanya jaminan sosial dan askes
dapat
meningkatkan
kinerja
berupa
kemampuan
dalam
mempersiapkan bahan ajar secara mantap. Kebutuhan akan hubungan berkaitan dengan Kepedulian terhadap sesama, Penghargaan kepala sekolah atas usaha berprestasi, Tanggapan positif dari kepala sekolah
108
atas usaha dan kreativitas dapat meningkatkan kinerja guru berupa tepatwaktu dalam melaksanakan proses pembelajaran, menggunakan hasil
penilaian
untuk
perbaikan
proses
pembelajaran
berikutnya.
Kebutuhan untuk tumbuh berkaitan dengan Pengembangan model pembelajaran
dan
Pengembangan
profesi,
Kemandirian
dalam
mengembangkan metode dan strategi pembelajaran dapat meningkatkan kinerja berupa Kemampuan untuk melakukan analisis hasil ulangan harian dan UAS berguna untuk mengetahui tingkat penyerapan materi pelajaran oleh anak didik, kemampuan untuk menyusun program perbaikan dan pengayaan pasca melakukan hasil analisis evaluasi belajar. 5.5.5. Pengaruh Secara Parsial Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja guru (Y)
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan terdapat pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini mendukung pernyataan Argyris dalam Rokhman (2001) yaitu komitmen inernal berasal dari diri karyawan untuk menyelesaikan berbagai tugas, tanggung jawab dan wewenang berdasarkan pada alasan dan motivasi yang dimiliki untuk untuk mengembangkan diri dan memacu kreativitas.
Membangun
komitmen eksternal dengan membangun kesadaran dari karyawan akan pentingnya proses pemberdayaan. Proses pemberdayaan yang dilakukan oleh sekolah inilah yang dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.
kegiatan
belajar
mengajar
serta
evaluasi
hasil
109
Pengaruh setiap indikator komitmen organisasi yaitu Karakteristik Peke~aan, Alternatif Mendapat Pekerjaan Baru, Karakteristik Pegawai dan
Dukungan Organisasi terhadap kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut. Karakteristik pekerjaan berkaitan dengan Pekerjaan sesuai dengan latar
belakang
pendidikan,
pengalaman
dan
ketrampilan
dapat
meningkatkan kinerja berupa mampu menyusun selabus bidang studi yang diajar, mampu memilih bahan ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Alternatif mendapat
peke~aan
baru berkaitan dengan
peluang kepada siapa saja untuk dipromosikan sesuai dengan prestasi yang dicapai dapat meningkatkan kinerja guru berupa Kemampuan untuk melakukan analisis hasil ulangan harian dan UAS berguna untuk mengetahui tingkat penyerapan materi pelajaran oleh anak didik. Karakteristik pegawai berkaitan dengan Pekerjaan dalam organisasi sesuai dengan karakteristik karyawan, organisasi memberikan peluang bagi keryawan untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan pekerjaan baru dapat meningkatkan kinerja berupa menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan
proses
berkaitan
dengan
pembelajaran Organisasi
berikutnya. memberikan
Dukungan
organisasi
dukungan
untuk
mengembangkan pengetahuan, Organisasi memberikan peluang untuk mengembangkan karir dapat meningkatkan kinerja berupa kemampuan mmenyusun program perbaikan dan pengayakan pasca melakukan hasil analisis hasil evaluasi belajar.