BAB V RENCANA AKSI
5.1. Model Bisnis Baru Rumah Sewa KotaKITA Model bisnis baru hasil dari inovasi model bisnis diharapkan dapat diterapkan di lokasi lain dengan kinerja yang lebih baik dibanding model bisnis sebelumnya. Model finansial bisnis sosial ini diharapkan berubah dari Cash Flow Self Sufficiency menuju Operating Expense Self Sufficiency. Bisnis diharapkan mampu memberikan layanan terjangkau bagi Segmen Pelanggan namun mampu membiayai seluruh biaya operasional. Investasi tetap berasal dana hibah Yogyakarta KotaKITA-SUF UN Habitat. Model bisnis baru tersebut dapat dideskripsikan pada gambar 5.1.
Gambar 5.1. Kanvas Model Bisnis Baru Rumah Sewa kotaKITA Sumber : Data Diolah
93
Model bisnis baru Rumah Sewa KotaKITA lebih sederhana dari model bisnis lama. Model bisnis ini mengeliminasi investasi besar dalam menyewa tanah jangka panjang dan biaya konstruksi bangunan baru. Penyederhanaan ini ditujukan untuk meningkatkan fleksibilitas dalam penerapan di beberapa lokasi dan meringankan biaya investasi. Pola model bisnis baru adalah Platform Bersisi Ganda, keberadaan salah satu Segmen Pelanggan sangat tergantung dengan Segmen Pelanggan lain. Salah satu Segmen Pelanggan berperan pula sebagai Mitra Kunci. KotaKITA tetap berperan sebagai investor. Pemilik Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebagai Mitra Kunci menyediakan tempat bagi bisnis, sebagai Segmen Pelanggan menerima Proposisi Nilai solusi ekonomi dan perbaikan kualitas rumah. Segmen Pelanggan keluarga muda atau migran menerima Proposisi Nilai penyediaan rumah tinggal terjangkau. Segmen Pelanggan model bisnis baru menjadi dua, dari keluarga muda migran ditambah dengan pemilik RTLH. Perluasan Segmen Pelanggan memungkinkan bisnis rumah sewa meningkatkan nilai manfaat bisnis bagi stakeholder. Keberadaan dua Segmen pelanggan ini saling bergantung satu sama lain. Bisnis rumah sewa tidak dapat menyalurkan Proposisi Nilai kepada Segmen Pelanggan keluarga muda tanpa keberadaan pemilik rumah. Kerja sama bisnis dengan pemilik rumah tidak dapat berjalan tanpa keberadaan Segmen Pelanggan keluarga muda atau migran. Proposisi Nilai baru yang diciptakan merupakan pengembangan dari Proposisi Nilai lama tanpa mengeliminasinya. Solusi Rumah dan Ekonomi Keluarga mengintegrasikan layanan penyediaan rumah tinggal terjangkau,
94
perbaikan kualitas rumah dan peningkatan ekonomi keluarga. Layanan ini tidak dapat berdiri sendiri namun sudah menjadi satu paket. Setiap layanan akan memberikan dampak pada layanan lainnya. Layanan perbaikan kualitas rumah dengan merenovasi sebagian atau seluruh rumah tinggal merupakan dampak dari kerja sama antara KotaKITA dan pemilik RTLH. Layanan ini dapat dinikmati Segmen Pelanggan pemilik RTLH setelah masa perjanjian habis. Kerja sama tersebut juga memberi dampak terciptanya layanan perbaikan ekonomi keluarga. Pemilik RTLH dapat menikmati sewa property mereka dalam bentuk sewa jangka panjang di awal perjanjian atau dalam bentuk bagi hasil selama jangka waktu perjanjian. Kesuksesan bisnis ini sangat tergantung pada Sumber Daya Kunci kemitraan. Kerja sama antara pengelola bisnis dengan Mitra Kunci didasarkan saling percaya dan dengan perhitungan yang matang. Kerja sama antara pengelola bisnis rumah sewa dengan Mitra kunci KotaKITA-SUF UN Habitat sebagai investor perlu ditegaskan tujuan investasi dan ekspektasi investor terhadap bisnis. Kerja sama dengan Mitra Kunci pemilik RTLH wajib diikat dalam perjanjian tertulis yang menunjukkan jangka waktu perjanjian, nilai perjanjian, model bagi hasil, dan hal-hal lian yang menjadi kepentingan kedua belah pihak. Arus Pendapatan utama berasal dari bagi hasil kemitraan. Bentuk bagi hasil dapat bervariasi. Mitra Kunci pemilik RTLH dapat meminta sewa di awal perjanjian atau bagi hasil sewa secara proporsional sebagai pendapatan bulanan mereka. Proporsi bagi hasil merupakan hasil kesepakatan kedua pihak di awal perjanjian. Proporsi bagi hasil didasarkan pada perhitungan investasi, biaya
95
renovasi dan jangka waktu perjanjian. Arus Pendapatan bermanfaat bagi investor untuk mengembalikan biaya investasi. Pengembalian investasi akan digunakan investor untuk proyek-proyek berikutnya. Nilai ekspektasi pengembalian investasi tergantung kebijakan Yayasan Yogyakarta KotaKITA. Arus Pendapatan bermanfaat bagi pengelola untuk menutupi biaya pemasaran. Biaya ini meliputi biaya SDM, administrasi, transportasi dan biaya teknis lainnya. Struktur Biaya model bisnis baru jauh lebih ringan dibanding model bisnis Rumah Sewa Kricak. Biaya terbesar berasal dari aktivitas renovasi. Biaya renovasi didapat dari anggaran investasi oleh Mitra Kunci KotaKITA. Biaya besar lain yang dapat muncul adalah biaya sewa rumah yang diminta dibayar di muka oleh Mitra kunci pemilik RTLH. Biaya Operasional diharapkan dapat ditutup oleh Arus Pendapatan. Pengelola perlu memproyeksikan jumlah proyek yang dapat diciptakan agar potensi bagi hasil kemitraan mencukupi biaya operasional. Biaya pemasaran dikelola secara mandiri oleh pengelola bisnis rumah sewa KotaKITA. Penerapan model bisnis sangat tergantung dari negosiasi dengan Mitra Kunci pemilik rumah. Kebutuhan, aspirasi dan karakter Mitra Kunci diperkirakan berbeda-beda untuk setiap proyek. Menggandeng Mitra Kunci yang terpercaya untuk kerja sama jangka panjang menjadi sangat penting. Kunci keberhasilan penerapan model bisnis baru adalah kemitraan dengan Mitra Kunci. 5.2. Rekomendasi Model bisnis baru Rumah Sewa KotaKITA mampu memberikan kinerja yang lebih baik dibanding model bisnis lama. Model bisnis baru dapat dijadikan dasar pembuatan rencana bisnis yang siap diterapkan. Rencana bisnis perlu dibuat
96
dua versi, rencana bisnis global sebagai rencana penerapan total investasi dan rencana bisnis dari setiap kemitraan. Pengembangan rencana bisnis dengan modifikasi atas model bisnis baru dapat dilakukan menyesuaikan kondisi di lapangan. Modifikasi model bisnis baru terbuka lebar karena model ini memiliki karakter yang kompak dan fleksibel. Kunci kesuksesan penerapan rencana bisnis dengan dasar model bisnis baru adalah kemitraan yang baik. Pengelola bisnis Rumah Sewa KotaKITA wajib memiliki kemampuan memilih calon Mitra Kunci yang potensial, memberikan pemahaman yang baik tentang kerja sama kepada Mitra Kunci, melakukan perjanjian yang disepakati kedua belah pihak, dan mengelola bisnis dengan baik dalam jangka waktu sesuai perjanjian. Untuk menunjang kemandirian finansial bagi pengelola bisnis Rumah Sewa KotaKITA, pengelola bersama KotaKITA sebagai Mitra Kunci investor dalam membuat rencana bisnis global perlu memperhitungkan nilai investasi dan jumlah kemitraan yang dapat mencukupi kebutuhan operasional pengelola.
97