101 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan komersil dan residensial. Desain interior Bali Style identik dengan menggunakan aksen warna yang disesuaikan dengan tema Resort itu sendiri. Resort dengan konsep Bali Style, coba dimunculkan pada perancangan ini guna meningkatkan sarana akomodasi di Lembang. Dengan konsep ini diharapkan masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi dan mengakses Resort sebagai sarana akomodasi. Selain itu dengan perancangan tersebut diharapkan akan dapat lebih menarik pengunjung.
Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)
commit to user 101
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Tema Tema yang diusung pada perencanaan dan perancangan Resort ini adalah Bali Style. Tema ini diambil agar pengunjung dapat merasakan atmosfir dan suasana Bali walaupun berada ditempat yang berbeda. Selain itu dengan tema ini diharapkan pengunjung dapat menikmati waktu luang mereka dengan senyaman mungkin. Karena pada dasarnya Resort merupakan tempat untuk beristirahat bagi para wisatawan yang bosan akan rutinitas dan keramaian kota. Salah satu ide desain interior Bali Style adalah dengan menggunakan aksen warna alam seperti, coklat, hijau, dan batu bata. Metal, putih, merah, juga kuning merupakan warna yang digunakan dalam perencanaan Resort ini.
3. Suasana Ruang Resort ini memiliki karakter ruang yang informal. Hampir semua ruangan bersifat publik. Hanya beberapa ruangan yang bersifat privat dengan akses terbatas yang digunakan sebagai tempat untuk karyawan dan pengelola Resort. Perencanaan antara ruang yang satu dengan yang lain saling terpisah sehingga aktivitas yang berada disebuah ruangan tidak saling mengganggu.
4. Pola Penataan Ruang/Layout Pola penataan ruang pada Resort ini ditekankan pada kegiatan masingmasing yang ada di dalamnya. Penataan ruang-ruang yang ada menyesuaikan dengan tipologi ruang/massa rumah tradisional/arsitektur Bali, yakni terpisahpisah antara ruang yang satu dengan yang lainnya. Selain itu hal ini juga berpengaruh dengan jalannya aktivitas dari pengunjung dan karyawan agar tidak mengganggu satu sama lain.
5. Pembentuk Ruang Material lantai yang digunakan untuk lantai merupakan material yang mudah dibersihkan dan menyesuaikan dengan konsep yang dipakai pada Resort.
commit to user
103 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hampir secara keseluruhan dinding Resort ini akan dirancang terbuka yang tujuannya adalah agar lebih memudahkan sirkulasi pengunjung dan karyawan saat beraktivitas. Sebagian ruangan menggunakan dinding massive dan sebagian lainnya hanya menggunakan kolom-kolom yang dibuat agar terkesan menyatu dengan alam dan mengikuti arsitektur Bali. Resort ini menggunakan atap rumah Bali, jadi atap tersebut diekspose karena menggunakan penutup alang-alang. Hanya pada ruang tertentu saja yang menggunakan ceiling.
Gambar V.2 Perspektif Lobby (Sumber : Penulis)
Gambar V.3 Perspektif Restaurant (Sumber : Penulis)
commit to user
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar V.4 Perspektif Guest Room (Sumber : Penulis)
6. Pengisi Ruang Bentuk furniture merupakan kombinasi antara lengkung dan kotak yang diambil dari konsep Bali Style dan dipadukan dengan bentuk geometris dari konsep modern, sedangkan mayoritas material yang digunakan yaitu kayu, metal, kaca yang praktis. Pada proyek ini, warna yang digunakan didominasi warna coklat, merah, hitam, dan putih.
Gambar V.5 Furniture Resort (Sumber : Penulis)
to user Resort Gambarcommit V.6 Furniture (Sumber : Penulis)
105 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7. Sistem Interior Pencahayaan pada interior Resort ini menggunakan perpaduan antara pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami pada proyek ini memanfaatkan cahaya matahari yang masuk melalui dinding kaca pada area fitness center dan guest room, serta cahaya matahari langsung pada area lobby, restaurant, dan bar. Sedangkan pencahayaan buatan menggunakan general lighting dan accent lighting. Penggunaan donwlight sebagai general lighting diaplikasikan keseluruh ruangan dengan menggunakan flourescent essential 18 watt lumen warm white. Penggunaan accent lighting berupa spotlight ditujukan untuk menonjolkan aksen pada dinding maupun tiang penyangga, spotlight 23 watt ini dipasang pada ceiling. Penghawaan pada interior ini menggunakan penghawaan buatan berupa AC split, fan, dan exhaust fan dipasang pada ceiling ruangan pada beberapa titik di seluruh ruangan. Pada Resort ini treatment akustik terdapat pada material yang digunakan pada ruangan masing-masing, seperti alang-alang, gypsum, parquet, kayu, dan upholstery.
8. Sistem Keamanan Sistem keamanan terhadap kebakaran pada Resort ini menggunakan smoke detector dan fire alarm untuk memperingatkan pengujung dan pengelola akan adanya kebakan, sedangkan untuk memadamkan api dipilih sprinkler gas supaya tidak merusak barang yang ada serta peralatan elektronik dibawahnya. Selain itu, Resort ini juga menyediakan tabung pemadam kebakaran sebagai pertolongan pertama pada kebakaran yang diletakan pada titik-titik strategis. Sebagai
sistem
keamanan
terhadap
kejahatan
manusia,
Resort
ini
menggunakan security check pada gate Resort dan juga dipasang CCTV pada ceiling di titik-titik tertentu. Sedangkan untuk sistem keamanan teknis menggunakan genset.
commit to user
106 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. SARAN Desain interior Resort ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para pembaca dalam meningkatkan perkembangan apresiasi desain interior dalam usaha memaksimalkan dan mempermudah aktivitas manusia dalam suatu bangunan. Semoga karya ini dapat menginspirasi para pembaca maupun desainer dalam mengembangkan sarana akomodasi pariwisata saat ini. Desain interior Resort ini merupakan karya yang masih membutuhkan perbaikan dari berbagai sisi maka dari itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan karya ini.
commit to user