perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa. Pembelajaran menurut Siregar dan Nara (2010) merupakan interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar secara terencana dan terkendali untuk mencapai suatu tujuan yang telah dibuat sebelumnya dalam suatu lingkungan belajar. Belajar menurut Slameto (2010) merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah
laku
yang
baru
secara
keseluruhan,
sebagai
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
hasil
Perubahan
tingkah laku dan kemampuan siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Biologi merupakan bagian dari sains yang mempelajari tentang kehidupan dimulai dari yang mikroskopik hingga lingkungan alam raya serta mempelajari tentang sistem yang terdapat dalam diri maupun sistem yang ada lingkungan sekitar. Biologi juga mempelajari cara mencari tahu dan memahami alam secara sistematis sesuai dengan metode ilmiah dalam sains. Cara belajar biologi yang tepat adalah tidak hanya sekedar sajian konsep dan informasi tetapi juga harus melibatkan siswa pada proses belajar langsung agar siswa lebih memahami konsep dalam biologi sehingga siswa mampu menjelajahi dan memahami alam serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran sains sebagai bagian dari proses pendidikan memiliki peran besar dalam upaya pengembangan individu di era global. Tuntutan pembelajaran sains pada era global menurut National Science Teachers Association (2006) yaitu untuk
menyiapkan
kecakapan seperti
peserta berpikir
komunikasi, kolaborasi,
didik
dengan
berbagai
kreatif,
inovatif,
kritis,
ICT
Literacy
dan
keterampilan
pemecahan
dan
masalah,
kepemimpinan. Tuntutan
pembelajaran tersebut dapat mengikutsertakan siswa secara aktif pada proses
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 pembelajaran sehingga tercapai hasil belajar yang optimal baik pemahaman konsep, ketrampilan proses sains dan sikap ilmiah. Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran di kelas dipengruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu guru dan siswa. Pembelajaran biologi hendaknya diterapkan sesuai dengan hakikat biologi sebagai sains meliputi minds on (kognitif), hearts on (afektif) dan hands on (psikomotor) (Rustaman, 2011). Namun, penerapan pembelajaran biologi sesuai hakikatnya sebagai sains belum dapat sepenuhnya diterapkan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara-negara Asia Tenggara masih banyak yang
menggunakan
paradigma
teacher-centered
dengan
menggunakan
pendekatan ceramah deduktif dan masih jarang yang menerapkan paradigma students-centered atau berorientasi pada proses (process-oriented approach) (Noor, 2007). Sebagian besar siswa menganggap pelajaran biologi sebagai pelajaran hafalan, sehingga dalam pembelajaran di kelas siswa cenderung mencatat dan mendengarkan penjelasan dari guru.
Proses pembelajaran di
sekolah selama ini lebih menekankan pada pencapaian perubahan aspek kognitif saja sedangkan kemampuan psikomotor dan afektif hanya dijadikan sebagai efek pengiring yang disisipkan dalam kegiatan pembelajaran kognitif. Hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan eksternal (Sudjana, 2010). Faktor internal (dari dalam diri siswa) yaitu kondisi jasmani dan rohani siswa, faktor eksternal (dari luar siswa) yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa, dan faktor pendekatan belajar (approach to learning). Faktor luar dari hasil belajar belum di perhatikan oleh kebanyakan para pendidik.
Perkembangan lingkungan yang pesat dan isu-isu lingkungan yang
belum pernah disangkutkan dengan materi belajar siswa, membuat siswa menjadi tidak bisa mengatasi masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar. Siswa seharusnya diajak untuk belajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada dilingkungan.
Pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah sangat
kurang dalam menarik minat siswa maka keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran kurang sehingga kurang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Guru biologi di SMA dalam mengajar dan menyampaikan materi yang berisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 konsep-konsep teoritis masih menggunakan metode ceramah yang bervariasi dengan diskusi dan pemberian tugas saat mengajar tanpa adanya variasi metode yang lain sehingga pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru-guru masih berparadigma bahwa pengetahuan adalah fakta-fakta yang harus dihafalkan dan belum mengembangkan model pembelajaran yang mengikutsertakan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Interaksi guru dan siswa masih sangat kecil dan banyak dari tenaga pendidik yang hanya berorientasi pada ketercapaian hasil belajar kognitif. Hal ini mengakibatkan kebanyakan siswa menjadi pasif, kurang bekerja sama dengan siswa lain, kurang bertanggung jawab, ketrampilan proses rendah, sikap ilmiah siswa rendah yang berakibat pada pemahaman konsep yang tidak optimal dan hasil belajar yang rendah. Pemilihan metode atau model yang akan digunakan oleh guru hendaknya bervariasi dan disesuaikan dengan karakteristik siswa yang berbeda-beda dalam belajar (Knutsson, Thomasson, & Nilsson, 2010). Penerapan pendekatan maupun metode yang tepat mampu menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap biologi. Pendekatan maupun metode yang digunakan di kelas juga harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan sifat dari materi yang disampaikan (Rustaman, 2005). Guru seharusnya mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan menguasai berbagai cara membelajarkan siswa.
Penerapan
metode atau pendekatan pembelajaran yang variatif dan sesuai dengan karakteristik siswa ini akan menghindarkan rasa bosan, tercipta suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Masalah yang timbul dari kurangnya aktivitas atau peran aktif siswa serta belum adanya pemanfaatan masalah-masalah nyata disekitar siswa dalam pembelajaran sehingga menyebabkan pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal. Masalah itu dapat diatasi dengan suatu model maupun pendekatan pembelajaran serta media pembelajaran yang bisa mengubah aktivitas belajar siswa yang belajar pasif. Siswa dapat menjadi aktif dalam mengkonstruksikan konsep-konsep ketrampilan
yang
dan
didukung
sikap.
oleh
Banyak
keseimbangan pendekatan
dalam
yang
pengetahuan,
ditawarkan
untuk
meningkatakan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 masalah dunia nyata, salah satunya yaitu dengan pendekatan Reality Based Learning (RBL). Model RBL adalah pembelajaran yang menekankan bahwa pembelajaran tidak hanya meningkatkan pengalaman belajar, tetapi konsep-konsep yang disajikan. Menurut Knutsson, Thomasson, & Nilsson (2010) bahwa untuk memecahkan masalah di dunia nyata adalah dengan menggunakan pengalaman belajar dan penggunaan ketrampilan secara bersama. Fokus dari RBL adalah pada siswa dan kegiatan mereka serta membawa dunia nyata ke dalam kelas dengan fokus pada apa yang terjadi di luar. Model ini dimungkinkan akan merangsang siswa untuk belajar lebih dan siswa akan lebih senang dalam proses pembelajaran. Kemampuan siswa untuk berpartisipasi dalam dunia nyata menjadi subyek pembelajaran merupakan kunci untuk siswa dalam memperoleh pengalaman dan kemampuan untuk menguasai dunia yang kompleks di luar kelas (Cojanu, Gibson, & Pettine, 2010). Pelaksanaan pendekatan pembelajaran RBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas karena suasana belajar menjadi, meningkatkan partisipasi siswa dan mengesankan.
Pendekatan ini mampu menciptakan kebermaknaan
dalam pembelajaran karena siswa dapat belajar berdasarkan kejadian yang ada di dunia nyata secara langsung. Pembelajaran yang sesuai dengan kenyataan yang ada, digunakan untuk memberikan pengalaman berharga guna mengatasi masalah lingkungan. Pendekatan ini belum pernah di terapkan di SMA Negeri 5 Surakarta, sehingga peneliti ingin mencoba menerapkan pendekatan ini untuk mengetahui ada pengaruh atau tidak terhadap hasil belajarnya. Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul sebagai berikut: PENGARUH PENERAPAN
REALITY
BASED
LEARNING
TERHADAP
HASIL
BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . B. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan masalahnya adalah: Apakah penerapan Reality Based
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 Learning berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan Reality Based Learning terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA N 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Memperkuat teori yang sudah ada dalam dunia pendidikan mengenai penggunaan pendekatan pembelajaran Reality Based Learning dalam peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dalam pengajaran biologi terutama dalam hal penerapan pendekatan pembelajaran yang inovatif. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, meningkatkan hasil belajar (ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor) siswa dalam pembelajaran biologi. b. Bagi guru, sebagai masukan dalam rangka pemilihan pendekatan pembelajaran biologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. c. Bagi
sekolah
memberikan
solusi
terhadap
kendala
pelaksanaan
pembelajaran biologi khususnya terkait dengan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. d. Bagi Institusi pendidikan, memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan suatu proses pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta sehingga meningkatkan sumber daya pendidikan untuk menghasilkan output yang berkualitas.
commit to user