perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ancaman bahaya penyalahgunaan Narkotika di Indonesia kian meningkat bahkan menjadi permasalahan global, mewabah hampir semua bangsa di dunia ini. Mengakibatkan kematian jutaan jiwa, menghancurkan kehidupan keluarga dan menganc tergolong belum lama, sekitar tahun 1998, karena banyak terjadi peristiwa penyalahgunaan Narkotika baik pengguna ataupun pengedar barang-barang yang termasuk Narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya. Oleh karena itu, untuk memudahkan masyarakat dan tidak menyebut dengan istilah yang panjang, maka kata-
-obatan adiktif yang terlaran
ini, maka disingkat menjadi Narkotika. Di Indonesia ini ancaman Narkotika sudah sangat serius dan memprihatinkan keadaannya, dilihat dari jumlah penyalahgunanya, jenis dan jumlah Narkotika yang disalahgunakan dan diedarkan secara gelap. Menurut data dari Badan Narkotika Nasional, jumlah pemakai Narkotika pada tahun 1998 adalah 1,3 juta orang dan tahun 2001 menjadi 4 juta orang atau (2% dari jumlah penduduk). Dalam kurun waktu 3 tahun, pemakai Narkotika meningkat menjadi 300%. Dari jumlah pemakai tersebut 80-90% adalah usia produktif yaitu antara 15-25 Tahun (BNN, 2010:15). Ancaman bahaya penyalahgunaan Narkotika dewasa ini mengarah kepada generasi muda. Kelompok usia muda sangat rawan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika. Generasi muda merupakan fase dimana masa remaja akan membentuk karakter dan perilaku. Pada masa remaja ini, keinginan untuk mencoba coba, bersenang-senang, pengaruh pergaulan dan mengikuti trend dan gaya hidup sangatlah besar. Walaupun itu wajar-wajar saja, akan tetapi hal ini sangat memberi peluang untuk terdorong melakukan hal-hal negatif termasuk menyalahgunakan narkotika. Hal inilah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
yang mendorong para penjual Narkotika untuk menjadikan para remaja sebagai salah satu sasaran target pemasarannya. Remaja merupakan masa yang penuh dengan topan dan tekanan. Konsep hal tentang remaja sebagai goncangan yang ditandai dengan konflik dan perubahan suasana hati. Sebagian besar korban penyalahgunaan Narkotika merupakan remaja yang dilatar belakangi oleh beberapa faktor dan setiap remaja memiliki faktor yang berbeda-beda. Rachman Hermawan (1958:
33)
mengemukakan
penyalahgunaan
Narkotika
pada remaja
dilatarbelakangi oleh faktor keluarga karena perilaku orang tua sebagai berikut (1) orang tua terlalu keras, (2) orang tua masa bodoh terhadap anaknya (3) orang tua memanjakan anaknya dengan berlebihan. Sedangkan permasalahan keluarga misalnya pertengkaraan dan terjadi perceraian, si anak tersebut tidak mampu menyelesaikan masalahnya dengan cara yang positif tetapi justru melampiskan pada hal-hal yang negative salah satunya adalah penyalahgunaan Narkotika. Some of the family factors causing drug abuse
economic standing (Yie-Chu Foo, Cai-Lian Tam, Teck-Heang, 2012; 191). Hasil survey nasional membutktikan pada Tahun 2004 menunjukan bahwa angka prevalensi pengguna Narkotia sebesar 1,75% dari total populasi penduduk, yang kemudian meningkat menjadi 1,99% pada tahun 2008 atatu 3,3 juta orang (BNN, 2009: 1). Keadaan tersebut menjadi semakin serius bila kita perhatikan bahwa sebagian besar pengguna Narkotika adalah generasi remaja dan berada pada usia produktif yang merupakan asset bangsa. Salah satu kota yang terkena wabah Narkotika adalah kota Yogyakarta. Yogyakarta merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki keistimewaan dan berbagai julukan salah satunya sebagai Kota Pendidikan. Dengan julukan kota pendidikan membuat banyak warga Negara Asing maupun kota lain tergiur untuk menuntut pendidikan di kota Yogyakarta. Hal tersebut menyebabkan sangat beranekaragamnya budaya yang masuk ke Yogyakarta, karena setiap pendatang membawa latar belakang sosial dan budaya yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
berbeda-beda. Kota ini pun menjadi rawan terhadap permasalahan penyalahgunaan Narkotika. Berdasarkan data dari BNNP DIY, tahun 20092012 jumlah tersangka tindak pidana kasus Narkotika sebanyak 1357 orang, tahun 2009 menjadi 356 orang, Tahun 2010 turun menjadi 327 orang, lalu Tahun 2011 naik kembali 351 orang dan pada Tahun 2012 turun kembali menjadi 323 orang. Pengaruh Narkotika khususnya pada kalangan remaja berdampak sangat buruk karena remaja sebagai di anggap sebagai tongkat estafet pembangunan bangsa. Beberapa tahun ini muncul istilah karena semakin banyak nya pelaku penyalahgunaan Narkotika khususnya pada kalangan remaja, sehingga kekhawatiran ini sangat beralasan. Belakangan ini permasalahan penyalahgunaan Narkotika semakin marak. Terbukti dengan meningkatnya jumlah penyalahguna dan pengedar Narkotika. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika harus dilakukan. Salah satunya dengan penyembuhan secara bertahap dengan di sediakannya lembaga rehabilitasi medis, nonmedis dan sosial di daerahdaerah rawan penyalahgunaan Narkotika. Salah satunya adalah Panti Sosial Pamardi Putra Yogyakarta (PSPP) yang merupakan panti sosial dibawah naungan Dinas Sosial Provinsi Yogyakarta. PSPP sendiri memiliki beberapa program untuk melakukan pemulihan residen (sebutan untuk pecandu), salah satunya adalah program
Therapeutic Community (TC).
Therapeutic
Community (TC) adalah suatu program rehabilitasi bagi para pecandu, dimana bentuk komunitas yang positif di lingkungan yang teratur dan terkoordinir dengan kegiatan-kegiatan yang menunjang perubahan fisik dan terutama pada mental (Eko Prasetyo, 2007: 1). Therapeutic Community (TC) ini, residen belajar untuk membantu sesama residen untuk dapat melepaskan diri dari pengaruh Narkotika. Residen dituntut saling meberikan kritik dan saran pada residen lain. Hal tersebut dilakukan agar residen mampu mengubah perilaku dan kebiasaan selama menjadi pemakai aktif. Pembenahan di bidang Rehabilitasi bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk hidup sehat dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
merubah pandangan masyarakat bahwa korban penyalahgunaan Narkotika bisa di sembuhkan secara bertahap. Di Indonesia sudah dibangun tempat-tempat rehabilitasi, misalnya dibawah Badan Narkotika Nasional adalah tempat rehabilitasi Baddoka Badan Narkotika Tingkat Nasional (BNN), Makassar dan Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Terapi Rehabilitasi BNN di Lido, Bogor, Jawa Barat. Tujuan nya adalah untuk mengatasi permasalahan penyalahgunaan narkoba di wilayah Indonesia khususnya dimana tempat rehabilitasi itu berada. Misalnya Unit Terapi dan Rehabilitasi penyalahgunaan Narkoba BNN, Lido, Bogor yang dibangun pada tahun 2005 yang terdiri dari 26 unit bangunan yang terdiri dari ruma sakit, tuang rehabilitasi social, raung laboratorium diagnostic dan narkoba, ruang ibadah berbasis keimanan, asrama, dapur dan fasilitas pendukung lainnya (Majalah Sinar Edisi IV Tahun 2012 halaman 34). Unit Terapi dan Rehabilitasi ini memiliki tiga fungsi yaitu pusat rujukan nasional, pelayanan terapi dan rehabilitasi komprehensif (pusat penelitian dan pusat pelatihan tenaga professional terapi dan rehabilitasi penyalahgunaan Narkotika). Untuk itu sesuai dengan anjuran UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dianjurkan bagi korban penyalahgunaan Narkotika untuk di Rehabilitasi agar korban tersebut bisa sembuh dan kembali ke kehidupan masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut, makan penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai proses Terapi dan Rehabilitasi terhadap penyalahgunaan Narkotika di kalangan remaja di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta, dengan judul :
-
UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA TERHADAP PELAKSANAAN TERAPI DAN REHABILITASI PADA KALANGAN REMAJA SEBAGAI PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
DI
PANTI
SOSIAL PAMARDI
commit to user
PUTRA (PSPP)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
B. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam setiap penelitian karena dibuat untuk memecahkan pokok permasalahan yang timbul. Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana implementasi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta terhadap pelaksanaan Terapi dan Rehabilitasi pada kalangan remaja sebagai pelaku penyalahgunaan narkotika? 2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan Terapi dan Rehabilitasi pada kalangan remaja sebagai pelaku penyalahgunaan Narkotika di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Obyektif Tujuan Obyektif penelitian hukum ini adalah : a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta terhadap pelaksanaan proses Terapi dan Rehabilitasi pada kalangan remaja sebagai pelaku penyalahgunaan Narkotika. b. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Terapi dan Rehabilitasi pada kalangan remaja sebagai pelaku penyalahgunaan Narkotika di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) di Yogyakarta. 2. Tujuan Subyektif Tujuan subyektif penelitian hukum ini adalah: a. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan penulis mengenai hukum pidana, khususnya mengenai implementasi undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika terhadap Implementasi Terapi dan Rehabilitasi pada kalangan remaja sebagai pelaku penyalahgunaan Narkotika di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) di Yogyakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
b. Untuk menerapkan ilmu yang telah penulis peroleh agar dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri khusunya bagi masyarakat pada umumnya. c. Untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar akademik sarjana dalam bidang IImu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Penelitian Salah satu pemilihan masalah dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi sebanyak mungkin pihak yang terkait dengan penulisan hukum ini, yaitu bagi penulis maupun bagi pembaca dan pihak-pihak lain. Manfaat tersebut terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan bagi pengembangani iImu pengetahuan di bidang ilmu hukum pada umumnya, dan hukum pidana pada khususnya. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan literatur kepustakaan tentang kajian Impelentasi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika terhadap pelaksanaan Terapi dan Rehabilitasi pada kalangan remaja sebagai pelaku penyalahgunaan Narkotika di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) di Yogyakarta 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis, sekaligus untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu hukum yang diperoleh selama berada di bangku kuliah. b. Memberikan jawaban atas masalah yang di teliti c. Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman dan memberikan masukan kepada pihak-pihak terkait dengan masalah yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
di teliti dan juga kepada pihak yang berminat pada permasalahan yang sama.
E. Metode Penelitian Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya (Soerjono Soekanto, 1986 : 43). Selain itu, metode penelitian juga merupakan suatu cara atau langkah yang digunakan sebagai pedoman penulis untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Adapun metode yang akan dipergunakan penulis dalam penelitian hukum ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian hukum Empiris. Pada penelitian ini maka yang diteliti awalnya adalah data sekunder untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan, atau terhadap masyarakat (Soerjono Soekanto, 1986 : 52). 2. Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan penulis yaitu bersifat Deskriptif dengan maksud untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan-keadaan atau gejala lainnya. Maksudnya adalah terutama untuk mempertegas
hipotesa-hipotesa,
agar
dapat
membantu
didalam
memperkuat teori-teori lama, atau di dalam kerangka menyusun teori-teori baru (Soerjono Soekanto, 1986 : 10). 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan latar alamiah,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. 4. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta. Di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) ini, terdapat banyak remaja yang menyalahgunakan Narkotika. 5. Jenis Dan Sumber Data Penelitian a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama melalui penelitian lapangan (Soejono Soekanto, 1986 : 12). Dalam penelitian ini, data primer diperoleh secara langsung dari lapangan pada lokasi penelitian dengan cara wawancara langsung dengan pihak Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) yaitu dengan, Nanang Rekto Wulanjaya, S.Pd., M.Si, Eko Prasetyo, Dr. Factan M.Si, Purwoto S.H, dengan pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi Yogyakarta (BNNP DIY) yaitu, Sumargiyono, SST. Ft, SH., dab Mulyadi S.sos. b. Data Sekunder Merupakan sumber data yang mendukung sumber data primer, yaitu peratungan perundang-undangan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti bahkan bahan hukum sekunder berupa buku-buku di bidang hukum yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Data sekunder juga bisa berupa contoh kasus yang terjadi, yaitu : putusan Nomor: 150/Pid.Sus/2012/PN.YK. 6. Teknik Pengumpulan Data Tipe data apapun yang dikehendaki oleh penulis, maka studi dokumen atau bahan pustaka yang akan selalu dipergunakan terlebih dahulu (Soerjono Soekanto, 1986 : 201). Dalam pengumpulan data maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Studi Kepustakaan Teknik pengumpulan data yang berguna untuk mendapatkan landasan teori yang berupa buku-buku, artikel-artikel, karya-karya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
ilmiah, pendapat ahli dan Peraturan Perundangan-Undangan yang berkaitan dengan obyek penelitian. b. Studi Lapangan Teknik pengumpulan data dengan cara terjun langsung pada obyek penelitian secara langsung. Pengumpulan data dalam penelitian lapangan ini dilakukan dengan Wawancara untuk mendapatkan keterangan atatu informasi secara langsung dari narasumber di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta. Sifat wawancara ini lentur dan terbuka memungkinkan untuk menggali data yang semakin dalam dengan suasana santai, sehingga narasumber merasa nyaman dan tidak tegang, meskipun narasumber sendiri mengetahui bahwa ia sedang diwawancarai (Burhan Bungin, 2007 : 108). 7. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian merupakan hal yang paling penting
agar
data-data
dipertanggungjawabkan
dan
yang dapat
sudah
terkumpul
menghasilkan
jawaban
dapat dari
permasalahan. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis Kualitatif dengan interaktif yaitu komponen reduksi data dan penyajian data dilakukan bersama dengan pengumpulan data, kemudian setelah terkumpul maka tiga komponen tersebut berinteraksi dan bila kesimpulan dirasakan kurang, maka perlu ada verifikasi dan penelitian kembali mengumpulkan data lapangan. Ketiga komponen tersebut adalah (H.B. Sutopo, 1999 : 8) : a. Reduksi data merupakan proses seleksi, penyederhanaan dan abstraksi dari data. b. Penyajian data merupakan suatu realita organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan, sajian data dapat meliputi berbagai jennies matriks, gambar atau skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan dan juga tabel. c. Kesimpulan atau verifikasi. Dalam pengumpulan data, peneliti harus sudah memahami arti berbagai hal yang ditemui, dengan melakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
pencatatan-pencatatan, pola-pola, pertanyaan-pertanyaan, kofigurasikonfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat dan berbagai preposisi kesimpulan yang diverifikasi.
F. Sistematika Penulisan Hukum
BAB I
: PENDAHULUAN Pada bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, jadwal penelitian dan sistematika penulisan hukum.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan memberikan landasarn teori yang bersumber dari bahan hukum yang penulis gunakan dan doktrin ilmu hukum yang dianut secara universal mengenai persoalan yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang penulis teliti. Landasan teori tersebut meliputi tinjauan umum tentang tindak pidana narkotika, tinjauan umum tentang remaja, tinjauan umum karakteristik remaja penyalahguna narkotika dan tinjauan umum tentang terapi dan rehabilitasi.
BAB III
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai pembahasan dari hasil yang diperoleh dari penelitian. Berpijak dari rumusan masalah yang ada, maka dalam bab ini penulis akan membahas dua pokok permasalahan yaitu Implementasi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta pada pelaku penyalahgunaan Narkotika di kalangan
remaja terhadap
pelaksanaan
Terapi dan
Rehabilitasi dan kendala apa saja yang dihadapi dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
pelaksanaan
Terapi
dan
Rehabilitasi
pada
pelaku
penyalahgunaan Narkotika di kalangan remaja di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta.
BAB IV
: PENUTUP Bab ini akan memberikan simpulan hasil penelitian dan pembahasan, serta meberikan saran-saran sebagai sarana evaluasi
terutama
terhadap
temuan-temuan
selama
penelitian yang menurut penulis memerlukan perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user