93
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pemaparan penulis pada pembiayaan qardhul hasan di BNI Syariah Cabang Pekalongan, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal terkait evaluasi terhadap NPF pada pembiayaan qadhul hasan di BNI Syariah Cabang Pekalongan sebagai berikut. 1. Dalam hal pengelolaan, produk qardhul hasan pada BNI Syariah Cabang Pekalongan ternyata mengalami perkembangan yang kurang baik disebabkan oleh terjadinya NPF (Non Performing Financing). Meskipun NPF pada pembiayaan qardhul hasan tidak berpengaruh pada aset dan pendapatan BNI Syariah akan tetapi penulis tetap menganggap bahwa NPF merupakan faktor yang dapat menjadikan produk qardhul hasan kurang efektif dalam pengelolaannya. Padahal penulis meyakini bahwa produk qardhul hasan merupakan produk yang sangat besar manfaatnya bagi pelayanan
sosial nasabah, terutama untuk nasabah golongan
menengah ke bawah. Jika sebuah produk kurang efektif perkembangannya disebabkan oleh NPF, maka produk tersebut dikhawatirkan mengalami keterpurukan yang pada akhirnya tidak layak lagi untuk diterapkan oleh Bank. Secara garis besar pengelolaan pinjaman qardhul hasan pada BNI Syariah Cabang Pekalongan tahun 2008/2010 dapat disimpulkan sebagai berikut.
93 http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
94
a. Pinjaman qardhul hasan yang telah disalurkan oleh BNI Syariah Cabang Pekalongan pada penelitian tiga tahun terakhir yaitu 20082010 mengalami grafik peningkatan. Akan tetapi disertai dengan adanya tunggakan angsuran yang akhirnya menyebabkan terjadinya Non Performing Financing (NPF). Perbandingan antara jumlah pinjaman dengan tunggakan angsuran dapat dikatakan berbanding lurus karena keduanya menunjukkan adanya grafik peningkatan. Walaupun pada tahun 2009 jumlah pinjaman sedikit mengalami penurunan akan tetapi pada tahun 2010 pinjaman qardhul hasan meningkat kembali. Keterangan
2008
2009
2010
Jumlah pinjaman
99.500.000,00
95.000.000,00
101.000.000,00
Jumlah tunggakan
2.887.500,00
8.275.000,00
59.725.000,00
%
2,9%
8,7%
59%
b. Dilihat dari sisi kolektabilitas pembiayaan qardhul hasan, penulis melakukan pengkajian mengenai pengaruh NPF pada kolektabilitas pembiayaan qardhul hasan yang terjadi pada BNI Syariah, maka penulis menyimpulkan NPF yang terjadi pada tiga tahun terakhir (2008-2010) mengalami perbedaan kolektabilitas berdasarkan kajian analogis penulis pada kolektabilitas pembiayaan dengan sistem bagi hasil ataupun margin sewa yang disertai dengan jaminan sebagai berikut:
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
95
i.
Pada tahun 2008 kolektabilitas NPF qardhul hasan dapat dikategorikan kurang lancar, dengan presentase NPF mencapai 2,9%
ii. Pada tahun 2009 kolektabilitas NPF qardhul hasan dikategorikan diragukan, dengan presentase NPF meningkat menjadi 8,7% iii. Pada tahun 2010 kolektabilitas NPF qardhul hasan dikategorikan macet, dengan presentase NPF meningkat drastis mencapai 59% 2. Non Performing Financing (NPF) yang menyebabkan perkembangan qardhul hasan menjadi kurang baik ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya NPF dalam pembiayaan qardhul hasan di BNI Syariah Cabang Pekalongan terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang berasal dari dalam diri nasabah yaitu karakter dan capasity/payment, sedangkan yang berasal dari internal BNI Syariah Cabang Pekalongan yaitu pengawasan dan pendampingan yang kurang intensif. Faktor eksternal dapat dipengaruhi dari kondisi ekonomi nasabah serta persepsi masyarakat dan pihak BNI Syariah yang kurang sinkron. Faktor-faktor ini menjadi bagian penting untuk diperhatikan penggunaannya dalam realisasi produk qardhul hasan. Karakter/personality nasabah yang baik dapat menurunkan tingkat NPF, capasity yang merupakan kemampuan nasabah semakin baik akan melancarkan angsuran sehingga dapat mengurangi tingkat NPF, begitu pula pengawasan dan pendampingan yang diterapkan pihak BNI Syariah akan sangat berpengaruh pada besar kecilnya NPF, yang terakhir kondisi
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
96
ekonomi yang seimbang dan persamaan persepsi dengan informasi serta pengertian yang jelas dan tepat akan memperkecil terjadinya NPF. 3. BNI Syariah Cabang Pekalongan berupaya penuh dalam menangani Non Performing Financing pembiayaan qardhul hasan. Beberapa tindakan yang diambil adalah pemberitahuan dengan surat teguran, serta upaya dengan penanganan rescheduling.
B. Saran 1. Untuk BNI Syariah Cabang Pekalongan : i.
Meningkatkan sosialisasi yang intensif sehingga informasi mengenai pembiayaan qardhul hasan tersampaikan lebih efektif kepada masyarakat luas khususnya menengah ke bawah.
ii. Meningkatkan loyalitas dalam pengelolaan produk qardhul hasan sekalipun merupakan produk sampingan namun jangan sampai pengelolaannya terabaikan. iii. Menetapkan sistem dan administrasi pelaporan yang baku dalam pembiayaan qardhul hasan sehingga ketika menghadapi masalah NPF dapat merujuk langsung pada sistem yang telah baku tersebut. iv. Mampu melakukan seleksi dan pendampingan yang terpadu, misalnya membuat tim khusus untuk memonitoring pembiayaan qardhul hasan. 2. Untuk Nasabah i.
Sebagai nasabah yang baik hendaknya nasabah dapat memegang dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh BNI Syariah dengan
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
97
cara menggunakan pinjaman qardhul hasan untuk tujuan yang produktif bukan kebutuhan konsumtif semata. ii. Nasabah harus mengikuti program pendampingan yang diadakan oleh BNI Syariah Cabang Pekalongan. iii. Nasabah hendaknya mau bekerja keras untuk memajukan usaha yang telah dirintisnya karena masih terikat perjanjian dengan BNI Syariah Cabang Pekalongan dalam hal pengembalian pinjaman agar jangan sampai menunggak angsuran. 3. Untuk Penelitian Selanjutnya Penulis mencoba memberikan ruang untuk penelitian lebih lanjut tentang solusi penyelesaian mengenai masalah baru yang muncul ketika penulis mengkaji NPF pembiayaan qardhul hasan yaitu penanganan pembiayaan qardhul hasan yang mengalami NPF dengan kategori kolektabilitas macet dimana nasabah benar-benar tidak dapat lagi mengangsur.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/