BAB V KONSEP DAN IMPLEMENTASI DESAIN Tema mendasar dari rumah sakit ini adalah sehat dan kepedulian, yang kesemuanya di desain dalam konsep minimalis yang menjadi konsep mendasar. Minimalis ini didapat dari kesederhanaan pola ruang, sirkulasi manusianya, furnitur mengingat bahwa user adalah pasien-pasien yang membutuhkan segala kesederhanaan dan kemudahan dalam berobat. Secara keseluruhan konsep atau tema yang diterapkan adalah Healthly Minimalis. Konsep ini memberikan kesan hangat dan dinamis walaupun di kota besar sekalipun. Jauh dan kesan dingin dan angkuh. Sehat Definisi: •
Bersih, minim kuman atau bakteri penyebab penyakit.
•
Aman, tidak adanya ketakutan terserang penyakit
•
Vitalitas, tidak sakit, kondisi maksimum, sehingga tidak menggangu kinerja tubuh
Penerapan / implementasi •
Penggunaan material yang tidak mudah kotor dan tidak gampang terhinggap penyakit
•
Penggunaan bentuk - bentuk yang minim sudut, sehingga mengurangi lokasi penumpukan kotoran
•
Pemilihan material yang gampang dibersihkan
Kepedulian Definisi: •
Baik, terasa nyaman apabila dekat
•
Ramah, tidak sombong dan friendly
•
Tidak egois, mengutamakan kepentingan orang lain
•
Ringan tangan, suka membantu sesama
Penerapan / implementasi •
Penggunaan material yang tidak mudah kotor dan tidak gampang terhinggap penyakit 76
•
Penggunaan bentuk - bentuk yang minim sudut, sehingga mengurangi lokasi penumpukan kotoran
•
Pemilihan material yang gampang dibersihkan
Minimalis
Definisi: •
Menurut www.artsconnected.org minimalis adalah A style of art in which the least possible amount of form shapes, colors, or lines are used to reduce the concept or idea to its simplest form (geometric shapes, progressions).
•
Menurut www.ackland.org minimalis adalah A nonrepresentational style of sculpture and painting, usually severely restricted in the use of visual elements and often consisting of simple geometric shapes or masses. The style came to prominence in the late 1960s.
Penerapan / implementasi •
Dominan penggunaan bentuk garis yang tegak lurus
•
Banyak menggunakan unsur-unsur garis
•
Penggunaan warna – warna yang terang dan netral namun mendukung efek psikologis pasien
Konsep atau tema desain keseluruhan yang akan diterapkan adalah. Hal ini dikarenakan oleh lokasi dan tipe user yang akan menggunakan fasilitas ini.
Konsep Metropolitan
Minimalis ini dapat dilihat dari bentuk ruangan yang memberikan kesan sangat metropolitan dengan penggunaan bahan-bahan steel dan kaca yang ada pada bangunan. . Penerapan Konsep ke dalam desain akan diterapkan antara lain pada aspek-aspek sebagai berikut 5.1 Konsep fungsi Desain ruangan dimana didalam suatu fasilitas rumah sakit umum swasta kelas c ini menampung kegiatan rumah sakit yang didalamnya meliputi pengunjung sampai dengan dokter struktural. 77
1. rumah sakit kanker bagi pengunjung (medik) •
Tempat dimana seseorang ingin memeriksa keadaan tubuhnya
•
Tempat dimana seorang penderita penyakit kanker datang dan ingin menyembuhkan penyakitnya
•
Tempat dimana pasien menunggu sembuh sambil menerima perawatan
•
Tempat bagi pasien yang telah divonis untuk tenang dan menikmati hidupnya
•
Tempat dimana pengantar pasien mengurus administrasi si pasien
•
Tempat dimana keluarga / rekan pasien datang menjenguk.
2. rumah sakit kanker bagi pengunjung (non medik) •
Tempat dimana pengunjung bertamu ke kepengurusan Rumah Sakit
•
Tempat dimana pengunjung datang untuk rapat / seminar
•
Tempat dimana pengunjung datang untuk hal lain
3. rumah sakit kanker bagi pegawai (medik) •
Tempat dimana dokter memeriksa, menganalisa, dan memberi tindakan pada pasien
•
Tempat dimana dokter mengabalisa hasil pemeriksaan pasien
•
Tempat dimana perawat membantu kegiatan dokter
•
Tempat dimana perawat mendukung kinerja fungsi rumah sakit
•
Tempat dilaksanakannya observasi dan penelitian kanker
4. rumah sakit kanker bagi pegawai (non medik) •
Tempat dimana dokter struktural menjalankan administrasi rumahsakit dan hal lainnya
•
Tempat dimana pegawai non medik membantu kegiatan dokter struktural
•
Tempat dimana pegawai non medik mendukung kinerja rumah sakit (hal lain)
5.2
Aspek Kualitatif
5.2.1 Konsep Image / Citra Mengacu pada kondisi fisik dan psikis user, maka image yang dimunculkan adalah:
Dinamis
Nyaman
Hangat
Universal
78
5.2.2 Konsep Ruang dan Pola Sirkulasi Mengacu pada konsep keseluruhan, konsep ruang dan pola sirkulasi ini dibuat minimalis, dengan kata lain sederhana. Konsep ruang (zoning& blocking) maupun pola sirkulasi dibuat berdasarkan kapasitas pasien dengan keterbatasan fisik agar orientasi ruang tidak memakan waktu proses dari penanganan pertama. Hal ini juga berlaku kepada pasien yang membutuhkan proses terapi dan kebugaran, dimana konsep ruangan dibuat sesederhana mungkin. Pola sirkulasi linear akan memperoleh pencapaian ruang yang lebih jelas dan terarah. Tiga basis sirkulasi rumah sakit berdasarkan ruang •
Sirkulasi primer adalah sirkulasi yang menghubungkan jalur utama dengan unit – unit krusial rumah sakit. Sirkulasi ini dapat harus menampung paling banyak pengguna daibanding jalur yang lain, karena padat dan seringnya dipergunakan. Karena merupakan jalur utama, puntu darurat harus terletak dekat.
•
Sirkulasi sekunder adalah sirkulasi antar unit – unit medis yang umumnya dipergunakan oleh dokter dan pegawai medis, berhubungan langsung dengan sirkulasi utama. Beberapa sirkulasi sekunder bisa dipakai oleh pasien
•
Sirkulasi tersier adalah sirkulasi pegawai non medis atau medis yang penggunanya tidak banyak
Ketiga sirkulasi tersebut harus memiliki kedekatan dengan pintu darurat dan peranti kesela matan lainnya. Basis sirkulasi di Rumah Sakit berdasarkan pengguna •
Sirkulasi umum, membutuhkan sirkulasi khusus paling cukup lebar dari sirkulasi lain, karena banyaknya kuantitas pengguna yang lewat, dapat berupa pengantar paein, pasien ataupun dokter dan perawat
•
Sirkulasi pasien, membutuhkan sirkulasi khusus yang cukup lebar dari sirkulasi lain, sebab penggunanya dapat memakai kursi roda, atau tempat tidur, dan terkadang darurat sehingga tidak bisa disatukan dengan sirkulasi umum.
•
Sirkulasi dokter dan pegawai, memiki jalur khusus dan cukup tersembunyi sehingga pengunjung umum tidak dengan mudah menemukannya. Selain itu jalur sirkulasi ini umumnya menghubungkan unit satu dengan yang lain lebih dekat.
Implementasi 79
•
Sirkulasi harus mengoptimalkan ruang, sehingga pengguna dapat merasa nyaman dan lega
•
Koridor yang digunakan harus secara maksimum efektif
dan mengurangi efek
negatif koridor (panjang kaku, bertekanan) terlebih untuk sirkulasi yang melibatkan pasien. •
Pertimbangan sirkulasi terbuka untuk pegawai struktural
•
Selain memberikan efisiensi maksimum sirkulasi diharapkan menciptakan jalur yang estetis dan menarik untuk mengurangi stres pegawai
5.2.3 Konsep Warna Warna memberikan kesan yang kuat pada mood, emosi, perasaan dan logika seseorang. Pemilihan warna yang baik pada desain rumah sakit dapat mempengaruhi kinerja dan logik pasien tentang penyakitnya. Persepsi kesembuhan pasien dapat bergantung pada warna yang digunakan di ruangan dia berada. Berdasarkan teori dan efek psikologisnya, maka warna yang digunakan sesuai dengan konsep keseluruhan yang digabungkan dengan adanya teori yang ada. Konsep warna berangkat dari image healthly minimalis yang tidak melupakan unsur psikologis usernya. Warna-warna yang dianggap mewakili karakter adalah warna-warna cerah dan netral. Selain itu akan digabungkan dengan warna-warna yang merupakan warna sesuai dengan standar warna rumah sakit yang menjadi stimulus untuk membangkitkan semangat, kemauan, keceriaan dan perasaan untuk dapat sembuh. Penerapan / implementasi Beberapa faktor yang harus diperhitungkan pada pemilihan warna Rumah Sakit: •
Fungsi dan jenis material
•
Sistem pencahayaan
•
Karakteristik ruang
•
Suhu ruang
•
Fasilitas pendukung ruang
Dengan kriteria yang telah diterapkan sebelumnya, warna yang digunakan dalam rumah sakit adalah: 80
1. Warna lembut (cool colors) Pemakaian warna cool color dengan maksud. Warna warna terang
memberikan
pikiran - pikiran positif yang dapat mendukung penyembuhan penyakit pasien. Dampak lainnya adalan memberikan semangat bagi penggunanya, yang sekali lagi dapat membantu penyembuhan pasien, apabila dibandingkan dengan warna warna yang terang 2. Warna netral dan warna muda memberikan kesan tenang dan restful, bersih dan terlihat luas. Warna muda dan netral dapat memberikan kelegaan walaupun di iklim yang panas, selain itu dapat juga memberikan perasaan ruang yang luas dan lebar suatu ruangan sama seperti warna cool, dapat memberikan membantu perasaan positif dalam penyembuhan penyakit 3. Warna terang Pemakaian warna terang dengan maksud. memberikan semangat bagi para pegawai rumah sakit dalam menjalankan tugas rutinnya (pekerja struktural, non medis). Dampak lainnya adalan mengurangi gejala gejala stres akibat bekerja, apabila dibandingkan dengan warna warna yang gelap Adapun mayoritas pemakaian warna warna teang disini yaitu •
Biru muda memberikan perasaan tenang, menguragi kekakuan ruang, dan kenyamanan
•
Kuning Warna yang memberikan semangat Putih dapat menyembunyikan kesan penuh dan sumpek akibat banyaknya peralatan yang digunakan dalam suatu ruangan. Sehingga ruang berkesan lapang dan diharapkan dapat mengurangi perasaan tertekan
•
Cokelat muda sama seperti warna lavender, memberikan semangat,namun lebih ke persepsi positif penyembuhan, mengurangi perasaan stres, dan membantu mengurangi rasa letih. Warna naturalnya membuat perasaan aman, tentram. Tapi tidak kaku
81
5.2.4
Konsep Bentuk Secara umum, sebuah ruang memiliki dua bentuk utama, yaitu geometris dan organik,
yang pemakaian bergantung pada kebutuhannya. Bentuk terdiri dari titik, garis, bidang dan isi, yang masing masing memiliki keunggulan tersendiri bila diterapkan dengan baik. Termasuk di dalamnya adalah garis, bidang sebagai salah satu pembentuk citra yang akan muncul dalam perancangan. Berangkat dair bentuk-bentuk yang sederhana, berupa komposisi dari bentuk-bentuk linear dan kesan dinamis berupa bentuk-bentuk yang diambil dari lengkung ataupun lingkaran. Penerapan / implementasi Dengan penekanan utama pada fungsi, konsep tema sehat dan peduli dapat diterapkan menjadi 1. Simple •
Minim ornamen. Selain tidak cocok dengan konsep tema, penggunaan ornamen dapat menimbulkan penumpukan debu.
•
Memberikan kemudahan pengguna dalam beraktifitas, mengingat rumah sakit membutuhkan sirkulasi yang luas
•
Ruang kosong yang bersih
•
Penggunaan yang efisien
2. Fleksibel •
Banyaknya perlengkapan yang memekai troley, sehingga memudahkan mobilisasi perlengkapan
•
Terorganisasi dengan baik namun tetap tidak kaku
•
Pengurangan bentuk sudut yang berpotensi menyimpan debu
3. Minimalis •
Sederhana, efisien, efektif dan mudah digunakan, menghindari bentuk yang rumit.
•
Bentukan tajam dihindari untuk menghindari tambahan cedera akibat bentukan terhadap objek ruang dan furnitur, mengingat pasien sedang dalam keadaan tidak stabil.
5.2.5 Konsep Material
82
Konsep material berangkat dari Image healthly minimalais yang banyak menggunakan unsur kaca. Berbagai jenis kaca yang digunakan, antara lain tempered dlas dan sandblast glass. Penerapan material-material ini dibuat seminimalis dan sesederhana mungkin agar user tidak merasa berlebihan yang dapat mengakibatkan pada gagalnya proses pemulihan. Citra nyaman juga ingin ditampilkan melalui material yang berkesan simpel dan bersih. Pertimbangan material yang fungsional dengan perawatan / pengolahan yang mudah. Adapun riteria yang digunakan sebagai standar merancang rumah sakit umum swata kelas C adalah: Fungsi Kriteria yang mendasar dibutuhkan pada rumah sakit adalah o Kekuatan, dimana hampir tiap hari kegiatan berat banyak berlangsung di dalam rumah sakit. Penggunaan peralatan yang berat seperti kursi roda, tempat tidur, tabung oksigen dan lain lain menuntut meaterial yang kuat Material yang dipakai tidak bolah yang gampang pecah, rusak atau berubah bentuknya o Daya tahan, sama seperti kriteria Kekuatan, penggunaan yang terus menerus memang gampang membuat rusak material. Maka pemilihan material yang memiliki daya tahan yang lama diperlukan. o Estetis, material yang kuat, mempunyai daya tahan yang cukup namun tidak good looking tidak baik. Selain dapat menurunkan citra Rumah Sakit, pasien berpotensi mendapat persepsi buruk bagi penyakitnya. o Mudah dibersihkan. Material harus yang mudah dibersihkan untuk mengurangi tumpukan debu yang dapat menimbulkan sarang penyakit Ekonomis Tidak menggunakan material yang berlebihan hingga dapat mengurangi budget. Implimentasi Konsep Material Selain penggunaan kaca, beberapa hal yang akan diperhatikan dalam memilih material lain adalah : •
Penggunaan material yang kuat, serta memiliki daya tahan yang cukup untuk bertahun tahun
83
•
Maretial juga mendukung konsep warna yang telah dibuat
•
Material harus gampang dibersihkan, menyangkut juga ke konsep bentuk
•
Minimalisasi material bertekstur karena dapat menyimpan debu.
•
Penggunaan material kembali ke fungsi masing masing ruang
•
Pemilihan material dengan finising yang bakteri tidak mudah menempel
•
Tidak licin atau tidak menjadi licin di saat terkena air, terutama lantai
•
Mudah diganti apabila terjadi kerusakan
5.2.6
Konsep Furnitur
Desain furnitur yang minimalis dengan tetap menggunakan acuan standar ergonomis dan antropometri yang terdiri dari loose dan built in yang lebih mengacu kepada furniture dengan sistem built in yang dapat memudahkan pasien. Adapun furnitur yang digunakan di rumah sakit tidak ditujukan untuk keunggulan esteis namun lebih ke fungsionalnya, maka dapat memperkecil bugdet. Disamping itu, furnitur yang digunakan harus memperhitungkan: •
Kebutuhan perawatan furnitur
•
Daya tahan
•
Fleksibelitas penggunaan
•
Mobilisasi furniture
Furnitur yang dipakai dirumah sakit adalah furnitur yang secara reguler dipakai, dan umumnya selalu dipindah pindah, dan kebanyakan furnitur adalah furnitur yang bertroley Furnitur rumah sakit (medikal) yang umum dipakai meliputi •
Work space
•
fasilitas duduk
•
Tempat tidur
•
Troley peralatan
Furnitur rumah sakit (non medikal) yang umum dipakai meliputi: •
Work space
•
Fasilitas duduk (office)
•
Filing Cabinet
•
Storage penyimpanan (built in furniture) 84
Implementasi •
Firnitur yang minim ornament, merujuk ke konsep fungsi
•
Penggunaan material furnitur yang mudah dibersihkan
•
Penggunaan firnitur yang easy to use, easy maintenance dan easy repaired
•
Penggunaan furniture yang sehat, tidak menyebabkan alergi.
•
Memakai ukuran standar, sehingga aman dan nyaman, serta memberikan sirkulasi yang optimal. Sesuai dengan antopometri dan ergonomi tubuh pengguna.
•
Untuk ruangan yang memiliki fungsi spesial seperti penyimpanan data pasien, furnitur menggunakan material tahan api.
5.3 Aspek Kuantitatif 5.3.1
Konsep Pencahayaan
Pencahayaan di rumah sakit memiliki 2 sumber pencahayaan, matahari sebagai pencahayaan alami dan pencahayaan buatan •
Pencahayaan alami digunakan untuk mengirangi konsumsi energi dan mamberikan moral bagi pasien yang berada di rawat inap dan moral dan kinerja pekerja struktural.
•
Pencahayaan buatan menjadi sumber pencahayaan utama rumah sakit. Karena rumah sakit membutuhkan cahaya dengan jumlah yang cukup terang. Beberapa pencahaaan buatan dutujukan untuk efek dekoratif dan dramatis.
Kriteria pencahayaan rumah sakit yang baik •
Tingkat pencahayaan. Diatur sesuai dengan kebutuhan masing - masing ruang
•
Kontrol tingkat kereangan, kontas, dan kesilauan. Pencahayaan yang terlalu terang dapat mengakibatkan glare dan mengurangi efektifitas kerja
•
Ekonomis. Penggunaan cahaya dan pengaturan sakelar mendukung keekonomisan pencahayaan
Implementasi •
Pencahayaan alami yang dipakai tidak begitu banyak, beberapa ruangan yang memakai pencahayaan alami yaitu rawat inap umum, ruang rekreasi, dan kantor rumah sakit, selebihnya mamakai pencahayaan buatan 85
•
Untuk pencahayaan alami, sistem daylight akan digunakan. Dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan yang didapatkan dari banyaknya jendela sebagai bukaan. Serta penambahan kaca anti ultraviolet yang memanfaatkan sinar pantul agar tidak terlalu panas.
•
Untuk pencahayaan pada siang hari 65%nya menggunakan pencahayaan alami, sedangkan untuk 35%nya lagi digunakan untuk mengantisipasi area yang akan gelap dikarenakan waktu bekerja dari matahari setiap harinya
•
Sistem yang umum dipakai adalah general lighting yang menerangi seluruh ruang dengan intensitas yang sama.
•
Pemakaian spot lighting biasa digunakan di ruang tindakan , yang membutuhkan spot penerangan khusus.
•
Pancahayaan buatan yang umumnya dipakai adalah cool light karena dapat memberikan penerangan maksimal yang mendukung fungsi masing – masing ruang itu sendiri
•
Penggunaan pencahayan dengan tujuan artistik umumnya digunakan di lobby utama, ruang rawat inap dan intalasi hospice
•
Berdasarkan kebutuhan, maka pencahayaan yang diperluka adalah 250-300 lux.
•
Penggunaan general lighting memakai sistem downlight dan spotlight agar menambah atmosfer ruang.
5.3.2
Konsep Akustik Penggunaan sistem akustik di rumah sakit umumnya adalah demi meredam suara yang
ditimbulkan dari fasilitas ruang, sehingga tidak mengganggu ruang yang berdekatan. Imbasnya suara dapat mengurang kinerja kerja, dan mengganggu kesehatan pasien yang mendengar. Tujuan lain adalah menjaga agar kerahasiaan tindakan dalam suatu ruang terjaga dan tidak menimbulkan persepsi macan –macam dari pasien, sebagai contoh Di rawat inap intensif,penjenguk dan pasien tidak dapat mendengar satu sama lain agar menjaga konsentrasi pasien ICU Sumber – sember suara dari rumah sakit meliputi •
Pengguna, suara pasien yang mengaduh
•
Mesin, pemakaian peralatan dari ruang tindakan atau ruang lainnya 86
•
Suara kondisi lungkungan dari luar
Tipikal suara dari rumah sakit yang mengganggu dan perlu diredam •
Suara yang berlebih, dapat mengganggu pengguna lain yang berdekatan. Penaggulangannya dengan cara memakai material yang meresap suara atau pelokasian tempat yang berisik sehingga tidak mengganggu pengguna umum.
•
Suara transmisi dari mesin berat, penaggulangannya dengan penerapan lay-out yang baik, sehingga suara yang ditimbulkan teredan oleh jarak.
implementasi 1. Treatment lantai, •
memakai material yang mampu menyerap suara
•
perhatikan ketebalan lantai senhingga suara dari lantai bawah dan HVAC tidak sampai tembus\
2. Treatment dinding, •
finishing dinding yang dapat menyerap suara
•
jumlah pemakaian jendela sehingga suara lingkungan luar tidak banyak masuk
3. Treatment ceiling •
5.3.3
Pemakaian material penyerap suara pada seluruh ceiling
Konsep Penghawaan
Sistem sirkulasi udara meliputi udara luar, pengondisian udara dalam dan gabungan keduanya. Kombinasi efektif dapat diperoleh dari 1. Pendinginan dan pemanasan 2. Penrgerakan udara dan distribusinya 3. Humidification and Dehumidification 4. Fentilasi 5. Kualitas udara di dalam ruangan Sementara kondisi HVAC dipengaruhi oleh
heating / cooling loads 87
humidification/ dehumidification requirements
zoning requirements
ventilation requirements
architectural constrain the space
noise level created by the system
implementasi •
Penghawaan alami menggunakan banyak bidang bukaan, sistem pintu dan jendela, fasilitas keluar masuk, sistem langit-langit.
•
Penghawaan buatan menggunakan air conditioner dengan sistem central dan split.
•
Sistem Central digunakan pada public area dan service area dengan fasilitas umum lainnya.
•
Sistem split digunakan pada area-area khusus seperti ruang hospice dan radiologi.
•
AC central yang didistribusikan melalui langit-langit dengan suhu optimal 20-25 derajat celcius.
5.3.4
Konsep Ergonomi dan Antopomerti Pengguna rumah sakit menjadi faktor utama dalam konsep sistem ergonomi dan
antopometri. Setiap fasilitas harus nyaman digunakan oleh pengguna, baik cacat maupun tidak. 2 aktifitas grup yang menjadi kegiatan pengguna (contoh : dokter) 1. pekerjaan di dialam ruangan aktifitasnya o aktivitas statis : menulis, membaca, mendiagnosa o aktivitas dinamis : memberi tindakan, mengambil peralatan, dll 2. pekerjaa diluar ruangan atifitasnya o aktivitas statis : bertemu tamu, makan,menggunakan toilet, dll o aktivitas dinamis : berjalan menuju area rekreasi, mengirim data, dll
implementasi 1. ergonomi furnitur : penempata furnitur yang tidak mengganggu sirkulasi kerja, dan peralatan lain yang memenuhi ukuran standar 88
2. ergonomi ruang : organisasi ruang yang baik sehingga efektifitas kerja tercapai 3. ergonomi sirkulasi : dimensi ruang tidak mengahambat sirkulasi, penyusunan furnitur yang rapih. Penempata lift yang apik, baik lift pasien maupun lift umum
5.3.5
Konsep psikologi Seperti yang telah disinggung di point-piont sebelumnya, psikologi menjadi hal yang
penting di rumah sakit. Psikologi dapat memberikan pengaruh bagi: •
Pasien Mempengaruhi waktu kesembuhan pasiennya, beberapa warna dapat mempercepat penyembuhan penyakit-penyakit tertentu.
Benatuk ruangan juga mempengaruhi
logika pasien kearah yang lebih baik. •
Dokter dan Perawat ( medis) Dengan pengaruh warna dokter mampu melkukan aktifitasnya dengan maksimal dan efisien, memberikan semangat dan mennghilangkan letih dokter dan perawat, penyampaianya melalui warna, bentuk, dan pencahayaan
•
Pegawai struktural Membantu menghilangkan stres, meningkatkan produktifitas kerja, dan memberi semangat bekerja. Dampak psikologis ini dapat disampaikan melalui warna, bentuk, bentuk jalur sirkulasi, dan pencahayaan
5.3.6
Konsep pengamanan
Terhadap bahaya kebakaran Kebakaran dapat diamankan dengan adanya rute pintu darurat dan peralatan kebakaran seperti smoke dan fire detector, extinguisher, fire hydrant, springkler, break glass unit. implementasi: •
Smoke detector digunakan pada semua area yang ada di klinik.
Terutama pada
ruangan yang banyak menggunakan alat-alat elektronik seperti ruang radiologi, kitchen, gym, dan studio. •
Fire detector digunakan pada area managerial, cluster, outpatient, rehabilitation. 89
•
Extinguisher digunakan pada ruang-ruang yang juga rawan kebakaran.
•
Springkler diletakkan di setiap ruangan dan fire hydrant diletakkan disetiap luar
•
Break glass unit diletakkan pada ruangan yang ruangan dekat dengan ruangan yang rawan terbakar dan diletakkan di daerah sosialisasi.
•
menghindari pemakaian material yang mudah terbakar
•
menyimpan barang yang mudah terbakar di tempat yang lebih anti kebakaran
•
penggunaan material anti api di dekat peralatan pemedam kebakaran
•
menggunakan kabel elektrikan yang cukup dan aman
•
Peletakan pintu dan tangga darurat harus jauh dari peranti listrik dan harus tahan api.
•
Pintu dan tangga darurat mudah dicapai dan dikenali. Khusus lantai-lantai teratas dan lokasi berbahaya ditempatkan dua pintu darurat.
Keamanan Satuan yang menjaga keamanan rumah sakit dari tindak kejahatan segi manapun termasuk perampokan, vandalisme, ataupun terorisme. Rumah sakit dalam pengawasan keamanan selama 24 jam Implementasi: •
Penempatan pengician lokal, CCTV, interkom, control akses mutakhir, alarm sistem mutahir.
•
Infrared iluminator dengan alarm pada pintu utama
•
Penempatan pusat keamanan di dalam rumah sakit.
90