BAB V IMPLEMENTASI DESAIN
Pada perancangan video promosi wisata Surabaya dengan tema cagar budaya ini akan menghasilkan sebuah video tentang potensi wisata cagar budaya Surabaya sebagai media promosi elektronik. Pada tahap ini video dipersiapkan agar bisa memberikan dampak dan menyampaikan pesan yang diharapkan kepada target audiens yang dituju. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai capaian tahapan pengerjaan video promosi wisata cagar budaya di Surabaya. 5.1 Sinopsis Cerita. Talent (Adel) adalah wanita berusia 21 tahun yang hobi travelling dan wisata kota, dia melihat di dalam buku wisata terdapat ulasan mengenai wisata cagar budaya di Surabaya. Karena penasaran dia melakukan wisata cagar budaya ke Surabaya. Berawal dari Ampel yang merupakan kampung arab terbesar di Asia Tenggara dia menemukan bahwa kebudayaan arab masih sangat kental disana, melihat lihat bangunan dengan arsitektur percampuran antara kolonial dengan Arab lalu dilanjutkan dengan keliling kampung Arab yang padat nan menyenangkan. Talent melanjutkan perjalanannya menuju daerah pecinan disekitaran kembang jepun disana dia melihat banyak bangunan dengan gaya arsitektur cina, dengan suasana jual beli yang masih menggunakan bahasa cina, dan suasana yang asli. Talent kemudian melanjutkan perjalanan menuju klenteng Boen Bio dan Masjid Cheng Ho, disana dia menikmati keindahan bangunan dan keramahan penduduk sekitar. Dari daerah pecinan talent melanjutkan perjalanan menuju daerah kolonial di daerah Jalan Rajawali. Disana talent melihat bangunan bangunan kolonial yang sarat dengan sejarah seperti Gedung Internatio, Hotel Ibis, ptpn XI dan juga house of sampoerna dan tidak lupa penjara Kalisosok. Perjalanan dilanjutkan menuju tempat yang terkenal dengan kejadian pada tanggal 10 November yaitu Jembatan Merah, ditempat ini si talent mengabadikannya denga memotret dan melihat daerah di sekitar Jembatan Merah, si talent berjalan ke daerah Taman Jayengrana. Kemudian talent menyusuri
95
BAB V IMPLEMENTASI DESAIN
Pada perancangan video promosi wisata Surabaya dengan tema cagar budaya ini akan menghasilkan sebuah video tentang potensi wisata cagar budaya Surabaya sebagai media promosi elektronik. Pada tahap ini video dipersiapkan agar bisa memberikan dampak dan menyampaikan pesan yang diharapkan kepada target audiens yang dituju. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai capaian tahapan pengerjaan video promosi wisata cagar budaya di Surabaya. 5.1 Sinopsis Cerita. Talent (Adel) adalah wanita berusia 21 tahun yang hobi travelling dan wisata kota, dia melihat di dalam buku wisata terdapat ulasan mengenai wisata cagar budaya di Surabaya. Karena penasaran dia melakukan wisata cagar budaya ke Surabaya. Berawal dari Ampel yang merupakan kampung arab terbesar di Asia Tenggara dia menemukan bahwa kebudayaan arab masih sangat kental disana, melihat lihat bangunan dengan arsitektur percampuran antara kolonial dengan Arab lalu dilanjutkan dengan keliling kampung Arab yang padat nan menyenangkan. Talent melanjutkan perjalanannya menuju daerah pecinan disekitaran kembang jepun disana dia melihat banyak bangunan dengan gaya arsitektur cina, dengan suasana jual beli yang masih menggunakan bahasa cina, dan suasana yang asli. Talent kemudian melanjutkan perjalanan menuju klenteng Boen Bio dan Masjid Cheng Ho, disana dia menikmati keindahan bangunan dan keramahan penduduk sekitar. Dari daerah pecinan talent melanjutkan perjalanan menuju daerah kolonial di daerah Jalan Rajawali. Disana talent melihat bangunan bangunan kolonial yang sarat dengan sejarah seperti Gedung Internatio, Hotel Ibis, ptpn XI dan juga house of sampoerna dan tidak lupa penjara Kalisosok. Perjalanan dilanjutkan menuju tempat yang terkenal dengan kejadian pada tanggal 10 November yaitu Jembatan Merah, ditempat ini si talent mengabadikannya denga memotret dan melihat daerah di sekitar Jembatan Merah, si talent berjalan ke daerah Taman Jayengrana. Kemudian talent menyusuri
!
"#!
daerah-daerah bersejarah lainnya di Surabaya seperti Tugu Pahlawan, Jalan Tembakan, Monumen Jalesvevajayamahe, Bambu Runcing, Hotel Yamato atau yang lebih dikenal sebagai hotel Majapahit. Talent merasa terpuaskan dengan banyaknya cagar budaya yang terdapat di Surabaya.
5.1.1 Shootlist Shootlist digunakan sebagai panduan dalam pengambilan gambar. Urutan pengambilan gambar berdasarkan urutan cerita dan juga kedekatan tempat. Shootlist berisikan framing,movement, equipment, lokasi shoot, jalan cerita dan juga durasi. Shootlist terlampir.
5.1.2 Storyboard Storyboard merupakan langkah berikutnya di dalam proses pre production. Proses ini adalah proses menggambarkan bagaimana shoot nantinya akan diambil, proses storyboard bisa dijalankan setelah melakukan survey lokasi dan melihat bagaimana lokasi shoot nantinya. Storyboard hampir sama dengan storyline hanya ditambahkan gambaran visual. Berikut ini merupakan hasil storyboard yang telah dilakukan oleh penulis.
96
Gambar 5.1 Story Board
97
5.1.3 Animatic Storyboard Animatic Storyboard merupakan perkembangan dari storyboard, animatic storyboard dilakukan agar memudahkan dalam proses pengambilan gambar, karena animatic storyboard menjelaskan bagaimana nantinya kamera akan mengambil gambar. Animatic storyboard menggerakan storyboard yang pada awalnya hanya gambar diam digerakan sesuai dengan skenario yang di inginkan oleh penulis.
Gambar 5.2 Screenshoot Animatic Storyboard
5.2 Sinematografi 5.2.1 Kamera Video • Jenis kamera Jenis kamera yang digunakan adalah kamera digital yang diproduksi dalam format video. Dalam hal ini peneliti menggunakan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect), karena warna yang didapat bisa lebih tajam, selain itu untuk
98
mempermudah dalam pengkonversian ke dalam file yang lebih kecil dan footage yang di hasilkan lebih mudah dalam hal pengeditan. Dalam penggarapan video promosi ini dipergunakan kamera DSLR Canon 7D dan Canon 5D mark II dikarenakan memiliki karakter yang hampir sama • Warna Warna disini nantinya banyak di aplikasikan pada saat mixing/koreksi warna. Hal ini berhubungan dengan tonal warna untuk menunjukkan emosi yang akan disampaikan, baik dalam sebuah scene maupun mood secara keseluruhan. Warna disini juga di aplikasikan dalam motion graphic. Warna dapat dicptakan secara natural pada saat pada saat proses produksi atau pada saat proses pasca produksi/editing. Berikut ini adalah colorchart menurut Shigenobu Kobayashi:
Gambar 5.3 Colorchart menurut Shigenobu Kobayashi Sumber: Shigenobu Kobayashi, 2010
Secara keseluruhan warna yang diambil berdasarkan pada konsep, yaitu “Surabaya The Living Heritage”. Kesan yang ingin disampaikan adalah segar, santai, classic, natural, namun tetap memiliki nilai historical. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek diatas maka warna yang muncul adalah
99
Gambar 5.4 Skema Warna Heritage dan Historical Sumber: Penulis 2014
Gambar 5.5 Penggunaan Skema Warna Heritage
100
Gambar 5.6 Penggunaan Skema Warna Histori
5.2.2 Kecepatan gerak gambar Teknik fast motion Teknik ini digunakan untuk menggambarkan perubahan waktu yang cepat dari siang ke malam atau sebaliknya dan suasana jalan raya kota yang ramai dengan cara Timelapse (sekuen gambar). 5.2.3 Framing 5.2.3.1 Bentuk dan dimensi frame Aspect ratio yang digunakan adalah jenis widescreen dengan format 1920x 1080 p. Hal ini karena frame area yang didapat lebih banyak, seperti saat mengambil gambar landscpae yang luas. Format widescreen jg dapat memberikan ruang lebih luas saat di beberapa scene menggunakan teknik multiple frame (split screen).
101
5.2.3.2 Jarak kamera terhadap obyek : •
Extreme Long Shot Teknik ini dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah obyek yang
sangat jauh atau panorama yang luas, disini extreme long shot digunakan untuk menangkap bangunan yang melebar •
Long Shot Digunakan sebagai shot pembuka pada sebuah adegan sebelum digunakan
shot-shot yang berjarak lebih dekat. Seperti pada adegan di Jembatan Merah. •
Medium Close-Up Medium Close-Up digunakan untuk memperlihatkan lebih detil ekspresi
seorang talent dalam suatu adegan. •
Close-Up Digunakan untuk memperlihatkan ekpresi wajah dengan jelas serta gesture
yang mendetil. Close-up nantinya juga memperlihatkan detil sebuah benda atau obyek. 5.2.4 Editing 5.2.4.1 Bentuk Editing Transisi yang digunakan adalah: cut, fade-in/out, wipe, serta dissolve, sesuai dengan kebutuhan cerita. 5.2.5 Suara 5.2.5.1 Monolog (narasi) Narasi digunakan untuk memperkuat footage saat ditampilkan dalam satu montage video. Jenis suara yang digunakan adalah jenis suara wanita. Kata-kata yang digunakan lebih mengarah kepada sesuatu yang lebih persuasif dan agak berlebihan. Jenis suara wanita di pilih, karena audien/calon wisatawan mayoritas lakilaki, laki-laki juga sebagai pengambil keputusan.
102
Berikut adalah dialog dari narator:
Surabaya The Living Heritage- Heritage Surabaya adalah kota metropolitan. Kegiatan masyarakatnya sangat kompleks. Gaya hidup pun semakin mewah. Pusat perbelanjaan terletak di hampir semua sudut kota ini. Kemacetan dimana-mana. Bangunan semakin padat. Namun, Surabaya memiliki keindahan terpendam dari suatu sudut kotanya, Surabaya The living Heritage. Everlasting Beauty of Surabaya. Kampung Ampel menjelang senja. Saat-saat seperti inilah geliat salah satu masjid tertua di Surabaya, dan Pulau Jawa ini tampak jelas. Arus manusia yang berduyun-duyun menuju masjid untuk menunaikan shalat berjamaah nyaris menjadi pemandangan rutin setiap sore hari. Suasana masjid yang berlokasi di kawasan perdagangan dan kampung itu tampak teduh dan damai Suasana religius memang sangat terasa. Makam Sunan Ampel yang terletak di sebelah masjid selalu menjadi tujuan utama untuk melakukan ziarah. Hampir semua pengunjung yang berziarah ke makam selanjutnya menuju sumur keramat yang menurut legenda airnya sama berkhasiatnya dengan air zam zam. Keluar dari kawasan masjid, kita akan disambut aroma kuliner-kuliner unik dengan aroma rempah-rempah yang sangat kuat. Makanan-makanan khas Timur Tenagh ini disajikan dengan unik, dengan potongan-potongan besar, dan dipercaya membawa khasiat-khasiat khusus. Mulai dari soal kejantanan, sampai penyembuh segala penyakit. Puncak kunjungan wisata religius ke kawasan Ampel terjadi setiap tahun pada bulan Ramadhan. Dan pada bulan-bulan lain, terjadi saat perayaan-perayaan hari besar agama Islam. Gereja Katolik kelahiran Santa Perawan Maria. Bangunan yang dibangun pada 1810 ini membawa suasana yang amat berbeda. Langgam Eropa yang kental membuat gereja ini sangat artistik. Barisan batu-bata merah yang menyusunnya seakan mengajak kita untuk selalu mengagumi keindahan bangunan ini. Dihiasi kaca patri yang berusia lebih
103
dari seratus tahun, bangunan ini selalu memberi kecantikan yang tak lekang oleh waktu. Surabaya mempunyai keunikan tersendiri, salah satunya adalah kampung pecinan. Perpaduan budaya Surabaya dan cina membuat Surabaya menjadi kota yang multicultural. Menyatu dalam kehidupan sehari-hari, logat, gaya bangunan, serta kebudayaanya. Klenteng Boen Bio adalah salah satu lambang dari akulturasi itu. Klenteng ini adalah satu-satunya klenteng Khong Hu Chu di Asia Tenggara. Berdiri sejak tahun 1901 klenteng ini menjadi saksi sejarah tumbuhnya nasionalisme Indonesia di kalangan Tionghoa. Sebut saja tokoh besar masyarakat Tionghoa, Liem Koen Hian, yang selalu menganjurkan nasionalisme Indonesia di kalangan orang-orang Tionghoa. Dan tempat pertemuannya adalah Boen Bio. Begitu juga dengan Lim Seng Te, pendiri konglomerat Sampoerna, berkiprah awal lewat Boen Bio. Sejarah Boen Bio memang panjang. Boen Bio bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat kegiatan sosial warga Tionghoa.
Surabaya The Living Heritage- History De Javasche Bank. Bangunan kokoh namun artistik ini dibangun pada 1926 oleh pemerintahan Hindia Belanda. Sejak 1953 Bank Indonesia menempati bangunan bercat putih polos ini. Namun, sejak 1973 gedung ini hanya berfungsi sebagai gudang arsip. Termasuk gedung bersejarah yang terawat baik, sekarang dipakai sebagai ruang pamer dan pertemuan. Jembatan Merah. Inilah saksi bisu yang menyimpan banyak kisah tentang sejarah Surabaya. Jalur vital yang dibangun untuk menyeberangi Kalimas, menuju Gedung Karesidenan Surabaya—bangunan yang kini tak berbekas lagi itu. Kisahkisah heroik tentang Arek-arek Suroboyo yang berjuang mempertahankan kemerdekaannya di sekitar jembatan ini selalu dituturkan dari mulut ke mulut. Jembatan Merah bukan hanya warna besi-besi tua yang menopang jembatan ini.
104
Namun juga menyimpan makna simbolik semangat perlawanan terhadap kolonialisme dalam berbagai bentuknya. 10 November 1945. Tak ada hari yang lebih diingat Arek Suroboyo selain hari, bulan, dan tahun ini. Inilah titik kulminasi perjuangan warga Surabaya mengusir penjajahan Belanda yang hendak kembali ke Tanah Air. Simbol perlawanan habis-habisan mempertahankan kemerdekaan yang baru direbut itu, kini berwujud sebuah tugu peringatan: Tugu Pahlawan. Di bawah “prasasti” sejarah keberanian Arek-arek Suroboyo itu terkubur tulang belulang mereka yang gugur
dalam
peperangan
itu.
10
November,
perang
mempertahankan
kemerdekaan yang kini terus dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan. 10 November juga menjadi bukti bagaimana kegigihan dan semangat bisa mengalahkan apapun, seperti
bambu runcing mengalahkan senjata modern.
Balanda, yang datang kembali membonceng Sekutu, harus mengakui keunggulan bambu runcing yang dipakai arek-arek Suroboyo dalam peperangan 10 November 1945. Mengenang kedahsyatan semangat dan keikhlasan perjuangan itu, Monumen Bambu Runcing, berdiri sebagai simbol yang tak lekang oleh waktu. Momen yang tak kalah penting terjadi saat Residen Surabaya melakukan perundingan dengan pihak Sekutu. Perundingan gagal. Dan, pada 18 September, Belanda mengibarkan bendera merah-putih-biru di atas tiang utama Hotel Yamato. Kemarahan Arek-arek Surabaya tak terbendung. Kabar menyebar cepat. Tanpa menimbang segala risiko, darah yang mendidih membawa serombongan Arek-arek Surobo ke puncak Hotel Yamato. Menurunkan merah-putih-bitu, merobek bagian birunya, dan mengerek kembali Sang Saka Merah Putih ke pucuk tiang.Kisah heroik ini menambah legenda keberanian Arek-arek Suroboyo. Dan memperkental julukan Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Sedangkan Hotel Yamato, sampai kini berdiri tegak dan terawat dengan baik, kini bernama Hotel Majapahit.
105
5.2.5.1 Musik Ilustrasi musik yang digunakan adalah ilustrasi musik yang dapat mengontrol mood dalam video dan digabung dengan musik lokal. Ini disesuaikan dengan alur cerita dan footage yang akan ditampilkan. Pada video ini ilustrasi musik menggunakan aransemen musik dari Samuel respati dengan judul Kapilavastu. 5.3 Desain Judul Huruf yang digunakan dalam desain judul adalah font manual dengan gaya tulisan tangan. Dengan pilihan warna putih yang diaplikasikan pada footage yang berwarna gelap. Font ini digunakan karena sesuai dengan target audiens utama yaitu anak muda dan juga sesuai dengan image wisata cagar budaya.
Gambar 5.7 Desain Judul
106
5.3 Final Design 5.3.1 Surabaya The Living Heritage – History
107
Gambar 5.8 Screenshoot Surabaya The iving Heritage - History
5.3.2 Surabaya The Living Heritage- Heritage
108
Gambar 5.9 Screenshoot Surabaya The iving Heritage - Heritage
109
5.4 Turunan Media dan Strategi Penempatan Dari video promo 2 chapter dengan durasi masing masing 3 menit diturunkan ke beberapa media yang masih berkaitan dengan jenis medianya, yaitu media elektronik. 5.4.1 Teaser Teaser merupakan trailer berdurasi pendek yang digunakan untuk mengiklankan video promosi ini. Teaser berdurasi 30 detik dan mengambil potongan-potongan dari video promosi ini. Hal ini bertujuan untuk membangun perhatian dari target audiens dan juga memancing rasa penasaran dari target konsumen 5.4.2 TVC Tidak menutup kemungkinan jika dalam perkembangannya, Stakeholder akan mengiklankan pariwisatanya di televisi, baik lokal maupun nasional. TVC di turunkan langsung dari video promo, dengan durasi antara 30-40 detik. Pembagian chapter tetap terbagi menjadi 2 yaitu sejarah dan budaya, namun peletakannya lebih fleksibel dan acak tidak urut berdasarkan chapternya.
5.4.3 Bumper Motion Bumper motion nantinya bisa di gunakan dan Feature acara televisi dan pada saat event-event yang berkaitan dengan kegiatan promosi wisata Surabaya. Bumper motion berisi motion graphic yang menunjukan potensi wisata cagar budaya Surabaya secara berulang. Pemutaran bumper motion biasanya dilakukan di acara pameran wisata yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan kebudayaan secara berulang.
110
Gambar 5.10 Bumper Motion
111
(Halaman ini Sengaja Dikosongkan)
112
daerah-daerah bersejarah lainnya di Surabaya seperti Tugu Pahlawan, Jalan Tembakan, Monumen Jalesvevajayamahe, Bambu Runcing, Hotel Yamato atau yang lebih dikenal sebagai hotel Majapahit. Talent lent merasa terpuaskan dengan banyaknya cagar budaya yang terdapat di Surabaya.
5.1.1 Shootlist Shootlist digunakan sebagai panduan dalam pengambilan gambar. Urutan pengambilan gambar berdasarkan urutan cerita dan juga kedekatan tempat. Shootlist berisikan framing,movement, equipment, lokasi shoot, jalan cerita dan juga durasi. Shootlist terlampir.
5.1.2 Storyboard Storyboard merupakan langkah berikutnya di dalam proses pre production. Proses ini adalah proses menggambarkan bagaimana shoot nantinya akan diambil, proses storyboard bisa dijalankan setelah melakukan survey lokasi dan melihat bagaimana lokasi shoot nantinya. Storyboard hampir sama dengan storyline hanya ditambahkan gambaran visual. Berikut ini merupakan hasil storyboard yang yang telah dilakukan oleh penulis.
!
"$!
&'()'*!#+,!-./*0!1/'*2! !
"%!
5.1.3 Animatic Storyboard Animatic Storyboard merupakan perkembangan dari storyboard, animatic storyboard dilakukan agar memudahkan dalam proses pengambilan gambar, karena animatic storyboard menjelaskan bagaimana nantinya kamera akan mengambil gambar. Animatic storyboard menggerakan storyboard yang pada awalnya hanya gambar diam digerakan sesuai dengan skenario yang di inginkan oleh penulis.
&'()'*!#+4!-5*66789//.!:7;('.;5! -./*0)/'*2! -./*0)/'*2
5.2 Sinematografi 5.2.1 Kamera Video • Jenis kamera Jenis kamera yang digunakan adalah kamera digital yang diproduksi dalam format video. Dalam hal ini peneliti menggunakan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect Reflect), karena warna yang didapat bisa lebih tajam, selain itu untuk
!
"3!
mempermudah dalam pengkonversian ke dalam file yang lebih kecil dan footage yang di hasilkan lebih mudah dalam hal pengeditan. Dalam penggarapan video promosi ini dipergunakan kamera DSLR Canon 7D dan Canon 5D mark II dikarenakan memiliki karakter yang hampir sama • Warna Warna disini nantinya banyak di aplikasikan pada saat mixing/koreksi warna. Hal ini berhubungan dengan tonal warna untuk menunjukkan emosi yang akan disampaikan, baik dalam sebuah scene maupun mood secara keseluruhan. Warna disini juga di aplikasikan dalam motion graphic. Warna dapat dicptakan secara natural pada saat pada saat proses produksi atau pada saat proses pasca produksi/editing. Berikut ini adalah colorchart menurut Shigenobu Kobayashi:
Gambar 5.3 Colorchart menurut Shigenobu Kobayashi Sumber: Shigenobu Kobayashi, 2010
Secara keseluruhan warna yang diambil berdasarkan pada konsep, yaitu “Surabaya The Living Heritage”. Kesan yang ingin disampaikan adalah segar, santai, classic, natural, namun tetap memiliki nilai historical. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek diatas maka warna yang muncul adalah
!
""!
Gambar 5.4 Skema Warna Heritage dan Historical Sumber: Penulis 2014
Gambar 5.5 Penggunaan Skema Warna Heritage
!
,<
Gambar 5.6 Penggunaan Skema Warna Histori
5.2.2 Kecepatan gerak gambar Teknik fast motion Tek Teknik ini digunakan untuk menggambarkan perubahan waktu yang cepat dari siang ke malam atau sebaliknya dan suasana jalan raya kota yang ramai dengan cara Timelapse (sekuen gambar). 5.2.3 Framing 5.2.3.1 Bentuk dan dimensi frame Aspect ratio yang digunakan adalah jenis widescreen dengan format 1920x 1080 p. Hal ini karena frame area yang didapat lebih banyak, seperti saat mengambil gambar landscpae yang luas. Format widescreen jg dapat memberikan ruang lebih luas saat di beberapa scene menggunakan teknik multiple frame (split screen).
!
,<,!
5.2.3.2 Jarak kamera terhadap obyek : •
Extreme Long Shot Teknik ini dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah obyek yang
sangat jauh atau panorama yang luas, disini extreme long shot digunakan untuk menangkap bangunan yang melebar •
Long Shot Digunakan sebagai shot pembuka pada sebuah adegan sebelum digunakan
shot-shot yang berjarak lebih dekat. Seperti pada adegan di Jembatan Merah. •
Medium Close-Up Medium Close-Up digunakan untuk memperlihatkan lebih detil ekspresi
seorang talent dalam suatu adegan. •
Close-Up Digunakan untuk memperlihatkan ekpresi wajah dengan jelas serta gesture
yang mendetil. Close-up nantinya juga memperlihatkan detil sebuah benda atau obyek. 5.2.4 Editing 5.2.4.1 Bentuk Editing Transisi yang digunakan adalah: cut, fade-in/out, wipe, serta dissolve, sesuai dengan kebutuhan cerita. 5.2.5 Suara 5.2.5.1 Monolog (narasi) Narasi digunakan untuk memperkuat footage saat ditampilkan dalam satu montage video. Jenis suara yang digunakan adalah jenis suara wanita. Kata-kata yang digunakan lebih mengarah kepada sesuatu yang lebih persuasif dan agak berlebihan. Jenis suara wanita di pilih, karena audien/calon wisatawan mayoritas lakilaki, laki-laki juga sebagai pengambil keputusan.
!
,<4!
Berikut adalah dialog dari narator:
Surabaya The Living Heritage- Heritage Surabaya adalah kota metropolitan. Kegiatan masyarakatnya sangat kompleks. Gaya hidup pun semakin mewah. Pusat perbelanjaan terletak di hampir semua sudut kota ini. Kemacetan dimana-mana. Bangunan semakin padat. Namun, Surabaya memiliki keindahan terpendam dari suatu sudut kotanya, Surabaya The living Heritage. Everlasting Beauty of Surabaya. Kampung Ampel menjelang senja. Saat-saat seperti inilah geliat salah satu masjid tertua di Surabaya, dan Pulau Jawa ini tampak jelas. Arus manusia yang berduyun-duyun menuju masjid untuk menunaikan shalat berjamaah nyaris menjadi pemandangan rutin setiap sore hari. Suasana masjid yang berlokasi di kawasan perdagangan dan kampung itu tampak teduh dan damai Suasana religius memang sangat terasa. Makam Sunan Ampel yang terletak di sebelah masjid selalu menjadi tujuan utama untuk melakukan ziarah. Hampir semua pengunjung yang berziarah ke makam selanjutnya menuju sumur keramat yang menurut legenda airnya sama berkhasiatnya dengan air zam zam. Keluar dari kawasan masjid, kita akan disambut aroma kuliner-kuliner unik dengan aroma rempah-rempah yang sangat kuat. Makanan-makanan khas Timur Tenagh ini disajikan dengan unik, dengan potongan-potongan besar, dan dipercaya membawa khasiat-khasiat khusus. Mulai dari soal kejantanan, sampai penyembuh segala penyakit. Puncak kunjungan wisata religius ke kawasan Ampel terjadi setiap tahun pada bulan Ramadhan. Dan pada bulan-bulan lain, terjadi saat perayaan-perayaan hari besar agama Islam. Gereja Katolik kelahiran Santa Perawan Maria. Bangunan yang dibangun pada 1810 ini membawa suasana yang amat berbeda. Langgam Eropa yang kental membuat gereja ini sangat artistik. Barisan batu-bata merah yang menyusunnya seakan mengajak kita untuk selalu mengagumi keindahan bangunan ini. Dihiasi kaca patri yang berusia lebih
!
,<=!
dari seratus tahun, bangunan ini selalu memberi kecantikan yang tak lekang oleh waktu. Surabaya mempunyai keunikan tersendiri, salah satunya adalah kampung pecinan. Perpaduan budaya Surabaya dan cina membuat Surabaya menjadi kota yang multicultural. Menyatu dalam kehidupan sehari-hari, logat, gaya bangunan, serta kebudayaanya. Klenteng Boen Bio adalah salah satu lambang dari akulturasi itu. Klenteng ini adalah satu-satunya klenteng Khong Hu Chu di Asia Tenggara. Berdiri sejak tahun 1901 klenteng ini menjadi saksi sejarah tumbuhnya nasionalisme Indonesia di kalangan Tionghoa. Sebut saja tokoh besar masyarakat Tionghoa, Liem Koen Hian, yang selalu menganjurkan nasionalisme Indonesia di kalangan orang-orang Tionghoa. Dan tempat pertemuannya adalah Boen Bio. Begitu juga dengan Lim Seng Te, pendiri konglomerat Sampoerna, berkiprah awal lewat Boen Bio. Sejarah Boen Bio memang panjang. Boen Bio bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat kegiatan sosial warga Tionghoa.
Surabaya The Living Heritage- History De Javasche Bank. Bangunan kokoh namun artistik ini dibangun pada 1926 oleh pemerintahan Hindia Belanda. Sejak 1953 Bank Indonesia menempati bangunan bercat putih polos ini. Namun, sejak 1973 gedung ini hanya berfungsi sebagai gudang arsip. Termasuk gedung bersejarah yang terawat baik, sekarang dipakai sebagai ruang pamer dan pertemuan. Jembatan Merah. Inilah saksi bisu yang menyimpan banyak kisah tentang sejarah Surabaya. Jalur vital yang dibangun untuk menyeberangi Kalimas, menuju Gedung Karesidenan Surabaya—bangunan yang kini tak berbekas lagi itu. Kisahkisah heroik tentang Arek-arek Suroboyo yang berjuang mempertahankan kemerdekaannya di sekitar jembatan ini selalu dituturkan dari mulut ke mulut. Jembatan Merah bukan hanya warna besi-besi tua yang menopang jembatan ini.
!
,<>!
Namun juga menyimpan makna simbolik semangat perlawanan terhadap kolonialisme dalam berbagai bentuknya. 10 November 1945. Tak ada hari yang lebih diingat Arek Suroboyo selain hari, bulan, dan tahun ini. Inilah titik kulminasi perjuangan warga Surabaya mengusir penjajahan Belanda yang hendak kembali ke Tanah Air. Simbol perlawanan habis-habisan mempertahankan kemerdekaan yang baru direbut itu, kini berwujud sebuah tugu peringatan: Tugu Pahlawan. Di bawah “prasasti” sejarah keberanian Arek-arek Suroboyo itu terkubur tulang belulang mereka yang gugur
dalam
peperangan
itu.
10
November,
perang
mempertahankan
kemerdekaan yang kini terus dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan. 10 November juga menjadi bukti bagaimana kegigihan dan semangat bisa mengalahkan apapun, seperti
bambu runcing mengalahkan senjata modern.
Balanda, yang datang kembali membonceng Sekutu, harus mengakui keunggulan bambu runcing yang dipakai arek-arek Suroboyo dalam peperangan 10 November 1945. Mengenang kedahsyatan semangat dan keikhlasan perjuangan itu, Monumen Bambu Runcing, berdiri sebagai simbol yang tak lekang oleh waktu. Momen yang tak kalah penting terjadi saat Residen Surabaya melakukan perundingan dengan pihak Sekutu. Perundingan gagal. Dan, pada 18 September, Belanda mengibarkan bendera merah-putih-biru di atas tiang utama Hotel Yamato. Kemarahan Arek-arek Surabaya tak terbendung. Kabar menyebar cepat. Tanpa menimbang segala risiko, darah yang mendidih membawa serombongan Arek-arek Surobo ke puncak Hotel Yamato. Menurunkan merah-putih-bitu, merobek bagian birunya, dan mengerek kembali Sang Saka Merah Putih ke pucuk tiang.Kisah heroik ini menambah legenda keberanian Arek-arek Suroboyo. Dan memperkental julukan Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Sedangkan Hotel Yamato, sampai kini berdiri tegak dan terawat dengan baik, kini bernama Hotel Majapahit.
!
,<#!
5.2.5.1 Musik Ilustrasi musik yang digunakan adalah ilustrasi musik yang dapat mengontrol mood dalam video dan digabung dengan musik lokal. Ini disesuaikan dengan alur cerita dan footage yang akan ditampilkan. Pada video ini ilustrasi musik menggunakan aransemen musik dari Samuel respati dengan judul Kapilavastu. 5.3 Desain Judul Huruf yang digunakan dalam desain judul adalah font manual dengan gaya tulisan tangan. Dengan pilihan warna putih yang diaplikasikan pada footage yang berwarna gelap. Font ini digunakan karena sesuai dengan target audiens utama yaitu anak muda dan juga sesuai dengan image wisata cagar budaya.
Gambar 5.7 Desain Judul
!
,<$!
5.3 Final Design 5.3.1 Surabaya The Living Heritage – History
!
,<%!
Gambar 5.8 Screenshoot Surabaya The iving Heritage - History
5.3.2 Surabaya The Living Heritage- Heritage
!
,<3!
Gambar 5.9 Screenshoot Surabaya The iving Heritage - Heritage
!
,<"!
5.4 Turunan Media dan Strategi Penempatan Dari video promo 2 chapter dengan durasi masing masing 3 menit diturunkan ke beberapa media yang masih berkaitan dengan jenis medianya, yaitu media elektronik. 5.4.1 Teaser Teaser merupakan trailer berdurasi pendek yang digunakan untuk mengiklankan video promosi ini. Teaser berdurasi 30 detik dan mengambil potongan-potongan dari video promosi ini. Hal ini bertujuan untuk membangun perhatian dari target audiens dan juga memancing rasa penasaran dari target konsumen 5.4.2 TVC Tidak menutup kemungkinan jika dalam perkembangannya, Stakeholder akan mengiklankan pariwisatanya di televisi, baik lokal maupun nasional. TVC di turunkan langsung dari video promo, dengan durasi antara 30-40 detik. Pembagian chapter tetap terbagi menjadi 2 yaitu sejarah dan budaya, namun peletakannya lebih fleksibel dan acak tidak urut berdasarkan chapternya.
5.4.3 Bumper Motion Bumper motion nantinya bisa di gunakan dan Feature acara televisi dan pada saat event-event yang berkaitan dengan kegiatan promosi wisata Surabaya. Bumper motion berisi motion graphic yang menunjukan potensi wisata cagar budaya Surabaya secara berulang. Pemutaran bumper motion biasanya dilakukan di acara pameran wisata yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan kebudayaan secara berulang.
!
,,
Gambar 5.10 Bumper Motion
!
,,,!
(Halaman ini Sengaja Dikosongkan)
!
,,4!