Bab IV Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi Bab ini membahas mengenai uji validasi model outsourcing teknologi informasi yang diusulkan sebelumnya dengan cara membandingkan model yang dihasilkan dengan pendapat responden di Indonesia. Karena model yang diusulkan diperoleh berdasarkan pengembangan ilmu yang sudah ada (research and development), maka pengujian dapat dilakukan dengan survey[21]. Metode kuantifatif digunakan untuk menguji validitas beberapa variabel yang berkaitan dengan pengambilan keputusan outsourcing teknologi informasi. IV.1 Uji Validasi Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Saat ini outsourcing teknologi di Indonesia belum memiliki panduan yang jelas. Panduan dalam pengambilan keputusan outsourcing teknologi informasi sangat diperlukan terutama untuk menghindari ketergantungan organisasi pada suplier tempat mereka melakukan outsourcing. Untuk mencocokkan model dengan kebutuhan di Indonesia, maka perlu dilakukan suatu uji validasi dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Proses penelitian kuantitatif untuk menguji validitas model dilakukan seperti Gambar IV.1 berikut:
Gambar IV.1 Komponen dan Proses Uji Validasi Proses uji validasi dimulai dari identifikasi rumusan masalah. Rumusan masalah diambil berdasarkan tujuan yang diinginkan yaitu menguji kebenaran model yang diajukan. Untuk menguji kebenaran tersebut dilakukan pengumpulan data pada populasi tertentu yang dipersempit menjadi sampel untuk mempersingkat waktu dan tenaga. Untuk mendapatkan hasil yang akurat digunakan instrumen berbentuk
71
72
kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dianalisa untuk menjawab rumusan masalah dengan menggunakan statistik. Hasil analisa kemudian dapat digunakan untuk menarik kesimpulan berupa jawaban untuk tiap rumusan masalah. IV.1.1 Rumusan Masalah Uji Validasi Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, model yang dihasilkan dilakukan melalui empat langkah, yaitu identifikasi pertimbangan terhadap framework yang diteliti, identifikasi tahapan yang terdapat dalam teknologi informasi, dan integrasi pertimbangan pada tahapan sehingga dihasilkan sebuah model keputusan outsourcing teknologi informasi. Dalam rangka penyesuaian model yang telah dihasilkan dengan kondisi di Indonesia maka tiap langkah, elemen dan logika berpikir yang digunakan dalam pemodelan harus diuji coba. Uji coba pada model dibagi menjadi beberapa poin penting, antara lain sebagai berikut: 1.
Pengujian terhadap faktor yang berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi. Pengujian ini penting karena faktor berpengaruh adalah langkah awal dalam pemodelan dan merupakan dasar pembagian penggunaan framework kedalam tahapan outsourcing teknologi informasi.
2.
Pengujian terhadap urutan tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi. Pengujian ini penting untuk mengetahui seberapa cocok urutan dan pengambil keputusan yang diusulkan dalam model dengan kondisi nyata secara umum khususnya di Indonesia
3.
Pengujian terhadap kualitas keputusan yang diambil setelah melalui proses yang dilakukan dalam model. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah model yang diusulkan benar – benar menghasilkan keputusan outsourcing teknologi informasi yang lebih baik.
Berdasarkan tiga poin analogi di atas dapat dijelaskan bahwa keputusan outsourcing teknologi informasi ditentukan oleh faktor berpengaruh, tahapan dan pengambil keputusan. Pembagian tahapan sendiri ditentukan oleh faktor – faktor yang diduga memiliki andil kuat dalam pertimbangan para pengambil keputusan.
73
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka paradigma yang digunakan dalam pemodelan outsourcing teknologi informasi dapat dijelaskan melalui Gambar IV.2 berikut:
Gambar IV.2 Paradigma Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Keterangan : X1 : Faktor - Faktor Berpengaruh dalam Outsourcing Teknologi Informasi. X2 : Tahapan dan Pengambil Keputusan dalam Outsourcing Teknologi Informasi. Y : Kualitas Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi Organisasi r1 : Hubungan antara Y dan X1 r2 : Hubungan antara Y dan X2 r3 : Hubungan antara X1 dan X2 Penjelasan Gambar IV.2 menunjukkan bahwa kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi dipengaruhi oleh dua variabel yaitu faktor - faktor berpengaruh serta tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi. Hubungan yang terjadi diantara ketiga variabel merumuskan tiga masalah deskriptif yang berasal dari satu variabel independen (kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi) dan dua variabel terikat (faktor - faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi beserta tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi). Beberapa rumusan masalah dari hubungan ketiga variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Rumusan masalah deskriptif: 1. Apa saja faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi? 2. Apa saja tahapan dan siapa saja pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi?
74
3. Bagaimana cara mengukur kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi? b. Rumusan masalah asosiatif: 1. Bagaimana pengaruh faktor pertimbangan dalam outsourcing teknologi informasi terhadap kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi? 2. Bagaimana pengaruh tahapan dan pengambil keputusan outsourcing teknologi informasi terhadap kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi? 3. Bagaimana pengaruh faktor pertimbangan dalam outsourcing teknologi informasi terhadap penentuan tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi atau sebaliknya? Berdasarkan pembagian rumusan masalah maka ketiga rumusan masalah deskriptif diselesaikan dengan t-test satu sampel dan rumusan masalah asosiatif korelasi sederhana diselesaikan dengan korelasi Pearson Product Moment(r). Beberapa hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: a.
Hipotesis Deskriptif: 1.
Faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi menurut responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.
2.
Tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi menurut responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.
3.
Keputusan outsourcing teknologi informasi ditentukan sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.
b.
Hipotesis Asosiatif: 1.
Terdapat hubungan positif antara X1 dan Y
2.
Terdapat hubungan positif antara X2 dan Y
3.
Terdapat hubungan positif antara X1 dan X2
75
Dalam rangka menguji hipotesis digunakan statistik sebagai berikut: a.1
Ho: ρ ≥ 70% dan Ha: ρ < 70%
a.2
Ho: ρ ≥ 70% dan Ha: ρ < 70%
a.3
Ho: ρ ≥ 70% dan Ha: ρ < 70%
b.1
Ho: ρ = 0 dan Ha: ρ ≠ 0
b.2
Ho: ρ = 0 dan Ha: ρ ≠ 0
b.3
Ho: ρ = 0 dan Ha: ρ ≠ 0
IV.1.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebar melalui e-mail. Populasi yang dituju dalam uji validasi adalah personil yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang teknologi informasi, khususnya outsourcing. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dimana setiap anggota sample dalam populasi diambil secara acak. Untuk perancangan instrumen uji validasi, masing - masing variabel yang telah dirumuskan dalam hipotesis diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert menggunakan hirarki penilaian dari responden mengenai variabel yang diukur. Pengukuran dilakukan melalui beberapa indikator yang dibagi dalam beberapa instrumen atau pertanyaan. Pembagian detil dari tiap variabel dapat dilihat pada Tabel IV.1 berikut: Tabel IV.1 Penyebaran Variabel Penelitian Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi Variabel Penelitian
Indikator
No Item Instrumen
Pengalaman responden, Sejarah outsourcing Keputusan outsourcing
organisasi, sasaran dan
teknologi informasi
risiko outsourcing
4,5,6a,6b,6c,7,8
76
Faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi
Tahapan dan pengambil keputusan outsourcing teknologi informasi
Faktor yang dipertimbangkan
9a-9h
Urutan tahapan, Faktor berpengaruh pada tiap
10a-10e, 11,12a-12e,13a-
tahapan, pengambil
13e,14a-14e
keputusan
Tiap instrumen memiliki nilai berbeda dalam tujuannya mengukur kevalidan hipotesa yang dirumuskan. Detil item dan penilaian dari tiap instrumen dapat dilihat pada Lampiran D. IV.1.3 Analisis Data Analisis data menggunakan data yang telah dikumpulkan untuk menguji hipotesa statistik yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari hasil pengumpulan data, didapatkan data hasil penelitian untuk tiap – tiap variabel berdasarkan item dan bobot penilaiannya. Rekap hasil pengumpulan data untuk setiap variabel dapat dilihat pada Lampiran E. Pada Tabel IV.2 ditunjukkan kumpulan data untuk variabel faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi (X1), tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi (X2), serta kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi (Y). Hasil penghitungan juga menghasilkan jumlah bobot tiap tiap(Σ), rata – rata(mean), serta simpangan baku (s), yang diperlukan untuk menghitung validasi hipotesis yang telah dirumuskan.
77
Tabel IV.2 Rangkuman Data untuk Variabel Penelitian Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
X1
X2
Y
28 27 31 27 27 25 25 24 24 23 24
65 67 55 66 57 61 56 65 61 68 58
57 59 53 49 59 48 51 45 52 52 46
Σ=285, mean
Σ=679, mean
Σ=571, mean
X1=25,9 S=2,234
X2=61,72 S=4,49
Y=51,9 S=4,58
IV.1.3.1 Pengujian Hipotesis Deskriptif Seperti telah dikemukakan sebelumnya, terdapat tiga hipotesis deskriptif yaitu: a.1
Faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi menurut responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.
a.2
Tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi menurut responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.
a.3
Keputusan outsourcing teknologi informasi ditentukan sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model.
Untuk menguji ketiga hipotesis tersebut digunakan t-test satu sampel dengan langkah sebagai berikut: 1.
Menghitung skor ideal untuk tiap variabel: a.
Skor ideal untuk tahapan dan keputusan = 352 dengan rata – rata = 352:11=32
b.
Skor ideal untuk faktor berpengaruh = 1078 dengan rata – rata = 1078:11=98
78
c.
Skor ideal untuk faktor berpengaruh = 770 dengan rata – rata = 770:11=70
2.
Menentukan nilai yang dihipotesiskan dan hasil uji validasinya: a.
Nilai yang dihipotesiskan dalam faktor berpengaruh adalah paling sedikit 70%, yang berarti 0,70 x 32 = 22,4. Hasil survey menunjukkan nilai 285:11=25,9, atau lebih besar dari nilai yang dihipotesiskan. Hal ini menunjukkan kriteria faktor berpengaruh yang digunakan dalam model adalah valid.
b.
Nilai yang dihipotesiskan dalam tahapan dan pengambil keputusan adalah paling sedikit 70%, yang berarti 0,70 x 98 = 68,6. Hasil survey menunjukkan nilai 679:11=61,7, atau lebih kecil dari nilai yang dihipotesiskan. Hal ini menunjukkan kriteria tahapan dan pengambil keputusan yang digunakan dalam model adalah tidak valid.
c.
Nilai yang dihipotesiskan dalam kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi adalah paling sedikit 70%, yang berarti 0,70 x 70 = 49. Hasil survey menunjukkan nilai 571:11=51,9, atau lebih besar dari nilai yang dihipotesiskan. Hal ini menunjukkan kriteria kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi yang digunakan dalam model adalah valid.
IV.1.3.2 Pengujian Hipotesis Asosiatif Seperti telah dikemukakan sebelumnya, terdapat tiga hipotesis asosiatif yaitu: b.1
Terdapat hubungan positif antara X1 dan Y
b.2
Terdapat hubungan positif antara X2 dan Y
b.3
Terdapat hubungan positif antara X1 dan X2
Untuk menguji ketiga hipotesis tersebut digunakan korelasi Pearson Product Moment(r) dengan Rumus II.2 pada data Lampiran F, maka didapatkan hasil sebagai berikut: a.
Korelasi antara X1 (faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi) dan Y (kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi) adalah 0.501 atau kedua variabel tersebut memiliki hubungan positif dengan tingkat hubungan menengah.
79
b.
Korelasi antara X2 (tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi) dan Y (kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi) adalah 0.038 atau kedua variabel tersebut memiliki hubungan positif dengan tingkat hubungan sangat rendah.
c.
Korelasi antara X1 (faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi) dan X2 (tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi) adalah -0.29 atau kedua variabel tersebut memiliki hubungan negatif (tidak memiliki hubungan)
IV.1.5 Kesimpulan Uji Validasi Dari hasil analisa statistik dalam menguji kevalidan pemodelan outsourcing teknologi informasi, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Faktor berpengaruh yang digunakan sesuai atau digunakan juga di Indonesia dalam mempertimbangan keputusan outsourcing teknologi informasi.
2.
Pengambil keputusan pada tiap tahapan pemodelan outsourcing teknologi informasi dianggap tidak sesuai untuk Indonesia
3.
Kriteria kualitas pertimbangan pelaksanaan outsourcing teknologi informasi telah sesuai dengan kriteria di Indonesia.
4.
Kualitas pertimbangan outsourcing teknologi informasi terbukti memang dipengaruhi oleh faktor yang dipertimbangkan, tahapan, dan pengambil keputusan dalam model.
5.
Pembagian pengambil keputusan berdasarkan faktor berpengaruh dirasa tidak sesuai menurut pendapat responden.
Untuk mengetahui hasil pengujian terhadap model secara detil, pengujian tiap item dapat dilihat pada tabel IV.3 berikut ini:
80
Tabel IV.3 Detil Hasil Uji Validasi Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Poin
Keputusan outsourcing teknologi informasi
Faktor – faktor berpengaruh yang diperlukan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi
Hasil Pemodelan
Hasil Uji Validasi
Indikator
Kesimpulan Keputusan outsourcing teknologi informasi di Indonesia ditentukan juga oleh faktor , tahapan, dan pengambil keputusan dalam model. Faktor risiko dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia
Ditentukan oleh faktor berpengaruh yang digunakan, tahapan yang dilalui dan pengambil keputusan
Terdapat korelasi positif (valid)
Pengujian hipotesis b1 dan b2
Risiko
Setuju lebih dari 70% (valid)
Instrumen 9.a
Teknologi
Setuju lebih dari 70% (valid)
Faktor teknologi dapat digunakan Instrumen 9.b dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia
Biaya
Setuju lebih dari 70% (valid)
Instrumen 9.c
Kompetensi
Setuju lebih dari 70% (valid)
Faktor kompetensi dapat digunakan Instrumen 9.d dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia
Sumber daya
Setuju lebih dari 70% (valid)
Instrumen 9.e
Faktor sumber daya dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia
Aset
Setuju lebih dari 70% (valid)
Instrumen 9.f
Faktor aset dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia
Faktor biaya dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia
81
Lingkungan
Setuju kurang dari 70% (tidak valid)
Faktor lingkungan tidak digunakan Instrumen 9.g dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia
Suplier
Setuju lebih dari 70% (valid)
Faktor suplier dapat digunakan dalam Instrumen 9.h pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia
Urutan tahapan outsourcing teknologi informasi
1. Analisa kebutuhan organisasi 2. Pemilihan aktifitas 3. Pemilihan rekan
Setuju lebih dari 70% (valid)
Instrumen 11
Keputusan outsourcing teknologi informasi
Dilakukan tingkat tinggi organisasi
Setuju kurang dari 70% (tidak valid)
Instrumen 12
Pemilihan aktifitas teknologi informasi yang di-outsource
Dilakukan tingkat menengah organisasi
Setuju kurang dari 70% (tidak valid)
Instrumen 13
Penentuan sumber daya yang diperlukan dalam outsourcing
Dilakukan tingkat bawah organisasi
Setuju kurang dari 70% (tidak valid)
Instrumen 14
Pembagian Tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi
Dilakukan berdasarkan faktor pertimbangan yang digunakan
Terdapat korelasi negatif(tidak valid)
Pengujian hipotesis b3
Urutan tahapan dalam model cocok untuk digunakan di Indonesia. Pengambil keputusan outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak harus dilakukan tingkat tinggi organisasi. Pemilihan aktifitas outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak harus dilakukan tingkat menengah organisasi. Pemilihan sumber daya outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak harus dilakukan tingkat bawah organisasi. Tahapan dan pengambil keputusan outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak dibagi berdasarkan faktor pertimbangan yang digunakan
82
IV.2 Usulan Perbaikan Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Berdasarkan uji validasi terhadap model, maka dapat diusulkan beberapa perbaikan sebagai berikut: 1.
Faktor lingkungan yang dipertimbangkan dalam pemodelan outsourcing teknologi informasi dapat dihilangkan (sub proses 9), karena berdasarkan uji validasi kurang umum digunakan di Indonesia.
2.
Perlu dilakukan penelitan lebih lanjut untuk mengetahui pengambil keputusan dalam tiap tahapan outsourcing teknologi informasi di Indonesia. Hasil uji validasi menunjukkan organisasi di Indonesia tidak setuju dengan pembagian pengambil keputusan dalam pemodelan outsourcing teknologi informasi di Indonesia.
3.
Pembagian tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi dapat dilakukan tanpa memperhatikan faktor yang berpengaruh. Hal ini disebabkan berdasarkan hasil uji validasi, tidak terdapat adanya korelasi positif antara kedua variabel tersebut.
Dari beberapa usulan perbaikan yang diberikan, usulan perbaikan pertama dapat langsung diterapkan dalam pemodelan outsourcing teknologi informasi, yaitu dengan memperbaiki fungsi dan pelaksanaan sub proses 9, dimana sub proses tersebut tidak perlu menggunakan pertimbangan suatu framework, karena faktor lingkungan yang terlibat tidak umum digunakan di Indonesia. Hasil perbaikannya dapat dilihat pada Gambar IV.3 berikut ini:
83
Mulai
Sub Proses 1: Memilih Kandidat Aktifitas
Sub Proses 2: Analisa Pasar
Proses 1: Seleksi Kandidat Aktifitas
Sub Proses 3:
TAHAP 1 Sub Proses 4: Analisa Risiko Sub Proses 5: Menentukan Sasaran
Proses 2: Pertimbangan Manfaat dan Risiko
Perlu dilakukan ?
Sub Proses 6: Evaluasi Biaya
Tidak
Selesai
Ya
Sub Proses 7: Analisa Aktifitas Sub Proses 8: Memilih Aktifitas
Proses 3: Pemilihan Aktifitas Sub Proses 9: Evaluasi Organisasi Proses 4: Evaluasi
Sub Proses 10: Resolusi Konflik Sub Proses 11: Evaluasi HR
TAHAP 2 Aktifitas layak ditemukan?
Tidak
Ya Sub Proses 12: Sumber Daya Aktifitas
Sub Proses 13: Penetapan Kebutuhan Sumber Daya
Proses 5: Analisa Sumber Daya
TAHAP 3
Sub Proses 14: Sub Proses 15.1: Sumber Daya Suplier
Proses 6: Analisa Suplier Sub Proses 16: Pemilihan Suplier
Sub Proses 15.2: Prediksi Sikap Suplier
Rekan cocok ditemukan?
Tidak
Selesai
Ya
Outsourcing Dilakukan
Keterangan : Keputusan Proses Kondisi
Sub Proses Framework Sub Proses diluar Framework
Gambar IV.3 Hasil Perbaikan Model Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi
84
Gambar IV.3 menunjukkan bahwa model keputusan outsourcing teknologi informasi tidak mengalami banyak perubahan. Pengambilan keputusan tetap melalui enam proses utama dan enam belas sub proses. Perbedaan hanya terdapat pada sub proses 9, dimana penggunaan Agency Cost untuk faktor lingkungan dihilangkan karena tidak terlalu dibutuhkan di Indonesia. Sub proses 9 pada akhirnya tetap menjadi bagian proses 4 (Evaluasi), namun dipindahkan menjadi subproses yang tidak menggunakan framework.