BAB IV RENCANA BISNIS
Hisrich, dkk (2008, p.199) mendefinisikan rencana bisnis atau business plan sebagai “a written document prepared by the entrepreuner that describe all the relevant external and internal elements involved in starting a new venture.” Rencana bisnis menjabarkan rencana-rencana yang saling terintegrasi, yang meliputi aspek-aspek seperti pemasaran, keuangan, manufaktur, dan sumber-sumber daya yang akan digunakan. Rencana bisnis dianggap sebagai suatu pegangan atau penunjuk arah bagi entrepreneur dalam memulai usahanya, oleh karena itu didalamnya juga disebutkan strategi yang harus dilakukan dalam satu sampai tiga tahun pertama usaha tersebut berjalan (Hisrich, dkk, 2008).
132
133
IV.1. EXECUTIVE SUMMARY RestoFever yang akan didirikan merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kuliner, sebagai one stop culinary site, tepatnya dalam industri layanan pemesanan dan pengantaran makanan dan minuman secara online. RestoFever mengajak para restoran-restoran yang tidak memiliki jasa layanan pesan-antar untuk bergabung agar mereka dapat meningkatkan penjualan dan memperluas target pasarnya. RestoFever juga dapat membantu meningkatkan basis konsumen pada hari-hari dimana restoran tersebut lebih sepi dibanding hari lainnya. Selain itu, melalui pemesanan online, pelanggan juga diberi kebebasan untuk hanya melakukan pemesanan saja dan tetap dapat bersantap di restoran. Selain memberikan nilai tambah bagi
rekan
restoran,
RestoFever
juga
melayani
pelanggan
yang
membutuhkan jasa layanan antar restoran-restoran non fast-food, untuk menjawab kebutuhan para masyarakat yang kini mulai cenderung memperhatikan kesehatan makanan yang mereka santap. Keunikan yang dihadirkan RestoFever dalam melengkapi jasa pemesanan online dan layanan antar ini ialah forum online yang disediakan bagi wadah komunitas pencinta kuliner untuk saling bersosialisasi, berbagi informasi, menuangkan kritik, saran, tanggapan terhadap menu dan layanan restoran mereka, serta segala hal yang berhubungan dengan kuliner. Keunikan itu juga dihadirkan dengan beragam fitur situs yang akan memanjakan para anggota dan pencinta kuliner.
134
RestoFever meraup pendapatannya melalui biaya antar, biaya komisi penjualan, biaya iklan maupun promosi dari rekan restoran atau pihak lain di situs RestoFever dan e-Magazine yang diterbitkan secara online, serta melalui biaya keanggotaan dari rekan restoran dan dari pelanggan yang ingin bergabung di RestoFever. Melalui strategi dan rencana pemasaran dan operasional yang tepat, maka diperhitungkan bahwa perusahaan dapat mencapai balik modal pada tahun ke dua.
IV.2. CURRENT KEY-TREND IN INDUSTRY Lauren Fisher, salah satu pendiri dari sebuah perusahaan yang bergerak dalam online PR & social media bernama Simply Zesty membuat insight akan tren social commerce di masa depan dalam tulisannya pada situs The Next Web (http://thenextweb.com/socialmedia/2011/03/08/thekey-trends-in-social-commerce). Ada beberapa poin penting yang dijabarkan:
1.
Social Shopping Cart Di sini dikatakan bahwa banyak situs memulai untuk menciptakan “cohesive customer experience” . situs tidak lagi menunjukkan halaman utama yang sama untuk dilihat semua orang, melainkan menunjukkan kepada konsumennya produk apa saja yang dibeli atau direkomendasikan oleh para teman-temannya.
135
Keuntungan dari sistem ini jelas terlihat, yakni jika pelanggan masuk kedalam sebuah situs dan melihat bahwa teman-temannya melakukan ulasan terhadap sebuah produk atau bahkan melakukan pembelian, maka pelanggan merasa lebih percaya akan produk tersebut, terutama karena adanya hubungan personal yang dimunculkan disana (barang yang juga dinikmati oleh temannya).
2.
Personalised Recommendations Konsep ini pertama kali mulai dikembangkan oleh situs www.amazon.com dengan konsep “You might also like”. Sistem ini membuat perusahaan dapat mengenali kebiasaan atau preferensi dari konsumennya, sehingga dapat mencocokan apa yang akan ditawarkan kepada mereka dengan apa yang mereka sukai.
3.
Shop on Facebook Facebook adalah contoh evolusi social commerce yang paling dekat dengan kita, dimana selain berinteraksi secara sosial dengan komunitas sekitar kita atau teman-teman kita, kita juga dapat melakukan transaksi jual-beli di sana. Hal ini turut didukung oleh teknologi yang canggih dan mudah digunakan baik bagi penjual maupun pembeli. Begitu berkembangnya transaksi jual-beli di dalam Facebook menunjukkan bahwa social commerce memiliki peluang yang besar untuk dieksploitasi dan dimanfaatkan untuk sebuah bisnis.
136
4.
Share purchases with friends before buying Banyak orang menganggap bahwa membeli sesuatu adalah sebuah pengalaman sosial, seringkali para pembeli ini meminta saran, opini atau rekomendasi dari orang lain sebelum membeli sesuatu, apalagi untuk sesuatu yang memiliki nilai cukup tinggi bagi mereka. Saat ini, opini orang lain menjadi sebuah faktor penentu keputusan yang penting sebelum melakukan pemesanan dan Internet adalah tempat yang paling tepat untuk mencari hal tersebut.
5.
Social currency Sebagaimana social commerce memungkinkan orang untuk berbelanja dalam komunitas sosial, maka cara pembayaran pun ikut berubah, banyak sekali muncul konsep-konsep baru akan “mata uang dunia maya”. Facebook sebagai salah satu pelopornya meluncurkan Facebook Credits. Hal ini membuat beberapa proses perbelanjaan menjadi lebih mudah dan aman salah satunya karena kontribusi kredibilitas dari Facebook sendiri.
6.
Rewards for social interactions Dikatakan bahwa salah satu area ketika perusahaan dan konsumen akan sama-sama mengalami keuntungan adalah dengan memberikan penghargaan bagi tindakan berbasis sosial pada situs mereka. Banyak dari masyarakat yang berusaha aktif dalam media sosial tertentu untuk
137
mendapatkan sesuatu, seperti kupon diskon setelah melakukan sekian jumlah post entry atau beberapa aksi yang dianggap positif oleh perusahaan dalam media sosial. Tren bisnis ini akan diadaptasikan dalam setiap layanan yang diberikan oleh RestoFever, sehingga kebutuhan konsumen dapat terjawab dengan baik, dan akhirnya memberikan hasil yang positif juga bagi perusahaan.
IV.3. DESKRIPSI BISNIS IV.3.1.
Gambaran Umum Perusahaan
RestoFever (RestoFever) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri layanan pesan-antar makanan dan pemesanan makanan berbasis online situs www.restofever.com sebagai one stop culinary site. RestoFever
menggandeng
restoran-restoran
yang
ingin
melebarkan
sayapnya melalui layanan pesan-antar dengan bantuan armada yang handal. Aktivitas utama dari RestoFever adalah menyediakan situs yang berisi daftar restoran yang telah bergabung sekaligus menu yang mereka miliki yang dapat dipesan secara online maupun melalui hotline telepon. Pelanggan juga dapat memilih agar pesanannya dapat dikirimkan dari rekan restoran kepada tujuan yang dikehendaki oleh pelanggan. RestoFever juga menyediakan forum online sebagai wadah komunitas pencinta makanan dan
138
fitur-fitur yang dapat memanjakan rekan restoran maupun pelanggan RestoFever.
IV.3.2.
Visi dan Misi
Visi RestoFever adalah menjadi yang pertama dan terbesar dalam industri Makanan Komersial. “To be The First and Biggest Food Social Commerce Inside the Customer Mind in Indonesia”
Sedangkan misi RestoFever, antara lain: Memastikan connectivity dan trading between users to users dan users to tenant berlangsung dengan baik Mendorong dan memoderasi citizen journalism dari para user ke arah yang positif Menjaga pertumbuhan pasar pelanggan sebesar 50% per kuartal pemasaran Selalu memberikan manfaat yang positif kepada mitra bisnis sekaligus konsumen berupa layanan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
139
IV.3.3.
Keunikan Layanan
Setiap produk yang dapat bertahan dalam ekosistem pasar tentu saja memiliki keunikan masing-masing yang dapat membedakan dirinya dari produk sejenis. RestoFever pun tidak luput dari kebutuhan akan nilai keunikan
bisnisnya.
RestoFever
sendiri
mengadopsi
konsep
yang
dikembangkan oleh pakar Brand Positioning, Al Ries & Jack Trout dalam buku “The 22 Immutable Laws of Marketing: Violate Them at Your Own Risk!” dimana dalam 3 hukum pertama yang diberikan adalah: Menjadi yang pertama selalu lebih baik daripada menjadi yang terbaik (The law of leadership). Jika tidak dapat menjadi yang pertama, maka buatlah kategori baru dimana dapat menjadi yang pertama (The law of the category). Lebih baik menjadi yang pertama dalam pikiran masyarakat dibanding menjadi yang pertama dalam pasar (The law of mind).
Ketiga hukum ini dituangkan dalam konsep keunikan RestoFever, yaitu: RestoFever mungkin bukan yang pertama dalam bisnis komunitas online maupun online delivery dan pemesanan, namun, RestoFeverlah yang pertama menggabungkan kedua konsep tersebut menjadi satu layanan terpadu, one stop culinary site.
140
Jasa layanan-antar yang dikembangkan adalah integrated network delivery untuk slow food, yang tentu saja memiliki isu kesehatan yang lebih baik dibanding fast food serta memiliki lebih banyak variasi. Tim RestoFever akan berusaha keras untuk mengambil mind-share dari masyarakat, yaitu jika pelanggan ingin mencari informasi mengenai kuliner, wisata kuliner, informasi layanan-antar dan pemesanan, ataupun ketika mereka ingin melakukan pemesanan slow food, maka pelanggan akan langsung mengingat RestoFever.
IV.3.4.
Manfaat Produk/Layanan
Di sisi masyarakat, RestoFever diharapkan dapat menjadi alternatif channel utama bagi masyarakat untuk melakukan pemesanan makanan online dan melayani jasa pesan-antar, sekaligus menjadi portal informasi bagi mereka jika suatu saat ingin berkunjung ke tempat makan tertentu. RestoFever akan memberikan informasi yang relevan dan yang masyarakat inginkan tentang sebuah menu, maupun lokasi dan suasana dari restoran yang mereka tuju. Pada sisi rekan restoranrekan restoran, RestoFever berharap dapat membantu meningkatkan kekuatan promosi dari rekan restoranrekan restoran untuk jangka panjang selain meningkatkan pendapatan dari pemesanan online dalam jangka pendek. Tentu saja dengan makin
141
berkembangnya restoran, maka RestoFever pun akan turut berkembang seiring dengan peningkatan usaha rekan restoran.
IV.4. RENCANA OPERASIONAL IV.4.1. Lokasi Lokasi awal start-up yang penulis pilih adalah di daerah Jakarta Barat yaitu pada area kampus BINUS University area kemanggisan. Lokasi ini dipilih karena secara strategis dekat dengan target utama RestoFever yaitu, mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Jumlah armada yang akan ditempatkan di lokasi utama berjumlah lima armada yang nantinya akan dibagi dalam dua shift perkerjaan. Setiap armada akan menempuh perjalanan ke rekan restoran yang telah bergabung untuk mengambil pesanan dan langsung diantarkan ke alamat pelanggan. Setelah pesanan diantarkan, maka armada akan kembali ke lokasi utama.
IV.4.2. Proses Pemesanan & Pengiriman Kegiatan utama RestoFever mencakup proses pemesanan dan pengiriman pesanan dari restoran ke pelanggan. 1.
Pemesanan & Layanan-Pesan-Antar Pemesanan makanan maupun layanan pesan-antar menu makanan dari rekan restoran yang bergabung menjadi anggota RestoFever dapat
142
dilakukan melalui dua cara yaitu dengan pemesanan online melalui situs RestoFever dan melalui hotline telepon. Baik untuk pemesanan online maupun offline atau untuk layanan pesan-antar, konsumen tetap diminta untuk bergabung terlebih dahulu di forum RestoFever. Registrasi member akan divalidasi dengan melakukan panggilan telepon dan pengiriman e-mail ke data yang telah diisi konsumen sebelumnya. Para member di forum ini selanjutnya disebut FaVe.
a) Konsumen - Perusahaan Untuk pemesanan online, Favers hanya perlu login dan mengisi layar pemesanan untuk melakukan pemesanan langsung. Ada beberapa informasi penting yang akan diverifikasi sebelumnya untuk memastikan pemesanan telah sesuai yaitu lokasi tujuan, cara pembayaran, produk yang dipesan, jumlah pemesanan dan lama waktu pengantaran untuk layanan pesan-antar. Sebelum armada akan digerakkan, maka dilakukan telepon untuk verifikasi akhir. Bagi konsumen yang hanya ingin melakukan pemesanan untuk makan di tempat, maka konfirmasi hanya dilakukan untuk memastikan waktu kedatangan dan menu yang dipesan. Untuk pemesanan melalui hotline telepon, Favers tinggal menelepon hotline RestoFever di nomor 021-700700, customer service akan menanyakan kode keanggotaan dari Fave untuk mengidentifikasi pemesan. Selanjutnya dilakukan konfirmasi lokasi
143
pengiriman sesuai data yang ada dalam sistem RestoFever. Setelah data berhasil
dikonfirmasi,
baru dilakukan
pencatatan atas
pemesanan konsumen, sekaligus dengan cara pembayaran, produk dan jumlah produk yang dipesan. Khusus untuk layanan pesan-antar, sebelum armada akan digerakkan, maka dilakukan telepon untuk verifikasi akhir.
b) Perusahaan –Resto Tenant Customer service akan melakukan konfirmasi pemesanan kepada restoran yang bersangkutan melalui sistem online secara real time mengenai pemesanan yang dilakukan oleh konsumen. Jika tenant tidak memiliki fasilitas dan jaringan Internet, maka konfirmasi dilakukan via telepon. Setelah pesanan konsumen telah dikonfirmasi maka dilakukan konfirmasi ulang kepada konsumen.
2.
Pengiriman Armada untuk pengiriman disebarkan pada beberapa titik wilayah di area cakupan layanan sesuai dengan langkah perkembangan bisnis, tidak ditempatkan pada satu titik yang sama. Titik wilayah ini diprioritaskan pada lokasi tenant perusahaan yang paling strategis. Setiap armada diwajibkan memiliki telepon genggam agar dapat dihubungi setiap saat untuk melakukan penjemputan pesanan dan pengiriman.
144
Sumber: hasil analisa
Gambar IV.1. Proses Pemesanan hingga Pengiriman
145
IV.4.3. Rencana Distribusi Layanan Pesan-Antar Distribusi pesanan pelanggan dilakukan oleh armada pengantaran yang dimiliki oleh perusahaan. Initial startup dari armada pengantaran adalah 3 (tiga) unit sepeda dan 2 (dua) unit motor dengan cakupan area sekitar
kampus
BINUS.
Armada
akan
dilengkapi
dengan
tas
pemanas/pendingin untuk menjaga suhu dari makanan/minuman yang dipesan oleh konsumen.
Sumber: http://www.kisshops.com
Gambar IV.2. Tas Pemanas & Pendingin
Selain itu, armada akan dilengkapi dengan atribut yang mewakili merk dari perusahaan seperti jaket, helm, dan pewarnaan yang ada pada seluruh peralatan dan perlengkapan yang digunakan kecuali pada badan motor. Untuk pengadaan armada, Perusahaan akan memprioritaskan untuk merekrut pegawai yang memang memiliki motor pribadi, namun perusahaan akan menanggung biaya servis bulanan, biaya bahan bakar yang digunakan
146
dalam kegiatan operasional perusahaan, dan asuransi kerusakan yang terjadi dikarenakan kegiatan operasional perusahaan. Jangka waktu pengantaran akan dijaga dalam batasan 30 menit per pengantaran, dimana sistem/petugas penerima pesanan akan mengecek dan melimitasi terlebih dahulu jarak antara lokasi konsumen dengan restoran yang menyediakan menu yang dipilih. Diluar dari jarak yang ditentukan, konsumen masih dapat memesan menu yang diinginkan, namun dengan pemberitahuan
terlebih
dahulu
bahwa
mereka
akan
mendapatkan
konsekuensi waktu pengantaran yang lebih lama. Armada tidak selalu harus ditempatkan seluruhnya di kantor pusat, namun pada jam-jam sibuk, ditempatkan pada titik-titik yang telah ditentukan dalam radius wilayah tertentu yang paling dekat dengan outlet rekan restoran untuk meningkatkan kecepatan pelayanan, sehingga meningkatkan ketepatan waktu pengantaran.
IV.4.4. PROSES PEMBAYARAN Proses
pembayaran
pemesanan
perusahaan
dilakukan
dengan
pendekatan satu pintu, yaitu seluruh pembayaran pemesanan konsumen akan dilakukan kepada RestoFever. Proses pembayaran ini dapat melalui beberapa channel pembayaran seperti Transfer ATM, kartu kredit, Flazz card, maupun Cash on Delivery.
147
1. Pembayaran oleh Pelanggan untuk Layanan Pesan Antar Pembayaran untuk layanan pesan-antar dapat melalui transfer ATM atau e-banking, Visa/Master Credit Card e-payment, wireless payment dengan menggunakan EDC Machine BCA di tempat tujuan, maupun secara Cash on Delivery. Pelanggan hanya perlu memilih fasilitas pembayaran apa yang akan digunakan pada formulir pemesanan dan pembayaran.
2. Pembayaran e-Ordering untuk Reservasi atau Booking Pesanan Bagi pelanggan yang ingin melakukan e-ordering dan menyantap makanannya langsung on the spot atau dibawa pulang, pembayaran eOrdering harus dilakukan secara online, yaitu melalui transfer ATM atau ebanking, atau dengan Visa/Master Credit Card e-payment. Jasa e-ordering tidak melayani Cash on Delivery, karena semua pembayaran ditujukan kepada RestoFever. Setelah pelanggan melakukan pembayaran, RestoFever akan mengirim bukti transaksi dan pemesanan kepada pelanggan melalui email atau SMS yang akan dijadikan voucher untuk mengambil makanan.
3. Pembayaran Kepada Rekan Restoran Seluruh pembayaran pemesanan yang diterima RestoFever akan direkapitulasi setiap harinya, dan pembayaran tagihan kepada rekan restoran akan dilakukan pada pagi esok harinya dengan mencocokan rekapitulasi harian pada RestoFever dengan rekapitulasi harian dari rekan
148
restoran. Demi kenyamanan rekan restoran, mereka juga dapat menentukan apabila pembayaran akan dilakukan pada akhir bulan. Untuk
proses
pembayaran
upgrade
member
dalam
forum,
keanggotaan rrekan restoran, pemasangan iklan, dan sejenisnya, semuanya dilakukan via transfer ATM ke rekening yang sudah dibuat oleh manajemen RestoFever. Konfirmasi pembayaran adalah dengan memindai bukti pembayaran untuk dikirim ke RestoFever.
4. Pembayaran Keanggotaan dan Fitur Promosi Tenant Restoran Pembayaran keanggotaan bagi tenant restoran maupun pelanggan dan pembayaran fitur promosi di situs RestoFever dapat melalui transfer ATM, e-banking, atau Visa/Master Credit Card e-payment. Kartu anggota bagi pelanggan akan diantar dalam kurun waktu 1 minggu setelah pembayaran anggota dilakukan.
IV.5. RENCANA PEMASARAN IV.5.1.
ANALISA TOWS
IV.5.1.1. Threat (Ancaman) Ancaman terbesar yang dapat penulis temukan adalah begitu cepatnya perkembangan teknologi sehingga dapat membuat sebuah inovasi teknologi lebih mudah untuk diikuti.
149
IV.5.1.2. Opportunity (Peluang) Penulis melihat peluang yang hadir, salah satunya ialah adanya pertumbuhan jumlah dan jenis restoran yang positif setiap tahunnya di Indonesia. Peluang tersebut diperkuat lagi dengan kecenderungan masyarakat modern di perkotaan besar Indonesia, seperti Jakarta, yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk aktivitas bekerja diluar rumah. Salah satu artikel koran dalam situs www.okezone.com menyebutkan bahwa pada tahun 2009 sebanyak 69,9% bekerja di atas 35 jam per minggu dan angka tersebut semakin meningkat, bahkan 23,6% pekerja Indonesia bekerja lebih dari 48 jam per minggu (“Jam Kerja”, 2010). Hal ini mengakibatkan seringkali tidak ada waktu luang untuk memasak atau pergi keluar mencari makan. Ini menjadi peluang penulis untuk menghadirkan usaha layanan pesan-antar yang lebih luas dan fleksibel. Menurut Internet World Stats (We Are Social, 2011), pengguna internet di Indonesia yang telah mencapai angka 39.600.000 dan terus meningkat mulai dari hanya 13% dari total penduduk pada tahun 2009 menjadi 18% pada tahun 2010 dan 22% pada tahun 2011 menurut riset yang dilakukan oleh AC Nielsen (Ideosource, 2012). Oleh karena itu, penggunaan internet merupakan peluang yang menjanjikan. Ditambah lagi dengan adanya fakta bahwa orang Indonesia lebih sering menggunakan internet daripada mendengarkan radio atau
150
membaca koran seperti yang diungkapkan oleh Yahoo! dan TNS melalui dailysocial.net. Dari sisi media sosial, Indonesia merupakan salah satu negara pengakses media sosial terbesar di dunia (Purwanto dan Wahyudi, 2012). Comscore menyebutkan bahwa 89% dari total pengguna internet di Indonesia merupakan pengunjung dari situs jejaring sosial (We Are Social, 2011). Ini adalah peluang yang dapat dimanfaatkan, terutama dalam segi awareness dan pemasaran. Hal itu didukung pula oleh perkembangan infrastruktur yang semakin memadai sehingga membuat akses Internet kini semakin mudah dan murah. Terlebih lagi online advertising telah menjadi konsep sumber pendapatan yang mulai banyak diterapkan di media Internet (Wee, 2012) terutama dengan sistem yang semakin berkembang. Ini menjadi peluang penulis untuk menjadikan Internet sebagai medium utamanya. Peluang lainnya ialah belum tersedianya wadah integratif dan interaktif yang mengkombinasikan fungsi layanan pesan-antar dengan pengembangan komunitas dunia maya yang berfokus pada sisi kuliner. Dari hasil survey (kuesioner), masih banyak konsumen yang tidak mengetahui informasi mengenai restoran-restoran lain yang menyediakan pesan antar sehingga hanya terpatok pada fast food sebagai penyedia layanan pesan-antar.
151
IV.5.1.3. WEAKNESS (KELEMAHAN) Penulis
melihat
bahwa
pengembangan
komunitas
baru
memerlukan usaha yang cukup besar, terutama dari sisi waktu. Selain itu dibutuhkan usaha yang besar, terutama dalam hal publikasi untuk memperkenalkan konsep ini kepada calon rekan bisnis (restoran) dan pelanggan. Selain
itu
industri
layanan
pesan–antar
pada
dasarnya
membutuhkan modal yang cukup besar karena dibutuhkan armada operasi yang tidak sedikit dan harus dapat melayani pelanggan tepat waktu. Dari sisi penggunaan internet, masih banyak pengguna internet yang belum mengerti bagaimana cara menggunakannya dengan benar. Seperti riset yang telah dilakukan oleh AC Nielsen (We Are Social, 2011) yang menyatakan bahwa lebih dari setengah pengguna internet di Indonesia berumur dibawah dua puluh tahun. Artinya, lebih banyak kalangan
muda
yang
lebih
mengerti
menggunakan
internet
dibandingkan oleh kalangan yang lebih tua.
IV.5.1.4. STRENGTH (KEKUATAN) Penulis melihat ada beberapa kekuatan perusahaan seperti Customer Oriented System, yang memberikan konsumen kebebasan untuk mengemukakan pendapat melalui penilaian, ulasan, dan umpan
152
balik. Selain itu, perusahaan terus berusaha memanjakan pelanggan dengan terus meningkatkan fitur-fitur yang ada di dalam situs seperti dengan adanya rekomendasi dari perusahaan mengenai makanan. Salah satu fitur yang ditonjolkan dalam situs RestoFever adalah forum, yang merupakan salah satu kekuatan dari perusahaan. Dengan adanya forum, pencinta makanan yang aktif dalam komunitas di dunia maya dapat bergabung dan dapat berbagi informasi ke sesama pengguna forum mengenai makanan tidak hanya dengan melakukan posting di thread tertentu tetapi juga dapat berinteraksi secara pribadi ke sesama pelanggan dengan menggunakan private message atau PM. Keeratan yang terjadi antara sesama pengguna melalui forum yang disediakan oleh situs akan membuat perusahaan menjadi lebih kuat. Menurut AC Nielsen, saat ini lebih banyak orang menggunakan fasilitas Private Message di jaringan sosial dibandingkan dengan menggunakan e-mail (We Are Social, 2011). Penulis juga melihat bahwa tersedianya informasi di situs dalam berbagai pilihan media seperti foto, gambar bergerak, video, maupun ulasans dari produk yang sedang dilihat akan menjadi salah satu titik kekuatan yang dapat ditekankan kepada konsumen karena menurut AC Nielsen, 51% pengguna internet di Indonesia melihat atau mengunggah konten video setiap bulannya. Selain itu, menurut Comscore, 90% pengguna internet di Indonesia menggunakan situs berbagi foto (We Are Social, 2011).
153
Penggunaan e-commerce dalam proses bisnis merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Seperti riset yang telah dilakukan oleh AC Nielsen yang menyatakan bahwa pada tahun 2010 jumlah total transaksi e-commerce mencapai tiga puluh empat juta dollar Amerika dan dilakukan oleh 1,873% dari total keseluruhan pengguna internet di Indonesia dan terus meningkat pada tahun 2011 dengan jumlah pelaku transaksi e-commerce menjadi 3,588% dengan jumlah total transaksi sebesar tujuh pula dua juta dollar Amerika (Ideosource, 2012).
IV.5.2.
Brand
Nama RestoFever berasal dari gabungan 2 kata, Resto dan Fever, Resto sendiri merupakan kependekan dari Restoran, sedangkan Fever dapat diterjemahkan secara harafiah sebagai kenaikan suhu tubuh melebihi batasan normal, maka RestoFever sendiri dapat diartikan sebagai kenaikan intensitas konsumsi restoran atau rumah makan melebihi apa yang saat ini sudah ada. Maka dari itu, RestoFever berharap, dengan kehadiran jasa yang ditawarkan dapat membuat bisnis tempat makan dari para rekan restoran dapat berkembang lebih pesat lagi, dan masyarakat juga mendapatkan segala hal yang mereka ingin tahu mengenai tempat makan dan segala hal yang berhubungan di RestoFever.
154
Anggota dari RestoFever selanjutnya akan disebut FaVe, untuk memberikan identitas bagi mereka, membedakan diri dengan anggota dari komunitas lain. Nama FaVe sendiri juga memudahkan RestoFever dalam berbagai kegiatan pemasaran yang akan dilakukan kedepannya.
IV.5.3.
IMC PLAN
Dalam melakukan promosi dan pemasaran, dibuat Integrated Marketing Communication (IMC) sebagai strategi pemasaran RestoFever.
1. TARGET MARKET a) Geografis Wilayah
promosi
yang
akan
dicakup
pada
awal
pembentukan akan berfokus pada wilayah Jakarta Barat, khususnya kemanggisan yang nantinya akan dikembangkan ke Greater Jakarta sesuai dengan pengembangan cakupan bisnis.
b) Demografis & Psikografis Secara demografis dan psikografis, segmen dari RestoFever adalah mahasiswa dengan umur antara 18 hingga 21 tahun pada umumnya yang merupakan kategori umur dengan pengguna Internet terbanyak di Indonesia. Dalam konteks ini adalah mahasiswa BINUS University. Selain itu mahasiswa yang telah
155
bekerja namun tetap berdomisili di sekitar kampus juga dapat menjadi target pasar dari RestoFever.
2. BRAND KEY MESSAGE “RestoFever adalah one stop portal yang menyediakan informasi dan layanan yang berkaitan tentang kuliner”
3. IMC OBJECTIVES Menciptakan dan mengembangkan awareness dari RestoFever melalui media sosial Menciptakan buzz melalui viral marketing
4. UNIQUE SELLING PROPOSITION RestoFever sebagai one stop culinary site ysng memenuhi segala informasi dan layanan integrated network delivery kuliner.
5. CREATIVE STRATEGY a) Promotional Appeal Daya tarik utama yang akan diangkat adalah fitur-fitur unik dan layanan pemesanan makanan online yang ditawarkan dalam situs
ditambah
dengan
aktivitas
dari
komunitas
yang
156
mengasyikkan dan kesempatan aktualisasi diri bagi para pecinta makanan di dunia maya.
b) Endorser RestoFever akan mempromosikan seluruh member dari komunitas FaVe yang tergabung dalam RestoFever forum menjadi Brand Advocate untuk RestoFever.
6. IMC PROGRAM (BTL & ATL) a) Offline Events Untuk mendukung kegiatan promosional dari RestoFever, maka akan diadakan juga acara roadshow. RestoFever akan membuka stan kecil di kampus-kampus untuk memberikan informasi sekaligus pendaftaran di tempat bagi para konsumen yang tertarik untuk bergabung dengan komunitas RestoFever. Selain sponsorship
itu untuk
RestoFever
akan
kegiatan-kegiatan
melakukan dari
unit
beberapa kegiatan
mahasiswa di kampus-kampus untuk melakukan penetrasi ke segmen mahasiswa.
b) Media Untuk kegiatan IMC dari RestoFever, beberapa media yang akan digunakan:
157
Situs Resmi (Forum) Situs resmi RestoFever yakni www.restofever.com, menyediakan forum bagi para anggota untuk saling bersosialisasi, berbagi informasi dan pengalaman seputar kuliner.
Print Ads, berupa Flyer dan mini booklet, yang akan disebarkan disekitar kampus.
Outdoor Promotion Tools, berupa Mini X-banner yang akan diletakkan di setiap kasir rekan restoran.
Member Card Member Card ini akan diberikan kepada setiap anggota yang bergabung dengan RestoFever, dengan cara mengisi formulir keanggotaan di situs RestoFever.
Internet Promosi akan dilakukan dengan: -
Advetorial pada media berita online, seperti forum atau situs dari para himpunan mahasiswa
158
-
Social Media, dengan campaign framework seperti gambar berikut.
Interaksi dengan Fans/Follower serta viewer untuk menciptakan persepsi postif sehingga meningkatkan pertumbuhan komunitas.
BRAND AWARENESS
BRAND ENGAGEMENT
BRAND ADVOCACY
Peningkatan jumlah Follower/Fans
Interaksi dengan User
Word of Mouth
Pengukuran tingkat influensitas dengan Klout minimal Score 60
80% Tanggapan positif dari user.
Pertumbuhan Fans & Follower dengan rata-rata 10% setiap bulannya.
Gambar IV.3. Social Media Campaign Framework
7. ADVERTISING SCHEDULE Pemasangan iklan berbayar akan dititikberatkan pada special occasion seperti hari raya Lebaran dan Tahun Baru dengan mengganti desain yang dipergunakan. Pada saat seperti itu, tingkat konsumsi dari konsumen akan makanan dan minuman pun turut meningkat, sedangkan posting pada forum dan situs resmi akan dilakukan secara berkala dan rutin untuk menjaga konsistensi traffic pada situs sehingga komunitas yang sudah terbentuk dapat tetap bertahan dan berkembang.
159
Tabel IV.1. Jadwal Pemasaran No.
Media
1 3 4
Insertion & Flyering X Banner Mini Booklet
5
Advertorial Online
6
Website Himpunan Mahasiswa Forum Himpunan Mahasiswa Official Website Social Media & Forum Facebook Twitter Open Stand @ Campus preparation execution
I
II
III IV V Printed Media
Month VI VII VIII
IX
X
XI
Online Media
7
8. THE PROMOTION BUDGET Dalam menjalankan rencana promosi ini, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Semua biaya yang akan dikeluarkan dalam menjalankan rencana promosi ini dilampirkan pada lampiran 8 – Biaya Promosi.
XII
160
Tabel IV.2. The Promotion Budget
No
Budget Item
No. Of Months
Monthly Total (Rp)
Annual Total (Rp)
1
Insertion
9
1,000,000
9,000,000
2 3 4 5
Mini X Banner Member Card Mini Booklet Official Website Adv Online - Website mahasiswa Event kampus BINUS
12 12 9 1
500,000 500,000 750,000 1,500,000
6,000,000 6,000,000 6,750,000 1,500,000
12
500,000
6,000,000
2
2,500,000
5,000,000
6 7
TOTAL BUDGET
40,250,000
IV.6. RENCANA ORGANISASI Dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan, baik dalam level strategis maupun eksekutif dan operasional, seluruhnya akan dijalankan secara profesional dengan struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas antar bagian. Pembagian ini bertujuan memaksimalkan kinerja personal dari seluruh anggota tim, sehingga masing-masing dapat berkontribusi secara positif dalam pengembangan perusahaan. Tentu saja tetap dilandasi dengan kerjasama yang dicerminkan dengan adanya cross-function agar setiap bagian tetap bekerja dalam satu kesatuan. Sistem cross-function ini akan diterapkan pada awal pembentukan perusahaan untuk mempercepat laju pembentukan dan pengembangan perusahaan. RestoFever didirikan bersama dengan sistem modal gabungan, maka dari itu, masing-masing pendiri memiliki saham kepemilikan akan
161
RestoFever. Kepemilikan ini bersifat tertutup, dan jika ada investor yang berminat, maka akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham.
IV.6.1. Struktur Organisasi Dalam
kegiatan
operasional
perusahaan
dibutuhkan
struktur
organisasi, agar tiap-tiap bagian dapat mengetahui posisi dan tugasnya masing-masing secara tepat dan melaksanakannya dengan penuh tanggungjawab.
Sumber: hasil analisa
Gambar IV.4. Struktur Organisasi
162
IV.6.2. Peran & Tanggung Jawab Anggota Organisasi Setiap anggota organisasi dalam perusahaan memiliki peran dan tanggung-jawabnya masing-masing. Sesuai peran yang diemban, setiap anggota bertanggung-jawab atas pekerjaan, tugas masing-masing, dan dalam setiap keputusan yang diambil.
a) RUPS RUPS adalah kumpulan pemilik perusahaan yang memonitor seluruh perkembangan perusahaan. RUPS juga menetapkan visi dan misi perusahaan, memastikan visi dan misi tersebut tercapai, sekaligus membuat dan melaksanakan rencana strategik perusahaan bersama untuk mengembangkan perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi.
b) Pemilik 1 : MANAJER OPERASIONAL Peran utama dari Manajer Operasional adalah menyelenggarakan pengelolaan kegiatan operasional pemesanan dan pengantaran, dalam rangka memastikan perusahaan mencapai sasaran dan meningkatkan pelayanan operasi dengan mengoptimalkan sumber daya secara professional dan menguntungkan perusahaan.
Tanggung jawab: 1. Melakukan koordinasi kerja harian.
yang ada
163
2. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pelayanan pemesanan dan pengantaran. 3. Mengecek status kepuasan pelanggan. 4. Melakukan pengecekan langsung ke lapangan dan laporan dari pegawai terhadap masalah yang muncul. 5. Menjaga dan mengawasi armada dalam kondisi siap melakukan tugasnya. 6. Memeriksa kegiatan / jadwal harian untuk operasional perusahaan. 7. Melaksanakan penyusunan rencana pengembangan proses bisnis perusahaan. 8. Membuat laporan dan evaluasi operasional bulanan dan tahunan.
Indikator Kerja: 1. Ketepatan waktu penyampaian laporan operasional . 2. Ketepatan waktu pengambilan dan pengantaran pesanan konsumen . 3. Tingkat hubungan baik dengan rekan restoran dan pelanggan.
c) Pemilik 2 : MANAJER KEUANGAN Peran utama Manajer Keuangan adalah menyelenggarakan dan mengendalikan
pengelolaan
manajemen
keuangan,
pengelolaan
administrasi keuangan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
164
perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan mengoptimalkan sumber-sumber daya yang ada secara professional dan menguntungkan perusahaan.
Tanggung Jawab: 1. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan. 2. Mengendalikan arus kas perusahaan. 3. Menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh kegiatan pendanaan perusahaan. 4. Menyelenggarakan pengelolaan manajemen sumber daya manusia perusahaan. 5. Menyelenggarakan pengelolaan ketatausahaan. 6. Menyelenggarakan dan merencanakan kebijakan akuntansi perusahaan. 7. Memeriksa Laporan Keuangan Bulanan dan Tahunan 8. Mengontrol aset tetap perusahaan.
Indikator Kerja: 1.
Kelengkapan dokumen dan pencatatan administrasi keuangan
2.
Kelancaran arus kas
3.
Tingkat keluhan business rekan restoran dan konsumen terkait masalah keuangan
4.
Kelengkapan pencatatan dan dokumen kegiatan pendanaan.
165
5.
Tingkat keluhan karyawan mengenai penggajian.
6.
Kontrol aset perusahaan.
d) Pemilik 3 : MANAJER PENJUALAN & PEMASARAN Peran
utama
menyelenggarakan
Manajer dan
Penjualan
mengendalikan
dan
Pemasaran
pengelolaan
adalah
manajemen
pemasaran dan penjualan, berkoordinasi dengan seluruh bagian lainnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan mengoptimalkan sumbersumber daya yang ada secara professional dan menguntungkan perusahaan.
Tanggung Jawab: 1. Melaksanakan analisa pemasaran, peta persaingan, dan kebutuhan pasar. 2. Mengembangkan strategi pemasaran dan penjualan perusahaan. 3. Menentukan kebijakan pemasaran dan penjualan. 4. Membuat rancangan anggaran pemasaran perusahaan. 5. Menetapkan target tahunan untuk penjualan. 6. Membuat laporan pemasaran bulanan dan tahunan.
Indikator Kerja: 1. Ketepatan waktu penyampaian laporan pemasaran dan penjualan.
166
2. Pencapaian target perusahaan. 3. Perluasan pasar. 4. Brand awareness dari produk dan layanan perusahaan.
e) ARMADA PESAN ANTAR Peran utama armada pesan-antar adalah menjalankan operasional pesan antar kepada konsumen.
Tanggung Jawab: Memastikan produk diambil dari rekan restoran dan diantarkan kepada konsumen dengan tepat waktu.
Indikator Kerja: Kepuasan pelanggan akan pelayanan armada yang ramah serta tepat waktu.
f)
STAF OPERASIONAL Peran utama dari staf operasional adalah menjalankan seluruh sistem informasi dan teknologi dengan baik sekaligus memberikan usulan rencana pengembangan sistem di masa depan.
167
Tanggung Jawab: 1. Memastikan
kelancaran
sistem
informasi
dan
teknologi
operasional perusahaan. 2. Melakukan perbaikan sistem informasi dan teknologi. 3. Implementasi pengembangan sistem informasi dan teknologi. 4. Memastikan proses pemesanan dan konfirmasi berjalan dengan baik. 5. Menerima dan menanggapi dengan baik setiap keluhan konsumen.
Indikator Kerja: Kelancaran seluruh proses operasional perusahaan dari sisi sistem informasi dan teknologi selain itu, kepuasan pelanggan akan layanan yang diberikan, kemampuan untuk menjawab setiap permasalahan dan keluhan konsumen dengan baik dan ramah..
g) STAF AKUNTASI Peran utama staf akuntasi adalah menjalankan proses pembukuan & pencatatan laporan keuangan dan pajak perusahaan.
Tanggung Jawab: 1. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan. 2. Melaksanakan prosedur ketatausahaan.
168
3. Membuat laporan pajak tahunan. 4. Membuat
rancangan
manajemen
sumber
daya
manusia
perusahaan bulanan dan tahunan. 5. Melaksanakan prosedur penggajian.
Indikator Kerja: 1. Ketepatan dan kelengkapan pelaporan keuangan dan pajak. 2. Ketepatan dan kelengkapan rancangan manajemen sumber daya manusia perusahaan. 3. Ketepatan pelaksanaan prosedur penggajian.
h) STAF e-MARKETING & MarComm Peran utama staf e-Marketing & Marcomm adalah menjalankan proses pemasaran produk dan layanan perusahaan melalui media Internet.
Tanggung Jawab: 1. Melaksanakan action plan pemasaran perusahaan. 2. Memberikan usulan rancangan pemasaran perusahaan malalui media internet.
169
Indikator Kerja: Pencapaian target pemasaran perusahaan serta peningkatan brand awareness dari produk dan layanan perusahaan.
i)
STAF PROMOTION & SALES Peran utama dari staf promotion & sales adalah menjalankan proses pemasaran dan penjualan produk dan layanan perusahaan.
Tanggung Jawab: 1. Melaksanakan action plan pemasaran perusahaan. 2. Memberikan usulan rancangan pemasaran perusahaan.
Indikator Kerja: Pencapaian target pemasaran perusahaan.
IV.7. PENILAIAN RESIKO Membangun suatu usaha baru bukannya tidak penuh dengan resiko. Setiap bisnis dan usaha pasti memiliki resiko yang terkadang tidak dapat dihindari, namun resiko tersebut dapat diprediksi lebih awal sehingga perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk meminimalisasi resiko yang
170
akan muncul. Oleh karena itu, dipaparkan beberapa resiko yang dapat mungkin terjadi selama model bisnis ini berjalan.
IV.7.1. Pencurian Ide Fasilitas e-Commerce untuk pemesanan dan jasa pesan-antar online ini bergantung pada kecanggihan sistem yang digunakan, hal ini menjadi titik lemah yang mudah dimanfaatkan oleh para entrepreneur/perusahaan yang ingin masuk kedalam bisnis ini. Namun, hal ini dapat ditanggulangi dengan adanya pembentukan komunitas dunia maya. Memang, pembuatan komunitas di dunia maya bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukan, namun berbeda dengan pembuatan, pengembangan sebuah komunitas tersebutlah
yang sulit
untuk
dilakukan oleh
para pemain baru.
Pengembangan komunitas adalah usaha yang memerlukan waktu dan perhatian secara khusus dari perusahaan, dimana perusahaan harus menjaga dengan baik kualitas pelayanan dan timbal balik kepada konsumen, perusahaan juga harus cepat tanggap dalam setiap saran dan kritik yang diberikan, sehingga membuat seluruh pengguna forum menjadi nyaman dan mau untuk terus aktif di dalam forum. Komunitas yang akan dikembangkan oleh RestoFever berfungsi sebagai penjaga arus traffic user yang berkunjung secara rutin ke situs RestoFever. Dengan adanya traffic pengunjung yang minimal stabil dan
171
cenderung meningkat, adalah kesempatan pasar yang tercipta dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penggunaan jasa dari RestoFever.
IV.7.2. Lonjakan Pesanan Saat ini, tingkat permintaan pasar belum dapat diprediksi secara mendetail, namun ada kemungkinan terjadinya lonjakan permintaan secara mendadak, terutama diperkirakan pada hari-hari raya tertentu yakni ketika masyarakat lebih memilih untuk membeli makanan jadi dibandingkan untuk memasak sendiri. Untuk mengatasi lonjakan permintaan, maka RestoFever akan mengatur secara khusus jadwal giliran kerja armada untuk dapat dimaksimalkan dalam peak hour (jam makan siang, jam makan malam, dan saat tengah malam) dengan insentif lembur bagi armada.
IV.7.3. Ketepatan & Kecepatan Pengantaran Ketepatan & kecepatan merupakan dua janji yang penting dalam bisnis jasa pesan antar. Kedua hal inilah yang menjadi harapan utama dari konsumen. Sayangnya banyak faktor yang membuat kedua hal ini menjadi sulit dipenuhi hingga 100%. RestoFever mencoba menerapkan sistem yang diharapkan dapat menjadi solusi yang baik untuk memastikan kedua hal tersebut terjawab dengan baik.
172
Untuk ketepatan, dalam SOP yang berjalan, RestoFever berusaha untuk melakukan double check terhadap pemesanan yang dilakukan, untuk menjamin ketepatan dari pemesanan yang dilakukan oleh pelanggan sesuai dengan pemesanan yang dilakukan kepada tenant, serta memeriksa ulang kembali apakah pesanan yang dikerjakan oleh tenant memang betul adalah pesanan yang dilakukan oleh pelanggan. Dalam hal kecepatan, RestoFever akan menempatkan seluruh armadanya dalam posisi-posisi strategis di titik yang sudah ditentukan sebelumnya melalui survey dan uji coba perjalanan, sehingga dapat dipastikan, dalam kondisi yang terburuk, pesanan tetap dapat sampai pada tujuan dalam tenggang waktu yang sudah dijanjikan kepada pelanggan.
IV.8. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan yang dipaparkan merupakan rencana keuangan tiga tahun pertama RestoFever beraktifitas, yang dimulai dari Start-Up Cost atau biaya awal, proyeksi laba/rugi (Income Statement) tahun awal dalam bulan dan 3 tahun awal, proyeksi arus kas (Cash Flow) tahun awal dalam bulan dan 3 tahun awal, proyeksi neraca (Balance Sheet) tahun awal dalam bulan dan 3 tahun awal, Payback Period, dan Break Even Point.
173
IV.8.1. Start-Up Cost RestoFever memerlukan biaya awal atau startup cost, yang terdiri dari perlengkapan operasional armada, peralatan dan perlengkapan kantor, biaya renovasi dari kantor sewa, biaya yang dibayar dimuka seperti sewa bangunan, ijin usaha, biaya pembelian web domain, serta cadangan biaya untuk working capital selama tiga bulan pertama berjalan. Rincian start-up cost yang lebih detil dapat mengacu pada lampiran 9.
Tabel IV.3. Start-Up Cost
Pengeluaran/Biaya
START-UP COST Harga Jumla Satuan h (Rp)
Perlengkapan Operasional Armada Helm motor & sepeda Seragam Hot & Cooler Bag Sepeda Polygon Heist 1.0 TOTAL perlengkapan armada
220,000 100,000 200,000 1,595,000
Peralatan Kantor/administrasi Komputer kantor + input hardware Meja Kursi kantor UPS Telepon AC LG 1 PK Printer Epson L-200 TOTAL perlengkapan kantor
3,000,000 1,000,000 500,000 800,000 75,000 2,300,000 1,700,000
1,100,000 500,000 1,000,000 4,785,000 7,385,000
2 4 4 2 3 2 1
6,000,000 4,000,000 2,000,000 1,600,000 225,000 4,600,000 1,700,000 20,125,000
Bangunan & renovasi Leasehold improvement TOTAL bangunan & renovasi
10,000,000
Prepaid Expense Sewa ruko (untuk 1 tahun) Biaya pemasaran (3 bulan awal) Ijin Usaha Domain Website TOTAL Prepaid Expense
35,000,000 13,750,000 5,000,000 95,000
Working Capital (3 bulan awal)
5 5 5 3
Harga Total (Rp)
10,000,000 10,000,000
35,000,000 13,750,000 5,000,000 95,000 53,845,000
174
Gaji Staff (3 bln @ Rp 2.500.000,-) Gaji Armada (3 bln@Rp 1.300.000,-) Listrik Air Biaya bensin (2 motor @ Rp 300.000,-) Biaya Maintenance (2 motor @ Rp 100.000,-) Biaya Telepon Biaya Pulsa ISP - Fastnet SOHO Asuransi (2 motor @ Rp 50.000,-) TOTAL Working Capital TOTAL START-UP COST
7,500,000 3,900,000 750,000 400,000
4 5 3 bln 3 bln
30,000,000 19,500,000 2,250,000 1,200,000
600,000
3 bln
1,800,000
200,000 500,000 500,000 895,000 100,000
3 bln 3 bln 3 bln 3 bln 3 bln
600,000 1,500,000 1,500,000 2,685,000 300,000 61,335,000 152,690,000
IV.8.2. Income Statement Dalam Income Statement, dijabarkan pendapatan, biaya yang dikeluarkan, dan laba yang didapat setelah dikurangi dengan pajak. Pendapatan RestoFever berasal dari 7 sumber utama, yaitu: Tenant Premium Membership Customer Gold Membership Biaya pengiriman On the spot Ordering Biaya iklan di Website Fitur Menu Rekomendasi Advetorial e-Magazine Ads di e-Magazine
175
Income Statement ini dibuat dalam jangka 3 tahun pertama perusahaan berjalan dan income statement
pada tahun pertama akan
dijabarkan dalam bulan. Pada bulan-bulan awal perusahaan berjalan, pendapatan masih tergolong sedikit, dan pada saat seperti itu, perusahaan sedang melakukan promosi dan menjalankan rencana pemasaran untuk meningkatkan awareness pada masyarakat. Sedangkan pada tahun kedua dan ketiga diprediksikan pendapatan RestoFever meningkat karena awareness yang telah ditumbuhkan dan kualitas pelayanan terbaik yang telah diberikan selama tahun pertama berjalan.
TOTAL PEMASUKAN Rp50,000,000 Rp45,000,000 Rp40,000,000 Rp35,000,000 Rp30,000,000 Rp25,000,000 Rp20,000,000 Rp15,000,000 Rp10,000,000 Rp5,000,000 Rp-
Gambar IV.5. Pendapatan RestoFever Tahun 2013 dalam Bulan
176
1,400,000,000
Ads di e-Magazine
1,200,000,000
Advetorial e-Magazine
1,000,000,000
Fitur Menu Rekomendasi Biaya Iklan Website
800,000,000 600,000,000
Biaya pengiriman
400,000,000 200,000,000 0 Des-13
Des-14
Des-15
Customer Gold Membership Tenant Premium Membership
Gambar IV.6. Pendapatan RF per Tiap Layanan Tahun 2013-2015
TOTAL PENGELUARAN Rp70,000,000 Rp60,000,000 Rp50,000,000 Rp40,000,000
Rp30,000,000 Rp20,000,000 Rp10,000,000 Rp-
Gambar IV.7. Pengeluaran RestoFever di Tahun 2013 dalam Bulan
177
TOTAL PENGELUARAN Rp350,000,000 Rp300,000,000 Rp250,000,000 Rp200,000,000 Rp150,000,000 Rp100,000,000 Rp50,000,000 RpDes-13
Des-14
Des-15
Gambar IV.8. Pengeluaran RestoFever Tahun 2013-2015
LABA BERSIH Rp30,000,000 Rp20,000,000 Rp10,000,000 RpRp(10,000,000) Rp(20,000,000) Rp(30,000,000) Rp(40,000,000) Rp(50,000,000) Rp(60,000,000) Rp(70,000,000)
Gambar IV.9. Net Profit RestoFever di Tahun 2013 dalam Bulan
178
LABA BERSIH Rp700,000,000 Rp600,000,000 Rp500,000,000 Rp400,000,000 Rp300,000,000 Rp200,000,000 Rp100,000,000 Rp-
Rp(100,000,000) Des-13
Des-14
Des-15
Gambar IV.10. Net Profit RestoFever Tahun 2013-2015
IV.8.3. Cash Flow Dalam Cash Flow dijabarkan arus kas yang keluar dan masuk selama kegiatan operasional RestoFever berjalan. Arus kas yang masuk berasal dari pendapatan jasa RestoFever, sedangkan arus kas yang keluar berasal dari biaya-biaya yang dikeluarkan oleh RestoFever, seperti biaya gaji, biaya sewa, biaya listrik, air, dan telepon, biaya asuransi, dan biaya operasional lainnya.
179
TOTAL CASH RECEIPTS Rp50,000,000 Rp45,000,000 Rp40,000,000 Rp35,000,000 Rp30,000,000 Rp25,000,000 Rp20,000,000 Rp15,000,000 Rp10,000,000 Rp5,000,000 Rp-
Gambar IV.11. Arus Kas Masuk Tahun 2013 dalam Bulan
TOTAL CASH RECEIPTS 1,400,000,000 1,200,000,000 1,000,000,000 800,000,000 600,000,000 400,000,000
200,000,000 0 Des-13
Des-14
Des-15
Gambar IV.12. Arus Kas Masuk Tahun 2013-2015
180
TOTAL CASH DISBURSEMENTS Rp30,000,000 Rp25,000,000 Rp20,000,000 Rp15,000,000 Rp10,000,000 Rp5,000,000 Rp-
Gambar IV.13. Arus Kas Keluar Tahun 2013 dalam Bulan
TOTAL CASH DISBURSEMENTS 600,000,000 400,000,000 200,000,000 0 Des-13
Des-14
Des-15
Gambar IV.14. Arus Kas Keluar Tahun 2013-2015
181
IV.8.4. Balance Sheet Dalam Balance Sheet dijabarkan aset-aset, hutang, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan selama beroperasi. Balance Sheet akan dibuat selama 3 tahun dimana tahun pertama akan dijabarkan dalam bulan.
Current Assets Rp70,000,000 Rp60,000,000 Rp50,000,000 Rp40,000,000 Rp30,000,000 Rp20,000,000 Rp10,000,000 RpRp(10,000,000) Rp(20,000,000) s/d Des-13
s/d Nov-13
s/d Okt-13
s/d Sept-13
s/d Agst-13
s/d Jul-13
s/d Jun-13
s/d Mei-13
s/d Apr-13
s/d Mar-13
s/d Feb-13
s/d Jan-13
Cash
Gambar IV.15. Aktiva Lancar RestoFever Tahun 2013 dalam Bulan
Current Assets Rp1,800,000,000 Rp1,600,000,000 Rp1,400,000,000 Rp1,200,000,000 Rp1,000,000,000 Rp800,000,000 Rp600,000,000 Rp400,000,000 Rp200,000,000 Rp-
Cash
s/d Des-13
s/d Des-14
s/d Des-15
Gambar IV.16. Aktiva Lancar RestoFever Tahun 2013-2015
182
Total Assets Rp100,000,000 Rp90,000,000 Rp80,000,000 Rp70,000,000 Rp60,000,000 Rp50,000,000 Rp40,000,000 Rp30,000,000 Rp20,000,000 Rp10,000,000 Rp-
Gambar IV.17. Total Aset RestoFever Tahun 2013 dalam Bulan
Total Assets 1,800,000,000 1,600,000,000 1,400,000,000 1,200,000,000 1,000,000,000 800,000,000 600,000,000 400,000,000 200,000,000 0
Series1
s/d Des-13
s/d Des-14
s/d Des-15
Gambar IV.18. Total Aset RestoFever Tahun 2013-2015
183
Stockholders' Equity Rp100,000,000 Rp90,000,000 Rp80,000,000 Rp70,000,000 Rp60,000,000 Rp50,000,000 Rp40,000,000 Rp30,000,000 Rp20,000,000 Rp10,000,000 Rp-
Gambar IV.19. Stockholders’ Equity RestoFever Tahun 2013 dalam Bulan
Stockholders' Equity Rp1,800,000,000 Rp1,600,000,000 Rp1,400,000,000 Rp1,200,000,000 Rp1,000,000,000 Rp800,000,000 Rp600,000,000 Rp400,000,000 Rp200,000,000 Rp0 s/d s/d s/d Des-13 Des-14 Des-15
Gambar IV.20. Stockholders’ Equity RestoFever Tahun 2013-2015
184
IV.8.5. Payback Period Dengan modal awal yang hampir mencapai 153 Juta Rupiah tersebut, RestoFever diperhitungkan akan mengalami balik modal pada Bulan Maret tahun 2014 mendatang.
Tabel IV.4. Payback Period Payback Period Investasi awal Cummulative Cashflow di atas angka investasi awal Perhitungan Payback Period Cummulative Cashflow pada Y2-M3 Net Cash Flow Y2-M4 Selisih Investasi awal dengan Cummulative Cash Flow Y2-M3 Sisa hari yang diperlukan untuk Payback Payback Period
Rp 152,690,000 Rp 164,379,475
pada Y2-M3
Rp 126,166,035 Rp 38,213,441 Rp
26,523,965 20.82 1 tahun 3 bulan dan 21 hari
IV.8.6. Break Even Point RestoFever memiliki inti bisnis dalam bidang layanan-antar, sehingga Break Even Point akan diasumsikan hanya berasal dari pendapatan melalui jasa layanan-antar.
185
Tabel IV.5. Break Even Point Fixed cost setiap bulan adalah sebesar
Rp 15,345,000
Ongkos antar dan komisi antar per pengiriman
Rp
Jumlah pengantaran untuk BEP per bulan Jumlah pengantaran untuk BEP per hari Jumlah pengantaran untuk BEP per hari/armada
15,000 1,023 34.1 7
Dengan jumlah armada yang berjumlah 5 personil pada awal bisnis, maka RestoFever menargetkan jumlah pengantaran per hari sebanyak 7 kali untuk 1 orang armadanya. Apabila target tersebut terpenuhi maka setiap bulan, RestoFever dapat menutup biaya tetap yang dikeluarkan hanya dengan pendapatan yang berasal dari layanan antar.
IV.9. SUSTAINABILITY Suatu perusahaan dibentuk dengan tujuan agar selalu semakin berkembang dan dapat tetap berjalan baik tanpa ada ujung waktu. Oleh karena itu diperlukan suatu rencana berkepanjangan untuk mencegah timbulnya kemunduran perusahaan.
IV.9.1.
“Sustainability from the Community”
Tujuan dibentuknya komunitas dalam RestoFever adalah demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Komunitas tidak dapat dibentuk hanya dalam rentang waktu yang singkat, namun dibutuhkan usaha jangka
186
panjang dan komitmen yang kuat untuk dapat mengembangkan sebuah komunitas yang besar. Kaskus sebagai yang terbesar membutuhkan waktu 6 tahun untuk menjadi situs terbaik dan komunitas terbesar di Indonesia. Komunitas RestoFever dibentuk dengan mengundang para konsumen yang telah menggunakan jasa pesan antar dari RestoFever untuk memberikan umpan balik berupa ulasan dan komentar terhadap pelayanan dari RestoFever dan produk dari rekan restoran yang mereka pesan. Hal ini direncanakan membutuhkan waktu satu tahun untuk menciptakan tingkat brand awareness yang baik. Brand awareness ini akan berpijak pada pelayanan dan umpan balik yang positif dari RestoFever terhadap semua aktivitas konsumen dalam forum. Selain brand awareness, hanya situs yang berpredikat baiklah yang dapat mengembangkan terus consumer base-nya secara konsisten. Secara umum, sebuah situs dapat dikatakan baik apabila memenuhi beberapa syarat:
1. Fungsi yang baik Fungsi yang baik mencakup kemudahan penggunaan, kemudahan dalam pembelajaran, kemudahan untuk diingat, rendahnya jumlah kesalahan yang terjadi, dan yang terpenting adalah tingkat kepuasan pengguna terhadap fungsi-fungsi yang tersedia. Jika dapat menjaga tingkat kepuasan konsumen dengan baik, kemungkinan konsumen akan kembali lagi untuk berkunjung menjadi lebih besar.
187
2. Pengalaman konsumen Apa yang konsumen rasakan ketika mengakses situs adalah elemen penting yang menentukan, apakah konsumen tersebut akan mengunjungi kembali situs tersebut atau tidak. Maka dari itu, pengembangan setiap tampilan, fungsi, navigasi, serta fitur dari situs haruslah melibatkan feedback dari konsumen dengan baik, sehingga setiap konsumen dapat dimasukkan dalam zona nyaman dan mau terus untuk berkunjung ke situs.
3. Konten situs Segala tampilan dan fitur yang baik, tidak cukup untuk membuat user betah dalam sebuah komunitas forum dunia maya, konten yang baik dan menariklah yang menjadi daya tarik utama seorang user ingin berkunjung ke situs tersebut. Tanpa konten yang unik, menarik dan upto-date user tidak memiliki alasan untuk tetap berkunjung ke situs tersebut. Maka penyusunan dan moderasi dari konten situs RestoFever menjadi faktor kunci kesuksesan pengembangan komunitas ini. Environment yang positif pun memiliki peran yang besar disini, forum yang membangun adalah forum yang memiliki environment yang postif memiliki efek domino, membuat para user turut berpikir secara positif dan menyumbangkan konten yang positif pula.
188
Consumer oriented nature ini yang menjadi kunci pengembangan dari forum ini. Ketika forum ini sudah mature maka akan menjadi consumer base yang produktif bagi RestoFever, dan dapat menjadi cikal bakal dari peluang bisnis lainnya dari pasar yang telah diciptakan ini.
IV.9.2.
“The Competition Survival”
Kompetisi adalah hal yang paling lumrah terjadi dalam sebuah pasar, terutama e-Commerce. Begitu pesatnya perkembangan teknologi, membuat sebuah teknologi begitu cepat menjadi tertinggal dan mulai ditinggalkan. Kompetisi yang paling berat dalam dunia internet adalah kompetisi dalam pengembangan teknologi, fitur yang dapat menjawab keinginan user, dan kecepatan. RestoFever sadar bahwa dengan masuk kedalam industri berbasis internet ini, kompetisi teknologi dan ancaman peniruan menjadi masalah serius bagi perusahaan. Untuk menghadapi masalah perkembangan teknologi dan keinginan user, RestoFever akan menerapkan konsep co-creation antara user dan RestoFever, dimana user dilibatkan secara langsung untuk pengembangan dari
komunitas beserta seluruh fiturnya. Dengan keterlibatan user,
diharapkan keinginan user dapat terus dipenuhi dengan optimal oleh RestoFever. Di sisi ancaman peniruan, RestoFever akan terus mengidentifikasi peluang munculnya pihak-pihak yang berpotensi menjadi ancaman, dan
189
menarik mereka untuk menjadi rekan restoran dari RestoFever. Dengan prinsip bahwa, sebuah organisasi dapat menjadi kuat ketika memiliki support yang luas dari berbagai pihak. Dibandingkan menjadikan pihak-pihak tersebut menjadi kompetitor, akan lebih baik bagi RestoFever untuk menggandeng mereka, sambil berbagi keuntungan untuk menggapai pasar yang lebih solid dan luas lagi. Beberapa contoh perencanaan untuk pengadaan kerjasama dengan pihak-pihak tersebut adalah kemungkinan negosiasi dengan para food critics yang memiliki pengaruh besar di dunia kuliner untuk mau berkontribusi bersama dalam komunitas, dengan pembagian keuntungan dengan persentase yang masuk akal. Dengan bergabungnya para figur tersebut, otomatis mengangkat kredibilitas dari RestoFever sendiri di mata para prospective consumer dan akhirnya meningkatkan traffic yang berujung pada peningkatan penggunaan jasa layanan yang ditawarkan.
IV.9.3.
“Stand to Grow”
Model bisnis ini diharapkan dapat terus berkembang menggapai consumer base yang semakin luas dengan pengembangan kualitas dan lini pelayanan yang diberikan. Pada awalnya model ini akan mencoba mencakupi sebagian wilayah Jakarta. Pada saat tingkat pendapatan sudah mulai stabil, maka akan dilakukan ekspansi ke Greater Jakarta. Pada tingkat yang lebih
190
luas lagi, model ini dapat ditemplate pada berbagai kota besar di Indonesia atau bahkan diangkat ke level multinasional. Ada resiko dimana tenant yang sudah ‘mapan’ akan keluar dari listing dan berdiri sendiri, untuk itu, model benefit yang ditawarkan kepada business rekan restoran haruslah terus diperbaharui untuk memberikan keuntungan maksimal bagi kedua belah pihak, agar kerjasama dapat dilakukan dalam jangka panjang. Rekan restoran sendiri akan dikenakan kontrak jangka panjang dari awal kerjasama, untuk mengantisipasi adanya pesaing yang muncul mendadak dan menciptakan entry barrier dalam jangka waktu tertentu untuk menjaga stabilitas start up RestoFever.
IV.9.4.
“The Strength of Membership”
Sistem membership digunakan untuk menciptakan ikatan antara konsumen dan perusahaan. Sistem membership dimaksudkan untuk menciptakan benefit bagi konsumen sehingga mereka terpacu untuk menggunakan
layanan
RestoFever
dengan
frekuensi
lebih
banyak.
Kedepannya sistem membership ini akan dikembangkan menjadi full fledged cooperative ownership. Cooperative ownership adalah sebuah model yang dapat memberikan keuntungan baik kepada komunitas beserta para member owner. Dalam lingkup industri RestoFever, jenis cooperative ownership yang palilng umum muncul adalah retailers' cooperative, dimana perusahaan menciptakan kondisi economic of scale dari setiap membernya, kekuatan ini
191
digunakan untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif dari suppliernya, bahkan biaya pemasaran pun dapat ikut ditekan. Dalam sistem ini, setiap member punya aspirasi yang wajib ditanggapi oleh RestoFever. Member menjadi pool of insight perusahaan untuk dapat merencanakan pengembangan-pengembangan yang memanjakan konsumen secara umum, dengan konsep dari aspirasi Anda untuk kenyamanan Anda. Selain itu, setiap member diajak untuk berperan aktif dalam membangun komunitasnya. Untuk memperkuat ikatan dari sistem ini, maka diberlakukanlah kartu member.
Pada
awal
launching
dari
RestoFever,
perusahaan
akan
mengidentifikasi potential key member dan mengirimkan kartu member kepada mereka. Kartu member ini sendiri dibuat dengan kerjasama RestoFever dengan pihak ketiga yang memiliki kompetensi smartcard seperti BCA sehingga kartu member pun dapat memiliki fungsi-fungsi tambahan seperti alat bantu pembayaran yang bilamana digunakan pada outlet-outlet dari business rekan restoran dapat memberikan harga khusus bagi pemegang kartu. Kartu pun dapat dijadikan point store untuk setiap poin yang member dapatkan dari penggunaan jasa pemesanan makanan atau pembelian langsung pada outlet rekan restoran. Dengan segala sistem membership inilah, RestoFever berharap menciptakan customer experience yang baik, sehingga dapat terus mengembangkan consumer basenya secara stabil dengan memberikan kepuasan dari benefit-benefit yang diberikan kepada konsumen.
192
IV.10. MILESTONE Tabel IV.6. Milestone RestoFever Program dan Tujuan Pencapaian 35 business rekan restoran contract untuk tahun pertama Total 1000 review dari member Persiapan eMagz
YEAR 1
Jumlah member 5.000
Menguasai market di area kampus BINUS Membangun brand awareness kepada masyarakat 70 business rekan restoran contract 1.000.000 hit pada situs dalam 1 tahun 1000 hit download eMagz Ekspansi pasar ke jakarta barat dan jakarta selatan
YEAR 2
Member growth 30%
Menerapkan customer service excellence Membangun 10 kerjasama strategis jangka panjang dalam industri 150 business rekan restoran contract Potential customer growth 100% 3.000.000 hit pada situs dalam 1 tahun Komersialisasi eMagz Profit 40% dari modal Implementasi teknologi mobile application
YEAR 3
Ekspansi pasar ke Greater Jakarta