44
BAB IV ANALISA DAN RENCANA BISNIS
4.1
Industry Overview Banyak orang berpikir bahwa ritel adalah suatu bentuk usaha yang menjual barang di sebuah toko saja. Ada beberapa pengertian mengenai usaha ritel ini, dan salah satunya adalah bahwa ritel merupakan bentuk usaha yang memberikan nilai tambah kepada produk atau jasa yang dijual kepada konsumen. Banyak contoh usaha yang bisa dimasukan ke dalam bentuk usaha ritel misalnya toko buku, toko pakaian bayi, toko elektronik, tempat potong rambut, restoran, jasa penjualan tiket musik, supermarket, department store, dan lain-lain. Untuk skala nasional telah dikenal beberapa usaha ritel besar seperti Matahari Department Store, Carrefour, Hypermarket, Hero, Lion Super Indo, McDonald, Gramedia, Alfamart, Indomaret, dan Circle K. Untuk skala internasional telah dikenal Wall Mart, Seven Eleven, JC Penney, dan Amazon.com (Sugiarta, 2011). Bentuk usaha ritel tidak selalu dalam bentuk toko, mal, ataupun plaza. Penjualan via internet pun bahkan bisa dikategorikan sebagai bentuk usaha ritel. Semua pelaku usaha ritel sering disebut dengan retailer atau pengecer. Retailer memainkan peranan penting dalam perekonomian sebuah negara. Selain sebagai jaringan distribusi terakhir atas barang hingga bisa dikonsumsi
44
45
atau dipergunakan oleh konsumen, juga berperan penting dalam penyerapan sumber daya manusia atau tenaga kerja. Sebagai saluran terakhir dalam pendistribusian barang dari pabrik ke konsumen, maka ada beberapa fungsi retailer (Sugiarta, 2011), yaitu: 1. Menyediakan Barang dan Jasa a. Variasi merek, ukuran, warna, dan cita rasa dalam satu tempat penjualan b. Pilihan harga atas setiap variasi produk yang dijual, sehingga konsumen mempunyai sejumlah alternatif pilihan yang disesuaikan dengan kebutuhannya. 2. Menjual barang dalam eceran/pecahan a. Retailer menyediakan barang dalam bentuk pecahan terkecil b. Manufacturing/Pabrikan memproduksi, lalu mengepak barang dalam karton sebelum mendistribusikannya kepada distributor
atau
meneruskannya
wholesaler
kepada
retailer.
yang Retailer
selanjutnya kemudian
memecah karton tersebut ke dalam bentuk satuan/pcs, yang akan memudahkan konsumen dalam membeli barang sesuai kebutuhan.
46
3. Menyediakan Stock/Inventory a. Retailer harus selalu menjaga ketersediaan stok barang dagangan, sehingga pada saat konsumen butuh, barang selalu tersedia b. Untuk itu, retailer harus benar-benar memahami kapan saatnya built up stock atau menaikkan stok dan kapan waktunya
melakukan
permintaan
barang
kepada
distributor/wholesaler. Analisis eksternal Porter’s Five Forces Model digunakan untuk menganalisis industri dimana online groceries berkecimpung. Disamping itu diuraikan pula faktor eksternal yang mempengaruhi suatu industri retail, seperti faktor makroekonomi, faktor politik dan hukum, faktor sosial budaya dan factor demografi. Porter’s Five Forces Model menyebutkan ada 5 faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup suatu bisnis, yaitu: 1. Persaingan diantara unit-unit bisnis di dalam suatu industri itu sendiri (intensity of rivalry among established firms). Persaingan di dalam suatu industri ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu jumlah perusahaan dalam industri ritel, perkembangan pasar yang, fixed cost, biaya penyimpanan barang, switching cost, diferensiasi produk, strategi yang digunakan, hambatan keluar industri, dan perbedaan strategi yang digunakan. Hal – hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk menghadapi persaingan ini adalah dengan merubah harga, mengembangkan diferensiasi produk,
47
menggunakan distribution channel dengan kreatif, dan mengeksploitasi hubungan dengan supplier. 2. Resiko masuknya para pesaing (risk of entry by potential competitors). Kemungkinan masuknya pesaing baru akan mempengaruhi persaingan dalam industri. Setiap perusahaan dalam sebuah industri pasti mempunyai karakteristik tertentu yang dapat menghambat masuknya pesaing baru ke pasar. Hal ini disebut sebagai hambatan untuk masuk pasar. 3. Kemampuan tawar-menawar dari pembeli (bargaining power of buyers). Kemampuan tawar – menawar dari pembeli mempengaruhi industri. Jika kemampuan tawar – menawar dari pembeli kuat, maka industri ini akan masuk kepada keadaan pasar dimana terdapat banyak supplier dan satu pembeli yang menentukan harga. 4. Kemampuan tawar-menawar dari pemasok (bargaining power of suppliers). Industri ritel membutuhkan berbagai macam supplier untuk menjalankan usahanya. Supplier adalah perusahaan yang menyediakan bahan mentah yang akan digunakan untuk membuat produk. Supplier yang powerful berpengaruh besar terhadap industri karena dapat menjual bahan mentah dengan harga tinggi untuk menaikkan keuntungan. 5. Ancaman munculnya produk pengganti (threats of substitute products). Produk pengganti yang dimaksud disini adalah produk – produk yang dihasilkan dari industri lain. Biasanya ancaman ini terjadi apabila
48
adanya perubahan harga dari produk pengganti. Harga produk dipengaruhi oleh produk pengganti. Dengan adanya produk pengganti, pelanggan mempunyai pilihan untuk membeli produk dan permintaan akan produk tertentu akan menjadi lebih elastis. Ancaman munculnya produk pengganti biasanya mengakibatkan perang harga. Jika tidak ada pilihan produk pengganti, maka perusahaan mempunyai kebebasan untuk menaikkan harga. Bagan dari Model Porter tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.1Porter’s Five Forces Model (Porter, 1980)
Perubahan gaya hidup masyarakat tidak bisa dihindari, semakin tinggi pendapatan maka masyarakat menginginkan tempat belanja yang nyaman seperti pasar modern dibandingkan di pasar tradisional, perubahan gaya hidup ini
49
diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan pasar ritel sebesar 10-15 persen di 2012. Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Jimmy Ghani (2011) menjelaskan ekonomi Indonesia pada 2011 cukup kuat, dengan produk domestik bruto (PDB) mencapai US$3.400 per kapita dan cadangan devisa mencapai US$20 miliar.
Meningkatnya kelas menengah di Indonesia, diyakini ikut mengerek pertumbuhan pasar ritel di 2012. Pada 2011 saja diprediksi pengeluaran masyarakat di sektor ritel mencapai Rp120 triliun, dimana sektor makanan dan minuman masih mendominasi. Masyarakat kelas menengah cenderung lebih menginginkan peran pasar modern yang nyaman, aman, dan dengan harga yang tidak perlu ditawar lagi.
Saat ini ritel di Indonesia masih dikuasai oleh peritel besar seperti Carrefour, Hypermart, LotteMart serta minimarket yang saat ini sudah mulai tersebar merata di Indonesia. Dengan kuatnya pasar domestik di Indonesia, dia optimis terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia di 2012.Tapi, Indonesia tetap mewaspadai dampak krisis ekonomi Amerika dan Eropa. (Malau & Kurniawan, 2011)
4.2
Product & Service Produk yang ditawarkan oleh supermarket ini adalah barang kebutuhan seharihari, makanan ringan, bahan makanan, minuman, dan barang-barang yang dijual di supermarket pada umumnya. Untuk membedakan dari supermarket yang lain,
50
maka supermarket ini mengambil spesialisasi pada produk-produk seperti berikut:
Bahan makanan, makanan kering, minuman, buah-buahan yang bernuansa Timur Tengah dan Islami Produk healthy food Seluruh produk berlabel dan bersertifikat HALAL
Lakeside Mart tidak menyediakan makanan dan minuman yang mengandung alkohol dan sejenisnya.
Pelayanan bagi ritel dapat diartikan sebagai berikut: Retailer harus memberikan pelayanan
yang optimal kepada
konsumen, yang memudahkan mereka membeli dan memanfaatkan produk yang dijual oleh retailer Memberikan pelayanan di sini bukan hanya melayani konsumen yang berbelanja di toko, melainkan juga memberikan pelayanan yang bersifat tak langsung, misalnya, display yang memudahkan konsumen dalam mencari barang yang dibutuhkan, kejelasan dan kesesuaian harga di rak dan POS (point of sales), kebersihan lingkungan toko, dan penjelasan mengenai manfaat produk (Product Knowledge). Bahkan kegesitan menghitung transaksi di kasir merupakan bentuk pelayanan kepada konsumen.
51
Dengan memahami fungsi retailer, diharapkan tidak terjebak pada pemikiran bahwa ritel adalah bentuk usaha yang sederhana. Fungsi di atas adalah fungsi paling ujung dari serangkaian aktivitas di dalamnya. Usaha ritel merupakan rangkaian aktivitas yang sangat kompleks dan detail.
Supermarket ini akan menyediakan layanan jasa yang berguna bagi konsumen dan memudahkan konsumen untuk berbelanja ataupun berekreasi, diantaranya adalah:
Online shopping Delivery service Drive-thru Local pick-up Restaurant Playground Cooking school
Era digital yang ditandai oleh pemasaran lewat teknologi informasi sebenarnya telah dibuktikan keandalannya oleh berbagai brand. Yahoo!, Google, Amazon.com, adalah sedikit dari barisan bisnis yang menangguk untung lewat kepiawaian mereka memanfaatkan kecanggihan teknologi. Ada beberapa alasan mengapa semakin banyak orang berbelanja dan berusaha di internet. Visa eCommerce Consumer Monitor, badan riset milik Visa menemukan empat jawaban berikut:
52
Sekitar 80% responden menyatakan waktu berbelanja online lebih fleksibel Sebanyak 79% responden mengatakan mereka mudah membandingkan harga sehingga bisa lebih berhemat 78% responden mengatakan unutk membanding-bandingkan produk, dan 75% responden untuk mencari barang-barang murah (Kasali, 2011). Di Asia Pasifik sendiri, sejak September 2008 hingga September 2009, pengguna internet tumbuh mengesankan yakni sebesar 22%. Dari total jumlah tersebut, China berkontribusi paling besar dengan tingkat pertumbuhan 31%. Di urutan kedua ada Jepang dengan tingkat pertumbuhan sebesar 18%, disusul India di urutan ketiga dengan 17% (Kasali, 2011). Hasil riset memperlihatkan bahwa pertumbuhan pengguna internet di Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 lalu rata-rata penetrasi penggunaan Internet di kota urban Indonesia masih 30-35%, di tahun 2011 ditemukan oleh MarkPlus Insight bahwa angkanya sudah di kisaran 40-45% (Wahyudi & Wahono, 2011).
53
Gambar 4.2 Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia (Riset MarkPlus Insight, 2011)
Online shopping akan disediakan melalui website yang terhubung dengan internet. Web akan memiliki ruang database yang besar demi kenyamanan konsumen berbelanja. Online shopping ini akan dikolaborasikan dengan layanan antar (delivery) atau local pick-up yang memudahkan konsumen untuk berbelanja sehingga terhindar dari keluhan pada supermarket pada umumnya yaitu mengantri, kesulitan mencari tempat parkir, dan ramai nya tempat belanja sehingga berbelanja menjadi tidak nyaman. Proses pemesanan melalui website supermarket adalah sebagai berikut:
54
Gambar 4.3 Diagram Proses Online Shopping Supermarket Lakeside Mart
Restoran akan beroperasi di pagi hari untuk melayani konsumen yang ingin sarapan. Restoran yang ada akan menyediakan variasi menu makanan asli khas dari Timur Tengah juga sejumlah makanan dan minuman khas Indonesia. Selain duduk di kursi, restoran ini disiapkan juga tempat untuk pengunjung yang ingin cara makan konvensional yaitu dengan menggunakan Jalasa Arabi alias duduk lesehan di karpet.
Lokasi di mal banyak menjadi tempat tujuan masyarakat Indonesia. Menurut Shopper trend study dari Nielsen, tujuan utama masyarakat mengunjungi mal adalah window shopping, makan, belanja baju, belanja personal care, dan tempat bermain anak. Tuntutan konsumen urban akan one stop shopping, lifestyle, dan entertaining center telah bergeser jauh dari positioning awal pendirian mal
55
(Kanjaya, 2010). Kebanyakan masyarakat, hampir seluruh dunia telah menganggap berbelanja sebagai rekreasi.
Playground bagi anak-anak disediakan secara cuma-cuma dan Cooking class yang akan disediakan bagi konsumen yang diharapkan dapat menjadi Value added bagi supermarket. Sebagian dari jasa yang kami sediakan bermaksud untuk memberikan rasa berbelanja sekaligus berekreasi seperti yang diharapkan banyak orang dan seperti yang telah diriset oleh AC Nielsen, dimana Indonesia menempatkan posisi kedua atas pasar Asia yang menganggap berbelanja sebagai rekreasi.
56
Market
Percentage
Hongkong
93%
Indonesia
93%
Singapore
90%
South Korea
89%
Philippines
88%
Malaysia
88%
Thailand
86%
United Arab Emirates
84%
China
84%
Taiwan
83%
Tabel 4.1 Tabel Pasar utama yang menganggap belanja sebagai rekreasi (Nielsen, 2009)
4.3
Kompetisi Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menjadi lahan menguntungkan bagi investor sektor ritel. Kemudahan izin pendirian pasar modern juga berkontribusi pada pesatnya perkembangan pasar modern. Menurut Survey yang dilakukan oleh AC Nielsen, tahun 2006 total pertumbuhan pasar modern di Indonesia sebesar 14,3% dan toko modern mengalami pertumbuhan sebesar 23,8% jauh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan pasar tradisional yang
57
mencapai 9,6%. Pada Survey yang sama diketahui tiga jenis ritel yang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, yaitu Hypermart sebesar 42,6%, supermarket 6,4% dan minimarket sebesar 34,2%. Sebagian besar perusahaan dalam suatu industri satu sama lainnya saling tergantung, oleh karena itu tindakan yang diambil biasanya merupakan tindakan yang kompetitif. Hal ini terjadi karena di antara perusahaan berupaya merebut posisi bersaing melalui persaingan harga, perang iklan, maupun bersaing melalui pengenalan produk baru. Menurut Priyono, dkk (2003) ritel diklarifikasikan menjadi empat bagian: 1. Pengecer tradisional/pasar tradisional 2. Grosir atau Hypermarket 3. Pengecer besar 4. Minimarket modern. Dalam kajian yang dilakukan Centre Policy Analysis (2003) menyebutkan lima pemain besar pada Grosir. Hypermarket adalah Alfa, Makro, Carrefour, Goro dan Giant sedangkan dalam kelompok eceran skala besar dan menengah terdapat 20 pemain. Kajian mengenai persaingan antara pasar ritel modern dengan pasar tradisional dapat dirujuk pada kajian oleh Sinaga (2006) dan Tambunan (2004) yang pada dasarnya menjelaskan bahwa persaingan yang terjadi pada industri ritel merupakan persaingan yang intens dan melibatkan banyak pemain.
58
Beberapa pesaing yang berada di area yang sama adalah: Grosir: Farmers Market Jumlah gerai di area Summarecon Gading Serpong: 1 (satu) Tipe: Direct Competitor Logo:
Gambar 4.4 Logo Hypermart Indonesia
Grosir: Hypermart (Karawaci Supermall) Jumlah gerai di area Karawaci: 1 (satu) Pasar: Mass Market Tipe: Indirect Competitor Logo:
Gambar 4.5Logo Hypermart Indonesia
Hypermart adalah jaringan hypermarket yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Selain department store yang menjual produk sandang
59
seperti makanan, Hypermart juga memiliki supermarket atau pasar swalayan yang menjual kebutuhan sandang, barang kebutuhan hidup dan sehari-hari. Juga peralatan elektronik, olahraga, ATK, dan lainlain.Hypermart memiliki strategi Everyday low prices.
Dengan trademark Hyper, yang kini sahamnya dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima Tbk. Saat ini Hypermart sudah memiliki lebih dari 50 gerai di Indonesia.
Grosir: Foodmart (Karawaci Supermall) Jumlah gerai di area Karawaci: 1 (satu) Pasar: Niche Market Tipe: Direct Competitor Logo:
Gambar 4.6Logo Foodmart Indonesia
Sama seperti Hypermart, saham Foodmart juga dimiliki oleh PT Matahari Putra Prima Tbk. Foodmart berdiri sebagai pengganti
60
Matahari supermarket yang berfokus pada penjualan produk makanan lokal maupun impor yang kualitas dan kesegarannya terjamin.
Grosir: Alfamart Jumlah gerai di area Karawaci: 3 (tiga) Pasar: Mass Market Tipe: Indirect Competitor Logo:
Gambar 4.7Logo Alfamart
Alfamart memanjakan pelanggannya dengan memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai macam transaksi. Baik transaksi yang terkait dengan pembayaran tagihan bulanan layanan PT Telkom dan diluar jenis tagihan Telkom, seperti pembayaran zakat, infaq, shodaqoh,
pengiriman
penerbangan dan travel.
uang,
dan
pembayaran
pesanan
tiket
61
Grosir: Indomaret Jumlah gerai di area Karawaci: 4 (empat) Pasar: Mass Market Tipe: Indirect Competitor Logo:
Gambar 4.8 Logo Indomaret
Indomaret dibuka sejak tahun 1997 dan masih terus berkembang hingga sekarang mempunyai lebih dari 3800 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Indomaret tergolong aktif dalam mengembangkan CSR yaitu dengan mengadakan berbagai macam kegiatan seperti donor darah, bantuan mahasiswa, hingga berbagi dengan anak – anak panti asuhan.
62
Gambar 4.9 Competitors Map
4.4
Customer Segment
4.4.1 Demographic Segment Karakteristik demografi yang dituju adalah masyarakat berusia produktif (15 – 65 tahun) dengan tingkat pendapatan satu juta per bulan dan lebih, yang berprofesi sebagai pelajar, mahasiswa, dan pekerja yang tinggal di lingkungan sekitar karawaci. Berikut rinciannya:
Gender: Pria & Wanita
Age Range: 15 – 65 tahun
63
Category: Family with kids Working couples College students People who lives at apartment Muslim
Potential: Average Income
Kuesioner dilakukan terhadap 50 responden yang merupakan penduduk sekitar Karawaci yang sedang berbelanja di Ranch Market Summarecon Serpong, FoodMart dan Hypermart Supermal Karawaci pada hari Sabtu dan Minggu pukul 16.00 sampai 21.00. Kuesioner disebar kepada 50 responden berusia produktif yaitu usia 18 tahun – 45 tahun. Terdapat 18 responden dengan penghasilan di atas 10 juta Rupiah dan 32 sisanya berpenghasilan di bawah 10 juta Rupiah. Dari 32 responden yang berpendapatan di bawah 10 juta Rupiah, 10 diantaranya berpendapatan
rata-rata
sebesar
5-6
juta
rupiah,
6
responden
berpendapatan rata-rata 3-4 juta rupiah, 12 responden berpendapatan ratarata 2-3 juta, dan hanya 4 diantaranya yang berpenghasilan di bawah 2 juta rupiah perbulannya. Hal ini menunjukkan pendapatan rata-rata responden cukup tinggi per bulannya. Ada berbagai macam keluhan dan keingininan responden terhadap supermarket yang ada sekarang ini. Pendapat responden terhadap sebuah
64
supermarket secara umum adalah sebuah tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari yang modern. Sebagian besar responden mengeluhkan keadaan supermarket
yang
penuh
dan
antrian
yang
panjang
sehingga
menghabiskan waktu untuk berbelanja. Dari kuesioner yang disebarkan, sebanyak 43 responden menyetujui adanya layanan online dan delivery pada supermarket. Berikut adalah keluhan dan keinginan dari konsumen yang telah disurvey dan dituangkan ke dalam The Emphathy Map:
Gambar 4.10 Empathy Map Sesuai Survey Yang Telah Dilaksanakan (Osterwalder & Pigneur, 2010)
65
Tabel 4.2 Tabel Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Sebulan Provinsi Banten (BPS, Susenas, 2011, p.166)
66
RATA - RATA PENDAPATAN DAN PENERIMAAN RUMAH TANGGA (RUPIAH) SELAMA SEBULAN MENURUT KOTA DAN SUMBERNYA MONTHLY AVERAGE OF HOUSEHOLD INCOME AND RECEIPTS (RUPIAH) BY CITY AND ITS SOURCE 2007
Nomer Urut
Serial
Pendapatan Kota
Income
City
Gaji
Number
(1)
Jumlah Pendapatan dan Penerimaan
Wages/Salaries
Hasil Bersih Usaha Net Profit
lainnya
Jumlah
Penerimaan
Total Income
Others
Total
Receipts
and Receipts
(2)
34
PROBOLINGGO
1,158,331
468,279 232,932 1,859,542 478,591
2,338,133
35
MADIUN
1,162,778
531,491 227,438 1,921,706 455,866
2,377,572
36
SURABAYA
1,926,671
889,281 491,574 3,304,526 497,205
3,801,731
37
SERANG
1,402,578
939,961 425,898 2,768,437 664,609
3,433,047
38
TANGERANG
1,930,021
557,902 483,085 2,971,307 308,414
3,279,721
39
CILEGON
1,701,478
640,102 282,234 2,623,814 367,673
2,991,487
40
DENPASAR
1,790,689
805,003 492,677 3,088,370 421,950
3,510,319
Tabel 4.3 Tabel Rata-Rata Pendapatan dan Penerimaan Rumah Tangga Selama Sebulan Menurut Kota dan Sumbernya (BPS, SBH, 2007, p.44)
4.4.2 Geographic Segment Target pelanggan yang dituju secara geografis adalah warga yang tinggal di kota Tangerang, khususnya Karawaci, Perumahan Villa Ilhami dan sekitarnya.
67
Jumlah penduduk Kota Tangerang yang disajikan menggunakan data Sensus Penduduk tahun 2010 mengalami peningkatan, tepatnya adalah penambahan laju pertumbuhan penduduk. Penduduk Kota Tangerang pada tahun 2010 berjumlah 1,79 juta jiwa. Penduduk
Rumah Tangga
Laki-Laki
Perempuan
1. Ciledug
36,461
75,313
71,710
147,023
2. Larangan
40,885
83,580
80,321
163,901
3. Karang Tengah
29,652
59,999
58,474
118,473
4. Cipondoh
53,167
109,894
106,452
216,346
5. Pinang
40,093
81,651
78,555
160,206
6. Tangerang
38,448
78,481
73,664
152,145
7. Karawaci
46,020
86,248
85,069
171,317
8. Cibodas
38,304
71,819
70,660
142,479
9. Jatiuwung
43,383
63,778
56,438
120,216
10. Periuk
36,380
66,391
62,993
129,384
11. Neglasari
25,355
53,859
49,645
103,504
12. Batu Ceper
24,471
46,874
43,716
90,590
13. Benda
21,809
43,156
39,861
83,017
Kota Tangerang
474,428
921,043
877,558
1,798,601
2009
446,646
820,132
832,458
1,652,590
2008
387,984
755,724
775,942
1,531,666
Kecamatan
Total
Tabel 4.4 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk di Kota Tangerang Tahun 2010 (BPS Kota Tangerang, 2010)
68
Luas (Km2)
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk
1. Ciledug
8.77
147,023
16,764
2. Larangan
9.40
163,901
17,436
3. Karang Tengah
10.47
118,473
11,315
4. Cipondoh
17.91
216,346
12,080
5. Pinang
21.59
160,206
7,420
6. Tangerang
15.79
152,145
9,636
7. Karawaci
13.48
171,317
12,709
8. Cibodas
9.61
142,479
14,826
9. Jatiuwung
14.41
120,216
8,343
10. Periuk
9.54
129,384
13,562
11. Neglasari
16.08
103,504
6,437
12. Batu Ceper
11.58
90,590
7,823
13. Benda
5.92
83,017
14,023
164.55
1,798,601
10,930
Kecamatan
Kota Tangerang
Tabel 4.5 Luas Wilayah Kecamatan dan Kepadatan Penduduk di Kota Tangerang Tahun 2010 (BPS Kota Tangerang, 2010)
Sebagai daerah penyangga Ibu kota Negara, Kota Tangerang dikatakan daerah cukup padat, setiap Kilometer persegi dihuni oleh 10,9 ribu jiwa (Kota Tangerang Dalam Angka, 2011). Kecamatan Karawaci sendiri memiliki jumlah penduduk 171 ribu jiwa dengan jumlah laki-laki 86,2 ribu jiwa dan perempuan 85,0 ribu jiwa. Kecamatan Karawaci memiliki luas sebesar 13,4 Km2 dengan kepadatan penduduk sebesar 12,7 ribu jiwa per Km2. Kecamatan Karawaci menjadi kecamatan ke-2 terpadat di Kota Tangerang.
69
Gambar 4.11 Grafik Jumlah Penduduk menurut Jenis kelamin di Kota Tangerang Tahun 2010 (BPS Kota Tangerang, 2010)
Dengan menyajikan produk yang bertemakan produk islami dan produk Timur Tengah, kecamatan Karawaci sangat menjanjikan dengan jumlah penduduk menurut status agama Islam sebesar 144 ribu jiwa menurut hasil sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2010.
70
Kecamatan 1. Ciledug 2. Larangan 3. Karang Tengah 4. Cipondoh 5. Pinang 6. Tangerang 7. Karawaci 8. Cibodas 9. Jatiuwung 10. Periuk 11. Neglasari 12. Batu Ceper 13. Benda Kota Tangerang
Islam
Kristen
Katolik
Hindu
112,381 130,595 91,093 148,092 135,770 117,315 144,552 120,917 101,481 100,235 84,829 77,848 63,356
1,987 2,166 4,288 6,567 2,582 4,301 5,399 4,345 906 4,323 1,163 2,143 1,263
3,819 4,487 6,521 12,686 5,261 8,508 10,467 11,549 1,622 8,908 4,387 4,078 2,382
320 274 548 293 232 305 580 220 67 224 195 90 51
1,428,464
41,433
84,675
3,399
Tabel 4.6 Jumlah Penduduk menurut Status Agama di Kota Tangerang Tahun 2010 (sebagian)
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang pada tahun 2010, banyaknya penduduk di Karawaci menurut usia produktif (15 – 65 tahun) adalah 125 ribu jiwa.
Dari jumlah angka tersebut tidak semua berpotensi menjadi pelanggan, karena dari angka tersebut kemungkinan ada yang tidak berbelanja di supermarket atau tidak sesuai dengan segmen yang dituju.
71
4.4.3 Market Segment Pasar yang akan diambil oleh perusahaan adalah Niche Market dari segmen menengah dan menegah-atas yang berpenghasilan sedang-tinggi yang berdomisili disekitar daerah Tangerang khususnya Danau Kelapa Dua. Pasar dianggap cukup tepat, karena memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Tingginya tingkat konsumsi yang dimiliki masyarakat setempat dengan penghasilan yang cukup tinggi di Tangerang 2. Perubahan gaya hidup dimana pasar sudah sangat mengerti dengan teknologi informasi 3. Vila Ilhami memiliki warga yang seluruhnya beragama Islam 4. Dalam radius 100 meter akan terdapat Universitas Gunadharma dan Apartment yang akan dihuni para mahasiswa, dan Vila Ilhami.
4.4.4 Internet Penetration Peningkatan pengguna internet di Indonesia sudah sangat sering dibicarakan oleh banyak badan survey internasional. Seperti salah satu contoh
yang
dibahas
oleh
comScore,
dalam
laporannya
yaitu
comScoreState of The Internet Southeast Asia 2011. Penelitiannya adalah sebagai berikut: Populasi pengguna internet di Indonesia mencapai hingga 32% yaitu meningkat lebih dari 2 juta pengguna sejak Desember 2009
72
Gambar 4.12 Online Population Sizes Southeast Asia (Nguyen, 2011)
Pengguna internet di Indonesia rata-rata berumur 15-54 tahun, yang didominasi oleh kelompok umur 15-24 tahun
Gambar 4.13 Composition of Internet Audience 15+ (Nguyen, 2011)
Peningkatan penggunaan online ritel di Indonesia mencapai 20% sejak 2009
73
Gambar 4.14 Growth in Reach: Retail Sites (Nguyen, 2011)
4.4.5 Product Produk yang akan disajikan di supermarket yang akan dibangun adalah produk-produk yang bertemakan Timur Tengah dan Islami. Produk ini tidak terbatas hanya pada barang yang akam dijual, akan tetapi menu yang akan disajikan di restoran yang berada di supermarket ini akan menyediakan makanan-makanan yang bertema sama, Timur Tengah, Islami dan seluruh produk harus berlabel dan bersertifikat halal. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan maka produk-produk healthy food menjadi pilihan utama supermarket ini. Layanan antar dan drive-thru telah disiapkan untuk mendukung strategi online shopping.
4.4.6 Price Strategi harga yang akan ditawarkan adalah strategi leader pricing yaitu dengan memberikan harga rendah pada produk high-demand untuk menarik konsumen sebanyak – banyaknya. Strategi leader pricing ini
74
juga akan dikombinasikan dengan price bundling dan odd pricing. Strategi ini digunakan untuk meningkatkan jumlah pelanggan yang datang.
4.4.7 Place Dalam dunia ritel sering digambarkan bahwa keberhasilan sebuah usaha ritel pertama kali ditentukan oleh ketepatan pemilihan lokasi. Sedangkan kesalahan atau kekeliruan dalam hal lainnya, misalnya kesalahan setting harga jual, kesalahan pemilihan produk, dan lain-lain lebih mudah untuk dikoreksi dan dubutuhkan waktu yang lebih cepat. Untuk itu, yang harus dipahami pada saat memulai usaha ritel pertama-tama adalah pemilihan lokasi yang tepat, yang sesuai dengan target pasar yang telah ditentukan (Sugiarta, 2011). Lokasi penjualan akan berpengaruh terhadap jumlah masyarakat yang datang. Semakin jauh lokasi penjualan dari target pasar, maka semakin sedikit masyarakat yang datang karena adanya biaya transportasi tambahan untuk mendatangi tempat penjual. Oleh karena itu, lokasi tempat penjualan harus dekat dengan target pasar yang dituju. Tempat yang akan dijadikan sebagai toko brick and mortar supermarket ini adalah Jl. Danau Kelapa Dua, Karawaci, Tangerang. Lokasi penjualan dipilih berdasarkan target pasar yang dituju yaitu sebuah daerah yang menjadi penghubung dua kota mandiri yang
75
berkembang amat pesat di Tangerang, Lippo Karawaci dan Summarecon Gading Serpong.
Gambar 4.15 Peta Lokasi Supermarket Lakeside Market
4.4.8 Promotion Proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lain (Kotler, 1997). Salah satu promosi yang dilakukan untuk meraih minat konsumen adalah dengan menyebarkan brosur dan memasang iklan di koran lokal Tangerang. Selain itu ada juga promosi yang dilakukan untuk menjaga loyalitas pelanggan yaitu dengan memberikan potongan harga untuk member, sampel produk, kupon belanja atau pemberian hadiah langsung untuk jumlah pembelanjaan tertentu.
76
4.5
Opportunity Pertumbuhan pasar ritel baik asing maupun lokal berkembang pesat yang terlihat dari omzet ritel di luar elektronik pada tahun 2011 adalah 155 triliun rupiah. Saat ini Indonesia memiliki pasar usia produktif sebesar 60-70 persen. Untuk Indonesia, pasar yang bagus seperti sekarang ini akan terus bertahan sampai tahun 2030. Berbeda dengan konsumen China dan India yang pola konsumsinya sulit dinaikkan, masyarakat Indonesia sangat konsumtif dan dapat dengan mudah dipengaruhi untuk meningkatkan volume belanjanya (Eny, 2012). Indonesia mempunyai jumlah populasi yang besar.Pada awal tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia berjumlah sekitar 237 ribu jiwa (BPS, 2011). Tingginya jumlah penduduk mengarah pada kenaikan jumlah total belanja rumah tangga yang mencakup berbagai macam kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Industri retail terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan penduduk. Pertumbuhan pasar ritel tidak hanya peritel besar, tetapi juga peritel kecil yang melayani masyarakat setempat. Perubahan gaya hidup masyarakat yang menginginkan tempat belanja yang nyaman berakibat munculnya permintaan baru yang beragam akan barang dan jasa. Globalisasi adalah salah satu faktor yang mengakibatkan meningkatnya permintaan barang dan jasa ritel. Meningkatnya permintaan yang didukung oleh perkembangan infrastruktur memperbesar tumbuhnya pasar ritel.
77
Perkembangan usaha bisnis ritel mengakibatkan persaingan antar ritel yang terjadi di semua tingkat, mulai dari peritel kecil, menengah, sampai dengan peritel besar. Persaingan peritel ini tidak hanya terjadi dengan peritel disesama kelasnya tetapi juga dengan peritel dari kelas yang berberda, misalnya supermarket yang bersaing dengan minimarket yang lokasinya tidak berjauhan. Pelaku bisnis di sektor ritel belum terlalu banyak jumlahnya sehingga sejumlah pebisnis lokal maupun asing berlomba-lomba untuk menjangkau pasar ritel yang besar ini. Pemain lokal seperti Alfa Retailindo, Hero Supermarket, hingga pebisnis asing seperti Giant, Carrefour hingga sejumlah nama asing lain yang berencana masuk ke Indonesia, memang menganggap Indonesia masih sangat potensial untuk dibidik bagi pengembangan usaha di bidang ritel ini.
4.6
Definisi Bisnis Perusahaan ini bergerak dalam usaha ritel dengan memberikan layanan penyediaan barang–barang kebutuhan sehari-hari khususnya bagi masyarakat yang tinggal didaerah Vila Ilhami, dengan lebih mudah memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Saat ini di Danau Kelapa Dua, Tangerang terdapat beberapa toko-toko supermarket dengan skala yang lebih kecil, seperti alfamart, Indomaret, dan toko-toko kecil lainnya. Namun tidak semua menyediakan produk-produk
78
secara lengkap, segar dan sehat, kemudian dapat memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya yang tinggal didaerah Vila Ilhami. Atas dasar tersebut maka perusahaan ini akan didirikan sebagai perusahaan yang profit oriented yang berbadan hukum perseroan terbatas yang akan mengembangkan bisnis ritel dengan mendirikan supermarket.
4.6.1 Identitas Perusahaan Perusahaan ini akan didirikan oleh beberapa pemegang saham. Dan akan disepakati bahwa perusahaan yang akan didirikan nanti dengan badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Perseroan Terbatas (PT) dipilih karena badan hukum bentuk ini memiliki rambu-rambu pembatas bagi pemegang saham berupa tanggung jawab (hak dan kewajiban) yang terbatas pada modal yang disetorkannya saja. Dengan demikian diharapkan di masa yang akan datang, campur tangan para pemegang saham dalam pengelolaan perusahaan sehari-hari dapat dihilangkan, selanjutnya dapat diserahkan kepada manager professional untuk menjalankan perusahaan. Nama Perusahaan : PT. XXX Bentuk Badan :Hukum : Perseroan Terbatas Bidang Usaha : Ritel Trade Name : Lakeside Mart Lokasi : Danau Kelapa Dua, Tangerang.
79
4.7 Action Plan 4.7.1 Strategy Strategi bisnis yang dijalankan oleh supermarket ini adalah strategi deferensiasi produk dan jasa serta strategi fokus. Strategi diferensiasi produk dan jasa yang dijalankan adalah: 1. Produk – produk yang dijual lebih banyak ke arah produk – produk Timur Tengah, Islami, berlabel dan bersertifikat halal, dan fokus pada healthy food 2. Menyediakan seluruh produk-produk yang ada di Lakeside Mart berlabel dan bersertifikat halal 3. Tersedianya online shopping dan jasa pengantar (delivery) barang untuk memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi atau area pengambilan barang (local pick-up) 4. Drivethru area yang buka untuk 24 jam 5. Restoran yang melayani dari waktu sarapan hingga makan malam(4am-10pm) 6. Playground area untuk anak 7. Cooking class. Program ini adalah fasilitas yang diberikan kepada pelanggan berupa masakan khusus Timur Tengah yang dapat diikuti secara cuma-cuma oleh member dan non-member dengan minimum pembelanjaan tertentu. Melalui program ini pelanggan akan mendapat keuntungan seperti, menguasai jenis masakan Timur
80
Tengah, mengetahui nilai gizi dalam makanan, menambah keterampilan dan kreatifitas untuk menyajikan makanan secara menarik. Strategi fokus dijalankan dengan membidik pasar sasaran yang lebih kecil (niche market) yang berasal dari segmen ekonomi menengah dan menengah-atas serta masyarakat disekitar Vila Ilhami. Lakeside Mart akan memfokuskan pada penjualan di toko atau brick and mortar yang dilengkapi dengan penjualan secara online melalui web Lakeside Mart.
4.7.2 Operation Lakeside Mart akan beroperasi di brick and mortar selama 19 jam dalam sehari selama 7 hari dalam seminggu. Menyediakan produk-produk di dalam toko yang dapat dijual dengan dua cara, walk-in shoppingdan online shopping.Operasional toko akan dilakukan di lahan seluas 2,650m2 dengan luas bangunan 2 lantai sebesar 2,255 m2. Layanan delivery akan beroperasi 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu untuk mendukung operasional online shopping melalui website. Selain layanan delivery, servis drive-thru juga akan beroperasi 24 jam. Lakeside Mart akan bekerja sama dengan perusahaan layanan antar yang akan berada di luar organisasi. Perusahaan layanan antar akan membutuhkan kendaraan yang disediakan khusus layanan antar Lakeside Mart dan akan beroperasi dari lokasi Lakeside Mart. Lakeside Mart akan
81
menyediakan alat-alat pendukung yang dapat dipasang disetiap kendaraan layanan antar, seperti: Kotak antar untuk kendaraan roda 2: Kotak ini akan berisi tempat penyimpanan produk basah (kulkas) dan tempat penyimpanan produk kering Kotak antar untuk kendaraan roda 4: Kotak ini akan berisi tempat penyimpanan produk basah (kulkas) dan tempat penyimpanan produk kering yang ukurannya lebih besar dari kotak untuk kendaraan roda 2. Layanan antar memiliki beberapa peraturan, seperti: Tidak ada minimum total pembelanjaan Biaya layanan antar sebesar Rp 7,500 Pembelanjaan diatas Rp 150,000 gratis layanan antar Maximum pembelanjaan secara online dan layanan antar sebesar Rp 2,500,000 Pembelanjaan diatas jam 22:00 akan diantar pada kesempatan pertama di hari berikutnya Jarak pengantaran adalah dalam radius 50 Km Lakeside Mart akan membutuhkan armada sebagai berikut: 5 Mobil Box 20 Motor 10 Sepeda
82
Gambar 4.16 Lakeside Mart Delivery Coverage Area
4.7.3 Technology Teknologi menjadi hal yang penting bagi sebuah bisnis untuk kelancaran operasional bisnis tersebut. Teknologi informasi pada hari ini sangat diandalkan oleh pelaku bisnis. Lakeside Mart akan menggunakan teknologi informasi Enterprise Resource Planning (ERP), adalah teknologi informasi yang digunakan oleh perusahaan yang berperan untuk mengintegrasi dan mengotomatisasikan informasi proses bisnis seluruh bagian dari sebuah organisasi seperti bagian keuangan/accounting, sales and service, customer relationship management, inventory, dan lainnya. Supermarket ini akan menggunakan aplikasi ERP yang open source yang bernama ADempiere dimana pengguna dapat membuat dan merubah
83
modul sesuai kebutuhan. Dari segi biaya pun aplikasi open source relatif lebih murah dan terjangkau dibandingkan dengan aplikasi ERP besar lainnya seperti SAP, Oracle Applications, Microsoft Dynamics, dan vendor besar lainnya. Modul-modul yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Sales: Quotes to Invoice, Point of Sales (POS), Invoicing, Shipment Purchasing: Purchase Requisition, Purchase Order, Invoicing Finance: General Ledger, Accounts Receivable, Accounts Payable, Financial Reporting, Cash Management Budgeting, TAX/VAT Human Resource: Payroll, Payroll Concept Material
Management:
Inventory
Control,
Warehouse
Management, Stock Movement, Stock Count, Price List Yang akan berkembang menjadi modulreporting yang mencakup Business Intelligent dan Financial Report. Kedua modul laporan tersebut akan memberikan analisa-analisa binis berdasarkan data-data yang ada sesuai dengan kebutuhan. Teknologi online yang akan digunakan adalah teknologi e-Business. Teknologi ini akan membantu penjualan secara online atau yang biasa disebut sebagai online shopping. Online shopping Lakeside Mart akan beroperasi melalui website yang didisain khusus untuk penjualan produk-
84
produk di supermarket ini. Website Lakeside Mart akan terintegrasi langsung dengan data stock yang ada di toko. Berikut fitur-fitur yang akan diimplementasikan dalam website Lakeside Mart yang akan menambah value dari Lakeside Mart: Real-time stocklist: integrasi stocklist yang ada di website dengan stocklist yang ada di toko Personal page: halaman personal ini akan menyimpan data-data personal konsumen mencakup barang yang sering dibeli pada waktu-waktu tertentu, menyimpan daftar belanja bulanan, rekomendasi barang, shopping reminder, dan alamat pengantaran. Pemesanan melalui website dikolaborasikan dengan layanan antar atau delivery dan juga pesanan yang telah dikonfirmasi dapat diambil di toko.Pembayaran pemesanan melalui website dapat dilakukan malalui kartu kredit, layanan pembayaran online melalui Paypal, member debit card, dan juga cash on pick-up. Untuk kelancaran kolaborasi antara web dan ERP perusahaan dibutuhkan database yang cukup besar. Besarnya database yang disediakan akan menentukan kelancaran transaksi dari 2 sistem informasi yang dimiliki. Member Debit Card adalah kartu pelanggan yang berfungsi sebagai kartu diskon dengan hitungan poin setiap berbelanja, dan juga dapat mendepositkan sejumlah uang untuk transaksi online.
85
Berikut grafik metode pembayaran yang paling disukai di Asia Pasifik dan Indonesia:
Gambar 4.17 Grafik Metode Pembayaran Yang Paling Disukai di Asia Pasific (Kasali, 2011, p.110)
Gambar 4.18 Grafik Metode Pembayaran Yang Paling Disukai di Indonesia (Kasali, 2010, p.110)
86
Berikut detil proses pemesanan dan belanja secara online:
Gambar 4.19 Flowchart Diagram Proses Pemesanan Online
4.7.4 Konsep Pemasaran Supermarket ini menggunakan konsep pemasaran kemasyarakatan (Societal Marketing Concept) yang menyatakan bahwa tugas suatu bisnis unit adalah menemukan kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, dan minat dari pasar sasaran, dan berusaha untuk memberikan kepuasan terhadap pasar sasaran tersebut secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh para pesaing dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Dengan demikian supermarket ini sebagai suatu unit bisnis harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat itu sendiri.
87
Dengan menganut konsep seperti itu, supermarket ini tidak hanya fokus untuk memperoleh uang tetapi juga untuk memberikan layanan sebaik – baiknya kepada masyarakat agar dapat menjadi salah satu supermarket yang menjadi pilihan di Tangerang, khususnya Karawaci.
4.7.5 Teknik Pemasaran Supermarket ini menggunakan beberapa teknik pemasaran untuk menarik calon konsumen. Teknik-teknik tersebut antara lain: 1. Menyebarkan brosur-brosur ke sekitar daerah Vila Ilhami dan daerah perumahan, universitas, dan apartemen sekitar yang menjadi pasar sasaran (target market). 2. Menggunakan situs-situs internet untuk melakukan iklan web 3. Iklan media cetak Tangerang. Berikut ini akan diuraikan secara rinci masing-masing dari teknik tersebut: Menyebarkan Brosur Supermarket ini akan membuat brosur dan menyebarkannya ke daerah Villa Ilhami dan daerah perumahan, universitas, dan apartment sekitar yang menjadi pasar sasaran dengan membayar kepada beberapa orang untuk menyebarkan brosur-brosur tersebut.
88
Brosur-brosur tersebut akan dituliskan dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti dan dipahami kemudian akan dilengkapi dengan peta atau petunjuk yang dapat memudahkan calon pelanggan untuk menemukan lokasi dari supermarket. Menggunakan Internet dan GSM Servis Supermarket akan melakukan pemasaran dengan menggunakan tekmologi internet dan servis gsm sebagai alat pemasaran. Dengan berkembangnya teknologi sekarang ini, khususnya gadget seperti Blackberry, Iphone dan lainnya, dapat memudahkan calon konsumen untuk mengakses situs internet dengan lebih mudah. Dengan design yang menarik dan mudah digunakan akan menjadi kunci pemasaran supermarket. Katalog, promo-promo dan informasi tentang supermarket akan ditampilkan di website. Jejaring sosial akan menjadi pilihan untuk pengenalan dan promosi Lakeside Mart. Indonesia saat ini menjadi pasar yang amat besar dalam penggunaan jejaring sosial di internet. Sebuah lembaga riset dunia melaporkan pada 11 Agustus 2010, Indonesia telah mejadi Negara yang paling aktif dalam berjejaring sosial. Dan akan terus bertambah (Rhenald Kasali, 2011). Jejaring sosial yang akan digunakan sebagai sarana promosi adalah sebagai berikut:
Twitter
89
Twitter adalah sebuah website yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang memberikan layanan blog yang memungkinkan penggunanya untuk menulis teks singkat yang biasanya
tidak
lebih
dari
200
karakter,
dan
mempublikasikannya baik untuk dilihat semua orang atau sekelompok orang yang hanya diijinkan melihat oleh pengguna dengan cara “mengikuti” atau mem-follow. Teks singkat itulah yang biasa disebut Tweets (kicauan). Semua pengguna dapat mengirim dan menerima Tweets atau kicauan melalui situs Twitter, aplikasi eksternal yang dapat digunakan di beberapa telepon selular seperti aplikasi iPhone yang bisa diunduh di App Store, atau aplikasi Blackberry yang dapat diunduh di Blackberry Application World, atau dengan pesan singkat (SMS) yang hanya tersedia di negara-negara tertentu. Tweets pada awalnya diatur hanya mempunyai batasan sampai 140
karakter
disesuaikan
dengan
kemampuan
pesan
SMS.Twitter juga memiliki jasa hosting konten, seperti Twitpic, Tweephoto, memozu.com dan NotePub untuk mengakomodasi multimedia. Berdasarkan penelitian Semiocast, lembaga riset media sosial yang berpusat di Paris, Prancis, ternyata jumlah pemilik akun
90
Twitter di Indonesia merupakan yang terbesar kelima di dunia (Ratnaning Asih, 2011) Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah akun 19,5 juta, setelah disalip oleh Inggris Raya yang berhasil berada di posisi keempat dengan 23,8 juta akun (Semiocast, 2012).
Gambar 4.20 Grafik 20 Negara dengan Akun Twitter Terbanyak 2012 (Semiocast, 2012)
Dan pada Juni tahun 2010, ComScore Media Matrix membuat riset atas audience berumur 15 tahun keatas, Indonesia menjadi negara dengan pengguna Twitter terbanyak dengan jumlah 20,8% dari total dunia (Kasali, 2011).
91
Untuk dapat mengetahui lebih jauh apa saja yang menjadi alasan baik pria dan wanita mem-follow suatu brand pada Twitter, berikut adalah hasil studi CMB Consumer Pulse 20092010: APA ALASAN ANDA MEMFOLLOW SEBUAH MERK PADA TWITTER? Saya adalah seorang pelanggan perusahaan Untuk mendapatkan potongan harga dan promosi
KESELURUHAN
PRIA
WANITA
51%
59%
43%
44%
29%
60%
Menyenangkan dan menghibur 42% 29% 44% Mendapat akses ke konten 37% 33% 40% eksklusif Menjadi orang pertama yang mengetahui tentang merek 36% 35% 36% tersebut Untuk menunjukan bahwa saya 25% 20% 29% menyukai merek ini Menjadi bagian dari sebuah 24% 32% 17% komunitas Mendapatkan informasi mengenai produk untuk 24% 20% 29% disebarkan kepada orang lain Rekomendasi orang lain 12% 8% 17% Untuk mencari pemecahan 9% 13% 5% masalah Tabel 4.7 Alasan Responden Follow Twitter Sebuah Brand (Kasali, 2011)
Facebook Selain Twitter yang tengah marak di kalangan anak-anak muda, Facebook juga menjadi jejaring sosial yang sangat popular dan penting.
92
Menurut www.socialbakers.com sebuah portal statistik media sosial terbesar di dunia, yang meliputi banyak media sosial yang ada di internet, Indonesia telah menempati peringkat ke-3 terbesar di dunia atas pengguna Facebook.
Gambar 4.21 Daftar Negara dengan Pengguna Facebook Terbanyak (Djaya,2012)
Facebook juga digunakan oleh pengguna tidak hanya untuk media sosial, akan tetapi saat ini Facebook digunakan untuk ajang promosi bagi pengusaha, merk-merk ternama, partai politik, hingga bisnis rumahan. Berikut beberapa fakta-fakta tentang Facebook: 1. Terdapat lebih dari 500 juta Facebookers aktif di seluruh dunia 2. Lebih dari 3 juta halaman aktif berada di Facebook 3. Lebih dari 1,5 juta UKM memiliki Facebook aktif
93
4. Lebih dari 150 juta pengguna aktif, mengakses Facebook mereka menggunakan ponsel dan sejenisnya (Kasali, 2011). Berikut adalah riset mengenai alasan pengguna Facebook menjadi fans sebuah brand yang dilakukan oleh CMB Consumer Pulse 2009-2010:
APA ALASAN ANDA FANS SEBUAH MEREK PADA KESELURUHAN PRIA WANITA FACEBOOK? Untuk mendapatkan potongan 25% 18% 30% harga dan promosi Saya adalah seorang pelanggan 21% 22% 20% perusahaan Menyenangkan dan menghibur 10% 11% 10% Mendapat akses ke konten 6% 7% 5% eksklusif Menjadi orang pertama yang mengetahui tentang merek 8% 7% 8% tersebut Untuk menunjukan bahwa saya 18% 23% 15% menyukai merek ini Menjadi bagian dari sebuah 4% 5% 4% komunitas Saya bekerja untuk/dengan 2% 2% 2% perusahaan Rekomendasi orang lain 5% 4% 7% Saya memiliki saham dalam 9% 13% 5% perusahaan tersebut Tabel 4.8 Alasan Responden Fans Sebuah Brand di Facebook (Kasali, 2011)
94
Menggunakan Iklan di Koran Lokal Tangerang
Tahun
Jumlah Surat Kabar Nasional
Jumlah Surat Kabar Lokal
2006
14
4
2007
14
5
2008
16
6
2009
18
6
2010
18
6
Tabel 4.9 Tabel Jumlah Surat Kabar Nasional dan Lokal Tangerang (BPS, 2011)
Koran lokal yang akan dijadikan media sebagai ajang promosi bagi supermarket ini adalah Jawa Pos Tangerang, karena berdasarkan Media Scene yang dirilis pada akhir tahun 2005 dengan mengutip riset NMR (Nielsen Media Research), mencatat bahwa peringkat pertama jumlah pembaca Jawa Pos pada tahun 2005 adalah 1,43 juta. Hasil survey yang dilakukan oleh NMR juga menempatkan Jawa Pos bersama dengan Kompas dan Pos Kota sebagai media koran dengan jumlah pembaca terbanyak berdasarkan segmen responden dari Social Economic Status AB (dengan pengeluaran rutin sebesar Rp 1,5 juta hingga lebih dari Rp 3 juta). Selain itu koran-koran lokal seperti Radar Banten, Koran Satelit, Tangerang Tribune, Tangsel Pos, Info Serpong, dan Tangerang Express juga akan digunakan untuk promosi.
95
Pada iklan promosi melalui media koran-koran lokal, akan dijelaskan mengenai lokasi dengan dilengkapi oleh peta yang menunjukkan lokasi dari supermarket. Di bagian iklan akan diberikan area yang dapat digunting dan dibawa ke Lakeside Mart untuk mendapatkan diskon khusus. Dengan design yang menarik dan tata bahasa yang mudah untuk dimengerti, diharapkan dapat menarik
minat
konsumen
atau
calon
pelanggan
untuk
mengunjungi supermarket tersebut.
4.8 Penciptaan Nilai Perusahaan berusahaa memberikan nilai lebih bagi pasar sasarannya, yaitu kelas premium, dengan cara memberikan kualitas produk dan layanan “top of line” atau diatas rata-rata dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggan. Menanggapi hal ini PT. XXX berusaha memberikan hubungan yang baik kepada para pelanggannya dengan membangun Customer Relationship Management yang baik. CRM akan dihadirkan juga di online store Lakeside Mart dengan memberikan layanan-layanan dan fitur yang memudahkan konsumen dalam segala hal mengenai berbelanja.
4.9
Resiko Bisnis Meskipun industri ritel merupakan industri yang menarik karena menawarkan tingkat keuntungan yang tinggi tetapi terdapat sejumlah factor
96
penghambat atau penghalang (barriers to entry) bagi pendatang baru untuk masuk ke dalam persaingan industri ritel di Indonesia. Faktor-faktor penghambat utama bagi pendatang baru untuk masuk kedalam industri ritel meliputi: 1. Kebutuhan modal: dibutuhkan modal yang cukup besar untuk mampu mendirikan gerai ritel di tempat strategis dengan ketersediaan produk yang lengkap disisi lain muncul kekuatan pemain
ritel nasional
maupun global 2. Skala ekonomi, pemain-pemain ritel besar akan memaksa skala ekonomis industri ritel menjadi sangat efisien dan menekan persaingan harga pada level terendah 3. Peraturan pemerintah yang mengatur industri ritel melalui keputusan presiden No. 96/2000 dan No. 118/2000 yang mencabut ritel dari negative list investasi maupun peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 77 tahun 2007 tentang daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal yang membolehkan modal asing dalam industri ritel.
4.9.1 Ancaman Munculnya Produk Pengganti Industri ritel terkait dengan prilaku konsumen dalam berbelanja, sehingga perubahan prilaku masyarakat berbelanja dari pasar tradisional ke ritel modern merupakan trend yang sedang terjadi yang direspon dan
97
dipelihara oleh peritel. Pada sebagian kecil segmen masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu dalam berbelanja dan memiliki kesadaran yang
tinggi
terhadap
perkembangan
teknologi
informasi
mulai
menggunakan metode alternatif dalam berbelanja, yaitu berbelanja melalui telepon (tele-shopping) atau berbelanja melalui internet (e-shopping).
4.9.2 Kemampuan Tawar Menawar Konsumen Konsumen pada industri ritel memiliki daya tawar yang tinggi dengan berbagai argument, antara lain: mayoritas konsumen pada industri ritel adalah konsumen individu sehingga mayoritas peritel membidik segmen individu dalam strategi pemasarannya karena ketergantungannya dengan konsumen individual, karakteristik produk yang dijual tidak memiliki perbedaan signifikan dengan prooduk yang disediakan peritel lain sehingga konsumen dengan sangat mudah berpaling atau berpindah ke peritel lain dengan hanya membutuhkan switching cost yang rendah. Daya tawar konsumen yang tinggi mendorong peritel melakukan
strategi
promosi dan pricing yang intensif untuk memenangkan merebut konsumen sebanyak-banyaknya. Selain resiko bisnis yang telah dijabarkan diatas, ada juga resikoresiko yang mengancam proses bisnis yang ada, seperti adanya bencana alam yang dapat menghambat operasional supermarket. Dengan itu maka Lakeside Mart merancang back-up plan untuk mengatasi hal-hal berikut:
98
1. Force Major (bencana alam, kerusuhan, dan sebagainya) 2. Minor (listrik mati, server crash) Dari segi operasional transaksi online, hambatan yang ada tidak akan mempengaruhi jalannya transaksi online dikarenakan akan adanya server cadangan yang di simpan di kantor pusat Lakeside Mart yang berada di Jakarta.
4.10 The Organization Berikut adalah struktur organisasi dan jumlah karyawan yang akan di pekerjakan di Lakeside Mart
Gambar 4.22 Diagram Struktur Organisasi Lakeside Mart
99
a. General Manager/Store Manager: Pekerjaan: Bertanggung jawab atas seluruh operasional supermarket yang akan dipertanggung jawabkan ke Board of Director perusahaan Jumlah: 1 (satu) Orang Type of User: Super User, Pengguna sistem informasi dengan tipe Super tidak memiliki batas akses dan wewenang untuk bekerja
dengan
data
yang
berhubungan
dengan
perusahaan hingga menggunakan olahan data analisa b. Administrative Manager: Pekerjaan: Bertanggung jawab kepada General Manager/Store Manager atas pekerjaan administrasi termasuk bagian keuangan dan HRD Jumlah: 1 (satu) Orang Type of User: High User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang hanya dapat bekerja
dengan
data
yang
tanggung jawabnya dan tipe
berhubungan High
dengan
tidak dapat
menggunakan dan melihat olahan data analisa c. Accountant Officer: Pekerjaan: Bertanggung jawab kepada Administrative Manager atas pekerjaan administrasi dan laporan keuangan serta segala transaksi yang dilakukan cashier.
100
Jumlah: 1 (satu) Orang Type of User: Medium User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang hanya dapat bekerja
dengan
data
yang
berhubungan
dengan
tanggung jawabnya dan tipe Medium tidak dapat menggunakan dan melihat olahan data analisa dan membutuhkan otorisasi dari atasan apabila ingin menggunakan atau mengolah data perusahaan d. Assistant Accountant: Pekerjaan: Bertanggung jawab kepada Accountant Officer atas pekerjaan keuangan dan transaksi cashier Jumlah: 2 (dua) Orang Type of User: Normal User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang untuk bekerja dengan data yang berhubungan dengan tanggung jawabnya dan terbatas hanya untuk data entry dan transaksi Point of Sales e. Cashier: Pekerjaan: Melakukan transaksi penjualan yang terjadi di toko Lakeside Mart, dan menyerahkan hasil penjualan beserta laporan transaksi kepada Assistant Accountant Jumlah: 12 (dua belas) Orang
101
Type of User: Normal User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang untuk bekerja dengan data yang berhubungan dengan tanggung jawabnya dan terbatas hanya untuk data entry dan transaksi Point of Sales f.
HRD: Pekerjaan: Bertanggung jawab kepada Administrative Manager atas pekerjaan yang berhubungan dengan bagian HRD dan bertanggung jawab melakukan perekrutan, membuat program-program
pengembangan
keahlian
hingga
penggajian karyawan Jumlah: 2 (dua) Orang Type of User: Medium User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang hanya dapat bekerja
dengan
data
yang
berhubungan
dengan
tanggung jawabnya dan tipe Medium tidak dapat menggunakan dan melihat olahan data analisa dan membutuhkan otorisasi dari atasan apabila ingin menggunakan atau mengolah data perusahaan g. Technical Manager: Pekerjaan: Bertanggung jawab kepada General Manager/Store Manager atas pekerjaan yang berhubungan dengan perbaikan dan perawatan teknis di gedung
102
Jumlah: 1 (satu) Orang Type of User: High User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang hanya dapat bekerja
dengan
data
yang
tanggung jawabnya dan tipe
berhubungan High
dengan
tidak dapat
menggunakan dan melihat olahan data analisa h. Support Engineer: Pekerjaan: Membantu Technical Manager menjaga dan merawat seluruh isi gedung dan bertanggung jawab kepada Technical Manager dalam memberikan laporan pekerjaan Jumlah: 2 (dua) Orang Type of User: Tidak ada i.
Information Technology Manager: Pekerjaan: Menjaga dan merawat seluruh teknologi informasi yang dimiliki perusahaan seperti ERP dan website penjualan Lakeside Mart. Bertanggung jawab kepada General Manager/Store Manager atas data yang disajikan di sistem informasi hingga menyajian analisa data perusahaan Jumlah: 1 (satu) Orang Type of User: High User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang hanya dapat bekerja tanggung
dengan
data
jawabnya.
yang Khusus
berhubungan ITManager
dengan dapat
103
mengolah data untuk keperluan perusahaan dengan otorisasi dari atasan langsung j. Assistant IT Manager: Pekerjaan: Membantu ITManager menjaga dan merawat seluruh teknologi informasi milik perusahaan dan menjaga data yang ada di database hingga mengkontrol jalannya transaksi online. Bertanggung jawab kepada IT Manager atas segala pekerjaan yang berhubungan dengan data di sistem informasi Jumlah: 1 (satu) Orang Type of User: Medium User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang hanya dapat bekerja
dengan
data
yang
berhubungan
dengan
tanggung jawabnya dan tipe Medium tidak dapat menggunakan dan melihat olahan data analisa dan membutuhkan otorisasi dari atasan apabila ingin menggunakan atau mengolah data perusahaan k. IT Staff: Pekerjaan: Memasukan dan mengontrol data yang terjadi di website yang berhubungan dengan transaksi dan melanjutkannya ke bagian Logistik. Bertanggung jawab ke Assistant IT Manager atas pekerjaan tersebut Jumlah: 4 (empat) Orang
104
Type of User: Normal User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang untuk bekerja dengan data yang berhubungan dengan tanggung jawabnya dan terbatas hanya untuk data entry dan transaksi Point of Sales l. Operation Manager: Pekerjaan: Bertanggung jawab kepada General Manager/Store Manager
atas
kelancaran
seluruh
operasional
supermarket seperti penjualan, marketing, pembelian barang, logistik dan gudang, customer service, keamanan hingga kebersihan Jumlah: 1 (satu) Orang Type of User: High User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang hanya dapat bekerja
dengan
data
yang
tanggung jawabnya dan tipe
berhubungan High
dengan
tidak dapat
menggunakan dan melihat olahan data analisa m. Marketing Officer: Pekerjaan: Bertanggung jawab atas pemasaran supermarket Lakeside Mart hingga membuat program-program promo Jumlah: 1 (satu) Orang Type of User: Medium User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang hanya dapat
105
bekerja
dengan
data
yang
berhubungan
dengan
tanggung jawabnya dan tipe Medium tidak dapat menggunakan dan melihat olahan data analisa dan membutuhkan otorisasi dari atasan apabila ingin menggunakan atau mengolah data perusahaan n. Sales Person: Pekerjaan: Bertanggung jawab atas pekerjaan penjualan produk hingga space yang dapat disewakan di area Lakeside Mart. Melaporkan segala kegiatan kepada Operational Manager Jumlah: 10 (sepuluh) Orang Type of User: Normal User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang untuk bekerja dengan data yang berhubungan dengan tanggung jawabnya dan terbatas hanya untuk data entry dan transaksi Point of Sales o. Logistic/Warehouse: Pekerjaan: Bertanggung jawab kepada Operational Manager atas inventory yang ada di gudang dan pengaturan layanan antar dan local pick-up Jumlah: 4 (empat) Orang Type of User: Normal User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang untuk bekerja dengan data yang berhubungan dengan tanggung
106
jawabnya dan terbatas hanya untuk data entry dan transaksi Point of Sales p. Purchasing: Pekerjaan: Bertanggung jawab atas pembelian stock produk untuk Lakeside Mart Jumlah: 3 (tiga) Orang Type of User: Normal User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang untuk bekerja dengan data yang berhubungan dengan tanggung jawabnya dan terbatas hanya untuk data entry dan transaksi Point of Sales q. Customer Service: Pekerjaan: Bertanggung jawab atas keluhan dan saran pelanggan, dan membuat
program
Management)
untuk
CRM
(Customer
menarik
dan
Relationship
mempertahankan
pelanggan Lakeside Mart Jumlah: 2 (dua) Orang Type of User: Medium User, Pengguna sistem informasi dengan tipe ini memiliki batas akses dan wewenang hanya dapat bekerja
dengan
data
yang
berhubungan
dengan
tanggung jawabnya dan tipe Medium tidak dapat menggunakan dan melihat olahan data analisa dan
107
membutuhkan otorisasi dari atasan apabila ingin menggunakan atau mengolah data perusahaan r.
Security: Pekerjaan: Bertugas menjaga keamanan kan kenyamanan Lakeside Mart dari buka hingga tutup dan diluar jam operasi supermarket Jumlah: 6 (enam) Orang Type of User: Tidak ada
s. Cleaning Service: Pekerjaan: Bertugas menjaga kebersihan lokasi Lakeside Mart, luar maupun dalam gedung Jumlah: 6 (enam) Orang Type of User: Tidak ada
108
4.11 Financial Plan 4.11.1 Land and Building Resume a
Location
JL. DANAU KELAPA DUA, KARAWACI, TANGERANG
b
Land Area (m²)
2650
c
Legality
SHGB
d
Price/m²
Rp.
2,700,000/m²
e
Total Land Price (m²)
Rp.
7,155,000,000
f
Legal & Rights Pricing (SHGB)
Rp.
300,000,000
g
Building Area (m²)
2255
h
Price/m²
Rp.
3,800,000/m²
i
Total Building Price (m²)
Rp.
7,892,500,000
Tabel 4.10 Tabel Land and Building Resume
4.11.2 Variable Cost
No.
Reference
Quantity
Unit
Price/Unit
Total
1
Listrik & Air
12
Month
Rp55,000,000
Rp660,000,000
2
Total Promotion
12
Month
Rp25,000,000
Rp300,000,000
3
Telepon
12
Month
Rp2,500,000
Rp30,000,000
TOTAL VARIABLE COST Table 4.11 Tabel Variable Cost
Rp990,000,000
113 110
4.11.7 Payback FIXED COST
HARGA MODAL
HARGA JUAL
52,654,450,000
1000
1200
63,185,340,000,000 UNIT
63,185,340,000
Tabel 4.16 Tabel Payback
Dengan asumsi keuntungan 20% per produk, maka sesuai dengan perhitungan, Break Even Point atau balik modal akan terjadi setelah penjualan 63,1 miliar unit barang, dan diperkirakan dapat dicapai pada tahun ke-5.