42
BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uraian Sistem Distribusi Elektrikal Saluran listrik dari sumber pembangkit tenaga listrik sampai transformator terakhir, sering disebut juga sabagai saluran transmisi, sedangkan dari transformator terakhir, sampai konsumen terakhir disebut saluran distribusi atau saluran primer.
Gambar 4.1 Pendistribusian Tegangan Dari Pembangkit sampai ke konsumen. Yang dimaksud dengan sistem distribusi elektrikal disini adalah suatu sistem yang didesain dan dibangun untuk memasok daya listrik bagi sekelompok beban, dan hal tersebut merupakan suatu sistem yang cukup kompleks, dimulai dari instalasi sumber / source sampai instalasi beban/load). Sesuai dengan batasan, sistem distribusi elektrikal yang dibahas adalah instalasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
43
listrik dalam gedung, dengan pasokan tegangan menegah dari sumber PLN dengan sumber cadangan dari genset.
Gambar 4.2 Diagram Skematik Elektrikal
4.2 MVDP (Main Voltage Distribusi Panel) Instalasi tegangan
menengah (20
kV)
menggunakan penghantar
N2XSEFGBY ( 3 x 300 ) mm2 yang merupakan jaringan (kabel) penyalur tegangan menengah dari gardu distribusi PLN ke kubikel incoming MVDP (Main Voltage Distribudi Panel). MVDP (Main Voltage Distribusi Panel) yang di gunakan di sini pabrikan dari Schneider. dari 4 unit kubikel outgoing MVDP masing-masing ke sisi primer transformer, yang meliputi : a. Kubikel outgoing 1 ke sisi primer transformer 1 (2500 kVA) dengan penghantar N2XSY (3 x 1 x 70) mm2. b. Kubikel outgoing 2 ke sisi primer transformer 2 (2500 kVA) dengan penghantar N2XSY (3 x 1 x 70) mm2.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
44
c. Kubikel outgoing 3 ke sisi primer transformer 3 (2000 kVA) dengan penghantar N2XSY (3 x 1 x 70) mm2. d. Kubikel outgoing 4 ke sisi primer transformer 4 (2000 kVA) dengan penghantar N2XSY (3 x 1 x 70) mm2. Untuk jalur instalasi pengkabelan dari masing-masing kubikel outgoing MVDP ke transformer mengunakan rak kabel / kabel laader, yang di pasang di bawah plat lantai sisi atas panel agar instalasi pengkabelan aman dan terlihat rapi.
Gambar 4.3 Pemasangan Kabel Ladder 4.3 Transfomer Sesuai kebutuhan dari gedung Apartement MENTENG PARK
–
JAKARTA, Menggunkan Transformator yang berfungsi untuk merubah / Menurunkan tegangan dari tegangan menengah (20 kV) menjadi tegangan rendah (220/380 volt) karena menyesuaikan kebutuhan peralatan yang ada di dalam gedung tersebut. Di unit transformer tersebut dilengkapi pula dengan pengaman DGPT yaitu sensor pengaman bila terjadi Suhu berlebihan pada Transformator, gas yang berlebihan dan tekanan oli yang berlebihan. Sensor ini terintegrasi dengan Cubicle TM.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
45
Transformer yang dipergunakan adalah Product PT. Trafoindo Prima Perkasa dengan Type Oil Immersed/Full Hermattically Sealed– High Volatage 20 kV Low Voltage 400 V. Insulation Class HV/LV adalah 24kV/1kV, Applied Test Voltage HV/LV adalah 50 kV Vector Group Dyn – 5 dan Proteksi DGPT – 2 / DMCR Relay. Transformer yang dipergunakan di Gedung MENTENG PARK – JAKARTA terdiri dari : a.
Trafo 2500 kVA sebanyak 1 Unit, untuk melayani Tower 3
4.3.1 Pengoperasian Transformer A. Periksalah tahanan isolasi antara kumparan primer dan sekunder dengan titik pertanahan (grounding), dan antara kedua kumparan primer dan sekunder tersebut dengan menggunakan megger. Sebelum dimegger, bersihkanlah bushing dengan lap. Jika hasil megger terlampau rendah, ikutilah langkah-langkah berikut ini: 1. Bersihkanlah bushing dan terminalnya dengan baik. Gunakan cairan pembersih jika perlu. 2. Keringkan bushing dan terminal tersebut dengan angin panas/kering. A. Tap Changer Trafo 1.
Dengan menggunakan ohm-meter, periksa kesempurnaan kontak
dari masing-masing sadapan (tapping). 2.
Periksalah masing-masing posisi sadapan (tapping), yang ditandai
dengan angka 1 hingga 5. Masing-masing menunjukkan tingkat tegangan sesuai dengan yang tercantum di name plate trafo. Posisi sadapan harus disesuaikan dengan tegangan kerja yang diinginkan. 3.
Untuk merubah posisi sadapan, cara pengoperasian tap changer
adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
46
a. Buka kunci tap changer dengan mengendorkan sekrup pengamannya (warna merah). b. Angkat sekrup utama (warna hitam), dan putar ke posisi yang diinginkan. c. Turunkan kembali sekrup utama dan pastikan posisinya telah pas. d. Kunci
kembali
tap
changer
dengan
mengencangkan
sekrup
pengamannya (warna merah). Note: Trafo anda mungkin dilengkapi dengan tap changer yang modelnya berbeda. Jika butuh panduan dalam mengoperasikan tap changer, harap hubungi PT. Trafoindo Prima Perkasa. 4. Dalam hal sisi primer yang bertegangan ganda, maka terdapat 2 buah tap changer. Untuk pengaturan tegangan sadapan yang diinginkan, gunakan tap changer dengan 5 posisi tegangan sadapan. Untuk pengaturan tegangan kerja yang diinginkan, gunakan tap changer dengan 2 posisi tegangan kerja. 5. Untuk memastikan bahwa posisi sadapan sudah sesuai (yaitu: adanya rasio yang sesuai antara tegangan primer dan tegangan sekunder), periksalah rasio tersebut dengan jalan memberi tegangan 380V atau 220V pada sisi tegangan tinggi dan ukurlah tegangan pada sisi tegangan rendah. Rasio yang terukur akan membuktikan sesuai tidaknya posisi sadapan tersebut. 6. Bila dua atau lebih trafo akan dipararel, perhatikanlah hal-hal di bawah ini: a. Vector group kedua trafo harus sama b.Rasio tegangan harus sama c. Polaritas dan rotasi harus sama d.Impendasi tegangan harus sama
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
47
7. Periksalah kondisi dan setting HH fuse/Oil Circuit Breaker/LBS pada sisi tegangan primer, dan periksa kondisi circuit breaker/NFB/MCCB/N fuse di sisi tegangan rendah. B. Instalasi Penyambungan Trafo 1. Jika trafo ditempatkan di dalam ruangan, perhatikan hal-hal berikut: a.
Hindari trafo dari tetesan/curahan air.
b.
Sediakan ruang dan sarana untuk pemasangan, perbaikan dan pemindahan.
c.
Sediakan cukup ruang di atas trafo, minimal setinggi trafo tersebut, sehingga memungkinkan mengangkat core-coil keluar trafo untuk keperluan pemeriksaan.
d.
Harus ada ventilasi yang cukup. Suhu di dalam ruang tersebut dilarang melebihi 40°C.
e. 2.
Trafo harus diletakkan pada posisi rata.
Penyambungan kabel-kabel terminal trafo harus menggunakan sepatu kabel (cable lug) yang sesuai, untuk menghindari timbulnya panas dan kontak tak sempurna dengan terminal-terminal trafo tersebut. Baut dan mur pada sepatu kabel harus dikencangkan dengan sempurna*. Perhatikan wiring diagram dan connection diagram yang tercantum pada name plate. Perhatikan torque pada kekencangan baut: a.
Kekencangan baut & mur 10mm dianjurkan 35 Nm
b.
Kekencangan baut & mur 12mm dianjurkan 55 Nm
c.
Kekencangan baut & mur 16mm dianjurkan 65 Nm
d.
Kekencangan baut & mur 20mm dianjurkan 80 Nm
3.
Tanki trafo harus dihubungkan ke tanah dengan baik
4.
Switching in-rush current (arus) yang terjadi dalam trafo berkisar antara 3 hingga dengan 5 kali arus nominal trafo. Untuk mengurangi switching
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
48
in-rush current ini, hindari penempatan trafo di mana terdapat medan magnet yang besar, misalnya jika di bawah trafo terdapat kabel dengan arus besar. Jika penempatan trafo tidak mungkin dihindari dari medan magnet, 5.
letakkan plat stainless steel di antara trafo dan medan magnet demi menyekat medan magnet tersebut.
6.
Setelah dialirkan tegangan penuh, trafo sebaiknya diawasi selama beberapa jam setelah dibebani. Setelah beberapa hari, periksa suhu dan tinggi oli.
4.3.2 Perawatan / pemeliharaan Traforsmer Agar selalu beroperasi dengan baik, trafo anda sebaiknya selalu dirawat dengan teratur. Harus ada perhatian khusus jika trafo beroperasi dengan beban penuh dan/atau di kondisi-kondisi tertentu yang berbahaya.
A. Pemeliharaan Berkala 1 Tahun Harus diadakan perawatan tahunan, yang mencakup: 1. Pemeriksaan bagian luar a. Periksa kondisi tanki trafo, termasuk semua baut, mur, dan bagian yang dilas. Pastikan tidak ada kebocoran. b. Periksa sambungan kabel/konduktor pada terminal-terminal dan pentanahan. c. Periksa keadaan silica gel dalam breather. Sedikitnya ¾ dari silicagel harus masih berwarna biru. Jika kurang dari itu, silica
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
49
gel harus diganti seluruhnya atau diaktifkan kembali (Lihat Item 6.2). d. Periksa tinggi permukaan oli, pastikan masih berada di atas batas yang ditunjukkan di oil level indicator/gauge. e. Jika dilengkapi dengan nitrogen, periksa tekanan nitrogen tersebut, seharusnya di antara +2 PSI dan +3 PSI. 2. Pembersihan a. Bersihkan isolator terminal dengan kain pembersihan yang kering. b. Bersihkan tanki dan radiator trafo. Gunakan angin atau udara bertekanan untuk menghembuskan debu dari radiator. Jika sulit dibersihkan, gunakan cairan pembersih dan keringkan kembali dengan angin. c. Jika ditemukan bagian yang berkarat, hapus karat dengan amplas dan segera cat kembali. 3. Pemeriksaan Perlengkapan Trafo a. Periksa apakah perlengkapan-perlengkapan trafo masih bekerja dengan baik. b. Jika dilengkapi dengan relay pengaman, periksa kondisi dari contact point.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
50
Gambar 4.4 Instalasi Busduct Alumunium 4.4 Panel Kontrol Genset (P-KG) ( Synchronize ) 3 x 1450 KVA & 1 x 1250 KVA 380/220 V. Panel Kontrol Genset (P-KG) 3 x 1450 KVA & 1 x 1250 KVA dengan rating tegangan rendah (380/220 V). terdiri dari 8 kubikel yang meliputi 4 kubikel incoming (nomor kubikel 2, 4, 6 dan 8) dan 4 kubikel outgoing (nomor kubikel 1, 3, 5 dan 7). Incoming P-KG menggunakan penghantar sebagai berikut : a. Dari Generator set 1 (1450 kVA) ke incoming P-CG dengan pengaman ACB 4P (1000-2500A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Agar dapat dioperasikan secara otomatis dan manual untuk menghubungkan atau melepas genset dari jaringan beban, dengan penghantar Busduct 2500A / Alumunium, 4 Conductor. b. Dari Generator set 2 (1450 kVA)
ke incoming P-CG dengan
pengaman ACB 4P (1000-2500A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Agar dapat dioperasikan secara otomatis dan manual untuk menghubungkan atau melepas genset dari jaringan beban, dengan penghantar Busduct 2500A / Alumunium, 4 Conductor. c. Dari Generator set 3 (1450 kVA) ke incoming P-CG dengan pengaman ACB 4P (1000-2500A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Agar dapat dioperasikan secara otomatis dan manual untuk menghubungkan atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
51
melepas genset dari jaringan beban, dengan penghantar Busduct 2500A / Alumunium, 4 Conductor. d. Dari Generator set 4 (1250 kVA) ke incoming P-CG dengan pengaman ACB 4P (1000-2500A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Agar dapat dioperasikan secara otomatis dan manual untuk menghubungkan atau melepas genset dari jaringan beban, dengan penghantar Busduct 2500A / Alumunium, 4 Conductor.
4.4.1 kubikel panel kontrol genset (P-KG)/ Synchronize Kubikel panel kontrol genset (P-KG) ini terdiri dari kubikel incoming dan kubikle outgoing yang meliputi : 4.4.2 kubikel Incoming Panel kontrol Genset kubicle incoming panel kontrol menggunakan pengaman ACB 4P (10002500A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Di setiab incoming Agar dapat dioperasikan secara otomatis dan manual untuk menghubungkan atau melepas genset dari jaringan beban, menggunakan penghantar Busduct 2500A / Alumunium, 4 Conductor. menerima tenggangan dari genset 1, genset 2, genset 3 dan genset 4. Pada sisi depan kubikel ini terdapat alat monitoring antara lain : 1)
kubikel no.2, no.4, no.6 dan no.8
a. 3 bh lampu indikator yang menyatakan ada tegangan pada phasa R, phasa S dan phasa T. b. 3 bh lampu indikator OFF, ON dan Trip. c. 2 bh lampu indikator Earth Fault dan Emergency Stop. d. 1 bh lampu indikator battery charger. e. 2 bh Push botton Reset dan Alarm Stop. f. 1 bh alat ukur Ampere meter DC untuk mengetahui arus yang terpakai. g. 1 bh alat ukur Volt meter DC untuk mengetahui tegangan pada beban.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
52
h. 1 bh tombol Emergency stop. i.
1 bh Multifuntion Generator Protection untuk pusat pengendali proses synchrone antara genset dan fungsi-fungsi proteksinya.
j.
1 bh Digital meter untuk memonitoring parameter elektrik (voltase phasa R,S,T, arus phasa R,S,T, KW, HZ, COSpy, dll)
k. Nama Panel Dan Pada sisi dalam kubikel ini terdapat alat monitoring antara lain : 2) kubikel no.2, no.4, no.6 dan no.8 a. 1 bh ACB 4P (1000-2500A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Agar dapat dioperasikan secara otomatis dan manual untuk menghubungkan atau melepas genset dari jaringan beban. b. 1 bh Flourecent Lamp 10 W/220 V. c. Battery Charge 24V DC-5A untuk pengisian battery pada saat genset standby. d. Control relay dan time relay. e. CT 2500/5A 30VA Class.1. f. Cylindrical Fuse link 2A. g. Busbar tembaga. h. Earth fault relay. i.
Buzzer ( Alarm sirene 24V DC ).
j.
Kabel Kontrol.
4.4.3 Kubikel Outgoing Panel Kontrol Genset Kubikel Outgoing panel Kontrol genset berfungsi untuk melalukan pengaturan/Load management sharing dari keempat unit Genset, Dari panel P-KG ini kemudian output sumber Genset dikirim ke Panel-panel distribusi gedung. Yang meliputi : 1) Dari PKG ke P-C.O.S 3 ( DP – Chiller 2) menggunakan pengaman ACB 4P (1280-3200A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. dengan penghantar NA2XY 8(3x1x500)mm2 + (4x1x500)mm2
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
53
2) Dari PKG ke LV-MDP TZU CHI SCHOOL menggunakan pengaman ACB 4P (1000-2500A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. dengan penghantar NA2XY 6(3x1x500)mm2 + (4x1x500)mm2. 3) Dari PKG ke PP-INTAKE FAN GENSET menggunakan pengaman MCCB 4P (125-160A) 50KA/380V. dengan penghantar NA2XY 4x1x50 mm2. 4) Dari PKG ke P-C.O.S 2 (DP – Chiller 1) menggunakan pengaman ACB 4P (1280-3200A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. dengan penghantar NA2XY 8(3x1x500)mm2 + (4x1x500)mm2. 5) Dari PKG ke DP-Gedung menggunakan pengaman ACB 4P (16004000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. dengan penghantar NA2XY 10(3x1x500)mm2 + (5x1x500)mm2. 6) Dari PKG ke P-C.O.S 1 ( DP – Equipment ) menggunakan pengaman ACB 4P (1600-4000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. dengan penghantar NA2XY 10(3x1x500)mm2 + (5x1x500)mm2. Pada sisi depan kubikel incoming terdapat alat monitoring antara lain : 1) kubikel no.1 a. 3 bh lampu indikator OFF, ON dan Trip. b. 3 bh push botton OFF, Reset dan Trip c. 1 bh selektor switch (Operation Mode MAN - OFF-AUTO) d. 1 bh Digital meter untuk memonitoring parameter elektrik (voltase phasa R,S,T, arus phasa R,S,T, KW, HZ, COSpy, dll) e. Nama panel. 2) kubikel no.3 a. 3 bh lampu indikator OFF, ON dan Trip. b. 1 bh lampu indikator signal Fan. c. 3 bh push botton OFF, Reset dan Trip. d. 1 bh selektor switch (Operation Mode MAN - OFF-AUTO) e. 1 bh Digital meter untuk memonitoring parameter elektrik (voltase phasa R,S,T, arus phasa R,S,T, KW, HZ, COSpy, dll). f. Nama panel. 3) kubikel no.5
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
54
a. 6 bh lampu indikator masing-masing untuk 2 bh OFF, 2 bh ON dan 2b Trip. b. 6 bh push botton masing-masing untuk 2 bh OFF, 2 bh Reset dan 2 bh Trip. c. 2 bh selektor switch (Operation Mode MAN - OFF-AUTO) d. 1 bh selektor switch (visual Synchron SW. G 1-OFF-G2-OFF-G3OFF-G4). e. 2 bh Digital meter untuk memonitoring parameter elektrik (voltase phasa R,S,T, arus phasa R,S,T, KW, HZ, COSpy, dll). f. 1 bh Meter sychronoscope c/w sync relay. g. 3 bh nama panel. 4) kubikel no.7 a. 3 bh lampu indikator OFF, ON dan Trip. b. 3 bh push botton OFF, Reset dan Trip c. 1 bh selektor switch (Operation Mode MAN - OFF-AUTO) d. 1 bh Digital meter untuk memonitoring parameter elektrik (voltase phasa R,S,T, arus phasa R,S,T, KW, HZ, COSpy, dll). e. Nama panel. Dan Pada sisi dalam kubikel ini terdapat alat monitoring antara lain : 1) kubikel no.1 a. 1 bh ACB 4P (1280-3200A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. ke PC.O.S 3 ( DP – Chiller 2). b. 1 bh Flourecent Lamp 10 W/220 V. c. Control relay dan time relay. d. CT 2500/5A 30VA Class.1. e. Cylindrical Fuse link 2A. f. Kabel Kontrol. g. Busbar tembaga. 2) kubikel no.3 a. 1 bh ACB 4P (1000-2500A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. ke LVMDP TZU CHI SCHOOL.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
55
b. 1 bh MCCB 4P (125-160A) 50KA/380V. Ke PP-INTAKE FAN GENSET. c. 2 bh MCCB 4P (40-50A) 50KA/380V.sebagai Spare ( cadangan ). d. 1 bh Flourecent Lamp 10 W/220 V. e. Control relay dan time relay. f. CT 2500/5A 30VA Class.1. g. Cylindrical Fuse link 2A. h. Kabel Kontrol. i.
Busbar tembaga.
3) kubikel no.5 a. ACB 4P (1280-3200A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. ke P-C.O.S 2 (DP – Chiller 1). b. ACB 4P (1600-4000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. ke DPGedung. c. 1 bh Flourecent Lamp 10 W/220 V. d. Control relay dan time relay. e. CT 4000/5A 30VA Class.1 f. CT 3000/5A 30VA Class.1. g. Cylindrical Fuse link 2A. h. Kabel Kontrol. i.
Busbar tembaga.
4) kubikel no.7 a. ACB 4P (1600-4000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. ke P-C.O.S 1 ( DP – Equipment ). b. 1 bh Flourecent Lamp 10 W/220 V. c. Control relay dan time relay. d. CT 4000/5A 30VA Class.1 e. Cylindrical Fuse link 2A. f. Kabel Kontrol. g. Busbar tembaga.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
56
4.4.4 Pengoperasian Panel Kontrol Genset ( P-KG) Synchronize. Pengoperasian Panel Kontrol Genset telah di setting sesuai permintaan kebutuhan design sistem yang dibuat oleh pihak perencana gedung dan permintaan dari pihak pemakai / pemilik gedung. Dalam pengoperasian panel control genset ada 2 pengoperasian yaitu : 1) Pengoperasian secara Automatis Sistem kerja panel kontrol genset ini adalah Automatic Star/stop engine, automatic synchrone dan automatic On/Off breaker, automatic load share dan automatic load manajement. Yaitu pada mode auto ketika power PLN mengalami pemadaman, maka semua genset akan star, selanjutnya proses sinkronisasi berhasil maka ke 4 genset akan parallel dengan indikasi (CB Gen On) di sisi panel genset.sistem ini akan terus berlangsung sampai pada rentang waktu yang di tentukan setelah load management akan menbaca kondisi beban, jika beban total terpakai tidak lebih dari 1160 KVA dari kapasitas daya genset, maka genset 1 akan mengambil bedan dan genset yang lain akan dipadamkan. Tetapi jika beban total lebih dari 1160 KVA maka genset 2 akan hidup dan melakukan load sharing beban, bila beban total lebih dari 2320 KVA makan maka genset 3 akan hidup dan melakukan load sharing beban dan bila beban di atas 3320 KVA maka genset 4 akan melakukan load sharing beban. maka Ke 4 genset tersebut load sharing beban terung berlangsung sampai power PLN kembali normal lagi. 2) Pengoperasian secara manual pengoperasian secara manual yaitu dengan cara posisi selector Switch ke posisi Manual kemudian tekan tombol “ON“ untuk menghidupkan Genset. Dan untuk mematikan tekan Tombol “Off“. (untuk memposisikan Panel PKG ke posisi “Off“ kontrol baik Auto maupun Manual maka posisikan Selector Switch ke posisi “Off “). 4.5 CB – BOX TERMINAL CB – BOX terminal di sini berfungsi sebagai panel suplay listrik dari genset rental, panel ini digunakan apabila ada pemadaman listrik dari PLN
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
57
dan tidak bisa menggunakanya genset gedung karena ada kerusakan/trobel. CB – Box terminal terdiri dari 3 kubikel yang meliputi kubikel incoming dan 2 kubikel outgoing. 4.5.1 Kubikel incoming CB-Box Terminal Incoming CB – Box terminal menerima tegangan dari genset rental dengan menggunakan pengaman ACB 3P (1000-2500A) 85KA/380V dan penghantar NA2XY 6(3x1x500)mm2 + (4x1x500)mm2. Pada sisi depan kubikel incoming terdapat alat monitoring antara lain : 1) kubikel no.1 a. 3 bh lampu indikator yang menyatakan ada tegangan pada phasa R, phasa S dan phasa T. b. Nama panel. Dan Pada sisi dalam kubikel incoming terdapat alat monitoring antara lain : 1) kubikel no.1 a. ACB 3P (1000-2500A) 85KA/380V. b. 1 bh Flourecent Lamp 10 W/220 V. c. Cylindrical Fuse link 2A. d. 1 bh MCB 1P 6A 6KA/220V. e. Busbar Tembaga. f. Kabel kontrol. 4.5.2 Kubikel Outgoing CB-Box Terminal Outgoing CB-Box terminal ini mensupply sebagia panel daya dan panel kontrol gedung. Yang meliputi: a) Dari CB-Box terminal ke P-C.O.S 1 ( DP – Equipment ) menggunakan pengaman
ACB 4P (640-1600A) 65KA/380V dengan penghantar
NA2XY 4(3x1x500)mm2 + (2x1x500)mm2. b) Dari CB-Box terminal ke P-C.O.S 2 ( DP – Chiller 1 ) menggunakan pengaman
ACB 4P (640-1600A) 65KA/380V dengan penghantar
NA2XY 4(3x1x500)mm2 + (2x1x500)mm2.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
58
c) Dari CB-Box terminal ke P-C.O.S 2 ( DP – Chiller 2 ) menggunakan pengaman ACB 4P (640-1600A) 65KA/380V. dengan penghantar NA2XY 4(3x1x500)mm2 + (2x1x500)mm2 . Pada sisi dalam kubikel outgoing terdapat alat monitoring antara lain : 1) kubikel no.2 a. 6 bh lampu indikator masing-masing 2 bh ON, 2 bh OFF dan 2bh TRIP. b. Nama panel 2) kubikel no.3 c. 6 bh lampu indikator masing-masing 2 bh ON, 2 bh OFF dan 2bh TRIP. d. Nama panel. Dan Pada sisi dalam kubikel outgoing terdapat alat monitoring antara lain : 1) kubikel no.2 a. 2 bh ACB 4P (640-1600A) 65KA/380V. ke P-C.O.S 1 ( DP – Equipment ) dan ke P-C.O.S 2 ( DP – Chiller 1 ) b. 1 bh Flourecent Lamp 10 W/220 V. c. Busbar Tembaga. d. Kabel kontrol. 2) kubikel no.3 a. 2 bh ACB 4P (640-1600A) 65KA/380V. ke P-C.O.S 2 ( DP – Chiller 2 ) dengan menggunakan penghantar NA2XY 4(3x1x500)mm2 + (2x1x500)mm2 dan spare ( cadangan ). b. 1 bh Flourecent Lamp 10 W/220 V. c. Busbar Tembaga. d. Kabel kontrol. 4.6 Panel Change Over Switch ( P - COS ) Sesuai dengan namanya, alat ini berfungsi sebagai pemindah sambungan ( bukan pemutus arus ) yang memindahkan sambuangan busbar dari titik bertegangan ke titik tidak bertegangan. Sama seperti CB, COS juga dilengkapi dengan sistem proteksi terhadap lompatan listrik pada saat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
59
pemeidahan kotak, mengingat adanya muatan sisa pada saat pemindahan kontak, mengingat adanya muatan sisa pada jaringan instalasi di sisi down streamnya.
Saklar
ini
berupa
saklar
putar
multi
ruang
yang
mengkombinasikan saklar pemutus daya . Saklar ini adalah saklar multifungsi yang mengikuti standar DIN VDE & IEC, dimana dapat mengalihkan hubung singkat dan dapat di gunakan sebagai pemutus pemutus arus 100x ukuran arus normal.
Tabel 4.1 Nomenklatur Kabel No Kode
Arti
1
Selubung atau lapisan pelindungan luar NKRA, NAKBA
A
Contoh
bahan serat (misalnya goni/jute). 2
AA
Selubung atau lapisan perlindungan luar NAHKZAA, NKZAA dua lapis dari bahan serat (jute).
3
4
B
C
Perisai dari pita baja ganda
NYBY, NEKBA
Selubung dari timah hitam
NYBUY
Penghantar konsentris tembaga
NYCY
Selubung penghantar dibawah selubung NHSSHCou luar 5
CE
Penghantar konsentris pada masing- NYCEY masing inti, dalam hal kabel berinti
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
60
banyak 6
CW
Penghantar konsentris pada masing- NYCWY masing inti, yang dipasang secara berlawanan arah untuk kabel tegangan nominal 0,6/1 kV 1,2 kV)
7
D
Spiral anti tekanan Pita penguat non- NIKLDEY magnetis
8
E
Kabel dengan masing-masing intinya NEKBA berselubung logam
9
F
Perisai Kawat Baja pipih
NYFGbY
10
G
Spiral dari kawat baja pipih
NYKRG
Isolasi karet/EPR
NGA
Selubung isolasi dari karet
NGG
11
2G
Isolasi karet butil dengan daya tahan N2GAU lebih tinggi terhadap panas
12
Gb
Spiral pita baja (mengikuti F atau R)
NYRGbY, N2XSEYFGbY
13
H
Lapisan penghantar diatas isolasi, untuk
NHKBA, NHKRA
membatasi medan listrik 14
N
Kabel standar penghantar tembaga
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
NYA, NYY
61
15
NA
Kabel standar penghantar alumunium
NAYFGbY,
NAKBA,
NA2XY 16
NI
Kabel bertekanan gas
NIKLDEY
17
S
- perisai dari tembaga
N2XSY
- pelindung listrik dari pita tembaga yang dibulatkan pada semua inti kabel bersamasama 18
SE
Pelindung listrik dari pita tembaga yang
N2XSEY
menyelubungi masing-masing inti kabel 19
2X
Selubung isolasi dari XLPE
NF2X, N2XSY
20
Y
Selubung isolasi dari PVC
NYA
21
Z
Perisai dari kawat-kawat baja yang NKZAA masingmasing mempunyai bentuk ”Z”
22
RR
Dua lapisan perisai dari kawat-kawat NKRRGbY bajabulat
4.7 DP – Gedung dan DP– Equipment (Distribusi Panel) DP-Gedung dan DP-Equipment di sini berfungsi sebagai penyalur tegangan rendah yang mencabangkan antara incoming PLN dan incoming Genset ke sebagian panel daya dan panel kontrol gedung (outgoing). Panel ini terdiri dari 8 kubikel yang meliputi 3 kubikel incoming (nomor kubikel 2, 6 dan 7) dan 5 kubikel outgoing (nomor kubikel 1, 3, 4, 5,7), yang berfungsi memisahkan incoming PLN dan GENSET. Walaupun outgoing keduanya
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
62
bertemu dalam Rel/Busbar yang sama, akan tetapi pada pengaturannya dalam keadaan otomatis atau manual tidak memungkinkan untuk penggunaan 2 sumber secara bersamaan. Dikarenakan adanya sistem interlock antara kedua breaker incoming tersebut. Interlock tersebut berfungsi sebagai pengaman panel dari masuknya 2 sumber tegangan yang tidak sinkron, yang apabila bertemu dapat menimbulkan short circuit.
1.7.1 Kubikel panel DP-Gedung dan DP-Equipment (distribusi panel) Panel Dp-gedung dan Dp-equipment ini mendapatkan tegangan dari PLN dan cadangan tegangan dari genset gedung untuk mensupply tegangan ke panel daya dan panel kontrol didalam gedung yang meliputi :
4.7.1.1 Kubikel incoming DP-Gedung dan DP-Equipment Kubikel incoming DP-Gedung menggunakan pengaman ACB 4P (16004000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. dengan penghantar Busduct 4000A / Alumunium, 4 Conductor dari sisi sekunder Trafo 2 dan pengaman ACB 4P (1600-4000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. dengan penghantar NA2XY 10(3x1x500)mm2 + (5x1x500)mm2 dari Panel kontrol genset (P-KG). Kubikel incoming DP-Equipment menggunakan pengaman ACB 4P (16004000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. dengan penghantar Busduct 4000A / Alumunium, 4 Conductor dari sisi sekunder Trafo 1 dan pengaman ACB 4P (1600-4000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. dengan penghantar NA2XY 10(3x1x500)mm2 + (5x1x500)mm2 dari PKG dan pengaman ACB 4P (640-1600A) 65KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. dengan penghantar NA2XY 4(3x1x500)mm2 + (2x1x500)mm2 dari CB-Box terminal. Pada sisi depan kubikel ini terdapat alat monitoring antara lain : 1) Kubikel no.2 dan 6 a. 6 bh lampu indikator yang menyatakan ada tegangan pada phasa R, phasa S dan phasa T.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
63
b. 6 bh lampu indikator masing-masing untuk 2 bh OFF, 2 bh ON dan 2bh Trip. c. 6 bh push botton masing – masing 2 bh OFF, 2 bh Reset dan 2bh ON. d. 1 bh selektor switch (Transref Mode MAN - AUTO). e. 2 bh Digital Meter untuk memonitoring parameter elektrik (voltase phasa R,S,T, arus phasa R,S,T, KW, HZ, COSpy, dll). f. Nama panel. 2) Kubikel no.7 a. 6 bh lampu indikator yang menyatakan ada tegangan pada phasa R, phasa S dan phasa T. b. 6 bh lampu indikator masing-masing untuk 2 bh OFF, 2 bh ON dan 2bh Trip. c. 6 bh push botton masing – masing 2 bh OFF, 2 bh Reset dan 2bh ON. d. Nama panel. Dan Pada sisi dalam kubikel incoming terdapat alat monitoring antara lain : 1) Kubikel no.2 a. 1 bh ACB 4P (1600-4000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Untuk incoming dari PLN. b. 1 bh ACB 4P (1600-4000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Untuk incoming dari panel kontrol genset (PKG). c. 6 bh Cylindrical Fuse Link 2A. d. CT 4000/5A 30VA Class.1 e. Undert / Over Voltage Relay. f. 1 bh Flourecent Lamp 10W/220V g. Time Relay. h. Control Relay. i.
Door Switch.
j.
Kabel kontrol.
k. Busbur. 2) kubikel no.6 a. 1 bh ACB 4P (1600-4000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Untuk incoming dari PLN.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
64
b. ACB 4P (1600-4000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux.
Untuk
incoming dari P-C.O.S 1. c. 6 bh Cylindrical Fuse Link 2A. d. CT 4000/5A 30VA Class.1 e. Undert / Over Voltage Relay. f. 1 bh Flourecent Lamp 10W/220V g. Time Relay. h. Control Relay. i.
Door Switch.
j.
Kabel kontrol.
k. Busbur. 3) Kubikel no.7 a. ACB 4P (1600-4000A) 85KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Incoming dari PKG. b. ACB 4P (640-1600A) 65KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Incoming dari CB-Box terminal. c. 6 bh Cylindrical Fuse Link 2A. d. 1 bh Flourecent Lamp 10W/220V e. Time Relay. f. Control Relay. g. Door Switch. h. Kabel kontrol. i.
Busbur.
4.7.1.2 kubikel outgoing DP-Gedung dan DP-Equipment Kubikel outgoing DP-Gedung dan DP-Equipment ini mensupply sebagia panel daya dan panel kontrol gedung. Yang meliputi: a) Dari Dp-Gedung ke LV-MDP Kantor menggunakan pengaman ACB 3P
(1000-2500A)
50KA/380V.
Dengan
6(3x1x500)mm2 + (3x1x500)mm2.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
penghantar
NA2XY
65
b) Dari Dp-Gedung ke LV-MDP Gedung Utama menggunakan pengaman ACB 3P (800-2000A) 50KA/380V. Dengan penghantar NA2XY 5(3x1x500)mm2 + (3x1x500)mm2. c) Dari Dp-Gedung ke PP-Aux Heater menggunakan pengaman MCCB 3P
(252-630A)
50KA/380V.
Dengan
penghantar
NA2XY
4(1x1x500)mm2. d) Dari Dp-Gedung ke P-ATS Studio menggunakan pengaman ACB 4P (800-2000A) 70KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Dengan penghantar couple busbar CU-2(160x10mm)/RST & CU-160x10mm/N, dipasang secara paraller di dalam panel. e) Dari Dp-Equipment ke LV-MDP Da~ai TV menggunakan pengaman ACB 3P (640-1600A) 65KA/380V. Dengan penghantar NA2XY 4(3x1x500)mm2 + (2x1x500)mm2. f) Dari Dp-Equipment ke PP-Cap Da~ai TV (400 kVAR) menggunakan pengaman ACB 3P (400-1000A) 65KA/380V. Dengan penghantar NA2XY 2(3x1x500)mm2. g) Dari Dp-Equipment ke P-ATS Studio menggunakan pengaman ACB 4P (800-2000A) 70KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Dengan penghantar
couple
busbar
CU-2(160x10mm)/RST
&
CU-
160x10mm/N, dipasang secara paraller di dalam panel. h) Dari P-ATS studio ke LV-MDP Studio menggunakan pengaman ACB 4P (800-2000A) 70KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Dengan penghantar NA2XY 5(3x1x500)mm2 + (3x1x500)mm2. i) Dari P-ATS studio ke PP-Cap Studio menggunakan pengaman ACB 4P (640-1250A) 65KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Dengan penghantar NA2XY 2(3x1x500)mm2 . Pada sisi depan kubikel ini terdapat alat monitoring antara lain : 1) Kubikel no.1 a. 6 bh lampu indikator masing-masing untuk 2 bh OFF, 2 bh ON dan 2bh Trip. b. Nama panel. 2) Kubikel no.3
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
66
a. 3 bh lampu indikator yang menyatakan ada tegangan pada phasa R, phasa S dan phasa T. b. bh lampu indikator masing-masing untuk 2 bh OFF, 2 bh ON dan 2bh Trip. c. 6 bh push botton masing – masing 2 bh OFF, 2 bh Reset dan 2bh ON. d. 1 bh selektor switch (Transref Mode MAN - AUTO). e. Nama panel. 3) Kubikel no.4 dan no.5 a. 3 bh lampu indikator yang menyatakan ada tegangan pada phasa R, phasa S dan phasa T. b. 6 bh lampu indikator masing-masing untuk 2 bh OFF, 2 bh ON dan 2bh Trip. c. 6 bh push botton masing – masing 2 bh OFF, 2 bh Reset dan 2bh ON. d. Nama panel. a. Kubikel no.8 e. 3 bh lampu indikator masing-masing untuk OFF, ON dan Trip. f. Nama panel. Pada sisi dalam kubikel terdapat alat monitoring antara lain. 1) Kubikel no.1 a. 1 bh ACB 3P (800-2000A) 50KA/380V. Ke LV-MDP Gedung Utama. b. ACB 3P (1000-2500A) 50KA/380V. Ke LV-MDP Kantor. c. 1 bh Flourecent Lamp 10 W/220 V. d. Cylindrical Fuse link 2A. e. Kabel Kontrol. f. Busbar tembaga. 2) Kubikel no.3 a. 1 bh ACB 4P (800-2000A) 70KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Untuk incoming dari DP-Gedung. b. 1 bh ACB 3P (800-2000A) 70KA/380V ke LV-MDP Studio. c. Cylindrical Fuse link 2A. d. CT 2000/5A 15VA Class.1
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
67
e. 1 bh selektor switch (Transref Mode MAN - AUTO). f. 1 bh Flourecent Lamp 10W/220V g. Time Relay. h. Control Relay. i.
Door Switch.
j.
Kabel kontrol.
k. Busbur. 3) Kubikel no.4 a. 1 bh ACB 4P (800-2000A) 70KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. Untuk incoming dari DP-Equipment. b. 1 bh ACB 3P (400-1250A) 65KA/380V. Ke PP-Cap Studio. c. 1 bh Flourecent Lamp 10W/220V. d. Cylindrical Fuse link 2A. e. Time Relay. f. Control Relay. g. Door Switch. h. Kabel kontrol. i.
Busbur.
4) Kubikel no.5 a. 1 bh ACB 3P (640-1600A) 65KA/380V. Ke LV-MDP Da~ai Tv. b. 1 bh ACB 3P (400-1000A) 65KA/380V. Ke PP-Cap Da~ai Tv. c. 1 bh Flourecent Lamp 10W/220V d. CT 2000/5A 15VA Class.1 e. Cylindrical Fuse link 2A. f. Door Switch. g. Kabel kontrol. h. Busbur. 5) Kubikel no.8 a. 1 bh MCCB 3P (252-630A) 50KA/380V. PP-Aux Heater. b. Busbur. c. Door Switch. d. Cylindrical Fuse link 2A.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
68
e. 1 bh Flourecent Lamp 10W/220V 4.8 PP-ATS (Automatic Transfer Switch) Pemakaian ATS (Automatic Transfer Switch) pada instalasi dalam gedung dimaksud untuk mengantisipasi pada saat PLN dalam mensuplai listrik (mengalami pemadaman),
maka dalam hal ini genset
yang akan
menggantikan perana dari PLN untuk mensuplai sumber daya listrik, disini peranan ATS adalah memindahkan secara otomatis distribusi dari PLN ke genset, sehingga genset tersebut dapat menggantikan peranan dari PLN untuk mensuplai sumber daya listrik pada gedung/lokasi tersebut. Selanjutnya apabila PLN kembali normal, maka fungsi ATS secara otomatis memindahkan distribusi daya listrik dari genset ke PLN. 4.9 PP-Capasitor Bank Secara garis besar, fungsi dari Panel Capasitor bank adalah untuk memperbaiki Cos Phi pada suatu lingkungan/area tertentu. Perlunya dilakukan perbaikan Cos Phi tersebut adalah dimaksudkan untuk salah satunya menghindari biaya yang timbul akibat dari pemakaian kelebihan KVARH ( berkaitan erat dengan baik-buruknya nilai Cos Phi), karenanya PLN akan membebankan biaya akibat dari kelebihan pemakaian KVARH pada pelanggan, jika rata-rata factor dayanya (Cos Phi) kurang dari 0,85. Cos Phi tersebut dapat diukur dengan sebuah alat ukur, sehingga dapat diketahui nilainya yang nantinya dapat diambil sebuah keputusan untuk perlu tidaknya pemasangan Panel Capasitor bank pada area gedung. Pada umumnya untuk sebuah gedung perkantoran, industri dan pabrik yang di dalamnya
tentunya
banyak
mengoperasionalkan
mesin-mesin
yang
mengunakan motor listrik, dimana hal tersebut akan berakibat nilai Cos Phi nya sangat rendah (buruk), sehingga diperlukan pemasangan sebuah Panel Capasitor Bank. 4.10 PP-ATS Fire
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
69
PP-Ats Fire di sini berfungsi sebagai penyalur tegangan rendah yang mencabangkan antara incoming PLN dan incoming Genset ke sebagian panel daya gedung (outgoing). Panel PP-Ats Fire ini terdiri dari 2 kubikel yang meliputi 2 kubikel incoming (nomor kubikel 1 dan 2) dan 1 kubikel outgoing (nomor kubikel 2). yang berfungsi memisahkan incoming PLN dan GENSET. Walaupun outgoing keduanya bertemu dalam Rel/Busbar yang sama, akan tetapi pada pengaturannya dalam keadaan otomatis atau manual tidak memungkinkan untuk penggunaan 2 sumber secara bersamaan. Dikarenakan adanya sistem interlock antara kedua breaker incoming tersebut. Interlock tersebut berfungsi sebagai pengaman panel dari masuknya 2 sumber tegangan yang tidak sinkron, yang apabila bertemu dapat menimbulkan short circuit. 4.10.1 Kubikel Incoming PP-Ats Fire Kubikel incoming PP-Ats Fire menggunakan pengaman ACB 4P (4001000A) 65KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. dengan penghantar NA2XY 2(3x1x500)mm2 + (1x1x500)mm2 dari incoming DP-Equipment (PLN) dan pengaman ACB 4P (400-1000A) 65KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. dengan penghantar NA2XY 2(3x1x500)mm2 + (1x1x500)mm2 dari incoming DPEquipment (Genset). Pada sisi depan kubikel ini terdapat terdapat alat monitoring antara lain : 1) Kubikel no.1 a. 3 bh lampu indikator yang menyatakan ada tegangan pada phasa R, phasa S dan phasa T. b. 3 bh lampu indikator masing-masing untuk OFF, ON dan Trip. c. 3 bh push botton masing – masing OFF, Reset dan ON. d. 1 bh selektor switch (Transref Mode MAN - AUTO). e. Nama panel. 2) Kubikel no.2 a. Nama panel. b. 3 bh lampu indikator yang menyatakan ada tegangan pada phasa R, phasa S dan phasa T.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
70
c. 6 bh lampu indikator masing-masing untuk 2 bh OFF, 2 bh ON dan 2bh Trip. d. 3 bh push botton masing – masing OFF, Reset dan ON. Pada sisi dalam kubikel ini terdapat terdapat alat monitoring antara lain : 1) Kubikel no.1 a. ACB 4P (400-1000A) 65KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux. b. MCB 1P 6A 6KA/220V c. Under / Over Voltage Relay. d. Flourencent Lamp10W/220V e. Cylindrical Fuse link 2A. f. Control Relay. g. Door Switch. h. Time Relay. i.
Kabel kontrol
j.
Busbar
2) Kubikel no.2 a. ACB 4P (400-1000A) 65KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux.SW b. ACB 3P (400-1000A) 65KA/380V c. Flourencent Lamp10W/220V d. Cylindrical Fuse link 2A. e. Door Switch. f. Time Relay. g. Kabel kontrol h. Busbar 4.10.2 Kubikel Outgoing PP-Ats Fire Kubikel outgoing PP-Ats Fire ini mensupply sebagia panel daya dan panel kontrol. Yang meliputi: a) Dari PP-Ats Fire ke LV-MDP Fire menggunakan pengaman ACB 3P (400-1000A) 65KA/380V. Dengan penghantar FRC 2(3x1x240)mm2 + (1x1x240)mm2.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
71
Pada sisi depan kubikel ini terdapat terdapat alat monitoring antara lain : 1) Kubikel no.2 a. 3 bh lampu indikator yang menyatakan ada tegangan pada phasa R, phasa S dan phasa T. b. 6 bh lampu indikator masing-masing untuk 2 bh OFF, 2 bh ON dan 2bh Trip. c. 3 bh push botton masing – masing OFF, Reset dan ON.
Pada sisi dalam kubikel ini terdapat terdapat alat monitoring antara lain : 1) Kubikel no.2 a. ACB 4P (400-1000A) 65KA/380V c/w Motor, Uvt, Aux.SW b. ACB 3P (400-1000A) 65KA/380V c. Flourencent Lamp10W/220V d. Cylindrical Fuse link 2A. e. Time Relay. f. Door Switch. g. Kabel kontrol h. Busbar Tabel 4.2 Lambang Huruf Untuk Instrumen Ukur No
Lambang
Keterangan
1
A
Ampere
2
V
Volt
3
VA
Volt Ampere
4
Var
Var
5
W
Watt
6
Wh
Watt-Jam
7
Vah
Volt-Ampere-Jam
8
Varh
Volt-Ampere Reaktif Jam
9
Ω
Ohm
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
72
10
Hz
Hertz
11
h
Jam
12
min
Menit
13
s
Detik
14
n
Jumlah Putaran permenit
15
Cos φ
Faktor Daya
16
φ
Sudut Fase
17
λ
Panjang Gelombang
18
f
Frekuensi
19
t
Waktu
20
tº
Suhu
21
Z
Impedans
http://digilib.mercubuana.ac.id/z