BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 3 semester II SD Negeri Tlogo yang berjumlah 42 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen dankelompok kontrol. Pembagian kelompok atau kelas dengan membagi sama rata. Kelompok eksperimen terdiri dari 21 siswa dan kelompok kontrol terdiri dari 21 siswa.Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat.Variabel bebasnya adalah pembelajaran IPS dengan SAVI sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan sejarah uang.
1.2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas 3 semester II SD Negeri Tlogo tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 42 siswa. Kelas terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang sudah diuji kesamaan varian menunjukkan keadaan dua kelompok yang homogen.Yang artinya data berdistribusi normal dan memiliki varian yang tidak berbeda secara signifikan.Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelompok memiliki persebaran hasil belajar yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat diberi perlakuan dengan pembelajaran SAVI sedangkan kelas kontrol menggunakan metode yang konvensional. Setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi posttest.Dalam pembelajaran ini waktu yang digunakan adalah 3 kali pertemuan (6 jam pelajaran). Pada kelompok eksperimen pertemuan pertama pembelajaran dilakukan dengan penjelasan
materi
sejarah
uang.
Yaitu,
gurumenjelasan
barter
dengan
memperlihatkansuatu gambar dan setelah itu siswa di ajak bernyanyi, guru juga mengajak bernyanyi pada materi awal mula timbulnya uangdan pada saat menerangkan jenis-jenis uangguru menerangkan dengancarabernyanyi sambil bergerak yang kemudian dilanjutkan dengan refleksi. Siswa aktif dan melakukan semua pembelajaran yang diperintahkan oleh guru.Pada pertemuan kedua pembelajaran dilakukan dengan guru mengulangani materi sebentar kemudian siswa diberi suatu soal evaluasi (posttest) yang berhubungan dengan materi sejarah uang.Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi jawaban tersebut dikumpulkan kepada guru. 38
39
Di kelompok kontrol, pembelajaran yang dilakukan dengan pembelajaran konvensional, pembelajaran berpusat kepada guru. Guru menjelaskan materi sejarah uang dengan banyak berceramah dan sesekali bertanya kepada siswa.Pada pertemuan pertama siswa aktif menjawab pertanyaan di dalam pembelajaran dan tidak banyak ribut di dalam kelas. Tapi siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang dilakukan dan kurang memperhatikan apa yang diterangkan guru. Guru menanggapi siswa dengan menegur siswa agar kembali fokus pada pembelajaran. Seperti di kelompok eksperimen, kelompok kontrol pada pertemuan yang kedua juga dimulai dengan mengulang materi pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa diberi soal evaluasi (posttest) sama seperti yang diberikan siswa di kelompok eksperimen.
1.3. Hasil Uji Persyaratan 4.3.1. Uji Normalitas Data Akhir Kelompok Eksperimen dan Kontrol Uji normalitas data akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pada nilai posttest setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok eksperimen dan juga kelompok kontrol.Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan IBM SPSS pada data akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4.1 Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov KELOMPOK HASIL_BELAJAR
Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
EKSPERIMEN
.134
21
.200
*
.915
21
.069
KONTROL
.110
21
.200
*
.943
21
.247
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
a. Uji normalitas skor Postest pada kelompok eksperimen Pada data kelas eksperimen signifikasinya lebih dari 0.05 (0.200 > 0.05), maka data kelas eksperimen berdistribusi normal. b. Uji normalitas skor Postest pada kelompok kontrol Pada data kelas kontrol signifikasinya lebih dari 0.05 (0.200 > 0.05), maka data kelas kontrol berdistribusi normal.
40
4.3.2. Uji Homogenitas Data Akhir Kelompok Eksperimen dan Kontrol Uji homogenitas dilakukan pada nilai posttest yang telah didapat dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Berikut hasil analisis uji homogenitas menggunakan IBM SPSS. Tabel 4.2 Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic HASIL_BELAJAR
df1
df2
Sig.
Based on Mean
1.891
1
40
.177
Based on Median
1.888
1
40
.177
Based on Median and with
1.888
1
39.079
.177
1.919
1
40
.174
adjusted df Based on trimmed mean
Kriteria pengujiannya, jika signifikasi < 0.05, maka varian kelompok data tidak homogen.Sebaliknya, jika signifikasinya > 0.05, maka varian kelompok data adalah homogen. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa signifikasi > 0.05 (0.177> 0.05) jadi, dapat disimpulkan bahwa varian kedua kelompok data, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama atau homogen.
1.4. Analisis Deskriptif Setiap Variabel Penelitian 4.4.1. Kelompok Eksperimen dengan Pendekatan Pembelajaran SAVI Tabel di bawah ini merangkum data empirik hasil belajar kelompok eksperimen dengan pendekatan pembelajaran SAVI yang telah diklasifikasikan deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, mean dan standar deviasi. Tabel 4.3 Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Eksperimen_Pretest
21
38.00
85.00
58.2857
12.81461
Eksperimen_Posttses
21
40.00
86.00
71.8095
11.43949
Selisih_Kelas_Eksperimen
21
-21.00
33.00
13.5238
12.01091
Valid N (listwise)
21
41
Hasil belajar siswa kelas III kelas eksperimen pada data pretest diperoleh data dengan rata-rata 58.29 dengan hasil belajar terendah 38 dan yang tertinggi 85. Sedangkan hasil belajar saat posttest siswa kelas 3 kelas eksperimen setelah dilakukan treatmen mempunyai rata-rata 71.81 dengan hasil belajar terendah 40 dan yang tertinggi 86. Untuk selisih hasil belajar paling besar yaitu 33, sedangkan untuk selisih hasil belajar paling kecil -21.Hasil rata-rata peningkatan hasil belajar untuk kelas eksperimen 13.52. Tabel 4.4 Hasil belajar kelas eksperimen Pretest 38 58 55 50 56 73 63 63 75 70 40 60 48 70 38 61 61 65 55 40 85
Eksperimen posttest Selisih 65 27 85 27 60 5 83 33 76 20 85 12 73 10 75 12 81 6 81 11 66 26 65 5 71 23 86 16 58 20 76 15 40 -21 75 10 65 10 61 21 81 -4
Keterangan Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Menurun
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan mengurangkan skor posttest dengan skor pretest didapatkan selisih yang dapat diartikan peningkatan atau penurunan hasil belajar.Dengan demikian dapat dijelaskan anak yang hasil belajarnya meningkat ada 19 anak, sedangkan anak yang hasil belajarnya menurun ada 2 anak.
42
Tabel 4.5 Klasifikasi Frekuensi Eksperimen Kategori Interval Frekuensi Prosentase 90.48
Meningkat
>0
19
<0
2
9.52
Menurun
Jumlah
21
100
Prosentase
100%
Dari tabel nampak dari keseluruhan responden penelitian pada kelas eksperimen sejumlah 21 anak SD Negeri Tlogo dengan kategori skor 90,48% (19) yang berada pada kategori meningkat, 9,52% (2) berada pada kategori menurun. Yang artinya pada kelas eksperimen dengan pembelajaran SAVI mengalami peningkatan hasil belajar sejumlah 90,48% atau 19 anak, sedangkan 9,52% atau 2 anak mengalami penurunan hasil belajar.
4.4.2. Kelompok Kontrol dengan pembelajaran konvensional Tabel di bawah ini merangkum data empirik hasil belajar kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional yang telah diklasifikasi deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, mean dan standar deviasi. Tabel 4.6 Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Kontrol_Pretest
21
38.00
85.00
58.3810
12.66284
Kontrol_Posttest
21
25.00
86.00
64.1429
15.55727
Selisih_Kelas_Kontrol
21
-16.00
21.00
5.7619
9.58073
Valid N (listwise)
21
Hasil belajar siswa kelas 3 kelas kontrol pada data pretest diperoleh data dengan rata-rata 58.38 dengan hasil belajar terendah 38 dan hasil belajar tertinggi 85. Sedangkan hasil belajar saat posttest siswa kelas 3 kelompok kontrol setelah dilakukan pembelajaran konvensional mempunyai rata-rata 64.14 dengan hasil belajar terendah 25 dan hasil belajar tertinggi 86. Untuk selisih peningkatan hasil belajar paling besar
43
yaitu 21 sedangkan untuk selisih hasil belajar paling kecil -16.Sedangkan rata-rata peningkatan hasil belajar untuk kelompok kontrol adalah 5.76. Tabel 4.7 Hasil belajar kelas kontrol Pretest 63 56 48 70 38 55 75 70 73 40 61 65 50 40 55 58 40 63 85 60 61
Kontrol posttest Selisih 73 10 40 -16 56 8 78 8 25 -13 65 10 81 6 80 10 78 5 48 8 80 19 86 21 48 -2 55 15 63 8 63 5 55 15 68 5 76 -9 58 -2 71 10
Keterangan Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Menurun Menurun Meningkat
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan mengurangkan skor posttest dengan skor pretest didapatkan selisih yang dapat diartikan peningkatan atau penurunan hasil belajar.Dengan demikian dapat dijelaskan anak yang hasil belajarnya meningkat ada 16 anak.Anak yang hasil belajarnya menurun ada 5 anak.
‘
‘
44
Tabel 4.8 Klasifikasi Tabel Frekuensi Kontrol Kategori Interval Frekuensi Prosentase Meningkat
>0
16
76.19
Menurun
<0
5
23.80
Jumlah
21
100
Prosentase
100% ‘
Dari tabel nampak dari keseluruhan responden penelitian pada kelompok kontrol sejumlah 21 anak SD Negeri Tlogo dengan kategori skor 76,19% (16) yang berada pada kategori meningkat, 23,80% (5) berada pada kategori menurun. Dapat diartikan pada kelas kontrol dengan penggunaan pendekatan pembelajaran konvensional mengalami peningkatan hasil belajar sejumlah 76,19 atau 16 anak, sedangkan anak yang mengalami penurun’an hasil belajar sejumlah 23,80% atau 5 anak.
1.5. Uji TTest pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Uji t dilakukan pada data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.Berikut adalah hasil analisis data menggunakan IBM SPSS. Dari data pretest dan data posttest kelas eksperimen diperoleh data sebagai berikut; Tabel 4.9 Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference
Pair 1
pretest - postest
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Lower
Upper
-13.5238
12.01091
2.62099
-18.99111
-8.05651
Paired Samples Test
Pair 1
pretest –posttest
Kriteria pengujian:
T
Df
Sig. (2-tailed)
-5.160
20
.000
45
Apabila nilai t hitung positif: ada perbedaan bermakna apabila t hitung > t tabel. Apabila nilai t hitung negatif: ada perbedaan bermakna apabila t hitung< t tabel. Dari data diatas t hitung adalah – 5,160, karena t hitung negatif dan t hitung < t tabel (-5,160 < 2,086) dan nilai sig. 0.000 dengan kriteria jika nilai sig. lebih kecil dari taraf signifikasi yang digunakan yaitu 0.05 (0.000 < 0.05), maka dapat disimpulkan ada perbedaan bermakna rata-rata hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan pendekatan SAVI.Dalam kolom Mean juga menunjukkan nilai negatif sehingga perbedaan hasil belajar antara pretest dan posttest meningkat sebesar 13,5238. Dari data pretest dan data posttest kelompok kontrol diperoleh data sebagai berikut; Tabel 4.10 Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Pair 1 pretest - postest
Std. Deviation Std. Error Mean
-5.76190
9.58073
2.09069
Lower
Upper
-10.12300
-1.40081
Paired Samples Test
T Pair 1
pretest - postest
-2.756
Df
Sig. (2-tailed) 20
.012
Karena sama seperti kelas eksperimen t hitung negatif dan t hitung < t tabel (2.756 < 2,086) dan nilai sig. 0.000 dengan kriteria jika nilai sig. lebih kecil dari taraf signifikasi yang digunakan yaitu 0.05 (0.012 < 0.05), maka dapat disimpulkan ada perbedaan bermakna rata-rata hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah dilakukannya pembelajaran konvensional. Dalam kolom Meanjuga bernilai negatif sehingga perbedaan pretest dan posttest bisa dikatakan meningkat sebesar 5,160. Dari data pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan bahwa data pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ada perbedaan meningkat secara signifikan akan tetapi secara signifikasi kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol karena sig. kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan sig. kelas kontrol. Jadi
46
kelas eksperimen dan kelas kontrol ada peningkatan hasil belajar sedangkan secara taraf signifikasinya kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
1.6. Pembahasan Hasil Penelitian Pada analisis uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal, mempunyai varian homogen, dan mempunyai rata-rata skor awal yang sama. Hal ini berarti kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari kondisi atau keadaan yang sama, yaitu hasil belajar yang sama. Berdasarkan uji t diperoleh hasil bahwa data pretest dan posttest pada kelas eksperimen dengan pendekatan pembelajaran SAVI dan pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional ada perbedaan meningkat secara signifikan tetapi berbeda secara taraf signifikasinya lebih baik kelas eksperimen. Dalam analisis deskriptif diperoleh adanya perubahan rata-rata hasil belajar antara sebelum dan sesudah pembelajaran. Pada kelas eksperimen mengalami peningkatan rata-rata 13,52. Dapat diartikan setiap anak di dalam kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 13,52. Sedangkan untuk kelas kontrol mengalami peningkatan rata-rata 5,76. Dapat diartikan setiap anak di dalam kelas kontrol mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 5,76. Dengan demikian pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan pendekatan pembelajaran SAVI lebih baik dari pada pembelajaran pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Temuan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuzul Nur Hikmah (2014:53) yang menyimpulkan bahwa minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan SAVI meningkat dan gangguan kelas menjadi menurun.Hasil penelitian ini juga tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Titi Hikmawati (2015: 67) menyimpulkan bahwa penerapan SAVI dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep belajar. Jadi pembelajaran dengan pendekatan SAVI lebih baik jika diterapkan dalam kegiatan pembelajaran karena dapat meningkatkan kreativitas belajar sekaligus hasil belajar.Pembelajaran
dengan
pendekatan
SAVI
lebih
baik
digunakan
dalam
pembelajaran jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Karena terbukti dari hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran SAVI peningkatan hasil belajar sebesar 13,52 sedangkan dengan pembelajaran konvensional hanya sebesar 5,76.
47