34
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 ALUR PROSES Alur proses biasa digunakan untuk sebagai acuan dari tindakan dari mulai menganalisa, perencanaan dan tindakan pada produksi. Pada proses dibawah ini merupakan alur proses dari kegiatan pemeliharaan di PT Pembangkitan Jawa Bali UP Muara Karang yang menekakan penanganan safety relief valve sebagai upaya menjaga kehandalan alat kerja dari unit pembangkit listrik. Start
Preventive Maintenance
Ada kerusakan
Pembongkaran Safety Relief Valve
Penggantia n valve baru
N
Perb aika n
Y N Leak Test
Bongkar
nosel
Y Dapat digunakan kembali Pemasang an kembali
Finish
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengelasan dan pembubutan
Pemasangan Safety Relief Valve
35
4.2 PEMBAHASAN 4.2.1 Masalah Pada Safety Relief Valve HP Drum HRSG 2.1 Blok 2 Pada safety relief valve yang terdapat pada HP drum HSRG diduga terjadi kerusakan. Berdasarkan laporan yang diinformasikan oleh pihak operator terlihat uap keluar pada discharge safety relief valve ke arah pipa pembuangan (leak through).
Gambar 4.1 kebocoran pada Safety Relief Valve 4.2.2 Analisis Masalah Untuk menganalisa dugaan penyebab masalah yang mungkin terjadi pada safety relief valve tersebut. Maka dilakukan dengan menggunakan diagram fishbone (tulang ikan) untuk mengerucutkan masalah dan mendapat penyebab permasalahan yang terjadi
Gambar 4.2 Diagram Fishbone
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Tabel 4.1 Pembahasan Masalah Faktor
Pembahasan
Lifetime
Usia valve yang Umur
Salah penggunaan material
Aktual
Catatan valve Bukan
sudah tua atau masih
dalam fakor
melebihi
layak penyebab
batas umur
pakai
pakai
Penggunaan
Material
material
dan Bukan
yang jenis
tidak cocok
valve faktor
menggunakan
penyebab
material yang tahan
panas
dan
sudah
sesuai dengan yang
tentera
pada
manual
book. Udara
Udara
yang pada
safety Bukan
relief
valve, faktor
mengandung kadar
garam katup
dapat
merusak diberi
katup.
sudah penyebab isolasi
rockwool sehingga tidak berpengaruh secara signifikan
Kompetensi operator
Operator
tidak Seluruh
bersertifikasi
operator
Bukan faktor
sudah terlatih penyebab dan bersertifikasi Korosi
Valve dan area Tidak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bukan
37
sekitar
yang ditemukan
mengalami
korosi
korosi
valve
faktor
pada penyebab dan
sekitarnya Maintenance
Proses
Proses
Bukan
maintenance
preventive
Penyebab.
yang
tidak maintenance
dilakukan dengan dilakukan baik,
dapat secara
menyebabkan katup
rutin
oleh pegawai.
rusak
karena
kondisi
katup yang tidak terkontrol
tiap
saat. Salah prosedur pemasangan
Kesalahan
pada
saat pemasangan
Pemasangan
Bukan
sudah
faktor
dilakukan
penyebab
sesuai prosedur Set yang sesuai
Pressure Set pressure yang Terdapat
Faktor Penyebab
tidak tidak sesuai dapat perbedaan set. menyebabkan kerusakan katup,
Pressure
di
pada manual karena dan
book kondisi
kinerja dari spring valve yang
yang
tidak terpasang.
maksimal
saat
beroperasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Tabel 4.2 Kertas Inspeksi (Sumber: Remdal HAR PT PJB, 2016)
Tabel 4.3 Spesifikasi Safety Relief Valve pada Manual Book (Sumber: Manual Book PT PJB, 2016)
Dari perbandingan kedua gambar diatas, terjadi perbedaan set.pressure pada valve yang terpasang (Gambar 4.3) dan manual book (Gambar 4.4) pada valve yang terpasang, set.pressure nya yaitu 183.5 kg/cm2 sedangkan pada manual book, set.pressure nya yaitu 199.9 kg/cm2. Karena perbedaan set.pressure tersebut dapat menyebabkan stress corrosion cracking pada spring yang ada pada valve akibat overpressure, dan menyebabkan seat dan disc pada valve rusak. 4.2.3 Perbaikan dan Perawatan Safety Relief Valve Dalam upaya untuk mengembalikan kehandalan dari safety relief valve agar valve dapat digunakan kembali di unit dan meningkatkan kehandalan unit perlu dilakukan perbaikan dan perawatan. Berikut penjabaran proses perbaikan berdasarkan IK (Instruksi Kerja) di PT Pembakitan Jawa Bali UP Muara Karang dengan urutan kerja sebagai berikut: a. Peralatan
Kunci Pas/Ring 19
Kunci Pas/Ring 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Palu Besi
Pompa Hidrolik
Obeng Minus
Tang Snap Ring
Special Tool
b. Suku Cadang
Gasket
Cleaner
Contact Check
Abrasive Paste
Majun
c. Tahap pembongkaran
Kendorkan dan lepaskan baut penutup cap atas (no. 31)
Angkat cap atas berserta levernya secara bersamaan (no. 27 , 35 dan 32)
Setelah tampak spindle, lepas lock nut dan lifting washer (no. 29 dan 30)
Kendorkan dan lepaskan adjust screw locknut serta washer yang terpasang pada spindle.(no. 15)
Lepaskan adjusting screw dari spindle (no. 14)
Kendorkan dan lepas stud bolt dan nut yang menyambungkan bonnet dengan main body (no. 17)
Angkat bonnet secara perlahan dan perhatikan bila terdapat bagian yang terjatuh.(no. 10)
Angkat upper spring washer, spring dan lower spring washer dari spindle ( no. 12, 13 dan 11)
Angkat spindle, guide, disk holder dan disk dari body.(no 5, 6, 3 dan 2)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Gambar 4.3 Komponen Safety Relief Valve (Sumber: Intruksi Kerja PT PJB, 2016) d. Tahap perbaikan dan perawatan Setelah dilaksanakan pembongkaran, dilakukan pembersihan dan pemeriksaan secara seksama terhadap seluruh komponen katup. Tampak disc daripada safety relief valve yang terkikis dan lapisan gasket yang sudah tidak bagus. Oleh karenanya perbaikan dilakukan dengan langkah berikut :
Pergantian komponen pegas yang rusak
Pengelasan pada area disk yang terkikis (penambahan ketebalan disk melalui pengelasan)
Dilakukan pembubutan sesuai dengan ukuran aslinya
Kemudian dilaksanakan lapping menggunakan abrasive paste
Proses lapping dilakukan dengan cara mengoleskan abrasive paste pada permukaan disk yang kemudian disk ditempelkan pada seat untuk dilakukan penggosokan secara berulang selama dalam waktu kurang lebih 30 menit untuk masing masing nomer pasta. Tujuan dilakukan lapping adalah untuk meratakan permukaan disc dan seat, sehingga saat disc dipasang akan bersentuhan 100 % dengan seat.
Setelah lapping dilaksanakan, dilakukan kontak cek antara permukaan disc dan seat menggunakan cairan kontak cek.
Hasil kontak cek memenuhi persyaratan, yakni permukaan disc dan seat menempel secara merata.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Kemudian dilakukan assembly ulang sesuai dengan urutan pembongkaran.
Dilakukan tes tekanan pada safety relief valve dengan set pressure sesuai dengan standar dan datasheet dari pabrikan yakni berkisar pada angka 199 barG dan tidak ditemukan adanya kobocoran.
Gambar 4.4 Kondisi Komponen Katup
Gambar 4.5 Kondisi Pegas Katup dan Stem
Gambar 4.6 Kondisi Disc sebelum dan sesudah diperbaiki
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Gambar 4.7 Pegas dan Stem Setelah Diganti e. Tahap perakitan Setelah melalui tahap perbaikan safety relief valve kemudian dirakit kembali untuk kembali difungsikan seperti semula.
Posisikan disc, disc holder, guide dan spindle pada body valve dengan urutan yang sesuai
Pasang ulang lower spring waher, spring dan upper spring washer pada spindle dengan urutan yang sesuai.
Pasang kembali bonnet dengan main body dan sesuaikan masing masing lubang stud bolt, pasang gasket antara bonnet dengan main body
Pasang stud bolt dan nut, kencangkan dengan kunci 22 dan lakukan pengencangan secara menyilang.
Pasang kembali adjusting screw ke spindle
Pasang lock nut dan lifting washer pada spindle dan sesuaikan
Pasang cap atas, gasket pada bonnet dan sesuaikan lubang baut
Kencangkan baut menggunakan kunci pas ring 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/