Tugas Akhir Museum Batik di Taman Mini Indonesia Indah
BAB IV: KONSEP
4.1. Konsep Bentuk Bangunan 4.1.1 Neo Vernakular Vernakular berarti bahasa setempat, arsitektur vernakular di sosialisasi dengan arsitektur tradisional, kata tradisi dalam bahasa Indonesia berarti adat kebiasaan yang di lakukan secara turun temurun dan masih di lakukan dalam masyarakat di setiap tempat dan suku bangsa, vernakular terbentuk oleh tradisi turun temurun atau dengan sedikit pengaruh dari luar baik baik fisik maupun non fisik Sedangkan neo berasal dari bahasa yunani dan digunakan sebagai fonim yang berarti baru. Jadi neo vernakular berarti bahasa setempat yang di ucapkan dengan cara baru, arsitektur neo vernacular adalah suatu penerapan elemen arsitektur yang telah ada, baik fisik ( bentuk, konstruksi ) maupun non fisik ( konsep, filosopi, tata ruang ) dengan tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mangalami pembaruan menuju suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi setempat.
Gambar 38 : Gambaran umum bangunan dengan manusia. Sumber : googel Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 66
Tugas Akhir Museum Batik di Taman Mini Indonesia Indah
Adapun penjabaran dari gambar di atas adalah, 1. Kepala di ibaratkan Atap 2. Badan di ibaratkan Fasade / dinding 3. Kaki di ibaratkan Lantai / pondasi
4.1.2 Konsep Bangunan Bentuk bangunan di atas memadukan bentuk dasar yang di olah menjadi bentuk yang inovatif. Tradisional di aplikasikan pada bentuk dasar atap bangunan yaitu menggunakan bentuk dasar atap pelana, sedangkan atap pada lantai dasar digunakan sebagai RTH sehingga meminimalisir bangunan menggunakan hard material pada desainnya. Penjelasan lebih detail pada banguanan ini adalah :
1. Atap Banguanan.
Gambar 38 : Bentuk Perencanaan Atap. Sumber : dokumen pribadi
Bentuk dasar atap menggunakan bentuk pelana. Karena ciri khas dari bangunan tropis adalah pelana, dengan modifikasi panjang atap yang dilebihkan dan menggunakan 2 material yang berbeda, bentuk atap ini menjadi menarik dan terlihat inovatif. Kemiringan atap tetap menerapkan standar yang ada agar berfungsi dengan baik. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 67
Tugas Akhir Museum Batik di Taman Mini Indonesia Indah
Gambar 39: Penutup Bukaan Pada Atap. Sumber : dokumen pribadi
Penutup Bukaan pada bagian atap menggunakan bahan ACP (aluminuium Composit panel yang berfungsi sebagai Penangkal Air pada saat hujan dan menahan Radiasi matahari.
2. Badan banguanan Sebagian besar badan bangunanan menjadi satu dengan atap bangunan dengan menggunakan atap yang memiki tekstur yang baik. 3. Kaki Bangunan Kebutuhan RTH pada bangunan ini memiliki jumlah yang besar, sehingga sedikit RTH pada bagian atap bangunan/ lantai ground floor.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 68
Tugas Akhir Museum Batik di Taman Mini Indonesia Indah
Gambar 40: Bentuk Perencanaan Roof Garden. Sumber : dokumen pribadi
4.1.3 Konsep Struktur 1. PILE CAP Pile cap merupakan tapak pondasi yang nantinya akan mengikat tiang pancang pondasi dibawahnya sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap tersusun atas tulangan baja yang membentuk suatu bidang seperti tapak dengan ketebalan tertentu dan lebar yang berbeda-beda. 2. SLAB AND BEAM. Sistem lantai sepertiini digunakan karena tepat untuk gedung bertingkat dan pengerjaannya akan lebih mudah pada pekerjaan formwork atau proses pengerjaan. Jika beban atau bentang atau keduanya sangat besar, ketebalan pelat dan ukuran k olom yang diperlukan untuk (lat plate dan (lat slab menjadi besar dan lebih ekonomis jika digunakan pelat dua arah dengan balok.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 69
Tugas Akhir Museum Batik di Taman Mini Indonesia Indah
3. RANGKS ATAP DAN FASADE BAJA Rangka atap dan fasade menggunakan baja dikarenakan sangat mendukung untuk desain fasade dan atap dengan bentang yang cukup lebar. 4. PENUTUP ATAP ASPLHALT (BITUMEN) Jenis atap ini sangat ringan, lebih aman dari kebocoran, dan memiliki beragam variasi warna tekstur seperti yang diharapkan dari desain bangunan tersebut.
4.1.4 Konsep Utilitas Sistem Mekanikal dan Elektrikal yang sering digunakan pada Museum ini, diantaranya: 1. Sistem Plumbing 2. Sistem Pemadam Kebakaran (Fire Fighting) 3. Sistem transfortasi vertikal (lift) 4. Sistem Elektrikal 5. Sistem Penangkal petir 6. Sistem Fire Alarm (Fire Protection) 7. Sistem telepon 8. Sistem tata suara (sound system) 9. Sistem data 10. Sistem CCTV 11.Sistem.MATV 12. BAS (Building Automatic sistem), sistem ini digunakan untuk mengontrol suatu sistem tersebut diatas), terutama menyalakan dan mematikan ac (AHU & fan) atau panel listrik secara automatic. Tetapi sistem ini kadang masih jarang digunakan pada kebanyakan gedung, sehingga yang utama yang digunakan dalam sustu gedung adalah ke-11 sistem tersebut.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 70
Tugas Akhir Museum Batik di Taman Mini Indonesia Indah
4.1.5 Konsep Tata Ruang Luar Pada desain ruang luar banyak bukaan dan taman-taman untuk berkumpul yang dinaungi oleh pepohonan rindang. Banyak ruang terbuka pada ruang luar bertujuan karena site bangunan ini dikelilingi oleh museum-museum sehingga terkesan sempit dan terhalang, oleh karena itu banyak ruang terbuka pada bangunan ini salah satu alternatif agar bangunan tidak terasa seperti “terkurung”.
4.1.6 Konsep Tata Ruang Dalam Pada ruang dalam bangunan sebagian besar tertutup, karena menhindari cahaya yang dapat merusak batik. Terdapat Signage Layar Sentuh yang dapat membantu pengunjung ketika berada dalam bangunan.
4.1.7 Zoning Bangunan
Gambar 41: Bentuk Perencanaan Lantai. 3 Sumber : dokumen pribadi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 71
Tugas Akhir Museum Batik di Taman Mini Indonesia Indah
Ruang Setiap Lantai:
a. Lantai Dasar : Lobby Utama, Locker, Hall of Fame, Ruang Workshop, Retail, Ruang CCTV dan Keamanan, Ruang ME, Ruang Office, Lift tangga dan Toilet.
b. Lantai 1 : Galeri batik Industri, Selasar, Galeri Batik Daerah, Ruang ME, Lift tangga dan toilet
c. Lantai 2 : Galeri Batik Maestro, Ruang Audiotorium, Ruang VVIP, Ruang ME, Lift tangga dan toilet
d. Lantai 3 : Ruang Koservasi dan pemelharaan, Ruang simpan Batik, Cafe Pucuk, Toilet, Lift dan tangga.
e. Lantai 4 (Atap) : Ruang ME.
Gambar 42 Gambar 4.5 : Zoning tiap Lantai Sumber : dokumen pribadi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 72