Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Transit-Oriented Development Stasiun Manggarai
BAB IV: KONSEP
4.1. Konsep Bangunan Terhadap Tema Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian terpadu dengan berbagai kelengkapan fasilitas. Fasilitas Utama pada kawasan ini adalah fasilitas umum untuk komersial.Sebagai wujud dukungan maupun promosi kawasan baru ini, maka dibutuhkan sarana transportasi unggulan sebagai moda berpindah tempat.Stasiun Manggarai merupakan pintu gerbang ke Ibu Kota Jakarta dan merupakan salah satu pemicu pertumbuhan dkwasan yang baru sehingga dibutuhkan bentuk stasiun yang tidak biasa sehingga menarik untuk menjadi ikon baru dikawasan ini maupun Jakarta. Selain itu, stasiun ini juga dijadikan sebagai jembatan penghubung dua wilayah dikawasan ini yang terhalangi oleh rel kereta api. Jembatan ini bias digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat untuk menyeberangke wilayah sebelahnya. Untuk menambah profit bagi stasiun, maka jembatan akan dilengkapi zona komersial yang akan dikelola oleh pihak swasta. Didalam zona ini terdapat fasilitas retail yang menjual barang-barang kebutuhan seperti minimarket, restoran, klinik, apotek dan café. Zona ini merupakan ruang publik yang dapat diakses oleh pengunjung umum juga dapat diakses oleh pengunjung yang sedang menunggu keberangkatan kereta api.
Gambar 32 : Sirkulasi (sumber : Google 2015)
Fakultas Teknik Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 84
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Transit-Oriented Development Stasiun Manggarai
4.2
Konsep Tapak
4.2.1 Pengelompokan Fungsi Tapak stasiun Manggarai yang sekarang ini terdiri dari bangunan stasiun, peron, depo stasiun, dan lain-lain, akan dipindahkan ke tempat lain sehingga tapak yang akan dianggap kosong.
Gambar 33 : Tapak (sumber : Google 2015)
Rel kereta api pada stasiun ini akan ditambah dari enam jalur menjadi 11 jalur diatas atanah untuk fungsi kereta komuter dan kereta bandara; delapan jalur melayang untuk fungsi kereta jarak jauh. Penempatan fungsi-fungsi ruangan untuk komuter, jarak jauh, dan bandara pada bangunan stasiun diletakan berdasarkanletak jalurnya masing-masing. Fungsi ruangan untuk komuter dan bandara diletakkan di atas jalur;
fungsi ruang untuk jarak jauh diletakkan
dibawah jalur. Penempatan seperti ini dilakukan untuk memudahkan pergerakan penumpang.
Fakultas Teknik Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 85
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Transit-Oriented Development Stasiun Manggarai
Gambar 34 : Pembagian Zona Fungsi (sumber : Google 2015)
Massa bangunan stasiun yang baru berjumlah satu massa sebagai tindakan untuk
mengefisienkan
dan
mengefektifkan
program
ruang.
Selain
itu,
perancangan massa ini juga untuk memudahkan penumpang untuk berpindah tujuan kereta api jarak yang tidak terlalu jauh. Penempatan fungsi ruang public (jembatan) pada stasiun yang baru ini diletakkan di bagian Utara dari fungsi yang lain. Penempatan ini dilakukan untuk memisahkan antara fungsi transit stasiun yang dapat digunakan oleh penumpang kereta dan fungsi ruang public yang dapat digunakan oleh pengunjung umum sehingga fungsi ruang public yang dapat digunakan meskipun fungsi transit sudah tutup dimalam hari.
Gambar 35 :Zoning Tapak(sumber : Google 2015)
4.2.2 Konsep Sirkulasi Selain itu, Untuk mencapai bangunan stasiun ini dapat dilakukan dengan berbagai moda transportasi diantaranya yakni angkutan umum, pribadi dan kereta api. Angkutan umum dari utara dapat menggunkan busway, taksi, mikrolet, bajaj dan ojek.Oleh karena itu disediakan tempat pemberhentian yang beratap untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang dan juga untuk mengurangi kemacetan bila berhenti langsung di pinggir jalan. Untuk taksi akan disediakan tempat parker untuk menunggu penumpang di utara dan selatan
Fakultas Teknik Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 86
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Transit-Oriented Development Stasiun Manggarai
pendestrian ke bangunan diberi atap untuk kenyamanan penumpang. Bagi penumpang yang menggunakan bus dan busway dari sebelah barat tapat, disediakan jalur pendestrian yang beratap dari jalan sampai ke bangunan.
Gambar 36 : Perletakan Drop Off(sumber : Google 2015)
Penggunaan kendaraan pribadi yang hanya mengantar sampai depan stasiun diberikan area drop off beratap yang dapat digunakan lima mobil pada drop off Utara dan 11 mobil pada drop off Selatan. Parkir kendaraan pribadi pada bagian Utara disediakan 20 parkir mobil dan 98 parkir motor. Jumlah yang sedikit pada daerah Utara ini karena keterbatasan lahan. Parkir kendaraan pribadi pada bagian Selatan disediakan 178 parkir mobil dengan 118 diatas tanah dan 60 di semi basement, 100 parkir motor di semi basement.
Gambar 37 : Area Parkir(sumber : Google 2015)
Fakultas Teknik Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 87
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Transit-Oriented Development Stasiun Manggarai
Selain itu, Untuk mencapai bangunan stasiun ini dapat dilakukan dengan berbagai moda transportasi diantaranya yakni angkutan umum, pribadi dan kereta api.
4.3
Konsep Bangunan
4.3.1 Bentuk Bangunan Stasiun
Manggarai
merupakan
bangunan
transportasi
yang
menaungi
pergerakan manusia dan kereta api. Pada stasiun ini pergerakan dinamis yang terus mngalir merupakan pergerakan utama bangunan ini.Oleh karena itu konsep bentuk bangunan stasiun diambil dari analogi pergerakan tersebut. Pada bentuk geometris, bentuk melengkung merupakan analogi dari bergerak yang terus mengalir sehingga pada bangunan stasiun ini bentuk yang dominan adalah bentuk-bentuk yang melengkung
Fakultas Teknik Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 88