23
BAB IV KONDISI UMUM KAWASAN 4.1
Suaka Alam Merapi, Kabupaten Tanah Datar
4.1.1
Sejarah Kawasan Kawasan Merapi ditetapkan sebagai kawasan suaka alam berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 442/Kpts-II/1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Sumatera Barat. Merapi dahulunya adalah kawasan lindung (bousweisseen) didasari Government Besluit (GB) 7 Januari 1927 Nomor 23. Suaka Alam Merapi berada di bawah pengelolaan Seksi KSDA Wilayah II Kabupaten Tanah Datar. Suaka Alam Merapi memiliki Gunung Merapi, salah satu gunung berapi aktif di Sumatera Barat dengan ketinggian 2891,3 meter dari permukaan laut (m dpl). Terhitung sejak akhir abad 18 hingga tahun 2008 tercatat kira-kira sudah 454 kali meletus, 50 diantaranya dalam skala besar, sedangkan sisanya dalam skala kecil dengan mengeluarkan abu belerang.
Gambar 3 Gunung Merapi, simbol sejarah masyarakat Minangkabau (Sumber: Beyete). 4.1.2 Letak dan Luas Suaka Alam Merapi berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam. Luas Suaka Alam Merapi secara keseluruhan adalah 9.670 hektar (ha) (Tabel 8). Khusus Suaka Alam Merapi yang berada di Kabupaten Tanah Datar adalah seluas 6.574 ha. Suaka Alam Merapi terletak pada
24
0˚21’30” LS - 0˚27’35” LS dan 100˚25’ BT - 100˚38’ BT. Secara administratif Suaka Alam Merapi termasuk ke dalam wilayah kerja Seksi Wilayah Konservasi Sumber Daya Alam II Kabupaten Tanah Datar. Tabel 8 Letak dan luas Suaka Alam Merapi menurut pembagian wilayah administrasi pemerintahan No 1
2
Wilayah Kabupaten Tanah Datar
Kabupaten Agam
Luas Kawasan (ha) 6.574
3.096
Wilayah Kecamatan Kec. Sepuluh Koto Kec. Batipuh Kec. Pariangan Kec. Sungai Tarab Kec. Salimpaung Kec. Banuhampu Sei Puar Kec. Empat Angkat Candung Kec. Baso
Sumber: BKSDA Sumatera Barat (2007) Adapun batas-batas kawasan Suaka Alam Merapi adalah: a. Bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Salimpaung dan Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar. b. Bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Banuhampu Sungai Puar, Kabupaten Agam dan Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar. c. Bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Empat Angkat Candung dan Kecamatan Baso Banuhampu, Kabupaten Agam. d. Bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Batipuh dan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. 4.1.2
Topografi Kawasan Suaka Alam Merapi sebagian besarnya (88,15%) merupakan
daerah dataran tinggi bergelombang dan berbukit terjal sangat curam, kemiringannya lebih dari 40o. Topografi kawasan ini bervariasi, mulai dari lereng curam dan sangat curam dengan konfigurasi sebagian besarnya bergelombang dan berbukit. Merapi juga memiliki lembah, air terjun dan kawah dengan kepundan yang masih aktif . Suaka Alam Merapi memiliki sejumlah bukit, seperti Bukit Sibakal Ginting, Bukit Panjanguhan, Bukit Sungkiang, Bukit Barung-barung Timabaku dan Bukit Sirasah. Kawasan di sekitar Suaka Alam Merapi subur sebagai akibat dari letusan yang sering terjadi semenjak tahun 1980-an dan telah lama dimanfaatkan oleh penduduk sebagai lahan pertanian.
25
4.1.3
Geologi dan Tanah Jenis tanah yang terdapat di kawasan Suaka Alam Merapi sebagian
besarnya dari jenis tanah andosol, podsolik merah kuning, latosol dan brown forest soil yang berasal dari bahan induk batuan beku berfisiografi volkan. Kawasan Suaka Alam Merapi memiliki kemiripan dengan Kawasan Gunung Singgalang. Punggung pegunungannya yang terjal terorientasi pada batuan granit, granodiorit, riolit dan tefra berbutir halus kasar dengan solum dangkal. Tekstur tanah lapisan atas dan bawah agak halus, kesuburan rendah, kejenuhan basa rendah, kapastitas tukar kation rendah, kejenuhan aluminium tinggi dan keasaman tinggi. Selain itu juga ditemui batuan kwarsit, sekis batu pasir, shale, berbutir kasar, tekstur lapisan atas dan bawah agak halus, kesuburan rendah, kejenuhan aluminium tinggi dan keasaman tinggi. Pada kawasan sekitar punggung pegunungan tidak teratur terorientasi pada batuan vulkanik, andesit-basal-diorit, riolit, berbutir halus kasar, tekstur tanah lapisan atas lebih halus dibandingkan lapisan bawah, kesuburan rendah, kejenuhan basa rendah, kapasitas tukar kation rendah, kejenuhan aluminium tinggi dan keasaman tinggi. 4.1.4
Iklim Schmidt dan Fergusson mengklasifikasikan iklim di kawasan Suaka Alam
Merapi ke dalam tipe A dengan curah hujan rata-rata 232,17 mm/bulan dan intensitas curah hujan rata-rata 7,739 mm/hari (kelas intensitas hujan 1/setengah rendah). Curah hujan tertinggi terjadi antara bulan September hingga Mei. Bulan kering dan lembab terjadi sekitar bulan Juni hingga Agustus. Suhu rata-rata berkisar antara 17-25o C dengan kelembaban hingga 89%. 4.1.5
Hidrologi Suaka Alam Merapi merupakan hulu dari sungai-sungai besar dan kecil
yang mengalir melewati daerah-daerah di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam (Tabel 9). Ada 33 sungai yang melalui kawasan Suaka Alam Merapi sehingga membuat kawasan ini juga berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment area), terutama bagi daerah aliran sungai (DAS) Batang Agam.
26
Tabel 9 Sungai-sungai yang mengalir di Suaka Alam Merapi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29 30. 31. 32. 33.
Nama Sungai Batang Malana Gadang Batang Malana Kecil Batang Sigarunggung Batang Siririt Batang Arau Batang Siabu Batang Tiabung Batang Bangkawas Batang Talago Batang Ipuh Batang Lubuk Batang Batang Guguk Tinggi Batang Bandar Batang Bigau Batang Bilang Bilahan Batang Sibasa Batang Bangkahan Batang Bakali Batang Sawah Gadang Batang Selo Gadang Batang Tarab Batang Batu Dinding Batang Pauh Batang Simaharga Batang Gadis Batang Asam Silasuang Batang Bungsu Batang Lurah Kandang Batang Lurah Sincak Batang Sarasah Janggut Batang Jabur Batang Katik Batang Lasi
Kecamatan Pariangan Pariangan Sungai Tarab X Koto X Koto Batipuh Batipuh Pariangan Pariangan Pariangan Pariangan Pariangan Sungai Tarab Sungai Tarab Sungai Tarab Sungai Tarab Sungai Tarab Sungai Tarab Sungai Tarab Salimpaung Salimpaung Salimpaung Salimpaung Sungai Tarab Batipuh Sungai Tarab Empat Angkat Candung Empat Angkat Candung Empat Angkat Candung Empat Angkat Candung Empat Angkat Candung Banuhampu Sungai Puar Empat Angkat Candung
Kabupaten Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Agam Agam Agam Agam Agam Agam Agam
Sumber: BKSDA Sumatera Barat (2007) 4.1.6
Flora dan Fauna Suaka Alam Merapi memiliki potensi flora dan fauna yang beragam
(Lampiran 5). Namun demikian, belum ada data ilmiah lengkap mengenai inventarisasi flora dan fauna di Suaka Alam Merapi. Kawasan ini merupakan habitat jenis-jenis pohon yang dilindungi, terutama dari suku Dipterocarpaceae, Lauraceae, Euphorbiaceae dan Guttiferae. Terdapat satu jenis pohon yang menjadi key species, yaitu pohon andalas (Morus macroura). Suaka Alam Merapi juga merupakan habitat bagi satwaliar, seperti siamang (Hylobathes sindactylus), tapir (Tapirus indicus), ayam hutan (Gallus gallus), burung enggang (Buceros sp.) dan kijang (Muntiacus montanus).
27
4.2
Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar Kecamatan X Koto merupakan satu dari 14 kecamatan yang termasuk ke
dalam wilayah administrasi Kabupaten Tanah Datar. Daerahnya terletak di 00° 23’ 38” - 0° 33’ 54” LS dan 100° 18’ 39” - 100° 26’ 59”BT dengan luasan wilayah total 152,02 km2 (Tabel 10). Kecamatan X Koto memiliki 9 nagari (desa) dengan 41 jorong (dusun). Kesembilan nagari tersebut adalah Tambangan, Jaho, Paninjauan, Panyalaian, Aia Angek, Koto Baru, Pandai Sikek, Singgalang dan Koto Laweh. Tabel 10 Luas Kecamatan X Koto berdasarkan nagari No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nagari (Desa) Tambangan Jaho Paninjauan Panyalaian Aia Angek Koto Baru Pandai Sikek Singgalang Koto Laweh Jumlah
Luas (Km2) 23,70 6,40 13,35 23,77 4,20 1,92 21,17 55,71 1,80 152,02
Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar (2006) Adapun batas-batas Kecamatan X Koto adalah sebagai berikut: a. Bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Batipuah. b. Bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman. c. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Agam. d. Bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman. Kecamatan X Koto memiliki topografi yang berbukit dengan tingkat kelerengan yang landai, hal ini menyebabkan kawasan Kecamatan X Koto sangat baik digunakan untuk kegiatan pertanian dan kegiatan budidaya lainnya. Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tanah Datar menjelaskan secara internal potensi yang ada di Kecamatan X Koto adalah sebagai berikut: a. Penghasil hortikultura terbanyak. b. Iklim yang mendukung usaha peternakan. c. Terdapatnya kerajinan songket yang cukup potensial di Sumatera Barat. d. Terdapatnya seni ukiran kayu yang potensial dikembangkan. e. Terdapatnya berbagai jenis makanan dengan cita rasa yang tinggi. f. Terdapat obyek wisata pesangrahan Gunung Merapi yang sangat indah.
28
g. Terdapatnya obyek wisata Talago Tanang yang cukup menarik. Keseluruhan potensi tersebut masih menghadapi kendala, yaitu lokasinya banyak terdapat di tanah ulayat masyarakat. Selain itu, obyek-obyek wisata yang ada masih belum dikelola dengan baik. Kecamatan X koto memiliki total jumlah penduduk 39.459 jiwa (Tabel 11) (BPS Tanah Datar 2006), terbagi menjadi 18.841 jiwa penduduk laki-laki dan 20.618 jiwa penduduk perempuan (Tabel 12). Tabel 11 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan sex ratio pernagari di Kecamatan X Koto No
Nagari
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Tambangan Jaho Paninjauan Panyalaian Aia Angek Koto Baru Pandai Sikek Singgalang Koto Laweh Jumlah
Laki-laki (Jiwa) 1.157 528 3.565 4.179 1.316 1.063 2.478 3.371 1.184 18.841
Perempuan (Jiwa) 1.162 599 3.780 4.213 1.142 1.313 3.184 3.611 1.314 20.618
Jumlah
Sex Ratio
2.319 1.127 7.345 8.392 2.758 2.376 5.662 6.982 2.498 39.459
99,57 88,15 94,31 99,19 91,26 80,96 77,83 93,35 90,11 91,38
Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar (2006) Tabel 12 Jumlah penduduk Kecamatan X Koto menurut jenis perkelompok umur Kelompok Umur 0–4 5–9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 + 75 Jumlah
Laki-laki 2.067 2.085 2.631 2.573 1.273 1.222 1.108 1.189 953 1.011 718 554 492 391 316 258 18.841
Perempuan 2.186 2.135 2.463 2.756 1.518 1.362 1.204 1.215 1.134 1.116 737 624 609 569 492 498 20.618
kelamin Jumlah 4.253 4.220 5.094 5.329 2.791 2.584 2.312 2.404 2.087 2.127 1.455 1.178 1.101 960 808 756 39.459
Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar (2006) Kecamatan X Koto memiliki fasilitas pendidikan berupa 16 sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), 34 SD/MI, 11 SLTP/MTs, 5 SMA/MA. Fasilitas kesehatan berupa 3 unit Puskesmas dan 6 unit Puskesmas pembantu. Untuk fasilitas ibadah, Kecamatan X Koto memiliki 33 mesjid, 90 mushola dan 41
29
langgar. Untuk fasilitas perdagangan dan pasar, Kecamatan X Koto memiliki 4 buah pasar, yaitu Pasar Rabaa di Nagari Panyalaian, Pasar Koto Baru dan Pasar Taranak di Nagari Koto Baru, serta Pasar Baruah di Pandai Sikek. 4.2.1 Nagari Koto Baru Nagari Koto Baru mempunyai luasan 1,92 km2 (BPS Kabupaten Tanah Datar 2006). Jarak Nagari Koto Baru dengan ibukota Kabupaten Tanah Datar sekitar 37 km. Nagari Koto Baru mempunyai 2 jorong (dusun), yaitu Jorong Koto dan Jorong Subarang. Jumlah penduduk Nagari Koto Baru menurut data terbaru tahun 2007 adalah 2.376 jiwa, yang terdiri dari 1.063 laki-laki dan 1.313 perempuan. Nagari Koto Baru memiliki berbagai fasilitas sosial. Fasilitas pendidikan di Nagari Koto Baru terdiri 1 TK, 1 SD dan 1 SMA. Fasilitas kesehatan berupa 1 unit Puskesmas. Fasilitas berupa 2 mesjid dan 7 mushola. Nagari Koto Baru sangat terkenal dengan kawasan pertaniannya. Nagari ini merupakan produsen tanaman hortikultura (Tabel 13), palawija (Tabel 14) dan padi sawah (Tabel 15). Hasil pertanian dan hortikulturanya yang terkenal adalah jenis wortel. Produksi wortel Nagari Koto Baru merupakan produksi wortel terbesar dan terbaik kualitasnya di Sumatera Barat. Berbagai hasil pertanian, perkebunan dan hortikultura di nagari tersebut sangat cocok untuk dikembangkan menjadi daerah agrowisata yang sangat mendukung pengembangan ekowisata di Suaka Alam Merapi. Berikut adalah data yang berkaitan dengan hasil pertanian dan perkebunan Nagari Koto Baru yang mendukung pengembangan agrowisata. Tabel 13 Luas panen dan produksi hortikultura Nagari Koto Baru No 1.
Nagari Koto Baru
Sayur-sayuran Panen (Ha) Produksi (Ton) 154 1.231
Buah-buahan Panen (Ha) Produksi (Ton) 4 16
Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar (2006) Tabel 14 Luas panen dan produksi palawija Nagari Koto Baru No
1.
Nagari
Koto Baru
Jagung Panen Produksi (Ha) (Ton) 2 6
Ubi Kayu Panen Produksi (Ha) (Ton) -
Ubi Jalar Panen Produksi (Ha) (Ton) -
Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar (2006) Tabel 15 Luas tanam, panen dan produksi padi sawah Nagari Koto Baru No 1.
Nagari Koto Baru
Tanam (Ha) 44
Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar (2006)
Panen (Ha) 42
Produksi (Ton) 203
30
Arah kebijaksanaan pengembangan ekowisata diarahkan pada Nagari Koto Baru yang berpotensi di Suaka Alam Merapi (Jalur Koto Baru). Di Nagari Koto Baru terdapat lembaga-lembaga nagari, seperti Kerapatan Adat Nagari, Badan Musyawarah Nagari dan lembaga-lembaga lainnya. Koto Baru memiliki empat kelompok tani, yaitu : a. Kelompok Tani Bersama: Subur di Jorong Koto. b. Kelompok Tani Lereng Merapi di Jorong Koto. c. Kelompok Tani Wanita (KWT): Bundo Kanduang di Jorong Koto. d. Kelompok Tani Makmur di Jorong Subarang. Kelompok-kelompok tani tersebut secara rutin mengadakan pertemuan mingguan kelompok, pelatihan kelompok dan kas kelompok. Sebagai contoh, Kelompok Tani Subur dan Kelompok Tani Wanita Bundo Kanduang secara periodik mengadakan pertemuan yang disebut SLAPO (Sekolah Lapangan Petani Organik) setiap Kamis sore di lokasi pertanian mereka. 4.2.2 Nagari Pandai Sikek Nagari Pandai Sikek mempunyai luasan 21,17 km2, jaraknya dari ibukota Kabupaten Tanah Datar sekitar 40 km. Nagari Pandai Sikek mempunyai 4 jorong, yaitu Jorong Koto Tinggi, Tanjung, Baruah dan Pagu-pagu. Jumlah penduduk Nagari Pandai Sikek adalah 5.662 orang (Tahun 2007), terdiri dari 2.478 laki-laki dan 3.184 perempuan. Nagari Pandai Sikek juga memiliki berbagai fasilitas sosial. Fasilitas pendidikan terdiri dari 3 TK, 5 SD, 3 SMP dan 1 SMA. Fasilitas kesehatan bagi masyarakat adalah terdapatnya 1 unit Puskesmas pembantu. Fasilitas ibadah terdiri dari 4 buah mesjid, 9 buah mushola dan 2 buah langgar. Nagari Pandai Sikek kaya akan sumberdaya alam terutama pertanian dan perikanan, letaknya strategis karena diapit 2 gunung yaitu Gunung Merapi dan Gunung Singgalang sehingga tanahnya subur. Produksi palawijanya terutama dari jenis jagung dan ubi jalar, sedangkan dari jenis tanaman holtikultura adalah sayuran dan buah. Potensi perkebunannya terutama jenis kopi dan kulit manis. Potensi peternakannya adalah kerbau, sapi, kambing, unggas (ayam dan itik) dan juga dari perikanan karena Nagari Pandai Sikek memiliki banyak sumber mata air. Luas areal perikanan budidaya di Pandai Sikek sekitar 31 ha. Nagari Pandai Sikek juga sangat terkenal sebagai sentra kerajinan sulaman dan ukiran di Sumatera Barat.