50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasi Penelitian Penggunaan dan pembelajaran metode qiroati yang dilaksanakn disesuaikan dengan jadwal yang telah ditetapkan dari pihak guru kelas III MI. Miftahul Huda I Palangka Raya, maeskipun terkadang ada juga yang dilaksanakan diluar jadwal yang .ditentukan. Dari penelitian yang penulis lakukan dari sejak awal pengumpulan data, maka diperoleh hasil belajar kelompok kontrol dan eksprimen. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang menggunakan metode qiroati dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan metode qiroati. Adapun untuk lebih jelasnya tentang keberhasilan siswa dapat dilihat dari tabel berikut ini : TABEL 4 Distribusi Nilai Post test Kelompok Kontrol dan Kelompok Ekspprimen Kelompok Eksprimen
Kelompok Kontrol x=
y=
X
F
fX
X-M
X2
fx2
Y
F
Fy
Y-M
Y2
fY2
2.2
1
2.2
-0.55
0.3025
4.84
2.3
1
2.3
-0.43
0.1849 5.29
2.3
2
4.6
-0.45
0.2025
21.16
2.5
2
5
-0.23
0.0529 25
2.4
1
2.4
-0.35
0.1225
5.76
2.6
2
5.2
-0.13
0.0169 27.04
2.6
1
2.6
-0.15
0.0225
6.76
2.7
2
5.4
-0.03
0.0009 29.16
2.7
1
2.7
-0.05
0.0025
7.29
2.8
3
8.4
0.07
0.0049 70.56
51 2.8
2
5.6
0.05
0.0025
31.36
3.1
1
3.1
0.37
0.1369 9.61
3
2
6
0.25
0.0625
36
3.4
1
3.4
0.67
0.4489 11.56
3.3
1
3.3
0.55
0.3025
10.89
3.6
1
3.6
0.85
0.7225
12.96
N=12
∑fy=
∑Fy2=
32.8
178.22
∑fx2= N=12 ∑fx=33
137.02
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai post test pada kelompok kontrol sebesar 33 dan kelompok eksprimen sebesar 32.8. Selanjutnya untuk mengetahui nilai rata-rata siswa atau Mean pada variabel X dan Y (antara kelompok kontrol dan kelompok eksprimen), maka digunakan rumus sebagai berikut: a. Kelompok (kontrol)
M 1= M 1=
∑
= 2.75
b. Kelompok Eksprimen
M 2= M 2=
∑
.
= 2.73
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa
pada
kelompok kontrol sebesar 2.75 dan pada kelompok eksperimen sebesar 2.73, berarti pembelajaran yang dilakukan dengan metode qiroati dan yang tidak menggunakan metode qiroati hanya selisih nilai 0.02 dan termasuk dalam kategori baik pada tabel interval dipembahasan bab sebelumnya.
52
Kemudian langkah selanjutnya adalah mencari dan menentukan standar deviasi pada variabel 1 atau variabel X dengan rumus sebagai berikut: ∑
SD1=
√ =
.
=√11.418 = 3.379 Berikut ini adalah perhitungan mencari Standar Error mean variabel 1 atau variabel X, dengan rumus yaitu:
SEM1 =
=
.
.
=
√
√
=
. .
= 1.018
Setelah perhitungan nilai dari Standar Deviasi variabel 1 ( Error
) dan Standar
Mean 1(SEM1) sudah diketahui, kemudian dilanjutkan lagi untuk menentukan
Standar Deviasi variabel 2 atau variabel Y dan Standar Error Mean 2, maka dilakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:
SD2
∑
=
√
.
= √14.852 =3.854 SEM2 =
=
. √
=
. .
= 1.160
53
Adapun untuk menentukan besaran nilai ttest , yang nantinya akan di interprestasikan dengan harga ttabel pada taraf signifikan, maka terlebih dahulu melakukan perhitungan menentukan standar error perbedaan M1 dan M2 dengan rumus sebagai berikut : +
SEM1-M 2 =
=√1.018 + 1.160 =√1.036 + 1.346 =√2.382 = 1.543 Setelah Standar perbedaan Mean 1 dan Mean 2 ditemukan, maka langkah terakhir adalah menentukan nilai besaran harga t, maka rumus nya yaitu sebagai berikut :
Pengujian hipoteis dalam rangka
menentukan harga “t’’ test dengan rumus
sebagai berikut:
t=
=
.
. .
=
. .
= 0.013
Adapun untuk mencari besarnya df(db) atau memberikan interprestasi terhadap ‘’t’’ dengan rumus sebagai berikut: Df(db) = ( N1+N2 – 2 ) = ( 12+12 – 2 ) = 24 – 2 = 22
54
Dari hasil perhitungan diatas, dengan demikian df(db)yaitu 22 maka diperoleh “t” tabel adalah pada taraf signifikan 5% = 2.07 Setelah diketahui nilai “t” test dan harga “t” tabel pada taraf signinfikan, ternyata besarnya nilai “t” yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah 0.013< jauh lebih kecil dari “t” tabel, pada taraf signifikan 5% yaitu 2.07artinya ≥ dari 0.013, sehingga hipotesis nihil diterima, oleh karena itu dinyatakan antara variabel I dan variabel II tidak terdapat perbedaan yang signifikan Dari hasil perhitungan sebelumnya dapat diketahui bahwa besarnya hasil mean pada variabel I yaitu 2.75 dan hasil pada perhitungan mean variabel II yaitu 2.73, jadi kedua metode tersebut juga dinyatakan tidak terdapat perbedaan karena selisihnya hanya sebesar 0.02. Dari perhitungan dan keteranagan tersebut dinyatakan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an dengan pembelajaran Iqra dan Qiroati tidak terdapat perbedaan yang signifikan dianatara keduanya, karena hasil pengukuran dan uji analisa hipotesa dengan menggunakan “t” test diperoleh yaitu besarnya harga t lebih kecil dari harga kritik t tabel pada derajat kebebasan (db) 22 dengan taraf 5% yaitu 2.07, maka berarti HO dapat diterima dan Ha ditolak dikarenakan tidak ada terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode
Iqra dan
Qiroati pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Mifatahul Huda I Palngka Raya. Adapun rincian nilai hasil dari pembelajaran dengan menggunakan metode qiroati dan yang tidak menggunakan metode qiroati, dapat dilihat pada tabel skor
55
keseluruhan dan tabel skor frekuensi yang dihasilkan oleh para siswa pada saat diberikan post test, yatu sebagai berikut : a. Hasil pembelajaran siswa yang tidak menggunakan metode Qiroati Hasil perolehan nilai kemampuan siswa yang diajarkan tidak menggunakan metode qiroati, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. TABEL 5 Distribusi Hasil Skor Kemampuan Siswa Pembelajaran Membaca Al-Qur’an yang tidak Menggunakan Metode Qiroati: Nama
Soal
Jumlah Rata8
9
10
Skor
rata
3
3
2
2
28
2.8
4
3
3
3
3
36
3.6
2
2
2
2
3
2
22
2.2
3
2
2
2
3
3
3
27
2.7
4
3
3
3
3
3
3
3
33
3.3
4
4
3
3
2
2
3
3
2
30
3.0
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
26
2.6
Norlatifah
4
4
4
4
3
2
3
2
2
2
30
3.0
Miyati
4
4
4
3
3
2
2
2
2
2
28
2.8
M. Andri
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
24
2.4
Nor Putriani
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
23
2.3
Norbiyani
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
23
2.3
330
33
1
2
3
4
5
6
M. Arifin
4
3
3
2
3
3
Puja Rizka
4
4
4
4
4
Tatia R,
3
3
3
2
M. Nor N,
3
3
3
Yulita
4
4
M.Maulana
4
Putri N,
Jumlah
56
Adapun untuk data hasil yang lebih rinci lagi tentang skor nilai dan frekuensinya yang ditimbulkan pada pembelajaran dengan tidak menggunakan metode Qiroati pada kemampuan siswa dalam melafadzkan makhrijul huruf dapat dilihat melalui tabel 6, 7 dan tabel 8 berikut ini : TABEL 6 Kemampuan Siswa Melafadzkan Makhrijul Huruf Hijaiyah,yaitu
ابتث جحخ ددرز NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
6
24
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
6
18
3
Kurang mampu melafadzkan
2
0
0
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
42
Tabel diatas dapat kita lihat bahwa dari 12 siswa, maka siswa yang mendapat skor 4 berjumlah 6 orang dan yang mendapat skor 3 berjumlah 6 orang . TABEL 7 Kemampuan siswa melafadzkan makhrijul huruf hijaiyah, yaitu
َ س ش ص ض ط ظ عَ غ ف قَ ك NO
Kriteria
S
F
SxF
57
1
Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
4
5
20
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
7
21
3
Kurang mampu melafadzkan
2
0
0
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
41
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa 12 siswa, maka siswa yang mendapat skor 4 berjumlah 5 orang dan yang mendapat skor 3 berjumlah 7 orang
TABEL 8 Kemampuan siswa melafadzkan makhrijul huruf hijaiyah, yaitu
َ ل َم َ ن َ وﻫ ﻻء َ ي NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
5
20
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
7
21
3
Kurang mampu melafadzkan
2
0
0
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
41
58
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa 12 siswa, maka siswa yang mendapat skor 4 berjumlah 5 orang dan yang mendapat skor 3 berjumlah 7 orang . Adapun data hasil secara rinci pembelajaran dengan tidak menggunakan metode Qiroati pada bacaan atau kalimat dengan tanda baris fathah, kasrah dan dhommah dapat dilihat melalui tabel 9, 10, dan 11 berikutnya:
TABEL 9 Kemampuan siswa melafadzkan kata atau kalimat yang berbaris Fathah NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
2
8
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
6
18
3
Kurang mampu melafadzkan
2
4
8
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
34
TABEL 10 Kemampuan Siswa melafadzkan kata atau kalimat yang ada baris kasrah NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan benar
S
F
SxF
4
1
4
59
2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
6
18
3
Kurang mampu melafadzkan
2
5
10
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
22
TABEL 11 Kemampuan Siswa melafadzkan kata atau kalimat yang ada baris Dhommah Kriteria
NO 1
Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
1
4
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
2
6
3
Kurang mampu melafadzkan
2
9
18
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
28
Secara keseluruhan dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa yang mendapat skor 4 berjumlah 2 orang, mendapat skor 3 berjumlah 6 orang dan yang mendapat skor 2 berjumlah 4 orang ketika melafadzkan kata atau klaimat yang bebaris fathah. Kemudian pada kata atau kalimat yang ada berbaris kasrah siswa yang mendapat skior 4 berjumlah 1 orang, mendapat skor 3 berjumlah 6 orang dan yang mendapat skor 2 berjumlah 5 orang. Selanjutnya pada kata atau kalimat yang adda berbaris dhommah, siswa yang mendapat
60
skor 4 berjumlah 1 orang, mendapat skor 3 berjumlah 2 orang dan yang mendapat skor 2 berjumlah 9 orang. Dari tabel diatas juga dapat dianalisa bahwa pembelajaran dengan metode iqra pada kemampuan melafadzkan kata atau kalimat yang berbaris fathah, kasrah dan dhommah adalah mampu dan berhasil tetapi masih perlu ditingkatkan lagi pembelajarannya karena dalam meladadzkan mereka berpikir lama baru melafadzkannya, begitu juga dengan yang siswa yang masih kurang mampu melafadzkannya. Untuk melihat secara rinci kemampuan siswa membaca pada bacaan dengan tanda Mad deapat dilihat pada tabel 12, 13, dan 14 sebagai berikut: TABEL 12 Kemampuan siswa melafadzkan kata atau kalimat dengan tanda Mad Alif NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
0
0
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
5
15
3
Kurang mampu melafadzkan
2
7
14
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
29
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang mendapat skor 3 berjumlah 5 orang dan yang mendapat skor 2 berjumlah 7 orang
61
TABEL 13 Kemampuan siswa melafadzkan kata atau kalimat dengan tanda Mad Waw Kriteria S
NO 1
Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
F
SxF
4
0
0
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
5
15
3
Kurang mampu melafadzkan
2
7
14
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
29
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang mendapat skor 3 berjumlah 5 orang dan yang mendapat skor 2 berjumlah 7 orang. TABEL 14 Kemampuan siswa melafadzkan kata atau kalimat dengan tanda Mad Ya NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
0
0
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
5
15
3
Kurang mampu melafadzkan
2
7
14
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
29
62
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang mendapat skor 3 berjumlah 5 orang dan yang mendapat skor 2 berjumlah 7 orang. Berikut ini adalah rincian hasil kemampuan membaca pada kalimat berbaris tanwin, yaitu: TABEL 15 Kemampuan siswa melafadzkan kata atau kalimat yang berbaris Tanwin Kriteria
NO 1
Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
0
0
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
3
9
3
Kurang mampu melafadzkan
2
9
18
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
27
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang mendapat skor 3 berjumlah 3 orang dan yang mendapat skor 2 berjumlah 9 orang. Dengan demikian dapat dianalisa dari tabel sebelumnya pembelajaran dengan tidak menggunakan metode Qiroati pada melafadzkan kata atau kalimat dengan tanda Mad Alif, Waw dan Ya serta Tanwin dinyatakan para siswa kurang mampu terutama pada bacaan yang ada baris tanwin, karena materi tentang tanwin terdapat pada jilid selanjutnya. b. Hasil kemampuan pembelajaran Menggunakan Metode Qiroati Hasil kemampuan membaca Al-Qur’an kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode Qiroati. Untuk mengetahui hasil
63
skor
kemampuan siswa dalam pembelajaran
membaca
Al-Qur’an dengan
menggunakan metode Qiroati dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 16 Distribusi Hasil Skor Kemampuan Siswa Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dengan Menggunakan Metode Qiroati: Nama
Soal
Jumlah Rata-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Skor
rata
Muhammad Murtada Muhammad Syahreza Muhammad Ramadhani Muhammad Baihaqi Khusnul
4
3
3
3
3
2
2
2
2
2
26
2.6
4
3
3
3
3
3
3
3
2
2
34
3.4
4
3
3
3
2
2
2
3
2
2
28
2.8
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
26
2.6
4
3
3
3
2
2
2
2
2
2
25
2.5
Lily
4
3
3
3
3
3
3
2
2
2
28
2.8
Maryam
4
3
3
3
3
3
3
3
2
2
31
3.1
Maulida
3
3
3
2
2
2
3
2
2
2
28
2.8
Rasyid
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
27
2.7
Febriansyah
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
25
2.5
Muammad Isni Afriza Rizky
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
27
2.7
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
23
2.3
328
32.8
Jumlah
Adapun secara rinci hasil pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode qiroati pada makhrijul huruf hijaiyah dapat dilihat melalui tabel r 17, 18 dan 19 berikut ini:
64
TABEL 17 Kemampuan Siswa Melafadzkan Makhrijul Huruf Hijaiyah,yaitu
ابتث جحخ ددرز NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
5
20
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
7
21
3
Kurang mampu melafadzkan
2
0
0
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
41
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa dari 12 siswa,
maka siswa yang
mendapat skor 4 berjumlah 5 orang dan yang mendapat skor 3 berjumlah 7 orang
TABEL 18 Kemampuan siswa melafadzkan makhrijul huruf hijaiyah, yaitu
َ س ش ص ض ط ظ عَ غ ف قَ ك
65
NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
1
4
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
11
33
3
Kurang mampu melafadzkan
2
0
0
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
37
Tabel diatas dapat kita lihat bahwa dari 12 siswa, maka siswa yang mendapat skor 4 berjumlah 1 orang dan yang mendapat skor 3 berjumlah 11 orang . TABEL 19 Kemampuan siswa melafadzkan makhrijul huruf hijaiyah, yaitu
َ ل َم َ ن َ وﻫ ﻻء َ ي NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
1
4
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
11
33
3
Kurang mampu melafadzkan
2
0
0
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
37
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa 12 siswa, maka siswa yang mendapat skor 4 berjumlah 1 orang dan yang mendapat skor 3 berjumlah 11 orang. Secara keseluruhan tabel diatas menunjukan bahwa para siswa yang menggunakan pembelajaran Qiroati pada tahap melafadzkan makhrijul huruf hijaiyah dapat dikatakan mampu tetapi
66
masih brpikir lama katika mereka melafadzkan nya. Selain itu karena jilid 1 Qiroati tidak hanya mempelajari huruf tunggal, melainkan huruf sambung. Adapun secara rinci hasil kemampuan siswa melafadzkan kata atau kalimat yang berbaris fathah, kasrah dan dhommah dapat dilihat dari tabel nomor 20, 21, dan 22 berikut ini: TABEL 20 Kemampuan siswa melafadzkan kata atau kalimat yang berbaris Fathah NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
0
0
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
8
24
3
Kurang mampu melafadzkan
2
4
8
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
32
TABEL 21 Kemampuan Siswa melafadzkan kata atau kalimat yang ada baris kasrah NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
0
0
67
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
8
24
3
Kurang mampu melafadzkan
2
4
8
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
32
TABEL 22 Kemampuan Siswa melafadzkan kata atau kalimat yang ada baris Dhommah NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
0
0
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
7
21
3
Kurang mampu melafadzkan
2
5
10
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
21
Secara keseluruhan dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa yang mendapat skor 3 berjumlah 8 orang, mendapat skor 2 berjumlah 4 orang ketika melafadzkan kata atau klaimat yang bebaris fathah. Kemudian pada kata atau kalimat yang ada berbaris kasrah siswa yang mendapat skor 3 berjumlah 8 orang, mendapat skor 2 berjumlah 4 orang. Selanjutnya pada kata atau kalimat yang ada berbaris dhommah, siswa yang mendapat skor 3 berjumlah 7 orang dan yang mendapat skor 2 berjumlah 5 orang.
68
Adapun secara tentang hasil kemampuan membaca kata atau kalimat dengan tanda Mad dapat dilihat pada tabel nomor 23, 24, dan 25 berikutini: TABEL 23 Kemampuan siswa melafadzkan kata atau kalimat dengan tanda Mad Alif NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
0
0
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
6
18
3
Kurang mampu melafadzkan
2
6
12
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
30
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang
mendapat skor 3 berjumlah
6orang dan yang mendapat skor 2 berjumlah 6 orang. TABEL 24 Kemampuan siswa melafadzkan kata atau kalimat dengan tanda Mad Waw NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
0
0
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
1
3
3
Kurang mampu melafadzkan
2
11
22
69
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
Jumlah
0 25
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang mendapat skor 3 berjumlah 1 orang dan yang mendapat skor 2 berjumlah 11 orang. TABEL 25 Kemampuan siswa melafadzkan kata atau kalimat dengan tanda Mad Ya NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
0
0
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
0
0
3
Kurang mampu melafadzkan
2
12
24
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
24
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang mendapat skor 2 berjumlah 12 orang.. Hasil kemampuan membaca pada kalimat berbaris tanwin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
70
TABEL 26 Kemampuan siswa melafadzkan kata atau kalimat yang berbaris Tanwin NO 1
Kriteria Mampu melafalkadzkan dengan baik dan
S
F
SxF
4
0
0
benar 2
Mampu melafadzkan tetapi berpikir lama
3
0
0
3
Kurang mampu melafadzkan
2
12
24
4
Tidak mampu sama sekali
1
0
0
Jumlah
24
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 2 sebanyak 12 orang, artinya semua siswa dalam sampel kurang mampu melafadzkannya
B. Pembahasan . Pada dasarnya semua metode pembelajaran itu baik dan tidak ada
yang
mengatakan salah satu metode pembelajaran tersebut tidak baik, terlebih lagi dengan metode-metode pembelajaran Al-Qur’an yang berkembang di seluruh Nusantara. Adapun kalau dalam suatu metode tersebut terdapat kekurangan, maka hal itu juga benar adanya karena semuanya pasti punya kekurangan, akan tetapi di sisi atau aspek yang lain masing-masing metode juga punya keunggulan.
71
Sejak dahulu sampai sekarang metode pembelajaran Al-Qur’an terus berkembang, hal itu terjadi karena semakin meningkatnya sumber daya manusia dikalangan umat Islam, agar Al-Qur’an tetap dan terus dibaca dan dipahami serta diamalkan dan dijadikan sebagai pedoman hidup bagi manusia sampai hari kiamat kelak. Metode ini juga sama-sama baik, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan ketika dilihat dari hasil belajarnya dan keduanya juga sama-sama efektif untuk digunakan sebagai alternatif metode
pembelajaran Al-Qur’an. Hal ini telah
dibuktikan melalui penelitian yang penulis lakukan terhadap metode tersebut pada pembelajaran membaca Al-Qur’an di kelas III Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda I Palangka Raya.