69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sekilas Tentang Kota Palangka Raya a. Penduduk Kota Palangka Raya Berdasarkan Agama Jumlah penduduk Kota Palangka Raya berdasarkan data statistik pada monografi tahun 2010 berjumlah 220.962 jiwa, dengan rincian laki–laki berjumlah 113.005 jiwa dan perempuan berjumlah 107.957 jiwa. Keadaan penduduk yang berada di Kota Palangka Raya terdiri dari berbagai suku, yaitu suku Dayak, Banjar, Jawa, Sumatera, dan suku lainnya/ suku pendatang. Masyarakat Kota Palangka Raya memeluk beberapa Agama yang diakui oleh Negara seperti Agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu dan Budha. Namun ada juga sebagian penduduk yang tidak memeluk agama sama sekali, yakni berjumlah 4.352 jiwa masih menganut aliran kepercayaan. Hal ini disebabkan kental dan kuatnya nilai adat-istiadat yang mereka junjung tinggi, dan yang merupakan wariskan dari para nenek moyang suku Dayak Kalimantan dari jaman dahulu. 1
1
Database SIAK, Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2010. . . . , h. 2.
69
70
TABEL 4.1 KEADAAN PEMELUK AGAMA DI KOTA PALANGKA RAYA No.
Agama
Jumlah
Persentase (%)
1.
Islam
153.200
67,02
2.
Kristen Protestan
63.513
27,78
3.
Kristen Katholik
3. 754
1,64
4.
Hindu
3. 376
1,48
Budha
368
5. 6.
Konghucu
7.
Aliran Kepercayaan Jumlah
6 4. 352 228.569
0,16 0,02 1,90 100,00
Sumber Data : Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2010
Tabel di atas menunjukkan bahwa penduduk Kota Palangka Raya mayoritas beragama Islam, rata- rata mereka berasal dari suku Banjar. Sebagai simbol ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh setiap pemeluk agama di kota Palangka Raya, upacara ritual keagamaan dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya sering dilaksanakan, seperti halnya peringatan hari-hari besar keagamaan dan lain-lain. Adapun jumlah tempat ibadah yang ada di Kota Palangka Raya dapat dilihat pada tabel berikut.2 Berdasarkan tabel keadaan pemeluk agama kota Palangka Raya di atas, agama Islamlah yang paling banyak pemeluknya yakni 2
Database SIAK, Kota Palangka Raya . . . , h. 41.
71
67%. Dengan demikian, maka kota Palangka Raya merupakan potensi pasar yang sangat baik dan signifikan untuk memasarkan Bank Syariah mandiri cabang Palangka Raya. TABEL 4.2 JUMLAH TEMPAT IBADAH DI KOTA PALANGKA RAYA No
Tempat Ibadah
Banyak
1.
Masjid
134 buah
2.
Mushola
98 buah
3.
Gereja
12 buah
4.
Wihara
5 buah
5.
Pura
2 buah Jumlah
251 buah
Sumber Data : Palangka Raya Dalam Angka 2010.3 Dari beberapa jumlah tempat Ibadah di kota Palangka Raya dalam tabel di atas, maka Masjid lah yang terbanyak jumlahnya yang berdiri di sekitar wilayah kota Palangka Raya ini. Hal ini merupakan kesempatan besar dan potensi yang sangat baik bagi Bank Syariah Mandiri
cabang
Palangka
Raya
untuk
mensosialisasikan
dan
memasarkan produk-produk Bank Syariah Mandiri melalui brosur yang disebarkan ke dalam Masjid. Selain itu juga, potensi ini harus dimanfaatkan oleh para tokoh agama dan para ulama untuk ikut serta membantu mensosialisasikan Bank Syariah yang menggunakan sistem 3
Database SIAK, Kota Palangka Raya . . . . , h. 109.
72
bagi hasil berdasarkan syariat Islam kepada masyarakat, melalui penyampaian khotbah ataupun melalui forum pengajian rutin yang dilakukan di Masjid, Mushola dan lain-lain. b. Mata Pencaharian Penduduk Kota Palangka Raya Mata pencaharian masyarakat Kota Palangka Raya sangat beragam di antaranya ada yang menjadi PNS, Pedagang, Pegawai Kantoran, dan Buruh Bangunan, hal ini kerena Kota Palangka Raya merupakan Kota yang sangat strategis dalam mencari pekerjaan dan ditunjang juga dengan adanya pertokoan dan pasar–pasar besar. c. Lembaga Keuangan Syariah Kota Palangka Raya Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Indonesia, Kalimantan Tengah khususnya kota Palangka Raya sebagai ibu kota Propinsi, juga telah menjadi bagian tempat tumbuh dan berkembangnya lembaga keuangan yang berbasis syariah tersebut. Hal ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya Lembaga Keuangan Syariah (LKS), baik Lembaga Keuangan Bank (LKB) maupun Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) setiap tahun di kota Palangka Raya. Adapun beberapa Lembag Keuangan Syariah (LKS) yang terdapat di kota Palangka Raya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
73
TABEL 4.3 LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (LKS) KOTA PALANGKA RAYA No.
Lembaga Keuangan Syariah (LKS)
Jumlah
1.
Bank Muamalat Indonesia (BMI)
3
2.
Bank Syariah Mandiri (BSM)
1
3.
BNI Syariah
1
4.
Pegadaian Syariah
2
5.
Baitul Mal wal Tamwil (BMT)
3
6.
Asuransi Syariah
1 Jumlah
11
Sumber: Data Primer yang diolah.
B. Profil Bank Syariah Mandiri 1. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah. PT.
Bank Susila
Bakti
yang dimiliki oleh Yayasan
Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara.
74
Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik. Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT. Bank Mandiri (Persero). PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah anggaran dasar tentang PT. Bnk Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan izin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP. DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank
75
Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank menyetujui perubahan nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri dan memandang pentingnya kehadiran Bank Syariah di lingkungan PT. Bank Mandiri (Persero). PT. Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai alternaif jasa perbankan di Indonesia. 2. Visi Bank Syariah Mandiri Adapun visi Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah “Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha”, dengan terbagi menjadi dua komponen yakni “Bank Syariah Terpercaya” yang meliputi Kompetensi dan Integritas, serta “Pilihan Mitra Usaha” yang meliputi aspek bisnis dan aspek syariah.4
4
Mandiri Syariah, BSM Basic Training, Jakarta: PT. Bank Syariah Mandiri, 2010,
h. 6-8.
76
3. Misi Bank Syariah Mandiri Adapun Misi Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah sebagai berikut: a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan b. Mengutamakan
penghimpunan
dana
konsumer
dan
penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM. c. Merekrut dan mengembangkan pegawai yang profesional dalam lingkungan kerja yang sehat. d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal. e. Menyelenggarakan operasional perbankan sesuai standar perbankan yang sehat. 4. Motto Bank Syariah Mandiri Motto Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah “Lebih Adil dan Menenteramkan”, yang terbagi menjadi dua komponen yaitu “Lebih Adil”, maksudnya adalah lebih adil dalam hal bagi hasil berdasarkan nisbah yang ditentukan di muka, dimana hasil langsung dibagi dan menggunakan sistem revenue sharing. Kemudian, “Menenteramkan”, maksudnya adalah menenteramkan karena kegiatan dan produknya berdasarkan prinsip syariah (halal), yang sesuai dengan al-Qur’an dan Hadis.5
5
Mandiri Syariah, BSM Basic Training . . . , h. 9-14.
77
5. Nilai-Nilai Perusahaan Bank Syariah Mandiri (BSM Shared Value) Dalam kehidupannya, Bank Syariah Mandiri menganut nilai-nilai perusahaan yang dinamakan BSM Shared Value (ETHIC) yang terdiri atas: a. Excellence (Imtiyaaz), yaitu berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan. Perilaku: b. Teamwork (‘Amal Jama’i), yaitu mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi. c. Humanity
(Insaaniyah),
yaitu
menjunjung
tinggi
nilai-nilai
kemanusiaan dan nilai-nilai religius. d. Integrity (Shiddiq), yaitu menaati kode etik profesi dan berfikir serta berperilaku terpuji. e. Customer Focus (Tafdhiilu Al-‘Umalaa), yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan. 6 6. Struktur Bank Syariah Mandiri Untuk mendukung tercapainya visi dan misi serta memudahkan dalam kegiatan operasional perusahaan, terutama PT. Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, maka dibuatlah struktur organisasi sebagai berikut:
6
Mandiri Syariah, BSM Basic Training. . . ., h. 26-40.
78
STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PALANGKA RAYA PER TANGGAL 1 OKTOBER 20117 KEPALA CABANG HERRY HERNOWO
MANAJER PEMASARAN
ASS. ACC. OFFICER (AMO) BAYU SUPRIYANTO TAJUDDIN NOOR SARI MARLINA
ACCOUNT OFFICER ROBBI DWI SUHADAK SUDARMAN
SHARIA FUNDING EXECUTIVE HUSNUL KHATIMAH ANNISA KHOERUNNISA
7
Laporan BSM Tahun 2011.
KEPALA WARUNG MIKRO
PENAKSIR GADAI MUHAMMAD SOPYAN
ANALISIS MIKRO SA’DIAH
COSTOMER SERVICE WINDA SUCI RAHMAWATI FIETRIYANNUR
DRIVER ANDY ARIYANTO ALI MUSTOFA ROLY FRISWAHYONO
SDI & UMUM DESY FARIDAH
SECURITY SUKARNO SUGIANUR EDI PURWANTO KARNI
MANAJER OPERASI ZAINAL AQLI
PMM DIAN IMAN RAMDHANI
BO-D&C INTAN KUSUMA WARDHANI
OFFICE BOY N. SETIO BUDIONO SUDIRO
ADMIN PEMBIAYAAN FIDERI FADIAN
TELLER TRI AYU ANATUSAH ADIE KUSWARA
MESSENGER M. FAUZIE
79
7. Produk Bank Syariah Mandiri a. Produk Pendanaan Bank Syariah Mandiri (BSM) 1) Tabungan BSM, yaitu tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di kantor BSM atau melalui ATM. Manfaat: a) Aman dan terjamin. b) Online di seluruh Outlet BSM. c) Bagi hasil yang kompetitif. d) Fasilitas BSM card yang berfungsi sebagai kartu ATM dan debit. e) Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking dan BSM Net Banking. f) Kemudahan dalam penyaluran zakat, infak dan sedekah. 2) Tabungan Mabrur BSM, yaitu tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Manfaat: a) Aman dan terjamin. b) Fasilitas talangan haji untuk kemudahan mendapatkan porsi haji. c) Online
dengan
SISKOHAT
Departemen
Agama
untuk
kemudahan pendaftaran haji. 3) Tabungan BSM Investa Cendekia, yaitu tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi.
80
Manfaat: a) Bagi hasil yang kompetitif. b) Kemudahan perencanaan keuangan masa depan, khususnya pendidikan putra/putri. c) Perlindungan asuransi secara otomatis, tanpa pemeriksaan kesehatan. 4) Tabungan Berencana BSM, yaitu tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan. Manfaat: a) Bagi hasil yang kompetitif. b) Kemudahan perencanaan keuangan nasabah jangka panjang. c) Perlindungan asuransi secara
gratis dan otomatis, tanpa
pemeriksaan kesehatan. d) Jaminan pencapaian target dana. 5) Tabungan Simpatik BSM, yaitu tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati. Manfaat: a) Aman dan terjamin. b) Online di seluruh outlet BSM. c) Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM.
81
d) Fasilitas BSM card, yang berfungsi sebagai sebagai kartu ATM dan debit. e) Fasilitas e-Banking, yaitu Mobile Banking dan BSM Net Banking. f) Penyaluran zakat, infaq dan sedekah. 6) Tabungan Kurban BSM, yaitu tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah dalam merencanakan ibadah kurban dan aqiqah. Pelaksanaannya bekerja sama dengan Badan Amil Qurban. Manfaat: a) Kemudahan perencanaan keuangan untuk pembelian hewan kurban. b) Kemudahan pelaksanaan dan pendistribusian kurban. c) Bagi hasil yang cukup kompetitif. 7) Tabungan BSM Dollar, yaitu tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM. Manfaat: a) Dana (US$) aman dan tersedia setiap saat. b) Online di seluruh cabang BSM. c) Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM. 8) Deposito BSM, yaitu investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.
82
Manfaat: a) Dana aman dan terjamin. b) Pengelolaan dana secara syariah. c) Bagi hasil yang kompetitif. d) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan. e) Fasilitas Automatic Roll Over (ARO). 9) Giro BSM, yaitu sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadi’ah yad dhamanah. Manfaat: a) Dana aman dan tersedia setiap saat. b) Kemudahan transaksi dengan menggunakan cek atau B/G. c) Fasilitas Intercity Clearing untuk kecepatan pembayaran inkaso (kliring antar wilayah). d) Fasilitas BSM Card, sebagai kartu ATM sekaligus debet (untuk perorangan). e) Fasilitas pengiriman account statement setiap awal bulan. f) Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM. 10) Giro BSM Singapore Dollar, yaitu sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. Manfaat: a) Dana aman dan tersedia setiap saat.
83
b) Penarikan dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan slip penarikan. c) Bonus bulanan sesuai kebijakan BSM. 11) Giro BSM Euro, yaitu sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. Manfaat: a) Dana aman dan tersedia setiap saat. b) Penarikan dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan slip penarikan. c) Bonus bulanan sesuai kebijakan BSM.8 b. Produk Jasa Bank Syariah Mandiri (BSM) 1) BSM Mobile Banking GPRS (BSM MBG), yaitu layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui mobile phone (handphone) berbasis GPRS. Manfaat: a) Kenyamanan bertransaksi kapan saja dan dimana saja. b) Kemudahan melakukan transaksi seperti layaknya di ATM. c) Informasi saldo dan mutasi rekening hingga 20 transaksi. d) Biaya pulsa paling murah, kurang dari Rp 50 per transaksi. e) Layanan informasi kumpulan kata-kata bijak. f) Layanan pembayaran zakat. 8
Sudarman, Promosi Produk Unggulan Dari Bank Syariah Mandiri (BSM), makalah dipresentasikan dalam seminar regional ekonomi syariah di Aula STAIN Palangka Raya pada hari Sabtu, 30 April 2011, Slide h. 1-26.
84
2) BSM Net Banking, yaitu layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui internet. Manfaat: a) Informasi data transaksi perbankan dapat dilakukan sendiri melalui internet 24 jam sehari. b) Layanan transfer antar rekening BSM dan antar bank. c) Pengamanan berlapis untuk setiap transaksi yang dilakukan di BSM Net Banking. d) Dapat mengelola sendiri transaksi keuangan. 3) BSM Card, yaitu kartu yang dapat dipergunakan untuk transaksi perbankan melalui ATM dan mesin debit (EDC/Electronic Data Capture). Manfaat: a) Kemudahan tarik tunai di seluruh ATM BSM, ATM Mandiri, ATM BCA, ATM Bersama dan ATM Prima. b) Fasilitas transfer real time antar bank melalui jaringan ATM Bersama dan ATM Prima. c) Fasilitas pembayaran tagiahan telepon, listrik dan seluler. d) Kemudahan berbelanja di lebih dari 20.000 merchant yang menyediakan mesin EDC Prima BCA, antara lain: Carrefour,
85
Giant, Hypermart, Toko Buku Gramedia, Alfamart, Indomaret, Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina, Apotik Kimia Farma.9 c. Produk Pembiayaan Bank Syariah Mandiri (BSM) 1) Edukasi BSM, yaitu pembiayaan kepada calon pelajar dalam mendapatkan dana pendidikan yang dibutuhkan. Manfaat: a) Sesuai syariah dan non ribawi. b) Angsuran yang ringan dibandingkan dengan produk tanpa agunan sejenis. c) Angsuran tetap sampai denan 3 tahun. d) Proses cepat dan mudah. e) Biaya administrasi ringan. f) Tanpa agunan. 2) MMOB (Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet), yaitu fasilitas pembiayaan dengan alokasi sumber dana yang terikat (spesifik) dari pemilik dana (shahibul maal). Manfaat: a) Memperoleh kemudahan di dalam mengalokasikan dana yang ada. b) Memiliki target investasi sesuai dengan keinginan. c) Meringankan
beban
operasional
karena
administrasi
dan
monitoring dilakukan oleh Bank. 9
Sudarman, Promosi Produk Unggulan Dari Bank Syariah Mandiri (BSM) . . . , h.
27-39.
86
3) BSM customer Network Financing (Modal Kerja), yaitu pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah untuk pembelian persediaan barang dari rekanan yang telah menjalin kerjasama dengan BSM. Manfaat bagi rekanan: a) Dapat lebih fokus pada kegiatan penjualan dan distribusi barang. b) Meningkatnya kualitas customer (nasabah). c) Mengurangi beban administrasi pengelolaan piutang. d) Menurunkan leverage dengan memperoleh uang tunai atas penjualan barang ke customer (nasabah), tanpa perlu membiayai piutang. e) Tidak mempunyai risiko pembiayaan ke customer (nasabah). f) Pertumbuhan penjualan tidak dibatasi oleh kemampuan finansial rekanan. Manfaat bagi nasabah: a) Mendapatkan dukungan finansial untuk usaha nasabah. b) Meningkatkan profesionalisme nasabah. 4) Umrah, yaitu pembiayaan untuk mempermudah nasabah dalam memenuhi kebutuhan perjalanan umrah. Manfaat: Untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umrah melalui penyelenggara umrah yang telah terdaftar dan mempunyai izin dari
87
Departemen
Agama
serta
memiliki
pengalaman
usaha
penyelenggaraan umrah minimal selama 2 tahun. 5) Pensiunan, yaitu pembiayaan yang diperuntukkan bagi pensiunan. Manfaat: a) Memberikan kesempatan dan kemudahan memperoleh fasilitas pembiayaan kepada pensiunan. b) Menjembatani kebutuhan dana yang diperlukan oleh para pensiunan untuk memulai usaha yang produktif. c) Menyalurkan pembiayaan agar mampu meningkatkan kualitas hidup para PNS dengan sistem pembayaran angsuran melalui potong langsung atas uang pensiun yang diterima setiap bulan. 6) PKPA (Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya), yaitu fasilitas penyaluran pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. 7) Griya BSM, yaitu fasilitas pembiayaan pemilikan rumah tinggal. Manfaat: a) Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan b) Proses yang mudah dan cepat. c) Jangka waktu pembiayaan yang panjang. d) Fleksibel untuk beli rumah baru atau second. e) Fasilitas autodebet dari tabungan BSM. f) Maksimum plafon pembiayaan sampai dengan Rp. 5 Milyar. 10
10
Sudarman, Promosi Produk Unggulan Dari Bank Syariah Mandiri (BSM) . . . , h.
40-48.
88
C. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Preferensi Nasabah Non-muslim Terhadap Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya. Untuk mengetahui hasil penelitian mengenai preferensi nasabah non-muslim terhadap Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, akan diuraikan dalam penyajian data dari 6 nasabah non-muslim yang menjadi subjek penulisan. Berikut hasil wawancara dan kuesioner dari 6 subjek penulisan tersebut: a. Subjek I Nama
: WN.
Jenis Kelamin
: Laki-Laki.
Agama
: Kristen Protestan.
Pekerjaan
: Pedagang. 11 WN merupakan salah satu nasabah penabung produk
Tabungan BSM di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya yang bergabung menjadi nasabah sudah 1 (satu) tahun berjalan. WN termasuk type orang yang proaktif, karena dia mencari informasi mengenai Bank Syariah Mandiri atas dasar inisiatif sendiri, yakni mencari informasi sendiri.12. Untuk mengetahui bagaimana preferensi WN terhadap Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, maka penulis mengajak WN untuk berdialog melalui wawancara langsung. Dalam proses wawancara tersebut, pertama-tama penulis menanyakan 11
Sumber: Hasil wawancara dengan WN di halaman parkir Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya Jl. Yani pada hari Kamis, 17 Mei 2012 pukul 08.30 Wib. 12 Ibid.
89
kepada WN, sejak kapan beliau bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, WN menjawab: “Aku bergabung menjadi nasabah BSM ne, sudah lawas, sekitar setahunan sudah.”.13 Terjemahan: “Saya bergabung menjadi nasabah BSM, sudah lama, sekitar setahunan”. Kemudian, penulis menanyakan kepada WN darimana atau dari siapa beliau mengetahui Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, WN menjawab: “Aku tahu tu dari iklan di TV, pina menarik kelihatannya iklannya tu. Habis itu, pas aku ka pasar ganal batukaran barang gasan jualanku, aku lihat ternyata mula ada banknya di Palangka Raya ne, jadi langsung’e aku mandatangi bubuhan karyawannya tu batakun-takun mancari informasinya kaya apa kisahnya manabung atau minjam duit disitu”.14 Terjemahan: “Saya tahu dari iklan di TV, karena terlihat begitu menarik iklannya”. Setelah itu, saat saya ke pasar besar membeli barang untuk dagangan saya, saya melihat ternyata memang benar ada bankya di Palangka Raya ini, maka langsung saja saya menemui karyawannya nanya-nanya mencari informasi seperti apa ceritanya menabung atau minjam uang di bank itu”. Penulis menanyakan kembali kepada WN, apakah alasan awalnya sampai beliau bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, WN menjawab: “Alasan awalnya sampai aku manabung duitku kasitu, karena handak cuba-cuba ja, soalnya aku penasaran pang. Jadi handak malihatinya kaya apa modelnya, sama apa kada lawan bank nang lain, misalnya kaya bunganya. Pas aku batakun lawan CS nya, kaya apa jarku mun aku handak 13
Hasil wawancara dengan WN. Ibid.
14
90
manabung disini, dan berapa bunganya sebulan. Habis itu, ujar CS nya tu, kadada sistem bunga disitu, tapi bagi hasil. Penasaran aku mandangarnya, jadinya ku takun yah lagi kaya apa model perhitungannya tu, sama apa kada jarku lawan bunga. Lalu dijelaskannya yah lawan aku sampai aku paham, mandangar penjelasan CS nya tu, tertarik yah aku mandangarnya, jar dalam hatiku ayuja mancubanya, langsung yah ku cuba isi formulir tabungannya, malengkapi syarat-syaratnya, habis itu ku tabung duitku Rp. 500.000,kasan saldo awal tabungan ku ”.15 Terjemahan: “ Alasan awalnya sampai saya menabung uang di bank itu, karena hanya ingin mencoba saja, soalnya saya penasaran ingin melihatnya, seperti apa modelnya, sama atau tidak dengan bank yang lain, misalnya seperti bunganya. Saat saya bertanya dengan CS nya seperti apa kalau saya ingin menabung disini, dan berapa bunganya sebulan. Setelah itu, CS nya bilang tidak ada sistem bunga di bank itu, tapi bagi hasil. Saya penasaran mendengarnya, jadi saya tanya lagi seperti apa model perhitungannya, sama atau tidak dengan bunga. Kemudian dijelaskannya dengan saya, sampai saya paham. Mendengar penjelasan CS tersebut, saya tertarik, berkata dalam hati saya, nggak apa-apa juga mencobanya, langsung saja saya coba isi formulir tabungannya, melengkapi persyaratannya, setelah itu saya tabung uang saya Rp. 500.000,- untuk saldo awal tabungan saya”. Selanjutnya, penulis menanyakan kepada WN, mengapa beliau cenderung memilih menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, WN menjawab: “Nang maulah aku cenderung memilih bergabung jadi nasabah Bank Syariah Mandiri tu, karena antrinya kada banyak, habis itu, pelayanan karyawannya nyaman, buhan karyawannya tu ramah-ramah dan proses buhannya melayani nasabah tu lakas. Jadinya kada uyuh manunggu antrian nang lawas kaya bank-bank nang lain”.16
15
Hasil wawancara dengan WN. Ibid.
16
91
Terjemahan: “yang membuat saya cenderung memilih bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri, karena antriannya tidak banyak. Setelah itu, pelayanan karyawannya nyaman, karena para karyawannya ramahramah dan proses mereka melayani nasabah cepat. Sehingga, tidak capek menunggu antrian yang lama seperti bank-bank yang lain”. Dari hasil wawancara dengan WN di atas, dapat disimpulkan bahwa yang membuat beliau cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya sebagai tempat menabung uangnya adalah karena antriannya yang sedikit, karena pelayanan karyawannya ramah, cepat dan efisien. b. Subjek II Nama
: RH.
Jenis Kelamin
: Laki-Laki.
Agama
: Kristen Protestan.
Alamat
: Jl. Jati I.
Pendidikan Terakhir : Sarjana (S1). Pekerjaan
: PNS (Guru).
Tingkat penghasilan : Rp. 2.800.000,00/bulan. 17 RH merupakan salah satu nasabah pembiayaan produk BSM Implan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya yang bergabung menjadi nasabah sudah hampir 3 bulan berjalan. Awalnya penulis menanyakan kepada RH sejak kapan beliau bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, RH menjawab:
17
Sumber: kuesioner yang dijawab RH pada hari Rabu, 16 Mei 2012.
92
“Aku bergabung menjadi nasabah pembiayaan ne, sudah hampir tiga bulan berjalan ding ai, terhitung sejak bulan Maret samalam ja sudah sampai wayah ini”.18 Terjemahan: “Saya bergabung menjadi nasabah pembiayaan, sudah hampir tiga bulan berjalan, terhitung sejak bulan Maret sampai saat ini”. Awalnya RH mendapatkan informasi tentang Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya dari tetangganya. 19 Hal yang sama juga, penulis tanyakan kepada RH saat wawancara berlangsung di rumah kediaman beliau Jl. Jati I. Adapun bentuk pertanyaan penulis kepada RH adalah dari mana atau dari siapa RH mengetahui Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. RH menjawab dengan penuturan sebagai berikut: “Aku mandapatkan informasi mengenai Bank Syariah, terutama produk BSM implan ne dari tetangga sebelah rumahku ne waktu itu. Kebetulan waktu itu dirumah kami ada acara ibadahan, jadi ku undang ja tetangga-tetangga kami yang sama-sama beragama Kristen Protestan jua. Nah, setelah acaranya selesai pas kami ngobrol-ngobrol ada inya manyinggung sadikit masalah pinjam-meminjam duit di bank kasan inya bausaha dagang jarnya. Terus, aku coba yah takuni lawan inya ding ai dimana inya minjam. Ujarnya mun ikam handak, ikam coba ja minjam duit di Bank Syariah Mandiri situ, syaratnya kada tapi ngalih jua ujarnya. Mandangar itu aku takuni yah kaya apa syaratnya. Terus ujarnya, kada tapi ingatku lagi apa-apakah syarat-syaratnya, mun handak nyaman coba ja ikam manakuni langsung ka banknya ja. Habis mandangar itu, malamnya langsung za aku bapander bapakat dengan biniku. Nah langsung yah baisukannya aku ka Bank Syariah Mandiri situ batakun dengan buhannya lagi kaya apa caranya mun aku handak minjam duit disitu”.20
18 Sumber: Hasil wawancara dengan RH di rumah kediaman beliau Jl. Jati I, pada hari Minggu, 20 Mei 2012 Pukul 16.05 Wib. 19 Sumber: kuesioner yang dijawab RH. 20 Sumber: Hasil wawancara RH.
93
Terjemahan: “Saya mendapatkan informasi mengenai Bank Syariah Mandiri, terutama produk BSM implan ini dari tetangga sebelah rumah kami waktu itu. Kebetulan saat itu dirumah kami ada acara ibadahan, maka saya undang tetangga-tetangga kami yang beragama kristen protestan. Nah, setelah acaranya selesai saat kami berbincangbincang, dia ada menyinggung sedikit masalah pinjammeminjam uang di bank untuk dia berusaha dagang. Setelah itu, saya coba menanyakan dengan dia, dimana minjam uang tersebut. Katanya, kalau kamu mau pinjam uang, kamu coba saja pinjam di Bank Syariah Mandiri, syaratnya tidak terlalu sulit juga kata dia Mendengar hal itu, saya langsung tanyakan kepadanya seperti apa syaratnya. Terus katanya lagi, saya kurang begitu ingat lagi apa-apa saja syaratnya, kalau kamu ingin mudah coba saja kamu tanyakan langsung ke banknya saja. Setelah mendengar hal tersebut, malamnya saya langsung berunding dengan istri saya. Besoknya, saya pergi ke Bank Syariah Mandiri menanyakan dengan mereka, seperti apa caranya kalau saya ingin minjam uang”. Selanjutnya, penulis menanyakan kepada RH, apakah alasan awalnya sampai beliau bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, RH menjawab: “Alasan awalnya aku bagabung manjadi nasabah Bank Syariah Mandiri ne ding ai, karena aku handak mangganali rumah kami ne, makanya aku coba yah mengajukan permohonan pembiayaan implan kasitu sebanyak Rp. 35 juta dalam jangka waktu 60 bulan pembayarannya. Sekitar dua minggu aku manunggu, syukur jua kawa ja tambus ditarima bubuhannya permohonan aku nang Rp. 35 juta”.21 Terjemahan: “ Alasan awalnya saya bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri, karena saya ingin memperbesar rumah kami ini, makanya saya coba saja mengajukan permohonan pembiayaan implan ke bank tersebut sebanyak Rp. 35 juta dalam jangka waktu 60 bulan pembayaran angsurannya. Sekitar dua minggu saya menunggu, syukur juga bisa tembus mereka terima permohonan saya yang Rp. 35 juta tersebut”.
21
Hasil wawancara RH.
94
Didalam Kuesioner, Preferensi RH terhadap Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena pencairan uangnya lebih cepat dari bank lain, syaratnya sedikit, dan margin pinjamannya kecil. 22 Hal ini diperkuat juga dengan penuturan RH saat diwawancarai oleh penulis di rumah kediaman beliau, dengan pertanyaan mengapa beliau cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. RH pun mengatakan: “Aku cenderung memilih bergabung jadi nasabah pembiayaan di Bank Syariah Mandiri ne ding ai, karena syarat pembiayaannya kada tapi ngalih, angsurannya tetap ja kaya itu sampai lunas, lawan margin pembiayaannya nang halus dari bank lain”.23 Terjemahan: “Saya cenderung memilih bergabung menjadi nasabah pembiayaan di Bank Syariah Mandiri ini, karena syarat pembiayaannya tidak terlalu sulit, angsurannya tetap saja seperti itu sampai lunas, dan margin pembiayaannya yang kecil dari bank lain”. Dari hasil kuesioner dan wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa yang membuat RH cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena syarat-syarat pembiayaannya mudah, angsuran pembiayaannya tetap dan margin pembiayaannya kecil.
22
Kuesioner yang dijawab RH. Wawancara dengan RH.
23
95
c. Subjek III Nama
: AG.
Jenis Kelamin
: Laki-Laki.
Agama
: Kristen Protestan.
Alamat
: Jl. Anggrek.
Pendidikan Terakhir : Sarjana (S1). Pekerjaan
: PNS (Guru).
Tingkat penghasilan : Rp. 2.500.000,00/bulan. 24 AG merupakan salah satu nasabah pembiayaan produk BSM Implan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya yang bergabung menjadi nasabah pembiayaan sudah 3 bulan berjalan. AG mendapatkan informasi tentang Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya dari temannya sesama guru.25 Selanjutnya hal ini, penulis tanyakan kepada AG saat penulis melakukan wawancara dengan beliau di rumah kediamannya Jl. Anggrek. Awalnya penulis menanyakan kepada AG sejak kapan beliau bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, AG menjawab: “Aku bergabung menjadi nasabah pembiayaan implan di Bank Syariah Mandiri ne sekitar 3 bulanan ja hanyar, yaitu sejak pertengahan bulan Februari sampai wayah ini”.26 Terjemahan: “Saya bergabung menjadi nasabah pembiayaan implan di Bank Syariah Mandiri ini baru sekitar 3 bulanan saja, yaitu sejak pertengahan bulan Februari sampai saat ini”.
24
Sumber: kuesioner yang dijawab AG pada hari Selasa, 22 Mei 2012. Ibid. 26 Sumber: Hasil wawancara dengan AG di rumah kediaman beliau Jl. Anggrek, pada hari Jum’at, 25 Mei 2012 Pukul 16.25 Wib. 25
96
Kemudian, bentuk pertanyaan penulis kepada AG selanjutnya adalah dari mana atau dari siapa AG mengetahui Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. AG menjawab dengan penuturan sebagai berikut: “Aku mendapatkan informasi mengenai Bank Syariah Mandiri ne dari kawanku ibu YI. Kebetulan beliau juga guru di sekolah wadahku ngajar, dan beliau juga minjam duit di Bank Syariah Mandiri. Waktu itu saat istirahat sekolah, kami bapanderan, dan aku panderi lawannya inya tentang masalah aku nang handak manukar tanah. Pas ada orang yang manawarkan tanah lawan aku di Jl. Yos Sudarso ujung tu ding ai harganya Rp. 15 Juta jar dan ukurannya Panjang 25 m2 dan Lebarnya 15 m2, nah kupadah akan yah lawan ibu YI masalah nang itu. Tapi ujarku, aku ne kada baisi duit bu ai, biar handak manukarnya. Nah disitu sidin manawarkan dengan aku, mun ikam handak minjam duit, coba ikam mancobanya datang ka Bank Syariah Mandiri di parak pasar situ, soalnya aku minjam disitu jua, jar ibunya. Dari situ aku tahu mengenai Bank Syariah Mandiri ne dan minjam duit disitu.27 Terjemahan: “Saya mendapatkan informasi mengenai bank Syariah Mandiri ini dari teman saya ibu YI. Kebetulan beliau juga guru di sekolah tempat saya mengajar, dan beliau juga minjam uang di Bank Syariah Mandiri. Waktu itu, saat istirahat sekolah, kami ngobrol, dan saya beritahukan dengan dia tentang masalah saya yang ingin membeli tanah. Soalnya ada orang yang menawarkan tanahnya kepada saya di Jl. Yos Sudarso ujung, harganya Rp. 15 juta dengan ukuran panjang 25 m2 dan lebar 15 m2, nah saya beritahukan saja dengan ibu YI masalah itu. Tapi kata saya, saya ini tidak punya uang bu, walaupun ingin membelinya. Nah saat itu beliau menawarkan dengan saya, kalau kamu ingin minjam uang, coba saja kamu datang ke Bank Syariah Mandiri dekat pasar, soalnya saya saya juga minjam uang disana, kata ibunya. Dari situlah saya tahu mengenai Bank Syariah Mandiri ini dan minjam uang”.
27
Hasil wawancara dengan AG.
97
Selanjutnya, penulis menanyakan kepada AG, apakah alasan awalnya beliau bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, AG menjawab: “Alasannya, aku bergabung minjam duit di Bank Syariah Mandiri ne ding ai, karena aku handak manukar tanah yang ditawarkan urang lawan aku, kaya yang ujar aku tadi lawan ikam, makanya aku coba ja mengajukan permohonan pembiayaan kasitu sebanyak Rp. 35 juta”.28 Terjemahan: “Alasannya, saya bergabung minjam uang di Bank Syariah Mandiri ini, karena saya ingin membeli tanah yang ditawarkan orang kepada saya, seperti yang saya bilang tadi sama kamu, makanya saya coba saja mengajukan permohonan pembiayaan ke bank tersebut sebesar Rp. 35 juta”. Didalam Kuesioner, AG mempunyai Preferensi terhadap Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya dikarenakan margin pembiayaannya kecil dan angsurannya tetap.29 Hal ini jugalah yang diungkapkan AG saat diwawancarai oleh penulis di rumah kediaman beliau, dengan pertanyaan mengapa beliau cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. AG pun menjawab dengan penuturan: “Aku cenderung memilih Bank Syariah Mandiri ne ding ai, karena margin pembiayaannya tu halus, angsurannya kada naik turun sampai lunas, habis itu, pelayanan karyawannya baik. Jadi, itu menurutku ding ai alasannya sampai aku cenderung memilih Bank Syariah Mandiri ne”.30
28
Hasil wawancara dengan AG. Ibid. 30 Ibid. 29
98
Teremahan: “Saya cenderung memilih Bank Syariah Mandiri ini, karena margin pembiayaannya kecil, angsurannya tidak naik turun sampai lunas. Stelah itu, pelayanan karyawannya baik. Jadi, itu menurut saya alasannya sampai saya cenderung memilih Bank Syariah Mandiri”. Dari hasil kuesioner dan wawancara di atas, dapat penulis simpulkan bahwa yang membuat AG cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena margin pembiayaannya kecil, angsuran (cicilan) pembiayaannya tidak naik turun (tetap) sampai lunas dan pelayanan karyawannya yang baik. d. Subjek IV Nama
: IK.
Jenis Kelamin
: Perempuan.
Agama
: Kristen Protestan.
Pekerjaan
: PNS (Guru). 31 Untuk mengetahui lebih banyak data yang ingin digali dari IK
mengenai bagaimana preferensi beliau terhadap Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, maka penulis melakukan wawancara dengan beliau. Untuk terlebih dahulu memulai wawancara tersebut, penulis menanyakan kepada IK, sejak kapan beliau bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, IK menjawab: “Aku bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri ne sudah lawas ja ding ai, sekitar satu tahunan sudah”.32 Terjemahan: “Saya bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri ini, sudah lama, sudah sekitar satu tahunan”. 31
Sumber: Hasil wawancara dengan IK, di halaman parkir Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya Jl. Ahmad Yani pada hari Senin, 04 Juni 2012 pukul 09.10 Wib. 32 Ibid.
99
Kemudian, penulis menanyakan dari mana atau dari siapa IK mengetahui Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. IK menjawab dengan penuturan: “Aku mendapatkan informasi mengenai Bank Syariah Mandiri ne dari kawanku. Pas aku rajin m’antar inya manabung kasini, soalnya inya kada bisa bakandaraan. Jarnya coba ikam manabung disini ja nyaman, kada lawaslawas ikam manunggu antriannya. Iyalah jarku ding ai, kena’e aku manabung kasitu ja jar aku manyambat inya. Pas gajihan awal bulan Februari tu, ku bawai inya mangawani aku mambuka rekening tabungan ka Bank Syariah Mandiri tu. Ayu jarnya manyambat aku, pas aku ne handak manabung jua kasitu, jadi sekalian ja aku mangawani ikam jarnya. Pas kami masuk ka banknya tu, mula bujur ujarnya kada banyak antrinya. Sekitar 10 menit ja aku duduk, ada dikiyau buhannya nomor antrianku. Nah dari situ ding ai, aku mulai manabung di BSM ne sampai wayah ini. awalnya aku baisi dua rekening tabungan, di BRI ada jua baisi, dan di BSM ada jua. Jadinya nyaman kada ngalih ku tarik yah tabunganku yang di BRI tu, habis itu kutabung duitnya di BSM, biar sekalian ja sabuting bank, soalnya nyaman kada banyak antrinya”.33 Terjemahan: “Saya mendapatkan informasi mengenai Bank Syariah Mandiri ini dari teman saya. Saat saya sering ngantar dia menabung kesini, soalnya dia tidak bisa berkendaraan. Katanya coba kamu menabung disini saja, enak tidak lama kamu menunggu antriannya. Iyakah kata saya, nanti saya menabung kesitu saja kata saya dengan dia. Saat gajihan awal bulan Februari, saya bawa dia menemani saya membuka rekening tabungan ke Bank Syariah Mandiri ini. Bisa saja katanya, soalnya saya juga ingin menabung kesana, jadian sekalian saya menemani kamu katanya. Saat kami masuk ke banknya, ternyata memeang benar kata dia tidak banyak antrinya. Sekitar 10 menit saja saya duduk, ada mereka memanggil nomor antrian saya. Nah, dari sejak saat itu, saya mulai menabung di BSM ini sampai saat ini. awalnya saya mempunyai dua rekening tabungan, yaitu di BRI ada dan di BSM juga ada. Biar tidak sulit, saya tarik saja tabungan saya yang di BRI tersebut, setelah itu saya tabung uangnya di BSM, 33
Hasil wawancara dengan IK.
100
biar sekalian satu bank saja, soalnya enak tidak banyak antrinya”. Selanjutnya, penulis menanyakan kepada IK, apa alasan awalnya sampai beliau bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, IK menjawab: “Alasannya kasan anakku sekolah, jadinya bajaga-jaga ja dahulu. Munnya kada ditabung, habis kaitu-kaitu ja kena duitnya”.34 Terjemahan: “Alasannya untuk anak saya sekolah, jadinya berjaga-jaga saja dulu. Kalau tidak ditabung, nanti uangnya habis begitu saja”. IK saat diwawancarai oleh penulis di halaman parkiran Bank Syariah Mandiri dengan pertanyaan mengapa beliau cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. IK menjawab: “Aku cenderung memilih bergabung memilih menabung di Bank Syariah Mandiri ne ding ai, karena antriannya sedikit kada kaya bank-bank lain nang padat antriannya, pelayanannya nyaman, dan karyawannya baik”.35 Terjemahan: “Saya cenderung memilih bergabung memilih menabung di Bank Syariah Mandiri ini, karena antriannya sedikit, tidak seperti bank-bank lain yang padat antriannya, pelayananannya nyaman dan karyawannya baik”. Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa, yang membuat IK cenderung memilih menabung di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena antrian nasabahnya sedikit dari bank-bank lain dan karena pelayanan karyawannya yang baik dan nyaman.
34
Hasil wawancara dengan IK. Ibid.
35
101
e. Subjek V Nama
: DI.
Jenis Kelamin
: Laki-Laki.
Agama
: Kristen Protestan.
Alamat
: Jl. Sangga Buana.
Pendidikan Terakhir : Sarjana (S1). Pekerjaan
: PNS (Guru).
Tingkat penghasilan : Rp. 2.800.000,00/bulan. 36 DI merupakan nasabah pembiayaan produk BSM Implan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya yang bergabung menjadi nasabah sudah 6 bulan. DI mendapatkan informasi tentang Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya dari temannya saat mereka main futsal.37 Selanjutnya, hal ini juga penulis tanyakan kepada DI saat penulis melakukan wawancara dengan beliau di rumah kediamannya Jl. Sangga Buana. Awalnya penulis menanyakan kepada DI sejak kapan beliau bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, DI menjawab: “Aku bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri ne lumayan lawas ja sudah, sudah sekitar enam bulanan rasanya, soalnya aku minjam duit tu sekitar bulan Desember ding ai”.38
36
Sumber: Kuesioner yang dijawab DI pada hari Jum’at, 08 Juni 2012. Ibid. 38 Sumber: Hasil wawancara dengan DI di rumah kediaman beliau Jl. Sangga Buana pada hari Minggu, 10 Juni 2012 Pukul 16.45 Wib. 37
102
Terjemahan: “Saya bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri ini sudah lumayan lama juga, sudah sekitar enam bulanan rasanya, soalnya saya minjam uang itu sekitar bulan Desember”. Kemudian, bentuk pertanyaan penulis kepada DI selanjutnya adalah dari mana atau dari siapa DI mengetahui Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. DI menjawab: “Dari kawanku, pas kami main futsal. Waktu itu, sambil menunggu giliran main futsal, kami badua tu bapanderan masalah usaha nang bagusnya di Palangka Raya ne. Ujarku, menyambat inya, aku ne handak bausaha dagang ja maulah warung di muka rumah kami tu, soalnya biniku handak bawarung ja jarnya kawanai. Yaah biar warung nang halushalus ja kasan manjual segala sembako dan makanan ringan disitu ujar biniku, ada jua kasan gawian sampingannya. Kaya apa menurut ikam kawan jarku manyambat inya. Terus ujarku lagi, tapi masalahnya ne aku masih belum ada duit kasan mamodalinya. Walaupun bagajih, tapi barapa ada, kada kawa kasan modal jua. Mandangar ujarku kaya itu, ujarnya manyambat aku, menurut aku baik ja kawanai mun ikam handak badagang dimuka rumah ikam tu, soalnya pas pinggir jalan lumayan rami pang jar kawanku tu ding ai. Habis itu jarnya lagi, mun kaya itu jar ikam, kada baisi modal awalnya, coba ikam mencobanya minjam duit di Bank Syariah Mandiri situ ja, soalnya aku ada minjam duit disitu jua, nyaman ja, ujarnya. Ujarku daerah mana wadahnya tu. Ujarnya lagi di Jl. Ahmad Yani situ, pas daerah pasar ganal sana. Nah, dari situ aku tahu Bank Syariah Mandiri ne ding ai pas dipadah oleh kawanku tu”.39 Terjemahan: “Dari teman saya, waktu kami main futsal. Saat itu, sambil menunggu giliran main, kami berdua berbincang-bincang masalah usaha yang baiknya di Palangka Raya ini. Kata saya kepada dia, saya ini ingin berusaha dagang saja membuat warung di depan rumah kami, soalnya istriku ingin berjualan saja katanya. Yaah biar warung yang kecil-kecil saja untuk menjual segala sembako dan makanan ringan kata istriku, ada juga untuk pekerjaan sampingannya. Seperti apa menurut kamu kata saya sama teman saya tadi. Terus kata saya lagi, tapi masalahnya 39
Wawancara dengan DI.
103
aku masih belum punya uang untuk memodalinya. Walaupun punya gaji, tapi tidak seberapa, tidak bisa untuk modal juga. Mendengar perkataan saya tersebut, dia bilang dengan saya, menurut aku baik saja kalau kamu ingin berdagang di depan rumah kalian itu, soalnya tepat di pinggir jalan yang lumayan ramai, kata teman katanya. Setelah itu katanya lagi, kalau kamu bilang begitu permasalahannya, coba saja kamu minjam uang di Bank Syariah Mandiri, soalnya aku juga ada pinjaman uang disana, enak saja katanya. Kata saya lagi, di daerah mana tempatnya. Terus dia jawab, di Jl. Ahmad Yani, tepatnya di daerah besar. Nah, dari situlah saya tahu Bank Syariah ini, saat di beritahukan oleh teman saya tadi”. Selanjutnya, penulis menanyakan kepada DI, apakah alasan awalnya sampai beliau bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, DI menjawab: “Alasan aku bergabung menjadi nasabah pembiayaan di Bank Syariah Mandiri ne ding ai, karena aku handak maulah usaha dagang nang halus-halus ja kasan biniku di muka rumah kami tu, kasan gawiannya dari pada inya badiam ja ujar biniku. Jadinya aku coba yah manuruti yang ujar kawanku tadi tu mengajukan permohonan peminjaman atau pembiayaan ka BSM situ sebanyak Rp. 30 juta ding ai. Ngaran produk peminjamannya tu ya pembiayaan BSM implan, mun syarat-syaratnya ya yang kaya tadi tu jua ding ai”.40 Terjemahan: “Alasan saya bergabung menjadi nasabah pembiayaan di bank Syariah mandiri, karena saya ingin mndirikan usaha dagang kecil-kecilan untuk istri saya di depan rumah kami, untuk pekerjaannya, dari pada nganggur kata istri saya. Jadi, saya coba menuruti apa yang dibilang oleh teman saya tadi untuk mengajukan permohonan peminjaman atau pembiayaan ke BSM sebanyak Rp. 30 juta. Nama produk peminjamannya pembiayaan BSM implan, kalau syarat-syaratnya, ya yang seperti tadi juga”.
40
Wawancara dengan DI.
104
Didalam Kuesioner, DI mempunyai Preferensi terhadap Bank Syariah
Mandiri
pelayanannya
baik
cabang sebab
Palangka
Raya
karyawannya
adalah
dikarenakan
ramah-ramah,
ansuran
pembiayaannya tetap dan margin pembiayaannya kecil.41 Hal ini jugalah yang dikatakan DI saat diwawancarai oleh penulis di rumah kediaman beliau, dengan pertanyaan mengapa beliau cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. DI menjawab dengan penuturan: “Nang maulah aku cenderung memilih minjam duit di Bank Syariah Mandiri ne ding ai, karena menurut aku yang pertamanya margin pembiayaannya halus, cicilan pembayarannya tetap sampai lunas, karyawan banknya nyaman dan syarat minjamnya kada ngalih. Jadi, itu menurut aku ding ai alasannya kanapa aku suka dengan Bank Syariah Mandiri ne”. 42 Terjemahan: “Yang membuat saya cenderung memilih pinjam uang di Bank Syariah Mandiri, karena menurut saya yang pertamanya margin pembiayaannya kecil, cicilan pembayarannya tetap sampai lunas, karyawan banknya baik dan syarat peminjamannya tidak sulit. Jadi, itu menurut saya alasannya mengapa saya suka dengan Bank Syariah Mandiri”. Dari hasil kuesioner dan wawancara di atas, dapat penulis simpulkan bahwa yang membuat DI cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena margin pembiayaannya relatif kecil, cicilan (angsuran) pembayarannya tetap sampai lunas, syarat-syarat pembiayaannya mudah, serta pelayanan para karyawannya baik dan ramah. 41
Kuesioner yang dijawab DI. Wawancara dengan DI.
42
105
f. Subjek VI Nama
: HS.
Jenis Kelamin
: Laki-Laki.
Agama
: Kristen Protestan.
Pekerjaan
: PNS (Guru). 43 Untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang bagaimana
preferensi HS terhadap Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, maka penulis mengajak beliau berdialog melalui wawancara langsung. Pertama-tama, penulis menanyakan kepada HS, sejak kapan beliau bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, HS menjawab: “Aku bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri ne ding ai, hanyar ja, kada sampai satahunan masih. Aku bergabung tu sekitar bulan April, jadinya tiga bulanan ja hanyar sampai bulan ini”.44 Terjemahan: “Saya bergabung menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri, baru saja, masih belum sampai setahun. Saya bergabung itu sekitar”. Kemudian, penulis menanyakan kepada HS dari mana atau dari siapa beliau mengetahui Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, HS menjawab: “Aku tahu mengenai Bank Syariah Mandiri ne ding ai dari kawanku, pas aku rajin mangawani inya ka Bank ne manabung duitnya. Jadi disuruhnya langsung aku umpat manabung disini jua, nyaman jarnya kada banyak antriannya. Iih yah jarku ding ai, bisa ja kena aku maambil duitku dulu di Bank BRI tu, hanyar mambuka rekening disini 43
Sumber: Hasil wawancara dengan HS di halaman parkir Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya Jl. Ahmad Yani pada hari Kamis, 14 Juni 2012 pukul 08.45 Wib 44 Ibid.
106
jarku manyambat inya. Nah dari situ kisahnya sampai aku manabung di Bank Syariah Mandiri ne ding ai”.45 Terjemahan: “Saya tahu, mengenai Bank Syariah Mandiri ini dari teman saya, saat saya sering menemani dia ke Bank ini menabung uangnya. Jadi saya disarankannya untuk ikut langsung menabung disini juga. Enak katanya, tidak banyak antriannya. Iya kata saya, bisa saja nanti saya ambil uang saya dulu di BRI, baru membuka rekening disini. Nah dari situlah sampai saya menabung di Bank Syariah Mandiri ini”. Penulis menanyakan kembali kepada HS, apakah alasan awalnya sampai beliau bergabung menjadi nasabah penabung di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, HS menjawab: “Alasannya sampai aku manabung duitku kasini kadada ja pang rasanya, selain kasan tabungan dan kasan penjagaan ja. Amunnya ada baisi duit tabungan tu nyaman jua, klo ada apa-apa atau mun kami ada perlu tinggal ma’ambilnya ja lagi”.46 Terjemahan: “Alasannya sampai saya menabung uang kesini, tidak ada, selain untuk tabungan dan untuk penjagaan saja. Kalau mempunyai uang tabungan itu enak juga, siapa tahu ada apa-apa atau kalau kami ada perlu, tinggal mengambil saja lagi” Selanjutnya, penulis menanyakan kepada HS, mengapa beliau cenderung memilih menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, HS menjawab: “Karena antriannya kada banyak ding ai, kada kaya bank lain tu lambat kita manunggu antriannya. Munnya di BSM ne kada ah, sadikit ja antriannya. Habis itu pelayanan karyawannya yang bagus dan ramah buhannya lawan kita ding ai. Jadinya nyaman banar buhannya tu, lakas akrab lawan kita ding ai”.47 45
Hasil wawancara dengan HS. Ibid. 47 Ibid. 46
107
Terjemahan: “Karena antriannya tidak banyak, tidak seperti bank lain yang lambat kita menunggu antriannya. Kalau di BSM ini tidak, sedikit saja antriannya. Setelah itu, pelayanan karyawannya yang baik dan ramah pada kita. Jadinya enak dengan mereka itu, cepat akrabnya dengan kita”. Dari hasil wawancara dengan HS di atas, dapat disimpulkan bahwa yang membuat HS cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena antriannya yang sedikit dan karyawannya yang ramah dan baik pada nasabah, sehingga cepat akrab dengan nasabah.
2. Tanggapan Nasabah Non-muslim Terhadap Produk Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya. Secara garis besar produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu; pertama, produk pendanaan (funding) Bank Syariah Mandiri (BSM) seperti, tabungan BSM, tabungan berencana BSM, tabungan mabrur BSM, tabungan BSM investa cendekia, tabungan berencana BSM, tabungan simpatik BSM, tabungan kurban BSM, tabungan BSM Dollar, deposito BSM, giro BSM, giro BSM Singapore Dollar, dan giro BSM euro. Kedua, produk jasa (bank service) Bank Syariah Mandiri (BSM), seperti, BSM mobile banking GPRS (BSMMBG), BSM net banking, dan
BSM card. Ketiga, produk
pembiayaan (financing) Bank Syariah Mandiri (BSM) seperti, edukasi BSM, MMOB (Mudharabah Muqayyadh On Balance Sheet), BSM Customer Network Financing (modal kerja), umrah, pensiunan, PKPA
108
(Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya), dan griya BSM.48 Untuk mengetahui hasil penulisan mengenai tanggapan nasabah non-muslim terhadap produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, akan penulis uraikan dalam penyajian data dari ke 6 nasabah nonmuslim yang menjadi subjek sebelumnya. Berikut hasil wawancara dan kuesioner dari ke 6 subjek tersebut: a. Subjek I (WN) WN adalah nasabah penabung produk Tabungan BSM di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. Untuk menggali informasi mengenai bagaimana tanggapan WN terhadap produk Bank Syariah Mandiri tersebut, maka penulis mengajak beliau berdialog secara langsung melalui wawancara dengan menanyakan kepada beliau bagaimanakah tanggapan beliau tentang produk Bank Syariah Mandiri yang menggunakan istilah-istilah syariah yang berbeda istilah dari bank lain secara umumnya, WN menjawab: “Menurut aku, awalnya memang sulit pang aku memahaminya, karena hanyar suah mandangar istilah nang kaituan dalam banknya, ada segala akad dan bagi hasilnya jar. Jadinya bingung yah aku mandangarnya. Padahal yang aku tahukan biasanya di bank-bank tu ada segala kredit, bunga, dan nang lainnya. Tapi mun di BSM ne kadada nang kaya itu. Tapi pas dijelaskan CS nya semuaan, akhirnya paham yah aku sudah sampai wayah ini”.49
48
Sudarman, Promosi Produk Unggulan Dari Bank Syariah Mandiri . . . , h. 1-48. Sumber: Hasil Wawancara dengan WN.
49
109
Terjemahan:
“Menurut saya, awalnya memang sulit saya memahaminya, karena baru pernah mendengar istilah yang seperti itu dalam bank, yang katanya ada segala akad dan bagi hasilnya, jadinya saya bingung mendengarnya. Padahal yang saya tahukan biasanya di bank-bank itu ada segala kredit, bunga, dan yang lainnya. Tapi kalau di BSM ini tidak ada yang seperti itu. Setelah semuanya dijelaskan oleh CS, akhirnya saya paham juga hingga sampai saat ini”.
Setelah WN, menjelaskan bagaimana pemahaman atau tanggapannya tentang produk Bank Syariah Mandiri secara umumnya, penulis menanyakan lagi kepada WN, bagaimana tanggapan beliau terhadap produk tabungan BSM yang dipilihnya, dan apakah beliau paham atau mengerti terhadap maksud dari produk tersebut, WN pun mengatakan dengan penuturan sebagai berikut: “Menurut aku biasa-biasa ja ding ai, tapi ada jua untungnya karena aku mendapatkan keuntungan bagi hasilnya dari tabunganku tu. Mun masalah paham atau kada pahamnya, paham yah aku wayah ini sudah ding ai. ya pang kaya ujarku tadi jua, memang awalnya tu aku kada paham. Tapi pas dijelaskan karyawan CS nya waktu aku membuka rekening tabunganku tu, paham yah sudah aku kaya apa maksudnya”.50 Terjemahan: “Menurut saya biasa-biasa saja, tapi ada juga untungnya karena saya mendapatkan keuntungan bagi hasilnya dari tabungan saya itu. Kalau masalah paham atau tidak pahamnya, saat ini saya sudah paham. Yah seperti yang saya bilang tadi juga, memang awalnya itu saya tidak paham. Tapi saat dijelaskan karyawan CS nya waktu saya membuka rekening tabungan, paham juga saya seperti apa maksudnya”.
50
Hasil Wawancara dengan WN.
110
Kemudian,
penulis
menanyakan
kepada
WN,
apakah
keuntungan dan manfaat yang beliau dapatkan dari produk tabungan BSM yang beliau pilih tersebut, beliaupun (WN) menjawab: “Untuk keuntungannya banyak, terutama aku dapat bagi hasilnya dari duit tabunganku kaya ujarku tadi jua walaupun sedikit, habis itu aku nyaman ma’ambilnya mun aku ada kekurangan duit pas aku ka pasar menukar barang daganganku, soalnya parak ja disitu kantornya, habis itu mun ada duitku balabih ku tabung akan lagi kasitu pas ka pasar tu, itu yah menurut aku keuntungannya kasanku ding ai”.51 Terjemahan:
“Untuk keuntungannya banyak, terutama saya mendapatkan bagi hasilnya dari uang tabungan saya, walaupun kecil seperti yang saya bilang tadi juga. Setelah itu mudah mengambil uangnya kalau saya ada kekurangan uang saat saya pergi ke pasar membeli barang dagangan saya, sebab dekat disitu juga kantornya. Saat ke pasar, kalau saya punya uang lebih, saya tabung lagi, itu saja menurut saya keuntungannya untuk saya”.
Penulis menanyakan kepada WN lagi, menurut beliau apakah ada perbedaan antara produk Bank Syariah Mandiri dengan bank lain secara umumnya, WN pun mengungkapkan dengan penuturan: “Ya pasti ada ding ai, bedanya tu menurut sepengetahuan aku dalam produk tabunganku, kalau produk BSM ne pakai sistem bagi hasil, tapi amunnya bank lain tu misalnya kaya BRI, BNI, BCA, Mandiri Umum dan lain-lainnya tu pakai bunga. Habis itu kadada di BSM ne yang ngrannya bunga, tapi bagi hasil ja yang ada. Itu ja menurut aku bedanya”.52 Terjemahan: “Ya pasti ada, bedanya itu menurut sepengetahuan saya dalam produk tabungan saya, kalau produk BSM ini menggunakan sistem bagi hasil, tapi kalau bank lain misalnya seperti BRI, BNI, BCA, Mandiri umum dan lain-lainnya itu menggunakan bunga. Setelah itu, di BSM ini tidak ada yang namanya bunga, tapi bagi hasil saja yang ada, itu saja menurut saya bedanya”. 51
Hasil Wawancara dengan WN. Ibid.
52
111
b. Subjek II (RH) RH adalah nasabah pembiayaan produk BSM Implan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. Tanggapan RH terhadap produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, awalnya dituangkan dalam bentuk tulisan pada kuesioner. Dalam kuesioner tersebut, RH menjawab bahwa produk Bank Syariah Mandiri baginya lebih menguntungkan dan memudahkan sebab angsuran pembayarannya tetap, serta margin pembiayaannya relatif kecil.53 Selanjutnya, untuk menggali informasi lebih dalam dan lebih luas lagi mengenai tanggapan RH terhadap produk Bank Syariah Mandiri tersebut, maka penulis mengajak beliau berdialog secara langsung melalui wawancara dengan menanyakan kepada beliau bagaimanakah tanggapan beliau tentang produk Bank Syariah Mandiri yang menggunakan istilah-istilah syariah yang berbeda istilah dari bank lain secara umumnya, RH menjawab: “Awalnya tu memang ngalih dipahami ding ai, soalnya banyak perbedaan istilah ngarannya pang dari bank nang lain tu. Tapi wayah ini, sudah mengerti pang aku ding ai, soalnya sudah dijelaskan oleh buhan karyawannya, pas aku mengajukan surat permohonan pembiayaan waktu itu”.54 Terjemahan: “Awalnya itu memang sulit dipahami, soalnya banyak perbedaan istilah namanya dari bank yang lain. Tapi saat ini, saya sudah mengerti saja, soalnya sudah dijelaskan oleh karyawannya saat saya mengajukan surat permohonan pembiayaan waktu itu”.
53
Sumber: Hasil Jawaban Kuesioner RH. Sumber: Hasil Wawancara dengan RH.
54
112
Setelah RH, menjelaskan bagaimana pemahaman atau tanggapannya tentang produk Bank Syariah Mandiri secara umumnya, maka penulis menanyakan kembali kepada RH, bagaimana tanggapan beliau terhadap produk pembiayaan BSM implan yang dipilihnya, dan apakah beliau paham atau mengerti terhadap maksud dari produk tersebut, RH pun mengatakan dengan penuturan sebagai berikut: “Menurut aku bagus ding ai produknya tu, karena margin pembiayaannya halus dari bank nang lain. Sudah paham ding ai aku, soalnya dijelaskan buhannya kaya apa maksud produk pembiayaannya tu, sistem akadnya kaya apa, keuntungan buhannya berapa dan cicilannya berapa perbulannya aku mambayarnya”.55 Terjemahan: “Menurut saya baik produknya itu, karena margin pembiayaannya kecil dari bank yang lain. Saya sudah paham, soalnya dijelaskan mereka seperti apa maksud produk pembiayaannya itu, sistem akadnya seperti apa, keuntungan mereka berapa dan cicilan perbulannya berapa saya membayarnya”. Kemudian,
penulis
menanyakan
kepada
RH,
apakah
keuntungan dan manfaat yang beliau dapatkan dari produk pembiayaan yang beliau pilih tersebut, RH menjawab: “Keuntungannya tu, rumah kami kawa baganal sudah, jadinya nyaman jua sudah ligar mun ada tamu atau keluarga ada nang handak bamalam di rumah kami ne. Habis itu, mun ada acara ibadahan nyaman jua kada bagasakan sampai kaluar jamaahnya, kan kasian. Jadi itu menurut aku keuntungannya”.56
55
Hasil Wawancara dengan RH. Ibid.
56
113
Terjemahan: “Keuntungannya itu, rumah kami sudah bisa dibesarkan, jadinya enak juga sudah luas, kalau ada tamu atau keluarga yang ingin menginap di rumah kami. Setelah itu, kalau ada acara ibadahan enak juga tidak berdesakan sampai keluar jamaahnya, kan kasihan. Jadi itu menurut saya keuntungannya”. Penulis menanyakan kepada RH lagi, menurut beliau apakah ada perbedaan antara produk Bank Syariah Mandiri dengan bank lain secara umumnya, RH pun mengungkapkan dengan penuturan: “Jelas ada bedanya, pertama, mun di BSM ne kada pakai bunga ngarannya mun kita minjam tapi margin, habis itu angsurannya kada naik turun sampai waktu pelunasan kaya bank lain nang kadang-kadang bisa naik, lawan ada akadnya jua. Munnya di bank nang lain tu, kadada pang segala pakai yang ngarannnya akad tu, jadi itu bedanya menurut aku”.57 Terjemahan: “Jelas ada bedanya, pertama kalau di BSM ini tidak menggunakan bunga namanya kalau kita pinjam uang tapi margin. Setelah itu, angsurannya tidak naik turun sampai waktu pelunasan seperti bank lain yang kadangkadang bisa naik, dan ada akadnya juga. Kalau di bank yang lain, tidak ada menggunakan yang namanya akad, jadi itu bedanya”. c. Subjek III (AG) AG adalah salah satu nasabah pembiayaan produk BSM Implan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. Tanggapan AG terhadap produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, awalnya dituangkan dalam bentuk tulisan pada kuesioner. Dalam kuesioner tersebut, AG menjawab bahwa menurut beliau, produk Bank Syariah Mandiri memudahkan dan juga menguntungkan bagi nasabah, karena margin pembiayaannya kecil dan angsurannya tidak naik turun sampai
57
Hasil Wawancara dengan RH.
114
lunas.58 Selanjutnya, untuk menggali informasi lebih dalam dan lebih luas lagi mengenai tanggapan atau pemahaman AG terhadap produk Bank Syariah Mandiri tersebut, maka penulis mengajak beliau berdialog secara langsung melalui wawancara dengan menanyakan kepada beliau bagaimanakah tanggapan beliau tentang produk Bank Syariah Mandiri yang menggunakan istilah-istilah syariah yang berbeda istilah dari bank lain secara umumnya, AG pun menjawab: “Menurut aku biasa ja ding ai, walaupun awalnya ngalih bagi aku untuk memahaminya pas aku hanyar bagabung menjadi nasabah pembiayaan tu, karena hanyar suah pang aku mandangar produk bank nang kaya itu, tapi habis dijelaskan karyawan bagian marketing banknya waktu aku mengajukan permohonan pembiayaan tu, akhirnya paham jua aku maksudnya”.59 Terjemahan: “Menurut saya biasa saja, walaupun awalnya sulit bagi saya untuk memahaminya saat saya baru bergabung menjadi nasabah pembiayaan, karena baru pernah mendengar produk bank yang seperti itu. Tapi, setelah dijelaskan karyawan bagian marketing banknya saat saya mengajukan permohonan pembiayaan, akhirnya saya paham juga maksudnya”. Setelah AG, menjelaskan bagaimana pemahaman atau tanggapannya tentang produk Bank Syariah Mandiri secara umumnya di atas, penulis menanyakan lagi kepada AG, bagaimana tanggapan beliau terhadap produk pembiayaan BSM implan yang dipilihnya, dan apakah beliau paham atau mengerti terhadap maksud dari produk tersebut, AG pun menjawab dengan penuturan:
58
Sumber: Hasil jawaban Kuesioner AG. Sumber: Hasil Wawancara dengan AG.
59
115
“Menguntungkan dan memudahkan buat aku, karena margin pembiayaannya halus serta angsuran pembayarannya tetap sampai waktu pelunasan. Paham ja sudah aku pada maksud produk pembiayaannya tu, soalnya kaya ujarku tadi jua, sudah dijelaskan oleh buhan karyawan bagian marketingnya pas pertama aku mengajukan permohonan pembiayaan waktu itu”.60 Terjemahan: “Menguntungkan dan memudahkan bagi saya, karena margin pembiayaannya kecil, serta angsuran pembayarannya tetap sampai waktu pelunasan. Saya sudah pada maksud produk pembiayaannya itu, soalnya seperti yang saya bilang tadi juga, sudah dijelaskan oleh karyawan bagian marketingnya saat pertama sata mengajukan permohonan pembiayaan waktu itu”. Kemudian,
penulis
menanyakan
kepada
AG,
apakah
keuntungan dan manfaat yang beliau dapatkan dari produk pembiayaan yang beliau pilih tersebut, AG pun mengatakan: “Keuntungan dan manfaatnya kasanku minjam duit di BSM ne, terutama aku bisa manukar tanah yang kaya ujarku tadi lawan ikam, kan kada jatuh katangan orang lain jua. yaah hitung-hitung kasan investasi keluargalah, karena siapa tahu barami kena disana, jadinya nyaman handak maulah apakah disitu kena, mambangun rukokah atau mambangun apakah, soalnya sudah ada tanahnya. Itu ja menurut aku keuntungannya”.61 Terjemahan: “Keuntungan dan manfaatnya bagi saya meminjam uang di BSM ini, terutama saya bisa membeli tanah yang seperti saya bilang tadi sama kamu, kan tidak jatuh ke tangan orang lain juga. Yaah hitung-hitung buat investasi keluargalah, karena siapa tahu disana nantinya ramai, jadinya enak juga ingin membuat apakah disana nanti, membangun rukokah atau membangun apakah. Soalnya sudah ada tanahya. Itu saja menurut saya keuntungannya”.
60
Hasil Wawancara dengan AG. Ibid. 61 Ibid. 61
116
Penulis menanyakan kepada AG lagi, menurut beliau apakah ada perbedaan antara produk Bank Syariah Mandiri dengan bank lain secara umumnya, AG pun mengungkapkan dengan penuturan: “Perbedannya tu menurut sepengetahuan aku ding ai, dari syarat peminjamannya sudah beda, kita ada maisi akad pembiayaannya segala, amunnya di bank nang lain kadada segala akadnya kaituan, itu bedanya”.62 Terjemahan: “Perbedaannya itu menurut sepengetahuan saya, dari syarat peminjamannya sudah beda, kita ada mengisi akad pembiayaannya segala, kalau di bank yang lain tidak ada segala akad seperti itu, itu bedanya”. d. Subjek IV (IK) IK adalah nasabah penabung produk tabungan BSM di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. Untuk menggali informasi lebih dalam dan lebih luas lagi mengenai tanggapan IK terhadap produk Bank Syariah Mandiri, maka penulis mengajak beliau berdialog secara langsung melalui wawancara dengan menanyakan kepada beliau bagaimanakah tanggapan beliau tentang produk Bank Syariah Mandiri yang menggunakan istilah-istilah syariah yang berbeda istilah dari bank lain secara umumnya, IK menjawab: “Menurut aku biasa-biasa ja ding ai, hampir sama ja kaya produk bank nang lain, tapi yang membedakannya tu ada bagi hasilnya klo di BSM ne munnya di bank nang lain kadada yang ngarannya bagi hasil”. 63 Terjemahan: “Menurut saya baiasa-biasa saja, hampir sama seperti produk bank yang lain. Tapi yang membedakannya ada bagi hasilnya kalau di BSM ini, kalau di bank yang lain, tidak ada yang namanya bagi hasil”. 62
Hasil Wawancara dengan AG. Sumber: Hasil Wawancara dengan IK.
63
117
Setelah
IK,
menjelaskan bagaimana pemahaman
atau
tanggapannya tentang produk Bank Syariah Mandiri secara umumnya, maka penulis menanyakan kembali kepada IK, bagaimana tanggapan beliau terhadap produk tabungan BSM yang dipilihnya, dan apakah beliau paham atau mengerti terhadap maksud dari produk tersebut, IK pun mengatakan dengan penuturan: “Menurut aku baik ja ding ai, karena ada bagi hasilnya walaupun halus, dan m’ambilnya nyaman jua, kan lain karena itu aku manabung di BSM ne, yang penting antrinya sedikit itu ja yang penting dahulu ding ai. Paham’e aku sudah maksud produknya tu, soalnya sudah dijelaskan karyawan bagian CSnya secara rinci lawan aku maksud produknya tu kaya apa, ada segala akadnya, terus dijelaskannya maksud akadnya tu kaya apa, dan cara bagi hasilnya jua, pas aku membuka rekening tabunganku waktu itu”.64 Terjemahan: “Menurut saya baik saja, karena ada bagi hasilnya walaupun kecil, dan juga mudah mengambil uangnya. Bukan karena itu saya menabung di BSM ini, yang penting antrinya sedikit, itu saja yang utama dulu bagi saya. Saya sudah paham maksud produknya itu, soalnya sudah dijelaskan karyawan bagian CSnya secara rinci kepada saya maksud produk tersebut seperti apa segala akadnya, terus dijelaskannya maksud akadnya itu seperti apa, dan cara bagi hasilnya juga, saat saya membuka rekening tabungan saya waktu itu”. Kemudian,
penulis
menanyakan
kepada
IK,
apakah
keuntungan dan manfaat yang beliau dapatkan dari produk tabungan BSM yang beliau pilih tersebut, IK menjawab:
64
Hasil Wawancara dengan IK.
118
“Keuntungan dan manfaatnya tu kadada ja pang ding ai, yang penting bagi aku bisa manabung sebagian duit gajihku ja disitu, kasan bajaga-jaga ja dan kasan anakku sekolah kenanya”.65 Terjemahan: “Keuntungan dan manfaatnya itu tidak ada rasanya, yang penting bagi saya bisa menabung sebagian uang gaji saya di bank itu, untuk berjaga-jaga saja dan untuk biaya anak saya sekolah nantinya”. Penulis menanyakan kepada IK lagi, menurut beliau apakah ada perbedaan antara produk Bank Syariah Mandiri dengan bank lain secara umumnya, IK pun mengungkapkan dengan penuturan: “Ya ada bedanya ding ai, menurut aku bedanya tu di bagi hasilnya di BSM ne dengan bunga di bank nang lain, dan tabungannya di BSM ne ada pakai akad segala ding ai, mun di bank nang lain kadada kaituan. itu ja bedanya menurut aku”.66 Terjemahan: “Ya ada bedanya, menurut saya bedanya itu pada bagi hasilnya di BSM ini, dengan bunga di bank yang lain, dan tabungannya di BSM ini ada menggunakan akad segala, kalau di bank yang lain tidak seperti itu. Itu saja bedanya menurut saya”.
e. Subjek V (DI) DI adalah nasabah pembiayaan produk BSM Implan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. Tanggapan DI terhadap produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, awalnya dituangkan dalam bentuk tulisan pada kuesioner. Dalam kuesioner tersebut, DI menjawab bahwa produk Bank Syariah Mandiri baginya memberikan kemudahan dan memberikan keuntungan bagi usaha.67 Selanjutnya, 65
Hasil Wawancara dengan IK. Ibid. 67 Sumber: Hasil Jawaban Kuesioner DI. 66
119
untuk menggali informasi lebih dalam dan lebih luas lagi mengenai tanggapan DI terhadap produk Bank Syariah Mandiri tersebut, maka penulis mengajak beliau berdialog secara langsung melalui wawancara dengan menanyakan kepada beliau bagaimanakah tanggapan beliau tentang produk Bank Syariah Mandiri yang menggunakan istilah-istilah syariah yang berbeda istilah dari bank lain secara umumnya, DI menuturkan jawabannya sebagai berikut : “Awalnya tu memang ngalih pang aku memahaminya, soalnya ada bedanya dari produk bank nang lain, karena ada segala akadnya jua. Tapi pas dijelaskan buhan karyawan marketingnya tu, paham yah aku sudah sampai wayah ini”.68 Terjemahan: “Awalnya itu memang sulit bagi saya memahaminya, soalnya ada bedanya dari produk bank yang lain, karena ada segala akadnya juga. Tapi saat dijelaskan karyawan marketingnya itu, paham juga aku sudah sampai saat ini”. Setelah DI,
menjelaskan bagaimana pemahaman
atau
tanggapannya tentang produk Bank Syariah Mandiri secara umumnya, maka penulis menanyakan kembali kepada DI, bagaimana tanggapan beliau terhadap produk pembiayaan BSM implan yang dipilihnya, dan apakah beliau paham atau mengerti terhadap maksud dari produk tersebut, DI pun mengatakan: “Menurut aku menguntungkan, karena cicilan pembayarannya tetap, habis itu margin pembiayaannya halus dan persyaratannya kada ngalih. Paham’e aku sudah prosedur pembiayaan dan maksud produknya tu kaya apa. Soalnya pas aku mengajukan permohonan pembiayaan waktu itu, ada dijelaskan buhannya secara rinci lawan aku kaya apa maksudnya”.69 68
Hasil Wawancara dengan DI. Ibid.
69
120
Terjemahan:
“Menurut saya menguntungkan, karena cicilan pembayarannya tetap, setelah itu margin pembiayaannya kecil, dan persyaratannya tidak sulit. Saya sudah paham pada prosedur pembiayaan dan maksud produknya itu seperti apa. Soalnya saat saya mengajukan permohonan pembiayaan waktu itu, ada dijelaskan mereka secara rinci kepada saya seperti apa maksudnya”.
Kemudian,
penulis
menanyakan
kepada
DI,
apakah
keuntungan dan manfaat yang beliau dapatkan dari produk pembiayaan yang beliau pilih tersebut, DI menjawab: “Keuntungan dan manfaatnya tu, karena duit pinjaman itu, wayah ini kami bisa badagang di muka rumah kami ne. Mun ada kebutuhan atau ada nang handak dimakan, kan kada ngalih-ngalih lagi kami batukaran kaluar, kawarung urang lain, cukup ma’ambil nang ada ja di warung situ, kecuali nang dikahandaki tu kadada ja di warung situ, hanyar bisa kaluar batukaran kawarung urang lain”.70 Terjemahan: “Keuntungan dan manfaatnya itu, karena uang pinjaman itulah saat ini kami bisa berdagang di depan rumah kami ini. Kalau ada kebutuhan atau ada yang ingin dimakan, kan tidak sulit juga kami membeli keluar, ke warung orang lain, cukup mengambil yang ada saja di warung itu. Kecuali, yang diinginkan itu tidak ada di warung kami, baru bisa keluar membeli ke warung orang lain”. Penulis menanyakan kepada DI lagi, menurut beliau apakah ada perbedaan antara produk Bank Syariah Mandiri dengan bank lain secara umumnya, DI pun mengungkapkan dengan penuturan: “Ada ding ai bedanya, mun di bank Syariah Mandiri ne ada akadnya segala, habis itu margin pembiayaannya halus. Habis itu, bedanya mun di bank lain tu bunga pinjaman ngarannya mun kita minjam, tapi di BSM ne margin pembiayaan ngarannya, dan kadada yang ngarannya kredit kaya di bank lain tu mun kita minjam di BSM ne, tapi
70
Hasil Wawancara dengan DI.
121
pembiayaan ngarannya, lain kredit lagi. itu menurut aku bedanya”.71 Terjemahan: “Ada bedanya, kalau di Bank Syariah Mandiri ini ada akadnya segala, setelah itu margin pembiayaannya kecil. Selanjutnya bedanya kalau di bank yang lain itu bunga pinjaman namanya kalau kita minjam uang, kalau di BSM ini margin pembiayaan namanya dan tidak ada yang namanya kredit seperti di bank lain itu kalau kita pinjam uang di BSM, tapi pembiayaan namanya, bukan kredit lagi. Itu menurut saya bedanya”. f. Subjek VI (HS) HS adalah nasabah penabung produk Tabungan BSM di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. Untuk menggali informasi lebih dalam dan lebih luas lagi mengenai tanggapan HS terhadap produk Bank Syariah Mandiri tersebut, maka penulis mengajak beliau berdialog secara langsung melalui wawancara dengan menanyakan kepada beliau bagaimanakah tanggapan beliau tentang produk Bank Syariah Mandiri yang menggunakan istilah-istilah syariah yang berbeda istilah dari bank lain secara umumnya, HS menjawab: “Menurut aku biasa ja ding ai, walaupun ada sedikit beda ngarannya dari produk bank lain, tapi sudah dijelaskan buhan karyawannya bagian CS tu pas aku mambuka rekening tabungan, jadinya paham yah sudah wayah ini.”.72 Terjemahan: “Menurut saya biasa saja, walaupun ada sedikit beda namanya dari produk bank lain, tapi sudah dijelaskan karyawan bagian CS nya saat saya membuka rekening tabungan, jadinya saya sudah paham saat ini”.
71
Hasil Wawancara dengan DI. Sumber: Hasil Wawancara dengan HS.
72
122
Setelah HS, menjelaskan bagaimana pemahaman atau tanggapannya tentang produk Bank Syariah Mandiri secara umumnya, penulis menanyakan lagi kepada HS, bagaimana tanggapan beliau terhadap produk tabungan BSM yang dipilihnya, dan apakah beliau paham atau mengerti terhadap maksud dari produk tersebut, HS pun mengatakan dengan penuturan sebagai berikut: “Menurut aku biasa-biasa ja, memang ada bagi hasilnya, tapi ujung-ujungnya kan sama juga kaya bunga di bank nang lain tu. Paham yah aku wayah ini sudah ding ai, soalnya sudah djelaskan karyawannya. Memang awalnya tu aku bingung pang mandangarnya, soalnya hanyar suah mandangar ngaran produknya kaituan, tapi pas dijelaskan karyawannya pas aku menabung tu, paham yah sudah aku sudah”.73 Terjemahan: “Menurut saya biasa-biasa saja, memang ada bagi hasilnya, tapi ujung-ujungnya kan sama juga seperti bunga di bank yang lain. saya sudah paham saat ini, soalnya sudah dijelaskan karyawannya. Memang awalnya itu saya bingung mendengarnya, soalnya baru pernah mendengar nama produknya yang seperti itu, tapi saat dijelaskan karyawannya waktu saya menabung, akhirnya paham juga saya”. Kemudian,
penulis
menanyakan
kepada
HS,
apakah
keuntungan dan manfaat yang beliau dapatkan dari produk tabungan BSM yang beliau pilih tersebut, HS pun menjawab: “Keuntungannya, kasan jaminan dan penjagaan keluargaku, klo saban hari kena membutuhkan duit, jadinya nyaman mun ada tabungan tu”.74 Terjemahan: “Keuntungannya, untuk jaminan dan penjagaan keluarga saya, kalau suatu hari nanti ada membutuhkan uang, jadinya enak kalau ada punya tabungan”. 73
Hasil Wawancara dengan HS. Ibid.
74
123
Penulis menanyakan kepada HS lagi, menurut beliau apakah ada perbedaan antara produk Bank Syariah Mandiri dengan bank lain secara umumnya, HS menjawab dengan penuturan: “Ya ada bedanya, bedanya tu amun di BSM ne ada bagi hasil ngarannya, dan ada akadnya jua, tapi amunnya di bank lain tu bunga ngarannya, dan kadada pakai akad segala”.75 Terjemahan: “Ya ada bedanya, bedanya itu kalau di BSM ini ada bagi hasil namanya, dan ada akadnya juga. Tapi kalau di bank lain itu, bunga namanya dan tidak ada menggunakan akad segala”.
3. Faktor yang Mendorong Nasabah Non-Muslim Cenderung Memilih Bertransaksi di Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya. Untuk mengetahui hasil penulisan mengenai faktor yang mendorong nasabah non-muslim terhadap cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, akan penulis uraikan dalam penyajian data dari ke 6 nasabah non-muslim yang menjadi subjek sebelumnya. Berikut hasil wawancara dan kuesioner dari ke 6 subjek tersebut: a. Subjek I (WN) Untuk mengetahui lebih banyak informasi data dari WN mengenai permasalahan ini, maka penulis melakukan wawancara secara langsung dengan beliau, yaitu menanyakan faktor apakah yang mendorong beliau sehingga cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, WN menjawab dengan penuturan berikut: 75
Hasil Wawancara dengan HS.
124
“Faktor nang maulah aku cenderung memilih menabung di Bank Syariah Mandiri ne, kaya ujarku tadi jua karena antriannya kada banyak kaya bank nang lain dan kenyamanan pelayanan yang dilakukan karyawan banknya, soalnya lakas prosesnya”.76 Terjemahan: “Faktor yang membuat saya cenderung memilih menabung di Bank Syariah Mandiri ini, seperti yang saya bilang tadi juga karena antriannya tidak banyak seperti bank yang lain dan kenyamanan pelayanan yang dilakukan karyawan banknya, soalnya cepat prosesnya”. Beranjak ke pertanyaan selanjutnya, penulis menanyakan kepada WN, apakah ada faktor lain selain dari yang diungkapkan WN tersebut, WN pun menjawab: “Ada ding ai, menurut aku faktor lainnya tu, fasilitas nang disediakan banknya lengkap kaya bank lain jua, dan kantornya parak dengan pasar ding ai, jadinya nyaman aku kasitu ma’ambil duit mun aku kahabisan duit pas aku batukaran barang di pasar”.77 Terjemahan: “Ada, menurut saya faktor lainnya itu, fasilitas yang disediakan banknya lengkap seperti bank yang lain juga, dan kantornya dekat dengan pasar. Jadinya, tidak sulit saya ke bank tersebut mengambil uang, kalau saya kehabisan uang saat saya berbelanja barang di pasar”. Kemudian pertanyaan penulis kepada WN berikutnya adalah siapakah yang mendorong beliau sehingga cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, WN menuturkan: “Kadada ja pang yang manyuruh aku manabung di BSM ne, aku saurangan yah yang handak manabung disini pas aku ka pasar waktu itu”.78
76
Sumber: Hasil Wawancara dengan WN. Ibid. 78 Ibid. 77
125
Terjemahan: “Tidak ada yang mengajak saya menabung di BSM ini, saya sendiri juga yang ingin menabung disini saat saya ke pasar waktu itu”. Dari hasil wawancara dengan WN di atas, dapat disimpulkan bahwa beliau menabung di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya atas dasar inisiatif atau kemauan sendiri, dan faktor yang mendorong beliau cenderung memilih menabung uangnya di Bank Syariah Mandiri tersebut adalah karena antrian yang tidak banyak seperti bank yang lain dan kenyamanan serta kecepatan proses pelayanan yang dilakukan karyawannya kepada nasabah. Selanjutnya, menurut WN faktor yang lainnya adalah lengkapnya fasilitas yang disediakan Bank Syariah Mandiri, dan tempatnya yang strategis dekat dengan pasar, sehingga nasabah terutama WN sendiri mudah mengambil atau menarik uang tabungannya ketika beliau kekurangan uang belanjanya di pasar saat beliau belanja barang dagangannya. b. Subjek II (RH) Didalam kuesioner, RH menjawab bahwa faktor yang mendasari atau mendorong beliau cenderung melakukan transaksi pembiayaan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena
faktor
pinjamannya
pembayaran
angsurannya
tetap,
bunga (margin)
kecil dan syarat pembiayaannya
mudah. 79 Untuk
mengetahui lebih dalam informasi dari RH, maka penulis melakukan wawancara secara langsung dengan beliau, yaitu menanyakan kembali
79
Sumber: Hasil Jawaban Kuesioner RH.
126
kepada beliau dengan pertanyaan yang sama seperti pertanyaan pada kuesioner yakni, faktor apakah yang mendorong beliau sehingga cenderung memilih menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, RH pun mengatakan bahwa: “Faktor nang maulah aku cenderung memilih bagabung jadi nasabah pembiayaan di Bank Syariah Mandiri ne, karena pembayaran angsurannya tu tetap ja atau kada naik turun sampai waktu pelunasan kena, habis itu margin pembiayaannya halus dan syaratnya kada ngalih”.80 Terjemahan:
“Faktor yang membuat saya cenderung memilih bergabung menjadi nasabah pembiayaan di Bank Syariah Mandiri ini, karena pembayaran angsurannya itu tetap atau tidak naik turun sampai waktu pelunasan nanti. Setelah itu, margin pembiayaannya kecil dan syaratnya tidak sulit”.
Selanjutnya, penulis menanyakan kepada RH, apakah ada faktor lain selain dari yang diungkapkan RH tersebut, beliau menjawab: “Faktor nang lainnya tu, karena pelayanan karyawannya baik, dan karena aku perlu jua dengan duitnya tu kasan mangganali rumah kami, makanya kaihatan ganal kaini pinanya”.81 Terjemahan: “Faktor yang lainnya, karena pelayanan karyawannya baik, dan karena saya juga perlu dengan uang tersebut untuk memperbesar rumah kami, makanya kelihatan besar seperti ini”. Kemudian pertanyaan penulis kepada RH berikutnya adalah siapakah yang mendorong beliau sehingga cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, RH menuturkan:
80
Sumber: Hasil wawancara dengan RH. Ibid.
81
127
“Yang manyuruh aku minjam duit di BSM ne waktu itu adalah tetangga sebelah rumahku, dan biniku jua mandukung karena keluarga kami membutuhkan duitnya”.82 Terjemahan: “Yang mengajak saya meminjam uang di BSM ini waktu itu adalah tetangga sebelah rumah kami, dan istri saya juga mendukung karena keluarga membutuhkan uangnya”. Dari hasil kuesioner dan wawancara dengan RH di atas, dapat disimpulkan bahwa beliau melakukan pembiayaan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya didorong oleh tetangganya dan juga didukung oleh istri beliau. Kemudian, faktor yang mendorong RH cenderung memilih melakukan pembiayaan di Bank Syariah Mandiri tersebut adalah karena pembayaran angsurannya tetap, margin pembiayaannya kecil (yang subjek sebut sebagai bunga dalam wawancara di atas) dan syarat pembiayaannya mudah. Selanjutnya, menurut RH faktor lain yang menyebabkan beliau cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena pelayanan karyawannya yang baik, dan karena kebutuhan keluarga beliau juga terhadap
uang
pembiayaan
tersebut
untuk
memperbesar
atau
memperluas rumah mereka. c. Subjek III (AG) Didalam kuesioner, AG menjawab bahwa faktor yang mendasari atau mendorong beliau cenderung melakukan transaksi pembiayaan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena faktor margin pembiayaannya kecil, angsurannya tetap dan 82
Hasil wawancara dengan RH.
128
pelayanan karyawannya yang ramah kepada nasabah. 83 Kemudian untuk mengetahui lebih banyak informasi dari AG, maka penulis melakukan wawancara secara langsung dengan beliau, yaitu menanyakan kembali kepadanya dengan pertanyaan yang sama seperti pertanyaan pada kuesioner yakni faktor apakah yang mendorong beliau sehingga cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, AG menjawab: “Nang maulah aku cenderung memilih minjam duit di Bank Syariah Mandiri ne, karena faktor aku handak manukar tanah, kalo dijual orang yang manawarkannya tu lawan orang lain, jadi sayangnya. Habis itu, karena faktor margin pembiayaan/bunganya halus dari bank nang lain, dan pembayaran angsurannya tu kada naik turun atau tetap ja sampai lunas kena”.84 Terjemahan: “Yang membuat saya cenderung memilih meminjam uang di Bank Syariah Mandiri, karena saya ingin membeli tanah, kalau-kalau dijual orang yang menawarkannya tersebut dengan orang lain”. Setelah itu, karena faktor margin pembiayaan/bunganya kecil dari bank yang lain, serta pembayaran angsurannya itu tidak naik turun atau tetap saja sampai lunas nanti”. Penulis menanyakan lagi kepada AG, apakah ada faktor lain selain dari yang diungkapkan beliau tersebut, AG menjawab: “Mun faktor nang lainnya tu ding ai, karena fasilitas banknya lengkap, karyawannya ramah dan nyaman batakun dengan buhannya mun kita kada paham”.85 Terjemahan: “Kalau faktor yang lainnya itu, karena fasilitas banknya lengkap, karyawannya ramah dan enak bertanya dengan mereka kalau kita tidak paham”.
83
Sumber: Hasil Jawaban Kuesioner AG. Hasil wawancara dengan AG. 85 Ibid. 84
129
Kemudian pertanyaan penulis kepada AG berikutnya adalah siapakah yang mendorong beliau sehingga cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, AG menuturkan: “Yang manyuruh aku minjam duit di BSM ne waktu itu adalah kawanku ibu YI sesama guru jua di sekolah wadah aku mengajar tu, karena sidin minjam duit jua di BSM tu, makanya ditawarkannya aku minjam kasitu jua”.86 Terjemahan: “Yang mengajak saya meminjam uang di BSM ini waktu itu adalah teman saya ibu YI sesama guru di sekolah tempat saya mengajar”. Sebab beliau juga meminjam uang di BSM, makanya saya ditawarkannya meminjam ke bank itu juga”. Dari hasil kuesioner dan wawancara dengan AG di atas, dapat penulis simpulkan bahwa beliau melakukan pembiayaan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya di dorong oleh temannya sesama guru di sekolah tempat beliau mengajar, temannya tersebut berinisial YI. Kemudian, faktor yang membuat AG cenderung memilih melakukan transaksi pembiayaan di Bank Syariah Mandiri tersebut adalah karena faktor kebutuhan pribadi yakni beliau ingin membeli tanah yang ditawarkan orang kepada beliau seharga
Rp. 15.000.000,-
dan kerana faktor margin pembiayaannya kecil (yang subjek sebut sebagai bunga dalam wawancara di atas) dari bank lain, serta karena pembayarannya tetap. Selanjutnya, menurut AG faktor lain yang menyebabkan beliau cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah faktor kelengkapan fasilitas yang disediakan 86
Hasil wawancara dengan AG.
130
Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, dan faktor pelayanan karyawannya yang menurut beliau baik dan ramah. d. Subjek IV (IK) Untuk mengetahui lebih banyak informasi data dari IK mengenai permasalahan ini, maka penulis melakukan wawancara secara langsung dengan beliau, yaitu menanyakan faktor apakah yang mendorong beliau sehingga cenderung memilih menabung di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, IK menjawab dengan penuturan berikut: “Faktor nang maulah aku cenderung memilih menabung di Bank Syariah Mandiri ne, karena antriannya sedikit, kada kaya bank nang lain yang banyak antriannya, ngambil uangnya nyaman, dan karyawannnya baik. Itu menurut aku ding ai nang maulah aku rajin manabung di Bank Syariah Mandiri ne”. 87 Terjemahan: “Faktor yang membuat saya cenderung memilih menabung di Bank Syariah Mandiri ini, karena antriannya sedikit, tidak seperti bank yang lain banyak antriannya, mengambil uangnya mudah dan karyawannya baik. Itu menurut saya yang membuat saya suka menabung di Bank Syariah Mandiri ini”. Selanjutnya, penulis menanyakan kepada IK, apakah ada faktor lain selain dari yang diungkapkan beliau tersebut, IK menjawab: “Faktor nang lainnya tu, banknya pakai sistem online dan bila mengirim duit, lakas sampainya. Soalnya waktu itu pas aku mangirim duit kasan keluargaku di Jawa Rp. 10 Juta, murah ja biaya kirimnya, hanya Rp. 25.000 ja, sekitar dua jam sudah sampai”.88
87
Sumber: Hasil Wawancara dengan IK. Ibid.
88
131
Terjemahan: “Faktor yang lainnya itu, banknya menggunakan sistem online dan apabila mengirim uang, cepat sampainya. Soalnya waktu itu, saat saya mengirim uang untuk keluarga saya di Jawa Rp 10 Juta, biaya pengirimannya murah, hanya RP. 25.000 saja, sekitar dua jam sudah sampai”. Kemudian pertanyaan penulis kepada IK berikutnya adalah siapakah yang mendorong beliau sehingga cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, IK menuturkan: “Yang manyuruh aku manabung di Bank Syariah Mandiri ne, kawanku ding ai. Inya yang mambawa aku manabung kasini, soalnya kada banyak antriannya jarnya, makanya aku manabung kasitu ja, duit tabungan lawan depositoku yang di BRI tu kutarik dan aku masukan jua ka BSM ne. Nyaman pang disini sadikit antrinya”. 89 Terjemahan: “Yang mengajak saya menabung di bank Syariah Mandiri ini, adalah teman saya. Dialah yang membawa saya menabung kesini, soalnya tidak banyak antrian katanya, makanya saya menabung kesini saja. Uang tabungan dan deposito saya yang di BRI, saya tarik dan saya masukkan juga ke BSM ini. Enak disini, sedikit antrinya”. Dari hasil kuesioner dan wawancara dengan IK di atas, dapat disimpulkan bahwa beliau menabung di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya karena dibawa oleh temannya, dan faktor yang mendorong beliau cenderung memilih menabung uangnya di Bank Syariah Mandiri tersebut adalah karena antrian nasabahnya sedikit dari bank lain. Selanjutnya, menurut IK faktor lain yang membuat beliau cenderung memilih menabung di Bank Syariah Mandiri tersebut adalah
89
Hasil Wawancara dengan IK.
132
karena banknya menggunakan sistem online dan proses pengiriman uang cepat dengan biaya yang terjangkau. e. Subjek V (DI) Didalam kuesioner, DI menjawab bahwa faktor yang mendasari atau mendorong beliau cenderung melakukan transaksi pembiayaan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena faktor syarat pembiayaannya mudah, pembayaran cicilan pembiayaannya tetap dan margin pembiayaannya kecil. 90 Untuk mengetahui lebih banyak informasi dari DI, maka penulis melakukan wawancara secara langsung dengan beliau, yaitu menanyakan kembali kepada beliau dengan pertanyaan yang sama seperti pertanyaan pada kuesioner yakni faktor apakah yang mendorong beliau sehingga cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, DI menjawab: “Aku cenderung memilih minjam duit di Bank Syariah Mandiri ne ding ai, karena faktor margin pembiayaannya halus, syarat pembiayaannya kada ngalih, pembayaran cicilannya tetap sampai waktu pelunasan, lawan pelayanan karyawannya tu nyaman. Buhannya tu ramah bila bapander lawan kita, mun kita kada paham terus batakun lawan buhannya, bagamat buhannya menjelaskannya lawan kita sampai kita mula bujur paham ding ai”.91 Terjemahan: “Saya cenderung memilih pinjam uang di bank Syariah Mandiri tersebut, karena faktor margin pembiayaannya kecil, syarat pembiayaannya tidak sulit, pembayaran cicilannya tetap sampai waktu pelunasan, dan pelayanan karyawannya baik”. Mereka ramah bila berbicara kepada kita, kalau kita tidak paham, terus bertanya kepada 90
Sumber: Hasil Jawaban Kuesioner DI. Hasil Wawancara dengan DI.
91
133
mereka, secara perlahan mereka menjelaskannya kepada kita sampai kita memang benar-benar paham”. Selanjutnya, penulis menanyakan kepada DI, apakah ada faktor lain selain dari yang diungkapkan beliau tersebut, DI menjawab: “Mun faktor nang lainnya tu ding ai ada pang, mungkin menurut aku karena fasilitas banknya lengkap jua kaya bank nang lain. Jadi biar hanyar banknya, tapi kada kalah jua kelengkapan fasilitasnya dengan bank nang lain, kantornya sama ganal jua. Itu ja menurut aku ding ai”.92 Terjemahan: “Faktor yang lainnya itu ada juga, mungkin menurut saya karena fasilitas banknya lengkap juga seperti bank yang lain. Walaupun banknya baru, tapi tidak kalah juga kelangkapan fasilitasnya dengan bank yang lain, kantornya sama besar juga. Itu saja menurut saya”. Kemudian penulis menanyakan kepada DI, siapakah yang mendorong beliau sehingga cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, DI menjawab dengan penurutan: “Yang manyuruh aku minjam duit di Bank Syariah Mandiri ne kawanku. Pas aku bapander masalah modal kasanku badagang kaya ujarku tadi tu, nah disitu inya menawarkan lawan aku minjam duit di BSM. Soalnya inya minjam duit disitu jua jarnya. Keluargaku manyuruh jua pas aku bapadah dengan buhannya tentang informasi dari kawanku tu”.93 Terjemahan: “Yang mengajak saya meminjam uang di Bank Syariah Mandiri ini adalah teman saya. Saat saya berbicara masalah modal untuk berdagang seperti yang saya bilang tadi, nah disitulah dia menawarkan kepada saya pinjam uang di BSM. Soalnya dia meminjam uang di bank itu juga katanya. Keluarga saya juga mendukung saat saya memberitahukan kepada mereka tentang informasi dari teman saya tersebut”.
92
Hasil wawancara dengan DI. Ibid.
93
134
Dari hasil kuesioner dan wawancara dengan DI di atas, dapat penulis simpulkan bahwa beliau melakukan pembiayaan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya didorong atau disuruh oleh teman dan keluarga beliau. Kemudian faktor yang membuat DI cenderung memilih melakukan transaksi pembiayaan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka pembiayaannya
yang
Raya adalah karena faktor margin
relatif
kecil,
kemudahan
persyaratan
pembiayaannya, pembayaran angsuran pembiayaannya tetap sampai waktu pelunasan, kenyamanan pelayanan karyawannya dan karena kebutuhan pribadi beliau juga yakni untuk modal usaha dagang beliau. Selanjutnya, menurut DI faktor lain yang menyebabkan beliau cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah faktor kelengkapan fasilitas yang disediakan Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya yang tidak kalah lengkapnya dengan bank yang lain. f. Subjek VI (HS) Untuk mengetahui lebih banyak informasi data dari HS mengenai permasalahan ini, maka penulis melakukan wawancara secara langsung dengan beliau, yaitu menanyakan faktor apakah yang mendorong beliau sehingga cenderung memilih bertransaksi menabung di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, HS menjawab dengan penuturan berikut:
135
“Nang maulah aku cenderung memilih menabung di bank nang ini, karena faktor antriannya yang kada banyak, kada kaya bank lain nang banyak antriannya. Habis itu, karena pelayanan karyawan banknya yang bagus dan ramah lawan nasabahnya”.94 Terjemahan: “Yang membuat saya cenderung memilih menabung di bank ini, karena faktor antriannya yang tidak banyak, tidak seperti bank yang lain banyak antriannya. Setelah itu, karena pelayanan karyawan banknya yang baik dan ramah kepada nasabah”. Selanjutnya, penulis menanyakan kepada HS, apakah ada faktor lain selain dari yang diungkapkan beliau tersebut, HS pun menjawab: “Untuk faktor lainnya tu menurut aku kantornya bagus, dan fasilitas banknya lengkap, misalnya sudah online, ada Mobile Banking nya, BSM Net Banking dan ada mesin ATM nya.”.95 Terjemahan: “Untuk faktor lainnya itu menurut saya kantornya bagus, dan fasilitas banknya lengkap. Misalnya sudah online, ada Mobile Banking nya, BSM Net Bangking dan ada mesin ATM nya”. Kemudian pertanyaan penulis kepada HS berikutnya adalah siapakah yang mendorong beliau sehingga cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, HS menuturkan jawabannya: “Nang manyuruh aku manabung di Bank Syariah Mandiri waktu tu kawanku, yang kaya ujarku tadi lawan ikam jua. Bila gajihan, pas jam istirahat kantor tu, inya rajin minta kawani lawan aku manyetor tabungannya ka BSM ne, disuruhnya aku mambuka rekening tabungan jua disini, soalnya kada banyak antriannya jarnya manyambat aku”.96
94
Sumber: Hasil Wawancara dengan HS. Ibid. 96 Ibid. 95
136
Terjemahan: “Yang mengajak saya menabung di bank Syariah Mandiri waktu itu adalah teman saya, seperti yang saya bilang kepada kamu tadi juga. Apabila gajian, saat jam istirahat kantor, dia sering minta temani saya menyetor tabungannya ke BSM ini, soalnya tidak banyak antrian, katanya”. Dari hasil wawancara dengan HS di atas, dapat disimpulkan bahwa beliau menabung di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya karena dibawa oleh teman beliau satu kantor di Dinas Kehutanan Provinsi, saat beliau sering menemani temannya tersebut menyetor uang tabungan ke Bank Syariah Mandiri. Kemudian, faktor yang mendorong beliau cenderung memilih menabung uangnya di Bank Syariah Mandiri tersebut adalah karena faktor antrian nasabah yang tidak banyak seperti bank yang lain, serta karena pelayanan karyawan BSM tersebut yang menurut beliau bagus dan ramah kepada nasabah. Selanjutnya, menurut HS faktor lain yang menyebabkan beliau cenderung bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena fasilitas kantor bank tersebut yang menurut penilaian beliau bagus, serta fasilitas yang disediakan banknya lengkap, misalnya seperti menggunakan sistem online, ada fasilitas mobile Banking, BSM Net Banking dan ada mesin ATM nya.
137
D. Analisis dan Pembahasan Pada bagian analisis ini, penulis membahas hasil penelitian tentang Preferensi Nasabah Non-Muslim Terhadap Bank Syariah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya), dengan mengacu pada 3 (tiga) fokus masalah yaitu; preferensi nasabah non-muslim terhadap Bank Syariah Mandiri, tanggapan nasabah non-muslim terhadap produk Bank Syariah Mandiri, dan faktor yang mendorong nasabah non-muslim sehingga cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri, yang berfokus pada nasabah non-muslim Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. Lebih lanjut, hasil penelitian dianalisis sebagai berikut: 1. Preferensi Nasabah Non-Muslim Terhadap Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya. Preferensi atau selera adalah sebuah konsep, yang digunakan pada ilmu sosial, khususnya ekonomi. Ini mengasumsikan pilihan realitas atau
imajiner
antara
alternatif-alternatif
dan
kemungkinan
dari
pemeringkatan alternatif tersebut, berdasarkan kesenangan, kepuasan, gratifikasi, pemenuhan, kegunaan yang ada. Lebih luas lagi, bisa dilihat sebagai sumber dari motivasi. Di ilmu kognitif, preferensi individual memungkinkan pemilihan tujuan/goal.97 Mencermati kembali hasil kuesioner dan wawancara dengan nasabah non-muslim Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya yang menjadi subjek dalam penelitian ini, dari ke 6 (enam) subjek tersebut secara 97
Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas. Dalam http://id.wikipedia.org. (Diakses: Kamis, 26 November 2011).
138
umum memiliki keberagaman pendapat, tergantung dari jenis produk Bank Syariah Mandiri yang mereka pilih, yakni produk pembiayaan dan produk tabungan. Berdasarkan hasil penelitian, ke 6 (enam) subjek tersebut terbagi menjadi 2 (dua) kelompok bagian berdasarkan pada produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya yang mereka pilih, yaitu 3 (tiga) subjeknya adalah kelompok nasabah pembiayaan, yakni subjek yang berinisial RH, AG dan DI, dan 3 (tiga) subjeknya lagi adalah kelompok nasabah penabung, yakni subjek yang berinisial WN, IK dan HS. Hal ini, disebabkan seperti yang penulis ungkapkan pada bagian bab II sebelumnya, bahwa preferensi masyarakat dalam memilih suatu bank sangat bervariasi, dan tergantung dengan kebutuhan masing-masing, karena setiap individu mempunyai keinginan atau kebutuhan serta kepentingan berbeda-beda dalam memilih bank. Kelompok subjek penelitian yang menjadi nasabah pembiayaan di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, yakni subjek yang berinisial RH, AG dan DI secara umumnya memiliki kesamaan pendapat dalam melakukan pembiayaan di bank tersebut yakni karena margin pembiayaannya
yang
kecil
dan
karena
angsuran
pembayaran
pembiayaannya tetap hingga sampai jatuh tempo pelunasan. Hal ini, diperkuat dengan adanya pernyataan oleh salah satu karyawan marketing Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya yang berinisial TJN saat diwawancarai oleh penulis, dimana beliau mengatakan bahwa salah satu strategi pemasaran mereka dalam memasarkan produk
139
BSM implan kepada para nasabah adalah meyakinkan para nasabah, bahwa untuk angsuran pembiayaan produk tersebut tidak akan mengalami perubahan kenaikan (tetap) hingga sampai jatuh tempo pelunasan, sehingga para nasabah tersebut mendapatkan kepastian dalam pembiayaan.98 Selanjutnya, dari ke 3 (tiga) subjek tersebut menambahkan hal lain yang menyebabkan mereka cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya yakni, subjek berinisial RH menambahkan karena pelayanan karyawannya yang baik, kemudian subjek berinisal AG menambahkan karena persyaratan pembiayaannya yang mudah, dan DI menambahkan syarat
pembiayaannya
yang mudah dan pelayanan
karyawannya yang baik dan ramah. Sigmund Freud melalui teori psiko-analitiknya, menekankan bahwa perilaku seseorang hanya bisa disingkap dan dilihat dari dalam diri seseorang (intrapsychic). Dalam diri seseorang tersebut, menurutnya terdapat ‘id’ (naluri) untuk mencapai kepuasan bagi dirinya sendiri dan juga superego yang merupakan bagian dari jiwa manusia yang mengandung unsur ideal dan pikiran yang baik.99 Dari teori psiko-analitik yang diungkapkan sigmund freud tersebut, dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang menjadi preferensi ke 3 (tiga) subjek penelitian di atas, yakni subjek yang berinisial RH, AG dan DI tersebut mempunyai preferensi terhadap Bank Syariah Mandiri
98 Sumber: Hasil Wawancara dengan salah satu karyawan bagian marketing pembiayaan Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya yang berinisial TJN pada hari Kamis, 13 Juli 2012. 99 Muhammad, Geliat-Geliat Pemikiran Ekonomi Islam . . . , h. 20-21.
140
cabang Palangka Raya dikarenakan mempunyai id’ (naluri) untuk mencapai kepuasan diri sendiri. Hal ini dapat ditemukan bahwa ke 3 (tiga) subjek tersebut merasa puas karena keuntungan margin pembiayaan yang diberikan Bank Syariah tersebut kecil. Selanjutnya, kepuasan tersebut mereka dapatkan juga dari hal lain yang menyebabkan mereka cenderung memilih Bank Syariah Mandiri seperti persyaratan pembiayaan yang mudah dan pelayanan yang diberikan bank tersebut yang baik dan ramah menurut mereka. Selanjutnya,
hal
kepuasan tersebut diungkapkan Mannan
sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad, bahwa perilaku konsumsi dalam ekonomi konvensional dipahami sebagai upaya yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya sehingga tercapai kepuasan secara optimal. Penekanannya adalah pada kepuasan lahiriah. 100 Dari ungkapan Mannan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ke 3 (tiga) subjek tersebut masih terpengaruh dengan perilaku konsumsi ekonomi konvensional yakni dengan asumsi bahwa tujuan mereka untuk memenuhi kebutuhannya adalah tercapainya kepuasan secara optimal, dengan penekanan terhadap kepuasan lahiriah saja, tidak ada penekanan terhadap yang lainnya, misalnya seperti kepuasan batiniah. Dari permasalahan di atas, jika dihubungkan dengan beberapa motif yang mendorong konsumen atau nasabah ketika memilih sesuatu barang dan jasa, maka ke 3 (tiga) subjek tersebut mempunyai motivasi
100
Muhammad, Geliat-Geliat . . . ,h. 32.
141
preferensi terhadap Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya karena motif rasional dan motif selektif yang ada pada diri mereka, yakni dimana motif rasional itu sendiri adalah ketika seorang nasabah dihadapkan dengan jasa, maka ia berpikir matang dan penuh dengan pertimbangan yang menurutnya masuk akal, mudah, terjangkau, berkualitas dan nyata menguntungkan baginya. Sedangkan motif selektif sendiri adalah dimana seorang nasabah ketika dihadapkan dengan suatu jasa, maka ia memiliki kecenderungan untuk memilih atau menyeleksi mana yang lebih baik, berkualitas dan menguntungkan baginya, yang sifatnya masuk akal sesuai rasioanal pemikirannya, baik keuntungan, harga, kualitas dan lain-lain. 101 Menurut Muhammad Muflih, ada dua bentuk konsep berpikir konsumen yang hadir dalam dunia ilmu ekonomi hingga saat ini. Konsep yang pertama adalah utility, hadir dalam ilmu ekonomi konvensional. Konsep utility diartikan sebagai konsep kepuasan konsumen dalam konsumsi barang dan jasa. Konsep yang kedua adalah mashlahah, hadir dalam ilmu ekonomi Islam. Konsep mashlahah diartikan sebagai konsep pemetaan perilakukonsumen berdasarkan asas kebutuhan dan prioritas, dia sangat berbeda dengan utility yang pemetaan mejemuknya tidak terbatas”. Dua konsep ini berbeda karena dibentuk oleh masing-masing epistimologi yang berbeda pula. Utility yang memiliki karakteristik kebebasan lahir dari epistimologi Smithian yang mengatakan bahwa motivasi hidup itu ialah from freedom to naturaly liberty (dari kemerdekaan 101
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah . . . , h. 122-
123.
142
menuju kebebasan alamiah). Dalam konsep ini, ciri kemerdekaan ala Smithian adalah unggulnya rasio dalam memimpin tingkah laku manusia, sehingga perilaku konsumen terintegrasi dengan corak rasionalisme, dan norma agama sengaja dikesampingkan. Sementara itu, mashlahah lahir dari epistimologi Islami, yang dalam aktualisasi dan peranan manusia dalam mencapai kebebasan alamiah tidak sepenuhnya dikendalikan oleh hukum rasio manusia, melainkan dikendalikan pula oleh premis-premis risalah. Dengan demikian, karena konsep ini tidak menganut rasionalisme, maka rasio selalu menyesuaikan dengan risalah.102 Berdasarkan teori Muhammad Muflih tersebut, maka preferensi atau kecenderungan pilihan ke 3 (tiga) subjek yang berinisial RH, AG dan DI terhadap Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya tersebut di atas bukanlah disebabkan adanya dorongan motivasi agama dan adanya konsep Mashlahah. Namun sebaliknya, yakni dikarenakan adanya konsep utility dan kebebasan sebagaimana epistimologi Smithian yang mengandalkan rasio dalam memimpin tingkah laku manusia, sehingga perilaku konsumen terintegrasi dengan corak rasionalisme, dan norma agama sengaja dikesampingkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ke 3 (tiga) subjek yang berinisial RH, AG dan DI mempunyai preferensi terhadap Bank Syariah Mandiri tersebut, dikarenakan atas dasar keuntungan yang
102
Muhammad Muflih, Perilaku Konsumen . . ., h. 93-94.
143
didapatkan dari angsuran pembayaran yang tidak mengalami kenaikan (tetap) hingga sampai jatuh tempo pelunasan, margin pembiayaan yang diberikan bank tersebut menurut mereka relatif kecil atau terjangkau, dan karena pelayanan karyawannya yang cepat dan efisien, serta baik dan ramah kepada nasabah. Kemudian kelompok subjek penelitian yang menjadi nasabah penabung di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, yakni subjek yang berinisial WN, IK dan HS juga memiliki kesamaan pendapat dalam manabung atau menyimpan uang mereka di bank tersebut, yakni karena antrian nasabahnya yang sedikit dan tidak banyak seperti bank lain. Selanjutnya, dari ke 3 (tiga) subjek tersebut
ada 2 (dua) subjek yang
menambahkan hal lain sebagai penyebab mereka berdua cenderung memilih menabung di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya yakni, subjek berinisial WN dan IK menambahkan karena pelayanan karyawannya yang nyaman, baik dan cepat. Senada dengan pendapat Blumer seorang pakar psikolog sosial dari perspektif interaksionisme simbolis mengatakan bahwa, pada hakikatnya seseorang melakukan tindakan atas dasar makna-makna yang dapat ditafsirkan dari simbol-simbol sosial yang ia hadapi. Sementara simbol-simbol itu sendiri tidak memiliki makna bagi dirinya sendiri, kecuali telah melalui proses interaksi sosial yang kompleks dan melibatkan banyak individu. Kemudian berdasarkan pada makna-makna tersebut dan menilai situasi di sekelilingnya baru orang tersebut melakukan suatu tindakan.
144
Tindakan ini akan menjadi simbol bagi, dan akan dikonsumsi oleh orang lain melalui proses yang sama seperti ia menafsirkan semula. 103 Dari pandangan Blumer di atas, jika dihubungkan dengan pendapat ke (2) dua subjek yang berinisial WN dan IK tersebut, maka dapat dikatakan bahwa mereka berdua bertindak atas dasar karena adanya penafsiran dari simbol-simbol sosial yang mereka hadapi melalui proses interaksi sosial yang melibatkan individu-individu lain yakni karyawan Bank Syariah Mandiri itu sendiri dan pelayanan yang dilakukan karyawan bank tersebut kepada mereka. Sehingga, ke 2 (dua) subjek tersebut dapat menilai dan merespon positif pada apa yang dilakukan oleh karyawan Bank Syariah Mandiri kepada mereka kemudian cenderung memilihnya. Hasil penelitian di atas mengisyaratkan bahwa hal yang mendorong preferensi ke 3 (tiga) subjek tersebut untuk menabung uangnya di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena adanya faktor eksternal dan internal yang membuat mereka bertindak atau tidak bertindak. Faktor eksternal tersebut adalah karena ke 3 (tiga) subjek tersebut memiliki keseragaman pendapat yang membuat mereka cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah dikarenakan antrian nasabahnya yang tidak banyak dari bank-bank yang lain. Kemudian faktor internalnya adalah faktor yang ada di dalam diri ke 3 subjek tersebut juga, yakni memiliki naluri dalam bertindak atau memilih sesuatu disebabkan adanya sesuatu yang mudah, praktis dan cepat.
103
Muhammad, Geliat-Geliat . . . , h. 24
145
Namun demikian, kedua faktor di atas yakni faktor eksternal dan internal mempunyai hubungan yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya. Dimana, faktor eksternal mempengaruhi, mendukung dan memicu faktor internal yang ada dalam diri ke 3 (tiga) subjek tersebut, yakni karena faktor antrian yang sedikit sehingga mempengaruhi dan memicu naluri yang ada dalam diri masing-masing subjek tersebut yaitu naluri yang ingin selalu mudah, praktis dan cepat. Menurut John Locke tokoh aliran empirisme, memandang bahwa kepribadian, tindakan dan perilaku seseorang sangat ditentukan oleh faktor lingkungan. Manusia dilahirkan dalam keadaan hampa pengetahuan, ibaratkan tabularsa yang tak terjamah oleh noda-noda dan kotoran apapun, ia siap menerima dan merekam apa saja yang dipresentasikan oleh lingkungan sekitarnya.104 Pendapat Jhon Locke di atas mengisyaratkan bahwa faktor internal yang ada dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh karena adanya faktor eksternal (lingkungan) yang dihadapinya. Dengan demikian, maka faktor eksternal sangat berperan penting dan berpengaruh terhadap faktor internal yang ada di dalam diri ke 3 subjek tersebut, sehingga faktor internal terdukung dan terealisasikan karena adanya faktor eksternal yang mempengaruhinya. Hal inilah yang membuat ke 3 (tiga) subjek penulisan tersebut yakni subjek yang berinisial WN, IK dan HS
104
Muhammad, Geliat-Geliat Pemikiran . . ., h. 22.
146
tertarik dan betah untuk menabung uang mereka di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya Sebaliknya, aliran konvergensi (pemaduan) Sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad dalam Muhaimin dan Mudjib serta Syam, berpendirian bahwa meskipun lingkungan (faktor eksternal) secara maksimal dan positif memberikan sumbangan bagi perkembangan kepribadian, tindakan dan perilaku seseorang. Ia tidak akan menghasilkan pribadi paripurna tanpa dukungan faktor hereditas (pembawaan) atau faktor internal yang ada pada diri seseorang tersebut. Hal ini dapat penulis temukan dari adanya naluri ingin selalu mudah, praktis dan cepat pada ketiga subjek yang berinisial WN, IK, dan HS di atas.105 Apa yang menjadi preferensi ke 6 (enam) subjek (nasabah penabung dan pembiayaan yang beragama non-muslim) di atas, tidak jauh berbeda dengan preferensi nasabah yang muslim terhadap Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. Hal ini penulis temukan dari hasil penelitian melalui wawancara kepada 2 (dua) orang nasabah muslim yang berinisial WW dan RF, yang menjadi informan dalam penelitian tersebut. Dari hasil penenlitian, informan berinisial WW mempunyai preferensi terhadap Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya karena pelayanan karyawannya yang lebih ramah dan selalu memberikan solusi jika ada masalah yang tidak dapat dipenuhi oleh beliau, serta karena adanya banyak pilihan produk yang disediakan oleh Bank Syariah Mandiri itu sendiri, baik
105
Muhammad, Geliat-Geliat. . .. , h. 22.
147
produk tabungan maupun produk
pembiayaan. 106
Selanjutnya,
RF
mempunyai preferensi terhadap Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya karena tidak banyak antriannya dan karena pelayanan karyawannya yang ramah.107 Menurut Muhammad, ada tiga tipologi individu muslim dalam memilih memanfaatkan produk bank syariah, yaitu tipologi modernis, tipologi spiritualis, dan tipologi modernis-spiritualis. Pertama, tipologi modernis, yakni individu atau masyarakat yang memiliki kecenderungan pragmatis, mengukur sesuatu yang dilakukan dengan hasil riil berupa material. Mereka selalu mendasarkan keputusannya pada seberapa besar hasil (materi) yang akan diterima jika memutuskan untuk menabung di bank syariah. Mereka juga memiliki wawasan dan pemikiran yang telah terkontaminasi dengan perkembangan modern.108 Individu yang memiliki tipologi modernis ini, memiliki preferensi untuk melakukan transaksi dalam bank syariah dengan mengedepankan azas profit material yang diperoleh dari transaksi bisnis. Preferensi ini sangat pragmatis, mengukur sesuatu dengan laba pragmatis, ingin dilayani dengan cepat dan mudah.109
106
Sumber: Hasil Wawancara dengan WW di rumah kediaman beliau Jl. Pangarango pada hari Minggu, 17 Juni 2012 Pukul 16.10 WIB. 107 Sumber: Hasil Wawancara dengan RF di rumah kediaman beliau Jl. Darmosugondo Pada Hari Selasa, 19 Juni 2012 Pukul 15.50 WIB. 108 Muhammad, Dekonstruksi dan Transformasi Perilaku Ekonomi: Pendekatan Bank Syari’ah,, Jurnal Kajian Islam, Vol. 3, No. 3, Desember 2011, h. 270. 109 Ibid.
148
Kedua, tipologi spiritualis, yakni sikap dan pilihan untuk menjadi nasabah bank syariah didasari kesadaran pentingnya makna dan tujuan hidup ini untuk lebih dekat dengan Tuhan, dengan jalan mentaati perintahNya. Aspek penting yang menandai ketaatan ini terletak pada keinginan untuk menjauhi larangan Tuhan melalui transaksi ekonomi yang berbasis bunga. Bunga uang bagi mereka adalah riba yang diharamkan dalam alQur’an dan hadis Nabi. 110 Ketiga, tipologi modernis-spiritualis,
yakni tipologi yang
mengkonvergensi (memadukan) dua tipologi yang ada sebelumnya. Nasabah dengan tipologi ini, memiliki orientasi yang memadukan dua tipologi nasabah sebelumnya, yakni mereka tidak hanya bersifat keuntungan jangka pendek (short term oriented) yang diperoleh dari bagi hasil, kemudahan transaksi dan pertimbangan lain, tetapi juga berorientasi pada keuntungan jangka panjang (long term oriented), yaitu falah dan sa’adah fi al dunya wa fil akhirat (kemuliaan dan kebahgiaan di dunia dan akhirat).111 Dari ketiga tipologi individu muslim yang diungkapkan
oleh
Muhammad di atas, jika dihubungkan dengan hasil penelitian penulis terhadap dua orang informan nasabah muslim yang berinisial WW dan RF, maka kedua informan tersebut berada pada tipologi yang pertama, yakni tipologi modernis. Dimana, kedua informan tersebut memiliki preferensi yang sangat pragmatis, yakni memiliki dasar pertimbangan untuk
110
Muhammad, Dekonstruksi dan Transformasi . . . . .,h. 271-272. Ibid. , h. 273.
111
149
menabung/menggunakan jasa perbankan syariah dikarenakan adanya kemudahan-kemudahan dalam bertransaksi dan ingin dilayani dengan cepat. Walaupun secara ideologisnya kedua informan tersebut sangat mendukung bank syariah, namun ketika implementasi atau praktiknya di lapangan, tidaklah seperti itu. Mereka berdua masih mengandalkan kekuatan rasionalitasnya dalam memilih bank, karena selalu ingin mendapatkan keuntungan dan kemudahan. Faktor penyebab hal ini menurut penulis adalah karena masih melekatnya pengaruh sistem ekonomi konvensional yang sudah meracuni pikiran masyarakat, yang memandang bahwa materialistis itu adalah segala-galanya, sehingga apa yang menjadi tujuan dan fitrahnya di dunia ini ia abaikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa preferensi nasabah muslim dan nasabah non-muslim terhadap Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya tidaklah jauh berbeda, yakni bukan atas dasar motivasi dan pertimbangan agama, akan tetapi atas dasar pelayanan karyawan bank itu sendiri yang ramah, kelengkapan fasilitas yang disediakan banknya, antrian yang tidak banyak seperti bank lain, dan keuntungan yang didapatkan nasabah baik keuntungan bagi hasil maupun keuntungan margin pembiayaan yang relatif lebih kecil. 1. Tanggapan Nasabah Non-Muslim Terhadap Produk Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya. Persepsi atau tanggapan adalah proses memilih, menilai, menata, menafsir stimuli yang dilakukan seorang agar mempunyai arti tertentu.
150
Assael menyebutkan bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui kata-kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan, dampak dari negara penjualan).112 Informasi
yang
diperoleh
dan
diproses
konsumen
akan
membentuk preferensi seseorang terhadap suatu produk. Preferensi akan membentuk sikap konsumen terhadap suatu produk, yang pada gilirannya sikap ini seringkali secara langsung akan mempengaruhi apakah konsumen akan membeli suatu produk atau tidak.113 Berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner dan wawancara terhadap ke 6 (enam) subjek penulisan berinisial WN, RH, AG, IK, DI dan HS yang memberikan tanggapan terhadap produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, penulis menganalisa bahwa ke 6 (enam) subjek tersebut secara umumnya memang kesulitan awalnya untuk memahami produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. Namun, setelah mendapatkan penjelasan dari karyawan Bank Syariah Mandiri tersebut saat pertama kali mereka bergabung menjadi nasabah, akhirnya mereka bisa paham dan mengerti terhadap maksud produknya. Walaupun secara umum mereka mempunyai persepsi atau tanggapan yang sama awalnya terhadap
112 Asih Purwanto, Pengaruh Kualitas Produk, Promosi dan Desain terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Yamaha Mio, Skripsi, Surakarta:Universitas Muhammadiyah, 2008, h. 31. Dalam http://etd.eprints.ums.ac.id. (Diakses, 16 Februari 2012). 113 Ibid.
151
produk Bank Syariah Mandiri cabang palangka Raya, namun kalau dilihat berdasarkan pilihan produknya yakni produk tabungan dan produk pembiayaan, maka mereka mempunyai tanggapan masing-masing terhadap produk tersebut. Hal ini dapat dilihat, subjek berinisial WN mengatakan bahwa produk Bank Syariah Mandiri menurut beliau menguntungkan karena adanya bagi hasil yang diterima dari uang tabungan beliau setelah beberapa bulan menabung di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, walaupun bagi hasilnya relatif kecil menurut beliau.114 RH mengatakan bahwa produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya bagus karena margin pembiayaannya kecil dan karena angsurannya yang tetap.115 AG mengatakan bahwa produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya menurut beliau menguntungkan dan memudahkan baginya karena margin pembiayaannya juga kecil dan karena pembayaran angsurannya tidak mengalami kenaikan (tetap) hingga sampai jatuh tempo pelunasan, tidak seperti halnya bank lain yang angsurannya kadang-kadang bisa naik.116 IK mengatakan bahwa produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, menurut beliau baik karena ada bagi hasilnya walaupun sedikit, dan mengambil uangnya tidak sulit.117 DI mengatakan bahwa produk Bank Syariah
Mandiri
cabang
Palangka
Raya
menurut
beliau
adalah
menguntungkan karena margin pembiayaannya kecil, syarat pembiayaannya
114
Hasil wawancara dengan WN Hasil jawaban Kuesioner dan wawancara dengan RH. 116 Hasil jawaban Kuesioner dan wawancara dengan AG. 117 Hasil Wawancara dengan IK. 115
152
tidak sulit, dan angsurannya tetap.118 Selanjutnya, subjek berinisial HS memberikan tanggapannya, bahwa produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah biasa-biasa saja, dan produk bank tersebut sama saja halnya dengan produk bank lain, namun yang membedakannya menurut beliau hanyalah adanya konsep akad dan kemasan produk bagi hasilnya. Namun, menurut beliau bagi hasil tersebut juga ujung-ujungya sama saja seperti bunga pada bank lain.119 Dari analisis dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas ke 6 (enam) subjek penelitian tersebut memberikan tanggapan terhadap produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, awalnya memang kesulitan untuk mengerti dan memahami produk tersebut. Tetapi, setelah mendapatkan penjelasan dari karyawan banknya, akhirnya mereka paham terhadap maksud dari produk tersebut dan selanjutnya memberikan tanggapan masing-masing terhadap produk Bank Syariah Mandiri sesuai dengan porsi produk yang mereka pilih, baik itu produk tabungan maupun produk pembiayaannya. 2. Faktor Yang Mendorong Nasabah Non-Muslim Cenderung Memilih Bertransaksi di Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya. Menurut Muhammad, preferensi seseorang terhadap suatu barang bersifat relatif karena ditentukan oleh banyak faktor, baik faktor mikro maupun faktor makro. Faktor mikro dalam konteks ini, misalnya faktor income dan kebutuhan yang ada dalam hidup konsumen serta pengetahuan 118
Hasil jawaban Kuesioner dan wawancara dengan DI. Hasil Wawancara dengan HS.
119
153
terhadap jenis, karakteristik dan kistimewaan komoditas yang ada. Sedangkan faktor makro, misalnya faktor sosial, politik budaya, ekonomi dan teknologi dalam menentukan komoditas barang dan jasa yang harus dikonsumsi”.120 Seiring dengan pendapat Muhammad di atas, Ikrima Nailul Sari Mahasiswi
Universitas
Islam
Indonesia
(UII)
Yogyakarta
dalam
penelitiannya pada tahun 2010 telah mengemukan beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen atau nasabah dalam memilih Bank Syariah, yaitu faktor budaya yang meliputi; agama, kelompok suku dan bahasa, faktor sosial yang meliputi; keluarga, teman tetangga, peran dan status sosial, faktor pribadi yang meliputi; usia, pekerjaan, pendapatan dan janis kelamin, faktor fsikologis yang meliputi; motivasi, persepsi dan pembelajaran, dan faktor kebutuhan konsumen yang meliputi; pelayanan, bukti fisik, produk, promosi, lokasi dan kenyamanan. 121 Untuk mempermudah analisis dalam penelitian ini, dari beberapa faktor yang ditemukan Ikrima Nailul Sari di atas, selanjutnya penulis bagi menjadi dua bagian faktor yang mendorong nasabah non-muslim cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, yakni terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor pribadi, faktor psikologis dan faktor kebutuhan konsumen atau nasabah. Sedangkan faktor eksternalnya meliputi faktor budaya, faktor sosial dan faktor lembaga. 120
Muhammad, Geliat-Geliat Pemikiran . . ., h. 35. Ikrima Nailul Sari, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah . . , h. 20-29.
121
154
Berdasarkan hasil penelitian terhadap ke 6 (enam) nasabah nonmuslim berinisal WN, RH, AG, IK, DI dan HS yang menjadi subjek dalam penulisan ini, faktor yang mendorong mereka cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya secara umumnya memiliki pendapat yang sama yakni karena faktor pelayanan karyawan bank itu sendiri yang bagus menurut mereka. Selanjutnya, dari ke 6 (enam) subjek tersebut juga mempunyai faktor lain yang mendorong mereka cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing subjek tersebut terhadap produk Bank Syariah Mandiri yang mereka pilih yakni produk tabungan dan produk pembiayaan. Subjek berinisial WN, IK dan HS merupakan nasabah penabung di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. Mereka ber 3 (tiga) mempunyai kesamaan pendapat bahwa faktor yang mendorong mereka cenderung memilih bertransaksi menabung di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena antrian nasabah yang tidak banyak seperti bank-bank lain dan pelayanan karyawannya yang baik. Subjek berinisial WN dan HS menambahkan faktor lain selain faktor tersebut, yakni karena faktor kelengkapan fasilitas yang disediakan banknya, baik fasilitas kantor, maupun fasilitas pelayanannya. Kemudian IK juga menambahkan faktor lainnya adalah karena menggunakan fasilitas sistem online, tidak sulit mengambil atau menarik uang tabungannya dan proses pengiriman uang di bank tersebut cepat dengan biaya yang relatif murah.
155
Selanjutnya, subjek berinisal RH, AG dan DI yang merupakan nasabah pembiayaan di Bank Syariah Mandiri tersebut, juga mempunyai faktor lain selain yang diungkapkan mereka di atas. Adapun faktor lain tersebut adalah karena margin pembiayaannya kecil dan pembayaran angsurannya yang tidak mengalami kenaikan (tetap) hingga sampai jatuh tempo pelunasan. Kemudian DI menambahkan karena persyaratan pembiayaannya mudah dan fasilitas banknya yang lengkap seperti halnya bank-bank lain menurut beliau. Dari permasalahan di atas, jika dihubungkan dengan apa yang dikemukan oleh Ikrima Nailul Sari dalam skripsinya, maka dari hasil penelitian ini, ada dua faktor yang mendorong nasabah non-muslim cenderung memilih Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya yakni atas dasar faktor Internal yang terdiri dari faktor kebutuhan dari konsumen atau nasabah itu sendiri dan faktor eksternal yang terdiri dari faktor lembaga perusahaan atau banknya. Berdasarkan kedua faktor tersebut, maka dari ke 6 (enam) subjek yang berinisial WN, RH, AG, IK, DI dan HS mayoritas berada pada faktor eksternalnya yaitu faktor lembaga perusahaan atau banknya yang terdiri dari pelayanan, fasilitas dan kenyamanan nasabah. Dari masing-masing faktor tersebut, subjek berinisial WN, IK dan HS berada pada faktor pelayanan dan kenyamanan nasabah yakni dikarenakan antrian yang tidak banyak dan pelayanan karyawannya yang baik dan nyaman. Selain itu, ke 3 (tiga) subjek tersebut, juga berada pada faktor fasilitas, yakni karena
156
kelengkapan fasilitas yang disediakan banknya seperti Mesin ATM, sistem online, mobile banking dan internet banking. Selanjutnya, subjek berinisial RH, AG dan DI juga berada pada faktor pelayanan, dengan alasan karena kenyamanan pelayanan
karyawannya
yang
baik menurut mereka
sebagaimana juga yang telah diungkapkan oleh subjek berinisial WN, IK dan HS sebelumnya. Kemudian subjek berinisial DI mempunyai faktor lain selain dari yang beliau ungkapkan tersebut, yakni faktor fasilitas sebagaimana yang telah diungkapkan WN, IK dan HS. Dengan alasan bahwa Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya juga memiliki fasilitas yang lengkap seperti halnya bank-bank lain, walaupun Bank Syariah Mandiri tersebut masih relatif baru berdiri di Palangka Raya, namun menurut beliau (DI) kelengkapan fasilitasnya tidak kalah saingan dengan bank lainnya yang lebih senior atau yang lebih dulu hadir di Palangka Raya. Dalam hal ini juga, dari ke 6 (enam) subjek tersebut ada 3 (tiga) subjek yang berada pada faktor internal yaitu faktor atas dasar kebutuhan konsumen atau nasabah yang terdiri dari keuntungan dan kebutuhan. Dari ke 3 (tiga) subjek tersebut adalah subjek yang berinisial RH, AG dan DI. Mereka berada pada faktor internal atas dasar alasan karena margin pembiayaannya
kecil, pembayaran angsurannya
tetap dan karena
kebutuhan pribadi atau keluarga mereka terpenuhi. Selanjutnya, dari masing-masing ke 6 (enam) subjek di atas, setelah ditanyakan tentang siapakah yang mendorong mereka sehingga
157
cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, ternyata mayoritas dari mereka juga mempunyai jawaban yang sama, yakni karena didorong atau disuruh oleh teman. Hal ini telah diungkapkan oleh subjek yang berinisial RH, AG, IK, DI dan HS. Namun, hanya ada 1 (satu) subjek yang menjawab berbeda dari ke 5 (lima) subjek tersebut, yakni subjek berinisial WN. Beliau (WN) bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya bukan karena didorong oleh teman, kerabat, keluarga atau siapa saja, melainkan karena atas dasar inisiatif sendiri untuk mencari informasi sebagai implementasi dari rasa penasaran beliau terhadap Bank Syariah Mandiri yang menurut beliau merupakan bank yang masih baru ada di Palangka Raya. Dari hasil penelitian ini juga, telah ditemukan bahwa faktor yang membuat nasabah non-muslim cenderung memilih bertransaksi pada Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya di atas, tidak jauh berbeda dengan nasabah yang muslim. Hal ini penulis temukan melalui wawancara kepada 2 (dua) orang informan yang berinisial WW dan RF. Dari hasil penelitian, faktor yang mendorong WW cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena pelayanan karyawannya yang baik serta lengkapnya fasilitas yang disediakan bank tersebut. Selanjutnya, faktor yang mendorong RF cenderung memilih bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya adalah karena antrian nasabah yang tidak banyak seperti bank lain dan pelayanan karyawannya yang ramah.
158
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendorong
nasabah muslim
dan
non-muslim
cenderung
memilih
bertransaksi di Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya tidak terdapat perbedaan yang signifikan, yakni bukan karena adanya motivasi dan pertimbangan agama (Halal/Haram), melainkan atas dasar faktor eksternal yaitu faktor lembaga perusahaan atau banknya yang terdiri dari pelayanan, fasilitas dan kenyamanan nasabah. Kualitas pelayanan merupakan ciri dan sifat dari pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan karyawan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan oleh pelanggan atau yang tersirat dalam diri pelanggan. Kualitas merupakan kunci menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan dan ini merupakan pekerjaan setiap orang (karyawan). Menurut Vincent Gaspersz, sebagaimana yang dikutip oleh Ali Hasan, mengatakan bahwa sejumlah atribut kualitas pelayanan yang dapat memuaskan pengguna industri jasa adalah sebagai berikut: 1. Ketepatan waktu pelayanan, yaitu kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pelayanan dengan waktu proses yang lebih cepat sehingga dapat meminimkan waktu tunggu bagi nasabah. 2. Akurasi pelayanan yang berkaitan dengan reliabilitas pelayanan, tanggung jawab dan bebas dari kesalahan-kesalahan. 3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan, terutama bagi karyawan yang berada di garis depan yang secara langsung berinteraksi dan melayani nasabah.
159
4. Kelengkapan, yaitu ketersediaan sarana pendukung serta pelayanan komplementer lainnya, seperti buku pedoman, denah dan sebagainya. 5. Kemudahan mendapatkan pelayanan, seperti outlet, cukupnya jumlah karyawan yang melayani, administrasi, fasilitas pendukung, seperti komputer untuk memproses data, dan lain-lain. 6. Variasi model pelayanan, yang berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola-pola baru dalam pelayanan. 7. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan lokasi ruang tempat pelayanan, kemudahan menjangkau parkir kendaraan, ketersediaan informasi, dan sebagainya. 8. Pelayanan pribadi, yaitu pelayanan yang berkaitan dengan fleksibilitas, penanganan permintaan khusus. 9. Pendukung pelayanan, seperti lingkungan, kebersihan, ruang tunggu yang sejuk, nyaman, indah dan lain-lain.122 Hasil penelitian ini mengkonfirmasikan penelitian-penelitian sebelumnya dengan metode dan tempat yang berbeda. Adapun para peneliti tersebut adalah Haron, Sudin at.al (1993) dan Anang Arief Susanto (2000) peneliti di Malaysia,
Delta Khaironissa (2002),
Ali Mutasowifin (2003) peneliti di pulau Jawa, dan Samsuddin (2004) peneliti di Bank Syariah Mandiri cabang Thamrin di Jakarta. Dari hasil konfirmasi tersebut dapat dinyatakan bahwa hasil penelitian ini memperkuat pandangan yang mengatakan bahwa faktor 122
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah (Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah), Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h. 91-92.
160
agama (halal/haram) bukanlah pertimbangan utama dalam pemilihan bank syariah. Namun, yang mendorong nasabah untuk memilih bertransaksi di bank syariah adalah karena faktor rasionalitas yang lahir dan tumbuh melekat dalam dirinya karena imbas dari sistem ekonomi konvensional yang
sulit
untuk
dihilangkan,
dimana
ia
selalu
berpikir
dan
mempertimbangkan sesuatu itu menurutnya harus masuk akal, berkualitas, mudah dan nyata menguntungkan baginya. Selain itu juga, yang mendorong para nasabah cenderung bertransaksi di bank syariah adalah karena faktor dari lembaga perusahaan itu sendiri yang terdiri dari pelayanan, fasilitas dan kenyamanan nasabah untuk bertransaksi. Pandangan
tersebut
tidak
bermaksud
mengenyampingkan
pertimbangan agama (halal/haram), melainkan sebagai simbol bahwa ternyata para nasabah tersebut dalam mencapai kebebasan alamiahnya masih dipengaruhi oleh sifat rasionalitasnya yang dikendalikan oleh sistem ekonomi konvensional. Dengan demikian, ternyata sampai saat ini nilainilai agama masih belum bisa masuk ke sendi-sendi budaya ekonomi manusia, untuk mengendalikan dan membentengi mereka dari sistem dan budaya ekonomi yang cenderung lebih mengutamakan keuntungan duniawinya dari pada akhiratnya (wahn).