BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. PraSiklus Pada keadaan awal sebelum siklus, berdasar kan pengamatan peneliti ditemukan suatu keadaan pembelajaran dimanasiswa belum terlihat antusias, banyak siswa yang
bicara
sendiri
tidak
memperhatikan
pelajaran.Siswa sangat pasif dan terlihat tidak aktif selama pembelajaran, apalagi dalam mengemukakan ide sangat kurang.Di samping itu siswa merasa
takut
apabila
diminta
maju
kedepan
untuk
memaparkan
jawaban.Pada pembelajaran pra siklus ini guru juga memberikan motivasi pada siswa, pembelajaran monoton dan dalam penggunaan media pembelajaran kurang efektif. Setelah dilaksanakan observasi kegiatan pra siklus pada HariSenin, 17 Februari 2014 di kelompok A.1 TK Qurrota A’yun Aisyiyah Pekalongan, diperoleh data sebagai berikut. a. Pengembangan kecerdasan emosional anak dilaksanakan lebih banyak dalam bidang tanya jawab. b. Kemampuan menerima dan mengungkapkan kecerdasan emosional anak masih kurang. c. Pengembangan kecerdasan emosional sebagai pembiasaan sehari-hari mempengaruhi kemampuan anak.
57
58
d. Hasil penelitian menunjukkan dari18 anak di kelompokA.18 anak yang memiliki kemampuan memadahi dalam pengembangan kecerdasan emosional.Sejumlah 10 anak masih memerlukan bimbingan. TABEL 4.1 KEMAMPUAN PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PRA SIKLUS No.
Tingkat Pencapaian
Jumlahanak
Prosentase
1.
Mampu
8
40%
2.
Belummampu
10
60%
Jumlah
18
100%
Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 maka perlu dipersiapkan perencanaan pembelajaran (RKH), langkah-langkah pembelajaran yang lebih inovatif, alat peraga, instrument penilaian aktifitas siswa yang sebelumnya sudah didiskusikan dengan observer.
2. Siklus 1 a. Perencanaan 1). Menyiap kanmateri 2). Menentuk antopik kegiatan 3). Menyiapkan alat dan bahan .
59
4). Menyiapkan simulasi pembelajaran. Bentuk perencanaan terangkum dalan rencana kegiatan harian (RKH) terlampir. b. Tindakan Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan sebagaiberikut: 1) Guru melakukan kegiatan pendahuluan meliputi salam sapa , do’a dan absensi 2) Guru menentukan tema yaitu: Indahnya tanah airku dengan sub tema pakaian adat jawa. 3) Guru menyiapkana lat dan bahan yang akan digunakan, berupa;,lembar kerja, krayon, gambar pakaian adat buku ceritaPuzzle hijaiyah dan DVD Player. 4) Guru mulai menjelaskan jenis kegiatan bermain puzzle hijaiyah yang akan dilaksanakan. Mengenalkan huruf
hijaiyah,
membongkar dan memasang kembali puzzle hijaiyah dengan benar serta memotifasi anak agar dapat bermain. c. Observing/ pengamatan terlampir. Selama siklus I berlangsung peneliti melakukan pengamatan dibantu oleh guru pendamping sekaligus kolabolator.Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan anak dalam mengikuti
kegiatan
implementasipengembangan
kecerdasan
emosionalmelalui metode bermain puzzle pada siswa kelompok A1 pada anak didik TK Qurrota A’yun Aisyiyah Pekalongan.
60
Pengembangan kecerdsan emosional pada penelitian ini meliputi kemampuan anak mengendalikan emosi, dapat melatih kesabaran, dan dapat bekerja sama. Berikutadalahhasilpencapaianindikator metode bermain puzzle untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada kelompok A1 pada siklus 1. TABEL. 4.2 HASIL PROSENTASE DAN KEBERHASILAN SIKLUS 1 RKH
ProsentaseHasil Rata-Rata
Rata-Rata Hasil Tingkat
Ke
PencapaianSiklus 1 1
51.94%
2
55,61%
3
64.77%
4
75.77%
5
79,44%
65,46%
Hasil table pencapaian indikator metode bermain puzzle untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada kelompok A1 dapat dilihat dalam diagram 3sebagaiberikut.
100 50
65.46 40 Series 1
0 Pra Siklus Siklus 1
61
Sesuai table tersebut diatas maka dari18anak, hanya 12anak yang dapat memenuhi target indikatorkeberhasilanpenelitian dan 6 anak belum mencapai target indicator keberhasilan. Hasil analisis tersebut diatas dapat dilihat pada table prosentase tingkat keberhasilan penelitian sebagai berikut. TABEL.4.3 TINGKAT KEBERHASILAN SIKLUS 1 No
Hasil
JumlahAnak
Prosentase
1
Berhasil
12
65.4%
2
Belumberhasil
6
34.6%
Jumlah
18
100%
3. SiklusII Dari hasil perbaikan pembelajaran pada siklus 1, dapat dinyatakan pembelajaran belum berhasil walaupun ada peningkatan aktifitas siswa, dan juga hasil belajar siswa, akan tetapi pada penilaian aktifitas siswa belum mendapatkan kriteria baik serta ketuntasan klasikal belum mencapai 100 %. Oleh sebab itu akan diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2. a. Perencanaan 1). Menyiapkan materi 2). Menentukan topik kegiatan
62
3). Menyiapkan alat dan bahan . 4). Menyiapkan simulasi pembelajaran. Bentuk perencanaan terangkum dalam rencana kegiatan harian (RKH) terlampir. b. Tindakan Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan sebagai berikut: 1) Guru melakukan kegiatan pendahuluan meliputi salam sapa , do’a dan absensi 2) Guru menentukan tema yaitu: Yuk Rekreasi dengan sub tema out bounds dan melakukan apresepsi melalui kegiatan bercakapcakap dan Tanya jawab tentang out bounds. 3) Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, berupa; Krayon, lembar kerja, kardus, keras marmer ,lem, gambar buku cerita, puzzle angka dan DVD Player. 4) Guru mulai menjelaskan jenis kegiatan bermain puzzle yang akan dilaksanakan. Mengenalkan huruf hijaiyah, membongkar dan memasang kembali puzzle angka dengan benar serta memotifasi anak agar dapat bermain. c. Observing/ pengamatan terlampir Selama siklus II berlangsung peneliti melakukan pengamatan dibantu kolabolator.Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan anak dalam mengikuti kegiatan penggunaan pengembangan kecerdasan emosional melalui metode bermain
63
puzzle pada siswa kelompok A1 pada anak didik TK Qurrota A’yun Aisyiyah Pekalongan. Pengembangan kecerdasan emosional pada penelitian ini meliputi anak dapat mengendalikan emosi, dapat meletih kesabarandan mau bekerja sama dengan teman dalam kelompok ketika melakukan kegiatan. Berikut adalah hasil pencapaian indikator refektifitas pengembangan kecerdasan emosional melalui kegiatan bermain puzzle pada kelompok A1 pada siklus II. Prosentase keberhasilan sikus II dapat dilihat pada table berikut. TABEL.4.4 HASIL PROSENTASE RATA RATA SIKLUS II RKH
Rata-Rata Hasil Tingkat ProsentaseHasil Rata-Rata
Ke
PencapaianSiklus 1
1
81,2%
2
83.1%
3
83.7%
4
84,3%
5
84,9%
83,4%
Hasil table pencapaian indikator Penggunaan metode bermain puzzle untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada kelompok A1 Siklus II dapat dilihat dalam diagram 5sebagai berikut
64
20 15 10 5 0
18
14 4
memenuhi blm target memenuhi target
Sesuai diagram tersebut diatas maka dari 18 anak, 14 anak dapat memenuhi target indikator keberhasilan penelitian dan 4 anak belum mencapai target indikator keberhasilan. Hasil analisis tersebut diatas dapat dilihat pada tabel prosentase tingkat keberhasilan penelitian sebagai berikut. TABEL.4.5 TINGKAT KEBERHASILAN SIKLUS II No
Kegiatan
JumlahAnak
Prosentase
1
Berhasilmencapai target
14
76,3%
2
Belumberhasilmencapai target
4
23,7%
Jumlah
18
100%
B. AnalisisKegiatanBermainPuzzle Kegiatan bermain puzzle dilaksanakan sesuai rencana kegiatan harian dengan variasi kegiatan disesuaikan indicator dan tema. Penilaian dilaksanakan pada lembar observasi dan diperoleh hasil prosentase rata-rata tingkat pencapaian anak, selama satu siklus. Tingkat pencapaian perkembanganan di bagi menjadi 3 kategori untuk mempermudah perhitungan statistic yaitu,,cukup, baik dan sangat baik.
65
Kategori cukup mendapat point 1, kategori baik mendapat point 2, kategori baik mendapat point 3. Kegiatan bermain dapat mengembangkan berbagai potensi pada anak, tidak saja pada potensi fisik tetapi juga pada perkembangkan kognitif, bahasa, sosial, emosi, kreativitas dan pada akhirnya prestasi akademik, terdapat sejumlah nilai dalam bermain (the value of play). Dalam kegiatan bermainter dapat berbagai kegiatan yang memili i dampak terhadap perkembangannya sehingga dapat diidentifikasi bahwa fungsi bermin antara lain : a. Dapat memperkuat dan mengembangkan otot dan koordinasinya melalui gerak/ melatih motorik halus kasar dan keseimbangan. b. Dapat mengembangkan keterampilan emosinya, melatih kesabaran dan dapat bekerja sama dengan temannya. c. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya. d. Dapat mngembangkan kemandiriannya, menjadi dirinya sendiri C. Pembahasan Dan Analisa Data Penelitian Pada pra siklus, kemampuan anak kelompok A1 TK Qurrota A’yun Aisyiyah Pekalongan. Masih kurang karena adanya berbagai faktor.Hal ini diantaranya disebabkan kurangnya media dan metode pendidik dalam menyampaikan materi yang menunjang menunjang kecerdasan emosional anak.tingkat pencapaian anak hanya 40% yaitu 8 anak. Pengembangan kecerdasan emosional lebih ditekankan pada kemampuan pembiasaan. Sehingga kurang dari 50 % anak yang menguasai kemampuan kecerdasan
66
emosional. Peneliti melakukan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat untuk mengatasi masalah ini sehingga peneliti menggunakan metode bermain puzzle
terstimulasi
untuk
meningkatkan
kemampuan
pengembangan
kecerdasan emosional. Hasil observasi pada siklus 1 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada kemampuan pengembangan kecerdasan emosional anak dengan rata-rata hasil prosentase tingkat pencapaian rata-rata anak sebesar 65,46%, dengan hasil RKH terakhir (hari ke5) sebesar77,4% .tingkat pencapaian keberhasilan 12 anak. hasil ini masih kurang maksimal sehingga perlu ditingkatkan
pada siklus berikutnya yaitu pada siklus 2 dengan
stimulasi dan apresepsi yang lebih baik. Pada siklus 2 ini peneliti dibantu teman sejawat memberi penekanan pada apresepsi anak terhadap materi yang akan disampaikan, memberi stimulasi yang jelas dan menarik dan selalu membuka kesempatan pada anak untuk berpendapat maupun menanyakan sesuatu. Pada siklus 2 hasil rata-rata yang dicapai sebesar 84,7% dengan hasil rata-rata RKH terakhi rsebesar 84,9 %.tingkat pencapaian keberhasilan 14 anak.hasil ini dapat memenuhi target indikator keberhasilan peneliti. Metode bermain puzzle untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada siswa kelompok A1 terstimulasi dapat terlaksana dengan baik. Dukungan teman sejawat dan perencanaan serta penggunaan media yang sesuai dapat meningkatkan kemampuan anak.
67
Anak usia TK cenderung mudah menirukan sesuatu sesuai apa yang dilihat, didengar dan dirasa. Metode bermain puzzle sebagai salah satu metode yang digunakan di TK Qurrota A’yun Aisiyah Pekalongan. Stimulasi mengarahkan
diperlukan
agar
pengembangan
dapat
merangsang
imajinasi
emosional
yang
kecerdasan
dan
meliputi
kemampuan anak mengendalikan emosi, dapat melatih kesabaran, dan dapat bekerja sama. Pelaksanaan tindakan perbaikan untuk mengembangkan kecerdasan emosional melalui kegiatan bermain puzzle menunjukkan hasil peningkatan baik pada siklus 1maupun siklus 2.Hasil yang tersaji sebelumnya adalah nasil rata-rata per siklus sedangkan hasil perbaikan tiap satu rancangan kegiatan harian pada siklus 1hari ke 5 sebesar 79,4% dan peningkatan yang dicapai anak hingga siklus ke 2 hari ke 5 adalah 84.9% .
Diagram 6. Tingkat PencapaianAnakAntarSiklus 2
16 14 12 10 8 6 4 2 0
Mampu blm mampu Column1
Pra Siklus
Siklus 1
Category 3
68
TABEL 4.6 LEMBAR OBSERVASI
IMPLEMENTASI METODE BERMAIN PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA KELOMPOK A1 DI TK QURROTA ‘AYUNAISYIYAH KOTA PEKALONGAN
Siklus / RKH ke
: Pra / 1
Hari/tanggal
: Senin, 17 Februari 2014
Tema/subtema
: Air Udara Api / evaluasi
Indikatorpengembangan : Memimpin doa (NAM 11) Kegiatan
: Menempel gambar ember
SKORING ASPEK PENILAIAN Anak Anak NAMA
dapat
ANAK
Mengenda
No
% JM
dapat
Anak dapat
NIL
KET
L Melatih
bekerja sama
AI
likan kesabaran emosi 1
Abyan
○
○
○
3
33%
2
Vian
○
○
○
3
33%
3
Daffa
○
○
○
3
33%
Ket. point :
4
Erin
○
√
○
4
44%
○ (1) = cukup
69
5
Fara
○
○
√
4
44%
√ (2) = baik
6
Haifa
○
○
√
4
44%
● (3) = baik
7
Ocha
○
√
○
4
44%
sekali
8
Kenaz
○
√
○
4
44%
9
Rissa
√
○
○
4
44%
10
Hasya
√
○
○
4
44%
11
Ataya
○
○
○
3
33%
12
Aca
○
○
○
3
33%
13
Arda
○
○
○
3
33%
14
Farras
○
○
○
3
33%
15
Auf
○
√
○
4
44%
16
Nafis
○
√
○
4
44%
dx= Jmlnilai
17
Quinsha
○
√
○
4
44%
tertinggi
18
Salfa
○
○
√
4
44%
Jumlah
% nilai= x100%
ket : dy= Jmlnilaianak
715% Persentasenilai rata-rata anakPraSiklus 40 % Pekalongan, 17 Februari 2014 Mengetahui Kepala TK
QurrotaA’yunAisyiyahPekalongan
Peneliti
70
ANNA DIANA SHANTY, S. Pd. AUD
FITRI NOVIYANA