BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN 1. Keadaan Geografis Kota Palangka Raya Kota Palangka Raya secara geografis terletak pada 113˚30`114˚07` Bujur Timur dan 1˚35`- 2˚24` Lintang Selatan, dengan luas wilayah 2.678,51 Km2 (267.851 Ha) dengan topografi terdiri dari tanah datar dan berbukit dengan kemiringan kurang dari 40%.67 Secara administrasi Kota Palangka Raya berbatasan dengan: Sebelah Utara
: Dengan Kecamatan Kahayan Tengah
Sebelah Timur
: Dengan Kecamatan Sebangau
Sebelah Selatan
: Dengan Kecamatan Sebangau
Sebelah Barat
: Dengan Kecamatan Jekan Raya68
Kota ini memiliki luas wilayah 2.678,51 km² dan berpenduduk sebanyak 220.223 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 62,89 jiwa tiap km².69 Di Palangka Raya terdapat 8 pondok pesantren 4 diantaranya berbasis sekolah. Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin yang 67
http://www.palangkaraya.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=23&I temid=80 online tanggal 5 Maret 2012. 68
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya Koordinator Statistik Kecamatan Pahandut, 2007. 69
Hasil Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Palangka_Raya online tanggal 5 Maret 2012.
56
Lihat
57
beralamatkan di Jalan Sulawesi tersebut yang penulis pilih sebagai penelitian terhadap pengembangan koperasi pesantren. 2. Profil Lokasi Penelitian Nama
: Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin
Pendiri
: KH. Ibrahim
Pengasuh : Ust. H. Harmain Ibrohim, S.Pd.I Tahun
: 1987
Alamat
: Jl. Sulawesi No. 76 Rt 01/02 Pahandut Palangka Raya
Telpon
: (0536) 27127
Website
:
http://www.hidayatulinsan.blogspot.com
3. Sejarah Pondok Pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin merupakan lembaga pendidikan yang salah satu orientasinya bergerak di bidang pendidikan keagamaan. Didirikan pada tahun 1987 yang dirintis oleh KH. Ibrahim dan Drs. H. Ahmad Sanusi. Yayasan penyelenggara Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin sesuai dengan SK No. 16 tanggal 10 April 1991 dengan model pembelajaran pesantren perpaduan antara modern dan tradisional. Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin ini beralamatkan di Jalan Sulawesi No. 76 Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut Kabupaten Palangka Raya. Adapun luas pondok pesantren yang telah dibangun + 4 Ha, sedangkan pondok kedua terletak di Tumbang Rungan atas seluas + 1,5 Ha, serta rencana pembangunan
58
lahan selanjutnya berada di Jalan Tingang + 3,5 Ha, Jalan Kalampangan + 0,5 Ha dan Komplek Taruna + 7,5 Ha.70 Salah satu wadah kegiatan santriawan dan santriwati dalam membina pribadi yang jujur dan bertanggungjawab adalah dengan keberadaan dan keikutsertaan mereka dalam koperasi pondok pesantren. Koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin didirikan pada tahun 2004. Tujuan pembentukannya adalah guna membantu keperluan para santri dalam lingkungan pesantren, sehingga mereka tidak perlu keluar pondok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik kebutuhan makanan ringan maupun kebutuhan pembelajaran. Koperasi didirikan berdasarkan surat keputusan bersama antara Departemen Transmigrasi dan Koperasi dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 16 Juli 1972 Nomor 275/SKPTS/Mentranskop dan Nomor 0102/U/1983. Kemudian diterangkan lebih lanjut dalam surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi Nomor 633/SKPTS/Men/1974. Menurut surat keputusan tersebut, yang dimaksud dengan koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di sekolahsekolah SD, SMP, SMA, Madrasah, dan Pesantren.71 Fungsinya adalah menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui
program
pendidikan
sekolah.
Menumbuhkan
70
kesadaran
Dokumentasi Pondok Pesantren Hidayatul Insan Palangka Raya. Observasi tanggal 21 Desember 2011. 71
http//:www.wikipedia.org diakses tanggal 26 Maret 2012.
59
berkoperasi di kalangan siswa. 72 Koperasi sekolah/pesantren menyimpan potensi yang sangat bagus bagi jiwa anak yaitu melatih mereka untuk bertanggung jawab, jujur dan mandiri. Juga jiwa kesederhanaan selalu ditanamkan di pesantren. prinsip ini mengajarkan santri untuk hidup selalu dalam kesederhanaan, menghindari hal-hal yang berbau poya-poya atau tidak bermanfaat. 4. Visi, Misi dan Tujuan Asas yang menjadi landasan operasional dari yayasan Pondok Pesantren meliputi Al-Qur’an dan Al-Hadis, Pancasila serta GBHN 1993/1998 yang menekankan kepada upaya pembinaan terhadap kualitas sumberdaya manusia secara serasi, seimbang dan selaras, sehingga tidak saja ia hanya menguasai IPTEK akan tetapi juga ia memiliki landasan iman dan taqwa yang kuat kepada Allah SWT.73 Tujuan yang ingin di sampaikan dari kegiatan Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin disamping jihad fii sabilillah dalam rangka syiar agama Islam adalah membantu pemerintah daerah dalam rangka supaya mewujudkan kualitas sumberdaya manusia, sehingga diharapakan akan mampu menjadi patriot dan pelopor pembangunan serta bersikap dan berperilaku normatif sesuai dengan norma-norma dan kaidah hukum yang berlaku.74
72
Ibid.
73
Dokumentasi Pondok Pesantren Hidayatul Insan Palangka Raya. Observasi tanggal 21 Desember 2011. 74
Ibid.
60
Pembentukan
Koperasi
dalam
pesantren
di
kalangan
santri/santriwati dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan koperasi. Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini. 5. Struktur Kepengurusan Koperasi Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin Kota Palangka Raya Pengelolaan koperasi Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin diasuh Ustadzah Siti Salhah, M. HI. Adapun struktur pengurus koperasi Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin Kota Palangka Raya guna membantu kelancaran kegiatan dan mendidik para santri untuk disiplin dalam organisasi adalah sebagai berikut:
61
Struktur Kepengurusan Koperasi Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin Tahun 2011/201275 Pembina Koperasi Ustz. Siti Salhah, M. HI.
KETUA FITRIANI
SEKRETARIS Ika Yulianti Tyna
1. 2.
1. 2.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
75
BENDAHARA Herni Dina
ANGGOTA Alvi Mafhudzoh Anita Hariyani Saifi Ali Azmi Mido Muhammad Hasan Risky
Dokumen Koperasi Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin Kota Palangka Raya. Observasi tanggal 21 Desember 2012.
62
B. JENIS USAHA KOPERASI PONDOK PESANTREN Keberadaan pesantren sampai saat ini membuktikan keberhasilannya menjawab tantangan zaman. Kemampuan adaptasi pesantren terhadap perkembangan zaman memperkuat eksistensinya sekaligus menunjukkan keunggulannya. Keunggulan tersebut terletak pada kemampuan pesantren menggabungkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Koperasi didalam
pesantren telah dikenal sejak masa pra-
kemerdekaan. Koperasi sebagai salah satu langkah untuk memenuhi kebutuhan santri, pembangunan dan pengembangan pesantren. Hal ini terbukti dapat meningkatkan wawasan alumni pesantren akan pentingnya jiwa kewirausahaan yang baik. Baik itu untuk dirinya sendiri maupun sebagai bagian dari dakwah bil hal. Jenis usaha yang dilaksanakan Koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin berupa pengadaan makanan ringan, alat tulis, percetakan fotocopy dan laminating. Hal ini sebagaimana yang dikatakan Fitri berikut ini: Dengan adanya koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin ini sangat membantu kebutuhan sehari-hari para santri, terutama mereka yang tinggal di lingkungan pesantren. Adapun barang-barang yang dijual oleh koperasi disini berupa makanan kecil, minuman ringan, buku-buku, alat tulis sekolah, fotocopy dan laminating.76 Koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya merupakan tempat kebutuhan sehari-hari yang tujuannya untuk menyediakan
76
Wawancara dengan Fitri selaku Ketua Koperasi Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin tanggal 19 Januari 2012.
63
barang kebutuhan sehari-hari para santri sebagai konsumen, antara lain menyediakan makanan dan minuman ringan, buku-buku pelajaran, buku dan alat tulis, fotocopy dan laminating. 1. Warung Koperasi Pesantren Koperasi pembelian atau pengadaan atau konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Disini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya. Berdasarkan data observasi warung koperasi pesantren Hidayatul Insan sebagai tempat kebutuhan sehari-hari menjual dengan cara eceran. Warung koperasi kebutuhan sehari-hari merupakan toko yang menjual aneka kebutuhan sehari-hari seperti: a. Alat-alat perawatan tubuh contohnya: shampoo, pasta gigi, sabun, bedak, cotton buds dan lain-lain b. Kebutuhan Pangan misalnya mie instant, snack ringan, air mineral, minuman gelas dan lain-lain, c. Obat-obatan misalnya: obat sakit kepala, obat sakit perut dan obat luka atau obat merah,
64
d. Kebutuhan belajar di sekolah contohnya: buku tulis, alat tulis dan buku bacaan, fotocopy dan laminating dan semua kebutuhan sehari-hari yang bisa dijangkau saat itu oleh santrinya. 77 Warung koperasi yang berada di wilayah pesantren sangat menguntungkan para santri dan pengurusnya yang tinggal di lingkungan pondok. Oleh karena itu, tata letak pembangunannya harus yang strategis. Persaingan dagang pun sangat minim dikarenakan koperasi tersebut merupakan warung tunggal atau monopoli. Dengan demikian, pengurus koperasi harus pandai-pandai menentukan barang dagangan yang akan dijual di lokasi pesantren. Unit-unit sekolah atau pesantren dapat menyelenggarakan warung pesantren sebagai tempat berbelanja makanan atau minuman kecil pada saat santri istirahat. Dengan demikian para siswa dapat berbelanja dengan murah, sehat dan bersih. Kantin yang dibentuk di dalam unit pesantren merupakan salah satu bagian usaha koperasi pesantren. Usaha ini mempunyai potensi yang besar untuk berkembang. Penyelenggaraan warung pesantren sangat besar manfaatnya bagi para santri antara lain mereka dapat belajar administrasi dan memperoleh keterampilan dalam pelayanan jasa menyediakan makanan. Dengan demikian banyak dampak positif yang dapat diserap oleh para santri dalam pengadaan warung pesantren ini.
77
Observasi tanggal 25 Desember 2011 di pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya.
65
2. Penentuan Produk dan Harga Barang Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran atau marketing mix (4P = product, price, place, promotion). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh koperasi pesantren. Penetapan harga merupakan tugas kritis yang menunjang keberhasilan operasi organisasi profit maupun non-profit. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi organisasi. Disatu sisi, harga yang terlalu mahal dapat meningkatkan laba jangka pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau oleh konsumen. Unit usaha koperasi pesantren Hidayatul Insan dalam penentuan harga barang yang dijual telah ditentukan oleh Pengurus koperasi, hal ini disampaikan oleh Fitri sebagai berikut: Yang menentukan macam-macam barang yang dijual dan sekaligus penentuan harga barangnya itu dikelola oleh ketua dan pengurus koperasi78 78
Wawancara dengan Fitri selaku Ketua Koperasi Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin tanggal 19 Januari 2012.
66
Berdasarkan hasil wawancara diatas diketahui bahwa jenis dan harga barang yang dijual di koperasi pesantren Hidayatul Insan merupakan tugas pengurus koperasi. Jadi, masalah penjualan dan penetapan harga ini telah menjadi salah satu bagian dari rencana kerja dalam rangka persiapan penjualan barang. Tugas bagian penjualan itu meliputi pekerjaan persiapan penjualan dan pelaksanaannya. Justru dalam persiapan penjualan inilah sebenarnya lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan yang antara lain mengadakan penelitian tentang: a. Keadaan pembeli (tempat tinggalnya, kesukaannya dan tingkatan daya
belinya); b. Kemungkinan-kemungkinan yang menyangkut pengangkutan dan
biayanya; c. Usaha-usaha yang berhubungan dengan peningkatan penjualan; d. Analisa pasar.
3. Percetakan Fotocopy dan Laminating Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. Adapun koperasi jasa yang dibentuk oleh pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya yaitu usaha percetakan fotocopy dan laminating. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan pada tanggal 25 Desember 2011, usaha
67
koperasi pada bidang percetakan cukup berkembang. Hal ini disebabkan oleh, keperluan percetakan warga pesantren dikelola dengan baik oleh koperasi. Dengan pengadaan mesin percetakan dan pengelolaan yang baik, maka koperasi pesantren mampu memenuhi kebutuhan warga pesantren bahkan juga mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitar pesantren. 4. Pengadaan Buku Buku-buku yang tersedia di koperasi pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya seperti buku bacaan, buku tulis, alat tulis dan beberapa buku pelajaran. Sektor lain yang dilakukan koperasi dalam memenuhi kebutuhan warga pesantren adalah dengan pengadaan buku-buku, baik yang diterbitkan oleh pesantren dan buku-buku lain yang menunjang ustad/zah dan santri/wati dalam belajar mengajar. Khusus untuk buku mata pelajaran umum atau yang tidak diterbitkan oleh pesantren, koperasi melakukan kerja sama dengan penerbit Kharisma. Kerja sama tersebut membuat kesepakatan antara koperasi pesantren Hidayatul Insan dengan penerbit Kharisma Jakarta yaitu penerbit diberikan kepercayaan untuk pengadaan buku-buku LKS (Lembar Kerja Siswa) dari SMP kelas VII sampai IX dan SMA dari kelas X sampai XII dengan ketentuan potongan harga yang telah ditetapkan. Berikut buku-buku yang diadakan oleh penerbit Kharisma Jakarta pada koperasi pesantren Hidayatul Insan:
68
Daftar Harga Buku Mata Pelajaran SMA No.
Nama Buku
Harga Jual (Rp)
1. PAI
7.500,-
2. PKn
7.500,-
3. Bahasa Indonesia
7.500,-
4. Bahasa Inggris
9.000,-
5. Matematika
9.000,-
6. Sejarah
8.000,-
7. Geografi
7.500,-
8. Ekonomi
8.000,-
9. Sosiologi
7.500,-
10. Fisika
9.000,-
11. Kimia
9.000,-
12. Biologi
9.000,-
13. TIK
7.500,-
Sumber data: Koperasi Pondok Pesantren Hidayatul Insan Daftar Harga Buku Mata Pelajaran SMP No.
Nama Buku
Harga Jual (Rp)
1. PAI
7.500,-
2. PKn
7.500,-
3. Bahasa Indonesia
7.500,-
4. Bahasa Inggris
9.000,-
5. Matematika
9.000,-
6. IPA Terpadu
9.000,-
7. IPS Terpadu
9.000,-
8. TIK
8.000,-
Sumber data: Koperasi Pondok Pesantren Hidayatul Insan Khusus
untuk
mata
pelajaran
pesantren,
koperasi
tidak
menyediakan karena telah disediakan perpustakaan pesantren yang
69
langsung bekerjasama dengan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dan Pondok Modern Gontor. Selain buku mata pelajaran, koperasi juga menyediakan bukubuku dan alat tulis yang diperlukan para ustad/zah dan santri/wati dalam proses belajar mengajar. C. PENGELOLAAN KOPERASI SANTRI Koperasi pesantren diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Untuk itu dalam mendirikan koperasi pesantren, diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan. Untuk menumbuh kembangkan koperasi pesantren diperlukan bimbingan guru, dan koperasi sekolah beranggotakan guru, pegawai sekolah untuk tujuan ekonomi, dan siswa untuk tujuan pembelajaran agar tertanam jiwa koperasi sejak usia sekolah dan akan tetap dibawa sampai mereka terjun di masyarakat. 1. Membangun Koperasi yang Sehat Asumsi manusia rasional merupakan dasar dari pemikiran ekonomi, sehingga setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia yang rasional akan berprinsip pada prinsip ekonomi yaitu menggunakan sumber yang terbatas untuk mencapai hasil yang maksimal. Terutama dalam koperasi adanya prinsip-prinsip yang diterapkan dalam sebuah koperasi. Untuk terlaksananya proses ekonomi dalam sebuah koperasi
70
yang baik maka faktor lain yang sangat menentukan adalah terciptanya suatu koperasi dengan pengelolaan organisasi yang lebih efektif. Terutama dalam koperasi pesantren perlu adanya pengelolaan yang baik, yang mana dalam kegiatan ekonomi ini santri ikut serta dalam mengelola proses ekonomi yang sedang berlangsung. Koperasi pesantren ini memberikan arahan bagi santri dalam kegiatan ekonomi dan kegiatan itu dijadikan media pendidikan bagi santri, tujuan ini memberikan arahan bagi santri tentang cara memilih berbagai alternatif yang dapat memuaskan kebutuhan hidup mereka sehari-hari. a. Kecukupan Modal Koperasi
pesantren
didirikan
dengan
maksud
untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta turut membangun tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Membentuk koperasi memang diperlukan keberanian dan kesamaan visi dan misi didalam intern pendiri. mendirikan koperasi pesantren akan memerlukan perencanaan yang cukup bagus agar tidak berhenti ditengah jalan. Mendirikan koperasi pesantren harus memiliki modal awal, modal awal ini biasanya dikumpulkan dari anggota koperasi. Namun, tidak demikian dengan koperasi yang berada di lingkungan pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya ini, modal awal koperasi didanai oleh pimpinan pesantren. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Fitri sebagai berikut:
71
Modal awal pendirian koperasi ini dari pimpinan pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya 79 Warung koperasi ini selain mudah, bisa diawali dengan modal kecil dan menambahnya sedikit demi sedikit, dan toko dapat dikelola oleh santri sebagai pengurus koperasi pesantren. Modal bagi koperasi yang berasal dari dana sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi. Hal itu dimaksudkan agar kegiatan usaha koperasi dapat segera dilaksanakan tanpa menutup kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan pinjaman dari pihak luar. Koperasi Hidayatul Insan kota Palangka Raya sebagai koperasi konsumsi, jadi modal awal tersebut digunakan untuk membeli barangbarang dagangan seperti buku bacaan, buku tulis, alat tulis, makanan ringan, minuman ringan, dan alat fotocopy serta laminating. Keberadaan koperasi ini mendapat sambutan baik dari para santri karena sangat membantu keperluan mereka, sehingga mereka tidak lagi keluar pesantren untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau peralatan untuk tugas belajarnya. b. Struktur Kepengurusan Koperasi Pengurus mempunyai tanggung jawab yang besar atas jalannya koperasi yang akan dilaporkan kepada para pemilik, pengawas dan gerakan koperasi. Karena tugas para pengurus koperasi benar-benar
79
Wawancara dengan Fitri selaku Ketua Koperasi Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin tanggal 19 Januari 2012.
72
berat maka ia harus dipilih secara benar, demokratis dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Walaupun tugas pengurus koperasi benar-benar berat, namun dia tidak diberi gaji sehingga sulit mencari orang yang benar-benar mampu dan mau mengurusnya. Agar dapat mencegah penyalahgunaan wewenang dan menghindarkan dari tindakan tercela maka sistem insentif untuk pengurus harus diperbaiki dan disesuaikan. Setiap kegiatan usaha yang dilakukan dalam suatu perusahaan harus dikoordinasi dan disinkronisasikan. Dari segi pengurusan usaha, pengurus harus banyak berhubungan dengan manajer dan bertanggung jawab langsung atas usahanya, selain itu, pengurus juga harus mengetahui tentang aktivitas usaha yang ada. Pengurus juga harus orang yang benar-benar terseleksi pengabdiannya. Dalam koperasi usaha dan organisasi diurus bersama oleh anggota. Usaha anggota dan usaha koperasi berkaitan erat sehingga tiap anggota menjadi pelanggan kepada koperasi, dan usaha koperasi merupakan bagian-bagian dari usaha anggota. Oleh sebab itu kekuatan suatu koperasi tergantung kepada kuantitas dan kualitas anggota koperasi itu masing-masing. 2. Kegiatan Koperasi Pesantren a. Kegiatan Usaha Santri Untuk melihat potensi pondok pesantren sebagai kekuatan ekonomi, maka harus dilihat dari aspek produksi dan aspek konsumsi.
73
Aspek produksi pondok pesantren dapat dilihat dari empat klasifikasi usaha, yaitu perdagangan, agribisnis, kerajinan tangan dan usaha. Kegiatan produksi ini pada umumnya sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan pondok pesantren. Sektor perdagangan pada awalnya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan santri. Pada tahap selanjutnya pondok pesantren juga melayani pada masyarakat sekitar. Jenis usaha koperasi di pesantren Hidayatul Insan Kota Palangka Raya ini adalah perdagangan, yaitu menyediakan barang kebutuhan pokok santri/santriwati berupa buku, makanan ringan, laminating dan sebagainya, seperti yang diungkapkan Fitri sebagai berikut: Barang yang diperjual belikan di Koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin ini berupa makanan dan minuman ringan, alat-alat tulis, foto copy, laminating dan buku.80 Wawancara di atas menunjukkan bahwa koperasi pesantren Hidayatul Insan baru mampu memenuhi kebutuhan santrinya dengan menyediakan buku-buku dan alat tulis, fotocopy dan laminating serta makanan dan minuman ringan. Kegiatan usaha Koperasi pesantren disesuaikan dengan
kebutuhan santri/santriwati
yang menjadi
anggotanya. Kebutuhan sehari-hari siswa umumnya berupa alat pelajaran dan bahan pokok sehari-hari.
80
Wawancara dengan Fitri selaku Ketua Koperasi Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin tanggal 19 Januari 2012.
74
Kemandirian ekonomi kelembagaan yaitu kebutuhan keuangan selalu menjadi kendala dalam melakukan aktivitas pesantren, baik yang berkaitan dengan kebutuhan pengembangan pesantren maupun dalam proses aktivitas keseharian pesantren. Tidak sedikit proses pembangunan pesantren berjalan dalam waktu lama yang hanya menunggu sumbangan atau donasi dari pihak luar, bahkan harus melakukan penggalangan dana di pinggir jalan. Menghadapi era globalisasi pondok pesantren dituntut lentur tanpa menghilangkan karakteristik utamanya, yaitu kemampuan di bidang ilmu-ilmu agama. Dalam pertumbuhan dan perkembangan pondok pesantren terdapat beberapa titik kritis yang perlu dicermati, sebab secara langsung atau pun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pondok pesantren itu sendiri. Pesantren merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial keagamaan, pengembangan pesantren harus terus didorong. Karena pengembangan pesantren tidak terlepas dari adanya kendala yang harus dihadapinya. Apalagi belakangan ini, dunia secara dinamis telah menunjukkan perkembangan dan perubahan secara cepat, yang tentunya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap dunia pesantren.
75
b. Tugas Pelaksana Harian Pelaksana harian bertugas mengelola usaha, administrasi, dan keuangan. Pelaksana harian dapat diatur bergantian antara pengurus koperasi pesantren atau ditunjuk secara tetap atau bergantian antara santri anggota koperasi yang tidak menduduki jabatan pengurus atau pengawas koperasi. Dalam pelaksanaannya harus secara ketat ada pengawasan dari pihak pengurus pesantren sebagai pembimbing, karena tanpa pengawasan dari pihak pesantren, koperasi pesantren kesulitan karena santri yang diberi tanggung jawab masih memerlukan petunjuk dan bimbingan. Oleh karena itu, pengurus koperasi pesantren Hidayatul Insan telah membuat jadwal tugas harian untuk para anggotanya, sebagaimana dikatakan Alvi: Sistem kerja untuk penjagaan koperasi secara rolling yaitu 2 orang tiap harinya dengan jam kerjanya dari jam 6.30 sampai jam masuk sekolah yaitu jam 7, kemudian buka lagi pada jam istirahat yaitu jam 9.00-9.30, dan akan buka lagi pada istirahat kedua atau ba’da dzuhur dan dilanjutkan ba’da ashar sampai ba’da isya.81 Hal demikian juga disampaikan oleh Tyna, sebagai berikut: Sistem kerja rolling ini berganti pada setiap jam buka, hal ini dimaksudkan agar santri yang dapat giliran jaga tidak terganggu aktifitas di kelas dan tidak kecapean juga.82
81
Wawancara dengan Alfi Mafhudzoh selaku anggota Koperasi Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin tanggal 24 Januari 2012. 82
Wawancara dengan Tyna selaku Sekretaris Koperasi Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin tanggal 24 Januari 2012.
76
Sistem kerja secara ini diterapkan karena para pengurus dan anggota koperasi pesantren merupakan siswa sekolah, sehingga tugas belajar mereka tidak terganggu, namun masih dapat belajar untuk berorganisasi dan juga belajar berbisnis. Pelaksanaan
kegiatan
ekonomi
koperasi
terdapat
kegotongroyongan secara menyeluruh dalam rangkaian kegiatan koperatif, gotong royong ini tercermin dalam cara penanganan praktek kegiatan usaha. Pembagian tugas dan tanggung jawab misalnya, perlu mendapat penyesuaian sedemikian rupa sehingga tidak bertentangan pola kebersamaan yang dimaksud, yaitu bahwa pelimpahan dan distribusi tugas dan tanggung jawab tidak boleh mengandung arti kedudukan orang-seorang yang menjurus pada kedudukan eksklusif sehingga dapat menggambarkan dominasi para individualis.83 c. Rapat Anggota Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Di sini para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui suatu usul atau menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang berkenaan dengan koperasi. Oleh karena jumlah siswa terlalu banyak, maka dapat melalui perwakilan atau utusan dari kelaskelas. Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan paling sedikit sekali
83
Ninik Widiyanti, Manajemen Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 52.
77
dalam setahun, ada pula yang mengadakan dua kali dalam satu tahun, untuk koperasi sekolah yang dihadiri oleh guru dan pegawai sekolah, untuk siswa dihadiri oleh perwakilan saja, misalnya tiap kelas oleh satu wakil saja. Rapat anggota mempunyai wewenang yang cukup besar. Wewenang tersebut misalnya: 1) Menetapkan anggaran dasar koperasi; 2) Menetapkan kebijakan umum koperasi; 3) Memilih serta mengangkat pengurus koperasi; 4) Memberhentikan pengurus; dan, 5) Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya. Menurut Fitri rapat anggota di koperasi pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya dilaksanakan rutin setiap bulan sekali, sebagaimana dikutip dalam wawancara dibawah ini: Rapat anggota dilakukan agar para anggota koperasi pesantren melaksanakan tugas atau kepengurusan dapat berjalan sesuai dengan apa-apa yang telah ditentukan. Rapat anggota ini rutin dilakukan dalam sebulan sekali sebagai bentuk evaluasi dan juga silaturahim.84 Rapat-rapat
yang diadakan dalam
organisasi
koperasi
merupakan forum untuk saling bertemu dan bertukar pendapat. Pada forum seperti ini, baik rapat pengurus maupun dalam rapat anggota setiap anggota mempunyai hak untuk berbicara yang sama. Hal ini 84
Wawancara dengan Fitri selaku Ketua Koperasi Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin tanggal 19 Januari 2012.
78
sangat sesuai dengan ajaran Islam seperti yang diperintahkan Allah di dalam al-Qur’an surah asy-Syuura [42]: 29 berikut ini: 85
. . . . . . Artinya: . . . bermusyawarahlah engkau dengan mereka dalam setiap urusan . . . 86 Menurut ayat di atas jelas sekali bahwa teknik bekerja dalam koperasi sangat cocok dengan ajaran Islam, karena Islam bersendikan pada musyawarah di dalam menyelesaikan permasalahan bersama. Keputusan rapat anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara. Penyelenggara rapat anggota yang dianggap sah adalah jika koperasi yang menghadiri rapat telah melebihi jumlah minimal (kuorum). Kuorum rapat anggota meliputi setengah anggota ditambah satu (lebih dari 50%). Jika tidak, maka keputusan yang diambil dianggap tidak sah dan tidak mengikat. d. Pengelolaan Keuangan Koperasi Koperasi yang dikelola dengan baik tentunya mempunyai administrasi yang baik, teratur dan terbuka. Administrasi yang baik, artinya bersih dari corat-coret dan jelas; administrasi yang teratur adalah berarti menurut peraturan pembukuan (accounting) yang berlaku, teratur pos-pos pembukuan, teratur urutan tanggal, teratur 85
Q.S. Asy-Syuura [30] : 29
86
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta : Balai Pustaka, 2005, h. 746
79
susunan bukti-bukti kas dan gudang, teratur buku hutang-piutang dan teratur pula neraca dan perhitungan laba-rugi pada tanggal yang telah ditentukan di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.87 Menurut Dina rata-rata keuntungan yang diperoleh setiap bulannya berkisar Rp. 300.000,-, untuk lebih jelasnya dipaparkan dalam wawancara berikut ini: Keuntungan koperasi setiap bulannya kira-kira mencapai Rp. 300.000,00-Rp. 500.000,00. Hasil keuntungan itu sudah bersih dikurangi biaya-biaya lain untuk kepentingan koperasi juga88 Keuntungan koperasi pesantren Hidayatul Insan cukup besar. Namun, pendapatan koperasi tersebut diserahkan kepada ustadzah pengelola koperasi pesantren, sehingga kebijakan pengembangannya pun tergantung oleh keputusan pengelolanya. Laporan keuangan sebagai sumber informasi yang bermanfaat, jika laporan keuangan dalam beberapa periode perbandingan. Dengan membandingkan laporan keuangan tersebut akan membantu pihakpihak yang berkepentingan untuk menganalisis perkembangan koperasi. Selain itu dapat diketahui juga koefisien tidaknya tim manajemen
dalam
mengelola
koperasi.
Berikut
ini
laporan
pembukuan bulan Februari 2012 yang dibuat oleh Koperasi pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya: Tabel 1 87
Mochtar Effendy, Membangun Koperasi di Madrasah dan Pondok Pesantren, Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1986, h. 44. 88
Wawancara dengan Dina selaku Bendahara Koperasi Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin tanggal 19 Januari 2012.
80
Laporan Keuangan Harian Koperasi Pesantren Hidayatul Insan Bulan Februari 2012 (dalam rupiah) No. 1. 2. 3. 4. 5.
Hari/Tanggal Sabtu, 7 Januari 2012 Minggu, 8 Januari 2012 Senin, 9 Januari 2012 Selasa, 10 Januari 2012 Rabu, 11 Januari 2012
Jumlah Pendapatan Rp. 28.000,Rp. 74.000,-
8. 9.
Rp. 206.000,Rp. 676.000,- Beli barang Kopsi
Kamis, 12 Januari 2012 Jum’at, 13 Januari 2012 Sabtu, 14 Januari 2012
Rp. 181.000,Rp. 214.000,Rp. 116.500,-
10. 11. 12. 13.
Rp. 369.000,- Beli barang Kopsi Senin, 16 2012 Selasa, 17 2012 Rabu, 18 2012
Januari
Rp. 194.000,-
Januari
Rp. 83.000,-
Januari
Rp. 201.500,-
14. 15. 16. 17.
Rp. 501.500,- Beli barang Kopsi Kamis, 19 Januari 2012 Jum’at, 20 Januari 2012 Sabtu, 21 Januari 2012
Rp. 147.500,Rp. 124.500,Rp. 173.000,-
18. 19. 20.
Rp. 187.000,- Beli barang Kopsi Senin, 23 2012 Selasa, 24 2012
Januari
Rp. 44.000,-
Januari
Rp. 187.000,-
21. 22. 23.
Keterangan
Rp. 125.000,Rp. 166.000,-
6. 7.
Jumlah Pengeluaran
Rp. 580.000,- Beli barang Kopsi Rabu, 25 2012 Kamis, 26 2012
Januari
Rp. 161.500,-
Januari
Rp. 81.500,-
81
24.
Jum’at, 27 Januari 2012
Rp. 147.000,-
25. 26.
Rp. 543.000,- Beli barang Kopsi Sabtu, 2012
28
Januari
Rp. 116.500,-
27. 28. 29.
Rp. 258.000,- Beli barang Kopsi Senin, 30 2012 Selasa, 31 2012
Januari
Rp. 77.500,-
Januari
Rp. 108.500,-
30. 31. 32. 33.
Rp. 400.000,- Beli barang Kopsi Rabu, 1 Februari 2012 Jum’at, 3Februari 2012 Sabtu, 4 Februari 2012
Rp. 127.500,Rp. 259.000,Rp. 208.000,-
34.
Rp. 600.000,- Beli barang Kopsi
35.
Senin, 6 Februari 2012 36. Selasa, 7 Februari 2012 Jumlah Saldo Bulanan Saldo Awal bulan Februari Laba bulan Februari
Rp. 120.000,Rp. 67.000,Rp. 3.739.000,Rp. 750.000,Rp. 374.500,-
Rp. 4.114.500,-
Sumber data: Koperasi Pondok Pesantren Hidayatul Insan Analisis
laporan
keuangan
mempunyai
tujuan
untuk
mengetahui seberapa jauh perkembangan usaha antar koperasi tersebut dari tahun ke tahun dan efektifitas pengelolaan koperasi. Dengan diketahui tingkat perubahan keuangan baik modal, laba, maupun Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagikan, sehingga dapat mengetahui kondisi atau prospek koperasi dimasa mendatang. Analisis laporan keuangan yang digunakan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola usaha koperasi.
82
3. Manfaat Koperasi Pesantren Hidayatul Insan Bagi Santri Menurut Fitri, manfaat koperasi pesantren Hidayatul Insan adalah sebagai berikut: Manfaat adanya koperasi di pesantren Hidayatul Insan adalah agar para santri tidak keluar dari lingkungan pesantren pada waktu jam belajar ataupun istirahat, sehingga dengan begitu kegiatan para santri akan mudah diawasi.89 Berdasarkan
observasi
penulis
pada
saat
penelitian
para
santri/santriwati memang patuh pada peraturan pesantren yang melarang keluar pondok pada jam belajar, sehingga mereka memanfaatkan koperasi sebagai wadah untuk memenuhi keperluan belajarnya. 90 Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan ketua koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Dengan adanya koperasi pensantren Hidayatul Insan diharapkan para santri/wati memenuhi kebutuhannya melalui koperasi karena koperasi telah memenuhi semua kebutuhan para santri. Kebutuhan santri yang dipenuhi oleh koperasi antara lain adalah kebutuhan sehari-hari (misalnya; sabun mandi, shampo, sabun cuci, pasta gigi, dll), kebutuhan pendidikan (misalnya; pulpen, pensil, buku tulis, buku LKS, dll).
89
Wawancara dengan Fitri selaku Ketua Koperasi Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin tanggal 19 Januari 2012. 90
Observasi tanggal 19 januari 2012 pada kegiatan belajar mengajar pensantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin kota Palangka Raya.
83
b. Dilengkapinya kebutuhan santri oleh koperasi diharapkan agar para santri/wati tidak keluar dari lingkungan pesantren dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga memudahkan para pengurus pesantren dalam mengawasi para santri/wati dalam proses belajar mengajar. Pembentukan Koperasi dalam pesantren dikalangan santri/wati dilaksanakan dalam rangka menunjang kebutuhan alat-alat pendidikan bagi santri/wati. Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini. D. PENGEMBANGAN
ENTREPRENEURSHIP
SANTRI
PADA
KOPERASI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL INSAN KOTA PALANGKA RAYA 1. Pelatihan Menjahit sebagai Pengembangan Koperasi Pondok Pesantren Hidayatul Insan Kota Palangka Raya Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk
mempelajari,
memahami,
mendalami,
menghayati,
dan
mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan
sebagai pedoman perilaku sehari-hari Perkembangan
selanjutnya, pondok pesantren tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan keagamaan, kemasyarakatan saja tetapi juga berperan sebagai pengembangan masyarakat (community development), perubahan sosial (agent of change), dan pembebasan (liberation) pada masyarakat dari ketertindasan, keburukan moral, politik, kemiskinan.
84
Secara umum pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang menerapkan pola pendidikan berbasis pada tradisional (turras alqodimah). Di samping itu, biasanya lembaga ini kurang tersedianya sumber daya manusia yang mendukung pembaharuan serta pola kepemimpinan kiai yang berorientasi pada tujuan utama pendidikan pondok pesantren yaitu menyebarkan agama Islam. Strategi pengembangan dana di Pondok Pesantren dilakukan dengan mendirikan koperasi di lingkungan pesantren. Hal ini bertujuan untuk memandirikan santri dibidang usaha bisnis dan keterampilan kerja. Pengembangan keterampilan santri di pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya yaitu dengan memberikan pelatihan menjahit bagi santri yang berminat dibidang ini, seperti yang diungkapkan Fitri berikut ini: Koperasi disini juga memberikan pelatihan menjahit untuk santri yang tertarik di bidang jahit-menjahit, namun masih terkendala baik alat mesin jahitnya dan dana untuk membeli bahan kain. Padahal santriwati lumayan banyak yang berminat untuk dapat menjahit.91 Berdasarkan hasil wawancara diatas terlihat bahwa bentuk pengembangan koperasi pesantren di pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya selain bergerak dibidang warung pesantren, juga memberikan pelatihan menjahit untuk para santri yang berminat mempunyai keterampilan dibidang jahit menjahit. Namun, hal itu belum
91
Wawancara dengan Fitri selaku Ketua Koperasi Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin tanggal 19 Januari 2012.
85
maksimal karena masih terdapat kendala kurangnya jumlah mesin dan juga bahan kain untuk praktek menjahit. Memiliki
keahlian
menjahit
merupakan
aktivitas
yang
menyenangkan karena dapat dikerjakan di rumah. Beberapa diantaranya memanfaatkan
hobi
menjahit
mereka
menjadi
bisnis
yang
menguntungkan. Banyak yang menjahit pakaian desainer dengan potongan pola, seperti membuat, menghias, quilt, mendesain, dan juga membuat berbagai hal lain dengan mesin jahit. Keberadaan koperasi pondok pesantren ini telah membawa angin baru dalam rutinitas sehari-hari para santri. Sejak saat itu, kegiatan pesantren menjadi lebih hidup. Para santri tidak hanya diajarkan ilmuilmu agama dan ilmu-ilmu pelajaran sekolah saja, namun juga diajarkan bagaimana bertahan hidup dengan pelatihan ketrampilan life skill menjahit dan mengelola toko. 2. Membangun Entrepreneurship Santri Memiliki jiwa entreprenuer pada anak akan membuat ia tumbuh menjadi anak yang lebih mandiri. Bahkan, tidak bergantung pada orang lain. Selain itu, anak akan mampu berfikir kreatif dan inovatif, lebih menghargai uang dan barang Sebagaimana dengan hadis di bawah ini:
أَ ﻃْﻴ َﺐ َ ﻣ َ ﺎ: إِ◌ِ َنﱠ َ ﻠﱠـ َﻰ اﷲ ﻋَ ﻠَﻴ ْ ﻪِ و َ ﺳ َ ﻠﱠـ َﻢ:َﺖ ْﺻ اﷲ،ﺋِﺸَﻮلُﺔَﻗَﺎﻟ ُ ﻋَ ﺎ ﺳ َ ﻗﺎَلَْ ر ﻋَﻦ
ِﺟ ُ ﻞِ ﻣِ ﻦ ْ ﻛَﺴ ْ ﺒِﻪ، ِﺒِﻪ َ ﻛَﺴ اْﻟّﺮ َأَكَ ◌ َ لَ اﻟّﺮ َ ﺟ ُ ﻞو َُ إِﻣِنﱠﻦوْ َ ﻟَﺪ Artinya
: Dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “ sesungguhnya sebaik-baiknya sesuatu yang seseorang makan
86
adalah dari hasil usahanya, dan sesungguhnya anak seseorang adalah dari hasil usahanya. (HR. Ibnu Majah)92 Menjadi entreprenuer yang tangguh membutuhkan proses, tidak bisa instan dalam waktu sekejap. Pendidikan di Indonesia belum dapat mencetak seorang pengusaha yang tangguh dan mandiri, pendidikan sekarang hanya sekedar transfer ilmu. Berdasarkan situasi ini, tentunya diperlukan satu langkah untuk mengatasinya, salah satunya tentunya dengan meningkatkan jiwa kewirausahaan pada anak muda. Namun hal ini tidak bisa dilakukan secara instan. Harus ada terobosan yang sistematis dan terencana sejak dini untuk memupuk jiwa kemandirian, kejujuran, ketangguhan, kreativitas, dan juga iklim yang kondusif. Terobosan ini harus dilakukan lembaga pendidikan di Indonesia. Terutama di sekolah atau juga pesantren sebagai lembaga pendidikan formal. Salah satu cara untuk membangun jiwa kewirausahaan dikalangan santri/santriwati adalah dengan membangun kembali koperasi di lingkungan pondok pesantren secara sehat. Ada nilai dan potensi yang strategis yang terdapat dalam koperasi pesantren sehingga dapat menumbuhkan kemandirian, kejujuran, ketangguhan, kreativitas, dan juga iklim yang kondusif dalam rangka membangun generasi yang berjiwa kewirausahaan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S Ar-ra’dd [13]: 11 berikut:
92
Muhammad Nashiruddin al Albani, Shahih Sunan an-Nasa’i, Penj. Kamaluddin Sa’diyatul Haramain, Jakarta: Pustaka Azzam, 2007, h. 326.
87
. . . 93 . . . Artinya
: “… Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…”94 Ayat diatas mengungkapkan dengan jelas, bahwa faktor self atau
pribadilah yang menjadi faktor utama untuk membentuk pribadi yang perfect (sempurna). Bukan hanya faktor keturunan atau lingkungan saja, karena ia hanya merupakan fasilitas yang mewadahi atas perkembangan dan pertumbuhan kejiwaan pribadi seseorang M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menafsirkan ayat ini sebagai bentuk perubahan yang didasarkan pada pola pemikiran yang berbeda dalam wacana untuk merubah keadaan. Ia mengatakan mengenai ayat yang berbunyi (artinya) “Sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka” yang dimaksud adalah sikap mental dan pikiran mereka sendiri.95 Keberadaan koperasi dalam lingkungan pondok pesantren ini dilakukan mengingat bahwa kewajiban sosial pondok pesantren tidak hanya amar makruf nahi munkar bil lisan saja. Melainkan juga ikut terlibat secara aktif di dalam memenuhi kebutuhan ekonomis ummat.
93
Q.S Ar-ra’dd [13]: 11
94
Depag RI, al-Qur’an dan Terjemahannya..., h. 370.
95
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 556.
88
3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Usaha Koperasi Sejak awal kelahirannya Koperasi diharapkan menjadi soko guru perekonomian Indonesia. Pola pengorganisasian dan pengelolaannya yang melibatkan partisipasi setiap anggota dan pembagian hasil usaha yang cukup adil menjadikan koperasi sebagai harapan perkembangan perekonomian Indonesia. Bisnis yang sukses adalah meraih laba secara optimal, dengan meminimalisir risiko. Membangun bisnis pada mulanya harus melihat peluang yang ada di pasar. Berbicara pasar berarti mesti memahami kebutuhan konsumen. Apa yang banyak dibutuhkan oleh konsumen, dan apa yang tersedia di pasar. Perkembangan usaha koperasi merupakan suatu ukuran untuk menjadikan badan usaha menjadi besar dan maju. Begitu juga dengan badan usaha koperasi yang mempunyai tujuan untuk memenuhi kesejahteraan anggota dan mengembangkan usahanya. Sangat penting bagi koperasi untuk mengetahui dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha koperasi. Apabila koperasi dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya maka koperasi dapat membenahi diri untuk selalu meningkatkan kualitas dan kinerjanya dengan baik agar koperasi dapat selalu berkembang. Perkembangan usaha koperasi merupakan suatu ukuran untuk menjadikan badan usaha menjadi besar dan maju. Begitu juga dengan
89
badan usaha koperasi yang mempunyai tujuan untuk memenuhi kesejahteraan anggota dan mengembangkan usahanya. Didalam Undang-Undang RI No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 43 lapangan usaha koperasi ditetapkan sebagai berikut : a. Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota. b. Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi. c. Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama disegala bidang kehidupan ekonomi rakyat. Berdasarkan isi Undang-undang RI no.25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 43, dapat disimpulkan bahwa perkembangan usaha koperasi itu didasarkan pada peran aktif anggota didalam koperasi bukan hanya bertumpu kepada pengurus, serta perkembangan usaha koperasi juga dipengaruhi peranan pemerintah dan juga masyarakat baik sebagai anggota koperasi ataupun sebagai anggota masyarakat yang berada dalam ruang lingkup koperasi tersebut. Sangat
penting
bagi
koperasi
untuk
mengetahui
dan
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha koperasi. Apabila koperasi dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya maka koperasi dapat membenahi diri
90
untuk selalu meningkatkan kualitas dan kinerjanya dengan baik agar koperasi dapat selalu berkembang. Menurut Soedirman (2006 : 2), menyebutkan permasalahan yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha koperasi yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor Internal a. Faktor internal antara lain: 1) Partisipasi Angggota Partisipasi merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan. Menyatakan
bahwa
partisipasi
dikembangkan
untuk
menyatakan atau menunjukkan peran serta (keikutsertaan) seseorang atau kelompok orang dalam aktivitas tertentu, sedangkan partisipasi anggota dalam koperasi berarti mengikutsertakan anggota koperasi itu dalam kegiatan operasional dan pencapaian tujuan bersama. Dalam
koperasi
semua
program
manajemen
harus
memperoleh dukungan dari anggota. Untuk keperluan tersebut pihak manajemen memerlukan berbagai informasi yang berasal dari anggota. Anggota merupakan titik awal yang menentukan proses partisipasi
berlangsung.
Sebagai
pemilik
anggota
koperasi
menginginkan koperasi menjadi sumber yang mampu meningkatkan
91
usaha individualnya. Sebagai pemilik anggota juga menginginkan koperasi mempunyai kemampuan dalam melayani kepentingannya melalui usaha-usaha yang dijalankan di koperasi. Tingkat partisipasi anggota pada koperasi-koperasi saat ini masih cukup banyak yang belum maksimal. Banyaknya anggota koperasi yang belum memanfaatkan jasa pelayanan yang tersedia di koperasi. Hal ini menunjukkan kurang tumbuhnya rasa memiliki dari anggota sehingga mereka masih memanfaatkan jalur lain dalam memenuhi kebutuhannya. Banyak hal yang yang menjadi penyebab keadaan ini, mulai dari kurangnya keragaman pelayanan yang disediakan koperasi, mutu pelayanan, lokasi yang jauh dari domisili anggota sampai pada unsur rekreatif yang tidak diperoleh di koperasi mereka. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penting bagi anggota untuk berperan aktif pada setiap kegiatan yang dijalankan di koperasi, karena maju mundurnya koperasi ditentukan pada partisipasi anggota. Dan koperasi harus memberikan layanan yang memadai dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, serta memberikan
informasi,
kontribusi
permodalan,
menentukan
program-program yang harus dilaksanakan pihak manajemen dan mengawasi jalannya koperasi. Agar anggota lebih memilih koperasi dari pada badan usaha lainnya. 2) Solidaritas Antar Anggota Koperasi
92
Berkoperasi juga dimaknai sebagai upaya membangun ikatan solidaritas antar anggota, karena dengan ikatan ekonomi, ikatan solidaritas bisa dibangun secara lebih konkrit. Ikatan solidaritas ini pada kenyataannya juga bisa dikembangkan untuk meraih tujuan gerakan yang lebih besar. Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Solidaritas yang kuat antar anggota koperasi dapat menjadi suatu kekuatan didalam mencapai tujuan koperasi. 3) Pengurus Koperasi Yang Juga Tokoh Masyarakat Pengurus koperasi yang juga tokoh dalam masyarakat sehingga rangkap jabatan ini menimbulkan fokus perhatian terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya rangkap jabatan yang dimiliki oleh pengurus koperasi menyebabkan kurang profesionalismenya pengurus dalam mengelola koperasi. 4) Skala Usaha Skala usaha
yang belum layak, karena
kemampuan
pemasaran yang masih terbatas pada beberapa jenis komoditi, dan belum terbinanya jaringan dan mata rantai pemasaran prduk koperasi secara terpadu menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang. Kesimpulan dari penjelasan diatas adalah dengan skala usaha yang kecil yang dilaksanakan oleh koperasi menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang.
93
5) Perkembangan Modal Perkembangan modal dalam koperasi sangat mempengaruhi perkembangan usaha koperasi karena dengan modal yang cukup besar koperasi dapat mengembangkan usahanya yang lebih banyak lagi. menyatakan bahwa apabila koperasi ingin mengembangkan usahanya kepasar global maka koperasi membutuhkan modal yang banyak, karena di pasar global terdapat resiko bisnis yang cukup tinggi. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kebanyakkan koperasi belum mampu menggalang pemupukan modal dari anggota koperasi sendiri selain dari iuran pokok dan iuran wajib anggota. Tidak jarang bahwa iuran wajib bulanan masih kurang lancar dilakukan. Penggalangan dana dari dana pribadi anggota yang disimpan dalam bentuk simpanan sukarela masih sulit diharapkan. Hal ini tidak lain karena masih kurangnya keyakinan anggota bahwa dengan cara bersama-sama membesarkan modal koperasi justru anggota akan menikmati manfaat koperasi yang lebih besar. Bahwasannya koperasi adalah suatu badan usaha ekonomi yang berdiri karena kesamaan kepentingan ekonomi anggotanya dan berdasarkan prinsip selp-help. Kesamaan dapat muncul berdasarkan jenis usaha dan jenis kebutuhan. Dan jika koperasi benar-benar berdiri karena keinginan dan kepentingan serta kesamaan kebutuhan para anggota. Maka tidak terlalu sulit koperasi untuk mendapatkan
94
modal dan mengembangkannya secara bertahap. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya pengetahuan, pemahaman dan kesadaran anggota, karena maju mundurnya koperasi sangat ditentukan oleh anggota. 6) Ketrampilan Manajerial Ketrampilan manajerial di koperasi sangatlah penting karena organisasi yang baik adalah organisasi yang memiliki manajemen yang baik koperasi tidak akan berkembang tanpa fungsi pengaturan yang terarah. Dan dalam perencanaan program kerja koperasi harus mampu diterjemahkan oleh tim manajemen berdasarkan kesepakatan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT). 7) Jaringan Pasar Jaringan pasar merupakan suatu tempat untuk mencari pangsa pasar yang lebih luas agar dapat memperoleh kentungan yang lebih besar. Bahwa Pelayanan koperasi umumnya terfokus pada internal koperasi yang belum terbentuk jaringan antar koperasi. Koperasi akan lebih berdaya saing jika koperasi mampu membentuk jaringan usaha. Melalui jaringan yang kuat, koperasi akan mampu berkiprah di pasar global dengan meningkatkan mutu pelayanan. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa jaringan adalah suatu
faktor
pendukung
yang
mempunyai
kekuatan
yang
menentukan dalam melaksanakan usaha ekonomi dan program lainnya. Karena dengan adanya jaringan yang kuat dalam suatu
95
lembaga akan mampu bertahan dan berkembang dalam jangka panjang dan lebih mampu mengantisipasi goncangan yang mungkin terjadi dalam dunia usaha. Jadi koperasi harus selalu mengikuti perkembangan teknologi dan penguasaan informasi. 8) Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia Para Pengurus dan Manajer Menyatakan bahwa jumlah dan kualitas sumber daya manusia para pengurus dan manajer. Koperasi umumnya dikelola oleh tim manajemen dengan status pendidikan yang tidak begitu tinggi, sehingga kemampuan manajerialnya juga kurang memadai. Apalagi pelatihan sebagai media penambah wawasan dan kemampuan manajerialnya belum tersedia secara optimal. Jadi kualitas sumber daya koperasi merupakan suatu hal penting dalam perkembangan koperasi secara keseluruhan. Peningkatan manfaat ekonomi yang dirasakan anggota berawal dari meningkatnya pemahaman anggota terhadap hakekat dan manfaat koperasi bagi mereka. 9) Pemilikan dan Pemafaatan Perangkat Teknologi Produksi dan Informasi Bahwa Pemilikan dan pemafaatan perangkat teknologi produksi dan informasi yang belum memadai. Pada umumnya koperasi masih belum memiliki akses terhadap alat-alat komunikasi modern seperti jaringan internet. Banyak koperasi yang masih menggunakan mesin ketik sebagai piranti manajemennya sehingga
96
cukup lamban dalam memberikan berbagai pelayanan kepada anggota. Jadi koperasi harus lebih tanggap dan lebih cepat dalam memperoleh informasi-informasi agar tidak tertinggal dengan badan usaha lain, karena untuk memenuhi keinginan anggotanya dan masyarakat koperasi harus selalu mengikuti perkembangan zaman. 10) Sistem manejemen Sistem manejemen yang baik adalah faktor yang paling penting untuk suksesnya koperasi. Dalam menerapkan manejemen, pengurus
mempunyai
tanggung
jawab
untuk
merumuskan
kebijaksanaan, menyetujui tanggung jawab untuk merumuskan kebijaksanaan, menyetujui rencana dan program, melimpahkan wewenang kepada manajer. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan manejemen yang baik akan dapat membuat koperasi berkembang menjadi lebih baik. 11) Kinerja Pengurus Pengurus dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Oleh karena itu kinerja pengurus mempunyai kedudukan yang menentukan keberhasilan koperasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan pengurus yang memiliki kompetensi yang baik akan dapat membuat koperasi berkembang menjadi lebih baik.
97
2. Faktor eksternal a. Faktor eksternal yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan koperasi antara lain : 1) Komitmen pemerintah untuk menempatkan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional. Kesenjangan yang terjadi dalam struktur ekonomi nasional mencerminkan tidak proposionalnya kebijakan pemerintah di dalam mengembangkan para pelaku ekonomi secara nasional. Hal ini ditunjukkan dengan dikuasainya sebagian besar asset usaha nasional oleh sebagian kecil kelompok usaha besar. Jadi dengan adanya kebijakan pemerintah disini koperasi masih dapat perhatian yang kecil. Sedangkan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) ataupun koperasi memberikan omzet yang cukup besar dibanding dengan usaha swasta. 2) Sistem prasarana, pelayanan, pendidikan dan penyuluhan. Pengetahuan anggota koperasi terhadap makna dan hakekat koperasi, manfaat koperasi, hak dan kewajiban anggota dalam berkoperasi belum sepenuhnya dapat dikatakan baik. Pelatihan dan penyuluhan anggota untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani anggota, meningkatkan kemampuan manajerial. Dapat disimpulkan bahwa adanya kualitas dan ketrampilan yang dimiliki anggota koperasi itu sangat penting. Karena dengan meningkatkan
98
ketrampilan dapat menghasilkan produk yang berdaya saing dan dapat memajukan koperasi. Sedangkan sekarang ini sebagian besar seorang anggota koperasi tidak mengetahui mengapa menjadi anggota koperasi. Dengan demikian memberikan pendidikan dan penyuluhan pada anggota sangat penting. 3) Iklim pendukung perkembangan koperasi Suasana iklim untuk suburnya pertumbuhan koperasi tidak dapat datang begitu
saja.
Untuk
itu
pemerintah berusaha
menciptakan suasana yang dapat mendorong pertumbuhan koperasi dengan cara mengadakan koordinasi-koordinasi. Dengan koordinasikoordinasi tersebut dimaksudkan agar berbagai pihak yang ada sangkut pautnya dengan pertumbuhan koperasi dapat dihasilkan pandangannya. 4) Dicabutnya Fasilitas Tertentu Oleh Pemerintah Koperasi berkembang mengikuti perkembangan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah, sehingga seakan-akan koperasi adalah organisasi yang sekedar menjalankan program-program pemerintah. Berbagai peluang usaha koperasi harus diakui belum secara optimal dapat dimanfaatkan oleh koperasi. Bahkan organisasi DEKOPIN yang diharapkan menjadi corong koperasi yang memperjuangkan aspirasi koperasi dan melaksanakan berbagai pelatihan. Dicabutnya
fasilitas-fasilitas
tertentu
koperasi
oleh
pemerintah akibatnya koperasi tidak dapat lagi menjalankan
99
usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu yang lalu disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga koperasi terpaksa mencari sendiri ke Dolog. 5) Tingkat harga Tingkat harga yang selalu berubah (naik) menyebabkan pendapatan penjualan sekarang tidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha. Permasalahan diatas adalah merupakan faktor ancaman dan kelemahan koperasi baik internal dan eksternal. Berbagai kendala dan tantangan tersebut menyebabkan koperasi belum mampu berfungsi dan berperan sesuai harapan. Berbagai peraturan, kebijakan dan kesempatan atau peluang yang tersedia bagi koperasi belum dimanfaatkan oleh koperasi bagi kepentingan anggota dan masyarakat lingkungannya. 96 Berhubung berhasilnya usaha koperasi terutama tergantung dari kesadaran anggota atau kata lain intensitas partisipasi anggota maka adalah merupakan usaha yang penting dari koperasi untuk memberikan kesadaran dan menumbuhkan keyakinan anggota terhadap cita-cita dari perkumpulan koperasinya. Hal itu dilakukan melalui apa yang disebut membership relationship.97
96 97
http://edukasi.kompasiana.com/2010/07/29/koperasi-indo/
Ninik Widiyanti, Manajemen Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 61.
100
Pengurus koperasi yang harus memimpin dan mengemudikan serta mengelola usaha koperasi. Namun setiap anggota koperasi berkewajiban pula giat membantu memajukan usaha koperasi mereka. Tanpa ditopang oleh kegiatan dan peran aktif anggotaanggotanya koperasi tidak mungkin maju dan berkembang dengan baik. Berkaitan dengan usaha koperasi pesantren Hidayatul Insan, menurut Fitri pengembangan usaha koperasi tahap pembelajaran, karena usaha koperasi tergolong usaha koperasi konsumsi yang hanya memenuhi kebutuhan para santri yang tinggal di pesantren, seperti yang dikatakan berikut ini: Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan usaha koperasi pesantren ini menurut saya adalah minimnya modal dan tenaga ahli untuk memberikan pelatihan atau penyuluhan keterampilan bagi santri.98 Berdasarkan wawancara di atas diketahui bahwa kendala pengembangan koperasi pesantren Hidayatul Insan adalah minimnya modal guna mengembangkan usaha dan mengadakan mesin jahit serta kurangnya tenaga ahli yang mengasuh atau memberikan pelatihan menjahit. Sebagai koperasi konsumsi yang diharapkan oleh anggota ialah untuk meningkatkan daya beli yang dimiliki oleh anggotanya. Koperasi menyediakan barang-barang keperluan sehari-hari. Karena hakikatnya koperasi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan anggota,
98
Wawancara dengan Fitri selaku Ketua Koperasi Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin tanggal 19 Januari 2012.
101
maka tugas koperasi tidaklah lain daripada badan yang bertugas untuk member service kepada anggota-anggota yang semurah mungkin, selancar mungkin dan sebaik mungkin. Kewiraswastaan diperlukan dalam inisiatif usaha, tetapi hal ini pun tidak lepas dari tanggung jawabnya dalam pola kehidupan kooperatif tersebut.