produk hasil pertanian serta daerah sekitar garis pantai yang membujur dari arah utara ke selatan yang merupakan daerah penghasil berbagai biota laut. Batas wilayah : sebelah utara adalah Kabupaten Situbondo, sebelah timur adalah Selat Bali, sebelah selatan adalah Samudera Indonesia dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jember dan Bondowoso. Batas koordinat
: 7° 43’ - 8° 46’ Lintang Selatan dan 113° 53’ – 114° 38’ Bujur Timur.
KOTA MADIUN
Bagian barat dan utara pada umumnya merupakan pegunungan, dan bagian selatan sebagian besar merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian barat dan utara 40°, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 15°, dengan rata-rata curah hujan cukup memadai sehingga bisa menambah tingkat kesuburan tanah. Dataran rendah yang terbentang luas dari selatan hingga utara dimana di dalamnya terdapat banyak sungai yang selalu mengalir di sepanjang tahun. Di Kabupaten Banyuwangi tercatat 35 DAS, sehingga disamping dapat mengairi hamparan sawah yang sangat luas juga berpengaruh positif Kota Madiun luas wilayah 33,23 Km² terbagi menjadi terhadap tingkat memiliki kesuburan tanah. 3 wilayah kecamatan, yaitu Disamping potensi di bidang pertanian, Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah produksi tanaman perkebunan : 10,04 Km²untuk dikembangkan sebagai daerah penghasil ternak yang merupakan sumber dan- Kecamatan kehutanan, Manguharjo serta memiliki potensi Kecamatan Taman : 12,46 Km² pertumbuhan baru perekonomian rakyat. Dengan bentangan pantai yang cukup panjang, dalam perspektif ke depan, - Kecamatan Kartoharjo 10,73 Km² pengembangan sumberdaya: kelautan dapat dilakukan dengan berbagai upaya intensifikasi dan diversifikasi pengelolaan kawasan pantai dan wilayah perairan laut. Sedangkan batas wilayah Kota Madiun adalah sebagai berikut :
I. KONDISI UMUM
A. Luas dan Batas Wilayah
1. Sebelah Selatan : Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun 2. Sebelah Timur : Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun 3. Sebelah Utara : Kecamatan Madiun, Kabupaten Ketinggian tanah di Kabupaten Banyuwangi mencapaiMadiun 0 – 2.500 meter dari permukaan laut dan berdasarkan klasifi4. Sebelah Barat : Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiundibedakan atas : kasi Wilayah Tanah Usaha (WTU) ketinggian tersebut
C. Topografi
Ketinggian 0 – 25 meter di atas permukaan laut meliputi luas wilayah 41.926 Ha. (12,04%) dari luas tanah. Ketinggian ini didapatkan pada Kecamatan Banyuwangi, Bangorejo, Giri, Kalipuro, Kabat, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo, Rogojampi, Srono, Tegaldlimo dan Wongsorejo. Ketinggian 100 -500 meter di atas permukaan laut meliputi luas wilayah 158.939 Ha. (45,65%) dari luas daerah. Ketinggian ini didapat pada hampir semua kecamatan kecuali Kecamatan Banyuwangi, Muncar, Purwoharjo yang tingginya di bawah 100 meter di atas permukaan laut. Ketinggian 500 – 1.000 meter di atas permukaan laut meliputi luas wilayah 36.527 Ha. (10,49%) dari luas daerah. Ketinggian ini meliputi Kecamatan Genteng, Sempu, Giri, Kalipuro, Glagah, Glenmore, Kabat, Songgon dan Wongsorejo. Ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut meliputi Kecamatan Giri, Kalipuro, Glagah, Glenmore, Kabat, Songgon dan Wongsorejo. Daerah Kecamatan pantai meliputi Kecamatan Wongsorejo, Giri, Kalipuro, Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo dan Pesanggaran.
D. Geologi Jenis Tanah di Kabupaten Banyuwangi berdasarkan struktur geologi terdapat berbagai susunan/struktur geologi seperti pada tabel berikut ini. Luas Tanah Berdasarkan Struktur Geologi Luas Struktur Geologi Ha
%
Alivium
134.525,00
23,27
Hasil G Api Kwarter Muda
170.310,50
29,43
Hasil G Api Kwarter Tua
59.283,00
10,26
Potensi Potensidan danProduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur
01
B. Letak dan Kondisi Geografis
F. Klimatologi
Kota Madiun merupakan salah satu bagian dari wilayah Propinsi Jawa Timur, terletak dibagian barat propinsi ini dan merupakan bekas ibukota Karisidenan Madiun Secara geografis terletak diantara 111º - 112º Bujur Timur dan 7º - 8º Lintang Selatan.
Kota Madiun beriklim tropis dengan temperatur harian berkisar 20ºC-35ºC dan mempunyai curah hujan rata-rata 2000 mm3 pertahun. Pada umumnya dalam setahun terjadi 4 -5 kering dan 2 – 3 bulan lembab serta 5 – 6 bulan basah. Arah mata angin di Kota Madiun dari arah selatan ke utara rata-rata 78 %
C. Topografi Topografi Kota Madiun berupa daratan dengan suatu daerah berbentuk cekungan berada pada ketinggian di sebelah utara 64 m diatas permukaan laut, sebelah selatan 67 meter diatas permukaan laut dan tengah 63 meter diatas permukaan laut. Perbedaaan ketinggian antara bagian wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya sangat kecil dengan kemiringan rata-rata 0 – 2 % atau dapat dikatakan relatif datar
D. Geologi Struktur geologi Kota Madiun, sebagian besar terdiri dari tanah Alluvial dengan kadar mineral dan organisme yang cukup. Tanah alluvial berwarna hitam kelabu dan memiliki daya penahan air yang cukup baik. Struktur tanah cukup baik, sehingga mampu menyerap dan menahan air hujan cukup besar maka potensi air tanah cukup besar.
E. Hidrologi Ditinjau dari aspek Hidrologi, sumber air tanah dangkal yang ada di kota Madiun memiliki kedalaman 8 m, sedangkan untuk sumber air tanah dalam atau air tertekan (artesis) terdapat pada kedalaman lebih dari 90 m. Di sebelah barat Kota Madiun terdapat sungai besar yaitu Kali Madiun yang membelah wilayah Kota Madiun menjadi dua bagian wilayah. Secara hidrogeologis Kota Madiun memiliki sumber daya air yang cukup guna memenuhi kebutuhan air masyarakat.
02
Pola penggunaan lahan pada dasarnya dibagi menjadi dua kelompok yaitu kawasan terbangun dan kawasan tidak terbangun. Kota Madiun merupakan daerah urban sehingga didominasi dengan kegiatan perkotaan seperti perdagangan dan jasa, pendidikan, perkantoran, dan permukiman. Wilayah Kota Madiun memiliki luas 3323 Ha, dimana penggunaan lahannya didominasi oleh permukiman dan pertanian sawah. Lahan pertanian di Kota Madiun terdiri dari sawah dan tegalan yang terdapat di daerah pinggiran kota tepatnya di bagian utara, barat, serta sebagian kecil di bagian selatan dengan luas 1.100 Ha atau sekitar 33% dari luas total Kota Madiun. Lahan sawah hampir seluruhnya merupakan sawah irigasi teknis yang produktif, oleh karenanya perubahan fungsi lahan pertanian untuk kawasan terbangun di wilayah kota perlu mempertimbangkan aspek keseimbangan lingkungan sesuai dengan
t
ALun-Alun Madiun
G. Penggunaan Lahan
Potensi P Po ote ote tens nsi da ddan an P Pr Produk roodduk uk U Unggulan nngggguullaan Jawa Jaw Ja waa TTimur iim mur ur
surat edaran Mendagri No. 590/11108/5 tanggal 24/10/1984. Meskipun perkembangan kota umumnya menuntut ketersediaan kebutuhan lahan untuk kawasan terbangun yang diperoleh dari lahan pertanian yang ada, akan tetapi perlu dipertahankan lahan pertanian pada wilayahwilayah tertentu yaitu: - Di sebelah selatan kota: sawah Demangan, sawah Josenan, dan sawah Kuncen - Di sebelah barat kota: sawah Kejuron dan sawah Pangongangan Penggunaan lahan untuk sawah sebesar 1.098 Ha, sedangkan penggunaan untuk perkebunan sebesar 184 Ha dan penggunaan untuk kolam sebesar 2 Ha. Luas kawasan terbangun pada Tahun 2008 mencapai 1553 Ha atau sebesar 47% dari luas total Kota Madiun dan kawasan tak terbangun berupa sawah, tegalan, ladang, dan kolam ikan sebesar 1604 Ha atau sekitar 48% dari luas total Kota Madiun, serta untuk sungai dan infrastruktur sebesar 166 Ha atau sebesar 5% dari luas total wilayah di Kota Madiun. Pola penggunaan lahan di Kota Madiun dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Pola Penggunaan Lahan di Kota Madiun Jenis Penggunaan Kawasan Terbangun Kawasan Tak terbangun
Infrastruktur dan Sungai
Kecamatan Manguharjo
Kecamatan Taman
Kecamatan Kertoharjo
Total
459
495
599
1553
536
628
440
1604
9
123
34
166
Sumber : Kota Madiun dalam Angka Tahun 2009 dalam Materi Teknis RTRW Kota Madiun 2010-2030
II. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH 1. Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi A. POTENSI 1. Berkembangnya pusat-pusat perdagangan dan jasa yang memberikan pelayanan skala regional di Jalan Soekarno Hatta-Jalan Pahlawan dan Jalan S. Parman. 2. Terdapat pusat kegiatan industri di sekitar Jalan Basuki Rahmad meliputi Pabrik Gula Redjo Agung, PT Inka serta industri pengolahan lainnya yang tersebar di Kota Madiun.
B. PROSPEK PENGEMBANGAN Pengembangan kegiatan perdagangan jasa baru di luar wilayah Pusat Kota Madiun. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
t Masjid Kuncen
1. Pengembangan potensi wisata Kota (wisata belanja), wisata pendidikan (Industri Kereta Api, Industri Gula maupun industri pengolahan), serta wisata budaya (sebagai sentra wisata budaya Jawa Timur).
2. Kawasan Strategis Sosial Budaya A. POTENSI 1. Terdapat bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang memiliki nilai arsitektur tinggi. 2. Terdapat tempat-tempat sakral yang dihormati oleh masyarakat Kota Madiun seperti Makam Kuncen yang merupakan makam pendiri Kota Madiun. 3. Terdapat monumen, sumber air maupun bangunan kuno lainnya yang memiliki nilai sejarah di Kota Madiun sebagai aset budaya.
B. PROSPEK PENGEMBANGAN - Konservasi dan preservasi bangunan-bangunan kuno. - Menjadikan aset budaya tersebut sebagai potensi pariwisata budaya.
3. Kawasan Strategis Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup A. POTENSI - Kawasan sekitar Kali Madiun sebagai bagian dari wilayah sungai Bengawan Solo, memiliki fungsi vital bagi keberlangsungan hidup masyarakat. - Terdapat beberapa mata air di Kota Madiun yang dimanfaatkan sebagai sumber utama
03
air bersih maupun air minum di Kota Madiun. - Terdapat potensi Ruang Terbuka Hijau meliputi makam, lapangan, dan taman serta hutan kota.
B. PROSPEK PENGEMBANGAN Rencana pengembangan Hutan Kota di 11 titik di Kota Madiun. Pengembangan RTH sungai yang difungsikan sebagai taman aktif maupun non aktiv sebagai kawasan sempadan sungai. Pembangunan embung di daerah Pilangbango yang digunakan untuk menampung air hujan untuk mencegah banjir.
III. WILAYAH RAWAN BENCANA Bencana yang terjadi merupakan bencana banjir dan kebakaran. Kawasan banjir biasa terjadi di Kelurahan Kelun dan Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Kartoharjo. Ini terjadi apabila hujan deras atau turun sedikit lama dikawasan hulu sungai di Gunung Wilis. Sedangkan bencana kebakaran justru sering terjadi menimpa fasilitas-fasilitas yang tergolong besar, misalnya Pasar Besar Madiun yang mengalami kebakaran pada bulan Oktober 2008, serta kebakaran yang menimpa toko meubel terkenal di Kota Madiun yaitu Toko Megah Jati di Jl. Agus Salim pada bulan Pebruari 2009. Banjir pernah terjadi di Kecamatan Kartoharjo di wilayah kelurahan Rejomulyo dan Kelurahan Kelun. Daerah Rejomulyo sejajar dengan sungai Terate Timur dan Sono sehingga ketika terjadi hujan dan air sungai meluap maka terjadilah banjir karena air masih tergenang di daratan dan tidak mengalir ke Sungai. Untuk daerah di Kelurahan Kelun banjir terjadi di perumahan Kartoharjo Indah karena terletak di daerah pertemuan antara anak sungai kali Sono dan kali terate timur serta kali terate Barat. Letak perumahan Kartoharjo indah terletak di daerah yang datar dengan kriteria topografi 0-2 %, sehingga ketika volume air yang tertampung disungai tersebut tidak sesuai dengan kapasitasnya, maka air sungai akan meluap ke daratan seperti yang terjadi di Perumahan Kartoharjo Indah.
Selain bencana banjir, kurang maksimalnya fungsi dari drainase kota juga menimbulkan masalah lain, yaitu adanya genangan-genangan air bila hujan turun. Hampir diseluruh wilayah Kota Madiun terdapat genangan air bila hujan, namun ada beberapa titik lokasi genangan tersebut yang tinggi. Daerah yang rawan genangan air umumnya berada di pusat kota, yaitu antara lain Aloon-aloon kota dan Jl. Pahlawan. Pada umumnya genangan yang terjadi di Kota Madiun selain disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi juga disebabkan elevasi muka air Kali Madiun umumnya lebih tinggi dari elevasi muka tanah di sekitar sungai. Lokasi genangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel Daerah Genangan di Kota Madiun Tahun 2009 Lokasi Genangan
Luas (Ha)
Lama Kedalaman Genangan (Cm) (Jam)
Nambangan Kidul
9
4
30-50
Nambangan Lor
18
3
30-70
Kartoharjo
17
8
30-60
Madiun Lor
12
7
20-50
Patihan
11
8
30-60
Manguharjo
11
3
20-50
Winongo
10
3
20-50
Tawangrejo
20
4
30-50
Oro-oro Ombo
20
5
30-60
Sogaten
15
4
30-60
Sumber : Materi Teknis RTRW Kota Madiun Tahun 2010-2030
04
Potensi Potensidan danProduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur
IV. DEMOGRAFI Jumlah penduduk Kota Madiun yang tercatat di Dinas kependudukan dan catatan Sipil pada akhir bulan Desember 2012 sebesar 203.257 jiwa, terdiri dari 99.750 laki-laki dan 103.507 perempuan. Jumlah tersebut tersebar di 3 Kecamatan dengan sebaran sebagai berikut : - Kecamatan Kartoharjo : 55.970 jiwa - Kecamatan Manguharjo: 60.712 jiwa - Kecamatan Taman : 86.575 jiwa
IV POTENSI UNGGULAN Kota Madiun tidak mempunyai Sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi daerah. Dengan demikian potensi yang layak diandalkan dalam pengembangan kota adalah fakta Historis dan letak geografis yang menempatkan Kota Madiun pada posisi strategis sebagai pusat wilayah pengembangan di Jawa Timur bagian barat. Hal ini didukung dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menempatkan Kota Madiun sebagai Pusat Wilayah Pengembangan (WP) Madiun dan sekitarnya sebagaimana tertuang dalam kebijakan RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2029 dengan Fungsi pusat pengembangan adalah : pusat pemerintahan, perdagangan, jasa, industri, pendidikan, dan kesehatan. Perkembangan ekonomi Kota Madiun terus mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Hal ini ditandai dengan meningkatnya total PDRB setiap tahunnya baik Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Tiga sektor utama pemberi konstribusi terbesar pada PDRB Kota Madiun tahun 2011 adalah - Sektor perdagangan,hotel dan restoran dengan konstribusi 43,25 %. - Sektor industri pengolahan dengan konstribusi 15,75 % dan - Sektor jasa-jasa dengan konstribusi 14,60 %. Dengan ini dapat dilihat bahwa perdagangan dan jasa merupakan sektor utama perkembangan ekonomi di Kota Madiun. Sektor inilah yang juga menyimpan potensi yang besar untuk di kembangkan di Kota Madiun. Kota Madiun mempunyai ikon Kota GADIS (Perdagangan, Pendidikan dan Industri). Berikut ini Potensi yang bisa di kembangkan di Kota Madiun :
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
t Salah satu pusat perbelanjaan di Kota Madin
1. PERDAGANGAN DAN JASA Kegiatan perdagangan dan jasa merupakan sektor penyumbang terbesar pada perkembangan ekonomi di Kota Madiun. Peranan sektor perdagangan sesuai dengan ikon Kota Madiun sebagai Kota GADIS (Perdagangan, Pendidikan dan Industri). Sub sektor yang memberikan konstribusi terbesar adalah sub sektor perdagangan besar dan eceran, hal ini tidak terlepas dari semakin maraknya pusat-pusat perbelanjaan di Kota Madiun seperti Mall, Plaza, Carrefour, Hypermart dan tempat-tempat perbelanjaan lain. Pada kegiatan perdagangan peluang yang bisa dikembangkan ialah perdagangan bahan makanan pokok, barang elektronik, computer, konveksi, garmen, tekstil, peralatan otomotif dan peralatan alat tulis. Dukungan yang telah tersedia antara lain sarana dan prasarana cukup memadai, tersedia pusat perdagangan dan grosir, kebijakan tata ruang dan kegiatan perdagangan. Peluang kegiatan jasa yang bisa dikembangkan antara lain jasa perbankan, jasa telekomunikasi dan sistem informasi (IT), pariwisata serta jasa kargo yang menjadi pusat terminal angkut pengiriman barang-barang. Dukungan yang tersedia untuk pengembangan jasa antara lain infrastruktur memadai dan peruntukan kawasan.
2. PENDIDIKAN Kota Madiun sebagai pusat Pengembangan) JawaTimur bagian nyai potensi untuk mengembangkan dikan yang mampu melayani daerah
WP (Wilayah barat mempufasilitas pendidisekelilingnya
05
(hinterland). Terdapat 2 (dua) Perguruan Tinggi Negeri di Kota Madiun yaitu : Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) merupakan sekolah kedinasan satu-satunya di Indonesia milik Kementerian perhubungan yang khusus mempelajari tentang sistem Perkeretaapian. Sekarang masih dalam tahap pembangunan fisik terletak di Kecamatan Manguharjo Kota Madiun Politeknik Negeri Madiun (PNM) merupakan salah satu Politeknik Negeri di Indonesia yang berlokasi di Kota Madiun. Politeknik ini resmi berganti status menjadi Politeknik Negeri pada bulan Oktober 2012. Dengan bidang keahlian sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang ada. Sarana dan prasarana pendidikan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini : No
Jenis Sekolah
Jumlah
Keterangan
1
TK/RA/BA
103 unit
-
2
SD/MI
84 unit
-
3
SMP/MTs
23 unit
-
-
4
SMA/ SMK/MA
44 unit
-
-
5
6
7
Perguruan Tinggi/ Akademi
13 unit
-
Pendidikan non formal/ PAUD
-
Lembaga Pendidikan Kursus keahlian dan Profesi
-
-
1 unit TK berstatus negeri, 102 TK/RA/BA berstatus swasta dan yang diminati masyarakat adalah yang mempunyai spesifikasi dengan basis keagamaan. Jumlah murid TK 4.971 jumlah guru 587 rasio murid guru 8,47, jumlah murid RA 264 jumlah guru 33 rasio murid guru 8 Jumlah SD 71 sekolah terdiri 58 SD Negeri dan 13 SD Swasta, jumlah murid SD 17.505, jumlah guru 1.011 rasio murid guru 17,31 Jumlah MI 13 jumlah murid 3.887 jumlah guru 240 rasio murid guru 16,19 Jumlah SMP 20 sekolah terdiri dari 14 SMP Negeri, 6 SMP swasta jumlah murid 9.719 jumlah guru748 rasio murid guru 12,99 Jumlah Mts 3 terdiri dari 1 Mts negeri, 2 MTs Swasta jumlah murid 1.053 jumlah guru 77 rasio murid guru 13,67 SMA 13 sekolah, terdiri dari 6 SMA negeri, 7 SMA swasta jumlah murid 5.126 jumlah guru 483 rasio murid guru 10,61 MA 4 sekolah terdiri dari 2 MA negeri 2 MA swasta jumlah murid 1.397 jumlah guru 137 rasio murid guru 10,19 SMK 27 sekolah terdiri dari 5 SMK negeri 22 SMK swasta jumlah murid 10.628 jumlah guru 1.013 rasio murid guru 10,49 Terdiri dari 4 Universitas, 3 Akademi, 6 Sekolah Tinggi di tahun 2012 Sedang dalam proses pembangunan Akademi Perkeretaapian Indonesia (API), dan Politeknik Negeri Madiun Jumlah peserta didik PAUD sebesar 1.945 dengan rincian kelompok bermain 866, Taman Penitipan Anak 78, Pos PAUD 1.001 Selain PAUD terdapat peserta didikkesetaraan sejumlah 314 yang terdiri dari paket B sejumlah 118 dan paket C sebesar 196 Terdapat pula lembaga-lembaga kursus keahlian dan profesi yang banyak tersebar di Kota Madiun (Wearness, Madcoms, dll)
3. INDUSTRI Kegiatan industri yang berkembang di Kota Madiun terdiri dari industri besar, industri kecil dan industri rumah tangga. Jumlah perusahaan industri di Kota Madiun tahun 2011 sebanyak 106
06
perusahaan. Industri kayu dan barang dari kayu (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman, Industri makanan dan minuman; serta Industri penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman merupakan 3 besar jenis industri yang dominan di Kota Madiun. Angkanya mencapai 75,47 % dari seluruh industri. Selain 3 jenis perusahaan industri diatas, jumlahnya masing-masing kurang dari 10 % meliputi jenis perusahaan industri kimia dan industri logam dasar. Sedangkan untuk industri besar terlihat pada industri kereta api PT INKA merupakan salah satu industri strategis dan satusatunya produsen kereta api di Indonesia yang telah memiliki kualitas internasional, Pabrik Gula Rejo Agung dan Pabrik Gula Kanigoro merupakan industri yang berperan dalam hal penyediaan gula di Jawa Timur maupun nasional.
Pabrik Gula Rejoagung dan Kereta Api hasil produksi PT INKA Madiun Kegiatan industri kecil dan rumah tangga terdiri dari beberapa sentra yang terPotensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Industri pembuatn krupok lempeng
t t
Industri kecil pembuatan madu mongso
dapat di Kota Madiun antara lain sentra pengolahan kayu jati yang menghasilkan produk mebel dan peralatan rumah tangga. Berkembang juga sentra industri pengolahan bahan makanan yang menjadi makanan khas tradisional Kota Madiun seperti sambel pecel, krupuk lempeng dan madu mongso. Juga berkembang industri kecil seperti sentra kain batik, makanan (tahu,tempe), dan lain-lain.
4. PARIWISATA Sebagai daerah perkotaan Kota Madiun memiliki sejumlah objek wisata buatan dan berbagai even yang mendukung kegiatan pariwisata. Jenis pariwisata yang ada di Kota Madiun antara lain Wisata Budaya dan Sejarah, Tempat Hiburan, Rekreasi dan objek wisata buatan, Wisata Kuliner, dan Wisata Belanja dan even pendukung pariwisata.
A. WISATA BUDAYA DAN SEJARAH Menengok sejarahnya di Kota Madiun banyak terdapat bangunan-bangunan bersejarah peninggalan masa lalu. Bangunan peninggalan pada masa penjajahan Belanda antara lain : Eks Kantor Residen (sekarang digunakan sebagai kantor Bakorwil Madiun), Balaikota Madiun (sekarang digunakan sebagai kantor Pemerintah Kota Madiun), Stasiun KA, PG Rejo Agung, Bousbow. Kesemua bangunan-bangunan ini mencerminkan peninggalan arsitektur Belanda yang megah. Selain bangunan-bangunan peningggalan Belanda terdapat pula bangunan-bangunan kuno yang mencerminkan budaya dan arsitektur jawa kuno diantaranya : Masjid & Makam Kuno Kuncen, Masjid & Makam Kuno Taman, Masjid besar Kota Madiun. Makam Kuno Kuncen dan Taman ramai pada waktu-waktu tertentu sebagai tujuan ziarah. Kesemua bangunan-bangunan sejarah ini merupakan saksi bisu perjalanan sejarah lahir dan berkembangnya Kota Madiun dari masa-kemasa. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
B. TEMPAT HIBURAN, REKREASI DAN OBJEK WISATA BUATAN Sebagai wilayah perkotaan Kota Madiun memiliki banyak tempat hiburan, rekreasi dan objek wisata buatan diantaranya : - . Alun-alun /Madiun Square - Dumilah park (Taman Bermain dan Water Boom) - Taman Bantaran Selain diatas masih terdapat tempattempat hiburan seperti tempat bermain anak yang ada di pusat-pusat perbelanjaan, tempat karaoke keluarga, ruang terbuka publik dan tempat hiburan lain yang tersebar di Kota Madiun.
C. WISATA KULINER Nasi Pecel dan Madu Mongso adalah makanan khas Kota Madiun yang telah mendapat pengakuan MURI (Museum Untuk Rekor Indonesia) karena memecahkan rekor sebagai nasi pecel terbanyak dan madu mongso terpanjang. Warung-warung nasi pecel banyak tersebar di Kota Madiun, nasi pecel Madiun memiliki rasa yang khas jika dibanding nasi pecel dari daerah lain. Madu Mongso merupakan jajanan khas tradisional Kota Madiun terbuat dari tape ketan rasanya yang legit dan manis. Makanan ini adalah oleh-oleh khas dari Kota Madiun.
07
Kota Madiun merupakan pusat kuliner regional dimana terdapat restoran dan tempat makan franchise internasional dan nasional, serta sentra makanan Pedagang Kaki Lima. Sentra-sentra kuliner ini bisa ditemui di sepanjang jalan Diponegoro dan jalan HA Salim serta di pusat-pusat perbelanjaan di jalan Pahlawan
D. WISATA BELANJA
t
Kegiatan memecahkan rekor makan nasi pecel 4t
Industri kecil pembuatan sambel pecel t
Terdapat pusat perbelanjaan yang berskala regional di Kota Madiun seperti mall, pasar besar dan toko besar yang dijadikan sebagai pusat grosir. Mall (pusat perbelanjaan modern) yang ada antara lain : Matahari, Hypermart, Carrefour dan Sri Ratu Plaza. Pasar tradisional yang ada antara lain : Pasar Besar, Pasar Sleko, Pasar Sepur, dan pasar tradisional lain yang tersebar di Kota Madiun. Selain itu terdapat pasar-pasar yang menjual barang tertentu seperti pasar
Hasil industri madu mongso
hewan di Koci, pasar burung dan hewan peliharaan di Pasar Sri Jaya, pasar loak dan logam di Pasar Joyo. Sentra penjualan handphone, gadget, komputer dan barang elektronik bisa di temui di Jalan Dr.Soetomo, Jalan Pahlawan, serta beberapa tempat yang tersebar di Kota Madiun.
E. EVEN PENDUKUNG PARIWISATA Sebagai pusat Kota terdapat even-even yang selalu ramai dan menjadi pusat perhatian masyarakat seperti pawai budaya, karnaval, pentas seni budaya (wayang kulit, wayang orang, ketoprak), pentas musik modern. Even-even ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia, HUT Kota Madiun, Maulid Nabi dan hari-hari besar lainnya
08
Potensidan danProduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur Potensi