42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sekilas Tentang Kota Palangka Raya Kota Palangka Raya merupakan ibu kota dari Provinsi Kalimantan Tengah. Secara geografis, kota Palangka Raya terletak pada: 6’40’ - 7’20’ Bujur Timur dan 1’30’ – 2’30’ Lintang Selatan. Wilayah administrasi yaitu kecamatan Pahandut, Sebangau, Jekan Raya, Bukit Batu, dan Rakumpit yang terdiri dari 30 Desa/Kelurahan dengan batas-batas sebagai berikut:98 a. Sebelah Utara: Kabupaten Gunung Mas b. Sebelah Timur: Kabupaten Gunung Mas c. Sebelah Selatan: Pulang Pisau d. Sebelah Barat: Kabupaten Katingan Kota Palangka Raya mempunyai luas wilayah 2.678,51 Km” (267.851 Ha) dibagi kedalam lima kecamatan yaitu kecamatan Pahandut, Sebangau, Jekan Raya, Bukit Batu dan Rakumpit dengan luas masing-masing 117,25 Km”, 583,50 Km”, 352,62 Km”, 527,00 Km” dan 1.053,14 Km”. Luas wilayah sebesar 2.678,51 Km” dapat dirinci sebagai berikut: a. Kawasan Hutan: 2.485,75 Km” b. Tanah Pertanian: 12,65 Km” c. Perkampungan: 45,45 Km” d. Areal Perkebunan: 22,30 Km” 98
Dokumen Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya, 2010 h.3
42
43
e. Sungai dan Danau: 42,86 Km” f. Lain-lain: 69,41 Km” Jumlah penduduk Palangka Raya tahun 2008 ada 191.014 orang, 50,58% perempuan dan 49,42 laki-laki. Berdasarkan luas wilayah dibanding dengan jumlah penduduk yang ada, kepadatan penduduk Palangka Raya tergolong jarang, dimana ada hanya sekitar 71 orang per Km perseginya. Kecamatan Jekan Raya adalah salah satu diantara 5 (lima) Kecamatan yang ada di Kota Palangka Raya dengan luas Wilayah 352,62 Km” dengan topografi terdiri dari tanah datar, dan berawa-rawa. Yang secara administrasi berbatasan dengan:99 a. Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kecamatan Kahayan Tengah. b. Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kecamatan Sebangau. c. Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Sebangau. d. Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Pahandut. Pemerintahan di Kecamatan Pahandut sebagai pelaksana pemerintah umum yang membawahi 6 (enam) Kelurahan, dalam melaksanakan tugasnya Camat mempunyai kedudukan sebagai Kepala Wilayah yang memimpin penyelenggaraan Pemerintah di Tingkat Kecamatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota. Adapun tempat penelitian yang penulis lakukan bertempat di Kecamatan Jekan Raya. 100
99
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya Koordinator Statistik Kecamatan Pahandut, 2007. 100 Ibid.
44
B. Profil BMT KUBE Sejahtera 070 Palangka Raya 1. Sejarah Berdirinya BMT KUBE Sejahtera 070 Palangka Raya BMT Kube Sejahtera adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), yang didirikan oleh Gabungan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bersama tokoh masyarakat di Kota Palangka Raya, para pendiri berusaha untuk mengumpulkan dana sebagai modal awal pendirian dan juga usaha PINBUK101 Pusat dalam rangka membuat program. Latar belakang berdirinya BMT Kube Sejahtera ini adalah dalam rangka untuk membantu masyarakat di wilayah Kota Palangka Raya dan sekitarnya yang membutuhkan penguatan modal usaha namun tidak terakses oleh lembaga perbankan dalam bentuk kegiatan Tabungan dan Pembiayaan dengan pola bagi hasil.102 Kegiatannya adalah mengembangkan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dengan mendorong kegiatan menabung dan membantu pembiayaan kegiatan usaha ekonomi anggota dan masyarakat lingkungannya. BMT juga dapat berfungsi sosial dengan menggalang titipan dana sosial untuk kepentingan masyarakat (Usaha Kesejahteraan Sosial/UKS) seperti dana zakat, infak dan shadaqah dan mendistribusikannya dengan prinsip pemberdayaan masyarakat sesuai peraturan dan amanahnya. 103 BMT Kube Sejahtera pertama kali mulai berkantor di jalan Rajawali km.4,5 pada tanggal 1 Februari 2006. Tahap pembentukan BMT Kube
101 PINBUK adalah pusat inkubasi bisnis usaha kecil yang di prakarsi oleh ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia), MUI dan BMI. 102 Buku RAT BMT KUBE Sejahtera Tahun 2007h.7 103 Ibid.
45
Sejahtera dimulai dari seleksi fasilitator pemberdayaan masyarakat yang di selenggarakan oleh PINBUK pusat pada bulan Maret 2005. Dari seleksi tersebut terpilih sekitar 7 orang yang dikirim untuk pelatihan di Jakarta selama 1 bulan. Dari 7 fasilitator dinyatakan lulus 5 orang dan ditempatkan pada 5 Kecamatan se Kal-Teng. Ke 5 Kecamatan se Kal-Teng tersebut ialah:104 a. Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur. b. Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur. c. Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. d. Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya. e. Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas. Kemudian tahapan pembentukan BMT melakukan sosialisasi dimana masing-masing
fasilitator
mencari
dukungan
dengan
melakukan
pendekatan kepada tokoh masyarakat dan menawarkan kepada mereka tentang konsep BMT. Tahapan selanjutnya mengumpulkan modal, setelah terkumpul yakni sekitar kurang lebih 40 orang, masing-masing orang mengumpulkan dana sebagai modal awal kurang lebih Rp. 1000.000,00 – Rp. 3.000.000,00. Kemudian mengadakan rapat pendirian BMT untuk memilih ketua BMT, wakil ketua, sekertaris dan bendahara.105 Adapun badan hukum BMT Kube Sejahtera ialah Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) (NO. 06/BH/XIII.6/VII/2007) yang disahkan
104 FA, Manajer BMT KUBE Sejahtera, wawancara, 30 Juli 2012 di Jl. Rajawali KM 4,5 Palangka Raya. 105 FA, Manajer BMT KUBE Sejahtera, wawancara, 30 Juli 2012 di Jl. Rajawali KM 4,5 Palangka Raya.
46
oleh Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dan BMT ini diresmikan pada hari kamis 19 Juli 2007 oleh Walikota Palangka Raya Tuah Pahoe.106
2. Visi dan Misi BMT KUBE Sejahtera 070 Palangka Raya Visi BMT KUBE Sejahtera Menjadi Lembaga Keuangan yang Mandiri, Sehat, Kuat, dan Terpercaya dalam melayani usaha anggota dan masyarakat sekitar menuju kehidupan yang adil, makmur, dan sejahtera, material dan spiritual. Adapun
misi
dari
Visi
BMT
KUBE
Sejahtera
adalah
Menumbuhkembangkan pengusaha mikro kecil agar tangguh dan profesional dalam tekad mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. 107 Jelas terlihat dari visi misi di atas, BMT mempunyai tujuan mulai terhadap masyarakat kalangan ekonomi bawah. Dari tujuan di atas, BMT mencoba membantu masyarakat untuk dapat maju dan jauh dari kemiskinan yang tidak pernah diharapkan siapa pun. Melalui produkproduk yang ditawarkan, tentunya akan sangat berguna apabila masyarakat benar-benar bisa memanfaatkan produk-produk tersebut. Dengan adanya visi dan misi tersebut, jelas sudah BMT sangat serius dalam mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan golongan masyarakat ekonomi kelas bawah. 106 FA, Manajer BMT KUBE Sejahtera, wawancara, 30 Juli 2012 di Jl. Rajawali KM 4,5 Palangka Raya. 107 Siti Nurbaya, Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Integratif II, Palangka Raya: STAIN, 2011. h. 2-3
47
3. Keanggotaan Sejahtera 070 Palangka Raya Anggota BMT Kube Sejahtera sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 berjumlah 1.677 orang yang terdiri dari: 108 a. Anggota pendiri, terdiri dari pemodal awal dan pemrakarsa berdirinya BMT Kube Sejahtera dengan jumlah 36 orang. b. Anggota biasa, terdiri dari anggota masyarakat sekitar yang menyatakan kesediaan menjadi anggota dengan jumlah 1.274 orang. c. Anggota Kube, terdiri dari masyarakat yang tergabung dalam KUBE (Kelompok Usaha Bersama) dan telah mengikuti proses pertemuan RUMPUN dengan jumlah 252 orang. d. Calon anggota, terdiri dari masyarakat yang belum menjadi anggota BMT Kube Sejahtera namun telah memanfaatkan fasilitas dari BMT Kube Sejahtera berjumlah 115 orang.
4. Struktur Organisasi BMT KUBE Sejahtera 070 Palangka Raya Untuk mendukung tercapainya visi dan misi serta memudahkan dalam kegiatan, maka sangat diperlukan pembentukan kelompok sumber daya manusia dalam suatu tempat yaitu organisasi. Berdasarkan organisasi tersebut maka dibentuklah struktur organisasi agar masingmasing mengetahui jabatan dan tanggungjawabnya. Adapun struktur organisasi BMT KUBE Sejahtera adalah sebagai berikut:
108
Dokumen Company Profil BMT Kube Sejahtera, h, 3
48
Struktur Organisasi BMT KUBE SEjahtera
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN
PENGAWAS Ir. H. Rajudinnor, M.Si Dr. Muhammad, M.Ag
PENGURUS Ketua : Ahmad Baki, SE Wkl Ketua : Arifin, M.Si Sekretaris : Olly Suryono, Spi Bendahara : Asyuraddin, S.Tp
PENDAMPING PINBUK PUSAT DEPSOS RI
MANAJER
Fauzan Ahmad, SP
PEMBIAYAAN Imam Kusaini, S.P
PEMASARAN Siti Robingatun Siti Farida. R Rosmidar Hajiriyal Yusuf Surya
PEMBUKUAN Hawani Sarianti, SE
KANTOR KAS TENGKILING Siti Muksitah, Amd
KASIR Herlina SE.I
Sumber: Dokumen BMT KUBE Sejahtera, Tahun 2011
PENDAMPING KUBE Abdul Malik, S.Hi
PEMASARAN Aliansyah
KUBE
KUBE
49
Pejelasan tentang masing-masing bagian dalam struktur : a. Rapat Anggota Tahunan Merupakan Struktur Orginsasi tertinggi. Adapun Kewenangan dan tugas RAT sangat tergantung oleh AD/ART masing-masing BMT.
b. Pengurus 1) Kewenangan: Membuat kebijakan umum dan melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pengeloal sehingga sesuai dengan tujuan lembaga. 2) Tugas : a) Menyusun Kebijakan umum BMT b) Melakukan pengawasan kegiatan dalam bentuk : c) Persetujuan pembiayaan untuk suatu jumlah tertentu d) Pengawasan tugas ketua
c. Badan Pengawas Kewenangan: Memberikan konsultasi tentang kebijakan manajemen BMT dan konsultasi tentang landasan syari’at operasional BMT.
d. Direktur/ Ketua Pengelola 1) Kewenangan: Memimpin jalannya BMT sehingga sesuai dengan tujuan dan kebijakan umum yang telah digariskan oleh Pengurus.
50
2)
Tugas : a) Membuat rencana kerja secara periodeik yang meliputi : - Rencana Pemasaran - Rencana Pembiayaan - Rencana Biaya Operasi - Rencana Keuangan b) Membuat kebijaksanaan khusus sesuai dengan kebijaksanaan umum yang digariskan oleh pengurus. c) Memimpin dan mengarahkan kegiatan yang dilakukan oleh stafnya. d) Membuat laporan secara periodik kepada pengurus berupa : - Laporan Pembiayaan baru - Laporan Perkembangan Pembiayaan - Laporan Dana - Laporan Keuangan
e. Kasir/ Pelayan Nasabah 1) Kewenangan : Memberikan pelayanan kepada semua nasabah baik nasabah penabung maupun nasabah pembiayaan serta bertindak sebagai penerima dan juru bayar uang (kasir). 2) Tugas : a) Sebagai Kasir : - Menerima/ menghitung uang membuat bukti penerimaan .
51
- Melakukan
pembayaran
sesuai
perintah
direktur
(untuk
pembiayaan/ selain penarikan tabungan). - Melayani dan membayar penarikan simpanan. - Setiap akhir jam kerja : Membuat LHS, LHK, dan LHP Menghitung uang yang ada dan meminta pemeriksaan direktur b) Sebagai Pelayan Nasabah : - Memberikan penjelasan kepada calon penyimpan dan nasabah. - Menangani pembukuan kartu simpanan dan kartu pembiayaan. - Mengurusu semua dokumen dan pekerjaan yang harus dikomunikasikan dengan nasabah.
f. Pembiayaan/ Marketing 1) Kewenangan: Melaksankan kegiatan pelayanan peminjam, serta melakukan pembinaan agar tidak macet. 2) Tugas : a) Menyusun rencana Pembiayaan. b) Menerima aplikasi permohonan pembiayaan (dari Pelayan Nasabah). c) Malakukan analisa pembiayaan. d) Mengajukan persetujuan kredit kepada komite kredit (Tim Kredit). e) Memberikan rekomendasi kepada Direktur atas kredit yang disetujui. f) Melakukan administrasi pembiayaan.
52
g) Melakukan pembinaan pembiayaan. h) Membuat laporan perkembangan pembiayaan.
g. Akuntansi/ Pembukuan 1) Kewenangan: Mengangani administrasi keuangan, menghitung bagi hasil dan menyusun laporan keuangan BMT. 2) Tugas : a) Mengerjakan Jurnal dan Buku Besar termasuk buku pembantu kecuali untuk simpanan dan pembiayaan. b) Menyususn neraca percobaan. c) Melakukan perhitungan bagi hasil dengan penyimpan. d) Menyusun laporan keuangan secara periodic. e) Mendokumentasikan semua bukti trasaksi akuntansi.
5. Produk dan Layanan BMT KUBE Sejahtera 070 Palangka Raya BMT Kube Sejahtera siap bekerjasama dengan berbagai pihak dalam hal layanan tabungan (simpanan) dan pinjaman modal (pembiayaan) usaha dengan pola bagi hasil. Beberapa produk yang dikembangkan di BMT Kube Sejahtera adalah :109 a. Produk Simpanan/ Tabungan 1) Tabungan Mandiri Sejahtera (TAMARA) Adalah simpanan yang dapat diambil setiap saat pada jam kerja dan simpanan awal minimal Rp. 10.000,-
109
BMT, Profil Perkembang Lembaga, Palangka Raya: BMT Kube Sejahtera, 2009.
53
2) Tabungan Pendidikan Anak (TADIKA) Adalah simpanan untuk kebutuhan biaya pendidikan anak. Pengambilannya menjelang digunakan, biasanya awal tahun ajaran baru. 3) Tabungan Idul Fitri (TADURI) Adalah simpanan yang diniatkan untuk memenuhi kebutuhan Idul Fitri dan dapat diambil menjelang Idul Fitri. 4) Tabungan Haji Terwujud (TAHAJUD) Adalah simpanan yang diniatkan untuk memenuhi kebutuhan Haji dan dapat diambil menjelang musim haji. 5) Tabungan Berjangka (TAJAKA) Adalah simpanan yang hanya dapat diambil secara jangka waktu yang disepakati, 3, 6, 12 bulan. 6) Simpanan Anggota Rumah Sehat (SARAS) Adalah simpanan yang diniatkan untuk keperluan pembelian lahan, perbaikan atau pembangunan rumah dan dapat digunakan sebagai syarat untuk memperoleh pembiayaan rumah sehat (PARAS). b. Produk Pembiayaan/ Pinjaman 1) Pembiayaan Total Bagi Hasil (Mudharabah) Yakni untuk kegiatan usaha produktif anggota yang keseluruhan modalnya dibiayai BMT, ditentukan bagi hasil dengan porsi sesuai kesepakatan.
54
2) Pembiayaan Bersama Bagi Hasil (Musyarakah) Yakni pembiayaan usaha produktif anggota yang modalnya dibiayai bersama antara BMT dan anggota dengan porsi modal dan bagi hasil sesuai kesepakatan. 3) Pembelian Barang Bayar Jatuh Tempo (Murabahah) Yakni anggota perlu sarana usaha atau suatu barang, namun belum ada uang. BMT membelikan dan menjualnya kepada anggota tersebut dengan harga dan pembayaran jatuh tempo yang disepakati 4) Pembelian Barang Bayar Jatuh Tempo (Bai’ Bitsaman Ajil) Yakni pembiayaan bagi anggota yang membutuhkan sarana usaha atau suatu barang, BMT membelikan dan menjualnya kepada yang bersangkutan dengan harga dan angsuran yang disepakati. c. Produk Layanan Lainnya 1) Pengelolaan ZIS (Lembaga Amil Zakat) Yakni menjalankan pengelolaan zakat infak dan sedekah sebagaimana peraturan pemerintah dengan memberikan layanan kalkulator zakat (perhitungan zakat) dan mengelola ZIS, termasuk juga penghimpunan Infak Kesetiakawanan Sosial (IKS) bagi anggota pembiayaan kelompok yang dananya dapat digunakan untuk membantu anggota kelompok yang tertimpa musibah. 2) Bisnis Development Service (BDS) Yaitu
pelayanan
bagi
masyarakat
berkenaan
dengan
pendampingan usaha kecil dan pendampingan kelompok usaha.
55
Termasuk
memberikan
pelayanan
bagi
kelompok
swadaya
masyarakat (KSM) apabila mempunyai keinginan mendirikan BMT. BMT Kube Sejahtera siap memfasilitasi dari proses awal pendirian sampai
pendampingan
pada
masa
pengelolaannya
termasuk
memberikan pelatihan dasar ke-BMT-an.110
C. Penyajian Data Penelitian Pada bahasan ini, berisi tentang penyajian data penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian penulis, yaitu melakukan wawancara dengan pihak BMT KUBE Sejahtera Unit 070 Palangka Raya yang menangani pembiayaan, khususnya pembiayaan dengan akad murabahah. Dan yang menjadi subjek dalam penulisan ini, yaitu 4 orang dari Pihak BMT KUBE Sejahtera dan 2 orang dari nasabah. Penelitian ini mengulas tentang implementasi hukum jaminan pada akad murabahah di BMT
KUBE
Sejahtera Unit 070 Palangka Raya. 1. Sistem Jaminan pada akad pembiayaan murabahah di BMT KUBE Sejahtera 070 Palangka Raya. Pada rumusan masalah yang pertama, penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada para Informan, yaitu: a. Bagaimana strategi BMT KUBE Sejahtera dalam memasarkan atau mempromosikan produk pembiayaan murabahah.
110
Ibid.
56
1) Subjek I111 Nama
: IK.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Kepala Bagian Marketing.
“Strategi KJKS BMT KUBE Sejahtera dalam memasarkan produk pembiayaanya, yaitu antara lain: Pertama, mengadakan sosialisasi kepada masyarakat dari tingkat RT, Kelurahan, Kecamatan dan Kota Madya tentang keberadaan KJKS BMT KUBE Sejahtera. Kedua, Membuat iklan melalui papan Nama, Brosur dan media cetak. Ketiga, melakukan kunjungan/silaturahmi kepada para pelaku usaha yang sekiranya sesuai untuk diajak kerjasama, dan terakhir mengadakan kerjasama dengan lembaga pemerintah maupun swasta untuk mendapatkan perkuatan dana maupun sistem”. 2) Subjek II112 Nama
: FA.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Manajer BMT KUBE Sejahtera.
“Salah satu strateginya yaitu memasang iklan, misalnya spanduk di pertigaan jalan atau menyebarkan pamplet ketika ada jalan sehat. Dan menjalin silaturahmi kepada semua pihak, misalnya mengadakan sosialisasi ke ibu-ibu pengajian di masjid ataupun promosi langsung ke tempat tinggal mereka”. 3) Subjek III113 Nama 111
: YS.
Sumber: Hasil wawancara lanjutan dengan Bapak IK bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Selasa, 11 September 2012 pukul 09.00 Wib. 112 Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak FA, bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Senin, 17 September 2012 pukul 10.30 Wib. 113 Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak YS, yang menjabat sebagai marketing pembiayaan, wawancara ini bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari rabu, 12 September 2012 pukul 09.30 Wib.
57
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Marketing BMT KUBE Sejahtera.
“Strateginya ya melewati iklan seperti memasang spanduk, membagikan brosur-brosur dan lain-lain, kalau saya biasanya itu datang kerumah-rumah ataupun ketempat mereka bekerja, menawarkan pembiayaan”. 4) Subjek IV114 Nama
: HJ.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Marketing BMT KUBE Sejahtera.
“Untuk promosi, biasa melalui iklan, brosur dan promosi langsung ketempat tinggal warga. Kalau saya biasanya menawarkan dari mulut ke mulut yaa, ke tetangga ataupun keteman-teman saya yang mau pinjam uang untuk menambah modal usahanya.”
b. Apa saja syarat-syarat dan ketentuan untuk mengajukan permohonan pembiayaan murabahah di BMT KUBE Sejahtera Palangka Raya. 1) Subjek I Nama
: IK.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Kepala Bagian Marketing.
“Syarat dan ketentuan dalam mengajukan permohonan pembiayaan murabahah diantaranya, yaitu: Pertama, harus menjadi anggota KJKS BMT KUBE Sejahtera terlebih dulu. Kedua, mengisi formulir aplikasi yang disediakan oleh KJKS BMT KUBE Sejahtera. Ketiga, melampirkan photo copy KTP suami istri yang masih berlaku. Keempat photo copy KK. Kelima, melampirkan photo copy surat nikah. Keenam, 114
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak HJ, yang menjabat sebagai marketing pembiayaan, wawancara ini bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Kamis, 20 September 2012 pukul 14.50 Wib.
58
melampirkan photo copy jaminan dan terakhir bila di perlukan melampirkan Resi rekening listrik”. 2) Subjek II Nama
: FA.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Manajer BMT KUBE Sejahtera.
“Syarat mengajukan permohonan pembiayaan untuk di BMT ini mempunyai aturan sendiri, diantaranya yaitu calon nasabah ini harus menjadi anggota dulu, kemudian mengisi formulir permohonan pembiayaan, dan selanjutnya menyerahkan berkas yang dipinta seperti photo copy KTP, kalau yang sudah berumah tangga ya KTP suami-istri serta surat nikah, photo copy kartu keluarga, dan fhoto copy jaminan misalnya yang menggunakan BPKB ataupun surat tanah sebagai jaminannya”. 3) Subjek III Nama
: YS.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Marketing BMT KUBE Sejahtera.
“syaratnya harus menjadi anggota dulu, yaitu menabung di BMT minimal Rp.10.000, setelah itu baru mengisi formulir permohonan pembiayaan dan melengkapi berkas-berkas yang dipinta BMT, seperti photo copy KTP dan lain sebagainya. Tapi bagi yang sudah pernah melakukan pembiayaan sebelumnya di BMT, yaa tinggal melanjutkan pembiayaan yang dulu aja”.
4) Subjek IV Nama
: HJ.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Marketing BMT KUBE Sejahtera.
59
“Syaratnya mudah saja, nasabah tinggal mengisi formulir permohonan pembiayaan yang telah disediakan, mengisi berapa jumlah pembiayaan yang di ajukan, dan melengkapi berkas-berkas yang dipinta oleh pihak BMT. Untuk nasabah baru, itu maksimal pembiayaannya dibawah Rp.5.000.000. tapi untuk nasabah lama, maksudnya nasabah yang sudah pernah beberapa kali mengajukan pembiayaan dan sudah dipercaya oleh pihak BMT, itu bisa di atas Rp.5.000.000.”
c. Bagaimana proses akad pembiayaan murabahah di BMT KUBE Sejahtera Palangka Raya. 1) Subjek I Nama
: IK.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Kepala Bagian Marketing.
”Proses yang harus dilalui hingga sampai terjadinya akad pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut: pertama-tama nasabah datang mengajukan permohonan pembiayaan dengan menyerahkan aplikasi lengkap, guna pembelian barang, terus melakukan wawancara tentang teknis jual-beli barang (jenis barang yang hendak dibeli, bagaimana cara pembeliannya, berapa harganya, dan bagaimana cara pembayarannya). Selanjutnya kami survei lapangan untuk memastikan semua sesuai adanya. Terus hasil kesepakatan dituangkan dalam akad tertulis, akad tertulis kita bacakan dihadapan Nasabah setelah dipelajari oleh nasabah terlebih dulu, lalu dilakukan penanda tangan oleh kedua belah pihak. Dan selanjutnya yaa dana dicairkan oleh kasir lalu dilakukan transaksi sebagaimana tertuang dalam akad tertulis”. 2) Subjek II Nama
: FA.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Manajer BMT KUBE Sejahtera.
60
“proses pembiayaan dengan akad murabahah yaitu: setelah pemohon (anggota) melengkapi semua berkas yang dipinta oleh pihak BMT, maka BMT akan memproses berkas-berkas tersebut yang telah dilampirkan anggota. Tahapan selanjutnya yaitu pihak BMT wawancara dengan anggota pemohon, tujuannya untuk menganalisis sejauh mana niat dan keseriusan anggota dalam mengajukan pembiayaan. Kemudian kami melakukan survey terhadap anggota ditempat tinggalnya, setelah itu hasil survey nantinya dilaporkan dalam rapat komite. Apabila permohonan pembiayaan tersebut disetujui maka anggota akan di panggil ke BMT.” 3) Subjek III Nama
: YS.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Marketing BMT KUBE Sejahtera.
“Biasanya, setelah saya menemukan calon nasabah yang mau mengajukan pembiayaan, dan setelah mereka mengisi formulir serta sudah melengkapi berkas-berkas yang dipinta, lalu semua berkas itu saya ajukan ke BMT. Setelah pembiayaan tersebut disetujui, baru uangnya direalisasikan dan kemudian saya serahkan ke nasabah tersebut. Jadi nasabah tidak mesti datang ke kantor BMT”. 4) Subjek IV Nama
: HJ.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Marketing BMT KUBE Sejahtera.
“karena pembiayaannya disini melalui saya, maksudnya disini nasabah mengajukan pembiayaan melewati saya sebagai marketing. Jadi semua berkas-berkas termasuk formulir, saya yang menyerahkannya ke BMT, jadi nasabah tidak perlu datang langsung ke kantor BMT, setelah permohonan pembiayaannya di setujui, baru saya serahkan uangnya kenasabah, dan nasabah pun membayar angsurannya itu kepada saya.”
61
d. Bagaimana sistem jaminan pada akad pembiayaan murabahah di BMT KUBE Sejahtera Palangka Raya. 1) Subjek I Nama
: IK.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Kepala Bagian Marketing.
“Jaminan tidak ada kaitannya dengan akad murabahah, tetapi jaminan berkaitan dengan akad hutang piutang, sebagaimana pengertian murabahah itu sendiri yaitu jual beli bayar tangguh, maka disitu akan terjadi yang namanya hutang, peran jaminan adalah sebagai alat penambah kepercayaan pada nasabah tersebut atau pengikat supaya nasabah tetap menempati perjanjian. Akan tetapi karena disini akad murabahah itu di alihkan ke akad utang piutang makanya diperlukan jaminan”. 2) Subjek II Nama
: FA.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Manajer BMT KUBE Sejahtera.
“Sebenarnya dalam akad murabahah ini tidak diharuskannya ada jaminan, tapi karena disini anggotanya diberikan surat kuasa untuk membelikan barang, dengan catatan barang itu adalah milik BMT, setelah itu barang kemudian dijual kepada anggota tersebut. Dalam hal ini anggota membayar secara angsuran hingga lunas dengan kesepakatan tertentu. Makanya berdasarkan prinsip kehati-hatian, disini menggunakan jaminan dan dengan jaminan tersebut sebagai kepastian dari anggota untuk membayar angsurannya”. 3) Subjek III Nama
: YS.
Jenis Kelamin : Laki-Laki.
62
Jabatan
: Marketing BMT KUBE Sejahtera.
“mengenai jaminan, bentuknya beragam ya.. tergantung orangnya juga. Jadi dalam hal jaminan itu macam-macam.. ada jaminannya lemari es, telivisi, BPKB motor dan lainlain”. 4) Subjek IV Nama
: HJ.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Marketing BMT KUBE Sejahtera “Tentang jaminan itu macam-macam, bisa berupa barang ataupun surat-surat berharga lainnya. Kebanyakan sih kalau pedagang kecil seperti pedagang kakilima, sebagai jaminannya bisa barang dagangannya itu sendiri.”
e. Apakah
besar
kecilnya
pembiayaan
yang
diajukan
tersebut
mempengaruhi jaminan yang digunakan. 1) Subjek I Nama
: IK.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Kepala Bagian Marketing.
Bisa iya bisa tidak, karena akan kita tinjau dari 5 parameter yaitu: 1) Carakter (sifat / watak perilaku), 2) Capasity (kemampuan membayar), 3) Capital (modal/Aset yang dimiliki), 4) Colateral (jaminan), dan 5) Codition (keadaan lingkungan yang bisa mempengaruhi ekonomi)”. 2) Subjek II Nama
: FA.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Manajer BMT KUBE Sejahtera.
63
“Ia..dalam hal ini mengenai jaminan memang beda-beda, untuk pembiayaan murabahah jemput bola atau pembayaran harian maksimal pembiayaan Rp. 2.000.000 jaminannya biasanya bisa berupa barang-barang seperti Tv, kulkas dan bisa barang dagangannya itu sendiri. Dan untuk murabahah komersil atau pembayaran pada pembiayaan ini di lakukan perbulan/perminggu, maksimal pembiayaannya di atas Rp.5.000.000 – Rp.10.000.000, menggunakan jaminan seperti BPKB, sertifikat tanah, rumah, toko dan lain-lain. 3) Subjek III Nama
: YS.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Marketing BMT KUBE Sejahtera.
“Ia.. besar kecilnya pembiayaan yang diajukan oleh nasabah ini mempengaruhi jaminan yang digunakan. Misalnya dia mengajukan pembiayaan yang di atas Rp.10.000.000, otomatis jaminan yang digunakan besar juga, seperti: BPKB motor, sertifikat rumah, toko, tanah dan lain-lain. Tetapi kalau pembiayaannya di bawah Rp.5.000.000, yaa beda lagi jaminan yang digunakan. 4) Subjek IV Nama
: HJ.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Marketing BMT KUBE Sejahtera
“Bisa jadi, karena tolak ukur direalisasikannya pembiayaan tersebut selain orangnya, ya jaminannya itu tadi, kira-kira orang tersebut mampu tidak membayar angsurannya. Besar kecilnya jaminan juga bisa mempengaruhi uang yang direalisasikan. Misalnya nasabah A mengajukan permohonan pembiayaan sebesar dua puluh juta, tetapi jaminan yang digunakan BKPB motor, secara logika saja pembiayaan yang di ajukan itu lebih besar dari jaminannya kan, tidak mungkin pihak BMT menyutujui pembiayaannya, bisa jadi uang yang direalisasikan itu cuma tujuh juta saja. Jadi menurut saya jaminan juga berpengaruh dengan besar kecilnya pembiayaan yang direalisasikan.”
64
Jaminan pembiayan adalah hak dan kekuasaan atas barang jaminan yang diserahkan oleh nasabah kepada Bank Syariah guna menjamin pelunasan kewajibannya apabila pembiayaan yang diterimanya tidak dapat dilunasi sesuai dengan waktu yang diperjanjikan dalam perjanjian pembiayaan.115 Dalam
Fatwa
Dewan
Syariah
Nasional
Nomor
04/DSN-
MUI/IV/2000 Tentang Murabahah dijelaskan bahwa jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya. Adanya jaminan dalam pembiayaan murabahah disebabkan praktek murabahah di bank syariah dalam operasionalnya menggunakan sistem murabahah kepada pemesan pembelian dan transaksi yang berjalan secara angsuran, hal ini dapat dimengerti karena seseorang tidak akan datang ke bank kecuali untuk mendapat pembiayaan dan membayar secara angsur. Bapak FA, selaku manajer BMT Kube Sejahtera Palangka Raya mengatakan bahwa, pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan, pembayaran murabahah secara cicilan atau angsur dikenal dengan sebutan murabahah muajjal yang memiliki karakter penyerahan barang di awal akad dan pembayaran kemudian (setelah awal akad) baik dalam bentuk angsuran maupun dalam bentuk pembayaran sekaligus, hanya kebanyakan dilakukan pembayarannya secara angsuran.116
115
Veitzhal Rivai, dan Andria Permata Veitzhal, Islamic Financial Management: Teori, Konsep, dan Aplikasi: Pemahaman Praktis untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi, dan Mahasiswa, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008. h. 663 116 Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak FA, bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Senin, 17 September 2012 pukul 10.30 Wib.
65
Adanya
ketentuan baru
dalam
murabahah
yaitu
nasabah
memberikan jaminan dalam murabahah adalah untuk menghindari risiko BMT terhadap kemungkinan nasabah untuk membeli barang, terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan BMT, seperti kelalaian nasabah dalam pembayaran atau ketidakseriusan nasabah untuk komitmen terhadap transaksi yang telah dilaksanakan yang berakibat fatal bagi perkembangan BMT maupun perkembangan lembaga keuangan lainnya dan perekonomian secara keseluruhan. Hak-hak lembaga keuangan syariah sangat terlindungi di dalam kontrak, semua barang bergerak dan tidak bergerak milik nasabah dan penjaminnya dapat dipergunakan untuk memenuhi kewajiban yang timbul akibat kontrak murabahah. Bank
syariah
ataupun
lembaga
keuangan
syariah
lainnya
mengenakan agunan atau jaminan pada beberapa pembiayaan yang dikembangkannya. Alasan utama adanya agunan pada Lembaga keuangan syariah
adalah
untuk
melaksanakan
prinsip
kehati-hatian
dalam
menyalurkan dana pihak ketiga. 117 Menurut Bapak Imam Khusaini, Alasan semacam ini memang dapat diterima, karena dana yang disalurkan ke masyarakat bukan hanya dana milik BMT sendiri, tetapi ada juga dana yang berasal dari pihak ketiga yang harus dilindungi oleh BMT maupun lembaga
117
2011. h. 107
Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, Jakarta: KENCANA,
66
keuangan lainnya.118 Memelihara dan menjaga hal-hal yang berdampak negatif dan menyebabkan kehancuran diri, komunitas ataupun institusi adalah suatu kewajiban, sebaliknya haram hukumnya bertindak yang membawa efek negatif bagi kelangsungan hidup dalam arti luas termasuk di dalamnya
hancurnya
lembaga-lembaga
perekonomian
yang
sangat
dibutuhkan masyarakat. Firman Allah Q.S. aqal-Barah (2) ayat 195:119
Artinya: Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan... Secara fiqh, adanya agunan yang dijalankan oleh Bank Syariah maupun Lembaga keuangan syariah lainnya dapat dibenarkan dari sisi memutus jalan bagi nasabah untuk berbuat tidak disiplin (moral hazard) dalam proses pembayaran. Dalam hukum Islam menghindar dan menutup perbuatan yang dapat membawa kepada keharaman adalah suatu keniscayaan yang dikenal dengan metode sad al-zariah yaitu menutup jalan yang menuju perbuatan terlarang. 120 Walaupun begitu, ditambahkan lagi oleh Pak IK, BMT saat ini memang harus sangat selektif dalam menerapkan praktek agunan bagi para nasabahnya. Artinya dalam kondisi tertentu pihak BMT harus betul-betul mengetahui karakteristik sang nasabah dan BMT harus berani menetapkan 118
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak IK, beliau menjabat sebagai kepala bagian pembiayaan di BMT KUBE Sejahtera, wawancara ini bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Rabu, 05 September 2012 pukul 13.00 Wib. 119 Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahannya, Jakarta: Magfirah Pustaka. 2006 120 Ibid, Veithzal Rivai, Islamic Financial Management,.h. 664
67
agunan tidak hanya didasarkan pada materi, lebih dari itu agunan atau jaminan bisa jadi dapat berbentuk rekomendasi seseorang atau jaminan dari pihak lain.121 Secara lengkap maksud dan tujuan pengikatan/penguasaan jaminan adalah:122 a. Memberikan hak dan kekuasaan kepada Bank maupun lembaga keuangan lainnya, untuk mendapatkan pelunasan dengan barang-barang agunan tersebut apabila nasabah ingkar janji, yaitu tidak bisa membayar kembali kewajibannya pada waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian. b. Menjamin agar nasabah berperan atau turut serta dalam transaksi yang dibiayai, sehingga dengan demikian kemungkinan nasabah untuk meninggalkan usahanya/proyek dengan merugikan diri sendiri atau perusahaannya dapat dicegah atau kemungkinan untuk berbuat demikian dapat diminimalisir. c. Memberikan dorongan kepada nasabah untuk memenuhi perjanjian pembiayaan, khususnya mengenai pelunasan kewajibannnya sesuai dengan syarat-syarat yang telah disepakati, agar nasabah tidak kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan kepada perbankan. Disamping tujuan tersebut di atas, jaminan dalam pembiayaan murabahah bertujuan agar nasabah mampu menanggung kerugian akibat kelalaian nasabah karena setiap manusia bertanggung jawab atas
121
Sumber: Hasil wawancara lanjutan dengan Bapak IK, bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Rabu, 05 September 2012 pukul 13.00 Wib. 122 Ibid, Veithzal Rivai, Islamic Financial Management , h. 665
68
perbuatannya dan kelalaian akibat perbuatan seseorang tidak dapat dibebankan kepada pihak lain. Firman Allah dalam Q.S. al-Najm (53) ayat 38-39:123
Artinya: Seseorang tidak akan menanggung beban kesalahan orang lain. Dan tidaklah manusia mendapatkan melainkan hasil usahanya. Jaminan dapat dibedakan sebagai berikut:124 1. Jaminan perorangan (personal guarantee/borgtocht) adalah suatu perjanjian penanggungan utang dimana pihak ketiga mengikatkan diri untuk memenuhi kewajiban nasabah dalam hal nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada perbankan (wanprestasi). 2. Jaminan perusahaan (corporate guarantee) adalah suatu perjanjian penanggungan utang yang diberikan oleh perusahaan lain untuk memenuhi kewajiban nasabah dalam hal nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada perbankan. 3. Jaminan kebendaan adalah penyerahan hak oleh nasabah atau pihak ketiga atas barang miliknya kepada perbankan guna dijadikan agunan atas pembiayaan yang diperoleh nasabah. Salah satu asas murabahah adalah penjualan dilakukan dengan cara yang jujur atau transfaran, sehingga antara penjual dan pembeli terbangun kepercayaan untuk saling mempercayai yang dikenal dengan ba’i al123 124
Veithzal Rivai, Islamic Financial Management,.h. 663 Veithzal Rivai, Islamic Financial Management,.h. 663
69
amanah. Sebagaimana dimaklumi praktek pembiayaan murabahah di lembaga keuangan syariah didominasi oleh pembayar secara taqsith atau angsuran tidak secara naqdan atau tunai. Kepercayaan, kejujuran adalah bersifat abstrak yang tidak ada tolak ukurnya. Untuk menjamin transfaransi dan saling percaya antara nasabah dengan bank yang bersifat abstrak tersebut menjadi hal yang konkrit adalah jaminan atau agunan, apalagi melihat kondisi zaman dewasa ini kejujuran/amanah termasuk sesuatu yang sulit ditemukan dalam kondisi masyarakat yang cenderung materialistik dan hedonistik, sehingga jaminan dalam pembiayaan murabahah adalah sebagai salah satu bentuk aplikasi asas transfaransi dan amanah.125 Ditinjau dari jenisnya, jaminan kebendaan terbagi pada dua jenis, yaitu: a. Jaminan kebendaan atas barang bergerak, yaitu semua barang yang secara fisik dapat dipindahtangankan, kecuali karena undang-undang, barang tersebut ditetapkan sebagai barang tidak bergerak. b. Jaminan kebendaan atas barang tidak bergerak, yaitu tanah dan barangbarang lain karena sifatnya oleh undang-undang dinyatakan sebagai benda tidak bergerak, seperti mesin pabrik yang sudah terpasang, kapal laut dengan bobot tertentu dan kapal udara. Barang yang dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:126
125 126
Ibid, h.663-664 Ibid, h.665
70
a. Harus mempunyai nilai ekonomis, artinya dapat dinilai dengan uang dan dapat dijadikan uang. b. Harus dapat dipindahtangankan kepemilikannya dari pemilik semula kepada pihak lain (marketable, executeur baar). c. Harus mempunyai nilai yuridis, dalam arti dapat diikat sehingga pembiayaan memiliki hak yang didahulukan (preferent) terhadap hasil pelelangan barang tersebut. Jaminan harus memenuhi kriteria di atas, karena di dalam mengadakan suatu akad harus saling menguntungkan, jaminan dalam pembiayaan murabahah dimaksudkan
untuk
memenuhi
kepentingan
nasabah dan pihak Bank, tercegah dari praktik manipulasi dan merugikan salah satu pihak, sehingga prinsip maslahah dan ‘adalah dalam transaksi dapat terwujud dengan adanya jaminan tersebut. Bapak FA menambahkan bahwa Jaminan dapat dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu:127 a. Jaminan utama Jaminan utama adalah barang-barang bergerak atau barang tidak bergerak yang dibiayai dengan pembiayaan atau merupakan objek pembiayaan, seperti alat-alat pengangkutan dalam rangka pembiayaan investasi prasarana.
127
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak FA, bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Senin, 17 September 2012 pukul 10.30 Wib.
71
b. Jaminan tambahan Jaminan tambahan adalah barang, surat berharga, atau garansi yang tidak berkaitan langsung dengan objek yang dibiayai, yang ditambahakan sebagai
jaminan
apabila
dalam
penilaian
pembiayaan/analisis
pembiayaan, bank belum memperoleh keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan nasabah untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan. Jaminan utama dan jaminan tambahan yang disepakati dalam akad pembiayaan murabahah tidak dibenarkan memberatkan salah satu pihak, sebab dalam suatu akad harus dilakukan dengan cara saling memberikan kemudahan kepada masing-masing pihak untuk dapat melaksanakannya sesuai dengan kesepakatan dalam rangka menegakkan kemaslahatan, dilaksanakan dengan itikad baik, tidak mengandung unsur jebakan dan perbuatan buruk lainnya. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa dalam akad pembiayaan murabahah yang pembayarannya dengan secara tempo dan melalui angsuran sesuai dengan kesepakatan, maka diharuskan adanya jaminan yang dapat dipegang oleh yang memberi kepercayaan bagi yang memberikan pembiayaan. Jaminan merupakan salah satu unsur dalam analisis pembiayaan, oleh karena itu barang-barang yang diserahkan nasabah harus dinilai pada saat dilaksanakan analisis pembiayaan. Adapun mengenai sistem jaminan di BMT sendiri, jaminan yang digunakan dalam pembiayaan khususnya murabahah, bentuknya beragam bisa berupa sertifikat rumah,
72
BPKB dan barang penjualan nasabah itu sendiri. Karena tergantung besar kecilnya pembiayaan. Biasanya pihak BMT akan meninjau nasabah yang mau mengajukan pembiayaan, dari 5 parameter, yaitu: Caracter (sifat / watak perilaku nasabah), Capasity (kemampuan nasabah dalam membayar), Capital (modal atau aset yang dimiliki nasabah), Colateral (jaminan yang digunakan nasabah), dan Codition (keadaan lingkungan yang bisa mempengaruhi ekonomi). Dalam alur pembiayaan pada BMT KUBE Sejahtera ini, nasabah bisa datang ke kantor BMT langsung, ataupun melalui marketingnya. Nasabah yang mengajukan pembiayaan yang langsung datang ke kantor BMT KUBE Sejahtera, baik nasabah baru maupun lanjutan maka prosesnya benar-benar mengikuti alur dan ketentuan yang diterapkan oleh pihak BMT, yakni salah satunya nasabah harus benar-benar melengkapi formulir “perjanjian murabahah”. Berikut isi dari perjanjiannya:128 1) Anggota harus memberikan data diri atau identitas yang jelas. 2) Antara BMT dan anggota menyutujui untuk melaksanakan suatu perjanjian. 3) Anggota memahami isi dari pasal 1 tentang “pembiaayaannya dan penggunaannya”. 4) Anggota dapat memahami bagaimana “jangka waktu, Angsuran dan Biaya Administrasi” yang dijelaskan pada pasal 2. 5) Anggota dapat menyanggupi pasal 3 yang meminta “jaminan” 128
Sumber: Hasil wawancara lanjutan dengan Bapak IK dan Pak FA, bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Selasa, 11 September 2012 pukul 09.00 Wib.
73
6) Anggota memahami bagaimana resiko apabila terjadi “Peristiwa Cidera Janji” pada Pasal 4. 7) Pada pasal 5 anggota sepakat tentang “hukum yang mengatur”. 8) pada pasal 6 tentang “Penyelesaian Sengketa” anggota dapat menerima tentang pasal tersebut.129 Tetapi bagi nasabah yang mengajukan pembiayaan melalui marketing, maka untuk nasabah lama atau nasabah yang mengajukan pembiayan lanjutan, hal tersebut tidak berlaku. Dengan alasan pihak marketing sudah mempercayai nasabah tersebut, sehingga tidak perlu lagi mengisi formulir tersebut dan menyerahkan barang jaminan. 2. Kedudukan hukum akad pembiayaan murabahah di BMT KUBE Sejahtera 070 Palangka Raya. a. Apa dasar hukum yang terdapat dalam pembiayaan murabahah di BMT KUBE Sejahtera Palangka Raya. 1) Subjek I Nama
: IK.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Kepala Bagian Marketing.
“mengenai dasar hukumnya, saya belum terlalu paham ya.. yang pasti landasan hukum pembiayaan murabahah ini berdasarkan Al-qur’an dan Hadits. Nanti mba cari sendiri referensinya ya..” 2) Subjek II Nama 129
: FA.
Dokumen Produk Murabahah pada BMT KUBE Sejahtera Palangka Raya.
74
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Manajer BMT KUBE Sejahtera.
“dasar hukumnya yaitu Al-Qur’an Surah Al-baqarah ayat 275, mengenai bunyinya saya lupa. Nanti mba cari sendiri ayatnya apa.”
b. Bagaimana kedudukan hukum, akad pembiayaan murabahah di BMT KUBE Sejahtera Palangka Raya. 1) Subjek I Nama
: IK.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Kepala Bagian Marketing.
“landasan hukum murabahah di BMT ini sendiri menjadi prioritas yang utama dalam pembiayaan murabahah tersebut. Makanya setiap direalisasikannya pembiayaan, prosessnya itu harus diterapkan dengan sebenar-benarnya aturan syariah dan aturan dari BMT sendiri”. Akad pembiayaan sebagai suatu persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain (nasabah), tunduk kepada kaidah-kaidah hukum perdata dan hukum syariah. Dalam hukum perdata, khusunya Hukum Perjanjian, dikenal istilah Sistem Terbuka yang mempunyai arti memberikan
kebebasan
seluas-luasnya
kepada
masyarakat
untuk
mengadakan perjanjian yang berisi dan berbentuk apa saja, asal tidak melanggar ketertiban umum dan kesusilaan. Akad pembiayaan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi nasabah dan bank. Hal ini
75
berarti perjanjian pembiayaan dimaksud akan “mengikat” nasabah dan bank seperti undang-undang. 130 Dalam lembaga keuangan syariah, khususnya BMT Kube Sejahtera banyak produk pembiayaan yang di salurkan. Diantaranya yaitu dengan akad mudharabah, musyarakah, murabahah dan bai’ bitsaman ajil. tetapi di BMT Kube sejahtera ini pembiayaannya lebih banyak menggunakan akad murabahah. Berdasarkan data statistik BMT Kube Sejahtera pada awal tahun 2010, jual beli dengan akad murabahah menunjukkan posisi lebih dari 70%.131 Pembiayaan murabahah dapat dilakukan dengan tunai atau dicicil. Murabahah pada awalnya tidak ada hubungannya dengan pembiayaan. Akan tetapi pada perkembangannya digunakan oleh perbankan syariah dengan menambahkan beberapa konsep lain. Sehingga menjadi salah satu bentuk produk pembiayaan. Mengenai dasar hukum atau landasan hukum yang terdapat dalam pembiayaan murabahah di Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) KUBE Sejahtera, menurut Bapak FA, bahwa landasan atau dasar hukum dari murabahah ini sama seperti halnya di perbankan syariah, tak terkecuwali di BMT. Dasar hukumnya yaitu: Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 275:
...
130 Veitzhal Rivai, H. Islamic Financial Management: Teori, Konsep, dan Aplikasi: Pemahaman Praktis untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi, dan Mahasiswa,. h. 90 131 Sumber: Hasil wawancara lanjutan dengan Bapak IK, bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Rabu, 05 September 2012 pukul 13.00 Wib.
76
Artinya: Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.132 Ijma Umat Islam telah berkonsensus tentang keabsahan jual beli, karena manusia sebagai anggota masyarakat selalu membutuhkan apa yang dihasilkan dan dimiliki oleh orang lain. Oleh karena itu, jual beli adalah salah satu jalan untuk mendapatkannya secara sah. Dengan demikian, maka mudahlah bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhannya.133 Fatwa Fatwa DSN No. 4/DSN-MUI/IV/2000: murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.134 Berdasarkan pemaparan diatas dan dari hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat diketahui bahwa kedudukan hukum, akad murabahah di BMT Kube Sejahtera merupakan landasan hukum yang utama dalam pelaksanaan pembiayaan. Hal ini terlihat dari banyaknya minat nasabah yang mengajukan pembiayaan dengan menggunakan akad murabahah. Oleh karena itu pelaksanaan pembiayaan murabahah tersebut harus benar-benar sesuai dengan prosedur dan syarat-syarat yang sudah di tentukan oleh pihak BMT , Al-Qur’an, hadits dan Fatwa DSN No. 4/DSN-MUI/IV/2000.
132
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Gema Risalah Press,
1992. 133
Muhammad, sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, h. 23 Moch Faisal Salam, Pertumbuhan Hukum Bisnis Syariah di Indonesia, Bandung: Pustaka Ilmu, 2006. h. 205. 134
77
3. Akibat Hukum Dari Implementasi Pembiayaan Murabahah Dengan Tanpa Akta Perjanjian Dan Barang Jaminan. a. Apa akibat hukum dari implementasi pembiayan murabahah dengn tanpa akta perjnjian dan barang jaminan. 1) Subjek I Nama
: IK.
Jenis Kelamin
: Laki-Laki.
Jabatan
: Kepala Bagian Marketing.
“Jika yang dimaksud tanpa akad pembiayaan maka tidak syah karena tidak sesuai syariah. Tetapi jika yang dimaksud tidak melengkapi aplikasi seperti akta perjanjian, maka kerugianlah yang mungkin timbul. Kemungkinan terjdinya kesalapahaman dikemudian hari yang berujung kerugian finansial bagi BMT KUBE Sejahtera sendiri. Dan jual beli tanpa jaminan syah asal ada ijab kobul, hutang tanpa jaminan tidak apa-apa. Tetapi Islam lebih menjaga kemungkinan terjadinya sebab akibat yang akan timbul nantinya dikemudian hari. Jadi sebaiknya pembiayaan itu menggunakan jaminan serta ditulis”. 2) Subjek II Nama
: FA.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Manajer BMT KUBE Sejahtera.
“Permohonan pembiayaan itu sendiri adalah syarat yang penting dalam memberikan pembiayaan dan hal itu harus diperhatikan benar-benar oleh para account officer. Untuk mempercepat dan mempermudah dalam mempertimbangkan permohonan nasabah, maka surat permohonan pembiayaan hendaknya disertakan dengan informasi yang lengkap seperti informasi mengenai keuangan, jaminan, jumlah pembiayaan yang dibutuhkan, tujuan, jangka waktu, dan sebagainya.
78
3) Subjek IV Nama
: HJ.
Jenis Kelamin : Laki-Laki. Jabatan
: Marketing BMT KUBE Sejahtera.
“memang benar alur pembiayaannya seperti itu, tetapi mekanisme tersebut hanya berlaku untuk permohonan pembiayaan baru saja, kalau permohonan pembiayaan lama (yang sudah pernah beberapa kali melakukan pembiayaan di BMT) itu tidak perlu lagi. Dengan alasan karena nasabah tersebut sudah pernah dan di percaya oleh marketing yang bersangkutan yang menangani pembiayaan tersebut.” Penerapan praktik pembiayaan murabahah itu harus dilakukan dengan transaksi yang riil atau nyata dan tidak ada permainan didalamnya, dan transaksi tersebut di lakukan untuk mewujudkan suatu tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan disepakati bersama sesuai dengan prinsip syariah. 135 Penjelasan mekanisme pembiayaan yang meliputi ketentuan dan syarat-syarat
yang
harus
dilakukan,
sejak
nasabah
mengajukan
permohonan pembiayaan, samapai pembiayaan tersebut dilunaskan oleh nasabah, dan untuk jenis pembiayaan tertentu mempunyai kekhususan dalam ketentuan dan prosedurnya. Tujuan utama mekanisme pembiayaan itu adalah: a) Memberikan ketegasan atau tugas-tugas dari seorang account officer sehingga dengan demikian akan lebih memperjelas wewenang dan tanggung jawab para account officer. 135
Sumber: Hasil wawancara lanjutan dengan Bapak IK, bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Rabu, 05 September 2012 pukul 13.00 Wib.
79
b) Flow of Document dapat diikuti dan diketahui dengan jelas. c) Memperlancar arus pekerjaan. Langkah-langkah tersebut harus benar-benar diketahui dan diikuti oleh para account officer. Mekanisme ini berlaku untuk permohonan pembiayaan baru, perpanjangan, maupun tambahan yang berlaku secara umum untuk setiap jenis pembiayaan, baik untuk modal kerja maupun untuk investasi. Urutan langkah-langkah yang lazim dalam mekanisme pembiayaan,
yakni meliputi persiapan,
penilaian,
keputusan atas
permohonan, pengawasan dan pelunasan. Beberapa jenis pembiayaan tertentu memiliki kekhususan dalam ketentuan dan mekanismenya. Untuk memperoleh pinjaman, pemohon harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan. Semua permohonan pembiayaan harus diajukan secara tertulis, tanpa melihat berapa jumlah pembiayaan yang dipinta dan ini berlaku untuk permohonan baru, permohonan tambahan pembiayaan, permohonan untuk perpanjangan masa berlaku pembiayaan, maupun perubahan syaratsyarat pembiayaan itu sendiri. 136 Hal tersebut selaras dengan pendapat Bapak FA, menurut beliau permohonan pembiayaan itu sendiri adalah syarat yang penting dalam memberikan pembiayaan dan hal itu harus diperhatikan benar-benar oleh para account officer. Untuk mempercepat dan mempermudah dalam mempertimbangkan permohonan nasabah, maka surat permohonan pembiayaan hendaknya disertakan dengan informasi yang lengkap seperti
136
Ibid, Veithzal Rivai, Islamic Financial Management,.h. 271
80
informasi mengenai keuangan, jaminan, jumlah pembiayaan yang dibutuhkan, tujuan, jangka waktu, dan sebagainya. 137 Informasi umum dan data kuantatif yang sekurang-kurangnya harus diberikan calon nasabah ketika mengajukan permohonan pembiayaan adalah nama dan alamta jelas si pemohon, nama para pemilik, bidang usaha dan lain-lain. Selain itu, perlu pula diperoleh informasi data keuangan calon nasabah. Mengenai mekanisme murabahah di BMT Kube Sejahtera 070 Palangka Raya, menurut Pak IK, dalam pembiayaan murabahah baik itu untuk keperluan produktif ataupun untuk kebutuhan konsumtif memiliki syarat yang sama, tidak ada perbedaan, berikut alur pembiayaannya: Alur Pembiayaan di BMT Kube Sejahtera 070 Palangka Raya 1. Menjadi anggota BMT
2. mengajukan permohonan
4. Anggota wawancara dengan bagian pembiayaan
3. BMT Memproses Berkas Permohonan
5. BMT melakukan survey
6. Pelaporan hasil survey
8. hasil rapat dikonfirmasi ke anggota yang bermohon
7. BMT mengadakan rapat komite
Sumber: Dokumen BMT KUBE Sejahtera.
137
Sumber: Hasil wawancara lanjutan dengan Bapak IK dan Pak FA, bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Selasa, 11 September 2012 pukul 09.00 Wib.
81
Beranjak pada bagan alur pembiayaan di atas, dalam mengajukan permohonan murabahah di BMT Kube Sejahtera, berikut lebih jelasnya: a) Pemohon harus menjadi anggota dari BMT tersebut. Karena BMT hanya melayani anggotanya dalam hal murabahah ini. b) Anggota bermohon untuk membeli sesuatu. Misalkan membeli sebuah sepeda motor. c) Proses berkas yang diajukan. BMT memproses berkas-berkas yang telah dilampirkan anggota. d) Tahapan wawancara dengan anggota pemohon. Yakni, pihak BMT dari bagian
pembiayaan
melakukan
wawancara,
tujuannya
untuk
menganalisis sejauh mana niat dan keseriusan anggota dalam mengajukan pembiayaan. e) Melakukan survey terhadap anggota tempat tinggalnya. Yakni BMT menganalisa dari tempat tinggal anggota, ekspektasinya adalah anggota diperkirakan
mampu
menyelesaikan
pembiayaan
sampai
pada
pelunasan. Karena tanpa survey dan analisa yang tepat, dapat menyebabkan pembiayaan tersebut macet. f) Hasil survey dilaporkan dalam rapat komite. g) BMT mengadakan rapat seluruh pihak terkait yang ada di BMT. Dalam rapat itu membahas pengajuan pembiayaan, mengevaluasi hasil dari analisis pembiayaan yang telah dilakukan, kemudian memutuskan, apakah permohonan tersebut ditolak ataupun disetujui.
82
h) Anggota dipanggil ke BMT, kemudian hasil dari rapat yang telah dilakukan dikonfirmasi ke anggota. Apabila permohonan tersebut disetujui, kemudian dikonfirmasi keanggota setelah adanya hasil rapat komite tersebut, setelah itu dibuat kesepakatan antara BMT dan anggota dan apabila sudah ada kata sepakat, maka BMT membelikan barang untuk keperluan anggota, yaitu atas nama BMT, baik langsung maupun perwakilan. Apabila pembelian barang itu perwakilan, maka langsung diwakilkan kepada anggota, jadi anggota diberikan surat kuasa untuk membelikan barang, dengan catatan barang itu adalah milik BMT, setelah itu barang kemudian di jual kepada anggota tersebut. Tentunya dengan harga kesepakatan kedua belah pihak, setelah barang itu ada baru diakadkan, anggota membeli barang dari BMT dan dibacakan akadnya. 138 Dalam hal ini anggota membayar secara angsuran hingga lunas dengan kesepakatan tertentu. Mengenai hal tersebut, manajer BMT yakni Pak FA menjelaskan, bahwa mekanisme tersebut benar adanya. Mekanisme praktik pembiayaan murabahah tersebut tidak jauh berbeda dengan tahapan kegiatan yang umumnya terjadi di lingkungan perbankan atau lembaga keuangan pada saat
menerima permohonan
pembiayaan dari nasabah, yakni: 139 a. Menerima permohonan secara tertulis dari nasabah.
138 Sumber: Hasil wawancara lanjutan dengan Bapak IK, bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Senin, 10 September 2012 pukul 13.00 Wib. 139 Ibid, Veithzal Rivai, Islamic Financial Management,.h. 281
83
b. Surat permohonan diteruskan ke pimpinan cabang untuk diketahui dan didisposisi dengan jelas. c. Account officer meneliti surat permohonan dan segera ditentukan apakah permohonan dapat dipertimbangkan atau ditolak. Permohonan dapat segera ditolak apabila: 1) Untuk pembiayaan yang diminta ada larangan pemerintah/Bank Indonesia. 2) Nasabah yang bersangkutan termasuk dalam daftar pembiayaan macet atau daftar buku waspada bank atau balck list. 3) Berdasarkan data yang tersedia dan penelitian pendahuluan dapat disimpulkan bahwa pembiayaan dapat ditolak. Penolakan harus segera diberitahukan kepada pemohon secara tertulis dan bijaksana; persoalan permohonan ini dianggap selesai. d. Permohonan yang dapat dipertimbangkan segera diteliti kelengkapan datanya untuk kemudian dibuatkan catatan singkat mengenai bahan-bahan atau keterangan apa saja yang masih dibutuhkan: surat-formulir-daftar dan sebagainya yang masih harus dilengkapkan oleh nasabah pada surat permohonannya. e. Nasabah segera diminta datang (diberitahukan secara tertulis) untuk: 1) Memperoleh
penjelasan
lebih
lanjut
mengenai
hal-hal
yang
berhubungan dengan pembiayaan yang diminta. Misalnya, antara lain jumlah pembiayaan, tujuan penggunaan pembiayaan, dan rencana kerjanya.
84
2) Data yang harus dipenuhi oleh nasabah (jika peru dibuatkan daftar data tersebut). 3) Bila kelengkapan data dan sistematik penyajian kurang memenuhi syarat yang diperlukan, nasabah diminta mengisi formulir surat permohonan
pembiayaan
beserta
lampiran-lampirannya
yang
disediakan oleh bank (lembaga keuangan). 140 Sedikit Berbeda dengan penuturan bapak HJ, selaku marketing pembiayaan khususnya murabahah di BMT Kube Sejahtera. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan memang beliau sependapat dengan apa yang dikatakan Bapak IK, mengenai syarat-syarat atau alur prosesnya pembiayaan, akan tetapi beliau mengatakan mekanisme tersebut hanya berlaku untuk permohonan pembiayaan baru saja, kalau permohonan pembiayaan lama (yang sudah pernah beberapa kali melakukan pembiayaan di BMT) itu tidak perlu lagi. Dengan alasan karena nasabah tersebut sudah pernah dan di percaya oleh marketing yang bersangkutan yang menangani pembiayaan tersebut.141 Hal ini juga diperkuat dengan pendapat nasabah yang menjadi salah satu subjek peneliti yang bernama Pak SS142 dan Pak AH143, beliau
140
Ibid, h. 282 Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak HJ, yang menjabat sebagai marketing pembiayaan, wawancara ini bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Kamis, 20 September 2012 pukul 14.50 Wib. 142 Bapak SS yang beralamat di Danau Sari, CR. Adalah nasabah pembiayaan murabahah komersil, yaitu yang pembayaran pada pembiayaan ini dilakukan perminggu, wawancara ini bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Kamis, 20 September 2012 pukul 13.45 Wib. 143 Bapak AH yang beralamat di Jl, Kalimantan, Gg. Warga. Adalah nasabah pembiayaan murabahah Jemput bola yaitu yang angsuran pembayarannya harian. wawancara ini 141
85
sudah beberapa kali melakukan pembiayaan di BMT, untuk pembiayaan awal pihak BMT memang mengajukan persyaratan-persyaratan tersebut, tetapi ketika mengajukan pembiayaan yang ke dua dan selanjutnya, tidak lagi melengkapi aplikasi pembiayaan sebelumnya. Semua diserahkan atau dipercayakan kepada marketing yang menangani pembiayaan tersebut. Menurut dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan pak YS,144 beliau juga mengatakan bahwa untuk nasabah yang lama (yang sudah pernah beberapa kali mengajukan pembiayaan di BMT) apabila mau mengajukan pembiayaan lagi ke BMT, maka biasanya tidak perlu lagi melengkapi syarat-syarat berikut dengan alasan nasabah tersebut dapat di percaya oleh pihak BMT. Dan apabila nantinya terjadi kredit macet / nasabah lalai dalam membayar angsurannya, maka marketing yang menangani pembiayaan tersebut lah yang bertanggung jawab. Karena pihak BMT sudah mempercayai sepenuhnya kepada pihak marketing atas pembiayaan tersebut. Dari pembahasan tersebut di atas dapat diketahui bahwa pembiayaan yang tidak melengkapi aplikasi (akta perjanjian) maka akan menimbulkan
kerugian
pada
yang
bersangkutan
yaitu
adanya
kemungkinan terjadinya kesalahpahaman di kemudian hari yang berujung kerugian finansial bagi BMT KUBE sejahtera. Karena akta adalah surat tanda bukti suatu tulisan yang ditandatangani dan diperuntukan bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari Rabu, 12 September 2012 pukul 11.00 Wib. 144 Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak YS, yang menjabat sebagai marketing pembiayaan, wawancara ini bertempat di kantor BMT Kube Sejahtera, K,m 4,5. Palangka Raya, pada hari rabu, 12 September 2012 pukul 09.30 Wib.
86
membuktikan kebenaran apa yang tertera di dalamnya. Dan pembiayaan tanpa jaminan syah hukumnya asal ada ijab – kobul, akan tetapi Islam lebih menjaga kemungkinan terjadinya hubungan sebab akibat yang akan timbul di kemudian hari, maka dari itu sebaiknya setiap transaksi utang pituang maupun pembiayaan harus jelas, dan sebaiknya ditulis. Menurut
Bapak
IK,
untuk
menyelesaikan
sengketa
yang
ditimbulkan akibat hukum tersebut. Yaitu: yang pertama dengan cara kekeluargaan misalnya dengan cara memberi tempo, akad diulang atau dibuat perjanjian baru sesuai kesanggupan. Dan yang kedua dengan pendekatan hukum, yaitu diberi sangsi sesuai perjanjian yang telah disepakati bersama, atau mengadukan kasus tersebut kepada yang berwajib untuk diselesaikan melalui badan Arbitrase syariah.