IV.
GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI UBI KAYU DI DAERAH PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Wilayah
Kabupaten Daerah Tingkat 11 Lampung Timur rnembentang pada posisi 10jO15'-106"20'
Bujur Timur dan 4"37'-j"37'
Lintang Selatan, dengall batas-
batas wilayah sebagai berikut. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa dan Propinsi Banten, sebelah Barat berbatasan dengan Kotamadya Metro, sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah dan sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan. Secara administratif, Kabupaten Lampung Timur memiliki luas wilayah 5 325.03 km2 dan terdiri dari 23 wilayah kecamatan (Lampiran 1).
Pemerintah
Daeral~Kabupaten Lampung Timur
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun1999, diresmikan tanggal 27 April 1999 dengan pusat pemerintahan di Kota Sukadana. Berdasarkan topografinya, Kabupaten Lampung Timur terdiri atas daerah berbukit sampai bergunung, berombak sampai bergelombang, dataran aluvial yang cukup luas meliputi pantai di bagian timur, daerah rawa pasang surut dan daerah aliran sungai. Iklim Kabupaten Lampung Timur berdasarkan Smith dan Ferguson, termasuk kategori B yang dicirikan oleh bulan basah selama 6 bulan yaitu pada Bulan Desember-Juni
dengan temperatur rata-rata 24-34°C.
Jenis
tanah didominasi oleh Podsolik Merah Kuning. Berdasarkan lapangan usaha, persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian adalah yang terbesar yaitu 347 243 jiwa atau sebesar 74% dari total penduduk yang bekerja.
Sedangkan bagian terbesar bekerja di sub sektor
pertanian tanaman pangan yaitu 88.3% dari total penduduk yang bekerja di sektor pertanian, tertera pada Tabel 5. Tabel 5. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Lampung Timur, Tahun 2000 (jiwa)
Lapangan Usaha
Laki-laki
(1)
(2)
1. Pertanian tanaman pangan
Perempuan
(3
Jumlah
(4)
174 360
132 127
306 487
2. Perkebunan
10 704
7 157
17 861
3. Peternakan
6 631
1717
8 348
840
460
1 300
5. Pertanian lainnya
7 164
6 083
13 247
6. Industri pengolahan
5 673
3 269
8 942
7. Perdagangan
12 044
17 654
29 698
8. Angkutan
21 364
11 476
32 840
9. Jasa-jasa
3 787
327
4 114
10. Lainnya
14 826
30 613
45 439
136
224
360
257 529
211 107
468 636
4. Perikanan
11. Tidak terjawab Jumlah Sumber: Badan Pusat Statistik, 2001 b.
4.1.1. Kecamatan Batanghari Nuban Kecamatan Batanghari Nuban dipilih sebagai lokasi penelitian karena Kecamatan Batanghari Nuban merupakan salah satu daerah seiltra produksi ubi kayu. Selain itu daerah ini memiliki ITTARA status operasional optimal tertinggi di Lampung Timur. Luas wilayah Batanghari Nuban adalah 180.69 krn2, terdiri atas 13 desa (Lampiran 2), dengan batas-batas sebagai berikut.
Sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Punggur, sebelah Selatan dengan Kecamatan
Batanghari dan Donomulyo, sebelah Barat dengan Kecamatan Pekalongan dan sebelah Timur dengan Raman Utara dan Sukadana. Penduduk yang bekerja berjumlah 14 887 jiwa dengan persentase penduduk yang bekerja sebagai petani adalah yang terbesar yaitu 12 252 jiwa atau 82.29%, tertera pada Tabel 6. Tabel 6. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Batanghari Nuban, Tahun 200 1 Mata Pencaharian
No. 1. 2. 3.
I
I
( Petani
1 Pengusaha 1 Pengrajin
4.
Buruh
5.
Pedagang
6 .
7. 8.
/
I
PNS
/ ABRI
1 Peternak Jumlah
I
I
Jumlah Penduduk (jiwa) 12 252
Persentase
1
336
1
15
I
1 055
14 887
I
(%
82.29
1
2.25
1
0.10 7.10
1
1
100.00
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2002b.
4.1.2. Kecamatan Batanghari Kecanlatan Batanghari dipilih sebagai lokasi penelitian karena letaknya yang berdekatan dengan Batanghari Nuban, sebagai wilayah imbas dengan luas wilayah 7 562.53 km2, tediri atas 16 desa (Lampiran 3) dan batas-batas sebagai berikut.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Batanghari Nuban dan
Pekalongan, sebelah Selatan dengan gabupaten Lampung Selatan, sebelah Barat dengan Kecamatan Metro Raya, sebelah Timur dengan Kecamatan Sekampung.
Adapun jumlah rumah tangga petani adalah 8 322 atau sebesar 92.94% dari total rumah tangga petani dan buruh di Batanghari, tertera pada Tabel 7. Tabel 7. Banyaknya Rumah Tangga Pertanian dan Rumah Tangga Buruh di Kecamatan Batanghari, Tahun 2000 No.
1
( Rumah Tangga
Desa Buana Sakti Balai Kencono Rejo Agung Adi Warno Telogo Rejo Nampi rejo Banar Joyo Sumber Rejo Banjar Rejo Bumi Harjo Bale Rejo Batan Harj o Bumi Emas Selo Rejo Sri Basuki Sumber A un
lGa---
Pertanian 964
Rumah Tangga Buruh 124 18 24 21 18 14 33 24 56 81 29 30 81 29 26 24 632
Jumlah
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2002a.
4.1.3. Kecamatan Sekampung Kecamatan Sekampung dipilih sebagai lokasi penelitian karena letaknya yang berdekatan dengan Kecamatan Batanghari, sebagai wilayah non program. Luas wilayah 1 514 843 km2, tediri atas 13 desa (lampiran 4) dengan batas-batas sebagai berikut.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Batanghari,
sebelah Selatan dengan Kecamatan Way Kandis Kabupaten Lampung Selatan, sebelah Barat dengan Kecamatan Metro Raya dan sebelah Timur dengan Kecamatan Sukadana.
Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian adalah terbesar yaitu sejumlah 25 933 jiwa atau sebesar 90.75% dari total penduduk yang bekerja di Kecarnatan Sekampung, tertera pada Tabel 8. Tabel 8. Banyaknya Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kecamatan Sekampung, Tahun 2000
No.
Sektor Lapangan Usaha
1.
Pertanian
2.
Pertambangan
3.
Jumlah Penduduk (jiwa)
Persentase
(%I
25 933
90.75
69
0.24
Industri Pengolahan
434
1.52
4.
Perdagangan
250
0.88
5.
Angkutan
1 157
4.05
6.
Lembaga Keuangan
184
0.65
7.
Jasa Kemasyarakatan
3
0.01
8.
Lainnya
545
1.90
Jumlah
28 575
100.00
Suinber: Badan Pusat Statistik, 200 1c.
4.2. Gambaran Umum Produksi Ubi Kayu di Daerah Penelitian Perkembangan produksi ubi kayu di Lampung selama sepuluh tahun terakhir (tahun 1991-2000),
dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan
umum produksi ubi kayu di Lampung.
Luas panen, produksi dan produktivitas
ubi kayu di Lampung tertera pada Tabel 9.
Tabel 9. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Ubi Kayu di Propinsi Lampung, Tahun 1991-2000 Tahun
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Produktivitas (TodHa)
1991
144 487
1 829 196
12.66
1992
178 070
2 283 774
12.82
1993
214 689
2 894 298
13.48
1994
175 422
2 095 109
11.94
1995
193 000
2 268 000
11.75
1996
257 451
2 908 054
11.29
1997
143 861
1 609 661
11.19
1998
174 745
1 951 590
11.17
1999
264 178
3 028 605
11.46
2000
257 178
2 924 414
11.36
Rata-rata
200 341
2 379 270
11.90
Su~nber:Badan Pusat Statistik, 200 1 a.
Berdasarkan Tabel 9, terlihat bahwa perkembangan produktivitas ubi kayu di Propinsi Larnp~ing selama sepuluh tahun terakhir rata-rata sebesar 11.9 ton/ha/tahun dengall produksi tertinggi tahun 1999 sebesar 3 028 605 ton. Perkembangan produksi ubi kayu di Lampung Timur, tertera pada Tabel 10. Tabel 10. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Ubi Kayu di Lampung Timur, Tahun 1995-2000 Tahun
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Produktivitas (Ton/Ha)
1995
16 893
93 755
1 1.46
1996
21 009
441 451
20.10
1997
19 174
367 296
19.15
1998
21 253
237 951
11.19
1999
19 933.5
357 359
17.93
2000
24 508
470 541
19.20
Rata-rata
20 46 1.75
328 058.8
16.50
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2001.
Berdasarkan Tabel 10, terlihat bahwa perkembangan produktivitas ubi kayu di Lalnpung 'I'imur selanla enam tahun terakhir rata-rata sebesar 16.5 ton/haIth, dengan produksi tertinggi tahun 2000 sebesar 470 541 ton. Tingkat produktivitas ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata produktivitas ubi kayu Propinsi Lampung. Adapun daerah sentra produksi di Lampung Timur tahun 2000 tertera pada Tabel 11. Tabel 1 1. Luas Panen dan Produksi Ubi Kayu di Keca~natanSentra Produksi Ubi Kayu Kabupaten Lampung Timur, Tahun 2000 Luas Panen (Ha) 275
Kecamatan 1. Metro Kibang
1 2. Batanghari
I
435
1
1 4. Jabung
I
1 402
1
1
5. Labullan Maringgai
Produksi (Ton) 3 634 8 175
35 409
494
1
324
1
5 184
585
1
8 368
10 868
6. Way Jepara 7. Sukadana,Bumiagung, Batanghari Nuban
1 8. Pekalongan 1 9.
Raman Utara
10.Purbolinggo
II
410
6 175
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2001.
Berdasarkan data yang tertera pada Tabel 11, jika dilihat dari produksi ubi kayu yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa daerah sentra produksi ubi kayu di Lampung Timur adalah Kecamatan Sukadana, Bumi Agung dan Batanghari Nuban, Kecamatan Jabung, Way Jepara dan Labuhan Maringgai. Batanghari Nuban dipilih sebagai lokasi penelitian dengan alasan bahwa kecamatan ini merupnkan sentra produksi ubi kayu di Lalnpung Timur dan merupakan wilayah
pcngembangan Program I1'1'ARA.
Selain itu, berdasarkan
Keputusan Bupati
tentang Program Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan I-Iortikultura tahun 2002, Batanghari Nuban menjadi salah satu kecamatan yang menjadi sasaran areal produksi tanaman ubi kayu di Lampung Timur, tertera pada Tabel 12. Tabel 12. Sasaran Areal Panen Ubi Kayu Lahan Kering Kabupaten Lampung Timur, Tahun 2002 Kecamatan
Areal Panen (ha)
Persentase (%)
1. Metro Kibang
300
1.28
2. Batanghari
400
1.71
350
1.50
200
0.85
200
0.85
I I
3. Sekampung
4. Jabung
I
5. Waway Karya 6. Pasir Sakti
0.45
7. Labuhan Maringgai
2.71
8. Melinting
0.87
9. Bandar Sribhawono
0.89
10. Mataram Baru
1.15
11. Way jepara
3.41
12. Braja Selebah
0.95
I
13. Labuhan ratu
I
14. Sukadana 15. Bumi Agung 16. Batanghari Nuban
1 500
6.4
5 715
24.36 5.52 12.81
'
2.24 18. Raman Utara
5.69
19. Purbolinggo Utara 20. Marga Tiga 2 1. Sekampung Udik
I
/
3 275 2 259
I
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2002a.
Untuk melihat luas panen dan produksi tanaman utama di tiap kecamatan terpilih, dapat dilihat pada Tabel 13, 14 dan 15. Luas panen dan produksi tanaman utama di Batanghari Nuban tahun 2001 tertinggi adalah ubi kayu, seluas
9 225 hektar atau sebesar 65.6% dari total luas areal tanaman utama, dengan produktivitas sebesar 23.9 ton per hektar tertera pada Tabel 13. Tabel 13. Luas Produksi dan Total Produksi Tanaman Utama di Kecamatan Batanghari Nuban, Tahun 200 1 No.
Jenis Tanaman
1.
Ubi Kayu
2.
Padi
3 092
19 170.0
6.2
3.
Jagung
1 700
7 650.0
4.5
I
Luas Areal Panen (Ha) 9 225
Rata-rata Produksi (todha) 23.9
I
I
I
I
I
Produksi (ton) 221 130.0
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2002b.
Sedangkan luas tanaman palawija di Kecamatan Batanghari tertinggi adalah Jagung, Kacang Hijau, dan Ubi Kayu dengan luas areal panen 3 16 hektar dan produktivitas sebesar 20.375 ton per hektar tahun 200 1 (Tabel 14). Tabel 14. Luas Areal Panen Tanaman Palawija di Kecamatan Batanghari, Tahun 200 1 No.
Jenis Tanaman
1.
Kacang Hijau
432
14.27
2.
Ubi Kayu
3 16
10.44
1 3. 1 Ubi Jalar 4.
Jagung
5.
Kedelai
6.
Luas Areal Panen (Ha)
I
Kacang Tanah ~~.-.
. -.
,.
.
~
~
1.15
I
0.99
-.
Jumlah I
I
30
.
P.~~
1
35
Persentase ( % )
3 027 I
Sumber: Dinas Pertanian Tananian Pangan dan Hortikultura, 2002c.
100.00 I
I
Selanjutnya, luas areal panen produksi padi palawija di Kecamatan Sekampung, tertera pada Tabel 15. Luas areal tanam tertinggi adalah padi diikuti Jagung dan Ubi Kayu seluas 1 480 hektar atau sebesar 18.9% dari total luas areal panen padi dan palawija, dengan tingltat produktivitas sebesar 19.215 ton per hektar tahun 200 1. Tabel 15. Luas Areal Panen dan Produksi Tanaman Padi Palawija di Kecamatan Sekampung, Tahun 2001 No.
Jenis Tanaman
1.
Padi
/ 2. / Jagung .
IUbiKayu
Luas Areal Panen (Ha)
Produksi (ton)
4 510
I
1812 1 480
12 209
I
3 877 28 438
I
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2002d.
Berdasarkan Tabel 13, 14 dan 15 dapat diketahui bahwa Kecamatan Batanghari Nuban, Batanghari dan Sekampung merupakan daerah penghasil ubi kayu di Lampung Timur.