BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga yang
berada di Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah pada semester 2 tahun Ajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas III yang terdiri dari kelas III A, III B, III C, dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga memperoleh dua sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu kelas III B dan kelas III C. Kelas III B merupakan kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran, sedangkan kelas III C merupakan kelas kontrol yang diberi perlakukan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Adapun banyak jumlah siswa pada kedua kelas sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Siswa SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 No Kelas Jenis kelamin Jumlah siswa Laki-laki
Perempuan
1
Eksperimen (3B)
11
13
24
2
Kontrol (3C)
10
10
20
Jumlah 4.2
44
Hasil Penelitian
4.2.1 Observasi Observasi dilakukan sebelum perlakuan diberikan yaitu tepatnya dilaksanakan pada tanggal 25 februari 2016. Observasi dilakukan dengan melihat kondisi kelas dengan sarana dan prasarana yang ada dan melihat hasil belajar siswa. Dilihat dari observasi yang dilakukan dengan melihat sarana dan prasana kedua kelas mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk digunakan dalam proses pembelajaran seperti LCD untuk memperlihatkan kepada siswa kelas III B dan III C tentang gambar rumah untuk di identifikasi dari bentuk, serta ciri-ciri bangun yang ada di dalam gambar rumah sebagai pembukaan sebelum
31
memulai materi. Dilihat dari hasil observasi yang dilakukan dengan melihat nilai siswa kelas III B dan III C menunjukkan bahwa nilai kelas III B dengan rata-rata 95, sedangkan kelas III C dengan rata-rata 82,5. Di kelas III B terdapat 24 siswa, yang terdiri dari cukup banyak siswa special seperti siswa yang hiper aktif, siswa yang asik sendiri, dan siswa yang sering berteriak di dalam kelas, akan tertapi siswa-siswa tersebut menunjukkan respon yang baik serta terlibat aktif di dalam kegiatan pembelajaran. Siswa-siswa tersebut dapat dikendalikan dengan cara yang special. Disamping itu di kelas III C yang berjumlah 20 siswa, berbeda dengan kelas III B. Dimana kelas III B terdapat banyak siswa yang special dan kelas III C sebaliknya. Selama proses pembelajaran kelas III C sangat aktif dalam menangapi dan merespon dengan baik mengenai beberapa pertanyaan dari guru. Berdasarkan hasil observasi di dalam kelas sebelum perlakuan, peneliti menentukan bahwa kelas III B merupakan kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran dengan metode bermain peran. Adapun alasannya adalah jika siswa special diberikan pembelajaran dengan metode demonstrasi yang tidak melibatkan siswa secara langsung maka siswa tersebut akan cepat merasa bosan, jenuh dan tidak memperhatikan, akan tetapi jika mereka diberikan pembelajaran dengan metode bermain peran yang dapat melibatkan siswa langsung maka mereka akan senang dan aktif selama proses pembelajaran. Setelah kelas III B ditetapkan menjadi kelas eksperimen maka kelas III C menjadi kelas kontrol yaitu kelas yang diberikan perlakuan dengan metode demonstrasi.
4.2.2 Tes Pada penelitian ini, tes diberikan sebanyak dua kali, yaitu sebelum pembelajaran diberikan (pretest) dan setelah pembelajaran diberikan (posttest). Hal itu bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan pembelajaran dan kemampuan akhir siswa setelah diberikan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun hasil tes awal menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,119 > 0,05 pada uji-t dengan arti bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama pada materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang, sedangkan hasil tes akhir setelah diberikan
32
perlakuan menujukkan nilai signifikansi sebesar 0,719 pada baris equal variances not assumed yang memiliki arti bahwa tidak ada perbedaan efektivitas penggunaan metode demonstrasi dengan metode bermain peran pada mata pelajaran matematika materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang kelas III semester II di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga tahun ajaran 2015/2016. Selain itu, kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai maksimum dan minimum pada data posttest. Nilai minimum data posttest kelas eksperimen adalah 13 dan nilai maksimum adalah sebesar 100, sedangkan nilai minimum kelas kontrol 33 dan nilai maksimum sebesar 86.
4.2.3 Dokumentasi Adanya penelitian secara dokumentasi yang didapatkan selama observasi dan penelitian adalah berupa data siswa dari nama, dan jenis kelamin siswa. Hal itu digunakan untuk pembuatan name tag siswa untuk memudahkan proses belajar mengajar, seperti menghindari kesalahan menyebutkan nama siswa dan untuk lebih dekat dengan siswa. Adapun name tag itu dibuat menggunakan kertas karton berwarna hijau dan pink, dengan bentuk seperti awan, sedangkan alat yang digunakan untuk menempelkan name tag menggunakan peniti.
4.3
Hasil Analisis Data Penelitian Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan tiga cara yaitu analisis
validitas instrumen, analisis kemampuan awal dan analisis kemampuan akhir. Analisis validitas instrumen digunakan untuk mempermudah cara membaca validasi instrumen, sedangkan analisis kemampuan awal dan akhir digunakan untuk mengetahui hasil dari uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis (uji t). Uji-t digunakan untuk memaparkan data utama hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah.
4.3.1 Analisis Validitas Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, yang terdiri dari pretest dan posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Posttest
33
digunakan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah diberikan perlakuan (treatment) dengan metode bermain peran pada kelas eksperimen dan metode demonstrasi pada kelas kontrol. Sebelum digunakan dalam proses pengambilan data di lapangan, instrumen tes yang akan digunakan untuk pretest dan posttest terlebih dahulu diuji validasi isi dan validasi kontruk melalui experts judgement. Experts judgement yaitu penilaian dilakukan oleh para ahli. Dalam penelitian ini, validitas isi dan validitas kontruk instrumen tes diujikan kepada tiga ahli, yaitu Siska Indria Yuniarti S,Pd, Ria Triastuti S,Pd selaku guru SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga dan Tri Nova Hasti Yunianta M,Pd selaku dosen Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Hasil validasi menunjukkan bahwa instrumen penelitian berupa tes menghitung keliling persegi dan persegi panjang untuk pretest dan posttest sebanyak 15 butir soal isian singkat memiliki kesesuaian dengan kisi-kisi instrumen yang telah disusun dengan butir soal yang dipakai, serta kesesuaian dengan metari yang diajarkan, sedangkan segi bahasa soal membutuhkan perbaikan atau revisi dengan kalimat yang jelas.
4.3.2 Analisis Kemampuan Awal (Pretest) Data awal dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes kemampuan awal siswa terhadap materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang (pretest) dari kedua sampel yang berasal dari satu populasi yang sama sebelum diberikan perlakuan.
4.3.2.1 Analisis Uji Normalitas Data Pretest Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pretest kedua kelas sampel yang berasal dari satu populasi yang sama berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas terhadap kedua kelas sampel dilakukan dengan uji shapirowilk dengan menggunakan program SPSS version 16 for windows. Kriteria yang digunakan sebagai penetapan bahwa data yang diukur berdistribusi normal adalah dengan taraf signifikansi lebih besar > 0,05. Hasil uji normalitas data pretest dapat dilihat pada Tabel 4.2.
34
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Pretest Shapiro-Wilk Kelompok Hasil_belajar
Statistic
df
Sig.
Eksperimen
.935
24
.128
Kontrol
.935
20
.197
Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 4.2, menunjukkan bahwa nilai signifikansi kelas eksperimen sebesar 0,128 dan nilai signitifikansi kelas kontrol sebesar 0,197, dengan begitu dapat diketahui nilai signifikansi kedua kelas sampel tersebut lebih besar dari kriteria yang digunakan yaitu > 0,05. Oleh karena itu dapat diartikan bahwa data pretest untuk kedua kelas sampel yang berasal dari populasi yang sama berdistribusi normal.
4.3.2.2 Analisis Uji Homogenitas Data Pretest Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data pretest kedua kelas sampel yang berasal dari populasi yang sama memiliki varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas menggunakan statistik uji levene’s dengan bantuan program SPSS version 16 for windows dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji homogenitas untuk data pretest dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Levene's Test for Equality of Variances F Hasil_belajar Equal variances assumed
Sig. 2.941
.094
Equal variances not assumed
Berdasarkan Tabel 4.3 pada baris equal variances assumed dapat diketahui bahwa nilai signifikansi menunjukkan nilai sebesar 0,94 yang lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu dapat diartikan bahwa kedua kelas sampel yang berasal dari populasi yang sama memiliki varian yang sama atau dapat dikatakan homogen.
35
4.3.2.3 Analisis Uji Hipotesis Data Pretest (Uji-t ) Uji beda rerata data pretest digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan awal siswa terhadap materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang dari kedua kelas sampel yang berasal dari populasi yang sama sebelum diberikan perlakuan. Uji rerata dilakukan dengan uji independent sampel t-test dengan bantuan program SPSS version 16 for windows. Hasil uji rerata dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Uji Rerata Data Pretest t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
T Hasil_ Equal variances belajar assumed Equal variances not assumed
1.593
Df
Sig. Mean (2- Differenc Std. Error tailed) e Difference Lower
Upper
42
.119
1.075
.675
-.287
2.437
1.656 39.634
.106
1.075
.649
-.237
2.387
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa nilai signifikansi pada baris equal variances assumed yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi 2 sisi (sig.2 tailled) sebesar 0,119 yang lebih besar dari 0,05, maka dapat diketahui bahwa Ho diterima atau dinyatakan tidak ada perbedaan kemampuan awal siswa SD 03 Kristen Eben Haezer Salatiga tahun Ajaran 2015 pada mata pelajaran Matematika materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang sebelum diberikan perlakuan.
4.3.3 Analisis Kemampuan Akhir (Posttest) Data akhir dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes kemampuan akhir siswa terhadap materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang (posttest) dari kedua kelas sampel sampel yang berasal dari populasi yang sama setelah diberikan perlakuan.
4.3.3.1 Analisis Uji Normalitas Data Posttest Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data posttest dari kedua kelas sampel yang berasal dari populasi yang sama berdistibusi normal atau 36
tidak. Uji normalitas terhadap nilai posttest dilakukan dengan uji shapiro-wilk dengan menggunakan program SPSS version 16 for windows. Taraf signifikansi untuk menentukan bahwa data tersebut berdistribusi normal adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Posttest Shapiro-Wilk Kelompok Hasil_belajar
Statistic
df
Sig.
Ekperimen
.967
24
.587
Kontrol
.962
20
.590
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi kelas Eksperimen sebesar 0,587 dan nilai signifikansi kelas Kontol sebesar 0,590. Nilai signifikansi kedua kelas sampel lebih dari taraf signifikansi 0,05, dengan artian bahwa kedua kelas sampel yang berasal dari populasi yang sama berdistibusi normal.
4.3.3.2 Analisis Uji Homogenitas Data Posttest Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data posttest kedua kelas yang berasal dari populasi yang sama memiliki varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas menggunakan uji levene’s dengan bantuan program SPSS version 16 for windows. Taraf signifikansi data untuk dapat dikatakan homogen atau memiliki varian yang sama adalah lebih dari 0,05. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Posttest Levene's Test for Equality of Variances F Hasil_Bel Equal variances ajar assumed Equal variances not assumed
37
7.321
Sig. .010
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat pada baris equal variances assumed menunjukkan bahwa uji homogenitas kedua kelas sampel yang berasal dari populasi yang sama memiliki nilai signifikansi sebesar 0,10. Nilai signifikansi kedua kelas sampel lebih rendah dari taraf signifikansi 0,05. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa kedua kelas sampel yang berasal dari populasi yang sama merupakan kelas yang tidak homogen dan tidak memiliki varian yang sama.
4.3.3.3 Analisis Uji Hipotesis Data Posttest (Uji-t) Uji beda rata-rata data posttest digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efektivitas penggunaan metode Demonstrasi dengan metode Bermain peran pada mata pelajaran Matematika materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang pada siswa kelas III di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga pada tahun Ajaran 2015/2016 setelah diberikan perlakuan. Uji beda ratarata dilakukan dengan uji independent sampel t-test dengan bantuan program SPSS version 16 for windows. Hasil uji rerata dapat dilihat pada Tabel 4.7. Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat pada baris equal variances not assumed yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi 2 sisi (sig.2 tailled) sebesar 0,719. Hal ini berarti Ho diterima karenakan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan efektivitas penggunaan metode demonstrasi dengan metode bermain peran pada mata pelajaran matematika materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang kelas III semester II di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga tahun ajaran 2015/2016. Tabel 4.7 Hasil Uji Rerata Data Posttest t-test for Equality of Means
T Hasil_Bel Equal variances ajar assumed Equal variances not assumed
-.346
Df
Mean Sig. (2- Differe Std. Error tailed) nce Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
42
.731
-.308
.891
-2.106 1.490
-.362 38.248
.719
-.308
.852
-2.033 1.416
38
4.4
Pembahasan hasil penelitian Hasil data pretest dan posttest pada mata pelajaran Matematika materi
menghitung keliling persegi dan persegi panjang dari kedua kelas menunjukkan bahwa data nilai dari kedua kelas sampel yang berasal dari populasi yang sama berdistibusi normal, akan tetapi memiliki varian yang berbeda pada data posttest. Data pretest untuk uji rerata menunjukkan bahwa kedua kelas sampel memiliki pengetahuan awal yang sama terhadap materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Hal itu dibuktikan dengan nilai signifikansi dua sisi (sig 2 tailed) pada baris equal variances not assumed sebesar 119, sedangkan uji rerata data posttest dapat dilihat pada baris equal variances not assumed dengan nilai signifikansi sebesar 0,719 yang menunjukkan bahwa Ho diterima atau dinyatakan tidak ada perbedaan efektivitas penggunaan metode Demonstrasi dengan metode Bermian peran pada mata pelajaran Matematika materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang pada siswa kelas III SD Kristen 03 Eben Haezer salatiga. Kegiatan pembelajaran diberikan pada kelas kontrol dengan menggunakan metode demonstrasi dimulai tanggal 1 Maret 2016 sampai 3 Maret 2016. Pembelajaran diawali dengan perkenalan dengan siswa serta pemberian papan nama (name tags), kemudian dilanjutkan dengan pemberian pretest. Setelah perkenalan guru memulai pembelajaran dengan membuka topik pembelajaran dan menempelkan Styrofoam berbentuk persegi dan persegi panjang di papan tulis, kemudian guru memberikan permasalahan dengan tanya jawab mengenai ciri-ciri dari sebuah persegi dan memperlihatkan bagaimana cara menemukan rumus untuk menghitung keliling persegi dan persegi panjang dari Styrofoam yang telah ditempel berbentuk persegi dan persegi panjang. Setelah pencarian rumus selesai, guru memberikan beberapa contoh menghitung keliling persegi panjang serta menggambar bangun persegi dan persegi panjang dengan ukuran yang ditentukan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian quis. Quis yang diberikan kepada siswa adalah dengan memberikan ukuran keliling persegi dan persegi panjang, kemudian siswa mencari ukuran dari setiap sisi untuk persegi dan mencari panjang dan lebar untuk persegi panjang. Quis dilakukan dengan kelompok besar, jika salah seorang kelompok maju maka anggota lain dapat membantu dengan
39
meneriakkan jawabannya. Hal menarik yang yang peneliti temukan selama penelitian di kelas kontrol dengan metode demonstrasi adalah siswa mulai bertanya-tanya dengan kata lain mememiliki rasa tahu yang kuat untuk mengetahui kegunaan Styrofoam yang berbentuk persegi dan persegi panjang yang ditempel di papan tulis, serta siswa aktif selama proses pencarian rumus yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pertanyaan memancing siswa untuk terlibat aktif. Kegiatan pembelajaran diberikan pada kelas eksperimen menggunakan metode bemain peran dimulai pada tanggal 29 Februari 016 sampai 2 Maret 2016. Pembelajaran diawali dengan perkenalan dengan siswa serta pemberian papan nama (name tags), kemudian dilanjutkan dengan pemberian pretest. Setelah perkenalan guru menyebutkan topik pembelajaran yaitu mengikuti sayembara secara kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa yang akan berperan sebagai karakter dalam kartun spongebob yaitu Spongebob, Sandy, Patrick, dan Squidward dan guru sebagai Mr Krab. Pembentukkan kelompok selesai, kemudian dilanjutkan dengan pembagian pita karakter kepada setiap siswa dan memasang pita tersebut di lengan masing-masing. Kemudian guru membagikan Styrofoam yang berbentuk persegi dan persegi panjang untuk dijadikan baju spongebob kepada setiap kelompok, setelah semua siap guru membacakan perintah yang ada disurat sayembara. Siswa mulai mencari konsep dari persegi dan persegi panjang berdasarkan perintah yang ada di dalam sayembara. Bagi kelompok yang lebih dahulu menemukan rumus menghitung keliling persegi dan persegi panjang maka dapat mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas, dan guru memperbaiki ketika terdapat kesalahan. Konsep dari menghitung keliling persegi dan persegi panjang telah ditemukan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian beberapa contoh menghitung keliling persegi dan persegi panjang dengan ukuran yang telah ditentukan serta dilakukan dengan menggambar. Setelah semua selesai, tahap selanjutnya adalah quis. Quis yang diberikan kepada siswa adalah dengan memberikan ukuran keliling persegi dan persegi panjang, kemudian siswa mencari ukuran dari setiap sisi untuk persegi dan mencari panjang dan lebar untuk persegi panjang. Quis dilakukan dengan kelompok besar, jika salah seorang kelompok maju maka anggota lain dapat
40
membantu dengan meneriakkan jawabannya. Hal menarik yang peneliti temukan dilapangan selama penelitian adalah siswa-siswi sangat antusias melakukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan bermain peran dalam mengikuti kegiatan sayembara dan berperan sebagai karakter-karakter yang ada di kartun spongebob serta berlomba-lomba mencari rumus keliling persegi dan persegi panjang dan melakukan kegiatan presentasi. Adapun alasan yang diperoleh dari observasi selama di lapangan sehingga menyebabkan tidak ada perbedaan efektivitas penggunaan metode demonstrasi dengan metode bermain peran adalah keterbatasan waktu dan konsentrasi siswa. Pembelajaran dengan metode bermain peran memerlukan waktu yang cukup lama untuk memainkan sebuah peran di dalam proses belajar mengajar karena adanya pembagian peran, pembagian alat peraga, pembagian pita karakter, dan proses pencarian rumus secara kelompok, kemudian mempresentasikan hasil temuan rumus dari sebuah materi di depan kelas. Hal ini menuntut guru untuk lebih terampil dalam mengatur waktu supaya dapat pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Pemberian tes awal (pretest) pada kelas eksperimen sangat menyita waktu selama satu jam. Hal ini menyebabkan banyak kekurangan waktu dalam proses pencarian rumus, presentasi dan tes akhir (posttest). Selain itu, saat pembelajaran sedang berlangsung tepatnya pada kegiatan proses pencarian rumus dan presentasi banyak siswa menggunakan waktu untuk bermain dan menggangu teman lain sedang berdiskusi dengan kelompok. Kegiatan tersebut menurunkan konsentrasi siswa yang lain pada saat pembelajaran berlangsung. Di samping itu, pada kegiatan tes akhir yaitu pemberian posttest, siswa kelas eksperimen banyak yang tidak mengerjakan tes dengan serius karena telah bosan atau jenuh dengan soal tes yang pernah dikerjakan sebelumnya. Hal tersebut sangat mempengaruhi nilai dari hasil akhir belajar siswa setelah diberikan perlakuan.
41